PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP KECENDERUNGAN AGRESIVITAS REMAJA AWAL DI JAKARTA
Silviana Binus University, Jakarta, Indonesia, 11480
[email protected]
Moondore Madalina Ali Binus University, Jakarta, Indonesia, 11480
ABSTRACT This study aimed to determine the effect of' parenting styles on early teenager’s aggressiveness aggressiveness. The subjects in this study were early adolescents between the age of 12 to 15 years olds. The results showed that parenting styles have an influence on the level of aggressiveness on adolescent parenting but just neglectful, the indulgent and authoritarian dominant influence on adolescent aggressiveness, authoritative parenting than parenting. In this regard, the parents should be more aware of his position and apply the parenting that is at least the potential to stimulate aggressive in their teenagers. Keywords: parenting, authoritarian, indulgent, neglectful, authoritative
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pola asuh orang tua terhadap agresivitas remaja awal. Subyek dalam penelitian ini adalah remaja awal yang berusia 12 sampai 15 tahun.. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola asuh orang tua mempunyai pengaruh terhadap tingkat agresivitas remaja akan tetapi hanya pola asuh mengabaikan , memanjakan dan authoritarian yang berpengaruh paling dominan terhadap agresivitas remaja, dibandingkan pola asuh asuh autoritatif . Berkaitan dengan hal ini maka orang tua harus semakin menyadari posisinya dan menerapkan pola asuh yang paling sedikit merangsang potensi agresif pada anak remajanya. Kata Kunci Pola asuh, Demokratis, Orotiter, Memanjakan, Mengabaikan
PENDAHULUAN Remaja merupakan masa peralihan dari masa anak ke masa dewasa yang mengalami perkembangan semua aspek atau fungsi untuk memasuki masa dewasa. Pada masa remaja menuju kedewasaan, remaja akan mengalami masa kritis dimana mereka sedang mencoba dan berusaha untuk menemukan dirinya (Rumini,2004). Remaja akan mencoba sampai mereka berhasil (Ronald, 2006). Dimasa yang labil, remaja mempunyai kecenderungan yang lebih besar untuk berperilaku agresif. Perilaku agresif pada remaja antara lain seperti perkelahian, tawuran, saling mencaci dan bentuk- bentuk perilaku agresif lainnya (Godall dalam Koeswara, 1988)
Perilaku agresif di kalangan remaja disebabkan dengan banyaknya model yang kurang baik di lingkungannya, kurangnya pendidikan moral maupun pembinaan mental remaja serta berbagai situasi kekerasan yang marak terjadi di masyarakat sangat besar pengaruhnya terhadap munculnya perilaku agresif, dimana ciri perilakunya suka mendebat, mengeluh, tidak merasakan ketenangan, senang mencuri, mencampuri urusan orang , pencemburu dan kejam (Atkinson, 2000). Buss dan Perry (2000) yang mengatakan bahwa agresivitas adalah keinginan untuk menyakiti orang lain, untuk mengekspresikan perasaan negatifnya seperti permusuhan untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Menurut Atkinson (2003), Secara operasional agresi pada penelitian ini diperoleh dari skor nilai alat ukur agresi yang mengacu pada teori Buss dan Perry (Diamond & Magaletta:2006) agresidikelompokkan menjadi dua kategori, yaituPhysical Aggression dengan membagi indikator agresi menjadi dua bagian, yaitu physical aggression (agresi fisik), verbal aggression (agresi verbal). Physical aggression merupakan perilaku agresi yang dapat diobservasi (terlihat/overt). Physical aggression adalah kecenderungan individu untukmelakukan serangan secara fisik untuk mengekspresikan kemarahan atauagresi. Bentuk serangan fisik tersebut seperti memukul, mendorong, menendang, mencubit, dan lain sebagainya. Verbal Aggression (agresiverbal) merupakan perilaku agresi yang dapat diobservasi (terlihat/overt).Verbal aggression adalah kecenderungan untuk menyerang orang lain ataumemberikan stimulus yang merugikan dan menyakitkan kepada organism lain secara verbal, yaitu melalui kata-kata atau penolakan. Bentuk serangan verbal tersebut seperti cacian, ancaman, mengumpat, atau penolakan. Perilaku agresif dapat dipengaruhi oleh lingkungan keluarga. Lingkungan keluarga merupakan lingkungan terdekat bagi remaja. Dimana keluarga adalah lingkungan yang pertama kali menerima kehadiran anak (Sarlito,2002). Pola asuh orang tua merupakan cara pengasuhan orang tua yang diterapkan pada anak. Banyak ahli menyatakan bahwa pengasuhan anak merupakan bagian penting dan mendasar, menyiapkan anak untuk menjadi masyarakat yang baik. Interaksi tersebut mencakup perawatan seperti dari mencakupi kebutuhan makan, mendorong keberhasilan dan melindungi, maupun sosialisasi yaitu mengajarkan tingkah laku umum yang diterima oleh masyarakat (Wahyuning, Dkk. 2003). Sehingga pola asuh orang tua merupakan salah satu faktor yang mempunyai peranan penting dalam pembentukan kepribadian anak, keadaan kehidupan keluarga bagi seorang anak dapat dirasakan melalui sikap dari orang yang sangat dekat dan berarti baginya (Sarwono, 2011). Kemudian pedoman dalam penelitian ini yaitu penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Eyefni. (2011) yang berjudul “Hubungan pola asuh orang tua terhadap tingkat agresivitas anak SMKN 5 Padang. Padang”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Hubungan pola asuh orang tua terhadap tingkat agresivitas anak SMKN 5 Padang. Padang. Jenis penelitian yang digunakan adalah survei asosiatif dan teknik analisis yang digunakan adalah korelasi. Data diperoleh melalui wawancara sebagai instrumen utama yang dilakukan kepada guru konseling . Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahwa ada hubungan antara pola asuh orang tua terhadap perilaku agresif pada siswa SMPN5 Padang. Remaja yang berperilaku agresif tingkat berat (72,3%) dan hanya (27,7) yang berperilaku agresif tingkat ringan. . Pola asuh orang tua responden sebagian besar (61,7%) dengan permisif, (10,6%) dengan autoritatif dan (27,7%) dengan otoriter. Hubungan pola asuh orang tua memiliki kecenderungan melakukan perilaku agresi yang tinggi.
Rumusan Masalah 1. Apakah ada pengaruh pola asuh demokratis terhadap kecenderungan agresivitas remaja awal ? 2. Apakah ada pengaruh pola asuh otoriter terhadap terhadap kecenderungan agresivitas remaja awal? 3. Apakah ada pengaruh pola asuh mengabaikan terhadap terhadap kecenderungan agresivitas remaja awal? 4. Apakah ada pengaruh pola asuh memanjakan terhadap kecenderungan agresivitas remaja awal?
Tujuan penelitian 1. Untuk mengetahui pegaruh pola asuh demokratis terhadap kecenderungan agresivitas remaja awal ? 2. Untuk mengetahui pengaruh pola asuh otoriter terhadap terhadap kecenderungan agresivitas remaja awal? 3. Untuk mengetahui pengaruh pola asuh mengabaikan terhadap terhadap kecenderungan agresivitas remaja awal?
4. Untuk mengertahui pengaruh pola asuh memanjakan terhadap kecenderungan agresivitas remaja awal?
Hipotesis H1 : Ada pengaruh Pola Asuh Orang Tua terhadap Pola Asuh Otoriter terhadap Kecenderungan Agresivitas Anak. H2 : Ada pengaruh Pola Asuh Orang Tua terhadap Pola Asuh Demokratis terhadap Kecenderungan Agresivitas Anak. H 3: Ada pengaruh Pola Asuh Orang Tua terhadap Pola Asuh Memanjakan terhadap Kecenderungan Agresivitas Anak. H4 : Ada pengaruh Pola Asuh Orang Tua terhadap Pola Asuh Mengabaikan terhadap Kecenderungan Agresivitas Anak.
-
POLA ASUH Otoriter Demokratis Memanjakan Mengabaikan
AGRESIVITAS -Verbal - Fisik
Gambar 1 Kerangka Pemikiran
METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan jenis penelitian assosiatif, yaitu individu berupa siswa SMP. Siswa yang berumur 12 sampai 15 tahun. Berjenis kelamin laki-laki dan perempuan. Responden harus memiliki orang tua lengkap (ayah dan ibu) dan tidak bercerai. Data yang dikumpulkan yaitu data primer dan sekunder. Data primer diperoleh melalui kuesioner yang dibagikan kepada responden. Sedangkan, data sekunder diperoleh melalui studi perpustakaan dengan mencari teori- teori yang berkaitan dengan variabel yang diteliti. Teknik pengambilan sampel yang diterapkan dalam penelitian ini adalah dengan nonprobability sampling dengan metode accidental sampling. Accidental Sampling adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti. dapat digunakan sebagai sampel, bila di pandang orang yang kebetulan ditemui cocok sebagai sumber data, karena ukuran populasi yang tidak diketahui maka dalam menentukan ukuran sampel yang digunakan. Responden sebanyak 100 orang. Pada penelitian ini, data diolah dengan menggunakan SPSS (Statistical Program for Social Science) v.16. Sebelum melakukan pengolahan data, data diuji validitas, reliabilatas, dan normalitas terlebih dahulu, setelah itu data diubah dari data ordinal menjadi data berskala interval. Metode analisis yang digunakan adalah regresi linear. Regresi linear digunakan untuk mengetahui pengaruh darri variable independent terhadap variable dependent. Teknik analisis ini akan digunakan dalam menguji besarnya pengaruh yang ditunjukkan oleh variabel X terhadap variabel Y.
HASIL DAN BAHASAN Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Dalam penelitian ini, peneliti memperoleh responden berjenis kelamin pria dan wanita. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat di tabel berikut ini. Tabel 4.1 Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin
Jumlah
Persentase
Pria
61
61%
Wanita
39
39%
Total
100 orang
100%
Sumber : Data Primer Diolah Tahun 2013 Reponden berjenis kelamin pria sebanyak 61 orang dengan presentase 61% dan wanita sebanyak 39 orang dengan presentasi 39%.
Uji Regresi Tabel 6 Koefesien DeterminasiAntara Pola Asuh Otoriter Terhadap Agresivitas b
Model Summary Model 1
R
R Square a
.729
Adjusted R Square
.532
.507
Std. Error of the Estimate 4.98766
a. Predictors: (Constant), Authoritarian b. Dependent Variable: Agresivitas
Sumber : Hasil Pengolahan Data 2013 Analisis linear regresi digunakan untuk menguji apakah ada pengaruh yang signifikan antara pola asuh autoritatiran dengan agretivitas di remaja. Jika p < 0.005 berartinya Ho di tolak .Dari tabel Anova di atas terlihat bahwa p = 0,000 sehingga p < 0.05 maka Ho di tolak sehingga ada pengaruh yg signifikan antara kedua variabel tersebut.Angka R Square pada tabel mode summary adalah 0.532. Hal ini berarti Agresivitas di pengaruhi oleh Pola Asuh sebesar 53,2% sedangkan sisanya 46,8% di pengaruhi oleh variabel lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini
Tabel 7 Koefesien Determinasi Antara Pola Asuh Demokratis Terhadap Agresivitas b
Model Summary Model 1
R
R Square a
.501
.251
a. Predictors: (Constant), Autoritatif b. Dependent Variable: Agresivitas
Sumber : Hasil Pengolahan Data 2013
Adjusted R Square .218
Std. Error of the Estimate 14.26751
Analisis linear regresi digunakan untuk menguji apakah ada pengaruh yang signifikan antara pola asuh autoritatiran dengan agretivitas di remaja. Jika p < 0.005 berartinya Ho di tolak .Dari tabel Anova di atas terlihat bahwa p = 0,000 sehingga p < 0.05 maka Ho di tolak sehingga ada pengaruh yg signifikan antara kedua variabel tersebut.Angka R Square pada tabel mode summary adalah 0.251. Hal ini berarti Agresivitas di pengaruhi oleh Pola Asuh sebesar 25,1% sedangkan sisanya 74,9% di pengaruhi oleh variabel lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini. Tabel 8 Koefesien DeterminasiAntara Pola Asuh Memanjakan Terhadap Agresivitas Model Summaryb Model 1
R
R Square a
.894
Adjusted R Square
.799
.789
Std. Error of the Estimate 4.77229
a. Predictors: (Constant), Memanjakan b. Dependent Variable: Agresivitas
Sumber : Hasil Pengolahan Data 2013
Berikut iniAnalisis linear regresi digunakan untuk menguji apakah ada pengaruh yang signifikan antara pola asuh autoritatiran dengan agretivitas di remaja. Jika p < 0.005 berartinya Ho di tolak .Dari tabel Anova di atas terlihat bahwa p = 0,000 sehingga p < 0.05 maka Ho di tolak sehingga ada pengaruh yg signifikan antara kedua variabel tersebut.Angka R Square pada tabel mode summary adalah 0.799. Hal ini berarti Agresivitas di pengaruhi oleh Pola Asuh sebesar 79,9% sedangkan sisanya 20,1% di pengaruhi oleh variabel lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini.
Tabel 9 Koefesien DeterminasiAntara Pola Asuh Mengabaikan Terhadap Agresivitas Model Summaryb Model 1
R
R Square a
.898
Adjusted R Square
.806
.799
Std. Error of the Estimate 3.46371
a. Predictors: (Constant), Mengabaikan b. Dependent Variable: Agresivitas
Sumber : Hasil Pengolahan Data 2013 Analisis linear regresi digunakan untuk menguji apakah ada pengaruh yang signifikan antara pola asuh autoritatiran dengan agretivitas di remaja. Jika p < 0.005 berartinya Ho di tolak .Dari tabel Anova di atas terlihat bahwa p = 0,000 sehingga p < 0.05 maka Ho di tolak sehingga ada pengaruh yg signifikan antara kedua variabel tersebut.Angka R Square pada tabel mode summary adalah 0.806. Hal ini berarti Agresivitas di pengaruhi oleh Pola Asuh sebesar 80,6% sedangkan sisanya 19,4% di pengaruhi oleh variabel lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini.
SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Penelitian ini ingin mengetahui apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara pola asuh orang tua terhadap kecenderungan agresivitas remaja 12 sampai 15 tahun di Jakarta. Penelitian ini dilakukan terhadap remaja 12 sampai 15 tahun yang berjumlah 100 orang di Jakarta. Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan , didapatkan hasil bahwa: Ada pengaruh antara pola asuh orang tua yang signifikan dan positif terhadap kecenderungan agresivitas remaja 12 sampai 15 tahun. Pengaruh jenis pola asuh otoriter terhadap kecenderungan agresivitas remaja 12-15 tahun sebesar 53,2% dan 46,8% dipengaruhi faktor lain. Pengaruh jenis pola asuh demokratis terhadap kecenderungan agresivitas remaja 12 samapai 15 tahun sebesar 25,1% dan 74,9% dipengaruhi faktor lain. Pengaruh jenis pola asuh memanjakan terhadap kecenderungan
agresivitas remaja 12 sampai 15 tahun sebesar 79,9% dan 20,1% dipengaruhi faktor lain. Terakhir, pengaruh jenis pola asuh mengabaikan terhadap kecenderungan agresivitas remaja 12 sampai 15 tahun sebesar 80,6% dan 19,4% dipengaruhi faktor lain. Jadi jenis pola asuh yang mempengaruhi kecenderungan agresivitas remaja yang paling tinggi adalah pola asuh mengabaikan.
Saran Saran praktis bagi orang tua dan sekolah : 1. 2.
Saran bagi orang tua agar dapat memberikan pengawasan, kepercayaan dan pola komunikasi yang bagi kepada anak karena itu sangat penting dalan kehidupan anak. Saran bagi sekolah agar memberikan seminar tentang pola asuh agar orang tua tahu akan pola asuh apa yang dapat sesuai dengan karakteristik anak remajanya.
Referensi Arisandi.(2011). Emosi. http://arisandi.com/pengertian-emosi/. (diakses pada tanggal 9 maret 2013). Aryani, D. (2006). Efektivitas Layanan BK Bidang Sosial Untuk Mengurangi Perilaku Agresif Verbal Remaja Pada Siswa kelas VIII SMP Teuku Umar Semarang. Skripsi (tidak diterbitkan). Semarang : Fakultas Psikologi Universitas Negeri Semarang. Atang, S. (2012). Penanganan Perilaku Agresif pada Anak. Diakses dari http ://jasianakkusampel.blogspot.com/penanganan- perilaku-agresif/2012. 15 februari 2013, Jam 10.45 WIB. Atkinson. L.R.( 2000). Pengantar Psikologi jilid 2. Jakarta.: Interaksara Anwar, 2000. Sikap manusia, Teori dan Pengukuran. Edisi kedua. Pustaka Pelajar Yogyakarta. Azwar, S. (2005). Tes prestasi: fungsi & pengembangan prestasi belajar. Edisi Kedua. Pustaka Pelajar.
Yogyakarta:
Bahri.S. 2004. Pola Komunikasi Orang Tua & Anak Dalam Keluarga. Jakarta. PT Rineka Cipta. Baumrind, D. (1996). The influence of parenting style on adolescent competence and substance use. Journal of Early Adolescent, 11(1), 56-95. Baron, R.A and Byrne, D.(2004). Psikologi Sosial. Jilid 1. Edisi 10. Jakarta : Erlangga Berkowitz, L. (2005). Agresi: Sebab & Akibatnya. Jakarta: PT Pustaka Binaman Pressindo. Berkowitz, Leonard. 2003. Emotional Behavior ( buku kesatu ). Terjemahkan oleh Hartantni waro susiatni. Jakarta : PPM. Buss & Perry.( 1992). The Agression Questionaire. dalam journal of Personality and Psychology,.edisi 63. Daito, A. (2011). Pencarian ilmu melalui ontology, epistomologi. (ed 1). Jakarta: Penerbit Mitra Wancana Media. Drever, J. (1998). Kamus Psikologi. Alih bahasa: Nancy Simanjuntak. Jakarta : Bina Aksara. Edward, Drew, C. (2006). Ketika Anak Sulit Diatur : Panduan Orang Tua Untuk Mengubah Masalah Perilaku Anak. Bandung : PT. Mizan Utama. Eyefni. (2011). Hubungan pola asuh orang tua terhadap tingkat agresivitas anak SMKN 5 Padang. Padang : Fakultas Keperawatan Universitas Andalas. Fitriana, LB. (2007). Hubungan Pola Asuh dengan Harga Diri Remaja di SMA Negeri 2 Semarang . Semarang :Universitas Diponegoro
Feist, Jess dan Feist, Gregory. (2008). Theories of personality. Edisi keenam.Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Gerungan, W. A. (2006). Psikologi sosial. (edisi kedua). Bandung : PT Refika Aditama. Junaidi, W. (2010). Macam-Macam Pola Asuh Orang Tua. Dari Http: www.blogspot.com. Diakses tanggal 25 Juli 2013 Koeswara, E. (1988). Agresi Manusia. Bandung.: PT. Eresco Myers, D.G. (1999).Social Psychology, 5th ed. New York: McGrew-Hill Companies, Inc. Noor, J. (2011). Metodologi Penelitian: Skripsi, tesis, disertasi, & karya ilmiah. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Nugroho, S. (2003). Hubungan antara citra diri terhadap perilaku konsumtif pada mahasiswa falkultas ekonomi Universitas Islam Indonesia. (Skripsi). Yogyakarta: Fakultas Psikologi Islam Indonesia Potter and Perry. (2005). Fundamental Keperawatan Konsep, Proses, Praktik. Edisi keempat, volume satu. Jakarta : EGC. Rahayu, C. (2008). Hubungan Antara Kematangan Emosi dan Konformitas dengan Perilaku Agresif pada Suporter Sepak Bola. Skripsi. Surakarta : Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta. [online]. Tersedia dalam http://etd.eprints.ums.ac.id/ (26-07-2013). Robbins, S.P. (2003). Perilaku organisasi. Jilid I. Jakarta: PT INDEKS Kelompok Garmedia. Ronald. ( 2006). Peran Orang Tua Meningkatkan Kualitas Hidup. Bandung: CV Yrama Widya. Rumini S, Sundari S.(2004). Perkembangan Anak dan Remaja: Buku Pegangan Kuliah. Jakarta: Rineka Cipta. Santrock, J. W. (2002). Life span development (perkembangan masa hidup). Jilid 1: Edisi Kelima. Penerbit Erlangga. Sarlito, W.(2010). Pola Asuh. Diunduh tanggal 20 februari 2013 dari www.Sarlito.net.ms//es Salito Wirawan Sarwono.(2002). Psikologi Sosial. Individu dan Teori-teri Psikologi Sosial. Jakarta : Balai Pustaka Santrock, J.W., (2002). Life Span Development-Perkembangan Masa Hidup Jilid 1. Jakarta Sarwono. S.W. (2011). Psikologi Remaja. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Sugiyono. (2007). Metode penelitian bisnis. Cetakan Kesepuluh. CV. Alifabeta, Bandung, Sunyoto, D. (2007). Analisis regresi dan korelasi bivariat. Amara Books, Yogyakarta Sekaran, U. (2006). Metode penelitian untuk bisnis 1, Edisi keempat. Salemba Empat, Jakarta. Taylor,nE.D. & Peplau, A.L. & Serars,O.D. (2009). Psikologi Sosial edisi 12. Jakaera : Kenana Premada Media Group. Wahyuning, Wiwit dkk. (2003). Mengkomunikasikan Moral Kepada Anak. Jakarta : Penerbit Elex Media Komputindo Walgito, B. (2003). Pengantar psikologi umum. Yogyakarta: Andi Offset
RIWAYAT PENULIS Silviana lahir di Medan pada tanggal 21 Agustus 1991. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Bina Nusantara University dalam bidang ilmu Psikologi, khususnya bidang Perkembangan pada tahun 2013.