PENGARUH TINGKAT PENGGUNAAN SOSIAL MEDIA TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA PADA MAHASISWA PENDIDIKAN EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA Yusril Rosyid Kurniawan dan Harti Program Studi Pendidikan Ekonomi Tata Niaga, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Surabaya
[email protected]
ABSTRACT The presence of the internet has given in a revolutionary change in the way of everyday life and human activity. Through the internet, everyone can access to the globalized world to obtain various information they need in all her daily needs. Amid rampant internet users from year to year, more businesses that have been pioneered through social media. The purpose of this research is to find out the influence of social media usage levels on entrepreneurial interest in Economic Education students of State University of Surabaya. This research uses a quantitative approach. The population in this research is university students of Economic Education major. The sample are 160 respondents conducted by purposive sampling technique. The data was collected by questionnaires. Statistic descriptive was used to analyze the data. The results showed a significant degree of influence between the use of social media to the entrepreneurial interest with value of tcount as 6,494 and the signification of value are 0,000. The level of use of social media gives influence of 21.1% on the entrepreneurial interest and this includes the low category. Keyword : Social Media , Entrepreneurial Interest
ABSTRAK Kehadiran internet telah memberikan perubahan secara revolusioner terhadap cara hidup dan aktivitas manusia sehari-hari. Melalui internet, setiap orang dapat mengakses ke dunia global untuk memperoleh berbagai informasi yang mereka butuhkan dalam segala kebutuhan sehari-harinya. Ditengah maraknya pengguna internet dari tahun ke tahun, semakin banyak pula bisnis yang telah dirintis melalui sosial media. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh tingkat penggunaan sosial media terhadap minat berwirausaha pada mahasiswa Pendidikan Ekonomi Universitas Negeri Surabaya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa jurusan Pendidikan Ekonomi. Sampel yang diambil sebanyak 160 responden ditentukan menggunakan teknik purposive sampling. Data dikumpulkan dengan instrumen angket. Analisis data menggunakan linier sederhana, uji-t dan uji normalitas. Hasil penelitian menunjukkan pengaruh yang signifikan antara tingkat penggunaan sosial media terhadap minat berwirausaha dengan nilai thitung sebesar 6,494 dengan nilai signifikansi 0,000. Tingkat penggunaan sosial media memberikan pengaruh sebesar 21,1% terhadap minat berwirausaha dan termasuk kategori rendah. Kata Kunci: Sosial Media, Minat Berwirausaha
1
Di negara Indonesia sendiri, penggunaan dan
PENDAHULUAN
pengembangan internet telah meningkat begitu
Di era digitalisasi saat ini mungkin apapun bisa
pesat .
dikaitkan dengan internet. Mulai dari bermain, belajar,
membaca,
mengikuti
berita
Indonesia.
memudahkan
48 persen dari jumlah total penduduk, diikuti oleh Thailand dan Singapura. Bahkan dilihat dari segi
bahwa kita sekarang sudah sangat bergantung pada
usia,
teknologi yang bernama internet. Jaringan internet komputer yang
komputer
di seluruh
signifikan
di
hingga
pertengahan
tahun
2012
jumlah pengguna sosial media di Indonesia juga internet
telah
tinggi. Setidaknya tercatat sebanyak 47,5 juta
memberikan
pengguna
berbagai
dan
sebanyak
19,5
juta
menjadi negara kelima terbesar pengguna sosial
setiap orang dapat mengakses ke dunia global memperoleh
facebook
pengguna twitter. Hal ini membuat Indonesia
dan aktivitas manusia sehari-hari. Melalui internet,
media twitter di bawah Inggris dan negara besar
informasi yang
lainnya.
mereka butuhkan dalam segala kebutuhan sehari-
Banyaknya pengguna sosial media memang
harinya.
merupakan suatu fenomena tersendiri di era digital
Dalam beberapa tahun belakangan ini, semakin
ini. Setiap orang selalu ingin terhubung satu sama
banyak pengguna internet. Yang terbaru adalah pada
lain. Hingga (Hermawan Kartajaya, 2008) punya
pertengahan tahun 2012, dimana jumlah pengguna
jargon tersendiri bagi penikmat sosial media, ia
internet di seluruh dunia telah mencapai 2 milyar
mengatakan, “mangan ora mangan sing penting
lebih orang atau 34,3 persen dari jumlah penduduk
CONNECT” yang artinya walaupun tidak makan
di seluruh dunia. Mereka menggunakan internet untuk
internet
Berdasarkan data dari (internetworldstats.com),
secara instan dan global
perubahan secara revolusioner terhadap cara hidup
untuk
pengguna
(www.kominfo.go.id).
(Kartajaya, 2008) Kehadiran
banyak
15-20 tahun dan 10-14 tahun meningkat dengan
dunia,
dalam berbagai jenis dan
dunia
semakin
Indonesia merupakan anak muda. Mulai dari usia
mampu
dalam berbagai bentuk dapat dikomunikasikan belahan
pengguna
pengguna perangkat mobile tertinggi yaitu sebanyak
kepentingan-
kepentingan tertentu. Dan sudah bukan rahasia lagi
antar
pertumbuhan
Sementara itu Indonesia juga masuk sebagai
pesatnya. Internet dapat memberikan kemudahan
sehingga informasi
berarti
tahun 2010 jumlah penggunanya hanya 2 juta.
bidang teknologi komunikasi yang tumbuh begitu
menghubungkan
Itu
dalam kurun waktu 10 tahun terakhir, dimana di
Internet merupakan salah satu kemajuan di
jaringan
yang
internet telah bertumbuh lebih dari 1.000 persen
dari penggunaan internet.
merupakan
trend
2011 atau sekitar 22,1 persen dari jumlah penduduk
Jadi dapat disimpulkan bahwa
serta
suatu
di Indonesia mencapai 55 juta orang per Desember
hampir semua aktivitas sehari-hari kita tidak luput
komunikasi
menjadi
berkembang sangat cepat. Total pengguna internet
terbaru,
bersosialisasi, hingga berjualan produk pun bisa melalui internet.
Internet
keperluan-keperluan
yang penting selalu terhubung.
tertentu
(www.internetworldstats.com).
2
Peran sosial media semakin diakui dalam mendongkrak
kinerja
bisnis
ataupun
menjadi lebih mudah, salah satu terobosan yang
merek.
mungkin digunakan adalah pemasaran melalui
Efektivitas pemanfaatan tergantung pada bagaimana
media
internet.
pemilik merek menggunakannya. Starbucks, Dell,
memberikan biaya yang rendah karena hanya
Levi's dan Apple adalah sederet merek global yang
mengeluarkan biaya koneksi kepada Penyedia Jasa
sukses didorong oleh dahsyatnya media sosial.
Layanan Internet (Internet Service Provider) yang
Terutama Apple, perusahaan yang didirikan oleh
masuk
Steve Jobs, dapat dikatakan lahir, tumbuh, dan besar
hubungan komunikasi antar manusia bisa tidak
oleh media sosial. Di Indonesia, Pocari Sweat,
terbatas, masalah jarakpun tidak jadi soal.
dalam
Pemasaran
layanannya.
melalui
Dengan
internet
internet,
Nutrisari, Acer, XL, serta bisnis camilan keripik
Rustam Sandegi dalam bukunya yang berjudul
pedas Maicih juga berhasil mendongkrak bisnisnya
“Step by Step Menjual Apapun Keahlian Anda di
lewat media sosial (socialmediaku.com)
Internet” menyatakan bahwa pemaran melalui
Ditengah maraknya pengguna internet dari tahun
internet dapat menjaring pembeli lebih luas lagi.
ke tahun, semakin banyak pula bisnis yang telah
Tidak ada lagi batasan waktu dan tempat. Selama
dirintis melalui media sosial. Entah itu melalui Blog,
website yang menggantikan tugas kita berpromosi
Twiter, Instagram, KasKus, Facebook, You Tube
tetap online dan bisa diakses, selama itu pula produk
maupun melalui fitur-fitur di smartphone seperti
kita akan siap menghasilkan penjaualan (Rustam
Blackberry Messenger (BBM).
Sandegi, 2012)
Hal ini tentu memberikan kesempatan bagi
Apalagi sekarang sudah ada media sosial yang
pemasaran elektronik (sebagai fenomena baru di
memfasilitasi setiap orang untuk selalu terhubung
dunia pemasaran) untuk bertumbuh secara dinamis.
satu sama lain. Menjual maupun mempromosikan
Hal ini bisa dijadikan sebagai peluang yang bagus
barang-barang
bagi wirausahawan kedepannya guna menggali
seminimal mungkin. Anda tidak perlu menyewa
potensi berwirausaha melalui media sosial.
tempat, membuat banner ataupun memasang iklan
Memang tidak bisa dipungkiri bahwa hingga saat
pun
dapat
memangkas
biaya
di koran dengan biaya yang mahal.
ini sebagian besar masyarakat masih menggunakan
Mahasiswa sebagai intelek muda yang sebagian
cara konvensional untuk memulai bisnis atau
besar sudah melek Informasi dan Teknologi (IT),
berwirausaha. Karena sebagian masyarakat memang
harusnya dapat memanfaatkan peluang ini manjadi
masih kurang mengerti atau belum beradapatasi
nyata. Internet bukan hal baru di mata mahasiswa
dengan pemasaran melalui media sosial. Tetapi
modern saat ini. Saat butuh referensi atau literature
dengan terus meningkatnya pengguna internet dari
guna mengerjakan tugas dari dosen, tidak bisa
tahun ke tahun, bukan tidak mungkin di masa depan
dipungkuri bahwa rujukan awalnya adalah mencari
pelaku pemasaran melalui media sosial bakal
melalui internet.
menyamai wirausahawan yang masih menggunakan
Banyak sekali fasilitas yang disediakan oleh
cara konvensional untuk memulai bisnis. Dengan
adanya
kemajuan
teknologi
pihak universitas untuk menunjang kebutuhan akan yang
internet. Di universitas-universitas besar seperti
membantu manusia untuk melakukan kegiatan
Universitas Negeri Surabaya (UNESA), telah 3
tersedia hotspot area / wi-fi di masing-masing unit
diharapkan
gedung, misalnya di kelas, perpustakaan dan di
mahasiswa sedikit demi sedikit akan tumbuh.
kantinnya pun ada.
minat
untuk
Untuk itu mahasiswa
berwirausaha
pada
diharapkan mampu
Bambang Sad Kurnianto dan Sulistya Ika Putra
memanfaatkan peluang ini. Modal yang selama ini
(2012) dalam penelitian yang pernah dilakukannya
jadi beban bagi mayoritas mahasiswa bisa sedikit
terkait dengan menumbuh kembangkan minat
dikurangi dalam pemasaran melalui sosial media.
berwirausaha bagi para mahasiswa berpendapat
Hal itu dikarenakan berwirausaha melalui internet
bahwa
menumbuh
utamanya sosial media hanya membutuhkan modal
kembangkan minat berwirausaha dapat dimulai dari
yang kecil. Bahkan sebenarnya usaha ini menempati
bangku kuliah. Dalam penelitian tersebut mereka
level usaha tanpa modal. Karena mahasiswa tidak
mempunyai kesimpulan bahwa perguruan
tinggi
perlu lagi mengeluarkan uang untuk membangun
memainkan
dalam
toko, tidak perlu mengisi toko dengan barang
mempromosikan pendidikan kewirausahaan karena
dagangan, tidak perlu membayar karyawan, tidak
perguruan tinggi dianggap sebagai lembaga yang
perlu mengurus ijin usaha karena usaha ini adalah
ideal dalam membentuk budaya dan aspirasi
usaha rumahan. Pembuatan website pun bisa
kewirausahaan dikalangan mahasiswa. Hal
menggunakan fasilitas gratisan yang tersedia di
salah
satu
cara
peran
untuk
fungsional
ini
dimungkinkan karena dalam perguruan tinggi, para
internet.
mahasiswa diajarkan cara berpikir dan berperilaku
Apalagi semenjak meledaknya tren sosial media
sebagai wirausaha.
seperti Blog, twitter, Facebook, Instagram, KasKus
Universitas Negeri Surabaya adalah salah satu perguruan
tinggi
para
untuk menggunakan internet. Memang tidak bisa
mahasiswanya untuk menjadi wirausaha. Khususnya
dipungkiri bahwa penggunaan internet di Indonesia
para
yang
masih digolongkan sebagai sarana yang mengarah
mendapatkan mata kuliah kewirausahaan, Sejumlah
pada entertainment daripada memanfaatkannya
aktifitas telah dilakukan pada mata kuliah ini, yaitu
sebagai sarana yang bersifat produktif seperti
tentang mempelajari teori-teori kewirausahaan serta
berwirausaha (benykla.wordpress.com).
mahasiswa
yang
di
membekali
dan You Tube, semua orang seakan berlomba-lomba
fakultas
ekonomi
praktek kewirausahaan di lapangan.
Dari latar belakang di atas penulis tertarik
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya
mengambil judul “Pengaruh Tingkat Penggunaan
mempunyai beberapa prodi diantaranya adalah prodi
Sosial Media Terhadap Minat Berwirausaha Pada
Pendidikan
Mahasiswa Pendidikan Ekonomi Universitas Negeri
Ekonomi
yang
mempunyai
visi
menghasilkan tenaga pendidik profesional di bidang
Surabaya.”
pendidikan ekonomi yang bernuansa entrepreneur. Kata entrepreneur disitu dapat berarti bahwa mahasiswa
pendidikan
ekonomi
tidak
Rumusan Masalah
hanya
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan
terfokus pada ilmu di bidang pendidikan saja tetapi juga
mampu
kewirausahaan.
menguasai Dan
dengan
ilmu
tentang
visi
tersebut,
masalah yang dapat diambil dalam penelitian ini adalah :
4
Seberapa besar pengaruh tingkat penggunaan
menghapus, dan mengubah konten berbasis teks.
sosial media terhadap minat berwirausaha pada
Saat ini, wiki yang paling populer di Internet adalah
mahasiswa Pendidikan Ekonomi Universitas Negeri
Wikipedia.
Surabaya ?
lainnya adalah aplikasi bookmark sosial, yang
(www.wikipedia.com).
Subkategori
memungkinkan pengumpulan berbasis kelompok
Tujuan
dan rating link internet atau konten media. Contoh Dari rumusan masalah yang dikemukakan maka
untuk aplikasi bookmark sosial adalah Reddit
tujuan pembahasan dari penelitian ini adalah untuk
(www.reddit.com) di mana link dan posting dinilai
mengetahui seberapa besar pengaruh sosial media
oleh pengguna. Proyek kolaborasi menjadi sumber
terhadap minat berwirausaha pada mahasiswa
utama informasi bagi banyak konsumen. Tidak
Pendidikan Ekonomi Universitas Negeri Surabaya.
penting apakah semuanya di Wikipedia benar atau
TINJAUAN PUSTAKA
tidak. Banyak orang mengira bahwa informasi di
Sosial Media
Wikipedia itu benar, dan hal ini menjadi penting bagi sebuah perusahaan untuk memberi info yang
Hermawan Kartajaya (2008) menjelaskan bahwa
tepat mengenai perusahaan itu di Wikipedia ; (b)
sosial media adalah perpaduan sosiologi dan
Blog adalah situs web yang menyampaikan ekspresi
teknologi yang mengubah monolog (one to many)
dari penulis, pendapat ataupun pengalaman dari
menjadi dialog (many to many) dan demokrasi informasi
yang
mengubah
orang-orang
penulis.
dari
telah
menjadi
memberikan
sangat
kesempatan
populer
karena
orang-orang
untuk
dan
Beberapa situs yang menjadi tempat posting gratis buat para blogger, di antaranya www.blogspot.com dan www.wordpress.com (c) Konten Masyarakat,
Michael
Haenlein
tujuan utama dari konten masyarakat adalah untuk
mendefinisikan "sosial media sebagai kelompok
berbagi konten konten media antara pengguna.
berbasis internet aplikasi yang dibangun di atas
Konten bisa apa saja seperti situs berbagi foto
fondasi ideologi dan teknologi Web 2.0 dan yang
seperti Flickr dan Imgur, situs berbagi video seperti
memungkinkan penciptaan dan pertukaran konten
Youtube, dan slide Power Point di situs seperti
yang dibuat penggunanya." (Kaplan dan Haenlein,
Slideshare. Di lain pihak, pengguna di Internet saat
2010; 59-68). Andreas
ini mengharapkan suatu konten dimana ia bisa Kaplan
dan
Michael
Haenlein
dengan bebas berekspresi, dan ini merupakan
mengklasifikasikan media sosial menjadi enam jenis
peluang
yaitu: (a) Kolaborasi Proyek, ada dua sub kategori
sosial.
memungkinkan
Wiki
pengguna
adalah untuk
situs
untuk
memasarkan
diri
agar
dapat
menghasilkan banyak kepentingan dengan biaya
dalam jenis social media, yaitu wiki dan aplikasi bookmark
dalam
blog dapat mencakup teks, gambar, dan video.
personal, politik dan kegiatan bisnis. Kaplan
bebas
ataupun mengkritik kebijakan pemerintah. Sebuah
terhubung di dunia online dalam bentuk hubungan
Andreas
lebih
mengekspresikan sesuatu di blog, seperti curhat
pembaca konten menjadi penerbit konten. Sosial media
Pengguna
minimal. (d) Situs jejaring sosial adalah aplikasi
yang
yang memungkinkan pengguna untuk terhubung
menambah,
dengan menggunakan profil pribadi. Profil pribadi 5
dapat mencakup semua jenis informasi termasuk
membangun
foto, video, file audio, dan blog. Situs jejaring sosial
menggunakan media sosial menjadikan kita sebagai
umumnya mencakup fitur seperti instant messaging
diri sendiri. Selain kecepatan informasi yang bisa
dan e-mail. Situs jejaring sosial dapat membantu
diakses dalam hitungan detik, menjadi diri sendiri
Anda
dapat
dalam media sosial adalah alasan mengapa media
dengan
sosial berkembang pesat. Ia juga menyatakan sosial
menciptakan kehadiran untuk merek mereka dalam
media paling baik dipahami sebagai kelompok
masyarakat serta menjaganya tetap aktif. Beberapa
media online jenis baru yang berbagi sebagian atau
contoh situs social networking yaitu Facebook,
semua karakteristik sebagai berikut : (a) Partisipasi,
Twitter, My Space, dan Google Plus. (e) Dunia
media sosial mendorong adanya kontribusi dan
Game Virtual, yaitu lingkungan tiga dimensi di
umpan balik dari setiap orang yang tertarik. Hal ini
mana pengguna dapat berinteraksi menggunakan
mengaburkan batas antara media dan penonton. (b)
avatar pribadi. Dunia game virtual umumnya
Keterbukaan, kebanyakan layanan media sosial
memiliki seperangkat aturan ketat yang harus diikuti
terbuka untuk umpan balik dan partisipasi. Mereka
dalam konteks Peran Multiplayer Massively Online
mendorong adanya pembicaraan, komentar dan
Bermain Game (MMORPG). Permainan yang
berbagi informasi. Jarang sekali terdapat hambatan
paling populer dalam kategori ini termasuk World
untuk mengakses dan memanfaatkan konten -
of Warcraft dan Everquest. Melalui game-game ini
konten yang terdapat dalam sosial media. (c)
seseorang
Percakapan, Sedangkan
membuat
mengembangkan
dapat
jaringan. merek
Perusahaan mereka
memperoleh
lebih
banyak
sebuah
komunitas.
kita
mengenal
Intinya,
media
popularitas yang dapat digunakan untuk menarik
tradisional adalah tentang "siaran satu arah" (konten
pasar tertentu. (f) Dunia Sosial Virtual adalah situs
ditransmisikan atau didistribusikan hanya kepada
yang memungkinkan pengguna untuk berinteraksi
penonton) tetapi media sosial lebih baik karena di
dalam platform tiga dimensi menggunakan avatar
dalamnya menggunakan percakapan dua arah. (d)
dalam cara yang mirip dengan kehidupan asli.
Komunitas,
Contoh
Life
masyarakat untuk berkomunikasi secara efektif
(www.secondlife.com) . Uang yang digunakan
melalui pembentukan komunitas online. Masyarakat
dalam permainan Second Life dapat di konvers
dapat selalu berbagi tentang apapun, seperti berbagi
menjadi uang yang sebenarnya ke rekening bank
tentang film favorit, atau isu politik yang sedang
Anda,
untuk
hangat dan lain sebagainya. (e) Keterhubungan,
memanfaatkannya, dapat menjadi sumber nyata
sebagian besar jenis media sosial berkembang pada
media income.
keterhubungan mereka. Mereka memanfaatkan link
nya
dan
jika
adalah
perusahaan
Second
belajar
media
sosial
memungkinkan
Menurut Antony Mayfield (2008;4-5), media
ke situs, beberapa sumber terpercaya, serta ke
sosial adalah mengenai menjadi manusia biasa.
teman-teman mereka. Keterhubungan adalah yang
Manusia
ide,
paling penting peranannya dalam sosial media dan
bekerjasama, dan berkolaborasi untuk menciptakan
membuat para pengguna merasa dimanjakan dengan
kreasi, berfikir, berdebat, menemukan orang yang
fasilitas dapat terhubung walau tak bertemu.
bisa menjadi teman baik, menemukan pasangan, dan
Hermawan Kertajaya dalam bukunya New Wave
biasa
yang
saling
membagi
6
Marketing (2008) berujar bahawa, “mangan ora
Dari
sini
dapat
disimpulkan
bahwa
mangan sing penting CONNECT”. Makan tidak
kewirausahaan adalah hal-hal atau upaya-upaya
makan yang penting selalu terhubung.
yang berkaitan dengan penciptaan kegiatan atau usaha atau aktivitas bisnis atas dasar kemuan sendiri
Minat Berwirausaha
dan atau mendirikan usaha atau bisnis dengan
Peter F. Drucker dalam Kasmir (2011;20) mengatakan
bahwa
kewirausahaan
kemauan dan atau kemampuan sendiri. Wirausaha /
merupakan
wiraswasta adalah orang-orang yang memiliki sifat-
kemampuan dalam menciptakan sesuatu yang baru
sifat
dan berbeda. Pengertian tersebut mengandung
atau kemauan sendiri.
mampu menciptakan sesuatu yang berbeda dengan
Slameto mengemukakan bahwa minat adalah
yang sudah adala sebelumnya.
suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan kepada
Sedangkan menurut David E. Rye yang dikutip
suatu hal dan beraktivitas, tanpa ada yang
Sudaryono (2010;34), wirausaha adalah seorang
menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan
yang mengorganisasikan dan mengarahkan usaha
akan adanya suatu hubungan antara diri sendiri
baru. Wirausaha harus berani mengambil risiko
dengan yang ada diluar diri.semakin kuat dan deket
yang terkait dengan proses pemulaian usaha.
hubungan tersebut maka semakin besar minat
Istilah wiraswasta sering dipakai secara tumpang
(Slameto 2003:180).
tindih dengan istilah wirausaha. Didalam berbagai
Tarmudji (2006) menyatakan bahwa minat
literature dapat dilihat bahwa pengertian wiraswasta walau
di
adalah perasaan tertarik atau berkaitan pada sesuatu
dalam
hal
penguraiannya muncul perbedaan antara pengertian
ada
yang
pada suatu obyek lain dan melalui partisipasi dalam
dapat dipahami dengan mengurai istilah tersebut utama,
suatu aktivitas.
gagah,
Riyanti (2003;21) juga menjelaskan bahwa
luhur, berani, teladan dan pejuang. Usaha =
minat adalah sumber motivasi yang mendorong
penciptaan kegiatan dan atau berbagai aktivitas
seseorang
bisnis. Identik dengan wiraswasta, yang berarti:
=
untuk
melakukan
apa
yang
ingin
dilakukan bila seseorang bebas memilih. Ketika
= usaha, gagah, luhur, berani, teladan dan = sendiri , Sta
tanpa
pernyataan yang menunjukkan seorang lebih tertarik
istilah wirausaha sebagai padanan entrepreneur
pejuang, Swa
aktivitas
bahwa minat seseorang dapat diekspresikan melalui
Sudaryono (2010;35) juga menjelaskan bahwa
menjadi sebagai berikut : Wira =
atau
meminta/menyuruh. Tarmudji juga mengatakan
wirausaha dan wiraswasta.
Wira
yang
perusahaannya dengan berpijak pada kemampuan
sesuatu yang baru, berbeda dari yang lain. Atau
wirausaha,
kewirausahaan
risiko, terutama dalam menangani usaha atau
yang memiliki kemampuan untuk menciptakan
dengan
/
umumnya memiliki keberanian dalam mengambil
maksud bahwa seorang wirausahawan adalah orang
sama
kewiraswastawan
seseorang menilai bahwa sesuatu akan bermanfaat,
berdiri
maka akan terbentuk minat yang kemudian hal
Swasta = berdiri di atas kaki sendiri atau dengan
tersebut akan mendatangkan kepuasan. Ketika
kata lain berdiri di atas kemauan dan atau
kepuasan menurun maka minatnya juga akan
kemampuan sendiri.
7
menurun sehingga minat tidak bersifat permanen,
Thomas W. Zimmerer (2008;34) menyatakan
tetapi bersifat sementara atau dapat berubah-ubah.
bahwa ada 8 faktor yang menjadi pendorong
Crow & Crow dalam Yuwono dkk (2008;31)
pertumbuhan minat kewirausahaan, yakni: (a)
menyebutkan ada tiga aspek minat pada diri
Pendapat
seseorang, yaitu : (a) Dorongan dari dalam untuk
pahlawan. (b) Pendidikan kewirausahaan. (c) Faktor
memenuhi
ekonomi dan kependudukan. (d) Pergeseran dari
kebutuhan
diri
sebagai
sumber
bahwa
wirausaha
adalah
seorang
penggerak untuk melakukan sesuatu. (b) Kebutuhan
ekonomi industri ke ekonomi jasa. (e) Kemajuan
untuk berhubungan dengan lingkungan sosialnya
teknologi. (f) Gaya hidup bebas. (g) E-Commerce
yang akan
dan The World Wide Web. (h) Terbukanya peluang
menentukan posisi individu dalam
lingkungannya. (c) Perasaan individu terhadap suatu
bisnis internasional.
pekerjaan yang dilakukannya.
Menurut Sumarwan (2003:147) pengukuran
Dalam Enterpreneur.s Handbook seperti yang dikutip
oleh
Wirasasmita
(Suryana,
minat terhadap pekerjaan dapat dilakukan dengan
2003;55)
berbagai cara, salah satunya dengan struktur
dikemukakan beberapa alasan yang menumbuhkan
pembentukkan
minat seseorang menjadi wirausaha yakni: (a)
Komponen kognitif yang adalah pengetahuan dan
Alasan keuangan, untuk mencari nafkah, menjadi
persepsi
kaya, mencari pendapatan tambahan dan sebagai
dengan suatu obyek, sikap dan informasi dari
jaminan stabilitas keuangan. (b) Alasan sosial,
berbagai sumber (Schiffman dan Kanuk,1994).
memperoleh
dan
Pengetahuan dan persepsi biasanya berbentuk
dihormati banyak orang, menjadi teladan untuk
kepercayaan dan kepercayaan yang maksudnya
ditiru orang lain dan agar dapat bertemu banyak
adalah adanya rasa percaya bahwa suatu obyek
orang. (c) Alasan pelayanan. Agar bisa membuka
sikap mempunyai berbagai atribut dan perilaku yang
lapangan pekerjaan dan membantu meningkatkan
spesifik. (b)Komponen afektif menggambarkan
perekonomian masyarakat. (d) Alasan pemenuhan
perasaan dan emosi seseorang terhadap obyek.
diri. Untuk bisa menjadi seorang atasan, mencapai
Perasaan
sesuatu
evaluasi menyeluruh
gengsi/status
yang
agar
diinginkan,
dikenal
menghindari
yang
dan
minat
berperilaku
diperoleh melalui
sikap
minat,
seseorang terhadap
afektif
yaitu,
(a)
pengalaman
merupakan
obyek
sikap.
ketergantungan kepada orang lain, menjadi lebih
Komponen
disini menunjukkan
produktif dan menggunakan potensi pribadi secara
penilaian langsung dan umum terhadap suatu obyek
maksimum.
(Sciffman dan Kanuk,1994). Perasaan dan emosi
Mudjiarto et al. (2006;42) menyatakan bahwa
seseorang terutama ditujukan kepada obyek secara
bahwa umumnya orang berminat membuka usaha
keseluruhan, bukan perasaan dan emosi kepada
sendiri karena beberapa alasan berikut ini: (a)
atribut-atribut yang dimiliki oleh suatu obyek.
Mempunyai
Perasaan
dan
keuntungan. (b) Memenuhi minat dan keinginan
ungkapan
dua
pribadi. (c) Membuka diri untuk berkesempatan
mengevaluasi obyek tersebut. (c) Komponen konatif
menjadi bos bagi diri sendiri. (d)
menunjukkan
kesempatan
untuk
memperoleh
Adanya
kebebasan dalam manajemen. 8
emosi digambarkan dengan sifat
yang
tindakan
berbeda
seseorang
guna
atau
kecenderungan perilaku terhadap suatu obyek
perlu diberlakukan di instansi-instansi pendidikan
(Engel,et.al,1993).
seperti Universitas. Hal ini sejalan dengan penelitian
Dari teori tersebut, maka dalam penelitian ini
dari Bambang Sad Kurnianto dan Sulistya Ika Putra
pengukuran minat dilakukan dengan indikator
yang
antara lain komponen kognitif, komponen afektif
menyimpulkan bahwa bahwa salah satu cara untuk
dan komponen konatif.
menumbuhkembangkan minat berwirausaha dapat
Dari beberapa penelitian terdapat hubungan
dilakukan
pada
tahun
2012.
Mereka
dimulai dari
bangku
antara sosial media terhadap minat berwirausaha
memainkan
peran
diamana sosial media telah menjadi sangat populer
mempromosikan pendidikan kewirausahaan karena
karena memberikan kesempatan orang-orang untuk
perguruan tinggi dianggap sebagai lembaga yang
terhubung di dunia online dalam bentuk hubungan
ideal dalam membentuk budaya dan aspirasi
personal,
kewirausahaan dikalangan mahasiswa
politik
dan
kegiatan
bisnis
atau
kuliah. Perguruan fungsional
tinggi dalam
berwirausaha. Saat ini sudah banyak pelaku-pelaku
Untuk menumbuhkan jiwa berwirausaha pada
wirausaha yang menggunakan fasilitas dari Sosial
diri masing-masing mahasiswa, maka diperlukan
media.
banyaknya
timbulnya minat terhadap berwirausaha. Definisi
tentang
minat itu sendiri adalah suatu rasa lebih suka dan
Terbukti
penerbitan
dengan
buku-buku
semakin panduan
berwirausaha melalui sosial media.
rasa ketertarikan kepada suatu hal atau aktivitas
Keterlibatan sosial media sebagai kegiatan
tanpa ada yang menyuruh (Slameto,2003:180).
bisnis juga didukung oleh penelitian dari David
Mahasiswa yang berminat pada bidang wirausaha,
Candra dan Hoga Saragih (2011), dimana mereka
akan memiliki kemauan keras dan mencari berbagai
menggunakan
informasi tentang hal tersebut.
facebook
sebagai
sarana
pengenalan produk dan menganalisis penggunaan fitur yang ada di facebook dalam menanggapi iklan
HIPOTESIS
rumahdanproperti.com.
H0 =
Mutia Maharani (2012) dalam penelitiannya tentang
faktor-faktor
terhadap
keunggulan
pengaruh bersaing
sosial
antara tingkat penggunaan sosial media
media
terhadap
memberikan
besaing
dengan
minat
mahasiswa
kesimpulan bahwa sosial media dapat memberikan keunggulan
Diduga tidak ada pengaruh yang signifikan
berwirausaha
Pendidikan
pada
Ekonomi
Universitas Negeri Surabaya.
meningkatkan
bargaining position terhadap pelanggan. Variabel
H1 =
Sarana Komunikasi (SK) mendapat hasil terbesar
Diduga ada pengaruh yang signifikan antara tingkat penggunaan sosial media terhadap
yang itu berarti manfaat sosial media tersebut
minat
mempunyai dampak bagi Competitive Advantage.
berwirausaha
pada
mahasiswa
Pendidikan Ekonomi Universitas Negeri
Kegiatan kewirausahaan sangat penting karena
Surabaya
dapat membantu mengurangi jumlah pengangguran
.
dan dapat memperbaiki perekonomian di suatu Negara. Oleh karena itu, kegiatan kewirausahaan 9
Adapun teknik pengambilan sampel pada
METODE PENELITIAN Jenis
penelitian
yang
dilakukan
penelitian
adalah
pendekatan
kuantitatif.
Penelitian
adalah
metode
nonprobability
sampling, alasannya dipergunakan metode tersebut
penelitian kausal dan data yang diperoleh di analisis dengan
ini
karena peneliti tidak memberi peluang/kesempatan
ini
yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi
dilaksanakan di Jurusan Pendidikan Ekonomi,
untuk dipilih menjadi sampel.
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya. Target populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa angkatan 2009 dan 2010 yang terdiri
Sedangkan
dari 4 Prodi, diantaranya adalah prodi Akuntansi,
pertimbangan-pertimbangan tertentu.
berjumlah 475 mahasiswa.
untuk
ini,
penulis
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan
berusaha
menggunakan
mengetahui pengaruh tingkat penggunaan
sosial media
nonprobability
Sampling, yakni teknik penentuan sampel dengan
prodi Administrasi Perkantoran yang totalnya
penelitian
metode
sampling yang digunakan adalah metode Purposive
prodi Tata Niaga, prodi Ekonomi Koperasi dan
Dalam
jenis
angket
yang
diberikan
kepada
responden serta dokumentasi. Dalam penelitian ini,
terhadap minat berwirausaha pada
penulis menggunakan angket yang terstruktur, di
mahasiswa Pendidikan Ekonomi Universitas Negeri
mana
Surabaya. Berikut adalah gambar dari penelitian ini
angket
dalam penelitian
ini
diberikan
langsung kepada responden. Skala pengukuran yang
yaitu :
digunakan adalah dengan skala Likert. Skala likert (X) Tingkat Penggunaan Sosial Media
(Y) Minat Berwirausaha
merupakan skala pengukuran dengan lima kategori respon yang berkisar antara ”sangat setuju” hingga ”sangat tidak setuju” yang mengharuskan responden menentukan
derajat
persetujuan
atau
ketidak
setujuan mereka terhadap masing-masing dari
Gambar 1 Rancangan Penelitian
serangkaian pernyataan mengenai obyek stimulus. Dokumentasi
Adapun karakteristik populasi yang menjadi
dalam
penelitian
ini
ialah
mengambil data yang menunjang hasil penelitian
target penelitian ini adalah mahasiswa yang
antara lain jumlah mahasiswa Pendidikan Ekonomi
memiliki akun sosial media serta telah memperoleh
Univesitas Negeri Surabaya, visi dan misi Prodi
mata kuliah kewirausahaan baik teori maupun
Pendidikan Ekonomi serta silabus mata kuliah
praktek.
Kewirausahaan yang diajarkan.
Karena populasi dalam penelitian ini berjumlah
Teknik analisis data dalam penelitian ini
475 mahasiswa, menurut Sugiyono (2010:87), maka
menggunakan Regresi linier sederhana. Analisis
sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah
Regresi Linier sederhana adalah teknis analisis yang
sebanyak 160 responden dengan taraf kesalahan 10
digunakan untuk mengetahui hubungan fungsional
%.
atau kausal satu variabel dependen dengan satu variabel independen (Sugiyono, 2011 ; 188). 10
Adapun rumus dari regresi linier sederhana adalah
digunakan
dalam
model
tidak
menjelaskan
sebagai berikut :
sedikitpun variasi variabel dependent sebaliknya R2 sama dengan 1, maka presentase sumbangan pengaruh yang diberikan variabel independent
Y = a + bX Dimana : Y =
terhadap variabel dependent adalah sempurna, atau Minat Berwirausaha
variasi variabel independent yang digunakan dalam
a = Harga Y bila X = 0 (konstanta dari
model
persamaan regresi)
100%
variasi
variabel
dependent.
b = Angka arah atau koefisien regresi sosial
X=
menjelaskan
Uji t digunakan untuk mengetahui tingkat
media
signifikan masing-masing pengaruh variabel terikat
Subyek pada variabel independen yaitu
(Ghazali,2009:35). Untuk mengetahui Uji t, maka
sosial media
dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut : (a) Merumuskan hipotesis yang akan di uji.
Anlisis ini digunakan untuk memprediksikan
H0 : b1 = 0 artinya secara parsial tidak ada pengaruh
nilai dari variabel dependen apabila nilai variabel
yang signifikan antara variabel bebas terhadap
independen mengalami kenaikan atau penurunan
variabel terikat, (b) Menentukan tingkat signifikansi
dan untuk mengetahui arah hubungan antara
yaitu 1 = 5% atau 0,05 (ukuran standar yang sering
variabel independen dengan variabel dependen.
digunakan dalam penelitian) dalam menentukan
Dalam analisis regresi linier sederhana, koefisien
thitung ,
(c)
Menentukan
ttabel dan
membuat
korelasi menunjukan seberapa besar hubungan yang
kesimpulan Tabel distribusi t dicari pada a = 5% : 2
terjadi
terhadap
= 2,5 (uji 2 sisi) dengan derajat kebebasan (df) n-k-
dependen. Nilai R berkisar antara 0 sampai 1, nilai
1, (d) Kriteria pengujian dan membuat kesimpulan
semakin mendekati 1 bearti hubungan yang terjadi
H0 diterima dan H1 ditolak, Jika thitung < ttabel H0
semakin kuat, sebaliknya nilai semakin mendekati 0
ditolak dan H1 diterima, jika thitung > ttabel.
antara
variabel
independen
maka hubungan terjadi semakin lemah untuk mengetahui standar interprestasi koefisen korelasi
HASIL DAN PEMBAHASAN
(R) dapat dilihat pada tabel berikut :
Berdasarkan angket penelitian yang telah
Koefisen determinasi (R2) digunakan untuk mengetahui
presentase
sumbangan
disebarkan, terlihat bahwa dari 4 jurusan yaitu
pangaruh
Akuntansi, Koperasi, Akper dan Tata Niaga
variabel independent terhadap variabel dependent.
sebagian besar Responden pada penelitian ini di
koefisien ini menunjukan seberapa besa presentase
dominasi oleh jurusan Tata Niaga sebanyak 53
variasi variabel independent yang digunakan dalam model
mampu
menjelaskan
variasi
responden atau (33,1%) , Akuntansi sebanyak 44
variabel
responden
independent yang digunakan dalam model mampu
sebanyak
menjelaskan variasi dependent R2 sama dengan 0,
atau 32
(27,5%), responden
Ekonomi atau
Koperasi
(20%)
dan
Administrasi perkantoran sebanyak 31 responden
maka tidak ada sedikitpun presntase sumbangan
atau (19,4 %).
pengaruh yang diberikan variabel independent yang 11
Sedangkan sebagian besar responden pada
Tabel 1
penelitian ini rata-rata berusia 21-22 tahun yang
Hasil Analisis Regresi yang Menunjukkan
berjumlah 103 responden atau 64,4%. Sementara
Besarnya Korelasi Antara Variabel Terikat dan
responden yang berusia 19-20 tahun yang berjumlah
Variabel Bebas
33 responden atau 20,6%, disusul 22 responden (13,8%) yang berusia 23-24 tahun. Sisanya 2 Model
responden (1,2%) berusia antara 25-26 tahun.
1
Dilihat dari jenis kelamin, sebagian besar
.459
Std. Error of
Square
the Estimate
R Square a
.211
.206
4.53209
a. Predictor; (constant), Variabel X (Sosial Media)
responden pada penelitian ini di dominasi oleh
b.Dependent Variabel : Variabel Y (Minat Berwirausaha)
responden yang berjenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 115 respoden atau 71,9%
R
Adjusted R
Sedangkan
Model persamaan regresi linier sederhana
yang berjenis kelamin laki-laki berjumlah 45
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut ;
responden atau 28,1%. Berdasarkan jenis sosial media yang paling sering
digunakan,
terlihat
bahwa
Y = 24,178 + 0,582 X + e
mayoritas
responden yaitu sebanyak 92 mahasiswa (57,5%)
Keterangan:
paling sering menggunakan akun Facebook untuk
Y = Minat Berwirausaha mahasiswa Fakultas
bersosial media. Diikuti pengguna twitter sebesar 31 responden
Ekonomi UNESA.
(19,4%) lalu pengguna Blackbery
Messenger atau chat appications lain seperti whatsapp, line, WeChat sebanyak 29 responden atau 18,1%. Terakhir pengguna Blog dan KasKus yang sama-sama memiliki 4 responden atau 2,5%. Terakhir berdasarkan waktu penggunaan sosial media per harinya, terlihat bahwa sebanyak 77 responden (48,1%) yang mempunyai akun sosial media menggunakannya selama 1-3 jam per hari, diikuti 66 responden yang menggunakan selama 4-6 jam per hari. Sedangkan 13 responden (8,1%) lainnya menggunakan selama 7-9 jam per hari dan yang menggunakan di atas 9 jam per hari diketahui
sosial
=
Konstanta
Residu
intersep
sebesar
24,178
merupakan
perpotongan antara garis regresi dengan sumbu Y, yang menunjukkan tingkat minat berwirausaha mahasiswa ketika variabel tingkat penggunaan sosial media sama dengan nol, maka Y adalah sebesar 24,178. (2) Koefisien variabel kreativitas adalah sebesar 0,582. Hal ini menunjukkan bahwa apabila variabel tingkat penggunaan sosial media meningkat satu satuan maka minat berwirausaha mahasiswa akan
0,211 atau 21,1%. Sehingga, diketahui bahwa penggunaan
e
model persamaan regresi sederhana diatas adalah : (1)
Nilai dari R Square dari penelitian ini adalah
tingkat
= Tingkat Penggunaan Sosial Media
Beberapa hal yang dapat diketahui dari analisis
sebanyak 4 responden (2,5%).
variabel
X
meningkat satu satuan sebesar 0,582 dengan asumsi
media
variabel lain tidak mengalami perubahan. Tanda
mempunyai pengaruh terhadap minat berwirausaha
positif
mahasiswa sebesar 21,1%. 12
pada
koefisien
regresi
melambangkan
hubungan yang searah antara tingkat penggunaan sosial
media
dengan
Berwirausaha
disini
maksudnya
berwirausaha
bukan langsung membuka toko dan mempekerjakan
mahasiswa, yang artinya kenaikan pada tingkat
karyawan, tetapi terlebih pada memanfaatkan fitur-
penggunaan
fitur yang tersedia di akun sosial media untuk
sosial
minat
Mencoba
media
akan
menyebabkan
kenaikan pada minat berwirausaha mahasiswa.
mempromosikan barang atau produk yang ingin
Hasil uji hipotesis pada kolom t diperoleh thitung
anda jual.
dari perhitungan regresi sederhana sebesar 6,494
Sekarang sudah banyak web atau forum-forum
dengan nilai signifikansi 0,000 dibawah 0,05.
yang memfasilitasi para penggunanya untuk bukan
Sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang
hanya sekedar berbincang dan berkomunikasi saja,
berbunyi diduga tingkat penggunaan sosial media
tetapi juga memfasilitasi untuk para akun tersebut
berpengaruh signifikan terhadap minat berwirausaha
berdagang atau menjual produk mereka. Bahkan
pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas
banyak dari mereka yang punya modal minimalis,
Negeri Surabaya telah diterima.
merasa telah terbantu berkat fitur-fitur berjualan ini.
Sehingga pada penelitian ini tingkat penggunaan
Mereka merasa telah difasilitasi sebagai pedagang
sosial media terbukti berpengaruh terhadap minat
tanpa harus membayar karyawan, menyewa toko
berwirausaha
dan lain sebagainya.
mahasiswa
Fakultas
Ekonomi
Universitas Negeri Surabaya. Berdasarkan
Sosial media memiliki tiga indikator penting
hasil penelitian ini diketahui
yang mencakup antara lain sarana komunikasi,
penggunaan
media
akses dan pemanfaatan. Dalam hasil penelitian ini
berpengaruh signifikan terhadap minat berwirausaha
telah diketahui bahwa indikator sarana komunikasi
mahasiswa Pendidikan Ekonomi Universitas negeri
membuktikan bahwa mayoritas responden (87,5%)
Surabaya dengan besarnya pengaruh sebesar 21,1%.
menyatakan
Jadi dalam hal ini setidaknya walaupun rendah
berkomunikasi melalui akun sosial media serta
tetapi tren penggunaan sosial media yang saat ini
79,4% responden menyatakan bahwa
marak di kalangan remaja ternyata memiliki
mempunyai banyak teman untuk bersosialisasi di
pengaruh
sosial media.
bahwa
tingkat
terhadap
minat
sosial
berwirausaha
pada
mahasiswa Pendidikan Ekonomi Universitas Negeri
68,8% responden
Dengan keunggulan yang dimiliki sosial media mudahnya
berkomunikasi
serta
bahwa
tidak
terkoneksi dimana saja dan kapan saja, ada yang
ditunjang
menggunakan
dimana
mereka
sosial media tidak butuh banyak biaya. Mereka bisa
cukup menggunakan pulsa
efisiensi
sering
menyatakan bahwa mengakses
menghabiskan banyak waktu dalam berkomunikasi, dengan
mereka
Sementara itu untuk indikator akses, sebanyak
Surabaya tahun ajaran 2009 dan 2010.
seperti
setuju
mayoritas
modem
untuk mengakses,
dengan
harga
yang
responden setuju bahwa sosial media dapat diakses
terjangkau dan ada pula yang memanfaatkan
dimanapun serta tidak membutuhkan banyak biaya,
fasilitas wi-fi gratis. Sebanyak 78.1% respondenpun
membuat sosial media dapat menjadi alternatif tepat
mengakui bahwa mereka setiap harinya pasti
bagi mahasiswa yang sebagian besar belum punya
mengakses akun sosial media. Dengan kemajuan
penghasilan sendiri untuk mencoba berwirausaha.
teknologi yang canggih dan modern saat ini dimana 13
fitur-fitur sosial media sekarang sudah tersedia di
untuk memulai usaha. Di toko-toko buku besar
telepon genggam (handphone/smartphone), yang
seperti Gramedia dan Toga Mas juga telah
pada akhirnya akan membuat siapapun menjadi
menyediakan banyak buku panduan mengenai tips
lebih mudah mengaksesnya.
atau cara memulai usaha melalui akun sosial media.
Dan untuk indikator pemanfaaatan, sebanyak
Hermawan Kertajaya dalam bukunya New
79,4% responden masih menggunakan akun sosial
Wave Marketing (2008) telah menjelaskan bahwa
media mereka untuk sarana entertainment atau
dalam era digital saat ini perkembangan teknologi
sekedar
Selanjutnya
internet telah membuat perilaku konsumen jadi
mayoritas responden (81,8%) menyatakan bahwa
berubah dan hal itu sekaligus membuka peluang-
mereka menggunakan akun sosial media untuk
peluang baru. Lebih lanjut beliau mejelaskan bahwa
mengetahui berita terkini. Mereka mengatakan
lahirnya Web. 20 atau Internet, membuat semua
bahwa lebih cepat mengetahui berita terkini melalui
orang tanpa kecuali, selama punya akses internet
sosial media seperti twitter dan KasKus dibanding
memiliki kesempatan yang sama untuk bisa sukses.
membaca koran atau melihat televisi. Dan yang
Karena dunia bisnis saat ini tidak lagi dimonopoli
terakhir
pernah
perusahaan-perusahaan bermodal kuat. Istilah low-
mempromosikan produk dagangan mereka atau
budget high-impact pun semakin marak akhir-akhir
berjualan, walaupun tingkat prosentase adalah yang
ini dengan adanya pengaruh teknologi internet yang
paling rendah tapi paling tidak separuh responden
menempati level usaha dangan modal minimal.
untuk
menghibur
sebanyak
50%
diri.
responden
telah mencoba memanfaatkan sosial media untuk
Dalam hasil penelitian ini juga terlihat bahwa
sesuatu yang produktif, dan penulis berharap
mahasiswa Pendidikan Ekonomi Universitas Negeri
kedepannya akan semakin banyak mahasiswa yang
Surabaya ternyata tertarik sekali menjadi seorang
mencoba.
wirausaha. Hal itu dibuktikan dari pengukuran
Dilihat
dari
karakteristik
responden
minat berwirausaha yang terdiri dari tiga indikator
berdasarkan jenis sosial media yang digunakan,
yaitu kognitif, afektif, psikomotorik.
Facebook menempati urutan pertama dengan 92
Pada indikator kognitif mahasiswa Pendidikan
pengguna atau sebesar 57,5% dari responden,
Ekonomi
disusul
pengguna
diketahui dari penyajian hasil jawaban responden
Blackberry Messenger 18,1%. Para user sosial
dari masing-masing item pernyataan. Indikator
media tesebut rata-rata menghabiskan waktu 1-6
kognitif terdiri dari tiga item pernyataan. Dari ketiga
jam per harinya. Hal ini dapat diartikan bahwa
pernyataan tersebut rata-rata mahasiswa yang
mahasiswa Pendidikan Ekonomi Universitas Negeri
menjawab sangat setuju dan setuju sebesar 79%.
Surabaya adalah pengguna aktif sosial media.
Jadi dapat disimpulkan bahwa mayoritas mahasiswa
oleh
Twitter
19,4%
dan
Dengan waktu yang relatif lama tersebut,
Universitas
menjadi
wirausaha.
menggunakannya
mencari
informasi
sesuatu
yang
Surabaya
dapat
mempunyai keinginan serta pengetahauan untuk
sangat disayangkan apabila mahasiswa hanya untuk
Negeri
tidak
produktif. Banyak sekali kesempatan untuk belajar
kewirausahaan.
memanfaatkan akun sosial media menjadi wadah 14
Mereka lebih
tertantang dalam
untuk tentang
Untuk indikator afektif yang terdiri dari tiga item
pernyataan,
rata-rata
mahasiswa
Tabel 2
yang
Hasil Uji t
menjawab setuju dan sangat setuju adalah sebesar 82%. Jadi dapat disimpulkan bahwa mayoritas
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
Model
mahasiswa tertarik untuk menjadi wirausahawan,
B
mereka
menyatakan
bahwa
lebih
senang
membangun usaha sendiri daripada bekerja pada orang lain.
Std.Error
1. Constant
24.178
3.212
Variabel X (Sosial Media)
.582
.090
t
Sig
7.528
.000
Beta .459
6.494
a. Dependent Variable : Variabel Y (minat Berwirausaha)
Dan untuk indikator psikomotor yang terdiri dari lima item pernyataan, rata-rata mahasiswa yang
Jadi dari pengujian hipotesis melalui uji t ini
menjawab setuju dan sangat setuju adalah sebesar
dapat disimpulkan bahwa menerima H1 dan menolak
81%. Dan dapat disimpulkan bahwa mayoritas
H0. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
mahasiswa telah berusaha aktif dalam mencari
tingkat
wawasan yang erat kaitannya dengan kegiatan
berpengaruh signifikan terhadap minat berwirausaha
kewirausahaan seperti menghadiri seminar-seminar
mahasiswa Pendidikan Ekonomi Universitas Negeri
wirausaha dan berlatih berwirausaha.
Surabaya.
Hasil
penelitian
diatas
sejalan
dengan
penggunaan
sosial
media
terbukti
PENUTUP
penelitian yang dilakuan oleh Bambang Sad
Simpulan
Kurnianto dan Sulistya Ika Putra (2012). Mereka
Berdasarkan
hasil
analisis
data
dan
menyatakan bahwa perguruan tinggi memainkan
pembahasan hasil penelitian yang sudah dilakukan,
peran fungsional dalam mempromosikan pendidikan
maka kesimpulan dari penelitian ini adalah ; Ada
kewirausahaan karena perguruan tinggi dianggap
pengaruh tingkat penggunaan sosial media terhadap
sebagai lembaga yang ideal dalam membentuk
minat
budaya dan
aspirasi kewirausahaan dikalangan
Pendidikan
di
mahasiswa. Hal ini dimungkinkan karena dalam
Universitas
Negeri
perguruan tinggi, salah satunya di Fakultas Ekonomi
pengaruh yang temasuk dalam kategori rendah.
Universitas
Saran
Negeri
Surabaya,
dimana
para
mahasiswanya selalu diajarkan cara berpikir dan
berwirausaha
pada
Ekonomi
mahasiswa Fakultas
Surabaya,
dengan
Jurusan Ekonomi tingkat
Berdasarkan pada hasil penelitian ini, terdapat
berperilaku sebagai wirausaha.
beberapa hal yang dapat disarankan, yakni sebagai
Hasil pengujian uji t menunjukkan bahwa
berikut ; (1) Dari penelitian ini, diharapakan
variable tingkat penggunaan sosial media (X)
mahasiswa dapat lebih memanfaatkan spot wifi
memiliki nilai thitung yang lebih besar dari ttabel,
gratis yang tersedia di lingkungan universitas agar
dengan tingkat signifikansi dibawah 0,05 atau 5%.
kendala biaya tidak lagi menjadi beban oleh sebagian mahasiswa. (2) Mahasiswa dapat lebih bijak dalam memanfaatkan akun-akun sosial media mereka. Waktu penggunaan sosial media pada mahasiswa Pendidkan Ekonomi yang per harinya 15
.000
dapat
mencapai
1
sampai
6
jam
tersebut
Jeffry L Whiten, J. 2004. Metoda Design Dan Analisa Sistem, edisi bahasa indonesia. New York : McGraw Hill.
diharapakan dapat digunakan untuk sesuatu yang lebih produktif. (3) Peneliti menyarankan mata
Kaplan, Andreas M., Haenlaen Michael. 2010. Users of the world, unite! The challenges and opportunities of social media. Business Horizons.
kuliah Kewirausahaan di Fakultas Ekonomi untuk lebih
memperkenalkan
konsep
E-Marketing
(electronic marketing) atau pemasaran melalui media elektronik seperti melalui fasilitas internet
Kartajaya, Hermawan. 2008. New Wave Marketing. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Hutama.
atau sosial media, agar nantinya mahasiswa dapat mengeksplorasi lebih jauh seputar dunia wirausaha
Maharani, Mutia dkk. 2012. Faktor-Faktor Pengaruh Media Sosial Terhadap Keunggulan Bersaing : Studi Kasus Cofee Tofee Indonesia.
dengan berbagai cara termasuk memanfaatkan sosial media sebagai alat penunjang untuk berbisnis.
Moore, Carlos, W. 2001. Kewirausahaan ; Manajemen Usaha Kecil. Jakarta: Salemba Empat.
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian; Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rienika Cipta.
Mudjiarto dan Aliaras Wahid. 2006. Membangun Karakter dan Kepribadian Kewirausahaan, Edisi Pertama. Yogyakarta dan Jakarta: Graha Ilmu dan UIEU University Press.
Bodnar, George H, dan William S. Hopwood. 2004. Sistem Informasi Akuntansi. Yogyakarta : Penerbit Andi.
Principles of Marketing (Kotler, Gay Armstrong) Chapter 18 - Marketing in the Digital Age. 2008.
Brian K, Williams and Sawyer, Stacey C. 2005. Using Information Technology Practical Introduction to Computers & Communications. New York, USA: McGraw Hill.
Risvan. “Pemanfaatan Media Sosial Oleh Praktisi Pemasaran”, SWA, No. XXVIII Maret 15-28, 2012, halaman 66-67.
Buchari,Alma. 2013. Kewirausahaan. Bandung: Alfabeta.
Riyanti, Dwi. 2003. Kewirausahaan Dari Sudut Pandang. Psikologi Kepribadian, Jakarta: PT Grasindo.
Ciputra. 2008. Quantun Leap; Bagaimana Entrepreneurship Dapat Mengubah Masa Depan Anda dan Masa Depan Bangsa. Jakarta : PT Elex Media Komputindo.
Sad Kurnianto, Bambang. 2012. Menumbuh Kembangkan Minat Berwirausaha Bagi Para Mahasiswa Di Lingkungan Perguruan Tinggi.
Cats-Baril, W.,Thompson, R. 2003. Information Technology and Management. New York : McGraw-Hill.
Sandegi, Rustam. 2012. Step by Step Menjual Apapun Keahlian Anda di Internet. Jakarta : PT. Elex Media Komputindo.
Effraim Turban and R. Kelly Rainer, jr. 2006. Pengantar Teknologi Informasi. Salemba Infotek : Jakarta
Shahab, Alwi. 2000. Internet Kedokteran. Jakarta : EGC.
Bagi
Profesi
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : PT. Kineka Cipta.
Ghazali,Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang : Badan Penelitian Universitas Diponegoro.
Sudaryono, dkk. Kewirausahaan. 2010. Yogyakarta : CV. ANDI.
16
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung : Afabeta. Sumarwan, Ujang. 2003. Perilaku Konsumen Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran. Bogor : PT. Ghalia Indonesia. Suryana. 2006. Kewirausahaan. Jakarta: Salemba Empat. Tarmuji, Tarsis. 2000. Prinsip-Prinsip Wirausaha Yogyakarta: Liberty. Tjiptono, Fandi. 2008. Strategi Pemasaran. Edisi Tiga. Yogyakarta : CV. ANDI. Universitas Negeri Surabaya. 2009. Buku Pedoman Fakultas Ekonomi. Surabaya : UNESA Press Yuwono, Susatyo dan Partini, 2008. Pengaruh Pelatihan Kewirausahaan Terhadap Tumbuhnya Minat Berwirausaha, Jurnal Penelitian Humaniora, Vol 9 No 2, Agustus, 119 – 127. Zimmerer, Thomas W. dan Norman Scarborough. 2008. Pengantar Kewirausahaan dan Manajemen Bisnis Kecil. Jakarta : Salemba Empat.
17