PENGARUH .JUIVILAH PEMBIAYAAN YANG DISALURKAN TERHADAP TINGKAi' RASIO NON PERFORMING FINANCING (NPF) (Srndi Kasus Pacla PT.Bank DJ(] Syariah)
Skrpsi Diajukan untuk lvlemcnuhi Persyaratan Mcmperoleh Gelar Sm:jana Ekonomi Islam (SE!)
Oleh: Mocharnmacl lrfansyah Nllv! : I 03046128271
KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI MUAMALAH FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS !SLAM NEGERI SY ARIF HIDAY ATULLAH .JAKARTA
1428 H / 2007 M
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya rnenyatakan bahwa: 1. Skripsi ini merupakan basil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi
salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di Universitas Islam Negeri (UIN) SyarifHidayatullah Jakarta. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islan1 Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau merupakan j i plakan dari karya orang lain, maka say a bersedia menerirna sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
Pengaruh Jmnlah Pembiayaan Yang Disalurkan Terhadap Tingkat Rasio Non Performing Financing (NPF) (Stu di Kasus Pada Bank DIG Syariah)
SI(RIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syari'ah dan Hukum Untuk memenuhi Syarat-Syarat Mencapai Gelar Smjana Ekonomi Islam (S.E.I)
Oleh: MOCHAMMAD JRFANSY AH NIM. 103046128271
Di Bawah Bimbingan Pembimbing l
Pembimbing II
~v; SJill.:riyono, SE. Ml\1
Dr.Ir. Murnsa Sarkaniputra
KONSENTRASI PERBANKAN SYARI'AH PROGRAIVI STUDI JVIUAMALAT (EKONOIVII ISLAM) FAKULTAS SYARI'AH DAN HUKUlVI UIN SY ARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2007 !VI/ 1427 H
PENGESAHAN PANITIA UJIAN
. Skripsi yang be1judul "Pengaruh Jumlah Pembiayaan Yang Disalurlrnn' 'cd:ad:ip
Tinglrnt Rasio Non Pe1for111i11g Fi11a11ci11g (NPF)" telah diujikan dalam Sid rng Munaqasyah Fakultas Syariah clan Hukum UIN SyarifHidayatullah hkarta, pada tanggal 2'1 September 2007 Skripsi ini tclab clitcrima sebagai
snla!i satu syarut uniuk n1cn1pcrolch Gelar Sa1jana Progran1 Strata I (SI) Pac!a Program Stuc!i Muarnalat Konsentrasi Perbankan Syariah Jakarta, 24 September 2007 Mengesahkan
Kctua
: Euis Arnali'). M.A&
N!P. 150 289 264 Sekrctaris
: f\h. A;:;haruddin LathiC M.Ag. N!P. 150 318 308
Pcmbimbing I : 1)1:,_[1:,,Mt,rr;is,1 SmJrn'liputrq
NIP,, 080 030 109 Pcmbimbi ng l l: St11?Ll)'.QLl_tl.,_,';m. MM
Penguji l
: Drs, H,
Zain~l_6rilin
YusuC M.Pd
N!P. 150 204 484
Pcnguji fl
,,
ABSTRAKSI
Tingkat rasio NPF Perbankan Syariah, dari tahun ketahun terns meningkat. Hal ini bukan pertancla baik, melainkan harus segera ditangani. Apabila tidak segera ditqngani ak<m berdampak ncgatif pada kesehatan operasi bisnis bank, baik dari segi profitabilitas usaha, beban biaya operasional dan tingkat Capiic.! Adequacy Ratio (CAR). Penanganan pembiayaan bermasalah dengan menurunkan rasio NPF dapat clilakukan dcngan berbagai cam, salah satunya dengan menyalurkan lebih banyak jumlah pembiayaan. Bcrtitik tolak dari ha! tersebut di alas, maka penulis merasa tertarik untuk membahas permasalahan tersebut dengan judul:"Pengaruh Jumlah Pcmbiayaan Yang Disalurkan Terhadap Tingkat Rasiio Non Performing Financing (NPF) Pada Bank DIG Syariah. Jcnis pcnclitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif, yaitu penelitian yang mcnekankan pada pcngujian teori-teori melalui va:riabel-variabel penelitian clalam angka, clan mclakukan analisis data dengan prosedur statistika atau permodalan matcmatis. Sedangkan penclekatan y<mg digunakan adalah pendekatan statistik inCerensial parametrik, arlinya apa yang terjacli pada sampel akan cliberlakukan
kcpada populasi ckngan memakai skala interval dan rasio yang digunakan berdasarkan pada populasi yang berclistribusi normal.
Scdangknn sumbcr data yang digunaknn lctcliri dad date1 primer dan sckundcr, yaillt b,,rnpu dntu wawrn1cm-.1 dun ditnHlllta ynng dikolui1rlrnn olcb b:mk DK! Syaduh
tentang jumlah pembiayaan yang disalurkan dan tingkat rasio non pe1forming
.financing (NPF). Teknik analisis data yang cligunakan clalam penelitian ini aclalah Uji Regresi Seclerhana. Rcgresi seclerhana digunakan untuk mengetahui sejauh rnana satu variabel berpengaruh terhaclap variabel lainnya. Adapun persarnaan regresi ini bertujuan untuk mengetahui pcngaruh variabel jumlah pembiayaan yang disalurbm terhadap tingkat rasio Non Perfimning financing (NPF). Persamaan regresi ini menggunakan dua pcrhitungan, yaitu korelasi product moment dan regresi. Dari hasil perhitungan mcnggunakan koefisien korelasi, maka diclapatkan hasil antara jumlah pembiayaan yang clisalurkan (X) clengan tingkat rasio non
pe1jormi11g ji11a11ci11g (Y) merupakan korelasi positif. Berdasarkan nilai korelasi ym1g clipcroleh sebesar 0,84 clapat cliketahui bahwa tingkat hubungan antara jurnlah pembiayaan yang disalurkan clengan tingkat rasio non performing financing (NPF) cukup tinggi. Scdangkan clcngan menggunakan perhitungan regresi, maka cliclapatkan hasil pcrsamaan rcgresi Y
=
-0,0039 + 0,0000067 X. Dari persamaan tersebut dapat
disimpulkan bahwa Jumlah pcmbiayaan yang disalurkan clan tingkat rasio non
pe1for111i11g financing mcmpunyai ketcrkaitan atau hubungan yang positif (+), maksucl keterkaitan clisini ialah sctiap perubahan jumlah pembiayaan yang clisalurkan akan merubah tingkat rnsio 11011 pe1formingjinancing (NPF).
Pengaruh Jumlah Pembiavaan Yang Disalurkan (X) Terhadap tingkat Rasio Non Performing Financing!NPF (Y)
l. Korelasi. rxy
N. r. XY - ( r. X ) ( r. Y ) 2 2 - ( r. X) ( N. r,y - ( :£: Y) )
=
.JN. r. X
Has ii 1. rxy = 0.84
Jenis Penelitian
'
Hipotesa Awai
t (Naik)
'
' ~ .'
1. Kuantitatif X
Kurva - t .' .'
.
~_.:??q
Y ~ (Turun)
2. Inferensial Parametrik
-2.447
a= b=
Y = a + bX (:EX)(2:.X2 )-(2:.X)(:Z::XY) N (:Z::X2)-(:Z::X)' _n:Z::XY-(:Z::X)(:EY) N(:Z::X2 )-(:Z::X)2
2.447 3.775
2
y = -0,0039 + 0,0000067 x
3.
Has ii Hipote.sa
X
2. Regresi Linear Sederha1'1a
0
......
t
(Naik)
~
Yt (Naik)
KATAPENGANTAR
Pcnulis rncmanjatkan puji dan syukur kepada hadirat Allah SWT, yang scnantiasa rnemberi rahmat, taufiq dan hidayahnya kepada ldta semua. Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi. Muhammad SAW, beserla keluarganya, s:;habatnya dan kepada kita sernua selaku umatnya. Dengan laufiq dan hidayah Allah SWT, se1ta dilakukan dengan sungguhsungguh, penulis dapat menyusun skripsi hingga selesai yang berjudul "Pengaruh Jurnlah Pernbiayaan Yang Disalurkan Terhadap Tingkat Rasia Non Pe1forming Financing (NPF)". Dal am menyusun skripsi ini, penulis banyak menemukan berbagai
kesulitan yang dirasakan menghambat penyelesaian skripsi ini. Oleh karena itu, penulis mengucapkan tcrima kasih yang tak terhingga kepada yang terhorrnat: I. Bapak Prof. Dr. H. Muhammad Amin Suma, S.H, M.A, M.M, selaku Dekan Fakultas Syariah dan Hukum UIN SY ARIF I-IIDA YATULLAI-1 JAKARTA. 2. !bu Euis Amalia, M.Ag, selaku Ketua Program Studi Muamalat (Ekonomi Islam) yang tclah rncmberi semangat dan dorongan serta arahan dalam pcnyelcsaian skripsi ini. 3. Bapak Ah. Azharuddin Lathif, M.Ag, selaku Sekretaris Program Studi Muamalat (Ekonomi islam) yang telah memberi semangat dan dorongan serta arahan dalam penyelesaian skripsi ini.
4. Bapak Dr. Ir. Murasa Sarkaniputra, selaku Dosen Pernbirnbing I yang dengan penuh kcsabaran telah banyak rnernberi semangat dan clorongan serta arahan dalarn rnernbirnbing baik secara lahir maupun batin, sehingga penulis dapat n1cnyelesaikan skripsi ini.
5. Bapak Supriyono, SE. MM, selaku Dosen Pembimbing ll yang dengan penuh kesabaran pula telah banyak memberi semangat dan dorongan serta arahan dalam membimbing baik sccara lahir maupun batin, sehingga penulis dapat n1enyelcsaikan skripsi ini.
6. Pengurus clan staff perpustakaan fakultas syariah clan hukum UlN Syarif Hidayatullah, yang telah rneluangkan waktu, memberikan fasilitas dan bcbcrapan referensi untuk penyelesaian skipsi ini. 7. Bapak Imam Syufi'l, selaku Divisi Pemasaran serta seluruh pihak dalam Bank DKI Syariah yang telah meluangkan waktu dalam membantu penulis untuk memperoleh data yang dibutuhkan dalam penyelesaian skripsi ini. 8. Bapak Adi Raidi dan !bu !mas Maimanah selaku orang tur., tiada kata yang dapat kuucap selain tcrirna kasih yang tak terbatas untuk semua pengorbanan yang tclah diberikan kcpada pcnulis dalam menyelesaikan kuliah dan skripsi ini. Ku yakin kasih sayang, cinta suci clan pengorbanan kalian takkan tcrtanclingi aclanya, olch karcna itu saya selaku anakmu akan selalu berusaha mc111buat lrnlian terscnyum dan bangga.
9. Keluarga Besar Bonisari, lndri's Family, Abi heru, Umi dan Widia serta seluruh rekan-rekan KKS 2006, yang telah berperan besar dalam perubahan cliri penulis sencliri. 10. Keluarga besar Ad it, Odoy clan Dede. Yang telah memberikan dukungan clan Do'anya, sehingga skripsi ini dapat selesai sesuai waktu yang diharapkan. 11. "Bicladari Hati", yang telah menernani dalarn kesendirianku, rnendukungku serta menerangi hiclup ini hingga kapanpun. 12. Rckan-rckan angkatan 2003 FSH, Rahrnat clan yasir, yang telah banyak mcmbantu clalarn penyelesaian ujian kornprehensif. Scluruh ternan-teman PS 13, yang tclah rnenggoreskan banyak kenangan rnarns, canda serta tawa selama mcnjalani perkuliahan. (mohon maaf tidak dapat disebutkan satupcrsalu ). Akhirnya tiada untaian kata yang berharga kecuali ucai;an Alhamdulillahi robbil 'ulamin atas rahrnat clan karunia serta ridho Allah SWT. Besar harapan
pcnulis, dcngan haclirnya skripsi ini semoga berrnanfaat khususnya bagi penulis dan bagi pembaca pacla umumnya, sekian dan terima kasih.
Wassalamualakum Wr. Wb. Jakarta, 27 Oktober 2007
DAFTARISI
KATAPENGANTAR DAFTAR !ST
IV
DAFTAR TABEL
vi
DAFT AR GRAFIK
vii
BAB!
BAB II
PENDAHULUAN A. Lalar Bciakang Masalah
I
B. Pcmbalasan Dan !'erumusan Masalah
5
C. Tujuan Dan Manfaat l'enelitian
6
D. Metodologi Penelitian
7
F Studi Kepustakaan
13
F. Kerangka Pcmikiran
15
G. Pedoman Dan Sistemalika Penulisan
16
TINJAUAN TEORJTJS TERHADAP JUMLAH PEMBIA YAAN Y/\NG DJSALURKAN DAN TJNGKAT RASJO NPF
A. Dcfinisi, Proscdur Pemberian clan Prociuk Pembiayaan I. Dcfinisi Pcmbiayaan
19
2. Proscdur Pemberian Pembiayaan
21
3. Procluk-Produk Pembiayaan
31
l3. Definisi, Penyebab clan Upaya Penanganan Tingkat Rasia Non Performing Financing (NPF) l. Defiuisi Non Performing Financing (NPF) atau
48
Pcmbiayaan Bcrmasalah 2. Penyebab Non Performing Financing (NPF) atau
50
Pembiayaan Bermasalah J, Upaya Penanganan Non Performing Financing. (NPF)
atau Pcmbiayaan Berr11asalt1h
BAB Ill
PROFlL BANK DK! SYARJAH
54
BAB IV
A. Scjarah Bcrdirinya Bank DK! Syariah
57
13. Visi Da11 Misi
57
C. Struktur Organisasi
58
D. Produk Dan .Jasa
60
PEMBAHASAN JUMLAH PEMBIA YAAN YANG DISALURKAN DAN TINGKAT RASIO NPF SERTA PENGARUHNYA A. Perkembangan Jurnlah Pembiayaan Yang Disalurkan
65
Bank DK! Syariah
B. Perkembangan Non Performing Financing
76
Bank DK! Syariah
C. F'engaruh J urnlah Pernbiayaan Yang Disalurkan Terhadap
81
Tingkat Rasia Non Performing financing (NPF) D. Pcnycbab Dan Upaya Penganan
87
Pernbiayaan Bcrmasalah
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN i\. !(csi111pulan
89
13. Saran
91
DAFTAR PUSTAKA
94
LAMP IRAN
97
DAFTAR TABEL
l. Tabel 4.1
Realisasi Pembiayaan
65
Peri ode April - Mei - Juni 2005 2. Tabel 4.2
Realisasi Pembiayaan
66
Periode Juli - Agustus - September 2005
3. Tabel 4.3
Realisasi Pembiayaan
67
Peri ode Oktober - November - Desember 2005 4. Tabel 4.4
Realisasi Pembiayaan
69
Periocle .lanuari - Februari - Maret 2006
5. Tabel 4.5
Rcalisasi Pembiayaan
70
Periocle April - Mei - Juni 2006 6. Tabel 4.6
Realisasi Pembiayaan
72
Periocle Juli - Agustus - September 2006 7. Tabel 4.7
Realisasi Pembiayaan
73
Periocle Oktober - November - Desember 2006 8. Tabcl 4.8
Realisasi Pembiayaan
74
Pcriocle Januari - Februari - Maret 2007 9. Tabel 4.9
Kualitas Aktiva Bermasalah
76
Periode 2005 - 2007
IO. Tabel 4.10
Pcrkembangan Pembiayaan Bemasalah clan
77
Total Pcmbiayaan Periode 2005 - 2007 l I . Tabel 4. l 1
Pcrkernbangan Rasio NPF
79
l'criode 2005 - 2007 12. label 4.12
Tabel Pembantu Perhitungan Analisis
VI
82
DAFT AR GRAFIK
1. Grafik4.l
Rincian Jumlah Pembiayaan yang disalurkan
66
Pcriocle Juli -Agustus - September 2005 2. Grafik 4.2
Rincian Jumlah Pembiayaan yang disalurkan
67
Periocle Juli - Agustus - September 2005 3. Grafik 4.3
Rincian Jumlah Pembiayaan yang Disalurkan
68
Peri ode Oktober - November - Desember 2005 4. Gralik 4.4
Rincian Jumlah Pembiayaan yang Disalurkan
70
Peri ode Januari - Februari - Maret 2006 5. GraJlk 4.5
Rincian J urnlah Pembiayaan yang Disa.lurkan
71
Periocle April - Mei - Juni 2006 6. Grafik 4.6
Rincian Jumlah Pembiayaan yang Disalurkan
73
Pcrioclc .Juli - Agustus - September 2006 7. Gralik 4.7
Rincian Jumlah l'embiayaan yang Disalurkan
74
Peri ode Oktober - November - Desember 2006 8. GraJ!k 4.8
Rincian Jumlah Pembiayaan yang Disalurkan
75
Pcriode Januari - Fcbrumi - lvlaret 2007 9. Grafik 4.9
l'erkcmbangan Pembiayaan Bcrmasalah
78
Dan Pembiayaan Yang Disalurkan I 0. Grnlik 4.10 11. Gralik
~l.11
Perkembangan Rasio Non
J(urva -· 1
P~forming
Financing
79 84
Vil
BABI PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kebcradaan Bank Syariah dalam system perbankan inclonesia, sebenarnya telah dirnulai sejak adanya dcregulasi sektor perbankan pada tahun 1983. Karena sejak saat itu, pihak perbankan dibcrikan keleluasaan penentuan tingkat suku bunga tcrrnasuk no! pcrsen atau peniadaan bunga sekaligus. Namun demikian kesempatan ini belum dapat dimanfaatkan, karena tidak diperkenankannya pembukaan kantor baru. Hal ini bcrlangsung sampai tahun 1988 dimana pemerintah mengeluarkan Pakto 1988 yang memperkenankan berdirinya bank-bank baru, kemudian posisi perbankan syariah semakin pasti setelah cl isahkannya UU Perbankan No. 7 Tahun 1992. Dimana bank diberikan kebebasan untuk rnenentukkan jenis imbalan yang akan diarnbil dari nasabahnya, baik bunga ataupun keuntungan bagi hasil. Namun, undang-undang itu belum memberikan landasan hukum yang cukup kuat terhadap pengembangan bank syariah. Karena belwn sccara tegas mencaturnkan kata-kata prinsip syariah dalarn kegiatan usalrn bank. Sclain itu, pcngertian bagi basil yang dirnaksudkan dalarn undang-undang tersebut bclum rnencakup secara tepat pengertian Bank Syariah yang mcmiliki cakupan yang lcbih luas dari bagi basil. Kini dcngan disahkannya UU.No.10 Tabun 1998, tentnng perbanlrnn yang rncmbukn kcscmpatan bagi siapa saja yang akan rnendirikan Bank Syariah maupun
2
yang ingin mengkonversi dari sistern konvensional menjadi sistern syariah atau lebih dikenal dcngan "Dual banking ;J1stem". Maka landasan hukurn bank syariah telah cukup jelas
dan
kuat,
baik clari
segi kelernbagaannya
rnaupun
lanclasan
operasionalnya. Dan dengan tegas Pasal 6.UU.No.10 Tahun 1998, membolehkan bank u111u111 yang melakukan kegiatan secara konvensional dapat juga melakukan kegiatan usaha dengan berdasarkan prinsip syariah. Melalui : I. Penclirian kantor cabang atau dibawah kantor cabang baru, atau
2. Pcngubahan kantor cabang atau dibawah kantor cabang yang melakukan
kegiatan usaha secarn konvcnsional rncnjadi kantor yang rnelakukan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah. 1 Bank
syariah
lahir
dengan
tidak
rnengandalkan
bunga
dalarn
pengoperasiannya, rnelainkan berlandaskan pada Al-Quran dan Had its Nabi SAW atau dapat dikatakan sesuai dengan prinsip-prinsip ekonorni islam, yaitu : 1. Tidak mencari rezeki pada ha! yang hararn, baik dari segi zatnya rnaupun cara mendapatkannya serla ticlak rnenggunakannya untuk hal-hal yang hararn 2. Ticlak mendzhalirni dan ticlak didzhalimi 3. Kcadilan pendistribusian kcrnakmuran 4. Transaksi dilakukan atas dasar ridho sarna ridho
5. Tidak ada unsur Riba 6, Ticlak mla unsur Maysir (pc1judian/spckulasi)
7, Tidnk r1da unsur Glrnrf!r (koticl11k,iclasa11/smmu-"ratH11HI') 1
UU. No.8 tahun 1998. Tentang Perbanknn
3
Belakang ini kemajuan dan perkembangan bank syariah secara kualitatif sangat 111engge111birakan, ha! ini dapat dibuktikan dengan jurnlah bank syariah yang berdiri. Dimana terdiri dari tiga Bank Umurn Syariah (BUS), yaitu Bank Muarnalat, Bank Syariah Mandiri dan Bank Syariah Mega Indonesia, dua puluh tiga Unit Usaha syariah (UUS) dan seratus delapan Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS). Pcrkembangan ini tcntunya akan sernakin bertambah untuk masa- masa yang akan datang. Tentunya, perkcmbangan yang bersifat kuantitas ini harus diimbangi dengan pcrkcmbangan secara kualitas. Kualitas perbankan syariah sanagat ditentukkan oleh kemampuan bank syariah dalam kine1ja dan kelangsungan usahanya. Kine1ja dan kelangsungan usaha bank yang melakukan kegiatan usaha bcrclasarkan prinsip syariah sangat clipengaruhi oleh kualitas penanaman dana atau pcrnbiayaan. Hal ini scsuai dengan fungsi bank scbagai Jcrnbaga perantara jasa lrnuangan (jinancial intermediary), yang tugas pokoknya adalah mengimpun dana clari masyarakat clan menyalurkannya kembali kepada masyarakat (pembiayaan). Dalarn pelaksanaan pernbiayaan, bank syariah harus memenuhi : J. Aspek Syariah, berarti dalam setiap realisasi pembiayaan pada bank syariab harus tetap berpecloman pacla syariat islarn (antara lain tidak mengandung unsur maysir, gharar clan riba serta bidang usahanya harus halal) 2. Aspek Ekonomi, berarti disamping mempe1timbangkan hG!-hal syariah, bank syariah tetap mcmpcrtimbangkan perolehan keuntungan bagi bank syariah maupun bagi nasabah bank syariah
4
LApabila bank syariah tidak rnampu menyalurkan pernbia)'aaPnya, sementara dana yang tcrhimpun dari shahibul mal (dana pihak kctiga) terus be1tambah. Maka akan banyak terdapat dana idle (menganggur), yang dapat berpengaruh terhadap pendapatan dari margin atau bagi hasil. Hal ini tcntunya akan menyebabkan penurunan Dana Pihak Keliga (DPK) pada bank syariah. Oleh karena itu, henclaknya bank syariah harus lebih banyak menyalurkan pembiyaaan kepada masyarakat (unit usaha), narnun tetap berlandaskan pad a prinsip kehati-hatian.
l Kegiatan penyaluran kredit (pembiayaan) rnempunyai peranan penting bagi kegiatan pcrbankan, karcna kredit atau pembiayaan merupakan bagian terbesar _)
surnbcr penghasilan Bank. 2 Narnun, penyaluran pembiayaan tersebut hams mclalui pioses analisa kredit. Karena pemberian pernbiayaan lanpa dianalisis terlebih dahulu, alrnn sangat mcrnbahayakan bank. Terlebih halnya akan menyebabkan pembiayaan berrnnsalah (nrncet) atau lliasa discbut dcngan NPF (Non Pe1:fim11i11g Financing). Pembiayaan bennasalah (NPF) perbankan syariah, berclasarkan data publikasi Bank Indonesia (Bl) per Dcsembcr 2006 tcrcatat rneningl:at menjadi 4.75 persen dibandingkan pcriocle sebclumnya tahun 2005, yakni 2.82 persen. 3 Pembiayaan berrnasalah ini harus scgera ditangani, karena akan berdampak negatif terhadap kesehatan opcrasi bisnis bank, diantaranya : Menurunkan Profitabilitas Usaha
~ S111ujo Sb\VjH\IO,Sf/"{//(.'gi i\-/1111c1ic:u1e11 l\n:clit bank
hnl. :l.
3
(JJ11111n1 (.Jaknnn1
J..)mnur rvlu!Ju JHllHnkn),
HBJ /)orang JJank S)'aria/J Perbanyak Nasabah korporasi, P/PF' Syariah Naik 4.75 }Jersen'1, Republika, Rabu 31 Janunri 2007
5
Menambah Beban Biaya Operasional Menurunkan Prescntase Capital Adequacy ratio (CAR)4 Pcnanganan pembiayaan bermasalah dengan menurnnkan Rasio NPF dapat dilakukan dengan dua earn, yakni dengan menyalurkan lebih banyak pembiayaan dan melakukan program restrukturisasi pembiayaan. 5 Hal senacla diutarakan pula oleh Wahyu Dwi Agung, ketua Asosiasi Bank Islam Indonesia (Asbisindo), yang mcnyebutkan rencana ekspansi pernbiayaan cukup besar yang akan disalurkan sebagian besar bank syariah, akan rnenurunkan presentase NPF secara otornatis. 6 Bertitik tolak dari ha! tersebut di atas, rnaka penulis merasa tertarik untuk membahas permasalahan tersebut dengan judul:"Pengaruh Jumlah Pembiayaan Yang Disalurkan Tcrhadap Tinglrnt Rasia Non Performing Financing (NPF) Pada Bank DKI Syariah. B. Pcmbatasan clan Perumusan Masalah
Kcgiatan
opcrnsional
bank syarinh
terdiri
dari
penghimpunan dana,
pcnyaluran dana, dan penycdiaan jasa keuangan. Kctiga kcgiatan tcrscbut merupakan kcgialan pokok yang clilaksanalrnn bank syariah, maka operasional pcnyaluran clana khususnya dalam pcmbiayaan sangat luas cakupannya. Oleh karena itu, penulis hanya akan
rnembicarakan
scputar
pembiayaan
bermasalah
(NPF)
serta
upaya
penanganannya, khususnya oleh Bank DK! Syariah. Adapun objek penelitian
-------~----
'' Ibid .. hnl. I 85 ' "Bonk ,S)iariah .-1a11 iV'aiknya Rosio Pc111biayaan /Jur111usalahj J1u111btayaan i\4esll l~ablh /3a11yak", Republika, Scnin t2 Febn1nri 2007. 0 "/'VPP' ,):variah 1\'aik ./, 75 Persen ", Repub/ika, R.abu 31 Januari 2007
6
dilakukan sclama dua tahun, dirnana dimulai dari bank tersebut berdiri (16 Maret 2004)
Dari pernbatawn masalah tersebut, pcnulis rnerumuskan pokok masalah skripsi ini scbagai berikut: 1. Faktor apa yang menycbabkan te1jadinya pernbiayaan bcrrnasalah
9
2. Bagaimana Pengaruh Jurnlah Pcrnbiayaan yang Disalurkan terhadap Tingkat Rasio Non Pe1for111i11g Financing (NPF)? 3. Stratcgi apakah yang digunakan oleh Bank DK! Syariah dalam upaya pcnanganan pernbiayaan berrnasalah? C. Tujuan dan Manfaat Pcnelitian
I. Tujuan Penelitian a. Untuk rncngetahui faktor apa saja yang rnenyebabkan pernbiayaan bermasalah b. Untuk mcngetahui seberapa bcsar Pengaruh Jurnlah Pembiayaan yang disalurkan terhaclap tingkat rasio non performing financing (NPF) c.
Untuk mengetahui strategi atau langkah yang dilakukan oleh Bank DK! Syariah dalam upaya penanganan pembiayaan berrnasalah.
~
Manfaat Penelilian a. Menambah wawasan keilmuan tentang pengaruh jumlah pembiayaan yang disalurknn terlrndap tingkal rnsio non pe1jbrmi11g financing (NPF) pada bank syariah, khususnya Bank DK! Syariah.
7
b. Memberi masukan yang bermanfaat bagi bank syariah khususnya Bank OKI Syariah dalam menentukkan langkah selanjutnya kearah yang lebih baik. c.
Mcnambah dan melengkapi koleksi yang ada tentang perbankan syariah khususnya mcngcnai pengaruh jumlah pembiayaan yang disalurkan terhadap tingkat rasio non pe1formi11gfi11anci11g (NPF).
D. Mctodologi Pcnclitian l. Jcnis l'enclitian
Jenis penclitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatit; yaitu penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori melalui variabclvariabel penelitian clalam angka, dan melakukan analisis data dengan proseclur slatistika atau permodalan matematis. 7 2. Penclekatan Penclitian
!'encl iLian 1n 1 mcmakai pendekatan statistik in fcrensial paramctrik, arlinya apa yang te1jadi pacla sampel akan diberlakukan kepada populasi dengan memakai skala interval dan rasio yang digunakan berdasarkan
pada
populasi yang berclistribusi normal. 3. Jcnis clan Surnb1;r Data
a.
Data
l'ritll'~r
: Wawancara langsung kepada pegawai atau pejabat
bank
Sujoko ElTerin, dkk, :\ fetode Pene/itinn llntuk Alorntansi, Sehuah Pendakatan l)raktis, Cet~ 1 {Jrnva Ti1nur. nnyu ivledia P1,blishing, Juni, 2004), h. 34 7
8
b. Data Sekunder: Data yang telah dipublikasikan oleh Bank tersebut scperti "'laporan kcuangan"
4. Teknik Pengumpulan Data Teknik untuk mengambil data ada dua: a. Wawancara, mengadakan tanya jawab langsung dengan pegawai atau pejabat bank perihal upaya penanganan pernbiayaan bermasalah. Dcngan
menggunakan alat wawancara berupa interview guide
(panduan wawancara). b. Dokumenter, data-data yang dikeluarkan oleh Bank OKI Syariah tcnwng jumlah pembiayaan yang disalurkan dan tingkat rasio Non Pei.forming Financing (NPF).
5. Tcknik Analisa Data Teknik analisis data yang digunakan dalam pe1rnlitia11 ini mlalah Uji Rcgrcsi Scdcrhana. Rcgresi scderhana digunakan untuk rncngetahui scjauh mana satu variabel berpengaruh terhaclap variabel lainnya. Adapun persamaan rcgresi yang digunakan adalah uji regresi linear sederhana bertujuan untuk mcngclahui pcngaruh variabel jumlah pembiayaan yang ciisalurkan terhaclap tingkal rasio No11 !'e1.fir111i11g.financing (NPF). Uji analisis rcgrcsi hanya ciapat clan perlu ciilakukan, jika telah dikctahui
bahwa ada hubungan yang signifikan antara variabel yang
bvrsangkutan. Varinbcl X, yang di dcpan dist1bllt Bcbugai vnriabol bcbas
9
(inclependen), dalarn analisis regresi sering disebut sebagai variabel l'rediktor. Scdangkan variabel Y, yang sebagai variabel terikat (dependen) sebagai variabel kri/eriuni. 8
Untuk clapal membuat prediksi clan atau membuat persamaan garis rcgrcsi, haruslah ditcmpuh melalui berbagai penghitungan. Penghitunganpenghitungan yang harus clilakukan adalah sebagai berikut: 9 a.
Pcnghitungan korelasi antara variabel Prediktor (X) dengan variabel Kriterium (Y). rxy=
N. 1:: XY - ( 1:: X) ( 1:: Y)
'1 N. 1:: X' - ( L
X) ( N. LY2 - (I: Y))
Din1ana:
X
= Jumlah pembiayaan yang disalurkan
Y
= Tingkat Rasia NPF
N
= Jumlah Variabel
2.: X
=Total jumlah pembiayaan yang disalurkan
:S Y
•=Total tingkat rasio NPF
b. Konsultasi tabel nilai-nilai r - Product Moment. l-lasil penghitungan korelasi (r) antara variabel precliktor (X) clan variabel kriterium (Y) kemudian dikonsultasikan dengan t - tabel.
Burhnn Nurgiyantoro, dkk, S1c11isi1ika Turapan, lJntuk Pen1Jlitian llnut~iln111 Sosial,(Yoyakarta: Gadjah Mada University Press, Oktober 2004)i cct~3, h. 271 9 Ibid., hal. 275 8
10
c.
Pcnghitungan persamaan regresi linier seclerhana, clengan rumus sebagai berikut:
Y =a+ bX Dimana: Y = Tingkat Rasio NPF X '" .lumlah pernbiayaan yang clisalurkan
a= Nilai konstanta b = Kocfisien arah regresi
Nilai a, clihitung clengan rumus: a=
(I: X) (EX' )-(k.X)_(_E XY)
n ( E X' ) - ( E X )2
Seclangkan nilai b, clihitung clengan rumus : h=
nEXY-(L:X)(EYl n(EX2 )-(EX) 2
6. Variabcl Pcnclitian
x .lumlah
Pcmbiay~aan,~_ _ _ _ _ _ _Ii>[Tingkat - y NPF
yang Uisalurkan
11
7. Yerifikasi variabel Untuk operasionalnya
lebih jclas ~;cbagai
dan
fokus
variabel
penelitian
ini,
maka
beikut:
X : Jumlah Pcmbiayaan yang disalurkan oleh pihak bank kepada nasabah
(Unit usaha) Y : Tingkat Rasio Non Pcrlorming Financing (NPF) 8. I-lipotesa
Formulasi Hipotesa dari penelitian ini adalah : 10
X
1' (naik)
I-lo : p
____..,_ Y '1Aturun)
= 0, tidak ada hubungan antara jumlah pernbiayaan yang disalurkan
tcrhadap tingkat rasio NPF l-11 : p· /c , acla hubungan yang signifikan antara jurnlah pernbiayaan yang disalurkan tcrhaclap tingkat rasio NPF Uji Signillkasi
9.
Uji signifikansi adalah sebuah uji untuk rnengetahui nyata dan tidak nyala atau yakin clan tidak menyakinkan nilai hubungan antara dua (2) variabcl atau lcbih. 11 Uji signifikansi digunakan untuk rnenggeneralisasi populasi, artinya apa yang tcrdapat pada sampcl akan diberlakukan pula pada populasi. l'vlnkoudnyn apabila pada sa111pel terdapat hubungan pooitif (+), maka setelah 1" lqlrnl llntnll, J'olwl:"J!<'lwl< 1\latcri Siwisrl/12, (Jnlrnrtn, Bumi /\lrnnrn, 2005), cd-2, h.268 11
Ali tvlnuludi, Sratisti/((t /, Pe11elltian Eko11on1i !slct111 da11 S'osial) (Juknrtri, P'T. Pri1nn f--Icza lcslari, Maret 2006). Ii. I02
12
diuji signifikan, lernyata hubungan positif pula, rnalrn hubungan positif berlaku pada populasi, apabila pada sampel terdapat hubungan negatif (-) sctelah diuji signifikan ternyata ada hubungan ntlgatif, mab h\1bu11gnn nogatif bcrlaku pula kcpada populasi. Akan tetapi bila pada sampol ada hubungan positif (+) atau negatif (-), setelah diuji signifikan ternyata tidak ada hubungan (maksudnya mcncrima I-lo), maka hubungan posit if (+) dan negatif (-) yang terdapat pada sampel tidak signifikan, artinya tidak bisa diberlakukan kepada populasi, clengan demikian pada populasi tidak ada hubungan. Uji signifikans1 yang dipakai adalah dengan t-test dengan rumus :
t= r Vn-2
\) 1-r1
Din1ana:
r
: Koefisicn korelasi product moment
n
: Jumlah sample
Dan dalam grafik aclalah scbagai berikut:
Mcnolak Ho (ada hubungan - ) ;'
Menerima Ho (tidak ada hubungan)
Menolak I-Io ; (ada hubungan +)
13
Keterangan :
a. Apabila t-hitung >Habel, berarti menolak Ho, ada hubungan Positif b. Apabila t-hitung < l-tabel, berarti menolak Ho, ada hubungan Negatif c. Apabila (-) t-hitung < t < (+) t-hitung, bermti 1m:nerima I-Io, tidak ada hubungan E. Studi Kcpustakaan
Pembiayaan atau clengan kata lain kredit, tehtl1 banyak menarik perhatian para ahli. Terutama oleh para ekonom yang bergerak dalam bidang perbankan, baik konvensional maupun syariah. Khususnya dalam upaya penanganan pembiayaan bermasalah, baik sccara kcseluruhan maupun hanya dalarn satu bab tertentu. Hal ini clapat clibuktikan dengan clitemukannya sejumlah pene!itian yang telah clilakukan oleh peneliti sebelurnnya, baik rnelalui buku-buku, skripsi, makalah serta literatur-literatur lainnya. Adapun yang bcrkaitan clcngan topik penelitian ini, sebagui bel'ikut: Buku dengan judul "S!ralegi lvfanajemen Kredit Bank Umum, Kansep, Teknik dan Ka.ms" yang dikarang o!ch Siswanto Sutojo 12 • Buku ini membahas
pcmbiayaan
(kreclit) secara lengkap, baik pengertian, jenis, prosedur serta
upaya penanganan kredit berrnasalah. Namun, rnasih dalarn lingkup bank urnum konvensional
12
Sutojo Sis\vanto,Strategi 1\fanaje111e11 Kredit bank Unuon, hal.72
14
Buku dengan juclul " 1\1anajemen Pembiayaan Bank Syariah", yang dikarang oleh Muhammadu Buku ini membahas pembiayaan dari segi manajemennya, yang beruang lingkup pada bank syariah. Penelitian yang dilakukan oleh Tri Yunawati 14 (2004), dimana dalam penelitian ini mernbahas tentang pengaruh !G"edit yang disalurkan, penyisihan kerugian pcmberian kredit clan ukuran perusahaan terhadap tingkat rasio profitabilitas bank umum swasta nasional. Mablah yang ditulis oleh Pracljoto 15 , clengan judul "Slralegi Penyelesaian Kredil Bermasa!ah, Khusunya di Bank BUlvfN".
Makalah yang ditulis oleh Herbudhi S.Tomo 16 , dengan judul "Pencegahan NPF dan Strateginya Bank Syariah (Wtdi kasus pada Bank Muamlat)".
Makalah yang ditulis oleh Hazairin Achmad 17 , dengan judul "Prob!ematika Kredit Macct clan Krcclit Bermasalah Serta Upaya Mengatasinya, Ditinjau Dari Sudut Perusahaan (Debitur) Maupun Bank".
13 ivluhatninad, 1\,fa11ajeu1en Pen1biayaa11 Bank Syariah,(Yogyakarla, UPP 1\IvHvt Yl(PN, 2002), 1'1 Tri \ru1H1\vati, "Pcngaruh Ju1nlah Kredit yang Disalurkan, Penyisihan l(erugian Peinberian
I(redit dan Ukuran Perusahaan terhadap Tingkat Rasio Profitabi!itas Bank lJ1nun1 Swasta Nasional", (Skripsi fakultas ekonoini dan Ilinu Sosial UIN Jakarta, 2004). 15 Pradjoto, "Strategi penyelesaian kredit bermasalah khusunya di Bank Billv1N". 1\lakalah sen1inar Indonesian 1Yon Pe1:for1ning Loan: 1\lanage111ent and Strategis. (Jakarta,2006) 16 I-Icrbudhi S.'fo1no, " Pcncegahan Npf dan strateginya bank syariah (studi kasus Bank lv1uninnlnt)'). 1\lakalah se111i11ar Indonesian 1Von Pe1for111ing Loan: 1\/lanagen1enl and Strategis. (.I nknrrn,2006) 17
I-lazairin Aclunnd, "Problcn1atika krcdit niaect dan krcdit bcnnnsalah scrta upaya 1ncngatasinya ditinjnu dnri sudut perusnhnail (dcbitur) 1naupun Bank' 1• Alakalah 1-Vorkshop 1'anggunH Jawab Pfdana /}engurus nank dan Pengurus Perusahaan (Nasabtth J>ebitUI~, ka1·ena kredlt IJl(/(J(!/, (Jakarta,2006)
15
Dari sejumlah penelitian yang dilakukan oleh peneliti sebelumnya, yang telah disebutkan diatas. Peneliti lerlarik untuk mclakukan penelitian selanjutnya dengan judul "Pengaruh Jumlah Pembiayaan Yang Disalurkan Terhadap Tingkat Rasio Non Performing Financing (NPF), Pada Bank DK! Syariah. F. Kerangka Pemikiran
Kegiatan penyaluran kredit atau pembiayaan, mempunyai pcranan penting bagi kegiatan perbankan. Karena kredit (pembiayaan) merupakan bagian terbesar sumber penghasilan bank. Namun, penyaluran pembiayaan tersebut harus melalui proses analisa pembiayaan terlcbih dahulu. Apabila penyaluran pembiayaan dilakukan tanpa dianalisis terlebih dahulu, akan sangat membahayakan bank. Terlebih halnya akan rnenyebabkan pembiayaan bermasalah atau biasa diukur dengan lingkat rasio Non Performing financing (NPF). Tingkat rasio NPF perbankan syariah, dari tahun ketahun terus meningkat. Hal ini bukan pertanda baik, melainkan harus segera ditangani. Apabila tidak segera ditanga11i aka11 berclampak ncgatiC pada kesehatan operasi bisnis bank, baik dari scgi pr.llilabililas usaha, bcban biaya opcrnsional clan tingkat Capital Adequacy Ratio (CAR).
Pcnanganan pcmbiayaan bermasalah dengan menurunkan rasio NPF dapat dilakukan dcngan berbagai cara, salah satunya dengan rnenyalurkan lebih banyak jumlah pcmbiayaan. Pcrsoalan awal yang muncul ialah harus diketahui terlebih dnhulu lilklor pcnycbab pcmbiayaan bcrmasalah, kemudian mcnentukkan strategi apa
16
yang digunakan untuk menangani pembiayaan bermasalah tersebut dan adakah hubungan antara jurnlah pcmbiayaan yang clisalurkan terhaclap tingkat rasio NPF, jika ada sebcrapa besar pengarulmya. G. Pedoman Dan Sistematika Penulisan
Pada penulisan ini berpedoman pada buku Pcdoman Penulisan Skripsi Fakultas Syariah dan I lukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah .Jakarta Tahun 2007. Adapun sistematika Penulisan dalam karaya ilmiah skripsi ini, penulis rnembaginya rnenjadi lirna bab. Yakni: Bab I : Merupakan bab pendahuluan yang rneliputi latar bclakang masalah, pembatasan clan pcrumusan masalah, tujuan dan manfaat penulisan, metodologi penelitian, studi kcpustakaan, Kerangka pemikiran, pedoman dan sisitematika penulisan. Bab II : Tinjauan teoritis pcmbiayaan yang terdiri dari definisi pembiayaan dan pembiayaan bermaslah, Prosedur pemberian pembiayaan, .Jenis-jenis produk pembiayaan, serta penyebab dan upaya penanganan pembiayaan bermasalah. Bab fil : Berisi lcntang sejarah berdirinya Bank OKI Syariah, visi dan misi, struktur organisasi, produk clan jasa Bank OKI Syariah. Bab IV: Oipaparkan mcngenai deskripsi Pembiayaan yang disalurkan, cleskripsi Pembiayaan bermasalah clan memaparkan pengaruh jumlah pembiayaan yang disalurlrnn terhadap tinglrnt rasio
11011
performing financing (NPF) serta faktor
ponycbr1b dnn upnya pcnanganan pernbinyaan bcrmasaluh.
17
Bab V : Merupakan Penutup, yang memuat tentang kesimpulan dari basil penelitian serta saran-saran yang sekiranya berguna bagi perkembangan Bank OKI Syariah.
18
BABII Tinjauan Tcorits Terhadap Jumlah Pembiayaan Yang Disalurkan Dan Tingkat Rasio Non Performing Financing (NPF)
lvlenurut Undang-Undang No. I 0 tahun 1998 tencang perbankan, "Bank diartikan sebagai badan usaha yang menghimpun dana masyarakat dalarn bentuk simpanan clan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup orang banyak". Dengan demikian bank adalah lembaga perantara yang menjembatani antara pihak kdebihan dana dengan pihak yang memcrlukan dana, dari pengertian terscbut dapat disimpulkan bahwa bank dalam menghimpun dana dari masyarakat berbentuk simpanan dan selanjutnya disalurkan kepada pihak-pihak yang membutuhkan dana dalam bcntuk penyaluran kredit atau pcmbiayaan. Pada bank konvensional, perolehan pendapatan bank dari penggunaan dana dan juga pembayaran pendapatan dari bank kepada pemilik dana diberikan clalam bentuk bunga, sedangkan pada bank syariah dalam bcntuk bagi basil. Peranan lcmbaga bank dalam pembangunan perekonomian begitu besar, tcrutama clalam ha! pendistibusian modal usaha kepada sektor-sektor produktif. Kebcradaan lernbaga bank sangat diperlukan dan telah diterirna secara luas oleh masyarakat, tidak saja tcrbatas sebagai jcrnbatan antara pengguna dana clan pernilik clana, tclapi juga untuk tcrjadinya lalu lintas uang pada bcrbagai keperluan kchidupan,
19
baik bersifat transaksi bisnis yang dijalankan oleh para usahawan ataupun yang bersifat pribadi bagi individu rnaupun keluarga. Bank juga diyakini sebagai tempat yang aman untuk rnenyirnpan uang scmentara waktu sampai dengan tiba masanya uang tersebut dipergunakan oleh pemiliknya. Penyaluran pernbiayaan yang disalurkan oleh bank harus rnelalui proses analisa pernbiayaan terlebih dahulu. Apabila penyaluran pembiayaan dilakukan tanpa dianalisis terlebih dahulu, maka akan sangat rnembahayakan bank. Terlebih halnya akan menyebabkan pembiayaan bermasalah atau biasa diukur clengan tingkat rasio Non Performing financing (NPF). Apabila tingkat rasio NPF suatu bank tinggi, maka dapat dikatakan bahwa kine1ja bank tersebut dalam melakukan pembiayaan kurang baik. Hal ini tentunya clapat berpengaruh terhadap kreclibilitas bank lersebul dimata nasabah atau investor. A. Definisi, Proscdur Pembcrian dan Produk Pembiayaan 1. Dcfinisi Pcmbiayaan
Sistcm perbankan yang bcrlaku di ncgara kita lerdapat dua macam (dual sys/em),
yaitu konvensional (yang masih menerapkan system bunga) dan syariah
(yang menitikbcratkan pada bagi basil), sebagai padanan krcdit pada bank konvensional, maka pada bank syariah dikenal dengan adanya aktivitas pembiayaan. Pembiayaan atau financing, yaitu pendanaan yang diberikan oleh suatu pihak kepada pihak lain untuk menclukung investasi yang tclllh direncanakan, baik
20
dilakukan sencliri maupun lembaga. Dengan kata lain, pembiayaan adalah penclanaan yang dikeluarknn untuk mendukung investasi yang direneanakan. 1 Scdunglrnn pcml:liayaan berclasarkan prinsip symiah adulnh pcnycdimm unng alau tagihan yang clipersamakan dengan itu berdasarkan perselujuan atau kesepakatan anlara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai untuk mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu clengan imbalan atau bagi hasil. 2 Dari
pengcrlian
tcrsebut diatas, dapat diketabui
bahwa pembiayaan
merupakan pinjam meminjam uang antara bank sebagai pemberi pinjaman dengan nasabah sebagai dcbitur. Dalam hal ini bank sebagai pemberi pinjaman percaya kcpada nasabahnya dalam jangka waktu yang telah disepakati, akan dibayar lwrns. Dan jika clihubungkan dengan kredit yang disalurkan pcrbankan, rnaka tugas pokok bank mengaclakan pembiayaan atau kredit sebenarnya adalah untuk meningkatkan keuntungan dan pendapatan bank. Yang rnenjadi perbcdaan antara kreclit yang diberikan oleh bank berdasarkan konvensional dcngan pcrnbiayaan yang diberikan oleh b1mk berdasarkan prinsip syariah adalah Lerlctak pada kcuntungan yang diharapkan. Bagi bank berdasarkan prinsip konvensional, kcuntungan diperolch mclalui bunga, sedangkan bagi bank
1
Muhmninad, Alanr1ien1e11 l\Nnl>iayaan /Jank ~~) 1a1•/ah, (Yogyaknrln, UPP .AMIVI '1'l(f>N 2002), 1
h. I 7. 1
UU.NO.I0 Tahun I 998
21
berdasarkan prinsip syariah berupa imbalan atau bagi hasil. Perbedaan lainnya terdiri clari analisis pemberian pembiayaan (kreclit) beserta persyaratannya. 3 2. Proscdur Pcmberian Pcmbiayaan
Dalam setiap pcmberian pembiayaan cliperlukan adanya pertimbangan serta kehati-hatian agar kepcrcayaan yang merupakan unsur utama dalam pembiayaan benar-benar terwujud, sehingga pembiayaan yang diberikan dapat mengenai sasarannya dan te1:jaminnya pengembalian pembiayaan tersebut tepat pada waktunya scsuai dcngan pc1:janjian. Tidak kernbalinya pembiayaan yang telah diberikan oleh suatu Jembaga keuangan (bank), berarti secara Jangsung mengancam kelangsungan hidup bagi lembaga keuangan (bank) itu sendiri. Hal tersebut dikarenakan pembiayaan mcrupakan sumber pendapatan tcrbesar, namun sekaligus merupakan sumber resiko operasi bisnis perbankan yang terbesar yang dapat berakibat pada pembiayaan bcrmasalah bahkan macct, schingga tentunyan akan mengganggu operasional dan likuiditas bank. Rcsiko pcmbiayaan bcrmasalah/macct dapat diperkecil dengan melakukan annlisa
pe111biayaan,
yang
tujuan
utan1anya
ada!ah
111enilai
seberapa
besar
kcmampuan clan kcscdiaan clcbitur dalam mengcndalikan pembiayaan yang mereka pinjarn dan 111c111bayar margin keuntungan dan bagi hasil sesuai denga11 isi pe1janjian pcrnbiayaan. Analisa pcmbiayaan merupakan salah satu tahapan dalam pembcrian pcmbiayaan. 1
K_ash111ir, ~\la11aje1nen Perbankan, (Jakarta, PT. RajaGrafindo Persada, 2003), h.72~73
22
Adapun tahapan-tahapan dalam pemberian pembiayaan'\ adalah: I,
Pcrsiapan pembiayaan (Financing preparation)
2,
Analisis pembiayaan (Financing analysis)
3,
Kcputusan pembiayaan (Financing decision)
4.
Pelaksanaan dan administrasi pembiayaan (Financing realization dan financing administration)
5.
Supervisi pcmbiayaan dan pembinaan debitur (Financing supervision dan fiJl/oiv up) 1. Pcrsiapan Pcmbiayaan
Adalah kegiatan tahap pennulaan dcngan 1110.ksud untuk snling 11wngetnhui informasi dasar antal'a calon debitur dengun bnnk, tenrtamti cnlnn dcbitur yang baru pertama kali akan mengajukan pe111bit1ynan, biasanya dilakukan rnelalni wawaneara atau cara-cara lain. lnformasi global atau umtm1 yang dikernukakan oleh pihak bank antara lain tentang prosedur dan tata cara penga.1uan
pernbiayaan serta syarat-syarat untuk mernperoleh fasilitas
pembiayaan clan sektor-sektor usaha yang clapat dibiayai. Sedangkan clari pihak calon debitur diharapkan adanya informasi - informasi secara garis besar tentang hal-hal yang diperlukan pihak bank tentang keadaan usaha calon debitur, surat-surat essensial perusahaan (antara lain sura< izin usaha, surat
1 •
Rachtnat Firdaus Jan fvlaya 1\riyanti, A-lanaje111en Perkreditan Bank Unnun, (Bandung,
ALFABETA, 2004), h. 91.
23
izin tern pat usaha clan surat-surat lain yang diperlukan), jaminan/agunan yang akan diberikan se1ta surat-suratnya dan sebagainya. 2. Analisis Pembiayaan Analisis pembiayaan merupakan langkah pe:nting untuk realisasi pembiayaan, baik di bank syariah maupun di bank konvensional. Analisis pernbiayaan yang clilakukan oleh pelaksana (pejabat) pembiayaan di bank syariah, dimaksuclkan untuk menilai kelayakan calon pemiltjam, rnenekan resiko akibal lidak tcrbayarnya pe1nbiayaan clan mc:nghitung kebutuhan pembiayaan yang layak. Setelah tujuan analisis pembiayaan dirumuskan clan disepakati oleh pelaksana pcrnbiayaan, malrn untuk selanjutnya dapat diwmukan pendclrntan· pcndekatan yang digunakan untuk analisis pembiayaan. /\da beberapa pendckatan analisis pembiuymm yang dapat ditcrnpkan oleh para pengelola bank syariah, yaitu: 5 a. Penclekatan jaminan, artinya bank dalam mernberikan pembiayaan selalu mempcrhatikan kuantitas dan kualitas jaminan yang climiliki oleh pcminjam. b. Pendekatan karakter, artinya bank mencermati secan1 sc.ngguh-sungguh terkait dengan karakter nasabah.
5
ivtuhan1n1ad, Afanajen1en [>e111biayaan bank ,i,yariah, h. 60.
24
c. Pcndekatan
kemampuan
pelunasan,
artinya
bank
menganalisis
kcmampuan nasabah untuk melunasi jumlah pernbiayaan yang telah diarnbil. d. Pendekatan
dengan studi
kelayakan,
artinya
bank memperhatikan
kelayakan usaha yang dijalankan oleh nasabah perninjam. e. Pendekatan fungsi-fungsi bank, artinya bank mernperhatikan fungsinya sebagai lcmbaga intermediary keuangan, yaitu rnengatur mekanisme dana yang dikurnpulkan dengan dana yang disalurkan. Selain pendckatan analisis pembiayaan, para pengelola bank syariah, khususnya pejabat pembiayaan harus memperhatikan pedoman-pedoman dalam mclakukan analisis pembiayaan, pcdoman ini biasa disebut dengan prinsip analisis pcmbiayaan. Secara umum, prinsip analisis pembiayaan didasarkan pada rurnus 5 C, yaitu: a. Character, artinya sifat atau karakter nasabah pengambil pinjaman b. Capacity, arlinya kcmampuan nasabah untuk menjalankan usaha dan 111cnge111balikan pinjaman yang diambil c. Capital, arti11ya besarnya modal yang dipcrlukan peminjam d. Collateral, arlinya jaminan yang telah dimiliki oleh peminjam dan selerusnya diberikan kepada bank Q.
Condition of economy, artinya kondisi peroko110111i1111 dnlmn lrnlrnniinnnyn dcngan scktor 11saha calon peminjam
25
L Constraint, artinya harnbatan-harnbatan yang rnungkin mengganggu proses usaha 6 Selanjutnya penilaian suatu pernbiayaan dapat pula dilakukan dengan analisa 7 P, dengan unsur penelitian sebagai berikut: 7 a. Personality, yaitu menilai nasabah dari segi kepribadiannya atau tingkah lakunya sehari-hari rnaupun masa lalunya. Personality juga mencakup sikap, crnosi, tingkah laku dan tindakan nasabah clalarn rncnghadapi suatu rnasalah. b. !'arty, yaitu rncngklasifikasikan nasabah ke dalarn ldasifikasi teltentu atau golongan-golongan
tertcntu
berdasarkan
modal,
loyalitas
serta
karaktcrnya, sehingga nasabah dapat digolongkan ke golongan tertentu dan akan mendapatkan fasilitas yang berbeda dari bank. c. Pcrpose, yaitu untuk rnengetahui tujuan nasabab dalarn mengambil pembiayaan, tcrrnasukjenis kredit yang diinginkan nasabuh. cl. Prospect, yaitu untuk rnenilai usaha nasabah dimasa yang akan datang,
rnenguntungkan atau tidak, atau dengan kata lain mempunyai prospek atau sebaliknya. Hal ini penting 111cngingat jika suatu fasilitas pembiayaan yang dibiayai lanpa rnempunyai prospck, bukan hanya bank yang rugi akan tetapi juga nasabah.
6
7
Ibid., h. 60. l(ashinir, Bank dan Len1baga Keuangan Lainnya, cet~6 (Jakarta : P'f. R.ajaGrafindo Pcrsada,
2002 ), h. I 06
26
e. Payment, merupakan ukuran bagaimana cara nasabah mengembalikan pembiayaan yang telah diambil atau dari sumber rnana saja dana untuk pen gembal iar. pemb iayaan. f.
Profilab il itas, untuk menganalisis bagaimana kemampuan nasabah dalam mencari laba. Profitability diukur dari periode ke periode, apakah akan tetap sama atau akan meningkat, apalagi clengan tambahan kreclit yang d iperolehnya.
g. Protection, tujuannya adalah bagaimana menjaga agar usaha dan jaminan
menclapatkan perlindungan. Perlindungan dapat berupa jaminan barang atau orang atau jan1inan asuransi.
Untuk bank syariah, dasar analisis 5 c belumlah cukup, sehingga perlu mcmperhatikan kondisi sifat amanah, kejujuran, kepercayaan dari masingmasing nasabah. B Berclasarkan prinsip-prinsip analisis pernbiayaan i:ersebut diatas, maka cliperlukan adanya penilaian yang mendalarn tentang keadaan usaha atau proyek pemohon pembiayaan. Penilaian tersebut melipmi aspek, yang terdiri dari : a. lovaluasi pasar clan pemasaran basil produksi Kcrnampuan perusahaan mcciptakan dana untuk mengcmbalikan pc111biaym111 sangat dipengaruhi oleh kob.:lrlrnsilan penrnsaran hnsil prmlubi. Sernakin mnJu clan bcrl\asil pe111iwi1i"llli lm~il jinidliklll, ulm11 8
tv1uhan1111ad, Alanaje111en J1e111biayaan bank Syariah, h. 60
27
sernakin besar kernampuan perusahaan meningatkan jumlah penjualan dan keuntungannya.
b
Evaluasi rnanajernen perusahaan debitur Manajernen merupakan faktor produksi yang paling rnenentukkan, dalarn memelihara kelangsungan dan perkembangan hidup perusahaan. Dan pacla dasarnya calon clebitur hendaknya merupakan seorang beijiwa wiraswasta clan
rnernpunyai keahlian yang cukup tentang bidang
usahanya.
c
Analisis kondisi keuangan Seorang analisis pembiayaan rnengevalua;:i kondisi keuangan calon debitur dengan tujuan, untuk rnengetahui: I.
Kcmampuan perusahaan menghasilkan keuntungan
2. Struktur pendanaan operasi pernsahaan
cl
3.
Kemarnpuan mereka untuk melunasi pinjaman yang jatuh tempo
4.
Efisiensi pengelolaan harta perusahaan untuk rnasa yang akan datang.
Aspek tcknis (lechnical/ Peralatan atau teknologi yang digunalrnn baik kapasitas maupun jcnisnya se1·ta proses produksinya, hendaknya efektif dan efisien dalam arti
rnasih mcmberikan kcuntungnn yang cukup bagi pcn1sahaun.
Disumping i1:1 foktor tcnnga kct;ja dan llahan bulw y1111g diJlel'llll•tllll hnru>1 c:c1kup wrscdin untukjangku waktu yang t'cll1tivo lnnrn 9
H. richn1at Pirdaus clan iv1aya Ariyanti, Aianajernen Perkreditan Bank (J1J1un1, h. 94
28
e. Aspek yuric\is/ hukum (legal) 10 Usaha yang akan c\iberi bantuan pembiayaan harus rnemenuhi kctcnluan-ketentuan hukum yang berlaku termasuk bentuk hukum debitur, lengkapnya surat-surat izin dan surat-surat bukti jarninan yang diperlukan scrta cara-cara pengikatan jaminan/agunan I'.
Aspck social ckonomi (social and economic) Usaha yang akan c\ibiayai oleh pembiaya<111 bank tersebut hendaknya c\apat menyerap tenaga keija yang selarna ini menganggur clan scdapat mungkin ticlak merusak atau mengganggu keadaan lingkungan hidup (AMDAL). 11
3. Kcpu tusan pcm biayaan
Atas dasar laporan basil analisis pembiayaan, maka pihak bank mclalui pcmutus pcmbiayaan, baik berupa seorang pejabat yang ditunjuk atau pimpinan bank tersebut maupun berupa satu komite dengan anggota lebih dari satu orang pejabat sesuai dengan yang tertuang dalam kebijakan pcJrkreditan bank (KPB).
Masing-masing dapat memutuskan, apakah pennohonan
pcmbiayaan terscbut layak untuk diberi pembiayaan atau tidak. Apabila permohonan tersebut layak untuk dikabulkan, maka segera pula dituangkan clalam surat kcputusan pembiayaan, biasanya disertai
0 ' 11
Ibid., h. 95 Ibid., h. 276
29
beberapa persyaratan tertentu. Pemutus pembiayaan aclalah seorang pejabat atau komite yang khusus diberi wewenang untuk tugas tersebut. 4. Tahap pelaksana dan administrasi pembiaynan
a
Tahap pelaksana pembiayaan Setelah calon peminjam mempelajari clan menyetujui isi keputusan pembiayaan, scrta bank telah meneliti semua persyaratan pembiayaan dari calon perninjam terutama surat-surat asli bukti jaminan, photo copy izin usaha clan tempat usaha, photo copy nomor pokok wajib pajak (NPWP) dan bukti pembayaran pajak tahun terakhir dan sebagainya. Maka kedua bdah pihak menandatangani pe1janjian pembiayaan serta syarat-syurnt umum pcmbcrian pcmbiayaan, beserta lampiran-lampirnnnya.
b Administrasi Pembiayaan l'embiayaan yang cliberikan oleh bank kepada nasabalmya akan be1jalan baik, jika proses administrasi dilakukan dengan tertib. Untuk itu, acla beberapa tahap administrasi yang harus dilalui dalam proses pcmbiayaan di bank syariah, yaitu tahapan: I. Pcncrirnaan kcputusan Penerirnaan kcputusan ini dapat diperoleh baik dari kantor pusa(/ kantor wi Iayah atau kantor cabang yang bersangkutan. 2. l'cnc,rusan kcpada nasabah pcmohon
30
a. Macam keputusan Ditolak atau disetujui b. Penyampaian kepada nasabah Atas permohonan yang ditolak, keputusan ini diberitahukan kcpada
pemohonnya.
permohonannya
Sedangkan
diselujui,
maka
bagi tahap
nasabah
yang
selanjutnya
dibuat
perselujuan yang mernuat berbagai persyaratan dan klausula 3. Penandatanganan Akad Apabila
alas
suatu
persetujuan
tersebut
nasabah
pemohon
menyanggupinya, maka pemohon melakukan penandatanganan akad dihadapan pcjabat/petugas bank.
5. Supcrvisi pcmbinyaan llan pcmbimrnn dcbitur. Adalah upaya pengamanan pembiHyaan yang teluh diberikan oleh bank dengan jalan terns memantau atau memonitor dan mengikuti jalannya perusahaan (sccara langsung atau tidak langsung), serta memberikan saran atau nasihat dan konsultasi agar pcrusahaan atau dcbitur beijalan dcngan baik scsuai dengan rcncana, sehingga pengembalian pembiayaan akan betjalan dengan baik pula.
31
3. Produk-Produk Pembiayaan
Prociuk pembiayaan adalah produk yang bertujuan t:ntuk membiayai kebutuhan masyarakat. 12 Dengan demikian, bank syariah dalam menyalurkan dana pacla nasabah secarn garis besar terbagi kedalam tiga kategori yang dibedakan . . 13 bereIasar k·an !UJUan penggunaannya, yaitu:
I.
lransaksi pembiayaan yang ditujukan untuk memiliki barang, dilakukan dengan prinsip jual-beli
"
Transaksi pcmbiayaan yang ditujukan untuk rnenclapatkan jasa, dilakukan dengan prinsip sewa
3.
Transaksi pembiayaan untuk usaha keijasama yang ditujukan guna mcndapatkan sekaligus barang clan jasa, dengan prinsip bagi has ii
4.
Transaksi pembiayaan yang ditujukan untuk mempermudah pelaksanaan pemb iayaan, biasanya diperlukan akad pelengkap. 14 Untuk menjelaskan keempat transaksi diatas, maka akan dibabas lebih lanjut
Jibawah ini. I. l'rinsip .lual-Bcli (Fla'!) l'rinsip jual-bcli dilaksanakan sehubungan clengan aclanya perpindahan kcpem iIikan barang atau benda (lramjer of property). Tingkat keuntungan
12
Sunnrto Zulkil1i, Paiu/uan F1·ak.tis transaksi Jlurbankan $)1arta/J, (Jnkarlni Zikrul Hukin1,
2003 ), IL (JO 1
i PKES (Pusat I(o1nunika8i 11 ' Jr, r\dhvannnn J(ariin,
RajaGrafindo Pcrsada, 2004), h. 81
Eko1101ni Syi-1duh). B11/a1 Saku Perbanka11.s:vr.•1'ict// 1 h. 31 Bank Js!a111 Ana/isis F'iqh dan Keuangan, cd¥2 (Jakarta, PT
32
bank clitentukkan cliclepan, clan menjacli bagian harga atas barang yang dijual. Produk-procluk yang menggunakan prinsip jual-beli, antara lain: a. Pembiayaan Murabahah Adalah pembiayaan yang menggunakan transaksi jual-beli, dimana bank menyebut jumlah keuntungannya. Bank bertindak sebagai penjual, sementara nasabah sebagai pembeli. Dengan demikian, harga jual adalah harga bcli bank dari pemasok clitarnbah keuntungan (margin). Dalarn perbankan, pembayaran murabahah selalu dilakukan dengan cara cicilan (bi Isaman ajil atau m11c1iJal). 15 Dalam transaksi ini barang diserahkan segera setelah akad, sedangkan pembayaran clilakukan secara tangguh/cicilan. L.andasan syari'ah 16
"Dan Allah 111enghalalkan jual beli clan menglrnramkan riba" (Al-13aqarnh: 275)
15 lb
Ibid., h. SS Ibid., h. ! 02
33
"Dari Slrnlih bin Suhaib r.a bahwa Rasulullah bersabda: tiga hal yang diclalamnya terclapat keberkahan yaitu: jual beli tangguh, muqharadah (mudharabah) clan 111encampur gandurn dengan tepung untuk kepcrluan rumah bukan untuk dijua[ (H.R Ibnu Majah) Ske111a Ba'! Al-Murabahah 18
1------------
, '' ' '' ''' '' ''
Bank
I .Negoisasi & Persayaratan
~·----------,
I I
'I I
I I I I I
2. Akad Jual-Beli
:
'
:==========-----)· (~ 6. Bayar 5. Terima barnng & dokumen
b. Pembiayaan Salam
i\dalah pembiayaan yang menggunakan transaksi jual-beli, cli111ana barang yang dipe1jualbelikan belum acla. Oleh karena itu, barang diserahkan
dikemudian
dilakukan di mulrn
hari
(tangguh), sedangkan
pembayaran
(tunai). Bank bertindnk :>Gbagai penjunl,
"'Muhnmnrnd bin Ismail Al-Slu111'ani, Sl1blllu.\'s1t/t1m ,\)'tlt'ah /J11/11ghu Al·M{ll'tt/11 Mit1ja111i 'adillah Al-Ahkam, (Kairo, Dar Al-Hadisi), juz 3, h.914 18 ivfuhai11111ad Syafi'I Antonio, Bank Syariah : Dari Teori ke Prakt'1k cct~l (Jaknrtai Geina 1
Insani Press, 2001 ), h. I 07
34
sernenlara nasabah sebagai pembeli. Dalam transaksi ini kuantitas, kualitas, harta dan waktu penyerahan barang harus ditentukkan secara pasli. Lanclasan syari'ah 19
Al-Our' an
"Hai orang-orang yang beriman apabila karnu bermuamalah tidak secara tunai untuk waklu yang ditcntukan rnaka lulislah" (Al-Baqarah : 282)
'"f3arang siapa yang rnelakukan salam, hendaknya ia melakukan dengan takaran yang jelas dan dan timbangan yang jelas pula unluk jangka waktu yang diketahui.
jfj
~'liil\flfflilliHi §y11(!'1 A-ntohio. llii1ik .~;i•ari'ah dclrf 'tbtJl'i /frl P1=t1/:1t1k, Ji;~ !~Q::}
ln\)nnl Pn2'.111, J.(J0i) .. hu\.i(J8 ::n lv1u!Hil11illi\d bit\ lmnail :\/i1!ion1i 'adillah :11-A hkan1, h. 805
r\l~Shnl)itHli,
Sub11/IJ,\'S(f/r/lll
.s:val'ah
(Jnkm1fh a@nlf:I
!Ju/ughu
Al~A,fara111
35
Skema Ba' I Salan1 Produscn Penjual
4. Kirim Pesanan
3. Kirim dokumen 5. Bayar 2. Pcmcsanan barang nasabah dan bayar tunai
Bank Syariah
c.
Nasabah
~~~~~~~~~>
I
II
i?
I. Negoisasi pesanan dengan kriteria
Pcmbiayaan lstishna' Adalah salah satu pengembangan prinsip ba'l as-sale.m, dimana yang menjadi perbedaan ialah metode pembayarannya dilakukan dimuka, baik secara cicilan ataupun tangguh.
2. Prinsip Sewa (Jjarah) Prinsip sewa (ijarah) dilandasi adanya perpindahan manfaat. Pada dasarnya prinsip sewa (ijarah) sama saja dengan prinsip jual-beli, tapi pcrbcdaannya tcrlctak pada objck transaksinya. Bila pada jual-beli objek Lransaksinya adalah barang, scdangkan pada ijarah objck transaksinya adalah JilSa.
Mcnurut
fatwa
Dewan
Syariah
Nasional,
ijarah adalah akad
pcm indnban hak guna (111un lhul) atas sutllu bnrung atuu justt dalam wnktll
tortcntu nwlalui pembayarnn sewa/upah, lt1npa diikuti dcngan pemindnlrnn
36
kepemilikan barang itu sendiri. 21 Dengan demikian, dalarn akad ijarah tidak acla perubahan kepemilikan tetapi hanya perpindahan hak guna saja dari yang menyewakan kepada penyewa. Dalam pcrbankan syariah dikenal ijarah rnuntahiyah bittarnlik (sewa yang diikuti dengan berpindahnya kepernilikan), rnaksuclnya pada akhir sewa pihak bank dapat saja rnenjual barang yang discwakannya atau bahkan menghibahkannya kepada nasabah. Landasan svnri'ah
22
~~ 0)~;; ~, :Ji1 ~;( 1;..l;.1j :Ji1 1)J1j , "Dan jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain, maka tidak dosa bagimu apabila kamu rnernberikan pembayaran yang patut. Bertakwalah kamu kcpada allah
21
Fat\va l)cwan Syariah Nasional No. 09/DSN-MUl/IV/2000, tentang Pctnbiayann Ijarab.
22
J'viuhainn1ad Syafi '1 ;-\ntonio, Bank Syari 'ah clari Teori ke Praktek, h.1 J7
37
"Diriwayatkan dari lbnu Abbas, bahwa Rasulullah saw bersabda berbckamlah kamu kemudian berikanlah olehmu upah kepada tukang bekam itu" (I-IR Bukhari- Muslim) Skcma Ijarah
I. Spesifikasi Barang
2. Spesifikasi Baning
1--i
~-~-~
Nasabah
5. Akad lj'arah ~ -~-)- ~
[ t
7. Bayar scwa
___
t
[
-< 3· Sewa >- !;i_!_~1jual/rental 4. Bayar Scw<_l _ __t
I J
6 1>e11gi ·· 1an harang
8. Pengiriman Barang
8. Pengiriman Barang
3. Prinsip Bagi Hasi! Prinsip bagi hasil digunakan dalam transaksi perrrbiayaan untuk usaha kerjasama yang d ituj ulrnn guna mendapatkan barang dan jasa secara sckaligus. Produk-produk yang menggunakan prinsip ini antara lain: a.
Pcmbiayaan Mudharabah Secara teknis mudharabah adalah akad ke1jasarna usaha antara dua pihak atau lcbih, dimana pihak pemilik modal (shahibul maal)
23
l\rluha1nn1ad bin lsn1ail A.bu Abdullah Al-Bukhari, Shahih Bukhari, cet-2 (Beirut) Darul
Katsir, 1987), h. 796
38
mempercayakan sejumlah modal kepada pengelola (mudharib) dengan
suatu
petJanJiall
pembagian
keuntungan.
Bentuk
ini
menegaskan ket:jasama dengan kontribusi 100% modal dari shahibul maal dan keahl ian dari pengelola (mudharib ). .Jenis-jenis mudharabah antara lain: I. Mudharabah muthlaqah, yakni ke1jasama antara pihak pemilik modal (shahibul maal) dengan pihak pengelola (mudharib). Dimana, pihak pemilik modal (shahibul maal) tidak menetapkan syarat-syarat tertentu kepada pihak pengelola (mudharib) atau dengan kata lain pihak mudharib diberikan hak yang tidak terbatas untuk mengelola dana terscbut. 2. Mudharabah Muqayyadah, yakni ketjasama antara pihak pemilik modal (shahibul maal) dengan pihak pengelola (mudharib). Dimana, pihak pcmilik modal (shahibul maal) menetapkan batasan-batasan atau syarat-syarat tertentu kepada pihak pengelola (mudiiarib), antara lain dalam ha! jenis usaha, waktu, tempat usaha clan lain-lain. L,andasan svari'ah
21 · lvl.Syal'ci
24
Antonio, Bonk Syari 'ah dari Teori ke Praktek, h.95
39
"Dan scbagian dari mercka orang-orang yang be1:jalan dirnuka bumi mencari sebagian karunia Allah" (Al-Muzamrnil: 20)
~
: )
,..
~
,, :
/
)
:;
,.. ,,
)-
J! (:?1 :6'}.I ~ '::,)!!; ~~ ~ liil ~ ~Q~J J\; : J\; ~l J ~ '.~~o ~/ ~ J
"c?. .. ~ ~... .)):"-·~'·J~. r.··11 ..ksi1.;:..\·') J...O') wl') er.1::..\ ",1,..
~/
/
/
//,,
/)/
/):,..
•'/
'l
··Dari Shalih bin Suhaib r.a bahwa Rasulullah bersabda, "tiga ha! yang didalamnya terdapat keberkahan yaitu: jual beli tangguh, rnuqharadah (mudharabah) clan rnencarnpur ganclurn dengan tepung untuk keperluan rumah bukan untuk dijual (H.R Jbnu Majah) Skcma Mudharabah 26
Mudhari
[shahibul Maal ____ {
Prol'csionalis
Modal I00
C_)> ~I
-U-sa-ba-I
•i;;J
<e;-J
>)r
Laba/Rugi
•------\~_ _B_a_g_it_I_a_si_I ~1tuhatn1nad bin Js111ail 1\-!i11ja111i 'ad/I/ail Al~Ahla1111 1 h, 9 J.:J 15
21 (
1\!~Shnn'nni,
~<-i'11bu/11ssalr11u
Sunarto ZulkiOi, Pa11d11an Praktis Perbankan S)'lll'iah, h. 56
_]-----·1S) 1aruh
Bulughu
Al~1''1aru111
40
b. Pembiayaan Musyarakah Adalah akad kerjasama usaha antara dua pihak atau lebih, dimana pihak pemilik modal (shahibul maal) dan pihak pengelola (mudharib) melakukan kesepakatan bahwa keuntungan akan dibagikan sesuai dengan nisbah yang disepakati dan risiko akan ditanggung sesuai porsi kerjasama. Jenis-jenis musyarakah antara lain: 1. Syirkah Mufawadah, yakni ke1jasama atau pencamp!U'an dana antara dua pihak atau lebih dengan porsi dana yang sama. 2. Syirkah Al- 'Inan, yakni ke1jasama atau pencampuran dana antara dua pihak atau lcbih dengan porsi yang tidak mesti sama. 3. Syirkah Wujuh, yakni ke1jasama atau pencampuran dana antara pihak pemilik dana dengan pihak lain yang memiliki kredibilitas ataupun kepercayaan. 4. Syirkah 'Abdan, yakni kerjasama atau pencampuran tenaga (profesionalisme) antara dua pihak atau lebih (kerjasama profesi) 5. Syirkah Al-Mudharabah, yakni ke1jasama atau pencampuran dana antara pihak pemilik dana dengan pihak lain yang inemiliki profesionalisme atau tenaga. 27
27
Sunarto Zulkifli, Panduan Praktis Perbankan Syariah, h. 52
41
Landasan syari' ah28 J\l-Our'an
" ... Maka mereka berserikat pada sepertiga ... "(An--Nisa: 12) Hadist
"Dari Abu Huraira, Rasulullah saw. Bersabda, "sesungguhnya Allah azza wa jalla berfirman: aku pihak ketiga dari dua orang yang berserikat selama satunya tidak menghianati lainnya" Skema Musyarakah
Nasabah
'
~
I BankSya~ /
I
Proyek Usaha
I
i
I
,
~
),:'
Keuntungan
1
Bagi Hasil Keuntungan Sesuai Porsi kontribusi Modal
28
29
M.Syafei Antonio, Bank Syari 'ah dari Teori ke Praktek, h.90 Muhamn1ad bin Is1nail Al-Shan'ani, Subulussa/an1
Mirljami'adi!/ah Al-Ahkam, h. 892
Syarah
Bulughu
Al-Maram
42
4. Akad Pelengkap Akad pelengkap ini ditnjukan untuk mernpermudah pelaksanaan pembiayaan, tidak ditujukan untulc mencari keuntungan. Meskipun tidak ditujukan untuk mencari keuntungan, dalam akad pelengkap ini dibolehkan untuk meminta pengganti biaya-biaya yang dikeluarkan untuk melaksanakan akad ini. Adapun yang termasuk akad pelengkap, sepeni: a.
Hiwalah (Alih hutang-piutang) Tujnan akad hiwalah adalah untuk membantu mudharib (pengelola) mendapatkan modal tunai, agar dapat melanjutkan produlcsinya. Bank (shahibul rnaal) mendapat ganti biaya atas jasa pemindahan piutang. Untuk mengantisipasi risiko kerugian yang akan timbul, bank perlu melakukan penelitian atas kemampuan pihak yang berhutang dan kebenaran transaksi antara yang memindahkan piutang dengan yang berhutang. Land asan svan., a130 1
Sunnah
30
31
M.Syafei Antonio, Bank Syari 'ah dari Teori ke Praktek, h. 126
Muhammacl
bin
Ismail
lvfinjami"adi//ah Al-Ah/cam, h. 886
Al-Shan'ani,
Subulussalam
Syarah
Bulughu
Al-Maram
43
"ivfcnunda-nunda pcrnbayaran bagi orang yang mampu adalah suatu kczaliman. Dan, jika salah seorang dari kamu diikutkan (di-hawalahkan) kepada orang yang mampu atau kaya, terimalah hawalah itu" b. Rahn (Gadai) Tujuan akad rahn adalah untuk memberikan jaminan pembayaran kembali kepada bank dalam memberikan pembiayaan. Barang yang digadaikan wajib memenuhi !criteria: •
Milik nasabah sendiri
•
Jelas ukuran, sifat dan nilainya ditentukan berdasarkan nilai riil pasar
•
Dapat dikuasai, namun tidak boleh dimanfaatkan oleh bank
J_~andasan syari'ah 32
Al-Our'an j
~/
-.;:
y
J)
/
,.. ;.),..
~_;1 lf:.J1 ~JP ~ ~ 0-\ ~~ ,,
,..
,,
,,
,.
~
,..
w;;.: ~L") ,..
,..
,,
~D"i.,~ /
,,
/
,,
,,
)
j
2.J _;,:.,,JS- FK~r, ,,. ,, I . . . . . . "'-' ... 'l
,,
,,,,. i
"Jika kamu dalam pe1jalanan (dan bermuamalah tidak secara tunai) sedang kamu tidak memperoleh seorang penulis, maka hendaklah ada barang tanggungan yang dipegang (oleh yang berpiutang) ... " (Al-Baqarah: 283)
32
M.Syafei ;\ntonio, Bank Syari 'ah dari Teori ke Praktek, h.128
44
"Aisyah r.a berkata bahwa Rasulullah membeli makanan dari seorang Yahudi di Madinah dan menjaminkan kepadanya baju besi " c. Qardh Adalah pinjaman uang. Aplikasi qardh dalam perbankan biasanya dalam empat ha!, yaitu: 1. Sebagai pinjaman haji, dimana nasabah calon haji diberikan
pinjaman talangan untuk memenuhi syarat penyetoran biaya pe1j alanan
haji.
Nasabah
akan
melunasinya
sebelum
keberangkatan haji. 2. Sebagai pinjaman tunai (cash advanced) dari produk kartu kredit syariah, dimana nasabah diberi keleluasaan untuk menarik uang tunai milik bank. Nasabah akan mengembalikannya sesuai waktu yang ditentukkan. 3. Sebagai pinjaman kepada pengusaha kecil, dimana menurut perhitungan bank akan memberatkan pihak pengusaha kecil bila
33
Muhammad Nashirudin Al-Albani, Mukhtasar Shahih Muslim, cet-1 (Jakaita, Pustaka Azzami, 2003 ), h. 969
45
diberikan pembiayaan dengan skema jual-beli, ijarah atau bagi hasil. 4. Sebagai
pmJaman
menyediakan
kepada
fasilitas
1m
pengurus untuk
bank,
memastikan
dimana
bank
terpenuhinya
kebutuhan pengurus bank. Landasan syari' ah34 Al-Om" an
"Siapakah yang mau meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, Allah akan melipatgandakan (balasan) pinjaman itu untuknya dan dia akan memperoleh pahala yang banyak" (Al-Hadiid: 11) 1-ladist
/
/
/
"Ibnu Mas'ud meriwayatkan bahwa Nabi saw, berkata ' bukan seorang muslim (mereka) yang meminjamkan muslim (lainnya) dua kail kecuali yang satunya adalah (senilai) sedekah" 34
M.Syafei Antonio, /Jank Syari 'ah dari Teori ke Praktek, h.132
35
hnan1 I-Iaflz Abi Abdullah Muha1n1nad bin yazid Qaz\vaini, Sunan lbnu Maj ah, (Beirut, Dar
Al Fikr), juz 2, h. 15
46
d. Wakalah (Perwakilan) Wakalah
dalam
aplikasi
perbankan
te1jadi
apabila
nasabah
memberikan kuasa kepada bank untuk mewakili dirinya melalmkan pekerjaan jasa tertentu, seperti pembukuan L/C (letter of credit), inkaso dan transfer uang. Landasan syari' al136 Al-Our' an
".Jndikanlah aku bcndaharawan Negara (Mcsir). Scsungguhnya aku aclalah orang yang pandai menjaga lagi berpengalaman" (Yusuf: 55) Hadits
"Dari Abu Hurairah ra beliau berkata : Rasullah saw mengutus umar untuk mengumpulkan zakat" (Muttafaq Alaih) e.
Kafalah (Garansi Bank) Kafalah dapat diberikan dengan tujuan tmtuk menjamin pembayaran suatu kewajiban pembayaran. Banlc dapat mensyaratkan nasabah untuk
36
rvl.Syafci Antonio, Honk Svari 'ah dari Teori ke Praktek, h. 120 Muhan1n1ad bin ls1;1ail Al-Shan'ani, Subulussa/an1 Minjami'adi/lah Al-Ahkam, h. 890 17 -
Syarah
Bulughu
Al-Marani
47
menempatkan sejumlah dana untuk fasilitas ini sebagai rahn (gadai), bank dapat pula menerima dana tersebut dengan prinsip wadiah (titipan). Untuk jasa-jasa ini, bank mendapatkan biaya atas jasa yang cliberikan. Landasan syari'ah38 Al-Qur'an ,,
J
,,
<>
<>
J ,,
\'"""J "-! Lil) ~ J..>-· "-! .~ :;_J) ~\ t_1;o ~ 1)1.> ,, ,,,, "',, ,, ,..... ,.. ,, ,, ,, "Penyeru-penyeru itu berseru,'kami kehilangan piala raja dan barang siapa yang dapat mengembalikannya akan rnernperoleh makanan (seberalJ beban unta dan aku menjamin lerhaclapnya" (Yusuf: 72) Had its )
,,
,.
0
,,
,,
,,
,,.
)
,,
<>
"'
,,
l
,,.,..
""
,,.
'
"'
,, ,,.
"',,
J:; ~ J# Ji.:; ') l}li ~ ~) J-" Jw .. -~JG; ~I r.L,J ~.!.ii c).::o ~\ 0\ J..'..d ~) ~J .0J\ J:;~ t,; ~c)::o ;:;i_;; Yi Jt:i ~I..'.,, LS~ 1)-'.P Jt:i ?Li:; a.:>G
l}li
,,,
,,
,,.
,,
'
,,
,,
"'
,..
,,
,, ,,.
,,
J
,,
J,
,,.
,,.
J ,,,..
,,
n4<'Telah clihaclapkan kepacla Rasulullah saw.(rnayat seorang laki-laki untuk clishalatkan) .. Raulullah saw bertanya, 'apakah clia rnernpunyai warisan?' para sahabat menjawab,'Tidak' Rasulullah bertanya lagi, 'apakah clia rnempunyai utang?' sahabat menjawab 'ya, sejumlah tiga dinar' Rasulullah pun menyuruh para sahabat untuk menshalatkannya (tetapi beliau sendiri tidak). Abu Qatadah lalu berkata, 'saya rnenjamin 38
39
ivl.Syafei Antonio, Bank Syari 'ah dari Teori ke J)raktek, h.124
Muhammad bin Ismail Abu Abdullah Al-Bukhari, Shahih Bukhari, h. 355
48
hutangnya, ya Rasulullah' maka Rasul pun menshalatkan mayat tersebut"
B. Dcfinisi, Penyebab dan Upaya Penanganan Tingkat Rasio Non Performing Financing (NPF) 1 Definisi Tingkat Rasio non Performing financing Salah satu resiko yang dihadapi oleh bank adalah resiko tidak terbayarnya pernbiayaan yang telah diberikan atau sering disebut resiko pernbiayaan. Resiko pernbiayaan umumnya timbul clari berbagai pembiayaan yang masuk clalam kategori bermasalah atau non pe1.formingflnancing (NPF). Ada beberapa pengertian pembiayaan bermasalah, yaitu: 40 a. Pembiayaan
yang diclalam
pelaksanaannya belum
mencapai
atau
memenuhi target ya11g cliinginkan oleh pihak bank. b. Pembiayaan yang memiliki kemungkinan timbulnya resiko clikemudian hari bagi bank clalain arti luas. c. Mengalami kesulitan diclalam penyelesaian kewajiban-kewajibaIUlya, naik dalam bentuk pembayaran kembali pokoknya dan atau pembayara11 bunga, denda keterlambatan serta ongkos-ongkos bank yang menjacli beban nasabah yang bersangkutan. d. Pembiayaan climana pembayaran kembalinya clala111 bahaya, terutama apabila 40
sumber-sumber
pembayaran
kembali
yang
cliharapkan
Prof.dr.H. Veithzal Rivai, M.B.A dan Andria Perrnata Veithzal, B.ACCT, M.B.A, Credit
Managen1enl f!anc/Book, Teori, konsep, prosedur dan aplikasi panduan .rraktisi mahasiswa, bankir
dan nasabah, (Jakarta, PT. RajaGrafindo Persada, 2006) h.475
49
dipcrkirakan tidak cukup untuk membayar kcmbali pembiayaan, sehingga belum memenuhi target yang diinginkan oleh bank. c.
Pcn1hiayann di111a11a tc1:jadi cidcra janji dah1n1 pcn1bayaran kcn1bali scsuai
pe1janjian, sehingga terdapat tunggakan atau ada potensi kerugian di perusahaan nasabah sehingga memiliki kemungkinan timbulnya resiko di kemudian hari bagi bank dalam arti luas.
f.
Mengalami
kesulitan
didalam penyelesaian kewajiban-kewajibannya
terhadap bank, baik dalam bentuk pembayaran kembali pokoknya, pembayaran bunga, pembayaran ongkos-ongkos bank yang menjadi beban nasabah yang bersangkutan. g. Pembiayaan golongan perhatian ldmsus, kurang lancar, diragukan dan macet serta golongan lancar yang berpotensi menunggak. Untuk mengetahui besarnya non pe1forming financing suatu bank, maka diperlukan suatu ukuran. Bank Indonesia menginstruksikan perhitungan
non perfimning .financing (bermasalah) dalam laporan keuangan perbankan nasional sesuai dengan Surat Edaran No. 6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004, tentang pcrhitungan rasio keuangan bank yang dirumuskan sebagai berikut: NPF=
Pembiayaan Bermasalah Total Pembiayan
50
Keterangan: 1. Pembiayaan yang merupakan kredit yang diberikan kepada pihak ketiga
(tidak termasuk kredit pada bank lain) 2. Pembiayaan bermasalah adalah kredit dengan kualitas kurang lancar, diragukan dan macet 3. Pembiayaan bermasalah dihitung secara gross (tidak dikurangi PPAP) 4. Angka dihitung per posisi (tidak disetahunkan) Penyebab Pembiayaan Bermasalah
2
I. Faktor-faktor penyebab pembiayaan (kredit) bermasalah
Penyebab pembiayaan atau kredit bermasalah dapat berhulu pada tiga macam sumber, yaitu faktor intern bank, ketidaklayakan debitur dan faktorfaktor ekstern. 41 A Faktor Intern Barile Faktor intern bank yang dapat menjadi penyebab munculnya pembiayaan (kredit) bermasalah adala11: 1. Rendalmya kemampuan atau ketajaman barllc melakukan analisa
kelayakan permintaan pembiayaan (kredit) yang diajukan debitur. Rendalmya kemarnpuan melakukan ar1alisis pembiayaan atau kredit secara 41
professional
terutama
disebabkan
karena
rendahnya
Hazairin Achmad, " Problematika kredit macet dan kredi1: bermasalah serta upaya mengatasinya ditinjau dari sudut perusahaan (debitur) maupun Bank". Maka/ah Workshop Tanggung Ja\-vab Pidana Pengurus Bank dan Pengurus Perusahaan (Nasabah Debitur), karena kredit n1acet. (Jakarta,2006), h. I, t.d.
51
pengetahuan dan pengalaman petugas bank (termasuk Account officer) menj alankan tugas terse but, sedangkan tumpulnya anal is is kelayakan pembiayaan atau kredit seringkali teijadi karena pimpinan bank mendapat tekanan halus atau tidal( halus dari pihak ketiga, untuk rneluluskan pennintaan pernbiayaan atau kredit. Karena teijadi kolusi antara pimpinan bank dan calon deitur, atau karena strategi pemberian pembiayaan atau kredit yang terlalu ekspansif. 2. Lcmahnya sistem informasi pembiayaan atau kredit serta sistem pengawasan dana administrasi pembiayaan atau kredit debitur. Oleh karena lemahnya sistem pengawasan dan administrasi pembiayaan (kredit), pimpinan bank tidal( dapat memantau penggunaan dana pembiayaan (kredit) serta perkembangan kegiatan usaha maupun kondisi keuangan debitur secara cermat. 3. Campur tangan yang berlebihan dari pemegang saham, dalam keputusan pemberian pembiayaan (kredit). Campur tangan pemegang saham yang berlebihan terhadap penerapan kebijaksanaan pemberian pembiayaan (kredit) oleh bank dapat menimbulkan pemberian pembiayaan
(kredit)
yang
menyimpang
dari
azas
pemberian
pembiayaan (kredit) yang sehat. 4. Pengikatan jaminan atas pemberian pembiayaan (kredit) yang kurang sempurna. Jamimm pembiayaan atau kredit merupakan sumber kedua
52
clana pelunasan pembiayaan (kreclit). Apabila debitur ticlak clapat atau ticlak bersedia melunasi kewajibannya, bank dapat mengeksekusi jaminan guna melunasi pinjaman yang tertunggak. B. Faktor Debitur Debitur bank tercliri clari clua kelompok, yaitu perorangan dan perusahaan
atau
korporasi.
Sumber
dana
pembayaran
angsuran
pembiayaan sebagian besar clebitur perorangan (consumer debtors) adalah penghasilan tetap mereka,
misalnya gaji,
upah,
honoraritm1 clan
sebagainya. Setiap jenis gangguan terhadap kesinambungan penerimaan penghasilan tetap itu akan mengganggu likuiditas keuangan mereka sehingga
rnenyebabkan
ketidak
lancaran
dalarn
pembayaran
knvajibannya. Pcnydn1b pcmbiayaan (krcdit) bcrmasalah perorangan yang lain, crnt hubungannya clcngan gangguan tcrhadap diri pribadi debitur, misalnya kecelakaan, sakit, kematian dan perceraian. Sedangkan
penyebab
pembiayaan
(kreclit)
korporasi
atau
perusabaan bermasalah, terdapat tiga faktor utama. Yaitu: a. Salah urns (1\1iss Management) b. Kurangnya pengetahuan dan pengalaman pemili perusahaan dalam menj alankan bi clang usahanya. c. Penipuan (ji'aud)
53
C. Faktor Ekstern Kondisi usaha dan likuiditas keuangan debitur dapat menurun karcna pcngaruh berbagai macam faktor ckstern yang bcracla diluar kemampuan untuk mengendalikannya. Selanjutnya, penurunan likuiditas keuangan akan mempengaruhi kemampuan debitur untuk membayar kewaj ibannya. Aclapun factor ekstern yang menjadi penyebab pembiayaan (kredit) bermasalah, yaitu: 1. Perkembangan
kondisi
ekonomi
atau
bidang
usaha
yang
merugikan kegiatan bisnis perusahaan debitur. Bagi banyak korporasi alau pcrusahaan, dampak pcrkcmbangan ckonomi atau biclang usaha yang tidak menguntungkan adalah penurunan jumlah hasil penjualan barang atau jasa yang mereka usahakan. Sehingga nantinya akan menyebabkan turunnya keuntungan perusahaan. Apabila keuntungan perusahaan menurun, maka akan berpengaruh terhadap kemampuan clebitur untuk melunasi kewajibannya. 2. Bencana alam, seperti gempa bumi, banjir, badai, musim kemarau yang berkepaqjangan, kebakaran dan sebagainya. Bencana alam seperti yang disebutkan cliatas, tentunya akan merusak atau menurunkan kapasitas produksi dan peralatan produksi yang cliopcrasikan oleh clebitur. Akibatnya, jumlah produksi, hasil
54
penjualan produk dan keuantuhgan menurun. Akibat selanjutnya masalah likuiditas keuangan debitur memburuk 3. Peraturan pemerintah, seperti misalnya kebijakan atau peraturan pemerintah mengenai kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) ataupun minyak goreng. Hal ini tentu
s~U1gat
bepengaruh terhadap
usaha nasabah, yang berkaitan erat deng~m masalah diatas. 2. Upaya Penanganan Pembiayaan Bermasalah
Dari basil yang dilakukan pada bank syariah di Yogyakarta ditemukan, bahwa dalam proses penanganan pembiayaan bennasalah dilakukan sesuai clengan kolektibilitas pembiayaannya, yaitu sebagai berikut: 42 1) Pembiayaan Lancar, dilakukan dengan earn: a. Pemantauan usaha nasabah b. Pembinaan anggota dengan pelatihan-pelatihan 2) Pembiayaan potensial bermasalah, dilakukan dengan cara: a. Pembinaan anggota b. Pemberitabuan dengan surat teguran c. Kunjungan lapangan atau silaturahmi oleh bagian pembiayaan d. Upaya
preventif
dengan
penanganan
rescheduling,
yaitu
penj adwalan kern bali j angka waktu angsuran serta memperkecil jumlah angsuran.
42
Selain itu juga dapat dilakukan sengan
Muhammad, Manajemen Pembiayaan bank Syariah, h. 169
55
reconditioning, yaitu memperkecil margin keuntungan atau bagi has ii. 3) Pembiayaan kurang lancar a. Membuat surat teguran atau peringatan b. Kunjungan lapangan atau silat11rahmi oleh bagian pembiayaan kepada nasabah secara lebih sungguh-sungguh c. Upaya
penyehatan
dengan
penanganan
rescheduling,
yaitu
penjadwalan kembali jangka waktu angsuran serta memperkecil jumlah angsuran. Selain itu juga dapat dilakukan dengan reconditioning, yaitu memperkecil margin keuntungan atau bagi has ii. 4) Pembiayaan diragukan dan macet, dilakukan dengan cara: a. Dilakukan rescheduling, yaitu menjadwal kembali jangka waktu angsuran se1ta memperkecil jumlah angsuran. b. Dilakukan reconditioning, yaitu memperkecil margin keuntungan alau bagi hasil usaha. c. Dilakukan Pengalihan atau pembiayaan ulang clalam bentuk pembiayaan al-Qarclhul hasan. Selain upaya cliatas, terclapat pula upaya pcnanganan pembiayaan bermasalah dengan menurunkan Rasio NPF. Aclapun upaya terse but clapat dilakukan clengan clua cara, yakni clengan menyalurkan lebih banyak
56
pembiayaan dan melakukan program restrukturisasi pembiayaan. 43 Hal senada diutarakan pula oleh Wahyu Dwi Agung, ketua Asosiasi Bartle Islam Indonesia (Asbisindo ), yang menyebutkan rencana ekspansi pembiayaan cukup besar yang akan disalurkan sebagian besar bank syariah, akan menurunkan presentase NPF secara otomatis. 44
13 '
"/Jank Syariah dan Naiknya Rasia Penibiayaan Bertnasalah, Petnbiayaan 1Vfesti Lebih
Banya ... Republika. Sen in 12 Februari 2007 44 "NPF Syariah Naik 4. 75 Persen", Republika, Rabu 3 ! Januari 2007
BAB III Profil Bank DKI Syariah
A. Sejarah Berdirinya Bank DKI Syariah Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan transaksi perbankan yang sesuai dengan prinsip syariah, Bank OKI membuka unit usaha syariah bcrdasarkan Surat Bank Indonesia No. 6 I 371/DPbs tanggal 8 maret 2004. kantor cabang syariah Bank OKI secara resmi dibuka oleh Gubernur DK! Jakarta Bpk H. Smiyoso pada tanggal 16 maret 2004 (25 muharram 1425 H). Dengan bantuan modal usaha dari bank OKI pusat sebesar Rp. 2 milyar, Bank OKI Unit Usaha Syariah bertekad untuk dapat memberikan pelayanan kepada nasabah sebaik-baiknya berdasarkan ketentuan secara islami serta kesepakatan bersama antara nasabah dengan bank. Bank DK! Syariah mernpakan unit usaha dari bank DK!, bank DK! dimiliki olch Pemcla DJ([ Jakarta dengan lepemililrnn saham 99.81 % dan PD Pasar Jaya 0.19%.
B. Visi dan Misi I. Visi Menjacli Bank terbaik clan membanggakan
58
2. Misi 13ank berkinetja unggul, rnitra stralegis dunia usaha/rnasyarakat dan andalan Pemprof DK!yang mernberi nilai tambah bagi stakeholder melalui pelayanan terpadu dan professional. C. Strnktu r 0 rga nisa;si
~Dewan Komisaris rd ofcommisioniners
Dewan Direksi Board of Directors
~·-·-·-·-·-·-·-·-·-----
D~P~ ngawas
·---·-
Syariah
Sharia Sil]1ervis01y Board
------
Pernirn12in Gru12 Syariah Head ofshar:ia
--
Divisi Pcm asaran
Divisi 012erasional
A.f.c!!.iwting D ivision
Operational Division
Dcpartemen Pernbiavaan Financing Deparlen1e11/
I
I
~
1trol Intern Grup
DPendanaan "'""""" Funding l Departement
I Departemcn
Umwn Gonei'al
L_})eportemenl
}
1terna/ Group Control
~---
Departc:men lS
Depcmement
59
Dewan komisaris
Surya Danisworo I Komisaris utama Idris Kadir I Komisaris Joni mulianto I komisaris Hasan soeftcncly I Komisaris Dewan Dircksi
Winny E. Hasan I Direktur utama Muhammad lrfandi I Direklur Pemasaran Mamacl Sachroni I Direktur Keuangan llhamsyah Joenoes I Direktm Operasional Aris Anwari I Direktur Kepatuhan J)e\van I)cnga,vas Syariah
K. !-!. Masyhuri Syahid I Kctua Dr. I-I. Surahrnan Hiclayat I Anggota Kanny Hidayat, SE. AK I Anggota Pemimpin Grup Syariah
Abdullah Aljuf'fry I Pimpinan
60
D. Prociuk dau Jasa
I. Produk Dana a.
Giro Wadiah Dana titipan yang dapat ditarik sewaktu-waktu dengan rnenggunakan eek,
bilyet
giro
ataupun
pernindahbukuan
lainnya.
Berfungsi
mernpermudah dan mempercepat pelaksanaan transaksi nasabah. b.
Deposito lvludharabah lvluthalaqah Simpanan dalarn bentuk bc1jangka dengan prinsip bagi hasil, dana yang disirnpan akan diinvcstasikan kc berbagai biclang usaha sesuai kcbijakan bank.
c.
Deposito Mudharabah Muqayyadah Sirnapanan dalarn bentuk be1jangka dengan prinsip bagi basil, dana yang disirnpan akan diinvestasikan ke berbagai bidang usaha sesuai keinginan nasabah.
d.
Tabungan Simpeda Syariah Tabungan dengan prinsip rnudharabah/bagi hasil antara bank dcngan nasabah dcngan nisbah scsuai dengan kesepakatan
e.
Tabungan haji dan Urnroh Tabungan untuk rnenunaikan lbadah lrnji dan Umroh berdasarkan prinsip syariah clengan menggunakan akad mudharabah.
61
2. Prociuk Pembiayaan a.
Pembiayaan konsumtif Pembiayaan untuk mendapatkan manfaat dari suatu barang atau jasa sesuai dengan kemampuan masing-masing yang diberikan kepada karyawan pemerintah maupun swasta dengan menggunakan skim Murabahah, ljarah Muntahiyya Bittamlik, ljarah, lstishna' dan Qard.
1. Pembiayaan multiguna Syariah Pembiayaan yang diberikan kepada karyawan pemerintah maupun swasta yang beke1:jasama dengan bank DK! Syariah. Contoh skim pembiayaan ini adalah renovasi RurEah 2. Pembiayaan Pemilikan Kendaraan Pembiayaan
yang ditujukan
bagi
nasabah
yang
bermaksud
nasabah
yang
bermaksud
melakukan pembelian kendaraan. 3. Pembiayaan Pemilikan Rumah Pembiayaan
yang ditujukan
bagi
melakukan pembelian rnmah. Skim yang dapat digunakan adalah Mudharabah, Murabahah, Musyarakah, lstishna dan Salam. b.
Pembiayaan Modal Kerja (PMK) Pembiayaan untuk memenuhi kebutuhan badan usaha/perusahaan dalam hai tambahan modal ketja berupa pengadaan barang, pembelian
62
barang dagangan, jasa konstruksi, jasa memproduksi barang pesanan, pcnyewaan
barang,
dengan
skim
Mudharabah/Musyarakah,
Murababah, ljarah, istishna dan Salam. I. Pembiayaan Modal Ke1ja Mudharabah Pembiayaan modal ke1ja untuk keperluan pernbelian barang yang digunakan untuk modal ke1ja, jasa konstrnksi, industri, dan perdagangan. 2. Pembiayaan Modal Kc1ja Murabahah Pcmbiayaan modal kc1ja untuk kcperluan pcrnbelian barang clagang atau pengadaan pesanan, tanpa penyerahan SPK (Surat Perintah Ke1ja) 3. Pembiayaan Modal Ke1ja Istishna Pembiayaan modal kerja untuk keperluan jasa konstruksi atau pengaclaan pesanan, bcrdasarkan SPK (Surat Perintah Keija) 4. Pembiayaan Modal Ke1ja Salam Pcmbiayaan modal keija untuk pembelian barang yang masih dipcsan tcrlebih dahulu, dcngan pembayaran tunai di awal. 5. Pcmbiayaan Modal Keija Musyarakah Pcmbiayaan modal keija untuk kcpcrluan jasa konstruksi atau pengadaan pcsanan, bcrdasarkan SPK (Surat Pcrintnh Ko1ja),
63
climana bank 111c111bcrikan modal scsuai porsinya, sctelah clikurangi selffina11cing (modal sendiri).
c.
Pembiayaan Investasi Pembiayaan untuk jangka mencngah atau jangka panJang untuk pembelian barang-barang modal yang diperlukan untuk pendirian proyek baru, rehabilitasi, modernisasi, ekspansi atau relokasi proyek yang sudah ada clengan menggunakan skim lvlurabahah, Ijarah Muntahiyya Bitlamlik (IMBT), Salam dan Istishna. I. Pembiayaan Jnvcstasi Murabahah
Pembiayaan investasi untuk keperluan jasa konstruksi atau pengadaaan pesanan, berdasarkan SPK (Surat Perintah Ke1ja), dimana bank mcmberikan modal scsuai porsinya, sctelah dikurangi selffinancing (modal sendiri).
'
Pembiayaan Investasi IMBT (ljaroh lvluntahiyya Bitamlik) Pembiayaan investasi untuk keperluan rnenyewa, membanguu gedung, mcmiliki kendaraan dan lain-lain, dengan mengangsur di mana cliakhir pcrioclc angsuran nasabah dapal memiliki aktiva tcrscbl atau hanya scwa saja.
3. l'cmbiayaan Investasi Salam
l'c111l1iaynnn ir1vc:,1a~i untuk p11mbolim1 bat'tl!1L1 ynng nrnsih dipcsan
dal111lll dcngan pc111lmynra11 wnni di awal.
64
4. Pembiayaan Investasi Istishna Pembiayaan
investasi
untuk keperluan jasa konstruksi
atau
pengadaan pesanan, berdasarkan SPK (Surat Perintah Ke1ja) d.
Pembiayaan Program atau Pola Khusus Pembiayaan modal ketja untuk program pemerintah dalam rangka pengembangan usaha kecil di lingkungan PD P3sar Jaya, yang rnerniliki Jokasi berdagang secara tetap, rnerniliki surat ijin tempat usaha (SITU) dan rekomendasi dari kepala PD Pasar Jaya.
•
BAB IV Pcmbahasan Jumlah Pembiayaan Yang Disalurkan Dan Tingkat Rasio NPF Serta Pcngaruhnya
A. l'crkcmbangan .Jumlah Pcmbiayaan Yang Disalurkan PT. Bank DKI Syariah
Pembiayaan yang disalurkan oleh pihak Bank, khususnya Bank DK! Syariah terdapat berbagai macam sesuai dcngan produk yang ditawarkan. Bcrikut pcrincian pembiayaan yang disalurkan oleh Bank DK! Syariah:
··N····r·:c··l.· .... _
Tabel 4.1 Laporan Keuangan Triwulan Peri ode April - Mei - Juni 2005 ............._ _(f.~i:L~uan Ru ~!l'!L _____... ___.. Kcterangan Realisasi April - Meri·-- Juni
r I 2 3 4
5 6
_?__
2005 98.133 Piutang Murabahah Piutang Salam 267 Piutang Istislma Pernbiayaan Musyarakah Pembiayaan Mudharabah Pinjaman Qardh 9 10.524 . Jj<1ral1________ ----·-< 108.933 Total ----.-; NPF - - - - - - - - - " - - - - -0.51'Yo - - - - - - '
-··~~·------·-----·
Pada periocle Triwulan ini pembiayaan yang disalurlrnn Jebih besar pada l'iutnng f\!lunilwlrnli ;;wbcsur Rp.98, Ll3.000, tllilrnti olPh pomblnyonn ljnruh sebosnr 11.p. I 0.524.000, kcrnudinn Piutnng Jstlshnu sebesnr Rp. 267.000 dun Pinjmnnn Qnrdh
66
scbcsar Rp.9000. dalam periode ini pembiayaan dalam bentuk Piutang Salam, Pcmbiayaan Musyarakah clan Pembiayaan Mudaharabah belum acla yang tersalurkan. Untuk lebih Jclasnya dapat dilihat pada grafik di bawah ini: Realisasi Pembiayaan
Jenis Pembiayaan
Grafik 4.1 Rincian Jumlah Pembiayaan yang disalurkan Tabel 4.2 Laporan Keuangan Triwulan Periode .Juli -Agustus - September 2005 Ru iiah) (Per ribuan·--.-'~~---·---'--Ketcrangan Reali sas i .Juli - Agustus - September
.T- 2 3 4
5 6 7
2005 Piil(~;-J"g-~1[1 ral;ahah ---·-·-·l------1-33.-s-1T. Piutang Salam Piutang lstishna Pembiayaan Musyarakah Pcrnbiayaan Mudharabah Pinjaman Qardh ljarnh
···'i't1t~11--·
·---i
249
9 10.921
··-·-·--·-··-- --···· ···-·11r,i:996 · · ···
...
..
1·:=::=:=.Fi"(==~~:--·----·····--· ~~ ··~· -~=~-JI~z:tE::::~:
67
Pada periode Triwulan ini pernbiayaan yang disalurkan lebih besar pada Piutang Murabahah sebcsar Rp.133.817 .000, diikuti olch pernbiayaan Ijarah sebesar Rp. I 0.921.000, kernuclian Piutang Istishna scbesar Rp. 249.000 dan Pinjarnan Qardh sebesar Rp. 9000. Dal am periode ini te1jacli peningkatan dalmn jurnlah pembiayaan Murabahah clan ljarah, sedangkan untuk pernbiayaan Piutang lstishna rnengalarni l'enurunan. Pernbiayaan dalarn bentuk Piutang Salam, Pembiayuan Musyarakah clan Pembiayaan Mudaharabah pada periode ini be Iurn juga ada yang tersalurkan. Untuk lebih Jelasnya dapat dilihat pacla grafik di bawah ini: Realisasi Pembiayaan <::
"' 160000 ;;:, 140000 "' 120000 :c 100000 ~ 80000 a. 60000 40000 20000 0
frn P~m biay~~-ni {. ______ "' ·----'""'' _
__J
Jenls Pembiayaan
Grafik 4.2 Rincian Jumlah Pembiayaan Yang Disalurkan Tabel 4.3 Laporan Keuangan Triwulan Periode Oktober - November - Desember 2005 ______ _______ (Per ribuan Ru JiahL_______.______ _ No. Ketcrangan Rea!isasi Oktobet·- November- Dcsember 2005 -T46.84CI____--·- --· -·fiittlang Murabahah 2 Piutang Salam
----
68
Piutang Istishna 233 Pembiayaan Musyarakah 4 8.11 6 Pembiayaan Mudharabah 5 Pinjaman Qardh 6 9 !jarah 7 I 0.5 24- - Total 108.9 33 NPF 0.55 cro Pada pcriode Triwulan ini pembiayaan yang disalurkan lebih besar pada
".)
--,-,-cc-,--~
Piulang Murabahah sebesar Rp.146.840.000, diikuti oleh pembiayaan ljarah sebesar Rp. I 0.524.000, kemudian Piutang lstishna sebesar Rp. 233.000 clan Pinjaman Qardh scbcsar Rp.9000. Dalam pcriode ini te1jadi peningkatan dalam jumlah pembiayaan piutang Murnbahnh, sedangkan untuk pembiayaan Piut:.mg lstishna dan ljarah 111engala111i Pcnurnnan. Pada periode ini telah disalurkan pembiayaan dalam bentuk musyarakah sebesar Rp. 8.116.000, sedangkan pembiayaan dala:n bentuk Piutang Salam dan Pembiayaan Mudaharabah pada periode ini belum juga ada yang tersalurkan. Untuk lebih .lelasnya dapat dilihat pada grafik di bawah ini: Realisasi Pembiayaan
~ 160000 ~
14
140000 -'~ 120000 100000 !; 80000 -"- 60000 -" 40000 .!l! 20000
:6
§
--,
~8,~ 0 " '
[~;;~~biay~~~l1
0
Grafik 4.3 Rincian Jurnlah Pembiayaan Yang Disalurkan.
I
69
--··--·
Tabet 4.4 Laporan Keuangan Triwulan Periode Januari - Februari - Maret 2006 (P er n'b uan R upta . I) 1 Ketcrangan Realisasi
·--~-·-··-·""-,----··-·---
No.
Januari - Februari - Maret 2006 r------
l 2
,....-.-----
Piutang Murabahah Piutang Salam "~ Piutang lstishna Pembiayaan Musyarakah 4 Pembiayaan Mudharabah 5 Pinjamar; Qardh 6 7 ljarah Total !--··-NPF
150.699
216 12.332
9 11.660 174.916 0.65%
Pacla periode Triwulan ini pembiayaan yang disalurkan lebih besar pada Piutang Murabahah sebesar Rp.150.699.000, diikuti oleh Pembiayaan Musyarakah scbesar Rp. l 2.332.000, kemudian Pembiayaan ljarah sebesar Rp.11.660.000, lalu kenn1dian l'iutang lstishna scbesar Rp. 233.000 clan
Pinja111~11
Qardh sebesar
Rp.9.000. Dalmn periode ini te1jadi peningkatan dalam jumlah pcmbiayaan piutang tvlurabahah, Pcmbiayaan Musyarakah dan Pernbiayaan ljarah. Sedangkan untuk pcmbiayaan Piutang lstishna mengalami Penurunan. Pada Periode ini pembiayaan dalam bcntuk Piutang Salam dan Pembiayaan Mudaharabah belum juga ada yang
70
Untuk lebih Jelasnya dapat dilihat pada grafik di bawah ini: Realisasi Pembiayaan ~ 160000 150699 ~ 140000 "' 120000 :;; 100000 ~ 80000 0. 60000 40000 20000 E 0
Pembiayaanj lllil----------·----
...,"
Jenis Pen1biayaan
Grafik 4.4 Rincian jumlaha Pembiayaan Yang Disa!urkan. Tabel 4.5 Laporan Keuangan Triwulan Peri ode April - Mei Juni 2006 (Per ribuan Rupiah) ~---·---··· ~------- ---~-----,~~~-c-•c---c - - - - - - , Keterangan Realisasi No. April - Mei - Juni 2006 --------
Piutang Murabahah 157.080 Piutang Salam 3 Piutang lstishna I98 4 Pcmbiayaan Musyarakah 14.4 I I 5 Pcmbiayaan Mudharabah 13.242 6 Pinjaman Qardh 9 7 I_jarah -------------+----eel3cc.--c8cc50cc-·---I Total I 98.790 ··-·-·--·--·--·-·-·-··--·------------------1--------e·--·--------1
2
NPF
l'H•fo (H!i'il1de Tl'i\vulan ini pen1liinyanii
0. 761111 -- ..
~Hilt!
""'"-"''""~~~-=
9isalmiu1n l@hih
ll@!Hlf
rmt!n
!'itit<mg ~ i urafoiliah scbesar ft(i .157 .080,000, t1 iil~ml ll 1@11 ll@m llictj'tl'ln Mll§l'tl!'alrnh
71
scbesar Rp. 14.411.000, kernuclian Pernbiayaan Jjarah sebesar Rp.13.850.000, lalu l'cmbiayaan Mudharabah sebcsar Rp.13.242.000, kemudian Piutang Istishna sebesar Rp. 198.000 clan Pinjarnan Qardh sebesar Rp.9.000. Dalam periode ini teijadi pcningkatan dalarn jurnlah pcrnbiayaan piutang Murabahah, Pembiayaan Musyarakah dan Pcmbiayaan ljarah. Sedangkan untuk pembiayaan Piutang lstishna mengalami l'cnurunan. Pada Periode ini pembiayaan dalam bentuk Pernbiayaan Mudaharabah telah tersalurkan seclangkan pacla Piutang Salam belum juga ada yang tersalurkan. Untuk lebih Jelasnya dapat dilihat pada grafik di bawah ini: Realisasi Pembiayaan c:
"!,;'., 160000 rnoooo "' 140000 :0 120000 E 100000 ~ 80000
~
,, 6gooo J!l
I'
.., ~
4 000 20000
0
Jenis Pembiayaan
Grafik 4.5 Rincian Jurnlah Pembiayaan Yang Disalurkan
72
Tabel 4.6 Laporan Keuangan Triwulan Periode Juli - Agustus - September 2006 --··-·- ·~--··----_,____ (Per ribuan,_!~t~~l11__---------·~---, No. Keterangan Realisasi Juli - Agustus ·- September 2006
1· 2 3 4 S
6 7
Piutang Murabahah Piutang Salam Piutang lstishna Pembiayaan Musyarakah Pernbiayaan Mudharabah Pinjarnan Qardh fjarah Total NPF
163.020 180 12.641 41.855 5
10.524 234.782 _ _ ___, 0.95 %
Pada periode Triwulan ini pembiayaan yang disalurkan lebih besar pada Piutang Mmabnhnh sebcsar Rp.163.020.000, diikuti oleh l'embiaymm Mudharnbnh
sebosnr Rp. ·I I.855.000, kemudian Pe1111Jiayna11 Musynrnlrnh
s~bcisnr
Rp.12.641.000,
lalu Piutang ijarah sebesar Rp.10.524.000, kernudian Piutang Istishna sebesar Rp. I80.000 dan Pinjaman Qardh sebesar Rp.5.000. Dalam periode ini teijadi peningkatan clalam jumlah pembiayaan Piutang Murabahah clan Pernbiayaan Mudharnbah, sedangkan unt11k Pembiayaan Musymakah, Piutang ljarah clan Pinja111rn1 Qardh 111cngala111i pcnurunan .. Pada Periode ini pembiayaan dalam bentuk Piulang Salam bclum juga ada yang tcrsalurkan. llntul' lebih Jclasnya dapat dililrnt pada grnfik di lmwnh ini:
73
Realisasi Pembiayaan ~ 180000 1fi"~
160000 140000 E 120000 " 100000 . CL 80000 · "' 60000 J;J 40000 E 20000
:c
::i
-,
0."
Jenis pernbiayaan
Grafik 4.6 Rincian Jumlah Pembiayaan Yang Disalurkan Tabel 4.7 Laporan Keuangan Triwulan Periode Oktober - November - Desember 2006 (P er n'b uan Rupia . h) Keterangan No. Realisasi Oktober - November - Desember 2006 --·---
2 3 4 5
6 7 ~~-
·~----·----------
.. ·--···-··
Pit1tang Murabahah Piu tang Salam Pi utang lstishna Pe mbiayaan Musyarakah Pe mbiayaan Muclharabah Pit1jama11 Qardh lja rah To ta! NI'F
-
148.896
162 11.627 65.766 4 19.269 245.724 l.25 %
Pacla pcriocle Triwulan ini pembiayaan yang disalurkan lebih besar pada ~.fornbahah
I'illHll1!J
sebcsnr Rp.148.896.000, diikuti oloh P<J1nbinyrn111 Mudhurnbah
:;L1lwc11r Rp. 65. 766.000, kernudia11 l'iurnng ijm-nh
mclJ~flbll'
Rp. 19.269.00tl, lulu
l'c·111bia; aan Musyarnkah sebcsur Rp. l l .627.000 keinudiun Pimnng lstislmn scbcsnr 1
74
Rp. I 62.000 clan Pinjaman Qardh sebcsar Rp.4.000. Dalarn periode ini teijadi pcningkatan clalam jumlah l'cmbiayaan Mudharabah cian Pembiayaan ijarah, seclanglwn untuk Piutang Murabahah, piutang Istishna, Pembiayaan Musyarakah, clan J'injaman Qarclh mengalami penurunan .. Pada Periode ini pembiayaan dalam bentuk l'iutang Salam belurn juga ada yang tersalurkan. Unluk lebih Jelasnya dapal dilihat pada grafik di bawah ini: Realisasi Pembiayaan
Jenls Pemblayaan
Grafik 4.7 F.incian Jurnlah Pembiayaan Yang Disalurkan Tabel 4.8 Laporan Keuangan Triwulan Peri ode Januari - Februari - Maret 2007 (Per ribuan Ru Jiah)
Realisasi Januari ··- Febnrnri -- Maret
:WD7 T - fifarnng Mtii'abahfih 2 .3 4 5
fliurnng Snlam l'iult\ng lslishi1a Pembiayaan Musyarnlrnh Pembiayaan Mudharabah
·1;17,~~T
l'IS 12.537 105.779
~...L:...:cc:.o::c:;:,:.~:.:,_;,:.:.::_::.:.:_:.c...cc.c..c;__~~'--~~~~'-'--'-'-'
75
Pinjaman Qardh jarah "otal - - - · --·---·------ .. --
NPF
I 26.355;_______-1 222..474 ·-·----1.88 %
·---------~--------
----~
Pada periocle Triwulan ini pembiayaan yang disalurkan lebih besar pada Piutang IVlurabahah scbcsar Rp.137.657.000, diikuti oleh Pembiayaan Mudharabah sebesar Rp. I05.779.000, kernudian Piutang ijarah sebesar Rp.26.355.000, !alu Pcmbiayaan IV!usyarakah sebesar Rp. 12.537.000, kemudian Piutang Istishna sebesar Rp. 145.000 dan Pinjaman Qardh sebesar Rp. 1.000. Dala111 periode ini tetjadi pcningkatan dalam jumlah Pembiayaan Muclharabah, Pembiayaan ijarah clan l'crnbiayaan IV!usyarakah. Sedangkan untuk Piutang Murabahah, piutang Istishna, clan Pinjaman Qardh 111engala111i penurunan .. Pacla Periode ini pembiayaan dalam bentuk l'iutang Salam bcl11111 juga ada yang tersalurkan. Untuk lcbih Jclasnya dapat dilihat pada grafik di bawah ini: Realisasi Pembiayaan
76
B. Pcrkembangan Non Performing financing PT. Bank DIG Syariah Untuk mengctahui perkembangan non performing financing (pembiayaan bcrmasalah) yang tcrcliri clari pcmbiayaan kurang Iancar, pembiay,ian diragukan dan pcmbiayaan maccl dapat clipcroleh dari laporan kcuangan pembiayaan triwulan yang climulai clari tahun 2005 sampai clengan 2007, yang clirinci dalam tabel berikut: Tabel 4.9 Kualitas Aktiva Bermasalah Peri ode 2005 - 2007 ___________(dalam ribuan rupiah) Peri ode Pembiayaan Pembiayaan Pembiayaan Total Pembiayaan Kurang Diragukan Macet La near Bermasalah ~------·"~-------~-~-·- --·-·---~1-----------1---·-·-·----1-===~:.::..'---I April-Mei-Juni 55 I 551 2005 !..-------~-·----- ---------------·-----!-----·--- - - - - - - .Juli-Agustus275 275 275 825
~-···
September 20"-~0.5=--+-·------4--------l---·----+------Oktobcr104 549 270 923 NovcmberDescmber 2005 .Jan uar i-Februari285 58 802 1.145 Marel 2006 '-·-~c..::::.:..:.-=:.~.::..-~-------~------+------+------·-l 509 April-Mei-Juni 154 1.510 847 2006 =-----·l-~----l---~---1-------+---~----j .I uI i-Agustus931 353 945 2.229
·-"S~eLp~te~11~1b~e~r~2~0~0~6~l·-------+~--~----l-~--~---·-l-----~---1 OktoberNovembcrDcsembcr 2006
1.028
765
1.272
3.065
__ ,_______,
dihilung
do11gn11
c111·11
11w111lm11cli11i11w11
,lrnnlnh
pembinymlil
k1.11·img
lnncnr,
77
pembiayaan diragukan dan pembiayaan macet dengan jumlah pernbiayaan yang dibcrikan pada pcriocle yang sarna, maka: NPF
- Pcmbiayaan dalam kualitas kurang lancar, diragukan clan rnacet Total Pernbiayaan
Dari perhitungan di atas, maka perkernbangan non pe1forming financing clan total pcmbiayaan yang disalurkan clari tahun 2005 sampai clengan 2005, adalah scbagai berikut: Tabcl 4.10 Perkernbangan Pernbiayaan Bernasalah dan Total Pernbiayaan Peri ode 2005 - 2007 (dalam ribuan rupiah)
Period e Triwulan
I II
Pembiayaan Berrnasalah
Total Jurnlah Pembiayaan Yang Disalurkan l 08.933
NPF (%) 0.71
April -Mei-Juni 551 7.005 · - - - -----·· r·-si.-11-i-Agustus144.996 825 1!___.:S..'.£~. l'l11ber 2005 ···-------------· -----·-·----01(\Ober923 167.054 ·emberNo' Dcse111ber 2005 --· Janua1·i-Februari1.145 174.916 Ma rel 2006 .. ·-
OS!
0
··~~--·--·-----
·-""-~-~~-,--
April -Mci-Juni
1.510
2006 - - - - - - - - - · · 2.229 .I u 1i-AgustusSepte mber 2006 3.065 01'tobervemberNo Dcsc111bcr 2006
0.55
0.65
198.790
--
0.76 -
234.782
0.95
245.724
1.25
~-
--J1111-;1o;:r:1: ti11111i1;;r:·-~ 0
I
-----....~-~,,,_
~----------·
..
:!8:!.474 5.317 /!/Jh!1·m1 J\eiicinlfrln Pl: /Jank J)J(J Syf/P/all (Ila.I'// o/alwn)
Mn I'§! 200"7
-~-~---"-''0::--'-'---=-·-.;,:.,-.--~--o:..;-'--•><--------'-'-'·''-'-'-'-'-'·-""""'-'-·"0~-
-S1il1iii'(,/:;
~-·~""'"''
...
,,,.,,,,__~~~---- ""'~--
'0'""-""""--"-'=~~--=:;:;-_...,.""~·.,.,-=.,·
'-•-·'<·
J_.8~----
--
-
78
Dari tabel di atas dapat diketahui perkembangan rasio non pe1forming jincmcing pada PT. Bank DKI Syariah, untuk periode triwulan tahun 2005 sampai
dcngan tahun 2007 mengalami fluktuasi. Tabel tesebut dapat digambarkan pada grafik berikut ini:
Perkembangan Pembiayaan bermasalah dan ,Jumlah Pembiayaan Yang Disalurkan
300000 250000 200000 15'c2S 150000 100000 50000
---···----·-·· ·-J -+---Series1 -m-Series2 ··---~~-·-·-
0
--------------------~--- -------~
Grnfik 4.9 Pcrkcmbangan Pcmlliayaan Bcrmasalah dan ,Jumlah Pembiayaan Yang Disalurkan
Dari tabel di alas dapat dikelahui perkcmbangan ras10 non performing .financing l'T. Bank DK! Syariah Periodc Triwulan tahun 2005 sampai dengan 2007,
adalah scbagai bcrikut:
79
Tabel 4.1 l Perkembangan Rasio NPF Perode 2005 - 2007 Peri ode
Rasio NPF ( % )
April-Mei-Juni 2005
0.71
Jul i-Agustus-September 2005
0.57
--·
Oktob er-November-Desember 2005
0.55
.Ta nuari-Februari-Maret 2006
0.65 ..
·-·--·
April-Mci-Juni 2006
0.76
Ju Ii-Agustus-Sep!ember 2006
0.95
·-
----·-------
Oktob er-Nuvember-Desember 2006
LJa
-
1.25
·----·--~---
1.88
nuari-Fcbruari-Marct 2006
·-
Sumber: (Data hasil olahan)
Untuk melihat arah perkembangan ras10 non performing financing, maka dapat clilihat clalam grafik berikut ini: Perkembangan Tingkat Rasio NPF ~ ~
2 1.8
'1.6
·~ 1.4
~ 1~ ~ 0.8 01 0.6 c::
i -+-Series1 '
0.4
i= 0.2
0
"-Q) ·t: ' 'iii' (I) "-<1) .D ·~ :; 0 ~ ~ E
.D 0
::;:
(!! 0
0 z
c
...,ro
.0 <1)
lL
'it'
·c
::b ::J -,
~~
Por·lailo 'l'rlwulan
"'' ~ el;
:i
"Q) "- .0
iI
·~ .~
'i:::'
j
If
Untlik 4. i 0 i'm·kc111bangan rasio Non J'ejbrmlng Flmmolng
80
Dari Gra!ik di alas terlihat bahwa rasio non pet}orming financing yang teijacli Ji Bank DK! Syariah, 111enga!ami perubahan dari tahun kc tahun, yang pada urnumnya mengalami kenaikan yang signifikan. Diawali pacla periode triwulan April-Mei-Juni tahun 2005 di Bank Dl
scbcsar
0, 14%
menjacli
0,57%
dari
total
pembiayaan
sebesar
Rp. l 44.966.000. Penurunan tingkat rasio NPF ini merupakan hal yang positit:
khususnya bagi pihak bank. Karena suatu bank yang tingkat rasio non pe1jorming .financing-nya kecil atau berada di bawah standar BI, clapat dikatakan sehat dan ini
dapat dijadikan pula scbagai modal bcsar untuk menumbuhkan kcpercayaan di mata nasabah n1aupun n1asyarakat. Pada periode triwulan Oktober-Novcmbcr-Desember tingkat rasio NPF kr:1nhnll !1iIJ!1iJ1i\mnl jlC'riurunan sdl:H!tmf (), 0::1% !Tl(:}ll,)ttdl 0, 55%1 (\nrl total j)Qmbln)1m111 :i~be:mr
Hp, I o7,lJ34,llOO, Pcnurt111n11 l~mnlmli lin[lknt rn~ln NI'!' ini, rnennnctnlrnn
pihak l3m1k DI
81
cara11ya dengan rnelakukan pengawasan secara insentif, baik kepada pembiayaan baru rnaupun pernbiayaan yang sedang be1jalan. Bagi pcrnbiayaan yang sedang atau sudah berjalan, pcnanganannya di bedakan sesuai dengan tingkat golongannya. Baik pada golongan kurang lancar, Diragukan dan Macet. Pada periodc triwulan selanjutnya Januari-Februari-Maret tahun 2006 sarnpai dcngan periode triwulan Januari-Februari-Maret tahun 2007. Tingkat rasio non JJc.•:fum1i11g ji11a11ci11g kcrnbali rnengalarni pcningkatan berturut-turul 0,65%, 0,76%, 0.95'Xi, 1,25%, dan 1,88%. Kcnaikan tingkal rasio NPF ini jug,a dibarengi clengan
pcningkatan jumlah pcmbiayaan yang disalurkan, dengan jumlah pernbiayaan Lcrbcsar yang disalurkan rncncapai Rp.282.474.000. C Pcngaruh Jumlah Pcrnbinyaan Yang Disalurkan Tcrhacfap Tingkat Rasio Nun l'e1jim11i11g Fi11a11ci11g (NPF)
Untuk rncngotahui pcngaruh jumlah pombiayaan yang disalurkan terhadnp Lingkat rasio 11011 perfor111i11g ji11ancing (NPF), berdasarkan data yang telah diperoleh rnaka di lakukan pcnguj ian dcngan rncnggunakan; I. i\nalisa Korclasi Koclisirn korclasi yang digunakan adalah koclisien korelasi product moment, yailu untuk nir:ncari hubungan clan rnembuktikan hipotesis hubungan dua variubcl. Runrn,; korelasi product moment adalah scbagai berikut:
~ N. l: X'" ( Z X) ( N. tY' • ( };! Y))
82
I(ctcrangan:
r,y
'" Korclasi product moment
N
=Jurnlah sampcl
2-: X
·"· Tolal jumlah pcrnbiayaan yang clisalurkan
2-: Y
=Total jumlah rasio non pe1formingfinancing (NPF)
2: X 2
=Total kuadraljumlah pcmbiayaan
L:Y 2
=Tola! kuadraljumlah rasio non pe1formingfinancing (NPF)
Tabcl 4.12 Tabel Pcrnbantu Pcrhilungan Analisis
ill·-rx--·--- -y--- x-
--T
--"
11-rnrn.<)33·--· 1·~--
Y"
-- ·--·-----·---- - - - -
o,71-
0,5041
1 1.866.398.489
-
T44:·cj
-··-f-·--·- -
'---~""--"'---~-~-.
21.023.840.016
-
vy ______
I"' 77.342,43
·-
...
0,3249
82.647,72
27.907.038.916
0,3025
91.879,7
30.595.607.056
0,4225
113.695,4
39.517.464.100
0,5776
151.080,4
1..- . ··----···-----·········
13
0,55
167.054
1--]·...------.. -.I~ ~749~6 r~ j 198.790
_
0,65-
__
~·~~-
1(:1,J :~4~~7··~1--· · 7
0 9
.. --
---
· ~---
-----~---·--·----------
55.122.587.524
--
0,9025
1,25
60.380.284. 176
1,5625
1·2· ·2s2:;r7,r--- ··1.s 8
79.791.560.676
3,5344
1
-·
).
-'
h.::~ ·r;-~~ft\ijij-' 7.f2--- 3Jfi;;I():;f'ffil (J, 9'J;f"~~ '8,131 ''
L.. . . ..... ........ . --.......
.•.- --~ .. ,,,,;.o..c_""c--"'"=·"'"·=»-;..~~''
,.-,o~C-~c-~
-
----------
223.042,9 307 .155
--c: . 531.051,12
~-~~-~,..-1.577 .894,67
=...,,,-.,... -- --··· ------ - ""'",.,..
._;cc;;;.:
83
Dari tabel diatas dapat diketahui: 11
=8
IX
= l .55?.669
Il''
=7,32
2: X'
= 326.204.786.953
l:Y 2
= 8,131
2: XY
= 1.577.894,67
Maka korelasi product momenlnya, adalah sebagai berikut: rxy =
8 (l .577.894,67) ·- (l .557.669) (7,32)
----
;){ ( 8 (326204.786.953)- (1.557.669) 2 ) ( 8 (8,131)-· (7,32) 2)}
=
~
1.22 I .020,28 ,) ( 183.305.582.063) ( l l ,4656) ·~-~-"_l_,,22.l~D.211~-8. _, ___~
,) 2.101.708.481.701,5328 l .221.020,28 1.449.727,04 0,84 r
Cara t ··· test
I.
0 05 = 0,025 2 dan dim:ma derajnt kebebasan 6 (dk = n·2), nrnka nilni t 111bcl Dcngan nilai krilik 5 %
Mnkn dipwroltJli
11111 1111 n°"
--~
s(:imgnl berilrnt:
= 2,447
84
t h1tu11::;. :-::::
= 0,84-/ 8-2
-1 I- (0,84)2 .-I 20,38
=
0,84
=
3,775
Grafik 4.11 Kurva - t
I
"-'~1~~~~..:o..,_~~~~-l-~~~~_!.22'2zz1 z//' - 2A47
0
2,447
3,775
Grafik diatas menunjukkan mcnolak Ho, artinya kedua variabel dimana variabcl X, yaitu jumlah pembiayaan yang diimlurkan dan variabel Y, yaitu tingkat rasio 11011 pe1formi11g financing (NPF) terdapat hubungan positif yang signifikan.
Koefisien korclasi antara jumlah pembiayaan yang disalurkan (X) clcngan tingkat rasio 11011 pe1forming financing (Y), artinya terdapat korelasi positif. Berdas
85
;.,
2
Analisa Regrcsi Linear Sederhana Rcgrcsi scdcrhana didasarkan pada hubungan fungsional antara satu variabel independent dcngan satu variabel depe::dent. Persamaan umum regresi seclerhana adalah : Y =a+ bX
Kclcrangan : Y = Variabcl clcpenden yang diprecliksikan (Tingkat Rasio NPF) X = Variabel independent (Jumlah pembiayaan yang clisalurkan) a
=
Nilai Y, bila X = 0 (nilai konstanta)
b = Angka Arah atau koefisien regresi Untuk melihat bentuk korelasi antara variabel clengan persamaan regrcsi, tclap dengan menggunakan tabcl pcmbantu sebelumnya. Maka harus ditcntukkan nilai a clan b, scbagai berikut: a=
(l:X)(l:X2 )-(l:X)(l::XY) n ( E X' ) - ( E X )2
=
J2.32l (326.204.786.9531- Cl .557.6691 C1.577.894,67L 8 (326.204.786.953) - (I .557 .669) 2
= 2.387 .8 l 9.040.795,96 - 2.457 .837 .612.724,23
2.609.638.295.624 - 2.426.332.713.561 ~
- 729.981.428.73 183.305.582.063
-
- 0,0039
86
b=
n :l: XY - ( :l: X ) II (
:i: X 2
) -
(
:i:
p:; Y )
x )2
8 (I .577.894,67)- (1.557.669) (7,32) 8 ( 326.204.486.953)-(1 .557.669)2
=
12.623.157,_36-11.402.137 08
2.609.638.295.624-2.426.332.713.561
=
1.221.020,28
I 83.305.532.063
0,0000067 Dari basil perhitungan diatas, maka persamaan regresmya aclalah Y
-0,0039 + 0,0000067 X, dan dari persamaan tersebut dapat disimpulkan
=
scbagai beriki1t:
r
Dari persamaan diatas mempunyai persamaan arah atau hubungan yang positif (+), ini artinya mcnunjukkan bahwa perubahan jumlah pcmbiayaan
yang
disalurkan
akan
merubah
tingkat rasio
non
pe1:fim11i11gji11anci11g (NPF).
r
Koefisien regresi (0,0000067), ini artinya setiap adanya peningkatan jumlah
pcmbiayaan
yang
disalurkan
sebesar
I%,
maka
akan
mcningkatkan tingkat rasio NPF sebesar 0,0000067% atau setiap peningkatan jumlah pembiayaan yang disalurkan sebesar I%, maka akan menurunkan tingkat rasio NPF sebesar 0.0000067%.
r
Ketika jumlah pembiayaan yang disalurkan sebesar 0, maka non
pe1formi11gji11a11cing (NPF) sebesar 0.0039.
87
D. Faktor Penyebab dan Upaya Peuaugauan Pembiayaan Beirmasalah
l'vlenurut Bapak lmam Syufi'I, Divisi Pemasaran Bank DKJ Syariah, yang menjadi
faktor
pcnyebab timbulnya
11011
performing financi;zg (NPF) atau
pembiayaan bcrmasalah, yaitu: 1 a. Analisa Awai, karcna timbulnya non pe1:forming financing (pembiayaan bermasalah) disebabkan analisa awal yang tidak baik. b. Kurang ketatnya monitoring yang diterapkan pada pernbiayaan yang sudah atau sedang berjalan. c. Usaha nasabah, apakah usaha tersebut berkendala atau tidak dengan politik yang ada. Seperti halnya kenaikan harga BBl'vl (Bahan Bakar l'vlinyak). Tirnbulnya atau rneningkatnya non performing financing (NPF), akan bedarnpak pada bank atau nasabah itu sendiri. Seperti: a. Tingkat keschatan bank akan merigalami penurunan ( b. Pendapatan akan mengalarni penurunan (
t)
t)
c. Bagi nasabah yang bermasalah, namanya akan ter- black list (Buruk) pada bank-bak lain. Oleh karena ilu, agar tidak lerjadinya darnpak seperti diatas, maka dibutuhkan Lipaya pcnanganan dalam mengahadapi timbulnya atau rneningkatnya tingkat non pe1jimni11gji11ancing (NPF). Seperti:
1
In1a1n Syufi'I, Divisi Pc1nnsaran Bank DI(I Syariah, Wa\vancara Pribadi, 11 Juni 2007.
88
I. Pembiayaan yang termasuk dalam golongan I (Lancar) = Di pantau dan dlavvasi 2. Pernbiayaan yang tcrmasuk clalam golongan 2 (Dalam Perhatian Khusus) =
Diberitahukan jika sudah waktunya pembayaran.
3. Pembiayaan yang termasuk golongan 3 dan 4 ( Kurang Lancar dan Uiragukan)
=
IY!clakukan
penagihan
sesenng
mungkin,
minimal
scminggu 2x dan diberikan solusi serla saran bagi usahanya atau bahkan jika pcrlu dicarikan partner usaha. 4. Pcmbiayaan yang lennasuk golongan 5 (Macet) =
Rekondisi
dan
Rcstrukturisasi. Mcnurut bapak Imam Syufi'I, tingkat
11011
per/ormingfinancing (NPF)
dapat pula diturunkan dengan mcmperbanyak jumlah pembiayaan. Hal ini sesuai dcngan:
Rumus NPF
Pen1biayaan kurang lancar, diragukan dan
111acet
Total Pembiayaan Akan tctapi hal tersebul kurang Efektit: karena hanya be1jangka waktu pcndck scdangkan jangka panjangnya akan menyebabkan berlambahnya jumlah krcditur bcrrnasalah.
BABV Kcsimpulan Dan Saran
A. Kcsimpulan Bcrclasarkan penjelasan clan ura1an di atas, maka clapat ditarik kesimpulan sebagai bcrikut:
Jurnlah pcmbiayaan yang disalurkan dan tingknt rasio non performing financing mempunyai keterkaitan atau hubungan yang positif (+), maksud ke1erkailan clisini ialah setiap perubahan jumlah pembiayaan yang clisalurkan akan merubah lingkat rasio 11011 pe1formingfinancing (NPF). Sctiap
kcnaikan
jumlah
pcmbiayaan
yang
disalurkan
akan
rncrnpcngarnhi mcningkalnya tingkat rasio NPF, ha! 1n1 terlihat clari basil analisa cliatas dcngan mcnggunakan rumus regn;si yang rnengahasilkan pcrsan1aan \'
-0,0039 + 0,0000067 X. Maksudnya ialah scliap adanya
pcningkatan jurnlah pernbiayaan yang disalurkan scbesar I%, rnaka akan rncningkatkan tingkat rasio NPF sebesar 0,0000067% atau sctiap penurunan jurnlah pernbiayaan yang clisalurkan sebesar I%, maka akan menurunkan tingkat rnsio NP!' sebesar 0.0000067%. Dari p.cnjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa apabila jumlah pe111biaym111 yang disalurkan mengalami kenaikan, rnaka tingkat raslO NPF akan 111engalarni kenaikan pula. Hal ini rncrnatahkan hipotesa awal atau penclapat yang 111engatakan bahwa kenaikan tingkat rasio non pe1jim11ing
90
ji11a11ci11g clapat cliatasi dengan cara menambah atau meningkatkan jumlah
jumlah pembiayaan yang disalurkan. Faktor pcnyebab timbulnya non pe1:forming .financing (NPF) atau
2
pembiayaan bermasalah pada Bank DK! Syariah, yaitu: a. Kurang baiknya analisa awal pacla pembiayaan b. Kurang kclatnya monitoring yang diterapkan pacla pembiayaan yang sudah atau scdang bctjalan. c. Usaha nasabah yang berkendala dengan situasi politik yang ada 3
Upaya pcnanganan dalam menghaclapi timbulnya atau meningkatnya tingkat non perfim11ingjinanci11g (NPF): a. Pcmbiayaan yang tcrmasuk dalam golongan 1 (Lancar) = Di pantau clan dia\vasi
b. Pcrnbiayaan yang termasuk dalam golongan 2 (Dalam Perhatian Khusus) =
Dibcritahukan jika sudah waktunya pembayaran.
c. Pcmbiayaan yang termasuk golongan 3 dan 4 ( Kurang Lancar dan f)iragukan)
Mclakukan
pcnagihan
sescring
rnungkin,
minimal
seminggu 2x dan cliberikan solusi se1ia saran bagi usahanya atau bahkan jika perlu dicarikan partner usaha. d. Pcmbiayaan yang terrnasuk golongan 5 (Macet) =
Rekondisi
clan
Restruktui'isasi. 4
Anggapan atau pcndapat yang mcnyatalrnn bahwa tingkat rnsio non performing
financing
dapat
cliturunkan
atau
cliatasi
dengan
cara
91
memperbanyak jumlah pembiayaan tidak sepenuhnya benar. Penambahan jumlah pembiayaan yang disalurkan hanya akan menurunkan tingkat rasio NPF dalamjangka waktu pendek, ha! ini sesuai dengan: Rumus NPF
= Pembiayaan kurang lancar, diragukan dan macet Total Pernbiayaan
Sedangkan
dalam
jangka
panpngnya
akan
menyebabkan
bcrtambahnya jumlah krcditur berrnasalah, dan tentunya akan berpengaruh pula terhadap kenaikan tingkat rasio non pe1formingfinancing. B. Saran
Pada dasarnya Bank DK! Syariah dalam rangka penyaluran pembiayaan dan dalam upaya menangani atau mengatasi 11011 pe1jCmning financing (pembiayaan bermasalah) sudah bcnar clan telah sesuai dengan prinsip syariah yang ada. Namun, scdikit saran yang dapat penulis berikan baik kepada pihak Bank DK! Syariah pada klrnsusnya maupun pembaca (masyarakat) dan lernbaga bank syariah lain pada un1un1nya, cliantaranya:
I.
Pihak Bank DK! Syariah dalam rangka upaya menangani atau rncngatasi
11011
pc1jim11i11g .financing (Pcrnbiayan berrnasalah) harus lebih
scrius, apabila ticlak ditangani dengan serius maka kcnaikan tingkat rasio
Nl'F, scpcrti yang terjadi pada setahun bclakangan ini akan terns menerus tctjacli. Hal ini tentunya akan merugikan, baik bagi pihak nasabah maupun pihak bank scndiri. /\clapun langkah yang dapat diambil adalah sebagai bcrikut:
92
a. Mencrapkan system analisa kelayakan pembiayaan yang lebih baik, untuk mencrapkan ha! tersebut tentunya harus didukung pula oleh sumber daya manusia yang lebih berkualitas dan berkompeten. Oleh karcna ilu, diperlukan adanya pelatihan-pelatihan yang menunjang untuk meningkatkan kine1ja sumber daya manusia tersebut. b. Dalam upaya pengananan NPF, ticlak boleh beranggapan bahwa pembiayaan yang termasuk dalam golongan l clan 2 (Lancar clan dalam pcrhatian khusus) masih beracla pacla posisi aman clan memulainya pada pembiayaan golongan 3 (kurang lancar) clan seterusnya. Karena apabila pembiayaan yang termasuk clalam golongan 1 clan 2 tidak dipantau dan cliawasi clengan baik, malrn tidak te1tutup kemungk:aan pembiayaan lcrscbul masuk ke dalam pembiayaan bermasalah (kurang lancar, cliragukan clan macel). Oleh karena itu, upaya penanganan pembiayaan bennasalah harus climulai dari golongan 1 (lancar) clan seternsnya. Dan untuk upaya penanganan NPF pacla golongan 5 (macet) yang telah diterapkan, seperli halnya rescheduling, yaitu penjadwalan kembali jangka
.vaktu angsuran serta memperkecil ju.mlah angsuran dan
reconditioning, yaitu mempcrkecil margin keuntungan atau bagi hasil.
Keduanya mulai dapat dilerapkan pacla pembiayaan yang termasuk golongan 2 (dalam pcrhatian khusus), ha! ini clapat dilakukan guna rncnganlisipasi
munculnya
atau
meningkatnya
tingkat NPF atau
93
pcmbiayaan bcrmasalah sejak awal, sehingga permasalahan NPF dapat segera ditangani. 2.
Bagi pihak pembaca khususnya dan rnasyarakat pada umumnya, hcndaknya kita bcrsama-sama untuk memajukan pcrbankan syariah ini, karena maju munclurnya pcrbankan syariah ini terganmng dari kita semua. Mungkin langkah awal yang dapat dilakukan ialah rnempercayakan sebagian dana untuk clikclola atau disimpan pada bank syariah clan dapat juga mcmulai menggunakan scmua procluk yang ditawarkan bank syariah.
3.
Bagi lcmbaga pcrbankan syariah, perlu diadakannya peninjauan ulang terhaclap scktor-sektor pcmbiayaan yang akan climasuki termasuk calon dcbitur bcrikul prospek proyek yang bersangkutan clan juga menghindari scktor-scktor
pembiayaan
yang
berpotensi
bermasalah
serta
selalu
rnencrapkan prinsip kchati-hatian clalam proses penyalman pcmbiayaan. Hal ini dilakukan guna menghindnri te1jadinya kcnaikan tingkat rasio 11011 pe1.fim11i11gji11a11cing atau pembiayaan bennasalah.
DAFTAR PUSTAKA
Al-Qur'an Al-Karim Al-Sunnah Denclawijaya, Lukman, i11111111jemen Perbankan, Bogor: Gahalia Indonesia, September, 2005, Ed.ke-2 Ellcrin,
Sujoko, Jkk, i11etode Penelitian
Untuk Akuntansi,
Sebuah
Pe11dekata11 Praktis, Jawa Timur: Bayu Media Publishing, Juni, 2004, Cet. ke-1.
Firdaus, Rachmat dan Maya Ariyanti, frfanajemen Perkreditan Bank Umum, Bandung: ALF ABETA, 2004 Hazairin Achmad, Problcmatika kredit macct dan krcdit bermasalah serta upaya mcngatasinya ditinjau dari sudut perusahaan (dcbitur) maupun Bank: Workshop Tanggung Jawab Pidana Pengurus Bank clan Pcngurus Pcrusalrnnn (Nasabah Debitur), karena kredit macet. Jakarta: 2006 Hcrbudhi S.Tomo, Pe11cegaha11 Npf dan strateginya bank syariall (studi kasus Bank ivluamaiat): Seminar Indonesian Non Performing Loan : Management
and Stratcgis. Jakarta: 2006 Karim, Adiwarman, Bank Islam : Analisi Fiqih da11 Keuangan, Jakm1a: PT. J'.aja Grafindo l'crsada, 2004, Ed.ke-2
Kashmir, SE, MM, Dasar - dasar Perba11ka11. Jakarta: PT. RajaGrafindo J'ersnda, Agustus, 2004
_______ ,Bank dan Lcmbaga kcuanagn Lainnya, Jakarta: PT.
Rajagrafindo Persada, 2002, Cet. ke-6 ,Manajcmcn
Perbankan,
Jakatta:
PT.
Rajagrafindo
Persada, 2003. Luthfi Hamidi, Muhammad, Jejak-jejak Ekonomi
,~yarialt.
Jakarta: Senayan
Abadi Publishing, 2003 Mauludi, Ali, Statistilw I, Pe11elitia11 Ekonomi Islam dmz Sosial. Jakarta: PT. Prima Heza lestari, Maret 2006. Muhammad, IVIanajemen Pembiayaan Bank Syariah, Yogyakarta: UPP Akadcmi Manajernen Perusahaan YKPN, Juli, 2005 Nurgiyantoro, Burhan, Gunawan, Marzuki, Statisitika Terapan, Untuk l'enelitia11 Il111u-il11111 Sosial. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, oktober,
2004, cct. Ke-3. Pcrwata
Attm~clja,
Karnaen dan Muhammad Syafi'l Antonio, Apa dan
Bagaimana Bank Islam. Yogyakarta: DANA BAKTI WAKAF, 1992
Pracljoto, Strategi pe11yelesaia11 kredit bermasalafl khususnya di Bank BUMN: Seminar Indonesian Non Performing
Loan : Management and Strategis.
Jakarta: 2006. Prof.dr.H. Veithzal Rivai, M.B.A dan Andria Permata Veithzal, B.ACCT, M.13.A, Credit
,~la11age111e11t
llandBook, Teori, konsep, pro.1·cdi1r dan apfikasi
pmu/111111 pmli!isi 11111/Jasiswa, ba11/dr 1/1111 11asab11'1. Jakarta: PT.RajaGrnfindo
Persada, 2006.
Siamat, Dahlan, ilfanajemen Lembaga J(eua11ga11. Jakarl:i: Lernbaga Penerbit Fakultas Ekono111i Universitas Indonesia, 2004 Sutojo, Siswanto, Strategi !Ylanajemen Kredit Bank Umum : Konsep, Teknik dan Kasus, Jakarta: Damar mulia Pustaka, 2000. Sudarsono, Heri, Bank da11 Lembaga keuangan Syariah, Yogyakarta: EKONOSIA, November, 2003, Ed.ke-2 Suyalno, Tho111as dkk, Dasar - dasar Pcrkrcditan, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka, 1995, fa!. Kc-IV Syafi'J Antonio, Muhammad, Bank Syarialz: Dari Teori ke Praktek, Jakarta: r]e111a Jnsan i Press, 200 I -----------~Bank
Syariah
T¥11cmw
Ulama
dan
Ce11dikiaov1111. Jakarta: TAZKIA Institute & Bl, Oktober, I 999, Cet. Ke-I Zulkilli, Sunarto, Panduan Praktis Perbank1111 Syariafl, Jakarta: Zikrul Ilaki111. 2003, Cct. Ke-4
SURAT KETERANGAN PENELITIAN No. 'tlr9 /GSY/2007
ssa/amu'alaikum Wr. Wb.
engan ini, kami menerangkan bahwa mahasiswa dibawah ini: : Mochammad Irfansyah ama empat / Tanggal Lahir : Jakarta / 12 Agustus 1985 la mat : Perum Villa Mutiara JI. Kecubung, Raya Blok GG. no. 22 Ciputat 15413 niversitas : Universitas Islam Negeri (UIN) Jrusan I Konsentrasi : Muamalah / Perbankan Syariah IM : 103046128271 em ester : VIII elah melakukan peneliticin di Bank DKI Unit Syariah pada Tanggal 11 Juni 2007. emikian surat keterangan ini dibuat sebagai bukti pelaksanaan penelitian. Vassa/amu'alaikum Wr. Wb. ~karta,
27 Juni 2007
T BANK DKI irup Syariah
l :~ ,
aridi Syahdiilla GS Pemimpin
Rcalisasi Pembiayaan Tahun 2004 Realisasi Januari
I2 I 3 I4 5 6 7 8
1 2 3
j Piuiang Saiam I Piutang istishna I Pembiayaan Musyarakah Pembiayaan ' Mudharabah Pinjaman Qardh Persediaan ijarah
I
I Piutang Murabahah
Piutang lstishna Pembiayaan 4 I Musyarakah Pembiayaan 5 Mudharabah 6 Pinjaman Qardh 7 Persediaan 8 i;arah
I
I
3.070
I Piutang Salam
Realisasi Februari
I
I
4.648
I
6.258
1.304 I
8.211
2.069 I
2.088
12.167
I I I
I I
I
2.081
I
I
I 41 2.2951
2.3841
2.3631
2.471
2.619
Realisasi Pembiavaan Tahun 2005
2 ""l
28.3851 ! 91 I
j Piutang Saiam •
"
I
,,.
P1u,ang ,s,;shna Pembiayaan 4 I Musyarakah Pembiayaan 5 Mudharabah 6 Pinjaman Qardh 7 Persediaan 8 ijarah
1 2 3 4 5 6 7 8
Piutang Murabahah Piutang Salam Piutang lsiishna Pembiayaan I Musyarakah Pembiayaan Mudharabah Pinjaman Qardh Persediaan , ijarah
I I
871
I
I
I 4
3
5.656
2.881
41.261 85
3
I
!
3
2
4
1.304
2.069
2.088
48.590
45.288
47.268
49.815
48.435
93
81
79
78
es5
!
I I
761 I
3.158
3.973
I I
I
3
3
2.081
I
2.2951
3 2.384
2 2.363'
21 2.471 I
1
I
2.619
I
Realisasi Pembiayaan Tahun 2006
Piutang Murabahah
2 3
I Piutang Salam
Piutang Jstishna Pembiayaan 4 I Musyarakah Pembiayaan 5 Mudharabah 6 Pinjaman Qardh 7 Persediaan 8 ijarah
1 2
Piutang Murabahah Piutang Salam 3 Piutang lstishna Pembiayaan 4 Musyarakah Pembiayaan Mudharabah 5 6 , Pinjaman Qardh 7 Persediaan 8 ijarah
I
i I
I
49.683
49.911
I
51.105
i
51.328
1
I 66 I
52.429
'
74
72
4.093
4.178
1 3.831
I
70
I
4.061 I
41
I
II
3.7991
I
41 4.030
I
681 5.522
I
41 4.096
I
53.323 II 641
4.5141
4.375
399~
I
9.245 2
4.360
I
5.394
I
!·IRIJ~"''l• - . .!6%W "'"' •
53.726
I
53.951
62 I
60
I
50.956
49.319
I
58
56
54
I
4.133
3.994
3.761
11.466 ' 2
13.815 . 1 I
16.574 2
19.682 2
5.469
5.426
I
4.236 I
4.z12
6.238 I
3.872
32~
I
6.371
I
22
I
23.762 1 i 6.660
I
Realisasi Pembiavaan Tahun 2007
1 2 3
Piutang Murabahah Piutang Salam Piutang lstishna Pembiayaan 4 I Musyarakah Pembiayaan 5 l Mudharabah 6 Pinjaman Qardh 7 Persediaan 8 iiarah
I
47.236 I
45.791 I
44.630 I
49.353 I
57.646
I
50 I
48 I
47 I
45 I
43
4.826
I
4.884
I
5.044
31.376 1
35.4321
38.971
42_573
I
43.212
7.850
8.6181
9.887
9.926
II
11.053
I
3.816
I
I I
I
3.677
I
Tingkat Kolektibilitas Periode 2005 - 2007
Kolektibilitas:
i - Lancar
I
- ....,,
I
I
I
f86,833 I89,993195,;;;1 I 102,833
I I
I
'"
J
.:...,v1v
I
-i 70') • 1 1vv
.
1
J
I
-I hna 1 1 vvv
I
112,552
123,250
!
a
I.
'
i
-1 t::'f"l7 1,vv1
-17Cf'\
l IVV
I
I
-1
-1 A
t,Vi"'"T
I
!
/ - Kurao Lancr I - Diraoukan - Mace!
608
904
1,050
892
503
. 347
271
351
498
902
528
618
640
803
846
666
56,516 837 53 7 I 268.
__,I
- Macet
- Lancar - DPK - Kurang Ian car - Dira ukan - Mace!
J
I I
17,630 280
I
I
340 899
56,893 735 107 7 268
I 58,055 779 125 44 266
59,654 926 131 37 271
63,999 830 189 80 270
71,111 161 189 37 306
21,032 585
27,582 311
31,625 323
35,705 157
40,571 0
!
I
I I
276
I
I!
I I
I I I
I I
73,219 1,073 302 64 304
I
I
44,546 120
48,467 192
275
I
0 275
I
275 I
i I
79,771 1,014 276 156 309
I
80,137 1,341 353 133 332
I
50,644 203
I
0 275
I
I i I
I I
I
I
I
78,182 1,782 363 217 384
I
54,325 229
I I
54,921 461
I I
55,790 402
34 275
I
26 274
i
44
78,845 1,991 301
. 228 464
I
80,102 I 1,757 ' 364 !' I 320 I 424
~7"