1 PENGARUH VIDEO PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V DI SDN INTI TONDO PALU Oleh Yaspin Tandi, 3) Zulnuraini Email :
[email protected]
1)Wirdana, 2) Huber
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Jurusan Ilmu Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mencari pengaruh dari penggunaan video pembelajaran terhadap hasil belajar IPA siswa kelas V di SDN Inti Tondo Palu. Masalah yang diteliti dalam penelitian ini adalah apakah ada pengaruh video pembelajaran terhadap hasil belajar IPA siswa kelas V di SDN Inti Tondo Palu?. Subyek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SDN Inti Tondo Palu dengan jumlah total 52 orang yang terdiri dari dua kelas yaitu kelas V A dan kelas VB. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan pendekatan eksperimen dengan menggunakan dua kelompok yaitu kelompok kelas eksperimen dan kelompok kelas kontrol. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain PretestPosstest Control Group Design. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan pemberian tes awal (pretest) dan tes akhir (posttest) serta dokumentasi. Peningkatan hasil tes siswa dari pretest ke posttest dihitung berdasarkan skor N-gain dengan kriteria berdasarkan tingkat gain yaitu; g > 70 kriteria tinggi, 30 ≤ g ≤ 70 kriteria sedang, dan g < 30 kriteria rendah. Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan uji “t” dengan taraf nyata = 0.05 atau taraf signifikan 0,95 dan dk = n1 + n2 2. Hasil penelitian diperoleh nilai N-gain kelas VA (kelas kontrol) sebesar 39,37 dan kelas VB sebesar 56,19 Selisih peningkatan antara kelas yang tidak menggunakan media video pembelajaran (kelas kontrol) dan kelas yang di beri perlakuan dengan menggunakan video pembelajaran (kelas eksperimen) berdasarkan perhitungan N-gain adalah 16,82. Hasil perhitungan pada uji hipotesis dengan uji “t” diperoleh nilai thit lebih besar dari pada ttabel atau 2,06 > 1,68. Sehingga dapat diketahui bahwa ada pengaruh video pembelajaran terhadap hasil belajar IPA siswa kelas V di SDN Inti Tondo Palu. Kata Kunci : Video Pembelajaran, Hasil Belajar IPA. Abstract The research aimed at finding out the influence of instructional videos application on the fifth grade students’ learning outcomes on IPA subject at SDN Inti Tondo Palu. The research problem was whether there is an influence of instructional videos on the fifth grade students’ learning outcomes on IPA subject at SDN Inti Tondo Palu? The research subjects were the fifth grade students at SDN Inti Tondo Palu with 52 students consisting of two classes, VA and VB. This was a quantitative research using the experimental approach with two groups of the experimental and the control classes. The research was designed using Pre-test-Post-test Control Group Design. The data collected in this research using some techniques of the pretest, the post-test as well as the documentation. The improvement of learning outcomes from the pre-test to the post-test was calculated on the basis of N-gained score and criteria levels i.e. g>70 for high criteria, 30 ≤ g ≤ 70 for fair criteria and g<30 for low criteria. The data was Elementary School of Education E-Journal 8 Diterbitkan online Ihttp://jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php/ESE PGSD, FKIP, Universitas Tadulako
2 analysed using the t-test analysis with the significance level of α=0.05 or 95% and df =n1 + n2 – 2. The research results showed that the N-gained score for the control class (VA) was 39,37 and 56,19 for the experimental class (VB). The improvement gap between the class without using the instructional videos (the control class) and the class that treated with instructional videos (the experimental class) based on the calculation of N-gained was 16,82. The calculation result of hypothesis test denoted that t-counted was greater than t-table (2,06 > 1,68). Therefore, it can be concluded that there is an influence of the instructional videos on the fifth grade students’ learning outcomes on IPA subject at SDN Inti Tondo Palu. Keywords: Instructional Videos, IPA Learning Outcomes. PENDAHULUAN Pendidikan dewasa ini cenderung menekankan aspek kognitif, dan itupun aspek kognitif tingkat rendah (hafalan). Sekolah belum optimal dalam mencapai tujuannya yaitu membantu peserta didik agar semakin berkembang seutuhnya dan seoptimal mungkin sesuai dengan potensi masing-masing (Suparno, dkk, 2011 : 11). Pendidikan pada prinsipnya merupakan upaya untuk mengembangkan dan meningkatkan aktivitas guru dan siswa. Keberhasilan pembelajaran dalam arti tercapainya standar kompetensi sangat tergantung pada kemampuan guru mengelolah pembelajaran yang dapat menciptakan situasi yang memungkinkan siswa belajar sehingga merupakan titik awal berhasilnya pembelajaran. Rendahnya mutu pendidikan dapat diartikan kurang efektifnya proses pembelajaran. Penyebabnya dapat berasal dari siswa, guru, maupun sarana dan prasarana yang kurang memadai, minat dan motivasi yang rendah, kinerja guru yang rendah akan menyebabkan pembelajaran kurang efektif. Perkembangan bidang pendidikan yang semakin maju menuntut pendidik untuk kreatif dalam memilih media yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar. Pemilihan media yang sesuai dengan karakteristik siswa diharapkan mengubah proses pembelajaran menjadi menarik sehingga dapat memotivasi serta menumbuhkan minat siswa untuk belajar. Atas dasar tersebut, peneliti menggunaan media pembelajaran berupa video pembelajaran, dari berbagai klasifikasi yang ada, media video merupakan media paling lengkap, yaitu menggunakan kemampuan audio, visual dan gerak. Video pembelajaran merupakan salah satu bagian dari multimedia yang dapat menfasilitasi guru dalam melakukan proses pengajaran. Pemanfaatan video pembelajaran dapat membuat interaksi antara guru dan siswa tidak hanya dilakukan dengan hubungan tatap muka saja tapi dengan menggunakan media yang menampilkan efek audio dan visual yang mampu meningkatkan kemampuan belajar siswa sehingga pencapaian belajar dapat dicapai dengan efektif. Menurut Magnesen (dalam Ariani dan Haryanto Dany, 2010 : 35) menyatakan kita Elementary School of Education E-Journal 8 Diterbitkan online Ihttp://jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php/ESE PGSD, FKIP, Universitas Tadulako
3 belajar, 10% dari apa yang dibaca; 20% dari apa yang didengar, 30% dari apa yang dilihat, 50% dari apa yang didengar, 70% dari apa yang dikatakan, 90% dari apa yang dilakukan. Pembelajaran dengan mempergunakan teknologi audio visual dijamin dapat meningkatkan kemampuan belajar siswa sebesar 50% dari pada tanpa menggunakan media. Penggunaan media pada mata pelajaran IPA di SDN Inti Tondo Palu diperoleh bermacam-macam media antara lain media dari KIT IPA, media gambar dan media yang diperoleh dari lingkungan sekitar sekolah. Guru kelas VA dan VB pada SDN Inti Tondo Palu belum menggunakan media yang berbasiskan multimedia atau video pada proses pembelajaran IPA di kelasnya. Tujuan diadakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan video pembelajaran terhadap hasil belajar IPA siswa kelas V di SDN Inti Tondo Palu. METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan pendekatan eksperimen. Pendekatan eksperimen adalah prosedur penelitian yang dilakukan untuk mengungkapkan hubungan sebab akibat dua variabel atau lebih, dengan mengendalikan pengaruh variabel yang lain. Metode ini dilaksanakan dengan memberikan variabel bebas secara sengaja bersifat induce kepada obyek penelitian untuk diketahui akibatnya didalam variabel terikat. Dengan demikian metode ini dilakukan dengan melakukan percobaan secara cermat untuk mengetahui hubungan sebab akibat antara gejala yang timbul dengan variabel yang sengaja diadakan. Variabel yang sengaja diadakan itu disebut juga variabel eksperimen atau perlakuan (treatment) yang berfungsi sebagai variabel bebas (Suharsimi Arikunto, 2006: 82) Penelitian eksperimen ini penulis menggunakan dua kelas yang dimana kelas yang pertama adalah kelas eksperimen dan kelas yang kedua adalah kelas kontrol. Menurut Riyanto, penelitian eksperimen merupakan penelitian yang sistematis, logis, dan teliti didalam melakukan kontrol terhadap kondisi (Yatim Rianto. 2001 : 35).
Desain Penelitian Desain penelitian ini menggunakan desain Pretest-Posttest Control Group Design. Dalam desain ini terdapat dua kelompok yang dipilih secara random, kemudian diberi pretest untuk mengetahui keadaan awal adakah perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Hasil pretest yang baik bila nilai kelompok eksperimen berbeda secara signifikan. Elementary School of Education E-Journal 8 Diterbitkan online Ihttp://jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php/ESE PGSD, FKIP, Universitas Tadulako
4 Pengaruh perlakuan adalah (O2 – O1) – (O4 – O3) (Sugiyono, 2008), seperti pada tabel 3.1 di bawah ini: Tabel 1. Desain Penelitian Kelompok KE KK
Pretest O1 O3
Perlakuan X -
Posttest O2 O4
Keterangan : KE
: Kelas eksperimen
KK
: Kelas kontrol
O1
: Pretest kelas eksperimen
O2
: Posttest kelas eksperimen
X
: Perlakuan
O3
: Pretest kelas kontrol
O4
: Posttest kelas kontrol
Tempat dan Waktu Penelitian Tempat dilaksanakan penelitian ini adalah di SDN Inti Tondo Palu yang objek penelitiannya adalah siswa kelas VA dan siswa kelas VB. Adapun waktu pelaksanaan penelitian ini yaitu berlangsung pada semester II (Genap) tahun 2015/2016. Subyek Penelitian Subyek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SDN Inti Tondo Palu dengan jumlah total 52 orang yang terdiri dari dua kelas yaitu kelas V A dengan jumlah siswa laki-laki 11 orang dan siswa perempuan dengan jumlah 16 orang serta kelas VB dengan jumlah siswa laki-laki 11 orang dan siswa perempuan dengan jumlah 14 orang. Variabel Penelitian Variabel yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Variabel X (Variabel Independent) Penggunaan Video Pembelajaran IPA. Variabel ini disebut sebagai variabel stimulus, prediktor, antecedent. Dalam bahasa indonesia sering disebut sebagai variabel bebas. Variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat) (Sugiyono. 2008). Elementary School of Education E-Journal 8 Diterbitkan online Ihttp://jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php/ESE PGSD, FKIP, Universitas Tadulako
5 2. Variabel Y (Variabel Dependent) Hasil Belajar Siswa. Variabel ini sering disebut sebagai variabel output, kriteria, konsekuen. Dalam bahasa indonesia sering disebut sebagai variabel terikat. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono. 2008).
Teknik Analisis Data Uji Peningkatan Hasil Tes Perhitungan peningkatan hasil tes yang diperoleh pada kelas eksperimen yang menggunakan Video Pembelajaran di hitung berdasarkan skor N-gain. Untuk memperoleh skor N-gain digunakan rumus yang dikembangkan oleh Hake (dalam Zulaeha, 2014): g =
S𝑝𝑜𝑠𝑡 − S𝑝𝑟𝑒 × 100 S𝑚𝑎𝑘𝑠 − S𝑝𝑟𝑒
Keterangan: Spost = skor posttest Spre = skor pretest Smaks = skor maksimal ideal Tabel 2. Kriteria Tingkat N-gain Tingkat Gain
Kriteria
g > 70
Tinggi
30 ≤ g ≤ 70
Sedang
g < 30
Rendah
Uji Hipotesis Perhitungan teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan uji “t”. Uji t yang digunakan untuk hipotesis ini adalah uji 1 pihak (Sudjana, 1989) dengan pasangan hipotesis adalah: Ha : ada pengaruh video pembelajaran terhadap hasil belajar IPA siswa kelas V SDN Inti Tondo Palu H0: tidak ada pengaruh video pembelajaran terhadap hasil belajar IPA siswa kelas V SDN Inti Tondo Palu.
Elementary School of Education E-Journal 8 Diterbitkan online Ihttp://jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php/ESE PGSD, FKIP, Universitas Tadulako
6 Dengan taraf nyata = 0.05 dan dk = n1 + n2 2. Maka kriteria pengujiannya adalah jika thitung > t(1 - ) maka H0 di tolak dan Ha terima dan jika thitung < t(1 - ) maka H0 diterima dan Ha di tolak. HASIL PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di SDN Inti Tondo Palu. Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti melakukan observasi pada sekolah dan kelas yang akan diteliti. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui situasi dan kondisi dari kelas subyek penelitian yaitu kelas VA dan kelas VB. Berdasarkan observasi yang dilakukan diketahui bahwa guru di kelas V A dan VB belum menggunakan video sebagai media belajar dalam proses pembelajarannya. Siswasiswi cenderung mencatat dan mendengarkan penjelasan yang disampaikan oleh guru. Untuk mengetahui apakah video pembelajaran berpengaruh atau tidak terhadap hasil belajar siswa pada kelas VA dan VB di SDN Inti Tondo Palu, maka peneliti menggunakan teknik pretest-posttest pada proses penelitian dengan tujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa dari kelas kontrol (tidak menggunakan media video pembelajaran) dan kelas eksperiman (menggunakan media video pembelajaran) pada mata pelajaran IPA dengan materi gaya gravitasi, gaya gesekkan dan gaya magnet. Pemberian tes awal dilakukan untuk memperoleh data tentang pemahaman siswa pada mata pelajaran IPA. Setelah melakukan tes awal siswa kemudian diberikan tes akhir pada mata pelajaran IPA dengan materi gaya gravitasi, gaya gesekkan dan gaya magnet. Pemberian tes ini dilakukan setelah melewati proses pembelajaran dengan jumlah 6 kali pertemuan dimana kelas kontrol 3 kali pertemuan dan kelas eksperiman 3 kali pertemuan. Kelas kontrol dan kelas eksperimen menggunakan RPP dan metode yang sama yaitu metode ceramah, demonstrasi dan diskusi kelompok. Namun pada kelas eksperimen ditambahkan dengan media video pembelajaran sedangkan pada kelas kontrol tidak menggunakan video pembelajaran dalam artian kelas kontrol hanya menggunakan media gambar dengan proses pembelajaran yang biasa dilakukan oleh guru bidang mata pelajaran IPA dikelas tersebut. Siswa yang di jadikan subjek dalam penelitian ini di ambil dari 2 kelas yaitu VA (kelas kontrol) dengan jumlah siswa 27 orang, terdiri dari 11 laki-laki dan 16 siswa perempuan dan VB (kelas eksperimen) dengan jumlah siswa 25 orang, terdiri dari 11 laki-laki dan 14 perempuan. Berdasarkan nilai Posttest dari penelitian yang telah dilakukan, maka dapat dihitung peningkatan hasil tes yang diperoleh pada kelas kontrol dan kelas eksperimen atau antara kelas Elementary School of Education E-Journal 8 Diterbitkan online Ihttp://jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php/ESE PGSD, FKIP, Universitas Tadulako
7 yang tidak menggunakan video pembelajaran dan yang menggunakan video pembelajaran berdasarkan skor N-gain. N-gain yang diperoleh pada kelas kontrol adalah sebesar 39,37 dan N-gain pada kelas eksperimen sebesar 56,19. Nilai kedua kelas masuk dalam kriteria sedang karena pada kelas kontrol 30 ≤ 39,37 ≤ 70 dan pada kelas eksperimen 30 ≤ 56,19 ≤ 70. Tebel 3. Hasil Perhitungan N-gain Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen Kelompok Kelas Kontrol Kelas Eksperimen
Nilai N-Gain 39,37 51,60
Tingkat Gain 30 ≤ 39,37 ≤ 70 30 ≤ 56,19 ≤ 70
Kriteria Sedang Sedang
Namun walaupun kriteria peningkatan hasil belajar pada kedua kelas masuk dalam kriteria sedang tapi pada kelas eksperimen peningkatan hasil tes yang di dapatkan lebih besar dari pada kelas kontrol. Hal ini dapat di lihat pada diagram berikut ini : Diagram 1. Diagram N-gain Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen
Diagram N-gain 56,19
60 50
39,37
40 30 20
10 0 N-gain VA (Kelas Kontrol
VB (Kelas Eksperimen)
Berdasarkan perhitungan statistik yang dilakukan, diperoleh thit sebesar 2,06 dan nilai ttabel sebesar1,68. Hal ini dapat disimpulkan bahwa 2,06 > 1,68 atau nilai thit lebih besar dari pada ttabel. Tabel 4. Perolehan Nilai thitung dan ttabel Thitung 2,06
Ttabel >
1,68
PEMBAHASAN Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimen. Pada penelitian eksperimen ini penulis menggunakan dua kelas yang dimana kelas yang pertama adalah kelas eksperimen dan kelas yang kedua adalah kelas kontrol. Dimana kelas eksperimen adalah kelas yang proses Elementary School of Education E-Journal 8 Diterbitkan online Ihttp://jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php/ESE PGSD, FKIP, Universitas Tadulako
8 pembelajarannya dilakukan dengan menggunakan video pembelajaran dan kelas kontrol adalah kelas yang proses pembelajarannya dilakukan dengan proses sederhana. Proses pengambilan data pada penelitian ini dibuat dengan cara memberikan respon kepada objek penelitian dalam hal ini siswa kelas VB diberikan respon media audio visual yaitu video pembelajaran sehingga responden memperoleh pengaruh respon yang diberikan oleh objek penelitian. Hasil dari penelitian ini diperoleh dari tes hasil belajar yang diberikan kepada siswa. Skor hasil belajar dia ambil dari data skor hasil pretest dan posttest siswa kemudian untuk kemajuan hasil tes siswa dilihat dari perolehan berdasarkan perhitungan dari skor N-gain. Berdasarkan hasil pengolahan data dari N-gain untuk kemajuan hasil belajar siswa dari dua kelas yaitu kelas VA (kelas kontrol) dan Vb (kelas eksperimen), membuktikan bahwa kelas VA (kelas kontrol) mendapatkan nilai rata-rata sebesar 39,37 dan kelas VB (kelas eksperimen) mendapatkan nilai rata-rata sebesar 56,19. Tabel 5. Perolehan Hasil N-gain Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen Kelompok
Nilai N-Gain
Kelas Kontrol
39,37
Kelas Eksperimen
56,19
Selisih nilai rata-rata hasil belajar siswa antara kelas yang tidak menggunakan media video pembelajaran (kelas kontrol) dan kelas yang diberi perlakuan dengan menggunakan video pembelajaran (kelas eksperimen) berdasarkan perhitungan N-gain adalah 16,82. Jadi berdasarkan perhitungan tersebut dapat dikatakan bahwa ada peningkatan hasil belajar siswa setelah melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan media video pembelajaran. Perhitungan ini dapat dilihat pada lampiran 12 yaitu pada tabel Perhitungan N-gain kelas kontrol dan kelas eksperimen. Hasil perhitungan uji hipotesis dengan menggunakan uji “t” diperoleh nilai thit = 2,06 dengan taraf nyata = 0.05 atau taraf signifikan 0,95 dan dk = n1 + n2 2 (25 + 27 - 2 = 50) maka diperoleh nilai ttabel sebesar 1,68, sehingga didapatkan hasil nilai thit lebih besar dari pada ttabel atau 2,06 > 1,68 (dapat dilihat pada lampiran 18). Berdasarkan hasil perhitungan tersebut maka hipotesis nihil (H0) dalam penelitian ini yang menyatakan tidak ada pengaruh video pembelajaran terhadap hasil belajar IPA siswa kelas V SDN Inti Tondo Palu di tolak dan hipotesis alternatif (Ha) yang menyatakan ada pengaruh video pembelajaran terhadap hasil belajar IPA siswa kelas V SDN Inti Tondo Palu di terima. Perhitungan ini sejalan dengan teori Elementary School of Education E-Journal 8 Diterbitkan online Ihttp://jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php/ESE PGSD, FKIP, Universitas Tadulako
9 yang di kemukakan oleh Sudjana (1998) yang menerangkan bahwa jika thitung > t(1 - ) maka H0 di tolak dan Ha terima dan jika thitung < t(1 - ) maka H0 diterima dan H1 di tolak. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka yang telah diuraikan dan dijelaskan pada BAB sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat pengaruh video pembelajaran terhadap hasil belajar IPA siswa kelas V di SDN Inti Tondo Palu. Hal ini berdasarkan dari hasil perhitungan uji hipotesis dengan menggunakan rumus uji “t”. Hasil dari perhitungan uji hipotesis diperoleh nilai thit = 2,06 dan nilai ttabel = 1,68 dengan taraf nyata = 0.05 atau taraf signifikan 0,95 dan dk = n1 + n2 2 (25 + 27 - 2 = 50). Sesuai dengan perhitungan yang telah dilakukan maka hipotesis alternatif (Ha) yang menyatakan ada pengaruh video pemebelajaran terhadap hasil belajar IPA siswa kelas V di SDN Inti Tondo Palu diterima dan hipotesis nihil (H0) yang menyatakan tidak ada pengaruh video pemebelajaran terhadap hasil belajar IPA siswa kelas V di SDN Inti Tondo Palu ditolak karena nilai thit lebih besar dari nilai ttabel atau thit = 2,06 > ttabel = 1,68. Berdasarkan dari kesimpulan di atas, maka peneliti mengemukakan beberapa saran agar dalam pemebelajaran di sekolah guru dapat menggunakan media sesuai dengan perkembangan yang terjadi di sekitar siswa. Antara lain : 1. Penggunaan video pembelajaran sangat baik diterapkan dalam proses belajar mengajar karena video pembelajaran dapat memberikan stimulus dan meningkatkan perhatian serta wawasan siswa dalam proses belajar di dalam kelas. 2. Guru harus mampu melihat kondisi belajar siswa di dalam kelas agar tercipta suasana belajar yang kondusif antara guru dan siswa serta siswa dengan siswa yang lainnya. 3. Guru hendaknya memanfaatkan berbagai macam media dalam proses pembelajaran agar wawasan siswa dapat berkembang terhadap hal-hal yang bersifat kongkrit dan siswa termotivasi untuk mencari tahu dan mau untuk belajar. 4. Sekolah hendaknya memberikan pelatihan kepada guru-guru terkait penggunaan media yang berbasis teknologi agar guru-guru bisa lebih kompeten dan mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan.
Elementary School of Education E-Journal 8 Diterbitkan online Ihttp://jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php/ESE PGSD, FKIP, Universitas Tadulako
10
DAFTAR PUSTAKA Ariani dan Harianto. 2010. Pembelajaran Multimedia di Sekolah. Jakarta: Prestasi Pustaka. Arikunto, Suharsimi. 2010. Suatu Pendekatan Praktik Edisi Revisi. Jakarta: Rineka Cipta. . 2003. Manajemen penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. . 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Bandung: PT. Rineka Cipta. Daryanto. 2013. Media pembelajaran peranannya sangat penting dalam mencapai tujuan pembelajaran. Yogyakarta: Gava Media. Desy, Nur Mafuri. Pengaruh Penggunaan Media Video Pembelajaran Terhadap Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Matematika Kelas VIII di MTs N Prembun. (Online). Jurnal Pendidikan, Vol. II No. 1 Tahun 2013. FKIP Universitas Negeri Yogyakarta. Dimyani dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta. Ichal, Faisal. 2013. Pengertian Belajar dan Pengertian Pembelajaran. (Online) http://ichaledutech.blogspot.com/2013/03/pengertian-belajar-pengertian.html. Diakses 15 Juni 2015. 11:01 A.M. Irfan, Mohammad. 2015. Pengaruh Multimedia Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Kelas IV SD Inpres 15 Wara Pantoloan. Skripsi, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar pada Program Reguler Universitas Tadulako Palu: Tidak diterbitkan. Nur,
Armah.
2012.
Penelitian
Pendidikan.
(Online)
http://fathullahna.blogspot.com/2012/10/penelitian-eksperimen.html. Diakses 09 Juli 2015. Pukul 11.41 P.M. Riyanto, Yatim. 2001. Metodologi Penelitian Pendidikan. Surabaya: SIC. Smaldino, dkk. 2011. Instructional Technology & Media For Learning – Teknologi Pembelajaran dan Media untuk Belajar. Jakarta: KENCANA Prenada Media Group. Setyawan, Heru. 2011. Pengertian dan Contoh Media Pembelajaran Menurut Ahli Pendidikan. (Online).
http://pelajaranku1234.blogspot.com/2013/07/pengertian-tentang-video-
pembelajaran.html. Diakses 15 Juli 2015. Pukul 01:29 P.M.
Suparno, dkk. 2011. Menuju Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Elementary School of Education E-Journal 8 Diterbitkan online Ihttp://jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php/ESE PGSD, FKIP, Universitas Tadulako
11 Sukanadi. 2015. Pengaruh Multimedia Terhadap Hasil Belajar Seni Tari Kelas V di SDN 23 Palu. Skripsi, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar pada Program Reguler Universitas Tadulako Palu: Tidak diterbitkan. Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar Dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Kencana Prenadamedia Group. Trianto. 2014. Model Pembelajaran Terpadu: Konsep, Strategi dan Implementasinya dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Bumi Aksara. Wardhani, Igak, dkk. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Universitas Terbuka. Widyawati, Ani. 2015. Pengembangan Media Komik IPA Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar dan Karakter Peserta Didik SMP. (Online). Jurnal Inovasi Pendidikan IPA, Vol. I No. 1 Tahun 2015. FKIP Universitas Negeri Yogyakarta. Winastwan dan Sunarto. 2010. PAKEMATIK – Strategi Pembelajaran Inovatif Berbasis TIK. Jakarta: PT. Alex Media Komputindo. Zulaeha. 2014. Pengaruh Model Pembelajaran Predit, Observe and Explain terhadap Keterampilan Proses Sains Kelas X Sma Negeri 1 Balaesang. Skripsi Sarjana Fkip Untad Palu: Tidak Diterbitkan.
Elementary School of Education E-Journal 8 Diterbitkan online Ihttp://jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php/ESE PGSD, FKIP, Universitas Tadulako