PENGARUH PERSEPSI DIRI TERHADAP KEMAMPUAN BERNEGOSIASI DALAM MATAKULIAH SALESMANSHIP PADA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
Anggun Mahardita H & Harti Pendidikan Tata Niaga, Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya
[email protected] Abstract For students of marketing and manajemen class, negotiation skill is one of the ability that people must have. Someone who has negotiation skill will be easy to give an argument or convince the others. Many things can affect negotiation skill, one of them is self perception. This research has been done at Universitas Negeri Surabaya. It aims to learn about influence of self perception to negotiating ability of Economic Faculty of Universitas Negeri Surabaya„s students. The research is a quantitative research, which subject are students of marketing and manajemen class at . The determination of the sample using proportional sampling technique, which taken by 155 respondents. It uses questionnaire and documentation to collect data and analize by simple regression Keyword : Self perception, Negotiating ability, Salesmanship.
tetapi juga yang mampu menerapkan
PENDAHULUAN
keilmuannya Era globalisasi yang ditandai dengan
persaingan
mutu,
menuntut
semua pihak dalam berbagai bidang untuk
senantiasa
meningkatkan
kompetensinya. Menghadapi beragam perkembangan tersebut serta, DIKTI melalui Kepmendiknas No 045/U/2002 menuntut perubahan arah pendidikan tinggi untuk a) menghasilkan lulusan yang dapat bersaing dalam dunia global; (b)
adanya
perubahan
orientasi
pendidikan tinggi yang tidak lagi hanya menghasilkan manusia cerdas berilmu
dalam
kehidupan
di
masyarakatnya (kompeten dan relevan), yang lebih berbudaya; dan (c) Juga adanya perubahan kebutuhan di dunia kerja yang terwujud dalam perubahan persyaratan dalam menerima tenaga kerja, yaitu adanya persyaratan soft skills yang dominan disamping hard skillsnya. Sehingga kurikulum yang dikonsepkan
lebih
didasarkan
pada
(Dirjen Dikti, 2008). Di
dunia
kerja
yang
dibutuhkan tidak hanya hard skill
tapi, soft skill juga memegang peran
layanan prima, purna jual Kunci
yang sangat penting. Berikut ini
sukses
adalah
rasio
bidang perdagangan tidak hanya
kebutuhan dan pengembangan soft
menyangkut masalah bagaimana
skills dalam sistem pendidikan dan
menyakinkan calon pelanggan mau
duniakerja/usaha:
mengambil
perbandingan
seorang
barang
penjual
keputusan
atau
bagaimana
jasa,
dalam
membeli
tetapi
dapat
juga
menimbulkan
kesan baik kepada orang lain selama melakukan hubungan. Mata kuliah Salesmanship tidak hanya memberikan teori,tapi juga praktek di lapangan. Dengan pembekalan
ini,
diharapkan
mahasiswa telah memiliki salah satu softskill yaitu, kemampuan Sumber:
bernegosiasi yang baik. Mahasiswa
http://www.dikti.go.id/index.php
Tata
Niaga
dan
Pemasaran Salah satu soft skill yang harus
dimiliki
mahasiswa
telah
bernegosiasi mereka
Manajemen
dalam
dapat
mampu hal
bisnis,
menyampaikan
khususnya mahasiswa pendidikan
argumen-argumen sehingga orang-
Tata
Niaga
Pemasaran bernegosiasi. kuliah
dan
Manajemen
orang
adalah
kemampuan
produk mereka. Mahasiswa Tata
satu
mata
Niaga dan Manajemen Pemasaran
memberikan
telah paham konsep bernegosiasi
Salah
yang
tertarik
untuk
kemampuan bernegosiasi adalah
dan
salesmanship yang memiliki bobot
lapangan
2sks. Buku pedoman Universitas
pehamanan. Dengan pembekalan
Negeri
(2009)
ini, diharapkan mahasiswa telah
Salesmanship
memiliki salah satu softskill yaitu,
Surabaya
mendiskripsikan adalah
pemahaman
konsep,
pembekalan
dan
pelatihan
komunikasi
penjualan,
meliputi
pengenalan,
mengemas
produk,
mempratekkan
membeli
kemampuan
untuk
sendiri
di
memperdalam
bernegosiasi
yang
hakikatnya
self-
baik. Pada
perception adalah persepsi yang
terjadi karena adanya rangsang
yang
yang
menyatakan persepsi diri secara
berasal
dari
dalam
individu.
Dalam hal ini
menjadi
obyek
adalah
diri yang
dirinya
sendiri (Sunaryo,2002:94).
dilakukan,
Daryl
Benn
sederhana berarti bahwa membuat
kesimpulan
orang dirinya
sendiri dengan mengamati prilaku
Atkinson dan Hilgard (Ali &
orang lain (Richard W,2008:148).
Ansori, 2004: 192) mengemukakan
Proses self-perception melibatkan
persepsi
proses
pembelajaran tentang diri sendiri
dan
dan menempatkan diri pada hal
pola-pola
yang sama ketika kita mencoba
merupakan
menginterpretasikan mengorganisasikan stimulus
yang
berasal
dari
memahami orang lain. Persepsi diri
lingkungan. Dalam pengertian ini
terdiri atas fisik, psikologis dan
terdapat dua unsur penting, yaitu
sosial (Rakhmat,2012:98).
interpretasi dan pengorganisasian. Interpretasi
penting
dua arah yang dirancang untuk
dalam suatu persepsi karena realitas
mencapai kesepakatan pada saat
yang ada di dunia ini sangat
kedua
bervariasi sehingga tidak jarang
kepentingan yang sama maupun
memerlukan
berbeda, tanpa keterlibatan pihak
dari
itu
sangat
Negosiasi adalah komunikasi
upaya
individu
bermakna
pemahaman
agar
bagi
menjadi
individu
belah
pihak
memiliki
ketiga penengah, baik pihak ketiga
yang
yang tidak berwenang mengambil
Sedangkan
keputusan (mediator) atau pihak
pengorganisasian diperlukan dalam
ketiga yang berwenang mengambil
persepsi karena informasi yang
keputusan (adjudikator) (Fisher&
sampai
Ury,1991:103).
bersangkutan.
pada
seringkali tidak
individu
membingungkan
terorganisasikan.
informasi reseptor
receptor
yang menjadi
dan
Pada dasarnya kemampuan
Agar
negosiasi
antara
sampai
pada
perempuan hampir sama, namun
jelas
dan
perempuan
laki-laki
di
anggap
dan
lebih
bermakna maka individu masih
kooperatif dan menyenangkan dari
perlu mengorganisasikannya ketika
pada
informasi itu diterima oleh reseptor.
bernegosiasi.
Teori persepsi diri pertama kali
penelitian yang dilakukan Alice F.
dikemukakan
Stuhlmacher et.al pada tahun 2007,
(1967).
oleh
Daryl
Bem
Berdasarkan penelitian
dengan
diketahui
laki-laki
tingkat
dalam
Berdasarkan
keberhasilan
negosiasi
antara
pria
dan
penerimaan
stimulus
(input),
perempuan adalah satu berbanding
pengorganisasian
tiga.
penafsiran terhadap stimulus yang Seseorang
yang
memiliki
mempengaruhi
memiliki
pembentukan
yang positif
dan
telah diorganisasikan dengan cara
konsep diri positif, tentu akan persepsi
stimulus,
perilaku sikap.
dan Adapun
dalam dirinya. Perasaan inilah yang
Robbins
menyebabkan
adanya
mendeskripsikan persepsi dalam
perkembangan komunikasi maupun
kaitannya dengan lingkungan, yaitu
identitas diri yang lebih baik pada
sebagai proses di mana individu-
diri seseorang (Amaryllia,2007:6).
individu mengorganisasikan dan
Berdasarkan
uraian dalam
(2003:98)
menafsirkan kesan indera mereka
latar belakang di atas, maka peneliti
agar
tertarik untuk
lingkungan mereka.
meneliti
tentang
memberi
makna
kepada
“Pengaruh Persepsi Diri terhadap
Berdasarkan pada pengertian
Kemampuan Bernegosiasi Dalam
tersebut, dapat ditarik kesimpulan
Matakuliah
Salesmanship
pada
bahwa persepsi diri merupakan
Mahasiswa
Fakultas
Ekonomi
pandangan atau penilaian terhadap
Universitas Negeri Surabaya” Berdasarkan
dirinya sendiri yang diperoleh dari
latarbelakang
hasil belajar atau pengalaman yang
masalah diatas, maka masalah yang
mempengaruhi individu tersebut
akan dibahas dan dicari jawabannya
untuk berinteraksi atau berperilaku
dalam penelitian ini adalah (1)
dengan sekitarnya.
Adakah pengaruh persepsi diri terhadap kemampuan bernegosiasi
Faktor-faktor
mahasiswa
Mempengaruhi Persepsi
Fakultas
Ekonomi
Universita Negeri Surabaya
yang
Dijelaskan (2003:99)
oleh
bahwa
Robbins meskipun
individu-individu memandang pada
Persepsi Diri Mangkunegara
(dalam
satu benda yang sama, mereka
berpendapat
dapat mempersepsikannya berbeda-
bahwa persepsi adalah suatu proses
beda. Ada sejumlah faktor yang
pemberian arti atau makna terhadap
bekerja
lingkungan. Dalam hal ini persepsi
terkadang
mencakup
persepsi. Faktor-faktor ini dari:
Arindita,
2002:56)
penafsiran
obyek,
untuk
membentuk
dan
memutar-balikkan
1) Pelaku
persepsi
2) Objek
(perceiver);
atau
yang
dipersepsikan;3) Konteks situasi
dimana
suatu
itu
dilakukan.
tentang
kepentingan
bersama.
dari
persepsi
hal
Dengan
demikian,
secara
sederhana disimpulkan negosiasi adalah suatu cara bagi dua atau
Berbeda
dengan
persepsi
lebih
pihak
terhadap benda mati seperti meja,
kepentingan
mesin
kesepahaman
atau
gedung,
terhadap
individu
kesimpulan
yang
persepsi adalah
berdasarkan
permintaan
yang tidak hidup dikenai hukum-
kesepakatan
hukum
kepentingan.
tidak
dalam
mencari
dengan
dari
pihak
tetapi
berbeda
cara
mempertemukan penawaran dan
tindakan orang tersebut. Objek
alam
yang
masing-masing
sehingga
tercapai
atau
suatu
kesepahaman
mempunyai keyakinan, motif atau maksud seperti yang ada pada manusia. Akibatnya individu akan berusaha
mengembangkan
Skill dalam negosiasi kemampuan negosiasi tidak muncul begitu saja. Sebagaimana
penjelasan-penjelasan
mengapa
ketrampilan yang lain, keahlian ini
berperilaku
cara-cara
perlu diasah. Menurut Hariwijaya
dengan
tertentu.
(2008:127) ada beberapa skill yang
Kemampuan Bernegosiasi
perlu diperdalam seperti.
Negosiasi
adalah
proses
1) Optimisme, 2) Asertifitas, 3)
pertukaran barang atau jasa antara
Obsesifitas
dua pihak atau lebih, dan masing-
Toleransi
masing
untuk
Artistik 8) Ambisi sikap ramah 9)
menyepakati tingkat harga yang
Sikap dominasi 10) Ketenangan
sesuai untuk proses pertukaran
11.) Humoris 12) Pemberani
tersebut Menurut
pihak
berupaya
4)
Imajinasi
6)Agresifitas
5)
7.)Sifat
(Hariwijaya,2008:13). casse
Purwanto,2006:251)
(dalam negosiasi
METODE PENELITIAN Penelitian
ini
merupakan
adalah proses dimana paling sedikit
penelitian
ada dua pihak dengan persepsi,
penelitian ini banyak menggunakan
kebutuhan, motivasi yang berbeda
angka-angka,
mencoba untuk bersepakat tentang
pengumpulan terhadap
kuantitatif
data
karena
mulai data,
dari penafsiran
tersebut,
serta
penampilan dari hasil penelitian ini
pemasaran (Maholtra, 2005:343).
pun
Target populasi dalam penelitian ini
diwujudkan
dalam
angka
(Suharsimi Arikunto, 2010: 27).
Jenis Data Jenis-jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : Pertama
data
primer.
adalah
mahasiswa
Fakultas
Ekonomi
Universitas
Surabaya.
Adapun
populasi
yang
Negeri
karakteristik
menjadi
target
penelitian ini adalah mahasiswa Data
Fakultas
ekonomi
yang
Primer adalah data yang pertama
memperoleh
kali dicatat oleh peneliti (Sanusi,
salesmanship, dalam hal ini adalah
2011:103). Adapun data primer
mahasiswa Tata Niaga angkatan
yang digunakan dalam penelitian
2009 dan 2010 serta mahasiswa
ini
cara
Manajemen Pemasaran angkatan
kepada
2009 dan 2010 yang berjumlah 252
didapatkan
penyebaran Mahasiswa
melalui
angket Tata
Niaga
serta
Sampel adalah sebagian dari jumlah
Kedua data sekunder.
Data
kuliah
mahasiswa.
Manajemen Pemasaran angkatan 2009 dan 2010 .
mata
telah
dan
karakteristik
yang
dimiliki oleh populasi tersebut. Bila
Sekunder adalah data yang sudah
populasi besar, dan peneliti tidak
tersedia dan sudah dikumpulkan
mungkin mempelajari semua yang
oleh pihak lain (Sanusi, 2011:103).
ada pada populasi misalnya karena
Data sekunder dalam penelitian ini
keterbatasan dana,
didapat dari data Administrasi di
waktu maka peneliti menggunakan
Fakultas
sampel yang diambil dari populasi
Ekonomi
yang
mendukung dalam panelitian ini.
itu
(Sugiyono,
Sedangkan
adalah
subjek (Suharsimi,2010:173).
teknik
dan
2009:56). pengambilan
sampling adalah merupakan teknik
Populasi dan Sampel Populasi
tenaga,
keseluruhan
yang digunakan untuk menentukan
penelitian
sampel yang akan digunakan dalam
Sedangkan
menurut Maholtra Populasi adalah
penelitian (Sugiyono, 2006:56). Teknik
pengambilan digunakan
sampel
gabungan seluruh elemen yang
yang
adalah
memiliki serangkaian karakteristik
proportional sampel. Proportional
serupa yang mencakup semesta
sampel atau sampel proporsi adalah
untuk kepentingan masalah riset
teknik pengambilan sampel dengan
memperhatikan sampel
proporsi
(Suharsimi
dalam
Teknik pengumpulan Data
Arikunto
Langkah-langkah
2010:182)
ditempuh
Jumlah sampel dalam penelitian ini mengacu pada rumus Slovin
dalam
teknik
pengumpulan data adalah sebagai berikut :
dengan batas presisi sebesar 5% yaitu:
yang
Pertama
angket.
Angket
adalah teknik pengumpulan data N
yang
n=
dilakukan
member 1+ (N x e2 )
dengan
seperangkat
cara
pernyataan
tertulis kepada responden untuk
Keterangan:
dijawabnya Sugiyono (2009:142).
n = besaran sampel
Penulis memberi daftar pertanyaan
N= besaran populasi
tertulis yang disusun dan diberikan
e = nilai kritis (batas ketelitian)
dan diberikan kepada mahasiswa
yang
Fakultas Ekonomi di Universita
diinginkakan
(persen
kelonggaran ketidaktelitian karena
Negeri
kesalahan penarik sampel)
memperoleh
Berdasarkan rumus maka
dapat
ditentukan
diatas jumlah
sampel sebagai berikut: n=
Surabaya
telah
mata
salesmanship untuk
yang
kuliah
yang
memperoleh
digunakan data
dari
responden. Angket dalam penelitian
252 1+ 252(0,05)2
ini merupakan angket yang tertutup karena peneliti menyiapkan pilihan
n =
252 1+ 0,63 n= 25 1,63 n = 154,6 dibulatkan menjadi 155
jawaban yang berupa skala likert untuk mengukur sikap konsumen dalam
menyikapi
setiap
item
pernyataan dalam angket.
Penelitian ini menggunakan
Dalam angket ini peneliti
sampel sebesar 155 mahasiswa
memberikan 21 item pernyataan,
jurusan
serta
dimana
Manajemen Pemasaran angkatan
tersebut
mewakili
2009 dan 2010.
indikator
dari
Tata
Niaga
pernyataan-pernyataan indikator-
masing-masing
variabel penelitian baik variabel dependen atau variabel independen. Kedua dokumen
dokumen.
Metode
digunakan
untuk
memperoleh data atau dokumendokumen
yang
ada
di
b = Angka arah atau koefisien
dalam
regresi.
Fakultas Ekonomi di Universitas
X = Persepsi diri.
Negeri
e = Residu
Surabaya
mengenai Fakultas
seperti
data
jumlah
mahasiswa
Ekonomi
Universitas
Negeri
Surabaya,
b) Uji t
sejarah
Uji
t
digunakan tingkat
untuk
berdirinya, data mahasiswa dan
mengetahui
signifikasi
data lain yang mendukung.
masing-masing pengaruh variabel terikat (Ghazali,2009:35). Kriteria pengujian
Teknik Analisis Data Penelitian ini terdapat satu
dan
membuat
kesimpulan:
variabel bebas yaitu persepsi diri
(1) H0 diterima dan H1 ditolak, jika
(X) dan satu variabel terikat yaitu
thitung < ttabel
kemampuan
bernegosiasi
(2) H0 ditolak dan H1 diterima, jika
Berdasarkan
hal tersebut penulis
(Y).
thitung > ttabel
menggunakan analisis regresi linier sederhana seberapa
untuk besar
mengetahui
variable
Hasil dan Pembahasan
bebas
mempengaruhi variable terikat
a) Analisis Regresi Sederhana
a) Regresi Sederhana Dalam analisi ini dilakukan untuk
mengetahui
Tabel 1
pengaruh
variabel bebas dan terikat dengan persamaan garis :
Y= a+bX+e
Hasil Analisis Regresi bebas. Model Summaryb
Model R 1
Dimana : Y =Kemampuan bernegosiasi a = Harga Y ketika X=0 (harga konstan)
R Square
.666a .444
Std. Error Adjusted of the R Square Estimate .440
a. Predictors: (Constant), X b. Dependent Variable: Y
4.57507
Dari tabel diatas diketahui bahwa
PEMBAHASAN
persepsi diri berpengaruh terhadap
Dari
kemampuan
bernegosiasi
sebesar
diketahui
hasil penelitian ini bahwa
persepsi
diri
berpengaruh signifikan terhadap
44,4%.
kemampuan
bernegosiasi
mahasiwa
Fakultas
Ekonomi
dapat dibuat persamaan regresi
Universitas
negeri
Surabaya
sederhana
dengan besarnya pengaruh sebesar
Berdasarkan
perhitungan
dalam penelitian ini
44,4%.
adalah sebagai berikut. Y = 13,956 + 0,911 X + e Keterangan:
Persepsi merupakan proses
Y=kemampuan mahasiswa
bernegosiasi
Fakultas
Ekonomi
menginterpretasikan
dan
mengorganisasikan yang
pola-pola
UNESA.
stimulus
berasal
dari
X = persepsi diri
lingkungan. Dalam pengertian ini
e = residu
terdapat dua unsur penting, yaitu interpretasi dan pengorganisasian. Interpretasi
b) Hasil Uji t Dari perhitungan diperoleh thitung
dari
perhitungan
itu
sangat
penting
dalam suatu persepsi karena realitas
regresi
yang ada di dunia ini sangat
sederhana sebesar 11,055 dengan
bervariasi sehingga tidak jarang
nilai Sig. 0,000 dibawah 0,05.
memerlukan
Sehingga dapat disimpulkan bahwa
dari
hipotesis yang berbunyi diduga
bermakna
persepsi diri berpengaruh signifikan
bersangkutan.
terhadap
upaya
individu
pemahaman
agar
bagi
menjadi
individu
yang
Sedangkan
kemampuan
negosiasi
pengorganisasian diperlukan dalam
mahasiswa
Fakultas
Ekonomi
persepsi karena informasi yang
Universitas
Negeri
Surabaya
sampai
pada
diterima. Sehingga persepsi diri
seringkali
terbukti
tidak
berpengaruh
kemampuan mahasiswa
terhadap
bernegosiasi Fakultas
Ekonomi
Universitas Negeri Surabaya.
receptor
membingungkan
terorganisasikan
Ansori,
individu
2004:
192)
dan
(Ali .
&
Pada
hakekatnya Persepsi tentang diri yang
dinyatakan
William
D.
Brooks (dalam Rakhmat 2012 : 98) ada tiga yaitu:1) fisik, 2) psikologis 3) sosial
Mahasiswa tata niaga dan manajemen pemasaran memiliki
kesulitan
dalam
bersosialisasi
dengan siapapun.
persepsi diri yang baik dilihat dari tiga aspek yaitu fisik, psikologis dan sosial. Mahasiswa tata niaga dan
manajemen
pemasaran
mempersepsikan dirinya selama ini selalu
berpenampilan
menarik
rapi
dalam segala
Mahasiswa
tata
manajemen
pemasaran
memiliki
tubuh
sehingga
kondisi
dan
kondisi.
niaga
dan merasa
yang
sehat,
fisik
seseorang
dapat
melakukan segala kegiatan karena kondisi
tubuh
.Mahasiswa
yang
tata
dan
pemasaran
mempersepsikan bukan
sehat.
niaga
manajemen
bentuk
tubuh
yang
harus
sesuatu
memiliki
persepsi
yang baik tentang fisik, mahasiswa tata
niaga
dan
komunikasi
pihak,
yang
mempunyai
antara
masing-masing
tujuan
dan
pandang
mereka
berusaha
mencapai
yang
dua
sendiri,
memuaskan
sudut yang
kesepakatan kedua
belah
pihak mengenai masalah yang sama (Purwanto,2006:251). Mahasiswa tata niaga dan manajemen pemasaran memiliki kemampuan
bernegosiasi
yang
cukup baik. hal ini dapat dilihat dari
nilai
hasil
matakuliah
salesmanship yang telah diperoleh mahasiswa. Berdasarkan data yang diperoleh diketahui bahwa rata-rata nilai yang diperoleh mahasiswa adalah B (sumber:siakad). Menurut
dipermasalahkan. Selain
proses
tidak
mempengaruhi kegiatan yang akan dilakukan.
Negosiasi merupakan suatu
manajemen
pemasaran juga memiliki persepsi
buku panduan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya untuk konversi nilai mahasiswa adalah sebagai berikut: Tabel 2
mempunyai sifat yang baik pula. Huruf
Angka
Interval
A
4
80-100
sifat yang positif seperti, sopan,
B
3
66-79
jujur dan tidak mudah marah.
C
2
56-65
D
1
40-55
E
0
0-39
Mahasiswa
tata
manajemen
niaga
dan
pemasaran
mempersepsikan dirinya memiliki
Selain itu dalam hal pergaulan merasa
jika
tidak
mempunyai
Sumber: Buku Panduan Fakultas Ekonomi Tahun 2009
Untuk dapat lulus dalam satu
Imajinasi 5) Toleransi 6)Agresifitas
mata kuliah, mahasiswa minimal
7.)Sifat Artistik 8) Ambisi sikap
harus mendapatkan nilai minimal
ramah 9) Sikap dominasi 10)
C. walaupun begitu, ada batas
Ketenangan
maksimal nilai C yang dimiliki
12) Pemberani. Sehingga dapat
mahasiswa.
disimpulkan
Sehingga
ketika
11.)
Humoris
bahwa
mahasiswa telah mendapatkan nilai
Fakultas
B, maka diasumsikan mahasiswa
Negeri Surabaya telah memiliki
telah memenuhi standar kompetensi
kemampuan
dari mata kuliah salesmanship.
cukup baik.
Mahasiswa
telah
menyelesaikan,
mengenal,
menyusun
Ekonomi
mahasiswa
Dari
Universitas
bernegosiasi
yang
penelitian
yang
dan
dilakukan, didapatkan hasil bahwa
menerapkan salesmanship terkait
persepsi diri berpengaruh terhadap
dengan gambaran umum seorang
kemampuan
salesman/kualitas
sales,
mahasiswa
Fakultas
Ekonomi
strategi menjual, kiat-kiat dan trik-
Universitas
Negeri
Surabaya.
trik menjual.
Besarnya pengaruh persepsi diri
seorang
Hasil penilaian matakuliah tersebut
sama
terhadap kemampuan bernegosiasi
hasil
mahasiswa
Fakultas
Ekonomi
penelitian ini, dimana dari hasil
Universitas
Negeri
Surabaya
penelitian
44,4%. Hal ini menunjukkan bahwa
ini
mahasiswa
dengan
bernegosiasi
diketahui tata
niaga
bahwa dan
semakin
baik
persepsi
diri
manajemen pemasaran memiliki
mahasiswa maka semakin baik pula
sikap optimisme, sikap ramah dan
kemampuan bernegosiasinya. Hasil
juga ketenangan yang baik. Sikap-
ini
sikap inilah yang menjadi salah
dikemukakan
satu sikap yang harus dimiliki
(2007:6)
seseorang. Hariwijaya ( 2008:127)
seseorang yang memiliki persepsi
menyatakan kemampuan negosiasi
yang positif dalam dirinya akan
tidak
saja.
menyebabkan
yang
perkembangan komunikasi maupun
lain, keahlian ini perlu diasah. Ada
identitas diri yang lebih baik pada
beberapa
diri orang tersebut.
muncul
Sebagaimana
begitu
ketrampilan
skill
yang
perlu
sesuai
dengan
teori
oleh
menyatakan
yang
Amaryllia bahwa,
adanya
diperdalam seperti 1) Optimisme,
Hal ini disebabkan ketika
2) Asertifitas, 3) Obsesifitas 4)
seseorang merasa dirinya memiliki
penampilan menarik, maka akan
instrumen penting dari keberhasilan
timbul rasa siap untuk bertemu dan
bernegosiasi.
bersosialisasi
dengan
seseorang
Selain itu ketenangan dalam
apalagi ketika seseorang itu tidak
benegosiasi juga diperlukan. Ketika
menjadikan bentuk tubuh yang
seseorang
gemuk atau kurus itu sesuatu yang
maka dapat berpikir dengan baik,
harus
selain
dipermasalahkan.
penampilan
Selain
yang
menarik,
seseorang yang merasa memiliki
memiliki
itu
ketenangan
ketika
menghadapi
kondisi yang tidak diinginkan akan cenderung tidak emosional.
tubuh yang sehat dapat melakukan
Mahasiswa tata niaga dan
segala aktifitas tanpa ada halangan.
manajemen pemasaran memiliki
Apapun aktivitas yang dijalani, jika
pengalaman
berorganisasi,
merasa tubuh kita fit maka segala
mahasiswa
pernah
kegiatan bisa dilewati dengan baik.
organisasi ketika masih sekolah,
Selain itu, sikap optimis juga mempengaruhi.
Jika
seseorang
dilingkungan
82%
mengikuti
tempat
tinggal
maupun saat kuliah. Tidak hanya
memiliki sikap optimisme maka
pengalaman
mengharapkan hasil yang positif
juga memiliki pengalaman dalam
dalam menghadapi masalah, dan
kepanitian
mampu
suatu
menghadapi
tantangan
Mahasiswa
secara
efektif.
kepanitiaan
sehari-hari
berorganisasi
acara.
juga suatu
tetapi
52%
ikut
dalam
acara
yang
Seseorang yang optimis yakin apa
diselenggarakan
oleh
organisasi
yang dikerjakannya akan berhasil.
yang mereka ikuti. Salah satu
Ketika bernegosiasi selain
contoh organisasi yang di ikuti oleh
harus yakin akan berhasil, juga
mahasiswa adalah BEM, DLM,
harus mampu bersikap bersahabat
Karang
dengan negosiator yang lain. Sikap
Sedangkan untuk kepanitiaan yang
ramah akan membuat seseorang
pernah mahasiswa ikuti adalah saat
lebih
lomba
respect
berlangsung
.
saat Hal
negosiasi ini
sesuai
Taruna
Futsal,
dan
Remas.
acara
hari
kemerdekaan, dll.
penelitian yang dilakukan oleh
Sehingga dapat disimpulkan
Alice F. Stuhlmacher et.al (2007) .
mahasiswa
Dalam penelitian
diketahui
Universitas Negeri Surabaya telah
bahwa sikap bersahabat merupakan
memiliki pengalaman berorganisasi
ini
yang
Fakultas
cukup
baik.
Ekonomi
Dengan
berorganisasi,
mahasiswa
memperoleh
dapat
Saran
peningkatan
Berdasarkan hasil penelitian
komunikasi dan pengalaman untuk
ini diketahui bahwa mahasiswa
bernegosiasi dengan orang lain. Hal
telah
ini sesuai dengan penelitian yang
bernegosiasi yang baik, sehingga
dilakukan
peneliti memberikan saran sebagai
oleh
Isnaini
(2009).
memiliki
kemampuan
Dalam penelitian tersebut diketahui
berikut:
bahwa
1)Mahasiswa
Fakultas
Ekonomi
Universitas
Negeri
Surabaya
keaktifan
dalam
berorganisasi
meningkatkan
kemampuan
berkomunikasi,
tanggung jawab dan kreativitas.
memaksimalkan diri dalam proses pembelajaran
salesmanship baik
saat pemberian materi maupun saat PENUTUP
praktik
Simpulan
kemampuan
Berdasarkan hasil analisis
dilapangan
mahasiswa
sehingga bernegosiasi
makin
baik
dan
dapat disimpulkan bahwa persepsi
terasah;2)Dosen
diri memiliki pengaruh terhadap
salesmanship
kemampuan
optimisme kepada mahasiswa pada
bernegosiasi
pengajar
menanamkan
mahasiswa
Fakultas
Ekonomi
saat
Universitas
Negeri
Surabaya
berlangsung, sehingga mahasiswa
dengan besarnya pengaruh 44,4%. Dari
hasil
penelitian
disimpulkan Fakultas
bahwa
Ekonomi
ini
mahasiswa Universitas
persepsi diri yang baik. Selain itu Fakultas
yakin dengan apa yang dikerjakan.
DAFTAR PUSTAKA Ali & Ansori .2004. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: PT. Bumi Aksara
Ekonomi
Universitas Negeri Surabaya juga memiliki sifat optimisme, ramah dan ketenangan yang yang cukup baik juga.
pembelajaran
juga
Negeri Surabaya telah memiliki
mahasiswa
proses
rasa
Lopez, J.S dan Synder. R.C.2003.Positive Psychologycal Assesment. A Hand Book Of Models and Measurement.Americant.Wa shington DC: Psychological Associations Djaali.2007.Psikologi Pendidikan.Bandung:Remaja Rosdakarya.
E.P Seligman dan Martin.1999 The Optimistic Child, A Program That Safeguards Children Againts Depression Builds Lifelong Resilience. Gerungan, W. A. 1996. Psikologi Sosial edisi kedua. Bandung : PT Refika Aditama. Hariwijaya,M.2008.Strategi Bernegosiasi.Yogyakarta: Oryza. Isnaini.2009. Pengaruh keaktifan dalam kegiatan ekstrakurikuler dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa SMP Negeri 20 Malang. K.A Mathew, B.B Gump, dan J.F Owens.2001. Chronic Stress Influences Cardiovascular and Neuoroendocrine Responsess During Acute Stress and Recovery, Especially in Men. dalam Journal of Health Psychology, Vol 20, No.6 hlm.4003-410. Kotler, Philip. 2008 , Manajemen pemasaran edisi 12 jilid 2.Jakarta:Indeks Maholtra,K Naresh.1996.Marketing Research: an Applied Orientation.New Jersey prantice Hall. Monks, F. J. dkk.2006. Psikologi Perkembangan dalam Berbagai-bagiannya. Yogjakarta: Universitas Gadjah Mada.
Poerwandari, E. K.2005. Pendekatan Kualitatif untuk Penelitian Perilaku Manusia. Jakarta: LPSP3 UI. Puspasari, Amaryllia.2007. Mengukur Konsep Diri.Jakarta:PT Alex Media Komputindo. Purwato,D.2006.Komunikasi Bisnis edisi ketiga.Jakarta:Erlangga. Rakhmat, J.1994. Psikologi Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya. Robbins, S. P. 2008. Perilaku Organisasi. Jilid I. Jakarta: Salemba Empat. Salem.Rania,2003. Negotiating Leadership Roles: Young Women's Experience in Rural Egypt. Women's Studies Quarterly; Fall 2003; 31, 3/4; ProQuest Sociology pg. 174. Sarwono, S. W.2003. Psikologi Remaja. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. .2002.Teori-Teori Psikologi Sosial.Jakarta:PT Raja Grafindo Persada. Schultz, D.1991. Psikologi Pertumbuhan Model-model Kepribadian Sehat. Yogjakarta: Konisius. Stuhlmacher.Alice F,2007. Gender Differences in Virtual Negotiation: Theory and Research. Sex Roles 57:329–
339 DOI 10.1007/s11199-0079252-y. Subagyo, P. J. 2004. Metode Penelitian: dalam Teori dan Praktek. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Suharsimi Arikunto.2009. Manajemen Penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Sugiyono. 2010. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: CV. Alfabeta. Son.Julie.2008. Do Age and Gender Matter in the Constraint Negotiation of Physically Active Leisure?. Journal of Leisure Research; Second Quarter 2008; 40, 2; ProQuest Agriculture Journals pg. 267. Walgito, B. 2003. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Andi Offset. Yoeti, Oka. A.2004. Pengantar Ilmu Pariwisata. Bandung : Angkasa.