PENGARUH TAYANGAN “MUJIZAT ITU NYATA” DI RCTI TERHADAP MINAT BERIBADAH UMAT KRISTIANI (STUDI KASUS PADA JEMAAT GBI BRILLIANT) Alexander Da, Rahmat Edi irawan, Spd, M.IKom Binus University ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tentang program acara Mujizat Itu Nyata dan minat beribadah, serta mengetahui adakah pengaruh yang diberikan tayangan Mujizat Itu Nyata. Metode Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif, dimana pengumpulan data dilakukan dengan survei dan studi pustaka, metode ini diterapkan dengan menyebarkan kuesioner kepada Jemaat GBI Brilliant. Pernyataan dalam kuesioner telah disesuaikan dengan dimensi yang ada. Hasil yang dicapai menunjukan program Mujizat Itu Nyata memberikan pengaruh (R2) dan hubungan (r) secara signifikan terhadap minat beribadah pada Jemaat GBI Brilliant, serta memberikan pengaruh sebesar 34,3% dimana 65,7% sisanya dipengaruhi factor lain. Kesimpulannya pernyataan variabel X dan Y didominasi jawaban setuju yang berarti butir pernyataan telah sesuai dengan dimensi program Mujizat Itu Nyata dan minat bribadah,. Program Mujizat Itu Nyata memberikan pengaruh signifikan terhadap minat beribadah pada Jemaat GBI Brilliant. Kata Kunci : Mujizat Itu Nyata, Minat, Minat beribadah.
31
2
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Di Indonesia televisi mempunyai persaingan yang ketat seiring dengan berjalannya waktu,
hal tersebut membuat televisi di indonesia harus berpikir secara kritis untuk melakukan seleksi bagi program-program yang akan ditayangkan bagi masyarakat sebagai audiens. Dalam membuat program yang akan ditayangkan harus diadakan perencanaan yang matang abgi program tersebut,yang direlasikan dengan proses produksi yang terdiri dari pra produksi, produksi, dan pasca produksi. Kematangan dari ketiga hal tersebut dapat menimbulkan program yang menarik bagi audiens dan membuat audiens nyaman dengan program tersebut. Ditemukannya televisi tidak bisa dipisahkan dari penemuan dasar,yaitu hukum gelombang Elektromagnetic yang ditemukan oleh Joseph Henry dan Michael Faraday(1831) yang merupakan awal dari era komunikasi elektronik.Pada tahun 1873 seorang operator telegram yaitu Joseph May menemukan bahwa cahaya
mempengaruhi
resistansi elektris selenium.Ia menyadari itu bisa
digunakan untuk mengubah cahaya kedalam arus listrik dengan menggunakan fotosel silenium (selenium photocell). Selain itu bagian dari media elektronik yaitu televisi juga membuat banyak masyarakat meninggalkan media cetak dan beralih ke media elektronik ini,Dimana televisi mempunyai kekuatan dari audio dan visualnya yang membuat masyarakat dapat melihat gambar dan mendengar suara yang diselaraskan untuk membuat masyarakat mengerti akan pesan yang disampaikan melalui televisi. Media lainnya radio yang sempat menjadi pusat informasi masyarakat yang paling sering digunakan setelah masyarakat banyak yang meninggalkan media cetak.Radio memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk mendapatkan informasi yang mereka inginkan tanpa harus membaca pesan tersebut melainkan hanya mendengar informasi yang disampaikan oleh penyiar radio,Selain informasi radio juga memberikan hiburan seperti adegan drama yang disampaikan melalui suara yang mebuat masyarakat berimajinasi tentang suatu cerita tanpa harus melihat gambar dari cerita tersebut.Tapi hal tersebut membuat radio memiliki kelemahan tersendiri yaitu membuat masyarakat berimajinasi,dari hal tersebut televisi mendapatkan peluang yang baik untuk menjadi pusat informasi masyarakat yang efektif karena memiliki kekuatan audio dan visual yang membuat masyarakat lebih jelas dalam mendapatkan informasi. Program yang menghibur dan bersifat ringan menjadi salah satu magnet bagi masyarakat sekarang ini,Stasiun televisi berlomba-lomba dalam membuat program yang sifatnya menghibur untuk menarik perhatian masyarakat agar menonton acara yang ditayangkan oleh stasiun televise tertentu. Komunikasi adalah keterampilan yang sangat penting dalam kehidupan manusia, dimana dapat kita lihat komunikasi dapat terjadi pada setiap gerak langkah manusia. Maka dari itu media komunikasi merupakan salah satu media yang sangat berkembang pada saat ini, sehingga dengan komuniksai dapat membentuk suatu hubungan dengan orang lain di seluruh dunia. Komunikasi massa yang paling sederhana dikemukan oleh Bittner (Rakhmat, 2003: 188), yakni: komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah
3 besar orang (mass communication is messages communicated through a mass medium to a large number of people). Dari definisi tersebut dapat diketahui bahwa komunikasi massa itu harus menggunakan media massa. Sementara itu, fungsi komunikasi massa secara umum adalah: 1.
Fungsi Informasi Fungsi memnerikan informasi ini diartikan bahwa media massa adalah penyebar informasi bagi pembaca, pendengar, atau pemirsa. Berbagai informasi dibutuhkan oleh khalayak media massa yang bersangkutan sesuai dengan kepentingannya.
2.
Fungsi Pendidikan Media massa merupakan sarana pendidikan bagi khalayaknya (mass education). Karena media massa banyak menyajikan hal-hal yang sifatnya mendidik.salah satu cara mendidik yang dilakukan media massa adalah melalui pengajaran nilai, etika, serta aturan-aturan yang berlaku kepada pemirsa atau pembaca.
3.
Fungsi Mempengaruhi Fungsi mempengaruhi dari media massa secara implisit terdapat pada tajuk/editorial, features, iklan, artikel, dan sebagainya. Khalayak dapat terpengaruh oleh iklan-iklan yang ditayangkan televisi ataupun surat kabar.
Sejalan dengan pertumbuhan teknologi, media telah tumbuh menjadi industri yang cukup vital bagi suatu negara. Salah satu ciri penting dalam era globalisasi ini adalah perkembangan komunikasi yang sangat cepat seperti munculnya internet, TV kabel, dan parabola. Media penyiaran yang biasanya sering digunakan orang radio dan telivisi. Media tersebut merupakan media masssa yang efisien dalam mencapai audiens dalam jumlah yang banyak. Televisi merupakan media massa yang umumnya sangat diminati oleh masyrakat Indonesia. Televisi tidak membatasi para masyarakat Indonesia untuk mendapatkan informasi. Semua masyarakat dapat menjadi audiens dan televisi tidak membatasi umur serta kalangan masyarakat. Dunia komunikasi tidak membatasi media massa pada saat ini, sehingga televisi mengantarkan masyarakat untuk melakukan perubahan. Telivisi juga memberikan tayangan budaya baru supaya menciptakan budaya massa yang baru. Program telivisi juga dapat mengubah life style masyarakat seperti reality show, infotaiment, film, bahkan iklan dapat mengubah hidup masyarakat. Dengan telivisi kita juga dapat mengetahui info dari belahan bumi manapun dengan lebih cepat. Persaingan media massa selain televisi dan radio yang merupakan media elektronik, media cetak juga ikut mengalami perubahan demi kemajuan teknologi. Media cetak yang dulu hanya berupa majalah, koran, atau tabloid sekarang mulai berusaha memasuki dunia perubahan seperti melalui internet. Akan tetapi, bisa dibilang media yang mendominasi saat ini adalah televisi. Televisi merupakan media yang lengkap karena berupa audiovisual sehingga menjadi srana hiburan dan informasi yang menarik. Perkembangan dunia televisi dengan kualitas yang semakin baik juga telah membuat kita semakin nyaman untuk menonton televisi.
4 Minat penonton dalam suatu acara program televisi diukur dari rating dan share. Dengan adanya rating dan share maka dapat menunjukan seberapa banyak suatu program diminati oleh penonton, tinggi rendahnya rating tidak terpaku pada kualitas dari program tersebut. Sebagai salah satu stasiun televisi ternama yang ada di Jakarta, RCTI memiliki banyak konten program, salah satunya adalah program religi bagi umat Kristiani yaitu “Mujizat Itu Nyata” acara ini merupakan siraman rohani yang dipandu oleh Pdt. DR. Ir. Niko Njotorahardjo. Acara ini tayang setiap hari Minggu pukul 12.30 WIB. Acara yang berdurasi 30 menit ini berisikan tentang kesaksian dari seseorang yang selalu mengandalkan Tuhan sehingga terjadi mujizat bagi dirinya. Selain itu, memberikan pujian-pujian bagi Tuhan melalui nyanyian. Dalam penyiaran Mujizat Itu Nyata memiliki pesaing program religi lainnya di stasiun O Channel dengan nama program Solusi Life yang tayang setiap hari Rabu hingga Jumat pada pukul 22.00 WIB. Dan program ini berisi kesaksian hidup dari narasumber yang ditayangkannya. Akan tetapi, peneliti lebih tertarik kepada program Mujizat Itu Nyata karena dalam penanyangan program ini membahas firman Tuhan yang di ambil melalui Alkitab. Bedasarkan hal inilah, peneliti tertarik untuk meniliti bagaimana program Mujizat Itu Nyata mempengaruhi minat menonton kepada jemaat GBI Brilliant. Diharapkan melalui penelitian ini akan memperlihatkan pengaruh program terhadap minat menonton hingga acara ini bisa sukses. 1.2
Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, yang menjadi perumusan
masalah dalam penelitian ini adalah: 1.
Apakah program “Mujizat Itu Nyata” berpengaruh secara signifikan terhadap jemaat GBI Brilliant?
Berdasarkan rumusan masalah pokok tersebut, penulis menetapkan judul skripsi sebagai berikut: Pengaruh Tayangan Mujizat Itu Nyata Di RCTI Terhadap Minat Untuk Beribadah Umat Kristiani (Studi Kasus Pada GBI Brilliant). 1.3
Ruang Lingkup Adapun ruang lingkup yang ditetapkan oleh peneliti dalam penelitian ini agar pembahasan
masalah tidak meluas dan tetap fokus, antara lain:
1.4
1.
Penelitian ini fokus pada program Mujizat Itu Nyata terhadap minat menonton.
2.
Objek penelitian adalah Jemaat Gereja Brilliant Taman Alfa Indah.
Tujuan Penelitian Dari ruang lingkup diatas dengan demikian penelitian ini memiliki tujuan dan mendapatkan
maanfaat sebagi berikut: 1.
Untuk mengetahui program Mujizat Itu Nyata.
2.
Untuk mengetahui minat Beribadah Umat Kristiani
3.
Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Tayangan Mujzat Itu Nyata terhadap minat beribadah jemaat GBI Brilliant.
5 1.5
Manfaat Penelitian
1.5.1
Manfaat Akademis Peneliti mengharapkan dapat memberikan sumbangan dan manfaat bagi perkembangan program Ilmu Komunikasi khususnya Broadcasting dan dapat menjadi acuan bagi studi-studi terkait serta membuktikan kesejajaran antara teori yang dipelajari dengan praktek di dunia nyata.
1.5.2
Manfaat Praktis Dalam penelitian ini penulis berharap penelitian ini dapat menjadi sebuah masukan bagi RCTI dalam meningkatkan program religi lainnya.
1.5.3
Manfaat sosial Penulis berharap dalam penelitian ini dapat menjadi sebuah sumbangan atau pembelajaran bagi masyarakat dalam mengetahui atau menilai sebuah tayangan prgram Religi.
HASIL PEMBAHASAN 4.2.1
Jenis Kelamin Tabel 4.1 Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin
Frequency
Percent
Cumulative Percent
Laki-laki
36
48,6%
48,6%
Perempuan
38
51,4%
51,4%
Total
74
100%
100%
Sumber: Data Primer Menurut Tabel 4.1 diatas menunjukan total responden yang menjadi objek penelitian dimana terdiri dari Laki-laki sebanyak 36 orang dan perempuan sebanyak 38 orang. Peneliti juga membuat total responden kedalam bentuk persentase yang dimana laki-laki 48,6 persen dan perempuan 51,4 persen. Table ini juga menunjukan pula bahwa respoden lebih banyak kepada perempuan. 4.2.3
Usia Tabel 4.2 Profil Responden Berdasarkan Usia Usia
Frequency
Percent
Cumulative Percent
20-35 Tahun
34
45,9%
45,9%
6 35-50 Tahun
21
28,4%
28,4%
Diatas 50 tahun
19
25,7%
25,7%
Total
74
100%
100%
Sumber: Data Primer Menurut Tabel 4.2 menjelaskan bahwa responden bedasarkan usia terbanyak dari umur 20-35 tahun sebanyak 34 orang dan dalam persentase 45,9%. Usia 35-50 Tahun sebanyak 21 orang dan dalam persentase 28,4%. Sedangkan untuk usia lebih dari 50 Tahun sebanyak 19 orang atau sebesar 25,7%. Hal ini juga membuktikan bahwa responden terbanyak dari usia 20-35 Tahun.
4.3
Pengujian Data Dalam penelitian ini, pengumpulan data diperoleh dengan menggunakan instrument
kuesioner. Instrument merupakan alat yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam suatu penelitian. Suatu kuesioner dapat dikatakan baik atau layak jika dinyatakan valid dan reliabel, maka kuesioner akan diuji valid dan reliabilitasnya dengan pengujian validitas dan realibilitas. Selanjutnya data akan diuji kembali dengan uji asumsi klasik dan terakhir adalah tahapan pengujian statistik yang meliputi dengan menggunakan analisis pengujian yang telah ditetapkan. Untuk pengujian data penelitian ini menggunakan bantuan SPSS versi 16.
4.4
Pengujian Instrument data Instrument yang digunakan dalam penelitian ini yaitu berupa kuesioner. Agar instrument
ini dapat dijadikan sebagai tolak ukur dalam suatu objek yang diukur serta hasil dari instrument tersebut dapat diandalkan, maka ada dua tahapan pengujian. Pengujian yang pertama yaitu pengujian validitas kemudian pengujian yang kedua yaitu reliabilitas.
Tabel 4.3 Tayangan Mujizat Itu Nyata menjadi sumber informasi dalam beribadah x1.1 Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid
Sangat setuju
24
32,5
32,5
32.5
Setuju
42
56,7
56,7
56.7
Ragu-ragu
7
9,4
9,4
9.4
Tidak setuju
1
1,4
1,4
1.4
Sangat tidak setuju
0
0
0
0
74
100,0
100,0
Total
Sumber : variabel x no. 1
100,0
7 Tabel diatas memperlihatkan hasil perhitungan variabel x1.1 dengan pernyataan “Tayangan Mujizat Itu Nyata menjadi sumber informasi dalam beribadah”. mayoritas menjawab setuju dengan frekuensi 42 dan persentase 56,7 %. Indikator ini bermayoritas jawaban setuju karena memang dalam tayangan ini memberikan informasi yang sangat cukup baik dalam menjalankan keagamaan.
Tabel 4.4 Dalam memberi kesaksian jemaat merasakan kehadiran Tuhan X1.2 Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid
Sangat setuju
23
31.1
31,1
31.1
Setuju
47
63.5
63.5
63.5
Ragu-ragu
4
5,4
5,4
5.4
Tidak setuju
0
0
0
0
Sangat tidak setuju
0
0
0
0
74
100,0
100,0
Total
100,0
Sumber : variabel x no. 2
Pada tabel diatas dengan pernyataan “Dalam memberi kesaksian jemaat merasakan kehadiran Tuhan”,mayoritas responden menjawab setuju sebanyak 47 orang dengan persentase 63,5%. Mayoritas menjawab setuju karena dalam memberikan kesaksian Jemaat selalu merasakan kehadiran Tuhan. Tabel 4.5 Presenter memiliki pengetahuan luas terhadap bidang keagamaan dan bisa menjelaskan tips dan trik kepada jemaat dalam beribadah X1.3 Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid
Sangat setuju
27
36,5
36,5
36.5
Setuju
33
44,6
44.6
44.6
Ragu-ragu
14
18,9
18.9
18.9
Tidak setuju
0
0
0
0
Sangat tidak setuju
0
0
0
0
74
100,0
100,0
Total
100,0
Sumber : variabel x no. 3
Tabel diatas menggambarkan pada pernyataan “Presenter memiliki pengetahuan luas terhadap bidang keagamaan dan bisa menjelaskan tips dan trik kepada jemaat dalam beribadah”. Mayoritas responden menjawab setuju dengan total 33 suara dan persentase 44,6%. Pada
8 indikator ini kebanyakan menjawab setuju, karena pernyataan ini menggambarkan seorang presenter dapat membawakan berbagai tips untuk para jemaat saat beribadah.
Table 4.6 Presenter selalu mengajak jemaat agar kita mendekatkan diri kepada Tuhan X1.4 Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid
Sangat setuju
35
47,3
47,3
47,3
Setuju
38
51,3
51.3
51.3
Ragu-ragu
1
1,4
1,4
1,4
Tidak setuju
0
0
0
0
Sangat tidak setuju
0
0
0
0
74
100,0
100,0
Total
100,0
Sumber : variabel x no. 4
Tabel diatas menjelaskan jawaban responden atas pernyataan “ Presenter selalu mengajak jemaat agar kita mendekatkan diri kepada Tuhan”. Mayoritas responden menjawab setuju dengan perolehan 38 responden dengan persentase 51,3%, dari total 84 responden. Pernyataan diatas mewakili presenter untuk para jemaat lebih mendekatkan diri kepada Tuhan.
Table 4.7 Tayangan Mujizat Itu Nyata memberikan motivasi kepada jemaat dalam menonton X1.5 Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid
Sangat setuju
29
39.3
39.3
39.3
Setuju
34
45.9
45.9
45.9
Ragu-ragu
11
14.8
14.8
14.8
Tidak setuju
0
0
0
0
Sangat tidak setuju
0
0
0
0
74
100,0
100,0
Total
Sumber : variabel x no. 5
100,0
9
Hasil yang didapat dari tabel diatas menggambarkan jawaban responden terhadap pernyataan “Tayangan Mujizat Itu Nyata memberikan motivasi kepada jemaat dalam menonton”. Mayoritas menjawab setuju dengan angka 34 responden dengan persentase 45,9% dari total 84 responden. Perhitungan diatas mewakili program acara yang dimana tayangan ini membawa motivasi kepada jemaat untuk beribadah.
Tabel 4.8 Tayangan Mujizat Itu Nyata memberikan contoh yang baik untuk beribadah Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid
Sangat setuju
31
41.9
41.9
41.9
Setuju
37
50.0
50.0
50.0
Ragu-ragu
6
8.1
8.1
8.1
Tidak setuju
0
0
0
0
Sangat tidak setuju
0
0
0
0
74
100,0
100,0
Total
100,0
Sumber : variabel x no. 6
Dalam perhitungan Tabel diatas menggambarkan jawaban responden terhadap pernyataan “Tayangan Mujizat Itu Nyata memberikan contoh yang baik untuk beribadah”. Mayoritas menjawab cukup setuju dengan angka 37 responden dengan persentase 50% dari total 74 responden. Tabel diatas mewakili pernyataan program Mujizat Itu Nyata sangat baik untuk pedoman saat beribadah.
Tabel 4.9 Dalam tayangan Mujizat Itu Nyata lagu yang dinyanyikan sangatlah menarik. Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid
Sangat setuju
32
43.3
43.3
43.3
Setuju
38
51.3
51.3
51.3
Ragu-ragu
4
5.4
5.4
5.4
Tidak setuju
0
0
0
0
Sangat tidak setuju
0
0
0
0
74
100,0
100,0
Total
100,0
Sumber : variabel x no. 7 Menurut table 4.9 menjelaskan jawaban responden atas pernyataan “Dalam tayangan Mujizat Itu Nyata lagu yang dinyanyikan sangatlah menarik”. Mayoritas responden menjawab setuju dengan perolehan 38 responden dengan persentase 51,3%, dari total 74 responden. Dalam pernyataan ini
10 kebanyakan menjawab cukup setuju, yang berarti respondensangatlah suka dengan lagu-lagu yang selalu dibawakan. Variabel y MINAT BERIBADAH UMAT KRISTIANI Tabel 4.10 Saya merasa ingin beribadah ke Gereja setelah menonton tayangan Mujizat Itu Nyata y1.1 Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid
sangat setuju
11
14.9
14.9
14.9
setuju
42
56.7
56.7
56.7
Ragu-ragu
21
28.4
28.4
28.4
Tidak setuju
0
0
0
0
Sangat tidak setuju
0
0
0
74
100.0
100.0
Total
0 100.0
Sumber : variabel y no.1. Dalam Tabel ini peneliti dapat menggambarkan jawaban responden atas pernyataan “Saya merasa ingin beribadah ke Gereja setelah menonton tayangan Mujizat Itu Nyata”. Mayoritas responden menjawab setuju dengan perolehan 42 responden dengan persentase 56,7%, dari total 74 responden. Penonton setuju bahwa dengan menonton program ini mereka ingin beribadah secara tenang di Gereja.
Tabel 4.11 Saya merasa termotivasi untuk mengajak jemaat lain untuk menonton tayangan Mujizat Itu Nyata agar lebih dekat dengan Tuhan y1.2 Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid
sangat setuju
16
21.7
21.7
21.7
setuju
36
48.6
48.6
48.6
Ragu-ragu
19
25.7
25.7
25.7
Tidak setuju
3
4.0
4.0
4.0
Sangat tidak setuju
0
0
0
74
100.0
100.0
Total
0 100.0
Sumber : variabel y no.2. Tabel diatas menggambarkan jawaban responden atas pernyataan “Saya merasa termotivasi untuk mengajak jemaat lain untuk menonton tayangan Mujizat Itu Nyata agar lebih dekat dengan Tuhan”. Mayoritas responden menjawab setuju dengan perolehan 36 responden dengan persentase 48,6%, dari total 74 responden.
11 Kebanyakan menjawab setuju atas pernyataan mengajak jemaat lain untuk menonton, karena tayangan ini sangat baik untuk keagamaan.
Tabel 4.12 Setelah menonton tayangan Mujizat Itu Nyata saya ingin memberikan kesaksian hidup saya y1.3 Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid
sangat setuju
15
20.3
20.3
20.3
setuju
38
51.3
51.3
51.3
Ragu-ragu
18
24.3
24.3
24.3
Tidak setuju
3
4.1
4.1
4.1
Sangat tidak setuju
0
0
0
74
100.0
100.0
Total
0 100.0
Sumber : variabel no.3. Tabel diatas menggambarkan jawaban responden atas pernyataan “Setelah menonton tayangan Mujizat Itu Nyata saya ingin memberikan kesaksian hidup saya”. Mayoritas responden menjawab setuju dengan perolehan 38 responden dengan persentase 51,3% dari total 84 responden. Dapat disimpulkan kebanyakan penonton setuju, bahwa setelah menonton tayangan ini mereka merasakan ingin berbagi kesaksiaan terhadap jemaat lainnya.
Tabel 4.13 Saya ingin memberikan waktu 2-3 jam perhari untuk Tuhan melalui doa setelah menonton Mujizat Itu Nyata y1.4 Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid
sangat setuju
11
14.9
14.9
14.9
setuju
38
51.3
51.3
51.3
Ragu-ragu
24
32.4
32.4
32.4
Tidak setuju
1
1.4
1.4
1.4
Sangat tidak setuju
0
0
0
0
12 Total
74
100.0
100.0
100.0
Sumber : variabel y no.4. Tabel diatas menggambarkan jawaban responden atas pernyataan “saya ingin memberikan waktu 2-3 jam perhari untuk Tuhan melalui doa setelah menonton Mujizat Itu Nyata”. Mayoritas responden menjawab setuju dengan perolehan 38 responden dengan persentase 51.3%, yang dari sampel total 74 responden. Responden setuju terhadap pernyataan diatas, karena perlunya waktu untuk mendekatkan diri kepada Tuhan yang melalui doa.
Tabel 4.14 Saya merasa ingin masuk dalam pelayanan atau komunitas Gereja setelah melihat tayangan Mujizat itu Nyata. y1.5 Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid
sangat setuju
21
28.4
28.4
28.4
setuju
36
48.6
48.6
48.6
Ragu-ragu
14
18.9
18.9
18.9
Tidak setuju
3
4.1
4.1
4.1
Sangat tidak setuju
0
0
0
74
100.0
100.0
Total
0 100.0
Sumber : variabel y no.5. Tabel diatas menggambarkan jawaban responden atas pernyataan “Saya merasa ingin masuk dalam pelayanan atau komunitas Gereja setelah melihat tayangan Mujizat itu Nyata”. Mayoritas responden menjawab setuju dengan perolehan 36 responden dengan persentase 48,6%, dari total 74 responden.
Tabel 4.15 Secara keseluruhan tayangan Mujizat Itu Nyata menarik dan menjadi panutan dalam hal mengembangkan keagamaan bagi diri sendiri y1.6 Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid
sangat setuju
29
39.2
39.2
39.2
setuju
39
52.7
52.7
52.7
Ragu-ragu
4
5.4
5.4
5.4
Tidak setuju
2
2.7
2.7
2.7
13 Sangat tidak setuju Total
0
0
0
74
100.0
100.0
0 100.0
Sumber : variabel y no.6. Tabel diatas menggambarkan
jawaban responden atas pernyataan “Secara keseluruhan
tayangan Mujizat Itu Nyata menarik dan menjadi panutan dalam hal mengembangkan keagamaan bagi diri sendiri”. Mayoritas responden menjawab setuju dengan perolehan 39 responden dengan persentase 52,7%, dari total 74 responden. Penyataan diatas diatas mewakili seluruh isi program Mujizat Itu Nyata, karena dalam tayangan program ini jemaat lebih ingin mengikuti keagamaan untuk diri sendiri.
4.5
Uji Validitas Pengujian validitas dilakukan dengan tingkat kepercayaan 95%, dan taraf signifikansi
sebesar 0,05 dan degree of freedom (df = n-2). Nilai n sebanyak 74 (jumlah responden terpilih maka diperoleh nilai df sebesar 72 (df = 74-2), dengan demikian diperoleh nilai ttabel sebesar 1,67, serta untuk mendapatkan nilai rtabel dihitung dengan menggunakan rumusan ttabel / SQRT (df+1^2) dengan taraf signifikan 5% sehingga diketahui nilai rtabel sebesar 0,19.
Dengan
demikian, dasar pengambilan keputusan validitas adalah sebagai berikut: a) rhitung > 0,19, maka butir pertanyaan dianggap valid. b) rhitung < 0,19, maka butir pertanyaan dianggap tidak valid. Dengan pengujian validitas untuk variabel, Tayangan Mujizat Itu Nyata,sebagai variabel independen dan variabel Minat Beribadah Umat GBI Brilliant sebagai variabel dependen adalah sebagai berikut:
14 Tabel 4.163 Uji Validitas untuk Variabel X:
Item-Total Statistics Corrected Item-
Cronbach's
Total
Alpha if Item
Correlation
Deleted
Scale Mean if Scale Variance if Item Deleted
Item Deleted
X1
25.8378
6.823
.653
.791
X2
25.7838
7.322
.636
.797
X3
25.8514
7.005
.508
.819
X4
25.5676
7.509
.596
.803
X5
25.8378
7.288
.479
.821
X6
25.7027
7.225
.566
.806
X7
25.6622
7.186
.628
.796
Sumber: Pengolahan Data SPSS 16 Maka dari pengujian validitas diatas, dapat diketahui bahwa butir pertanyaan variabel X dinyatakan 7 bu tir valid karena memiliki nilai rhitung>0,19. Tabel 4.17 Uji Validitas untuk Variabel Y Item-Total Statistics
Scale Mean if Scale Variance if Item Deleted
Item Deleted
Corrected Item-
Cronbach's
Total
Alpha if Item
Correlation
Deleted
Y1
19.7568
7.858
.517
.800
Y2
19.7432
7.015
.598
.783
Y3
19.7568
6.707
.700
.758
Y4
19.8378
7.782
.475
.808
Y5
19.6622
6.857
.654
.770
Y6
19.3514
7.656
.532
.797
Sumber: Pengolahan Data SPSS 16 Maka dari pengujian validitas diatas, dapat diketahui bahwa butir pertanyaan variabel Y dinyatakan valid sebanyak 6 butir karena memiliki nilai rhitung > 0,19.
4.6
Uji Reliabilitas Pengujian reliabilitas dilakukan dengan menggunakan Cronbach Alpha, yakni melihat nilai
Cronbach Alpha yang dihasilkan dari perhitungan dengan menggunakan SPSS versi 16.
15 Dasar pengambilan keputusan untuk pengujian reliabilitas adalah sebagai berikut: a)
Jika nilai Cronbach Alpha > 0,60, maka butir pertanyaan dinyatakan reliabel.
b) Jika nilai Cronbach Alpha < 0,60, maka butir pertanyaan dinyatakan tidak reliabel.
Berikut ini hasil pengujian reliabilitas variabel X dan variable Y dengan menggunakan bantuan SPSS versi 16:
Tabel 4.18 Uji Reliabilitas Variabel X Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items .828
7
Sumber: Pengeloaan Data SPSS 16
Dari Tabel X diatas, dapat disimpulkan bahwa variabel X yaitu Tayangan Mujizat Itu Nyata dinyatakan reliabel karena memiliki nilai Cronbach Alpha > 0.60 yaitu sebesar 0,828
Tabel 4.19 Uji Reliabilitas Variabel Y Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items .816
6
Dari Tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa variabel Y yaitu minat beribadah dinyatakan reliabel karena hasil nilai Cronbach Alpha menunjukan angka 0,816 dimana angka tersebut > 0,60.
4.7
Statistik Deskriptif Pengelolaan data responden ini menggunakan software SPSS versi 16 , data dalam
penelitian ini berupa ordinal dimana jawaban dari setiap pernyataan bernilai 1,2,3,4,5 sebagi frekuensinya. Metode analisis yang digunakan adalah metode analisis linear berganda untuk menguji semua variabel, yang dirumuskan: Y = α +βX Dimana :
16 Y= Minat Beribadah α
= Konstanta
β
= Koefisien regresi pada masing-masing varibel bebas
X
= Tayangan Program Acara
Tabel 4.20 Descriptive Statistics Std. N
Range
Statistic Statistic
Minimum Maximum Statistic
Statistic
Mean
Deviation
Variance
Skewness
Statistic Std. Error
Statistic
Statistic
Statistic Std. Error
X
74
1.57
3.43
5.00
4.2922
.05120
.44047
.194
-.176
.279
Y
74
2.50
2.50
5.00
3.9366
.06177
.53140
.282
-.294
.279
Valid N
74
(listwise)
Setelah diolah berikut ini adalah hasilnya :
4.8
Pengujian Asumsi Klasik Metode regresi linear dapat disebut sebagai model yang paling baik jika memenuhi asumsi
klasik. Oleh karena itu, uji asumsi klasik sangat diperlukan sebelum melakukan analisis regresi. Uji asumsi klasik terdiri atas uji normalitas, uji heterokedatisitas, uji multikorelasi, uji linearitas dan uji autokorelasi. Dalam penelitian ini menggunakan aplikasi SPSS versi 16 untuk mengolahnya.
4.8.1
Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk menentukan apakah data yang telah dikumpulkan memiliki distribusi secara normal atau tidak. Uji distribusi normal pada penelitian ini akan menggunakan bantuan program SPSS versi 16 dengan Kolmogorov-Smirnov Test. Untuk pengambilan keputusanya apabila diperoleh angka probabilitas atau Asym.Sig. (2-tailed) dibandingkan dengan 0,01 ( dalam kasus ini menggunakan taraf signifikasi atau α = 1 % untuk pengambilan keputusan. Selain itu, pengujian normalitas akan disertai dengan Q-Q plot atau plot kenormalan. Dan untuk mengetahui data terdistribusi secara normal, maka dapat dilihat dari plot-plot yang terletak kurang lebih dalam satu garis lurus. Berikut ini adalah hasil uji normalitas data dengan bantuan SPSS versi 16 untuk Variabel X (Program Mujizat Itu Nyata), dan Y ( Minat beribadah).
17
Uji normalitas data dengan Kolmogorov-Smirnov
Tabel 4.21 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test X
Y
N Normal Parametersa
Most Extreme Differences
74
74
Mean
4.2922
3.9366
Std. Deviation
.44047
.53140
Absolute
.120
.183
Positive
.098
.115
Negative
-.120
-.183
1.029
1.571
.240
.014
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal.
Pembahasan : Dari tabel One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test diperoleh angka probabilitas atau Asym.Sig. (2-tailed). Nilai ini dibandingkan dengan 0,01 ( dalam kasus ini menggunakan taraf signifikasi atau α = 1 % untuk pengambilan keputusan.
Tabel 4.22 Tabel keputusan Uji Normalitas Data Nama Variabel
Nilai Asymp. Sig. (2-
Taraf signifikasi
Keputusan
tailed)
Tayangan MIN
0,240
0,01
Normal
Minat beribadah
0,014
0,01
Normal
Uji Normalitas data dengan Q-Q Plot
18
Gambar 4.3 Normal Q-Q Plot untuk variabel tayangan MIN
Gambar 4.4 Normal Q-Q Plot untuk variabel minat Pada normalitas data dengan Normal Q-Q Plot data pada variabel yang digunakan dinyatakan terdistribusi normal atau mendekati normal. Suatu variabel dikatakan normal
19 jika gambar distribusi dengan titik-titik data yang menyebar di sekitar garis diagonal dan penyebaran titik-titik data searah mengikuti garis diagonal.
4.8.6
Uji Korelasi Analisis korelasi bertujuan untuk menguji ada tidaknya hubungan antara variabel yang satu dengan yang lain. Pengujian ini menggunakan SPSS versi 16, berikut ini adalah hasilnya X terhadap Y
Tabel 4.28 Correlations X X
Pearson Correlation
Y 1
.586**
Sig. (1-tailed)
.000
N Y
Pearson Correlation Sig. (1-tailed)
74
74
.586**
1
.000
N
74
74
**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed). Dari hasil yang diperoleh, diketahui bahwa nilai r = 0,586. Artinya, yang bearti hubungan antara variabel X dan variabel Y adalah 0,586. Hal ini menunjukan hubungan yang cukup kuat antara variabel X dan Y. Dari hasil korelasi tersebut , dapat diketahui sumbangan variabel X1 adalah sebesar =
KP = r2 x 100 % = 0,5862 x 100 % = 34,33 %
Artinya , sumbangan 34,33% variabel X1 dijelaskan oleh variabel Y. Sisanya sebesar 65,67% ditentukan oleh variabel lain yang tidakk dijelaskan dalam kasus/ pembahasan ini.
Dari hasil output korelasi pada tabel Correlations maka dihasilkan Siq. sebesar 0,000. Maka dapat disimpulkan ada hubungan yang signifikan antara variabel X dan Y
4.8.7
Uji Regresi Linear Sederhana Tabel 4.29 Coefficientsa Unstandardized Coefficients
Model 1
B (Constant) X
a. Dependent Variable: Y
Std. Error 2.419
.659
.967
.158
Standardized Coefficients Beta
t .586
Sig.
3.669
.000
6.135
.000
20 Tabel 4.30 Model Summaryb Model
R
1
R Square .586a
Adjusted R Square .343
Std. Error of the Estimate .334
.55513
a. Predictors: (Constant), X b. Dependent Variable: Y
Dari tabel Coefficientsa dihasilkan persamaan regresi Y = 2,419 + 0,967X, menyatakan bahwa tidak ada kenaikan nilai dari variabel X, nilai variabel Y adalah 2,419.koefisien regresi sebesar 0,967 menyatakan bahwa setiap penambahan (karena tanda +) satu nilai pada variabel X akan memberikan kenaikan skor sebesar 0,967. Hipotesis: Hipotesis nol (Ho): Tidak ada pengaruh tayangan Mujizat Itu Nyata di RCTI terhadap minat beribadah umat Kristiani. Hipotesis alternatif (Ha): Ada pengaruh tayangan Mujizat Itu Nyata di RCTI terhadap minat beribadah umat Kristiani. Nilai beta menunjukan besarnya pengaruh variabel X dengan variabel Y, dimana dalam table tersebut nilai beta adalah 0,586. Nilai sig. sebesar 0,000 menunjukan bahwa ada pengaruh yang signifikan dari variabel X terhadap variabel Y karena 0,000<0,05 dimana 0,05 merupakan taraf signifikan. Besarnya pengaruh varibel X terhadap variabel Y dapat diketahui dengan melihat nilai R2 pada tabel Model Summary (sebelumnya). Interpretasi yang didapatkan adalah (nilai) R Square (R2) pada tabel Model Summary ( sebelumnya ). Interpretasi yang didapat adalah (nilai) R Squre (R2) = 0,343 = 34,3%. Nilai ini menunjukan bahwa pengaruh variabel X terhadap variabel Y adalah sebesar 34,3% dan besarnya variabel lain yang mempengaruhi varibel X di luar kasus ini adalah sebesar 65,7 %.
21
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN
5.1
Simpulan Setelah melakukan analisis dan pembahasan terhadap data yang diperoleh dari kuesioner yang disebarkan
kepada responden (Jemaat GBI Brilliant), maka dapat ditarik kesimpulan yang diharapkan sesuai dengan tujuan awal dari penelitian ini. Kesimpulan tersebut adalah: 1.
Para responden mengetahui program Mujizat Itu Nyata yang dimana peneliti melihat dari tiga belas pernyataan pada kuesioner, memiliki nilai Validitas dan Reliabilitas. Rata-rata jawaban responden terletak di skala “Setuju” dan “Sangat Setuju”.
2.
Selain dipengaruhi oleh program siaran Mujizat Itu Nyata, ternyata dari segi pandangan lainnya minat responden (Jemaat GBI Brilliant) juga dipengaruhi oleh faktor lain untuk melakukan beribadah.
3.
Terdapat pengaruh antara program Mujizat Itu Nyata di RCTI terhadap minat beribadah. Terdapat pengaruh yang signifikan terhadap program Mujizat Itu Nyata terhadap Minat Beribadah yang dilihat dari nilai korelasi. Hasil yang didapat sebesar 34,33% dan sisanya sebesar 65,67% ditentukan oleh variabel lain yang tidak dijelaskan dalam kasus/ pembahasan ini. Hasil ini memiliki makna tingkat hubungan yang “Kuat”.
5.2
Saran Berdasarkan pada simpulan diatas, maka dapat diberikan saran kepada pihak RCTI yang bersangkutan
sebagai penyaji program Mujizat Itu Nyata untuk dapat memperhatikan hal sebagai berikut: 1.
Responden cukup mengetahui program Mujizat Itu Nyata yang tayang pada hari Minggu Pkl. 12.30 WIB. Hari dan jam penanyangan ini sangatlah kurang karena hanya ditayangkan satu kali dalam seminggu.
2.
Adanya penambahan variasi pada program acara supaya minat penonton dapat bertambah.
DAFTAR PUSTAKA Buku Ardianto, Elvinaro. Komunikasi Massa. Bandung: Simbiosa rekatama Media 2007 . Bungin, Burhan. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Kencana, 2008. Bungin, Burhan. Sosiologi Komunikasi Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2008. Fransiscus,Lamintang,theojunior.(2013).Pengantar Ilmu Broadcasting dan Cinemathography. Penerbit : Media Group. Gea, Antonius Atosokhi, Character Building III Relasi Dengan Tuhan. Jakarta: PT Gramedia, 2004. Littlejohn, Stephen W. Teori Komunikasi. Jakarta: Salemba Humanika, 2011. Morissan. Teori Komunikasi Massa. Jakarta: Ghalia Indonesia, 2008. Nurudin. Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,
22 2007. Nasehudin, Toto Syatori dan Nanang Gozali. Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung: CV Pustaka Setia. 2012 Naratama. Program Acara Televisi, Jakarta, 2004 Noor, Juliansyah. Metodologi Penelitian,Jakarta: Kencana Media Group, 2011. Rakhmat, Jalaluddin. Metode Penelitian Komunikasi: Dilengkapi Contoh Analisis Statistik. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2005. Sarjono, Haryadi. SPSS vs LISREL: Sebuah pengantar, Aplikasi Untuk Riset. Jakarta: Salemba Empat, 2011. Sarwono, Sarlito Wirawan. Teori-teori psikologi Sosial. Jakarta: CV rajawali 2003 Sendjaja, Djuarsa dkk. Teori Komunikasi. Jakarta: UT, 2004. Soenarto, RM. Program Televisi. Jakarta: FFTV-IKJ, 2007. Sujianto, Agus. Aplikasi Statistik Praktis Dengan SPSS.16. Jakarta: PT Prestasi Pustakaraya, 2009.
Sugiyono. Metode Penelitian Administrasi. Bandung : Alfabeta, 2012. Stanly, J. Baran. Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta: Erlangga, 2012 West, Richard. Pengantar Teori Komunikasi. Jakarta: Salemba, Humanika, 2011. Jurnal Skripsi Mahathir Muhammad PERSEPSI MAHASISWA UNIVERSITAS MERCU BUANA FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI ANGKATAN 2007 TERHADAP SINETRON RELIGI PARA PENCARI TUHAN JILID 3 DI SCTV : 2010 Trima Selvani. PENGARUH PROGRAM RELIGI ”KATA USTADZ SOLMED” DI SCTV TERHADAP PERILAKU BERIBADAH PENONTON (STUDI KASUS PADA PENONTON YANG HADIR DI STUDIO 10 SCTVPERIODE MARET 2013): 2013 Juventia. PENGARUH PROGRAM CERITA KITA DAAI TV TERHADAP MINAT MENONTON ANAK-ANAK SD KELAS 2 CINTA KASIH TZU CHI CENGKARENG, JAKARTA BARAT: 2013 Umi Kalsum. PENGARUH MINAT MENONTON TAYANGAN FILM RELIGI TERHADAP AKHLAK SISWA DI SMP YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM AL - HIDAYAH CIPAYUNG - CIPUTAT: 2006
Internet http://www.slideshare.net/arthirebel/pdf-7737494 diunduh pada hari jumat 29 agutus pada pukul 14.15 http://www.scribd.com/doc/47441910/Pengaruh-Ninat-Menonton-Tayangan-Film-Religi-Terhadap-Ahlaq-Siswa diunduh pada hari jumat 29 agutus pada pukul 13.22 http://library.walisongo.ac.id/digilib/download.php
23 diunduh pada hari jumat 29 agutus pada pukul 10.55 http://dhieyaaa.blogspot.com/2007/12/komunikasi-massa.html diunduh pada hari sabtu 23 Agustus 2014 pada pukul 15.45 http://zaifbio.wordpress.com/tag/definisi-minat/ diunduh pada hari Selasa 26 Agustus 2014 pada pukul 17.45 http://laluhendribagus.blogspot.com diunduh pada hari Rabu 27 Agustus 2014 pada pukul 12.22) http://promosinet.com/hiburan/media/474-penggunaan-dan-efek-media.html diunduh pada hari Rabu 27 Agustus 2014 pada pukul 16.24 http://musa666.wordpress.com/2012/10/07/karakteristik-program-televisi/ diunduh pada hari Kamis 28 Agustus 2014 pada pukul 11.44.