Vol. 4 No.1 Jan – Mar 2017 [Jurnal Ilmiah AKSI STIE AMKOP Makassar] ISSN : 2089-9378
PENGARUH STRATEGI DAN METODE PEMUNGUTAN PAJAK TERHADAP PENERIMAAN PAJAK PENGHASILAN BADAN PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK DI MAKASSAR Dahniyar Daud STIEM BONGAYA MAKASSAR email:
[email protected] Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk 1) menganalisis pengaruh positif dan signifikan variabel strategi pemungutan pajak (X1) dan variabel metode pemungutan pajak (X2) secara bersama-sama terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan Badan (Y) pada Kantor Pelayanan Pajak di Makassar Propinsi Sulawesi Selatan, 2) menaganalisis variabel bebas (X1 dan X2) yang paling dominan terhadap variabel terikat Y. Data dalam penelitian ini adalah data primer dari kusioner yang dikembalikan responden. Populasi penelitian adalah seluruh pegawai pada Kantor Pelayanan Pajak di Makassar Propinsi Sulawesi Selatan. Sampel yang diambil sebanyak 55 orang. Pengumpulan data dilakukan melalui penyebaran kusioner. Metode analisis data adalah resgresi linear berganda dengan menggunakan alat pengolahan analisis program SPSS versi 20. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) secara simultan variabel strategi pemungutan pajak (X1) dan variabel metode pemungutan pajak (X2) secara bersamasama berpengaruh terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan Badan (Y) pada Kantor Pelayanan Pajak di Makassar Propinsi Sulawesi Selatan. 2) variabel strategi pemungutan pajak (X1) merupakan variabe; yang paling dominan berpengaruh terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan Badan (Y) pada Kantor Pelayanan Pajak di Makassar Propinsi Sulawesi Selatan. Kata Kunci: Strategi Pemungutan Pajak, Metode Pemungutan Pajak, Pajak Penghasilan Badan dan Penerimaan Pajak. Abstract This study aims to 1) analyze the positive and significant impact of taxation strategy variables (X1) and variable methods of tax collection (X2) jointly against the Corporate Income Tax Receipts (Y) at the Tax Office in Makassar South Sulawesi, 2) analyze the independent variables (X1 and X2) are the most dominant of the dependent variable Y. The data in this study is the primary data from the returned questionnaire respondents. The study population was all employees of the Tax Office in Makassar South Sulawesi. Samples taken by 55 people. Data collected through questionnaire dissemination. Method of data analysis is linear resgresi using analytical processing tool SPSS version 20. The results showed that 1) simultaneous taxation strategy variables (X1) and variable methods of tax collection (X2) jointly influence the Corporate Income Tax 342
Website http://journal.stieamkop.ac.id/
Vol. 4 No.1 Jan – Mar 2017 [Jurnal Ilmiah AKSI STIE AMKOP Makassar] ISSN : 2089-9378
Receipts (Y) at the Tax Office in Makassar South Sulawesi. 2) tax collection strategy variables (X1) is variabe; most dominant influence on Corporate Income Tax Receipts (Y) at the Tax Office in Makassar South Sulawesi. Keywords: Tax collection strategies, Methods of tax collection, Tax corporate revenue, and Tax income. mempunyai arti bahwa besarnya pajak yang terutang dipercayakan kepada Wajib Pajak (WP) itu sendiri, dimana WP harus melaporkan secara teratur seluruh jumlah pajak yang terutang dan jumlah pajak yang telah ditentukan dalam peraturan perUndang Undangan perpajakan. Oleh sebab itu untuk mendukung keberhasilan diterapkannya System Self Assesment salah satu hal mendasar yang harus dilakukan adalah melaksanakan penegakan hukum (law enforcement) perpajakan. Penegakan hukum dalam perpajakan mempunyai korelasi yang positif dengan kesuksesan penerimaan pajak, artinya pelaksanaan penegakan hukum pajak secara tegas dan konsisten akan mampu menciptakan kepatuhan yang lebih baik dari wajib pajak dan akan bermuara pada peningkatan penerimaan dari sektor pajak. Oleh karena itu terhadap wajib pajak dimana diberikan kepercayaan dalam menghitung dan melaporkan sendiri seluruh jumlah pajak terutangnya, seyogyanya diberikan pengertian dan pemahaman yang baik dan benar dalam membuat dan melaporkan data yang berhubungan dengan pajak. Pemerintah dalam hal ini Departemen Keuangan melalui Dinas Perpajakan harus lebih banyak mengadakan pembinaan , training dan pendidikan kepada wajib pajak atas Strategi dan Metode Pemungutan yang dilakukan sesuai dengan Undang Undang Perpajakan. Sehingga dalam
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia saat ini sedang mengalami permasalahan diberbagai sektor khususnya sektor ekonomi dan untuk tetap dapat bertahan dan memperbaiki kondisi yang ada maka pajak merupakan salah satu potensi penerimaan dalam negeri yang menjadi prioritas utama karena mampu mendominasi penerimaan Negara. Pembayaran pajak merupakan perwujudan dari kewajiban kenegaraan dan peran serta masyarakat secara langsung yang bersama sama mengumpulkan dana untuk pembiayaaan Negara dan pembangunan nasional. Pajak yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan seluruh rakyat melalui perbaikan dan penambahan pelayanan publik, mengalokasikan pajak tidak hanya untuk pembayar pajak, juga untuk kepentingan rakyat yang tidak wajib membayar pajak. Dimana salah satu fungsi pajak adalah untuk mengurangi kesenjangan antar penduduk sehingga pemerataan kesejahteraan bisa tercapai. Dengan diundangkannya Undang Undang no. 6 tahun 1983 maka sejak tahun 1984 yang lebih dikenal dengan sebutan tax reform , sistem pemungutan pajak secara umum mengalami perubahan yang sangat mendasar yaitu “Official Assesment System” berubah menjadi “Self Assesment”. Sistem Pemungutaan ini 343
Website http://journal.stieamkop.ac.id/
Vol. 4 No.1 Jan – Mar 2017 [Jurnal Ilmiah AKSI STIE AMKOP Makassar] ISSN : 2089-9378
prakteknya wajib pajak lebih mudah memahami dan mengerti akan kewajiban pajaknya tampa merasa sebagai beban. Karena dengan system self assesment dimana Wajib Pajak diberikan kepercayaan untuk menghitung sendiri, memperhitungkan sendiri, membayar atau menyetor sendiri dan melaporkan sendiri kewajiban perpajakannya sesuai dengan undang undang perpajakan. Sedangkan aparatur perpajakan (fiskus) sesuai tugas dan kewenangannya mempunyai kewajiban untuk memberikan pembinaan, pelayanan dan pengawasan terhadap kewajiban perpajakan yang dilakukan oleh wajib pajak. Menurut lembaga pemungutannya, jenis pajak dibagi menjadi dua yaitu : pajak pusat dan pajak daerah. Pajak pusat adalah jenis pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat yang dalam pelaksanaannya dilakukan oleh Departemen Keuangan rnelalui Direktorat Jendral Pajak, hasil dan pemungutan pajak pusat dikumpulkan dan dimasukkan sebagai bagian dari penerimaan APBN. Sedangkan pajak daerah adalah jenis pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah yang di dalam pelaksanaannya dilakukan oleh Dinas Pendapatan Daerah. Menurut Mardiasmo (2011:11) jenis jenis pajak dibedakan sebagai berikut ; (1) berdasarkan pihak yang menanggung dibedakan yakni pajak langsung dan pajak tidak langsung, (2) berdasarkan pihak yang memungut yakni pajak Negara dan pajak daerah, (3) berdasarkan sifatnya dibedakan pajak subyektif dan pajak obyektif. Dalam penelitian ini penulis mencoba meneliti salah satu jenis pajak berdasarkan pihak yang menanggung
yakni pajak langsung dan penulis mencoba membatasi khusus pajak penghasilan badan. Pajak Penghasilan (PPh) adalah pajak yang dikenakan kepada orang pribadi atau badan atas penghasilan yang diterima atau diperoleh dalam satu tahun pajak. Yang dimaksud dengan penghasilan adalah setiap tambahan kemampuan ekonomis yang berasal baik dari Indonesia maupun dari luar Indonesia yang dapat digunakan untuk konsumsi atau untuk menambah kekayaaan dengan nama dan dalam bentuk apapun. Dengan demikian maka penghasilan itu dapat berupa keuntungan usaha, gaji , honorarium, hadiah dan lain sebagainnya. Pajak Penghasilan Badan dan Pajak Penghasilan orang pribadi sebagai salah satu sumber penerimaan Negara peranannya harus meningkat setiap tahunnya dengan meminimalisir atau bahkan menghilangkan sama sekali kesalahan wajib pajak dalam melaporkan pajaknya. Untuk itu diperlukan suatu upaya pengamanan penerimaan pajak penghasilan badan dan pajak penghasilan orang pribadi dari kemungkinan hilangnya potensi penerimaan. Setiap daerah membutuhkan dana untuk menjalankan aktivitas pemerintahan dan pembangunan, salah satu dana yaitu bersumber dari sektor pajak. Strategi Pemungutan yang baik melalui pembinaan, pelayanan dan pengawasan oleh aparatur perpajakan (fiskus) akan berpengaruh pada penerimaan Negara dalam segi pajak khususnya Pajak Penghasilan Badan. Dan juga metode pemungutan pajak yang berjalan dimana dengan system self assesment diharapkan dapat berpengaruh terhadap penerimaan pajak 344
Website http://journal.stieamkop.ac.id/
Vol. 4 No.1 Jan – Mar 2017 [Jurnal Ilmiah AKSI STIE AMKOP Makassar] ISSN : 2089-9378
khususnya Pajak Penghasilan Badan, dimana diketahui system self assessment wajib pajak diberikan kewenangan penuh untuk menghitung dan melaporkan pajaknya. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, maka yang menjadi rumusan masalah yaitu sebagai berikut:
bidang dan topik permasalahaan yang sama. 2. Bagi pihak pemerintah dalam hal ini kantor pelayanan pajak Sebagai salah satu pertimbangan dalam pelaksananaan pemungutan yang lebih efektif dan efesien sehingga dapat meningkatkan penerimaan pajak dan untuk lebih meningkatkan lagi pengawasan dan pembinaan Wajib Pajak yang lalai dalam menjalankan kewajiban perpajakannya. 3. Bagi Peneliti mendatang Sebagai langkah awal dalam mengaplikasikan semua ilmu yang telah diperoleh selama duduk dibangku kuliah dan menambah pengetahuan mengenai pengaruh strategi dan metode pemungutan pajak penghasilan badan terhadap penerimaan Negara dari sektor pajak. KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS A. Kerangka Konseptual Sebagai salah satu sumber penerimaan Negara, Pajak penghasilan badan (PPh Badan) dan Pajak penghasilan orang pribadi perannya harus meningkat setiap tahunnya, dengan meminimalisir atau bahkan menghilangkan sama sekali kesalahan wajib pajak dalam melaporkan pajaknya. Untuk itu diperlukan suatu upaya pengamanan penerimaan PPh Badan dan PPh Orang Pribadi dari kemungkinan hilangnya potensi penerimaan. Strategi yang dilakukan oleh pihak fiskus dalam rangka penerimaan pajak dalam menunjang penerimaan Negara dapat berjalan dengan baik dengan menggunakan berbagai aspek sarana yang dimiliki, dimana dengan strategi ekstensifikasi dan strategi intensifikasi. Dengan System Self
1. Apakah strategi dan metode pemungutan pajak secara serempak berpengaruh terhadap penerimaan pajak penghasilan badan pada kantor pelayanan pajak di Makassar? 2. Variabel manakah yang dominan berpengaruh terhadap penerimaan pajak penghasilan badan pada kantor pelayanan pajak di Makassar. C. Tujuan Penelitian Adapun yang menjadi tujuan dasar dari penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui pengaruh strategi dan metode pelaksanaan pemungutan pajak terhadap penerimaan Negara dari sektor pajak khususnya Pajak Penghasilan Badan pada kantor pelayanan pajak di Makassar. 2. Untuk mengetahui variabel manakah yang dominan berpengaruh terhadap penerimaan pajak penghasilan badan pada kantor pelayanan pajak di Makassar. D. Manfaat Penelitian Manfaat yang ingin dicapai dalam penelitian ini sebagai berikut : 1. Bagi Akademis Hasil penelitian ini diharapkan berguna sebagai sumber informasi dan salah satu sumber referensi kajian teori bagi peneliti yang berminat pada 345
Website http://journal.stieamkop.ac.id/
Vol. 4 No.1 Jan – Mar 2017 [Jurnal Ilmiah AKSI STIE AMKOP Makassar] ISSN : 2089-9378
Assesment yang diterapkan kiranya dapat pegawai dinas keuangan dalam menunjang penerimaan Negara. menjalankan tugas dalam pemungutan Dari tinjauan pustaka dan pajak khususnya Pajak Penghasilan rumusan masalah penelitian, yang Badan terhadap penerimaan Negara. menjadi variabel dalam penelitian ini Untuk lebih jelasnya kerangka adalah bagaimana pengaruh strategi dan konseptual dapat digambarkan sebagai metode yang dilakukan oleh berikut: fiskus/aparatur Negara dalam hal ini Skema Gambar Kerangka Konseptual Strategi Pemungutan Pajak (X1) Penerimaan Pajak Penghasilan Badan (Y)
Metode Pemungutan Pajak (X2)
penghasilan badan (Y) Strategi yang dilakukan oleh fiskus dalam rangka penerimaan pajak umumnya berjalan dengan baik dengan menggunakan berbagai sarana yang dimiliki. 2. Strategi pemungutan pajak (X1) merupakan variabel paling dominan berpengaruh positif terhadap penerimaan pajak penghasilan badan (Y). Upaya pemerintah untuk meningkatkan penerimaan Negara dari sektor pajak sangat diharapkan demi pembangunan yang berkesinambungan. METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penelitian ini melakukan pendekatan kuantitatif dengan metode analisis deskriptif. Hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran yang
B. Hipotesis Arikunto (2006:71) mengemukakan bahwa hipotesis merupakan suatu jawaban sementara terhadap permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang terhimpun. Untuk mengoptimalkan penerimaan pajak khususnya Pajak Penghasilan Badan, maka pemerintah memberikan keringanan pada wajib pajak dalam memenuhi kewajibannya membayar pajak. Sunaryo (2008) , strategi pemungutan pajak yang efektif dan berkaitan dengan penerapan system online akan berpengaruh pada peningkatan penerimaan pajak. 1. Strategi Pemungutan Pajak (X1) dan metode pemungutan pajak (X2) secara simultan berpengaruh positif terhadap penerimaan pajak 346
Website http://journal.stieamkop.ac.id/
Vol. 4 No.1 Jan – Mar 2017 [Jurnal Ilmiah AKSI STIE AMKOP Makassar] ISSN : 2089-9378
jelas, seberapa besar pengaruh strategi dan metode pemungutan pajak terhadap penerimaan pajak penghasilan badan. B. Waktu Dan Lokasi Penelitian Adapun waktu penelitian ini diperkirakan mulai dari bulan April sampai dengan Juni 2013. Lokasi penelitian adalah Kantor Pelayanan Pajak (KPP) di Makassar yang meliputi : 1. KPP Pratama Makassar Barat, Jl Balaikota No. 15, Makassar. 2. KPP Pratama Makassar Selatan , Jl. Urip Sumoharjo Gedung Keuangan Negara , Makassar. 3. KPP Madya, Jl. Jl Urip Sumoharjo Gedung Keuangan Negara, Makassar. C. Jenis Dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Data kualitatif menurut Nanang Martono (2010: 172) adalah data yang yang berbentuk kalimat, kata atau gambar . Data yang berntuk kategrorisasi, karakterisrik berwujud pertanyaan atau kata kata. 2. Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka , atau data kualitatif yang diangkakan, seperti hasil pemungutan yang dilakukan oleh Kantor pelayanan pajak serta data lainnya yang menunjang pembahasan ini. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Data primer Data primer yaitu data yang diperoleh melalui hasil penelitian secara langsung terhadap objek yang diteliti. Data primer ini diperoleh melalui wawancara dengan topik penelitian ini. b. Data sekunder
Data sekunder yaitu data dari berbagai sumber literatur, dokumentasi atau informasi dari pihak terkait yang berhubungan dengan permasalahan dalam penelitian ini. D. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Teknik penelitian lapangan a. Observasi yaitu mengadakan pengamatan secara langsung pada lokasi penelitian. b. Wawancara yaitu mengadakan serangkaian wawancara secara langsung dengan pihak yang berkompeten untuk memberikan data dan informasi sehubungan dengan penelitian. c. Dokumentasi yaitu pengambilan data yang sehubungan dengan penyiapan data yang diperlukan berupa dokumen-dokumen yang dibutuhkan. 2. Teknik kepustakaan Penelitian ini diarahkan pada teori-teori yang berkaitan dengan judul literatur serta berbagai referensi yang ada hubungannya dengan pembahasan teknik dan penyusunan dalam penelitian. E. Populasi Dan Sampel 1. Populasi Menurut sugiyono (2009:80) tentang pengertian “populasi adalah wilayah generalisasi yang subjek diman mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan”. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kantor pelayanan pajak yang ada di kota Makassar, dimana terdapat tiga kantor pelayanan pajak yang 347
Website http://journal.stieamkop.ac.id/
Vol. 4 No.1 Jan – Mar 2017 [Jurnal Ilmiah AKSI STIE AMKOP Makassar] ISSN : 2089-9378
bersedia dilakukan penelitian dan setiap Makassar, dimana masing masing KPP kantor pelayanan pajak terdapat + 50 memliki + 20 orang AR untuk KPP karyawan, sehingga populasi ada 150 Selatan hanya 15 orang sehingga total orang. data sampel adalah 55 orang . Kantor 2. Sampel Pelayanan Pajak (KPP) yang ada Sampel dalam penelitian ini diMakassar dapat dilihat pada tabel adalah bagian pemungutan disetiap berikut: kantor pelayanan pajak dikota Tabel, Daftar Kantor Pelayanan Pajak di Kota Makassar NO NAMA KPP JUMLAH 1
KPP Pratama Makassar Selatan
15
2
KPP Pratama Makassar Barat
20
3
KPP Madya
20
Sumber: Data Kantor Pelayanan Pajak Kota Makassar, 2013. F. Metode Analisis Data Analisis data yang digunakan 2. Analisis statistik yang digunakan dalam menjawab hipotesis yang di ajukan dalam penelitian ini adalah analisis dan dalam mecapai tujuan penelitian ini regresi berganda dengan adalah sebagai berikut : mempergunakan program SPSS 17. 1. Analisis deskriptif menurut Analisis regresi linier berganda Martono Nanang (2010 :35) adalah untuk menghitung besarnya pengaruh suatu analisis yang menguraikan secara kuantitatif dari suatu perubahan mengenai faktor faktor yang (variabel X) terhadap kejadian lainnya mempengaruhi penerimaan pajak (variabel Y), maka digunakan rumus penghasilan badan. menurut Akdom dan Riduwan (2007 : 142) sebagai berikut : Y=βο + β1X1 + β2X2 + e Dimana : Y = Penerimaan Pajak Penghasilan Badan X1 = Strategi pemungutan pajak X2 = Metode pemungutan pajak βο = Intercept β1- β2 = Koefisien Regresi e = Error (tingkat kesalahan) orang. Semua kusioner dikembalikan HASIL PENELITIAN DAN oleh responden tanpa satu pun yang PEMBAHASAN tertinggal. A. Hasil Penelitian Kuesioner yang disebarkan 1. Deskripsi Responden sebanyak 55 rangkap ditiga KPP, Dari 55 responden pegawai pada diantaranya KPP Pratama Makassar Kantor Pelayanan Pajak Makassar Selatan 15, KPP Pratama Makassar Provinsi Sulawesi Selatan, maka Barat 20 orang dan KPP Madya 20 sebaran responden pada jenis kelamin,
348
Website http://journal.stieamkop.ac.id/
Vol. 4 No.1 Jan – Mar 2017 [Jurnal Ilmiah AKSI STIE AMKOP Makassar] ISSN : 2089-9378
umur, tingkat pendidikan terakhir, dan lamanya bekerja, ditunjukkan pada gambar berikut. Berdasarkan hasil responden untuk tingkat pendidikan terakhir mayoritas adalah S1 dimana khusus
diKPP umumnya tenaga kerja yang terserap adalah alumni dari Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN). Kuesioner yang kami sebarkan adalah untuk karyawan pada bagian Account Recentative (AR).
DISTRIBUSI RESPONDEN BERDASARKAN JENIS KELAMIN
DISTRIBUSI RESPONDEN BERDASARKAN MASA KERJA
16-20 TH 4%
PR 29% LK 71%
> 20 TH 2%
1-5 TH 0% 6-10 TH 3%
11-15 TH 91%
DISTRIBUSI RESPONDEN BERDASARKAN PENDIDIKAN S2 SMA 3% 4%
DISTRIBUSI RESPONDEN BERDASARKAN UMUR
41-50 TH 7%
31-40 TH 55%
S1 93%
Sumber: Lampiran (data diolah) Deskripsi penyebaran responden berdasarkan jenis kelamin, tingkat pendidikan terakhir, masa kerja, dan umur, sebagai berikut: a. Berdasarkan jenis kelamin, dari 55 responden laki-laki sebanyak 39 orang atau 71% dan sisanya 16 orang atau 29% adalah perempuan. Angka ini menunjukkan bahwa responden berdasarkan jenis kelamin mayoritas laki-laki. b. Berdasarkan tingkat pendidikan terakhir, dari 55 responden
> 50 TH 0% 21-30 TH 38%
tingkatan SMU (dan sederajat) sebanyak 2 (dua) orang atau 3.66%, S1 sebanyak 51 orang atau 93% dan S2 sebanyak dua orang atau 3,66%. Data ini menunjukkan bahwa responden berdasarkan tingkat pendidikan terakhir mayoritas berpendidikan S1 menyusul S2 dan SMA masingmasing dua orang. c. Berdasarkan waktu lamanya bekerja, dari 55 responden masa kerja 1-5 tahun tidak ada, 5-10
349
Website http://journal.stieamkop.ac.id/
Vol. 4 No.1 Jan – Mar 2017 [Jurnal Ilmiah AKSI STIE AMKOP Makassar] ISSN : 2089-9378
tahun dua orang atau 3%, 11-15 model regresi yang menghasilkan tahun 51 orang atau 91%, 16-20 estimasi linear tidak bias yang terbaik tahun sebanyak dua orang atau 4%, (best linear unbias estimator / BLUE). dan di atas 20 tahun satu orang atau Artinya koefisien regresi pada 2%. Angka ini menunjukkan bahwa persamaan tersebut betul-betul linear responden berdasarkan lamanya dan tidak bias. Kondisi ini akan terjadi bekerja mayoritas 11-15 tahun jika dipengaruhi beberapa asumsi yang disusul 6-10 dan 16-20 tahun, dan disebut dengan asumsi klasik >20 tahun. B. Analisis Pengujian Hipotesis d. Berdasarkan jenis umur, dari 55 Guna menghasilkan jawaban responden umur 21-30 tahun 21 dari rumusan masalah yang diajukan, orang atau 38%, 31-40 tahun 30 maka pengujian hipotesis yang orang atau 55%, 41-50 tahun empat digunakan adalah analisis regresi orang atau 7%, dan diatas 50 tahun berganda. tidak ada. Angka ini menunjukkan 1. Regresi Linear dan Data Utama bahwa responden mayoritas adalah Regresi linear berganda berdasarkan jenis umur antara 40-50 digunakan untuk mengetahui seberapa tahun. besar pengaruh variabel yang dijadikan penelitian, yaitu variabel strategi 2. Uji Asumsi Klasik (BLUE) Berdasarkan data yang telah pemungutan pajak (X1) dan variabel terkumpul sesuai dengan variabel yang metode pungutan pajak (X2) terhadap digunakan dalam pembahasan pajak penghasilan badan pada Kantor keterkaitan pengaruh dari beberapa Pelayanan Pajak Makassar. Dalam variabel bebas terhadap variabel terikat pengelolaan data yang menggunakan maka digunakan analisis regresi linear program SPSS digunakan beberapa berganda. data-data utama yang merupakan hasil Model regresi yang diperoleh olah data SPSS (lampiran) sebagai dari metode kuadrat terkecil biasa berikut: (ordinary least square/OLS) merupakan Tabel, Hasil Estimasi Regresi Variabel Bebas Konstanta Strategi Pemungutan Pajak (X1) Metode Pemungutan Pajak (X2) Multiple R = 0,752 R Square = 0,566 Sumber: Lampiran 3.1 dan 3.2 (data diolah)
t-Stat 0,819 5,547 2,948 F = 33,901
350
Sig t 0,416 0,000 0,005
Website http://journal.stieamkop.ac.id/
Vol. 4 No.1 Jan – Mar 2017 [Jurnal Ilmiah AKSI STIE AMKOP Makassar] ISSN : 2089-9378
menunjukkan regresi antara variabel independen dan dependen dapat terlihat pada tabel berikut.
2. Analisis Regresi Hasil pengujian asumsi klasik menggambarkan persyaratan model telaj terpenuhi. Hasil olah data
Model
Tabel, Hasil Analisis Regresi Unstandardi Std. zed Coefficie Coefficients nts t Sig. Std. B Beta Error ,376 ,459 ,819 ,416
Collinearity Statistics Toleran ce
VIF
(Constant) Strategi pemungutan ,661 ,119 ,567 5,547 ,000 ,799 1,252 1 pajak Metode pemungutan ,319 ,108 ,302 2,949 ,005 ,799 1,252 pajak a. Dependent Variable: Penerimaan Pajak Penghasilan Badan dibawah tingkat signifikansi yang C. Pembahasan Atas hasil analisis dan disyaratkan 0,05 atau 5%. pengolahan data melalui SPSS diatas, Pertanyaan ini menghasilkan Hasil pengujian dijelaskan sebagai nilai kusioner rata-rata 3,71 poin. berikut: Artinya para responden pada Kantor 1. Strategi Pemungutan Pajak dan Pelayanan Pajak Makassar Metode Pemungutan Pajak secara mempersepsikan setuju terkait dengan simultan Berpengaruh Positif pertanyaan tersebut. Jawaban Terhadap Penerimaan Pajak responden menunjukkan bahwa WP Penghasilan Badan. yang hendak ke luar negeri tentu 2. Strategi Pemungutan Pajak dengan tujuan tertentu. Perjalan ke luar merupakan variabel paling dominan negeri membutuhkan biaya yang besar, Berpengaruh Positif Terhadap jika mereka dikenakan bea fiskal maka Penerimaan Pajak Penghasilan akan menambah beban WP. Jika WP ke Badan luar negeri dengan tujuan bisnis Dari hasil analisis data misalnya, maka pembebasan bea fiskal menunjukkan bahwa hipotesis yang yang diberikan setidaknya membantu kedua bahwa strategi pemungutan pajak bagi WP untuk berkonsentrasi merupakan variabel yang paling menangani bisnisnya ketimbang dominan mempengaruhi penerimaan memikirkan risiko bea fiskal. Bea fiskal pajak penghasilan badan adalah yang dibebaskan tidaklah seberapa jika terbukti. Dimana variable strategi dibandingkan manfaat yang akan pemungutan pajak dengan signifikansi diterima negara jika si WP kemudian 0.000 menunjukkan signifikansi yang hari memberikan kontriubsi pajak yang sangat kuat dan mempunyai gap besar besar jika usaha mereka sukses. 351
Website http://journal.stieamkop.ac.id/
Vol. 4 No.1 Jan – Mar 2017 [Jurnal Ilmiah AKSI STIE AMKOP Makassar] ISSN : 2089-9378
Brotodihardjo.R.Santoso, 1982. Pengantar Imu Hukum Pajak, Eresco NV, Bandung. Buku Petunjuk Pengisian Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan Pajak Penghasilan Wajib Pajak Badan tahun 2004, Jakarta. Departemen Keuangan Republik Indonesia – Direktorat Jendral Pajak , 2008 . Buku Panduan bagi KPPN dan Bendarawan Pemerintah sebagai Pemotong/Pemungut PajakPajak Negara, Jakarta. Early Suandy, 2000. Hukum Pajak, Salemba Empat , Jakarta. Ervina, 2007 Efektifitas Pelaksanaan Pemeriksaan dalam rangka meningkatkan penerimaan Negara sector pajak (studi kasus pada kantor pelayanan pajak tulungagung). Gunadi, 1997. Perpajakan, Lembaga Penerbit FE., Jakarta. Ilyas, Wirawan B dan Richard Burton,2004. Hukum Pajak, Penerbit Salemba Empat, Jakarta. J. David Hanger dan Thomas Whelen, 2003. Manajemen Strategis, Andi, Yogyakarta. Jumhana Iwan, 2009. Strategi pemungutan pajak bumi dan bangunan dipropinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Tesis. Universitas Indonesia. Kementerian Keuangan Republik Indonesia - Direktorat Jendral Pajak, 2011 . Bendahara Mahir Pajak, Jakarta. Kesit Bambang, 2000. Pajak Penghasilan: Teknik Rekonsiliasi Fiskal, Ekonisia : Yogyakarta.
SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan olah data analisis regresi yang telah dilakukan, maka dapat ditarik beberapa simpulan sebagai berikut: 1. Variabel strategi pemungutan pajak (X1) dan variabel metode pemungutan pajak (X2) secara bersama-sama atau simultan berpengaruh terhadap variabel penerimaan pajak penghasilan badan pada Kantor Pelayanan Pajak Makassar Provinsi Sulawesi Selatan. 2. Antara variabel X1 dan X2, yang paling berpengaruh adalah variabel X1 yaitu variabel strategi pemungutan pajak. DAFTAR PUSTAKA Anonim, 1983. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 Tentang Ketentuan Umum Tata Cara Perpajakan. -----------, 2000. Keputusan Menteri Keuangan Nomor KMK /KMK.04/2000 Tentang Tata Cara Pemungutan Pajak. Jakarta. -----------, 2010. Peraturan Pemerintah Nomor 91 Tahun 2010 Tentang Jenis Pajak. Arikunto, Suharsini, (2006). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik, Rineka Cipta. Aziz Abdul, 2011. Analisis Peranan Pajak Penghasilan Pasal 25/29 Badan dan Orang Pribadi terhadap penerimaan pajak pada kantor pelayanan pajak pratama Jakarta,Gambir dua. Tesis. Universitas Indonesia. Barata, Atep Adya & Zul Afdi Ardian, 1998, Perpajakan, Armico, Bandung. 352
Website http://journal.stieamkop.ac.id/
Vol. 4 No.1 Jan – Mar 2017 [Jurnal Ilmiah AKSI STIE AMKOP Makassar] ISSN : 2089-9378
Mardiasmo, 2011. Perpajakan edisi revisi 2011, Andi Offset, Yogyakarta. Martono Nanang, 2010. Metode Peneltian Kuantitatif, Rajagrafindo Persada, Jakarta. Mikail Jam'an, Naslul Wirda, Raynold Tambunan & Sunarta Pormando, 2009. Sistem Pemungutan Pajak diIndonesia – Indonesia Tax Issues. Mohammad Zain, 2004 . Manajemen Pepajakan , Edisi pertama Salemba Empat. Jakarta. Nurmantu, Safri, 2003. Pengantar Perpajakan, Kelompok Yayasan Obor, Jakarta. Pudyatmoko,Y.Sri, 2002. Pengantar Hukum Pajak, Andi Offset, Yogyakarta. R. Mansury, Pajak Penghasilan Lanjutan, Ind Hill-Co, Jakarta. Radika Elsa, 2007. Strtegi peningkatan penerimaan pajak hotel dalam menunjang pendapatan asli daerah “ (studi pada dinas pendapatan daerah Malang) . Radjilo, 2007 . Jurnal Ekonomi dan Kewirausahaan Vol 7. No 1 April 2007 tentang Pemungutan Pajak Penghasilan dengan system Self Assesment bagi Wajib Pajak Badan. Rapar Virgina, 2005. Pelaksanaan pemungutan pajak penghasilan atas penghasilan dari persewaan tanah dan atau bangunan diwilayah kerja kantor pelayanan pajak semarang barat. Tesis. Universitas Diponegoro Semarang. Rimsky K. Judiseno, 1996, Perpajakan, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Rochmat Soemitro, 1985. Pajak Penghasilan 1984, Eresco, Bandung. Rosdiana, Haula, 2005. Ketentuan Umum dan Tatacara Perpajakan, Program Pelatihan Konsultan Pajak, Pusat Kajian Ilmu Administrasi, Jakarta. Sunaryo, 2008. Strategi pemungutan pajak kendaraan bermotor dan bea balik nama kendaraan bermotor (PKB/BBN-KB) dalam upaya meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) pada UPTD kota Prabumulih. Supramono dan Theresia Woro Damayanti, 2010. Perpajakan Indonesia : Meknisme dan Perhitungan. CV. Andi Offset: Yogyakarta. Tjahyono, Ahmad ,2000 . Perpajakan. UPPAM PYKPN. Yogyakarta. Utomo Sugiyono, 2005. Metode Penelitian Administrasi, Alfabeta, Bandung. Waluyo & Wirawan B. Ilyas, 2002 . Perpajakan Indonesia Buku 1, Salemba Empat . Jakarta. Winardi, 1992. Kamus Ekonomi, Mandar Maju Bandung. Wirawan B. Ilyas dan Richard Burton, 2007. Hukum Pajak Edisi 3. Salemba Empat ; Jakarta. Zain, Muhammad. 2005 . Manajemen Perpajakan, Salemba Empat, Jakarta.
353
Website http://journal.stieamkop.ac.id/