Pengaruh Eksperimen IPA .... (Yuli Indarti Setia Putri) 2.167
PENGARUH EKSPERIMEN IPA BERBASIS LINGKUNGAN TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SDN WILADEG GUNUNGKIDUL THE EFFECT OF ENVIRONMENT BASED EXPERIMENTAL TOWARD THE STUDENTβS RESULTS Oleh: Yuli Indarti Setia Putri, Pendidikan Guru Sekolah Dasar FIP, Universitas Negeri Yogyakarta,
[email protected]
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh eksperimen IPA berbasis lingkungan terhadap hasil domain kognitif pada mata pelajaran IPA siswa kelas V SDN Wiladeg Kecamatan Karangmojo, Gunungkidul. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen bentuk quasi eksperimental design tipe nonequivalent control group design. Tahapan penelitian dimulai dengan pemberian pretest kelompok eksperimen-kontrol, treatment pada kelompok eksperimen, dan posttest kelompok eksperimen-kontrol. Hasil penelitian menunjukkan mean kelompok eksperimen sebesar 87,381 dengan peningkatan hasil belajar 16,405, sedangkan mean kelompok kontrol 73,275 dengan peningkatan hasil belajar 1,5. Berdasarkan hasil uji t-test skor peningkatan hasil belajar kelompok eksperimen dan kelompok kontrol diperoleh nilai t sebesar 6,795, dinyatakan bahwa nilai t hitung > ttabel (6,795 > 2,023). Hasil analisis data menunjukkan bahwa eksperimen IPA berbasis lingkungan mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap hasil belajar IPA siswa kelas V. Kata kunci: eksperimen IPA berbasis lingkungan, hasil belajar IPA Abstract This research aims at determining the effect of environment based science experimental toward the results of the cognitive domain in science subject fifth grade students of SDN Wiladeg, Karangmojo district, Gunungkidul. Type of research was experimental form of quasi experimental type nonequivalent control group design. Steps of this research begun by gave pretest to the experiment-control groups, gave treatment to the experiment group, and gave posttest to the both groups. The results shows that the mean of the experiment group is 87.381 with increase learning results of 16.405, while the control group mean is 73.275 with increase learning results of 1.5. Based on the results of t-test score improvement of learning results of the experiment group and the control group obtained t value of 6.795, stated that t count> t table (6.795> 2.023). The results of data analysis shows that environment based science experimental have a positive significant effect on the fifth grade studentβs science learning results. Keywords: environment based science experimental, science learning results
Pembelajaran IPA berdasarkan definisi
PENDAHULUAN IPA merupakan ilmu yang berhubungan dengan
gejala
alam
dan
kebendaan
yang
IPA dapat diartikan sebagai kegiatan yang dilakukan
siswa
dalam
rangka
membentuk
sistematis yang tersusun secara teratur, berlaku
pengetahuan, sikap, dan keterampilan tentang
umum yang berupa kumpulan dari hasil observasi
benda, makhluk hidup, dan gejala alam yang
dan eksperimen (Usman Samatowa, 2011: 3).
dilakukan melalui observasi dan eksperiman
IPA dapat diartikan juga sebagai suatu pokok
menggunakan metode ilmiah dengan bimbingan
bahasan mengenai
guru.
gejala-gejala alam
yang
Pembelajaran
IPA
untuk
siswa
SD
disususn secara terstruktur dan sudah dibuktikan
disesuaikan dengan tahap perkembangan kognitif
berdasarkan hasil percobaan serta eksperimen
siswa
dengan
keterampilan proses IPA yang dimodifikasi.
menggunakan
dilakukan manusia.
metode
ilmiah
yang
melalui
pelatihan
keterampilan-
Piaget ( Rita Eka Izzaty, 2008: 106) menyatakan
2.168
Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 22 Tahun ke-5 2016
bahwa anak usia 7 sampai 12 tahun berada pada
untuk berinteraksi sesuai dengan keinginan siswa
masa perkembangan kognitif operasi konkret
dengan
yang mana anak berpikir induktif, yaitu dimulai
memunculkan peran aktif siswa dalam melakukan
dengan observasi seputar gejala atau hal khusus
pengamatan dan percobaan.
melibatkan
Kegiatan
dari suatu objek atau kejadian, kemudian menarik
lingkungan
eksperimen
akan
IPA
yang
kesimpulan berdasarkan pengalaman hidup dalam
menekankan pada keterlibatan siswa secara aktif
mempertajam pemahaman suatu konsep.
dalam
belajar
melalui
pendekatan
berbasis
Pengalaman belajar secara langsung untuk
lingkungan membantu siswa untuk berpikir
memperdalam pemahaman konsep IPA kepada
melalui pengalaman belajar. Pengalaman belajar
siswa SD dilakukan melalui eksperimen terhadap
diartikan sebagai segala sesuatu yang telah
gejala alam dengan melaksanakan kegiatan
dipelajari oleh siswa dalam membentuk struktur
observasi, praktikum dan percobaan. Menurut
kognitif yang akan menentukan hasil belajar
Roestiyah (2008: 80) eksperimen merupakan
siswa.
siswa
melakukan
Menurut Nono Sutarno (2008: 8.6) hasil
hal,
mengamati
belajar dari penampilan struktur kognitif yang
prosesnya serta menuliskan hasil percobaan,
mengalami perubahan dikategorikan menjadi
kemudian hasil pengamatan dari percobaan yang
lima
sudah dilakukan tersebut disampaikan ke kelas
konsep,
dan dievaluasi oleh guru.
Struktur kognitif siswa mengalami perubahan dan
suatu
kegiatan
percobaan
dimana
tentang
suatu
Percobaan dalam kegiatan eksperimen
maju
yaitu
informasi
prinsip,
dan
berkembang
verbal,
keterampilan,
struktur
pengetahuan.
bersamaan
dengan
IPA yang dilakukan oleh siswa SD melibatkan
bertambahnya pengalaman belajar yang diperoleh
objek nyata yaitu lingkungan. Pembelajaran IPA
siswa. Pengalaman belajar yang bermakna dapat
dengan pendekatan lingkungan dapat diartikan
dialami siswa melalui eksperimen IPA berbasis
bahwa siswa menggunakan lingkungan alam
lingkungan.
sekitar sebagai sumber belajar untuk memperoleh pengalaman
langsung
mengetahui
merupakan kegiatan pembelajaran yang sesuai
permasalahan yang berkaitan dengan lingkungan
untuk perkembangan kognitif siswa karena
serta
pengetahuan
mendiskusikan
dan
Kegiatan eksperimen berbasis lingkungan
tentang
pemeliharaan
yang
didapatkan
siswa
lebih
lingkungan alam sekitar untuk kelestarian alam
bermakna dan pengetahuan yang didapatkan
(Lily Barlia, 2006: 2).
melalui praktik langsung terhadap objek nyata
Eksperimen IPA berbasis lingkungan
yang ditemukan di lingkungan akan tersimpan
memberikan kebebasan kepada siswa untuk
lebih lama dalam memori jangka panjang siswa
mengembangkan pengetahuan dan sikap ilmiah
yang akan menentukan hasil belajar siswa.
dengan menciptakan suatu percobaan sesuai
Magnesen menyatakan bahwa proses
dengan konsep yang dipelajari terkait dengan
belajar terjadi karena sinergi memori jangka
gejala
lingkungan.
pendek dan jangka panjang diaktifkan melalui
Pembelajaran yang memberikan kebebasan siswa
penciptaan faktor eksternal, yaitu pembelajaran
nyata
yang
terjadi
Pengaruh Eksperimen IPA... (Yuli Indarti Setia Putri) 2.169
atau lingkungan belajar yang terjadi dengan
penelitian
mengatakan sambil mengerjakan sebanyak 90%
didapatkan ketika observasi nilai ulangan harian
(Dewi salma Prawiradilaga, 2008: 24). Siswa
pertama siswa kelas V di semester 2, sebanyak 48
yang belajar dan terlibat langsung dengan suatu
% siswa nilainya masih dibawah nilai KKM mata
kegiatan atau mengerjakan sesuatu dianggap
pelajaran IPA yaitu 65.
sebagai cara yang terbaik dan bertahan lama untuk memori jangka panjang.
karena
berdasarkan
data
yang
Selain itu berdasarkan hasil menunjukkan bahwa pembelajaran IPA yang dilaksanakan di
Aspek penilaian hasil belajar dalam IPA
kelas V materi pelajaran IPA yang dapat
dikelompokkan menjadi dua, yaitu pemahaman
melibatkan
dan penerapan konsep mencakup semua sub
dengan cara ceramah dan demonstrasi gambar
ranah dalam ranah kognitif dan kerja ilmiah
melalui LCD. Kegiatan percobaan dan diskusi
mencerminkan semua aktivitas IPA yang melatih
berkelompok secara intensif belum dilaksanakan
dan mengembangkan baik keterampilan IPA dan
dalam
sikap ilmiah Hamzah B.Uno (2013: 218).
mendengarkan
Berdasarkan pendapat mengenai definisi belajar
menjawab pertanyaan diskusi secara klasikal.
dan hasil belajar di atas dapat dinyatakan bahwa
Percobaan IPA terbatas pada penggunaan KIT
pada hakikatnya hasil belajar IPA merupakan
IPA
indikator
memanfaatkan lingkungan sebagai sumber bahan
keberhasilan
penerapan
konsep
dilakukan
belajar
dan
individu
kerja
pemahaman,
pembelajaran,
yang
masih
Siswa
penjelasan
tersedia
disampaikan
hanya dari
di
sekadar
guru
sekolah
dan
belum
yang
dan alat untuk melaksanakan percobaan IPA.
melibatkan
Siswa belum dibimbing untuk menemukan dan
ilmiah
dengan
lingkungan
lingkungan sebagai objek belajar IPA yang
membuktikan
ditandai dengan adanya perubahan intelektual
eksperimen berbasis lingkungan, hal ini terlihat
siswa.
ketika siswa mengerjakan soal, jawaban siswa Siswa mendapatkan pengetahuan IPA
selama ini lebih banyak dari kegiatan membaca
pengetahuannya
berdasarkan
diperoleh dari buku dan penjelasan dari guru saja. Berdasarkan observasi
tersebut dapat
dan mendengarkan penjelasan dari guru saja.
diketahui bahwa materi pelajaran IPA yang
Siswa belum membuktikan pegetahuan yang
seharusnya dapat diajarkan melalui kegiatan
didapatnya
ilmiah.
eksperimen IPA dengan melibatkan lingkungan
Pembelajaran IPA dihampir setiap sekolah selama
secara langsung untuk memperoleh pengetahuan
ini masih belum menerapkan kegiatan eksperimen
nyata belum dilaksanakan. Padahal potensi
IPA berbasis lingkugan sebagai bagian kegiatan
lingkungan SDN Wiladeg sangat mendukung
utama dalam pembelajaran IPA.
pelaksanaan
melalui
percobaan
Berdasarkan uraian di merasa
perlu
diadakan
atas, peneliti
penelitian
untuk
mengetahui pengaruh positif eksperimen IPA berbasis lingkungan terhadap hasil belajar IPA. Siswa kelas V SDN Wiladeg dipilih sebgai objek
pembalajaran
eksperimen
IPA
berbasis lingkungan karena wilayah sekolah yang masih luas dengan lingkungan alam yang masih alami dengan banyak taman hijau. Syaiful
Bahri
Djamarah
(2013:
83)
menyatakan bahwa metode eksperimen atau
2.170
Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 22 Tahun ke-5 2016
percobaan adalah cara penyampaian pelajaran di
melibatkan lingkungan sekitar sehingga siswa
mana siswa diberi kesempatan untuk mencoba
mendapatkan pengetahuan yang terstruktur, utuh
dan mengalami sendiri atau melakukan sendiri,
dan bermakna melalui pengalaman nyata dari
mengikuti
lingkungan sekitar.
menganalisis, kesimpulan
proses,
mengamati
membuktikan sendiri
mengenai
dan suatu
objek, menarik
Berdasarkan beberapa pendapat dan teori
objek,
yang berkaitan dengan pembelajaran eksperimen
keadaan, atau proses dari sesuatu yang dipelajari.
IPA berbasis lingkungan di atas dapat digunakan
Pembelajaran yang efektif dan efisien
sebagai solusi terhadap permasalahan yang terjadi
dapat dilakukan dengan melibatkan lingkungan
selama ini dalam pembelajaran IPA di sekolah
dalam aktivitas belajar siswa. Lingkungan dalam
dasar.
proses pembelajaran berperan sebagai sumber,
melaksanakan
media maupun objek belajar yang tersedia secara
pengaruh
murah, dapat dimanfaatkan kapan saja dan
lingkungan terhadap hasil belajar IPA siswa kelas
memberikan pengalaman belajar nyata untuk
V SD dalam penelitian yang judul βPengaruh
siswa. Lingkungan dalam pembelajaran adalah
Eksperimen IPA Berbasis Lingkungan Terhadap
sebagai tempat terjadinya pembelajaran sekaligus
Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V SDN Wiladeg
tempat di mana metode, media, dan peralatan
Kecamatan Karangmojo.β
Oleh
karena
itu,
penelitian
positif
peneliti untuk
eksperimen
tertarik
mengetahui
IPA
berbasis
yang diperlukan untuk menyampaikan informasi dan membimbing siswa untuk belajar (Amalia
METODE PENELITIAN
Sapriati, 2014: 2.6).
Jenis Penelitian
Lingkungan tempat bagaimana mereka
Penelitian ini menggunakan pendekatan
hidup, apa yang mereka nilai, apa yang mereka
kuantitatif karena data penelitian berupa angka-
lakukan mempunyai efek signifikan terhadap skill
angka dan analisis menggunakan statistik dengan
intelektual yang dikembangkan oleh individu
tujuan untuk menguji hipotesis yang sudah
(C.George Boeree, 2008: 162). Hal ini berarti
ditetapkan. Jenis penelitian yang digunakan
bahwa lingkungan tempat di mana individu/
adalah penelitian eksperimen.
siswa
berinteraksi
dapat
mempengaruhi
keterampilan dan pemikiran siswa sehingga hasil
Waktu dan Tempat Penelitian
belajar siswa menjadi lebih baik dengan adanya
Penelitian ini dilaksanakan di kelas VA
lingkungan yang mendukung kegiatan belajar
dan VB SD N Wiladeg, Kecamatan Karangmojo,
siswa.
Kabupaten Berdasarkan beberapa pendapat di atas
Gunungkidul.
Penelitian
ini
dilaksanakan bulan Oktober 2015 sampai Mei
dapat dinyatakan bahwa eksperimen IPA berbasis
2016
lingkungan merupakan suatu cara penyampaian
dilakukan sebanyak 4 kali pertemuan pada
pelajaran IPA, di mana siswa secara aktif
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
membuktikan
melalui
Jadwal pertemuan untuk kelas eksperiman yaitu
pengamatan, penelitian, dan percobaan yang
tanggal 13, 20, 27 April dan 4 Mei 2016,
sendiri
materi
IPA
tahun
ajaran
2015/2016.
Penelitian
Pengaruh Eksperimen IPA... (Yuli Indarti Setia Putri) 2.171
sedangkan untuk kelompok kontrol yaitu tanggal
Perbedaan selisih hasil antara kedua hasil tes,
12, 19, 26 April dan 3 Mei 2016.
pada pretest dan posttest kelompok eksperimen menunjukkan
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SD N Wiladeg, Kecamatan Kabupaten
tidaknya
pengaruh
dari
perlakuan yang diberikan.
Target/Subjek Penelitian
Karangmojo,
ada
Instrumen, dan Teknik Pengumpulan Data
yang
Teknik pengumpulan data yang digunakan
berjumlah 41 siswa. Kelas V SD N Wiladeg
dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar dan
merupakan kelas paralel yang terdiri dari dua
observasi. Penelitian ini menggunakan tes hasil
kelas yaitu kelas VA dan kelas VB. Kelas VA
belajar dalam bentuk tes objektif berupa pilihan
berjumlah 21 siswa yang terdiri dari 16 siswa
ganda dengan 4 pilihan jawaban dan tes subjektif
laki-laki dan 5 siswa perempuan. Sedangkan
berupa
kelas VB berjumlah 20 siswa yang terdiri dari 14
mengukur hasil belajar terkait pemahaman siswa
siswa
perempuan.
terhadap materi pelajaran IPA. Dalam penelitian
Kelompok eksperimen dan kelompok control
ini pembuatan instrument tes didasarkan pada
sebagai sampel ditentukan dengan undian dan
kisi-kisi tes yang dibatasi untuk mengukur tingkat
pertimbangan
observasi
kemampuan kognitif siswa yaitu mengingat (C1),
pembelajaran yang sudah dilakukan sebelumnya.
memahami (C2), mengaplikasi/ menerapkan (C3)
Hasilnya terpilih kelas VA sebagai kelompok
dan menganalisis (C4). Instrument tes yang
eksperimen dan kelas VB sebagai kelompok
digunakan dalam penelitian sebelumnya sudah
kontrol.
dilakukan validitas konstruk dan uji coba
laki-laki
dan
Gunungkidul
.
6
siswa
berdasarkan
pertanyaan
esai
terstruktur
untuk
instrumen. Tes hasil belajar digunakan pada saat pretest, evaluasi setiap akhir pembelajaran, dan
Desain Penelitian Desain
penelitian
eksperimen
dalam
posttest.
penelitian ini menggunakan Quasi Experimental
Observasi dalam penelitian ini digunakan
Design bentuk Nonequivalent Kontrol Group
untuk
mengamati
Design. Dalam desain ini, langkah pertama yang
eksperimen
dilakukan yaitu memberikan pretest pada kedua
dilakukan
kelompok terlebih dahulu, kemudian kelompok
observer sebanyak emapat kali observasi untuk
eksperimen diberikan perlakuan khusus dengan
empat kali pembelajaran di kelas eksperimen.
eksperimen IPA berbasis lingkungan. Sedangkan
Lembar
kelompok kontrol mendapatkan perlakuan seperti
dilakukan validitas konstruk dengan dosen ahli.
IPA
pelaksanaan
berbasis
guru.
Observasi
observasi
yang
kegiatan
lingkungan
yang
dilakukan
oleh
digunakan
sudah
biasanya dalam pembelajaran. Setelah
empat
kali
pertemua
kedua
kelompok dites menggunakan tes yang sama dengan posttest. Kemudian hasil pretest dan posttest dari kedua kelompok dibandingkan.
Teknik Analisis Data 1. Analisis Deskriptif Penyajian data analisis deskriptif dalam penelitian
ini
dimulai
dengan
membuat
2.172
Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 22 Tahun ke-5 2016
rangkuman data yang diperoleh dari data pretest
Ho: tidak ada pengaruh eksperimen IPA berbasis
dan posttest kelompok eksperimen dan kelompok
lingkungan terhadap hasil belajar IPA siswa kelas
kontrol. Rangkuman data pretest dan posttest
V SDN Wiladeg. Hasil dari π‘
yang diperoleh selanjutnya diubah dalam bentuk
βππ‘π’ππ
kemudian dibandingkan
tabel dengan melakukan konversi nilai terhadap
dengan π‘
standar
kesalahan 5%). Kesimpulan hasil uji-t (t-test)
penilaian.
Pedoman
konversi
nilai
pada taraf nyata 0,05 (taraf
π‘ππππ
menurut Zaenal Arifin (2012: 236) sebagai
sebagai berikut yaitu jika π‘
berikut.
ditolak dan Ha diterima. Jika π‘
Tabel 1. Pedoman Penilaian Akhir Patokan
maka Ho diterima dan Ha ditolak. Artinya jika
Tingkat Penguasaan
Skor Standar
nilai t
hitung
βππ‘π’ππ>π‘ π‘ππππ βππ‘π’ππ
maka Ho β€ π‘
π‘ππππ
lebih besar dari ttabel maka ada
perbedaan selisih signifikan hasil belajar antara
90%-100%
A
80%-89%
B
70%-79%
C
60%-69%
D
Hasil penelitian dalam penelitian ini dapat
β€59%
E
diketahui berdasarkan hasil perbandingan dari
Deskripsi data nilai hasil belajar siswa
kedua kelas.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
rata-rata nilai pretest dan posttest yang dilekukan
dilakukan dengan menghitung nilai rata-rata
pada
(mean), nilai simpangan baku (standar deviasi),
kontrol. Data hasil penelitian dilakukan analisis
nilai maksimum, dan nilai minimum.
menggunakan
2. Uji Prasyarat
mengetahui rata-rata dan uji homogenitas serta uji
Uji prasyarat digunakan sebagai persyaratan
hipotesis
untuk
ditunjukkan sebagai berikut.
melalukan uji-t. uji prasyaratan yang
kelompok
uji
ekaperimen
analisis
dan
kelompok
deskriptif
t-test. Hasil
untuk
penelitian dapat
dilakukan adalah uji normalitas untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak
Perbandingan Posttest Kelompok Eksperimen
kemudian uji homogenitas untuk mengetahui
dan Kelompok Kontrol
apakan varian kedua data homogen/ sama. 3. Uji Hipotesis Pengujian hipotesis dalam penelitian ini
Data
rata-rata
nilai
posttest
yang
diperoleh kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
dilakukan
perbandingan
untuk
menggunakan uji-t (t-test). Uji t-tes dilaksanakan
mengetahui perbedaan hasil nilai posttest kedua
untuk memperkuat kesimpulan hasil analisis. Uji
kelompok. Data rata-rata nilai posttest kedua
t-test digunakan untuk menguji hipotesis.
kelompok dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Ha:
Tabel 2. Perbandingan Hasil Posttest Kelompok Eksperimen-Kontrol No Kelompok Rata-Rata (Mean) 1 Eksperimen 87,381 2 Kontrol 73,275
ada pengaruh signifikan eksperimen IPA
berbasis lingkungan terhadap hasil belajar IPA siswa kelas V SDN Wiladeg.
Pengaruh Eksperimen IPA... (Yuli Indarti Setia Putri) 2.173
Berdasarkan tabel 2 diperoleh nilai rata-
dan nilai rata-rata posttest kelompok kontrol yaitu 73,275. Selisih nilai rata-rata posttest kedua kelompok tersebut adalah 14,106. Hasil tersebut menunjukkan bahwa rata-rata posttest kelompok eksperimen lebih besar daripada kelompok kontrol. Perbandingan nilai rata-rata posttest
Nilai Rata-Rata
rata posttest kelompok eksperimen yaitu 87,381
100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0
87.381 71.775 70.976
eksperimen kontrol
Pretest
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dapat disajikan pada histogram berikut ini.
Nilai Rata-Rata
90 85
73.275
Post test
Gambar 2. Histogram Perbandingan Hasil Pretest dan Posttest Kelompok EksperimenKontrol Tabel dan histogram di atas menunjukkan
87.381
bahwa hasil belajar kelompok eksperimen dari
80
70,98 menjadi 87,381, sedangkan hasil belajar
75 73.275
70
kelompok kontrol dari 71,78 menjadi 73,275. Berdasarkan
65 Eksperimen
Kontrol
Gambar 1. Histogram Perbandingan Pretest Kelompok Eksperimen-Kontrol Perbandingan Pretest dan Posttest Kelompok Eksperimen dan Kontrol Perbandingan hasil pretest dan posttest antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 3. Perbandingan Hasil Pretest dan Posttest Kelompok Eksperimen-Kontrol No Kelompok Rata-Rata Pretest Posttest 1 Eksperimen 70,98 87,381 2 Kontrol 71,78 73,275 Berdasarkan tabel 3, dapat disajikan histogram berikut ini.
perbandingan
hasil
pretet
dan
posttest kelompok eksperimen-kontrol di atas dapat diperoleh data peningkatan hasil belajar kedua kelompok tersebut. Peningkatan hasil belajar diperoleh dengan menghitung selisih nilai posttest dan pretest dari kedua kelompok. Berikut ini tabel peningkatan hasil belajar kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Tabel 4. Peningkatan Hasil Belajar Kelompok Eksperimen dan Kontrol No Kelompok Rata-Rata (Mean) 1 Eksperimen 16,405 2 Kontrol 1,5 Data perbandingan peningkatan hasil belajar kelompok eksperimen dan kelompok kontrol pada tabel 4 dapat disajikan dalam histogram berikut ini.
Nilai Selisih Rata-Rata
2.174 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 22 Tahun ke-5 2016
homogeny.
18 16 14 12 10 8 6 4 2 0
Data
yang
telah
terkumpul
selanjutnya dianalisis menggunakan program
16.405
SPSS versi 22. Perbandingan data posttest siswa kelompok eksperimen dengan kontrol disajikan sebagai berikut. 1.5 eksperimen
kontrol
Gambar 3. Histogram Perbandingan Peningkatan Hasil Belajar Kelompok EksperimenKontrol
Tabel 6. Hasil Posttest Kelompok eksperimenKontrol No Kelas N Mean Standar Deviasi 1 Eksperimen 21 87,38 9,40466 2 Kontrol 20 73,27 10,92616
Tabel dan histogram peningkatan hasil
Berdasarkan tabel 6, menunjukkan bahwa
belajar kelompok eksperimen dan kelompok
nilai rata-rata posttes kelompok eksperimen
kontrol di atas menunjukkan bahwa kelompok
adalah 87,38 sedangkan kelompok kontrol 73,27.
eksperimen mengalami peningkatan hasil belajar
Hal tersebut menunjukkan bahwa, nilai rata-rata
yang lebih besar dibandingkan kelompok kontrol
kelompok eksperimen lebih tinggi dibandingkan
yaitu 16,05 berbanding 1,5. Hal tersebut berarti
nilai rata-rata kelompok kontrol. Dengan selisih
bahwa eksperimen IPA berbasis lingkungan
rata-rata dari kedua kelas sebesar 14,11. Data
berpengaruh positif terhadap hasil belajar IPA
perbandingan
nilai
posttest
siswa kelas V SD Negeri Wiladeg Kecamatan
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
Karangmojo.
selanjutnya diperkuat dengan melakukan uji hasil
hipotesis. Hipotesis yang diuji adalah Ha: Ada
pengamatan oleh observer terhadap perlaksanaan
perbedaan secara signifikan nilai hasil belajar
pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru di
IPA
kelompok eksperimen diketahui bahwa secara
pembelajaran
keseluruhan langkah-langkah eksperimen IPA
lingkungan dengan kelompok kontrol dalam
berbasis lingkungan yang dilaksanakan oleh guru
pembelajaran tanpa eksperimen IPA berbasis
di kelas VA sesuai dengan pedoman observasi
lingkungan. Sedangkan Ho: Tidak terdapat
dan RPP yang sudah disusun.
perbedaan secara signifikan nilai hasil belajar
Uji-t Posttest
IPA antara kelompok eksperimen dan kelompok
Berdasarkan
lembar
observasi
Hasil dari uji-t posttest digunakan untuk
antara
kelompok
eksperimen
eksperimen
disajikan dalam tabel berikut.
setelah mendapatkan perlakuan.
Tabel
dilakukan uji prasyarat yaitu uji normalitas dan homogenitas. Hasil uji normalitas didapat bahwa data berdistribusi normal, sedangkan hasil uji homogenitas
didapat
bahwa
varian
data
berbasis
kontrol. Hasil uji hipotesis menggunakan uji-t
mengetahui perbedaan nilai pada kedua kelas Sebelumnya
IPA
dalam
7.
Hasil Uji-t Posttest Kelompok Eksperimen-Kontrol Data t Sig. (2- Kesimpulan tailed) Posttest 4,437 0,000 Ada Beda (Kelas EksKon)
Pengaruh Eksperimen IPA... (Yuli Indarti Setia Putri) 2.175
Hasil
analisis
uji-t
pada
tabel
7
yang diuji yaitu Ha: Ada perbedaan nilai
menunjukkan bahwa nilai thitung 4,437 dinyatakan
peningkatan hasil belajar secara signifikan antara
lebih besar dari nilai ttabel yaitu 2,023. Sedangkan
kelompok eksperimen dengan kontrol. Sedangkan
nilai signifikansi 0,000 dinyatakan lebih kecil dari
Ho: Tidak terdapat perbedaan peningkatan hasil
0,05 maka dapat disimpulkan bahwa Ha diterima
belajar IPA antara kelompok eksperimen dengan
dan Ho ditolak, artinya bahwa ada perbedaan
kontrol.
yang positif signifikan hasil posttest antara
Berdasarkan data hasil uji-t peningkatan
kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol .
nilai hasil belajar kelompok eksperimen dan kontrol diperoleh nilai thitung sebesar 6,795 dan nilai
Uji-t Penigkatan Hasil Belajar
signifikansi
0,000.
Hasil
tersebut
Data selisih nilai posttest dan pretest dari
menyatakan bahwa nilai thitung yaitu 6,795 lebih
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
besar daripada ttabel yaitu 2,023 (6,795> 2,023)
selanjutnya dilakukan uji-t untuk mengetahui
dan nilai signifikansi yaitu 0,000 lebih kecil
perbedaan selisish hasil belajar antara kelompok
daripada 0,05 (0,000 < 0,05). Maka dinyatakan
eksperimen dengan kontrol. Data hasil uji-t
bahwa Ha diterima dan Ho ditolak, artinya ada
penigkatan hasil belajar siswa pada kelompok
perbedaan peningkatan nilai hasil belajar secara
eksperimen dan kontrol disajikan sebagai berikut.
signifikan antara kelompok eksperimen dengan
Tabel 8. Hasil Uji-t Peningkatan Hasil Belajar. Data Kelompok Kelompok eksperimen kontrol Mean (rata16,405 1,500 rata) N 21 20 thitung 6.795 ttabel 2,023 Sig.(2-tailed) 0,000 Kriteria thitung > ttabel Analisis Keterangan Signifikan
kontrol. Berdasarkan data yang diperoleh setelah penelitian dan analisis data diketahui bahwa hasil pretest kelompok eksperimen yang mengunakan pembelajaran dengan eksperiemen IPA berbasis lingkungan mendapatkan nilai rata-rata hasil pretest sebesar 70,98 dan kelompok kontrol yang menggunakan pembelajaran ceramah dan tanya jawab mendapatkan nilai rata-rata hasil pretest
Tabel hasil uji-t menunjukkan bahwa rata-
sebesar 71,78. Tingkat kemampuan awal kedua
rata peningkatan nilai hasil belajar dari kelompok
kelompok dinyatakan setara karena masih dalam
eksperimen sebesar 16,405 dan kelompok kontrol
skor standar yang sama dan selisih hasil pretest
1,500. Berdasarkan hasil tersebut dinyatakan
hanya berbeda 0,8.
bahwa nilai rata-rata peningkatan hasil belajar
Hasil analisis data post test dengan uji-t (t-
kelompok eksperimen lebih besar daripada rata-
test) menunjukkan ada perbedaan yang positif
rata peningkatan hasil belajar kelompok kontrol.
signifikan antara nilai rata-rata posttest kelompok
Uji-t
selanjutnya
dilakukan
untuk
eksperimen yang menggunakan pembelajaran
memperkuat data perbandingan peningkatan hasil
dengan eksperimen IPA berbasis lingkungan
belajar antara kelompok eksperimen dengan
dengan nilai rata-rata posttest kelompok kontrol
kontrol dengan melakukan uji hipotesis. Hipotesis
yang
menggunakan
pembelajaran
dengan
2.176 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 22 Tahun ke-5 2016
ceramah dan tanya jawab. Kelompok eksperimen
IPA yang dipelajari. Pembelajaran eksperimen
mendapatkan nilai rata-rata posttest sebesar 87,38
IPA
sedangkan kelompok kontrol mendapatkan nilai
dibandingkan pembelajaran dengan ceramah dan
rata-rata posttest sebesar 73,27. Selisih nilai rata-
tanya jawab biasa karena melibatkan lingkungan
rata posttest kedua kelompok sangat besar yaitu
dalam aktivitas belajar siswa. Lingkungan dalam
14,11. Berdasarkan selisih nilai tersebut dapat
proses pembelajaran berperan sebagai sumber,
dinyatakan bahwa ada perbedaan hasil belajar
media
yang signifikan antara kelompok eksperimen
dimanfaatkan
dengan kelompok kontrol.
pengalaman belajar nyata untuk siswa. Menurut
berbasis
lingkungan
maupun
objek
kapan
lebih
belajar
saja
dan
yang
efektif
dapat
memberikan
Hasil analisis data nilai rata-rata posttest
Nono Sutarno (2008: 8.8) bahwa setiap siswa
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
akan membawa konsepsi awal atau pengetahuan
diperkuat
dengan
awal mereka yang diperoleh selama berinteraksi
terhadap
peningkatan
kelompok
melakukan hasil
analisis belajar
menggunakan
uji-t
data kedua
(t-test).
Peningkatan hasil belajar diperoleh dari selisih
dengan
lingkungan
dalam
kegiatan
belajar
mengajar sehingga siswa dapat mengkonstuksi pengetahuan secara bermakna.
hasil posttest dengan hasil pretest. Peningkatan
.Hal ini berarti bahwa lingkungan dapat
hasil belajar kelompok eksperimen sebesar
mempengaruhi keterampilan dan pemikiran siswa
16,405, sedangkan kelompok kontrol sebesar 1,5.
sehingga hasil belajar siswa menjadi lebih baik
Peningkatan hasil belajar yang lebih besar pada
dengan adanya lingkungan yang mendukung
kelompok
menggunakan
kegiatan belajar siswa. Pembelajaran eksperimen
pembelajaran dengan eksperimen IPA berbasis
IPA berbasis lingkungan di mana siswa secara
lingkungan
menunjukkan bahwa penggunaan
aktif membuktikan sendiri materi IPA melalui
eksperimen IPA berbasis lingkungan dalam
tahapan kegiatan eksperimen yang melibatkan
pembelajaran IPA memiliki pengaruh terhadap
lingkungan
hasil belajar IPA siswa kelas V SD Negeri
pengetahuan yang terstruktur, utuh dan bermakna
Wiladeg.
melalui pengalaman nyata yang diperoleh dari
eksperimen
Berdasarkan
data
yang
hasil
evaluasi
hasil
sehingga
siswa
mendapatkan
lingkungan.
pembelajaran pada 4 kompetensi dasar yang
Rita Eka Izzaty (2012: 105) menyatakan
diajarkan juga menunjukkan hasil belajar IPA
bahwa perkembangan kognitif anak usia kelas
kelompok
besar
tinggi cenderung berfikir induktif, yaitu dimulai
Kelompok
dengan observasi terhadap gejala atau hal yang
eksperimen menggunakan pembelajaran dengan
khusus dari suatu objek atau kejadian yang terjadi
eksperimen IPA berbasis lingkungan memiliki
di lingkungan kemudian menarik kesimpulan.
keunggulan pada pelaksanaan pembelajaran yang
Cara berfikir induktif ini merupakan tahapan
mengutamakan
dan
berpikir yang digunakan dalam langkah-langkah
berksperimen langsung dengan lingkungan untuk
kegiatan eksperimen IPA berbasis lingkungan.
membuktikan dan mencari kebenaran dari materi
Pelaksanaan
eksperimen
dibandingkan
yang
kelompok
aktivitas
lebih
kontrol.
mencoba
pembelajaran
eksperimen
IPA
Pengaruh Eksperimen IPA... (Yuli Indarti Setia Putri) 2.177
berbasis lingkungan dilakukan secara bertahap
dianggap sebagai cara yang terbaik dan bertahan
mulai
masalah
lama untuk memori jangka panjang sebanyak
eksperimen berbasis lingkungan, penjelasan LKS
90%, sedangkan belajar dengan membaca dan
eksperimen
mendengarkan hanya sebesar 10-20% (Dewi
dari
orentasi
tujuan
yang
pengorganisasian
dan
akan
dilakukan,
kegiatan eksperimen dengan
salma Prawiradilaga, 2008: 24).
pembagian kelompok dan tugas eksperimen,
Pernyataan tersebut juga didukung oleh
bimbingan diskusi kelompok dan individu ketika
pendapat Roestiyah N.K (2008: 82) yang
siswa melakukan eksperimen berkaitan dengan
menyatakan bahwa eksperimen IPA berbasis
gejaa nyata yang terjadi di lingkungan, bimbingan
lingkungan
penarikan kesimpulan dari eksperimen yang
karena menjadikan siswa lebih aktif berpikir dan
dilakukan kemudian pemberian evaluasi hasil
berbuat serta berinteraksi langsung dengan
eksperimen
untuk
tingkat
lingkungan sebagai pembuktian terhadap konsep
pemahaman
siswa
melaksanakan
IPA yang mereka pelajari. Sehingga hasil belajar
eksperimen yang melibatkan lingkungan secara
IPA siswa kelompok eksperimen menjadi lebih
langsung.
baik karena penggunaan eksperimen IPA berbasis
mengetahui setelah
digunakan
dalam
pembelajaran
berbasis
lingkungan menjadikan siswa lebih aktif berpikir
lingkungan memberikan kesempatan siswa untuk
dan memberikan pengalaman belajar nyata bagi
menemukan pengetahuannya sendiri melalui
siswa.
kegiatan mencoba dan membuktikan sehingga
penggunaan eksperimen berbasis lingkungan
ingatan siswa berupa pengetahuan yang diperoleh
berpengaruh terhadap hasil belajar siswa kelas V
lebih utuh dan bertahan lebih lama yang membuat
SD Negeri Wiladeg Kecamatan Karangmojo.
Penggunaan
eksperimen
IPA
Hal
tersebut
menunjukkan
bahwa
hasil belajar siswa lebih baik. Sedangkan pembelajaran yang diterima kelompok kontrol
SIMPULAN DAN SARAN
merupakan pembelajaran yang biasa digunakan
Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan hasil
oleh guru yaitu dengan ceramah dan tanya jawab. Siswa
tidak
membuktikan
diberikan materi
kesempatan
IPA
yang
untuk
dipelajari
sehingga pengetahuan siswa hanya terbatas pada hasil
membaca
buku
paket
IPA
dan
mendengarkan penjelasan dari guru sehingga siswa mudah melupakan pengetahuan yang
analisis perbedaan rata-rata nilai yang diperoleh serta
hasil
perhitungan
uji-t,
bahwa
terdapat
disimpulkan
maka
dapat
pengaruh
penggunaan eksperimen IPA berbasis lingkungan terhadap hasil belajar IPA siswa kelas V SD Negeri Wiladeg Kecamatan Karangmojo.
diterimanya yang menyebabkan hasil belajar kelomok kontrol lebih rendah daripada kelompok eksperimen. Berkaitan dengan hal tersebut, Magnesen menyatakan bahwa siswa yang belajar dan terlibat langsung dengan suatu kegiatan dengan lingkungan atau mengerjakan sesuatu
Saran Adanya lingkungan
eksperimen
hendaknya
IPA
ceramah
berbasis tidak
lagi
mendominasi pembelajaran IPA yang seharusnya dapat dibelajarkan dengan pembelajaran siswa
2.178 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 22 Tahun ke-5 2016
aktif. Siswa perlu diajak berinteraksi langsung untuk menemukan pengetahuan yang berkaitan dengan materi yang melibatkan lingkungan nyata
Hamzah B Uno. & Satria Koni. 2013. Assessment Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. Lily
Barlia. (2006). Mengajar Dengan Pendekatan Lingkungan Sekitar (PLAS) Untuk Guru dan Calon Guru SD. Jakarta: Depdiknas Dirjen Dikti Direktorat Ketenagaan.
Noto
Sutarno, dkk. (2008). Materi dan Pembelajaran IPA SD. Jakarta: Universitas Terbuka.
melalui eksperimen IPA berbasis lingkungan. Kegiatan eksperimen IPA berbasis lingkungan memerlukan waktu dan persiapan yang lebih sehingga guru harus merencanakan eksperimen dengan lebih terrencana. DAFTAR PUSTAKA Amalia Sapriati, dkk. (2014). Pembelajaran IPA di SD. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.
Rita Eka Izzaty, dkk. (2008). Perkembangan Peserta Didik. Yogyakarta: UNY Press. Roestiyah N. K. (2008). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Syaiful Bahri Djamarah.. (2013). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
C.George Boeree. (2008). Metode Pembelajaran &Pengajaran. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.
Usman Samatowa. (2011). Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. Jakarta: Indeks.
Dewi Salma Prawiradilaga. (2008). Prinsip Disain Pembelajaran. Jakarta: Kencana.
Zainal Arifin. (2011). Penelitian Pendidikan Metode dan Paradigma Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya.