PENGARUH PUPUK CAIR RAGITA NUTRI TONIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL PADI SAWAH Arifin, Z dan P.E.R. Prahardini Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Timur ABSTRAK Penggunaan pupuk an-organik yang mendukung peningkatan pertumbuhan dan produksi padi dapat digantikan dengan penggunaan pupuk dalam bentuk cair melalui daun. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk cair Ragita Nutri Tonik terhadap pertumbuhan dan peningkatan hasil tanaman padi. Penelitian dilaksanakan di lahan petani Desa Ngenep, Kecamatan Karangploso Kabupaten Malang yang disusun menggunakan Rancangan Acak Kelompok secara faktorial dengan 2 faktor. Faktor pertama adalah dosis pemberian pupuk anorganik dengan 3 taraf perlakuan yaitu: (a) 1/3 dosis rekomendasi pupuk an-organik yaitu : 100 kg Urea/ha + 25 kg SP-36/ha + 25 kg KCl/ha; (b) 2/3 dosis rekomendasi pupuk an-organik yaitu : 200 kg Urea/ha + 50 kg SP-36/ha + 50 kg KCl/ha; (c) dosis rekomendasi pupuk an-organik yaitu: 300 kg Urea/ha + 75 kg SP-36/ha + 75 kg KCl/ha. Faktor kedua terdiri dari 6 taraf perlakuan, yaitu: (a) tanpa pupuk cair (0 cc/l); (b) konsentrasi pupuk cair 1 cc/l; (c) konsentrasi pupuk cair 2 cc/l, (d) konsentrasi pupuk cair 3 cc/l, (e) konsentrasi pupuk cair 4 cc/l, (f) konsentrasi pupuk cair 5 cc/l, sehingga diperoleh 18 kombinasi perlakuan yang diulang 3 kali dengan petakan unit perlakuan 4m x 5m. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan biaya pupuk cair ”Ragita Nutri Tonik” sebanyak 1,7 l/ha diperoleh peningkatan hasil gabah sebanyak 2,46 t/ha dan peningkatan keuntungan sebesar Rp. 3.147.000,- dibandingkan bila menggunakan pupuk anorganik yang sama tanpa pupuk cair. Penambahan biaya produksi dengan menambahkan konsentrasi pupuk cair sampai 8,5 l/ha justru menyebabkan menurunnya keuntungan yang diperoleh akibat menurunnya hasil gabah. Pupuk cair ”Ragita Nutri Tonik” dalam konsentrasi 1 cc/l air (1,7 l/ha) yang disemprotkan pada tanaman umur 15; 30; 45 dan 60 HST disarankan untuk digunakan pada tanaman padi sawah yang telah di pupuk an-organik. Kata kunci : pupuk cair Ragita Nutri Tonik, pertumbuhan, hasil, padi sawah
PENDAHULUAN A.
Latar Belakang
Upaya peningkatan produksi padi diantaranya melalui pemupukan untuk memenuhi kebutuhan hara bagi pertumbuhan tanaman padi. Kebutuhan hara bagi tanaman padi dapat berupa unsur hara makro maupun unsur hara mikro. Selama ini kebutuhan hara bagi tanaman hanya dapat dipenuhi dengan memberi pupuk yang mengandung unsur hara makro. Penggunaan pupuk hara terutama N an-organik secara terus menerus ternyata tidak diimbangi oleh peningkatan produksi secara proposional. Menurut Sugito dan Nuraini (2000), penurunan produktivitas sawah saat ini disebabkan oleh penggunaan pupuk organik tanah terus menurun. Tisdale et al. (1975) dan Bastari (1996) menambahkan bahwa pemberian pupuk yang melebihi kebutuhan tanaman yang dilakukan untuk meningkatkan produksi apabila dilakukan secara terus menerus dan tanpa upaya pengembalian unsur-unsur yang diserap tanaman tentunya akan berakibat merugikan kesuburan tanah dan merusak sifat fisik dan kimia tanah. Menurut Taskim et al. (1989) menambahkan bahwa pemberian pupuk N an-organik secara terus menerus dapat menurunkan kandungan C-organik, P-tersedia dan KPK tanah, serta terjadi ketidak keseimbangan hara dalam tanah yang disebabkan tidak adanya penambahan unsur hara lain ke dalam tanah. Disamping itu dengan semakin mahalnya harga pupuk dan sulitnya mendapat pupuk maka berakibat merugikan petani. Upaya-upaya untuk meningkatkan efisiensi pemberian pupuk antara lain melalui dosis pemberian pupuk, cara pemberian dan bentuk pupuk antara lain melalui dosis pemberian pupuk, saat pemberian pupuk, cara pemberian dan bentuk pupuk yang digunakan secara tepat (Landon, 1984). Pemberian pupuk an-organik melalui tanah apabila kurang tepat waktu dan dosisnya dapat menurunkan efisiensi pemupukan serta mengganggu keseimbangan hara dalam tanah. Dari sejumlah pupuk N an-organik yang diberikan hanya sebagian saja yang dimanfaatkan oleh tanaman yaitu sekitar 30%-40% dari pupuk N an-organik yang diberikan ke dalam tanah dapat dimanfaatkan tanaman padi (De Datta, 1981; De Datta, 1987). Selanjutnya Mitsui (1954, Cit Grist, 1978) menambahkan bahwa bahwa sekitar 25%-50% pupuk N yang diberikan tidak dapat dimanfaatkan oleh tanaman padi. Kehilangan N an-organik terutama disebabkan oleh denitrifikasi, volatilisasi, pelindian dan terbawa oleh aliran permukaan (Tejasarwana et al., 1988). Untuk mengurangi ketergantungan terhadap pupuk an-organik yang diberikan ke dalam tanah diantaranya dengan penggunaan pupuk cair yang disemprotkan pada daun. Selain mengandung unsur makro, menurut Soedomo (1992) pupuk daun dan unsur mikro yang dibutuhkan tanaman. Lingga (1986) menjelaskan bahwa cara pemberian pupuk melalui daun ternyata lebih efektif karena daun dapat menyerap
secara langsung dan cepat unsur-unsur hara yang diberikan, disamping itu juga menguntungkan karena menghindari kerusakan akar dan dapat menanggulangi kekurangan unsur mikro. Saptorini et al. (1993) menambahkan bahwa pemberian pupuk melalui daun mempunyai kelebihan karena unsur hara yang terkandung lebih cepat terserat dan merangsang munculnya tunas daun atau bunga lebih cepat. Kebutuhan dalam penggunaan pupuk cair lewat daun dipengaruhi oleh komposisi formulanya. Salah satu produk pupuk cair ”Ragita Nutri Tonik” yang mengandung unsur hara makro dan unsur hara mikro diharapkan dapat mengurangi penggunaan pupuk an-organik yang diberikan melalui tanah. B.
Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pupuk cair ”Ragita Nutri Tonik” terhadap pertumbuhan dan peningkatan hasil tanaman padi. BAHAN DAN METODE A. Bahan atau Materi Penelitian Varietas padi yang digunakan adalah IR-64. Pupuk an-organik yang digunakan adalah Urea, SP-36, dan KCl. Pupuk cair yang diuji ”Ragita Nutri Tonik” dengan kandungan hara berdasarkan hasil uji PT. Sucofindo (Tabel 1). Tabel 1. Kandungan Hara Pupuk Cair ”Regita Nutri Tonik” yang Diuji Cobakan pada Tanaman Padi Sawah. Unsur hara
Kandungan
Metode Test
K2O
9,32%
Titrimetric
Calcium (Ca)
4,06%
AAS
Chloride (Cl)
0,89%
Titrimetic
Magnesium (Mg)
0,17%
AAS
Nitrogen (N) Total P2O5 pH Sumber: Hasil analisis Sucofindo
13,49%
Kjeldahl distilatation
7,49%
Spectrophotometric
3,23%
pH meter
B. Alat Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah timbangan OHAUS untuk mengukur berat 1000 biji, timbangan 100 kg untuk mengukur berat gabah per petak, tally counter digunakan untuk mengitung jumlah gabah isi dan gabah hampa, meteran untuk mengukur tinggi tanaman serta hand sprayer untuk menyemprot larutan pupuk cair “Ragita Nutri Tonik” maupun pestisida. C. Metode Penelitian Percobaan ini dilaksanakan di lahan petani Desa Ngenep, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang pada MK II dengan menggunakan petak percobaan berukuran 4m x 5m disusun berdasarkan Rancangan Acak Kelompok secara factorial yang diulang 3 kali. Perlakuan merupakan kombinasi dari dosis pemupukukan an-organik dengan konsentrasi pupuk cair ”Ragita Nutri Tonik” (Tabel 2). Factor pertama terdiri dari 3 perlakuan, yaitu: (a) 1/3 dosis rekomendasi pupuk aonrganik yaitu: 100 kg Urea/ha + 25 kg SP36/ha + 25 kg KCl/ha, (b): 2/3 dosis rekomendasi pupuk anorganik yaitu: 200 kg Urea/ha + 50 kg SP-36/ha + 50 kg KCl/ha, (c): dosis rekomendasi pupuk an-organik yaitu: 300 kg Urea/ha + 75 kg SP-36/ha + 75 kg KCl/ha. Faktor kedua terdiri dari 6 perlakuan, yaitu: (a) tanpa pupuk cair (0 cc/l), (b) konsentrasi pupuk cair 1 cc/l, (c) konsentrasi pupuk cair 2 cc/l, (d) konsentrasi pupuk cair 3 cc/l, (e) konsentrasi pupuk cair 4 cc/l, (f) konsentrasi pupuk cair 5 cc/l.
Tabel 2. Perlakuan Kombinasi Pemupukan ”Ragita Nutri Tonik” pada Tanaman Padi, MK II Macam dan Dosis Pupuk Perlakuan
Urea (kg/ha)
SP-36 (kg/ha) 25 25 25 25 25 25 50 50 50 50 50 50 75 75 75 75 75 75
KCl (kg/ha)
Konsentrasi Pupuk Cair (cc/l) 0 1 2 3 4 5 0 1 2 3 4 5 0 1 2 3 4 5
Dosis Pupuk Cair (l/ha) 0 1,7 3,4 5,1 6,8 8,5 0 1,7 3,4 5,1 6,8 8,5 0 1,7 3,4 5,1 6,8 8,5
A1 100 25 A2 100 25 A3 100 25 A4 100 25 A5 100 25 A6 100 25 B1 200 50 B2 200 50 B3 200 50 B4 200 50 B5 200 50 B6 200 50 C1 300 75 C2 300 75 C3 300 75 C4 300 75 C5 300 75 C6 300 75 Keterangan : 1. Pupuk cair Ragita Nutri Tonik diberikan 4 kali pada saat berumur 15, 30, 45 dan 60 hari setelah tanam. 2. Larutan semprot untuk setiap umur tanaman berturut-turut 350, 400, 450 dan 500 l/ha
D. Pelaksanaan Penelitian -
Tanah diolah sebaik mungkin dengan menggunakan cangkul dan selanjutnya diratakan. Setiap plot percobaan dibatasi pematang, saluran pemasukan dan pengeluaran air.
-
Bibit padi dan varietas IR-64 dipindah tanamkan pada umur 25 hari dengan jarak tanam 25 cm x 25 cm dam jumlah bibit 3-4 batang per rumpun.
-
Seluruh dosis pupuk P dan K yang berasal dari SP-36 dan pupuk KCl diberikan bersamaan tanam dengan cara disebar merata. Sepertiga dosis pupuk Urea diberikan pada umur 7 hari, sepertiga dosis sisanya masing-masing diberikan pada umur 21 hari dan 30 hari setelah tanam.
-
Pupuk cair Ragita Nutri Tonik diberikan sesuai dosis perlakuan dengan saat pemberian mulai umur 15 hari setelah tanam dengan interval pemberian 15 hari dan diberikan sampai tanaman berumur 60 hari (4 kali pemberian).
-
Pengairan dilaksanakan senaik mungkin, dan tanaman dihindarkan dari kekurangan air selama proses pertumbuhan. Penyiangan dilakukan 2 kali, yaitu umur 15 hari dan umur 28 hari. Pengendalian hama dan penyakit dilaksanakan seintensif mungkin secara mekanis maupun kimia. Panen dilaksanakan apabila 90% gabah telah menguning.
-
E. Pengamatan -
Status hara tanah sebelum percobaan Tinggi tanaman umur 28, 42 dan 55 HST dan saat panen Jumlah anakan umur 28, 42 dan 55 HST Jumlah malai per rumpun Panjang malai per rumpun Jumlah gabah isi per malai Persentase gabah hampa per malai Bobot 1000 butir Hasil gabah kering panen (t/ha GKP) Analisis usahatani petani
HASIL DAN PEMBAHASAN A. Status Hara Tanah Percobaan Percobaan pemupukan pada padi sawah menggunakan perlakuan pupuk cair ”Ragita Nutri Tonik”. Penelitian tersebut dilakukan di lahan petani di Desa Ngenep Kecamatan Karangploso Kabupaten Malang dengan tekstur tanah tergolong lempung liat berdebu, dengan kandungan hara berdasarkan hasil analisis tanah sebelum penelitian yang dilaksanakan di Laboratorium Tanah Universitas Brawijaya Malang seperti tercantum pada Tabel 3. Tabel 3. Hasil Analisis Unsur Hara Tanah Sebelum Percobaan Dilakukan di Desa Ngenep, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang Analisis
Kandungan
Tekstur: - Pasir % - Debu % - Liat % - Kelas pH : H2O C-organik (%) N-Total (%) Nisbah C/N P-Olsen (mg kg-1) K (me/100g) Na (me/100g) Ca (me/100g) Mg (me/100g) KTK (me/100g)
Harkat
13 48 39 6,6 1,51 0,17 9 13,44 0,63 1,07 9,08 3,35 19,81
Lempung Liat Berdebu Netral Rendah Rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi Rendah Tinggi Rendah
* Berdasarkan hasil analisis Laboratorium Tanah Brawijaya Malang.
Berdasarkan hasil analisi tanah, tampak bahwa lokasi penelitian mempunyai tekstur tanah lempung liat berdebu, dengan kandungan K, Na, dan Mg tergolong tinggi, sedangkan unsur lain tergolong rendah sampai sedang. Dengan demikian tanah di lokasi penelitian mempunya tingkat kesuburan tergolong sedang. B. Pertumbuhan Tanaman Parameter pertumbuhan tanaman dapat digunakan sebagai indikator untuk mengetahui lebih jauh karateristik tanaman dalam hubungannya dengan hasil dan bagaimana hal tersebut dapat berubah dengan umur dan lingkungannya. Perlakuan pemupukan an-organik dengan pemberian pupuk cair ”Ragita Nutri Tonik” tidak menunjukkan interaksi yang nyata terhadap pertumbuhan tanaman. Laju peningkatan tinggi tanaman terjadi setelah memasuki umur tanaman 28 hari setelah tanam (HST), kemudian setelah memasuki umur 55 HST laju perkembangan tinggi tanaman mulai menurun karena pada umur tersebut tanaman memasuki fase generatif, sehingga konsentrasi perkembangan tanaman dalam mendistribusian asimilat lebih banyak pada komponen hasil dan hasil (Tabel 4). Tabel 4. Pengaruh Pemberian Pupuk An-Organik dan Pupuk Cair ”Ragita Nutri Tonik” Terhadap Tinggi Tanaman Padi Sawah di Desa Ngenep, Kecamatan Karangploso, Malang. Perlakuan Urea + SP36 + KCl (kg/ha) A. 100+25+25 B. 200+50+50 C. 300+75+75 Pupuk Cair Ragita Nutri Tonik 1. 0 cc/l air (0 l/ha) 2. 1 cc/l air (1,7 l/ha) 3. 2 cc/l air (3,4 l/ha) 4. 3 cc/l air (5,1 l/ha) 5. 4 cc/l air (6,8 l/ha) 6. 5 cc/l air (7,5 l/ha) C V (%)
Tinggi tanaman (cm) pada umur 28 HST
42 HST
55 HST
Saat panen
29,42 a 29,06 a 29,00 a
44,62 a 44,61 a 44,93 a
51,43 a 51,34 a 51,27 a
54,12 a 53,92 a 56,92 a
29,71 a 28,69 a 28,78 a 29,20 a 29,17 a 29,41 a 6,75
45,12 a 44,48 a 45,17 a 43,66 a 45,11 a 44,78 a 5,66
51,64 a 53,18 a 51,58 a 50,86 a 52,89 a 52,13 a 7,20
54,67 a 54,20 a 54,43 a 54,02 a 57,26 a 54,01 a 7,30
Keterangan : Angka-angka yang dicikuti huruf sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata pada uji Duncan pada taraf 0,05.
Perkembangan tinggi tanaman dengan pemberian pupuk an-organik yang berbeda ternyata tidak mempengaruhi tinggi tanaman. Demikian pula dengan penggunaan pupuk cair ”Ragita Nutri Tonik” yang diberikan dengan cara disemprotkan dalam konsentrasi 1 hingga 5 cc/l tidak memberikan perbedaan tinggi yang nyata. Jumlah anakan per rumpun padi sawah pada pengamatan umur 28 HST menunjukkan perbedaan yang nyata dengan perlakuan pemupukan an-organik maupun pemberian pupuk cair ”Ragita Nutri Tonik”. Namun perkembangan berikutnya pada pengamatan umur 42 HST dan 55 HST tidak menunjukkan perbedaan jumlah anakan akibat pemberian pupuk tersebut. Perlakuan dosis pemupukan an-organik juga tidak menunjukkan peningkatan jumlah malai per rumpun dan panjang malai (Tabel 5). Tabel 5.
Pengaruh Pemberian Pupuk Cair ”Ragita Nutri Tonik” Terhadap Jumlah Anakan dan Jumlah Malai/Rumpun Padi Sawah di Desa Ngenep, Kecamatan Karangploso, Malang. Perlakuan
Jumlah anakan umur 28 HST
42 HST
Urea + SP36 + KCl (kg/ha) A. 100+25+25 11,90 a 16,41 a B. 200+50+50 10,65 a 26,07 a C. 300+75+75 8,75 b 24,76 a Pupuk Cair Ragita Nutri Tonik 1. 0 cc/l air (0 l/ha) 11,83 a 25,37 a 2. 1 cc/l air (1,7 l/ha) 10,57 ab 25,81 a 3. 2 cc/l air (3,4 l/ha) 10,04 ab 27,39 a 4. 3 cc/l air (5,1 l/ha) 10,20 ab 23,70 a 5. 4 cc/l air (6,8 l/ha) 9,43 b 26,72 a 6. 5 cc/l air (7,5 l/ha) 10,51 ab 25,47 a C V (%) 17,87 13,90 Keterangan : Angka-angka yang diikuti huruf sama pada kolom yang taraf 0,05.
55 HST
Jumlah malai/ rumpun
Panjang malai (cm)
30,14 a 29,82 a 29,86 a
15,86 a 15,71 a 15,17 a
19,73 a 19,45 a 20,10 a
29,25 a 16,68 d 30,29 a 17,15 a 30,59 a 16,89 a 28,84 a 16,00 ab 31,04 a 15,38 bc 29,63 a 14,37 cd 12,86 7,51 sama tidak berbeda nyata pada uji
19,12 a 19,98 a 19,54 a 19,97 a 19,96 a 20,01 a 6,87 Duncan pada
Pada awal pertumbuhan (fase vegetatif), peranan pupuk an-organik sebagai penyedia unsur Nitrogen, Phosfor, dan Kalium sangat penting untuk mendukung pembentukan dan pemanjangan organ tanaman yang dicirikan oleh pembentukan jumlah anakan. Setelah memasuki umur 55 HST, tanaman sudah memasuki fase generatif. Pada fase ini ketersediaan unsur-unsur dalam tanah kurang kurang berperan dalam mendukung jumlah malai per rumpun dan panjang malai. Fotosintat yang dihasilkan dimanfaatkan untuk pemasakan bulir padi sehingga tampak bernas yang dicirikan dengan persentase gabah isi per malai. Kedua parameter jumlah malai per rumpun dan panjang malai sangat dipengaruhi oleh interaksi faktor genetis dan ketersediaan unsur-unsur makro dan mikro dalam tanaman. Dari Tabel 5 tampak bahwa tanaman padi sawah yang disemprot pupuk cair ”Ragita Nutri Tonik” dengan konsentrasi 1-5 cc/l air menunjukkan peningkatan jumlah malai per rumpun. Jumlah malai per rumpun tertinggi secara nyata diperoleh dengan pemberian pupuk cair ”Ragita Nutri Tonik” dalam konsentrasi 1 cc/l air, dan menurun secara nyata bila konsentrasi pupuk cair ditingkatkan menjadi 4-5 cc/l air. Pemberian pupuk cair ”Ragita Nutri Tonik” melalui daun pada tanaman padi dengan konsentrasi 1-3 cc/l air masih dapat dimanfaatkan oleh tanaman, tetapi pemberian yang lebih tinggi akan menghambat metabolisme tanaman yang dicirikan mengeringnya organ daun bagian pucuk menyebabkan terganggunya proses fotosintesis sehingga hasil asimilat yang dibutuhkan untuk malai berkurang. Panjang malai tidak menunjukkan perbedaan yang nyata, akibat pemberian pupuk an-organik maupun pupuk cair ”Ragita Nutri Tonik” dengan dosis yang diuji pada penelitian ini. C. Hasil dan Komponen Hasil Komponen hasil dipengaruhi oleh pengelolaan, genotipe dan lingkungan yang secara langsung berhubungan dengan hasil panen yang diperolehnya. Perlakuan pemupukan an-organik serta pemberian pupuk cair ”Ragita Nutri Tonik” tidak menunjukkan interaksi yang nyata terhadap komponen hasil maupun hasil padi sawah (Tabel 6).
Tabel 6. Pengaruh Pemberian Pupuk An-Organik dan Pupuk Cair ”Ragita Nutri Tonik” Terhadap Hasil dan Komponen Hasil Padi Sawah, di Desa Ngenep, Kecamatan Karangploso, Malang Perlakuan Urea+SP36+KCl (kg/ha) A. 100+25+25 B. 200+50+50 C. 300+75+75
Hasil GKP (t/ha)
Berat 1000 Biji(g)
Jumlah gabah isi/malai
Jumlah gabah hampa/malai
5,09 a 5,51 a 5,54 a
28,81 a 29,14 a 29,06 a
69,17 b 77,89 b 76,37 a
8,25 b 11,59 a 10,96 ab
Pupuk Cair Ragita Nutri Tonik 1. 0 cc/l air (0 l/ha) 4,19 c 28,62 a 62,30 b 9,78 a 2. 1 cc/l air (1,7 l/ha) 6,65 a 29,13 a 80,98 a 9,89 a 3. 2 cc/l air (3,4 l/ha) 6,01 a 29,34 a 76,16 a 9,67 a 4. 3 cc/l air (5,1 l/ha) 5,79 a 28,72 a 79,24 a 10,74 a 5. 4 cc/l air (6,8 l/ha) 5,30 ab 28,94 a 74,52 a 11,29 a 6. 5 cc/l air (7,5 l/ha) 4,94 b 29,24 a 73,67 a 10,24 a C V (%) 13,85 3,49 10,36 8,97 Keterangan : Angka-angka yang diikuti huruf sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata pada uji Duncan pada taraf 0,05.
Berat 1000 biji tidak menunjukkan perbedaan yang nyata dengan pemberian pupuk an-organik maupun pemberian pupuk cair ”Ragita Nutri Tonik”, sedangkan jumlah gabah isi per malai meningkat dengan dosis pemupukan. Peningakatan pemberian pupuk an-organik dari 1/3 dosis hingga dosis penuh menyebabkan jumlah gabah hampa per malai meningkat, sebaliknya pemberian pupuk cair ”Ragita Nutri Tonik” tidak menunjukkan peningkatan jumlah gabah hampa per malai secara nyata. Pemberian pupuk an-organik 1/3 dosis (100 kg/ha Urea+25 kg/ha SP-36+25 kg/ha KCl) hingga dosis penuh (300 kg/ha+75 kg/ha SP-36+75 kg/ha KCl) tidak memberikan peningkatan hasil gabah kering panen. Hasil yang dicapai berkisar 5 hingga 5,5 t/ha GKP (Tabel 6). Ini menunjukkan bahwa kandungan hara dalam tanah sudah cukup untuk mensuplai sebagian kebutuhan hara oleh tanaman yang ditunjukkan dari hasil analisis tanah dengan kesuburan tanah tergolong sedang (Tabel 3), sehingga penambahan pupuk anorganik ke dalam tanah dalam jumlah sedikit sudah cukup mampu memberikan peningkatan hasil gabah secara baik. Penambahan pupuk cair ”Ragita Nutri Tonik” dalam konsentrasi 1 cc/l air melalui daun dan menunjukkan peningkatan hasil gabah dibandingkan tanpa pemberian pupuk tersebut. Peningkatan konsentrasi pupuk cair ”Ragita Nutri Tonik” lebih lanjut hingga 4 cc/ l air tidak menyebabkan perbedaan hasil gabah dibanding pemberian pupuk cair dalam konsentrasi 1 cc/ l air (1,7 l/ha), dan bahkan terjadi penurunan hasil gabah bila konsentrasi pupuk cair ditingkatkan terus sampai 5 cc/l air. Respon tanaman dalam bentuk peningkatan hasil gabah dengan pemberian pupuk cair ”Ragita Nutri Tonik” diduga karena komposisi pupuk cair tersebut selain mengandung unsur hara makro juga mengandung hara mikro yang sangat dibutuhkan tanaman padi (N 13,49%; P2O5 7,49%; K2O 9,32%; Ca 4,06%; Cl 0,89%; Mg 0,17%). D. Analisis Usahatani Padi Sawah Pendapatan usahatani padi dipengaruhi oleh besarnya biaya produksi yang dikeluarkan serta hasil tanaman yang diperoleh. Kegiatan dalam usahatani padi mulai dari pengolahan tanah, penanaman, pemeliharaan sampai panen untuk masing-masing perlakuan membutuhkan biaya produksi yang sama, kecuali untuk biaya pemupukan berbeda-beda tergantung besarnya penambahan biaya pemupukan pada tanaman. Perhitungan besarnya biaya pemupukan hanya didasarkan pada tingkat pemberian pupuk cair daun, sedangkan biaya pemupukan untuk pupuk an-organik dianggap sama karena tidak terjadi perbedaan hasil gabah yang nyata pada lokasi penelitian yang mempunyai kesuburan tanah terolong sedang (Tabel 6), sehingga masing-masing perlakuan pupuk cair daun dibebankan biaya pemupukan an-organik yang sama (dosis pupuk rata-rata) yaitu 200 kg/hara Urea + 50 kg/ha SP-36 + 50 kg/ha KCl. Dengan demikian dapat dicari perbedaan biaya pemupukan dari penggunaan pupuk cair ”Ragita Nutri Tonik” dibandingkan tanpa pupuk cair (kontrol) serta hasil yang diperolehnya. Dari hasil analisis usahatani padi menunjukkan bahwa penggunaan pupuk cair ”Ragita Nutri Tonik” dalam konsentrasi 1cc/l air (1,71 l/ha) diperoleh peningkatan hasil gabah tertinggi dibandingkan perlakuan pupuk cair ”Ragita Nutri Tonik” lainnya (Tabel 7).
Tabel 7. Analisis Pendapatan Usahatani Padi Berdasarkan Tingkat Pemberian Pupuk Cair ”Ragita Nutri Tonik” Terhadap Padi Sawah di Desa Ngenep, Kecamatan Karangploso, Malang. PPC Ragita Nutri Tonik
Hasil GKP (t/ha)
Δ Hasil Thd Kontrol Hasil (t/ha)
Nilai (Rp/ha)
Biaya*) Pupuk (Rp/ha)
Δ Biaya Pupuk Thd Kontrol (Rp/ha) 51.000 102.000 153.000 204.000 255.000
0 cc/l air (01/ha) (kontrol) 4,19 420.000 1 cc/l air (1,7 l/ha) 6,65 2,46 3.198.000 471.000 2 cc/l air (3,4 l/ha) 6,01 1,82 2.366.000 522.000 3 cc/l air (5,1 l/ha) 5,79 1,60 2.080.000 573.000 4 cc/l air (6,8 l/ha) 5,30 1,11 1.443.000 624.000 5 cc/l air (8,5 l/ha) 4,94 0,75 975.000 675.000 Keterangan: *) Termasuk beban rata-rata penggunaan pupuk anorganik 200 kg Urea + 50 kg SP-36 + 50 kg KCl. Harga Urea = Rp 1.200/kg; KCl = Rp 2.000; SP-36 = Rp 1.600/kg PPC Ragita Nutri Tonik = Rp 30.000/l Gabah Kering Panen (GKP) = Rp. 1.300/kg
Keuntungan = Δ Hasil – Δ Biaya Pupuk (Rp/ha) 3.147.000 2.264.000 1.927.000 1.239.000 720.000
Biaya produksi untuk penggunaan pupuk cair ”Ragita Nutri Tonik” dengan memasukkan beban biaya rata-rata pemupukan an-organik sebanyak 200kg/ha Urea + 75 kg/ha SP-36 +75 kg/ha KCl (Rp. 420.000), sehingga analisis ekonomi lebih ditekankan pada penambahan biaya produksi untuk pupuk cair ”Ragita Nutri Tonik” dalam meningkatkan hasil gabahnya. Penambahan biaya pupuk cair ”Ragita Nutri Tonik” sebanyak 1,7 l/ha diperoleh peningkatan hasil gabah sebanyak 2,46 t/ha dan peningkatan keuntungan sebesar Rp. 3.147.000 dibandingkan bila menggunakan pupuk an-organik yang sama tanpa pupuk cair . Penambahan biaya produksi dengan menambahkan konsentrasi pupuk cair sampai 8,5 l/ha justru menyebabkan menurunnya keuntungan yang diperoleh akibat menurunnya hasil gabah. KESIMPULAN
1. Pemberian pupuk an-organik dan pupuk cair ”Ragita Nutri Tonik” secara mandiri dan interaksinya tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan vegetatif.
2. Pemberian pupuk an-organik secara mandiri tidak menunjukkan peningkatan yang nyata terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman, kecuali pada gabah isi dan gabah hampa per malai. Pemberian pupuk cair ”Ragita Nutri Tonik” konsentrasi 1-3 cc/l air meningkatkan jumlah malai per rumpun dan gabah kering panen.
3. Pupuk cair ”Ragita Nutri Tonik” dalam konsentrasi 1 cc/l air (1,7 l/ha) yang disemprotkan pada tanaman umur 15; 30; 45 dan 60 HST disarankan untuk digunakan pada tanaman padi sawah yang telah di pupuk an-organik.
4. Peningkatan keuntungan tertinggi ( Rp. 3.417.000,-) diperoleh dari pemberian pupuk cair ”Ragita Nutri Tonik” konsentrasi 1 cc/l air (1,7 l/ha) dibandingkan tanpa pemberian pupuk cair. DAFTAR PUSTAKA Bastari,T. 1996. Penerapan Anjuran Teknologi Untuk Meningkatkan Efisiensi Penggunaan Pupuk. Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat. Badan Litbang Pertanian Deptan. Hal 7-36. De Datta, S.K. 1981. Principles and Practices of Rice Production. John Wiley & Sons.New York-ChicesterBrisbane-Toronto. 618p. -----------------. 1987. Advantages in soil fertility research and nitrogen fertilizer Management for lowland rice. In Efficiency of Nitrogen Fertilizers for Rice.Proc. Of the Meeting of the INSFFER Giffith, New South Wales, Australia 10-16 April 1985. Int. Rice Res. Inst, Los Banos, Philippines. P : 27-41. Grist, D.H. 1978. Rice. Longman, London and New York. 601p. Landon, J.R. 1984. Tropical Soil Manual. Booker Agriculture International Limited.London – England. P 133-137. Lingga P. 1986. Petunjuk Penggunaan Pupuk. Cetakan I. Penebar Swadaya Jakarta
Saptorini, N., E. Widyawati, dan L. Sari. 1993. Membuat Tanaman Cepat Berbuah. P.T. Penebar Swadaya. Seri Teknologi XXIII/274/88. Soedomo, R.P. 1992. Pengaruh Pupuk Daun Gemari Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Buah Cabai di Daerah Bogor. Bull. Pen. Hort. XXI (4) : 1-5 Sugito, Y. Dan Y. Nuraini. 2000. Sistem Pertanian Organik. Hal 14-24. Dalam. Proseding Seminar Hasil Penelitian/Pengkajian Teknologi Pertanian Mendukung Ketahanan Pangan Berwawasan Agribisnis. Puslitbang Sosial Ekonomi. Bogor. Taslim, H., A.M. Fagi dan Rochmat. 1989. Dampak Pemupukan NPK Jangka Panjang Terhadap Hasil Padi dan Sawah. Kompilasi Hasil Penelitian 1988/1989. Balittan Sukamandi. Tejasarwana, R., A.M. Fagi, dan H. Taslim. 1988. Peningkatan Efisiensi Pupuk Nitrogen pada Padi Sawah. Dalam Padi. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan, Bogor. p : 250-256. Tisdale, S.L., Nelson, dan J.D. Beaton. 1985. Soil Fertility and Fertilizers. Machimilan Publising Co. New York.