PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI TERHADAP INDEKS JAKARTA ISLAMIC INDEX (JII) PERIODE JANUARI 2010 HINGGA NOVEMBER 2015 1) Ayu Tri Utami Program Studi S1 Ekonomi Islam-Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga Email:
[email protected] Leo Herlambang Departemen Ekonomi Syariah- Fakultas Ekonomi dan Bisnis-Universitas Airlangga Email:
[email protected] ABSTRACT: The study aimed to know whether there were influences of inflation, interest rate, and exchange rate on the Jakarta Islamic Index (JII). The study population were factors which influenced the Jakarta Islamic Index. The sample were those factors in the period of January 2010- November 2015. Multiple linear regression was used for the analysis. The analysis showed that inflation had a negative effect on Jakarta Islamic Index (JII) index, interest rates had a positive effect on Jakarta Islamic Index (JII) index, and the exchange rate had a positive effect on Jakarta Islamic Index (JII) index. All independent variables simultaneously had an effect on the Jakarta Islamic Index (JII) index. This study was expected to add insights to science, governance and other fields. Keywords: jakarta islamic index, inflation, interest rates, exchange rate I.PENDAHULUAN
Sementara menurut istilah, saham adalah
Pasar modal memiliki peran besar dalam
perekonomian
suatu
satuan
nilai
negara,
berbagai
dimana pasar modal memiliki alternatif
mengacu
sumber
sebuah
pembiayaan
kegiatan
perusahaan. Perkembangan pasar modal terjadi
pengetahuan
seiring
instrumen pada
dalam
finansial
bagaian
yang
kepemilikan
perusahaan
Langkah
bertambahnya
masyarakat
pembukuan
(Suryomurti,
2011:126).
di Indonesia mengalami kemajuan, kondisi tersebut
atau
transaksi
tentang
modal
awal
saham
perkembangan
syariah
Indonesia
pada
tercatat
pasar
dengan
bagaimana praktek berinvestasi secara
hadirnya Indeks Syariah atau Jakarta
optimal serta didukung dengan kondisi
Islamic Index (JII) pada bulan Juli tahun
perekonomian dalam
2000.
negeri. Bentuk
Walaupun masih terbilang baru
investasi yang juga menarik perhatian
dalam industri pasar modal Indonesia,
para investor saat ini yaitu investasi pada
namun bisa dilihat kinerja Jakarta Islamic
aset
Index cukup menjanjikan.
finansial
menurut
syariah
Islam.
Banyak cara yang dapat dilakukan untuk berinvestasi,
salah
satunya
Pertumbuhan dan perkembangan
melakukan
pergerakan
indeks
JII
cenderung
investasi di sektor saham. Saham sendiri
mengalami kenaikan. Inflasi memberikan
berasal dari bahasa sahmun yang artinya
pengaruh
andil atau peran serta dalam berserikat.
pergerakan harga saham yang terdapat
1)Jurnal
yang
signifikan
terhadap
ini merupakan bagian dari skripsi dari Ayu Tri Utami, NIM : 041114105, yang diuji pada tanggal 12 Februari 2016
70
Utami, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 1 Januari 2016: 70-84; PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI TERHADAP INDEKS JAKARTA ISLAMIC INDEX (JII) PERIODE JANUARI 2010 HINGGA NOVEMBER 2015
di JII. Asumsi yang mendasari yaitu ketika
berpengaruh terhadap kegiatan investasi
inflasi
di pasar modal yang menjadi indikator
terjadi
meningkat
secara
tajam
cepat
dari
dan
sebelumnya,
pertumbuhan ekonomi suatu negara.
aktivias perdagangan di JII akan turut
Pada saat kondisi perekonomian
melemah. Ketika posisi nilai investasi di JII
baik serta stabil, kondisi ini mampu menarik
menurun dikarenakan inflasi, maka Bank
minat
Indonesia sebagai lembaga pelaksana
dananya di pasar modal. Sehingga pada
otoritas moneter turut mengambil peran
akhirnya
dalam meningkatkan suku bunga acuan
perdagangan di pasar modal. Namun
(BI Rate) guna mengurangi peredaran
sebaliknya
jumlah
sedang
uang
yang
beredar
di
masyarakat.
investor
untuk
akan
menanamkan
meningkatkan
bila
kondisi
mengalami
transaksi
perekonomian
penurunan
serta
diperparah dengan inflasi yang tinggi serta
Tabel 1. Kinerja Index Saham Syariah JII Tahun 2010-2015
ketidakstabilan
indikator-indikator
makro
ekonomi lainnya, maka tentunya akan menjadi sulit meningkatkan pasar modal menjadi lebih berkembang. Ketidakstbilan yang terdapat pada variabel makro akan menjadikan peningkatan pada investasi yang tidak menarik di mata investor, sehingga
membuat
mengalihkan Sumber : www.ojk.go.id
dalam
berinvestasi
Akibatnya,
surat-
asumsi
dalam
bentuk
tersebut
memicu
penurunan
kinerja
perusahaan yang berdampak terhadap
surat berharga berupa saham, akibatnya dalam
dananya
investor
saham ke dalam bentuk investasi lainnya.
Para investor akan menurunkan intensitasnya
para
harga pasar saham.
disimpulkan
Nilai kurs Rupiah terhadap dollar
investor akan beralih ke deposito dan
Amerika turut menjad salah satu faktor
investasi-investasii
yang mempengaruhi indeks saham di
lain
yang
bersifat
jangka pendek. Sama halnya dengan
pasar
modal
inflasi suku bunga Bank Indonesia (BI Rate)
pergerakan
tidak jauh berbeda mengalami kenaikan
penting, terlebih bagi perusahaan yang
dari tahun ke tahun.
aktif dalam kegiatan ekspor impor yang
nilai
Indonesia. kurs
Kestabilan
menjadi
sangat
Variabel lain yang mempengaruhi
tidak terlepas dari penggunaan uang
JII yaitu nilai tukar mata uang rupiah
asing sebagai alat transaksi atau mata
terhadap dollar. Pada dasarnya, nilai
uang
mata uang terus mengalami fluktuasi di
perdagangan.
setiap
periode.
Hal
tersebut
sangat
71
yang
sering
digunakan
dalam
Utami, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 1 Januari 2016: 70-84; PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI TERHADAP INDEKS JAKARTA ISLAMIC INDEX (JII) PERIODE JANUARI 2010 HINGGA NOVEMBER 2015
Fluktuasi
nilai
kurs
yang
tidak
1. Mengetahui
seberapa
terkendali dapat mempengaruhi kinerja
pengaruh
perusahaan-perusahaan yang terdaftar di
terhadap Indeks Saham di Jakarta
pasar modal khususnya Jakarta Islamic
Islamic Index (JII) periode Januari
Index (JII). Pada saat nilai rupiah dibawah
2010-November 2015.
nilai dollar, harga-harga impor menjadi
signifikan
besar
2. Mengetahui
seberapa
inflasi
besar
lebih mahal, khususnya perusahaan yang
pengaruh signifikan suku bunga (BI
menggunakan sebagaian besar bahan
Rate) terhadap Indeks Saham di
bakunya
Jakarta Islamic Index (JII) periode
dari
produk-produk
impor.
Peningkatan bahan-bahan impor tersebut
Januari 2010-November 2015.
akan juga meningkatkan biaya produksi yang
pada
akhirnya
3. Mengetahui
seberapa
besar
berpengaruh
pengaruh signifikan kurs nilai tukar
terhadap penurunan tingkat keuntungan
rupiah terhadap Indeks Saham di
perusahaan, sehingga berdampak pula
Jakarta Islamic Index (JII) periode
pada
Januari 2010-November 2015.
pergerakan
perusahaan
yang
harga
saham
kemudian
memacu
4. Mengetahui
seberapa
signifikan
inflasi,
besar
melemahnya pergerakan indeks harga
pengaruh
suku
saham.
bunga (BI Rate) dan kus nilai tukar
Berdasarkan uraian latar belakang
rupiah secara simultan terhadap
diatas, maka rumusan masalah yang
Indeks Saham di Jakarta Islamic
dapat diajukan pada penelitian ini adalah
Index (JII) periode Januari 2010-
1.
Apakah inflasi, suku bunga (BI
November 2015.
Rate), dan kurs nilai tukar Rupiah berpengaruh
signifikan
II. LANDASAN PUSTAKA
secara
(sendiri-sendiri) terhadap
Jakarta Islamic Index atau biasa
Indeks Saham di Jakarta Islamic
disebut JII adalah salah satu indeks saham
Index (JII) periode Januari 2010-
yang ada di Indonesia yang menghitung
November 2015?
index harga rata-rata saham untuk jenis
parsial
2. Apakah secara simultan (bersama-
saham-saham yang memenuhi kriteria
sama) inflasi inflasi, suku bunga (BI
syariah. Pembentukan JII tidak lepas dari
Rate), dan kurs nilai tukar Rupiah
kerja sama antara Pasar Modal Indonesia
berpengaruh
(dalam hal ini PT. Bursa Efek Jakarta)
signifikasi
terhadap
Indeks Saham di Jakarta Islamic
dengan
PT.
Danareksa
Index (JII) periode Januari 2010-
Management
November 2015.
dikembangkan sejak tanggal 3 Juli 2000.
Penelitian ini bertujuan antara lain
Pembentukan instrumen syariah ini untuk
(PT.
DIM).
Invesment JII
telah
mendukung pembentukan pasar modal
adalah untuk:
72
Utami, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 1 Januari 2016: 70-84; PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI TERHADAP INDEKS JAKARTA ISLAMIC INDEX (JII) PERIODE JANUARI 2010 HINGGA NOVEMBER 2015
syariah yang kemudian diluncurkan di
menggunakan BI Rate sebagai instrumen
Jakarta pada tanggal 14 Maret 2003.
pengendalian moneter dalam rangkan
Mekanisme pasar modal syariah meniru
Inflation
pola
Kebijakan
serupa
di
Malaysia
yang
Targetting ini
Framework
merupakan
(ITF).
pengganti
digabungkan dengan bursa konvensional
sasaran operasional uang primer yang
seperti Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek
sebelumnya
Surabaya.
pengendalian.
Setiap
periodenya,
saham
digunakan
dalam
yang masuk JII berjumlah 30 (tiga puluh)
Pengertian nilai tukar atau kurs
saham yang memenuhi kriteria syariah. JII
menurut Krugman dan Obstfeld (1999:329)
menggunakan
1
adalah “the price of one currency in terms
Januari 1995 dengan nilai dasar 100
of another” Definisi tersebut menyatakan
(Sutedi, 2011:65)..
bahwa nilai kurs dapat diartikan sebagai
hari
dasar
tanggal
Menurut Mankiw (2005:164) inflasi adalah
peningkatan
dalam
harga satu mata uang terhadap mata
seluruh
uang
dari
negara
lain.
Nilai
kurs
tingkat harga, kadang-kadang kenaikan
merupakan salah satu harga terpenting
harga ini berlangsung terus menerus dan
dalam
berkepanjangan.
memiliki pengaruh yang besar terhadap
fenomena
Inflasi
moneter
merupakan yang
terjadi
perekonomian
transaksi
dimanapun. Kenaikan harga dari satu
neraca
terbuka
berjalan
karena maupun
variabel-variabel makro lainnya.
atau dua barang saja tidak bisa desebut
Fatimah
(2008:19)
inflasi kecuali bila kenaikan itu meluas
menggambarkan
(atau menyebabkan kenaikan) kepada
yang negatif antara inflasi dengan kinerja
barang yang lain.
pasar saham, dimana dijelaskan bahwa
Menurut Kurniawan (2004:437) di dalam
Bank
Indonesia
suku
adanya
hubungan
kenaikan inflasi akan menurunkan nilai riil
bunga
dari permintaan perusahaan termasuk
instrument sinyaling Bank Indonesia yang
deviden, sehingga mendorong turunnya
ditetapkan pada rapat Dewan gubernur
harga saham, begitu pula sebaliknya.
triwulan untuk berlaku selama triwulan
Bagi
masyarakat,
tingkat
suku
berjalan, kecuali ditetapkan berbeda oleh
bunga yang tinggi berarti menunjukkan
rapat Dewan Guberur bulanan dalam
tingkat inflasi di negara tersebut cukup
triwulan yang sama. BI Rate digunakan
tinggi pula. Dengan adanya inflasi yang
sebagai
tinggi akan menyebabkan berkurangnya
acuan
pengendalian
dalam
pelaksanaan
moneter
untuk
tingkat konsumsi riil masyarakat, sebab
mengarahkan agar rata-rata tertimbang
nilai uang yang dipegang masyarakat
suku bunga SBI satu bulan hasil lelang
berkurang.
operasi pasar terbuka berada di sekitar BI
konsumsi masyarakat atas barang yang
Rate. Sejak Juli 2005
dihasilkan
Bank Indonesia
73
Ini
akan
perusahaan
menyebabkan akan
menurun
Utami, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 1 Januari 2016: 70-84; PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI TERHADAP INDEKS JAKARTA ISLAMIC INDEX (JII) PERIODE JANUARI 2010 HINGGA NOVEMBER 2015
pula. Hal ini tentu akan mengurangi tingkat
pendapatan
Sumber: diolah sendiri Gambar 1. Model Analisis
perusahaan
sehingga akan mempengaruhi tingkat keuntungan
perusahaan,
yang
pada
Model
hubungan
indeks
JII
akhirnya akan berpengaruh pada harga
dengan variabel-variabel tersebut dapat
saham perusahaan tersebut (Suci ,2012:4)
disusun dalam fungsi atau persamaan
Hasil
penelitian
mengenai
sebagai berikut:
pengaruh volatilitas nilai tukar terhadap
Y = a+b1X1+b2X2+b3X3+e
pertumbuhan
Dimana :
menyimpulkan
ekonomi
nilai
Y
= Indeks JII
tukar rupiah baik nominal maupun riil akan
a
= Konstanta
menurunkan
pertumbuhan
X1
= Inflasi
ekonomi. Apabila hal tersebut dikaitkan
X2
= Suku Bunga
dengan pasar saham, maka tentu saja
X3
= Nilai Tukar
perekonomian memburuk dan kurs rupiah
e
= error terms
terhadap
bahwa
Indonesia
tingkat
USD
depresiasi
terdepresiasi
akan III. METODE PENELITIAN
mengakibatkan penurunan harga saham yang juga berdampak pada JII. Berdasarkan
rumusan
Data masalah,
dilakukan
yang
pengujian
terkumpul secara
akan
kuantitatif
kajian pustaka atau teori da penelitian
dengan menggunakan statistik deskriptif
sebelumnya, maka dalam penelitian ini
atau
akan dirumuskan hipotesis yaitu:
disimpulkan hipotesis yang disimpulkan
H1 : inflasi, suku bunga dan kurs Rupiah signifikan
berpengaruh terhadap
secara
indeks
sehingga
dapat
terbukti atau tidak terbukti.
parsial
saham
inferensial
Penelitian
di
membuktikan
Jakarta Islamic Index (JII)
ini
disusun
untuk
hipotesis adanya
faktor-
faktor makroekonomi berupa inflasi, suku
H2 : Tingkat Inflasi, Suku Bunga, Nilai
bunga dan kurs nilai tukar rupiah baik
kurs Rupiah berpengaruh secara simultan
secara bersamaan yang berpengaruh
signifikan
terhadap indeks harga saham di Jakarta
terhadap
indeks
saham
di
Jakarta Islamic Index (JII)
Islamic
Index
periode
Januari
2010-
November 2015. Identifikasi Variabel Variable bebas dalam penelitian ini adalah inflasi, suku bunga dan kurs nilai tukar
rupiah
Sedangkan
variabel
terikatnya adalah indeks harga saham di Jakarta Islamic Index.
74
Utami, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 1 Januari 2016: 70-84; PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI TERHADAP INDEKS JAKARTA ISLAMIC INDEX (JII) PERIODE JANUARI 2010 HINGGA NOVEMBER 2015
Definisi Operasional
Jenis data yang digunakan dalam
Variabel-variabel digunakan
tersebut
operasionalnya
adalah
yang
penelitian ini adalah jenis data sekunder
definisi
yang bersumber dari Bank Indonesia, Bursa Efek Indonesia
sebagai
Keuangan
berikut: 1.
ekonomi
yang
digunakan
menggambarkan
kondisi
Populasi
untuk
terdapat
di
website
resmi
dalam
Multikolinearitas situasi
kumpulan 30 saham syariah yang
kesimpulan
website
www.idx.co.id
data
apabila
penyimpangan
yang
hampir
atau
bebas
dari
bebas
dari
multikolinearitas, sehingga tidak terdapat
pasar.
langsung
linear
regresi dikatakan baik dan dapat ditarik
dengan
indeks yang telah ditetapkan yaitu diperoleh
hubungan
variable eksogen yang ada. Suatu model
menggunakan metode perhitungan
JII
uji
sempurna diantara beberapa atau semua
proses.
Perhitungan JII dilakukan oleh Bursa
Data
merupakan
asumsi klasik yang menandakan suatu
berisi
kapitalisasi
suatu
Uji Multikolinearitas
3. Nilai Tukar(X3)
bobot
adalah
Uji Asumsi Klasik
yang tercatat di www.bi.go.id
(BEJ)
dari
dikehendaki dari populasi (Nazir, 2003:271)
suku bunga bulanan ini merupakan
Jakarta
sampel
bagian
untuk menentukan sifat serta ciri yang
Bank Indonesia. Data variabel tingkat
screening
tercatat
saja yang diambil dan dipergunakan
November 2015 yang ditetapkan oleh
dari
seluruh
prosedur hanya sebagian dari populasi
2010-
yang
yang
adalah
populasi, survei
suku bunga (BI rate) pada periode
indeks
adalah
periode Januari 2010-November 2015.
Tingkat suku bunga adalah tingkat
Merupakan
ini
syariah
Sampel
Januari
keseluruhan
dalam Jakarta Islamic Index (JII) selama
Bank
Suku Bunga (X2)
periode
penelitian
saham-saham
Indonesia, www.bi.go.id
penelitian
adalah
(Prasetyo dan Lina, 2012:118). Populasi
indeks harga konsumen nasional yang
dengan
periode
gejala atau satuan yang ingin diteliti
ekonomi
mencatat data bulanan perubahan
Efek
untuk
Populasi Dan Sampel
nasional. Variabel ini diukur dengan
terpilih
BAPEPAM-LK
Januari 2010-November 2015.
Inflasi (X1) Tingkat inflasi adalah ukuran aktifitas
2.
dan Otoritas Jasa
korelasi diantara variabel eksogen.
dari
Uji Heteroskedastisitas
yang
Uji heteroskedastisitas merupakan
digunakan selama tahun penelitian
sebuah uji keadaan pada nilai variabel
Januari 2010-November 2015.
endogen
Jenis Dan Sumber Data
tertentu
masing-masing
kesalahan (ei) mempunyai nilai varian
75
Utami, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 1 Januari 2016: 70-84; PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI TERHADAP INDEKS JAKARTA ISLAMIC INDEX (JII) PERIODE JANUARI 2010 HINGGA NOVEMBER 2015
yang sama besar ơ2. Jika dalam model
nilai residual yang terdistribusi normal.
yang dianalisis terjadi heteroskedastisitas,
Jadi, uji normalitas tidak dilakukan pada
maka nilai-nilai estimator (koefisien regresi)
masing-masing variabel, tetapi pada nilai
dari model tersebut menjadi tidak efisien
residualnya.Metode
meskipun estimator tersebut tidak bias dan
untuk mengetahuinya adalah probability
konsisten. Salah satu metode yang dapat
plot
dilakukan
Analisis Regresi Linier Berganda
untuk
menganalisis
uji
heteroskedastisitas ini adalah uji white
yang
digunakan
Regresi linier berganda ditunjukkan
dengan meregresikan residual kuadrat
untuk
sebagai
dengan
beberapa variabel eksogen yang bisa
variabel dependen ditambah dengan
disebut X1,X2,X3 dan seterusnya dengan
kuadrat variabel independen, kemudian
variabel endogen yang disebut Y (Anshori
ditambahkan lagi dengan perkalian dua
dan
variabel independen.
Persamaannya adalah sebagai berikut :
variabel
dependen
yang
ditimbulkan
Iswati
hubungan
2009:109).
antar
Model
Y = ࢻ + ࢼ ࢄ + ࢼ ࢄ + ࢼ ࢄ + ࢋ
Uji Autokorelasi Gejala
menentukan
Keterangan :
oleh
autokorelasi ini adalah terdapat korelasi antara varian error atau pengganggu pada periode tertentu dengan periode sebelumnya. Salah satu metode yang dapat dilakukan untuk menganalisis uji autokorelasi adalah uji Durbin Watson.
Y
= Indeks JII
ߙ
= Konstanta
X1
= Nilai Inflasi
X2
= Suku Bunga (BI Rate)
X3
= Nilai Tukar
ߚ1 ߚ2 ߚ3
= Koefisien Regresi
e
Beberapa kesimpulan yang dapat ditarik
= Error (variabel
penganggu)
dari uji Durbin-Watson adalah sebagai
Alat Uji Hipotesis
berikut (Santoso, 2000:216):
Uji F-Statistik
1) Angka DW dibawah -2 berarti autokorelasi positif
Uji F dilakukan untuk mengetahui
2) Angka DW diantara -2 sampai
signifikansi
pengaruh
dengan +2 berarti tidak ada
terhadap
variabel
autokorelasi
langkah
3) Angka DW diatas +2 berarti ada
yang
variable secara
diperlukan
bebas simultan,
antara
lain
(Sudana, 2009:355) :
autokorelasi negatif
1. Perumusan Hipotesis
Uji Normalitas
H0 : β1 = β2 = β3 = β4 = β5 = 0, berarti
Uji normalitas adalah sebuah uji
variabel X1, X2, X3, X4, dan X5 secara
yang digunakan untuk melihat apakah
bersama-sama tidak berpengaruh secara
nilai residual terdistribusi normal atau tidak.
signifikan terhadap variabel tergantung.
Nilai regresi yang baik adalah jika memiliki
76
Utami, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 1 Januari 2016: 70-84; PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI TERHADAP INDEKS JAKARTA ISLAMIC INDEX (JII) PERIODE JANUARI 2010 HINGGA NOVEMBER 2015
H0 : β1 ≠ β2 ≠ β3 ≠ β4 ≠ β5 ≠ 0, berarti variabel
pengujian ini tidak mampu atau gagal
X1, X2, X3, X4, dan X5 secara bersama-sama
menerima
berpengaruh secara signifikan terhadap
Demikian juga sebaliknya bila Thitung
variabel tergantung.
atau nilai t yang dihasilkan pada tingkat
2. Menentukan besarnya F hitung dengan
signifikansi
rumus :
pengujian ܴଶൗ ݇ =ܨ (1 − ܴଶ) ൘(݊ − ݇ − 1)
tabel
tidak
0,05
Ha
diterima.
(5%),
mampu
Pengujian
mengukur
maka
menolak
H0
ini
seberapa
dilakukan besar
untuk
persentase
variabel dependen dapat dijelaskan oleh
(df V1 = k dan V2 =
variabel independennya dengan melihat
n – k – 1 dan α = 5%) maka H0 diterima,
nilai ܴ2 (R-square) dari hasil estimasi. Nilai
sedangkan jika probabilitas < 0,05 dan F hitung
diatas
Uji ܴ2 (R-square)
Jika Probabilitas > 0,05 (level of significant hitung
sehingga
sehingga H0 diterima dan Ha ditolak.
3. Pengambilan Keputusan
5%) dan F
H0
ܴ2 berkisar antara 0−1. Jika ܴ2 sama
> F tabel maka H0 ditolak.
dengan
1,
digunakan
Uji T-Statistik
maka
mampu
garis
regresi
menjelaskan
yang
100
Adalah sebuah uji yang digunakan
persen variasi variabel dependen. Namun
untuk menguji pengaruh variabel eksogen
jika ܴ2 sama dengan 0 berarti variabel
terhadap
variabel
endogen.
independen
Prosedur
tidak
dapat
menjelaskan
sedikitpun variasi variabel dependennya.
pengujiannya adalah: H0 : µ = 0, berarti secara sendiri
Oleh karena itu, semakin tinggi ܴ2 maka
sendiri (parsial) variabel eksogen
signifikan
tidak
dependennya.
1. Hipotesis statistik yang digunakan
ada
pengaruh
variabel independen model akan semakin
signifikan
terhadap variabel endogen.
Uji Asumsi Klasik
sendiri (parsial) variabel eksogen
Uji Multikolinearitas Hasil uji multikolinearitas ditunjukkan
ada pengaruh signifikan terhadap variabel endogen.
oleh tabel 2
2. Taraf kesalahan yang digunakan (α)
=
5%
variabel
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Ha : µ ≠ 0, berarti secara sendiri-
adalah
terhadap
Tabel 2. Uji Multikolinearitas
dengan
didasarkan pada dk = (n-k-1). 3. Harga t-hitung t ApabilaThitung >Ttabel atau nilai t yang dihasilkan pada tingkat signifikansi dibawah
0,05
(5%),
berarti
Sumber: Lampiran 2, hasil uji SPSS 16 (data telah diolah)
pada
77
Utami, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 1 Januari 2016: 70-84; PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI TERHADAP INDEKS JAKARTA ISLAMIC INDEX (JII) PERIODE JANUARI 2010 HINGGA NOVEMBER 2015
Berdasarkan
hasil
tabel
Sumber: Lampiran 2 hasil uji SPSS 16 (data telah diolah)
diatas,
diketahui bahwa nilai VIF untuk masing-
Dari
hasil
pengujian
yang
masing variabel kurang dari 10 dan nilai
dilakukan dengan data-data yang telah
tolerance-nya lebih dari 0,10. Hal ini
ditentukan, diketahui bahwa nilai DW
menunjukan bahwa tidak terjadi gejala
sebesar
multikolinearitas atau dengan kata lain
3(jumlah
asumsi
sebanyak 71 (jumlah data). maka nilai DW
nonmultikolinearitas
telah
0.354
variabel
terpenuhi.
berada
Uji Heteroskedastisitas
disimpulkan
Hasil uji heteroskedastisitas akan
dengan
pada
k
sebanyak
eksogen)
-2<0.354<2 bahwa
dan
jadi
tidak
N
dapat terjadi
autokorelasi.
ditunjukkan oleh gambar 2 berikut:
Uji Normalitas Hasil uji normalitas akan ditunjukkan oleh 2 gambar berikut
Sumber: Lampiran 2 hasil uji SPSS 16 (data telah diolah) Gambar 2. Scatterplot Heteroskedastisitas Berdasarkan dikatakan
bahwa
gambar
1
titik-titik
menyebar
Sumber: Lampiran 2, hasil uji SPSS 16 (data telah diolah) Gambar 3. Grafik Histogram
dapat
secara acak dan tidak membentuk suatu pola
tertentu.
menyebar sekitar
Titik-titik
diatas
angka
dan 0
data
tersebut
dibawah
sehingga
atau dapat
disimpulkan bahwa dalam data tersebut tidak terjadi heteroskedastisitas. Uji Autokolerasi Hasil uji autokolerasi ditunjukkan oleh tabel 3
Sumber : lampiran 2, Uji SPSS 16 Gambar 4. P-P PLOT Uji Normalitas
Tabel 3. Uji Autokorelasi
78
Utami, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 1 Januari 2016: 70-84; PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI TERHADAP INDEKS JAKARTA ISLAMIC INDEX (JII) PERIODE JANUARI 2010 HINGGA NOVEMBER 2015
Berdasarkan menunjukkan
gambar
distribusi
lingkaran-lingkaran
2
dan
normal
kenaikan sebesar satu satuan dari
karena
menyebar
inflasi,
menyebabkan
kenaikan
di
indeks JII sebesar 664.234. Begitu
sekitar garis diagonal dan mengikuti arah
pula sebaliknya, setiap penurunan
garis
hasil
sebesar satu satuan dari inflasi,
normal probability diatas adalah model
menyebabkan penurunan indeks
regresi memenuhi asumsi normalitas.
JII dengan asumsi bahwa variabel
diagonal.
kecil
3
Kesimpulan
dari
yang lain adalah konstan.
Analisis Regresi Linier Berganda
c. Koefisien
Nilai regresi linier berganda dapat
regresi
suku
bunga
sebesar -4067.605 memiliki koefisien
diketahui dari tabel 4 berikut ini
hubungan
Tabel 4. Regresi Berganda
yang
tidak
searah
dengan indeks JII. Setiap kenaikan sebesar
satu
bunga
satuan
BI,
dari
suku
menyebabkan
penurunan indeks JII sebesar 4067.605. Begitu Sumber : Lampiran 2, hasil SPSS 16 (data telah diolah)
setiap satuan
pula sebaliknya,
penurunan dari
sebesar
suku
bunga
satu BI,
Berdasarkan hasil dari tabel 4.
menyebabkan kenaikan indeks JII
maka persamaan regresi linier berganda
dengan asumsi bahwa variabel
dapat diperoleh sebagai berikut : Y =
yang lain adalah konstan. d. Koefisien regresi nilai tukar sebesar
405.017+ 664.234 (X1) – 4067.605 (X2) + 040
.040 memiliki koefisien yang searah
(X3) Dimana variabel endogen adalah
dengan indeks JII. Setiap kenaikan
indeks JII (Y) sedangkan variabel eksogen
sebesar satu satuan dari kurs nilai
adalah Inflasi (X1), Suku Bunga (X2) dan
tukar,
Nilai Tukar (X3). Dari persamaan regresi
indeks JII sebesar .040. Begitu pula
linier berganda diatas dijelaskan sebagai
sebaliknya,
berikut:
sebesar satu satuan dari kurs nilai
a. Nilai
konstanta
sebesar
menyebabkan
setiap
kenaikan
penurunan
tukar, menyebabkan penurunan
405.017
menunjukkan apabila Inflasi, Suku
indeks
Bunga dan Nilai Tukar besarnya nol
dengan asumsi bahwa variabel
atau konstan, maka nilai Indeks JII
yang lain adalah konstan.
664.234
regresi memiliki
inflasi
sebesar
.040
satuan
Uji F
adalah sebesar 405.017 b. Koefisien
JII
Hasil uji F ditunjukkan oleh tabel 5
sebesar
koefisien
berikut ini.
yang
searah dengan indeks JII. Setiap
79
Utami, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 1 Januari 2016: 70-84; PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI TERHADAP INDEKS JAKARTA ISLAMIC INDEX (JII) PERIODE JANUARI 2010 HINGGA NOVEMBER 2015
Tabel 5. Uji F
b. Variabel suku bunga memiliki t hitung
sebesar
signifikansi
-2366
sebesar
dengan
0,021.
Nilai
signifikansi lebih kecil dari nilai signifikansi yang telah ditentukan Sumber : Lampiran 2, Uji SPSS Berdasarkan
tabel
3
diatas,
0,05
maka
bahwa
variabel
disimpulkan
suku
bunga
memiliki kontribusiterhadap indeks
diperoleh nilai F hitung sebesar 18.397
JII.
sedangkan F tabel sebesar 3.13, maka hal
Nilai
negatif
menunjukkan
bahwa suku bunga mempunyai
ini menyimpulkan bahwa F hitung > F tabel
hubungan yang berlawanan arah
( 18.397 > 3.13). Tingkat signifikansi F hitung
dengan
lebih kecil jika dibanding dengan tingkat
indeks
disimpulkan
signifikansi yang telah ditentukan yaitu 0,05 maka dapat disimpulkan
sebesar
JII,
suku
jadi
dapat
bunga
tidak
berpengaruh secara parsial dan
bahwa
inflasi
variabel inflasi, suku bunga dan kurs nilai
berpengaruh
signifikan
terhadap indeks JII.
tukar rupiah secara simultan berpengaruh
c. Variabel nilai tukar memiliki t hitung
signifikan terhadap indeks JII.
sebesar 5.969 dengan signifikansi
UJI t
0.000 nilai signifikansi lebih kecil dari Hasil uji t ditunjukkan oleh tabel 6.
nilai
berikut ini
probabilitas
sebesar
0,05
maka dapat disimpulkan bahwa Tabel 6. Uji t
nilai
tukar
parsial
berpengaruh
dan
signifikan
secara
terhadap
indeks JII. Koefisien Determinasi Nilai koefisien determinasi dapat diketahui dari tabel di bawah ini
Sumber : Lampiran 2, hasil SPSS 16 (data telah diolah)
Tabel 7. Hasil uji determinasi
a. Variabel inflasi memiliki t hitung sebesar
1.115 dengan signifikansi
sebesar 0.269. Nilai signifikan lebih Sumber : Lampiran 2, hasil uji SPSS 16
besar dari nilai signifikasi yang telah
0,05
Berdasarkan tabel 5 ditunjukkan
inflasi
nilai hasil R. Square yaitu sebesar 0,452
berpengaruh secara parsial dan
atau sebesar 45,2 %, artinya variabel
tidak signifikan terhadap indeks JII.
independen
maka
ditentukan
sebesar
kesimpulannya
80
yaitu
indeks
JII
dapat
Utami, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 1 Januari 2016: 70-84; PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI TERHADAP INDEKS JAKARTA ISLAMIC INDEX (JII) PERIODE JANUARI 2010 HINGGA NOVEMBER 2015
dijelaskan oleh inflasi, suku bunga dan nilai
oprasional yang tinggi dapat mengurangi
tukar rupiah sebesar 45,2%, sedangkan
tingkat
sisanya 54,8% dijelaskan oleh variabel-
perusahaan.
variabel
untuk
lain
diluar
variabel
yang
digunakan dalam penelitian ini.
Inflasi
merupakan
yang
inflasi
didapat
pada
tidak
penelitian
signifikan.
peningkatan
saham
masyarakat
uang
yang
menjadi
turun.
(2008:231)
Dengan
konsumsi
oleh
penjualan
perusahaan
dapat
tingkat
inflasi
tingkat
inflasi
tidak
mepengaruhi keputusan investor untuk
akan
berinvestasi dalam bentuk saham secara langsung. Investor tidak menggunakan inflasi sebagai tolak ukur atau bahan
mendorong
pertimbangan dalam membuat sebuah keputusan
untuk
melakukan
invetasi.
Investor melakuakan pengamatan pada
meningkat seiring harga kebutuhan pokok
faktor lain yang dapata mempengaruhi
yang meningkat begitu pula harga bahan
saham. Seperti suku bunga dan nilai tukar
baku yang digunakan perusahaan pasti
rupiah terhadap dollar secara bersama-
juga meningkat. Oleh karena itu, inflasi menyebabkan
variabel
pengamatan
maka
harga kebutuhan hidup mereka yang
tinggi
bahwa
Ini dapat diartikan bahwa selama periode
buruh untuk menaikkan gajinya karena
yang
Mishkin
secara tidak signifikan terhadap indeks JII.
mereka dapatkan juga ikut berkurang. juga
portofolio
menunjukkan bahwa inflasi berpengaruh
berkurang sehingga keuntungan yang
Inflasi
teori
menyebutkan
terhadap
mengurangan
otomatis
dilakukan
dan kurs. Hasil uji hipotesis secara parsial
menghemat
masyarakat
yang
oleh suku bunga, kekayaan, tingkat inflasi
menahan kebutuhan konsumsi mereka pengeluaran.
yang
permintaan surat berharga dipengaruhi
maka masyarakat lebih memilih untuk setidaknya
besar-besaran
Dalam
Akibat naiknya harga barang dan jasa
atau
resiko
harga saham.
menyebabkan konsumsi riil masyarakat nilai
dari
investor akan mempengaruhi nilai indeks
secara
pemodal di pasar modal. Kenaikan inflasi
karena
kecil
sebagian atau seluruh sahamnya. Aksi jual
ini
Tandelin
inflasi
lebih
ditanggung maka mereka akan menjual
relatif akan membawa sinyal negatif bagi
dipegang
akan
dapat dia tanggung jika keutungan yang
paling
pada sektor riil maupun sektor keuangan.
berkurang
keuntungan
yang sesuai dengan tingkat resiko yang
satu
penting dan memiliki pengaruh besar baik
(2010:343)
menghasilkan
perusahaan
yang memberikan tingkat keuntungan
salah
makroekonomi
berpengaruh
Kemampuan
dinikmati
cenderung akan tertarik dengan investasi
Pengaruh Inflasi terhadap indeks JII
Tingkat
yang
mempengaruhi laba per saham. Investor
Pembahasan
variabel
profitabilitas
sama
tingginya
kemudian
keputusan investasi.
beban biaya perusahaan. Beban biaya
81
baru
menentukan
Utami, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 1 Januari 2016: 70-84; PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI TERHADAP INDEKS JAKARTA ISLAMIC INDEX (JII) PERIODE JANUARI 2010 HINGGA NOVEMBER 2015
Pengaruh suku bunga terhadap indeks JII Variabel
yang
pertama, tingkat bunga tidak mempunyai
pengambilan
peran sama sekali dalam ekonomi islam,
keputusan investasi adalah suku bunga
sesuai firman Allah dalam QS. 2:276-278.
dan tingkat suku bunga yang diharapkan
Kedua,
pada masa depan. Sehingga suku bunga
perjudian
SBI terdapat hubungan dengan indeks JII,
praktek
peningkatan suku bunga SBI akan diiikuti
spekulasi.
dengan peningkatan beban pembayaran
mengaharamkan sistem bunga dalam
utang perusahaan yang tinggi sehingga
perekonomian,
berdampak pada menurunnya kinerja
pemerintah Islam akan menarik beban
perusahaan
atas harta yang menganggur, sehingga
paling
penting
makroekonomi
fisikal. Hal tersebut didasarkan pada :
dalam
akhirnya
akan
Islam
tidak
karena
dapat
menimbulkan
perjudian
yang
mengandung
Kebijakan
mendorong
saham.
menginventasikan pemerintah
mengumumkan
pemerintah
sebagai
mempengaruhi pergerakan indeks harga
Bila
memperbolehkan
Islam
gantinya
masyarakat
untuk
dananya
lewat
tabungan atau deposito dengan tidak
suku bunga SBI naik maka investor akan
menggunakan
cenderung menjual saham syariah di JII
melalui
dan menggantikannya dengan instrumen
merangsang
pendapatan tetap seperti tabungan atau
dalam berusaha tidak akan terbebani
deposito
oleh beban bunga yang tinggi. Hal ini
sehingga
berimplikasi
pada
menurunnya nilai Indeks JII.
bagi
tingkat hasil, para
bunga
semua
namun
ini
pengusaha
akan karena
yang dilakukan adalah memaksimalkan
Mengacu pada hasil penelitian ini,
fungsi
penerimaan
zakat,
penerimaan
suku bunga yang dalam Islam dilarang
zakat ini dapat digunakan untuk berbagai
dan
macam
seharusnya
tidak
menjadi
faktor
kegunaan
dalam
rangka
pertimbangan dalam berinvestasi bagi
menjamin stabilitas ekonomi.
investor muslim faktanya tetap memiliki
Pengaruh nilai tukar tehadap indeks JII
pengaruh terhadap pergerakan jumlah
Hasil menunjukkan bahwa indeks
indeks JII. Dengan kata lain suku bunga
JII yang meningkat sangat dipengaruhi
tetap menjadi acuan dalam berinvestasi
oleh membaiknya perekonomian suatu
baik oleh investor konvensional maupun
negara dengan ditandai meningkatnya
investor muslim.
faktor mata uang domestik terhdap Dollar
Dalam pemikiran islam, pemerintah merupakan
lembaga
formal
AS, karena dengan meningkatnya mata
yang
uang
domestik,
maka
daya
beli
mewujudkan dan memberikan pelayanan
masyarakat akan meningkat sehingga
yang terbaik kepada semua masyarakat.
kemampuan
Untuk mewujudkan hal tersebut, salah satu
berinvestasipun meningkat sehingga hal
cara pemerintah menggunakan kebijakan
ini
82
akan
masyarakat
berdampak
positif
dalam
bagi
Utami, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 1 Januari 2016: 70-84; PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI TERHADAP INDEKS JAKARTA ISLAMIC INDEX (JII) PERIODE JANUARI 2010 HINGGA NOVEMBER 2015
perkembangan
pasar
modal
seperti
menggunakan
Jakarta Islamic Index (JII).
dan
memperhitungkan
perubahan inflasi, suku bunga dan nilai
Jika mata uang mengalami depresiasi
tukar rupiah secara bersama-sama untuk
atau melemah, harga barang luar negeri
membuat keputusan berinvestasi pada
akan menjadi lebih mahal dan impor
saham di Bursa Efek Indonesia selama
akan
periode
melemah,
berimbas
dengan
perusahaan
melemahnya
impor
menurunnya
kinerja
sehingga
harga
mengakibatkan
indeks
saham JII
Berdasarkan
juga
pembahasan
dapat
3.13
sehingga
dari
berpengaruh
3. Tingkat
signifikan terhadap indeks JII
independen penelitian
yang ini
bahwa digunakan
berpengaruh
bunga,
secara
bahwa
dan
berpengaruh
periode
terhadap
secara
kurs
nilai
secara pergerakan
tukar
signifikan harga
saham pada indeks Jakarta Islamic Indeks (JII) dengan persamaan
variabel
regresi :
dalam secara
JII = 405.017+ 664.234 (inflasi) –
signifikan terhadap indeks JII. Hal ini membuktikan
berpengaruh
4. Secara simultan, tingkat inflasi, suku
Hasil uji hipotesis secara bersamamenunjukkan
secara
2010- November 2015.
Januari 2010-November 2015. sama
tukar
Islamic Indeks (JII) periode Januari
variabel
nilai tukar rupiah terhadap Dollar secara berpengaruh
nilai
signifikan terhadap indeks Jakarta
independen inflasi, suku bunga dan kurs bersama-sama
kurs
parsial
lebih kecil dari 0,05 sehingga menerima H1 artinya
signifikan
2010 - November 2015.
signifikansi adalah sebesar 0,000 atau H0,
secara
Islamic Indeks (JII) periode Januari
hasil
besar dari F tebel (18.397>3.13), niai
menolak
parsial
negatif terhadap indeks Jakarta
perhitungan tampak bahwa F hitung lebih
dan
secara
2. Tingkat suku bunga secara parsial
dibuktikan
sedangkan F tabel pada taraf signifikansi sebesar
inflasi
November 2015.
dengan nilai F hitung sebesar 18.397 5%
sebelumnya,
Indeks (JII) periode Januari 2010-
signifikan terhadap indeks Jakarta Islamic ini
bab
dan
terhadap indeks Jakarta Islamic
tukar secara bersama-sama berpengaruh Hal
analisis
berpengaruh secara tidak sigifikan
menujukkan
bahwa inflasi, suku bunga SBI dan nilai
(JII).
pada
1. Tingkat
tukar terhadap indeks JII secara simultan.
Index
hasil
maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
Pengaruh inflasi, suku bunga dan nilai penelitian
2010-
V. SIMPULAN
mengalami penurunan.
Hasil
Januari
November 2015.
menurun, ketika harga saham menurun akan
pengamatan
4067.605 (SBI) + 040 (Kurs)
investor
83
Utami, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 1 Januari 2016: 70-84; PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI TERHADAP INDEKS JAKARTA ISLAMIC INDEX (JII) PERIODE JANUARI 2010 HINGGA NOVEMBER 2015
Suci, Suramaya. 2012. Pengaruh Inflasi, Suku Bunga, Kurs dan Pertumbuhan
DAFTAR PUSTAKA
PDB Terhadap Indeks Harga Saham
Anshori, Muslich. Iswati. 2009. Metodologi Penelitian
Kuantitatif.
Gabungan. Jurnal Economia. Volume
Surabaya:
8. Nomor 1
Airlangga University Press
Sudana,
Bank Indonesia. 2015 Statistik Inflasi, Kurs, BI Rate
2010-2015 Efek
diakses
Suryomurti,
Sarana
Indonesia
Tahun
1989-2002.
Keuangan
Investasi teori dan aplikasi. Yogyakarta.
Determinan
Pinjaman
Investasi
Tandelin, Eduarus. 2010. Portofolio dan
(terjemah). Jakarta:Erlangga
Bunga
Cerdas
Sinar Grafika
Ekonomi Internasional Edisi ke Dua
Suku
Super
Berdasarkan Konsep Syariah. Jakarta.
Krugman , Paul R. Maurice Obstffeld.1999.
Tingkat
2011.
Sutedi, Adrian. 2011. Pasar Modal Syariah:
Jakarta. Lembaga Penerbit FE UI.
2004.
Wiku.
Masuk Surga. Jakarta. Qultum Media
Fatimah, ade. Lubis. 2008. Pasar Modal,
Taufik.
Manajemen
Investasi Syariah Hidup Kaya Raya, Mati
19
Oktober 2015)
Kurniawan,
2009.
Airlangga University Press
Indonesia.
(http://www.idx.co.id,
Made.
Keuangan Teori dan Praktik. Surabaya:
(http://www.bi.go.id,
diakses 19 Oktober 2015) Bursa
I
Penerbit Kanisius.
di
Buletin
Ekonomi Moneter dan Perbankan, 437459. Mankiw, Gregory N. 2005. Teori Makro Ekonomi. Jakarta: Erlangga Mishkin, Frederic S. 2008. Ekonomi Uang, Perbankan, dan Pasar Keuangan. Edisi Sembilan, Jilid 2. Jakarta : Salemba Empat. Nazir, M. 2003. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia
Prasetyo, Bambang dan Lina Miftahul Jannah. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Jakarta: Raja Grafindo Persada. Santoso, Singgih. 2000. Buku latihan SPSS Statistik non Parametrik. Jakarta: Elex Media Komputindo.
84