PERBANDINGAN KINERJA PORTOFOLIO OPTIMAL PADA SAHAM JAKARTA ISLAMIC INDEX (JII) DAN INDEKS LQ45 PERIODE TAHUN 2010-2014
SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh : Monawaroh NIM : 1111084000054
JURUSAN ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436 H/2015 M
PERBANDINGAN KINERJA PORTOFOLIO OPTIMAL PADA SAHAM JAKARTA ISLAMIC INDEX (JII) DAN INDEKS LQ45 PERIODE TAHUN 2010-2014
SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh : Monawaroh NIM : 1111084000054
Di Bawah Bimbingan, Pembimbing I
Pembimbing II
Roikhan Mochamad A, H,Ir, MM,Dr NIDP. 0325067004
Arief Fitrijanto, M.Si NIP. 197111182005011003
JURUSAN ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436 H/2015 M
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF Hari ini Jumat, 13 Februari 2015 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas mahasiswa : 1. Nama
:
Monawaroh
2. NIM
:
1111084000054
3. Jurusan
:
Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan – Ekonomi Islam
4. Judul Skripsi :
Perbandingan Kinerja Portofolio Optimal Pada Saham Jakarta Islamic Index (JII) dan Indeks LQ45 Tahun 20102014
Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang bersangkutan selama proses ujian komprehensif, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di atas dinyatakan LULUS dan diberi kesempatan untuk melanjutkan ketahap Ujian Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Jakarta, 13 Februari 2015 1. Roikhan Mochamad Aziz, H, Ir, MM, Dr NIDP. 0325067004
(
) Ketua
2. Rizqon Halal Syah Aji, M. Si NIP. 19790405 201101 005
(
3. Ali Rama, SE., M.Ec NIDP. 2028068401
(
) Sekretaris
) Penguji Ahli
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH
Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama
: Monawaroh
NIM
: 1111084000054
Fakultas
: Ekonomi dan Bisnis
Jurusan
: Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan – Ekonomi Islam
Dengan ini menyatakan bahwa dalam penelitian skripsi ini, saya : 1. tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan mempertanggungjawabkan 2. tidak melakukan plagiat terhadap naskah karya orang lain 3. tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber asli atau tanpa ijin pemilik karya 4. tidak melakukan pemanipulasian dan pemalsuan data 5. mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggung jawab atas karya ini Jikalau di kemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah melalui pembuktian yang dapat dipertanggung-jawabkan ternyata memang ditemukan bukti bahwa saya telah melanggar pernyataan di atas, maka saya siap untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.
Jakarta, 26 Juni 2015
Monawaroh
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I.
DATA PRIBADI 1.
Nama Lengkap
: Monawaroh
2.
Tempat, Tanggal Lahir
: Palembang, 10 Juli 1993
3.
Alamat
: Jl. Wadas Ujung Rt. 007 Rw. 003 Kec. Jaticempaka Kel. Pondokgede Kota Bekasi
II.
4.
Telepon
: 081929346502/082184748611
5.
Email
:
[email protected]
PENDIDIKAN FORMAL 1. Tk Noor Islam Palembang Lulus tahun 1999 2. SDN 152 Palembang Lulus tahun 2005 3. SMPN 19 Palembang Lulus Tahun 2008 4. SMAN 1 Palembang Lulus Tahun 2011 5. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta S1 Ekonomi 2015
III. PENDIDIKAN NON FORMAL 1. Sanggar Tari Tradisional Putri Pinang Masak Palembang, Tahun 2004 2008 2. Lembaga Bahasa Inggris LIA Palembang dan Jakarta, Tahun 2009
IV. SEMINAR DAN WORKSHOP 1. Peserta Seminar Nasional dengan tema : “Korupsi Mengorupsi Indonesia”, diselenggarakan
oleh
Program
Studi
Ilmu
Ekonomi
dan
Studi
Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 3 Desember 2014 i
2. Peserta Dialog jurusan dan seminar konsentrasi “Mengenal Lebih Dekat Dengan Jurusan Sendiri”, diselenggarakan oleh HMJ IESP Fakultas Ekonomi dan Bisnis” UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 3 Oktober 2013. 3. Peserta dalam Seminar Nasional IAEI dengan tema “Penyiapan SDM Berbasis Kompetensi Syariah Dalam Pengembangan Perbankan Syariah Era MEA 2015”, yang diselenggarakan oleh Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia bekerjasama dengan universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama), 11 Oktober 2014. 4. Peserta dalam Latihan Kepemimpinan dan Organisasi Ikatan Mahasiswa Ekonomi Pembangunan Indonesia (IMEPI) Regional Jawa Bagian Barat dengan tema “Solidarity Like an Economics Growth, Moving Faster Make it Better” Tahun 2013. 5. Peserta dan anggota dalam Musyawarah Wilayah Ikatan Mahasiswa Ekonomi Pembangunan Indonesia (IMEPI) Jawa bagian Barat ke – VII Tahun 2013. 6. Peserta dalam Seminar Ekonomi Bandung Economics Experience 2013 dengan tema “Blue Economy in Indonesia” oleh Himpunan Mahasiswa Program
Studi
Ekonomi
Pembangunan
(HMPSEP)
Universitas
Parahyangan Bandung, Tahun 2013. 7. Peserta dalam Workshop Kepemudaan “Integrity Goes to You” UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Tahun 2013.
V.
LATAR BELAKANG KELUARGA 1. Ayah
: Hatta, S.Sos
2. Tempat, Tanggal Lahir
: Bukit Tinggi, 15 September 1962
3. Ibu
: Khoiroh
4. Tempat, Tanggal Lahir
: Campang Tiga, 22 April 1964
5. Alamat
: Jl. Kol. H. Burlian Komp. Bougenvile Blok. S No. 14-15 Rt.20 Rw.06 Kel. Karya Baru ii
Kec.
Alang-Alang
Palembang 6. Anak ke
: 3 dari 4 Bersaudara
iii
Lebar
Km.7
COMPARISON OF AN OPTIMAL PORTFOLIO PERFORMANCE ON JAKARTA ISLAMIC INDEX (JII) STOCK AND LQ45 INDEX YEAR 2010-2014
ABSTRACT This study is aimed to analyze the formation of optimal portfolios and to know the performance of a Islamic stocks portfolio Jakarta Islamic Index (JII) compared with conventional stocks LQ45 Index. The sampling method used in this study is purposive sampling, consistent stock JII and LQ45 2010-2014. Methodology which is used in order to form the optimal portfolio is Single Index Model, with performance measurements using three index,which is Sharpe index, Treynor index and Jensen index. Results of the study here found that the combination of optimal portfolio of JII’s shares which was resulted consist of 7 shares of 14 stocks were sampled, while the combination of LQ45’s optimal portfolio also consist of 7 shares from 10 stocks as a sample. Portfolio stocks on the JII’s shares a superior performance with a Traynor Index value is 0.01502 and Jensen Index value is 0.011287 compared to the LQ45’s stock index stock portfolio with Traynor Index value is 0.01416 and Jensen Index 0.008198, but in the Sharpe index 2.21574 of JII stock value was lower than 3.062977 of LQ45 as seen in any index which has greater value. This is because of the influence of beta and total risk borne by JII’s portfolio was better than the LQ45’s stock. Thus the portfolio risk borne by JII was lower compared to the portfolio risk by LQ45’s index.
Keywords: Jakarta Islamic Index (JII), LQ45, Optimal Portfolio, Single Index Model, Sharpe Index, Treynor Index, Jensen Index
iv
PERBANDINGAN KINERJA PORTOFOLIO OPTIMAL PADA SAHAM JAKARTA ISLAMIC INDEX (JII) DAN INDEKS LQ45 PERIODE TAHUN 2010-2014
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pembentukan portofolio yang optimal serta mengetahui kinerja portofolio saham syariah Jakarta Islamic Index (JII) yang dibandingkan dengan saham konvensional Indeks LQ45. Metode penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu purposive sampling, saham konsisten JII dan LQ45 periode 2010-2014. Metodelogi yang digunakan dalam pembentukan portofolio optimal adalah Single Index Model, dengan pengukuran kinerja menggunakan tiga indeks, yaitu indeks Sharpe, indeks Traynor, dan indeks Jensen. Hasil penelitian ini menemukan bahwa kombinasi portofolio optimal saham JII yang dihasilkan terdiri dari 7 saham dari 14 saham yang dijadikan sampel, sedangkan kombinasi portofolio optimal saham LQ45 juga terdiri dari 7 saham tetapi dari 10 saham yang dijadikan sampel. Pada portofolio saham JII memiliki kinerja lebih unggul dengan nilai dengan nilai indeks Traynor 0,01502 dan indeks Jensen 0,011287 dibandingkan dengan portofolio saham Indeks LQ45 dengan nilai indeks Traynor 0,01416 dan indeks Jensen 0,008198 tetapi, pada indeks Sharpe saham JII sebesar 2,21574 lebih rendah dari pada saham LQ45 3,062977 tetap yang dilihat adalah indeks mana saja yang nilainya lebih besar. Hal ini dikarenakan pengaruh beta dan total risiko yang ditanggung oleh portofolio JII lebih baik dibandingkan dengan saham indeks LQ45. Dengan demikian risiko portofolio yang ditanggung JII lebih rendah jika dibandingkan dengan risiko porotofolio indeks LQ45.
Kata Kunci: Jakarta Islamic index (JII), LQ45, Portofolio Optimal, Single Index Model, Indeks Sharpe, Indeks Traynor, Indeks Jensen
v
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb Segala puji bagi Allah SWT, Rabb semesta alam yang telah memberikan kita kesempatan hidup di dunia ini dan memberikan nafas gratis yang dengannya kita dapat merasakan keindahan untuk bisa menyembah-Mu. Sungguh tidak ada satupun kejadian yang terjadi secara kebetulan, semua sudah terencana, semua telah ditentukan oleh qadha dan qodar-Nya. Salawat serta Salam tidak lupa kita curahkan kepada junjungan kita, Baginda Nabi Muhammad SAW semoga kelak kita mendapat syafa’atnya dihari akhir yang pasti terjadi. Ilmu yang kita miliki pada haikatnya adalah titipan dari Allah, yang sama sekali tidak sulit bagi-Nya untuk mengambilnya kembali dari kita. Semoga kita dimudahkan oleh Allah untuk meraih ilmu yang bisa menjadi penerang dalam kegelapan dan dapat menjaga ilmu tersebut dengan penuh kerendahan hati. Tidak ada yang tidak mungkin, selama kita mau berdoa dan berusaha, seperti hadits Rasulullah “Man Jadda Wa Jadda” yang artinya barang siapa yang bersunguh-sungguh akan mendapatkannya.. Urusan kita dalam kehidupan ini bukanlah untuk mendahului orang lain, tapi untuk melampaui diri kita sendiri, untuk memecahkan rekor diri sendiri dan untuk melampaui hari kemarin dengan hari yang lebih baik. Itulah sepenggal kalimat yang menjadi penggugah demi terselesaikannya skripsi yang sederhana ini, yang berjudul “Perbandingan Kinerja Portofolio Optimal Pada Saham Jakarta Islamic Index (JII) dan Indeks LQ45 Periode Tahun 2010-2014”. Dengan selesainya skripsi ini, penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih kepada: 1. Terima kasih kepada Allah SWT yang telah memberikan saya rezeki untuk dapat kuliah di Universitas ini dan apapun nikmat yang telah Allah berikan yang harus patut disyukuri dan dimudahkan dalam menyelesaikan skripsi ini. Tanpa ridho dan berkah-Mu semua ini sulit untuk terjadi. vi
2. Kedua orang tuaku untuk kasih sayangnya yang tulus tiada henti, Ibuku tersayang Khoiroh dan Bapakku tersayang Hatta yang telah membesarkan, mendidik, dan mengajarkan serta doa Ibu dan Ayah dalam berbagai hal hingga sampai saat ini. Terimakasih banyak atas dukungan nonmateri maupun materi untuk melancarkan studi ini yang tidak bisa terbalaskan oleh apapun atas apa yang Ibu dan Ayah lakukan. Doa yang tebaik segalanya untuk Ibu dan Ayah semoga Allah SWT selalu memberikan rahmat dan ridho-Nya. Tiada patut diucapkan oleh seorang anak, kecuali doa untuk kedua orang tuanya “Rabbigfirlii Waliwalidayya Warhamhumaa Kamaa Rabbayani Shogiiraa”. 3. Terimakasih untuk kedua kakaku tersayang yaitu Mulkan Rais & Ahmad Hidayat yang telah menjadi kakak terhebat selalu menjadi pelindung dimanapun kapanpun dan bagaimanapun. Dan tak terlupakan juga adiku yang hebat yaitu Ahmad Aqil serta kedua sepupu Sizty Putri Tama dan Desta Aryani menjadi
luapan emosi penulis berbagi suka dan duka selama
mengerjakan skrispi ini semoga kita menjadi anak yang selalu berbakti kepada orang tua dan selalu dalam ridho Allah SWT. 4. Dr. Arief Mufraini selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta
yang
baru
semoga
dapat
memajukan
dan
mengembangkan FEB lebih baik lagi. 5. Prof. Dr. Abdul Hamid selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebelumnya, yang telah berusaha keras memajukan FEB. 6. Bapak Dr. Ir. H. Roikhan selaku pembimbing I dan penggagas sinlammim 319913616, hahslm 472319, berfikir menyeluruh 396 yang telah memberikan ilmu, bimbingan, tuntunan, motivasi, dan pengarahan yang luar biasa kepada penulis. Sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Semoga Allah SWT membalas segala kebaikannya dengan sebaik-baiknya balasan. 7. Bapak Arief Fitrijanto, M.Si selaku pembimbing II dan selaku ketua jurusan IESP yang baru semoga dapat menjadi ketua jurusan yang lebih baik lagi vii
dalam memajukan IESP yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis. Sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan cepat dan baik, semoga Allah SWT mencatat segala amal kebaikannya sebagai ibadah. 8. Bapak Zuhairan Y. Yunan, S.E, M.Sc dan Bapak Zainal Muttaqin M.Pp selaku Ketua Jurusan dan Sekertaris Jurusan Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jakarta sebelumnya yang telah meluangkan waktu dan arahan-arahan yang baik selama saya berkonsultasi. 9. Terimakasih kepada Dosen-dosen IESP yang pernah mengajari saya yang tidak bisa disebutkan satu persatu. Bantuan kalian dalam menyampaikan materi yang sangat membantu saya dalam memahami materi perkuliahan. Semoga ini dapat menjadi nilai ibadah dan semoga Allah SWT membalas semua jasamu. 10. Sahabat-sahabat kesayanganku selama masa kuliah, Asmah Wulandari, Risna Maulida H, Indana Mutiara, Rika Pratiwi, Ratri Nurjanah, dan Gita Syardiani, Terima kasih banyak penulis ucapkan kepada kalian yang telah menjadi sahabat terbaik dari masa awal kuliah hingga sekarang telah berbagi canda tawa, suka duka, saling support, saling mendoakan dan selalu ada untuk sahabatnya satu sama lain dikala membutuhkan serta berjuang bersama-sama dalam mengerjakan tugas akhir ini. Semoga apapun yang kita kerjakan selalu dalam Ridho Allah SWT. 11. Terimakasih banyak untuk “Rekan” Perjuangan saya Adam Dwicita Laksana yang telah membantu dan mendo’akan semua perjalanan selama masa perkuliahan. 12. Serta Temen-temen seperjuangan IESP angkatan 2011, yang tidak bisa saya sebutkan satu-persatu. Terima kasih Azhar Ramadhan, Ziko Medri Saputra, Risdiansyah, Alam Fajar Muhammad, Annisa, Tami, Amel, Vina, Ella, Feris, Rahma, Dwika, dan Geo atas waktu, tawa, senyum, pengalaman baru selama ini. viii
13. Teman-teman masa kuliah Vicky Amalia, Muhammad Ilham Abrar, Rifqi Alifka, Caesar Noval, Rizky Badillah, Reza Yusuf, Try, Ibnoe Nugraha, Dimas Yushard, Mentari farahdiba, Febrina Riska, Ajeng Trisna serta semua rekan di HMJ IESP, DEMA FEB, SEISdance terimakasih untuk waktu luang segala canda tawanya, bantuan, masukan pengalam dan do’anya semoga Allah SWT membalah semua jasa-jasa dan kita selalu sukses. 14. Terima kasih untuk teman-teman KKN Angsa, Rizka Zahara, Aprilia Dwi Permatasari, Dewinta Karmila, Nissa Arifiani, Rahmawati, Muhammad Fauzi, Handi Raitiardi, Putra Hardianto, Muhammad Iskandar, Muhammad lutfi, Reno Renaldi, Mujibburahman, dan Anam yang telah berbagi bersama selama sebulan kkn di desa Sukamulih semoga kita dapat sukses kedepannya. 15. Sahabat-sahabat terbaikku dari dulu sampai sekarang, DiPR, Skakmat, Nadya, Citra, dan Sherly yang telah memberikan doa semangat serta menjadi penghibur penulis dalam mengerjakan skripsi ini. Selalu doa yang terbaik untuk kalian.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari berbagai pihak. Wassalamu’alaikum Wr. Wb. Jakarta, 26 Juni 2015
Monawaroh
ix
DAFTAR ISI Cover Lembar Pengesahan Pembimbing Lembar Pengesahan Ujian Komprehensif Lembar Pengesahan Ujian Skripsi Lembar Pernyataan Keaslian Karya Ilmiah Daftar Riwayat Hidup ..................................................................................... i Abstract .............................................................................................................. iv Abstrak .............................................................................................................. v Kata Pengantar ................................................................................................ vi Daftar Isi ........................................................................................................... x Daftar Tabel ..................................................................................................... xiv Daftar Gambar ................................................................................................. xvi Daftar Lampiran ……………………………………………………………. xvii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1 A. Latar Belakang .................................................................................. 1 B. Identifikasi Masalah .......................................................................... 7 C. Pembatasan Masalah ......................................................................... 8 D. Perumusan Masalah ........................................................................... 8 x
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian .......................................................... 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................... 11 A. Investasi ............................................................................................. 11 1. Pengertian Investasi ................................................................... 11 2. Proses Investasi .......................................................................... 13 B. Saham ................................................................................................ 15 1. Pengertian Saham ........................................................................ 15 2. Indeks Harga Saham .................................................................... 18 3. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ..................................... 19 4. Jakarta Islamic Index (JII) .......................................................... 20 5. Indeks LQ45 ................................................................................ 22 C. Return Saham .................................................................................... 23 1. Pengertian Return Saham ............................................................ 23 2. Return Market .............................................................................. 23 D. Risiko Investasi ................................................................................. 24 1. Pengertian Risiko ......................................................................... 25 2. Jenis-Jenis Risiko ........................................................................ 25 E. Portofolio ........................................................................................... 29 1. Pengertian Portofolio ................................................................... 29 2. Pemilihan Portofolio .................................................................... 30 xi
3. Return dan Risk Portofolio .......................................................... 31 F. Single Index Model (SIM) ................................................................. 33 G. Kinerja Portofolio .............................................................................. 37 1. Indeks Sharpe .............................................................................. 38 2. Indeks Treynor ............................................................................. 40 3. Indeks Jensen ............................................................................... 41 H. Penelitian Terdahulu .......................................................................... 43 I. Kerangka Pemikiran .......................................................................... 46 BAB III METODOLOGI PENELITIAN ...................................................... 48 A. Ruang Lingkup Penelitian ................................................................. 48 B. Model Penentuan Sample .................................................................. 49 C. Metode Pengumpulan Data ............................................................... 49 D. Motode Analisis Data ........................................................................ 50 1. Pengukuran Pembentukan Portofolio Saham dengan Metode Single Index Model ................................................................................. 51 2. Pengukuran Kinerja Portofolio Saham dengan Risk Adjusted Performance ................................................................................ 60 E. Operasional Variabel Penelitian ........................................................ 62 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ................................................... 66 A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian ...................................... 66 1. Jakarta Islamic Index (JII) ......................................................... 66 xii
2. Indeks LQ45 ............................................................................... 68 B. Analisis Data Deskriptif .................................................................... 70 1. Deskriptif data Sampel ............................................................... 70 2. Analisis Deskriptif Variable Penelitian ...................................... 70 C. Proses Analisis ................................................................................... 73 1. Saham-saham Kandidat Portofolio ............................................ 73 2. Analisis
Tingkat
Pengembalian
Pasar
(Rm)
dan
Tingkat
Pengembalian Bebas Risiko (Rf) ............................................... 75 3. Analisis Tingkat Return dan Risiko Saham Jakarta Islamic Index (JII) dan Indeks LQ45 ................................................................ 77 4. Analisis Kinerja Portofolio masing-masing Saham ................... 94 5. Perbandingan Portofolio Optimal Jakarta Islamic Index (JII) dan LQ45 .......................................................................................... 97 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................... 99 A. Kesimpulan ........................................................................................ 99 B. Saran .................................................................................................. 100 DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 102 LAMPIRAN ...................................................................................................... 105
xiii
DAFTAR TABEL Nomor
Keterangan
Halaman
2.1
Penelitian Terdahulu
43
3.1
Definisi Operasional Variabel Penelitian
62
4.1
Daftar Sampel Saham Syariah yang Konsisten di Jakarta Islamic
73
Index (JII) Tahun 2010-2014 4.2
Daftar Sampel Saham Syariah yang Konsisten di Indeks LQ45
74
Tahun 2010-2014 4.3
Output Expected Return Pasar JII
76
4.4
Output Expected Return Pasar LQ45
77
4.5
E(Ri), Standar deviasi dan Varian Saham Jakarta Islamic Index
78
(JII) Tahun 2010-2014 4.6
E(Ri), Standar deviasi dan Varian Saham Indeks LQ45 Tahun
80
2010-2014 4.7
Alpha, Beta, dan Variance Error Saham Sampel Jakarta Islamic
81
Index (JII) Tahun 2010-2014 4.8
Alpha, Beta, dan Variance Error Saham Sampel Indeks LQ45
82
Tahun 2010-2014 4.9
Komposisi Expected Return, Beta, dan Excess Return to Beta 8
84
Saham Kandidat Portofolio Jakarta Islamic Index (JII) tahun 20102014 4.10
Komposisi Expected Return, Beta, dan Excess Return to Beta 7
85
Saham Kandidat Portofolio Indeks LQ45 tahun 2010-2014 4.11
Cut off point (C*) Jakarta Islamic Index (JII) Tahun 2010-2014
86
4.12
Perbandingan ERB C* pada Saham Jakarta Islamic Index (JII)
87
Tahun 2010-2014 4.13
Cut off point (C*) Indeks LQ45 Tahun 2010-2014 xiv
88
4.14
Perbandingan ERB dengan C* pada Saham Indeks LQ45 Tahun
88
2010- 2014 4.15
Perhitungan Return Portofolio Jakarta Islamic Index (JII) Tahun
91
2010 -2014 4.16
Perhitungan Risiko Portofolio Jakarta Islamic Index (JII) Tahun
92
2010-2014 4.17
Perhitungan Return Portofolio Indeks LQ45 Tahun 2010-2014
93
4.18
Perhitungan Risiko Portofolio Indeks LQ45 Tahun 2010-2014
94
4.19
Alpha, Beta, Return, Stdev, Indeks Sharpe, Indeks Traynor, Indeks
95
Jensen Portofolio saham Jakarta Islamic Index (JII) Tahun 20102014 4.20
Alpha, Beta, Return, Stdev, Indeks Sharpe, Indeks Traynor, Indeks
96
Jensen Portofolio saham Indeks LQ45 Tahun 2010-2014 4.21
Perbandingan Portofolio Optimal Jakarta Islamic Index (JII) dan LQ45 Tahun 2010-2014
xv
97
DAFTAR GAMBAR Nomor
Keterangan
Halaman
2.1
Risiko Sistematis, Risiko tidak Sistematis dan Risiko Total
26
2.2
Kerangka Pemikiran Teoritis
47
4.1
Grafik Data Return Pasar Jakarta Islamic Index (JII) Tahun 2010-
75
2014 4.2
Grafik Data Return Pasar LQ45 Tahun 2010-2014
76
4.3
Proporsi Dana pada Saham Jakarta Islamic Index (JII) Tahun
89
2010-2014 4.4
Proporsi Dana pada Saham Indeks LQ45 Tahun 2010-2014
xvi
90
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor 1
Keterangan
Halaman
Daftar Saham di Jakarta Islamic Index (JII) Periode Tahun 2010-
105
2014 2
Daftar saham di Indeks LQ45 Periode tahun 2010-2014
108
3
Tabel Return Saham (Ri) Sampel Pembentuk Porotofolio Jakarta
113
Islamic Index (JII) 4
Tabel Return Saham (Ri) Sampel Pembentuk Portofolio Indeks
126
LQ45 5
Tabel Return Pasar (Rm) Jakarta Islamic Index (JII) dan Indeks
133
LQ45 6
Output SPSS Saham Jakarta Islamic Index (JII)
135
7
Output SPSS Saham Indeks LQ45
141
xvii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan ekonomi suatu negara tidak terlepas dari perkembangan pasar modal, semakin besar peran pasar modal yang diikuti dengan semakin mengecilnya peran perbankan komersial dalam mobilisasi dana mereka ke sektor yang produktif. Fenomena ini disebut disintermediasi pasar keuangan, dimana pasar modal merupakan salah satu sarana berinvestasi menarik bagi investor. Hal ini disebabkan pasar modal menjanjikan pengembalian yang lebih besar kepada investor dibandingkan perbankan. Pasar modal memberikan kebebasan kepada investor
untuk
dapat
memilih
secara
bebas
sekuritas-sekuritas
yang
diperdagangkan di pasar modal sesuai dengan preferensi risiko, ketersediaan dana dan jangka waktu investasi. Secara sederhana, investasi adalah kegiatan ekonomi yang dilakukan seseorang untuk mengembangkan harta. Dengan kata lain investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat ini memiliki tujuan untuk memperoleh sejumlah keuntungan dimasa datang (Tendelilin, 2010:2). Dalam investasi, tentunya yang diharapkan adalah imbalan atas komitmen yang diberikan sesuai dengan yang diharapkan. Dari definisi mengenai investasi, dapat ditarik tiga unsur yang terkait dengan investasi. Pertama, investasi merupakan pengeluaran atau pengorbanan sesuatu (sumber daya) pada saat sekarang dan bersifat pasti. Kedua, terdapat ketidakpastian mengenai hasil hal ini terkait dengan resiko. Ketiga, ketidakpastian
1
akan hasil atau pengembalian dimasa datang. Pengeluaran atau pengorbanan dalam investasi diartikan sebagai pengorbanan sumber daya yang bersifat Tangible Asset misalnya dana atau properti, maupun Intangible Asset seperti tenaga dan pikiran (M. Nafik, 2009:68). Berbicara tentang investasi tidak terlepas dari peran seorang investor. Investor mengharapkan keuntungan (return) dari pasar modal baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang. Para investor bebas memilih bermacam-macam instrumen keuangan yang ada di pasar modal. Salah satu instrument investasi adalah saham yang di perdagangkan di bursa efek. Dalam melakukan investasi saham, seorang investor dapat memperoleh dua pendapatan dari kepemilikan saham di suatu perusahaan, yaitu capital gain dan deviden (M. Nafik, 2009:244). Untuk memperoleh tingkat keuntungan investasi yang maksimal dengan tingkat risiko tertentu, sebaiknya investor memegang beberapa saham dengan membentuk portofolio dari perusahaan (emiten) yang berbeda sektor industrinya. Hal ini sesuai dengan teori portofolio Markowitz yaitu don’t put your eggs into one basket yang artinya “jangan taruh telur dalam satu ranjang” pendapat ini memiliki arti bahwa dengan memegang beberapa saham maka akan terjadi proses diversevikasi (penyebaran risiko). Artinya apabila salah satu saham investor mengalami penurunan harganya maka investor tidak akan mengalami kerugian, karena kerugian saham yang mengalami penurunan harga masih bisa di-cover oleh saham-saham lain yang harganya tidak menurun. Bila diibaratkan sahamsaham itu “eggs” maka portofolio adalah “basket” (Suherman, 2006).
2
Oleh karena itu dalam membentuk portofolio investasi yang baik, seorang manajer investasi perlu melakukan pengelolaan secara baik agar menghasilkan return yang maksimal. Pengelolaan portofolio yang dasarnya merupakan bentuk manajemen dimana bagian yang terpenting adalah pemilihan dan pembentukan portofolio optimal (Saud Husnan, 2011:54). Banyak pakar keuangan merumuskan bahwa tujuan pembentukan portofolio secara umum ada dua. Dimana keduanya bertujuan untuk memberikan kepuasan yang maksimal kepada para pemegang saham. Para pemegang saham akan menuntut secara maksimal kepada pihak manajemen perusahaan untuk bekerja dan mampu meningkatkan keuntungan setiap tahunnya. Adapun tujuan pembentukan portofolio adalah untuk memberikan keuntungan yang maksimal sesuai dengan yang diharapkan (expected return), menciptakan risiko yang menciptakan continuity dalam bisnis (Irham, 2009:3). Masalah yang sering terjadi adalah investor selalu dihadapkan dengan ketidakpastian ketika harus memilih saham-saham untuk dibentuk menjadi portofolio pilihannya. Hal ini tergantung dari preferensi risiko para investor itu sendiri. Seorang investor yang rasional tentu akan memilih portofolio yang optimal. Seiring dengan meningkatnya aktivitas perdagangan yang dibuktikan dengan kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), Oleh karena itu kebutuhan untuk memberikan informasi yang lebih lengkap kepada masyarakat mengenai perkembangan bursa juga semakin meningkat. Hal ini terlihat dari IHSG yang merupakan gambaran dari pergerakan harga-harga saham yang
3
tercatat. Perkembangan IHSG mencetak rekor baru tertinggi sepanjang masa di bulan April 2015 telah menembus angka 5.521,692 poin sejak bursa ini berdiri sejak April 1983. IHSG naik 22,29 poin (0,4%) ke level 5.502,32. Salah satu informasi yang diperlukan tersebut adalah indeks harga saham sebagai cerminan dari pergerakan harga saham sekarang ini, PT. Bursa Efek Indonesia (BEI) memiliki tiga belas macam indeks harga saham sebagai salah satu pedoman bagi investor untuk berinvestasi di pasar modal. Di antara nya yaitu IHSG, indeks harga saham sektoral, indeks LQ45, Jakarta Islamic index (JII), indeks kompas100, indeks bisnis 27, indeks Perindo 25, indeks Sri Kehati, indeks papan utama, indeks pengembangan, indeks individual, indeks saham syariah Indonesia (ISSI) dan indeks infobank15. Seluruh indeks saham yang ada di BEI menggunakan metode perhitungan yang sama, yaitu rata-rata tertimbang berdasarkan jumlah saham tercatat (Buku Panduan Bursa Efek Indonesia, 2009:2). Pada tahun 2000, fenomena sistem ekonomi syariah pun turut mewarnai Bursa Efek Jakarta. Hal ini ditandai dengan di bentuknya Jakarta Islamic Index (JII), yang berjumlah 30 saham yang memenuhi kriteria syariah. JII menjadi jawaban atas keinginan investor yang ingin berinvestasi sesuai syariah. Selain itu, JII menjadi tolak ukur dalam memilih portofolio saham yang halal. Hal ini membawa dampak baik pada tingkat pertumbuhan investasi di pasar modal (Abdul Gani, 2009:7). Karena sebelumnya ada anggapan berinvestasi di pasar modal merupakan sebuah kegiatan yang diasumsikan sebagai judi secara langsung diharamkan oleh islam.
4
Terdapat perbedaan-perbedaan dalam penentuan syarat-syarat saham sesuai syariah. Saham yang masuk kategori saham syariah merupakan sahamsaham yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia yang dalam menjalankan perusahaan sesuai dengan prinsip-prinsip syariah (Tim IDX, 2012:5). Investasi di Bursa efek Indonesia dianggap sesuai syariah apabila hanya melakukan jual-beli saham syariah dan tidak melakukan transaksi yang dilarang secara syariah. Dimana investasi syariah merupakan investasi yang bersifat profit/loss sharing karena islam melarang praktek bunga (riba) yang selalu menuntut imbal hasil tanpa memandang debitor untung atau rugi. Meskipun konsep syariah menganut prinsip profit/loss sharing bukan berarti investor muslim tidak harus melakukan perhitungan dan analisis dalam memilih suatu investasi karena kegiatan analisis investasi dimaksudkan agar dalam berinvestasi memperoleh imbal hasil (return) maksimal pada tingkat risiko tertentu atau meminimalkan risiko untuk memperoleh return tertentu. Saat ini Bapepam-LK berkerjasama dengan DSN-MUI dan Bursa Efek Indonesia (BEI) telah secara reguler menerbitkan Daftar Efek Syariah (DES) yang didalamnya terdaftar saham yang telah diseleksi berdasarkan prinsip syariah. Dari seluruh saham yang tercatat pada bursa dengan jumlah 230 saham berbasis syariah. Dengan demikian sarana investasi pasar modal yang sesuai dengan prinsip syariah melalui saham dapat menjadi alternative bagi investor muslim maupun investor pada umumnya (Berita Yahoo, 2012). Salah satu objek penelitian ini menggunakan saham-saham yang terdaftar dalam Jakarta Islamic index (JII), yaitu saham-saham terpilih yang telah terdaftar
5
dalam Daftar Efek syariah (DES) yang memiliki kapitalisasi besar dan likuiditas yang tinggi. Dengan demikian, apabila investor melakukan investasi dengan membentuk portofolio yang terdiri dari saham Jakarta Islamic Indeks (JII), maka kemungkinan besar return yang akan diterima dapat lebih besar dan risiko yang muncul juga dapat diperkecil karena saham-saham yang terdapat dalam Jakarta Islamic index (JII) merupakan saham terpilih dan berkinerja baik (Jakarta Islamic Index, 2012). Dari ketiga belas indeks yang tercatat di BEI, yang mendapat perhatian lebih besar dari fund manager maupun investor adalah Indeks LQ45 dan Jakarta Islamic index (JII) dikarenakan kedua indeks ini memiliki kinerja pengembalian atas investasi saham indeks yang cukup baik dan memiliki daya tahan yang kuat. Selain itu, saham-saham yang terdapat di kedua indeks ini dipilih berdasarkan kriteria tertentu sehingga memiliki kualitas yang baik. Saham-saham dikedua indeks ini merupakan saham-saham teraktif dalam transaksi di pasar modal sehingga memiliki kapitalisasi pasar lebih besar dibandingan dengan sahamsaham lain yang tergabung di IHSG. Sehingga JII maupun LQ45 memiliki nilai fundamental yang unggul serta tingkat risiko yang lebih rendah. Atas dasar inilah, kemudian peneliti memilih obyek penelitian saham Jakarta Islamic index (JII) dan Indeks LQ45
untuk memberikan informasi
mengenai portofolio optimal yang dibentuk dari saham masing-masing indeks. Diharapkan penelitian ini akan memberikan gambaran kepada manajer investasi maupun investor dalam menentukan keputusan investasi berdasarkan portofolio yang sudah dibentuk dipasar dan pembentukan portofolio individual dengan judul
6
“Perbandingan Kinerja Portofolio Optimal Pada Saham Jakarta Islamic Index (JII) dan Indeks LQ45 Periode Tahun 2010-2014”
B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, pembentukan portofolio pada instrument saham digunakan untuk meminimalisir risiko yang akan muncul dalam berinvestasi serta memaksimalkan return yang akan didapat sebagai implikasi dari investasi yang dilakukan investor. Pembentukan portofolio memerlukan pemahaman khusus bagi investor dalam mengkombinasikan berbagai asset yang terdaftar dalam Jakarta Islamic index (JII) dan Indeks LQ45. Karena masalah yang sering terjadi adalah investor berhadapan dengan ketidakpastian ketika harus memilih saham-saham untuk dibentuk menjadi potofolio pilihannya. Hal ini tergantung dari preferensi risiko para investor itu sendiri. Para investor dihadapkan dengan banyak kombinasi saham dalam portofolio mana yang seharusnya dipilih oleh seorang investor. Seorang investor yang rasional tentu akan memilih portofolio yang optimal. Masalah yang dapat diidentifikasi peneliti sebagai berikut: a. Bagaimana membentuk portofolio optimal dari saham-saham yang terpilih di Jakarta Islamic Index (JII) dan Indeks LQ45 dengan menggunakan single index model? b. Saham apa sajakah yang dapat dibentuk menjadi sebuah portofolio yang optimal dari saham yang tercatat di Jakarta Islamic Index (JII) dan Indeks LQ45?
7
c. Bagaimana kinerja portofolio optimal dari masing-masing saham Jakarta Islamic Index (JII) dan Indeks LQ45?
C. Pembatasan Masalah Peneliti membatasi permasalahan menjadi beberapa hal sebagai berikut: a. Periode waktu penelitian dari Januari tahun 2010 hingga Desember 2014. b. Saham syariah yang menjadi bahan penelitian hanya saham syariah yang konsisten pada Jakarta Islamic Index (JII) selama periode penelitian. c. Saham konvensional yang menjadi pembanding adalah saham konvensional yang konsisten pada Indeks LQ45 selama periode penelitian. d. Analisis kinerja portofolio saham menggunakan metode Risk Adjusted Performance (Indeks Sharpe, Indeks Jensen, Indeks Traynor).
D. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah di paparkan sebelumnya, maka peneliti merumuskan masalah penelitian sebagai berikut: 1. Saham apa saja yang dapat dibentuk menjadi sebuah portofolio yang optimal dari saham yang tercatat di Jakarta Islamic Index (JII) dan Indeks LQ45 berdasarkan metode Single Index Model?
8
2. Berdasarkan metode Risk Adjusted Performance, portofolio optimal manakah yang menghasilkan kinerja yang lebih baik antara Jakarta Islamic index (JII) dan Indeks LQ45?
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan penelitian Tujuan penelitian ini adalah: a. Untuk mengetahui saham-saham apa sajakah yang membentuk portofolio saham optimal dari Jakarta Islamic Indeks (JII) dan Indeks LQ45 berdasarkan metode Single Index model. b. Untuk menentukan portofolio optimal terbaik dari proses perbandingan kinerja kedua portofolio optimal berdasarkan metode Risk Adjusted Performance. 2. Manfaat penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai kalangan: a. Bagi kalangan akademisi atau peneliti Untuk menambah bahan kajian dan pustaka tentang pasar modal khususnya pada instumen saham. Serta diharapkan dengan adanya hasil penelitian ini dapat dipergunakan untuk melakukan penelitian studi mengenai perbandingan kinerja pembentukan portofolio saham optimal diperiode berikutnya.
9
b. Bagi perusahaan Dapat dijadikan referensi saham-saham yang dapat dijadikan portofolio saham, sehingga bisa melakukan evaluasi terhadap kinerja portofolio optimal saham. c. Bagi calon investor Hasil
penelitian
ini
diharapkan
dapat
menjadi
bahan
petimbangan ketika akan memutuskan untuk berinvestasi dalam instrument keuangan.
10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Investasi 1. Pengertian Investasi Menurut Bodie et.al. (2007:3) Investasi adalah: “An Investment is the current commitment of money or other Resources in the expectation of reaping future benerfits.” Jika diterjemahkan, investasi adalah komitmen saat ini akan uang atau sumber-sumber lain dengan ekspektasi memperoleh keuntungan di masa datang. Dapat di simpulkan bahwa investasi adalah pengorbanan dana yang dilakukan saat ini dengan ekspektasi untuk memperoleh tambahan dana berupa keuntungan dari return yang tidak pasti dimasa yang akan datang untuk meningkatkan kesejahteraan investor. Tambahan dana merupakan kompensasi dari dana yang telah dikorbankan yang diharapkan memiliki nilai yang lebih tinggi dimasa yang akan datang. Return yang tidak pasti merupakan risiko yaitu penyimpangan dari apa yang diharapkan. Sedangkan menurut Sharpe, Alexander, dan Bailey (2005:144) investasi dalam arti luas adalah mengorbankan dolar sekarang untuk dolar pada masa depan, dengan dua atribut yang melekat yaitu risiko dan waktu. Pengertian lain mengenai investasi adalah komitmen penempatan dana pada satu atau beberapa obyek investasi dengan tujuan memperoleh tingkat pengembalian tertentu dimasa mendatang. Dapat dikatakan pula bahwa investasi merupakan salah satu cara yeng digunakan untuk mengembangkan harta kekayaan yang dimiliki secara produktif baik di real asset maupun di financial Asset (Taufik Hidayat, 2011:23). 11
Menurut Jogiyanto (2010), investasi dapat dibagi dalam dua macam antara lain: a. Investasi langsung: investasi yang dilakukan dengan pembelian langsung aktiva keuangan suatu perusahaan yang diperjual belikan. Aktiva keuangan bisa berupa tabungan dengan deposito. Serta investasi langsung yang dapat diperjual belikan berupa surat berharga pendapatan tetap dan saham (Jogiyanto, 2010:7). b. Investasi tidak langsung: investasi yang dilakukan dengan pembelian aktiva keuangan suatu perusahan melalui perusahaan investasi dimana perusahaan investasi merupakan perusahaan yang mengelola dana investasi dan memiliki aktiva-aktiva keuangan dari perusahaan lain (Jogiyanto, 2010:10). Berbicara mengenai investasi, islam memandang investasi dari dua dimensi, yaitu dimensi dunia dan akhirat. Islam mengajarkan bahwa semua perbuatan manusia, baik yang bersifat vertikal maupun horizontal merupakan investasi yang akan dinikmati di dunia dan akhirat. Perbuatan manusia dianggap sebagai investasi maka hasilnya akan ada yang beruntung, maupun ada yang merugi, itulah yang disebut risiko. Oleh karenanya, islam memandang semua perbuatan
manusia
dalam
kehidupan
sehari-harinya
termasuk
aktivitas
ekonominya sebagai investasi yang akan mendapatkan hasil (return). Investasi yang melanggar syariah akan mendapatkan balasan yang setimpal, begitu pula investasi yang sesuai syariah. Sehingga dapat disimpulkan bahwa investasi dalam islam adalah pengorbananan sumber daya pada masa sekarang untuk
12
mendapatkan hasil yang pasti, dengan harapan memperoleh hasil yang lebih besar di masa yang akan datang, baik langsung maupun tidak langsung seraya tetap berpijak pada prinsip-prinsip syariah secara menyeluruh (Nafik HR, 2009:70). Ada dua dasar keputusan seseorang melakukan investasi: 1. Return, merupakan tingkat keuntungan investasi yang berupa: a. Expected Return (return yang diharapkan) yaitu return
yang
diharapkan akan didapatkan investor di masa depan. b. Realized return (return aktual) yaitu return yang sesungguhnya terjadi atau didapatkan oleh investror. 2. Risiko, merupakan kemungkinan return aktual berbeda dengan return yang diharapkan yang terdiri dari: Dengan demikian dari pemaparan pengertian investasi diatas dapat disimpulkan bahwa investasi merupakan kegiatan menunda konsumsi saat ini untuk dialokasikan dananya ke instrumen investasi yang banyak ditawarkan dengan berbagai keuntungan dan risiko yang akan diterima dengan tujuan memperoleh keuntungan di masa yang akan datang. 2. Proses Investasi “Proses investasi menjelaskan bagaimana seharusnya seorang investor membuat keputusan investasi sekuritas yang bisa dipasarkan, seberapa ekstensif dan kapan sebaiknya dilakukan” (Sharpe et.al, 2005:1). “Proses
keputusan
investasi
merupakan
proses
keputusan
yang
berkesinambungan (going process). Proses keputusan investasi terdiri dari lima tahap keputusan yang berjalan terus menerus sampai tercapai keputusan investasi
13
yang terbaik” (Tandelilin, 2010:12). Tahap-tahap keputusan investasi meliputi lima tahap keputusan, yaitu: a. Penentuan tujuan investasi Ada tiga hal yang perlu di pertimbangkan dalam tahap ini, yaitu tingkat pengembalian yang diharapkan, tingkat risiko, ketersediaan dana yang akan diinvestasikan. b. Penentuan kebijakan investasi Tahan ini dimulai dengan penentuan keputusan alokasi aset (Asset allocation decision). Keputusan ini menyangkut pendistribusian dana yang dimiliki pada berbagai kelas asset yang tersedia. Investor juga harus memperhatikan berbagai batasan yang mempengaruhi kebijakan investasi seperti seberapa besar dana yang dimiliki dan porsi pendistribusian dan tersebut serta beban pajak dan pelaporan yang harus ditanggung. c. Pemilihan strategi portofolio Strategi portofolio yang dipilih harus konsisten dengan dua tahap sebelumnya. Ada dua strategi portofolio yang bisa dipilih, yaitu strategi portofolio aktif dan strategi portofolio pasif. Strategi portofolio aktif meliputi kegiatan penggunaan informasi yang tersedia dan teknikteknik peramalan secara aktif untuk mencari kombinasi portofolio yang lebih baik. Strategi pasif meliputi aktivitas investasi pada portofolio yang seiring dengan kinerja indeks pasar.
14
d. Pemilihan asset Tahap ini memerlukan pengevaluasian setiap sekuritas yang ingin dimasukkan dalam portofolio. Tujuan tahap ini adalah untuk mencari kombinasi portofolio yang efisien, yaitu portofolio yang menawarkan return diharapkan yang tertinggi dengan tingkat risiko tertentu atau sebaliknya menawarkan return diharapkan tertentu dengan risiko terendah. e. Pengukuran dan evaluasi kinerja portofolio Tahap pengukuran dan evaluasi kinerja ini meliputi pengukuran kinerja portofolio dan pembandingan hasil pengukuran tersebut dengan kinerja portofolio lainnya melalui proses banchmarking. Proses banchmarking ini biasanya dilakukan terhadap indeks portofolio pasar, untuk mengetahui seberapa baik kinerja portofolio yang telah dintentukan
dibandingkan
dengan
kinerja
portofolio
lainnya
(portofolio pasar). B. Saham 1. Pengertian saham “Secara sederhana, saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan atau pemilikan sesorang atau badan suatu perusahaan” (Sundjaja dkk, 2010:447). Salah satu jenis sekuritas yang diminati oleh para investor adalah saham. Saham adalah sertifikat bukti kepemilikan atas suatu perusahaan (Husnan, 2010:54). Saham banyak diminati oleh investor dikarenakan memiliki return yang tinggi akan tetapi juga disertai dengan risiko yang tinggi. Return yang tinggi akan
15
tetapi juga disertai dengan risiko yang tinggi. Return yang tinggi dari investasi terkait dengan rumus dari investasi yakni high risk high return. Oleh karena itu dalam berinvestasi sebaiknya sesorang tidak hanya memperhatikan tingkat return yang ditawarkan, perhatikan pula risiko yang mungkin muncul dari investasi. Saham adalah salah satu sekuritas yang diperdagangkan di Bursa Efek, saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan atau kepemilikan modal seseorang atau pihak (badan usaha) dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Wujud saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan surat berharga tersebut. Porsi kepemilikan ditentukan oleh seberapa besar penyertaan yang ditanamkan di perusahaan tersebut (IDX, 2012). Menurut Bursa Efek Indonesia, pada dasarnya ada 2 kepentingan yang dapat diperoleh investor dengan memiliki saham yaitu antara lain: a. Dividen Dividen merupakan pembagian keuntungan yang diberikan perusahaan kepada investor dan berasal dari keuntungan yang dihasilkan oleh perusahaan dividen diberikan setelah mendapat persetujuan dari pemegang saham dalam RUPS, biasanya tidak seluruh keuntungan perusahaan dibagikan kepada pemegang saham, tetapi ada bagian yang ditanam kembali.
16
b. Capital Gain Capital Gain merupakan selisih antara harga beli dan harga jual saham, capital gain ini terbentuk dengan adanya aktivitas perdagangan saham dipasar sekunder. Saham dapat dibagi 2, yaitu: a. Saham preferen Saham preferen merupakan produk hybrid atau campuran antara saham biasa dengan efek pendapatan tetap karena pemilik saham ini akan mendapatkan pendapatan tetap yang dibagikan secara rutin dalam bentuk dividen (Hidayat, 2010:94). Bagi investor, saham preferen memiliki kelebihan antara lain: a. Memberikan dividen secara rutun. b. Mendapat keuntungan dari capital gain. c. Jika perusahaan likuidasi, pemilik saham akan didahulukan dalam menerima pembayaran. d. Memiliki hak memberikan suara. b. Saham biasa Surat berharga yang paling banyak dan luas perdagangannya. Pemegang surat berharga ini memiliki hak suara dalam rapat umum pemegang saham (RUPS) dan di samping memperoleh pembagian keuntungan (dividen) dari perusahaan juga kemungkinan adanya keuntungan atas kenaikan modal (nilai) surat berharga tersebut (capital gain). Dengan demikian, saham biasa merupakan dimana pemegang
17
saham yang memilikinya mewakili kepemilikan di perusahaan sebesar modal yang ditanamkan. Hal ini berarti jika investor merupakan pemilik perusahaan sebesar dan yang ditempatkan pada perusahaan tersebut (Ahmad, 2010).
2. Indeks Harga Saham “Indeks harga saham adalah suatu indikator yang menunjukkan pergerakan harga saham. Indeks berfungsi sebagai indikator trend pasar, artinya pergerakan indeks menggambarkan kondisi pasar pada suatu saat, apakah pasar sedang aktif atau lesu” (Sundjaja dkk, 2010:464) Menurut Tjiptono Darmadji dan Hendy M. Fakhruddin (2006:167) Beberapa fungsi indeks yang diharapkan dalam pasar modal yaitu:
Sebagai indikator tren pasar.
Sebagai indikator tingkat keuntungan.
Sebagai tolak ukur (benchmark) kinerja suatu portofolio.
Memfasilitasi pembentukan portofolio dengan stategi pasif.
Memfasilitasi berkembangnya produk derivative.
Beberpa jenis indeks harga saham di Bursa Efek Indonesia sebagai berikut: a. Indeks Individual b. Indeks Harga Saham Sektoral c. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) d. Indeks LQ-45
18
e. Jakarta Islamic Index (JII) f. Indeks Papan Utama g. Papan Pengembangan h. Indeks Kompas 100 i. Indeks Bisnis 27 j. Indeks Pefindo 25 k. Indeks Sri Kehati l. Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) m. Indeks Infobank15 Pergerakan indeks menjadi indikator penting bagi investor untuk menggambarkan pergerakan harga-harga saham sehingga investor dapat menentukan apakah mereka akan menjual, menahan atau membeli satu atau beberapa saham. Karena harga-harga saham bergerak dalam hitungan detik dan menit, maka nilai indeks pun bergerak turun naik dalam hitungan waktu yang cepat pula.
3. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) atau Composite Stock Price Index pertama kali diperkenalkan pada tanggal 1 April 1983 sebagai indikator pergerakan harga saham yang tercatat di Bursa, baik saham biasa maupun saham preferen. Hari dasar perhitungan indeks adalah tanggal 10 Agustus 1982 dengan nilai 100, sedangkan jumlah saham yang tercatat pada waktu itu adalah sebanyak 13 saham. IHSG biasa digunakan sebagai proksi dalam pengukuran risiko pasar
19
dalam model analisis harga saham. IHSG mencerminkan pergerakan perubahan harga saham harian seluruh saham yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (Gumanti, 2011:72)
4. Jakarta Islamic Index (JII) Jakarta Islamic Index tediri dari 30 jenis saham yang dipilih dari sahamsaham yang sesuai dengan syariat islam dan termasuk saham yang liquid (Tandellin, 2010:89). Jakarta Islamic index dimaksudkan sebagai saham-saham unggulan yang aktif diperdagangkan dan memiliki kapitalisasi terbesar dalam perdagangan sekuritas. Selain itu saham JII sebagai tolak ukur untuk mengukur kinerja investasi pada saham dengan basis dan diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan investor untuk berinvestasi secara syariah yang dapat dipastikan kehalalannya dalam perdagangan di bursa. Saham syariah merupakan bukti kepemilikan atas suatu perusahaan yang jenis usaha, produk barang, jasa yang diberikan dan akad serta cara pengelolaan tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip syariah (dan tidak termasuk saham yang memiliki hak-hak istimewa) (Hidayat, 2010: 78). Saham yang masuk dalam saham syariah harus memenuhi syarat yang ditentukan dalam Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia No. 20/DSN-MUI/IX/2000 mengenai pedoman pelaksanaan investasi untuk reksadana syariah (Nafik HR, 260). Menurut Majelis Ulama Indonesia yang bekerja sama dengan Bank Indonesia (2003) jenis kegiatan usaha yang bertentangan dengan syari’ah Islam, antara lain:
20
a. Usaha perjudian dan permainan yang tergolong judi atau perdagangan yang dilarang; b. Usaha lembaga keuangan konvensional (ribawi), termasuk perbankan dan asuransi konvensional; c. Usaha yang memproduksi, mendistribusi, serta memperdagangkan makanan dan minuman yang haram; d. Usaha yang memproduksi, memdistribusi, dan/atau menyediakan barang-barang ataupun jasa yang merusak moral dan bersifat mudarat. Menurut Nafik HR, saham dengan prinsip syariah yang masuk dalam perhitungan daftar saham JII harus memiliki kriteria: a. Kumpulan saham dengan jenis usaha utama yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah dan sudah tercatat lebih dari 3 bulan (kecuali termasuk dalam 10 kapitalisasi besar); b. Saham yang berdasarkan laporan keuangan tahunan atau tengah tahun memiliki rasio kewajiban terhadap aktiva maksimal sebesar 90%; c. 60 saham dari susunan saham berdasarkan urutan rata-rata kapitalisasi pasar (market capitalization) terbesar selama satu tahun terakhir; d. 30 saham dengan urutan berdasarkan tingkat likuiditas rata-rata nilai perdagangan regular selama satu tahun terakhir. Saham-saham yang masuk dalam indeks JII akan dievaluasi secara rutin selama 6 bulan. Hal ini dilakukan untuk menjaga konsistensi kesyariahan saham yang telah masuk ke dalam indeks JII. Apabila terdapat perusahaan yang melanggar prinsip syariah dalam menjalankan kegiatannya, maka saham
21
perusahaan tersebut akan dikeluarkan dari daftar JII dan digantikan dengan saham perusahaan lain yang memenuhi kriteria saham Indeks JII. Saham yang telah keluar tadi, dapat masuk kembali dalam Indeks JII jika telah memenuhi kriteria yang telah ditentukan.
5. Indeks LQ45 Indeks LQ45 terdiri dari 45 saham di BEI yang likuiditas yang tinggi dan kapitalisasi pasar yang besar serta lolos seleksi menurut beberapa kriteria pemilihan. Kriteria-kriteria berikut digunakan untuk memilih ke-45 saham yang masuk dalam LQ45 sebagai berikut (Tandellin, 2010:87): 1. Masuk dalam urutan 60 terbesar dari total transaksi saham di pasar regular (rata-rata nilai ransaksi selama 12 bulan terakhir). 2. Urutan berdasarkan kapitalisasi pasar (rata-rata nilai kapitalisasi pasar selama 12 bulan terakhir). 3. Telah tercatat di BEI selama paling sedikit 3 bulan. 4. Kondisi keuangan dan prospek pertumbuhan perusahaan, frekuensi dan jumlah hari transaksi di pasar reguler. Indeks LQ45 pertama kali diluncurkan pada tanggal 24 februari 1997. Hari dasar untuk perhitungannya adalah 13 juli 1994 dengan nilai dasar 100. Selanjutnya Bursa Efek secara rutin memantau perkembangan kinerja masingmasing ke-45 saham yang masuk dalam perhitungan Indeks LQ45. Pergantian saham dilakukan setiap enam bulan sekali, yaitu pada awal bulan Februari dan Agustus. Apabila terdapat saham tidak memenuhi kriteria seleksi, maka saham
22
tersebut dikeluarkan dari perhitungan indeks dan digantikan dengan saham lain yang memenuhi kriteria.
C. Return Saham 1. Pengertian Return Saham “Return saham merupakan hasil atau keuntungan yang diperoleh pemegang saham sabagai hasil investasinya” (Rodoni dan Herni Ali, 2010:71). Dalam konteks manajemen investasi, perlu dibedakan antara return harapan (expected return) dan return aktual (realized return). Return harapan merupakan tingkat return yang diantisipasi investor di masa datang. Sedangkan return aktual merupakan tingkat return yang telah diperoleh investor pada masa lalu. Perbedaan antara return harapan dan return aktual merupakan risiko yang harus selalu dipertimbangkan dalam proses investasi sehingga dalam berinvestasi di
samping
memperhatikan
tingkat
return
investor
harus
selalu
mempertimbangkan tingkat risiko suatu investasi (Tendelilin, 2010:10).
2. Return Market Return Market merupakan tingkat pengembalian yang dihasilkan dari data semua saham yang ada di Bursa Efek Indonesia yang disebut dengan indeks pasar saham. Indeks pasar saham merupakan indikator yang mencerminkan kinerja saham-saham di pasar.
23
Dimana: Rm
= Return pasar
IHSGt
= Indeks Harga Saham Gabungan pada periode t
IHSGt-1
= indeks harga Saham Gabungan pada periode sebelumnya t-1
D. Risiko investasi Dalam mempelajari investasi salah satu bagian terpenting yaitu mengukur risiko dan return. Seorang manajer finansial harus mampu memahami konsep return dan risiko guna mengestimasi pergerakan harga saham. 1. Pengertian Risiko “Risiko (risk) didefinisikan dalam kamus Webster sebagai suatu halangan, gangguan, eksposur terhadap kerugian atau kecelakaan. Jadi, risiko diartikan sebagai peluang akan terjadinya suatu peristiwa yang tidak diinginkan” (Brigham dan Houston, 2009:216). Sedangkan menurut Sharpe et.al. (2005:5) risiko adalah kerugian yang dihadapi para investor. Risiko merupakan kemungkinan terjadinya peristiwa yang tidak menguntungkan. Risiko diartikan sebagai kemungkinan mengalami kerugian yang biasanya diukur dalam bentuk kemungkinan (probability) bahwa beberapa hasil akan muncul yang bergerak dalam kisaran sangat baik (misalnya asetnya berlipat ganda) ke sangat buruk (misalnya, asetnya menjadi tidak bernilai sama sekali). Risiko juga dapat diartikan sebagai kemungkinan terjadinya kerugian
24
yang akan dialami investor atau ketidakpastian atas return yang akan diterima di masa mendatang (Gumanti, 2011:50).
2. Jenis-jenis Risiko Dalam konteks portofolio, risiko dibedakan menjadi dua yaitu: a.
Risiko sistematis (systematic risk) Risiko sistematis merupakan risiko yang tidak dapat dihilangkan dengan
melakukan
diversifikasi,
karena
fluktuasi
risiko
ini
dipengaruhi oleh faktor-faktor makro yang dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor
makro
yang
dapat
mepengaruhi
pasar
secara
keseluruhan. Misalnya perubahan tingkat bunga, kurs valuta asing, kebijakan pemerintah, dan sebagainya. b.
Risiko tidak sistematis (unsistematic risk) Risiko tidak sistematis merupakan risiko yang dapat dihilangkan dengan melakukan diversifikasi, karena risiko ini hanya ada dalam satu perusahaan atau industri tertentu, misalnya faktor struktur modal, struktur Asset, tingkat likuiditas, tingkat keuntungan, dan sebagainya (Husnan, 2006).
25
Gambar 2. 1 Risiko Sistematis, Risiko tidak Sistematis dan Risiko Total
Sumber: Husnan, 2006 Pada gambar di atas tampak bahwa semakin banyak jumlah saham dalam portofolio, maka semakin kecil risiko yang tidak sistematis. Karena risiko tidak sistematis dapat dihilangkan dengan cara diversifikasi, maka risiko ini menjadi tidak relevan dalam portofolio, sehingga yang relevan bagi investor adalah risiko pasar atau risiko sistematis yang diukur dengan beta (β) (Husnan, 2006). Ada beberapa sumber risiko yang bisa mempengaruhi besarnya risiko suatu investasi. Sumber-sumber tersebut antara lain (Tandelilin, 2010:103). a.
Risiko suku bunga Perusahaan suku bunga bisa mempengaruhi variabilitas return suatu investasi. Perubahan suku bungan akan mempengaruhi harga saham secara terbalik, cateris Paribas. Artinya, jika suku bunga meningkat, maka harga saham akan menurun, cateris paribus. Demikian pula sebaliknya, jika suku bungan turun, harga saham naik. Jika suku 26
bunga misalnya naik, maka return investasi yang terkait dengan suku bunga (misalnya deposito) juga akan naik. Kondisi seperti ini bisa menarik minat investor yang sebelumnya berinvestasi di saham untuk memindahkan dananya dari saham ke dalam deposito. Berdasarkan hukum permintaan-penawaran jika, banyak pihak menjual saham cateris paribus maka harga saham akan turun. b.
Risiko pasar Fluktuasi pasar secara keseluruhan yang mempengaruhi variabilitas return suatu investasi disebut sebagai risiko pasar. Fluktuasi pasar biasanya
ditunjukkan
oleh
berubahnya
indeks
pasar
secara
keseluruhan. Perubahan pasar dipengaruhi oleh banyak faktor seperti munculnya resesi ekonomi, kerusuhan, ataupun perubahan politik. c.
Risiko inflasi Inflasi yang meningkat akan mengurangi kekuatan daya beli rupiah yang telah diinvestasikan. Oleh karenannya, risiko inflasi juga bisa disebut sebagai risiko daya beli. Jika inflasi mengalami peningkatan investor biasanya menuntut tambahan premium inflasi untuk mengkompensasi penurunan daya beli yang dialaminya.
d.
Risiko bisnis Risiko dalam menjalankan bisnis dalam suatu jenis industri disebut sebagai risiko bisnis. Misalnya, perusahaan pakaian jadi yang bergerak pada industri tekstil akan sangat dipengaruhi oleh karakteristik tekstil itu sendiri.
27
e.
Risiko finansial Risiko
ini
berkaitan
dengan
keputusan
perusahaan
untuk
menggunakan hutang dalam pembiayaan modalnya. Semakin besar proporsi hutang yang digunakan perusahaan, semakin besar risiko finansial yang dihadapi perusahaan. f.
Risiko likuiditas Risiko ini berkaitan dengan kecepatan suatu sekuritas yang diterbitkan perusahaan bisa diperdagangkan di pasar sekunder. Semakin cepat suatu sekuritas diperdagangkan, semakin likuid sekuritas tersebut demikian sebaliknya. Semakin tidak likuid suatu sekuritas semakin besar pula risiko likuiditas yang dihadapi perusahaan.
g.
Risiko nilai tukar mata uang Risiko ini berkaitan dengan fluktuasi nilai tukar mata uang domestik (negara perusahaan tersebut) dengan nilai mata uang negara lainnya. Risiko ini dikenal juga sebagai risiko mata uang (currency risk), Risiko nilai tukar (exchange risk).
h.
Risiko negara (country risk) Risiko ini juga disebut sebagai risiko politik, karena sangat berkaitan dengan kondisi perpolitikan suatu negara. Bagi perusahaan yang beroperasi diluar negeri, stabilitas politik dan ekonomi suatu negara bersangkutan sangat penting diperhatikan untuk menghindari risiko negara yang terlalu tinggi.
28
E. Portofolio 1. Pengertian Portofolio “Portofolio merupakan sekumpulan instrumen investasi yang dibentuk untuk memenuhi sasaran umum investasi. Portofolio juga dapat diartikan gabungan dari berbagai aktiva / surat-surat berharga / saham / kesempatan investasi” (Rodoni dan Herni Ali, 2010:73). Portofolio merupakan susunan asset finansial dalam investasi yang dilakukan oleh seorang investor melalui pasar modal atau melalui pasar uang. Penyusutan keputusan investasi ke dalam berbagai instrument investasi melahirkan portofolio investasi. Sedangkan yang dimaksud dengan diversifikasi instrument dalam portofolio adalah instrument tidak berasal dari industri yang sama (Murdifin Harming, 2010:376). Sedangkan menurut Sabar Warsini (2009:117) portofolio adalah penganekaragaman (diversifikasi) pada beberapa peluang investasi yang dilakukan investor perorangan atau lembaga. Dalam
konteks
investasi
saham,
diversivikasi
dilakukan
dengan
mengalokasikan dana pada beberapa saham dari perusahaan yang berbeda. Kombinasi saham ini disebut dengan portofolio saham (Fardiansyah, 2002:39). Menurut Sadono Sukirno (2006:231), investasi portofolio adalah investasi dalam bentuk membeli harta keuangan seperti bond, saham perusahaan dan obligasi pemerintah. Sedangkan menurut Eko P. Pratomo (2010), portofolio investasi adalah kumpulan dari beberapa jenis instrumen investasi yang dirancang dengan komposisi tertentu untuk mencapai target imbal hasil yang diharapkan.
29
Dalam pembentukan sebuah portofolio sebaiknya terdiri dari beberapa sektor saham yang berbeda. Hal ini dikarenakan akan menjadi terlalu besar risiko yang akan diterima investor apabila portofolio yang dibentuknya hanya terdiri dari sektor yang sama. Ketika kondisi pasar sedang turun (bearish), maka dapat dipastikan seluruh saham tersebut akan terkoreksi turun pula (Benni Sinaga, 2011:71). Dengan disimpulkan bahwa portofolio adalah sekumpulan aset investasi dalam pasar modal yang dibentuk oleh seorang investor yang terdiri dari berbagai jenis saham dalam rangka memaksimalkan return dan meminimalkan risk yang mungkin muncul dari investasi yang dilakukan.
2. Pemilihan Portofolio Ada tiga konsep dasar yang diketahui sebagai dasar untuk memahami pembentukan portofolio oprtimal (Tandelilin, 2010:156) yaitu: a.
Portofolio optimal Dalam pembentukan portofolio, investor selalu ingin memaksimalkan
return
harapan
dengan
tingkat
risiko
tertentu
yang
bersedia
ditanggungnya, atau mencari portofolio yang menawarkan risiko terendah dengan tingkat return tertentu. Portofolio optimal merupakan portofolio yang dipilih seorang investor dari sekian banyak pilihan yang ada pada kumpulan portofolio efisien, tentunya portofolio yang dipilih investor adalah portofolio yang sesuai dengan preferensi investor bersangkutan terhadap return maupun terhadap risiko yang bersedia ditanggungnya. b.
Fungsi utilitas dan kurva indiferen
30
Fungsi utilitas bisa diartikan sebagai suatu fungsi matematis yang menunjukkan nilai dari semua alternatif pilihan yang ada. Semakin tinggi nilai suatu alternatif pilihan, semakin tinggi utilitas alternatif tersebut. Dalam konteks manajemen portofolio, fungsi utilitas menunjukkan preferensi seorang investor terhadap berbagai pilihan investasi dengan masing-masing risiko dan tingkat return harapan. Seorang investor akan mempunyai preferensi yang sama terhadap setiap titik dalam suatu kurva indiferen, karena titik-titik dalam kurva indiferen tersebut menunjukkan seberapa besar tingkat risk averse seorang investor. Kemiringan (slope) positif kurva indiferen menggambarkan bahwa investor selalu menginginkan return yang lebih besar sebagai kompensasi atas risiko yang lebih tinggi yang harus ditanggungnya. c.
Asset berisiko dan Asset bebas risiko Dalam berinvestasi, investor bisa memilih menginvestasikan dananya
pada berbagai Asset, baik Asset yang berisiko maupun Asset yang bebas risiko.
3. Return dan risk portofolio “Return dari suatu portofolio merupakan rata-rata tertimbang dari return yang diharapkan dari masing-masing saham yang membentuk portofolio tersebut” (Rodoni dan Herni Ali, 2010:73). Hal ini sesuai dengan pernyataan sharpe at. Al (2005:170), “Tingkat pengembalian aktual portofolio adalah bobot rata-rata
31
tingkat pengembalian dari sekuritas pembentuknya, yang menggunakan porsi investasi sebagai pembobot”. Rumus:
Dimana:
= return portofolio = proporsi atau bobot sekuritas i = return realisasi sekuritas i
Return portofolio saham merupakan hasil atau keuntungan yang diperoleh investor dari setiap alternatif investasi dan berasal dari: 1.
Deviden adalah return yang merupakan komponen dasar dari sebuah investasi, berupa cash flow yang diterima secara periodik dan biasanya disebut dividen. Besarnya Yield bisa positif, nol atau negatif.
2.
Capital gain atau capital loss adalah return yang diperoleh investor yang berasal dari perubahan harga asset-asset yang dipegangnya. Apabila perubahan harga tersebut positif maka disebut capital gain, sedangkan bila perubahan harga tersebut negatif disebut capital loss (Sharpe et.al., 2005:171).
Setelah portofolio terbentuk, maka akan terdapat return dan risk seperti halnya dalam saham. Return yang akan muncul dalam portofolio dapat dimaksimalkan karena adanya penyebaran dalam berinvestasi. Sebaliknya risk dapat diminimalisir dengan diterapkannya konsep diversifikasi dalam portofolio
32
yang dibentuk. Namun tanpa mengetahui ukuran risiko, investor akan kesulitan dalam menentukan tingkat keuntungan yang seharusnya ada pada investasi atau portofolio (required rate of return on Investment or portofolio) (Sukardi dkk, 2010:259). Risiko portofolio tidak bisa dihitung dengan menjumlahkan risiko masingmasing sekuritas yang ada dalam portofolio. “risiko portofolio menggambarkan gabungan penyimpangan antara sekuritas yang membentuk portofolio tersebut. Risiko portofolio diukur dengan standar deviasi portofolio” (Rodoni dan Herni Ali, 2010:74) Risiko adalah kerugian yang dihadapi oleh para investor. Risiko merupakan kemungkinan terjadinya peristiwa yang tidak menguntungkan. Risiko juga dapat didefinisikan sebagai the possibility of suffering harm or loss (The American Heritage Dictionary). Dalam konteks investasi, kondisi harm and loss dapat berupa kondisi dimana investor menerima keuntungan yang lebih kecil dari yang disyaratkan (Sukardi dkk, 2010:255). Dengan demikian risiko dapat dikatakan sebagai penyimpangan yang dilambangkan sebagai standar deviasi (σ). Pada risiko portofolio, nilai risiko didapat dari varian return saham-saham pembentuk portofolio tersebut. Dimana, varians merupakan jumlah keseluruhan dari masing-masing kuadrat suatu expected return setiap saham yang dikurangi terhadap expected return portofolio, sedangkan standar deviasi portofolio adalah hasil akar kuadrat varians tersebut. F. Single Index Model (SIM)
33
Harry M. Markowitz mengembangkan suatu teori pada dekade 1950-an yang disebut dengan Teori Portofolio Markowitz. Teori Markowitz menggunakan beberapa pengukuran statistik dasar untuk mengembangkan suatu rencana portofolio, diantaranya expected return, standar deviasi baik sekuritas maupun portofolio, dan korelasi antar return. Teori ini memformulasikan keberadaan unsur return dan risiko dalam suatu investasi, dimana unsur risiko dapat diminimalisir melalui diversifikasi dan mengombinasikan berbagai instrumen investasi kedalam portofolio. Pada tahun 1952 teori tersebut di publikasi secara luas pada Journal of Finance. Selain itu Model Indeks Tunggal dapat digunakan juga untuk menghitung keuntungan yang diharapkan dan risiko portofolio (HM Jogiyanto, 1998:161). Model Portofolio Markowitz, sebagai berikut: a.
Dua ciri relevan untuk sesuatu portofolio investasi adalah keuntungan yang diharapkan dan risiko.
b.
Investor yang rasional akan memilih untuk memegang portofolio yang efisien.
c.
Secara teorinya ada kemungkinan untuk mendapatkan portofolio yang menguntungkan.
d.
Program komputer tententu dapat menggunakan informasi dalam setiap sekuritas untuk menunjukkan satu kedudukan portofolio yang efisien yang disebut sebagai “Efficient Frontier”.
Markowitz mengembangkan Index Model sebagai penyederhanaan dari Mean-Varian model, yang berusaha untuk menjawab berbagai permasalahan
34
dalam penyusunan portofolio, yaitu terdapat begitu banyak kombinasi aktiva berisiko yang dapat dipilih dan disusun menjadi suatu portofolio. Dari sekian banyak kombinasi yang mungkin dipilih, investor rasional pasti akan memilih porotofolio optimal (efficient set). Untuk menentukan penyusunan portofolio optimal dengan menggunakan Single Index Model, yang terutama dibutuhkan adalah penentuan portofolio yang efisien sebab pada dasarnya semua portofolio yang efisien adalah portofolio yang optimal. Pada perkembangan berikutnya pada tahun 1963 William F. Sharpe mengembangkan Single Index Model (Model Indeks Tunggal) yang merupakan penyederhanaan Index Model yang sebelumnya telah dikembangkan oleh Markowitz. Model Indeks Tunggal menjelaskan hubungan antara return dari setiap sekuritas individual dengan return indeks pasar. Model ini memberikan metode alternatif untuk menghitung varian dari suatu portofolio, yang lebih sederhana dan lebih mudah dihitung jika dibandingkan dengam metode perhitungan Markowitz. Pendekatan alternatif ini dapat digunakan untuk dasar menyelesaikan dalam penyusunan portofolio. Sebagaimana telah dirumuskan oleh Markowitz, yaitu menentukan efficient set dari suatu portofolio maka dalam Model Indeks Tunggal ini membutuhkan yang lebih sedikit. Menurut Eduardus Tandellin Model Indeks Tunggal membagi return dari suatu sekuritas menjadi dua komponen, yaitu: 1. Komponen imbal yang unik diwakili oleh αi yang independen terhadap imbal hasil pasar.
35
2. Komponen return yang berhubungan dengan imbal hasil pasar yang diwakili oleh βi x Rm. Bagian imbal hasil yang unik (αi) hanya berhubungan dengan peristiwa mikro (micro event) yang mempengaruhi semua perusahaan tertentu saja, tetapi tidak mempengaruhi semua perusahaan secara umum. Bagian imbal hasil yang berhubungan dengan imbal hasil pasar ditunjukkan oleh beta (βi) yang merupakan sensitivitas imbal hasil suatu sekuritas terhadap imbal hasil pasar. Model Indeks Tunggal menggunakan beta untuk menghitung return ekspektasi, varian, dan kovarian return sekuritas tunggal, serta menghitung return dan varian portofolio. Beta pada suatu sekuritas dapat dihitung dengan teknik estimasi yang menggunakan data historis. Beta yang digunakan dihitung berdasarkan data historis ini selanjutnya dapat digunakan untuk mengestimasi beta masa datang. Secara garis besar, langkah-langkah yang dilakukan untuk menghitung pembentukan portofolio adalah (Hartono, 2010:207): 1. Menghitung tingkat return saham dan expected return 2. Menghitung indeks return pasar, alpha dan beta 3. Menghitung risiko saham (Ri) dan risiko pasar (Rm) 4. Varian residual atau risiko tidak sistematis 5. Menghitung exess return to beta 6. Menghitung cut off-point (C*) atau titik pembatas 7. Menghitung porsi masing-masing saham 8. Menghitung Expected Return Portofolio
36
9. Menghitung risiko portofolio dapat dihitung dengan menentukan besarnya varians dari portofolio. Pembentukan portofolio optimal menggunakan Single Indeks Model ditentukan dari nilai Expected Return to Beta (ERB) dari sekuritas yang positif dan kemudian dibandingkan dengan nilai cut off point (C*). Sekuritas yang memiliki ERB lebih besar atau sama dengan nilai cut off point maka akan dimasukkan dalam kandidat portofolio optimal.
G. Kinerja Portofolio Dalam investasi pada sekuritas yang perlu diperhatikan adalah kinerja sekuritas. Hal ini penting karena investasi biasanya dilakukan dalam bentuk portofolio. Agar investasi tersebut benar-benar tepat maka investor harus memperhatikan kinerja dan penilaian terhadap portofolio. Tujuan dari penilaian kinerja portofolio adalah untuk mengetahui dan menganalisi apakah portofolio yang dibentuk telah dapat meningkatkan kemungkinan tercapainya tujuan investasi sehingga dapat dikethaui portofolio memang memiliki kinerja yang lebih baik jika ditinjau dari tingkat hasil dan risiko nya masing-masing. Dalam penelitian ini dilakukan dengan membandingkan kinerja berbagai portofolio yang di bentuk sendiri. Sedangkan portofolio yang dibandingkan dapat merupakan antar portofolio yang di bentuk sendiri, atau antara portofolio yang di bentuk sendiri dengan portofolio perbandingan yang dibentuk oleh perusahaan pengelola dana, (misalnya PT. Danareksa) (Halim, 2005:68).
37
Dalam teori capital market yang di teliti Willian Sharpe, Jack Treynor, dan Micheal Jensen perlu dilakukan penelitian terhadap return dengan risiko secara bersamaan dengan mengembangkan parameter pengukur kinerja portofolio. Parameter dikenal dengan penilaian kinerja komposit (risk adjusted), yang berarti bahwa investor mempertimbangkan realized return dan risk pada saat melakukan evaluasi portofolionya. Menurut Bodie et.al. (2008:854), ada empat metode pengukuran kinerja portofolio dengan memasukkan unsur risiko ke dalam return, yaitu Reward to Variability Ratio (Sharpe Index), Reward to Volatility Ratio (Traynor Index), Jensen Index dan Appraisal Index. Dalam penelitian
ini hanya akan
menggunakan 3 metode antara lain Indeks Sharpe, Indeks Treynor, dan Indeks Jensen. 1. Indeks Sharpe Indeks Sharpe dikembangkan oleh William Sharpe (1966) dan sering juga disebut dengan Reward to variability ratio. Indeks Sharpe mendasarkan perhitungannya pada konsep garis pasar modal (capital market line) sebagai patokan (benchmark), yaitu dengan cara membagi premi risiko portofolio dengan standar deviasinya. Dengan demikian Indeks Sharpe akan bisa dipakai mengukur premi risiko untuk setiap unit risiko pada portofolio tersebut. Premi risiko adalah perbedaan (selisih) antara rata-rata kinerja yang dihasilkan oleh portofolio dengan rata-rata kinerja investasi yang bebas risiko (risk free asset). Standar deviasi merupakan risiko fluktuasi
38
portofolio yang dihasilkan dari sub periode ke sub periode lainya selama seluruh periode. Dalam teori portofolio, standar deviasi merupakan risiko total yang merupakan penjumlahan dari risiko pasar (systematic/market risk) dan unsysytematic risk (Bodie et.al., 2008:854). Indeks Sharpe dapat digunakan untuk mengukur premi risiko untuk setiap unit risiko pada portofolio tersebut. Investasi pada SBI tidak mengandung risiko dengan kinerja investasi tertentu. Investasi pada portofolio mengandung risiko sehingga diharapkan memberikan hasil investasi lebih besar dari pada kinerja investasi bebas risiko. Indeks Sharpe mengukur seberapa besar penambahan hasil investasi yang diperoleh untuk setiap unit risiko yang diambil. Peningkatan kinerja portofolio dapat dilakukan dengan menggunakan indeks Sharpe ini. Dengan demikian, indeks Sharpe merupakan rasio kompemsasi terhadap total risiko. Indeks sharpe digunakan untuk membuat peningkatan dari beberapa portofolio berdasarkan kinerjanya. Semakin tinggi Indeks Sharpe suatu portofolio dibandingkan portofolio lainya, maka semakin baik kinerja portofolio tersebut (Bodie et.al., 2008:855). Jika portofolio sangat diversifikasi maka total risiko hampir sama dengan risiko sistematik dikarenakan risiko unsistematik mendekati no (0). Jika nilai risiko unsistematik sama dengan no (0), maka portofolio sama dengan portofolio pasar dan total risiko sama dengan risiko sistematis atau risiko pasar.
39
2. Indeks Treynor Indeks
Treynor
merupakan
ukuran
kinerja
portofolio
yang
dikembangkan oleh Jack Treynor (1965) dan indeks ini sering disebut juga dengan reward to volatility ratio. Seperti halnya pada Indeks Sharpe, kinerja
portofolio
pada
indeks
Treynor
dilihat
dengan
cara
menghubungkan tingkat return portofolio dengan besarnya risiko dari portofolio tersebut. Perbedaan nya dengan Indeks Sharpe adalah penggunaan garis pasar sekuritas (security market line) sebagai patokan hipotesis, dan bukan garis pasar modal (capital market line) seperti Indeks Sharpe. Asumsi yang yang digunakan oleh Treynor adalah bahwah portofolio sudah terdiversivikasi dengan baik sehingga risiko yang dianggap relevan adalah risiko sistematis (risko pasar) diukur dengan beta (Bodie et.al., 2008:854). Cara mengukur Indeks Treynor pada dasarnya sama dengan menghitung Indeks Sharpe, hanya saja risiko yang diukur dengan standar deviasi pada Indeks Sharpe diganti dengan beta portofolio. Beta portofolio diperoleh dengan metode regresi linier. Semakin tinggi Indeks Treynor yang dimiliki sebuah portofolio, berarti kinerja portofolio tersebut akan menjadi relatif lebih baik dibandingkan dengan portofolio yang memiliki Indeks Treynor yang lebih rendah. Pengukuran kinerja dengan menggunakan Indeks Sharpe dan Indeks Treynor bersifat komplementer karena memberikan informasi yang berbeda. Pilihan indeks mana yang akan digunakan tergantung pada persepsi investor terhadap tingkat
40
diversifikasi dari portofolio tersebut. Dalam Indeks Sharpe risiko yang dianggap relevan adalah risiko total (penjumlahan risiko sistematis dan risiko tidak sistematis), sedangkan pada
Indeks Treynor hanya
menggunakan risiko sistematis (beta). Penggunaan beta sebagai urukan risiko portofolio secara implicit memcerminkan bahwa portofolio yang ada merupakan portofolio yang telah diversifikasikan dengan baik (Bodie et.al., 2008:858). Oleh karena itu, jika suatu portofolio dianggap diversifikasi dengan baik berarti return portofolio hampir semuanya dipengaruhi oleh return pasar dalam hal ini tentu saja pengukuran kinerja portofolio lebih tepat menggunakan Indeks Treynor. Sebaliknya, jika return suatu portofolio hanya sebagian kecil dipengaruhi return pasar, lebih tepat menggunakan Indeks Sharpe.
3. Indeks Jensen Indeks Jensen merupakan
indeks yang menunjukkan
perbedaan
antara tingkat return aktual yang diperoleh portofolio dengan tingkat return harapan jika portofolio tersebut berada pada garis pasar sekuritas. Indeks Jensen adalah kelebihan return di atas atau di bawah garis pada sekuritas (security market line). Indeks Jensen secara mudahnya dapat diinterpretasikan
sebagai
pengukur
berapa
banyak
portofolio
“mengalahkan pasar”. Indeks yang bernilai positif berarti portofolio memberikan return lebih besar dari return harapannya (berada di atas
41
garis pasar sekuritas) sehingga merupakan hal yang bagus karena portofolio mempunyai return yang relative tinggi untuk tingkat sistematisnya. Demikian juga sebaliknya, indeks yang bernilai negative menunjukkan bahwa portofolio mempunyai return yang relative lebih rendah untuk tingkat risiko sistematisnya. Persamaan Indeks Jensen dengan Indeks Treynor adalah kedua indeks tersebut menggunakan garis pasar sekuritas sebagai dasar untuk membuat persamaan. Perbedaannya adalah slope garis pada Indeks Treynor menghubungkan posisi portofolio dengan return bebas risiko dan return pasar, sedangkan Indeks Jensen merupakan selisih antara return portofolio dengan return portofolio yang tidak dikelola secara khusus (hanya mengikuti return pasar) (Bodie et.aal., 2008:854). Dalam penelitian ini metode pembentukan portofolio yang digunakan adalah Single Index Model karena perhitungan Single Index Model lebih sederhana karena jumlah parameter yang digunakan lebih sedikit sehingga investor dapat mengambil keputusan investasi lebih cepat (Hendrawati Vivin Dwi, 2007:1). Sedangkan metode penilaian kinerja portofolio optimal menggunakan metode Indeks Treynor, Indeks Sharpe dan Indeks Jensen sebagai perwakilan dari Adjusted Risk karena dalam penelitiannya menggunakan beta portofolio sehingga dapat dibandingkan dengan metode Single Index Model
yang dalam
pembentukannya menggunakan beta individu saham.
42
H. Penelitian Terdahulu Tabel 2.1 Penelitian-Penelitian Terdahulu
43
No
Nama Peneliti & Tahun
Penelitian
Alat Analisis
1.
Mokhamad Sukarno, SE (2007)
Analisis Pembentukan Portofolio Optimal Saham Menggunakan Metode Single Indeks di Bursa Efek Jakarta
Metode Single index Model
Hasil penelitian menjunjukkan terdapat 14 saham yang menjadi kandidat portofolio dari 33 saham yang diteliti dengan nilai cut-offpoint sebesar 0,0165
2.
Boooy S. Effendy, (2009)
Analisis Portofolio Optimal dengan Menggunakan Model Indeks Tunggal Sebagai Salah Satu Alat Pengambil Keputusan Investasi Saham di Pasar Modal
Model Indeks Tunggal
Dari hasil perhitungan berdasarkan model indeks tunggal dihasilkan 31 saham terpilih dari 45 saham LQ45 dan kemudian di saring menjadi 27 saham dengan kapitalisasi terbesar, dan setelah melewati tahap perhitungan terpilih 3 saham kandidat portofolio optimal.
Hasil Penelitian
44
3.
Sulistyorini (2009)
Analisis Kinerja Portofolio Saham Dengan Metode Sharpe, Treynor dan Jensen (Saham LQ45 di Bursa Efek Indonesia Tahun 2003 sampai 2007)
Metode Sharpe, Treynor, Jensen dan Uji Kruskal Wallish
Hasil menunjukkan bahwa tidak ada nya perbedaan yang signifikan antara pengujian dengan Metode Sharpe, Treynor dan Jensen. Dengan demikian hipotesis nihil (H0) dalam penelitian ini diterima. Pengujian lain dengan membandingkan antar treatment yaitu dengan melihat selisih ketiga mean rank, hasilnya tidak adanya perbedaan yang bermakna antara masing-masing treatment.
4.
Sari Yuniarti (2010)
Pembentukan Portofolio Optimal Saham-Saham Perbankan dengan menggunakan Model Indeks Tunggal
Model Indeks Tunggal
Dari hasil perhitungan berdasarkan model indeks tunggal dihasilkan 7 saham yang dijadikan sampel ada 3 saham yang terbentuk dalam kandidat portofolio optimal.
5.
Sari Ardiyanti Rahayu (2011)
Pembentukkan Portofolio Optimal Saham Syariah menggunakan Metode Single Index Model di Jakarta Islamic Index
Single Index Model
Dari hasil perhitungan model single index model dihasilkan 8 saham yang dijadikan sampel ada 4 saham yang terbentuk dalam kandidat portofolio optimal.
6.
Susanti dan Syahyunan
Analisis Pembentukan
Model Indeks
Hasil dari penelitian terdapat 6 saham perusahaan yang memenuhi kriteria pembentukan portofolio saham dan proporsinya yaitu
45
(2012)
Portofolio Optimal Saham Dengan Menggunakan Model Indeks Tunggal (Studi Pada Saham LQ45 di Bursa Efek Indonesia Peridode Agustus 2009-Juli 2012)
Tunggal
UNVR (36,473%), GGRM (16,12%), KLBF (21,046%), JSMR (0,412%), SMGR (0,212%).
7.
Prayogo dan Ariyani (2013)
Pembentukan Portofolio Optimal pada Perusahaan Keuangan di BEI
Model Indeks Tunggal
Hasil penelitian menunjukan investor dapat memilih pembentukan kombinasi portofolio saham ASDM, BABP, NISP, ABDA.
8.
Rosdiana dan Syaichu (2013)
Analisisi Optimalisasi Portofolio Saham Syariah (Pada Jakarta Islamic Index Tahun 20062010)
Single Index Model dan Constant Correlation Model
Portofolio optimal yang dibentuk dengan metode SIM menghasilkan return sebesar 0,1437 dengan risiko sebesar 0,3716. Sedangkan menggunakan Constant Correlation Model menghasilkan return sebesar 0,1170 dan risiko sebesar 0,005712. Berdasarkan (t test) tidak ada perbedaan yang signifikan diantara keduanya.
I. Kerangka Pemikiran Kerangka berfikir disebut juga kerangka konseptual merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah penting. Suatu kerangka berfikir akan memberikan penjelasan sementara terhadap gejala yang menjadi masalah penelitian (Prabawanti, 2010:38). Portofolio sekuritas yang dibentuk pada penelitian ini merupakan portofolio saham-saham yang terdapat di BEI berdasarkan nilai perusahaan, tingkat kapitasilasi pasar dan volume perdagangan. Saham-saham yang akan diteliti adalah saham-saham perusahaan yang tergabung dalam konstituen Jakarta Islamic Indeks (JII) dan Indeks LQ45. Dari uraian tinjauan rewiew studi di atas, dijelaskan bahwa masalah belum ada penelitian yang membahas mengenai Perbandingan Kinerja Portofolio Optimal Saham pada Jakarta Islamic Indeks (JII) dan Indeks LQ45. Perbedaan penelitian peneliti dengan penelitian-penelitian sebelumnya adalah penelitian ini menggunakan metode Single Index Model untuk pembentukan portofolio optimal, objek yang dipakai menggunakan Closing Price bulanan dari saham Jakarta Islamic Index (JII) dan Indeks LQ45 yang konsisten pada periode 2010-2014 serta mengukur kinerja dari saham tersebut dengan menggunakan alat ukur Risk Adjusted Performance. Hasil ini digunakan untuk memilih portofolio yang menghasilkan kinerja yang terbaik antara saham yang tergabung dalam Jakarta Islamic Indeks (JII) atau LQ45.
46
Gambar 2. 2 Kerangka Pemikiran Teoritis Sample Saham Jakarta Islamic Indeks (JII) dan LQ45 periode 2010 - 2014
Input Data Saham
Data JII
Harga Data Saham Bulanan
Data Indeks LQ45 5
Menghitung Excess Return to Beta (ERB)
Menentukan Cut Off Point (C*)
Membanddingkan nilai ERB dengan (C*)
Memilih kandidat portofolio optimal menggunakan metode Single Index Model
Portofolio Optimal
Indeks Sharpe
Indeks Traynor
Indeks Jensen
Kesimpulan dan saran
47
BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmial untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Suguyono, 2007). Berikut ini adalah metode yang digunakan dalam penelitian meliputi ruang lingkup penelitian, populasi, sampel, metode pengumpulan data, definisi operasional variabel dan teknik analisis data. A. Ruang Lingkup Penelitian Penelitianan ini adalah menganalisis perbandingan kinerja portofolio saham menggunakan metode Risk Adjusted Performance (RAP), dengan menggunakan data yang diperoleh dari Jakarta Islamic Index (JII) dan Indeks LQ45. Pengelolaan data menggunakan alat bantu program komputer (software) SPSS dan Microsoft Excel. Penelitian ini menggunakan analisis kuantitatif dari data-data harga saham perusahaan, tingkat harga pasar dan suku bunga yang berlaku dalam tahun penelitian. Tujuannya untuk mengetahui nilai Excess Return to Beta (ERB) serta nilai cut off point (C*) agar dapat menentukan kombinasi portofolio optimal dan proporsinya dari saham yang akan dibentuk.
48
B. Metode Penentuan Sampel Populasi dari penelitian ini adalah seluruh saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sahamsaham yang terdaftar di Jakarta Islamic Indeks (JII) dan Indeks LQ45 antara tahun 2010-2014. Teknik pengambilan sampel menggunakan Purposive Sampling, dimana teknik sampel yang digunakan oleh peneliti mempunyai pertimbangan-pertimbangan tertentu dalam pengambilan sampel. Pertimbanganpertimbangan dalam menentukan sampel menggunakan kriteria-kriteria sebagai berikut: 1. Saham-saham yang terdaftar di Jakarta Islamic Indeks (JII) dan Indeks LQ45 periode tahun 2010-2014. 2. Memilih saham yang konsisten terdaftar dalam Jakarta Islamic Indeks (JII) dan Indeks LQ45 periode tahun 2010-2014 berturut-turut. 3. Saham-saham yang telah terdaftar dan konsisten di Jakarta Islamic Indeks (JII) tidak di masukkan lagi ke sampel Indeks LQ45.
C. Metode Pengumpulan Data Sesuai dengan permasalahan yang diangkat, dalam pengumpulan data penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia (BEI), webside yahoo Finance, dan laporan keuangan masing-masing perusahaan. Jenis data sekunder adalah jenis data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain).
49
Data dalam penelitian ini adalah saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang hanya berfokus pada saham-saham yang konsisten ke dalam Jakarta Islamic Indeks (JII) dan Indeks LQ45 periode tahun 2010-2014. Data Jakarta Islamic Indeks (JII) dan Indeks LQ45 digunakan sebagai indeks pasar yang akan digunakan sebagai nilai realized return dalam penelitian ini. Selain itu data SBI diambil dari data bulanan yang dikeluarkan oleh BI selama kurun waktu 2010-2014. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: 1. Data transaksi bulanan meliputi pembukaan, harga penutupan yang telah disesuaikan (closing Price) 2. Data laporan keuangan perusahaan yang termasuk ke dalam Jakarta Islamic Indeks (JII). 3. Data laporan keuangan perusahaan yang termasuk ke dalam Indeks LQ45. 4. Daftar emiten yang termasuk ke dalam Jakarta Islamic Indeks (JII). 5. Daftar emiten yang termasuk ke dalam Indeks LQ45. 6. Data pendukung lainnya yang berhubungan dengan penelitian.
D. Metode Analisis Data Dalam penelitian ini metode analisis untuk mengetahui return portofolio optimal menggunakan Single Indeks Model. Single Indeks Model didasarkan pada pengamatan bahwa harga dari sekuritas berfluktuasi searah dengan indeks harga saham serta metode ini repsentatif dalam kombinasi pembentukan portofolio dibandingkan metode lainnya. Sedangkan metode yang digunakan untuk melihat
50
kinerja portofolio optimal masing-masing saham dengan Risk Adjusted Performance. 1. Pengukuran Pembentukan Portofolio Saham dengan Metode Single Index Model a. Relized Return (Ri) adalah selisih antara harga pembukaan dengan harga penutupan saham, dihitung dengan rumus (Ross et.al, 2002:238 dalam jurnal Sukarno 2007:41)
Dimana: = return realisasi saham ke-i, = harga saham periode t = harga saham periode sebelumnya b. Expected return (tingkat keuntungan yang diharapkan) tiap saham individual merupakan presentase rata-rata realized return saham i dibagi jumlah realized return saham i. Expected Return tiap saham individual dihitung dengan program Excel menggunakan rumus Average, yaitu Presentase rata-rata return realisasi saham A dibagi jumlah return realisasi saham A. Dihitung dengan program Excel menggunakan rumus Average atau menggunakan rumus (Hartono 2010:207):
51
Dimana: E(Ri) = Expected return saham i = Return realisasi saham i n
= jumlah realized return saham i
c. Return pasar (Rm) adalah tingkat pengembalian pasar dapat tercermin dari return composite index atau Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Return pasar dapat dihitung dengan rumus (Hartono, 2010:340):
Dimana: Rm
= Return saham = Indeks harga saham gabungan periode t = Indeks harga saham gabungan periode sebelumnya
d. Standar Deviasi (SD) merupakan akar kuadrat dari varians, digunakan untuk mengukur risiko dari realized return. Jadi, varian dihitung untuk mengukur risiko. Nilai varian akan selalu positif karena adanya pengkuadratan.
yang
dapat
dihitung
dengan
program
Excel
menggunakan rumus (Hartono, 2010:228):
52
Dimana: σ
= standar deviasi (SD) = return saham i pada hari ke = expected return saham i
n
= jumlah realized return saham i
Dimana: σ
= standar deviasi (SD) = return pasar ke t = expected return pasar
n
= jumlah realized return saham i
e. Beta (βi) merupakan koefisien yang mengukur pengaruh perubahan return pasar terhadap perubahan yang terjadi pada return saham Jakarta Islamic Indeks (JII) serta Indeks LQ45 dalam periode tertentu. Beta digunakan untuk menghitung nilai Excess Return to Beta (ERB) dan βi untuk menghitung nialai Cut off Point (C*) beta dapat dihitung dengan (Hartono, 2010:340):
53
Dimana: = beta saham i = kovarians return antara sekuritas ke i dengan return pasar = varians return pasar
f. Alpha (αi) merupakan variabel yang tidak dipengaruhi oleh return pasar. Dengan kata lain, variabel ini merupakan variabel yang independen berbeda dengan beta yang merupakan variabel yang dependen karena dipengaruhi oleh return pasar. Alpha dihitung dengan program SPSS 16 atau menggunakan rumus (Bodie et.al, 2002:295): αi = E(Ri) – βi * E(Rm) Dimana: αi = alpha saham i βi = beta saham i E(Rm) = rata-rata return dari indeks pasar E(Ri) = rata-rata return dari saham Pembentukan portofolio optimal saham berdasarkan Single Indeks Model harus memenuhi ketentuan sebagai berikut:
54
a. Saham yang akan dimasukkan ke dalam portofolio optimal adalah saham yang memiliki Excess Return positif dan terbesar. b. Saham tersebut harus mempunyai excess return lebih besar sama dengan suatu nilai yang dujadikan titik pembata (cut-off point). g.
Varians dari kesalahan residu merupakan variabel yang menunjukkan besarnya risiko tidak sistematis yang unik terjadi dalam perusahaan, dapat dihitung dengan rumusan (Bodie, 2002:295):
Dimana: = varians dari kesalahan residu = vaians residu = beta saham = varians return saham h.
Excess Return to Beta (ERB) merupakan selisih antara expected return dan return pasar yang kemudian dibagi dengan beta. Hal ini menunjukkan bahwa ERB dapat menghubungkan antara return dan risiko suatu sekuritas yang merupakan faktor penentu investasi. ERB dapat dihitung dengan rumus (Hartono, 2010:362):
55
Dimana: ERBi
= Excess Return to Beta saham i = expected return saham i = return aktiva bebas risiko = beta saham i
i.
Menentukan Cut Off Point (C*) yaitu titik pembatas (Ci) yang merupakan nilai Ci untuk saham ke-i yang dihitung dari akumulasi nilai-nilai A1 sampai dengan Ai dan nilai-nilai B1 sampai dengan Bi. Ci dapat di hitung dengan telebih dahulu menghitung nilai Ai dab Bi untuk masing-masing sekuritas ke-I sebagai berikut (Hartono, 2010:363):
Dimana: = expected return berdasarkan model indeks tunggal untuk sekuritas ke-i = return aktiva bebas risiko = beta sekuritas ke-i = varians dari kesalahan residu
Dimana: = beta sekuritas ke-i
56
= varians dari kesalahan residu
Dimana: C*
= Cut Off Point (C*)
Cut Off Point (C*) merupakan nilai terbesar dari nilai-nilai titik pembatas (Ci) saham yang menjadi kandidat portofolio. Jadi sekuritassekuritas yang membentuk portofolio optimal adalah sekuritassekuritas yang mempunyai nilai excess return to beta (ERB) lebih besar atau sama dengan nilai C* (ERB > C*). Jika ERB < C* maka saham-saham tidak termasuk kedalam portofolio optimal (Sukarno, 2007:46). j. Setelah saham-saham yang membentuk portofolio optimal dapat ditentukan, maka langkah selanjutnya adalah menentukan proporsi masing-masing dalam portofolio. Besarnya proporsi untuk saham ke-1 adalah sebesar (Sulistyorini, 2009):
Dengan nilai Zi adalah sebesar:
Dimana: = proporsi saham ke-i
57
k
= jumlah saham di portofolio optimal = beta saham ke-i = variance dari kesalahan residu sekuritas ke-i = excess return to beta saham ke-i = cut-off-point
k. Menghitung
Expected
Return
Portofolio
merupakan
rata-rata
tertimbang dari return individual masing-masing saham pembentuk portofolio, dapat dihitung dengan rumus (Hartono, 2010:356):
Dimana: = expected return portofolio = rata-rata tertimbang dari alpha tiap sekuritas
= rata-rata tertimbang dari beta tiap sekuritas
= expected return pasar Jumlah dari perkalian antara proporsi sekuritas i terhadap beta dan alpha suatu saham (Hartono, 2010:356):
Dimana: = beta portofolio
58
= proporsi atau bobot sekuritas i = beta sekuritas i
Dimana: = alpha portofolio
= proporsi atau bobot sekuritas i = alpha sekuritas i l.
Risiko portofolio dapat dihitung dengan menentukan besarnya varians dari portofolio. Varians portofolio dapat dihitung dengan rumus:
Dimana: = varians portofolio = risiko yang beruhubungan dengan pasar
= rata-rata tertimbang dari risiko unik masingmasing perusahaan Pembentukan portofolio optimal menggunakan Single Indeks Model ditentukan dari nilai Expected Return to Beta (ERB) dari sekuritas yang positif
59
dan kemudian dibandingkan dengan nilai cut off point (C*). Sekuritas yang memiliki ERB lebih besar atau sama dengan nilai cut off point maka akan dimasukkan dalam kandidat portofolio optimal.
2. Pengukuran Kinerja Portofolio Saham dengan Risk Adjusted Performance Cara menghitung kinerja portofolio dengan tiga metode pengukuran kinerja portofolio utama yaitu: Indeks Sharpe, Indeks Treynor, dan Indeks Jensen.
Indeks Sharpe rumusnya:
Dalam: = Indeks Sharpe portofolio = Rata-rata return portofolio P selama periode pengamatan = Rata-rata tingkat return bebas risiko selama periode pengamatan = Standar deviasi return portofolio p selama periode pengamatan = Premi risiko portofolio periode pengamatan
60
Indeks Treynor rumusnya:
Dimana: = Indeks Treynor portofolio i = rata-rata return portofolio P selama periode pengamatan = rata-rata tingkat bunga investasi bebas risiko selama periode pengamatan = beta portofolio P = Premi risiko portofolio selama periode pengamatan
Indeks Jensen rumusnya:
Dalam hal ini adalah Jp
= Indeks Jensen portofolio
Rp
= rata-rata return portofolio P selama periode pengamatan
Rm
= rata-rata tingkat pengembalian pasar
Rf
= rata-rata bunga investasi bebas risiko selama periode pengamatan
61
= beta portofolio P
Rm – Rf = Premi risiko pasar Namun dalam penelitian ini untuk menghitung kinerja masing-masing saham Jakarta Islamic Indeks (JII) dan Indeks LQ45 menggunakan ketiga metode yaitu Indeks Sharp, Indeks Traynor dan Indeks Jensen. Dikarenakan tidak hanya satu metode sebagai pembanding kinerja saham yang digunakan melainkan tiga metode untuk menghasilkan satu yang lebih akurat. E. Operasional Variabel Penelitian Definisi operasional adalah melekatkan arti pada suatu variabel dengan cara menetapkan kegiatan atau tindakan yang perlu untuk mengukur variabel itu. Pengertian operasional variabel ini diuraikan menjadi indikator empiris yang meliputi pengertian lain mengenai variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2009:58). TABEL 3.1 Definisi Operasional Variabel Penelitian Metode Single Indeks Model No. Variabel 1. Ri 2.
Keterangan
Indikator
Menghitung return dari saham individual (emiten)
Expected Return tiap saham individual dihitung dengan 62
E(Ri)
3.
Rm
program Excel menggunakan rumus Average, yaitu ratarata return saham A dibagi jumlah return saham A. Return pasar (Rm) adalah tingkat pengembalian pasar dapat tercermin dari return composite index atau Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
4.
Beta digunakan untuk mengukur Excess Return to Beta (ERB) dan Bj yang diperlukan untuk menghitung Cut-Off Point (Ci).
5.
Alpha (αi) merupakan variabel yang tidak dipengaruhi oleh return pasar. Dengan kata lain, variabel ini merupakan variabel yang independen berbeda dengan beta yang merupakan variabel yang dependen karena dipengaruhi oleh return pasar.
αi
6.
SD(σ)
Standar Deviasi (SD) merupakan akar kuadrat dari varians, digunakan untuk mengukur risiko dari realized return. Jadi, varian dihitung untuk mengukur risiko. Varians dari kesalahan residu merupakan variabel yang menunjukkan besarnya risiko tidak sistematis yang unik terjadi dalam perusahaan.
7.
8.
αi = E(Ri) – βi * E(Rm)
Rf
Tingkat Suku bunga bebas risiko pada periode
Diproksi dengan suku bunga SBI (Sertifikat Bank Indonesia).
63
9. ERB
10. C*
Excess Return to Beta (ERB) digunakan untuk mengukur kelebihan return relative terhadap satu unit risiko yang tidak dapat didiversifikasikan yang diukur dengan Beta. Titik pembatas (Ci) merupakan nilai C untuk saham ke-i yang dihitung dari akumulasi nilai-nilai A1 sampai dengan Ai dan nilainilai B1 sampai dengan Bi. Risk Adjusted Performance
No.
Variabel
Keterangan
11.
Expected Return Portofolio merupakan rata-rata tertimbang dari return individual masing-masing saham pembentuk portofolio.
12.
Jumlah dari perkalian antara proporsi sekuritas i terhadap beta suatu saham.
13.
Jumlah dari perkalian antara proporsi sekuritas I terhadap alpha suatu saham.
14.
Risiko portofolio dapat dihitung dengan menentukan besarnya varians dari portofolio.
13.
Mengukur kinerja portofolio menggunakan metode Sharpe. Semakin tinggi indeks Sharpe suatu portofolio dibandingkan dengan portofolio lain, semakin baik kinerja portofolio.
Sp
Indikator
64
14. Tp
15.
Jp
Mengukur kinerja portofolio menggunakan metode Treynor. Menggunakan uji Kruskal wallish, terhadap Z-score. Mengukur kinerja portofolio menggunakan metode Jensen. Memiliki kesamaan dengan metode Treynor perbedaannya adalah slop garis yang merupakan selisih antara return portofolio dengan return portofolio yang tidak dikelola secara khusus.
65
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Sekilas Gamabaran Umum Objek Penelitian 1. Jakarta Islamic Index (JII) Indeks saham syariah adalah indikator yang menunjukkan kinerja atau pergerakan indeks harga saham syariah yang ada di Bursa Efek Indonesia. Jakarta Islamic Index (JII) pertama kali diluncurkan oleh BEI (pada satat itu masih bernama Bursa Efek Jakarta) bekerjasama dengan PT. Danareksa Invesment Management pada tanggal 3 Juli 2000. Meskipun demikian, agar dapat menghasilkan data historical yang lebih panjang, hari dasar yang digunakan untuk menghitung JII adalah tanggal 2 Januari 1995 dengan angka indeks dasar sebesar 100 (IDX, 2013). Saham syariah yang menjadi konsisten Jakarta Islamic Index (JII) terdiri dari 30 saham yang merupakan saham-saham syariah paling likuid dan memiliki kapitalisasi pasar yang besar. BEI melakukan review Jakarta Islamic Index (JII) setiap 6 bulan, yang disesuaikan dengan periode penerbitan DES (Daftar Efek Syariah) oleh Bapepam & LK. Setelah dilakukan penyeleksian saham syariah oleh Bapepam & LK yang di tuangkan ke dalam DES, BEI melakukan proses seleksi lanjutan yang didasarkan kepada kinerja perdagangannya.
66
Adapun proses seleksi Jakarta Islamic Index (JII) berdasarkan kinerja perdagangan saham syariah yang dilakukan oleh BEI adalah sebagai berikut: 1. Saham-saham yang dipilih adalah saham-saham syariah yang termasuk ke dalam DES yang diterbitkan oleh Bapepam & LK. 2. Dari saham-saham syariah tersebut kemudian dipilih 60 saham berdasarkan urutan kapitalisasi terbesar selama 1 tahun terakhir. 3. Dari 60 saham yang mempunyai kapitalisasi terbesar tersebut, kemudian dipilih 30 saham berdasarkan tingkat liquiditas yaitu urutan nilai transaksi terbesar dipasar regular selama 1 tahun terakhir. Dalam penelitian ini hanya menggunakan saham yang secara konsisten terdaftar dalam Jakarta Islamic Index (JII) selama periode 2010-2014, selama periode tersebut hanya terdapat 14 saham yang menjadi sampel dalam penelitian ini. Table terlampir menggambarkan daftar saham yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII) periode 2010-2014. (Dapat dilihat pada lampiran 1) Berdasarkan table tersebut terdapat 14 saham yang menjadi sampel dalam penelitian ini. Dapat dilihat bahwa saham yang digunakan merupakan sahamsaham syariah yang merupakan saham-saham syariah yeng secara konsisten terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII) selama sembilan periode sepanjang tahun 2010-2014. Saham-saham syariah tersebut adalah saham Astra Agro Lestari Tbk (AALI),
Astra Internasional Tbk (ASII), Alam Sutera Reality Tbk (ASRI),
Chareon Pokphan Indonesia Tbk (CPIN), Indocement Tunggal Prakasa Tbk (INTP), Indo Tambang Raya Megah Tbk (ITMG), Kalbe Farma Tbk (KLBF), 67
Lippo Karawaci Tbk (LPKR), London Sumatera Plantation Tbk (LSIP), Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk (PTBA), Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR), Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM), United Tractors Tbk (UNTR), Unilever Indonesia Tbk (UNVR). 2. Indeks LQ45 Indeks LQ45 adalah nilai kapitalisasi pasar dari 45 saham yang paling likuid dan memiliki nilai kapitalisasi yang besar hal itu merupakan indikator likuidasi. Indeks LQ45, menggunakan 45 saham yang terpilih berdasarkan likuiditas perdagangan saham dan disesuaikan setiap enam bulan (setiap awal bulan Februari dan Agustus). Dengan demikian saham yang terdapat dalam indeks tersebut akan selalu berubah. Indeks LQ45 hanya terdiri dari 45 saham yang telah terpilih melalui berbagai kriteria pemilihan, sehingga akan terdiri dari saham-saham dengan likuiditas dan kapitalisasi pasar yang tinggi. Saham-saham pada Indeks LQ45 harus memenuhi kriteria dan melewati seleksi utama sebagai berikut: 1. Masuk dalam rangking 60 besar dari total transaksi saham di pasar regular (rata-rata transaksi selama 12 bulan terakhir). 2. Rangking berdasarkan kapitalisasi pasar (rata-rata kapitalisasi pasar selama 12 bulan terakhir). 3. Telah tercatat di BEI minimal 3 bulan.
68
4. Selain melihat kriteria likuiditas dan kapitalisasi pasar, akan dilihat juga kondisi keuangan dan prospek pertumbuhan perusahaan (Buku Panduan Indeks Harga Saham BEI, 2010:11). Saham-saham yang termasuk didalam Indeks LQ45 terus dipantau dan setiap enam bulan akan diadakan review (awal Februari dan Agustus). Apabila ada saham yang sudah tidak masuk kriteria maka akan diganti dengan saham lain yang memenuhi syarat. Pemilihan saham-saham LQ45 harus wajar, oleh karena itu BEI mempunyai komite penasehat yang terdiri dari para ahli di BAPEPAM, Universitas, dan Profesional dibidang pasar modal. Berdasarkan kriteria tersebut, saham yang secara konsisten terdaftar dalam Indeks LQ45 selama periode 20102014 terdapat 10 saham yang menjadi sampel dalam penelitian ini. Saham-saham tersebut adalah Adaro Energy Tbk (ADRO), Bank Central Asia Tbk (BBCA), Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI), Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), Bank Danamon Tbk (BDMN), Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), Gudang Garam Tbk (GGRM), Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), Jasamarga (Persero) Tbk (JSMR), dan Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGAS). Tabel terlampir nmenggambarkan daftar saham yang terdaftar di Indeks LQ45 periode tahun 2010-2014. (Dapat dilihat pada lampiran 2)
69
B. Analisis Data Deskriptif 1. Deskriptif Data Sampel Pada penelitian ini yang dijadikan sebagai objek adalah perusahaan yang go public yang telah listing di BEI. Data yang digunakan yaitu data sekunder saham-saham konsisten pada Jakarta Islamic Index (JII) dan Indeks LQ45 yang dikumpulkan dari Bursa Efek Indonesia melalui website http://www.idx.co.id, http://www.finance-yahoo.co.id dan http://www.sahamok.co.id selama periode tahun 2010-2014. Saham-saham yang konsisten pada Jakarta Islamic Index (JII) merupakan benchmark bagi investor dalam berinvestasi sesuai ketentuan syariah dan Indeks LQ45 sebagai tolak ukur saran berinvestasi yang tidak sesuai dengan ketentuan syariah. Kedua indeks ini merupakan indikator yang memcerminkan kinerja saham liquid di pasar, sehingga kinerja portofolio dari kedua saham ini dapat dibandingkan. 2. Analisis Deskriptif Variabel Penelitian a. Variabel return saham individual Deskripsi variabel utama dalam penelitian ini adalah return saham individual. Return saham individual diperoleh dari perubahan nilai closing price bulanan masing-masing saham pada periode tahun 2010-2014. Return saham positif mengindikasikan. Bahwah tingkat pengembalan dari saham individual baik dan layak untuk dijadikan obyek investasi. Sebaliknya jika return saham bernilai negative maka dapat dikatakan bahwah tingkat pengembalian dari saham individual tersebut tidak sesuai 70
dengan yang diharapkan atau bahkan tingkat risiko yang akan dihasilkan. Dapat dilihat dari lampiran nilai return setiap perusahaan yang ada di Jakarta Islamic Index (JII) tidak banyak perusahaan yang mengalami kenaikan hanya perusahaan UNVR yang mengalami meningkatan signifikan yang terlihat dari nilai closing pricenya terhitung dari tahun 2010 hingga 2014. Sedangkan perusahaan lain nilai closing pricenya fluktuatif sebab tidak setiap bulan nya mengalami peningkatan. Terlihat dari nilai rata-rata return perusahan yang positif hanya AALI, ASRI, CPIN, INTP, KLBF, LPKR, SMGR, UNTR dan UNVR, sedangkan perusahaan yang rata-rata return bernilai negative adalah ASII, ITMG, LSIP, PTBA, dan TLKM. Pada Indeks LQ45 perusahaan yang memiliki nilai return positif antara lain BBCA, BBNI, BBRI, BMR, GGRM, INDF, JSMR, PGAS dan yang memiliki nilai return negative ialah ADRO dan BDMN. Jika dilihat nilai return yang tertinggi terdapat pada saham CPIN dan nilai return terendah pada saham PTBA. Berbeda dengan Jakarta Islamic Index (JII) pada Indeks LQ45 setiap perusahaan nya mengalami peningkatan yang signifikan setiap bulannya ini terlihat dari nilai closing price setiap perusahaan yang terus meningkat. Pada Indeks LQ45 nilai return yang tertinggi terdapat pada saham JSMR sedangkan nilai return yang terendah pada saham BDMN. Pada penelitian ini return saham bernilai positif dan negative merupakan langkah awal dalam penyeleksian saham yang dapat masuk kandidat portofolio. (Dapat dilihat pada lampiran 3 dan lampiran 4)
71
b. Variabel return pasar Pada penelitian ini return pasar diperoleh dari investasi pada indeks pasar saham yang tercatat di bursa saham yang mencerminkan perubahan Jakarta Islamic Index (JII) dan Indeks LQ45 pada periode 2010-2014. Nilai return pasar diperoleh dari nilai closing price bulanan Jakarta Islamic Index (JII) dan Indeks LQ45. Nilai return pasar pada Jakarta Islamic Index (JII) sejak tahun 2010 hingga 2014 terus mengalami peningkatan walaupun penikatannya tidak terlalu signifikat tapi setiap bulannya mengalami perubahan yang positif dan negative ini terlihat dari nilai closing pricenya, sehingga menghasilkan nilai Rm yang positif. Sedangkan pada Indeks LQ45 Rm nya bernilai positif juga meskipun tidak mengalami peningkatan terus menurus setiap bulannya yang terlihat dari closing pricenya return pada LQ45 lebih fluktuatif. Tetapi pada Indeks LQ45 meskipun nilai return sahamnya mengalami penurunan, nilainya tidak terlalu drastis sehingga tidak terlalu berpengaruh.
Penggunaan
return pasar dalam pembentukan portofolio berhubungan dengan return saham individual untuk periode yang sama. Hal tersebut bahwa jika return pasar naik maka besar kemungkinan besar return saham akan naik. Sebaliknya jika return pasar turun maka kemunginan besar return saham akan turun. (Dapat dilihat pada lampiran 5)
72
C. Proses Analisis 1. Saham-saham kandidat portofolio a. Jakarta Islamic Index (JII) dan Indeks LQ45 Penentuan kandidat portofolio yang telah di seleksi dengan, langkah pertama mengumpulkan data konsisten yang termasuk dalam Jakarta Islamic Index (JII) dan Indeks LQ45 pada periode tahun 20102014, dari proses tersebut terjaring 14 perusahaan dari Jakarta Islamic Index (JII) dan sepuluh perusahaan dari Indeks LQ45. Sebagaimana yang terlihat pada table dibawah ini: Tabel 4.1 Daftar Sampel Saham Syariah yang Konsisten di Jakarta Islamic Index (JII) Tahun 2010-2014 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Kode AALI ASII ASRI CPIN INTP ITMG KLBF LPKR LSIP PTBA SMGR TLKM UNTR UNVR
Nama Perusahaan Asra Agro Lestari Tbk Astra Internasional Tbk Alam Sutera Reality Tbk Chareon Pokphan Indonesia Tbk Indocement Tunggal Prakasa Tbk Indo Tambang Raya Megah Tbk Kalbe Farma Tbk Lippo Karawaci Tbk London Sumatera Plantation Tbk Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk Semen Indonesia (Persero) Tbk Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk United Tractors Tbk Unilever Indonesia Tbk
73
Tabel 4.2 Daftar Sampel Saham Syariah yang Konsisten di Indeks LQ45 Tahun 2010-2014 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Kode ADRO BBCA BBNI BBRI BDMN BMRI GGRM INDF JSMR PGAS
Nama Perusahaan Adaro Energy Tbk Bank Central Asia Tbk Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Bank Danamon Tbk Bank Mandiri (Persero) Tbk Gudang Garam Tbk Indofood Sukses Makmur Tbk Jasamarga (Persero) Tbk Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk
2. Analisis Tingkat Pengembalian Pasar (Rm) dan Tingkat Pengembalian Bebas Risiko (Rf) Harga saham adalah sejumlah dana yang harus dikeluarkan investor untuk mendapatkan saham. Harga saham dalam penelitian ini adalah harga penutupan (closing price) dari harga masing-masing saham kandidat yang diperdagangkan selama 2010-2014. Indeks pasar digunakan untuk menghitung tingkat pengembalian pasar (Rm) dan tingkat risiko pasar (σ2m). untuk menghitung return pasar (Rm) diperoleh dari harga penutupan Jakarta Islamic Index (JII) bulan ini dikurang harga penutupan Jakarta Islamic Index (JII) bulan sebelumnya dibagi harga penutupan JII bulan sebelumnya. Gambar 4.1 berikut merupakan hasil
74
perhitungan tingkat pengembalian pasar (Rm) dari data Indeks Jakarta Islamic Index (JII) sepanjang tahun 2010-2014. Gambar 4.1 Grafik Data Return Pasar Jakarta Islamic Index (JII) Tahun 2010-2014
Sumber: Hasil olahan data Dari grafik data return pasar Jakarta Islamic Index (JII) diatas dapat dilihat bahwa nilai terendah atau minimum adalah –0,10394 pada bulan Januari tahun 2011. Sedangkan nilai tertinggi atau maksimum adalah 0,111294 dari nilai tersebut dapat dilihat nilai tertinggi untuk return JII (Rm) pada bulan September tahun 2010. Setelah diperoleh nilai return JII sepanjang tahun 2010-2014, langkah selanjutnya adalah mencari nilai expected return Indeks JII (E(Rm)). Nilai expected return Indeks JII digunakan untuk melihat tingkat pengembalian pasar (return) yang diharapkan bagi investor. Berdasarkan hasil perhitungan tabel
75
return JII diatas dan telah dilakukan pengolahan data melalui SPSS 22 antara tingkat pengembalian pasar (Rm) dengan tingkat pengembalian saham sampel JII maka dihasilkan nilai expected return pasar JII (E(Rm)) sebesar 0,0089778 (0,89%). Hasil pengolahan data dapat dilihat dalam output berikut: Tabel 4.3 Output expected return pasar JII Descriptive Statistics Mean
Std. Deviation
N
AALI
.0070750
.09304338
55
rm_jii
.0089778
.04327850
55
Sumber: Hasil olahan data Gambar 4.2 Grafik Data Return Pasar LQ45 Tahun 2010-2014
Sumber: Hasil olahan data Dari gambar 4.2 return pasar Indeks LQ45 menunjukkan bahwah nilai terendah atau minimum adalah -0,09606 pada bulan September tahun 2011. 76
Sedangkan nilai tertinggi (maksimum) adalah 0,12148, dari nilai tersebut dapat dilihat nilai tertinggi untuk return Indeks LQ45 (Rm) pada bulan Mei tahun 2010. Dan nilai expected return pasar LQ45 (E(Rm)) sebesar 0,01092 (1,09%). Hasil pengolahan data dapat dilihar dalam output berikut: Tabel 4.4 Output expected return pasar LQ45 Descriptive Statistics Mean
Std. Deviation
N
ADRO
-.0009929
.11207247
55
rm_lq45
.0109201
.04922673
55
Sumber: Hasil olahan data Pada table 4.3 dan 4.4 diatas terlihat bahwa nilai expected return pasar Jakarta Islamic Index (JII) dan Indeks LQ45 menurut hasil pengolahan data ditas menunjukkan nilai positif. Pasar modal dalam Jakarta Islamic Index (JII) dapat memberikan tingkat pengembalian (return) bagi investor sebesar 0,89% sedangkan Indeks LQ45 sebesar 1,09%. Sebaliknya apabila expected return pasar bernilai negative maka pasar modal akan memberikan tingkat risiko bagi para investor. Tingkat pengembalian bebas risiko dalam pembentukan portofolio dapat menggunakan nilai SBI untuk konvensional atau nilai SBIS untuk investasi berbasis syariah. 3. Analisis Tingkat Return dan Risiko Saham Jakarta Islamic Index (JII) dan Indeks LQ45 a. Menghitung realized return, expected return, standar deviasi dan varian dari masing-masing saham individual. 77
Realized return diperoleh dari presentase perubahan harga saham i pada bulan t dikurangi harga penutupan saham I pada bulan ke t-1 kemudian hasilnya dibagi dengan harga penutupan saham I pada bulan ke t-1. Expected return, Standar deviasi dan varian dapat dilihat dari hasil perhitungan yang telah dilakukan pengolahan data melalui SPSS 22. Berikut hasil pengolahan tingkat pengembalian (expected return), risiko (standar deviasi) dan varian masing-masing saham individual pada saham Jakarta Islamic Index (JII) dan Indeks LQ45 data dapat dilihat dalam output tabel 4.5 dan tabel 4.6 berikut: Tabel 4.5 E(Ri), Standar deviasi dan Varian Saham Jakarta Islamic Index (JII) Tahun 2010-2014 Descriptive Statistics N
Mean
Std. Deviation
Variance
AALI
55
.0070750
.09304338
.009
ASII
55
-.0054941
.13962681
.019
ASRI
55
.0295460
.13045115
.017
CPIN
55
.0312890
.18554675
.034
INTP
55
.0124803
.08280392
.007
ITMG
55
-.0100849
.10138910
.010
KLBF
55
.0171972
.13768998
.019
LPKR
55
.0229044
.11721559
.014
LSIP
55
-.0028183
.16998093
.029
PTBA
55
-.0011870
.09654202
.009
SMGR
55
.0149164
.08022625
.006
TLKM
55
-.0004552
.12781042
.016
UNTR
55
.0029393
.08275634
.007
UNVR
55
.0151624
.06808738
.005
Valid N (listwise)
55
Sumber: Hasil olahan data
78
Saham yang memiliki tingkat pengembalian E(Ri) yang positif pada Jakarta Islamic Index (JII) terdapata 9 saham diantaranya AALI (0,00708), ASRI (0,02955), CPIN (0,03129), INTP (0,01248), KLBF (0,01720), LPKR (0,02290), SMGR (0,01492), UNTR (0,00294), dan UNVR (0,01516). Sedangkan saham yang bernilai negative terdapat 5 saham diantara nya ASII (-0,00549), ITMG (-0,01008), LSIP (-0,00282), PTBA (-0,00119), dan TLKM (-0,00046). Sehingga dapat disimpulkan bahwa saham yang memiliki Expected return E(Ri) positif menunjukkan saham tersebut layak untuk dijadikan alternatif dalam berinvestasi. Sebaliknya saham yang memiliki nilai expected return
negatif dapat
dikatan tidak layak untuk dijadikan alternatif dalam berinvestasi, maka saham yang memiliki expected return yang negative tereliminasi dari daftar kandidat portofolio. Sehingga melalui langkah ini terseleksilah 9 saham yang menjadi anggota portofolio. Standar deviasi (σ) digunakan untuk mengukur resiko dari realized return saham sampel individual. Standar deviasi yang paling tinggi terdapat pada perusahaan CPIN (0, 1855). Sedangkan Varian (σ2) digunakan untuk mengukur risiko dari nilai expected return saham sampel individual. Nilai varian terbesar terdapat pada saham CPIN (0,034). Hal ini menunjukkan bahwa saham CPIN adalah saham sampel paling berisiko karena memiliki nilai standar deviasi dan varian terbesar diantara sahamsaham sampel lainnya.
79
Tabel 4. 6 E(Ri), Standar deviasi dan Varian Saham Indeks LQ45 Tahun 2010-2014 Descriptive Statistics N
Mean
Std. Deviation
Variance
ADRO
55
-.0009929
.11207247
.013
BBCA
55
.0178673
.06582721
.004
BBNI
55
.0234605
.09001446
.008
BBRI
55
.0149460
.11605334
.013
BDMN
55
-.0007704
.08312586
.007
BMRI
55
.0187512
.08704329
.008
GGRM
55
.0190399
.09537135
.009
INDF
55
.0146006
.07114702
.005
JSMR
55
.0256424
.07515305
.006
PGAS
55
.0116198
.08125091
.007
Valid N (listwise)
55
Sumber: Hasil olahan data Saham yang akan menjadi kandidat portofolio optimal hanya terdiri atas saham-saham yang memilki tingkat pengembalian E(Ri) positif yaitu ada 8 saham Indeks LQ45 diantaranya BBCA (0,01786), BBNI (0,02346), BBRI (0,01494), BMRI (0,01875), GGRM (0,01904), INDF (0,01460), JSMR (0,02564), dan PGAS (0,01162). Sehingga layak untuk dijadikan alternatif dalam berinvestasi dikarenakan memberikan expected return yang positif.
Sedangkan saham yang memiliki tingkat
pengembalian E(Ri) negatif dan tidak termasuk dalam kandidat portofolio ada 2 yaitu ADRO (-0,00099) dan BDMN (-0,00077). Sedangkan standar deviasi dan varian yang tertinggi terdapat pada saham BBRI (0,1160) dan (0,013).
80
b. Menghitung alpha, beta dan variance error masing-masing saham Untuk menghitung alpha, beta dan variance error menggunakan program SPSS 22. Hasil perhitungan alpha, beta dan variance error digambarkan dalam tabel dibawah ini. Sedangkan output dari hasil SPSS akan diberikan terlampir. (dapat dilihat pada lampiran 3) Tabel 4.7 Alpha, Beta, dan Variance error Saham Sampel Jakarta Islamic Index (JII) Tahun 2010-2014 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Kode Perusahaan AALI ASRI CPIN INTP KLBF LPKR SMGR UNTR UNVR
Beta
alpha
0.518
0.002
1.765
0.014
1.552
0.017
1.034
0.003
0.528
0.012
1.105
0.013
1.455
0.002
1.107
-0.007
0.402
0.012
σ2ei 0.00769 0.01371 0.03152 0.00492 0.01797 0.01167 0.00371 0.00478 0.00388
Sumber: Hasil olahan data Table
4.7
diatas
menunjukkan
bahwa
regresi
tersebut
menghasilkan nilai alpha (αi) yang merupakan ukuran return sekuritas i yang tidak dipengaruhi oleh kinerja pasar. Atau nilai yang menunjukkan pengharapan dari bagian tingkat saham i yang tidak dipengaruhi oleh perubahan pasar. Nilai alpha positif pada saham AALI (0,002), ASRI (0,014), CPIN (0,017), INTP (0,003), KLBF (0,012), LPKR (0,013), SMGR (0,002), dan UNVR (0,012). Sedangkan terdapat satu perusahaan yang memiliki nilai alpha negatif yaitu UNTR (-0,007) maka saham ini
81
menggambarkan bahwah kinerja investasi tidak lebih baik dari hasil investasi yang diharapkan. Secara otomatis tereliminasi dari kandidat portofolio optimal saham Jakarta Islamic Index (JII). Tabel 4.8 Alpha, Beta, dan Variance error Saham Sampel Jakarta Indeks LQ45 Tahun 2010-2014 No Kode Perusahaan 1 BBCA 2 BBNI 3 BBRI 4 BMRI 5 GGRM 6 INDF 7 JSMR 8 PGAS Sumber: Hasil olahan data
Beta 1.045 1.317 1.870 1.527 0.520 0.911 0.718 0.616
Alpha 0.006 0.009 -0.005 0.002 0.013 0.005 0.018 0.005
σ2ei 0.0018 0.00491 0.00894 0.00388 0.00784 0.00286 0.00391 0.00511
Sedangkan saham-saham yang tergabung dalam Indeks
LQ45
pada table 4.8 menunjukkan bahwa semua saham yang memiliki alpha positif terdapat 7 saham diantaranya BBCA (0,006), BBNI (0,009), BMRI (0,002), GGRM (0,013), INDF (0,005), JSMR (0,018), dan PGAS (0,005). Namun satu perusahaan yang memiliki nilai alpha negatif yaitu saham BBRI (-0,005). Secara otomatis maka saham BBRI tereliminasi dari kandidat portofolio optimal saham Indeks LQ45. Nilai beta menunjukkan besarnya slope yang mengindikasikan peningkatan return harapan pada sekuritas i untuk setiap kenaikan return pasar sebesar 1% atau alat pengukur sistematik dari sekuritas portofolio relatif terhadap risiko pasar. Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa
82
nilai beta dari hasil penelitian ini menunjukkan ukuran kepekaan return suatu saham dengan return pasar pada periode penelitian (Tendelilin, 2010:132). Berdasarkan hasil perhitungan table 4.7 pada saham Jakarta Islamic Indeks (JII) seluruh saham memiliki nilai positif yang berarti bahwa jika terjadi kenaikan return pasar dalam hal ini return Jakarta Islamic Index (JII) maka akan mengakibatkan kenaikan return pada kedelapan sampel saham tersebut. Sedangkan pada perhitungan table 4.8 pada saham Indeks LQ45 juga memiliki nilai beta positif pada semua saham. Besarnya koefisien beta normal adalah jika beta = 1. Jika nilai β < 1 maka saham tersebut termasuk saham lemah, artinya jika ada kenaikan return pasar sebesar n% maka return saham akan naik kurang dari n%. sebaliknya jika nilai β > 1 maka saham tersebut termasuk saham agresif, artinya jika return pasar naik sebesar n% maka return saham akan naik lebih dari n%. Menurut perhitungan table 4.7 diatas, saham-saham sampel Jakarta Islamic Index (JII) yang diteliti terdapat 3 saham yang termasuk saham lemah yaitu saham AALI (0,518), KLBF (0,528), dan UNVR (0,402). Sedangkan 6 saham JII lainya yaitu ASRI (1,765), CPIN (1,552), INTP (1,034), LPKR (1,105), SMGR (1,455), dan UNTR (1,107), termasuk saham agresif karena memiliki nilai koefisien beta > 1. Pada table 4.8 saham-saham sampel Indeks LQ45 yang diteliti terdapat 4 saham yang termasuk saham lemah yaitu saham GGRM (0,520), INDF (0,911), 83
JSMR (0,718) dan PGAS (0,616). Sedangkan 4 saham Indeks LQ45 lainnya yang termasuk saham agresif karena memiliki nilai koefisien beta > 1 yaitu BBCA (1,045), BBNI (1,317), BBRI (1,870) dan BMRI (1,527). Nilai variance error merupakan varian dari kesalahan residu sekuritas ke-i. nilai variance error ini digunakan untuk memperoleh nilai cut off point untuk menentukan kandidat saham pembentukan portofolio. c. Menghitung nilai excess return to beta (ERB) dan nilai cut off point masing-masing saham sampel portofolio Berikut adalah nilai expected return, beta dan ERB 8 saham kandidat anggota portofolio Jakarta Islamic Index (JII). Nilai excess return to beta digunakan untuk mendapatkan saham-saham yang masuk ke dalam kombinasi portofolio optimal yang nantinya akan dibandingkan dengan nilai cut off point. Hasil perhitungan nilai excess return to beta disajikan dalam table berikut: Tabel 4.9 Komposisi Expected return, Beta, dan Excess return to Beta 8 Saham Kandidat Portofolio Jakarta Islamic Index (JII) Tahun 2010-2014 No Kode Perusahaan 1 AALI 2 ASRI 3 CPIN 4 INTP 5 KLBF 6 LPKR 7 SMGR 8 UNVR
E(Ri)
Beta
0.00708
0.518
0.02955
1.765
0.03129
1.552
0.01248
1.034
0.01720
0.528
0.02290
1.105
0.01492
1.455
0.01516
0.402
Rf 0.005082 0.005082 0.005082 0.005082 0.005082 0.005082 0.005082 0.005082
ERB 0.00385 0.01386 0.01689 0.00716 0.02295 0.01613 0.00676 0.02507
Sumber: hasil olahan data 84
Dilihat dari perhitungan pada table 4.9 setelah didapat hasil perhitungan excess return to beta (ERB). Nilai ERB ini menentukan kedelapan saham kandidat anggota portofolio masuk dalam portofolio atau tidak. Nilai ERB yang dipilih untuk masuk ke dalam portofolio opimal adalah saham-saham yang memiliki ERB positif. Saham-saham yang memiliki ERB negatif tidak memenuhi syarat untuk membentuk portofolio optimal. Pada table 4.9 bahwa kedelapan kandidat portofolio memenuhi syarat masuk dalam portofolio optimal dikarenakan memiliki ERB positif. Tabel 4.10 Komposisi Expected return, Beta, dan Excess return to Beta 7 Saham Kandidat Portofolio Indeks LQ45 Tahun 2010-2014 No Kode Perusahaan 1 BBCA 2 BBNI 3 BMRI 4 GGRM 5 INDF 6 JSMR 7 PGAS Sumber: Hasil olahan data
E(Ri) 0.017867 0.023461 0.018751 0.019040 0.014601 0.025642 0.011620
beta 1.045 1.317 1.527 0.520 0.911 0.718 0.616
Rf
ERB
0.005082 0.005082 0.005082 0.005082 0.005082 0.005082 0.005082
0.01224 0.013958 0.008953 0.026854 0.010453 0.028645 0.010617
Dilihat dari perhitungan table 4.10 diatas, setelah didapat hasil perhitungan excess return to beta (ERB). Dari ketujuh saham yang ada di Indeks LQ45 semuanya memiliki nilai ERB positif sehingga memenuhi syarat untuk masuk kedalam kandidat portofolio. Hal ini dilakukan karena excess return to beta merupakan kelebihan pengembalian dari suatu sekuritas. Jika nilai excess return to beta suatu sekuritas negatif maka
85
dapat diartikan bahwa tidak ada kelebihan pengembalian dari sekuritas tersebut. Saham yang memiliki nilai ERB positif berpeluang untuk menjadi bagian dari porotofolio optimal. Untuk menentukan saham-saham mana dari saham yang akan menjadi bagian portofolio optimal, harus terlebih dahulu dibandingkan antara ERB dengan cut-off point (C*) dari kedua saham tersebut yaitu saham yang ada Jakarta Islamic Index (JII) dan saham Indeks LQ45. d. Menentukan nilai Cut-off Point (C*) Nilai cut off point adalah nilai Ci maksimum dari sederetan nilai C saham. Nilai cut off point (C*) digunakan sebagai titik pembatas untuk menentukan saham yang masuk atau tidak menjadi kandidat portofolio. Tabel 4.11 Cut off point (C*) Jakarta Islamic Index (JII) Tahun 2010-2014 No 1 2 3 4 5 6 7 8
Kode Perusahaan AALI ASRI CPIN INTP KLBF LPKR SMGR UNVR
E(Ri)
beta
0.00708
0.518
0.02955
1.765
0.03129
1.552
0.01248
1.034
0.01720
0.528
0.02290
1.105
0.01492
1.455
0.01516
0.402
σ2ei 0.00769 0.01371 0.03152 0.00492 0.01797 0.01167 0.00371 0.00388
Aj 0.13432 3.14993 1.29009 1.55421 0.35589 1.68732 3.85507 1.04365
Bj 34.91641 227.3078 76.38523 217.1503 15.50678 104.6014 570.2979 41.62195
Ci 0.000236 0.003208 0.00434 0.00488 0.003745 0.00472 0.004326 0.003733
Sumber: Hasil olahan data Dari perhitungan table 4.11, bahwa nilai C* didapat dari nilai terbesar Ci yaitu pada saham INTP (0,00488). Nilai cut off point 86
menunjukkan bata pemisah antara penerimaan dan penolakan saham untuk pembentukan portofolio efisien. Setelah menentukan nilai Cut off point, maka nilai ERB yang positif dibandingkan dengan nilai Cut off point. Maka saham tersebut memenuhi kriteria masuk dalam portofolio optimal. Dan jika nilai ERB lebih kecil daripada C*, maka saham tersebut tidak memenuhi kriteria portofolio optimal. Berikut table yang menggambarkan perbandingan nilai ERB dengan C*: Tabel 4.12 Perbandingan ERB dengan C* pada Saham Jakarta Islamic Index (JII) Tahun 2010-2014 No
Kode Perusahaan
1 2 3 4 5 6 7 8
AALI ASRI CPIN INTP KLBF LPKR SMGR UNVR
ERB 0.00385 0.01386 0.01689 0.00716 0.02295 0.01613 0.00676 0.02507
< > > > > > > >
C* 0.00488 0.00488 0.00488 0.00488 0.00488 0.00488 0.00488 0.00488
Dari table 4.12 dapat diketahui dari sampel saham Jakarta Islamic Index (JII) bahwa ada 7 saham yang memiliki ERB > C*, di antaranya saham ASRI, CPIN, INTP, KLBF, LPKR, SMGR, dan UNVR. Sehingga saham tersebut telah memenuhi syarat untuk masuk kedalam portofolio optimal.
Sedangkan satu saham memiliki ERB < C*, yaitu AALI maka
saham tersebut tidak lolos untuk masuk ke dalam portofolio optimal.
87
Tabel 4.13 Cut off point (C*) Indeks LQ45 Tahun 2010-2014 Kode E(Ri) No Perusahaan 0.017867 1 BBCA 0.023461 2 BBNI 0.018751 3 BMRI 0.019040 4 GGRM 0.014601 5 INDF 0.025642 6 JSMR 0.011620 7 PGAS Sumber: Hasil olahan data
Beta
σ2ei
Aj
Bj
Ci
1.045 1.317 1.527 0.520 0.911 0.718 0.616
0.0018 0.00491 0.00388 0.00784 0.00286 0.00391 0.00511
7.41132 4.9264 5.38354 0.92581 3.03552 3.77555 0.7879
605.5131 352.9365 601.3281 34.4759 290.3878 131.8042 74.21183
0.006615 0.008446 0.007236 0.007499 0.007798 0.008713 0.008759
Dari table 4.13, bahwa nilai C* didapatkan dari nilai terbesar Ci yaitu pada saham PGAS (0,008759). Kemudian nilai ERB masing-masing saham kandidat portofolio kemudian dibandingkan dengan nilai cut off point untuk mendapatkan kombinasi saham yang akan dibentuk menjadi portofolio optimal. Table berikut menggambarkan perbandingan nilai ERB dengan nilai C*: Tabel 4.14 Perbandingan ERB dengan C* pada Saham Indeks LQ45 Tahun 2010-2014 No 1 2 3 4 5 6 7
Kode Perusahaan BBCA BBNI BMRI GGRM INDF JSMR PGAS
ERB 0.01224 0.013958 0.008953 0.026854 0.010453 0.028645 0.010617
> > > > > > >
C* 0.008759 0.008759 0.008759 0.008759 0.008759 0.008759 0.008759
Table 4.14 menjelaskan bahwa seluruh sampel saham LQ45 memiliki nilai ERB > C*. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa 88
ketujuh saham sampel yaitu BBCA, BBNI, BMRI, GGRM, INDF, JSMR dan PGAS telah memenuhi syarat untuk masuk kedalam portofolio optimal. e. Menentukan Portofolio Optimal dan Proporsi Dana Masingmasing Saham Pembentukan Portofolio Setelah mengetahui ke dua saham dari Jakarta Islamic Indeks (JII) dan Indeks LQ45 yang terpilih untuk masuk ke dalam pembentukan portofolio optimal, maka akan dihitung besarnya porsi yang layak diinvestasikan pada saham-saham terpilih tersebut. Gambar berikut besarnya proporsi dana yang akan dikombinasikan dan dibentuk menjadi portofolio optimal. Gambar 4.3 Proporsi Dana pada Saham Jakarta Islamic Index (JII) Tahun 2010-2014
Pada gambar 4.3, dapat terlihat bahwa portofolio optimal terdiri dari 7 saham dengan proporsi masing-masing saham ASRI (17,38%),
89
CPIN (8,89%), INTP (7,20%), KLBF (7,98%), LPKR (16,02%), SMGR (11,10%), dan UNVR (31,43%). Proporsi dana terbesar dalam pembentukkan portofolio adalah saham UNVR (31,43%) disebabkan karena dari data closing price mengalami peningkatan yang drastis dari tahun 2010-2014. Sehingga menjadi pertimbangan seorang investor mengalokasikan proporsi dana terbesar pada saham UNVR. Gambar 4.4 Proporsi Dana pada Saham Indeks LQ45 Tahun 2010-2014
Pada gambar 4.4 dapat terlihat bahwa portofolio optimal Indeks LQ45 terdiri dari tujuh saham dengan proporsi masing-masing saham BBCA (17,62%), BBNI (32,67%), BMRI (0,67%), GGRM (10,48%), INDF (4,72), JSMR (31,89%) dan PGAS (1,96%). Proporsi dana terbesar dalam pembentukkan portofolio adalah saham BBNI (32,67%) disebabkan karena dari data closing price mengalami peningkatan yang drastis dari
90
tahun 2010-2014. Sehingga menjadi pertimbangan seorang investor megalokasikan proporsi dana terbesar pada saham BBNI. f. Menghitung tingkat pengembalian dari risiko portofolio Return harapan dari suatu portofolio dapat estimasi dengan menghitung jumlah expected return masing-masing saham pembentuk portofolio dengan proporsi dana masing-masing saham pembentuk. Table dibawah ini menunjukkan perhitungan return dari portofolio yang dibentuk. Tabel 4. 15 Perhitungan Return Portofolio Jakarta Islamic Index (JII) Tahun 2010-2014 No 1 2 3 4 5 6 7
Kode Perusahaan ASRI CPIN INTP KLBF LPKR SMGR UNVR E(Rp)
E(Ri)
Wi
0.029546 0.031289 0.01248 0.017197 0.022904 0.014916 0.015162
0.173821 0.088888 0.072021 0.079808 0.16016 0.110966 0.314335 0.020499
Sumber: Hasil olahan data Dapat dilihat dari perhitungan table 4.15 di atas menunjukkan bahwa tingkat pengembalian (expected return) portofolio yang dihasilkan dari kelima saham yang dibentuk menjadi portofolio yang dihasilkan dari kelima saham yang dibentuk menjadi portofolio adalah 0,02049 (2,04%). Return tersebut merupakan return yang cukup menjanjikan, karena return portofolio tersebut diatas tingkat pengembalian pasar (E(Rm)) JII yang 91
hanya sebesar 0,00898 (0,889%). Sedangkan untuk mencari resiko dari portofolio yang telah dibentuk, nilai risiko dari portofolio dapat dihitung dengan mencari terlebih dahulu nilai beta portofolio yang dikuadratkan. Setelah itu mencari varian dari portofolio dan mengakarkan varian tersebut sehingga didapatkan nilai dari risiko portofolio. Tabel dibawah ini menunjukkan perhitungan risiko dari portofolio yang dibentuk. Table 4.16 Perhitungan Risiko Portofolio Jakarta Islamic Index (JII) Tahun 2010-2014 Risiko Portofolio No Kode Perusahaan w2i 0.03021 1 ASRI 0.0079 2 CPIN 0.00519 3 INTP 0.00637 4 KLBF 0.02565 5 LPKR 0.01231 6 SMGR 0.09881 7 UNVR Jumlah β2p σ2m σ2p (risiko portofolio)
σ2ei (w2i*σ2ei) 0.01371 0.00041 0.03152 0.00025 0.00492 2.6E-05 0.01797 0.00011 0.01167 0.0003 0.00371 4.6E-05 0.00388 0.00038 0.00153 1.05292 0.00187 0.0035
Sumber: Hasil olahan data Dari tabel 4.16 dapat dilihat bahwa nilai risiko dari prtofolio yang terbentuk adalah 0,0035 (0,35%). Nilai risiko portofolio ini menunjukkan bahwa nilai yang lebih kecil dibandingkan dengan tingkat risiko dari saham individual seperti risiko saham ASRI (1,7%), saham CPIN (3,4%), saham INTP (0,7%), saham KLBF (1,9%), saham LPKR (1,4%), saham SMGR (0,6%), dan saham UNVR (0,5%). Hal ini menunjukkan bahwa pembentukkan portofolio atau melakukan diversifikasi dapat mengurangi 92
risiko, jika dibandingkan apabila investor memilih menanamkan modalnya pada saham secara individual. Tabel 4.17 Perhitungan Return Portofolio Indeks LQ45 Tahun 2010-2014 No 1 2 3 4 5 6 7
Kode Perusahaan BBCA BBNI BMRI GGRM INDF JSMR PGAS E(Rp)
E(Ri) 0.017867 0.023461 0.018751 0.01904 0.014601 0.025642 0.01162
Wi 0.176197 0.326713 0.00667 0.104804 0.047187 0.318874 0.019554 0.018712
Sumber: Hasil olahan data Dari tabel 4.17 bahwa return portofolio yang dibentuk dari saham Indeks LQ45 sebesar 0,01871 (1,871%). Return tersebut merupakan return yang menjanjikan karena return portofolio tersebut berada diatas garis tingkat pengembalian return pasar E(Rm) Indeks LQ45 yang besarnya adalah 0,01092 atau 1,092%. Setelah mengetahui tingkat pengembalian, kemudian menghitung risiko dari portofolio LQ45 yang telah dibentuk. Berikut tabel dibawah ini menunjukkan perhitungan risiko dari portofolio yang dibentuk.
93
Tabel 4.18 Perhitungan Risiko Portofolio Indeks LQ45 Tahun 2010-2014 Risiko Portofolio No 1 2 3 4 5 6 7
w2i Kode Perusahaan 0.031045 BBCA 0.106741 BBNI 4.45E-05 BMRI 0.010984 GGRM 0.002227 INDF 0.10168 JSMR 0.000382 PGAS Jumlah β2p σ2m σ2p (risiko portofolio)
σ2ei (w2i*σ2ei) 0.001802 5.59E-05 0.004912 0.000524 0.003877 1.72E-07 0.007836 8.61E-05 0.002855 6.36E-06 0.003909 0.000397 0.00511 1,95E-06 0,001072 0,926912 0,002423 0,00332
Sumber: hasil olahan data Pada tabel 4.18 dapat dilihat bahwa nilai risiko dari portofolio yang terbentuk pada saham LQ45 adalah 0,00332 atau 0,33%. Nilai risiko portofolio ini menunjukkan bahwa nilai yang lebih kecil dibandingkan dengan tingkat risiko dari saham individual seperti risiko saham BBCA (0,4%), saham BBNI (0,8%), saham BMRI (0,8%), saham GGRM (0,9%), saham INDF (0,5%), saham JSMR (0,6%), dan saham PGAS (0,7%). Pada risiko saham Jakarta Islamic Index (JII) dan saham LQ45 lebih kecil dari tingkat risiko saham individual. Hal ini berarti risiko investasi dapat diperkecil dengan adanya pembentukkan portofolio. 4. Analisis Kinerja Portofolio masing-masing Saham Dalam melihat kinerja sebuah portofolio tidak hanya melihat tigkat return yang dihasilkan, tetapi juga memperhatikan tingkat risiko portofolio tersebut.
94
Dengan berdasarkan pada teori pasar modal, ada beberapa perhitungan untuk mengukur kinerja portofolio yang sudah memasukkan faktor risiko dalah Indeks Sharpe, Indeks Traynor, dan Indeks Jensen. Indeks Sharpe diperoleh dari premi risiko portofolio dibagi dengan standar deviasinya. Sedangkan Indeks Traynor dibagi dengan beta portofolio yang telah terbentuk, dan terakhirn Indeks Jensen diperoleh dari selisih return abnormal portofolio selama periode penelitian dengan premi risiko portofolio yang seharusnya diterima dengan menggunakan tingkat risiko sistematis tertentu. Berikut tabel dibawah ini menunjukkan perhitungan kinerja portofolio yang dibentuk. Tabel 4.19 Alpha, Beta, Return, Stdev, Indeks Sharpe, Indeks Traynor, Indeks Jensen Portofolio saham Jakarta Islamic Index (JII) Tahun 2010-2014 Kinerja Portofolio Alpha Portofolio
Beta Portofolio
Expected return Portofolio
Risiko Portofolio
Indeks Sharpe
Indeks Traynor
Indeks Jensen
0,01107
1,026121104
0,0205
0,0035
2,2157
0,01502
0,01129
Sumber: Hasil olahan data Pada tabel 4.19 dapat dilihat bahwa berdasarkan data historical price selama lima tahun, dengan menggunakan metode Single Index Model memperkirakan bahwa suatu portofolio yang terdiri atas saham-saham Jakarta Islamic Index (JII) yang telah masuk portofolio optimal akan memberikan return 2,05%, dengan risiko portofolio 0,35%. Dengan penelitian kinerja portofolio
95
dengan menggunakan Indeks Sharpe yang dihasilkan sebesar 2, 2157, Indeks Traynor sebesar 0,01502 dan Indeks Jensen sebesar 0,01129. Tabel 4.20 Alpha, Beta, Return, Stdev, Indeks Sharpe, Indeks Traynor, Indeks Jensen Portofolio saham LQ45 Tahun 2010-2014 Kinerja Portofolio Alpha Portofolio
Beta Portofolio
Expected return Portofolio
0.011513
0.962762478
0.018712
Risiko Portofolio 0.003318
Indeks Sharpe
Indeks Traynor
3.062977 0.014157
Indeks Jensen 0.008198
Sumber: Hasil olahan data Pada tabel 4.20 bahwa berdasarkan data historical price selama lima tahun, dengan menggunakan metode Single Index Model memperkirakakn bahwa suatu portofolio yang terdiri atas saham-saham LQ45 yang telah masuk portofolio optimal akan memberikan return 1,871%, dengan risiko portofolio 0,33%. Sedangkan untuk kinerja portofolio dengan menggunakan Indeks Sharpe yang dihasilkan sebesar 3,062977, Indeks Traynor sebesar 0,014157, dan Indeks Jensen sebesar 0,008198.
96
5. Perbandingan Portofolio Optimal Jakarta Islamic Index (JII) dan LQ45 Tahun 2010-2014 Tabel 4.21 Perbandingan Portofolio Optimal Jakarta Islamic Index (JII) dan LQ45 Tahun 2010-2014 JII
LQ45
Expected Return Portofolio
2,05%
1,87%
Risiko Portofolio
0,35%
0,33%
Indeks Sharpe
2,2157
3,0629
Indeks Traynor
0,01502
0,01415
Indeks Jensen
0,01129
0,00819
Dari tabel 4.21 menunjukkan bahwa expected return portofolio JII sebesar 2,05% lebih besar dibandingkan dengan expected return LQ45 sebesar 1,87%. Sedangkan dari segi risiko, dapat diketahui bahwa LQ45 memiliki risiko lebih rendah sebesar 0,33% dibandingkan dengan JII sebesar 0,35%. Dari pemaparan diatas bahwa expected return portofolio JII mengungguli expected return LQ45. Sedangkan dari segi risiko, perbandingan LQ45 lebih disukai daripada portofolio JII karena memiliki risiko yang lebih kecil meskipun perbandingan nilainya tidak terlalu signifikan. Sehingga belum dapat disimpulkan kinerja portofolio mana yang lebih baik atau unggul dari yang lain. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, perbandingan kinerja portofolio akan dilihat dari nilai Reward to variability ratio (Indeks Sharpe), Indeks Traynor dan Indeks Jensen dari kedua portofolio tersebut. Dalam penelitian ini, portofolio JII memiliki Reward to variability Ratio lebih tinggi dibandingkan dengan LQ24 97
terlihat dari dua Indeks Traynor sebesar 0,01502 dan Indeks Jensen sebesar 0,01129 tetapi satu Indeks Sharpe sebesar 2,2157 yang nilainya dibawah dari Indeks Sharpe milik LQ45 sebesar 3,0629. Sedangkan portofolio dari sahamsaham LQ45 memiliki Reward to variability Ratio Indeks Traynor sebesar 0,01415 dan Indeks Jensen sebesar 0,00819. Dapat disimpulkan bahwa dengan metode Single Index Model menggunakan data historical price bulanan selama lima tahun, kinerja portofolio saham Jakarta Islamic Index (JII) lebih unggul dibandingkan dengan portofolio LQ45 terlihat dari ketiga Indeks yang di ujikan pada penelitian ini dua indeks memiliki nilai yang lebih tinggi di saham Jakarta Islamic Index (JII) dari pada Indeks LQ45, dikarenakan pada kombinasi portofolio optimal pada Indeks LQ45
didominasi oleh saham-saham perbankan seperti
BBCA, BBNI, dan BMRI dimana saham perbankan tersebut memiliki risiko yang lebih tinggi seperti tingkat inflasi, suku bunga, mata uang serta tingkat likuiditas.
98
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dipaparkan sebelumnya, peneliti memperoleh kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian yang mengenai Perbandingan Kinerja Portofolio Optimal Pada Saham Jakarta Islamic Index (JII) dan Indeks LQ45 Periode Tahun 2010-2014 sebagai berikut: 1. Berdasarkan hasil penelitian bahwa pembentukan portofolio optimal dengan menggunakan metode Single Index Model pada kombinasi portofolio saham Jakarta Islamic Index (JII) yang dihasilkan terdiri dari 7 saham dari 14 saham yang dijadikan sampel. Ketujuh saham tersebut dengan proporsi dananya adalah saham ASRI (17,38%), CPIN (8,89%), INTP (7,20%), KLBF (7,98%), LPKR (16,02%), SMGR (11,10%), dan UNVR (31,43%). Sedangkan kombinasi optimal saham LQ45 yang dihasilkan terdiri dari 7 saham dari 10 saham yang dijadikan sampel. Ketujuh saham tersebut adalah BBCA (17,62%), BBNI (32,67%), BMRI (0,67%), GGRM (10,48%), INDF (4,72), JSMR (31,89%) dan PGAS (1,96%). 2. Berdasarkan hasil pengukuran kinerja portofolio menggunakan metode Risk Adjusted Performance (Indeks Sharpe, Indeks Traynor dan Indeks Jensen) bahwa kinerja portofolio saham Jakarta Islamic Index (JII) lebih unggul dengan dua Indeks Traynor sebesar 0,01502 dan Indeks Jensen
99
sebesar 0,01129 tetapi satu Indeks Sharpe sebesar 2,2157 yang nilainya dibawah dari Indeks Sharpe milik LQ45 sebesar 3,0629. Sedangkan portofolio dari saham-saham LQ45 memiliki Indeks Traynor sebesar 0,01415 dan Indeks Jensen sebesar 0,00819. Dapat disimpulkan bahwa dengan metode Single Index Model menggunakan data historical price bulanan selama lima tahun, kinerja portofolio saham Jakarta Islamic Index (JII) lebih unggul dibandingkan dengan portofolio LQ45 terlihat dari ketiga Indeks yang di ujikan pada penelitian ini dua indeks memiliki nilai yang lebih tinggi di saham Jakarta Islamic Index (JII) dari pada Indeks LQ45, dikarenakan pada kombinasi portofolio optimal pada Indeks LQ45 didominasi oleh saham-saham perbankan seperti BBCA, BBNI, dan BMRI dimana saham perbankan tersebut memiliki risiko yang lebih tinggi seperti tingkat inflasi, suku bunga, mata uang serta tingkat likuiditas. Dengan demikian risiko yang ditanggung oleh portofolio saham Jakarta Islamic Index (JII) lebih kecil jika dibandingkan dengan Indeks LQ45. B. Saran 1. Sampel saham. Mengingat dengan terbitnya Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) yang memuat seluruh saham syariah yang tercatat dibursa, hendaknya dapat dijadikan sampel penelitian selanjutnya dapat diperluas tidak hanya saham konsisten yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII) namun dapat digunakan seluruh saham-saham yang masuk kriteria syariah. 100
2. Untuk Bursa Efek Indonesia, dalam melakukan publikasi data lebih terbuka terhadap mahasiswa yang sedang meneliti terkait pasar modal 3. Untuk penelitian selanjutnya, penelitian ini menggunakan data closing price bulanan selama 5 tahun. Sehingga demi keakuratan kinerja portofolio untuk penelitian jenis ini lebih disarankan untuk menggunakan data closing price harian yang lebih mencerminkan kondisi riil yang terjadi dan sebaiknya menggunakan periode penelitian yang lebih panjang. 4. Penelitian ini hanya menggunakan 3 metode pengukuran yaitu Indeks Sharpe, Indeks Traynor, dan Indeks Jensen dalam menilai kinerja portofolio optimal. Disarankan untuk penelitian selanjutnya, menggunakan metode pengukuran kinerja portofolio yang lebih bervariasi untuk melihat keunggulan dari kinerja portofolio. 5. Hasil penelitian ini pada masa yang akan datang diharapkan dapat dijadikan rujukan oleh manajer investasi untuk membantu dalam proses pembentukkan portofolio optimal serta para investor akan lebih berhatihati dalam mengambil keputusan menanamkan modalnya pada bursa efek syariah.
101
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, Kamaruddin. Dasar-Dasar Manajemen Investasi dan Portofolio. Jakarta: PT. Rineka Cipta. 2009. Bailey, Jeffery V dan William F. Sharpe, Gordon J. Alexander. Investasi Jilid 1. Jakarta: PT. Indeks. 2005. Basalamah, Salaim dan Murdifin Harming. Studi Kelayakan Investasi : Proyek dan Bisnis. Jakarta: Bumi Aksara. 2010. Brigham, E.F dan Joel F. Houston. “Fundamentals of Finance Management, DasarDasar Manajemen Keuangan”. Salemba Empat, Jakarta, 2009. Bursa Efek Indonesia. Panduan Indeks Harga Saham Bursa Efek Indonesia. Jakarta. 2010. Fakruddin, Hendy M. Istilah Pasar Modal A-Z. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo. 2008. Fardiansyah, Tedy. Kiat dan Strategi Menjadi Investor Piawai. Jakarta: PT.Elex Media Komputindo. 2002. Frank J. Fabozi, Franco Modigliani, Micheal G Ferri. Pasar dan Lembaga Keuangan Buku 1. Jakarta: Salemba Empat. 1999. Gumanti, Tatang Ari. “Manajemen Investasi Teori dan Aplikasi”. Mitra Wacana Media, Jakarta, 2011.
102
Halim, Abdul. Analisis Investasi. Jakarta: Salemba Empat. 2005. Hamid, Abdul. “Pedoman Penulisan Skripsi”. FEB UIN Jakarta, Jakarta, 2012. HR, M.Nafik. Bursa efek dan Investasi Syariah. Jakarta: Pt. Serambi Ilmu. 2009. Husnan, Suad. Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Yogyakarta: AMP YKPN. 2006. Ida. “Analisis Perbandingan Portofolio Optimal dengan Metode Single Index Model dan Adjusted Risk terhadap Indeks saham syariah Indonesia (ISSI)” Skripsi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014. Jogiyanto, HM. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Yogyakarta: BPFE, 2008. Majelis Ulama Indonesia. Himpunan Fatwa-Fatwa Dewan Syari’ah Nasional. Jakarta: DSN MUI bekerjasama dengan Bank Indonesia. 2003. Pasaribu, Rowland Bismark, “Model Fama dan French sebagai Pembentukan Portofolio saham di Indonesia”. Jurnal Akuntansi dan Bisnis, Vol 9, No.1, hal. 1-12. Februari 2009. Pratomo, Eko P. Mari Merancang Portofolio. Artikel dimuat dalam Konten Edisi mingguan. 2010. Rodoni, Ahmad dan Herni Ali. “Manajemen Keuangan”. Mitra Wacana Media, Jakarta, 2010. 103
Sukirno, Sadono. Makro Ekonomi Teori Pengantar. Edisi Ketiga. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. 2006. Sulistyorini, Agustin. “Aanalisis Kinerja Portofolio Saham Dengan Metode Sharpe, Treynor dan Jensen (Saham LQ45 di Bursa Efek Indonesia Tahun 2003 sampai 2007)”, Tesis Universitas Diponogoro, Semarang. 2009. Sinaga, MM Benni. Kitab Suci Pemain Saham. Jakarta: Duajari Terangkat. 2011. Tandellin, Eduardus. Portofolio dan Investasi Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Kanisius. 2010. Tim IDX, “Pengantar Investasi di Pasar Modal Indonesia” Makalah Seminar SPMS di Fakultas Syariah dan Hukum (Jakarta: Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah, 2012). http://www.idx.co.id http://id.yahoo.com http://www.google.com http://www.sahamok.com http://yahoofinance.com
104
Lampiran 1 Daftar Saham di Jakarta Islamic Index (JII) Periode Tahun 2010-2014 Periode No
Kode
Nama Perusahaan
1
AALI
Astra Agro Lestari Tbk
2
ADRO
3
2010 JunNov T
2011 DesJunMei Nov T
2012 Des- JunMei Nov
2013 Des- JunMei Nov
2014 DesMei
JunNov
T
T
T
T
T
T
T
Adaro Energy Tbk
T
T
T
T
T
T
T
AKRA
AKR Corporindo Tbk
T
T
T
T
T
T
T
4
ANTM
Aneka Tambang (Persero) Tbk
T
T
T
T
T
T
T
5
ASII
Astra Internasional Tbk
T
T
T
T
T
T
T
T
T
6
ASRI
Alam Sutera Realty Tbk
T
T
T
T
T
T
T
T
T
7
BKSL
Sentul City Tbk
T
T
T
T
T
8
BMTR
T
T
T
T
T
9
BORN
Global Mediacom Tbk Borneo Lumbung Energy & Mental Tbk
10
BRPT
Barito Pasific Tbk
T
T
11
BSDE
Bumi Serpong Damai Tbk
T
T
T
T
T
12
BTEL
Bakrie Telecom Tbk
13
BWPT
BW Plantation Tbk
14
CMNP
Citra Marga Nusaphala Persada Tbk
15
CPIN
Charoen Pokphand Indonesia Tbk
16
CPRO
Central Proteinaprima Tbk
17
CTRA
Ciputra Development Tbk
T
T
T
T
T
T T
T T T
T
T
T
T
T
T
T T
105
18
DEWA
Darma Henwa Tbk
T
T
19
ELSA
Elnusa Tbk
T
T
20
ELTY
Bakrieland Development Tbk
T
21
ENRG
Energy Mega Persada Tbk
22
EXCL
XL Axiata Tbk
23
HRUM
Harum Energy Tbk
T
24
ICBP
Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
25
INCO
Internasional Nickel Indonesia Tbk
26
INDF
Indofood Sukses Makmur Tbk
27
INDY
Indika Energy Tbk
28
INTP
Indocement Tunggal Prakasa Tbk
T
T
T
T
T
29
ITMG
Indo Tambangraya Megah Tbk
T
T
T
T
30
JPFA
JAPFA Comfeed Indonesia Tbk
31
JSMR
Jasa Marga (Persero) Tbk
32
KLBF
Kalbe Farma Tbk
33
KRAS
Karkatau Steel Tbk
34
LPKR
Lippo Karawaci Tbk
T
35
LSIP
PP London Sumatera Tbk
T
36
MAPI
Mitra adiperkasa Tbk
37
MNCN
Media Nusantara Citra Tbk
38
MPPA
Matahari Putra Prima Tbk
39
PGAS
Perusahaan Gas Negara Tbk
40
PTBA
Tambang Batubara Bukit Asam Tbk
41
PWON
Pakuwon Jati Tbk
42
SILO
Siloam Internasional Hostitals Tbk
T T
T
T T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T T T
T
T T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T T
106
43
SGRO
Sampoerna Agro Tbk
T
T
44
SIMP
Salim ivmas Tbk
45
SMCB
Holcim Indonesia Tbk
T
T
T
T
46
SMGR
Semen Indonesia (Persero) Tbk
T
T
T
T
47
SMRA
Summarecon Agung Tbk
48
TINS
Timah (Persero) Tbk
T
T
T
T
T
49
TLKM
Telekomunikasi Indonesia Tbk
T
T
T
T
T
50
TRAM
Trada Maritime Tbk
T
T
T
T
51
TURI
Tunas Ridean Tbk
T
52
UNSP
Bakrie Sumatra Plantations Tbk
T
53
UNTR
United Tractors Tbk
T
T
T
T
54
UNVR
Unilever Indonesia Tbk
T
T
T
T
55
WIKA
Wijaya Karya (Persero) Tbk
T
T
T T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
= Daftar perusahan yang konsisten selama periode penelitian
107
Lampiran 2 Daftar Saham di Indeks LQ45 Periode Tahun 2010-2014 Periode 2010 Feb- AgusJul Jan
2011 FebAgusJul Jan
No
Kode
Nama Perusahaan
1
AALI
Astra Agro Lestari Tbk
2
ADHI
Adhi Karya (Persero) Tbk
3
ADRO
Adaro Energy Tbk
4
AKRA
AKR Corporindo Tbk
5
ANTM
Aneka Tambang (Persero) Tbk
T
T
T
6
ASII
Astra Internasional Tbk
T
T
T
7
ASRI
Alam Sutera Realty Tbk
T
T
8
BBCA
Bank Central Asia Tbk
T
T
9
BBKP
Bank Bukopin Tbk
10
BBNI
Bank Negara Indonesia Tbk
T
T
11
BBRI
Bank Rakyat Indonesia Tbk
T
12
BBTN
Bank Tabungan Negara Tbk
13
BDMN
14
BJBR
Bank Danamon Tbk Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk
15
BIPI
Benekat Petroleum Energy Tbk
16
BISI
Bisi Internasional Tbk
T
T
T
T
2012 FebAgusJul Jan T
T
2013 Feb- AgusJul Jan T
T
T T
T
T
T
T
2014 FebJul T T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T T
108
17
BHIT
Bhakti Investarna Tbk
T
18
BJBR
BPD Jawa Barat dan Banten Tbk
T
19
BKSL
Sentul City Tbk
T
20
BLTA
Berlian Laju Tanker Tbk
T
21
BMRI
Bank Mandiri Tbk
T
22
BMTR
23
BORN
Global Mediacom Tbk Borneo Lumbung Energy & Mental Tbk
24
BNBR
Bakrie & Brothers Tbk
25
BRAU
Berau Coal Energy Tbk
26
BRPT
Barito Pasific Tbk
27
BSDE
Bumi Serpong Damai Tbk
28
BTEL
Bakrie Telecom Tbk
29
BUMI
Bumi Resources Tbk
30
BYAN
Bayan Resources Tbk
31
BWPT
BW Plantation Tbk
32
CPIN
Charoen Pokphand Indonesia Tbk
33
CPRO
Central Proteinaprima Tbk
34
CTRA
Ciputra Development Tbk
35
DEWA
Darma Henwa Tbk
36
DOID
Delta Dunia Makmur Tbk
37
ELSA
Elnusa Tbk
38
ELTY
39 40
T
T
T
T
T
T T T T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T T T
T
T
T
T T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
Bakrieland Development Tbk
T
T
T
T
T
T
ENRG
Energy Mega Persada Tbk
T
T
T
T
T
T
EXCL
XL Axiata Tbk
T
T
T
T
T
T
109
41
FREN
Mobile-8 Telecom Tbk
42
GGRM
Gudang Garama Tbk
43
GIAA
Garuda Indonesia (Persero) Tbk
44
GJTL
Gajah Tunggal Tbk
45
HEXA
Hexindo Adipekasa Tbk
46
HRUM
Harum Energy Tbk
47
HITS
Humpuss Intermoda Transportasi Tbk
48
ICBP
Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
49
IIKP
Inti Agri Resources Tbk
50
IMAS
Indomobil Sukses Internasional Tbk
51
INCO
Internasional Nickel Indonesia Tbk
T
T
T
T
T
52
INDF
Indofood Sukses Makmur Tbk
T
T
T
T
53
INDY
Indika Energy Tbk
T
T
T
T
54
INKP
Indah Kiat Pulp & Paper Tbk
T
55
INTA
Intraco Penta Tbk
56
INTP
Indocement Tunggal Prakasa Tbk
T
T
T
T
57
ISAT
Indosat Tbk
T
T
T
T
58
ITMG
Indo Tambangraya Megah Tbk
T
T
T
59
JSMR
Jasa Marga Tbk
T
T
T
60
KIJA
Kawasan Mandiri Jakabeka Tbk
61
KLBF
Kalbe Farma Tbk
62
KRAS
Karkatau Steel Tbk
63
LPKR
Lippo Karawaci Tbk
64
LPPF
Matahari Departement Store Tbk
65
LSIP
PP London Sumatera Tbk
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T T
T
T
T
T
T T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T T
T T
T T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
110
66
MAIN
Malindo Feedmill Tbk
T
T
67
MAPI
T
T
68
MEDC
Mitra Adiperkasa Tbk Medco Energi International Resources Tbk
T
69
MIRA
Media Nusantara Citra Tbk
T
70
MLPL
Multipolar Tbk
71
MNCN
Media Nusantara Citra Tbk
72
PGAS
Perusahaan Gas Negara Tbk
T
T
T
T
73
PTBA
Tambang Batubara Bukit Asam Tbk
T
T
T
T
74
PTPP
PP (Persero) Tbk
75
PWON
Pakuwon Jati Tbk
76
SCMA
Surya Citra Media Tbk
77
SGRO
Sampoerna Agro Tbk
78
SIMP
Salim Ivomas Pratam Tbk
79
SMCB
Holcim Indonesia Tbk
T
T
T
T
80
SMGR
Semen indonesia (Persero) Tbk
T
T
T
T
81
SMRA
Summarecon Agung Tbk
82
SSIA
Surya Semesta Intersurya Tbk
83
TAXI
Express Transindo Utama Tbk
T
84
TBIG
Tower Bersama Infrastructure Tbk
T
85
TBLA
Tunas Baru Lampung Tbk
T
86
TINS
Timah (Persero) Tbk
T
87
TLKM
Telekomunikasi Indonesia Tbk
88
TRAM
89
TRUB
Trada Maritim Tbk Truba Alam Manunggal Engineering Tbk
T
T
T T T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T T
T
T T
T T T
T
T
T
T
T
T T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
111
90
UNSP
Bakrie Sumatra Plantations Tbk
T
T
T
T
T
91
UNTR
United Tractors Tbk
T
T
T
T
T
T
T
T
T
92
UNVR
Unilever Indonesia Tbk
T
T
T
T
T
T
T
T
T
93
WIKA
Wijaya Karya (Persero) Tbk
T
T
94
WSKT
Waskita Karya (Persero) Tbk
T
= Daftar perusahaan yang konsisten selama periode penelitian
112
Lampiran 3 Tabel Return Saham (Ri) Sampel Pembentuk Portofolio Jakarta Islamic Index (JII)
Tanggal
AALI Closing Price Ri
ASII
ASRI Closing Price Ri
Closing Price
Ri
7,325.00
0.0280702
540
0.0357143
560
0.2068966
464
7,575.00
0.0516605 0.0390071 0.0693069 0.0194175
510
0.0197802 0.1078431 0.0285714
1-Dec-14
23,300.00
0.0291667
3-Nov-14
24,000.00
0.0212766
7,125.00
1-Oct-14
23,500.00
6,775.00
1-Sep-14
23,000.00
1-Aug-14
25,500.00
1-Jul-14
26,700.00
0.0217391 0.0980392 0.0449438 0.0523514
7,725.00
0.0618557
525
0.1877828
2-Jun-14
28,175.00
7,275.00
0.0282686
442
1-May-14
27,325.00
0.031107 0.0705782
7,075.00
-0.047138
500
1-Apr-14
29,400.00
0.1307692
7,425.00
0.0067797
530
-0.116 0.0566038 0.1092437
3-Mar-14
26,000.00
0.0196078
7,375.00
0.0611511
595
0.0347826
3-Feb-14
25,500.00
6,950.00
0.127451
21,475.00
0.0817121 0.0551471
575
1-Jan-14
0.1874272 0.1444223
510
2-Dec-13
25,100.00
0.1280899
6,800.00
430
1-Nov-13
22,250.00
6,250.00
475
1-Oct-13
18,600.00
6,650.00
0.0310078
610
0.0166667
2-Sep-13
19,500.00
0.1962366 0.0461538 0.0126582
0.088 0.0601504
0.1860465 0.0947368 0.2213115
6,450.00
600
1-Aug-13
19,750.00
6,050.00
1-Jul-13
15,550.00
0.2700965 0.2106599
3-Jun-13
19,700.00
0.0102564
7,000.00
0.0909091 0.2142857 0.0666667 0.2924528
1-May-13
19,500.00
0.1016949
7,050.00
0.0661157 0.0692308 0.0714286 0.0070922 0.0408163
7,050.00
6,425.00
6,500.00
455
550 700 750 1,060.0 0
0.0095238
113
1-Apr-13
17,700.00
1-Mar-13
18,500.00
1-Feb-13
0.0432432
0.0696203 0.0062893
1,050.0 0 1,070.0 0
0.0186916
0.0816327 0.0264901
930
0.2077922
770 600
7,250.00
0.0413793 0.0993789
0.2833333 0.0163934
610
0.0517241
8,050.00
0.0878378
580
0.1717172
7,400.00
0.0962963 0.0357143
495
0.0218978 0.8934681 0.0943662 0.0398918
460
0.125 0.0434783 0.0612245 0.0925926
600
-0.1 0.0322581
0.0437544 0.1020279
620
0.0877193
570
0.1752577
0.0662162
485
0.0543478
0.0437236
460
0.0275362
425
0.0823529 0.0229885
0.0840534 0.0377929 0.0617021
435
7,350.00 7,900.00
18,450.00
0.00271 0.0212202
1-Jan-13
18,850.00
-0.013089
7,350.00
3-Dec-12
19,100.00
7,550.00
1-Nov-12
18,000.00
1-Oct-12
20,950.00
3-Sep-12
21,950.00
1-Aug-12
22,300.00
0.0611111 0.1408115 0.0455581 0.0156951 0.0304348
2-Jul-12
23,000.00
7,000.00
1-Jun-12
20,050.00
1-May-12
20,450.00
2-Apr-12
21,400.00
0.1471322 0.0195599 0.0443925 0.0835118
1-Mar-12
23,350.00
0.0470852
1-Feb-12
22,300.00
2-Jan-12
20,600.00
0.0825243 0.0506912
1-Dec-11
21,700.00
-0.03125
1-Nov-11
22,400.00
0.044289
3-Oct-11
21,450.00
5-Sep-11
19,300.00
1-Aug-11
21,500.00
0.111399 0.1023256 0.0851064
1-Jul-11
23,500.00
1-Jun-11
23,500.00
0 0.0042373
2-May-11
23,600.00
0.0194384
7,950.00
6,750.00
6,850.00 64,300.0 0 71,000.0 0 73,950.0 0 70,850.0 0 78,900.0 0 74,000.0 0 70,900.0 0 69,000.0 0 63,650.0 0 66,150.0 0 70,500.0 0 63,550.0 0 58,750.0 0
440
490 540
0.1505376
385
0.1298701 0.0833333
420
0
0.1093627
420
0.2923077
0.0817021
325
0.0483871
0.0463045
310
0.0508475
114
1-Apr-11
23,150.00
0.0198238
1-Mar-11
22,700.00
0.0389016
1-Feb-11
21,850.00
3-Jan-11
21,700.00
0.0069124 0.1717557
1-Dec-10
26,200.00
1-Nov-10
24,150.00
0.0848861 0.0301205
1-Oct-10
24,900.00
0.2028986
1-Sep-10
20,700.00
0.0534351
2-Aug-10
19,650.00
0.0076923
1-Jul-10
19,500.00
1-Jun-10 14-May10
19,350.00
0.0077519 0.0251889
19,850.00
CPIN Tanggal
Closing Price
Ri
1-Dec-14
3,795.00
-0.0766423
3-Nov-14
4,110.00
-0.0214286
1-Oct-14
4,200.00
-0.009434
1-Sep-14
4,240.00
0.1027308
1-Aug-14
3,845.00
-0.0265823
1-Jul-14
3,950.00
0.0477454
2-Jun-14
3,770.00
-0.0013245
1-May-14
3,775.00
0.0013263
1-Apr-14
3,770.00
-0.0563204
56,150.0 0 57,000.0 0 52,050.0 0 48,900.0 0 54,550.0 0 51,900.0 0 57,000.0 0 56,700.0 0 47,600.0 0 50,700.0 0 48,300.0 0 43,150.0 0
0.0149123
295
0.0350877
0.0951009
285
0.1632653
0.0644172 0.1035747
245 245
0 0.1694915
0.0510597 0.0894737
295
0.0535714
280
0.0566038
0.005291
265
0.2926829
0.1911765
205
-0.061144
178
0.1516854 0.1317073
0.0496894
205
0.1202186
0.1193511
183
0.0764706
INTP Closing Price Ri 24,800.0 0 0.0050659 24,675.0 0 0.028125 24,000.0 0 0.1136891 21,550.0 0 0.1113402 24,250.0 0 0.0280561 24,950.0 0 0.1064302 22,550.0 0 -0.004415 22,650.0 0 0.0318907 21,950.0 0 0.0609626
170
ITMG Closing Price Ri 15,600. 00 0.1800263 19,025. 00 0.1015348 21,175. 00 0.1847931 25,975. 00 0.0780834 28,175. 00 0.0774379 26,150. 00 0.0314815 27,000. 00 0.0575916 28,650. 00 0.124632 25,475. 00 0.0462012
115
3-Mar-14
3,995.00
-0.0566706
3-Feb-14
4,235.00
0.0241838
1-Jan-14
4,135.00
0.2251852
2-Dec-13
3,375.00
-0.0073529
1-Nov-13
3,400.00
-0.1282051
1-Oct-13
3,900.00
0.1470588
2-Sep-13
3,400.00
0.0074074
1-Aug-13
3,375.00
-0.2151163
1-Jul-13
4,300.00
-0.1650485
3-Jun-13
5,150.00
0.040404
1-May-13
4,950.00
-0.019802
1-Apr-13
5,050.00
0
1-Mar-13
5,050.00
0.1477273
1-Feb-13
4,400.00
0.1354839
1-Jan-13
3,875.00
0.1071429
3-Dec-12
3,500.00
0.0218978
1-Nov-12
3,425.00
0.096
1-Oct-12
3,125.00
0.0330579
3-Sep-12
3,025.00
0.1203704
1-Aug-12
2,700.00
-0.15625
2-Jul-12
3,200.00
-0.0656934
1-Jun-12
3,425.00
0.3047619
1-May-12
2,625.00
-0.0454545
2-Apr-12
2,750.00
0
23,375.0 0 22,450.0 0 22,400.0 0 20,000.0 0 18,850.0 0 20,900.0 0 18,000.0 0 19,700.0 0 20,850.0 0 24,450.0 0 23,750.0 0 26,400.0 0 23,300.0 0 21,950.0 0 21,750.0 0 22,650.0 0 23,250.0 0 21,400.0 0 20,350.0 0 20,250.0 0 21,500.0 0 17,350.0 0 17,800.0 0 18,050.0 0
0.0412027 0.0022321 0.12 0.061008 0.0980861 0.1611111 0.0862944 0.0551559 0.1472393 0.0294737 0.1003788 0.1330472 0.0615034 0.0091954 0.0397351 0.0258065 0.0864486 0.0515971 0.0049383 0.0581395 0.2391931 0.0252809 0.0138504 0.0216802
24,350. 00 26,000. 00 26,800. 00 28,500. 00 28,700. 00 29,900. 00 26,300. 00 32,050. 00 24,200. 00 28,150. 00 30,000. 00 36,750. 00 35,500. 00 40,250. 00 41,450. 00 41,350. 00 39,250. 00 40,650. 00 42,150. 00 38,200. 00 35,550. 00 35,950. 00 33,800. 00 39,750. 00
0.0634615 0.0298507 0.0596491 0.0069686 0.0401338 0.1368821 0.1794072 0.3243802 0.1403197 0.0616667 0.1836735 0.0352113 0.1180124 0.0289505 0.0024184 0.0535032 0.0344403 0.0355872 0.1034031 0.0745429 0.0111266 0.0636095 0.1496855 0.0851554
116
1-Mar-12
2,750.00
0.0280374
1-Feb-12
2,675.00
0.07
2-Jan-12
2,500.00
0.1627907
1-Dec-11
2,150.00
-0.0652174
1-Nov-11
2,300.00
-0.1401869
3-Oct-11
2,675.00
0.1145833
5-Sep-11
2,400.00
-0.1272727
1-Aug-11
2,750.00
0.0091743
1-Jul-11
2,725.00
0.3693467
1-Jun-11
1,990.00
0.0310881
2-May-11
1,930.00
0
1-Apr-11
1,930.00
-0.0469136
1-Mar-11
2,025.00
0.3322368
1-Feb-11
1,520.00
0.0201342
3-Jan-11
1,490.00
-0.1902174
1-Dec-10
1,840.00
-0.8083333
1-Nov-10
9,600.00
0.122807
1-Oct-10
8,550.00
-0.0172414
1-Sep-10
8,700.00
0.3488372
2-Aug-10
6,450.00
0.2403846
1-Jul-10
5,200.00
0.4647887
1-Jun-10 14-May10
3,550.00
0.2909091
2,750.00
18,450.0 0 17,450.0 0 16,950.0 0 17,050.0 0 15,000.0 0 16,350.0 0 14,000.0 0 15,200.0 0 15,450.0 0 17,050.0 0 16,900.0 0 17,000.0 0 16,350.0 0 14,400.0 0 13,550.0 0 15,950.0 0 16,600.0 0 18,300.0 0 18,400.0 0 17,650.0 0 16,900.0 0 15,800.0 0 15,000.0 0
0.0573066 0.0294985 0.0058651 0.1366667 0.0825688 0.1678571 0.0789474 0.0161812 0.0938416 0.0088757 0.0058824 0.0397554 0.1354167 0.0627306 0.1504702 0.0391566 0.0928962 0.0054348 0.0424929 0.0443787 0.0696203 0.0533333
43,450. 00 43,350. 00 36,700. 00 38,650. 00 38,150. 00 44,650. 00 39,250. 00 43,150. 00 50,500. 00 44,750. 00 47,000. 00 46,800. 00 46,200. 00 45,700. 00 46,300. 00 50,750. 00 49,050. 00 45,200. 00 41,600. 00 39,200. 00 37,500. 00 37,150. 00 36,000. 00
0.0023068 0.1811989 0.0504528 0.0131062 0.1455767 0.1375796 0.0903824 0.1455446 0.1284916 0.0478723 0.0042735 0.012987 0.0109409 -0.012959 0.0876847 0.0346585 0.085177 0.0865385 0.0612245 0.0453333 0.0094213 0.0319444
117
Tanggal
KLBF Closing Price Ri
LPKR Closing Price Ri
LSIP Closing Price Ri
1-Dec-14
1,830.00
0.0457143
990
0.1502146
1,875.00
0.0554156
3-Nov-14
1,750.00
0.026393
1,165.00
0.088785
1,985.00
0.0205656
1-Oct-14
1,705.00
0.0029412
1,070.00
1,945.00
0.0236842
1-Sep-14
1,700.00
940
1,900.00
1-Aug-14
1,660.00
0.0240964 0.0404624
1,070.00
0.1382979 0.1214953 0.0272727
1-Jul-14
1,730.00
0.0421687
1,100.00
2,100.00
2-Jun-14
1,660.00
960
1-May-14
1,540.00
0.0779221 0.0032362
1,035.00
1-Apr-14
1,545.00
0.0546075
1,070.00
0.1458333 0.0724638 0.0327103 0.0138249
0.0160428 0.1095238 0.0928726
3-Mar-14
1,465.00
0.0103448
1,085.00
3-Feb-14
1,450.00
0.0320285
1-Jan-14
1,405.00
2-Dec-13
1,250.00
1-Nov-13
1,220.00
1-Oct-13
1,300.00
2-Sep-13
1,180.00
1-Aug-13
1,350.00
1-Jul-13
1,430.00
3-Jun-13
1,870.00
2,310.00
0.0021645 0.0571429
2,450.00
0.1085973
2,210.00
0.0676329
940
0.1542553 0.0105263
2,070.00
0.2507553
0.124
950
0.043956
1,655.00
-0.142487
0.0245902 0.0615385
910
0 0.1946903
1,930.00
0.048913
1,840.00
0.15
1,130.00
1,600.00
0.2598425
1,270.00
-0.147651
1,490.00
1,280.00
0.0366972 0.0521739 0.1015625 0.1578947
1,440.00
0.1016949 0.1259259 0.0559441 0.0069444 0.0068966
1,520.00
-0.173913
1,720.00
0.3303571 0.3488372 0.1041667
1-May-13
1,450.00
0.0431655
1,840.00
1,920.00
1-Apr-13
1,390.00
1,350.00
1-Mar-13
1,240.00
0.1209677 0.0387597
0.362963 0.0145985
1,370.00
0.2123894
1,930.00
1-Feb-13
1,290.00
0.1834862
1,130.00
0.0970874
2,075.00
1-Jan-13
1,090.00
0.0582524
1,030.00
0.03
2,200.00
0.2631579 0.2124352 0.0698795 0.0568182 0.0222222
3-Dec-12
1,030.00
0
1,000.00
-
2,250.00
0.2032086
910
1,090.00 1,150.00
2,315.00
1,120.00
1,520.00
118
0.0654206 1-Nov-12
1,030.00
0.0618557
1,070.00
1-Oct-12
970
-0.793617
930
3-Sep-12
4,700.00
0.2129032
990
1-Aug-12
3,875.00
0.0130719
2-Jul-12
3,825.00
1-Jun-12
3,775.00
1-May-12
3,875.00
0.013245 0.0258065 0.0372671
2-Apr-12
4,025.00
1-Mar-12
3,550.00
1-Feb-12
0.1956989 0.0510204
0.1505376 0.0606061
1,870.00
2,450.00
870
0.137931 0.0224719
2,400.00
0.0208333 0.1272727
890
0.1125
2,750.00
0.0280374
800
2,675.00
790
0.0126582 0.0481928
2,400.00
0.1145833 0.1794872
0.1338028
830
0.0375
2,925.00
0.0173913
800
0.1428571
2,875.00
0.0849057
3,500.00
0.0142857 0.0070922
700
0.0447761
2,650.00
0.0927835
2-Jan-12
3,525.00
0.0367647
670
0.0151515
2,425.00
2,325.00
1-Dec-11
3,400.00
-0.035461
660
0.047619
2,250.00
0.0777778 0.0526316
1-Nov-11
3,525.00
0.0143885
630
2,375.00
0.0795455
3-Oct-11
3,475.00
640
2,200.00
5-Sep-11
3,250.00
0.0692308 0.0647482
2,050.00
0.0731707 0.1458333
1-Aug-11
3,475.00
0
740
-0.015625 0.0588235 0.0810811 0.0512821
2,400.00
0.0212766
1-Jul-11
3,475.00
780
3,375.00
2-May-11
3,575.00
0
680
0.2 0.0441176 0.1282051
2,350.00
1-Jun-11
0.0296296 0.0559441
2,425.00
0.0107527 0.0412371 0.0102041
680
650
2,325.00
1-Apr-11
3,575.00
0.0514706
780
0.2786885
2,450.00
0.0769231
1-Mar-11
3,400.00
0.1623932
610
2,275.00
1-Feb-11
2,925.00
540
3-Jan-11
2,825.00
570
3,250.00
680
0.0518663
1-Nov-10
3,500.00
0.3084112
646.47
0.0967715
1-Oct-10
2,675.00
0.0490196
589.43
0.1071395
2,150.00 11,800.0 0 12,850.0 0 11,350.0 0 11,700.0 0
0.0581395 0.8177966 0.0817121
1-Dec-10
0.0353982 0.1307692 0.0714286
0.1296296 0.0526316 0.1617647
1-Sep-10
2,550.00
0.0967742
532.39
0.1200194
9,850.00
0.1321586 0.0299145 0.1878173 0.0534759
119
2-Aug-10
2,325.00
0.0510204
475.34
1-Jul-10
2,450.00
0.1666667
1-Jun-10 14-May10
2,100.00
0.1170213
Tanggal 1-Dec14 3-Nov14
1,880.00
9,350.00
0.0564972
461.08
0.0309274 0.0299996
8,850.00
0.0662651
475.34
0.1764677
8,300.00
0
404.04
PTBA Closing Price Ri
8,300.00
SMGR Closing Price Ri
TLKM Closing Price Ri
12,625.00
-0.039924
16,100.00
0.00625
2,845.00
0.0070796
13,150.00
16,000.00
0.007874
2,825.00
15,875.00
2,750.00
0.0272727 0.0566038
2,915.00
0.0938086
2,665.00
0.0056604
1-Oct-14
12,950.00
0.015444 0.0189394
1-Sep-14 1-Aug14
13,200.00
-0.011236
15,425.00
13,350.00
0.1459227
16,225.00
0.0291734 0.0493066 0.0211161
1-Jul-14
11,650.00
0.0862471
16,575.00
0.0995025
2,650.00
2-Jun-14 1-May14 1-Apr14 3-Mar14
10,725.00
0.0023364
15,075.00
2,465.00
10,700.00
0.0835443
14,725.00
2,575.00
0.1368653
9,875.00
0.0589812 0.0261097
14,850.00
0.0237691 0.0084175 0.0601266
0.0750507 0.0427184
2,265.00
15,800.00
0.0533333
2,215.00
0.0225734 0.0473118
3-Feb-14
9,575.00
15,000.00
0.056338
2,325.00
0.021978
1-Jan-14 2-Dec13 1-Nov13
9,250.00
0.0351351 0.0931373
14,200.00
0.0035336
2,275.00
10,200.00
14,150.00
2,150.00
12,800.00
0.1054688 0.1080139
1-Oct-13
12,150.00
-0.15 0.0123457 0.0470588
0.0581395 0.0114943 0.0744681
14,350.00
0.1038462
2,350.00
2-Sep-13 1-Aug13
12,750.00
0.053719
13,000.00
2,100.00
12,100.00
12,600.00
1-Jul-13
9,950.00
0.2160804 0.2518797
0.031746 0.1710526 0.1111111
9,325.00
12,000.00
15,200.00
2,175.00
2,200.00
0.1190476 0.0454545 0.8151261
11,900.00
0.0577778
120
3-Jun-13 1-May13 1-Apr13 1-Mar13
13,300.00
0.0901639
17,100.00
11,250.00
18,000.00
-0.05 0.0217391
11,050.00
0.0180995 0.0555556
12,200.00
-0.2
15,250.00
18,400.00
0.039548
11,700.00
0.0636364
17,700.00
0.0201729
11,000.00
0.0232558
15,100.00
0.0590278 0.0463576 0.0258065
1-Feb-13 1-Jan-13 3-Dec12 1-Nov12
17,350.00
0.1015873
10,750.00
0.1082474
15,500.00
0.0333333
15,750.00
0.0031847
9,700.00
15,000.00
0.0714286
15,700.00
8,950.00
14,000.00
14,800.00
9,000.00
16,000.00
-0.125 0.0123457
0.0608108 0.0067114
0.0837989 0.0055556 0.0769231
1-Oct-12
14,900.00
0.0311419
9,750.00
0.031746
3-Sep-12 1-Aug12
16,200.00
0.109589
14,450.00
0.1653226
9,450.00
0.016129
14,600.00
-0.081761
12,400.00
-0.042471
9,300.00
0.021978
2-Jul-12
15,900.00
12,950.00
0.1460177
9,100.00
0.1165644
1-Jun-12 1-May12 2-Apr12 1-Mar12
14,650.00
0.0853242 0.0233333 0.1869919
11,300.00
8,150.00
0.0448718 0.0823529
12,150.00
20,500.00
-0.1 0.0120482
0.0319635 0.0987654 0.0081633
7,000.00
1-Feb-12
20,750.00
0.0297767
11,250.00
2-Jan-12 1-Dec11 1-Nov11
20,150.00
0.1613833
11,300.00
0.0888889 0.0044248 0.0131004
17,350.00
0.0205882 0.0735695
11,450.00
0.2378378 0.0263158
7,050.00
3-Oct-11
18,350.00
9,500.00
16,800.00
8,300.00
0.1445783 0.0879121
7,400.00
5-Sep-11 1-Aug11
0.0922619 0.1181102 0.1056338
9,100.00
-0.037037
7,250.00
1-Jul-11
21,300.00
9,450.00
20,800.00
9,600.00
-0.015625 0.0103093
7,350.00
1-Jun-11
0.0240385 0.0211765
7,350.00
0 0.0454545
2-May-
21,250.00
-
9,700.00
0.0210526
7,700.00
0
14,400.00
15,000.00 18,450.00
17,000.00
19,050.00
10,950.00
12,250.00
9,250.00
7,800.00 8,500.00
7,050.00 6,850.00
7,350.00
7,600.00
0.2142857 0.0070922 0.0291971 0.0283688 0.0408163 0.0067568 0.0263158 0.0482759 0.0136054
121
11 1-Apr11 1-Mar11
0.0470852 22,300.00
0.0619048
9,500.00
0.043956
7,700.00
21,000.00
0.0473815
9,100.00
0.0520231
7,350.00
1-Feb-11
20,050.00
8,650.00
19,750.00
0.116129 0.1798942
7,450.00
3-Jan-11 1-Dec10 1-Nov10
0.0151899 0.1394336
9,450.00 9,200.00
0.0271739 0.0612245
7,950.00
18,700.00
0.2272727 0.0483461
1-Oct-10
19,650.00
0.0102828
9,800.00
-0.010101
9,100.00
0 0.1263736 0.0108696
1-Sep-10 2-Aug10
19,450.00
0.1114286
9,900.00
9,200.00
0.0635838
17,500.00
8,700.00
8,650.00
0.0236686
1-Jul-10
16,700.00
9,250.00
0.0571429
8,450.00
1-Jun-10 14-May10
17,250.00
0.0479042 0.0318841 0.0114613
0.137931 0.0594595
8,750.00
0.035503
7,700.00
0.0974026 0.0064516
22,950.00
17,450.00
Tanggal
8,450.00
UNTR Closing Price Ri
1-Dec-14
17,150.00
3-Nov-14
18,325.00
1-Oct-14
18,375.00
1-Sep-14
19,900.00
1-Aug-14
22,150.00
1-Jul-14
22,900.00
2-Jun-14
23,100.00
7,750.00
0.064120 1 0.002721 1 0.076633 2 0.101580 1 0.032751 1 0.008658 0.065743 9
7,550.00
7,950.00
0.047619 0.0134228 -0.013245 0.0503145
7,750.00
UNVR Closing Price
Ri
31,525.0 0
-0.0086478
31,800.0 0
0.0460526
30,400.0 0
-0.0440252
31,800.0 0
0.0249799
31,025.0 0 30,750.0 0 29,275.0 0
0.0089431 0.0503843 0.0051502
122
1-May-14
21,675.00
1-Apr-14
21,700.00
3-Mar-14
20,750.00
3-Feb-14
18,975.00
1-Jan-14
19,300.00
2-Dec-13
19,000.00
1-Nov-13
18,250.00
1-Oct-13
17,500.00
2-Sep-13
16,300.00
1-Aug-13
15,800.00
1-Jul-13
16,800.00
3-Jun-13
18,200.00
1-May-13
16,300.00
1-Apr-13
17,750.00
1-Mar-13
18,200.00
1-Feb-13
19,300.00
1-Jan-13
19,750.00
3-Dec-12
19,600.00
1-Nov-12
17,050.00
0.001152 1 0.045783 1 0.093544 1 0.016839 4 0.015789 5 0.041095 9 0.042857 1 0.073619 6 0.031645 6 0.059523 8 0.076923 1 0.116564 4 0.081690 1 0.024725 3 0.056994 8 0.022784 8 0.007653 1 0.149560 1 0.191943 1
1-Oct-12
21,100.00
0.019323
29,125.0 0 29,250.0 0 29,250.0 0 28,575.0 0 28,550.0 0 26,000.0 0 26,600.0 0 30,000.0 0 30,150.0 0 31,200.0 0 31,800.0 0 30,750.0 0
-0.0042735 0 0.023622
0.0008757 0.0980769 -0.0225564 -0.1133333 -0.0049751 -0.0336538
-0.0188679
0.0341463 0.0081967
30,500.0 0
0.1619048
26,250.0 0
0.1513158
22,800.0 0
-0.0021882
22,850.0 0 22,050.0 0 21,200.0 0
-0.1954459
26,350.0 0
0.0115163
26,050.0
0
0.0362812 0.0400943
123
7 3-Sep-12
20,700.00
0.032419 0.045238 1 0.016393 4 0.075757 6 0.219594 6 0.103030 3
1-Aug-12
20,050.00
2-Jul-12
21,000.00
1-Jun-12
21,350.00
1-May-12
23,100.00
2-Apr-12
29,600.00
1-Mar-12
33,000.00
1-Feb-12
29,000.00
2-Jan-12
28,350.00
1-Dec-11
26,350.00
1-Nov-11
23,350.00
3-Oct-11
24,600.00
5-Sep-11
22,000.00
1-Aug-11
23,600.00
1-Jul-11
27,300.00
1-Jun-11
24,900.00
2-May-11
23,000.00
1-Apr-11
22,353.20
1-Mar-11
20,863.00
0.137931 0.022927 7 0.075901 3 0.128479 7 0.050813 0.118181 8 0.067796 6 0.135531 1 0.096385 5 0.082608 7 0.028935 5 0.071427 9 0.064653 4
1-Feb-11
22,305.10
0.086649
0 26,050.0 0
-0.0387454
27,100.0 0
0.1175258
24,250.0 0
0.058952
22,900.0 0
0.1143552
20,550.0 0
0.0352645
19,850.0 0 20,000.0 0 19,250.0 0 19,600.0 0 18,800.0 0 18,200.0 0 15,650.0 0 16,500.0 0 16,900.0 0 15,600.0 0 14,900.0 0 14,700.0 0 15,300.0 0
-0.0075 0.038961 -0.0178571 0.0425532 0.032967 0.1629393 -0.0515152
-0.0236686
0.0833333 0.0469799 0.0136054 -0.0392157 0
15,300.0 0
-0.0555556
16,200.0
0.076412
124
0
3-Jan-11
20,526.50
1-Dec-10
22,882.00
1-Nov-10
22,112.80
1-Oct-10
21,343.70
1-Sep-10
19,661.20
2-Aug-10
17,690.30
1-Jul-10
19,372.80
0.102941 2 0.034785 3 0.036034 1 0.085574 6 0.111411 3 0.086848 6 0.074666 6
1-Jun-10
18,026.80
0.0218
14-May-10
17,642.20
15,050.0 0 16,500.0 0 15,000.0 0 17,450.0 0 16,850.0 0 16,100.0 0 16,950.0 0 17,000.0 0 15,600.0 0
-0.0878788 0.1 -0.1404011 0.0356083 0.0465839
-0.0501475 -0.0029412 0.0897436
125
Lampiran 4 Tabel Return Saham (Ri) Sampel Pembentuk Portofolio Indeks LQ45
Tanggal
ADRO Closing Price Ri
BBCA Closing Price Ri
BBNI Closing Price Ri
1-Aug-14
1,270.00
0.07173
11,800.00
0.017241
5,325.00
0.044118
1-Jul-14
1,185.00
0.008511
11,600.00
0.054545
5,100.00
0.070304
2-Jun-14
1,175.00
-0.04082
11,000.00
0.020882
4,765.00
-0.00209
1-May-14
1,225.00
0.033755
10,775.00
-0.02045
4,775.00
-0.00831
1-Apr-14
1,185.00
0.209184
11,000.00
0.037736
4,815.00
-0.02923
3-Mar-14
980
-0.01508
10,600.00
0.036675
4,960.00
0.09011
3-Feb-14
995
0.047368
10,225.00
0.030227
4,550.00
0.043578
1-Jan-14
950
-0.12844
9,925.00
0.033854
4,360.00
0.103797
2-Dec-13
1,090.00
-0.0354
9,600.00
-0.00518
3,950.00
-0.03659
1-Nov-13
1,130.00
0.107843
9,650.00
-0.07656
4,100.00
-0.14583
1-Oct-13
1,020.00
0.133333
10,450.00
0.045
4,800.00
0.177914
2-Sep-13
900
-0.03226
10,000.00
0.104972
4,075.00
0.058442
1-Aug-13
930
0.328571
9,050.00
-0.12981
3,850.00
-0.09942
1-Jul-13
700
-0.18605
10,400.00
0.04
4,275.00
-0.00581
3-Jun-13
860
-0.07527
10,000.00
-0.03382
4,300.00
-0.11795
1-May-13
930
-0.2439
10,350.00
-0.03721
4,875.00
-0.09722
1-Apr-13
1,230.00
-0.06107
10,750.00
-0.05702
5,400.00
0.069307
1-Mar-13
1,310.00
-0.16561
11,400.00
0.036364
5,050.00
0.097826
1-Feb-13
1,570.00
-0.04848
11,000.00
0.139896
4,600.00
0.171975
1-Jan-13
1,650.00
0.037736
9,650.00
0.048913
3,925.00
0.046667
3-Dec-12
1,590.00
0.186567
9,200.00
0.045455
3,750.00
0.013514
1-Nov-12
1,340.00
-0.0219
8,800.00
0.073171
3,700.00
-0.03896
1-Oct-12
1,370.00
-0.08667
8,200.00
0.037975
3,850.00
-0.01911
3-Sep-12
1,500.00
0.094891
7,900.00
0.019355
3,925.00
0.053691
1-Aug-12
1,370.00
-0.06164
7,750.00
-0.03125
3,725.00
-0.06289
2-Jul-12
1,460.00
0.006897
8,000.00
0.09589
3,975.00
0.039216
1-Jun-12
1,450.00
-0.01361
7,300.00
0.042857
3,825.00
0.033784
1-May-12
1,470.00
-0.20968
7,000.00
-0.125
3,700.00
-0.08075
126
2-Apr-12
1,860.00
-0.03627
8,000.00
0
4,025.00
0.00625
1-Mar-12
1,930.00
0.005208
8,000.00
0.052632
4,000.00
0.059603
1-Feb-12
1,920.00
0.04918
7,600.00
-0.05
3,775.00
0.041379
2-Jan-12
1,830.00
0.033898
8,000.00
0
3,625.00
-0.04605
1-Dec-11
1,770.00
-0.0733
8,000.00
0.012658
3,800.00
0
1-Nov-11
1,910.00
-0.05679
7,900.00
-0.02469
3,800.00
-0.0559
3-Oct-11
2,025.00
0.177326
8,100.00
0.051948
4,025.00
0.080537
5-Sep-11
1,720.00
-0.15062
7,700.00
-0.0375
3,725.00
-0.09697
1-Aug-11
2,025.00
-0.23585
8,000.00
-0.03614
4,125.00
-0.07303
1-Jul-11
2,650.00
0.081633
8,300.00
0.084967
4,450.00
0.148387
1-Jun-11
2,450.00
0
7,650.00
0.077465
3,875.00
0
2-May-11
2,450.00
0.113636
7,100.00
-0.04054
3,875.00
-0.04321
1-Apr-11
2,200.00
0
7,400.00
0.064748
4,050.00
0.018868
1-Mar-11
2,200.00
-0.10204
6,950.00
0.103175
3,975.00
0.119718
1-Feb-11
2,450.00
0.088889
6,300.00
0.115044
3,550.00
0.100775
3-Jan-11
2,250.00
-0.11765
5,650.00
-0.11719
3,225.00
-0.16774
1-Dec-10
2,550.00
0.096774
6,400.00
0.057851
3,875.00
0.00927
1-Nov-10
2,325.00
0.107143
6,050.00
-0.13571
3,839.41
0.038461
1-Oct-10
2,100.00
0.037037
7,000.00
0.044776
3,697.21
0.061224
1-Sep-10
2,025.00
0.065789
6,700.00
0.155172
3,483.91
0.057554
2-Aug-10
1,900.00
-0.05
5,800.00
-0.02521
3,294.31
0.14876
1-Jul-10
2,000.00
0.005025
5,950.00
0
2,867.71
0.287239
1-Jun-10
1,990.00
-0.005
5,950.00
0.072072
2,227.80
-0.06
3-May-10
2,000.00
-0.09091
5,550.00
0.018349
2,370.01
-0.03846
1-Apr-10
2,200.00
0.122449
5,450.00
-0.00909
2,464.81
0.142862
1-Mar-10
1,960.00
0.071038
5,500.00
0.128205
2,156.70
0.191099
1-Feb-10
1,830.00
-0.03175
4,875.00
-0.025
1,810.68
-0.01036
15-Jan-10
1,890.00
5,000.00
1,829.64
Tanggal
BBRI Closing Price Ri
BDMN Closing Price Ri
BMRI Closing Price Ri
1-Aug-14
11,075.00
-0.01116
3,740.00
-0.02983
10,475.00
0.021951
1-Jul-14
11,200.00
0.084746
3,855.00
-0.06996
10,250.00
0.053985
2-Jun-14
10,325.00
0.012255
4,145.00
-0.00361
9,725.00
-0.04423
1-May-14
10,200.00
0.030303
4,160.00
0.017115
10,175.00
0.035623
127
1-Apr-14
9,900.00
0.033943
4,090.00
-0.05977
9,825.00
0.039683
3-Mar-14
9,575.00
0.032345
4,350.00
0.066176
9,450.00
0.038462
3-Feb-14
9,275.00
0.114114
4,080.00
-0.05991
9,100.00
0.045977
1-Jan-14
8,325.00
0.148276
4,340.00
0.149669
8,700.00
0.10828
2-Dec-13
7,250.00
-0.02685
3,775.00
-0.00658
7,850.00
0.026144
1-Nov-13
7,450.00
-0.05696
3,800.00
-0.11628
7,650.00
-0.11047
1-Oct-13
7,900.00
0.089655
4,300.00
0.081761
8,600.00
0.081761
2-Sep-13
7,250.00
0.098485
3,975.00
-0.01852
7,950.00
0.119718
1-Aug-13
6,600.00
-0.2
4,050.00
-0.22115
7,100.00
-0.20225
1-Jul-13
8,250.00
0.064516
5,200.00
-0.11111
8,900.00
-0.01111
3-Jun-13
7,750.00
-0.12921
5,850.00
0.017391
9,000.00
-0.07216
1-May-13
8,900.00
-0.05319
5,750.00
-0.10853
9,700.00
-0.07619
1-Apr-13
9,400.00
0.074286
6,450.00
0
10,500.00
0.05
1-Mar-13
8,750.00
-0.07407
6,450.00
0.02381
10,000.00
-0.00498
1-Feb-13
9,450.00
0.188679
6,300.00
0.032787
10,050.00
0.110497
1-Jan-13
7,950.00
0.143885
6,100.00
0.089286
9,050.00
0.160256
3-Dec-12
6,950.00
-0.01418
5,600.00
0.037037
7,800.00
-0.05455
1-Nov-12
7,050.00
-0.0473
5,400.00
-0.11475
8,250.00
0
1-Oct-12
7,400.00
-0.00671
6,100.00
-0.024
8,250.00
0.006098
3-Sep-12
7,450.00
0.071942
6,250.00
0.041667
8,200.00
0.051282
1-Aug-12
6,950.00
-0.00714
6,000.00
-0.00826
7,800.00
-0.06024
2-Jul-12
7,000.00
0.102362
6,050.00
0.008333
8,300.00
0.152778
1-Jun-12
6,350.00
0.123894
6,000.00
0.132075
7,200.00
0.043478
1-May-12
5,650.00
-0.15038
5,300.00
-0.05357
6,900.00
-0.06757
2-Apr-12
6,650.00
-0.04317
5,600.00
0.217391
7,400.00
0.080292
1-Mar-12
6,950.00
0.007246
4,600.00
0.027933
6,850.00
0.062016
1-Feb-12
6,900.00
0.007299
4,475.00
-0.01105
6,450.00
-0.03731
2-Jan-12
6,850.00
0.014815
4,525.00
0.103659
6,700.00
-0.00741
1-Dec-11
6,750.00
0.038462
4,100.00
-0.06818
6,750.00
0.054688
1-Nov-11
6,500.00
-0.03704
4,400.00
-0.11558
6,400.00
-0.1049
3-Oct-11
6,750.00
0.153846
4,975.00
0.081522
7,150.00
0.134921
5-Sep-11
5,850.00
-0.10687
4,600.00
-0.08899
6,300.00
-0.08029
1-Aug-11
6,550.00
-0.05072
5,049.33
-0.04587
6,850.00
-0.12739
1-Jul-11
6,900.00
0.061538
5,292.08
-0.09167
7,850.00
0.090278
1-Jun-11
6,500.00
0.023622
5,826.15
-0.03226
7,200.00
0
2-May-11
6,350.00
-0.0155
6,020.35
0
7,200.00
0.006993
128
1-Apr-11
6,450.00
0.121739
6,020.35
-0.05344
7,150.00
0.051471
1-Mar-11
5,750.00
0.223404
6,360.21
0.023437
6,800.00
0.172414
1-Feb-11
4,700.00
-0.03093
6,214.56
0.07563
5,800.00
-0.00866
3-Jan-11
4,850.00
-0.5381
5,777.60
0.04386
5,850.66
-0.08461
1-Dec-10
10,500.00
0
5,534.84
-0.12308
6,391.47
0.015625
1-Nov-10
10,500.00
-0.07895
6,311.66
-0.02985
6,293.14
-0.08571
1-Oct-10
11,400.00
0.14
6,505.86
0.155172
6,883.12
-0.02778
1-Sep-10
10,000.00
0.075269
5,631.94
0.084112
7,079.79
0.22034
2-Aug-10
9,300.00
-0.06061
5,194.98
0
5,801.49
-0.01667
1-Jul-10
9,900.00
0.064516
5,194.98
-0.00926
5,899.82
0
1-Jun-10
9,300.00
0.081395
5,243.53
0.048542
5,899.82
0.121496
3-May-10
8,600.00
-0.03911
5,000.78
-0.11207
5,260.67
-0.07759
1-Apr-10
8,950.00
0.084848
5,631.94
0.115384
5,703.16
0.084113
1-Mar-10
8,250.00
0.153846
5,049.33
0.045226
5,260.67
0.195531
1-Feb-10
7,150.00
-0.06536
4,830.85
0.025774
4,400.28
-0.04278
15-Jan-10
7,650.00
4,709.47
4,596.94
Tanggal
GGRM Closing Price Ri
INDF Closing Price Ri
JSMR Closing Price Ri
1-Aug-14
53,700.00
-0.00923
7,000.00
-0.0106
6,300.00
-0.01946
1-Jul-14
54,200.00
0.013084
7,075.00
0.05597
6,425.00
0.075314
2-Jun-14
53,500.00
0.027858
6,700.00
-0.01832
5,975.00
0.017021
1-May-14
52,050.00
-0.07876
6,825.00
-0.03191
5,875.00
-0.00424
1-Apr-14
56,500.00
0.143725
7,050.00
-0.03425
5,900.00
-0.01667
3-Mar-14
49,400.00
0.035639
7,300.00
0.017422
6,000.00
0.116279
3-Feb-14
47,700.00
0.138425
7,175.00
0.028674
5,375.00
0.038647
1-Jan-14
41,900.00
-0.00238
6,975.00
0.056818
5,175.00
0.095238
2-Dec-13
42,000.00
0.135135
6,600.00
-0.00752
4,725.00
-0.07353
1-Nov-13
37,000.00
0.00271
6,650.00
0
5,100.00
-0.02857
1-Oct-13
36,900.00
0.054286
6,650.00
-0.05674
5,250.00
0.009615
2-Sep-13
35,000.00
-0.07773
7,050.00
0.084615
5,200.00
-0.04587
1-Aug-13
37,950.00
-0.1039
6,500.00
0
5,450.00
0.018692
1-Jul-13
42,350.00
-0.16304
6,500.00
-0.11565
5,350.00
-0.1157
3-Jun-13
50,600.00
-0.05421
7,350.00
0
6,050.00
-0.09701
1-May-13
53,500.00
0.082996
7,350.00
0
6,700.00
0
129
1-Apr-13
49,400.00
0.009193
7,350.00
-0.01342
6,700.00
0.12605
1-Mar-13
48,950.00
0.013458
7,450.00
0.020548
5,950.00
0.072072
1-Feb-13
48,300.00
-0.06847
7,300.00
0.206612
5,550.00
0.009091
1-Jan-13
51,850.00
-0.07411
6,050.00
0.034188
5,500.00
-0.00901
3-Dec-12
56,000.00
0.059603
5,850.00
0
5,550.00
-0.02632
1-Nov-12
52,850.00
0.07528
5,850.00
0.026316
5,700.00
-0.01724
1-Oct-12
49,150.00
0.058127
5,700.00
0.00885
5,800.00
-0.00855
3-Sep-12
46,450.00
-0.07285
5,650.00
0.046296
5,850.00
0.017391
1-Aug-12
50,100.00
-0.11091
5,400.00
0
5,750.00
0.008772
2-Jul-12
56,350.00
-0.08374
5,400.00
0.113402
5,700.00
0.055556
1-Jun-12
61,500.00
0.136784
4,850.00
0.026455
5,400.00
0.048544
1-May-12
54,100.00
-0.08615
4,725.00
-0.02577
5,150.00
-0.03738
2-Apr-12
59,200.00
0.075386
4,850.00
0
5,350.00
0.038835
1-Mar-12
55,050.00
-0.02996
4,850.00
-0.04902
5,150.00
0.095745
1-Feb-12
56,750.00
-0.00439
5,100.00
0.0625
4,700.00
0.074286
2-Jan-12
57,000.00
-0.08139
4,800.00
0.043478
4,375.00
0.041667
1-Dec-11
62,050.00
-0.04538
4,600.00
-0.02128
4,200.00
0.083871
1-Nov-11
65,000.00
0.109215
4,700.00
-0.10476
3,875.00
0.006494
3-Oct-11
58,600.00
0.11619
5,250.00
0.039604
3,850.00
-0.03145
5-Sep-11
52,500.00
-0.04545
5,050.00
-0.17213
3,975.00
-0.00625
1-Aug-11
55,000.00
0.08055
6,100.00
-0.03937
4,000.00
0.006289
1-Jul-11
50,900.00
0.022088
6,350.00
0.104348
3,975.00
0.096552
1-Jun-11
49,800.00
0.143513
5,750.00
0.064815
3,625.00
0.043165
2-May-11
43,550.00
0.07266
5,400.00
-0.02703
3,475.00
0.05303
1-Apr-11
40,600.00
-0.02987
5,550.00
0.027778
3,300.00
-0.02941
1-Mar-11
41,850.00
0.145007
5,400.00
0.136842
3,400.00
0.070866
1-Feb-11
36,550.00
-0.01879
4,750.00
0.010638
3,175.00
0.058333
3-Jan-11
37,250.00
-0.06875
4,700.00
-0.0359
3,000.00
-0.12409
1-Dec-10
40,000.00
-0.0172
4,875.00
0.065574
3,425.00
-0.01439
1-Nov-10
40,700.00
-0.14675
4,575.00
-0.12019
3,475.00
-0.07333
1-Oct-10
47,700.00
-0.07558
5,200.00
-0.04587
3,750.00
0.171875
1-Sep-10
51,600.00
0.309645
5,450.00
0.197802
3,200.00
0.094017
2-Aug-10
39,400.00
0.125714
4,550.00
-0.01622
2,925.00
0.093458
1-Jul-10
35,000.00
0.023392
4,625.00
0.114458
2,675.00
0.320988
1-Jun-10
34,200.00
0.014837
4,150.00
0.136986
2,025.00
0.027919
3-May-10
33,700.00
0.221014
3,650.00
-0.0641
1,970.00
-0.0506
130
1-Apr-10
27,600.00
0.115152
3,900.00
0.033113
2,075.00
0.159218
1-Mar-10
24,750.00
-0.0499
3,775.00
-0.00658
1,790.00
0.005618
1-Feb-10
26,050.00
0.085417
3,800.00
0.055556
1,780.00
-0.01111
15-Jan-10
24,000.00
3,600.00
1,800.00
PGAS Tanggal
Closing Price
1-Aug-14
5,950.00
1-Jul-14
5,900.00
2-Jun-14
5,575.00
1-May-14
5,425.00
1-Apr-14
5,325.00
3-Mar-14
5,125.00
3-Feb-14
4,900.00
1-Jan-14
4,770.00
2-Dec-13
4,475.00
1-Nov-13
4,850.00
1-Oct-13
5,100.00
2-Sep-13
5,200.00
1-Aug-13
5,400.00
1-Jul-13
5,900.00
3-Jun-13
5,750.00
1-May-13
5,500.00
1-Apr-13
6,250.00
1-Mar-13
5,950.00
1-Feb-13
4,800.00
1-Jan-13
4,675.00
3-Dec-12
4,475.00
1-Nov-12
4,525.00
1-Oct-12
4,650.00
3-Sep-12
4,125.00
1-Aug-12
3,700.00
2-Jul-12
3,800.00
1-Jun-12
3,525.00
Ri 0.008475 0.058296 0.02765 0.018779 0.039024 0.045918 0.027254 0.065922 -0.07732 -0.04902 -0.01923 -0.03704 -0.08475 0.026087 0.045455 -0.12 0.05042 0.239583 0.026738 0.044693 -0.01105 -0.02688 0.127273 0.114865 -0.02632 0.078014 -0.0473 131
1-May-12
3,700.00
2-Apr-12
3,350.00
1-Mar-12
3,800.00
1-Feb-12
3,750.00
2-Jan-12
3,375.00
1-Dec-11
3,175.00
1-Nov-11
3,075.00
3-Oct-11
2,950.00
5-Sep-11
2,675.00
1-Aug-11
2,950.00
1-Jul-11
3,975.00
1-Jun-11
4,025.00
2-May-11
4,050.00
1-Apr-11
4,000.00
1-Mar-11
3,900.00
1-Feb-11
3,550.00
3-Jan-11
4,225.00
1-Dec-10
4,425.00
1-Nov-10
4,300.00
1-Oct-10
4,050.00
1-Sep-10
3,850.00
2-Aug-10
4,000.00
1-Jul-10
4,050.00
1-Jun-10
3,875.00
3-May-10
3,900.00
1-Apr-10
4,100.00
1-Mar-10
4,250.00
1-Feb-10
3,625.00
15-Jan-10
3,775.00
0.104478 -0.11842 0.013333 0.111111 0.062992 0.03252 0.042373 0.102804 -0.09322 -0.25786 -0.01242 -0.00617 0.0125 0.025641 0.098592 -0.15976 -0.0452 0.02907 0.061728 0.051948 -0.0375 -0.01235 0.045161 -0.00641 -0.04878 -0.03529 0.172414 -0.03974
132
Lampiran 5 Tabel Return Pasar (Rm) Jakarta Islamic Index (JII) dan Indeks LQ45
Tanggal 1-Dec-14
JII Closing Price Rm 691.04 0.011757
Tanggal 1-Aug-14
LQ45 Closing Price Rm 869.2 0.001037 868.3 0.055466
1-Nov-14
683.01
0.018749
1-Jul-14
1-Oct-14
670.44
-0.02498
1-Jun-14
822.67
-0.00228
1-Sep-14
687.62
-0.00508
1-May-14
824.55
0.011767
1-Aug-14
691.13
0.001057
1-Apr-14
814.96
0.019324
1-Jul-14
690.4
0.054046
1-Mar-14
799.51
0.029381
1-Jun-14
655
-0.00279
1-Feb-14
776.69
0.047105
1-May-14
656.83
0.014143
1-Jan-14
741.75
0.043058
1-Apr-14
647.67
0.011336
1-Dec-13
711.13
0.008867
1-Mar-14
640.41
0.021616
1-Nov-13
704.88
-0.06615
1-Feb-14
626.86
0.039793
1-Oct-13
754.81
0.058788
1-Jan-14
602.87
0.030353
1-Sep-13
712.9
0.016874
1-Dec-13
585.11
0.009037
1-Aug-13
701.07
-0.09176
1-Nov-13
579.87
-0.05821
1-Jul-13
771.9
-0.03993
1-Oct-13
615.71
0.051435
1-Jun-13
804
-0.04225
1-Sep-13
585.59
-0.01083
1-May-13
839.47
-0.02059
1-Aug-13
592
-0.0509
1-Apr-13
857.12
0.024197 0.014708
1-Jul-13
623.75
-0.05515
1-Mar-13
836.87
1-Jun-13
660.16
-0.02427
1-Feb-13
824.74
0.083388
1-May-13
676.58
-0.00895
1-Jan-13
761.26
0.035672
1-Apr-13
682.69
0.033846
1-Dec-12
735.04
0.011323
1-Mar-13
660.34
0.023434
1-Nov-12
726.81
-0.03237
1-Feb-13
645.22
0.067167
1-Oct-12
751.12
0.026443
1-Jan-13
604.61
0.01651
1-Sep-12
731.77
0.052104
1-Dec-12
594.79
0.010208
1-Aug-12
695.53
-0.02419
1-Nov-12
588.78
-0.04924
1-Jul-12
712.77
0.056284
1-Oct-12
619.27
0.030674
1-Jun-12
674.79
0.045068
133
1-Sep-12
600.84
0.054235
1-May-12
645.69
-0.09234
1-Aug-12
569.93
-0.00662
1-Apr-12
711.38
-0.00164
1-Jul-12
573.73
0.054283
1-Mar-12
712.55
0.028552
1-Jun-12
544.19
0.036454
1-Feb-12
692.77
0.000881
1-May-12
525.05
-0.08701
1-Jan-12
692.16
0.027691
1-Apr-12
575.09
-0.01536
1-Dec-11
673.51
0.026051
1-Mar-12
584.06
0.030543
1-Nov-11
656.41
-0.02836
1-Feb-12
566.75
0.007502
1-Oct-11
675.57
0.085009
1-Jan-12
562.53
0.047483
1-Sep-11
622.64
-0.07928
1-Dec-11
537.03
0.031778
1-Aug-11
676.25
-0.07343
1-Nov-11
520.49
-0.0183
1-Jul-11
729.84
0.056744
1-Oct-11
530.19
0.076965
1-Jun-11
690.65
0.012312
1-Sep-11
492.3
-0.06966
1-May-11
682.25
0.00238
1-Aug-11
529.16
-0.06693
1-Apr-11
680.63
0.032744
1-Jul-11
567.12
0.057981
1-Mar-11
659.05
0.073336
1-Jun-11
536.04
0.00877
1-Feb-11
614.02
0.027047
1-May-11
531.38
0.004955
1-Jan-11
597.85
-0.09606
1-Apr-11
528.76
0.026878
1-Dec-10
661.38
0.036516
1-Mar-11
514.92
0.036327
1-Nov-10
638.08
-0.05248
1-Feb-11
496.87
0.040544
1-Oct-10
673.42
0.032964
1-Jan-11
477.51
-0.10394
1-Sep-10
651.93
0.121484
1-Dec-10
532.9
0.047408
1-Aug-10
581.31
-0.0146
1-Nov-10
508.78
-0.05832
1-Jul-10
589.92
0.042077
1-Oct-10
540.29
0.026153
1-Jun-10
566.1
0.04141
1-Sep-10
526.52
0.111294
1-May-10
543.59
-0.05194
1-Aug-10
473.79
-0.01972
1-Apr-10
573.37
0.06219
1-Jul-10
483.32
0.050102
1-Mar-10
539.8
0.088241
1-Jun-10
460.26
0.035223
1-Feb-10
496.03
-0.02825
1-May-10
444.6
1-Jan-10
510.45
134
Lampiran 6 Output SPSS Saham Jakarta Islamic Index (JII) 1. AALI Descriptive Statistics AALI rm_jii
Model 1
Mean .0070750 .0089778
Std. Deviation .09304338 .04327850
N 55 55
Unstandardized Coefficients B Std. Error (Constant)
rm_jii a. Dependent Variable: AALI
.002
.013
.518
.287
Coefficientsa Standardized Coefficients Beta
t
.241
Sig. .193
.848
1.808
.076
2. ASII Descriptive Statistics ASII
Mean -.0054941
Std. Deviation .13962681
rm_jii
.0089778
.04327850
N 55 55
Coefficientsa
Model 1
Unstandardized Coefficients B Std. Error (Constant)
rm_jii a. Dependent Variable: ASII
-.014
.019
.949
.424
Standardized Coefficients Beta .294
t
Sig. -.755
.453
2.242
.029
135
3. ASRI Descriptive Statistics ASRI rm_jii
Mean .0295460 .0089778
Std. Deviation .13045115 .04327850
N 55 55 Coefficientsa
Model 1
Unstandardized Coefficients B Std. Error (Constant)
.014
.015
rm_jii a. Dependent Variable: ASRI
1.765
.336
Standardized Coefficients Beta .586
t
Sig. .932
.356
5.261
.000
4. CPIN Descriptive Statistics CPIN rm_jii
Mean .0312890 .0089778
Std. Deviation .18554675 .04327850
N 55 55 Coefficientsa
Model 1
Unstandardized Coefficients B Std. Error (Constant)
.017
.024
rm_jii a. Dependent Variable: CPIN
1.552
.549
Standardized Coefficients Beta .362
t
Sig. .722
.474
2.827
.007
5. INTP Descriptive Statistics INTP rm_jii
Mean .0124803 .0089778
Std. Deviation .08280392 .04327850
N 55 55
136
Coefficientsa
Model 1
Unstandardized Coefficients B Std. Error (Constant)
rm_jii a. Dependent Variable: INTP
.003
.010
1.034
.221
Standardized Coefficients Beta
t
.540
Sig. .330
.742
4.674
.000
6. ITMG Descriptive Statistics ITMG rm_jii
Mean -.0100849 .0089778
Std. Deviation .10138910 .04327850
N 55 55
Coefficientsa
Model 1
Unstandardized Coefficients B Std. Error (Constant)
-.017
.013
rm_jii a. Dependent Variable: ITMG
.776
.304
Standardized Coefficients Beta
t
Sig.
-1.282
.206
2.555
.014
.331
7. KLBF Descriptive Statistics KLBF rm_jii
Mean .0171972 .0089778
Std. Deviation .13768998 .04327850
N 55 55 Coefficientsa
Model 1
Unstandardized Coefficients B Std. Error (Constant)
.012
.019
rm_jii a. Dependent Variable: KLBF
.528
.431
Standardized Coefficients Beta .166
t
Sig. .660
.512
1.225
.226
137
8. LPKR Descriptive Statistics LPKR rm_jii
Mean .0229044 .0089778
Std. Deviation .11721559 .04327850
N 55 55
Coefficientsa
Model 1 a.
Unstandardized Coefficients B Std. Error (Constant)
rm_jii Dependent Variable: LPKR
.013
.015
1.105
.340
Standardized Coefficients Beta .408
t
Sig. .873
.387
3.253
.002
9. LSIP Descriptive Statistics LSIP rm_jii
Mean -.0028183 .0089778
Std. Deviation .16998093 .04327850
N 55 55
Coefficientsa
Model 1
Unstandardized Coefficients B Std. Error (Constant)
rm_jii a. Dependent Variable: LSIP
-.007
.023
.507
.535
Standardized Coefficients Beta
t
.129
Sig. -.315
.754
.948
.347
10. PTBA Descriptive Statistics PTBA rm_jii
Mean -.0011870 .0089778
Std. Deviation .09654202 .04327850
N 55 55 Coefficientsa
Model 1
Unstandardized Coefficients B Std. Error (Constant)
-.011
.012
rm_jii a. Dependent Variable: PTBA
1.122
.265
Standardized Coefficients Beta .503
t
Sig. -.970
.336
4.236
.000
138
11. SMGR Descriptive Statistics SMGR rm_jii
Mean .0149164 .0089778
Std. Deviation .08022625 .04327850
N 55 55 Coefficientsa
Model 1
Unstandardized Coefficients B Std. Error (Constant)
.002
.007
rm_jii a. Dependent Variable: SMGR
1.455
.158
Standardized Coefficients Beta
t
.785
Sig. .268
.789
9.220
.000
12. TLKM Descriptive Statistics TLKM rm_jii
Mean -.0004552 .0089778
Std. Deviation .12781042 .04327850
N 55 55
Coefficientsa
Model 1
Unstandardized Coefficients B Std. Error (Constant)
-.010
.017
rm_jii a. Dependent Variable: TLKM
1.028
.380
Standardized Coefficients Beta .348
t
Sig. -.582
.563
2.705
.009
139
13. UNTR Descriptive Statistics UNTR rm_jii
Mean .0029393 .0089778
Std. Deviation .08275634 .04327850
N 55 55
Coefficientsa
Model 1
Unstandardized Coefficients B Std. Error (Constant)
-.007
.009
rm_jii a. Dependent Variable: UNTR
1.107
.214
Standardized Coefficients Beta
t
.579
Sig. -.746
.459
5.167
.000
14. UNVR Descriptive Statistics UNVR rm_jii
Mean .0151624 .0089778
Std. Deviation .06808738 .04327850
N 55 55
Coefficientsa
Model 1
Unstandardized Coefficients B Std. Error (Constant)
.012
.009
rm_jii a. Dependent Variable: UNVR
.402
.209
Standardized Coefficients Beta .256
t
Sig. 1.262
.212
1.924
.060
140
Lampiran 7 Output SPSS Saham Indeks LQ45 1. ADRO Descriptive Statistics Mean -.0009929 .0109201
ADRO rm_lq45
Std. Deviation .11207247 .04922673
N 55 55 Coefficientsa
Model 1
Unstandardized Coefficients B Std. Error (Constant)
-.009
.015
rm_lq45 a. Dependent Variable: ADRO
.691
.298
Standardized Coefficients Beta
t
.304
Sig. -.574
.569
2.320
.024
2. BBCA Descriptive Statistics Mean .0178673 .0109201
BBCA rm_lq45
Std. Deviation .06582721 .04922673
N 55 55 Coefficientsa
Model 1
Unstandardized Coefficients B Std. Error (Constant)
.006
.006
rm_lq45 a. Dependent Variable: BBCA
1.045
.115
Standardized Coefficients Beta .781
t
Sig. 1.127
.265
9.108
.000
3. BBNI Descriptive Statistics BBNI rm_lq45
Mean .0234605 .0109201
Std. Deviation .09001446 .04922673
N 55 55
141
Coefficientsa
Model 1
Standardized Coefficients Beta
Unstandardized Coefficients B Std. Error (Constant)
.009
.009
rm_lq45 a. Dependent Variable: BBNI
1.317
.174
t
.720
Sig. 1.043
.302
7.554
.000
4. BBRI Descriptive Statistics BBRI rm_lq45
Mean .0149460 .0109201
Std. Deviation .11605334 .04922673
N 55 55 Coefficientsa
Model 1
Standardized Coefficients Beta
Unstandardized Coefficients B Std. Error (Constant)
-.005
.010
rm_lq45 a. Dependent Variable: BBRI
1.870
.197
t
.793
Sig. -.556
.581
9.484
.000
5. BDMN Descriptive Statistics BDMN rm_lq45
Mean -.0007704 .0109201
Std. Deviation .08312586 .04922673
N 55 55
Coefficientsa
Model 1
Unstandardized Coefficients B Std. Error (Constant)
-.010
.010
rm_lq45 a. Dependent Variable: BDMN
.823
.203
Standardized Coefficients Beta .487
t
Sig. -.964
.340
4.063
.000
142
6. BMRI Descriptive Statistics Mean .0187512 .0109201
BMRI rm_lq45
Std. Deviation .08704329 .04922673
N 55 55 Coefficientsa
Model 1
Unstandardized Coefficients B Std. Error (Constant)
.002
.006
rm_lq45 a. Dependent Variable: BMRI
1.527
.123
Standardized Coefficients Beta .863
t
Sig. .339
.736
12.463
.000
7. GGRM Descriptive Statistics Mean .0190399 .0109201
GGRM rm_lq45
Std. Deviation .09537135 .04922673
N 55 55 Coefficientsa
Model 1
Unstandardized Coefficients B Std. Error (Constant)
.013
.013
rm_lq45 a. Dependent Variable: GGRM
.520
.256
Standardized Coefficients Beta
t
.268
Sig. 1.043
.302
2.027
.048
8. INDF Descriptive Statistics INDF rm_lq45
Mean .0146006 .0109201
Std. Deviation .07114702 .04922673
N 55 55
Coefficientsa
Model 1
Unstandardized Coefficients B Std. Error (Constant)
.005
.008
rm_lq45 a. Dependent Variable: INDF
.911
.154
Standardized Coefficients Beta .630
t
Sig. .604
.548
5.906
.000
143
9. JSMR Descriptive Statistics JSMR rm_lq45
Mean .0256424 .0109201
Std. Deviation .07515305 .04922673
N 55 55 Coefficientsa
Model 1
Unstandardized Coefficients B Std. Error (Constant)
.018
.009
rm_lq45 a. Dependent Variable: JSMR
.718
.185
Standardized Coefficients Beta
t
.470
Sig. 1.925
.060
3.878
.000
10. PGAS Descriptive Statistics PGAS rm_lq45
Mean .0116198 .0109201
Std. Deviation .08125091 .04922673
N 55 55
Coefficientsa
Model 1
Unstandardized Coefficients B Std. Error (Constant)
.005
.011
rm_lq45 a. Dependent Variable: PGAS
.616
.210
Standardized Coefficients Beta .373
t
Sig. .466
.643
2.927
.005
144