PENGARUH PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN PERBANKAN DI BURSA EFEK INDONESIA Wening Ayu Saraya
[email protected] Pembimbing : Dr. Dra. Peni Sawitri, MM Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma http://www.gunadarma.ac.id ABSTRAK Laporan keuangan menjadi media bagi perusahaan untuk menyampaikan informasi keuangan mengenai pertanggungjawaban pihak manajemen terhadap pemenuhan kebutuhan pihak-pihak eksternal yaitu diperolehnya informasi kinerja perusahaan. Laba merupakan indikator untuk mengukur kinerja atas pertanggung jawaban manajemen dalam mencapai tujuan operasi yang sering menjadi target rekayasa.Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh proporsi komisaris independen, ukuran dewan komisaris, keberadaan komite audit, kepemilikan manajerial, dan kepemilikan leverage secara parsial dan simultan terhadap praktik manajemen laba pada perusahaan perbankan tahun 2008-2011. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis statistika yaitu regresi linier berganda. Pengujiannya dilakukan dengan uji asumsi klasik seperti uji normalitas, uji multikolinieritas, uji autokorelasi, uji heteroskedastisitas, uji regresi simultan (uji f), dan uji regresi parsial (uji t). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Proporsi komisaris independen (Prop_Kom_Ind) tidak berpengaruh terhadap manajemen laba. Ukuran dewan komisaris independen (Uk_De_Kom) berpengaruh terhadap manajemen laba, keberadaan komite audit (KKA) tidak berpengaruh terhadap manajemen laba, kepemilikan manajerial (KM) tidak berpengaruh terhadap manajemen laba, dan kepemilikan institusional (KI) berpengaruh terhadap manajemen laba.
Kata Kunci : Good Corporate Governance (GCG), Manajemen Laba, dan Perbankan. ABSTRACT The financial statements as a medium for companies to submit financial information regarding the accountability of management to meet the needs of external parties that obtained performance information. Profit is an indicator to measure the performance of the management accountability in achieving the goal of the operation is often the target of engineering. This study aimed to examine the effect of the proportion of independent commissioners, the size of the board, audit committee existence, managerial ownership, and ownership partially and simultaneously leverage the practices of earnings management in corporate banking in 2008-2011.The method used in this research is the statistical analysis of multiple linear regression. The test performed with such classic assumption test normality test, multicollinearity, autocorrelation test, heteroscedasticity test, simultaneous regression (F test), and the partial regression test (t test).The results of this study showed that the proportion of independent commissioners (Prop_Kom_Ind) has no effect on earnings management. Size independent commissioners (Uk_De_Kom) effect on earnings management, the existence of an audit committee (KKA) has no effect on earnings management, managerial ownership (KM) has no effect on earnings management and institutional ownership (KI) effect on earnings management. Keywords : Good Corporate Governance (GCG), Earnings Management, and Banking.
PENDAHULUAN Laporan keuangan menjadi media bagi perusahaan untuk menyampaikan informasi keuangan mengenai pertanggungjawaban pihak manajemen terhadap pemenuhan kebutuhan pihak-pihak eksternal yaitu diperolehnya informasi kinerja perusahaan. Parameter yang digunakan untuk mengukur kinerja manajemen dalam laporan keuangan adalah informasi laba yang terkandung dalam laporan laba-rugi (Boediono, 2005). Manajer dapat memodifikasi laporan keuangan yang disusun untuk menghasilkan jumlah laba (earning) yang diinginkan. Manajemen suatu perusahaan menyiapkan laporan keuangan dengan menggunakan cara yang berbeda sesuai dengan tujuan masing-masing perusahaan. Laporan keuangan harus mengikuti standar akuntansi keuangan bila diterbitkan untuk orang lain seperti pemegang saham, kreditur, karyawan dan masyarakat luas sehingga memberikan keleluasaan manajer untuk memilih metode akuntansi dalam menyusun laporan keuangan. Tujuan Penelitian 1. Untuk menguji pengaruh proporsi komisaris independen secara simultan dan parsial terhadap praktik manajemen laba pada perusahaan perbankan di Bursa Efek Indonesia. 2. Untuk menguji pengaruh ukuran dewan komisaris secara simultan dan parsial terhadap praktik manajemen laba pada perusahaan perbankan di Bursa Efek Indonesia. 3. Untuk menguji pengaruh keberadaan komite audit secara simultan dan parsial terhadap praktik manajemen laba pada perusahaan perbankan di Bursa Efek Indonesia. 4. Untuk menguji pengaruh kepemilikan manajerial secara simultan dan parsial terhadap praktik manajemen laba pada perusahaan perbankan di Bursa Efek Indonesia. 5. Untuk menguji pengaruh kepemilikan institusional secara simultan dan parsial terhadap praktik
manajemen laba pada perusahaan perbankan di Bursa Efek Indonesia. LANDASAN TEORI Good Corporate Governance (GCG) secara definitif merupakan sistem yang mengatur dan mengendalikan perusahaan dan menciptakan nilai tambah (value added) untuk semua stakeholder (Monks,2003). Ada dua hal yang ditekankan dalam konsep ini, pertama, pentingnya hak pemegang saham untuk memperoleh informasi dengan benar dan tepat pada waktunya, dan kedua kewajiban perusahaan untuk melakukan pengungkapan (disclosure) secara akurat, tepat waktu, transparan terhadap semua informasi kinerja perusahaan, kepemilikan dan stakeholder. Berikut ini tiga pilar penting dalam konsep GCG : a. Negara dan Perangkatnya Menciptakan peraturan perundangundangan yang menunjang iklim usaha yang sehat, efisien dan transparan, melaksanakan peraturan perundang-undangan dan penegak hukum secara konsisten (consitent law enforcement) b. Dunia Usaha Sebagai pelaku pasar menerapkan GCG sebagi pedoman dasar pelaksanaan usaha. Tugas lain dari dunia usaha adalah meningkatkan kualitas struktur pengelolaan dan pola kerja perusahaan yang didasarkan pada asas GCG secara berkesinambungan. c. Masyarakat Sebagai pengguna produk dan jasa dunia usaha serta pihak yang terkena dampak dari keberadaan perusahaan, menunjukkan kepedulian dan melakukan kontrol sosial (social control) secara objektif dan bertanggung jawab. Manajemen laba merupakan salah satu faktor yang dapat mengurangi kredibilitas laporan keuangan, manajemen laba menambah bias dalam laporan keuangan dan dapat mengganggu pemakai laporan keuangan yang mempercayai angka laba
hasil rekayasa tersebut sebagai angka laba tanpa rekayasa. Proporsi Komisaris Independen Komisaris independen adalah anggota dewan komisaris yang tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga dengan anggota dewan komisaris lainnya, direksi dan/atau pemegang saham pengendali atau hubungan lain yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk dapat bertindak independen. Pasal 5 (lima) ayat 2 (dua) PBI No.8/4/PBI/2006 tentang pelaksanaan good corporate governance, mengatur jumlah komisaris independen paling sedikit 50% dari jumlah anggota dewan komisaris. Ukuran Dewan Komisaris Ukuran dewan komisaris diukur dengan menghitung jumlah total dari anggota dewan komisaris yang baik yang berasal dari internal maupun eksternal perusahaan sampel (Nasution Setiawan, 2007). Keberadaan Komite Audit Keberadaan komite audit merupakan variabel dummy, bila perusahaan sampel memiliki komite audit maka dinilai atau diberi perusahaan sampel memiliki komite audit maka dinilai atau diberi angka 2 dan jika sebaliknya maka dinilai atau diberi angka 1. Kepemilikan Manajerial Kepemilikan manajerial didefinisikan sebagai presentase saham yang dimiliki oleh manajemen yang secara aktif ikut dalam pengambilan keputusan perusahaan yang meliputi komisaris dan direksi (Midiastuty dan Machfoedz, 2003). Kepemilikan Institusional Kepemilikan institusional didefinisikan sebagai besarnya presentase saham yang dimiliki oleh investor institusional (Midiastuty dan Mahfoedz, 2003) METODE PENELITIAN Adapun kriteria dalam pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Perusahaan Perbankan yang terdaftar di BEI selama periode 2008-2011. 2. Mempublikasikan annual report dan laporan keuangan tahunan periode 31 Desember untuk tahun buku 2008 sampai 2011. 3. Laporan keuangan dinyatakan dalam Rupiah. 4. Data tersedia lengkap yang berhubungan dengan good corporate governance dalam hal ini adalah proporsi komisaris independen, ukuran dewan komisaris, keberadaan komite audit, kepemilikan manajerial, dan kepemilikan instusional serta data yang diperlukan dalam mendeteksi manajemen laba. HASIL DAN PEMBAHASAN Dari penelitian yang telah dilakukan penulis mandapatkan hasil bahwa : One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
N Normal Parametersa,,b
Most Extreme Differences
Mean Std. Deviation
Unstandardized Residual 48 .0000000 .12936710
Absolute
.140
Positive Negative
.123 -.140 .972
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)
.301
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Berdasarkan hasil pengolahan data dapat dilihat nilai sig.probabilitas sebesar 0,301 maka dapat disimpulkan p-value > 0,05 dan data terdistribusi normal. Collinearity Statistics Keterangan
Tolerance
VIF
Prop_Kom_Ind
.878
1.139
Uk_De_Kom
.525
1.906
KKA
.612
1.634
KM
.724
1.381
KI
.676
1.480
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa model yang terbentuk tidak terdapat adanya
gejala multikolinieritas suatu variabel bebas dalam model regresi.
Model 1
DurbinWatson 2.332
a
Coefficients Unstandardized Coefficients B .262
Std. Error .129
Prop_Kom_Ind
-.003
.001
Uk_De_Kom
Standardized Coefficients Beta
t 2.038
Sig. .048
-.304
-1.935
.060
-.016
.012
-.287
-1.335
.189
KKA
.027
.038
.136
.723
.474
KM
-.001
.001
-.177
-1.029
.309
KI
.000
.001
.066
.350
.728
DA
-.012
.109
-.018
-.108
.915
a. Dependent Variable: ABS_RES
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa signifikan korelasi terhadap variabel bebas yaitu, proporsi komisaris independen sebesar 0.060, ukuran dewan komisaris 0.189, keberadaan komite audit 0.474, kepemilikan manajerial 0.309, kepemilikan institusional 0.728, dan discretional accrual 0.915. Dimana nilai-nilai tersebut semuanya menunjukkan bahwa korelasi antara variabel bebas dengan residualnya memiliki nilai lebih besar dari 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi masalah heteroskedastisitas. Coefficientsa
Model 1 (Constant)
Uk_De_Kom - 0,032 KKA + 0,000 KM - 0,004KI
Berdasarkan hasil hitung, nilai DurbinWatson (DW-test) pada Model Summary adalah sebesar 2,332. Jadi karena 1,65 < 2,332 < 2,35 maka tidak adanya autokorelasi.
Model 1 (Constant)
Y = 0,061 +0,002 Prop_Kom_Ind +0,038
Unstandardized Coefficients Std. B Error .061 .181
Standardized Coefficients Beta
t .336
Sig. .738
Berdasarkan rumus diatas maka penjelasannya sebagai berikut : 1. Konstanta (β0) sebesar 0,061 menunjukkan jika variabel PKI, UDK, KKA, KM, dan KI konstan atau sama dengan nol maka besarnya manajemen laba adalah sebesar 0,061 2. Koefisien regresi (β1) Prop_Kom_Ind sebesar 0,002 menunjukkan bahwa jika proporsi komisaris independen mengalami peningkatan sebesar 1 unit maka mengakibatkan manajemen laba pada perusahaan sampel akan meningkat sebesar 0,002 3. Koefisien regresi (β2) Uk_De_Kom sebesar 0,038 menunjukkan apabila ukuran dewan komisaris meningkat akan menaikkan manajemen laba sebesar 0,038 dengan asumsi variabel bebas lainnya konstan. 4. Koefisien regresi (β3) KKA bernilai negatif yaitu sebesar -0,032 menunjukkan apabila keberadaan audit meningkat akan menurunkan manajemen laba sebesar -0,032 dengan asumsi variabel lainnya konstan. 5. Koefisien regresi (β4) KM sebesar 0,000 menunjukkan apabila kepemilikan manajerial meningkat akan menaikkan manajemen laba sebesar 0,000 dengan asumsi variabel bebas lainnya konstan. 6. Koefisien regresi (β5) KI bernilai negatif sebesar - 0,004 menunjukkan apabila kepemilikan manajerial meningkat maka akan menurunkan manajemen laba sebesar -0,004 dengan asumsi variabel bebas lainnya konstan.
Prop_Kom_Ind
.002
.002
.126
.852
.399
Uk_De_Kom
.038
.016
.454
2.379
.022
KKA
-.032
.053
-.108
-.612
.544
KM
.000
.002
-.065
-.400
.691
Residual
KI
-.004
.001
-.406
2.419
.020
Total
a. Dependent Variable: DA
Model 1 Regression
Sig. .086a
Berdasarkan tabel uji F diatas terdapat signifikan Fhitung sebesar 0,086 artinya signifikan Fhitung > 0,05 berarti variabel proporsi komisaris independen, ukuran dewan komisaris, keberadaan komite audit, kepemilikan manajerial dan kepemilikan institusional tidak berpengaruh secara bersama-sama terhadap manajemen laba.
Model
Adjusted R Square .103
t > 0,05 maka H3 ditolak yang berarti tidak terdapat pengaruh terhadap manajemen laba. Kepemilikan manajerial (KM), nilai signifikannya sebesar 0,691 diketahui bahwa t > 0,05 maka H4 ditolak yang berarti tidak terdapat pengaruh terhadap manajemen laba. Kepemilikan institusional (KI), nilai signifikannya sebesar 0,020 diketahui bahwa t < 0,05 maka H5 diterima yang berarti terdapat pengaruh terdapat manajemen laba.
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Dari penelitian mengenai Pengaruh Penerapan Good Corporate Governance terhadap Manajemen Laba pada Perusahaan Dari data diatas nilai Adjusted R Square Perbankan di Bursa Efek Indonesia dapat sebesar 0,103 yang berarti 10,3% variabel diambil kesimpulan sebagai berikut : dependen yaitu manajemen laba dapat 1. Proporsi Komisaris Independen tidak dijelaskan oleh variabel-variabel independen bepengaruh terhadap praktik manajemen yaitu proporsi komisaris independen, ukuran laba pada perusahaan perbankan periode dewan komisaris, keberadaan komite audit, tahun 2008-2011. Proporsi komisaris kepemilikan manajerial dan kepemilikan independen (PKI) menghasilkan nilai institusional sedangkan sisanya dijelaskan probabilitas t sebesar 0,399 > 0,05. Hal faktor-faktor diluar model yang diteliti yaitu ini mengandung arti bahwa proporsi sebesar 89,7%. dewan komisaris tidak berpengaruh terhadap manajemen laba. Dengan Coefficients demikian hipotesis pertama yang Unstandardized Standardized menyatakan bahwa proporsi dewan Coefficients Coefficients Std. komisaris berpengaruh terhadap Model B Error Beta t Sig. manajemen laba ditolak. 1 (Constant) .061 .181 .336 .738 2. Ukuran dewan komisaris independen Prop_Kom_Ind .002 .002 .126 .852 .399 menghasilkan nilai probabilitas t sebesar Uk_De_Kom .038 .016 .454 2.379 .022 0,022 < 0,05 maka terdapat atau ada pengaruh terhadap manajemen laba. Hal KKA -.032 .053 -.108 -.612 .544 ini mengandung arti bahwa ukuran dewan KM .000 .002 -.065 -.400 .691 komisaris berpengaruh terhadap KI -.004 .001 -.406 .020 manajemen laba yang berarti bahwa 2.419 a. Dependent Variable: DA semakin besar jumlah dewan komisaris, akan semakin besar pula tindakan Diketahui bahwa signifikansi t > 0,05 yaitu manajemen laba, karena semakin kurang 0,399 maka H1 proporsi komisaris efektif monitoring yang dapat dilakukan independen (Prop_Kom_Ind) ditolak yang dewan komisaris terhadap manajemen berarti tidak terdapat pengaruh terhadap dalam pengelolaan manajemen laba. manajemen laba.Ukuran dewan komisaris Dengan demikian hipotesis kedua yang (Uk_De_Kom),nilai signifikansinya sebesar menyatakan bahwa ukuran dewan 0,022 diketahui bahwa t < 0,05 maka H2 komisaris berpengaruh terhadap ukuran dewan komisaris diterima, maka manajemen laba ditolak. terdapat pengaruh terhadap manajemen laba. Keberadaan komite audit (KKA) nilai 3. Keberadaan Komite Audit menghasilkan nilai probabilitas t sebesar 0,544 > 0,05 signifikannya sebesar 0,544 diketahui bahwa 1
a
yang berarti bahwa keberadaan komite audit tidak berpengaruh terhadap manajemen laba. Dengan demikian hipotesis ketiga yang menyatakan bahwa keberadaan komite audit berpengaruh terhadap manajemen laba ditolak. 4. Kepemilikan Manajerial menghasilkan nilai signifikansi t sebesar 0,691 > 0,05 yang berarti bahwa kepemilikan manajerial tidak berpengaruh terhadap manajemen laba. Dengan demikian hipotesis keempat yang menyatakan kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap manajemen laba ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa penelitian ini mengindikasikan bahwa kepemilikan manajerial tidak mengurangi manajemen laba sehingga dapat disimpulkan kepemilikan manajerial tidak mampu mengurangi ketidakselarasan kepentingan antara manajemen dengan pemilik atau pemegang saham. 5. Kepemilikan Institusional menghasilkan nilai signifikansi t sebesar 0,020 < 0,05 yang berarti bahwa kepemilikan institusional berpengaruh terhadap manajemen laba. Dengan demikian hipotesis kelima yang menyatakan bahwa kepemilikan institusional berpengaruh terhadap manajemen laba diterima. Saran 1. Untuk penelitian selanjutnya agar menambah periode penelitian menjadi lebih lama agar efek dari mekanisme Good Corporate Governance dapat lebih dirasakan dalam mengurangi manajemen laba di perusahaan. 2. Untuk penelitian selanjutnya menambah variabel independen lainnya yang dapat menjadi tolak ukur penerapan Good Corporate Governance. 3. Bagi perusahaan diharapkan dapat menerapkan Good Corporate Governance di dalam perusahaannya dan bagi perusahaan yang sudah menerapkan GCG diharapkan penerapan GCG tersebut sesuai dengan tujuan dikeluarkannya GCG yaitu agar terciptanya perusahaan yang sehat dan bersih. Perusahaan yang telah menerapkan tata kelola perusahaan
yang baik, akan lebih dipercaya kreditor maupun investor sehingga sahamnya lebih likuid dan harga saham bisa lebih meningkat. DAFTAR PUSTAKA Aziza, Nurna. 2010 “Hubungan antara Risiko Manipulasi Earnings dan Risiko Corporate Governance dengan Perencanaan Audit. Tesis S2. Magister Sains Akuntansi Universitas Diponegoro. Baridwan, Zaki. 2004. Intermediate Accounting. Yogyakarta : BPFE. Boediono, Gideon SB. 2005. Kualitas Laba: Studi Pengaruh Mekanisme Corporate Governance dan Dampak Manajemen Laba dengan Menggunakan Analisis Jalur. Simposium Nasional Akuntansi VIII. Solo. Daniri Mas Ahmad. 2005. Good Corporate Governance : Konsep dan Penerapannya di Indonesia. Ray Indonesia, Jakarta. Darmawati, Deni. 2003. “Corporate Governance dan Manajemen Laba : Suatu Studi Empiris”. Jurnal Bisnis dan Akuntansi, Vol. 5, No. 1 h: 47-68. Daryanti, Yayuk. 2011. Pengaruh Penerapan Good Corporate Governance terhadap Manajemen Laba pada Perusahaan yang terdaftar dalam LQ45. Jakarta : Universitas Gunadarma. Djarwanto. 2004. Pokok-Pokok Analisa Laporan Keuangan. Edisi 2. Yogyakarta. BPFE. Effendi, Muh. Arief, 2009. “The Power of Good Corporate Governance Teori dan Implementasi”. Yogyakarta. Salemba Empat. Faisal. 2004. “Analisis Agensi Cost, Struktur Kepemilikan, dan Mekanisme Corporate Governance”. Simposium Nasional Akuntansi VII. Denpasar. Ghozali, I. 2005. “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS”. Edisi:3. Semarang. Badan Penerbit UNDIP Semarang.
Healy, P.M. dan J. M. Wahlen. 2000. A Review of the Earnings Management Literature and Its Implications for Standar Setting. Accounting Horizons Vol.13 No 4: 365-383. I. Guna Welvin dan Arleen Herawaty. 2010. Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governance, Independensi Auditor, Kualitas Audit dan Faktor Lainnya Terhadap Manajemen Laba. Jurnal Bisnis dan Akuntansi. Vol. 12 No.1. Hal. 53-68. Isnanta. 2008. Pengaruh Corporate Governance dan Struktur Kepemilikan Terhadap Manajemen Laba dan Kinerja. Yogyakarta : Universitas Islam Indonesia. Kaihatu. Thomas. S, 2008. “Good Corporate Governance dan Penerapannya di Indonesia”. Jurnal Universitas Petra Surabaya. Kencana, Tiara Dewi. 2012. Pengaruh Struktur Kepemilikan, Praktek Corporate Governance dan Leverage terhadap Manajemen Laba (Studi Empiris pada Perusahaan Real Estate dan Properti yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2007-2011. Universitas Gundarma. Jakarta Komite Nasional Kebijakan Governance, 2004. Pedoman Tentang Komisaris Independen. KNKG. 2006. Pedoman Umum Good Corporate Governance Indonesia. Lapoliwa. N. 2000. Akuntansi Perbankan, Akuntansi Transaksi Bank dalam Valuta Asing. Jakarta : Institut Bankir Indonesia Midiastuty, Pratana P. Dan Mas’ud Machfoedz. 2003. “Analisis Hubungan Mekanisme Corporate Governance dan Indikasi Manajemen Laba”. Simposium Nasional Akuntansi 6. Surabaya
Indonesia, Jurnal Manajemen Kewirausahaan. Surabaya.
dan
Nasution, M. dan Setiawan, D. 2007. ”Pengaruh Corporate Governance Terhadap Manajemen Laba Di Industri Perbankan Indonesia”. Simposium Nasional Akuntansi X . Makasar. Ningsaptiti, Restie. 2010. Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan dan Mekanisme Corporate Governance Terhadap Manajemen Laba (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2006-2008). Semarang: Universitas Diponegoro. Nirmalasari, Putri. 2010. Pengaruh Penerapan Good Corporate Governance terhadap Manajemen Laba (Studi Kasus Perusahaan yang Tergabung dalam Indeks LQ-45). Jakarta : Universitas Gunadarma Nuraini, A dan Sumarno Zain 2007, “Analisi Pengaruh Kepemilikan Institusional dan Kualitas Audit Terhadap Manajemen Laba”, Jurnal Maksi, vol. 7, no. 1, p 1932. Nuryaman. 2008. “Pengaruh Konsentrasi Kepemilikan, Ukuran Perusahaan, dan Mekanisme Corporate Governance Terhadap Manajemen Laba”. Simposium Nasional Akuntansi XI. Pontianak. Palestin, Shatila Halima. 2006. “Analisis Pengaruh Struktur Kepemilikan, Praktik Corporate Governance dan Kompensasi Bonus terhadap Manajemen Laba (Studi Empiris di PT. Bursa Efek Indonesia)”. Prasetyantoko. 2008. Corporate Governance Pendekatan Institutional. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta
Monks, Robert A.G, dan Minow, N, Corporate Governance 3rd Edition, Blackwell Publishing, 2003.
Purnomo, Heri. 2011. Pengaruh Corporate Governance terhadap Manajemen Laba pada Industri Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Surakarta : Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Murhadi, W.R. 2009. Studi Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Praktik Earnings Management pada Perusahaan Terdaftar di PT Bursa Efek
Richardson, Vernon J. (1998). Information Asymmetry an Earnings Management: Some Evidence. Working Paper, 30 Maret.
Siallagan, H., dan Mas’ud Machfoedz. 2006. “Mekanisme Corporate Governance, Kalitas Laba, dan Nilai Perusahaan”. Simposium Nasional Akuntansi IX.
Sutojo, Siswanto dan E.John Aldridge. 2008. Good Corporate Governance : Tata Kelola Perusahaan Yang Sehat. Jakarta : PT.Damar Mulia Pustaka.
Saputri, F. Dini, 2009. Pengaruh Corporate Governance Terhadap Manajemen Laba di Industri Perbankan Indonesia, Skripsi, STIE Dharmaputra, Semarang.
Syahroza, Akhmad, 2000, Bagaimana Mengukur Kinerja Terciptanya Good Corporate Governance, Majalah Usahawan, 2004, Theory of Corporate Governance, Majalah Usahawan.
Sari, Intan Komala. 2011. Pengaruh Good Corporate Governance, Leverage, dan Kinerja Keuangan terhadap Manajemen Laba. Skripsi S1. Jakarta:Universitas Gunadarma. Scott, R. William. 2000. Financial Accounting Theory. Second Edition. University of Water. Prentince Hall International, Inc. Sefiana,
Eka. 2008. Pengaruh Corporate Governance Terhadap Manajemen Laba pada Perusahaan Perbankan yang Telah Go Public di BEI. Jurnal Jurusan Akuntansi. Fakultas Ekonomi. Universitas Gunadarma. Jakarta.
Siregar, Sylvia Veronica N.P dan Siddharta Utama. 2006. “Pengaruh Struktur Kepemilikan, Ukuran Perusahaan, dan Praktek Corporate Governance terhadap Pengelolaan Laba (Earning Management). Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Jakarta. Sujoko dan Soebiantoro. 2007. “Pengaruh Struktur Kepemilikan Saham, Leverage, Faktor Interen dan Faktor Ekteren Terhadap Nilai Perusahaan”. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan Vol. 9 No. 1. Universitas Kristen Petra Surabaya. Sulistyanto, Sri. 2008. Manajemena Laba Teori dan Model Empiris. Grasindo: Jakarta.
Tarjo.
2008. “Pengaruh Konsentrasi Kepemilikan Institusional dan Leverage Terhadap Manajemen Laba, Nilai Pemegang Saham serta Cost of Equity Capital”. Simposium Nasional Akuntansi XI. Pontianak.
Tjager, I.N., Alijoyo, F.A., Djemat, H.R., dan Soembodo, B. 2003. Corporate Governance. Jakarta : Prenhalindo. Ujiyantho dan Pramuka. 2007. Mekanisme Corporate Governance, Manajemen Laba Dan Kinerja Keuangan (Studi Pada Perusahaan Go Publik Sektor Manufaktur), Jurnal Simposium Nasional Akuntansi X. Makassar. Veronica, Sylvia dan Yanivi S. Bachtiar. 2004. Good Corporate Governance information Asymetri and Earning Management. Simposium Nasional Akuntansi 7. Denpasar. Wedari, L.K. 2004. “Analisis Pengaruh Proporsi Dewan Komisaris Dan Keberadaan Komite Audit Terhadap Aktivitas Manajemen Laba”. Simposium Nasional Akuntansi VII. Denpasar. Wolk, H.I. Tearney, M.G. 2001. Accounting Theory : A Conceptual and Institusional Approach. 5th ed. Cincinnati, Ohio, Shouth-Western College Publishing. www.idx.co.id