PENGARUH SOFTWARE MIND MAPPING INTERACTIVE TERHADAP MOTIVASI PEMBELAJARAN IPA SD Idam Ragil Widianto Atmojo PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet Riyadi 449 Surakarta e-mail :
[email protected]
ABSTRAK Penelitian bertujuan mengetahui pengaruh Software Mind Mapping Interactive terhadap motivasi pembelajaran IPA. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan populasi siswa kelas V SD se-Gugus 1 Laweyan, Surakarta. Teknik pengambilan sampel menggunakan cluster random sampling. Sumber data difokuskan pada motivasi pembelajaran melalui pre test dan post test yang telah melalui uji validitas dan reliabilitas. Uji prasyarat analisis menggunakan uji keseimbangan, uji normalitas, uji homogenitas. Teknik analisis data sebagai uji hipotesis menggunakan uji t. Kesimpulannya bahwa ada pengaruh yang positif dari penggunaan Software Mind Mapping Interactive terhadap motivasi pembelajaran IPA. Rata-rata skor motivasi kelompok eksperimen adalah 153,24 dan kelompok kontrol 146. ABSTRACT The research aims to determine the effect of Mind Mapping Software Interactive towards science learning motivation . This study used an experimental method with fifth grade elementary school student population throughout the cluster 1 Laweyan , Surakarta . The sampling technique using cluster random sampling . The data source is focused on learning motivation through pre-test and post-test that has tested the validity and reliability . Test requirements analysis using a balance test , normality test , homogeneity test . Data analysis techniques as hypothesis testing using t test . The conclusion that there was a positive effect from the use of Mind Mapping Software Interactive towards science learning motivation . The average score was 153.24 motivation experimental group and the control group 146. Kata kunci : software mind mapping interactive, motivasi, IPA
Untuk mengatasi hal tersebut guru
PENDAHULUAN Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
harus
berupaya
melalui
kualitas
merupakan salah satu mata pelajaran yang
pembelajaran yang dikelolanya, namun
sangat penting dan membuka wawasan
bagi guru SD tentu bukan hal yang mudah
yang luas kepada siswa untuk dapat
untuk dapat menyadarkan anak tentang
memahami
semesta.
pentingnya belajar bagi mereka, terutama
Namun dalam kenyataan dan pelaksanaan,
untuk pelajaran IPA, sehingga dalam hal
pelajaran IPA ini sendiri sangat kurang
ini guru harus dapat membangun motivasi
diminati dan juga kurang menarik dalam
belajar siswa agar anak terpacu secara
pembelajarannya. Sehingga hakikat dari
tidak sadar untuk belajar dan memahami
pembelajaran dan pendidikan IPA ini
esensi dari pelajaran itu sendiri. Motivasi
sendiri tidak sampai kepada siswa.
sendiri menurut Uno (2010), merupakan
kehidupan
alam
1
suatu dorongan yang timbul oleh adanya
media
rangsangan-rangsangan
mungkin
dari
dalam
maupun dari luar sehingga seseorang berkeinginan
untuk
pembelajaran untuk
yang
dapat
semenarik membangun
motivasi siswa dalam pembelajaran.
mengadakan
Berdasarkan data hasil observasi
perubahan tingkah laku aktivitas tertentu
yang telah dilakukan tentang motivasi
lebih baik dari keadaan sebelumnya (hlm.
pembelajaran IPA, pada siswa kelas V se
9). Sehingga upaya untuk membangun
Gugus 1 Laweyan Surakarta dari 45
motivasi
orang siswa hanya 12 orang (26,7%)
belajar
siswa
dalam
pembelajaran, mengharuskan agar suasana pembelajaran suasana
lebih
seperti
kemampuan
menarik,
ini
dapat
kog-
masih memiliki motivasi belajar sedang.
karena
Salah satu cara untuk mengatasi
mengasah
dan membangun motivasi siswa dalam
nitifnya,
dan
pembelajaran
adalah
dengan
kemampuan siswa dalam berfikir kritis,
menggunakan software mind mapping
sehingga pembelajaran dua arah dari siswa
interactive dalam pembelajaran di kelas.
dan guru bisa terlaksana.
Buzan (2007) mengemukakan bahwa,
Motivasi pembelajaran memberikan
Mind
Mapping
adalah
cara
mudah
kemudahan pemahaman dan pengetahuan
menggali informasi dari dalam dan dari
yang bisa diterima oleh siswa, banyaknya
luar otak. Dalam Mind Mapping, sistem
fenomena dan permasalahan umum yang
bekerja otak diatur secara alami. Otomatis
se-makin kompleks dan tidak teratur yakni
kerjanya pun sesuai dengan kealamian
karena
cara berpikir manusia (hlm.
kurangnya
pemahaman
dan
pengetahuan dari masyarakat itu sendiri
Penggunaan
telah memberikan gambaran kepada guru
Interactive dapat menarik perhatian siswa
agar dapat membekali siswa dengan
dalam
pengetahuan alam yang bisa didapatkan
mengajar, karena pada dasarnya siswa
dari
IPA, baik dari bidang
sangat tertarik terhadap hal baru dan juga
energi, tumbuhan dan hewan, sumber
penggunaan media pembelajaran yang
daya alam, teknologi dan bumi antariksa.
berbeda, terlebih dengan menggunakan
Begitu pentingnya nilai yang terkandung
komputer/laptop yang selama ini jarang
dalam pelajaran IPA itu sendiri sehingga
digunakan oleh guru untuk menyampaikan
memberikan keharusan bagi seorang guru
materi suatu pelajaran. Sehingga motivasi
untuk
ilmu
siswa dalam mengikuti pembelajaran akan
dan
lebih tinggi jika dibandingkan dengan
pelajaran
dapat
pengetahuannya
memberikan dengan
suasana
Software
pelaksanaan
Mind
4).
kegiatan
Mapping
belajar
2
pembelajaran
konvensional
seperti
biasanya.
Mangkubumen
Rumusan masalah dari penelitian adalah
penggunaan
Sampel
yang
diambil penelitian ini adalah 4 SD, 2 SD try
ini
Kidul.
Apakah
terdapat
pengaruh
Software
Mind
Mapping
out,
1
SD
sebagai
kelompok
eksperimen, dan 1 SD sebagai kelompok kontrol. Teknik
pengambilan
sampel
Interactive terhadap motivasi pembelajaran
dilakukan secara cluster random sampling
IPA pada siswa kelas V SD Se-Gugus 1
dengan
Kecamatan Laweyan, Surakarta?
populasi yang digunakan untuk penelitian
langkah-langkah
menentukan
yaitu siswa SD Se-Gugus 1 Kecamatan METODOLOGI PENELITIAN
Laweyan, menentukan dua sekolah yang digunakan sebagai kelompok kontrol dan
Penelitian ini dilaksanakan di SD
eksperimen,
melakukan
pengundian
se-gugus 1 Kecamatan Laweyan, Kota
secara acak sebanyak 3 kali, sehingga
Surakarta. Subjek penelitian adalah siswa
diperoleh 3 SD yang dijadikan sebagai
kelas V semester II
tahun ajaran
kelompok kontrol dan eksperimen, dari
2013/2014. Penelitian ini telah dilakukan
dua SD tersebut peneliti menentukan SD
pada bulan Januari 2014 sampai dengan
sebagai
Juni
eksperimen.
2014.
Rancangan
penelitian
kelompok
kontrol
Hasilnya
dan
kelompok
menggunakan desain Pretest- Posttest
eksperimen yaitu SD Negeri Kleco 1 yang
Control Group Design, dalam desain ini
berjumlah 23 siswa, kelompok kontrolnya
terdapat dua kelompok yang dipilih secara
SD Negeri Kleco 2 yang berjumlah 25
random, kemudian diberi pre-test untuk
siswa, sedangkan kelompok uji instrumen
mengetahui
yaitu
keadaan
awal
adakah
perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Populasi
SD
yang
dikumpulkan
dengan
ini
menggunakan kuisioner dan dokumentasi,
adalah seluruh siswa kelas V SD Se-
seperti yang dijelaskan oleh Sugiyono
Gugus 1 Kecamatan Laweyan, Surakarta
(199:2010), Kuisioner merupakan teknik
yang berjumlah 5 SD yang terdiri dari SD
pengumpulan data yang dilakukan dengan
Negeri Kleco 1, SD Negeri Kleco 2, SD
cara memberi seperangkat pertanyaan atau
Negeri Dukuhan Kerten, SD Negeri
pernyataan
Mangkubumen
untuk dijawabnya. Kuisioner digunakan
Lor
15,
penelitian
Lor
berjumlah 30 siswa. Data
dalam
Mangkubumen
SD
Negeri
tertulis
kepada
responden
3
untuk mengetahui data pre test dan post
A. Data Pre Test (Motivasi Awal Siswa
test sedangkan dokumentasi digunakan
Sebelum Perlakuan)
untuk menguji keseimbangan kelompok
Berikut sajian data motivasi awal dari
eksperimen dan kontrol. Analisis data
hasil pre test kelompok eksperimen dan
menggunakan
kelompok kontrol.
uji
normalitas
metode
Liliofors, uji homogenitas metode Bartlett,
1) Data Kelompok
uji
Eksperimen
keseimbangan
dan
uji
hipotesis
menggunakan uji t.
Data motivasi awal siswa kelompok
Dari hasil uji keseimbangan antara kelompok eksperimen dan kontrol dengan taraf signifikansi (
eksperimen dideskripsikan pada tabel 1. Tabel 1. Distribusi Frekuensi Data Nilai
dan DK = 60
Awal
maka dapat disimpulkan bahwa kedua
No.
Data Nilai Siswa
F
Persentase
populasi memiliki kemampuan awak yang
1 2
130–137 138–145
4 5
18,18% 22,73%
sama. Hipotesis dari penelitian ini adalah
3
146–153
4
18,18%
(H0) tidak terdapat pengaruh penggunaan
4
154–161
5
22,73%
5
162– 169
4
18,18%
22
100%
software
mind
mapping
interactive
terhadap motivasi pembelajaran IPA pada
Jumlah
siswa kelas V SD Se-Gugus 1 Kecamatan
Berdasarkan data yang diperoleh, skor
Laweyan tahun ajaran 2013/2014.
terendah adalah 130 dan skor tertinggi yang dicapai
HASIL
mem
adalah 167. Siswa yang
peroleh
nilai
antara
130-137
Media pembelajaran IPA yang
sebanyak 4 siswa, ada 5 siswa yang
digunakan di kelas kontrol dan kelas
memperoleh nilai antara 138-145, ada 4
ekperimen berbeda. Pembelajaran IPA di
siswa yang memperoleh nilai antara 146-
kelas kontrol yaitu di SD Negeri Kleco 2
153, ada 5 siswa yang memperoleh nilai
menggunakan media pembelajaran berupa
antara
gambar 2 dimensi, sedangkan di kelas
memperoleh nilai antara 162-169. Dari
eksperimen yaitu di SD Negeri Kleco 1
hasil keseluruhan data motivasi awal
pada pembelajaran IPA menggunakan
siswa diperoleh rata-rata skor motivasi
media berupa Software Mind Mapping
awal
Interactive.
148,19.
154-161
kelompok
dan
4
siswa yang
eksperimen
sebesar
4
menggunakan Software Mind Mapping
2) Data Kelompok Kontrol Data motivasi awal siswa kelompok kontrol dideskripsikan pada tabel 2.
Interactive pada kelompok eksperimen dan pembelajaran konvensional pada
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Data
kelompok kontrol. Setelah
Hasil Nilai Siklus I
pemberian
tindakan
No.
Data Nilai Siswa
F
Persentase
pembelajaran pada kelompok eksperimen
1 2 3
133–138 139–144 145–150
1 8 7
4,17% 33,33% 29,17%
dan kelompok kontrol selesai, langkah
4
151–156
3
12,5%
test.
5
157– 162
5
20,83%
24
100%
Jumlah
selanjutnya adalah melaksanakan post
1) Data Kelompok Eksperimen Berdasarkan data yang diperoleh skor terendah adalah 133 dan skor tertinggi yang dicapai
adalah 161.
Hasil post test kelompok eksperimen dideskripsikan pada tabel 3. Tabel 3. Data Post Test Kelompok
Siswa yang memperoleh nilai antara 133138 sebanyak 1 siswa, ada
8
Eksperimen
siswa
yang memperoleh nilai antara 139-144, ada 7 siswa yang memperoleh nilai antara 145-150, ada 3 siswa yang memperoleh nilai antara 151-156 dan 5 siswa yang memperoleh nilai antara
No.
Data Nilai Siswa
F
Persentase
1 2
138–146 147–155
7 6
31,82% 27,27%
3
156–164
4
18,18%
4
165–173
3
13,64%
5
174– 182
2
9,09%
22
100%
Jumlah
157-162. Dari hasil keseluruhan data motivasi awal siswa diperoleh rata-rata
Berdasarkan data yang diperoleh,
skor motivasi awal kelompok kontrol
nilai terendah adalah 138 dan nilai
sebesar 148,29.
tertinggi yang dicapai
adalah 179.
Siswa yang memperoleh nilai antara 138B.
Data
Setelah
146 sebanyak 7 siswa, ada 6 siswa yang
Perlakuan
memperoleh nilai antara 147-155, ada 4
Sebelum memberikan kepada
Post
Test,
tindakan
siswa yang memperoleh nilai antara 156-
pembelajaran
164, ada 3 siswa yang memperoleh nilai
eksperimen
dan
Tindakan
yang
memperoleh nilai antara 174-182. Dari
diberikan adalah pembelajaran dengan
hasil keseluruhan data hasil post test
kelompok
kelompok
peneliti
kontrol.
antara 165-173
dan
2 siswa
yang
5
diperoleh rata-rata skor motivasi siswa kelompok eksperimen sebesar 153,24.
Tabel 5. Hasil Uji Normalitas Data Pre Test
1) Data Kelompok Variabel
Kontrol
Eksperimen dan
Hasil post test kelompok kontrol
kontrol
dideskripsikan pada tabel 4.
χ2
χ2
3,6581
3,8410
Keputusan Ho diterima
Berdasarkan uji normalitas kedua kelompok penelitian (sampel) diketahui
Tabel 4. Data Post Test Kelompok Kontrol Variabel Kontrol Eksperimen
Lhitung 0,1269 0,0960
Berdasarkan
kelompok kontrol Lhitung < Ltabel yaitu
Ltabel 0,1730 0,1900
Keputusan Ho diterima Ho diterima
data
yang
0,1269< 0,1730,
sedangkan
kelompok eksperimen Lhitung < Ltabel yaitu
0,0960
<0.1900.
Hal
ini
menunjukkan bahwa Ho diterima yang
diperoleh, nilai terendah adalah 126 dan
berarti
nilai tertinggi yang dicapai adalah 168.
berdistribusi normal.
keduja
kelompok
kontrol
Siswa yang mem- peroleh nilai antara 126-134 sebanyak 4 siswa, nilai antara
2. Uji Homogenitas Data Pre
135-143 sebanyak 5 siswa, nilai antara
test
144-152 sebanyak 7 siswa, nilai antara
Uji
153-161 sebanyak 7 siswa, dan nilai
mengetahui apakah populasi penelitian
antara 162-170 sebanyak 1 siswa. Dari
mempunyai variansi yang sama atau
hasil keseluruhan data hasil post test
tidak. Hasil uji homogenitas data pre test
diperoleh rata-rata skor motivasi siswa
dengan menggunakan metode Bartlett pada
kelompok kontrol sebesar 146.
tabel 6.
homogenitas
dilakukan
untuk
Tabel 6. Hasil Uji C. Pengujian Prasyarat Analisis
Homogenitas Data Pre Test
1. Uji Normalitas Data Pre test Uji
normalitas
mengetahui suatu
dilakukan
untuk
sampel berasal dari
No.
Data Nilai Siswa
F
Persentase
1 2
126–134 135–143
4 5
16,67% 20,83%
3
144–152
7
29,17%
populasi berdistribusi normal atau tidak.
4
153–161
7
29,17%
Hasil uji normalitas data kemampuan
5
162– 170
1
4,16%
awal dengan menggunakan liliofors pada
Jumlah
24
100%
tabel 5. 6
Berdasarkan diketahui
bahwa
uji
homogenitas
χ2hitung
Tabel 8. Hasil Uji Normalitas Data Post
<χ2tabel
Test Variabel
Lhitung
Ltabel
disimpulkan bahwa Ho diterima, yang
Kontrol
0.0776
0,1730
berarti
Eksperimen
0.1208
0.1900
yaitu
3,6581<3,8410. Hal ini dapat
kedua
kelompok
dinyatakan
Keputusan Ho diterima Ho diterima
homogen. Berdasarkan hasil uji normalitas
3. Uji Keseimbangan Uji keseimbangan dilakukan terhadap data
post test menunjukkan bahwa pada
dan
kelompok kontrol Lhitung < Ltabel
keseimbangan
yaitu 0.0776 < 0,1730. Sama halnya
dilakukan untuk mengetahui apakah kedua
pada kelompok eksperimen Lhitung <
kelompok memiliki kemampuan awal yang
Ltabel yaitu 0.1208 < 0.1900, sehingga
sama atau tidak. Hasil uji keseimbangan
Ho diterima. Hal ini dapat disimpulkan
dengan t test terdapat pada tabel 7.
bahwa kedua kelompok berasal dari
pre
test
kelompok
kelompok kontrol.
eksperimen Uji
distribusi normal. Tabel 7. Hasil Uji Keseimbangan Variabel Eksperimen dan kontrol
2. Uji Homogenitas Data Post test
thitung
ttabel
Keputusan
Hasil uji homogenitas data post
0,0369
±2,01669
(Ho diterima)
test dengan menggunakan metode Barlett pada tabel 9.
Berdasarkan
hasil
uji
keseimbangan
kelompok kontrol dan eksperimen thitung berada diantara ttabel
yaitu - ttabel <
thitung < ttabel (-2,01669< 0,0369 < 2,01669) sehingga Ho diterima. Hal ini
Tabel 9. Hasil Uji Homogenitas Data Post Test χ2
Variabel Eksperimen dan kontrol
dapat
disimpulkan
kemampuan
awal
2
0,2627
Keputusan
3,8410
Ho diterima
bahwa memiliki yang
sama
atau Berdasarkan
seimbang.
uji
homogenitas
bahwa χ2hitung
D. Pengujian Hipotesis
diketahui
1. Uji Normalitas Data Post Test
yaitu 0,2627<3,8410.
Hal
<χ2tabel ini
dapat
Hasil uji normalitas data post test
disimpulkan bahwa Ho diterima, yang
dengan menggunakan liliofors pada
berarti
tabel 8.
homogen.
kedua
kelompok
dinyatakan
7
penggunaan
software
interactive
3. Uji Hipotesis
mind
mapping
terhadap
motivasi
untuk
pembelajaran IPA pada siswa kelas V SD
motivasi
Se-Gugus 1 Kecamatan Laweyan tahun
pembelajaran kelompok eksperimen dan
ajaran 2013/2014. Hal ini menunjukkan
kelompok kontrol setelah perlakuan.
bahwa penelitian ini telah sesuai dengan
Hasil uji hipotesis dengan t test terdapat
teori
pada tabel 10.
penggunaan
Uji
hipotesis
mengetahui
dilakukan perbedaan
ada.
Menurut
mind
Edward
mapp
lebih
menyenangkan dan memudahkan anak
Tabel 10. Hasil Uji Hipotesis Variabel Eksperimen dan kontrol
yang
thitung
ttabel
Keputusan
untuk memahami materi pelajaran yang
0,0369
±2,01669
(Ho diterima)
disampaikan (2009). Sedangkan teori yang dikemukakan Windura (2010), bahwa
Hasil adalah
uji
-2,1482
hipotesis dan
thitung
ttabel
2.01669.
berdasarkan tabel 10 menunjukkan bahwa
mind
menggunakan
software
mind
mapping interactive dengan pembelajaran konvensional. Motivasi belajar kelompok eksperimen
lebih
tinggi
dari
pada
kelompok kontrol, hal ini diperkuat dengan
hasil
kelompok
nilai
rata-rata
eksperimen
untuk dengan
menggunakan software mind mapping interactive yaitu 153,2381 lebih besar dibandingkan
dengan
nilai
rata-rata
kelompok kontrol dengan pembelajaran konvensional yaitu 146.
dapat
mengatasi
permasalahan-permasalahan belajar (hlm. 17). Penggunaan
terdapat perbedaan motivasi belajar siswa yang
mapp
software
mind
mapping interactive terhadap kelompok eksperimen pengaruh
terbukti yang
menunjukkan
signifikan
terhadap
motivasi pembelajaran IPA. Hal ini dapat dilihat pada awal sebelum perlakuan, hasil keseimbangan eksperimen
antara dan
kelompok
kelompok
kontrol
menunjukkan bahwa kedua kelompok tersebut mempunyai kemampuan yang seimbang, tetapi setelah diberikan dua perlakuan yang berbeda pada kedua kelompok tersebut ternyata pada uji hipotesis hasil post test menunjukkan bahwa
PEMBAHASAN Berdasarkan hasil uji hipotesis
kelompok
motivasi
pembelajaran IPA
eksperimen
dan
kontrol
berbeda.
dapat diketahui bahwa terdapat pengaruh 8
Gatara, A.S. & Sofhian, H.S. (2012).
SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang
Pendidikan
telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa
(Civic
terdapat pengaruh penggunaan software
Fokusmedia.
mind
mapping
interactive
terhadap
Kewarganegaraan
Education).
Bandung:
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian
motivasi pembelajaran IPA pada siswa
Pendidikan
kelas V SD Se-Gugus 1 Kecamatan
Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Laweyan tahun ajaran 2012/2013 bahwa
Bandung: Alfabeta
hasil uji t, di- ketahui 2,1482 ada
dan
thitung
sebesar
ttabel 2,01669. Artinya
perbedaan
pembelajaran
antara
IPA
motivasi
siswa
yang
menggunakan software mind mapping interactive dengan
dalam
siswa
yang
pembelajaran motivasi
pembelajarannya
siswa
diajar
dengan
konvensional.
Nilai
yang
diajar
Pendekatan
Uno, H.B. (2010). Teori Motivasi & Pengukurannya Bidang
Analisis
Pendidikan.
di
Jakarta:
Bumi Aksara. Windura, S. (2010). Mind Mapp Langkah Demi
Langkah.
Jakarta:
Elex
Media Komputindo
dengan
menggunakan software mind mapping interactive
lebih
tinggi
dibandingkan
dengan motivasi siswa yang diajar dengan pembelajaran konvensional. Dibuktikan dengan perolehan hasil rata-rata nilai post test
kelompok
eksperimen
adalah
153,2381 dan kelompok kontrol adalah 146.
DAFTAR RUJUKAN Buzan, T. (2007). Buku Pintar Mind mapping. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama.
Edward,
C.
(2005). Mind Mapping untuk Anak Sehat
& Cerdas. Yogyakarta:
Sakti. 9