PENGARUH PERLAKUAN FUMIGASI AMONIA TERHADAP TINGKAT PEWARNAAN DAN KEAWETAN BEBERAPA JENIS KAYU RAKYAT
ANDREAS PRADIBTA
DEPARTEMEN HASIL HUTAN FAKULTAS KEHUTANAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009
PENGARUH PERLAKUAN FUMIGASI AMONIA TERHADAP TINGKAT PEWARNAAN DAN KEAWETAN BEBERAPA JENIS KAYU RAKYAT
SKRIPSI Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA KEHUTANAN Pada Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor
ANDREAS PRADIBTA
DEPARTEMEN HASIL HUTAN FAKULTAS KEHUTANAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009
Judul
: Pengaruh Perlakuan Fumigasi Amonia Terhadap Tingkat Pewarnaan dan Keawetan Beberapa Jenis Kayu Rakyat.
Nama
: Andreas Pradibta
NIM
: E24104012
Menyetujui:
Ketua Pembimbing
Anggota Pembimbing
Dr. Ir. I Wayan Darmawan, M.Sc NIP. 1966 0212 199103 1 002
Istie Sekartining Rahayu, S.Hut, M.Si NIP. 1974 0422 200501 2 001
Mengetahui: Ketua Departemen Hasil Hutan Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor
Dr. Ir. Dede Hermawan, M.Sc NIP. 1963 0711 199103 1 002
Tanggal Lulus:
RINGKASAN ANDREAS PRADIBTA. Pengaruh Perlakuan Fumigasi Amonia Terhadap Tingkat Pewarnaan dan Keawetan Beberapa Jenis Kayu Rakyat. Di bawah bimbingan WAYAN DARMAWAN dan ISTIE SEKARTINING RAHAYU. Belakangan ini hutan-hutan rakyat telah dikenal sebagai penghasil kayu yang handal yang memiliki peluang tinggi untuk dijadikan produk bernilai tambah tinggi khususnya furniture. Namun mengingat rendahnya kualitas tampilan (warna pucat dan tidak seragam, corak serat kurang menarik) jenis-jenis kayu rakyat tersebut maka perlu adanya upaya untuk meningkatkan kualitas penampilan alaminya (warna gelap cerah dan seragam, corak serat menarik) agar dapat bersaing dan diterima konsumen khususnya internasional seperti layaknya kayu-kayu yang sudah terkenal akan keindahan coraknya seperti kayu jati. Salah satu proses penting dalam produksi meubel dan furniture adalah finishing. Proses ini pada dasarnya adalah memodifikasi penampilan kayu sedemikian rupa sehingga sesuai dengan hasil yang kita inginkan. Menurut Kramer (1989), modifikasi penampilan atau warna kayu dapat dilakukan melalui dua tehnik yaitu: staining dan dyeing. Staining merupakan metode merubah warna alami kayu yang paling banyak diterapkan oleh industri kayu saat ini, karena banyaknya pilihan warna yang tersedia berupa stain. Namun tehnik ini dapat berimplikasi pada tertutupnya penampilan alami serat kayu yang indah akibat masuknya pigmen yang mengisi pori kayu sehingga mengurangi keindahan kayu. Ada tehnik lain yang dapat merubah warna alami kayu yang dicobakan pada penelitian ini, yaitu fumigasi amonia. Penelitian fumigasi dilakukan dengan cara menempatkan contoh uji basah berukuran 2 x 8 x 15 cm dan 5 x 2,5 x 2 cm yang tediri dari kayu Durian, Nangka, Mahoni, Menteng, Mindi dan Rambutan ke dalam ruang fumigasi yang berukuran panjang 100 cm x lebar 50 cm x tinggi 70 cm sebanyak masing – masing 2 contoh uji untuk tiap jenis kayu yang nantinya di gunakan untuk uji daya tahan terhadap cuaca dan uji daya tahan terhadap rayap kayu kering. Tahap selanjutnya adalah memasukan larutan amonia pada volume dua, empat dan enam liter ke dalam ruangan tersebut. Pengamatan dilakukan pada selang waktu 24, 48 dan 72 jam. Contoh uji hasil fumigasi difoto dan diamati secara makroskopis dan mikroskopis serta dihitung nilai RGBnya. Hasil yang diperoleh dari serangkaian percobaan di atas adalah perubahan warna hanya terjadi pada jenis sampel kayu Nangka, Mahoni dan Rambutan. Kayu Nangka memiliki nilai pergeseran warna yang paling tinggi dibandingkan dengan jenis kayu lainya. Peningkatan konsentrasi amonia berpengaruh terhadap tingkat kegelapan yang dihasilkan. Peningkatan konsentrasi amonia juga berpengaruh terhadap nilai mortalitas rayap dan persen kehilangan berat sampel kayu. Secara keseluruhan sampel uji kayu yang difumigasi dengan volume amonia yang lebih besar memiliki nilai mortalitas rayap lebih besar dan nilai kehilangan berat yang lebih kecil dibandingkan dengan sampel kayu yang difumigasi dengan volume amonia yang lebih kecil. Kata kunci : amonia, fumigasi, finishing kayu, kayu berwarna cerah.
(Pembimbing 1)
(pembimbing 2)
RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Lintau, Tanah Datar – Sumatera Barat pada tanggal 23 Desember 1985 dari pasangan bapak Syafrizal (alm) dan ibu Gustina sebagai anak kedua dari dua bersaudara. Jenjang pendidikan formal yang telah dilalui penulis antara lain di Sekolah Dasar negeri 40 Balai Tangah Lintau tahun 1992-1998, Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama di SLTP Negeri 3 Lintau tahun 1998-2001 dan Sekolah Menengah Umum di SMU Negeri 1 Lintau tahun 2001-2004. Pada tahun 2004 penulis diterima pada program studi Teknologi Hasil Hutan, Departemen Hasil Hutan, Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor melalui jalur USMI. Tahun 2005 penulis mengambil Sub-Program Studi pengolahan Hasil Hutan dan pada tahun 2006 memilih Bagian Peningkatan Mutu Kayu sebagai bidang keahlian. Penulis telah melakukan beberapa kegiatan praktek lapang antara lain Praktek Pengenalan dan Pengelolaan Hutan (P3H) pada Juli – Agustus 2008 di Non-Getas Garut, Tasikmalaya. Kemudian pada bulan Februari – April penulis melakukan Praktek Kerja Lapang di Rakabu Furniture, Solo, Jawa Tengah. Selama masa kuliah penulis aktif dalam kegiatan kemahasiswaan daerah sebagai ketua Mahasiswa Lintau di Institut Pertanian Bogor pada tahun 2005.
KATA PENGANTAR Ucapan puji dan syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat, karunia dan kesempatan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penulisan skripsi ini dengan baik. Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih kepada : 1.
Ibu, nenek dan kakek di Lintau – Sumatera Barat, atas kasih sayang, doa dan dukungan baik itu material ataupun spiritual.
2.
Bapak Dr. Ir. I Wayan Darmawan M.Sc yang telah membimbing saya sampai saya menyelesaikan penulisan skripsi ini.
3.
Ibu Istie Sekartining Rahayu, S.Hut, MSi serta mbak Lastri atas dukungan materi dan spiritualnya.
4.
Helmi yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk membantu dalam menyelesaikan penelitian ini.
5.
Rahma Weni teman sebimbingan atas partisipasinya, serta teman – teman THH ’41, BDH ’41, MNH ’41 dan KSH ’41, Keluarga besar Fakultas Kehutanan IPB serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu
sangat diharapkan saran dan kritiknya, demi kesempurnaan penulisan karya ilmiah ini.
Bogor, April 2009
Penulis
DAFTAR ISI DAFTAR ISI .................................................................................................. iv DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... vi DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... viii I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ............................................................................... 1 1.2 Tujuan Penelitian ............................................................................ 2 1.3 Manfaat penelitian ........................................................................... 2 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Fumigasi Kayu ................................................................................ 3 2.2 Peran Tanin Dalam Fumigasi Amonia ............................................ 4 2.3 Jenis Kayu ....................................................................................... 5 2.3.1 Kayu Nangka (Artocarpus heterophyllus) .............................. 5 2.3.2 Kayu Mahoni (Swietenia macrophylla) .................................. 6 2.3.3 Kayu Rambutan (Nephelium lappaceum) ............................... 7 2.3.4 kayu Durian (Durio zibethinus) ............................................... 8 2.3.5 Kayu Mindi (Melia azedarach) ............................................... 9 2.3.6 Kayu Menteng (Baccaurea racemosa) .................................... 10 2.4 Pengolahan Citra (Image Prosessing) ............................................... 10 2.5 Rayap Kayu Kering ( Cryptotermes Spp) ......................................... 13 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................... 15 3.2 Alat dan Bahan Penelitian ................................................................. 15 3.3 Proses Fumigasi Kayu ....................................................................... 16 3.4 Pengolahan Citra Gambar ................................................................. 17 3.5 Pengujian Daya Tahan Warna ........................................................... 18 3.6 Pengumpanan Terhadap Rayap Kayu Kering ................................... 18 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengaruh Fumigasi Terhadap Tingkat Pewarnaan .......................... 20 4.1.1 Perngaruh Perlakuan Fumigasi Terhadap Tingkat Pewarnaan Pada Kayu Nangka ............................................................... 20
4.1.2 Perngaruh Perlakuan Fumigasi Terhadap Tingkat Pewarnaan Pada Kayu Mahoni ............................................................... 26 4.1.3 Perngaruh Perlakuan Fumigasi Terhadap Tingkat Pewarnaan Pada Kayu Rambutan ........................................................... 31 4.1.4 Perngaruh Perlakuan Fumigasi Terhadap Tingkat Pewarnaan Pada Kayu Durian ................................................................. 36 4.1.5 Perngaruh Perlakuan Fumigasi Terhadap Tingkat Pewarnaan Pada Kayu Mindi .................................................................. 41 4.1.6 Perngaruh Perlakuan Fumigasi Terhadap Tingkat Pewarnaan Pada Kayu Menteng ............................................................. 46 4.2 Daya Tahan Warna Fumigasi Terhadap Pelunturan ....................... 49 4.3 Daya Tahan Kayu Terfumigasi Terhadap Rayap Kayu Kering ...... 51 4.3.1 Mortalitas Rayap ..................................................................... 51 4.3.2 Persen Kehilangan Berat ......................................................... 59 V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ....................................................................................... 66 5.2 Saran .................................................................................................. 66 DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 67 LAMPIRAN ..................................................................................................... 69
DAFTAR GAMBAR 1. Ruang fumigasi .................................................................................... 17 2. Pengujian daya tahan warna terhadap cuaca ........................................ 18 3. Perlengkapan untuk pengujian contoh uji terhadap rayap kayu kering ................................................................................ 19 4. Tingkat pewarnaan karena perlakuan konsentrasi amonia dan lama waktu reaksi fumigasi pada jenis kayu Nangka ......................... 21 5. Hasil kuantifikasi warna kayu menggunakan indeks warna RGB akibat perlakuan fumigasi dengan menggunakan amonia volume dua liter empat liter dan enam liter pada kayu Nangka ........................ 23 6. Tingkat pewarnaan karena perlakuan konsentrasi amonia dan lama waktu reaksi fumigasi pada jenis kayu Mahoni ......................... 28 7. Hasil kuantifikasi warna kayu menggunakan indeks warna RGB akibat perlakuan fumigasi dengan menggunakan amonia volume dua liter empat liter dan enam liter pada kayu Mahoni ........................ 30 8. Tingkat pewarnaan karena perlakuan konsentrasi amonia dan lama waktu reaksi fumigasi pada jenis kayu Rambutan ..................... 33 9. Hasil kuantifikasi warna kayu menggunakan indeks warna RGB akibat perlakuan fumigasi dengan menggunakan amonia volume dua liter empat liter dan enam liter pada kayu Rambutan .................. 34 10. Tingkat pewarnaan karena perlakuan konsentrasi amonia dan lama waktu reaksi fumigasi pada jenis kayu Durian .......................... 38 11. Hasil kuantifikasi warna kayu menggunakan indeks warna RGB akibat perlakuan fumigasi dengan menggunakan amonia volume dua liter empat liter dan enam liter pada kayu Durian ......................... 39 12. Tingkat pewarnaan karena perlakuan konsentrasi amonia dan lama waktu reaksi fumigasi pada jenis kayu Mindi ........................... 43 13. Hasil kuantifikasi warna kayu menggunakan indeks warna RGB akibat perlakuan fumigasi dengan menggunakan amonia volume dua liter empat liter dan enam liter pada kayu Mindi ........................... 44 14. Tingkat pewarnaan karena perlakuan konsentrasi amonia dan lama waktu reaksi fumigasi pada jenis kayu Menteng ....................... 48 15. Hasil kuantifikasi warna kayu menggunakan indeks warna RGB akibat perlakuan fumigasi dengan menggunakan amonia volume dua liter empat liter dan enam liter pada kayu menteng ....................... 50 16. Histogram mortalitas rayap kayu kering pada kayu Nangka yang difumigasi dengan amonia ...................................................................................... 53 17. Histogram mortalitas rayap kayu kering pada kayu Mahoni yang difumigasi dengan amonia ................................................................... 54
18. Histogram mortalitas rayap kayu kering pada kayu Rambutan yang difumigasi dengan amonia ................................................................... 55 19. Histogram mortalitas rayap kayu kering pada kayu Durian yang difumigasi dengan amonia ................................................................... 56 20. Histogram mortalitas rayap kayu kering pada kayu Mindi yang difumigasi dengan amonia ................................................................... 57 21. Histogram mortalitas rayap kayu kering pada kayu Menteng yang difumigasi dengan amonia ................................................................... 58 22. Histogram kehilangan berat contoh uji kayu Nangka yang diberi perlakuan fumigasi dengan amonia ..................................................... 59 23. Histogram kehilangan berat contoh uji kayu Mahoni yang diberi perlakuan fumigasi dengan amonia ..................................................... 60 24. Histogram kehilangan berat contoh uji kayu Rambutan yang diberi perlakuan fumigasi dengan amonia .................................................... 61 25. Histogram kehilangan berat contoh uji kayu Durian yang diberi perlakuan fumigasi dengan amonia ..................................................... 62 26. Histogram kehilangan berat contoh uji kayu Mindi yang diberi perlakuan fumigasi dengan amonia ..................................................... 63 27. Histogram kehilangan berat contoh uji kayu Menteng yang diberi perlakuan fumigasi dengan amonia ..................................................... 64
DAFTAR LAMPIRAN 1. Perubahan nilai indeks warna RGB setelah difumigasi dan diuji cuaca ....................................................................................... 68 2. Nilai mortalitas rayap kayu kering dan persen kehilangan berat pada setiap contoh uji.............................................................. 122
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dewasa ini hutan rakyat telah banyak dikelola dengan orientasi komersial, untuk memenuhi kebutuhan pasar komoditas hasil hutan. Tidak seperti pada masa lampau, dimana kebanyakan hutan rakyat berorientasi subsisten, hanya untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga petani sendiri. Belakangan ini hutan-hutan rakyat telah dikenal sebagai penghasil kayu yang handal yang memiliki peluang tinggi untuk dijadikan produk bernilai tambah tinggi khususnya furniture. Jenis-jenis kayu dari hutan rakyat yang dimaksud diantaranya adalah Karet (Hevea brasiliensis), Afrika (Maesopsis eminii), Jabon (Anthocephalus chinensis), Gmelina (Gmelina arborea), Sengon (Paraserianthes falcataria), Mahoni (Swietenia macrophylla), Puspa (Alstonia scholaris), Rasamala (Altingia
excelsa), Durian (Durio
zibethinus), Nangka
(Arthocarpus heterophyllus) dan lain-lain. Namun mengingat rendahnya kualitas tampilan, seperti warna pucat dan tidak seragam serta corak serat yang kurang menarik dari jenis-jenis kayu rakyat tersebut, maka perlu adanya upaya untuk meningkatkan kualitas penampilan alaminya agar dapat bersaing dan diterima konsumen khususnya internasional seperti layaknya kayu-kayu yang sudah terkenal akan keindahan coraknya seperti kayu jati. Saat ini proses pewarnaan kayu dilakukan dengan mengaplikasikan bahan-bahan pewarna sintetis (stain, dye) yang memiliki beberapa kelemahan seperti warna cepat luntur, sering mengangkat serat-serat kayu, terjadinya emisi komponen penyusun yang dapat mengganggu kenyamanan dan kesehatan, proses aplikasinya butuh waktu lama dan harganya relatif mahal. Fumigasi kayu (wood fuming) dengan amonia merupakan salah satu metode yang dapat dikembangkan dan diterapkan di masa datang untuk peningkatan kualitas penampilan warna dan corak alami kayu. Metoda fumigasi untuk bidang perkayuan di Indonesia umumnya masih dipergunakan untuk tujuan pengawetan produk perkayuan terhadap serangan jamur maupun serangga. Penggunaan untuk tujuan lain seperti untuk merubah tampilan permukaan kayu sejauh ini belum pernah dilakukan di Indonesia. Fumigasi menggunakan uap amonia (ammonia fumigation) merupakan metode unggulan pewarnaan alami kayu untuk menggelapkan dan menyeragamkan tampilan warna kayu-kayu yang tampilan alaminya pucat.
Melalui penelitian ini metode fumigasi amonia dicobakan pada beberapa jenis kayu rakyat, seperti kayu Durian (Durio sp.), kayu Mahoni (Swietenia macrophylla), kayu Menteng (Baccaurea racemosa), kayu Mindi (Melia azedarach), kayu Nangka (Artocarpus heterophyllus) dan kayu Rambutan (Nephelium lappaceum L). Larutan amonia yang digunakan adalah amonia cair konsentrasi 25% yang dijual secara komersil di pasaran. Dengan pertimbangan bahwa banyak faktor yang berpengaruh pada proses fumigasi, maka pada penelitian ini cakupan penelitian dibatasi pada faktor volume larutan dan lamanya waktu reaksi.
1.2. Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh kondisi fumigasi optimum (kombinasi antara volume larutan amonia serta lamanya waktu reaksi fumigasi) sehingga diperoleh hasil pewarnaan yang menarik. Disamping itu penelitian ini juga ditujukan untuk mengetahui daya tahan kayu yang difumigasi terhadap serangan rayap kayu kering (Cryptotermes spp.) dan pelunturan warna oleh pengaruh cuaca.
1.3. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan menghasilkan suatu kondisi fumigasi yang baik (kombinasi antara volume larutan amonia dan lamanya waktu fumigasi) untuk mendapatkan warna kayu yang gelap dan tahan terhadap pelunturan akibat pengaruh cuaca. Selain itu diharapkan diperoleh hasil pengujian daya tahan kayu terfumigasi terhadap serangan rayap kayu kering, sehingga dapat digunakan sebagai metode pengawetan kayu. Selanjutnya hasil-hasil ini dapat diterapkan secara nyata dalam industri furniture, sehingga membantu perkembangan industri pengerjaan kayu di Indonesia.
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Fumigasi Kayu Salah satu proses penting dalam produksi meubel dan furniture adalah finishing. Proses ini berperan penting karena sangat menentukan hasil akhir dari suatu proses pengerjaan kayu dan sangat signifikan dalam menentukan harga jual suatu produk perkayuan. Proses ini pada dasarnya adalah memodifikasi penampilan kayu sedemikian rupa sehingga sesuai dengan hasil yang kita inginkan. Kramer (1989) menyatakan bahwa modifikasi penampilan atau warna kayu dapat dilakukan melalui dua tehnik yaitu: staining dan dyeing. Staining merupakan metode merubah warna alami kayu yang paling banyak diterapkan oleh industri kayu saat ini, karena banyaknya pilihan warna yang tersedia berupa stain. Namun tehnik ini berimplikasi pada tertutupnya penampilan alami serat kayu yang indah akibat masuknya pigmen yang mengisi pori kayu sehingga mengurangi keindahan kayu. Disamping itu penggunaan stain sebagai pewarna sangat dikhawatirkan oleh masyarakat konsumen karena adanya emisi komponen bahan pewarna yang mengganggu kesehatan pada saat pemakaian. Dyeing adalah suatu proses kimia yang mengkombinasikan penggunaan bahan pewarna dan penggunaan mordants untuk pewarnaan dan merubah penampilan serat-serat kayu. Kelemahan metode ini adalah kurang ramah lingkungan karena menggunakan bahan-bahan kimia yang cukup berbahaya dan menyebabkan karat pada alat-alat sambung dari logam. Metoda pewarnaan menggunakan tehnik fumigasi amonia merupakan salah satu metoda dalam proses finishing kayu yang bukan saja mudah dilakukan namun hampir pasti selalu berhasil dan apabila hasilnya kurang memuaskan atau gagal maka percobaan pewarnaan dapat diulang lagi. Perubahan warna yang telah terjadi pada kayu diperkirakan dapat bertahan selama ratusan tahun karena pada proses fumigasi amonia ini yang mengalami perubahan adalah pigmen kayu itu sendiri dan tidak perlu khawatir akan terjadinya pengelupasan maupun pelunturan (fading) seperti yang sering terjadi pada tehnik pewarnaan lainnya (staining atau dyeing). Disamping itu metoda pewarnaan kayu dengan tehnik staining atau dyeing tidak mengubah pigmen alami kayu, melainkan hanya menutupi permukaan alami kayu dengan pigmen baru, sehingga menutup corak alami serat-serat kayunya (Bavaro dan Mossman, 1996).
Saat ini telah ada metoda pewarnaan cara fumigasi seperti fumigasi belerang untuk menggelapkan dan mengkilapkan warna rotan secara alami. Belakangan ini metoda fumigasi khususnya fumigasi amonia telah mulai dicobakan untuk pewarnaan alami kayu. Metoda fumigasi (fuming) kayu pada intinya adalah menempatkan kayu pada lingkungan panas dan terdapat uap amonia sehingga terjadi perubahan warna kayu hasil reaksi antara komponen kayu yang diduga tanin dengan gas amonia. Kegelapan dan keseragaman warna yang terbentuk setelah proses fumigasi sangat ditentukan oleh kandungan dan distribusi tanin dalam kayu. Tanin merupakan polifenol dengan tingkat keasaman rendah. Tanin terdapat secara alami pada hampir semua jenis kayu hanya saja kandungannya berbeda-beda. Kayu Oak, Walnut dan Mahoni memiliki kandungan tanin yang cukup tinggi sehingga variasi warna yang dapat diciptakan juga lebih banyak mulai dari agak gelap ke gelap. Waktu yang dibutuhkan mengubah warna kayu Oak sangat terantung pada tingkat kepekatan kompartemen, secara teori 48 jam merupakan waktu yang cukup. Apabila proses fumigasi tidak cukup praktis akibat bahan terlalu besar untuk ukuran kompartemen, dapat digunakan dengan cara lain yaitu menempelkan amonia kuat langsung ke permukaan bahan dengan bantuan kuas atau spon dengan syarat bahan tersebut belum mengalami perlakuan staining dan perlakuan lainnya yang mempunyai efek menutupi pori kayu karena akan menghalangi reaksi yang diinginkan (Dredsner, 2005).
2.2 Peran tanin dalam fumigasi amonia Asam tanin (tannic acid) merupakan nama komersial untuk tanin. Asam tanin merupakan bahan baku pembuatan stain (warna). Asam tanin secara alami terdapat pada kayu Oak, Walnut dan Mahoni, dan dapat diaplikasikan pada kayu yang memiliki kadar tanin rendah. Perubahan warna yang terjadi pada proses fuming disebabkan oleh reaksi antara tanin terkondensasi terutama Flavonoids yang memiliki struktur (5-OH) bebas dengan amonia NH3. Jenis tanin ini antara lain Robinetin, Kaempferol, Quercetin dan Morin. Pada penelitian perubahan warna pada empat bagian kayu teras pada kayu Acacia maerensii dengan perlakuan fuming tidak terjadi perubahan warna sama sekali. Dari hasil analisis kimia menunjukkan adanya kandungan (3-OH) bebas dalam jumlah
besar di kayu teras dan sedikit sekali kandungan (5-OH) bebas (Marby et al, 1970 dalam Carrodus, 1971).
2.3 Jenis Kayu 2.3.1 Nangka (Artocarpus heterophyllus) Nangka termasuk ke dalam family Moraceae, nama ilmiahnya adalah Artocarpus heterophyllus. Pohon Nangka umumnya berukuran sedang, dengan tinggi rata-rata sekitar 20 m samapai 30 m. Batang bulat silindris, dengan garis tengah sekitar 1 m. Tajuknya padat dan lebat, melebar dan membulat apabila di tempat terbuka. Seluruh bagian tumbuhan mengeluarkan getah putih pekat apabila dilukai. Nangka tumbuh dengan baik di iklim tropis sampai dengan 25˚ lintang utara maupun selatan, walaupun diketahui pula masih dapat berbuah hingga 30˚ lintang utara maupun selatan. Tanaman ini menyukai wilayah dengan curah hujan lebih dari 1500 mm pertahun di mana musim keringnya tidak terlalu keras. Nangka kurang toleran terhadap udara dingin, kekeringan dan penggenangan. Kayu Nangka berwarna kuning di bagian teras, berkualitas baik dan mudah dikerjakan. Kayu ini cukup kuat, awet dan tahan terhadap serangan rayap atau jamur, serta memiliki pola yang menarik, gampang mengkilap apabila diserut halus dan digosok dengan minyak. Karena itu kayu nangka kerap dijadikan perkakas rumah tangga, mebel, konstruksi bangunan, konstruksi kapal sampai ke alat musik. Kayu Nangka memiliki serat agak kasar dan bewarna kuning sitrun mengkilat. Warna kuning ini disebabkan oleh adanya kandungan Morine. Zat ini termasuk dapat diekstrak dengan air mendidih atau alkohol. Morine dapat juga digunakan sebagai pewarna kuning pada makanan. Bailey (1962), dalam Isrianto (1997) mengemukakan klasifikasi nangka sebagai berikut: Divisio
: Spermatophyta
Sub divisio
: Angiospermae
Kelas
: Dicotyladoneae
Ordo
: Yrticales
Famili
: Moraceae
Genus, sp
: Artocarpus heterophyllus Lamk
Kayu Nangka tergolong ke dalam kayu setengah keras, tahan terhadap serangan rayap, tahan terhadap pembusukan jamur dan bakteri,mudah dikerjakan dan mengkilap kalau disemir. Walaupun tidak sekuat kayu Jati, kayu Nangka dianggap lebih unggul daripada kayu Jati untuk pembuatan mebel, konstruksi bangunan, pembubutan, tiang kapal, dayung, perkakas dan alat musik (Veirheij dan Coronel, 1997). 2.3.2 Mahoni (Swietenia Macrophylla) Nama botani mahoni adalah Swietenia macrophylla Blume, famili Meliaceae, meliputi dua jenis yaitu Swietenia macrophylla King (mahoni daun besar) dan Swietenia mahagoni Jacq (mahoni daun kecil), sedangkan di negara lain terdapat : American Mahagoni, Baywood (Inggris), Acajou Amerique (Perancis); mahagony, Broadleaf Mahagoni (USA). Daerah penyebarannya di seluruh Jawa dengan ciri tinggi pohon mencapai 35 meter, diameter sampai 125 cm bentuk silindris, tidak berbanir tajuk membulat. Kayu teras bewarna coklat muda sampai coklat tua kemerahan lambat laun menjadi lebih tua. Tekstur kayu agak halus arah serat berpadu, kadang bergelombang. Permukan kayu licin dan terdapat variasi gambar yang disebabkan oleh arah serat dan lingkaran tumbuh yang tidak teratur (Martawijaya, 1995). Kayu Mahoni memiliki pori soliter dan bergabung 2-3 dalam arah radial diameter 100-200 mikron, frekuensi 30-65 per mm² , berisi deposit dengan bidang perforasi yang sederhana. Terdapat Parenkim terminal yang merupakan pita panjang panjang pada kayu akhir dalam lingkaran tumbuh, jari-jari multiserat, lebar 30-50 mikron, heteroselular, panjang serat 1.362 mikron dengan diameter 27 mikron, tebal dinding 3,4 mikron dan diameter rongga sel 10,2 mikron. Berat jenis kayu Swietenia macrophylla 0,61 (0,53-0,67) kelas kuat II, kelas awet III dan Swietenia mahagoni 0,64 (0,56-0,72), kelas kuat II, kelas awet III dengan penyusutan sampa kering udara untuk Swietenia macrophylla 0,9% (radial) dan 1,3 (tangensial) sedangkan untk kering tanur 3,3% (radial) dan 5,7 (tangensial). Tsoumis (1991) menyatakan bahwa warna kayu disebabkan oleh bahan yang dapat di ekstrak (Tanin dan sebagainya) yang disebut ekstraktif. Ekstraktif adalah bahan kimia dalam kayu yang dapat dilarutkan dalam pelarut netral seperti air, eter, alkohol, benzen dan aseton. Kandungan ekstraktif dalam kayu bervariasi, mulai dari 1 % hingga lebih dari 10% dan dapat mencapai 20 % untuk kayu-kayu tropis.
Achmadi (1990) menyatakan bahwa flavanoid, stilbena, tanin dan antosianin termasuk golongan zat warna ekstraktif kayu. Uprichard (1993) juga menyatakan bahwa polifenol dan tanin pada kayu daun lebar memiliki kontribusi besar pada warna kayu, khususnya warna kayu teras. Kayu Mahoni memiliki daya tahan terutama terhadap rayap kayu kering (Cryptotermes Spp), sukar diawetkan. Kayu mahoni dapat dikeringkan dengan baik tanpa cacat yang berarti, pengeringan alami pada ketebalan 2,5 sampai 5 cm masingmasing memerlukan 40-50 hari. Untuk pengeringan dalam Dry Klin
disarankan
menggunakan bagan pengeringan moderat pada suhu 43ºC - 76ºC dengan kelembaban nisbi 75%-33%. Kayu Mahoni mudah dikerjakan meskipun dalam proses pembubutan kadang timbul bulu-bulu halus dan serat yang patah (Martawijaya 1995).
2.3.3 Rambutan (Nephelium lappaceum) Rambutan (Nephelium lappaceum) adalah tanaman tropis yang tergolong ke dalam suku lerak-lerakan atau Sapindaceae, berasal dari daerah kepulauan di Asia Tenggara. Kata "rambutan" berasal dari bentuk buahnya yang mempunyai kulit menyerupai rambut. Rambutan banyak terdapat di daerah tropis seperti Afrika, Kamboja, Karibia , Amerika Tengah, India, Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand dan Sri Lanka. Pohon Rambutan berukuran cukup besar di vegetasi alaminya, namun pohonpohon hasil perbanyakan (clonal trees) hanya memiliki tinggi sekitar 4-7 m. Daun majemuk menyirip ganda sempurna (paripinnate) sampai 6 pasang anak daun. Anakanak daun berbentuk bulat telur sampai bulat telur sungsang, berukuran panjang 5-28 cm dan lebar 2-10.5 cm, permukaan atas daun halus dan ujung daun meruncing. Pembungaan umumnya terminal (terkadang pseudo-terminal), terdapat bunga jantan dan bunga hermafrodit. Bunga bersimetri banyak (actinomorphic), berwarna putih atau kuning atau hijau. Daun kelopak terdiri atas 4-5 daun yang saling lepas. Umumnya tidak ada daun-daun mahkota, terkadang dari 4 daun mahkota terreduksi menjadi satu daun saja dengan ukuran yang tidak lebih dari 0.7-2.1 mm. Tangkai benang sari diselaputi rambut-rambut panjang khususnya di bagian pangkalnya. Posisi kepala sari terlungkup menghadap ke samping dan tergolong dapat pecah (anther dehiscing latero-introrse). putik berkembang dengan baik di bunga hermafrodit. Tangkai kepala putik berkembang
dengan baik. Buah berbentuk samara elips sampai semi globular dengan panjang 7 cm dan lebar 5 cm, umumnya terdiri atas satu lembaga. Rambutan dapat tumbuh subur pada daerah dataran rendah tropis lembab, pada ketinggian dari permukaan air laut hingga 600 mdpl. Tumbuhan ini menyusun lapisan kanopi bawah dan tengah hutan primer dan sekunder. Curah hujan di habitat alaminya dapat mencapai 2500 mm per tahun. Jenis ini tumbuh pada tanah subur berpasir yang kaya humus atau tanah liat yang kaya humus, dengan pH tanah berkisar antara 4.5-6.5. Kayunya cocok untuk bahan bangunan. Pohon ini dapat ditanam untuk pemulihan kembali lahan-lahan kritis.
2.3.4 Durian (Durio zibethinus) Durian (Durio zibethinus) termasuk ke dalam famili Bombacaceae, di Sumatera Utara dikenal dengan nama andurian, tarutung (toba), drotong (pakpak). Daerah penyebarannya mulai dari Aceh, Sumatera, Jawa, Bali, Sulawesi dan Maluku. Tinggi pohon ini bisa mencapai 50-60 m dengan diameter 120-140 cm dan biasanya berbanir. Durian dapat tumbuh baik di daerah rendah sampai pada ketinggian 600m dpl, yang mempunyai iklim basah dengan curah hujan antara 1500-2500 mm/tahun dan merata sepanjang tahun. Suhu udara yang sesuai 20˚-30˚C, dengan pH antara 5,5-7. Kayu terasnya bewarna coklat merah jika masih segar, lambat laun akan menjadi cokelat kelabu atau coklat semu-semu lembayung. Kayu gubal berwarna putih dan dapat dibedakan dengan jelas dari kayu teras, tebal sampai 5 cm. Teksturnya agak kasar dan merata dengan arah serat lurus atau bepadu. Permukaan kayu agak licin dan mengkilap. Kayu durian termasuk kelas awet IV/V dan kelas luat II-III dengan berat jenis 0,57. Kayunya mudah digergaji meskipun permukaan cenderung untuk berbulu, mudah dikupas untuk dibuat vinir. Kayu durian cepat menjadi kering tanpa cacat, tetapi papan yang tipis cenderung untuk menjadi cekung. Jika diawetkan dapat menyerap bahan pengawet dengan mudah meskipun dengan proses perendaman. Kayu Durian biasa dipakai sebagai bahan untuk pembuatan peti, plywood, veneer atau bahan-bahan seperti papan dan balok untuk kontruksi ringan.
2.3.5 Mindi (Melia azedarach) Nama botani Mindi adalah Melia azedarach L, famili meliaceae. Nama Mindi di negara lain adalah Persia lilac (United Kingdom), Arbre de paternoster (France), Paraiso (Spain), Peternosterbaum (Germany). Daerah penyebarannya di seluruh Jawa, Bali, NTT dan NTB. Dengan ciri tinggi pohon mencapai 40 meter, diameter sampai 185 cm dan tidak berbanir. Kayu gubal bewarna putih kemerah – merahan dan mempunyai batas yang jelas dengan kayu terasnya. Tekstur kayu sangat kasar dengan arah serat lurus atau agak berpadu. Permukan kayu agak licin dan mengkilap indah. Kayu Mindi memiliki pori soliter dan bergabung 2-3 dalam arah radial, dengan ukuran diameter 30-360 mikron. Frekuensi 1-50 per mm² dan berisi zat bewarna coklat sampai hitam. Parenkim paratrakeal berbentuk selubung lengkap atau tidak lengkap. Parenkim apotrakeal tersebar membentuk pita pendek. Jari-jari homoseluler dan umumnya multiseriat dengan lebar 7-61 mikron dan tinggi sampai 1000 mikron. Panjang serat 1323 mikron, dengan diameter 27 mikron. Tebal dinding 2,8 mikron dan diameter lumen 21,0 mikron. Berat jenis kayu Mindi 0,53 (0,42-0,65), dengan kelas kuat II-III dan kelas awet IV-V. Kayu Mindi dapat dikeringkan dengan baik tanpa cacat yang berarti, pengeringan alami pada ketebalan 2,5cm dari kadar air 37 – 15% memerlukan waktu 40-50 hari. Pengeringan dalam Dry Klin disarankan menggunakan bagan pengeringan moderat pada suhu 60ºC - 80ºC dengan kelembaban nisbi 80%-40%.
2.3.6 Menteng (Baccaurea racemosa) Pohon
Menteng
(Baccaurea
racemosa)
memiliki
ketinggian
15-25m,
diameternya 25-70 cm, tajuknya padat dan tidak teratur. Daunnya bundar telur-lonjong sampai bundar telur sungsang, berukuran (7-18) cm x (37)cm, berkelenjar, bertangkai daun 0,5-4,5 cm dengan penumpu segitiga. Racemosa dibedakan dalam dua forma: yang satu daging buahnya putih (menteng), dan yang satu lagi daging buahnya merah (bencoy). Kayunya digunakan untuk bangunan rumah, perahu, dan mebel. Sama halnya dengan pohon-pohon kauliflora lainnya, Menteng dianggap sebagai pohon perambat yang baik. Jenis-jenis yang dibudidayakan membentuk tajuk yang bagus dan dapat dimanfaatkan juga sebagai tanaman hias dan pohon pelindung. Kulit kayunya dapat
digunakan untuk mewarnai sutra menjadi kuning, merah, atau lembayung muda, melalui proses pewarnaan yang dalam bahasa Melayu disebut 'pekan'. Kulit kayu ini digunakan juga untuk mengobati mata bengkak.
2.4 Pengolahan Citra (Image Prosessing) Pengolahan citra adalah proses mengamati dan menganalisa suatu objek tanpa berhubungan langsung dengan objek yang diamati. Proses dan analisanya melibatkan persepsi visual dengan data masukan maupun data keluaran yang diperoleh berupa citra dari objek yang diamati. Teknik-teknik pengolahan citra meliputi penajaman citra, penonjolan fitur tertentu dari suatu citra, kompresi citra dan koreksi citra yang tidak fokus atau kabur (Ahmad, 2005). Sebagaimana layaknya mata dan otak, sistem visual yang buatan atau vision system (computer vision) adalah suatu sistem yang mempunyai kemampuan untuk menganalisa objek secara visual, setelah data objek yang bersangkutan dimasukkan dalam bentuk citra (image) untuk membuat model nyata dari sistem visual (Ahmad, 2005). Citra merupakan sekumpulan titik-titik dari gambar yang berisi informasi warna dan tidak tergantung pada waktu. Umumnya citra dibentuk dari kotak-kotak persegi empat yang teratur sehingga jarak horizontal dan vertikal antar pixel sama pada seluruh bagian citra. Warna citra didapat melalui penjumlahan nilai Red, Green dan Blue (RGB). Permukaan suatu benda yang terlihat sebenarnya hanya memantulkan cahaya yang jatuh pada benda tersebut, itulah sebabnya mata kita tidak dapat melihat suatu benda, apapun warnanya, bila ditempatkan dalam ruangan yang gelap sekali (Ahmad,2005). Selain memantulkan benda juga dapat memancarkan sinar sendiri agar dapat terlihat oleh mata. Dengan cara mengalirkan sejumlah energi ke titik-titik penyusun layar monitor, maka akan tampak suatu benda ke layar monitor. Monitor dan kartu grafik komputer menggunakan model warna RGB (red, green blue), yaitu suatu model warna yang didasarkan pada pembentukan warna melalui ketiga warna pokoknya, yaitu merah, hijau dan biru untuk mempresentasikan suatu warna. Dalam hal ini warna didefinisikan dengan jumlah relatif dari intensitas ketiga warna tersebut yang diperlukan untuk membentuk suatu warna. Kekuatan intensitas setiap komponen warna tadi dapat berkisar dari 0% sampai 100% dimana intensitas dengan nilai nol (0%) untuk ketiga
warna pokok tadi berarti ketiadaan suatu warna maupun kecerahan pada suatu piksel sehingga tampak sebagai titik hitam pada monitor. Demikian sebaliknya jika nilai intensitas penuh (100%) untuk ketiga warna pokok berarti semua komponen warna akan saling menetralkan pada suatu piksel sehingga tampak suatu titik putih pada monitor. Dengan demikian warna merah murni akan muncul bila komponen warna merahnya bernilai penuh, sedangkan dua komponen lainya bernilai nol. Sama halnya dengan keadaan warna hijau murni dan biru murni. Gabungan untuk berbagai nilai komponen penyusunnya di luar keadaan tadi akan menghasilkan warna campuran yang dalam kehidupan sehari-hari kita nilai secara kualitatif seperti kuning kemerahan, hijau muda, kuning kehijauan dan sebagainya (Ahmad, 2005). Citra masukan diperoleh melalui kamera yang didalamnya terdapat suatu alat digitasi yang mengubah citra masukan berbentuk analog menjadi citra digital. Alat digitasi ini dapat berupa penjelajahan solid-state yang menggunakan matrik sel yang sensitif terhadap cahaya yang masuk, dimana citra yang direkam maupun yang digunakan mempunyai kedudukan atau posisi yang tetap. Alat masukan citra yang digunakan adalah kamera CCD (Charge coupled Device) atau juga menggunakan kamera digital, dimana sensor citra dari alat ini menghasilkan citra berupa citra analog sehingga dibutuhkan proses digitasi dengan menggunakan alat digitasi. Perangkat pengolahan citra terdiri dari perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Komponen utama dari perangkat keras citra digital adalah komputer dan alat peraga komputer baik yang multiguna atau dari jenis khusus yang dirancang untuk image processing digital. Proses pengolahan citra umumnya dilakukan dari piksel ke piksel yang bersifat paralel. Model warna telah banyak dikembangkan oleh para ahli, seperti model RGB (red, green, blue), model CMY(K) (Cyan, Magenta, Yellow), YcbCr (Luminase serta dua komponen kromasi Cb dan Cr), dan HSI (Hue, Saturation, Imtensity). Model warna RGB merupakan model warna pokok aditif, yaitu warna dibentuk dengan mengkombinasikan energi cahaya dari ketiga warna pokok dalam berbagai perbandingan (Ahmad, 2005) Salah satu cara yang mudah untuk menghitung nilai warna dan menafsirkan hasilnya dalam model warna RGB adalah dengan melakukan normalisasi terhadap
ketiga komponen warna tersebut. Normalisasi perlu dilakukan terutama bila sejumlah citra ditangkap dengan penerangan yang berbeda-beda. Hasil perhitungan tiap komponen warna pokok yang telah dinormalisasi akan menghilangkan pengaruh penerangan, sehingga nilai untuk setiap komponen warna dapat dibandingkan satu sama lainnya walaupun berasal dari citra dengan kondisi penerangan yang berbeda. Model warna RGB dapat dinormalisasi dengan rumus sebagai berikut: Indeks warna merah (I Red)
=
Indeks warna hijau (I Green
=
Indeks warna biru (I Blue)
=
Nilai R, G dan B masing-masing berupa besaran yang menyatakan nilai intensitas warna merah, hijau dan biru. Nilai warna hasil normalisasi ini kemudian ditafsirkan dengan melihat besarannya dimana apabila ketiga komponen yang telah dinormalkan ini, katakanlah masing-masing menjadi indeks warna merah (R), hijau (G) dan biru (B), mempunyai nilai yang sama (1/3) maka objek tidak berwarna. Bila R lebih besar daripada G dan B maka objek bewarna merah, dan seterusnya. Warna merah murni akan mempunyai nilai R yang sama dengan satu, sementara dua indeks lainnya bernilai nol. 2.5. Rayap kayu kering Iklim Indonesia yang terletak di daerah tropis sangat mendukung organisme perusak kayu, termasuk rayap kayu kering (Cryptotermes cynochepalus). Di Indonesia rayap tergolong ke dalam kelompok serangga perusak kayu utama. Binatang kecil yang tergolong ke dalam serangga sosial ini, mampu menghancurkan bangunan yang berukuran besar dan mengakibatkan kerugian yang besar pula. Rayap adalah serangga berukuran kecil dan hidup dalam kelompok-kelompok sosial yang mempunyai sistem kasta dan berkembang sempurna. Dalam setiap koloni terdapat tiga kasta yang menurut fungsinya masing-masing diberi nama kasta pekerja, kasta prajurit, dan kasta reproduktif (primer dan sekunder). Dalam penggolongan ini bentuk morfologi dari setiap kasta sesuai dengan fungsinya masing-masing (Nandika dan Tambunan, 1989). Rayap kayu kering termasuk famili kalotermitidae dan biasanya menyerang kayu-kayu kering yang digunakan sebagai bahan bangunan, perlengkapan rumah tangga dan lain-lain. Sarangnya terletak di dalam kayu dan tidak mempunyai hubungan dengan
tanah. Rayap kayu kering dapat bekerja dalam kayu yang mempunyai kadar air 10-12% atau lebih rendah (Tarumingkeng, 1971) Rayap kayu kering (Cryptotermes spp) adalah jenis rayap yang sangat umum terdapat pada daerah-darah tropis, khususnya pada dataran rendah Jawa Barat, Sumatera, Kalimantan dan Filipina. Penyebaran rayap kayu kering berhubungan dengan iklim lembab. Nimfa Cryptotermes spp memiliki panjang 5-6 mm dengan warna kuning kecoklatan. Pada kasta reproduktif muda berukuran 10 mm (Tarumingkeng, 1971). Tarumingkeng (1971) juga menyatakan bahwa rayap kayu kering merupakan perusak kayu paling banyak, terutama pada kayu yang berada dalam keadaan kering, seperti kusen pintu, jendela, alat-alat rumah tangga dan lain-lain. Hampir semua kayu ringan dan tidak awet diserang. Bahan-bahan lain yang mengandung selulosa seperti kertas dan kain diserang juga. Serangan tidak mudah terlihat dari luar karena hanya pada bagian yang terlindung. Dari bagian luar, kayu yang diserang kelihatan masih utuh, padahal pada bagian dalam telah berlubang-lubang atau rusak sama sekali. Hanya kotoran berbentuk butiran halus merupakan ciri khas serangan rayap kayu kering. Rayap kayu kering menyerang kayu kelas awet rendah sampai sedang, yaitu kelas awet III sampai IV dan kayu tersebut ternaungi dengan kadar air < 12 %.
III. METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Kegiatan penelitian ini, baik proses fumigasi maupun pengolahan data penelitian dilakukan di Bagian Teknologi Peningkatan Mutu Kayu, Departemen Hasil Hutan, Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor. Penelitian ini dilaksakan selama 5 bulan, mulai dari bulan Juni – November 2008.
3.2 Alat dan Bahan Penelitian Alat-alat yang digunakan sebagai penunjang proses penelitian ini diantaranya: 1. Kilang fumigasi menyerupai bentuk oven yang terbuat dari bahan logam berpintu kaca dengan alas berbahan aluminium dengan busa (stereoform) sebagai pembatas antara aluminium dengan kaca. Bagian pintu dibuat dari kaca ditujukan agar memudahkan pengamatan akan terjadinya perubahan warna. Ruangan fumigasi ini berukuran 100 x 50 x 70 cm. Ruangan ini dilengkapi dengan 2 unit bohlam yang masing-masing berdaya 100 watt yang berfungsi sebagai pemanas sekaligus penerang. Bentuk dari ruang fumigasi disajikan pada Gambar 1a. 2. Wadah penampung amonia yang berupa satu unit bak plastik dengan ukuran 40 x 15 x 8 cm. 3. Satu unit termometer sebagai penunjuk suhu dalam ruangan. 4. Peralatan keselamatan (masker, kacamata, dan sarung tangan). 5. Seperangkat komputer dengan software pencitra warna RGB, aplikasi Adobe Photoshop 7.0 dan aplikasi Microsoft Office 2007. 6. Alat pencatat, timbangan digital, kaliper, kalkulator dan moisture meter. Bahan yang digunakan adalah papan dari 6 jenis kayu hutan rakyat, yaitu: kayu Durian (Durio sp.), kayu Mahoni (Swietenia macrophylla), kayu Menteng (Baccaurea racemosa), kayu Mindi (Melia azedarach), kayu Nangka (Artocarpus heterophyllus) dan kayu Rambutan (Nephelium lappaceum L). Persiapan contoh uji dikelompokan menjadi dua, yaitu contoh uji berukuran 2 x 8 x 15 cm untuk pengujian daya tahan pewarnaan terhadap cuaca sebanyak 18 contoh uji untuk setiap jenis kayu, dan contoh uji berukuran 5 x 2,5 x 2 cm untuk pengujian daya tahan terhadap rayap kayu kering berjumlah 18 contoh uji untuk setiap jenis kayu. Jadi total contoh uji yang dipersiapkan untuk kedua pengujian ini adalah masing-masing 108 contoh uji.
3.3 Proses Fumigasi Kayu Proses fumigasi amonia dilakukan pada kilang fumigasi. Kayu direaksikan dengan uap amonia dalam ruangan fumigasi yang kedap udara dengan lama waktu yang bervariasi, yaitu 24, 48, dan 72 jam. Tahapan fumigasi dijelaskan secara sistematis pada uraian di bawah ini : 1. Persiapan contoh uji. 2. Pengambilan data gambar awal (kontrol) untuk tiap sampel yang akan difumigasi. 3. Pemanasan ruang fumigasi dengan menyalakan 2 bohlam berdaya 100 watt. Pemberian panas ini bertujuan agar gas amonia cepat menguap dan reaksi antara amonia dan kayu terjadi lebih cepat. Selain berfungsi sebagai pemanas bohlam juga berfungsi sebagai penerang ruangan. Penyusunan empat contoh uji untuk setiap jenis kayu, terdiri dari dua contoh uji berukuran 2 x 8 x 15 cm dan dua lainya berukuran 5 x 2,5 x 2 cm (Gambar 1b). Pada tahap ini harus diperhatikan penataan celah antar sampel kayu supaya gas amonia dapat bereaksi merata keseluruh permukaan kayu. 4. Meletakan bak ke dalam ruang fumigasi. 5. Menuangkan larutan amonia ke dalam bak sesuai dengan volume yang diujikan (dua, empat dan enam liter). Memakai peralatan keamanan untuk menghindari larutan atau gas tidak kontak langsung dengan kulit, mata ataupun terhirup saat bernafas. 6. Pintu kaca ditutup agar tidak terjadi kebocoran. 7. Setelah waktu reaksi yang diinginkan tercapai, pintu ruang fumigasi dibuka secara perlahan dan biarkan beberapa saat sampai kadar amonia dalam ruangan turun. 8. Keluarkan bak amonia sisa dan masukan amonia sisa tersebut ke dalam ember berisi air untuk dinetralkan. 9. Contoh uji diangkat satu per satu dan didiamkan untuk beberapa saat (±24 jam), selanjutnya difoto untuk mengamati dan mendokumentasikan perubahan warna yang terjadi. 10. Setelah ruang fumigasi terbebas dari sisa gas yang masih ada, lantai dasar ruang kedap dibersihkan dan dilap untuk menghindari terjadinya korosi akibat pengendapan sebagian gas amonia ini pada lantai ruang kilang.
(a)
(b)
Gambar 1 Ruang fumigasi (a), dan penempatan contoh uji kayu dalam ruang fumigasi (b) 3.4 Pengolahan Citra Gambar Sampel yang telah di fumigasi didiamkan untuk beberapa saat, dengan tujuan supaya saat didokumentasikan sampel sudah dalam keadaan kering dan tidak berbau, serta tidak mengganggu saat proses pendokumentasian. Pendokumentasian sampel dilakukan dengan menggunakan seperangkat komputer yang dilengkapi dengan software pengolahan citra gambar yang bernama visual basic 6.0 dan satu unit mikroskop. Mikroskop ini telah terhubung kekomputer dengan menggunakan kabel data. Selanjutnya setiap sampel akan diamati dibawah mikroskop, dan kemudian dilakukan proses capture gambar dengan menggunakan Motic Image Plus 2.0 setelah sebelumnya gambar difokuskan dulu dengan mikroskop. Gambar yang telah dihasilkan kemudian disimpan kedalam memori hardisk untuk analisa citra lebih lanjut. Data diolah menggunakan pencitra warna RGB untuk menentukan nilai perubahan pada warna utama. Program pengolahan citra secara langsung menentukan indeks normalisasi pada setiap komponen warna sehingga dapat langsung diperoleh data RGB pada masing-masing kayu dan volume amonia. Selanjutnya melakukan pengamatan hasil, pencatatan dan pengolahan data menggunakan Microsoft Office Excel 2007.
3.5 Pengujian Daya Tahan Warna Daya tahan warna yang akan diujikan adalah daya tahan terhadap pengaruh cuaca. Contoh uji kayu yang telah difumigasi akan disingkapkan dibawah pengaruh langsung sinar matahari selama 3 bulan (Gambar 2). Selanjutnya sampel diamati terhadap kemungkinan terjadinya pelunturan warna.
Gambar 2 Pengujian daya tahan warna terhadap cuaca
3.6 Pengujian daya tahan terhadap rayap kayu kering (Cryptotermes spp) Pengujian daya tahan rayap kayu kering ini dilakukan dengan mengumpankan sampel kayu yang berukuran 5 x2,5 x 2 cm yang telah selesai di fumigasi. Sampel ini tidak langsung diumpankan, melainkan dikondisikan terlebih dahulu dengan cara mendiamkan sampel di ruangan terbuka yang dilengkapi dengan fan untuk beberapa saat, sampai bau amonia pada sampel sudah hilang. Setelah bau amonia hilang sampel tersebut diumpankan ke rayap kayu kering. Tahap-tahap pengujian terhadap rayap kayu kering (Cryptotermes spp) lengkapnya sebagai berikut : 1.
Contoh uji terfumigasi yang berukuran 6 x 3 x 3 cm dipersiapkan sebanyak 150 buah (Gambar 3a).
2.
Ke dalam wadah kaca dimasukkan contoh uji yang sebelumnya telah diketahui berat awal dan kadar airnya, yang nantinya digunakan untuk mengukur BKT dugaan dari setiap contoh uji.
3.
Selanjutnya ke dalam wadah yang telah berisi sampel kayu dimasukkan 50 ekor rayap kayu kering (Cryptotermes spp) yang sehat (Gambar 3b).
4.
Bagian atas wadah kaca ditutup dengan menggunakan kain kasa yang berpori agak besar supaya rayap tidak keluar dari wadah dan juga supaya wadah tidak dimasuki oleh binatang pemakan rayap seperti tikus dan semut. Kemudian bagian atas wadah yang telah tertutup kain kasa diikat dengan menggunakan karet gelang.
5.
Wadah kaca kemudian disimpan di tempat gelap selama 12 minggu.
6.
Setelah 12 minggu wadah dan kayu tersebut dibongkar.
7.
Contoh uji kayu dibersihkan, sambil menghitung jumlah rayap kayu kering yang masih hidup dan yang sudah mati untuk mengetahui persentase mortalitas rayap kayu kering.
8.
Selanjutnya contoh uji dimasukan kedalam oven bersuhu 103±2ºC untuk memperoleh BKT, sehingga dapat dihitung persentase kehilangan berat.
(a) (b) Gambar 3 Wadah kaca tempat pengujian daya tahan terhadap rayap kayu kering (a) dan wadah kaca yang sudah diisi dengan sampel kayu beserta rayap kayu kering (b)
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengaruh perlakuan fumigasi terhadap tingkat pewarnaan 4.1.1 Pengaruh perlakuan fumigasi terhadap tingkat pewarnaan pada kayu Nangka Hasil pengamatan terhadap tingkat perubahan warna akibat perlakuan konsentrasi dan lamanya waktu reaksi terhadap kayu Nangka disajikan pada Gambar 4. Pada Gambar 4 nampak bahwa sampel kayu Nangka telah mengalami perubahan warna mulai dari perlakuan fumigasi dengan amonia volume dua liter dan waktu reaksi selama 24 jam. Hal ini ditandai dengan terjadinya perubahan warna pada sampel kayu Nangka dari warna kuning cerah menjadi kecokelatan. Peningkatan waktu reaksi menjadi 48 jam ternyata menyebabkan terjadinya perubahan warna yang nyata pada sampel kayu Nangka. Sampel kayu Nangka yang difumigasi dengan amonia volume dua liter
dan waktu reaksi selama 48 jam menghasilkan warna yang lebih gelap
daripada sampel kayu Nangka yang difumigasi dengan amonia volume dua liter dan waktu reaksi selama 24 jam. Peningkatan waktu reaksi menjadi 72 jam ternyata tidak memberikan hasil yang signifikan. Sampel kayu Nangka yang difumigasi dengan amonia volume dua liter dan waktu reaksi selama 72 jam memiliki warna yang hampir sama dengan warna sampel kayu Nangka yang difumigasi dengan amonia volume dua liter dan waktu reaksi 48 jam. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan amonia dengan volume dua liter dan waktu reaksi selama 48 jam telah memperlihatkan hasil yang cukup bagus tanpa meningkatkan waktu reaksinya. Peningkatan volume amonia menjadi empat liter memperlihatkan perubahan warna yang signifikan pada sampel kayu Nangka. Sampel kayu Nangka yang difumigasi dengan amonia empat liter menghasilkan warna cokelat kehitaman. Sampel kayu Nangka yang difumigasi dengan amonia volume empat liter dan waktu reaksi selama 72 jam memiliki warna yang lebih gelap dibandingkan sampel kayu Nangka yang difumigasi dengan amonia volume empat liter dan waktu fumigasi selama 24 dan 48 jam.
Perkembangan warna hasil fumigasi dengan amonia pada volume dua liter
Kontrol
24 jam
48 jam
72 jam
Setelah disingkap dibawah pengaruh cuaca selama 12 minggu
Perkembangan warna hasil fumigasi dengan amonia pada volume empat liter
Kontrol
24 jam
48 jam
72 jam
Setelah disingkap dibawah pengaruh cuaca selama 12 minggu
Perkembangan warna hasil fumigasi dengan amonia pada volume enam liter
Kontrol
24 jam
48 jam
72 jam
Setelah disingkap dibawah pengaruh cuaca selama 12 minggu
Gambar 4 Tingkat pewarnaan karena perlakuan konsentrasi amonia dan lama waktu Perkembangan warna hasil fumigasi dengan amonia pada volume dua liter reaksi fumigasi pada jenis kayu Nangka.
Pada perlakuan fumigasi dengan menggunakan amonia volume empat liter terlihat pengaruh peningkatan waktu reaksi terhadap tingkat kegelapan warna yang dihasilkan. Pada Gambar 4 terlihat sampel kayu Nangka yang difumigasi dengan waktu fumigasi yang lebih lama memiliki warna yang lebih gelap dibandingkan dengan sampel kayu Nangka yang difumigasi dengan waktu reaksi yang lebih singkat. Peningkatan volume amonia menjadi enam liter ternyata tidak memberikan perbedaan yang mencolok dari segi kegelapan warna yang dihasilkan oleh sampel kayu Nangka. Hal ini diduga karena reaksi antara amonia dengan tanin kayu telah mencapai titik optimum pada perlakuan fumigasi dengan amonia empat liter dan waktu reaksi selama 48 jam, sehingga penambahan amonia dengan volume yang lebih besar tidak berpengaruh nyata terhadap tingkat kegelapan yang dihasilkan. Pada Gambar 4 terlihat sampel kayu Nangka yang difumigasi dengan amonia volume enam liter, rata-rata memiliki tingkat kegelapan warna yang hampir sama dengan sampel kayu Nangka yang difumigasi dengan amonia volume empat liter. Peningkatan waktu reaksi juga tidak memberikan pengaruh nyata terhadap perubahan warna pada sampel kayu Nangka yang difumigasi dengan amonia volume enam liter. Hasil pengamatan kualitatif terhadap foto sampel kayu Nangka mengindikasikan bahwa perlakuan fumigasi amonia untuk meningkatkan perubahan warna menunjukkan pengaruh yang nyata. Kondisi ini mengindikasikan kayu Nangka reaktif terhadap amonia. Kuantifikasi perubahan warna akibat perlakuan fumigasi dilakukan melalui analisis indeks warna RGB. Hasil pengukuran nilai indeks warna RGB akibat perlakuan fumigasi disajikan pada Gambar 5. Perubahan indeks warna merah (R), hijau (G) dan biru (B) menunjukkan besar perubahan warna pada kayu Nangka. Data hasil pengukuran secara detail disajikan pada Lampiran 1. Hasil pada Gambar 5 mengindikasikan adanya perubahan warna pada sampel kayu Nangka, mulai terjadi pada perlakuan fumigasi dengan amonia volume dua liter dan waktu reaksi selama 24 jam. Kecenderungan perubahan warna kayu menjadi semakin gelap ditandai dengan terjadinya penurunan indeks
(a)
(b)
(c)
Gambar 5 Hasil kuantifikasi warna kayu menggunakan indeks warna RGB akibat perlakuan fumigasi dengan menggunakan amonia volume dua liter (a), empat liter (b) dan enam liter (c) pada kayu Nangka
warna merah (R). Sampel kayu Nangka yang difumigasi dengan amonia dua liter dan waktu reaksi selama 24 jam telah mengalami penggelapan warna yang ditandai dengan menurunnya indeks warna merah sebesar 0.01 poin. Penurunan nilai indeks warna hijau (G) terbesar menunjukkan tingkat efektifitas perubahan warna tertinggi pada perlakuan fumigasi amonia. Nilai indeks warna hijau (G) juga mengalami penurunan sebesar 0.13 poin pada sampel kayu Nangka yang difumigasi dengan amonia volume dua liter dan waktu reaksi selama 24 jam. Peningkatan indeks warna biru (B) mengindikasikan warna alami kayu menjadi semakin gelap. Indeks warna biru (B) mengalami peningkatan yang signifikan pada sampel kayu Nangka yang difumigasi dengan amonia volume dua liter dan waku reaksi selama 24 jam sebesar 0.14 poin. Peningkatan waktu reaksi menjadi 48 jam memberikan pengaruh terhadap tingkat kegelapan warna yang dihasilkan pada sampel kayu Nangka yang difumigasi dengan amonia volume dua liter. Hal ini ditandai dengan semakin besarnya penurunan nilai indeks warna merah yang dihasilkan. Sampel kayu Nangka yang difumigasi dengan amonia volume dua liter dan waktu fumigasi selama 48 jam mengalami penurunan nilai indeks warna merah yang lebih besar daripada sampel kayu Nangka yang difumigasi dengan amonia dua liter dan waktu reaksi selama 24 jam, yaitu dengan penurunan nilai indeks warna merah sebesar 0.05 poin. Hal ini menandakan sampel kayu Nangka yang difumigasi dengan amonia dua liter dan waktu reaksi selama 48 jam memiliki warna yang lebih gelap daripada sampel kayu Nangka yang difumigasi dengan amonia volume dua liter dan waktu reaksi selama 24 jam. Sampel kayu Nangka yang difumigasi dengan amonia volume dua liter dan waktu reaksi selama 48 jam memiliki nilai indeks warna hijau yang tidak jauh berbeda dengan sampel kayu Nangka yang difumigasi dengan amonia dua liter dan waktu reaksi selama 24 jam, dengan nilai penurunan sebesar 0.15 poin. Sementara itu nilai indeks warna biru (B) pada sampel kayu Nangka yang difumigasi dengan amonia volume dua liter dan waktu reaksi selama 48 jam mengalami peningkatan dengan nilai yang lebih besar daripada sampel kayu Nangka yang difumigasi dengan amonia volume dua liter dan waktu fumigasi selama 24 jam, yaitu sebesar 0.21 poin. Pada perlakuan fumigasi dengan amonia volume dua liter, peningkatan waktu fumigasi menjadi 72 jam menyebabkan terjadinya penurunan nilai indeks warna merah
yang lebih besar dibandingkan dengan perlakuan fumigasi yang menggunakan waktu reaksi selama 24 dan 48 jam. Hal ini menandakan bahwa sampel kayu Nangka yang difumigasi dengan waktu reaksi selama 72 jam memiliki warna yang lebih gelap dibandingkan sampel kayu Nangka yang difumigasi dengan waktu reaksi selama 24 dan 48 jam. Penurunan nilai indeks warna merah yang diperoleh yaitu sebesar 0.10 poin. Sampel kayu Nangka yang difumigasi dengan dua liter amonia dan waktu reaksi selama 72 jam memiliki penurunan nilai indeks warna hijau dan peningkatan nilai indeks warna biru sebesar 0.07 (indeks warna hijau) dan 0.17 (indeks warna biru), yang menandakan bahwa warna alami kayu semakin gelap. Peningkatan volume amonia menjadi empat liter memberikan hasil yang signifikan terhadap tingkat kegelapan warna yang dihasilkan. Hanya dengan difumigasi selama 24 jam Sampel kayu Nangka telah mengalami penggelapan warna yang nyata, yang ditandai dengan penurunan indeks warna merah yang signifikan yaitu sebesar 0.08 poin. Nilai penurunan indeks warna merah terbesar dimiliki oleh sampel kayu Nangka yang difumigasi dengan amonia volume empat liter dan waktu fumigasi selama 72 jam, yaitu sebesar 0.14 poin. Nilai ini melebihi nilai yang dihasilkan oleh sampel kayu Nangka yang difumigasi dengan amonia volume dua liter dan waktu reaksi selama 48 jam. Penurunan nilai indeks warna hijau terbesar juga dimiliki oleh sampel kayu Nangka yang difumigasi dengan amonia volume empat liter dan waktu reaksi selama 72 jam, yaitu sebesar 0.14 poin, yang menandakan kayu Nangka sangat reaktif terhadap amonia. Sampel kayu Nangka yang difumigasi dengan amonia volume empat liter dan waktu reaksi selama 72 jam memiliki peningkatan nilai indeks warna biru tertinggi yaitu sebesar 0.25 poin, yang menandakan bahwa warna alami kayu ini semakin gelap. Nilai ini juga melebihi nilai yang dicapai oleh sampel kayu Nangka yang difumigasi dengan amonia volume dua liter dan waktu reaksi selama 48 jam. Peningkatan volume amonia menjadi enam liter tidak memberikan pengaruh nyata terhadap perubahan warna kayu Nangka. Pada Gambar 5 nampak penurunan nilai indeks wana merah yang terbesar dimiliki oleh sampel kayu Nangka yang difumigasi dengan amonia enam liter dan waktu fumigasi selama 24 jam, yaitu 0.10 poin. Nilai ini tidak lebih besar dari penurunan nilai indeks warna merah yang dimiliki oleh sampel kayu Nangka yang difumigasi dengan amonia volume empat liter dan waktu fumigasi selama 72 jam. Nilai indeks warna hijau tertinggi juga dimiliki oleh sampel kayu
Nangka yang difumigasi dengan amonia volume enam liter dan waktu fumigasi selama 48 jam, yaitu sebesar 0.12 poin. Nilai indeks warna biru tertinggi dimiliki oleh sampel kayu Nangka yang difumigasi dengan amonia volume enam liter dan waktu fumigasi selama 48 jam, yaitu sebesar 0.20 poin. Nilai ini tidak lebih besar dari pada nilai indeks warna biru yang diperoleh sampel kayu Nangka yang difumigasi dengan amonia empat liter dan waktu fumigasi selama 72 jam. Hal ini diduga karena pada perlakuan fumigasi dengan amonia volume empat liter dan waktu reaksi selama 72 jam, reaksi yang terjadi antara amonia dengan tanin kayu Nangka telah mencapai kondisi optimum, sehingga dengan penambahan amonia yang lebih besar tidak berpengaruh nyata terhadap tingkat kegelapan warna yang dihasilkan.
4.1.2 Pengaruh perlakuan fumigasi terhadap tingkat pewarnaan pada kayu Mahoni Hasil pengamatan terhadap tingkat perubahan warna akibat perlakuan konsentrasi dan lamanya waktu reaksi terhadap kayu Mahoni disajikan pada Gambar 6. Pada Gambar 6 terlihat secara umum seluruh sampel kayu Mahoni mengalami penggelapan warna dari warna kemerahan menjadi merah kecokelatan sampai cokelat kahitaman. Sampel kayu Mahoni yang difumigasi dengan amonia volume dua liter dan waktu fumigasi selama 24 jam belum memperlihatkan penggelapan warna yang nyata. Pada Gambar 6 terlihat sampel kayu Mahoni yang memiliki warna awal kemerahan tidak memperlihatkan perubahan warna yang berarti setelah difumigasi dengan amonia dua liter dan waktu reaksi selama 24 jam, yang berarti dengan waktu reaksi selama 24 jam amonia belum mampu berikatan secara sempurna dengan tanin kayu. Peningkatan waktu fumigasi menjadi 48 jam memberikan pengaruh nyata terhadap tingkat kegelapan yang dihasilkan sampel kayu Mahoni. Fumigasi dengan menggunakan amonia volume dua liter dan waktu reaksi selama 48 jam menghasilkan warrna merah kecokelatan pada sampel kayu Mahoni. Warna yang dihasilkan memiliki tingkat kegelapan yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan perlakuan sebelumnya (24 jam waktu fumigasi). Meningkatkan lama waktu reaksi fumigasi menjadi 72 jam ternyata tidak memberikan pengaruh nyata terhadap tingkat kegelapan warna yang dihasilkan. Sampel kayu Mahoni yang difumigasi dengan amonia volume dua liter dan waktu reaksi selama 72 jam ternyata tidak menghasilkan tingkat kegelapan warna yang lebih tinggi jika
dibandingkan dengan sampel kayu Mahoni yang difumigasi dengan waktu reaksi sebelumnya (48 jam). Peningkatan volume amonia menjadi empat liter memberikan pengaruh nyata terhadap perubahan warna sampel kayu Mahoni. Pada Gambar 6 terlihat seluruh sampel kayu Mahoni yang difumigasi dengan amonia volume empat liter memiliki tingkat kegelapan warna yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan warna yang dihasilkan oleh sampel-sampel kayu Mahoni yang difumigasi dengan amonia volume dua liter. Secara kualitatif pada perlakuan fumigasi menggunakan amonia dengan volume empat liter, seluruh sampel kayu Mahoni dengan tingkat perlakuan berbeda cenderung berubah warna dari warna kemerahan menjadi merah kecoklatan (Gambar 6), tetapi dengan intensitas yang lebih gelap jika dibandingkan dengan warna merah kecokelatan yang dihasilkan oleh sampel kayu Mahoni yang difumigasi dengan menggunakan amonia volume dua liter dan waktu reaksi selama 48 jam. Peningkatan volume amonia menjadi enam liter ternyata juga memberikan hasil yang nyata terhadap tingkat penggelapan warna sampel kayu Mahoni. Seperti yang terlihat pada Gambar 6, seluruh sampel kayu Mahoni berubah warna menjadi cokelat kehitaman setelah difumigasi dengan menggunakan amonia volume enam liter. Pengaruh lama waktu reaksi tidak terlihat nyata pada perlakuan fumigasi dengan menggunakan amonia volume enam liter. Seperti yang terlihat pada Gambar 6, seluruh sampel kayu Mahoni yang difumigasi dengan amonia volume enam liter secara kualitatif berubah warna dengan tingkat kegelapan yang hampir sama.
Perkembangan warna hasil fumigasi dengan amonia pada volume dua liter
Kontrol
24 jam
48 jam
72 jam
Setelah disingkap dibawah pengaruh cuaca selama 12 minggu
Perkembangan warna hasil fumigasi dengan amonia pada volume empat liter
Kontrol
24 jam
48 jam
72 jam
Setelah disingkap dibawah pengaruh cuaca selama 12 minggu
Perkembangan warna hasil fumigasi dengan amonia pada volume enam liter
Kontrol
24 jam
48 jam
72 jam
Setelah disingkap dibawah pengaruh cuaca selama 12 minggu
Gambar 6 Tingkat pewarnaan karena perlakuan konsentrasi amonia dan lama waktu reaksi fumigasi pada jenis kayu Mahoni
Hasil pengamatan kualitatif terhadap foto sampel kayu Mahoni di atas mengindikasikan bahwa peningkatan volume amonia untuk meningkatkan perubahan warna juga menunjukkan penggelapan warna yang berarti. Kondisi ini menunjukkan kayu Mahoni reaktif terhadap fumigasi amonia, sehingga teknik fumigasi amonia dapat diaplikasikan. Kuantifikasi perubahan warna akibat perlakuan fumigasi dilakukan melalui analisis indeks warna RGB. Hasil pengukuran nilai indeks warna RGB akibat perlakuan fumigasi disajikan pada Gambar 7. Penurunan nilai indeks warna merah tertinggi dimiliki pada sampel kayu Mahoni yang difumigasi dengan amonia volume dua liter, dimiliki oleh sampel kayu Mahoni yang difumigasi dengan waktu reaksi selama 48 jam, yaitu sebesar 0.06 poin. Penurunan nilai indeks warna hijau terbesar dimiliki oleh sampel kayu Mahoni yang difumigasi dengan waktu reaksi selama 72 jam, yaitu sebesar 0.04 poin. Peningkatan nilai indeks warna biru juga terjadi pada sampel kayu Mahoni yang difumigasi dengan waktu reaksi selama 72 jam, yaitu sebesar 0.08 poin. Peningkatan volume amonia menjadi empat liter memberikan hasil nyata terhadap perubahan warna pada sampel kayu Mahoni. Sampel kayu Mahoni yang difumigasi dengan amonia empat liter dan waktu reaksi 24 jam mengalami penurunan indeks warna merah dengan nilai yang cukup signifikan, yaitu sebesar 0.09 poin, yang diikuti oleh sampel kayu Mahoni yang difumigasi dengan amonia volume empat liter dan waktu reaksi 48 dan 72 jam, dengan nilai masing-masing sebesar 0.08 dan 0.06 poin. Penurunan nilai indeks warna hijau tertinggi dimiliki oleh sampel kayu Mahoni yang difumigasi dengan amonia empat liter dan waktu fumigasi selama 72 jam, yang diikuti oleh sampel kayu Mahoni yang difumigasi dengan amonia empat liter dan waktu reaksi selama 48 dan 24 jam, dengan nilai masing-masing sebesar 0.04 dan 0.02 poin. Nilai peningkatan indeks warna biru terbesar dimiliki oleh sampel kayu Mahoni yang difumigasi dengan amonia empat liter dan waktu reaksi selama 72 dan 48jam, dengan nilai yang sama yaitu sebesar 0.13 poin. Peningkatan volume amonia menjadi enam liter ternyata memberikan hasil yang signifikan terhadap tingkat kegelapan yang dihasilkan pada sampel kayu Mahoni. Pada Gambar 7 dapat dilihat Sampel kayu Mahoni yang difumigasi
(a)
(b)
(c)
Gambar 7 Hasil kuantifikasi warna kayu menggunakan indeks warna RGB akibat perlakuan fumigasi dengan menggunakan amonia volume dua liter (a), empat liter (b) dan enam liter (c) pada kayu Mahoni
dengan amonia enam liter dan waktu reaksi selama 48 jam memiliki nilai penurunan indeks warna merah paling besar, yaitu dengan nilai sebesar 0.16 poin. Sampel kayu Mahoni yang difumigasi dengan amonia enam liter dan waktu reaksi selama 48 jam juga memiliki nilai peningkatan indeks warna biru yang signifikan, yaitu sebesar 0.19 poin. Peningkatan waktu reaksi menjadi 72 jam ternyata tidak memberikan hasil yang nyata terhadap tingkat kegelapan warna yang dihasilkan jika dibandingkan dengan sampel kayu Mahoni yang difumigasi dengan amoia enam liter dan waktu reaksi selama 48 jam. Hal ini juga diduga disebabkan karena reaksi antara amonia dengan tanin kayu Mahoni telah mencapai titik optimum, sehingga dengan peningkatan waktu reaksi selama 72 jam tidak memberikan pengaruh nyata terhadap tingkat kegelapan warna yang dihasilkan. Nilai penurunan indeks warna merah yang dimiliki oleh sampel kayu Mahoni yang difumigasi dengan amonia volume enam liter dan waktu reaksi selama 72 jam adalah sebesar 0.11 poin, sedangkan nilai peningkatan indeks warna biru yang dihasilkan hanya 0.15 poin.
4.1.3 Pengaruh perlakuan fumigasi terhadap tingkat pewarnaan pada kayu Rambutan Hasil pengamatan terhadap tingkat perubahan warna akibat perlakuan konsentrasi dan lamanya waktu reaksi terhadap kayu Rambutan disajikan pada Gambar 8. Pada Gambar 8 terlihat sampel kayu Rambutan yang memiliki warna awal merah kecokelatan tidak mengalami perubahan warna yang berarti setelah difumigasi dengan menggunakan amonia volume dua liter dan waktu reaksi selama 24 jam. Peningkatan waktu reaksi menjadi 48 jam ternyata berpengaruh terhadap perubahan warna pada sampel kayu Rambutan, yang dibuktikan dengan bertambah gelapnya warna yang dihasilkan. Peningkatan waktu reaksi menjadi 72 jam ternyata juga berpengaruh terhadap perubahan warna yang terjadi. Warna awal sampel kayu Rambutan yang merah kecokelatan berubah menjadi cokelat kehitaman setelah difumigasi dengan amonia dua liter dan waktu reaksi selama 72 jam. Dari gambaran diatas dapat disimpulkan bahwa peningkatan waktu fumigasi berpengaruh terhadap perubahan warna pada sampel kayu Rambutan.
Peningkatan volume amonia menjadi empat liter ternyata juga memberikan pengaruh nyata terhadap perubahan warna pada sampel kayu Rambutan. Pada Gambar 8 nampak secara keseluruhan sampel kayu Rambutan yang difumigasi dengan amonia volume empat liter telah mengalami penggelapan warna mulai dari waktu reaksi 24 jam. Secara kualitatif pada Gambar 8 nampak hampir semua sampel kayu Rambutan yang difumigasi dengan amonia empat liter memiliki tingkat kegelapan yang hampir sama. Hal ini mengindikasikan bahwa peningkatan lama waktu reaksi tidak berpengaruh nyata terhadap perubahan warna pada sampel kayu Rambutan yang difumigasi dengan menggunakan amonia volume empat liter. Peningkatan volume amonia menjadi enam liter tidak menunjukkan hasil yang nyata terhadap perubahan tingkat kegelapan warna yang dihasilkan pada sampel kayu Rambutan. Pada Gambar 8 dapat kita lihat tingkat kegelapan warna yang dihasilkan oleh sampel-sampel kayu Rambutan yang difumigasi dengan amonia enam liter tidak jauh berbeda dengan tingkat kegelapan warna yang dimiliki oleh sampel kayu Rambutan yang difumigasi dengan amonia empat liter. Hasil pengamatan kualitatif terhadap foto sampel kayu Rambutan diatas mengindikasikan bahwa perlakuan fumigasi amonia untuk meningkatkan perubahan warna menunjukkan pengaruh yang nyata. Kondisi ini menunjukkan kayu Rambutan reaktif terhadap amonia dan dapat diaplikasikan untuk metode fumigasi amonia.
Perkembangan warna hasil fumigasi dengan amonia pada volume dua liter
Kontrol
24 jam
48 jam
72 jam
Setelah disingkap dibawah pengaruh cuaca selama 12 minggu
Perkembangan warna hasil fumigasi dengan amonia pada volume empat liter
Kontrol
24 jam
48 jam
72 jam
Setelah disingkap dibawah pengaruh cuaca selama 12 minggu
Perkembangan warna hasil fumigasi dengan amonia pada volume enam liter
Kontrol
24 jam
48 jam
72 jam
Setelah disingkap dibawah pengaruh cuaca selama 12 minggu
Gambar 8 Tingkat pewarnaan karena perlakuan konsentrasi amonia dan lama waktu reaksi fumigasi pada jenis kayu Rambutan
Kontrol
24 jam
48 jam
(a)
(b)
(c)
Gambar 9 Hasil kuantifikasi warna kayu menggunakan indeks warna RGB akibat perlakuan fumigasi dengan menggunakan amonia volume dua liter (a), empat liter (b) dan enam liter (c) pada kayu Rambutan
Kuantifikasi perubahan warna akibat perlakuan fumigasi dilakukan melalui analisis indeks warna RGB. Hasil pengukuran nilai indeks warna RGB akibat perlakuan fumigasi disajikan pada Gambar 9. Pada Gambar 9 nampak perubahan warna yang terjadi pada sampel kayu Rambutan yang difumigasi dengan amonia volume dua liter. Penurunan indeks warna merah terbesar dimiliki oleh sampel kayu Rambutan yang difumigasi dengan amonia volume dua liter dan waktu reaksi selama 48 jam, yaitu sebesar 0.19 poin, yang mengindikasikan warna kayu bertambah gelap. Sampel kayu Rambutan yang difumigasi dengan amonia volume dua liter dan waktu reaksi selama 72 jam memiliki nilai penurunan indeks warna merah sebesar 0.09 poin. Penurunan indeks warna hijau terjadi pada sampel kayu Rambutan yang difumigasi dengan amonia dua liter dan waktu reasi selama 24 dan 72 jam, namun sebaliknya indeks warna hijau pada sampel kayu Rambutan yang difumigasi dengan amonia dua liter dan waktu reaksi selama 48 jam justru mengalami peningkatan sebesar 0.01 poin. Penurunan indeks warna hijau terbesar dimiliki oleh sampel kayu Rambutan yang difumigasi dengan amonia dua liter dan waktu reaksi selama 72 jam, yaitu sebesar 0.01 poin, yang menandakan fumigasi dengan amonia efektif dilaukan pada kayu Rambutan. Peningkatan indeks warna biru terbesar dimiliki oleh sampel kayu Rambutan yang difumigasi dengan amonia dua liter dan waktu reaksi selama 48 jam, yaitu sebesar 0.11 poin. Sampel kayu Rambutan yang difumigasi dengan amonia dua liter dan waktu reaksi selama 72 jam memiliki nilai peningkatan indeks warna biru sebesar 0.10 poin. Peningkatan volume amonia menjadi empat liter ternyata memberikan pengaruh nyata terhadap tingkat kegelapan warna yang dihasilkan. Sampel kayu Rambutan yang difumigasi dengan amonia empat liter dan waktu reaksi selama 48 jam memiliki nilai penurunan indeks warna merah terbesar, yaitu sebesar 0.16 poin, yang diikuti oleh sampel kayu Rambutan yang difumigasi dengan amonia volume empat liter dan waktu reaksi selama 72 dan 24 jam, dengan nilai masing-masing 0.10 dan 0.09 poin. Peningkatan indeks warna biru terbesar dimiliki oleh sampel kayu Rambutan yang difumigasi dengan amonia volume empat liter dan waktu reaksi selama 48 jam, yaitu sebesar 0.16 poin, yang diikuti oleh sampel kayu Rambutan yang difumigasi dengan amonia empat liter dan waktu reaksi selama 24 jam, yaitu sebesar sebesar 0.09 poin.
Peningkatan volume amonia menjadi enam liter ternyata tidak menunjukkan hasil yang signifikan terhadap perubahan warna pada sampel kayu Rambutan. Hal ini mengindikasikan bahwa pada perlakuan fumigasi menggunakan amonia volume empat liter dan waktu reaksi selama 48 jam, reaksi antara amonia dengan tanin pada kayu Rambutan telah mencapai titik optimum, sehingga dengan peningkatan volume amonia yang lebih besar tidak berpengaruh nyata terhadap tingkat kegelapan yang dihasilkan. Sampel kayu Rambutan yang difumigasi dengan amonia enam liter dan waktu reaksi 48 jam memiliki peningkatan nilai indeks warna merah tertinggi, yaitu sebesar 0.19 poin, yang diikuti oleh sampel kayu Rambutan yang difumigasi dengan amonia volume enam liter dan waktu reaksi selama 24 jam, yaitu sebesar 0.08 poin. Penurunan nilai indeks warna hijau hanya terjadi pada sampel kayu Rambutan yang difumigasi dengan amonia enam liter dan waktu reaksi selama 48 dan 72 jam, sedangkan sampel kayu Rambutan yang difumigasi dengan amonia enam liter dan waktu reaksi selama 24 jam mengalami peningkatan nilai indeks warna hijau. Penurunan nilai indeks warna hijau terbesar dimiliki sampel kayu Rambutan yang difumigasi dengan amonia volume enam liter dan waktu reaksi selama 48 jam yaitu sebesar 0.01 poin. Peningkatan nilai indeks warna biru terbesar dimiliki oleh sampel kayu Rambutan yang difumigasi dengan amonia volume enam liter dan waktu reaksi selama 48 jam, yaitu dengan nilai sebesar 0.12 poin.
4.1.4 Pengaruh perlakuan fumigasi terhadap tingkat pewarnaan pada kayu Durian Hasil pengamatan terhadap tingkat perubahan warna akibat perlakuan konsentrasi dan lamanya waktu reaksi terhadap kayu Durian disajikan pada Gambar 10. Pada Gambar 10 terlihat bahwa secara keseluruhan sampel kayu Durian tidak mengalami perubahan warna yang nyata. Penggelapan warna akibat fumigasi amonia tidak terlihat dengan jelas pada sampel kayu Durian. Analisis kualitatif tidak menunjukkan perubahan warna sampel kayu Durian yang diinginkan secara signifikan.
Sampel kayu Durian yang difumigasi dengan
amonia dua liter secara umum tidak memperlihatkan penggelapan warna yang berarti dan tetap menunjukkan warna yang tidak terlalu berbeda dengan warna awal kayu Durian (kontrol). Peningkatan waktu reaksi menjadi 48 dan 72 jam ternyata
menunjukkan perbedaan warna yang kecil antara warna awal sampel kayu Durian yang telah difumigasi dengan warna sampel kayu Durian awal (kontrol). Sampel kayu Durian yang difumigasi dengan amonia dua liter dan waktu reaksi selama 48 jam menyebabkan sampel berubah warna menjadi cokelat terang. Sampel kayu Durian yang difumigasi dengan amonia dua liter dan waktu reaksi selam 72 jam ternyata juga memiliki warna yang tidak jauh berbeda dengan warna yang dimiliki oleh sampel sebelumnya, sehingga terlihat lama waktu fumigasi yang diterapkan tidak berpengaruh nyata terhadap perubahan warna pada sampel kayu Durian yang difumigasi dengan amonia volume dua liter. Pengamatan terhadap Gambar 10 terindikasi bahwa peningkatan volume amonia menjadi empat liter juga hanya menyebabkan perubahan warna yang kecil pada sampel kayu Durian. Peningkatan lama waktu reaksi menjadi 48 dan 72 jam ternyata juga tidak menghasilkan perubahan warna yang nyata terhadap sampel kayu Durian. Hal ini dibuktikan dengan tidak meningkatnya kegelapan warna kayu Durian seiring dengan peningkatan waktu reaksi. Sampel kayu Durian yang diberi perlakuan fumigasi dengan amonia volume enam liter ternyata juga tidak menyebabkan perubahan warna yang nyata. Pada Gambar 10 dapat dilihat perubahan warna yang sangat kecil terjadi pada sampel kayu Durian yang difumigasi dengan amonia enam liter. Peningkatan waktu fumigasi juga tidak mempengaruhi perubahan warna secara signifikan terhadap sampel kayu Durian yang difumigasi dengan amonia volume enam liter. Pada Gambar 10 juga terlihat seluruh sampel kayu Durian yang difumigasi dengan amonia enam liter dengan tingkat waktu reaksi bperbeda menghasilkan warna akhir yang relatif sama .
Perkembangan warna hasil fumigasi dengan amonia pada volume dua liter
Kontrol
24 jam
48 jam
72 jam
Setelah disingkap dibawah pengaruh cuaca selama 12 minggu
Perkembangan warna hasil fumigasi dengan amonia pada volume empat liter
Kontrol
24 jam
48 jam
72 jam
Setelah disingkap dibawah pengaruh cuaca selama 12 minggu
Perkembangan warna hasil fumigasi dengan amonia pada volume enam liter
Kontrol
24 jam
48 jam
72 jam
Setelah disingkap dibawah pengaruh cuaca selama 12 minggu
Gambar 10 Tingkat pewarnaan karena perlakuan konsentrasi amonia dan lama waktu reaksi fumigasi pada jenis kayu Durian
(a)
(b)
(c)
Gambar 11 Hasil kuantifikasi warna kayu menggunakan indeks warna RGB akibat perlakuan fumigasi dengan menggunakan amonia volume dua liter (a), empat liter (b) dan enam liter (c) pada kayu Durian
Hasil pengamatan kualitatif terhadap foto sampel kayu Durian diatas mengindikasikan bahwa peningkatan volume amonia dan waktu reaksi untuk meningkatkan perubahan warna tidak menunjukkan penggelapan warna yang berarti. Kondisi ini menunjukkan kayu Durian kurang reaktif terhadap fumigasi amonia dan tidak dianjurkan pengaplikasian atau penggunaan metode fumigasi amonia. Kuantifikasi perubahan warna akibat perlakuan fumigasi dilakukan melalui analisis indeks warna RGB. Hasil pengukuran nilai indeks warna RGB akibat perlakuan fumigasi disajikan pada Gambar 11. Pada Gambar 11 nampak perubahan indeks warna merah yang kecil diperlihatkan oleh sampel kayu Durian yang difumigasi dengan amonia volume dua liter, yang mengindikasikan warna sampel kayu terfumigasi tidak jauh berbeda dengan warna awalnya. Nilai perubahan indeks warna tertinggi dimiliki oleh sampel kayu Durian yang difumigasi dengan amonia dua liter dan waktu reaksi selama 48 jam, yaitu sebesar 0.05 poin. Sampel kayu Durian yang difumigasi dengan amonia volume dua liter dan waktu reaksi selama 72 dan 24 jam mengikuti dengan nilai masing-masing 0.04 dan 0.03 poin. Penurunan indeks warna hijau hanya terjadi pada sampel kayu Durian yang difumigasi dengan amonia dua liter dan waktu reaksi 72 jam dengan nilai sebesar 0.05 poin. Berbeda dengan sampel kayu Durian yang difumigasi dengan amonia dua liter dan waktu reaksi 72 jam, sampel kayu Durian yang difumigasi dengan amonia dua liter dan waktu reaksi selama 24 dan 48 jam justru mengalami peningkatan indeks warna hijau, dengan nilai masing-masing 0.03 dan 0.01 poin. Terjadinya peningkatan nilai indeks warna hijau mengindikasikan bahwa fumigasi amonia tidak efektif diterapkan pada kayu Durian. Nilai peningkatan indeks warna biru seiring dengan peningkatan waktu reaksi. Nilai terbesar dimiliki oleh sampel kayu Durian yang difumigasi dengan amonia volume dua liter dan waktu reaksi selama 72 jam yaitu sebesar 0.05 poin. Peningkatan volume amonia menjadi empat liter ternyata juga tidak menyebabkan perubahan yang berarti terhadap perubahan warna pada sampel kayu Durian. Penurunan indeks warna merah hanya terjadi pada sampel kayu Durian yang difumigasi dengan amonia empat liter dan waktu reaksi selama 24 jam, sedangkan sampel yang difumigasi dengan amonia empat liter dan waktu fumigasi selama 48 dan 72 jam justru mengalami peningkatan. Nilai peningkatan indeks warna hijau terbesar
dimiliki oleh sampel kayu Durian yang difumigasi dengan amonia volume empat liter dan waktu reaksi selama 24 jam, yaitu sebesar 0.03 poin, yang diikuti oleh sampel kayu Durian yang difumigasi dengan amonia empat liter dan waktu fumigasi selam 72 dan 48 jam, yaitu dengan nilai masing-masing sebesar 0.02 dn 0.01 poin. Peningkatan indeks warna biru hanya terjadi pada sampel kayu Durian yang difumigasi dengan amonia empat liter dan waktu reaksi selama 24 dan 72 jam, sedangkan sampel kayu Durian yang difumigasi dengan amonia volume empat liter dan waktu reaksi selama 48 jam mengalami penurunan nilai indeks warna biru. Peningkatan indeks warna biru terbesar dimiliki oleh sampel kayu Durian yang difumigasi dengan amonia empat liter dan waktu reaksi selama 24 jam, yaitu sebesar 0.03 poin. Peningkatan volume amonia menjadi enam liter juga tidak memberikan hasil nyata terhadap perubahan warna pada sampel kayu Durian. Nilai penurunan indeks warna merah terbesar dimiliki oleh sampel kayu Durian yang difumigasi dengan amonia volume enam liter dan waktu reaksi selam 48 jam, yaitu sebesar 0.03 poin. Penurunan indeks warna hijau hanya terjadi pada sampel kayu Durian yang difumigasi dengan amonia volume enam liter dan waktu reaksi selama 48 jam, yaitu sebesar 0.02 poin. Nilai peningkatan indeks warna biru terbesar juga dimiliki oleh sampel kayu Durian yang difumigasi dengan amonia enam liter dan waktu reaksi selama 48 jam, dengan nilai sebesar 0.06 poin.
4.1.5 Pengaruh perlakuan fumigasi terhadap tingkat pewarnaan pada kayu Mindi Hasil pengamatan terhadap tingkat perubahan warna akibat perlakuan konsentrasi dan lamanya waktu reaksi terhadap kayu Mindi disajikan pada Gambar 12. Sama halnya dengan sampel kayu Durian, ternyata perlakuan fumigasi juga tidak memberikan pengaruh nyata terhadap perubahan warna pada sampel kayu Mindi. Pada Gambar 12 nampak secara keseluruhan sampel kayu Mindi tidak mengalami perubahan warna yang signifikan setelah diberi perlakuan fumigasi. Sampel kayu Mindi yang difumigasi dengan amonia volume dua liter memperlihatkan warna yang tidak jauh berbeda dengan warna sampel awalnya. Peningkatan waktu fumigasi ternyata juga tidak memberikan hasil nyata terhadap perubaan warna kayu Mindi yang difumigasi dengan amonia volume dua liter. Pada Gambar 12 terlihat sampel kayu Mindi yang difumigasi dengan waktu yang lebih lama tidak menghasilkan perubahan warna
dibandingkan dengan sampel kayu Mindi yang difumigasi dengan waktu yang lebih singkat. Peningkatan volume amonia menjadi empat liter juga tidak memberikan hasil yang nyata terhadap perubahan warna pada sampel kayu Mindi. Pada Gambar 12 terlihat seluruh sampel kayu Mindi yang difumigasi dengan amonia volume empat liter tidak mengalami perubahan warna yang berarti. Warna yang dihasilkan setelah diberi perlakuan fumigasi juga tidak terlalu berbeda dengan warna awal kayu Mindi (kontrol). Peningkatan waktu reaksi menjadi 48 dan 72 jam ternyata juga tidak memberikan hasil nyata terhadap perubahan warna pada kayu Mindi. Hal ini dibuktikan dengan tidak bertambah gelapnya warna yang dihasilkan seiring dengan peningkatan waktu reaksi. Peningkatan volume amonia menjadi enam liter ternyata juga tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap perubahan warna kayu Mindi. Sampel kayu Mindi yang difumigasi dengan amonia enam liter memiliki warna yang hanya sedikit gelap jika dibandingkan dengan sampel kontrol. Hasil pengamatan kualitatif terhadap foto sampel kayu Mindi diatas mengindikasikan bahwa peningkatan volume amonia dan waktu reaksi untuk meningkatkan perubahan warna tidak menunjukkan penggelapan warna yang berarti. Kondisi ini menunjukkan kayu Mindi kurang reaktif terhadap fumigasi amonia dan tidak dianjurkan penggunaan metode fumigasi amonia.
Perkembangan warna hasil fumigasi dengan amonia pada volume dua liter
Kontrol
24 jam
48 jam
72 jam
Setelah disingkap dibawah pengaruh cuaca selama 12 minggu
Perkembangan warna hasil fumigasi dengan amonia pada volume empat liter
Kontrol
24 jam
48 jam
72 jam
Setelah disingkap dibawah pengaruh cuaca selama 12 minggu
Perkembangan warna hasil fumigasi dengan amonia pada volume enam liter
Kontrol
24 jam
48 jam
72 jam
Setelah disingkap dibawah pengaruh cuaca selama 12 minggu
Gambar 12 Tingkat pewarnaan karena perlakuan konsentrasi amonia dan lama waktu reaksi fumigasi pada jenis kayu Mindi
(a)
(b)
(c)
Gambar 13 Hasil kuantifikasi warna kayu menggunakan indeks warna RGB akibat perlakuan fumigasi dengan menggunakan amonia volume dua liter (a), empat liter (b) dan enam liter (c) pada kayu Mindi
Kuantifikasi perubahan warna akibat perlakuan fumigasi dilakukan melalui analisis indeks warna RGB. Hasil pengukuran nilai indeks warna RGB akibat perlakuan fumigasi disajikan pada Gambar 13. Pada Gambar 13 nampak kebanyakan sampel kayu Mindi mengalami peningkatan indeks warna merah, yang berarti kebanyakan sampel kayu Mindi tidak mengalami penggelapan warna. Pada sampel kayu Mindi yang difumigasi dengan amonia volume dua liter, nilai penurunan indeks warna tertinggi dimiliki oleh sampel kayu Mindi yang difumigasi dengan waktu reaksi selama 24 jam, yaitu sebesar 0.01 poin. Pada perlakuan fumigasi dengan amonia volume dua liter ini, peningkatan indeks warna biru hanya terjadi pada sampel yang difumigasi dengan waktu reaksi selama 24 dan 48 jam saja, sedangkan sampel yang difumigasi dengan waktu reaksi 72 jam justru memiliki nilai indeks warna biru yang tidak berubah, yang mengindikasikan warna alami kayu Mindi tidak mengalami penggelapan warna. Penurunan indeks warna hijau terbesar dimiliki oleh sampel kayu Mindi yang difumigasi dengan waktu reaksi selama 48 jam, dengan nilai sebesar 0.01 poin. Peningkatan nilai indeks warna biru terbesar terjadi pada sampel kayu Mindi yang difumigasi dengan waktu reaksi selama 48 jam, yaitu sebesar 0.01 poin. Peningkatan volume amonia menjadi empat liter menyebabkan terjadinya peningkatan nilai indeks warna merah pada semua sampel kayu Mindi. Hal ini mengindikasikan warna dari kayu Mindi terfumigasi tidak jauh berbeda dari warna awalnya. Peningkatan nilai indeks warna biru terbesar terjadi pada sampel kayu Mindi yang difumigasi dengan waktu reaksi selama 48 jam, yaitu sebesar 0.01 poin. Peningkatan volume amonia menjadi enam liter ternyata juga tidak memberikan hasil nyata terhadap perubahan tingkat kegelapan sampel kayu Mindi. Penurunan nilai indeks warna merah terjadi pada sampel kayu Mindi yang difumigasi dengan waktu reaksi selama 72 jam dengan nilai yang kecil, yaitu sebesar 0.01 poin, yang menandakan sampel kayu Mindi terfumigasi memiliki warna yang tidak jauh berbeda dengan warna awalnya, sedangkan sampel kayu Mindi yang difumigasi dengan waktu reaksi selama 24 dan 48 jam mengalami peningkatan nilai indeks warna merah dengan nilai sama, yaitu sebesar 0.03 poin. Penurunan nilai indeks warna hijau terjadi pada sampel kayu Mindi yang difumigasi dengan waktu reaksi selama 24 dan 48 jam, dengan nilai masing-masing sebesar 0.03 dan 0.02 poin. Banyaknya sampel kayu Mindi yang
mengalami penurunan nilai indeks warna biru mengindikasikan warna alami kayu Mindi tidak berubah menjadi gelap setelah difumigasi amonia, sehingga dapat disimpulkan fumigasi kayu Mindi tidak reaktif terhadap amonia dan tidak dianjurkan untuk mengaplikasikan metoda fumigasi amonia.
4.1.6 Pengaruh perlakuan fumigasi terhadap tingkat pewarnaan pada kayu Menteng Hasil pengamatan terhadap tingkat perubahan warna akibat perlakuan konsentrasi dan lamanya waktu reaksi terhadap kayu Mindi disajikan pada Gambar 14. Sama halnya dengan sampel kayu Mindi, ternyata perlakuan fumigasi amonia juga tidak memberikan pengaruh nyata terhadap perubahan warna pada sampel kayu Menteng. Pada Gambar 14 nampak secara keseluruhan sampel kayu Menteng juga tidak mengalami perubahan warna yang nyata setelah diberi perlakuan fumigasi. Pada perlakuan fumigasi dengan menggunakan amonia dua liter dan waktu reaksi selama 24 dan 72 jam ternyata sampel kayu Menteng tidak mengalami perubahan warna yang berarti. Warna kayu Menteng yang difumigasi dengan perlakuan tersebut masih memperlihatkan warna cerah seperti warna yang dimiliki oleh sampel kontrol. Sampel kayu Menteng yang difumigasi dengan amonia dua liter dan waktu reaksi selama 48 jam memiliki warna yang lebih gelap dibandingkan dengan dua sampel lainya. Hal ini diduga disebabkan oleh reaksi antara amonia dan tanin sudah mencapai titik optimum dengan waktu reaksi selama 48 jam. Peningkatan volume amonia menjadi empat liter juga tidak memberikan hasil yang nyata terhadap perubahan warna pada sampel kayu Menteng. Pada Gambar 14 terlihat seluruh sampel kayu Menteng yang difumigasi dengan amonia volume empat liter tidak mengalami perubahan warna yang berarti. Warna yang dihasilkan setelah diberi perlakuan fumigasi juga tidak berbeda dengan warna awal kayu Menteng (kontrol). Peningkatan waktu reaksi menjadi 48 dan 72 jam ternyata juga tidak memberikan hasil nyata terhadap perubahan warna pada kayu Menteng. Peningkatan volume amonia menjadi enam liter ternyata juga tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap perubahan warna kayu Menteng. Sampel kayu Menteng yang difumigasi dengan amonia volume enam liter memiliki warna yang hanya sedikit lebih gelap jika dibandingkan dengan sampel kontrol.
Hasil pengamatan kualitatif terhadap foto sampel kayu Menteng diatas mengindikasikan bahwa peningkatan volume amonia dan waktu reaksi untuk meningkatkan perubahan warna tidak menunjukkan penggelapan warna yang berarti. Kondisi ini menunjukkan kayu Menteng kurang reaktif terhadap fumigasi amonia dan pengaplikasian metode fumigasi amonia tidak dianjurkan Kuantifikasi perubahan warna akibat perlakuan fumigasi dilakukan melalui analisis indeks warna RGB. Hasil pengukuran nilai indeks warna RGB akibat perlakuan fumigasi disajikan pada Gambar 14. Pada Gambar 15 terlihat seluruh sampel kayu Menteng yang difumigasi dengan amonia volume dua liter mengalami peningkatan nilai indeks warna merah. Hal ini menandakan bahwa sampel kayu Menteng yang difumigasi dengan amonia volume dua liter tidak mengalami penggelapan warna. Penurunan nilai indeks warna hijau hanya terjadi pada sampel kayu Menteng yang difumigasi dengan waktu reaksi selama 72 jam dengan nilai sebesar 0.03 poin, sedangkan sampel kayu Menteng yang difumigasi dengan waktu reaksi selama 24 dan 48 jam mengalami peningkatan nilai ineks warna hijau dengan nilai masing-masing 0.02 dan 0.03 poin. Peningkatan waktu reaksi juga tidak berpengaruh nyata terhadap perubahan warna yang dihasilkan. Peningkatan volume amonia menjadi empat liter ternyata juga tidak memberikan pengaruh nyata terhadap tingkat kegelapan yang dihasilkan pada sampel kayu Menteng. Pada ambar 15 nampak seluruh sampel kayu Menteng yang difumigasi dengan amonia volume empat liter juga tidak mengalami penggelapan warna.
Seluruh sampel kayu Menteng yang difumigasi dengan amonia volume empat liter mengalami penurunan nilai indeks warna biru, yang mengindikasikan tidak terjadi penggelapan warna alami pada kayu Menteng. Sama halnya dengan perlakuan sebelumnya, perlakuan fumigasi dengan amonia volume enam liter ternyata juga tidak memberikan pengaruh nyata terhadap perubahan warna kayu Menteng. Penurunan nilai indeks warna merah hanya terjadi pada sampel kayu Menteng yang difumigasi dengan waktu reaksi selama 48 jam dengan nilai penurunan sebesar 0.06 poin. Peningkatan nilai indeks warna biru juga hanya terjadi pada sampel kayu Menteng yang difumigasi dengan waktu waktu reaksi selama 48 jam, dengan nilai sebesar 0.03 poin. Pada sampel kayu Nangka, Mahoni dan Rambutan terlihat pengaruh volume amonia terhadap tingkat kegelapan warna yang dihasilkan. Semakin besar volume amonia yang digunakan semakin gelap warna kayu yang dihasilkan. Hal ini diduga disebabkan karena semakin banyaknya ikatan yang terjadi antara amonia dengan tanin pada kayu, seiring dengan peningkatan volume amonianya. Khususnya pada kayu Nangka, peningkatan waktu reaksi juga berpengaruh terhadap tingkat kegelapan warna yang dihasilkan. Hal ini diduga disebabkan dengan bertambahnya lama waktu reaksi, maka semakin lama waktu yang dimiliki oleh amonia untuk bereaksi/berikatan dengan tanin kayu, sehingga memungkinkan terjadinya ikatan yang kuat antara amonia dengan tanin kayu, yang menyebabkan warna kayu semakin gelap. Kayu Durian, Mindi dan Menteng tidak mengalami perubahan warna yang berarti setelah difumigasi. Hal ini diduga karena zat tanin didalam kayu tersebut tidak reaktif apabila direaksikan dengan amonia.
4.2 Daya tahan warna kayu terfumigasi terhadap pelunturan Pada gambar 4, 6, 8,10,12 dan 14 terlihat terjadi pelunturan warna hasil proses fumigasi jika terkena cuaca pada seluruh jenis kayu pada semua tingkat perlakuan. Hal ini diduga karena pengaruh cuaca yang terdiri dari panas matahari, hujan dan udara yang lembab, menyebabkan terjadinya proses oksidasi oleh iklim atau cuaca pada permukaan kayu yang mengakibatkan pelunturan warna yang signifikan pada seluruh contoh uji penelitian ini.
(a)
(b)
(c)
Gambar 15 Hasil kuantifikasi warna kayu menggunakan indeks warna RGB akibat perlakuan fumigasi dengan menggunakan amonia dua liter (a), empat liter (b) dan enam liter (c) pada kayu Menteng
Secara keseluruhan sampel kayu hasil fumigasi mengalami pergeseran warna menjadi lebih cerah/terang yang ditandai dengan meningkatnya indeks warna merah dan indeks warna hijau, serta menurunya indeks warna biru. Hasil pergeseran warna RGB untuk setiap jenis sampel setelah pengujian daya tahan terhadap pelunturan warna disajikan pada Lampiran 1. Dalam rangka mencegah terjadinya pelunturan warna, maka dapat diaplikasikan bahan-bahan finishing konvensional yaitu sealer.
4.3 Daya tahan kayu terfumigasi terhadap rayap kayu kering 4.3.1. Mortalitas Rayap Pengumpanan contoh uji terhadap rayap dikondisikan pada keadaan dimana rayap harus memakan sampel kayu yang dijadikan umpan. Mula-mula rayap akan melakukan penyesuaian diri dengan lingkungan yang diberikan sehingga aktivitas rayap untuk makan masih rendah. Rayap yang tidak mampu menyesuaikan diri akan mati, sedangkan rayap yang mampu menyesuaikan diri akan tetap hidup dan mulai memakan sampel kayu uji. Rayap akan mulai memakan sampel kayu dan terus memakannya apabila bagian itu cocok. Namun bila bagian tersebut tidak cocok sebagai bahan makanan, maka rayap akan terus mencari bagian kayu yang cocok untuk dimakan sesuai dengan kemampuan adaptasi rayap. Jika rayap tetap tidak menemukan bagian yang cocok, maka rayap tersebut akan berpuasa sampai suatu saat akan melemah dan mati. Rayap-rayap yang lemah dan sakit dapat dibunuh oleh rayap-rayap yang lebih aktif, karena rayap mempunyai sifat kanibalistik yaitu sifat rayap untuk memakan individu sejenisnya yang lemah atau sakit. Sifat rayap yang nekropologi (yaitu sifat rayap untuk memakan bangkai sesamanya) juga berlaku bagi rayap-rayap yang masih aktif. Oleh karena itu dalam kondisi pengumpanan contoh uji, sering ditemukan bangkai rayap yang sudah tidak utuh lagi (nekrologi), ataupun berkurangnya jumlah rayap karena dimakan sesamanya. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa ada sebagian rayap mati pada contoh uji kontrol. Hal ini disebabkan karena ketidakmampuan rayap untuk mengkonsumsi contoh uji. Secara keseluruhan hasil perhitungan menunjukkan semua sampel yang diberi perlakuan fumigasi dengan setiap tingkat perlakuan menghasilkan mortalitas rayap kayu kering yang lebih tinggi dibandingkan dengan contoh uji kontrol. Berikut ini akan dibahas pengaruh fumigasi amonia terhadap nilai mortalitas rayap kayu kering dan
kehilangan berat contoh uji. Data lengkap hasil pengujian ketahanan kayu hasil fumigasi terhadap rayap kayu kering disajikan pada Lampiran 2. Hasil uji mortalitas rayap kayu kering pada kayu Nangka yang difumigasi dengan amonia volume dua, empat dan enam liter, serta waktu reaksi selama 24, 48 dan 72 jam disajikan pada Gambar 16. Pada Gambar 16 dapat dilihat contoh uji kayu Nangka yang difumigasi dengan amonia volume enam liter rata-rata memiliki nilai mortalias yang lebih tinggi dibandingkan dengan sampel yang difumigasi dengan amonia pada volume dua dan empat liter. Mortalitas dengan nilai tertinggi terjadi pada sampel yang difumigasi dengan amonia enam liter dan waktu reaksi selama 24 jam, yaitu sebesar 100%, kemudian diikuti secara berturut-turut oleh sampel kayu Nangka yang difumigasi dengan amonia volume enam liter dan waktu reaksi selma 72 jam dan sampel kayu Nangka yang difumigasi dengan amonia volume dua liter amonia dengan 48 jam masing-masing dengan nilai 93%, 92%. Hasil diatas menunjukkan bahwa nilai rata-rata mortalitas untuk sampel yang difumigasi dengan konsentrasi amonia dua liter dan empat liter tidak jauh berbeda. Nilai mortalitas rata-rata untuk sampel-sampel yang difumigasi dengan amonia volume enam liter lebih besar dibandingkan nilai mortalitas untuk sampel-sampel yang difumigasi dengan volume amonia dua dan empat liter. Hal ini disebabkan karena sampel kayu Nangka yang difumigasi dengan volume amonia yang lebih besar mengandung bahan aktif amonia yang lebih banyak. Perlakuan yang paling efektif untuk meningkatkan mortalitas rayap kayu kering khusus untuk kayu nangka adalah dengan volume amonia enam liter dan dengan 24 jam waktu fumigasi.
Gambar 16 Histogram mortalitas rayap kayu kering pada kayu Nangka yang difumigasi dengan amonia Hasil uji mortalitas rayap kayu kering pada kayu Mahoni yang difumigasi dengan amonia volume dua, empat dan enam liter, serta waktu reaksi selama 24, 48 dan 72 jam disajikan pada Gambar 17. Pada Gambar 17 dapat kita lihat nilai mortalitas terkecil dimiliki oleh sampel uji kontrol dengan nilai mortalitas sebesar 35%. Pada dosis penambahan amonia sebesar dua liter telah menunjukkan daya racun terhadap rayap kayu kering dengan nilai mortalitas terbesar terjadi pada sampel kayu Mahoni yang difumigasi dengan amonia volume dua liter dan waktu fumigasi selama 24 jam, yaitu sebesar 65%. Nilai mortalitas untuk sampel kayu Mahoni yang difuigasi dengan amonia dua liter dan waktu reaksi selama 48 dan 72 jam memiliki nilai mortalitas yang sama yaitu 60%. Peningkatan volume amonia menjadi empat liter ternyata juga menyebabkan peningkatan terhadap nilai mortalitas. Nilai mortalitas terbesar terjadi pada sampel uji Mahoni yang difumigasi dengan amonia empat liter dan waktu reaksi selama 72 jam, yaitu sebesar 84%, diikuti oleh sampel Mahoni yang difumigasi dengan amonia empat liter dan waktu reaksi selama 24 dan 48 jam, dengan nilai masing-masing sebesar 78% dan 76%. Pada Gambar 17 nampak sampel kayu Mahoni yang difumigasi dengan volume amonia volume enam liter dan waktu reaksi selama 24 jam menunjukkan hasil yang signifikan, dengan nilai mortalitas rayap terbesar diantara keseluruhan sampel uji kayu Mahoni, yaitu 100%. Nilai kedua terbesar terjadi pada sampel Mahoni yang difumigasi dengan amonia volume enam liter dan lama waktu fumigasi 72 jam dengan nilai mortalitas sebesar 92%, yang kemudian diikuti oleh sampel dengan 48 jam waktu
fumigasi dengan nilai sebesar 78%. Dari data yang kita peroleh dapat disimpulkan bahwa perlakuan 6 liter amonia dengan 24 jam waktu fumigasi merupakan perlakuan yang paling efektif dalam meningkatkan mortalitas rayap pada kayu Mahoni.
Gambar 17 Histogram mortalitas rayap kayu kering pada kayu Mahoni yang difumigasi dengan amonia Hasil uji mortalitas rayap kayu kering pada kayu Rambutan yang difumigasi dengan amonia volume dua, empat dan enam liter, serta waktu reaksi selama 24, 48 dan 72 jam disajikan pada Gambar 18. Pada Gambar 18 terlihat sampel kayu Rambutan yang difumigasi dengan amonia volume enam liter dan waktu reaksi selama 48 jam memiliki nilai mortalitas rayap tertinggi, yaitu sebesar 89%. Nilai tertinggi kedua dan ketiga secara berurut dimiliki oleh sampel kayu Rambutan yang difumigasi dengan amonia volume enam liter dan waktu reaksi selama 48 jam dan sampel kayu Rambutan yang difumigasi dengan amonia empat liter dan waktu reaksi selama 48 jam, dengan nilai masing-masing 82% dan 74%. Sampel kayu Rambutan yang difumigasi dengan amonia empat liter dan waktu reaksi selama 48 jam dan sampel kayu Rambutan yang difumigasi dengan amonia volume empat liter dan waktu fumigasi selama 24 jam memiliki nilai mortalitas masing-masing 74% dan 70%. Sampel kayu Rambutan yang difumigasi dengan perlakuan lainnya memiliki nilai mortalitas dibawah 70%. Waktu fumigasi tidak memilki pengaruh yang nyata terhadap peningkatan nilai mortalitas rayap kayu kering pada sampel kayu Rambutan. Perlakuan yang paling
efektif dalam meningkatkan mortalitas rayap pada kayu Rambutan fumigasi dengan amonia volume enam liter dan waktu reaksi selama 48 jam.
Gambar 18 Histogram mortalitas rayap kayu kering pada kayu Rambutan yang difumigasi dengan amonia Hasil uji mortalitas rayap kayu kering pada kayu Durian yang difumigasi dengan amonia volume dua, empat dan enam liter, serta waktu reaksi selama 24, 48 dan 72 jam disajikan pada Gambar 19. Pada sampel kayu Durian juga terlihat nyata pengaruh penambahan volume amonia terhadap peningkatan mortalitas rayap kayu kering. Dari Gambar 19 dapat kita lihat mortalitas rayap kayu kering pada sampel kayu Durian yang difumigasi dengan amonia volume enam liter memiliki nilai rata-rata yang lebih tinggi daripada dua tingkat perlakuan lainya (fumigasi dengan amonia volume dua dan empat liter). Sampel kayu Durian yang difumigasi dengan amonia volume enam liter dan waktu reaksi selama 48 dan 72 jam memiliki nilai mortalitas yang sama, yaitu sebesar 67%. Nilai mortalitas terbesar kedua dimiliki oleh sampel kayu Durian yang difumigasi dengan amonia volume empat liter dan waktu reaksi selama 48 jam dan sampel kayu Durian yang difumigasi dengan amonia enam liter dan waku reaksi selama 24 jam yang juga memiliki nilai yang sama yaitu 65%. Selanjutnya sampel kayu Durian yang difumigasi dengan amonia volume empat liter dan waktu reaksi selama 72 jam menunjukkan nilai mortalitas sebesar 60%. Sampel dengan tingkat perlakuan lainya memiliki nilai mortalitas dibawah 60%. Nilai mortalitas terendah dimiliki oleh contoh uji kontrol dengan nilai mortalitas sebesar 30%.
Peningkatan lama waktu fumigasi juga tidak memperlihatkan hasil yang nyata terhadap peningkatan mortalitas rayap kayu kering. Melihat dari data yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa perlakuan yang paling efektif dalam meningkatkan nilai mortalitas pada kayu Durian adalah perlakuan fumigasi dengan amonia volume empat liter dan waktu fumigasi selama 48 jam, karena beda nilai mortalitas antara sampel kayu Durian yang difumigasi dengan amonia volume enam liter dengan nilai mortalitas yang dimiliki oleh sampel kayu Durian yang difumigasi dengan amonia volume empat liter memiliki nilai yang tidak jauh berbeda. Dari segi ekonomis perlakuan fumigasi dengan amonia volume empat liter lebih efektif dalam meningkatkan nilai mortalitas dibandingkan dengan perlakuan fumigasi dengan amonia volume enam liter karena lebih murah dari segi biaya.
Gambar 19 Histogram mortalitas rayap kayu kering pada kayu Durian yang difumigasi dengan amonia Hasil uji mortalitas rayap kayu kering pada kayu Mindi yang difumigasi dengan amonia volume dua, empat dan enam liter, serta waktu reaksi selama 24, 48 dan 72 jam disajikan pada Gambar 20. Nilai mortalitas terbesar diiliki oleh sampel kayu Mindi yang difumigasi dengan amonia volume empat liter dan waktu reaksi selama 24 jam, dengan nilai sebesar 83%. Sampel kayu Mindi yang difumigasi dengan amonia volume enam liter dan waktu reaksi selama 48 memiliki nilai mortalitas terbesar kedua dengan nilai sebesar 82%, sedangkan sampel kayu Mindi yang difumigasi dengan perlakuan lainnya memiliki nilai mortalitas dibawah 80%.
Melihat perbandingan nilai mortalitas rayap antara sampel kayu Mindi yang difumigasi dengan amonia volume empat liter dengan
sampel kayu Mindi yang
difumigasi dengan amonia volume enam liter memiliki nilai selisih yang tidak jauh berbeda, maka perlakuan fumigasi dengan amonia empat liter lebih ekonomis daripada perlakuan fumigasi dengan amonia enam liter dalam meningkatkan nilai mortalitas rayap kayu kering jika dilihat dari segi ekonomis.
Gambar 20 Histogram mortalitas rayap kayu kering pada kayu Mindi yang difumigasi dengan amonia Hasil uji mortalitas rayap kayu kering pada kayu Menteng yang difumigasi dengan amonia volume dua, empat dan enam liter, serta waktu reaksi selama 24, 48 dan 72 jam disajikan pada Gambar 21. Pada Gambar 21 dpat kita lihat sampel kayu Menteng yang difumigasi dengan amonia volume enam liter rata-rata memiliki nilai mortalitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan nilai mortalitas pada sampel-sampel yang difumigasi dengan amonia dua dan empat liter. Nilai mortalitas tertinggi dimiliki oleh sampel kayu Menteng yang difumigasi dengan amonia volume enam liter dan waktu reaksi selama 72 jam dengan nilai mortalitas sebesar 100%, kemudian diikuti secara berurut oleh sampel kayu Menteng yang difumigasi dengan amonia volume enam liter dan waktu reaksi selama 24 jam, dan sampel kayu Menteng yang difumigasi dengan amonia volume enam liter dan waktu reaksi selama 48 jam dengan nilai masing-masing sebesar 94% dan 90%. Selanjutnya sampel kayu Menteng dengan perlakuan lainya memiliki
nilai mortalitas dibawah 70%. Sampel uji kontrol memiliki nilai mortalitas yang paling kecil yaitu 27%. Sampel kayu Menteng yang difumigasi dengan amonia volume empat liter ratarata memiliki nilai yang hampir sama dengan sampel kayu Menteng yang difumigasi dengan amonia volume dua liter. Sampel kayu Menteng yang difumigasi dengan amonia volume enam liter rata-rata memiliki nilai mortalitas yang jauh lebih besar jika dibandingkan dengan sampel-sampel kayu Menteng yang difumigasi dengan amonia volume dua dan empat liter, sehingga dapat disimpulkan bahwa perlakuan fumigasi dengan amonia volume enam liter lebih efektif dalam meningkatkan nilai mortalitas rayap kayu kering.
Gambar 21 Histogram mortalitas rayap kayu kering pada kayu Menteng yang difumigasi dengan amonia
4.3.2 Persen kehilangan berat Persentase kehilangan berat pada sampel kayu Nangka setelah diumpankan pada rayap kayu kering selama 12 minggu disajikan pada Gambar 22. Hasil pada Gambar 22 memperlihatkan bahwa
kayu Nangka dengan
peningkatan volume amonia menjadi enam liter rata-rata mengalami kehilangan berat yang cukup signifikan dengan nilai dibawah 0.50%. Nilai persentase kehilangan berat yang paling besar dimiliki oleh sampel uji kontrol kayu Nangka dengan nilai kehilangan berat sebesar 3.20%, yang diikuti oleh sampel kayu Nangka yang difumigasi dengan amonia volume dua liter dan waktu reaksi selama 24 jam dengan nilai sebesar 1.67%.
Sampel kayu Nangka dengan tingkat perlakuan lainya memiliki nilai kehilangan berat 1.50%. Nilai kehilangan berat terkecil dimiliki oleh sampel kayu Nangka yang difumigasi dengan amonia volume enam liter dan waktu reaksi selama 24 jam dengan nilai kehilangan berat sebesar 0.07%.
Gambar 22 Histogram kehilangan berat contoh uji kayu Nangka yang diberi perlakuan fumigasi dengan amonia
Dari Gambar 22 dapat ditarik kesimpulan bahwa penambahan volume amonia memiliki pengaruh yang nyata terhadap kehilangan berat pada contoh uji kayu Nangka yang diumpankan, sedangkan lama waktu fumigasi tidak memiliki pengaruh yang nyata terhadap nilai persentase kehilangan berat pada sampel kayu Nangka. Persentase kehilangan berat pada sampel kayu Mahoni setelah diumpankan pada rayap kayu kering selama 12 minggu disajikan pada Gambar 23. Pada Gambar 23 nampak secara keseluruan sampel kayu Mahoni yang difumigasi dengan amonia volume enam liter rata-rata memiliki nilai persentase kehilangan berat yang lebih kecil dibandingkan dengan nilai persentase kehilangan berat yang dimiliki sampel kayu Mahoni yang difumigasi dengan amonia volume dua dan empat liter. Nilai persentase kehilangan berat terkecil dimiliki oleh sampel kayu Mahoni yang difumigasi dengan amonia volume enam liter dan waktu reaksi selama 72 jam, dengan nilai persentase kehilangan berat sebesar 0.08%. Nilai terkecil kedua dan ketiga dimiliki oleh sampel kayu Mahoni yang difumigasi dengan amonia volme enam liter dengan waktu reaksi selama 24 jam dan sampel kayu Mahoni yang difumigasi dengan amonia volume empat liter dan waktu reaksi selama 24 jam, dengan nilai masing-
masing 0.13% dan 0.25%. Nilai kehilangan berat terbesar dimiliki oleh sampel kontrol, yaitu sebesar 3.17%. Lebih jelasnya nilai kehilangan berat untuk setiap sampel kayu Mahoni dapat dilihat pada Gambar 23 dibawah ini.
Gambar 23 Histogram kehilangan berat contoh uji kayu Mahoni yang diberi perlakuan fumigasi dengan amonia Persentase kehilangan berat pada sampel kayu Rambutan setelah diumpankan pada rayap kayu kering selama 12 minggu disajikan pada Gambar 24. Hal yang berbeda kita temui pada pengujian dengan menggunakan sampel kayu Rambutan. Sampel yang difumigasi dengan amonia volume empat liter rata-rata memiliki nilai kehilangan berat terbesar dibandingkan dengan sampel kayu Rambutan yang difumigasi dengan amonia volume dua dan enam liter. Penambahan volume amonia dan lama waktu reaksi tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap nilai persentase kehilangan berat kayu Rambutan. Sampel yang memiliki nilai kehilangan berat terkecil adalah sampel kayu Rambutan yang difumigasi dengan amonia empat liter dan waktu reaksi selama 72 jam dengan nilai sebesar 0.34%. Kemudian diikuti secara berurutan oleh sampel kayu Rambutan yang difumigasi dengan amonia volume enam liter dan waktu reaksi selama 24 jam dan sampel kayu Rambutan yang difumigasi dengan amonia volume empat liter dan waktu reaksi selama 24 jam, dengan nilai persentase kehilangan berat masingmasing sebesar 0.36% dan 0.39%. Sementara itu sampel dengan tingkat perlakuan lainya memiliki nilai persentase kehilangan berat diatas 0.50%. Nilai prsentase kehilangan berat terbesar dimiliki oleh sampel uji kontrol yaitu sebesar 2.19%.
Gambar 24 Histogram kehilangan berat contoh uji kayu Rambutan yang diberi perlakuan fumigasi dengan amonia
Persentase kehilangan berat pada sampel kayu Durian setelah diumpankan pada rayap kayu kering selama 12 minggu disajikan pada Gambar 25. Secara keseluruhan nilai kehilangan berat yang terkecil dimiliki oleh sampelsampel yang difumigasi dengan amonia volume empat liter. Pada sampel kayu Durian yang difumigasi dengan amonia volume empat liter terlihat pengaruh peningkatan lama waktu reaksi terhadap nilai persentase kehilangn berat. Pada Gambar 25 dapat kita lihat bahwa sampel kayu Durian yang difumigasi dengan amonia volume empat liter dengan waktu fumigasi yang lebih lama memiliki nilai kehilangan berat lebih kecil dibandingkan dengan sampel yang difumigasi dengan waktu reaksi yang lebih singkat. Namun hal ini tidak terjadi pada sampel kayu Durian yang difumigasi dengan amonia volume dua dan enam liter. Nilai kehilangan berat terkecil dimiliki oleh sampel kayu Durian yang difumigasi dengan amonia volume empat liter dan waktu reaksi selama 72 jam dengan nilai kehilangan berat sebesar 0.55%. Nilai kehilangan berat terkecil kedua dan ketiga dimiliki oleh sampel kayu Durian yang difumigasi dengan amonia enam liter dan waktu reaksi selama 72 jam dan sampel kayu Durian yang difumigasi yang difumigasi dengan amonia empat liter dan waktu reaksi selama 48 jam, dengan nilai masing-masing sebesar 0.78% dan 1.00%. Nilai persentase kehilangan berat terbesar dimiliki oleh sampel uji kontrol, yaitu sebesar 3.95%.
Gambar 25 Histogram kehilangan berat contoh uji kayu Durian yang diberi perlakuan fumigasi dengan amonia Persentase kehilangan berat pada sampel kayu Mindi setelah diumpankan pada rayap kayu kering selama 12 minggu disajikan pada Gambar 26.
Gambar 26 Histogram kehilangan berat contoh uji kayu Mindi yang diberi perlakuan fumigasi dengan amonia Pada Gambar 26 nampak sampel kayu Mindi yang difumigasi dengan amonia volume empat liter dan waktu reaksi selama 48 jam memiliki nilai kehilangan berat yang terkecil, yaitu 0.62%, yang diikuti oleh sampel kayu Mindi yang difumigasi dengan amonia enam liter dan waktu reaksi selama 24 dan 48 jam, dengan nilai masingmasing 0.86% dan 1.00%. Sampel kayu Mindi yang difumigasi dengan amonia volume dua liter rata-rata memiliki nilai persentase kehilangan berat diatas 1.50%. Nilai persentase kehilangan berat terbesar dimiliki oleh sampel uji kontrol, yaitu sebesar 3.12%.
Dari perhitungan di atas dapat dilihat bahwa sampel uji yang difumigasi dengan volume enam liter memiliki nilai persentase kehilangan berat yang lebih kecil dibandingkan dengan dua perlakuan lainya (fumigasi dengan amonia dua liter dan empat liter). Peningkatan volume amonia seiring dengan penurunan nilai kehilangan berat, namun lama waktu fumigasi tidak berpegaruh nyata terhadap perubahan nilai persentase kehilangan berat pada contoh uji kayu Mindi. Persentase kehilangan berat pada sampel kayu Menteng setelah diumpankan pada rayap kayu kering selama 12 minggu disajikan pada Gambar 27. Sama halnya dengan kayu Nangka, contoh uji kayu Menteng yang difumigasi dengan amonia volume enam liter rata-rata juga memiliki nilai kehilangan berat yang jauh lebih kecil dibandingkan dengan sampel kayu Menteng yang difumigasi dengan amonia volume dua dan empat liter. Lama waktu fumigasi tidak berpengaruh nyata terhadap perubahan nilai persentase kehilangan berat pada contoh uji kayu Menteng. Nilai persentase kehilangan berat terkecil dimiliki oleh sampel kayu Menteng yang difumigasi dengan amonia volume enam liter dan waktu reaksi selama 72 jam, dengan nilai sebesar 0.09%. Nilai persentase kehilangan berat terkecil kedua dan ketiga dimiliki oleh sampel kayu Menteng yang difumigasi dengan amonia volume enam liter dan waktu reaksi selama 48 dan 24 jam, dengan nilai masig-masing sebesar 0.12% dan 0.36%. Nilai kehilangan berat terbesar dimiliki oleh sampel uji kontrol, yaitu sebesar 4.38%. Hasil selengkapnya dapat kita lihat pada Gambar 27.
Gambar 27 Histogram kehilangan berat contoh uji kayu Menteng yang diberi perlakuan fumigasi dengan amonia
Secara keseluruhan dapat kita simpulkan bahwa fumigasi kayu dengan volume amonia yang berbeda memberikan pengaruh nyata terhadap nilai mortalitas rayap dan persen kehilangan berat pada contoh uji. Hal ini dibuktikan dengan melihat nilai mortalitas sampel kayu yang telah difumigasi lebih besar daripada nilai mortalitas yang dimiliki oleh sampel uji kontrolnya. Hampir pada semua jenis kayu terlihat pengaruh tingkat volume terhadap nilai mortalitas dan persen kehilangan berat. Umumnya sampel uji kayu yang difumigasi dengan tingkat volume amonia yang lebih tinggi memiliki nilai mortalitas rayap kayu kering lebih besar dan nilai persentase kehilangan berat yang kecil dibandingkan dengan sampel kayu yang difumigasi dengan tingkat volume amonia yang lebih rendah. Namun demikian lama waktu fumigasi tidak memperlihatkan hasil yang nyata terhadap perubahan nilai mortalitas dan nilai persentase kehilangan berat. Perlakuan fumigasi yang paling efektif dilakukan pada kayu Nangka dalam meningkatkan nilai mortalitas rayap adalah fumigasi dengan enam liter amonia dan 24 jam waktu fumigasi. Pada perlakuan ini kita dapat nilai mortalitas rayap 100% dan nilai kehilangan berat sebesar 0.07%. Pada kayu Mahoni perlakuan yang paling efektif juga fumigasi dengan amonia volume enam liter dan waktu reaksi selama 24 jam dengan nilai mortalitas sebesar 100% dan persen kehilangan berat sebesar 0.13%. Perlakuan dengan fumigasi amonia volume empat liter dan waktu reaksi selama 24 jam adalah yang paling efektif dalam meningkatkan nilai mortalitas rayap pada sampel kayu Mindi. Nilai mortalitasnya adalah sebesar 83% dan nilai kehilangan beratnya sebesar 1.38%. Pada kayu Durian perlakuan yang paling efektif adalah fumigasi dengan amonia volume empat liter dan waktu reaksi selama 48 jam, yaitu dengan nilai mortalitas rayap sebesar 65% dan nilai persentase kehilangan berat sebesar 1.00%. Fumigasi dengan amonia volume enam liter dan waktu reaksi selama 48 jam adalah perlakuan yang paling efektif dilakukan pada kayu Rambutan dalam meningkatkan nilai mortalitas rayap kayu kering. Nilai mortalitas rayap yang diperoleh adalah 89%, dan nilai persentase kehilangan beratnya adalah 0.56%. Sedangkan pada kayu Menteng perlakuan yang paling efektif adalah fumigasi dengan amonia enam liter amonia dan waktu reaksi selama 72 jam dengan nilai mortalitas rayap sebesar 100% dan nilai persentase kehilangan berat sebesar 0.09%.
V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan pada data-data hasil pengamatan, dapat diambil beberapa kesimpulkan sebagai berikut : 1. Teknik fumigasi memiliki pengaruh yang nyata terhadap perubahan warna pada kayu Mahoni, Nangka dan Rambutan, sedangkan tidak ada perubahan warna pada kayu Mindi, Menteng, dan Durian. 2. Khusus pada kayu Nangka, Mahoni dan Rambutan peningkatan volume amonia mengakibatkan adanya peningkatan kegelapan warna yang dihasilkan. 3. Kayu Nangka memiliki nilai pergeseran warna yang paling tinggi dibandingkan dengan jenis kayu lainya. 4. Seluruh sampel mengalami pelunturan warna pada pengujian cuaca, sehingga kayu hasil fumigasi dengan amonia tidak cocok digunakan pada tempat yang terbuka/outdoor (daerah yang langsung terkena cahaya matahari dan hujan). 5. Fumigasi kayu dengan volume amonia yang berbeda memberikan pengaruh nyata terhadap nilai mortalitas rayap dan persen kehilangan berat, yaitu sampel uji kayu yang difumigasi dengan volume amonia yang lebih besar memiliki nilai mortalitas rayap lebih besar dan nilai kehilangan berat yang lebih kecil dibandingkan dengan sampel kayu yang difumigasi dengan volume amonia yang lebih kecil.
5.2 Saran 1. Perlu dilakukan pengujian kayu hasil fumigasi terhadap serangan organisme perusak selain rayap kayu kering, seperti rayap tanah dan jamur/fungi. 2. Perlu penelitian lebih lanjut mengenai jenis tannin yang berikatan dengan amonia. 3. Aplikasi fumigasi amonia pada jenis kayu yang cepat tumbuh (fast growing Sp.) dan juga jenis-jenis kayu daun jarum.
DAFTAR PUSTAKA Achmadi, S.S. 1990. Kimia Kayu. Pusat Antar Universitas. Bogor : Institut Pertanian Bogor. Ahmad, U. 2005. Pengolahan Citra Digital dan Teknik Pemogramannya, Graha Ilmu. Yogyakarta. Bate-Smith, E. C. & Swain. 1962. T.flavanoids compound, pp.705-809 dalam comparative Biochemistry vol 3A (mason and Florkin,eds), Academic Press Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan, Jakarta. Bavaro, J.J and Mossman, T. L. 1996. The Furniture Of Gustav Stickley. Linden Publishing Co., Fresno, pp. 84-87. Budiawan, E. 1995. Pengaruh Tingkat Asetilasi dan Perendaman Panas Selumbar Papan Partikel Kayu Karet terhadap Daya Tahan Terhadap Serangan Rayap Tanah (Macrotermes gilvus HAGEN). [Skripsi] Fakultas Kehutanan. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Carrodus, B. B.1971. Carbon dioxide and the formation Of heartwood. Division of Forest Products, C.S.I.R.O., Melbourne, Australia . hal 939-943. http://www.blackwell-synergy.com/doi/abs/ [Diakses tanggal 13 Februari 2009]. Dresdner,Michael.2005.http://www.woodworkersjournal.com/ezine/archive/40/qanda cmf#2. [Diakses tanggal 17 november 2008]. Fengel, D. Dan G. Wegener. 1993. Kayu : Kimia dan Ultrastruktur Reaksi-Reaksi (terjemahan H Sastroamidjojo). Gajah Mada Press, Yogyakarta. Isrianto. 1997.Kajian Anatomi dan Kajian Fisik Kayu Nangka (Artocarpus heterophyllus Lamk) [Skripsi]. Bogor : Fakultas Kehutanan. Institut Pertanian Bogor. Kramer, John T. 1989. The Colorization Of Wood. Traditional Wood Conservation, Missouri. http://www.kramers.org/color.htm. [Diakses tanggal 17 November 2008]. Martawijaya et al. 1995. Atlas Kayu Indonesia jilid I. Balai Penelitian Hasil Hutan. Bogor. Muhtar, Danang Prihadi. 2008. Pengembangan Tehnik Fumikasi Amonia untuk Pewarnaan Alami Beberapa Jenis Kayu. [Skripsi] Departemen Hasil Hutan Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor. Bogor. Tidak Diterbitkan Murwetianto, Benny. 2003. Perubahan sifat Keasaman kayu Nangka (Artocarpus heterophyllus), Manii (Maesopsis Eminii) dan Sengon (Paraserianthes falcatoria) selama Proses Pengeringan [Skripsi]. Departemen Hasil Hutan, Fakultas Kehutanan IPB. Bogor
Nandika, D dan B. Tambunan. 1989. Biodeteriorasi Kayu oleh Faktor Biologis. Pusat Antar Universitas Bioteknologi. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Nandika, D., R. Raffiudin, dan E.A. Husaeni. 1991. Biologi Perusak Kayu. Pusat Antar Universitas Ilmu Hayati. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Nurhayati, Ela. 2008. Pewarnaan Dasar dengan tehnik Fumigasi Amonia untuk Pewarnaan Alami Beberapa Jenis Kayu. [Skripsi] Departemen Hasil Hutan Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor. Bogor. Tidak Diterbitkan. Perry,Scott.2005.http://www.woodworking.org/cgibin/ubboard/Ultimate.cgi?action=intr o&BypassCookie=true.[Diakses tanggal 21 september 2008] Sornuwat, Y. 1996. Studies on Damage Of Construction Caused by Subterraneantermites and its Control in Thailand. Japanese Society of Environmental Entomology and zoology. Japan. Tsoumis, G. 1991. Science And Technology of Wood: Structure, Properties, Utilization. New York : Van Nostrand Reinhold. Tarumingkeng, Rudi. 1992. Insektisida. Sifat Mekanisme Kerja dan Dampak Penggunaanya. Universitas Kristen Krida Wacana. Jakarta. Tarumingkeng, R. C. 1971. Biologi dan Pengendalian Rayap Perusak Kayu Indonesia. Laporan LPKK No. 138. Bogor. Uprichard, J.M. 1993. Wood Extractive. Di dalam J.C.F Walker, B.G. Butterfield, J.M. harris, T.A.G. Langrish and J.M. Uprichard. Primary Wood Processing: Principles and Practices. London: Chapman and Hall. Verheij, EWM dan Coronel, RE. 1997. Sumber Daya Nabati Asia Tenggara dan Buah – Buah yang Dapat Dimanfaatkan. Jakarta. Prosea.
LAMPIRAN
Lampiran 1. Nilai indeks warna pada masing-masing kayu yang diuji Jenis Kayu
Konsentrasi
Value
Kontrol
R1
37
78
127
R2
87
126
175
R3
56
53
123
76
R4
129
127
43
77
179
R5
26
23
154
46
59
163
R6
31
47
89
82
76
98
R7
26
69
23
R8
46
49
142
R8
72
123
145
R9 R10
113 74,667
109 83,889
169 129,778
R9 R10
11 52,778
24 74,444
126 111,667
G1
135
112
91
G1
87
111
165
G2
76
67
56
G2
123
127
119
G3
116
72
119
G3
35
52
34
G4
43
45
47
G4
99
99
82
NANGKA 1
G5
113
78
135
G5
80
62
12
(2 LITER 1HARI)
G6
87
92
152
G6
41
11
33
G7
88
66
24
G7
87
80
154
G8
71
46
118
G8
53
10
110
G9 G10
92 91,222
92 74,444
119 95,667
G9 G10
62 74,111
98 72,222
31 82,222
B1
31
110
98
B1
77
128
182
B2
43
176
62
B2
41
154
55
B3
79
112
98
B3
78
113
112
B4
23
24
26
B4
11
34
134
B5
33
107
115
B5
89
67
14
B6
56
99
134
B6
14
88
145
B7
58
89
77
B7
21
29
117
B8
20
83
19
B8
78
176
44
B9 B10
41 42,667
116 101,778
135 84,889
B9 B10
98 56,333
94 98,111
122 102,778
2
2
2
indeks warna RGB
After fuming 12 minggu
Selisih
Value
Kontrol
R1
52
156
93
Jenis Kayu
R2
78
98
127
NANGKA 2
R3
87
89
121
(2 LITER 1HARI)
R4
87
42
R5
81
R6 R7
Konsentrasi 2
2
2
indeks warna RGB
After fuming 12 minggu
Selisih
Indeks R
0,358
0,323
0,418
-0,036
Indeks R
0,288
0,304
0,376
0,016
indeks G
0,437
0,286
0,308
-0,151
indeks G
0,404
0,295
0,277
-0,109
Indeks B
0,205
0,391
0,274
0,187
Indeks B
0,307
0,401
0,346
0,093
I R Rata-rata
0,323
0,313
0,397
-0,010
I G Rata-rata I B Rata-rata
0,421 0,256
0,291 0,396
0,293 0,310
-0,130 0,140
Lampiran 1. Lanjutan Jenis Kayu
Konsentrasi
Value
Kontrol
R1
142
89
47
R2
66
19
MAHONI 1
R3
37
(2 LITER 1 HARI)
R4
78
R5
42
R6
88
R7
2
2
2
indeks warna RGB
After fuming 12 minggu
Selisih
Jenis Kayu
Konsentrasi
Value
Kontrol
135
MAHONI 2
2
82
128
(2 LITER 1 HARI)
134
69
116 66
98
R8 R9 R10 G1 G2
R1
121
134
78
R2
67
162
145
R3
89
76
34
R4
1
15
111
129
R5
37
123
143
118
R6
76
45
56
89
127
R7
81
127
128
12
153
118
R8
41
98
78
24 65,222
77 91,667
99 107,778
R9 R10
77 65,556
65 93,889
134 100,778
87
87
125
G1
12
87
124
34
126
44
G2
132
25
162
G3
88
57
37
G3
56
241
12
G4
93
128
98
G4
76
126
28
G5
46
46
127
G5
117
104
72
G6
67
87
134
G6
83
58
93
G7
46
47
67
G7
53
81
216
G8
47
132
113
G8
26
131
154
G9 G10
89 66,333
114 91,556
125 96,667
G9 G10
70 69,444
83 104,000
127 109,778
B1
85
125
36
B1
13
67
46
B2
56
111
126
B2
162
128
29
B3
68
142
93
B3
67
156
52
B4
44
99
67
B4
18
119
48
B5
68
14
28
B5
52
34
112
B6
23
38
99
B6
128
18
156
B7
49
88
123
B7
17
127
23
B8
10
93
129
B8
39
156
93
B9 B10
56 51,000
129 93,222
35 81,778
B9 B10
78 63,778
86 99,000
127 76,222
2
2
indeks warna RGB
After fuming 12 minggu
Selisih
Indeks R
0,357
0,332
0,377
-0,026
Indeks R
0,330
0,316
0,351
-0,014
indeks G
0,363
0,331
0,338
-0,032
indeks G
0,349
0,350
0,383
0,001
Indeks B
0,279
0,337
0,286
0,058
Indeks B
0,321
0,333
0,266
I R Rata-rata
0,344
0,324
0,364
-0,020
I G Rata-rata I B Rata-rata
0,356 0,300
0,341 0,335
0,360 0,276
-0,016 0,035
0,013
Lampiran 1. Lanjutan Jenis Kayu
Konsentrasi
MINDI 1
2
(2 LITER 1 HARI)
2
2
indeks warna RGB
Value
Kontrol
After fuming 12 minggu
R1
92
78
17
R2
52
112
R3
61
R4
37
R5
Selisih
Jenis Kayu
Konsentrasi
Value
Kontrol
112
MINDI 2
2
65
142
(2 LITER 1 HARI)
17
87
88
45
R6
32
R7
After fuming 12 minggu
R1
25
53
68
R2
83
116
126
R3
89
23
112
R4
46
28
101
118
R5
98
123
120
88
110
R6
81
67
99
19
23
78
R7
37
49
62
R8
76
62
2
R8
23
21
76
R9 R10
69 58,444
99 65,444
98 84,889
R9 R10
52 59,333
79 62,111
89 94,778 31
G1
35
98
125
G1
67
60
G2
123
114
92
G2
38
56
35
G3
118
26
54
G3
55
36
114
G4
67
13
17
G4
26
44
24
G5
83
128
25
G5
89
129
61
G6
37
67
72
G6
83
66
27
G7
35
83
35
G7
59
37
46
G8
60
62
73
G8
24
41
121
G9 G10
91 72,111
89 75,556
52 60,556
G9 G10
51 54,667
115 64,889
82 60,111
B1
117
78
13
B1
24
34
23
B2
121
37
72
B2
72
77
57
B3
76
82
45
B3
45
123
27
B4
36
17
27
B4
27
53
95
B5
89
117
81
B5
81
25
74
B6
23
165
46
B6
119
87
98
B7
45
11
114
B7
2
39
13
B8
87
63
124
B8
34
40
28
B9 B10
55 72,111
87 73,000
76 66,444
B9 B10
69 52,556
100 64,222
81 55,111
2
2
indeks warna RGB
Selisih
Indeks R
0,288
0,306
0,401
0,017
Indeks R
0,356
0,325
0,451
-0,031
indeks G
0,356
0,353
0,286
-0,003
indeks G
0,328
0,339
0,286
0,011
Indeks B
0,356
0,341
0,314
-0,015
Indeks B
0,316
0,336
0,262
I R Rata-rata
0,322
0,315
0,426
-0,007
I G Rata-rata I B Rata-rata
0,342 0,336
0,346 0,338
0,286 0,288
0,004 0,003
0,020
Lampiran 1. Lanjutan Jenis Kayu DURIAN 1
Konsentrasi 2
(2 LITER 1 HARI)
2
2
indeks warna RGB
Value
Kontrol
R1
132
After fuming 12 minggu 24
113
Selisih
Jenis Kayu
Konsentrasi 2
Value
Kontrol
R1
92
After fuming 12 minggu 128
32
R2
121
129
114
R3
99
92
127
R2
23
54
118
DURIAN 2
R3
120
117
66
(2 LITER 1 HARI)
R4
117
90
178
R4
120
87
53
R5
73
141
87
R5
142
128
116
R6
118
99
85
R6
82
87
59
R7
37
81
91
R7
11
78
131
R8
99
117
73
R8
131
27
210
R9 R10
128 94,111
110 92,556
117 103,111
R9 R10
89 98,556
112 96,444
87 103,222
G1
91
67
76
G1
63
106
87
G2
115
89
56
G2
98
115
74
G3
82
82
83
G3
33
100
18
G4
12
99
110
G4
128
107
4
G5
116
69
162
G5
120
111
72
G6
105
121
54
G6
99
96
20
G7
66
52
28
G7
17
71
27
G8
47
57
29
G8
71
77
59
G9 G10
35 74,333
97 81,444
120 79,778
G9 G10
66 77,222
75 95,333
79 48,889
B1
98
54
25
B1
69
89
23
B2
78
87
142
B2
55
112
53
B3
115
13
62
B3
63
92
48
B4
13
88
62
B4
98
104
11
B5
142
117
129
B5
118
117
56
B6
91
116
34
B6
92
95
132
B7
16
76
76
B7
52
63
74
B8
49
48
31
B8
78
56
43
B9 B10
41 71,444
95 77,111
77 70,889
B9 B10
55 75,556
16 82,667
117 61,889
2
2
indeks warna RGB
Selisih
Indeks R
0,392
0,369
0,406
-0,024
Indeks R
0,392
0,351
0,482
-0,041
indeks G
0,310
0,324
0,314
0,014
indeks G
0,307
0,347
0,228
0,040
Indeks B
0,298
0,307
0,279
0,009
Indeks B
0,301
0,301
0,289
I R Rata-rata
0,392
0,360
0,444
-0,032
I G Rata-rata I B Rata-rata
0,309 0,299
0,336 0,304
0,271 0,284
0,027 0,005
0,001
Lampiran 1. Lanjutan Jenis Kayu
Konsentrasi
MENTENG 1
2
(2 LITER 1 HARI)
2
2
indeks warna RGB
Value
Kontrol
After fuming 12 minggu
R1
64
71
66
R2
68
94
R3
71
R4
39
R5
Selisih
Jenis Kayu
Konsentrasi
114
MENTENG 2
2
80
139
(2 LITER 1 HARI)
71
153
99
83
R6
34
R7
Value
Kontrol
After fuming 12 minggu
R1
89
121
93
R2
124
126
143
R3
79
107
126
R4
33
54
175
184
R5
56
57
112
70
118
R6
66
82
115
78
44
102
R7
51
66
67
R8
46
37
145
R8
68
73
44
R9 R10
78 64,111
80 70,000
70 121,222
R9 R10
75 71,222
67 83,667
143 113,111
G1
83
89
65
G1
75
115
59
G2
71
92
102
G2
83
78
123
G3
76
86
68
G3
74
165
57
G4
49
83
106
G4
50
76
43
G5
50
83
122
G5
75
65
132
G6
64
79
79
G6
23
61
118
G7
51
33
52
G7
39
83
131
G8
47
21
119
G8
112
70
89
G9 G10
77 63,111
61 69,667
84 88,556
G9 G10
71 66,889
79 88,000
106 95,333
B1
79
56
39
B1
62
42
56
B2
76
71
79
B2
89
127
81
B3
67
72
73
B3
118
107
88
B4
40
73
96
B4
51
76
80
B5
96
93
113
B5
72
48
55
B6
55
58
58
B6
93
126
104
B7
41
37
121
B7
44
103
114
B8
41
55
44
B8
91
100
178
B9 B10
88 64,778
92 67,444
51 74,889
B9 B10
90 78,889
44 85,889
82 93,111
2
2
indeks warna RGB
Selisih
Indeks R
0,334
0,338
0,426
0,004
Indeks R
0,328
0,325
0,375
indeks G
0,329
0,336
0,311
0,008
indeks G
0,308
0,342
0,316
-0,003 0,033
Indeks B
0,337
0,326
0,263
-0,012
Indeks B
0,364
0,333
0,309
-0,030
I R Rata-rata
0,331
0,331
0,400
0,000
I G Rata-rata I B Rata-rata
0,318 0,350
0,339 0,330
0,314 0,286
0,021 -0,021
Lampiran 1. Lanjutan Jenis Kayu
Konsentrasi
RAMBUTAN 1
2
(2 LITER 1 HARI)
2
2
indeks warna RGB
Value
Kontrol
After fuming 12 minggu
Selisih
Jenis Kayu
Konsentrasi 2
R1
87
33
140
R2
115
57
187
RAMBUTAN 2
R3
23
84
98
(2 LITER 1 HARI)
R4
168
98
R5
116
R6
80
R7
67
R8 R9 R10
Value
Kontrol
After fuming 12 minggu
R1
57
113
114
R2
118
78
105
R3
91
70
99
78
R4
78
153
101
99
118
R5
128
110
189
118
170
R6
90
62
93
129
92
R7
67
57
105
93
62
71
R8
121
73
148
89 93,111
106 87,333
90 116,000
R9 R10
55 89,444
67 87,000
92 116,222
G1
92
42
91
G1
51
66
71
G2
71
58
79
G2
116
78
176
G3
115
83
77
G3
56
92
59
G4
75
116
93
G4
78
154
54
G5
83
92
115
G5
92
124
109
G6
87
91
119
G6
56
74
51
G7
27
109
84
G7
33
57
33
G8
29
44
15
G8
97
119
88
G9 G10
89 74,222
114 83,222
52 80,556
G9 G10
56 70,556
24 87,556
46 76,333
B1
93
41
80
B1
29
98
61
B2
69
76
77
B2
81
67
89
B3
114
100
48
B3
67
104
51
B4
68
118
67
B4
60
113
50
B5
74
105
90
B5
80
160
122
B6
55
124
68
B6
33
96
47
B7
29
113
65
B7
25
93
34
B8
36
82
34
B8
78
119
76
B9 B10
82 68,889
125 98,222
52 64,556
B9 B10
89 60,222
34 98,222
33 62,556
2
2
indeks warna RGB
Selisih
Indeks R
0,394
0,325
0,444
-0,069
Indeks R
0,406
0,319
0,456
-0,087
indeks G
0,314
0,310
0,309
-0,005
indeks G
0,320
0,321
0,299
0,001
Indeks B
0,292
0,365
0,247
0,074
Indeks B
0,273
0,360
0,245
I R Rata-rata
0,400
0,322
0,450
-0,078
I G Rata-rata I B Rata-rata
0,317 0,283
0,315 0,363
0,304 0,246
-0,002 0,080
0,087
Lampiran 1. Lanjutan Jenis Kayu
Konsentrasi
Value
Kontrol
After fuming 12 minggu
Selisih
Jenis Kayu
Konsentrasi 2
Value
Kontrol
After fuming 12 minggu
R1
76
89
154
R2
69
126
178
R3
80
64
130 139
NANGKA 1
R1
70
60
139
(2 LITER 2HARI)
R2
102
160
94
NANGKA 2
R3
87
91
174
(2 LITER 2HARI)
R4
46
35
52
R4
48
110
R5
81
89
189
R5
60
44
44
R6
87
66
179
R6
23
36
137
R7
68
65
111
R7
26
77
77
R8
62
60
133
R8
46
108
125
R9 rata-rata R
67 74,444
81 78,556
183 139,333
R9 rata-rata R
34 51,333
59 79,222
119 122,556
G1
98
97
105
G2
94
147
123
2
2
2
indeks warna RGB
G1
83
70
94
G2
110
101
48
G3
111
86
123
G3
97
64
67
G4
55
31
12
G4
69
110
78
G5
91
90
155
G5
79
54
1
G6
102
69
113
G6
30
37
79
G7
79
71
62
G7
43
73
31
G8
78
46
71
G8
63
117
77
G9 rata-rata G
83 88,000
88 72,444
125 89,222
G9 rata-rata G
47 68,889
65 84,889
69 70,000
B1
29
95
101
B1
59
108
90
B2
59
228
50
B2
55
178
116
B3
59
92
119
B3
61
92
58
B4
10
45
13
B4
28
122
73
B5
41
120
146
B5
34
79
0
B6
61
104
97
B6
0
68
75
B7
37
95
57
B7
9
96
16
B8
29
72
60
B8
19
148
67
B9 rata-rata B
38 40,333
117 107,556
111 83,778
B9 rata-rata B
4 29,889
81 108,000
62 61,889
2
2
indeks warna RGB
Selisih
Indeks R
0,367
0,304
0,446
-0,063
Indeks R
0,342
0,291
0,482
-0,051
indeks G
0,434
0,280
0,286
-0,154
indeks G
0,459
0,312
0,275
-0,147
Indeks B
0,199
0,416
0,268
0,217
Indeks B
0,199
0,397
0,243
I R Rata-rata
0,355
0,297
0,464
-0,057
I G Rata-rata I B Rata-rata
0,446 0,199
0,296 0,406
0,280 0,256
-0,150 0,207
0,198
Lampiran 1. Lanjutan Jenis Kayu
Konsentrasi
Kontrol
R1
94
89
111
R2
85
129
120
MAHONI 2
MAHONI 1
R3
89
94
144
(2 LITER 2HARI)
(2 LITER 2HARI)
R4
62
117
R5
75
R6
61
R7
55
R8
46
R9 rata-rata R
43 67,778
G1 G2 G3
82
80
97
G4
53
134
106
G5
63
15
G6
49
115
G7
32
G8
29
G9 rata-rata G
24 53,333
B1 B2
2
2
2
indeks warna RGB
After fuming 12 minggu
Selisih
Value
Jenis Kayu
Konsentrasi
Value
Kontrol
After fuming 12 minggu
R1
52
103
105
R2
105
46
145
R3
74
189
59
158
R4
19
98
73
29
93
R5
95
47
98
119
140
R6
74
75
143
78
81
R7
70
85
51
116
163
R8
54
147
108
130 100,111
104 123,778
R9 rata-rata R
63 67,333
47 93,000
90 96,889
73
90
67
G1
56
105
68
75
129
82
G2
121
45
106
G3
87
201
48
G4
9
101
29
40
G5
91
53
56
98
G6
86
75
100
73
34
G7
75
80
14
105
115
G8
54
155
65
143 98,222
65 78,222
G9 rata-rata G
67 71,778
59 97,111
53 59,889
56
110
66
B1
41
120
59
65
141
79
B2
121
50
91
B3
76
113
81
B3
78
225
42
B4
35
178
92
B4
0
108
26
B5
51
48
38
B5
88
51
44
B6
37
129
84
B6
82
77
91
B7
24
93
26
B7
71
77
8
B8
21
137
105
B8
56
176
56
B9 rata-rata B
20 42,778
162 123,444
58 69,889
B9 rata-rata B
68 67,222
71 106,111
47 51,556
2
2
2
indeks warna RGB
Selisih
Indeks R
0,414
0,311
0,455
-0,102
Indeks R
0,326
0,314
0,465
-0,012
indeks G
0,325
0,305
0,288
-0,020
indeks G
0,348
0,328
0,287
-0,020
Indeks B
0,261
0,384
0,257
0,123
Indeks B
0,326
0,358
0,247
I R Rata-rata
0,370
0,313
0,460
-0,057
I G Rata-rata I B Rata-rata
0,337 0,293
0,317 0,371
0,288 0,252
-0,020 0,078
0,032
Lampiran 1. Lanjutan Jenis Kayu
Konsentrasi
Value
Kontrol
MINDI 1
R1
47
86
55
(2 LITER 2HARI)
R2
91
78
152
R3
81
68
86
R4
64
2
66
R5
72
86
R6
24
R7
33
R8 R9 rata-rata R
2
2
2
indeks warna RGB
After fuming 12 minggu
Selisih
Jenis Kayu
Konsentrasi
Value
Kontrol
MINDI 2
R1
31
48
71
(2 LITER 2HARI)
R2
72
74
124
R3
74
102
149
R4
50
30
77
94
R5
84
52
134
72
89
R6
77
85
112
18
85
R7
24
25
53
58
58
103
R8
15
33
91
61 59,000
58 58,444
40 85,556
R9 rata-rata R
26 50,333
78 58,556
103 101,556
G1
71
103
15
G1
48
62
27
G2
121
92
104
G2
88
87
71
G3
111
91
55
G3
32
122
102
2
2
After fuming 12 minggu
G4
84
1
20
G4
65
38
28
G5
101
108
50
G5
99
49
77
G6
32
92
53
G6
99
100
70
G7
21
36
54
G7
46
40
13
G8
77
79
65
G8
18
38
41
G9 rata-rata G
84 78,000
78 75,556
10 47,333
G9 rata-rata G
42 59,667
92 69,778
52 53,444
B1
71
95
5
B1
38
49
16
B2
129
75
84
B2
78
70
32
B3
109
75
35
B3
8
113
86
B4
85
8
7
B4
60
23
23
B5
96
105
37
B5
92
30
57
B6
11
83
29
B6
96
93
48
B7
6
20
51
B7
3
35
1
B8
71
74
54
B8
7
41
14
B9 rata-rata B
76 72,667
66 66,778
0 33,556
B9 rata-rata B
29 45,667
91 60,556
25 33,556
2
indeks warna RGB
Selisih
Indeks R
0,281
0,291
0,514
0,010
Indeks R
0,323
0,310
0,539
-0,013
indeks G
0,372
0,376
0,284
0,004
indeks G
0,383
0,369
0,283
-0,014
Indeks B
0,347
0,333
0,202
-0,014
Indeks B
0,293
0,321
0,178
I R Rata-rata
0,302
0,301
0,526
-0,002
I G Rata-rata I B Rata-rata
0,378 0,320
0,373 0,327
0,284 0,190
-0,005 0,007
0,027
Lampiran 1. Lanjutan Jenis Kayu
Konsentrasi
Kontrol
DURIAN 1
R1
141
39
126
DURIAN 2
R1
97
118
23
(2 LITER 2HARI)
R2
153
114
218
(2 LITER 2HARI)
R2
115
129
119
R3
146
17
156
R3
111
119
114
R4
46
89
156
R4
120
112
37
R5
185
114
202
R5
142
121
119
R6
149
89
147
R6
130
87
61
R7
89
75
110
R7
89
78
24
R8
108
83
89
R8
128
96
105
R9 rata-rata R
58 119,444
84 78,222
169 152,556
R9 rata-rata R
79 112,333
101 106,778
22 69,333
G1
102
22
65
G1
73
106
12
G2
110
94
152
G2
80
115
74
G3
97
0
89
G3
71
100
60
G4
8
67
93
G4
107
107
4
G5
163
117
152
G5
113
111
72
G6
109
85
88
G6
100
96
20
G7
46
48
61
G7
62
71
6
G8
73
52
44
G8
93
77
59
G9 rata-rata G
21 81,000
56 60,111
121 96,111
G9 rata-rata G
66 85,000
75 95,333
9 35,111
B1
107
41
46
B1
69
108
6
B2
104
95
138
B2
61
112
53
B3
92
11
70
B3
63
86
48
B4
7
79
84
B4
98
104
0
B5
150
122
141
B5
99
110
56
B6
110
102
58
B6
92
95
2
B7
53
67
46
B7
43
63
0
B8
77
60
25
B8
78
73
43
B9 rata-rata B
29 81,000
68 71,667
109 79,667
B9 rata-rata B
60 73,667
74 91,667
1 23,222
2
2
2
indeks warna RGB
After fuming 12 minggu
Selisih
Value
Jenis Kayu
Konsentrasi
2
2
2
indeks warna RGB
Value
Kontrol
After fuming 12 minggu
Selisih
Indeks R
0,424
0,372
0,465
-0,052
Indeks R
0,415
0,363
0,543
-0,051
indeks G
0,288
0,286
0,293
-0,002
indeks G
0,314
0,325
0,275
0,011
Indeks B
0,288
0,341
0,243
0,053
Indeks B
0,272
0,312
0,182
I R Rata-rata
0,419
0,368
0,504
-0,051
I G Rata-rata I B Rata-rata
0,301 0,280
0,305 0,327
0,284 0,212
0,005 0,047
0,040
Lampiran 1. Lanjutan Jenis Kayu
Konsentrasi
Kontrol
1 minggu
MENTENG 1
R1
69
74
57
(2 LITER 2HARI)
R2
68
84
150
MENTENG 2
R3
66
80
139
(2 LITER 2HARI)
R4
39
71
R5
84
R6
2
2
2
indeks warna RGB
12 minggu
Selisih
Value
Jenis Kayu
Konsentrasi
Kontrol
1 minggu
12 minggu
R1
67
105
142
R2
111
126
169
R3
79
128
124
153
R4
48
74
166
83
184
R5
80
69
169
54
70
147
R6
74
130
170
R7
38
35
102
R7
40
66
99
R8
46
22
168
R8
72
73
140
R9 rata-rata R
67 59,000
74 65,889
133 137,000
R9 rata-rata R
71 71,333
79 94,444
120 144,333
G1
71
90
54
G1
68
103
95
G2
77
92
102
G2
117
138
106
G3
76
85
71
G3
74
165
57
G4
49
83
106
G4
47
76
106
G5
49
85
122
G5
75
70
108
G6
64
79
83
G6
77
136
118
G7
49
41
52
G7
39
73
41
G8
47
21
117
G8
82
70
82
G9 rata-rata G
76 62,000
77 72,556
82 87,667
G9 rata-rata G
71 72,222
80 101,222
59 85,778
B1
79
77
45
B2
76
71
79
B3
75
65
B4
40
B5
2
2
Value
B1
73
90
87
B2
115
126
71
62
B3
70
157
41
73
96
B4
45
62
80
96
82
97
B5
72
54
89
B6
63
58
58
B6
93
126
104
B7
41
37
43
B7
37
55
21
B8
39
3
86
B8
91
61
62
B9 rata-rata B
73 64,667
60 58,444
53 68,778
B9 rata-rata B
81 75,222
75 89,556
40 66,111
2
indeks warna RGB
Selisih
Indeks R
0,318
0,335
0,467
0,017
Indeks R
0,326
0,331
0,487
indeks G
0,334
0,369
0,299
0,035
indeks G
0,330
0,355
0,290
0,005 0,025
Indeks B
0,348
0,297
0,234
-0,051
Indeks B
0,344
0,314
0,223
-0,030
I R Rata-rata
0,322
0,333
0,477
0,011
I G Rata-rata I B Rata-rata
0,332 0,346
0,362 0,305
0,294 0,229
0,030 -0,041
Lampiran 1. Lanjutan Jenis Kayu
Konsentrasi
Selisih
Value
Kontrol
1 minggu
12 minggu
RAMBUTAN 1
R1
142
36
140
RAMBUTAN 2
(2 LITER 2HARI)
R2
89
54
116
(2 LITER 2HARI)
R3
173
84
116
R4
94
113
R5
116
R6
2
2
2
indeks warna RGB
Jenis Kayu
Konsentrasi
Kontrol
1 minggu
12 minggu
R1
89
162
127
R2
133
92
188
R3
91
70
119
147
R4
116
153
101
90
191
R5
116
116
189
80
121
170
R6
87
62
100
R7
49
112
119
R7
67
51
116
R8
54
52
64
R8
121
128
148
R9 rata-rata R
104 100,111
106 85,333
115 130,889
R9 rata-rata R
55 97,222
20 94,889
87 130,556
G1
125
39
81
G1
51
156
71
G2
71
64
80
G2
109
95
122
G3
166
83
77
G3
56
73
59
G4
75
120
93
G4
86
154
54
G5
83
92
117
G5
92
124
109
G6
59
130
120
G6
53
74
51
G7
27
109
84
G7
22
57
46
G8
21
44
15
G8
97
137
88
G9 rata-rata G
89 79,556
107 87,556
66 81,444
G9 rata-rata G
22 65,333
24 99,333
37 70,778
B1
117
56
77
B1
38
168
74
B2
71
76
66
B2
81
112
100
B3
147
91
48
B3
34
104
51
B4
68
139
67
B4
60
174
48
B5
74
105
90
B5
80
160
118
B6
56
137
95
B6
44
96
47
B7
29
120
65
B7
25
93
34
B8
28
57
11
B8
95
168
80
B9 rata-rata B
82 74,667
125 100,667
52 63,444
B9 rata-rata B
13 52,222
59 126,000
28 64,444
2
2
2
indeks warna RGB
Value
Selisih
Indeks R
0,394
0,312
0,475
-0,082
Indeks R
0,453
0,296
0,491
-0,156
indeks G
0,313
0,320
0,295
0,007
indeks G
0,304
0,310
0,266
0,006
Indeks B
0,294
0,368
0,230
0,074
Indeks B
0,243
0,393
0,242
I R Rata-rata
0,423
0,304
0,483
-0,119
I G Rata-rata I B Rata-rata
0,308 0,268
0,315 0,381
0,281 0,236
0,007 0,112
0,150
Lampiran 1. Lanjutan Jenis Kayu
Konsentrasi
Selisih
Value
Kontrol
1 minggu
12 minggu
RAMBUTAN 1
R1
142
36
140
RAMBUTAN 2
(2 LITER 2HARI)
R2
89
54
116
(2 LITER 2HARI)
R3
173
84
116
R4
94
113
R5
116
R6
2
2
2
indeks warna RGB
Jenis Kayu
Konsentrasi
Kontrol
1 minggu
12 minggu
R1
89
162
127
R2
133
92
188
R3
91
70
119
147
R4
116
153
101
90
191
R5
116
116
189
80
121
170
R6
87
62
100
R7
49
112
119
R7
67
51
116
R8
54
52
64
R8
121
128
148
R9 rata-rata R
104 100,111
106 85,333
115 130,889
R9 rata-rata R
55 97,222
20 94,889
87 130,556
G1
125
39
81
G1
51
156
71
G2
71
64
80
G2
109
95
122
G3
166
83
77
G3
56
73
59
G4
75
120
93
G4
86
154
54
G5
83
92
117
G5
92
124
109
G6
59
130
120
G6
53
74
51
G7
27
109
84
G7
22
57
46
G8
21
44
15
G8
97
137
88
G9 rata-rata G
89 79,556
107 87,556
66 81,444
G9 rata-rata G
22 65,333
24 99,333
37 70,778
B1
117
56
77
B1
38
168
74
B2
71
76
66
B2
81
112
100
B3
147
91
48
B3
34
104
51
B4
68
139
67
B4
60
174
48
B5
74
105
90
B5
80
160
118
B6
56
137
95
B6
44
96
47
B7
29
120
65
B7
25
93
34
B8
28
57
11
B8
95
168
80
B9 rata-rata B
82 74,667
125 100,667
52 63,444
B9 rata-rata B
13 52,222
59 126,000
28 64,444
2
2
2
indeks warna RGB
Value
Selisih
Indeks R
0,394
0,312
0,475
-0,082
Indeks R
0,453
0,296
0,491
-0,156
indeks G
0,313
0,320
0,295
0,007
indeks G
0,304
0,310
0,266
0,006
Indeks B
0,294
0,368
0,230
0,074
Indeks B
0,243
0,393
0,242
I R Rata-rata
0,423
0,304
0,483
-0,119
I G Rata-rata I B Rata-rata
0,308 0,268
0,315 0,381
0,281 0,236
0,007 0,112
0,150
Lampiran 1. Lanjutan Jenis Kayu
Konsentrasi
MAHONI 1 (2 LITER 3 HARI)
2
2
2
indeks warna RGB
Selisih
Value
Kontrol
1 minggu
12 minggu
Jenis Kayu
R1
69
178
117
MAHONI 2
R2
75
132
183
(2 LITER 3 HARI)
R3
74
53
R4
55
89
R5
95
R6
Konsentrasi
Value
Kontrol
R1
64
85
95
R2
99
115
109
120
R3
103
71
191
119
R4
44
67
174
101
139
R5
95
103
134
85
179
164
R6
87
57
170
R7
58
46
48
R7
45
41
121
R8
77
101
146
R8
65
140
144
R9 rata-rata R
45 70,333
88 107,444
91 125,222
R9 rata-rata R
69 74,556
34 79,222
106 138,222
G1
71
201
78
G1
68
84
45
G2
73
112
138
G2
98
127
72
G3
75
45
67
G3
103
76
117
G4
55
80
78
G4
45
86
126
G5
97
103
92
G5
98
99
106
G6
85
187
111
G6
93
67
103
G7
56
19
0
G7
54
51
73
G8
81
90
104
G8
61
158
98
G9 rata-rata G
41 70,444
80 101,889
39 78,556
G9 rata-rata G
74 77,111
38 87,333
62 89,111
B1
60
235
71
B1
51
100
46
B2
61
121
135
B2
80
125
80
B3
67
69
51
B3
101
106
108
B4
47
99
60
B4
29
103
112
B5
92
128
82
B5
87
113
94
B6
73
223
93
B6
89
79
128
B7
43
24
0
B7
37
78
69
B8
67
94
82
B8
34
194
85
B9 rata-rata B
32 60,222
91 120,444
18 65,778
B9 rata-rata B
78 65,111
73 107,889
51 85,889
2
2
2
indeks warna RGB
1 minggu
12 minggu
Selisih
Indeks R
0,350
0,326
0,465
-0,024
Indeks R
0,344
0,289
0,441
-0,055
indeks G
0,350
0,309
0,291
-0,042
indeks G
0,356
0,318
0,284
-0,037
Indeks B
0,300
0,365
0,244
0,066
Indeks B
0,300
0,393
0,274
I R Rata-rata
0,347
0,307
0,453
-0,040
I G Rata-rata I B Rata-rata
0,353 0,300
0,314 0,379
0,288 0,259
-0,040 0,079
0,093
Lampiran 1. Lanjutan Jenis Kayu
Konsentrasi
MINDI 1
2
(2 LITER 3 HARI)
2
2
indeks warna RGB
Selisih
Value
Kontrol
1 minggu
12 minggu
R1
49
72
192
MINDI 2
R2
70
79
151
(2 LITER 3 HARI)
R3
56
74
R4
75
R5
68
R6 R7
Jenis Kayu
Konsentrasi
Value
Kontrol
R1
49
83
R2
93
101
81
71
R3
77
102
133
50
102
R4
53
46
44
48
153
R5
71
60
102
63
123
120
R6
78
40
147
10
35
133
R7
27
35
22
R8
17
50
48
R8
11
72
53
R9 rata-rata R
60 52,000
91 69,111
24 110,444
R9 rata-rata R
58 57,444
54 65,889
77 75,222
G1
13
87
151
G1
68
95
14
G2
92
83
111
G2
110
122
57
G3
67
80
25
G3
95
124
103
G4
100
57
67
G4
68
56
7
G5
93
78
109
G5
83
73
73
G6
82
149
87
G6
99
54
106
G7
15
45
99
G7
39
50
13
G8
20
61
20
G8
17
94
19
G9 rata-rata G
85 63,000
105 82,778
8 75,222
G9 rata-rata G
75 72,667
70 82,000
43 48,333
B1
38
80
145
B1
62
93
2
B2
80
69
101
B2
102
117
55
B3
61
66
10
B3
95
122
92
B4
105
49
65
B4
65
48
0
B5
87
88
96
B5
69
66
77
B6
76
140
78
B6
100
28
104
B7
8
37
89
B7
19
57
0
B8
11
53
19
B8
13
92
9
B9 rata-rata B
79 60,556
116 77,556
8 67,889
B9 rata-rata B
67 65,778
69 76,889
18 39,667
2
2
2
Indeks R
0,296
0,301
0,436
0,005
indeks G
0,359
0,361
0,297
0,002
Indeks B
0,345
0,338
0,268
-0,007
indeks warna RGB
1 minggu 12 minggu
Selisih
18
Indeks R
0,293
0,293
0,461
0,000
indeks G
0,371
0,365
0,296
-0,006
Indeks B
0,336
0,342
0,243
I R Rata-rata
0,295
0,297
0,448
0,002
0,006
I G Rata-rata I B Rata-rata
0,365 0,340
0,363 0,340
0,296 0,255
-0,002 0,000
Lampiran 1. Lanjutan Jenis Kayu
Konsentrasi
DURIAN 1 (2 LITER 3 HARI)
2
2
2
indeks warna RGB
Value
Selisih
Kontrol
1 minggu
12 minggu
Jenis Kayu
R1
97
101
157
DURIAN 2
R2
127
99
169
(2 LITER 3 HARI)
R3
108
113
R4
97
R5 R6 R7
Konsentrasi
Value
Kontrol
1 minggu
12 minggu
R1
70
94
73
R2
97
57
98
145
R3
105
151
83
114
172
R4
83
75
124
97
141
159
R5
46
116
95
101
135
144
R6
97
108
54
84
73
97
R7
70
57
102
R8
104
121
172
R8
72
133
119
R9 rata-rata R
76 99,000
101 110,889
103 146,444
R9 rata-rata R
90 81,111
60 94,556
95 93,667
G1
68
83
98
G1
56
77
28
G2
101
71
118
G2
63
33
46
G3
84
105
91
G3
95
135
43
G4
69
95
112
G4
69
65
77
G5
61
114
102
G5
4
90
48
G6
93
109
86
G6
74
93
1
G7
55
55
51
G7
40
26
45
G8
75
91
122
G8
52
120
60
G9 rata-rata G
51 73,000
96 91,000
60 93,333
G9 rata-rata G
87 60,000
44 75,889
43 43,444
B1
52
83
80
B1
45
95
0
B2
78
70
91
B2
51
55
7
B3
71
102
55
B3
93
120
17
B4
55
97
102
B4
60
63
49
B5
49
121
85
B5
5
75
28
B6
80
108
64
B6
68
98
0
B7
41
55
38
B7
38
42
26
B8
67
91
99
B8
43
127
44
B9 rata-rata B
44 59,667
92 91,000
51 73,889
B9 rata-rata B
80 53,667
45 80,000
19 21,111
2
2
2
indeks warna RGB
Selisih
Indeks R
0,427
0,379
0,467
-0,049
Indeks R
0,416
0,378
0,592
-0,039
indeks G
0,315
0,311
0,298
-0,004
indeks G
0,308
0,303
0,275
-0,005
Indeks B
0,258
0,311
0,236
0,053
Indeks B
0,276
0,319
0,133
I R Rata-rata
0,422
0,378
0,529
-0,044
I G Rata-rata I B Rata-rata
0,312 0,267
0,307 0,315
0,286 0,184
-0,005 0,049
0,044
Lampiran 1. Lanjutan Jenis Kayu
Konsentrasi
MENTENG 1 (2 LITER 3 HARI)
2
2
2
indeks warna RGB
Selisih
Value
Kontrol
1 minggu
12 minggu
R1
64
88
155
MENTENG 2
Jenis Kayu
R2
88
91
148
(2 LITER 3 HARI)
R3
88
74
175
R4
78
112
R5
98
R6
Konsentrasi
Value
Kontrol
1 minggu
12 minggu
R1
86
67
118
R2
86
83
171
R3
72
66
121
153
R4
64
85
160
91
156
R5
88
92
182
54
103
145
R6
65
77
141
R7
40
72
130
R7
53
12
174
R8
84
71
152
R8
77
725
153
R9 rata-rata R
66 73,333
63 85,000
136 150,000
R9 rata-rata R
58 72,111
69 141,778
75 143,889
G1
65
99
108
G1
98
97
54
G2
93
86
86
G2
87
84
116
G3
83
68
114
G3
87
68
58
G4
92
114
81
G4
65
97
106
G5
107
83
83
G5
92
94
110
G6
49
99
78
G6
76
88
91
G7
43
72
82
G7
58
12
116
G8
93
67
90
G8
85
83
91
G9 rata-rata G
70 77,222
63 83,444
78 88,889
G9 rata-rata G
65 79,222
71 77,111
13 83,889
B1
67
85
92
B1
99
107
16
B2
97
66
63
B2
71
70
86
B3
79
52
85
B3
80
46
23
B4
103
101
57
B4
60
87
70
B5
122
72
68
B5
75
73
86
B6
55
88
59
B6
72
71
68
B7
52
72
68
B7
54
4
105
B8
100
66
75
B8
72
77
66
B9 rata-rata B
73 83,111
51 72,556
58 69,444
B9 rata-rata B
58 71,222
47 64,667
0 57,778
2
2
2
Indeks R
0,314
0,353
0,486
0,039
indeks G
0,330
0,346
0,288
0,016
Indeks B
0,356
0,301
0,225
-0,055
indeks warna RGB
Selisih
Indeks R
0,324
0,500
0,504
0,176
indeks G
0,356
0,272
0,294
-0,084
Indeks B
0,320
0,228
0,202
I R Rata-rata
0,319
0,426
0,495
0,107
-0,092
I G Rata-rata I B Rata-rata
0,343 0,338
0,309 0,265
0,291 0,214
-0,034 -0,073
Lampiran 1. Lanjutan Jenis Kayu
Konsentrasi
RAMBUTAN 1 (2 LITER 3 HARI)
2
2
2
indeks warna RGB
Value
Kontrol
1 minggu
12 minggu
R1
130
124
29
R2
99
64
R3
111
R4
Selisih
Jenis Kayu
Konsentrasi
Value
Kontrol
1 minggu
12 minggu
143
RAMBUTAN 2
2
R1
140
75
124
R2
130
80
90
140
(2 LITER 3 HARI)
141
R3
143
77
133
46
119
137
R4
96
57
R5
104
138
29
183
R5
126
69
R6
238
170
92
143
R6
104
93
191
R7
108
53
126
R7
119
96
114
R8
116
72
109
R8
149
92
127
R9 rata-rata R
115 120,667
52 69,111
116 125,111
R9 rata-rata R
100 123,000
74 79,222
134 147,333
G1
105
140
9
G1
120
70
62
G2
62
50
81
G2
109
47
88
G3
95
105
88
G3
119
71
66
G4
101
55
84
G4
72
63
82
G5
64
33
131
G5
94
66
176
G6
154
90
86
G6
74
88
138
G7
71
65
68
G7
101
101
52
G8
117
76
57
G8
133
82
78
G9 rata-rata G
79 94,222
59 74,778
57 73,444
G9 rata-rata G
98 102,222
67 72,778
80 91,333
B1
100
106
2
B1
111
90
47
B2
56
75
66
B2
116
68
80
B3
82
138
66
B3
106
99
52
B4
86
94
68
B4
68
75
69
B5
65
60
110
B5
99
85
151
B6
131
130
77
B6
86
95
124
B7
53
81
46
B7
99
130
39
B8
100
105
43
B8
134
169
45
B9 rata-rata B
81 83,778
88 97,444
49 58,556
B9 rata-rata B
99 102,000
75 98,444
78 76,111
2
2
indeks warna RGB
Selisih
Indeks R
0,404
0,286
0,487
-0,118
Indeks R
0,376
0,316
0,468
-0,060
indeks G
0,315
0,310
0,286
-0,006
indeks G
0,312
0,291
0,290
-0,022
Indeks B
0,281
0,404
0,228
0,123
Indeks B
0,312
0,393
0,242
I R Rata-rata
0,390
0,301
0,477
-0,089
I G Rata-rata I B Rata-rata
0,314 0,296
0,300 0,398
0,288 0,235
-0,014 0,102
0,081
Lampiran 1. Lanjutan Jenis Kayu
Konsentrasi
NANGKA 1 (4 LITER 1HARI)
4
4
4
indeks warna RGB
12 minggu
Selisih
Value
Kontrol
1 minggu
Jenis Kayu
R1
36
52
54
NANGKA 2
R2
67
74
153
(4 LITER 1HARI)
R3
59
50
R4
58
R5
85
R6 R7
Konsentrasi
Value
Kontrol
1 minggu
12 minggu
R1
51
67
76
R2
83
95
99
64
R3
75
88
94
128
143
R4
79
90
98
117
167
R5
103
115
128
67
84
160
R6
86
11
108
40
108
132
R7
41
55
139
R8
67
75
156
R8
71
64
144
R9 rata-rata R
46 58,333
38 80,667
98 125,222
R9 rata-rata R
33 69,111
75 73,333
137 113,667
G1
58
66
19
G1
53
90
32
G2
85
76
114
G2
85
130
68
G3
82
53
28
G3
88
108
13
G4
78
149
96
G4
96
99
52
G5
112
130
108
G5
115
122
71
G6
94
64
108
G6
87
28
51
G7
64
133
75
G7
46
63
85
G8
93
90
112
G8
82
89
101
G9 rata-rata G
72 82,000
58 91,000
51 79,000
G9 rata-rata G
44 77,333
89 90,889
75 60,889
B1
20
95
15
B1
13
122
21
B2
43
101
109
B2
45
158
63
B3
54
60
16
B3
45
159
13
B4
50
180
88
B4
54
128
52
B5
81
164
94
B5
75
151
71
B6
61
118
110
B6
55
56
51
B7
40
173
66
B7
6
84
85
B8
66
123
109
B8
40
119
101
B9 rata-rata B
33 49,778
85 122,111
41 72,000
B9 rata-rata B
14 38,556
118 121,667
75 59,111
4
4
4
indeks warna RGB
Selisih
Indeks R
0,307
0,275
0,453
-0,032
Indeks R
0,374
0,257
0,486
-0,117
indeks G
0,431
0,310
0,286
-0,122
indeks G
0,418
0,318
0,261
-0,100
Indeks B
0,262
0,416
0,261
0,154
Indeks B
0,208
0,426
0,253
I R Rata-rata
0,340
0,266
0,470
-0,075
I G Rata-rata I B Rata-rata
0,425 0,235
0,314 0,421
0,273 0,257
-0,111 0,185
0,217
Lampiran 1. Lanjutan Jenis Kayu
Konsentrasi
MAHONI 1 (4 LITER 1HARI)
4
4
4
indeks warna RGB
Selisih
Value
Kontrol
1 minggu
12 minggu
Jenis Kayu
R1
67
58
69
MAHONI 2
R2
91
59
75
(4 LITER 1HARI)
R3
88
97
R4
41
79
R5
61
R6
Konsentrasi
Value
Kontrol
R1
88
51
90
R2
87
133
150
112
R3
82
155
129
24
R4
72
85
158
192
179
R5
109
86
135
78
0
175
R6
81
149
116
R7
38
57
67
R7
43
106
133
R8
79
118
98
R8
95
111
94
R9 rata-rata R
57 66,667
58 79,778
135 103,778
R9 rata-rata R
63 80,000
134 112,222
118 124,778
G1
63
64
25
G1
78
66
49
G2
94
65
36
G2
90
163
121
G3
95
94
74
G3
80
205
81
G4
32
102
9
G4
69
96
114
G5
40
250
118
G5
109
108
101
G6
70
40
130
G6
70
162
83
G7
41
54
23
G7
32
109
93
G8
86
120
49
G8
84
133
61
G9 rata-rata G
58 64,333
42 92,333
87 61,222
G9 rata-rata G
56 74,222
159 133,444
73 86,222
B1
38
88
24
B1
76
87
45
B2
75
87
29
B2
79
165
123
B3
79
125
71
B3
81
230
61
B4
17
143
4
B4
64
124
101
B5
19
252
115
B5
107
121
100
B6
59
75
137
B6
68
196
90
B7
30
73
14
B7
20
116
94
B8
70
141
35
B8
78
172
46
B9 rata-rata B
50 48,556
52 115,111
87 57,333
B9 rata-rata B
48 69,000
189 155,556
68 80,889
4
4
4
indeks warna RGB
1 minggu
12 minggu
Selisih
Indeks R
0,371
0,278
0,467
-0,094
Indeks R
0,358
0,280
0,427
-0,079
indeks G
0,358
0,321
0,275
-0,037
indeks G
0,333
0,333
0,295
0,000
Indeks B
0,270
0,401
0,258
0,130
Indeks B
0,309
0,388
0,277
I R Rata-rata
0,365
0,279
0,447
-0,086
I G Rata-rata I B Rata-rata
0,345 0,290
0,327 0,394
0,285 0,267
-0,018 0,104
0,079
Lampiran 1. Lanjutan Jenis Kayu
Konsentrasi
MINDI 1
4
(4 LITER 1HARI)
4
4
indeks warna RGB
Value
Kontrol
1 minggu
12 minggu
R1
42
87
88
R2
22
86
R3
31
R4
53
R5
79
R6
Selisih
Jenis Kayu
Konsentrasi
Value
Kontrol
1 minggu
203
MINDI 2
4
36
169
(4 LITER 1HARI)
106
162
48
42
R7
R1
65
63
95
R2
85
47
116
R3
48
78
92
R4
47
67
65
108
R5
64
115
67
81
98
R6
70
30
88
11
85
22
R7
39
47
40
R8
28
89
107
R8
39
77
138
R9 rata-rata R
34 38,000
61 75,444
52 112,111
R9 rata-rata R
28 53,889
56 64,444
82 87,000
G1
44
107
58
G1
84
79
67
G2
32
99
166
G2
106
68
89
G3
45
52
127
G3
60
94
64
G4
83
131
113
G4
68
87
36
G5
100
49
78
G5
83
135
38
G6
55
88
68
G6
97
43
56
G7
13
118
2
G7
61
68
23
G8
44
107
88
G8
59
93
99
G9 rata-rata G
51 51,889
77 92,000
20 80,000
G9 rata-rata G
55 74,778
76 82,556
51 58,111
B1
33
105
47
B1
91
66
56
B2
22
89
158
B2
101
69
78
B3
30
41
111
B3
50
68
50
B4
80
136
108
B4
63
86
32
B5
101
51
68
B5
79
133
34
B6
45
81
60
B6
104
36
61
B7
10
125
1
B7
72
63
16
B8
33
117
71
B8
60
86
94
B9 rata-rata B
35 43,222
77 91,333
9 70,333
B9 rata-rata B
62 75,778
75 75,778
48 52,111
4
4
indeks warna RGB
12 minggu
Selisih
Indeks R
0,285
0,292
0,427
0,006
Indeks R
0,264
0,289
0,441
indeks G
0,390
0,356
0,305
-0,034
indeks G
0,366
0,371
0,295
0,026 0,005
Indeks B
0,325
0,353
0,268
0,028
Indeks B
0,371
0,340
0,264
-0,031
I R Rata-rata
0,275
0,290
0,434
0,016
I G Rata-rata I B Rata-rata
0,378 0,348
0,363 0,347
0,300 0,266
-0,015 -0,001
Lampiran 1. Lanjutan Jenis Kayu
Konsentrasi
DURIAN 1
4
(4 LITER 1HARI)
4
4
indeks warna RGB
Value
Kontrol
1 minggu
12 minggu
Selisih
Jenis Kayu
Konsentrasi 4
Value
Kontrol
1 minggu
12 minggu
R1 R2
64
72
111
72
121
115
R3
57
105
108 111
R1
83
95
129
R2
111
142
163
DURIAN 2
R3
91
127
157
(4 LITER 1HARI)
R4
68
52
108
R4
27
42
R5
94
105
114
R5
131
115
54
R6
74
100
144
R6
102
107
148
R7
70
47
98
R7
59
100
77
R8
83
119
93
R8
113
108
61
R9 rata-rata R
65 82,111
80 96,333
122 125,333
R9 rata-rata R
108 81,444
127 99,667
99 98,222
G1
67
81
61
G1
64
67
65
G2
103
126
116
G2
74
105
67
G3
94
103
114
G3
59
91
73
G4
49
31
46
G4
17
37
66
G5
90
94
58
G5
124
106
10
G6
72
78
97
G6
91
105
116
G7
61
30
31
G7
52
103
28
G8
74
103
35
G8
100
100
5
G9 rata-rata G
69 75,444
55 77,889
64 69,111
G9 rata-rata G
103 76,000
133 94,111
57 54,111
B1
51
78
42
B1
52
71
49
B2
90
127
106
B2
63
106
53
B3
75
101
95
B3
46
88
45
B4
52
40
31
B4
5
31
43
B5
82
100
41
B5
114
111
1
B6
59
81
79
B6
85
110
105
B7
46
38
32
B7
46
112
11
B8
65
106
24
B8
94
111
0
B9 rata-rata B
54 63,778
61 81,333
52 55,778
B9 rata-rata B
100 67,222
131 96,778
32 37,667
4
4
indeks warna RGB
Selisih
Indeks R
0,371
0,377
0,501
0,006
Indeks R
0,363
0,343
0,517
-0,019
indeks G
0,341
0,305
0,276
-0,036
indeks G
0,338
0,324
0,285
-0,014
Indeks B
0,288
0,318
0,223
0,030
Indeks B
0,299
0,333
0,198
I R Rata-rata
0,367
0,360
0,509
-0,007
I G Rata-rata I B Rata-rata
0,340 0,294
0,314 0,326
0,280 0,211
-0,025 0,032
0,034
Lampiran 1. Lanjutan Jenis Kayu
Konsentrasi
MENTENG 1
4
(4 LITER 1HARI)
4
4
indeks warna RGB
Value
Kontrol
1 minggu
12 minggu
R1
54
67
160
R2
67
86
R3
52
R4
Selisih
Jenis Kayu
Konsentrasi
Value
Kontrol
1 minggu
12 minggu
151
MENTENG 2
4
R1
64
122
157
R2
75
127
23
113
(4 LITER 1HARI)
141
R3
95
112
37
75
164
124
R4
57
94
R5
66
115
64
155
R5
87
101
R6
183
97
76
154
R6
69
56
178
R7
29
31
126
R7
63
74
114
R8
73
75
128
R8
64
112
130
R9 rata-rata R
49 58,222
62 62,111
135 138,444
R9 rata-rata R
62 70,667
88 98,444
176 150,889
G1
61
74
96
G1
82
123
106
G2
75
98
79
G2
79
134
89
G3
66
33
53
G3
97
113
89
G4
54
82
65
G4
37
95
54
G5
76
63
84
G5
87
103
145
G6
109
86
83
G6
70
52
130
G7
33
47
79
G7
75
77
30
G8
77
81
71
G8
64
116
66
G9 rata-rata G
55 67,333
70 70,444
74 76,000
G9 rata-rata G
61 72,444
84 99,667
115 91,556
B1
54
58
87
B1
70
115
85
B2
60
76
55
B2
65
118
67
B3
52
9
25
B3
92
95
60
B4
48
64
49
B4
30
79
33
B5
75
33
64
B5
75
92
156
B6
97
78
51
B6
62
41
108
B7
34
47
71
B7
71
66
19
B8
80
67
51
B8
52
102
39
B9 rata-rata B
53 61,444
55 54,111
33 54,000
B9 rata-rata B
66 64,778
73 86,778
97 73,778
4
4
indeks warna RGB
Selisih
Indeks R
0,311
0,333
0,516
0,021
Indeks R
0,340
0,346
0,477
indeks G
0,360
0,377
0,283
0,017
indeks G
0,348
0,350
0,290
0,006 0,001
Indeks B
0,329
0,290
0,201
-0,039
Indeks B
0,312
0,305
0,233
-0,007
I R Rata-rata
0,326
0,339
0,496
0,014
I G Rata-rata I B Rata-rata
0,354 0,320
0,364 0,297
0,286 0,217
0,009 -0,023
Lampiran 1. Lanjutan Jenis Kayu
Konsentrasi
RAMBUTAN 1 (4 LITER 1HARI)
4
4
4
indeks warna RGB
Value
Kontrol
R1 R2
Selisih
1 minggu
12 minggu
Jenis Kayu
Konsentrasi
1 minggu
12 minggu
116
0
143
RAMBUTAN 2
R1
168
146
150
(4 liter 1 hari)
R2
34
75
132
143
185
R3
107
11
107
R3
188
148
105
R4
114
114
141
163
R4
111
56
R5
147
102
151
178
R5
160
67
R6
137
66
132
181
R6
123
23
194
R7 R8
127
58
121
R7
78
65
108
148
143
158
R8
141
90
R9 rata-rata R
101
65 125,444
69 86,111
66 138,333
R9 rata-rata R
95 114,778
35 77,889
160 140,333
4
Value
Kontrol
G1
86
12
69
G1
17
82
73
G2
159
161
79
G2
103
191
130
G3
62
48
94
G3
121
113
112
G4
99
110
75
G4
71
63
90
G5
129
112
103
G5
134
74
21
G6
122
118
112
G6
101
17
141
G7
100
69
49
G7
61
52
60
G8
128
153
92
G8
95
97
71
G9 rata-rata G
37 102,444
70 94,778
17 76,667
G9 rata-rata G
80 87,000
40 81,000
97 88,333
4
B1
86
36
66
B1
27
108
75
B2
152
192
83
B2
104
227
126
B3
65
57
85
B3
114
134
95
B4
94
127
76
B4
72
82
87
B5
115
124
98
B5
121
100
15
B6
117
141
105
B6
113
31
151
B7
91
101
37
B7
69
70
48
B8
112
178
93
B8
95
116
73
B9 rata-rata B
33 96,111
98 117,111
21 73,778
B9 rata-rata B
101 90,667
70 104,222
90 84,444
4
indeks warna RGB
Selisih
Indeks R
0,387
0,289
0,479
-0,098
Indeks R
0,392
0,296
0,448
-0,096
indeks G
0,316
0,318
0,265
0,002
indeks G
0,297
0,308
0,282
0,010
Indeks B
0,297
0,393
0,255
0,096
Indeks B
0,310
0,396
0,270
I R Rata-rata
0,390
0,292
0,464
-0,097
I G Rata-rata I B Rata-rata
0,307 0,303
0,313 0,395
0,274 0,263
0,006 0,091
0,086
Lampiran 1. Lanjutan Jenis Kayu
Konsentrasi
NANGKA 1 (4 LITER 2HARI)
4
4
4
indeks warna RGB
Value
Kontrol
1 minggu
12 minggu
R1
91
61
96
R2
87
121
R3
90
R4
Selisih
Jenis Kayu
Konsentrasi
116
NANGKA 2
4
99
104
(4 LITER 2HARI)
74
63
R5
83
R6
82
R7 R8
Value
Kontrol
1 minggu
12 minggu
R1
95
78
164
R2
118
132
195
R3
106
48
151
137
R4
75
91
113
42
163
R5
114
153
97
53
139
R6
99
70
133
55
48
116
R7
66
83
121
76
113
179
R8
89
86
91
R9 rata-rata R
65 78,111
103 78,111
127 130,778
R9 rata-rata R
84 94,000
91 92,444
90 128,333
G1
103
48
42
G2
97
98
62
G3
92
74
G4
81
G5
G1
98
88
115
G2
121
137
148
39
G3
115
40
111
77
88
G4
76
111
51
87
46
112
G5
116
180
49
G6
85
52
81
G6
104
71
78
G7
56
61
59
G7
69
98
68
G8
86
110
112
G8
91
107
44
G9 rata-rata G
72 84,333
121 76,333
73 74,222
G9 rata-rata G
87 97,444
115 105,222
102 85,111
B1
63
68
8
B1
53
123
110
B2
47
114
50
B2
64
156
140
B3
52
93
37
B3
58
53
103
B4
37
106
83
B4
32
164
52
B5
37
83
117
B5
67
210
47
B6
40
92
77
B6
48
102
71
B7
22
78
68
B7
26
131
64
B8
34
141
103
B8
51
136
54
B9 rata-rata B
30 40,222
143 102,000
71 68,222
B9 rata-rata B
32 47,889
141 135,111
90 81,222
4
4
indeks warna RGB
Selisih
Indeks R
0,385
0,305
0,479
-0,081
Indeks R
0,393
0,278
0,436
-0,115
indeks G
0,416
0,298
0,272
-0,118
indeks G
0,407
0,316
0,289
-0,091
Indeks B
0,198
0,398
0,250
0,199
Indeks B
0,200
0,406
0,276
I R Rata-rata
0,389
0,291
0,457
-0,098
I G Rata-rata I B Rata-rata
0,412 0,199
0,307 0,402
0,280 0,263
-0,105 0,203
0,206
Lampiran 1. Lanjutan Jenis Kayu
Konsentrasi
Kontrol
1 minggu
R1
72
56
R2
103
32
MAHONI 1
R3
61
32
(4 LITER 2HARI)
R4
67
R5
4
4
4
indeks warna RGB
Value
12 minggu
Selisih
Jenis Kayu
Konsentrasi
Value
Kontrol
1 minggu
12 minggu
94
MAHONI 2
4
R1
123
(4 LITER 2HARI)
R2
85
78
158
96
114
71
154
R3
62
87
67
168
98
R4
57
122
83
132
130
74
R5
83
136
R6
164
59
84
155
R6
57
194
140
R7
68
85
94
R7
43
84
114
R8
89
79
52
R8
78
105
158
R9 rata-rata R
48 72,222
136 77,889
182 104,778
R9 rata-rata R
64 69,444
137 117,444
105 143,667
G1
66
75
45
G1
89
78
110
G2
103
90
84
G2
104
115
83
G3
69
65
48
G3
61
76
118
G4
49
78
51
G4
60
115
85
G5
83
174
25
G5
78
130
107
G6
59
93
121
G6
42
220
79
G7
68
110
36
G7
38
58
61
G8
89
93
4
G8
72
92
99
G9 rata-rata G
48 70,444
149 103,000
142 61,778
G9 rata-rata G
62 67,333
129 112,556
62 89,333
B1
42
105
51
B1
90
112
108
B2
93
114
67
B2
93
143
91
B3
58
100
14
B3
41
106
109
B4
29
110
45
B4
53
112
77
B5
71
221
31
B5
48
168
98
B6
49
122
109
B6
13
245
84
B7
57
140
35
B7
16
71
47
B8
79
120
2
B8
50
110
95
B9 rata-rata B
14 54,667
165 133,000
130 53,778
B9 rata-rata B
41 49,444
144 134,556
55 84,889
4
4
indeks warna RGB
Selisih
Indeks R
0,366
0,248
0,476
-0,118
Indeks R
0,373
0,322
0,452
-0,051
indeks G
0,357
0,328
0,280
-0,029
indeks G
0,362
0,309
0,281
-0,053
Indeks B
0,277
0,424
0,244
0,147
Indeks B
0,266
0,369
0,267
I R Rata-rata
0,369
0,285
0,464
-0,084
I G Rata-rata I B Rata-rata
0,359 0,271
0,318 0,396
0,281 0,256
-0,041 0,125
0,104
Lampiran 1. Lanjutan Selisih
Jenis Kayu
Konsentrasi
Value
Kontrol
1 minggu
12 minggu
MINDI 1
4
R1
23
111
118
MINDI 2
R2
48
54
108
(4 LITER 2HARI)
R3
69
66
R4
34
R5
(4 LITER 2HARI)
4
4
indeks warna RGB
Jenis Kayu
Konsentrasi
Value
Kontrol
1 minggu
12 minggu
R1
54
89
105
R2
99
80
181
116
R3
50
106
140
60
124
R4
51
62
62
29
81
125
R5
68
157
102
R6
37
71
92
R6
66
65
89
R7
27
44
56
R7
51
85
78
R8
28
95
119
R8
55
82
90
R9 rata-rata R
44 37,667
8 65,556
40 99,778
R9 rata-rata R
63 61,889
39 85,000
76 102,556
G1
53
122
81
G1
72
104
75
G2
50
55
52
G2
118
70
131
G3
91
77
93
G3
62
117
103
G4
47
81
86
G4
61
72
24
G5
34
91
92
G5
74
176
62
G6
53
76
66
G6
78
77
59
G7
53
54
14
G7
61
101
44
G8
24
115
81
G8
68
94
42
G9 rata-rata G
59 51,556
11 75,778
6 63,444
G9 rata-rata G
82 75,111
42 94,778
44 64,889
B1
44
124
73
B1
56
97
64
B2
39
37
35
B2
112
61
124
B3
78
69
85
B3
58
103
87
B4
37
82
83
B4
52
61
13
B5
14
83
77
B5
62
190
50
B6
40
69
53
B6
74
73
48
B7
42
43
2
B7
50
90
45
B8
0
106
70
B8
58
90
22
B9 rata-rata B
54 38,667
4 68,556
0 53,111
B9 rata-rata B
76 66,444
35 88,889
47 55,556
4
4
4
Indeks R
0,295
0,312
0,461
0,018
indeks G
0,403
0,361
0,293
-0,042
Indeks B
0,302
0,327
0,246
0,024
indeks warna RGB
Selisih
Indeks R
0,304
0,316
0,460
0,012
indeks G
0,369
0,353
0,291
-0,016
Indeks B
0,327
0,331
0,249
I R Rata-rata
0,299
0,314
0,461
0,015
0,004
I G Rata-rata I B Rata-rata
0,386 0,314
0,357 0,329
0,292 0,247
-0,029 0,014
Lampiran 1. Lanjutan Jenis Kayu
Konsentrasi
DURIAN 1
4
(4 LITER 2HARI)
4
4
indeks warna RGB
Value
Kontrol
1 minggu
12 minggu
R1 R2
93
93
148
97
119
R3
121
R4
Selisih
Jenis Kayu
Konsentrasi
101
DURIAN 2
4
49
102
(4 LITER 2HARI)
99
121
R5
106
R6
1 minggu
12 minggu
82
36
155
95
110
153
R3
104
126
156
140
R4
69
107
157
131
178
R5
88
184
142
15
102
153
R6
66
98
153
R7
97
95
108
R7
79
40
134
R8
98
73
35
R8
97
136
101
R9 rata-rata R
73 88,778
102 98,333
82 116,333
R9 rata-rata R
66 82,889
75 101,333
69 135,556
G1
74
93
96
G1
87
29
112
G2
84
108
59
G2
95
117
103
G3
113
36
49
G3
110
115
110
G4
74
112
82
G4
51
104
105
G5
102
115
119
G5
66
76
94
G6
105
91
106
G6
54
85
96
G7
73
85
60
G7
84
30
87
G8
93
59
0
G8
102
138
53
G9 rata-rata G
59 86,333
92 87,889
31 66,889
G9 rata-rata G
58 78,556
72 85,111
20 86,667
B1
59
85
82
B1
83
23
95
B2
67
102
37
B2
81
110
80
B3
110
43
33
B3
110
95
95
B4
70
105
62
B4
47
99
84
B5
99
115
111
B5
55
74
94
B6
96
85
78
B6
40
79
79
B7
63
76
58
B7
80
18
81
B8
89
56
0
B8
105
127
41
B9 rata-rata B
50 78,111
80 83,000
27 54,222
B9 rata-rata B
56 73,000
65 76,667
6 72,778
4
4
Indeks R
0,351
0,365
0,490
0,015
indeks G
0,341
0,326
0,282
-0,014
Indeks B
0,308
0,308
0,228
0,000
indeks warna RGB
Value
Kontrol
R1 R2
Selisih
Indeks R
0,354
0,385
0,460
0,032
indeks G
0,335
0,323
0,294
-0,012
Indeks B
0,311
0,291
0,247
I R Rata-rata
0,352
0,375
0,475
0,023
-0,020
I G Rata-rata I B Rata-rata
0,338 0,310
0,325 0,300
0,288 0,238
-0,013 -0,010
Lampiran 1. Lanjutan Jenis Kayu
Konsentrasi
MENTENG 1
4
(4 LITER 2HARI)
4
4
indeks warna RGB
Value
Kontrol
1 minggu
12 minggu
Selisih
Jenis Kayu
Konsentrasi 4
Value
Kontrol
1 minggu
12 minggu
R1
33
116
168
R2
68
115
158
R3
41
108
66
R1
84
79
143
R2
107
117
159
MENTENG 2
R3
101
76
137
(4 LITER 2HARI)
R4
84
94
105
R4
47
96
184
R5
119
107
152
R5
76
131
168
R6
89
116
166
R6
44
118
153
R7
60
64
132
R7
12
67
135
R8
78
108
147
R8
36
100
118
R9 rata-rata R
77 88,778
76 93,000
106 138,556
R9 rata-rata R
28 42,778
72 102,556
171 146,778
G1
85
80
80
G1
36
108
96
G2
109
128
80
G2
80
109
77
G3
101
82
80
G3
43
100
1
G4
82
88
48
G4
54
84
118
G5
119
110
71
G5
88
123
96
G6
85
126
88
G6
46
110
85
G7
62
54
62
G7
3
58
79
G8
78
115
97
G8
37
96
59
G9 rata-rata G
79 88,889
82 96,111
48 72,667
G9 rata-rata G
36 47,000
65 94,778
101 79,111
4
B1
79
75
63
B1
19
97
74
B2
108
112
47
B2
68
93
56
B3
101
56
50
B3
32
97
0
B4
85
72
31
B4
46
68
102
B5
119
83
41
B5
88
121
82
B6
82
115
68
B6
33
99
72
B7
57
52
36
B7
7
41
62
B8
80
108
80
B8
31
71
45
B9 rata-rata B
74 87,222
70 82,556
37 50,333
B9 rata-rata B
23 38,556
59 82,889
89 64,667
4
Indeks R
0,335
0,342
0,530
0,007
indeks G
0,336
0,354
0,278
0,018
Indeks B
0,329
0,304
0,192
-0,025
indeks warna RGB
Selisih
Indeks R
0,333
0,366
0,505
0,033
indeks G
0,366
0,338
0,272
-0,028
Indeks B
0,300
0,296
0,223
I R Rata-rata
0,334
0,354
0,517
0,020
-0,005
I G Rata-rata I B Rata-rata
0,351 0,315
0,346 0,300
0,275 0,208
-0,005 -0,015
Lampiran 1. Lanjutan Jenis Kayu
Konsentrasi
RAMBUTAN 1 (4 LITER 2HARI)
2
2
2
indeks warna RGB
Value
Kontrol
1 minggu
12 minggu
R1
136
114
159
R2
177
134
R3
127
R4
Selisih
Jenis Kayu
Konsentrasi
Value
Kontrol
1 minggu
12 minggu
92
RAMBUTAN 2
4
R1
71
146
121
R2
89
167
106
85
(4 LITER 2HARI)
114
R3
93
122
117
74
87
122
R4
128
57
R5
190
99
66
18
R5
164
153
124
R6 R7
133
117
174
R6
100
10
115
96
33
89
R7
139
160
85
R8
85
56
211
R8
97
110
45
R9 rata-rata R
55 124,000
97 88,556
93 115,889
R9 rata-rata R
84 107,222
70 110,556
73 95,889
G1
14
108
101
G1
43
169
56
G2
88
136
52
G2
38
193
48
G3
81
112
13
G3
54
131
71
G4
87
78
62
G4
110
73
65
G5
161
79
0
G5
140
150
89
G6
96
128
114
G6
60
8
25
G7
64
39
25
G7
117
180
36
G8
53
53
143
G8
63
135
126
G9 rata-rata G
35 75,444
94 91,889
40 61,111
G9 rata-rata G
80 78,333
56 121,667
44 62,222
B1
115
136
79
B1
19
201
117
B2
83
159
40
B2
34
228
26
B3
84
128
1
B3
47
160
45
B4
87
91
64
B4
108
89
36
B5
163
87
3
B5
114
177
65
B6
87
758
104
B6
61
29
45
B7
67
61
13
B7
94
215
47
B8
68
74
130
B8
51
157
85
B9 rata-rata B
44 88,667
111 178,333
32 51,778
B9 rata-rata B
49 64,111
71 147,444
29 55,000
4
4
indeks warna RGB
Selisih
Indeks R
0,430
0,247
0,507
-0,184
Indeks R
0,429
0,291
0,450
-0,138
indeks G
0,262
0,256
0,267
-0,006
indeks G
0,314
0,320
0,292
0,007
Indeks B
0,308
0,497
0,226
0,189
Indeks B
0,257
0,388
0,258
I R Rata-rata
0,430
0,269
0,478
-0,161
I G Rata-rata I B Rata-rata
0,288 0,282
0,288 0,443
0,280 0,242
0,000 0,160
0,132
Lampiran 1. Lanjutan Jenis Kayu
Konsentrasi
NANGKA 1 (4 LITER 3 HARI)
2
2
2
indeks warna RGB
Value
Kontrol
1 minggu
12 minggu
R1
51
73
148
R2
83
76
R3
75
R4
Selisih
Jenis Kayu
Konsentrasi
100
NANGKA 2
4
31
130
(4 LITER 3 HARI)
79
43
R5
103
R6
Kontrol
1 minggu
12 minggu
R1
64
54
151
R2
152
69
100
R3
33
31
130
155
R4
81
35
155
72
77
R5
100
88
77
86
38
94
R6
92
38
94
R7
41
85
93
R7
64
75
93
R8
71
90
144
R8
87
90
144
R9 rata-rata R
35 69,333
63 63,444
85 114,000
R9 rata-rata R
125 88,667
22 55,778
85 114,333
G1
58
96
87
G1
78
101
95
G2
85
65
48
G2
96
65
48
G3
88
41
78
G3
88
73
78
G4
96
52
75
G4
96
52
75
G5
115
94
12
G5
136
44
12
G6
87
37
27
G6
87
37
27
G7
46
100
42
G7
46
99
42
G8
82
79
94
G8
82
80
94
G9 rata-rata G
46 78,111
84 72,000
32 55,000
G9 rata-rata G
46 83,889
25 64,000
32 55,889
B1
13
146
84
B1
21
118
79
B2
45
99
37
B2
55
99
37
B3
45
77
67
B3
45
77
67
B4
54
85
48
B4
61
85
48
B5
75
135
0
B5
75
135
0
B6
55
69
8
B6
62
69
8
B7
6
123
25
B7
10
123
25
B8
40
111
83
B8
20
111
83
B9 rata-rata B
16 38,778
113 106,444
26 42,000
B9 rata-rata B
21 41,111
113 103,333
26 41,444
4
4
indeks warna RGB
Value
Selisih
Indeks R
0,372
0,262
0,540
-0,110
Indeks R
0,415
0,250
0,540
-0,165
indeks G
0,419
0,298
0,261
-0,122
indeks G
0,393
0,287
0,264
-0,106
Indeks B
0,208
0,440
0,199
0,232
Indeks B
0,192
0,463
0,196
I R Rata-rata
0,394
0,256
0,540
-0,138
I G Rata-rata I B Rata-rata
0,406 0,200
0,292 0,452
0,262 0,197
-0,114 0,251
0,271
Lampiran 1. Lanjutan Jenis Kayu
Konsentrasi
MAHONI 1 (4 LITER 3 HARI)
4
4
4
indeks warna RGB
Value
12 minggu
Selisih
Kontrol
1 minggu
Jenis Kayu
R1
52
117
99
MAHONI 2
R2
105
139
165
(4 LITER 3 HARI)
R3
74
44
R4
19
R5
Konsentrasi
Kontrol
1 minggu
12 minggu
R1
73
82
156
R2
101
94
128
115
R3
72
57
170
120
145
R4
68
66
98
95
113
128
R5
62
88
172
R6
74
76
82
R6
78
84
126
R7
70
88
165
R7
57
60
81
R8
54
43
112
R8
62
63
167
R9 rata-rata R
63 67,333
40 86,667
125 126,222
R9 rata-rata R
53 69,556
93 76,333
173 141,222
G1
56
114
63
G1
84
78
84
G2
121
156
107
G2
117
99
112
G3
87
47
54
G3
84
62
118
G4
9
139
93
G4
77
78
32
G5
91
120
78
G5
70
91
129
G6
86
87
21
G6
86
94
74
G7
75
103
45
G7
67
65
27
G8
54
49
63
G8
76
71
110
G9 rata-rata G
67 71,778
51 96,222
77 66,778
G9 rata-rata G
63 80,444
91 81,000
123 89,889
B1
41
141
41
B1
41
93
85
1
121
176
93
B2
70
119
97
B3
78
62
59
B3
36
94
105
B4
0
172
95
B4
32
90
42
B5
88
162
81
B5
23
100
139
B6
82
119
26
B6
47
119
50
B7
71
126
104
B7
32
87
25
B8
56
83
49
B8
27
82
103
B9 rata-rata B
68 67,222
69 123,333
63 67,889
B9 rata-rata B
29 37,444
115 99,889
124 85,556
4
4
4
indeks warna RGB
Value
Selisih
Indeks R
0,33
0,28
0,48
-0,043
Indeks R
0,371
0,297
0,446
-0,074
indeks G
0,35
0,31
0,26
-0,034
indeks G
0,429
0,315
0,284
-0,114
Indeks B
0,33
0,40
0,26
0,077
Indeks B
0,200
0,388
0,270
I R Rata-rata
0,349
0,290
0,465
-0,059
I G Rata-rata I B Rata-rata
0,389 0,263
0,315 0,396
0,270 0,265
-0,074 0,133
0,189
Lampiran 1. Lanjutan Jenis Kayu
Konsentrasi
MINDI 1
4
(4 LITER 3 HARI)
4
4
indeks warna RGB
Value
Kontrol
1 minggu
12 minggu
R1
46
51
R2
41
29
R3
33
96
R4
18
R5
11
R6
Selisih
Jenis Kayu
Konsentrasi
Value
Kontrol
1 minggu
12 minggu
104
MINDI 2
4
R1
54
111
69
200
(4 LITER 3 HARI)
R2
99
54
60
152
R3
50
66
112
24
56
R4
51
60
113
71
123
R5
68
81
120
37
72
67
R6
66
71
119
R7
25
31
68
R7
51
44
86
R8
29
73
111
R8
55
95
74
R9 rata-rata R
9 27,667
55 55,778
75 106,222
R9 rata-rata R
63 61,889
8 65,556
107 95,556
G1
72
57
76
G1
72
122
34
G2
54
39
163
G2
118
55
12
G3
60
113
120
G3
62
77
69
G4
39
33
32
G4
61
81
71
G5
18
83
76
G5
74
91
79
G6
54
76
40
G6
78
76
87
G7
41
47
38
G7
61
54
53
G8
49
89
68
G8
68
115
29
G9 rata-rata G
14 44,556
75 68,000
40 72,556
G9 rata-rata G
82 75,111
11 75,778
69 55,889
B1
71
45
65
B1
56
124
15
B2
45
38
147
B2
112
37
0
B3
45
105
109
B3
58
69
50
B4
32
28
22
B4
52
82
59
B5
10
69
70
B5
62
83
59
B6
38
62
13
B6
74
69
76
B7
30
47
36
B7
50
43
44
B8
35
89
62
B8
58
106
10
B9 rata-rata B
10 35,111
64 60,778
46 63,333
B9 rata-rata B
76 66,444
4 68,556
56 41,000
4
4
Indeks R
0,258
0,302
0,439
0,044
indeks G
0,415
0,368
0,300
-0,047
Indeks B
0,327
0,329
0,262
0,002
indeks warna RGB
Selisih
Indeks R
0,304
0,312
0,497
0,008
indeks G
0,369
0,361
0,290
-0,008
Indeks B
0,327
0,327
0,213
I R Rata-rata
0,281
0,307
0,468
0,026
0,000
I G Rata-rata I B Rata-rata
0,392 0,327
0,365 0,328
0,295 0,237
-0,027 0,001
Lampiran 1. Lanjutan Jenis Kayu
Konsentrasi
DURIAN 1 (4 LITER 3 HARI)
4
4
4
indeks warna RGB
Value
Kontrol
1 minggu
12 minggu
R1
97
100
168
R2
137
125
R3
114
R4
Selisih
Jenis Kayu
Konsentrasi
143
DURIAN 2
4
101
65
(4 LITER 3 HARI)
81
76
R5
146
R6
Kontrol
1 minggu
12 minggu
R1
75
123
154
R2
119
118
131
R3
105
116
134
117
R4
89
74
125
135
149
R5
64
151
189
122
68
104
R6
109
94
147
R7
73
74
144
R7
48
97
101
R8
95
95
148
R8
96
125
140
R9 rata-rata R
70 103,889
91 96,111
147 131,667
R9 rata-rata R
98 89,222
108 111,778
99 135,556
G1
103
89
96
G1
71
112
105
G2
131
111
76
G2
119
107
83
G3
116
96
9
G3
92
102
78
G4
62
64
43
G4
93
57
78
G5
155
123
81
G5
48
143
136
G6
128
65
40
G6
100
74
89
G7
72
72
82
G7
42
88
55
G8
89
89
75
G8
96
125
86
G9 rata-rata G
67 102,556
78 87,444
89 65,667
G9 rata-rata G
96 84,111
106 101,556
47 84,111
4
Value
B1
91
95
72
B1
59
106
90
B2
117
108
47
B2
111
103
61
B3
102
92
0
B3
84
101
61
B4
58
66
30
B4
94
49
48
B5
154
107
62
B5
32
141
118
B6
118
58
15
B6
95
73
75
B7
67
77
59
B7
44
89
39
B8
63
91
60
B8
94
123
60
B9 rata-rata B
52 91,333
89 87,000
65 45,556
B9 rata-rata B
81 77,111
94 97,667
23 63,889
4
Indeks R
0,349
0,355
0,542
0,006
indeks G
0,344
0,323
0,270
-0,021
Indeks B
0,307
0,322
0,188
0,015
indeks warna RGB
Selisih
Indeks R
0,356
0,359
0,478
0,003
indeks G
0,336
0,327
0,297
-0,009
Indeks B
0,308
0,314
0,225
I R Rata-rata
0,353
0,357
0,510
0,005
0,006
I G Rata-rata I B Rata-rata
0,340 0,307
0,325 0,318
0,283 0,206
-0,015 0,010
Lampiran 1. Lanjutan Jenis Kayu
Konsentrasi
MENTENG 1
4
(4 LITER 3 HARI)
4
4
indeks warna RGB
Value
Kontrol
1 minggu
12 minggu
R1 R2
91
94
128
97
112
R3
34
R4
Selisih
Jenis Kayu
Konsentrasi
171
MENTENG 2
4
124
100
(4 LITER 3 HARI)
72
105
R5
135
R6
1 minggu
12 minggu
115
94
127
116
112
200
R3
83
124
136
144
R4
100
105
144
116
138
R5
123
116
165
101
103
158
R6
89
103
116
R7
87
66
128
R7
67
66
103
R8
99
97
146
R8
116
97
139
R9 rata-rata R
85 89,000
81 99,778
145 139,778
R9 rata-rata R
75 98,222
81 99,778
164 143,778
G1
91
90
68
G1
108
90
66
G2
85
118
112
G2
115
118
129
G3
14
117
25
G3
76
117
66
G4
67
106
89
G4
104
106
94
G5
137
101
93
G5
122
101
103
G6
92
96
96
G6
82
96
57
G7
72
67
80
G7
69
67
40
G8
110
88
84
G8
112
88
95
G9 rata-rata G
81 83,222
72 95,000
95 82,444
G9 rata-rata G
80 96,444
72 95,000
110 84,444
B1
83
63
34
B1
102
63
47
B2
69
104
80
B2
95
104
99
B3
16
89
0
B3
66
89
54
B4
48
100
84
B4
90
100
95
B5
132
72
90
B5
118
72
64
B6
63
68
73
B6
64
68
49
B7
65
62
58
B7
68
62
31
B8
96
81
59
B8
113
81
70
B9 rata-rata B
78 72,222
63 78,000
86 62,667
B9 rata-rata B
73 87,667
63 78,000
98 67,444
4
4
indeks warna RGB
Value
Kontrol
R1 R2
Selisih
Indeks R
0,364
0,366
0,491
0,002
Indeks R
0,348
0,366
0,486
indeks G
0,340
0,348
0,289
0,008
indeks G
0,342
0,348
0,286
0,018 0,007
Indeks B
0,295
0,286
0,220
-0,010
Indeks B
0,311
0,286
0,228
-0,025
I R Rata-rata
0,356
0,366
0,488
0,010
I G Rata-rata I B Rata-rata
0,341 0,303
0,348 0,286
0,287 0,224
0,007 -0,017
Lampiran 1. Lanjutan Jenis Kayu
Konsentrasi
RAMBUTAN 1 (4 LITER 3 HARI)
4
4
4
indeks warna RGB
Value
Kontrol
1 minggu
12 minggu
R1
136
71
131
R2
127
58
R3
127
R4
Selisih
Jenis Kayu
Konsentrasi
Value
Kontrol
1 minggu
12 minggu
171
RAMBUTAN 2
4
R1
105
85
114
R2
136
93
84
118
(4 LITER 3 HARI)
161
R3
155
128
117
63
179
91
R4
123
95
R5
190
95
162
207
R5
102
52
150
R6 R7
133
146
133
R6
147
125
140
96
98
108
R7
108
106
120
R8
85
35
144
R8
170
105
105
R9 rata-rata R
55 118,444
32 83,222
151 139,333
R9 rata-rata R
127 130,333
91 97,778
100 129,333
G1
111
70
74
G1
61
74
64
G2
88
82
126
G2
85
77
103
G3
81
85
58
G3
105
120
124
G4
87
68
41
G4
71
81
45
G5
161
159
138
G5
54
37
86
G6
96
152
78
G6
114
109
101
G7
64
86
58
G7
59
97
72
G8
53
25
82
G8
111
102
53
G9 rata-rata G
35 86,222
27 83,778
95 83,333
G9 rata-rata G
77 81,889
89 87,333
42 76,667
B1
115
84
57
B1
52
91
53
B2
83
86
120
B2
82
90
99
B3
84
106
32
B3
96
143
117
B4
87
100
42
B4
60
98
38
B5
163
190
133
B5
52
58
77
B6
87
168
75
B6
107
119
86
B7
67
100
52
B7
63
118
58
B8
68
36
69
B8
97
121
32
B9 rata-rata B
44 88,667
49 102,111
70 72,222
B9 rata-rata B
76 76,111
91 103,222
30 65,556
4
4
indeks warna RGB
Selisih
Indeks R
0,404
0,309
0,472
-0,095
Indeks R
0,452
0,339
0,476
-0,113
indeks G
0,294
0,311
0,283
0,017
indeks G
0,284
0,303
0,282
0,019
Indeks B
0,302
0,379
0,245
0,077
Indeks B
0,264
0,358
0,241
I R Rata-rata
0,428
0,324
0,474
-0,104
I G Rata-rata I B Rata-rata
0,289 0,283
0,307 0,369
0,282 0,243
0,018 0,086
0,094
Lampiran 1. Lanjutan Jenis Kayu
Konsentrasi
NANGKA 1 (6 LITER 1HARI)
6
6
6
indeks warna RGB
Value
Kontrol
1 minggu
12 minggu
R1
60
81
123
R2
109
93
R3
74
R4
Selisih
Jenis Kayu
Konsentrasi
189
NANGKA 2
6
56
103
(6 LITER 1HARI)
60
65
R5
91
R6
1 minggu
12 minggu
71
97
126
99
153
111
R3
70
118
143
163
R4
66
95
137
87
119
R5
60
111
193
98
83
220
R6
76
22
171
R7
57
59
134
R7
55
52
40
R8
86
62
130
R8
60
102
93
R9 rata-rata R
71 78,444
92 75,333
80 140,111
R9 rata-rata R
51 67,556
49 88,778
95 123,222
G1
66
77
72
G1
82
115
85
G2
123
98
127
G2
115
172
68
G3
48
61
52
G3
82
122
83
G4
24
77
112
G4
75
114
100
G5
53
90
54
G5
68
113
152
G6
81
93
152
G6
84
11
129
G7
33
64
77
G7
65
56
3
G8
63
70
81
G8
74
104
42
G9 rata-rata G
47 59,778
90 80,000
22 83,222
G9 rata-rata G
61 78,444
50 95,222
49 79,000
B1
22
92
53
B1
39
125
83
B2
90
118
42
B2
68
186
59
B3
48
93
35
B3
34
157
59
B4
24
89
95
B4
30
147
107
B5
53
99
32
B5
21
128
150
B6
81
118
129
B6
45
27
107
B7
33
86
58
B7
30
85
0
B8
63
81
67
B8
25
129
41
B9 rata-rata B
47 51,222
114 98,889
10 57,889
B9 rata-rata B
27 35,444
70 117,111
49 72,778
6
6
indeks warna RGB
Value
Kontrol
R1 R2
Selisih
Indeks R
0,414
0,296
0,498
-0,118
Indeks R
0,372
0,295
0,448
-0,077
indeks G
0,316
0,315
0,296
-0,001
indeks G
0,432
0,316
0,287
-0,116
Indeks B
0,270
0,389
0,206
0,119
Indeks B
0,195
0,389
0,265
I R Rata-rata
0,393
0,296
0,473
-0,098
I G Rata-rata I B Rata-rata
0,374 0,233
0,315 0,389
0,292 0,235
-0,058 0,156
0,194
Lampiran 1. Lanjutan Jenis Kayu
Konsentrasi
MAHONI 1 (6 LITER 1HARI)
6
6
6
indeks warna RGB
Value
Kontrol
1 minggu
12 minggu
R1
54
86
119
R2
70
71
R3
82
R4
Selisih
Jenis Kayu
Konsentrasi
148
MAHONI 2
6
48
155
(6 LITER 1HARI)
64
77
R5
56
R6 R7
1 minggu
12 minggu
69
69
120
97
150
149
R3
68
115
156
79
R4
64
92
80
30
164
R5
58
108
165
82
156
191
R6
74
19
192
47
61
76
R7
53
49
77
R8
53
103
132
R8
58
99
133
R9 rata-rata R
67 63,889
135 85,222
177 137,889
R9 rata-rata R
49 65,556
46 83,000
178 138,889
G1
48
93
75
G1
80
112
76
G2
65
98
115
G2
113
169
116
G3
66
84
104
G3
80
119
105
G4
60
69
33
G4
73
111
34
G5
52
28
99
G5
66
110
100
G6
76
144
138
G6
82
8
139
G7
35
48
33
G7
63
53
34
G8
42
114
76
G8
72
101
77
G9 rata-rata G
69 57,000
165 93,667
126 88,778
G9 rata-rata G
59 76,444
47 92,222
127 89,778
B1
24
119
6
B1
37
122
7
B2
36
115
110
B2
66
183
111
B3
43
132
87
B3
32
154
88
B4
35
90
33
B4
28
144
34
B5
25
50
79
B5
19
125
80
B6
62
172
158
B6
43
24
159
B7
19
66
24
B7
28
82
25
B8
10
142
79
B8
23
126
80
B9 rata-rata B
58 34,667
201 120,778
122 77,556
B9 rata-rata B
25 33,444
67 114,111
123 78,556
6
6
indeks warna RGB
Value
Kontrol
R1 R2
Selisih
Indeks R
0,411
0,284
0,453
-0,126
Indeks R
0,374
0,287
0,452
-0,087
indeks G
0,366
0,313
0,292
-0,054
indeks G
0,436
0,319
0,292
-0,117
Indeks B
0,223
0,403
0,255
0,180
Indeks B
0,191
0,394
0,256
I R Rata-rata
0,392
0,286
0,453
-0,107
I G Rata-rata I B Rata-rata
0,401 0,207
0,316 0,399
0,292 0,255
-0,085 0,192
0,204
Lampiran 1. Lanjutan Jenis Kayu
Konsentrasi
MINDI 1
6
(6 LITER 1HARI)
6
6
indeks warna RGB
Value
Kontrol
1 minggu
12 minggu
R1
39
88
120
R2
75
47
R3
71
R4
36
R5
98
R6
73
R7
42
R8
25
R9 rata-rata R
8 51,889
G1 G2
Selisih
Jenis Kayu
Konsentrasi
76
MINDI 2
6
63
103
(6 LITER 1HARI)
114
61
91 104
Kontrol
1 minggu
R1
59
65
53
R2
119
46
134
R3
60
104
26
R4
17
104
105
144
R5
94
114
97
147
R6
37
60
151
56
22
R7
54
6
41
90
181
R8
51
47
139
44 77,444
161 112,778
R9 rata-rata R
107 66,444
63 67,667
64 90,000
61
9
78
G1
77
82
21
95
64
47
G2
143
60
93
G3
91
62
64
G3
89
127
0
G4
61
129
9
G4
39
124
66
G5
114
107
105
G5
120
143
61
G6
100
120
113
G6
58
73
107
G7
61
64
4
G7
83
11
22
G8
18
109
138
G8
71
60
99
G9 rata-rata G
13 68,222
47 79,000
118 75,111
G9 rata-rata G
130 90,000
83 84,778
29 55,333
B1
48
91
64
B1
77
76
6
B2
76
56
33
B2
143
45
91
B3
79
68
49
B3
93
133
0
B4
57
124
0
B4
27
125
51
B5
111
107
98
B5
119
149
61
B6
91
109
101
B6
51
66
98
B7
57
67
0
B7
89
7
18
B8
10
107
129
B8
80
50
89
B9 rata-rata B
6 59,444
40 85,444
109 64,778
B9 rata-rata B
144 91,444
84 81,667
9 47,000
6
6
Indeks R
0,289
0,320
0,446
0,031
indeks G
0,380
0,327
0,297
-0,053
Indeks B
0,331
0,353
0,256
0,022
indeks warna RGB
Value
12 minggu
Selisih
Indeks R
0,268
0,289
0,468
0,021
indeks G
0,363
0,362
0,288
-0,001
Indeks B
0,369
0,349
0,244
I R Rata-rata
0,279
0,305
0,457
0,026
-0,020
I G Rata-rata I B Rata-rata
0,372 0,350
0,344 0,351
0,292 0,250
-0,027 0,001
Lampiran 1. Lanjutan Jenis Kayu
Konsentrasi
DURIAN 1
6
(6 LITER 1HARI)
6
6
indeks warna RGB
Value
Kontrol
1 minggu
12 minggu
R1 R2
71
72
137
92
105
R3
67
R4
46
R5 R6
Selisih
Jenis Kayu
Konsentrasi
139
DURIAN 2
6
126
130
(6 LITER 1HARI)
135
76 62
R7
27
R8 R9 rata-rata R G1 G2
Kontrol
1 minggu
12 minggu
R1
68
89
44
R2
126
76
47
R3
100
81
25
140
R4
110
95
109
88
189
R5
121
139
163
126
102
R6
45
68
49
5
10
R7
72
22
149
73
82
158
R8
97
77
167
69 64,778
77 90,667
98 122,556
R9 rata-rata R
53 88,000
35 75,778
128 97,889
66
72
85
G1
67
96
11
80
114
84
G2
131
105
22
G3
67
128
99
G3
101
79
6
G4
55
140
82
G4
106
115
61
G5
65
100
137
G5
127
149
114
G6
54
126
44
G6
44
84
0
G7
36
8
62
G7
85
16
105
G8
72
84
100
G8
88
85
130
G9 rata-rata G
73 63,111
86 95,333
52 82,778
G9 rata-rata G
52 89,000
40 85,444
80 58,778
B1
46
60
64
B1
62
102
2
B2
90
123
64
B2
127
113
17
B3
55
123
78
B3
83
66
0
B4
54
134
62
B4
103
111
47
B5
71
90
113
B5
123
154
97
B6
43
128
20
B6
52
84
0
B7
41
7
62
B7
94
18
104
B8
80
83
89
B8
91
88
133
B9 rata-rata B
76 61,778
91 93,222
24 64,000
B9 rata-rata B
57 88,000
33 85,444
68 52,000
6
6
indeks warna RGB
Value
Selisih
Indeks R
0,342
0,325
0,455
-0,017
Indeks R
0,332
0,307
0,469
-0,025
indeks G
0,333
0,341
0,307
0,009
indeks G
0,336
0,346
0,282
0,011
Indeks B
0,326
0,334
0,238
0,008
Indeks B
0,332
0,346
0,249
I R Rata-rata
0,337
0,316
0,462
-0,021
I G Rata-rata I B Rata-rata
0,334 0,329
0,344 0,340
0,295 0,243
0,010 0,011
0,014
Lampiran 1. Lanjutan Jenis Kayu
Konsentrasi
MENTENG 1
6
(6 LITER 1HARI)
6
6
indeks warna RGB
Value
Kontrol
1 minggu
12 minggu
R1
72
139
133
R2
63
108
R3
76
R4
Selisih
Jenis Kayu
Konsentrasi
Value
Kontrol
1 minggu
12 minggu
126
MENTENG 2
6
R1
60
106
103
R2
74
106
114
131
(6 LITER 1HARI)
160
R3
46
86
57
101
166
81
R4
61
106
R5
62
135
114
172
R5
57
139
R6
150
62
41
131
R6
49
115
139
R7
60
87
102
R7
42
68
187
R8
69
88
172
R8
40
103
143
R9 rata-rata R
46 63,000
97 98,778
145 132,556
R9 rata-rata R
24 50,333
125 106,000
140 147,000
G1
79
151
68
G1
75
103
46
G2
61
116
78
G2
83
103
93
G3
82
125
74
G3
54
77
96
G4
68
102
23
G4
69
99
72
G5
65
113
116
G5
59
139
90
G6
67
36
88
G6
55
16
57
G7
74
92
44
G7
52
70
126
G8
88
89
121
G8
38
107
68
G9 rata-rata G
50 70,444
100 102,667
103 79,444
G9 rata-rata G
24 56,556
133 94,111
73 80,111
B1
87
139
46
B1
68
94
29
B2
46
101
66
B2
82
84
74
B3
80
109
57
B3
39
68
64
B4
70
97
11
B4
72
91
37
B5
70
97
81
B5
56
131
64
B6
60
14
79
B6
53
110
33
B7
74
88
20
B7
54
57
107
B8
92
91
102
B8
41
93
47
B9 rata-rata B
51 70,000
91 91,889
87 61,000
B9 rata-rata B
26 54,556
120 94,222
46 55,667
6
6
Indeks R
0,310
0,337
0,486
0,027
indeks G
0,346
0,350
0,291
0,004
Indeks B
0,344
0,313
0,223
-0,031
indeks warna RGB
Selisih
Indeks R
0,312
0,360
0,520
0,048
indeks G
0,350
0,320
0,283
-0,031
Indeks B
0,338
0,320
0,197
I R Rata-rata
0,311
0,348
0,503
0,038
-0,018
I G Rata-rata I B Rata-rata
0,348 0,341
0,335 0,317
0,287 0,210
-0,013 -0,024
Lampiran 1. Lanjutan Jenis Kayu
Konsentrasi
RAMBUTAN 1
6
(6 LITER 1HARI)
6
6
indeks warna RGB
Value
Kontrol
1 minggu
12 minggu
R1
65
106
49
R2
55
108
R3
103
R4
112
R5
Selisih
Jenis Kayu
Konsentrasi
220
RAMBUTAN 2
6
70
225
(6 LITER 2HARI)
21
147
106
75
R6
134
3
R7
101
R8
129
R9 rata-rata R
95 100,000
79 68,000
G1
41
G2
37
G3
84
58
148
G4
98
20
81
G5
73
75
G6
125
G7
Value
Kontrol
1 minggu
12 minggu
R1
30
51
75
R2
129
137
145
R3
118
195
210
R4
90
102
152
76
R5
147
46
65
188
R6
194
70
162
49
25
R7
115
69
45
101
158
R8
96
110
144
128 135,111
R9 rata-rata R
29 105,333
75 95,000
98 121,778
88
2
G1
16
37
9
117
152
G2
122
214
145
G3
86
199
152
G4
55
112
100
10
G5
127
50
21
0
109
G6
178
60
85
72
32
0
G7
95
84
0
G8
97
116
96
G8
70
120
104
G9 rata-rata G
69 77,333
92 66,444
80 75,333
G9 rata-rata G
22 85,667
79 106,111
80 77,333
B1
37
112
0
B1
67
63
14
B2
59
132
133
B2
138
222
110
B3
90
98
122
B3
87
224
135
B4
111
36
82
B4
77
137
100
B5
100
109
0
B5
136
97
12
B6
130
12
105
B6
191
89
98
B7
74
64
0
B7
96
117
26
B8
108
145
97
B8
73
145
50
B9 rata-rata B
72 86,778
109 90,778
80 68,778
B9 rata-rata B
29 99,333
102 132,889
41 65,111
6
6
indeks warna RGB
Selisih
Indeks R
0,379
0,302
0,484
-0,077
Indeks R
0,363
0,284
0,461
-0,078
indeks G
0,293
0,295
0,270
0,002
indeks G
0,295
0,318
0,293
0,023
Indeks B
0,329
0,403
0,246
0,074
Indeks B
0,342
0,398
0,246
I R Rata-rata
0,371
0,293
0,472
-0,078
I G Rata-rata I B Rata-rata
0,294 0,335
0,306 0,400
0,281 0,246
0,012 0,065
0,056
Lampiran 1. Lanjutan Jenis Kayu
Konsentrasi
NANGKA 1 (6 LITER 2HARI)
6
6
6
indeks warna RGB
Value
Kontrol
1 minggu
12 minggu
R1 R2
52
91
132
85
112
R3
80
R4
Selisih
Jenis Kayu
Konsentrasi
Value
Kontrol
1 minggu
12 minggu
118
NANGKA 2
6
R1
48
47
118
R2
78
47
78
96
(6 LITER 2HARI)
101
R3
75
66
47
79
138
116
R4
63
90
R5
89
56
52
110
R5
70
103
172
R6 R7
45
72
130
R6
41
100
122
38
65
66
R7
43
135
90
R8
53
106
177
R8
37
72
106
R9 rata-rata R
47 59,556
12 74,111
172 124,111
R9 rata-rata R
41 55,111
61 80,111
128 114,556
G1
58
78
85
G1
66
55
73
G2
89
122
82
G2
99
69
69
G3
92
73
33
G3
93
85
81
G4
49
64
62
G4
78
105
3
G5
88
32
65
G5
93
128
112
G6
48
58
69
G6
62
115
73
G7
39
69
23
G7
60
143
40
G8
54
99
135
G8
52
82
53
G9 rata-rata G
46 62,556
14 67,667
123 75,222
G9 rata-rata G
58 73,444
75 95,222
79 64,778
B1
22
98
67
B1
28
74
50
B2
52
147
63
B2
58
93
54
B3
56
105
26
B3
55
100
62
B4
25
85
36
B4
45
144
0
B5
57
43
59
B5
64
158
101
B6
17
75
51
B6
23
146
59
B7
5
80
7
B7
26
180
31
B8
22
115
123
B8
9
117
37
B9 rata-rata B
18 30,444
27 86,111
116 60,889
B9 rata-rata B
13 35,667
114 125,111
75 52,111
6
6
indeks warna RGB
Selisih
Indeks R
0,390
0,325
0,477
-0,065
Indeks R
0,336
0,267
0,495
-0,069
indeks G
0,410
0,297
0,289
-0,113
indeks G
0,447
0,317
0,280
-0,130
Indeks B
0,200
0,378
0,234
0,178
Indeks B
0,217
0,416
0,225
I R Rata-rata
0,363
0,296
0,486
-0,067
I G Rata-rata I B Rata-rata
0,429 0,208
0,307 0,397
0,284 0,230
-0,122 0,189
0,199
Lampiran 1. Lanjutan Jenis Kayu
Konsentrasi
Selisih
Value
Kontrol
1 minggu
12 minggu
R1
72
19
117
MAHONI 2
R2
83
0
129
(6 LITER 2HARI)
MAHONI 1
R3
92
125
168
(6 LITER 2HARI)
R4
42
68
143
R5
91
157
R6
62
R7
28
R8
6
6
6
indeks warna RGB
Jenis Kayu
Konsentrasi
Kontrol
1 minggu
R1
77
94
97
R2
113
97
141
R3
93
105
116
R4
68
34
96
118
R5
87
159
183
33
84
R6
77
19
131
65
113
R7
57
38
78
83
58
140
R8
74
84
205
R9 rata-rata R
69 69,111
109 70,444
233 138,333
R9 rata-rata R
83 81,000
56 76,222
102 127,667
G1
61
44
73
G1
81
108
74
G2
63
29
77
G2
112
116
100
G3
80
142
116
G3
96
131
67
G4
17
85
95
G4
46
52
46
G5
65
180
70
G5
71
170
127
G6
31
27
34
G6
71
31
80
G7
21
70
70
G7
50
54
19
G8
59
59
83
G8
67
88
154
G9 rata-rata G
71 52,000
130 85,111
182 88,889
G9 rata-rata G
77 74,556
53 89,222
44 79,000
B1
43
66
70
B1
56
145
80
B2
43
64
66
B2
94
172
108
B3
64
160
95
B3
85
188
86
B4
0
95
81
B4
23
92
35
B5
32
214
58
B5
48
215
138
B6
3
55
46
B6
57
43
79
B7
5
102
61
B7
32
79
37
B8
33
87
72
B8
41
117
161
B9 rata-rata B
50 30,333
135 108,667
181 81,111
B9 rata-rata B
51 54,111
72 124,778
43 85,222
6
6
6
indeks warna RGB
Value
12 minggu
Selisih
Indeks R
0,456
0,267
0,449
-0,190
Indeks R
0,386
0,263
0,437
-0,124
indeks G
0,343
0,322
0,288
-0,021
indeks G
0,356
0,307
0,271
-0,048
Indeks B
0,200
0,411
0,263
0,211
Indeks B
0,258
0,430
0,292
I R Rata-rata
0,421
0,265
0,443
-0,157
I G Rata-rata I B Rata-rata
0,349 0,229
0,315 0,421
0,279 0,278
-0,035 0,191
0,172
Lampiran 1. Lanjutan Jenis Kayu
Konsentrasi
Value
Kontrol
MINDI 1
R1
(6 LITER 2HARI)
R2 6
6
6
indeks warna RGB
1 minggu
12 minggu
40
86
115
29
102
63
R3
60
97
132
R4
47
107
99
R5
60
47
130
R6
26
8
R7
27
39
R8
62
R9 rata-rata R
Selisih
Jenis Kayu
Konsentrasi
Value
Kontrol
1 minggu
12 minggu
MINDI 2
R1
(6 LITER 2HARI)
R2
32
95
92
41
130
33
R3
44
120
186
R4
44
58
97
R5
59
82
115
130
R6
32
120
189
108
R7
10
33
108
90
127
R8
38
78
152
13 40,444
93 74,333
134 115,333
R9 rata-rata R
44 38,222
100 90,667
66 115,333
G1
61
101
87
G1
44
115
58
G2
17
121
20
G2
60
146
2
G3
71
115
94
G3
75
124
134
G4
61
124
61
G4
62
61
65
G5
74
58
98
G5
72
94
85
G6
33
15
96
G6
44
128
144
G7
53
52
71
G7
31
37
73
G8
87
109
96
G8
56
94
116
G9 rata-rata G
13 52,222
109 89,333
94 79,667
G9 rata-rata G
62 56,222
111 101,111
38 79,444
B1
54
98
84
B1
40
104
57
B2
3
117
3
B2
56
161
0
B3
51
103
83
B3
70
107
120
B4
64
116
50
B4
62
42
50
B5
74
54
85
B5
65
82
75
B6
15
23
86
B6
44
131
125
B7
44
45
65
B7
52
36
54
B8
84
103
93
B8
56
91
100
B9 rata-rata B
11 44,444
109 85,333
86 70,556
B9 rata-rata B
64 56,556
105 95,444
27 67,556
6
6
6
Indeks R
0,295
0,299
0,434
0,004
indeks G
0,381
0,359
0,300
-0,022
Indeks B
0,324
0,343
0,266
0,019
indeks warna RGB
Selisih
Indeks R
0,253
0,316
0,440
0,063
indeks G
0,372
0,352
0,303
-0,020
Indeks B
0,375
0,332
0,258
I R Rata-rata
0,274
0,307
0,437
0,033
-0,042
I G Rata-rata I B Rata-rata
0,377 0,349
0,355 0,338
0,301 0,262
-0,021 -0,012
Lampiran 1. Lanjutan Jenis Kayu
Konsentrasi
DURIAN 1
6
(6 LITER 2HARI)
6
6
indeks warna RGB
Value
Kontrol
1 minggu
12 minggu
R1 R2
120
90
146
135
130
R3
129
R4
Selisih
Jenis Kayu
Konsentrasi
Value
Kontrol
1 minggu
12 minggu
185
DURIAN 2
6
R1
82
142
153
R2
75
88
111
188
(6 LITER 2HARI)
167
R3
76
56
115
140
94
107
R4
77
119
R5
159
89
128
128
R5
91
102
151
R6 R7
114
118
170
R6
104
62
156
81
64
106
R7
76
97
83
R8
121
96
177
R8
49
48
151
R9 rata-rata R
59 114,778
107 109,333
144 150,111
R9 rata-rata R
96 80,667
115 92,111
128 130,222
G1
121
62
104
G1
65
130
99
G2
128
110
128
G2
52
84
117
G3
132
97
151
G3
57
37
50
G4
109
130
56
G4
65
119
37
G5
156
107
83
G5
60
95
92
G6
107
108
132
G6
95
45
107
G7
77
47
53
G7
58
91
35
G8
112
77
127
G8
21
32
103
G9 rata-rata G
44 109,556
97 92,778
92 102,889
G9 rata-rata G
91 62,667
103 81,778
73 79,222
B1
107
77
88
B1
45
132
87
B2
112
111
111
B2
36
83
118
B3
121
96
135
B3
42
39
41
B4
93
131
37
B4
49
130
26
B5
147
114
77
B5
55
102
76
B6
97
109
131
B6
78
64
91
B7
71
65
43
B7
48
95
31
B8
107
97
118
B8
18
43
89
B9 rata-rata B
37 99,111
106 100,667
78 90,889
B9 rata-rata B
72 49,222
117 89,444
66 69,444
6
6
indeks warna RGB
Selisih
Indeks R
0,355
0,361
0,437
0,006
Indeks R
0,419
0,350
0,467
-0,069
indeks G
0,339
0,306
0,299
-0,032
indeks G
0,325
0,311
0,284
-0,015
Indeks B
0,306
0,332
0,264
0,026
Indeks B
0,256
0,340
0,249
I R Rata-rata
0,387
0,355
0,452
-0,031
I G Rata-rata I B Rata-rata
0,332 0,281
0,308 0,336
0,292 0,257
-0,024 0,055
0,084
Lampiran 1. Lanjutan Jenis Kayu
Konsentrasi
MENTENG 1
6
(6 LITER 2HARI)
6
6
indeks warna RGB
Value
Kontrol
1 minggu
12 minggu
R1
54
36
175
R2
75
69
R3
51
R4
Selisih
Jenis Kayu
Konsentrasi
Value
Kontrol
1 minggu
12 minggu
159
MENTENG 2
6
R1
59
117
161
R2
81
112
56
151
(6 LITER 2HARI)
150
R3
57
97
65
68
188
131
R4
35
114
R5
101
131
57
146
R5
53
92
R6
170
53
58
162
R6
55
51
155
R7
31
36
208
R7
36
77
92
R8
389
71
126
R8
58
120
155
R9 rata-rata R
24 93,667
28 53,222
160 157,556
R9 rata-rata R
61 55,000
62 93,556
138 148,889
G1
57
48
131
G1
52
113
90
G2
85
81
104
G2
91
118
82
G3
51
57
80
G3
60
104
114
G4
77
76
65
G4
30
120
62
G5
117
59
89
G5
60
94
111
G6
60
70
103
G6
54
42
70
G7
49
53
157
G7
46
75
15
G8
45
83
75
G8
57
129
101
G9 rata-rata G
25 62,889
46 63,667
62 96,222
G9 rata-rata G
71 57,889
58 94,778
60 78,333
B1
62
44
102
B1
46
101
58
B2
77
81
74
B2
83
108
61
B3
39
49
48
B3
51
89
87
B4
75
65
53
B4
27
116
31
B5
107
56
69
B5
53
73
103
B6
44
66
87
B6
49
33
49
B7
37
61
156
B7
37
62
0
B8
43
69
58
B8
53
124
77
B9 rata-rata B
19 55,889
32 58,111
39 76,222
B9 rata-rata B
73 52,444
47 83,667
26 54,667
6
6
Indeks R
0,441
0,304
0,477
-0,137
indeks G
0,296
0,364
0,292
0,068
Indeks B
0,263
0,332
0,231
0,069
indeks warna RGB
Selisih
Indeks R
0,333
0,344
0,528
0,011
indeks G
0,350
0,348
0,278
-0,002
Indeks B
0,317
0,308
0,194
I R Rata-rata
0,387
0,324
0,503
-0,063
-0,010
I G Rata-rata I B Rata-rata
0,323 0,290
0,356 0,320
0,285 0,212
0,033 0,030
Lampiran 1. Lanjutan Jenis Kayu
Konsentrasi
RAMBUTAN 1 (6 LITER 2HARI)
6
6
6
indeks warna RGB
Value
Kontrol
1 minggu
12 minggu
R1
76
131
113
R2
125
176
R3
117
R4
Selisih
Jenis Kayu
Konsentrasi
Value
Kontrol
1 minggu
12 minggu
196
RAMBUTAN 2
6
R1
86
116
151
R2
65
51
0
122
(6 LITER 2HARI)
118
R3
63
3
80
31
81
104
R4
90
92
R5
112
64
163
69
R5
125
37
113
R6 R7
105
76
115
R6
127
144
223
89
138
105
R7
105
40
169
R8
82
94
135
R8
135
97
174
R9 rata-rata R
96 98,000
97 100,667
163 124,667
R9 rata-rata R
100 99,556
89 74,333
85 130,889
G1
35
158
61
G1
60
128
89
G2
108
228
150
G2
30
55
63
G3
119
10
85
G3
31
7
26
G4
56
48
56
G4
39
82
19
G5
118
176
31
G5
102
62
45
G6
103
77
71
G6
111
152
155
G7
91
136
59
G7
85
53
51
G8
81
108
72
G8
116
90
114
G9 rata-rata G
97 89,778
103 116,000
114 77,667
G9 rata-rata G
58 70,222
105 81,556
35 66,333
B1
15
153
50
B1
45
144
104
B2
88
249
134
B2
28
84
60
B3
116
30
67
B3
18
42
32
B4
44
55
52
B4
36
106
24
B5
106
182
46
B5
48
69
46
B6
88
82
58
B6
114
188
142
B7
78
147
43
B7
78
95
40
B8
79
137
67
B8
102
144
113
B9 rata-rata B
83 77,444
117 128,000
97 68,222
B9 rata-rata B
46 57,222
139 112,333
26 65,222
6
6
indeks warna RGB
Selisih
Indeks R
0,370
0,292
0,461
-0,077
Indeks R
0,439
0,277
0,499
-0,161
indeks G
0,339
0,337
0,287
-0,002
indeks G
0,309
0,304
0,253
-0,005
Indeks B
0,292
0,371
0,252
0,079
Indeks B
0,252
0,419
0,249
I R Rata-rata
0,404
0,285
0,480
-0,119
I G Rata-rata I B Rata-rata
0,324 0,272
0,320 0,395
0,270 0,250
-0,004 0,123
0,167
Lampiran 1. Lanjutan Jenis Kayu
Konsentrasi
NANGKA 1 (6 LITER 3 HARI)
6
6
6
indeks warna RGB
Value
Kontrol
1 minggu
12 minggu
R1
70
107
106
R2
89
114
R3
74
R4
Selisih
Jenis Kayu
Konsentrasi
150
NANGKA 2
6
149
41
(6 LITER 3 HARI)
72
106
R5
77
R6 R7
1 minggu
12 minggu
60
84
107
97
101
144
R3
77
73
171
120
R4
61
45
85
72
169
R5
83
102
162
71
49
171
R6
79
101
190
62
49
69
R7
34
54
57
R8
70
121
129
R8
74
116
121
R9 rata-rata R
52 70,778
40 89,667
93 116,444
R9 rata-rata R
63 69,778
34 78,889
133 130,000
G1
81
138
70
G1
70
84
60
G2
95
138
98
G2
108
96
96
G3
83
179
7
G3
92
79
114
G4
86
133
73
G4
72
41
40
G5
88
111
104
G5
94
109
113
G6
81
75
118
G6
96
100
135
G7
77
78
12
G7
47
48
17
G8
84
129
70
G8
95
120
82
G9 rata-rata G
57 81,333
59 115,556
46 66,444
G9 rata-rata G
87 84,556
36 79,222
82 82,111
B1
49
169
58
B1
35
106
50
B2
51
172
77
B2
74
118
86
B3
40
215
0
B3
49
103
97
B4
51
160
67
B4
40
56
35
B5
30
152
86
B5
41
137
119
B6
44
98
102
B6
54
132
130
B7
48
96
3
B7
4
62
7
B8
48
150
66
B8
56
149
67
B9 rata-rata B
3 40,444
73 142,778
40 55,444
B9 rata-rata B
57 45,556
61 102,667
79 74,444
6
6
indeks warna RGB
Value
Kontrol
R1 R2
Selisih
Indeks R
0,368
0,258
0,489
-0,110
Indeks R
0,349
0,303
0,454
-0,047
indeks G
0,422
0,332
0,279
-0,090
indeks G
0,423
0,304
0,287
-0,119
Indeks B
0,210
0,410
0,233
0,200
Indeks B
0,228
0,394
0,260
I R Rata-rata
0,358
0,280
0,471
-0,078
I G Rata-rata I B Rata-rata
0,423 0,219
0,318 0,402
0,283 0,246
-0,105 0,183
0,166
Lampiran 1. Lanjutan Jenis Kayu
Konsentrasi
MAHONI 1 (6 LITER 3 HARI)
6
6
6
indeks warna RGB
Selisih
Value
Kontrol
1 minggu
12 minggu
Jenis Kayu
R1
82
91
132
MAHONI 2
R2
96
94
118
(6 LITER 3 HARI)
R3
79
63
R4
65
8
R5
87
70
R6
88
R7
45
R8
Konsentrasi
Kontrol
1 minggu
R1
77
134
84
R2
111
84
155
96
R3
81
153
175
116
R4
77
51
81
110
R5
76
70
162
100
130
R6
81
147
140
66
66
R7
42
68
101
72
64
177
R8
91
56
118
R9 rata-rata R
76 76,667
64 68,889
172 124,111
R9 rata-rata R
87 80,333
91 94,889
103 124,333
G1
73
111
85
G1
75
150
40
G2
90
90
82
G2
112
92
105
G3
66
76
33
G3
77
188
133
G4
61
36
62
G4
71
82
25
G5
61
76
65
G5
77
75
12
G6
88
118
69
G6
80
107
90
G7
41
68
23
G7
42
83
43
G8
65
74
135
G8
82
62
68
G9 rata-rata G
73 68,667
71 80,000
123 75,222
G9 rata-rata G
70 76,222
107 105,111
50 62,889
B1
55
135
67
B1
63
175
31
B2
68
113
63
B2
94
129
108
B3
47
110
26
B3
50
220
135
B4
50
57
36
B4
45
110
26
B5
48
112
59
B5
63
104
111
B6
64
142
51
B6
52
202
91
B7
29
89
7
B7
30
104
55
B8
46
101
123
B8
64
76
45
B9 rata-rata B
58 51,667
97 106,222
116 60,889
B9 rata-rata B
63 58,222
132 139,111
46 72,000
6
6
6
indeks warna RGB
Value
12 minggu
Selisih
Indeks R
0,389
0,270
0,477
-0,119
Indeks R
0,374
0,280
0,480
-0,094
indeks G
0,349
0,314
0,289
-0,035
indeks G
0,355
0,310
0,243
-0,045
Indeks B
0,262
0,416
0,234
0,154
Indeks B
0,271
0,410
0,278
I R Rata-rata
0,382
0,275
0,478
-0,107
I G Rata-rata I B Rata-rata
0,352 0,267
0,312 0,413
0,266 0,256
-0,040 0,147
0,139
Lampiran 1. Lanjutan Jenis Kayu
Konsentrasi
MINDI 1
6
(6 LITER 3 HARI)
6
6
indeks warna RGB
Value
Kontrol
1 minggu
12 minggu
R1
65
48
83
R2
119
55
R3
72
R4
Selisih
Jenis Kayu
Konsentrasi
Value
Kontrol
1 minggu
12 minggu
78
MINDI 2
6
R1
57
88
103
R2
95
99
8
88
(6 LITER 3 HARI)
143
R3
125
125
62
48
6
124
R4
84
24
55
R5
83
R6
89
77
107
R5
98
54
108
68
125
R6
98
96
R7
100
56
39
85
R7
26
41
31
R8
65
66
99
R8
47
85
43
R9 rata-rata R
66 75,222
48 50,778
64 94,778
R9 rata-rata R
48 75,333
93 78,333
76 73,889
G1
79
58
60
G1
70
92
70
G2
138
69
62
G2
112
125
94
G3
85
25
25
G3
150
145
10
G4
73
64
98
G4
104
35
24
G5
90
102
62
G5
114
54
73
G6
102
79
91
G6
113
106
71
G7
70
62
55
G7
17
65
10
G8
72
75
61
G8
67
90
9
G9 rata-rata G
77 87,333
58 65,778
31 60,556
G9 rata-rata G
47 88,222
112 91,556
44 45,000
B1
62
47
42
B1
53
77
53
B2
136
54
49
B2
102
112
89
B3
78
9
8
B3
154
136
0
B4
69
54
85
B4
103
31
4
B5
83
99
43
B5
113
46
43
B6
93
75
81
B6
108
95
63
B7
57
52
44
B7
12
52
7
B8
54
70
50
B8
66
80
7
B9 rata-rata B
62 77,111
50 56,667
24 47,333
B9 rata-rata B
27 82,000
108 81,889
21 31,889
6
6
indeks warna RGB
Selisih
Indeks R
0,314
0,293
0,468
-0,021
Indeks R
0,307
0,311
0,490
indeks G
0,364
0,380
0,299
0,015
indeks G
0,359
0,364
0,298
0,004 0,004
Indeks B
0,322
0,327
0,234
0,005
Indeks B
0,334
0,325
0,211
-0,009
I R Rata-rata
0,310
0,302
0,479
-0,008
I G Rata-rata I B Rata-rata
0,362 0,328
0,372 0,326
0,299 0,223
0,010 -0,002
Lampiran 1. Lanjutan Jenis Kayu
Konsentrasi
DURIAN 1
6
(6 LITER 3 HARI)
6
6
indeks warna RGB
Value
Kontrol
1 minggu
12 minggu
R1
51
113
111
R2
30
137
R3
81
R4
Selisih
Jenis Kayu
Konsentrasi
146
DURIAN 2
6
82
131
(6 LITER 3 HARI)
59
116
R5
77
R6
Value
Kontrol
1 minggu
12 minggu
R1
84
47
134
R2
128
111
143
R3
89
68
105
113
R4
73
61
149
83
138
R5
117
81
94
34
91
143
R6
105
107
130
R7
34
74
79
R7
93
72
88
R8
44
94
113
R8
102
96
180
R9 rata-rata R
41 50,111
97 98,556
109 120,333
R9 rata-rata R
109 100,000
86 81,000
104 125,222
G1
60
119
64
G1
74
53
85
G2
34
143
96
G2
123
110
86
G3
87
86
87
G3
88
85
54
G4
69
132
66
G4
61
52
92
G5
80
82
85
G5
122
85
25
G6
25
89
95
G6
100
112
76
G7
39
88
26
G7
74
74
32
G8
51
114
69
G8
97
102
124
G9 rata-rata G
47 54,667
100 105,889
72 73,333
G9 rata-rata G
112 94,556
77 83,333
48 69,111
B1
55
115
48
B1
72
41
68
B2
19
129
85
B2
117
106
69
B3
75
71
60
B3
84
77
25
B4
61
129
50
B4
61
43
83
B5
73
64
71
B5
115
71
20
B6
18
77
72
B6
104
106
52
B7
35
71
8
B7
68
63
19
B8
44
112
44
B8
93
90
101
B9 rata-rata B
47 47,444
89 95,222
54 54,667
B9 rata-rata B
117 92,333
60 73,000
33 52,222
6
6
indeks warna RGB
Selisih
Indeks R
0,329
0,329
0,485
0,000
Indeks R
0,349
0,341
0,508
indeks G
0,359
0,353
0,295
-0,006
indeks G
0,330
0,351
0,280
-0,007 0,022
Indeks B
0,312
0,318
0,220
0,006
Indeks B
0,322
0,308
0,212
-0,014
I R Rata-rata
0,339
0,335
0,496
-0,004
I G Rata-rata I B Rata-rata
0,344 0,317
0,352 0,313
0,288 0,216
0,008 -0,004
Lampiran 1. Lanjutan Jenis Kayu
Konsentrasi
MENTENG 1
6
(6 LITER 3 HARI)
6
6
indeks warna RGB
Value
Kontrol
1 minggu
12 minggu
R1
91
105
103
R2
110
86
169
R3
61
58
R4
94
R5
Selisih
Jenis Kayu
Konsentrasi
Value
Kontrol
1 minggu
12 minggu
MENTENG 2
R1
(6 LITER 3 HARI)
R2
60
66
152
82
122
180
144
R3
41
89
116
125
180
R4
47
86
92
88
164
153
R5
86
157
R6
99
100
60
153
R6
66
96
172
R7
72
R8
67
83
32
R7
58
88
93
96
155
R8
61
67
125
R9 rata-rata R
88 86,000
72 89,333
113 132,667
R9 rata-rata R
30 59,000
82 94,778
140 135,444
G1
97
107
53
G1
64
53
98
G2
108
81
101
G2
80
107
76
G3
65
46
123
G3
35
87
94
G4
102
119
66
G4
51
85
73
G5
96
85
97
G5
91
153
4
G6
104
111
94
G6
73
84
91
G7
72
84
10
G7
53
73
25
G8
72
93
97
G8
66
59
42
G9 rata-rata G
84 88,889
69 88,333
54 77,222
G9 rata-rata G
44 61,889
66 85,222
75 64,222
B1
93
83
42
B1
47
36
67
B2
109
61
80
B2
67
100
39
B3
64
46
94
B3
11
74
71
B4
105
110
48
B4
60
80
34
B5
95
66
91
B5
85
126
5
B6
107
103
78
B6
57
70
64
B7
70
68
12
B7
47
54
4
B8
78
85
71
B8
62
38
12
B9 rata-rata B
83 89,333
65 76,333
36s 64,500
B9 rata-rata B
43 53,222
53 70,111
53 38,778
6
6
6
indeks warna RGB
Selisih
Indeks R
0,325
0,352
0,483
0,026
Indeks R
0,339
0,379
0,568
0,040
indeks G
0,336
0,348
0,281
0,011
indeks G
0,355
0,341
0,269
-0,015
Indeks B
0,338
0,301
0,235
-0,038
Indeks B
0,306
0,280
0,163
-0,025
I R Rata-rata
0,332
0,365
0,526
0,033
I G Rata-rata I B Rata-rata
0,346 0,322
0,344 0,290
0,275 0,199
-0,002 -0,031
Lampiran 1. Lanjutan Jenis Kayu
Konsentrasi
Value
Kontrol
1 minggu
12 minggu
Selisih
Jenis Kayu
Konsentrasi
Value
Kontrol
1 minggu
12 minggu 116
RAMBUTAN 1
R1
85
38
135
RAMBUTAN 2
R1
65
114
(6 LITER 3 HARI)
R2
131
143
94
(6 LITER 3 HARI)
R2
140
104
84
R3
108
117
108
R3
169
45
151
R4
113
59
144
R4
132
72
153
R5
73
174
113
R5
107
94
89
R6
106
99
156
R6
51
87
171
R7
94
135
123
R7
68
135
61
R8
108
113
134
R8
58
149
141
R9 rata-rata R
113 103,444
84 106,889
161 129,778
R9 rata-rata R
96 98,444
41 93,444
88 117,111
6
6
6
indeks warna RGB
6
G1
68
26
66
G1
54
130
75
G2
103
152
45
G2
123
115
47
G3
80
106
45
G3
164
47
94
G4
97
45
72
G4
138
74
104
G5
72
206
40
G5
90
84
46
G6
86
98
89
G6
36
72
122
G7
67
124
72
G7
51
146
28
G8
90
99
73
G8
48
154
87
G9 rata-rata G
78 82,333
74 103,333
97 66,556
G9 rata-rata G
88 88,000
52 97,111
34 70,778
6
B1
58
46
50
B1
52
145
71
B2
102
161
30
B2
113
135
29
B3
69
122
36
B3
160
59
83
B4
84
60
75
B4
124
89
99
B5
67
217
34
B5
96
108
39
B6
85
114
83
B6
39
95
117
B7
60
128
55
B7
57
168
9
B8
90
114
52
B8
39
173
87
B9 rata-rata B
84 77,667
83 116,111
85 55,556
B9 rata-rata B
77 84,111
54 114,000
32 62,889
6
indeks warna RGB
Selisih
Indeks R
0,393
0,328
0,515
-0,065
Indeks R
0,364
0,307
0,467
-0,057
indeks G
0,313
0,317
0,264
0,004
indeks G
0,325
0,319
0,282
-0,006
Indeks B
0,295
0,356
0,221
0,061
Indeks B
0,311
0,374
0,251
I R Rata-rata
0,378
0,317
0,491
-0,061
I G Rata-rata I B Rata-rata
0,319 0,303
0,318 0,365
0,273 0,236
-0,001 0,062
0,063
Lampiran 2. % Kehilangan berat dan mortalitas rayap kayu kering kode
control
sample
BA
KA
A
Rayap Sisa
rayap mati
M
MH1
15,287
16,320
13,142
12,694
3,410
29,000
21,000
0,420
MH2
14,264
19,660
11,920
11,570
2,940
36,000
14,000
0,280
rata-rata
14,776
17,990
12,531
12,132
3,175
32,500
17,500
0,350
NG1
15,626
18,640
13,171
12,768
3,059
27,000
23,000
0,460
NG2
15,058
18,220
12,737
12,301
3,425
31,000
19,000
0,380
rata-rata
15,342
18,430
12,954
12,535
3,242
29,000
21,000
0,420
RB1
21,803
15,350
18,902
18,693
1,104
19,000
31,000
0,620
RB2
19,885
18,360
16,800
16,247
3,294
23,000
27,000
0,540
rata-rata
20,844
16,855
17,851
17,470
2,199
21,000
29,000
0,580
DR1
13,831
14,450
12,085
11,672
3,415
33,000
17,000
0,340
DR2
13,149
14,840
11,450
10,935
4,497
37,000
13,000
0,260
rata-rata
13,490
14,645
11,767
11,304
3,956
35,000
15,000
0,300
MT1
15,240
11,348
13,687
13,198
3,571
34,000
16,000
0,320
MT2
14,540
13,420
12,820
12,154
5,192
39,000
11,000
0,220
rata-rata
14,890
12,384
13,253
12,676
4,382
36,500
13,500
0,270
MD1
12,915
11,720
11,560
11,076
4,188
32,000
18,000
0,360
MD2
13,005
12,480
11,562
11,323
2,068
25,000
25,000
0,500
rata-rata
12,960
12,100
11,561
11,200
3,128
28,500
21,500
0,430
A = % Kehilangan Berat M = % Mortalitas Rayap
BKT setelah BKT setelah
Lampiran 2. Lanjutan kode
2 LITER 24 JAM
sample
BA
KA
BKT_est
BKT setelah
A
Rayap Sisa
rayap mati
M
MH1
19,108
20,330
15,880
15,578
1,900
19,000
31,000
0,620
MH2
16,846
21,150
13,905
13,687
1,568
16,000
34,000
0,680
rata-rata
17,977
20,740
14,892
14,633
1,734
17,500
32,500
0,650
NG1
19,575
19,400
16,394
16,178
1,320
17,000
33,000
0,660
NG2
15,208
18,530
12,831
12,569
2,038
23,000
27,000
0,540
rata-rata
17,392
18,965
14,612
14,374
1,679
20,000
30,000
0,600
RB1
23,469
14,980
20,411
19,989
2,069
21,000
29,000
0,580
RB2
20,834
15,200
18,085
17,891
1,073
18,000
32,000
0,640
rata-rata
22,152
15,090
19,248
18,940
1,571
19,500
30,500
0,610
DR1
13,418
19,800
11,200
10,927
2,440
32,000
18,000
0,360
DR2
12,916
18,280
10,920
10,824
0,878
16,000
34,000
0,680
rata-rata
13,167
19,040
11,060
10,876
1,659
24,000
26,000
0,520
MT1
15,407
19,200
12,925
12,794
1,016
18,000
32,000
0,640
MT2
15,024
19,130
12,611
12,432
1,423
21,000
29,000
0,580
rata-rata
15,216
19,165
12,768
12,613
1,219
19,500
30,500
0,610
MD1
14,781
18,750
12,447
12,179
2,154
19,000
31,000
0,620
MD2
12,654
20,300
10,519
10,388
1,243
14,000
36,000
0,720
rata-rata
13,718
19,525
11,483
11,284
1,698
16,500
33,500
0,670
A = % Kehilangan Berat M = % Mortalitas Rayap
Lampiran 2. Lanjutan kode
2 LITER 48 JAM
sample
BA
KA
BKT_est
BKT setelah
A
Rayap Sisa
rayap mati
M
MH1
15,305
21,450
12,602
12,389
1,689
18,000
32,000
0,640
MH2
16,310
20,130
13,577
13,417
1,178
22,000
28,000
0,560
rata-rata
15,808
20,790
13,089
12,903
1,434
20,000
30,000
0,600
NG1
13,556
18,950
11,396
11,293
0,907
8,000
42,000
0,840
NG2
13,135
20,450
10,905
10,896
0,082
0,000
50,000
1,000
rata-rata
13,346
19,700
11,151
11,095
0,495
4,000
46,000
0,920
RB1
21,132
15,850
18,241
17,894
1,901
21,000
29,000
0,580
RB2
21,998
15,500
19,046
18,639
2,136
27,000
23,000
0,460
rata-rata
21,565
15,675
18,643
18,267
2,019
24,000
26,000
0,520
DR1
14,634
19,430
12,253
12,013
1,960
16,000
34,000
0,680
DR2
13,296
18,980
11,175
10,865
2,774
27,000
23,000
0,460
rata-rata
13,965
19,205
11,714
11,439
2,367
21,500
28,500
0,570
MT1
16,108
19,350
13,496
13,271
1,670
20,000
30,000
0,600
MT2
15,701
18,530
13,246
13,068
1,347
19,000
31,000
0,620
rata-rata
15,905
18,940
13,371
13,170
1,509
19,500
30,500
0,610
MD1
12,028
19,600
10,057
9,876
1,798
21,000
29,000
0,580
MD2
14,754
20,230
12,271
11,984
2,343
26,000
24,000
0,480
rata-rata
13,391
19,915
11,164
10,930
2,071
23,500
26,500
0,530
A = % Kehilangan Berat M = % Mortalitas Rayap
Lampiran 2. Lanjutan kode
2 LITER 72 JAM
sample
BA
KA
BKT_est
BKT setelah
A
Rayap Sisa
rayap mati
M
MH1
18,295
19,750
15,278
14,978
1,961
18,000
32,000
0,640
MH2
14,546
19,350
12,188
11,869
2,615
22,000
28,000
0,560
rata-rata
16,421
19,550
13,733
13,424
2,288
20,000
30,000
0,600
NG1
15,625
18,250
13,214
13,034
1,359
19,000
31,000
0,620
NG2
17,611
18,050
14,918
14,792
0,846
15,000
35,000
0,700
rata-rata
16,618
18,150
14,066
13,913
1,102
17,000
33,000
0,660
RB1
22,216
15,980
19,155
18,764
2,041
23,000
27,000
0,540
RB2
20,965
15,100
18,215
17,941
1,502
27,000
23,000
0,460
rata-rata
21,591
15,540
18,685
18,353
1,772
25,000
25,000
0,500
DR1
14,730
18,230
12,459
12,228
1,852
28,000
22,000
0,440
DR2
13,208
18,050
11,188
11,022
1,488
22,000
28,000
0,560
rata-rata
13,969
18,140
11,824
11,625
1,670
25,000
25,000
0,500
MT1
16,410
18,830
13,810
13,743
0,483
15,000
35,000
0,700
MT2
14,298
17,580
12,160
11,933
1,869
37,000
13,000
0,260
rata-rata
15,354
18,205
12,985
12,838
1,176
26,000
24,000
0,480
MD1
14,857
19,600
12,422
12,109
2,522
21,000
29,000
0,580
MD2
14,100
17,630
11,987
11,726
2,175
17,000
33,000
0,660
rata-rata
14,479
18,615
12,204
11,918
2,348
19,000
31,000
0,620
A = % Kehilangan Berat M = % Mortalitas Rayap
Lampiran 2. Lanjutan kode
4 LITER 24 JAM
sample MH1
BA 18,333
KA 19,830
BKT_est 15,299
BKT setelah 15,251
A 0,315
Rayap Sisa 16,000
rayap mati 34,000
M 0,680
MH2
15,705
18,400
13,264
13,238
0,199
6,000
44,000
0,880
rata-rata
17,019
19,115
14,282
14,245
0,257
11,000
39,000
0,780
NG1
15,437
19,050
12,967
12,843
0,955
7,000
43,000
0,860
NG2
13,218
18,050
11,197
11,004
1,723
12,000
38,000
0,760
rata-rata
14,328
18,550
12,082
11,924
1,339
9,500
40,500
0,810
RB1
21,892
16,050
18,864
18,769
0,505
14,000
36,000
0,720
RB2
21,155
14,700
18,444
18,391
0,286
16,000
34,000
0,680
rata-rata
21,524
15,375
18,654
18,580
0,396
15,000
35,000
0,700
DR1
14,153
19,350
11,858
11,678
1,521
28,000
22,000
0,440
DR2
14,481
19,630
12,105
11,959
1,205
23,000
27,000
0,540
rata-rata
14,317
19,490
11,982
11,819
1,363
25,500
24,500
0,490
MT1
15,151
18,200
12,818
12,700
0,921
17,000
33,000
0,660
MT2
14,701
16,550
12,613
12,538
0,598
24,000
26,000
0,520
rata-rata
14,926
17,375
12,716
12,619
0,760
20,500
29,500
0,590
MD1
11,159
18,630
9,407
9,255
1,611
4,000
46,000
0,920
MD2
11,896
19,480
9,956
9,841
1,160
13,000
37,000
0,740
rata-rata
11,528
19,055
9,682
9,548
1,386
8,500
41,500
0,830
A = % Kehilangan Berat M = % Mortalitas Rayap
Lampiran 2. Lanjutan kode
4 LITER 48 JAM
sample
BA
KA
BKT_est
BKT setelah
A
Rayap Sisa
rayap mati
M
MH1
14,183
21,430
11,680
11,561
1,019
15,000
35,000
0,700
MH2
15,732
20,880
13,015
12,918
0,742
9,000
41,000
0,820
rata-rata
14,958
21,155
12,347
12,240
0,880
12,000
38,000
0,760
NG1
15,101
17,350
12,868
12,762
0,826
11,000
39,000
0,780
NG2
14,563
18,600
12,279
12,196
0,677
11,000
39,000
0,780
rata-rata
14,832
17,975
12,574
12,479
0,752
11,000
39,000
0,780
RB1
20,448
15,750
17,666
17,551
0,649
16,000
34,000
0,680
RB2
21,132
14,850
18,400
18,263
0,743
10,000
40,000
0,800
rata-rata
20,790
15,300
18,033
17,907
0,696
13,000
37,000
0,740
DR1
14,028
19,380
11,751
11,628
1,044
23,000
27,000
0,540
DR2 rata-rata MT1 MT2
14,048 14,038 14,313 13,680
19,180 19,280 18,280 17,080
11,787 11,769 12,101 11,684
11,673 11,651 11,845 11,530
0,969 1,007 2,115 1,321
12,000 17,500 26,000 20,000
38,000 32,500 24,000 30,000
0,760 0,650 0,480 0,600
rata-rata
13,997
17,680
11,893
11,688
1,718
23,000
27,000
0,540
MD1
11,961
18,830
10,066
9,984
0,811
12,000
38,000
0,760
MD2
13,841
18,980
11,633
11,583
0,430
18,000
32,000
0,640
rata-rata
12,901
18,905
10,849
10,784
0,621
15,000
35,000
0,700
A = % Kehilangan Berat M = % Mortalitas Rayap
Lampiran 2. Lanjutan kode sample MH1 MH2 rata-rata NG1 NG2 rata-rata RB1 RB2 rata-rata DR1 DR2 rata-rata MT1 MT2 rata-rata MD1 MD2 rata-rata
4 LITER 72 JAM BA 17,927 14,693 16,310 17,516 18,909 18,213 22,603 21,565 22,084 14,873 13,427 14,150 14,887 13,759 14,323 14,329 14,384 14,357
A = % Kehilangan Berat M = % Mortalitas Rayap
KA 21,500 20,880 21,190 19,180 18,230 18,705 15,180 12,600 13,890 19,200 19,200 19,200 18,530 18,700 18,615 18,880 20,580 19,730
BKT_est 14,755 12,155 13,455 14,697 15,993 15,345 19,624 19,152 19,388 12,477 11,264 11,871 12,560 11,591 12,076 12,053 11,929 11,991
BKT setelah 14,723 12,062 13,393 14,663 15,814 15,239 19,596 19,047 19,322 12,365 11,241 11,803 12,531 11,489 12,010 11,812 11,791 11,802
0,215 0,765 0,490 0,232 1,122 0,677 0,143 0,548 0,345 0,900 0,207 0,553 0,228 0,883 0,556 2,002 1,157 1,580
Rayap Sisa 11,000 5,000 8,000 19,000 14,000 16,500 24,000 35,000 29,500 14,000 26,000 20,000 21,000 33,000 27,000 17,000 10,000 13,500
rayap mati 39,000 45,000 42,000 31,000 36,000 33,500 26,000 15,000 20,500 36,000 24,000 30,000 29,000 17,000 23,000 33,000 40,000 36,500
M 0,780 0,900 0,840 0,620 0,720 0,670 0,520 0,300 0,410 0,720 0,480 0,600 0,580 0,340 0,460 0,660 0,800 0,730
Lampiran 2. Lanjutan kode sample MH1 MH2 rata-rata NG1 NG2 rata-rata RB1 RB2 rata-rata DR1 DR2 rata-rata MT1 MT2 rata-rata MD1 MD2 rata-rata
6 LITER 24 JAM BA 17,014 15,931 16,473 15,854 17,438 16,646 21,430 22,173 21,802 15,194 14,057 14,626 14,681 15,053 14,867 14,424 14,195 14,310
A = % Kehilangan Berat M = % Mortalitas Rayap
KA 16,400 21,050 18,725 15,250 15,230 15,240 15,330 16,180 15,755 18,980 19,050 19,015 17,680 17,800 17,740 18,550 19,630 19,090
BKT_est 14,617 13,161 13,889 13,756 15,133 14,445 18,581 19,085 18,833 12,770 11,808 12,289 12,475 12,778 12,627 12,167 11,866 12,016
BKT setelah 14,603 13,138 13,871 13,745 15,123 14,434 18,547 18,980 18,764 12,653 11,671 12,162 12,469 12,691 12,580 12,043 11,781 11,912
0,095 0,172 0,133 0,081 0,067 0,074 0,185 0,550 0,368 0,918 1,157 1,038 0,051 0,684 0,368 1,019 0,714 0,867
Rayap Sisa 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 4,000 14,000 9,000 13,000 22,000 17,500 0,000 6,000 3,000 17,000 11,000 14,000
50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 46,000 36,000 41,000 37,000 28,000 32,500 50,000 44,000 47,000 33,000 39,000 36,000
M 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 0,920 0,720 0,820 0,740 0,560 0,650 1,000 0,880 0,940 0,660 0,780 0,720
Lampiran 2. Lanjutan kode sample MH1 MH2 rata-rata NG1 NG2 rata-rata RB1 RB2 rata-rata DR1 DR2 rata-rata MT1 MT2 rata-rata MD1 MD2 rata-rata
BA 17,010 13,737 15,374 14,526 13,453 13,990 21,444 19,865 20,655 13,260 14,423 13,842 15,202 14,708 14,955 12,881 13,645 13,263
A = % Kehilangan Berat M = % Mortalitas Rayap
KA 19,500 20,980 20,240 18,980 18,880 18,930 14,900 16,100 15,500 19,600 18,500 19,050 18,300 18,230 18,265 18,330 18,730 18,530
BKT_est 14,234 11,355 12,795 12,209 11,316 11,763 18,663 17,110 17,887 11,087 12,171 11,629 12,850 12,440 12,645 10,886 11,492 11,189
6 LITER 48 JAM BKT setelah A Rayap Sisa 14,175 0,417 22,000 11,206 1,310 0,000 12,691 0,863 11,000 12,195 0,113 13,000 11,309 0,066 0,000 11,752 0,089 6,500 18,471 1,030 0,000 17,094 0,095 11,000 17,783 0,562 5,500 11,038 0,442 18,000 11,891 2,303 15,000 11,465 1,372 16,500 12,842 0,065 0,000 12,417 0,186 10,000 12,630 0,126 5,000 10,802 0,769 11,000 11,349 1,248 7,000 11,076 1,008 9,000
rayap mati 28,000 50,000 39,000 37,000 50,000 43,500 50,000 39,000 44,500 32,000 35,000 33,500 50,000 40,000 45,000 39,000 43,000 41,000
M 0,560 1,000 0,780 0,740 1,000 0,870 1,000 0,780 0,890 0,640 0,700 0,670 1,000 0,800 0,900 0,780 0,860 0,820
Lampiran 2. Lanjutan kode sample MH1 MH2 rata-rata NG1 NG2 rata-rata RB1 RB2 rata-rata DR1 DR2 rata-rata MT1 MT2 rata-rata MD1 MD2 rata-rata
BA 15,287 14,264 14,776 15,626 15,058 15,342 21,803 19,885 20,844 13,831 13,149 13,490 15,240 14,540 14,890 12,915 13,005 12,960
A = % Kehilangan Berat M = % Mortalitas Rayap
KA 17,380 21,280 19,330 19,680 17,030 18,355 12,500 13,750 13,125 18,830 19,500 19,165 17,380 18,130 17,755 18,430 19,330 18,880
BKT_est 13,024 11,761 12,392 13,056 12,867 12,962 19,380 17,481 18,431 11,639 11,003 11,321 12,983 12,308 12,646 10,905 10,898 10,902
6 LITER 72 JAM BKT setelah A Rayap Sisa 13,013 0,081 8,000 11,752 0,078 0,000 12,383 0,080 4,000 13,048 0,065 0,000 12,846 0,162 7,000 12,947 0,113 3,500 19,245 0,699 11,000 17,121 2,061 22,000 18,183 1,380 16,500 11,518 1,042 24,000 10,946 0,521 9,000 11,232 0,782 16,500 12,971 0,096 0,000 12,297 0,093 0,000 12,634 0,095 0,000 10,839 0,607 12,000 10,712 1,710 17,000 10,776 1,158 14,500
42,000 50,000 46,000 50,000 43,000 46,500 39,000 28,000 33,500 26,000 41,000 33,500 50,000 50,000 50,000 38,000 33,000 35,500
M 0,840 1,000 0,920 1,000 0,860 0,930 0,780 0,560 0,670 0,520 0,820 0,670 1,000 1,000 1,000 0,760 0,660 0,710