PENGARUH PERBEDAAN KEPADATAN KANDANG TERHADAP PERFORMA PERTUMBUHAN KELINCI LEPAS SAPIH PERANAKAN NEW ZEALAND WHITE
SKRIPSI BADRI YUSUF
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PRODUKSI TERNAK FAKULTAS PETERNAKAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008
i
RINGKASAN BADRI YUSUF. D14104085. 2008. Pengaruh Perbedaan Kepadatan Kandang Terhadap Performa Pertumbuhan Kelinci Lepas Sapih Peranakan New Zealand White. Skripsi. Program Studi Teknologi Produksi Ternak, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor. Pembimbingh Utama : Ir. Maman Duldjaman, M.S. Pembimbing Anggota : Prof. Dr. drh. H. Rachmat Herman, M.V.Sc. Kelinci merupakan ternak yang berpotensi untuk dikembangkan sebagai sumber daging untuk memenuhi kebutuhan protein hewani. Hal tersebut disebabkan kelinci memiliki kelebihan yaitu ukuran tubuh yang kecil, kemampuan berkembangbiak yang cepat dan efisien dalam mengkonversi pakan berkualitas rendah menjadi bahan pangan berkualitas tinggi. Kepadatan kandang untuk kelinci sapihan merupakan faktor penting dan berpengaruh terhadap biaya pekerja dan biaya investasi kandang. Kepadatan kandang yang tinggi akan mengurangi biaya investasi, tetapi mungkin berpengaruh terhadap performa dan peningkatan mortalitas ternak. Kepadatan kandang dapat ditingkatkan dengan tidak menurunkan penampilan dan meningkatkan mortalitas maka peternak akan menerima keuntungan yang lebih tinggi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari pengaruh jumlah kelinci per kandang terhadap performa pertumbuhan, meliputi pertambahan bobot badan, konsumsi pakan, konsumsi air minum, konversi pakan dan mortalitas. Penelitian dilakukan dengan menggunakan 36 ekor kelinci lepas sapih peranakan New Zealand White dengan rataan bobot badan adalah sebesar 459,88 gram. Penelitian ini tidak melihat jenis kelamin (unsex) dan dilaksanakan selama 4 minggu yaitu bulan Januari-Februari 2008. Data yang diambil yaitu bobot badan per minggu, konsumsi pakan, mortalitas dan konsumsi air minum. Perlakuan yang digunakan adalah perbedaan jumlah ternak per kandang, yaitu 2, 3 dan 4 ekor per kandang atau 1250 cm2/ekor, 833 cm2/ekor dan 625 cm2/ekor. Kandang yang digunakan berukuran 50 x 50 x 50 cm. Setiap perlakuan terdapat 4 ulangan sehingga jumlah kandang yang digunakan adalah 12 unit kandang. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dan pengaruh perlakuan dianalisis menggunakan analisis ragam atau analysis of variance (ANOVA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan kepadatan kandang tidak berpengaruh terhadap pertambahan bobot badan, konsumsi bahan kering, konsumsi air minum, konversi pakan dan mortalitas (P>0,05). Pertambahan bobot badan pada perlakuan 1250 cm2/ekor (636.6 gram), perlakuan 833 cm2/ekor (670.4 gram), dan perlakuan 625 cm2/ekor (642.8 gram). Pertambahan bobot badan tertinggi terdapat pada perlakuan 833 cm2/ekor (670.4 gram) dan yang terendah pada 1250 cm2/ekor (636.6 gram). Perlakuan kepadatan tidak berpengaruh terhadap pertambahan bobot badan kelinci. Konsumsi bahan kering tertinggi yaitu pada perlakuan 833 cm2/ekor (65.41 gram/ekor/hari) selanjutnya diikuti perlakuan 625 cm2/ekor (64.23 gram/ekor/hari) dan 1250 cm2/ekor (59.59 gram/ekor/hari). Kepadatan kandang tidak ii
berpengaruh terhadap konsumsi bahan kering. Konsumsi air minum tidak dipengaruhi oleh kepadatan kandang. Konsumsi air minum secara berturut-turut adalah 185, 193, dan 180 ml/ekor/hari pada perlakuan 1250 cm2/ekor, 833 cm2/ekor dan 625 cm2/ekor. Nilai konversi pakan secara berturut-turut adalah 2.62, 2.75, dan 2.79 pada perlakuan 1250 cm2/ekor, 833 cm2/ekor dan 625 cm2/ekor. Hasil penelitian ini juga tidak menunjukkan perbedaan antara tingkat kepadatan kandang terhadap nilai konversi pakan. Selama penelitian berlangsung tidak terdapat mortalitas pada masing-masing perlakuan tingkat kepadatan kandang. Kata-kata kunci : kelinci, kepadatan kandang, performa
iii
ABSTRACT Effect of Different Cage Density on The Growth Performance New Zealand White Cross-Bred Weanling Rabbits Yusuf, B., M. Duldjaman dan R. Herman Cage density is known as number of animal per cage. High density attempt to reduce high investment and production cost. Cage density can be increased without decreasing performance and increasing mortality rate, so the farmers will receive higher profits. Total of rabbits used in this study were 36 weanling rabbits of about 459,88 grams initial body weight were allocated into 3 treatment (2 animals, 3 animals and 4 animals/cage). Each treatment had 4 replicates. Measurements were body weight gain, feed intake, water consumption, feed conversion ratio and mortality. Results indicated that body weight gain, feed consumption, water consumption, feed conversion ratio, and mortality were not affected by cage density (P>0.05). Body weight gain for three treatment were 636.6, 670.4, and 642.8 grams/rabbits, while the FCR values were 2.62, 2.75, and 2.79. Feed intake were 59.59, 65.41, and 64.23 grams/rabbit/day. There was, however, a tendency that higher densities up to 3 animal/2500 cm2 (833 cm2/animal) gave better weight gain but not for FCR values. Water consumption of this study were 185, 193 and 180 ml/rabbit/day. The conclusion of this study were the farmers can used higher cage density up to 4 animal/2500 cm2 because body weight gain, feed consumption, water consumption, feed conversion ratio, and mortality were not affected by cage density. Keywords : rabbit, cage density, performance
iv
PENGARUH PERBEDAAN KEPADATAN KANDANG TERHADAP PERFORMA PERTUMBUHAN KELINCI LEPAS SAPIH PERANAKAN NEW ZEALAND WHITE
BADRI YUSUF D14104085
Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Peternakan pada Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PRODUKSI TERNAK FAKULTAS PETERNAKAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008
v
PENGARUH PERBEDAAN KEPADATAN KANDANG TERHADAP PERFORMA PERTUMBUHAN KELINCI LEPAS SAPIH PERANAKAN NEW ZEALAND WHITE
Oleh BADRI YUSUF D14104085
Skripsi ini telah disetujui dan disidangkan di hadapan Komisi Ujian Lisan pada Tanggal 13 Mei 2008
Pembimbing Utama
Pembimbing Anggota
Ir. Maman Duldjaman, M.S. NIP. 130 422 709
Prof. Dr. drh. H. Rachmat Herman, M.V.Sc. NIP. 130 217 472
Dekan Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor
Dr. Ir. Luki Abdullah, M.Agr.Sc. NIP. 131 955 531
vi
RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan pada tanggal 9 April 1986 di Kota Madya Metro, Lampung. Penulis adalah anak pertama dari lima bersaudara dari pasangan Bapak H. Subechi Yusuf dan Ibu Hj. Nurmaesah. Pendidikan dasar diselesaikan pada tahun 1997 di Sekolah Dasar Teladan Metro, Kecamatan Metro Pusat, Kota Madya Metro, Lampung. Pendidikan lanjutan menengah pertama diselesaikan pada tahun 2001 di SLTPN 4 dan penulis menyelesaikan pendidikan lanjutan menengah umum di MA Negeri 1 Metro, Lampung Timur pada tahun 2004. Penulis masuk Institut Pertanian Bogor melalui jalur Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB) dan diterima sebagai mahasiswa IPB pada program studi Teknologi Produksi Ternak, Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan, Fakultas Peternakan. Selama mengikuti pendidikan di Institut Pertanian Bogor penulis aktif di FAMM AL AN’AAM 2004/2005, Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Peternakan 2005/2006, Forum Komunikasi Pemuda Masjid (FKPM) Kecamatan Dramaga dan berbagai kepanitiaan yaitu ROTASI 42, BULAN BAKTI PETERNAKAN (BPP) ISMAPETI 2005, PRISMA-D 2006, VIVA PETERNAKAN 2006, RED BULL’S 2006 dan MEET COWBOY 2007.
vii
KATA PENGANTAR Peningkatan gizi masyarakat harus dilakukan, baik oleh pemerintah, praktisi pendidikan maupun masyarakat. Gizi yang cukup akan mendukung aktifitas masyarakat karena yang dibutuhkan oleh tubuh telah terpenuhi. Berbagai kabar yang tersiar melalui media cetak dan elektronik menceritakan mengenai kekurangan gizi, busung lapar dan kemiskinan yang masih menyelimuti negara kita. Kelinci merupakan salah satu sumber protein hewani yang potensial. Hewan jenis ini mudah dipelihara, tidak membutuhkan lahan yang luas, tidak menimbulkan suara berisik, memiliki tubuh yang kecil dan pakannya pun mudah didapat yaitu berupa hijauan. Perkembangbiakkan yang cepat karena kelinci adalah hewan prolifik (melahirkan anak lebih dari satu), sehingga dengan memelihara beberapa ekor induk kelinci diyakini dapat memenuhi kebutuhan protein hewani. Tujuan umum dari penelitian ini adalah mendapatkan ukuran berupa tingkatan kepadatan kandang yang ideal untuk pertumbuhan kelinci, terutama dalam sektor penggemukan kelinci. Hasil penelitian ini diharapkan akan dapat membantu para peternak kelinci dalam efisiensi penggunaan lahan dan mampu menekan biaya produksi. Penulis sadari skripsi ini masih banyak kekurangan, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun sehingga dapat menyempurnakan skripsi ini. Semoga dengan adanya skripsi ini dapat membantu dan bermanfaat bagi yang membacanya. Bogor, Mei 2008
Penulis
viii
DAFTAR ISI Halaman RINGKASAN................................................................................................... ABSTRACT..................................................................................................... RIWAYAT HIDUP.......................................................................................... KATA PENGANTAR...................................................................................... DAFTAR ISI.................................................................................................... DAFTAR TABEL............................................................................................ DAFTAR GAMBAR........................................................................................ DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................... PENDAHULUAN............................................................................................ Latar Belakang......................................................................................... Tujuan...................................................................................................... TINJAUAN PUSTAKA................................................................................... Potensi Kelinci......................................................................................... Pertumbuhan............................................................................................. Kebutuhan Pakan Untuk Pertumbuhan.................................................... Kepadatan Kandang................................................................................. METODE ......................................................................................................... Lokasi dan Waktu.................................................................................... Materi ...................................................................................................... Metode..................................................................................................... Prosedur Penelitian....................................................................... Rancangan Percobaan................................................................... Analisis Data................................................................................. Peubah yang Diamati............................................................................... HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum Penelitian......................................................................... Pertambahan Bobot Badan ....................................................................... Konsumsi Bahan Kering........................................................................... Konsumsi Air Minum................................................................................ Konversi Pakan......................................................................................... Mortalitas.................................................................................................. KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................................... Kesimpulan .............................................................................................. Saran ........................................................................................................ UCAPAN TERIMAKASIH ............................................................................
ii iv vii viii ix xi xii xiii 1 1 2 3 3 4 5 8 11 11 11 13 13 14 14 15 17 17 19 21 22 23 24 25 25 25 26 ix
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... LAMPIRAN ....................................................................................................
27 30
x