1 KESEHATAN REPRODUKSI Dr. Tri Niswati Utami, M.Kes2 Introduction Kespro keadaan sejahtera fisik, mental dan sosial secara utuh, tidak semata-mata beb...
Introduction Kespro keadaan sejahtera fisik, mental dan sosial secara utuh, tidak semata-mata bebas dari penyakit dan kecacatan, dalam semua hal yang berkaitan dengan sistem reproduksi, fungsi dan prosesnya (Depkes, 2001). Tujuan Kespro remaja membantu remaja memahami dan menyadari ilmu tersebut, sehingga memiliki sikap dan perilaku sehat, bertanggung jawab dengan masalah kesehatan reproduksinya.
Kesehatan Reproduksi Konsepsi
Usia lanjut
Usia subur
Bayi & anak
Remaja
Kebijakan & Teknis operasional 1. Meningkatkan promosi kesehatan reproduksi remaja 2. Meningkatkan sokongan kesehatan reproduksi remaja 3. KIE kesehatan reproduksi remaja 4. Meningkatkan aktivitas konseling remaja melalui KIE
5. Meningkatkan dukungan pelayanan remaja yang memiliki masalah khusus.
6. Meningkatkan dukungan bagi kesehatan remaja yang positif
Strategi KOORDINASI INSTITUSI PENGELOLA KRR
KEMITRAAN
PENINGKATAN PERAN REMAJA
TARGET PROGRAM KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA 1.Prevalensi anemi turun, kurang dari 20% 2.Cakupan pelayanan kesehatan remaja di sekolah 85% dan luar sekolah minimal 20% 3.Prevalensi permasalahan remaja secara umum menurun.
Remaja Adolescence (Inggris) tumbuh kearah “kematangan”. Fisik, sosial dan psikologis Usia remaja: - WHO : 12 – 24 tahun - Depkes : 10 – 19 tahun & belum kawin - BKKBN : 10 – 19 tahun
Perubahan pada remaja Masa transisi Pematangan organ reproduksi manusia PUBERTAS Perubahan fisik (Organobiologis) = perubahan kejiwaan
Kematangan seksual/alat reproduksi
Ciri perkembangan remaja REMAJA AWAL (10 – 12 tahun) Dekat dengan teman sebaya Ingin bebas
Memperhatikan tubuhnya, berfikir yang abstrak
REMAJA TENGAH (13 – 15 TAHUN)
mencari identitas sendiri Tertarik lawan jenis Timbul perasaan cinta mendalam Kemampuan berfikir abstrak berkembang Berkhayal yg berkaitan dengan seksual
Remaja akhir (16 – 19 tahun) Menampakkan pengungkapan kebebasan diri Selektif mencari teman sebaya Memiliki citra diri Mewujudkan perasaan cinta Memiliki kemampuan berpikir khayal atau abstrak
Perkembangan remaja dan tugasnya. 1. Mencapai hubungan sosial yg matang dgn teman sebaya 2. Menjalankan peran sosial berdasarkan gender 3. Menerima realitas jasmaniah 4. Mencapai kebebasan emosional 5. Mencapai kebebasan ekonomi
6. Memilih/mempersiapkan diri utk pekerjaan/jabatan
7. Mempersiapkan diri dalam perkawinan
8. Mengembangkan kecakapan intelektual 9. Memperlihatkan tingkah laku sosial yang dapat dipertanggungjawabkan
10. Memperoleh norma sebagai pedoman dan pandangan hidup
Hubungan erat lingkungan sosial & tugas perkembangannya
Tugas remaja berkaitan dgn seksualitas
1. Memiliki pengetahuan yang benar tentang seks 2. Mengembangkan sikap yang benar tentang seks 3. Mengenali pola perilaku heteroseksual 4. Menetapkan nilai dalam memilih pasangan hidup 5. Mempelajari cara mengekpresikan cinta
Perubahan fisik remaja Tanda seks primer (organ seks)
Testes, gonad dan scrotum ; usia 14 tahun + 10% kematangan. Uterus berkembang, usia 11 – 12 tahun beratnya 5,3gram. Usia 16 tahun beratnya 43 gram.
Tanda seks sekunder
Pria o Rambut
o Kulit o Kelenjar lemak dan keringat o Otot o Suara o Benjolan di dada
Wanita o Rambut o Pinggul
o Payudara o Kulit o Kelenjar lemak dan keringat o Otot o Suara
Perubahan kejiwaan pada remaja
1. Perubahan emosi Sensitif/peka Mudah bereaksi bahkan agresif Kecenderungan tidak patuh pada orang tua
2. Perkembangan intelegensia cenderung mengembangkan cara berfikir abstrak Ingin mengetahui hal baru
Faktor yang memengaruhi siklus kesehatan wanita 1.Konsepsi : Keturunan Fertilitas Kecukupan gizi Kondisi sperma dan ovum
Faktor hormonal Faktor psikologis
2. Bayi Lingkungan
Kondisi ibu Sikap orang tua
Aspek psikologis pada masa bayi Sistem reproduksi
3. Masa kanak-kanak 1. Faktor dari dalam o hal yang diwariskan orang tua o Kemampuan intelektual o Keadaan hormonal tubuh o Emosi dan sifat 2. Faktor dari luar Keluarga Gizi Budaya Kebiasaan dalam personal hygiene
Pengaruh buruk terhadap kesehatan Remaja 1. Masalah gizi (anemi, kurang gizi kronis) 2. Pendidikan (buta huruf, pendidikan rendah)
3. Lingkungan & pekerjaan 4. Seks dan seksualitas
5. Kesehatan reproduksi remaja
Dewasa 1. Perkembangan organ reproduksi 2. Tanggapan seksual 3. Kedewasaan psikologis Usia lanjut 1. Faktor hormonal 2. Kejiwaan 3. Lingkungan 4. Pola makan 5. Aktivitas fisik
Penyakit menular seksual (PMS) Infeksi saluran reproduksi yang ditularkan melalui hubungan kelamin.
Kuman penyebab : jamur, virus dan parasit Wanita lebih berisiko ISR kehamilan diluar kandungan, kelainan janin, BBLR infeksi bawaan sejak lahir, bayi lahir mati dan lahir dibawah gestasi
ISR dapat terjadi: 1. Sisa kotoran yang tertinggal 2. Kesehatan umum rendah 3. Kurang kebersihan alat kelamin 4. Perkawinan usia terlalu muda dan berganti pasangan 5. Hubungan seksual dengan penderita infeksi
6. Perlukaan saat keguguran, melahirkan atau perkosaan 7. Kegagalan pelayanan kesehatan