Jurnal Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
ISSN 2302-0164 pp. 59- 70
12 Pages
PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) PADA PERBANKAN DI KOTA BANDA ACEH Wirda1, Darwanis2, Jalaluddin3 1)
Magister Akutansi Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh 2,3) Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala
Abstract: The purpose of this study to examine the effect of Internal Control System for the implementation of Good Corporate Governance (GCG) at the bank in the city of Banda Aceh. The population in this study are 25 branches in the city of Banda Aceh. Respondents in this research that one person as head of the branch office and one person as the deputy head of a branch office in each bank for a total of 50 respondents who would to answer a questionnaire. This study uses census. To test the effect of Internal Control System for the implementation of Good Corporate Governance (GCG) used multiple linear regression models. The results showed that the Internal Control System has influence to the implementation of Good Corporate Governance (GCG) at the bank in the city of Banda Aceh. Keywords: Internal Control System, Good Corporate Governance (GCG)
Abstrak: Tujuan penelitian ini untuk menguji pengaruh Sistem Pengendalian Intern terhadap penerapan Good Corporate Governance (GCG) pada perbankan di Kota Banda Aceh. Populasi dalam penelitian ini yaitu 25 kantor cabang di Kota Banda Aceh. Responden dalam penelitian ini yaitu 1 orang sebagai kepala kantor cabang dan 1 orang sebagai wakil kepala kantor cabang pada masing-masing bank dengan jumlah keseluruhan sebanyak 50 responden yang akan menjawab kuesioner. Penelitian ini menggunakan metode sensus. Untuk menguji pengaruh Sistem Pengendalian Intern terhadap penerapan Good Corporate Governance (GCG) digunakan model regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Sistem Pengendalian Intern berpengaruh terhadap penerapan Good Corporate Governance (GCG) pada perbankan di Kota Banda Aceh. Kata Kunci : Sistem Pengendalian Intern, Good Corporate Governance (GCG)
dalam Oktapiyani, 2009).
PENDAHULUAN Tata kelola perusahaan merupakan isu
Kelemahan
tersebut
antara
lain
dan permasalahan dalam dunia bisnis yang
terlihat dari minimnya pelaporan kinerja
terjadi selama ini di Asia. Menurut sebuah
keuangan, kurangnya pengawasan atas
kajian yang diselenggarakan oleh Bank
aktivitas
Dunia, lemahnya implementasi sistem tata
Komisaris dan Auditor, serta kurangnya
kelola perusahaan atau yang biasa dikenal
intensif
dengan
Corporate
terciptanya efisiensi di perusahaan melalui
Governance (GCG) merupakan salah satu
persaingan yang fair. Lemahnya penerapan
faktor penentu parahnya krisis yang terjadi
corporate governance inilah yang menjadi
di Asia Tenggara (The World Bank, 1998,
pemicu utama terjadinya berbagai skandal
59 -
istilah
Good
Volume 1, No. 1, Agustus 2012
manajemen
eksternal
oleh
untuk
Dewan
mendorong
Jurnal Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala keuangan pada bisnis perusahaan. Banyak pihak
yang
mulai
berpikir
http://www.medanbisnisdaily.com.
bahwa
Sebagian besar permasalahan yang
penerapan corporate governance menjadi
timbul
suatu kebutuhan di dunia bisnis sebagai
pemberian kredit yang merupakan suatu
barometer
usaha bank yang paling pokok, maka bank
akuntabilitas
dari
suatu
perusahaan.
didalam
perlu
perbankan
memberikan
adalah
penilaian
terhadap
Perbankan merupakan suatu lembaga
nasabah yang mengajukan kredit pinjaman
yang dipercayakan oleh masyarakat untuk
serta merasa yakin bahwa nasabahnya
memegang
dalam
tersebut mampu untuk mengembalikan
perekonomian. Namun pada kenyataannya
kredit yang telah diterimanya. Dengan
masih terdapat permasalahan dan kasus-
adanya unsur resiko dan ketidakpastian ini
kasus
menyebabkan
peranan
merugikan
dilakukan
oleh
penting
masyarakat pihak
yang
perbankan.
diperlukan
suatu
pengamanan terhadap usaha bank tersebut,
Permasalahan yang terjadi pada sektor
baik
pengamanan
perbankan di Aceh seperti yang diberitkan
represif.
preventif
media ANTARA (Sabtu, 10 Desember
Tujuan
2011) menyebutkan, kredit bermasalah
menghilangkan
atau Non Performing Loan (NPL) di
tidaknya
Perbankan Aceh hingga Oktober 2011
mungkin timbul. Oleh karena itu pihak
mencapai Rp1,28 triliun atau mengalami
bank
kenaikan
pengamanan untuk setiap usaha agar
36,38
persen
dibandingkan
pengamanan
maupun
resiko
memperkecil
perlu
ini
adalah
atau
setidak-
resiko
meningkatkan
yang
kualitas
periode Desember 2010 senilai Rp768,958
memperkecil
miliar, kredit bermasalah tersebut sudah
permasalahan.
melewati batas toleransi yang ditetapkan
dihindari
BI yakni lima persen (5%). Tingginya
pengendalian
angka kredit bermasalah di Aceh juga
Dengan
dibarengi dengan meningkatnya jumlah
pengendalian intern yang dapat menunjang
kredit yang disalurkan perbankan di Aceh.
efektivitas kegiatan usaha perbankan.
Kemudian
kasus
penyalahgunaan
kemungkinan Permasalahan
dengan
kata
terjadinya
adanya
intern lain
Pengendalian
ini
yang
suatu memadai.
diperlukan
internal
bisa
suatu
merupakan
uang nasabah hingga Rp. 800 Juta oleh
proses untuk mencapai tujuan tertentu,
karyawan
diharapkan mampu memberikan keyakinan
Selanjutnya
Bank kasus
Aceh
di
Sabang.
pembobolan
dana
yang memadai. Akan tetapi keterbatasan
sebesar Rp 1,5 miliar milik Pemkab Aceh
yang melekat pada pengendalian internal
Utara pada 24 Maret 2008, membuktikan
serta
bahwa mudahnya pencairan cek oleh
pengorbanan dalam pencapaian tujuan
nasabah tanpa dokumen yang lengkap.
pengendalian menyebabkan pengendalian
pertimbangan
manfaat
Volume 1, No.1, Agustus 2012
dan
- 60
Jurnal Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala internal tidak dapat memberikan keyakinan mutlak.
Hal
pengendalian
ini
disebabkan
internal
Aceh.
karena
dijalankan
oleh
orang dari setiap jenjang organisasi bukan hanya terdiri dari pedoman kebijakan dan
KAJIAN KEPUSTAKAAN
Good Corporate Governance (GCG) Peraturan Bank Indonesia Nomor 8/4/PBI/2006 Tentang Pelaksanaan Good
formulir. Salah satu tugas pimpinan bank
Corporate Governance Bagi Bank Umum
adalah melakukan pengawasan terhadap
menyebutkan definisi GCG yaitu suatu tata
aktivitas perusahaan. Pengendalian yang
kelola bank yang menerapkan prinsip-
dilakukan secara terus menerus oleh atasan
prinsip
langsung terhadap bawahannya secara
akuntabilitas(accountability),
preventif dan represif, agar tugas pokok
pertanggungjawaban
dan fungsi bawahan berjalan secara efektif
independensi
dan efisien serta sesuai dengan rencana
kewajaran
(fairness).
kegiatan
bahwa
dan
undangan
yang
pengertian
dari
keterbukaan
(trasparancy),
(responsibility),
(independency)
dan
Selanjutnya
ketentuan
perundang-
disebutkan
berlaku
merupakan
melaksanakan prinsip-prinsip GCG dalam
pengawasan
melekat
bank
wajib
setiap kegiatan usahanya pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi.
(Inpres No. 15, 1983).
Agar
tercipta
kondisi
yang
mendukung implementasi GCG, salah satu
Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah
tugas
yang
menjadi tanggung jawab
yang telah diuraikan diatas, perumusan
pemerintah dan otoritas terkait adalah
masalah penelitian yang perlu mendapat
penerbitan peraturan peraturan perundang-
tanggapan adalah: Apakah pengendalian
undangan
intern berpengaruh terhadap penerapan
dilaksanakannya
Good Corporate Governance (GCG) pada
Selain itu bank sebagai subjek GCG perlu
perbankan di Kota Banda Aceh.
menerapkan standar akuntansi dan standar
yang GCG
memungkinkan secara
efektif.
audit yang sama dengan standar yang berlaku umum. Dan ini harus melibatkan
Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang masalah
auditor eksternal dalam proses auditnya,
telah
sehingga diperoleh ukuran yang sama
diuraikan sebelumnya, maka penelitian ini
dengan ukuran yang berlaku di tempat lain.
dan
perumusan
masalah
yang
dilakukan dengan tujuan: Untuk menguji pengaruh pengendalian intern terhadap
Sistem Pengendalian Intern
penerapan Good Corporate Governance
Menurut Bank Indonesia Lamp. SE
(GCG) pada perbankan di Kota Banda
No.5/22/DPNP tanggal 29 September 2003
61 -
Volume 1, No. 1, Agustus 2012
Jurnal Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala tentang
Pedoman
Standar
Sistem
Kegiatan
Pemantauan
dan
Tindakan
Pengendalian Intern bagi Bank Umum
Koreksi
Penyimpangan/Kelemahan
mendefinisikan pengendalian intern bank
(Monitoring Activities and Correcting
sebagai suatu mekanisme pengawasan
Deficiencies).
yang ditetapkan oleh manajemen Bank secara berkesinambungan (on going basis). Tujuan dari pengendalian intern akan
METODE PENELITIAN
Populasi Penelitian
terlaksana dengan baik bila pengendalian
Penelitian ini merupakan penelitian
intern dijalankan dengan baik pula dan
sensus, populasi pada penelitian ini adalah
sesuai dengan prosedur yang ada. Dapat
seluruh bank baik perbankan konvensional
disimpulkan bahwa tujuan yang ingin
maupun perbankan syariah yang beroperasi
dicapai dari pengendalian intern ini adalah
di Kota Banda Aceh. Terdiri dari 25 bank
keandalan informasi keuangan, dimana
(konvensional
pengendalian
untuk
populasi dalam penelitian ini adalah dewan
memberikan keyakinan memadai bahwa
komisaris dan dewan direksi. Mengingat
laporan keuangan harus disajikan secara
tidak terdapatnya dewan komisaris dan
wajar yang sesuai dengan prinsip akuntansi
dewan direksi pada kantor cabang, maka
di
pemeriksaan
responden diganti dengan kepala kantor
intern terhadap hukum dan peraturan yang
cabang dan wakil kepala kantor cabang.
berlaku dan juga peningkatan kegiatan
Pemilihan kepala kantor cabang dan wakil
operasi pemeriksaan intern secara efektif
kepala kantor cabang sebagai responden
dan efisien.
dengan
intern
Indonesia.
Bank
ditujukan
Kepatuhan
Indonesia
No.5/22/DPNP
2003
Lamp.
SE
menyebutkan
dan
anggapan
syariah),
mengerti
elemen
dan
menerapkan Good Corporate Governance (GCG) pada perbankan yang dipimpinnya.
pengendalian intern bank terdiri dari lima elemen utama yang satu sama lain saling berkaitan,
yaitu
Manajemen
dan
Pengawasan Kultur
oleh
Pengendalian
Teknik Pengumpulan Data Metode
pengumpulan
data
yang
digunakan dalam penelitian ini merupakan
Control
penelitian lapangan, yaitu data yang
Culture), Identifikasi dan Penilaian Risiko
diperoleh dengan menggunakan survei
(Risk
pertanyaan
(Management
Oversight
Recognition
and
and
Assessment),
dalam
bentuk
pernyataan-
Kegiatan Pengendalian dan Pemisahan
pernyataan secara terstruktur dimana setiap
Fungsi (Control Activities and Segregation
responden dibatasi dalam memberikan
of Duties), Sistem Akuntansi, Informasi
jawaban pada alternatif jawaban tertentu
dan
(Accountancy,
saja. Kuesioner penelitian tersebut diantar
Information and Communication), serta
langsung kepada responden oleh peneliti
Komunikasi
Volume 1, No.1, Agustus 2012
- 62
Jurnal Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala yang ditujukan kepada kepala kantor dan
Efisiensi dan efektivitas dari
wakil kepala kantor masing-masing Bank.
kegiatan usaha Bank (Tujuan
Dalam menjawab kuesioner, responden
Operasional)
diminta
untuk
memberikan
penilaian
Meningkatkan efektivitas budaya
terhadap setiap pernyataan dengan memilih
risiko
salah satu dari lima pilihan jawaban yang
organisasi
disediakan
(Tujuan Budaya Risiko)
tersebut.
Untuk
setiap
pernyataan dalam kuesioner diberi bobot 1
(risk
b. Penerapan
culture)
secara
pada
menyeluruh
Good
Corporate
sampai 5 terhadap tingkat setuju atau
Governance (GCG) (Y), Menurut
ketidaksetujuannya.
Forum for Corporate Governance in Indonesia (FCGI), penerapan GCG
Operasionalisasi Variabel
yaitu seperangkat peraturan yang
Variabel dalam penelitian ini terdiri
menetapkan
hubungan
antara
dari variabel independen yaitu sistem
pemegang saham, pengurus, pihak
pengendalian intern (X) dan penerapan
kreditur, pemerintah, karyawan serta
Good Corporate Governance (GCG) (Y).
para pemegang kepentingan intern
Berikut
dan
dijelaskan
definisi
dan
operasionalisasi variabel yaitu: a. Sistem
pengendalian
ekstern
lainnya
sehubungan
dengan kata hak-hak dan kewajiban
intern
bank
mereka atau dengan kata lain sistem
selanjutnya diberikan lambang (X),
yang mengarah dan mengendalikan
Menurut Bank Indonesia Lamp. SE
perusahaan. Penerapan GCG menurut
No.5/22/DPNP tanggal 29 September
Peraturan Bank Indonesia Nomor
2003 tentang Pedoman Standar Sistem
8/4/PBI/2006 Tentang Pelaksanaan
Pengendalian Intern bagi Bank Umum,
Good Corporate Governance Bagi
yaitu suatu mekanisme pengawasan
Bank Umum, meliputi; Keterbukaan
yang ditetapkan
(trasparancy),
oleh manajemen
Akuntabilitas
Bank secara berkesinambungan (on
(accountability),
Tanggungjawab,
going basis), tujuannya adalah:
(responsibility),
Independensi
(independency), Kewajaran (fairness).
Kepatuhan terhadap peraturan dan perundang-undangan yang berlaku (Tujuan Kepatuhan)
Tersedianya informasi keuangan dan
manajemen
yang
benar,
Metode Analisis Setelah kuisioner terkumpul untuk melakukan analisis data perlu dilakukan uji
lengkap dan tepat waktu (Tujuan
validitas
dan
uji
reliabilitas.
Kedua
Informasi)
pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah alat ukur yang digunakan sesuai
63 -
Volume 1, No. 1, Agustus 2012
Jurnal Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala dengan yang diukur dan juga konsistensi
tingkat signifikansi dibawah 5%.
dengan data yang dikumpulkan.
(Arikunto, 2005: 167).
1. Uji Reliabilitas
Rancangan Pengujian Hipotesis
Reliabilitas mengandung pengertian
Tehnik analisis data pada pengujian
bahwa suatu instrumen yang dapat
hipotesis menggunakan pengujian analisis
dipercaya untuk digunakan sebagai
regresi linier berganda yang merupakan
alat pengumpul data. Reliabilitas
tehnik statistik yang digunakan untuk
artinya dapat dipercaya sehingga
menguji pengaruh antara dua atau lebih
dapat diandalkan. Dikatakan reliable
variabel dan untuk melihat pengaruh
bila alat tersebut dalam mengukur
secara parsial dan simultan.
suatu gejala berlainan
pada
waktu
senatiasa
yang
menunjukkan
Pengujian Hipotesis
hasil yang sama. Salah satu teknik
1. Pengujian hipotesis yakni adanya
yang digunakan untuk mengukur
pengaruh Sistem Pengendalain Intern
konsistensi
terhadap penerapan Good Corporate
ini
yaitu
melalui
Cronbach’s Alpha (α) yang dapat
Governance (GCG).
menafsirkan korelasi antara skala
a. Menentukan hipotesis nol (H0)
yang dibuat dengan skala variabel
dan
hipotesis
yang ada. Pengukuran ini dianggap
sebagai berikut:
alternatif
(Ha)
handal berdasarkan koefisien alpha
H0 : β = 0 : Sistem Pengendalian
diatas 0,50 (Arikunto, 2005: 168).
Intern tidak berpengaruh terhadap penerapan
Good
Corporate
Governance (GCG) pada perbankan
2. Uji Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang
di Kota Banda Aceh.
menunjukkan tingkat kevalitan suatu
Ha : β ≠ 0 : Sistem Pengendalian
instrument,
Intern
dikatakan
sebuah
instrument
valid apabila
mampu
berpengaruh
penerapan
Good
terhadap Corporate
mengukur apa yang diinginkan atau
Governance (GCG) pada perbankan
apa yang akan diukur. Pengujian
di Kota Banda Aceh.
validitas
dilakukan
b. Menentukan kriteria penerimaan
dengan menggunakan uji Pearson
dan penolakan hipotesis sebagai
product-moment
berikut:
corelation. dinyatakan
instrumen
coefficient Instrumen
valid
jika
of akan
memiliki
-
Jika β2 = 0 : H0 tidak ditolak
Jika β2 ≠ 0 : H0 ditolak
Volume 1, No.1, Agustus 2012
- 64
Jurnal Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala HASIL PEMBAHASAN
secara
statistik
dengan
menghitung
Karakteristik Responden
besarnya nilai Cronbach’s alpha. Hasil
Karakteristik responden berdasarkan
seperti yang terlihat pada tabel 4.9 yang
kuesioner yang diperoleh dapat dilihat
menunjukkan bahwa instrumen dalam
pada Tabel 1.
penelitian ini realible (handal) karena nilai
Tabel 1. Data Karakteristik Responden Karakteristik Responden Jenis Kelamin Laki-laki - Perempuan Usia - < 25 Thn - 26 - 30 Thn - 31 - 35 Thn - 36 - 40 Thn - > 40 Thn Pendidikan - D III - Strata I (S I) - Strata II (S II) - Strata III (S III) Masa Kerja < 1 Tahun -
1- 10 Tahun
-
>10 Tahun
Cronbach’s alpha lebih besar dari 0,5. Jumla hN
Hasil Pengujian Hipotesis 34 16
50
3 31 16
50
Pengujian hipotesis dilakukan untuk menguji
serta
menganalisis
hipotesis
berdasarkan
rumusan
struktur
model.
Pengujian hipotesis tersebut dilakukan sesuai
28 13 9
50
dengan
hipotesis
yang
telah
dirumuskan sebelumnya. Berdasarkan hasil kuesioner yang telah diolah dari 50 responden pada kantor perbankan di Kota
4 28 18
50
Banda Aceh, maka diperoleh informasi yang memadai tentang pengaruh Sistem Pengendalian Intern (X) dan penerapan
Hasil Uji Validitas
Good Corporate Governance (GCG) (Y).
Berdasarkan output komputer dari 36 pernyataan dinyatakan valid karena nilai
Hasil pengujian hipotesis dapat dilihat pada tabel 2.
korelasi yang diperoleh masing-masing pernyataan untuk 36 item berada di atas
Tabel 2.
Hasil Pengujian Hipotesis Coefficientsa
nilai kritis korelasi product moment. Dari
Standardize Unstandardize d d Coefficients Coefficients
hasil yang diperoleh nilai kritis 5% (untuk N=50) yaitu 0,279. Jika nilai korelasi lebih besar dari nilai kritis maka pernyataanpernyataan tersebut adalah signifikan dan memiliki validitas konstrak atau dalan bahasa
statistik
terdapat
konsistensi
internal yang berarti dan pernyataanpernyataan tersebut adalah valid.
Model
B
(Constant 1 2.10 ) 5 X
.487
Std. Error
Beta
t
.533 .124
.492
Pengujian reliabilitas juga dilakukan 65 -
Volume 1, No. 1, Agustus 2012
3.91 .00 7 0
a. Dependent Variable: Y
Dari hasil analisis didapatkan model regresi berganda sebagai berikut:
Hasil Uji Reliabilitas
Sig. 3.94 .00 9 0
Jurnal Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Y = 2,105 + 0,487 X + e ...................... (1)
Berdasarkan rumusan hipotesis terhadap pengujian secara parsial ditentukan bahwa
Hasil
dari
persamaan
regresi
jika β1 ≠ 0 : H0 ditolak dan menerima Ha
menunjukkan bahwa:
artinya
1.
Koefisien korelasi (R) sebesar 0,492
penerapan GCG. Hasil penelitian ini
menunjukkan
derajat
mendukung
hipotesis
hubungan (korelasi) antara variabel
dirumuskan
sebelumnya
independen dengan variabel dependen
berpengaruh terhadap penerapan GCG
sebesar
pada perbankan di Kota Banda Aceh.
bahwa
49,2%.
mempunyai
Artinya
hubungan
SPI
terhadap
penerapan GCG sebesar 49,2%.
berpengaruh
terhadap
yang
telah
bahwa
SPI
Bank-bank yang beroperasi di Kota Banda Aceh sudah menerapkan SPI dalam
2
2.
SPI
Koefisien determinasi (R ) sebesar
unit kegiatannya, hal tersebut dapat dilihat
0,242 artinya penerapan GCG sebesar
dari hasil penelitian dan perhitungan
24,2%
bahwa
dipengaruhi
oleh
SPI
rata-rata
responden
sedangkan sebesar 75,8% dipengaruhi
setuju/sangat
oleh
pernyataan didalam SPI. Artinya, kepala
variabel
lain
yang
tidak
setuju
menjawab
terhadap
item
dimasukkan dalam penelitian ini.
kantor dan wakil kepala kantor sebagai
3. Konstanta sebesar 2,105 artinya jika
pengganti dewan komisaris dan dewan
SPI dianggap konstan, maka besarnya
direksi pada bank-bank yang beroperasi di
nilai penerpaan GCG adalah 2,105 pada
Kota Banda Aceh, sudah memahami dan
satuan skala likert.
melaksanakan
4. Koefisien regresi (β) sebesar 0,487
dalam
SPI
elemen-elemen yaitu;
utama
Pengawasan
oleh
menunjukkan bahwa setiap kenaikan
Manajemen dan Kultur Pengendalian,
SPI sebesar 1% maka akan diikuti oleh
Identifikasi dan Penilaian Risiko, Kegiatan
kenaikan
sebesar
Pengendalian
variabel
Sistem
48,7%.
penerapan Dengan
GCG
asumsi
independent lainnya tetap (konstan).
dan
Pemisahan
Akuntansi,
Fungsi,
Informasi
dan
Komunikasi, serta Kegiatan Pemantauan dan Tindakan Koreksi Penyimpangan.
Pengujian Pengendalian
Pengaruh
Walaupun
Sistem
Intern
terhadap
dengan
baik
SPI pada
telah
diterapkan
bank-bank
yang
Penerapan Good Corporate Governance
beroperasi di Kota Banda Aceh, namun
(GCG)
masih terdapat beberapa kelemahan yang
Pengujian dilakukan dengan melihat nilai
koefisien
regresi
(β)
variabel
menimbulkan kerugian bagi bank tersebut. Salah satunya penyaluran kredit macet
independen. Hasil statistik menunjukkan
yang
menjadi
bahwa nilai β untuk X adalah 0,487.
merupakan
kegiatan
permasalahan
perbankan, yang
Volume 1, No.1, Agustus 2012
setiap - 66
Jurnal Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala tahun diterima bank. Oleh karenanya
analisis data dalam penelitian ini, maka
dibutuhkan pengendalian dan pengawasan
dapat ditarik kesimpulan sesuai dengan
terhadap
hipotesis
penyaluran
kredit,
mentaati
ketentuan yang berlaku serta menerapkan prinsip kehati-hatian dalam menyetujui pemberian kredit.
telah
dirumuskan
sebelumnya. Sistem
Pengendalian
Intern
berpengaruh terhadap penerapan Good
Keberadaan menjamin
yang
fungsi
SPI
evektivitas
akan
pengendalian
Corporate
Governance
(GCG)
pada
perbankan di Kota Banda Aceh.
internal dan merupakan langkah strategis dalam pengelolaan perusahaan menuju lebih
baik
serta
mendorong
proses
Keterbatasan Beberapa
keterbatasan
yang
ada
governance. Lingkup proses GCG yang
dalam penelitian ini dapat dijelaskan
meliputi;
sebagai berikut:
Keterbukaan
(trasparancy),
Akuntabilitas
(accountability),
1. Penelitian ini dilakukan pada bank
Tanggungjawab
(responsibility),
yang merupakan kantor cabang, oleh
Independensi
dan
karena itu kuesioner yang seharusnya
Kewajaran (fairness) harus dilaksanakan
diberikan kepada dewan komisaris
lebih optimal. Hal tersebut dibuktikan
dan dewan direksi harus diganti
bahwa masih ditemukannya permasalahan
dengan kepala kantor dan wakil
oleh BPK-RI dalam kegiatan operasional
kepala
kantor
perbankan. Temuan tersebut menunjukkan
mereka
telah
bahwa pada perbankan di Kota Banda
perbankan.
Aceh,
(independency),
dalam
rangka
peningkatan
2. Item
dengan
anggapan
menerapkan
pernyataan
yang
terdapat
penerapan prinsip-prinsip Good Corporate
didalam
Governance perusahaan perlu dilakukan
peneliti kembangkan sendiri dengan
peningkatan
Hal
berpedoman pada Peraturan Bank
tersebut didukung oleh temuan secara
Indonesia Lamp. SE No.5/22/DPNP
deskriptif oleh BPK-RI bahwa tingkat
tanggal 29 September 2003 tentang
pengendalian
Pedoman
Standar
maksimal (RKAP PT. Bank BPD Aceh
Pengendalian
Intern
Tahun Buku 2007 Dan 2008 di Banda
Umum, oleh karena itu dirasakan
Aceh).
perlu banyak perbaikan.
pengendalian
intern
intern.
relatif
belum
3. Variabel
kuesioner
SPI
yang
penelitian
ini
Sistem bagi
digunakan
Bank
dalam
KESIMPULAN DAN SARAN
penelitian ini hanya menggunakan
Kesimpulan
satu
Setelah 67 -
dilakukan
pengujian
dan
Volume 1, No. 1, Agustus 2012
variabel
independen
untuk
menilai pengaruh terhadap variabel
Jurnal Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala dependen sehingga nilai koefisien
penelitian
ini,
hal
tersebut
determinasi (R2) dinilai kecil (24,2%).
dikarenakan ada beberapa responden yang menyarankan agar item dalam kuesioner jangan terlalu panjang.
Saran Dalam kaitannya terhadap penerapan
3. Mengingat pengaruh yang dihasilkan
GCG, peneliti ingin memberikan saran-
dari variabel independen terhadap
saran sebagai berikut:
variabel dependen kecil (24,2%), maka
disarankan
Saran untuk Pihak Perbankan di Kota
selanjutnya
Banda Aceh
variabel
1. Pihak
internal
bank
kepada
untuk lain
peneliti
menambahkan
yang
dianggap
harus
berpengaruh terhadap penerpaan GCG
mempertahankan keberdaan SPI guna
seperti peranan audit internal, maupun
penerapan GCG yang lebih optimal
pengaruh peran komite audit.
dalam
Kelemahan
kegiatan
operasional
perbankan.
penelitian
2. Perlu konsistensi yang tinggi terhadap ketentuan-ketentuan
dan
peraturan
ini
dan
kekurangan
sebaiknya
dalam
dijadikan
pertimbangan untuk menghasilkan penelitan yang lebih baik lagi selanjutnya.
yang berlaku yang dikeluarkan dari pemerintah
maupun
pihak
bank
(misalnya ketentuan batas pemberian kredit,
maupun
mengenai kredit)
peraturan
penetapan untuk
dilaksanakan
bank
suku
bunga
dipahami
dan
guna
kesejahteraan
nasabah dan keuntungan pihak bank.
Saran untuk Peneliti Selanjutnya Penelitian ini dapat dijadikan acuan untuk
peneliti
selanjutnya.
Untuk
perbaikan selanjutnya peneliti memberi beberapa saran yaitu: 1. Sebaiknya populasi dilakukan pada bank kantor pusat karena memiliki dewan komisaris dan dewan direksi. 2. Memperbaiki kuesioner
terlebih
dahulu
yang digunakan dalam
DAFTAR KEPUSTAKAAN Aldridge, E. J. and Sutojo, S. 2005. Good Corporate Governance (Tata Kelola Perusahaan). Jakarta: PT Damar Mulia Pustaka. Arikunto, S., 1997. Prosedur Penelitian. Jakarta: PT.Rineka Cipta. Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia. 2007. Pelaksanaan Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) PT. Bank BPD Aceh Tahun Buku 2007 Dan 2008. Banda Aceh. Bank Indonesia. 2003. Surat Edaran Bank Indonesia No 5/22/DPNP, tanggal 29 September 2003, Perihal Pedoman Standar Sistem Pengendalian Intern bagi Bank Umum. Jakarta. Bank Indonesia. 2003. Peraturan Bank Indonesia No 5/8/PBI/2003, tanggal 19 Mei 2003, Perihal Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum. Jakarta. Bank Indonesia. 2006. Peraturan Bank Indonesia No 8/4/PBI/2006, tanggal 30 Januari 2006, Perihal Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum. Jakarta. Bank for International Settlements, Basle Committee on Banking Supervision.
Volume 1, No.1, Agustus 2012
- 68
Jurnal Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 1998. Framework for internal control systems in banking organization COSO. 1992. Conceptual Framework. United States. Cooper, D. R. dan Pamela S. S., 2006. Metode Riset Bisnis. Jakarta: PT. Media Global Edukasi. Daniri, A. dan Indirawati, A., Meningkatkan Daya Saing Perusahaan Melalui Good Governance.
Desyanti, N. P. E., dan Ratnadi, Ni Made Dwi. 2007. Pengaruh Independensi, Keahlian Profesional, Dan Pengalaman Kerja Pengawas Intern Terhadap Efektivitas Penerapan Struktur Pengendalian Intern Pada Bank Perkreditan Rakyat Di Kabupaten Badung. Forum for Corporate Governance in Indonesia (FCGI). 2002. www.fegi.or.id Gumilang, G., 2009. Pengaruh Peranan Audit Internal Terhadap Penerapan Good Corporate Governance Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan. Universitas Sumatera Utara. Gusnardi. 2008. Pengaruh Peran Komite Audit dan Internal Control terhadap Pelaksanaan Good Corporate Governance. Sosiohumaniora. Vol. 10, No. 2. Ikatan Akuntan Indonesia. 2001. Standar Professional Akuntan Publik. Jakarta: Salemba Empat. IICG, 2002. Laporan Hasil Survei. Jakarta: IICG. Instruksi Presiden No. 15 Tahun 1983 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengawasan. Keputusan Menteri BUMN Nomor 117. 2002. Penerapan Praktek Good Corporate Governance pada BUMN. Indonesia. Komite Nasional Kebijakan Corporate Governance. 2004. Pedoman Good Corporate Governance Perbankan Indonesia. Kusmayadi, D., 2009. Pengaruh Pengawasan Intern dan Penatausahaan Keuangan Daerah terhadap Good Government Governance. Jurnal Ichsan Gorontalo. Vol. 4 No. 2. Hal: 2281-2289. Moh. W. Z.. 2008. Good Corporate Governance Pada Badan Usaha Manufaktur, Perbankan, dan Jasa Keuangan Lainnya. Bandung: Alfabeta. Mulyadi. 2002. Auditing. Jakarta: Salemba Empat. Niswonger, W. R. F., 2000. Prinsip-prinsip Akuntansi. Jakarta: Erlangga.
69 -
Volume 1, No. 1, Agustus 2012
Nunnaly. 1967. Psychometric Theory. New York: Mc. Graw-Hill. Organization for Economic Co-operation and Development (OECD), 2004. OECD Principle of Corporate Governance. Peraturan Bank Indonesia No.5/8/PBI/2003. Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum. Indonesia. Peraturan Bank Indonesia No.8/4/PBI/2006. Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum. Indonesia. Pratolo, S., 2007. Good Corporate Governance Dan Kinerja BUMN Di Indonesia: Aspek Audit Manajemen Dan Pengendalian Intern Sebagai Variabel Eksogen Serta Tinjauannya Pada Jenis Perusahaan. Simposium Nasional Akuntansi X. Unhas Makssar 26-28 juli 2007. Rachmat, S., 2006. Analisis Kondisi Lingkungan Pengendalian (Control Environment) Dalam Sistem Pengendalian Intern Bank BTN. Tesis. Program Studi Magister Sains Akuntansi Program Pascasarjana Universitas Diponegoro. Sari, I., 2010. Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Perbankan Nasional. Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro Semarang Sekaran, U., 2006. Research Methods for Business, Metodologi Penelitian untuk Bisnis. Penerbit Salemba. Suharli, Michelle. 2006. Audit Finansial, Audit Manajemen dan Sistem Pengendalian Intern. [Online]. Tersedia: http:www.idx.com/-v3-n1artikel3agustus2006.pdf. [25 Maret 2010]. Surat Keputusan Menetri BUMN Nomor Kep117/M-MBU/2002 tanggal 1 Agustus 2002 Tentang Penerapan GCG, Jakarta. Suyanto. 2006. Pengaruh Pelaksanaan Prinsip-Prinsip GCG Atas Kinerja BUMN. Akuntabilitas, Maret 2007, hal. 114-128. ISSN 1412-0240. Vol. 6, No. 2. Http://www.univpancasila.ac.id. The Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG). 2000. Membangun Dewan Komisaris yang Efektif. The Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG). 2000. Seputar Komite Audit. http://www.antaranews.com http://harian-aceh.com http://blog.harian-aceh.com
Jurnal Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala http://www.analisadaily.com http://www.bi.go.id
Volume 1, No.1, Agustus 2012
- 70