PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP KECENDERUNGAN JIWA WIRAUSAHA MAHASISWA ITS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PERSAMAAN STRUKTURAL ARLINA SEPHANA NRP 1306 100 010 Dosen Pembimbing Dwi Endah Kusrini, S.Si, M.Si Seminar Tugas Akhir Kamis, 24 Juni 2010
Latar Belakang Masalah
Menjadi wirausahawan Masalah pengangguran
Pola asuh adalah faktor yang mempengaruhi
Perumusan Masalah
Bagaimana pengaruh pola asuh demokrasi, permisif, dan otoriter terhadap kecenderungan jiwa wirausaha mahasiswa ITS?
Tujuan Penelitian
Mengkaji pengaruh pola asuh demokrasi, permisif, dan otoriter terhadap kecenderungan jiwa wirausaha mahasiswa ITS.
Batasan Penelitian
Variabel yang digunakan, digunakan yakni pola asuh demokratis, pola asuh permisif, dan pola asuh otoriter.
TINJAUAN PUSTAKA Model Persamaan Struktural Teknik eknik analisis statistika yang mengkombinasikan beberapa aspek yang terdapat pada analisis jalur dan analisis faktor konfirmatori untuk mengestimasi beberapa persamaan secara simultan (Bagozi dan Fornell dalam Ghozali dan Fuad, 2005).
Model Struktural η ( mx1) = B( mxm)η ( mx1) + Γ( mxn)ξ ( nx1) + ζ ( mx1) dimana: η = Variabel laten endogen B = Koefisien pengaruh variabel laten endogen Γ = Koefisien pengaruh variabel laten eksogen ξ = Vaiabel laten eksogen ζ = Error model m = Banyaknya variabel laten endogen n = Banyaknya variabel laten eksogen
Model Pengukuran Hubungan antara variabel indikator (observasi) dengan variabel konstruk (variabel variabel laten).
Composite Reliability Menguji reliabilitas indikator individual untuk masingmasing variabel laten (Ghozali dan Fuad, 2005).
(∑ Std.Loading) Construct Re liability = (∑ Std.Loading) + ∑ δ 2
2
j
Asumsi dalam Model Persamaan Struktural • Multinormalitas H0 : Data mengikuti sebaran distribusi multinormal. H1 : Data tidak mengikuti sebaran distribusi multinormal. H0 akan ditolak jika daerah di bawah kurva multivariate kurang dari 50%. • Tidak Adanya Kasus Multikolineritas Untuk mendeteksi multikolineritas dapat dilihat dari determinan matrik X’X. Jika bernilai mendekati nol, maka dapat diidentifikasi terjadi kasus multikolinearitas.
Uji Kesesuaian Model Goodness of Fit Index
Nilai yang diharapkan
χ2 – Chi Square
Diharapkan kecil
P-value
≥ 0,05
RMSEA
≤ 0,08
GFI
≥ 0,9
AGFI
≥ 0,9
CFI
≥ 0,9
Definisi Wirausaha
Wirausaha adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses (Suryana,, 1999).
Entrepreneur dapat diartikan sebagai kemampuan melihat dan menilai kesempatan-kesempatan kesempatan bisnis, mengumpulkan sumbersumber daya yang dibutuhkan guna mengambil keuntungan dari padanya dan mengambil tindakan tepat guna memastikan sukses (Meredith, 2000).
Karakter Wirausaha Sifat-sifat sifat yang menjadi karakter seorang wirausaha menurut Alma (2001) antara lain: • Percaya diri • Berorientasi pada tugas dan hasil • Pengambilan resiko • Kepemimpinan • Keorisinilan • Kreativitas • Pengejaran prestasi pribadi
Hal-hal hal yang perlu diperhatikan dalam berwirausaha menurut Witoelar (2009) adalah: • Percaya diri • Berorientasi pada tugas dan hasil • Pengambilan resiko • Kepemimpinan • Keorisinilan • Berorientasi ke depan • Kreativitas
Pola Asuh Demokrasi
Pola asuh ini bercirikan: • Hak dan kewajiban orang tua dan anak adalah sama • Anak benar-benar dilatih untuk berdisiplin • Memberikan kesempatan kepada anak untuk membuat keputusan • Anak dilatih untuk bertanggung jawab dalam bentuk berani menanggung resiko atas konsekuensi dari keputusan yang telah diambil
Lanjutan…
• Menekankan pada hak setiap anak untuk mengetahui mengapa peraturan-peraturan peraturan dibuat serta apa kegunaannya • Anak biasanya diberi kesempatan untuk mengemukakan pendapatnya • Apabila anak dihukum, maka anak akan mengetahui apa kesalahannya dan tidak ada rasa benci pada orang tua
Pola Asuh Permisif Pola asuh ini memiliki ciri--ciri: • Memberikan pengawasan pada anak yang sangat longgar (Baumrind,, 1967) • Orang tua cenderung tidak menegur atau memperingatkan anak apabila anak sedang dalam bahaya • Sangat sedikit bimbingan yang diberikan oleh orang tua • Orang tua tipe ini biasanya bersifat hangat, sehingga seringkali disukai oleh anak
Lanjutan…
• Pola asuh serba membiarkan, membiarkan dimana orang tua bersikap selalu mengalah (Moesono, 1993) • Orang tua menuruti semua keinginan anak • Orang tua melindungi anak secara berlebihan • Orang tua memberikan atau memenuhi semua keinginan anak secara berlebihan
Pola Asuh Otoriter
Pola asuh ini bercirikan: • Cenderung menetapkan standar yang mutlak harus dituruti, biasanya dibarengi dengan ancaman-ancaman (Baumrind, 1967) • Orang tua tipe ini cenderung memaksa, memerintah, dan menghukum • Orang tua tidak mengenal kompromi dan dalam komunikasi biasanya bersifat satu arah
Lanjutan…
• Orang tua tidak memerlukan umpan balik dari anaknya untuk mengerti mengenai anaknya • Ditandai dengan orang tua yang melarang anaknya dengan mengorbankan otonomi anak • Pola asuh otoriter mempunyai aturan-aturan yang kaku dari orang tua (Djiwandono Djiwandono, 1989)
METODE PENELITIAN • Data yang digunakan pada penelitian ini merupakan data primer menggunakan metode survei melalui kuisioner. • Metode yang digunakan adalah proportioned random sampling. • Jumlah populasi mahasiswa ITS adalah sebesar 14.081 orang, dengan total sampel 121.
Variabel Jiwa Wirausaha Kode
Indikator Saya orang dengan pribadi yang mantap, tidak mudah terombang-ambing oleh JW1 pendapat dan saran orang lain Saya adalah pribadi yang independent serta memiliki rasa tanggung jawab tinggi, JW2 obyektif dan kritis Saya adalah orang yang emosionalnya sudah stabil, tidak mudah tersinggung dan JW3 naik pitam, serta tingkat sosialnya tinggi Saya mempunyai kebutuhan untuk berprestasi, berorientasi pada laba, ketekunan dan JW4 ketabahan, tekad kerja keras, mempunyai dorongan kuat, enerjik, dan inisiatif JW5 Saya melihat masalah sebagai tantangan yang harus dipecahkan Saya bersedia berkorban untuk sementara guna suatu kemungkinan yang lebih baik di JW6 masa depan JW7 Resiko adalah sesuatu yang dapat dikendalikan JW8 Metode baru yang belum tentu berhasil patut untuk dipertimbangkan Saya senang menerapkan dan menerima gagasan-gagasan baru yang baik meski JW9 terdapat peluang untuk gagal Bermain saham dengan kemungkinan laba yang tinggi lebih Saya sukai dibandingkan JW10 dengan deposito yang aman namun tidak menantang dan hasilnya pasti JW11 Saya mudah memimpin sekelompok orang JW12 Saya diikuti dan dipercaya oleh bawahan
Kode
Indikator
JW13
Saya mau menerima kritik dan saran dari bawahan serta harus bersifat responsive
JW14
Saya adalah orang yang tidak hanya mengekor pada orang lain tapi memiliki pendapat sendiri dan ada ide yang orisinil untuk melaksanakan sesuatu
JW15
Saya memiliki imajinasi dan ide-ide ide yang baik
JW16
Saya melakukan cara-cara baru dalam melakukan sesuatu
JW17
Intuisi Saya seringkali terbukti benar
JW18
Saya memiliki kemampuan memperoleh cara baru dalam menyelesaikan permasalahan
JW19
Saya memiliki ide-ide cemerlang yang akan Saya wujudkan kelak
JW20
Ada korelasi/hubungan yang kuat antara hasil belajar dengan hasil IP Saya
JW21
Saya melakukan cara-cara baru dalam melakukan sesuatu
JW22
Kepuasan kerja lebih penting daripada uang itu sendiri
JW23
Saya berusaha untuk berprestasi lebih baik meski tanpa bonus finansial
JW24
Saya memiliki standar-standar keberhasilan yang saya tetapkan atas studi Saya
JW25
Prestasi kerja lebih berharga daripada uang
Variabel Pola Asuh Demokrasi Kode
Indikator
PD1
Orang tua memberikan kesempatan untuk mengemukakan alasan
PD2
Orang tua memberikan penjelasan atas manfaat adanya peraturan Orang tua memberikan ruang untuk berkembang sesuai dengan bakat Orang tua bersedia memberikan nasehat dan saran bila dibutuhkan Orang tua menyediakan fasilitas untuk mengembangkan bakat dan minat Orang tua bersikap hangat, penuh kasih sayang, dan perhatian Terjadi negosiasi antara orang tua dan anak sehingga terjadi kesepakatan bersama Orang tua memberikan penjelasan terhadap akibat buruk dari pelanggaran yang dilakukan dan menjelaskan manfaat dari peraturan itu sendiri Orang tua memberikan kontrol yang diperlukan dan tetap memantau sejauh mana peraturan tersebut berjalan
PD3 PD4 PD5 PD6 PD7 PD8 PD9
Variabel Pola Asuh Permisif Kode PP1 PP2 PP3 PP4
Indikator Orang tua memperbolehkan Saya berbuat sekehendak hati Orang tua membiarkan untuk berkembang sesuai dengan keinginan tanpa tuntutan apapun Orang tua memberikan kebebasan sebanyak mungkin untuk mengatur diri sendiri Orang tua menganggap usia saya sudah cukup dewasa untuk mandiri dan mengurus diri sendiri
Variabel Pola Asuh Otoriter Kode PO1 PO2 PO3 PO4 PO5 PO6
Indikator untuk berkembang
Orang tua menuntut sesuai dengan keinginannya Orang tua menghukum secara fisik atau psikologis (celaan) bila tidak mematuhi perintah atau keinginannya Orang tua mengarahkan untuk berada dalam kelompok yang memiliki tujuan dan aktivitas yang jelas daripada kelompok yang lebih spontan dan bebas Orang tua memberikan pengawasan yang ketat atas apa yang Saya laukan Orang tua berpendapat bahwa Saya harus mengikuti aturan yang ditetapkannya dan mereka selalu benar Orang tua mendorong Saya untuk selalu berdisiplin dan taat pada aturan yang ada
Metode Analisis Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini melalui tahap-tahap sebagai berikut: • Karakteristik demografi dan identitas responden yang dideskripsikan dengan diagram lingkaran. • Pengujian multinormalitas dan multikolinearitas • Pengujian unidimensionalitas nidimensionalitas setiap variabel laten dengan menggunakan Confirmatory Factor Analysis (CFA).
Analisis model persamaan struktural, langkahlangkah langkahnya adalah sebagai berikut: – Pengembangan model berbasis konsep dan teori – Dibangun sebuah hipotesa peneliti mengenai model yang menggambarkan dimana Pola Asuh Demokrasi, Permisif, dan Otoriter berpengaruh secara signifikan terhadap Jiwa Wirausaha. – Mengkonstruksi Path Diagram – Evaluasi Goodness of Fit F – Interpretasi dan modifikasi model
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
50%
27%
50%
73%
16% 44%
40%
LAKI-LAKI
Surabaya
PEREMPUAN
Luar Surabaya
Kurang dari 700.000 700.000 s.d 900.000 Lebih dari 900.000
8%
8%
2% 82%
Berasal dari orang tua Berasal dari keluarga (bukan orang tua) Beasiswa Penghasilan usaha sendiri
7%
Kontrak
6%
2%
11%
8%
Kos
40%
24% 55%
Pegawai Negeri Sipil Pegawai Swasta
30%
Rumah orang tua
Wiraswasta 17%
Rumah keluarga (bukan orang tua) Asrama
TNI/POLRI Lainnya
1% 4% 6%
Kurang dari 1.000.000
< 2,00
17%
11%
32%
29% 54%
1.000.000 ≤ penghasilan < 3.000.000
2,50 ≤ IPK < 3,00 46%
3.000.000 ≤ penghasilan < 5.000.000
3,00 ≤ IPK < 3,50 ≥ 3,50
≥ 5.000.000
29%
71%
2,00 ≤ IPK < 2,50
Ya Tidak
χ2
Uji Multinormalitas H0 : Data mengikuti sebaran distribusi multinormal H1 : Data tidak mengikuti sebaran distribusi multinormal Nilai daerah di 2 bawah kurva kurv χ
Kesimpulan
Pola Asuh Demokrasi
0.55 (55%)
Distribusi Multinormal
Pola Asuh Permisif
0.59 (59%)
Distribusi Multinormal
Pola Asuh Otoriter
0.55 (55%)
Distribusi Multinormal
Jiwa Wirausaha
0.58 (58%)
Distribusi Multinormal
Variabel Laten
Uji Multikolinearitas H0 : Terjadi kasus multikolinearitas. H1 : Tidak terjadi kasus multikolinearitas Variabel Laten
X 'X
Kesimpulan
Pola Asuh Demokrasi
4.32924E+19
Tidak terjadi multikollinearitas
Pola Asuh Permisif
5.02105E+18
Tidak terjadi multikolinearitas
Pola Asuh Otoriter
4.03682E+17
Tidak terjadi multikolinearitas
Jiwa Wirausaha
3.46812E+52
Tidak terjadi multikolinearitas
Unidimensional Jiwa Wirausaha Goodness of fit Index χ2 – Chi Square P-value RMSEA GFI AGFI CFI
Cut off value Diharapkan nilai kecil ≥ 0,05 ≤ 0,08 ≥ 0,90 ≥ 0,90 ≥ 0,90 0
Hasil Model
Keterangan
568,680
Kurang baik
0,000 0,090 0,730 0,680 0,700
Kurang baik Kurang baik Kurang baik Kurang baik Kurang baik
Modifikasi model dilakukan dengan mengkorelasikan antar residual indikator sesuai dengan anjuran yang terdapat pada output Lisrel. Lisrel
Goodness of Fit Index
Cut Off Value
Hasil Model
χ2 – Chi Square
Diharapkan nilai kecil
323,59
P-value RMSEA GFI AGFI CFI
≥ 0,05 ≤ 0,08 ≥ 0,90 ≥ 0,90 ≥ 0,90
0,01 0,05 0,82 0,80 0,90
Keterangan Kurang baik (tapi ada penurunan nilai) Kurang baik Baik Kurang baik Kurang baik Baik
Dua kriteria Goodness of Fit menyatakan model sudah baik yakni RMSEA, dan CFI. CFI Modifikasi model juga menghasilkan penurunan nilai Chi Square pada model.
Hubungan
Loading Factor
Error
T-Value
Keterangan
JW1 ← JW JW2 ← JW JW3 ← JW JW4 ← JW JW5 ← JW JW6 ← JW JW7 ← JW JW8 ← JW JW9 ← JW JW10 ← JW JW11 ← JW JW12 ← JW JW13 ← JW JW14 ← JW JW15 ← JW JW16 ← JW JW17 ← JW JW18 ← JW JW19 ← JW JW20 ← JW JW21 ← JW JW22 ← JW JW23 ← JW JW24 ← JW JW25 ← JW Jumlah
0,57 0,59 0,48 0,44 0,57 0,50 0,53 0,32 0,36 0,36 0,62 0,51 0,52 0,60 0,41 0,65 0,28 0,52 0,68 0,29 0,59 0,48 0,49 0,56 0,58 12,50
0,97 0,57 1,05 0,74 0,67 0,71 0,55 0,67 0,71 1,89 1,09 0,78 0,69 0,80 0,73 0,47 0,94 0,50 0,66 1,40 0,51 0,79 1,03 0,72 1,00 20,64
5,50 7,07 4,62 4,93 6,48 5,58 6,61 3,89 4,24 2,64 5,65 5,58 5,94 6,33 4,64 8,20 2,96 6,72 7,45 2,48 7,41 5,25 4,72 6,23 5,54
Signifikan Signifikan Signifikan Signifikan Signifikan Signifikan Signifikan Signifikan Signifikan Signifikan Signifikan Signifikan Signifikan Signifikan Signifikan Signifikan Signifikan Signifikan Signifikan Signifikan Signifikan Signifikan Signifikan Signifikan Signifikan
• Variabel laten Jiwa Wirausaha dapat dikatakan reliabel karena nilai construct reliability sebesar 0.883, yang lebih besar dari 0,6. • Measurement model: JW1 = 0,57 JW + ε1 JW2 = 0,59 JW + ε2 JW3 = 0,48 JW + ε3 JW4 = 0,44 JW + ε4 JW5 = 0,57 JW + ε5 JW6 = 0,50 JW + ε6 JW7 = 0,53 JW + ε7 JW8 = 0,32 JW + ε8 JW9 = 0,36 JW + ε9 JW10 = 0,36 JW + ε10 JW11 = 0,62 JW + ε11 JW12 = 0,51 JW + ε12 JW13 = 0,52 JW + ε13
JW14 = 0,60 JW + ε14 JW15 = 0,41 JW + ε15 JW16 = 0,65 JW + ε16 JW17 = 0,28 JW + ε17 JW18 = 0,52 JW + ε18 JW19 = 0,68 JW + ε19 JW20 = 0,29 JW + ε20 JW21 = 0,59 JW + ε21 JW22 = 0,48 JW + ε22 JW23 = 0,49 JW + ε23 JW24 = 0,56 JW + ε24 JW25 = 0,58 JW + ε25
Unidimensional Pola Asuh Demokrasi Goodness of Fit Index χ2 – Chi Square P-value RMSEA GFI AGFI CFI
Cut off value
Hasil Model
Diharapkan nilai kecil
45,32
Kurang baik
0,02 0,08 0,92 0,90 0,93
Kurang baik Baik Baik Baik Baik
≥ 0,05 ≤ 0,08 ≥ 0,90 ≥ 0,90 ≥ 0,90 0
Keterangan
CFA Model Pola Asuh Demokrasi - Estimates
CFA Model Pola Asuh Demokrasi – T-Values
Hubungan
Loading Factor
Error
T-Value
PD1 ← PD PD2 ← PD PD3 ← PD PD4 ← PD PD5 ← PD PD6 ← PD PD7 ← PD PD8 ← PD PD9 ← PD Jumlah
0,73 0,64 0,68 0,64 0,61 0,54 0,61 0,52 0,78 5,75
0,56 0,72 0,83 0,43 0,92 0,50 0,62 0,88 0,90 6,36
8,13 6,77 6,66 8,10 5,87 6,80 6,95 5,18 7,22
Keterangan Signifikan Signifikan Signifikan Signifikan Signifikan Signifikan Signifikan Signifikan Signifikan
• Variabel laten Pola Asuh Demokrasi dapat dikatakan reliabel karena nilai construct reliability sebesar 0,838 yang lebih besar dari 0,6. • Measurement model: PD1 = 0,73 PD + δ1 PD2 = 0,64 PD + δ2 PD3 = 0,68 PD + δ3 PD4 = 0,64 PD + δ4 PD5 = 0,61 PD + δ5 PD6 = 0,54 PD + δ6 PD7 = 0,61 PD + δ7 PD8 = 0,52 PD + δ8 PD9 = 0,78 PD + δ9
Unidimensional Pola Asuh Permisif Goodness of Fit Index Cut off value
Hasil Model
Keterangan
Diharapkan nilai kecil
0,90
Baik
P-value
≥ 0,05
0,64
Baik
RMSEA
≤ 0,08
0,00
Baik
GFI
≥ 0,90
1,00
Baik
AGFI
≥ 0,90
0,98
Baik
CFI
≥ 0,90 0,9
1,00
Baik
χ2 – Chi Square
Hubungan
Loading Factor
Error
T-Value
Keterangan
PP1 ← PP PP2 ← PP PP3 ← PP PP4 ← PP Jumlah
0,86 0,83 1,14 0,27 3,10
1,30 1,16 0,30 1,51 4,27
6,18 6,29 8,74 2,17
Signifikan Signifikan Signifikan Signifikan
Variabel laten Pola Asuh Permisif dapat dikatakan reliabel karena nilai construct reliability sebesar 0,692 yang lebih besar dari 0,6. Measurement model : PP1 = 0,86 PP + δ1 PP2 = 0,83 PP + δ2 PP3 = 1,14 PP + δ3 PP4 = 0,27 PP + δ4
Unidimensional Pola Asuh Otoriter Goodness of fit Index Cut off value
Hasil Model
Keterangan
Diharapkan nilai kecil
21,60
Kurang baik
P-value
≥ 0,05
0,01
Kurang baik
RMSEA
≤ 0,08
0,11
Kurang baik
GFI
0,90
0,94
Baik
AGFI
0,90
0,90
Baik
CFI
0,9 0,90
0,90
Baik
χ2 – Chi Square
CFA Model Modifikasi Estimates
CFA Model Modifikasi – T-Values
Goodness of Fit Index χ2 – Chi Square
Cut Off ff Value
Hasil Model
Diharapkan nilai kecil
10,19
Baik
≥ 0,05 ≤ 0,08 ≥ 0,90 ≥ 0,90 ≥ 0,90 0,9
0,25 0,05 0,97 0,93 0,98
Baik Baik Baik Baik Baik
P-value RMSEA GFI AGFI CFI Hubungan
Loading Factor
PO1 ← PO PO2 ← PO PO3 ← PO PO4 ← PO PO5 ← PO PO6 ← PO Jumlah
Keterangan
Error
T-Value
Keterangan
0,91 1,15 0,67 0,52 0,97 0,27
1,52 1,15 1,69 1,76 1,03 1,09
6,10 7,66 4,58 3,57 7,21 2,44
Signifikan Signifikan Signifikan
4,49
8,24
Signifikan Signifikan Signifikan
• Variabel laten Pola Asuh Otoriter dapat dikatakan reliabel karena nilai construct reliability sebesar 0.709, yang lebih besar dari 0,6. • Measurement model dari variabel laten Pola Asuh Otoriter dengan menggunakan nilai Estimates E adalah: PO1 = 0,91 PO + δ1 PO2 = 1,15 PO + δ2 PO3 = 0,67 PO + δ3 PO4 = 0,52 PO + δ4 PO5 = 0,97 PO + δ5 PO6 = 0,27 PO + δ6
Hubungan
Nilai
Estimates
T-Value
Keterangan
PD ← JW
0,52
4,01
Signifikan
PP ← JW
0,02
0,20
Tidak signifikan
PO ← JW
0,14
1,28
Tidak signifikan
Goodness of Fit Index χ2 – Chi Square P-value RMSEA GFI AGFI CFI
Cut Off ff Value
Hasil Model
Diharapkan nilai kecil
1355,11
Kurang baik
≥ 0,05 ≤ 0,08 0,90 0,90 0,90 0
0,00 0,07 0,66 0,63 0,65
Kurang baik Baik Kurang baik Kurang baik Kurang baik
Keterangan
Goodness of Fit Index
Cut Off Value
Hasil Model
Keterangan
χ2 – Chi Square
Diharapkan nilai kecil
1061,82
Kurang baik(tapi ada penurunan nilai)
≥ 0,05 ≤ 0,08 ≥ 0,90 ≥ 0,90 ≥ 0,90
0,000 0,04 0,71 0,68 0,77
P-value RMSEA GFI AGFI CFI
Kurang baik Baik Kurang baik Kurang baik Kurang baik
Hubungan
Nilai
Estimates
T-Value
Keterangan
PD ← JW
0,49
3,82
Signifikan
PP ← JW
0,02
0,17
Tidak signifikan
PO ← JW
0,09
0,84
Tidak signifikan
KESIMPULAN • Setelah dilakukan analisis dan pembahasan berdasarkan hasil penelitian, maka dapat dibuat kesimpulan bahwa model CFA menunjukkan memberikan hasil yang signifikan untuk semua indikator dari variabel laten. • Berdasarkan model struktural yang ada, didapatkan hubungan kausal antara variabel laten Pola Asuh Demokrasi terhadap Jiwa Wirausaha bernilai signifikan. signifikan Sedangkan hubungan yang tidak signifikan terdapat pada pengaruh Pola Asuh Permisif dan Pola Asuh Otoriter terhadap Jiwa Wirausaha.
SARAN Perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk mengetahui ukuran yang paling tepat untuk mengukur faktor atau variabel yang menunjukkan pengaruh pola asuh orang tua terhadap jiwa wirausaha didasarkan pada teori yang komprehensif mengenai pola asuh orang tua dan hal-hal yang berkaitan dengan kewirausahaan.
Baumrind. (1967). Pengaruh Pola Asuh Terhadap Karakteristik Anak. http://www.google.com . (tanggal akses: 23 Februari 2010). Buchari, Alma. (2003). Kewirausahaan. Bandung: Alfabeta. Alfabeta Djiwandono. (2001). Membangun Spirit Entrepreneur Muda Indonesia. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia. 2 Semarang : BP Ferdinand, A. (2002). Structural Equation Modeling dalam Penelitian Manajemen Edisi ke 2. UNDIP. Ghozali dan Fuad. (2005). Structural Equation Modeling ; Teori, Konsep, dan Aplikasi dengan Program Lisrel 8.54. Semarang : BP UNDIP. Johnson, R. A. dan Wichern, D. W. (1992). Applied Multivariate Statistical Analysis. Prentice Hall, Englewood Cliffs, New Jersey. Mc Cleland. (1991). Pengaruh Pola Asuh Terhadap Karakteristik Anak. http://www.google.com. (tanggal akses: 23 Februari 2010). Meinitha. (2006). Pengaruh Pola Asuh Orang Tua Terhadap Jiwa Wirausaha Berdasarkan Metode Structural Equation Modeling (Studi Kasus: Mahasiswa Angkatan 2002-2005 Jurusan Teknik Industri ITS. Tugas Akhir. Teknik Industri ITS. Surabaya. Meredith. (2000). Kewirausahaan Teori dan Praktek. Edisi Kedua. Jakarta: Erlangga. Sharma, S. (1996). Applied Multivariate Techniques, John Wiley & Sons, Inc. Stevenson. (1997). What’s an Entrepreneur and How Do I Become That?. http://www.google.com. (tanggal akses: 11 Oktober 2009). Wijatmiko. (2009). Berbakatkah Saya Jadi Pengusaha??. http://www.konsultankarir.com. (tanggal akses: 11 Oktober 2009). Witoelar, Wimar. Empat Modal Menjadi Entrepreneur (Ternyata ( Bukan Uang). http://www.perspektif.net. (tanggal akses: 11 Oktober 2009).
Terima Kasih…