Pengelolaan Kesehatan Masyarakat tJd Kondisi Bencana enYUSllnan bu~u ,.ku pengtlolaan kesehatBn masyaraka! dalam siluas;
P
bencana dimak.sudl:lwl ootuk ~ sa~ salll buku panduan prak\Is baglleoaga darl masyaraUt yat'Ig terliNl
QsehaliJn masyarakat. aspek-aspek yang petIu di\eI3J..i Oalam koo«IiI\3Sl 'nlas "blusidalam korKIisI~, IoomJrikasi. rnontoriIg~} perkeinbangan kesehatan masyafif..al daIaI!I ko'ldo&i benCaJ\II S3mpai dengarI ~ pi'ognIffl Oi~ ~ Daga'man!I lenaga kesehatan dapat melatih pollak lain agar mao1lJl! ~IOO
melaksanalaln \u9aSyq sat:na~'-IheIping}.
Pengelolaan kesehalan mel1tal moolallrlip800 pasca bencana,
1e1f/8dU dalam
~
b&ilc8ila dan diaklllri dengan
~
• c. Komponen Program ..... 151 IlI.TEMPATTINGGAL DAN PENDAMPINGAN berJENJANG GANOA OALAM KONOISI BENCANA "" 162
12. Tempat Tinggal Sebagal syarat Dasar Hldup Sehat Dalam situasi Darurat '" 162 a. Penggolongan Rumah Berdasarkan Perkiraan Umur Ketahanan dan Jeois Situasi ..... 164 b. Lampiran ..... 171 13. Panduan Pendampingan berJenjang Ganda (PPJG) ""173
a. Peflgantar '" 173 b. catatan '" 174
c. Lampiran '" 176 d. Oaftar lsi ,.. 190 14. catatan Akhir ..., 191
Aswsslllrul MaSlllal1 K('seltalmr Oalam Ko"d;sl Bell(l"'a
I. PENGELOLAAN KESEHATAN MASVARAKAT 1. ASSESSMENT MASALAH KESEHATAN OALAM KONDISI BENCANA PiII Alh,
Erm. Nurjan.h WIdI.sMI, ~s~ow.tI,.. ..., l ohana E. 'r. wlt....""
Assessment dilakukan untuk mengukur besarnya suatu masalah yang berkaitan dengan kesehatan akibat bencana, yairu dampak yang tel"jadi maupun yang kemungkinan dapat terjadi terhadap kesehatan, seberapa besar kerusakan terhadap sarana permukiman yang berpoteosi meoimbulkan masalah kesehatan dan merupakan dasar bagf upaya kesehatan yang tepat dalam penanggulangan selanJutnya.' Assessment terhadap kondtsi darurat merupakan suatu proses yang berkelanjutan. Artinya, selring dengan perkembangan kondlsi darurat diperlukan suatu penilaian yang lebih rinci. Tujuan dari dilakukannya assessmentawal sec.ara cepat adalah untuk: Mendapatkan Informasi yang memadal tentang perubahan keadaan darurat.' Menjadi dasar bagi perencanaan program.J Mengidentifikasi dan membangun dukungan berbasis seIfhelp serta aktivitas-aktivitas befbasts masyarakat. ' 1)<1'., .,'...... 1(",01..",,, RI. ""nilai.m '..,., M.!I.b/! (ltopod Ik~h """"""""
K"""', T""" PSI! U"P;
~
Ko.""""',, Pad> "<1"<1;"" R«"....
u........ P...." ..p.",. 8ukw P
Ed .. , 1:,-.1.,
. K""",, r.,W~' PSlllJ","" U........, ~o "~ " n""..." 10.1", K,,,,," xiv
lI"k" PO!!"''''"
K,(!..",,,.,, UMICIl,
AsseSSlllelit
As:;,'sSIII('11I Masri/nil Kc,<'illllnil 011111111 /(ollliisi flr'ICnlllI
MIISlllnl1 /(eSl'1I1111111 [)1I/1I 111 /(OlllilSl B,.IIC111111
2, MenglndentifikaSi kesenjangan, penting artinya guna:
Menyusun rencana pelaksanaan serta solusi yang spesifik
Menggambarkan secara tepat dan Jelas jenis bencana,
bagl kelompok pengungsi dengan kebutuhan khusus,
keadaan , dampak, dan kemungkinan terjadinya
sepertl anak-anak, kepala ke luarga, kaum difabel, dan balita.
perubahan keadaan darurat.' Mengukur dampak kesehatan yang telah terjadi dan yang akan
terjadi.~
Menila i kapasitas sumber daya yang ada da lam
1. MERENCANAKAN KAlIAN (ASSESSMENT) ,
pengelolaan tanggap darurat dan kebutuhan yang perlu dlrespon
secepatnya, ~
Merekomendasikan tindakan yang menjadi prioritas bagi
$elain merespon kebutuhan yang mendesak, kajian harus
aksi tanggap darurat.1 Perumusan
a . Pertimbangan falctor waktu dan lokaSi dalam merumuskan kal lan awal
assessment memerlukan
partiSipasi masyarakat
dilaksanakan secepatnya setelah bencana terjadi. Pentingnya
yang terkena dampak bencana. Keterwakilan semua kelompok
faktor waktu dalam kajian awa! berbeda-beda sesuai dengan
dapat membantu daiam memastikan pelaksanaan program secara
jenls bencana dan akses wilayah yang t~ena bencana. Meski
realistis, adil, dan efektif,
demiklan, secara umum hal-hal berikut d i bawah ini perlu diperhatikan:
Kelompok-kelompok pengU!lgSl tersebutdapat dilibatkan dalam
Keadaan gawat darurat yang terjadi secara tepat dan
hal:' Menjamln keterllbatan setiap kelompok dalam komunitas
tiba-tiba seperti gempa bumi dan kecelakaan bahan kimia
assessmentsecara menyeluruh,
memerlukan kajian sesegera mungkin dibandingkan
mulai dari perencanaan sampai dengan pelaksanaan
bencana lalnnya, yakni beberapa jam sesudah dampak yang terjadi.
pengungsi dalam proses tanggap darurat.
Mengidentifikasi dan memberdayakan pengungsi,
Wabah penyakit, banjir, dan migrasi sebaiknya dilakukan
misalnya dalam hal kemampuan teknis atau prakes dalam
assessment paling lambat dua hingga empat hari. Pada kasus kelaparan dimana assessment yang memadai
pelaksanaan tanggap darurat.
memerlukan sampling popuiasi, kajian akan membutl1\kan waktu lebih lama. ' /t,pod Ik~~h A..." ..."",. ~ ...-w"odor ..,,,,,",,,,,,,,,._ pdc..,¥,d,,c LJIIbb du· 1 pdf It,pod u.,hh "->,...... , .....-w Clod '" uk fur UNII('/t·, PIn ...... ""w,"'·t<enI ... ".,; ,....,. ... 0.1< )iIIrn'Y''''''''-opcno.~ \l.""I<m<1I' 1I.,odt..... pdf·
,<»*,...............
2
3_'
Pada beberapa kejadian, logistik atau pertimbangan keamanan bagi tim dapat menunda dilaksanakannya kajiian.
1
•
Assessment MaslI/nll Kesehnlnll 011111111 KOllriisi /lellclIlIlI
Pertimbangan lokasi ataupun sulitnya alc:ses masulc: Ic:e dalam wilayah bencana dapat menghambat Ic:elancaran proses assessment. Jika beberapa wilayah telah terkena dampak bencana atau keadaan gawat darurat, diperkirakan telah membawa akibat yang lebih luas sehingga diperlukan keberadaan tim guna melakukan
assessment.
ASSI'S5!11t'lI/ Mawlnll Kest'illl/iln Oalnm Komirsi
BCllcall1l
Berkoordinasi dengan berbagai pihak Anggota dari tim assessment sebaiknya menghubungi sebanyak mungkin pihak-pihak yang melakukan tanggap darurat guna mengkoordinasi aktivitas dan menghitidati tumpang tindih upaya yang sama. Koordinasi dan pengumpulan sumber daya dapat menghasilkan kajian yang lebih cepat dan menyeluruh.
Meskipun demikian, assessment secara cepat harus dilakukan Menyeleksi anggota tim
pada : Daerah yang terkena bencana di mana masyaralc:atnya terkena dampak bencana secara langsung. Daerah yang menjadi lokasi penampungan pengungsi dan daerah yang terkena bencana. Daerah linglc:ungan sekitar lokasi bencana. IO b. Menyusun persia pan Persiapan mencakup penentuan informasi yang akan dikumpulkan, mengkoordinasi berbagai organisasi yang terlibat, menyeleksi anggota tim, mengidentifikasi ketua tim dan melaksanakan pendelegasian tugas, serta melaksanakan kegiatan penunjang. Menentukan
jenis
Informas!
yang
akan
dikumpulkan Dua kriteria penting dalam memutuskan informasi apa yang akan dikumpulkan dalam assessmentdapat dijadikan sebagai landasan dalam pembuatan Ic:eputusan serta kepentingannya dalam kesehatan masyarakat.
C."" Mas.lan K<,<""."
ll
4
Assessment kesehatan sebaiknya dilakukan oleh tim dengan berbagai latar belakang multidisiplin. Sebagai contoh, tim yang menilai kebutuhan kesehatan dari masyarakat pengungsi hendaknya melibatkan anggota tim dari bidang ilmu kesehatan masyarakat dan epidemi, nutrisi, logistik, dan kesehatan lingkungan. Dalam menyeleksi anggota tim perlu memperhitungkan beberapa kriteria di bawah ini: 1. Memahami wilayah atau populasi yang terkena bencana . 2. Memiliki pengalaman terhadap jenis keadaan darurat (banjir, gempa, atau gunung meletus) yang akan dikaji. 3. Memiliki kualifikasi tertentu, seperti motivasi dan ketahanan fisik yang tinggi, kesehatan yang prima, dan dapat bekerja sama dalam tim. 4. Memiliki kemampuan analitik, khususnya dalam melihat perubahan kondisi darurat.
P.d, K
5
Assessment Mnsalnlr KeS{'tmtr!ll On/alii
KOlidlSI
BellCmm
5. Memlliki kemampuan untuk mengambil keputusan secara tepat dalam Situasi yang tidak tetap meski data yang dimilikl minim." Bila terJadi suatu bencana di daerah, yan g harus melakukan penilalan kesehatan secara cepat adalah Tim, yang terd;ri atas : 1. JaJ
Mengldentifikasl ketua t im dan mendelegaslkan tugas Dalam sltuasi ketidakpastian yang diakibatkan oleh bencana, institusl dan tenaga penolong seperti tenaga
tt
A55<'SS!ll~1I1
Mllsn/n" KCSl'''nlllll Da/11111
KOlldlSI 1l('II Cnllll
kesehatan di pusk.esmas, rumah sa kit, atau dinas kesehatan dapat menjadi korban. Padahal pada saat itu juga dipertukan ;niSiatif gerakan penanganan yang terpadu dan sistematik. 5ecara teQfitis, sifat penanganan yal'l9 ideal dapat dicapai ]ika terdapat pemimpin yang memiliki sense of leadership yang mampu menunjukkan atribut kepemimpinan dan mampu menerapkan gaya kepemimPinan yang tepat dalam operasional di lapangan.u Ketua tim harus dapat mengkoorc1inasi berbagal per5lap<1n telmls assessmentd; lapangan, seperti membagi tanggung Jawab pada anggota tim, memastikan agar penglslan kuesioner atau c/Jed( IlStdilakukan se<ara konSisten, serta mempersiapkan labofatonum dan peralatan penunjang lalnnya.
Melaksanakan kegiatan penunja ng Meliputi: 1. Memperoleh kepastian ke amanan dalam kondisl darurat dan menyusun rencana perjalanan. 2. Menyusun agenda transportasi dan logistik, seperti kendaraan, bahan bakar, peralatan tenda, makanan, dan minuman. 3. Menytlsun agenda kebutuhan sarana dan prasarana penunjang lainnya, seperti komputer, timbangan, alat ukur tinggi, check list, dan lain-lain. 4. Menjamln keamanan anggota tim darl berbagai ancarnan, seperti kejahatan, terserang infeksl, atau wabah penyakit dalam wilayah bencana.
.I~n ~"",rIIll li\diboIoIl&:lIINl'lt1tltd''''''''Of> fDioI.o KO;":! .... ilen<;ln;Il Ropod H u)~ Ao>< ........ ). ~oo~
•
7
F"
ASI'l'S$IIICIII MnSlllnil
K~SC/lllIMI
ASS.·S5'11CIII MlIs~/lIh Kesclmlllli 011/11111 KOlldisi B(·"mlln
Dnlnlll Komflsi Bellmlill
2. MENGARAHKAN KAHAN (ASSESSMENT)
dllakukan sebelum pesawat mendarat. Hal tersebut mencakup:
Langkah-Iangkah dalam menyelenggarakan kajian adalah
..
Perhitungan kasar luas wilayah yang terkena bencana
o
KondiSi infrastruktur
mengumpulkan data dan menganaliSisnya, membuat lc:eSimpulan dan hasll, serta melaksanakan pengawasan.
o
a. Mengumpulkan data Dalam mengumpulkan data, terdapat empat metode:
Mengumpul ka n dan m e m e riksa informas! yang sudah ada
kemball
Unglc:ungan sekitar wilayah bencana 2 . Melalui darat. Dengan melintasi wilayah bencaoa dapat memberikan gambaran umum atau penilaian tentang: ..
Melihat kembali informasi kesehatan dan info lainnya Dada
pengungslan, teoda- tenda yang dipergunakan,
level pemerintah pusat dan daerah yang menyangkut:
1. Keb ijakan pemerintah dan standar pengungsi an
}o-
berlindung sementara." }o-
pendidikan, dan fasilitas komunitas lainnya'i.
masyarakat yang terkena bencana. }o-
bencana terjadi.
Kelemahan metode inl:
1. Terbatasnya informasi.
Menganalisis sumber daya fisik dan fasilitas di wilayah pemukiman pengungsi, seperti tanah dan air. "
5. Sumber daya yang sudah tersedl a dan ya ng diperlukan dalam penanganan kead aan darurat.
Menilai infrastruktur pelayanan publik dalam wilaya h pengungsi a n, seperti kesehatan,
3. Komposisi dan kundisi keseha tan ser ta nutrisi 4. Fungsl pelayanan dan program keseh atan sebelum
atau kondlSi wilayah bencana. ' • Menilai kebiasaan penguf}Qsi berkaitan dengan makanan, air, kesehatan, sanitasi, serta tempat
sebagai panduan teknis.
2. Karateristik geografis dan IIngkungan serta pembagian wilayah politlk dan administrasi wilayah bencana.
Menilai secara kese luruhan area tempat
}o-
Faktor lingkungan-seperti kekeringan.
)..
5tatus populasi.
..
EstlrnaSi distribusi usia dan jenis kelamin para pengungsi.
Sebagai conton, informaSi yang berasal dari data sensus bisa jadi tidak memuat Informasi kebutuhan kelompok atau populaSi tertentu.
I nspeksi visual langsung dari w i/ayah bencal\iI 1. MelalUl udara.
•• A" II" ",,,,... M-..",..". H....... ~'" • "" Opn",,,,,, It........,. It_d, .. A8 l)ptr:ot .... " ' -....... , 1t0lllCb."'"
M......,.._ .- ""Opcr.u_ . . =---
liMt(-M·. ~"'~ Op CII ~.lI"H( M', p,., ...... lip (" Iur U'IItC'M·. Pan"""" Op r.
h
h
UNItCR·, l'artn
ObsefvaSi pendahuluan dari wilayah bencaoa dapat
8
9
F
Assessillent MaSillal! Keseillltnn On/1II11 Kondlsi BellmlJll Selama proses pengamatan berlangsung, sebaiknya dibuat peta kasar wilayah bencana yang mengindik(lsikan: ).
ASS<.'SSIll('1I1 MnSillnii Keselwlnll Oalalll KOIldisl /k'nClllla
3. Pekerja kesehatan,
luas wilayah yang terkena beocana
4. Personil dan organlsasi tanggap darurat Iokal maupun internasional. 5, Pengungsi.
...
Oistribusi populaSi
...
lokaSi sumber daya
}..
Fasilitas publik, sepertl pelayanan kesehatan (rumah saki!:, puskesmas, klinik, dan lain-lain),
Informasl yang dlkumpulkan dan wawancara sebalknya meiiputi:
...
Sumber air
1. Tanggapan responder mengenai bencana tersebut
...
Titik-titik distribusi makanan
...
Tempat perlindungan sementara
(sebab, akibat, dan dinamikanya). 2. KondlSi wllayah sebelum terkena bencana. 3. DistribuSi geografis.
Kelemahan metode ini:
4.
1. Meski observaSi dijalankan secara seksama, bias bisa
OistribuSi usia dan jenis kelamin pengungSi serta jumlah rata-rata anggota keluarga.
terjadi. Jika wilayah yang dikuoJungl lebih atau kurang
S. Tlngkat keamanan dan prevalenSi kejahatan.
parah dlbandingkan dengan wllayah lain, observer
6, Tingkat kematlan dan kesakitan yang terjadi serta
mungkin berpikir kondi51 keseluruhan dari semua wilayah bencana lebih balk atau buruk dibanding dengan yang lain tersebut. 2. Sebagian besar orang yang menjadi korban seringkall
penyebabnya. 7.
Persedlaan dan dlstribusi makanan saat Inl, dan kebutuhan pangan di masa mendatang.
8. Persediaan dan kual itas air.
tidak terlihat, penduduk yang terluka atau sakit
9. Sarana sanllasl.
kebanyakan berada dalam tenda-tel'lda dan hal Inl
10. Prioritas kebutuhan lalnnya c!alam masyarakat yang
cellderung kurang diakses.
terkena bencana, seperti pakaian dan tempat berllndung.
Wawancara Melakukan wawancara den<~an responden di wilayah bencana dan dengan orang-orang dan berbagai sektor di wilayah bencana seperti: 1. Pemimpin informal, desa, dan komunltas.
11. Sarana transportasl, bahan bokor, komunikaSi, dan kebutuhan Iogistik lalnnya. 12.Sumber daya yang t"rsedia di dalam komunitas pengungsi, termasuk peralatan meais, obat-obatan, dan pelsonil kesehatan.
2. Administrator wilayah atau Kantor pemerintah lainnya, guru.
10
"
AS5(sslllt'Jlt MnSl1ln/i Kesdmtflll Pnlmll KOllrilsi Bemww
Ass.'sSIIIl'1I1
M/I"I/~II
K.'S<.'ilillilll Oa/rllll KOlllilsl ilellrlm!1
Kelemahan metode inl adalah:
yang baru, pengungsi dengan kebutuhan khusus
1. informasi yang diperoleh dan wawancara dipengaruhi
seperti kaum dlfabel, dan sumber daya yang tersedia).
oleh persepsi respooden yang bisa saja bias,
2. Responden dengan seogaja melebih-leblhkan tingkat
Agar kelemahan empat metode di atas dapat dimimmalisk pet1u dlperhatikan beberapa hal berikut ini:
kerusakan, Jumiah Ofang yang ter1uka maupun saltit
OVss check infonnasi yang diperoleh dengan pihak lain,
deogan maksud agar kelompoll. yang merel<.a wakili
)angan hanya terpaku pada satu metode saja (misalnya
mendapatkan perhatian leblh besar.
survei udara yang di-cross cI1eck dengan pengamatan lapangan dan wawancara).
Survei Dlkarenakan survei memerlukan lebih banyak waktu dan tenaga, survel yang dilakukan hendaknya bertuJuan
Gunakan contoh dan jajak pendapat ketlmbang mengumpulkan terlalu banyak Informasi mendenl yang suM dlanarlsa.
mencari data yang tidak dapat diperoleh dari sumber lain, yakni: 1. Jumlah orang yang dlprioritaskan penanganannya, seperti anak-anak terlantar, dan wanita. 2. Tlngkat kematlan. 3. Kondisi kesehatan pengungsi berkaitan dengan Jenls bencana, sepertl dia re, trauma, luka bakar, dan gangguan saluran pernapasan. 4. Status nutrisl. S. Vaksinasl pada anak-anak. 6, Kondisl tempat tinggal semen tara. 7.
Akses ter11aclap perawatan kesehatan, rnakanan, air, dan tempat berlindung,
8, Meiakukan analisls sosial ekonomi dan mengLropUlkan da ta awal mengenal pengun gsi dan wi/ayah pemuklman (tennasuk data demogra fis, gender, karateristlk kelompok 5OSlal, pekerjaan sebelum bencana dan yang tengah dljaiani saat in!, latar belakang pendidikan, k.esempatan ekonomi di lokasi 12
13
F ASS('SS lIleJI I
MUSIIlnl1
!<'Jlld' SI Bell (JI 11II
!<,'sl'I/
ASS('SSIIICJ II
MlIsnlllli
K~se/I Mml Dlllnill KOII
Bwmlw
3. MENGANALISIS DATA
GAMIIARAN K[SflURUHAN MENVANGKUTSITUASI PfNGUNGSI'
Data yang dikumpulkan selama proses assessmentharus diolah (~ pertloaOOingan me«IdoIogl da~ ~ Orit!n~ ~ Iak"'M1
_!isiS mtnyarJ9kut situasl
!~ ....
bo1ICiIna, sitIIiISi ttrtili
serta dianalisis secepat dan dengan seksama mungkin serta hasilnya dapat dimanfaatkan oIeh peJ"l9ambil keputusan. '
peno;p.rosI. dan sitUMI yang df'mc_kiJn).
Anallsis hendaknya juga d iarahkan 5ecara spesifik pada keb utuhan pelayanan medis korban bencana, kesehatan
GAMBAR"'N KESEl URUtlAN IoIENYAHGKUl Sf1"UASI PfHGUNGS"
(BerdaS_ perI)iIl\(IoII9an mell:dol<9 _
Pe<JpIe -cn..",.d PIat>tIa>g. l31
an""... menjOOl{Iku' Illuil! 00 wolilyllh 1911\1 ' erI<enu _rrgs.r.dilnS'tuill! P ro r~
SI.p" $alii para o;.~
S~'I"'I'~
,....."
kemball pada Sltuasi yang lain. Sebagai contoh, staoc\ar definitif
KonIM .
untuk kasus penyaklt sebaiknya digunakan. l
'
S"lru~
..~,·' ~~'gil1
Data sebalknya dipisahkan sesuai dengan wilayah,
8a1\a$a"
urtar t""''''''''~ 1""lllr
waktu, dan kelompok pengungsi guna mendapatkan perhitungan
Ka"''''''13~'' S"""W. POI~'~?
yang tepat. Sumber data j uga harus selalu spe5lfik dan dapat dlpercaya.
s~"'" ' ~."' ..."'"'
Y,,",gcacal? ~ft.eh8I""
&eear.I
urnurn? IS"
5,1""5' POlo!.. '
SMP Pl!'nef1 nt"h ~" maSy;l.a ' a,
HI.... iAJ05?
I"""a~ap
~.
PQr\i1J 'lgS'? Setta_knya?
4. MELAKUKAN SINTESA DAN MENARIK KESIMPULAN
S,IU'" i '"IgO. U"93 " I,s .. ~
~ . I.ml"
Da la m melakukan slntesa dan menarik kesimpulan hendaknya:
"" •.I~ls . umb ll daya
An.'1 111 akUvllu pen gungll (b.,
din
a . Dlnyatakan dengan j elas.
u,lal ';"y;l ~pa "'I~
S,.,""', Ap;o keg
Siapa
$ajOI
P"II
_~
......... ya? l8Ir:,
~pan .
sel>er.lpa
yor "ll rusa , a'""
!e<$~?
$rap
mem/rIr., ."'"_
aayor
le
( _ ' " Oiln "",,dan lerjaOr bef>Ci na)?
alau l*&mj)Uin? ~.
O&n ,eoerapa
.....'ng'~n'_"" ......ViI?
Proses anal iSIS sebaiknya menggunakan staoc\arisasi tekms guna memastlkan bahwa standar terse but dapat digunakan
.....
,*,gungl!~
IQUl!nYil'
II
Stalon
.........
\OO"9~_1
p.ngungll
..., ... ~.~~'''''rII
l>enC
lingkungan dan penyakit meoular yang berpotensi wabah.l
-" "'~
~
"""'gon"'"
i",,()o}lurn
bVIlC".,p
~"
--,
-~
dity~ t"'l~dr
Data kesehatan dan epidemiologi dari hasil
assessment
mungkln sullt dlpahami. Untuk itu perlu digunakan bahasa yang mi.Klah dipahami dan gam bar atal. grafi k sebagai penunjartg. b . Menggunakan Indikator yang stafldar. Hasll yang diperoleh sebaiknya digambarkan dalam format yang mudah dipahaml dan dapat dibandingkan dengan kajian
c.
IINHCR', Pm ..... Op U., ..".' ..... "oao"" RL Pm"""., C''P'" M..,I.h K.>
..... 0 ..... "' ••• M ........., .... ' 110, ....-.1< b
14
15
F AsseSSlllCul MnSll/lll1 Krs<'llfl!all {)rl/lIIll KO lidl s l HCIlfIlIlIl
lalnnya. Sebagal con toh, prevalenSI mal nutriSI sebaiknya dlnyatakan dalam bentuk persentase. Perpindahan populasi dan tingkat kematian hendaknya diperhitungkan sebagai jumlah kematian per 10.000 Dfang setiap hannya. c. Mencantumkan IndikaSl yang jelas menyangkut prioritas utami! kebutuhan dan bagalmana memperoletlOya. Kebutuhan dalam kondlSi darurat harus dibedakan mulal dari yang new ones hmgga yang mendesak. d. Hasd dan kesimpulan disebarluaskan. laporan assessmentsebaiknya diseballuaskan kepada semua organlsaSi yang teritbat dalam upaya tanggap darurat.
Format eli bawah lni dapat diaplikasikan dalam mengyambarkan hasil assessment terhadap Situasi bencana yang berbeda-beda. Alasan diberlakukannya keadaan darurat Deskrlpsl wilayah yang terkena bencana (dengan melampirkan peta) Deskripsi populasi yang terkena beneana ... Jumlah, perkiraan usia, dan jenis kelamin karban, nsiko tertentu atau faktor vulnerability. , Perhitungan total Jumlah korban yang meninggal dan terluka. Dampak, menyangkut kr:rnatian dan perlukaan. ;.. Tingkat kematian setiap hannya (jumlah kematian per 10.000 populaSi per han ). ;.. Indlkator lain, sepertl tingkat mal nutrisi, sarana Infrastruktur dan finansial yang hilang serta data sosial ekonoml lalnnya dapat digunaltan. Kapasltas tanggap darurat menyangkut sumber d::ya manusla dan materi. ... Pembaglan tugas dan tanggung }i!wab. 16
Ass-' sSIII,'ul M.r$II /o/l I( "st'ilrllnrl Dahlill KOlldl $1 /lcll
... Kewenangan. '" Mekanisme koordlnaSl. ,.. logiStik, komunikasi, dan dukungan administrasi. Keperluan tambahan. .. Kebutuhan meodesak para pengungst. ,. Program tanggap darurat, pengawasan, dan mekanisme evaluaSi.
5. PENYAJIAN DATA DAN REKOMENOASI Penyajlan hasll assessment dan rekomendasi merupakan upaya yano perlu dilakukan segera, dan sebaiknya didiskusikan deogan pihak ter1tait untuk memudahkan pengambilan kepotusan oIeh pimpman. Rek()(1"lel"ldasi dari hasil penilaian kesehatan secara eepat tersebut digunakan untuk menetukan upaya penanggulangan selanJutnya, yang memuat antara lain :11 Pelayanan kesehatan, termasuk rujukan. LQ9lstik dan perbekalan kesehatan. Air bersih dan kesehatan lingkungan Pangan dan Gizi Penyakit menular yang perlu diwaspadai Dalam rekomendasl, hendaknya sudah dapat dipisahkan antara keglatan sehal1Jsnya dapat dilakukan oleh daerah dan kegiatan yang perlu dibantu dari Provinsi maupun Pusat. Hal inl bertujuan untuk memulihkan rungS! kegiatan pelayanan kesehatan di daerah bencana serta mencegah kemungkinan terjadinya bencana lanjutan, yaitu KLB penyakit menular akibat petl9UngSIan.
l)10~ " ..... "'~'~I . : 00'
M...L.h
K~.~
P...!o
K~""''''
17
Ass.,·sSJJJCII/
Selain ltu dalam penya]lan data dan rekomendaSi ditetapkan: Jalur komunikasi pusat dan daerah terkena bencana
...
upaya-upaya yang melljadi tanggungjawabnya yang sang at berpengaruh terhadap kesehatan, seperli
Da/IIIJI
KVlloilsi
HI'11lI111II
Makanan. Yakinkan bahwa paling tidal< kebutuhan minimum energi terpenuhi. SUsun petunjuk yang jelas
Jengkap deogan kontak person yang sewaktu-wakl u dapat dlhubungL Berkoordinasi dengan instansi lerkait untuk melakukan
MaSlI/a/l Kc,dll1!w!
mengenal mal nutrisi serta membangun fasilitas penyimpanan makanan. ..
Air. Lindungl sumber air dari polUSi.
,
Tempat berlindung sementara. lika memungkinkan penuhi kebutuhan akan tempat bernaung sementara
ketersediaan air bersih oleh Jajaran Pekerjaan Umum,
dari bahan-bahan yang dapat diperoleh di wilayah
listrik oleh PlN, sampah oleh Oinas Kebers ihan dan lainlain.
setempat. Minta peralatan dari luar jika dibutuhkan (misalnya asbes atau plastik). ..
6. PENGAWASAN
Perawatan kesehatan. Siapkan personil kesehatan, obat·obatan dan peralatan yang memadai, kemudian atur sistem kesehatan yang akan dlgunakan.
Guna mengevaluasi dampak dari program tanggap darurat diperlukan pengumputan data 5eCara rutin. Segera setelah hasil dan kestmpulan kajian awal diperoleh, maka pertu dilakukan:11
..
Memberikan rekomendasl untuk tindakan lanjut yang
..
Sanitasi. Jauhkan pembuangan kot()(an manusia dan sumber air dan tempat ber1indung sementara. Ambil langkah-Iangkah untuk memenuhi kebutuhan
sifatnya mendesak, termasuk mencantumka n sumber
sosial dan mempersatukan kembaJi keluarga yang
daya yang diperlukan untuk melaksanakan rekomenda si tersebut.
terpisah Jika diperlukan. Jika sekelompok pengungsi
Hasil kajian awal 5egefa disebarluaSkan.
Harus diambil tindakan-tindakan prioritas untuk
Penuhi kebutuhan·kebutuhan yang mendesak untuk
merawat anak-anak yang tidak ditemani orang twa atau wali.
bertahan, seperti makanan, air, tempat perlindungan
telah terpisah, mereka harus kembali dipersatukan.
darurat, perawatan kesehatan, saflitaSi, sosiaJ, serta distribuSi yang adiL
"
"
AS5<'$S IlI('1I1
MI15111i111 K('SI'llIIll1u IMIIIIII Kowllsi Hcu['III1I1
RINGKASAN KAlIAN (ASSESSMENT) MASALAH KESEHATAN DALAM KONDISI BENCANA 1, MERENCANAKAN KAJIAN (ASSESSME7V7) a. Pertimbangan fak tor waktu dan lokasi d alam merumUSkan kaJian awal b. Menyusun persiapan Menentukan jenis informaSI yang akan dikumpulkan BerkoordinaSi dengan berbagai pihak Menyeleksi anggota lim Mengidentifikasi pemimpin t im dan mendelegaslkan tugas Melaksanakan kegia tan penunjang 2. MENGARAHKAN KAJIAN (ASSESSMENT) a. Mengumpulkan data Mengumpulkan dan memeriksa kembali informasi yang sudah ada Inspeksi visual langsung dari wilayah bencana Wawancara Survel 3. MENGANAlISIS DATA a . Data yang dlkumpulkan selama assessment harus diolah serta dianalisis secepat dan seksama mungkin. b. Proses analisis sebalknya menggunakan standarisasi teknis.
• c.
Data sebaiknya diperjakukan secara terpisah dan bdak bersama·sama.
4. MELAKUKAN SINTESA DAN MENARIK KESIMPULAN a . Dinyatakan dengan jelas. b. Menggunakan standarisasi indikator. c . Mencantumkan indlkasi yang j elas menyangkut pooritas utama kebutuhan pengungsi dan bagalmana memperolehnya. d . Hasil dan keslmpulan disebarluaskan. S. PENYAJIAN DATA DAN REKOMENDASI a . Penyajian hasil assessment dan rekomendasi pertu dllakukan 5egera dan sebaiknya didiskusikan dengan plhak terkalt untuk memudahkan pengambllan keputusan oleh pimpinan. b. Rekomendasi dari hasil assessmentdapat digunakan untuk menentukan upaya penanggulangan selanjutnya. c . Da lam rekomendasi hendaknya sudah dapat dipisahkan antara kegiatan yang seharusnya dapat dilakukan oleh daerah dan kegiatan yang perlu dibantu dar! Provinsi maupun Pusat. 6. PENGAWASAN a . Memberiltan relmmendasi unwk tindakan lanjut yang mendesak. b. Hasil k.. jian awal segera disebarluaskan.
21
p AS"'s,!IIt'111 Maw/ail K('sc/wll!ll OIl/1l11! Komiisl ilc!I("I1Il11
LAMPIRAN
C. Penuhi kebutuhan -k:ebutuhan yang mendesak untuk bertahan, o..nul u!l'l\lm N;o' .. <Jt'9i"'"saso
""'.......,
1W<.O',.. """"n",b AI.ltI' ~
No
""""",~r....
rnformatl ~ ••clla.n ........
_a "'' ---
(1;1t¥ ~"""luI",,' _)'3on!j ............. )
.. FI'''''''
,-, -'I~-I'
,.. "It"Ghal:"
,-
I:--".,..rq ILaIa..
b . .......tan _11
...
II!
e. P... on~ IM
1'-
j', '"".
J .... '"
.
umlh 'Ikn
"
•
~~
l"""" I
I·~:': I '~' I cayllnan ya""
I......aoa
aoggaI
·I~" y;n;
IKelr.ong;on
=" I
Nama doIo<\ .~ ...... v ""
I
K.lorang;1 0
I i"'PiI"""S
I
Ccnla ~I "..,_
I ' lid'"
. In olmnllf M1'
"
21
.., As,.·sSIIICIII M" SlJ/,,11 KI'sciln/ltii Onlnlll Kom/ is l Ikllnilia
OAFTAR PUSTAKA
2.Contoh ChectIiSi untuk Ita]ian (assessment) kesellatanr..
1. KomiSi Tinggi PB8 Untuk Urusan PengiJ1gSi, Buku Pegangan
Kedaruratan UNHCR, Edisi Kedua, h. 52 -57
'1",,1 z. Rapid Health Assessment, www.Crid.or.cr/dlgitalizacion/
pdfleng/doc 13866/ doc 13866-1. pdf
]. An Operation Management Handbook for UNHCR's Partners, www.the-ecentre.net/ resources!_li brarY/ doc/Operations_ Management_ Handbook.pdf 4. Preparedness Planning, www. ifrc.org l cgi f pdf dp.D!?preplan.pdf, Disaster Preparedness Trammg Programme IFRC and Red Crescent Societies 5. Handbook for Emergency Field OperatIOns, www. who.intlhac/techguidance/tools/7661.pdf
b..t1c.1L
6. Departemen Kesehatan RI, Penilaian Cepat Masalah Kesehatan Pada Ke]adlan Bencana (Rapid Health Assess·
ment), 2005 7.
An dreasta meliala, Leadership Style Dalam Penanganan Bencana
, .P'<"Jl'lfuln.... ~L.>.'"",~ ~ ...... ,6c 'WI·q:~",, [ 1 p, ,,~,...,, II K( ",,,I Kul (,,""",.
""""'I:
..,,,
dr """'< 1'1.0. 1.Jf.
["""Ie' I'tq..,.",......
~" ......>
25