PENGELOLAAN DAERAH ALIRAN SUNGAI AYUNG TERPADU
Oleh I Wayan Sandi Adnyana
PUSAT PENELITIAN LINGKUNGAN HIDUP UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2015 1
PENDAHULUAN Pengelolaan daerah aliran sungai (DAS) sebagai bagian dai pembangunan wilayah sampai saat ini masih menghadapi berbagai masalah yang kompleks dan saling terkait. Permasalahan terasebut antara lain terjadinya erosi, pencemaran air sungai, banjir, kekeringan, masih belum adanya keterpaduan antar sector, antar instansi dan kesadaran masyarakat yang rendah tentang pelestarian manfaat sumber daya alam. Menurun dan merosotnya kondisi DAS itu, maka umumnya disebabkan oleh beberapa factor, antara lain adanya
tekanan penduduk, tekanan pembangunan dan tekanan sosial ekonomi
masyarakat di kawasan DAS.
Sungai Ayung mempunyai hulu di Kabupaten Bangli, Badung, Buleleng dan Tabanan mengalir melalui Kabupaten Gianyar dan Badung serta bermuara di Kota Denpasar. Berdasarkan penggunaan air, selain dimanfaatkan untuk air irigasi juga dimanfaatkan sebagai sumber air baku air minum (PDAM). Kegiatan lain yang dijumpai yaitu kegiatan pariwisata berupa atraksi arung jeram (rafting) yang tidak saja tergantung pada air sungai tetapi juga kelestarian lingkungan.
Memperhatikan semakin kompleksnya pemanfaatan lahan di DAS Ayung serta adanya upaya pelestarian dalam rangka meminimalisasi kerusakan sumber daya alam khususnya sumber daya lahan dan air, maka sudah selayaknya disiapkan
rencana pengelolaan
secara terpadu daerah aliran Sungai Ayung. Pengelolaan DAS secara terpadu merupakan
2
proses formulasi dan implementasi suatu kegiatan yang mempertimbangkan aspek sosial, ekonomi dan kelembagaan di dalam dan di sekitar DAS termasuk untuk mencapai tujuan sosial tertentu. Hasil studi ini diharapkan dapat dijadikan pedoman untuk pengelolaan DAS Ayung.
PERMASALAHAN
Permasalahan yang timbul akibat pemanfaatan DAS Ayung untuk berbagai penggunaan adalah : -
Berkurangnya penutupan vegetasi permanen terutama di bagian tengah dan hulu DAS.
-
Masih dilakukan budidaya tanaman semusim pada lahan yang kelas kemampuan dan kesesuaiannya tergolong tidak sesuai
-
Terjadinya kerusakan hutan di Kecamatan Kintamani dan di hulu DAS Ayung
-
Tingkat Erosi yang tinggi di bagian tengah dan hulu DAS
-
Tingginya sedimentasi di Sungai Ayung
-
Semakin menurunnya kualitas air Sungai Ayung
-
Terjadinya pelanggaran sempadan sungai/jurang
-
Kurangnya kesadaran dan partisipasi masyarakat terhadap kelestarian DAS.
-
Belum adanya internalitas dan eksternalitas pembiayaan pengelolaan bersama (cost sharing)
-
Rendahnya kemampuan masyarakat melakukan usaha konservasi di Hulu DAS
3
-
Terjadinya konflik kepentingan dalam pemanfaatan Sungai Ayung
VISI PENGELOLAAN
Kondisi ideal yang diharapkan terjadi yang merupakan visi pengelolaan DAS Ayung adalah :
Terjaminnya kelestraian DAS Ayung sehingga dapat dimanfaatkan berbagai penggunaan secara berkelanjutan
TUJUAN PENGELOLAAN
Tujuan pengelolaan DAS Ayung adalah untuk memecahkan dan mengelolan permasalahan yang timbul di DAS Ayung, diantaranya :
Meningkatkan penutupan vegetasi permanen di DAS Ayung Mencegah perambahan hutan dan vegetasi alami Pemanfaatan lahan sesuai dengan kelas kemampuan dan kesesuaiannya sehingga lahan dapat digunakan secara lestari dan berkelanjutan
Menurunkan besarnya erosi yang terjadi pada lahan tegalan, kebun campuran, semak belukar dan tebing sungai sampai lebih kecil dari erosi yang dapat ditoleransikan
Meningkatkan kontinyuitas debit Sungai Ayung
Menurunkan tingkat sedimentasi di Sungai Ayung
4
Meningkatkan kualitas air sungai agar mendekati alami dan mencegah timbulnya masalah pencemaran
Pengendalian bangunan/hotel
yang melanggar sempadan sungai/jurang dan
pengendalian alih fungsi lahan sawah
Meningkatkan pendapatan petani/peternak dengan penyediaan pakan, konservasi lahan dan intensifikasi pemeliharaan ternak
Meningkatkan kepedulian dan partisipasi masyarakat terhadap kelestarian DAS
Meningkatkan konstribusi dan pemberdayaan masyarakat lokal
Mencegah terjadinya konflik kepentingan dalam pemanfaatan Sungai Ayung
PROGRAM PENGELOLAAN
Program pengelolaan yang diusulkan untuk mejaga kelestarian DAS Ayung sehingga dapat dimanfaatkan untuk berbagai penggunaan secara berkelanjutan adalah sebagai berikut :
Menetapkan kawasan hulu DAS Ayung sebagai kawasan penyangga
atau
kawasan lindung
Meningkatkan populasi tanaman tahunan di bagian tengah dan hulu DAS Ayung
Perencanaan penggunaan lahan dan penerapan teknik konsevasi tanah dan air
Pemantauan debit dan kadar sedimen
Penghutanan kembali di hulu DAS
5
Mengurangi limbah pertanian dan peternakan di hulu
Mengurangi limbah hotel masuk ke sungai
Mengurangi limbah padat dan cair dari masyarakat yang dibuang ke sungai
Peningkatan peran serta masyarakat dan pengusaha dalam ikut menjaga dan memlihara kelestarian Sungai Ayung
Penyuluhan dan penegakan hukum
Peningkatan kesadaran masyarrakat terhadap pentingnya sempadan sungai/jurang
Memberikan bantuan dan subsidi silang keada masyarakat petani di kawasan hulu untuk melakukan usaha konservasi
Peningkatan koordinasi antar stakeholder yang terkait dengan pengelolaan DAS
Membentuk badan atau forum DAS untuk mengkoordinasikan pengelolaan DAS Ayung secara terpadu
RENCANA KEGIATAN
Rencana kegiatan yang perlu dilakukan dalam pengelolaan DAS Ayung adalah
Penghutanan kembali hutan yang rusak di Kecamatan Kintamani
Penghijauan dan reboisasi terutama di bagian tengah dan hulu DAS.
Penanaman tanaman tahunan dan tanaman perkebunan yang berfungsi hidrologis dibagian hulu DAS.
6
Penerapan teknik konservasi tanah dan air seperti pembuatan teras, penanaman strip rumput, tanaman penutup tanah, penguat teras dan pemberian mulsa pada lahan tegalan, perkebunan, kebun
campuran di wilayah tangkapan air DAS
Ayung.
Pemasangan alat Automatic Water Level Recorder (AWLR) untuk memantaau debit air dan sedimen.
Pemantauan kualitas air sungai pada musim hujan dan kemarau
Penanaman hijauan pakan ternak jenis semak dan pohon
Pembudidayaan rumput dan legum unggul
Membuat perjanjian tertulis antara pengusaha rafting dengan masyarakat lokal, yang mengatur tentang hak dan kewajiban masing-masing pihak (pengusaha dan masyarakat)
Memberikan bantuan ekonomi dan bibit kepada masyarakat petani di kawasan hulu
Merevisi
atau
membuat
aturan
(Peraturan
Daerah)
yang
memberikan
perlindungan terhadap keberadaan subak
Mengadakan pertemuan koordinasi antar semua stakeholder yang terlibat dalam pengelolaan DAS Ayung
7
INSTITUSI PENGELOLA
Untuk meingkatkan koordinasi pengelolaan DAS Ayung secara terpadu maka perlu dibentuk badan atau Forum Daerah Aliran Sungai (DAS). Forum DAS ini melibatkan semua stakeholder yang terkait dengan pemanfaatan dan pengelolaan DAS Ayung
Instansi Pemerintah : -
Dinas Pekerjaan Umum
-
Dinas Kehutanan
-
Dinas Perkebunan
-
Dinas Pertanian
-
Dinas Pariwisata
-
Dinas Perikanan
-
Dinas Peternakan
-
Dinas Kesehatan
-
Kantor Pertanahan
-
Bapedalda
-
Bupati/Walikota (Bangli, Badung, Buleleng, Tabanan, Gianyar, Denpasar)
-
PDAM
Instansi Swasta -
Asosiasi pengusaha rafting (sepanjang Sungai Ayung)
8
-
Pengusaha hotel dan restoran (sepanjang Sungai Ayung)
Unsur Masyarakat -
Subak
-
Subak Abian
-
Desa Pekraman
-
Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)
Unsur Perguruan Tinggi -
Pakar/Ahli (PTN/PTS)
9
Tabel 1. MATRIKS RENCANA PENGELOLAAN SECARA TERPADU DAS AYUNG No
Permasalahan
Tujuan
Sasaran/Lokasi
1.
Berkurangnya penutupan vegetasi permanen di bagian tengah dan hulu DAS
- Meningkatkan - Kecamatan penutupan Kintamani dan vegetasi Petang permanen di DAS Ayung - Meningkatkan kontinyuitas debit Sungai Ayung
2.
Terjadi perubahan jenis tanaman perkebunan (dari tanaman kopi ke tanaman jeruk)
- Peningkatan - Pola tanaman di fungsi lindung daerah hulu dan peresapan
3.
Masih dilakukan budidaya tanaman semusim pada lahan yang kelas kemampuan lahan dan kesesuaiannya tergolong tidak sesuai
- Pemanfaatan - Menjaga lahan sesuai produktivitas dengan kelas dan kelestarian kemampuan dan lahan DAS kesesuaiannya Ayung sehingga lahan - Lokasi pada dapat digunakan lahan dengan secara lestari dan kemiringan berkelanjutan 40% di Kecamatan Kintamani, Payangan, Petang dan Ubud
Program
Rencana Kegiatan
Institusi Pelaksana
- Menetapkan kawasan hulu DAS Ayung sebagai kawasan penyangga atau kawasan lindung - Meningkatkan populasi tanaman tahunan di bagian tengah dan hulu DAS Ayung - Peningkatan jenis tanaman unggulan yang dapat berfungsi lindung dan meningkatkan resapan - Perencanaan penggunaan lahan dan tindakan koservasi tanah & air di DAS Ayung
- Penghijauan dan reboisasi - Meningkatkan penanaman tanaman perkebunan yang berfungsi hidrologis seperti tanaman kopi
-
- Penyuluhan tentang karakteristik tanaman yang berfungsi lindung
- Dinas Perkebuann - Dinas Pertanian
- Penanaman tanaman perkebunan seperti kopi di bagian hulu DAS - Penghijauan dan reboisasi pada sempadan jurang dan sungai Ayung, melalui pemilihan jenis tanaman perkebunan dan tanaman penghijauan
- Dinas Pertanian - Dinas Perkebunan - Dinas Kehutanan
Dinas Kehutanan Dinas Perkebunan Dinas Pertanian Bappeda Bali
10
4.
Terjadinya kerusakan vegetasi hutan di Kecamatan Kintamani dan di hulu DAS Ayung
5.
Erosi yang terjadi pada penggunaan lahan tegalan, kebun campuran dan semak yang kemiringannya curam tergolong berat sampai sangat berat
6.
Tingginya sedimentasi di Sungai Ayung
7.
Semakin menurunnya kualitas air Sungai Ayung
- Mencegah - Desa Serai, perambahan Manikliu, Ulian hutan dan dan sekitarnya vegetasi alami - Bagian hulu DAS Ayung - Menurunkan - Mengurangi besarnya erosi erosi dan tanah yang terjadi pada longsor lahan tegalan, - Lokasi pada kebun campuran, lahan tegalan, semak belukar kebun dan tebing campuran, sungai sampai semak dan lebih kecil dari tebing sungai erosi yang dapat yang memiliki ditoleransikan kemiringan > 30% di Kecamatan Kintamani, Payangan, Petang dan Ubud - Menurunkan - Daerah tingkat tangkapan air sedimentasi DAS Ayung
- Penghutanan kembali di DAS
- Meningkatkan - Hulu sungai kualitas air sekitar sungai agar Kintamani mendekati alami - Hotel sepanjang - Menjaga estetika sungai mulai bantaran sungai Payangan agar lestari Kedewatan - Mencegah - Masyarakat timbulnya desa dan kota masalah mulai pencemaran dari Kedewatan buangan limbah Padanggalak hotel dan lainnya
- Mengurangi limbah pertanian dan peternakan di hulu - Mengurangi limbah hotel masuk sungai - Mengurangi limbah padat dan cair dari masyarakat - Peningkatan peran serta masyarakat dan pengusaha dalam ikut menjaga dan memelihara kelestarian Sungai Ayung - Penyuluhan dan penegakan hukum
hulu
- Reboisasi penghijauan areal hutan rusak
- Perencanaan penggunaan lahan dan tindakan konservasi tanah & air di DAS Ayung
- Penerapan konservasi dan air, pembuatan bangku ko baik, pen strip pemberian tanaman teras reboisasi/pe an di sekita sempadan su
- Penerapan teknik konservasi tanah dan air - Pemantauan kadar sedimen di Sungai Ayung
- Penerapan konservasi dan air pembuatan penanaman rumput, pe mulsa, t penutup tan penguat ter reboisasi/pe an di tangkapan a Ayung - Pemasangan AWLR memantau d dan sedimen - Penyuluhan hotel-hotel, masyarakat dan kota dampak pencemaran terhadap sun - Monitoring kualitas air Ayung tiap di Kedewatan Padanggalak - Menggerakk masyarakat memungut padat dan p
11
-
8.
Semakin menurunnya keanekaragaman dan kelimpahan biota yang ada di sungai
- Meningkatkan - Petang keanekaragaman dan populasi ikan alami yang ada di sungai
- Melestarikan fungsi sungai sebagai habitat ikan
-
-
9.
Adanya bangunan hotel yang melanggar sempadan sungai/jurang
- Menjaga kelestarian Sungai Ayung
- Bangunan/hotel sepanjang Sungai Ayung
- Penyuluhan dan penegakan hukum
-
-
-
10.
Perubahan fungsi lahan persawahan menjadi pemanfaatan non pertanian (bangun bangunan) terutama bagian tengah dan hilir DAS Ayung
- Pengendalian - Masyarakat di alih fungsi lahan bagian tengah sawah dan hilir DAS Ayung
11.
Tata guna lahan untuk permukiman terus meningkat terutama di dekat dengan pusat-pusat kegiatan pertokoan permukiman dan pariwisata
- Pengendalian - Masyarakat di tata guna lahan bagian hulu dan permukiman di pusat kegiatan daerah hulu di DAS Ayung
12.
Rendahnya petani/peternak
- Meningkatkan pendapatan petani/peternak
13.
Rendahnya pengetahuan masyarakat terhadap aturan sempadan sungai/jurang
pendapatan
- DAS di bagian hulu dan tengah
- Mencegah dan - Perlindungan mengurangi sempadan pelanggaran jurang/sungai di sempadan semua lokasi sungai/jurang terutama di kawasan hilir dan tengah
- Peningkatan kesadaran masyarakat akan fungsi lahan di daerah aliran Sungai Ayung - Peran masyarakat di daerah DAS Ayung dalam usaha pengendalian dampak lingkungan dan pelestarian DAS Ayung - Pemeliharaan lebah madu dan ternak sebagai bagian integral dari pengelolaan DAS
- Meningkatkan kesaran masyarakat terhadap pentingnya sempadan sungai/jurang
12
-
sekitar Ayung Penegakan terhadap pa yang me pencemaran Penebaran ikan secara (6 bulan) jenis ikan nila, lele dan Melarang mengawasa penangkapa dengan racu Sosialisasi sempadan sungai/juran Peninjauan kembali yang dimilik Penegakan terhadap ho melanggar sempadan Sosialissai permasalaha fungsi DA masyarakat
- Penyuluhan tentang pembangun permukiman daerah hu implikasiny daerah hulir - Penyuluhan demonstrasi pemeliharaa lebah madu - Penanaman hijauan pak semak dan p - Pembudiday rumput unggul - Penyuluha /sosialisasi sempadan sungai/jura - Memasukk materi se sungai penyusuna
14.
Keberadaan parahyangan subak (pura bedugul) yang tidak ada penyusung karena penyusutan lahan subak Praupan Barat dan subak dam Oongan
- Mengurangi - Perlindungan terjadinya terhadap penyusutan keberadaan lahan subak lembaga subak secara drastis
- Memperbaharui peraturan persubakan yang sudah ada
-
-
15.
Kecemburuan sosial masyarakat sekitar DAS
ekonomi
16.
Rendahnya masyarakat konservasi
17.
Konflik kepentingan dalam pemanfaatan Sungai Ayung
kemampuan melakukan usaha
- Adanya - Tempat di - Peningkatan peran sinergisme yang lokasi serta masyarakat positif antara penurunan & setempat dalam pengusaha pendaratan pengelolaan usaha rafting dengan Petang, bisnis yang masyarakat Sekarmukti, memanfaatkan aliran sepanjang DAS Carangasari, Sungai Ayung Bongkasa, Melinggih Klod, Kedewatan - Meningkatkan - Pemanfaat air - Memberikan subsidi kemampuan sungai di hilir silang dan bantuan masyarakat DAS kepada masyarakat untuk - Masyarakat petani di hulu DAS melakukan usaha petani di hulu konservasi di DAS hulu DAS - Mencegah - Semua - Membentuk badan terjadinya stakeholder atau forum DAS konflik yang terlibat Ayung yang bertugas kepentingan dalam menetapkan - Meningkatkan pemanfaatan kebijakan strategi dan pemanfaatan dan pengelolaan program pengelolaan sungai DAS Ayung DAS
13
-
-
awig des adat Merevisi membuat aturan/Pera daerah memberika perlindung terhadap keberadaan Melibatkan kelihan sub desa pe dalam transaksi tanah suba Adanya agreement antara pen rafting masyaraka yang m tentang h kewajiban masing-ma pihak (pen & masyara Memberika bantuan e dan bibit masyaraka hulu
- Pertemuan koordinasi berkala rangka pengelolaa Ayung terpadu
DAFTAR PUSTAKA
Arysad,S. 1989. Konservasi Tanah dan Air. Penerbit IPB Press. Bogor. Departemen Kehutanan 2001. Pedoman Penyelenggaraan Pengelolaan daerah Aliran Sungai. Direktorat Rehabilitasi Lahan dan Konservasi tanah. Dirjen Rehabilitasi Lahan dan Perhutanaan Sosial. Departemen kehutanan. Hammer, W.I. 1980. A Soil Degradation Assesment Methodology. Soil Conservation Cunsultant Report.INS/78/006, Technical Note. No. 7 CSR, Bogor Hammer, W.I. 1981. Second Soil Consevation Consultant Report AGOF/INS/78/006. Tech.Note.No.10.CVSR.Bogor Kurnia , U,T. Budhyastoro dan N. Suharta. 1987. Penelitian metode Pemetaan Erosi Potensial dan Aktual di Kabupaten Solok, Sumatra Barat Prosiding Pertemuan Teknis Penelitian Tanah, Cipayung, 18-20 Maret 1985. Pusat Peneliti Tanah, Bogor. Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian pencemaran Air PT Bina Karya Cabang Denpasar, 2002. Laporan Pelaksanaan Kegiatan Pelatihan Perencanaan Sumberdaya Air Wilayah Sungai (PSAWS) Baian Proyek Pengelolaan Sumber Air Bali, Proyek Pengembangan dan Pengelolaan Sumber Air Bali. Dinas PU Provinsi bali. PT Purnajasa Bimapratama. 2002. Pekerjaan Detail Desaian Waduk Ayung di Kabupaten di Kabupaten Badung T.A. 2002. Bagian Proyek Pengelolaan Sumber Air Bali, Proyek Pengembangan dan Pengelolaan Sumber Ir Bali, Dinas PU Provinsi Bali. Soemarwoto, O. 1978. Aspek Ekologi dalam Pengelolaan DAS. Prosiding Pertemuan Diskusi Pengelolaan DAS. DITSI. Pengairan. Bandung Sukartiko , B. 1988. Sistem Penilaian Kemampuan Lahan untuk Penetapan Arahan Penggunaan Lahan dalam rangka Perencanaan Pengelolaan DAS. Pertemuan Teknis Pembakuan Sistem Klasifikasi dan Metode Survei Tanah. Cibinong Bogor, 29-31 Agsutus 1988. Puslitan-Bakosurtanal. Wishmeier, W.H. and D.D. Smith. 1987. Predicting Rainfaal Erosion Losses. A. Guide to Conservation Planning. USDA. Agric Handbook. No. 537
14
15