Pengaruh Sikap, Norma Subyektif, dan PBC Mahasiswa terhadap Intensi Plagiat dalam Tugas Akademik Karimah Zahrotul Jannah Fitri Andriani
Fakultas Psikologi Universitas Airlangga Surabaya Abstract. This study aims to determine the effect of student’s attitude, subjective norm, and PBC toward plagiarism intention on academic task based on theory of planned behavior. Sample of this research 90 research samples. Data collection tool used was questionaire form of plagiarism behavior scale (12 items), plagiarism intention on academic task scale (7 items), attitude scale (16 items), subjective norm scale (15 items), and PBC scale (16 items). Analysis of the data used in this study is the multiple regression technique with the help of IBM SPSS Statistics 16. Based on the analysis of research data obtained R square value of 0.397 with a significance level of 0.000. It can be concluded that there are effect of student’s college attitude, subjective norm, and PBC toward plagiarism intention on academic task. Key words : Attitude, Subjective Norm; PBC; Plagiarism Intention; Theory of planned behavior Student’s College; Academic Task Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sikap, norma subyektif, dan PBC mahasiswa terhadap intensi plagiat dalam tugas akademik berdasar pada theory of planned behavior. Sampel dalam penelitian ini adalah 90 subjek. Alat pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner berbentuk skala perilaku plagiat (12 item), skala intesi plagiat dalam tugas akademik (7 item), skala sikap (16 item), skala norma subyektif (15 item), dan skala PBC (16 item). Analisis data yang digunakan adalah teknik regresi berganda dengan bantuan SPSS Statistik IBM 16. Nilai R square sebesar 0,397 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000. Hal ini dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh sikap, norma subjektif, PBC mahasiswa terhadap intensi plagiat dalam tugas akademik. Kata kunci: Sikap; Norma Subyektif; PBC; Intensi Plagiat; theory of planned behavior mahasiswa; tugas akademik
Korespondensi : Karimah Zahrotul Jannah, email : Fitri Andriani, email :
[email protected] Fakultas Psikologi. Universitas Airlangga, Jalan Airlangga 4-6, Surabaya - 60286
114
Jurnal Psikologi Kepribadian dan Sosial Vol.02 No. 03, Desember 2013
Karimah Zahrotul Jannah, Fitri Andriani
PENDAHULUAN Dalam kurikulum perguruan tinggi, karya tulis memiliki porsi Sistem Kredit Semester (SKS) lumayan besar. Karya tulis dalam bentuk tulisan ilmiah selain digunakan untuk memperoleh gelar akademik dapat digunakan untuk memenuhi tugas-tugas akademik mahasiswa. Seperti laporan penelitian dan makalah untuk tugas mata kuliah dapat digolongkan pula ke dalam tulisan akademik. Pengerjaan tugas-tugas akademik dalam lingkup tulisan akademik tersebut merepresentasikan kualitas intelektual dan integritas moral penulisnya. Oleh karena itu, mahasiswa perlu memperhatikan kaidah menulis ilmiah dan ketentuan penulisan saat menulis dalam tugas-tugas akademik (Ahmad, 2012). Namun, kondisi saat ini ketidakjujuran telah mengakar di civitas akademika. Salah satu bentuk ketidakjujuran akademik adalah tindakan plagiat. Pengertian yang dikutip dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia bahwa plagiat adalah mengambil atau pengambilan karangan, pendapat dan sebagainya orang lain dan disiarkan sebagai karangan atau pendapat dan sebagainya sendiri. Sedangkan plagiarisme adalah penjiplakan yang melanggar hak cipta (Suharso & Retnoningsih, 2012:384). Batasan makna plagiat cukup lugas, yaitu apabila kutipan karya tulis ilmiah orang lain tidak dilengkapi dengan penulisan sumber atau penyebutan referensinya (Soelistyo, 2011). Kasus plagiat di dunia akademik berpeluang untuk dilakukan oleh setiap civitas akademika. Mahasiswa secara khusus dipandang sebagai individu dewasa yang memahami dengan baik kaidah menulis ilmiah sudah seharusnya menerapkan dalam proses pembuatan tulisan-tulisan ilmiah. Namun kenyataannya menurut Leo (2010) hampir 85 % tulisan ilmiah di Indonesia mengandung plagiat. Hasil penelitian Inga (2011) menunjukkan mayoritas mahasiswa pernah melakukan plagiat dalam bentuk mengambil informasi dari sumber informasi tanpa ijin atau pencantuman sumber informasi. Dari hasil penelitian tersebut juga menyebutkan bahwa mahasiswa mayoritas melakukan plagiat dalam tugas-tugas akademik. Berbagai tugastugas akademik yang berbentuk tulisan akademik seperti proposal penelitian, laporan penelitian, Jurnal Psikologi Kepribadian dan Sosial Vol.02 No. 03, Desember 2013
artikel dan makalah tidak lepas dari potensi plagiat. Perilaku plagiat memiliki dampak negatif terhadap pendidikan. Tindakan plagiat sebagai kejahatan akademik yang berdampak negatif terhadap pembaca, penulis asli, plagiator, institusi dan pemerintah. Tindakan plagiator ini merupakan bentuk pembohongan publik. Dampak negatif lain menunjukkan bahwa plagiator adalah pihak yang tidak bertanggungjawab serta orang yang kurang percaya pada kemampuan diri sendiri. Disisi lain tindakan plagiat yang berlangsung di kampus akan terus berkembang dan berlanjut (Leo, 2010). Tindakan plagiat dapat membuat seseorang untuk bertengkar dengan pihak yang merasa dirugikan. Plagiator tersebut dapat tercoreng nama baik dan harga dirinya. Bagi dosen dapat dicabut gelar akademiknya manakala terbukti melakukan tindak plagiat. Bagi mahasiswa dapat berakibat pada kegagalan dalam kuliah, harus mengulang mata kuliah atau membuat karya baru dari awal. Di Indonesia tindak plagiat dapat didakwa melanggar undang-undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang hak cipta, terutama bagian keempat tentang ciptaan yang dilindungi pasal 12 dan pasal 13 (Putra, 2011). Sanksi bagi mahasiswa jika terbukti melakukan plagiat menurut Peraturan Mendiknas No. 17 Tahun 2010 dalam Soelistyo (2011) berturut-turut dari yang paling ringan sampai dengan yang paling berat adalah teguran, peringatan tertulis, penundaan pemberian sebagian hak mahasiswa, pembatalan nilai satu atau beberapa mata kuliah yang diperoleh mahasiswa, pemberhentian dengan hormat dari status sebagai mahasiswa, pemberhentian dengan tidak hormat dari status sebagai mahasiswa atau pembatalan ijazah apabila mahasiswa telah lulus dari suatu program pendidikan. Plagiat dalam Tugas Akademik Plagiat dalam tugas akademik adalah tindakan mengutip karya ilmiah orang lain tanpa melengkapi dengan penulisan sumber atau penyebutan referensinya dalam rangka memenuhi tugas akademik yang berbentuk tulisan ilmiah. Inga (2011) menguraikan salah satu hasil penelitiannya terkait perilaku plagiat di kalangan mahasiswa eksak dan non eksak menunjukkan kecenderungan mahasiswa melakukan tindak plagiat dalam satu bentuk yaitu 115
Pengaruh Sikap, Norma Subyektif, dan PBC Mahasiswa terhadap Intensi Plagiat dalam Tugas Akademik
mengambil informasi dari sumber informasi tanpa ijin atau pencantuman sumber informasi. Secara spesifik pelaku plagiat menggunakan tipe the labor of laziness yaitu mahasiswa menghabiskan sedikit waktu untuk memparafrase banyak artikel dari sumber-sumber lainnya dan menyusun semua ke dalam karya tulis asli. Adapun tipe lain yang dominan digunakan adalah tipe the poor disguised yaitu penulis tetap mempertahankan isi penting dari sumber tetapi telah merubah sedikit tampilan dengan mengubah kata-kata kunci dan frase. Inga (2011) menjelaskan bahwa tindakan plagiat yang dilakukan mahasiswa eksak dan non eksak memiliki pola yang sama. Mayoritas melakukan tindakan plagiat saat penyusunan tugas individu pada mata kuliah tertentu. Alasan mahasiswa melakukan perilaku plagiat dalam tugas akademik karena dirasa sebagai tindakan paling mudah dan cepat dilakukan. Adapun tujuan mahasiswa melakukan plagiat baik dari mahasiswa eksak dan non eksak bahwa plagiat dilakukan untuk memperoleh nilai yang bagus serta menyelesaikan tugas tepat waktu. Intensi Plagiat dalam Tugas Akademik Faktor penentu terjadinya perilaku plagiat menurut Ajzen (1991) adalah adanya intensi terhadap perilaku tersebut. Intensi secara sederhana adalah niat seseorang untuk melakukan perilaku tertentu. Intensi lebih bersifat khusus yang mengandung kesegeraan serta kesiapan untuk mengarah pada terwujudnya perilaku yang khusus pula (Dayakisni & Hudaniah, 2009). Intensi plagiat dalam tugas akademik dapat diartikan sebagai niat seseorang untuk melakukan plagiat dalam tugas akademik. Intensi itu menunjukkan seberapa besar keyakinan individu untuk mencoba dan seberapa besar upaya yang dilakukan untuk menampilkan tindak plagiat dalam tugas akademik. Adapun faktor-faktor yang menjadi anteseden intensi secara langsung menurut theory of planned behavior (Ajzen,1991) meliputi tiga faktor yaitu sikap, norma subyektif, dan PBC (perceive behavioral control). Sikap Sikap terhadap perilaku merupakan tingkatan dimana individu memiliki evaluasi 116
persetujuan dan ketidaksetujuan atau penetapan nilai terhadap perilaku (Ajzen, 1991). Dalam theory of reason action sikap terhadap perilaku diasumsikan dari keyakinan-keyakinan atas perilaku dan evaluasi secara positif atau negatif terhadap hasil perilaku (Ajzen, 2012). Sikap terhadap plagiat adalah tingkatan dimana individu memiliki evaluasi setuju dan tidak setuju atau penetapan nilai terhadap plagiat. Sikap terhadap plagiat diasumsikan dari keyakinan-keyakinan atas perilaku plagaisi dan evaluasi secara positif atau negatif terhadap konsekuensi plagiat. Konsekuensi plagiat meliputi keuntungan dan kerugian yang didapat individu saat melakukan tindak plagiat. Norma Subyektif Norma subjektif adalah kuatnya penerimaan individu terhadap persuasi sosial untuk menunjukkan atau tidak menunjukkan suatu perilaku (Ajzen, 1991). Norma subyektif ditentukan dari keyakinan-keyakinan secara normatif dan dorongan melakukan perilaku (Ajzen, 2012). Norma subjektif terhadap plagiat adalah kuatnya penerimaan individu terhadap persuasi sosial untuk menunjukkan atau tidak menunjukkan tindak plagiat. Norma subyektif terhadap plagiat diasumsikan dari keyakinan-keyakinan individu bahwa orang yang penting bagi mereka mendukung atau tidak mendukung plagiat sehingga individu terdorong untuk melakukan tindak plagiat itu. PBC Perceived behavioral control adalah penerimaan individu tentang mudah atau sulit dalam menampilkan perilaku (Ajzen, 1991). PBC diasumsikan dari keyakinan individu atas sumber daya dan hambatan-hambatan yang akan menghalangi dalam menampilkan suatu perilaku (Ajzen, 2012). PBC diasumsikan dari apa saja faktorfaktor yang menghambat untuk melakukan plagiat. Serta bagaimana keyakinan individu terhadap faktor itu dalam mempermudah atau mempersulit tindak plagiat dalam tugas akademik.
METODE PENELITIAN Penelitian ini termasuk dalam tipe penelitian Jurnal Psikologi Kepribadian dan Sosial Vol.02 No. 03, Desember 2013
Karimah Zahrotul Jannah, Fitri Andriani
kuantitatif jika dilihat dari pengolahan data yang berupa angka. Pengolahan data berupa angka ini didapat dari hasil penyebaran kuesioner yang kemudian diolah dengan metode statistik. Ditinjau dari tujuan penelitian yang ada sebelumnya maka penelitian ini menggunakan tipe penelitian explanatori (explanatory research) dimana peneliti berusaha untuk menjelaskan atau membuktikan hubungan atau pengaruh antar variable. Sampel dalam penelitian ini adalah 90 subjek. Pemilihan subjek dengan teknik accidental sampling. Kriteria yang digunakan adalah mahasiswa yang mengetahui apa itu plagiat dan bagaimanan menghindarinya. Alat pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner berbentuk skala perilaku plagiat (12 item), skala intesi plagiat dalam tugas akademik (7 item), skala sikap (16 item), skala norma subyektif (15 item), dan skala PBC (16 item). Analisis data yang digunakan adalah teknik regresi berganda dengan bantuan SPSS Statistik IBM 16.
HASIL DAN BAHASAN Penelitian ini berupaya menjelaskan perilaku plagiat pada tugas akademik di kalangan mahasiswa melalui intensi plagiat. Ada tiga faktor yang dijadikan sebagai prediktor terhadap intensi tindak plagiat ini meliputi sikap, norma subjektif, dan PBC. Berdasarkan analisis uji regresi diperoleh nilai R square sebesar 0,397 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000. Peneliti dapat mengambil keputusan bahwa Ha diterima. Secara bersama-sama prediktor sikap, norma subjektif dan PBC berpengaruh terhadap intensi plagiat dalam tugas akademik. Kontribusi ketiga faktor sebesar 39,7 %, sedangkan 60,3 % dipengaruhi oleh faktorfaktor yang lain. Namun setelah di evaluasi tiap prediktor, hanya faktor PBC (perceived behavioral control ) yang signifikan memberikan kontribusi secara independen terhadap intensi plagiat dalam tugas akademik sebesar 14 %. Sebuah penelitian tentang prediksi intensi dan perilaku Academic Misconduct dengan menggunakan theory of planned behavior dan personality menegaskan secara kolektif ketiga faktor sikap, norma subjektif dan PBC menjelaskan intensi pada perilaku Jurnal Psikologi Kepribadian dan Sosial Vol.02 No. 03, Desember 2013
academic misconduct sebesar 21 %. Adapun sikap, norma subjektif dan PBC berturut-turut memberikan kontribusi secara independen dengan nilai β1= 0,22, p < 0,01; β2 = 0,14, p < 0,05 dan β3 = 0,24, p < 0,01 (Stone dkk., 2010). Penelitian lain tentang prediksi dishonest actions menjelaskan perilaku mencontek, berbohong dan shoplifting dengan theory of planned behavior. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari ketiga prediktor dalam TPB, PBC memberikan kontribusi independen yang signifikan terhadap intensi mencontek, berbohong dan shoplifting dari rentang 62 sampai 69 %. Dengan demikian TPB membuktikan bahwa keyakinan terhadap hambatan dan peluang dengan kuat mempengaruhi intensi menampilkan perilakuperilaku ketidakjujuran (Beck & Ajzen, 1991). Hasil penelitian tersebut mendukung hasil penelitian yang dilakukan peneliti. Faktor PBC memberikan kontribusi paling besar dibandingan dengan faktor sikap dan norma subjektif. Keyakinan mahasiswa tentang kemudahan dan kesulitan dalam menampilkan tindak plagiat dalam tugas akademik mempengaruhi tingkat intensi plagiat. Semakin besar keyakinan mahasiswa tentang faktor-faktor yang memudahkan mahasiswa melakukan plagiat maka semakin tinggi intensi mahasiswa melakukan plagiat. Akan tetapi TPB tidak pernah menjelaskan bahwa sikap, norma subyektif dan PBC akan memiliki sumbangan yang signifikan terhadap intensi. Ketiga faktor itu memiliki pengaruh berbeda-beda dari satu perilaku ke perilaku lainnya, dari satu populasi ke populasi yang lain. Pada beberapa kasus, diantara faktor-faktor itu akan memiliki pengaruh yang tidak signifikan terhadap intensi (Beck & Ajzen, 1991). Dengan asumsi faktor sikap, norma subyektif, dan PBC diukur dengan dengan reliabilitas yang sama. Hal ini menjelaskan rendahnya validitas prediktif faktor sikap dan norma subjektif mahasiswa untuk perilaku plagiat dalam tugas akademik. Oleh karena itu faktor sikap dan norma subjektif menjadi pertimbangan yang kurang penting dalam pembentukan intensi plagiat dalam tugas akademik. Pada awalnya theory of planned behavior diperluas dari model aslinya yaitu theory of reason action dengan menambahkan PBC. PBC berguna memprediksi perilaku individu yang tidak memiliki volitional control lengkap 117
Pengaruh Sikap, Norma Subyektif, dan PBC Mahasiswa terhadap Intensi Plagiat dalam Tugas Akademik
(Ajzen,1991). Pada penelitian ini perilaku atau tindakan plagiat dinilai sebagai perilaku yang tidak memiliki volitional control lengkap seperti halnya perilaku mencontek, berbohong dan shoplifting. Mahasiswa tidak sepenuhnya mampu mengontrol diri untuk tidak melakukan plagiat walaupun mereka memiliki sikap tidak setuju terhadap tindak plagiat dan orang-orang disekelilingnya tidak ada yang mendukung perilaku plagiat dalam tugas akademik. Hal itu masih dipengaruhi oleh keberadaan faktor-faktor pendukung dan penghambat yang mendorong mahasiswa melakukan plagiat dalam tugas akademik. Dari subjek penelitian diperoleh gambaran bahwa mayoritas mahasiswa menampilkan sikap sangat tidak setuju terhadap tindak plagiat, begitu juga dengan norma subjektif tidak mendukung terhadap tindak plagiat. Sedangkan pada perceived behavioral control hampir berimbang mahasiswa yang masuk kategori PBC tingkat rendah dan tingkat sedang. Dengan demikian untuk kategori intensi plagiat subjek cenderung memiliki tingkat intensi rendah. Lebih lanjut dijelaskan bahwa pengalaman mahasiswa di masa lalu saat melakukan perilaku plagiat perlu dipertimbangkan untuk prediksi perilaku plagiat di masa akan datang. Menurut Beck dan Ajzen (1991) pengalaman terhadap perilaku di masa lalu akan meningkatkan PBC. Mahasiswa yang sudah terbiasa melakukan perilaku plagiat di masa lalu, meyakini dirinya mampu meminimalkan hal-hal yang menghambat dalam melakukan tindak plagiat dalam tugas akademik. Hal ini memungkinkan mahasiswa itu melakukan perilaku plagiat di masa akan datang. Adapun beberapa keterbatasan penelitian terkait intensi plagiat dalam tugas akademik perlu dipertimbangkan agar penelitian selanjutnya mampu menjelaskan perilaku plagiat dalam tugas akademik ini dengan
lebih komprehensif berdasar theory of planned behavior.
SIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat pengaruh sikap, norma subyektif dan PBC mahasiswa terhadap intensi plagiat dalam tugas akademik. Secara bersama-sama sikap, norma subyektif dan PBC memberi sumbangan sebesar 39,7 % terhadap intensi plagiat dalam tugas akademik. Adapun PBC mahasiswa memiliki kontribusi independen yang signifikan terhadap intensi plagiat dalam tugas akademik sebesar 14 %. Saran yang dapat dipertimbangkan untuk para pendidik dalam menangani tindak plagiat mahasiswa dalam tugas akademik dengan cara menguatkan faktor-faktor penghambat yang mempersulit mahasiswa melakukan plagiat yaitu memberikan sanksi bagi para pelaku plagiat. Hal terpenting selain itu berupa pembekalan writing skill sekaligus pemahaman tentang plagiat dan bagaimana cara menghindarinya. Adapun saran untuk penelitian selanjutnya perlu diperhatikan bahwa potensi social desirability pada penelitian topik yang sensitif seperti plagiat itu cukup besar. Penelitian selanjutnya perlu memperhatikan konstruksi alat ukur agar dapat menjelaskan bagaimana perilaku plagiat dalam tugas akademik para mahasiswa dengan lebih valid. Untuk memberikan hasil penelitian yang representatif, penelitian selanjutnya lebih disarankan menggunakan teknik random sampling. Selain itu peneliti diupayakan mengukur pengetahuan subjek tentang plagiat dan bagaimana menghindarinya. Penelitian dengan topik intensi plagiat ini lebih menarik lagi jika dihubungkan dengan variabel-variabel penelitian lain.
PUSTAKA ACUAN Ahmad, N.F. (2012). Tulisan Akademik. Diakses pada tanggal 2 Juli 2013 dari http://staff.undip.ac.id/sastra/ fauzan/2012/01/15/tulisan-akademik/ Ajzen, I. (1991). The theory of planned behavior. Organizational Behavior and Human Decision, 50, 179-211. Diakses pada tanggal 22 januari 2013 dari http://xa.yimg.com/kq/groups/78997509/701520272/name/ 118
Jurnal Psikologi Kepribadian dan Sosial Vol.02 No. 03, Desember 2013
Karimah Zahrotul Jannah, Fitri Andriani
Oct+19+Cited+%231+Manage+THE+THEORY+OF+PLANNED+BEHAVIOR.pdf Ajzen, I. (2012). The theory of planned behavior. In P. A. M. Lange, A. W. Kruglanski & E. T. Higgins (Eds.), Handbook of theories of social psychology (Vol. 1, pp. 438-459). London, UK: Sage diakses pada tanggal 19 februari 2013 dari http://people.umass.edu/aizen/tpb.handbook.html Azwar, S. (2010a). Penyusunan Skala Psikologi (edisi ke-1). Yogyakarta : Pustaka Belajar. Azwar, S. (2010b). Reliabilitas dan Validitas (edisi ke-3). Yogyakarta : Pustaka Belajar. Beck, L., & Ajzen, I. (1991). Predicting Dishonest Actions Using the Theory of Planned Behavior. Journal of Research in Personality, 25, 285-301. Diakses pada tanggal 20 februari 2013 dari http://people.umass. edu/aizen/publications.html Dayakisni, T., & Hudaniah. (2009). Psikologi sosial. Malang : UMM press. Fanany, I. (1992). Plagiat —plagiat di MIT : tragedi akademis di Indonesia. Haji Masagung. Field, A. (2009). Discovering statistics using SPSS (and sex and drugs and rock ’n’ roll). London :SAGE. Fishbein, M., & Ajzen, I. (1975). Belief, attitude, intention, and behavior: An introduction to theory and research. Reading, MA: Addison-Wesley. Diakses tanggal 20 Februari 2013 dari http://home.comcast. net/~icek.aizen/book/ch7.pdf Goodwin, J.C. (2010). Research in psychology methods and design (6th ed). USA : Wiley. Inga WFY, Y. (2011). Perilaku plagiat di kalangan mahasiswa eksak dan non eksak: Studi deskriptif persepsi mahasiswa dan sikap staf pengajar FST dan FISIP terhadap perilaku plagiat di Universitas Airlangga Surabaya. Skripsi tidak diterbitkan. Surabaya FISIP Universitas Airlangga. Kilsby, E., & Alexander,H. (n.d). Issues of Academic Integrity: Plagiarism. Diakses pada tanggal 22 januari 2013 dari http://www.griffith.edu.au/__data/assets/pdf_file/0009/119466/GPG-IAI.pdf Leo, S. (2010). Preventing plagiarism around our campus in Indonesia. Dalam koleksi: 57th TEFLIN International Conference: Revitaziling professionalis in ELT as a response to the globlazed world, Bandung.1-3 november 2010. Diakses pada tanggal 15 November 2012 dari http://repository.upi.edu/ operator/upload/paps_2010_teflin_sutanto_leo.pdf Neuman, L.W. (2007). Basic of social research: qualitative and quantitative approach. Boston: Alyn and Bacon. Pallant, J. (2007). Spss survival manual: a step by step guide to data analysis using spss for windows( 3th ed). New York: McGraw Hill. Park. (2003). In Other (people’s) words: Plagiarism by university students —literature and lessons. Assessment and Evaluation in Higher Education, 28(5), 471-488. Diakses pada tanggal 15 November 2012 dari http://www.lancs.ac.uk/staff/gyaccp/caeh_28_5_02lores.pdf Powell, L . (2012) Understanding plagiarism: developing a model of plagiarising behaviour, iParadigms 5th International Plagiarism Conference, The Sage Gateshead, UK, 16-18 July 2012. Diakses pada tanggal 9 Desember 2012 dari http://archive.plagiarismadvice.org/documents/conference2012/finalpapers/ Powell_fullpaper.pdf Putra, R.M.S. (2011). Kiat menghindari plagiat : how to avoid plagiarism. Jakarta : Indeks. Sarwono, J. (2006). Analisis data penelitian menggunakan SPSS. Yogyakarta : ANDI Sarwono,W.S., & Meinarno, A.E. (2009). Psikologi Sosial. Jakarta : Salemba Humanika. Silalahi,U.( 2010). Metode penelitian sosial. Bandung : Refika Aditama. Soelistyo, Henry. (2011). Plagiasi: pelanggaran hak cipta dan etika. Yogyakarta: Kanisius.
Jurnal Psikologi Kepribadian dan Sosial Vol.02 No. 03, Desember 2013
119