PENGELOLAAN LABORATORIUM BIOLOGI DI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FKIP UMS
NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi
Disusun oleh:
ADISTINA PUJI NARAWATI A 420 100 124
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014
PENGELOLAAN LABORATORIUM BIOLOGI DI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FKIP UMS Adistina Puji Narawati1), Dra. Hariyatmi, M.Si2), Jurusan Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2014, 10 halaman. 1)
Mahasiswa pendidikan Biologi, 2) Staff pengajar/Dosen Pembimbing
ABSTRAK Pengelolaan laboratorium merupakan proses pendayagunaan semua sumber daya dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengelolaan laboratorium Biologi di program studi pendidikan Biologi FKIP UMS, dan untuk mengetahui pendapat mahasiswa terhadap pengelolaan laboratorium Biologi di Program Studi Pendidikan Biologi FKIP UMS. Jenis dari penelitian adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif, dan strategi berupa studi kasus. Sumber data dari hasil observasi, angket, wawancara, dan dokumentasi. Hasil observasi diperoleh dari penilaian peneliti dan tiga orang asisten laboratorium sebagai observer, data hasil observasi menunjukkan bahwa pengelolaan Laboratorium Biologi pada komponen perencanaan 70,83% (Baik), komponen penataan 64,84% (Baik), komponen pengadministrasian 68,75% (Baik), komponen pengamanan 65,62% (Baik), komponen perawatan 75% (Baik), dan komponen pengawasan 75% (Baik). Hasil angket diperoleh dari 83 mahasiswa dengan menggunakan teknik stratified sampling untuk mengetahui pendapat mahasiswa Pendidikan Biologi FKIP UMS tentang pengelolaan laboratorium Biologi, data hasil angket menunjukkan bahwa menurut pendapat mahasiswa pengelolaan laboratorium Biologi pada komponen perencanaan 68,57% (Baik), komponen penataan 66,75% (Baik), dan komponen pengamanan 73,06% (Baik). Wawancara dilakukan kepada mahasiswa, tenaga administrasi, laboran, dosen, dan kepala laboratorium. Disimpulkan bahwa pengelolaan laboratorium Biologi di PS Pendidikan Biologi FKIP UMS adalah Baik, berdasarkan observasi dan wawancara disarankanPS Pendidikan Biologi untuk menambah jumlah ruang laboratorium. Kata kunci: pengelolaan, laboratorium, laboratorium Biologi
PENDAHULUAN Laboratorium Biologi merupakan sarana pendukung proses belajar mengajar, baik yang bersifat rutinitas maupun eksidental berupa suatu tempat yang digunakan untuk percobaan dan pengamatan yang berhubungan dengan ilmu Biologi (Emha, 2006). Dalam konteks pendidikan, laboratorium mempunyai fungsi sebagai tempat penunjang proses pembelajaran dengan metode praktikum yang dapat memberikan pengalaman belajar pada siswa/mahasiswa untuk berinteraksi dengan alat dan bahan serta mengobservasi berbagai gejala secara langsung. Kegiatan laboratorium yang berupa praktikum ini akan berjalan dengan baik apabila diimbangi dengan pengelolaan laboratorium yang baik.
1
Pengelolaan laboratorium merupakan suatu proses pendayagunaan sumber daya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu sasaran yang diharapkan secara optimal dengan memperhatikan keberlanjutan fungsi sumber daya. Untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas, laboratorium harus dikelola dan dimanfaatkan dengan baik. Sebagus apapun suatu laboratorium tidak akan berarti apabila tidak ditunjang oleh pengelolaan laboratorium yang baik. Pengelolaan laboratorium hendaknya dijalankan berkaitan dengan unsur-unsur dalam pengelolaan (Susilowati, 2012). Unsur-unsur pengelolaan laboratorium yang paling pokok ada
6 unsur
yaitu: 1) perencanaan, 2) penataan, 3) pengadministrasian, 4) pengamanan, 5) perawatan, 6) pengawasan. Unsur-unsur pokok tersebut menjadi dasar peningkatan dan pengembangan laboratorium sebagai fungsi pengelolaan (Decaprio, 2013). Pengelolaan laboratorium dikatakan baik apabila pengelolaaan laboratorium tersebut sudah sesuai dengan standar pengelolaan laboratorium yang telah ditentukan. Keberhasilan pengelolaan laboratorium yang baik sangat berpengaruh terhadap kualitas suatu laboratorium. Selama ini belum diketahui bagaimana kualitas pengelolaan laboratorium Biologi di program studi pendidikan Biologi apakah pengelolaannya sudah baik atau belum, padahal hal tersebut sangat penting bagi program studi untuk meningkatkan pengelolaan laboratorium Biologi. Kualitas pengelolaan laboratorium Biologi dapat diketahui melalui evaluasi personel laboratorium meliputi siswa/mahasiswa sebagai praktikan, laboran, dosen dan kepala laboratorium. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian tentang pengelolaan laboratorium Biologi di program studi pendidikan Biologi FKIP UMS. Tujuan penelitian ini yaitu nntuk mengetahui pengelolaan laboratorium Biologi dan mengetahui pendapat mahasiswa terhadap pengelolaan laboratorium Biologi di Program Studi Pendidikan Biologi FKIP UMS.
2
METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di laboratorium Biologi Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UMS pada bulan Februari – Juni 2014. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan yang bersifat kualitatif. Penelitian deskriptif ditujukan untuk mendeskripsikan suatu keadaan atau fenomena-fenomena apa adanya. Dalam studi ini para peneliti tidak melakukan manipulasi atau memberikan perlakuanperlakuan tertentu terhadap objek penelitian, semua kegiatan berjalan apa adanya (Sukmadinata, 2012). Penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek alamiah, dimana peneliti sebagai instrument kunci. Teknik pengumpulan data dilakukan secara induktif yaitu penerikan
kesimpulan
berdasarkan
kedaan-keadaan
yang
khusus
untuk
diperlakukan secara umum. Hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi (Riduwan, 2010). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa pendidikan Biologi semester genap yaitu mahasiswa semester II berjumlah 153 mahasiswa, mahasiswa semester IV berjumlah 144 mahasiswa, dan mahasiswa semester VI berjumlah 158 mahasiswa. jumlah keseluruhan dari populasi penelitian ini adalah 455 mahasiswa. Sampel dalam penelitian ini adalah 82 mahasiswa pendidikan Biologi. Pengambilan sampel dengan menggunakan teknik stratified sampling atau penarikan sampel berstrata adalah teknik pengambilan sampel penelitian dari setiap subpopulasi yang didasarkan tingkatan-tingkatan. Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah dengan cara observasi, angket (questionnaire), wawancara (interview), dan dokumentasi. Observasi dilakukan di laboratorium Biologi FKIP UMS, hal-hal yang diobservasi adalah pengelolaan laboratorium Biologi meliputi aspek perencanaan, penataan, pengadministrasian, pengamanan, perawatan, dan pengawasan di laboratorium Biologi. Angket yang digunakan adalah jenis angket tertutup. Angket berisi pengelolaan laboratorium meliputi aspek perencanaan, penataan, dan pengamanan. Wawancara dilakukan kepada kepala laboratorium, dosen, laboran, tenaga administrasi dan mahasiswa, sedangkan dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk mendapatkan
3
dokumen, foto-foto, SOP (Standard Operating Procedure) dan struktur organisasi laboratorium. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Observasi tentang Pengelolaan Laboratorium Biologi FKIP UMS Observasi ini dilakukan untuk mengetahui kualitas pengelolaan laboratorium yang terdapat di laboratorium Biologi. Dalam melakukan observasi terhadap pengelolaan laboratorium Biologi, peneliti dibantu oleh tiga orang asisten laboratorium sebagai observer. Penilaian yang dilakukan oleh peneliti dan observer akan digabungkan untuk mendapatkan hasil observasi yang memuaskan. Hasil observasi digunakan untuk mengetahui tentang pengelolaan laboratorium Biologi di PS Biologi FKIP UMS (Tabel 1). Tabel 1: Rekapitulasi Data Hasil Observasi tentang Pengelolaan Laboratorium Biologi FKIP UMS Tahun Akademik 2013/2014 No
Indikator
∑ Sub
%
Kriteria
Indikator 1
Perencanaan
3
70,83
Baik
2
Penataan
8
64,84
Baik
3
Pengadministrasian
1
68,75
Baik
4
Pengamanan
2
65,62
Baik
5
Perawatan
1
75
Baik
6
Pengawasan
1
75
Baik
70
Baik
Total Prosentase
1. Komponen Perencanaan dalam Pengelolaan Laboratorium Biologi Komponen perencanaan dalam pengelolaan laboratorium Biologi ini meliputi perencanaan pelayanan praktikum, perencanaan pengadaan peralatan dan bahan, serta perencanaan dana kegiatan. Berdasarkan data hasil observasi dari tabel 1 menunjukkan bahwa unsur perencanaan yang terdapat di laboratorium Biologi adalah Baik (70,83%). Proses perencanaan ini dilakukan setiap awal semester dengan merencanakan job description. Perencanaan pengadaan peralatan, bahan dan dana didasarkan dengan kebutuhan selama satu semester yang kemudian diajukan kepada kepala laboratorium untuk disetujui. 4
2. Komponen Penataan dalam Pengelolaan Laboratorium Biologi Komponen penataan yang menjadi objek observasi meliputi aspek pengaturan tata letak, penataan laboratorium, efektivitas dan efisiensi penggunaan alat, struktur organisasi, penjadwalan, tata tertib, prosedur penggunaan alat, petunjuk praktikum dan prosedur keselamatan kerja. Secara keseluruhan berdasarkan tabel 1 menunjukkan bahwa komponen penataan dalam kategori Baik (64,84%). Struktur organisasi, tata tertib, prosedur penggunaan alat, petunjuk praktikum, prosedur keselamatan dan penataan fasilitas sudah baik. Tingkat penggunaan alat sudah optimal namun perbandingan jumlah alat dan jumlah mahasiswa belum sebanding. 3. Komponen Pengadministrasian dalam Pengelolaan Laboratorium Biologi Komponen pengadministrasian yang menjadi objek observasi meliputi aspek inventarisasi. Berdasarkan tabel 1, administrasi di laboratorium Biologi adalah Baik (68,75%). Pengadministrasian atau pencatatan merupakan proses pendokumentasian seluruh komponen fisik laboratorium. Pengdministrasian dalam pengelolaan laboratorium dapat dilakukan terhadap semua hal yang berkaitan dengan laboratorium mulai dari kegiatan-kegiatan laboratorium, tenaga pengajar laboratorium, peserta, keuangan dan inventarisasi. 4. Komponen Pengamanan dalam Pengelolaan Laboratorium Biologi Komponen pengamanan yang menjadi objek observasi meliputi aspek kerapian dan kebersihan laboratorium. Berdasarkan tabel 1, komponen pengamanan yang terdapat di laboratorium Biologi dikatakan Baik (65,62%). Kebersihan di laboratorium Biologi sangat baik karena terdapat petugas kebersihan yang selalu membersihkan laboratorium, sedangkan untuk kerapian laboratorium Biologi baik karena meubelair, alat dan bahan sudah tertata rapi.
5
5. Komponen Perawatan dalam Pengelolaan Laboratorium Biologi Komponen perawatan dalam pengelolaan laboratorium Biologi ini terdiri dari satu aspek yaitu pemeliharaan dan pemeriksaan fasilitas. Berdasarkan data hasil observasi dari tabel 1 menunjukkan bahwa unsur perawatan yang terdapat di laboratorium Biologi dapat adalah Baik (75%). Pemeliharaan dan pemerikasaan fasilitas ini dilakukan secara berkala selama 6 bulan sekali oleh laboran sehingga seluruh fasilitas yang terdapat di laboratorium Biologi dalam kondisi baik dan siap pakai. 6. Komponen Pengawasan dalam Pengelolaan Laboratorium Biologi Komponen pengawasan dalam pengelolaan laboratorium Biologi ini berdasarkan data hasil observasi dari tabel 1 menunjukkan bahwa unsur pengawasan yang terdapat di laboratorium Biologi dapat adalah Baik (75%). Kepala laboratorium selalu melakukan pengawasan aktifitas laboratorium yang dibantu oleh dosen pengampu mata kuliah praktikum dan laboran. Dalam hal pengawasan ini pengelola laboratorium selalu mengawasi seluruh kegiatan di laboartorium. B. Hasil Angket tentang Pengelolaan Laboratorium Biologi FKIP UMS Angket yang dibagikan kepada mahasiswa sebanyak 83 angket. Ternyata dari jumlah angket yang disebar kepada responden, angket yang dapat kembali sebanyak 83 angket atau sebesar 100% dari keseluruhan. Hasil angket akan digunakan untuk mengetahui tentang pendapat mahasisiwa terhadap pengelolaan laboratorium Biologi di PS Biologi FKIP UMS berdasarkan penilaian mahasiswa Pendidikan Biologi (Tabel 2). Tabel 2: Rekapitulasi Data Hasil Angket tentang Pendapat Mahasiswa terhadap Pengelolaan Laboratorium Biologi FKIP UMS Tahun Akademik 2013/2014 ∑ No
Indikator
Sub Indikator
%
Kriteria
1
Perencanaan
1
68,57
Baik
2
Penataan
7
66,75
Baik
3
Pengamanan
2
73,06
Baik
69,46
Baik
Total Prosentase
6
1. Pendapat Mahasiswa terhadap Komponen Perencanaan dalam Pengelolaan Laboratorium Biologi Komponen perencanaan pada pengelolaan laboratorium Biologi yang dinilai mahasiswa adalah perencanaan pelayanan praktikum meliputi pengaturan waktu kegiatan praktikum, sikap dan kinerja dari asisten laboratorium, dosen dan laboran. Berdasarkan tabel 2 menunjukkan hasil bahwa pendapat mahasiswa terhadap komponen perencanaan sebesar 68,57% dengan kategori baik. Menurut mahasiswa, asisten, dosen dan laboran selalu membina dan membimbing kegiatan asistensi serta praktikum dengan baik, laboran sangat cakap dan disiplin dalam melaksanakan tugasnya. 2. Pendapat
Mahasiswa
terhadap
Komponen
Penataan
dalam
Pengelolaan Laboratorium Biologi Komponen penataan pada pengelolaan laboratorium Biologi yang dinilai mahasiswa meliputi penataan peralatan dan bahan, efektivitas dan efisiensi penggunaan alat, penjadwalan, tata tertib, prosedur penggunaan alat, petunjuk praktikum dan prosedur keselamatan kerja. Berdasarkan tabel 2, pendapat mahasiswa terhadap komponen penataan dalam pengelolaan laboratorium Biologi dikatakan baik dengan total prosentase sebesar 66,75%. Menurut mahasiswa, penataan peralatan dan bahan, pelaksanaan tata tertib, prosedur penggunaan alat, petunjuk praktikum dan prosedur keselamatan kerja sudah baik, namun jumlah alat dan jumlah ruang laboratorium perlu ditambah. 3. Pendapat Mahasiswa terhadap Komponen Pengamanan dalam Pengelolaan Laboratorium Biologi Komponen pengamanan pada pengelolaan laboratorium Biologi yang dinilai mahasiswa adalah kebersihan dan kerapian laboratorium. Sesuai dengan tabel 2 menunjukkan bahwa mahasiswa berpendapat mengenai kebersihan dan kerapian laboratorium Biologi dalam kategori baik dengan prosentase sebesar 73,06%. Mahasiswa berpendapat bahwa
7
laboratorium Biologi selalu bersih dan rapi karena sudah ada petugas kebersihan yang selalu membersihkan. C. Hasil Wawancara tentang Pengelolaan Laboratorium Biologi FKIP UMS 1. Wawancara dengan Kepala Laboratorium Perencanaan pelayanan yang terdapat di laboratorium Biologi ini direncanakan setiap awal semester ganjil maupun genap. Perencanaan pengadaan alat, bahan dan dana didasarkan dengan kebutuhan dalam kegiatan asistensi maupun praktikum selama satu semester. Struktur organisasi di laboratorium Biologi sudah baik karena terdapat laboran dan tenaga administrasi, sehingga pengelolaan yang dilakukan oleh pengelola menjadi maksimal. Penjadwalan yang terdapat di laboratorium Biologi ini ditetapkan sesuai dengan sistem online dari universitas. Pelaksanaan tata tertib di laboratorium Biologi berjalan baik. Prosedur penggunaan alat, prosedur keselamatan kerja dan petunjuk praktikum tertera dibuku penuntun praktikum. Kerapian dan kebersihan laboartorium sangat bagus karena ada petugas kebersihan yang selalu membersihkan laboratorium, sedangkan pemeliharaan dan pemeriksaan peralatan dilakukan oleh laboran secara berkala biasanya dilakukan 6 bulan sekali. 2. Wawancara dengan Dosen Pengampu Praktikum Perencanaan pelayanan praktikum, perencanaan pengadaan alat, dan perencanaan dana
kegiatan
secara
keseluruhan
baik.
Komponen
perencanaan direncanakan pada awal semester, setiap mata kuliah praktikum mendapat daftar asisten, job description, mempersiapkan modul sebagai pegangan mahasiswa dan buku penuntun praktikum, sedangkan untuk perencanaan pengadaan alat dan perencanaan dana kegiatan disesuaikan dengan kebutuhan pada kegiatan asisten dan praktikum selama satu semester kemudian diajukan kepada kepala laboratorium. Kekurangan laboratorium yaitu jumlah ruang laboratorium masih terbatas, seharusnya satu mata praktikum memiliki satu ruang laboratorium.
8
3. Wawancara dengan Laboran Penataan meubelair, alat dan bahan sudah baik, penataan alat dikualifikasikan agar mudah dalam proses inventaris dan untuk mencegah benturan antara alat satu dengan yang lain. Untuk kondisi alat keseluruhan cukup bagus, hanya saja rasio perbandingan alat dengan mahasiswa masih kurang, tetapi pengelola menyiasati dengan sistem kelompok dalam praktikum. Jumlah ruang laboratorium di PS Pendidikan Biologi perlu ditambah agar kegiatan praktikum dapat berjalan optimal. Pemeliharaan dan pemeriksaan dilakukan pada akhir semester atau 6 bulan sekali. 4. Wawancara dengan Tenaga Administrasi Kegiatan pengadministrasian yang terdapat di laboratorium Biologi meliputi surat menyurat kegiatan di lapangan, buku petunjuk praktikum, buku penuntun praktikum, daftar nama mahasiswa dan dosen, struktur organisasi dan SOP. Inventarisasi meubelair, peralatan dan bahan dibantu oleh laboran, bukti inventarisasi terdapat kartu alat pada setiap alat. Komponen pengadministrasian di laboratorium Biologi sudah baik, namun yang perlu dibenahi adalah penambahan jumlah ruang laboratorium agar aktifitas di laboratorium berjalan maksimal dan optimal. 5. Wawancara dengan Mahasiswa Menurut mahasiswa kinerja asisten, dosen dan laboran sudah baik, asisten dan dosen selalu membimbing dan membina kegiatan praktikum. Penataan meubelair, alat dan bahan sudah tertata rapi serta kondisi peralatan masih baik. Pelaksanaan tata tertib di laboratorium baik dan disiplin, sedangkan prosedur penggunaan alat dan prosedur pelaksanaan kerja cukup baik karena asisten sudah menjelaskan pada saat kegiatan asistensi. Kerapian dan kebersihan laboratorium Biologi sangat baik, laboratorium selalu bersih dan rapi. Kekurangan laboratorium Biologi adalah jumlah ruangan yang terbatas.
9
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan 1. Hasil observasi pada pengelolaan laboratorium Biologi diperoleh total prosentase sebesar 70% (Baik). Komponen pengelolaan tertinggi ada pada komponen
perawatan dan pengawasan sebesar 75% (Baik), sedangkan
komponen pengelolaan terendah terdapat pada komponen penataan sebesar 64,84% (Baik). 2. Hasil angket tentang pengelolaan laboratorium Biologi diperoleh total prosentase sebesar 69,46% (Baik). Komponen pengelolaan tertinggi ada pada komponen pengamanan sebesar 73,06% (Baik), sedangkan komponen pengelolaan terendah terdapat pada komponen penataan sebesar 66,75% (Baik). 3. Hasil wawancara tentang pengelolaan laboratorium Biologi diperoleh kesimpulan bahwa jumlah ruang laboratorium yang terdapat di PS Pendidikan Biologi masih terbatas. Saran 1. Peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian tentang pengelolaan laboratorium berdasarkan kelengkapan fasilitas dan optimalisasi laboratorium. 2. Diharapkan PS Pendidikan Biologi untuk menambah jumlah ruang laboratoriumm agar pelaksanaan kegiatan di laboratorium menjadi lebih optimal. DAFTAR PUSTAKA Decaprio, R. 2013. Tips Mengelola Laboratorium Sekolah. Yogyakarta: Diva Press. Emha. 2006. Pedoman Penggunaan Laboratorium Sekolah. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Riduwan. 2010. Belajar Mudah Penelitian. Bandung: Alfabeta. Sukmadinata, N. 2012. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Susilowati. 2012. Makalah Administrasi dan pengelolaan laboratorium IPA. Yogyakarta: UNY.
10