PENGELOLAAN KEBUN WISATA PASIRMUKTI, CITEUREUP, KABUPATEN BOGOR SEBAGAI KAWASAN AGROWISATA BERKELANJUTAN
MEGA PUSPITA
DEPARTEMEN ARSITEKTUR LANSKAP FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2011
RINGKASAN MEGA PUSPITA. Pengelolaan Kebun Wisata Pasirmukti, Citeureup, Kabupaten Bogor sebagai Kawasan Agrowisata Berkelanjutan. Dibimbing oleh ARIS MUNANDAR dan NURHAYATI HADI SUSILO ARIFIN. Kebun Wisata Pasirmukti merupakan salah satu kawasan wisata agro yang cukup diminati oleh masyarakat Jabodetabek. Kawasan agrowisata ini terletak di Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Kawasan ini memiliki lahan seluas 50 hektar serta menyediakan paket wisata yang sangat lengkap. Kebun Wisata Pasirmukti memiliki misi utama yaitu untuk memperkenalkan pertanian kepada masyarakat luas. Selain menawarkan keindahan alam pertaniannya, di tempat ini juga terdapat berbagai atraksi dan paket wisata yang mengedepankan faktor edukasi bagi pengunjung terutama pelajar sekolah. Tujuan dari kegiatan magang ini adalah untuk mendapatkan pengetahuan dan pengalaman kerja dalam pengelolaan kawasan agrowisata, baik secara konsep maupun operasionalnya di lapang. Selain itu juga mengevaluasi lebih lanjut apakah kegiatan pengelolaan telah memenuhi kriteria untuk menjaga keberlanjutan kawasan dari sisi ekologis maupun wisata dan edukasi pertanian sebagai tujuan utama. Kegiatan magang dilaksanakan di Kebun Wisata Pasirmukti yang terletak pada Jalan Raya Tajur Pasirmukti Km. 4, Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Kegiatan magang berlangsung selama 3 bulan (Maret 2011Mei 2011). Analisis yang dilakukan meliputi analisis deskriptif terhadap aspek pengelolaan yang dipelajari selama kegiatan magang berlangsung, analisis daya dukung kawasan, analisis karakteristik dan persepsi pengunjung berdasarkan data kuisioner, serta analisis SWOT untuk menentukan alternatif strategi yang dapat digunakan untuk mengelola kawasan Kebun Wisata Pasirmukti. Berdasarkan hasil analisis deskriptif terhadap aspek pengelolaan yaitu pengelolaan zonasi ruang dan sirkulasi; pemeliharaan lanskap; pengelolaan fasilitas, sarana dan prasarana; pengelolaan program dan aktivitas wisata agro; serta pengelolaan pengunjung diketahui bahwa secara umum pengelolaan kawasan Kebun Wisata Pasirmukti sudah cukup baik, namun perlu ditingkatkan sesuai dengan desain dan fungsinya semula sehingga tercapai kepuasan, kenyamanan, dan keamanan pengunjung tanpa merusak ciri khas lanskap alami pertanian serta untuk mencapai kondisi lanskap yang berkelanjutan. Dari hasil analisis daya dukung dapat diketahui bahwa seluruh aktivitas wisata agro yang dilakukan di Kebun Wisata Pasirmukti belum melebihi daya dukung kawasan. Rata- rata pengunjung yang datang setiap harinya masih dibawah 1.000 orang sedangkan kapasitas yang dapat ditampung sebesar 2.149 pengunjung. Dari hasil analisis persepsi pengunjung diketahui bahwa pengunjung merasa cukup puas pada seluruh aktivitas wisata agro yang dilakukan (37.75%). Terdapat pula pengunjung yang merasa kurang puas (13.75%) dan tidak puas (8.25%). Para pengunjung tersebut menyatakan seluruh aktivitas wisata agro yang dilakukan adalah penting (38.25%). Hal ini dapat menjadi pertimbangan bagi pihak pengelola untuk meningkatkan pelayanan pada aktivitas agrowisata terutama pada aktivitas yang dianggap penting tapi masih mendapatkan penilaian yang kurang
memuaskan. Selain itu terdapat pula beberapa responden yang menyatakan beberapa aktivitas wisata agro yang dilakukan kurang penting (5.50%). Meskipun cukup sedikit namun juga harus menjadi perhatian penting apakah aktivitas tersebut dapat diganti atau dihilangkan. Jika tetap dipertahankan aktivitas tersebut harus dimodifikasi menjadi lebih menarik agar pesan pendidikan pertanian dan ilmu pengetahuan yang disampaikan dapat dimaknai oleh pengunjung. Faktor kekuatan yang dimiliki kawasan ini antara lain paket wisata bervariatif untuk semua usia; memiliki potensi pengembangan wisata agro lain;; serta lanskap alami pertanian yang khas. Sedangkan faktor kelemahannya yaitu penataan lanskap, tata ruang dan sirkulasi belum maksimal; kegiatan pemeliharaan sarana dan prasarana belum optimal; serta kegiatan pemeliharaan lanskap belum terkoordinasi dengan baik. Faktor peluang yang terdapat di Kebun Wisata Pasirmukti adalah potensi pasar tinggi; dukungan dari masyarakat, mitra kerja dan pemerintah serta ancamannya berupa persaingan dengan wisata agro sejenis. Keempat faktor tersebut kemudian dianalisis menggunakan metode SWOT serta menghasilkan lima alternatif strategi pengelolaan yang dapat dilakukan untuk mengembangkan Kebun Wisata Pasirmukti sebagai kawasan wisata agro yang ideal dan berkelanjutan, yaitu : (1) Meningkatkan kegiatan promosi, mengikuti pameran dan mengadakan event yang menarik minat pengunjung; (2) Meningkatkan kegiatan pemeliharaan lanskap maupun sarana dan prasarana wisata, memperbaiki struktur organisasi dan sistem kerja pemeliharaan lanskap; (3) Menarik minat pengunjung dengan mengoptimalkan lanskap alami pertanian dan view ke arah sekitar sebagai objek wisata; (4) Memperluas jaringan pasar dan penambahan program wisata agro baru; (5) Melakukan penataan ulang/redesign terhadap lanskap, tata ruang dan sirkulasi. Kata kunci : Agrowisata, Pengelolaan Lanskap Berkelanjutan, Kebun Wisata Pasirmukti
PENGELOLAAN KEBUN WISATA PASIRMUKTI, CITEUREUP, KABUPATEN BOGOR SEBAGAI KAWASAN AGROWISATA BERKELANJUTAN
MEGA PUSPITA
Skripsi Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian pada Departemen Arsitektur Lanskap
DEPARTEMEN ARSITEKTUR LANSKAP FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2011
®Hak Cipta Milik IPB, tahun 2010 Hak Cipta dilindungi Undang-undang Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan atau menyebutkan sumbernya. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik, atau tinjauan suatu masalah, dan pengutipan tersebut tidak merugikan IPB. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis ini dalam bentuk apapun tanpa izin IPB.
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini, saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul: PENGELOLAAN KEBUN WISATA PASIRMUKTI, CITEUREUP, KABUPATEN BOGOR SEBAGAI KAWASAN AGROWISATA BERKELANJUTAN adalah benar merupakan hasil karya sendiri dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Semua sumber data dan informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun yang tidak diterbitkan dari penulis lain, telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan pada Daftar Pustaka skripsi ini. Bogor, Oktober 2011
MEGA PUSPITA A44070055
Judul
: Pengelolaan Kabupaten
Kebun Bogor
Wisata
Pasirmukti,
Citeureup,
Sebagai
Kawasan
Agrowisata
Berkelanjutan. Nama
: Mega Puspita
NRP
: A44070055
Program Studi
: Arsitektur Lanskap
Menyetujui, Dosen Pembimbing I
Dosen Pembimbing II
Dr. Ir. Aris Munandar, M.Sc NIP. 1956 1228 1983 03 1 003
Dr. Ir. Nurhayati HS Arifin, M.Sc. NIP. 1962 0121 1986 012 001
Mengetahui, Ketua Program Studi Arsitektur Lanskap
Dr. Ir. Siti Nurisjah, MSLA NIP 19480912 1974 122 001
Tanggal Disetujui :
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengelolaan Kebun Wisata Pasirmukti, Citeureup, Kabupaten Bogor Sebagai Kawasan Agrowisata Berkelanjutan”. Skripsi ini merupakan hasil dari kegiatan magang yang telah dilakukan dan merupakan salah satu syarat memperoleh gelar sarjana dari Departemen Arsitektur Lanskap, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada Dr.Ir. Aris Munandar, M. Sc dan Dr.Ir Nurhayati HS Arifin, M. Sc selaku pembimbing atas bimbingan, masukan, dan arahannya selama penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga penulis tujukan kepada Dr. Ir. Nizar Nasrullah, M. Agr. dan Vera Dian Damayanti, SP, MLA selaku dosen penguji atas saran dan kritiknya. Selain itu, penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Direktur Utama Kebun Wisata Pasirmukti Ibu Emily Turangan Senduk, atas kesempatan yang diberikan. Ucapan terima kasih juga penulis tujukan kepada Bapak Ir. Cecep M. Ramdan, Bapak Rizkon, Bapak Karni dan seluruh staff Kebun Wisata Pasirmukti atas bantuan dan informasi yang diberikan selama magang. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman ARL 44 atas persahabatan dan dukungan selama perkuliahan. Tidak lupa, ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya ditujukan kepada Ibunda Amroh dan Ayahanda Iip Nuryadi, Tia Septian dan Windayah selaku saudara kandung, serta seluruh keluarga yang terus memberikan doa dan motivasi kepada penulis. Besar harapan penulis, skripsi ini dapat bermanfaat
bagi
Kebun
Wisata
Pasirmukti
dan
semua
pihak
yang
membutuhkannya. Bogor, Oktober 2010 Penulis
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Bogor pada tanggal 23 Agustus 1989. Penulis merupakan anak kedua dari dua bersaudara dari ayahanda Iip Nuryadi dan ibunda Amroh. Pendidikan penulis diawali pada tahun 1993 dan menyelesaikan Taman Kanak-Kanak (TK) di TK Shandykara Putra Telkom Bogor pada tahun 1995. Pada tahun 1995-2001 penulis menempuh pendidikan di SD Negeri Bantarjati 5 Bogor. Kemudian pada tahun 2004 penulis menyelesaikan studi di SLTP Negeri 3 Bogor. Selanjutnya, pada tahun 2007 penulis lulus dari SMA Negeri 4 Bogor. Penulis diterima di Institut Pertanian Bogor (IPB) pada tahun 2007 melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI) sebagai mahasiswa Tingkat Persiapan Bersama (TPB). Setahun setelah itu, yaitu tahun 2008, penulis resmi sebagai mahasiswa Departemen Arsitektur Lanskap, Fakultas Pertanian. Selama menjalankan studi di IPB, penulis juga mengikuti kegiatan di luar akademik, seperti menjadi anggota Himpunan Mahasiswa Arsitektur Lanskap (HIMASKAP) 2008/2011. Pada tahun 2010 penulis pernah menjadi panitia divisi Humas pada acara Workshop Nasional Arsitektur Lanskap, selain itu pada tahun 2009 penulis juga ikut serta dalam kepanitiaan Simposium Ilmiah Internasional Green City. Pada tahun 2009 sampai 2011 penulis mendapatkan beasiswa Program Peningkatan Akademik (PPA). Pada tahun 2010 penulis lolos dalam seleksi Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) tingkat IPB. Selain itu, penulis juga aktif mengikuti berbagai pelatihan, sarasehan, dan seminar yang mendukung kegiatan akademis.
DAFTAR ISI Halaman
DAFTAR TABEL........................................................................................ DAFTAR GAMBAR................................................................................... DAFTAR LAMPIRAN...............................................................................
iii iv v
BAB I PENDAHULUAN............................................................................ 1.1 Latar Belakang............................................................................. 1.2 Tujuan.......................................................................................... 1.3 Manfaat........................................................................................ BAB II TINJAUAN PUSTAKA.............................................................. 2.1 Wisata dan Rekreasi................................................................... 2.2 Agrowisata.................................................................................. 2.3 Pengelolaan Lanskap.................................................................... 2.4 Pengelolaan Kawasan Agrowisata............................................... BAB III METODOLOGI........................................................................... 3.1 Lokasi dan Waktu Magang.......................................................... 3.3 Metode Magang........................................................................... 3.2 Metode Pengumpulan Data......................................................... 3.4 Kerangka Pikir............................................................................ 3.6 Tahapan Kegiatan Magang......................................................... BAB IV KONDISI UMUM....................................................................... 4.1 Latar Belakang dan Sejarah.......................................................... 4.2 Visi dan Misi................................................................................. 4.3 Struktur Organisasi....................................................................... 4.4 Aspek Fisik dan Biofisik............................................................... 4.4.1 Lokasi, Luas, Aksesibilitas.................................................. 4.4.2 Topografi dan Jenis Tanah................................................... 4.4.3 Iklim..................................................................................... 4.4.4 Hidrologi............................................................................. 4.4.5 Vegetasi dan Satwa.............................................................. 4.4.6 Arsitektural.......................................................................... 4.4.7 Visual Lanskap.................................................................... 4.5 Aspek Sosial.................................................................................. 4.5.1 Pengunjung.......................................................................... 4.5.2 Tenaga Kerja........................................................................ BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN....................................................... 5.1 Aspek Pengelolaan Kebun Wisata Pasirmukti............................. 5.1.1 Pengelolaan Zonasi Ruang dan Sirkulasi............................ 5.1.2 Pemeliharaan Lanskap.......................................................
1 1 2 3 4 4 5 7 11 14 14 15 15 16 17 25 25 26 26 32 32 33 33 34 34 36 36 36 37 37 38 38 38 43
5.1.3 Pengelolaan Fasilitas, Sarana dan Prasarana..................... 5.1.2 Pengelolaan Program dan Aktivitas Wisata Agro.............. 5.1.3 Pengelolaan Pengunjung..................................................... 5.2 Daya Dukung Kawasan................................................................. 5.2.1 Daya Dukung Area Wisata Agro......................................... 5.2.2 Daya Dukung Area Permainan............................................ 5.3 Analisis Aspek Sosial................................................................... 5.3.1 Karakteristik Pengunjung..................................................... 5.3.2 Persepsi Pengunjung............................................................ 5.4 Analisis SWOT............................................................................. 5.4.1 Identifikasi Kekuatan, Kelemahan, Peluang, Ancaman....... 5.4.2 Penilainan Faktor Internal dan Eksternal............................. 5.4.3 Matriks IFE dan EFE........................................................... 5.4.4 Matriks SWOT..................................................................... 5.4.5 Ranking Alternatif Strategi.................................................. 5.5 Rekomendasi Pengelolaan............................................................ BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN...................................................... 6.1 Kesimpulan................................................................................... 6.2 Saran.............................................................................................
47 54 65 67 67 68 69 69 72 77 77 79 80 82 83 83 88 88 89
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................
90
LAMPIRAN.................................................................................................
92
DAFTAR TABEL Halaman
1 Jenis dan Sumber Data................................................................ 2 Contoh Penilaian Bobot Faktor Strategis Internal dan Eksternal......... 3 Skala Penilaian Peringkat untuk Faktor Internal dan Eksternal........... 4 Matriks Internal Factor Evaluation (IFE)............................................ 5. Matriks Eksternal Factor Evaluation (EFE)........................................ 6 Matriks SWOT..................................................................................... 7 Jadwal Kegiatan Pemeliharaan............................................................. 8 Jenis dan Jumlah Sarana dan Prasarana di Kebun Wisata Pasirmukti... 9 Tambahan Kegiatan di Kebun Wisata Pasirmukti................................. 10 Daya Dukung Berdasarkan Aktivitas.................................................... 11 Karakteristik Pengunjung Berdasarkan Hasil Kuisioner.................... 12 Persepsi Responden Mengenai Tingkat Keindahan............................ 13 Persepsi Responden Mengenai Aspek Pengelolaan............................ 14 Persepsi Responden Mengenai Tingkat Kepuasan Aktivitas Agro....... 15 Persepsi responden Mengenai Tingkat Kepentingan Aktivitas Agro.... 16 Tingkat Kepentingan Faktor Internal Kebun Wisata Pasirmukti........... 17 Tingkat Kepentingan Faktor Eksternal Kebun Wisata Pasirmukti........ 18 Penilaian Bobot Faktor Strategis Internal Kebun Wisata Pasirmukti.... 19 Penilaian Bobot Faktor Strategis Eksternal Kebun Wisata Pasirmukti. 20 Matriks Internal Factor Evaluation (IFE)............................................. 21 Matriks Eksternal Factor Evaluation (EFE) ....................................... 22 Matriks SWOT....................................................................................... 23 Ranking Alternatif Srategi Pengelolaan................................................
15 21 21 22 22 23 44 53 57 69 72 72 74 75 76 79 79 80 80 80 81 82 83
DAFTAR GAMBAR
Halaman
1 Lokasi Magang...................................................................................... 2 Kerangka Pikir........................................................................................ 3 Matriks Internal- Eksternal (IE)............................................................. 4 Struktur Organisasi Perusahaan.............................................................. 5 Pintu Masuk Kebun Wisata Pasirmukti.................................................. 6 Data Curah Hujan Kebun Wisata Pasirmukti......................................... 7 Arsitektural Bangunan dan Lanskap Kebun Wisata Pasirmukti............ 8 Pemandangan Alam Bukit Kapur dan Sungai Cileungsi........................ 9 Peta Zonasi Ruang Kebun Wisata Pasirmukti........................................ 10 Peta Kondisi Eksisting Kebun Wisata Pasirmukti................................. 11 Peta Jalur Sirkulasi Kebun Wisata Pasirmukti....................................... 12 Bagan Kerja Divisi Subdivisi Landscape dan Housekeeping................ 13 Peta Intensitas Aktivitas Pengunjung..................................................... 14 Peta Zonasi Pemeliharaan Kebun Wisata Pasirmukti............................ 15 Taman Anggrek dan Nursery Tanaman Hias......................................... 16 Kebun Tabulampot dan Kebun Buah..................................................... 17 Kolam Pancing dan Arena Kolam Lumpur............................................ 18 Kebun Sayur............................................................................................ 19 Pondok Minahasa.................................................................................... 20 Rumah Pak Tani...................................................................................... 21 Area Kampung Pelangi........................................................................... 22 Aktivitas Frutiwok.................................................................................. 23 Aktivitas Memberi Makan Ikan.............................................................. 24 Aktivitas Dunia Unggas......................................................................... 25 Aktivitas Menyiram Tanaman dan Alat Siram....................................... 26 Aktivitas Panen Sayur............................................................................ 27 Praktik Biopori dan Penjelasan Mengenai Kompos............................ 28 Penjelasan Mengenai Contoh- Contoh Hidroponik............................. 29 Aktivitas Tanam di Cup...................................................................... 30 Kegiatan Split Anggrek.......................................................................... 31 Aktivitas Tanam Padi dan Bajak Sawah.............................................. 32 Permainan Arena Kolam Lumpur....................................................... 33 Permainan Tradisional............................................................................ 34 Matriks Internal-Eksternal (IE).............................................................. 35 Website Kebun Wisata Pasirmukti.......................................................... 36 Struktur Organisasi Divisi Pemeliharaan Lanskap.................................. 37 Kondisi Lanskap dan Aktivitas Pada Kebun Sayur................................ 38 Ilustrasi Desain dan Aktivitas Pada Kebun Sayur..................................
16 17 23 27 33 34 36 36 39 40 42 43 45 46 47 48 48 49 49 51 51 58 58 59 59 60 61 62 63 63 64 64 65 81 84 85 87 87
DAFTAR LAMPIRAN Halaman
1 2 3 4 5 6 7
Kuesioner Karakteristik Pengunjung Kebun Wisata Pasirmukti........ Press Release Anugerah Citra Pesona Wisata (CIPTA) Award......... Data Iklim Kebun Wisata Pasirmukti Tahun 2005- 2010..................... Contoh Daftar Kunjungan 3- 7 Maret 2011.......................................... Pondok Minahasa Penginapan di Kebun Wisata Pasirmukti................ Formulir Trouble Report...................................................................... Gambar Desain Taman Front Office.....................................................
93 95 96 97 98 99 100
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada beberapa tahun belakang ini, perkembangan industri agrowisata semakin populer. Agrowisata adalah suatu bentuk kegiatan wisata yang memanfaatkan usaha agro sebagai obyek wisata dengan tujuan untuk memperluas pengetahuan, pengalaman, rekreasi dan hubungan usaha dibidang agro (SK. Menteri Pertanian No. 204/KPTS/HK.050/4/1989) . Agrowisata menjadi alternatif pilihan utama bagi sebagian besar masyarakat terutama mereka yang tinggal di kawasan perkotaan. Hal ini dikarenakan kecendrungan wisatawan yang menyukai aktivitas kembali ke alam serta semakin banyaknya kawasan wisata agro baru dengan jenis kegiatan yang lebih beragam. Agrowisata yang ideal merupakan suatu sistem usaha tani (agribisnis) dari hulu hingga hilir (Arifin et al, 2009). Sehingga, mencakup seluruh aktivitas pertanian mulai kegiatan persiapan lahan, pembibitan, penanaman, pemeliharaan tanaman, pemanenan, pengolahan hasil panen sampai dengan bentuk yang dapat dipasarkan. Sedangkan aspek keberlajutan dalam pengembangan suatu kawasan agrowisata dapat dilihat dari kapasitas fisik, ekologi, sosial dan ekonomi kawasan tersebut (Utama, 2008). Kebun Wisata Pasirmukti merupakan salah satu kawasan wisata agro yang cukup diminati oleh masyarakat Jabodetabek. Kawasan agrowisata ini terletak di Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Kebun Wisata Pasirmukti memiliki lahan seluas 50 hektar serta menyediakan paket wisata yang sangat lengkap. Saat ini, Kebun Wisata Pasirmukti sudah terdaftar sebagai anggota Asosiasi Wisata Agro Indonesia (AWAI). Kawasan agro Kebun Wisata Pasirmukti telah dibuka untuk umum sejak tahun 2001. Berbagai macam obyek wisata yang terdapat di dalam kawasan ini antara lain kebun buah, kebun wisata agro, tanaman buah dalam pot, taman anggrek, camping ground, kolam ikan serta kolam lumpur. Selain itu juga terdapat fasilitas pendukung seperti cottage dan restoran.
2
Kebun
Wisata
Pasirmukti
memiliki
misi
utama
yaitu
untuk
memperkenalkan pertanian kepada masyarakat luas. Selain menawarkan keindahan alam pertaniannya, Kebun Wisata Pasirmukti juga menawarkan berbagai atraksi dan paket wisata yang mengedepankan faktor edukasi bagi pengunjung terutama pelajar sekolah. Berbagai atraksi dan paket wisata yang ditawarkan tersebut diharapkan dapat menjadi media pendidikan di bidang pertanian. Kegiatan
pengelolaan
merupakan
salah satu
faktor yang paling
menentukan dalam menjaga keberlanjutan suatu kawasan wisata. Pengelolaan Kebun Wisata Pasirmukti juga merupakan hal yang penting untuk dipelajari terutama dalam menjaga keindahan dan kelestarian lanskapnya serta untuk meningkatkan daya tarik pengunjung. Oleh karena itu, diperlukan pembelajaran dan pemahaman secara langsung mengenai pengelolaan kawasan agrowisata Kebun Wisata Pasirmukti untuk mengetahui bagaimana kegiatan pengelolaan yang saat ini sedang berjalan. Serta perlu adanya evaluasi lebih lanjut apakah kegiatan pengelolaan telah memenuhi kriteria untuk menjaga keberlanjutan kawasan dari sisi ekologis maupun wisata serta edukasi pertanian sebagai tujuan utama. 1.2 Tujuan Magang Tujuan
umum
kegiatan
magang
ini
adalah
untuk
mendapatkan
pengetahuan dan pengalaman kerja praktis dalam pengelolaan kawasan agrowisata, baik secara konsep maupun operasionalnya di lapang. Tujuan khusus yang hendak dicapai antara lain : 1. Mempelajari organisasi, sistem kerja, program kerja, dan pelaksanaan kegiatan pengelolaan pada kawasan agrowisata; 2. Menganalisis daya dukung Kawasan Kebun Wisata Pasirmukti; 3. Mengidentifikasi karakteristik dan persepsi pengunjung terhadap setiap aktivitas wisata agro yang dilakukan serta tingkat kepuasan terhadap aspek pengelolaan; 4. Mengidentifikasi dan menganalisis permasalahan dalam pengelolaan kawasan agrowisata, serta memberikan alternatif solusi pemecahannya.
3
1.2 Manfaat Magang Hasil kegiatan magang ini dapat menjadi masukan atau bahan pertimbangan bagi pihak pengelola dalam upaya mengembangkan Kawasan Kebun Wisata Pasirmukti. Selain itu, dapat menjadi saran untuk meningkatkan kualitas kegiatan pengelolaan agrowisata sehingga dapat menjadi suatu kawasan agrowisata yang ideal serta berkelanjutan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Wisata dan Rekreasi Undang- Undang No.9 Tahun 1990 mendefinisikan wisata sebagai perjalanan atau sebagian dari kegiatan yang dilakukan secara sukarela serta bersifat sementara untuk menikmati objek dan daya tarik wisata. Sedangkan menurut Gunn (1994) wisata lebih dari sekedar industri pelayanan, namun mencakup keseluruhan perjalanan, tanpa terkecuali perjalanan pulang-pergi. Menurut Pendit (2006) atraksi wisata adalah segala sesuatu yang menarik dan bernilai untuk dikunjungi dan dilihat. Atraksi wisata lazim pula dinamakan objek wisata. Kraus (1977) mendefinisikan rekreasi sebagai berbagai aktivitas atau pengalaman yang biasanya dipilih secara sukarela oleh seseorang, baik itu disebabkan oleh keinginan untuk mendapat kesenangan sesaat atau karena orang tersebut menginginkan atau mencapai sesuatu yang lebih bersifat personal atau memiliki nilai sosial tertentu. Aktivitas ini dilakukan pada waktu luang dan tidak ada hubungannya dengan pekerjaan. Aktivitas ini juga bersifat menyenangkan tetapi dapat diterima oleh lingkungan sosial, tetap menjaga nilai-nilai moral yang ada, dan berkontribusi untuk membuat seseorang yang menjalankan aktivitas tersebut dan lingkungan sosialnya menjadi lebih baik. Jenis aktivitas rekreasi dapat dikategorikan berdasarkan pengalaman yang akan didapat (Gold, 1980), yaitu sebagai berikut: 1. Rekreasi fisik, mengutamakan kegiatan fisik sebagai pengalaman utama dari suatu aktivitas; 2. Rekreasi sosial, mengutamakan interaksi sosial sebagai pengalaman utama dari suatu aktivitas; 3. Rekreasi kognitif, mengutamakan budaya, pendidikan, dan kreativitas sebagai pengalaman utama dari suatu aktivitas; 4. Rekreasi yang berhubungan dengan alam, mengutamakan kegunaan sumber daya alam seperti air, pepohonan, pemandangan alam, dan kehidupan liar sebagai fokus utama dari suatu aktivitas.
5
2.2 Agrowisata Nurisjah (2001) mendefinisikan agrowisata atau wisata pertanian merupakan penggabungan antara aktivitas wisata dengan aktivitas pertanian. Secara spesifik Nurisjah (2001) menjelaskan agrowisata adalah rangkaian aktivitas perjalanan wisata yang memanfaatkan lokasi atau kawasan dan sektor pertanian mulai dari awal sampai dengan produk pertanian dalam berbagai sistem, skala dan bentuk serta tujuan untuk memperluas pengetahuan, pemahaman, pengalaman dan rekreasi di bidang pertanian. Selanjutnya Arifin et al (2009) mendefinisikan aktivitas agrowisata sebagai kegiatan melihat, mempelajari, berinteraksi, mendapat pengalaman dan menikmati segala atraksi atau kegiatan pertanian sebagai sarana berwisata. Utama (2008) mengklasifikasikan agrowisata ke dalam dua pola yaitu agrowisata ruang terbuka alami dan agrowisata ruang terbuka buatan. 1. Agrowisata Ruang Terbuka Alami Objek agrowisata ruangan terbuka alami ini berada pada areal di mana kegiatan tersebut dilakukan langsung oleh masyarakat petani setempat sesuai dengan kehidupan keseharian mereka. Masyarakat melakukan kegiatannya sesuai dengan apa yang biasa mereka lakukan tanpa ada pengaturan dari pihak lain. Untuk memberikan tambahan kenikmatan kepada wisatawan, atraksi-atraksi spesifik yang dilakukan oleh masyarakat dapat lebih ditonjolkan, namun tetap menjaga nilai estetika alaminya. Sementara fasilitas pendukung untuk kenyamanan wisatawan tetap disediakan sejauh tidak bertentangan dengan kultur dan estetika asli yang ada, seperti sarana transportasi, tempat berteduh, sanitasi, dan keamanan dari binatang buas. Contoh agrowisata terbuka alami adalah kawasan Suku Baduy di Pandeglang dan Suku Naga di Tasikmalaya, Jawa Barat; Suku Tengger di Jawa Timur; Bali dengan teknologi subaknya; dan Papua dengan berbagai pola atraksi pengelolaan lahan untuk budi daya umbi-umbian. 2. Agrowisata Ruang Terbuka Buatan Kawasan agrowisata ruang terbuka buatan ini dapat didesain pada kawasan-kawasan yang spesifik, namun belum dikuasai atau disentuh oleh masyarakat adat. Tata ruang peruntukan lahan diatur sesuai dengan daya
6
dukungnya dan komoditas pertanian yang dikembangkan memiliki nilai jual untuk wisatawan. Demikian pula teknologi yang diterapkan diambil dari budaya masyarakat lokal yang ada, diramu sedemikian rupa sehingga dapat menghasilkan produk atraksi agrowisata yang menarik. Fasilitas pendukung untuk akomodasi wisatawan dapat disediakan sesuai dengan kebutuhan masyarakat modern, namun tidak mengganggu keseimbangan ekosistem yang ada. Kegiatan wisata ini dapat dikelola oleh suatu badan usaha, sedang pelaksana atraksi parsialnya tetap dilakukan oleh petani lokal yang memiliki teknologi yang diterapkan. Terdapat beberapa nilai dan fungsi dari kawasan agrowisata sebagai ruang terbuka hijau menurut Arifin et al (2009) antara lain yaitu : 1. Menghasilkan produksi pertanian : tanaman, ternak, dan ikan; 2. Melindungi tata tanah dan air; 3. Mengendalikan iklim mikro, menyimpan karbon; 4. Mengkonservasi sumber daya bio-diversitas; 5. Memberikan keindahan lanskap dan kenyamanan. Arifin et al (2009) mengemukakan beberapa syarat kesesuaian area agrowisata, antara lain sebagai berikut : 1.
Memiliki lahan yang sesuai untuk pengembangan dan produksi komoditas pertanian, tanaman, perkebunan, perternakan dan perikanan;
2.
Memiliki kesesuaian untuk wisata (aksesibilitas, infrastruktur dan fasilitas wisata);
3.
Memiliki potensi keindahan panorama lanskap (penutupan lahan, topografi yang dinamis, lanskap pantai, perbukitan, pegunungan);
4.
Memiliki potensi kenyamanan yaitu suhu dan kelembaban udara yang sesuai bagi wisatawan (nyaman dan segar);
5.
Memiliki atraksi budaya dari masyarakat pertanian (budaya bercocok-tanam, hingga penanganan pasca panen);
6.
Memiliki masyarakat yang mampu menjual program dan atraksi yang sudah membudaya secara turun- temurun di dalam masyarakat agraris, termasuk kearifan- kearifan lokal;
7
7.
Memiliki pemda yang bisa berperan untuk membimbing petani dalam kesiapan diri menjadi tuan rumah bagi wisatawan, juga meninvestasikan saranaprasarana dan fasilitas umum sebagai kebutuhan dasar dalam pengembangan wisata. Menurut Arifin et al (2009) mengemukakan bahwa terdapat beberapa objek
dan atraksi wisata yang yang mecirikan suatu kegiatan wisata berbasis pertanian, antara lain adalah sebagai berikut : 1.
Lahan pertanian: sawah, ladang, kebun, pekarangan, kolam produksi, kandang, dan rumah kaca.
2.
Proses produksi sebagai atraksi wisata: membajak sawah, menanam dan memindah bibit, panen, dan menjemur hasil pertanian.
3.
Proses penanganan pasca panen: cara penanganan produk pertanian, sortasi dan pengemasan.
4.
Pengolahan hasil pertanian: memotong, memasak dan mengawetkan.
5.
Pengemasan, penjualan, pemasaran.
6.
Kegiatan kelembagaan petani (Koperasi Unit Desa, Koperasi Petani, Kelompok Tani, Gabungan Kelompok Tani, Badan Usaha Milik Petani).
7.
Atraksi pendukung: atraksi budaya, berwisata alam dan petualangan.
8.
Penyediaan toko dan kios produk hasil pertanian yang khas dengan kemasan yang menarik untuk dimakan atau dibawa sebagai oleh- oleh.
2.3 Pengelolaan Lanskap Menurut Arifin (2005) pengelolaan lanskap merupakan pengelolaan lingkungan termasuk di dalamnya pengelolaan sumberdaya alam. Secara spesifik juga dijelaskan bahwa pengelolaan lanskap yang berkelanjutan yaitu usaha manusia dalam mengubah, mengatur dan menata ekosistem agar manusia memperoleh manfaat yang maksimal dengan mengusahakan kontinuitas produksinya dan keberadaannya yang dipengaruhi oleh faktor ruang, waktu dan energi. Arifin dan Arifin (2005) juga menyatakan bahwa pengelolaan lanskap sebagai suatu upaya terpadu dalam penataan, pemanfaatan, pemeliharaan, pelestarian, pengawasan, pengendalian, dan pengembangan lingkungan hidup sehingga tercipta lanskap yang bermanfaat bagi manusia dan makhluk hidup lainnya.
8
Arifin dan Arifin (2005) mengemukakan bahwa pengelolaan yang baik seharusnya dapat merencanakan program pemeliharaan dengan pengorganisasian yang baik, dengan beberapa cara sebagai berikut : 1. Menginventarisasi dan mengidentifikasi fasilitas dan peralatan taman yang dipelihara; 2. Membuat perencanaan pemeliharaan rutin; 3. Membuat perencanaan alat- alat yang digunakan untuk pemeliharaan tidak rutin atau yang bersifat insidental; 4. Merencanakan jadwal dan cara pemeliharaan pencegahan untuk mengatasi keadaan yang mungkin mempercepat kerusakan taman; 5. Membuat jadwal tanggung jawab penugasan perorangan, kelompok, atau penyerahan tugas kepada kontraktor; 6. Melakukan
pengawasan
terhadap
sistem
pekerjaan
perencanaan
dan
perancangan, ketepatan jadwal pekerjaan pemeliharaan, serta kapasitas pekerjaan; 7. Membuat sistem analisis biaya pemeliharaan. Menurut Render dan Heizer (1997) proses pengelolaan atau yang lebih dikenal dengan istilah manajemen terdiri dari empat fungsi utama yaitu planning, organizing, staffing, leading, dan controlling. Selanjutnya, Render dan Heizer (1997) menjelaskan bahwa dasar dari suatu pengelolaan adalah adanya proses dinamis dimana aktivitas dan sumber daya yang ada secara bersamaan dipadukan dalam usul, pengaturan dan koordinasi untuk mencapai tujuan dan sasaran. Perlu adanya suatu standar kerja dalam sebuah manajemen untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Pendekatan yang dilakukan dapat berupa pencapaian kepuasan klien maupun dari segi kualitas yang dihasilkan. Kegiatan pemeliharaan merupakan bagian dari kegiatan pengelolaan lanskap. Pemeliharaan lanskap adalah aktivitas menjaga dan merawat areal lanskap dengan segala fasilitas yang ada di dalamnya agar kondisinya tetap baik atau sedapat mungkin mempertahankan pada keadaan yang sesuai dengan desain semula (Sternloff dan Warren, 1984). Arifin dan Arifin (2005) menyatakan bahwa pemeliharaan lanskap terdiri dari pemeliharaan ideal dan pemeliharaan fisik. Selanjutnya Arifin. dan Arifin (2005) juga menjelaskan pemeliharaan ideal
9
dimaksudkan untuk untuk menjaga dan merawat areal lanskap dengan segala fasilitas yang ada di dalamnya agar kondisinya tetap baik atau sedapat mungkin mempertahankan pada keadaan yang sesuai dengan tujuan rancangan atau desain semula, sedangkan pemeliharaan fisik meliputi pekerjaan untuk tetap menjaga keindahan, keasrian, kenyamanan, dan keamanan taman. Dalam suatu lanskap binaan atau kawasan, pemeliharaan ideal akan berjalan dengan baik apabila didukung oleh upaya- upaya tertentu menurut Arifin dan Arifin (2005), antara lain adalah sebagai berikut : 1. Perencanaan dan perancangan taman dengan pola sederhana sehingga memudahkan pemeliharaan fisik; 2. Penggunaan elemen taman baik elemen keras maupun lunak yang mudah ditemui sehingga tidak menyulitkan ketika penggantian atau penyulaman tanaman; 3. Pemilihan sistem struktur yang kuat dan awet serta pemilihan bahan perkerasan yang sesuai; 4. Pembuatan pola sirkulasi yang jelas dan rasional sehingga alur kegiatan di dalam taman selalu lancar. 5. Perlengkapan alat dan bahan yang memadai. Pemeliharaan fisik menurut Arifin dan Arifin (2005) untuk elemen keras antara lain meliputi penggantian elemen yang rusak seperti pembersihan lumut, karat, pengecatan, dan penggantian serta perbaikan elemen yang rusak. Sedangkan untuk elemen lunak meliputi pemupukan, pemangkasan, pembersihan area, penyiraman tanaman, peyiangan gulma serta pengendalian hama dan penyakit. Menurut Sternloff dan Warren (1984) terdapat dua sistem pemeliharaan fisik, yaitu pemeliharaan korektif dan pemeliharaan preventif. Pemeliharaan korektif merupakan pemeliharaan dengan fokus pada penyelesaian masalah yang sedang terjadi, sedangkan pemeliharaan preventif adalah pemeliharaan yang terfokus pada penyelesaian masalah yang mungkin terjadi. Rencana kegiatan pemeliharaan lanskap menurut Carpenter et al (1975) dapat dilakukan dengan melakukan pembagian area lanskap antara lain area intensif, semi intensif dan tidak intensif. Menurut Arifin dan Arifin (2005) tingkat pemeliharaan seharusnya sudah direncanakan sejak awal. Rencana kegiatan pemeliharaan lanskap
10
berkaitan dengan masalah penyediaan tenaga kerja dan biaya perawatan. Selanjutnya juga dijelaskan pada Arifin dan Arifin (2005) semakin rumit dan detail suatu desain maka tingkat pemeliharaan semakin intensif. Sedangkan tingkat pemeliharaan yang rendah pada umumnya dilakukan pada lanskap alami atau semialami. Terdapat beberapa proses dari manajemen pemeliharaan menurut Parker dan Bryan (1989) antara lain : 1. Menentukan objek pemeliharaan (termasuk didalamnya tujuan dan standar pemeliharaan; 2. Merencanakan aktivitas pemeliharaan yang akan dilakukan; 3. Merealisasikan kegiatan pemeliharaan sesuai dengan recana yang telah ditetapkan; 4. Mengawasi pelaksanaan dan merencanakan kembali bila diperlukan. Parker dan Bryan (1989) juga mengemukakan prinsip- prinsip yang mendasar dalam manajemen pemeliharaan yaitu : 1.
Standar dan tujuan pemeliharaan harus jelas;
2.
Pemeliharaan dilaksanakan dengan ekonomi waktu, tenaga kerja, alat dan bahan;
3.
Pelaksanaan pemeliharaan ditentukan berdasarkan rencana pemeliharaan tertulis;
4.
Penjadwalan pemeliharaan ditentukan berdasarkan kebijakan dan prioritas;
5.
Pelaksanaan pemeliharaan ditekankan pada tindakan pemeliharaan preventif;
6.
Departemen pemeliharaan harus terorganisasi dengan baik;
7.
Program pemeliharaan harus didukung dengan dana yang memadai;
8.
Pemeliharaan dilakukan oleh tenaga kerja yang sesuai;
9.
Program pemeliharaan harus dirancang untuk melindungi lingkungan alami;
10. Departemen pemeliharaan bertanggung jawab terhadap keselamatan pengguna tapak dan pengawas; 11. Dalam perancangan dan konstruksi, pemeliharaan harus menjadi pertimbangan utama; 12. Pegawai pemeliharaan bertanggung jawab terhadap citra perusahaan dimata publik.
11
Sternloff dan Warren (1984) menjelaskan bahwa perencanaan kegiatan pemeliharaan yang baik dan logis harus mencakup beberapa hal, antara lain sebagai berikut : 1. Pendataan lengkap mengenai segala aspek keseluruhan taman, baik dari fasilitas maupun peralatan yang digunakan; 2. Perencanaan pemeliharaan tertulis, yang mencakup : a. Standar pemeliharaan seluruh area, standar pemeliharaan fasilitas, elemen lanskap serta standar bagi peralatan yang digunakan. b. Identifikasi dan pembuatan daftar kegiatan pemeliharaan rutin untuk mecapai standar yang telah ditetapkan. c. Prosedur yang menerangkan metode yang efisien dalam melaksanakan kegiatan pemeliharaan rutin. d. Frekuensi kegiatan pemeliharaan. e. Karyawan atau tenaga kerja yang melaksanakan kegiatan pemeliharaan. f. Peralatan yang digunakan dalam kegiatan pemeliharaan lanskap. g. Bahan- bahan yang digunakan dalam kegitan pemeliharaan lanskap (termasuk bahan sekali pakai) h. Pendugaan yang akurat. 3. Cara pelaksanaan pemeliharaan tidak rutin atau insidentil misalnya pekerjaan perbaikan dan penyiapan tenaga khusus; 4. Pemeliharaan preventif terhadap kondisi yang dapat mempercepat keausan dan kerusakan melalui inspeksi yang sistematik dan terjadwal; 5. Jadwal penugasan untuk setiap pekerjaan pemeliharaan, meliputi perorangan, tim ataupun kontraktor sehingga terpantau apakah pekerjaan telah dilaksanakan dengan baik; 6. Sistem untuk mendesain dan merencanakan pekerjaan dan pengawasan beban kerja; 7. Sistem analisis dan pengawasan biaya pemeliharaan. 2.4 Pengelolaan Kawasan Agrowisata Rokhman (2008) juga menyatakan bahwa agrowisata dapat digolongkan sebagai wisata ekologi dimana kegiatan dan atraksi wisata yang dilakukan tidak merusak atau mencemari lingkungan untuk tujuan mengagumi dan menikmati
12
keindahan alam, hewan atau tumbuhan liar di lingkungan alaminya serta sebagai sarana
pendidikan.
Oleh
karena
itu
kegiatan
pengelolaannya
harus
mempertimbangkan beberapa hal, antara lain sebagai berikut : 1. Mengatur dan Mengelola potensi wisata yang dimiliki, meliputi kultur atau sejarah yang menarik, keunikan sumberdaya biofisik, konservasi sumberdaya alam maupun kultur budaya masyarakat. 2. Meningkatkan nilai pendidikan, pengelolaan yang dilakukan memperhatikan pengalaman, pengetahuan dan pendidikan bagi pengunjung yang datang. 3. Memanfaatkan partisipasi masyarakat, yaitu peran aktif masyarakat baik dari dalam kawasan wisata maupun pengunjung yang datang untuk menjaga serta melindungi objek, fasilitas dan atraksi wisata yang terdapat di dalam kawasan tersebut. 4. Meningkatkan upaya konservasi, kegiatan pengelolaan yang dilakukan tidak hanya bertujuan untuk menarik pengunjung yang datang tetapi juga untuk meningkatkan kualitas lingkungan serta melindungi sumberdaya alami yang terdapat di dalam kawasan wisata tersebut. Arifin et al (2009) mengemukakan bahwa pengelola kawasan agrowisata dibagi menjadi dua yaitu oleh swasta atau investor dan masyarakat lokal. Ciri atau bentuk objek agrowisata yang dikelola oleh swasta antara lain : 1.
Diusahakan oleh perusahaan swasta atau perorangan;
2.
Meliputi satuan lahan yang biasanya berpagar dan mempunyai gerbang (pintu masuk) tunggal;
3.
Tidak melibatkan masyarakat dalam pengelolaan;
4.
Masyarakat sekitar lebih bertindak sebagai pekerja di objek wisata;
5.
Biasanya menerapkan pemungutan karcis atau tiket masuk. Selanjutnya Arifin et al (2009) juga menjabarkan ciri atau bentuk objek
agrowisata yang dikelola oleh masyarakat, yaitu : 1.
Masyarakat sebagai pemilik bisnis agrowisata. Masyarakat dapat bergabung membentuk badan usaha milik masyarakat (BUMN) atau kelompok tani;
2.
Meliputi kawasan yang tidak berbatas dengan pagar dan memiliki beberapa pintu gerbang;
3.
Masyarakat melakukan proses bertani, berternak dan memelihara ikan seperti
13
biasanya sehingga pemberdayaan ekonomi masyarakat berjalan seperti biasa; 4.
Masyarakat
mengusahakan
memberikan
nilai
tambah
pada
produk
pertaniannya; 5.
Masyarakat melakukan musyawarah untuk mengelola semacam koperasi. Pengurus mengelola dan memasarkan produk pertanian;
6.
Masyarakat menyiapkan akomodasi (penginapan dan sarapan pagi) dan menata perkampungan;
7.
Masyarakat menyiapkan objek kunjungan sebaik mungkin dan menyiapkan diri untuk menerima tamu yang mempunyai ragam budaya berbeda- beda.
BAB III METODOLOGI 3.1 Lokasi dan Waktu Magang Kegiatan magang dilaksanakan di Kebun Wisata Pasirmukti yang terletak pada Jalan Raya Tajur Pasirmukti Km. 4, Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Kegiatan magang dilakukan pada Divisi Wisata, Subdivisi Landscape dan Housekeeping selama 3 bulan (Maret 2011- Mei 2011). Lokasi magang dapat dilihat pada Gambar 1.
(a)Peta Administrasi Kabupaten Bogor (b)Foto Satelit Kebun Wisata Pasirmukti
(c)Foto Satelit Area Wisata Kebun Wisata Pasirmukti (Sumber :http://www.geospasial.bnpb.go.id,www.google.com/earth,12 Januari 2011 )
Gambar 1 Lokasi Kebun Wisata Pasirmukti
15
3.2 Metode Magang Kegiatan magang yang dilakukan di Kebun Wisata Pasirmukti ini menggunakan beberapa pendekatan, antara lain : a. Kegiatan administrasi, yang mencakup pengenalan sistem administrasi, organisasi, program, penjadwalan dan sistem kerja. b. Kegiatan lapangan, yang mencakup aspek pengelolaan serta parsitipasi aktif dalam setiap program dan aktivitas wisata agro. Aspek pengelolaan yang dipelajari selama kegiatan magang berlangsung antara lain pengelolaan zonasi ruang dan sirkulasi, pemeliharaan lanskap, pengelolaan fasilitas, sarana dan prasarana, pengelolaan program dan aktivitas wisata agro, serta pengelolaan pengunjung. c. Kegiatan pengumpulan data sebagai penunjang penulisan hasil kegiatan magang, dilakukan dengan pengamatan langsung di lapangan melalui survai dan wawancara kepada pihak pengelola maupun pengunjung. 3.3 Metode Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan antara lain terdiri dari aspek kelembagaan, aspek fisik dan biofisik, aspek sosial, dan aspek pengelolaan kawasan. Aspek kelembagaan antara lain terdiri dari sejarah perusahaan, struktur organisasi, sistem kerja divisi, jadwal kerja, serta data mengenai tenaga kerja. Aspek fisik dan biofisik antara lain terdiri dari data letak, luas wilayah, iklim, topografi, jenis tanah, hidrologi, vegetasi, satwa, aksesibilitas,dan fasilitas. Aspek sosial antara lain adalah mengenai data mengenai daftar kunjungan, karakteristik dan persepsi pengunjung. Aspek pengelolaan kawasan antara lain terdiri dari pengelolaan ruang, pengelolaan sirkulasi, pengelolaan program wisata, pengelolaan pengunjung, serta permasalahan yang ditemui lapang (Tabel 1). Tabel 1 Jenis dan Sumber Data No. 1.
Jenis Data
Sumber Data
Kelembagaan a. Sejarah Perusahaan
Pengelola Kebun Wisata Pasirmukti
b. Struktur Organisasi
Pengelola Kebun Wisata Pasirmukti
c. Sistem Kerja Divisi
Pengelola Kebun Wisata Pasirmukti
16
Tabel 1 Lanjutan
2.
d. Jadwal Kerja
Pengelola Kebun Wisata Pasirmukti
e. Tenaga Kerja
Pengelola Kebun Wisata Pasirmukti
g. Aspek Legal
Pengelola Kebun Wisata Pasirmukti
Data Fisik dan Biofisik a. Letak Wilayah
Pengelola Kebun Wisata Pasirmukti
b. Luas Wilayah
Pengelola Kebun Wisata Pasirmukti
c. Iklim
3.
d. Topografi dan Jenis Tanah
Pengelola Kebun Wisata Pasirmukti
e. Hidrologi
Pengelola Kebun Wisata Pasirmukti
f. Vegetasi dan Satwa
Pengamatan lapang
g. Aksesibilitas
Pengamatan lapang
h. Fasilitas dan Utilitas
Pengamatan lapang
Data Sosial a. Daftar Kunjungan
4.
BMKG
Pengelola Kebun Wisata Pasirmukti
b. Karakteristik Pengunjung
Pengamatan lapang
c. Persepsi Pengunjung
Pengamatan lapang
Pengelolaan Kawasan a. Pengelolaan Ruang
Pengelola dan Pengamatan lapang
b. Pengelolaan Sirkulasi
Pengelola dan Pengamatan lapang
c. Pengelolaan Program Wisata
Pengelola dan Pengamatan lapang
d. Pengelolaan Pengunjung
Pengelola dan Pengamatan lapang
e. Permasalahan di Lapang
Pengamatan lapang
3.4 Kerangka Pikir Dalam proses pembelajaran pada kegiatan magang perlu diketahui bagaimana pihak pengelola dapat mempertahankan kondisi lanskap kawasan tersebut serta bagaimana pengelolaan program atau paket- paket wisata yang ditawarkan di Kebun Wisata Pasirmukti sehingga konsep agrowisata yang diberikan dapat diperoleh secara maksimal oleh pengunjung. Secara umum terdapat empat aspek yang diamati yaitu aspek fisik, aspek sosial, aspek agrowisata dan aspek teknis pengelolaannya. Kemudian, dari hasil kegiatan magang akan diperoleh potensi dan kendala dari masing- masing aspek tersebut.
17
Potensi dan permasalahan yang diperoleh juga dikelompokan kedalam empat bagian yaitu kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman, serta dianalisis menggunakan metode SWOT untuk memperoleh rekomendasi berupa strategi pengelolaan lanskap kawasan agrowisata Kebun Wisata Pasirmukti yang ideal dan berkelanjutan (Gambar 2). Kebun Wisata Pasirmukti
Pengamatan dan Pengambilan Data di Lapang
Kegiatan Magang
Aspek Pengelolaan
Aspek Fisik
Pengelolaan Ruang Pengelolaan Sirkulasi Pengelolaan Paket Wisata Pengelolaan Pengunjung Permasalahan di Lapang
Aspek Sosial
Luas Wilayah Iklim Vegetasi Satwa Aksesibilitas Fasilitas
Karakteristik dan Persepsi Pengunjung
Aspek Agrowisata Program wisata Atraksi wisata Objek wisata
Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman Analisis SWOT Matriks SWOT
REKOMENDASI Alternatif Strategi Rencana Pengelolaan Kawasan Agrowisata Kebun Wisata Pasirmukti Yang Ideal dan Berkelanjutan
Gambar 2 Kerangka Pikir Kegiatan Magang 3.5
Tahapan Kegiatan Kegiatan magang yang dilakukan di Kebun Wisata Pasirmukti sampai
dengan penulisan hasil kegiatan magang terdiri dari beberapa tahapan, antara lain :
18
1. Persiapan awal Meliputi pembuatan proposal usulan magang, mengurus administrasi, dan mengumpulkan data-data sekunder yang sesuai dengan rencana pelaksanaan kegiatan magang. Tahapan ini merupakan kegiatan yang dilakukan sebelum proses magang di dalam Kebun Wisata Pasirmukti berlangsung. 2. Pengenalan kelembagaan Meliputi pengenalan dengan pihak pengelola Kebun Wisata Pasirmukti serta pengenalan struktur organisasi, sejarah perusahaan, pembagian kerja, dan prosedur pelaksanaan kerja. Kegiatan ini merupakan tahapan awal pada saat kegiatan magang dilaksanakan. 3. Partisipasi di Kantor Pengelola dan Pengamatan di Lapang Pada tahap ini meliputi setiap kegiatan yang berhubungan dengan proses pengelolaan kawasan Kebun Wisata Pasirmukti. Setiap kegiatan tersebut diikuti berdasarkan arahan dan bimbingan pihak pengelola dan mengikuti proses pengelolaan yang telah ditetapkan sebelumnya oleh pihak Kebun Wisata Pasirmukti. Kegiatan ini dilakukan untuk memperoleh informasi yang faktual mengenai proses pengelolaan di Kebun Wisata Pasirmukti. Partisipasi di kantor pengelola berupa penyusunan konsep pengelolaan, jadwal pemeliharaan dan terlibat dalam proses redesign taman. Partisipasi dilapang berupa proses pengawasan kegiatan pemeliharaan. Selain itu, kegiatan lapang juga dilakukan untuk pengambilan data penunjang seperti aspek fisik dan biofisik, aspek sosial dan aspek agrowisata. 4. Analisis
Tahapan ini meliputi analisis terhadap data dan informasi yang telah diperoleh. Dalam tahap ini dapat diketahui potensi dan kendala dari masingmasing aspek yang diteliti. Analisis yang dilakukan pada tahap ini antara lain : a.
Analisis deskriptif Analisis deskriptif merupakan tahapan yang dilakukan terhadap data yang
diperoleh berupa studi pustaka, wawancara dengan pengunjung maupun pengelola serta data yang diperoleh pada saat pengamatan. Analisis deskriptif
19
digunakan untuk mengetahui potensi serta kendala dari aspek teknis pengelolaan dan paket wisata agro yang ditawarkan Kebun Wisata Pasirmukti. b.
Analisis daya dukung kawasan Menurut Nurisjah et al (2003) salah satu model pendekatan untuk
mempertahankan kelestarian, keberadaan atau optimisasi manfaat dari suatu sumberdaya alam, sumberdaya lanskap dan lingkungan yaitu dengan melakukan penilaian terhadap daya dukung (carrying capacity). Pendekatan ini juga digunakan untuk meminimalisasi kerusakan dan membatasi penggunaannya. Terdapat beberapa hal yang mempengaruhi daya dukung suatu kawasan menurut Knudson (1984) antara lain karakteristik sumberdaya alam, seperti geologi dan tanah, topografi, vegetasi, hewan, iklim dan air, dan karakteristik pengelolaan, seperti kebijakan dan metode pengelolaan, serta karakteristik pengunjung, seperti psikologi, peralatan, perilaku sosial dan pola penggunaan. Penilaian terhadap daya dukung juga digunakan dalam kegiatan pengelolaan area kegiatan rekreasi alam yang dikenal dengan daya dukung kawasan rekreasi (recreation capacity) yaitu jumlah individu atau pengunjung yang dapat ditampung pada suatu kawasan rekreasi. Tujuan utama dari penilaian ini adalah untuk mempertahankan atau melestarikan potensi rekreatif alami dari areal tersebut pada batas- batas penggunaan yang diperkenankan (Nurisjah et al, 2003). Untuk memperkirakan kebutuhan ruang sebuah aktivitas rekreasi atau daya tampung pengunjung digunakan formulasi sebagai berikut: DD = A x 1 x Rf B
Keterangan : DD = Daya dukung A
= Luas area yang digunakan (m 2)
B
= Standar luas area yang dibutuhkan
Rf
= Faktor rotasi
c.
Analisis karakteristik dan persepsi pengunjung Tahap ini dilakukan melalui proses wawancara dan penyebaran kuisioner
kepada 45 orang pengunjung secara acak. Melalui kuisioner akan diketahui mengenai karakteristik pengunjung mengenai dirinya dan persepsinya mengenai
20
Kebun Wisata Pasirmukti. Dari hasil kuisioner juga dapat diketahui tingkat kepuasan pengunjung terhadap kegiatan wisata agro yang dilakukan. Kuisioner dapat dilihat pada Lampiran 1. d. Analisis SWOT Penilaian dilakukan terhadap aspek manajemen perusahaan dalam usahanya untuk mengelola integritas lanskap kawasan agrowisata menggunakan analisis SWOT. Analisis SWOT menurut Rangkuti (1997) dilakukan berdasarkan logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strengths) dan peluang (opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weakness) dan ancaman (threats). Tahapan kerja yang dilakukan dalam analisis SWOT adalah sebagai berikut: 1) Analisis penilaian faktor internal dan faktor eksternal Identifikasi faktor internal (IFE) dilakukan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan yang dimiliki dengan cara mendaftarkan semua kekuatan dan kelemahan serta memberikan dasar untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi hubungan antar faktor- faktor tersebut. Sedangkan, penilaian faktor eksternal (EFE) dilakukan untuk mengetahui sejauh mana ancaman dan peluang yang dimiliki (David, 2008). 2) Penentuan bobot setiap variabel Bobot yang diberikan pada setiap faktor disesuaikan dengan skala kepentingannya terhadap pengelolaan kawasan agrowisata Kebun Wisata Pasirmukti. Bobot setiap faktor internal dan eksternal ditentukan dengan metode Paired Comparison (Kinnear dan Taylor, 1991). Skala yang digunakan untuk mengisi kolom dalam menentukan bobot setiap faktor adalah : 1. Bobot 1, jika indikator faktor horizontal kurang penting dibandingkan indikator faktor vertikal. 2. Bobot 2, jika indikator faktor horizontal sama penting dengan indikator faktor vertikal 3. Bobot 3, jika indikator faktor horizontal lebih penting dibandingkan indikator faktor vertikal.
21
4. Bobot 4, jika indikator faktor horizontal sangat penting dibandingkan indikator faktor vertikal. Tabel 2 Contoh Penilaian Bobot Faktor Strategis Internal dan Eksternal Faktor Internal/ Eksternal A B C D E Total
A
B
C
D
E
Total
Bobot
X1 X2 X3 X4 X5
α1 α2 α3 α4 α5
Sumber: Kinnear dan Taylor (1991) Bobot setiap faktor diperoleh dengan menentukan nilai setiap variabel terhadap jumlah nilai keseluruhan faktor dengan menggunakan rumus Kinnear dan Taylor (1991) : αi =
Xi Σn i=1Xi
Keterangan : αi = bobot variabel ke-i; Xi = nilai variabel ke-i; i
= 1,2,3,…,n;
n
= jumlah variabel
3) Penentuan peringkat (rating) Pemberian peringkat pada masing-masing faktor berdasarkan tingkat kepentingannya dengan nilai 1–4. Jika faktor positif tingkat kepentingannya sangat penting bernilai 4, penting bernilai 3, cukup penting bernilai 2, dan tidak penting bernilai 1, sedangkan jika faktor negatif memiliki tingkat kepentingan sangat penting bernilai 1, penting bernilai 2, cukup penting 3, dan tidak penting 4 (Tabel 3). Tabel 3 Skala Penilaian Peringkat untuk Faktor Internal dan Eksternal Nilai Peringkat 4 3 2 1
Kekuatan (Strenghts) dan Peluang (Opportunities) Sangat penting Penting Cukup penting Tidak penting
Kelemahan (Weaknesses) dan Ancaman (Threats) Tidak penting Cukup penting Penting Sangat penting
22
Nilai peringkat faktor positif (kekuatan dan peluang) tersebut berbanding terbalik dengan faktor negatif (kelemahan dan ancaman) (Rangkuti, 1997). Kemudian setiap peringkat dari faktor-faktor tersebut dikalikan dengan bobot untuk memperoleh skor pembobotan (Tabel 4 dan 5). Tabel 4 Matriks Internal Factor Evaluation (IFE) Simbol Faktor Internal Kekuatan (Strenghts) S1
Bobot
Peringkat
Skor (Bobot*Peringkat)
S2 S3 Kelemahan (Weaknesses) W1 W2 W3 Total
Sumber : Rangkuti (1997) Tabel 5 Matriks Eksternal Factor Evaluation (EFE) Simbol Faktor Eksternal Peluang (Opportunities) O1
Bobot
Peringkat
Skor (Bobot*Peringkat)
O2 O3 Ancaman (Threats) T1 T2 T3 Total
Sumber : Rangkuti (1997) Berdasarkan total skor yang didapat dari pembobotan pemeringkatan di atas, akan diketahui posisi Kebun Wisata Pasirmukti pada kuadran yang dapat menyatakan kekuatan dan kelemahannya melalui matriks internal-eksternal (IE) (Gambar 3). Jika total skor bernilai 1.0 sampai 1.99 maka kondisi internal dan eksternal berada pada keadaan yang lemah, jika total skor bernilai antara 2.00 sampai 2.99 menunjukan kondisi faktor internal dan eksternal berada pada keadaan rata- rata, sedangkan jika total skor bernilai 3.4 sampai 4.0 maka
23
kondisi internal dan eksternal berada pada posisi yang kuat. Menurut David (2003) matriks IE dibagi menjadi tiga bagian utama yaitu kolom I,II dan IV (grow and build), kolom III, V, IV (hold and maintain) serta kolom VI, VII, IX (harvest and divest). Masing- masing kolom akan menentukan strategi pengelolaan apa yang paling tepat. Total Skor IFE
Total Skor IFE
4.00 Kuat 3.00 Sedang 2.00 Rendah 1.00
Kuat
3.00
Sedang
2.00
Rendah
I
II
III
IV
V
VI
VII
VIII
IX
1.00
Gambar 3 Matriks Internal- Eksternal (IE) Sumber : David (2003) 4) Penyusunan alternatif strategi Setelah selesai menyusun matriks IFE dan EFE, langkah selanjutnya adalah membuat matriks SWOT. Setiap unsur SWOT yang ada dihubungkan untuk memperoleh alternatif strategi seperti pada tabel berikut: Tabel 6 Matriks SWOT Faktor Internal Peluang (Opportunities)
Ancaman (Threats)
Faktor Eksternal Kekuatan (Strenghts)
Kelemahan (Weaknesses)
Strategi SO Menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang Strategi WO Meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang
Strategi ST Menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman Strategi WT Meminimalkan kelemahan dan menghindari ancaman
Sumber : Rangkuti (1997) 5) Pembuatan tabel ranking alternatif strategi pengelolaan Alternatif strategi yang dihasilkan dalam matriks SWOT ditentukan prioritasnya. Penentuan prioritas alternatif strategi dilakukan dengan cara menjumlahkan semua skor dari faktor-faktor yang mempengaruhinya. Ranking
24
akan ditentukan berdasarkan urutan jumlah skor dari yang terbesar sampai terkecil dari semua strategi yang ada. Perangkingan ini dilakukan secara subjektif dimana strategi akan berupa usaha memaksimumkan kekuatan (strengths) dan peluang (opportunities) serta meminimumkan ancaman (threats) dan kelemahan (weaknesses). Strategi yang memiliki skor paling tinggi akan menjadi prioritas utama. 5. Evaluasi dan Pembuatan Rekomendasi Pada tahap ini dilakukan evaluasi dari hasil analisis SWOT terhadap kegiatan pengelolaan Kebun Wisata Pasirmukti yang diikuti selama proses magang serta data yang telah dikumpulkan. Pembuatan rekomendasi dilakukan berdasarkan hasil analisis yang telah diperoleh dan studi literatur sebagai bahan pertimbangan atau acuan dalam pembuatan rekomendasi. Rekomendasi tersebut berupa rencana kegiatan pengelolaan kawasan agrowisata Kebun Wisata pasirmukti yang ideal, mementingkan keberlanjutan kawasan secara ekologis, kepuasan pengunjung, dan tetap memberikan keuntungan bagi pihak pengelola.
25
BAB IV KONDISI UMUM KEBUN WISATA PASIRMUKTI 4.1 Latar Belakang dan Sejarah Kebun Wisata Pasirmukti didirikan bermula dari hobi pemiliknya yaitu Ny. Emily Turangan Senduk yang menyukai berkebun dan menanam tanaman anggrek. Pada awalnya beliau hanya memiliki luas lahan sebesar 3500 m2 di desa Pasirmukti yang digunakan sebagai tempat budidaya tanaman anggrek dan berbagai macam tanaman hias. Secara bertahap kawasan ini kemudian diolah menjadi sebuah kebun buah dan tanaman lainnya dengan menambah luas lahan yang dimiliki. Pada tanggal 2 April 2003 Kebun Wisata Pasirmukti secara resmi didirikan dengan status sebagai perusahaan berbadan hukum dan dibuka untuk umum. Setelah resmi didirikan kemudian dilakukan pembangunan fasilitas penunjang rekreasi secara bertahap mulai dari penginapan, restoran, area permainan, nursery,dan tempat penjualan oleh-oleh. Pada kawasan ini dikoleksi berbagai macam tanaman hias, tanaman sayuran dan buah-buahan terutama dari jenis buah tropika. Kemudian jeruk Kasturi (Citrus microcarpa) atau dikenal juga dengan nama jeruk “Lemong Cui” menjadi maskot Kebun Wisata Pasirmukti yang ditetapkan pada tanggal 29 April 2005. Pemilihan jeruk Kasturi (Citrus microcarpa) sebagai maskot pada kawasan ini disebabkan oleh kemampuan jeruk tersebut untuk tumbuh di berbagai jenis tanah, tidak memerlukan perawatan yang sulit dan berbuah terus menerus. Selain itu, jeruk ini, sangat popular di daerah pemiliknya yaitu Manado, Sulawesi Utara. Kebun Wisata Pasirmukti termasuk kedalam kategori agrowisata ruang terbuka buatan. Sejak awal pengembangan Kebun Wisata Pasirmukti tidak hanya berorientasi pada keuntungan komersial perusahaan tetapi juga sebagai media pendidikan serta pengenalan pertanian pada generasi muda. Saat ini Kebun Wisata Pasirmukti sudah menjadi salah satu obyek wisata unggulan baru di Kabupaten Bogor yang banyak dikunjungi oleh sekolah nasional dan internasional, perusahaan-perusahaan maupun dari masyarakat umum khususnya wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi.
26
Pada tanggal 4 November 2010, Kebun Wisata Pasirmukti terpilih sebagai juara 3 dari 89 peserta kelompok Badan Usaha Milik Swasta (BUMS) dalam kategori Pengelolaan Daya Tarik Wisata Berwawasan Lingkungan Tingkat Nasional (Lampiran 2). Ajang kompetisi ini diadakan oleh Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata RI berkerjasama dengan Kementerian Dalam Negeri RI. Penghargaan ini menjadi salah satu motivasi kawasan wisata agro ini untuk mengembangkan diri sebagai kawasan wisata berorientasi pada pelestarian lingkungan. 4.2 Visi dan Misi Visi Kebun Wisata Pasirmukti adalah untuk menjadi pemain utama dan terkemuka dalam industri agrowisata di Indonesia serta menjadi obyek wisata agro nasional yang berperan untuk kegiatan penelitian, pendidikan, dan pelatihan agribisnis bagi wisatawan domestik maupun mancanegara. Misi kawasan wisata agro ini antara lain : 1. Bagi pengunjung, yaitu menjadi sarana pengenalan pertanian dalam bentuk pendidikan, penelitian, budidaya dan wisata. 2. Bagi investor, dapat menghasilkan keuntungan atas investasi yang ditanam. 3. Bagi karyawan, dapat meningkatkan kesejahteraan karyawan beserta keluarga dan peningkatan karir. 4. Bagi masyarakat, menciptakan lapangan kerja baru khususnya di Kecamatan Citeureup dan sekitarnya serta mengembangkan potensi desa sekitar Kebun Wisata Pasirmukti. 5. Bagi pemerintah, dapat meningkatkan pendapatan daerah melalui pajak dan retribusi. 4.3 Struktur Organisasi Stuktur organisasi Kebun Wisata Pasirmukti merupakan stuktur dari divisi dan sub-divisi terkait dengan pelimpahan wewenang dari pimpinan tertinggi kepada unit dibawahnya serta deskripsi pekerjaan setiap divisi maupun sub divisi. Stuktur organisasi Kebun Wisata Pasirmukti berbentuk datar yakni terdiri dari tiga jenjang jabatan yaitu direktur utama, divisi, dan sub divisi (Gambar 4).
26
Dewan Komisaris
Direktur Utama
Divisi Finance &
Divisi HRD & Umum
Accounting
Purchasing Kasir Accounting
Human Resource Diklat Pemandu
Security
Divisi Sales & Marketing
Sales Marketing Communication Community Relation
Divisi Wisata
Food & Beverage Front Office Housekeeping Landscape
Gambar 4 Struktur Organisasi Perusahaan
Divisi Agro
Kebun Anggrek &Tanaman Hias Kebun Plasma Nutfah Kebun Buah Produksi Pasca Panen Produk Olahan
28
Struktur organisasi Kebun Wisata Pasirmukti bersifat dinamis mengikuti kebutuhan, perubahan dan perkembangan Kebun Wisata Pasirmukti. Secara rinci struktur organisasi Kebun Wisata Pasirmukti antara lain terdiri dari : 1. Dewan Komisaris Dewan komisaris merupakan posisi tertinggi stuktur organisasi Kebun Wisata Pasirmukti. Posisi ini diduduki oleh Bapak A.Th. Turangan dan Ibu Emily Turangan Senduk sebagai pendiri Kebun Wisata Pasirmukti. Dewan komisaris bertugas mengawasi serta mengontrol seluruh kegiatan perusahaan secara tidak langsung melalui pertanggung jawaban direktur utama. 2. Direktur Utama Direktur utama ditempati oleh putra sulung Ibu Emily yaitu Bapak Hibran Steven Turangan Senduk. Direktur utama memiliki kewenangan penuh dalam pengambilan keputusan yang bertugas terkait dalam pembuatan rencana pengembangan
Kebun Wisata Pasirmukti, mengatur, mengawasi, dan
mengkoordinasikan seluruh divisi dan sub divisi dalam stuktur organisasi Kebun Wisata Pasirmukti. Selain itu, direktur utama bertugas melaporkan dan menginformasikan kondisi Kebun Wisata Pasirmukti kepada pemilik atau dewan komisaris. 3. Finance & Accounting Posisi direktur keuangan diduduki Ibu Jane B. Senduk, yang memiliki tugas terkait pengontrolan dan pencatatan seluruh pemasukan dan pengeluaran keuangan perusahaan, mengkoordinasikan seluruh kegiatan keuangan, serta melakukan analisa keuangan kegiatan perusahaan meliputi analisa arus kas, dan analisa biaya-biaya. Hasil pencatatan keuangan dijadikan sebagai salah satu alat kontrol perusahaan terkait dengan kondisi perkembangan perusahaan. Terdapat tiga sub divisi yang saling berkoordinasi untuk menghasilkan laporan keuangan yang baik dan benar. a) Purchasing Puschasing bertugas dalam pembelian input produksi dan barang kebutuhan lainnya, serta mencari dan menganalisis kondisi harga-harga input produksi tanaman, seperti bibit, pupuk, peralatan, dan lain-lain, serta barang-
29
barang kebutuhan lainnya baik untuk penginapan, kolam pemancingan, peralatan kantor, maupun bahan-bahan restoran. Pertimbangan yang dilakukan dalam pembelian bahan baku yaitu harga dan kualitas. Purchasing berusaha mencari penawaran-penawaran harga yang murah, namun memiliki kualitas yang baik. b) Kasir Kasir bertugas menjual tiket maupun barang-barang lainnya di loket atau Point Of Sales (POS) di beberapa tempat seperti di Pondok Ole-ole, tiket masuk, Kolam Pemancingan, Resto Bakudapa, lokasi Outbound, Kampung Pelangi, serta Saung Cilu’Ba. c) Accounting Accounting bertugas menyusun laporan pengeluaran dan pemasukan seluruh keuangan Kebun Wisata Pasirmukti. Data keuangan ini menjadi alat kontrol melihat kondisi perusahaan, serta sebagai pedoman dalam pembelian stok bahan baku baik kebutuhan agro, wisata, maupun kantor. 4. HRD & Umum Direktur HRD & umum diduduki Ibu Hilda Unu Senduk yang bertugas dalam pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM) serta fasilitas-fasilitas perusahaan. Terdapat lima sub divisi antara lain : a) Human Resource Tugas divisi ini berkaitan dengan pengelolaan SDM Kebun Wisata Pasirmukti yaitu tenaga kerja terutama untuk pengembangan kualitas tenaga kerja terutama pengetahuan dan pelayanan terhadap pengunjung. Human resource bertanggung jawab dalam kegiatan perekrutan tenaga kerja dan kegiatan pelatihan untuk tenaga kerja. b) Pendidikan & Pelatihan (Diklat) Divisi ini berkaitan dengan kegiatan penelitian baik yang dilakukan oleh pihak perusahaan maupun pihak lain seperti mahasiswa dan pihak dinas. Diklat bertugas memproduksi program-program edukatif dan program wisata lainnya untuk wisatawan dan mengevaluasi kinerja program-program tersebut secara keseluruhan, meneliti kekurangan yang dibutuhkan untuk mengembangkan Kebun Wisata Pasirmukti.
30
c) Pemandu Pemandu berfungsi sebagai pengarah dan pemberi informasi kepada pengunjung. Tugasnya yaitu melayani, mengatur dan mengarahkan pengunjung yang mengikuti paket wisata, serta memberikan infomasi terkait dengan materi yang disampaikan. Pemandu merupakan bagian yang paling vital karena berhubungan dengan pemahaman pengunjung terhadap materi. d) Umum Umum adalah sub divisi yang bertugas mengelola seluruh fasilitas yang terdapat di Kebun Wisata Pasirmukti. Sub divisi ini bertugas merawat, memelihara dan memperbaiki fasilitas-fasilitas perusahaan. e) Security Sub divisi ini bertugas menjaga keamanan Kebun Wisata Pasirmukti meliputi pemeriksaan kendaraan pengunjung sebelum masuk ke Kebun Wisata Pasirmukti, dan mengelilingi Kebun Wisata Pasirmukti untuk melihat kondisi keamanan perusahaan. 5. Sales & Marketing Tugas divisi ini berhubungan dengan pengelolaan peningkatan kunjungan, dengan menjual program-program wisata edukatif dan fasilitas wisata lainnya yang ada di Kebun Wisata Pasirmukti. a) Sales Sub divisi sales sebagian besar terdapat di kantor Kebun Wisata Pasirmukti yang berada di Jakarta. Secara umum tugas dari sub divisi adalah menawarkan serta menjual produk wisata berupa paket- paket agrowisata yang ditawarkan oleh Kebun Wisata Pasirmukti. b) Marketing communication Sub divisi ini bertugas membuat perencanaan dan memformulasikan kegiatan
promosi,
memperkenalkan
melaksanakan
perusahaan
kegiatan
kepada
seluruh
promosi
perusahaan
masyarakat
dan
untuk menarik
pengunjung serta melihat potensi yang dimiliki perusahaan sebagai upaya untuk mengembangkan
perusahaan
melalui
media
massa,
pameran
mengembangkan relasi dan kerjasama dengan perusahaan lain.
maupun
31
c) Community Relation Sub divisi ini merupakan jembatan antara Kebun Wisata Pasirmukti dengan masyarakat sekitar dan Instansi Pemerintahan. Tugasnya yaitu menjalin kerja sama antara perusahaan dengan masyarakat yang ada di sekitar Kebun Wisata Pasirmukti dan Instansi Pemerintah. 7. Divisi Wisata Divisi wisata merupakan divisi yang mengelola sarana dan prasarana serta pelayanan
wisata bagi
pengunjung
yang
bertujuan
untuk
memberikan
kenyamanan dan kepuasan kepada pengunjung. a) Food & Beverage Kebun Wisata Pasirmukti memiliki sebuah resto yang dikelola oleh subdivisi ini dan berfungsi menyediakan seluruh makanan dan minuman baik untuk pengunjung maupun untuk pekerja. b) Front Office Sub divisi ini memiliki tugas berkaitan dengan pelayanan informasi maupun pemesanan dan penjualan tiket. Tugasnya memberikan penjelasan kepada pengunjung terkait dengan paket-paket wisata yang ditawarkan serta mengatur jadwal kunjungan. c) House Keeping Sub divisi ini memiliki tugas berkaitan dengan penyedian tempat penginapan, dan pengelolaan terhadap tempat wisata. Sub divisi ini bertanggung jawab atas delapan penginapan serta tempat wisata yang berada di Kebun Wisata Pasirmukti dari segi kebersihan dan kenyamanan bagi pengunjung. d) Landscape Sub divisi ini bertugas dalam seluruh kegiatan pemeliharaan taman yang berada di area wisata mulai dari pemeliharaan fisik maupun pemeliharaan tanaman berupa penyiraman, pemupukan, pemangkasan dan pengendalian hama dan penyakit. Sub divisi Landscape merupakan bagian yang belum lama dibentuk sehingga dalam kegiatannya masih dalam proses pengembangan dan perbaikan secara terus- menerus. 8. Divisi Agro Divisi agro merupakan divisi yang bertanggung jawab merawat dan
32
mengelola tanaman produksi, meliputi penanaman, perawatan, pemanenan hingga pengolahan pasca panen. Divisi agro saat ini dibagi kedalam beberapa sub divisi yaitu kebun anggrek dan tanaman hias, kebun plasma nutfah, kebun buah produksi, pasca panen serta produk olahan. 4.4 Aspek Fisik dan Biofisik Data-data mengenai aspek fisik dan biofisik diperoleh melalui observasi lapang secara langsung, wawancara dengan pihak pengelola serta perolehan data melalui dinas-dinas Kabupaten Bogor yang terkait. Aspek fisik dan biofisik ini antara lain terdiri dari lokasi, luas, aksesibilitas, iklim, topografi, jenis tanah, hidrologi, vegetasi dan satwa serta view. 4.4.1 Lokasi, Luas dan Aksesibilitas Kebun Wisata Pasirmukti berlokasi di Jalan Raya Tajur - Pasirmukti Km 4 Citeureup, terletak diantara tiga desa yaitu Desa Tajur, Pasirmukti dan Gunung sari. Secara administratif, Kebun Wisata Pasirmukti termasuk kedalam wilayah Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Luas keseluruhan dari kawasan ini adalah 50 hektar, tetapi hanya seluas 15 hektar yang saat ini dikembangkan sebagai area wisata. Secara geografis Kebun Wisata Pasirmukti terletak antara 6°30'33.59"6°30'48.08" Lintang Selatan dan 106°54'6.78"- 106°54'32.06" Bujur Timur dengan batas wilayah sebelah selatan yaitu jalan raya Tajur-Pasirmukti, sebelah utara dan timur berbatasan langsung dengan Sungai Cileungsi, serta sebelah barat berbatasan dengan permukiman penduduk Desa Pasirmukti. Lokasi Kebun Wisata Pasirmukti dapat ditempuh menggunakan kendaraan pribadi maupun umum. Akses terdekat untuk mencapai Kebun Wisata Pasirmukti dari Jakarta maupun Bogor adalah melalui jalan Tol Jagorawi dengan waktu tempuh kurang lebih 60 menit. Dari arah Jakarta, kendaraan dapat keluar di Gerbang Tol Gunung Putri atau Gerbang Tol Citeureup- Cibinong menuju Desa Tajur, Kecamatan Citeureup Kabupaten Bogor. Kendala yang dihadapi adalah ketika melewati Pasar tradisional Citeureup yang dipenuhi oleh angkutan umum yang menutupi ruas jalan serta jalan yang masih dalam kondisi yang rusak.
33
Setelah melewati Pasar Citeureup, jalan menuju Kebun Wisata Pasirmukti kurang lebih sekitar 4 km atau dapat ditempuh sekitar 10 menit. Pintu masuk Kebun Wisata Pasirmukti terdapat di sebelah kiri jalan dan terdapat sebuah penanda berupa replika buah jeruk kartasuri sebagai maskot Kebun Wisata Pasirmukti (Gambar 5).
Gambar 5 Pintu Masuk Kebun Wisata Pasirmukti 4.4.2 Topografi dan Jenis Tanah Ketinggian Kebun Wisata Pasirmukti 150-200 mdpl. Topografi Kebun Wisata Pasirmukti relatif bervariasi dari mulai datar, landai sampai cukup curam dengan kemiringan lahan mulai dari 0-3%, 3-8%, 8-15% sampai 1525%. Secara spesifik klasifikasi tanah di Kebun Wisata Pasirmukti cenderung berbatu, memiliki pH tanah dari 4- 5,5 dan tingkat kesuburan rendah. Menurut Badan Pelaksanaan Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kabupaten Bogor jenis tanah di wilayah administratif Kecamatan Citeureup secara keseluruhan adalah latosol dengan ketebalan jenis tanah ini antara 130 – 500 mm, batas horizon jelas, warna merah, coklat sampai kuning dengan tekstur tanah liat dan struktur renah, daya menahan air cukup baik dan mampu menahan erosi. 4.4.3 Iklim Berdasarkan data yang diperoleh pada stasiun klimatologi Bendungan Cibongas, Babakan Madang, Kecamatan Citeureup kawasan Kebun Wisata Pasirmukti memiliki curah hujan rata-rata terendah pada Bulan Agustus yaitu sebesar 191,8 mm dan tertinggi pada Bulan Januari sebesar 553,667 mm (Gambar 6). Data tersebut diperoleh dari Badan Meteorologi dan Geofisika Dramaga, Bogor mulai dari tahun 2005 sampai 2010 (Lampiran 3). Kebun
34
Wisata Pasirmukti memiliki suhu rata- rata setiap harinya sebesar 26°C dengan kelembaban udara rata-rata sebesar 70%.
(Sumber: Badan Meteorologi dan Geofisika Dramaga, Bogor, 2011)
Gambar 6 Data Curah Hujan Rata-Rata Kebun Wisata Pasirmukti 4.4.4 Hidrologi Kebun Wisata Pasirmukti memiliki jenis tanah dengan kemampuan resapan air rendah, namun kawasan ini memiliki curah hujan yang sangat tinggi. Oleh karena itu, pihak pengelola membuat sebuah kolam sedalam 7 m yang digunakan untuk menampung air hujan. Kolam ini merupakan kolam reservoir dimana air dikumpulkan dan disimpan yang kemudian digunakan untuk kepentingan pengairan tanah dan penyiraman tanaman. Selain itu, terdapat kurang lebih 14 titik mata air di kawasan ini. Air dari seluruh titik mata air tersebut kemudian dikumpulkan dan diolah melaui water treatment sebagai pasokan air bersih untuk kebutuhan kamar mandi dan toilet. 4.4.5 Vegetasi dan Satwa Vegetasi di kawasan Kebun Wisata Pasirmukti cukup beragam. Tanaman hias banyak terdapat dibeberapa titik terutama di area penerimaan dan pelayanan wisata seperti area saung atau basecamp, pondok lobi-lobi, nursery, area sekitar kamar mandi dan toilet, penginapan, restauran serta front office. Pada area tersebut tanaman yang paling dominan terlihat adalah tanaman yang memiliki fungsi untuk meningkatkan kualitas estetika. Tanaman tersebut diantaranya merupakan tanaman penutup tanah yaitu Sri Rezeki (Aglaonema, sp), Bromelia (Bromelia, sp), Adam Hawa (Rhoeo discolor), Lidah Mertua (Sansevieria, sp), Peace Liliy (Spathiphyllum, sp). Dari jenis tanaman semak antara lain Varigated Carribbean Agave (Agave angustifolia), Balancing (Dieffienbachia, sp), Soka (Ixora, sp), Bunga Pukul Empat (Mirabilis
35
jalapa), Patah Tulang (Pedilanthus tithymaloides), Russelia juncea (Russelia equisetiformis), Teh-tehan (Acalypha macrophylla), Lengkuas Merah (Alpinia purpurata), Pangkas Kuning (Durantha, sp), Kembang Sepatu (Hibiscus, sp). Tanaman perdu yang terlihat antara lain Puring (Codiaeum, sp), Euphorbia (Euphorbia, sp). Pisang Hias (Heliconia, sp), Nolina (Beaucarnea recurvata), Hanjuang (Cordyline, sp), Drasena (Dracena, sp) dan Lolipop (Pachystachys lutea). Terdapat pula beberapa jenis tanaman berambat seperti Bugenvil (Bougainvillea, sp) dan Daun Pilo (Philodendron, sp). Pada area pintu masuk menuju area parkir juga terdapat vegetasi yang berfungsi sebagai tanaman pengarah diantaranya beberapa jenis palem-paleman seperti Palem Raja (Roystonea regia). Pada area penyangga vegetasi yang dominan adalah berbagai macam tanaman buah antara lain pohon duku (Lansium domesticum), manggis (Garcinia mangostana), rambutan (Nephelium lapacceum), dan mangga (Mangifera indica). Tanaman tersebut hanya berfungsi sebagai kebun produksi. Pada area wisata agro terdapat beberapa pohon peneduh seperti pohon Ki Hujan (Samannea saman). Selain itu juga terdapat beberapa pohon seperti Bunga Kupu-Kupu (Bauhinia purpurea), Pohon Saputangan (Maniltoa grandiflora), Candle Tree (Parmentiera cereifera), Kayu Manis (Cinnamomun burmanii) yang digunakan sebagai tanaman peneduh serta tanaman yang digunakan sebagai salah satu atraksi wisata karena keunikannya masing- masing. Jenis Satwa yang berada di Kebun Wisata Pasirmukti dibedakan menjadi satwa liar dan satwa yang dipelihara. Satwa liar yang berada di kawasan ini antara lain serangga, katak dan burung. Sedangkan satwa yang dipelihara terdiri dari berbagai macam unggas, hewan ternak, ikan air tawar, ular dan kadal. Satwa- satwa yang dipelihara tersebut merupakan bagian dari atraksi wisata. Jenis unggas yang dipelihara antara lain ayam bekantan, angsa, bebek, itik, entok dan tiktok. Hewan ternak yang terdapat di kawasan ini antara lain kambing, kerbau, kelinci dan marmut. Di dalam Kebun Wisata Pasirmukti terdapat kurang lebih empat kolam ikan atau kolam pancing yang berisi ikan mas, ikan gurame dan ikan bawal serta ikan arwana yang dipelihara di dalam akuarium. Berbagai jenis ular dan kadal juga dipelihara untuk kepentingan kegiatan wisata.
36
4.4.6 Arsitektural Konsep desain kawasan Kebun Wisata Pasirmukti berciri khas budaya Sulawesi Utara yang digabungkan dengan lanskap pertanian. Budaya Sulawesi Utara sangat terlihat jelas dari bentuk arsitektur bangunan yang ada di kawasan ini berupa bangunan khas Minahasa berupa rumah panggung yang dibangun di atas tiang dan balok-balok. Material kayu dan bebatuan sangat dominan digunakan pada bangunan. Untuk penggunaan tanaman di taman disekitar bangunan berkesan tropis dan alami (Gambar 7).
Gambar 7 Arsitektural Bangunan dan Lanskap Kebun Wisata Pasirmukti 4.4.7 Visual Lanskap Kondisi eksisting pemandangan di Kebun Wisata Pasirmukti sangat potensial. Dengan topografi lahan yang berbukit dan bergelombang pada kawasan ini maka terdapat beberapa viewing point dimana melalui lokasi tersebut maka dapat terlihat kawasan persawahan, perkebunan, sungai Cileungsi serta pemandangan alam bukit kapur yang berada tidak jauh dari Kebun Wisata Pasirmukti (Gambar 8).
Gambar 8 Pemandangan Alam Bukit Kapur dan Sungai Cileungsi 4.5 Aspek Sosial Aspek sosial Kebun Wisata Pasirmukti antara lain data mengenai pengunjung dan tenaga kerja. Perolehan data mengenai aspek sosial ini diperoleh secara langsung melalui observasi lapang dan wawancara dengan pengunjung maupun pihak pengelola.
37
4.5.1 Pengunjung Pengunjung Kebun Wisata Pasirmukti sangat bervariasi dan sebagian besar merupakan pelajar yang berasal dari wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi. Rentang usia pengunjung kawasan agrowisata ini mulai dari anak- anak, dewasa, dan lansia. Biasanya pengunjung anak- anak yang
datang merupakan
rombongan dari sekolah- sekolah tertentu dengan minimal jumlah anak 10 sampai 20 orang. Kisaran tingkat pendidikan pengunjung mulai dari playgroup atau pendidikan anak usia dini (PAUD), taman kanak- kanak (TK), sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP), sekolah menengah atas (SMA) bahkan beberapa sekolah luar biasa (SLB). Selain dari sekolah- sekolah, pengunjung Kebun Wisata Pasirmukti ini juga terdiri dari usia dewasa yang berasal dari instansi, perusahaan, keluarga dan kelompok masyarakat tertentu. Saat awal diresmikan pada tahun 2003 jumlah pengunjung yang datang hanya sekitar 4.000- 5.000 orang. Tahun 2006, 2007 dan 2008 merupakan puncak kunjungan tertinggi yaitu sekitar 90.000- 100.000 pengunjung per tahun. Target kunjungan untuk tahun 2011 ini mencapai 120.000 pengunjung. Contoh data pengunjung dapat dilihat pada lembar Lampiran 4. Jumlah kunjungan tersebut di setiap tahunnya paling padat pada saat bulan April, Mei, Juni dan Juli serta pada saat liburan sekolah seperti liburan semester atau libur Hari Raya Idul Fitri. Waktu kunjungan pada kawasan agrowisata ini adalah senin sampai minggu pada pukul 08.00 WIB sampai 17.00 WIB. 4.5.2 Tenaga Kerja Latar belakang tenaga kerja minimal merupakan lulusan S1 atau SMA/SMK, sedangkan pegawai lama yang pernah ikut terlibat dalam pembangunan kawasan ini umumnya merupakan lulusan SD dan SMP dan merupakan penduduk setempat. Terdapat tiga bagian tenaga kerja di Kebun Wisata Pasirmukti yaitu pegawai tetap, pegawai kontrak dan pegawai harian. Pegawai tetap dan pegawai kontrak bekerja selama tujuh jam dalam sehari ditambah dengan satu jam istirahat. Saat ini jumlah pegawai tetap ditambah dengan pegawai kontrak kurang lebih sebanyak 150 orang dan jumlah pegawai harian sebanyak 70 orang.
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Aspek Pengelolaan Kebun Wisata Pasirmukti Terdapat beberapa aspek yang dipelajari selama kegiatan magang berlangsung yaitu pengelolaan zonasi ruang dan sirkulasi, pemeliharaan lanskap, pengelolaan program dan aktivitas wisata agro, pengelolaan pengunjung serta pengelolaan fasilitas wisata. 5.1.1 Pengelolaan Zonasi Ruang dan Sirkulasi Memasuki pintu gerbang Kebun Wisata Pasirmukti, akan dijumpai areal kebun plasma nutfah berisi berbagai macam pohon buah antara lain duku, rambutan, pisang dan manggis yang dapat dikatakan sebagai area penyangga karena hanya berfungsi sebagai penghasil kebutuhan agro saja dan tidak terdapat aktivitas wisata di dalamnya. Setelah itu dapat ditemui sebuah nursery dan kebun anggrek yang menyediakan koleksi berbagai macam tanaman hias dan anggrek yang dapat dibeli oleh pengunjung. Areal ini dapat dikatakan sebagai area penerimaan karena letaknya yang berada di dekat pintu masuk. Selain itu pada area ini juga terdapat loket tiket masuk, tempat penjualan souvenir, kolam unggas dan kolam reservoir. Selanjutnya dapat ditemui area pelayanan berupa areal parkir, front office, saung, restoran dan ruang pertemuan serta pondok khas Minahasa yang dapat digunakan sebagai tempat menginap. Di bagian dalam kawasan Kebun Wisata Pasirmukti terpadat area wisata agro yang terdiri dari persawahan, nursery tanaman buah, kebun tabulampot, kebun sayur, kolam ikan, kolam pancing, rumah hidroponik, arena kolam lumpur, arena lumbung padi, arena bajak sawah dan rumah pak tani. Selain itu juga terdapat area permainan yang terdiri dari arena combat paintball, outbond, lapangan pelangi dan kampung pelangi. Di area paling akhir terdapat kebun jambu biji, lemong cui, mangga, sengon dan jati seluas 35 hektar yang saat ini belum dikembangkan sebagai area wisata. Secara rinci zonasi ruang dan kondisi eksisting Kebun Wisata Pasirmukti dapat dilihat pada Gambar 9 dan 10.
Gambar 9 Peta Zonasi Ruang Kebun Wisata Pasirmukti
Sumber : Peta Google Earth, 2007
39
Gambar 10 Peta Kondisi Eksisting Kebun Wisata Pasirmukti
Sumber : Peta Google Earth, 2007
41
Sirkulasi merupakan faktor utama yang membantu pengunjung untuk mengakses seluruh objek wisata agro yang ada pada kawasan ini. Menurut Simond dan Starke (2006), sirkulasi juga menentukan urutan dan sifat dari pengalaman yang dirasakan serta pemandangan yang dilihat. Sehingga, apa yang dirasakan pengunjung akan bersifat dinamis, baik dari segi orang yang merasakan maupun melalui objek yang dilihat. Secara umum, terdapat dua jenis sirkulasi berdasarkan kegunaannya yaitu sirkulasi pejalan kaki dan sirkulasi kendaraan (Gambar 11). Sedangkan berdasarkan pola sirkulasi, Kebun Wisata Pasirmukti mengadopsi pola sirkulasi putaran (loop) dengan satu pintu keluar dan masuk. Terdapat beberapa keunggulan penggunaan jenis pola sirkulasi ini antara lain akses yang cukup mudah, tidak monoton, fleksibel, aman dan mempunyai nilai tambah dari segi estetika. Pembuatan seluruh jalur sirkulasi di Kebun Wisata Pasirmukti dilakukan oleh pihak kontraktor pelaksana pembangunan kawasan ini, sedangkan kegiatan perbaikan dan pemeliharaannya dilakukan oleh Divisi Wisata, sub divisi Landscape dan Housekeeping dari bagian public area. Jalur sirkulasi kendaraan didominasi penggunaan aspal dan bebatuan dengan tanah. Jalur sirkulasi ini membatasi pengguna kendaraan yang masuk ke dalam kawasan kebun ini. Jalur sirkulasi kendaraan diperuntukan untuk pengunjung yang datang menggunakan motor, mobil dan bus. Jalur ini mengarahkan pengunjung untuk memarkir kendaraannya di dua titik lokasi parkir agar tidak terjadi penumpukan kendaraan ketika kawasan ini dipadati pengunjung. Pada jalur sirkulasi pejalan kaki sangat dominan penggunaan perkerasan atau paving. Sebagian besar aktivitas wisata yang dilakukan di kebun ini menggunakan jalur pejalan kaki sebagai akses utama, untuk itu kenyamanan pengunjung pada saat berjalan harus menjadi perhatian paling penting dalam pembuatannya. Terdapat beberapa kerusakan pada jalur sirkulasi pejalan kaki yang belum tertangani dengan baik, padahal kerusakan ini cukup berbahaya bagi pengunjung terutama anak- anak. Perlu adanya perbaikan dan sistem pengamanan pada jalur ini agar kenyamanan dan keamanan pengguna jalur dapat terakomodasi dengan baik.
Gambar 11 Jalur Sirkulasi Kebun Wisata Pasirmukti
Sumber : Peta Google Earth, 2007
43
5.1.2 Pemeliharaan Lanskap Kegiatan pemeliharaan lanskap di kawasan ini dilakukan oleh bagian Divisi Wisata Subdivisi Landscape dan Housekeeping. Kegiatan ini dilakukan oleh 11 sampai 14 orang tenaga kerja harian dan diawasi oleh satu orang pengawas lapang yang merupakan kepala subdivisi dan pegawai tetap Kebun Wisata Pasirmukti (Gambar 12). Tugas dari pengawas lapang ini adalah mengatur dan mengontrol setiap pekerjaan agar berjalan dengan optimal. Selama kegiatan magang berlangsung, mahasiswa turut aktif dalam kegiatan pengawasan pekerjaan pemeliharaan. Kepala Bagian Divisi Wisata Kepala Bagian Subdivisi Landscape
Kepala Bagian Subdivisi Houskeeping Public Area
Pemeliharaan Softmaterial Taman
Pemeliharaan Hardmaterial Taman
8- 10 orang tenaga kerja
3- 4 orang tenaga kerja
Room Boy
Gambar 12 Bagan Kerja Divisi Wisata Subdivisi Landscape dan Housekeeping Tingkat pemeliharaan di Kebun Wisata Pasirmukti dapat dibedakan menjadi pemeliharaan intensif, pemeliharaan semi-intensif, dan pemeliharaan ekstensif. Tingkat pemeliharaan ditentukan berdasarkan zonasi ruang yang ada di kawasan ini dan intensitas aktivitas yang dilakukan pada area tersebut. Semakin tinggi intensitas aktivitas yang dilakukan maka semakin intensif kegiatan pemeliharaan yang dilakukan. Peta analisis zonasi berdasarkan intensitas aktivitas dapat dilihat pada Gambar 13. Pemeliharaan intensif dilakukan pada ruang penerimanaan (pintu masuk), ruang pelayanan (front office, nursery, penginapan, area parkir, penjualan souvenir), sebagian besar ruang wisata agro serta ruang permainan (kampung pelangi, ATV dan paintball) yang intensitas penggunaannya tinggi. Kegiatan pemeliharaan semi-intensif dilakukan pada area wisata agro berupa
44
perkebunan buah jambu, mangga dan jeruk lemong cui yang dibiarkan alami serta intensitas penggunaannya sedang. Sedangkan pemeliharaan ekstensif dilakukan pada kebun buah- buahan, hutan jati dan sengon yang tidak digunakan sebagai tempat untuk melakukan aktivitas wisata (Gambar 14). Pelaksanaan pemeliharaan dilakukan setiap hari termasuk hari libur nasional dan hari besar keagamaan. Kegiatan pemeliharaan pada pagi hari dimulai pada pukul 07.00-16.00 WIB dengan waktu istirahat pukul 12.00-13.00 WIB. Sehingga waktu efektif yang digunakan untuk kegiatan pemeliharaan adalah selama 7 jam sehari. Jadwal pemeliharaan yang ditentukan umumnya hanya pada kegiatan pemeliharaan soft material yang bersifat rutin. Untuk pemeliharaan hardmaterial dan penyulaman tanaman dilakukan secara insidental atau diperbaiki jika sudah terjadi kerusakan (Tabel 7). Namun, beberapa kegiatan pemeliharaan belum sesuai bila dibandingkan dengan jadwal pemeliharaan efektif yang diperoleh dari literatur. Kendala lain yang dihadapi pada kegiatan pengelolaan lanskap Kebun Wisata Pasirmukti adalah belum adanya staff ahli di bidang arsitektur lanskap yang mampu mengelola lanskap kawasan wisata agro ini secara optimal. Tabel 7 Jadwal kegiatan pemeliharaan Kegiatan Pembersihan/penyapuan seluruh area Pembuangan sampah Penyiraman tanaman Pembersihan area bangunan Pembersihan kolam Pemangkasan rumput Pembersihan selokan Pembersihan/pemangkasan ranting kering Pembersihan bedengan tanaman massal Penggemburan dan pemberian aerasi Pendangiran/penyiangan gulma Pemangkasan semak dan perdu Pemupukan tanaman penutup tanah dan perdu Pemupukan pohon Pemangkasan pohon Perbaikan hardmaterial Penyulaman tanaman Penataan ulang/redesain taman Sumber: Subdivisi Landscape (April, 2011) *Arifin dan Arifin (2005)
Frekuensi Harian Harian Harian Harian Mingguan 10-20 hari Bulanan Bulanan Bulanan Bulanan Bulanan Bulanan 3 Bulan sekali 3 Bulan sekali Tahunan Insidental Insidental Insidental
Literatur* Harian Harian Harian Mingguan Bulanan Harian Mingguan Mingguan Mingguan Bulanan Bulanan 3 Bulan sekali 6 Bulansekali 6 Bulan sekali 6 Bulan sekali Insidental Tahunan
Gambar 13 Peta Intensitas Aktivitas Pengunjung Kebun Wisata Pasirmukti
Sumber : Peta Google Earth, 2007
Gambar 14 Peta Zonasi Pemeliharaan Kebun Wisata Pasirmukti
Sumber : Peta Google Earth, 2007
47
Secara umum alat yang digunakan dalam kegiatan pemeliharaan di kawasan ini antara lain mesin potong rumput, gunting pangkas, pacul, sapu lidi, gunting stek, pompa air, cangkrang, pengki, selang, gerobak dorong, gergaji, karung plastik, sabit, dan lain lain. Untuk kebutuhan pasokan tanaman didapatkan sendiri dari nursery yang ada di dalam Kebun Wisata Pasirmukti. Alat dan bahan yang tersedia secara keseluruhan dalam kondisi yang cukup baik dan berfungsi secara optimal. Selain itu, jumlah alat dan yang tersedia pun sudah mencukupi. Kondisi dan jumlah dari alat dan bahan ini sangat berpengaruh terhadap kelancaran proses pekerjaan. Apabila terdapat alat dan bahan di lapangan yang kurang dan tidak berfungsi, pekerja wajib melaporkan kepada pengawas untuk pengadaan penambahan alat dan bahan. 5.1.3 Pengelolaan Fasilitas, Sarana dan Prasarana Wisata Area wisata dibagi menjadi beberapa tempat dan fasilitas penunjang yang mendukung program kegiatan yang ditawarkan. Fasilitas objek wisata di Kebun Wisata Pasirmukti antara lain taman anggrek, nursery tanaman hias, kebun tabulampot, kebun buah, kolam pancing, arena kolam lumpur (AKL), kebun sayur, rumah kaca, pondok Minahasa, Resto Bakudapa, area kemping, area outbond, Wale Tonas, Menara Klabat, taman bermain, saung Ci’luba, museum padi, lumbung padi, pondok Ole- Ole, rumah pak tani, TOGA (apotik hidup), area combatt/paintball, dan Kampung Pelangi. Taman anggrek merupakan tempat budidaya dan perawatan berbagai jenis tanaman anggrek antara lain Dendrobium, Phalaenopsis, Oncidium, Cattleya. Terdapat pula nursery tanaman hias yang juga merupakan tempat budidaya dan perawatan tanaman hias. Di tempat ini pengunjung dapat membeli tanaman hias dan anggrek tersebut serta mendapatkan beberapa tips dan demo gratis perawatan tanaman (Gambar 15).
Gambar 15 Taman Anggrek dan Nursery Tanaman Hias
48
Kebun tabulampot merupakan sebuah kebun yang didesain untuk mengatasi keterbatasan lahan dan ketidaksesuaian tanah. Terdapat beraneka ragam pohon buah yang ditanam dalam pot antara lain pohon jambu, mangga, rambutan, belimbing, lemong cui, dan lain-lain. Pada area ini juga terdapat demo pembuatan dan pemeliharaan tabulampot pada hari- hari tertentu. Terdapat berbagai macam tanaman buah di area kebun buah diantaranya pohon mangga dan jambu. Di lokasi ini pengunjung dapat berjalan- jalan diantara keteduhan
pepohonan.
Selain
itu,
pengunjung
juga
dapat
menambah
pengetahuannya mengenai tanaman buah melalui papan informasi yang terdapat di lokasi ini. Kebun buah juga dapat dijadikan tempat merayakan event- event tertentu dalam suasana “garden party”.
Gambar 16 Kebun Tabulampot dan Kebun Buah Di dalam lokasi kolam pancing pengunjung dapat belajar memancing, memberi makan ikan, serta berfoto bersama ikan hasil pancingan. Kolam pemancingan ini berisi berbagai macam ikan antara lain ikan mas, gurame, nila, dan bawal. Pengunjung dapat menyalurkan hobi memancing dan menikmati hasil pancingannya di Resto Bakudapa. Pengelola juga menyediakan saung kecil di pinggir kolam untuk memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi pengunjung yang memancing (Gambar 17).
Gambar 17 Kolam Pancing dan Arena Kolam Lumpur
49
Arena kolam lumpur adalah lokasi bermain di Kebun Wisata Pasirmukti yang paling diminati. Pengunjung dapat menambah kecintaannya pada pertanian, menguji kekompakkan dan kerja sama melaui permainan- permainan di dalam kolam lumpur ini. Pengunjung juga dapat belajar menanam padi untuk meningkatkan pengetahuannya mengenai dunia pertanian. Kebun sayur merupakan lokasi ditanamnya berbagai jenis tanaman sayur seperti kangkung dan sawi. Luas kebun sayur ini tidak terlalu besar. Sedangkan, rumah kaca merupakan lokasi ditempatkannya berbagai contoh penanaman menggunakan teknik hidroponik. Jumlah rumah kaca di Kebun Wisata Pasirmukti hanya dua unit. Pendirian lokasi ini bertujuan untuk memberikan gambaran dan pengetahuan kepada pengunjung mengenai sayuran dan hidroponik. Pengunjung dapat melihat sekaligus belajar cara menanam sayur, merawat sayuran, hingga ikut dalam praktik memanen sayur (Gambar 18).
Gambar 18 Kebun Sayur Pondok Minahasa merupakan lokasi yang disediakan untuk menginap di Kebun Wisata Pasirmukti (Gambar 19). Pondok Minahasa ini dibangun dengan arsitektur khas Sulawesi Utara. Terdapat delapan unit pondok Minahasa di Kebun Wisata Pasirmukti. Setiap pondok memiliki jumlah kamar, fasilitas, serta harga yang berbeda- beda (Lampiran 5).
Gambar 19 Pondok Minahasa Resto Bakudapa merupakan restoran di dalam kawasan Kebun Wisata Pasirmukti. Sebagian besar menu makanan di restoran ini merupakan makanan khas
50
Minahasa. Sedangkan bahan baku restoran berasal dari hasil kebun di Kebun Wisata Pasirmukti. Desain restoran dibuat dengan arsitektur yang menarik serta penataan lokasi yang dapat menambah kenyaman pengunjung. Pengunjung tidak hanya menikmati makanan, tetapi juga melihat pemandangan indah berupa hamparan sawah, kebun buah, serta kebun tambulapot. Area kemping di Kebun Wisata Pasirmukti berupa lahan luas berumput hijau diantara pepohonan dengan pemandangan asri kebun buah, hamparan sawah, aliran sungai, dan bukit karang. Pada lokasi ini pengunjung dapat mengikuti pembelajaran kembali ke alam, seperti outbound di siang hari, dan api unggun di malam hari. Area kemping dilengkapi dengan fasilitas penunjang seperti kamar mandi, tempat mencuci, serta dapur umum. Wale Tonas dan Menara Klabat merupakan lokasi yang didesain untuk acara pertemuan atau rapat kerja bagi keluarga besar, organisasi, dan perusahaan. Ruang pertemuan ini terdiri dari beberapa jenis, tergantung jumlah pesertanya mulai dari yang terkecil hingga ruang dengan kapasitas 150 orang. Taman bermain merupakan lokasi di Kebun Wisata Pasirmukti yang didesain sebagai tempat bermain untuk anak- anak. Pada lokasi ini terdapat berbagai macam permainan seperti ayunan, jungkat-jangkit, dan lain- lain. Lokasi taman bermain ini dikelilingi oleh pepohonan dan taman yang asri. Saung Cilu’Ba merupakan salah satu tempat berupa saung yang didesain sebagai lokasi bermain untuk balita. Tempat ini di buat seperti rumah yang berisi berbagai permainan untuk balita, seperti mandi bola, rumah boneka, dan permainan lainnya. Pada lokasi ini disediakan pula tempat istirahat untuk ibu dan bayi. Museum padi adalah salah satu lokasi yang dapat menambah pengetahuan pengunjung tentang peralatan pertanian dari berbagai daerah, seperti gerabak sapi dari Jogja, caping tani dari Bali, dan lainnya. Sedangkan lumbung padi sebagai tempat membersihkan padi dari kulit gabahnya. pada lokasi lumbung padi pengunjung dapat belajar dan membantu ibu tani yang sedang membersihkan padi. Atraksi wisata tersebut biasanya hanya terdapat pada musim panen. Pondok Ole-ole merupakan tempat yang menjual berbagai hasil produksi pertanian Kebun Wisata Pasirmukti yang dijadikan oleh-oleh. Rumah tani adalah sebuah yang didesain seperti rumah petani pada umumnya. Terdapat beberapa jenis
51
ternak yang seperti sapi, kambing, domba, ayam, dan lainnya. Pembuatan lokasi ini memberikan gambaran serta pengetahuan mengenai kehidupan petani. Pengunjung dapat memberi makan dan bermain bersama hewan ternak. Di rumah pak tani juga dapat dipelajari tata cara dan pola hidup masyarakat pedesaan (Gambar 20).
Gambar 20 Rumah Pak Tani Lokasi TOGA (Apotik Hidup) adalah tempat yang memberikan pengetahuan pengunjung mengenai kekayaan tanaman obat tradisional. Pengunjung di perkenalkan dan dijelaskan mengenai jenis-jenis tanaman obat beserta khasiatnya. Terdapat berbagai jenis koleksi tanaman obat serta rempah-rempah yang dapat digunakan untuk obat. Pengunjung dapat mencoba minuman tradisional (jamu) dari olahan hasil panen di TOGA. Area Combait dan Paintball merupakan tempat yang dikhususkan untuk arena permainan simulasi perang ala tentara yaitu Combait dan Paintball. Permainan ini tergolong baru di Kebun Wisata Pasirmukti berdasarkan permintaan pengunjung. Kampung pelangi merupakan sebuah lokasi yang didesain menjadi sebuah kampung kecil yang terdiri dari rumah petani disertai berbagai jenis hewan seperti burung, bebek, kambing, kerbau, kadal, ular dan berbagai jenis ikan. Kegiatan yang dapat dilakukan diantaranya menyentuh marmut, menunggang kerbau, menyerok ikan, memberi makan ternak, serta memancing ikan. Di dalam area kampung pelangi ini juga terdapat beberapa jenis permainan anak- anak (Gambar 21).
Gambar 21 Area Kampung Pelangi
52
Sebagai sebuah area wisata kawasan ini telah memiliki sarana dan prasarana yang cukup memadai. Namun pihak pengelola kebun Wisata Pasirmukti terus berupaya dalam meningkatkan kualitas serta kuantitas sarana prasarana tersebut. Saat ini masih terdapat beberapa sarana dan prasarana yang berada pada kondisi kurang baik (Tabel 8). Namun, sarana dan prasarana seperti tempat sampah, bangku taman dan lampu penerangan masih perlu ditambah jumlahnya. Untuk sarana beribadah seperti mushola saat ini masih dalam kondisi yang kurang baik hal ini dapat terlihat dari kondisi bangunan yang kurang terawat dan toiletnya yang kotor. Sehingga saat ini keberadaan mushola lebih banyak digunakan oleh karyawan dari pada pengunjung. Beberapa loket tiket di kebun ini sudah tidak berfungsi sebagaimana mestinya dan dibiarkan begitu saja. Sarana dan prasarana seperti saung/basecamp, rumah kaca, pondok penginapan, restoran, ruang pertemuan, toko souvenir dan toilet umum masih berada pada kondisi yang baik. Pada jalur kendaraan masih terdapat lubang di beberapa area yang menimbulkan genangan ketika hujan. Pada jalur pejalan kaki terdapat beberapa perkerasan yang rusak. Kegiatan pengelolaan sarana dan prasarana mencakup tiga hal yaitu kegiatan pemeriksaan, kegiatan perbaikan, kegiatan penambahan dan kegiatan pemeliharaan. Kegiatan pemeriksaan biasanya dilakukan oleh Subdivisi Housekeeping terutama di bagian pondok penginapan, toilet, resto, menara klabat dan wale tonas. Area-area diluar bagian tersebut diperiksa oleh bagian public area tetapi masih di dalam Subdivisi Housekeeping. Apabila terdapat kerusakan maka tim dari Subdivisi Housekeeping akan mengisi formulir trouble report (Lampiran 6). Untuk kerusakan- kerusakan kecil atau mendesak pada umumnya tim dari Subdivisi Housekeeping sendiri yang langsung menangani perbaikannya. Apabila terjadi kerusakan yang cukup berat maka formulir trouble report dilaporkan pada Divisi Wisata untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. Formulir ini juga harus terus diperbaharui dan dilaporkan setiap bulannya untuk mengetahui kerusakan apa saja yang terjadi serta tindakan perbaikan apa yang sudah dilakukan. Jika dilihat dari masih terdapatnya beberapa kerusakan yang ada maka kegiatan pengelolaan sarana dan prasarana di Kebun Wisata Pasirmukti dapat dikatakan belum maksimal.
Tabel 8 Jenis, Jumlah dan Kondisi Sarana dan Prasarana di Kebun Wisata Pasirmukti No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.
13. 14. 15.
Jenis Loket Tiket Parkir Motor, Mobil dan Bus Saung/Basecamp Nursery Rumah Kaca Pondok Penginapan Restoran Ruang Pertemuan Toko Souvenir Tribun Panggung Musik Sarana Olahraga - Lapangan volley - Lapangan Futsal Tempat Bermain Anak Tempat Sampah Lampu Penerangan
16. 17. 18.
Musholla Toilet Umum Jalan Kendaraan dan Pejalan Kaki
Sumber: Pengamatan di lapang (Maret, 2011) *Subdivisi Housekeeping (Juni, 2011) ** Arifin dan Arifin ( 2005)
Jumlah 4 2 8 2 2 9 1 2 3 1 1
Kondisi Tidak semua baik Baik Baik Tidak semua baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik
Standar Penampilan Komponen Bersih, berfungsi dengan baik dan terawat Bersih, aman dan tidak berlubang Bersih, berfungsi dengan baik, kokoh, cat tidak terkelupas Bersih, berfungsi dengan baik, kokoh, cat tidak terkelupas Bersih, berfungsi dengan baik, kokoh, cat tidak terkelupas Bersih, berfungsi dengan baik, kokoh, cat tidak terkelupas Bersih, berfungsi dengan baik, kokoh, cat tidak terkelupas Bersih, berfungsi dengan baik, kokoh, cat tidak terkelupas Bersih, berfungsi dengan baik, kokoh, cat tidak terkelupas Bersih, berfungsi dengan baik, kokoh, cat tidak terkelupas Bersih, berfungsi dengan baik, kokoh, cat tidak terkelupas
1 1 4 20* 150*
Baik Baik Tidak semua baik Tidak semua baik Baik
1 9 -
Kurang baik Baik Tidak semua baik
Bersih, berfungsi dengan baik, tidak berlumut Bersih, berfungsi dengan baik, tidak berlumut Bersih, aman, cat tidak terkelupas Bersih, cat tidak terkelupas, tidak pecah, tidak berbau** Kokoh, kabel tertutup, cat tidak terkelupas, tahan air, menyala** Bersih, berfungsi dengan baik, nyaman digunakan Bersih, berfungsi dengan baik, nyaman digunakan Tidak berlubang, berfungsi dengan baik, bersih dari lumut dan sampah
54
5.1.4 Pengelolaan Program dan Aktivitas Wisata Agro Program kegiatan di Kebun Wisata Pasirmukti sebagian besar dibuat dalam bentuk paket wisata. Paket wisata terdiri dari berbagai macam jenis sesuai target pasarnya. Meskipun demikian, Kebun Wisata Pasirmukti tetap membuka kesempatan bagi pengunjung yang tidak mengikuti paket wisata hanya dengan membayar tiket masuk sebesar Rp. 15.000,00. Konsep edukatif dan rekreatif menjadi dasar utama dalam setiap kegiatan yang dilakukan di dalam kawasan ini. Konsep edukatif itu sendiri terdiri dari tiga unsur utama yaitu botani, zoologi dan ekologi. Sedangkan konsep rekreatif mencakup ke dalam kegiatan yang menyenangkan. Paket Edukatif Agropintar merupakan salah satu ciri utama yang membedakan kebun ini dengan lokasi agrowisata lainnya. Maka dari itu, pada bulan April 2008 Agropintar diresmikan sebagai motto Kebun Wisata Pasirmukti. Berikut penjelasan mengenai paket wisata yang di tawarkan beserta kegiatan dan biaya yang dikeluarkan: 1. Paket Edukatif Agropintar Paket Agropintar dapat diikuti pengunjung minimal 20 orang dengan harga Rp. 75.000/orang. Pengunjung didampingi seorang pemandu dengan fasilitas tenda dan makan siang (box). Paket edukatif agropintar ini terdiri dari berbagai macam kegiatan berdasarkan dari tingkat usia dan pendidikan, antara lain sebagai berikut : a) Edukatif PAUD & Taman Kanak-kanak Pada kelompok ini program kegiatan yang ditawarkan adalah frutiwok, menyiram tanaman, dunia unggas, serta dunia ikan. b) Edukatif SD kelas 1- kelas 3 Program kegiatan yang ditawarkan yaitu memetik buah/panen sayuran, mengenal tubuh tanaman, dunia unggas, dunia ikan, serta memancing. c) Edukatif SD kelas 4- kelas 6 Program kegiatan yang ditawarkan yaitu memetik buah/panen sayuran, belajar reproduksi tanaman, dunia unggas, dunia ikan, serta memancing. d) Paket Sekolah Luar Biasa (SLB) Sesuai kategori kebutuhan khusus siswa. e) Edukatif SMP dan sederajat
55
Program kegiatan yang ditawarkan yaitu demo cangkok, lingkungan hidup dan biopori, dunia ikan, memancing, serta belajar hidroponik. f) Edukatif SMA dan sederajat Kegiatan yang ditawarkan pertanian Indonesia, demo pemangkasan, lingkungan hidup dan biopori, dunia ikan, memancing, serta hidroponik. g) Dewasa umum Program kegiatan yang ditawarkan yaitu perkenalan pertanian Indonesia, demo perangkap lalat buah, hidroponik, serta belajar jenis-jenis tanaman obat keluarga dan jamu serta manfaatnya untuk kehidupan sehari-hari. 2. Paket Agro Junior Paket Agro Junior hampir sama dengan paket Edukatif Agropintar karena pengunjung didampingi seorang pemandu. Namun jumlah minimum penggunanya 10 orang dengan biaya yang lebih besar yaitu Rp. 115.000/ orang. Kegiatan yang dilaksanakan yaitu Edukatif Agropintar berdasarkan kelompok di atas, dan mendapat tambahan kegiatan membajak sawah dan menanam padi, menanam di cup/ split anggrek, melukis caping serta peserta mendapat sertifikat. 3. Paket Agro Adventure Paket ini merupakan salah satu paket penginap di tenda atau biasa dikenal dengan istilah camping. Kegiatan yang ditawarkan yaitu membajak sawah, menanam padi, belajar di Rumah Tani, trekking, cara bertahan hidup di alam, api unggun, serta petualangan malam hari. Paket ini dapat diikuti minimal 20 orang dengan biaya Rp. 200.000/orang. 4. Paket Anak Tani Paket Anak Tani untuk pengunjung yang menginap. Pengunjung menginap dua hari satu malam dengan fasilitas penginapan Pondok Minahasa, makan dan snack sebanyak tiga kali. Kegiatan yang ditawarkan yaitu paket edukatif, membajak sawah dan menanam padi, belajar di Rumah Tani, Dunia padi, api unggun dan petualangan malam hari, serta sertifikat. Pengunjung didampingi seorang pemandu. Biaya yang dikeluarkan sebesar Rp 350.000/orang dengan jumlah minimal 20 orang.
56
5. Paket Kemping Paket kemping yaitu paket khusus di Kebun Wisata Pasirmukti yang didesain untuk pengunjung yang ingin merasakan tidur di alam terbuka hanya dialasi oleh sebuah tenda. Pengunjung yang mengikuti paket ini mendapatkan fasilitas berupa tenda, makan pagi dan malam, serta MCK. Biaya yang dibutuhkan untuk menikmati paket ini yaitu Rp. 85.000/ orang/ hari. 6. Paket Ceria Paket Ceria adalah paket yang didesain untuk pengunjung yang sedang melaksanakan acara keluarga dan perayaan ulang tahun. Fasilitas yang ditawarkan yaitu tenda, terpal, dan makan siang. Pada paket ini tidak ada pemanduan wisata. Pengunjung dapat mengikuti paket ini dengan biaya Rp. 55.000/ orang. 7. Paket Lansia Paket lansia merupakan paket khusus untuk pengunjung berusia lebih dari 60 tahun. Pengunjung lansia dapat bersantai dan bergembira dengan aneka permainan khusus lansia, fruitwok dengan makan siang dan snack. Paket ini dapat diikuti minimal 20 orang dengan biaya Rp. 75.000/ orang. 8. Paket Wisata Agro Kebun Wisata Pasirmukti mendesain paket ini khusus untuk acara perusahaan seperti pertemuan, dan gathering. Fasilitas dan kegiatan yang ditawarkan yaitu Saung pertemuan, frutiwok, aneka permainan kelompok dan kekompakan, sound system, serta makan siang prasmanan dan snack. Paket Wisata Agro dapat diikuti minimal 20 orang dengan biaya Rp. 100.000/ orang. 9.
Paket Tangkas Paket Tangkas terbagi menjadi dua yaitu paket tangkas pelajar dan paket tangkas
korporasi. Paket tangkas pelajar merupakan salah satu pelatihan dasar kepemimpinan dengan melakukan aktivitas permainan yang menyenangkan. Sedangkan, paket tangkas korporasi yaitu paket khusus untuk kegiatan perlombaan, seperti peringatan hari kemerdekaan maupun ulang tahun perusahaan. Pengunjung paket tangkas pelajar diarahkan kepada kegiatan yang fokus pada acara 3K (Kepemimpinan, Komunikasi, dan
57
Kemandirian) dan pengunjung paket tangkas korporasi diarahkan kepada kegiatan yang fokus pada 4K (Kreatifitas, Kerjasama, Komunikasi, dan Kepemimpinan). Pengunjung dapat mengikuti paket ini dengan biaya sebesar Rp 150.000/ orang untuk pelajar dan Rp. 200.000/ orang untuk paket tangkas korporasi serta dengan jumlah minimal pengunjung 20 orang. Kebun Wisata Pasirmukti tidak hanya meyediakan kegiatan edukatif dalam bentuk paket, tetapi juga menyediakan kegiatan terpisah untuk pengunjung umum yang tidak mengikuti paket (Tabel 9). Selain itu, Kebun Wisata Pasirmukti menyediakan paket lainnya yaitu outbound, paintball, serta fun games. Tabel 9 Tambahan Kegiatan di Kebun Wisata Pasirmukti No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13.
Jenis Kegiatan Dunia padi (dari padi hingga beras) Toga (Tanaman Obat Keluarga) Tanam di cup Split anggrek Tangkap ikan Pembuatan kompos Hidroponik Cangkok tanaman buah Pengawetan serangga AKL (Arena Kolam Lumpur) Naik rakit Lukis caping/layang- layang Bajak sawah dan tanam padi
Minimal Order 20 orang 20 orang 20 orang 20 orang 20 orang 20 orang 20 orang 20 orang 10 orang 1 orang 1 orang 1 orang 1 orang
Harga Rp. 15.000,00 Rp. 15.000,00 Rp. 15.000,00 Rp. 15.000,00 Rp. 15.000,00 Rp. 20.000,00 Rp. 25.000,00 Rp. 25.000,00 Rp. 25.000,00 Rp. 10.000,00 Rp. 10.000,00 Rp. 10.000,00 Rp. 15.000,00
Aktivitas paket wisata yang dilakukan di kebun ini sudah sesuai dengan ruang lanskap yang ada. Sistem pemanduan dilakukan berdasarkan kedekatan antara lokasi satu dengan lainnya. Keberadaan tanaman yang menjadi pembentuk lanskap di kebun ini juga turut memberikan manfaat dalam kegiatan wisata berupa pengenalan dan pengetahuan bagi pengunjung. Aktivitas agrowisata yang terdapat di dalam Kebun Wisata Pasirmukti ini antara lain : 1. Frutiwok Frutiwok merupakan kegiatan yang menjadi andalan Kebun Wisata Pasirmukti. Kegiatan ini merupakan aktivitas utama dan ada di setiap paket wisata kebun ini. Kegiatan ini juga dilakukan oleh pengunjung dari segala usia mulai dari TK, SD, SMP, SMA dan Umum. Frutiwok merupakan sebuah istilah yang
58
dikembangkan oleh Kebun Wisata Pasirmukti yang artinya adalah berjalan- jalan di seluruh area kebun buah. Kegiatan ini tidak hanya menghibur tetapi juga memasukan unsur- unsur pendidikan mengenai dunia pertanian indonesia sebagai landasannya melalui penjelasan- penjelasan yang diberikan oleh pemandu. Tujuan dari aktivitas Frutiwok adalah agar pengunjung dapat memahami esensi dunia pertanian indonesia dengan cara yang menyenangkan dan mendidik (Gambar 22).
Gambar 22 Aktivitas Frutiwok 2. Dunia Ikan dan Memancing Dunia
ikan
merupakan
salah
satu
aktivitas
agrowisata
yang
memperkenalkan berbagai jenis ikan kepada anak-anak dengan cara yang rekreatif. Hal-hal yang dijelaskan mengenai dunia ikan antara lain definisi mengenai ikan, habitat ikan, cara bernafas, alat pertahanan diri, alat gerak tubuh, alat sensor, kandungan gizi, ragam pakan ikan, manfaat ikan serta perbedaan ikan dengan mamalia air lainnya. Untuk meningkatkan daya ingat dan ketertarikan pengunjung maka pada kegiatan ini diperkenankan untuk beriteraksi dengan menyentuh bagian-bagian tubuh ikan. Di akhir kegiatan masing-masing anak diberikan kesempatan untuk memberikan pakan ikan ke dalam kolam yang telah disediakan. Kegiatan memberi makan ikan hanya ditujukan untuk pengunjung dari siswa-siswi TK dan SD, sedangkan untuk SMP dan SMA kegiatan yang dilakukan adalah memancing. Kegiatan memancing tersebut dilakukan kurang lebih 15 sampai 20 menit (Gambar 23).
Gambar 23 Aktivitas Memberi Makan Ikan
59
3. Dunia Unggas Dunia unggas diperkenalkan kepada siswa playgroup,TK, dan SD dari kelas satu sampai enam. Materi yang diberikan berupa habitat unggas, ciri umum, ciri khas, alat pelindung tubuh, alat pencari makan, alat pelindung tubuh, reproduksi, ragam pakan, kandungan gizi, dan manfaat unggas. Kegiatan ini dilakukan di sekitar area kolam unggas. Aktivitas yang menyenangkan dari dunia unggas ini adalah memberi makan unggas. Biasanya anak- anak ada yang merasa senang, tertarik namun juga ada yang merasa takut. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengetahui seluk beluk dunia unggas dan keterkaitannya melalui bentuk penjelasan. Pengunjung juga diberi kesempatan untuk memberi makan bebek, itik, entok, tiktok dan angsa dengan pakan gabah yang telah disediakan (Gambar 24).
Gambar 24 Aktivitas Dunia Unggas 4. Dunia Tanaman dan Menyiram Tanaman Dunia tanaman dan menyiram tanaman merupakan kegiatan yang diperuntukan hanya untuk siswa playgroup dan TK. Sebelum kegiatan menyiram tanaman dilakukan dilakukan penjelasan terlebih dahulu mengenai perbedaan makhluk hidup dan tak hidup, kebutuhan makhluk hidup, sifat-sifat air, air sebagai nutrisi tanaman, serta tata cara menyiram tanaman yang benar. Aktivitas yang paling disukai anak-anak adalah ketika melakukan penyiraman dengan menggunakan ember berisi air dan gembyor sebagai alat siram (Gambar 25).
Gambar 25 Aktivitas Menyiram Tanaman dan Alat Siram
60
5. Panen Sayur dan Petik Buah Kegiatan panen sayur ditujukan untuk siswa playgroup,TK dan SD kelas 1 dan 2. Jenis sayuran yang dipanen antara lain kangkung, bayam dan sawi hijau. Sedangkan kegiatan petik buah ditujukan untuk siswa SD kelas 3, 4, 5 dan 6 dengan buah-buahan yang dipetik antara lain terong dan jeruk “Lemong Cui”. Sebelum kegiatan panen sayur dan petik buah ini dilakukan pemandu akan menjelaskan terlebih dahulu mengenai jenis tanaman yang akan dipanen, tata cara memanen serta kandungan gizi yang terdapat di dalam buah dan sayur yang dipanen. Tujuan dari kegiatan ini antara lain agar anak-anak mengetahui bagaimana cara panen yang biasa dilakukan oleh petani dan manfaat apa yang diperoleh ketika sayur dan buah tersebut dikonsumsi. Aktivitas ini memiliki kesenangan tersendiri, karena pengunjung diperkenankan untuk membawa pulang sayur dan buah yang telah dipanen oleh masing- masing anak (Gambar 26).
Gambar 26 Aktivitas Panen Sayur 6. Hewan Kesayangan Aktivitas yang dilakukan pada hewan kesayangan hanyalah sebatas interaksi fisik dengan hewan- hewan yang berada di dalam kampung pelangi dan rumah tani Kebun Wisata Pasirmukti. Kegiatan ini lebih ditekankan kepada aktivitas yang menyenangkan. Anak- anak dapat mengelus, menyentuh dan mengendong hewan-hewan kesayangan antara lain kelinci, marmut, anak ayam serta anak kambing. Aktivitas hewan kesayangan ini hanya ditujukan kepada siswa SD kelas 1 dan 2. 7. Dunia Serangga Dunia serangga merupakan kegiatan yang diperkenalkan kepada pegunjung dari tingkat sekolah SMP. Pada dunia serangga aktivitas yang dilakukan antara lain penjelasan mengenai serangga-serangga yang menjadi hama pertanian
61
indonesia. Selain itu, di Kebun Wisata Pasirmukti juga terdapat sebuah display kaca dimana serangga-serangga yang unik dan menarik yang telah diawetkan. Display serangga yang telah diawetkan tersebut diperoleh dari museum serangga Institut Pertanian Bogor (IPB). 8.
Morfologi dan Reproduksi Tumbuhan Kegiatan morfologi tumbuhan ditujukan untuk siswa kelas 3 dan 4 SD.
Sedangkan reproduksi tumbuhan ditujukan untuk siswa kelas 5 dan 6 SD. Pengunjung akan mengetahui ragam morfologi tumbuhan beserta keterkaitannya, kegiatan ini juga dibantu alat bantu berupa poster yang tersebar di beberapa titik. Beberapa hal yang dijelaskan oleh pemandu pada saat kegiatan ini antara lain mengenai pengertian umum morfologi tumbuhan serta bagian- bagian utama tumbuhan. Di dalam kegiatan reproduksi tumbuhan dijabarkan mengenai macammacam reproduksi tanaman. Pengunjung juga bisa mempraktikan secara langsung untuk membedakan antara biji tanaman monokotil dan dikotil melalui sampel yang telah disediakan. 9. Lingkungan Hidup Aktivitas lingkungan hidup merupakan kegiatan yang ditujukan untuk siswa-siswi kelas 3, 4t, 5, 6 SD serta siswa SMP, SMA dan sederajat. Aktivitas ini sebernanya terdiri dari beberapa kegiatan yaitu mempelajari ekosistem, biopori, kompos, kode plastik serta perubahan pada benda. Kegiatan-kegiatan tersebut biasanya dipilih oleh pengunjung sendiri sebelumnya atau ditentukan oleh pihak pengelola sesuai dengan tingkat pendidikan dan kebutuhan pengunjung (Gambar 27).
Gambar 27 Praktik Biopori dan Penjelasan Mengenai Kompos
62
10. Hidroponik Hidroponik merupakan kegiatan yang hanya ditujukan untuk pengunjung dari siswa-siswi SMP dan SMA karena materinya yang cukup berat. Hidroponik merupakan sebuah teknik penanaman dengan menggunakan air sebagai media tanam. Hidroponik berasal dari kata Yunani yaitu hydro yang berarti air dan ponos yang artinya daya. Kegiatan ini dilakukan di sebuah rumah kaca yang memang dikhususkan untuk kebun hidroponik. Hal- hal yang pertama dilakukan adalah penjelasan mengenai pengertian hidroponik dan berbagai macam teknik hidroponik. Di akhir kegiatan para pengunjung dapat melihat contoh-contoh teknik dan sistem hidroponik yang ada di Kebun Wisata Pasirmukti (Gambar 28).
Gambar 28 Penjelasan Mengenai Contoh-Contoh Hidroponik 11. Cangkok Tanaman Buah Cangkok tanaman buah adalah kegiatan yang dilakukan oleh pengunjung dari siswa-siswi SMP. Pada kegiatan ini dijelaskan mengenai tahapan dan teknik cara mencangkok yang benar. Di dalam kegiatan ini juga siswa dapat turut aktif dengan
mempraktikan
langsung
bagaimana
cara
mencangkok
sehingga
diharapkan siswa tersebut dapat lebih memahami materi yang diberikan oleh pemandu. Tanaman yang menjadi sampel dari kegiatan ini adalah tanaman buah yang banyak berada di Kebun Wisata pasirmukti antara lain pohon jambu biji. 12. Menanam di Cup Tanam di cup merupakan kegiatan yang diperuntukan kepada siswa playgroup, TK dan SD kelas satu dan dua. Materi yang diberikan sebelum memulai kegiatan ini antara lain jenis tanaman yang ditanam, media tanam yang digunakan serta cara perawatan tanaman tersebut. Untuk jenis tanaman yang digunakan pada saat tanam di cup adalah tanaman palisota. Media tanam yang digunakan adalah campuran tanah, pupuk kandang, dan sekam dengan
63
perbandingan 1:2:3. Tahapan kegiatan yang dilakukan antara lain mengisi pot kecil yang telah tersedia dengan media tanam yang sudah disiapkan sebanyak ¾ bagian. Kemudian tanaman diletakan tepat ditengah pot, lalu media tanam ditambahkan sampai pot terisi penuh. Masing-masing anak memberikan label nama pada pot tersebut. Terakhir, tanaman disiram dengan air secukupnya dan dikumpulkan kepada petugas. Pot yang berisi tanaman dapat dibawa pulang oleh pengunjung sebagai oleh- oleh (Gambar 29).
Gambar 29 Aktivitas Tanam di Cup 13. Split Anggrek Kegiatan split anggrek merupakan kegiatan penanaman anakan anggrek dengan menggunakan sebuah pot kecil dan arang kayu sebagai media tanam. Kegiatan ini merupakan kegiatan yang ditujukan untuk siswa SD kelas tiga,empat, lima dan enam serta SMP, SMA dan umum. Sebelum memulai kegiatan akan dijelaskan terlebih dahulu mengenai jenis- jenis tanaman anggrek yang terdapat di Kebun Wisata Pasirmukti, aspek lingkungan tumbuh anggrek, cara- cara memperbanyak anggrek serta langkah- langkah yang harus dilakukan dalam hal perawatan. Hasil menanam tanaman anggrek yang telah dilakukan nantinya dapat dibawa pulang oleh pengunjung (Gambar 30).
Gambar 30 Kegiatan Split Anggrek 14. Tanam Padi dan Bajak Sawah Tanam padi dan bajak sawah merupakan kegiatan yang disukai oleh pengunjung. Lokasi kegiatan ini dilakukan di kolam lumpur dan area bajak sawah.
64
Melaui kegiatan ini pengunjung dapat mempelajari proses menanam padi dengan teknik tandur. Sebelumnya pemandu akan menjelaskan terlebih dahulu jenis-jenis padi, cara pembibitan padi, umur panen padi dan bagaimana cara menanam padi, setelah itu para pengunjung dapat mempraktikannya secara langsung. Sedangkan kegiatan bajak sawah adalah menaiki kendaraan bajak yang ditarik oleh sapi dan dinahkodai oleh pak tani. Masing-masing pengunjung dapat membajak sawah satu sampai dua kali putaran (Gambar 31).
Gambar 31 Aktivitas Tanam Padi dan Bajak Sawah 15. Permainan Arena Kolam Lumpur Permainan Arena Kolam Lumpur merupakan salah satu kegiatan ketangkasan yang ada di Kebun Wisata Pasirmukti. Pengunjung yang datang dapat bermain sepuasnya di dalam kolam lumpur. Jenis- jenis permainan yang dilakukan antara lain berjalan di atas kayu, adu kekuatan, tarik tambang dan lomba lari di dalam lumpur. Dalam melakukan permainan, pengunjung juga akan diarahkan oleh seorang pemandu (Gambar 32).
Gambar 32 Permainan Arena Kolam Lumpur 16. Melukis Caping Melukis caping merupakan kegiatan rekreatif tambahan yang biasanya dilakukan oleh pengunjung di akhir kegiatan pemanduan agrowisata. Kegiatan melukis caping ini dapat dilakukan mulai dari tingkat playgroup, TK, SD, SMP sampai SMA.
65
17. Permainan Tradisional Sama halnya dengan melukis caping, permainan tradisional juga merupakan kegiatan rekreatif tambahan di akhir pemanduan agrowisata. Tidak hanya pengunjung anak- anak yang dapat menikmatinya, tetapi juga para pendamping atau orangtua dapat mengikuti kegiatan permainan tradisional ini. Kegiatan ini juga dipandu oleh seorang pemandu dan biasanya dilombakan. Permainan tradisional yang biasanya dilakukan antara lain balap karung, tarik tambang dan bakiak (Gambar 33).
Gambar 33 Permainan Tradisional 18. Acara Bebas Acara bebas merupakan kegiatan setelah seluruh pemanduan agrowisata selesai. Biasanya kegiatan ini merupakan aktivitas permainan-permainan yang difasilitasi Kebun Wisata Pasirmukti. Namun untuk menikmatinya diberikan beberapa biaya tambahan. Kegiatan ini tidak dipandu oleh pemandu wisata sehingga pengunjung dapat bermain sepuasnya. Permainan yang disediakan antara lain ATV, Paintball, Outbond, permainan anak- anak, serok ikan, menaiki rakit, perahu, dll. 5.1.5 Pengelolaan Pengunjung Akses masuk pengunjung yang ingin melakukan wisata agro dapat melalui pembelian tiket perorangan maupun dengan pemesanan paket dengan minimal kouta yang telah ditentukan. Pemesanan paket wisata ini sudah termasuk biaya tiket masuk, makan siang, biaya objek-objek wisata agro tertentu serta biaya pemanduan. Untuk sistem pembelian tiket, pengunjung dapat langsung menemui loket penjualan tiket saat memasuki Kebun Wisata Pasirmukti. Sedangkan untuk pemesanan paket wisata harus dilakukan pada hari sebelumnya.
66
Kebun Wisata Pasirmukti selalu dipadati pengunjung terutama pada hari Jumat, Sabtu, Minggu serta pada hari libur nasional. Ragam pengunjung yang datang lebih didominasi oleh rombongan daripada pengunjung perorangan. Persebaran pengunjung di dalam kebun Wisata Pasirmukti relatif menyebar di seluruh objek wisata pada area wisata agro. Dalam memberikan pelayanan terbaik bagi pengunjung Kebun Wisata Pasirmukti memberikan pelayanan pemanduan pada setiap pembelian paket wisata. Untuk pengunjung yang datang secara perorangan/keluarga dapat melakukan registrasi “paspor kasih sayang” di bagian front office. Paspor kasih sayang merupakan salah satu program yang membantu pengunjung untuk berwisata agro dengan melakukan pemanduan sendiri. Setelah melakukan registrasi akan diberikan sebuah booklet yang berisi informasi mengenai setiap objek wisata yang ada. Dari masing-masing objek wisata akan disediakan stempel yang harus diisi didalam booklet tersebut. Di akhir kegiatan akan diberikan lembar pertanyaan yang diisi oleh pengunjung. Pertanyaan yang diberikan adalah seputar informasi dari setiap objek wisata agro. Pengunjung yang datang secara rombongan dan telah membeli paket wisata akan dilayani oleh satu sampai dua orang pemandu. Jumlah pemandu ditentukan oleh banyaknya pengunjung tersebut. Biasanya satu orang pemandu hanya mampu melayani maksimal 25 sampai 30 orang. Sebelum aktivitas wisata agro dimulai pengunjung diarahkan terlebih dahulu ke sebuah tempat yang dinamakan saung atau basecamp. Disinilah pengunjung dapat beristirahat sejenak dari kelelahan akibat perjalanan menuju Kebun Wisata Pasirmukti. Sambil beristirahat pengunjung disambut dengan minuman selamat datang khas Kebun Wisata Pasirmukti serta disuguhkan dengan pemandangan alam yang asri. Setelah beristirahat, pemandu wisata biasanya akan memulai perjalanan dengan melakukan perkenalan serta memberikan informasi kegiatan wisata yang akan dilakukan. Pemanduan wisata agro yang dilakukan di dalam Kebun Wisata Pasirmukti biasanya menghabiskan waktu 2 sampai 3 jam. Sistem pemanduan yang sedang berjalan saat ini menerapkan suatu peraturan bahwa satu objek wisata dapat dinikmati dalam suatu rentang waktu tertentu. Ketika satu rombongan sedang berada di dalam satu objek wisata maka
67
rombongan lain belum dapat mengakses lokasi tersebut, maka tugas pemandu wisata adalah mengalihkan rombongan yang dibawanya untuk menuju lokasi lain yang berdekatan terlebih dahulu. Hal ini dilakukan untuk menghindari penumpukan pengunjung di lokasi-lokasi tertentu. 5.2 Analisis Daya Dukung Kawasan Menurut Nurisjah, Pramukanto dan Wibowo (2003) analisis daya dukung rekreasi merupakan suatu konsep pengelolaan yang menempatkan kegiatan rekreasi pemakai kawasan/tapak dalam berbagai aspek yang terkait dengan kemampuan kawasan/tapak (site capability). Daya dukung kawasan menggunakan rumus daya dukung fisik. Untuk mengetahui kebutuhan ruang dari setiap aktivitas wisata yang dilakukan diasumsikan berdasarkan kemiripan aktivitas yang dilakukan dengan standar aktivitas rekreasi tertentu menurut Gold (1980). 5.2.1 Daya Dukung Area Wisata Agro Aktivitas frutiwok merupakan kegiatan utama yang dilakukan di dalam kawasan Kebun Wisata Pasirmukti. Aktivitas frutiwok bersifat sangat aktif. Aktivitas ini berupa kegiatan berjalan- jalan mengelilingi seluruh area kebun sekitar 107.436 m2 yang dipandu oleh satu orang pemandu wisata sambil diselingi dengan pengetahuan dan aktivitas wisata agro lainnya. Dalam satu kali pemanduan, aktivitas ini berlangsung selama 2 sampai 3 jam. Kegiatan frutiwok dalam sehari dapat berlangsung dua sampai lima kali per satu rombongan pengunjung berdasarkan paket wisata yang dipilih. Kebutuhan ruang untuk aktivitas frutiwok ini dapat diasumsikan sama dengan kegiatan area permainan bebas di ruang terbuka yaitu seluas seluas 50 m2. Kemudian, jika dihitung menggunakan rumus daya dukung fisik dan di faktor rotasi sama dengan satu maka daya dukung pengunjung kawasan Kebun Wisata Pasirmukti adalah sebanyak 2.149 orang dalam sehari. Saat ini rata- rata jumlah kunjungan di Kebun Wisata Pasirmukti masih berkisar di bawah 1.000 orang dalam dalam sehari, sehingga jumlah pengunjung yang datang belum melebihi kapasitas daya dukung kawasan tersebut dan masih dapat ditingkatkan lagi.
68
Untuk aktivitas camping atau berkemah Kebun Wisata Pasirmukti menyediakan lahan seluas 15.000 m2. Waktu yang dihabiskan dalam berkemah adalah selama 24 jam atau lebih. Kebutuhan ruang yang diperlukan bagi satu orang pengunjung untuk berkemah diasumsikan sama dengan standar untuk aktivitas piknik keluarga yaitu seluas 100 m2. Sehingga, kapasitas daya dukung kegiatan berkemah di Kebun Wisata Pasirmukti adalah sebesar 150 pengunjung. 5.2.1 Daya Dukung Area Permainan Permainan ATV, paintball dan outbond merupakan aktivitas tambahan diluar paket wisata yang dapat dilakukan di Kebun Wisata Pasirmukti. Luas lahan yang digunakan untuk permainan ATV yaitu sebesar 1.802 m2 dan untuk aktivitas paintball sebesar 4.305 m2. Kebutuhan ruang yang diperlukan untuk satu orang pengunjung dalam melakukan aktivitas permainan ATV dan paintball adalah 50 m2. Permainan ATV biasanya dapat menghabiskan waktu selama 15 menit sampai 30 menit sehingga dalam satu hari dapat dilakukan 14 sampai 28 kali. Sedangkan untuk permainan paintball membutuhkan waktu 30 menit sampai dengan 1 jam dan dapat dilakukan sampai 7 - 14 kali dalam satu hari. Hasil perhitungan daya dukung terhadap area permainan ATV adalah sebesar 50 sampai 100 pengunjung dan untuk permainan paintball kapasitas pengunjung yang dapat ditampung adalah sebanyak 60 - 120 orang. Aktivitas outbond di Kebun Wisata Pasirmukti dapat dilakukan di dua lokasi yaitu outbond mini yang lokasinya berada di dalam kebun dan outbond adventure yang lokasinya berada di lapangan pitbull dan pelangi. Outbond mini ditujukan untuk pengunjung anak- anak, sedangkan outbond adventure diperuntukan bagi pengunjung dewasa. Jenis- jenis permainan di outbond adventure lebih menantang dibandingkan outbond mini. Kedua jenis outbond ini jika digabungkan menggunakan area seluas 6.425 m2. Aktivitas ini menghabiskan waktu kurang lebih 2 jam sampai 3 jam, sehingga dalam sehari hanya dapat dilakukan sampai 3 kali. Rata- rata satu orang pengunjung memerlukan area seluas 50 m2 dalam melakukan aktivitas ini. Sehingga kapasitas daya dukung yang dapat ditampung oleh area permainan outbond ini adalah sebanyak 387 orang.
69
Hasil perhitungan daya dukung untuk akivitas wisata agro dan permainan dapat dilihat pada Tabel 10. Tabel 10 Daya Dukung Berdasarkan Aktivitas Aktivitas
Luas (m2)
107.436 Frutiwok 15.000 Camping 1.802 ATV 4.305 Paintball 6.425 Outbond Sumber : * Gold (1980)
Waktu Tempuh 2-3 jam ≥24 jam 15- 30 menit 30-60 menit 2-3 jam
Faktor Rotasi
Kebutuhan Ruang (m2)*
Daya Dukung (/hari)
1 1 14- 28 7 – 14 3
50 100 500 500 50
2.149 150 50- 100 60 – 120 387
5.3 Analisis Aspek Sosial Untuk melakukan analisis terhadap aspek sosial pengunjung Kebun Wisata Pasirmukti, sebelumnya dilakukan penyebaran kuisioner secara acak. Terdapat 45 responden dengan komposisi 26 responden laki- laki dan 19 orang responden perempuan. 5.3.1 Karakteristik Pengunjung Karakteristik pengunjung Kebun Wisata Pasirmukti berdasarkan tingkat usia didominasi oleh usia antara 15 sampai 24 tahun (56%). Diposisi kedua diduduki oleh responden dengan usia kurang dari 14 tahun (38%). Sedangkan, responden dengan usia 25 sampai 55 tahun hanya sebesar 2% dan responden dengan usia lebih dari 55 tahun sebesar 4%. Hal ini dikarenakan sebagian besar pengunjung memang berasal dari kalangan usia muda dan produktif yang merupakan pangsa pasar kawasan wisata agro ini. Sesuai dengan tujuan utama Kebun Wisata Pasirmukti yaitu memperkenalkan dunia pertanian terutama bagi generasi muda. Berdasarkan tingkat pendidikan, sebanyak 42% responden merupakan lulusan SMP, 34% responden merupakan lulusan SD. Sebanyak 16% responden merupakan lulusan SMA, sedangkan untuk responden dengan tingkat pendidikan S1 dan S2 hanya sebesar 4%. Sebagian besar responden (89%) masih berstatus sebagai pelajar, sebesar 7% responden berprofesi sebagai pegawai swasta dan sebesar 2% responden berprofesi sebagai TNI. Responden yang berprofesi sebagai wirausaha, PNS dan
70
ibu rumah tangga hanya sebesar 0% atau tidak ada sama sekali (Gambar 35). Hal tersebut dikarenakan Kebun Wisata pasirmukti ini sendiri merupakan salah satu sarana dan media pendidikan sehingga sebagian besar pengunjung yang datang berasal dari sekolah- sekolah tertentu. Sebanyak 89% responden berasal dari wilayah Jabodetabek, sedangkan untuk responden yang berasal dari luar Jabodetabek hanya sebesar 2%. Hal ini dikarenakan saat ini Kebun Wisata Pasirmukti lebih banyak diketahui oleh masyarakat sekitar Jabodetabek, terutama Jakarta dan Bogor. Sedangkan untuk masyarakat diluar Jabodetabek
belum
banyak mengetahui kegiatan wisata dan lokasi Kebun Wisata Pasirmukti ini. Berdasarkan frekuensi kunjungan sebanyak 80% responden menyatakan bahwa kunjungan mereka ke Kebun Wisata Pasirmukti merupakan yang pertama kali. Sebanyak 16% responden menyatakan frekuensi kunjungan ke kawasan ini sekitar satu tahun sekali, namun ada pula responden yang berkunjung setiap minggu sebanyak 4%. Tidak ada satupun responden (0%) yang berkunjung selama enam, tiga dan 1 bulan sekali. Sebagian responden (52%) menyatakan tujuannya berkunjung ke Kebun Wisata Pasirmukti adalah untuk melakukan kegiatan pembelajaran mengenai pertanian sambil bermain. Sebanyak 21% responden menyatakan tujuannya berwisata agro adalah untuk mendapatkan pengalaman baru. Sebanyak 8% responden bertujuan untuk mencari inspirasi dan menyegarkan pikiran. Hanya sebagian kecil responden yaitu sebanyak 5% yang bertujuan untuk mengisi waktu luang. Sebanyak 4% responden menyatakan tunjuannya adalah untuk menyalurkan hobi. Tidak ada responden (0%) yang menyatakan yang secara sengaja berkunjung untuk membeli produk. Responden yang melakukan kunjungannya selama lebih dari 8 jam hanya sebanyak 8% saja. Mayoritas pengunjung datang berkunjung selama 4 sampai 8 jam yaitu sebanyak 78%. Selain itu responden juga ada yang menghabiskan waktu berkunjung selama 2 sampai 4 jam yaitu sebanyak 18%. Tidak ada responden yang yang hanya menghabiskan waktu berkunjung kurang dari 2 jam. Sebanyak 82% responden berkunjung ke Kebun Wisata Pasirmukti bersama-sama secara rombongan. Sebanyak 16% responden berkunjung bersama teman. Responden yang berkunjung bersama rekan kerja hanya sebanyak 2%. Tidak ada responden yang berkunjung bersama keluarga dan tetangga. Hal ini
71
dikarenakan sebagian besar karena paket wisata yang ditawarkan oleh Kebun Wisata Pasirmukti memang ditujukan untuk rombongan dengan minimal kuota tertentu. Objek yang disukai responden di Kebun Wisata Pasirmukti cukup bervariatif. Sebanyak 24% responden lebih menyukai arena kolam lumpur (AKL). Sebanyak 20% responden menyukai kolam ikan dan sebanyak 16% responden lebih menyukai arena permainan (ATV, paintball, outbond, children playground). Selain itu, sebanyak 11% responden menyukai kebun buah-buahan, 8% responden menyukai kebun tabulampot, 8% responden lainnya menyukai kebun anggrek, 5% menyukai Kebun sayur dan sisanya sebanyak 3% menyukai taman TOGA. Berdasarkan aktivitas yang dilakukan selama kegiatan berwisata sebanyak 35% responden menjalani aktivitas fisik seperti bermain, memancing, berjalanjalan dan lain- lain. Sebanyak 34% melakukan aktivitas edukatif seperti belajar mengenai dunia tumbuhan, dunia hewan, pembuatan kompos, hidroponik, bipori, ekosistem dan kode plastik. Sebanyak 6% responden menjalani aktivitas sosial seperti berkumpul, piknik, arisan, acara perpisahan sekolah, serta gathering. Aktivitas kreatif dan aktivitas alam juga dilakukan oleh masing- masing 13% responden. Aktivitas kreatif yang dilakukan antara lain lukis caping dan photo hunting, sedangkan aktivitas alam antara lain menanam dan memelihara tumbuhan serta berinteraksi dengan hewan kesayangan maupun hewan ternak. Terdapat beberapa harapan dan keinginan pengunjung berdasarkan hasil pengisian kuisioner oleh responden diantaranya sebanyak 41% responden menginginkan adanya penambahan aktivitas agrowisata yang dapat dilakukan di Kebun Wisata Pasirmukti. Sebanyak 27% responden mengharapkan harga tiket masuk dan paket wisata yang lebih terjangkau. Sebanyak 13% responden menginginkan adanya perbaikan dan peningkatan kualitas fasilitas dan objek wisata. Hanya sebesar 5% responden yang masing- masing menyatakan keinginannya untuk perbaikan kualitas pelayanan dan tingkat kenyamanan. Untuk perbaikan kualitas lanskap hanya diinginkan oleh 9% responden saja. Berdasarkan hasil kuisioner tersebut diperoleh beberapa karakteristik responden yang dapat dilihat pada Tabel 11.
72
Tabel 11 Karakteristik Pengunjung Berdasarkan Hasil Kuisioner Karakteristik Usia 14- 25 tahun Pekerjaan sebagai pelajar Berasal dari jabodetabek Kunjungan pertama kali Tujuan berkunjung : belajar sambil bermain Lama kunjungan : 4- 8 jam Datang bersama rombongan Objek yang disukai : Arena Kolam Lumpur (AKL) Aktivitas yang dilakukan : fisik Harapan pengujung : penambahan program/aktivitas agrowisata
Presentase Responden 56% 89% 89% 80% 52% 78% 82% 24% 35% 41%
5.3.2 Persepsi Pengunjung Analisis persepsi pengunjung dilakukan untuk mengetahui pendapat pengunjung mengenai Kebun Wisata Pasirmukti secara visual. Selain itu juga untuk mengetahui persepsi pengunjung mengenai pengelolaan Kebun Wisata pasirmukti serta pendapat mengenai tingkat kepuasan dan kepentingan dari setiap kegiatan wisata agro yang telah dilakukan. Secara keseluruhan kawasan Kebun Wisata Pasirmukti dibagi menjadi empat bagian yaitu area penerimaan (pintu masuk dan front office), area pelayanan (saung, restoran, penginapan dan lapangan parkir), area wisata agro (kebun anggrek, kebun buah, kebun tabulampot, sawah, taman TOGA, arena kolam lumpur, dan kolam ikan) serta area permainan (ATV, paintball, outbond, kampung pelangi). Persepsi pengunjung mengenai tingkat keindahan pada area- area tersebut dapat dilihat pada Tabel 12. Tabel 12 Persepsi Responden Mengenai Tingkat Keindahan No. 1. 2. 3. 4.
Tingkat Keindahan Area Penerimaan Pelayanan Wisata Agro Permainan Rata-rata
Sangat Indah 18 22 27 36 25.75
Persepsi Pengunjung (%) Indah Cukup Kurang Indah Indah 20 42 11 26 38 7 31 28 7 24 29 4 25.25 34.25 7.25
Tidak Indah 9 7 7 7 7.5
Pada area penerimaan sebagian besar responden yaitu sebanyak 19 responden (42%) menyatakan bahwa keindahan pada area ini sudah cukup baik. Namun terdapat 4 responden (9%) yang menyatakan ketidakpuasannya mengenai
73
tingkat keindahan pada area penerimaan dan sebanyak 5 responden (11%) menyatakan kurang puas. Sebanyak 8 responden (18%) menyatakan tingkat keindahan area penerimaan sangat baik. Selebihnya, sebanyak 9 responden (20%) menyatakan puas akan tingkat keindahan area penerimaan. Sebanyak 10 responden (22%) menyatakan tingkat keindahan area pelayanan sangat baik dan sebanyak 12 responden (26%) menyatakan baik. Mayoritas responden yaitu sebanyak 17 orang (38%) menyatakan tingkat keindahan area pelayanan cukup baik. Hanya sebagian kecil responden yaitu 3 responden (7%) masing- masing yang menyatakan tingkat keindahan kurang baik dan tidak baik. Area wisata agro merupakan area yang sangat penting karena merupakan tempat dilakukannya seluruh aktivitas wisata bagi para pengunjung yang datang. Sebanyak 12 responden (27%) menyatakan tingkat keindahan pada area ini sangat baik serta sebanyak 14 responden (31%) menyatakan baik. Terdapat sebanyak 13 responden (28%) yang menyatakan cukup baik, ada pula yang menyatakan kurang baik dan tidak baik pada tingkat keindahan area wisata agro yaitu masing- masing sebanyak 3 responden (7%). Pada area terakhir yaitu area permainan sebanyak 16 responden (36%) menyatakan tingkat keindahan yang sangat baik dan sebanyak 11 responden (24%) menyatakan baik. Sebanyak 13 responden (29%) yang menyatakan tingkat keindahan area permainan sudah cukup baik. Sebagian kecil responden yaitu sebanyak 2 orang (4%) menyatakan kurang baik dan sebanyak 3 responden (7%) menyatakan tidak baik. Meskipun dari seluruh area yang terdapat di Kebun Wisata Pasirmukti hanya sebagian kecil responden yang menyatakan tingkat keindahannya kurang baik dan tidak baik, namun hal ini masih tetap harus diperhatikan guna meningkatkan kepuasan pengunjung dari segi keindahan visual lanskap yang diberikan oleh kawasan wisata agro ini. Selain persepsi pengunjung mengenai visual lanskap Kebun Wisata Pasirmukti, persepsi mengenai kegiatan pengelolaan yang dirasakan pengunjung juga sangat penting untuk diketahui. Hal ini dapat digunakan sebagai bahan evaluasi guna perbaikan mutu kegiatan pengelolaan yang diperlukan untuk meningkatkan kepuasan pengunjung dalam berwisata. Persepsi responden
74
mengenai aspek pengelolaan di Kebun Wisata Pasirmukti dapat dilihat pada Tabel 13. Tabel 13 Persepsi Responden Mengenai Aspek Pengelolaan No. 1. 2. 3. 4. 5.
Aspek Pengelolaan Kebersihan Keamanan Fasilitas Pelayanan Kenyamanan Rata-rata
Persepsi Pengunjung (%) Sangat Baik
Baik
Cukup Baik
Kurang Baik
Tidak Baik
14 9 20 22 25 18,00
42 45 47 51 40 45,00
38 40 31 25 27 32,20
2 4 0 0 3 1,80
4 2 2 2 5 3,00
Persepsi pengunjung mengenai kegiatan pengelolaan kebersihan mendapat tanggapan yang baik. Sebanyak 6 responden (14%) menyatakan pengelolaan kebersihan kawasan ini sangat baik. Terdapat 19 orang (42%) responden menyatakan baik dan 17 responden (38%) menyatakan cukup baik. Hanya 1 responden (2%) merasa kebersihan kebun ini kurang baik serta 2 responden (4%) menyatakan tidak baik. Tingkat pengelolaan keamanan Kebun Wisata Pasirmukti juga dirasakan sudah cukup baik. Sebanyak 4 responden (9%) menyatakan kegiatan pengelolaan keamanan sangat baik. Sebanyak 20 responden (45%) menyatakan baik dan 18 responden (40%) menyatakan cukup baik. Hanya sebanyak 2 responden (4%) yang menyatakan kurang baik serta 1 responden (2%) yang menyatakan kegiatan pengelolaan keamanan yang tidak baik. Persepsi pengunjung mengenai pengelolaan fasilitas wisata adalah sebanyak 9 responden (20%) meyatakan pengelolaan fasilitas wisata sangat baik. Sebanyak 21 orang (47%) responden menyatakan baik dan 14 responden (31%) menyatakan cukup baik. Tidak ada responden (0%) yang menyatakan pengelolaan fasilitas wisata yang kurang baik, tetapi 1 responden (2%) menyatakan tidak baik . Mayoritas pengunjung merasa puas dengan pelayanan yang diberikan oleh Kebun Wisata Pasirmukti. Sebanyak 10 responden (22%) menyatakan pelayanan pengunjung sangat baik. Sebanyak 23 responden (51%) merasa pelayanan kawasan ini baik dan sebanyak 11 responden (25%) merasa cukup baik. Tidak ada responden (0%) yang menyatakan kurang baik serta hanya ada 1 responden (2%)
75
yang menyatakan pelayanan pada kebun ini tidak baik. Untuk tingkat keyamanan yang dirasakan oleh pengunjung pada saat melakukan aktivitas agrowisata adalah sebanyak 11 responden (25%) menyatakan sangat nyaman. Sebanyak 18 responden (40%) menyatakan nyaman dan sebanyak 12 responden (27%) merasa cukup nyaman. Hanya 1 responden (3%) merasa kurang nyaman serta 2 responden (5%) merasa tidak nyaman. Aktivitas wisata agro juga merupakan aspek yang paling menentukan kepuasan pengunjung ketika berada di Kebun Wisata Pasirmukti.
Aktivitas
wisata agro yang dapat dilakukan di dalam kawasan ini cukup lengkap dan variatif antara lain mengolah lahan pertanian (membajak sawah), pembibitan dan penanaman tanaman (menanam padi di sawah dan menanam tanaman hias di cup), pemeliharaan tanaman dan hewan (meyiram tanaman, memberi pakan ikan dan bebek), teknik khusus (split anggrek, biopori, pembuatan kompos, hidroponik dan pencangkokan), pemanenan tanaman (petik sayur dan buah), sampai penanganan pasca panen (pengolahan, pengemasan, pemasaran hasil panen). Dari masingmasing kegiatan tersebut perlu diketahui tingkat kepuasan yang dirasakan pengunjung serta persepsi mereka mengenai kepentingan aktivitas tersebut. Hal ini dilakukan untuk melihat korelasi antara
tingkat kepuasan dan tingkat
kepentingan wisata agro (Tabel 14 dan 15 ). Tabel 14 Persepsi Responden Mengenai Tingkat Kepuasan Aktivitas Agrowisata No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.
Aktivitas Bajak sawah Tanam Padi Tanam di Cup Siram tanaman, memberi makan hewan Split anggrek Biopori Kompos Hidroponik Mencangkok Panen sayur dan buah Kegiatan pasca panen Pemasaran hasil panen Rata-rata
Sangat Puas 20 11 18 17
Tingkat Kepuasan (%) Cukup Kurang Puas Puas Puas 11 40 24 9 38 35 13 40 22 10 30 32
27 18 18 22 22 16 15 17 18.41
15 24 24 24 18 14 16 14 21.83
40 38 42 36 31 43 42 33 37.75
11 13 9 11 24 16 16 22 13.75
Tidak Puas 5 7 7 11 7 7 7 7 5 11 11 14 8.25
76
Tabel 15 Persepsi Mengenai Tingkat Kepentingan Aktivitas Agrowisata No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.
Aktivitas Bajak sawah Tanam Padi Tanam di Cup Siram tanaman, memberi makan hewan Split anggrek Biopori Kompos Hidroponik Mencangkok Panen sayur dan buah Kegiatan pasca panen Pemasaran hasil panen Rata-rata
Sangat Penting 38 40 39 38 29 33 31 27 25 27 27 28 31,83
Tingkat Kepentingan (%) Cukup Kurang Penting Penting Penting 2 22 36 2 27 29 0 27 32 0 31 29 42 38 54 53 40 34 40 32 38.25
20 20 11 16 22 25 22 26 22.41
7 7 2 2 11 12 9 12 5.50
Tidak Penting 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2.00
Dari hasil kuisioner tersebut dapat diketahui bahwa rata- rata pengunjung merasa cukup puas pada seluruh aktivitas wisata agro yang dilakukan (37.75%). Namun, terdapat pula pengunjung yang merasa kurang puas (13.75%) dan tidak puas (8.25%) pada beberapa aktivitas yang dilakukan. Mayoritas responden menyatakan bahwa seluruh aktivitas yang dilakukan penting terutama pada aktivitas split anggrek (42%), biopori (38%), kompos (54%), hidroponik (53%), cangkok (40%), panen sayur dan buah (34%), pasca panen (40%) dan pemasaran hasil pertanian (32%). Sedangkan untuk aktivitas bajak sawah (38%), tanam padi (40%), menanam di cup (39%), pemeliharaan tanaman dan hewan (38%) mendapatkan penilaian sangat penting. Sehingga dapat diketahui bahwa masih ada saja beberapa pengunjung yang merasa tidak puas dengan aktivitas wisata agro yang dilakukan padahal aktivitas tersebut dianggap penting dan sangat penting bagi pengunjung. Pada aktivitas- aktivitas yang mendapatkan penilaian kurang penting seperti split anggrek (7%), Biopori (7%), Mencangkok (11%), Panen sayur dan buah (12%), Kegiatan pasca panen (9%) dan pemasaran hasil pertanian (12%) juga mendapatkan penilaian yang kurang memuaskan sebanyak 17%. Hal ini dapat menjadi pertimbangan bagi pihak pengelola untuk meningkatkan pelayanan bagi pengunjung terutama pada aktivitas- aktivitas yang dianggap penting atau sangat penting namun masih mendapatkan penilaian yang
77
kurang memuaskan. Untuk aktivitas yang mendapatkan penilaian kurang penting serta kurang memuaskan meskipun cukup sedikit, namun jg perlu di evaluasi lebih lanjut apakah aktivitas tersebut dapat diganti atau dihilangkan. Jika tetap dipertahankan aktivitas tersebut harus dimodifikasi menjadi lebih menarik agar pesan pendidikan pertanian dan ilmu pengetahuan yang disampaikan dapat dimaknai oleh pengunjung. 5.4 Analisis SWOT Analisis SWOT dilakukan untuk menetukan langkah- langkah kegiatan pengelolaan yang tepat dan menentukan prioritas strategi. Sebelumnya dilakukan penentuan faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi kegiatan pengelolaan Kebun Wisata Pasirmukti. Faktor internal tersebut terdiri dari kekuatan (strengths) dan kelemahan (weaknesses), sedangkan faktor eksternal terdiri dari peluang (opportunities) dan ancaman (threats). Faktor- faktor tersebut diperoleh berdasarkan hasil analisis aspek teknis pengelolaan, aspek daya dukung kawasan, aspek karakteristik dan persepsi pengunjung, wawancara dengan pihak pengelola, serta merupakan hasil pengamatan selama kegiatan magang berlangsung. 5.4.1 Identifikasi Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman Kekuatan yang dimiliki Kebun Wisata Pasirmukti adalah sebagai berikut : 1. Jenis paket wisata agro yang bervariatif dan lengkap untuk segala usia; Paket wisata yang ditawarkan Kebun Wisata Pasirmukti bervariasi dan disesuaikan untuk segala usia mulai dari pendidikan anak usia dini (PAUD) sampai dengan lansia. Selain itu, sejak tahun 2009 kawasan ini juga mulai melayani anak- anak berkebutuhan khusus (SLB). 2. Memiliki potensi pengembangan kegiatan wisata agro lainnya; Saat ini luas kebun yang dijadikan area wisata hanya 15 hektar dari keseluruhan 50 hektar. Masih terdapat 35 hektar berupa perkebunan buah, hutan jati dan sengon yang dapat dikembangan sebagai area wisata. 3. Jumlah kunjungan belum melebihi kapasitas daya dukung kawasan; Berdasarkan hasil perhitungan daya dukung, kawasan Kebun WisataPasirmukti dapat menampung lebih banyak pengunjung dari jumlah kunjungan saat ini.
78
4. Lanskap alami pertanian yang khas; Kebun Wisata Pasirmukti memiliki lanskap alami yang potensial dan khas berupa sawah, kebun buah jeruk Lemong Cui, sungai Cileungsi dan pemandangan alam bukit kapur. Kelemahan yang dimiliki Kebun Wisata Pasirmukti antara lain : 1. Penataan lanskap, tata ruang dan sirkulasi belum maksimal; Penataan lanskap di beberapa lokasi kebun kurang tertata dengan baik. Jalur sirkulasi banyak yang rusak dan berlubang 2. Kegiatan pemeliharaan sarana dan prasarana belum optimal; Terdapat beberapa titik lokasi sarana dan prasarana yang berada dalam kondisi yang kurang baik. Terjadinya kerusakan- kerusakan belum dapat langsung tertangani dengan baik. 3. Kegiatan pemeliharaan lanskap belum terkoordinasi dengan baik. Dari data yang dikemukakan sebelumnnya diketahui bahwa kegiatan pemeliharaan lanskap di Kebun Wisata Pasirmukti belum sesuai dengan penjadwalan yang seharusnnya. Hal ini dikarenakan belum adanya tenaga ahli dibidang arsitektur lanskap yang khusus menangani bagian pemeliharaan lanskap dan kurangnya tenaga kerja yang dibutuhkan. Peluang yang terdapat di Kebun Wisata Pasirmukti adalah : 1. Potensi pasar tinggi; Potensi pasar yang paling dominan adalah anak- anak usia sekolah. Selain itu juga usia dewasa yang terbiasa hidup di perkotaan dan rindu akan suasana pertanian di kampung halamannya. 2. Dukungan dari masyarakat, mitra kerja dan pemerintah. Adanya dukungan dari masyarakat sekitar berupa beberapa tenaga kerja merupakan penduduk asli setempat yang turut serta dalam proses pembangunan kebun ini. Saat ini Kebun Wisata Pasirmukti juga telah menjadi anggota Asosiasi Wisata Agro Indonesia (AWAI) yang bersifat nasional. Kebun Wisata Pasirmukti jg telah bekerjasama dengan dinas yang terkait antara lain dinas pariwisata dan kebudayaan, dinas pertanian dan perternakan Kabupaten Bogor. Selain itu juga terdapat keputusan pemerintah berupa SK.
79
Menteri Pertanian No. 204/KPTS/ HK.050/4/1989 yang turut mengatur serta mendukung pengembangan kawasan wisata agro. Ancaman yang dimiliki Kebun Wisata Pasirmukti antara lain : 1. Persaingan dengan kawasan agrowisata lainnya. Terdapat beberapa kawasan wisata agro sejenis di Kabupaten Bogor yang dapat menjadi pilihan bagi warga Jabodetabek, misalnya Taman Wisata Mekarsari, Kampung Wisata Cinangneng, Wisata Agro Gunung Mas dan lain- lain. Wisata agro menjadi berkembang dan sedang populer saat ini, tidak menutup kemungkinan akan tumbuh kawasan wisata agro baru lainnya yang menyajikan keindahan alam dan program- program yang lebih inovatif. 4.4.2 Penilaian Faktor Internal dan Eksternal Penilaian faktor internal dan eksternal tersebut dilakukan dengan menentukan tingkat kepentingan masing- masing faktor (Tabel 16 dan 17). Selanjutnya, masing- masing faktor diberi bobot berdasarkan tingkat kepentingan yang telah ditentukan (Tabel 18 dan 19). Tabel 16 Tingkat Kepentingan Faktor Internal Kebun Wisata Pasirmukti Simbol S1 S2 S3 S4 Simbol W1 W2 W3
Faktor Kekuatan (Strenghts) Paket wisata bervariatif dan untuk semua usia Memiliki potensi pengembangan wisata agro lain Jumlah kunjungan belum melebihi daya dukung Lanskap alami pertanian yang khas Faktor Kelemahan (Weaknesses) Penataan lanskap, tata ruang dan sirkulasi belum maksimal Kegiatan pemeliharaan sarana dan prasarana belum optimal Kegiatan pemeliharaan lanskap belum terkoordinasi dengan baik
Tingkat Kepentingan Penting Penting Penting Sangat penting Tingkat Kepentingan Penting Sangat Penting Sangat penting
Tabel 17 Tingkat Kepentingan Faktor Eksternal Kebun Wisata Pasirmukti Simbol O1 O2 Simbol T1
Faktor Peluang (Opportunities) Potensi pasar tinggi Dukungan dari masyarakat, mitra kerja dan pemerintah Faktor Ancaman (Threats) Persaingan dengan wisata agro sejenis
Tingkat Kepentingan Penting Cukup penting Tingkat Kepentingan Sangat penting
80
Tabel 18 Penilaian Bobot Faktor Strategis Internal Kebun Wisata Pasirmukti Simbol S1 S2 S3 S4 W1 W2 W3 Total
S1 2 2 3 2 3 3
S2 2
S3 2 2
2 3 2 3 3
S4 1 1 1
3 2 3 3
W1 2 2 2 3
1 2 2
3 3
W2 1 1 1 2 1 2
W3 1 1 1 2 1 2
Total 9 9 9 16 9 16 16 84
Bobot 0.10 0.10 0.10 0.20 0.10 0.20 0.20 1.00
Tabel 19 Penilaian Bobot Faktor Strategis Eksternal Kebun Wisata Pasirmukti Simbol O1 O2 T1 Total
O1 1 3
O2 3
T1 1 1
4
Total 4 2 7 13
Bobot 0.31 0.15 0.54 1.00
4.4.3 Matriks Internal Factor Evaluation (IFE) dan Matriks Eksternal Factor Evaluation (EFE) Setelah diperoleh bobot dari masing- masing faktor strategis internal dan eksternal, dilakukan penentuan peringkat (rating) antara 1-4. Peringkat (rating) setiap faktor-faktor strategis tersebut ditentukan berdasarkan pengaruh setiap faktor terhadap rencana pengelolaan dan pengembangan kawasan wisata agro Kebun Wisata Pasirmukti. Selanjutnya bobot dari setiap faktor dikalikan dengan peringkatnya untuk memperoleh skor pembobotan (Tabel 20 dan 21). Tabel 20 Matriks Internal Factor Evaluation (IFE) Kebun Wisata Pasirmukti Simbol Kekuatan (Strenghts) S1 S2 S3 S4
Faktor Internal
Paket wisata bervariatif dan untuk semua usia Memiliki potensi pengembangan wisata agro lain Jumlah kunjungan belum melebihi daya dukung Lanskap alami pertanian
Bobot
Peringkat
Skor
0.10 0.10 0.10 0.20
2 2 2 3
0.20 0.20 0.20 0.60
0.10
2
0.20
0.20
3
0.60
0.20
3
0.60 2.60
Kelemahan (Weaknesess) W1 W2 W3 Total
Penataan lanskap, tata ruang dan sirkulasi belum maksimal Pemeliharaan sarana dan prasarana belum optimal Kegiataan pemeliharaan lanskap belum terkoordinasi dengan baik
1.00
81
Tabel 21 Matriks Eksternal Factor Evaluation (EFE) Kebun Wisata Pasirmukti Simbol Faktor Eksternal Peluang (Opportunities) O1 O2
Potensi pasar tinggi Dukungan dari masyarakat, mitra kerja dan pemerintah
Ancaman (Threats) T2 Persaingan dengan wisata agro sejenis Total
Bobot
Peringkat
Skor
0.31 0.15
2 3
0.62 0.45
0.54
2
1.08
1.00
2.15
Berdasarkan hasil perhitungan matriks IFE dan EFE diketahui bahwa kondisi internal Kebun Wisata Pasirmukti memiliki nilai total skor sebesar 2.60 dan kondisi eksternalnya mendapatkan nilai total skor sebesar 2.15. Menurut David (2003), jika nilai total skor IFE dan EFE berada diantara 2.00 sampai 2.99 maka dianggap berada pada kondisi rata- rata. Dari hasil total skor IFE dan EFE tersebut diketahui posisi Kebun Wisata Pasirmukti dalam matriks internal-ekternal (IE). Posisi tersebut menyatakan tingkat kekuatan dan kelemahannya serta menentukan strategi yang paling tepat. Hasil pemetaan antara matriks IFE dan EFE dapat dilihat pada matriks IE (Gambar 34). Total Skor IFE 4.00 Kuat
Total Skor IFE
3.00 Sedang 2.00 Rendah 1.00
Kuat
3.00
Sedang
2.00
Rendah
I
II
III
IV
V
VI
VII
VIII
IX
1.00
Gambar 34 Matriks Internal-Eksternal (IE) Berdasarkan pemetaan matriks IFE dan EFE pada matriks IE tersebut diketahui bahwa posisi Kebun Wisata Pasirmukti berada pada kolom V yang artinya strategi pengelolaan yang tepat adalah hold and maintain. Terdapat dua jenis strategi yang umumnya digunakan pada posisi ini yaitu penetrasi pasar dan pengembangan produk. Hal tersebut dapat dilakukan dengan beberapa cara antara lain memperkuat diri di pasar yang sudah dikuasai dengan menjual produk wisata agro yang sama, menciptakan produk/paket wisata agro baru yang dipasarkan ke segmen pasar yang sudah dikuasai, memperluas pasar dengan menambah potensi
82
pasar lama dengan pasar baru dengan menjual produk wisata agro yang sama atau memperluas pasar dengan pengembangan produk wisata agro baru yang sesuai dengan pasar baru yang akan dituju. 2.4.4 Matriks SWOT Matriks SWOT menunjukkan beberapa strategi yang dapat diambil untuk mengatasi permasalahan dan mengembangkan potensi yang ada di Kebun Wisata Pasirmukti. Dari matriks ini dapat dideskripsikan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman yang ada disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki untuk menghasilkan alternatif strategi dalam pengelolaan Kebun Wisata Pasirmukti sebagai kawasan wisata agro yang ideal dan berkelanjutan (Tabel 22). Tabel 22 Matriks SWOT Peluang (Opportunities) Faktor Eksternal Faktor Internal
1. Potensi pasar tinggi 2. Dukungan dari masyarakat sekitar, mitra kerja dan pemerintah
Kekuatan (Strenghts)
Strategi SO
1. Paket wisata bervariatif dan untuk semua usia 2. Memiliki potensi pengembangan wisata agro lain 3. Jumlah kunjungan belum melebihi daya dukung 4. Lanskap alami pertanian yang khas Kelemahan (Weaknesses)
1.Memperluas jaringan pasar dan penambahan program wisata agro baru.
1.
1.Melakukan penataan ulang/redesign terhadap lanskap, tata ruang dan sirkulasi. 2. Meningkatkan kegiatan pemeliharaan lanskap maupun sarana dan prasarana, memperbaiki struktur organisasi dan sistem kerja pemeliharaan lanskap.
2. 3.
Penataan lanskap, tata ruang dan sirkulasi belum maksimal Kegiatan pemeliharaan fasilitas, sarana dan prasarana belum optimal Kegiatan pemeliharaan lanskap belum terkoordinasi dengan baik
Strategi WO
Ancaman (Threats) 1. Persaingan dengan wisata agro sejenis
Strategi ST 1. Menarik minat pengunjung dengan mengoptimalkan lanskap alami pertanian dan view ke arah sekitar sebagai objek wisata. Strategi WT 1. Meningkatkan kegiatan promosi, mengikuti pameran dan mengadakan event- event yang menarik minat pengunjung.
Dari matriks ini dihasilkan empat alternatif strategi yang dapat diterapkan (David, 2003) antara lain : 1. strategi SO adalah strategi yang menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk mengambil kesempatan yang ada;
83
2. strategi WO adalah strategi yang mendapatkan keuntungan dari kesempatan yang ada untuk mengatasi kelemahan-kelemahan; 3. strategi ST adalah strategi yang menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk mengatasi ancaman yang dihadapi; 4. strategi WT adalah strategi yang meminimumkan kelemahan dan menghindari ancaman yang ada. 2.4.5 Ranking Alternatif Strategi Pengelolaan Pembuatan ranking alternatif strategi digunakan untuk menentukan prioritas alternatif strategi yang akan digunakan dalam kegiatan pengelolaan Kebun Wisata Pasirmukti. Pembuatan ranking ini dilakukan dengan cara menjumlahkan setiap faktor internal dan eksternal yang saling terkait. Nilai total skor yang paling besar menjadi prioritas utama dan begitu seterusnya (Tabel 23). Tabel 23 Ranking Alternatif Srategi Pengelolaan No.
Alternatif Strategi
1.
Memperluas jaringan pasar dan penambahan program wisata agro baru. Menarik minat pengunjung dengan mengoptimalkan lanskap alami pertanian dan view ke arah sekitar sebagai objek wisata. Melakukan penataan ulang/redesign terhadap lanskap, tata ruang dan sirkulasi. Meningkatkan kegiatan pemeliharaan lanskap maupun sarana dan prasarana, memperbaiki struktur organisasi dan sistem kerja pemeliharaan lanskap. Meningkatkan kegiatan promosi, mengikuti pameran dan mengadakan event- event yang menarik minat pengunjung.
2.
3. 4.
5.
Keterkaitan dengan Unsur SWOT
Skor
Ranking
S1+S2+W1+W2
1.50
4
S3+S4+T1
1.64
3
W1+O1+O2
0.81
5
W2+W3+O2
1.90
2
W1+W2+W3+T1
2.34
1
4.5 Rekomendasi Rencana Pengelolaan Konsep dasar rencana pengelolaan Kebun Wisata Pasirmukti adalah menjadikan kawasan wisata agro yang memaksimalkan fungsinya sebagai sarana pendidikan pertanian, memberikan kenyamanan pada setiap pengunjung yang datang serta tetap menjaga kelestarian lingkungan. Berdasarkan hasil analisis dan
84
sintesis terdapat tujuh alternatif strategi pengelolaan yang dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk mengembangkan dan mengelola kawasan wisata agro ini antara lain : 1. Meningkatkan kegiatan promosi, mengikuti pameran dan mengadakan eventevent yang menarik minat pengunjung. 2. Meningkatkan kegiatan pemeliharaan lanskap maupun sarana dan prasarana wisata, memperbaiki struktur organisasi dan sistem kerja pemeliharaan lanskap. 3. Menarik minat pengunjung dengan mengoptimalkan lanskap alami pertanian dan view ke arah sekitar sebagai objek wisata. 4. Memperluas jaringan pasar dan penambahan program wisata agro baru. 5. Melakukan penataan ulang/redesign terhadap lanskap, tata ruang dan sirkulasi. Strategi kesatu, Meningkatkan kegiatan promosi, mengikuti pameran dan mengadakan event yang menarik minat pengunjung. Dalam upaya meningkatkan jumlah pengunjung pihak pengelola kawasan ini harus terus- menerus meningkatkan kegiatan promosi dengan cara yang unik dan menarik. Dapat pula dilakukan dengan cara mengikuti setiap pameran atau mengadakan event khusus seperti kegiatan festival wisata agro atau festival flora dan fauna di kawasan kebun. Hal ini dilakukan agar Kebun Wisata Pasirmukti dapat dikenal diseluruh Indonesia tidak hanya dari kawasan Jabodetabek saja.
Selama ini kegiatan
promosi telah dilakukan melalui berbagai cara seperti melalui media elektronik seperti website yang beralamatkan http://www.pasirmukti.co.id yang sudah cukup lengkap dan atraktif (Gambar 35). Selain itu kegiatan promosi juga dilakukan melalui leaflet/brosur.
Gambar 35 Website Kebun Wisata Pasirmukti
85
Strategi kedua, meningkatkan kegiatan pemeliharaan lanskap maupun sarana dan prasarana, memperbaiki struktur organisasi dan sistem kerja pemeliharaan lanskap. Untuk meningkatkan kegiatan pemeliharaan lanskap yang pertama kali harus dilakukan adalah menetapkan tujuan pemeliharaan secara jelas dan spesifik. Selanjutnya adalah mengiventarisasi bagian lanskap yang dipelihara, menyusun jadwal pemeliharaan yang tepat, menyediakan peralatan yang memadai, serta membuat sistem anggaran biaya yang dibutuhkan. Selain itu, menurut Arifin dan Arifin (2005) kegiatan pemeliharaan lanskap seharusnya terdiri dari beberapa seksi yang bekerja secara spesifik bertujuan untuk mencapai efisiensi dan efektivitas kerja. Secara garis besar struktur organisasi dan sistem kerja kegiatan pemeliharaan lanskap yang disarankan dapat dilihat pada Gambar 36.
Manajer Divisi Pemeliharaan Lanskap
Administrasi
Pengawas
Kepala Seksi Pemeliharaan Tanaman Kepala Seksi Pemeliharaan Hardmaterial Taman Kepala Seksi Pemeliharaan Fasilitas dan Utilitas Kepala Seksi Peralatan dan Pergudangan
Gambar 36 Struktur Organisasi Divisi Pemeliharaan Lanskap Strategi ketiga, menarik minat pengunjung dengan mengoptimalkan lanskap alami pertanian dan view ke arah sekitar sebagai objek wisata. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya Kebun Wisata Pasirmukti memiliki potensi sumberdaya alami berupa Sungai Cileungsi dan bukit kapur yang berada tidak jauh dari
86
kawasan kebun. Kedua potensi tersebut dapat dijadikan objek atau daya tarik wisata bagi pengunjung. Strategi keempat, memperluas jaringan pasar seiring dan penambahan program wisata agro baru. Seperti yang diketahui sebelumnya bahwa aktivitas yang dilakukan di Kebun Wisata Pasirmukti ini belum melebihi kapasitas daya dukung kawasan, selain itu jg masih terdapat 35 hektar yang belum dimanfaatkan sebagai area wisata. Penambahan program wisata agro baru juga dapat menarik minat pengunjung yang pernah mendatangi Kebun Wisata Pasirmukti untuk mencoba program-program baru yang ditawarkan. Strategi kelima, Melakukan penataan ulang/redesign terhadap lanskap, tata ruang dan sirkulasi. Seperti yang telah dibahas sebelumnya di dalam area Kebun Wisata Pasirmukti masih terdapat beberapa lokasi yang kurang tertata dengan baik atau sudah tertata tetapi kurang terawat seperti pada area pintu masuk, nursery, taman front office dan resto Bakudapa. Padahal area tersebut merupakan area yang paling sering dikunjungi oleh pengunjung. Oleh karena itu perlu banyak dilakukan penataan ulang baik terhadap lanskapnya, tata ruang maupun sirkulasinya agar semakin indah dan mengakomodasi kebutuhan pengunjung dengan baik. Pada kegiatan magang berlangsung, mahasiswa juga turut aktif dalam memberikan usulan redesign taman front office (Lampiran 7). Sama halnya dengan kebun sayur di area wisata agro. Memetik sayur merupakan salah satu aktivitas yang banyak disukai oleh pengunjung terutama anak-anak. Namun sangat disayangkan kondisi lanskap di area ini kurang mendukung aktivitas yang dilakukan (Gambar 37). Kondisi kebun sayur yang terlihat kurang terawat membuat pengunjung kurang nyaman ketika mengunjungi kebun ini. Di dalam bedengan tanaman sayur juga banyak ditumbuhi gulma. Ditambah lagi kurangnya variasi tanaman sayur lainnya membuat kebun ini menjadi kurang atraktif. Untuk itu, pada Gambar 38 dapat dilihat contoh ilustrasi kebun sayur yang disarankan beserta aktivitas yang dilakukan.
87
Gambar 37 Kondisi Lanskap Pada Aktivitas di Kebun Sayur
Gambar 38 Ilustrasi Desain Pada Aktivitas di Kebun Sayur Saat ini tanaman yang digunakan sebagai atraksi wisata panen sayur hanyalah kangkung (Ipomea aquatica) dan sawi (Brassica juncea). Oleh karena itu, di dalam area kebun ini dapat ditambahkan beberapa jenis tanaman berumur pendek lainnya seperti daun bawang (Allium ascolonicum), seledri (Apium graveolens), bayam (Amaranthus Sp. ) dan selada (Lactuca sativa). Untuk tanaman sayur yang memiliki batang kuat seperti cabai (Capsicum sp.), terong (Solanum melongena) dan tomat (Solanum lycopersicum) dapat ditanam di dalam pot dan diletakan di lahan yang masih kosong. Sebagai tanaman peneduh atau kanopi dapat dipilih labu siam (Sechium edule), bligo (Benincasa hispida), gambas (Luffa acutangula) dan jenis tanaman sayuran merambat lain. Namun, letak penanamannya perlu diperhatikan agar tidak menghalangi cahaya yang masuk ke dalam tanaman sayur lainnya. Untuk jenis tanaman sayur seperti kemangi (Ocimum basilicum), peterseli (Petroselinum crispum), beluntas (Pluchea indica) dan katuk (Sauropus androgynus) dapat digunakan sebagai tanaman pagar.
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil kegiatan magang dan analisis yang dilakukan dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut : 1.
Mahasiswa dapat mempelajari dan menguasai dengan baik kegiatan pengelolaan agrowisata secara konsep maupun
operasinalnya di lapang,
melalui pengamatan dan peran aktif selama kegiatan magang berlangsung. Secara umum pengelolaan kawasan Kebun Wisata Pasirmukti sudah cukup baik, namun perlu ditingkatkan sesuai dengan desain dan fungsinya semula sehingga tercapai kepuasan, kenyamanan, dan keamanan pengunjung tanpa merusak ciri khas lanskap alami pertanian serta untuk mencapai kondisi lanskap yang berkelanjutan. 2.
Aktivitas wisata agro yang dilakukan di Kebun Wisata Pasirmukti belum melebihi daya dukung kawasan. Rata- rata pengunjung yang datang setiap harinya masih dibawah 1.000 orang sedangkan kapasitas yang dapat ditampung sebesar 2.149 pengunjung.
3.
Berdasarkan hasil kuisioner persepsi pengunjung diperoleh kesimpulan bahwa terdapat beberapa responden yang merasa kurang puas (13.75%) dan tidak puas (8.25%) pada aktivitas wisata agro yang dilakukan. Namun, cukup banyak responden yang menyatakan seluruh aktivitas wisata agro tersebut penting (38.25%) dan sangat penting (31,83%). Hal ini dapat menjadi pertimbangan bagi pihak pengelola untuk meningkatkan pelayanan bagi pengunjung terutama pada aktivitas- aktivitas yang dianggap penting atau sangat penting namun masih mendapatkan penilaian yang kurang memuaskan. Selain itu terdapat pula beberapa responden yang menyatakan beberapa aktivitas wisata agro yang dilakukan kurang penting (5.50%). Meskipun cukup sedikit namun juga harus menjadi perhatian penting apakah aktivitas tersebut dapat diganti atau dihilangkan. Jika tetap dipertahankan aktivitas tersebut harus dimodifikasi menjadi lebih menarik agar pesan
89
pendidikan pertanian dan ilmu pengetahuan yang disampaikan dapat dimaknai oleh pengunjung. 4.
Berdasarkan hasil analisis SWOT diperoleh lima alternatif strategi pengelolaan yang dapat dilakukan untuk mengembangkan Kebun Wisata Pasirmukti sebagai kawasan wisata agro yang ideal dan berkelanjutan, yaitu : (1) Meningkatkan kegiatan promosi, mengikuti pameran dan mengadakan event yang menarik minat pengunjung; (2) Meningkatkan kegiatan pemeliharaan lanskap maupun sarana dan prasarana wisata, memperbaiki struktur organisasi dan sistem kerja pemeliharaan lanskap; (3) Menarik minat pengunjung dengan mengoptimalkan lanskap alami pertanian dan view ke arah sekitar sebagai objek wisata; (4) Memperluas jaringan pasar dan penambahan
program
wisata
agro
baru;
(5)
Melakukan
penataan
ulang/redesain terhadap lanskap, tata ruang dan sirkulasi. 6.2 Saran Berdasarkan hasil kegiatan magang dan analisis yang telah dilakukan, diharapkan lima alternatif strategi pengelolaan tersebut dapat digunakan dan bermanfaat sebagai rekomendasi bagi pihak pengelola Kebun Wisata Pasirmukti untuk mempertahankan dan memaksimalkan fungsinya sebagai kawasan wisata agro yang berkelanjutan di masa yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2011. Foto Satelit Kebun Wisata Pasirmukti. http://www.wikimapia.org. [13 Februari 2011] Arifin HS , Arifin NHS. 2005. Pemeliharaan Taman. Jakarta: Penebar Swadaya. Arifin HS. 2005. Sustainable Landscape Terminology and Definition. iirc. ipb.ac.id. [15 Oktober 2010] Arifin HS, Munandar A, Arifin NHS, Kaswanto. 2009. Potensi Agrowisata di Perdesaan (Buku Seri IV : Manajemen Lanskap Perdesaan Bagi Kelestarian dan Kesejahteraan Lingkungan). Bogor : Biro Perencanaan Departemen Pertanian dengan Departemen Arsitektur Lanskap, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Badan Nasional Penanggulangan Bencana. 2009. Peta Administrasi Kabupaten Bogor. http://geospasial. bnpb.go.id. [13 Februari 2011] Carpenter LC, Walker TD, Lanphear FO. 1975. Plant in Landscape. San Fransisco : WH Freeman Company. David, FR. 2003. Strategic Management Concept and Cases Ninth Edition. New Jersey : Pearson Education, Ltd Douglas, WR. 1982. Forest Recreation. New York: Pergamon Press. Gold, SM. 1980. Recreation Planning and Design. New York: McGraw-Hill. Inc. Gunn, C. A. 1994. Tourism Basic Planning,Concept and Cases 3rd. Washington, D. C : Taylor and Francis Publication. Harun, RM. 2008. Mengembangkan Agrowisata (Wisata Pertanian). [terhubung berkala]. http://kabarindonesia.com. [15 Oktober 2010] Kinnear TC, James RT. 1991. Marketing Research an Applied Approach Fourth Edition. USA : McGraw- Hill, Inc. Knudson, DM. 1982. Outdoor Recreation. New York : Macmillan Publishing co. Nurisjah, S. 2001. Pengembangan Kawasan Wisata Agro. Buletin Taman dan Lanskap Indonesia. Program Studi Arsitektur Lanskap. Jurusan Budidaya Tanaman. Fakultas Pertanian, IPB. Bogor. 4 : 20-23.
91
Nurisjah S, Pramukanto Q, Wibowo S. 2003. Daya Dukung Dalam Perencanaan Tapak. Program Studi Arsitektur Lanskap. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Parker J, Bryan P. 1989. Landscape Management and Maintenance. England: Gower Technical. Pendit, Nyoman S. 1994. Ilmu Pariwisata Sebuah Pengantar Perdana. Jakarta: Pradnya Paramita. Rangkuti, F. 1997. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama. Render B, Heizer J. 1997. Principles of Operation Management with Tutorial. New Jersey : Prentince Hall Inc. Rokhman, M. 2008. Analisis Strategi Promosi Agrowisata Kebun Wisata Pasirmukti Citeureup, Bogor [Skripsi]. Bogor : Program Studi Manajemen Agribisnis, Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor. Simond JO, Starke BW. 2006. Landscape Architecture A Manual of Enviromental Planning and Design. New York: McGraw-Hill. Inc. Sternloff, W. 1984. Park and Recreation Maintanance. New York : John Wiley and Sons, Inc. Utama, I. 2008. Agrowisata Sebagai Wisata Alternatif. [terhubung berkala]. www.gdnet.org. [15 Oktober 2010]
LAMPIRAN
93
Lampiran 1 Kuesioner Karakteristik Pengunjung Kebun Wisata Pasirmukti Departemen Arsitektur Lanskap Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor Judul Skripsi: Pengelolaan Kebun Wisata Pasirmukti Sebagai Kawasan Agrowisata Oleh : Mega Puspita/A44070055 Responden Yth. Terima kasih atas waktu yang telah Anda sediakan untuk mengisi kuisioner. Data yang ada di dalam kuisioner akan digunakan dalam kegiatan penulisan skripsi dan tidak dipublikasikan. Jenis kelamin :
Umur
:
Pendidikan
:
Pekerjaan
:
Daerah asal
:
1.
2.
3.
4.
Perempuan
<14 tahun 15 – 24 tahun
25 – 55 tahun > 55 tahun
SD SMP SMA
D1 D2 D3
S1 S2 S3
Pelajar Mahasiswa PNS
TNI Wirausahawan Ibu rumah tangga
Jabodetabek
Luar Jabodetabek, sebutkan…
Laki-laki
Frekuensi berkunjung : Pertama kali 3 bulan sekali
Setahun sekali 1 bulan sekali
Tujuan berwisata ke Kebun Wisata Pasirmukti: Mengisi waktu luang Mencari inspirasi Belajar sambil bermain Membeli produk Sosialisasi/pergaulan Menyalurkan hobi
Pegawai swasta Lainnya, sebutkan…
6 bulan sekali 1 minggu sekali Menyegarkan pikiran Mendapatkan pengalaman baru Lainnya,sebutkan…
Lama kunjungan : Kurang dari 1 jam Lebih dari 8 jam
4 – 8 jam 2 – 4 jam
1 – 2 jam
Pendamping saat berkunjung : Teman Rombongan
Tetangga Teman dan keluarga
Keluarga Rekan kerja
5.
Objek yang disukai di dalam Kebun Wisata Pasirmukti (boleh pilih lebih dari 1) : Kebun Buah Kebun Sayur Taman Anggrek Camping Ground Kolam Ikan Kolam Lumpur Tanaman Buah Dalam Pot Restoran dan Cottage Lainnya, sebutkan ....
6.
Aktivitas yang dilakukan di dalam Kebun Wisata Pasirmukti (boleh pilih lebih dari 1) Aktivitas fisik (bermain, olahraga, outbound, permainan COMBAT) Aktivitas sosial (piknik, arisan, gathering) Aktivitas edukatif (pembuatan kompos,hidroponik, perkenalan dunia binatang dan pertanian) Aktivitas alam (trecking, beriteraksi dengan tumbuhan dan hewan) Aktivitas kreatif (photo hunting)
94
Lainnya… 7.
Pendapat anda tentang desain Kebun Wisata Pasirmukti : Zonasi Ruang
5
Tingkat Keindahan 4 3 2
1
Area Pintu Masuk Area Kantor Front Office, Saung, Resto, Cottage dan Parkir Area Nursery anggrek , Kebun, Sawah, dan TOGA Area Lapangan Rumput, Kolam Lumpur, dan Kolam Pancing Area Permainan (Kampung Pelangi) 8.
Pendapat anda tentang pengelolaan kawasan Kebun Wisata Pasirmukti : a. Kebersihan Tidak baik Kurang baik Cukup baik Baik Sangat baik b. Keamanan Tidak baik Kurang baik Cukup baik Baik Sangat baik c. Fasilitas Tidak baik Kurang baik Cukup baik Baik Sangat baik d. Pelayanan Tidak baik Kurang baik Cukup baik Baik Sangat baik e. Kenyamanan Tidak baik Kurang baik Cukup baik Baik Sangat baik
9.
Apakah anda mendapatkan pengalaman agrowisata berikut? (Jika ya, beri skor berdasarkan tingkat kepuasan dan kepentingan aktivitas tersebut) Aktivitas
Tingkat Kepuasan 5 4 3 2 1
Pengolahan lahan pertanian (membajak sawah) Pembibitan tanaman pertanian Penanaman tanaman pertanian Pemeliharaan tanaman pertanian Teknik khusus : -Split Anggrek -Biopori -Pembuatan Kompos -Hidroponik -Pencangkokan -Pengawetan serangga Pemanenan hasil pertanian Penanganan pasca panen (pengolahan,sortasi, pengemasan) Pemasaran hasil pertanian 10. Harapan Anda untuk Pengelolaan Kebun Wisata Pasirmukti : Harga lebih terjangkau Penambahan program wisata Perbaikan kualitas fasilitas rekreasi Peningkatan kualitas pelayanan Peningkatan keindahan taman Penambahan beberapa jenis vegetasi Lainnya, sebutkan ...........
Tingkat Kepentingan 5 4 3 2 1
95
Lampiran 2 Press Release Anugerah Citra Pesona Wisata (CIPTA) Award
(Sumber: Pengelola Kebun Wisata Pasirmukti, 2011)
96
Lampiran 3 Data Iklim Kebun Wisata Pasirmukti Tahun 2005- 2010 Pos Hujan : Bendungan Cibongas Lintang
: 06.33.26.6 LS
Bujur
: 106,52.050 BT
Elevasi
: 191 M
Curah Hujan Tahun/Bulan 2005 2006 2007 Januari 851 606 682 Februari 684 460 574 Maret 927 213 207 April 716 381 417 Mei 111 179 310 Juni 574 174 259 Juli 409 49 39 Agustus 503 16 124 September 167 33 188 Oktober 518 185 240 November 397 361 298 Desember 194 789 642 Keterangan : Satuan dalam Milimeter (mm)
2008 420 192 666 726 51 31 23 65 309 357 645 332
2009 412 531 255 560 451 295 137 45 321 466 151 334
Rata- Rata Curah Hujan Setiap Bulan di Kebun Wisata Pasirmukti
(Sumber : Badan Meteorologi dan Geofisika, Darmaga, 2011)
2010 351 768 152 69 571 307 535 709 645 460 552 548
97
Lampiran 4 Contoh Daftar Kunjungan 3- 7 Maret 2011 HARI/ TANGGAL Kamis 3
GRUP SD Islam Al Azhar Kelapa Gading
JUMLAH* A D C 107 18
PAKET Agrojunior/ SD 34 Pendamping
BOTANI Petik Buah Morfologi Split Anggrek Bajak
Agropintar/TK
Panen Sayur
HTM
Siram
No: 007/KWP/III/11
TKAbata Kids
20 10
NO: 010/KWP/III/11
PT Holcim Indonesia
20
KEGIATAN ZOOLOGI EKOLOGI Ikan Biopori Bebek Kode Plastik Ekosistem Ikan Bebek
REKREASI Frutiwok Memancing Caping Permainan Frutiwok Permainan
Seminar Sehari
NO: 008/KWP/III/11
Jumat 4
Jumlah SMP Yadika 2
175 140
NO: 002/KWP/III/11
TK Dian Harapan
Cangkok Hidroponik
Ikan Serangga
40
Agrojunior/ TK Pendamping
Panen Sayur Siram Tanam Cup Bajak
Ikan Bebek
Frutiwok Caping Permainan
20
Agrojunior/ TK Pendamping
Panen Sayur Siram Tanam Cup Bajak
Ikan Bebek
Frutiwok Caping Permainan
60
Agrojunior/ TK Pendamping
Panen Sayur Siram Tanam Cup Bajak
Ikan Bebek
Frutiwok Caping Permainan
60
NO: 001/KWP/III/11
TK Sweet Butterfly
Agropintar/ SMP Pendamping
140
NO: 005/KWP/III/11
TK Santa Maria
40
60
NO: 003/KWP/III/11
Sabtu 5
Minggu 6
Jumlah PT BFI NO: 004/KWP/III/11
Tangkas Korporasi
Frutiwok Memancing Permainan
Kreatifitas Kerjasama Komunikasi Kepemimpinan
Griya Bukit Jaya* No: N/A
33
Agropintar/ Umum B
Tabulampot (+ Tanaman)
Frutiwok Permainan
Pan Travel* No: N/A
40
Wisata Agro
Anggrek
Frutiwok Permainan
Agrojunior/ TK Pendamping
Panen Sayur Siram Tanam Cup Bajak
Ikan Bebek
Frutiwok Caping Permainan
Panen Sayur
Ikan Bebek
Frutiwok Permainan
Jumlah Australia International School* No: N/A TK Harapan Mulia* No: N/A
Senin 7
466 40
Biopori Kode Plastik Ekosistem
113 16 16
25 25
Pendamping
Jumlah USDP* (7/8) No: N/A
82 20
Jumlah
20
*Keterangan : A : Anak D : Dewasa C : Campuran
Agropintar/TK
Seminar Utama
Siram
Hari Ke- 1 Dari 2
98
Lampiran 5 Pondok Minahasa Penginapan di Kebun Wisata Pasirmukti No.
Nama Pondok
Harga/Hari
1.
Pondok Duku
Rp. 1.100.000
2.
Pondok Durian
Rp. 1. 300.000
3.
Pondok Delima
Rp. 1.300.000
4.
Pondok Jambu
Rp. 1.600.000
5.
Pondok Jeruk
Rp. 1.600.000
6.
Pondok Jamblang
Rp. 1.300.000
7.
Pondok Rambutan
Rp. 2.000.000
8.
Pondok Manggis
Rp. 2.400.000
9.
Pondok Nangka
Rp. 1.500.000
Fasilitas Teras Ruang Keluarga Ruang Makan 2 Kamar Tidur 1 Kamar Mandi Teras Ruang Keluarga Ruang Makan 2 Kamar Tidur 2 Kamar Mandi Teras Ruang Keluarga Ruang Makan 2 Kamar Tidur 2 Kamar Mandi Teras Ruang Keluarga Ruang Makan 2 Kamar Tidur 2 Kamar Mandi Teras Ruang Keluarga Ruang Makan 2 Kamar Tidur 2 Kamar Mandi Teras Ruang Keluarga Ruang Makan 1 Kamar Tidur 1 Kamar Mandi Dapur Teras Ruang Keluarga Ruang Makan 3 Kamar Tidur 2 Kamar Mandi 2 Kamar Tidur Tambahan Dapur Toilet Teras Ruang Keluarga 4 Kamar Tidur 4 Kamar Mandi Dapur Aula Teras Ruang Makan 6 Kamar Tidur Toilet Wanita Toilet Pria
Kapasitas 5 orang
5 orang
8 Orang
8 orang
6 orang
10 orang
12 orang
6 orang
(Sumber: Pengelola-Sub. Divisi Housekeeping Kebun Wisata Pasirmukti,2011)
99
Lampiran 6 Formulir Trouble Report
(Sumber: Pengelola-Sub. Divisi Housekeeping Kebun Wisata Pasirmukti,2011)
Lampiran 7 Gambar Desain Taman Front Office