PEMBENTUKAN PORTOFOLIO YANG OPTIMAL PADA SAHAM YANG TERCATAT DI JAKARTA ISLAMIC INDEX ( JII ) PERIODE DESEMBER 2010-NOVEMBER 2011 Lulu Ul Jannah Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma Jl. Margonda Raya 100, Depok This research aims to know the level of the expected advantages and the risks that exist on each stock and the optimal portfolio composition formed by a single index models Population in this research is all shares syariah who come in jakarta islamic index and samples research are stocks consistent listed in jakarta islamic index during december 2010- november 2011. Data used to research this is data secondary namely the closing share price monthly during periods of observation (december 2010 november 2011) Research results there are three stocks that can provide the optimum advantage of the beautiful stock 0.0372245 and the risk of 0.0158856, shares of 0.0206115 ASII and the risk of 0.0053863, and 0.0406127 CPIN stock and the risk of 0.0302102 with the composition of the fund amounted to 45% in stocks ASRI, 39% in stocks ASII and 15% to the shares CPIN
keywords: portfolio, Optimal, the Single Index Model PENDAHULUAN Prinsip yang dikenal luas oleh kalangan investor, yaitu “jangan menaruh telur dalam satu keranjang”. Dengan kata lain, dalam melakukan investasi kita jangan menempatkan uang yang akan kita investasikan kedalam satu asset investasi tapi lebih dari satu investasi. Hampir setiap investasi mengandung resiko atau ketidakpastian. Pemodal atau investor tidak tau dengan pasti hasil yang akan diperolehnya dari investasi yang akan dilakukannya. Dalam keadaan seperti itu dikatakan bahwa pemodal tersebut menghadapi resiko dalam investasi yang akan dilakukannya, yang dapat ia lakukan adalah memperkirakan berapa keuntungan yang akan diharapkan dari investasinya, dan seberapa jauh
kemungkinan hasil yang sebenarnya nanti akan menyimpang dari hasil yang diharapkan. Investasi yang hanya dilakukan pada satu sekuritas dapat menyebabkan investor menanggung resiko sebesar resiko yang terkandung pada investasi tersebut tanpa dapat menyebarkan resiko. Oleh karena itu, investor dapat membentuk portofolio. Portofolio adalah adalah kumpulan asset investasi (properti, saham,emas,deposito,dll) yang di miliki oleh institusi atau perorangan. Tujuan utama dari kombinasi ini adalah mencari investasi yang paling aman dengan keuntungan yang maksimal dan risiko yang minimal. Semakin banyak jenis instrumen yang diambil, maka risiko kerugian
dapat dinetralisir atau ditutup oleh keuntungan yang diperoleh dari jenis instrumen yang lain. Melakukan kombinasi yang tepat dalam melakukan investasi bukanlah hal yang mudah. Diperlukan suatu ketelitian dan analisis yang cermat, sehingga hasil yang diharapkan bisa tercapai. Penentuan portofolio yang optimal dapat dilakukan dengan beberapa cara diantaranya dengan menggunakan model single indeks model . Model indeks tunggal atau model satu faktor (single index models) yang dikembangkan oleh William Sharpe pada tahun 1963 ini dapat digunakan untuk menyederhanakan perhitungan di model markowitz dengan menyediakan parameter - parameter input yang dibutuhkan di dalam perhitungan model Markowitz. Untuk mendapatkan portofolio dengan kombinasi return ekspektasian dan resiko yang terbaik, maka perlu memperhatikan saham yang akan dimasukkan kedalam portofolio . Indeks yang baik adalah indeks yang dapat mempresentasikan dan merespon dengan akurat setiap pergerakan IHSG secara keseluruhan. Didalam Bursa Efek Indonesia ada suatu indeks sahamsaham syariah yang dikenal dengan JII yang memiliki kinerja yang baik serta memiliki nilai fluktuasi yang bagus dan sering diperdagangkan. Sebenarnya hal ini wajar terjadi sebab saham-saham yang masuk ke JII melalui proses seleksi yang lebih ketat ketimbang saham-saham anggota dua indeks yang lain. Selain saham dalam JII lebih tersaring dari sisi fundamental dan likuiditasnya.
METODE PENELITIAN Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh saham syariah yang masuk ke dalam Jakarta Islamic Index yang berjumlah 30 saham. Pemilihan sampel dilakukan secara purposive sampling, yaitu seleksi data yang didasarkan pada kriteria tertentu atau judgement sampling yaitu saham yang konsisten terdaftar pada Jakarta Islamic Index selama Desember 2010- November 2011. Berdasarkan kriteria diatas, maka jumlah sampel yang memenuhi kriteria dalam penelitian ini adalah sejumlah 21 perusahaan. Data dan Definisi Operasionalisasi Variabel Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder adalah data dalam bentuk yang sudah jadi yaitu berupa data publikasi, data tersebut sudah dikumpulkan oleh pihak lain. Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah harga penutupan saham bulanan selama periode pengamatan (Desember 2010 – November 2011) yang diunduh dari http://finance.yahoo.com, dan data suku bunga SBI yang diunduh dari http://www.bi.go.id Adapun variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1.Return saham (Ri) adalah Tingkat return yang diharapkan pada saham secara individual. 2.Expected return saham E(Ri) merupakan tingkat pengemba lian yang diharapkan dari masing-masing sekuritas di masa yang akan datang. 3.Beta adalah pengukur risiko sistematik dari suatu sekuritas atau portofolio relatif terhadap risiko pasar.
4.Varian kesalahan residu adalah risiko saham yang ti- dak dipengaruhi oleh perge rakan pasar. 5.Alpha menunjukan intercept dari persamaan regresi yang merupakan nilai pengharapan dari bagian tingkat keun- tungan saham individual yang tidak dipengaruhi oleh peru- bahan pasar. 6.Variance adalah suatu pengu- kur risiko yang meru pakan kuadrat dari deviasi standar. 7.Standar Deviasi digunakan untuk mengukur risiko dari return realisasi. 8.ERB adalah suatu angka yang dapat menentukan apakah suatu sekuritas dapat dima- sukkan ke dalam portofolio optimal atau tidak. 9.Ci adalah nilai C untuk sekuritas ke i yang dihitung dari kumulasi nilainilai Ai sampai AJ dan nilai Bi sampai dengan BJ. 10.Proporsi dana masing-masing portofolio adalah sejumlah angka yang menunjukkan berapa jumlah dana yang nantinya akan diinvestasikan dalam portofolio saham
TEKHNIK ANALISIS DATA Adapun Langkah-langkah penyelesa ian pembentukan portofolio dengan metode index tunggal adalah : 1. Menghitung Return Saham Rumus menghitung Return saham (Ri)
R it
Pt Pt 1 Pt 1
Keterangan : Ri : Tingkat return saham i Pt : Indeks harga saham individu akhir periode Pt-1 : Indeks harga saham individu awal periode
Rumus menghitung Expected Return Saham E( Ri )
E (Ri)
R
i
n Dimana: Ri = Return saham i n = Periode Jika Dihitung dengan program Excel menggunakan rumus Average 2. Menghitung (IHSG)
Rm
Return
Pasar
IHSGt IHSGt1 IHSGt 1
Keterangan :
Rm
= Return pasar = Indeks harga saham IHSG t gabungan periode t = indeks harga saham IHSG t 1 gabungan sebelum periode t 3. Menghitung βi (systematic risk), σei2 (unsystematic risk) dan alpha Rumus menghitung beta saham
i
im m 2
Keterangan : βi : Beta sekuritas i σim : Kovarian return antara sekuritas ke i dengan return pasar ∂m2 : varian return pasar Rumus menghitung sistematis
risiko
tidak
σei2 = σi2 - βi2 . σm2 Keterangan:
σei2 σi2 βi2 σm2
: Risiko tidak sistematis : Varian residu : Beta saham : Varian pasar
Rumus menghitung alpha
ai
= E(Ri) – βi . E(Rm)
Keterangan : E( Ri ) : Expected Return Saham βi : Beta saham E(Rm) : Expected Return pasar 4. Menghitung standar deviasi & varian dari kesalahan residu Rumus Varians
Keterangan ERB = Excess Return to Beta (kelebihan kembalian) E(Ri) = pengembalian yang diperkirakan (expected return) atas saham i Rf = tingkat pengembalian bebas risiko βi = perubahan tingkat pengembalian yang diperkirakan dari saham i 6. Menghitung nilai batas (cut of point) untuk menyeleksi sahamsaham yang dapat dimasukkan ke dalam portofolio. Rumus menghitung nilai batas (Ci) 2
C
Dimana : E ( Ri ) : Tingkat Keuntungan yang Diharapkan oleh Suatu Investasi. Pij : Probabilitas Memperoleh Tingkat Keuntungan pada Investasi. Rij : Keuntungan Aktual dari Investasi. N : Banyaknya Peristiwa yang Mungkin Terjadi. Jika Dihitung dengan program Excel menggunakan rumus Var Rumus Standar Deviasi
Jika Dihitung dengan program Excel menggunakan rumus STDEV 5. Menghitung nilai ERB (excess return to beta) untuk masing-masing sekuritas. Rumus menghitung ERB yaitu :
ERB
E ( Ri ) R f
i
i
m
E ( R i ) R f . 2 ei j1 i i2 2 1 m 2 j 1 e i i
.
Keterangan : Ci : pembatas pada tingkat tertentu E(Ri) : return diperkirakan atas saham i Rf 2 : return bebas risiko m : Varians pasar ei 2 : Unsystematic risk 7. Menentukan proporsi (weight) investasi pada masing-masing saham di dalam portofolio tersebut Rumus (weight)
W
menentukan
i
Z
proporsi i
n
ZJ
j 1
Keterangan : Wi : proporsi dana yang diinvestasikan pada saham i Zi : skala dari timbangan atas tiap-tiap saham
i
ZJ : total skala dari timbangan atas tiap-tiap saham Dimana
Zi
i E ( Ri ) R f C i ei 2
p2
: risiko portofolio Wi : proporsi sekuritas : beta yang mengukur i koefisien yang mengukur perubahan Ri akibat dari perbedaan Rm
*
Keterangan : Zi : skala dari timbangan atas tiap-tiap saham E(Ri) : pengembalian yang diper kirakan (expected return) atas saham i ßi : perubahan tingkat pengembalian yang diperkira kan dari nilai saham i Rf : tingkat pengembalian bebas risiko C* : Cut-off Rate optimal portofolio
Return
Ekspektasi
E ( R p ) Wi .E Ri i 1
Keterangan : E(Rp) = return ekspektasi dari portofolio Wi = porsi dari sekuritas i terhadap seluruh sekuritas di portofolio E(Ri) = return ekspektasi dari sekuritas ke i n = jumlah dari sekuritas tunggal.
2
Keterangan :
: varian pasar
Dari perhitungan yang telah dilakukan didapatkan rata-rata risk free rate per tahun sebesar 6.65% , karena harga saham yang dpergunakan adalah data saham per bulan, maka risk free rate yang dipergunakan untuk menentukan portofolio optimal dalam satuan bulanan. Yaitu rata-rata risk free rate per tahun dibagi 12 bulan, dan didapatkan nilai sebesar 0.55% per bulan.
9.Menghitung Risiko Portofolio
n n 2 p Wi .i . m Wi . ei i 1 i 1
2
Dari perhitungan IHSG tersebut diperoleh tingkat pengembalian pasar (expected market return) yang positif yaitu 0.0010132 atau 0.10132 % per bulan dan varian pasar sebesar 0.0029004 atau 0. 29004 % per bulan. Dengan expected return market yang positif, dapat disimpulkan bahwa pasar modal memberikan return bagi investor.
n
2
m
: varian residu
Dalam penelitian ini digunakan data harga penutupan bulanan IHSG yang diunduh dari http://finance.yahoo .com selama periode Desember 2010-November 2011
: Unsystematic risk
8.Menghitung portofolio
2
HASIL DAN PEMBAHASAN
2 ei
ei
2
Menghitung realized return, expected return, standar deviasi dan varian serta kovarian dari masing-masing saham individual
memiliki expected return tertinggi adalah saham CPIN sebesar 0.0406127, ENRG sebesar 0.0385040 dan ASRI 0.0372245. Sedangkan untuk saham yang memiliki risiko paling kecil dilihat dari standar deviasi adalah saham UNVR sebesar 0.0027826, ASII sebesar 0.0053863 dan PTBA sebesar 0.0059147
Dari hasil perhitungan yang telah dilakukan terhadap 21 saham yang tercatat di Jakarta Islamic Index (JII), terdapat 10 saham yang memiliki tingkat pengembalian yang positif dan 11 saham yang memiliki return negative. Saham yang TABEL 1 Hasil Perhitungan Realized Return, Expected Return, Standar Deviasi dan Varian serta kovarian saham individual Kode Saham E(Ri) Varian STDev Kovarian AALI -0.0170844 0.0059203 0.0769433 0.0035472 ANTM -0.0287999 0.0096288 0.0981265 0.0039201 ASII 0.0206115 0.0053863 0.0733917 0.0033048 ASRI 0.0372245 0.0158856 0.1260381 0.0054631 BSDE 0.0075344 0.0166544 0.1290521 0.0051962 CPIN 0.0406127 0.0302102 0.1738109 0.0068443 ENRG 0.0385040 0.0429906 0.2073417 0.0097534 INCO -0.0246724 0.0112424 0.1060301 0.0035075 INTP 0.0001849 0.0094611 0.0972681 0.0034040 ITMG -0.0104369 0.0074654 0.0864026 0.0038655 KLBF 0.0061713 0.0060776 0.0779593 0.0031115 LPKR 0.0013443 0.0194680 0.1395279 0.0043485 LSIP -0.0809647 0.0642814 0.2535377 0.0013442 PTBA -0.0203055 0.0059147 0.0769074 0.0037623 SGRO -0.0005171 0.0123564 0.1111595 0.0042153 SMCB -0.0118645 0.0064654 0.0804079 0.0029482 SMGR -0.0005155 0.0084050 0.0916790 0.0037080 TINS -0.0291564 0.0071395 0.0844958 0.0029498 TRAM 0.0347466 0.0143763 0.1199013 -0.0009687 UNTR 0.0033630 0.0081764 0.0904233 0.0035768 UNVR -0.0034094 0.0027826 0.0553250 0.0000411 Sumber : Data diolah
Menghitung Beta (β), alpha (αi ) 2 dan variance kesalahan residu (σei ) Saham Individual Berdasarkan hasil perhitungan beta (β) yang telah dilakukan terhadap 21 saham terdapat 18 saham yang masuk kedalam kategori saham
yang agresif dan 3 saham yang tergolong saham yang tidak agresif, sedangkan untuk perhitungan alpha terdapat 8 saham yang memiliki koefisien positif dan 13 saham yang memiliki koefisien negative.
TABEL 2 2 Hasil perhitungan beta (β), alpha (αi ) dan variance kesalahan residu (σei ) Kode Saham βi AALI 1.2229848 ANTM 1.3515754 ASII 1.1394253 ASRI 1.8835372 BSDE 1.7915421 CPIN 2.3597496 ENRG 3.3627593 INCO 1.2093149 INTP 1.1736379 ITMG 1.3327223 KLBF 1.0727882 LPKR 1.4992724 LSIP 0.4634545 PTBA 1.2971685 SGRO 1.4533502 SMCB 1.0164824 SMGR 1.2784384 TINS 1.0170206 TRAM -0.3339933 UNTR 1.2331901 UNVR 0.0141536 Sumber : Data diolah Menghitung Excess Return to Beta (ERB ) Saham Metode yang digunakan dalam pembentukan portofolio optimal dari 21 saham ini adalah model indeks tunggal (single index
αi -0.0183236 -0.0301694 0.0194571 0.0353161 0.0057192 0.0382217 0.0350968 -0.0258977 -0.0010042 -0.0117873 0.0050843 -0.0001748 -0.0814343 -0.0216198 -0.0019897 -0.0128944 -0.0018108 -0.0301868 0.0350850 0.0021136 -0.0034237
σei2 0.0015821 0.0043304 0.0016207 0.0055957 0.0073452 0.0140594 0.0101921 0.0070007 0.0054660 0.0023138 0.0027396 0.0129484 0.0636584 0.0010344 0.0062301 0.0034686 0.0036646 0.0041395 0.0140528 0.0034686 0.0027820
model). Dalam pemilihan sahamsaham yang akan dimasukkan dalam suatu portofolio, perlu adanya suatu kriteria tertentu. Pada model indeks tunggal, langkah pertama yang dilakukan
adalah menyusun ke-21 saham tercatat di Jakarta Islamic Index (JII) tersebut ke dalam peringkat terdapat 15 saham yang memiliki berdasarkan rasio kelebihan tingkat ERB yang negative dan 6 saham pengembalian terhadap beta (excess yang memiliki ERB positif yaitu return to beta) dari yang tertinggi saham ASII, CPIN, ASRI, ENRG, sampai yang terendah. BSDE, dan KLBF . Dari perhitungan yang telah dilakukan dari 21 saham yang TABEL 3 Hasil perhitungan Excess Return to Beta (ERB ) Kode Saham E(Ri) βi Rf ERB ASRI 0.0372245 1.8835372 0.55% 0.0168224 CPIN 0.0406127 2.3597496 0.55% 0.0148633 ASII 0.0206115 1.1394253 0.55% 0.0132283 ENRG 0.0385040 3.3627593 0.55% 0.0098030 BSDE 0.0075344 1.7915421 0.55% 0.0011138 KLBF 0.0061713 1.0727882 0.55% 0.0005895 UNTR 0.0033630 1.2331901 0.55% -0.0017644 LPKR 0.0013443 1.4992724 0.55% -0.0027977 SGRO -0.0005171 1.4533502 0.55% -0.0041669 INTP 0.0001849 1.1736379 0.55% -0.0045618 SMGR -0.0005155 1.2784384 0.55% -0.0047357 ITMG -0.0104369 1.3327223 0.55% -0.0119874 SMCB -0.0118645 1.0164824 0.55% -0.0171212 AALI -0.0170844 1.2229848 0.55% -0.0184984 PTBA -0.0203055 1.2971685 0.55% -0.0199237 INCO -0.0246724 1.2093149 0.55% -0.0249822 ANTM -0.0287999 1.3515754 0.55% -0.0254065 TINS -0.0291564 1.0170206 0.55% -0.0341146 TRAM 0.0347466 -0.3339933 0.55% -0.0874501 LSIP -0.0809647 0.4634545 0.55% -0.1866495 UNVR -0.0034094 0.0141536 0.55% -0.6322258 Sumber : data diolah
Menghitung cut-off point (Ci) Saham Langkah kedua dalam pembentukan portofolio yang optimal adalah menghitung Ci (cutoff point). Sekuritas-sekuritas yang membentuk portofolio optimal
adalah sekuritas-sekuritas yang memiliki nilai ERB lebih besar dari Ci, sedangkan seekuritas-sekuritas yang mempunyai ERB lebih kecil dari Ci tidak diikutsertakan dalam pembentukan portofolio optimal
TABEL 4 KODE ASRI CPIN ASII ENRG BSDE KLBF
ERB 0.0168224 0.0148633 0.0132283 0.0098030 0.0011138 0.0005895
Hasil perhitungan Cut-Off Point ( Ci ) Ai Bi ∑Aj 10.6655091 5.8868316 10.5967546 10.8764369 0.4867135 0.2476294
634.0068954 396.0637186 801.0674054 1109.5014620 436.9687687 420.0885134
0.0008874 5.8877191 16.4844736 27.3609105 27.8476240 28.0952534
∑Bj
Ci
0.0018237 396.0655423 1197.1329477 2306.6344096 2743.6031784 3163.6916918
0.0000026 0.0079473 0.0106909 0.0103194 0.0090169 0.0080078
Sumber : Data diolah
Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan terhadap 6 saham yang merupakan kandidat saham yang akan membentuk portofolio yang optimal, saham ASRI memiliki nilai Ci sebesar 0.0000026 , saham CPIN memiliki nilai Ci sebesar 0.0079473, saham ASII sebesar
0.0106909, saham ENRG sebesar 0.0103194, saham BSDE sebesar 0.0090169, dan saham sebesar KLBF 0.0080078. Setelah nilai Ci telah diperoleh maka kita akan membandingkannya dengan nilai ERB yang telah diperoleh.
TABEL 5 Hasil Perbandingan Nilai ERB dengan Cut-Off Point ( Ci ) saham yang tercatat di JII periode Desember 2010 – November 2011 KODE ERB Ci ASRI 0.0168224 > 0.0000026 CPIN 0.0148633 > 0.0079473 ASII 0.0132283 > 0.0106909 ENRG 0.0098030 < 0.0103194 BSDE 0.0011138 < 0.0090169 KLBF 0.0005895 < 0.0080078 Sumber : data diolah Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 3 saham yang memenuhi kriteria untuk masuk ke dalam pembentukan portofolio yang optimal, karena nilai ERB dari masing-masing saham tersebut lebih besar dari nilai masing-masing cutoff point-nya ( Ci ). Saham-saham
tersebut adalah : ASRI ( PT. Alam Sutera Reality Tbk ) dengan nilai ERB 0.0168224 dan nilai Ci sebesar 0.0000026, CPIN (Charoen Pokphand Indonesia Tbk) dengan nilai ERB 0.0132283 dan nilai Ci sebesar 0.0106909, dan ASII ( PT. Astra International Tbk ) dengan
nilai ERB 0.0132283 dan nilai Ci sebesar 0.0106909, untuk penentuan unique cut-off point (C*) yang merupakan nilai Ci tertinggi (optimum) berada pada angka 0.0106909 atau pada saham ASII
(PT. Astra International Unique cut-off point menunjukkan batas pemisah penerimaan dan penolakan untuk portofolio
Tbk). ini antara saham efisien
Menentukan Proporsi Dana Setelah mengetahui ketiga saham yang terpilih untuk masuk ke dalam pembentukan portofolio yang optimal, maka akan dihitung besarnya proporsi (Xi) yang layak diinvestasikan pada saham-saham
terpilih tersebut. Terlebih dahulu akan ditentukan skala tertimbang dari masing-masing saham (Zi). Perhitungan skala tertimbang (Zi) dan proporsi (Xi), terdapat dalam tabel dibawah ini :
TABEL 6 Hasil Perhitungan skala tertimbang (Zi) dan proporsi (Xi) KODE E(Ri) βi ∂ei2 ERB Ci Zi ASRI 0.0372245 1.8835372 0.0055957 0.0168224 0.0000026 2.063871 CPIN 0.0406127 2.3597496 0.0140594 0.0148633 0.0079473 0.700302 ASII 0.0206115 1.1394253 0.0016207 0.0132283 0.0106909 1.783871 ∑ Zi
4.548044
Sumber : Data diolah Berdasarkan pada perhitungan yang telah dilakukan maka untuk komposisi proporsi dana untuk membentuk portofolio yang optimal pada periode Desember 2010 – November 2011 adalah Menghitung Return dan Risiko Portofolio
menempatkan dana sebesar 45% kedalam saham ASRI ( PT. Alam Sutera Reality Tbk ) , 39% kedalam saham ASII ( PT. Astra International Tbk ) dan 15% kedalam saham CPIN (Charoen Pokphand Indonesia Tbk) Berikut ini adalah tabel yang menunjukkan perhitungan alpha portofolio, beta portofolio serta return portofolio, sebagai berikut :
TABEL 7 Hasil Perhitungan Return Portofolio KODE ASRI CPIN ASII Total E(Rp)
αp 0.0160262 0.0058853 0.0076316 0.0295431 0.03123012
βp 0.8547361 0.3633511 0.4469148 1.6650020
E(Rm) 0.0010132
Wi 45% 15% 39% 100%
Dapat dilihat dari hasil perhitungan pada tabel diatas menunjukkan bahwa return portofolio sebesar 0.03123012 atau 3. 123012 % per bulan. Return tersebut merupakan return yang cukup menjajikan, karena return portofolio tersebut diatas tingkat pengembalian pasar
E(Rm) yang besarnya adalah 0.0010132 atau 0.0132%, dan masih berada diatas tingkat pengembalian bebas risiko yang besarnya adalah 0.55% per bulan. Berikut ini adalah tabel yang menunjukkan perhitungan untuk menghitung risiko dari portofolio :
Tabel 8 Hasil Perhitungan Risiko Portofolio KODE ASRI CPIN ASII Total Varians Portofolio Risiko Portofolio Sumber : Data olahan
σep2 0.0025393 0.0021648 0.0006357 0.0000285 0.0027768 0.0526957
Dari hasil perhitungan tabel diatas tersebut didapatkan varians portofolio (σep2) sebesar 0.0027768 , sedangkan risiko yang merupakan akar kuardrat dari varian portofolio didapatkan sebesar 0.0526957, setelah itu kita dapat membandingkan antara return dan risiko yang didapat apabila kita berinvestasi pada salah satu saham yang mempunyai ERB positif tersebut dengan return dan risiko yang didapat apabila kita berinvestasi dengan membentuk portofolio. KESIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan , maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1.Pembentukan portofolio yang optimal menggunakan model indeks
β2 0.0819004
σm2 0.0029004
tunggal terhadap saham yang tercatat di JII selama periode Desember 2010 – November 2011 terdapat tiga saham yang dapat memberikan keuntungan optimal yaitu saham ASRI ( PT. Alam Sutera Reality Tbk ) dengan tingkat pengembalian (return) sebesar 0.0372245 dan risiko sebesar 0.1260381 , saham ASII (PT. Astra International Tbk) dengan tingkat pengem- balian (return) sebesar 0.0206115 dan risiko sebesar 0.0733917, dan saham CPIN (Charoen Pokphand Indo- nesia Tbk) dengan tingkat pengembalian (return) sebesar 0.0406127 dan risiko sebesar 0.1738109. 2.Komposisi dana untuk membentuk portofolio yang optimal terhadap saham yang tercatat di JII periode Desember 2010 – November 2011 adalah menempatkan dana sebesar 45% kedalam saham ASRI ( PT. Alam Sutera Reality Tbk ) , 39% kedalam saham ASII ( PT. Astra
International Tbk ) dan 15% kedalam saham CPIN ( Charoen Pokphand Indonesia Tbk ) Saran Berdasarkan dari kesimpulan yang telah diuraikan, maka penulis memberikan saran yang sekiranya dapat dijadikan sebagai masukan atau rekomendasi adalah sebagai berikut : 1.Dalam membentuk portofolio diharapkan kepada peneliti selanjutnya untuk tidak hanya menggunakan indeks saham syariah saja tetapi menggunakan indeks saham lainnya yang terdapat di Bursa Efek Indonesia 2.Periode pengamatan penelitian cukup pendek hanya satu tahun, yaitu dari Desember 2010 November 2011. Oleh karena itu perlu untuk memperpanjang waktu pengamatan agar hasil penelitian lebih akurat.
Halim,
Abdul. 2003, Analisis Investasi. Edisi Pertama Salemba Empat, Jakarta. Husnan, Suad. 2001, Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas, Edisi Ketiga, Yogyakarta, UPP AMP YKPN. Jogiyanto, 2010, Teori Portofolio dan Analisis Investasi, Edisi 7, Penerbit BPFEYogyakarta. Mohamad, Samsul. 2006, Pasar Modal dan Manjemen Portofolio, Penerbit : Erlangga, Jakarta. Nasarudin, M.Irsan., dan Surya, Indra., 2004, Aspek Hukum Pasar Modal Indonesia, Jakarta : Kencana. Zubir, Zalmi. 2011, Manajemen Portofolio : Penerapannya dalam Investasi Saham, Penerbit : Salemba Empat, Jakarta.
DAFTAR PUSTAKA Eko, Umanto. 2008, “Analisis dan Penilaian Kinerja Portofolio Optimal SahamSaham LQ-45”, Jurnal Ilmu Administrasi dan Organisasi, 15 ( ), hal. 178-187.
http://finance.yahoo.com http://www.bi.go.id/