PENGARUH TABUNGAN DAN DEPOSITO MUDHARABAH TERHADAP PENYALURAN DANA PADA PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA Hedy Kuswanto *) Abstrak Penelitian bertujuan menganalisis tabungan dan deposito mudharabah terhadap dana yang disalurkan oleh perbankan syariah di Indonesia. Sampel penelitian diambil dari data yang diperoleh melalui Statistik Perbankan Syariah – Bank Indonesia ( SPS-BI) dari bulan Januari 2009 hingga Juni 2012. Alat analisis yang digunakan adalah regresi berganda. Hasil analisis menunjukkan bahwa jumlah tabungan dan deposito mudharabah berpengaruh positif dan signifikan terhadap penyaluran dana. Kata kunci : Tabungan, deposito mudharabah, penyaluran dana
PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Seiring dengan meningkatnya taraf hidup masyarakat
perkembangan lembaga
perbankan dari tahun ke tahun mengalami peningkatan, tidak hanya bank konvensional tetapi perbankan syariah juga mengalami peningkatan. Pasal 1 Undang-Undang Perbankan No. 10 Tahun 1998 menyebutkan bahwa bank merupakan badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Kegiatan penghimpunan dana oleh pihak bank merupakan kegiatan operasional dalam memperoleh dana dari masyarakat yang nantinya digunakan sebagai penyediaan dana untuk keperluan penyaluran dana. Penghimpunan dana juga dilakukan oleh perbankan syariah melalui berbagai cara diantaranya dengan menanawarkan tabungan dan deposito mudharabah kepada masyarakat. Tabungan
mudharabah adalah
tabungan
dimana
penabung
memperoleh imbalan
berupa pembagian keuntungan (bagi hasil) sesuai dengan yang disepakati. Adapun deposito mudharabah adalah dalam
suatu deposito
berjangka
bentuk bagi hasil keuntungan
dimana
deposan menerima
imbalan
berdasarkan kesepakatan yang telah ditentukan
bersama (Perwaatmaja K dan Syafi’i M, 1999). *) Dosen STIE Dharmaputra Semarang 1
Penelitian ini akan menganalisis pengaruh penghimpunan yang meliputi tabungan dan deposito mudharabah dana terhadap besarnya dana yang disalurkan perbankan syariah di Indonesia. Berikut ini dapat dilihat perkembangan tabungan dan deposito mudharabah serta penyaluran dana pada tabel berikut ini. Tabel 1. Perkembangan Tabungan Dan Deposito Mudharabah Serta Penyaluran Dana Pada Perbankan Syariah Di Indonesia (Tahun 2009 – 2011) Tahun Tabungan Deposito Penyaluran Dana ( milyar rupiah) (milyar rupiah) (milyar rupiah) 3.620 6.974 17.969 2009 2010
19.435
35.350
76.602
2011
26.630
57.067
112.853
Sumber : SPS-BI, 2011
Tabel di atas menunjukkan bahwa jumlah tabungan Mudharabah dan deposito Mudharabah serta penyaluran dana mengalami peningkatan yang sangat besar dalam kurun waktu 3 tahun terakhir. Menurut Siamat dalam Dendawijaya (2009), penghimpunan dana yang meliputi tabungan, deposito dan giro merupakan sumber dana bagi bank dan memiliki peranan yang penting terhadap besarnya kredit yang disalurkan. Semakin besar penghimpunan dana oleh pihak bank maka semakin besar jumlah kredit yang dapat disalurkan kepada masyarakat. Hasil penelitian Renawati (1994) menunjukkan bahwa penghimpunan dana ( tabungan, deposito dan giro) berkorelasi positif dengan pelepasan kredit. Beriman (2009) menemukan bahwa deposito berpengaruh positif terhadap kredit. Selanjutnya Nurhasniya (2004) menunjukkan bahwa giro berpengaruh positif terhadap perkembangan kredit. Perumusan Masalah Penelitian ini akan membahas pengaruh jumlah penghimpunan dana yang meliputi tabungan mudharabah dan deposito mudharabah terhadap jumlah dana yang disalurkan oleh perbankan syariah di Indonesia. Adapun permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : 1. Bagaimana pengaruh tabungan mudharabah terhadap penyaluran dana? 2. Bagaimana pengaruh deposito mudharabah terhadap penyaluran dana?
2
Tujuan Penelitian Tujuan dari kegiatan penelitian ini adalah untuk menganalisis : 1. Pengaruh tabungan mudharabah terhadap penyaluran dana 2. Pengaruh deposito mudharabah terhadap penyaluran dana Kegunaan Hasil Penelitian Kegunaan teoritis dari hasil penelitian ini adalah : 1. Bagi perbankan syariah, sebagai bahan masukan yang berguna bagi dalam mengambil kebijakan penghimpunan dana dan penyaluran dana . 2. Bagi penelitian selanjutnya, sebagai referennsi yang berguna bagi penelitian berikutnya yang sejenis.
TINJAUAN PUSTAKA Telaah Pustaka 1. Bank Pengertian bank menurut UU No.10 Tahun 1998 tentang perbankan : a. Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan, dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. b. Bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. c. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam Ialu lintas pembayaran Definisi bank pada huruf a diatas memberi tekanan bahwa bank dalam menjalankan usahanya terutama menghimpun dana dalam bentuk simpanan yang merupakan sumber dana bank. Demikian juga dari segi penyaluran dana, hendaknya bank tidak semata-mata memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya bagi pemilik bank tetapi juga kegiatannya itu harus pula diarahkan pada peningkatan taraf hidup masyarakat. Definisi tersebut merupakan komitmen bagi setiap bank yang menjalankan usahanya di Indonesia.Sedangkan definisi yang huruf b dan c di atas pada dasarnya merupakan penekanan pada fungsi tambahan bank umum dalam hal pemberian pelayanan atau jasa-jasa dalam lalu lintas pembayaran. Dengan definisi ini dapat 3
disimpulkan bahwa hanya bank umumlah yang dapat menyediakan jasa-jasa dalam Ialu lintas pembayaran, sedang BPR tidak diperkenankan melakukan kegiatan tersebut. Inilah pula yang menjadikan perbedaan prinsipil antar bank umum dengan BPR dalam melakukan usahanya. 2. Penghimpunan Dana Dalam memperoleh dana untuk usaha perbankan dapat diperoleh dari modal sendiri dan dana dari masyarakat atau dana pihak ketiga. Perolehan dana dari masyarakat atau dana pihak ketiga berupa simpanan dan sering disebut penghimpunan atau pengerahan dana. Menurut Ikhtisar Ketentuan-ketentuan Perbankan Indonesia (IKPI) Jilid II (1992), sumber dana dari pihak ketiga dapat berupa : a. Tabungan Tabungan adalah simpanan dari pihak ketiga kepada bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu. Adapun tabungan tabungan
dimana
penabung
mudharabah adalah
memperoleh imbalan berupa pembagian keuntungan
(bagi hasil) sesuai dengan yang disepakati. b. Deposito Berjangka Deposito adalah simpanan dari pihak ketiga kepada bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan dalam jangka waktu tertentu menurut perjanjian antara pihak ketiga dengan bank yang bersangkutan. Adapun deposito deposan menerima
mudharabah adalah
berjangka
dimana
imbalan
dalam
keuntungan
berdasarkan kesepakatan yang telah ditentukan bersama
suatu deposito
bentuk
bagi
hasil
c. Sertifikat Deposito Sertifikat Deposito adalah simpanan berjangka atas pembawa yang dengan izin Bank Indonesia dikeluarkan oleh Bank sebagai bukti simpanan yang dapat diperjual belikan atau dipindah tangankan kepada pihak ketiga. d. Giro Giro adalah simpanan dari pihak-pihak ketiga kepada bank yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan mempergunakan cek, surat perintah pembayaran lainnya atau dengan cara pemindah bukuan. e. Dana dari pihak ketiga lainnya antara lain deposit on call , setoran jaminan, obligasi call money dan pinjaman antar bank , penerimaan dana dari luar negeri dan penerimaan dana valuta asing
4
3. Penyaluran Dana (Kredit) a. Pengertian dan Unsur Kredit UU No.10 tahun 1998 tentang perbankan menyebutkan
bahwa kredit adalah
penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga. Sedangkan unsur-unsur di dalam suatu pokok perkreditan mengandung risiko-risiko sebagai berikut (Santoso, 2006) : 1) Kepercayaan, yaitu keyakinan bank atas uang yang dipinjamkan tersebut akan diterima kembali pembayaran pokok dan bunganya sesuai jangka waktu yang telah disepakati. 2) Waktu, yaitu agio akan pertambahan nilai uang yang diterima saat ini dengan masa yang akan datang dimana tentunya nilai uang sekarang akan lebih tinggi dari pada nilai uang di waktu yang akan datang. 3) Degree of risk, yaitu risiko yang terjadi akibat kesenjangan waktu dari pemberian pinjaman tersebut. Asuransi risiko ini didasarkan pertimbangan bahwa dengan semakin lama kredit diberikan maka akan semakin tinggi tingkat risikonya, karena kemampuan manusia untuk menerobos masa datang selalu ada unsur ketidakpastian yang tidak dapat diprediksi pada masa sekarang. Dengan adanya unsur risiko ini maka diperlukan cover jaminan yang memadai. 4) Prestasi, pemberian kredit sebenarnya tidak hanya sebatas pemberian pinjaman dalam bentuk uang tetapi juga barang dan jasa atau yang sejenisnya. Namun demikian dengan kemajuan jaminan pada masa kini perwujudannya adalah dalam bentuk uang. b. Tujuan Kredit Tujuan kredit, dapat dibedakan yaitu : 1) Kredit komersil (commercil loan) Yaitu kredit yang diberikan untuk memperlancar kegiatan usaha nasabah dibidang perdagangan, meliputi kredit leveransir, kedit untuk usaha pertokoan, kredit ekspor dan sebagainya. 2) Kredit konsumtif (consumer loan) Yaitu kredit yang diberikan oleh bank untuk memenuhi kebutuhan debitur yang bersifat konsumtif dan tidak digunakan sebagai modal kerja untuk memperoleh laba akan tetapi 5
semata -mata digunakan untuk membeli kebutuhan-kebutuhan lainnya, misalnya membeli properti (rumah), mobil dan sebagainya. 3) Kredit produktif Yaitu kredit yang diberikan oleh bank dalam rangka membiayai kebutuhan modal kerja debitur sehingga dapat memperlancar produksi, misalnya pembelian bahan baku, pembayaran upah, biaya pengepakan, biaya pemasaran dan distribusi dan sebagainya.
Penelitian Terdahulu Penelitian mengenai pengaruh penghimpunan dana terhadap kredit
telah
dilakukan oleh peneliti sebelumnya hal ini dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 2. Penelitian Terdahulu No. Nama &Tahun Judul Penelitian 1 Renawati (1994) Upaya Penghimpunan Dana Masyarakat Sebagai Sumber Pelepasan Kredit Pada Bank Umum Swasta Nasional Di Daerah Tingkat I Jawa Timur
2
Nurhasniya (2004)
3
Beriman (2009)
Analisis Peranan Perkembangan Jumlah Giro, Tabungan dan Deposito Masyarakat Terhadap Perkembangan Jumlah Kredit dan Perkembangan Jumlah Sertifikat Bank Indonesia (Studi Kasus Pada 10 Bank Umum Devisa Nasional) Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga Terhadap Jumlah Kredit Pada PT. Bank Mandiri, Tbk Periode Januari 2004 - Desember 2008
Hasil Penelitian Penghimpunan dana masyarakat ( tabungan, deposito dan giro) memiliki hubungan yang positif dan signifikan dengan pelepasan kredit Perkembangan jumlah tabungan, deposito dan giro berpengaruh positif dan signifikan terhadap perkembangan jumlah kredit Secara parsial tabungan dan deposito berpengaruh positif signifikan terhadap jumlah kredit bank, sedangkan giro tidak berpengaruh signifikan terhadap jumlah kredit.
Kerangka Pemikiran Berikut ini dijelaskan kaitan antara tabungan mudharabah dan deposito mudharabah dengan penyaluran dana berdasarkan gambar sebagai berikut :
6
Gambar 2 Kerangka Pikir Penelitian Tabungan Mudharabah (X1)
Deposito Mudharabah (X2)
H1 Penyaluran Dana (Y) H2
Sumber : Nurhasniya (2004)
Perumusan Hipotesis Penghimpunan dana yang dilakukan oleh bank salah satunya adalah tabungan yang selanjutnya dapat dialokasikan sebagai sumber dana bagi bank dalam menyalurkan kredit kepada masyarakat yang memerlukannya. Semakin besar jumlah tabungan yang dapat dihimpun oleh bank maka semakin besar pula jumlah kredit yang dapat disalurkan oleh bank. Renawati (1994) tabungan memiliki hubungan yang positif dan signifikan dengan pelepasan kredit pada Bank Umum Swasta Nasional Di Daerah Tingkat I Jawa Timur. Mengacu pada uraian ini maka hipotesis 1 (H1) yang diajukan dalam penelitian ini adalah: H1 : Tabungan mudharabah berpengaruh positif terhadap penyaluran dana Deposito atau simpanan berjangka juga merupakan salah satu sumber dana bagi bank yang dapat dialokasikan sebagi sumber bagi pendanaan kredit Semakin besar jumlah deposito yang dapat dihimpun oleh bank maka semakin besar pula jumlah kredit yang dapat disalurkan oleh bank. Beriman (2009) menemukan bahwa deposito berpengaruh positif dan signifikan terhadap jumlah kredit pada PT. Bank Mandiri, Tbk. Berdasarkan uraian ini maka hipotesis 2 (H2) yang diajukan dalam penelitian ini adalah : H2 : Deposito mudharabah berpengaruh positif terhadap penyaluran dana
METODE PENELITIAN Definisi Operasional Variabel yang dikaji dalam penelitian ini adalah variabel bebas yaitu tabungan mudhrabah (X1) dan deposito mudhrabah (X2) serta variabel terikat yaitu penyaluran 7
dana (Y). Adapun definisi operasional dari masing-masing variabel dalam penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Tabungan Mudharabah (X1) Tabungan
mudharabah adalah tabungan
dimana
penabung
memperoleh imbalan
berupa pembagian keuntungan (bagi hasil) sesuai dengan yang disepakati. Tabungan mudharabah dalam penelitian ini adalah nilai tabungan yang dapat dihimpun oleh perbankan syariah yangdiukur dalam satuan milyar rupiah. 2. Deposito Mudharabah (X2) deposito menerima
mudharabah adalah imbalan
dalam
suatu
deposito
bentuk
bagi
berjangka
dimana
hasil keuntungan
deposan
berdasarkan
kesepakatan yang telah ditentukan bersaman. Deposito mudharabah dalam penelitian ini adalah jumlah simpanan berjangka yang dapat dihimpun oleh perbankan syariah yang diukur dalam satuan milyar rupiah 3. Penyaluran dana (Y) Menurut UU No.10 tahun 1998 tentang perbankan disebutkan bahwa kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga. Penyaluran dana dalam penelitian ini adalah jumlah kredit yang dapat disalurkan oleh perbankan syariah yang diukur dalam satuan milyar rupiah. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh data tabungan mudharabah dan deposito mudharabah serta penyaluran dana /kredit yang disalurkan oleh perbankan syariah. Adapun sampelnya diambil adalah data tersebut dari bulan Januari 2009 hingga Juni 2012 (42 bulan). Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan berbagai literatur yang berhubungan dengan masalah yang akan dibahas dan data diperoleh dari Statistik Perbankan Syariah – Bank indonesia (SPS-BI ) sebagai sumber data sekunder.
8
Metode Analisis Data Dalam penelitian ini analisis yang dilakukan meliputi (Imam Ghozali, 2005): 1. Uji Kelyakan Model a. Koefisien Determinasi Angka koefisien R2 menunjukkan bahwa variabel-variabel bebas ( secara simultan atau bersama-sama ) berpengaruh terhadap variabel terikat sebesar KD = Adjusted R2 x 100 % , sedangkan( 100 - Adjusted R2 ) % sisanya dipengaruhi oleh lain. b. Uji F Kriteria yang digunakan : - Jika nilai F hitung > F tabel , maka signifikan dan jika nilai F hitung < F tabel, maka tidak signifikan - Jika angka signifikansi < = 0,05, maka signifikan dan jika angka signifikansi > 0,05, maka tidak signifikan 2. Pengujian Hipotesis Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Hipotesis H1 : - Ho : 1= 0 : Tabungan mudharabah tidak berpengaruh terhadap penyaluran dana - Ha: 1> 0 : Tabungan mudharabah berpengaruh positif terhadap penyaluran dana b. Hipotesis H2: - Ho : 2 = 0 : Deposito mudharabah tidak berpengaruh terhadap penyaluran dana - Ha : 2 > 0 : Deposito mudharabah berpengaruh positif terhadap penyaluran dana Kriteria pengujian : - Kalau t hitung > t tabel maka H0 ditolak dan Ha diterima. - Kalau t hitung < t tabel maka H0 diterima.dan Ha ditolak - Kalau angka sig. < = 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima - Kalau angka sig. > = 0,05 maka H0 diterima dan H1 ditolak 3. Analisis Regresi Rumus yang digunakan adalah (Djarwanto, 2001) : Y = a + b1X1 + b2X2 + e Dimana : Y : Penyaluran dana
a : Konstanta
X1 : Tabungan Mudharabah
b
X2 : Deposito Mudharabah
e : Faktor di luar model
: Koefisien regresi parsial
9
HASIL DAN PEMBAHASAN Pembahasan Hasil Penelitian 1. Analisis Deskriptif Hasil analisis deskriptif dapat dijelaskan berdasarkan tabel berikut ini. Tabel 3 Data Deskriptif Tabungan Mudhrabah (X1) Deposio Mudhrabah (X2) Penyaluran Dana (Y) Valid N (listwise)
N 42 42 42 42
Minimum 2577.00 4633.00 14586.00
Maximum 29531.00 57412.00 115884.00
Mean 15403.79 29681.02 62674.29
Std. Deviation 9105.81 18628.09 35620.71
Sumber : Data sekunder yang diolah, 2012
Tabel di atas menunjukkan bahwa : a. Nilai terendah tabungan mudhrabah Rp 2.577 milyar , nilai tertinggi Rp 29.531 milyar dan rata-rata Rp 15.403,79serta standard deviasi
Rp 9.105,81 milyar
b. Nilai terendah deposito mudhrabah Rp 4.633 milyar, nilai tertinggi Rp 57.412 milyar dan rata-rata Rp 29681,02 milyar serta standard deviasi Rp 18.628,09 c. Nilai terendah penyaluran dana Rp 14.586 milyar, nilai tertinggi Rp 115.884 milyar dan rata-rata Rp 62.674,29 milyar serta standard deviasi Rp 35620,71 milyar
2. Uji Kelayakan Model a. Analisis Koefisien Determinasi Analisis koefisien determinasi dapat diketahui dari tabel di bawah ini. Tabel 4 Koefisien Determinasi Model
R 1
.925
R Square .857
Adjusted R Square .842
Std. Error of the Estimate 1415.78350
Sumber : Data sekunder yang diolah, 2012
Tabel di atas menunjukkan bahwa nilai Adjusted R Square = 0,842 yang berarti bahwa kontribusi pengaruh ketiga variabel bebas ( tabungan, deposito dan giro ) terhadap kredit yang disalurkan sebesar 84,2
% sedangkan yang 15,6 % diengaruhi faktor
lainnya misalnya faktor internal ataupun kondisi pereknomian.
10
b. Uji simultan (Uji F) Berdasarkan tabel dibawah ini dapat diketahui bahwa nilai F hitung. Tabel 5. Nilai F hitung Model df 1
Regression Residual Total
F 37.229
2 39 41
Sig. .000
Sumber : Data sekunder yang diolah, 2010
Tabel di atas menunjukkan bahwa nilai F hitung = 37,229 >
F tabel = 3,23 sehingga
signifikan. Berdasarkan pengujian kofisien dterminasi dan uji F dapat disimpulkan bahwa model regresi yang dalam penelitian ini layak digunakan 3. Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis dapat dilakukan berdasarkan tabel berikut ini. Tabel 6 Koefisien Regresi Model
Unstandardized Coefficients
t
Sig.
B 4066.968
Std. Error 449.463
4.049
.000
Tabungan .571 Mudharabah (X1) Deposito .966 Mudharabah (X2) Sumber : Data sekunder yang diolah, 2010
.165
2.777
.004
.081
3.986
.000
1
(Constant)
a. Hipotesis 1 (H1) - Ho : 1 = 0 : Tabungan mudharabah tidak berpengaruh terhadap penyaluran dana - Ha : 1 > 0 : Tabungan mudharabah berpengaruh positif terhadap penyaluran dana Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai t hitung yaitu sebesar 2,777 > t tabel = 1,694 dan angka sig. = 0,004 sehingga signifikan ( Ha diterima dan Ho ditolak). Dengan demikian hipotesis 1 (H1) bahwa tabungan mudharabah berpengaruh positif terhadap penyaluran dana terbukti. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Renawati (1994) yang menunjukkan bahwa tabungan berkorelasi positif dan signifikan dengan jumlah kredit pada Bank Umum Swasta Nasional Di Daerah Tingkat I Jawa Timur.
11
b. Hipotesis 2 (H2) - Ho : 2 = 0 : Deosito mudharabah tidak berpengaruh terhadap penyaluran dana - Ha : 2 > 0 : Deosito mudharabah berpengaruh positif terhadap penyaluran dana Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai t hitung yaitu sebesar 3,986 > t tabel = 1,694 dan angka sig. = 0,000 sehingga signifikan ( Ha diterima dan Ho ditolak). Dengan demikian hipotesis 2 (H2) bahwa deposito mudharabah berpengaruh positif terhadap penyaluran dana terbukti. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Beriman (2009) yang menyimpulkan bahwa deposito berpengaruh positif signifikan terhadap jumlah kredit pada PT. Bank Mandiri, Tbk Periode Januari 2004 - Desember 2008. 4. Analisis Regresi Berganda Tabel 6 di atas menunjukkan bahwa nilai a = 4.066,968 dan b1 = 0,571, b2 = 0,966 sehingga dapat disusun persamaan regresi sebaga berikut : Rumus umum regresi : Y = a + b1X1 + b2X2 + e Persamaan regresi
: Y = 4.066,968 + 0,571X1+ 0,966 X2 + e
Berdasarkan persamaan di atas dapat dilakukan interpretasi sebagai berikut : 1) Nilai konstanta atau a = 4.066,968 mempunyai arti bahwa jika tidak ada tabungan mudharabah dan deposito mudharabah maka penyaluran dana sebesar Rp 4.066,968 milyar ( faktor lain dianggap tetap). 2) Koefisien regresi
atau b1 = 0,571 mempunyai arti bahwa kenaikan tabungan
mudharabah sebesar Rp 1 milyar akan dapat menaikkan penyaluran dana sebesar Rp 0,571 milyar ( faktor lain dianggap tetap) 3) Koefisien regresi mudharabah sebesar
atau b2 = 0,966 mempunyai arti bahwa kenaikan deposito Rp 1 milyar maka akan dapat menaikkan kredit yang akan
disalurkan sebesar Rp 0,966 milyar ( faktor lain dianggap tetap)
PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan analisis dan pembahasan sebelumnya maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai t hitung dari pengaruh tabungan mudharabah terhadap kredit sebesar 2,777 lebih besar dari dari t tabel = 1,694 dan angka sig = 0,004 sehingga signifikan,
dengan demikian hipotesis 1 (H1) bahwa 12
tabungan
mudharabah berpengaruh positif terhadap penyaluran dana terbukti. Koefisien regresi atau b1 = 0,571 mempunyai arti bahwa kenaikan tabungan mudharabah sebesar Rp 1 milyar akan dapat menaikkan penyaluran dana sebesar Rp 0,571 milyar ( faktor lain dianggap tetap). 2. Nilai t hitung dari pengaruh deposito mudharabah terhadap kredit sebesar 3,986 lebih besar dari dari t tabel = 1,694 dan angka sig = 0,000 sehingga signifikan , dengan demikian hipotesis 2 (H2) bahwa deposito mudharabah berpengaruh positif terhadap penyaluran dana terbukti. Koefisien regresi
atau b2 = 0,966 mempunyai arti bahwa kenaikan deposito
mudharabah sebesar Rp 1 milyar maka akan dapat menaikkan penyaluran dana sebesar Rp 0,966 milyar ( faktor lain dianggap tetap)
Saran Saran yang dapat diberikan berdasarkan hasil analisis dalam penelitian ini adalah : 1. Pihak perbankan perlu meningkatkan kualitas pelayanan kepada para nasabah khususnya nasabah yang memberikan dana untuk disimpan seperti tabungan mudharabah dan deposito mudharabah. Hal ini diperlukan agar mereka semakin percaya terhadap perbankan syariah dan semakin merasa nyaman untuk menyimpan dananya ke perbankan syariah. 2. Perbankan perlu
meningkatkan kegiatan promosi dan jika perlu memberikan hadiah
kepada nasabah, dengan demikian nasabah diharapkan akan semakin bergairah untuk menyimpan dananya ke perbankan syariah. Sehingga akan semakin besar dana simpanan yang
dapat diperoleh perbankan syariah guna meningkatkan jumlah
penyaluran dana kepada masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA Beriman, 2009, Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga Terhadap Jumlah Kredit Pada PT. Bank Mandiri, Tbk Periode Januari 2004 - Desember 2008, Skripsi. Bandung : Universitas Padjajaran. Dendawijaya, Lukman, 2005, Manajemen Perbankan, Bogor : Ghalia Indonesia Djarwanto, 2001, Mengenal Beberapa Uji Statistik Dalam Penelitian, Yogyakarta : Liberty Imam Ghozali, 2005..Analisis Multivariat SPSS,.Edisi Ketiga. Semarang : Marzuki, 1998 Metode Riset, ,Yogyakarta : BPFE-UII 13
BP – UNDIP
Nurhasniya, Siti, 2004, Analisis Peranan PerkembanganJumlah Giro, Tabungan dan Deposito Masyarakat Terhadap Perkembangan Jumlah Kredit dan Perkembangan Jumlah Sertifikat Bank Indonesia (Studi Kasus Pada 10 Bank Umum Devisa Nasional), Tesis , Jakarta : Universitas Gunadharma Perwaatmaja K dan Syafi’i M, 1999. Mengenal Perbankan Syariah. Jakarta : Radjagrafindo. Renawati , 1994, Upaya Penghimpunan Dana Masyarakat Sebagai Sumber Pelepasan Kredit Pada Bank Umum Swasta Nasional Di Daerah Tingkat I Jawa Timur. Skripsi . Surabaya : Universitas Surabaya Santoso, Ruddy Tri, 1996 Manajemen Kredit Bank, Jakarta : PT. Gramedia Siamat, Dahlan, 2004 Manajemen Lembaga Keuangan, Jakarta : LPFE-UI ___________. (1992). Ikhtisar Ketentuan Perbankan Indonesia (IKPI) Jilid II ___________. Undang – Undang No.10 Tahun 1998 Tentang Perbankan
14