PENGARUH EFIKASI DIRI TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA PADA SISWA KELAS XII DI SMK NEGERI 1 SURABAYA Suci Wulandari Fakultas Ekonomi, Unesa, Kampus Ketintang Surabaya ABSTRAK Efikasi diri mengacu pada keyakinan akan kemampuan-kemampuan yang dimiliki individu untuk menggerakkan motivasi, kemampuan kognitif dan tindakan -tindakan yang diperlukan untuk memenuhi tuntutan situasi. Jadi, efikasi diri berperan penting dalam menentukan keberhasilan seseorang dalam tugas tertentu atau pekerjaan tertentu seperti berwirausaha. Para siswa di SMK Negeri 1 Surabaya telah memiliki efikasi diri yang sangat tinggi terhadap bidang kewirausahaan. Namun, siswa masih merasa takut dan ra guragu dalam hal berwirausaha. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan mengambil sampel sebanyak 76 siswa. Metode penelitan yang digunakan adalah regresi linier sederhana dengan menggunakan program SPSS 16.0 for windows. Sedangkan, pengujian hipotesis menggunakan uji t yang menunjukkan bahwa efikasi diri secara parsial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap minat berwirausaha. Kata Kunci:Efikasi diri, minat Berwirausaha. Self efficacy refers on belief to ability which had by individual for actuated motivation, cognitive ability and action which needed for keep abreast of situat ion. So, self efficacy is an importing role to play in determine of success human in a specific task or a specific job as entrepreneurship. The students in Vocational School 1 Surabaya had very high of self efficacy to entrepreneurship. But, the student still have afraid and have doubt about entrepreneurship. This research is using quantitative approach with take a sample as many as 76 students. The research method is using a simple linier regression with use program SPSS 16.0 for windows. Whereas, the hypothesis testing using t-test showed that self efficacy partially has significant influence to interest entrepreneurship. Key Words:Self Efficacy, interst entrepreneurship.
1
Dewasa ini angkatan kerja yang menganggur
visual,teknik produksi program pertelevisian
terdiri dari berbagai latar
dan akomodasi perhotelan.
belakang pendidikan. Berdasarkan data dari Badan
Pusat
yang
ini, penulis mencermati tentang program
memberikan sumbangan tertinggi adalah
mata diklat kewirausahaan. Inti dari mata
SMA sebesar 10,66% sedangkan lulusan
diklat kewirausahaan adalah agar siswa
SMK sebesar 10,43%.
tergugah
Hal
ini
Statistik,
sangat
khususnya, pada terlihat
bahwa
lulusan
Dalam kaitannya dengan penelitian
untuk
melakukan kemandirian
memprihatinkan
dalam berwirausaha, siswa dapat mengubah
lulusan SMK dimana
sikapnya yang ketergantungan kepada orang
kurang
optimalnya
lain menjadi mandiri, siswa dapat mengikis
perwujudan dari tujuan berdirinya sekolah
kebiasaan meminta, rendah diri, berusaha
menengah kejuruan. Salah satu cara yang
bekerja
dapat digunakan untuk menekan jumlah
mempunyai
pengangguran adalah dengan menciptakan
menumbuhkan
lapangan pekerjaan sendiri melalui kegiatan
sendiri
kewirausahaan.
pekerjaan.
berdasar
atas
kualitas
dan
diri
serta
kepercayaan cita-cita
dengan
untuk berusaha
menciptakan
Program
lapangan
mata
diklat
pada
silabus
SMK Negeri 1 Surabaya adalah
kewirausahaan
berdasar
salah satu lembaga pendidikan yang diakui
kewirausahaan
yang
sebagai pengembang generasi profesional
keterampilan
dan berbasis teknologi serta dapat bersaing
untuk memahami arti, peranan, fungsi dan
dalam pasar kerja global. SMK Negeri 1
beberapa
Surabaya merupakan salah satu sekolah
kegiatan kewirausahaan.
kreatif yang membuka ladang usaha sebagai
Program
yang
cara
berisi
teori
dan
mengarahkan
yang
dilakukan
mata
diklat
siswa
dalam
ini
juga
sumber pendapatan lain sehingga sekolah
disisipkan pembentukkan efikasi diri yang
tidak menggantungkan diri pada bantuan
terdapat didalam silabus kewirausahaan.
pemerintah dan juga tidak banyak menarik
Pengertian efikasi diri itu sendiri adalah
iuran pada siswa serta sekolah juga dapat
keyakinan
mengasah jiwa wirausaha pada siswanya.
kemampuannya
SMK Negeri 1 Surabaya memiliki 9
diri
seseorang
pada
dalam mencapai tujuan
tertentu.
(sembilan) jurusan, diantaranya pemasaran,
Praktek
kewirausahaan
akuntansi, administrasi perkantoran, teknik
diperkenalkan
komputer dan jaringan, rancangan perangkat
diberbagai jurusan. Mereka mendapatkan
lunak,
pembelajaran
multimedia,
desain
komunikasi 2
pada
siswa
bagaimana
kelas
mulai
cara
XI
untuk
memulai kegiatan berwirausaha
dengan
dari minat dalam hubungan dengan proses
melakukan praktek kewirausahaan yang
atau jangkauan masa depan bagi siswa untuk
dilakukan di lingkungan sekolah. Kegiatan
merencanakan
pembelajaran ini dilakukan di lingkungan
terhadap pendidikan, jabatan atau pekerjaan
sekolah
mendapatkan
yang diinginkan. Menurut Anshori (dalam
pengawasan yang maksimal oleh pihak-
Sitti Fatima,2011) langkah strategis untuk
pihak sekolah.
mengasah jiwa wirausaha dapat ditempuh
agar
siswa
SMK Negeri 1 Surabaya memiliki berbagai
macam
proses
menentukan
pilihan
pendidikan
yang
praktek
mengutamakan kemampuan dan keahlian
kewirausahaan yang dapat dipilih oleh siswa
bukan gelar atau ijazah semata. Jadi,
sesuai
kegiatan
dengan
misalnya,
jurusan
membuka
menjadi penyalur sendiri
jenis
melalui
dan
masing-masing
warung
praktek
kewirausahaan
yang
makanan,
dilakukan oleh para siswa di SMK Negeri 1
produk-produk buatan
Surabaya penting karena dapat memberikan
(handmade),
membuka
jasa
banyak manfaat. Namun, melihat kenyataan
mendesain visual, membuka jasa perbaikan
yang terjadi bahwa banyak lulusan SMK
perangkat keras dan lunak komputer.
yang
Program mata diklat kewirausahaan
lebih
berminat
untuk
mencari
pekerjaan dibandingkan berwirausaha.
jika diberikan dengan teknik yang tepat dan
Hal ini didukung oleh data dari
tidak semata-mata hanya mentransfer ilmu
Badan Pusat Statistik yang menunjukkan
pengetahuan serta guru terampil dalam
bahwa pencari kerja terdaftar di Jawa Timur
memberikan motivasi pada siswa, maka
pada tahun 2010 didominasi oleh kelompok
program mata diklat ini dapat menggugah
pendidikan SMK sebesar 124.500 orang atau
minat siswa dalam mengembangkan jiwa
sebesar 30,54% sedangkan, untuk kelompok
berwirausahanya. Siswa akan terdorong
pendidikan SMA sebesar 111.365 orang atau
minatnya untuk menekuni materi program
sebesar 27,35% dan kelompok pendidikan
mata diklat ini dan terbuka dirinya untuk
SLTP sebesar 101.203 orang atau sebesar
memperoleh rangsangan berwirausaha.
24,82%.
Minat
terhadap
Dari data tersebut terlihat bahwa
kewirausahaan perlu diketahui oleh guru
pencari kerja tertinggi di Jawa Timur pada
maupun siswa itu sendiri mengingat minat
tahun 2010 dipegang oleh lulusan SMK
ini
untuk
sedangkan hasil wawancara yang dilakukan
melakukan pilihan dalam menentukan cita-
oleh peneliti pada beberapa siswa khususnya
citanya. Cita-cita merupakan perwujudan
pada siswa kelas XII menunjukkan bahwa
dapat
siswa
mengarahkan
siswa
3
siswa cenderung lebih suka untuk mencari
melakukan suatu tindakan yang diperlukan
pekerjaan
untuk mencapai suatu hasil tertentu.
pada
membuktikan optimalnya
orang bahwa
minat
lain.
Hal
masih
siswa
SMK
ini
kurang
Efikasi diri dapat mendorong kinerja
untuk
seseorang dalam berbagai bidang termasuk
berwirausaha.
minat
Minat tidak dibawa sejak lahir tetapi
berwirausaha
(Luthans,2008:205).
Oleh karena itu, dalam membuka suatu
minat tumbuh dan berkembang sesuai
usaha
dengan
yang
efficacy) terhadap kemampuannya agar
mempengaruhinya. Adapun penyebab dari
usahanya dapat berhasil. Hal yang sama juga
rendahnya minat berwirausaha pada siswa di
diungkapkan
kelas
Efikasi diri juga
faktor-faktor
XII
tersebut
adalah
kurangnya
diperlukan keyakinan diri (self-
oleh
Robbins
(2007:180).
dikenal dengan teori
keyakinan siswa pada kemampuannya untuk
kognitif sosial atau penalaran sosial yang
menjadi seorang wirausaha sehingga siswa
merujuk pada keyakinan individu bahwa
tersebut merasa ragu-ragu dan takut gagal
dirinya mampu menjalankan suatu tugas.
ketika menghadapi rintangan serta tidak
Berdasarkan penjelasan yang telah
berani untuk mengambil resiko.
disampaikan
di
disimpulkan
bahwa
telah diuraikan, maka rumusan masalah
keyakinan
diri
dalam penelitian ini yaitu, apakah efikasi
kemampuannya
diri
tertentu.
Berdasarkan latar belakang yang
dapat
mempengaruhi
minat
atas,
maka
dapat
efikasi diri adalah seseorang
untuk
pada
mencapai tujuan
berwirausaha pada siswa kelas XII di SMK Negeri 1 Surabaya?
Dimensi Efikasi Diri
Berpijak pada rumusan masalah
Bandura (1977) menjelaskan bahwa
tersebut, maka tujuan dari penelitian ini
efikasi diri terdiri dari beberapa dimensi.
adalah untuk mengetahui pengaruh efikasi
Masing-masing
diri terhadap minat berwirausaha pada siswa
penting didalam performansi, yang secara
kelas XII di SMK Negeri 1 Surabaya.
lebih jelas dapat diuraikan sebagai berikut,
mempunyai
implikasi
Magnitude (Tingkat Kesulitan) Magnitude
Efikasi Diri 2003)
adalah
kemampuan
Menurut Bandura (dalam O’Brien,
seseorang untuk menyelesaikan tugas yang
pengertian
adalah
tingkat kesulitannya berbeda. Efikasi diri
tentang kemampuan
dapat ditunjukkan dengan tingkat yang
keyakinan
individu
dirinya dalam
efikasi
diri
melaksanakan tugas atau
dibebankan 4
pada
individu
terhadap
tantangan dengan tingkat yang berbeda
(generalitas).
Pada
penelitian
dalam rangka menuju keberhasilan. Individu
dimensi
akan mencoba tingkah laku yang dirasa
indikator pengukur efikasi diri.
tersebut
ini,
digunakan
tiga
sebagai
mampu dilakukannya dan akan menghindari tingkah laku yang dirasa di luar batas
Sumber Efikasi Diri
kemampuan yang dirasakannya.
Menurut Bandura (1994) terdapat
Strength (Kekuatan)
empat sumber penting yang dapat digunakan
Strength berkaitan dengan kekuatan pada
keyakinan
kemampuannya.
individu
Individu
untuk membangun efikasi diri seseorang
atas
yaitu,
mempunyai
Mastery Experiences
keyakinan yang kuat dan ketekunan dalam
Pengalaman menyelesaikan masalah
usaha yang akan dicapai meskipun terdapat
adalah
kesulitan dan rintangan.
mempengaruhi efikasi diri seseorang karena
Dengan efikasi diri, kekuatan untuk
sumber
yang
mastery experiences
paling
penting
memberikan bukti
usaha yang lebih besar mampu didapat.
yang paling akurat dari tindakan apa saja
Semakin kuat perasaan efikasi diri dan
yang
semakin besar ketekunan, maka semakin
keberhasilan
atau
tinggi kemungkinan kegiatan yang dipilih
keberhasilan
tersebut
dan dilakukan dengan berhasil.
kepercayaan yang kuat didalam keyakinan
Generality (Generalitas)
individu. Mekanisme pembentukan efikasi
Generality
berkaitan
dengan
diri
diambil
ini
untuk
merujuk
meraih kesuksesan,
dan
dibangun
dari
pada
tingkah laku dimana individu merasa yakin
pengalaman
terhadap kemampuannya. Individu dapat
langsung,
merasa yakin terhadap kemampuan dirinya
pencapaian.
tergantung pada pemahaman kemampuan
Vicarious Experiences
dirinya yang terbatas pada suatu aktivitas
suatu
penguasaan
aktual seperti, pengalaman kinerja
Pengalaman
aktual,
dan
tingkat
lain
adalah
orang
dan situasi tertentu atau pada serangkaian
pengalaman
aktivitas dan situasi yang lebih luas dan
untuk model sosial. Mengamati perilaku dan
bervariasi.
pengalaman orang lain sebagai proses
Berdasarkan uraian di atas, dapat aspek,
yaitu
Magnitude
disediakan
belajar individu.
disimpulkan bahwa efikasi diri terdiri dari tiga
pengganti yang
Dampak modeling dalam efikasi diri
(tingkat
sangat dipengaruhi oleh kemiripin antara
kesulitan), Strength (kekuatan), Generality
individu dengan model. 5
Semakin mirip
individu
dengan
pengaruh
suatu
model,
kegagalan
maka
tidak
maupun
diinginkan,
maka
dihindari.
modelnya jauh berbeda dari individu, maka
Penilaian seseorang terhadap efikasi
tidak akan banyak mempengaruhi efikasi
diri ini dipengaruhi
diri.
Suasana efikasi
diri
yang
menekan dan mengancam akan cenderung
keberhasilannya akan semakin besar. Jika
Peningkatan
situasi
akan
hati
meningkatkan
oleh suasana hati.
yang
positif
efikasi
diri
akan
sedangkan
menjadi efektif apabila subjek yang menjadi
suasana hati yang buruk akan melemahkan
model
banyak
efikasi diri. Mengurangi reaksi cemas, takut
individu
dan
tersebut
kesamaan
mempunyai
karakteristik
antara
stress
individu
akan
mengubah
dengan model, kesamaan tingkat kesulitan
kecenderungan emosi negatif dengan salah
tugas, kesamaan situasi dan kondisi serta
interprestasi terhadap keadaan fisik dirinya
keanekaragaman yang dicapai oleh model.
sehingga
akan
mempengaruhi
Persuasi Verbal
efikasi diri yang positif
terhadap diri
Persuasi verbal adalah cara ketiga
akhirnya
seseorang.
untuk meningkatkan keyakinan seseorang mengenai hal-hal yang dimilikinya untuk
Minat Berwirausaha
berusaha lebih gigih dalam mencapai tujuan
Pengertian minat wirausaha itu
dan keberhasilan atau kesuksesan. Persuasi
sendiri menurut Yanto dalam Christers
verbal mempunyai pengaruh yang kuat pada
(2010)
peningkatan
memberanikan
menunjukkan
efikasi perilaku
diri
individu
kemampuan diri
dalam
untuk
memenuhi
digunakan
kebutuhan hidup, memajukan usaha atau
secara efektif. Seseorang mendapat bujukan
menciptakan usaha baru dengan kekuatan
atau sugesti untuk percaya bahwa dirinya
yang ada pada diri sendiri. Sedangkan,
mampu mengatasi masalah-masalah yang
Santoso
akan dihadapinya.
wirausaha
Keadaan Fisiologis dan Emosional
memusatkan perhatian dan berbuat sesuatu
Situasi
menekan
(1993) adalah
mendefinisikan gejala
psikis
minat untuk
kondisi
terhadap wirausaha itu dengan perasaan
emosional dapat mempengaruhi efikasi diri.
senang karena membawa manfaat bagi
Gejolak
dirinya.
emosi,
yang
yang
dan
adalah
goncangan,
kegelisahan
yang mendalam dan keadaan fisiologis yang
Dari pengertian diatas, maka yang
lemah yang dialami individu akan dirasakan
dimaksud dengan minat berwirausaha adalah
sebagai isyarat akan terjadi peristiwa yang
keinginan, 6
ketertarikan
serta
kesediaan
bekerja keras atau berkemauan keras untuk
Perasaan
dan
emosi seseorang
berusaha memenuhi kebutuhan hidupnya
terutama ditujukan kepada obyek secara
dan menciptakan usaha baru tanpa merasa
keseluruhan, bukan perasaan dan emosi
takut dengan resiko yang akan terjadi serta
kepada atribut-atribut yang dimiliki oleh
senantiasa belajar dari kegagalan dalam hal
suatu
berwirausaha.
Perasaan
dan
emosi
digambarkan dengan ungkapan dua sifat yang berbeda guna mengevaluasi obyek
Komponen Minat Berwirausaha Menurut
Sumarwan
tersebut.
(2003:147)
Komponen Konatif
pengukuran minat terhadap pekerjaan dapat
Komponen
dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya
obyek.
dengan
struktur
konatif
menunjukkan
tindakan seseorang atau kecenderungan
pembentukkan
perilaku
minat berperilaku yaitu,
terhadap
suatu
obyek
(Engel,et.al,1993).
Komponen Kognitif adalah
Dari teori tersebut, maka dalam
pengetahuan dan persepsi yang diperoleh
penelitian ini pengukuran minat dilakukan
melalui pengalaman dengan suatu obyek,
dengan indikator yaitu komponen kognitif,
sikap dan informasi dari berbagai sumber
komponen afektif dan komponen konatif.
Komponen
kognitif
(Schiffman dan Kanuk,1994). Faktor-faktor
Pengetahuan dan persepsi biasanya
Yang
berbentuk kepercayaan dan kepercayaan
Minat Berwirausaha
yang maksudnya adalah adanya rasa percaya
Minat
bahwa
suatu
berkaitan
Mempengaruhi erat
dengan
perhatian. Oleh karena itu, minat merupakan
obyek sikap mempunyai
suatu hal yang sangat menentukan dalam
berbagai atribut dan perilaku yang spesifik.
setiap usaha, maka minat perlu ditumbuh
Komponen Afektif Komponen afektif memnggambarkan
kembangkan pada diri setiap siswa. Minat
perasaan dan emosi seseorang terhadap
tidak dibawa sejak lahir, namun minat
obyek.
tumbuh dan berkembang
Perasaan dan sikap seseorang
sesuai dengan
merupakan evaluasi menyeluruh terhadap
faktor yang mempengaruhinya. Secara garis
obyek
besar ada tiga faktor yang mempengaruhi
sikap.
Komponen
afektif
disini
minat yaitu,
menunjukkan penilaian langsung dan umum terhadap
suatu
obyek
(Sciffman
dan
Kanuk,1994). 7
positif
Faktor fisik Kondisi
senang
merupakan suatu keadaan jiwa akibat
berperan dalam menentukan minat, misalnya
adanya peristiwa yang datang pada
saja individu memilih berwirausaha, maka
subyek
kondisi fisiknya harus benar-benar kuat
(1991:30)
karena berwirausaha adalah pekerjaan yang
adalah aktivitas psikis yang didalamnya
penuh
fisik
subyek
setiap
obyek.
merupakan
individu
perasaan
sangat
dengan
fisik
sebab
tantangan.
pendukung
Faktor utama
aktivitas yang dilakukan individu.
bersangkutan.
W.S.Winkel
mendefinisikan
menghayati
perasaan
nilai-nilai suatu
Faktor lingkungan Faktor
Faktor psikis Faktor psikis yang mempengaruhi
lingkungan
yang
mempengaruhi minat yaitu,
minat yaitu,
1. Lingkungan keluarga
1. Motif
Keluarga merupakan peletak dasar Motif adalah dorongan yang akan
bagi
pola
tingkah
laku,
karakter,
datang dari dalam diri manusia untuk
intelegensi, bakat, minat dan potensi anak
berbuat
yang dimilliki untuk dapat berkembang
sesuatu.
Bimo
Walgito
(2003:149), motif diartikan sebagai suatu
secara
kekuatan
diri
keluarga merupakan faktor yang paling
organism yang menyebabkan organism
penting bagi tumbuh dan berkembangnya
itu bertindak atau berbuat. Dorongan ini
potensi yang dimiliki anak.
yang
terdapat
dalam
tertuju kepada suatu tujuan tertentu.
optimal.
Lingkungan
2. Perhatian
Dengan
keluarga
demikian,
merupakan
satu kesatuan antara ayah, ibu, anak dan
Bimo Walgito (2003:56) mendefinisikan
keluarga lainnya. Keluarga mempunyai
perhatian merupakan pemusatan atau
peranan penting dalam mempersiapkan
konsentrasi
aktivitas
anak untuk mencapai masa depan yang
individu yang ditujukan kepada suatu
baik bagi diri sendiri, keluarga dan
atau kelompok obyek. Perhatian akan
masyarakat.
menimbulkan
dari
minat
seluruh
seseorang
jika
2. Lingkungan sekolah
subyek mengalami keterlibatan dalam
Sekolah
obyek.
merupakan
lingkungan
yang sangat potensial untuk mendorong
3. Perasaan
anak didik dalam perkembangan minat,
Perasaan senang akan menimbulkan
misalnya di lingkungan sekolah memberi
minat yang akan diperkuat adanya sikap
motivasi kepada siswanya untuk mandiri, 8
maka kemungkinan siswa tersebut juga
efficacy, toleransi terhadap resiko dan hasrat
akan punya minat untuk mandiri.
neto
3. Lingkungan masyarakat yang
turut
perkembangan
mandiri
terbukti
secara
signifikan mempengaruhi niat mahasiswa
Masyarakat merupakan lingkungan ketiga
bekerja
untuk
mempengaruhi
minat.
berwirausahabaik
maupun, silmutan.
Misalnya,
secara
parsial
Temuan empiris
ini
mendukung temuan Segal,at all (2005).
lingkungan yang mayoritas berwirausaha,
Berdasarkan
hasil analisis variabel
data
maka kemungkinan besar individu yang
menunjukkan
motivasi
ada di lingkungan tersebut juga akan
berwirausaha berkorelasi positif dengan self
berminat terhadap wirausaha.
efficacy. Nilai korelasinya yaitu sebesar 0,461. Hal ini menunjukkan bahwa semakin seorang mahasiswa merasa layak menjadi
Penelitian Terdahulu Indarti,dkk penelitian
yang
Kewirausahaan
(2008)
dalam
berjudul Mahasiswa
jurnal
wirausahawan, maka semakin besar pula
“Intensi
niat atau motivasinya untuk menjadi seorang
Studi
wirausahawan.
Perbandingan Antara Indonesia, Jepang, dan
Norwegia”.
Hasil dari penelitian
Hipotesis
tersebut adalah secara umum peneliti telah menemukan
faktor-faktor
mempengaruhi
intensi
Berdasarkan pada uraian di dalam
yang
kajian pustaka dan penelitian terdahulu
kewirausahaan
,maka peneliti mengajukan hipotesis yaitu,
berbeda antara satu Negara dengan Negara
ada pengaruh efikasi diri terhadap minat
lain. Salah satu faktor yang mempengaruhi
berwirausaha pada siswa kelas XII di SMK
intensi kewirausahaan adalah efikasi diri.
Negeri 1 Surabaya.
Berdasarkan hasil analisis data menunjukkan efikasi diri dapat menumbuhkan intensi
Metode Penelitian
kewirausahaan yaitu sebesar 28% untuk Negara
Penelitian
Indonesia, 14% untuk Negara
peneliti
Jepang dan 24% untuk Negara Norwegia. yang
berjudul
Berwirausha Di Kalangan
merupakan
dilakukan
penelitian
oleh
dengan
menggunakan pendekatan kuantitatif yang
Koesworo,dkk (2006) dalam jurnal penelitian
yang
“Motivasi
bertujuan
untuk
menghitung
pengaruh
efikasi
diri
besarnya
terhadap
minat
Mahasiswa
berwirausaha pada siswa kelas XII di SMK
Aplikasi Theory of Planned Behavior”.
Negeri 1 Surabaya. Berdasarkan pada
Hasil penelitian tersebut adalah variabel self
rumusan masalah, maka jenis penelitian ini 9
tergolong jenis penelitian asosiatif karena
penarikan
sampel
menghubungkan variabel efikasi diri dengan
proposional random sampling. Hal ini
minat berwirausaha. Sedangkan hubungan
dilakukan agar diperoleh jumlah sampel
variabel dalam penelitian adalah hubungan
yang
kausal.
jumlah
sebanding
menggunakan
(proporsional)
masing-masing
teknik
dengan
populasi
yang
diteliti. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian untuk analisis
Teknik Pengumpulan Data
regresi sederhana menunjukkan seberapa
Pengumpulan data dilakukan untuk
besar pengaruh efikasi diri (X) terhadap
memperoleh
minta berwirausaha (Y). Desain penelitian
dalam mencapai tujuan penelitian. Penelitian
yang digunakan dapat digambarkan sebagai
ini menggunakan metode pengumpulan data
berikut :
yaitu, M inat Berwirausaha (Y)
Efikasi Diri (X)
informasi yang dibutuhkan
Wawancara Wawancara yang digunakan peneliti
Gambar 1 Rancangan Penelitian
adalah wawancara tidak terstruktur, dimana peneliti
tidak
menggunakan
pedoman
wawancara yang telah tersusun secara
Populasi dan Sampel Dalam penelitian ini yang menjadi
sistematis
obyek penelitian adalah siswa kelas XII di
2008:140).
dan
lengkap
(Sugiyono,
SMK Negeri 1 Surabaya tahun ajaran
Wawancara dilakukan pada tanggal
2012/2013 yang terdiri dari 9 jurusan dan
23 Juli 2012. Salah satu guru yang menjadi
tiap-tiap jurusan diambil satu kelas dimana
narasumber adalah bernama Dra. Bintari.
semua siswanya telah mendapatkan mata
Beliau adalah ketua MGMP mata diklat
diklat kewirausahaan baik secara teori
Kewirausahaan. Hasil wawancara yang telah
maupun
ini
dilakukan adalah metode yang diterapkan
325
disana yaitu metode ceramah dan metode
praktek.
menggunakan
Jadi,
populasi
penelitian berjumlah
siswa.
pembelajaran Ukuran sampel ditentukan dengan
kewirausahaan.
langsung
melalui praktek
Namun,
praktek
rumus sample size Slovin dengan batas
kewirausahaan diterapkan pada siswa kelas
presisi
XII.
diharapkan
sebesar
10%.
Berdasarkan rumus tersebut maka diperoleh jumlah sampel sebesar 76 siswa. Sedangkan 10
Angket
Teknik Analisis Data
Teknik pengumpulan data melalui
Uji Validitas
penyebaran angket ke sejumlah responden.
Validitas merupakan suatu ukuran
Angket yang digunakan adalah bersifat
yang
tertutup dengan format skala Likert yaitu
kevaliditasan
angket yang sudah disediakan jawabannya
instrumen. Untuk mengetahui valid atau
sehingga responden tinggal memilih.
tidaknya
Dokumentasi
dilakukan dengan cara mengkonsultasikan
Dalam
penelitian
atau
instrumen
tingkat-tingkat kesahihan
penelitian,
suatu
maka
peneliti
perhitungan koefisien korelasi (r) pada taraf
yang menunjang hasil
signifikan 5% atau taraf kepercayaan 95%.
penelitian antara lain jumlah siswa kelas XII
Apabila rxy hitung > rxy tabel, maka
di SMK Negeri 1 Surabaya, deskripsi profil
instrumen tersebut dapat dinyatakan valid
sekolah SMK Negeri 1 Surabaya dan silabus
sehingga
mata diklat kewirausahaan yang diajarkan.
layak untuk mengambil data.
mengambil data
ini,
menunjukkan
instrumen tersebut dinyatakan
Setelah
uji
validitas,
maka dapat diketahui tingkat validitas untuk
Instrumen Penelitian Untuk
dilakukan
memperoleh
data
dalam
variabel efikasi diri terdiri dari 14 butir
penelitian ini, maka instrumen penelitian
pernyataan
yang digunakan adalah angket. Angket
Sedangkan,
penelitian
berwirausaha terdiri dari 11 butir pernyataan
ini
menggunakan
skala
pengukuran yang disebut skala likert.
pada
dinyatakan
valid.
variabel
minat
yang dinyatakan valid.
Tiap item jawaban yang akan diberikan
yang
Uji Reliabilitas
mempunyai bobot atau skor
Reliabilitas menunjukkan pada satu
tersendiri. Masing-masing item yang dibuat
pengertian bahwa instrumen cukup dapat
tiap kriteria disediakan lima pilihan jawaban
dipercaya untuk digunakan sebagai alat
yang dapat dipilih sesuai dengan keadaan
pengumpul data karena instrumen tersebut
pendapat
sudah baik.
responden.
Kelima
pilihan
jawaban tersebut yaitu, sangat setuju (SS)
Dalam
pengukuran
memberikan
reliabilitas,
skornya 5, setuju (S) skornya 4, netral (N)
SPSS
fasilitas
untuk
skornya 3, tidak setuju (TS) skornya 2 dan
mengukurnya dengan uji statistik Croancach
sangat tidak setuju (STS) skornya 1.
Alpha. Hasil analisis reliabilitas diperoleh nilai Croanbach Alpha untuk variabel efikasi diri 11
yaitu
sebesar
0,762
sedangkan,
Croancbach Alpha untuk variabel minat
sRegresi Linier Sederhana
Untuk
berwirausaha yaitu sebesar 0,780 sehingga
dapat
dikatakan
instrumen
bahwa
penelitian
pengaruh
pada
efikasi diri terhadap minat berwirausaha,
reliabel
maka akan digunakan analisis statistik
data
adalah
mengetahui
karena nilai Croanbach Alphanya lebih
dengan
menggunakan Analisis Regresi
besar dari pada 0,60.
Linier Sederhana dengan rumus sebagai berikut: Y= a + bX
Uji Normalitas Uji ini bertujuan untuk menguji apakah
dalam
dependen
Dimana,
model regresi, variabel
dan
variabel
Y = Minat Berwirausaha
independen
a = Harga Y bila X = 0 (konstanta
mempunyai distribusi data normal atau
dari persamaan regresi)
mendekati normal. Kita dapat melihatnya dari
normal
probability
plot
b = Angka arah atau koefisien regresi
yang
efikasi diri
membentuk suatu garis lurus diagonal, dan
X = Subyek pada variabel independen
ploting data yang akan dibandingkan dengan
yaitu efikasi diri
garis diagonalnya. Jika data menyebar disekitar garis diagonalnya
dan
diagonalnya/grafik
Uji Hipotesis Dengan Uji t
mengikuti arah
garis
Uji
histogram
maka,
mengetahui
menunjukkan pola distribusi normal dan sebaliknya
masing
(Imam Ghozali, 2006: 111).
Uji
16 tentang uji normalitas berdasarkan grafik
mengetahui
probability plot, membuktikan bahwa data diperoleh
pada
penelitian
digunakan
untuk
tingkat
signifikan
masing-
pengaruh
variabel
terikat
dilkukan
untuk
(Ghazali,2009:35).
Hasil pengujian Print out SPSS versi
yang
t
ini signifikan
dari
pengaruh
efikasi diri terhadap minat berwirausaha
ini
menunjukkan bahwa titik-titik berada tidak
pada siswa kelas XII di SMK Negeri 1
jauh dari garis diagonal. Hal ini berarti
Surabaya.
bahwa
model
regresi
tersebut
sudah
berdistribusi normal.
HASIL PENELITIAN Analisis Regresi Linier Sederhana Dalam penelitian ini ingin diduga besarnya koefisien regresi untuk mengetahui 12
apakah Variabel Efikasi Diri (X) mempunyai
berupaya untuk membentuk efikasi diri,
pengaruh yang signifikan terhadap Minat
maka minat berwirausaha pada siswa akan
Berwirausaha (Y) Pada Siswa Kelas XII di
meningkat yaitu sebesar 0,930.
SMK Negeri 1 Surabaya. Persamaan regresi yang diperoleh
Koefisien Korelasi (R)
nantinya dilakukan pengujian pada koefisien regresi
dari
masing-masing
Koefisien
variabel
korelasi
(R)
adalah
menggambarkan hubungan antara variabel
penelitian secara statistik yaitu melalui uji t
bebas
yang
menggambarkan besarnya hubungan antara
dijelaskan
pada
pembahasan
dengan
variabel
variabel
sederhana diperoleh besarnya konstanta dan
berwirausaha pada siswa kelas XII di SMK
besarnya koefisien regresi untuk masing-
Negeri 1 Surabaya. Besarnya koefisien
masing variabel adalah sebagai berikut:
korelasi berkisar antara -1
Tabel 1 Analisis Regresi Linier Sederhana
mendekati nilai 1 berarti kedua variabel
1
Model (Constant) X
diri
terhadap
yaitu
selanjutnya. Dari hasil analisis regresi linier
Unstandarized Coefficients B Std. Error .037 .503 .930 .124
efikasi
terikat
minat
tersebut mempunyai hubungan yang sangat
Standarsized Coefficients
tinggi dan sebaliknya.
Beta .658
t .073 7.524
Sig. .942 .000
Berdasarkan
perhitungan
hasil
analisis dengan menggunakan SPSS 16, maka koefisien korelasi dalam penelitian ini
Y = 0,037 + 0,930x
yaitu,
Berdasarkan hasil persamaan yang
Tabel 2 Nilai Koefisien Korelasi
diperoleh dapat dijelaskan makna dan arti dari koefisien regresi untuk variabel efikasi Model 1
diri (X) yaitu, Konstanta (a) sebesar 0,037 artinya
R .658
R Square .433
Adjusted R Square .426
Std. Error of the Estimate .456
a. Predictors: (Constant), X
jika sekolah tidak melakukan upaya untuk
b. Dependent Variabel: Y
pembentukkan efikasi diri, maka besar minat
Berdasarkan
pada
tabel
2
yaitu 0,037.
menunjukkan bahwa nilai koefisien korelasi
Konstanta pada persamaan tersebut bernilai
antara variabel efikasi diri (X) terhadap
positif artinya apabila efikasi diri meningkat
variabel minat berwirausaha (Y) pada siswa
maka,
kelas XII di SMK Negeri 1 Surabaya yaitu
berwirausaha
minat
pada
siswa
berwirausaha
juga
akan
sebesar 0,658 atau sebesar 65,8% sehingga
meningkat. Koefisien regresi (b) variabel efikasi
dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan
diri (X) sebesar 0,930 artinya jika sekolah
yang kuat antara variabel independent 13
(efikasi diri) dengan variabel dependent
hasil perhitungan dengan SPSS 16 diperoleh
(minat berwirausaha). Hal ini dikarenakan
hasil sebagai berikut :
nilai koefisien korelasi berada diantara 0,60
Tabel 3 Hasil Data Uji t
s.d 0,799. Koefisien Determinasi (R 2 )
1
Koefisien determinasi (R2 ) adalah
Model (Constant) X
Unstandarized Coefficients B Std. Error .037 .503 .930 .124
Standarsized Coefficients Beta
.658
t .073 7.524
Sig. .942 .000
a. Dependent Variable: Y
besarnya variasi yang dapat dijelaskan oleh
Berdasarkan tabel 3 menunjukkan
Varibel Efikasi Diri (X) terhadap Variabel
bahwa nilai t hitung yaitu 7,524 sedangkan,
Minat Berwirausaha Pada Siswa Kelas XII
nilai t tabel dengan taraf signifikansi sebesar
di SMK Negeri 1 Surabaya.
0,05 yaitu 4,302 sedangkan nilai signifikan
Berdasarkan menunjukkan
pada
bahwa
nilai
tabel
2
yaitu 0,000 < 0,05 maka, efikasi diri (X)
koefisien
secara
parsial memiliki pengaruh yang
determinasi sebesar 0,433 sehingga besar
signifikan terhadap variabel terikat yaitu
nilai
minat berwirausaha (Y).
presentase
sumbangan
pengaruh
variabel independent (efikasi diri) terhadap variabel dependent (minat berwirausaha)
Pembahasan
yaitu sebesar 43,3%. Jadi,variasi
Penelitian ini mendapatkan hasil variabel
dependent
bahwa efikasi diri mempunyai pengaruh
(minat berwirausaha) dapat dijelaskan oleh
secara parsial terhadap minat berwirausaha
variabel independent (efikasi diri) sebesar
pada siswa kelas XII di SMK Negeri 1
43,3% dan masih terdapat 56,7% variasi dari
Surabaya. Bentuk pengaruh yang terjadi
variabel dependent (minat berwirausaha)
adalah pengaruh yang positif ditunjukkan
yang tidak dapat dijelaskan oleh variabel
dari nilai koefisien regresi yang bertanda
independent
(efikasi diri) tetapi dapat
positif. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi
dijelaskan oleh variabel independent lain
tingkat efikasi diri pada siswa, maka akan
yang tidak diamati dalam penelitian ini.
semakin tinggi pula minat siswa dalam berwirausaha.
Pengujian
Hipotesis
Dengan
Hasil penelitian ini diperkuat oleh
Menggunakan Uji t
penelitian yang dilakukan oleh Putri Aninda
Uji t digunakan untuk mengetahui
Marita (2011) yang
menunjukkan bahwa
secara parsial pengaruh variabel efikasi diri
self efficacy berpengaruh positif signifikan
terhadap minat berwirausaha. Berdasarkan
terhadap keinginan berwirausaha. 14
Kondisi Efikasi Diri Pada Siswa Kelas
Mekanisme pembentukan efikasi diri ini
XII di SMK Negeri 1 Surabaya
merujuk
Dalam penelitian ini efikasi diri pada
siswa
kelas
XII
diukur
pada
penguasaan
pengalaman
aktual seperti, pengalaman langsung, kinerja
dengan
aktual, dan tingkat pencapaian.
menggunakan tiga dimensi yaitu, Magnitude
Para siswa yang sudah kelas XII
(Tingkat Kesulitan), Strenght (Kekuatan
bisa
dikatakan
Keyakinan), dan Generality (Generalitas)
tertinggi.
sehingga didapatkan hasil bahwa kondisi
pengalaman
efikasi diri pada siswa kelas XII di SMK
berwirausaha yang mereka peroleh dari
Negeri 1 Surabaya adalah sangat tinggi yaitu
kegiatan di sekolah baik berupa teori dan
sebesar 80,97%. Dengan kata lain, siswa
juga praktek.
kelas XII telah memiliki kecenderungan
telah
mencapai
Mereka
telah
yang
cukup
kelas
mempunyai dalam
hal
Ketika mereka mengikuti kegiatan
untuk meyakini kemampuan dirinya dalam
praktek
kewirausahaan,
mereka
terus
merencanakan dan memilih aktivitasnya
mencoba untuk melakukan inovasi agar
agar dapat mencapai kesuksesan dalam
dapat bersaing seperti, para siswa tidak
bidang kewirausahaan.
hanya menawarkan produk mereka ke siswa
Hal ini dapat diartikan bahwa siswa
lainnya melainkan, mereka juga gencar
kelas XII cenderung meyakini kemampuan
menawarkan kepada guru-guru mereka. Hal
dirinya untuk berpandangan optimis yakni
ini dipaparkan oleh Bu Bintari yaitu ketua
dengan membuat perencanaan usaha dalam
MGMP Kewirausahaan di SMK Negeri 1
menyelesaikan
Surabaya.
kegiatan
praktek
Pengalaman
ini
memotivasi
kewirausahaan yang diadakan di sekolah,
mereka untuk meyakini terus mencapai
dan siswa juga telah mampu menyikapi
keberhasilan.
situasi yang berbeda dengan cara yang baik
2. Vicarious Experience
dengan menjadikannya pengalaman.
Pengalaman
Efikasi diri dapat meningkat dan
pengalaman
orang
lain
pengganti yang
adalah
disediakan
juga menurun tergantung pada salah satu
untuk model sosial. Dampak modeling
atau
dalam efikasi diri sangat dipengaruhi oleh
kombinasi
dari
sumber
yang
mempengaruhinya yaitu,
kemiripin antara individu dengan model.
1. Mastery Experience
Dalam hal ini siswa kelas XII hanya
Pengalaman menyelesaikan masalah adalah
sumber
mempengaruhi
yang efikasi
paling diri
mengobservasi
dan
membayangkan
penting
mengerjakan sesuatu dengan baik tanpa
seseorang.
melakukan sesuatu. Para siswa menjadi 15
yakin dan termotivasi ketika mendapat
bahwa
ia
informasi bahwa ada beberapa siswa di
wirausaha.
mampu
menjadi
seorang
SMK Negeri 1 Surabaya yang mengikuti berbagai lomba yang dapat dijadikan bekal
Kondisi Minat Berwirausaha Pada Siswa
kewirausahaan seperti, mengikuti lomba
Kelas XII di SMK Negeri 1 Surabaya
Bussiness Plan dan lomba LKS.
Sementara
3. Persuasi Verbal
kondisi
minat
berwirausaha pada siswa kelas XII di SMK
Efikasi diri siswa dalam hal ini dipengaruhi oleh
itu,
Negeri 1 Surabaya adalah tinggi. Meskipun,
perkataan orang lain
efikasi diri memiliki nilai yang lebih tinggi
tentang dirinya dapat melakukan atau tidak.
daripada minat berwirausaha. Tingkat minat
Interaksi sosial di sekolah yakni dengan
berwirausaha pada siswa kelas XII yaitu
guru dan teman sebayanya membawa
sebesar 76%. Hal ini menunjukkan bahwa
dampak yang baik. Pandangan positif bahwa
siswa kelas XII telah memiliki minat untuk
siswa dapat menjadi seorang wirausaha
berwirausaha
dapat mempengaruhi persepsi dirinya yang
tingkat yang maksimal. Walgito (2003:148)
pada akhirnya dapat meningkatkan efikasi
menyebutkan bahwa minat dapat berubah
diri.
dalam kondisi tertentu tergantung pada
4. Keadaan fisologis dan emosi
faktor
Ketika mengalami rasa takut yang
stress yang tinggi, siswa yang memiliki
1. Faktor fisik
efikasi diri yang rendah akan mudah keadaan
fisik
mencapai
faktor-faktor yang mempengaruhinya antara lain,
oleh
belum
yang mempengaruhinya. Adapun
besar, kecemasan yang kuat dan tingkat
terpengaruh
namun,
Kondisi
dan
fisik
individu
sangat
berperan dalam menentukan minat, misalnya
emosionalnya.
saja individu memilih berwirausaha, maka
Dalam hal ini siswa seringkali
kondisi fisiknya harus benar-benar kuat
menerima informasi bahwa menjadi seorang
karena berwirausaha adalah pekerjaan yang
wirausaha selalu berhadapan pada situasi
penuh
yang selalu berubah sehingga seorang
merupakan
wirausaha harus siap dalam menghadapi
aktivitas yang dilakukan individu.
berbagai
2. Faktor psikis
macam
resiko.
Siswa
yang
memiliki efikasi yang rendah akan mudah
dengan
tantangan.
pendukung
Faktor utama
fisik setiap
a. Perhatian
putus asa dan tidak yakin pada dirinya
Bimo mendefinisikan 16
Walgito
(2003:56)
perhatian
merupakan
pemusatan atau konsentrasi dari seluruh
yang dilaksanakan di sekolah belum optimal
aktivitas individu yang ditujukan kepada
menggugah minat siswa karena kegiatan
suatu atau kelompok obyek. Perhatian akan
praktek kewirausahaan hanya diterima siswa
menimbulkan minat seseorang jika subyek
pada waktu kelas XII. Hal ini menyebabkan
mengalami keterlibatan dalam obyek.
siswa cenderung kurang merasa senang dan
Dalam hal ini para siswa telah
rasa takut gagal masih dijumpai oleh siswa
mendapat mata diklat kewirausahaan mulai
ketika ingin berwirausaha.
dari kelas X sampai dengan kelas XII.
3.
Faktor lingkungan
Mereka telah mendapatkan teori dan juga
Sekolah
merupakan
lingkungan
praktek di sekolah. Dengan kata lain, siswa
yang sangat potensial untuk mendorong
telah memiliki cukup pengalaman dalam
anak didik dalam mengembangan minatnya.
bidang berwirausaha.
Selama mengikuti
SMK Negeri 1 Surabaya telah berupaya
kegiatan kewirausahaan, siswa menaruh
untuk mendorong minat para siswa ke arah
perhatian
bidang kewirausahaan. Hal ini ditunjukkan
dengan
dalam cara
bidang
berusaha
kewirausahaan untuk
mencari
dengan tersedianya berbagai fasilitas yang
berbagai informasi tentang kiat-kiat menjadi
dapat mendukung kegiatan kewirausahaan di
seorang wirausaha yang sukses. Namun,
sekolah. Fasilitas-fasilitas tersebut antara
dalam penelitian ini menunjukkan bahwa
lain, small business, smesa mart, koperasi
frekuensi pencarian informasi tersebut tidak
sekolah
sering dilakukan.
fasilitas tersebut, diharapkan para siswa
b. Perasaan
dan
lain-lain.
Dengan adanya
dapat mandiri dan terdorong minatnya untuk
Perasaan senang akan menimbulkan
membuka usaha sendiri.
minat yang akan diperkuat adanya sikap
Berdasarkan
analisis
data
positif sebab perasaan senang merupakan
menujukkan bahwa besar pengaruh efikasi
suatu keadaan jiwa akibat adanya peristiwa
diri terhadap minat berwirausaha pada siswa
yang datang pada subyek bersangkutan.
kelas XII di SMK Negeri 1 Surabaya yaitu
Hasil penelitian ini menunjukkan
43,3%. Dengan demikian dapat dijelaskan
bahwa sebagian besar siswa kelas XII di
bahwa efikasi diri dapat menumbuhkan
SMK Negeri 1 Surabaya merasa tertarik
minat berwirausaha siswa sebesar 43,3%
untuk menjadi seorang wirausaha. Namun,
dan
sangat disayangkan bahwa sekolah masih
berwirausaha
belum bisa mengoptimalkan ketertarikan
faktor lain yang tidak dikaji dalam penelitian
siswa tersebut. Kegiatan kewirausahaan
ini. 17
selebihnya
56,7%
dari
minat
para siswa ditentukan oleh
Makna dari analisis data tersebut
dengan menciptakan lapangan pekerjaan
adalah efikasi diri mempunyai kontribusi
sendiri.
terhadap minat berwirausaha pada siswa kelas XII di SMK Negeri 1 Surabaya. Hasil
SIMPULAN DAN SARAN
penelitian ini sejalan dengan penelitian yang
Simpulan
dilakukan oleh Mc Clelland (1961) dalam
Berdasarkan pembahasan dari hasil
penelitian Muladi Wibowo (2011) yang
analisis
membuktikan bahwa
kesimpulan yang dapat menjawab rumusan
faktor
kepribadian
berpengaruh terhadap minat berwirausaha.
data,
masalah
maka
yaitu,
efikasi
dapat diri
diambil memiliki
Efikasi diri adalah faktor pribadi
pengaruh yang signifikan terhadap minat
yang mempersepsikan kemampuan yang
berwirausaha pada siswa kelas XII di SMK
dimiliki. Keyakinan akan kemampuan yang
Negeri 1 Surabaya.
dimilliki mendorong siswa untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu. Keyakinan inilah yang
mendorong
berwirausaha. pengalaman
minat
siswa
ini
diperoleh
Hal siswa
saat
Saran
untuk
Adapun beberapa saran yang dapat
dari
disampaikan
melakukan
meningkatnya
keyakinan
pada
hasil
penelitian yaitu,
serangkaian aktivitas yang akan menjadi sumber
berdasarkan
Mengingat efikasi diri memberikan
siswa
pengaruh yang signifikan terhadap minat
terhadap kemampuan yang dimiliki.
berwirausaha pada siswa kelas XII di SMK
Dalam penelitian ini, para siswa
Negeri 1 Surabaya, maka hendaknya sekolah
kelas XII memiliki kondisi efikasi diri yang
perlu memperhatikan dan meningkatkan
sangat tinggi sehingga dapat dikatakan
efikasi diri pada siswa. Hal ini dimaksudkan
bahwa
agar dapat memperkuat minat siswa untuk
siswa
cenderung telah mampu
membuat
perencanaan
semangat,
berinisiatif
usaha,
memiliki
berwirausaha sehingga setelah lulus, para
mencari sumber-
siswa menjadi lebih yakin dan mampu
sumber informasi tentang kewirausahaan,
mewujudkannya
memiliki kepercayaan diri dan tidak mudah
berwirausaha.
putus asa ketika menghadapi kesulitan.
minatnya
untuk
Pada variabel bebas nilai kontribusi
Perilaku diatas dapat dijadikan modal
yang paling kecil untuk responden yang
bagi siswa untuk tidak selalu mengandalkan
pernah berwirausaha adalah pada indikator
orang lain yang pada akhirnya dapat
strength dan generality. Oleh sebab itu,
mendorong
sebaiknya pihak sekolah memberikan arahan
siswa
untuk
lebih
mandiri 18
kepada para siswa melalui kegiatan seminar
Arikunto,Susharsimi.2006.Prosedur
dan pelatihan agar kekuatan keyakinan
Penelitian
Suatu
Pendekatan
siswa dan kemampuan evaluasi siswa dapat
Praktik. Jakarta: Rienika Cipta.
meningkat. Bandura, Albert. 1977. Self Efficacy Toward a Unfying Theory of Behavioural Change. Journal of Phycological Vol. 84, No.2.
Sedangkan, pada variabel terikat nilai kontribusi yang paling kecil adalah pada indikator kognitif. Oleh karena itu, sekolah
hendaknya
berusaha
untuk Bandura,Albert. 1994. Self Efficacy. New York: Academic Press.
meningkatkan wawasan para siswa terhadap bidang
kewirausahaan
melalui metodeBukari,Alma. 2005. Kewirausahaan. Bandung: Alfabeta.
metode pembelajaran yang lebih beragam agar
minat
berwirausaha
siswa
dapat
meningkat. Penelitian dimanfaatkan
ini
oleh
juga
peneliti
Fattima,Sitti.2011.”Persepsi Siswa Tentang Small Bussiness Center Terhadap Minat Berwirausaha”. Skripsi tidak diterbitkan. Surabaya: UNESA.
dapat
selanjutnya
sebagai bahan masukan dan rujukan tentang pengaruh
efikasi
berwirausaha
diri
pada
terhadap siswa
Ghazali,Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penelitian Universitas Diponegoro.
minat dengan
menggunakan populasi dan variabel yang lebih luas sehingga dapat menyempurnakan
Kazdin,A.F (Ed). 2000. Encyclopedia Of Psychology Volume 1 American Psycologycal Assosiation. Oxford: University Press.
kekurangan yang ada di dalam penelitian ini.
DAFTAR PUSTAKA Alwisol. 2004. Psikologi Kepribadian. Malang: UMM Press.
Kristanto, R. Heru. 2009. Kewirausahaan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Antonic,Bostjan. 2009. The Entrepreneur’s General Personlity Traits and Technological Developments. Journal of Engineering and Technology Vol. 53.
Luthans, F. 2008. Perilaku Organisasi. Jogjakarta: Andi. Mahfudzhoh,Rianiyanti.2012. Pengaruh Motivasi dan Lingkungan Keluarga terhadap Minat Mahasiswa Berwirausaha. Skripsi tidak diterbitkan. Surabaya: UNESA.
Apriyani, Heni. 2009. “Efektivitas Pelatihan Efikasi Diri Terhadap Intensi Mastrubasi Pada Remaja”.Skripsi tidak diterbitkan. Semarang: Universitas Diponegoro. 19
Mappiere, Andi. 1982. Psikologi Remaja. Surabaya: Usaha Nasional.
Kualitatif dan R&D. Bandung: Afabeta.
Mulyati, Rina. 2010. Minat dan Efikasi Diri Korban Erupsi Merapi Untuk Bekerja Di Bidang Pekerjaan Yang Baru. Yogyakarta: Universitas Islam Indonesia.
Sugiyono. 2009. Statistika untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta.
Nur
Sumarwan, Ujang. 2003. Perilaku Konsumen Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran. Bogor: PT. Ghalia Indonesia.
Azizah, Rizkia. 2011.”Hubungan Efikasi Diri Dengan Minat Kewirausahaan pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang”.Skripsi tidak diterbitkan. Malang: UIN Maulana Malik Ibrahim.
Sumaryo. 2004. Membuka Usaha Kecil Untuk SMK Tingkat I. Jakarta: Yudistira. Suryana. 2006. Kewirausahaan. Jakarta: Salemba Empat.
Nurul, Indarti.2008. Intensi Kewirausahaan Mahasiswa Studi Perbandingan Indonesia, Jepang, Norwegia. Jurnal Ekonomika dan Bisnis Indonesia, Vol. 23, No. 4.
Tim
Robbins. 2007. Perilaku Organisasi: Konsep, Kontroversi dan Aplikasi. Jiilid 1. Jakarta: Prenhallindo.
Redaksi. 2008. Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Walgito, Bimo. 2003. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Andi Offset. Wibowo, Muladi. 2011. Pembelajaran Kewirausahaan dan Minat Wirausaha Lulusan SMK.
Stephen,L.2008. Gender Role Orientation As A Determinat Of Entrepreneurial Self Efficacy. Journal of Development Entrepreneurship Vol. 13, No.1.
Asteriyani, Retno.2011.Hubungan Daya Tarik Iklan Buavita 2Go di Televisi Dengan Brand Image Buavita.Jakarta:Universitas Pembangunan Nasional Veteran.
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT. Kineka Cipta. Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
20