Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol.1 No.6 (2012)
PENGARUH PRODUK, HARGA DAN TEMPAT TERHADAP KEPUTUSAN MEMBELI KARTU TELKOMSEL DI BUMILINDO PRAKARSA Indra Septio Tarmanto
[email protected]
Supriyatin Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya
ABSTRACT The maim of this research is to find out product variables, price, and location either simultaneously or partially have significant effect towards consumer decision to buy Telkomsel prepaid card at CV. Bumilindo Prakarsa in South Surabaya. As many as 70 samples of people who are consumers of CV. Bumilindo Prakarsa in South Surabaya who buy Telkomsel prepaid card are used as population in this research. This main aims of this studyis to find out product variables, price, and location either simultaneously or partially have significant effect towards consumer decision to buy Telkomsel prepaid card at CV. Bumilindo Prakarsa in South Surabaya. The results ofthis study show that: (1) F test equals 19.930 Fcount far above Ftable (df = 3; 66) equals 2.744 at significant level of 0.000, (2) While the simultaneous determination coefficient level (Adjust R square (R2)) of 0.475 or 47.5%, (3) partial test t test is equal to 2.459 for the product variables are more than t table = 1.997 by a sig. = 0.017 (smaller than = 0.050), (4) The variable that has dominant influence is variable price for having the greatest partial coefficient of determination = 0.1354 compared to variable product = 0.0841 and place = 0.1050. Keywords: Product, Place, Consumer Decisions. ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui variabel produk,harga dan tempat baik secara simultan maupun parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen dalam membeli kartu prabayar telkomsel di CV.Bumilindo Prakarsa Surabaya Selatan. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah konsumen yang membeli kartu prabayar Telkomsel di CV.Bumilindo Prakarsa Di Surabaya Selatan dengan jumlah sampel sebanyak 70 orang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui variabel produk,harga dan tempat baik secara simultan maupun parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen dalam membeli kartu prabayar telkomsel di CV.Bumilindo Prakarsa Surabaya Selatan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Uji F didapat Fhitung sebesar 19,930 jauh diatas Ftabel (df = 3;66) sebesar 2,744 pada tingkat signifikan 0,000; (2) Sedangkan tingkat koefisien determinasi simultan (Adjust R square (R 2)) sebesar 0,475 atau 47,5%; (3) Uji t secara parsial adalah untuk variabel produk sebesar 2,459 lebih besar dari ttabel = 1,997 dengan sig. = 0,017 (lebih kecil dari =0,050);(4) Variabel yang mempunyai pengaruh paling dominan adalah harga karena mempunyai koefisien determinasi parsialnya palingbesar = 0,1354 dibandingkan variabel produk = 0,0841 dan tempat = 0,1050. Kata kunci : Produk, Harga ,Tempat, Keputusan konsumen
PENDAHULUAN Dewasa ini perkembangan dan peran kemajuan teknologi informasi pada era globalisasi sudah mengalami peningkatan yang cukup pesat dalam menentukan daya saing nasional dalam segala bidang.Jarak dan budaya telah menyempit dengan adanya sambungan telepon dan teknologi internet.Hal ini berdampak terhadap kebutuhan sarana komunikasi yang
1
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol.1 No.6 (2012) 2
semakin meningkat.Apalagi bila dilihat dari pola pikir masyarakat sekarang ini yang semakin informatif dan ingin bertindak secara praktis. Salah satu jasa telekomunikasi yang berkembang pesat di indonesia saat ini adalah jasa telepon seluler. Dengan semakin meningkatnya mobilitas dan perubahan gaya hidup masyarakat, kebutuhan akan sarana telekomunikasi bergerak semakin meningkat. Saat ini Perkembangan pasar handphone menjadi semakin kompleks, hal ini disebabkan karena pengaruh trend yang terjadi di masyarakat. Semakin banyak masyarakat menggunakan handphone di indonesia tentunya tidak akan optimal bila tidak ada operator yang handal didalamnya. Mengingat persaingan antar operator semakin ramai, seiring dengan banyaknya operator dan minat para konsumen untuk menggunakan jasa telepon seluler, para operator telepon seluler berlomba-lomba menciptakan inovasi dengan fasilitas-fasilitas dan kemudahan untuk para pemakai produknya. Seperti meningkatkan antena pemancar atau disebut BTS (base transiver system), yang berfungsi menerima dan memancarkan sinyal dalam wilayah jangkauan, tarif murah, bahkan juga tarif sms/telpon gratis dan lain-lain. Tujuan tersebut akan sangat berhasil jika perusahaan operator telepon seluler mampu memahami keinginan konsumen (pelanggan), sehingga dapat dikatakan bahwa perkembangan operator telepon seluler sangat ditentukan oleh kegiatan pemasarannya dimana operator tersebut harus mampu membaca keinginan konsumen. Peran pengetahuan tentang konsumen sangat penting, karena dapat memberikan gambaran yang jelas kepada manajer tentang apa dan bagaimana yang diinginkan oleh konsumen, sehingga perusahaan dapat mengambil kesempatan peluang baru dari keinginan dan kebutuhan konsumen yang belum terpenuhi. Rumusan Masalah : 1.
2.
3.
Apakah variabel produk,harga dan tempat secara simultan berpengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen dalam membeli kartu prabayar telkomsel di CV.Bumilindo prakarsa Surabaya selatan? Apakah variabel produk,harga dan tempat secara parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen dalam membeli kartu prabayar telkomsel di CV.Bumilindo prakarsa Surabaya selatan? Apakah variabel harga berpengaruh dominan terhadap keputusan konsumen dalam membeli kartu prabayar telkomsel di CV.Bumilindo prakarsa Surabaya selatan?
Tujuan Penelitian : 1.
2.
3.
Untuk mengetahui variabel produk, harga dan tempat secara simultan berpengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen dalam membeli kartu prabayar telkomsel di CV.Bumilindo prakarsa Surabaya selatan. Untuk mengetahui variabel produk, harga dan tempat secara parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen dalam membeli kartu prabayar telkomsel di CV.Bumilindo prakarsa Surabaya selatan. Untuk mengetahui variabel harga berpengaruh dominan terhadap keputusan Konsumen dalam membeli kartu prabayar telkomsel di CV.Bumilindo prakarsa Surabaya selatan.
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol.1 No.6 (2012) 3
TINJAUAN TEORETIS DAN HIPOTESIS Teori Pemasaran Pemasaran lebih dari sekedar kemampuan organisasi untuk berproduksi barang atau jasa dalam memenuhi kebutuhan, karena konsumen dapat membeli dari berbagai sumber kebutuhan, pilihan, dan keinginan yang selalu berubah. Proses pemasaran biasanya diawali ketika munculnya kebutuhan, keinginan, dan permintaan, dimana kebutuhan tersebut dijadikan sebagai tuntutan dasar manusia (Kotler, 2003:11), Sedangkan Menurut (Gitosudarmo, 2000:1), pemasaran adalah merupakan suatu kegiatan yang mengusahakan agar produk yang dipasarkannya itu dapat diterima dan disenangi oleh pasar. Bauran pemasaran adalah perangkat variabel-variabel pemasaran terkontrol yang digabungkan perusahaan untuk menghasilkan tanggapan yang diinginkan dalam pasar sasaran, (target market)(Angipora, 2002:24), Sedangkan menurut (Gitosudarmo, 2000:110), mendefinisikan Bauran pemasaran (Marketing mix) adalah proses tentang bagaimana pengusaha dapat mempengaruhui konsumen agar para konsumen tersebut menjadi tahu, senang lalu membeli produk yang ditawarkannya dan akhirnya konsumen menjadi puas sehingga mereka akan selalu membeli produk perusahaan itu Menurut (Kotler dan Amstrong, 2003:46) yang termasuk dalam Marketing mix, sebagai berikut : 1. Produk (product) Dengan memperhatikan karakteristik produk yang meliputi tingkat mutu, ciri-ciri produk, model, merek, kemasan dan faktor-faktor lain yang berkaitan dengan produk (manfaat penggunaannya) 2. Harga (price) Dengan memperhatikan metode penetapan harga yang sesuai dengan pasar sasaran, tingkat persaingan serta kebijaksanaan harga yang menarik seperti pemberian potongan, fasilitas kredit dan lain sebagainya. 3. Distribusi Dengan memperhatikan penyaluran produk dari produsen ke konsumen baik menggunakan jasa perantara maupun tanpa perantara. 4. Promosi (promotion) Dengan memperhatikan kegiatan - kegiatan produsen dalam mengenalkan dan memperhatikan konsumen pada produk mereka melalui advertaising, penjualan tatap muka, promosi penjualan, dan publisitas. Produk Produk adalah setiap apa saja yang dapat ditawarkan dipasar untuk mendapatkan perhatian, pemakaian, atau konsumsi yang dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan yaitu meliputi benda fisik, jasa, orang, tempat, organisasi, dan gagasan.(Kotler, 2005:7). Selain itu(Angipora, 2002 : 152) berpendapat bahwaproduk adalah sifat yang komplek baik yang nyata maupun yang tidak nyata termasuk warna, harga, kemasan, prestise pabrik, prestise pengecer dan pelayanan dari pabrik serta pengecer yang mungkin diterima oleh pembeli sebagai sesuatu yang bisa memuaskan keinginannya. Tingkatan produk Menurut (Angipora, 2002:152) ada lima tingkatan yang harus dimiliki oleh suatu produk adalah sebagai berikut, Pertama Produk Utama/ Inti (Core Benefit)Adalah produk yang sesungguhnya dibeli konsumen karena memiliki manfaat utama atau sesungguhnya. Contoh: Seorang wanita membeli satu kotak alat-alat kosmetik berupa lipstick, pada
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol.1 No.6 (2012) 4
hakikatnya bukanlah membeli seperangkat atribut kimiawi dan fisik itu sendiri, melainkan yang dibelinya adalah sebuah harapan untuk kelihatan lebih cantik dan menarik. Kedua, Produk Dasar (Basic Product) atau sering disebut produk generikAdalah produk yang mencerminkan versi dasar (fungsional) dari suatu produk. Contoh: Seorang tamu hotel tidak hanya membeli kamar hotel tetapi sudah mencakup tempat tidur, kamar mandi, handuk, sabun mandi meja tulis, meja rias, lemari pakaian dan seluruh pelayanan yang menyertainya. Ketiga, Produk yang Diharapkan (Expected Product)Adalah suatu kumpulan atribut dan kondisi yang biasanya diharapkan dan disetujui pelanggan ketika mereka membeli produk tersebut. Contoh: Seorang tamu hotel yang mengharapkan tempat tidur bersih, yang dilapisi bedcover yang tebal dan halus, kamar mandi dengan air panas dan dingin, suasana yang aman dan tenang. Keempat, Produk yang Ditingkatkan (Augmented Product)Adalah suatu pelayanan tambahan yang diberikan untuk memenuhi keinginan pelanggan dan bahkan melampaui harapan mereka sehingga mampu membedakan penawaran perusahaan dengan penawaran perusahaan pesaing. Contoh: Seorang tamu hotel pada dasarnya hanya mengharapkan tingkat pelayanan seperti contoh di atas, tetapi apa yang dirasakan sesungguhnya telah melebihi harapan tamu tersebut, karena pihak hotel justru memberikannya lebih seperti; bunga segar, surat kabar harian secara gratis, pelayanan yang baik dan ramah, check in/check out yang cepat dan praktis dan menyediakan konsultasi secara gratis. Kelima, Produk Potensial (Potentials Product)Adalah semua tambahan yang mencakup segala peningkatan dan transformasi pada produk yang mungkin dilakukan dimasa mendatang. Contoh: mobil mobil mewah yang berkeliaran dijalan-jalan ibu kota memiliki potensial untuk dikembangkan lebih lanjut agar bisa jalan melayang diatas jalan yang banjir seperti kapal motor yang berlayar diatas air atau bahkan punya potensial untuk dikembangkan menjadi bisa terbang diatas jalan yang sedang macet. Atribut Produk Atribut produk adalah unsur-unsur produk yang dipandang penting oleh konsumen dan dijadikan dasar pengambilan keputusan pembelian.Atribut produk meliputi merek, kemasan, jaminan (garansi), pelayanan dan sebagainya.(Fandy, 1995:86) Merek,Merek merupakan nama, istilah, tanda, simbol/lambang, desain, warna, gerak dan kombinasi atribut-atribut produk lainnya yang diharapkan dapat memberikan identitas dan diferensiasi terhadap produk pesaing. Pada tertentu kepada. Merek yang baik juga menyampaikan jaminan tambahan berupa jaminan kualitas Kemasan,Packaging merupakan proses yang berkaitan dengan perancangan dan pembuatan (container) atau pembungkus (wraper) untuk suatu produk. Jaminan (garansi),Jaminan adalah janji yang merupakan kewajiban produsen atas produknya kepada konsumen.Jaminan bisa meliputi kualitas produk, pelayanan, reparasi dan sebagainya.Jaminan sendiri ada yang bersifat tertulis dan ada pula yang tidak tertulis. Dewasa ini jaminan seringkali dimanfaatkan sebagai aspek promosi, terutama pada produkproduk tahan lama. Harga Bila kita membahas perilaku konsumen maka tidak akan terlepas dari masalah harga, karena harga memegang peranan penting dalam membentuk perilaku konsumen terhadap suatu produk.Menurut (Angipora, 2002 : 298) harga adalah jumlah uang (kemungkinan ditambah beberapa barang) yang dibutuhkan untuk memperoleh beberapa kombinasi
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol.1 No.6 (2012) 5
sebuah produk dan pelayanan yang menyertainya, sedangkan menurut(Gitosudarmo, 2000 : 26) Harga adalah merupakan jumlah uang yang harus dibayarkan konsumen untuk mendapatkan suatu produk guna memenuhi kebutuhan dan keinginan yang belum terpuaskan. Tujuan Penetapan Harga Setiap perusahaan selalu diahadapkan pada masalah dalam menentukan harga pada produknya. Harga harus sesuai dengan manfaat yang didapatkan konsumen. Misalnya harga itu ditetapkan terlalu rendah maka kemungkinan akan menimbulkan kerugian pada perusahaan karena dengan harga yang terlalu rendah kemungkinan tidak dapat menutup biaya-biaya uang dikeluarkan perusahaan. Sebaliknya dengan menetapkan harga yang tinggi maka kemungkinan akan menemui hambatan dalam penjualan, karena dengan ditetapkan harga yang tinggi konsumen tidak akan membelinya. Penetapan harga jual itu bermacam-macam tujuan antara lain menurut (Fandy, 1997:152) yaitu : Tujuan berorientasi pada laba.Asumsi teori ekonomi klasik menyatakan bahwa setiap perusahaan selalu memilih harga yang dapat menghasilkan laba yang paling tinggi. Tujaun ini dikenal dengan istilah maksimalisai harga. Tujaun berorientasi pada volume.Harga ditetapakan sedenikian rupa agar dapat mencapai target volume penjualan, nilai penjualan, atau pangsa pasar. Tujuan berorientasi pada citraCita. (image) suatu perusahaan dapat dibentuk melalui strategi penetapan harga. Perusahaan dapat menetapakan harga tinggi untuk membentuk atau mempertahankan citra nilai tertentu (image of value) Tujuan stabilitasi harga.Tujuan stabilitasi dilakukan dengan jalan menetapakn harga untuk mempertahankan hubungan yang stabil antara harga suatu perusahaan dan harga pemipin industri (industry leader) Tujuan-tujuan lainnyaHarga. dapat pula ditetapkan dengan tujuan mencegah amsuknya pesaing mempertahankan loyalitas pelanggan, mendukung penjualan ulang, atau menghindari campur tangan pemerintah. Tempat / Saluran Distribusi Mengingat bahwa penggunaan istilah saluran distribusi kadang-kadang disebut sebagai saluran pemasaran atau saluran perdagangan, maka definisi atau arti dari saluran distribusi sering diartikan dalam pengertian sempit dan luas dari kacamata penulis menilainya. Untuk itu banyak beberapa ahli mengemukakan pendapatnya, menurut (Angipora, 2002:295) menyatakan bahwa saluran distribusi merupakan suatu jalur yang dilalui oleh arus barangbarang dari produsen ke perantara dan akhirnya sampai pada pemakai. Sedangkan menurut (Gitosudarmo, 1994:253) Distribusi merupakan kegiatan yang harus dilakukan oleh pengusaha untuk menyalurkan, menyebarkan, mengirimkan serta menyampaikan barang yang dipasarkannya itu kepada konsumen, oleh karena itu maka diperlukan adannya penyalur. Jenis-Jenis Saluran Distribusi Untuk menyalurkan,, menyebarkan dan menyampaikan barang-barang tersebut secara cepat dan tepat tentu saja harus diketahui di mana tempat konsumen itu berada. Tanpa mengetahui lokasi atau tempat tinggal konsumen, maka penyaluran barang-barang itu akan menjadi tidak efektif dan tidak efisien. Tempat dimana konsumen itu berada akan sangat tergantung dari jenis barang yang dipasarkan. Bagi barang konsumsi tentu saja diperlukan
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol.1 No.6 (2012) 6
cara atau metode distribusi yang menyebar, sedangkan untuk barang industri harus dengan distribusi terfokus atau terkonsentrasi. Distribusi yang menyebar disebut distribusi insentif, sedangkan yang terfokus disebut distribusi yang selektif atau dapat juga berupa distribusi ekslusif.(Gitosudarmo, 2000:254)
Distribusi Intensif,Distribusi intensif merupakan cara distribusi dimana barang yang dipasarakan itu diusahakan agar dapat menyebar seluas mungkun sehingga dapat secara insentif menjangkau semua lokasi dimana calon konsumen itu berada. Dalam hal ini barang konsumsi maka lokasi konsumen tentu saja menyebar di segala penjuru, baik di kota, desa, gunung, pantai dan dimana saja akan ada calon pembelinya. Distribusi Selektif,Distribusi selektif merupakan cara distribusi dimana barang-barang hanya disalurkan oleh beberapa penyalur saja yang terpilih atau selektif. Jadi dalam hal ini jumlah penyalur sangat terbatas.Untuk membatasi jumlah penyalur tersebut biasanya diadakan seleksi oleh perusahaan yang memasarkan barang itu.Oleh sebab itulah bentuk ini disebut sebagai bentuk distribusi yang selektif, karena harus diadakan seleksi terhadap penyalurnya.
Distribusi Eksklusif,Distribusi eksklusif merupakan bentuk penyaluran yang hanya menggunakan penyalur yang sangat terbatas jumlahnya, bahkan pada umumnya hanya ada satu penyalur tunggal untuk satu daerah tertentu. Bentuk-Bentuk Dari Saluran Distribusi Proses penyaluran produk sampai ke tangan konsumen akhir dapat menggunakan saluran yang panjang atau pun pendek sesuai dengan kebijaksanaan saluran distribusi yang ingin dilaksanakan perusahaan, menurut (Angipora, 2002:299) bentuk-bentuk saluran distribusi dibagi atas dua yaitu : 1. Saluran distribusi langsung Adalah bentuk penyaluran barang-barang atau jasa-jasa dari produsen ke konsumen dengan tidak melalui perantara. Bentuk saluran distribusi langsung dibagi dalam empat macam, yaitu : a. Selling at the point production Adalah bentuk penjualan langsung yang dilakukan di tempat produksi b. Selliing at the producer’s retail store Adalah penjualan yang dilakukan ditempat pengecer.Bentuk penjualan ini biasanya produsen tidak melakukan penjualan langsung kepada konsumen tetapi melalui pihak pengecaran. c. Selling door to door Adalah penjulaan yang dilakukan oleh perushaan langsung ke konsumen dengan mengerahkan salesnya ke rumah-rumah atau kantor kantor konsumen. d. Selling through mail Adalah penjualan yang dilakukan perushaan dengan menggunakan jasa pos. 2. Saluran distribusi tidak langsung Adalah bentuk saluran distribusi yang menggunakan jasa perantara dan agen untuk menyalurkan barang atau jasa kepada para konsumen. Menurut (Gitosudarmo, 1994:255) bentuk saluran distribusi tidak langsung dibagi dalam tiga macam, yaitu : a. Distribusi insentif
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol.1 No.6 (2012) 7
Adalah cara distribusi dimana barang yang dipasarkan itu diusahaakan agar dapat menyebar seluas mungkin sehingga dapat secara insentif menjangkau semua lokasi dimana calon membeli. b. Distribusi efektif Adalah cara distribusi dimana barang-barang hanya disalurkan oleh beberapa penyalur saja yang terpilih secara selektif. c. Distribusi ekslusif Adalah bentuk penyaluran yang hanya menggunakan penyalur yang sangat terbatas jumlahnya, bahkan pada umumnya hanya ada satu penyalur tunggal untuk satu daerah. Perilaku Konsumen (Sunarto, 2003:3) mendefinisikan sebagai berikut : perilaku konsumen adalah studi unit pembeli dan proses pertukaran yang melibatkan perolehan, konsumsi dan pembuatan barang, jasa, pengalaman, serta ide. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen Menurut (Setiadi, 2003:11) faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam pembelian yaitu : 1. Faktor-faktor kebudayaan a. Kebudayaan Merupakan faktor penentu yang paling dasar dari keinginan dan perilaku seseorang bila makhluk lainnya bertindak berdasarkan naluri, maka perilaku manusia pada umumnya dipelajari. b. Sub-Kebudayaan Setiap kebudayaan terdiri dari sub budaya-sub budaya yang lebih kecil yang memberikan identifikasi dan sosialisasi yang lebih spesifik untuk para anggotanya. c. Kelas Sosial Merupakan kelompok yang relatif homogen dan bertahan lama dalam suatu masyarakat, yang tersusun secara hierarki dan keanggotaannya mempuyai nilai dan perilaku yang serupa.
2. Faktor-faktor Sosial a.
b.
c.
Kelompok referensi Kelompok ini terdiri dari seluruh kelompok yang mempuyai pengaruh langsung maupun tidak langsung terhadap sikap atau perilaku seseorang. Keluarga Kita dapat membedakan antara dua keluarga dalam kehidupan pembeli yang pertama adalah keluarga orientasi, yang merupakan orang tua seseorang.Dari orang tualah seseorang mendapatkan pandangan tentang agama, politik, ekonomi dan merasakan ambisi pribadi atau harga diri.Kedua adalah keluarga prokreasi yaitu pasangan hidup anak-anak seorang keluarga merupakan organisasi pembeli dan konsumen yang paling penting dalam suatu masyarakat dan telah diteliti secara intensif. Pasangan dan status Seseorang umumnya berpartisipasi dalam sekelompok seumur hidupnya keluarga, klub, organisasi.Posisi seseorang adalah setiap kelompok dapat diidentifikasi dalam peran dan status.
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol.1 No.6 (2012) 8
3. Faktor Pribadi a.
b.
c.
d.
e.
Umur dan tahapan dalam siklus hidup Konsumsi seseorang juga dibentuk oleh tahapan siklus hidup keluarga. Beberapa penelitian terakhir telah mengidentifikasi tahapan-tahapaan dalam siklus psikologis. Orang-orang dewasa biasanya mengalami perubahan atau transformasi tertentu pada saat mengalami hidupnya. Pekerjaan Para pemasar berusaha mengidentifikasi kelompok pekerja yang memiliki minat diatas rata-rata terhadap produk dan jasa tertentu.
Keadaan ekonomi Yang dimaksud dengan keadaan ekonomi seseorang adalah terdiri dari pendapatan yang dapat dibelanjakan (tingkat stabilitasnya dan polanya), kemampuan untuk meminjam dan sikap terhadap mengeluarkan lawan menabung. Gaya hidup Gaya hidup seseorang adalah pola hidup di dunia yang diekspresikan oleh kegiatan, minat dan pendapat seseorang, gambar hidup menggambarkan “seseorang secara keseluruhan” yang berinteraksi dengan lingkungan, gaya hidup juga mencerminkan sesuatu dibalik kelas sosial seseorang. Kepribadian dan konsep diri Yang dimaksud dengan kepribadian adalah karakteristik psikologis yang berbeda dari setiap orang yang memandang responnya terhadap lingkungan yang relatif konsisten.Kepribadian dapat merupakan suatu variabel yang sangat berguna dalam menganalisa perilaku konsumen.
4. Faktor-faktor psikologis a.
b.
c.
d.
Motivasi Beberapa kebutuhan bersifat biogenik, kebutuhan ini timbul dari sebuah keadaan fisiologis tertentu, seperti rasa air, rasa haus dan rasa tidak nyaman. Persepsi Persepsi didefinisikan sebagai proses, dimana seseorang memilih mengorganisasikan, mengartikan masukan informasi untuk menciptakan gambaran yang berarti di dunia ini. Proses belajar Proses belajar menjelaskan perubahan dalam perilaku seseorang yang timbul dari pengalaman dan latihan. Kepercayaan dan sikap Kepercayaan adalah suatu gagasan deskriptif yang dimiliki seseorang terhadap sesuatu, sedangkan sikap adalah suatu kecenderungan yang dipelajari untuk memberikan respon secara konsisten terhadap suatu obyek yang diserukan, seperti merek.
Hipotesis Adapun hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini antara lain :
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol.1 No.6 (2012) 9
a. Diduga variabel produk, harga dan tempat secara simultan berpengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen dalam membeli kartu prabayar Telkomsel di Surabaya selatan. b. Diduga variabel produk, harga dan tempat secara parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen dalam membeli kartu prabayar Telkomsel di Surabaya selatan. c. Diduga variabel harga berpengaruh dominan terhadap keputusan konsumen dalam membeli kartu prabayar Telkomsel di Surabaya selatan.
METODE PENELITIAN Jenis penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian survey, yaitu penelitian dengan mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok, dimana pengambilan sampel (bagian dari populasi) diharapkan dapat mewakili keberadaan populasi yang ada sehingga hasilnya dapat digeneralisasikan dan dapat diambil suatu kesimpulan (Arikunto, 2005:236). Populasi dan Sampel Penelitian Menurut (Sugiyono, 2007:72) Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneiliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini meliputi semua konsumen yang membeli kartu prabayar Telkomsel di CV.Bumilindo Prakarsa Di Surabaya selatan. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalahteknik random sampling, yaitu ditetapkan bahwa semua konsumen CV.Bumilindo Prakarsa berhak untuk menjadi responden. Besarnya sampel berikut telah mewakilkan persyaratan minimum sampel.Kriteria yang digunakan untuk memilih sampel adalah sebagai berikut: (1) Pria dan Wanita, (2) Umur antara 17-40 th, (3) Membeli produk kartu prabayar telkomsel. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Variabel Independen 1. Produk = X1 Produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan produsen untuk diperhatikan , diminta dicari, dibeli, digunakan, pasar sebagai pemenuhan kebutuhan. Variabel ini diukur dari indikator antara lain : (X1.1) Model Adalah keputusan konsumen untuk membeli suatu produk, didasarkan pada bentuk model yang dimiliki oleh produk tersebut jika dibandingkan dengan produk lain (X1.2) Variasi Warna Adalah banyak tersedia variasi warna yang terdapat pada produk Kartu prabayar Telkomsel. (X1.3) Desain Adalah keputusan konsumen untuk membeli suatu produk, didasarkan pada desain yang dimiliki oleh produk tersebut jika dibandingkan dengan produk lain. (X1.4) Keragaman Produk
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol.1 No.6 (2012) 10
Adalah Banyaknya jenis Produk Yang ditawarkan oleh Telkomsel. (X1.5) Manfaat Penggunaannya Adalah keputusan konsumen untuk membeli suatu produk, didasarkan pada manfaat yang dimiliki oleh produk tersebut jika dibandingkan dengan produk lain,
2. Harga = X2 Harga adalah sejumlah nilai yang ditukarkan konsumen yang mengambil manfaat dari memiliki atau menggunakan produk atau jasa yang nilaiinya ditetapkan oleh penjual dengan satuan harga yang sama terhadap semua pembeli. Harga dalam penelitian ini diukur dari indikator : (X2.1) Harga Dibandingkan Pesaing Adalah harga di CV.Bumilindo Prakarsa yang lebih menarik dari pada pesaing sejenisnya. (X2.2) Potongan harga Adalah banyaknya potongan harga (discount) pada semua produk di CV.Bumilindo Prakarsa. (X2.3) Kesesuaian Harga dengan kualitas Adalah kesesuaian manfaat yang didapat dengan harga yang telah dikeluarkan. (X2.4) Kemudahan Pembayaran Adalah kemudahan dalam pembayaran berbelanja dengan tunai maupun visa di CV.Bumilindo Prakarsa. 3. Tempat = X3 Tempat adalah sasaran mempermudah penyampaian produk dari produsen ke konsumen. Tempat dalam penelitian ini diukur dari indikator : (X3.1) Lokasi Mudah Terjangkau Adalah letak atau posisi dari CV Bumilindo prakarsa yang mudah dijangkau oleh konsumen. (X3.2) Tersedianya Stock Barang Kartu Telkomsel Prabayar Adalah ketersediaan jumlah stock barang kartu telkomsel prabayar di CV.Bumilindo Prakarsa (X3.3) Suasana Nyaman Adalah suasana dalam membeli di CV.Bumilindo Prakarsa yang Nyaman dan Aman. Variabel Dependen Keputusan konsumen adalah aktifitas konsumen yang dipengaruhi oleh beberapa faktor untuk mengambil suatu tindakan dalam memilih produk yang akan dibeli. Adapun indikator yang digunakan : Bentuk Produk (Model) Adalah keputusan konsumen untuk membeli, didasarkan atas bentuk atau model dari produk tersebut yang sesuai dengan keinginan konsumen. Harga Adalah keputusan konsumen untuk membeli produk didasarkan atas harga yang ditawarkan lebih menarik dari pesaing sejenisnya. Jaringan BTS yang tersebar luas di Indonesia
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol.1 No.6 (2012) 11
Adalah Keputusan konsumen untuk membeli produk didasarkan atas Jarringan BTS yang tersebar luas di Indonesia. Teknik pengumpulan data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian, ini yaitu meliputi : 1. Data Primer Adalah data yang diperoleh langsung dari responden yang menjadi sasaran penelitian.Sumber data primer ini adalah kuisioner. 2. Data Skunder Data yang diperoleh dari sumber selain responden yang menjadi sasaran penelitian.Sumber data sukender dalam penelitian ini adalah berupa profil perushaan, catatan atau laporan historis produk kartu prabayar Telkomsel yang telah tersusun dalam arsip (data dokumenter) yang dipublikasikan dan yang tidak dipublikasikan. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Statistik Deskriptif Variabel produk Tabel 1 menunjukkan statistik deskriptif masing-masing variabel penelitian yaitu Model, Variansi warna, Desain, Keragaman produk, Manfaat penggunaanya. Tabel 1 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Produk No.
Indikator
1 Jml
2 %
Jml
3 %
Jml
Jawaban 4 % % Jml
5 Jml
%
Total Jml %
1
Model
0
0,0% 0
0,0% 30
42,9% 35
50,0%
5
7,1% 70
100,0%
2
Variasi Warna
0
0,0% 0
0,0% 29
41,4% 37
52,9%
4
5,7% 70
100,0%
3
Desain
1
1,4% 6
8,6% 23
32,9% 29
41,4% 11
15,7% 70
100,0%
4
Keragaman Produk
0
0,0% 1
1,4% 15
21,4% 35
50,0% 19
27,1% 70
100,0%
5
Manfaat Penggunaannya
0
0,0% 1
1,4% 15
21,4% 46
65,7%
11,4% 70
100,0%
1
0,3% 8
2,3% 112 32,0% 182 52,0% 47
Total
8
13,4% 350 100,0%
Tabel 1 menunjukkan bahwa bahwa rata-rata responden yaitu yang membeli kartu prabayar Telkomsel di CV.Bumilindo Prakarsa Di Surabaya Selatan menyatakan “setuju” dalam menjawab pernyataan yang diberikan tentang semua aspek produk yang meliputi; model; variasi warna; desain; keragaman produk serta manfaat penggunaannya. Hal ini diketahui berdasarkan pada skor jawaban yang diperoleh yang menunjukkan sebagian besar jawaban responden berada pada skor 4 (setuju) dengan total skor sebesar 182 atau 52,0%.
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol.1 No.6 (2012) 12
Variabel Harga Tabel 2 menunjukkan statistik deskriptif masing-masing variabel penelitian yaitu Harga dibandingkan pesaing, potongan harga, kesesuaian harga dengan kualitas, kemudahaan pembayaran.
Tabel 2 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Harga No. Indikator
1 Jml
2 %
Jml
3 %
Jml
Jawaban 4 % % Jml
5 Jml
%
Total % Jml
1 Harga Dibandingkan Pesaing
0
0,0% 18 25,7% 32
45,7% 19
27,1%
1
1,4%
70
100,0%
2 Potongan harga
1
1,4% 18 25,7% 35
50,0% 15
21,4%
1
1,4%
70
100,0%
3 Kesesuaian Harga dengan kualitas
1
1,4% 14 20,0% 35
50,0% 15
21,4%
5
7,1%
70
100,0%
4 Kemudahan Pembayaran
0
0,0% 6
65,7% 18
25,7%
0
0,0%
70
100,0%
2
0,7% 56 20,0% 148 52,9% 67
23,9%
7
2,5% 280 100,0%
Total
8,6% 46
Tabel 2 menunjukkan bahwa bahwarata-rata responden yaitu yang membeli kartu prabayar Telkomsel di CV.Bumilindo Prakarsa Di Surabaya Selatan menyatakan “cukup setuju” dalam menjawab pernyataan yang diberikan tentang semua aspek harga yang meliputi; harga dibandingkan pesaing, potongan harga, kesesuaian harga dengan kualitas serta kemudahan pembayaran. Hal ini diketahui berdasarkan pada skor jawaban yang diperoleh yang menunjukkan sebagian besar jawaban responden berada pada skor 3 (cukup setuju) dengan total skor sebesar 148 atau 52,9%. Variabel Tempat Tabel 3 menunjukkan statistik deskriptif masing-masing variabel penelitian yaitu Lokasi mudah terjangkau, Tersedianya stock barang kartu telkomsel prabayar, Suasana nyaman. Tabel 3 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Tempat
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol.1 No.6 (2012) 13
No.
Indikator
2
1 Jml
%
Jml
3 %
Jml
Jawaban 4 % Jml %
5 %
Jml
Total Jml %
1
Lokasi Mudah Terjangkau
0
0,0%
0
0,0% 17
24,3% 43
61,4%
10
14,3% 70
100,0%
2
Tersedianya Stock Barang Kartu 0 Telkomsel Prabayar
0,0%
1
1,4% 17
24,3% 41
58,6%
11
15,7% 70
100,0%
3
Suasana Nyaman
0
0,0%
3
4,3% 31
44,3% 27
38,6%
9
12,9% 70
100,0%
0
0,0%
4
1,9% 65
31,0% 111
52,9%
30
14,3% 210
100,0%
Total
Tabel 3 menunjukkan bahwa bahwa bahwa rata-rata responden yaitu yang membeli kartu prabayar Telkomsel di CV.Bumilindo Prakarsa Di Surabaya Selatan menyatakan “setuju” dalam menjawab pernyataan yang diberikan tentang semua aspek tempat yang meliputi; lokasi mudah terjangkau; tersedianya stock barang kartu telkomsel prabayar serta suasana nyamanHal ini diketahui berdasarkan pada skor jawaban yang diperoleh yang menunjukkan sebagian besar jawaban responden berada pada skor 4 (setuju) dengan total skor sebesar 111 atau 52,9%. Variabel Keputusan Membeli Tabel 4 menunjukkan statistik deskriptif masing-masing variabel penelitian yaitu Bentuk produk (model), Harga, Jaringan BTS yang tersebar luas di Indonesia. Tabel 4 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Keputusan pembelian No.
Indikator
1
2
Jml
%
Jml
3 %
Jml
Jawaban 4 % Jml %
5 Jml
%
Total Jml %
1
Bentuk produk (model)
0
0,0%
4
5,7% 43
61,4% 22
61,4%
1
1,.4%
70
100,0%
2
Harga
1
1,4%
9
12,9% 37
52,9% 21
58,6%
2
2,9%
70
100,0%
3
Jaringan BTS yang tersebar di Indonesia
0
0,0%
13
18,6% 20
28,6%
38,6%
9
12,9% 70
100,0%
1
0,5%
26
12,4% 100 47,6% 71
52,9%
12
5,7%
Total
28
210 100,0%
l
Tabel 4 menunjukkan bahwa bahwa rata-rata responden yaitu yang membeli kartu prabayar Telkomsel di CV.Bumilindo Prakarsa Di Surabaya Selatan menyatakan “cukup setuju” dalam menjawab pernyataan yang diberikan tentang semua aspek keputusan melakukan pembelian kartu prabayar Telkomsel yang meliputi; bentuk produk (model); harga serta jaringan BTS yang tersebar luas di Indonesia Hal ini diketahui berdasarkan pada skor jawaban yang diperoleh yang menunjukkan sebagian besar jawaban responden berada pada skor 3 (cukup setuju) dengan total skor sebesar 100 atau 47,6%. Uji Reliabilitas dan Validitas
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol.1 No.6 (2012) 14
Uji Reliabilitas Suatu kuesioner dikatakan reliable atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Pengukuran reliabilitas dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan cara one shot methode atau pengukuran sekali saja. Untuk mengukur reliabilitas dengan melihat cronbach alpha. Suatu konstruk atau variabel dapat dikatakan reliabel jika memberikan nilai cronbach alpha > 0,60. (Ghozali, 42:2005) Tabel 5 Reliability Statistics Cronbach's Alpha
,652
N of Items 15
Tabel 5 menunjukan bahwa dari hasil uji tersebut terlihat nilai cronbach’s alpha sebesar 0,652 lebih besar 0,60 yang berarti butir-butir pertanyaan dari seluruh variabel seluruhnya reliabel dan dapat digunakan dalam penelitian Uji Validitas Uji validitas dilakukan atas item-item pertanyaan pada kuesioner yaitu dengan jalan menghitung koefisien korelasi dari tiap–tiap pertanyaan dengan skor total yang diperoleh kemudian dibandingkan dengan angka kritis r product moment.dapat diketahui bahwa seluruh item pertanyaan mengenai dari seluruh variabel 15 item, mempunyai nilai r hasil> dari r tabel, dan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan, maka hal ini berarti bahwa seluruh item pertanyaan yang berjumlah 15 item tersebut seluruhnya valid dan dapat digunakan dalam penelitian. Uji Asumsi Klasik a. Uji Multikolinearitas. Nilai tolerance semua variabel bebas lebih besar dari 0,10, demikian pula nilai VIF semuanya kurang dari 10. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak mengindikasikan adanya multikolinieritas. b. Uji Autokorelasi. Dalam penelitian inidata yang digunakan bukan data time series atau data yang diambil pada waktu tertentu, sehingga untuk Uji Autokorelasi tidak dilakukan. (Gujarati , 1999 : 201). c. Uji Heteroskedastisitas. Uji heteroskedastisitas dilakukan dengan melihat pola grafik scatterplot. Hasil dari grafik scatterplot menunjukkan terlihat titik-titik menyebar secara acak, tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas, serta tersebar di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi gangguan heteroskedastisitas pada model regresi. d. Uji Normalitas. Hasil uji (1) Kolmogorov Smirnov bahwa besarnya nilai Asymp sig (2-tailed) sebesar 0,764 > 0,050, hal ini sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan maka dapat disimpulkan bahwa data tersebut berdistribusi normal dan dapat digunakan dalam penelitian. (2) Pendekatan grafikpenyebaran data (titik) di sekitar sumbu diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi Normalitas. Dari grafik
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol.1 No.6 (2012) 15
diatas dapat diketahui bahwa distribusi data telah mengikuti garis diagonal antara 0 (nol) dengan pertemuan sumbu Y (Expected Cum. Prob.) dengan sumbu X (Observed Cum Prob.)Hal ini menunjukkan bahwa data dalam penelitian ini telah berdistribusi normal. Analisis Regresi Berganda Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh faktor yang digunakan dalam model penelitian yaitu produk, harga dan tempat terhadap keputusan konsumen dalam membeli produk kartu prabayar telkomsel Di CV.Bumilindo Prakarsa Surabaya Selatansecara linier.
Tabel 6 Rekapitulasi Hasil Uji Regression Coefficients a Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients Std. Error B Beta
Model 1 (Constant) Produk Harga Tempat
,595 ,171 ,284 ,234
1,270 ,069 ,088 ,084
,260 ,354 ,269
t ,469 2,459 3,220 2,780
Sig.
CollinearityStatistics Correlations Part Tolerance VIF Zero-order Partial
,641 ,017 ,002 ,007
,524 ,595 ,476
,290 ,368 ,324
,219 ,287 ,248
,709 1,410 ,658 1,520 ,848 1,180
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
Dari data tabel di atas persamaan regresi yang didapat adalah: Y = 0,595 + 0,171X1 + 0,284X2 + 0,234X3 Koefisien Determinasi (R2) Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui prosentase kontribusi variabel bebas yang terdiri dari produk, harga, dan tempat secara bersama-sama terhadap keputusan konsumen membeli kartu prabayar telkomsel Di CV.Bumilindo Prakarsa Surabaya Selatan. Tabel 7 Model Summary b Model 1
R ,689
a
R Square ,475
Adjusted R Square ,451
Std. Error of the Estimate ,87756
a. Predictors: (Constant), Tempat, Produk , Harga b. Dependent Variable: Keputusa Pembelian
Tabel 7 menunjukkan bahwa bahwa R square (R2) sebesar 0,475 atau 47,5% yang berarti bahwa sumbangan atau kontribusi dari variabel bebas yang terdiri dari produk, harga, dan
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol.1 No.6 (2012) 16
tempat secara bersama-sama terhadap keputusan konsumen membeli kartu prabayar telkomsel Di CV.Bumilindo Prakarsa Surabaya Selatan adalah cukup besar. Sedangkan sisanya (100% - 47,5% = 52,5%) dipengaruhi oleh faktor lainnya. Koefisien korelasi berganda ditunjukkan dengan (R) sebesar 0,689 atau 68,9 % yang berarti bahwa korelasi atau hubungan antara variabel variabel bebas yang terdiri dari produk, harga, dan tempat secara bersama-sama terhadap keputusan konsumen membeli kartu prabayar telkomsel Di CV.Bumilindo Prakarsa Surabaya Selatan memiliki hubungan yang erat. Uji F Uji F digunakan untuk menguji pengaruh variabel bebas yang terdiri dari produk, harga, dan tempat secara bersama-sama keputusan konsumen membeli kartu prabayar telkomsel Di CV.Bumilindo Prakarsa Surabaya Selatan.
Tabel 8 ANOVA Model 1
Regression Residual Total
Sum of Squares 46,044 50,827 96,871
df 3 66 69
b
Mean Square 15,348 ,770
F 19,930
Sig. ,000 a
a. Predictors: (Constant), Tempat, Produk , Harga b. Dependent Variable: Keputusa Pembelian
Tabel 8 menunjukkan bahwa bahwa output didapat Fhitung sebesar 19,930 jauh diatas Ftabel (df = 3;66) sebesar 2,744 pada tingkat signifikan 0,000. Maka pengaruh variabel bebas yang terdiri dari produk, harga, dan tempat secara bersama-sama terhadap variabel keputusan konsumen membeli kartu prabayar telkomsel Di CV.Bumilindo Prakarsa Surabaya Selatan adalah signifikan. Uji t Uji hipotesis yang kedua adalah uji t yaitu menguji koefisien regresi secara parsial untuk mengetahui apakah masing-masing variabel bebas yang terdiri dariproduk, harga, dan tempat mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen yaitu keputusan konsumen membeli kartu prabayar telkomsel Di CV.Bumilindo Prakarsa Surabaya Selatan. Tabel 9 Hasil Perolehan t hitung dan Tingkat Signifikan Variabel
t hitung
Produk
2,459
Harga
3,220
Tempat
2,780
t tabel
1,997
Sig
Keterangan
0,017
Signifikan
0,002
Signifikan
0,007
Signifikan
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol.1 No.6 (2012) 17
Tabel 9 menunjukkan bahwa bahwa (1) Uji Parsial pengaruh produk terhadap keputusan konsumen membeli kartu prabayar telkomsel Di CV.Bumilindo Prakarsa Surabaya SelatanDengan menggunakan uji 2 sisi dan tingkat signifikasi = 5% dapat dilihat hasil perhitungan program SPSS 12.0 diperoleh thitung untuk variabel produk sebesar 2,459 lebih besar dari ttabel = 1,997 dengan sig. = 0,017 (lebih kecil dari =0,050). Dengan demikian pengaruh produk terhadap keputusan konsumen membeli kartu prabayar telkomsel Di CV.Bumilindo Prakarsa Surabaya Selatan secara parsial adalah signifikan. (2) Uji Parsial pengaruh harga terhadap keputusan konsumen membeli kartu prabayar telkomsel Di CV.Bumilindo Prakarsa Surabaya SelatanDengan menggunakan uji 2 sisi dan tingkat signifikasi = 5% dapat dilihat hasil perhitungan program SPSS 12.0 diperoleh thitung untuk variabel harga sebesar 3,220 lebih besar dari ttabel = 1,997 dengan sig. = 0,002 (lebih kecil dari =0,050). Dengan demikian pengaruh harga terhadap keputusan konsumen membeli kartu prabayar telkomsel Di CV.Bumilindo Prakarsa Surabaya Selatan secara parsial adalah signifikan. (3) Uji Parsial pengaruh tempat terhadap keputusan konsumen membeli kartu prabayar telkomsel Di CV.Bumilindo Prakarsa Surabaya SelatanDengan menggunakan uji 2 sisi dan tingkat signifikasi = 5% dapat dilihat hasil perhitungan program SPSS 12.0 diperoleh thitung untuk variabel tempat sebesar 2,780 lebih besar dari ttabel = 1,997 dengan sig. = 0,007 (lebih kecil dari =0,050). Dengan demikian pengaruh tempat terhadap keputusan konsumen membeli kartu prabayar telkomsel Di CV.Bumilindo Prakarsa Surabaya Selatan secara parsial adalah signifikan. Koefisien Determinasi Partial (r2) Koefisien determinasi parsial ini digunakan untuk mengetahui faktor manakah yang paling berpengaruh dari variabel produk, harga, dan tempat terhadap keputusan konsumen dalam membeli kartu prabayar telkomsel Di CV.Bumilindo Prakarsa Surabaya Selatan. Tabel 10 Koefisien Korelasi dan Determinasi Parsial Variabel
r
r2
Produk
0,290
0,0841
Harga
0,368
0,1354
Tempat
0,324
0,1050
Tabel 10 menunjukkan bahwa Dari korelasi parsial diatas maka dapat diperoleh koefisien determinasi parsial dengan penjelasan sebagai berikut: (a) Koefisien determinasi parsial variabel produk = 0,0841 hal ini berarti sekitar 8,41 % yang menunjukkan besarnya kontribusi produk terhadap keputusan konsumen dalam membeli kartu prabayar telkomsel Di CV.Bumilindo Prakarsa Surabaya Selatan. (b) Koefisien determinasi parsial variabel harga = 0,1354 hal ini berarti sekitar 13,56 % yang menunjukkan besarnya kontribusi harga terhadap keputusan konsumen dalam membeli kartu prabayar telkomsel Di CV.Bumilindo Prakarsa Surabaya Selatan. (c) Koefisien determinasi parsial variabel tempat = 0,1050 hal ini berarti sekitar 10,50 % yang menunjukkan besarnya kontribusi tempat terhadap keputusan konsumen dalam membeli kartu prabayar telkomsel Di CV.Bumilindo Prakarsa Surabaya Selatan.
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol.1 No.6 (2012) 18
SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Simpulan hasil penelitian ini dapat dikemukakan sebagai berikut :(1) menunjukkan pengaruh variabel bebas yang terdiri dari produk, harga, dan tempat secara bersama-sama terhadap variabel keputusan konsumen membeli kartu prabayar telkomsel Di CV.Bumilindo Prakarsa Surabaya Selatan adalah signifikan. Hasil ini mengindikasikan bahwa naik turunnya keputusan konsumen membeli kartu prabayar telkomsel Di CV.Bumilindo Prakarsa Surabaya Selatan ditentukan oleh seberapa besar kualitas produk yang ditawarkan perusahaan, strategi harga yang diterapkan, serta keberadaan lokasi yang tepat. (2) Hasil pengujian koefisien korelasi (R)menunjukkan hubungan dari variabel produk, harga, dan tempat secara bersama-sama terhadap keputusan konsumen membeli kartu prabayar telkomsel Di CV.Bumilindo Prakarsa Surabaya Selatan adalah cukup erat. Hal ini diindikasikan dengan nilai R sebesar 68,9%. (3) Uji signifikan secara parsial dengan menggunakan uji t menunjukkan variabel bebas yang terdiri dari produk, harga, dan tempat masing-masing berpengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen membeli kartu prabayar telkomsel Di CV.Bumilindo Prakarsa Surabaya Selatan. Hasil ini ditunjukkan dengan perolehan tingkat signifikansi dari masing-masing variabel tersebut masih dibawah α = 5% (4) Variabel yang mempunyai pengaruh yang dominan terhadap keputusan konsumen membeli kartu prabayar telkomsel Di CV.Bumilindo Prakarsa Surabaya Selatan adalah harga karena mempunyai koefisien determinasi partialnya paling besar yaitu sebesar 13,54 % dibandingkan variabel lainnya.
Saran Simpulan hasil penelitian ini dapat dikemukakan sebagai berikut : (1) Mengingat produk merupakan variabel yang lemah pengaruhnya terhadap keputusan pembelian konsumen, hendaknya perusahaan kartu prabayar Telkomsel berusaha menambah varian-varian atau fitur-fitur dari produk Telkomsel yang mereka jual, yaitu meningkatkan layanan paket data berupa internet, 3G, GPRS, dan MMS dalam memenuhi kebutuhan berkomunikasi konsumennya. Hal ini dilakukan untuk menambah atau memberikan pilihan kepada konsumen dalam membeli produk kartu pra bayar dan pasca bayar. (2) Hendaknya manajemen memperbaiki kualitas dari produk dengan membangun BTS pada semua pelosok agar jaringan semakin luas sehingga jaringan Telkomsel baik Prabayar dan pasca bayarmampu menjangkau wilayah atau daerah-daerah pelosok maupun pegunungan agar komunikasi dapat tetap tersambung serta signal yang stabil dan kuat. (3) Hendaknya manajemen juga lebihmemperhatikan strategi yang menyangkut tentang harga, misalnya tariff percakapan dengan durasi yang lebih panjang, akan menjadikan tariff percakapan lebih murah sehingga harga mampu bersaing dengan produk yang sama. Hal ini akan membuat konsumen merasakan bahwa kartu Telkomsel memberikan tawaran harga atau tarif percakapan yang sangat menarik sehingga konsumen tidak mudah beralih ke produk lain yang sejenis. DAFTAR PUSTAKA Angipora, Marius P, 2002 Dasar-Dasar Pemasaran, Edisi Kedua, Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada. Arikunto, Suharsimi. 2005. Manajemen Penelitian. Edisi Revisi. Jakarta. Rineka Cipta.
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol.1 No.6 (2012) 19
Djarwanto, 1996.Mengenal Beberapa Uji Statistik Dalam Penelitian. Cetakan Pertama, Yogyakarta, Penerbit Liberty Yogyakarta. Ghozali, Imam, 2006, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang. _________________, 1994, Manajemen Pemasaran, Edisi pertama, Cetakan pertama Yogyakarta BPFE. Gitosudarmo, Indriyo, 2002. Manajemen Operasi. Edisi kedua. Yogyakarta. Penerbit BPFE. __________________, 2000, Manajemen Pemasaran, Edisi pertama, Yogyakarta BPFE. Gujarati, Damodar, 1999, Ekonometrika Dasar. Penerbit Erlangga. Hasan, M. Iqbal , 2002, Materi metodologi penelitian dan aplikasinya. Penerbit Ghalia Indonesia, Jakarta Kotler, Philip. 2005. Manajemen Pemasaran. Edisi Kesebelas. Jilid Satu. Jakarta. Penerbit PT.Indeks. , Dan Gary Amstrong, 2003, Dasar-daasar pemasaran, Edisi Kesembilan , Jakarta, PT. Indeks kelompok Gramedia. , Dan Kevin Lane Keller,2008, Manajemen Pemasaran, Edisi Ketiga Belas Jilid Kesatu, Jakarta, Penerbit Erlangga. Maholtra, Nares. K, 1999, Marketing Research: An Applied Orientation, Third Edition,Copy Right, Prienctice Hall Inc. Rachamn, Abdur. 2009, Pengaruh marketing mix terhadap keputusan konsumaen pada cahaya Lifestyle Department Store di BG Junction Surabaya, Penerbit Stiesia Surabaya. Santoso, Singgih, 2006, SPSS Statistik Parametrik. Penerbit PT Elex Media Komputindo, Jakarta. ______________, 2001, SPSS Statistik Parametik,Penerbit PT. Elex Media Komputindo, Jakarta. Sugiyono, 2007, Metode Peneitian Bisnis,Bandung, CV. Alfabeth. Sulistiyawati, 2011, Pengaruh marketing mix terhadap keputusan konsumen dalam membeli handphone nokia di surabaya. Surabaya. Penerbit Stiesia Surabaya Sunarto, 2002, Perilaku konsumen, Yogyakarta, Penerbit Amus. Sutisna, 2003, Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran,Bandung, PT. Remaja Rosdakarya. Tjiptono, Fandy, 1997, Strategi Pemasaran, Edisi kedua Cetakan Pertama, Yogyakarta, Penerbit Andi. _______________ , 1995, Strategi Pemasaran, Cetakan Pertama, Yogyakarta, Penerbit Andi. Umar, Husein, 2003, Metode Riset Perilaku Konsumen Jasa, Penerbit Ghalia, Indonesia ●●●