PENGARUH TEKNIK MENCATAT MENGGUNAKAN PETA PIKIRAN (MIND MAP) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIK SISWA SD PADA ASPEK ELABORASI (Quasi Eksperimen di SDN Sukabumi Selatan 01 Kebon Jeruk Jakarta Barat)
Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh MAILINA HIDAYATI NIM. 109018300024
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2014 M /1435 H
ABSTRAK “Pengaruh Teknik Mencatat Menggunakan Peta Pikiran (Mind Map) Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Matematik Siswa SD Pada Aspek Elaborasi” Skripsi Jurusan PGMI, Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan (FITK), Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014
Kata kunci: Peta Pikiran (Mind Map), Berpikir Kreatif Matematik Pada Aspek Elaborasi
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan peta pikiran (Mind Map) terhadap kemampuan berpikir kreatif matematik siswa SD pada aspek elaborasi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode quasi eksperimen dengan rancangan penelitian randomized control group desaign. Penelitian ini dilakukan di SDN Sukabumi Selatan 01 Jakarta Barat. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik cluster random sampling. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini tes yang mengukur kemampuan berpikir kreatif matematik siswa SD pada aspek elaborasi pada materi luas bangun datar segi banyak. Tes yang diberikan terdiri dari 5 soal bentuk uraian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata kemampuan berpikir kreatif matematik siswa SD pada aspek elaborasi yang diajarkan dengan menggunakan peta pikiran (Mind Map) adalah sebesar 76,60, sedangkan kemampuan berpikir kreatif matematik siswa SD pada aspek elaborasi yang diajarkan dengan pembelajaran konvensional sebesar 47,40. Berdasarkan uji-t diperoleh thitung = 12,80 dan ttabel sebesar 2,01 dengan taraf signifikan (α) = 5% dan derajat kebebasan (db) = 48. Karena thitung > ttabel, maka rata-rata kemampuan berpikir kreatif matematik siswa SD pada aspek elaborasi yang diajarkan dengan menggunakan peta pikiran (Mind Map), lebih tinggi dibandingkan dengan ratarata kemampuan berpikir kreatif matematik siswa SD pada aspek elaborasi yang diajarkan dengan pembelajaran konvensional. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penggunaan peta pikiran (Mind Map) berpengaruh terhadap kemampuan berpikir kreatif matematik siswa SD pada aspek elaborasi.
Mailina Hidayati PGMI
i
ABSTRACT
“The Influence of Using Mind Map To Elementary Student’s Mathematical Creative Thinking Capability in Elaboration Aspect.” PGMI Thesis, Faculty of Tarbiyah and Teaching Science, Syarif Hidayatullah State Islamic University Jakarta., 2014 Keyword: Mind Map, Mathematical Creative Thinking Capability in Elaboration Aspect
The aim of this research is determine the influence of using mind map to elementary student’s mathematical creative thinking capability in elaboration aspect. This research used experiment with quasi method with randomized control group desaign research planning. This research conducted in SDN Sukabumi Selatan 01 West Jakarta. Sampling conducted by using cluster random sampling technique. Research instrument which is used is test of material polygon area to measure elementary student’s mathematical creative thinking capability in elaboration aspect. Tests consist of 5 essay questions. The result showed that the mean of student’s mathematical creative thinking capability in elaboration aspect by using mind map is 76,60 and student’s mathematical creative thinking capability in elaboration aspect in conventional way is 47,40. Based on hypothesistesting, found that tvalue= 12,80 and ttable=2,01 with a significance level (a)=5% and the degrees of freedom (db)=48. Because tvalue
Mailina Hidayati PGMI
ii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahiim Puji syukur kepada Allah SWT, yang senantiasa memberikan nikmat dan rahmat kepada kita semua, selalu memberikan petunjuk kepada orang yang bersungguh-sungguh dan memberikan jalan keluar terhadap segala kesulitan. Karena Allah lah Maha Kuasa atas segala sesuatu yang terjadi di dunia. Shalawat serta salam selalu tercurah kepada baginda Rasulullah SAW yang memberikan tauladan bagi umatnya sehingga selamat di dunia dan akhirat. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan dan kelemahan. Berkat dukungan dan bantuan serta dorongan dari berbagai pihak secara moril maupun materiil, akhirnya skripsi ini dapat diselesaikan. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada: 1.
Nurlena Rifa’i, Ph.D, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2.
Fauzan, M.A, Ketua Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta selaku dosen penasehat akademik yang selalu memberikan bimbingan dan motivasinya
3.
Lia Kurniawati, M.Pd, selaku dosen pembimbing skripsi, yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan dan arahan dalam penyelesaian penulisan skripsi ini
4.
Merry Herlina, S.Pd, selaku kepala sekolah SDN 01 Sukabumi Selatan Jakarta Barat
5.
Dra. Noni Hamzah (Ncing Noni), selaku guru di SDN 01 Sukabumi Selatan Jakarta Barat (kakak kandung bapak), yang senantiasa memberikan motivasi dan membantu dalam perizinan lokasi penelitian di sekolah yang beliau ajar
6.
Seluruh Dwan Guru, Staf dan siswa-siswi SDN 01 Sukabumi Selatan Jakarta Barat, yang telah banyak membantu selama proses penelitian berlangsung
iii
7.
Eti Nurbaeti, S.Pd (Ncing Eti), selaku guru di SD Labschool Rawa Mangun Jakarta Timur yang telah memberikan bimbingan, arahan serta motivasi dalam penulisan skripsi ini
8.
Teristimewa untuk kedua orang tua saya yang tercinta dan tersayang, Bapak Syarief Hidayatullah dan Ibu Muningrat, yang selalu mendoakan dan memberikan kasih sayang, semangat serta motivasi yang tiada henti-hentinya baik moril maupun materil, yang tidak mungkin terbalaskan pengorbanannya
9.
Adik-adikku tercinta dan tersayang Mega Septi Maulida dan Kaisar Arief Bani Hamzah yang selalu memberikan semangat dan motivasi kepada penulis agar secepatnya menyelesaikan studi dan skripsinya
10. Sahabat-sahabat terbaikku “Team Power Rangers” yang terdiri dari Sifa Kumala, Agi Nurahmadana, Herey Purwanto, dan Deni Irawan yang selalu ada bersama penulis dikala sedih dan suka, memberikan semangat dan selalu memotivasi satu sama lain 11. “Special someone” yang selalu ada buat penulis, terima kasih untuk waktu yang diberikan kepada penulis, memberikan dukungan, motivasi, semangat, saran, agar penulis dapat menyelesaikan studi dan skripsinya. Serta seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, semoga bantuan, bimbingan, semangat, do’a, dan dukungan yang diberikan pada penulis dibalas oleh Allah S.W.T. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, semua itu dikarenakan keterbatasan pengalaman dan pengetahuan penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan segala bentuk saran serta masukan yang membangun sebagai bahan perbaikan dari berbagai pihak. Akhir kata, semoga skripsi ini bermanfaat, khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pembaca. Jakarta, 20 Januari 2014
MAILINA HIDAYATI
iv
DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN ABSTRAK
............................................................................................... i
ABSTRACT
.............................................................................................. ii
KATA PENGANTAR .................................................................................... iii DAFTAR ISI
............................................................................................... v
DAFTAR TABEL ......................................................................................... viii DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... ix DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. x BAB I :
PENDAHULUAN......................................................................... 1 A. Latar Belakang Masalah........................................................... 1 B. Identifikasi Masalah ................................................................ 6 C. Pembatasan Masalah ................................................................ 7 D. Perumusan Masalah ................................................................. 7 E. Tujuan Penelitian ..................................................................... 8 F. Manfaat Penelitian ................................................................... 8
BAB II : KAJIAN PUSTAKA .................................................................... 9 A. Deskripsi Teoritik .................................................................... 9 1. Kemampuan Berpikir Kreatif Matematik ......................... 9 a. Pengertian Kemampuan Berpikir Matematik .............. 9 b. Indikator Kemampuan Berpikir Kreatif ....................... 12 c. Cara Mengembangkan Berpikir Kreatif Anak ............. 14 d. Pengertian Matematika................................................. 14 2. Mind Map dalam Pembelajaran Matematika ..................... 17 a. Pengertian Mind Map ................................................... 17 b. Fungsi Mind Map ......................................................... 20 c. Mind Map dalam Pembelajaran Matematika ............... 21 d. Teknik Mencatat Konvensional ................................... 21
v
B. Penelitian yang Relevan ........................................................... 22 C. Kerangka Berpikir ................................................................... 23 D. Hipotesis Penelitian.................................................................. 25 BAB III : METODOLOGI PENELITIAN ................................................. 26 A. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................. 26 B. Metode dan Desain Penelitian ................................................. 26 C. Populasi dan Sampel Penelitian .............................................. 27 D. Variabel Penelitian .................................................................. 27 E. Instrumen Penelitian ............................................................... 28 F. Teknik Pengumpulan Data ...................................................... 31 1.
Uji Validitas ...................................................................... 32
2.
Uji Reliabilitas ................................................................... 33
3.
Uji Tingkat Kesukaran ...................................................... 35
4.
Uji Daya Pembeda ............................................................. 36
G. Teknik Analisis Data .............................................................. 37 1. Uji Prasyarat Analisis......................................................... 37 a. Uji Normalitas .............................................................. 37 b. Uji Homogenitas ........................................................... 40 2. Uji Hipotesis ...................................................................... 41 H. Teknik Analisa Data ................................................................ 42 BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .......................... 44 A. Deskripsi Data .......................................................................... 44 1. Hasil Tes Kelas Eksperimen .............................................. 44 2. Hasil Tes Kelas Kontrol ..................................................... 46 B. Pengujian Persyaratan Analisis Data ....................................... 49 1. Uji Normalitas ................................................................... 49 2. Uji Homogenitas................................................................ 50 3. Pengujian Hipotesis ........................................................... 51 C. Pembahasan Hasil Penelitian ................................................... 51 D. Keterbatasan Penelitian ............................................................ 58
vi
BAB V : KESIMPULAN DAN PENUTUP A. Kesimpulan ............................................................................. 59 B. Saran ........................................................................................ 59 DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 61 LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................ 64
vii
DAFTAR TABEL Tabel 2.1: Indikator Kemampuan Berpikir Kreatif .......................................... 12 Tabel 2.2: Perbedaan Catatan Konvensional dengan Catatan Mind Map ........ 22 Tabel 3.1: Desain Penelitian .......................................................................... 27 Tabel 3.2: Kisi-kisi Instrumen Penelitian Tes Kemampuan Berpikir Kreatif .. 29 Tabel 3.3: Rubrik Penskoran Analitik Skala 4 ................................................. 30 Tabel 3.4: Hasil Uji validitas .......................................................................... 33 Tabel 3.5: Kriteria Koefisien Reliabilitas ........................................................ 34 Tabel 3.6: Hasil Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal .................................... 35 Tabel 3.7: Hasil Perhitungan Uji Daya pembeda ............................................. 36 Tabel 4.1: Distribusi Frekuensi Kelas Eksperimen .......................................... 45 Tabel 4.2: Distribusi Frekuensi Kelas Kontrol ................................................ 47 Tabel 4.3: Perbandingan Kemampuan Berpikir Kreatif Matematik Siswa Kelas Eksperimen dan Kontrol ......................................................... 48 Tabel 4.4: Hasil Perhitungan Uji Normalitas Kelas Eksperimen dan Kontrol
50
Tabel 4.5: Hasil Perhitungan Uji Homogenitas Kelas Eksperimen dan Kontrol 50 Tabel 4.6: Hasil Uji Kesamaan Dua Rata-Rata Kelas Eksperimen dan Kontrol ......................................................... 51
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1: Contoh Mind Map ....................................................................... 20 Gambar 4.1: Histogram Frekuensi Hasil Tes Kelas Eksperimen ..................... 46 Gambar 4.2: Histogram Frekuensi Hasil Tes Kelas Kontrol ........................... 47 Gambar 4.3: Siswa Saat Melakukan Diskusi Kelompok ................................. 52 Gambar 4.4: Contoh Mind Map yang Dibuat Oleh Siswa ............................... 53 Gambar 4.5: Contoh Jawaban Tes Pada Kelas Eksperimen ............................ 56 Gambar 4.6: Contoh Jawaban Tes Pada Kelas Kontrol ................................... 57
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1: Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen.......... 64 Lampiran 2: Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol ................ 93 Lampiran 3: Ilustrasi Kegiatan, Lembar Kerja Siswa, dan Kunci Jawaban..... 106 Lampiran 4: Rubrik Kisi-Kisi Instrumen Penelitian Tes Kemampuan Berpikir Kreatif Aspek Elaborasi....................... 141 Lampiran 5: Soal Instrumen Penelitian Tes Kemampuan Berpikir Kreatif Tes Kemampuan Berpikir Kreatif Aspek Elaborasi....................... 143 Lampiran 6: Kunci Jawaban Instrumen Penelitian Tes Kemampuan Berpikir Kreatif Aspek Elaborasi ................................................................. 146 Lampiran 7: Hasil Tes Kelas Eksperimen ........................................................ 149 Lampiran 8: Hasil Tes Kelas Kontrol .............................................................. 150 Lampiran 9: Langkah-Langkah Perhitungan Uji Validitas .............................. 151 Lampiran 10: Langkah-Langkah Perhitungan Uji Reliabilitas ........................ 154 Lampiran 11: Langkah-langkah Perhitungan Tingkat Kesukaran ................... 157 Lampiran 12: Langkah-Langkah Perhitungan Uji Daya Pembeda .................. 159 Lampiran 13: Distribusi Frekuensi Hasil Tes Kelas Eksperimen .................... 162 Lampiran 14: Distribusi Frekuensi Hasil Tes Kelas Kontrol ........................... 166 Lampiran 15: Perhitungan Uji Normalitas Hasil Tes Kelas Eksperimen ........ 170 Lampiran 16: Perhitungan Uji Normalitas Hasil Tes Kelas Kontrol ............... 172 Lampiran 17: Perhitungan Uji Homogenitas Hasil Tes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
.......................................................................... 174
Lampiran 18: Perhitungan Uji Hipotesis Statistik Hasil Tes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ........................................................................ 175
x
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam menentukan perkembangan dan pembangunan bangsa. Salah satu peranan pendidikan yaitu mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas. Pendidikan tidak terlepas dari ungkapan berkualitas, terlebih lagi di dalam dunia yang mengglobal dewasa ini di mana terjadinya persaingan dalam berbagai lapangan kehidupan.1 Hal ini dapat terjadi jika bangsa tersebut memiliki kemampuan untuk mengenali, menghargai, juga serta memanfaatkan sumber daya manusia dalam hal peningkatan kualitas pendidikan yang diberikan kepada anggota masyarakat terutama kepada siswa. Dan dalam hal ini, menurut E.Mulyasa menyatakan “pemerintah telah menetapkan Standar Nasional Pendidikan (SNP), sebagai acuan bagi pelaksanaan pendidikan di Indonesia”.2 Selain itu peran seorang guru juga sangat dibutuhkan dalam peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia, karena guru adalah tenaga pengajar yang secara langsung melaksanakan proses pendidikan. Dalam UU RI No.20 Tahun 2003 pasal 1 ayat 1 menjelaskan: “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, Bangsa dan Negara”.3 Dengan pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini, maka pendidikan
diarahkan
dalam
mempersiapkan
peserta
didik
untuk
siap
berkompetisi seiring dengan arus kemajuan globalisasi. Sesuai dengan arti dari H.A.R Tilaar, Standarisasi Pendidikan Nasional – Suatu Tinjauan Kritis, (Jakarta : PT Rineka Cipta, 2006), Cet.1, h.66. 2 E. Mulyasa, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, (Bandung : PT. Remaja Rosadakarya, 2007), Cet. 3, h.44. 3 UU Sistem Pendidikan Nasional 2003, (Jakarta : Sinar Grafika, 2013) cet.5, h.3 1
1
2
standarisasi pendidikan nasional merupakan suatu tuntunan globalisasi yaitu kehidupan yang penuh persaingan bukan berarti kehidupan yang penuh permusuhan tetapi terus-menerus memperbaiki diri dengan meningkatkan kemampuan diri agar tidak menjadi budak dari bangsa-bangsa yang lain.4 Dalam hal ini, matematika salah satu mata pelajaran yang semakin diperlukan dalam berbagai aspek kehidupan manusia. Sebagai contoh dalam bidang perdagangan, orang dituntut untuk mengerti matematika minimal pada operasi hitung penjumlahan dan pengurangan. Kemudian pada jenis profesi lainnya seperti karyawan/pegawai, ibu rumah tangga, guru, ahli agama, ahli ekonomi, dan seluruh manusia “sebenarnya” dituntut menyenangi matematika yang kemudian berupaya untuk belajar dan memahaminya. Mengingat begitu penting dan banyaknya peran matematika dalam kehidupan manusia, maka dampak dari pentingnya kita bisa memahami dan menguasai matematika yaitu kita menjadi lebih mudah dalam menyelesaikan suatu masalah yang terjadi didalam kehidupan, karena matematika selalu akan kita temui dalam berbagai aspek di kehidupan sehari-hari manusia. Akan tetapi, pada umumnya banyak orang yang beropini bahwa matematika merupakan pelajaran yang cukup berat, hal tersebut pun juga terjadi di bidang pendidikan yaitu dari sisi diri siswa. Melihat kenyataan siswa yang kurang minat terhadap matematika, sehingga nilai mata pelajaran matematika masih menunjukkan angka yang sangat rendah dan memperihatinkan. Hal tersebut terbukti dari hasil Trends in International Mathematics and Science Studies (TIMSS) 2011, yang baru saja dipublikasikan, semakin menegaskan kondisi gawat darurat dunia pendidikan di Tanah Air. Nilai rata-rata matematika siswa kelas VIII (kali ini Indonesia tidak mengikutkan siswa kelas IV) hanya 386 dan menempati urutan ke-38 dari 42 negara. Di bawah Indonesia ada Suriah, Maroko, Oman dan Ghana. Negara tetangga, seperti Malaysia, Thailand dan Singapura, berada di atas Indonesia. Singapura bahkan di urutan kedua dengan nilai rata-rata 611. Nilai ini secara statistik tidak berbeda secara signifikan dari nilai rata-rata Korea, 613 di urutan 4
H.A.R Tilaar, op. cit., h.77.
3
pertama dan nilai rata-rata Taiwan, 609, di urutan ketiga. Adapula hasil Progress in International Reading Literacy Studi (PIRLS) 2011, yang juga baru diterbitkan, menempatkan siswa kelas IV Indonesia di urutan ke-42 dari 45 negara dengan nilai rata-rata 428. Di bawahnya ada Qatar, Oman, dan Maroko.5 Dikarenakan siswa menganggap pelajaran matematika sebagai pelajaran yang membosankan dan menakutkan. Rasa takut terhadap pelajaran matematika (fobia matematika) sering kali menghinggapi perasaan para siswa dari tingkat SD sampai dengan SMA bahkan hingga perguruan tinggi. Padahal, matematika itu bukan pelajaran yang sulit, dengan kata lain sebagaimana dituturkan oleh ahli matematika ITB Iwan Pranoto, setiap orang bisa bermatematika. Menurut Iwan, masalah fobia matematika kerap dianggap sangat krusial dibandingkan bidang studi lainnya karena sejak SD bahkan TK, siswa sudah diajarkan matematika.6 Hal ini juga terjadi di SDN Sukabumi Selatan 01 Kebon Jeruk Jakarta Barat, berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu guru bidang studi matematika yang bernama Bapak Ahmad Suhada, S.Pd di SD tersebut ditemukan hambatan dalam pelajaran matematika yaitu kurangnya penalaran untuk mencari cara penyelesaian terhadap soal uraian dari anak-anak, anak-anak lebih suka mengerjakan soal secara instan atau langsung. Apabila dilihat dari aspek berpikir kreatif, yaitu pada aspek elaborasi tingkatan berpikir kreatif siswa dalam mata pelajaran matematika adalah siswa masih merasa kesulitan dalam menghasilkan gagasan-gagasan yang bervariatif, sehingga masih terlihat kemampuan siswa yang belum dapat menuangkan contoh gagasan baru ke dalam sebuah tindakan atau pada saat menyelesaikan masalah. Selanjutnya jika dilihat dari hasil belajar siswa selama ini, dapat terlihat bahwa siswa kelas VI SDN Sukabumi Selatan 01 memiliki hasil belajar yang masih rendah. Hal tersebut dikarenakan kurangnya minat belajar anak pada mata pelajaran matematika. Apabila anak-anak dihadapkan pada bentuk soal uraian
5
Kreshna Aditya, Posted on December 14, 2012, http://www.bincangedukasi.com/gawat-darurat-pendidikan.html, diakses tgl 22/03/2013,12:39. 6 Abdul Halim Fathani, Membuat Belajar Matematika Menjadi Bergairah, Diposting oleh redaksi pada 07 December 2007 - 17:05:04, http://www.pedulimatematika.org/news.php?extend.11 diakses tgl 21/03/2013, 15:09.
4
yang termasuk kategori sukar, maka anak-anak menjadi malas atau enggan untuk menemukan cara penyelesaian beserta jawabannya. Selain itu, motivasi belajar matematika terlihat kurang, sehingga anakanak mudah lupa tentang materi yang baru dipelajarinya kemarin di sekolah. Sedangkan menurut salah satu siswa dari sekolah tersebut yang bernama Widya Warokah kelas 6B mengungkapkan bahwa matematika dianggap sebagai pelajaran yang kurang menarik dan sulit dipahami, sehingga mengakibatkan rasa ketakutan saat pelajaran matematika berlangsung. Kemudian, masalah yang dihadapi lainnya adalah siswa masih bingung dalam menyelesaikan soal uraian yang membutuhkan penalaran saat mengerjakan. Dalam mengatasi masalah ini, dapat diajukan beberapa solusi penyelesaiannya, misalnya dengan memperbaiki cara mengajar guru di dalam kelas dengan menggunakan metode serta teknik pembelajaran yang menarik dan menyenangkan, hal itu maksudkan agar minat siswa terhadap pelajaran matematika dapat berubah menjadi suka dan menyenangi pelajaran matematika. Salah satu teknik pembelajaran yang dapat diterapkan dalam rangka menumbuhkan minat siswa terhadap pelajaran matematika dan meningkatkan kemampuan siswa dalam berpikir kreatif yaitu dengan menggunakan Mind Map. Dengan Mind Map materi yang rumit dapat menjadi mudah dan sederhana. Apabila siswa sering kali harus menghafal daftar panjang yang dibuat lewat teknik mencatat konvensional, maka dengan Mind Map secara mental siswa dapat membangun sebuah gambar yang dapat dibayangkan. Ketika gambar tersebut muncul dalam benak siswa, maka seluruh penjelasan yang terkandung didalamnya akan terjelaskan. Pada tahap jenjang sekolah dasar, pelajaran matematika memiliki peranan penting yakni salah satu mata pelajaran yang harus dikuasai oleh siswa sebagai penunjang penguasaan materi matematika pada jenjang berikutnya, apabila pada tahap SD kemampuan dasar matematika siswa tidak kuat, maka akan terus terbawa ke jenjang berikutnya. Adapun tujuan umum pemberian mata
5
pelajaran matematika dari tingkat SD sampai tingkat perguruan tinggi menurut R.Soedjadi, yaitu:7 a.
Mempersiapkan siswa agar sanggup menghadapi perubahan keadaan di dalam kehidupan dunia yang selalu berkembang, melalui latihan bertindak atas dasar pemilihan secara logis, rasional, kritis, cermat, jujur, dan efektif.
b.
Mempersiapkan siswa agar dapat menggunakan matematika dan pola pikir matematika dalam kehidupan sehari-hari. Dan dalam mempelajari berbagai ilmu pengetahuan. Dalam hal ini, guru memiliki peranan penting dalam mengatasi kendala
yang terjadi didalam proses belajar mengajar, karena guru bertindak sebagai fasilitator siswa di kelas, kemudian kemampuan guru dalam memberikan materi pelajaran sangat mempengaruhi keberhasilan siswa dalam menguasai pelajaran. Oleh karena itu, seorang guru haruslah orang yang memiliki instink sebagai pendidik, mengerti, dan memahami peserta didik, serta guru harus menguasai secara mendalam minimal satu bidang keilmuan8. Terutama pada guru matematika perlu memahami dengan cara mengembangkan berbagai model dan keterampilan dalam kegiatan belajar mengajar. Serta bagaimana memilih strategi pembelajaran yang tepat berupa metode dan teknik pembelajaran. Metode dan teknik pembelajaran yang telah dipilih guru dapat berfungsi untuk mengoptimalkan peranan siswa saat proses pembelajaran berlangsung, yaitu dengan menerapkan teknik mencatat dengan menggunakan peta pikiran (Mind Map). Menurut Buzan, Mind Map adalah cara mencatat yang kreatif, efektif, dan secara harfiah akan memetakan pikiran-pikiran kita.9 Mind Map merupakan suatu teknik mencatat kreatif materi yang dipelajari dan mencatat informasi yang diperoleh dari buku bacaan. Pencatatan dengan menggunakan Mind Map akan membuat kegiatan mencatat siswa menjadi kreatif, menarik, menyenangkan, dan 7
R.Soedjadi, Kiat Pendidikan Matematika Di Indonesia Konstansi Keadaan Masa Kini Menuju Harapan Masa Depan, (Jakarta : DEPDIKNAS, 2000), h.43. 8 Iif Khoiru Ahmadi, Strategi Pembelajaran Sekolah Berstandar Internasional Dan Nasional, (Jakarta: PT. Prestasi Pustakaraya, 2010), h.55. 9 Tony Buzan, Buku Pintar Mind Map, (Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama, 2012), h.4.
6
meningkatkan pemahaman. Mind Map dapat membuat siswa berkonsentrasi kepada subjek materi yang diberikan, sehingga membantu siswa untuk mendapatkan pemahaman dan pengertian.10 Dengan menggunakan Mind Map dalam pembelajaran matematika di sekolah dasar, maka siswa dapat lebih mudah memahami konsep matematika serta daya pemahaman konsep siswa dapat meningkat, dan anggapan bahwa matematika adalah pelajaran yang membosankan dapat berubah menjadi menarik. Kelebihan dari penggunaan teknik mencatat dengan menggunakan Mind Map, yaitu Mind Map dapat membantu cara berpikir seseorang, menyederhanakan materi atau bahan yang rumit menjadi lebih sederhana, dapat membantu kinerja otak bagian sebelah kanan dan kiri agar lebih sinergis atau secara keseluruhan karena cara kerja Mind Map sama dengan cara otak kita bekerja. Sehingga dapat terlihat dari penggunaan Mind Map kemampuan berpikir kreatif matematik siswa dapat muncul dan meningkat. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk meneliti tentang “Pengaruh Teknik Mencatat Menggunakan Peta Pikiran (Mind Map) Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Matematik Siswa SD Pada Aspek Elaborasi” di kelas VI SDN Sukabumi Selatan 01 Kebon Jeruk Jakarta Barat.
B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka permasalahan penelitian dapat diidentifikasi sebagai berikut: 1. Penggunaan
metode
dan
teknik
pembelajaran
yang
masih
konvensional 2. Siswa kurang aktif pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung
Dulfi Asrianti, “Pengaruh penerapan metode mind map disertai handout terhadap pemahaman konsep matematis siswa kelas VIII SMPN 1 RAO SELATAN Tahun Pelajaran 2012/2013”, dalam Jurnal Matematika Pendidikan Matematika, (http://scholar.google.co.id/scholar?hl=id&as_sdt=0&q=jurnal+penerapan+teknik+mencatat+%28 mind+map%29+terhadap+hasil+belajar+siswa).h.2, 10
7
3. Matematika dianggap sebagai pelajaran yang membosankan dan sulit 4. Siswa merasa ketakutan saat pelajaran matematika berlangsung 5. Hasil belajar matematika rendah 6. Rendahnya kemampuan berpikir kreatif matematik siswa pada aspek elaborasi.
C. Pembatasan Masalah Agar tidak melebar pemahaman tentang variabel-variabel yang terkait dalam penelitian ini, maka dilakukan pembatasan masalah sebagai berikut : 1. Penelitian dilakukan pada siswa kelas VI di SDN Sukabumi Selatan 01 Kebon Jeruk Jakarta Barat 2. Mind Map yang digunakan adalah catatan yang berbentuk peta pikiran yang menggabungkan kinerja otak kanan dan kiri pada manusia. Mind Map yang dihasilkan oleh siswa berbentuk gambar yang dicabangcabangkan dari pusat gambar sebagai gagasan utama. Mind Map tersebut berfungsi sebagai alat untuk mempermudah siswa dalam pembelajaran matematika, sehingga dapat terlihat tingkat berpikir kreatif siswa dari Mind Map yang dihasilkan. 3. Berpikir kreatif siswa yang diukur dikhususkan pada aspek berpikir elaborasi, yaitu siswa dapat menyelesaikan masalah dengan membuat bagian-bagian yang lebih rinci dari masalah yang dihadapi dengan melihat kemampuan menjawab instrumen penelitian yang berbentuk soal uraian.
D. Perumusan Masalah Berdasarkan pada pembatasan masalah di atas, adapun permasalahan dalam penelitian ini adalah: 1. Apakah teknik mencatat menggunakan peta pikiran (Mind Map) berpengaruh terhadap kemampuan berpikir kreatif matematik siswa SD pada aspek elaborasi ?
8
2. Bagaimana kemampuan berpikir kreatif siswa yang diajar dengan menggunakan Mind Map dan yang diajarkan dengan menggunakan catatan konvensional? E. Tujuan Penelitian Di dalam suatu penelitian, tujuan merupakan salah satu alat kontrol yang dapat dijadikan sebagai petunjuk sehingga penelitian ini dapat berjalan sesuai dengan yang diinginkan. Maka penelitian ini bertujuan: 1. untuk mengetahui apakah teknik mencatat menggunakan peta pikiran (Mind Map) berpengaruh terhadap kemampuan berpikir kreatif matematik siswa SD pada aspek elaborasi. 2. Untuk mengetahui bagaimana kemampuan berpikir kreatif siswa yang diajar dengan menggunakan Mind Map dan yang diajarkan dengan menggunakan catatan konvensional.
F. Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang diharapkan penulis dari penelitian ini adalah sebagai berikut 1. Bagi sekolah, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam memperbaiki dan memperbaharui kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan di sekolah. 2. Bagi guru, hasil penelitian ini dapat memotivasi untuk lebih meningkatkan cara mengajar serta dapat menyampaikan pelajaran matematika dengan teknik pembelajaran menggunakan Mind Map. 3. Bagi siswa, hasil penelitian ini dapat mengembangkan cara berpikir kreatif matematik siswa terutama pada aspek elaborasi sehingga dapat meningkatkan hasil belajarnya dalam mata pelajaran matematika 4. Bagi penulis, hasil penelitian ini dapat menjadi bekal pengetahuan mengenai teknik mencatat menggunakan peta pikiran (Mind Map) yang dapat mempengaruhi kemampuan berpikir kreatif matematik siswa SD pada aspek elaborasi.
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Deskripsi Teoritik 1. Kemampuan Berpikir Kreatif Matematik a. Pengertian Kemampuan Berpikir Kreatif Kemampuan merupakan kesanggupan dari seseorang dalam mengatasi masalah dengan apa yang dimiliki oleh dirinya sendiri. Menurut Conny Semiawan Kemampuan adalah daya untuk melakukan suatu tindakan sebagai hasil dari pembawaan dan latihan. Kemampuan menunjukkan bahwa suatu tindakan dapat dilaksanakan sekarang.1 Dalam setiap diri individu atau perorangan memilki kemampuan yang berbeda-beda, misalnya dari cara berpikir setiap individu. Berpikir menurut Costa dan Rajendran, adalah suatu proses kognitif, suatu aktivitas mental untuk memperoleh pengetahuan. Dalam proses itu terjadi kegiatan penggabungan antara persepsi dan unsur-unsur yang ada dalam pikiran serta kegiatan manipulasi mental karena adanya rangsangan dari luar yang membentuk suatu pemikiran dan penalaran.2 Alisuf Sabri mengemukakan bahwa berpikir adalah aktivitas jiwa yang mempunyai kecenderungan final (final tendency) yaitu pemecahan persoalan yang dihadapi. Untuk mencapai tujuan itu dalam kegiatan berpikir kita menggunakan pengalaman-pengalaman yang telah ada pada diri kita.3 Sedangkan menurut Siegler, berpikir (thinking) adalah pemrosesan informasi. Maksud dari pemrosesan informasi adalah ketika anak merasakan (perceive),
melakukan
penyandian
(encoding),
1
menginterpretasikan,
dan
Conny Semiawan, dkk, Memupuk Bakat dan Kreativitas Siswa Sekolah Menengah, (Jakarta: PT Gramedia, 2000), h.1. 2 Hilda Karli dalam Jurnal Pendidikan Penabur - No.18/Tahun ke-11/Juni 2012, Model Pembelajaran untuk Mengembangkan Keterampilan Berpikir, http://www.bpkpenabur.or.id/files/Hlm%2056-66%20Model%20Pembelajaran.pdf, diakses 30 Januari 2013 12:25, h.58 3 M. Alisuf Sabri, Pengantar Psikologi Umum & Perkembangan, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 2006), h.77.
9
10
menyimpan informasi dari dunia sekelilingnya, mereka sedang melakukan proses berpikir.4 Dari definisi-definisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa berpikir adalah sebuah proses mental yang berasal dari pusat pemikiran (otak) jika seseorang dihadapkan pada sebuah persoalan atau kejadian yang membutuhkan solusi pemecahannya. Kreativitas adalah suatu proses yang menuntut keseimbangan dan aplikasi dari ketiga aspek esensial kecerdasan analitis, kreatif dan praktis, beberapa aspek yang ketika digunakan secara kombinatif dan seimbang akan melahirkan kecerdasan kesuksesan.5 Menurut Guilford, kreativitas atau berpikir kreatif yaitu sebagai kemampuan untuk melihat bemacam-macam kemungkinan penyelesaian terhadap suatu masalah, merupakan bentuk pemikiran yang sampai saat ini masih kurang mendapat perhatian dalam pendidikan formal.6 Kemudian James J.Gallagher mengatakan bahwa “Creativity is a mental process by which an individual creates new ideas or products, or recombines existing ideas and product, in fashion that is novel to him or her” (kreativitas merupakan suatu proses mental yang dilakukan individu berupa gagasan ataupun produk baru, atau mengkombinasikan antara keduanya yang pada akhirnya akan melekat pada dirinya).7 Sedangkan Supriadi mengutarakan bahwa kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata yang relatif berbeda dengan apa yang telah ada.8 Adapun Semiawan mengemukakan bahwa kreativitas merupakan kemampuan untuk memberikan gagasan baru dan menerapkannya dalam pemecahan masalah.9
4
John W. Santrock, Psikologi Pendidikan Edisi Kedua, (Jakarta: Kencana, 2008), h.311. Yatim Riyanto, Paradigma Baru Pembelajaran : Sebagai Referensi Bagi Pendidikan Dalam Implementasi Pembelajaran Yang Efektif dan Berkualitas, (Jakarta: Kencana, 2009), h.229. 6 S.C. Utami Munandar, Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah, (Jakarta: PT Gramedia, 1999), Cet.III, h.45. 7 Yeni Rachmawati, Strategi Pengembangan Kreativitas pada Anak Usia Taman KanakKanak, (Jakarta: Kencana, 2010), h.13. 8 Ibid., h.13. 9 Ibid., h.14. 5
11
Dari definisi-definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa kreativitas adalah kemampuan seseorang dalam menciptakan ide atau gagasan baru yang berbeda dengan pemikiran orang lain, sehingga dapat diwujudkan dalam menyelesaikan suatu masalah dan dapat pula hasil pemikiran tersebut tertuang dalam bentuk suatu produk atau tindakan nyata. Menurut Elaine B. Johnson berpikir kreatif adalah sebuah kebiasaan dari pikiran yang dilatih dengan memerhatikan intuisi, menghidupkan imajinasi, mengungkapkan kemungkinan-kemungkinan baru, membuka sudut pandang yang menakjubkan, dan membangkitkan ide-ide yang tidak terduga.10 Hal ini berarti untuk mengembangkan kemampuan berpikir kreatif siswa, diperlukan latihan secara terus-menerus dan ketekunan. Utami Munandar menjelaskan bahwa berpikir kreatif atau berpikir divergen adalah kemampuan menemukan banyak kemungkinan jawaban terhadap suatu masalah, dimana penekanannya adalah pada kuantitas, ketepatgunaan, dan keragam jawaban.11 Dari definisi-definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa kemampuan berpikir kreatif adalah suatu upaya dalam menghasilkan banyak kemungkinan jawaban atau gagasan (lancar), memberikan bermacam-macam penafsiran terhadap suatu gambar, cerita, atau masalah (luwes), mampu memberikan ide baru dan unik (orisinil), serta dapat menguraikan masalah sehari-hari dengan melakukan langkah-langkah yang terperinci (elaborasi). Agar perilaku kreatif dapat terwujud, maka tidak hanya dapat dilihat dari aspek kognitif saja, tetapi harus juga memperhatikan ciri-ciri kepribadian kreatif yaitu:12 (1) mempunyai daya imajinasi yang kuat, (2) mempunyai inisiatif, (3) mempunyai minat yang luas, (4) bebas dalam berpikir (tidak kaku atau terhambat), (5) bersifat ingin tahu, (6) selalu ingin mendapat pengalamanpengalaman baru, (7) percaya pada diri sendiri, (8) penuh semangat, (9) berani mengambil risiko (tidak takut membuat kesalahan), (10) berani dalam pendapat 10
Elaine B. Johnson, CTL Menjadikan Kegiatan Belajar-Mengajar Mengasyikan dan Bermakna, (Bandung: Kaifa, 2012), h.214. 11 S.C. Utami Munandar, Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah, (Jakarta: PT Gramedia, 1999), Cet.III, h.48. 12 Conny Semiawan, dkk, Memupuk Bakat dan Kreativitas Siswa Sekolah Menengah Petunjuk bagi Guru dan Orang Tua, (Jakarta: PT Gramedia, 1990), Cet.III, h. 10-11.
12
dan keyakinan (tidak ragu dan berani dalam menyampaikan pendapat serta dapat mempertahankan pendapat yang menjadi keyakinannya).
b. Indikator Kemampuan Berpikir Kreatif Indikator kemampuan berpikir kreatif yang digunakan dalam penelitian ini adalah kemampuan berpikir kreatif menurut Munandar yang diuraikan pada tabel berikut.13 Tabel 2.1 Indikator Kemampuan Berpikir Kreatif Pengertian Lancar
Perilaku
: Mencetuskan Mengajukan banyak pertanyaan; menjawab
banyak gagasan, jawaban, dengan sejumlah jawaban jika ada pertanyaan; penyelesaian masalah, atau mempunyai banyak gagasan mengenai suatu pertanyaan;
memberikan masalah;
banyak
atau
cara
lancar
mengungkapkan
gagasan-
saran gagasannya; bekerja lebih cepat dan melakukan
untuk melakukan berbagai lebih banyak daripada anak-anak lain; dapat hal; selalu memikirkan lebih dengan dari satu jawaban.
cepat
melihat
kesalahan
atau
kekurangan pada suatu obyek atau situasi.
Luwes
: Menghasilkan Memberikan aneka ragam penggunaan yang
gagasan,
jawaban,
atau tidak lazim terhadap suatu obyek; memberikan
pertanyaan yang bervariasi; macam-macam
penafsiran
(interpretasi)
dapat melihat suatu masalah terhadap suatu gambar, cerita, atau masalah; dari sudut pandang yang menerapkan suatu konsep atau asas dengan berbeda-beda;
mencari cara
yang
berbeda-beda;
memberi
banyak alternatif atau arah pertimbangan terhadap situasi, yang berbeda yang berbeda-beda; mampu dari
yang
diberikan
orang
lain;
dalam
mengubah cara pendekatan membahas/mendiskusikan suatu situasi selalu atau cara pemikiran.
mempunyai
posisi
yang
berbeda
atau
bertentangan dari mayoritas kelompok; jika 13
S.C. Utami Munandar, op.cit., h.88-90.
13
diberikan suatu masalah biasanya memikirkan macam-macam cara yang berbeda-beda untuk menyelesaikannya;
menggolongkan
hal-hal
menurut pembagian (kategori) yang berbedabeda; mampu mengubah arah berpikir secara spontan. Orisinil
:
Mampu Memikirkan masalah-masalah atau hal-hal
melahirkan ungkapan yang yang tidak pernah terpikirkan oleh orang lain; baru dan unik; memikirkan mempertanyakan cara-cara yang lama dan cara yang tidak lazim untuk berusaha memikirkan cara-cara yang baru; mengungkapkan
diri; memilih a-simetri dalam menggambar atau
mampu
membuat membuat disain; memilih cara berpikir yang
kombinasi-kombinasi yang lain dari yang lain; mencari pendekatan yang tidak lazim dari bagian- baru dari yang stereotip; setelah membaca atau bagian atau unsur-unsur.
mendengar gagasan-gagasan; bekerja untuk menemukan penyelesaian yang baru; lebih senang
mensintesis
daripada
menganalisa
situasi. Elaborasi
:
memperkaya mengembangkan gagasan
atau
menambahkan
Mampu Mencari arti yang lebih mendalam terhadap dan jawaban atau pemecahan masalah dengan suatu melakukan langkah-langkah yang terperinci; produk; mengembangkan atau memperkaya gagasan atau orang lain; mencoba atau menguji detil-detil
memperinci detil-detil dari untuk melihat arah yang akan ditempuh; suatu obyek, gagasan, atau mempunyai rasa keindahan yang kuat sehingga situasi
sehingga
lebih menarik
menjadi tidak puas dengan penampilan yang kosong atau sederhana; menambahkan garis-garis, warna-warna, dan detil-detil (bagian-bagian) terhadap gambarnya sendiri atau gambar orang lain.
14
Pada penelitian ini indikator kemampuan berpikir kreatif yang akan menjadi tolak ukur berdasar pada indikator kemampuan berpikir kreatif menurut Munandar pada aspek elaborasi yaitu: a.
Dapat memperinci jawaban yaitu dengan menemukan rumus mencari luas bangun
datar
segi
banyak
serta
dapat
memperkayanya
dengan
mengembangkan rumus yang telah ditemukan secara benar b.
Dapat menemukan cara alternatif lain untuk mendapatkan jawaban yang benar
c.
Dapat menyelesaikan soal dengan caranya sendiri sehingga dapat menemukan jawaban yang benar Uraian indikator berpikir kreatif matematik aspek elaborasi diatas
diharapkan dapat tercapai melalui pembelajaran matematika dengan menggunakan peta pikiran (Mind Map).
c. Cara Mengembangkan Berpikir Kreatif Anak Terdapat tiga hal yang dapat mengembangkan kreativitas anak didik, meliputi segi kognitif, afektif, dan psikomotorik.14 1)
Pengembangan kognitif, antara lain dilakukan dengan merangsang kelancaran, kelenturan, dan keaslian dalam berpikir
2)
Pengembangan afektif, antara lain dilakukan dengan memupuk sikap dan minat untuk bersibuk diri secara kreatif
3)
Pengembangan psikomotorik, dilakukan dengan menyediakan sarana dan prasarana
pendidikan
yang
memungkinkan
siswa
mengembangkan
keterampilannya dalam membuat karya-karya yang produktif dan inovatif. Berpikir kreatif dapat dikatakan sebagai berpikir divergen yaitu dalam berpikir divergen meliputi perkembangan dari kelancaran (fluency), kelenturan (flexibility), keaslian (originality), dan keterincian (elaboration) dalam berpikir.15
14 15
Conny Semiawan, dkk, op. cit., h.10. Ibid., h.41.
15
Jadi, dapat disimpulkan bahwa berpikir kreatif sebagai berpikir divergen adalah suatu pemikiran yang dapat menghasilkan kemungkinan jawaban terhadap suatu masalah yang bervariasi atau berbeda-beda. d. Pengertian Matematika Matematika memiliki implementasi yang sangat luas dalam kehidupan sehari-hari baik dalam pengembangan keilmuan maupun pengembangan kemampuan kognitif, oleh karena itu matematika dimasukan sebagai mata pelajaran yang wajib dari jenjang pendidikan dasar sampai pendidikan menengah, bahkan perguruan tinggi pun masih digunakan dalam kegiatan perkuliahan. Kata matematika berasal dari perkataan latin mathematika yang mulanya diambil dari perkataan Yunani yaitu mathematike yang berarti mempelajari. Perkataan itu mempunyai asal katanya mathema yang berarti pengetahuan atau ilmu (knowledge, science). Kata mathematike berhubungan pula dengan kata lainnya yang hampir sama, yaitu mathein atau mathenein yang artinya belajar (berpikir). Jadi berdasarkan asal katanya, maka perkataan matematika berarti ilmu pengetahuan yang didapat dengan berpikir (bernalar).16 Berikut ini adalah beberapa definisi mengenai matematika menurut para ahli :17 1) Russefendi (1988 : 23) Matematika terorganisasikan dari unsur-unsur yang tidak didefinisikan, definisi-definisi, aksioma-aksioma, dan dalil-dalil, dimana dalil-dalil setelah dibuktikan kebenarannya berlaku secara umum, karena itulah matematika sering disebut ilmu deduktif. 2) Kline (1973) Matematika itu bukan pengetahuan menyendiri yang dapat sempurna karena dirinya sendiri, tetapi adanya matematika itu terutama untuk membantu manusia dalam memahami dan menguasai permasalahan sosial, ekomoni, dan alam
16 17
Erna Suwangsih, Model Pembelajaran Matematika, (Bandung: UPI Press, 2006), h.3. Ibid., h.4.
16
3) Reys – dkk (1984) Matematika adalah telaahan tentang pola dan hubungan, suatu jalan atau pola berpikir, suatu seni, suatu bahasa, dan suatu alat Secara garis besar penulis dapat menyimpulkan bahwa matematika adalah ilmu pengetahuan yang berisi konsep-konsep abstrak yang dapat membuat pola berpikir terstruktur yang sistematis, logis, cermat, dan konsisten. Matematika merupakan bidang studi yang dipelajari oleh semua siswa mulai dari SD hingga SMA dan bahkan juga sampai jenjang perguruan tinggi. Dalam pembelajaran matematika di SD, konsep matematika yang abstrak yang dianggap mudah dan sederhana menurut kita sebagai orang dewasa yang cara berpikirnya sudah formal, dapat menjadi hal yang sulit dimengerti oleh anak. Anak usia SD adalah anak yang berada pada jenjang usia sekitar 7 sampai 12 tahun. Menurut Piaget anak usia sekitar ini masih berpikir pada tahap operasional konkrit. Kemampuan yang tampak pada fase ini adalah kemampuan dalam proses berpikir untuk mengoperasikan kaidah-kaidah logika, meskipun terkait dengan objek yang bersifat konkrit.18 Artinya siswa SD belum berpikir secara formal. Sebagaimana kita ketahui, matematika adalah ilmu deduktif, karena matematika tidak menerima generalisasi berdasarkan pada pengamatan (induktif) seperti pada ilmu pengetahuan yang lain. Kebenaran generalisasi matematika harus dibuktikan secara deduktif.19 Kemudian matematika juga menggunakan rumus-rumus, dalil-dalil, dan teorema-teorema, serta bahasa simbol yang memiliki arti yang padat. Terdapat perbedaan karakteristik antara matematika dengan anak usia SD, maka matematika akan sulit dipahami oleh anak SD jika diajarkan tanpa memperhatikan tahap berpikir anak usia SD. Agar anak dapat memahami pembelajaran matematika maka seorang guru hendaknya dapat melakukan pembelajaran dengan cara :20
18
Heruman, Model Pembelajaran Matematika Di Sekolah Dasar, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010), h. 1 19 Erna Suwangsih, op. cit., h.5 20 Ibid., h. 17
17
1)
Menyesuaikan bahan pelajaran yang diajarkan dengan dunia anak, misalnya dengan memanfaatkan lingkungan
2)
Pembelajaran dapat dilakukan dengan cara dari mudah ke yang sukar atau dari konkret ke abstrak
3)
Dapat menggunakan alat-alat peraga
4)
Pembelajaran hendaknya dapat meningkatkan aktifitas belajar siswa
5)
Semua kegiatan belajar harus kontras Matematika yang dipelajari oleh anak SD dapat digunakan untuk
kepentingan hidupnya sehari-hari dalam kepentingan lingkungannya, untuk membentuk pola pikir yang logis, sistematis, kritis, dan cermat. Cornelius mengungkapkan ada lima alasan tentang perlunya siswa SD belajar matematika, karena matematika merupakan : 1)
Sarana berpikir yang jelas dan logis
2)
Sarana untuk memecahkan masalah kehidupan sehari-hari
3)
Sarana mengenal pola-pola hubungan dan generalisasi pengalaman
4)
Sarana untuk mengembangkan kreatifitas
5)
Sarana untuk meningkatkan kesadaran terhadap perkembangan budaya21
2. Mind Map dalam Pembelajaran Matematika a. Pengertian Mind Map Mind Map adalah bentuk istimewa pencatatan dan perencanaan yang bekerja selaras dengan otakmu dan memudahkanmu mengingat.22 Menurut Melvin L. Silberman peta pikiran atau Mind Map merupakan cara kreatif bagi tiap siswa untuk menghasilkan gagasan, mencatat apa yang dipelajari, atau merencanakan tugas baru.23 Sedangkan menurut Buzan seorang peneliti otak dari Inggris yang notabennya sebagai penemu Mind Map, ia memberikan beberapa pengertian 21
Mulyono Abdurrahman , Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2003), Cet.II, h.253. 22 Tony Buzan, Buku Pintar Mind Map Untuk Anak Agar Anak Mudah Menghafal dan Berkonsentrasi, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2010), Cet. III, h.20. 23 Melvin L.Silberman, Active Learning: 101 Cara Belajar Siswa Aktif, (Bandung: Nusamedia, 2011), h. 200.
18
mengenai Mind Map itu sendiri. Menurutnya Mind Map adalah cara mencatat yang kreatif, efektif, dan secara harfiah akan “memetakan” pikiran-pikiran kita.24 Pada awal tahun 1970-an, Tony Buzan secara resmi menggunakan Mind Map sebagai alternatif penggambaran (mempresentasikan) keseluruhan pemikiran yang dihasilkan otak untuk berpikir secara linear. Mind Map diciptakan berawal dari asumsi bahwa otak manusia tidak bekerja secara linear melainkan secara kreatif memancar seperti radiasi dari suatu konsep atau ide sentral. Mind Map digunakan untuk menggambarkan dan meningkatkan cara berpikir kreatif yang disebut Radiant Thinking yaitu proses berpikir yang berawal dari titik sentral idea atau konsep yang kemudian menyebar ke segala arah. Mind Map mempunyai prinsip yang sederhana yaitu mengikuti kemana otak berpikir. Selanjutnya Buzan juga mengibaratkan Mind Map seperti pusat kota. Pusat Mind Map mewakili pikiran-pikiran utama dalam proses pemikiran kita, jalan-jalan sekunder mewakili pikiran-pikiran sekunder, dan seterusnya. Gambar-gambar atau bentuk-bentuk khusus dapat mewakili area yang menarik atau ide-ide menarik tertentu. Lebih lanjut Buzan menjelaskan bahwa Mind Map juga merupakan peta rute yang hebat bagi ingatan, memungkinkan kita menyusun fakta dan pemikiran sedemikian rupa sehingga cara kerja alami otak dilibatkan sejak awal. ini berarti mengingat sekaligus memproduksi kembali informasi akan lebih mudah dan lebih bisa diandalkan dari pada menggunakan teknik pencatatan konvensional. Mind Map memiliki struktur alami yang memancar dari pusat dan menggunakan warna. Selain itu Mind Map juga menggunakan garis lengkung, simbol, kata, dan gambar yang sesuai dengan satu rangkaian aturan yang sederhana, mendasar, alami, dan sesuai dengan cara kerja otak.
24
h.4.
Tony Buzan, Buku Pintar Mind Map, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2012),
19
Dengan Mind Map daftar informasi yang panjang bisa dialihkan menjadi diagram warna-warni, sangat teratur, dan mudah diingat yang bekerja selaras dengan cara kerja alami otak dalam melakukan berbagai hal. Dari uraian diatas, penulis dapat menyimpulkan bahwa Mind Map adalah teknik meringkas bahan atau materi yang akan dipelajari dan memproyeksikan masalah yang dihadapi ke dalam bentuk peta atau teknik grafik sehingga lebih mudah memahaminya. Dengan menggunakan Mind Map kemampuan otak menyimpan dan mengembangkan konsep materi atau informasi tertentu dapat ditingkatkan dengan sangat baik. Di dalam Mind Map terdapat kata kunci, garis lengkung, gambar, dan warna yang bervariasi yang semuanya ini mempermudah otak mengingat sesuatu dengan lebih baik. Karena Mind Map ini menggabungkan cara kerja otak bagian kanan dan kiri. Wilayah otak bagian kanan melibatkan gambar, warna, imajinasi, sedangkan wilayah otak bagian kiri melibatkan kata, angka, dan logika, sehingga siswa dapat menggunakan potensi otaknya secara optimum. Dengan demikian Mind Map bukan hanya dapat dikatakan sebagai teknik mencatat yang akan meningkatkan daya ingat siswa, tetapi Mind Map juga dapat meningkatkan kreativitas siswa.
Menurut Buzan ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam membuat Mind Map, yaitu sebagai berikut :25 1)
Mulailah dari bagian tengah kertas kosong yang sisi panjangnya diletakkan mendatar
2)
Gunakan gambar atau foto untuk ide sentral
3)
Gunakan warna
4)
Hubungkan cabang-cabang utama ke gambar pusat. Dan hubungkan cabangcabang tingkat dua dan tingkat tiga ke tingkat satu dan dua, dan seterusnya.
5)
Buatlah garis hubungan yang melengkng, bukan garis lurus 25
Ibid., h.15-16
20
6)
Gunakan satu kata kunci untuk setiap garis
7)
Gunakan gambar
Gambar 2.1 Contoh Mind Map26
a.
Fungsi Mind Map Menurut Michael Michalko dalam buku terlarisnya Cracking
Creativity, Mind Map berfungsi : 27 1)
Mengaktifkan seluruh otak
2)
Membereskan akal dari kekusutan mental
3)
Memungkinkan kita berfokus pada pokok bahasan
4)
Membantu menunjukkan hubungan antara bagian-bagian informasi yang saling terpisah
5)
Memberi gambaran yang jelas pada keseluruhan dan perincian
6)
Memungkinkan
kita
membandingkannya
26 27
Ibid., h.157. Ibid., h.6.
mengelompokkan
konsep,
membantu
kita
21
b. Peta Pikiran (Mind Map) dalam Pembelajaran Matematika Teknik Mencatat yang baik harus membantu mengingat perkataan dan bacaan, meningkatkan pemahaman materi, membantu mengorganisasi materi, memberikan wawasan baru, dan mampu memunculkan ide baru. Mind Map dapat memungkinkan terjadinya semua itu. Dengan penggunaan Mind Map dalam pembelajaran matematika sehingga stigma bahwa belajar matematika yang membosankan dan menyulitkan karena harus banyak menghafal rumus, kemudian terlalu banyak catatan yang digunakan, dan sulit mengorganisasikan antar materi tidak akan muncul lagi. Mind Map mampu merangkum materi yang banyak menjadi diagram warna-warni yang sederhana, wajar dan alami selaras dengan kerja otak kita.
c. Teknik Mencatat Secara Konvensional Berkenaan dengan pencatatan, seringkali siswa tanpa disadari membuat catatan yang tidak efektif dan efisien. Sebagian besar melakukan pencatatan secara linear. Bahkan tidak sedikit pula di antara mereka membuat catatan dengan menyalin langsung seluruh informasi yang tersaji pada buku atau penjelasan lisan. Hal ini mengakibatkan hubungan antar ide atau informasi menjadi sangat terbatas dan spesifik, berujung pada minimnya kreativitas yang dapat dikembangkan setelahnya. Bentuk pencatatan seperi ini juga memunculkan kesulitan untuk mengingat dan menggunakan seluruh informasi tersebut dalam belajar. Siswa yang tergantung pada catatan-catatan konvensional, panjang atau terformat maupun dengan kerangka dapat berada pada keadaan yang tidak menguntungkan. Kebiasaan ini kontradiktif dengan pencapaian hasil pembelajaran optimal. Aktivitas mencatat seperti ini memaksa pikiran bekerja (membuat catatan) secara terpisah dari proses pengingatan dan pembelajaran. Optimalisasi penggunaan pikiran lebih sedikit dibandingkan penggunaan mata dan tangan. Segera setelah melihat informasi yang tersaji, tanpa melalui evaluasi kritis, informasi tersebut langsung ditulis tanpa menghiraukan apakah
22
catatan yang dibuat nantinya dapat membantu proses pengingatan/pembelajaran lanjutan.
Tabel 2.2 Perbedaan Catatan Konvensional Dengan Catatan Mind Map No.
Catatan Konvensional
Catatan Mind Map
1
Hanya berupa tulisan-tulisan saja
Berupa
tulisan,
simbol,
dan
gambar 2
Mencatat pada buku tulis yang Mencatat pada kertas kosong bergaris membosankan
lurus,
sehingga yang dan
memingkinkan
siswa
tidak mampu
membebaskan imajinasi
menciptakan/menghasilkan ideide baru
3
Tidak menggunakan warna yang Menggunakan warna bervariasi bervariasi sehingga membosankan sehingga
4
disukai
otak
atau
atau hanya dalam satu warna
menggunakan banyak warna
Waktu untuk belajar lebih lama
Waktu untuk belajar lebih cepat dan efektif
B. Penelitian Yang Relevan Sebagai bahan penguat penelitian tentang pengaruh teknik mencatat (Mind Map) terhadap kemampuan berpikir kreatif matematik siswa, penulis mengutip beberapa penelitian yang relevan, yaitu : 1)
Yunita Istikomah, dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh metode pemberian tugas luar kelas (membuat peta pikiran (mind map) terhadap hasil belajar geografi siswa kelas VIII di SMP Negeri 5 Malang”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai rata-rata hasil belajar kelas eksperimen dengan kelas kontrol, maka hipotesis penelitian ini diterima, artinya ada pengaruh antara siswa yang menggunakan metode pemberian tugas membuat peta pikiran (mind map)
23
dengan yang tidak menggunakan metode pemberian tugas membuat peta pikiran (mind map). 2)
Jarnawi Afgani D dan Ayu Anzela Sari, dalam jurnal penelitian yang berjudul “Pengaruh Pemberian Tugas Creative Mind Map setelah Pembelajaran Terhadap Kemampuan Kreativitas dan Koneksi Matematik Siswa”. Hasil penelitian ini menemukan bahwa ada peningkatan kreativitas dan koneksi siswa dalam pembelajaran matematika setelah diberi tugas mind map.
3)
Neily El’Izzah, dalam penelitiannya yang berjudul “ Pengaruh strategi Mind Mapping terhadap hasil belajar matematika siswa berdasarkan Taksonomi SOLO (The Structure of The Observed Learning Outcome).” Hasil penelitian mengungkapkan bahwa rata-rata hasil belajar matematika siswa berdasarkan Taksonomi SOLO yang diajar strategi Mind Mapping lebih tinggi dari pada yang diajar strategi ekspositori.
4)
Risqi Rahman, dalam penelitiannya yang berjudul “Hubungan Antara SelfConcept Terhadap Matematika Dengan Kemampuan Berpikir Kreatif Matematik Siswa”. Penelitian ini bertujuan untuk menelaah dan mendeskripsikan hubungan berpikir kreatif dengan self-concept Desain penelitian ini adalah survey. Hasil penelitian menunjukkan bahwa selfconcept mempengaruhi kemampuan berpikir kreatif siswa.
C. Kerangka Berpikir Matematika merupakan suatu ilmu pengetahuan yang berisi konsepkonsep abstrak yang dapat membuat pola berpikir terstruktur yang sistematis, logis, cermat, dan konsisten, oleh sebab itu sering ditemui bahwa banyak siswa yang tidak menyukai mata pelajaran matematika karena sulitnya memahami konsep-konsep tersebut. Dalam pembelajaran matematika dikelas, guru harus mencari cara dalam kegiatan pembelajaran dikelas dengan menggunakan metode serta teknik pembelajaran yang bervariasi dalam kegiatan belajar mengajar, sehingga siswa tidak merasa bosan dan dapat lebih mudah memahami materi yang terdapat
24
konsep-konsep abstrak didalamnya. Salah satu teknik pembelajaran yang dapat diterapkan pada pembelajaran matematika adalah dengan teknik Mind Map atau yang biasa dikenal dengan peta pikiran. Mind Map adalah cara mencatat yang menggabungkan kinerja otak kanan dan kiri pada manusia. Karena cara kerja Mind Map yaitu dengan mencabangkan materi dari satu tema, sehingga materi yang dijabarkan dalam bentuk Mind Map lebih spesifik dan lebih rinci. Mind Map juga dapat meningkatkan kemampuan cara berpikir siswa, yaitu siswa dapat lebih mengoptimalisasikan ide-ide baru yang lebih kreatif sehingga berbeda dengan yang lainnya. Kemudian dari terbiasanya siswa dilatih berpikir kreatif dalam proses pembelajaran, maka pada saat diberi soal yang memungkinkan pemahaman lebih dari siswa, siswa tersebut sudah terbiasa dan dapat menjawab soal tersebut dengan jawaban-jawaban yang berbeda tetapi memiliki maksud yang sama. Oleh karena itu upaya untuk membantu siswa dalam meningkatkan berpikir kreatif matematik siswa dapat dilakukan dengan menerapkan teknik mencatat dengan menggunakan Mind Map.
25
Gambaran mengenai penggunaan teknik mencatat peta pikiran (Mind Map) dapat dijelaskan dengan menggunakan diagram berikut :
Permasalahan
-
Peta Pikiran (Mind Map)
Matematika dianggap sebagai pelajaran yang menyulitkan Metode dan teknik pembelajaran yang masih konvensional Hasil belajar matematika rendah Kesulitan anak dalam cara berpikir kreatif pada aspek elaborasi untuk menemukan gagasan baru sehingga bervariatif dalam menyelesaikan soal yang berbentuk uraian
Usaha siswa dalam menyelesaikan suatu masalah yang ditemui dengan cara memperinci bagian-bagian dari masalah tersebut agar lebih jelas sehingga memperoleh pemahaman, dengan menemukan berbagai jawaban yang berbeda tetapi memiliki arti atau maksud yang sama.
Mind Map adalah cara mencatat yang menggabungkan kinerja otak kanan dan kiri pada manusia. Karena cara kerja Mind Map yaitu dengan mencabangkan materi dari satu tema, sehingga materi yang dijabarkan dalam bentuk gambar lebih spesifik dan lebih rinci
Berpikir Kreatif Siswa
Keterampilan memperinci (elaborasi)
D. Hipotesis Penelitian Dari kajian teori dan penyusunan kerangka berpikir, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah “Kemampuan berpikir kreatif matematik siswa pada aspek elaborasi yang diajarkan dengan Mind Map dikelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan kemampuan berpikir kreatif matematik siswa pada aspek elaborasi yang diajarkan dengan menggunakan catatan secara konvensional dikelas kontrol”
26
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian 1.
Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN Sukabumi Selatan 01 beralamat di Jl.
Raya Sukabumi Selatan RT 007/RW 05 Kelurahan Sukabumi Selatan Kecamatan Kebon Jeruk, Jakarta Barat. 2.
Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun pelajaran
2013/2014. Pada tanggal 1 15 November 2013.
B. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian quasi eksperimen, yaitu penelitian dimana tidak memungkinkan peneliti untuk mengontrol semua variabel yang relevan kecuali dari variabel-variabel tertentu. Penelitian ini dilakukan terhadap dua kelompok pengamatan, yaitu kelompok
dan kelompok
. Kelompok
adalah kelompok dengan perlakuan pemberian teknik mencatat Mind Map dan kelompok
adalah kelompok yang diberi perlakuan pembelajaran menggunakan
teknik mencatat konvensional. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian berbentuk Randomized Control Group Desaign yang melibatkan dua kelompok yang dibandingkan, yaitu kelompok eksperimen dan kontrol. Rancangan ini terdiri atas dua kelompok yang keduanya ditentukan secara acak. Pelaksanaan penelitian diperlukan 2 kelompok kelas, yaitu : 1.
Kelas eksperimen adalah kelompok siswa yang diajar dengan menggunakan teknik mencatat Mind Map.
2.
Kelompok kontrol adalah kelompok siswa yang diajar dengan menggunakan pembelajaran dengan teknik mencatat konvensional.
26
27
Tabel 3.1 Desain Penelitian Kelompok
Perlakuan
Posttest
(R) Eksperimen
Y
(R) Kontrol
Y
Keterangan : R
: Kelas eksperimen dan kelas kontrol : Perlakuan pembelajaran matematika menggunakan Mind Map : Perlakuan pembelajaran matematika konvensional
y
: Tes yang diberikan kepada kedua kelompok setelah diberi perlakuan
C. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa-siswi kelas VI SDN Sukabumi Selatan 01 Kebon Jeruk Jakarta Barat yang terdaftar pada semester genap tahun ajaran 2013/2014. Sampel yang akan diambil dalam penelitian ini adalah dua kelas dengan teknik Cluster Random Sampling yaitu pengambilan sampel yang dilakukan secara acak untuk menentukan kelas kontrol dan kelas eksperimen. Dari 3 kelas yang ada di sekolah tersebut, dipilih 2 kelas secara random dengan melakukan pengundian untuk menentukan kelas mana yang akan dijadikan sebagai kelas eksperimen dan kelas kontrol. a.
Kelas eksperimen ialah kelas yang diajar dengan menggunakan Mind Map.
b.
Kelas kontrol ialah kelas yang diajar dengan pembelajaran konvensional.
D. Variabel Penelitian a.
Variabel independen (bebas) dalam penelitian ini yang adalah teknik mencatat menggunakan Mind Map sebagai variabel (X)
b.
Variabel dependen (terikat) dalam penelitian ini adalah kemampuan berpikir kreatif matematik siswa sebagai variabel (Y).
28
E. Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa tes kemampuan berpikir kreatif pada aspek elaborasi. Tes berpikir kreatif ini berdasarkan TKV Torrence. Tes ini bersifat verbal (mengukur kemampuan berpikir divergen) dan sudah baku, karena sudah diujikan ke beberapa negara oleh Torennce. Dan Utami Munandar telah menggunakan tes ini pertama kali di Indonesia.1 Standarisasi tes kreativitas verbal (TKV) dilakukan oleh Fakultas Psikologi Universitas Indonesia.2 Tes ini juga telah digunakan untuk pengukuran kemampuan berpikir kreatif baik tingkat SD, SMP dan SMU, dikarenakan pelajar tingkat sekolah tersebut, kegiatan utamanya banyak menggunakan kegiatan secara verbal. TKV ini terdiri dari enam aspek berpikir kreatif antara lain: kelancaran kata, kelancaran menyusun kata, kelancaran berekspresi, kelancaran memberi ide, fleksibelitas dan orisinalitas serta kelancaran memberi ide dan elaborasi, akan tetapi yang akan diujicobakan hanya pada aspek elaborasinya saja. Berikut ini langkah-langkah yang ditempuh dalam penyusunan instrumen penelitian adalah sebagai berikut: a.
Menentukan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang akan digunakan dalam penelitian
b.
Membuat kisi-kisi instrumen penelitian, dengan terlebih dahulu menentukan indikatornya
c.
Membuat soal instrumen penelitian dari kisi-kisi yang telah dibuat
d.
Setelah itu, instrumen yang telah di buat kemudian dikonsultasikan kepada dosen pembimbing
e.
Melakukan uji coba instrumen
1
Utami Munandar, Mengembangkan Kreativitas Anak Berbakat, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2012), Cet III, h.68. 2 Ibid., h.69
29
Disain kisi-kisi instrumen penelitian penggunaan teknik mencatat menggunakan peta pikiran (Mind Map) dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 3.2 Kisi-Kisi Instrumen Tes Kemampuan Berpikir Kreatif Matematik Siswa Aspek Elaborasi
No.
Indikator Soal
No. Soal
1.
Menghitung luas bangun datar dari gambar yang
1.b
terperinci 2.
Menentukan bangun datar yang membentuk
1.a
bangun datar segi banyak 3.
Menemukan rumus luas bangun datar segi
2
banyak yang merupakan gabungan dari dua bangun datar 4.
Menjelaskan cara mencari luas bangun datar
3
segi banyak 5.
Menghitung luas bangun datar segi banyak
4
menggunakan rumus yang ditemukan 6.
Menyelesaikan soal pemecahan masalah yang
5
berkaitan dengan luas bangun datar segi banyak
Untuk memperoleh data kemampuan berpikir kreatif matematik siswa pada aspek elaborasi, diperlukan penskoran terhadap jawaban siswa untuk setiap butir soal. Dalam penelitian ini penskoran untuk kemampuan berpikir kreatif matematik siswa pada aspek elaborasi menggunakan rubrik analitik. Rubrik analitik adalah pedoman untuk menilai berdasarkan kriteria yang ditentukan.3
3
Puji Iryanti, Penilaian Unjuk Kerja, ( Yogyakarta: Departemen Pendidikan Nasional Direktoran Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Pusat Pengembangan Penataran Guru Matematika, 2004), h.13.
30
Dalam sebuah penilaian dibutuhkan skala penilaian yang digunakan sebagai alat ukur demi tercapainya tujuan penilaian, skala penilaian yang disarankan adalah skala genap yaitu skala yang tidak memiliki angka tengah diantaranya adalah skala 4 (0 – 3 atau 0 – 4) atau skala 6 (0 – 5 atau 1 – 6).4 Dalam penelitian ini skala penilaian yang digunakan adalah skala 4 angka dengan penyebutan tingkat 1, tingkat 2, tingkat 3, tingkat 4. Berikut ini adalah rubrik penskoran analitik yang dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 3.3 Rubrik Penskoran Analitik Skala 4 Skala 1
Kriteria
2
3
4
Tidak
Ada usaha
Terorganisir,
Sangat
terorganisir,
untuk
memahami
terorganisir
tidak
mengorganisi
cara
dan
sistematik
r tetapi tidak
menghitung
sistematik
pemecahan
dilakukan
luas bangun
dalam
masalah
dengan baik
datar segi
menghitung
banyak
luas bangun
Pendekatan
datar segi banyak Tidak dapat
Menghitung
Menghitung
Tidak ada
menentukan
luas bangun
luas bangun
kesalahan
luas bangun
datar segi
datar segi
dalam
Ketepatan
datar segi
banyak tetapi
banyak sudah
menghitung
perhitungan
banyak
masih salah
benar, hanya
luas bangun
dalam
ada sedikit
datar segi
perhitungan
kesalahan
banyak
sehingga
dalam
sehingga
4
Ibid., h.15
31
tidak
Penjelasan prosedur
perhitungan
dapat
mendapatkan
menemukan
hasil atau
hasil atau
jawaban yang
jawaban yang
benar
benar
Tidak jelas
Agak jelas,
Jelas dan
Jelas dan
dan sukar
tetapi
menunjukkan
menunjukkan
diikuti dan
menunjukkan
memahami
memahami
tidak
kurang
masalah
masalah dan
memahami
memahami
menghitung
dapat
masalah
masalah
luas bangun
menghitung
datar segi
luas bangun
banyak
datar segi banyak serta disajikan dengan baik
F. Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes. Tes yang akan diberikan merupakan tes tertulis berupa tes uraian atau essai. Sebelum tes tersebut diujikan kepada objek penelitian terlebih dahulu dilakukan uji coba instrumen. Uji coba instrumen dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kualitas instrumen penelitian yang akan digunakan dalam penelitian. Dalam penelitian ini, uji coba instrumen dilakukan pada siswa diluar kelas eksperimen dan kelas kontrol, yaitu kelas VII-1 yang terdiri dari 30 siswa di SMPN 66 Jakarta. Uji coba dilakukan di SMP karena objek penelitian yang diangkat adalah kelas 6, maka uji coba instrumen dilakukan pada satu level kelas diatas objek penelitian. Setelah melakukan uji coba instrumen, langkah selanjutnya adalah mengolah data hasil uji coba dengan mencari validitas, tingkat kesukaran, daya pembeda, dan reliabilitas.
32
1. Uji Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi, sebaiknya instrumen yang valid berarti memiliki validitas rendah.5 Adapun rumus yang digunakan untuk mengukur validitasnya adalah dengan rumus koefisien korelasi product moment dengan angka kasar sebagai berikut:6
rxy
( [
)(
)
) ][
(
(
) ]
Keterangan:
N
=
Angka indeks korelasi “r”
=
Number of cases
=
Jumlah hasil perkalian antara skor X dan skor Y
=
Jumlah seluruh skor X
=
Jumlah seluruh skor Y
Anas Sudjiono menyatakan bahwa uji validitas instrumen dilakukan dengan membandingkan hasil perhitungan
dengan rtabel product moment pada
taraf signifikasi 5%. Adapun kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut :
Jika
rtabel, maka soal tersebut dinyatakan valid
Jika
rtabel, maka soal tersebut dinyatakan tidak valid
Berdasarkan hasil uji validitas pada N = 30 siswa dan α = 5%, dari 5 soal uraian yang diujikan didapatkan bahwa ke-5 soal yang diujikan tersebut valid. Untuk lebih jelasnya, berikut ini merupakan hasil uji validitas butir soal instrumen tes kemampuan berpikir kreatif matematik siswa SD pada aspek elaborasi. (Lihat lampiran 9)
5
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), h.211 6 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), h.72
33
Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas Kemampuan Berpikir Kreatif Matematik Siswa SD Pada Aspek Elaborasi Butir Soal
rbutir soal
rtabel
Kesimpulan
1
0,636
0,361
Valid
2
0,564
0,361
Valid
3
0,463
0,361
Valid
4
0,690
0,361
Valid
5
0,796
0,361
Valid
2. Uji Reliabilitas Tingkat reliabilitas suatu instrumen menunjukkan berapa kali pun data itu diambil akan tetap sama. Reliabilitas juga menunjukkan adanya tingkat keterandalan suatu tes.7 Karena instrumen tes yang digunakan adalah tes berbentuk uraian, maka untuk menghitung koefisien reliabilitasnya menggunakan rumus Alpha Cronbach.8
=(
)(
)
Keterangan : = reliabilitas instrumen k
= banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal valid = jumlah varians butir = varians total
7
Punaji Setyosari, Metode Penelitian Pendidikan Dan Pengembangan, (Jakarta: Prenada Media Group, 2010), h.180. 8 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), h.239.
34
Tolak ukur untuk menginterpretasikan derajat reliabilitas alat evaluasi yang digunakan dibuat oleh Guilford sebagai berikut :
Tabel 3.5 Kriteria Koefisien Reliabilitas Besarnya r
Tingkat reliabilitas
0,00 <
≤ 0,20
Sangat rendah
0,20 <
≤ 0,40
Rendah
0,40 <
≤ 0,60
Sedang
0,60 <
≤ 0,80
Tinggi
0,80 <
≤ 1,00
Sangat tinggi
Dengan kualifikasi koefisien realibilitas sama seperti instrumen tes uraian pada Tabel 3.4. Adapun hasil keseluruhan realibilitas seluruh butir soal yang sudah dinyatakan valid sebesar 0,629 dan termasuk ke dalam kriteria realibilitas tinggi. (Lihat lampiran 10)
3. Uji Tingkat Kesukaran Butir Soal Uji tingkat kesukaran butir soal bertujuan untuk mengetahui bobot soal yang sesuai dengan kriteria perangkat soal yang diharuskan untuk mengukur tingkat kesukaran. Untuk menghitung indeks kesukaran suatu butir soal digunakan rumus sebagai berikut :9
Keterangan : P
= Indeks kesukaran butir soal
B
= Jumlah siswa yang menjawab soal dengan benar
JS
= Jumlah seluruh siswa peserta tes 9
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009),h.208
35
Klasifikasi indeks kesukaran (IK) yang digunakan adalah :10 0,00
IK
0,30 = soal sukar
0,30
IK
0,70 = soal sedang
0,70
IK
1,00 = soal mudah
Berdasarkan hasil pengujian tingkat kesukaran soal, dari 5 soal tes yang diujikan, 60% atau sebanyak 3 soal termasuk dalam kriteria sedang, dan sebanyak 40% atau 2 soal termasuk dalam kriteria mudah. Untuk lebih jelasnya, berikut ini merupakan tabel hasil perhitungan tingkat kesukaran tes kemampuan berpikir kreatif matematik siswa SD pada aspek elaborasi. (Lihat lampiran 11)
Tabel 3.6 Hasil Perhitungan Tingkat Kesukaran Kemampuan Berpikir Kreatif Matematik Siswa SD Pada Aspek Elaborasi
Butir Soal
Keterangan
1
Sedang
2
Mudah
3
Sedang
4
Sedang
5
Mudah
4. Uji Daya Pembeda Uji daya pembeda bertujuan untuk mengetahui kemampuan soal dalam membedakan kemampuan siswa. Untuk mengetahui daya pembeda soal, digunakan rumus :11
10 11
Ibid., h.210 Ibid., h.213
36
Keterangan : DP = daya pembeda pada tiap soal BA
= banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab yang menjawab soal
itu dengan benar BB = banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan benar JA
= banyaknya peserta kelompok atas
JB
= banyaknya peserta kelompok bawah
PA =
= proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar
PB =
= proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar Dengan klasifikasi daya pembeda yang digunakan adalah : 12
0,00
DP
0,20 : jelek
0,20
DP
0,40 : cukup
0,40
DP
0,70 : baik
0,70
DP
1,00 : baik sekali
Berdasarkan hasil hasil uji daya pembeda, dari 5 soal tes yang diujikan, sebanyak 5 soal atau 100% termasuk dalam kriteria cukup. Berikut ini merupakan tabel hasil perhitungan daya pembeda tes kemampuan berpikir kreatif matematik siswa SD pada aspek elaborasi. (Lihat lampiran 12)
Tabel 3.7 Hasil Perhitungan Uji Daya Pembeda Kemampuan Berpikir Kreatif Matematik Siswa SD Pada Aspek Elaborasi
12
Ibid., h.218
Butir Soal
Keterangan
1
Cukup
2
Cukup
3
Cukup
4
Cukup
5
Cukup
37
G. Teknik Analisis Data Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah uji perbedaan dua rata-rata populasi independent dengan menggunakan uji t dengan taraf signifikan α = 0,05 untuk menguji hipotesis. Sedangkan syarat dari uji t adalah kedua kelompok harus berasal dari populasi yang berdistribusi normal dan mempunyai varians yang homogen. Oleh sebab itu sebelum melakukan uji t perlu analisis normalitas dan homogenitas.
1. Uji Prasyarat Analisis a) Uji Normalitas Uji normalitas data ini dilakukan untuk mengetahui apakah sampel yang diteliti berasal dari populasi berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas yang digunakan adalah Uji Liliefors.13 = F( ) – S( )
Keterangan: = Harga mutlak terbesar F( ) = Peluang angka baku S( ) = Proporsi angka baku Sebelum kita melakukan pengujian normalitas, maka hal yang perlu dilakukan adalah dengan membuat tabel distribusi frekuensi, dengan langkahlangkah dibawah ini, yaitu:14 1) Menentukan skor terbesar dan terkecil 2) Menentukan rentangan (R) dengan cara: R = skor terbesar – skor terkecil 3) Menentukan banyaknya kelas (K) dengan cara: K = 1 + 3,3 log n 4) Menentukan panjang kelas (p) dengan cara: P= 13 14
Sudjana, Metode Statistika, (Bandung: Tarsito, 2005), Cet.3, h.466 Ibid., h. 45
38
5) Membuat tabulasi penolong yaitu tabel distribusi frekuensi 6) Mencari rata-rata (Mean)
7) Mencari nilai yang sering muncul (Modus) Mo = BB + p *
+
8) Mencari nilai tengah (Median) Me = BB + p [
]
9) Mencari Varians (
(s²) =
)
(
)
10) Mencari simpangan baku (
S=√
(
) )
Adapun langkah-langkah dalam uji Lilifors adalah sebagai berikut: a.
Urutkan data sampel dari yang terkecil hingga yang terbesar
b.
Tentukan nilai
dari tiap-tiap data dengan menggunakan rumus:
Keterangan: = skor baku = data yang diperoleh X
= nilai rata-rata
SD
= standar deviasi
c.
Tentukan nilai Ztabel berdasarkan nilai
d.
Tentukan nilai F( ) berdasarkan Ztabel Jika
negatif (-), maka 0,5 – Ztabel
39
Jika e.
positif (+), maka 0,5 + Ztabel
Tentukan nilai S( ) dengan rumus: S( )
f.
Hitung selisih F( ) S( ) kemudian tentukan harga mutlaknya
g.
Ambil data terbesar diantara harga-harga mutlak tersebut ini kita namakan
h.
Memberikan interpretasi
, dengan membandingkan dengan
.
adalah
harga yang diambil dari tabel harga kritis uji Liliefors i.
Ambil kesimpulan berdasarkan harga
j.
Lhitung
Ltabel, maka
Lhitung
Ltabel, maka
dan
yang telah didapat. Apabila
diterima atau data berdistribusi normal. Dan apabila ditolak atau data tidak berdistribusi normal.
Hipotesis: Terima H0, jika Lhitung
Ltabel (data berdistribusi normal)
Tolak H0, jika Lhitung
Ltabel (data tidak berdistribusi normal)
b) Uji Homogenitas Uji homogenitas ini bertujuan untuk mengetahui apakah kedua kelompok sampel mempunyai varians yang sama (homogen) atau tidak. Uji homogenitas yang digunakan adalah Uji Fisher dengan rumus sebagai berikut :15
F=
dimana S² =
∑
(∑ (
)
)
Keterangan : ²
= kelompok yang mempunyai varians besar
²
= kelompok yang mempunyai varians kecil
Kriteria pengujian :
Jika Fhitung
Ftabel, maka
diterima, yang berarti varians kedua populasi
homogen
Jika Fhitung
Ftabel, maka
homogen
15
Ibid., h.249
ditolak, yang berarti varians kedua populasi tidak
40
Langkah-langkah yang dapat ditempuh untuk melakukan uji Fisher adalah: 1) Mencari nilai varians terbesar dan nilai varians terkecil dengan rumus: (
(s²) =
(
) )
2) Menentukan Fhitung dengan rumus: Fhitung =
=
3) Menentukan nilai Ftabel dengan rumus: dk pembilang = n – 1 (untuk varians terbesar) dk penyebut = n - 1 (untuk varians terkecil) dengan taraf signifikan α = 5% (0,05), kemudian dicari pada tabel tabel F 4) Membandingkan nilai Fhitung dengan nilai Ftabel, dengan kriteria pengujian:
Jika Fhitung
Ftabel, maka
diterima, yang berarti varians kedua populasi
homogen
Jika Fhitung
Ftabel, maka
ditolak, yang berarti varians kedua populasi tidak
homogen. 5) Hipotesis: Terima H0, jika Fhitung Tolak H0, jika Fhitung
Ftabel ( varians kedua populasi homogen) Ftabel (varians kedua populasi tidak homogen)
Hasil uji homogenitas akan disajikan pada BAB IV.
2. Uji Hipotesis Setelah uji normalitas dan uji homogenitas dilakukan, maka selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis. Hipotesis diuji dengan menggunakan uji-t. Rumus yang digunakan untuk melakukan uji-t adalah:16
t=
̅̅̅̅ ̅ √
sedangkan sgab = √
16
Ibid., h.238-239
dengan ̅̅̅̅
(
) (
(
) )
∑
dan ̅
∑
41
keterangan: t
= harga t hitung
̅1
= nilai rata-rata hitung data kelompok eksperimen
̅2
= nilai rata-rata hitung data kelompok kontrol
S12
= varians data kelompok eksperimen
S22
= varians data kelompok kontrol
Sgab
= simpangan baku kedua kelompok
n1
= jumlah siswa pada kelompok eksperimen
n2
= jumlah siswa pada kelompok kontrol
Setelah harga thitung diperoleh, kita lakukan pengujian kebenaran kedua hipotesis dengan membandingkan besarnya thitung dan ttabel dengan terlebih dahulu menetapkan degrees of freedomnya atau derajat kebebasannya, dengan rumus: df = (n1 + n2) – 2 dengan diperolehnya df, maka dapat dicari harga t tabel pada taraf signifikasi 0,05. Kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut:
Jika thitung ≤ ttabel, maka
diterima dan
ditolak
Jika thitung > ttabel maka
diterima dan
ditolak
Adapun langkah-langkah dalam uji-t adalah sebagai berikut: 1)
Mencari standar deviasi gabungan dengan rumus:
sgab = √ 2)
) (
(
) )
Menghitung thitung dengan rumus: thitung =
3)
(
̅̅̅̅ ̅ √
Menentukan derajat kebebasan dengan rumus: dk = n1 +n2 – 2
4)
Menentukan ttabel
5)
Pengujian hipotesis
42
Untuk perhitungan uji hipotesis, akan disajikan pada BAB IV H. Hipotesis Statistik Hipotesis statistik yang akan diuji pada penelitian ini adalah : Untuk uji t (apabila asumsi normalitas dan homogenitas dipenuhi) : :
Keterangan Hipotesis: H0: Tidak terdapat pengaruh yang signifikan teknik mencatat menggunakan peta pikiran (Mind Map) terhadap kemampuan berpikir kreatif matematik siswa SD pada aspek elaborasi Ha: Terdapat pengaruh yang signifikan teknik mencatat menggunakan peta pikiran (Mind Map) terhadap kemampuan berpikir kreatif matematik siswa SD pada aspek elaborasi
: rata-rata kemampuan berpikir kreatif matematika siswa pada aspek elaborasi yang diberikan pembelajaran menggunakan teknik Mind Map
: rata-rata kemampuan berpikir kreatif matematika siswa pada aspek elaborasi yang diberikan pembelajaran menggunakan teknik mencatat konvensional
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data Penelitian ini dilakukan di SDN Sukabumi Selatan 01 Kebon Jeruk Jakarta Barat, pada kelas VI yaitu kelas B sebagai kelas eksperimen dan kelas A sebagai kelas
kontrol.
Pada
kelas
eksperimen
mendapat
pembelajaran
dengan
menggunakan teknik mencatat menggunakan Mind Map, sedangkan kelas kontrol mendapatkan pembelajaran dengan teknik mencatat konvensional. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 50 orang, masing-masing kelas eksperimen dan kontol berjumlah 25 orang. Materi yang diajarkan pada saat penelitian adalah yaitu mengenai bangun datar segi banyak. Kemampuan berpikir kreatif matematik siswa diukur pada aspek elaborasi dapat diukur melalui tes akhir (posttest) yang telah dilakukan oleh peneliti. Tes akhir (posttest) bertujuan untuk mengetahui kemampuan berpikir kreatif matematik siswa SD pada aspek elaborasi setelah menggunakan teknik Mind Map (treatment). Sebelum dilakukan posttest, terlebih dahulu dilakukan uji instrumen sebanyak lima soal yang berbentuk uraian, uji coba instrumen tersebut diberikan kepada 30 siswa kelas VII-1 SMPN 66 Jakarta tahun ajaran 2013/2014. Berikut ini disajikan hasil perhitungan dari tes kemampuan berpikir kreatif matematik siswa SD pada aspek elaborasi yang diberikan kepada kedua kelas yang diteliti setelah kegiatan pembelajaran dilaksanakan.
1.
Kemampuan Berpikir Kreatif Matematik Siswa SD Pada Aspek Elaborasi Siswa Kelas Eksperimen Data hasil tes kemampuan berpikir kreatif matematik siswa SD pada aspek
elaborasi yang diberikan kepada siswa kelas eksperimen dengan menggunakan teknik Mind Map, diperoleh nilai rata-rata 76,60 dengan nilai tertinggi 90 dan nilai terendah 65. Data hasil tes kemampuan berpikir kreatif matematik siswa SD
43
44
pada aspek elaborasi yang diperoleh, kemudian disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi sebagai berikut: Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Kemampuan Berpikir Kreatif Matematik Siswa SD Pada Aspek Elaborasi Kelas Eksperimen No.
Interval
1
Frekuensi
Presentase(%)
fi
Kumulatif
63-67
2
2
8
2
68-72
8
10
32
3
73-77
3
13
12
4
78-82
5
18
20
5
83-87
6
24
24
6
88-92
1
24
4
Jumlah
Tabel
4.1
25
menunjukkan
bahwa
100
siswa
yang
diajarkan
dengan
menggunakan teknik Mind Map mendapat nilai terbanyak direntang 68 sampai 72 sebesar 32% (8 orang dari 25 siswa) Distribusi frekuensi hasil tes kemampuan berpikir kreatif matematik siswa SD pada aspek elaborasi kelompok eksperimen dapat digambarkan dalam bentuk grafik histogram berikut ini:
45
Data Kelas Eksperimen 10
frekuensi
8 6 4 2 0 63-67
68-72
73-77
78-82
83-87
88-92
Nilai
Gambar 4.1 Histogram Frekuensi Kemampuan Berpikir Kreatif Matematik Siswa SD Pada Aspek Elaborasi Kelompok Eksperimen
Sebaran hasil dari tes kemampuan berpikir kreatif matematik siswa SD pada aspek elaborasi pada kelas eksperimen ditunjukkan dengan skor varians adalah 58,58 dengan simpangan baku 7,32
2.
Kemampuan Berpikir Kreatif Matematik Siswa SD Pada Aspek Elaborasi Kelas Kontrol Data hasil tes Kemampuan Berpikir Kreatif Matematik Siswa SD Pada Aspek
Elaborasi, yang diberikan kepada siswa kelas kontrol dengan menggunakan pembelajaran konvensional, diperoleh nilai rata-rata 47,40 dengan nilai tertinggi 65 dan nilai terendah 35. Data hasil tes kemampuan berpikir kreatif matematik siswa SD pada aspek elaborasi yang diperoleh disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi
46
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Kemampuan Berpikir Kreatif Matematik Siswa SD Pada Aspek Elaborasi Kelas Kontrol No.
Interval
1
Frekuensi
Presentase(%)
fi
Kumulatif
33-37
5
5
20
2
38-42
4
9
16
3
43-47
2
11
8
4
48-52
6
17
24
5
53-57
4
21
16
6
58-62
4
25
16
Jumlah
Tabel
4.2
25
bahwa
siswa
100
yang
diajarkan
dengan
menggunakan
pembelajaran konvensional mendapat nilai terbanyak pada rentang 48 sampai 52 sebesar 24% (6 orang dari 25 siswa). Distribusi frekuensi hasil tes kemampuan berpikir kreatif matematik siswa SD pada aspek elaborasi kelompok kontrol dapat digambarkan dalam bentuk grafik histogram berikut ini:
Data Kelas Kontrol
frekuensi
8 6 4 2 0 33-37
38-42
43-47
48-52
53-57
58-62
Nilai
Gambar 4.2 Histogram Frekuensi Kemampuan Berpikir Kreatif Matematik Siswa SD Pada Aspek Elaborasi Kelompok Kontrol
47
Sebaran dari hasil tes kemampuan berpikir kreatif matematik siswa SD pada aspek elaborasi pada kelas kontrol ditunjukkan dengan skor varians 79,42 dengan skor simpangan baku adalah 8,91 Berdasarkan uraian mengenai tes Kemampuan Berpikir Kreatif Matematik Siswa SD Pada Aspek Elaborasi dikelas eksperimen dan kelas kontrol, ditemukan adanya perbedaan yang disajikan pada tabel berikut: Tabel 4.3 Perbandingan Kemampuan Berpikir Kreatif Matematik Siswa SD Pada Aspek Elaborasi Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Statistik
Kelas Eksperimen
Kontrol
Jumlah siswa (n)
25
25
Nilai Maksimum (Xmak)
90
60
Nilai Minimum(Xmin)
65
35
Mean
76,60
47,40
Modus
70,25
50,83
Median
70,67
48,75
Varians
53,58
79,42
Simpangan Baku
7,32
8,91
Tabel 4.3 menunjukkan bahwa nilai rata-rata kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan nilai rata-rata kelas kontrol dengan selisih 29,2 (76,60
47,40). Sama halnya dengan nilai rata-rata, modus, median kelas
eksperimen lebih beragam dari pada nilai kelas kontrol. Nilai siswa tertinggi dari dua kelas tersebut terdapat pada kelas eksperimen dengan nilai 90, sedangkan nilai terendah terdapat pada kelas kontrol dengan nilai 35.
48
B. Pengujian Persyaratan Analisis Data Data hasil tes yang diperoleh masih berbentuk data mentah oleh karena itu agar data tersebut dapat menjawab pertanyaan peneliti maka dilakukan analisis terhadap data tersebut. Data penelitian yang akan dianalisis adalah rata-rata skor kemampuan berpikir kreatif matematik siswa SD pada aspek elaborasi pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Analisis dan pembahasan data hasil tes diberikan pada uraian berikut: 1. Uji Normalitas Sebelum menguji perbedaan rata-rata posttest dengan uji t, terlebih dahulu kedua kelompok diuji normalitas dan homogenitasnya. Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah penyebaran skor posttest kedua kelompok berdistribusi normal atau tidak, dengan ketentuan bahwa kelompok berdistribusi normal jika memenuhi kriteria Lhitung ≤ Ltabel diukur pada taraf signifikan dan tingkat kepercayaan tertentu. a. Uji Normalitas Kelas Eksperimen Hasil perhitungan uji normalitas diperoleh Lhitung = 0,117. Dari tabel nilai kritis uji Lilifors diperoleh nilai Ltabel dengan n = 25, taraf signifikan α = 5% adalah 0,173 karena Lhitung ≤ Ltabel (0,117 ≤ 0,173) maka H0 diterima, ini berarti bahwa nilai Kemampuan Berpikir Kreatif Matematik Siswa SD Pada Aspek Elaborasi siswa kelas eksperimen berasal dari populasi yang berdistribusi normal. b. Uji Normalitas Kelas Kontrol Hasil perhitungan uji normalitas diperoleh Lhitung = 0,157. Dari tabel nilai kritis uji Lilifors diperoleh nilai Ltabel dengan n = 25, taraf signifikan α = 5% adalah 0,173 karena Lhitung ≤ Ltabel (0,157 ≤ 0,173) maka H0 diterima, ini berarti bahwa nilai Kemampuan Berpikir Kreatif Matematik Siswa SD Pada Aspek Elaborasi siswa kelas kontrol berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Untuk lebih jelasnya, hasil perhitungan uji normalitas antara kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada tabel berikut ini:
49
Tabel 4.4 Hasil Perhitungan Uji Normalitas Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Jumlah
Kelas
Sampel (n)
Ltabel
Lhitung
Kesimpulan
(α=5%)
Eksperimen
25
0,117
0,173
Terima H0,
Kontrol
25
0,157
0,173
Berdistribusi normal
Karena Lhitung pada kedua kelas kurang dari Ltabel, maka disimpulkan bahwa kedua kelompok tersebut berasal dari populasi berdistribusi normal.
2. Uji Homogenitas Setelah dilakukan uji normalitas, diketahui bahwa kedua kelompok sampel pada penelitian ini dinyatakan berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Selanjutnaya dilakukan uji homogenitas dengan menggunakan Uji Fisher. Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah data sampel memiliki varians yang sama (homogen) atau berbeda (heterogen). Kriteria pengujian yang digunakan yaitu kedua kelompok dikatakan homogen apabila Fhitung ≤ Ftabel diukur pada taraf signifikan dan tingkat kepercayaan tertent Tabel 4.5 Hasil Perhitungan Uji Homogenitas Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Statistik
Posttest Eksperimen
Kontrol
N
25
25
α
5%
5%
Varians
53,58
79,42
Fhitung
1,48
Ftabel
1,98
Kesimpulan
Homogen
50
Dari data tersebut diketahui bahwa hasil posttest kedua kelas sampel memiliki Fhitung ≤ Ftabel yang berarti data yang diperoleh memiliki varians yang homogen. 3. Pengujian Hipotesis Hasil uji normalitas dan uji homogenitas menunjukkan data berdistribusi normal dan memiliki varians homogen, sehingga untuk pengujian hipotesis dilakukan uji-t. Setelah melakukan perhitungan menggunakan uji-t, maka diperoleh thitung dari hasil tes adalah 12,80. Dengan menggunakan tabel distribusi t pada taraf signifikasi 5% dan derajat kebebasan (db) = 48, diperoleh harga ttabel dari hasil tes adalah 2,01. Hasil perhitungan uji hipotesis disajikan pada tabel berikut ini: Tabel 4.6 Hasil Uji Kesamaan Dua Rata-Rata Kelas Eksperimen dan Kontrol Statistik N
Kelas Eksperimen 25
Kelas Kontrol 25
Xbar
76,60
47,40
S²
53,58
79,42
Sgabungan
8,15
thitung ttabel
12,80 2,01
perbandingan
12,80 > 2,01
Dari Tabel 4.6 terlihat bahwa thitung > ttabel (12,80 > 2,01), maka dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima atau dengan kata lain rata-rata kemampuan berpikir eksperimen lebih tinggi dari pada kelas kontrol.
C. Pembahasan Hasil Penelitian Berdasarkan hasil uji hipotesis, menunjukkan bahwa terdapat perbedaan antara kemampuan berpikir kreatif matematik siswa SD pada aspek elaborasi yang diajarkan dengan teknik mencatat menggunakan Mind Map dengan kemampuan berpikir kreatif matematik siswa SD pada aspek elaborasi yang diajarkan dengan
51
menggunakan teknik mencatat konvensional. Hal ini terjadi karena adanya perbedaan perlakuan pada kedua kelompok tersebut. Proses pembelajaran yang dilakukan di kelas eksperimen yaitu dengan teknik mencatat menggunakan Mind Map ini adalah siswa diberi kesempatan untuk mengeluarkan ide pemikiran pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung. Selain itu, siswa juga dijembatani agar dapat menemukan pemahaman konsep materi luas bangun datar segi banyak melalui teknik Mind Map. Sehingga dalam pembelajaran menggunakan teknik Mind Map dapat meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa pada aspek elaborasi. Dalam kegiatan pembelajaran ini, terlihat siswa antusias mengikuti pembelajaran dikelas, hal ini dapat dilihat dari cara siswa mengerjakan tugas dalam bentuk Mind Map serta LKS yang diberikan guru. Setiap kelompok terlihat lebih aktif dalam kegiatan diskusi serta mengerjakan tugas yang diberikan secara bersama-sama. Berikut ini adalah kegiatan pembelajaran dikelas dengan menggunakan teknik Mind Map:
Gambar 4.3 Siswa saat melakukan diskusi kelompok
Kegiatan pembelajaran yang dapat melatih siswa untuk mengeluarkan pendapat serta saling berkomunikasi antar sesamanya adalah dengan melakukan kegiatan diskusi kelompok. Dengan diskusi kelompok yang dilakukan seperti diatas, maka siswa dapat lebih aktif dalam mengungkapkan buah pemikiran masing-masing dalam menyelesaikan masalah yang diberikan guru berupa lembar
52
kegiatan siswa. Di dalam kegiatan tersebut siswa dituntut aktif dalam menghasilkan serta memperkaya gagasan mengenai luas bangun datar segi banyak. Mind Map (peta pikiran) yang dibuat siswa dapat menuntun pada karakteristik berpikir kreatif aspek
elaborasi. Ini menunjukkan bahwa
pembelajaran yang dilakukan dengan menggunakan teknik Mind Map berpengaruh terhadap kemampuan berpikir kreatif aspek elaborasi, hal ini dapat dilihat dari kegiatan siswa dalam menyelesaikan masalah dengan cara siswa dapat memperinci jawaban-jawaban yang dihasilkan sehingga dapat diperoleh pemahaman yang lebih jelas. Berikut ini adalah hasil Mind Map yang dihasilkan siswa di kelas eksperimen:
53
Gambar 4.4 Contoh Mind Map yang dibuat oleh siswa Pada saat kegiatan pembelajaran di kelas, ditemukan hal-hal unik atau menarik saat kegiatan belajar mengajar berlangsung tepatnya di kelas eksperimen yang diajarkan dengan menggunakan Mind Map yaitu anak terlihat lebih tanggap dan cepat dalam menyelesaikan masalah yang diberikan melalui gambar yang harus dikerjakan dengan menggunakan peta pikiran (Mind Map). Ternyata Mind Map yang dihasilkan anak mulai dari pertemuan pertama hingga kedelapan mengalami kemajuan, anak lebih terlihat menikmati kegiatan belajar, seperti anak yang suka gambar lebih cenderung membuat Mind Map dapat terlihat lebih menarik, sudah mulai terlihat anak tidak menunjukkan rasa bosan saat pembelajaran berlangsung. Kemudian, dari Mind Map yang dihasilkan terlihat pula kemajuan dari cara berpikir siswa, mulai dari menggali ide-ide sehingga dapat menghasilkan perbedaan dengan siswa lainnya, kemudian siswa dapat merinci dan mengembangkan ide tersebut menjadi satu hasil karya. Hal
54
tersebut dapat menunjukkan bahwa belajar dengan menggunakan Mind Map dapat memicu kemampuan anak dalam berpikir kreatif pada aspek elaborasi. Pada kelas kontrol, pembelajaran yang dilakukan dengan cara mencatat konvensional lebih terasa membosankan, karena siswa secara pasif hanya menerima materi yang disampaikan guru mulai dari membaca, mendengarkan, mencatat dan menghapal, tanpa memberikan masukan berupa ide-ide ke dalam pembelajaran. Oleh karena itu, dapat di katakan bahwa pemilihan metode dan teknik pembelajaran yang tepat akan membantu dalam jalannya proses pembelajaran di kelas. Pembelajaran yang diterapkan pada kelas kontrol, yang menggunakan teknik mencatat secara konvensional adalah dengan metode ceramah, tanya jawab dan latihan. Pertama-tama guru hanya menerangkan materi yang akan dipelajari siswa pada hari itu, serta memberikan beberapa contoh, kemudian keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran hanya sebatas mendengar dan menulis apa yang diperintahkan guru. Apabila ada yang belum dimengerti atau kurang paham, siswa dapat bertanya kepada guru. Dengan demikian, siswa yang diajarkan dengan teknik mencatat konvensional hanya belajar dengan hafalan dan tidak mengerti isi dari materi yang diajarkan guru. Namun, adapun kelebihan dari kelas kontrol adalah siswa dapat mengerjakan soal-soal yang diberikan guru, apabila soal yang diberikan sama dengan contoh yang ditunjukkan, tetapi jika siswa diberikan soal yang berbeda dengan contoh yang ditunjukkan, maka siswa masih mengalami kesulitan dalam menyelesaikan dan menemukan jawabannya. Berdasarkan uraian diatas, menunjukkan bahwa perlakuan berbeda yang diberikan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat menghasilkan hasil akhir yang berbeda pula. Kelas eksperimen yang diajarkan dengan menggunakan teknik mencatat Mind Map berbeda dengan kelas kontrol yang diajarkan dengan teknik mencatat konvensional. Kemampuan berpikir kreatif matematik siswa pada aspek elaborasi dalam penelitian ini dapat terlihat dari hasil jawaban siswa. Kemampuan berpikir kreatif matematik siswa pada aspek elaborasi yang dimaksud adalah kemampuan siswa
55
dalam menyelesaikan masalah dengan cara memperinci bagian-bagian dari masalah terebut sehingga dapat memperoleh pemahaman yang lebih jelas dengan menemukan jawaban yang berbeda dengan yang lainnya ketika menjawab soal. Rata-rata siswa kelas eksperimen menjawab soal dengan cara yang sistematis atau berurutan sedangkan pada kelas kontrol rata-rata siswa menjawab soal tidak dengan cara yang berurutan. Berikut ini adalah salah satu contoh jawaban dari siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol:
Gambar 4.5 Contoh Jawaban Pada Kelas Eksperimen Untuk Mengukur Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa
56
Gambar 4.6 Contoh Jawaban Pada Kelas Kontrol Untuk Mengukur Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Pada soal tes ini siswa dituntut agar dapat mengemukakan gagasannya serta dapat menyelesaikan soal tersebut dengan caranya sendiri, sehingga dapat menghasilkan jawaban yang berbeda dengan orang lain. Dari hasil gambar pada kelas eksperimen dapat dilihat bahwa siswa memiliki kemampuan berpikir kreatif matematik siswa pada aspek elaborasi yaitu siswa dapat memperinci jawaban serta dapat menemukan cara menyelesaikan soal yang berbeda dengan orang lain. Sedangkan pada kelas kontrol, masih banyak siswa yang belum mengerti maksud dari soal yang diberikan dan kebanyakan dari mereka menjawab tanpa memperhatikan apa yang ditulisnya. Selain itu, pada kelas kontrol masih banyak siswa yang belum bisa menemukan jawaban dari soal yang diberikan dengan caranya sendiri.
57
Berdasarkan pembahasan diatas, dapat terlihat bahwa terdapat pengaruh antara siswa yang diajarkan menggunakan teknik mencatat Mind Map dengan siswa yang diajarkan menggunakan teknik mencatat konvensional. Hal ini disebabkan karena pada kelas eksperimen yang diajarkan menggunakan teknik mencatat Mind Map dirancang agar siswa dapat mengemukakan pendapatnya dengan cara memperinci yang didapat sehingga masalah yang diberikan dapat terpecahkan dan dapat ditemukan jawaban yang berbeda dengan orang lain. Dengan demikian ternyata terbukti bahwa penggunaan teknik mencatat dengan Mind Map (peta pikiran) berpengaruh terhadap kemampuan berpikir kreatif matematik siswa pada aspek elaborasi.
D. Keterbatasan Penelitian Penulis
menyadari
bahwa
dalam
penelitian
ini
masih
terdapat
keterbatasan, yang diantaranya adalah: 1. Penelitian ini hanya diajukan untuk pembelajaran matematika pada pokok bahasan luas bangun datar segi banyak, sehingga belum bisa digeneralisasikan dengan materi bahasan lainnya 2. Pengontrolan variabel dalam penelitian ini hanya mengukur satu aspek kemampuan berpikir kreatif yaitu aspek elaborasi, sedangkan aspek lainnya tidak dikontrol 3. Kondisi siswa yang terbiasa belajar dengan cara konvensional merasa bingung dan sempat kaku pada awal proses pembelajaran yang menggunakan teknik Mind Map dalam kegiatan belajar, karena siswa belum terbiasa 4. Masih ada beberapa siswa yang pasif saat proses pembelajaran di kelas, dan masih ada siswa yang mendominasi saat kegiatan diskusi kelompok dilakukan
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Teknik mencatat menggunakan peta pikiran (Mind Map) berpengaruh terhadap kemampuan berpikir kreatif matematik pada aspek elaborasi. Hal ini ditunjukkan dari hasil uji-t pada taraf signifikan 0,05 diperoleh hasil thitung > ttabel yaitu 12,80 > 2,01. Dari hasil pengujian yang diperoleh menunjukkan bahwa nilai thitung berada di daerah penerimaan Ha sehingga H0 ditolak. Maka rata-rata kemampuan berpikir kreatif matematik siswa SD pada aspek elaborasi di kelas eksperimen yang diajarkan dengan menggunakan peta pikiran (Mind Map), lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata kemampuan berpikir kreatif matematik siswa SD pada aspek elaborasi di kelas kontrol yang diajarkan dengan pembelajaran konvensional. 2. Kemampuan berpikir kreatif matematik siswa dikelas eksperimen yang diajarkan dengan menggunakan Mind Map dapat terlihat dari rata-rata nilai tes yang diperoleh adalah 76,60. Siswa terlihat aktif sehingga dapat mengungkapkan pendapatnya dalam kegiatan belajar mengajar, siswa dapat menyelesaikan masalah yang terdapat dalam soal dengan cara merinci dan mengembangkan konsep materi yang telah dipelajari, hasil Mind Map yang dibuat oleh siswa terlihat menarik. Sedangkan pada kelas kontrol rata-rata kemampuan berpikir kreatif matematik siswa adalah 47,40, yaitu siswa masih kurang aktif dalam kegiatan belajar mengajar, kemudian siswa hanya terpaku pada contoh soal yang diberikan guru, sehingga apabila siswa diberikan soal dengan model yang berbeda maka
58
59
siswa pada kelas kontrol belum mampu menyelesaikan soal yang diberikan.
B. Saran Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan diatas, peneliti dapat memberikan saran-saran sebagai berikut: 1. Sekolah dapat meningkatkan mutu pendidikan dengan menyediakan sarana dan prasarana bagi guru dalam mengembangkan teknik pembelajaran sehingga proses pembelajaran dapat lebih bermakna. 2. Guru dapat menggunakan teknik mencatat dengan peta pikiran (Mind Map) di dalam pembelajaran matematika, agar proses belajar dikelas dapat lebih menarik dan bervariasi, sehingga siswa menjadi semangat dalam mengikuti kegiatan pembelajaran 3. Siswa diharapkan untuk ikut berpartisipasi secara aktif dalam kegiatan pembelajaran, agar tujuan pembelajaran dapat tercapai 4. Perlu adanya penelitian lebih lanjut dengan mencoba konsep matematika lainnya untuk mengetahui apakah teknik mencatat menggunakan peta pikiran (Mind Map) berpengaruh terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa pada aspek yang lain
60
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman, Mulyono. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: PT Rineka Cipta. 2003. Aditya, Kreshna. 14 Desember 2012. (http://www.bincangedukasi.com/gawatdarurat-pendidikan.html). Ahmadi, Iif Khoiru. Strategi Pembelajaran Sekolah Berstandar Internasional Dan Nasional. Jakarta: PT Prestasi Pustakarya. 2010. Arikunto, Suharsimi. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. 2006. . Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. 2010. Asrianti, Dulfi. “Pengaruh penerapan metode mind map disertai handout terhadap pemahaman konsep matematis siswa kelas VIII SMPN 1 RAO SELATAN Tahun Pelajaran 2012/2013”, dalam Jurnal Matematika Pendidikan Matematika, (http://scholar.google.co.id/scholar?hl=id&as_sdt=0&q=jurnal+penerapan+teknik +mencatat+%28mind+map%29+terhadap+hasil+belajar+siswa). Buzan, Tony. Buku Pintar Mind Map. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. 2012. . Buku Pintar Mind Map Untuk Anak Agar Anak Mudah Menghafal dan Berkonsentrasi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Cet. III. 2010. Fathani, Abdul Halim. Membuat Belajar Matematika Menjadi Bergairah. Diposting oleh redaksi pada 07 December 2007.
61
Heruman. Model Pembelajaran Matematika Di Sekolah Dasar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2010. Iryanti, Puji. Penilaian Unjuk Kerja. Yogyakarta: Departemen Pendidikan Nasional
Direktoran
Jenderal
Pendidikan
Dasar
dan
Menengah
Pusat
Pengembangan Penataran Guru Matematika. 2004. Johnson, Elaine B. CTL Menjadikan Kegiatan Belajar-Mengajar Mengasyikan dan Bermakna. Bandung: Kaifa. 2012. Karli, Hilda. dalam Jurnal Pendidikan Penabur - No.18/Tahun ke-11/Juni 2012, Model Pembelajaran
untuk
Mengembangkan
Keterampilan
http://www.bpkpenabur.or.id/files/Hlm%2056-66%20Model%20Pembelajaran.pdf
Berpikir, diakses
30
Januari 2013 12:25.
Mulyasa, E. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosadakarya. 2007. Munandar, SC Utami. Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Pengantar Psikologi Umum dan Perkembamgan Sekolah. Jakarta: PT Gramedia. 1999. . Mengembangkan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta: PT Rineka Cipta. 2012. Rachmawati, Yeni. Strategi Pengembangan Kreativitas Pada Anak Usia Taman Kanak-Kanak. Jakarta: Kencana. 2010. Riyanto, Yatim. Paradigma Baru Pembelajaran: Sebagai Referensi Bagi Pendidikan Dalam Implementasi Pembelajaran yang Efektif dan Berkualitas. Jakarta: Kencana. 2009. Sabri, M. Alisuf. Pengantar Psikologi Umum dan Perkembangan. Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya. 2006. Santrock, John W. Psikologi Pendidikan Edisi Kedua. Jakarta: Kencana. 2008.
62
Semiawan, Conny, dkk. Memupuk Bakat dan Kreativitas Siswa Sekolah Menengah. Jakarta: PT Gramedia. 2000. Setyosari, Punaji. Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan. Jakarta: Prenada Media Group. 2010. Silberman, Melvin. L. Active Learning: 101 Cara Belajar Siswa Aktif. Bandung: Nusamedia. 2011. Soedjadi, R. Kiat Pendidikan Matematika di Indonesia Konstansi Keadaan Masa Kini Menuju Harapan Masa Depan. Jakarta: DEPDIKNAS. 2000. Sudjana. Metode Statistika. Bandung: Tarsito. Cet. 3. 2005. Sukardi. Evaluasi Pendidikan Prinsip dan Operasionalnya. Jakarta: PT Bumi Aksara. 2011. Suwangsih, Erna. Model Pembelajaran Matematika. Bandung: UPI Press. 2006. Tilaar, Har. Standarisasi Pendidikan Nasional-Suatu Tinjauan Kritis. Jakarta: PT Rineka Cipta. 2006. UU Sistem Pendidikan Nasional 2003. Jakarta: Sinar Grafika. Cet.V. 2013.
63
LAMPIRAN-LAMPIRAN
64 Lampiran 1 RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KELAS EKSPERIMEN
Satuan Pendidikan
: SDN Sukabumi Selatan 01
Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas / Semester
: VI/I
Pertemuan Ke -
: 1 (1x pertemuan)
Alokasi Waktu
: 2 x 35 menit
1. Standar Kompetensi
:
3. Menghitung luas segi banyak sederhana, luas lingkaran, dan volume prisma segitiga 2. Kompetensi Dasar
:
3.1 Menghitung luas segi banyak yang merupakan gabungan dari dua bangun datar sederhana 3. Indikator : 3.1.1 Menghitung luas bangun datar dari gambar secara rinci 4. Tujuan Pembelajaran : 3.1.1 Siswa mampu menghitung luas bangun datar dari gambar secara rinci 5. Metode dan Teknik Pembelajaran
:
Metode : demonstrasi, diskusi kelompok, penugasan Teknik : peta pikiran (Mind Map) 6. Materi Ajar
:
Menghitung luas bangun datar 7. Langkah-Langkah Pembelajaran : A. Kegiatan Awal : Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Nilai Karakter
1. Membuka pelajaran dengan berdoa bersama, dan mengabsensi kehadiran siswa
Menjawab salam dan berdoa
Religius Disiplin
2. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
Mendengarkan tujuan Rasa ingin tahu pembelajaran yang disampaikan Perhatian oleh guru
65 3. Melakukan apersepsi dengan cara mengingatkan dan mengajukan pertanyaan mengenai materi bangun datar 4. Membagi siswa menjadi 8 kelompok
Merespon dan menjawab Rasa ingin tahu pertanyaan yang diajukan oleh Percaya diri guru
Duduk bersama teman kelompok
B. Kegiatan Inti : B.1. Eksplorasi Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Nilai Karakter
1. Memberi stimulus kepada siswa dengan cara membawa gambar bangun datar yang diperlihatkan kepada siswa
Menggambar bangun datar sesuai Perhatian petunjuk
2. Setiap kelompok siswa diberikan kertas HVS berwarna dan spidol yang digunakan untuk membuat Mind Map
Menulis nama anggota kelompok, nama kelompok dan kelas pada kertas HVS yang diberikan
3. Menunjukkan contoh Mind Map dan menjelaskan cara membuat Mind Map
Mencatat cara pembuatan Mind Rasa ingin tahu Map
B.2. Elaborasi Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Nilai Karakter
1. Mengulang materi bangun datar yang sebelumnya telah dipelajari dikelas IV dan V yaitu materi luas bangun datar dengan memperintahkan siswa membuat Mind Map secara berkelompok dari gambar-gambar bangun datar yang dibawa oleh guru
Membuat Mind Map secara Kreatif berkelompok dalam rangka Percaya diri mengulang dan mengingat Kerja Sama mengenai materi luas bangun datar
2. Memantau kegiatan diskusi yang sedang dilakukan siswa
Mengerjakan tugas diberikan oleh guru
yang
66
3. Mind Map yang telah dibuat dipresentasikan di depan kelas, setelah itu dikoreksi secara bersama-sama 4. Siswa diberikan LKS 1 untuk mengerjakan soal-soal latihan yang digunakan untuk memperdalam materi serta dapat mengingatkan dengan materi luas bangun datar 5. Setelah itu, perwakilan kelompok menulis jawabannya di papan tulis dan kemudian di presentasikan
Mempresentasikan Mind Map Berani yang telah dibuat bersama Percaya diri kelompok
Berdiskusi dengan teman Kerja sama kelompok mendiskusikan LKS 1 Tanggung jawab yang telah diberikan guru
Menulis di papan tulis mempresentasikannya
dan Berani Percaya diri
B.3 Konfirmasi Kegiatan Guru 1. Bersama dengan siswa membahas LKS 1 secara interaktif
Kegiatan Siswa
Nilai Karakter
Berinteraksi dengan guru yaitu ikut Komunikatif serta mengoreksi jawaban yang telah dibuat pada LKS 1
2. Memberi kesempatan kepada Bertanya kepada guru apabila ada siswa untuk bertanya yang belum dipahami Berani mengenai hal-hal yang belum dipahami 3. Memberikan refleksi kepada kelompok yang telah menjawab soal dengan benar
Memberikan reaksi yang positif kepada kelompok yang terbaik Perhatian dengan cara bertepuk tangan Saling menghargai
C. Kegiatan Akhir Kegiatan Guru 1. Secara klasikal menyimpulkan materi yang telah dipelajari, serta meminta siswa untuk mengulang kembali materi tersebut dirumah karena akan dijadikan sebagai bahan test di akhir pembelajaran materi pokok
Kegiatan Siswa
Nilai Karakter
Secara klasikal siswa ikut serta Komunikatif dalam menyimpulkan materi yang Perhatian telah dipelajari dan mengulang kembali materi tersebut dirumah
67
2. Mengakhiri pelajaran dengan berdoa dan membaca hamdalah
8.
Memanjatkan doa kepada Tuhan Religius Yang Maha Esa Disiplin
Sumber Belajar : 1. Sumanto, Y.D. Gemar Matematika 6: Untuk kelas VI SD/MI. (Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2008). 2. Permana, Dadi. A dan Triyati. Bersahabat dengan Matematika: Untuk kelas VI SD/MI. (Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2008). 3. Lembar Kerja Siswa (LKS)
9. Media Pembelajaran
:
Kertas HVS berwarna, spidol atau pulpen berwarna, gambar bangun datar
Mengetahui, Guru Matematika
Mailina Hidayati 109018300024
68 RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KELAS EKSPERIMEN
Satuan Pendidikan
: SDN Sukabumi Selatan 01
Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas / Semester
: VI/I
Pertemuan Ke -
: 2 dan 3 (2x pertemuan)
Alokasi Waktu
: 4 x 35 menit
1.
Standar Kompetensi
:
3. Menghitung luas segi banyak sederhana, luas lingkaran, dan volume prisma segitiga 2.
Kompetensi Dasar
:
3.1 Menghitung luas segi banyak yang merupakan gabungan dari dua bangun datar sederhana 3.
4.
Indikator : 3.1.2 Menentukan bangun datar yang membentuk bangun datar segi banyak 3.1.3 Menemukan rumus luas bangun datar segi banyak yang merupakan gabungan dari dua bangun datar segi banyak Tujuan Pembelajaran : 3.1.2 Siswa mampu menentukan bangun datar yang membentuk bangun datar segi banyak 3.1.3 Siswa mampu menemukan rumus luas bangun datar segi bnayak yang merupakan gabungan dari dua bangun datar segi banyak
5. Metode dan Teknik Pembelajaran
:
Metode : demonstrasi, diskusi kelompok, penugasan Teknik : peta pikiran (Mind Map) 6. Materi Ajar
:
Menghitung luas bangun datar 7. Langkah-Langkah Pembelajaran :
69 Pertemuan kedua A. Kegiatan Awal : Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Nilai Karakter
1. Membuka pelajaran dengan berdoa bersama, dan mengabsensi kehadiran siswa
Menjawab salam dan berdoa
2. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
Mendengarkan tujuan Rasa ingin tahu pembelajaran yang disampaikan Perhatian oleh guru
3. Melakukan apersepsi dengan cara mengingatkan dan mengajukan pertanyaan mengenai materi bangun datar
Religius Disiplin
Merespon dan menjawab Rasa ingin tahu pertanyaan yang diajukan oleh Percaya diri guru
Duduk bersama teman kelompok 4. Membagi siswa menjadi 8 kelompok
B. Kegiatan Inti : B.1. Eksplorasi Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Nilai Karakter
1. Membawa berbagai macam bentuk bangun datar yang terbuat dari kertas warna dan ditunjukkan kepada siswa
Mengambar bangun datar yang Perhatian ditunjukkan
2. Mendemonstrasikan cara menggabungkan dua bangun datar sehingga menjadi bangun datar segi banyak
Ikut mencoba menggabungkan Perhatian bangun datar yang telah digambar Rasa ingin tahu menjadi bentuk bangun datar segi banyak
3. Setiap kelompok siswa diberikan kertas HVS berwarna dan spidol yang digunakan untuk membuat Mind Map 4. Gambar bangun datar yang dibawa, kemudian dibagikan kepada setiap kelompok dengan bentuk yang berbeda-
Menulis nama anggota kelompok, nama kelompok serta kelas di kertas HVS yang dibe
Mendiskusikan dengan teman Komunikatif kelompok mengenai bentuk Kerja sama bangun datar segi banyak yang akan dibuat dari gambar yang dibagikan
70 beda. 5. Setelah itu, memerintahkan siswa untuk menciptakan berbagai bentuk bangun datar segi banyak dari gabungan gambar bangun datar yang telah diberikan
Menggabungkan bangun datar Percaya diri yang telah diberikan menjadi Kreatif bentuk bangun datar segi banyak Tanggung jawab
Berdiskusi membuat Mind Map Perhatian tentang penggabungan bangun Komunikatif 6. Gambar bangun datar dan hasil datar sehingga menghasilkan Kreatif gabungan bangun datar bangun datar segi banyak tersebut sehingga mnejadi bangun datar segi banyak dibuat melalui Mind Map
B.2. Elaborasi Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
1. Memperhatikan dan memantau kegiatan diskusi kelompok yang sedang berlangsung
Membuat Mind berkelompok
2. Mind Map yang telah dibuat dipresentasikan di depan kelas, setelah itu dikoreksi secara bersama-sama
Mempresentasikan Mind Map Berani yang telah dibuat bersama Percaya diri kelompok
3. Siswa diberikan LKS 2 untuk mengerjakan soal-soal latihan yang digunakan untuk memperdalam materi yang sedang dipelajari
4. Setelah itu, perwakilan kelompok menulis jawabannya di papan tulis dan kemudian di presentasikan
Map
Nilai Karakter secara Kreatif Percaya diri Kerja Sama
Berdiskusi dengan teman Kerja sama kelompok mendiskusikan LKS 2 Tanggung jawab yang telah diberikan guru
Menulis di papan tulis mempresentasikannya
dan Berani Percaya diri
B.3 Konfirmasi Kegiatan Guru 1. Bersama dengan siswa
Kegiatan Siswa
Nilai Karakter
Berinteraksi dengan guru yaitu ikut Komunikatif
71 membahas LKS 2 secara interaktif
serta dalam mengoreksi jawaban yang telah dibuat di LKS 2
2. Memberi kesempatan kepada Bertanya kepada guru apabila ada Berani siswa untuk bertanya yang belum dipahami mengenai hal-hal yang belum dipahami 3. Memberikan refleksi kepada kelompok yang telah menjawab soal dengan benar
Memberikan reaksi yang positif Perhatian kepada kelompok yang terbaik Saling menghargai dengan cara bertepuk tangan
C. Kegiatan Akhir Kegiatan Guru 1. Secara klasikal menyimpulkan materi yang telah dipelajari serta meminta siswa untuk mengulang kembali materi tersebut di rumah karena akan dijadikan bahan test diakhir pembelajaran materi pokok
2. Mengakhiri pelajaran dengan berdoa dan membaca hamdalah
Kegiatan Siswa
Nilai Karakter
Secara klasikal siswa ikut serta Komunikatif dalam menyimpulkan materi yang Perhatian telah dipelajari dan mengulang kembali materi tersebut dirumah
Memanjatkan doa kepada Tuhan Religius Yang Maha Esa Disiplin
Pertemuan ketiga A. Kegiatan Awal : Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Nilai Karakter
1. Membuka pelajaran dengan berdoa bersama, danmengabsensi kehadiran siswa
Menjawab salam dan berdoa
2. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
Mendengarkan tujuan Rasa ingin tahu pembelajaran yang disampaikan Perhatian oleh guru
3. Melakukan apersepsi dengan cara mengingatkan dan mengajukan pertanyaan mengenai materi bangun datar
Religius Disiplin
Merespon dan menjawab Rasa ingin tahu pertanyaan yang diajukan oleh Percaya diri guru
72 4. Membagi siswa menjadi 8 kelompok
Duduk bersama teman kelompok
B. Kegiatan Inti : B.1. Eksplorasi Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Nilai Karakter
1. Menunjukkan gambar bangun datar segi banyak yang merupakan gabungan dari dua bangun datar
Menggambar bangun datar segi Perhatian banyak yang ditunjukkan
2. Mendemonstrasikan di depan kelas cara menemukan rumus mencari luas bangun datar segi banyak yang merupakan gabungan dari dua bangun datar
Mencoba ikut mencari rumus luas Perhatian bangun datar segi banyak dari Rasa ingin tahu gambar yang telah digambar sebelumnya
3. Memberikan gambar bangun datar segi banyak kepada setiap kelompok, dengan gambar yang sama. Setelah itu memerintahkan siswa untuk menemukan rumus mencari luas bangun datar segi banyak yang berbeda dengan kelompok lainnya, sehingga menghasilkan jawaban yang bervariasi melalui Mind Map
4. Setiap kelompok siswa diberikan kertas HVS berwarna dan spidol yang digunakan untuk membuat Mind Map
Salah satu perwakilan dari tiap Perhatian kelompok ke depan kelas untuk Rasa ingin tahu mengambil gambar bangun datar segi banyak
Menulis nama anggota kelompok, nama kelompok serta kelas di kertas HVS yang diberikan
73 B.2. Elaborasi Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
1. Memperhatikan dan memantau kegiatan diskusi kelompok yang sedang berlangsung
Menemukan rumus mencari luas bangun datar segi banyak dari gambar yang telah diberikan yang berbeda dengan kelompok lain melaui Mind Map secara berkelompok
2. Mind Map yang telah dibuat dipresentasikan di depan kelas, setelah itu dikoreksi secara bersama-sama
Mempresentasikan Mind Map Berani yang telah dibuat bersama Percaya diri kelompok Komunikatif
3. Siswa diberikan LKS 3 untuk mengerjakan soal-soal latihan yang digunakan untuk memperdalam materi yang sedang dipelajari
Berdiskusi dengan teman Kerja sama kelompok mendiskusikan LKS 3 Tanggung jawab yang telah diberikan guru
4. Setelah itu, perwakilan kelompok menulis jawabannya di papan tulis dan kemudian di presentasikan
Menulis di papan tulis mempresentasikannya
Nilai Karakter Kreatif Percaya diri Kerja Sama Rasa ingin tahu
dan Berani Percaya diri
B.3 Konfirmasi Kegiatan Guru 1. Bersama dengan siswa membahas LKS 3 secara interaktif
Kegiatan Siswa
Nilai Karakter
Berinteraksi dengan guru yaitu ikut Komunikatif serta dalam mengoreksi jawaban yang telah dibuat di LKS 3
2. Memberi kesempatan kepada Bertanya kepada guru apabila ada Berani siswa untuk bertanya yang belum dipahami mengenai hal-hal yang belum dipahami 3. Memberikan refleksi kepada kelompok yang telah menjawab soal dengan benar
Memberikan reaksi yang positif Perhatian kepada kelompok yang terbaik Saling menghargai dengan cara bertepuk tangan
74 C. Kegiatan Akhir Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
1. Secara klasikal menyimpulkan materi yang telah dipelajari serta meminta siswa untuk mengulang kembali materi tersebut dirumah karena akan dijadikan bahan test di akhir pembelajaran materi pokok
2. Mengakhiri pelajaran dengan berdoa dan membaca hamdalah 8. Sumber Belajar
Nilai Karakter
Secara klasikal siswa ikut serta Komunikatif dalam menyimpulkan materi yang Perhatian telah dipelajari dan mengulang kembali materi tersebut dirumah
Memanjatkan doa kepada Tuhan Religius Yang Maha Esa Disiplin
:
1. Sumanto, Y.D. Gemar Matematika 6: Untuk kelas VI SD/MI. (Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2008). 2. Permana, Dadi. A dan Triyati. Bersahabat dengan Matematika: Untuk kelas VI SD/MI. (Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2008). 3. Lembar Kerja Siswa (LKS) 9. Media Pembelajaran: Kertas HVS berwarna, spidol atau pulpen berwarna, gambar bangun datar
Mengetahui, Guru Matematika
Mailina Hidayati 109018300024
75 RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KELAS EKSPERIMEN
Satuan Pendidikan
: SDN Sukabumi Selatan 01
Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas / Semester
: VI/I
Pertemuan Ke -
: 4 (1x pertemuan)
Alokasi Waktu
: 2 x 35 menit
1. Standar Kompetensi
:
3. Menghitung luas segi banyak sederhana, luas lingkaran, dan volume prisma segitiga 2. Kompetensi Dasar
:
3.1 Menghitung luas segi banyak yang merupakan gabungan dari dua bangun datar sederhana 3. Indikator : 3.1.4. Menjelaskan cara mencari luas bangun datar segi banyak 4.
Tujuan Pembelajaran : 3.1.4. Siswa mampu menjelaskan cara mencari luas bangun datar segi banyak
5. Metode dan Teknik Pembelajaran
:
Metode : demonstrasi, diskusi kelompok, penugasan Teknik : peta pikiran (Mind Map) 6. Materi Ajar
:
Menghitung luas bangun datar 7. Langkah-Langkah Pembelajaran : A. Kegiatan Awal : Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Nilai Karakter
1. Membuka pelajaran dengan berdoa bersama, dan mengabsensi kehadiran siswa
Menjawab salam dan berdoa
Religius Disiplin
2. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
Mendengarkan tujuan Rasa ingin tahu pembelajaran yang disampaikan Perhatian oleh guru
76 3. Melakukan apersepsi dengan cara mengingatkan dan mengajukan pertanyaan mengenai materi bangun datar 4. Membagi siswa menjadi 8 kelompok
Merespon dan menjawab Rasa ingin tahu pertanyaan yang diajukan oleh Percaya diri guru
Duduk bersama teman kelompok
B. Kegiatan Inti : B.1. Eksplorasi Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Nilai Karakter
1. Memberi stimulus kepada siswa dengan cara membawa gambar bangun datar yang telah berbentuk bangun segi banyak
Menyiapkan perlengkapan tulis Perhatian menulis diatas meja
2. Siswa diperintahkan untuk memperhatikan gambar yang ditunjukkan guru, dan diperintahkan untuk menyebutkan rumus mencari luas bangun datar dari bangun segi banyak yang ditunjukkan
Menjawab pertanyaan guru Perhatian dengan cara mengacungkan Rasa ingin tahu tangan Komunikatif
Perwakilan tiap kelompok ke 3. Kemudian setiap kelompok depan kelas untuk mengambil diberikan gambar bangun datar gambar bangun datar yang segi banyak yang berbeda, dan diberikan guru diperintahkan untuk menemukan rumus bangun luas segi banyak dari gambar yang berikan.
4. Instruksi selanjutnya dalam kelompok, setiap orang mengeluarkan pendapatnya mengenai bagaimana cara mencari luas bangun datar segi banyak sehingga jawaban yang ditemukan bervariasi melalui Mind Map
77 5. Setiap kelompok siswa diberikan kertas HVS berwarna dan spidol yang digunakan untuk membuat Mind Map
Menulis identitas seperti nama anggota kelompok, nama kelompok serta kelas di kertas HVS yang diberikan
B.2. Elaborasi Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Nilai Karakter
1. Memantau dan memperhatikan kegiatan diskusi kelompok
Membuat Mind Map secara berkelompok, untuk menemukan cara mencari luas bangun datar segi banyak
Kreatif Percaya diri Kerja Sama Berani
2. Mind Map yang telah dibuat dipresentasikan di tempat duduk kelompok dengan cara menjelaskan bagaimana cara menemukan rumus luas bangun datar segi banyak kelas, setelah itu dikoreksi secara bersama-sama
Mempresentasikan Mind Map Percaya diri yang telah dibuat di tempat duduk Komunikatif kelompok Berani
3. Siswa diberikan LKS 4 untuk mengerjakan soal-soal latihan yang digunakan untuk memperdalam materi yang sedang dipelajari
Berdiskusi dengan teman Berani kelompok mendiskusikan LKS 4 Percaya diri yang telah diberikan guru Kerja sama Tanggung jawab
4. Setelah itu, perwakilan kelompok menulis jawabannya di papan tulis dan kemudian di presentasikan
Menulis di papan tulis mempresentasikannya
dan Berani Percaya diri
B.3 Konfirmasi Kegiatan Guru 1. Bersama dengan siswa membahas LKS 4 secara interaktif
Kegiatan Siswa
Nilai Karakter
Berinteraksi dengan guru yaitu ikut Komunikatif serta dalam mengoreksi jawaban yang telah dibuat pada LKS 4
2. Memberi kesempatan kepada Bertanya kepada guru apabila ada Berani siswa untuk bertanya yang belum dipahami mengenai hal-hal yang belum dipahami
78 3. Memberikan refleksi kepada kelompok yang telah menjawab soal dengan benar
Memberikan reaksi yang positif Perhatian kepada kelompok yang terbaik Saling menghargai dengan cara bertepuk tangan
C. Kegiatan Akhir Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
1. Secara klasikal menyimpulkan materi yang telah dipelajari serta meminta siswa untuk kembali mengulang materi tersebut dirumah karena akan dijadikan bahan test diakhir pembelajaran materi pokok 2. Mengakhiri pelajaran dengan berdoa dan membaca hamdalah 8.
Nilai Karakter
Secara klasikal siswa ikut serta Komunikatif dalam menyimpulkan materi yang Perhatian telah dipelajari dan kembali mengulang materi tersebut dirumah
Memanjatkan doa kepada Tuhan Religius Yang Maha Esa Disiplin
Sumber Belajar : 1. Sumanto, Y.D. Gemar Matematika 6: Untuk kelas VI SD/MI. (Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2008). 2. Permana, Dadi. A dan Triyati. Bersahabat dengan Matematika: Untuk kelas VI SD/MI. (Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2008). 3. Lembar Kerja Siswa (LKS)
9. Media Pembelajaran
:
Kertas HVS berwarna, spidol atau pulpen berwarna, gambar bangun datar segi banyak
Mengetahui, Guru Matematika
Mailina Hidayati 109018300024
79 RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KELAS EKSPERIMEN
Satuan Pendidikan
: SDN Sukabumi Selatan 01
Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas / Semester
: VI/I
Pertemuan Ke -
: 5 dan 6 (2x pertemuan)
Alokasi Waktu
: 4 x 35 menit
1. Standar Kompetensi
:
3. Menghitung luas segi banyak sederhana, luas lingkaran, dan volume prisma segitiga 2. Kompetensi Dasar
:
3.1 Menghitung luas segi banyak yang merupakan gabungan dari dua bangun datar sederhana 3.
Indikator : 3.1.5. Menghitung luas bangun datar segi banyak menggunakan rumus yang ditemukan
4.
Tujuan Pembelajaran : 3.1.5. Siswa mampu menghitung luas bangun datar segi banyak menggunakan rumus yang temukan
5. Metode dan Teknik Pembelajaran
:
Metode : demonstrasi, diskusi kelompok, penugasan Teknik : peta pikiran (Mind Map) 6. Materi Ajar
:
Menghitung luas bangun datar 7. Langkah-Langkah Pembelajaran : Pertemuan kelima A. Kegiatan Awal : Kegiatan Guru 1. Membuka pelajaran dengan berdoa bersama, dan mengabsensi kehadiran siswa
Kegiatan Siswa Menjawab salam dan berdoa
Nilai Karakter Religius Disiplin
80 2. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai 3. Melakukan apersepsi dengan cara mengingatkan dan mengajukan pertanyaan mengenai materi bangun datar 4. Membagi siswa menjadi 8 kelompok
Mendengarkan tujuan Rasa ingin tahu pembelajaran yang disampaikan Perhatian oleh guru Merespon dan menjawab Rasa ingin tahu pertanyaan yang diajukan oleh Percaya diri guru
Duduk bersama teman kelompok
B. Kegiatan Inti : B.1. Eksplorasi Kegiatan Guru 1. Memberi stimulus kepada siswa dengan menunjukkan gambar bangun datar segi banyak 2.
Bertanya kepada siswa “dari gambar yang ditunjukkan berapa luas bangun datar segi banyak dari gambar yang ditunjukkan?”
Kegiatan Siswa
Nilai Karakter
Menggambar bangun datar segi Perhatian banyak sesuai petunjuk
Menjawab pertanyaan dari guru Perhatian dengan cara mengacungkan Rasa ingin tahu tangan terlebih dahulu Percaya diri
3. Siswa diperintahkan untuk Perwakilan tiap kelompok duduk bersama dengan mengambil gambar yang kelompoknya, kemudian setiap diberikan guru kelompok diberikan gambar bangun datar segi banyak yang sama dengan kelompok lain 4. Dari gambar bangun datar yang telah diberikan, siswa diperintahkan untuk menghitung luas bangun datar segi banyak tersebut, dengan caranya masing-masing sehingga dapat menghasilkan cara yang bervariasi dalam menemukan jawaban
Berdiskusi dengan teman kelompok untuk mencari cara menghitung luas bangun datar segi banyak tersebut
Percaya diri Kreatif Tanggung jawab Perhatian
81 5. Setelah itu siswa diperintahkan Menulis nama anggota kelompok, menyelesaikannya dalam serta kelas pada kertas HVS bentuk Mind Map. Setiap kelompok siswa diberikan kertas HVS berwarna dan spidol yang digunakan untuk membuat Mind Map
B.2. Elaborasi Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Nilai Karakter
1. Memperhatikan dan memantau kegiatan diskusi kelompok yang sedang berlangsung
Menghitung luas bangun datar Kreatif segi banyak melalui Mind Map Percaya diri yang dibuat secara berkelompok Kerja Sama
2. Mind Map yang telah dibuat dipresentasikan di depan kelas, setelah itu dikoreksi secara bersama-sama
Mempresentasikan Mind Map Berani yang telah dibuat bersama Percaya diri kelompok
3. Siswa diberikan LKS 5 untuk mengerjakan soal-soal latihan yang digunakan untuk memperdalam materi yang sedang dipelajari 4. Setelah itu, perwakilan kelompok menulis jawabannya di papan tulis dan kemudian di presentasikan
Berdiskusi dengan teman Kerja sama kelompok mendiskusikan LKS 5 Tanggung jawab yang telah diberikan guru
Menulis di papan tulis mempresentasikannya
dan Berani Percaya diri
B.3 Konfirmasi Kegiatan Guru 1. Bersama dengan siswa membahas LKS 5 secara interaktif
Kegiatan Siswa
Nilai Karakter
Berinteraksi dengan guru yaitu ikut Komunikatif serta dalam mengoreksi jawaban yang telah dibuat pada LKS 5
2. Memberi kesempatan kepada Bertanya kepada guru apabila ada Berani siswa untuk bertanya yang belum dipahami mengenai hal-hal yang belum dipahami 3. Memberikan refleksi kepada kelompok yang telah
Memberikan reaksi yang positif Perhatian kepada kelompok yang terbaik Saling menghargai
82 menjawab soal dengan benar
dengan cara bertepuk tangan
C. Kegiatan Akhir Kegiatan Guru 1. Secara klasikal menyimpulkan materi yang telah dipelajari serta meminta siswa untuk kembali mengulang materi tersebut dirumah karena akan dijadikan bahan test di akhir pembelajaran materi pokok 2. Mengakhiri pelajaran dengan berdoa dan membaca hamdalah
Kegiatan Siswa
Nilai Karakter
Secara klasikal siswa ikut serta Komunikatif menyimpulkan materi yang telah Perhatian dipelajari dan mengulang kembali materi tersebut dirumah
Memanjatkan doa kepada Tuhan Religius Yang Maha Esa Disiplin
Pertemuan keenam A. Kegiatan Awal : Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Nilai Karakter
1. Membuka pelajaran dengan berdoa bersama, danmengabsensi kehadiran siswa
Menjawab salam dan berdoa
2. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
Mendengarkan tujuan Rasa ingin tahu pembelajaran yang disampaikan Perhatian oleh guru
3. Melakukan apersepsi dengan cara mengingatkan dan mengajukan pertanyaan mengenai materi bangun datar
Merespon dan menjawab Rasa ingin tahu pertanyaan yang diajukan oleh Percaya diri guru
Duduk bersama teman kelompok 4. Membagi siswa menjadi 8 kelompok
Religius Disiplin
83 B. Kegiatan Inti : B.1. Eksplorasi Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Nilai Karakter
1. dari pertemuan sebelumnya siswa telah mampu menghitung luas bangun datar segi banyak dengan berbagai alternatif cara. Kembali memberikan gambar bangun datar segi banyak, tetapi dengan bentuk yang berbeda untuk setiap kelompok.
Tiap perwakilan kelompok Perhatian mengambil gambar bangun datar sederhana yang akan dijadikan sebagai bahan diskusi kelompok
2. Memerintahkan siswa untuk duduk bersama dengan kelompoknya kemudian siswa diperintahkan kembali untuk menghitung luas bangun datar segi banyak dari gambar yang telah diberikan, dengan caranya sendiri dalam menemukan jawaban
Diskusi dengan teman kelompok Perhatian dan mulai mencari cara Rasa ingin tahu menghitung luas bangun datar Kreatif sederhana dengan caranya sendiri
3. Hasil pencarian jawaban kembali disampaikan dalam bentuk Mind Map. Setiap kelompok siswa diberikan kertas HVS berwarna dan spidol yang digunakan untuk membuat Mind Map
Menulis identitas kelompok serta jawaban di kertas HVS yang diberikan
B.2. Elaborasi Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Nilai Karakter
1. Memperhatikan dan memantau kegiatan diskusi kelompok yang sedang berlangsung
Melakukan kegiatan diskusi kelompok, yaitu menghitung luas bangun datar segi banyak dengan caranya sendiri sehingga dapat menghasilkan cara penyelesaian yang berbeda dengan kelompok lain dalam menemukan jawaban. Dan disampaikan dalam bentuk Mind Map
2. Mind Map yang telah dibuat dipresentasikan di depan kelas, setelah itu dikoreksi
Mempresentasikan Mind Map Berani yang telah dibuat bersama Percaya diri kelompok Komunikatif
Kreatif Percaya diri Kerja Sama Rasa ingin tahu Tanggung Jawab
84 secara bersama-sama 3. Siswa diberikan LKS 6 untuk mengerjakan soal-soal latihan yang digunakan untuk memperdalam materi yang sedang dipelajari 4. Setelah itu, perwakilan kelompok menulis jawabannya di papan tulis dan kemudian di presentasikan
Berdiskusi dengan teman Kerja sama kelompok mendiskusikan LKS 6 Tanggung jawab yang telah diberikan guru Percaya diri
Menulis di papan tulis mempresentasikannya
dan Berani Percaya diri
B.3 Konfirmasi Kegiatan Guru 1. Bersama dengan siswa membahas LKS 6 secara interaktif
Kegiatan Siswa
Nilai Karakter
Berinteraksi dengan guru yaitu ikut Komunikatif serta dalam mengoreksi jawaban yang telah dibuat pada LKS 6
2. Memberi kesempatan kepada Bertanya kepada guru apabila ada Berani siswa untuk bertanya yang belum dipahami mengenai hal-hal yang belum dipahami 3. Memberikan refleksi kepada kelompok yang telah menjawab soal dengan benar
Memberikan reaksi yang positif Perhatian kepada kelompok yang terbaik Saling menghargai dengan cara bertepuk tangan
C. Kegiatan Akhir Kegiatan Guru 1. Secara klasikal menyimpulkan materi yang telah dipelajari serta meminta siswa untuk kembali mengulang materitersebut dirumah karena akan dijadikan bahan test di akhir pembelajaran materi pokok 2. Mengakhiri pelajaran dengan berdoa dan membaca hamdalah
Kegiatan Siswa
Nilai Karakter
Secara klasikal siswa ikut serta Komunikatif dalam menyimpulkan materi yang Perhatian telah dipelajari dan mengulang kembali materi tersebut dirumah
Memanjatkan doa kepada Tuhan Religius Yang Maha Esa Disiplin
85 8. Sumber Belajar : 1. Sumanto, Y.D. Gemar Matematika 6: Untuk kelas VI SD/MI. (Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2008). 2. Permana, Dadi. A dan Triyati. Bersahabat dengan Matematika: Untuk kelas VI SD/MI. (Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2008). 3. Lembar Kerja Siswa (LKS)
9. Media Pembelajaran
:
Kertas HVS berwarna, spidol atau pulpen berwarna, gambar bangun datar segi banyak
Mengetahui, Guru Matematika
Mailina Hidayati 109018300024
86 RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KELAS EKSPERIMEN
Satuan Pendidikan
: SDN Sukabumi Selatan 01
Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas / Semester
: VI/I
Pertemuan Ke -
: 7 dan 8 (2x pertemuan)
Alokasi Waktu
: 4 x 35 menit
1. Standar Kompetensi
:
3. Menghitung luas segi banyak sederhana, luas lingkaran, dan volume prisma segitiga 2. Kompetensi Dasar
:
3.1 Menghitung luas segi banyak yang merupakan gabungan dari dua bangun datar sederhana 3.
Indikator : 3.1.6. Menyelesaikan soal pemecahan masalah yang berkaitan dengan luas bangun datar segi banyak
4.
Tujuan Pembelajaran : 3.1.6 Siswa mampu menyelesaikan soal pemecahan masalah yang berkaitan dengan luas bangun datar segi banyak
5. Metode dan Teknik Pembelajaran
:
Metode : demonstrasi, diskusi kelompok, penugasan Teknik : peta pikiran (Mind Map) 6. Materi Ajar
:
Menghitung luas bangun datar 7. Langkah-Langkah Pembelajaran : Pertemuan ketujuh A. Kegiatan Awal : Kegiatan Guru 1. Membuka pelajaran dengan berdoa bersama, dan mengabsensi kehadiran siswa
Kegiatan Siswa Menjawab salam dan berdoa
Nilai Karakter Religius Disiplin
87 2. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai 3. Melakukan apersepsi dengan cara mengingatkan dan mengajukan pertanyaan mengenai materi bangun datar
Mendengarkan tujuan Rasa ingin tahu pembelajaran yang disampaikan Perhatian oleh guru Merespon dan menjawab Rasa ingin tahu pertanyaan yang diajukan oleh Percaya diri guru
Duduk bersama teman kelompok 4. Membagi siswa menjadi 8 kelompok
B. Kegiatan Inti : B.1. Eksplorasi Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Nilai Karakter
1. Siswa di beri kegiatan dengan membagikan gambar bangun datar segi banyak yang sama dengan kelompok lainnya.
Mengambil gambar bangun datar segi banyak yang diberikan guru
2. Setelah itu, siswa diperintahkan untuk menyelesaikan masalah yang diberikan melalui gambar dengan menggunakan Mind Map. Kemudian, setiap kelompok harus memberikan cara menemukan jawaban yang berbeda dengan kelompok lain
Bersama dengan teman kelompok Perhatian memulai diskusi yang diawali Kreatif dengan pembagian tugas tiap Kerja sama anggota
3. Memberikan kertas HVS berwarna kepada setiap kelompok dan spidol yang akan digunakan untuk membuat Mind Map
Menulis identitas kelompok seperti nama anggota, nama kelompok serta kelas di kertas HVS yang diberikan
Melakukan kegiatan diskusi Kerja sama 4. Memperhatikan dan memantau kelompok, dalam menyelesaikan Komunikatif kegiatan diskusi yang sedang masalah yang diberikan guru Kreatif berlangsung Percaya diri
88 B.2. Elaborasi Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Nilai Karakter
1. Setelah itu, Mind Map yang telah dibuat dipresentasikan di depan kelas, yang kemudian dikoreksi secara bersamasama
Mempresentasikan Mind Map Kreatif yang telah dibuat bersama Percaya diri kelompok Kerja Sama Berani Komunikatif
2. Siswa diberikan LKS 7 untuk mengerjakan soal-soal latihan yang digunakan untuk memperdalam materi yang sedang dipelajari
Berdiskusi dengan teman Percaya diri kelompok mendiskusikan LKS 7 Kerja sama yang telah diberikan guru Tanggung jawab
3. Setelah itu, perwakilan kelompok menulis jawabannya di papan tulis dan kemudian di presentasikan
Menulis di papan tulis mempresentasikannya
dan Berani Percaya diri
B.3 Konfirmasi Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Nilai Karakter
1. Bersama dengan siswa membahas LKS 7 secara interaktif
Berinteraksi dengan guru yaitu ikut Komunikatif serta dalam mengoreksi jawaban yang telah dibuat pada LKS 7
2. Memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai hal-hal yang belum dipahami 3. Memberikan refleksi kepada kelompok yang telah menjawab soal dengan benar
Bertanya kepada guru apabila ada Berani yang belum dipahami
Memberikan reaksi positif kepada Perhatian kelompok yang terbaik dengan cara Saling menghargai bertepuk tangan
C. Kegiatan Akhir Kegiatan Guru 1. Secara klasikal menyimpulkan materi yang telah dipelajari serta meminta siswa untuk kembali mengulang materi tersebut dirumah karena akan dijadikan bahan test di akhir pembelajaran materi pokok
Kegiatan Siswa
Nilai Karakter
Secara klasikal siswa ikut serta Komunikatif dalam menyimpulkan materi yang Perhatian telah dipelajari dan mengulang kembali materi tersebut dirumah
89 2. Mengakhiri pelajaran dengan berdoa dan membaca hamdalah
Memanjatkan doa kepada Tuhan Religius Yang Maha Esa Disiplin
Pertemuan kedelapan A. Kegiatan Awal : Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Nilai Karakter
1. Membuka pelajaran dengan berdoa bersama, danmengabsensi kehadiran siswa
Menjawab salam dan berdoa
2. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
Mendengarkan tujuan Rasa ingin tahu pembelajaran yang disampaikan Perhatian oleh guru
3. Melakukan apersepsi dengan cara mengingatkan dan mengajukan pertanyaan mengenai materi bangun datar 4. Membagi siswa menjadi 8 kelompok
Religius Disiplin
Merespon dan menjawab Rasa ingin tahu pertanyaan yang diajukan oleh Percaya diri guru
Duduk bersama teman kelompok
B. Kegiatan Inti : B.1. Eksplorasi Kegiatan Guru 1. Dari pertemuan sebelumnya siswa telah mampu menyelesaikan soal yang berkaitan dengan luas bangun datar segi banyak, dengan gambar yang sama dengan setiap kelompok. Kembali memberikan gambar bangun datar segi banyak, tetapi dengan bentuk yang berbeda untuk setiap kelompok.
Kegiatan Siswa Setiap perwakilan kelompok mengambil gambar bangun datar segi banyak yang diberikan guru
Nilai Karakter
90 2. Memerintahkan siswa untuk duduk bersama dengan kelompoknya kemudian siswa diperintahkan kembali untuk menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan luas bangun datar segi banyak dari gambar yang telah diberikan, dengan caranya sendiri dalam menemukan jawaban 3. Hasil pencarian jawaban kembali disampaikan dalam bentuk Mind Map. Setiap kelompok siswa diberikan kertas HVS berwarna dan spidol yang digunakan untuk membuat Mind Map
Diskusi dengan teman kelompok Perhatian tentang pembagian tugas yang Rasa ingin tahu akan dikerjakan setiap anggota Kreatif Kerja sama
Menulis Identitas kelompok serta jawaban diskusi dalam bentuk Mind Map pada kertas HVS yang diberikan
B.2. Elaborasi Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Nilai Karakter
1. Memperhatikan dan memantau kegiatan diskusi kelompok yang sedang berlangsung
Melakukan kegiatan diskusi kelompok, yaitu menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan luas bangun datar segi banyak dengan caranya sendiri sehingga dapat menghasilkan cara penyelesaian yang berbeda dengan kelompok lain dalam menemukan jawaban. Dan disampaikan dalam bentuk Mind Map
2. Mind Map yang telah dibuat dipresentasikan di depan kelas, setelah itu dikoreksi secara bersama-sama
Mempresentasikan Mind Map Berani yang telah dibuat bersama Percaya diri kelompok Komunikatif
3. Siswa diberikan LKS 8 untuk mengerjakan soal-soal latihan yang digunakan untuk memperdalam materi yang sedang dipelajari
Berdiskusi dengan teman Kerja sama kelompok mendiskusikan LKS 8 Tanggung jawab yang telah diberikan guru Percaya diri
4. Setelah itu, perwakilan kelompok menulis jawabannya di papan tulis dan
Menulis di papan tulis mempresentasikannya
Kreatif Percaya diri Kerja Sama Rasa ingin tahu Tanggung Jawab
dan Berani Percaya diri
91 kemudian di presentasikan B.3 Konfirmasi Kegiatan Guru 1. Bersama dengan siswa membahas LKS 8 secara interaktif
Kegiatan Siswa
Nilai Karakter
Berinteraksi dengan guru yaitu ikut Komunikatif serta dalam mengoreksi jawaban yang telah dibuat pada LKS 8
2. Memberi kesempatan kepada Bertanya kepada guru apabila ada Berani siswa untuk bertanya yang belum dipahami mengenai hal-hal yang belum dipahami 3. Memberikan refleksi kepada kelompok yang telah menjawab soal dengan benar
Memberikan reaksi yang positif Perhatian kepada kelompok yang terbaik Saling menghargai dengan cara bertepuk tangan
C. Kegiatan Akhir Kegiatan Guru 1. Secara klasikal menyimpulkan materi yang telah dipelajari serta meminta siswa untuk kembali mengulang materi tersebut dirumah karena akan dijadikan bahan test diakhir pembelajaran materi pokok 2. Mengakhiri pelajaran dengan berdoa dan membaca hamdalah
Kegiatan Siswa
Nilai Karakter
Secara klasikal siswa ikut serta Komunikatif dalam menyimpulkan materi yang Perhatian telah dipelajari dan mengulang kembali materi tersebut dirumah
Memanjatkan doa kepada Tuhan Religius Yang Maha Esa Disiplin
92 8. Sumber Belajar : 1. Sumanto, Y.D. Gemar Matematika 6: Untuk kelas VI SD/MI. (Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2008). 2. Permana, Dadi. A dan Triyati. Bersahabat dengan Matematika: Untuk kelas VI SD/MI. (Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2008). 3. Lembar Kerja Siswa (LKS)
9. Media Pembelajaran
:
Kertas HVS berwarna, spidol atau pulpen berwarna, gambar bangun datar segi banyak Mengetahui, Guru Matematika
Mailina Hidayati 109018300024
93 Lampiran 2 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KELAS KONTROL
Nama Sekolah
: SDN Sukabumi Selatan 01
Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas/Semester
: VI/I
Alokasi Waktu
: 2 x 35 menit (1 x pertemuan)
I.
Standar Kompetensi :
3. Menghitung luas segi banyak sederhana, luas lingkaran, dan volume prisma segitiga II. Kompetensi Dasar : 3.1 Menghitung luas segi banyak yang merupakan gabungan dari dua bangun datar sederhana III. Indikator : 3.1.1
Menghitung luas bangun datar dari gambar secara rinci
IV. Tujuan Pembelajaran : 1. Siswa mampu menghitung luas bangun datar V. Materi Pokok : 1. Menghitung luas bangun datar VI. Strategi dan Metode Pembelajaran : Strategi
: Pembelajaran Konvensional
Metode
: Ceramah, Tanya Jawab
VII.Sumber dan Media Pembelajaran :
Sumber Belajar : 4. Sumanto, Y.D. Gemar Matematika 6: Untuk kelas VI SD/MI. (Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2008).
94 5. Permana, Dadi. A dan Triyati. Bersahabat dengan Matematika: Untuk kelas VI SD/MI. (Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2008).
VIII. Langkah- langkah Pembelajaran : 1. Kegiatan Awal :
Guru membuka pelajaran dengan berdoa bersama, dan mengabsensi kehadiran siswa
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
Guru mengingatkan kembali kepada siswa mengenai materi yang telah dibahas sebelumnya
2. Kegiatan Inti : Guru menjelaskan macam-macam bangun datar Guru menjelaskan cara menghitung luas bangun datar Siswa diberikan waktu untuk mencatat contoh dan gambar yang telah dibuat oleh guru di papan tulis Siswa diberikan kesempatan untuk bertanya jika merasa belum jelas Siswa diperintahkan untuk mengerjakan soal latihan Guru memperhatikan kegiatan siswa dengan cara berkeliling di dalam kelas untuk membantu siswa apabila ada yang merasa kesulitan 3. Kegiatan Akhir : Guru membimbing siswa dengan cara membantu membuat kesimpulan dari materi pelajaran yang telah dipelajari Siswa di beri tugas pekerjaan rumah (PR) Siswa dan guru bersama-sama menutup pelajaran dengan berdoa membaca hamdalah Mengetahui, Guru Matematika
Mailina Hidayati 109018300024
95 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KELAS KONTROL
Nama Sekolah
: SDN Sukabumi Selatan 01
Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas/Semester
: VI/I
Alokasi Waktu
: 4 x 35 menit (2 x pertemuan)
I.
Standar Kompetensi :
3. Menghitung luas segi banyak sederhana, luas lingkaran, dan volume prisma segitiga II. Kompetensi Dasar : 3.1 Menghitung luas segi banyak yang merupakan gabungan dari dua bangun datar sederhana III. Indikator : 3.1.2 Menentukan bangun datar yang membentuk bangun datar segi banyak 3.1.3
Menemukan rumus luas bangun datar segi banyak yang merupakan gabungan dari dua bangun datar segi banyak
IV.
Tujuan Pembelajaran : 1. Siswa mampu menentukan bangun datar yang membentuk bangun datar segi banyak 2. Siswa mampu menemukan rumus luas bangun datar segi banyak yang merupakan gabungan dari dua bangun datar segi banyak
V. Materi Pokok : Menghitung luas bangun datar VI. Strategi dan Metode Pembelajaran : Strategi
: Pembelajaran Konvensional
Metode
: Ceramah, Tanya Jawab
96 VII. Sumber dan Media Pembelajaran :
Sumber Belajar : 1. Sumanto, Y.D. Gemar Matematika 6: Untuk kelas VI SD/MI. (Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2008). 2. Permana, Dadi. A dan Triyati. Bersahabat dengan Matematika: Untuk kelas VI SD/MI. (Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2008).
VIII. Langkah- langkah Pembelajaran : Pertemuan kedua Kegiatan Awal :
Guru membuka pelajaran dengan berdoa bersama, dan mengabsensi kehadiran siswa
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
Guru mengingatkan kembali kepada siswa mengenai materi yang telah dibahas sebelumnya
Kegiatan Inti : Guru menjelaskan macam-macam bangun datar Guru menjelaskan tentang bangun datar segi banyak Siswa diberikan waktu untuk mencatat contoh dan gambar yang telah dibuat oleh guru di papan tulis Siswa diberikan kesempatan untuk bertanya jika merasa belum jelas Siswa diperintahkan untuk mengerjakan soal latihan Guru memperhatikan kegiatan siswa dengan cara berkeliling di dalam kelas untuk membantu siswa apabila ada yang merasa kesulitan Kegiatan Akhir : Guru membimbing siswa dengan cara membantu membuat kesimpulan dari materi pelajaran yang telah dipelajari Siswa di beri tugas pekerjaan rumah (PR) Siswa dan guru bersama-sama menutup pelajaran dengan berdoa membaca hamdalah
97 Pertemuan ketiga Kegiatan Awal :
Guru membuka pelajaran dengan berdoa bersama, dan mengabsensi kehadiran siswa
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
Guru mengingatkan kembali kepada siswa mengenai materi yang telah dibahas sebelumnya
Kegiatan Inti : Guru mengulang kembali materi sebelumya yaitu bangun datar segi banyak, dengan membuat contoh gambar di papan tulis Guru menjelaskan cara menemukan rumus dari bangun datar segi banyak Siswa diberikan waktu untuk mencatat contoh dan gambar yang telah dibuat oleh guru di papan tulis Siswa diberikan kesempatan untuk bertanya jika merasa belum jelas Siswa diperintahkan untuk mengerjakan soal latihan Guru memperhatikan kegiatan siswa dengan cara berkeliling di dalam kelas untuk membantu siswa apabila ada yang merasa kesulitan Kegiatan Akhir : Guru membimbing siswa dengan cara membantu membuat kesimpulan dari materi pelajaran yang telah dipelajari Siswa di beri tugas pekerjaan rumah (PR) Siswa dan guru bersama-sama menutup pelajaran dengan berdoa membaca hamdalah
Mengetahui, Guru Matematika
Mailina Hidayati 109018300024
98 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KELAS KONTROL Nama Sekolah
: SDN Sukabumi Selatan 01
Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas/Semester
: VI/I
Alokasi Waktu
: 2 x 35 menit (1 x pertemuan)
I.
Standar Kompetensi :
3. Menghitung luas segi banyak sederhana, luas lingkaran, dan volume prisma segitiga II. Kompetensi Dasar : 3.1 Menghitung luas segi banyak yang merupakan gabungan dari dua bangun datar sederhana III. Indikator : 3.1.4 Menjelaskan cara mencari luas bangun datar segi banyak IV. Tujuan Pembelajaran : 1. Siswa mampu menghitung luas bangun datar segi banyak V. Materi Pokok : Menghitung luas bangun datar VI. Strategi dan Metode Pembelajaran : Strategi
: Pembelajaran Konvensional
Metode
: Ceramah, Tanya Jawab
VII. Sumber dan Media Pembelajaran :
Sumber Belajar : 1. Sumanto, Y.D. Gemar Matematika 6: Untuk kelas VI SD/MI. (Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2008). 2. Permana, Dadi. A dan Triyati. Bersahabat dengan Matematika: Untuk kelas VI SD/MI. (Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2008).
VIII. Langkah- langkah Pembelajaran :
99 Kegiatan Awal :
Guru membuka pelajaran dengan berdoa bersama, dan mengabsensi kehadiran siswa
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
Guru mengingatkan kembali kepada siswa mengenai materi yang telah dibahas sebelumnya
Kegiatan Inti : Guru kembali menggambar bangun datar segi banyak di papan tulis Guru menjelaskan cara mencari luas bangun datar segi banyak dari gambar yang dibuat di papan tulis Siswa diberikan waktu untuk mencatat contoh dan gambar yang telah dibuat oleh guru di papan tulis Siswa diberikan kesempatan untuk bertanya jika merasa belum jelas Siswa diperintahkan untuk mengerjakan soal latihan Guru memperhatikan kegiatan siswa dengan cara berkeliling di dalam kelas untuk membantu siswa apabila ada yang merasa kesulitan Kegiatan Akhir : Guru membimbing siswa dengan cara membantu membuat kesimpulan dari materi pelajaran yang telah dipelajari Siswa di beri tugas pekerjaan rumah (PR) Siswa dan guru bersama-sama menutup pelajaran dengan berdoa membaca hamdalah Mengetahui, Guru Matematika
Mailina Hidayati
109018300024
100 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KELAS KONTROL Nama Sekolah
: SDN Sukabumi Selatan 01
Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas/Semester
: VI/I
Alokasi Waktu
: 4 x 35 menit (2 x pertemuan)
I.
Standar Kompetensi :
3. Menghitung luas segi banyak sederhana, luas lingkaran, dan volume prisma segitiga II. Kompetensi Dasar : 3.1 Menghitung luas segi banyak yang merupakan gabungan dari dua bangun datar sederhana III. Indikator : 3.1.5
Menghitung luas bangun datar segi banyak menggunakan rumus yang ditemukan
IV. Tujuan Pembelajaran : 1. Siswa mampu menghitung luas bangun datar segi banyak menggunakan rumus yang ditemukan V. Materi Pokok : Menghitung luas bangun datar VI. Strategi dan Metode Pembelajaran : Strategi
: Pembelajaran Konvensional
Metode
: Ceramah, Tanya Jawab
VII. Sumber dan Media Pembelajaran :
Sumber Belajar : 1. Sumanto, Y.D. Gemar Matematika 6: Untuk kelas VI SD/MI. (Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2008). 2. Permana, Dadi. A dan Triyati. Bersahabat dengan Matematika: Untuk kelas VI SD/MI. (Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2008).
101 VIII. Langkah- langkah Pembelajaran : Pertemuan kelima Kegiatan Awal :
Guru membuka pelajaran dengan berdoa bersama, dan mengabsensi kehadiran siswa
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
Guru mengingatkan kembali kepada siswa mengenai materi yang telah dibahas sebelumnya
Kegiatan Inti : Guru membuat gambar bangun datar segi banyak di papan tulis Guru menjelaskan cara menghitung luas bangun datar dari gambar yang telah dibuat di papan tulis Siswa diberikan waktu untuk mencatat contoh dan gambar yang telah dibuat oleh guru di papan tulis Siswa diberikan kesempatan untuk bertanya jika merasa belum jelas Siswa diperintahkan untuk mengerjakan soal latihan Guru memperhatikan kegiatan siswa dengan cara berkeliling di dalam kelas untuk membantu siswa apabila ada yang merasa kesulitan Kegiatan Akhir : Guru membimbing siswa dengan cara membantu membuat kesimpulan dari materi pelajaran yang telah dipelajari Siswa di beri tugas pekerjaan rumah (PR) Siswa dan guru bersama-sama menutup pelajaran dengan berdoa membaca hamdalah
Pertemuan keenam Kegiatan Awal :
Guru membuka pelajaran dengan berdoa bersama, dan mengabsensi kehadiran siswa
102
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
Guru mengingatkan kembali kepada siswa mengenai materi yang telah dibahas sebelumnya
Kegiatan Inti : Di pertemuan sebelumnya, guru telah menjelaskan cara menghitung luas bangun datar segi banyak Selanjutnya, guru mengulang kembali dengan menggambar bangun datar segi banyak di papan tulis Guru kembali menjelaskan cara menemukan rumus mencari luas bangun datar segi banyak dari gambar yang dibuat di papan tulis Siswa diberikan waktu untuk mencatat contoh dan gambar yang telah dibuat oleh guru di papan tulis Siswa diberikan kesempatan untuk bertanya jika merasa belum jelas Siswa diperintahkan untuk mengerjakan soal latihan Guru memperhatikan kegiatan siswa dengan cara berkeliling di dalam kelas untuk membantu siswa apabila ada yang merasa kesulitan Kegiatan Akhir : Guru membimbing siswa dengan cara membantu membuat kesimpulan dari materi pelajaran yang telah dipelajari Siswa di beri tugas pekerjaan rumah (PR) Siswa dan guru bersama-sama menutup pelajaran dengan berdoa membaca hamdalah Mengetahui, Guru Matematika
Mailina Hidayati 109018300024
103 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KELAS KONTROL Nama Sekolah
: SDN Sukabumi Selatan 01
Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas/Semester
: VI/I
Alokasi Waktu
: 4 x 35 menit (2 x pertemuan)
I.
Standar Kompetensi :
3. Menghitung luas segi banyak sederhana, luas lingkaran, dan volume prisma segitiga II. Kompetensi Dasar : 3.1 Menghitung luas segi banyak yang merupakan gabungan dari dua bangun datar sederhana III. Indikator : 3.1.6 Menyelesaikan soal pemecahan masalah yang berkaitan dengan luas bangun datar segi banyak IV. Tujuan Pembelajaran : 1. Siswa mampu menyelesaikan soal pemecahan masalah yang berkaitan dengan luas bangun datar segi banyak V. Materi Pokok : Menghitung luas bangun datar VI. Strategi dan Metode Pembelajaran : Strategi
: Pembelajaran Konvensional
Metode
: Ceramah, Tanya Jawab
VII. Sumber dan Media Pembelajaran :
Sumber Belajar : 1. Sumanto, Y.D. Gemar Matematika 6: Untuk kelas VI SD/MI. (Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2008). 2. Permana, Dadi. A dan Triyati. Bersahabat dengan Matematika: Untuk kelas VI SD/MI. (Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2008).
104 VIII. Langkah- langkah Pembelajaran : Pertemuan ketujuh Kegiatan Awal :
Guru membuka pelajaran dengan berdoa bersama, dan mengabsensi kehadiran siswa
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
Guru mengingatkan kembali kepada siswa mengenai materi yang telah dibahas sebelumnya
Kegiatan Inti : Guru membuat gambar bangun datar segi banyak di papan tulis Guru menjelaskan cara menyelesaikan soal pemecahan masalah dari gambar yang telah dibuat di papan tulis Siswa diberikan waktu untuk mencatat contoh dan gambar yang telah dibuat oleh guru di papan tulis Siswa diberikan kesempatan untuk bertanya jika merasa belum jelas Siswa diperintahkan untuk mengerjakan soal latihan Guru memperhatikan kegiatan siswa dengan cara berkeliling di dalam kelas untuk membantu siswa apabila ada yang merasa kesulitan Kegiatan Akhir : Guru membimbing siswa dengan cara membantu membuat kesimpulan dari materi pelajaran yang telah dipelajari Siswa di beri tugas pekerjaan rumah (PR) Siswa dan guru bersama-sama menutup pelajaran dengan berdoa membaca hamdalah Pertemuan kedelapan Kegiatan Awal :
Guru membuka pelajaran dengan berdoa bersama, dan mengabsensi kehadiran siswa
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
105
Guru mengingatkan kembali kepada siswa mengenai materi yang telah dibahas sebelumnya
Kegiatan Inti : Di pertemuan sebelumnya, guru telah menjelaskan cara menyelesaikan soal pemecahan masalah yang berkaitan dengan luas bangun datar segi banyak Selanjutnya, guru mengulang kembali dengan menggambar bangun datar segi banyak di papan tulis Kemudian guru menjelaskan kepada siswa bagaimana cara menyelesaikan soal pemecahan masalah yang berkaitan dengan luas bangun datar segi banyak Siswa diberikan waktu untuk mencatat contoh dan gambar yang telah dibuat oleh guru di papan tulis Siswa diberikan kesempatan untuk bertanya jika merasa belum jelas Siswa diperintahkan untuk mengerjakan soal latihan Guru memperhatikan kegiatan siswa dengan cara berkeliling di dalam kelas untuk membantu siswa apabila ada yang merasa kesulitan Kegiatan Akhir : Guru membimbing siswa dengan cara membantu membuat kesimpulan dari materi pelajaran yang telah dipelajari Siswa di beri tugas pekerjaan rumah (PR) Siswa dan guru bersama-sama menutup pelajaran dengan berdoa membaca hamdalah Mengetahui, Guru Matematika
Mailina Hidayati 109018300024
106 Lampiran 3
LEMBAR KEGIATAN SISWA PERTEMUAN 1
Nama :
Kelas :
1 2 3
Tujuan Pembelajaran:
4
Siswa mampu menghitung luas bangun datar dari gambar secara rinci
Ilustrasi kegiatan : 1. Siswa diberikan berbagai macam gambar bangun datar
2. Setelah itu gambar bangun datar yang diberikan dipisahkan ke dalam bentuk bangun datar segitiga atau segi empat dengan menggunakan Mind Map yang dibuat secara berkelompok 3. Hasil dari Mind Map yang dibuat secara berkelompok kemudian dipresentasikan di depan kelas
107
LEMBAR KERJA SISWA 1 Nama Kelompok :
Kelas :
1. 2. 3. 4. Tujuan Pembelajaran: Siswa mampu menghitung luas bangun datar dari gambar secara rinci Tugas 1 Perhatikanlah gambar bangun datar dibawah ini!
a
e
b
f
c
d
g
Soal : Coba kalian tuliskan nama-nama bangun datar diatas dan menuliskan cara menghitung luasnya di dalam kolom pada tabel yang tersedia
108 No.
Gambar Bagian
Nama Bangun
Cara Menghitung Luas
1 2 3 4 5 6 7
Tugas 2 Perhatikan gambar bangun datar persegi panjang dibawah ini!
Soal: jelaskan bagaimana cara menghitung luas bangun datar persegi panjang diatas!
109 Tugas 3 Buatlah kesimpulan tentang luas bangun datar yang ditunjukkan dengan gambar pada Tugas 2 !
Selamat Mengerjakan
110 Alternatif Jawaban LKS 1 Tugas 1 No.
Gambar Bagian
Nama Bangun
Cara Menghitung Luas
1 A
Persegi panjang
L = panjang x lebar
B
Belah ketupat
L = x d1 x d2
C
Segitiga sama sisi
L = x alas x tinggi
D
Segitiga siku-siku
L = x alas x tinggi
E
Persegi
L = sisi x sisi
F
Jajar genjang
L = alas x tinggi
G
Trapesium kaki
2 3 4 5 6 7 sama L =
Tugas 2 Luas bangun datar persegi panjang dapat dihitung dengan cara mengalikan sisi panjang dan sisi lebar persegi panjang atau mengalikan sisi lebar dan sisi panjangnya, dalam gambar besar sisi panjangnya adalah 5 kotak satuan dan besar sisi lebarnya adalah 3 kotak satuan. Maka, Luas persegi panjang dapat dicari yaitu: 1. panjang x lebar = 5 kotak satuan x 3 kotak satuan = 15 kotak satuan 2. lebar x panjang = 3 kotak satuan x 5 kotak satuan = 15 kotak satuan Tugas 3 Bahwa luas bangun datar yang ditunjukkan pada Tugas 2 yaitu mengenai luas bangun datar persegi panjang yang cara mencari luasnya adalah dengan mengalikan sisi panjang dan sisi lebar atau sisi lebar dan sisi panjang, tetapi cara mencari luas bangun datar persegi panjang yang sering kita temui adalah mengalikan sisi panjang dan sisi lebar atau dapat disingkat L = panjang x lebar
111
LEMBAR KEGIATAN SISWA PERTEMUAN 2
Nama :
Kelas :
1 2 3
Tujuan Pembelajaran :
4
Siswa mampu menentukan bangun datar yang membentuk bangun datar segi banyak
Ilustrasi Kegiatan : 1. Siswa diberikan berbagai gambar bangun datar yang berbeda-beda
2. Dari gambar yang ditunjukkan, masing-masing kelompok mendapat dua jenis bangun datar yang berbeda. 3. Setelah itu dari gambar bangun datar tersebut, kemudian setiap kelompok diperintahkan untuk menciptakan berbagai bentuk bangun datar segi banyak dari gambar bangun datar yang diberikan. 4. Hasil berbagai bentuk bangun datar segi banyak yang telah dibuat, kemudian dicatat kedalam Mind Map 5. Setelah itu Mind Map yang telah dibuat oleh setiap kelompok kemudian dipresentasikan ke depan kelas.
112
LEMBAR KERJA SISWA 2
Nama Kelompok :
Kelas :
1. 2. 3. 4. Tujuan Pembelajaran : Siswa mampu menentukan bangun datar yang membentuk bangun datar segi banyak
Tugas 1
Perhatikan gambar bangun datar segi banyak dibawah ini!
1
2
3
Tentukan nama-nama bangun datar yang membentuk bangun datar segi banyak pada gambar diatas dengan memberi garis putus-putus! Gambar 1 Nama Bangun: 1.
Gambar 2 Nama Bangun: 1.
Gambar 3 Nama Bangun: 1.
2.
2.
2.
113 Tugas 2 Perhatikan kembali gambar yang terdapat di Tugas 1, uraikanlah dengan menggambar bangun datar yang membentuk bangun datar segi banyak! Gambar 1
Gambar 2
Gambar 3
Tugas 3 Buatlah kesimpulan dari kegiatan yang telah dilakukan pada Tugas 1 dan Tugas 2!
Selamat Mengerjakan
114
Alternatif Jawaban LKS 2
Tugas 1 Gambar 1 Nama Bangun: 1. Segitiga
Gambar 2 Nama Bangun: 1.Segitiga
Gambar 3 Nama Bangun: 1.Trapesium sama kaki
2. Persegi panjang
2.Trapesium sama kaki
2.Persegi panjang
Tugas 2 Gambar 1
Gambar 2
Gambar 3
Tugas 3 Kesimpulan yang dapat diambil dari Tugas 1 dan Tugas 2 yaitu, bahwa bangun datar segi banyak terbentuk dari gabungan dua bangun datar sederhana.
115
LEMBAR KEGIATAN SISWA PERTEMUAN 3 Nama :
Kelas :
1 2 3
Tujuan Pembelajaran :
4
Siswa mampu menemukan rumus luas bangun datar segi banyak yang merupakan gabungan dari dua bangun datar segi banyak
Ilustrasi Kegiatan : 1. Siswa diberikan gambar bangun datar segi banyak dengan bentuk yang sama setiap kelompok
2. Setelah itu, siswa diperintahkan untuk menemukan rumus mencari luas bangun datar segi banyak yang berbeda-beda dengan kelompok lain, sehingga dapat menghasilkan berbagai macam jawaban yang bervariasi. 3. Jawaban yang telah dihasilkan kemudian dicatat melalui Mind Map yang dibuat oleh setiap kleompok 4. Mind Map yang telah dibuat kemudian dipresentasikan didepan kelas oleh setiap kelompok
116
LEMBAR KERJA SISWA 3
Nama Kelompok :
Kelas :
1. 2. 3. 4.
Tujuan Pembelajaran : Siswa mampu menemukan rumus luas bangun datar segi banyak yang merupakan gabungan dari dua bangun datar segi banyak
Tugas 1 Perhatikan gambar bangun datar segi banyak dibawah ini!
1
2
Soal : Tentukan nama-nama bangun datar yang membentuk bangun datar segi banyak dan tuliskan rumus mecari luas bangun datar tersebut!
117 Gambar 1 Nama Bangun: 1.
Gambar 2 Nama Bangun: 1.
2. Rumus Luasnya:
2. Rumus Luasnya:
Tugas 2 Dari gambar yang ditunjukkan pada Tugas 1, coba kalian deskripsikan cara menemukan rumus luas bangun datar tersebut yang kalian tuliskan didalam kolom! Gambar 1
Gambar 2
Tugas 3 Buatlah kesimpulan mengenai cara kalian menemukan rumus luas bangn datar segi banyak, dari Tugas 1 dan Tugas 2!
Selamat Mengerjakan
118 Alternatif Jawaban LKS 3 Tugas 1 Gambar 1 Nama Bangun: 1. Persegi
Gambar 2 Nama Bangun: 1.Jajar genjang
2. Trapesium sama kaki Rumus Luasnya: Luas persegi = sisi x sisi
2.Segitiga siku-siku Rumus Luasnya: Luas jajar genjang = alas x tinggi
Luas Trapesium sama kaki =
Luas segitiga siku-siku =
Tugas 2 Gambar 1 Gambar 2 Cara mencari luas bangun datar segi Cara mencari luas bangun datar segi banyak dari gambar yang ditunjukkan banyak dari gambar yang ditunjukkan pada
gambar
1
dengan
cara pada
gambar
2
dengan
cara
menjumlahkan hasil dari luas bangun menjumlahkan hasil dari luas bangun persegi dengan hasil dari luas bangun jajar genjang dengan hasil dari luas trapesium sama kaki
bangun segitiga siku-siku
Tugas 3 Kesimpulan menemukan rumus bangun datar segi banyak pada Tugas 1 dan Tugas 2 adalah dengan melihat gambar yang ditunjukkan apabila bangun datar segi banyak tersebut merupakan gabungan dari dua bangun datar maka cara menemukan rumusnya adalah dengan menguraikan bangun datar yang membentuk bangun datar segi banyak, kemudian masingmasing bangun datar dicari luasnya, setelah itu luas bangun datar segi banyak didapatkan dari menjumlahkan hasil dari luas bangun datar yang membentuk bangun datar segi banyak
119
LEMBAR KEGIATAN SISWA PERTEMUAN 4
Nama :
Kelas :
1 2 3
Tujuan Pembelajaran :
4
Siswa mampu menjelaskan cara mencari luas bangun datar segi banyak
Ilustrasi Kegiatan : 1. Setiap kelompok diberikan gambar bangun datar segi banyak yang berbeda-beda dengan kelompok lain
2. Kemudian, siswa diperintahkan untuk mengeluarkan pendapat masing-masing dalam menemukan cara mencari luas bangun datar segi banyak yang telah diberikan 3. Setelah itu, jawaban yang dihasilkan dari tiap siswa didalam kelompok dicacat menggunakan Mind Map 4. Mind Map yang telah dihasilkan oleh setiap kelompok kemudian dipresentasikan didepan kelas
120
LEMBAR KERJA SISWA 4
Nama Kelompok :
Kelas :
1. 2. 3.
Tujuan Pembelajaran
4.
Siswa mampu menjelaskan cara mencari luas bangun
Tugas 1
datar segi banyak
Perhatikan gambar bangun datar segi banyak dibawah ini!
1
2
Tuliskan bangun datar yang membentuk bangun datar segi banyak dari gambar diatas!
Gambar 1 :
Gambar 2 :
121 Tugas 2 Coba kalian jelaskan cara mencari luas bangun datar segi banyak dari gambar yang ditunjukkan pada Tugas 1! Gambar 1
Gambar 2
Tugas 3 Buatlah kesimpulan mengenai cara mencari luas bangun datar dari kegiatan pada Tugas 1 dan Tugas 2!
Selamat Mengerjakan
122 Alternatif Jawaban LKS 4
Tugas 1 Gambar 1 : Persegi panjang dan Segitiga siku-siku
Gambar 2 : Persegi panjang dan Segitiga sama sisi
Tugas 2 Gambar 1 Gambar 2 Pada gambar 1, cara mencari luas Pada gambar 2, cara mencari luas bangun datar segi banyak yaitu dengan bangun datar segi banyak yaitu dengan cara menjumlahkan hasil dari luas cara mengurangi hasil dari luas bangun bangun persegi panjang dengan hasil persegi panjang dengan hasil luas luas bangun segitiga siku-siku
bangun segitiga sama sisi
Tugas 3 Kesimpulan dalam mencari luas bangun datar segi banyak yaitu dengan cara menguraikan bangun datar yang membentuk bangun datar segi banyak, setelah itu dilihat gambarnya apakah bangun datar segi banyak tersebut merupakan gabungan dari dua bangun datar atau ada salah satu dari bangun datar yang terbentuk didalamnya. Apabila bangun datar segi banyak yang merupakan gabungan dari dua bangun datar, maka cara mencari luasnya adalah dengan menjumlahkan hasil dari luas bangun datar yang membentuk bangun datar segi banyak. Sedangkan mencari luas bangun datar segi banyak yang salah satu dari bangun datar tersebut terbentuk di dalam bangun datar yang lainnya, maka cara mencari luasnya adalah dengan mengurangi hasil dari luas bangun datar yang membentuk bangun datar segi banyak.
123
LEMBAR KEGIATAN SISWA PERTEMUAN 5
Nama :
Kelas :
1 2 3
Tujuan Pembelajaran :
4
Siswa mampu menghitung luas bangun datar segi banyak menggunakan rumus yang ditemukan
Ilustrasi Kegiatan : 1. Setiap kelompok diberikan gambar bangun datar segi banyak yang sama dengan kelompok lainnya
2. Setelah itu, siswa diperintahkan untuk menghitung luas bangun datar segi banyak dengan caranya masing-masing, sehingga dapat menghasilkan jawaban yang bervariasi 3. Kemudian hasil jawaban yang telah dibuat oleh tiap kelompok dilaporkan dalam bentuk Mind Map 4. Mind Map yang telah dihasilkan kemudian dipresentasikan di depan kelas oleh setiap kelompok
124
LEMBAR KERJA SISWA 5
Nama Kelompok :
Kelas :
1. 2. 3. 4. Tujuan Pembelajaran Siswa mampu menghitung luas bangun datar segi banyak menggunakan rumus yang ditemukan
Tugas 1 Perhatikan gambar bangun datar segi banyak dibawah ini!
gambar 1
gambar 2
Dari gambar diatas, coba kalian uraikan dalam gambar bangun datar apa saja yang membentuk bangun datar segi banyak diatas!
125 Gambar 1 Nama Bangun: 1.
Gambar 2 Nama Bangun: 1.
2.
2.
Tugas 2 Hitunglah luas bangun datar segi banyak dari gambar yang ditunjukkan pada Tugas 1, kemudian jelaskan cara kalian menemukan/memperoleh luas bangun datar segi banyak tersebut! Gambar 1
Gambar 2
Tugas 3 Buatlah kesimpulan dari kegiatan yang telah kalian kerjakan pada Tugas 1 dan Tugas 2!
Selamat Mengerjakan
126 Alternatif Jawaban LKS 5 Tugas 1 Gambar 1 Nama Bangun: 1.Persegi
Gambar 2 Nama Bangun: 1.Trapesium siku-siku
2.Segitiga sama sisi
2.Jajar genjang
Tugas 2 Gambar 1
Gambar 2
Diketahui: sisi persegi = alas segitiga = 6 cm tinggi segitiga = 5 cm Ditanya: Luas segi banyak? Jawab: Lpersegi = sisi x sisi = 6 cm x 6 cm = 36 cm²
Diketahui: sisi sejajar trapesium = 14 cm dan 18 cm tinggi trapesium = 7 cm alas jajar genjang = 14 cm tinggi jajar genjang = 7 cm Ditanya: Luas segi banyak? Jawab: Ltrapesium = =
Lsegitiga = =
=
= 15 cm²
Luas segi banyak = Lpersegi + Lsegitiga = 36 cm² + 15 cm² = 51 cm²
(
= = 112 cm²
)
=
=
Ljajar genjang = alas x tinggi = 14 cm x 7 cm = 98 cm² Luas segi banyak = Ltrapesium + Ljajar genjang = 112 cm² + 98 cm² = 210 cm²
Tugas 3 Kesimpulan mencari luas bangun datar segi banyak yaitu dengan cara menguraikan terlebih dahulu bangun datar yang membentuk bangun datar segi banyak, setelah itu menemukan besar sisi dari setiap bangun datar yang membentuk bangun datar segi banyak. Kemudian dicari luas masing-masing dari bangun datar tersebut, dan setelah itu hasil dari luas bangun datar dijumlahkan dengan bangun datar gabungan lainnya.
127
LEMBAR KEGIATAN SISWA PERTEMUAN 6
Nama :
Kelas :
1 2 3
Tujuan Pembelajaran :
4
Siswa mampu menghitung luas bangun datar segi banyak menggunakan rumus yang ditemukan Ilustrasi Kegiatan : 1. Setiap kelompok diberikan gambar bangun datar segi banyak yang berbeda dengan kelompok lainnya
2. Setelah itu, setiap kelompok kembali diperintahkan untuk menghitung luas segi banyak dari gambar yang diberikan dengan caranya masing-masing dalam menemukan jawaban 3. Jawaban yang telah dihasilkan setiap kelompok dalam menghitung luas bangun datar segi banyak di catat kembali dalam bentuk Mind Map 4. Mind Map yang telah dihasilakan dipresentasikan di depan kelas
128
LEMBAR KERJA SISWA 6
Nama Kelompok :
Kelas :
1. 2. 3. 4. Tujuan Pembelajaran Siswa mampu menghitung luas bangun datar segi banyak menggunakan rumus yang ditemukan
Tugas 1 Perhatikan gambar bangun datar segi banyak dibawah ini!
gambar 1
gambar 2
Dari gambar diatas, coba kalian uraikan dalam gambar bangun datar apa saja yang membentuk bangun datar segi banyak diatas!
129 Gambar 1 Nama Bangun: 1.
Gambar 2 Nama Bangun: 1.
2.
2.
Tugas 2 Hitunglah luas bangun datar segi banyak dari gambar yang ditunjukkan pada Tugas 1, kemudian jelaskan cara kalian menemukan/memperoleh luas bangun datar segi banyak tersebut! Gambar 1
Gambar 2
Tugas 3 Buatlah kesimpulan dari kegiatan yang telah kalian kerjakan pada Tugas 1 dan Tugas 2!
Selamat Mengerjakan
130 Alternatif Jawaban LKS 6 Tugas 1 Gambar 1 Nama Bangun: 1.Persegi panjang
Gambar 2 Nama Bangun: 1.Persegi panjang
2.Trapesium siku-siku
2.Trapesium siku-siku
Tugas 2 Gambar 1
Gambar 2
Diketahui: panjang persegi panjang = 25 cm lebar persegi panjang = 9 cm sisi-sisi sejajar trapesium = 25 cm dan 11 cm tinggi trapesium = 16 cm Ditanya: Luas segi banyak? Jawab: Lpersegi panjang = panjang x lebar = 25 cm x 9 cm = 225 cm²
Diketahui: panjang persegi panjang = 5 cm lebar persegi panjang = 2 cm sisi-sisi sejajar trapesium sama kaki = 5 cm dan 10 cm Tinggi trapesium = 4 cm Ditanya: Luas segi banyak? Jawab: Lpersegi panjang = panjang x lebar = 5 cm x 2 cm = 10 cm²
Ltrapesium =
Ltrapesium =
= =
(
)
= 288 cm²
Luas segi banyak = Lpersegi panjang + Ltrapesium = 225 cm² + 288 cm² = 513 cm²
= =
(
)
=
= 30 cm²
Luas segi banyak = Lpersegi panjang + Ltrapesium = 10 cm² + 30 cm² = 40 cm²
Tugas 3 Kesimpulan mencari luas bangun datar segi banyak yaitu dengan cara menguraikan terlebih dahulu bangun datar yang membentuk bangun datar segi banyak, setelah itu menemukan besar sisi dari setiap bangun datar yang membentuk bangun datar segi banyak. Kemudian dicari luas masing-masing dari bangun datar tersebut, dan setelah itu hasil dari luas bangun datar dijumlahkan dengan bangun datar gabungan lainnya.
131
LEMBAR KEGIATAN SISWA PERTEMUAN 7
Nama :
Kelas :
1 2 3 4
Tujuan Pembelajaran : Siswa mampu menyelesaikan soal pemecahan masalah yang berkaitan dengan luas bangun datar segi banyak
Ilustrasi Kegiatan : 1. Setiap kelompok diberikan gambar bangun datar segi banyak yang sama dengan kelompok lainnya
2. Kemudian setiap kelompok diperintahkan untuk menyelesaikan masalah yang diberikan melalui gambar 3. Setelah itu, setiap kelompok harus memberikan jawaban yang berbeda dengan kelompok lain mengenai cara memecahkan masalah yang diberikan 4. Jawaban yang telah didapat oleh setiap kelompok di catat melalui Mind Map, dan kemudian dipresentasikan di depan kelas oleh setiap kelompok
132
LEMBAR KERJA SISWA 7
Nama Kelompok :
Kelas :
1. 2. 3. 4. Tujuan Pembelajaran Siswa mampu menyelesaikan soal pemecahan masalah yang berkaitan dengan luas bangun datar segi banyak Tugas 1 Perhatikan soal cerita dibawah ini! Akan dilakukan pengecetan ruangan pada dinding kamar Andi yang berbentuk persegi panjang dengan ukuran 3 m x 4 m. Pada dinding tersebut terdapat pintu yang berukuran 1 m x 2 m dan sebuah jendela yang berukuran 1 m x 1m. Apabila dalam pengecetan diperlukan biaya untuk pembelian cat tembok seharga Rp 20.000,-/m². Maka berapakah total biaya yang harus dikeluarkan? Soal: Dengan memperhatikan soal cerita diatas, gambarlah bentuk lokasi dinding kamar Andi yang akan dicat!
133 Tugas 2 Dari soal cerita yang terdapat pada Tugas 1, selesaikanlah masalah tersebut! Cara Penyelesaian
Tugas 3 Buatlah kesimpulan dari kegiatan yang dilakukan pada Tugas 1 dan Tugas 2, yaitu tentang bagaimana cara menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan luas bangun datar segi banyak!
Selamat Mengerjakan
134 Alternatif Jawaban LKS 7 Tugas 1 Bentuk lokasi kamar Andi
1m 1m
1m 3 cm 2m
4 cm Tugas 2
Cara Penyelesaian Diketahui: Panjang dan lebar kamar Andi = 3 m dan 4 m Panjang sisi jendela kamar Andi = 1 m Panjang dan lebar pintu kamar Andi = 2 m x 1 m Biaya pembelian cat = Rp 20.000,-/m² Ditanya: Total biaya yang harus dikeluarkan? Jawab: Luas kamar Andi = Luas persegi panjang = panjang x lebar = 4 m x 3 m = 12 m² Luas pintu kamar Andi = Luas persegi panjang = panjang x lebar = 2 m x 1 m = 2 m² Luas jendela kamar Andi = Luas persegi = sisi x sis = 1 m x 1m = 1 m² Mencari luas dinding kamar Andi yang akan di cat adalah luas kamar Andi dikurangi dengan luas pintu dan luas jendela. Luas dinding = Lkamar – Lpintu Ljendela = 12 m² 2 m² 1 m² = 9 m²
135 Maka biaya yang harus dikeluarkan untuk pengecetan dinding kamar Andi adalah Luas dinding kamar Andi dikalikan dengan biaya pengecetan tiap meter persegi Biaya yang harus dikeluarkan = Ldinding x Rp 20.000,- /m² = 9 m² x Rp 20.000,- /m² = Rp 180.000,-
Tugas 3 Kesimpulan dalam menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan luas bangun datar segi banyak adalah dengan terlebih dahulu menterjemahkan soal cerita tersebut ke dalam bentuk sebuah gambar. Melalui gambar yang telah dibuat barulah masalah yang diceritakan dalam soal cerita dapat diselesaikan dan dapat ditemukan jawabannya.
136
LEMBAR KEGIATAN SISWA PERTEMUAN 8
Nama :
Kelas :
1 2 3 4
Tujuan Pembelajaran : Siswa mampu menyelesaikan soal pemecahan masalah yang berkaitan dengan luas bangun datar segi banyak
Ilustrasi Kegiatan : 1. Setiap kelompok diberikan gambar bangun datar yang berbeda dengan kelompok lainnya
2. Siswa diperintahkan kembali untuk memecahkan masalah yang diberikan melalui gambar dengan caranya sendiri 3. Kemudian, jawaban yang telah didapatkan dicacat kembali dengan menggunakan Mind Map 4. Mind Map yang telah dihasilkan oleh setiap kelompok, kemudian ddipresentasikan di depan kelas
137
LEMBAR KERJA SISWA 8
Nama Kelompok :
Kelas :
1. 2. 3.
Tujuan Pembelajaran
4. Siswa mampu menyelesaikan soal pemecahan masalah yang berkaitan dengan luas bangun datar Tugas 1
segi banyak
Perhatikan soal cerita dibawah ini! Sebuah taman milik Ibu Chris berbentuk persegi panjang. Panjang taman tersebut adalah 5 m dengan lebar taman 4 m. pada setiap sudut dari taman tersebut ditanami rumput yang berbentuk segitiga siku-siku, panjang sisi siku-sikunya adalah 1 m dan 60 sentimeter. Sedangkan tanah lainnya dari taman tersebut ditanami bunga mawar. Pada bagian tengah dari taman tersebut dibuat lahan yang berbentuk persegi dan ditanami bunga anggrek yang memiliki keliling 640 sentimeter persegi. Berapakah luas taman milik Ibu Chris yang ditanami bunga mawar? Soal: Gambarlah bentuk taman milik Ibu Chris seperti yang di ceritakan diatas!
138 Tugas 2 Dari soal cerita yang terdapat pada Tugas 1, maka selesaikanlah masalah tersebut! Cara Penyelesaian
Tugas 3 Buatlah kesimpulan dari kegiatan yang dilakukan pada Tugas 1 dan Tugas 2, yaitu tentang bagaimana cara menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan luas bangun datar segi banyak!
Selamat Mengerjakan
139 Alternatif Jawaban LKS 8 Tugas 1 Bentuk taman Ibu Chris
Tugas 2
Cara Penyelesaian Diketahui: panjang dan lebar taman Ibu Chris = 5 m dan 4 m sudut taman berbentuk segitiga siku-siku dengan panjang alas dan tinggi = 1 m dan 60 cm (0,6 m) Keliling persegi = 640 cm = 6,4 m Ditanya: Luas taman Ibu Chris yang ditanami bunga mawar? Jawab: Mencari luas taman Ibu Chris yang berbentuk persegi panjang L = panjang x lebar = 5 m x 4m = 20 m² Mencari luas empat sudut dari taman Ibu Chris yang berbentuk segitiga siku-siku, yang ditanami rumput L=4x =4x = 4 x 0,3 m² = 1,2 m² Mencari luas taman Ibu Chris yang berbentuk persegi dan ditanami bunga anggrek, yang diketahui besar kelilingnya yaitu 640 cm = 6,4 m Keliling = sisi x 4 => sisi = Keliling : 4 = 6,4 m : 4 = 1,6 m L = sisi x sisi = 1,6 m x 1,6 m = 2,56 m² Mencari luas taman yang ditanami bunga mawar yaitu dengan mengurangi luas taman Ibu Chris yang berbentuk persegi panjang dengn luas taman yang ditanami rumput dan yang ditanami bunga anggrek L = 20 m² - 1,2 m² - 2,56 m² = 16,24 m²
140 Tugas 3 Kesimpulan dalam menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan luas bangun datar segi banyak adalah dengan terlebih dahulu menterjemahkan soal cerita tersebut ke dalam bentuk sebuah gambar. Melalui gambar yang telah dibuat barulah masalah yang diceritakan dalam soal cerita dapat diselesaikan dan dapat ditemukan jawabannya.
141
Lampiran 4 Rubrik Kisi-kisi Tes Kemampuan Berpikir Kreatif Matematik Siswa Aspek Elaborasi
Satuan Pendidikan
: SDN Sukabumi Selatan 01
Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas/Semester
: VI/1
Standar Kompetensi
: 3. Menghitung luas segi banyak sederhana, luas lingkaran, dan volume prisma segitiga
Kompetensi Dasar
: 3.1 Menghitung luas segi banyak yang merupakan gabungan dari dua bangun datar sederhana
Indikator Berpikir Kreatif : 1. Dapat memperinci jawaban yaitu dengan menemukan rumus mencari luas bangun datar segi banyak serta dapat memperkayanya dengan mengembangkan rumus yang telah ditemukan secara benar 2. Dapat menemukan alternatif lain untuk mendapatkan jawaban yang benar 3. Dapat menyelesaikan soal dengan caranya sendiri sehingga dapat menemukan jawaban yang benar
142
No.
1. 2.
3.
4. 5.
6.
Indikator Soal
Menghitung luas bangun datar dari gambar secara rinci Menentukan bangun datar yang membentuk bangun datar segi banyak Menemukan rumus luas bangun datar segi banyak yang merupakan gabungan dari dua bangun datar Menjelaskan cara mencari luas bangun datar segi banyak Menghitung luas bangun datar segi banyak menggunakan rumus yang ditemukan Menyelesaikan soal pemecahan masalah yang berkaitan dengan luas bangun datar segi banyak Jumlah Butir Soal
Indikator 1 soal no 1.b
Indikator Berpikir Kreatif Indikator 2
Jumlah Butir Soal Indikator 3 1
soal no 1.a
soal no 2
1
soal no 3
2
1
1 soal no 4
1
soal no 5
1
2
5
143
Lampiran 5 SOAL INSTRUMEN PENELITIAN
Nama :
Kelas :
Petunjuk :
Berdoalah sebelum mengerjakan soal
Isilah soal dengan jawaban yang benar
Kerjakan soal yang dianggap mudah terlebih dahulu
Waktu 60 menit
1. Perhatikan gambar bangun datar segi banyak dibawah ini
a. Dari gambar bangun datar segi banyak yang ditunjukkan, sebutkan bangun datar apa saja yang membentuk bangun datar segi banyak tersebut? b. Berapakah luas dari masing-masing bangun datar tersebut!
144
2. Perhatikan gambar bangun datar segi banyak di bawah ini!
Dari gambar di atas, bagaimana cara kalian menemukan rumus untuk menghitung luas bangun datar segi banyak tersebut!
3. Dari gambar bangun datar segi banyak di bawah ini, jelaskan cara kalian mencari luas dari bangun datar segi banyak tersebut!
4. Hitunglah luas bangun datar segi banyak di bawah ini, menggunakan rumus yang kalian temukan!
145
5. Sebuah petak bunga dalam ukuran sentimeter (cm) milik Pak Damar berbentuk seperti gambar dibawah ini. Berapakah luas petak bunga milik Pak Damar?
Selamat Mengerjakan
146
Lampiran 6 Kunci Jawaban Instrumen Penelitian No. 1. a. belah ketupat trapesium siku-siku
Jawaban
Skor 1
b. Diketahui: d1 belah ketupat = 2 x 18 cm = 36 cm d2 belah ketupat = 2 x 14 cm = 28 cm sisi-sisi sejajar trapesium = 14 cm dan 28 cm tinggi trapesium = 18 cm Lbelah ketupat = x d1 x d2 = x 36 cm x 28 cm
2
3
= x 1008 cm² = 504 cm² Ltrapesium siku-siku (
=
2.
4
)
=
= 378 cm²
Gambar bangun datar segi banyak tersebut terdiri dari dua bangun datar yaitu segitiga siku-siku dan trapesium sikusiku. Cara mencari luasnya adalah dengan menjumlahkan kedua bangun datar tersebut
1
Diketahui: alas segitiga = 20 cm tinggi segitiga = 20 cm
2
Lsegitiga = =
=
= 200 cm² 3
Ltrapesium = = =
(
)
= 270 cm2
147
Luas ssegi banyak = Lsegitiga + Ltrapesium = 200 cm² + 270 cm² = 470 cm²
3.
Membagi dua bagian menjadi dua bentuk bangun datar yaitu bangun trapesium siku-siku dan persegi panjang. Cara mencari luas bangun datar segi banyak tersebut adalah dengan menjumlahkan luas bangun trapesium dan persegi panjang. Diketahui: panjang sisi-sisi trapesium = 5 cm dan 7 cm tinggi trapesium = 2 cm panjang persegi panjang = 10 cm lebar persegi panjang = 7 cm Ltrapesium
= = =
(
4
1
2
3
)
= 12 cm²
Lpersegi panjang = panjang x lebar = 10 cm x 7 cm = 70 cm² Luas segi banyak = Ltrapesium + Lpersegi panjang = 12 cm² + 70 cm² = 82 cm² 4.
Terdiri dari bangun datar jajar genjang dan bangun datar layang-layang. Cara mencari luas bangun datar segi banyak tersebut adalah menjumlahkan kedua luas dari bangun datar jajar genjang dan layang-layang. Diketahui: alas jajar genjang = 8 cm tinggi jajar genjang = 5 cm panjang d1 dan d2 layang-layang = 6 cm dan 4 cm Ljajar genjang = alas x tingggi = 8 cm x 5 cm = 40 cm² Llayang-layang =
4
1
2
3
148
=
(
) (
=
5.
)
= 30 cm²
Luas seluruhnya = Ljajar genjang + Llayang-layang = 40 cm² + 30 cm² = 70 cm²
4
Mencari luas seluruhnya adalah dengan menjumlahkan ketiga luas dari bangun datar yang membentuk petak bunga tersebut, yaitu persegi panjang, jajar genjang, dan segitiga siku-siku.
1
Diketahui: panjang persegi panjang = 25 cm lebar persegi panjang = 5 cm alas jajar genjang = 20 cm tinggi jajar genjang = 10 cm alas segitiga = panjang bangun persegi panjang – alas jajar genjang = 25 cm - 20 cm = 5 cm tinggi segitiga = tinggi jajar genjang = 10 cm
2
Lpersegi panjang = panjang x lebar = 25 cm x 5 cm = 125 cm² 3 Ljajar genjang = alas x tinggi = 20 cm x 10 cm = 200 cm² Lsegitiga siku-siku = =
= 25 cm
Maka luas seluruhnya adalah = Lpersegi panjang + Ljajar genjang + Lsegitiga siku-siku = 125 cm² + 200 cm² + 25 cm² = 350 cm² Jadi, luas seluruh petak bunga tersebut adalah 350 cm²
4
149
Lampiran 7 HASIL TES KELAS EKSPERIMEN RSP R01 R02 R03 R04 R05 R06 R07 R08 R09 R10 R11 R12 R13 R14 R15 R16 R17 R18 R19 R20 R21 R22 R23 R24 R25
X1 4 3 4 4 4 2 3 4 4 2 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4
X2 3 4 4 3 2 4 2 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 2 4 3 2 4 3 4
X3 1 2 2 3 3 2 1 2 3 2 2 3 3 2 2 3 2 2 2 1 2 4 1 1 2
X4 4 3 3 2 4 4 4 3 2 1 3 2 4 4 2 4 3 3 3 4 3 4 3 3 1
X5 4 3 4 2 4 4 4 4 4 4 3 2 3 3 2 3 2 3 4 4 2 3 3 3 4
Jumlah 16 15 17 14 17 16 14 16 17 13 16 14 18 17 14 17 14 15 14 16 14 17 14 13 15
Nilai 80 75 85 70 85 80 70 80 85 65 80 70 90 85 70 85 70 75 70 80 70 85 70 65 75
150
Lampiran 8 HASIL TES KELAS KONTROL RSP R01 R02 R03 R04 R05 R06 R07 R08 R09 R10 R11 R12 R13 R14 R15 R16 R17 R18 R19 R20 R21 R22 R23 R24 R25
X1 1 2 2 1 3 1 1 2 2 4 2 2 1 2 1 1 2 1 1 1 2 2 2 4 2
X2 1 2 1 1 1 2 3 2 4 3 2 4 2 3 2 1 2 2 3 4 4 3 1 1 2
X3 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 2 2 1 2 1 2
X4 1 4 2 4 1 3 1 1 2 2 2 2 4 3 2 1 1 2 2 1 1 2 3 2 2
X5 4 1 1 2 1 2 2 1 2 1 1 3 2 1 2 4 3 1 2 3 3 2 4 2 4
Jumlah 8 10 7 9 7 9 7 7 11 11 8 12 11 10 8 8 10 7 10 11 12 10 12 10 12
Nilai 40 50 35 45 35 45 35 35 55 55 40 60 55 50 40 40 50 35 50 55 60 50 60 50 60
151
Lampiran 9 Langkah-Langkah Perhitungan Validitas Tes Uraian (Essai) No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Nama A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z AA BB CC DD ƩX
X1 3 4 3 1 4 1 3 3 2 1 2 1 3 2 2 3 2 3 3 2 3 3 2 4 3 2 1 3 3 1 73
X2 4 4 4 4 4 1 4 4 4 3 3 1 4 4 4 3 3 3 2 1 3 4 4 3 3 3 3 1 3 3 94
X3 1 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 1 3 4 3 3 2 3 2 3 3 3 3 1 2 3 1 3 80
X4 3 2 3 1 3 2 3 3 3 1 2 1 3 1 3 4 4 1 3 3 3 3 3 3 3 1 4 1 3 2 75
X5 3 4 3 4 3 1 3 2 3 1 2 3 4 1 3 4 4 3 3 3 2 4 4 4 4 1 3 3 2 3 87
Y 14 17 16 13 17 8 15 15 15 9 12 9 18 9 15 18 16 13 13 12 13 17 16 17 16 8 13 11 12 12 409
152
Cara mencari validitas nomor 1 Menentukan nilai ƩX : 73 Menentukan nilai ƩY : 409 Menentukan nilai ƩX² : 203 Menentukan nilai ƩY² : 5837 Menentukan nilai ƩX1Y : 1047 Menentukan nilai (
rxy
[
=
[
=
) ][
][
√[
=
) ( (
[
][
)
) ][
( (
=
)(
)(
) ]
( ) (
) ]
]
]
=
rxy = 0,63625 (valid) Mencari nilai rtabel dengan dk = n-2 = 30-2 =28 dengan tingkat signifikasi sebesar 0,05 diperoleh nilai rtabel = 0,361 Setelah diperoleh nilai rxy = 0,636 lalu dibandingkan dengan nilai rtabel = 0,361 Karena rxy > rtabel maka soal nomor 1 valid Untuk soal selanjutnya menggunakan langkah seperti nomor 1
153
Tabel Validitas Soal Instrument Penelitian No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Nama A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z AA BB CC DD
ƩX ƩX² ƩY ƩY² ƩXY rxy rtabel Keterangan
X1 3 4 3 1 4 1 3 3 2 1 2 1 3 2 2 3 2 3 3 2 3 3 2 4 3 2 1 3 3 1 73 203 409 5837 1047 0,63625 0,361 valid
X2 4 4 4 4 4 1 4 4 4 3 3 1 4 4 4 3 3 3 2 1 3 4 4 3 3 3 3 1 3 3 94 324 409 5837 1331 0,5641 0,361 valid
X3 1 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 1 3 4 3 3 2 3 2 3 3 3 3 1 2 3 1 3 80 232 409 5837 1123 0,46326 0,361 valid
X4 3 2 3 1 3 2 3 3 3 1 2 1 3 1 3 4 4 1 3 3 3 3 3 3 3 1 4 1 3 2 75 215 409 5837 1081 0,69055 0,361 valid
X5 3 4 3 4 3 1 3 2 3 1 2 3 4 1 3 4 4 3 3 3 2 4 4 4 4 1 3 3 2 3 87 281 409 5837 1255 0,79613 0,361 valid
Y 14 17 16 13 17 8 15 15 15 9 12 9 18 9 15 18 16 13 13 12 13 17 16 17 16 8 13 11 12 12 409
154
Lampiran 10 Langkah-Langkah Uji Reliabilitas Tes Uraian (Essai)
Menentukan
Misal pada item 1, perhitungan jumlah varians adalah sebagai berikut:
: jumlah varians skor tiap item
(
=
(
)
=
)
=
= =
= 0,84
Menentukan varians total dengan menjumlahkan semua jumlah varians skor setiap item.
Jumlah varians totalnya adalah 8,698
Menentukan uji reliabilitasnya = (
)(
)
=(
)(
)
= ( )(
)
= (1,25) (0,503) = 0,629
Berdasarkan klasifikasi interpretasi reliabilitas r = 0,62 berada diantara 0,60 < r11 ≤ 0,80 maka soal tersebut memiliki tingkat reliabilitas tinggi.
155
Tabel Uji Reliabilitas Instrument Penelitian Tes Uraian (Essai) No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Nama A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z AA BB CC DD
ƩX ƩX² ƩY ƩY² ƩXY rxy rtabel Keterangan
X1 3 4 3 1 4 1 3 3 2 1 2 1 3 2 2 3 2 3 3 2 3 3 2 4 3 2 1 3 3 1 73 203 409 5837 1047 0,63625 0,361 valid
X2 4 4 4 4 4 1 4 4 4 3 3 1 4 4 4 3 3 3 2 1 3 4 4 3 3 3 3 1 3 3 94 324 409 5837 1331 0,5641 0,361 valid
X3 1 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 1 3 4 3 3 2 3 2 3 3 3 3 1 2 3 1 3 80 232 409 5837 1123 0,46326 0,361 valid
X4 3 2 3 1 3 2 3 3 3 1 2 1 3 1 3 4 4 1 3 3 3 3 3 3 3 1 4 1 3 2 75 215 409 5837 1081 0,69055 0,361 valid
X5 3 4 3 4 3 1 3 2 3 1 2 3 4 1 3 4 4 3 3 3 2 4 4 4 4 1 3 3 2 3 87 281 409 5837 1255 0,79613 0,361 valid
Y 14 17 16 13 17 8 15 15 15 9 12 9 18 9 15 18 16 13 13 12 13 17 16 17 16 8 13 11 12 12 409
156
r11
0,845 8,698 0,629
0,982 Tinggi
0,622
0,916
0,956
4,321
157
Lampiran 11 Langkah-Langkah Perhitungan Tingkat Kesukaran Butir Soal Uraian (Essai)
Menentukan B = jumlah skor siswa yang menjawab benar pada setiap item
Menentukan JS = jumlah maksimal suatu item dikali jumlah seluruh siswa
Menentukan tingkat kesukaran P
Misal pada item 1, perhitungan tingkat kesukaran sebagai berikut: B = 73 JS = 120 (skor maksimal 1 item adalah 4, banyaknya siswa adalah 30 orang, sehingga 4 x 30 = 120)
Menentukan tingkat kesukaran =
Berdasarkan klasifikasi indeks kesukaran P = 0,608 berada diantara kisaran nilai 0,30 < P
= 0,608
0,70 maka item 1 memiliki tingkat kesukaran soal sedang
Untuk item 2 dan seterusnya, perhitungan tingkat kesukaran sama seperti perhitungan tingkat kesukaran pada item 1.
158
Tabel Tingkat Kesukaran Instrument Penilaian Tes Uraian (Essai)
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Nama A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z AA BB CC DD
ƩX P Keterangan
X1 3 4 3 1 4 1 3 3 2 1 2 1 3 2 2 3 2 3 3 2 3 3 2 4 3 2 1 3 3 1 73 0,608 sedang
X2 4 4 4 4 4 1 4 4 4 3 3 1 4 4 4 3 3 3 2 1 3 4 4 3 3 3 3 1 3 3 94 0,783 mudah
X3 1 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 1 3 4 3 3 2 3 2 3 3 3 3 1 2 3 1 3 80 0,667 sedang
X4 3 2 3 1 3 2 3 3 3 1 2 1 3 1 3 4 4 1 3 3 3 3 3 3 3 1 4 1 3 2 75 0,625 sedang
X5 3 4 3 4 3 1 3 2 3 1 2 3 4 1 3 4 4 3 3 3 2 4 4 4 4 1 3 3 2 3 87 0,725 mudah
159
Lampiran 12 Langkah-Langkah Perhitungan Daya Pembeda Tes Uraian (Essai)
Menentukan jumlah kelompok atas dan kelompok bawah Jumlah kelompok = 50% X jumlah siswa = 50% X 30 = 15
Nilai siswa diurutkan dari yang terbesar, sehingga 15 orang dengan nilai tertinggi menempati kelas atas dan 15 orang dengan nilai terendah menenmpati kelas bawah
Menentukan JBA = jumlah skor siswa kelompok atas yang menjawab benar
Menentukan JBB = jumlah skor siswa kelompok bawah yang menjawab benar
Menentukan JSA = jumlah skor maksimal siswa kelompok atas
Menentukan JSB = jumlah skor maksimal siswa kelompok bawah
Misal, untuk item 1 perhitungan daya pembedanya adalah sebagai berikut: JBA = 48
JSA = 60
JBB = 25
JSB = 60
(skor maksimal 1 item adalah 4). Jumlah banyaknya siswa kelas atas dan kelas bawah adalah 15, maka 15 X 4 = 60
Menentukan DP = Daya Pembeda DP =
=
= 0,8 – 0,416 = 0,38
Berdasarkan klasifikasi daya pembeda, nilai DP = 0,38 berada diantara nilai 0,20 < DP ≤ 0,40 maka soal nomor 1 daya pembedanya CUKUP
Untuk item 2 dan seterusnya, perhitungan daya pembeda sama seperti perhitungan daya pembeda pada item 1.
160
Tabel Daya Pembeda Instrumen Penilaian Tes Uraian (Essai) Kelompok
kelompok atas
Ʃkelompok Atas
no.soal 1 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 48
Nomor Soal no.soal 2 no.soal 3 no.soal 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 58 47 48
no.soal 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 54
161
Kelompok
kelompok bawah
Ʃkelompok bawah DP Keterangan DP
no.soal 1 3 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 25 0,38 cukup
no.soal 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 1 1 1 1 36 0,36 cukup
Nomor Soal no.soal no.soal 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 2 2 2 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 33 27 0,32 0,35 cukup cukup
no.soal 5 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 1 1 1 1 33 0,35 cukup
162
Lampiran 13 DISTRIBUSI FREKUENSI HASIL TES KELAS EKSPERIMEN 1) Distribusi frekuensi 65 65 70 70 70 70 70 70 70 70 75 75 75 80 80 80 80 80 85 85 85 85 85 85 90 2) Banyaknya data (n) = 25 3) Rentangan data (R) = Xmak = 90
Xmin 65
= 25 4) Banyak kelas interval (K) = 1 + 3,3 log n = 1 + 3,3 log 25 = 1 + 3,3 (1,40) = 1 + 4,62 = 5,62 5) Panjang kelas (p) =
=
6 (dibulatkan ke atas)
= 4,17 = 5
163
TABEL DISTRIBUSI FREKUENSI HASIL TES KELAS EKSPERIMEN
No.
Interval
BB
BA
frekuensi f(%) 8
xi
fixi
xi²
fixi²
65
130
4225
8450
1
63-67
62,5 67,5
F 2
2
68-72
67,5 72,5
8
32
70
560
4900
39200
3
73-77
72,5 77,5
3
12
75
225
5625
16875
4
78-82
77,5 82,5
5
20
80
400
6400
32000
5
83-87
82,5 87,5
6
24
85
510
7225
43350
6
88-92
87,5 92,5
1
4
90
90
8100
8100
25
100
465
1915
36475
147975
Jumlah Mean
76,6
Modus
70,25
Median
76,67
Varians
53,58333
Simpangan Baku
7,32
1) Mean/nilai rata-rata (Me) Keterangan: (X) = Mean/nilai rata-rata = jumlah dari hasil perkalian nilai tengah dari masing-masing interval dengan frekuensinya = jumlah frekuensi/banyak siswa
Mean (X) =
=
= 76,6
2) Modus (Mo) = BB + p *
+
Keterangan: Mo = Modus/nilai yang sering muncul
164
BB = batas bawah p = panjang kelas b1 = selisih frekuensi kelas modus dengan kelas sebelumnya b2 = selisih frekuensi kelas modus dengan kelas setelahnya
+
Modus = BB + p * = 67,5 + 5 * = 67,5 + 5 *
+ + = 67,5 + 5 (0,55) = 67,5 + 2,75 = 70,25
3) Median/nilai tengah (Me) = BB + p [
]
Keterangan: Me = median/nilai tengah BB = batas bawah dari interval kelas median n = jumlah frekuensi/banyak siswa F = frekuensi kumulatif f = frekuensi kelas median p = panjang kelas Median = BB + p [ = 72,5 + 5 [ = 72,5 +5 * = 72,5 + 5 *
] (
)
] +
+ = 72,5 + 5 (0,83) = 72,5 + 4,17 = 76,67
165
4) Varians S² = =
( (
) ) (
(
) )
5) Simpangan Baku S=√ =√
( (
) )
= 7,32
=
(
)
=
= 53,58
166
Lampiran 14 DISTRIBUSI FREKUENSI HASIL TES KELAS KONTROL 1) Distribusi frekuensi 35 35 35 35 35 35 40 40 40 40 45 45 50 50 50 50 50 50 55 55 55 55 60 60 60 60
2) Banyaknya data (n) = 25
3) Rentangan data (R) = Xmak = 60
Xmin 35
= 25
4) Banyak kelas interval (K) = 1 + 3,3 log n = 1 + 3,3 log 25 = 1 + 3,3 (1,40) = 1 + 4,62 = 5,62
5) Panjang kelas (p) =
=
6 (dibulatkan ke atas)
= 4,17 = 5
167
TABEL DISTRIBUSI FREKUENSI HASIL TES KELAS KONTROL No. 1 2 3 4 5 6
kelas interval 33-37 38-42 43-47 48-52 53-57 58-62
BB
BA
32,5 37,5 42,5 47,5 52,5 57,5
37,5 42,5 47,5 52,5 57,5 62,5
Jumlah
frekuensi f f(%) 5 20 4 16 2 8 6 24 4 16 4 16
xi
Fixi
xi²
fixi²
35 40 45 50 55 60
175 160 90 300 220 240
1225 1600 2025 2500 3025 3600
6125 6400 4050 15000 12100 14400
25
285
1185
13975
58075
Mean Modus Median Varians Simpangan Baku
100
47,4 50,83 48,75 79,41667 8,91
1) Mean/ nilai rata-rata (Me) Keterangan: (X) = Mean/ nilai rata-rata = jumlah dari hasil perkalian nilai tengah dari masing-masing interval dengan frekuensinya = jumlah frekuensi/banyak siswa
Mean (X) =
=
= 47,4
2) Modus (Mo) = BB + p *
+
Keterangan: Mo = Modus/nilai yang sering muncul BB = batas bawah p = panjang kelas
168
b1 = selisih frekuensi kelas modus dengan kelas sebelumnya b2 = selisih frekuensi kelas modus dengan kelas setelahnya Modus = BB + p *
+
= 47,5 + 5 *
+
= 47,5 + 5 * + = 47,5 + 5 (3,33) = 47,5 + 3,33 = 50,83 3) Median/nilai tengah (Me) = BB + p [
]
Keterangan: Me = median/nilai tengah BB = batas bawah dari interval kelas median n = jumlah frekuensi/banyak siswa F = frekuensi kumulatif f = frekuensi kelas median p = panjang kelas Median = BB + p [ = 47,5 + 5 [ = 47,5 +5 * = 47,5 + 5 *
] (
)
] +
+ = 47,5 + 5 (0,25) = 72,5 + 1,25 = 48,75
169
4) Varians S² = =
(
)
(
) (
)
(
)
5) Simpangan Baku S=√ =
( (
) )
= 8,91
=
(
)
=
= 79,42
170
Lampiran 15 PERHITUNGAN UJI NORMALITAS HASIL TES KELAS EKSPERIMEN No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
x 65 65 70 70 70 70 70 70 70 70 75 75 75 80 80 80 80 80 85 85 85 85 85 85 90
zi -1,58 -1,58 -0,9 -0,9 -0,9 -0,9 -0,9 -0,9 -0,9 -0,9 -0,22 -0,22 -0,22 0,46 0,46 0,46 0,46 0,46 1,15 1,15 1,15 1,15 1,15 1,15 1,83
zt 0,4429 0,4429 0,3159 0,3159 0,3159 0,3159 0,3159 0,3159 0,3159 0,3159 0,0871 0,0871 0,0871 0,1772 0,1772 0,1772 0,1772 0,1772 0,3749 0,3749 0,3749 0,3749 0,3749 0,3749 0,4664
F(zi) 0,06 0,06 0,18 0,18 0,18 0,18 0,18 0,18 0,18 0,18 0,41 0,41 0,41 0,68 0,68 0,68 0,68 0,68 0,87 0,87 0,87 0,87 0,87 0,87 0,97
S(zi) │F(zi)-S(zi)│ 0,04 0,017 0,08 -0,02 0,12 0,064 0,16 0,024 0,2 -0,02 0,24 -0,06 0,28 -0,1 0,32 -0,14 0,36 -0,18 0,4 -0,22 0,44 -0,03 0,48 -0,07 0,52 -0,11 0,56 0,117 0,6 0,077 0,64 0,037 0,68 -0 0,72 -0,04 0,76 0,115 0,8 0,075 0,84 0,035 0,88 -0,01 0,92 -0,05 0,96 -0,09 1 -0,03
a) Mengurutkan data sampel dari yang terkecil hingga terbesar b) Mencari nilai Zi dari tiap-tiap data, dengan rumus: Zi = Z1 =
= = -1,5847
Untuk menghitung Z2 dan seterusnya, maka mengikuti cara menghitung Z1
171
c) Menentukan nilai Ztabel berdasarkan nilai Zi Z1 = -1,5847 bulatkan menjadi dua angka dibelakang koma menjadi 1,58, kemudian nilai minus dimutlakkan menjadi positif maka pada tabel nilai kritis distribusi normal diperoleh nilai Ztabel yaitu 0,4429 Untuk mencari nilai Ztabel dari Z2 dan seterusnya, maka mengikuti cara yang telah dipaparkan d) Menentukan nilai F(Zi) berdasarkan nilai Ztabel Jika
negatif (-), maka 0,5 – Ztabel
Jika
positif (+), maka 0,5 + Ztabel
F(Z1) = -1,5847 Karena nilai pada Z1 adalah negatif maka cara mencari F(Z1) adalah F(Z1) = 0,5-0,4429 = 0,057 Untuk mencari nilai F(Z2) dan seterusnya dapat mengikuti cara yang telah dipaparkan e) Menentukan nilai S(Zi) S(Z1) =
=
= 0,04
Untuk mencari nilai S(Z2) dan seterusnya dapat mengikuti cara yang telah dipaparkan f)
Mencari nilai Lhitung yang merupakan selisih dari F(Zi) – S(Zi) L1 = F(Z1) – S(Z1) = 0,057 – 0,04 = 0,0171 Untuk menghitung nilai L2 dan seterusnya dapat mengikuti cara menghitung Lhitung diatas
g) Nilai Ltabel untuk α = 0,05 dengan n = 25 maka didapat nilai Ltabel pada tabel nilai kritis untuk Uji Lilifors yaitu Ltabel = 0,173. Kriteria pengujian yang telah ditentukan adalah Lhitung diterima atau data berdistribusi normal. Dan apabila Lhitung
Ltabel, maka Ltabel, maka
ditolak atau data tidak berdistribusi normal. Dari perhitungan yang telah dilakukan didapat harga terbesar dari harga mutlak selisih yaitu L14 = 0,1172 dan Ltabel = 0,173 jadi Lhitung berdistribusi normal.
Ltabel, maka dapat disimpulkan bahwa data
172
Lampiran 16 PERHITUNGAN UJI NORMALITAS HASIL TES KELAS KONTROL No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
X 35 35 35 35 35 40 40 40 40 45 45 50 50 50 50 50 50 55 55 55 55 60 60 60 60
Zi -1,39 -1,39 -1,39 -1,39 -1,39 -0,83 -0,83 -0,83 -0,83 -0,27 -0,27 0,292 0,292 0,292 0,292 0,292 0,292 0,853 0,853 0,853 0,853 1,414 1,414 1,414 1,414
zt 0,4177 0,4177 0,4177 0,4177 0,4177 0,2967 0,2967 0,2967 0,2967 0,1064 0,1064 0,1141 0,1141 0,1141 0,1141 0,1141 0,1141 0,3023 0,3023 0,3023 0,3023 0,4207 0,4207 0,4207 0,4207
F(zi) 0,08 0,08 0,08 0,08 0,08 0,2 0,2 0,2 0,2 0,39 0,39 0,61 0,61 0,61 0,61 0,61 0,61 0,8 0,8 0,8 0,8 0,92 0,92 0,92 0,92
S(zi) 0,04 0,08 0,12 0,16 0,2 0,24 0,28 0,32 0,36 0,4 0,44 0,48 0,52 0,56 0,6 0,64 0,68 0,72 0,76 0,8 0,84 0,88 0,92 0,96 1
│F(zi)-S(zi)│ 0,0423 0,0023 -0,038 -0,078 -0,118 -0,037 -0,077 -0,117 -0,157 -0,006 -0,046 0,1341 0,0941 0,0541 0,0141 -0,026 -0,066 0,0823 0,0423 0,0023 -0,038 0,0407 0,0007 -0,039 -0,079
a) Mengurutkan data sampel dari yang terkecil hingga terbesar b) Mencari nilai Zi dari tiap-tiap data, dengan rumus: Zi = Z1 =
= = -1,392
Untuk menghitung Z2 dan seterusnya, maka mengikuti cara menghitung Z1 c) Menentukan nilai Ztabel berdasarkan nilai Zi
173
Z1 = -1,392 bulatkan menjadi dua angka dibelakang koma menjadi 1,39, kemudian nilai minus dimutlakkan menjadi positif maka pada tabel nilai kritis distribusi normal diperoleh nilai Ztabel yaitu 0,4177 Untuk mencari nilai Ztabel dari Z2 dan seterusnya, maka mengikuti cara yang telah dipaparkan d) Menentukan nilai F(Zi) berdasarkan nilai Ztabel Jika
negatif (-), maka 0,5 – Ztabel
Jika
positif (+), maka 0,5 + Ztabel
F(Z1) = -1,392 Karena nilai pada Z1 adalah negatif maka cara mencari F(Z1) adalah F(Z1) = 0,5-0,4177 = 0,0823 Untuk mencari nilai F(Z2) dan seterusnya dapat mengikuti cara yang telah dipaparkan e) Menentukan nilai S(Zi) S(Z1) =
=
= 0,04
Untuk mencari nilai S(Z2) dan seterusnya dapat mengikuti cara yang telah dipaparkan f)
Mencari nilai Lhitung yang merupakan selisih dari F(Zi) – S(Zi) L1 = F(Z1) – S(Z1) = 0,0823 – 0,04 = 0,0423 Untuk menghitung nilai L2 dan seterusnya dapat mengikuti cara menghitung Lhitung diatas
g) Nilai Ltabel untuk α = 0,05 dengan n = 25 maka didapat nilai Ltabel pada tabel nilai kritis untuk Uji Lilifors yaitu Ltabel = 0,173. Kriteria pengujian yang telah ditentukan adalah Lhitung diterima atau data berdistribusi normal. Dan apabila Lhitung
Ltabel, maka Ltabel, maka
ditolak atau data tidak berdistribusi normal. Dari perhitungan yang telah dilakukan didapat harga terbesar dari harga mutlak selisih yaitu L9 = 0,1567 dan Ltabel = 0,173 jadi Lhitung berdistribusi normal.
Ltabel, maka dapat disimpulkan bahwa data
174
Lampiran 17 PERHITUNGAN UJI HOMOGENITAS HASIL TES KELAS EKSPERIMEN DAN KELAS KONTROL
Statistik Varians fhitung ftabel
Kelas eksperimen 53,58333 1,48 1,98 V
Kesimpulan
Fhitung =
=
Kelas kontrol 79,41667
Varians kedua populasi homogen
= 1,48
Keterangan: ²
= kelompok yang mempunyai varians besar
²
= kelompok yang mempunyai varians kecil
Kriteria pengujian :
Jika Fhitung
Ftabel, maka
diterima, yang berarti varians kedua populasi
homogen
Jika Fhitung homogen
Ftabel, maka
ditolak, yang berarti varians kedua populasi tidak
175
Lampiran 18
PERHITUNGAN UJI HIPOTESIS STATISTIK HASIL TES KELAS EKSPERIMEN DAN KELAS KONTROL
Statistik Rata-rata Varians Sgabungan thitung ttabel Perbandingan Kesimpulan
Sgab = √
(
=√
)
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol 76,6 47,4 53,58333 79,41667 8,154753215 12,79579316 2,01 12,80 > 2,01 Tolak H0 terima Ha
(
)
( (
) )(
=√
thitung =
) (
)(
(
)
=√
=√
)
= 8,15
̅̅̅̅ ̅
=
√
√
=
√
=(
)(
)
=
= 12,80
Keterangan:
̅ 1 dan ̅ 2
= nilai rata-rata hitung data kelompok eksperimen dan kontrol
S12 dan S22
= varians data kelompok eksperimen dan kontrol
Sgab
= simpangan baku kedua kelompok
n1 dan n2
= jumlah siswa pada kelompok eksperimen kontrol
Titik Persentase Distribusi t (df = 1 – 40) Pr
0.25
0.10
0.05
0.025
0.01
0.005
0.001
0.50
0.20
0.10
0.050
0.02
0.010
0.002
1
1.00000
3.07768
6.31375
12.70620
31.82052
63.65674
318.30884
2
0.81650
1.88562
2.91999
4.30265
6.96456
9.92484
22.32712
3
0.76489
1.63774
2.35336
3.18245
4.54070
5.84091
10.21453
4
0.74070
1.53321
2.13185
2.77645
3.74695
4.60409
7.17318
5
0.72669
1.47588
2.01505
2.57058
3.36493
4.03214
5.89343
6
0.71756
1.43976
1.94318
2.44691
3.14267
3.70743
5.20763
7
0.71114
1.41492
1.89458
2.36462
2.99795
3.49948
4.78529
8
0.70639
1.39682
1.85955
2.30600
2.89646
3.35539
4.50079
9
0.70272
1.38303
1.83311
2.26216
2.82144
3.24984
4.29681
10
0.69981
1.37218
1.81246
2.22814
2.76377
3.16927
4.14370
11
0.69745
1.36343
1.79588
2.20099
2.71808
3.10581
4.02470
12
0.69548
1.35622
1.78229
2.17881
2.68100
3.05454
3.92963
13
0.69383
1.35017
1.77093
2.16037
2.65031
3.01228
3.85198
14
0.69242
1.34503
1.76131
2.14479
2.62449
2.97684
3.78739
15
0.69120
1.34061
1.75305
2.13145
2.60248
2.94671
3.73283
16
0.69013
1.33676
1.74588
2.11991
2.58349
2.92078
3.68615
17
0.68920
1.33338
1.73961
2.10982
2.56693
2.89823
3.64577
18
0.68836
1.33039
1.73406
2.10092
2.55238
2.87844
3.61048
19
0.68762
1.32773
1.72913
2.09302
2.53948
2.86093
3.57940
20
0.68695
1.32534
1.72472
2.08596
2.52798
2.84534
3.55181
21
0.68635
1.32319
1.72074
2.07961
2.51765
2.83136
3.52715
22
0.68581
1.32124
1.71714
2.07387
2.50832
2.81876
3.50499
23
0.68531
1.31946
1.71387
2.06866
2.49987
2.80734
3.48496
24
0.68485
1.31784
1.71088
2.06390
2.49216
2.79694
3.46678
25
0.68443
1.31635
1.70814
2.05954
2.48511
2.78744
3.45019
26
0.68404
1.31497
1.70562
2.05553
2.47863
2.77871
3.43500
27
0.68368
1.31370
1.70329
2.05183
2.47266
2.77068
3.42103
28
0.68335
1.31253
1.70113
2.04841
2.46714
2.76326
3.40816
29
0.68304
1.31143
1.69913
2.04523
2.46202
2.75639
3.39624
30
0.68276
1.31042
1.69726
2.04227
2.45726
2.75000
3.38518
31
0.68249
1.30946
1.69552
2.03951
2.45282
2.74404
3.37490
32
0.68223
1.30857
1.69389
2.03693
2.44868
2.73848
3.36531
33
0.68200
1.30774
1.69236
2.03452
2.44479
2.73328
3.35634
34
0.68177
1.30695
1.69092
2.03224
2.44115
2.72839
3.34793
35
0.68156
1.30621
1.68957
2.03011
2.43772
2.72381
3.34005
36
0.68137
1.30551
1.68830
2.02809
2.43449
2.71948
3.33262
37
0.68118
1.30485
1.68709
2.02619
2.43145
2.71541
3.32563
38
0.68100
1.30423
1.68595
2.02439
2.42857
2.71156
3.31903
39
0.68083
1.30364
1.68488
2.02269
2.42584
2.70791
3.31279
40
0.68067
1.30308
1.68385
2.02108
2.42326
2.70446
3.30688
df
Catatan:
Probabilita yang lebih kecil yang ditunjukkan pada judul tiap kolom adalah luas daerah dalam satu ujung, sedangkan probabilitas yang lebih besar adalah luas daerah dalam kedua ujung
Diproduksi oleh: Junaidi (http://junaidichaniago.wordpress.com), 2010
Page 1
Titik Persentase Distribusi t (df = 41 – 80) Pr
0.25
0.10
0.05
0.025
0.01
0.005
0.001
0.50
0.20
0.10
0.050
0.02
0.010
0.002
41
0.68052
1.30254
1.68288
2.01954
2.42080
2.70118
3.30127
42
0.68038
1.30204
1.68195
2.01808
2.41847
2.69807
3.29595
43
0.68024
1.30155
1.68107
2.01669
2.41625
2.69510
3.29089
44
0.68011
1.30109
1.68023
2.01537
2.41413
2.69228
3.28607
45
0.67998
1.30065
1.67943
2.01410
2.41212
2.68959
3.28148
46
0.67986
1.30023
1.67866
2.01290
2.41019
2.68701
3.27710
47
0.67975
1.29982
1.67793
2.01174
2.40835
2.68456
3.27291
48
0.67964
1.29944
1.67722
2.01063
2.40658
2.68220
3.26891
49
0.67953
1.29907
1.67655
2.00958
2.40489
2.67995
3.26508
50
0.67943
1.29871
1.67591
2.00856
2.40327
2.67779
3.26141
51
0.67933
1.29837
1.67528
2.00758
2.40172
2.67572
3.25789
52
0.67924
1.29805
1.67469
2.00665
2.40022
2.67373
3.25451
53
0.67915
1.29773
1.67412
2.00575
2.39879
2.67182
3.25127
54
0.67906
1.29743
1.67356
2.00488
2.39741
2.66998
3.24815
55
0.67898
1.29713
1.67303
2.00404
2.39608
2.66822
3.24515
56
0.67890
1.29685
1.67252
2.00324
2.39480
2.66651
3.24226
57
0.67882
1.29658
1.67203
2.00247
2.39357
2.66487
3.23948
58
0.67874
1.29632
1.67155
2.00172
2.39238
2.66329
3.23680
59
0.67867
1.29607
1.67109
2.00100
2.39123
2.66176
3.23421
60
0.67860
1.29582
1.67065
2.00030
2.39012
2.66028
3.23171
61
0.67853
1.29558
1.67022
1.99962
2.38905
2.65886
3.22930
62
0.67847
1.29536
1.66980
1.99897
2.38801
2.65748
3.22696
63
0.67840
1.29513
1.66940
1.99834
2.38701
2.65615
3.22471
64
0.67834
1.29492
1.66901
1.99773
2.38604
2.65485
3.22253
65
0.67828
1.29471
1.66864
1.99714
2.38510
2.65360
3.22041
66
0.67823
1.29451
1.66827
1.99656
2.38419
2.65239
3.21837
67
0.67817
1.29432
1.66792
1.99601
2.38330
2.65122
3.21639
68
0.67811
1.29413
1.66757
1.99547
2.38245
2.65008
3.21446
69
0.67806
1.29394
1.66724
1.99495
2.38161
2.64898
3.21260
70
0.67801
1.29376
1.66691
1.99444
2.38081
2.64790
3.21079
71
0.67796
1.29359
1.66660
1.99394
2.38002
2.64686
3.20903
72
0.67791
1.29342
1.66629
1.99346
2.37926
2.64585
3.20733
73
0.67787
1.29326
1.66600
1.99300
2.37852
2.64487
3.20567
74
0.67782
1.29310
1.66571
1.99254
2.37780
2.64391
3.20406
75
0.67778
1.29294
1.66543
1.99210
2.37710
2.64298
3.20249
76
0.67773
1.29279
1.66515
1.99167
2.37642
2.64208
3.20096
77
0.67769
1.29264
1.66488
1.99125
2.37576
2.64120
3.19948
78
0.67765
1.29250
1.66462
1.99085
2.37511
2.64034
3.19804
79
0.67761
1.29236
1.66437
1.99045
2.37448
2.63950
3.19663
80
0.67757
1.29222
1.66412
1.99006
2.37387
2.63869
3.19526
df
Catatan:
Probabilita yang lebih kecil yang ditunjukkan pada judul tiap kolom adalah luas daerah dalam satu ujung, sedangkan probabilitas yang lebih besar adalah luas daerah dalam kedua ujung
Diproduksi oleh: Junaidi (http://junaidichaniago.wordpress.com), 2010
Page 2
Titik Persentase Distribusi t (df = 81 –120) Pr
0.25
0.10
0.05
0.025
0.01
0.005
0.001
0.50
0.20
0.10
0.050
0.02
0.010
0.002
81
0.67753
1.29209
1.66388
1.98969
2.37327
2.63790
3.19392
82
0.67749
1.29196
1.66365
1.98932
2.37269
2.63712
3.19262
83
0.67746
1.29183
1.66342
1.98896
2.37212
2.63637
3.19135
84
0.67742
1.29171
1.66320
1.98861
2.37156
2.63563
3.19011
85
0.67739
1.29159
1.66298
1.98827
2.37102
2.63491
3.18890
86
0.67735
1.29147
1.66277
1.98793
2.37049
2.63421
3.18772
87
0.67732
1.29136
1.66256
1.98761
2.36998
2.63353
3.18657
88
0.67729
1.29125
1.66235
1.98729
2.36947
2.63286
3.18544
89
0.67726
1.29114
1.66216
1.98698
2.36898
2.63220
3.18434
90
0.67723
1.29103
1.66196
1.98667
2.36850
2.63157
3.18327
91
0.67720
1.29092
1.66177
1.98638
2.36803
2.63094
3.18222
92
0.67717
1.29082
1.66159
1.98609
2.36757
2.63033
3.18119
93
0.67714
1.29072
1.66140
1.98580
2.36712
2.62973
3.18019
94
0.67711
1.29062
1.66123
1.98552
2.36667
2.62915
3.17921
95
0.67708
1.29053
1.66105
1.98525
2.36624
2.62858
3.17825
96
0.67705
1.29043
1.66088
1.98498
2.36582
2.62802
3.17731
97
0.67703
1.29034
1.66071
1.98472
2.36541
2.62747
3.17639
98
0.67700
1.29025
1.66055
1.98447
2.36500
2.62693
3.17549
99
0.67698
1.29016
1.66039
1.98422
2.36461
2.62641
3.17460
100
0.67695
1.29007
1.66023
1.98397
2.36422
2.62589
3.17374
101
0.67693
1.28999
1.66008
1.98373
2.36384
2.62539
3.17289
102
0.67690
1.28991
1.65993
1.98350
2.36346
2.62489
3.17206
103
0.67688
1.28982
1.65978
1.98326
2.36310
2.62441
3.17125
104
0.67686
1.28974
1.65964
1.98304
2.36274
2.62393
3.17045
105
0.67683
1.28967
1.65950
1.98282
2.36239
2.62347
3.16967
106
0.67681
1.28959
1.65936
1.98260
2.36204
2.62301
3.16890
107
0.67679
1.28951
1.65922
1.98238
2.36170
2.62256
3.16815
108
0.67677
1.28944
1.65909
1.98217
2.36137
2.62212
3.16741
109
0.67675
1.28937
1.65895
1.98197
2.36105
2.62169
3.16669
110
0.67673
1.28930
1.65882
1.98177
2.36073
2.62126
3.16598
111
0.67671
1.28922
1.65870
1.98157
2.36041
2.62085
3.16528
112
0.67669
1.28916
1.65857
1.98137
2.36010
2.62044
3.16460
113
0.67667
1.28909
1.65845
1.98118
2.35980
2.62004
3.16392
114
0.67665
1.28902
1.65833
1.98099
2.35950
2.61964
3.16326
115
0.67663
1.28896
1.65821
1.98081
2.35921
2.61926
3.16262
116
0.67661
1.28889
1.65810
1.98063
2.35892
2.61888
3.16198
117
0.67659
1.28883
1.65798
1.98045
2.35864
2.61850
3.16135
118
0.67657
1.28877
1.65787
1.98027
2.35837
2.61814
3.16074
119
0.67656
1.28871
1.65776
1.98010
2.35809
2.61778
3.16013
120
0.67654
1.28865
1.65765
1.97993
2.35782
2.61742
3.15954
df
Catatan:
Probabilita yang lebih kecil yang ditunjukkan pada judul tiap kolom adalah luas daerah dalam satu ujung, sedangkan probabilitas yang lebih besar adalah luas daerah dalam kedua ujung
Diproduksi oleh: Junaidi (http://junaidichaniago.wordpress.com), 2010
Page 3
Titik Persentase Distribusi t (df = 121 –160) Pr
0.25
0.10
0.05
0.025
0.01
0.005
0.001
0.50
0.20
0.10
0.050
0.02
0.010
0.002
121
0.67652
1.28859
1.65754
1.97976
2.35756
2.61707
3.15895
122
0.67651
1.28853
1.65744
1.97960
2.35730
2.61673
3.15838
123
0.67649
1.28847
1.65734
1.97944
2.35705
2.61639
3.15781
124
0.67647
1.28842
1.65723
1.97928
2.35680
2.61606
3.15726
125
0.67646
1.28836
1.65714
1.97912
2.35655
2.61573
3.15671
126
0.67644
1.28831
1.65704
1.97897
2.35631
2.61541
3.15617
127
0.67643
1.28825
1.65694
1.97882
2.35607
2.61510
3.15565
128
0.67641
1.28820
1.65685
1.97867
2.35583
2.61478
3.15512
129
0.67640
1.28815
1.65675
1.97852
2.35560
2.61448
3.15461
130
0.67638
1.28810
1.65666
1.97838
2.35537
2.61418
3.15411
131
0.67637
1.28805
1.65657
1.97824
2.35515
2.61388
3.15361
132
0.67635
1.28800
1.65648
1.97810
2.35493
2.61359
3.15312
133
0.67634
1.28795
1.65639
1.97796
2.35471
2.61330
3.15264
134
0.67633
1.28790
1.65630
1.97783
2.35450
2.61302
3.15217
135
0.67631
1.28785
1.65622
1.97769
2.35429
2.61274
3.15170
136
0.67630
1.28781
1.65613
1.97756
2.35408
2.61246
3.15124
137
0.67628
1.28776
1.65605
1.97743
2.35387
2.61219
3.15079
138
0.67627
1.28772
1.65597
1.97730
2.35367
2.61193
3.15034
139
0.67626
1.28767
1.65589
1.97718
2.35347
2.61166
3.14990
140
0.67625
1.28763
1.65581
1.97705
2.35328
2.61140
3.14947
141
0.67623
1.28758
1.65573
1.97693
2.35309
2.61115
3.14904
142
0.67622
1.28754
1.65566
1.97681
2.35289
2.61090
3.14862
143
0.67621
1.28750
1.65558
1.97669
2.35271
2.61065
3.14820
144
0.67620
1.28746
1.65550
1.97658
2.35252
2.61040
3.14779
145
0.67619
1.28742
1.65543
1.97646
2.35234
2.61016
3.14739
146
0.67617
1.28738
1.65536
1.97635
2.35216
2.60992
3.14699
147
0.67616
1.28734
1.65529
1.97623
2.35198
2.60969
3.14660
148
0.67615
1.28730
1.65521
1.97612
2.35181
2.60946
3.14621
149
0.67614
1.28726
1.65514
1.97601
2.35163
2.60923
3.14583
150
0.67613
1.28722
1.65508
1.97591
2.35146
2.60900
3.14545
151
0.67612
1.28718
1.65501
1.97580
2.35130
2.60878
3.14508
152
0.67611
1.28715
1.65494
1.97569
2.35113
2.60856
3.14471
153
0.67610
1.28711
1.65487
1.97559
2.35097
2.60834
3.14435
154
0.67609
1.28707
1.65481
1.97549
2.35081
2.60813
3.14400
155
0.67608
1.28704
1.65474
1.97539
2.35065
2.60792
3.14364
156
0.67607
1.28700
1.65468
1.97529
2.35049
2.60771
3.14330
157
0.67606
1.28697
1.65462
1.97519
2.35033
2.60751
3.14295
158
0.67605
1.28693
1.65455
1.97509
2.35018
2.60730
3.14261
159
0.67604
1.28690
1.65449
1.97500
2.35003
2.60710
3.14228
160
0.67603
1.28687
1.65443
1.97490
2.34988
2.60691
3.14195
df
Catatan:
Probabilita yang lebih kecil yang ditunjukkan pada judul tiap kolom adalah luas daerah dalam satu ujung, sedangkan probabilitas yang lebih besar adalah luas daerah dalam kedua ujung
Diproduksi oleh: Junaidi (http://junaidichaniago.wordpress.com), 2010
Page 4
Titik Persentase Distribusi t (df = 161 –200) Pr
0.25
0.10
0.05
0.025
0.01
0.005
0.001
0.50
0.20
0.10
0.050
0.02
0.010
0.002
161
0.67602
1.28683
1.65437
1.97481
2.34973
2.60671
3.14162
162
0.67601
1.28680
1.65431
1.97472
2.34959
2.60652
3.14130
163
0.67600
1.28677
1.65426
1.97462
2.34944
2.60633
3.14098
164
0.67599
1.28673
1.65420
1.97453
2.34930
2.60614
3.14067
165
0.67598
1.28670
1.65414
1.97445
2.34916
2.60595
3.14036
166
0.67597
1.28667
1.65408
1.97436
2.34902
2.60577
3.14005
167
0.67596
1.28664
1.65403
1.97427
2.34888
2.60559
3.13975
168
0.67595
1.28661
1.65397
1.97419
2.34875
2.60541
3.13945
169
0.67594
1.28658
1.65392
1.97410
2.34862
2.60523
3.13915
170
0.67594
1.28655
1.65387
1.97402
2.34848
2.60506
3.13886
171
0.67593
1.28652
1.65381
1.97393
2.34835
2.60489
3.13857
172
0.67592
1.28649
1.65376
1.97385
2.34822
2.60471
3.13829
173
0.67591
1.28646
1.65371
1.97377
2.34810
2.60455
3.13801
174
0.67590
1.28644
1.65366
1.97369
2.34797
2.60438
3.13773
175
0.67589
1.28641
1.65361
1.97361
2.34784
2.60421
3.13745
176
0.67589
1.28638
1.65356
1.97353
2.34772
2.60405
3.13718
177
0.67588
1.28635
1.65351
1.97346
2.34760
2.60389
3.13691
178
0.67587
1.28633
1.65346
1.97338
2.34748
2.60373
3.13665
179
0.67586
1.28630
1.65341
1.97331
2.34736
2.60357
3.13638
180
0.67586
1.28627
1.65336
1.97323
2.34724
2.60342
3.13612
181
0.67585
1.28625
1.65332
1.97316
2.34713
2.60326
3.13587
182
0.67584
1.28622
1.65327
1.97308
2.34701
2.60311
3.13561
183
0.67583
1.28619
1.65322
1.97301
2.34690
2.60296
3.13536
184
0.67583
1.28617
1.65318
1.97294
2.34678
2.60281
3.13511
185
0.67582
1.28614
1.65313
1.97287
2.34667
2.60267
3.13487
186
0.67581
1.28612
1.65309
1.97280
2.34656
2.60252
3.13463
187
0.67580
1.28610
1.65304
1.97273
2.34645
2.60238
3.13438
188
0.67580
1.28607
1.65300
1.97266
2.34635
2.60223
3.13415
189
0.67579
1.28605
1.65296
1.97260
2.34624
2.60209
3.13391
190
0.67578
1.28602
1.65291
1.97253
2.34613
2.60195
3.13368
191
0.67578
1.28600
1.65287
1.97246
2.34603
2.60181
3.13345
192
0.67577
1.28598
1.65283
1.97240
2.34593
2.60168
3.13322
193
0.67576
1.28595
1.65279
1.97233
2.34582
2.60154
3.13299
194
0.67576
1.28593
1.65275
1.97227
2.34572
2.60141
3.13277
195
0.67575
1.28591
1.65271
1.97220
2.34562
2.60128
3.13255
196
0.67574
1.28589
1.65267
1.97214
2.34552
2.60115
3.13233
197
0.67574
1.28586
1.65263
1.97208
2.34543
2.60102
3.13212
198
0.67573
1.28584
1.65259
1.97202
2.34533
2.60089
3.13190
199
0.67572
1.28582
1.65255
1.97196
2.34523
2.60076
3.13169
200
0.67572
1.28580
1.65251
1.97190
2.34514
2.60063
3.13148
df
Catatan:
Probabilita yang lebih kecil yang ditunjukkan pada judul tiap kolom adalah luas daerah dalam satu ujung, sedangkan probabilitas yang lebih besar adalah luas daerah dalam kedua ujung
Diproduksi oleh: Junaidi (http://junaidichaniago.wordpress.com), 2010
Page 5