PENGARUH PROSES PELAKSANAAN KEGIATAN INTI TERHADAP PEMBELAJARAN SOSIOLOGI DI SMA KARTIKA 1-5 PADANG Novri Yanti1Liza Husnita, M.Pd2 Erningsih, S.Sos3 Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat
ABSTRACT Background taken this problems bacause the learning of teachers only implement elabotarion activities alone moderate exploration activities and confirmation is often not implemented. One for students can understand on learning materials is to carry out the core activities consisting of exploration, elaboration and konfirmation. The aims of this study to know describe the influence of process implementation of the core activities of teaching sociology at SMA Kartika 1-5 Padang. This type of research is ex post facto, the study subjects were taken proportional random sampling. The population in this study were all students of class XI IPS consists of 4 classes. The sampling technique is done randomly, which was selected as the sample class is class XI IPS 1 and IPS 2. The instrument used in this study was a questionnaire using a Likert scale form. The data analysis technique used in this study were student activity that has been modified to be observed student activity. Assessment results of this study were students of the core activities undertaken by teachers is very influential because most students rated the highest at 51,25%, while the lowest at 23,75%. For teachers, the core activities affect learning in high school sociology Kartika 1-5 Padang, due to the influence of the highest value of 100%, while the lowest value of 20%.
Key Word : Kegiatan Inti, Pembelajaran Sosiologi
1
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat Dosen STKIP PGRI Sumatera Barat 3 Dosen STKIP PGRI Sumatera Barat 2
konfirmasi,
PENDAHULUAN Pendidikan merupakan manusia
usaha agar
dapat mengembangkan
potensi
oleh
guru
adalah
guru
memberikan umpan balik dan penguatan dalan bentuk lisan maupun tulisan.
dirinya melalui proses pembelajaran atau
Tujuan penelitian ini adalah untuk
cara lain yang dikenal dan diakui oleh
mendeskripsikan
masyarakat. Sekolah merupakan lembaga
pelaksanaan
pendidikan yang melakukan kegiatan belajar
pembelajaran sosiologi di SMA Kartika 1-5
mengajar, membimbing, mengembangkan
Padang.
potensi peserta didik. Salah satu faktor yang mempengaruhi pembangunan nasional di bidang pendidikan adalah guru. Peranan guru sangat penting dalam proses pembelajaran. Menurut Sadiman (2001: 123) guru adalah salah satu faktor komponen yang utama dalam proses belajar mengajar yang ikut berperan dalam usaha pembentukan Sumber Daya Manusia yang potensial dalam bidang pembangunan, terutama pada jenjang formal. Pada
Rencana
Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) yang harus diperhatikan oleh
guru
adalah
kegiatan
eksplorasi,
elaborasi, dan konfirmasi. Pada kegiatan eksplorasi ini, salah satu kegiatan yang harus dilakukan oleh guru adalah bagaimana melibatkan
siswa
dalam
memperoleh
pengalaman-pengalaman baru dari situasi yang baru sehingga menjadikan siswa aktif. Selanjutnya pada kegiatan elaborasi, salah satu kegiatan yang harus dilakukan oleh guru adalah bagaimana seorang guru memberikan kesempatan kepada siswa dalam ide, gagasan dan pendapat yang berkaitan dengan materi yang dipelajari. Kemudian pada kegiatan
pengaruh
kegiatan
proses
inti
terhadap
Teori yang dipakai dalam penelitian ini adalah teori belajar konstruktivistik. Menurut
piaget
Hariyanto, adalah
(dalam
2011:
107)
perkembangan
Suyono
dan
konstruktivisitik anak
bermakna
membangun struktur kognitifnya atau peta mentalnya
tau
konsep
jejaring
untuk
memahami dan menanggapi pengalaman fisik dalam lingkungan di sekelilingnya. Penelitian penelitian
ini
yang adalah
relevan penelitian
dengan yang
dilakukan oleh Sukawati Fitri (2009) yang berjudul
”Persiapan
dan
Pelaksanaan
Mengajar Guru Mata Pelajaran Sosiologi Menurut
Kurikulum
Tingkat
Satuan
Pendidikan (KTSP) Di MAN Padusunan”, Yumita Maswira (2013) yang berjudul “Keterampilan Guru Dalam Pelaksanaan Pembelajaran Sosiologi Di SMAN seKabupaten Padang Pariaman” dan Joni Irwan (2011) yang berjudul “Kemampuan Guru Dalam Menguasai Konsep-Konsep Sosiologi Dalam Pembelajaran IPS Terpadu Di SMP Negeri 1 Pariaman”.
pada tanggal 12 Januari 1979 dengan
METODE Penelitian ini mulai dilakukan sejak bulan Agustus sampai September 2013. Tempat penelitian ini, dilaksanakan di SMA Kartika 1-5 Padang Jl. Dr. Soetomo No.4 C. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan jenis penelitian ini adalah penelitian ex post facto tipe hubungan sebab akibat (causal comparative). Penelitian ex post facto adalah apabila penelitian bertujuan mengekspos kejadian-kejadian yang sedang
Gedung belajar diatas Kompleks pertokoan Wisma Penyalur Padang dengan jumlah lokal yang ada adalah 3 lokal. Maka mulai tahun ajaran 1992/1993 SMA 17 Agustus Padang telah berada di Gedung Jalan Dr. Sutomo No. 4 C Padang di simpang haru dan berganti nama dengan SMA Kartika 1-5 Padang. 2. Proses
comparative)
(causal
yaitu
kegiatan
penelitian yang berusaha mencari informasi tentang alasan terjadi hubungan sebab akibat dan peneliti berusaha melacak kembali hubungan tersebut (Sangadji dan Sopiah, 2010: 25). Menurut Arikunto (2010: 172), data
Kegiatan
Inti
Dalam Pembelajaran Sosiologi
berlangsung (Bungin, 20011: 73). Penelitian ini memakai tipe hubungan sebab akibat
Pelaksanaan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada kedua kelas sampel yakni kelas XI IPS 3 dan kelas XI IPS 4, diperoleh data mengenai penilaian siswa terhadap kegiatan inti yang dilakukan oleh guru yang telah dilaksanakan pada tanggal 19 Agustus 2013. a. Proses eksplorasi
adalah segala fakta dan angka yang dapat
Melibatkan peserta didik mencari
dijadikan bahan untuk menyusun suatu
informasi yang luas dan dalam tentang topik
informasi. Jenis data yang digunakan yaitu
atau tema materi yang akan dipelajari adalah
data primer dan data sekunder. Teknik
cukup baik dan sebagian besar siswa
pengumpulan data penelitian ini adalah
memilih kategori selalu dengan skor 51,25%.
angket atau kuesioner dengan menggunakan
Menggunakan
skala likert.
pembelajaran,
beragam media
pendekatan
pembelajaran
dan
sumber belajar lain adalah cukup baik dan 1. Sejarah SMA Kartika 1-5 Padang
sebagian besar siswa memilih kategori sering
Sekolah ini didirikan oleh Yayasan Kesejahteraan (Yasebang
KODAM
Dam
III/17
III/17
Agustus
Agustus)
dengan
skor
51,25%.
Memfasilitasi
terjadinya interaksi antarpeserta didik serta
yang
peserta didik dengan guru, lingkungan
dulunya bernama SMA 17 Agustus Padang
adalah tidak baik dan sebagian besar siswa
memilih
kategori
jarang
dengan
skor
33,75%. Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran adalah tidak baik dan sebagian besar siswa
siswa memilih kategori selalu dengan skor 27,5%. c. Proses konfirmasi Memberikan umpan balik positif dan
memilih kategori selalu dengan skor 35%.
penguatan dalam bentuk lisan, tulisan,
b. Proses elaborasi
isyarat,
maupun
hadiah
terhadap
Membiasakan peserta didik membaca
keberhasilan peserta didik adalah kurang
dan menulis yang beragam melalui tugas-
baik dan sebagian besar siswa memilih
tugas tertentu yang bermakna adalah kurang
kategori
baik dan sebagian besar siswa memilih
Memberikan
kategori
eksplorasi
sering
dengan
konfirmasi
45%.
terhadap
hasil
peserta
didik
36,25%.
didik
melalui
melalui berbagai sumber adalah kurang baik
pemberian tugas, diskusi, dan lain-lain untuk
dan sebagian besar siswa memilih kategori
memunculkan gagasan baru baik secara lisan
kadang-kadang
maupun tertulis adalah kurang baik dan
Memfasilitasi
sebagian besar siswa memilih kategori sering
refleksi
dengan skor 36,25%. Memberi kesempatan
belajar yang telah dilakukan adalah kurang
untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan
baik dan sebagian siswa memilih kadang-
masalah, dan bertindak tanpa rasa takut
kadang dengan skor 33,75%. Memfasilitasi
adalah kurang baik dan sebagian besar siswa
peserta didik untuk memperoleh pengalaman
memilih kategori sering dengan skor 32,5%.
yang bermakna dalam mencapai kompetensi
Memfasilitasi peserta didik berkompetisi
dasar adalah kurang baik dan sebagian besar
secara sehat untuk meningkatkan prestasi
siswa memilih kategori sering dengan skor
belajar adalah tidak baik dan sebagian besar
30%.
peserta
siswa memilih kategori jarang dengan skor 23,75%.
Memfasilitasi
peserta
didik
membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik lisan maupun tertulis, secara individual maupun kelompok adalah kurang baik dan sebagian besar siswa memilih sering dengan skor 30%. Memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan kreasi kerja individual maupun kelompok adalah kurang baik dan sebagian
dan
skor
skor
Memfasilitasi
dengan
selalu
elaborasi
dengan peserta
untuk
kemampuan
didik
memperoleh
Penilaian guru
skor
peneliti dalam
45%.
melakukan pengalaman
terhadap melaksanakan
proses kegiatan inti pada pembelajaran sosiologi sudah terlaksana dengan baik. Kegiatan inti yang dilaksanakan oleh guru yang tediri dari proses eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi diantaranya:
1) Proses eksplorasi
kategori
Melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam tentang topik atau tema materi yang akan dipelajari adalah cukup baik dimana peneliti memilih kategori kadang-kadang
dengan
Menggunakan
beragam
pembelajaran,
media
skor
60%.
pendekatan
pembelajaran
dan
sumber belajar lain adalah baik dimana peneliti memilih kategori sering dengan skor 80%.
Memfasilitasi
terjadinya
interaksi
antarpeserta didik serta peserta didik dengan guru, lingkungan adalah baik dimana peneliti memilih kategori selalu dengan skor 100%. Melibatkan peserta didik secara aktif dalam
dengan skor 100%. 2) Proses Elaborasi Membiasakan peserta didik membaca dan menulis yang beragam melalui tugastugas tertentu yang bermakna adalah baik dimana peneliti memilih kategori sering dengan skor 80%. Memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain-lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis adalah baik dimana peneliti memilih kategori selalu dengan skor 100%. Memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut adalah kurang baik dimana peneliti memilih
dengan
skor
40%.
Memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi belajar adalah baik dimana peneliti memilih kategori
sering
dengan
skor
80%.
Memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik lisan maupun tertulis, secara individual maupun kelompok adalah baik dimana peneliti memilih kategori selalu dengan skor 100%. Memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan kreasi kerja individual maupun kelompok adalah baik dimana peneliti memilih kategori sering dengan skor 80%. 3) Proses Konfirmasi
setiap kegiatan pembelajaran adalah baik dimana peeliti memilih kategori selalu
jarang
Memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat,
maupun
hadiah
terhadap
keberhasilan peserta didik adalah baik dimana peneliti memilih kategori sering dengan skor 80%. Memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta didik melalui berbagai sumber adalah baik dimana peneliti memilih kategori selalu dengan skor 100%. Memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar yang telah dilakukan adalah cukup baik dimana peneliti memilih kategori kadang-kadang dengan skor 60%. Memfasilitasi
peserta
didik
untuk
memperoleh pengalaman yang bermakna dalam mencapai kompetensi dasar adalah
tidak baik dimana peneliti memilih kategori
2011. Kuantitatif.
Metodologi Jakarta:
Kencana.
3. Implikasi Berdasarkan uraian pembahasan ada faktor
yang
membuat
guru
sosiologi di SMA Kartika 1-5 Padang kesulitan dalam menerapkan kegiatan inti yang terdiri dari proses eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi. Hal ini disebabkan oleh kurangnya
Burhan.
Penelitian
tidak pernah dengan skor 20%.
beberapa
Bungin,
keikutsertaan
pelatihan-pelatihan,
latar
guru
dalam
Metodologi
Penelitian
Pendekatan
Praktis dalam Penelitian. Yogyakarta: C.V Andi Offset. Suyono dan Hariyanto. 2011. Belajar dan Pembelajaran, Teori dan Konsep Dasar. Bandung: PT Remaja Rodaskarya.
belakang
pendidikan guru yang berbeda. KESIMPULAN Beberapa hal yang dapat disimpulkan pada penelitian ini adalah: 1. Penilaian siswa terhadap kegiatan inti yang dilakukan oleh guru adalah sangat berpengaruh karena penilaian sebagian besar siswa yang tertinggi sebesar 51,25% sedangkan yang terendah sebesar 23,75%. 2. Bagi guru, kegiatan inti berpengaruh terhadap pembelajaran sosiologi di SMA Kartika 1-5 Padang, karena nilai pengaruh tertinggi sebesar 100% sedangkan nilai terendah sebesar 20%. DAFTAR PUSTAKA Sadiman. 2001. Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Sangadji, Etta Mamang dan Sopiah. 2010.
Arikunto, Suharsimi. 2010. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.