PENGARUH UNSUR GRAFIS KEMASAN CITRA LOTION TERHADAP PREFERENSI PEMBELIAN KONSUMEN (Studi Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Islam Malang) Oleh N. Rachma *) dan RR. Merry Indrayanti *)
Abstract This study aims to determine the effect of graphic elements of image packaging lotion on consumer purchasing preferences. The population in this study were all students of the Faculty of Economics Unisma Force Year 2007 - 2011, amounting to 325 people. While the sample size is determined by the formula Slovin obtained a number of 77 respondents Based on the analysis results can be concluded as follows: a) Color, shape, brand / logo, illustration, typography and layout jointly affect consumer buying preferences. This is evidenced by the F count of 71,401 with a significance level of 0.000 (confidence level less than 0.05), b) Color, shape, brand / logo, illustration, typography and layout of the partial effect on consumer purchasing preferences. This is evidenced by the significance level of t count less than the 0.05 confidence level, c) form the dominant influence on consumer purchasing preferences. This is evidenced by the regression coefficient of variable form larger when compared with other regression coefficients Keywords: graphic elements of packaging, consumer purchasing preferences
1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Konsumen kini membutuhkan waktu lebih banyak untuk memilih produk yang dicari, karena merek produk semakin banyak untuk satu jenis produk tertentu saja. Apa yang membedakan produk satu dengan produk yang lainK tidak lain adalah merk, dan kemasannya. Kemasan merupakan suatu kegiatan merancang dan memproduksi wadah suatu produk yang dapat digunakan untuk meningkatkan citra dari barang dan jasa yang dihasilkan dengan memperhatikan apa yang diinginkan oleh perusahaan yang dituju dan kebutuhan konsumen. (Iwan, 1999:32) Citra Lotion, sebuah brand perawatan kulit milik PT Unilever telah ada di Indonesia sejak tahun 1952. Sebagai salah satu merek tertua dari Unilever, tentu saja Citra Lotion merupakan salah satu produk unggulan. Pada tahun 2003 share penjualan dari unilever dalam penjualan lotion ini adalah sebesar 50% dengan 60% diantaranya disumbangkan oleh Citra Lotion. Dalam riset Top of Mind (TOM) yang dilakukan oleh MARS SWA pada bulan Juli 2003 (majalah SWA edisi Kamis 10 Juli 2003, merek Citra Lotion memperoleh TOM yang tertinggi yaitu 36,2% dengan nilai BV (Brand Value) sebesar 207,3 meskipun memperoleh TOM dan BV Tertinggi, dari segi Customer satisfaction, Citra Lotion memperoleh Gain Index (GI) terendah, yaitu hanya 13,8%. Riset yang Citra Lotion lakukan di Indonesia menemukan fakta bahwa perempuan berpendapat kulit memiliki peran penting dalam penampilan, yang membuatnya lebih bahagia dan tampil percaya diri. Bahkan lebih dari 50%, perempuan
JEMA Vol. 9 No. 1 Maret 2012
|
137
di Surabaya dan Makassar mengatakan bahwa kulit lebih penting dibanding pakaian. Yang menarik, 94% perempuan di Indonesia menyatakan bahwa kulit dapat mengubah penampilan dalam seketika yang melahirkan rasa bahagia, percaya diri dan yakin dalam menjalani hidup saat ini dan meraih cita-citanya. (Mahrinasari dan Indriyani, 2009:201) Citra Lotion membaca fenomena tersebut. Di awal tahun 2008 Citra Lotion yang selama 50 tahun menemani wanita Indonesia melakukan perubahan besar dengan meluncurkan logo dan kemasan baru. Secara resmi perubahan besar Citra Lotion diluncurkan di hadapan pers pada tanggal 20 Maret 2008 di Four Season Hotel Jakarta. Kemasan Citra Lotion saat ini telah mengalami perubahan dalam hal desain kemasan. Saat ini secara grafis kemasan Citra Lotion berbentuk oval dengan warna dasar kemasan berwarna kuning. Pada kemasan juga telah ditulis secara lengkap unsur-unsur alami yang terkandung dalam citra lotion. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : a. Apakah ada pengaruh unsur grafis kemasan Citra Lotion yang terdiri dari warna, bentuk, merek/logo, ilustrasi, tipografi dan tata letak secara bersama-sama terhadap preferensi pembelian konsumen b. Apakah ada pengaruh unsur grafis kemasan Citra Lotion yang terdiri dari warna, bentuk, merek/logo, ilustrasi, tipografi dan tata letak secara parsial terhadap preferensi pembelian konsumen c. Variabel unsur grafis apakah yang berpengaruh dominan terhadap preferensi pembelian konsumen produk Citra Lotion 1.3 Tujuan Penelitian Sebagaimana rumusan permasalahan yang telah diuraikan tersebut, maka tujuan penelitian ini adalah : a. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh unsur grafis kemasan Citra Lotion yang terdiri dari warna, bentuk, merek/logo, ilustrasi, tipografi dan tata letak secara bersama-sama terhadap preferensi pembelian konsumen b. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh unsur grafis kemasan Citra Lotion yang terdiri dari warna, bentuk, merek/logo, ilustrasi, tipografi dan tata letak secara parsial terhadap preferensi pembelian konsumen c. Untuk mengetahui dan menganalisis variabel yang berpengaruh dominan terhadap preferensi pembelian konsumen produk Citra Lotion 1.4 Kontribusi Penelitian a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi manajemen dalam hal mempelajari perilaku konsumen. Selanjutnya manfaat dari penelitian ini dapat digunakan dalam pengambilan keputusan atau penyusunan strategi pemasaran yang akan datang. b. Sebagai bahan referensi dari peneliti berbeda yang ingin mengembangkan penelitian sejenis. 2. TINJAUAN TEORI 2.1 Kemasan Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata kemasan berasal dari kata dasar kemas yang berarti bungkus, teratur, rapi, bersih, beres sedangkan bungkus berarti
138
|
JEMA Vol. 9 No. 1 Maret 2012
sesuatu yang dipakai untuk membalut atau menutup – kata bantu bilangan untuk benda atau sesuatu yang dibalut (dengan kertas, daun, plastik, dan sebagainya). Dari pengertian tersebut dapat diartikan bahwa kemasan adalah benda pembungkus yang terbuat dari kertas, plastik, daun, dan sebagainya berfungsi untuk membalut atau menutupi suatu barang dengan tujuan untuk melindungi barang tersebut agar tidak rusak. Kemasan juga berfungsi sebagai wadah atau tempat suatu barang. Definisi kemasan menurut Kotler (1999:164) adalah kegiatan merancang dan memproduksi wadah atau bungkus bagi sebuah produk. Sedangkan menurut Wirya (1999:97) “Kemasan merupakan suatu kegiatan merancang dan memproduksi wadah suatu produk yang dapat digunakan untuk meningkatkan citra dari barang dan jasa yang dihasilkan dengan memperhatikan apa yang diinginkan oleh perusahaan yang dituju dan kebutuhan konsumen”. Definisi kemasan menurut Stanton (1996:139) “Kemasan merupakan kegiatan yang berorientasi kepada produksi dan diadakan khusus untuk memperoleh maslahat perlindungan dan kemudahan” Konsep pengemasan telah menjadi bagian penting yang harus mencakup seluruh proses pemasaran dari konsepsi produk sampai ke pemakai akhir. Dengan menilik situasi ini, pertimbangan-pertimbangan yang ditetapkan untuk suatu rancangan kemasan harus dilandasi pemahaman tentang : karakteristik produk, proses produksi, harga produk, jalur distribusi, produk pesaing, sasaran pasar, promosi dan kecenderungan mode (Wirya, 1996:2). Menurut Wirya (1999:25) elemen-elemen yang menjadi daya tarik suatu kemasan dapat dilihat dari : Warna, Bentuk, Logo/Merek, Ilustrasi, Tipografi (bentuk tulisan), dan Tata letak. 2.2 Preferensi Pembelian Kotler (2000:188) mengatakan bahwa konsumen memproses informasi tentang produk didasarkan pada pilihan merek untuk membuat keputusan terakhir. Timbulnya pembelian suatu produk terlihat dimana konsumen mempunyai kebutuhan yang ingin dipuaskan. Konsumen akan mencari informasi tentang manfaat produk dan selanjutnya mengevaluasi atribut produk tersebut. Konsumen akan memberikan bobot yang berbeda untuk setiap atribut produk sesuai dengan kepentingannya, dari sini akan menimbulkan preferensi konsumen terhadap merek yang ada. Preferensi konsumen menunjukkan kesukaan konsumen dari berbagai pilihan produk yang ada (Kotler, 1997). Menurut Nicholson (2001) suatu konsep preferensi menyatakan bahwa jika seseorang mengatakan dia lebih menyukai A daripada B, ini berarti segala kondisi di bawah A tersebut disukai daripada kondisi di bawah pilihan B. 2.3 Pengambilan Keputusan Pembelian Menurut Kotler dalam Teguh (2002:249) konsumen dalam melakukan pembelian pada umumnya melalui lima tahap proses yaitu: 1) Pengenalan masalah Pengenalan masalah kebutuhan mengawali proses pembelian konsumen. Pemasar sebaiknya mampu mengidentifikasi keadaan-keadaan yang menimbulkan suatu kebutuhan tertentu dan pengenalan akan masalah, pemasar dapat mengembangkan strategi pemasaran yang dapat merangsang minat konsumen. 2) Pencarian Informasi Konsumen yang sudah memiliki pada produk yang ditawarkan akan terdorong untuk mencari informasi lebih banyak. Besarnya pencarian yang akan dilakukan tergantung pada kuatnya dorongan yang ada dan jumlah informasi yang semula dimiliki. Sumber-sumber informasi konsumen yang dapat dibedakan menjadi: a) Sumber pribadi, keluarga, teman, tetangga , kenalan
JEMA Vol. 9 No. 1 Maret 2012
|
139
b) Sumber komersil, iklan, tenaga penjualan, penyaluran, kemasan pameran c) Sumber umum: media massa, organisasi konsumen d) Sumber pengalaman: pernah mengenai, menguji menggunakan produk 3) Evaluasi Alternatif Konsumen membedakan ciri-ciri produk mana yang paling relevan atau menonjol atau memberikan perhatian besar pada produk-produk yang memberikan manfaat yang dicari. Konsumen sering mengembangkan kepercayaan merk yang menimbulkan citra merk dalam memilih produk. Kepercayaan merk konsumen akan beragam sesuai dengan pengalamannya dan sesuai dengan persepsinya. 4) Keputusan Membeli Yang dimaksud dengan membeli keputusan membeli disini merupakan proses dalam pembelian yang nyata. Tahap keputusan membeli atau tidak dilakukan setelah melalui tahap-tahap sebelumnya. Pemasar dapat menyederhanakan pengambilan keputusan pembelian yang dilakukan konsumen, misalnya dengan menawarkan paket (penggabugan produk dengan biaya lebih murah karena mendapatkan potongan). 5) Perilaku sesudah pembelian Sesudah pembelian yang timbul dalam diri konsumen adalah berapa tingkat kepuasan atau ketidakpuasan. Kepuasan pembelian bisa di kelompokkan menjadi sangat luas, cukup puas atau tidak puas atas suatu pembelian merupakan fungsi dari dekatnya harapan pembelian terhadap produk dengan kemampuan dari produk tersebut. Semakin dekat kemampuan/ hasil produk dengan harapan pembelian maka akan sangat puas konsumen. Pengenalan Masalah
Pencarian Informasi
Evaluasi Alternatif
Keputusan Membeli
Prilaku setelah membeli
Sumber: Kotler dalam Teguh (2002:249) Gambar 2.2 2.4 Hubungan Perubahan Kemasan Dengan Preferensi Pembelian Konsumen Banyak perusahaan yang sangat memperhatikan kemasan suatu produk sebab perusahaan menganggap bahwa fungsi kemasan tidak hanya sebagai pembungkus tetapi lebih luas dari pada itu. Menurut Swasta (2001:139) mengatakan bahwa perubahan kemasan sering pula mengubah kesan dari konsumen karena konsumen mempunyai tanggapan bahwa barang yang didalamnya juga ikut berubah. maka suatu kemasan harus dibuat semenarik mungkin untuk memikat banyak konsumen untuk melakukan pembelian terhadap produk sehingga adanya konsumen yang bersedia membayar lebih tinggi hanya untuk mendapatkan kemasan khusus. Dengan demikian jelaslah bahwa dengan kemasan yang menarik dapat mempengaruhi preferensi calon pembeli untuk melakukan pembelian karena kemasan yang menarik setidaknya mempunyai daya tarik dalam pandangan konsumen. Dengan perkataan lain bahwa perubahan kemasan berpengaruh terhadap preferensi pembelian konsumen. 2.5 Hipotesis Berdasarkan kerangka konseptual di atas maka dapat di buat hipotesis sebagai berikut : 1. Warna, bentuk, merek/logo, ilustrasi, tipografi dan tata letak secara bersama-sama berpengaruh terhadap preferensi pembelian konsumen. 2. Warna, bentuk, merek/logo, ilustrasi, tipografi dan tata letak secara parsial berpengaruh terhadap preferensi pembelian konsumen. 3. Bentuk berpengaruh dominan terhadap preferensi pembelian konsumen.
140
|
JEMA Vol. 9 No. 1 Maret 2012
3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Fakultas Ekonomi Unisma Angkatan Tahun 2007 – 2011 yang berjumlah 325 orang (172 mahasiswa manajemen dan 153 mahasiswa Akuntansi). Dalam menetapkan jumlah sampel yang dipilih digunakan rumus Slovin dalam Sevilla, dkk (1993 :161) yaitu sebagai berikut : N n 1 N ( e) 2 Keterangan : n : Jumlah sampel N : Jumlah populasi e : Nilai kritis (batasan ketelitian) yang diinginkan (persen kelonggaran ketidaktelitian karena pengambilan sampel populasi) sebesar 10 % Berdasarkan rumus Slovin diatas, maka jumlah sampel dalam penelitian ini adalah : 325 n 1 325 (10%)2 325 n = 76,5 = 77 orang 4,25 3.2 Definisi Operasional Variabel Berdasarkan pokok permasalahan, variabel penelitian yang akan dianalisis dikelompokkan ke dalam lima variabel, yakni variabel warna, bentuk, merek/logo, ilustrasi, tipografi dan tata letak dan preferensi pembelian. a. Variabel warna (X1). Merupakan suatu mutu cahaya yang dipantulkan dari suatu objek ke mata manusia. Indikator yang digunakan adalah : Komposisi warna, Keatraktifan warna, Penggambaran citra produk dan Mendorong tindakan b. Variabel bentuk (X2) Merupakan pendukung utama dalam menciptakan daya tarik visual. Indikator yang digunakan adalah : Keatraktifan bentuk, Kemudahan dilihat, dan Memenuhi kaidah kepraktisan c. Variabel Merk/Logo (X3) Merupakan bagian yang memerankan peranan penting dalam menciptakan daya tarik kemasan. Indikator yang digunakan adalah : Komunikatif, Menggugah keinginan, dan Kesesuaian produk dengan image produk d. Variabel Ilustrasi (X4) Merupakan bahasa universal yang dapat menembus rintangan perbedaan bahasa. Indikator yang digunakan adalah : Keatraktifan, Menonjolkan keistimewaan produk dan Merangsang minat baca pesan e. Variabel Tipografi (X5) Merupakan pemilihan jenis huruf pada teks yang ditampilkan dalam kemasan. Indikator yang digunakan adalah : Kesesuaian dengan pesan yang ingin disampaikan produk, Memberikan kesan kuat, Tidak cepat pudar oleh mode f. Variabel Tata Letak (X6) Merupakan peramuan semua unsur grafis menjadi suatu kesatuan baru yang disusun dan ditempatkan pada halaman kemasan secara utuh dan padu. Indikator
JEMA Vol. 9 No. 1 Maret 2012
|
141
yang digunakan adalah : Keseimbangan tata letak, Titik pandang yang menjadi pusat perhatian, Perbandingan ukuran unsur-unsur dalam kemasan g. Preferensi Pembelian (Y) Merupakan pemilihan produk sebagai merk pilihan pembelian. Indikator yang digunakan adalah : Pemenuhan kebutuhan akan produk, Meningatkan keterpilihan akan produk, Pembentukan preferensi pembelian Teknik pengkuran penelitian ini adalah dengan metode rating yang dijumlahkan atau dikenal dengan skala likert, dimana cara pengukuranya dengan menghadapkan seorang responden pada pertanyaan dan diminta untuk memberikan jawaban. Indriantoro dan Supomo (2002:99) mengklasifikasikan jawaban responden dengan skala likert kedalam lima penilaian. Lima penilaian tersebut yaitu : Jawaban A B C D E
Keterangan Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
Skor 5 4 3 2 1
3.3 Model Penelitian Model penelitian dapat digambarkan sebagai berikut: Unsur Grafis Kemasan Warna Bentuk Merk/logo Preferensi Pembelian Ilustrasi Tipografi Tata Letak
Berdasarkan kerangka konseptual tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh warna, bentuk, merek/logo, ilustrasi, tipografi dan tata letak terhadap preferensi pembelian. 3.4 Metode Analisis Data Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis Regrasi Linier Berganda. Adapun tahap-tahap analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
142
|
JEMA Vol. 9 No. 1 Maret 2012
a. Uji Instrumen Penelitian 1. Uji Validitas Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan pengukuran Kaiser Meyer Olkin (KMO). Ukuran ketepatan KMO adalah ≥ 0,50 maka dikatakan valid. 2. Uji Realibilitas Tekniknya pengujian reliabilitas dilakukan dengan menggunakan koefisien alpha cronbach’s pada taraf signifikan 5 %, maka nilai alpha memiliki nilai lebih besar dari nilai yang bisa dipakai yaitu sebesar 0,6 maka instrumen tersebut dinyatakan reliabel (Sugiono, 1999:176). b. Uji Normalitas Data Untuk menganalisis normalitas data digunakan metode Kolmogorov Smirnov. Distribusi data yang baik adalah berdistribusi data normal atau mendekati normal. Pedoman dalam pengambilan keputusan apabila nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05 maka data berdistribusi tidak normal. Apabila nilai probabilitas diatas 0,05 maka data berdistribusi normal. c. Uji Asumsi Klasik Adapun uji Asumsi Klasik di gunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Uji Multikoliniearitas Uji ini dilakukan dengan melihat koefisien VIF. Jika nilai VIF antar 1 sampai 10 maka persamaan regresi tidak terkena multikolinieritas. Dengan rumus (G.S Manddala, 1989:227) ( ) = kuadrat koefisien korelasi berganda antara x dengan variabel Independen yang lain 2. Uji Heterokedastisitas Pengujian terhadap asumsi ini dilakukan dengan menggunakan metode Glejser dengan rumus: e 0 1 X 1 2 X 2 Apabila tingkat signifikansi X 1 dan X 2 0.05 maka menunjukan adanya masalah heterokedastisitas. Sebaliknya jika tingkat signifiknsi X 1 dan X 2 0.05 , maka tidak ada masalah heterokedastisitas. d. Analisis Regresi Linier Berganda Analisis ini digunakan untuk mencari pengaruh antara variabel-variabel bebas terhadap variabel terikat, asumsi sebelum diadakan uji regresi linier berganda ini diadakan uji normalitas telebih dahulu. Uji regresi linier berganda dapat dihitung dengan rumus: Y = a + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3 + b4 X4 + b5 X5 + b6 X6 + e Dimana : Y = Preferensi Pembelian a = Bilangan konstanta b1-8 = Koefisien regresi masing-masing variabel X1-6 = variabel bebas (Warna, Bentuk, Logo/merk, Ilustrasi, Tipografi, Tata letak e = Standar error
JEMA Vol. 9 No. 1 Maret 2012
|
143
4. PEMBAHASAN 4.1 Uji Instrumen 1. Hasil Uji Validitas Hasil uji validitas dapat dilihat pada tabel 4.1 sebagai berikut: Tabel 4.1 Hasil Uji Validitas Instrumen Warna Bentuk Merek/Logo Ilustrasi Tipografi Tata Letak Preferensi Pembelian Konsumen
KMO 0,699 0,623 0,670 0,715 0,743 0,719
Nilai Kritis 0,500 0,500 0,500 0,500 0,500 0,500
Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid
0,756
0,500
Valid
Sumber: Data diolah, 2011 Berdasarkan tabel diatas tampak bahwa masing-masing insturmen penelitian memiliki KMO lebih besar dari 0,500. Hal ini menunjukkan bahwa semua instrumen penelitian pada penilitian ini bersifat valid 2. Hasil Uji Reliabilitas Hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada tabel 4.2 sebagai berikut: Tabel 4.2 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Warna Bentuk Merek/Logo Ilustrasi Tipografi Tata Letak Preferensi Pembelian Konsumen
Alpha Cronbach 0,808 0,809 0,784 0,871 0,887 0,904 0,914
Nilai Kritis 0,60 0,60 0,60 0,60 0,60 0,60 0,60
Keterangan Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel
Sumber: Data diolah, 2011 Berdasarkan tabeldiatas tampak bahwa masing-masing insturmen penelitian memiliki Alpha lebih besar dari 0,600. Hal ini menunjukkan bahwa semua instrumen penelitian pada penilitian ini bersifat reliabel 4.2 Uji Normalitas Pengujian normalitas dilakukan dengan menggunakan metode KolmogorovSmirnov. Hasil pengujian normalitas dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.3 Uji Normalitas Variabel Warna Bentuk Merek/Logo Ilustrasi Tipografi Tata Letak Preferensi Pembelian Konsumen
Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
1.341 0.752 1.037 1.023 1.167 1.186 1.312
0.055 0.532 0.258 0.265 0.132 0.12 0.064
Sumber: Data diolah, 2011
144
|
JEMA Vol. 9 No. 1 Maret 2012
Dari Tabel 4.3 dapat diketahui bahwa masing-masing variabel memiliki asymp.significancy lebih besar dari 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa semua variabel berdistribusi normal. 4.3 Pengujian Asumsi Klasik 1. Uji Non Multikolinearitas Hasil uji multikolinieritas dapat dilihat pada hasil sebagai berikut. Tabel 4.4 Hasil Uji Multikolinieritas Variabel Warna Bentuk Merek/Logo Ilustrasi Tipografi Tata Letak
Tolerance 0.458 0.361 0.616 0.529 0.509 0.430
VIF 2.183 2.769 1.622 1.89 1.964 2.326
Sumber : Data diolah, 2011 Berdasarkan tabel 4.4 diatas dapat dikatakan tidak terjadi multikolineritas pada model yang ditunjukkan oleh nilai VIF yang lebih kecil dari 10. 2. Uji Non-Heteroskedastisitas Hasil Pengujian non heteroskedastisitas dapat dilihat pada hasil sebagai berikut : Tabel 4.5 Hasil Uji Heteroskedastisitas Variabel
t
Warna Bentuk Merek/Logo Ilustrasi Tipografi Tata Letak
Sig. -1.609 1.607 -0.017 -0.305 0.756 -0.777
0.112 0.112 0.986 0.761 0.452 0.44
Sumber : Data diolah, 2011 Berdasarkan tabel 4.5 diatas dapat dikatakan tidak terjadi Heteroskedastisitas pada model yang ditunjukkan oleh nilai sig. t yang berada diatas 0.05. 4.4 Hasil Analisis Regresi Berganda Hasil Analisis regresi berganda dapat dilihat pada table 4.6 sebagai berikut : Tabel 4.6 Hasil Analisis Regresi Berganda Variabel (Constant) Warna (X1) Bentuk (X2) Merek/Logo (X3) Ilustrasi (X4) Tipografi (X5) Tata Letak (X6) F Test : 71.401 Sig. F : 0.000 R : 0.927 R Square : 0.860
Koefisien -0.879 0.192 0.282 0.213 0.132 0.185 0.232
t-stat -3.229 2.536 3.582 2.916 2.017 2.732 3.835
Sig 0.002 0.013 0.001 0.005 0.048 0.008 0.000
Sumber : data diolah, 2011
JEMA Vol. 9 No. 1 Maret 2012
|
145
Berdasarkan tabel 4.6 dapat ditulis persamaan sebagai berikut : Y = - 0.879 + 0.192 X1 + 0.282 X2 + 0.213 X3 + 0.132 X4 + 0.185 X5 + 0.232 X6 + e 4.5 R Square Dari koefisien R Square pada tabel 4.6 diketahui bahwa sebesar 0.860 (86%) variasi preferensi pembelian konsumen yang dapat dijelaskan oleh keempat variabel Warna, bentuk, merek/logo, ilustrasi, tipografi dan tata letak dalam bentuk hubungan linear, sedangkan 14 % dijelaskan oleh faktor lain diluar model. 4.6 Pengujian Hipotesis a. F Test Pengaruh variabel independen secara simultan terhadap variabel dependen dapat dilihat dari nilai F hitung dan signifikansinya. Dari hasil pengolahan data sebagaimana tabel 4.6 diperoleh nilai F hitung sebesar 71.401 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 (lebih kecil dari taraf keyakinan 0,05). Sehingga dapat disimpulkan bahwa warna, bentuk, merek/logo, ilustrasi, tipografi, tata letak secara bersama-sama berpengaruh terhadap preferensi pembelian konsumen. Dengan demikian H1 yang menyatakan Warna, bentuk, merek/logo, ilustrasi, tipografi dan tata letak secara bersama-sama berpengaruh terhadap preferensi pembelian konsumen dapat diterima. b. Uji t Uji t dilakukan untuk mengetahui pengaruh secara parsial ataupun individual vairabel bebas terhadap variabel terikat. Berdasarkan tabel 4.18 dapat diketahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara parsial antara lain : Warna (X1) Berdasarkan hasil pengujian, didapatkan t uji sebesar 2.536 dengan tingkat signifikansi sebesar 0.013, hal ini membuktikan bahwa warna secara statistik berpengaruh signifikan terhadap preferensi pembelian konsumen pada alfa 5%,. Hasil ini menunjukkan bahwa indikator warna yang terdiri dari komposisi, keatraktifan, penggambaran citra produk dan mendorong tindakan mempengaruhi preferensi pembelian konsumen. . Hasil ini sesuai dengan penelitian Purwadi (2005) dan Novianti (2008) yang juga dapat membuktikan secara statistik bahwa warna secara statistik berpengaruh signifikan terhadap preferensi pembelian konsumen. Bentuk (X2) Berdasarkan hasil pengujian didapatkan t uji sebesar 3.582 dengan tingkat signifikansi sebesar 0.001, hal ini membuktikan bahwa Bentuk secara statistik berpengaruh signifikan terhadap preferensi pembelian konsumen pada alfa 5%. Hasil ini menunjukkan bahwa indikator Bentuk yang terdiri dari Keatraktifan bentuk, Kemudahan dilihat dan Memenuhi kaidah kepraktisan terbukti secara statistik mempengaruhi preferensi pembelian konsumen. . Hasil ini sesuai dengan penelitian Purwadi (2005) dan Novianti (2008) yang juga dapat membuktikan secara statistik bahwa Bentuk secara statistik berpengaruh signifikan terhadap preferensi pembelian konsumen. Merek/Logo (X3) Berdasarkan hasil pengujian didapatkan t uji sebesar 2.916 dengan tingkat signifikansi sebesar 0.005, hal ini membuktikan bahwa Merek/Logo secara statistik berpengaruh signifikan terhadap preferensi pembelian konsumen pada alfa 5%.
146
|
JEMA Vol. 9 No. 1 Maret 2012
Hasil ini menunjukkan bahwa indikator Merek/Logo yang terdiri dari Komunikatif, Menggugah keinginan, Kesesuaian produk dengan image produk terbukti secara statistik mempengaruhi preferensi pembelian konsumen. Hasil ini sesuai dengan penelitian Purwadi (2005) dan Novianti (2008) yang juga dapat membuktikan secara statistik bahwa Merek/Logo secara statistik berpengaruh signifikan terhadap preferensi pembelian konsumen. Ilustrasi (X4) Berdasarkan hasil pengujian didapatkan t uji sebesar 2.017 dengan tingkat signifikansi sebesar 0.048, hal ini membuktikan bahwa Ilustrasi secara statistik berpengaruh signifikan terhadap preferensi pembelian konsumen. Hasil ini menunjukkan bahwa indikator Ilustrasi yang terdiri dari Keatraktifan ilustrasi, Menonjolkan keistimewaan produk, Merangsang minat baca pesan terbukti secara statistik mempengaruhi preferensi pembelian konsumen. Hasil ini sesuai dengan penelitian Purwadi (2005) dan Novianti (2008) yang juga dapat membuktikan secara statistik bahwa Ilustrasi secara statistik berpengaruh signifikan terhadap preferensi pembelian konsumen. Tipografi (X5) Berdasarkan hasil pengujian didapatkan t uji sebesar 2.732 dengan tingkat signifikansi sebesar 0.008, hal ini membuktikan bahwa Tipografi secara statistik berpengaruh signifikan terhadap preferensi pembelian konsumen. Hasil ini menunjukkan bahwa indikator Tipografi yang terdiri dari Kesesuaian dengan pesan yang ingin disampaikan produk, Memberikan kesan kuat, Tidak cepat pudar oleh mode terbukti secara statistik mempengaruhi preferensi pembelian konsumen. Hasil ini sesuai dengan penelitian Purwadi (2005) dan Novianti (2008) yang juga dapat membuktikan secara statistik bahwa Tipografi secara statistik berpengaruh signifikan terhadap preferensi pembelian konsumen. Tata Letak (X6) Berdasarkan hasil pengujian didapatkan t uji sebesar 3.835 dengan tingkat signifikansi sebesar 0.000, hal ini membuktikan bahwa Tata Letak secara statistik berpengaruh signifikan terhadap preferensi pembelian konsumen. Hasil ini menunjukkan bahwa indikator Tata Letak yang terdiri dari Keseimbangan tata letak, Titik pandang yang menjadi pusat perhatian, Perbandingan ukuran unsur-unsur dalam kemasan terbukti secara statistik mempengaruhi preferensi pembelian konsumen. Hasil ini sesuai dengan penelitian Purwadi (2005) dan Novianti (2008) yang juga dapat membuktikan secara statistik bahwa Tata Letak secara statistik berpengaruh signifikan terhadap preferensi pembelian konsumen. Berdasarkan hasil uji t yang telah diuraikan diatas, dapat diketahui bahwa masing-masing variabel bebas yang terdiri dari warna, bentuk, merek/logo, ilustrasi, tipografi, tata letak berpengaruh signifikan preferensi pembelian konsumen, dengan demikian H2 yang menyatakan warna, bentuk, merek/logo, ilustrasi, tipografi dan tata letak secara parsial berpengaruh terhadap preferensi pembelian konsumen dapat diterima. Sedang bila dilihat dari besaran koefisien masing-masing variabel bebas, tampak bahwa Bentuk memiliki koefisien terbesar (0.282) bila dibandingkan dengan koefisien regresi lainnya. Dengan demikian H3 yang menyatakan Bentuk berpengaruh dominan terhadap preferensi pembelian konsumen dapat diterima.
JEMA Vol. 9 No. 1 Maret 2012
|
147
4.7 Implikasi Hasil Penelitian Berdasarkan hasil analisis yang telah diuraikan sebelumnya, dapat diketahui pada hipotesis pada penelitian ini secara keseluruhan dapat diterima secara statistik. Oleh sebab itu diharapkan diharapkan perusahaan dapat memperhatikan unsur grafis kemasan yang terdiri dari warna, bentuk, merek/logo, ilustrasi, tipografi, tata letak untuk meningkatkan keputusan pembelian. Selain itu Sedang diketahui pula bahwa Bentuk memiliki koefisien terbesar (0.282) bila dibandingkan dengan koefisien regresi lainnya yang menunjukkan bahwa variable bentuk berpengaruh dominant terhadap keputusan pembelian. Oleh sebab itu, perusahaan diharapkan juga lebih memperhatikan bentuk kemasan dengan dasar mudah dalam penggunaannya dan menarik dari segi grafisnya. Dengan begitu diharapkan konsumen akan lebih tertarik dan pada akhirnya dapat meningkatkan keputusan pembelian atas produknya. 5. SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh unsur grafis kemasan citra lotion terhadap preferensi pembelian konsumen. Berdasarkan hasil dan pembahasan dalam penelitian ini dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Warna, bentuk, merek/logo, ilustrasi, tipografi dan tata letak secara bersama-sama berpengaruh terhadap preferensi pembelian konsumen. Ini dibuktikan dengan F hitung sebesar 71.401 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 (lebih kecil dari taraf keyakinan 0,05) 2. Warna, bentuk, merek/logo, ilustrasi, tipografi dan tata letak secara parsial berpengaruh terhadap preferensi pembelian konsumen. Ini dibuktikan dengan tingkat signifikansi t hitung lebih kecil dari taraf keyakinan 0,05. 3. Bentuk berpengaruh dominan terhadap preferensi pembelian konsumen. Ini dibuktikan dengan koefisien regresi variabel bentuk yang lebih besar bila dibandingkan dengan koefisien regresi lainnya 5.2 Saran Berdasarkan kesimpulan dan pembahasan hasil penelitian, dikemukakan saran-saran sebagai berikut: a. Bagi peneliti lain, apabila penelitian masih relevan dengan penelitian ini, diharapkan lebih melengkapi variabel yang akan digunakan, sehingga dapat digunakan oleh perusahaan sebagai bahan pertimbangan yang lebih lengkap untuk mengambil keputusan strategi pemasarannya secara lebih akurat. b. Pada penelitian yang akan datang diharapkan wilayah populasi diharapkan mencakup daerah yang lebih luas, sehingga hasilnya dapat digeneralisir pada wilayah yang lebih luas lagi. DAFTAR PUSTAKA Indriantora, Nur dan Supomo 2002.Metodeologi Penelitian Bisnis, edisi pertama Jogjakarta: BPFE Irawan dan F. Wijaya. 1996. Pemasaran: Prinsip dan Kasus. Yogyakarta. Badan Penerbit Fakultas Ekonomi UGM. Kuncoro, Mudrajad. 2003. Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi. Jakarta Erlangga. Kadir 2003, Lualitas Layanan Lembaga Jasa Dalam Menciptakan Kepuasan Pelanggan. Simposium Jurnal. Malang. STIE Malang Kucecwara.
148
|
JEMA Vol. 9 No. 1 Maret 2012
Kotler, P. 1997. Manajemen Pemasaran: Analisis, Perencanaan, Implementasi, dan Kontrol. Jilid I. Jakarta. Prenhalindo. Kotler, Philip dan Gary Amstrong. 2004. Dasar-Dasar Pemasaran. Edisi ke-9. Jilid 1. Jakarta. Gramedia. Novianti.2008. Pengaruh Desain Kemasan Pouch Terhadap Keputusan Pembelian Pada Produk Teh Botol Sosro Kemasan Pouch (Studi Kasus pada PT. Sinar Sosro KPP Garut). Skripsi. Jogjakarta. Univ. Widyatama. Nicholson, W. 2001. Teori Ekonomi Makro: Prinsip Dasar dan Pengembangan. Jakarta. PT Raja Grafindo Persada. Oktaviani, Suryana 2002. Analisis Kepuasan Pengunjung dan Pengembangan Fasilitas Wisata Agro, Studi Kasus di Kebun Wisata Pasirmukti, Fakultas Ekonomi dan MAnajemen Institut Pertanian Bogor Parikesit, Trisnadi 1997, Kebijakan kepariwisataan Indonesia dalam pembangunan jangka panjang, kelola, no.16, vol VI, Hal. 1-14 Purwadi. 2005. Pengaruh Desain Kemasan Kecap Terhadap Preferensi Pembelian Konsumen, skripsi, UMM, tidak dipublikasikan. Purwanto, suharyadi 2003. Statistika Jakarta: Salemba empat Rahayuningsih, Febriyanti. 2008. Analisis Kemasan Sabun Kecantingan Terhadap Preferensi Pembelian Konsumen. Skripsi. Jakarta. UPN Veteran. Sugiyono. 2003. Metode Penilitian Bisnis. Bandung. Alfabeta. Suharsimi, Arikunto. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Yogyakarta: Rineka Cipta, Hal. 144 Tjiptono, Fandy, 2005. Strategi Pemasaran, Edisi Kedua, Yogyakarta. Banyumedia Publishing Umar 2000. Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Edisi ketiga. Jakarta: Raja Grafindo Yazid. 2001. Pemasaran Jasa Konsep dan Implementasi. Edisi Kedua, cetakan Pertama. Yogyakarta. Penerbit Ekonisia Fakultas Ekonomi UII.
*) N. Rachma adalah dosen tetap pada Prodi Manajemen FE Unisma *) RR. Merry Indrayanti adalah alumni Prodi Manajemen FE Unisma
JEMA Vol. 9 No. 1 Maret 2012
|
149