PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA YANG BEKERJA TERHADAP PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN REMAJA (Di SMA KH. Dewantoro, Pinang Kota Tangerang)
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)
MARIA ULFAH Nim : 109054100020
JURUSAN KESEJAHTERAAN SOSIAL FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2015
LEMBAR PERTANYAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa: 1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Strata 1 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya saya hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, Juni 2015
Maria Ulfah
ABSTRAK Maria Ulfah, NIM 109054100020, Kesejahteraan Sosial, Pengaruh Pola Asuh Orang Tua yang Bekerja Terhadap Perkembangan Kepribadian Remaja Di Sekolah Menengah Atas (SMA) KH. Dewantoro, Pinang Kota Tangerang. Di bawah Bimbingan Tuti Alawiyah, Ph.D. Pola asuh orang tua yaitu bentuk interaksi antara anak dan orang tua selama mengadakan kegiatan pengasuhan yang berarti orang tua mendidik, membimbing, dan mendisiplinkan serta melindungi anak untuk mencapai kedewasaan sesuai dengan normanorma yang berlaku dalam lingkungan setempat dan masyarakat. Adapun jenis dari pola asuh diantaranya yaitu, pola asuh demokratis, otoriter, permisif dan penelantar. Pola asuh yang diberikan orang tua bisa dalam bentuk perlakuan fisik maupun psikis yang tercermin dalam tutur kata, sikap, perilaku dan tindakan yang diberikan. Terkadang waktu yang dimiliki orang tua dalam memberikan perhatian terhadap anak terjadi secara tidak maksimal karena mereka memiliki kesibukan terhadap pekerjaannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh pola asuh orang tua yang bekerja terhadap perkembangan kepribadian remaja. Perkembangan kepribadian remaja yaitu perubahan-perubahan yang terjadi pada diri seseorang dengan ciri tertentu pada diri individu baik berupa sifat, tingkah laku, dan temperamen. Adapun aspek-aspek kepribadian yaitu, karakter, temperamen, sikap, stabilitas emosi, responsibilitas, dan sosiabilitas. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif yang analisisnya secara umum memakai analisis statistik. Sedangkan metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian survei, yaitu penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat ukur data yang pokok. Sampel pada penelitian ini yaitu siswa/siswi di SMA KH. Dewantoro Tangerang sebanyak 82 responden. Dalam penelitian ini menggunakan uji regresi linear sederhana, uji koefisien determinasi, dan uji-t pada taraf signifikansi 0,05 atau 5%. Adapun uji validitas penelitian ini menggunakan Microsoft Office Excel 2007 dan analisis regresi menggunakan SPSS Versi 20.0. Berdasarkan analisis data secara menyeluruh antara variabel pola asuh orang tua yang bekerja (demokratis, otoriter, permisif dan penelantar) dengan variabel perkembangan kepribadian remaja (karakter, temperamen, sikap, stabilitas emosi, responsibilitas dan sosiabilitas) menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara pola asuh orang tua yang bekerja dengan perkembangan kepribadian remaja di SMA KH. Dewantoro, Pinang Kota Tangerang dengan nilai signifikansi sebesar 0,176. Adapun nilai R Square (R2) dari kedua variabel penelitian yang telah diujikan adalah sebesar 0,023 atau 2,3% dan sisanya 97,7% dapat disebabkan oleh aspek atau faktor lainnya diluar variabel yang diteliti. Namun, dari hasil regresi linear berdasarkan seluruh aspek pada variabel pola asuh (demokratis, otoriter, permisif dan penelantar) dengan masing-masing aspek pada kepribadian remaja (karakter, temperamen, sikap, stabilitas emosi, responsibilitas dan sosiabilitas) diperoleh hasil regresi linear yang signifikan antara variabel pola asuh orang tua yang bekerja (demokratis, otoriter, permisif dan penelantar) dengan aspek sikap pada variabel i
kepribadian remaja (R2 = 0,095 atau 9,5% ; P = < 0,020). Sedangkan hasil regresi linear berdasarkan masing-masing aspek pada variabel pola asuh orang tua yang bekerja (demokratis, otoriter, permisif dan penelantar) dengan variabel perkembangan kepribadian remaja (karakter, temperamen, sikap, stabilitas emosi, responsibilitas dan sosiabilitas) diperoleh hasil regresi linear yang signifikan sebagai berikut, variabel pola asuh penelantar terhadap temperamen pada kepribadian remaja (R2 = 0,056 atau 5,6% ; P = < 0,032), variabel pola asuh demokratis terhadap sikap pada kepribadian remaja (R2 = 0,090 atau 9% ; P = < 0,006), variabel pola asuh permisif terhadap stabilitas emosi pada kepribadian remaja (R2 = 0,060 atau 6% ; P = < 0,027), dan variabel pola asuh penelantar terhadap stabilitas emosi pada kepribadian remaja (R2 = 0,056 atau 5,6% ; P = < 0,033).
i
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim Alhamdulilah wa syukurillah, segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kita segala nikmat yang tidak terhingga kepada hambanya sampai pada saat ini, dan shalawat serta salam semoga selalu senantiasa terlimpahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW sehingga penulis dapat melewati perjalanan akademis dan dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Pengaruh Pola Asuh Orang Tua yang Bekerja Terhadap Perkembangan Kepribadian Remaja.” Alhamdulillah pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini atas usaha dan upaya yang telah penulis lakukan serta bantuan yang sangat berharga dari beberapa pihak. Ditengah kesibukannya, mereka menyempatkan waktu luang untuk berbagi informasi dan motivasi agar penulis mampu menyelesaikan skripsi ini. Maka dengan niat suci dan ketulusan hati, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak atas segala bantuannya terutama kepada: 1. Bapak Dr. Arief Subhan, MA, selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayahtullah Jakarta. 2. Seluruh Wakil Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayahtullah Jakarta. 3. Bapak Ahmad Zaky, M.Si dan Seluruh dosen jurusan Kesejahteraan Sosial yang telah memberikan ilmunya dengan penuh keikhlasan dan kesabaran kepada penulis, dari awal perkuliahan hingga selesainya penulisan skripsi ini.
ii
4. Ibu Tuti Alawiyah, Ph.D. selaku dosen pembimbing penulis yang tidak bosanboasannya untuk meluangkan waktu, pikiran, dan tenaganya dengan penuh kesabaran memberikan bimbingan, petunjuk dan arahan kepada penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini. 5. Bapak Dr. Suhaimi, M.Si selaku ketua penguji, Bapak Muhtadi, M.Si selaku penguji I dan Bapak Amirudin, M.Si selaku penguji II yang telah memberikan bimbingan, masukan, dan saran kepada penulis saat ujian skripsi berlangsung, demi terwujudnya hasil penelitian yang berkualitas. 6. Kepala sekolah SMA KH. Dewantoro, Pinang Kota Tangerang. Bapak Jamin, S.Pd. dan seluruh Guru SMA KH. Dewantoro yang telah membantu memberikan informasi data untuk penulisan skripsi serta telah memberikan ijin penulis untuk melakukan penelitian skripsi. 7. Teristimewa orang tua penulis, ayahanda tercinta Bpk. Amsori H. Mali dan ibunda tersayang Ibu Titin yang telah mengantarkan penulis hingga seperti sekarang dengan penuh kasih sayang, doa, kesabara, keikhlasan dan perjuangan hidup demi kelangsungan pendidikan putra-putrinya, terima kasih untuk semuanya. 8. Kepada Suami dan Anak tersayang dan tercinta, yang telah memberikan dukungan serta motivasinya sehingga penulis selalu mempunyai semangat untuk menyelesaikan skripsinya. 9. Kepada teman-teman KESSOS 2009 yang telah terlebih dahulu lulus, dan teman-teman geng seleb, Nuri, Tiwi, dan Putri serta teman-teman geng keren, Minda, Sandra, dan Mira yang telah membantu memberikan arahan dan masukannya terhadap penulis.
iii
10. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan namanya satu-persatu yang telah turut serta memberikan kontribusinya baik berupa masukan serta saran kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Hanya harapan dan doa yang penulis panjatkan, semoga semua pihak yang membantu dalam penyelesaian skripsi ini mendapatkan ridha dan balasan yang berlipat ganda dari Allah SWT, Amin. Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kata sempurna, karena sesungguhnya kesempurnaan hanya milik Allah SWT. Maka dari itu sangatlah diharapkan
kritik
dan
saran
yang
sifatnya
membangun
agar
dapat
menyempurnakan skripsi ini. Penulis berharap, semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat yang sangat besar, khususnya bagi penulis dan umumnya bagi siapa saja yang membaca dan berkeinginan untuk mengeksplorasinya lebih lanjut.
Akhirul Kalam Wassalamu’alaikum Wr.Wb Jakarta, Juni 2015
Penulis
iii
DAFTAR ISI
Halaman ABSTRAK ........................................................................................................................i KATA PENGANTAR ......................................................................................................ii DAFTAR ISI ....................................................................................................................vi DAFTAR TABEL ............................................................................................................ x DAFTAR GAMBAR ...................................................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ........................................................................................ 1 B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ...................................................... 8 C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................................ 9 D. Metode Penelitian .................................................................................... 10 E. Tinjauan Pustaka ....................................................................... .............. 15 F. Sistematika Penulisan .............................................................................. 17
BAB II LANDASAN TEORI A. Pola Asuh ................................................................................................ 19 1. Pengertian Pola Asuh ........................................................................ 19 2. Jenis Pola Asuh ................................................................................. 21 3. Jenis-Jenis Metode Pengasuhan Anak ............................................. 25 4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pola Asuh ................................ 26 B. Perkembangan Kepribadian Remaja ....................................................... 27 1. Pengertian Perkembangan Kepribadian .......................................... 27 2. Pengertian Perkembangan Kepribadian Remaja.............................. 29 3. Aspek-Aspek Kepribadian ............................................................... 29 4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepribadian ............................ 30 C. Remaja ................................................................................................... 32 1. Pengertian Remaja ........................................................................... 32 2. Ciri-Ciri Masa Remaja .................................................................... 34 3. Tahapan Perkembangan Remaja ................................ .................... 35 4. Tugas Perkembangan Remaja ........................................................ 36 D. Hubungan Pola Asuh Orang Tua yang Bekerja dengan Perkembangan Kepribadian Remaja ............................................................................. 38 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Desain Penelitian ...................................................... 42 B. Ruang Lingkup Penelitian ..................................................................
42
1. Subjek dan Objek ........................................................................
42
2. Waktu dan Tempat Penelitian .....................................................
43
C. Metode Penentuan Sampel ...............................................................
43
D. Metode Pengumpulan Data ..............................................................
44
1. Data Primer .................................................................................
44
2. Data Sekunder ............................................................................
45
E. Variabel Penelitian ...........................................................................
45
F. Hipotesis Penelitian ..........................................................................
45
G. Definisi Operasional dan Indikator Variabel Penelitian ...................
46
H. Uji Instrumen ....................................................................................
50
1. Uji Validitas Data ......................................................................
50
2. Uji Reliabilitas Data ...................................................................
50
I. Teknik Analisis Data ........................................................................
51
1. Uji Regresi Linear Sederhana .....................................................
53
2. Uji Koefisien Determinasi ..........................................................
54
3. Uji T-tes ......................................................................................
54
4. Uji Regresi Linear Berganda .....................................................
55
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum dan Lokasi Penelitian ..........................................
56
1. Sejarah Singkat Sekolah .............................................................
56
2. Identitas Sekolah ........................................................................
58
3. Visi, Misi dan Tujuan Sekolah ...................................................
58
4. Keadaan Siswa ...........................................................................
60
5. Keadaan Guru ............................................................................
60
6. Sarana dan Prasarana Sekolah ....................................................
63
B. Rekapitulasi Validitas dan Reliabilitas Instrumen ...........................
64
1. Uji Validitas ...............................................................................
64
2. Uji Reliabilitas ...........................................................................
73
C. Deskripsi Data Responden .............................................................
74
1.
Diagram Jenis Kelamin Responden ..........................................
74
2.
Diagram Jenjang Usia Responden ............................................
74
3.
Diagram Tingkatan Kelas Responden ......................................
75
4.
Diagram Status Pekerjaan Orang Tua Responden ....................
75
D. Deskripsi Kuesioner Penelitian ......................................................
76
1.
Pola Asuh Orang Tua yang Bekerja .........................................
76
2.
Perkembangan Kepribadian Remaja ........................................
82
E. Analisis Data Penelitian .................................................................
89
1.
Uji Regresi Linear Sederhana ...................................................
89
2.
Uji Koefisien Determinasi ........................................................
90
3.
Uji T-tes ....................................................................................
91
4.
Uji Regresi Linear Berganda ....................................................
91
1. Hasil Uji Regresi Linear Berdasarkan Variabel Pola Asuh Orang Tua yang Bekerja dengan Masing-Masing Aspek KepribadianRemaja................................................................
91
2. Hasil Uji Regresi Linear Berdasarkan Masing-Masing Aspek Antara Variabel Pola Asuh Orang Tua yang Bekerja dengan KepribadianRemaja .............................................................
95
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan .................................................................................
106
B. Saran ..........................................................................................
109
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
1. Tabel 1 Interprestasi Terhadap Koefisien Korelasi ................................................. 14 2. Tabel 2 Skala Likert ................................................................................................ 52 3. Tabel 3 Rombongan Belajar ................................................................................... 60 4. Tabel 4 Jumlah Seluruh Siswa/Siswi ..................................................................... 60 5. Tabel 5 Data Tenaga Pendidik .............................................................................. 61 6. Tabel 6 Pendidikan Terakhir Tenaga Pendidik ....................................................
62
7. Tabel 7 Sarana dan Prasarana ..............................................................................
63
8. Tabel 8 Uji Validitas Variabel X (Pola Asuh Orang Tua yang Bekerja) ............
64
9. Tabel 9 Uji Validitas Variabel Y (Perkembangan Kepribadian Remaja) ...........
68
10. Tabel 10 Koefisien Reliabilitas ........................................................................
73
11. Tabel 11 Respon Siswa/Siswi Terhadap Pola Asuh Orang Tua yang Bekerja .... 76 12. Tabel 12 Respon Siswa/Siswi Terhadap Perkembangan Kepribadian Remaja ... 82 13. Tabel 13 Koefisien Regresi Linear Sederhana .................................................... 89 14. Tabel 14 Koefisien Determinasi .......................................................................... 90
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Diagram Jenis Kelamin Responden ................................................................. 74 Gambar 2 Diagram Jenjang Usia Responden ................................................................... 74 Gambar 3 Diagram Tingkatan Kelas Responden ............................................................. 75 Gambar 4 Diagram Status Pekerjaan Orang Tua Responden .......................................... 75
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa remaja (adolescence) sebagai periode transisi perkembangan antara masa kanak-kanak dengan masa dewasa, yang melibatkan perubahan-perubahan biologis, kognitif, dan sosio-emosional.1 Dimasa remaja ini peranan keluarga terutama orang tua sangat diperlukan dalam memberikan perhatian secara khusus, karena pada masa remaja ini merupakan
masa
yang
paling
rawan,
penuh
gejolak
emosi
dan
ketidakseimbangan yang mudah terkena pengaruh lingkungan kehidupannya. Sebab dalam masa remaja ini anak akan mencari identitas diri dalam membentuk kepribadiannya sehingga hubungan dengan orang dewasa dalam lingkungan keluarga sangat diperlukan. Remaja sebagai individu yang sedang berada dalam proses berkembang atau menjadi (becoming), yaitu berkembang ke arah kematangan atau kemandirian.2 Untuk mencapai kematangan tersebut, remaja memerlukan bimbingan karena mereka masih kurang memiliki pemahaman atau wawasan tentang dirinya atau lingkungannya, juga pengalaman dalam menentukan arah kehidupannya. Seorang remaja pun masih berhak mendapatkan apa yang seharusnya anak dapatkan dari sebuah keluarga. Seperti kasih sayang, perhatian, kepedulian,
1
John W. Santrock, Remaja (Jakarta: Erlangga, 2007), h. 20. Dr. H. Syamsu Yusuf LN, Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011), h. 209. 2
1
2
kejujuran, keterbukaan, komunikasi, saling berbagi, dan semuanya yang semestinya para orang tua berikan didalam sebuah keluarga. Orang tua merupakan dasar pertama bagi pembentukan pribadi anak, dan membentuk baik buruknya perilaku anak. Pola asuh diberikan orang tua pada anak bisa dalam bentuk perlakuan fisik maupun psikis yang tercermin dalam tutur kata, sikap, perilaku, dan tindakan yang diberikan. Melalui orang tua, anak beradaptasi dan mengenal dunia sekitarnya serta pola pergaulan hidup yang berlaku di lingkungannya.3 Pengasuhan atau mengasuh adalah menjaga dan memelihara anak kecil, membimbing agar bisa mandiri.4 Menurut kamus umum bahasa Indonesia, kata pola berarti model, sistem, cara kerja, bentuk (struktur yang tetap), sedangkan asuh mengandung arti menjaga, merawat, mendidik anak agar dapat berdiri sendiri.5 Sedangkan menurut Singgih D. Gunarsa berpendapat bahwa pola asuh adalah gambaran yang dipakai oleh orang tua untuk mengasuh (merawat, menjaga atau mendidik) anak.6 Orang tua sangat berperan penting dalam pembentukan kepribadian anak. Pendidikan yang baik dalam keluarga akan berperan penting terhadap perkembangan kepribadian anak. Namun, masalah yang dihadapi oleh keluarga sekarang ini kebanyakan disebabkan oleh kesibukan-kesibukan orang tua. Orang tua yang memiliki
3
Theo Riyanto, Pembelajaran sebagai Proses Bimbingan Pribadi, (Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia, 2002) h. 89. 4 Ahmad Kamil, Hukum Perlindungan dan Pengangkatan Anak di Indonesia (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2008), h. 75 5 TIM Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka. 1988), Cet, Ke-1, h. 692. 6 Singgih Gunarsa, Psikologi Perkembangan, (Jakarta: PT. BPK Gunung Mulia, 2000), h. 108-109.
3
pekerjaan formal seringkali terikat dengan tuntutan jam kerja yang sangat padat, sehingga tidak adanya waktu untuk memperhatikan anak. Selain itu, orang tua yang memiliki pekerjaan informal, biasanya harus bekerja lebih giat untuk memenuhi kebutuhan keluarga, apalagi dengan meningkatnya persaingan dalam dunia usaha seperti sekarang ini. Sehingga waktu orang tua semakin sedikit untuk mendidik dan memperhatikan anak akibatnya komunikasi antara orang tua dengan anak berkurang.7 Kurangnya perhatian dari orang tua akan mengakibatkan remaja mencari perhatian dari luar baik di lingkungan sekolah atau pun dengan teman sebaya. Terkadang remaja melakukan perilaku yang menyimpang ini dilakukannya sebagai salah satu cara untuk menarik perhatian orang tuanya yang tidak sempat untuk memberikan perhatian yang lebih kepada anak remajanya karena kesibukan kedua orang tuanya. Orang tua yang tidak bekerja diluar rumah biasanya mempunyai banyak waktu dalam mengasuh anak dan pekerjaan rumah lainnya. Anak sepenuhnya mendapatkan kasih sayang dan perhatian dari orang tua. Sehingga orang tua bisa mempunyai waktu lebih banyak untuk melakukan interaksi dengan anak dan dapat mengontrol tindakan yang dilakukan anak. Lain halnya dengan orang tua yang bekerja terkadang mereka tidak banyak mempunyai waktu untuk membimbing anaknya. Padahal seorang anak yang sedang berada pada masa remaja sangat membutuhkan perhatian lebih dari orang tua terutama untuk perkembangan kepribadian. Selain perhatian dan kasih sayang
7
Arum Bhiru. “ Pengaruh Pola Asuh Orang Tua Terhadap Perkembangan Kepribadian Anak .“ diakses pada 24 Juni 2014 dari http://arumbiru.blogspot.com/2014/06.
4
lebih dari orang tua, salah satu aspek penting dalam hubungan orang tua dan anak adalah gaya pengasuhan (pola asuh) yang diterapkan orang tua.8 Pola asuh orang tua yaitu pola perilaku yang diterapkan kepada anak secara konsisten dari waktu ke waktu.9 Pola perilaku ini langsung dirasakan oleh anak, baik perilaku positif maupun perilaku negatif. Pola asuh orang tua dalam lingkungan keluarga juga adalah usaha orang tua dalam membina dan membimbing anak baik jiwa dan raganya sejak lahir sampai dewasa. Setiap orang tua pasti memiliki cara atau pola tersendiri dalam mengasuh anaknya. Tata pola asuh orang tua yang kurang tepat akan berakibat fatal bagi anak. Terkadang pola asuh yang tidak tepat dari orang tua terhadap anak, akan banyak memberikan dampak negatif. Dari dampak yang negatif tersebut terjadilah kenakalan-kenakalan yang dilakukan oleh anak. Banyak kita mendengar atau menyaksikan tindakan kriminal atau perilakuperilaku menyimpang baik itu disiaran televisi, koran, radio, media massa dan lain sebagainya. Sebagian besar pelakunya adalah dari kalangan remaja. Seperti kasus tawuran antar pelajar, miras, obat-obatan terlarang, bahkan pembunuhan bermotif dendam atau kecemburuan, bisa jadi hal tersebut merupakan salah satu dampak dari pola asuh orang tua yang kurang tepat.10 Terdapat sejumlah kenakalan remaja, yang paling utama adalah penyalah gunaan narkoba. Perlu diketahui tingkat penggunaan narkoba dikalangan remaja di Indonesia sangat memperihatinkan. Dari data Badan Narkotika Nasional
8
Yudrik Jahja. Psikologi Perkembangan, (Jakarta: Kencana, 2011), h. 193-194. Anna Faujiah. “ Pola Asuh Orang Tua Terhadap Pembentukan Karakter Anak”, diakses pada 20 Desember 2013 dari http://faujiahnna.blogspot.com/2013/12 10 Rivi Demeo. “ Pengaruh Perkembangan Kepribadian Terhadap Perkembangan Kepribadian Anak.” Diakses pada 9 November 2013 dari http://rivirodeo.blogspot.com/2013/11 9
5
(BNN), kasus penyalahgunaan narkoba terus meningkat dikalangan remaja. Dari 2,21% (4 juta orang) pada tahun 2010 menjadi 2,8% (sekitar 5 juta orang) pada tahun 2011. Yang berikutnya adalah seks bebas, contoh kenakalan remaja dalam pegaulan seks bebas akan bersangkutan dengan HIV/AIDS. Ketiga adalah tawuran antar pelajar, di kota-kota besar satu tahun belakangan ini tawuran antar pelajar semakin meningkat dibandingkan tahun berikutnya.11 Disinilah peran orang tua sangat dibutuhkan untuk mengarahkan perilaku remaja dan mengajarkan mana yang baik dan mana yang buruk dan mengajarkan mana yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh remaja. Orang tua adalah faktor utama suksesnya anak menjalani kehidupan, begitu pentingnya keterikatan orang tua dan remaja dalam menentukan arah perkembangan pada remaja. Kepribadian atau Personality berasal dari bahasa Latin persona yang berarti topeng. Menurut Allport Hurlock, (1978), kepribadian merupakan susunan sistem psikofisik yang dinamis dalam diri individu yang unik dan mempengaruhi penyesuaian dirinya terhadap lingkungan. Kepribadian juga merupakan kualitas perilaku individu yang tampak dalam melakukan penyesuaian diri terhadap lingkungannya secara unik.12 Dalam penelitian kepribadian, terdapat berbagai istilah, seperti motif, sifat, dan tempramen, yang menunjuk kekhasan permanen pada perseorangan (Berry, et al., 1999:141).13 Menurut McDougal dan kawan-kawannya berpendapat, bahwa kepribadian adalah “tingkatan sifat-sifat dimana biasanya sifat yang tinggi
11
Ahmad Romdoni,“Kenakalan Remaja,” dari http://keributanremaja.blogspot.com/2012/10/mengatasi-kenakalan-remaja-republika.html 12 Jahja Yudrik, Psikologi Perkembangan (Jakarta: Kencana,2011), h.67. 13 Ibid, h. 299.
6
tingkatannya mempunyai pengaruh yang menentukan”.14 Kepribadian adalah ciri atau karakteristik gaya atau pun sifat khas dari diri seseorang yang bersumber dari bentukan-bentukan yang diterima dari lingkungan, misalnya keluarga masa kecil, dan juga bawaan seseorang sejak lahir.15 Sedangkan perkembangan kepribadian yaitu Perkembangan yang dapat dikatakan mencakup semua aspek perkembangan, seperti perkembangan fisik, motorik, mental, sosial, moral, tetapi melebihi penjumlahan semua aspek perkembangan tersebut. Kepribadian merupakan suatu kesatuan aspek jiwa dan badan, yang menyebabkan adanya kesatuan dalam tingkah laku dan tindakan seseorang.16
Perkembangan
kepribadian
seorang
individu
tumbuh
dan
berkembang sepanjang hidup manusia sejak lahir sampai dewasa. Pola asuh yang diterapkan oleh orang tua, baik pada orang tua yang bekerja mau pun orang tua yang tidak bekerja akan memberi pengaruh secara bermakna terhadap perkembangan anak.17 Dari berbagai penjelasan diatas yang membahas peranan serta pengaruh pola asuh orang tua dalam perkembangan kepribadian dimasa remaja, pola asuh orang tua sangat erat hubungannya dengan kepribadian anak hingga dewasa. Karena Keluarga merupakan pilar utama dan pertama dalam membentuk anak menjadi pribadi yang baik didalam keluarga orang tualah yang berperan dalam mengasuh, membimbing, dan mengarahkan anak untuk menjadi pribadi yang baik dan berperilaku sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku dalam 14
Dr.H. Syamsu Yusuf LN, Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja,(Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2011), h. 126 15 Dr. Sjarkawi, M.Pd., Pembentukan Kepribadian Anak, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), h. 11. 16 Drs. Alex Sobur, M.Si. Psikologi Umum, (Bandung: Pustaka Setia, 2003), h. 312. 17 Drs. H. Abu Ahmadi dan Drs. Munawar Sholeh, Psikologi Perkembangan (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2005), h. 167.
7
masyarakat.18 Hal ini dikarenakan kepribadian seorang individu terbentuk dimulai dari masa kanak-kanak, dimana orang tua memberikan arahan serta membimbing anak mulai pada saat anak waktu kecil belajar makan, disiplin, belajar bermain dan bergaul dengan anak lain dan sebagainya (Koentjaraningrat, 1997). Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa pola asuh yang diterapkan oleh orang tua sangat dominan dalam membentuk kepribadian seseorang sejak dari kecil sampai dewasa. Apabila pola asuh yang diterapkan orang tua keliru, maka yang akan terjadi bukan perilaku yang baik, sebaliknya akan menambah buruk perilaku anak.19 Penjelasan
diatas
membuat
peneliti
tertarik
untuk
memfokuskan
penelitiannya kepada perkembangan kepribadian remaja. Untuk membuktikan ada atau tidaknya pengaruh pola asuh orang tua yang bekerja terhadap perkembangan kepribadian remaja maka dalam penelitian ini peneliti akan menguji tentang kepribadian siswa yang ada di Sekolah Menengah Atas (SMA) KH. Dewantoro, Pinang Kota Tangerang. Dilihat dari latar belakang ekonomi siswa SMA KH. Dewantoro, Pinang Kota Tangerang, mulai dari kelas X sampai kelas XII mayoritas berasal dari kalangan ekonomi menengah ke bawah, dimana mayoritas kedua orang tua siswa bekerja. Melalui pola asuh orang tua yang bekerja inilah yang nantinya akan dilihat apakah ada pengaruh pola asuh orang tua yang bekerja dengan perkembangan kepribadian remaja. Oleh karena itu, peneliti bermaksud untuk melakukan penelitian terhadap pengaruh pola asuh orang tua yang bekerja dengan perkembangan kepribadian remaja. Peneliti akan melakukan penelitiannya di SMA KH. Dewantoro, Pinang 18 19
Drs. Gunawan,dkk., Masalah Sosial di Indonesia (Jakarta: Kemensos RI, 2010), h. 134. www.Repository.usu.ac,id/bitstream.
8
Kota Tangerang. Oleh karena itu, peneliti bermaksud melakukan penelitian dengan judul: “Pengaruh Pola Asuh Orang Tua yang Bekerja Terhadap Perkembangan Kepribadian Remaja di SMA KH. Dewantoro, Pinang Kota Tangerang.” B. Pembatasan dan Perumusan Masalah 1. Pembatasan Masalah Untuk memfokuskan penelitian dan menghindari pembahasan yang terlalu luas, maka penulis membatasi permasalahan pada : 1) Pengaruh pola asuh orang tua yang bekerja dalam penelitian ini yaitu pola asuh yang diberikan oleh kedua orang tua yang memiliki kesibukan bekerja diluar rumah, dimana pola asuh yang diberikan orang tua kepada anak dalam bentuk perlakuan fisik maupun psikis yang tercermin dalam tutur kata, sikap, perilaku, dan tindakan. Dalam penelitian ini yang diukur pola asuh orang tua demokratis, otoriter, permisif, dan penelantar. Untuk penjelasan lebih detail tentang pola asuh demokratis, otoriter, permisif dan penelantar dapat dilihat pada bab II landasan teori. 2) Perkembangan kepribadian remaja dalam penelitian ini yaitu kepribadian remaja yang menyangkut aspek-aspek kepribadian seperti: karakter, temperamen, sikap, stabilitas emosional, responsibilitas, dan sosiabilitas. Untuk penjelasan lebih detail tentang aspek kepribadian (karakter, temperamen, sikap, stabilitas emosional, responsibilitas, dan sosiabilitas) dapat dilihat pada bab II landasan teori.
9
3) Subyek dalam penelitian ini adalah siswa/siswi, yang memiliki kriteria sebagai berikut : a) Remaja, meliputi laki-laki atau perempuan. b) Siswa/siswi yang memiliki orang tua bekerja. c) Siswa/siswi SMA KH. Dewantoro, Tangerang. Dengan adanya batasan masalah dalam penelitian ini, diharapkan dapat mempermudah dan menghindari salah pengertian serta mempertegas ruang lingkup pembahasan. 2. Perumusan Masalah Terkait dengan pembatasan masalah diatas, maka penulis dapat merumuskan masalah yang akan menjadi acuan dalam penelitian yaitu : “Bagaimana pengaruh pola asuh orang tua yang bekerja terhadap perkembangan kepribadian remaja di SMA KH. Dewantoro, Pinang Kota Tangerang?”. C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh pola asuh asuh orang tua yang bekerja terhadap perkembangan kepribadian remaja di SMA KH. Dewantara, Tangerang. 2. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Akademis a) Memberi
sumbangan
pengetahuan
mengenai
kepribadian. b) Memberi sumbangan pengetahuan bagi kompetensi.
cara
pengembangan
10
2. Manfaat Praktis a) Merupakan masukan untuk penelitian-penelitian lebih lanjut, khususnya yang berkaitan dengan perkembangan kepribadian. b) Merupakan sumber masukan bagi peneliti dari segi wawasan, ilmu pengetahuan maupun pengalaman. D. Metode Penelitian 1. Bentuk Penelitian Bentuk penelitian pada skripsi yang ditulis peneliti ini adalah berbentuk penelitian kuantitatif. Dalam penelitian pada skripsi ini peneliti mengidentifikasi dua variabel yang nantinya akan dicari korelasi antara kedua variabel tersebut. Adapun kedua variabel tersebut sebagai berikut: a. Variabel Bebas (Independent Variabel) adalah variabel yang menentukan arah atau perubahan tertentu pada variabel tergantung/terikat, sementara variabel bebas berada pada posisi yang lepas dari “pengaruh” variabel tergantung/terikat.20 Keberadaan variabel bebas ini dalam penelitian kuantitatif merupakan variabel yang menjelaskan terjadinya topik penelitian. Variabel bebas ini biasanya disimbolkan dengan variabel “X” dalam hal ini, yang menjadi variabel bebas “X” adalah pengaruh pola asuh orang tua yang bekerja. b. Variabel Terikat (Dependent Variabel) adalah variabel yang diakibatkan atau yang dipengaruhi oleh variabel bebas (Independent Variabel).21 Keberadaan variabel terikat ini sebagai variabel yang dijelaskan dalam
20
Burhan Bungin, Metedologi Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: KENCANA, 2008), Cet. Ke-3, h. 62. 21 Bambang Prasetyo dan Lina Miftahul Jannah, Metode Penelitian Kuantitatif, (Jakarta:PT RajaGrafindo Persada,2005),h.67-68.
11
topik penelitian. Variabel terikat ini biasanya disimbolkan dengan variabel “Y” dalam hal ini adalah perkembangan kepribadian remaja pada lingkungan yang akan diteliti. Sementara itu, hubungan antara variabel dalam penelitian ini adalah hubungan yang asimetris, yaitu hubungan yang mendeskripsikan bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lain.22 Hubungan variabel yang asimetris ini bersifat satu arah. Sedangkan hipotesis berdasarkan hubungan antar variabel didalam penelitian ini adalah hipotesis asosiatif. Hipotesis asosiatif merupakan jenis hipotesis yang menjelaskan hubungan antarvariabel.23 2. Jenis Data dan Sumber Data 1) Jenis Data Jenis data yang diambil dalam penelitian ini meliputi dua macam data yaitu: a. Data Kualitatif Data kualitatif adalah data yang tidak bisa diukur secara langsung atau data-data yang tidak langsung berwujud dalam angka tetapi dalam bentuk kategori-kategori.24 Adapun yang dimaksud dengan data kualitatif dalam skripsi ini seperti: gambaran umum wilayah, seperti; letak geografis, sejarah berdirinya, visi, misi, tujuan,sasarana-prasarana, dan lain sebagainya.
22
Burhan Bugin, Metedologi Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: KENCANA, 2008), Cet.
Ke-3, h. 69 23
Nanang Martono, Metode Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2011), h.69. 24 Sugiyono,Metode Penelitian Kuantitatif,Kualitatif, dan R &D,(Bandung:Alvabeta,2009),h.7.
12
b. Data Kuantitatif Data kuantitatif adalah data yang dijelaskan dengan angka-angka dan dapat dianalisis dengan menggunakan analisis statistik.25 Adapun yang dimaksud dengan jumlah kuantitatif disini adalah jumlah siswa, jumlah tenaga guru, dan lain sebagainya. 2) Sumber Data a. Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari sumber data pertama di lokasi penelitian atau objek penelitian.26 Adapun yang menjadi sumber data dalam penelitian skripsi ini adalah seluruh jumlah responden, kepala sekolah, guru, dan siswa di SMA KH. Dewantoro, Pinang Kota Tangerang. b. Data Sekunder Data sekunder adalah merupakan data-data yang diperoleh dan digunakan untuk mendukung data/informasi data primer. Adapun data sekunder tersebut adalah meliputi dokumen, buku-buku, media cetak/koran, internet, koran, serta catatan apa saja yang berhubungan dengan masalah ini dan khususnya yang ada di SMA KH.Dewantoro, Pinang. Kota Tangerang. 3. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada pertengahan bulan April 2014 sampai dengan pertengahan bulan oktober 2014. Adapun lokasi penelitiannya di SMA KH. Dewantoro, Pinang Kota Tangerang.
25
Prof. Dr. H. M. Burhan Bungin, S.Sos., M.Si., Metodologi Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: Kencana, 2008), Cet. Ke-3, h. 120. 26
Ibid, h. 122
13
4. Metode Pengumpulan Data Dalam rangka untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode pengumpulan data sebagai berikut : a. Metode Angket Metode angket merupakan serangkaian atau daftar pertanyaan yang disusun secara sistematis, kemudian dikirim untuk diisi oleh responden.27 Dengan metode angket ini penulis melakukan penelitian dengan memberikan sejumlah daftar pertanyaan tertulis kepada responden mengenai permasalahan yang akan diteliti. Penulis akan memberikan pertanyaan tertulis yang menyangkut pola asuh orang tua yang nantinya akan diberikan kepada masing- masing siswa/siswi SMA KH. Dewantoro, Pinang Kota Tangerang yang akan diteliti untuk mendapatkan jawaban yang bersifat pribadi, kemudian dari sejumlah jawaban tersebut penulis kemukakan dan selanjutnya penulis sajikan dalam penyajian data. 5. Teknik Analisis Data Berkaitan dengan judul skripsi dan metode penelitian kuantitatif yang digunakan dalam skripsi ini, penulis dalam menganalisa data yang sudah terkumpul dengan menggunakan metode statistik. Metode statistik adalah teknik analisis dengan cara-cara ilmiah yang dipersiapkan untuk penyelidikan angkaangka.28 Dalam analisis data ini peneliti menggunakan frekuensi dan regresi linear sederhana, dimana frekuensi untuk mendeskripsikan responden dan regresi untuk mengetahui pengaruh/hubungan antara pola asuh orang tua yang bekerja terhadap perkembangan kepribadian remaja di SMA KH. Dewantoro Kota Tangerang. 27 28
Ibid, h. 123. Sutrisno Hadi, Metodologi Research ,(Yogyakarta: Andi Offset, 1987), h. 221
14
Untuk mengetahui tingkat hubungan antara dua variabel tersebut dapat diketahui melalui pedoman sebagai berikut :29 Tabel 1. Interprestasi Terhadap Koefisien Korelasi Interval Koefisien 0,00 – 0,199
Interpretasi Sangat rendah atau sangat lemah (dianggap tidak ada korelasi antara variabel x dan y)
0,20 – 0,399
Antara variabel x dan y terdapat korelasi yang rendah
0,40 – 0,599
Antara variabel x dan y terdapat korelasi yang sedang
0,60 – 0,799
Antara variabel x dan y terdapat korelasi yang kuat atau tinggi
0,899 – 1,000
Antara variabel x dan y terdapat korelasi yang sangat kuat atau sangat tinggi
29
Sugiono, Statistik Untuk Penelitian, (Bandung: Alfabeta, 2011), Cet. Ke-18, h.228.
15
E. Tinjauan Pustaka Dalam penelitian ini, peneliti melakukan tinjauan pustaka sebagai langkah dari penyusunan skripsi yang diteliti sebagai referensi penelitian yang berhubungan dengan perkembangan kepribadian dan pola asuh orang tua. Tinjauan pustaka ini dilakukan untuk menghindari kesamaan pada skripsi yang telah ada. Tinjauan pustaka ini dilakukan pada skripsi DINNO IRENSA (105052001740), Jurusan: Bimbingan Penyuluhan Islam/Fakultas: Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayahtullah Jakarta. Skripsi ini tentang “Pola Asuh Orang Tua Terhadap Pembentukan Akhlak Anak Usia 6-10 Tahun di Komplek Sekretariat Negara RI Kebon Nanas Tangerang”. Skripsi ini membahas tentang bagaimana cara mengasuh anak dengan membentuk akhlak anak di komplek SEKNEG RI Kebon Nanas Tangerang. Dimana pada skripsi yang telah ada memiliki persamaan pada subjek penelitian yaitu berkenaan dengan pola asuh orang tua sedangkan pada objek penelitian berbeda yaitu pembentukan akhlak sedangkan objek penulis yaitu perkembangan kepribadian remaja di SMA KH. Dewantoro Kota Tangerang. Skripsi NURAENI (1403204044) tentang “Pengaruh Pola Asuh Orang Tua Terhadap Pembentukan Kepribadian Anak Taman Kanak-Kanak”. Jurusan: Pendidikan Guru Taman Kanak-Kanak, Fakultas: Ilmu Pendidikan , Universitas Negeri Semarang. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan mendeskripsikan tentang pengaruh pola asuh orang tua terhadap pembentukan kepribadian anak usia TK. Hasil dalam penelitian ini banyak faktor yang dapat mempengaruhi pembentukan kepribadian seorang anak, namun pola suh orang tua tetap memegang peranan yang sangat dominan. Kepribadian anak memang
16
tidak akan jauh beda dengan apa yang dimiliki oleh orang tua mereka, karena adanya sifat genetika. Akan tetapi sepanjang waktu akan terus berubah, maka seiring dengan itu pendidikan moral atau kepribadian anak akan berubah seiring dengan pola asuh lingkungan keluarga anak tersebut. Dan pada skripsi ISTI’ANAH (06220024) tentang KEPRIBADIAN
ANAK PADA KELUARGA SINGLE PARENT (Studi Kasus Terhadap AS dan NA di Banjarnegara Jawa Tengah). Skripsi ini membahas tentang bagaimana kepribadian pada anak yang mempunyai orang tua single parent yang penelitiannya dilakukan terhadap AS dan NA di Banjarnegara Jawa Tengah. Dimana dalam skripsi yang telah ditulis ini peneliti lebih memfokuskan pada kepribadian anak pada keluarga single parent berbeda dengan penelitian yang akan penulis lakukan yaitu lebih memfokuskan pada pengaruh pola asuh orang tua yang bekerja terhadap perkembangan kepribadian remaja di SMA KH. Dewantoro Kota Tangerang.
17
F. Sistematika Penulisan Agar mempermudah para pembaca untuk membaca bagian yang diperlukan dalam skripsi ini, peneliti memberikan sistematika penulisan sebagai berikut: BAB I Pendahuluan Pada bab ini peneliti akan menjelaskan latar belakang, rumusan dan batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian (bentuk penelitian, jenis dan sumber data, waktu dan tempat penelitian, tinjauan pustaka, metode pengumpulan data dan teknik analisis data) dan sistematika pembahasan. BAB II Tinjauan Teoritis Pada bab ini peneliti akan menjelaskan tentang teori-teori yang berkenaan dengan skripsi ini yaitu kajian tentang pengaruh pola asuh orang tua yang bekerja dengan kepribadian remaja meliputi: 1. Pengertian pola asuh orang tua, jenis pola asuh, dan indikator pola asuh. 2. Pembahasan
mengenai
perkembangan
kepribadian
remaja.
Misalnya
pengertian kepribadian, faktor yang mempengaruhi kepribadian. BAB III Metodologi Penelitian Bab ini akan menjelaskan tentang metodologi penelitian yang berkenaan dengan skripsi ini yaitu: pendekatan dan desain penelitian, ruang lingkup penelitian, metode penentuan sampel, metode pengumpulan data, variabel penelitian, hipotesis penelitian, definisi operasional dan indikator variabel penelitian, uji instrumen, dan teknik analisis data.
18
BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan Pada bab ini penulis memaparkan gambaran lokasi penelitian yaitu SMA KH. Dewantoro, Pinang Kota Tangerang. Gambaran lokasi penelitian ini diantaranya tempat penelitian, sejarah singkat SMA KH. Dewantoro, Pinang Kota Tangerang, identitas sekolah, visi misi, dan tujuan SMA KH. Dewantara, Pinang Kota Tangerang, sarana dan prasarana SMA KH. Dewantara, Pinang Kota Tangerang. Bab ini juga membahas hasil temuan dan analisis data. Di bab ini penulis mencoba memaparkan hasil pengelolahan uji instrumen. Deskripsi data responden penelitian serta analisis pengaruh pola asuh orang tua yang bekerja terhadap perkembangan kepribadian remaja di SMA KH. Dewantoro, Pinang Kota Tangerang. BAB V Penutup Bab ini merupakan bab terakhir yang didalamnya terdiri dari kesimpulan dan saran-saran yang menjadi penutup dari pembahasan yang ada didalam skripsi.
19
BAB II LANDASAN TEORI A. Pola Asuh 1. Pengertian Pola Asuh Setiap orang tua mempunyai tugas dan tanggung jawab yang harus dipenuhi dalam mengasuh dan merawat anak-anaknya. Tugas dan tanggung jawab tersebut tidak berhenti tetapi akan berlangsung secara terus menerus hingga anak-anak tersebut tumbuh dewasa dan mandiri. Dibutuhkan adanya keterlibatan orang tua baik secara langsung maupun tidak langsung dalam mengasuh, merawat maupun memberikan kasih sayang terhadap anak-anak, sehingga anak-anak dapat tumbuh dan berkembang dengan baik secara fisik, kepribadian, emosional dan intelektual. Perkembangan diri anak sangat dipengaruhi pola asuh yang diterapkan oleh orang tua. Baik pada orang tua yang bekerja maupun orang tua yang tidak bekerja akan memberi pengaruh secara bermakna terhadap perkembangan pada diri anaknya.30 Pola asuh dan kasih sayang orang tua merupakan area terdekat pada anak. Anak sangat memerlukan kasih sayang, perlindungan, rasa aman, sikap dan perlakukan yang adil dari orang tua. Bagaimana anak terbentuk tentunya didapat dari pembiasaan-pembiasaan yang terjadi pada situasi rumah. Pola asuh adalah merupakan suatu cara terbaik yang ditempuh orang tua dalam mendidik anak sebagai perwujudan dari rasa tanggung jawab kepada anak. Dimana tanggung jawab untuk mendidik anak ini adalah merupakan tanggung
30
Drs. H. Abu Ahmadi dan Drs. Munawar Sholeh, Psikologi Perkembangan (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2005), h. 167.
20
jawab primer, karena anak adalah hasil dari buah kasih sayang yang diikat tali perkawinan antara suami isteri dalam keluarga.31 Menurut kamus umum bahasa Indonesia, kata pola berarti model, sistem, cara kerja, bentuk (struktur yang tetap), sedangkan asuh mengandung arti menjaga, merawat, mendidik anak agar dapat berdiri sendiri.32 Sedangkan menurut Singgih D. Gunarsa berpendapat bahwa pola asuh adalah gambaran yang dipakai oleh orang tua untuk mengasuh (merawat, menjaga atau mendidik) anak.33 Menurut Darling (1999) pola asuh adalah aktivitas kompleks yang melibatkan banyak perilaku spesifik yang bekerja secara individual dan bersamasama. Sedangkan Menurut Ahmad Tafsir, pola asuh berarti pendidikan, sedangkan pendidikan adalah bimbingan secara sadar oleh pendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani anak didik menuju terbentuknya kepribadian yang utama.34 Pola asuh orang tua adalah pola perilaku yang diterapkan pada anak dan bersifat relatif konsisten dari waktu kewaktu. Pola perilaku ini dapat dirasakan oleh anak, baik dari segi negatif dan positif.35 Pengertian lain tentang pola asuh orang tua yaitu bentuk interaksi antara anak dengan orang tua selama mengadakan kegiatan pengasuhan yang berarti orang tua mendidik, membimbing, dan mendisiplinkan serta melindungi anak 31
M. Chabib Thoha, Kapita Selekta Pendidikan Islam, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1996), h. 109 32 TIM Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka. 1988), Cet, Ke-1, h. 692. 33 Singgih Gunarsa, Psikologi Perkembangan, (Jakarta: PT. BPK Gunung Mulia, 2000), h. 108-109. 34 Danny I. Yatim Irwanto, Kepribadian Keluarga Narkotika (Jakarta: Arcan, 1991 ) Cet. Ke-1, h. 94. 35 Syaiful Bahri Djamarah, Pola Komunikasi Orang Tua dan Anak dalam Keluarga (Jakarta: Rineka Cipta, 2004), h. 26.
21
untuk mencapai kedewasaan sesuai dengan norma-norma yang berlaku dalam lingkungan setempat dan masyarakat.36 Dari beberapa pemaparan diatas, dapat penulis simpulkan bahwa pola asuh adalah bagaimana cara orang tua mendidik terhadap anak dalam berinteraksi dan berkomunikasi selama mengadakan kegiatan pengasuhan. Pola asuh orang tua dapat pula mempengaruhi semua sikap dan perilaku anak didalam keluarga. Sehingga sudah sepatutnya orang tua memilih pola asuh yang tepat untuk anak, namun dalam pelaksanaannya orang tua banyak yang masih kaku dan terbatas baik dari segi waktu atau pun kemampuan dalam menerapkan pola asuh yang tepat untuk anak terkadang orang tua menerapkan pola asuh yang tidak sesuai dengan konteks kebutuhan dan kemampuan yang dimiliki oleh anak. 2. Jenis-Jenis Pola Asuh Jenis-jenis pola asuh, secara garis besar menurut Baumrid (1967), ada 4 macam pola asuh orang tua yaitu: 1. Pola asuh demokratis Pola asuh demokratis adalah pola asuh yang memprioritaskan kepentingan anak, tetapi tidak ragu-ragu dalam mengendalikan mereka. Orang tua dengan pola asuh seperti ini bersikap rasional, selalu mendasari tindakkannya pada rasio atau pemikiran-pemikiran. Orang tua dengan tipe pola asuh demokratis ini juga bersikap realistis terhadap kemampuan anak, tidak berharap yang berlebihan yang melampaui kemampuan anak. Orang tua tipe ini juga memberikan kebebasan pada anak untuk memilih dan melakukan suatu tindakan dan 36
28.
Harris Clemes, Mengajarkan Disiplin Kepada Anak, (Jakarta: Mitra Utama, 1996), h.
22
pendekatannya kepada anak bersifat hangat. Adapun ciri-ciri pola asuh demokratis adalah sebagai berikut: 37 1) Menentukan
peraturan
dan
disiplin
dengan
memperhatikan
dan
mempertimbangkan alasan-alasan yang dapat diterima dan dipahami oleh anak. 2) Memberikan pengarahan tentang perbuatan baik yang harus dipertahankan oleh anak dan yang tidak baik agar ditinggalkan. 3) Memberikan bimbingan dengan penuh pengertian. 4) Dapat menciptakan keharmonisan dalam keluarga. 5)
Dapat menciptakan suasana komunikatif antara orang tua, anak dan sesama anggota keluarga.
2. Pola asuh otoriter Menurut Singgih D Gunarsa dan Ny. Y. Singgih D Gunarsa, pola asuh otoriter adalah suatu bentuk pola asuh yang menuntut anak agar patuh dan tunduk terhadap semua perintah dan aturan yang dibuat oleh orang tua tanpa ada kebebasan untuk bertanya atau mengemukakan pendapatnya sendiri.38 Pola asuh ini cenderung menetapkan standar yang mutlak yang harus dipatuhi oleh anak, biasanya dibarengi dengan ancaman-ancaman. Orang tua dengan pola asuh otoriter ini cenderung memaksa, memerintah dan menghukum. Apabila anak tidak mau melakukan apa yang dikatakan oleh orang tua, maka orang tua itu tidak segan-segan untuk memberikan hukuman kepada anak. Orang tua seperti ini juga tidak mengenal kompromi dan dalam berkomunikasi bersifat
37
Zahra Idris dan Lisma Jamal, Pengantar Pendidikan , (Jakarta: Gramedia Widiasarana, 1992), Cet. Ke-2, h. 88. 38 Singgih D. Gunarsa dan Ny. Y. Singgih D. Gunarsa, Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, (Jakarta: PT BPK Gunung Mulia, 1995), Cet. Ke-7, h. 87.
23
satu arah. Orang tua seperti ini tidak memerlukan umpan balik dari anaknya untuk mengerti dan memahami anaknya. Adapun ciri-ciri pola asuh otoriter adalah sebagai berikut:39 1) Anak harus mematuhi peraturan-peraturan orang tua dan tidak boleh membantah. 2) Orang tua cenderung mencari kesalahan-kesalah anak dan kemudian menghukumnya. 3) Orang tua cenderung memberikan perintah dan larangan kepada anak. 4) Jika terdapat perbedaan pendapat antara orang tua dengan anak, maka anak dianggap pembangkang. 5) Orang tua cenderung memaksa disiplin. 6) Orang tua cenderung memaksa segala sesuatu untuk anak dan anak hanya sebagai pelaksana. 7) Tidak ada komunikasi antara orang tua dan anak. 3. Pola Asuh Permisif Pola asuh ini memberikan pengawasan yang sangat longgar. Memberikan kesempatan pada anaknya untuk melalukan sesuatu tanpa pengawasan yang cukup dari orang tua. Orang tua cenderung tidak menegur atau memperingatkan apabila anak sedang dalam masalah atau bahaya. Dan sangat sedikit bimbingan yang diberikan dari orang tua. Orang tua permisif tampak tidak peduli tentang nilai yang didapat anak, tidak membuat aturan tentang menonton televisi, tidak menghadiri acara di sekolah anak mereka, dan tidak membantu atau pun memeriksa pekerjaan rumah. 39
Zahra Idris dan Lisma Jamal, Pengantar Pendidikan , (Jakarta: Gramedia Widiasarana, 1992), Cet. Ke-2, h. 88.
24
Para orang tua ini mungkin bukan menelantarkan atau tidak peduli, akan tetapi faktanya mungkin mereka mengasuh dengan cara tersebut. Secara sederhana mungkin mereka percaya bahwa remaja harus bertanggung jawab terhadap hidupnya sendiri. Ada pun ciri-ciri pola asuh permisif adalah sebagai berikut:40 1) Membiarkan
anak
bertindak
sendiri
tanpa
memonitor
dan
membimbingnya. 2) Mendidik anak acuh tak acuh, besikap pasif dan masa bodoh. 3) Mengutamakan kebutuhan material saja. 4) Membiarkan saja apa yang dilakukan anak (terlalu memberikan kebebasan untuk mengatur diri sendiri tanpa ada peraturan-peraturan dan normanorma yang digariskan orang tua). 5) Kurang sekali keakraban dan hubungan yang hangat dalam keluarga. 4. Pola asuh penelantar Orang tua tipe ini pada umumnya memberikan waktu dan biaya yang sangat minim pada anak-anaknya. Waktu banyak digunakan untuk pribadi mereka, seperti bekerja. Pola asuh penelatar sering dilakukan oleh orang tua yang terlalu sibuk bekerja mengejar materi. Namun, orang tua tipe ini juga memberikan biaya dan kebutuhan minim untuk anak.41 Adapun ciri-ciri pola asuh penelantar yang dikemukakan oleh Syaiful Bahri Djamarah:42 1) Orang tua menghabiskan banyak waktu diluar rumah. 2) Orang tua kurang memperhatikan perkembangan anak. 3) Orang tua membiarkan anak bergaul terlalu bebas diluar rumah.
40
Ibid, Cet. Ke-2, h. 89-90. Kartini Kartono, Peran Orang Tua dalam Memandu anak, (Jakarta: Rajawali Press, 1992), h. 39. 43 Ibid, h. 20. 41
25
3. Jenis-Jenis Metode Pengasuhan Anak Adapun
kerangka
metodologis
pengasuhan
pasca
kelahiran
anak
sebagaimana tertuang dalam ajaran Islam adalah sebagai berikut:43 a. Pola asuh anak dengan keteladanan orang tua Dalam psikologi perkembangan anak diungkapkan bahwa metode teladan akan efektif untuk dipraktikkan dalam pengasuhan anak. Oleh karena itu, pada saat tertentu orang tua harus menerapkan metode ini yang memberikan teladan yang baik. Cara ini akan mudah diserap dan direkam oleh jiwa anak dan tentu akan dicontohnya kelak dikemudian hari. b. Pola asuh anak dengan pembiasaan Sebagaimana kita ketahui bahwa anak lahir memiliki potensi dasar (fitrah). Potensi dasar itu tentunya harus dikelolah. Selanjutnya, fitrah tersebut akan berkembang baik didalam lingkungan keluarga, manakala dilakukan usaha teratur dan terarah. Oleh karena itu, pengasuhan anak melalui metode teladan harus pula dibarengi dengan metode pengasuhan anak dengan pembiasaan. Karena, dengan hanya memberi teladan yang baik saja tanpa diikuti dengan pembiasaan akan mengalami ketidak seimbangan. Seperti keteladanan orang tua, dan hanya ditiru oleh anak tanpa dilatih , atau dibiasakan dan koreksi biasanya cenderung tidak dapat menunjang keberhasilan dalam upaya mengasuh anak. Orang tua, karena ia dipandang sebagai teladan, maka ia harus selalu membiasakan untuk bersikap, berperilaku serta berkata benar dalam setiap tidakannya terhadap anggota keluarganya atau siapa pun dari anggota masayarakat lainnya. Dengan demikian Menurut Khairiyah sebagaimana dikutip 43
A. Tafsir, Dkk, Cakrawala Pemikiran Pendidikan Islam, (Bandung: Mimbar Pustaka, 2004), h. 152.
26
oleh Ahmad Tafsir, orang tua harus menjadi gambaran hidup yang mencerminkan hakikat perilaku yang diserukannya dan membiasakan anaknya berpegang teguh pada akhlak-akhlak mulia.44 4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pola Asuh Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pola asuh orang tua terhadap anak, anatara lain: 45 a. Jenis Kelamin Orang tua cenderung lebih keras terhadap anak wanita dibanding terhadap anak laki-laki. b. Kebudayaan Latar belakang budaya menciptakan perbedaan dalam pola pengasuhan anak. Hal ini juga terkait dengan perbedaan peran wanita dan laki-laki didalam suatu kebudayaan masyarakat. c. Status Sosial Orang tua yang berlatar belakang pendidikan rendah, tingkat ekonomi kelas menengah dan rendah cenderung lebih keras, memaksa dan kurang toleransi dibandingkan dari mereka yang dari kelas atas, tetapi mereka lebih konsisten.
44
Ibid, h. 152. M. Enoch Markum, Anak, Keluarga dan Masyarakat, (Jakarta: Sinar Harapan, 1985), Cet Ke-II, h. 41. 45
27
B. Perkembangan Kepribadian Remaja 1. Pengertian Perkembangan Kepribadian Dalam mempelajari perkembangan manusia dan makhluk lain pada umumnya, kita harus membedakan dua hal yaitu proses pematangan dan proses belajar. Proses pematangan adalah proses pertumbuhan yang menyangkut penyempurnaan fungsi-fungsi tubuh sehingga mengakibatkan perubahanperubahan dalam tingkah laku terlepas dari ada atau tidak adanya proses belajar. Sedangkan proses belajar berarti mengubah atau memperbaiki tingkah laku melalui latihan, pengalaman dan kontak dengan lingkungan pada manusia hidup dalam masyarakat dengan struktur kebudayaan yang ada.46 Dalam kehidupan anak ada dua proses yang beroperasi secara kontinyu yaitu pertumbuhan dan perkembangan. Banyak orang menggunakan istilah pertumbuhan dan perkembangan secara bergantian. Kedua proses ini berlangsung secara interdependensi artinya saling bergantung satu sama lain. Kedua proses ini tidak dapat dipisahkan berdiri sendiri-sendiri akan tetapi bisa dibedakan untuk maksud lebih memperjelas penggunaannya.47 Menurut
pandangan
para
ahli
biologi,
istilah
“Perkembangan”
dimaksudkan untuk menunjukkan perubahan-perubahan dalam bentuk atau bagian tubuh dan integrasi berbagai bagiannnya kedalam suatu kesatuan fungsional, bila pertumbuhan itu berlangsung.48 Perkembangan yang dapat dikatakan mencakup semua aspek perkembangan, seperti perkembangan fisik, motorik, mental, sosial, moral, tetapi melebihi penjumlahan semua aspek
46
Sarlito Wirawan. Pengantar Umum Psikologi, (Jakarta: Bulan Bintang, 1976), h. 26. Saiful Bakhri Osamarah. Psikologi Belajar, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2002), h. 84 48 Elfi Yuliani Rochmah. Psikologi Perkembangan (Ponorogo: STAIN Ponorogo Press, 2005), Cet Ke-I, h. 21. 47
28
perkembangan tersebut. Kepribadian merupakan suatu kesatuan aspek jiwa dan badan, yang menyebabkan adanya kesatuan dalam tingkah laku dan tindakan seseorang.49 Menurut McDougal dan kawan-kawannya berpendapat, bahwa kepribadian adalah “tingkatan sifat-sifat dimana biasanya sifat yang tinggi tingkatannya mempunyai pengaruh yang menentukan”.50 Kepribadian adalah ciri atau karakteristik gaya atau pun sifat khas dari diri seseorang yang bersumber dari bentukan-bentukan yang diterima dari lingkungan, misalnya keluarga masa kecil, dan juga bawaan seseorang sejak lahir.51 Sedangkan Menurut Abin Syamsuddin Makmun (1996), kepribadian dapat juga diartikan sebagai “kualitas perilaku individu yang tampak dalam melakukan penyesuaian dirinya terhadap lingkungan secara unik”.52 Perkembangan kepribadian secara umum
dapat
diartikan sebagai
serangkaian perubahan dalam susunan yang berlangsung secara teratur dan progresif. Perubahan yang menyangkut aspek pengetahuan, sifat sosial, moral dan sebagainya. Dengan demikian perkembangan kepribadian dapat diamati melalui perubahan bentuk tingkah laku.53
49
50
Drs. Alex Sobur, M.Si. Psikologi Umum, (Bandung: Pustaka Setia, 2003), h. 312.
Dr.H. Syamsu Yusuf LN, Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja,(Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2011), h. 126 51 Dr. Sjarkawi, M.Pd., Pembentukan Kepribadian Anak, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), h. 11. 52 Dr.H. Syamsu Yusuf LN, Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja,(Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2011), h. 127. 53 M. Alisuf Bahri. Pengantar Psikologi Umum dan Perkembangan, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1997), h. 136.
29
2. Pengertian Perkembangan Kepribadian Remaja Kepribadian remaja adalah sejumlah ciri-ciri dan sifat-sifatnya sebagai person, maupun cara-cara semuanya ini diintegrasikan kedalam keselurhan cara hidupnya. Kepribadian remaja meliputi semua ciri-ciri dan kemampuan yang dapat diukur, temperamennya dan kecenderungan-kecenderungannya baik emosional maupun pola-pola tingkah lakunya yang memberikan tanda kepadanya sebagai pribadi yang „wel-adjusted‟ atau „maladjusted‟ seperti yang diukur oleh standar-standar masyarakat dimana ia hidup.54 Dari berbagai pemaparan diatas peneliti dapat memahami bahwa perkembangan kepribadian remaja adalah perubahan-perubahan yang terjadi pada diri seseorang yang berlangsung seumur hidup yang meliputi aspek jiwa dan badan dengan ciri tertentu yang menonjol pada diri individu baik berupa sifat, tingkah laku, motif dan tempramen. 3. Aspek-Aspek Kepribadian Menurut Abin Syamsuddin Makmun, (1996). Kepribadian dapat juga diartikan sebagai “kualitas perilaku individu yang tampak dalam melakukan penyesuaian dirinya terhadap lingkungan secara unik”. Keunikan penyesuaian diri tersebut sangat berkaitan dengan aspek-aspek kepribadian itu sendiri, yaitu:55 1) Karakter, yaitu konsekuen tidaknya dalam mematuhi etika perilaku, serta konsisten atau teguh tidaknya dalam memegang pendirian atau pendapat.
54
Elfi Yuliani Rochmah, Psikologi Perkembangan (Ponorogo: STAIN Ponorogo Press, 2005), Cet Ke-I, h. 209. 55 Dr.H. Syamsu Yusuf LN, Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja,(Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2011), h. 127 - 128.
30
2) Temperamen, yaitu disposisi reaktif seseorang atau gaya perilaku seseorang dan cara khasnya dalam memberi tanggapan serta cepat lambatnya mereaksi terhadap rangsangan-rangsangan yang datang dari lingkungan. 3) Sikap, sambutan terhadap objek (orang, benda, peristiwa, norma dan sebagainya) yang bersifat positif, negatif atau ambivalen (ragu-ragu). 4) Stabilitas emosional, yaitu kadar kestabilan reaksi emosional terhadap rangsangan dari lingkungan. Seperti: mudah tidaknya tersinggung, marah, sedih atau putus asa. 5) Responsibilitas (tanggung jawab), kesiapan untuk menerima resiko dari tindakan atau perbuatan yang dilakukan. Seperti: mau menerima resiko secara wajar, cuci tangan, atau melarikan diri dari resiko yang dihadapi. 6) Sosiabilitas, yaitu disposisi pribadi yang berkaitan dengan hubungan interpersonal. Disposisi ini seperti tampak dalam sifat pribadi yang tertutup atau terbuka dan kemampuan berkomunikasi dengan orang lain. 4. Faktor yang Mempengaruhi Kepribadian Menurut Syamsu Yusuf (2002), kepribadian dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik pembawaan maupun lingkungan seperti:56 a. Fisik Faktor fisik yang dipandang mempengaruhi perkembangan kepribadian adalah postur tubuh (langsing, gemuk, pendek atau tinggi), kecantikan (cantik atau tidak cantik), kesehatan (sehat atau sakit-sakitan), keutuhan tubuh (utuh atau cacat), dan keberfungsian organ tubuh.
56
Ibid, h. 128-129.
31
b. Inteligensi Tingkat
inteligensi
individu
dapat
mempengaruhi
perkembangan
kepribadiannya. Individu yang inteligensinya tinggi atau normal biasa mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya secara wajar, sedangkan yang rendah biasanya sering mengalami hambatan atau kendala dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya. c. Keluarga Suasana atau iklim keluarga sangat penting bagi perkembangan kepribadian anak. Seorang anak yang dibesarkan dalam lingkungan keluarga yang harmonis dan agamis; dalam arti, orang tua memberikan curahan kasih sayang, perhatian serta bimbingan dalam kehidupan berkeluarga, maka perkembangan kepribadian anak tersebut cenderung positif. Adapun anak yang dibesarkan dalam keluarga yang broken home, kurang harmonis, orang tua bersikap keras terhadap anak atau tidak memperhatikan nilai-nilai agama dalam keluarga, maka perkembangan kepribadiannya cenderung akan mengalami kelainan dalam penyesuaian dirinya (maladjustment). Selain itu hubungan dengan orang tua atau pengasuhan merupakan dasar bagi perkembangan kepribadian. Sejumlah ahli mempercayai bahwa kasih sayang orang tua dan pengasuh selama beberapa tahun kehidupan merupakan kunci utama perkembangan kepribadian anak. d. Teman Sebaya Setelah masuk sekolah, anak mulai bergaul dengan teman sebayanya dan menjadi anggota dari kelompoknya. Pada saat inilah dia mulai mengalihkan perhatiannnya untuk mengembangkan sifat-sifat atau perilaku yang cocok atau dikagumi oleh teman-temannya, walaupun mungkin tidak sesuai dengan harapan
32
orang tuanya. Bagi anak yang kurang mendapatkan kasih sayang dan bimbingan keagamaan atau etika dari orang tuanya, biasanya kurang memiliki kemampuan selektif dalam memilih teman dan mudah sekali terpengaruh oleh sifat dan perilaku kelompoknya. e. Kebudayaan Setiap kelompok masyarakat (bangsa, ras atau suku bangsa) memiliki tradisi, adat, atau kebudayaan yang khas. Tradisi atau kebudayaan suatu masyarakat memberikan pengaruh terhadap kepribadian setiap anggotanya, baik yang menyangkut cara berpikir (seperti cara memandang sesuatu), bersikap atau cara berperilaku. Pengaruh kebudayaan terhadap kepribadian itu, dapat dilihat dari adanya perbedaan antara masyarakat modern yang budayanya lebih maju (khususnya IPTEK) dengan masyarakat primitif yang budayanya relatif masih sederhana seperti dalam cara makan, berpakaian, hubungan interpersonal atau cara memandang waktu. C. Remaja 1. Pengertian Remaja Remaja, yang dalam bahasa aslinya disebut adolescence, berasal dari bahasa Latin adolescence yang artinya “tumbuh atau tumbuh untuk mencapai kematangan”. 57 Pada tahun 1974, WHO memberikan definisi tentang remaja yang lebih bersifat konseptual. Dalam definisi tersebut dikemukakan tiga kriteria, yaitu
57
Mohammad Ali dan Mohammad Asrori, Psikolgi Remaja Perkembangan Peserta Didik (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2011), Cet Ke-7, h. 9.
33
biologis, psikologis, dan sosial ekonomi. Maka, secara lengkap definisi tersebut sebagai berikut:58 Remaja adalah suatu masa ketika: 1. Individu berkembang dari saat pertama kali ia menunjukkan tanda-tanda seksual sekundernya sampai saat ia mencapai kematangan seksual; 2. Individu mengalami perkembangan psikologis dan pola identifikasi dari kanak-kanak menjadi dewasa; 3. Terjadi peralihan dari ketergantungan sosial ekonomi yang penuh kepada keadaan yang relatif lebih mandiri (Muangman,1980:9). Masa remaja, menurut Mappiare (1982), berlangsung antara umur 12 tahun sampai dengan 21 tahun bagi wanita dan 13 tahun sampai 22 tahun bagi pria. Perkembangan lebih lanjut, istilah adolescence sesungguhnya memiliki arti yang luas, mencakup kematangan mental, emosional, sosial, dan fisik (Hurlock, 1991). Pandangan ini didukung oleh Piaget (Hurlock, 1991) yang mengatakan bahwa secara psikologis, remaja adalah suatu usia dimana individu menjadi terintegrasi kedalam masyarakat dewasa, suatu usia dimana anak tidak merasa bahwa dirinya berada dibawah tingkat orang yang lebih tua melaikan merasa sama, atau paling tidak sejajar. 59 Pada umumnya permulaan masa remaja ditandai oleh perubahan-perubahan fisik yang mendahului kematangan seksual. Dan bersamaan dengan itu, dimulai proses perkembangan psikis remaja, dimana mereka mulai melepaskan diri dari ikatan dengan orang tuanya. Kemudian terlihat pula perubahan-perubahan
58
Sarwono Wirawan Sarlito, Psikologi Remaja (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2007), h. 9. 59 Ibid, Cet Ke-7, h. 9.
34
kepribadian yang terwujud dalam cara hidup untuk menyesuaikan diri dalam masyarakat. Adolesen dalam hal ini dimaksud adalah remaja yang mengalami pertumbuhan kearah kematangan fisik maupun sosial psikologis, inilah hal yang diharapkan terjadi pada remaja untuk mencapai kedewasaan yang sesungguhnya. Dari pengertian diatas penulis dapat memahami bahwa pengertian remaja merupakan masa transisi pada perkembangan baik secara fisik maupun psikis yang terjadi antara masa kanak-kanak dengan masa dewasa. 2. Ciri-Ciri Masa Remaja Masa remaja adalah suatu masa perubahan. Pada masa remaja terjadi perubahan yang cepat baik secara fisik, maupun psikologis. Ada beberapa perubahan yang terjadi selama masa remaja. Menurut Otto Rank, pada remaja terjadi perubahan drastis dari will, yaitu dari keadaan tergantung pada orang lain (dependece)
pada
masa
kanak-kanak
menuju
kepada
keadaan
madiri
(independece) pada masa dewasa. Tahap-tahap perubahan itu adalah sebagai berikut: 60 1. Pembebasan kehendak dari kekuatan-kekuatan dari dalam diri sendiri maupun dari lingkungannya (misalnya dari orang tuanya) yang selama ini mendominasinya. 2. Pemilihan kepribadian (division in personality). Dalam tahap ini terjadi perpecahan (discountinuity) antara kehendak (will) dan kontra kehendak (counter-will).
60
Sarwono Wirawan Sarlito, Psikologi Remaja (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2007), h. 33-34.
35
3. Integrasi antara kehendak dan kontra-kehendak menjadi pribadi yang harmonis. (Muss, 1968: 47-48)
Otto Rank menjelaskan masa remaja berdasarkan sudut pembahasan kehendak dari kontrakehendak menuju terbentuknya kepribadian yang mandiri dan mampu menentukan Self- nya sendiri.
3. Tahapan Perkembangan Remaja Dalam proses penyesuaian diri menuju kedewasaan, ada tiga tahap perkembangan remaja:61 1. Remaja Awal (Early Adolescence) Seorang remaja pada tahap ini masih terheran-heran akan perubahanperubahan yang terjadi pada tubuhnya sendiri dan dorongan-dorongan yang baru, cepat tertarik pada lawan jenis, dan mudah terangsang secara erotis. 2. Remaja Madya (Middle Adolescence) Pada tahap ini remaja sangat membutuhkan kawan-kawan. Ia sangat senang jika banyak teman yang menyukainya. Ada kecendrungan “narcistic”, yaitu mencintai diri sendiri, dengan menyukai teman-teman yang mempunyai sifatsifat yang sama dengan dirinya. 3. Remaja Akhir (Late adolescence) Tahap ini adalah masa konsolidasi menuju periode dewasa dan ditandai dengan percapaian lima hal dibawah ini: a. Minat yang makin mantap terhadap fungsi-fungsi intelek.
61
Ibid., h. 24-25
36
b. Egonya mencari kesempatan untuk bersatu dengan orang-orang lain dan dalam pengalaman-pengalaman baru. c. Terbentuk identitas seksual yang tidak akan berubah lagi. d. Egosentrisme (terlalu memusatkan perhatian pada diri sendiri) diganti dengan keseimbangan antara kepentingan diri sendiri dengan orang lain. e. Tumbuh”dinding” yang memisahkan diri pribadinya (private self ) dan masyarakat umum (the public). 4. Tugas Perkembangan Remaja Tugas perkembangan remaja difokuskan pada upaya meninggalkan sikap dan perilaku kekanak-kanakan serta berusaha untuk mencapai kemampuan bersikap dan berperilaku secara dewasa. Adapun tugas-tugas perkembangan masa remaja, menurut Hurlock (1991) adalah berusaha:62 1. Mampu menerima keadaan fisiknya. 2. Mampu menerima dan memahami peran seks usia dewasa. 3. Mampu membina hubungan baik dengan anggota kelompok yang berlainan jenis. 4. Mencapai kemandirian emosional. 5. Mencapai kemandirian ekonomi. 6. Mengembangkan kosep dan keterampilan intelektual yang sangat diperlukan untuk melakukan peran sebagai anggota keluarga. 7. Memahami dan menginterlisasikan nilai-nilai orang dewasa dan orang tua.
62
Mohammad Ali dan Mohammad Asrori, Psikolgi Remaja Perkembangan Peserta Didik (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2011), Cet Ke-7, h. 10.
37
8. Mengembangkan perilaku tanggung jawab sosial yang diperlukan untuk memasuki dunia dewasa. 9. Mempersiapkan diri untuk memasuki dunia perkawinan. 10. Memahami dan mempersiapkan berbagai tanggung jawab kehidupan keluarga. Tugas-tugas perkembangan fase remaja ini amat berkaitan dengan perkembangan kognitifnya, yaitu fase operasional formal. Kematangan pencapaian
fase
kognitif
akan
sangat
membantu
kemampuan
dalam
melaksanakan tugas-tugas perkembangannya itu dengan baik. Agar dapat memenuhi dan melaksanakan tugas-tugas perkembangan, diperlukan kemampuan kreatif remaja. Kemampuan kreatif ini banyak diwarnai oleh perkembangan kognitifnya.
38
D. Hubungan Pola Asuh Orang Tua yang Bekerja Terhadap Perkembangan Kepribadian Remaja. Keluarga adalah kelompok sosial pertama dan utama bagi kehidupan anak, dimana lebih banyak menghabiskan waktunya dengan kelompok keluarga dari pada dengan kelompok sosial lainnya. Anggota keluarga merupakan orang yang paling berarti dalam kehidupan anak selama proses perkembangan kepribadian anak. Setiap orang tua pasti menginginkan anaknya menjadi orang yang berkepribadian baik, memiliki sikap mental yang sehat serta akhlak yang terpuji. Orang tua sebagai pembentuk pribadi yang pertama dalam kehidupan anak harus menjadi teladan yang baik bagi anak-anaknya. Menurut Zakiyah Darajat, kepribadian orang tua, sikap dan cara hidup merupakan unsur-unsur pendidikan yang secara tidak langsung akan masuk kedalam pribadi anak yang sedang tumbuh.63 Dalam mendidik anak, terdapat berbagai macam bentuk pola asuh yang bisa dipilih dan digunakan oleh orang tua. Pola asuh merupakan cara orang tua dalam merawat, mendidik serta berinteraksi dengan anak. Anak yang terbiasa jauh dari orang tua, serta orang tua yang terlalu sibuk dengan urusan bisnis serta tuntutan pekerjaan sehingga tidak mempunyai banyak waktu untuk anak-anaknya juga bisa menyebabkan anak melakukan aksi kenakalan remaja. Hal ini disebabkan karena kebutuhan anak akan kasih sayang dan perhatian tidak terpenuhi dan tidak mereka dapatkan dari kedua orang tuanya. Sehingga terkadang untuk menghilangkan rasa kesepian dan kekecewaannya, biasanya
63
Zakiyah Darajat, Ilmu Jiwa Agama, (Jakarta: Bulan Bintang, 1996), Cet Ke-15, h. 56.
39
dilampiaskan kehal-hal yang bersifat negatif, seperti ikut gang-gang, minumminuman keras (beralkohol), penggunaan narkoba dan aksi kenakalan remaja lainnya. Jika hal tersebut terjadi pada anak yang sedang menginjak usia remaja bukan tidak mungkin akan berdampak negatif bagi perkembangan kepribadian anak. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk mengetahui bagaimana cara menerapkan pola asuh yang baik untuk anak sehingga dapat membentuk kepribadian anak yang baik pula. Pola asuh yang baik untuk perkembangan kepribadian anak adalah memprioritaskan segala hal yang menyangkut kepentingan anak, akan tetapi orang tua pun ikut andil dalam memberikan kontrol terhadap apa yang dilakukan anak. Menurut Baumrind, setiap pola asuh orang tua memiliki efek terhadap perkembangan kepribadian remaja. Remaja yang dibesarkan dengan pola asuh yang baik dan sesuai akan memiliki kepribadian baik sehingga mudah berkembang di lingkungannya.64 Remaja yang dibesarkan dengan pola asuh demokratis akan lebih mandiri, mudah bekerjasama dengan orang lain, percaya diri dan kreatif. Pada pola asuh ini orang tua berlaku kooperatif dengan anaknya sehingga akan membentuk kepribadian anak yang baik. Sedangkan pada orang tua yang membesarkan anaknya dengan pola asuh otoriter, remaja menjadi tidak percaya diri, kurang spontan, ragu-ragu, pasif dan konsentrasi belajar kurang.65
64
Kompas, “Pengaruh Pola Asuh Terhadap Kepribadian Anak”, diakses pada 06 September 2012 dari http://edukasikompasiana.com/2012/09/06 65 Maunur.”Pengertian Pola Asuh Menurut Para Ahli, Definisi, Contoh, Macam.“ diakses dari http://maunur1201110010.wordpress.com
40
Pada pola asuh permisif, pola asuh ini orang tua terlalu memanjakan anaknya sehingga akan membentuk remaja menjadi kurang matang (manja), impulsive, dan mementingkan diri sendiri. Selain itu, remaja menjadi kurang percaya diri, mudah menyerah, dan agresif. Remaja yang dibesarkan pada pola asuh ini akan mengalami kesulitan berkembang dalam lingkungannya. Sedangkan pada pola asuh penelantar, bisa jadi anak lebih mudah terlibat dalam kenakalan remaja, implusive, agresif dan daya tahan frustasi rendah. Karena orang tua tidak memberikan perhatian lebih dan cenderung mengabaikan anak, biasanya hal ini terjadi karena kesibuka orang tua dalam bekerja.66 Selain pola asuh orang tua yang bekerja, latar belakang pendidikan orang tua pun mempunyai pengaruh terhadap pembentukan kepribadian anak. Orang tua yang mempunyai latar belakang pendidikan yang tinggi akan lebih memperhatikan segala perubahan dan setiap perkembangan yang terjadi pada anaknya. Orang tua yang mempunyai pendidikan tinggi umumnya mengetahui bagaimana tingkat perkembangan anak khususnya untuk perkembangan kepribadian yang baik bagi anak. Berbeda dengan orang tua yang mempunyai latar belakang pendidikan yang rendah. Dalam pengasuhan anak umumnya orang tua kurang memperhatikan tingkat perkembangan anak. Hal ini dikarenakan orang tua yang masih awam dan tidak mengetahui tingkat perkembangan anak serta bagaimana anaknya berkembang dan dalam tahap apa anak pada saat itu.67 Dari penjelasan diatas dapat dimengerti bahwa tumbuh kembang kepribadian anak sangat dipengaruhi oleh cara orang tua dalam pengasuhannya. 66
Maunur.”Pengertian Pola Asuh Menurut Para Ahli, Definisi, Contoh, Macam.“ diakses dari http://maunur1201110010.wordpress.com 67 Hardenny. “ Pola Asuh Orang Tua Terhadap Kepribadian Anak.” Diakses pada 12 Januari 2014 dari http://hardenny.blogspot.com/2014/01/html.
41
Oleh karena itu, sebaiknya sebagai orang tua hendaknya bijak dalm memberikan pola pengasuhan terhadap anak, agar anak nantinya tumbuh menjadi pribadi baik serta terbuka terhadap orang tua dan cerdas.
42
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Desain Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan kuantitatif. Penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan data berupa angka. Kemudian diolah dan dianalisis untuk mendapatkan suatu informasi ilmiah dibalik angka-angka tersebut.68 Sedangkan jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian survei, yaitu penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data pokok.69 Adapun desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian inferensial (dalam rangka menguji hipotesis) dan menyadarkan kesimpulan. B. Ruang Lingkup Penelitian 1. Subjek dan Objek Subjek penelitian adalah sekelompok orang yang dapat memberikan informasi yang relevan dengan objek yang akan diteliti, yaitu siswa-siswi SMA KH. Dewantoro, Tangerang. Sedangkan yang menjadi objek penelitian ini adalah pengaruh pola asuh orang tua yang bekerja terhadap perkembangan kepribadian remaja
68
Nanang Martono, Metode Penelitian Kuantitatif Analisis Isi dan Analisis Data Sekunder, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2011), Cet-Ke-2, h. 20. 69 Masri Singarimbung dan Sofian Efendi, Metode Penelitian Survei, (Jakarta: LP3ES, 1995), Cet Ke-2, h. 3.
43
2. Waktu dan Tempat Peneltian Penelitian ini dilakukan pada pertengahan bulan April 2014 sampai dengan pertengahan bulan oktober 2014. Adapun lokasi penelitiannya di SMA KH. Dewantoro, Pinang Kota Tangerang. Beralamatkan di jalan KH. Hasyim Ashari KM.9 Pinang Kota Tangerang. Alasan Pemelihan Lokasi ini didasarkan atas pertimbangan sebagai berikut: a. Lokasi penelitian yang cukup strategis, mudah dijangkau dan hemat biaya. b. Penulis mudah mengakses data yang dibutuhkan. c. Status ekonomi di SMA KH. Dewantoro Tangerang menengah kebawah dan mayoritas kedua orang tua bekerja. C. Metode Penentuan Sampel Populasi adalah keseluruhan dari karakteristik atau unit hasil pengukuran yang menjadi objek penelitian, atau populasi merupakan objek atau subjek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian.70 Populasi yang dimaksud pada penelitian ini ialah muridmurid SMA KH. Dewantoro, Tangerang. Sedangkan sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.71 Dalam penelitian ini, teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Purposive Sampling, yaitu teknik pengambilan sampel karena adanya karakteristik sampel sebagai tujuan penelitian.72
70
Bambang Prasetyo dan Lina Miftahul Jannah, Metode Penelitian Kuantitatif: Teori dan Aplikasinya, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2006), h. 136. 71 Dr. Bambang Suharjo, Statistika Terapan: Disertai Contoh Aplikasi dengan SPSS,(Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013),h.7. 72 Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis...,h. 156.
44
Adapun Kriteria sampel sebagai berikut: 1. Remaja, Laki-laki atau pun Perempuan. 2. Siswa/siswi SMA KH. DEWANTORO, TANGERANG. 3. Siswa/siswi yang memiliki orang tua yang bekerja. Sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki populasi tersebut. Dari populasi 140 orang siswa yang ada di SMA KH. Dewantoro Tangerang. Maka jumlah sampel yang diambil berdasarkan Kriteria yang telah ditetapkan sesuai dengan masalah penelitian, hanya 82 orang/sampel yang dijadikan sampel penelitian. D. Metode Pengumpulan Data Dalam memperoleh data yang dibutuhkan guna melengkapi proses penelitian ini, penulis melakukan serangkaian kegiatan yang bersumber dari: 1. Data Primer (Primary Data) Merupakan data yang diperoleh dari pengumpulan langsung dari lapangan (tidak melalui media perantara), berupa opini subjek (orang) secara individual atau kelompok, hasil observasi terhadap suatu benda (fisik), kejadian atau kegiatan, dan hasil pengujian. Adapun data primer yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu: dengan menggunakan Kuesioner/Angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Jadi dengan metode kuesioner (angket) ini penulis mengumpulkan sejumlah daftar pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden mengenai pola asuh orang tua yang nantinya akan diberikan kepada masing-masing siswa yang akan diteliti untuk mendapatkan jawaban yang bersifat pribadi, kemudian dari sejumlah
45
jawaban tersebut penulis kemukakan dan selanjutnya penulis sajikan dalam penyajian data. 2. Data Sekunder (Secondary Data) Data Sekunder adalah sumber data penelitian yang diperoleh secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain). Adapun data sekunder yang digunakan oleh penelitin adalah: Riset Kepustakaan. Kepustakaan (Library Research) adalah penelitian yang datanya diambil terutama atau seluruhnya dari kepustakaan (buku, dokumen, artikel, jurnal, internet dan lain sebagainya. E. Variabel Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti mencari pengaruh pola asuh orang tua yang bekerja terhadap perkembangan kepribadian remaja di SMA KH. Dewantoro, Tangerang. Dengan variabel sebagai berikut: 1) Variabel Independen (variabel X) : pengaruh pola asuh orang tua yang bekerja. 2) Variabel Dependen (variabel Y) : perkembangan kepribadian remaja. F. Hipotesis Penelitian Untuk melakukan uji hipotesis, ada beberapa ketentuan yang perlu diperhatikan yaitu merumuskan hipotesis nol (Ho) dan harus disertai pula dengan hipotesisi alternative (Ha).73 Hipotesis dapat dirumuskan pertanyaan sebagai berikut: Ho
= 0 Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara pola asuh orang tua yang bekerja terhadap perkembangan kepribadian remaja. 73
Singgih Sentosa, SPSS: Mengelolah Data Statistik Secara Profesional, (Jakarta: PPM, 2002), Cet Ke- 2, h. 22-23.
46
Ha:
0 Terdapat pengaruh yang signifikan antara pola asuh orang tua yang bekerja terhadap perkembangan kepribadian remaja.
G. Definisi Operasional dan Indikator Variabel Penelitian Definisi Operasional adalah sebuah konsep yang mempunyai variasi nilai yang diterapkan dalam suatu penelitian dan sangat erat kaitannya dengan indikator. Penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu satu variabel independent dan satu variabel dependent. Variabel independen dalam penelitian ini adalah pola asuh orang tua yang bekerja sedangkan variabel dependen dalam penelitian ini adalah perkembangan kepribadian remaja. 1) Variabel Pola Asuh a. Definisi Operasional Pengasuhan atau mengasuh adalah menjaga dan memelihara anak kecil, membimbing agar bisa mandiri.74 Menurut kamus umum bahasa Indonesia, kata pola berarti model, sistem, cara kerja, bentuk (struktur yang tetap), sedangkan asuh mengandung arti menjaga, merawat, mendidik anak agar dapat berdiri sendiri.75 Sedangkan menurut Singgih D. Gunarsa berpendapat bahwa pola asuh adalah gambaran yang dipakai oleh orang tua untuk mengasuh (merawat, menjaga atau mendidik) anak.76 Dari beberapa pemaparan diatas mengenai pengertian pola asuh, dapat penulis simpulkan bahwa pola asuh adalah gambaran tentang sikap dan perilaku
74
Ahmad Kamil, Hukum Perlindungan dan Pengangkatan Anak di Indonesia (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2008), h. 75 75 TIM Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka. 1988), Cet, Ke-1, h. 692. 76 Singgih Gunarsa, Psikologi Perkembangan, (Jakarta: PT. BPK Gunung Mulia, 2000), h. 108-109.
47
orang tua terhadap anak dalam berinteraksi dan berkomunikasi selama mengadakan kegiatan pengasuhan. b. Indikator Operasional Jenis-jenis pola asuh, secara garis besar menurut Baumrid (1967), ada 4 macam pola asuh orang tua yaitu: pola asuh demokratis, otoriter, permisif dan penelantar. Adapun yang menjadi indikator pada variabel x (pola asuh orang tua) yaitu meliputi, pola asuh demokratis, otoriter, permisif dan penelantar. 1. Pola asuh demokratis 1) Mengerti dengan baik kemampuan dan kelebihan anak. 2) Memberi kebebasan kepada anak untuk memilih dan melakukan suatu tindakan. 3) Memahami anak dengan baik. 4) Memperlakukan anak dengan lembut dan kasih sayang. 5) Berlaku adil. 6) Menghargai anak. 7) Memberi hiburan. 8) Memperhatikan teman anak. 2. Pola asuh otoriter 1) Meminta tolong kepada anak dengan nada mengancam. 2) Tidak mau mendengarkan cerita anak tentang sesuatu hal atau komunikasi bersifat satu arah. 3) Memberi nasihat tidak pada tempatnya dan tidak pada waktu yang tepat. 4) Berbicara kasar kepada anak. 5) Mementingkan diri sendiri.
48
6) Orang tua tidak mau mengakui kesalahan. 7) Mencampuri urusan anak. 8) Membeda-bedakan anak. 9) Kurang memberi kepercayaan kepada anak untuk melakukan sesuatu. 10) Tidak segan-segan menghukum anak. 3. Pola asuh permisif 1) Memberikan pengawasan yang sangat longgar. 2) Memberi kesempatan kepada anak untuk melakukan sesuatu tanpa pengawasan yang cukup. 3) Cenderung tidak menegur atau memperingatkan anak, apabila anak melakukan kesalahan atau sedang dalam bahaya. 4) Sangat sedikit dalam memberikan bimbingan. 4. Pola asuh penelantar 1) Waktunya banyak dihabiskan diluar rumah. 2) Kurang memperhatikan perkembangan anak. 3) Tidak memiliki waktu untuk memberikan bimbingan. 4) Membiarkan anak bergaul bebas diluar. 1) Variabel Perkembangan Kepribadian a. Definisi Operasional Perkembangan
yang
dapat
dikatakan
mencakup
semua
aspek
perkembangan, seperti perkembangan fisik, motorik, mental, sosial, moral, tetapi melebihi penjumlahan semua aspek perkembangan tersebut. Kepribadian
49
merupakan suatu kesatuan aspek jiwa dan badan, yang menyebabkan adanya kesatuan dalam tingkah laku dan tindakan seseorang.77 Dalam penelitian kepribadian, terdapat berbagai istilah, seperti motif, sifat, dan tempramen, yang menunjuk kekhasan permanen pada perseorangan (Berry, et al., 1999: 141).78 Menurut McDougal dan kawan-kawannya berpendapat, bahwa kepribadian adalah “tingkatan sifat-sifat dimana biasanya sifat yang tinggi tingkatannya mempunyai pengaruh yang menentukan”.79 Kepribadian adalah ciri atau karakteristik gaya atau pun sifat khas dari diri seseorang yang bersumber dari bentukan-bentukan yang diterima dari lingkungan, misalnya keluarga masa kecil, dan juga bawaan seseorang sejak lahir.80 Dari berbagai pendapat mengenai kepribadian diatas peneliti dapat memahami bahwa kepribadian adalah ciri tertentu yang menonjol pada diri individu baik berupa sifat, tingkah laku, motif dan tempramen. b. Indikator Operasional Menurut (Abin Syamsuddin Makmun, 1996) kepribadian dapat juga diartikan sebagai “kualitas perilaku individu yang tampak dalam melakukan penyesuaian dirinya terhadap lingkungan secara unik”.81 Keunikan penyesuian tersebut sangat berkaitan dengan aspek-aspek kepribadian itu sendiri. Adapun yang menjadi indikator pada variabel y (perkembangan kepribadian) yaitu
77
Drs. Alex Sobur, M.Si. Psikologi Umum, (Bandung: Pustaka Setia, 2003), h. 312. Ibid, h. 299. 79 Dr.H. Syamsu Yusuf LN, Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja,(Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2011), h. 126 80 Dr. Sjarkawi, M.Pd., Pembentukan Kepribadian Anak, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), h. 11. 81 Dr.H. Syamsu Yusuf LN, Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja,(Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2011), h. 127. 78
50
meliputi, karakter, temperamen, sikap, stabilitas emosional, responsibilitas (tanggung jawab), dan sosiabilitas.82 H. Uji Instrumen 1) Uji Validitas Data Uji validitas dimaksudkan untuk mengatur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mamapu untuk mengungkapkan sesuatu yang diukur oleh kuesioner tersebut (Imam Ghozali, 2011:52). Uji validitas berguna untuk mengetahui apakah ada pernyataan-pernyataan pada kuesioner yang harus dibuang atau diganti karena dianggap tidak relevan. Item instrumen daianggap valid jika r
hitung
> r
tabel.
Dan dianggap memenuhi
syarat koefisien dengan n = 82 taraf kesalahan 5 % diperoleh 0,220 dan taraf kesalahan 1% = 0,286.83 Pada uji instrumen ini peneliti menggunakan bantuan Microsoft Excel. Dalam uji validitas instrumen penelitian, peneliti menggunakan 24 butir pertanyaan pada variabel X dengan hasil pertanyaan yang dianggap valid 17 butir. Pada variabel Y, peneliti menggunakan 35 butir pertanyaan dengan hasil yang dianggap valid 27 butir. 2) Uji Reliabilitas Data Uji reliabilitas merupakan pengujian yang menunjukan sejauh mana alat ukur dipercaya atau dapat diandalkan. Instrumen dikatakan reliabel apabila terdapat kesamaan data dalam waktu yang berbeda. Suatu kuesioner dikatakan
82
Ibid, h. 127-128. Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D, (Bandung: ALFABETA, 2009), Cet Ke-8, h. 333. 83
51
reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten meskipun diuji berkali-kali. Pada uji instrumen ini peneliti menggunakan realibility Analysis dengan menggunakan Reliability Analiysis dengan metode Cronbach Alpha dan menggunakan Software SPSS 20.0 for Windows Release. Dengan metode ini, koefisien keandalan alat ukur dapat dihitung dengan rumus yang digunakan adalah sebagai berikut : (
)
Keterangan : α : Koefisien keandalan alat ukur K : Jumlah Variabel R : Koefisien rata-rata koefisien antar variabel Jika hasil dari cronbach alpha > 0,60 maka data tersebut mempunyai reabilitas kurang baik, sedangkan cronbach alpha > 0,7 dapat diterima dan cronbach alpha > 0,8 adalah baik.84 I. Teknik Analisa Data Analisis data merupakan proses penyederhanaan data kedalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterprestasikan. Dalam menganalisis data ini, peneliti menggunakan metode analisis kuantitatif guna mengetahui pengaruh pola asuh orang tua yang bekerja terhadap perkembangan kepribadian remaja dilakukan dengan skala likert. 84
Duwi Priyatno, 5 Jam Belajar Olah Data Dengan SPSS 17, (Yogyakarta: CV Andi Offiset, 2009), h. 172.
52
Pembobotan dengan menggunakan skala likert menjadi 5 skala yaitu: Sangat setuju, setuju, ragu-ragu, tidak setuju, sangat tidak setuju untuk setiap jawaban responden pada masing-masing variabel yang diteliti. Dalam kuesioner ini nantinya terdapat rancangan pernyataan yang secara logis berhubungan dengan masalah penelitian dan tiap pernyataan akan dimulai berdasarkan bobot yang sudah ditentukan. Untuk pembobotan pernyataan yang positif, penilaian sebagai berikut:85 Tabel 2. Skala Likert No
Alternative Jawaban
Positif
Negatif
1. 2. 3.
Sangat Setuju Setuju Ragu-ragu
5 4 3
1 2 3
4.
Tidak Setuju
2
4
5.
Sangat Tidak Setuju
1
5
Keuntungan menggunakan skala likert dari tingkat kepentingan dan tingkat pelaksanaan yaitu adanya keragaman skor sebagai akibat penggunaan skala 1-5, dengan
dimensi
yang
tercemin
dalam
daftar
pertanyaan/pernyataan
memungkinkan siswa/i (responden) mengekspresikan tingkat pendapat mereka. Dari segi statistik, skala dengan 5 tingkatan (1-5) lebih keandalannya dibandingkan dengan dua tingkatan “ya” atau “tidak”. Selanjutnya data yang diperoleh dengan menggunakan kuesioner, dimana hasil analisisnya dipersentasikan dalam table analisis berdasarkan
85
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D, (Bandung: ALFABETA, 2009), Cet Ke-8, h. 94.
53
variabel pola asuh orang tua yang bekerja (demokratis, otoriter, permisif, penelantar) yang selanjutnya dapat dilihat pengaruhnya terhadap perkembangan kepribadian remaja. Untuk menguji seberapa besar pengaruh pola asuh orang tua yang bekerja terhadap perkembangan kepribadian remaja di SMA KH. Dewantoro, Tangerang dapat dianalisis dengan cara sebagai berikut: 3. Uji Regresi Linear Sederhana Analisis regresi linear sederhana dipakai untuk menganalisa hubungan linear antara satu variabel independen dengan satu varaiabel dependen. 86 Maka persamaan analisis regresinya ialah:
Y = α + bX Keterangan: Y
= Variabel Dependen (perkembangan kepribadian)
α
= Konstanta
b
= Angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukan angka peningkatan
ataupun penurunan variabel dependen yang didasarkan pada perubahan variabel independen. Bila (+) arah garis naik, dan bila (-) maka arah garis turun. x
= subyek pada variabel Independen (pengaruh pola asuh orang tua yang
bekerja) yang mempunyai nilai tertentu.
86
Duwi Priyatno, 5 Jam Belajar Olah Data dengan SPSS 17, (Yogyakarta: CV andi ofiset, 2009) h.172.
54
4. Uji Koefisien Determinasi Uji koefisien determinasi bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel independen menjelaskan variabel dependen. Dalam output SPSS, koefisien determinasi terletak pada model summary dan tertulis R square. Nilai R square diketahui baik diatas 0,5 karena nilai R square berkisar antara 0-1. Pada umumnya sampel dengan data deret waktu (time series) memilih R square maupun adjust R square dikatakan cukup tinggi dengan nilai diatas 0,5.87 5. Uji T-tes T-test bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh masing-masing variabel independen secara individual (parsial) terhadap variabel dependen. Adapun nilai-nilai taraf signifikasinya sebesar
1% sampai dengan 10%.
Untuk menguji hipotesi, ada beberapa ketentuan yang perlu diperhatikan yaitu merumuskan hipotesis nol (Hₒ) dan harus disertai pula dengan hipotesis alternative (Hₐ).88 Hipotesis dapat dirumuskan pertanyaan sebagai berikut: Hₒ: =0
Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara pola asuh orang tua yang bekerja terhadap perkembangan kepribadian remaja.
Hₐ: ≠ 0 Terdapat pengaruh yang signifikan antara pola asuh orang tua yang bekerja terhadap perkembangan kepribadian remaja. Jika sig t > 0,05 maka artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel independen terhadap variabel dependen. Jika sig t < 0,05 maka
87 88
Singgih Sentosa, SPSS: Mengolah Data Statistic Secara Professional, h.50-51. Ibid, h.52-53
55
artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel independen terhadap variabel dependen. 6. Uji Regresi Linear Berganda Regresi berganda adalah pengembangan dari regresi linear sederhana, yaitu sama-sama alat yang dapat digunakan untuk mengetahui pengaruh satu atau lebih variabel bebas (independent) terhadap variabel tak bebas (dependent). Rumus Regresi Linear Berganda: Y = α + b1 X1 + b2X2 + b3X3 ..... + bnXn Di mana: Y = Variabel terikat, X1 = Variabel bebas pertama, X2 = Variabel bebas kedua, X3 = Variabel bebas ketiga, Xn = Variabel bebas ke .... n a dan b1 serta b2 = konstant.89
89
Ir. Syofian Siregar, M.M, Metode Penelitian Kuantitatif: Dilengkapi Dengan Perbandingan Perhitungan Manual & SPSS, (Jakarta: KENCANA, 2013), h. 301.
56
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum dan Lokasi Penelitian SMA KH Hajar Dewantoro adalah sebuah sekolah swasta yang didirikan oleh Yayasan Pedidikan Ki Hajar Dewantoro, yang beralamatkan di Jalan KH. Hasyim Ashari Km-9 Pinang Kec. Pinang Kota Tangerang. 1. Sejarah Singkat Sekolah Yayasan Pendidikan Ki Hajar Dewantoro Merupakan suatu yayasan yang bergerak dibidang pelayanan pendidikan. Mulai dari Pendidikan Dasar, Menengah dan Pendidikan Tinggi. Mulai dari taman kanak-kanan sampai perguruan tinggi. Yayasan yang dipimpin oleh Bapak Drs Muhidin ini berdiri sejak 14 tahun yang lalu atau tepatnya tahun1986, dengan hanya bermodalkan sepetak tanah dan dua lokal kelas mencoba ikut membantu pemerintah untuk ikut mencerdaskan bangsa. SMK Ki Hajar Dewantoro adalah sebuah sekolah swasta yang didirikan oleh Yayasan Pedidikan Ki Hajar Dewantoro dengan akte pendirian No. 206 di kantor notaris Ny. NANNY WAHYUDI, SH
tanggal 17 Maret 1986 di
Tangerang. SMK Ki Hajar Dewantoro didirikan atas dasar keinginan para dewan guru yang umumnya mengajar pada sekolah negeri, untuk ikut berbakti dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Didirikan oleh kurang lebih 10 orang dewan guru diantaranya Bp. Drs. Muhamad Nur, Bp. Drs. Muhidin, Bp. Drs. Suwandih, Bp. Dayuman, BA dan lain lain, pada tahun 1987. Nama Ki Hajar Dewantoro diambil dari dua pemikiran, pertama karena yang mendirikan adalah dewan guru, maka namanya
57
“DEWAN-TORO”, kedua diambil dari nama bapak pendidikan kita, yaitu Bp. Ki Hajar Dewantara, maka lahirlah SMEA Ki Hajar Dewantoro, yang hanya mempunyai siswa kurang dari 80 orang dengan satu rumpun yaitu Rumpun Perkantoran. Dengan hanya memiliki beberapa lokal bangunan yang sederhana hingga menjadi bangunan-bangunan kokoh berlantai tiga, bukanlah suatu hal yang gampang tetapi telah melalui pase-pase yang sangat panjang. Sampai pada tahun 1990 sudah meluluskan satu angkatan dan jumlah siswanya lebih dari 200 siswa dengan jenjang akreditasi "TERDAFTAR". Pada tahun tersebut terjadi perpecahan diantara para pendiri, maka untuk mempertahankan dan melanjutkan misi pendidikan yang sudah dicetuskan bersama, maka SMEA Ki Hajar Dewantoro diambil alih oleh Yayasan Pendidikan Ki Hajar Dewantoro dibawah pimpinan salah satu pendirinya yaitu Bp. Drs. MUHIDIN, sampai saat ini. Pada tahun 1993 SMEA Ki Hajar Dewantoro yang dikelola oleh Yayasan Pendidikan Ki Hajar Dewantoro telah mendapat kepercayaan dari Pemerintah dengan ditingkatkannya jenjang akreditasi dari “TERDAFTAR” sebelum tahun 1993 menjadi “DIAKUI” dengan SK Dirjen Dikdasmen No. 525/C/Kep./1993 Tanggal 22 Desember 1993 NDS : 344022318009 dan NSS B. 25024201, yang menjadikan SMEA Ki Hajar Dewantoro dapat melaksanakan ujian di sekolah sendiri.Dan pada tahun 1995 telah membuka rumpun Perdagangan dengan program studi Manajemen Bisnis dan langsung statusnya “DIAKUI”. Pada saat itu juga SMEA Ki Hajar Dewantoro diganti SMK Ki Hajar Dewantoro Kelompok Bisnis dan Manajemen. Terakhir tahun 1997 membuka
58
rumpun ketiga yaitu Keuangan dengan program studi Akuntansi. Memasuki usianya yang ke-14 tahun, SMK Ki Hajar Dewantoro semakin meningkatkan sarana dan pra-sarananya sebagai Sekolah Menengah Kejuruaan yang mendapat kepercayaan dari pemerintah dan masyarakat. 2. Identitas Sekolah a. Nama Sekolah
: SMA KI HAJAR DEWANTORO
TANGERANG b. Nama Kepala Sekolah
: Bpk. Jamin.S.Pd.
c. Wakil Kepala Sekolah
: Bpk. Didi Rustandi. S.Pd.
d. Alamat
: KH. Hasyim Ashari Km-9 Pinang Kec.
Pinang Kota Tangerang. e. Status Sekolah
: Swasta
f. SK/Izin Pendirian Sekolah
: 525/C/Kep./1993
Tgl/Bln/Thn
: 22 Desember 1993
g. Akreditasi Lama
: Terdaftar
h. Akreditasi Baru
: Terakreditasi “ A”
i. SK Akreditasi Terakhir
: 421. 3/857 – TU
Tgl/Bln/Thn
: 17 Oktober 2009
j. Nama Yayasan Penyelenggara : Yayasan Pendidikan KI Hajar Dewantoro 3. Visi, Misi dan Tujuan SMA KI HAJAR DEWANTORO Visi dari SMA KH Dewantoro Tangerang adalah Menjadi sekolah unggulan dengan pola Pendidikan yang berkualitas. Misi yang dijalankan SMA KH Dewantoro Tangerang adalah: a. Menerapkan system Pendidikan terpadu antara IPTEK dengan IMTAQ
59
b. Memberikan Skill/ketrampilan yang dapat langsung diaktualisasikan dalam kehidupan sehari hari di masyarakat. c. Memberikan beberapa program keahlian Bahasa Asing. d. Mengoptimalkan peran dan fungsi guru yang proposional. e. Mewujudkan tatanan iklim sekolah yang Islami melalui pengamalan Ibadah dan Akhlakul karimah. f. Membangun kerjasama antara Sekolahm Orang tua dan Masyarakat.
Adapun tujuan dari SMA KH Dewantoro, Tangerang adalah:
a. Mampu melahirkan lulusan yang memiliki kualitas keilmuan, berakhlak mulia serta dapat menjadi suri tauladan di lingkungannya masing-masing. b. Siswa memiliki disiplin dan semangat belajar sebagai persiapan menghadapi era globalisasi yang semakin kompetitif. c. Guru dan karyawan dapat melaksanakan tugas secara disiplin dan penuh tanggung jawab. d. Mampu
melahirkan
mengkomunikasikan lingkungannya.
sumber nilai-nilai
daya
yang
kebenaran
memiliki kepada
kemampuan
masyarakat
di
60
4. Keadaan Siswa Jumlah siswa di SMA KH Dewantoro sebanyak 140 orang, terdiri dari 60 orang kelas X (sepuluh), 54 orang kelas XI (sebelas), 26 orang kelas XII (dua belas).
Tabel 3. Rombongan Belajar Kelas Kelas X Kelas XI Kelas XII Jumlah
Jumlah Siswa 60 54 26 140
Jumlah Rombongan Belajar 2 2 1 5
Tabel 4. Jumlah Seluruh Siswa/Siswi
Kelas X
Kelas XI
Kelas XII
Jumlah Keseluruhan
60 orang
54 orang
26 orang
140 orang
5. Keadaan Guru Guru merupakan seorang pendidik yang mengajarkan suatu ilmu kepada para siswa agar mereka mendapatkan ilmu yang bermanfaat untuk kepentingan dunia dan akhiratnya, sehingga mereka menjadi anak yang berguna bagi agama, nusa dan bangsa. Dalam proses belajar dan mengajar sangat dibutuhkan guru/tenaga yang profesional agar terciptanya generasi yang berkompeten dan mempunyai skill yang memadai. Adapun tenaga pengajar yang tersedia di SMA KH dewantoro, dapat dilihat pada tabel sebagai berikut ini:90
90
Tata Usaha SMA KH Dewantoro, Tangerang. Data atau arsip sekolah
61
Tabel 5. Data Tenaga Pendidik SMA KH Dewantoro, Tangerang
NUPTK
MAPEL
PENDIDIKAN
JURUSAN/
TERAKHIR
FAKULTAS
IPS,PRAKARYA 4037748651200050
& KWU
S1
IPS
ALAMAT
BOJONG
PONCOL
RT.01/014
PINANG,
KOTA TANGERANG JL.
ALFURQON
RT.3/3
PORIS
PLAWAD 3346758661200013
GEOGRAFI
S1
IPS
UTARA,
TANGERANG JL.
MAHAMERU
RT.03/02 KUNCIRAN INDAH, 0436756657300043
FISIKA
S1
TEK. SIPIL
TANGERANG JL.
R.
FATAH
RT.02/06 SUDIMARA ILMU 6152748650200053
SOSIOLOGI
S1
ADM
NGR
BARAT, TANGERANG JL. CIPTO M RT.02/10 SUDIMARA
8844762663300092
BHS. INGGRIS
S1
BHS. INGGRIS
TIMUR,TANGERANG JL.
KH.
RT.04/02
MOH.CUP PINANG,
KOTA TANGERANG 3839753655300002
SENI BUDAYA
S1
IPS KP.
LAMPORAN
RT.05/08 SEMANAN, PEND. 1740762663200042
SEJARAH
S1
BHS
ARAB
KALI
DERES,
JAKBAR JL. SIBI I No. 14 RT.07/08
PINANG,
2149753655200063
EKONOMI
S2
MANAJEMEN
KOTA TANGERANG
6035759660300103
BIOLOGI
S1
BIOLOGI
JL.
RASUNA
SAID
62
RT.01/01 KUNCIRAN JAYA, TANGERANG PINANG RT.01/02 NO. 26 8258752653200003
PENJASKES
S1
PENJASKES
KOTA
TANGERANG JL. SUNAN GIRI RT 02/01
PONDOK
BAHAR, 3740746650200032
PPKN
S1
TARBIYAH
TANGERANG JL.
KH.HASYIM
ASHARI GG.KANCIL BHS. 2843768669120002
INDONESIA
S1
BHS.
RT.09/05
INDONESIA
TANGERANG JL. H.ALI RT.001/003 NO.16,
4958765666220002
MATEMATIKA
S1
MATEMATIKA
SUDIMARA
SEL, TANGERANG JL. RAYA KRESEK KP.PULO
PEND. AGAMA -
ISLAM
CENGKARENG S1
PAI
JAKBAR PORIS,
-
KIMIA
RT.06/08
D3
PERTANIAN
KOTA TANGERANG
Tabel 6. Pendidikan Terakhir Tenaga Pendidik
Ijazah Tertinggi
Jumlah
S2/S3
1 orang
S1
13 orang
D3
1 orang
SLTA/D1/D2
CIPONDOH,
-
63
6. Sarana dan Prasarana Sarana dan prasarana yang dimiliki oleh SMA KH dewantoro sebagai berikut: Tabel 7. Sarana dan Prasarana SMA KH dewantoro, Tangerang No
Fasilitas Belajar
1
Ruang teori/Kelas
Luas (m2)
Jumlah 10
Kondisi Baik
490 2
Ruang Kepala Sekolah
1
28
Baik
3
Ruang Guru
1
49
Baik
4
Ruang TU
1
32
Baik
5
Ruang BP/BK
1
9
Baik
6
Kamar Mandi/WC Guru
1
4
Baik
7
Kamar Mandi/WC Siswa
2
42
Baik
8
Ruang Ibadah/Musollah
1
77
Baik
9
Ruang OSIS
1
6
Baik
10
Lab. IPA (Biologi)
1
49
Baik
11
Lab. Komputer
1
49
Baik
64
B. Rekapitulasi Validitas dan Reliabilitas Instrumen 1. Uji Validitas Butir instrumen dianggap valid jika r hitung > r tabel, dan dianggap memenuhi syarat koefisien dengan n = 82 taraf kesalahan 5% diperoleh 0,220. 91 Melalui bantuan Microsoft Office Excel 2007, dengan hasil uji validitas didapatkan sebagai berikut ini: Tabel 8. Uji Validitas Variabel X (Pola Asuh Orang Tua yang Bekerja) No
Pertanyaan
r hitung
r tabel
Hasil
1.
Orang tua saya selalu
0,105
0,220
Tidak Valid
-0,193
0,220
Tidak Valid
0,227
0,220
Valid
0,311
0,220
Valid
0,076
0,220
Tidak Valid
memberikan support kepada saya pada saat saya melakukan tindakan yang positif. 2.
Orang tua saya membantu saya dalam mengembangkan bakat yang saya miliki.
3.
Orang tua saya selalu menghargai pendapat saya.
4.
Orang tua saya peka terhadap masalah yang sedang saya hadapi.
5.
Orang tua saya memberikan kebebasan kepada saya dalam
91
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, (Bandung: ALFABETA, 2009), h. 333.
65
memilih dan melakukan tindakan. 6.
Jika orang tua saya libur bekerja,
0,137
0,220
Tidak Valid
0,440
0,220
Valid
0,408
0,220
Valid
0,587
0,220
Valid
0,054
0,220
Tidak Valid
0,143
0,220
Tidak Valid
-0,170
0,220
Tidak Valid
0,584
0,220
Valid
orang tua saya selalu mengajak saya dan keluarga berlibur ketempat rekreasi. 7.
Orang tua saya selalu memantau pergaulan saya.
8.
Orang tua saya memarahi saya bukan pada tempat dan waktu yang tepat.
9.
Orang tua saya berkata kasar kepada saya.
10.
Orang tua saya menerapkan peraturan yang ketat didalam keluarga.
11.
Saya harus mematuhi segala peraturan yang orang tua saya buat.
12.
Saya mendapatkan perhatian dan kasih sayang yang berbeda dari kakak atau pun adik saya.
13.
Orang tua saya kurang memberikan kepercayaan kepada
66
saya untuk melakukan sesuatu. 14.
Orang tua saya lebih memilih
0,554
0,220
Valid
0,529
0,220
Valid
0,546
0,220
Valid
0,729
0,220
Valid
0,579
0,220
Valid
0,721
0,220
Valid
0,463
0,220
Valid
melakukan kekerasan fisik atau pun verbal (kata-kata), apabila saya melalukan kesalahan. 15.
Orang tua saya memberikan kebebasan dalam bergaul tanpa mengawasi apa yang saya lakukan.
16.
Orang tua saya terlalu mempercayai saya dalam melakukan segala hal sendiri tanpa kontrol dari orang tua.
17.
Orang tua saya tidak pernah peka terhadap masalah yang sedang saya hadapi.
18.
Orang tua saya tidak memberi peringatan ketika saya melakukan perilaku salah.
19.
Orang tua saya jarang memberikan pengarahan kepada saya.
20.
Orang tua saya lebih banyak
67
memnghabiskan waktunya untuk bekerja. 21.
Orang tua saya lebih
0,491
0,220
Valid
0,607
0,220
Valid
0,591
0,220
Valid
0,688
0,220
Valid
mementingkan pekerjaannya sehingga saya kurang mendapatkan perhatian. 22.
Ketika orang tua saya libur bekerja orang tua saya tidak meluangkan waktunya untuk berkumpul dengan keluarga.
23.
Orang tua saya tidak pernah meluangkan waktu untuk datang ke sekolah untuk menghadiri rapat di sekolah saya.
24.
Orang tua saya selalu membiarkan saya bergaul bebas diluar rumah.
Berdasarkan uji validitas instrumen variabel (X) pola asuh orang tua yang bekerja, dapat diketahui dari 24 butir pertanyaan yang digunakan dalam uji validitas pada variabel pola asuh orang tua yang bekerja. Pada tabel uji validitas diatas dapat diketahui hanya 17 butir pertanyaan yang dianggap valid karena ke 17 butir pertanyaan tersebut memperoleh rata-rata nilai r hitung lebih besar dari pada r tabel.
68
Tabel 9. Uji Validitas Variabel (Y) Perkembangan Kepribadian Remaja No
Pertanyaan
r hitung 0,131
r tabel 0,220
Hasil
1.
Saya selalu konsisten dalam
0,108
0,220
Tidak Valid
0,411
0,220
Valid
0,374
0,220
Valid
0,420
0,220
Valid
0,430
0,220
Valid
Saya lebih suka berterus terang 0,336
0,220
Valid
0,220
Valid
Tidak Valid
mengambil keputusan. 2.
Jika melakukan kesalahan, saya cukup sulit dalam mengakui kesalahan yang saya lakukan.
3.
Saya melakukan segala sesuatu tindakan dengan hatihati.
4.
Saya ingin pendapat saya selalu diterima oleh orang lain.
5.
Saya tidak mudah terpengaruh oleh orang lain dalam mengambil keputusan.
6.
Saya dapat menyelesaikan segala sesuatu hal dengan tenang.
7.
(terbuka) kepada orang lain. 8.
Saya cepat dalam mengambil inisiatif sendiri untuk
0,445
69
bertindak. 9.
Jika saya mengahadapi
0,257
0,220
Valid
0,340
0,220
Valid
0,307
0,220
Valid
0,412
0,220
Valid
0,168
0,220
Tidak Valid
0,374
0,220
Valid
0,344
0,220
Valid
-0,117
0,220
Tidak Valid
kesulitan/permasalahan saya lebih suka mengasingkan diri. 10.
Saya mampu merespon kejadian/peristiwa yang sedang terjadi dengan cepat.
11.
Saya selalu berpikir positif terhadap diri saya, keluarga dan orang lain.
12.
Saya tidak pernah mau melakukan hal-hal yang dapat merusak diri saya.
13.
Saya terkadang tidak memperdulikan peraturan/norma yang ada pada saat bertindak.
14.
Saya mampu menjaga apa yang saya miliki dengan baik.
15.
Saya mampu membedakan perbuatan yang baik atau buruk dengan cepat.
16.
Saya mudah merasa putus asa, ketika saya gagal melakukan
70
sesuatu. 17.
Saya tidak mudah merasa
0,430
0,220
Valid
0,262
0,220
Valid
0,131
0,220
Tidak Valid
0,240
0,220
Valid
0,420
0,220
Valid
0,287
0,220
Valid
0,183
0,220
Tidak Valid
tersinggung, apabila orang lain membicarakan perilaku saya. 18.
Saya merasa sensitif, ketika orang lain mengikut campuri urusan pribadi saya.
19.
Saya selalu berusaha mentaati peraturan atau pun normanorma yang ada.
20.
Jika saya mempunyai permasalahan saya lebih meratapi dengan kesedihan dibandingkan untuk menyelesaikannya.
21.
Saya mampu menerima resiko apa pun terhadap apa yang saya lakukan.
22.
Saya selalu menyelesaikan masalah dengan baik dan penuh tanggung jawab.
23.
Saya selalu mengandalkan bantuan orang lain, pada saat menyelesaikan permasalahan.
71
24.
Saya tidak menyalahkan teman 0,253
0,220
Valid
0,410
0,220
Valid
0,293
0,220
Valid
0,337
0,220
Valid
0,009
0,220
Tidak Valid
0,434
0,220
Valid
0,322
0,220
Valid
ketika saya dan teman saya melakukan kesalahan. 25.
Jika perbuatan yang saya lakukan salah saya selalu siap untuk mempertanggung jawabkan perbuatan saya.
26.
Apabila saya melakukan kesalahan saya akan berbesar hati untuk meminta maaf dan mengakui kesalahan yang saya perbuat.
27.
Saya mampu berinteraksi dengan baik kepada orangorang yang ada disekitar.
28.
Saya tidak mudah berkomunikasi dengan orang yang baru saya kenal.
29.
Saya memiliki kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan baik (supel).
30.
Saya merasa senang jika bertemu dengan orang-orang
72
yang baru saya kenal. 31.
Saya bergaul tidak hanya
0,407
0,220
Valid
0,467
0,220
Valid
0,381
0,220
Valid
Saya sering mengikuti kegiatan 0,429
0,220
Valid
0,220
Tidak Valid
dengan teman sebaya (bergaul dengan senior dan junior). 32.
Saya mudah mendapatkan banyak teman.
33.
Saya selalu melakukan interaksi dengan teman-teman sebaya dan tetangga yang ada dilingkungan sekitar rumah.
34.
yang ada dilingkungan rumah. 35.
Saya lebih suka bergaul
0,049
dengan teman sekolah dibandingkan teman dilingkungan rumah.
Berdasarkan Tabel 11 uji validitas instrumen pada variabel perkembangan kepribadian remaja dari 35 butir pertanyaan. Dan dari 35 pertanyaan tersebut hanya 27 butir pertanyaan yang dianggap valid karena hasil rata-rata r hitung lebih besar dari pada r tabel.
73
2. Uji Reliabilitas Berdasarkan pengujian reliabilitas uji instrumen keseluruhan dengan menggunakan software SPSS 20.0 for windows release diperoleh bahwa nilai reliabilitas uji instrumen pada variabel (X) pola asuh orang tua yang bekerja dan variabel (Y) perkembangan kepribadian remaja terhadap 82 responden didapatkan sebagai berikut: Tabel 10. Koefisien Reliabilitas No.
Variabel
Nilai
Keputusan
Reliabilitas 1
Pola Asuh Orang Tua yang
0,811
Reliabel
0,777
Reliabel
Bekerja 2
Perkembangan Kepribadian Remaja
Cronbach alpha > 0,60 maka data tersebut mempunyai reliabilitas kurang baik, sedangkkan cronbach alpha > 0,7 dapat diterima, dan cronbach alpha > 0,8 adalah baik.92 Hasil koefisien reliabilitas (Alpha) yang tertera pada tabel diatas dapat dikatakan bahwa instrumen yang digunakan handal, artinya data instrumen dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat ukur pengumpulan data atau mengukur objek yang sudah ditetapkan karena instrumen tersebut sudah tergolong baik.
92
Duwi Priyatno, 5 Jam Belajar Olah Data dengan SPSS 17, (Yogyakarta: CV Andi Offset, 2009), h. 172.
74
C. Deskripsi Data Responden Dari hasil profil responden diperoleh data reponden yang menjadi sampel dalam penelitian ini, adalah sebagai berikut: 1. Diagram Jenis Kelamin Responden Jenis Kelamin Responden
Perempuan 51%
Laki-Laki 49%
Dari gambar diagram lingkaran diatas menunjukan bahwa mayoritas yang menjadi responden penelitian berdasarkan jenis kelamin yaitu perempuan dengan jumlah 42 orang (51%), dan jumlah responde laki-laki 40 orang (49%). 2. Diagram Jenjang Usia Responden
Usia Responden 18 Tahun 11% 15 Tahun 15%
17 Tahun 40%
16 Tahun 34%
Sedangkan pada diagram usia responden menunjukan mayoritas usia responden yaitu 17 tahun (40%) sebanyak 33 orang. Dan pada usia responden 16
75
tahun (34%) sebanyak 28 orang, usia 15 tahun (15%) sebanyak 12 orang dan usia 18 tahun (11%) sebanyak 9 orang. 3. Diagram Tingkatan Kelas Responden
Tingkatan Kelas Responden
Kelas XII 21% Kelas X 45% Kelas XI 34%
Berdasarkan gambar diagram diatas yang menjelaskan tingkatan kelas responden yang menjadi sampel penelitian. Responden yang menjadi sampel penelitian pada kelas X (sepuluh) sebanyak 37 orang (45%), dan pada kelas XI (sebelas) sebanyak 28 orang (34%). Pada kelas XII (dua belas) sebanyak 7 orang (21%). 4. Diagram Status Pekerjaan Orang Tua Responden
Diagram Pekerjaan Orang Tua
15% Pegawai Swasta
60% Karyawan 14% Wiraswasta 11% PNS
76
Dalam penelitian ini yang menjadi responden/sampel penelitian adalah siswa/siswi yang kedua orang tuanya bekerja, maka status pekerjaan orang tua masuk didalam profil responden. Dari gambaran diagram diatas bahwa status pekerjaan orang tua responden, (60%) pekerjaannya sebagai karyawan, (15%) Pegawai Swasta, (14%) wiraswasta, dan PNS (11%). D. Deskripsi Kuesioner Penelitian Berdasarkan hasil penelitian yang telah diolah maka diperoleh respon responden terhadap kuesioner sebagai berikut: 1. Pola Asuh Orang Tua yang Bekerja Tabel 11. Respon Siswa/Siswi (Responden) Terhadap Pola Asuh Orang Tua yang Bekerja No.
Pertanyaan
A.
Pola Asuh Demokratis
1.
Orang tua saya selalu menghargai
SS
S
RR
TS
STS
Skor
Rangking
26
42
14
0
0
340
2
17
48
16
1
0
327
3
35
33
9
4
1
343
1
pendapat
saya 2.
Orang tua saya peka terhadap masalah yang sedang saya hadapi.
3.
Orang tua saya selalu memantau
pergaualan
77
saya. B.
Pola Asuh Otoriter
1.
Orang
tua
saya
7
16
27
23
9
257
3
4
1
19
42
16
311
1
5
22
24
28
3
248
4
4
7
16
36
19
305
2
5
11
17
35
14
288
3
memarahi saya bukan pada tempat dan waktu yang tepat. 2.
Orang tua saya berkata kasar kepada saya.
3.
Orang tua saya kurang memberikan kepercayaan
kepada
saya untuk melakukan sesuatu. 4.
Orang tua saya lebih memilih
melakukan
kekerasan fisik atau pun verbal
(kata-kata),
apabila saya melakukan kesalahan. C.
Pola Asuh Permisif
1.
Orang
tua
saya
memberikan kebebasan bergaul mengawasi
tanpa apa
yang
78
saya lakukan. 2.
Orang tua saya terlalu
2
18
20
36
6
272
4
7
18
23
27
7
255
5
7
9
12
39
15
292
2
1
9
22
36
14
299
1
9
13
31
23
5
245
5
8
19
19
24
10
249
4
mempercayai saya untuk melalukan sendiri
segala
tanpa
hal
kontrol
dari orang tua. 3.
Orang tua saya tidak pernah peka terhadap masalah yang sedang saya hadapi.
4.
Orang tua saya tidak memberikan peringatan ketika saya melalukan perilaku salah.
5.
Orang tua saya jarang memberikan pengarahan kepada saya.
D.
Pola Asuh Penelantar
1.
Orang tua saya lebih banyak
menghabiskan
waktunya untuk bekerja. 2.
Orang tua saya lebih mementingkan pekerjaannya
sehingga
79
saya kurang mendapkan perhatian. 3.
Ketika orang tua saya
6
14
15
39
7
270
2
7 libur bekerja orang tua saya tidak meluangkan waktunya
untuk
berkumpul
dengan
keluarga. 4.
Orang tua saya tidak
4
20
17
32
9
268
3 9
pernah
meluangkan
waktu untuk datang ke sekolah
untuk
menghadiri
rapat
di
sekolah saya. 5.
Orang tua saya selalu membiarkan bergaul
bebas
4
13
10
37
18
298
saya diluar
rumah.
Dari Tabel diatas, pada bagian A (Pola Asuh Demokratis) dapat diketahui dari hasil pertanyaan yang valid bahwa respon siswa/siswi (responden) terhadap pola asuh demokratis yang menempati rangking pertama dengan skor 343 yaitu orang tua selalu memantau pergaulan anak. Hal tersebut menunjukkan bahwa orang tua siswa/siswi (responden) perduli dengan pergaulan anak. Selanjutnya
1
80
yang menempati rangking terakhir dengan skor 327 yaitu orang tua peka terhadap masalah yang sedang dihadapi anak, hal ini menunjukkan bahwa orang tua dapat mudah memahami anak yang sedang memiliki masalah. Pada bagian B (Pola Asuh Otoriter) isi tabel diatas dapat diketahui, respon siswa/siswi (responden) terhadap pola asuh otoriter yang menempati rangking pertama dengan skor 311 yaitu orang tua suka berkata kasar kepada anak. Hal ini menunjukkan bahwa terkadang anak mendapatkan kata-kata kasar dari orang tuanya. Kemudian respon terhadap pola asuh otoriter yang menempati rangking kedua dengan skor 305 yaitu orang tua lebih memilih melakukan kekerasan fisik atau pun verbal (kata-kata), apabila anak melakukan kesalahan. Hal ini menunjukkan bahwa orang tua lebih memilih melakukan kekerasan fisik atau pun verbal (kata-kata) dari pada memberikan pengertian yang bijak kepada anak. Selanjutnya pada pola asuh otoriter yang menempati rangking terakhir dengan skor 248 yaitu orang tua kurang memberikan kepercayaan kepada anak untuk melakukan sesuatu, hal ini menunjukka bahwa orang tua kurang mempercayai anak sehingga orang tua terkadang tidak membiarkan anak untuk melakukan sesuatu pilihannya sendiri. Pada bagian C (Pola asuh Permisif) pada tabel diatas dapat diketahui, respon terhadap pola asuh permisif yang menempati rangking pertama dengan skor 299 yaitu orang tua jarang memberikan pengarahan kepada anak. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas orang tua pada pola asuh ini orang tua jarang memberikan pengarahan kepada anak. Bisa jadi hal tersebut terjadi dikarenakan kedekatan antara orang tua dengan anak yang terbatas karena waktu dan
81
kesibukan orang tua dalam mencari nafkah sehingga komunikasi antara anak dengan orang tua tidak berjalan dengan baik. Selanjutnya yang menempati urutan rangking kedua pada pola asuh permisif dengan skor 292 yaitu orang tua tidak memberikan peringatan kepada anak apabila berperilaku salah. Hal ini menunjukkan bahwa orang tua tidak memperdulikan apa yang dilakukan anak, sehingga pada saat anak melakukan perilaku yang salah pun orang tua tidak memberikan peringatan atau menegur kesalahan yang dilakukan anak. Pada pola asuh permisif yang menempati rangking terakhir dengan skor 255 yaitu orang tua tidak pernah peka terhadap masalah yang dihadapi anak. Hal tersebut menunjukkan orang tua tidak mengetahui permasalahan yang sedang anak hadapi, terkadang ini terjadi karena kurangnya kepekaan orang tua terhadap anak. Hal ini terjadi biasanya karena kurangnya kedekatan antara orang tua dengan anak dalam berinteraksi dan komunikasi. Pada bagian D (Pola asuh penelantar) dari tabel diatas, dapat diketahui respon terhadap pola asuh penelantar yang menempati urutan rangking pertama dengan skor 298 yaitu orang tua membiarkan anak bergaul bebas diluar rumah, ini bisa terjadi karena salah satu faktornya adalah kesibukan para orang tua dalam bekerja sehingga kontrol terhadap pergaulan anak pun tidak tidak diperhatikan oleh orang tua dan anak pun lebih memilih bergaul bebas diluar rumah. Selanjutnya yang menempati rangking kedua dengan skor 270 pada pola asuh penelantar yaitu orang tua tidak meluangkan waktu untuk berkumpul dengan keluarga pada saat libur bekerja. Hal ini menunjukkan bahwa orang tua tidak meluangkan waktu untuk melakukan interaksi antara anggota keluarga.
82
Selanjutnya yang menempati rangking terakhir dengan skor 245 yaitu orang tua lebih banyak menghabiskan waktu untuk bekerja. Hal ini menunjukkan bahwa orang tua lebih banyak menghabiskan waktunya untuk bekerja. 2. Perkembangan Kepribadian Remaja Tabel 12. Respon Siswa/Siswi (Responden) Terhadap Perkembangan Kepribadian Remaja No.
Pertanyaan
SS
S
RR
TS
STS
Skor
Rangking
1.
Saya melakukan
35
38
8
1
0
353
6
14
27
19
17
5
274
22
24
28
26
3
1
317
16
29
38
14
0
0
339
10
segala sesuatu tindakan dengan hatihati. 2.
Saya ingin pendapat saya selalu diterima oleh orang lain.
3.
Saya tidak mudah terpengaruh oleh orang lain dalam mengambil keputusan.
4.
Saya dapat menyelesaikan segala sesuatu dengan
83
tenang. 5.
Saya lebih suka
25
32
21
4
0
324
15
13
39
27
2
0
306
18
9
11
23
28
11
225
24
4
41
32
5
0
290
19
40
30
10
2
0
354
5
berterus terang (terbuka) kepada orang lain. 6.
Saya cepat dalam mengambil inisiatif sendiri untuk bertindak.
7.
Jika saya menghadapi kesulitan/permasalah an saya lebih suka mengasingkan diri.
8.
Saya mampu merespon kejadian atau peristiwa yang sedang terjadi dengan cepat.
9.
Saya selalu berpikir positif terhadap diri saya, keluarga dan orang lain.
84
10.
Saya tidak pernah
53
22
4
1
2
369
3
37
38
7
0
0
358
4
38
31
12
0
1
351
7
16
30
20
11
5
287
20
11
27
20
18
6
265
3
1
6
19
30
26
172
25
mau melakukan halhal yang dapat merusak diri saya. 11.
Saya mampu menjaga apa yang saya miliki dengan baik.
12.
Saya mampu membedakan perbuatan yang baik atau buruk dengan cepat.
13.
Saya tidak mudah merasa tersinggung, apabila orang lain membicarakan perilaku saya.
14.
Saya merasa sensitif, ketika orang lain mengikut campuri urusan pribadi saya.
15.
Jika saya mempunyai permasalahan saya
85
lebih meratapi dengan kesedihan dibandingkan untuk menyelesaikannya. 16.
Saya mampu
21
47
12
0
0
329
13
28
46
8
0
0
348
8
16
35
26
3
2
306
18
32
40
8
1
1
347
9
menerima resiko apapun terhadap apa yang saya lakukan. 17.
Saya selalu menyelesaikan masalah dengan baik dan penuh tanggung jawab.
18.
Saya tidak menyalahkan teman ketika saya dan teman saya melakukan kesalahan.
19.
Jika perbuatan yang saya lakukan salah saya selalu siap untuk mempertanggung jawabkan perbuatan
86
saya. 20.
Apabila saya
51
29
2
0
0
377
2
31
46
4
1
0
353
6
16
51
13
1
0
325
14
25
26
26
3
2
315
17
33
49
9
0
1
389
1
melakukan kesalahan saya akan berbesar hati untuk meminta maaf dan mengakui kesalahan yang telah saya perbuat. 21.
Saya mampu berinteraksi dengan baik kepada orangorang yang ada disekitar.
22.
Saya memiliki kemampu untuk menyesuaikan diri dengan baik (supel).
23.
Saya merasa senang jika bertemu dengan orang-orang yang baru saya kenal.
24.
Saya bergaul tidak hanya dengan teman sebaya (bergaul
87
dengan senior dan junior). 25.
Saya mudah
30
33
16
2
1
335
11
25
42
10
4
1
332
12
14
23
36
5
4
284
21
mendapatkan banyak teman. 26.
Saya selalu melakukan interaksi dengan teman-teman sebaya dan tetangga yang ada disekitar rumah.
27.
Saya sering mengikuti kegiatan yang ada dilingkungan rumah.
Dari Tabel 12 dapat diketahui, respon siswa/siswi (responden) terhadap variabel perkembangan kepribadian remaja yang menempati rangking pertama dan kedua yaitu responden tidak hanya bergaul dengan teman sebaya (bergaul dengan senior dan junior) dan responden berbesar hati untuk meminta maaf dan mengakui kesalahan yang dilakukan. Hal ini menunjukkan bahwa responden (siswa/siswi)
di
SMA
KH.
Dewantoro,
mudah
dalam
melakukan
pergaulan/interaksi sosial terhadap sesama serta memiliki rasa tanggung jawab yang baik terhadap resiko dari perbuatan yang dilakukan. Pada rangking ketiga
88
pada variabel perkembangan kepribadian remaja yaitu responden tidak pernah mau melakukan hal-hal yang dapat merusak dirinya. Hal ini menunjukkan bahwa siswa/siswi di SMA KH. Dewantoro dapat membedakan mana perbuatan yang baik dan buruk untuk dirinya dengan baik. Sehingga responden bisa menjauhkan dirinya dari perbuatan yang dapat merusak diri dan kepribadiannya. Sedangkan respon siswa/siswi SMA KH. Dewantoro (responden) terhadap variabel perkembangan kepribadian remaja yang menempati rangking terakhir yaitu jika responden mempunyai permasalahan responden lebih meratapi dengan kesedihan dibandingkan untuk menyelesaikannya. Hal ini menunjukkan bahwa responden (siswa/siswi) dalam merespon permasalahan yang sedang dihadapinya lebih
diratapi
dengan
kesedihan
permasalahannya dengan cepat.
dibandingkan
untuk
menyelesaikan
89
E. Analisis Data Penelitian 1. Uji Regresi Linear Sederhana Berdasarkan hasil penelitian yang telah diolah dengan menggunakan bantuan software SPSS 20 for windows release, maka didapatkan hasil sebagai berikut: Tabel 13. Koefisien Regresi Linear Sederhana Coefficients
Model
Unstandardized Coefficients
a
Standardized
T
Sig.
Coefficients
B
(Constant)
Std. Error
Beta
90,262
7,685
11,754
,211
,126
,183 1,670
,000
Pola Asuh 1 Orang Tua ,099
yang Bekerja
a. Dependent Variable: Perkembangan Kepribadian Remaja
Dari Tabel 13 dapat diperoleh persamaan regresi linear sederhana sebagai berikut: Y = 90,262+ 0,211 X Dari persamaan tersebut dapat diartikan besaran nilai konstan sebesar 90,262 pada persamaan regresi diatas menunjukkan bahwa nilai Y sebesar 90,262. Jika ada peningkatan satu nilai/angka pada variabel pola asuh orang tua
90
yang bekerja, maka variabel perkembangan kepribadian remaja akan meningkat sebesar 0,211. 2. Uji Koefisien Determinasi Berdasarkan hasil penelitian yang telah diolah dengan menggunakan software SPSS 20 for windows release, maka didapatkan hasil sebagai berikut: Tabel 14. Koefisien Determinasi
Model
R
R Square a
1
,183 ,034
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
,022
9,850
Pada Tabel diatas menampilkan nilai R yang merupakan simbol dari nilai koefisien korelasi. Nilai korelasi pada tabel diatas adalah 0,183. Nilai ini dapat diinterpretasikan bahwa hubungan kedua variabel penelitian ada dikategori sangat lemah. Melalui Tabel diatas juga diperoleh nilai R Square/koefisien determinasi (KD) yang menunjukkan seberapa bagus model regresi yang dibentuk oleh interaksi variabel bebas dan variabel terikat. Nilai R Square yang diperoleh adalah 0,034 atau 3,4% yang artinya bahwa variabel pola asuh orang tua yang bekerja memiliki pengaruh kontribusi sebesar 3,4% terhadap perkembangan kepribadian remaja sedangkan sisanya 96,6% dipengaruhi oleh variabel lain diluar model yang diteliti oleh penulis.
91
3. Uji Koefisien Regresi Linear Sederhana (Uji-T) Berdasarkan hasil uji T-test dilihat dari Tabel 14 dapat dijelaskan bahwa nilai t hitung = 1,670 dan nilai sig-nya sebesar 0,099 dengan alpha 0,05. Karena nilai signifikansi lebih besar dari alpha, maka Ho diterima. Ho = Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara pola asuh orang tua yang bekerja terhadap perkembangan kepribadian remaja. Ha = Terdapat pengaruh yang signifikan antara pola asuh orang tua yang bekerja terhadap perkembangan kepribadian remaja. Dari hasil hipotesis diatas, dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara pola asuh orang tua yang bekerja terhadap perkembangan kepribadian remaja. 4. Uji Regresi Linear Berganda 1). Hasil Uji Regresi Linear Berdasarkan Variabel Pola Asuh Orang Tua yang Bekerja dengan Masing-Masing Aspek Kepribadian Remaja. Berdasarkan penjelasan hasil regresi diatas, secara umum tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara pola asuh orang tua yang bekerja terhadap perkembangan kepribadian remaja. Akan tetapi, setelah peneliti melakukan analisis regresi linear antara variabel pola asuh orang tua yang bekerja (demokratis, otoriter, permisif dan penelantar) dengan masing-masing aspek kepribadian remaja (karakter, temperamen, sikap, stabilitas emosi, responsibilitas dan sosiabilitas), diperoleh hasil regresi linear yang signifikan antara variabel pola asuh orang tua yang
92
bekerja (demokratis, otoriter, permisif dan penelantar) dengan aspek sikap pada variabel kepribadian remaja, sebagai berikut:93 Tabel 15. Hasil Regresi Linear Pola Asuh (demokratis, otoriter, permisif dan penelantar) terhadap Kepribadian Remaja (sikap) Coefficients
Model
a
Unstandardized
Standardize
Coefficients
d
T
Sig.
5,984
,000
Coefficients
B
(Constant)
9,078
Std. Error
Beta
1,517
Pola Asuh Demokratis ,280
,118
,275
2,371
,020
Otoriter
,032
,073
,057
,444
,658
Permisif
,009
,059
,020
,145
,885
Penelantar
,004
,054
,008
,068
,946
Dari hasil regresi pada Tabel diatas dapat diperoleh persamaan regresi linear sebagai berikut: Y = 9,078 + 0,280X1 + 0, 032X2 + 0,009X3 + 0,004X4
93
Dari 6 Tabel hasil regresi linear antara pola asuh (demokratis, otoriter, permisif dan penelantar) dengan masing-masing aspek pada perkembangan kepribadian remaja (karakter, temperamen, sikap, stabilitas emosi, responsibilitas dan sosiabilitas) hanya 1 Tabel yang hasil regresi linear signifikan yaitu pada Tabel 17.
93
Dari persamaan tersebut dapat diartikan besaran nilai konstan sebesar 9,078. Pada persamaan regresi diatas menunjukan bahwa nilai Y sebesar 9,078. Tabel diatas juga dapat menjelaskan, sebagai berikut: Pertama, jika ada peningkatan satu nilai/angka pada pola asuh (demokratis) orang tua yang bekerja, maka kepribadian remaja (sikap) akan meningkat sebesar 0,280. Kedua, jika ada peningkatan satu nilai/angka pada pola asuh (otoriter) orang tua yang bekerja, maka kepribadian remaja (sikap) akan meningkat sebesar 0,032. Ketiga, jika ada peningkatan satu nilai/angka pada pola asuh (permisif) orang tua yang bekerja, maka kepribadian remaja (sikap) akan meningkat sebesar 0,009. Keempat, jika ada peningkatan satu nilai/angka pada pola asuh (penelantar) orang tua yang bekerja, maka kepribadian remaja (sikap) akan meningkat sebesar 0,004. Berdasarkan Tabel diatas dapat diperoleh nilai signifikansi pada pola asuh (demokratis) orang tua yang bekerja terhadap kepribadian remaja (sikap) sebesar 0,020 dengan alpha 0,05. Karena nilai signifikasi lebih kecil dari alpha maka Ho ditolak, dan dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan. Sedangkan untuk nilai signifikansi pada pola asuh (otoriter, permisif dan penelantar) orang tua yang bekerja terhadap kepribadian remaja (sikap), lebih besar dari pada alpha maka Ho diterima dan dapat disimpukan antara pola asuh
94
(otoriter, permisif dan penelantar) orang tua yang bekerja terhadap kepribadian remaja (sikap) tidak signifikan. Dari penjelasan nilai signifikansi diatas, dapat disimpulkan dari keempat aspek pola asuh (demokratis, otoriter, permisif dan penelantar) dengan aspek sikap pada kepribadian remaja, hanya pola asuh (demokratis) orang tua yang bekerja yang mempunyai pengaruh signifikan terhadap sikap pada kepribadian remaja. Seperti orang tua menghargai pendapat, peka terhadap masalah anak dan memantau pergaulan anak. Maka, sikap pada kepribadian anak semakin baik, misalnya anak selalu berpikir positif, tidak melakukan tindakan yang merusak dirinya, mampu menjaga dengan baik apa yang dimilikinya dan mampu membedakan perbuatan yang baik dan buruk. Jika orang tua bersikap demokratis kepada anak maka sikap pada kepribadian anak pun akan baik. Tabel 16. Koefisien Determinasi Model
R R Square
Adjusted Std. Error of the R Square
1
308
a
,095
Estimate
,048
1,56464
Pada Tabel diatas menampilkan nilai R yang merupakan simbol dari nilai koefisien korelasi. Nilai korelasi pada tabel diatas adalah 0,308. Nilai ini dapat dinterpretasikan bahwa hubungan antara variabel penelitian ada dikategori lemah.
95
Melalui Tabel diatas juga diperoleh nilai R Square yang menunjukan seberapa bagus model regresi yang dibentuk oleh interaksi antara variabel bebas dengan variabel terikat. Nilai R Square yang diperoleh adalah 0,095 atau 9,5% yang artinya bahwa variabel pola asuh (demokratis, otoriter, permisif dan penelantar) memiliki pengaruh kontribusi sebesar 9,5% terhadap kepribadian remaja (sikap), sedangkan sisanya 90,5% dipengaruhi oleh variabel lain diluar model yang diteliti oleh penulis. 2). Hasil Uji Regresi Linear Berdasarkan Masing-Masing Aspek Antara Variabel Pola Asuh Orang Tua yang Bekerja dengan Variabel Kepribadian Remaja Setelah melakukan analisis regresi linear secara menyeluruh antara variabel pola asuh orang tua yang bekerja dengan variabel perkembangan kepribadian remaja dan analisis regresi linear antara variabel pola asuh orang tua yang bekerja dengan masing-masing aspek pada variabel kepribadian remaja. Peneliti juga melakukan analisis regresi linear pada masing-masing aspek antara variabel pola asuh orang tua yang bekerja dengan masing-masing aspek pada variabel kepribadian remaja. Berdasarkan analisis regresi linear pada masing-masing aspek terdapat beberapa hasil regresi yang menunjukan signifikan, sebagai berikut:94
94
Dari 24 Tabel hasil regresi linear pada masing-masing aspek antara pola asuh (demokratis, otoriter, permisif dan penelantar) dengan aspek kepribadian remaja (karakter, temperamen, sikap, stabilitas emosi, responsibilitas dan sosiabilitas) hanya 4 Tabel regresi linear yang signifikan yaitu pada Tabel 19, 21,23 dan 25. Sedangkan 20 Tabel regresi linear yang lain tidak signifikan.
96
1. Tabel 17. Koefisien Regresi Linear Sederhana Pola Asuh Penelantar terhadap Temperamen Coefficients
Model
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B
(Constant)
a
Std. Error
20,681
1,165
-,148
,068
T
Sig.
Beta
17,754
,000
-2,184
,032
1 Pola Asuh Penelantar
-,237
Dari Tabel 17 dapat diperoleh persamaan regresi linear sederhana sebagai berikut: Y = 20,681 -0,148X Dari persamaan tersebut dapat diartikan besaran nilai konstan sebesar 20,681 pada persamaan regresi diatas menunjukkan bahwa nilai Y sebesar 20,681. Jika ada peningkatan satu nilai atau angka pada pola asuh orang tua yang bekerja (pola asuh penelantar), maka nilai perkembangan kepribadian remaja (temperamen) akan berkurang sebesar 0,148. Tanda negatif pada nilai b diatas menunjukkan bahwa setiap peningkatan variabel bebas (X) akan diikuti dengan penurunan variabel terikatnya (Y). Berdasarkan hasil signifikansi pada Tabel diatas sebesar 0,032 dengan alpha 0,05. Karena nilai signifikansi lebih kecil dari alpha, maka Ho ditolak.
97
Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara pola asuh orang tua yang bekerja (pola asuh penelantar) terhadap (temperamen) pada perkembangan kepribadian remaja. Dari Tabel hasil regresi linear diatas, dapat dijelaskan bahwa jika terdapat peningkatan pada pola asuh penelantar pada orang tua yang bekerja (seperti orang tua lebih mementingkan pekerjaan, orang tua menghabiskan waktunya untuk bekerja, tidak mempunyai waktu luang dan membiarkan anak bergaul bebas) maka temperamen pada kepribadian remaja menurun (seperti menurunnya kemampuan menyelesaikan sesuatu hal dengan tenang, keterbukaan terhadap orang lain, keberanian dalam menghadapi kesulitan/permasalahan, inisiatif dan kemampuan merespon kejadian dengan cepat). Temuan ini sesuai dengan asumsi awal peniliti, dimana peneliti mempunyai asumsi bahwa kesibukan orang tua terhadap pekerjaannya, tidak mempunyai waktu luang, membiarkan anak bergaul bebas akan berpengaruh negatif terhadap temperamen pada perkembangan kepribadian remaja seperti akan menurunnya kemampuan menyelesaikan sesuatu hal dengan tenang, dan keterbukaan terhadap orang lain
98
Tabel 18. Koefisien Determinasi
Model
R
R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
, 1 237
a
,056
,044
2,23353
Pada Tabel 18 diatas R menunjukkan hasil nilai korelasi pada tabel diatas adalah 0,237. Nilai ini dapat diinterpretasikan bahwa hubungan antara keduanya ada dikategori lemah. Sedangkan nilai R Square yang diperoleh adalah 0,056 atau 5,6% yang artinya pola asuh orang tua yang bekerja (pola asuh penelantar) memiliki pengaruh kontribusi sebesar 5,6% terhadap temperamen pada perkembangan kepribadian remaja, sedangkan sisanya 94,4% dipengaruhi oleh variabel lain diluar variabel yang diteliti oleh penulis.
99
2. Tabel 19. Koefisien Regresi Linear Sederhana Pola Asuh Demokratis terhadap Sikap Coefficients
Model
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B
(Constant)
a
Std. Error
9,407
1,352
,307
,109
T
Sig.
6,958
,000
2,816
,006
Beta
1 Pola Asuh Demokratis
,300
Dari Tabel 19 dapat diperoleh persamaan regresi linear sederhana sebagai berikut: Y = 9,407 + 0,307X Dari persamaan tersebut dapat diartikan besaran nilai konstan sebesar 9,407 pada persamaan regresi diatas menunjukkan bahwa nilai Y sebesar 9,407. Jika ada peningkatan satu nilai atau angka pada pola asuh demokratis, maka nilai perkembangan kepribadian remaja (sikap) akan bertambah sebesar 0,307. Berdasarkan hasil signifikansi pada Tabel diatas sebesar 0,006 dengan alpha 0,05, karena nilai signifikansi lebih kecil dari alpha, maka Ho ditolak. Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara pola asuh orang tua yang bekerja (pola asuh demokratis) terhadap (sikap) pada perkembangan kepribadian remaja.
100
Hasil regresi diatas dapat dijelaskan bahwa semakin orang tua bersikap demokratis kepada anak (seperti menghargai pendapat, peka terhadap masalah anak dan memantau pergaulan anak) maka, sikap pada kepribadian anak semakin membaik (misalnya anak selalu berpikir positif, tidak melakukan tindakan yang merusak dirinya, mampu menjaga dengan baik apa yang dimilikinya dan mampu membedakan perbuatan yang baik dan buruk). Penjelasan tersebut sama dengan asumsi awal peneliti, yaitu jika orang tua bersikap demokratis kepada anak maka sikap pada kepribadian anak pun akan baik. Tabel 20. Koefisien Determinasi Model
R
R Square
Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1
,300
a
,090
,079 1,53899
Pada Tabel 20 diatas R menunjukkan hasil nilai korelasi pada tabel diatas adalah 0,300. Nilai ini dapat diinterpretasikan bahwa hubungan antara keduanya ada dikategori lemah. Sedangkan nilai R Square yang diperoleh adalah 0,090 atau 9% yang artinya pola asuh orang tua yang bekerja (pola asuh demokratis) memiliki pengaruh kontribusi sebesar 9% terhadap sikap pada perkembangan kepribadian remaja, sedangkan sisanya 91% dipengaruhi oleh variabel lain diluar variabel yang diteliti oleh penulis.
101
3. Tabel
21. Koefisien Regresi Linear Sederhana Pola Asuh permisif
terhadap Stabilitas Emosi Coefficients
Model
Unstandardized Coefficients
a
Standardized
T
Sig.
Coefficients
B
Std.
Beta
Error
(Constant) 1 Pola
13,199
,987
13,375
,000
,055 -,244
-2,253
,027
Asuh -,124
Permisif
Dari Tabel 21 dapat diperoleh persamaan regresi linear sederhana sebagai berikut: Y = 13,199 -0,124 X Dari persamaan tersebut dapat diartikan besaran nilai konstan sebesar pada 13,199 persamaan regresi diatas menunjukkan bahwa nilai Y sebesar 13,199. Jika ada peningkatan satu nilai atau angka pada pola asuh orang tua yang bekerja (pola asuh permisif), maka nilai perkembangan kepribadian remaja (stabilitas emosi) akan berkurang sebesar 0,124. Tanda negatif pada nilai b diatas menunjukkan bahwa setiap peningkatan variabel bebas (X) akan diikuti dengan penurunan variabel terikatnya (Y).
102
Berdasarkan hasil signifikansi pada Tabel diatas sebesar 0,027 dengan alpha 0,05. karena nilai signifikansi lebih kecil dari alpha, maka Ho ditolak. Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara pola asuh orang tua yang bekerja (pola asuh permisif) terhadap stabilitas emosi pada perkembangan kepribadian remaja. Dari Tabel hasil regresi diatas, dapat dijelaskan bahwa semakin orang tua menerapkan pola asuh permisif (misalnya orang tua jarang memberikan pengarahan kepada anak, memberikan kepercayaan kepada anak dalam melakukan tindakan, dan membiarkan anak melakukan perilaku yang salah) maka stabilitas emosi pada kepribadian remaja menurun (misalnya akan menurunnya rasa tidak mudah tersinggung, rasa sensitif, dan rasa bersedih dalam menghadapi permasalahan). Penjelasan ini sesuai dengan asumsi awal peneliti, bahwa pada pola asuh permisif orang tua yang bekerja tidak hanya memberikan pengaruh yang negatif tetapi pola asuh permisif juga memberikan pengaruh positif seperti menurunya rasa bersedih dalam menghadapi masalah.
103
Tabel 22. Koefisien Determinasi Model
R R Square
1
,244
a
Adjusted R Square
,060
Std. Error of the Estimate
,048
1,84614
Pada Tabel 22 diatas R menunjukkan hasil nilai korelasi pada tabel diatas adalah 0,244. Nilai ini dapat diinterpretasikan bahwa hubungan antara keduanya ada dikategori lemah. Sedangkan nilai R Square yang diperoleh adalah 0,060 atau 6% yang artinya pola asuh orang tua yang bekerja (pola asuh permisif) memiliki pengaruh kontribusi sebesar 6% terhadap stabilitas emosi pada perkembangan kepribadian remaja, sedangkan sisanya 94% dipengaruhi oleh variabel lain diluar variabel yang diteliti oleh penulis. 4. Tabel 23. Koefisien Regresi Linear Sederhana Pola Asuh Penelantar terhadap Stabilitas Emosi Coefficients
Model
(Constant)
a
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B
Std. Error
13,076
,965
T
Sig.
Beta
,000 13,553
1 Pola Asuh Penelantar
-,122
,056
-,236
-2,175
,033
104
Dari Tabel 23 dapat diperoleh persamaan regresi linear sederhana sebagai berikut: Y = 13,076 -0,122 X Dari persamaan tersebut dapat diartikan besaran nilai konstan sebesar pada persamaan 13,076 regresi diatas menunjukkan bahwa nilai Y sebesar 13,076 . Jika ada peningkatan satu nilai atau angka pada pola asuh orang tua yang bekerja (pola asuh penelantar), maka nilai perkembangan kepribadian remaja (stabilitas emosi) akan berkurang sebesar 0,122. Tanda negatif pada nilai b diatas menunjukkan bahwa setiap peningkatan variabel bebas (X) akan diikuti dengan penurunan variabel terikatnya (Y). Berdasarkan hasil signifikansi pada Tabel diatas sebesar 0,033 dengan alpha 0,05. karena nilai signifikansi lebih kecil dari alpha, maka Ho ditolak. Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara pola asuh orang tua yang bekerja (pola asuh penelantar) terhadap stabilitas emosi pada perkembangan kepribadian remaja. Dari Tabel hasil regresi linear diatas, dapat dijelaskan bahwa jika terdapat peningkatan pada pola asuh penelantar orang tua yang bekerja (seperti orang tua lebih mementingkan pekerjaan, orang tua menghabiskan waktunya untuk bekerja, tidak mempunyai waktu luang dan membiarkan anak bergaul bebas) maka stabilitas emosi pada kepribadian remaja menurun (seperti menurunnya rasa tidak mudah tersinggung, rasa sensitif, dan permasalahan).
rasa bersedih dalam menghadapi
105
Temuan ini sesuai dengan asumsi awal peniliti, dimana peneliti mempunyai asumsi bahwa kesibukan orang tua terhadap pekerjaannya, tidak mempunyai waktu luang, membiarkan anak bergaul bebas akan berpengaruh terhadap stabilitas emosi pada perkembangan kepribadian remaja seperti akan menurunnya rasa tidak mudah tersinggung, rasa sensitif, dan rasa bersedih dalam menghadapi permasalahan. Tabel 24. Koefisien Determinasi Model
R
R Square
Adjusted
Std.
Error
of
the
Estimate R Square
1
,236
a
,056
,044
1,84985
Pada Tabel 24 diatas R menunjukkan hasil nilai korelasi pada tabel diatas adalah 0,236. Nilai ini dapat diinterpretasikan bahwa hubungan antara keduanya ada dikategori lemah. Sedangkan nilai R Square yang diperoleh adalah 0,056 atau 5,6% yang artinya pola asuh orang tua yang bekerja (pola asuh penelantar) memiliki pengaruh kontribusi sebesar 5,6% terhadap stabilitas emosi perkembangan kepribadian remaja, sedangkan sisanya 94,4% dipengaruhi oleh variabel lain diluar variabel yang diteliti oleh penulis.
106
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan: Pada penelitian ini hasil regresi linear secara menyeluruh pada Tabel 13 antara pola asuh orang tua yang bekerja (demokrtasi, otoriter, permisif dan penelantar) tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perkembangan kepribadian remaja di SMA KH. Dewantoro, Tangerang. Hal ini diperkuat dari hasil koefisien determinasi antara variabel pola asuh orang tua yang bekerja dengan variabel perkembangan kepribadian remaja adalah 0,183 dan signifikansi dengan nilai 0,099. Alpha yang digunakan dalam penelitian ini sebesar 5 % atau 0,05 karena nilai signifikansi lebih besar dari alpha, maka hasil hipotesis adalah Ho diterima dan dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara pola asuh orang tua yang bekerja dengan perkembangan kepribadian remaja di SMA KH. Dewantoro, Tangerang. Namun, setelah dianalisis berdasarkan antara seluruh aspek pada variabel pola asuh (demokratis, otoriter, permisif dan penelantar) dengan masing-masing aspek pada kepribadian remaja (karakter, temperamen, sikap, stabilitas emosi, responsibilitas dan sosiabilitas) terdapat 1 hasil regresi yang menunjukan signifikan yaitu pada Tabel 15 yang menunjukan signifikan antara pola asuh (demokratis, otoriter, permisif dan penelantar) dengan aspek sikap pada kepribadian remaja yang dapat disimpulkan, sebagai berikut:
107
Pertama, Berdasarkan Tabel 15 dapat diperoleh nilai signifikansi pada pola asuh (demokratis) orang tua yang bekerja terhadap sikap pada kepribadian remaja sebesar 0,020 dengan alpha 0,05. Karena nilai signifikasi lebih kecil dari alpha maka Ho ditolak, dan dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan. Sedangkan untuk nilai signifikansi pada pola asuh (otoriter, permisif dan penelantar) orang tua yang bekerja terhadap kepribadian remaja (sikap), lebih besar dari pada alpha maka Ho diterima dan dapat disimpukan antara pola asuh (otoriter, permisif dan penelantar) orang tua yang bekerja terhadap kepribadian remaja (sikap) tidak signifikan. Kedua, Pada Tabel 16 (Tabel koefisien determinasi) menampilkan nilai R yang merupakan simbol dari nilai koefisien korelasi. Nilai korelasi pada tabel diatas adalah 0,308. Nilai ini dapat dinterpretasikan bahwa hubungan antara variabel penelitian ada dikategori lemah. Melalui Tabel 16 juga diperoleh nilai R Square yang menunjukan seberapa bagus model regresi yang dibentuk oleh interaksi antara variabel bebas dengan variabel terikat. Nilai R Square yang diperoleh adalah 0,095 atau 9,5%
yang artinya bahwa variabel pola asuh
(demokratis, otoriter, permisif dan penelantar) memiliki pengaruh kontribusi sebesar 9,5% terhadap kepribadian remaja (sikap), sedangkan sisanya 90,5% dipengaruhi oleh variabel lain diluar model yang diteliti oleh penulis. Kemudian peneliti melakukan analisis pada masing-masing aspek, dengan hasil regresi yang dapat dilihat pada Tabel 17, 19, 21 dan 23. Dari keempat Tabel tersebut terdapat hasil analisis regresi linear yang mempunyai pengaruh signifikan yang dapat disimpulkan sebagai berikut:
108
Pertama, berdasarkan pada Tabel 17 Terdapat pengaruh yang signifikan antara pola asuh (penelantar) orang tua yang bekerja terhadap (temperamen) pada perkembangan kepribadian remaja. Hal ini diperkuat oleh hasil regresi linear dengan nilai signifikansi sebesar 0,032 dengan alpha yang digunakan 0,05. Karena nilai signifikansi lebih kecil dari pada alpha maka Ho ditolak. Kedua, berdasarkan pada Tabel 19 Terdapat pengaruh yang signifikan antara pola asuh (demokratis) orang tua yang bekerja terhadap (sikap) pada perkembangan kepribadian remaja. Hal ini diperkuat oleh hasil regresi linear dengan nilai signifikansi sebesar 0,006 dengan alpha yang digunakan 0,05. Karena nilai signifikansi lebih kecil dari pada alpha maka Ho ditolak. Ketiga, berdasarkan pada Tabel 21 Terdapat pengaruh yang signifikan antara pola asuh (permisif) orang tua yang bekerja terhadap (stabilitas emosi) pada perkembangan kepribadian remaja. Hal ini diperkuat oleh hasil regresi linear dengan nilai signifikansi sebesar 0,027 dengan alpha yang digunakan 0,05. Karena nilai signifikansi lebih kecil dari pada alpha maka Ho ditolak. Keempat, berdasarkan pada Tabel 23 Terdapat pengaruh yang signifikan antara pola asuh (penelantar) orang tua yang bekerja terhadap (stabilitas emosi) pada perkembangan kepribadian remaja. Hal ini diperkuat oleh hasil regresi linear dengan nilai signifikansi sebesar 0,033 dengan alpha yang digunakan 0,05. Karena nilai signifikansi lebih kecil dari pada alpha maka Ho ditolak Dan dari penelitian ini dapat diketahui bahwa nilai koefisien determinasi R Square pada Tabel 18 sebesar 0,034, artinya keragaman perkembangan kepribadian remaja di SMA KH. Dewantoro, Tangerang yang mampu dijelaskan oleh pola asuh orang tua yang bekerja sebesar 3,4% adapun sisanya 96,6%
109
dijelaskan oleh variabel lain diluar variabel X. Sementara pada Tabel 21 koefisien determinasi diperoleh nilai R Square sebesar 0,056 atau 5,6% artinya pola asuh (penelantar) orang tua yang bekerja mempunyai pengaruh sebesar 5,6% terhadap (temperamen) pada perkembangan kepribadian remaja. Adapun sisanya 94,4% dijelaskan oleh variabel lain. Pada Tabel 22 koefisien determinasi diperoleh nilai R Square sebesar 0,090 atau 9% artinya pola asuh (demokratis) orang tua yang bekerja mempunyai pengaruh sebesar 9% terhadap (sikap) pada perkembangan kepribadian remaja. Adapun sisanya 91% dijelaskan oleh variabel lain. Sedangkan pada Tabel 24 koefisien determinasi diperoleh nilai R Square sebesar 0,060 atau 6% artinya pola asuh (permisif) orang tua yang bekerja mempunyai pengaruh sebesar 6% terhadap (stabilitas emosi) pada perkembangan kepribadian remaja. Adapun sisanya 94% dijelaskan oleh variabel lain. Dan pada Tabel 24 koefisien determinasi diperoleh nilai R Square sebesar 0,056 atau 5,6% artinya pola asuh (penelantar) orang tua yang bekerja mempunyai
pengaruh
sebesar
5,6%
terhadap
(stabilitas
emosi)
pada
perkembangan kepribadian remaja. Adapun sisanya 94,4% dijelaskan oleh variabel lain. B. Saran Dari hasil penelitian di SMA KH. Dewantoro, Tangerang bahwa orang tua dari responden (siswa/siswi) yang menjadi sampel penelitian memiliki pola asuh yang berbeda-beda. Namun realitanya ada beberapa yang perlu diperbaiki agar dapat tercipta pola asuh yang ideal untuk anak, yang dapat membentuk
110
kepribadian yang baik pada remaja. Ada beberapa saran dari penulis, diantaranya: 1. Peran orang tua sangat diperlukan dalam memberikan perhatian dan pengarahan khusus terhadap seorang anak yang sedang berada pada masa remaja. Karena pada masa remaja merupakan masa yang rentan terhadap perbuatan dan perilaku-perilaku yang menyimpang, dan penuh dengan gejolak emosi yang membuatnya mudah terkena pengaruh lingkungan kehidupannya. Selain itu, orang tua juga sangat diperlukan dalam mengontrol perilaku pada anak, dan mengajarkan mana yang baik dan boleh dilakukan dan mana yang buruk yang tidak boleh untuk dilakukan oleh anak. Karena, orang tua adalah faktor utama suksesnya anak menjalani kehidupan, begitu pentingnya keterikatan atau kedekatan antara orang tua dengan anaknya dalam menentukan arah perkembangan pada anak dimasa remaja hingga dewasa. 2. Banyak orang tua yang lengah karena sibuk bekerja, sehingga tidak jarang banyak remaja yang melakukan perilaku yang menyimpang. Menerapkan pola asuh yang ideal dan tepat terhadap remaja akan sangat membantu mengurangi permasalahan perilaku menyimpang pada remaja. Pola asuh yang tepat yang diterapkan orang tua kepada anak sejak kecil akan menjadikan bagian dari unsur-unsur kepribadian yang baik. Untuk itu para orang tua yang sering disibukkan oleh pekerjaan, alangkah baiknya untuk meberikan waktunya
sejenak
untuk
mendengarkan
sampaikan/ceritakan kepada orang tua.
apa
yang
akan
anak
111
3. Harus dihindari oleh orang tua adalah pola asuh yang terlalu berlebihan, karena segala sesuatu yang berlebihan biasanya akan menjadi tidak baik. Misalnya jika orang tua terlalu ketat atau kaku memberikan peraturan pada anak sehingga mengekang kebebasannya bisa membuat anak menjadi pemberontak. Jika terlalu memberikan segala sesuatu yang dibutuhkan oleh anaknya akan membuat anak menjadi tergantung pada orang tua dan tidak bisa membuat keputusan sendiri. Sedangkan jika anak dibiarkan terlalu bebas akan membuatnya menjadi tidak tahu aturan. Pola asuh harus disesuaikan dengan konteks kebutuhan dan kemampuan yang dimiliki oleh anak. 4. Pada dasarnya tidak ada pola asuh yang benar atau salah terhadap anak. Pola asuh yang paling tepat adalah menyesuaikan dengan situasi dan kemampuan yang dimiliki anak. Setiap orang tua memiliki ciri khas sendiri dalam mengasuh anaknya, jadi orang lain tidak memiliki hak untuk mengatakan apakah hal itu benar atau salah. Meski demikian tetap ada cara yang tepat untuk mengoptimalkan perkembangan yang terjadi pada anak yang sesuai dengan norma-norma yang ada di masyarakat.
Daftar Pustaka Ahmadi, Abu dan Sholeh, Munawar. Psikologi Perkembangan. Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2005. Ali, Muhammad dan Asrori, Muhammad. Psikologi Remaja Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2011. Bahri, Muhammad Alisuf. Pengantar Psikologi umum dan Perkembangan. Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1997. Bungin, Burhan. Metedologi Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Kencana, 2008. Clemes, Harris. Mengajarkan Disiplin Kepada Anak. Jakarta: Mitra Utama, 1996. Djamarah, Syaiful Bahri. Pola Komunikasi Orang Tua dan Anak dalam Keluarga. Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2004. Faujiah, Anna. “Pola Asuh Orang Tua Terhadap Pembentukan Karakter Anak.” Artikel diakses pada 20 Desember 2013 dari http://Faujiahnna.blogspot.com/2013/12 Gunarsa, Singgih. Psikologi Perkembangan. Jakarta: PT. BPK Gunung Mulia, 2000. Gunarsa, Singgih dan Ny. Gunarsa, Y Singgih. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Jakarta: PT. BPK. Gunung Mulia, 1995. Hadi, Sutrisno. Metodologi Research. Yogyakarta: Andi Offiset, 1987. Idris, Zahra dan Jamal, Lisma. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Gramedia Widiasarana, 1992.
Irwanto, Danny I yatim. Kepribadian Keluarga Narkotika. Jakarta: Arcan, 1991. Jahja, Yudrik. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Kencana, 2011. Kamil, Ahmad. Hukum Perlindungan dan Pengangkatan Anak di Indonesia. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2008. Kartono, Kartini. Peran Orang Tua dalam Memandu Anak. Jakarta: Rajawali Press, 1992. Kompas. “Pengaruh Pola Asuh Terhadap Kepribadian Anak.” diakses pada 06 September 2012 dari http://edukasikompasiana.com Mansoer, Masri dan Driana, Elin. Statistik Sosial. Jakarta: Ushul Press, 2009. Markum, Muhammad Enoch. Anak, Keluarga dan Masyarakat. Jakarta: Sinar Harapan, 1985. Martono, Nanang. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2011. Osamarah, Saiful Bakhri. Psikologi Belajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2002 Prasetyo, Bambang dan Jannah, Lina Miftahul. Metode Penelitian Kuantitatif :Teori dan Aplikasinya. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2006. Priyatno, Duwi. 5 Jam Belajar Olah Data Dengan SPSS 17. Yogyakarta: CV. Andi Offiset, 2009.
Rochmah, Elfi Yuliani. Psikologi Perkembangan. Ponorogo: STAIN Ponorogo Press, 2005. Romdoni, Ahmad. “Kenakalan Remaja.” Diakses pada Oktober 2012 dari http://keributanremaja.blogspot.com/2012/10/mengatasi-kenakalan-remajarepublika.html. Santrock, John W. Remaja. Jakarta: Erlangga, 2007. Sarlito, Sarwono Wirawan. Pengantar Umum Psikologi. Jakarta: Bulan Bintang, 1976. Sarlito, Sarwono Wirawan. Psikologi Remaja. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2007. Sentosa, Singgih. SPSS: Mengelolah Data Statistik Secara Profesional. Jakarta: PPM, 2002. Singarimbung, Masri dan Efendi, Sofian. Metode Penelitian Survei. Jakarta: LP3ES, 1995. Sjarkawi. Pembentukan Kepribadian Anak. Jakarta: Bumi Aksara, 2008. Sugiono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta, 2009. Sugiono. Statistik Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta, 2011. Sobur, Alex. Psikologi Umum. Bandung: Pustaka Setia, 2003. Suharjo, Bambang. Statistika Terapan: Disertai Contoh dengan Aplikasi SPSS. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013.
Tafsir, Ahmad. dkk. Cakrawala Pemikiran Pendidikan Islam. Bandung: Mimbar Pustaka, 2004. Thoha, Muhammad Chabib. Kapita Selekta Pendidikan Islam. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1996. Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, 1988. Yusuf, Syamsu. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: PT. Rosdakarya, 2011.
L A M P I R A N
ANGKET UNTUK SISWA
Nama : Kelas : Umur : Jenis Kelamin : L / P (lingkari) Kedua Orang Tua Bekerja : Ya / Tidak (lingkari) Pekerjaan Orang Tua :
PETUNJUK PENGISIAN. 1. Bacalah dan perhatikan baik-baik pertanyaan yang tertera pada angket dibawah ini. 2. Berilah tanda silang (X) pada pertanyaan yang tertera pada angket sesuai dengan pendapat anda pribadi tanpa pengaruh orang lain ! 3. Sebelum dikumpulkan pastikan setiap pertanyaan yang tertera dalam daftar angket tersebut telah anda isi semuanya ! 4. Partisipasi dan kesediaan anda mengisi daftar angket ini merupakan bantuan yang sangat berarti bagi peneliti dalam menyelesaikan penelitian ini. 5. SS: Sangat Setuju, S: Setuju, RR: Ragu-Ragu, TS: Tidak Setuju, STS: Sangat Tidak Setuju a. Angket tentang Pola Asuh Orang Tua No A. 1. 2. 3. 4. 5. 6.
7.
B 8.
Pernyataan Orang tua saya selalu memberikan support kepada saya pada saat saya melakukan tindakan yang positif. Orang tua saya membantu saya dalam mengembangkan bakat yang saya miliki. Orang tua saya selalu menghargai pendapat saya. Orang tua saya peka terhadap masalah yang sedang saya hadapi. Orang tua saya memberi kebebasan kepada saya dalam memilih dan melakukan tindakan. Jika orang tua saya libur bekerja, orang tua saya selalu mengajak saya dan keluarga berlibur ketempat rekreasi. Orang tua saya selalu memantau pergaulan saya.
Orang tua saya memarahi saya bukan pada tempat dan waktu yang tepat.
SS
S
RR
TS
STS
9. Orang tua saya berkata kasar kepada saya. 10. Orang tua saya menerapkan peraturan yang ketat didalam keluarga. 11. Saya harus mematuhi segala peraturan yang orang tua saya buat. 12. Saya mendapatkan perhatian dan kasih sayang yang berbeda dari kakak atau pun adik saya. 13. Orang tua saya kurang memberikan kepercayaan kepada saya untuk melakukan sesuatu. 14. Orang tua saya lebih memilih melakukan kekerasan fisik atau pun verbal (kata-kata), apabila saya melakukan kesalahan. C, 15. Orang tua saya memberikan kebebasan dalam bergaul tanpa mengawasi apa yang saya lakukan. 16. Orang tua saya terlalu mempercayai saya untuk melakukan segala hal sendiri tanpa kontrol dari orang tua. 17. Orang tua saya tidak pernah peka terhadap masalah yang sedang saya hadapi. 18. Orang tua saya tidak memberikan peringatan ketika saya melakukan perilaku salah. 19. Orang tua saya jarang memberikan pengarahan kepada saya. D. 20. Orang tua saya lebih banyak menghabiskan waktunya untuk bekerja. 21. Orang tua saya lebih mementingkan pekerjaannya sehingga saya kurang mendapatkan perhatian. 22. Ketika orang tua saya libur bekerja orang tua saya tidak meluangkan waktunya untuk berkumpul dengan keluarga. 23. Orang tua saya tidak pernah meluangkan waktu untuk datang ke sekolahan untuk menghadiri rapat sekolah saya. 24. Orang tua saya selalu membiarkan saya bergaul bebas diluar rumah.
ANGKET UNTUK SISWA
Nama : Kelas : Umur : Jenis Kelamin : L / P (lingkari) Kedua Orang Tua Bekerja : Ya / Tidak (lingkari) Pekerjaan Orang Tua :
PETUNJUK PENGISIAN. 6. Bacalah dan perhatikan baik-baik pertanyaan yang tertera pada angket dibawah ini. 7. Berilah tanda silang (X) pada pertanyaan yang tertera pada angket sesuai dengan pendapat anda pribadi tanpa pengaruh orang lain ! 8. Sebelum dikumpulkan pastikan setiap pertanyaan yang tertera dalam daftar angket tersebut telah anda isi semuanya ! 9. Partisipasi dan kesediaan anda mengisi daftar angket ini merupakan bantuan yang sangat berarti bagi peneliti dalam menyelesaikan penelitian ini. 10. SS: Sangat Setuju, S: Setuju, RR: Ragu-Ragu, TS: Tidak Setuju, STS: Sangat Tidak Setuju b. Angket tentang Perkembangan Kepribadian Remaja No A. 1. 2. 3. 4. 5. B. 6. 7. 8. 9.
Pernyataan Saya selalu konsisten dalam mengambil keputusan. Jika melakukan kesalahan, saya cukup sulit dalam mengakui kesalahan yang saya lakukan. Saya melakukan segala sesuatu tindakan dengan hatihati. Saya ingin pendapat saya selalu diterima oleh orang lain. Saya tidak mudah terpengaruh oleh orang lain dalam mengambil keputusan. Saya dapat menyelesaikan segala sesuatu hal dengan tenang. Saya lebih suka berterus terang (terbuka) kepada orang lain. Saya cepat dalam mengambil inisiatif sendiri untuk bertindak. Jika saya mengahadapi kesulitan/permasalahan saya
SS
S
RR
TS
STS
lebih suka mengasingkan diri. 10. Saya mampu merespon kejadian/peristiwa yang sedang terjadi dengan cepat. C. 11. Saya selalu berpikir positif terhadap diri saya, keluarga dan orang lain. 12. Saya tidak pernah mau melakukan hal-hal yang dapat merusak diri saya. 13. Saya terkadang tidak memperdulikan peraturan/norma yang ada pada saat bertindak. 14. Saya mampu menjaga apa yang saya miliki dengan baik. 15. Saya mampu membedakan perbuatan yang baik atau buruk dengan cepat. D. 16. Saya mudah merasa putus asa, ketika saya gagal melakukan sesuatu. 17. Saya tidak mudah merasa tersinggung, apabila orang lain membicarakan perilaku saya. 18. Saya merasa sensitif, ketika orang lain mengikut campuri urusan pribadi saya. 19. Saya selalu berusaha mentaati peraturan atau pun norma-norma yang ada. 20. Jika saya mempunyai permasalahan saya lebih meratapi dengan kesedihan dibandingkan untuk menyelesaikannya. E. 21. Saya mampu menerima resiko apa pun terhadap apa yang saya lakukan. 22. Saya selalu menyelesaikan masalah dengan baik dan penuh tanggung jawab. 23. Saya selalu mengandalkan bantuan orang lain, pada saat menyelesaikan permasalahan. 24. Saya tidak menyalahkan teman ketika saya dan teman saya melakukan kesalahan. 25. Jika perbuatan yang saya lakukan salah saya selalu siap untuk mempertanggung jawabkan perbuatan saya. 26. Apabila saya melakukan kesalahan saya akan berbesar hati untuk meminta maaf dan mengakui kesalahan yang saya perbuat. F. 27. Saya mampu berinteraksi dengan baik kepada orangorang yang ada disekitar. 28. Saya tidak mudah berkomunikasi dengan borang yang baru saya kenal. 29. Saya memiliki kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan baik (supel).
30. Saya merasa senang jika bertemu dengan orang-orang yang baru saya kenal. 31. Saya bergaul tidak hanya dengan teman sebaya (bergaul dengan senior dan junior). 32. Saya mudah mendapatkan banyak teman. 33. Saya selalu melakukan interaksi dengan teman-teman sebaya dan tetangga yang ada dilingkungan sekitar rumah. 34. Saya sering mengikuti kegiatan yang ada dilingkungan rumah. 35. Saya lebih suka bergaul dengan teman sekolah dibandingkan teman dilingkungan rumah.
Tabel Uji Validitas Variabel X (Pola Asuh Orang Tua yang Bekerja) No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20.
Pertanyaan r hitung Orang tua saya selalu memberikan support kepada saya pada saat saya 0,105 melakukan tindakan yang positif. Orang tua saya membantu saya dalam mengembangkan bakat yang saya -0,193 miliki. Orang tua saya selalu menghargai pendapat saya. 0,227 Orang tua saya peka terhadap masalah yang sedang saya hadapi. 0,311 Orang tua saya memberikan kebebasan kepada saya dalam memilih dan 0,076 melakukan tindakan. Jika orang tua saya libur bekerja, orang tua saya selalu mengajak saya 0,137 dan keluarga berlibur ketempat rekreasi. Orang tua saya selalu memantau pergaulan saya. 0,440 Orang tua saya memarahi saya bukan pada tempat dan waktu yang tepat. 0,408 Orang tua saya berkata kasar kepada saya. 0,587 Orang tua saya menerapkan peraturan yang ketat didalam keluarga. 0,054 Saya harus mematuhi segala peraturan yang orang tua saya buat. 0,143 Saya mendapatkan perhatian dan kasih sayang yang berbeda dari kakak -0,170 atau pun adik saya. Orang tua saya kurang memberikan kepercayaan kepada saya untuk 0,584 melakukan sesuatu. Orang tua saya lebih memilih melakukan kekerasan fisik atau pun verbal 0,554 (kata-kata), apabila saya melalukan kesalahan. Orang tua saya memberikan kebebasan dalam bergaul tanpa mengawasi 0,529 apa yang saya lakukan. Orang tua saya terlalu mempercayai saya dalam melakukan segala hal 0,546 sendiri tanpa kontrol dari orang tua. Orang tua saya tidak pernah peka terhadap masalah yang sedang saya 0,729 hadapi. Orang tua saya tidak memberi peringatan ketika saya melakukan 0,579 perilaku salah. Orang tua saya jarang memberikan pengarahan kepada saya. 0,721 Orang tua saya lebih banyak memnghabiskan waktunya untuk bekerja. 0,463
r tabel Hasil 0,220 Tidak Valid 0,220
Tidak Valid
0,220 0,220 0,220
Valid Valid Tidak Valid
0,220
Tidak Valid
0,220 0,220 0,220 0,220 0,220 0,220
Valid Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Tidak Valid
0,220
Valid
0,220
Valid
0,220
Valid
0,220
Valid
0,220
Valid
0,220
Valid
0,220 0,220
Valid Valid
21. 22. 23. 24.
Orang tua saya lebih mementingkan pekerjaannya sehingga saya kurang mendapatkan perhatian. Ketika orang tua saya libur bekerja orang tua saya tidak meluangkan waktunya untuk berkumpul dengan keluarga. Orang tua saya tidak pernah meluangkan waktu untuk datang ke sekolah untuk menghadiri rapat di sekolah saya. Orang tua saya selalu membiarkan saya bergaul bebas diluar rumah.
0,491
0,220
Valid
0,607
0,220
Valid
0,591
0,220
Valid
0,688
0,220
Valid
Tabel Uji Validitas Variabel (Y) Perkembangan Kepribadian Remaja No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22.
Pertanyaan Saya selalu konsisten dalam mengambil keputusan. Jika melakukan kesalahan, saya cukup sulit dalam mengakui kesalahan yang saya lakukan. Saya melakukan segala sesuatu tindakan dengan hati-hati. Saya ingin pendapat saya selalu diterima oleh orang lain. Saya tidak mudah terpengaruh oleh orang lain dalam mengambil keputusan. Saya dapat menyelesaikan segala sesuatu hal dengan tenang. Saya lebih suka berterus terang (terbuka) kepada orang lain. Saya cepat dalam mengambil inisiatif sendiri untuk bertindak. Jika saya mengahadapi kesulitan/permasalahan saya lebih suka mengasingkan diri. Saya mampu merespon kejadian/peristiwa yang sedang terjadi dengan cepat. Saya selalu berpikir positif terhadap diri saya, keluarga dan orang lain. Saya tidak pernah mau melakukan hal-hal yang dapat merusak diri saya. Saya terkadang tidak memperdulikan peraturan/norma yang ada pada saat bertindak. Saya mampu menjaga apa yang saya miliki dengan baik. Saya mampu membedakan perbuatan yang baik atau buruk dengan cepat. Saya mudah merasa putus asa, ketika saya gagal melakukan sesuatu. Saya tidak mudah merasa tersinggung, apabila orang lain membicarakan perilaku saya. Saya merasa sensitif, ketika orang lain mengikut campuri urusan pribadi saya. Saya selalu berusaha mentaati peraturan atau pun norma-norma yang ada. Jika saya mempunyai permasalahan saya lebih meratapi dengan kesedihan dibandingkan untuk menyelesaikannya. Saya mampu menerima resiko apa pun terhadap apa yang saya lakukan. Saya selalu menyelesaikan masalah dengan baik dan penuh tanggung jawab.
r hitung 0,131 0,108
r tabel 0,220 0,220
Hasil Tidak Valid Tidak Valid
0,411 0,374 0,420
0,220 0,220 0,220
Valid Valid Valid
0,430 0,336 0,445 0,257
0,220 0,220 0,220 0,220
Valid Valid Valid Valid
0,340
0,220
Valid
0,307
0,220
Valid
0,412
0,220
Valid
0,168
0,220
Tidak Valid
0,374 0,344
0,220 0,220
Valid Valid
-0,117 0,430
0,220 0,220
Tidak Valid Valid
0,262
0,220
Valid
0,131
0,220
Tidak Valid
0,240
0,220
Valid
0,420
0,220
Valid
0,287
0,220
Valid
23. 24. 25. 26.
27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35.
Saya selalu mengandalkan bantuan orang lain, pada saat menyelesaikan permasalahan. Saya tidak menyalahkan teman ketika saya dan teman saya melakukan kesalahan. Jika perbuatan yang saya lakukan salah saya selalu siap untuk mempertanggung jawabkan perbuatan saya. Apabila saya melakukan kesalahan saya akan berbesar hati untuk meminta maaf dan mengakui kesalahan yang saya perbuat.
0,183
0,220
Tidak Valid
0,253
0,220
Valid
0,410
0,220
Valid
0,293
0,220
Valid
Saya mampu berinteraksi dengan baik kepada orang-orang yang ada disekitar. Saya tidak mudah berkomunikasi dengan orang yang baru saya kenal. Saya memiliki kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan baik (supel). Saya merasa senang jika bertemu dengan orang-orang yang baru saya kenal. Saya bergaul tidak hanya dengan teman sebaya (bergaul dengan senior dan junior). Saya mudah mendapatkan banyak teman. Saya selalu melakukan interaksi dengan teman-teman sebaya dan tetangga yang ada dilingkungan sekitar rumah. Saya sering mengikuti kegiatan yang ada dilingkungan rumah. Saya lebih suka bergaul dengan teman sekolah dibandingkan teman dilingkungan rumah.
0,337
0,220
Valid
0,009 0,434
0,220 0,220
Tidak Valid Valid
0,322
0,220
Valid
0,407
0,220
Valid
0,467 0,381
0,220 0,220
Valid Valid
0,429 0,049
0,220 0,220
Valid Tidak Valid
Tabel Setelah Uji Validitas Variabel Pola Asuh Orang Tua yang Bekerja (X) No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14.
Pertanyaan Orang tua saya selalu menghargai pendapat saya. Orang tua saya peka terhadap masalah yang sedang saya hadapi. Orang tua saya selalu memantau pergaulan saya. Orang tua saya memarahi saya bukan pada tempat dan waktu yang tepat. Orang tua saya berkata kasar kepada saya. Orang tua saya kurang memberikan kepercayaan kepada saya untuk melakukan sesuatu. Orang tua saya lebih memilih melakukan kekerasan fisik atau pun verbal (kata-kata), apabila saya melalukan kesalahan. Orang tua saya memberikan kebebasan dalam bergaul tanpa mengawasi apa yang saya lakukan. Orang tua saya terlalu mempercayai saya dalam melakukan segala hal sendiri tanpa kontrol dari orang tua. Orang tua saya tidak pernah peka terhadap masalah yang sedang saya hadapi. Orang tua saya tidak memberi peringatan ketika saya melakukan perilaku salah. Orang tua saya jarang memberikan pengarahan kepada saya. Orang tua saya lebih banyak memnghabiskan waktunya untuk bekerja. Orang tua saya lebih mementingkan pekerjaannya sehingga saya kurang
Hasil Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
mendapatkan perhatian. 15. Ketika orang tua saya libur bekerja orang tua saya tidak meluangkan waktunya untuk berkumpul dengan keluarga. 16. Orang tua saya tidak pernah meluangkan waktu untuk datang ke sekolah untuk menghadiri rapat di sekolah saya. 17. Orang tua saya selalu membiarkan saya bergaul bebas diluar rumah.
Valid Valid Valid
Tabel Setelah Uji Validitas Variabel Perkembangan Kepribadian Remaja (Y) No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20.
21. 22. 23. 24. 25. 26. 27.
Pertanyaan Saya melakukan segala sesuatu tindakan dengan hati-hati. Saya ingin pendapat saya selalu diterima oleh orang lain. Saya tidak mudah terpengaruh oleh orang lain dalam mengambil keputusan. Saya dapat menyelesaikan segala sesuatu hal dengan tenang. Saya lebih suka berterus terang (terbuka) kepada orang lain. Saya cepat dalam mengambil inisiatif sendiri untuk bertindak. Jika saya mengahadapi kesulitan/permasalahan saya lebih suka mengasingkan diri. Saya mampu merespon kejadian/peristiwa yang sedang terjadi dengan cepat. Saya selalu berpikir positif terhadap diri saya, keluarga dan orang lain. Saya tidak pernah mau melakukan hal-hal yang dapat merusak diri saya. Saya mampu menjaga apa yang saya miliki dengan baik. Saya mampu membedakan perbuatan yang baik atau buruk dengan cepat. Saya tidak mudah merasa tersinggung, apabila orang lain membicarakan perilaku saya. Saya merasa sensitif, ketika orang lain mengikut campuri urusan pribadi saya. Jika saya mempunyai permasalahan saya lebih meratapi dengan kesedihan dibandingkan untuk menyelesaikannya. Saya mampu menerima resiko apa pun terhadap apa yang saya lakukan. Saya selalu menyelesaikan masalah dengan baik dan penuh tanggung jawab. Saya tidak menyalahkan teman ketika saya dan teman saya melakukan kesalahan. Jika perbuatan yang saya lakukan salah saya selalu siap untuk mempertanggung jawabkan perbuatan saya. Apabila saya melakukan kesalahan saya akan berbesar hati untuk meminta maaf dan mengakui kesalahan yang saya perbuat.
Hasil Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Saya mampu berinteraksi dengan baik kepada orang-orang yang ada disekitar. Saya memiliki kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan baik (supel). Saya merasa senang jika bertemu dengan orang-orang yang baru saya kenal. Saya bergaul tidak hanya dengan teman sebaya (bergaul dengan senior dan junior). Saya mudah mendapatkan banyak teman. Saya selalu melakukan interaksi dengan teman-teman sebaya dan tetangga yang ada dilingkungan sekitar rumah. Saya sering mengikuti kegiatan yang ada dilingkungan rumah.
Valid Valid Valid Valid
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Valid Valid Valid
Reliability Variabel X Scale: ALL VARIABLES Case Processing Summary N Valid Cases
a
Excluded Total
% 82
100,0
0
,0
82
100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's
N of Items
Alpha ,811
17
Reliability Variabel Y Scale: ALL VARIABLES Case Processing Summary N Valid Cases
a
Excluded Total
% 82
100,0
0
,0
82
100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's
N of Items
Alpha ,777
27
Tabel Hasil Regresi Linear Berdasarkan Variabel Pola Asuh Orang Tua yang Bekerja (demokratis, otoriter, permisif dan penelantar) dengan Variabel Perkembangan Kepribadian Remaja (karakter, temperamen, sikap, stabilitas emosi, responsibilitas dan sosiabilitas).
Variables Entered/Removed Model
Variables
Variables
Entered
Removed
a
Method
Pola Asuh 1
Orang Tua yang Bekerja
. Enter
b
a. Dependent Variable: Perkembangan Kepribadian Remaja b. All requested variables entered.
b
Model Summary Model
R
1
,183
R Square
a
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
,034
,022
9,850
a. Predictors: (Constant), Pola Asuh Orang Tua yang Bekerja b. Dependent Variable: Perkembangan Kepribadian Remaja
a
ANOVA Model
Sum of Squares Regression
1
df
Mean Square
270,471
1
270,471
Residual
7762,420
80
97,030
Total
8032,890
81
F
Sig.
2,787
,099
b
a. Dependent Variable: Perkembangan Kepribadian Remaja b. Predictors: (Constant), Pola Asuh Orang Tua yang Bekerja
Coefficients Model
a
Unstandardized Coefficients
Standardized
t
Coefficients B (Constant) 1
Pola Asuh Orang Tua yang Bekerja
Std. Error
90,262
7,685
,211
,126
Beta 11,745
,183
1,670
Tabel Hasil Regresi Linear Berdasarkan Variabel Pola Asuh (demokratis, otoriter, permisif dan penelantar) dengan Aspek Sikap pada Variabel Perkembangan Kepribadian Remaja. Variables Entered/Removed Model
Variables
Variables
Entered
Removed
a
Method
Penelantar, Pola Asuh 1
Demokratis,
. Enter
Otoriter, Permisif
b
a. Dependent Variable: Sikap b. All requested variables entered.
Model Summary Model
R
1
,308
R Square
a
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
,095
,048
1,56464
a. Predictors: (Constant), Penelantar, Pola Asuh Demokratis, Otoriter, Permisif
a
ANOVA Model
Sum of Squares Regression
1
df
Mean Square
19,752
4
4,938
Residual
188,504
77
2,448
Total
208,256
81
F 2,017
Sig. ,100
b
a. Dependent Variable: Sikap b. Predictors: (Constant), Penelantar, Pola Asuh Demokratis, Otoriter, Permisif
Coefficients Model
a
Unstandardized Coefficients
Standardized
t
Sig.
Coefficients B (Constant)
1
Std. Error 9,078
1,517
Pola Asuh Demokratis
,280
,118
Otoriter
,032
Permisif Penelantar
Beta 5,984
,000
,275
2,371
,020
,073
,057
,444
,658
,009
,059
,020
,145
,885
,004
,054
,008
,068
,946
a. Dependent Variable: Sikap
Tabel Hasil Regresi Linear Berdasarkan Aspek Pola Asuh Penelantar pada Variabel Pola Asuh Orang Tua yang Bekerja dengan Aspek Temperamen pada Variabel Perkembangan Kepribadian Remaja. Variables Entered/Removed Model
1
Variables
Variables
Entered
Removed
Pola Asuh Penelantar
b
a. Dependent Variable: Temperamen b. All requested variables entered.
a
Method
. Enter
Model Summary Model
R
1
,237
R Square
a
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
,056
,044
2,23353
a. Predictors: (Constant), Pola Asuh Penelantar
a
ANOVA Model
Sum of Squares Regression
1
df
Mean Square
F
23,786
1
23,786
Residual
399,092
80
4,989
Total
422,878
81
Sig.
4,768
,032
b
a. Dependent Variable: Temperamen b. Predictors: (Constant), Pola Asuh Penelantar
Coefficients Model
a
Unstandardized Coefficients
Standardized
t
Sig.
Coefficients B (Constant)
Std. Error
20,681
1,165
-,148
,068
Beta 17,754
,000
-2,184
,032
1 Pola Asuh Penelantar
a.
Dependent Variable: Temperamen
-,237
Tabel Hasil Regresi Linear Berdasarkan Aspek Pola Asuh Demokratis pada Variabel Pola Asuh Orang Tua yang Bekerja dengan Aspek Sikap pada Variabel Perkembangan Kepribadian Remaja. Variables Entered/Removed Model
1
Variables
Variables
Entered
Removed
a
Method
Pola Asuh Demokratis
. Enter
b
a. Dependent Variable: Sikap b. All requested variables entered.
Model Summary Model
R
1
,300
R Square
a
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
,090
,079
1,53899
a. Predictors: (Constant), Pola Asuh Demokratis
a
ANOVA Model
Sum of Squares Regression
1
df
Mean Square
18,777
1
18,777
Residual
189,479
80
2,368
Total
208,256
81
a. Dependent Variable: Sikap b. Predictors: (Constant), Pola Asuh Demokratis
F 7,928
Sig. ,006
b
Coefficients Model
a
Unstandardized Coefficients
Standardized
t
Sig.
Coefficients B (Constant)
Std. Error 9,407
1,352
,307
,109
Beta 6,958
,000
2,816
,006
1 Pola Asuh Demokratis
a.
,300
Dependent Variable: Sikap
Tabel Hasil Regresi Linear Berdasarkan Aspek Pola Asuh Permisif pada Variabel Pola Asuh Orang Tua yang Bekerja dengan Aspek Stabilitas Emosi pada Variabel Perkembangan Kepribadian Remaja. Variables Entered/Removed Model
1
Variables
Variables
Entered
Removed
a
Pola Asuh Permisif
Method
. Enter
b
a. Dependent Variable: Stabilitas Emosi b. All requested variables entered.
Model Summary Model
1
R
,244
R Square
a
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
,060
a. Predictors: (Constant), Pola Asuh Permisif
,048
1,84614
a
ANOVA Model
Sum of Squares Regression
1
df
Mean Square
17,294
1
17,294
Residual
272,658
80
3,408
Total
289,951
81
F
Sig.
5,074
,027
b
a. Dependent Variable: Stabilitas Emosi b. Predictors: (Constant), Pola Asuh Permisif
Coefficients Model
a
Unstandardized Coefficients
Standardized
t
Sig.
Coefficients B (Constant)
Std. Error
13,199
,987
-,124
,055
Beta 13,375
,000
-2,253
,027
1 Pola Asuh Permisif
a.
Dependent Variable: Stabilitas Emosi
-,244
Tabel Hasil Regresi Linear Berdasarkan Aspek Pola Asuh Penelantar pada Variabel Pola Asuh Orang Tua yang Bekerja dengan Aspek Stabilitas Emosi pada Variabel Perkembangan Kepribadian Remaja. Variables Entered/Removed Model
1
Variables
Variables
Entered
Removed
a
Method
Pola Asuh Penelantar
. Enter
b
a. Dependent Variable: Stabilitas Emosi b. All requested variables entered.
Model Summary Model
R
1
,236
R Square
a
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
,056
,044
1,84985
a. Predictors: (Constant), Pola Asuh Penelantar
a
ANOVA Model
Sum of Squares Regression
1
df
Mean Square
16,195
1
16,195
Residual
273,757
80
3,422
Total
289,951
81
a. Dependent Variable: Stabilitas Emosi b. Predictors: (Constant), Pola Asuh Penelantar
F 4,733
Sig. ,033
b
Coefficients Model
a
Unstandardized Coefficients
Standardized
t
Sig.
Coefficients B (Constant)
Std. Error
13,076
,965
-,122
,056
Beta 13,553
,000
-2,175
,033
1 Pola Asuh Penelantar
a. Dependent Variable: Stabilitas Emosi
-,236
Tabel Hasil Regresi Linear yang Tidak Signifikan Berdasarkan Variabel Pola Asuh (demokratis, otoriter, permisif dan penelantar) dengan Masing-Masing Aspek pada Variabel Kepribadian Remaja. Tabel 1. Koefisien Regresi Linear Sederhana Pola Asuh Demokratis, Otoriter, Permisif dan Penelantar Terhadap Responsibilitas Model Summary Model
R
1
,139
R Square
a
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
,019
-,032
2,00590
a. Predictors: (Constant), Penelantar, Pola Asuh Demokratis, Otoriter, Permisif
a
ANOVA Model
Sum of Squares Regression
1
df
Mean Square
6,084
4
1,521
Residual
309,819
77
4,024
Total
315,902
81
a. Dependent Variable: Responsibilitas b. Predictors: (Constant), Penelantar, Pola Asuh Demokratis, Otoriter, Permisif
F
Sig. ,378
,824
b
Coefficients Model
a
Unstandardized Coefficients
Standardized
t
Sig.
Coefficients B (Constant)
1
Std. Error
17,702
1,945
Pola Asuh Demokratis
,056
,152
Otoriter
,093
Permisif Penelantar
Beta 9,102
,000
,045
,369
,713
,093
,134
,995
,323
-,044
,075
-,083
-,588
,558
-,028
,069
-,052
-,406
,686
a. Dependent Variable: Responsibilitas
Tabel 2. Koefisien Regresi Linear Sederhana Pola Asuh Demokratis, Otoriter, Permisif dan Penelantar Terhadap Sosiabilitas Model Summary Model
R
R Square
Adjusted R
Std. Error of the Estimate
Square 1
,261
a
,068
,020
a. Predictors: (Constant), Penelantar, Pola Asuh Demokratis, Otoriter, Permisif
3,44575
a
ANOVA Model
Sum of Squares Regression
1
df
Mean Square
F
67,044
4
16,761
Residual
914,237
77
11,873
Total
981,280
81
Sig.
1,412
,238
b
a. Dependent Variable: Sosiabilitas b. Predictors: (Constant), Penelantar, Pola Asuh Demokratis, Otoriter, Permisif
Coefficients Model
a
Unstandardized Coefficients
Standardized
t
Sig.
Coefficients B (Constant)
1
Std. Error
28,075
3,341
Pola Asuh Demokratis
,510
,260
Otoriter
,115
Permisif Penelantar
a. Dependent Variable: Sosiabilitas
Beta 8,403
,000
,230
1,959
,054
,161
,094
,716
,476
-,131
,129
-,140
-1,013
,314
-,060
,118
-,063
-,511
,611
Tabel 3. Koefisien Regresi Linear Sederhana Pola Asuh Demokratis, Otoriter, Permisif dan Penelantar Terhadap Temperamen Model Summary Model
R
1
,268
R Square
a
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
,072
,024
2,25768
a. Predictors: (Constant), Penelantar, Pola Asuh Demokratis, Otoriter, Permisif
a
ANOVA Model
Sum of Squares Regression
1
df
Mean Square
30,398
4
7,600
Residual
392,480
77
5,097
Total
422,878
81
a. Dependent Variable: Temperamen b. Predictors: (Constant), Penelantar, Pola Asuh Demokratis, Otoriter, Permisif
F 1,491
Sig. ,213
b
Coefficients Model
a
Unstandardized Coefficients
Standardized
t
Sig.
Coefficients B (Constant)
1
Std. Error
Beta
21,870
2,189
9,991
,000
Pola Asuh Demokratis
-,009
,171
-,006
-,051
,960
Otoriter
-,085
,105
-,106
-,808
,421
Permisif
-,027
,085
-,043
-,314
,754
Penelantar
-,116
,077
-,186
-1,500
,138
a. Dependent Variable: Temperamen
Tabel 4. Koefisien Regresi Linear Sederhana Pola Asuh Demokratis, Otoriter, Permisif dan Penelantar Terhadap Stabilitas Emosi Model Summary Model
R
1
,296
R Square
a
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
,087
,040
1,85384
a. Predictors: (Constant), Penelantar, Pola Asuh Demokratis, Otoriter, Permisif
a
ANOVA Model
Sum of Squares Regression
1
df
Mean Square
25,325
4
6,331
Residual
264,626
77
3,437
Total
289,951
81
F 1,842
Sig. ,129
b
Coefficients Model
a
Unstandardized Coefficients
Standardized
t
Sig.
Coefficients B (Constant)
Beta
12,838
1,797
,114
,140
Otoriter
-,008
Permisif Penelantar
Pola Asuh Demokratis 1
Std. Error
7,143
,000
,095
,813
,418
,086
-,013
-,097
,923
-,096
,070
-,188
-1,379
,172
-,085
,063
-,164
-1,337
,185
a. Dependent Variable: Stabilitas Emosi
Tabel 5. Koefisien Regresi Linear Sederhana Pola Asuh Demokratis, Otoriter, Permisif dan Penelantar Terhadap Sosiabilitas Model Summary Model
R
1
,243
R Square
a
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
,059
,010
1,64869
a. Predictors: (Constant), Pola Asuh Penelantar, Pola Asuh Demokratis, Pola asuh Otoriter, Pola Asuh Permisif
a
ANOVA Model
Sum of Squares Regression
1
df
Mean Square
13,187
4
3,297
Residual
209,301
77
2,718
Total
222,488
81
F 1,213
Sig. ,312
b
Coefficients Model
a
Unstandardized Coefficients
Standardized
t
Sig.
Coefficients B (Constant)
13,288
1,599
-,125
,125
Pola asuh Otoriter
,102
Pola Asuh Permisif
Pola Asuh Demokratis 1
Std. Error
Pola Asuh Penelantar
Beta 8,313
,000
-,118
-1,003
,319
,077
,175
1,330
,188
-,111
,062
-,248
-1,785
,078
,018
,056
,040
,324
,747
a. Dependent Variable: Karakter
Tabel Hasil Regresi Linear yang Tidak Signifikan Berdasarkan Masing-Masing Aspek Antara Variabel Pola Asuh Orang Tua yang Bekerja dengan Perkembangan Kepribadian Remaja. Tabel 1. Koefisien Regresi Linear Sederhana Pola Asuh Demokratis terhadap Karakter Coefficients Model
a
Unstandardized Coefficients
Standardized
t
Sig.
Coefficients B (Constant)
Std. Error
13,073
1,454
-,127
,117
Beta 8,989
,000
-1,082
,283
1 Pola Asuh Demokratis
-,120
Koefisien Determinasi Model
R
R Square
Adjusted R
Std. Error of the Estimate
Square
1
,120
a
,014
,002
1,65559
Tabel 2. Koefisien Regresi Linear Sederhana Pola Asuh Otoriter terhadap Karakter Coefficients Model
a
Unstandardized Coefficients
Standardized
t
Sig.
Coefficients B (Constant)
Std. Error
Beta
11,328
,904
,014
,065
12,527
,000
,209
,835
1 Pola Asuh Otoriter
,023
Koefisien Determinasi Model
1
R
,023
R Square
a
,001
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
-,012
1,66721
Tabel 3. Koefisien Regresi Linear Sederhana Pola Asuh Permisif terhadap Karakter Coefficients Model
a
Unstandardized Coefficients
Standardized
T
Sig.
Coefficients B (Constant)
Std. Error
Beta
12,858
,878
-,077
,049
14,643
,000
-1,566
,121
1 Pola Asuh Permisif
-,173
Koefisien Determinasi Model
R
1
R Square
,173
a
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
,030
,018
1,64266
Tabel 4. Koefisien Regresi Linear Sederhana Pola Asuh Penelantar terhadap Karakter Coefficients Model
a
Unstandardized Coefficients
Standardized
T
Sig.
Coefficients B (Constant)
Std. Error
Beta
11,842
,869
-,020
,051
13,628
,000
-,388
,699
1 Pola Asuh Penelantar
-,043
Koefisien Determinasi Model
1
R
,043
R Square
a
,002
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
-,011
1,66610
Tabel 5. Koefisien Regresi Linear Sederhana Pola Asuh Demokratis terhadap Temperamen Coefficients Model
a
Unstandardized Coefficients
Standardized
t
Sig.
Coefficients B (Constant)
Std. Error
Beta
19,741
2,012
-,126
,162
9,811
,000
-,774
,441
1 Pola Asuh Demokratis
-,086
Koefisien Determinasi Model
1
R
R Square
,086
a
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
,007
-,005
2,29055
Tabel 6. Koefisien Regresi Linear Sederhana Pola Asuh Permisif terhadap Temperamen Coefficients Model
a
Unstandardized Coefficients
Standardized
t
Sig.
Coefficients B (Constant)
Std. Error
20,161
1,208
-,113
,068
Beta 16,686
,000
-1,663
,100
1 Pola Asuh Permisif
-,183
Koefisien Determinasi Model
1
R
,183
R Square
a
,033
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate ,021
2,26038
Tabel 7. Koefisien Regresi Linear Sederhana Pola Asuh Otoriter terhadap Sikap Coefficients Model
a
Unstandardized Coefficients
Standardized
t
Sig.
Coefficients B (Constant)
Std. Error
Beta
11,959
,864
,090
,062
13,844
,000
1,448
,152
1 Pola Asuh Otoriter
,160
Koefisien Determinasi
Model
R
1
R Square
,160
a
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
,026
,013
1,59272
Tabel 8. Koefisien Regresi Linear Sederhana Pola Asuh Permisif terhadap Sikap Coefficients Model
a
Unstandardized Coefficients
Standardized
T
Sig.
Coefficients B (Constant)
Std. Error
12,230
,856
,055
,048
Beta 14,295
,000
1,138
,258
1 Pola Asuh Permisif
,126
Koefisien Determinasi Model
1
R
,126
R Square
a
,016
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate ,004
1,60054
Tabel 9. Koefisien Regresi Linear Sederhana Pola Asuh Penelantar terhadap Sikap Coefficients Model
a
Unstandardized Coefficients
Standardized
t
Sig.
Coefficients B (Constant)
Std. Error
Beta
12,562
,838
,037
,049
14,983
,000
,757
,451
1 Pola Asuh Penelantar
,084
Koefisien Determinasi Model
R
1
R Square
,084
a
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
,007
-,005
1,60769
Tabel 10. Koefisien Regresi Linear Sederhana Pola Asuh Demokratis terhadap Stabilitas Emosi Coefficients Model
a
Unstandardized Coefficients
Standardized
t
Sig.
Coefficients B (Constant)
Std. Error
Beta
10,879
1,672
,012
,135
6,505
,000
,088
,930
1 Pola Asuh Demokratis
,010
Koefisien Determinasi
Model
1
R
,010
R Square
a
,000
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate ,012
1,90369
Tabel 11. Koefisien Regresi Linear Sederhana Pola Asuh otoriter terhadap Stabilitas Emosi Coefficients Model
a
Unstandardized Coefficients
Standardized
t
Sig.
Coefficients B (Constant)
Std. Error
Beta
12,148
1,025
-,083
,074
11,857
,000
-1,120
,266
1 Pola Asuh Otoriter
-,124
Koefisien Determinasi Model
1
R
R Square
,124
a
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
,015
,003
1,88902
Tabel 12. Koefisien Regresi Linear Sederhana Pola Asuh Demokratis terhadap Responsibilitas Coefficients Model
a
Unstandardized Coefficients
Standardized
t
Sig.
Coefficients B (Constant)
Std. Error
Beta
17,538
1,743
,071
,140
10,063
,000
,507
,613
1 Pola Asuh Demokratis
,057
Koefisien Determinasi Model
1
R
,057
R Square
a
,003
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
-,009
1,98397
Tabel 13. Koefisien Regresi Linear Sederhana Pola Asuh Otoriter terhadap Responsibilitas Coefficients Model
a
Unstandardized Coefficients
Standardized
t
Sig.
Coefficients B (Constant)
Std. Error
17,550
1,073
,064
,077
Beta 16,353
,000
,823
,413
1 Pola Asuh Otoriter
,092
Koefisien Determinasi Model
1
R
R Square
,092
a
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
,008
-,004
1,97880
Tabel 14. Koefisien Regresi Linear Sederhana Pola Asuh Permisif terhadap Responsibilitas Coefficients Model
a
Unstandardized Coefficients
Standardized
t
Sig.
Coefficients B (Constant)
Std. Error
18,668
1,062
-,014
,059
Beta 17,581
,000
-,244
,808
1 Pola Asuh Permisif
-,027
Koefisien Determinasi Model
1
R
,027
R Square
a
,001
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
-,012
1,98642
Tabel 15. Koefisien Regresi Linear Sederhana Pola Asuh Penelantar terhadap Responsibilitas Coefficients Model
a
Unstandardized Coefficients
Standardized
t
Sig.
Coefficients B (Constant)
Std. Error
Beta
18,801
1,035
-,023
,060
18,158
,000
-,381
,704
1 Pola Asuh Penelantar
-,043
Koefisien Determinasi Model
R
1
R Square ,043
a
Adjusted R Square ,002
Std. Error of the Estimate
-,011
1,98535
Tabel 16. Koefisien Regresi Linear Sederhana Pola Asuh Demokratis terhadap Sosiabilitas Coefficients Model
a
Unstandardized Coefficients
Standardized
t
Sig.
Coefficients B (Constant)
Std. Error
Beta
26,836
3,007
,470
,242
8,926
,000
1,940
,056
1 Pola Asuh Demokrasi
,212
Koefisien Determinasi Model
1
R
,212
R Square
a
,045
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate ,033
3,42273
Tabel 17. Koefisien Regresi Linear Sederhana Pola Asuh Otoriter terhadap Sosiabilitas Coefficients Model
a
Unstandardized Coefficients
Standardized
t
Sig.
Coefficients B (Constant)
Std. Error
31,284
1,893
,098
,136
Beta 16,523
,000
,722
,473
1 Pola Asuh Otoriter
,080
Koefisien Determinasi Model
R
1
R Square ,080
a
Adjusted R Square ,006
Std. Error of the Estimate
-,006
3,49094
Tabel 18. Koefisien Regresi Linear Sederhana Pola Asuh Permisif terhadap Sosiabilitas Coefficients Model
a
Unstandardized Coefficients
Standardized
t
Sig.
Coefficients B (Constant)
Std. Error
33,596
1,869
-,056
,105
Beta 17,977
,000
-,533
,596
1 Pola Asuh Permisif
-,059
Koefisien Determinasi Model 1
R
R Square ,059
a
Adjusted R Square ,004
-,009
Std. Error of the Estimate 3,49609
Tabel 19. Koefisien Regresi Linear Sederhana Pola Asuh Penelantar terhadap Sosiabilitas Coefficients Model
a
Unstandardized Coefficients
Standardized
t
Sig.
Coefficients B (Constant)
Std. Error
33,541
1,823
-,055
,106
Beta 18,394
,000
-,516
,607
1 Pola Asuh Penelantar
-,058
Koefisien Determinasi Model
1
R
,058
R Square
a
,003
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
-,009
3,49648
Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47
1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5
2 5 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4 5 4 5 4 5 3 5 5 4 4 4 5 5 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 4 4 4
3 5 3 4 3 4 3 3 4 3 5 3 5 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 3 5 5 5 4 3 3 5 4
4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 3 3 5 5 5 5 3 4 4 3 4 5 4 4 4 4 4 4 5 3 4 4 5 4 3 3 5 5 4 5 3 4 4
5 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 5 2 3 3 3 4 5 5 4 3 5 4 5 4 3 3 4 4 4 4 4 4 2 2 3 3 4 4 2 3 4 1 5 4
6 4 2 3 3 2 3 3 4 3 5 3 4 2 4 2 4 2 4 4 3 3 5 3 4 3 3 2 5 3 2 3 4 4 3 3 4 4 3 2 4 4 4 2 4 4 4 3
7 5 5 5 5 4 4 4 3 5 4 5 4 4 4 4 5 2 5 5 5 5 5 4 3 5 5 4 4 4 3 4 5 5 5 4 5 5 4 4 3 4 5 4 4 3 5 2
48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 r hitung r tabel Hasil
5 4 3 3 4 3 4 5 4 3 4 2 4 5 5 5 3 4 4 4 4 5 5 4 4 4 3 4 5 4 4 3 3 4 5 5 4 5 4 4 4 4 5 5 4 3 2 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 3 3 3 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 5 4 5 3 4 5 5 1 5 5 4 4 3 2 2 4 4 4 3 4 4 4 5 4 3 2 2 2 4 5 4 4 5 4 3 5 5 4 5 5 5 4 5 5 4 4 4 5 4 3 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 3 3 2 2 5 5 5 5 4 4 5 5 4 4 4 4 3 4 5 5 4 3 3 4 5 4 5 4 4 4 3 3 5 4 5 4 4 4 3 5 4 4 4 3 3 5 4 5 4 4 3 4 4 5 5 4 4 3 4 3 5 5 5 4 4 4 4 5 5 4 5 5 4 5 5 5 4 5 4 3 5 5 4 5 5 5 3 5 5 4 5 4 4 4 5 0.1051624 -0.193864 0.22749413 0.3111846 0.07605926 0.13708489 0.44098763 0.22 0.22 0.22 0.22 0.22 0.22 0.22 Tidak Valid Tidak Valid Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid
8 2 2 3 1 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 1 4 5 5 4 3 2 3 2 4 4 3 2 3 3 3 4 3 2 3 4 2 4 2 2 4 2 3 2 3 3 4
9 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 5 3 5 5 5 4 4 3 3 4 4 5 3 4 4 3 4 5 5 5 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 5 4 3 2
10 2 4 1 3 3 2 2 4 2 3 2 2 3 4 2 3 5 2 2 1 3 2 3 3 3 3 3 1 3 2 1 2 2 1 1 2 2 2 2 2 4 2 3 4 4 2 2
JAWABAN PERTANYAAN KE 11 12 13 1 3 4 2 3 2 1 5 3 2 5 3 2 3 4 2 3 2 2 3 2 3 2 3 2 3 2 2 5 4 2 3 2 2 1 3 3 5 4 2 1 5 2 3 3 2 4 2 3 1 3 2 2 4 2 2 4 1 2 4 2 4 2 2 4 2 3 4 4 2 3 1 4 1 4 2 1 3 2 3 4 1 4 2 1 3 3 2 3 4 2 5 2 2 3 4 1 1 5 1 4 4 2 5 2 2 2 4 2 3 1 2 2 2 2 3 3 2 2 3 2 2 2 2 3 3 3 5 4 4 1 2 2 5 3 2 4 3 3 4 2
14 2 3 1 1 4 4 4 4 5 5 5 4 4 5 4 4 5 5 5 4 3 4 2 3 5 4 4 4 3 3 5 3 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 5 5 3 4
15 3 4 4 4 4 5 5 2 4 5 4 4 5 4 5 4 2 4 4 4 4 3 4 3 1 3 4 4 3 3 2 4 5 4 2 4 3 3 4 3 4 3 5 2 5 4 1
16 4 2 4 4 3 3 3 2 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 5 3 3 2 2 2 3 5 4 2 4 3 2 3 4 4 3 3 4 3 4 3
1 3 2 4 3 3 2 4 2 1 2 3 1 5 3 2 1 4 3 4 1 2 5 2 4 4 1 2 2 3 3 4 2 2 2 4 5 4 2 2 2 3 4 4 2 2 2 4 4 4 1 2 2 4 3 3 4 1 4 1 4 4 2 2 2 4 2 4 2 2 3 3 4 4 1 2 2 4 2 1 1 1 1 2 5 4 3 2 1 3 4 3 3 2 2 3 3 4 3 1 1 4 5 3 1 1 5 2 2 4 3 1 5 3 5 4 4 3 1 4 3 3 3 1 4 1 1 1 1 1 3 2 4 5 4 1 1 5 3 3 3 1 3 3 1 3 3 2 5 3 4 3 2 2 2 3 3 2 3 2 4 4 1 1 3 1 3 3 4 4 5 2 5 2 2 1 2 2 2 2 4 5 4 1 4 1 2 5 1 1 2 4 4 5 1 1 3 2 5 5 3 2 2 4 3 4 4 2 5 3 0.408385 0.587274 0.05413623 0.1438448 -0.1703067 0.584136 0.22 0.22 0.22 0.22 0.22 0.22 Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid
3 4 5 3 4 3 5 4 4 2 4 3 4 1 4 4 4 3 4 5 2 2 5 4 1 5 4 5 4 2 2 4 5 4 5 0.55455 0.22 Valid
2 4 5 2 5 4 5 4 4 1 4 4 4 3 3 4 4 5 4 3 1 2 2 5 4 4 3 3 2 3 1 5 3 4 5 0.5291 0.22 Valid
2 3 4 2 5 3 5 4 4 2 4 3 4 4 2 3 4 5 2 2 2 2 4 5 4 4 4 1 2 2 2 1 5 4 3 0.546506 0.22 Valid
17 4 2 4 2 3 3 3 2 3 4 3 3 5 4 3 2 5 4 5 4 3 3 3 2 5 4 3 4 3 4 2 4 5 3 2 4 2 2 4 2 2 3 5 4 4 3 1
18 4 3 4 4 4 5 5 3 5 3 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 3 2 5 3 5 5 4 4 3 4 2 2 5 5 2 1 3 4 4 4 4 3 4 5 5 4 4
19 3 4 4 3 2 4 4 3 3 5 3 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 2 5 5 2 4 3 4 3 4 5 5 3 4 3 4 5 4 4 3 4 4 5 3 3
20 2 5 1 1 1 3 3 4 3 3 3 3 3 4 2 4 3 4 4 2 3 4 4 2 4 3 1 4 3 2 3 3 5 3 3 4 3 4 2 3 4 3 3 4 1 4 4
21 2 5 3 3 1 3 3 1 3 4 2 4 5 4 4 4 2 5 2 4 3 3 5 2 2 4 1 4 3 1 3 5 5 2 3 4 2 4 4 4 4 3 5 2 3 4 4
22 4 4 4 4 2 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 1 2 4 4 2 4 4 5 3 2 4 2 4 1 2 3 5 5 5 3 4 3 4 4 2 4 3 4 5 4 2 2
23 4 4 2 2 2 4 4 4 2 4 3 4 4 4 3 4 5 4 5 4 4 3 5 2 3 5 2 4 1 4 3 5 4 5 3 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4
24 4 3 4 4 3 5 5 3 4 5 4 4 2 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 5 3 4 3 3 2 5 5 5 2 4 3 4 5 4 4 3 2 3 4 4 1
Total 83 82 81 75 75 85 84 79 82 99 81 89 90 97 81 85 86 99 97 88 85 83 95 73 91 95 75 88 72 77 77 94 101 89 74 88 75 83 81 81 92 79 90 89 87 87 74
3 3 4 2 3 4 3 4 4 1 4 4 4 1 2 3 3 5 4 2 1 1 4 3 2 4 2 2 2 1 1 5 3 4 4 0.729539 0.22 Valid
2 4 4 2 4 4 2 4 4 1 4 4 4 1 4 4 5 5 3 3 1 3 5 3 4 4 4 1 2 2 1 1 5 4 5 0.57928 0.22 Valid
2 3 2 2 2 2 3 3 3 5 2 5 3 3 4 4 4 5 3 3 2 3 3 2 4 4 2 4 4 4 4 3 4 4 2 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 5 5 4 5 5 2 2 1 1 2 2 4 4 4 4 2 4 5 2 4 4 3 5 4 5 5 4 5 5 2 1 3 2 1 1 4 4 5 5 4 5 3 2 2 3 3 4 4 3 4 2 5 4 5 3 3 3 1 3 4 5 5 4 4 5 3 3 4 1 2 2 2 2 1 1 2 2 3 3 3 3 2 2 5 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 5 3 1 3 4 2 4 4 3 4 4 2 4 5 4 4 4 4 4 3 2 3 4 4 1 2 4 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 1 5 5 5 1 1 5 3 2 4 3 4 4 1 1 4 2 4 5 1 2 5 3 4 0.721913 0.463341 0.491663 0.607578 0.591355 0.688708 0.22 0.22 0.22 0.22 0.22 0.22 Valid Valid Valid Valid Valid Valid
67 80 90 73 87 86 89 88 93 64 88 87 96 55 85 79 80 88 95 80 63 60 96 87 78 85 89 69 76 62 67 82 89 89 94
Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47
1 5 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4 5 4 5 4 5 3 5 5 4 4 4 5 5 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 4 4 4
2 4 4 3 5 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 5 2 1 1 2 3 4 3 4 2 2 3 4 3 3 3 2 3 4 3 2 4 2 4 4 2 4 3 4 3 3 2
3 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 1 3 1 1 1 2 2 3 3 2 2 1 3 2 2 3 2 1 1 1 2 2 2 3 2 2 3 2 3 2 1 2 3 1
4 5 4 5 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 5 4 4 3 4 2 4 4 5 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 4 4 3
5 3 3 5 5 3 3 3 2 3 5 3 1 5 1 3 4 1 2 2 2 4 4 4 3 1 1 3 4 3 3 5 3 1 4 5 2 3 2 3 2 2 3 5 1 5 4 4
Tabel Uji Validitas Variabel Pola Asuh Orang Tua yang B JAWABAN PERTANYAAN KE 6 7 8 2 4 3 4 3 2 3 5 2 3 5 2 2 2 2 4 2 1 4 2 1 3 2 4 4 1 2 2 1 1 4 1 2 3 2 2 2 2 1 1 1 2 3 2 1 4 2 2 3 1 4 2 1 2 2 1 2 2 2 2 4 3 2 4 2 3 2 4 2 5 3 3 2 1 5 3 2 3 2 2 2 4 2 2 3 3 3 2 3 3 4 1 4 2 3 2 1 2 4 2 2 2 4 3 4 2 2 2 5 3 3 4 2 3 3 3 2 3 2 3 4 2 2 3 3 3 2 2 1 4 1 4 3 1 1 3 3 2 4 2 5
48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 r hitung r tabel Hasil
4 5 3 2 3 3 3 4 4 4 2 5 2 3 2 2 5 5 1 4 1 2 1 1 5 3 2 4 5 4 3 4 4 2 2 4 2 3 2 1 4 3 2 4 2 2 3 2 5 1 2 4 2 3 1 1 4 2 2 4 2 2 2 2 4 2 2 4 2 2 2 2 5 3 3 5 4 5 4 5 4 2 2 4 2 2 2 2 4 4 2 4 3 3 3 2 4 2 2 4 2 2 2 2 5 4 5 5 1 4 5 3 5 1 2 4 1 3 2 3 4 2 3 4 2 3 2 2 4 3 2 5 1 2 2 2 4 1 3 5 5 4 3 1 4 4 2 5 5 3 2 2 4 1 2 3 1 2 1 3 5 3 3 5 4 5 4 5 5 5 5 5 3 4 4 4 5 2 1 5 1 1 1 4 4 3 3 5 3 3 2 1 5 5 3 4 5 3 5 2 5 2 3 4 2 3 1 2 4 3 4 4 4 2 2 3 4 5 5 5 3 3 1 3 5 2 2 4 5 4 2 4 5 4 5 4 2 4 4 3 5 2 1 5 4 5 4 5 5 4 1 5 2 2 2 1 5 2 1 5 3 4 1 3 4 1 1 4 2 2 2 2 4 3 2 4 5 3 1 1 0.303579 0.436808 0.498225 0.235178 0.39769 0.632529 0.607273 0.510018 0.22 0.22 0.22 0.22 0.22 0.22 0.22 0.22 Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Validitas Variabel Pola Asuh Orang Tua yang Bekerja (X) JAWABAN PERTANYAAN KE 9 10 11 2 2 2 4 4 3 2 2 2 2 4 2 3 3 2 3 3 1 3 3 1 4 4 3 2 3 1 2 2 3 2 3 2 2 3 2 3 1 2 2 2 2 2 3 2 2 4 2 3 1 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 3 3 3 3 4 2 3 1 2 4 3 2 1 1 1 2 1 3 3 2 3 2 2 4 3 3 4 2 2 4 4 4 3 2 4 2 2 2 2 3 1 4 4 4 2 2 5 3 4 3 4 4 2 3 2 2 2 4 2 2 4 2 3 3 3 3 1 2 2 2 1 3 2 1 2 3 2 3 5 2
12 3 2 2 3 4 2 2 3 3 1 3 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 4 1 1 4 2 3 2 3 2 2 1 3 2 3 2 1 2 2 3 2 2 1 3 3
13 4 1 5 5 5 3 3 2 3 3 3 3 3 2 4 2 3 2 2 4 3 2 2 4 2 3 5 2 3 4 3 3 2 3 3 2 3 2 4 3 2 3 3 2 5 2 2
14 4 1 3 3 5 3 3 5 3 2 4 2 1 2 2 2 4 1 4 2 3 3 1 4 4 2 5 2 3 5 3 1 4 4 3 2 4 2 2 2 2 3 1 4 3 2 2
15 2 2 2 2 4 3 3 2 3 2 3 2 2 2 3 5 4 2 2 4 2 2 1 3 4 2 4 2 5 4 3 1 3 1 3 2 3 2 2 4 2 3 2 1 2 4 4
16 2 2 4 4 4 2 2 2 4 2 3 2 2 2 3 2 1 2 1 2 2 3 1 4 3 1 4 2 5 2 3 1 3 1 3 2 3 2 3 2 2 3 2 3 2 3 2
4 3 4 4 3 4 4 4 3 3 2 3 3 3 1 2 2 2 2 3 3 2 2 2 4 4 4 3 3 4 3 3 1 3 2 2 2 4 2 2 3 2 2 2 3 2 2 4 1 3 4 2 2 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 2 2 2 2 1 1 2 1 4 5 5 4 4 5 5 4 2 2 2 2 2 2 2 4 3 2 2 1 4 2 2 3 2 2 2 2 1 1 2 1 2 5 5 4 5 3 4 5 4 4 2 2 2 1 1 2 3 3 2 3 4 4 3 3 2 3 1 2 3 2 4 1 1 1 1 1 3 3 3 5 4 2 3 2 1 1 2 2 4 4 3 3 3 2 5 4 4 5 5 4 4 5 5 4 4 5 3 3 3 3 3 4 2 2 1 1 3 3 2 2 1 3 3 3 2 3 2 2 2 4 2 3 5 3 2 4 2 2 2 2 3 2 2 4 2 4 2 1 2 2 2 2 5 4 5 3 4 3 2 2 4 4 4 4 2 4 4 4 4 5 4 3 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 5 4 5 1 5 5 1 1 1 5 1 3 1 1 3 4 2 3 2 2 2 2 5 5 2 4 3 2 1 1 5 4 1 3 0.564242 0.72589997 0.661059248 0.708546 0.433561 0.481774 0.564506 0.618665 0.22 0.22 0.22 0.22 0.22 0.22 0.22 0.22 Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
17 2 3 2 2 3 1 1 3 2 1 2 2 4 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 1 3 2 3 3 4 1 2 1 4 2 3 2 1 2 2 3 4 3 2 2 5
Total 46 52 54 58 55 45 44 51 47 41 48 41 42 35 45 50 38 34 37 43 49 52 39 59 37 36 55 47 60 53 58 39 43 42 61 42 59 46 45 49 43 55 42 42 44 49 53
4 1 1 4 2 2 2 2 1 4 2 1 1 5 1 2 2 3 1 4 4 4 2 1 2 2 2 5 4 4 4 5 2 2 2 0.714124 0.22 Valid
61 45 39 62 40 44 41 40 34 74 40 45 34 70 40 49 41 47 45 49 74 67 38 44 59 43 45 62 62 67 71 51 44 44 45
Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47
1 4 4 4 3 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 5 4 5 5 5 3 5 4 3 4 5 4 5 5 5 1 4 3 4 4 4 4 3 4 4 5 4 4 5 5 3 3
2 2 2 4 3 4 3 3 2 3 4 3 2 3 2 1 2 3 2 2 1 3 3 2 3 3 1 3 2 2 4 2 2 2 5 5 2 3 4 3 2 4 1 3 3 3 3 4
3 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 4 5 4 4 3 3 3 5 5 4 5 4 5 4 5 5 5 5 4 4 4 4 5 3 4 5 5 3 4
4 3 4 5 3 4 3 4 3 3 2 3 4 2 4 2 3 3 2 2 3 3 4 4 5 2 2 4 4 4 3 4 4 2 5 5 2 2 5 5 4 4 1 2 5 4 4 3
5 3 4 4 4 4 3 3 5 3 4 3 3 5 3 5 3 5 4 4 1 3 3 4 3 4 3 5 4 3 5 5 4 5 5 5 5 3 3 2 3 5 5 5 5 5 3 5
6 5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 3 5 4 5 4 5 4 4 5 5 4 4 4 3 5 5 3 3 5 4 4 5 5 4 5 3 3 4 5 5 4 5 5 5 3 4
7 3 3 3 4 4 4 5 5 5 5 2 5 5 3 5 3 5 3 5 4 4 4 3 4 2 5 5 4 3 3 3 3 5 4 5 5 3 3 4 5 4 5 5 4 5 4 4
48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 r hitung r tabel Hasil
4 4 4 4 3 3 3 5 3 4 2 4 4 4 5 3 4 3 4 5 4 5 3 5 1 3 3 4 5 2 5 4 4 5 3 5 3 5 1 3 3 4 5 2 5 4 4 5 3 4 2 4 4 4 4 4 4 3 4 3 2 4 3 4 1 5 1 4 3 4 4 2 4 4 4 4 4 4 3 4 5 2 4 4 4 3 4 2 4 4 3 3 3 4 2 3 4 2 4 4 3 3 5 4 5 4 3 3 4 3 3 3 5 2 4 3 5 4 2 3 2 4 3 3 3 4 4 2 4 4 5 4 4 3 1 4 4 4 4 3 4 2 4 5 5 4 4 5 2 5 3 4 4 4 5 2 5 2 4 4 4 5 1 5 5 4 4 5 5 1 5 1 5 5 5 3 3 2 2 3 3 4 5 4 4 5 4 4 4 5 2 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 3 2 4 3 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 5 1 5 5 5 5 3 3 3 3 4 3 3 4 5 1 5 2 3 5 5 5 3 5 4 5 5 5 0.13156275 0.10813081 0.411983 0.374984 0.420278 0.430479 0.336701 0.22 0.22 0.22 0.22 0.22 0.22 0.22 Tidak Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid
JAWABAN PERTA 8 3 5 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 2 3 5 3 4 4 4 5 3 3 3 4 3 3 4 5 3 3 4 5 3 4 5 4 4 3 4 4 4 5 2 3 3 4 5
9 4 2 3 3 3 2 2 1 2 2 2 3 2 2 5 3 2 2 2 5 5 2 3 5 2 1 3 2 3 1 4 2 1 5 1 2 4 4 3 5 2 2 2 5 3 3 3
10 4 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 5 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4 4 3 2 5 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 2 4 4
11 5 4 5 4 4 4 5 5 2 2 4 4 3 4 5 3 5 5 5 5 3 4 4 3 3 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 4 4 4 3 5 4 3 4 5 4 3
12 5 5 5 4 4 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 3 5 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 3 5 5 5 4 5 5 5 4
13 3 1 3 3 3 2 2 2 1 1 2 3 2 2 1 3 1 2 2 1 3 3 3 3 2 1 2 2 3 3 3 1 1 3 3 2 1 2 2 3 2 3 2 3 1 2 3
14 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 4 4 5 4 5 4 5 5 3 4 4 3 4 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 4 4 5 5 3 4
15 3 3 5 4 4 4 4 5 4 4 4 3 3 4 5 5 5 4 4 5 3 4 5 4 4 4 5 5 5 5 5 3 1 5 5 5 4 5 5 5 5 5 3 4 5 4 3
4 4 4 5 2 3 4 3 4 2 4 4 4 3 4 3 4 2 3 5 5 3 4 4 3 2 3 4 1 1 5 5 4 3 4 3 5 2 4 4 3 2 3 4 1 1 5 5 4 3 4 3 5 2 4 4 4 2 4 4 4 2 4 4 3 2 3 5 5 2 4 4 4 3 3 4 5 1 5 5 4 2 4 4 4 2 4 4 4 3 4 4 3 2 4 5 3 2 3 5 5 2 4 4 3 3 2 4 4 1 3 3 5 1 4 5 3 3 4 5 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 5 5 3 4 4 4 3 3 5 5 1 5 4 4 1 3 5 4 4 5 4 4 4 4 5 5 3 5 5 5 1 4 5 5 1 4 5 5 4 4 5 5 2 5 4 4 1 4 5 4 1 5 5 4 3 4 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 1 5 5 3 3 2 4 4 3 3 3 4 2 3 5 4 3 5 5 3 3 4 4 5 1 4 5 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 3 5 5 2 4 5 5 4 4 5 4 4 4 5 5 1 5 5 5 1 5 5 4 3 4 4 5 2 3 4 3 1 3 5 5 1 5 4 3 3 2 5 5 1 5 5 0.445163 0.257582 0.340911 0.307433 0.412037 0.168235103 0.374464 0.344947 0.22 0.22 0.22 0.22 0.22 0.22 0.22 0.22 Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid
16 1 3 3 3 2 2 2 1 1 1 5 1 2 2 1 3 1 2 2 1 4 2 2 2 2 1 1 2 1 1 2 3 1 1 1 2 4 3 2 2 4 1 2 1 1 3 3
JAWABAN PERTANYAAN KE 17 18 19 4 4 4 3 4 5 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 5 3 4 1 1 5 2 2 4 2 2 4 2 5 4 3 4 4 4 2 5 3 4 4 5 5 5 3 5 3 4 2 4 4 4 4 4 4 4 1 2 5 4 4 3 3 4 4 2 3 4 2 4 4 2 3 5 5 3 5 4 3 5 5 2 5 5 1 5 5 5 3 4 4 5 3 4 5 4 1 5 4 4 5 4 5 5 3 2 5 4 4 5 4 3 3 3 3 4 5 2 5 4 5 5 4 4 4 4 2 5 5 5 4 5 1 5 3 3 4 4 5 4
20 3 3 3 4 3 4 4 1 4 4 3 2 1 2 1 2 1 2 2 1 3 2 2 2 1 1 2 2 1 1 1 3 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 1 3 3 2
21 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 5 3 5 4 4 4 5 3 4 5 4 5 4 4 5 5 5 4 5 4 5 5 4 3 4 4 4 5 3 5 5 3 4
22 3 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 5 4 4 5 4 5 3 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 4 3 4 4 5 5 5 5 5 4 4
23 1 4 3 3 3 3 3 3 2 3 1 3 2 3 1 3 3 2 2 5 3 2 3 4 2 4 1 3 3 3 2 4 1 2 3 5 2 4 3 3 2 2 2 3 1 3 3
4 4 4 3 3 4 3 3 2 2 3 5 3 4 4 4 2 3 3 3 1 4 5 1 2 1 2 5 1 4 3 3 2 3 4 4 2 4 4 2 2 1 2 5 1 4 3 3 2 3 4 4 2 5 5 2 2 2 2 4 2 4 4 2 2 4 3 4 3 4 4 2 1 3 3 4 2 4 4 2 2 2 2 4 2 4 4 2 2 3 3 4 2 4 4 3 2 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 2 4 4 2 1 2 4 5 1 4 5 3 3 3 3 4 3 3 3 3 1 3 3 4 1 4 4 2 2 5 5 4 1 4 5 1 1 4 2 4 1 4 4 1 2 4 4 4 2 4 5 2 1 4 2 4 1 4 5 2 1 4 4 4 3 4 3 4 1 5 2 5 2 5 4 1 1 3 3 4 2 4 4 3 1 1 1 5 1 5 5 1 3 2 4 4 1 4 4 3 1 5 2 4 3 5 4 4 3 3 5 5 3 5 4 5 2 4 4 4 4 4 4 5 2 5 2 4 2 4 4 2 5 4 4 4 5 4 4 5 1 5 5 5 1 5 5 1 3 3 3 4 3 3 4 3 1 5 3 5 1 5 4 4 1 5 1 5 3 5 5 1 -0.11767578 0.430874 0.26298 0.1314205 0.240478 0.420728 0.287555 0.183392891 0.22 0.22 0.22 0.22 0.22 0.22 0.22 0.22 Tidak Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Tidak Valid
24 3 3 3 3 4 4 4 5 3 4 4 5 4 4 5 3 5 4 4 5 3 3 3 4 4 4 3 2 3 1 4 3 5 4 4 5 3 3 5 4 4 3 4 3 3 3 3
25 4 4 3 4 4 4 4 2 4 5 4 5 3 4 5 3 5 5 4 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 5 4 5 5 4 5 4 4 4 4 5 5 3 5 5 3 5
26 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 4 5 4 4 5 5 5 5 4 3 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4
27 4 5 3 4 4 4 5 5 4 4 3 5 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 5 5 5 4 5 5 4 4 4 4 5 4 4 3 5 4 5
28 3 4 4 3 4 3 3 3 2 2 4 1 4 4 1 4 5 2 2 1 4 2 3 5 4 2 3 2 4 5 5 4 3 2 5 2 4 2 4 2 2 2 4 3 1 2 4
29 4 4 4 3 4 4 4 5 5 5 3 5 3 3 5 3 5 5 4 5 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 5 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 5 5 3 4
30 4 5 3 3 4 4 4 3 5 5 1 5 5 3 5 3 3 4 4 5 4 3 4 4 3 5 4 3 3 3 4 5 5 5 4 2 3 3 4 4 4 5 5 5 5 3 4
31 4 5 4 3 4 5 5 5 4 4 4 5 4 4 5 3 5 5 4 4 5 4 4 5 3 4 4 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 3 3 3 5 5 4 3 5 4 5
32 4 5 4 3 4 4 4 3 5 5 4 5 5 5 5 3 5 5 4 4 5 4 3 4 3 4 5 5 5 5 5 5 3 5 5 2 3 3 3 4 4 4 5 4 5 4 5
3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 5 4 3 4 4 4 4 2 5 5 4 2 4 4 4 5 3 4 5 5 3 4 2 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 5 5 3 4 2 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 5 5 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 5 4 3 3 5 4 3 4 5 3 4 1 4 3 5 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 5 2 4 2 3 4 2 2 5 5 5 1 5 5 5 5 1 1 5 5 1 4 5 3 1 4 4 5 5 4 4 3 5 4 4 5 5 4 4 4 4 5 4 5 5 5 4 4 4 3 5 4 5 5 5 5 1 4 5 5 4 4 5 5 5 3 4 4 4 3 5 5 5 5 1 5 1 1 5 4 4 4 4 3 4 3 4 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 2 3 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 5 5 4 5 3 4 5 4 4 5 5 3 4 4 5 5 5 5 5 5 3 5 3 5 5 3 3 5 4 2 3 3 4 4 4 5 5 5 2 4 5 4 4 3 5 5 5 1 5 5 5 5 0.25318 0.410918 0.293779 0.337485 0.00930796 0.434081 0.322042 0.407261 0.467901 0.22 0.22 0.22 0.22 0.22 0.22 0.22 0.22 0.22 Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid
33 4 2 3 4 4 4 4 5 5 5 4 5 2 4 5 5 5 5 4 1 5 3 4 5 3 4 5 5 4 3 4 2 4 5 5 5 4 4 3 4 4 4 2 5 4 4 4
34 3 3 3 3 2 4 4 5 5 5 3 5 1 3 5 4 2 4 3 4 4 2 3 2 3 3 4 3 4 1 5 3 3 5 5 5 3 4 3 5 4 3 1 4 3 4 3
35 4 3 4 3 3 3 2 3 5 5 3 2 4 2 1 5 1 2 5 4 5 3 4 3 5 1 2 2 1 5 3 3 1 1 1 3 2 3 2 3 2 4 4 3 4 3 3
Total 127 132 129 124 131 129 135 133 125 130 120 134 118 119 144 125 133 133 130 128 132 117 122 129 114 127 136 123 126 132 141 132 121 146 144 136 122 120 123 134 143 130 118 141 137 120 141
3 4 4 4 4 2 4 3 1 4 3 2 4 4 2 4 3 2 4 4 2 3 3 1 4 3 3 4 4 5 3 3 5 3 3 2 4 3 2 4 3 1 4 2 3 4 3 3 3 3 2 5 3 3 5 5 5 5 3 1 5 4 2 4 3 3 5 5 2 4 4 2 5 5 5 4 3 2 4 4 3 4 3 1 5 4 5 4 4 5 5 5 5 5 3 3 4 4 3 4 3 1 4 3 4 0.381299 0.429272 0.04992194 0.22 0.22 0.22 Valid Valid Tidak Valid
126 127 123 111 126 111 125 121 120 129 121 123 122 114 124 120 118 128 119 132 131 137 131 134 131 113 143 137 148 133 155 141 120 127 137
Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47
1 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 4 5 4 4 3 3 3 5 5 4 5 4 5 4 5 5 5 5 4 4 4 4 5 3 4 5 5 3 4
2 3 4 5 3 4 3 4 3 3 2 3 4 2 4 2 3 3 2 2 3 3 4 4 5 2 2 4 4 4 3 4 4 2 5 5 2 2 5 5 4 4 1 2 5 4 4 3
3 3 4 4 4 4 3 3 5 3 4 3 3 5 3 5 3 5 4 4 1 3 3 4 3 4 3 5 4 3 5 5 4 5 5 5 5 3 3 2 3 5 5 5 5 5 3 5
4 5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 3 5 4 5 4 5 4 4 5 5 4 4 4 3 5 5 3 3 5 4 4 5 5 4 5 3 3 4 5 5 4 5 5 5 3 4
5 3 3 3 4 4 4 5 5 5 5 2 5 5 3 5 3 5 3 5 4 4 4 3 4 2 5 5 4 3 3 3 3 5 4 5 5 3 3 4 5 4 5 5 4 5 4 4
6 3 5 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 2 3 5 3 4 4 4 5 3 3 3 4 3 3 4 5 3 3 4 5 3 4 5 4 4 3 4 4 4 5 2 3 3 4 5
7 4 2 3 3 3 2 2 1 2 2 2 3 2 2 5 3 2 2 2 5 5 2 3 5 2 1 3 2 3 1 4 2 1 5 1 2 4 4 3 5 2 2 2 5 3 3 3
8 4 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 5 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4 4 3 2 5 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 2 4 4
48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 r hitung r tabel Hasil
4 4 3 3 3 4 4 4 4 2 4 4 4 4 2 4 4 3 4 5 4 4 2 3 5 1 3 3 4 3 2 3 5 4 4 5 3 4 3 4 5 1 3 3 4 3 2 3 5 4 4 5 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 3 2 4 3 3 2 3 5 1 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 2 4 4 5 2 4 4 4 3 4 4 2 4 4 3 3 2 3 4 2 3 4 2 3 3 2 3 3 5 4 5 5 1 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 5 4 2 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 5 4 4 4 1 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 5 5 4 4 5 1 4 5 3 4 4 4 5 4 4 5 2 4 4 4 4 1 4 5 5 4 4 5 4 3 4 5 1 5 5 5 5 5 5 2 2 3 3 4 3 3 2 4 5 4 4 4 4 2 3 4 5 4 4 5 3 3 4 5 4 4 4 5 4 5 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 5 4 5 4 5 4 4 5 5 5 5 3 5 1 5 3 4 3 3 4 4 3 4 5 2 3 5 5 3 1 3 5 4 5 5 5 3 3 2 0.472802 0.374984 0.355402 0.400443 0.253834 0.358004 0.257582 0.242399 0.22 0.22 0.22 0.22 0.22 0.22 0.22 0.22 Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Tabel Uji Validitas Variabel Perkembangan Kepribadian Remaja (Y) 9 5 4 5 4 4 4 5 5 2 2 4 4 3 4 5 3 5 5 5 5 3 4 4 3 3 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 4 4 4 3 5 4 3 4 5 4 3
10 5 5 5 4 4 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 3 5 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 3 5 5 5 4 5 5 5 4
11 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 4 4 5 4 5 4 5 5 3 4 4 3 4 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 4 4 5 5 3 4
12 3 3 5 4 4 4 4 5 4 4 4 3 3 4 5 5 5 4 4 5 3 4 5 4 4 4 5 5 5 5 5 3 1 5 5 5 4 5 5 5 5 5 3 4 5 4 3
JAWABAN PERTANYAAN KE 13 14 15 4 4 3 3 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 5 3 4 1 1 1 2 2 4 2 2 4 2 5 3 3 4 2 4 2 1 3 4 2 5 5 1 3 5 2 4 2 1 4 4 2 4 4 2 1 2 1 4 4 3 3 4 2 2 3 2 2 4 2 2 3 1 5 3 1 4 3 2 5 2 2 5 1 1 5 5 1 4 4 1 3 4 3 4 1 1 4 4 2 4 5 1 3 2 2 4 4 2 4 3 2 3 3 2 5 2 2 4 5 2 4 4 2 4 2 1 5 5 1 5 1 3 3 3 3 4 5 2
16 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 5 3 5 4 4 4 5 3 4 5 4 5 4 4 5 5 5 4 5 4 5 5 4 3 4 4 4 5 3 5 5 3 4
17 3 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 5 4 4 5 4 5 3 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 4 3 4 4 5 5 5 5 5 4 4
5 2 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 3 2 3 3 4 4 5 5 4 4 3 3 1 4 5 4 1 5 5 1 2 1 4 3 3 5 4 4 3 4 2 4 4 4 1 5 5 1 2 1 4 3 3 5 4 4 3 4 2 5 5 4 4 4 4 2 2 2 4 4 5 5 4 4 4 3 3 4 4 4 5 5 5 3 3 2 4 4 4 4 4 4 2 2 2 4 4 4 3 4 5 3 3 2 4 4 5 5 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 2 4 4 5 3 4 5 2 4 1 4 5 4 4 3 4 3 3 3 3 3 5 5 4 4 3 3 1 4 4 5 5 5 4 5 5 1 4 5 5 4 5 4 4 2 1 4 4 5 5 5 5 4 4 2 4 5 5 5 4 5 4 2 1 4 5 5 5 5 4 4 4 3 4 3 5 4 5 5 5 2 2 5 4 5 5 5 5 3 3 2 4 4 5 5 5 5 1 1 1 5 5 4 4 3 3 2 4 1 4 4 5 4 5 5 5 2 3 5 4 4 5 4 5 3 5 3 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 5 5 4 5 5 2 2 4 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 1 5 5 4 5 3 4 3 3 3 3 4 5 5 5 4 5 3 1 5 4 5 5 5 5 5 1 3 5 5 0.287803 0.436901 0.506932 0.344947 0.309428 0.26298 0.240478 0.370976 0.431464 0.22 0.22 0.22 0.22 0.22 0.22 0.22 0.22 0.22 Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
18 3 3 3 3 4 4 4 5 3 4 4 5 4 4 5 3 5 4 4 5 3 3 3 4 4 4 3 2 3 1 4 3 5 4 4 5 3 3 5 4 4 3 4 3 3 3 3
19 4 4 3 4 4 4 4 2 4 5 4 5 3 4 5 3 5 5 4 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 5 4 5 5 4 5 4 4 4 4 5 5 3 5 5 3 5
20 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 4 5 4 4 5 5 5 5 4 3 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4
21 4 5 3 4 4 4 5 5 4 4 3 5 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 5 5 5 4 5 5 4 4 4 4 5 4 4 3 5 4 5
22 4 4 4 3 4 4 4 5 5 5 3 5 3 3 5 3 5 5 4 5 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 5 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 5 5 3 4
23 4 5 3 3 4 4 4 3 5 5 1 5 5 3 5 3 3 4 4 5 4 3 4 4 3 5 4 3 3 3 4 5 5 5 4 2 3 3 4 4 4 5 5 5 5 3 4
24 4 5 4 3 4 5 5 5 4 4 4 5 4 4 5 3 5 5 4 4 5 4 4 5 3 4 4 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 3 3 3 5 5 4 3 5 4 5
25 4 5 4 3 4 4 4 3 5 5 4 5 5 5 5 3 5 5 4 4 5 4 3 4 3 4 5 5 5 5 5 5 3 5 5 2 3 3 3 4 4 4 5 4 5 4 5
26 4 2 3 4 4 4 4 5 5 5 4 5 2 4 5 5 5 5 4 1 5 3 4 5 3 4 5 5 4 3 4 2 4 5 5 5 4 4 3 4 4 4 2 5 4 4 4
3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 5 4 4 4 4 4 4 2 5 5 4 4 4 4 5 4 3 4 5 5 4 2 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 5 5 4 2 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 5 5 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 5 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 5 4 3 5 4 3 4 4 5 3 4 4 3 5 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 2 2 3 4 2 3 2 5 5 5 5 5 5 5 5 1 1 5 5 4 5 3 1 5 4 4 5 5 4 3 5 4 5 4 5 5 4 4 4 5 4 5 5 5 5 4 4 3 5 4 4 5 5 5 5 4 5 5 4 5 4 5 5 5 4 4 4 3 4 5 5 5 5 5 1 1 5 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 3 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 4 4 5 5 5 3 4 5 4 4 4 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 3 3 5 4 3 3 4 4 4 4 5 5 5 4 5 4 4 4 3 5 5 5 5 5 5 5 4 0.25318 0.446053 0.313382 0.282669 0.468803 0.322042 0.407261 0.274371 0.334933 0.22 0.22 0.22 0.22 0.22 0.22 0.22 0.22 0.22 Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
27 3 3 3 3 2 4 4 5 5 5 3 5 1 3 5 4 2 4 3 4 4 2 3 2 3 3 4 3 4 1 5 3 3 5 5 5 3 4 3 5 4 3 1 4 3 4 3
Total 105 106 101 99 104 104 110 107 106 108 95 114 92 97 128 97 112 112 106 105 104 93 97 102 87 107 115 107 102 103 117 106 104 123 117 111 97 96 99 110 117 109 92 116 116 97 107
4 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 5 3 4 3 5 4 5 3 4 3 4 4 5 3 4 3 3 0.309324 0.22 Valid
97 100 103 87 103 87 105 98 97 107 98 99 99 94 100 94 95 111 97 112 111 112 113 112 111 89 85 82 81 79 85 121 97 107 116