perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PENGEMBANGAN AGROWISATA KARAMBA SEBAGAI ASET WISATA DI KABUPATEN WONOGIRI
LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Ahli Madya Program Studi Diploma III Usaha Perjalanan Wisata Disusun Oleh :
ISTAMI FAJARRI C9407013
PROGRAM STUDI DIII USAHA PERJALANAN WISATA FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010 commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
MOTTO
Jangan tunda sampai besok apa yang bisa engkau lakukan hari ini.( Penulis ) Kemenangan yang seindah-indahnya dan sesukar-sukarnya yang boleh direbut oleh manusia ialah menundukkandiri sendiri.( ibu Kartini )
commit to user
iv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
HALAMAN PERSEMBAHAN Tugas Akhir ini penulis persembahkan kepada : 1. Orang tua tercinta ayah dan ibu terimakasih atas dukungannya 2. Kakakku terimakasih selalu memberi semangat dan dukungannya 3. Gayuh kekasih tercinta 4. Sahabat – sahabatku tersayang
commit to user
v
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat ALLAH SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan baik dan tanpa halangan serta hambatan. Tugas akhir ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk menyelasaikan studi bagi mahasiswa program DIII Usaha Perjalanan Wisata Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret. Penulis menyadari tanpa bantuan dari beberapa pihak TA ini tidak mungkin dapat terselesaikan dengan lancar dan baik. Selama proses penelitian yang melelahkan hingga pengelohan data, penulis telah melibatkan banyak pihak yang sangat membantu sehingga terselesaikannya penelitian ini kerenanya penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada : 1. Bapak Drs. Sudarno, M.A Selaku Dekan Fakultas Sastra dan Seni Rupa yang telah mengijinkan dan mengesahkan tugas akhir ini 2.
Bapak Drs. Suharyana, M.Pd selaku ketua program DIII Usaha Perjalanan Wisata yang telah memberi petunjuk dan saran serta pengarahan yang sangat berharga sehingga dapat terselesainya penulisan Tugas Akhir ini.
3. Bapak Dr. Warto, M.Hum selaku pembimbing pertama. Terima kasih atas kesediaan waktu, ketelitian, semangat, bimbingan dan dukungan bagi penulis
commit to user
vi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
untuk memberikan yang terbaik sehingga Tugas Akhir ini dapat terselesaikan. 4. Bapak Achmad Mujtahid, BA selaku pembimbing kedua atas waktu dan saran untuk memberikan bimbingan penulisan tugas akhir 5. Segenap Bapak dan Ibu dosen yang telah memberikan ilmu, bekal pengetahuan dan ijin on the job training selama masa perkuliahan hingga penyusunan tugas akhir ini. 6. Ibu Ruly Ashayati, SE selaku staf
kepala lab tour DIII Usaha
Perjalanan Wisata yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini 7. Ibu Syarifa Husna B selaku bagian tata usaha DIII Usaha Perjalanan Wisata yang telah membantu penulis dalam membuatkan surat ijin berhubungan dengan penyelesaian tugas akhir. 8. Teman- teman DIII Usaha Perjalanan Wisata 2007 terima kasih atas kebersamaan selama ini,dukungan dan semangat kalian sangat berarti bagi penulis. 9. Keluarga besarku yang selalu memberi cinta,semangat dan dukungan. 10. Pimpinan dan segenap karyawan dinas pariwisata Kabupaten Wonogiri. 11. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu dalam penulisan Tugas Akhir ini.
commit to user
vii
perpustakaan.uns.ac.id
Penulis
digilib.uns.ac.id
menyadari
bahwa
Tugas
Akhir
ini
jauh
dari
kesempurnaan dan banyak kekurangan sehingga penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun. Semoga Tugas Akhir ini dapat memberikan manfaat kepada pembaca.
Surakarta, 2010 Penulis
commit to user
viii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRAK Istami Fajarri, C9407013, 2010 Pengembangan Agrowisata Karamba Sebagai Aset Wisata Di Kabupaten Wonogiri. Program Diploma III Usaha Perjalanan Wisata Fakultas Sastra Dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret. Laporan tugas akhir ini mengkaji tentang Pengembangan Agrowisata Karamba sebagai Aset Wisata Di Kabupaten Wonogiri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui upaya yang dilakukan Dinas Pariwisata dan pengelola untuk mengembangkan infrastruktur yang ada di karamba, upaya promosi yang dilakukan oleh Dinas Pariwisata dan pengelola, dan upaya apa saja yang dilakukan Dinas Pariwisata dalam meningkatkan sumber daya manusia yang ada di Agrowisata Karamba. penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dengan narasumber yang mengetahui tentang karamba, observasi langsung di karamba sebagai tempat penelitian, serta studi dokumen dan pustaka untuk memperkaya sumber data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) karamba dikelola oleh dua instansi pemerintah yaitu Dinas Pariwisata dan Dinas Perikanan, Peternakan dan Kelautan, (2) agrowisata Karamba dikategorikan dalam wisata minat khusus yang sedang dikembangkan oleh Dinas Pariwisata, (3) walaupun berada pada satu kawasan dengan obyek Waduk Gajah Mungkur, karamba memiliki potensi wisata yang bagus yang tidak kalah dengan obyek Waduk Gajah Mungkur, dan (4) masih banyak kendala dalam berbagai aspek yang dihadapi Dinas pariwisata dalam mengembangkan karamba. Kesimpulan dari hasil penelitian ini bahwa Agrowisata Karamba merupakan salah satu obyek wisata yang ada di Wonogiri yang mempunyai potensi untuk dikembangkan, Meskipun demikian masih banyak kendala dalam pengembangan karamba yang dihadapi antara lain : (1) keterbatasan dana yang dimiliki oleh Dinas Pariwisata untuk melakukan perbaikan dalam beberapa aspek, (2) kurangnya peran Dinas Pariwisata dalam mengembangkan karamba karena terbentur kepemilikan dan kepemilikan karamba, (3) kurangnya kesadaran masyarakat sekitar karamba dalam ikut serta dan berpartisipasi dalam mensukseskan program Dinas Pariwisata untuk mengembangkan karamba.
commit to user
ix
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL………………………………………………………
i
HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING………………………….
ii
HALAMAN PENGESAHAN UJIAN……………………………….……
iii
HALAMAN MOTTO……………………………………………………..
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ………………………………………….
v
HALAMAN KATA PENGANTAR………………………………………
vi
HALAMAN ABSTRAK………………………………………………….
viii
HALAMAN DAFTAR ISI ……………………………………………….
ix
HALAMAN DAFTAR TABEL DAN LAMPIRAN …………………….
xi
HALAMAN GAMBAR ………………………………………………….
xii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah………………………………………
1
B. Rumusan Masalah……………………………………………..
6
C. Tujuan Penelitian………………………………………………
7
D. Manfaat Penelitian……………………………………………..
7
E. Tinjauan Pustaka………………………………………………
8
F. Metode Penelitian……………………………………………… 11 G. Sistematika Penulisan…………………………………………. 14 BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK YANG DITELITI A. Potensi Wisata Di Kota Solo………………………………….. 15 commit to user B. Sejarah Pasar Gede Solo……………………………………… 21
x
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
C. Potensi Wisata Budaya dan Kuliner di Pasar Gede…………
28
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN MASALAH A. Peran Pasar Gede Dalam Sejarah Kota Solo…………………
35
B. Potensi Pasar Gede Sebagai Obyek dan Daya Tarik Wisata Budaya dan Kuliner di Kota Solo ……………………………
39
C. Potensi Wisata Budaya dan Kuliner di Pasar Gede Dilihat Dari Analisa Pendekatan 4A+1P……………………………
52
D. Usaha Pemerintah Dalam Pemberdayaan Pasar Gede Sebagai Objek Wisata Budaya dan Kuliner………………….
64
E. Kendala-Kendala Dalam Pemberdayaan Pasar Gede Sebagai Objek Wisata Budaya dan Kuliner………………….
69
BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan……………………………………………….
72
B. Saran………………………………………………………
73
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………
75
DAFTAR INFORMAN………………………………………………
76
LAMPIRAN-LAMPIRAN……………………………………………
77
commit to user
xi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL DAN LAMPIRAN
Tabel : Analisa Potensi Wisata Budaya dan Kuliner di Pasar Gede Solo Berdasarkan Metode Pendekatan 4A+1P…………………….
62
Lampiran 1 : Surat Ijin Observasi di Pasar Gede …………………………
83
Lampiran 2 : Surat Tembusan dari Dinas Pengelolaan Pasar Surakarta ….
84
Lampiran 3 : Denah Bangunan Pasar Gede 1 ……………………………
85
Lampiran 4 : Denah Bangunan Pasar Gede 2 ……………………………
86
Lampiran 5 : Denah Potensi Pasar Gede Untuk Wisata Kuliner …………
87
Lampiran 6 : Peta Wisata Kuliner di Kota Solo …………………………..
88
commit to user
xii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR Gambar 1 : Proses Perjalanan Sejarah Pasar Gede ……………………… 24 Gambar B.1 : Dawet Tlasih “Bu Dermi”…………………………………… 42 Gambar B.2 : Brambang asem & Cabuk Rambak”Bu Ngatmini”………….. 43 Gambar B.3 : Gempol Pleret di Pasar Gede………………………………... 45 Gambar B.4 : Lenjongan di Pasar Gede……………………………………. 46 Gambar B.5 : Timlo Sastro Solo di Pasar Gede……………………………. 47 Gambar B.6 : Babi Pincuk dan Bakpia Balong…………………………….. 49 Gambar B.7 : Garebeg Sudiro di Pasar Gede……………………………… 51 Gambar 2
: Pasar Gede Tempo Dulu…………………………………….. 77
Gambar 3
: Bangunan Pasar Gede Sekarang…………………………….. 77
Gambar 4
: Bangunan Pasar Gede 1 ……………………………………. 78
Gambar 5
: Bangunan Pasar Gede 2 ……………………….. ………….. 78
Gambar 6
: Los dan kios buah di Pasar Gede…………………………..
Gambar 7
: Los dan kios sayuran ……………………………………… 79
Gambar 8
: Jajanan pasar khas Solo di Pasar Gede…………………….
Gambar 9
: Keadaan dan penataan ruang di Pasar Gede……………….. 80
79
80
Gambar 10 : Keadaan pedagang oprokan di luar Pasar Gede…………… 81 Gambar 11 : Fasilitas umum dan kantor di dalam Pasar Gede………….. 81 Gambar 12 : Lahan parkir dan keadaan ruas jalan di depan Pasar Gede ………………………………………………... 82 Gambar 13 : Lahan parkir dan keadaan ruas jalan di belakang commit to user Pasar Gede ………………………………………………… 82
xiii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Pariwisata Jawa Tengah sedang mengalami banyak perkembangan. Sektor pariwisata merupakan salah satu sector penting dalam mengembangkan suatu kawasan. Sektor pariwisata yang menjadi salah satu sektor penting yang berpotensi untuk meningkatkan devisa Negara, mendorong pertumbuhan perekonomian
yang
berdampak
pada
kemajuan
pemberdayaan
sektor
perekonomian bagi masyarakat serta pemerataan kesejahteraan bagi masyarakat. Pariwisata pada hakekatnya berlandaskan pada keindahan alam, flora, fauna ,air laut, khatulistiwa yang hangat sepanjang masa,kebudayaan multi-etnis, adatistiadat, busana dan makanan, way of live yang ramah, situs dengan benda-benda sejarah purbakala dan sebagainya, (Nyoman S. Pendit, 2005:51). Pariwisata merupakan sektor utama sebagai penggerak perekonomian di pulau Jawa khususnya di Jawa Tengah. Sektor pariwisata mempunyai peran penting dalam pengembangan Jawa Tengah yang dapat dikembangakan secara luas dan mendalam. Jawa Tengah merupakan pangsa pasar yang sangat potensial dan strategis. Potensi pariwisata yang ada pun juga beragam baik wisata budaya, wisata religi, wisata alam ataupun wisata sejarah. Demikian juga dengan Wonogiri salah satu Kabupaten yang terdapat di wilayah Surakarta ini mempunyai potensi wisata yang sangat bagus untuk dikembangkan. Latar belakang Surakarta yang terkenal commit to user dengan budaya dan sejarah sebagai kerajaan yaitu Keraton Kasunanan Surakarta
1
2 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
yang telah terkenal sejak dahulu menjadikan nilai tambah untuk lebih memperkenalkan potensi yang ada di Kabupaten Wonogiri. Kabupaten Wonogiri yang sekarang terus berkembang dengan pariwisatanya patut diperhitungakan untuk dikembangkan menjadi industri pariwisata. Keindahan alam dan budaya serta ritualnya memberikan daya tarik khusus untuk dikunjungi. Kondisis geografis yang berupa pegunungan dan bukit menjadi nilai tambah untuk menarik wisatawan yang menyukai tantangan atau wisata minat khusus, seperti panjat tebing, gantole/air modeling, Adat dan kepercayaan yang masih dipegang erat oleh masyarakat menjadi kekhasan tersendiri bagi Kabupaten Wonogiri. Salah satu objek wisata yang ada di Kabupaten Wonogiri adalah Agrowisata Karamba yang merupakan salah satu objek wisata yang sedang dikembangkan oleh Pemkab Wonogiri khususnya Dinas Pariwisata dan Dinas Peternakan dan Perikanan Wonogiri. Keadaan alam dan letaknya yang strategis menyatu dengan Waduk Gajah Mungkur menjadikan Agrowisata Karamba tersebut mempunyai prospek yang bagus untuk menjadi obyek andalan. Karamba sebagai objek wisata juga merupakan salah satu kawasan yang digunakan
sebagian
masyarakat
Wonogiri
untuk
menjadi
lahan
mata
pencahariannya sebagai petani ikan. Sehubungan dengan hal ini, perlu diteliti lebih lanjut tentang Agrowisata Karamba sebagai salah satu obyek wisata yang mempunyai prospek bagus kedepannya melalui “Pengembangan Agrowisata Karamba Sebagai Aset Wisata di Kabupaten Wonogiri”.
commit to user
3 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
B. Rumusan Masalah Ada beberapa hal yang menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini : 1. Upaya apa sajakah yang dilakukan Dinas Pariwisata Wonogiri dan Pengelola obyek Agrowisata Karamba dalam mengembangkan fasilitas/ infrastruktur di Agrowisata Karamba Wonogiri? 2. Bagaimanakah upaya promosi atau pemasaran yang dilakukan Dinas Pariwisata Wonogiri dan Pengelola obyek Agrowisata Karamba untuk menarik minat wisatawan supaya berkunjung di Agrowisata Karamba Wonogiri? 3. Upaya apa sajakah yang dilakukan Dinas Pariwisata Wonogiri dan masyarakat
dalam
meningkatkan
SDM
terkait
untuk
lebih
mengembangkan Agrowisata Karamba Wonogiri? C. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui upaya yang telah dilakukan DInas Pariwisata dan Pengelola dalam meningkatkan fasilitas / infrastruktur di Agrowisata Karamba Wonogiri 2. Untuk mengetahui upaya promosi yang telah dilakukan Dinas Pariwisata dan Pengelola dan faktor yang mendorong wisatawan berkunjung di Agrowisata Karamba. 3. Untuk mengetahui upaya Dinas Pariwisata dan Pengelola dalam meningkatkan SDM di Agrowisata Karamba tersebut.
commit to user
4 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
D. Manfaat Penelitian Di dalam mengadakan suatu penelitian sudah pasti ingin mendapatkan sesuatu
manfaat yang berguna bagi penulis bagi obyek itu sendiri maupun
bagi akademik. 1. Manfaat Teoritis Dalam penelitian karya ilmiah ini dimaksudkan untuk dapat menambah referensi tentang wisata minat khusus terutama wisata agro yang mulai berkembang di Indonesia. Selain itu memeperkenalkan agrowisata karamba yang mulai berkembang di Kabupaten Wonogiri. 2. Manfaat Praktis Manfaat praktis dalam karya ilmiah ini adalah bisa menjadi bahan masukan/referensi bagi Pemda Wonogiri dalam mengembangkan pariwisata daerah dalam rangka meningkatkan kesejahteraan rakyat. Memberikan peluang untuk memperoleh kesempatan kerja dalam mengelola Agrowisata ataupun di sekitar Agrowisata Karamba. Membantu memberikan pemasukan dana bagi pemerintah daerah dari adanya wisatawan yang berkunjung, mengurangi angka penganguran dan bisa membantu pemerintah dalam mensejahterakan masyarakat sekitar Agrowisata Karamba. Selain itu dengan adanya penulisan tentang Agrowisata Karamba Di Kabupaten Wonogiri dapat memberikan gambaran tentang potensi wisata yang ada di Wonogiri dan ikut berpartisipasi dalam menyumbangkan ide untuk pengembangan Agrowisata tersebut.
commit to user
5 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
E. Kajian Pustaka 1.
Pengertian Pariwisata Pariwisata adalah Segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata,
termasuk pengusahaan obyek dan daya tarik wisata serta usaha – usaha yang terkait di bidang tersebut. Sedangkan Kepariwisataan adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan penyelenggaraan pariwisata. Wisata adalah kegiatan perjalanan atau sebagian dari kegiatan tersebut juga dilakukan secara suka rela serta bersifat sementara untuk menikmati objek dan daya tarik wisata (Oka. A. Yoeti, 2001: 146). Istilah pariwisata terlahir dari bahasa Sansekerta yang komponen komponennya terdiri dari : Pari : penuh, lengkap, komunitas, Wis (man): rumah,
property,
kampung,
komunitas,
Ata:
pergi,
terus
menerus,
mengembara. Yang dirangkai menjadi satu kata melahirkan istilah pariwisata, berarti : pergi secara lengkap meninggalkan rumah (kampung) berkeliling terus menerus. Mereka yang meninggalkan rumah untuk mengadakan perjalanan tanpa mencari nafkah ditempat-tempat yang dikunjungi sambil menikmati kunjungan mereka (Nyoman S.Pendit, 2003:1). 2. Pengertian Wisatawan Wisatawan adalah orang yang melakukan kegiatan wisata. Pengertian “wisatawan” tercantum dalam instruksi Presiden RI No. 9 tahun 1969, yaitu setiap orang yang bepergian dari tempat tinggalnya untuk berkunjung ke tempat lain dengan menikmati perjalanan dan kunjungan itu.
commit to user
6 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Untuk tujuan praktisnya Departemen pariwisata menggunakan definisi “wisatawan” sebagai berikut wisatawan bisa saja adalah setiap orang yang melakukan perjalanan dan menetap ditempat lain selain tempat tinggalnya, untuk salah satu atau beberapa alasan, selain mencari pekerjaan ( Happy Marpaung. 2002: 36-37). 3. Pengertian Objek Wisata Menurut Happy Marpung objek wisata adalah suatu bentuk atau aktivitas dan fasilitas yang berhubungan, yang dapat menarik minat wisatawan atau pengujung untuk datang kesuatu daerah atau tempat tertentu (Happy Marpung. 2002: 78). Objek Wisata adalah perwujudan dari ciptaan manusia, tata hidup, seni budaya, serta sejarah bangsa dan tempat atau keadaan alam yang mempunyai daya tarik untuk dikunjungi wisatawan. (Kodhayat-Ramaini. 1992: 80). Dalam
buku
Ilmu
Pariwisata,
Nyoman
S.
Pandit
(1994:41),
mengemukakan bahwa jenis pariwisata terdiri dari 14 macam, yaitu : a. Wisata Budaya Ini dimaksudkan agar perjalanan yang dilakukan atas dasar keinginan untuk memperluas pandangan hidup seorang dengan jalan mengadakan kunjungan/peninjauan ke tempat lain/keluar negeri. Mempelajari keadaan rakyat, kebiasaan dan adat istiadat mereka, cara hidup, budaya dan seni mereka.
commit to user
7 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
b. Wisata kesehatan Hal ini dimaksudkan perjalanan seorang wisatawan dengan tersebut untuk menemukan keadaan dan lingkungan tempat sehari-hari dimana ia tinggal demi kepentingan kesehatan baginya dalam arti jasmani dan rohani, dengan mengunjungi tempat peristirahatan seperti mata air panas mengandung mineral yang dapat menyembuhkan, tempat yang mempunyai ikllim udara menyehatkan/tempat yang menyediakan fasilitas-fasilitas kesehatan lainnya. c. Wisata Olahraga Ini dimaksudkan wisatawan-wisatawan yang melakukan perjalanan dengan biolahraga sengaja bermaksud mengambil bagian aktif dalam pesta olahraga di suatu tempat lingkungan. d. Wisata komersil Dalam jenis ini termasuk untuk mengunjungi pameran-pameran dua pekan raya yang bersifat komersial, seperti pameran industri, pameran dagang. e. Wisata Industri Yang erat dengan wisata komersil adalah wisata industri pengalaman yang dilakukan pelajar maupun mahasiswa, orang-orang awam ke suatu komplek / daerah perindustrian dan terdapat pabrik-pabrik / bengkel-bengkel hias dengan maksud dan tujuan untuk mengadakan tinjauan / penelitian termasuk dalam golongan wisata industri.
commit to user
8 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
f. Wisata Politik Jenis ini meliputi perjalanan yang dilakukan untuk mengurangi / mengambil bagian secara aktif dalam pesta politik seperti peringatan ultah suatu Negara di Mosko. g. Wisata konversi Yang dekat dengan wisata politik adalah wisata konversi. Bagai Negara dewasa ini membangun wisata konversi dengan menyediakan fasilitas bangunan ruangan dan suatu konferensi, musyawarah, konversi dan pertemuan lainnya baik yang bersifat nasional maupun internasional. h. Wisata Sosial Dalam jenis ini termasuk pula wisata (youth tourism) yang dimaksudkan dengan jenis wisata ini adalah pengorganisasian suatu perjalanan murah mudah untuk memberi kesempatan kepada gabungan. i. Wisata Pertanian Wisata pertanian adalah pengorganisasian perjalanan yang dilakukan keproyek-proyek pertanian, perkebunan, ladang pembimbitan dan sebagainya
dimana
wisatawan
rombongan
dapat
mengadakan
kunjungan dan peninjauan untuk tujuan studi maupun melihat lihat keliling sambil menikmati segarnya tanaman beraneka warna dan suburnya pembibitan berbagai jenis sayur mayur dan palawija disekitar perkebunan. commit to user
9 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
j. Wisata Maritim (Marina) atau Bahari Jenis wisata ini banyak dikaitkan dengan kegiatan olahraga air, lebihlebih didanau, bengawan, pantai, teluk, atau laut lepas seperti memancing, berlayar, menyelam sambil melakukan pemotretan, berkeliling melihat-lihat taman laut dengan pemandangan indah dibawah permukaan air. k. Wisata Cagar Alam Wisata ke tempat atau daerah cagar alam, taman, lindung, hutan daerah pegunungan dan sebagainya yang kelestariannya dilindungi oleh undang-undang. l. Wisata Pilgrim Jenis wisata ini sedikit banyak dikaitkan dengan sejarah, agama, adat istiadat dan kepercayaan umat/kelompok dalam masyarakat. Wisata pilgrim banyak dilakukan oleh perorangan/rombongan ke tempattempat suci, makam-makam orang besar/pimpinan yang diagungkan , bukit/gunung
yang
dianggap
keramat.
Tempat
pemukiman
tokoh/pimpinan sebagai manusia ajaib penuh legenda. Wisata ini banyak dihubungkan dengan niat/hasrat sang wisatawan. Untuk memperoleh restu, kekuatan batin, keteguhan iman dan tidak jarang pula untuk memperoleh berkah kekayaan melimpah. m. Wisata Bulan Madu Yaitu suatu penyelenggaraan perjalanan bagi pasangan-pasangan, pengantin baru yang sedang berbulan madu dengan fasilitasfasilitas khusus tersendiri demi kenikmatan perjalanan dan kunjungan. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
10 digilib.uns.ac.id
n. Wisata Petualangan Seperti masuk hutan belantara yang tadinya belum pernah dijelajahi penuh binatang buas, mendaki tebing teramat terjal, terjun ke dalam sungai yang sangat curam, arum jeram disungai yang arusnya liar masuk goa penuh misteri dan sebagainya. 4. Analisis Obyek Wisata Untuk mengembangkan suatu obyek wisata, perlu diketahui terlebih dahulu potensi wisata yang ada, begitu juga dengan Agrowisata Karamba di Kabupaten Wonogiri. Untuk mengetahui potensi suatu obyek maka digunakan analisis 4A, yaitu yang pertama Aksesibilitas yang termasuk dalam aksessibilitas adalah letak obyek wisata, jarak tempuh dari pusat kota, sarana jalan untuk menuju objek, tanda lalu lintas dan penunjuk arah. Analisa yang kedua adalah Amenitas yang termasuk dalam amenitas adalah akomodasi/penginapan, restaurant, rumah makan, warung makan, Tourist Information Center (TIC), jasa komunikasi, jasa kelontong, jasa angkutan, toko cideramata, air bersih, pusat kesehatan, jasa pemandu, papan interpretasi / keterangan objek. Analisa yang ketiga adalah Atraksi segala sesuatu yang unik yang ada di obyek wisata yang bisa untuk dinikmati. Yang termasuk dalam atraksi adalah wisata alam, peninggalan sejarah, kesenian tradisional, upacara adat, wisata minat khusus (spiritual, kerajinan argo, ziarah dan lain-lain). Analisa yang terakhir adalah Aktivitas merupakan kegiatan yang bisa dilakukan oleh wisatawan saat berada di obyek wisata, yang termasuk dalam aktivitas adalah aktivitas wisatawan yang berkaitan dengan objek wisata alam, commit to user
11 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
peninggalan sejarah, budaya dan minat khusus, aktivitas yang dilakukan penduduk setempat berkaitan dengan kegiatan wisata di daerahnya. Analisa yang kedua mempergunakan analisa swot yang berisikan tentang pertama kekuatan objek Agrowisata Karamba menjelaskan kelebihan yang dimiliki oleh karamba yang dijadikan sebagai salah satu objek wisata di Wonogiri , kedua kelemahan karamba menjelaskan kekurangan yang ada di objek wisata karamba faktor apa saja yang masih kurang sehingga kurang menarik wisatawan untuk mengunjungi, ketiga ancaman objek wisata karamba dalam pengembangannya faktor apa saja yang bisa membuat Agrowisata Karamba terancam dari keaslinya termasuk adat dan norma-norma yang berlaku dimasyarakat karena kunjungan wisatawan yang tidak hanya dari dalam tetapi juga luar negeri, yang terakhir peluang yaitu faktor apa saja yang bisa memberikan dampak bagi pengembangan Agrowisata Karamba supaya makin berkembang dan banyak diminati wisatawan. 5. Pengertian Agrowisata Agrowisata adalah jenis wisata yang termasuk dalam wisata minat khusus yaitu ekowisata. Dalam bahasa Indonesia istilah ecotourism diterjemahkan menjadi ekowisata yaitu jenis pariwisata yang berwawasan lingkungan. Ekowisata dalam penyelenggaraannya tidak menuntut tersedianya fasilitas, akomodasi yang modern yang dilengkapi dengan peralatan
serba
penyelenggaraannya
mewah dilakukan
atau
bangunan
dengan
berlebihan
kesederhanaan,
tetapi
memelihara
keaslian seni dan budaya, adat istiadat, kebiasaan hidup, menciptakan commit to user
12 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
ketenangan,memelihara flora dan fauna, serta terpeliharanya lingkungan hidup sehingga tercipta keseimbangan antara kehidupan manusia dengan alam sekitarnya. Ekowisata adalah pariwisata yang berwawasan lingkungan dan pengembangannya selalu memperhatikan keseimbangan nilai-nilai (Oka A.Yoeti. 2000: 37). Di Indonesia pengertian Agrowisata adalah wisata yang menjadikan alam sebagai daya tarik wisata. Agrowisata atau agroturisme didefinisikan sebagai sebuah bentuk kegiatan pariwisata yang memanfaatkan usaha agro (agribisnis) sebagai objek wisata dengan tujuan untuk memperluas pengetahuan, pengalaman, rekreasi dan hubungan usaha di bidang pertanian. Agrowisata tidak lain adalah suatu jenis pariwisata yang khusus menjadikan hasil pertanian, peternakan atau perkebunan sebagai daya tarik bagi wisatawan (Oka A.Yoeti. 2000: 45). Melalui pengembangan agrowisata yang menonjolkan budaya lokal dalam memanfaatkan lahan, diharapkan bisa meningkatkan pendapatan petani sambil melestarikan sumber daya lahan, serta memelihara budaya maupun teknologi lokal yang umumnya telah sesuai dengan kondisi lingkungan alaminya. ( http://database.deptan.go.id 26 April 20:03 ). F. Metode Penelitian A. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian dilakukan langsung di Agrowisata Karamba yang terletak di Jalan Raya Wonogiri Praci Kampung Cakaran Desa Sendang Kecamatan Wonogiri Kabupaten Wonogiri. Agrowisata Karamba tersebut commit to user
13 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
dibuka untuk umum setiap hari mulai dari jam 7.00 sampai dengan jam 17.00. Agrowisata Karamba dari pusat kota kira – kira memerlukan waktu 15 menit atau sekitar 17 km. Sepanjang perjalanan menuju lokasi Agrowisata Karamba terbentang pemandangan alam dan waduk Gajah Mungkur yang terbentang luas dan indah. B. Teknik Pengumpulan Data Dalam penyusunan laporan tugas akhir ini untuk mendapatkan data yang
dapat
dipertanggungjawabkan
kebenarannya,
maka
teknik
pengumpulan data yang dipakai sebagai berikut : 1. Observasi Observasi dilakukan dengan mengamati keadaan sebenarnya dengan usaha yang disengaja untuk memperoleh dan mengatur tanpa memanipulasi (Nasution 2001:106). Dalam penelitian ini, observasi dilakukan dengan cara mengamati langsung ke Agrowisata Wisata Karamba pada tanggal 22 April dan 26 April. Observasi dilakukan untuk memperoleh data antara lain mengenai lokasi Agrowisata, keunikan daya tarik wisata yang ada di Agrowisata Karamba, kegiatan yang ada di Agrowisata dan lain sebagainya yang berhubungan dengan Agrowisata Karamba tersebut. 2. Wawancara Wawancara dilakukan dengan narasumber yaitu orang- orang yang benar-benar tahu tentang sejarah dan perkembangan
Agrowisata
Karamba. Wawancara dilakukan untuk memperoleh data tentang commit to user perkembangan awal adanya Karamba hingga menjadi daya tarik wisata di
14 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Kabupaten Wonogiri. Dalam wawancara melibatkan beberapa narasumber antara lain adalah : (a) Warto Petugas Dinas Peternakan, Perikanan Dan Kelautan, (b) Sulaso Petani Karamba, (c) Agus .R Petugas Dinas Kebudayaan, Pariwisata dan Olah Raga, (d) Asih pengunjung Agrowisata Karamba, (e) Darno salah satu pemilik warung makan di Agrowisata Karamba 3. Studi Pustaka. Untuk menunjang data dalam pengembangan karya tulis ini, dilakukan pula dengan membaca dan mempelajari sumber dari buku referensi DIII UPW, perpustakaan pusat, booklet, karya tulis dan sumber lainnya yang sehingga diperoleh data yang mendukung penelitian di Agrowisata Karamba tersebut. 6. Studi Dokumen Untuk semakin memperkaya data dalam karya tulis ini mempergunakan juga sunber data yang diperoleh dari Dinas Pariwisata Kabupaten Wonogiri berupa data statistik tentang jumlah kunjungan wisatawan, selain itu juga melampirkan gambar yang berhubungan dengan Agrowisata Karamba yang diperoleh baik dari Dinas Pariwisata ataupun milik pribadi. C. Teknik Analisa Data Dalam penyusunan karya tulis ini digunakan teknik analisa interaktif yaitu data-data yang terkumpul kemudian dikaji, dibandingkan antara sumber yang satu dengan yang lain, dan kemudian dianalisis isinya setelah itu dibuat kesimpulan.
commit to user
15 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
G. Sistematika Penulisan Laporan
Bab I Merupakan Pendahuluan yang meliputi tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan
penulisan, manfaat
penulisan, metode penelitian, kajian pustaka dan sistematika penulisan. Bab II Menjelaskan Pengembangan fasilitas di Agrowisata Karamba kabupaten Wonogiri, gambaran umun tentang agrowisata karamba. Bab III Menjelaskan Upaya promosi yang telah dilakukan supaya pengunjung tertarik untuk mengunjungi Agrowisata Karamba. Bab
IV
Menjelaskan
upaya
Peningkatan
Kualitas
pengembangan Agrowisata Karamba . Bab V Berupa Penutup yang berisis Kesimpulan Dan Saran.
commit to user
SDM
dalam
34 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
BAB III UPAYA PROMOSI DAN PEMASARAN YANG DILAKUKAN DALAM MENGEMBANGKAN WADUK GAJAH MUNGKUR DI KABUPATEN WONOGIRI
A. Promosi Dan Pemasaran Agrowisata Karamba 1. Langkah Pemasaran Yang Dilakukan Dinas Pariwisata Dalam upaya yang dilakukan untuk memperkenalkan Agrowisata Karamba sebagai obyek wisata yang ada di Kabupaten Wonogiri perlu adanya promosi supaya makin banyak masyarakat yang mengenalnya. Setelah adanya Karamba di kawasan Waduk Gajah Mungkur sudah banyak masyarakat yang mengetahui dari orang ke orang atau orang yang berkunjung ke karamba kemudian bercerita ke orang lain atau dalam bahasa Jawa sering disebut ( Gethok tular ). Sebelumnya pengunjung luar Wonogiri yang datang di Karamba hanya untuk melakukan penelitian dan masyarakat sekitar yang hanya ingin belajar tentang karamba atau masyarakat yang beralih profesi pekerjaan sebagai petani ikan atau juga hanya untuk memancing. Lambat laun mulai banyak yang mulai mengunjungi karamba apalagi setelah karamba dijadikan sebagai objek wisata, banyak masyarakat yang ingin tahu tentang karamba walaupun itu baru masyarakat
Wonogiri
dan
sekitar
Surakarta.
Upaya
untuk
memperkenalkan obyek wisata itu pun tidak hanya dari orang ke orang. Walaupun masih banyak masyarakat yang belum tahu tetang adanya Agrowisata Karamba tetapi Dinas Pariwisata mulai berupaya to user lewat media cetak dancommit elektronik untuk lebih memperkenalkan objek
31 34
35 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
wisata yang ada di Wonogiri kepada masyarakat luas. Seiring makin berkembang dan mudahnya mendapatkan informasi maka tidak sulit bagi masyarakat Wonogiri atau sekitarnya untuk mendapatkan informasi tentang pariwisata Wonogiri. Upaya Promosi yang dilakukan Pemerintah melalui Dinas Pariwisat sebagai berikut : a. Melalui bahan promosi yaitu leaflat dan brosur tentang objek wisata yang ada di Kabupaten Wonogiri. Leaflat atau brosur bahan promosi tersebut biasanya satu leaflat berisikan satu obyek wisata yang bisa memberikan gambaran tentang objek wisata tersebut kepada pengunjung yang membacanya. Untuk mendapatkan bahan promosi tersebut para pengunjung atau wisatawan kebanyakan memang harus datang ke Dinas Pariwisata Wonogiri karena untuk bahan promosi belum bisa bebas didapatkan dan apabila menginginkan penjelasan lebih tentang obyek wisata yang ada di Kabupaten Wonogiri, tetapi sekarang Dinas Pariwisata juga berupaya dengan TIC yang ada di obyek wisata Waduk Gajah Mungkur sebagai tempat untuk mempermudah wisatawan atau pengunjung untuk mendapatkan leaflat dan brosur sehingga tidak perlu mendatangi kantor Dinas Pariwisata Wonogiri. Leaflat berisikan tentang obyek-obyek unggulan yang ada di Kabupaten Wonogiri seperti Pengembangan Museum Karst Wonogiri yang didalamnya menjelaskan tentang Museum Karst, selain itu juga Pesona Wisata Taman commit to user
31
36 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Rekreasi Sendang Asri Waduk Gajah Mungkur berisi informasi tentang obyek wisata Waduk Gajah Mungkur dengan segala fasilitasnya, selain itu juga ada Sekilas Pandang Kepariwisataan Kabupaten Wonogiri yang berisi keterangan tentang obyek-obyek yang ada di Kabupeten Wonogiri (lebih lanjut lihat lampiran). Waduk Gajah Mungkur sebagai obyek wisata unggulan yang menjadi tujuan utama kunjungan wisata di Wonogiri diharapakan bisa menjadi perantara untuk memperkenalkan obyek wisata lainnya yang ada di Wonogiri. Penyebaran bahan promosi juga dilakukan di beberapa obyek wisata lainnya. b. Melalui media elektronik yaitu setiap tiga kali dalam setahun Dinas Pariwisata melakukan dialog interaktif di Radio Pemerintahan Wonogiri (RSPD) untuk mempromosikan objek dan daya tarik di Kabupaten Wonogiri. Tanggal pelaksanaan biasanya ditentukan satu bulan sebelum dialog interaktif dilakukan dan tidak selalu sama dengan tanggal pelaksanaan diaolog interaktif bulan sebelumnya. Biasanya dialog interaktif dilakukan langsung oleh Kepala Dinas Pariwisata Wonogiri dengan didampingi beberapa pegawai dinas lainnya. Isi tentang diaolog interaktif tersebut tentang obyek wisata yang ada di Wonogiri, kemudian tentang upaya promosi, yang apabila ada pendengar yang menanggapi commit to user
31
37 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
dijadikan sebagai bahan masukan dan pertimbangan untuk memperbaiki lagi kerja dinas dalam mengelola pariwisata yang ada di Kabupaten Wonogiri. Semakin
berkembangnya
kemudahan
untuk
mendapatkan informasi wisatawan dapat dengan mudah mengakses tentang obyek wisata Agrowisata Karamba melalui
internet
melalui
Wonogiri/Pemerintah atau
website
Wonogiri
Dinas
Pariwisata
http//:www.wonogiri.org
http//:www.wonogirikab.go.id.
Apabila
pengguna
internat membuka link tersebut didalamnya berisikan tentang informasi tentang Wonogiri tidak hanya pariwisata tetapi juga tentang Dinas Pariwisata mulai dari struktur sampai dengan sejarahnya. Selain itu Agrowisata Karamba Wonogiri juga pernah diliput oleh stasiun televisi swasta dalam acara tentang alam yaitu stasiun tv Trans TV dalam acara Harmoni Alam dan itu merupakan promosi secara langsung yang bisa langsung disaksikan
oleh
seluruh
masyarakat
Indonesia
yang
diharapkan bisa menarik minat penonton untuk mengunjungi tempat yang baru diliatnya di televisi tersebut. Informasi tentang Agrowisata Karamba juga dapat ditemukan diobyek wisata Waduk Gajah Mungkur yang terdapat papan informasi tentang Agrowisata Karamba. commit to user
31
38 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
c. Dinas Pariwisata bekerja sama dengan biro perjalanan yang ada di Wonogiri mengusahakan adanya pembuatan paket wisata one day tour yaitu Wonogiri One Day Tour yang apabila ada wisatawan yang berminat bisa menghubungi kantor Dinas Pariwisata untuk mendapatkan keterangan lebih lengkap yang bisa menjadi alternatif pilihan bagi wisatawan. Paket wisata Wonogiri One Day Tour berisi tentang objek wisata, jam dan tujuan wisata. Obyek wisata tujuannya adalah Waduk Gajah Mungkur, Museum Wayang, Goa Putri Kencana, Museum Karst, Pantai Nampu dan Pantai Sembukan. Paket wisata one day tour Wonogiri dimulai jam perjalanan dari jam 08.00 berkumpul di Wonogiri dan kunjungan selesai pukul 14.30. Diakui Dinas Pariwisata memang masih kurang upaya dalam promosi dengan paket wisata dan masih kurangnya kerjasama dengan pihak lain yaitu Biro Perjalanan. Biro Perjalanan hanya sebagai perantara Dinas Pariwisata untuk mempromosikan paket wisata yang dibuat oleh Dinas Pariwisata. Penjulan paket wisata tersebut masih berada pada lingkup instansi pemerintah, ke Dinas-Dinas lainnya baik yang berada di Wonogiri ataupun luar Wonogiri yang pernah menggunakan paket wisata Dinas Pariwisata antara lain Ibuibu Darma Wanita Kabupaten Wonogiri dan juga dari Dinas Kabupaten Sleman, peminatnya dari wisatawan memang commit to user
31
39 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
masih kurang yang kebanyakan apabila ada yang berkunjung di Wonogiri sudah satu paket perjalanan yang dipesan dari Biro
Perjalanan
pilihannya.
Pengupayaan
untuk
mempromosikan pariwisata yang ada di Wonogiri tetap dilakukan oleh Dinas Pariwisata. 2. Upaya Pemasaran Yang Dilakakukan Oleh Masyarakat Promosi untuk memperkenalkan Agrowisata Karamba tidak hanya dilakukan oleh Dinas Pariwisata tetapi juga masyarakat setempat. Walaupun dilakukan dengan sederhana tetapi mampu menberikan dampak positif bagi Agrowisata Karamba. Para petani ikan yang menjual ikannya sampai keluar kota secara tidak langsung juga telah melakukan promosi memperkenalkan produk hasil dari karamba di Wonogiri. Selain itu dari pihak swasta yang menyewa lahan di karamba untuk pembudidayaan ikan yang dimana penjualan ikannya telah di ekspor sampai di luar negeri yaitu sampai Amerika dan itu menjadikan satu langkah untuk memperkenalkan Wonogiri khususnya Agrowisata Karamba di internasional walupun mungkin kecil kemungkinanan yang akan didapat tetapi upaya itu telah dilakukan untuk lebih mengembangkan Agrowisata Karamba. Inisiatif lain yang dilakukan oleh petani ikan adalah memperbaiki karamba untuk lebih menarik wisatawan yang berkunjung juga ada beberapa petani ikan yang membuka usaha warung makan terapung meskipun hanya di buka waktu hari libur saja dengan modal pribadi tetapi secara tidak langsung itu merupakan langkah promosi positif commit to user
31
40 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
yang dilakukan oleh petani ikan. Ada juga beberapa petani ikan yang menyewakan perahu untuk berkeliling karamba. Langkah positif yang dilakukan oleh masyarakat sekitar menjadikan usaha promosi dan pemasaran yang baik untuk bisa lebih menarik wisatawan supaya betah dan mau berkunjung di Agrowisata Karamba. 3. Kendala Yang Dihadapi Dalam Promosi Agrowisata Karamba di Kabupaten Wonogiri Upaya promosi yang telah dilakukan baik oleh Dinas Pariwisata, pengelola khususnya petani ikan dalam memperkenalkan Agrowisata Karamba memang bukanlah hal yang mudah. Para pihak terkait sudah berusaha
yang
terbaik
untuk
lebih
mengembangkan
dan
memperkenalkan Agrowisata Karamba kepada masyarakat luas tetapi kendala yang dihadapi pun juga tidak mudah dan masih banyak hal yang menjadi halangan dalam upaya meningkatkan promosi dan mengembangkan Agrowisata Karamba. Kendala itu adalah : a. Keterbatasan dana yang dimiliki Dinas Pariwisata untuk melakukan
promosi
yang
berdampak
masih
belum
maksimalnya usaha yang dilakukan. b. Masih kurangnya pemahaman pengelola atau petani ikan di Karamba untuk lebih berperan aktif dalam bekerjasama dengan Dinas Pariwisata untuk mengembangkan Agrowisata Karamba. c. Masih sedikitnya fasilitas dan sarana yang ada di Agrowisata menjadikan
kesulitan
tersendiri
untuk
membuat
menariknya Agrowisata dalam membuat promosi. commit to user
31
makin
41 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
d. Sedikitnya peran yang bisa dilakukan oleh Dinas Pariwisata di Agrowisata Karamba dikarenakan Agrowisata Karamba milik dari 4 instasi. Dua instansi pemerintah yaitu Dinas Peternakan dan Perikanan dan juga Dinas Pariwisata yang dimana mayoritas peran msih di pegang oleh Dinas Perikanan dan Peternakan Wonogiri.
commit to user
31
16 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
BAB II PENGEMBANGAN FASILITAS DI AGROWISATA KARAMBA KABUPATEN WONOGIRI
A. Gambaran Umum Agrowisata Karamba 1. Waduk Gajah Mungkur Agrowisata karamba yang berada satu kawasan dengan Waduk Gajah Mungkur sangat terkait dengan asal mula pembuatan Waduk Gajah Mungkur. Waduk Gajah Mungkur merupakan daya tarik utama di Kabupaten Wonogiri sering disebut juga Taman Rekreasi Sendang Asri Waduk Gajah Mungkur. Mulai dari awal pembuatannya hingga menjadi ikon pariwisata yang paling diminati di Kabupaten Wonogiri. Proses pembuatannya yang panjang, banyak kendala menjadikan daya tarik tersendiri yang bisa dinikmati oleh pengunjung. Bendungan Serba Guna yang lebih dikenal
dengan Waduk Gajah Mungkur.
Bendungan ini
merupakan waduk terbesar se-Asia Tenggara yang dibangun dengan fungsi utama sebagai pengendali banjir (Flood Control) Sungai Bengawan Solo. Berdasarkan data dari Dinas Pariwisata Waduk Gajah Mungkur dibangun dari tahun 1976 sampai dengan tahun 1981. Dan mulai beroperasi pada tahun 1983. Luas daerah genangan lebih dari 8.800 ha dan luas daerah yang dibebaskan 90 km2 yang terdiri dari 51 desa di 7 Kecamatan. Pengerjaan pembangunan Waduk Gajah Mungkur dilakukan dengan bantuan pihak asing juga yaitu dengan bantuan konsultan dari commit to user
16
perpustakaan.uns.ac.id
17 digilib.uns.ac.id
Nippon Koei Co, Ltd Jepang. Pada saat pembebasan daerah genangan ini mengorbankan 12.525 kepala keluarga (KK) dari 51 desa yang terdiri dari + 68.750 jiwa yang secara sukarela melakukan Program Bedhol Desa dengan bertransmigrasi ke berbagai daerah antara lain : a. Sitiung (Propinsi Sumatera Barat), b. Jujuhan, Rimbo Bujang, Alai ilir,Pemenang (Propinsi Jambi), c. Air Lais, Sebelat, Ketahun, Ipuh (Propinsi Bengkulu), d. Panggang, Baturaja (Propinsi Sumatera Selatan). 1) Kondisi secara umum Waduk Gajah Mungkur adalah sebagai berikut: a. Luas daerah tangkapan air seluas kurang lebih 1.350 km2. b. Waduk Gajah Mungkur memiliki 6 (enam) Daerah Aliran Sunga /DAS seluas 1.260 km2 yaitu Sub DAS Keduang, Tirtomoyo, Temon, Bengawan Solo Hulu, Alang, Ngunggahan. c. 74% daerah tangkapan air masuk wilayah Kabupaten Wonogiri. d. Daerah pasang surut seluas kurang lebih 6.000 Ha, dan yang digunakan oleh masyarakat untuk budidaya pertanian seluas kurang lebih 804 H. e. Luas daerah sabuk hijau atau Green Belt kurang lebih 996 Ha. 2) Berbagai manfaat yang diperoleh dari Pembangunan Waduk Gajah Mungkur antara lain : a. Pengendalian banjir (flood control) sungai Bengawan Solo, dari 4000 m3/detik menjadi 400 m3/detik, sesuai kapasitas maksimum alur sungai di hilir bendungan. b. Penyediaan air irigasi untuk kurang lebih 23.600 ha di daerah commit to user Kabupaten Klaten, Sukoharjo, Karanganyar, dan Sragen.
18 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
c. Penyediaan tenaga listrik untuk daerah Kabupaten Wonogiri dengan kapasitas maksimum 12,4 MW. d. Obyek pariwisata disekeliling Waduk Gajah Mungkur. Obyek wisata yang paling terkenal adalah Obyek Wisata Sendang Asri Wonogiri yang menyediakan berbagai fasilitas sarana rekreasi. e. Budidaya perikanan air tawar, terutama untuk budidaya Karamba Jala Apung ikan nila.
Perkembangan Waduk Gajah Mungkur yang sangat pesat mulai dari awal terbentuk hingga menjadi ikon bagi Kabupaten Wonogiri merupakan kebanggaan tersendiri bagi masyarakat sekitar. Waduk Gajah Mungkur yang memiliki banyak fungsi dan manfaat bagi masyarakat Wonogiri secara keseluruhan. Saat pembuatan Waduk Gajah Mungkur diperkirakan Waduk bisa bertahan sampai dengan 100 tahun, dengan seiring perkembangan jaman perkiraan tentang 100 tahun Waduk bisa bertahan ternyata meleset.
Ini terbukti dari semakin kelihatan begitu tingginya endapan lumpur membuat sangsi apakah umurnya bisa 100 tahun. Pada akhir tahun 2006 saat kemarau
permukaan
waduk
menurun
sehingga
menjadi
jalan
yang
menghubungkan kota kecamatan Eromoko dengan Baturetno. Ini disebabkan pengelolaan hutan sabuk hijau yang tidak benar. Sejak krisis moneter mengguncang negeri ini pencurian/penebangan pohon akasia di sekitar genangan air tak terkendali lagi. Pemerintah telah berupaya untuk menagngulangi dengan reboisasi lagi tetapi memerlukan waktu yang lama untuk pemulihan. Kabupaten Wonogiri yang terkenal sebagai wilayah kering ternyata mempunyai fungsi besar commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
19 digilib.uns.ac.id
sebagai daerah pengendali banjir di wilayah Surakarta. Waduk Gajah Mungkur yang sebelumnya hanya sebagai bendungan pengendali banjir sekarang telah berubah menjadi daerah tujuan utama wisata di Kabupaten Wonogiri. Sejak tahun 1985 telah diresmikan sebagai obyek wisata di kabupaten Wonogiri.
2. Analisa Obyek Wisata Waduk Gajah Mungkur Dengan Metode 4A a. Aksessibilitas
Waduk Gajah Mungkur berlokasi 7 km kearah selatan Kota Wonogiri tepat dibagian hilir pertemuan kali Keduan. Akses jalan yang mudah dijangkau baik dari pusat Kota Wonogiri ataupun daerah sekitarnya memberikan kemudahan bagi wisatawan yang akan berkunjung di Waduk Gajah Mungkur.
Lokasi Waduk Gajah Mungkur yang berada di pinggir jalan tidak akan menyulitkan wisatawan untuk menemukan lokasi obyek wisata Waduk Gajah Mungkur. Akan terdapat papan penunjuk yang akan membantu wisatawan memasuki kawasan wisata terdapat gerbang besar pula ketika akan memasuki wilayah obyek wisata. Tidak jauh dari waduk gajah mungkur sekitar 3 km kearah selatan terdapat kawasan obyek Agrowisata Karamba.
Letaknya yang mudah dijangkau dan tidak sulit ditemukan bisa menjadi alternatif pilihan bagi wisatawan untuk berkunjung juga di Agrowisata Karamba. Penunjuk jalan juga ada yang memudahkan wisatawan mengetahui lokasi karamba. Obyek wisata yang masih commit to user
20 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
berada pada satu kawasan dengan Waduk Gajah Mungkur memberikan pesona alam yang indah. Ketika akan memasuki lokasi wisata akan terdapat gerbang besar yang menunjukan lokasi karamba. Diobyek wisata Waduk Gajah Mungkur terdapat papan informasi yang menunjukan tentang Agrowisata Karamba yang bisa mempermudah wisatawan mengetahui tentang karamba.
b. Amenitas
Fasilitas pariwisata diobyek wisata Waduk Gajah Mungkur sudah memadai. Fasilitas akomodasi yang cukup banyak terdapat di sepanjang jalan menuju obyek wisata bisa menjadikan pilihan bagi pengunjung untuk beristirahat dan lebih lama dalam melakukan perjalanan di Kabupaten Wonogiri. Jarak tempuh yang tidak jauh dari obyek wisata dan dekat dengan kota Wonogiri serta tidak jauh untuk menuju lokasi wisata lainnya akan menambah nilai lebih supaya pengunjung makin tertarik untuk mengetahui lebih tentang wisata yang ada di Kabupaten Wonogiri. Fasilatas yang bisa dinikmati di Waduk Gajah Mungkur antara lain : a.Taman Satwa, b. Kolam Renang ( Tarif 2.000,- ), c.Mainan anak-anak, d. Jet ski, e. Perahu ( Tarif 3.000,/sesuai route), f. Sepeda air, g. Sarana olah raga gantole, h. Rumah makan terapung (karamba), h. Tempat ibadah, Toilet, Tempat Parkir, i. Kereta Kelinci (Tarif Rp 1.500,-/ perjalanan ), j. Tiket Naik Gajah Rp 3.500,-/ per orang sesuai route. Tiket masuk di obyek wisata Waduk commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
21 digilib.uns.ac.id
Gajah Mungkur, untuk Hari biasa Rp. 1.600,- hari Libur/besar/minggu Rp.3.100,-, dan Paket Lebaran Rp. 6.000,-.
Penginapan yang ada pun juga bermacam-macam mulai dari motel sampai hotel melati juga ada dengan fasilitas yang lumayan memadai. Di obyek wisata Waduk Gajah Mungkur sudah terdapat TIC (Tourist Information Center), tempat yang bisa memberikan penjelasan kepada wisatawan mengenai obyek wisata Waduk Gajah Mungkur. Rumah makan/restoran juga banyak terdapat baik di lokasi wisata ataupun disepanjang jalan menuju lokasi wisata, berbagai menu jenis ikan merupakan menu unggulan di lokasi wisata tersebut karena ikan yang dijadikan beraneka ragam makanan merupakan hasil dari pembudidayaan karamba oleh masyarakat setempat yang berada di Agrowisata karamba yang masih satu kawasan dengan Waduk Gajah Mungkur. Berbagai arena bermain untuk anak-anak telah terdapat di Waduk Gajah Mungkur Wonogiri supaya makin menarik dan tidak membosankan.
Selain itu didekat pintu air Waduk Gajah Mungkur terdapat Monumen Bedhol Desa yang dibangun Pemkab Wonogiri untuk menghormati penduduk Wonogiri yang melakukan transmigrasi karena tempat tinggalnya dibangun untuk Waduk Gajah Mungkur. Masih berada satu tempat dengan Monumen Bedhol Desa terdapat PLASA (Plataran Santai), sebutan masyarakat Wonogiri bagi kawasan yang sering dijadikan untuk bersantai dan berkumpul pada waktu hari libur commit to user
22 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
khususnya hari minggu yang akan padat dikunjungi oleh warga Wonogiri tidak hanya anak atau remaja para orang tua juga tidak ikut ketinggalan. Meskipun Agrowisata Karamba belum selengkap Waduk Gajah
Mungkur
fasilitasnya
tetapi
tidak
menyurutkan
minat
pengunjung untuk mengetahui apa itu Agrowisata Karamba di Wonogiri.
Disepanjang jalan menuju lokasi agrowisata karamba terdapat masyarakat setempat yang menjajakan makanan dari ikan khas dari karamba baik yang sudah siap dimakan atau yang masih berupa ikan mentah juga ada. Msekipun di agrowisata karamba belum terdapat TIC tetapi masayarakat sekitar atau petani ikan karamba bisa memberikan penjelasan tentang lokasi agrowisata karamba.
c.
Atraksi Dilokasi wisata Waduk Gajah Mungkur terdapat beberapa atraksi wisata yang bisa dinikmati oleh pengunjung meskipun tidak setiap hari. Atraksi yang menonjolkan kesenian dan budaya Kabupaten Wonogiri merupakan daya tarik wisata yang tidak dijumpai didaerah lain. Atraksi wisata itu antara lain : a) Pekan Gajah Mungkur adalah event tahunan yang selalu diselenggarakan setiap Hari Raya Idul Fitri selama satu minggu diobyek wisata Waduk Gajah Mungkur. Acara ini ditutup dengan. atraksi sedekah bumi sebagai puncak acara commit to user
23 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
yaitu dengan penyebaran ketupat yang dilakukan oleh Bupati Wonogiri. b) Disetiap bulan – bulan tertentu di obyek wisata Waduk Gajah Mungkur sering diadakan event wisata ritual dan olahraga, antara lain Bulan Muharam/Bulan Suro terdapat Jamasan Pusaka Mangkunegaran. Dalam pariwisata atraksi wisata merupakan faktor penting juga untuk menambah daya tarik wisata obyek wisata yang dikunjungi.
Selain
itu
juga
memperkenalkan
kepada
masyarakat luas tentang kesenian dan keunikan dari lokasi wisata yang dikunjungi. Meskipun di Agrowisata Karamba belum terdapat atraksi budaya atau kesenian yang bisa dinikmati oleh wisatawan yang berkunjung. Agrowisata Karamba merupakan salah satu objek wisata yang sedang berkembang dan masih berada satu kawasan dengan obyek wisata Waduk Gajah Mungkur. Sehingga apabila ada acara atau event budaya yang diselenggarakan di Waduk Gajah Mungkur maka secara tidak langsung karamba juga akan makin dikenal oleh pengunjung serta tidak adanya adanya atraksi khusus yang bisa dinikmati di Agrowisata Karamba ini dikarenakan wisata yang disedikan adalah wisata agro yang menampilkan alam sebagai daya tarik utamanya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
24 digilib.uns.ac.id
d. Aktivitas
Dilokasi wisata yang terpenting yang harus ada supaya wisatawan bisa tertarik untuk mengunjungi adalah tiga hal yaitu something to see, something to do and something to buy. Apabila tiga hal bisa terdapat atau tersedia di obyek wisata yang dikunjung pastia aka n menimbulkan kesan dalam bagi wisatawan dan berkeinginan untuk bisa mengunjunginya kembali.
Di objek wisata Waduk Gajah Mungkur selain pengunjung bisa melihat dan menikmati keindahan alam yang ada dan masih alami, hamparan air yang seakan tiada batas masih banyak kegiatan yang bisa dilakukan di lokasi wisata tersebut. seperti melakukan wisata olahraga di air baik berperahu, jet sky atau bagi yang menyukai tantangan dapat melakukan olahraga gantole atau air modeling. Apabila datang diharihari tertentu pengunjung bisa menikmati event kesenian atau budaya yang dilakukan di Waduk Gajah Mungkur. Pengunjung yang mengunjungi Agrowisata Karamba dapat melakukan kegiatan yang bisa dilakukan di Agrowisata Karamba. Karamba merupakan wisata agro yang menjadikan alam sebagai daya tarik utamanya, terutama di hari libur seperti wisatawan yang berkunjung selain bisa membeli ikan langsung dari keramba milik petani juga bisa menyaksikan transaksi jual beli ikan.
Transaksi yang dilakukan petani ikan dengan pembeli ikan yang commit to pada user pagi hari jam 7.00 dan siang hari biasanya dilakukan 2 kali sehari
25 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
jam 13.30. Pengunjung juga bisa menyewa kapal untuk berkeliling di kawasan karamba dengan menyewa kapal tarifnya sebesar Rp. 50.000 / 10 orang untuk berkeliling karamba dan bisa melihat karamba milik petani dan menikmati makananan di rumah makan apung di tengah karambamemancing, melihat langsung karamba milik petani dan ikut langsung dalam pemeliharaan ikannya, selain itu juga bisa berkeliling karamba dengan perahu, melihat proses limbah ikan diolah menjadi pakan ikan, hanya sekedar untuk menikmati keindahan panorama alam yang ada.
3. Analisa SWOT Objek Agrowisata Karamba Tabel 1.1 Analisa SWOT Objek Agrowisata Karamba Kekuatan (S) 1. Keindahan alam
yang
masih alami
2. Keunikan
Kelemahan (W) 1. Sarana
dan
Peluang (O)
Hambatan (T)
1. Banyaknya
1. Hak
prasarana
permintaan
Kepemilik
yang kurang
wisata
an
memadai
minat
pengelolaa
khusus
n
dan
2. Lemahnya
2. Berkemban
2. Lemahnya
karamba
pendukung
gnya objek
kepedulian
sebagai
atraksi
wisata yang
masyarakat
potensi
daya
berada
terhadap
utama
wisata
dalam
keberadaan
kawasan
karamba
dan tarik
wisata
commit to user
di
26 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
3.
Letak
3. Tidak
Wonogiri.
3. Lemahnya
agrowisata
adanya
kepedulian
karamba
Souvenir
masyarakat
berada pada
Shop
satu kawasan
sekitar objek
dengan
wisata ini
di
terhadap keberadaan
Waduk Gajah 4. Kurangnya Mungkur Promosi
4. Faktor Pendorong Wisatawan Mengunjungi Agrowisata Karamba
Agrowisata Karamba merupakan salah satu objek wisata yang sedang berkembang di Wonogiri. Walaupun karamba masih termasuk objek wisata minat khusus yang sedang berkembang tetapi karamba memiliki potensi yang bagus untuk dikembangkan menjadi objek wisata andalan di Wonogiri. Kunjungan wisata yang dilakukan wisatawan yang melakukan wisata di Wonogiri biasanya rombongan wisatawan yang melakukan kunjungan wisata di Surakarta. Motivasi wisatawan yang berkunjung di Agrowisata Karamba adalah (1) untuk membeli ikan nila merah di karamba yang menjadi potensi utama di karamba, (2) pengunjung yang datang kebanyakan ingin mengetahui tentang karamba yang ada di Wonogiri juga mendapat informasi juga dari TIC Waduk Gajah Mungkur , (3) selain itu juga wisatawan yang datang di karamba untuk mengetahui karamba yang pernah dijadikan penelitian bagi wisatawan yang melakukan commit to user kunjungan untuk pendidikan.
27 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
5. Data Kunjungan Wisatawan
Berdasarkan jumlah kunjungan wisatawan yang berkunjung di obyek wisata yang ada di Wonogiri berdasarkan data pengunjung dari Dinas Pariwisata Kabupaten Wonogiri yaitu sebagai berikut :
Tabel 1. 2 Jumlah Kunjungan Wisatawan Di Beberapa Objek Wisata Kabupaten Wonogiri Tahun 2005-2009 No
Objek Wisata
Tahun 2005
2006
2007
2008
2009
1
Waduk Gajah Mungkur
167.368
171.339
222.090
192.860
247.332
2
Karamba
2.716
2.600
3.130
2.750
2.500
3
Khayangan
9.033
9.739
10.321
10.372
116.617
4
Gua Putri Kencana
319
984
997
1.248
1.359
5
Sendang Sewani
2.720
2.504
2.037
400
840
6
Pantai Sembukan
2.237
2.356
4.029
5.135
7.234
7
Museum Wayang
737
836
789
935
1.046
Jumlah
187.130
190.338
243.393
213.700
376.928
Sumber : Sub Dinas Pariwisata Wonogiri, 2010 Dari sumber data diatas terjadi peningkatan pengunjung di Wonogiri mulai dari tahun 2005-2009. Dari ketujuh objek wisata diatas yang menjadi penyumbang utama dalam sektor pariwisata di Kabupaten Wonogiri adalah Waduk Gajah Mungkur, Khayangan, dan Pantai Sembukan. Agrowisata Karamba dalam kurun waktu empat tahun mulai dari tahun 2005-2008 mengalami jumlah kunjungan yang tidak stabil terkadang meningkat kadang menurun. Pada tahun commit to user 2009 dari data diatas jumlah pengunjung karamba 0 hal tersebut dikarenakan
28 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
bukan karena tidak adanya pengunjung. Hal tersebut terjadi dikarenakan pada tahun 2009 jumlah pengunjung karamba dijadikan satu dengan jumlah pengunjung di Waduk Gajah Mungkur.
B. Sejarah Agrowisata Karamba di Kabupaten Wonogiri Adanya karamba di Wonogiri setelah adanya pembangunan Waduk Gajah Mungkur di tahun 1982, dimana Karamba tersebut masih berada pada satu kawasan di Waduk Gajah Mungkur . Karamba mulai ada setelah adanya penelitian di perairan Waduk Gajah Mungkur yang dari hasil penelitian tersebut menyebutkan bahwa perairan di Waduk Gajah Mungkur cocok untuk pembudidayaan ikan air tawar. Terdapat Pembagian Zonasi atau Kawasan Di Perairan Waduk Gajah Mungkur Wonogiri yang terdapat pada Peraturan Daerah Kabupaten Wonogiri No. 9 Tahun 2003 yaitu : I.
Zona Bahaya yaitu kawasan atau zona yang terletak dipintu air Waduk Gajah Mungkur.
II.
Zona Wisata yaitu kawasan atau zona yang digunakan sebagai wisata untuk keseluruhan kegiatan wisata .
III.
Zona Suaka yaitu kawasan atau zona yang di pergunakan untuk melindungi keseluruhan potensi bawah air di Waduk Gajah Mungkur dan penduduk atau masyarakat dilarang untuk merusak atau menagkap ikan di kawasan tersebut.
IV.
Zona Bebas yaitu kawasan atau zona yang bebas di pergunakan untuk kegiatan menangkap ikan. commit to user
29 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
V.
Zona Usaha yaitu kawasan atau zona yang bisa di pergunakan untuk kegiatan perikananan seperti pembudidayaan ikan bagi petani ikan. Pada awalnya belum ada petani ikan yang membudidayakan ikan,
masyarakat sekitar hanya berprofesi sebagai nelayan dan menjadikannya tempat memancing. Pada awal tahun 90an diadakan penelitian yang dilakukan oleh Badan Penelitian tentang perikanan dan air dari Jakarta yang dari hasil penelitian yang dilakukan ternyata model pembudidayaan ikan air tawar yang cocok untuk wilayah Waduk Gajah Mungkur adalah model Jaka Apung yaitu kepanjangan dari jala dan karamba terapung sebagai lahan untuk budidaya ikan. Segala jenis ikan air tawar bisa dibudidayakan tetapi yang paling menguntungkan dan khusus dari karamba di Waduk Gajah Mungkur adalah ikan nila merah. Setelah adanya penelitian dari Badan Penelitian Jakarta banyak pihak yang juga menjadikan Karamba di Waduk Gajah Mungkur sebagai obyek penelitian contohnya dari UNS, universitas di Jogjakarta dan bahkan lembaga atau instansi dari Semarang. Sejak dilakukan penelitian di Waduk Gajah Mungkur, Dinas Perikanan dan Kelauatan mulai memberikan pembinaan dan penyuluhan tentang Jaka Apung dan pembuatannya kepada masyarakat. Dari pemberdayaan yang dilakukan oleh Dinas Perikanan mulai banyak penduduk sekitar yang beralih profesi menjadi petani ikan. Pada tahun 1999 Dinas Pariwisata Wonogiri kemudian menjadikan Karamba tersebut sebagai obyek wisata di kawasan Waduk Gajah Mungkur dan menjadi Agrowisata Karamba yang selain memanfaatkan keindahan alam yang ada juga menjadikan pembudidayaan ikan sebagai daya tarik wisata. Selain penduduk lokal yang menjadi petani ikan dan pemilik karamba terdapat juga pihak swasta yang commit to user
30 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
ikut membudidayakan ikan di wilayah tersebut yaitu PT.Aqua Farm. Jadi dalam pengelolaannya karamba adalah milik dari beberapa pihak yaitu : a. Instansi pemerintah yaitu : Dinas Pariwisata dan Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan Wonogiri. b. Pemilik karamba yaitu : petani ikan dan juga pihak swasta PT.Aqua Farm. C. Pengembangan Infrastruktur Pariwisata 1. Pengembangan Infrastruktur Agrowisata Karamba Yang Dilakukan Pemerintah Kabupaten Wonogiri Sejak karamba menjadi salah satu obyek wisata di kawasan Waduk Gajah Mungkur, baik Dinas Pariwisata ataupun Pemkab Kabupaten Wonogiri mulai memperbaiki dan membangun infrastruktur yang memadai baik di karamba atau pun disekitar obyek wisata. Baik memperbaiki akses jalan untuk mempermudah menuju Agrowisata Karamba dan membangun jalan di lokasi wisata yang cukup memadai supaya memberikan nilai tambah bagi wisatawan yang berkunjung. Pemkab melalui Dinas Pariwisata juga menyediakan fasilitas lain yang dibutuhkan dan mudah didapat oleh wisatawan, disekitar obyek wisata tersebut pengunjung juga mudah untuk mendapatkan fasilitas akomodasi, mulai hotel melati yang ada pinggir jalan menuju lokasi wisata, tempat makan yang banyak dan mudah dijumpai di sepanjang jalan dan penjual ikan baik mentah ataupun matang yang bermacam – macam menyediakan jenis ikan dengan harga murah yang juga bisa menjadi buah tangan. Penambahan atau pembangunan fasilitas di obyek wisata tersebut belum akan dilakukan lagi. Pembangunan atau commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
31 digilib.uns.ac.id
penambahan fasilitas lain yang lebih mendukung dan memadai lagi oleh Dinas Pariwisata dikarenakan keterbatasan dana dan Dinas Pariwisata hanya mempunyai sedikit peran dalam pengelolaan Agrowisata tersebut. Meskipun masih terdapat keterbatasan akan fasilitas namun keindahan alam hamparan air yang sangat luas memberikan keindahan dan kenyamanan tersendiri bagi para pengunjungnya. Fasilitas yang ada di Agrowisata Karamba sekarang sudah jauh lebih baik daripada beberapa tahun yang lalu mesikipun masih banyak kekurangan dan penanganan perbaikan yang dilakukan tetapi Dinas Pariwisata berupaya untuk memberikan yang terbaik bagi wisatawan. Harga karcis masuk atau retribusi di Agrowisata Karamba sebesar Rp. 1100,00 setiap hari. Setiap hari Agrowisata karamba ini juga membuka tempat pemancingan umum yang dikenai retribusi Rp. 750 / orang. Di Agrowisata Karamba hanya terdapat satu kantor yang dipakai oleh Dinas Perikanan dan Kelautan sedangkan Dinas Pariwisata belum mempunyai kantor tersendiri dikarenakan obyek Agrowisata Karamba merupakan obyek di kawasan Waduk Gajah Mungkur. Di wilayah perairan setiap tahunnya pihak swasta yaitu PT.Aqua Farm dan juga petani karamba membayar sewa atas lahan yang ditempati kepada Dinas Perikanan sebesar Rp. 360 / m3 / tahun sesuai dengan PERDA Kabupaten Wonogiri N0.23 tahun 2003. Sedangkan Dinas Pariwisata menjadi pengelola di wilayah darat, seperti retribusi, pengadaan kegiatan wisata dsb. Keterbatasan peran yang dimiliki oleh Dinas Pariwisata menjadi kendala mendasar bagi Dinas Pariwisata untuk bisa lebih mengembangkan fasilitas yang memadai di commit to user
32 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Agrowisata Karamba dan untuk rencana kedepannya Dinas Pariwisata belum ada rencana untuk menambahi ataupun membangun fasilitas di Agrowisata Karamba. Pengembangan yang dilakukan oleh Dinas Pariwisata memang dilakukan secara bertahap mulai dari menjadikannya karamba menjadi agrowisata yang ada di Kabupaten Wonogiri hingga pengadaan fasilitas/infrastruktur pariwisata untuk
lebih menambah
kenyamanan wisatawan yang berkunjung. 2. Pengembangan Infrastruktur Agrowisata Karamba Yang Dilakukan Oleh Masyarakat Setempat Apabila
Pemkab
melalui
Dinas
Pariwisata
melakukan
pengembangan dalam kaitannya fasilitas yang bisa dipakai untuk umum. Fasilitas yang bisa mendukung terlaksanakannya wisata dengan baik tetapi tidak begitu dengan masyarakat setempat, khususnya petani ikan dan warga yang mempunyai usaha di Agrowisata Karamba. Apabila dulu petani ikan hanya mempunyai karamba untuk pembudidayaan dan setelah itu hasilnya dijual
dan
seperti
itu
seterusnya,
sekarang
petani
ikan
mulai
mengembangkannya dengan menambah fasilitas di karambanya, meskipun hanya beberapa petani ikan. Di karambanya sekarang terdapat rumah makan apung yang bisa dijadikan pengunjung untuk beristirahat walaupun hanya di buka kalau hari libur saja. Ada beberapa petani ikan dan warga yang mempunyai perahu motor yang juga disewakan bagi wisatawan yang ingin berkeliling karamba. Jadi dengan adanya inisiatif dari masyarakat tersebut secara tidak langsung telah memberikan hal menarik lain yang bisa di nikmati di Agrowisata Karamba meskipun itu bersifat milik pribadi commit to user
33 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
tetapi telah membantu pemerintah untuk menambah fasilitas yang ada di obyek wisata. Bagi pihak swasta yaitu PT. Aqua Farm tidak ada upaya yang dilakukan dikarenakan pihak swasta tersebut menyewa lahan di karamba hanya untuk pembudidayaan ikan untuk perusahaannya sendiri itu menjadikan batasan antara Pemerintah, masyarakat serta pihak swasta. Terdapat juga larangan dari pihak swasta seperti tidak diperbolehkannya menangkap ikan diwilayah pembudiyaan ikan milik PT. Aqua Farm. Kerja sama yang dilakukan dengan pemerintah hanya sebatas penyewaan lahan menjadikan pihak swasta tidak terkait dengan pengembangan wisata di karamba. Pembangunan fasilitas yang dilakukan oleh masyarakat khususnya petani ikan untuk menarik wisatawan supaya berkunjung di Agrowisata Karamba merupakan inisiatif yang positif agar pengunjung yang berkunjung merasa terkesan dan mempunyai keinginan untuk mengunjungi karamba kembali.
commit to user
42 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
BAB IV UPAYA PENINGKATAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA DI AGROWISATA KARAMBA
A. Upaya Yang Dilakukan Dinas Dalam Mengembangkan Kualitas Sumber Daya Manusia Di Agrowisata Karamba Peningkatan
kualitas sumber daya manusia di Agrowisata
Karamba juga merupakan tanggung jawab dari Dinas terkait bukan hanya merupakan tanggung jawab petani ikan dan masyarakat sekitar karamba. Upaya yang telah dilakukan oleh Dinas terkait walupun belum signifikan atau maksimal tetapi Dinas terkait telah berusaha dan berupaya untuk memajukan. Setelah diadakan penelitian di karamba, Dinas Peternakan Dan Perikanan mulai melakukan pemberdayaan kepada masyarakat yang tertarik untuk menjadi petani ikan yang kebanyakan dahulunya berprofesi sebagai nelayan. Pelatihan tentang cara pembudidayaan ikan khususnya ikan mas dilakukan hingga petani ikan mahir Dinas Peternakan dan Perikanan tetap mengawasi dan membimbing hingga petani ikan mampu untuk mandiri dalam melakukan pembudidayaan sendiri. Selain itu juga pelatihan – pelatihan di luar kota juga sering diadakan untuk menambah wawasan dan pengetahuan para petani ikan tentang cara pembudidayaan, perawatan bahkan sampai dengan pemasaran yang dilakukan bergilir. Dinas Peternakan Dan Perikanan juga memberikan bantuan berupa subsidi pakan ikan. commit to user
42
43 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Upaya pemberdayaan juga dilakukan oleh Dinas Pariwisata yang tidak hanya untuk petani ikan tetapi seluruh masyarakat yang mempunyai usaha di sekitar Agrowisata Karamba. Permberdayaan yang dilakukan memang masih menjadi satu dengan obyek wisata Waduk Gajah Mungkur yaitu tentang pengetahuan pariwisata seperti sapta pesona dan penerapannya, cara berinteraksi dengan pengunjung dsb. Bagi para petani ikan atau masyarakat yang ingin menyewakan perahu bagi para pengunjung yang datang sesuai dengan arahan dari Dinas Pariwisata mulai dari tarip dan ketentuan lain yang telah disepakati juga oleh semuanya. Walaupun belum banyak yang bisa dilakukan oleh Dinas Pariwisata tetapi Dinas Pariwisata optimis masyarakat mampu untuk mandiri dan mempraktekan arahan yang telah diberikan. Masyarakat telah mampu untuk mandiri dan mengembangkan usahanya. . B. Peran Serta Masyarakat Dalam Mengembangkan Agrowisata Karamba di Kabupaten Wonogiri Semakin berkembang dan majunya teknologi memberikan banyak kemudahan untuk berkomunikasi dan berinteraksi. Begitu juga dengan pariwisata yang semakin berkembang dan maju yang kemudian mengharuskan untuk selalu mempunyai wawasan yang lebih tentang hal – hal baru dan memiliki pengetahuan yang lebih karena semakin banyaknya saingan atau pangsa pasar wisata yang menarik yang dapat dan mudah di jumpai. Sarana dan fasilitas yang lengkap di obyek wisata apabila tidak didukung dengan sumber daya manusia yang berkualitas tidak akan berjalan dengan baik. Interaksi antara instansi terkait dengan masyarakat sekitar obyek wisata sangat penting untuk menjalin kerja sama dan saling commit to user
44 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
mendukung dalam rangka memajukan obyek wisata tersebut. Begitu juga dengan
Agrowisata
Karamba,
Dinas
terkait
berusaha
dalam
mengupayakan kualitas sumber daya manusia dengan memberikan pemberdayaan dan pelatihan yang kemudian akan di praktekan sendiri oleh masyarakat dan Dinas hanya mendampingi. Sebelum karamba dijadikan sebagai salah satu obyek Agrowisata di
Wonogiri,
masyarakat
hanya
tahu
tentang
bagaimana
cara
membudidayakan dan menjual ikan serta mendapatkan untung besar. Bagi petani ikan, karamba merupakan sumber mata pencaharian pokok dan sangat tergantung dari keberhasilan pembudidayaan ikan. Sifat dan cara berpikir yang masih sederhana itu yang menjadikan masyarakat sekitar karamba sampai sekarang kurang merespon rencana positif Dinas Pariwisata walaupun ada sebagian kecil yang merespon. Bagaimana pun juga petani ikan dan masyarakat sekitar karamba telah mendukung usaha pariwisata di Wonogiri tanpa adanya mereka belum tentu karamba bisa dikenal masyarakat luas. Petani ikan di karamba lebih banyak memdapatakan pemberdayaan dan pelatihan dari Dinas Peternakan Dan Perikanan sedangkan Dinas Pariwisata lebih banyak memberikan sosialisi terhadap masyarakat yang memanfaatkan lahan di darat untuk berusaha seperti warung makan, pedagang asongan, penyewaan perahu dll. Walaupun juga memberikan pemberdayaan kepada petani ikan tentang pariwisata. Memang belum ada organisasi atau paguyuban wisata di Agrowisata Karamba yang ada baru kelompok petani ikan dan kelompok nelayan dan itu merupakan bagian commit to user
45 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
dari Dinas Peternakan dan Perikanan. Belum di bentuknya paguyuban atau organisasi
wisata
di
Agrowisata
Karamba
dikarenakan
belum
maksimalnya atau dianggap belum sesuai dengan syarat yang ada apabila ingin mengadakan paguyuban atau kelompok wisata selain itu. Agrowisata Karamba masih dianggap menjadi satu dengan obyek wisata Waduk Gajah Mungkur yang belum perlu berdiri sendiri dalam pengembangannya.n Petani ikan yang mempunyai karamba untuk modal pembuatan karamba selalu dengan modal sendiri, pengusahaan untuk bibit ikan dan makanan ikan juga dengan dana sendiri. Hal itu membuktikan bahwa petani ikan di Agrowisata Karamba berusaha sendiri dan mandiri. Hingga sekarang terdapat kurang lebih 4 kelompok petani ikan yaitu Mina Unggul, Lumintu, Tirta Mina Sari, Sendang Asri yang dimana setiap kelompok tersebut anggotanya mulai dari 8 – 10 orang. Perkumpulan juga sering di adakan oleh petani ikan untuk mediskusikan dan bermusyawarah tentang kesepakatan harga jual ikan sehingga tidak menimbulkan konflik dan hal – hal yang tidak di inginkan. Bagi para pedagang makanan di darat hal itu belum ada karena masih sedikitnya penjual baik usaha warung makan ataupun asongan. Modal usaha untuk memulai usaha pun juga dengan modal sendiri. Proses transaksi jual beli yang dilakukan oleh petani ikan dengan pengepul ikan juga dilakukan sendiri. Pengepul ikan pun juga tidak hanya berasal dari Wonogiri kebanyakan berasal dari luar Wonogiri yang secara tidak langsung telah memperkenalkan karamba kepada masyarakat luas. commit to user
46 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
C. Kendala Yang Di Hadapi Dalam Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia Di Agrowisata Karamba 1. Kendala Yang Dihadapi Dari Dinas Terkait : a. Keterbatasan dana yang dimiliki baik dari Dinas Pariwisata ataupun Dinas Peternakan Dan Perikanan untuk melakukan pemberdayaan
yang lebih baik kepada masyarakat di
Agrowisata Karamba. b.
Belum adanya rencana lanjut yang akan dilakukan Dinas Pariwisata untuk lebih mengembangkan Agrowisata Karamba yang menyebabkan kurang optimalnya pemasaran yang dilakukan
2. Kendala Yang Dihadapi Dari Masyarakat Di Agrowisata Karamba : a. Masih banyaknya sikap masyarakat yang bersikap acuh atau tidak peduli terhadap program atau pembinaan tentang pariwisata yang dilakukan oleh Dinas Pariwisata karena mereka menganggap bahwa apa yang telah dilakukan atas modal sendiri dan tidak banyak campur tangan yang dilakukan oleh Dinas terkait. b. Menganggap tidak pentingnya saran atau bimbingan yang diberikan oleh Dinas, sesama petani ikan atau yang lain yang mendapatkan kesempatan ikut pelatihan diluar daerah ketika menyampaikan banyak diantara mereka yang tidak merespon. Dikarenakan mereka menganggap dirinya telah mampu dan tidak perlu saran dari orang lain. commit to user
47 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari penelitian yang telah dilakukan maka dapat diperoleh kesimpulan bahwa obyek wisata Agrowisata Karamba merupakan salah satu obyek wisata yang ada di Kabupaten Wonogiri yang memiliki potensi untuk dikembangkan dan menjadi obyek wisata yang diminati oleh wisatawan. Dalam pengembangannya Agrowisata Karamba masih memiliki beberapa kendala dibeberapa aspek (1) pengembangan infrastruktur di karamba yang belum maksimal masih memerlukan perbaikan dan pengelolaannya. Walaupun sudah ada banyak perubahan dari awal berdirinya, (2) selain itu dalam pemasaran dan promosi yang dilakukan oleh Dinas Pariwisata masih terdapat beberapa kendala salah satunya adalah kendala dana milik Dinas Pariwisata yang terbatas dan masih kurangnya upaya untuk lebih meningkatkan promosi diberbagai daerah dalam rangka memperkenalkan pariwisata di Kabupaten Wonogiri, (3) upaya Dinas Pariwisata dalam meningkatkan kualitas manusia yang ada di karamba supaya bisa meningkatkan pengembangan karamba sebagai obyek wisata yang menarik untuk dikunjungi akan tetapi masih terbentur kurang terbukanya sikap masyarakat untuk menerima program Dinas Pariwisata dan masih sempitnya pemikiran masyarakat sekitar karamba.
commit to user
47
48 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
B. Saran Saran bagi Dinas Pariwisata untuk pengembangan Agrowisata Karamba supaya semakin dikenal oleh masyarakat luar yaitu supaya makin diperbanyak leaflat atau brosur tentang Agrowisata Karamba. Semakin lebih memperbanyak papan penunjuk jalan untuk makin mempermudah sampai di Agrowisata Karamba. Semakin dilengkapi sarana dan fasilitas yang ada di Agrowisata Karamba supaya semakin menarik wisatawan untuk berkunjung. Selain itu makin berperannya Dinas
Pariwisata
dalam
melakukan
Agrowisata Karamba.
commit to user
andil
untuk
pengelolaan