Prosiding Seminar Nasional Florikultura 2011
Pengawet Berbentuk Tablet untuk Kesegaran Bunga Potong Anggrek Sunarmani dan Dwi Amiarsi Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian Jl. Tentara Pelajar No. 12 Bogor. Telp/fax. 0251-8321762
ABSTRAK. Rendahnya kualitas dan masa kesegaran bunga potong anggrek karena kurangnya nutrisi untuk mempertahankan kesegarannya. Kombinasi karbohidrat dan germisida dapat meningkatkan masa kesegaran bunga potong. Larutan pengawet siap pakai memudahkan penggunaannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan tablet pengawet dalam upaya memperpanjang masa kesegaran bunga potong Anggrek. Penelitian ini dilakukan dalam dua tahap. Pertama membuat tablet pengawet dan tahap kedua, mengevaluasi kualitas tablet pengewet setelah penyimpanan. Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan rancangan acak lengkap pola faktorial dengan 4 ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengawet tablet yang terdiri atas Avicel PH 102, asam stearat, talkum, primogel, perak nitrat, dan asam sitrat dapat memperpanjang masa kesegaran bunga potong anggrek Vanda Genta Bandung sama baiknya dengan larutan pengawet yang dibuat saat akan digunakan dan diracik dari campuran bahan kimia yang sama dengan tablet pengawet. Pada evaluasi kualitas tablet menunjukkan bahwa sesudah disimpan empat bulan, tablet pengawet masih dapat memperpanjang masa kesegaran bunga potong anggrek. Pengawet berbentuk tablet praktis dalam penggunaan dan dapat disimpan dalam jangka waktu dengan kestabilan yang masih terjamin. Kata kunci:
Bunga potong; Anggrek; Larutan holding; Kualitas bunga.
ABSTRACT. Sunarmani and Dwi Amiarsi. 2011. Preservative tablet for prolonging vase life of cut orchids. Cut orchid vase life quality decrease in a few days. It is necessary to supply nutrition to improve vase life. A combination of carbohydrate and germicide can increase vase life of cut orchids. Instant preservative makes utilization easier. The objective of this research was to develop on instant preservative tablet for improving cut orchids endurance. The experiment was arranged in Completely Randomized Design with 4 replications. The result indicated that preservative tablet which consisted of Avicel PH 120, stearic acid, talc, primogel, AgNO3 and citric acid, could improve the vase life of cut orchid cv.Vanda Genta Bandung as good as that when it composed nearly before its application with the same compositions. The quality of the tablet showed that after four months storage the preservative tablets were still able to improve the vase life of cut
231
Prosiding Seminar Nasional Florikultura 2011 orchid. Preservative in the form of a tablet was very practical for long storage and its stability was guaranteed. Kaywords: Cut flower; Orchid; Holding solution; Quality flower.
Anggrek merupakan salah satu komoditas florikultura yang paling popular di Indonesia. Keindahannya yang khas menjadi salah satu alasan bahwa bunga anggrek banyak digemari masyarakat. Selain itu anggrek dikenal mempunyai nilai ekonomi tinggi dalam pemasaran. Volume penjualan bunga anggrek menunjukkan nilai yang tinggi dibandingkan bunga potong lainnya. Khususnya daerah Jakarta saja mampu menyerap bunga anggrek potong sampai 87% dari total bunga yang diperdagangkan yang jumlahnya mencapai 55.000 tangkai per hari (BCI & Nehem 1987). Bunga potong anggrek yang berkualitas harus berpenampilan mulus. Kerusakan atau cacat sedikit saja sangat berpengaruh terhadap nilai jualnya. Untuk mempertahankan penampilan yang indah perlu diupayakan penundaan kelayuan dan absisi, mulai dari lapangan, selama pengangkutan, penyimpanan, dan peragaan. Salah satu upaya untuk mempertahankan kualitas bunga anggrek adalah memberikan nutrisi untuk menambah sumber energi dalam proses respirasi bunga potong selama peragaan, karena setelah bunga dipotong dari tanaman induknya suplai zat makanan langsung terhenti. Karbohidrat adalah sumber energi utama yang diperlukan untuk kelangsungan proses metabolisme (Halevy & Mayak 1981). Karbohidrat yang digunakan adalah gula yang merupakan sumber nutrisi dan sumber energi yang diperlukan untuk kelangsungan proses metabolisme (Amiarsi et al. 1999; Yulianingsih et al. 2000; Mattiuz et al. 2005; Amiarsi et al. 2003). Namun larutan yang mengandung gula merupakan media yang baik untuk pertumbuhan jasad renik yang dapat menghambat penyerapan nutrisi yang diperlukan bunga potong (Zagory & Reid 1986). Selain itu jasad renik juga memproduksi etilen dan racun yang dapat mendorong penuaan bunga. Upaya memperpanjang ketegaran bunga potong dalam peragaan dan mengatasi jasad renik dalam air vas, beberapa peneliti telah menemukan larutan pengawet, antara lain Handerburg et al. (1970) dan Caps et al. 232
Prosiding Seminar Nasional Florikultura 2011
(1980) pada bunga anyelir, Konfranek et al. (1976) pada bunga gladiol, Ketsa (1986) dan Suisuwan (1986) pada Dendrobium Pompadour, Murtiningsih &Yulianingsih (1991) pada Genta Bandung dan Sabari et al. (1991) pada mawar Idole, Amiarsi et al. (1999) pada bunga Dendrorium Sonia Deep Pink, Amiarsi (2008) pada bunga Alpinia, Syaifullah et al. 2001 pada bunga anggrek, Yulianingsih et al. 2006 pada bunga Alpinia. Formulasi larutan pengawet tersebut semuanya harus diramu terlebih dahulu ketika akan digunakan, karena larutan tersebut tidak tahan lama. Sampai saat ini larutan pengawet yang siap pakai masih jarang tersedia. Formula pengawet berbentuk padat dan kering mempunyai beberapa kelebihan, yaitu tahan lama, lebih stabil, dan lebih mudah dalam penyimpanannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan tablet pengawet bunga potong anggrek dengan formulasi yang lebih mudah dikemas dan disimpan untuk digunakan sebagai bahan pengawet guna memperpanjang masa kesegaran bunga potong. Hipotesa pada penelitian ini adalah bahan aktif dalam bentuk padat dan kering diharapkan dapat memperpanjang masa kesegaran, bunga mampu mekar maksimum dan formula dapat disimpan lebih lama.
BAHAN DAN METODE Bunga yang digunakan dalam penelitian ini adalah bunga anggrek Vanda Bandung yang diperoleh dari petani anggrek, Cibubur, Jakarta Timur. Bunga dipanen pada tingkat kemekaran 60-80% kuntum bunga mekar. Bunga yang akan dipergunakan untuk penelitian disortasi untuk memisahkan antara bunga yang baik dengan yang rusak. Bunga yang terpilih, kemudian tangkai bunga dipotong serong (<45o) dengan panjang tangkai 40-65 cm diukur dari kuntum bunga pertama sampai yang paling bawah. Ada dua tahapan penelitian yaitu membuat pengawet berbentuk tablet dan pengamatan daya simpan tablet pengawet. Pembuatan pengawet berbentuk tablet
233
Prosiding Seminar Nasional Florikultura 2011
Tablet tersusun dari campuran bahan aktif, pengisi, pelincir, dan penghancur. Pada penelitian ini disusun dua formla. Formula I berbasis sukrose yang tersusun atas 0,005 g perak nitrat dan 0,015 g asam sitrat sebagai bahan aktif, serta Avicel PH 102 sebanyak 8,78 g sebagai pengisi. Sebagai pelincir digunakan 0,6 g asam stearat dan 0,0125 g talkum, serta penghancur digunakan 0,6 g primogel. Formula II terusun dari bahan yang hampir sama dengan formla I yang berbeda pada bahan pengisi dan asam stearat. Formula II berbasis gula tepung menggunakan mannitol sebanyak 5,78 g untuk bahan pengisi, sedangkan asam stearat yang digunakan 0,6 g. Bahan-bahan yang telah ditimbang dicampur sampai homogen menggunakan mixer berkecepatan 30 putaran per menit selama 15 menit. Kemudian adonan dicetak dengan berat rata-rata 250 mg per tablet. Pengamatan dilakukan terhadap sifat fisik tablet, diuji dengan mengukur parameter: 1. Keregasan, diukur dengan alat friability tester dan dirumuskan Keregasan = Wa - Wb x 100% Wa Wa = bobot awal (mg) Wb = bobot akhir (mg) 2. Waktu hancur, diuji menggunakan disintegration tester dengan cara lima tablet dimasukkan di dalam keranjang (kasa) dan dicelupkan ke dalam air bersuhu 36-38oC. kemudian keranjang diturun naikkan secara teratur sebanyak 30 kali per menit. Tablet dinyatakan hancur jika tidak ada bagian tablet yang tertinggal di atas kasa. 3. Keseragaman bobot, diuji menggunakan neraca analitik. Dengan menimbang bobot rata-rata dari 20 tablet dinyatakan (Wa), kemudian tablet ditimbang satu persatu (Wb1, Wb2 … Wb20). Keseragaman bobot = Wbn – Wa x 100% Wa Wa = bobot rata-rata 20 tablet (mg) Wbn = bobot tablet ke 1,2,3 ……, 20 (mg) 234
Prosiding Seminar Nasional Florikultura 2011
4. Waktu alir massa tablet menggunakan fluidity tester. Tablet dimasukkan ke dalam fluidity tester kemudian dihitung lama alirannya (Ansel 1985). Daya preservasi dari tablet pengawet diuji dengan melarutkan lima butir tablet + gula dibandingkan dengan aquadest, blanko I dan II (tablet tanpa bahan aktif), dan formula yang dibuat saat akan digunakan (freshly prepared). Setiap jambangan diisi larutan sebanyak 150 ml dan tiga tangkai bunga anggrek, diperagakan pada suhu kamar (26-32oC, RH 75-80%). Pengamatan dilakukan setiap hari terhadap jumlah bunga mekar, kesegaran bunga, dan banyaknya larutan yang diserap. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap dengan empat ulangan, kemudian dilanjutkan dengan uji DMRT pada taraf 5%. Daya Simpan Tablet Pengawet Tablet formula I dan II dimasukkan ke dalam botol dan ditutup rapat. Kemudian tablet disimpan pada suhu ruang (26-32oC) dengan waktu penyimpanan 0, 1, 2, 3 dan 4 bulan. Pada setiap periode penyimpanan dilakukan uji daya preservasi dengan melarutkan 5 butir tablet + gula 3% dalam 1 liter air. Bunga anggrek diletakkan dalam vas yang berisi larutan tablet pengawet yang diuji dan disimpan pada suhu kamar 26-32oC, RH 75-80% dengan kondisi penerangan normal. Sebagai kontrol digunakan air suling. Pengamatan dilakukan terhadap jumlah bunga mekar, kesegaran bunga. Percobaan dilakukan dengan rancangan acak lengkap dengan lima ulangan. Kemudian dilanjutkan dengan uji DMRT pada taraf 5%.
HASIL DAN PEMBAHASAN Dari hasil penelitian sebelumnya (Murtiningsih & Yulianingsih 1991) telah didapatkan larutan pengawet untuk holding pada bunga anggrek. Larutan tersebut mengandung sukrosa 10%, asam sitrat 75 ppm, dan AgNO 3 235
Prosiding Seminar Nasional Florikultura 2011
25 ppm. Formula tersebut dibuat dalam bentuk padat yang siap dipakai, dengan menambahkan bahan pembantu, seperti bahan pengisi, pelincir, dan penghancur. Mannitol sebagai bahan pengisi pada formula I mempunyai sifat larut dalam air tetapi dengan adanya tekanan yang besar dan tablet lengket pada alat cetak (punch and dies) meskipun telah ditambahkan asam stearat dan talkum sebagai lubricant. Talkum selain berperan sebagai lubricant juga berfungsi sebagai anti adherent. Untuk mencetaknya membutuhkan ruangan dengan kelembaban tertentu. Formula II menggunakan bahan pengisi Avicel PH 102, maka pencetakan tablet dapat dilaksanakan secara langsung. Bahan ini mempunyai sifat disintegrator (penghancur) dan pengikat, tetapi tidak larut dalam air. Keregasan atau kerapuhan tablet formula II lebih kecil daripada formula I, tetapi keduanya masih memenuhi syarat karena masih cukup kecil, dan kerugiannya dapat diabaikan. Demikian juga dengan waktu hancur keduanya memenuhi syarat, karena masih dalam batas nilai yang dapat ditoleransi. Waktu aliran massa tablet juga memenuhi syarat, karena masih dibawah 10 detik sehingga kelancaran pembuatan tablet tidak terganggu. Data daya preservasi tablet pengawet pada bunga potong anggrek disajikan dalam Tabel 2. Tabel 1.
Sifat-sifat fisik tablet pengawet untuk bunga potong anggrek (Physical properties of preservative tablet for cut orchid)
Sifat fisik/Physical properties Keregasan (Fragility)
Nilai (Value) Formula I
Formula II
0,5%
0,43%
Waktu hancur (Disintegration time)
4 menit (minutes)
4,14 menit (minutes)
Waktu alir massa tablet (Fluidity time of mass tablet)
5,43 detik (second)
5,54 detik (second)
Keseragaman bobot (Weight variety)
Memenuhi syarat (fulfil requirement)
Memenuhi syarat (fulfil requirement)
236
Prosiding Seminar Nasional Florikultura 2011
Dari Tabel 2 terlihat bahwa hari bunga mekar maksimum dalam larutan kontrol dan formula I dan formula II yang tidak diberi bahan aktif (blanko) tidak menunjukkan beda nyata, yaitu antara 3 hari sampai 3,3 hari. Sedangkan pada formula yang menggunakan bahan aktif baik formula I maupun formula II menunjukkan tidak beda nyata dengan formula yang dibuat saat akan digunakan, tetapi menunjukkan beda nyata terhadap kontrol. Kemampuan formula untuk memperpanjang waktu mekar bunga sangat diharapkan karena pada umumnya orang berpendapat bahwa puncak keindahan bunga anggrek adalah pada fase bunga menjelang mekar penuh atau antara setengah mekar penuh atau antara setengah mekar sampai tiga perempat mekar. Tabel 2.
Daya preservasi tablet pengawet pada bunga potong anggrek (Preservation capacity of preservative tablet on cut orchid).
Perlakuan/Treatments
Sukrosa + AgNO3 + Asam sitrat Formula I Formula II Blanko formula I Blanko formula II Kontrol Keterangan/Remarks:
Bunga mekar maksimum hari ke (Days of maximum bud opening)
Kemekaran bunga (bud opening) %
Masa kesegaran (Vaselife) Hari/days
5,00a
91,45a
10,27a
Larutan yang terserap (Water solution uptake) ml/tangkai ml/stem 29,78a
5,00a 5,00a 3,00b 3,33b 3,00b
92,59a 90,67a 89,37a 89,45a 77,77b
10,33a 9,83a 5,67b 5,39b 7,77ab
30,06a 19,87a 18,76a 18,39a 6,69b
Angka yang diikuti huruf yang sama pada tiap kolom tidak berbeda nyata pada taraf 5% Duncan Multiple Range Test (Mean value with the same letters in columns and rows are not significantly different at 5% Duncan Multiple Range Test.).
Untuk persentase bunga mekar, formula tablet lebih baik yang memakai bahan pengisi mannitol maupun yang memakai bahan pengisi
237
Prosiding Seminar Nasional Florikultura 2011
Avicel PH 102 mampu memekarkan bunga sama besarnya dengan formula freshly prepared dan berbeda nyata terhadap kontrol. Masa kesegaran untuk formula I, II dan formula freshly prepared tidak menunjukkan beda nyata, tetapi ketiganya menunjukkan beda nyata dengan blanko dan kontrol. Disini terlihat bahwa peranan AgNO3 dan asam sitrat sangat besar. Senyawa aktif AgNO3 yang terdapat dalam tablet tersebut masih berfungsi dengan baik sehingga mampu menghambat pertumbuhan bakteri. Oleh karena itu kemampuan tangkai bunga untuk menyerap larutan cukup tinggi yaitu sekitar empat kali kontrol (29,78–30,06 ml, sedangkan kontrol 6,69 ml). Oleh karena kemampuan menyerap larutan yang mengandung nutrisi cukup tinggi, maka kebutuhan bunga akan nutrisi untuk melanjutkan proses metabolisme dapat terpenuhi, sehingga masa kesegaran dapat diperpanjang dan kuntum bunga juga dapat mekar. Ini sesuai dengan penelitian Ketsa (1986) pada bunga Dendrobium pompadour yang menunjukkan bahwa tangkai bunga yang mampu menyerap larutan terbanyak masa kesegarannya lebih panjang. Bunga yang di holding dengan larutan blanko formula I dan II menunjukkan masa kesegaran bunga lebih pendek dari kontrol. Gula adalah media yang sangat baik untuk pertumbuhan bakteri, karena dalam larutan tersebut tidak ada germisida maka bakteri berkembang cepat. Hal ini terlihat dari larutan di dalam vas menjadi keruh sedang air kontrol, formula I dan II masih jernih. Hasil uji ketahanan simpan disajikan pada Tabel 3. Data dalam Tabel 3 menunjukkan bahwa penyimpanan tablet pengawet sampai dengan bulan ke-4 masih menunjukkan masa kesegaran bunga anggrek yang sama antara tablet formula I, formula II, dan larutan AgNO3 + asam sitrat + sukrosa tetapi berbeda nyata terhadap kontrol. Artinya, bahan aktif dalam formula tersebut masih mampu menekan perkembangan jasad renik sehingga energi yang dibutuhkan oleh bunga untuk melakukan poses fisiologi dapat terpenuhi. Selain memperpanjang masa kesegaran juga mampu memekarkan jumlah bunga, sama besarnya dengan bunga yang diberi larutan segar (Tabel 4) meskipun bunga anggrek yang dipanen pada bulan pertama, kedua, ketiga, dan keempat kualitasnya berbeda, tablet pengawet tetap memberikan pengaruh positif terhadap vase life.
238
Prosiding Seminar Nasional Florikultura 2011 Tabel 3.
Daya preservasi tablet pengawet selama penyimpanan (Preservation capacity of preservative tablet during storage).
Perlakuan/ Treatments
AgNO3+asam sitrat+sukrosa Formula I Formula II Kontrol (Controls)
Masa kesegaran bunga potong anggrek pada formula tablet yang telah disimpan (Orchid vaselife on formulation tablet after storage) 0 bulan 1 bulan 2 bulan 3 bulan 4 bulan (month) (month) (month) (month) (month) a a b b 9,33 7,70 7,59 7,40 7,30b 9,33a 8,85a 5,73b
8,00a 7,30a 3,20b
7,20b 8,67a 3,84b
7,60a 7,90a 4,00c
7,28b 7,25b 3,84a
Keterangan: Angka yang diikuti huruf yang sama pada tiap kolom tidak berbeda nyata pada taraf 5% Duncan Multiple Range Test (Mean value with the same letters in columns and rows are not significantly different at 5% Duncan Multiple Range Test.). Tabel 4.
Pengaruh penyimpanan tablet pengawet terhadap persentase bunga mekar pada bunga potong anggrek setelah penyimpanan (Effect of storaged preservative tablet on percentage bud opening of cut orchid after storage)
. Perlakuan/ Treatments
AgNO3+asam sitrat+sukrosa Formula I Formula II Kontrol (Controls) Keterangan/Remarks:
Persentase bunga mekar pada formula tablet yang telah disimpan (Percentage bud opening on formulation tablet after storage) 0 bulan 1 bulan 2 bulan 3 bulan 4 bulan (month) (month) (month) (month) (month) 92,75ab 90,70a 90,59a 90,40a 90,30a 91,33b 92,85a 75,73c
89,00a 88,83a 71,20b
88,20b 87,67a 73,84b
90,60a 90,90a 74,00b
90,28a 90,25a 73,84b
Angka yang diikuti huruf yang sama pada tiap kolom tidak berbeda nyata pada taraf 5% Duncan Multiple Range Test (Mean value with the same letters in columns and rows are not significantly different at 5% Duncan Multiple Range Test.). 239
Prosiding Seminar Nasional Florikultura 2011
KESIMPULAN Formula pengawet dalam bentuk tablet dengan komposisi AgNO3 0,005 g, asam sitrat 0,015 g, Avicel PH 102 8,78 mg, asam stereat 0,6 g dan 0,0125 g talkum, serta penghancur digunakan 0,6 g primogel, masih berfungsi sama baiknya dengan formula yang segar (langsung dibuat). Pengawet dalam bentuk tablet yang telah disimpan selama 4 bulan bahan aktifnya masih berfungsi dengan baik, dapat memperpanjang masa kesegaran dan persentase bunga mekar.
PUSTAKA Amiarsi, D., Sjaifullah,Yulianingsih. 1999. Komposisi Terbaik untuk Larutan Perendaman Bunga Anggrek Potong Dendrorium Sonia Deep Pink. J.Hort. 9(1):45-51. Amiarsi, D., Yulianingsih, Murtiningsih, Sjaifullah. 2003. Penggunaan Larutan Perendam Pulsing untuk Mempertahankan Kesegaran Bunga Mawar Potong Idole dalam Suhu Ruangan. J.Hort. 12(3):178-183. Amiarsi, D. 2008. Memperpanjang Masa Kesegaran Bunga Potong Alpinia purpurata. Iptek.Hort. (4):34-38. Ansel, H.C. 1985. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi (Introduction to Pharmaceutical dosage Forms). Terjemahan Farida Ubrahim. 1980. UI Press. Hal.261-268. Business Consultant Indonesia dan Nehem. 1987. Sector Investment Study of the Indonesian Flower and Ornamental Plant Sector. BCI Jakarta. 107p. Caps, A.M., P.J.Salvador and M.J. Ibanes. 1980. A New Solution for Carnation Bud Opening, with Promising Improvements Due to A Quarternary-Ammonium Compound. Acta Hortic. 113:183-189. Handenburg, R.E., H.C. Vaught and G.A. Brown. 1970. Development and Vaselife Of Bud-Cut Colorado and California Carnations in reservative Solution Following Air Shipment to Marryland. J.Amer.Sco.Hort. 95:18-22. Halevy,A.H. and S.Mayak. 1981. Senescence and Postharvest Physiology of Cut Flower-Part 2. Hort.Rev 3:39-143. Ketsa, S. 1986. Comparative Studies of Holding Solution on Quality and Vase Life of Dendrobium Pompodour Flowers. In Invacharotayam S. (ed). Proceeding of
240
Prosiding Seminar Nasional Florikultura 2011 the Sixth ASEAN Orchid Congress Seminar, Bangkok, Thailand 10-12 November 1986. Post Session pp.142-143. Konfranek, A.M. and A. H. Halevy. 1976. Sucrose Pulsing of Gladiolus Stems before Storage to Increase Spike Quality. Hort.Science II:572-273. Mattiuz, C.F.M., T.J.D. Rodrigues, K.F.L.Pivetta, B.H. Mattiuz. 2005. Water Relations Cut Inflorescences of Alpinia purpurata Treated With Seven Pulsing Solutions. Acta Horticulturae 683:363-368. Murtiningsih, W. dan Yulianingsih. 1991. Memperpanjang Kesegaran Bunga Potong Anggrek Vanda Genta Bandung. J.Hort. 1(4):23-26. Suisuwan, C. 1986. Effects of Preservative Solutions on Quality and Vaselife of Dendrobium Youppadeewan Sprays. In Invacharotayam S (ed). Proceeding of the Sixth ASEAN Orchid Congress Seminar, Bangkok, Thailand 10-12 November 1986. Post Session pp.130-134. Sabari S.D., Yulianingsih, B. Trisna dan Sunarmani. 1997. Komposisi Perendaman untuk Menjaga Kesegaran Bunga Mawar Potong dalam Vas. J.Hort. 7(3):818828. Sjaifullah,Yulianingsih, dan D. Amiarsi. 2001. Pengaruh Larutan Perendaman Dalam Pengemasan dan Pengangkutan Bunga Anggrek Dendrorium Whoch Sien Potong. J.Hort. 11(4):269-274. Yulianingsih, Amiarsi D, dan Sjaifullah. 2000. Penggunaan Larutan Perendam Dalam Menjaga Kesegaran Bunga Potong Anggrek Dendrorium Sonia Deep Pink. J.Hort. 9(4):314-319. Yulianingsih, Amiarsi D, dan Sabari. S. 2006. Formula larutan pulsing untuk bunga potong Alpinia. J.Hort. 16(3):253-257. Zagory, D. and M.S Reid. 1986. Evaluation the Role of Vase Microorganisms in the Postharvest Life of Cut Flowers. Acta Hort. 181:207-217.
241