PENGARUH PERAN SATUAN PENGAWASAN INTERN (SPI) DAN PENERAPAN INTERNAL CONTROL TERHADAP PENCAPAIAN GOOD UNIVERSITY GOVERNANCE (GUG)
SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Disusun Oleh: Untari NIM: 1110082000144
JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2015/1436 H
DAFTAR RIWAYAT HIDUP I.
IDENTITAS PRIBADI 1. Nama
: Untari
2. Tempat, tanggal lahir : Jakarta, 14 Januari 1992 3.
Alamat
: Jl. H. Mawi Kp. Tajur Rt01/04 no.39 Desa Pemagarsari, Parung, Bogor
II.
III.
IV.
4. Nomor telepon
: 0856 8182 408
5. Email
:
[email protected]
PENDIDIKAN 1. SD Negeri Tajur
Tahun 1998-2004
2. SMP Negeri 1 Parung
Tahun 2004-2007
3. SMA Negeri 1 Parung
Tahun 2007-2010
4. S1 Ekonomi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Tahun 2010-2015
PENGALAMAN BERORGANISASI 1. Anggota Palang Merah Remaja SMPN 1 Parung
Tahun 2004-2005
2. Future Leader Anti Corruuption (FLAC)
Tahun 2012
SEMINAR DAN WORKSHOP 1. Sebagai peserta dalam “Diksar Kopma, UIN Jakarta” 19-20 November 2010, Bogor. 2. Sebagai Peserta dalam forum diskusi “Syariah Dalam Perspektif Holistik”, 30 Desember 2010, Fakultas Syariah dan Hukum, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 3.
Sebagai Peserta dalam “Training of Hypnoteaching”, 7 Mei 2011, Aula Madya, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Sebagai Peserta dalam “Seminar Investasi Emas”, 11 Mie 2011, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. vi
5. Sebagai Peserta dalam “Workshop Bisnis Asuransi”, 27 Mei 2011, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 6. Sebagai Peserta dalam “Training of Public Speaking”, 11 Juni 2011, Aula Madya, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 7. Sebagai peserta dalam ”Stadium General BEMJ IESP”, 28 Maret 2012, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 8. Sebagai peserta dalam “Seminar Kebijakan Fiskal”, 4 Mei 2012, Kementrian Keuangan Kebijakan Fiskal, Jakarta. 9. Sebagai peserta dalam “Workshop Volunteer FLAC Indonesia”, 14 Oktober 2012, Jakarta.
V.
KEPANITIAAN 1. Divisi Konsumsi
dalam “Internal Accounting Competition 2010”, 29
Januari 2011, BEMJ Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
vii
PENGARUH PERAN SATUAN PENGAWASAN INTERN (SPI) DAN PENERAPAN INTERNAL CONTROL TERHADAP PENCAPAIAN GOOD UNIVERSITY GOVERNANCE (GUG)
ABSTRACT
The purpose of this study is to find out the influence of internal audit unit and internal control to reach good university governance. Based on conveniance sampling method, this study used a sample of 47 respondents who work as auditors in education institution’s governance was located in Jakarta and Bogor. This study used primary data with questionary. Data was analyzed multiple regression analysis with SPSS 21 processing. The result indicates that internal audit unit and internal control has an influence to reach good university governance. Internal Audit Unit and internal control gives positive effect to achieve Good University Governance (GUG).
Keywords: Internal Audit Unit, Internal Control, Good University Governance.
viii
PENGARUH PERAN SATUAN PENGAWASAN INTERN (SPI) DAN PENERAPAN INTERNAL CONTROL TERHADAP PENCAPAIAN GOOD UNIVERSITY GOVERNANCE (GUG)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh peran satuan pengawasan internal dan penerapan internal control dalam upaya mewujudkan good university governance. Berdasarkan metode convenience sampling, penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 47 responden yang berprofesi sebagai auditor yang bekerja di satuan pengawasan internal pada perguruan tinggi yang berada di wilayah Jakarta dan Bogor. Penelitian ini menggunakan data primer dari kuesioner. Data dianalisis menggunakan analisis regresi berganda yang pengolahannya melalui SPSS 21. Hasil penelitian menunjukkan bahwa satuan pengawasan internal dan internal control berpengaruh terhadap pencapaian good university governance. Jadi dapat dikatakan bahwa satuan pengawasan internal dan internal control akan memberikan dampak positif dalam mewujudkan tata kelola perguruan tinggi yang baik.
Kata kunci: Satuan Pengawasan Intern, Internal Control, Good University Governance.
ix
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb. Puji syukur kepada Allah SWT. yang telah memberikan rahmat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik dan lancar. Shalawat serta salam selalu tercurah kepada nabi Muhammad SAW, Sang teladan yang selalu membimbing kita menuju kebenaran. Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi syarat-syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Dalam kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan rasa terima kasih dan penghargaan sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam proses penyusunan skripsi ini, terutama kepada: 1. Kepada Ayah dan Ibu tercinta, terima kasih atas segala dukungan, doa, kasih sayang serta bantuan moril maupun material yang telah diberikan selama ini. 2. Kakakku tersayang Hendrio terima kasih atas doa dan dukungannya. 3. Bapak Dr. M. Arief Mufraini, LC., MA selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah. 4. Bapak Hepi Prayudiawan SE., MM., Ak selaku Pelaksana Tugas Jurusan Akuntasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 5. Bapak Dr. Yahya Hamja, MM selaku dosen pembimbing I yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk berdiskusi, memberi nasihat dan bimbingan dalam proses penulisan skripsi ini. x
6. Bapak Drs. Abdul Hamid Cebba, MBA., CPA selaku dosen pembimbing II yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk berdiskusi, memberi nasihat, memberikan semangat dan bimbingan dalam proses penulisan skripsi ini. 7. Seluruh dosen dan karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan bantuan kepada penulis selama menempuh masa studi. 8. Sahabat-sahabat tersayang Dewi Indrawati, Eka Fitri Yanti, Dita Agustia Pratiwi, dan Alifah Gandis Indrayanti. Terima kasih atas segala bantuan, support, cerita, warna dan keceriaan yang selalu kalian berikan. 9. Keluarga Besar Daeng Tata terima kasih atas dukungan, kerjasama, kekompakan, doa, kehangatan dan keceriaan kelas yang kalian berikan. Penulis menyadari bahwa skripsi masih jauh dari sempurna dikarenakan keterbatasan pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran, masukan dan kritik yang membangun dari berbagai pihak. Wassalamu’alaikum Wr. Wb. Jakarta, Maret 2015
Untari
xi
DAFTAR ISI
Halaman Judul ..............................................................................................
i
Lembar Pengesahan Skripsi .........................................................................
ii
Lembar Pengesahan Ujian Komprehensif ..................................................
iii
Lembar Pengesahan Ujian Skripsi ..............................................................
iv
Lembar Pernyataan Keaslian Karya Ilmiah ..............................................
v
Daftar Riwayat Hidup ..................................................................................
vi
Abstract ...........................................................................................................
viii
Abstrak ...........................................................................................................
ix
Kata Pengantar .............................................................................................
x
Daftar Isi ........................................................................................................
xii
Daftar Tabel ...................................................................................................
xvi
Daftar Gambar ..............................................................................................
xviii
Daftar Lampiran ...........................................................................................
xix
BAB I
PENDAHULUAN ....................................................................
1
A. Latar Belakang Penelitian ....................................................
1
B. Rumusan Masalah ................................................................
10 xii
BAB II
BAB III
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................
10
TINJAUAN PUSTAKA ...........................................................
13
A. Tinjauan Literatur ................................................................
13
1. Stewardship Theory ......................................................
13
2. Tinjauan Umum Audit ..................................................
14
3. Satuan Pengawasan Internal (SPI) ................................
18
4. Internal Control ............................................................
23
5. Good University Governance (GUG) ...........................
28
B. Hipotesis .............................................................................
32
C. Hasil-hasil Penelitian Terdahulu ..........................................
37
D. Kerangka Pemikiran ............................................................
41
METODOLOGI PENELITIAN .............................................
43
A. Ruang Lingkup Penelitian ...................................................
43
B. Metode Penentuan Sampel ...................................................
43
C. Metode Pengumpulan Data ..................................................
44
1. Teknik Pengumpulan Data ...........................................
44
2. Sumber Data .................................................................
44
D. Metode Analisis Data ...........................................................
45
1. Uji Statistik Deskriptif ..................................................
45
2. Uji Kualitas Data ..........................................................
45
a. Uji Realibilitas .......................................................
45
b. Uji Validitas ...........................................................
46
xiii
3. Uji Asumsi Klasik .........................................................
47
a. Uji Multikolonieritas ..............................................
47
b. Uji Normalitas ........................................................
47
c. Uji Heteroskesdastisitas ..........................................
48
4. Koefisien Determinasi ..................................................
49
5. Hasil Uji Hipotesis ........................................................
49
a. Pengujian dengan Regresi Berganda .....................
49
b. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t) 50
BAB IV
c. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) ............
51
E. Operasionalisasi Variabel Penelitian ...................................
51
ANALISIS DAN PEMBAHASAN .........................................
56
A. Gambaran Umum Objek Penelitian .....................................
56
1. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................
56
2. Karateristik Profil Responden ........................................
58
B. Hasil Uji Instrumen Penelitian .............................................
61
1. Hasil Uji Statistik Deskripstif ........................................
61
2. Hasil Uji Kualitas Data ..................................................
62
a. Hasil Uji Realibilitas ................................................
62
b. Hail Uji Validitas .....................................................
63
3. Hasil Uji Asumsi Klasik ................................................
67
a. Hasil Uji Multikolonieritas ......................................
67
b. Hasil Uji Normalitas ................................................
68
c. Hasil Uji Heteroskesdastisitas .................................
70 xiv
4. Hasil Uji Koefisien determinasi .....................................
72
5. Hasil Uji Hipotesis .........................................................
73
a. Hasil Uji statistik t ...................................................
73
b. Hasil Uji Statistik F ..................................................
77
KESIMPULAN DAN SARAN ................................................
80
A. Kesimpulan ..........................................................................
80
B. Saran ....................................................................................
81
Daftar Pustaka ...............................................................................................
82
Lampiran-lampiran ..........................................................................................
85
BAB V
xv
Daftar Tabel
No
Keterangan
Halaman
2.1
Hasil-hasil Penelitian Terdahulu ..................................................
38
3.1
Operasionalisasi Variabel Penelitian ............................................
54
4.1
Data Sampel Penelitian ................................................................
57
4.2
Data Distribusi Sampel Penelitian ................................................
57
4.3
Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ........
58
4.4
Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Usia .......................
59
4.5
Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
59
4.6
Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Lama Bekerja ........
60
4.7
Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Jabatan ..................
61
4.8
Hasil Uji Statistik Deskripsi .........................................................
61
4.9
Hasil Uji Realibilitas ....................................................................
62
4.10
Hasil Uji Validitas Variabel Satuan Pengawasan Internal ...........
63
4.11
Hasil Uji Validitas Variabel Internal Control ..............................
65
4.12
Hasil Uji Validitas Variabel Good University Governance .........
66
xvi
4.13
Hasil Uji Multikolonieritas ...........................................................
67
4.14
Hasil Uji Normalitas Menggunakan Kolmogorov-Smirnov .........
70
4.14
Hasil Uji Heteroskesdastisitas Menggunakan Uji Glejser ...........
71
4.15
Hasil Uji Koefisien Determinasi ..................................................
72
4.16
Hasil Uji Statistik t .......................................................................
73
4.17
Hasil Uji Statistik F ......................................................................
77
xvii
Daftar Gambar
No
Keterangan
Halaman
2.1
Skema Kerangka Pemikiran .........................................................
41
4.1
Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik P-Plot ......................
68
4.2
Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik Histogram ...............
69
4.3
Hasil Uji Heteroskesdastisitas Menggunakan Grafik Scatterplot
71
xviii
Daftar Lampiran
No
Keterangan
Halaman
1
Surat Penelitan Skripsi .................................................................
86
2
Kuesioner Penelitian ....................................................................
89
3
Jawaban Responden .....................................................................
99
4
Hasil Pengujian Instrumen Penelitian ..........................................
110
19
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang sangat penting yang harus dirasakan oleh setiap manusia. Perguruan tinggi merupakan salah satu institusi yang berperan dalam praktik pendidikan. Institusi perguruan tinggi memiliki keistimewaan dibanding institusi lain terletak pada fungsi dasarnya, yaitu dalam hal pendidikan, pengajaran dan usaha penemuan atau inovasi (riset). Fungsi-fungsi inilah yang kemudian mendefinisikan peranan perguruan tinggi dalam masyarakat. Wacana yang kemudian sering mengemuka dalam penyelenggaraan perguruan tinggi kemudian adalah mengenai academic excellence dan manajemen perguruan tinggi, termasuk dalam hal pembiayaan. Jawaban dari kedua wacana ini kemudian bergantung pada bagaimana pemahaman suatu negara dalam penerapan good university governance (Sukirman dan Sari, 2012). Wijatno (2009:126) menyatakan bahwa pada dasarnya pendidikan tinggi yang pada praktiknya dijalankan oleh institusi perguruan tinggi dimaksudkan untuk dapat menjadi komunitas kaum intelektual suatu bangsa. Komunitas intelektual ini kemudian diharapkan mampu mencetuskan pemikiran dan inovasi dalam menghadapi permasalahan yang dihadapi oleh bangsa itu. Untuk itu diperlukan konsep penyelenggaraan institusi perguruan tinggi yang
1
dianggap cukup ideal yang dikenal dengan Good University Governance (GUG). Good University Governance (GUG) merupakan turunan dari konsep tata kepemerintahan yang lebih umum, yaitu Good Governance (Sudarmanto, 2011:2). Saat ini konsep Good University Governance (GUG) sedang menjadi mainstream dalam penyelenggaraan perguruan tinggi. Menurut Sukirman et. al (2012), dengan adanya tata kelola yang baik dalam penyelenggaraan perguruan tinggi diharapkan perguruan tinggi mampu menempatkan dirinya di tengah-tengah masyarakat, bangsa dan negara. Wijatno (2009:370) menyatakan bahwa secara sederhana GUG dapat dipandang sebagai penerapan prinsip-prinsip dasar good governance dalam sistem dan proses pengelolaan institusi perguruan tinggi melalui berbagai penyesuaian yang dilakukan berdasarkan nilai-nilai yang harus dijunjung tinggi dalam penyelenggaraan perguruan tinggi secara khusus dan pendidikan secara umum. Kewajiban penataan diri dengan menerapkan aspek good governance akan menjadi salah satu tolok ukur utama bagi perguruan tinggi. Pada dasarnya setiap perguruan tinggi memiliki karakteristik yang berbeda dengan perusahaan pada umumnya. Namun demikian, terdapat juga beberapa persamaan mendasar, di antaranya masalah pengelolaan dan pertanggungjawaban kepada pemangku kepentingan, oleh karena itu, penerapan good governance pada perguruan tinggi harus disesuaikan dengan karakteristik khusus perguruan tinggi.
2
Menurut Wijatno (2009:370) terdapat lima prinsip Good University Governance
(GUG)
responsibilitas,
yaitu,
(4)
(1)
transparansi,
independensi,
dan
(2)
(5)
akuntabilitas, keadilan.
(3)
Apabila
diimplementasikan secara ideal, konsep ini diharapkan dapat meminimalkan terjadinya fraud serta meningkatkan kualitas perguruan tinggi. Perguruan tinggi merupakan bagian dari Kementerian Pendidikan Nasional. Melalui perguruan tinggi diharapkan dapat memberikan kontribusi positif akan terciptanya Good Governance bagi Kementerian Pendidikan Nasional. Dilihat dari beberapa kasus mengenai laporan keuangan Kemendiknas yang diaudit oleh BPK, masih terdapat ketidaksesuaian dengan standar
dan
peraturan
yang
berlaku
serta
banyak
penyimpangan-
penyimpangan lain. Pada tahun 2007 laporan keuangan kementrian pendidikan nasional mendapat opini disclaimer dari BPK-RI, kemudian berturut-turut pada tahun 2008 dan 2009 mengalami peningkatan derajat opini menjadi Wajar Dengan Pengecualian (WDP), pada tahun 2010 dan 2011 turun kembali menjadi disclaimer, dan mengalami peningkatan lagi pada tahun 2012 dengan opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP). Menurut data yang dirilis BPK, ada empat penyebab kementerian Pendidikan Nasional memperoleh opini disclaimer yaitu penyajian laporan keuangan yang tidak sesuai standar akuntansi pemerintah, data yang disampaikan tidak lengkap dan akurat, adanya ketidaksesuaian dengan peraturan perundangan, dan pengendalian internal yang lemah.
3
Banyak temuan yang diungkapkan oleh BPK diantaranya adanya kebocoran anggaran, adanya tunjangan profesi dan tagihan beasiswa selama 2010 kurang dibayar, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang tidak disetor ke kas negara, aset tetap tidak masuk inventarisasi dan reevaluasi, adanya rekening liar milik kementerian ini sebanyak 43 rekening dengan saldo per 31 Desember 2010, rekening tak berizin tersebut berasal dari tujuh perguruan tinggi dan instansi pemerintah di lingkungan Kemendiknas. Untuk perguruan tinggi seperti di Politeknik Negeri Semarang ditemukan sebanyak dua rekening, Universitas Lampung satu rekening, Politeknik Negeri Jakarta empat rekening, juga ada di Universitas Negeri Semarang tiga rekening, Politeknik Negeri Ujung Pandang lima rekening, Politeknik Negeri Lampung dua rekening. Dinas Pendidikan Provinsi Sulsel empat rekening, dan Universitas Hasanuddin 22 rekening. Adapun, pada instansi pemerintah di lingkungan Kemendiknas, BPK menemukan empat rekening liar milik Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan. Saldo rekening liar tersebut mencapai Rp3,95 miliar. Sebenarnya, permasalahan yang ditemukan BPK kali ini bukanlah barang yang baru. Sebelumnya BPK juga telah berulang kali menemukan hal serupa. Seperti perjalanan dinas berindikasi fiktif dan tidak diyakini kebenarannya. Namun, sayangnya hasil audit BPK tidak pernah ditindaklanjuti. Contohnya soal rekening liar di Kemendiknas. Sampai kini, rekening itu tidak jelas pertanggungjawabannya.
4
Menurut Puspitarini, Sukirman, dan Anisykurlillah (2013) hasil opini audit BPK atas laporan keuangan Kemendikbud yang menghasilkan opini Disclaimer bukan semata-mata disebabkan oleh rendahnya kualitas kinerja dari Kemendikbud, melainkan karena satker-satker dibawahnya termasuk perguruan tinggi. Dijelaskan lagi berdasarkan fenomena kasus diatas bahwa terdapat rekening tak berizin sebanyak 43 rekening dengan saldo per 31 Desember 2010 sebesar Rp26 miliar yang berasal dari tujuh perguruan tinggi dan instansi pemerintah di lingkungan Kemendiknas. Selain
itu,
kasus
korupsi
juga
ditemukan
oleh
BPK
dalam
penyelidikannya pada tahun 2012, yakni terdapat 16 universitas negeri yang terlibat kongkalikong anggaran antara Kementerian Pendidikan Nasional, perusahaan Muhammad Nazaruddin dan anggota DPR. Hal ini terungkap dari pengakuan mantan Direktur Keuangan PT Anugrah Nusantara yakni Yulianis. PT Anugrah Nusantara merupakan perusahaan milik mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin. Dari Berita Acara Pemeriksaan di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terungkap fee yang diterima PT Anugrah dari 16 universitas tersebut, sebagai berikut: 1. Universitas Sumatera Utara Rp 30 miliar 2. Universitas Negeri Malang Rp 40 miliar 3. Universitas Brawijaya Rp 30 miliar 4. Universitas Udayana Rp 30 miliar 5. Universitas Negeri Jambi Rp 30 miliar
5
6. Universitas Negeri Jakarta Rp 45 miliar 7. ITS Surabaya Robotika Rp 40 miliar dan Forensik Rp 15 miliar. 8. Universitas Sudirman Rp 30 miliar 9. Universitas Sriwijaya Rp 30 miliar 10. Universitas Tadulako Rp 30miliar 11. Universitas Cendana Rp 20 miliar 12. Universitas Patimura Rp 35 miliar 13. Universitas Papua Rp 30 miliar 14. Universitas 11 Maret Rp 40 miliar 15. Universitas Tirtayasa Rp 50 miliar 16. Universitas Institut Pertanian Bogor (IPB) Rp 40 miliar. Berdasarkan kasus-kasus diatas, dapat disimpulkan bahwa pengelolaan perguruan tinggi di Indonesia masih belum maksimal. Hal ini berkaitan dengan Satuan Pengawasan Intern (SPI) sebagai salah satu faktor yang berkontribusi dalam mewujudkan tata kelola perguruan tinggi atau Good University Governance (GUG). Dalam upaya mewujudkan Good University Governance (GUG), setiap institusi pendidikan memerlukan peran Satuan Pengawasan Intern (SPI) yang bertugas meneliti dan mengevaluasi suatu sistem akuntansi serta menilai kebijakan manajemen yang dilaksanakan. Satuan Pengawasan Intern (SPI) merupakan salah satu satuan kerja yang menunjang terwujudnya Good University Governance (GUG) yang pada saat ini telah berkembang menjadi komponen utama dalam meningkatkan universitas secara efektif dan efisien.
6
Perguruan
tinggi
mampu
memberikan
kontribusi
positif
melalui
pengimplementasian lima prinsip Good University Governance (GUG) yang dibantu oleh satker-satker, salah satunya adalah Satuan Pengawasan Intern (SPI) yang dimiliki oleh perguruan tinggi. Selain itu, sistem pengendalian internal atau internal control merupakan unsur yang juga sangat penting dalam penerapan good governance. Sistem pengendalian yang efektif dapat menjamin operasi perusahaan yang efektif dan efisien serta dipatuhinya aturan-aturan internal perusahaan dan aturan dari luar yang terkait dengan perusahaan sehingga dapat terciptanya akuntabilitas (Gusnardi, 2008). Oleh karena itu, pengendalian internal secara relatif dapat membantu pencapaian target baik peningkatan kinerja perusahaan dan target keuntungan serta kepatuhan terhadap undang-undang dan peraturan pelaksanaannya, maupun terhindar dari kerusakan dan konsekuensi buruk lainnya. (Tim Studi Penerapan Pengendalian Intern Pada Emiten dan Perusahaan Publik, 2006:20 dalam Anastasya 2012) Menurut Panggabean (2011), pengendalian internal merupakan sebuah sistem sedangkan satuan pengawasan intern adalah organ atau unit yang menjalankannya. Peran Satuan Pengawasan Intern (SPI) dan pengendalian internal yang baik diharapkan membantu pimpinan unit kerja dalam mencapai tujuan yaitu terwujudnya Good University Governance (GUG). Penelitian mengenai keterkaitan peran Satuan Pengawasan Intern (SPI) dengan Good University Governance (GUG) pernah dilakukan diantaranya
7
Puspitarini et.al (2013) yang meneliti tentang pengaruh Satuan Pengawasan Intern (SPI) terhadap upaya mewujudkan Good University Governance (GUG). Hasil penelitiannya bahwa auditor intern memiliki peran yang cukup besar dalam upaya pencapaian Good University Governance dalam suatu institusi pendidikan. Good University Governance merupakan konsep pengelolaan yang dapat menunjang keberlangsungan usaha perguruan tinggi. Penelitian juga dilakukan oleh Saptapradipta (2012) yang melakukan penelitian mengenai pengaruh auditor internal dan internal control terhadap pelaksanaan good governance. Dari hasil penelitiannya menerangkan bahwa terdapat hubungan internal auditor dan internal contol terhadap pencapaian good gonernance. Hal ini memberi keyakinan bahwa untuk menciptakan good gonernance harus pula didukung dengan adanya internal control atau pengawasan internal yang didalam hal ini, di lingkup perguruan tinggi. Berdasarkan uraian diatas, peneliti tertarik untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh antara peran Satuan Pengawasan Intern (SPI) dan internal control
terhadap
pencapaian
Good
University
Governance
(GUG).
Berdasarkan hal tersebut, maka peneliti melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Peran Satuan Pengawasan Intern (SPI) dan Penerapan Internal Control Terhadap Pencapaian Good University Governance (GUG)”. Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Puspitarini, et al. (2013). Adapun perbedaan penelitian ini
8
dengan penelitian sebelumnya ialah terletak pada: variabel independen, ruang lingkup penelitian dan metode analisis yang digunakan. 1. Variabel Pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Puspitarini et.al (2013) variabel yang digunakan adalah Satuan Pengawasan Intern (SPI) sebagai variabel independen dan Good University Governance (GUG) sebagai variabel dependen, sedangkan pada penelitian ini menambahkan satu variabel independen yaitu internal control (pengendalian internal). 2. Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian sebelumnya adalah perguruan tinggi se-Jawa yang berstatus Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum PPKBLU. Sedangkan dalam penelitian ini, ruang lingkup responden menjadi perguruan tinggi di wilayah DKI Jakarta dan Bogor yang berstatus Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum PPK-BLU maupun perguruan tinggi yang tidak berstatus PPK-BLU namun sudah memiliki Satuan Pengawasan Intern (SPI). 3. Metode Analisis Data Metode analisis data penelitian sebelumnya menggunankan metode Pengukuran antar variabel dengan menggunakan analisis Structural Equation Modeling (SEM) dengan metode alternatif Partial Least Square (PLS). Sedangkan dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode analisis regresi berganda. Peneliti menggunakan metode ini dikarenakan penelitian ini ingin mengetahui apakah terdapat pengaruh antara variabel
9
dependen yaitu Satuan Pengawasan Intern (SPI) dan internal control terhadap pencapaian Good University Governance (GUG). B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah yang hendak diteliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Apakah peran Satuan Pengawasan Intern (SPI) berpengaruh terhadap pencapaian Good University Governance (GUG? 2. Apakah penerapan internal control berpengaruh terhadap pencapaian Good University Governance (GUG)? 3. Apakah peran Satuan Pengawasan Intern (SPI) dan penerapan internal control berpengaruh terhadap pencapaian Good University Governance (GUG)? C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.
Tujuan penelitian Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Mengetahui pengaruh peran Satuan Pengawasan Intern (SPI) terhadap pencapaian Good University Governance (GUG). b. Mengetahui
pengaruh
penerapan
internal
control
terhadap
pencapaian Good University Governance (GUG).
10
c. Mengetahui pengaruh peran Satuan Pengawasan Intern (SPI) dan penerapan internal control terhadap pencapaian Good University Governance (GUG). 2.
Manfaat Penelitian a. Kontribusi Teoritis 1) Mahasiswa Jurusan Akuntansi, penelitian ini bermanfaat sebagai bahan referensi penelitian selanjutnya dan pembanding untuk menambah ilmu pengetahuan. 2) Masyarakat, sebagai sarana informasi tentang Good University Governance
(GUG)
serta
menambah
pengetahuan
akuntansi
khususnya auditing dan akuntansi keperilakuan dengan memberikan bukti empiris tentang pengaruh Satuan Pengawasan Intern (SPI) dan internal control terhadap pencapaian Good University Governance (GUG). 3) Peneliti berikutnya, sebagai bahan referensi bagi pihak-pihak yang akan melakukan penelitian lebih lanjut mengenai topik ini. 4) Penulis, sebagai penambah pengetahuan serta referensi mengenai auditing, terutama mengenai Good University Governance (GUG) sehingga diharapkan dapat bermanfaat bagi penulis di masa yang akan datang.
11
b. Kontribusi Praktisi 1) Perguruan tinggi, agar melakukan evaluasi dan perbaikan terhadap peran Satuan Pengawasan Intern (SPI) dan penerapan internal control di institusi masing-masing. 2) Auditor internal, agar melakukan evaluasi dan perbaikan dalam menjalankan
perannya
untuk
mewujudkan
Good
University
Governance (GUG).
12
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Literatur 1. Basis Teori Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori tata laksana (Stewardship theory). Teori ini memandang manajemen sebagai pihak yang dapat dipercaya untuk bertindak dengan sebaik-baiknya bagi kepentingan publik pada umumnya maupun shareholders pada khususnya. Implikasi teori Stewardship dalam penelitian ini adalah steward (dalam hal ini adalah manajemen perguruan tinggi) akan bekerja sebaik-baiknya untuk kepentingan prinsipal (masyarakat dan pemerintah). Mereka akan membuat keputusan sebijak mungkin sebab menurut steward, memberikan pelayanan yang maksimal kepada prinsipal merupakan pilihan yang bijak untuk mencapai tujuan organisasi. Teori stewardship memiliki pandangan yang berbeda, bahwa manajer akan berperilaku sebagai steward, dan cenderung mengikuti keinginan prinsipal (Ardianto, 2009:1). Teori stewardship mengasumsikan hubungan yang kuat antara kesuksesan organisasi dengan kepuasan pemilik. Steward akan melindungi dan memaksimalkan kekayaan organisasi dengan kinerja perusahaan, sehingga dengan demikian fungsi utilitas akan maksimal. Asumsi penting dari stewardship adalah manajer meluruskan tujuan sesuai dengan tujuan
13
pemilik. Namun demikian tidak berarti steward tidak mempunyai kebutuhan hidup (Raharjo, 2007:39). Menurut Anastasya (2012) didalam sebuah stewardship theory dibutuhkan adanya seorang servant leaders. Servant Leadership adalah sebuah pemahaman dimana pemimpin tidak hanya dipandang sebagai sebuah posisi melainkan bagaimana mereka – the leaders, menjadi seorang pelatih, melayani, dan memfasilitasi. Dalam pemahaman ini, melayani disini dicontohkan dengan bagaimana seorang pemimpin itu berperilaku, kemampuan para pemimpin untuk memiliki kemampuan atau power dan secara langsung maupun tidak akan membentuk sebuah budaya organisasi. 2. Tinjauan Umum Audit a. Definisi Audit Menurut Arens, Elder, Beasley, Jusuf (2011:4), definisi audit adalah sebagai berikut : “Auditing is the accumulation and evaluation of evidence about information to determine and report on the degree of correspondence between the information and established criterria. Auditing should be done by a competent and independent person”. Artinya auditing adalah pengumpulan dan penilaian bukti mengenai informasi untuk menentukan dan melaporkan tingkat keseuaian antara informasi tersbut dan kriteria yang ditetapkan. Audit harus dilakukan oleh orang yang kompeten dan independen. Sedangkan menurut Agoes (2013:4) pengertian auditing sebagai berikut:
14
Auditing adalah suatu pemeriksaan yang dilakukan secara kritis dan sitematis, oleh pihak yang independen, terhadap laporan keuangan yang telah disusun oleh manajemen, beserta catatan-catatan pembukuan dan bukti-bukti pendukungnya, dengan tujuan untuk dapat memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan tersebut. Berdasarkan definisi diatas, pengertian auditing adalah merupakan proses
pemeriksaan
yang
dimulai
dengan
pengumpulan
dan
pengevaluasian bahan bukti tentang informasi yang dapat diukur mengenai suatu entitas ekonomi yang dilakukan oleh seorang yang independen dan kompeten dengan tujuan untuk memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan. b. Jenis-jenis Audit Menurut
Agoes
(2013:10)
audit
ditinjau
berdasarkan
luas
pemeriksaan dapat dibedakan menjadi: 1) General audit (pemeriksaan umum) Suatu pemeriksaan umum atas laporan keuangan yang dilakukan oleh KAP independen dengan tujuan untuk bisa memberikan pendapat mengenai
kewajaran
laporan
keuangan
secara
keseluruhan.
Pemeriksaan tersebut harus dilakukan sesuai dengan Standar Propesional Akuntan Publik atai ISA atau Panduan Audit Entitas Bisnis Kecil dan memperhatikan Kode Etik Akuntan Indonesia, Kode Etik Profesi Akuntan Publik serta Standar Pengendalian Mutu.
15
2) Special audit (pemeriksaan khusus) Suatu pemeriksaan terbatas (sesuai dengan permintaan auditee) yang dilakukan oleh KAP yang independen, dan pada akhir pemeriksaannya auditor tidak perlu memberikan pendapat terhadap kewajaran laporan keuangan secara keseluruhan. Pendapat yang diberikan terbatas pada pos masalah atau masalah tertentu yang diperiksa, karena prosedur audit yang dilakukan juga terbatas. Sedangkan dilihat dari jenis pemeriksaannya, audit dibedakan menjadi: 1) Management Audit (Operational Audit) Suatu pemeriksaan terhadap kegiatan operasi perusahaan, termasuk kebijakan akuntansi dan kebijakan operasional yang telah ditentukan oleh manajemen, untuk mengetahui apakah kegiatan operasi tersebut sudah dilakukan secara efektif, efisien dan ekonomis. Audit prosedur ini dilakukan mencakup: a) Analitical review procedures, yaitu membandingkan laporan keuangan periode berjalan dengan periode yang lalu, budget dengan realisasinya serta analisis rasio (misalnya menghitung rasio likuiditas, dan profitabilitas untuk tahun berjalan maupun tahun lalu, dan membandingkannya dengan rasio industri) b) Evaluasi
atas
management
control
system
yang
terdapat
diperusahaan. Tujuannya antara lain adalah untuk mengetahui apakah terdapat sistem pengendalian manajemen dan pengendalian
16
intern (internal control) yang memadai dalam perusahaan, untuk menjamin keamanan harta perusahaan, dapat dipercayainya data keuangan dan mencegah terjadinya pemborosan dan kecurangan. c) Compliance test (pengujian ketaatan), dilakukan untuk menilai efektivitas dari pengendalian intern dan sistem pengendalian manajemen dengan melakukan pemeriksaan secara sampling atas bukti-bukti pembukuan, sehingga bisa diketahui apakah transaksi bisnis perusahaan dan pencatatan akuntansinya sudah dilakukan sesuai dengan kebijakan yang telah ditentukan menajemen perusahaan. 2) Compliance Audit (Pemeriksaan Ketaatan) Pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui apakah perusahaan sudah mentaati peraturan-peraturan dan kebijakan-kebijakan yang berlaku, baik yang ditetapkan oleh pihak intern perusahaan maupun pihak ekstern perusahaan. 3) Internal Audit (Pemeriksaan Intern) Pemeriksaan yang dilakukan oleh bagian internal audit perusahaan, baik terhadap laporan keuangan dan catatan akuntansi perusahaan, maupun ketaatan terhadap kebijakan manajemen yang telah ditentukan. 4) Computer Audit. Pemeriksaan yang dilakukan oleh KAP terhadap perusahaan yang memproses data akuntansinya dengan menggunakan EDP (Electronic Data Processing) system.
17
3. Satuan Pengawasan Intern (SPI) a. Definisi Satuan Pengawasan Intern (SPI) Definisi menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional 2011 pasal 1, pengawasan internal adalah seluruh proses kegiatan audit, review, evaluasi,
pemantauan,
dan
kegiatan
pengawasan
lain
terhadap
penyelenggaraan tugas dan fungsi organisasi yang bertujuan untuk mengendalikan kegiatan, mengamankan harta dan aset, terselenggaranya laporan keuangan yang baik, meningkatkan efektivitas dan efisiensi, dan mendeteksi secara dini terjadinya penyimpangan dan ketidakpatuhan terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan. Menurut BPK dalam Peraturan BPK tahun 2007 nomor 1, satuan pengawasan intern adalah unit organisasi pada Badan Usaha Milik Negara atau Badan Usaha Milik Daerah yang mempunyai tugas dan fungsi melakukan
pengawasan
dalam
lingkup
kewenangannya.
Fungsi
pengawasan dan pengendalian ini bertujuan untuk mendorong dipatuhinya segala kebijakan, rencana dan prosedur yang telah ditetapkan. Fungsi tersebut dilaksanakan melalui suatu pemeriksaan internal atau yang lebih dikenal dengan audit internal. Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa satuan pengawasan intern merupakan fungsi staf yang melakukan penilaian secara bebas atau tidak memihak dalam suatu organisasi untuk memeriksa dan mengevaluasi seluruh aktivitas dan melaporkan hasil pekerjaannya tersebut kepada manajemen sebagai suatu jasa pelayanan, dan bertanggung
18
jawab penuh kepada manajemen. Satuan Pengawasan Intern merupakan unit organisasi yang dibentuk untuk membantu manajemen untuk melakukan pengawasan dan pengendalian yang independen pada badan usaha
yang
bersangkutan,
disamping
melakukan
penilaian
juga
mamberikan saran-saran dan perbaikan untuk meningkatkan nilai usaha. b. Standar Profesional Audit Intern Menurut Tugiman (1997:16), standar profesi audit internal meliputi: 1) Independensi atau kemandirian unit audit internal yang membuatnya terpisah dari berbagai kegiatan yang diperiksa dan objektivitas para pemeriksa internal. Suatu organisasi unit audit internal haruslah memberikan keleluasaan untuk memenuhi atau menyelesaikan tanggung jawab audit yang diberikan. 2) Keahlian dan penggunaan kemahiran profesional secara cermat dan seksama para auditor internal. Kemampuan professional yang harus dimiliki oleh auditor internal adalah sebaai berikut: a) Personalia Ada beberapa hal yang harus diperhatikan bagian auditor internal, yaitu: 1. Pimpinan audit harus menetapkan criteria pendidikan dan pengalaman yang sesuai dalam mengisi jabatan di bagian audit internal, dengan mempertimbangkan lingkup pekerjaan dan tingkat tanggung jawabnya.
19
2. Harus diperoleh kepastian yang pantas dan masuk akal tentang kualifikasi dan kemampuan setiap calon auditor. b) Pengetahuan dan kecakapan Auditor internal harus memiliki pengetahuan dan kecakapan dalam melaksanakan audit di dalam organisasi. Misalnya kemampuan dalam menerapkan standar audit, prosedur, dan teknik-teknik audit. c) Pengawasan Kepala bagian audit internal bertanggung jawab melakukan pengawasan audit yang pantas. Pengawasan merupakan suatu proses yang berelanjutan, dimulai dengan perencanaan dan diakhiri dengan kesimpulan hasil audit yang telah dilakukan. Bagian audit internal harus memberikan kepastian bahwa pelaksanaan pemeriksaan internal akan diawasi sebagaimana mestinya. 3) Lingkup pekerjaan audit internal. Ruang
lingkup
pemeriksaan
intern
menurut
Tugiman
(1997:17), lingkup pekerjaan pemeriksaan internal harus meliputi pengujian dan evaluasi terhadap kecukupan serta efektivitas sistem pengendalian
internal
yang
dimiliki
organisasi
dan
kualitas
pelaksanaan tanggung jawab yang diberikan. Lingkup pemeriksaan intern mencakup:
20
a) Keandalan informasi Pemeriksaan internal haruslah memeriksa keandalan (reliabilitas dan integritas) informasi keuangan dan pelaksanaan pekerjaan dan cara-cara yang di pergunakan untuk mengidentifikasi, mengukur, mengklasifikasi, dan melaporkan suatu informasi tersebut. b) Kesesuaian dengan kebijaksanaan, rencana,
prosedur, dan
peraturan perundang-undangan c) Perlindungan tehadap harta Pemeriksaan internal haruslah memeriksa alat atau cara yang di pergunakan untuk melindungi harta atau aktiva dan bila dipandang perlu, memverifikasi keberadaan berbagai harta organisasi. d) Penggunaan sumber daya secara ekonomis dan efisien Pemeriksaan internal harus menilai keekonomisan dan efisiensi penggunaan sumber daya yang ada. 4) Pelaksanaan tugas audit internal. Kegiatan pemeriksaan harus meliputi perencanaan pemeriksaan, pengujian dan pengevaluasian informasi, pemberitahuan hasil dan menindaklanjuti (follow up). Pelaksanaan kegiatan pemeriksaan meliputi: a) Perencanaan pemeriksaan Perencanaan pemeriksaan internal harus didokumentasikan dan harus meliputi : 1. Penetapan tujuan pemeriksaan dan lingkup pekerjaan.
21
2. Memperoleh
informasi
dasar
(background
information)
tentang kegiatan yang akan diaudit. 3. Penentuan
berbagai
tenaga
yang
diperlukan
untuk
melaksanakan pemeriksaan. 4. Pemberitahuan kepada para pihak yang dipandang perlu. 5. Melaksanakan survei secara tepat untuk lebih
mengenali
kegiatan yang diperlukan, risiko-risiko, dan pengawasanpengawasan, untuk mengidentifikasi area yang ditekankan dalam pemeriksaan, serta untuk memperoleh berbagai ulasan dan sasaran dari pihak yang akan diperiksa. 6. Penulisan program pemeriksaan. 7. Menentukan bagaimana, kapan, dan kepada siapa hasil-hasil pemeriksaan akan disampaikan. 8. Memperoleh persetujuan bagi rencana kerja pemeriksaan. b) Pengujian dan pengevaluasian informasi Internal
auditor
haruslah
mengumpulkan,
menganalisis,
menginterpretasi, dan membuktikan kebenaran informasi untuk mendukung hasil pemeriksaan. Penyampaian hasil pemeriksaan c) Tindak lanjut hasil pemeriksaan Pemeriksaan
internal
harus
terus
menerus
meninjau
dan
melakukan tindak lanjut (follow up) untuk memastikan bahwa terhadap temuan pemeriksaan yang dilaporkan telah dilakukan tindakan yang tepat
22
5) Manajemen unit audit internal. Bahwa pimpinan audit internal harus mengelola bagian audit internal secara tepat.Pimpinan audit internal harus : 1. Memiliki pernyataan tentang tujuan, kewenangan, dan tanggung jawab untuk bagian audit internal. 2. Menetapkan rencana bagi pelaksanaan tanggung jawab bagian audit internal. 3. Membuat berbagai kebijakan dan prosedur secara tertulis sebagai pedoman bagi staf auditor. 4. Menetapkan suatu program untuk menyeleksi dan mengembangkan sumber daya manusia pada bagian audit internal. 5. Mengkoordinasikan usaha atau kegiatan audit internal dengan auditor eksternal. 6. Menetapkan dan mengembangkan program pengendalian mutu untuk mengevaluasi berbagai kegiatan dari bagian audit internal. 4. Pengendalian Internal (Internal Control) a. Definisi Pengendalian Internal Menurut
Committee
of
Sponsoring
Organization
(COSO)
sebagaimana yang dikutip oleh Tunggal (2013:70), mendefinisikan pengendalian intern sebagai berikut: ”Internal control is process, affected by entility’s board of directors, management and other personnel, designed to provide reasonable assurance regarding the achievement of objectives in the following categories: a) Effectiveness and efficiency of operations, b) reliability of financial reporting, c) compliance with applicable laws and regulations.”
23
Yang artinya pengendalian internal merupakan suatu proses yang dipengaruhi oleh direksi organisasi, manajemen, dan personel lainnya, yang didesain untuk memberikan keyakinan memadai akan tercapainya tujuan dalam kategori berikut: (a) Efektivitas dan efisiensi operasi; (b) Keandalan pelaporan keuangan; (c) Ketaatan pada hukum dan peraturan yang berlaku. Sedangkan menurut IAPI yang dikutip dalam Agoes (2013:100) mendefinisikan pengendalian internal sebagai suatu proses
yang
dijalankan oleh dewan komisaris, manajemen, danpersonel lain entitas yang di desain untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tiga golongan tujuan berikut ini: (a) keandalan pelaporan keuangan, (b) efektifitas dan efisiensi operasi, dan (c) kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku. Pengendalian internal yang berkualitas adalah pengendalian yang efektif dan mengacu pada pencapaian dan sasaran organisasi atas pengendalian yang dirancang. Efektivitas adalah ukuran keberhasilan suatu kegiatan atau program yang dikaitkan dengan tujuan yang ditetapkan. b. Komponen-komponen Pengendalian Internal Menurut
Tunggal
(2013:70),
komponen-komponen
dari
pengendalian Internal menurut COSO ada 5, yaitu:
24
1) Lingkungan pengendalian (Control Environment), komponen ini memperlihatkan bahwa hal yang terkandung pada kontrol terutama pada sistem akuntansi dan prosedur harus dijalankan. Dalam Boynton, Johnson, dan Kell (2002) sejumlah factor membentuk lingkungan pengendalian dalam suatu entitas yang diantaranya adalah: a) Integritas dan nilai etika b) Komitmen terhadap kompetensi c) Dewan direksi dan komite audit d) Filosofi dan gaya operasi manajemen e) Struktur organisasi f) Penetapan wewenang dan tanggung jawab g) Kebijakan dan praktik sumber daya manusia 2) Penetapan risiko (Risk Assesment), komponen ini pengidentifikasikan dan menganalisis resiko yang dihadapi perusahaan dan bagaimana cara mengelola resiko tersebut. 3) Aktivitas pengendalian, memastikan bahwa setiap transaksi telah diotorisasi oleh yang berwenang, telah ada pemisahan fungsi, dokumentasi dan pencatatan yang memadai, harta dan catatan telah diamankan, dan pengecekan oleh pihak independent telah dilakukan serta penilaian terhadap pencatatan telah dilaksanakan. Aktivitas pengendalian yang relevan dengan audit laporan euangan dapat dikategorikan dalam berbagai cara, salah satu cara adalah sebagai berikut (Boynton et.al: 2002):
25
a) Adanya pemisahan tugas b) Pengendalian pemrosesan informasi c) Pengendalian fisik d) Review kinerja 4) Pemrosesan Informasi dan Komunikasi (Information Processing and Communication), pada komponen ini informasi diidentifikasi, diambil dan diubah sepanjang waktu dan menyediakan formulir untuk memperbolehkan karyawan mengubah tanggung jawabnya 5) Pemantauan (Monitoring), pada komponen ini berfungsi untuk memastikan bahwa pengendalian internal telah berjalan dengan baik Jadi dapat disimpulkan bahwa pengendalian internal adalah suatu proses yang dijalankan oleh dewan komisaris, manajemen dan personel lain entitas yang didesain untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tujuan organisasi yaitu: keandalan laporan keuangan, efektivitas dan efisiensi operasi, dan kepatuhan terhadap hukum dan peraturan berlaku. c. Pentingnya Pengendalian Internal (Internal Control) Selain manajemen perusahaan, pengendalian intern juga diperlukan oleh auditor independen yang ditugaskan untuk memeriksa kewajaran laporan keuangan serta kegiatan operasi perusahaan. Arti pentingnya sistem pengendalian intern bagi manjemen dan auditor sudah lama diakui oleh profesi akuntansi dan pengakuan tersebut semakin meluas dengan alasan (Boynton, 2003:371):
26
a. Lingkup dan ukuran bisnis entitas telah menjadi sangat kompleks dan tersebar luas sehingga manajemen harus bergantung pada sejumlah laporan dan analisis untuk mengendalikan operasi secara efektif; b. Pengujian dan penelaahan yang melekat dalam sistem pengendalian internal yang baik menyediakan perlindungan terhadap kelemahan manusia dan mengurangi kemungkinan terjadinya kekeliruan dan ketidakberesan; c. Tidak praktis bagi auditor untuk melakukan audit atas kebanyakan perusahaan dengan pembatasan biaya ekonomi tanpa menguntungkan pada sistem pengendalian internal. Menurut
Agoes
(2004:79),
pemahaman
dan
evaluasi
atas
pengendalian intern merupakan bagian yang sangat penting bagi proses pemeriksaan oleh akuntan publik, auditor harus mendokumentasikan pemahamannya tentang komponen pengendalian intern entitas yang diperoleh untuk merencanakan audit, karena baik buruknya pengendalian intern akan memberikan pengaruh yang besar terhadap: a. Keamanan harta perusahaan b. Dapat dipercayai atau tidaknya laporan keuangan perusahaan c. Lama atau cepatnya proses pemeriksaan akuntansi d. Tinggi rendahnya audit fee e. Jenis opini yang akan diberikan akuntan publik
27
5. Good University Governance (GUG) a. Definisi Good University Governance (GUG) United
National
Development
Program
(UNDP,1997)
mendefinisikan governance sebagai penggunaan wewenang ekonomi, politik dan administrasi guna mengelola urusan-urusan negara pada semua tingkat. Tata pemerintahan mencakup seluruh mekanisme, proses dan lembaga-lembaga dimana warga dan kelompok-kelompok masyarakat mengutarakan kepentingan mereka, menggunakan hak hukum, mematuhi kewajiban dan menjembatani perbedaan-perbedaan diantara mereka. Selanjutnya penambahan kata sifat good dalam governance bisa diartikan sebagai tata pemerintahan yang baik atau positif. Menurut Astuti (2010:3), ditinjau dari arti kata secara harfiah Good Governance, maka good adalah baik, sedangkan governance adalah pemerintahan, sehingga secara sederhana diartikan pemerintahan yang baik yang bebas dari praktik Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN). Sedangkan Good University Governance (GUG) menurut Wijatno (2009:126), dapat dipandang sebagai penerapan prinsip-prinsip dasar konsep “good governance” dalam sistem dan proses governance pada institusi perguruan tinggi melalui berbagai penyesuaian yang dilakukan berdasarkan nilai-nilai yang harus dijunjung tinggi dalam penyelenggaraan perguruan tinggi secara khusus dan pendidikan secara umum.
28
Berdasarkan definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa Good University Governance (GUG ) merupakan bagian dari Good Governance yang penyelenggaraannya di dunia pendidikan yaitu perguruan tinggi. Good University Governance (GUG) merupakan suatu konsep yang menerapkan prinsip-prinsip dasar Good Governance seperti transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi, dan keadilan yang perlu diterapkan oleh setiap perguruan tinggi untuk mewujudkan perguruan tinggi yang berkualitas. b. Prinsip-prinsip Good Governance Prinsip-prinsip Good Governance menurut Wijatno (2009:370) adalah sebagai berikut. 1) Transparansi (transparency) Universitas harus dan dapat menerapkan prinsip keterbukaan di bidang keuangan, sistem dan prosedur penerimaan mahasiswa baru, sistem dan prosedur akuntansi, pelaporan keuangan, rekruitmen dosen dan karyawan, pemilihan pejabat structural, pemilihan pengurus dan informasi-informasi penting lainnya kepada pemangku kepentingan secara memadai, akurat dan tepat waktu. 2) Akuntabilitas (accountability) Universitas harus mempunyai uraian tugas dan tanggung jawab yang jelas (secara tertulis) dari setiap pejabat struktural, anggota senat fakultas/akademis, pengurus yayasan, dosen dan karyawan termasuk juga kriteria dan proses pengukuran kinerja, pengawasan, dan 29
pelaporan. Harus ada audit internal yang tugasnya antara lain: melakukan penilaian analisis dan interpretasi dari aktivitas suatu organisasi secara independen. Pada dasarnya ruang lingkup audit internal mencakup aspek kegiatan dalam organisasi dalam rangka penilaian kinerja untuk tujuan mengevaluasi dan mengendalikan aktivitas organisasi dapat dicapai dengan efisien dan efektif. Selain itu ada baiknya juga dilakukan manajemen audit atau financial audit plus oleh pihak ekstern yang independen. 3) Responsibilitas (responsibility) Responsibility
mencerminkan
kepatuhan
terhadap
peraturan
perundang-undangan serta pelaksanaan tanggung jawab terhadap masyarakat dan lingkungan sehingga dapat terpelihara kesinambungan usaha dalam jangka panjang. Setiap individu yang terlibat dalam pengelolaan universitas harus bertanggung jawab atas tindakannya sesuai dengan job description yang telah ditetapkan. 4) Independensi (independency) Pihak yayasan dan pengelola universitas dalam melaksanakan peran dan tanggung jawabnya harus bebas dari segalan benturan kepentingan yang berpotensi untuk muncul. Hal ini diperlukan untuk memastikan bahwa pengambilan keputusan dilakukan secara independen, bebas dari segala bentuk tekanan dari pihak lain, sehingga dapat dipastikan bahwa keputusan itu dapat dibuat demi kepentingan universitas.
30
5) Keadilan (fairness) Perlakuan yang adil dan berimbang kepada para pemangku kepentingan yang terkait. Dalam hal ini, para pemangku kepentingan terdiri atas mahasiswa, masyarakat, para dosen, dan karyawan non akademis, serta pengurus yayasan. c. Karakteristik Good Governance Karakteristik untuk dapat dikatakan memenuhi kriteria good governance adalah (BPKP, 2000: 29) 1) Participation, maksudnya setiap warga Negara mempunyai suara dalam pembuatan keputusan. 2) Rule of Law, hukum harus adil dan dilaksanakan tanpa pandang bulu. 3) Transparency, transparansi dibangun atas dasar arus informasi. 4) Responsiveness, lembaga dan proses hukum harus mencoba melayani setiap stakeholders. 5) Consensus Orientation, sebagai perantara kepentingan yang berbeda untuk memberikan pilihan terbaik bagi keputusan yang lebih luas. 6) Equity, semua warga Negara mempunyai kesempatan untuk menjaga kesejahteraan masyarakat. 7) Effectiveness and effsiciency, lembaga harus menghasilkan sesuai dengan tujuan semula 8) Accountability, para pembuat keputusan, baik dalam pemerintahan sektor swasta dan masyarakat bertanggung jawab kepada publik dan lembaga lain. 31
9) Strategic Vision, para pemimpin dan publik harus mempunyai perspektik good governance. B. Hipotesis 1. Peran Satuan Pengawasan Internal (SPI) terhadap pencapaian Good University Governance (GUG) Good University Governance (GUG) merupakan penerapan prinsip dari Good Governance yang diimplikasikan pada perguruan tinggi. Good University Governance (GUG) merupakan langkah yang dapat menunjang pencapaian kualitas suatu perguruan tinggi. Menurut Wijatno (2009:119), pencapaian Good University Governance (GUG) dapat diukur melalui beberapa indikator yaitu transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi dan keadilan. Pada prakteknya, keseluruhannya prinsip tersebut harus diterapkan untuk mewujudkan suatu tata kelola universitas yang baik. Dalam upaya pencapaian Good Governance dalam hal ini Good University Governance, perguruan tinggi memerlukan peran Satuan Pengawasan Internal (SPI) (sektor pemerintah) yang bertugas meneliti dan mengevaluasi suatu sistem akuntansi serta menilai kebijakan manajemen yang dilaksanakan. SPI atau auditor internal merupakan salah satu profesi yang menunjang tercapainya GUG yang dapat dilihat pada saat ini telah berkembang menjadi komponen utama dalam meningkatkan universitas secara efektif dan efisien yang berdasarkan atas prinsip Good Governance.
32
Peran SPI dalam pencapaian GUG diukur melalui lima indikator yang diambil dari standar profesi audit internal. Kelima indikator tersebut adalah independensi, kemampuan profesional, lingkup pekerjaan audit intern, pelaksanaan kegiatan pemeriksaan, serta manajemen bagian audit intern. Berdasarkan penelitian oleh Puspitarini, et al. (2013) bahwa SPI berpengaruh positif dalam pencapaian Good University Governance (GUG). Artinya, semakin baik peran Satuan Pengawasan Intern (SPI) maka semakin baik pula pencapaian Good University Governance (GUG). Hal ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Sari et al. (2012) bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara peran internal auditor terhadap Good University Governance (GUG). Jadi dapat dikatakan bahwa peningkatan peran auditor internal akan mempengaruhi tata kelola suatu institusi pendidikan. Dengan digunakannya standar profesi audit internal dalam mengukur peran SPI, diharapkan tata kelola universitas yang baik atau GUG dapat dicapai. Sehingga perguruan tinggi akan lebih transparan, akuntabel, bertanggung jawab, independen, dan adil. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa semakin baik peran Satuan Pengawasan Intern (SPI) dalam melaksanakan tugas dan fungsinya maka Good University Governance (GUG) akan semakin cepat terwujud. H1 : Peran Satuan Pengawasan Intern (SPI) berpengaruh terhadap pencapaian Good University Governance (GUG).
33
2. Penerapan Internal control terhadap pencapaian Good University Governance (GUG) Internal control atau pengendalian internal adalah suatu proses yang dipengaruhi oleh direksi organisasi, manajemen, dan personel lainnya, yang didesain untuk memberikan keyakinan memadai akan tercapainya tujuan dalam kategori berikut: (a) Efektivitas dan efisiensi operasi; (b) Keandalan pelaporan keuangan; (c) Ketaatan pada hukum dan peraturan yang berlaku. Ketiga tujuan dalam pengendalian internal yaitu efektifitas dan efisiensi kegiatan operasi, laporan keuangan yang andal, serta patuh terhadap hukum dan peraturan yang berlaku adalah cerminan dari organisasi yang memiliki tata kelola yang baik, dalam hal ini adalah universitas. Pelaksanaan pengendalian internal salah satu faktor yang sangat penting dalam menentukan seberapa baik aktivitas telah dilakukan untuk mencapai tujuan strategis yang ingin dicapai. Pengendalian internal yang baik menunjang tercapainya GUG yang diukur dengan 5 komponen internal control yaitu lingkungan pengendalian, penetapan resiko, aktivitas pengendalian, informasi dan komunikasi, serta pemantauan. Menurut Kresiadanti (2012), selain peran auditor internal diperlukan juga internal control yang harus dibentuk bersamaan untuk menunjang tercapainya good university governance. Hasil dari penelitian yang dilakukan oleh Kresiadanti tersebut adalah bahwa terdapat hubungan
34
internal control terhadap akuntabilitas di Universitas Brawijaya akan lebih efektif dan lebih baik untuk menuju tata kelola universitas yang baik, untuk itu dibutuhkan kesinambungan baik dari rektorat maupun di tiap fakultas. Sejalan dengan Saptapradipta (2013) yang mengatakan bahwa perancangan internal control di setiap lingkungan organisasi diharapkan mampu memberikan keyakinan yang memadai atas tercapainya efisiensi dan efektivitas operasi, kehandalan pertanggungjawaban, dan kepatuhan terhadap hukum sehingga tata kelola pemerintahan yang baik dapat terwujud. Dengan penerapan komponen-komponen dari pengendalian internal yang baik maka diharapkan tata kelola universitas yang baik akan tercapai dengan lebih baik dan lebih efektif. Sehingga tercermin kegiatan yang efektif dan efisien, laporan keuangan yang andal, serta patuh terhadap hukum yang berlaku. Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa internal control mendukung tercapainya GUG. H2 : Internal control berpengaruh terhadap pencapaian good university governance (GUG).
3. Peran Satuan Pengawasan Internal dan Penerapan Internal Control terhadap pencapaian Good University Governannce (GUG) Berdasarkan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Sukirman et. al (2012) bahwa internal auditor atau SPI dianggap penting dalam mewujudkan penciptaan Perguruan Tinggi yang mampu melaksanakan
35
perannya serta mampu mencegah terjadinya kecurangan (fraud) yang terjadi di manajemen Perguruan Tinggi. Auditor internal dipandang memiliki peran penting dalam upaya mewujudkan penciptaan Perguruan Tinggi yang mampu memiliki pengelolaan yang baik (Good University Governance). Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Puspitarini et. al (2013) yang menyatakan bahwa SPI yang baik akan mempercepat tercapainya good university governance. Semakin baik peran SPI dalam melaksanakan tugas dan fungsinya maka good university governance akan cepat terwujud. Hasil peneltian mengenai internal control atau pengawasan internal dilakukan oleh Saptapradipta (2013) yang menyatakan bahwa untuk mewujudkan kepemerintahan yang baik (good governance), terdapat tiga aspek, yaitu pengawasan, pengendalian, dan pemeriksaan. Pemeriksaan (audit) merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pihak yang memiliki independensi dan memiliki kompetensi profesional untuk memeriksa apakah hasil kinerja pemerintah telah sesuai dengan standar yang ditetapkan.
Keberadaan
audit
internal
untuk
menjalankan
fungsi
pemeriksaan dapat mendorong terciptanya pelaksanaan tata kelola yang baik (Mardiasmo, 2009 dalam Saptapradipta, 2013). Perancangan internal control di setiap lingkungan organisasi diharapkan mampu memberikan keyakinan yang memadai atas tercapainya efisiensi dan efektivitas operasi, kehandalan pertanggungjawaban, dan kepatuhan terhadap hukum sehingga tata kelola pemerintahan yang baik 36
dapat
terwujud
(Saptapradipta,
2013).
Dengan
demikian
satuan
pengawasan internal (SPI) dan internal control yang baik akan mampu mempercepat terwujudnya good university governance (GUG). Oleh karena itu, dalam penelitian ini juga akan meneliti pengaruh antara variabel satu dengan yang lainnya secara simultan. Dengan demikian hipotesis ketiga adalah: H3 : Peran Satuan pengawasan intern (SPI) dan penerapan internal control berpengaruh terhadap pencapaian good university governance (GUG) C. Hasil-hasil Penelitian Terdahulu Adapun hasil-hasil sebelumnya dari penelitian terdahulu mengenai topik yang berkaitan dengan penelitian ini dapat di lihat dalam tabel 2.1.
37
Tabel 2.1 Hasil-hasil Penelitian Terdahulu Metode Penelitian
Peneliti No
Hasil
Judul Penelitian (tahun)
Persamaan
Perbedaan
Penelitian
1
Noviana Dyah Puspitarini, Sukirman, & Indah Anisykurlillah (2013).
Peran Satuan Pengawasan Internal (SPI) dalam Pencapaian Good University Governance (GUG) pada Perguruan Tinggi Se-Jawa yang Berstatus Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PK-BLU).
Variabel Satuan Pengawasan Internal (SPI) dan Good University Governance (GUG).
Ruang lingkup penelitian dan metode analisis data.
Satuan Pengawasan Intern (SPI) berpengaruh positif dalam pencapaian Good University Governance (GUG).
2
Saptapradipta, Patricia (2013)
Pengaruh audit internal dan pengendalian internal terhadap pelaksanaan good governance (Studi Empiris pada Badan Layanan Umum Universitas Brawijaya Malang)
Pengendalian internal
Ruang llingkup penelitian.
Auditor internal dan pengendalian internal berpengaruh terhadap pelaksanaan good governance pada Badan Layanan Umum Universitas Brawijaya Malang.
Bersambung pada halaman berikutnya.
38
Tabel 2.1 (Lanjutan) Metode Penelitian
Peneliti No
Hasil
Judul Penelitian (tahun)
3
Sukirman & Maylia Promono Sari (2012).
4
5
Persamaan Peran Internal Audit dalam Upaya mewujudkan Good University Governance di UNNES.
Perbedaan
Penelitian
Variabel internal audit dan Good University Governance.
Ruang lingkup penelitian.
Terdapat pengaruh yang signifikan antara peran auditor internal terhadap dan Good University Governance.
Yudhi Ardianto Evaluasi Efektifitas Satuan (2012). Pengawasan Intern (Studi pada Perusahaan BUMN).
Variabel Satuan Pengawasan Intern.
Tidak ada variabel Good University Governance dan perbedaan ruang lingkup penelitian.
Dengan adanya kualitas yang baik maka keefektifan fungsi Satuan Pengawasan Intern sebagai aparatur pengawas audit internal dapat tercapai.
Mihaela, Dumitrascu & Savulescu Iulian (2012)
Internal control.
Tidak terdapat variabel SPI dan lingkup penelitian.
Internal control mengarah pada pengjian wajar laporan keuangan dan meningkatkan kepercayaan para stakeholder dan auditor dapat meminimalisir resiko pengendalian.
Internal Control and the Impact on Corporate Governance, in Romanian Listed Companies.
Bersambung pada halaman berikutnya.
39
Tabel 2.1 (Lanjutan) Metode Penelitian
Peneliti No
Hasil
Judul Penelitian (tahun)
6
Ryke Octava Prativi (2012).
7
8
Persamaan Evaluasi Efektifitas Fungsi Satuan Pengawasan Internal (SPI) dalam Melaksanakan Audit Internal.
Perbedaan
Penelitian
Variabel Satuan Pengawasan Internal (SPI).
Tidak ada variabel Good University Governance.
Hasil penelitian menunjukkan pemahaman tentang prosedur belum sepenuhnya dilaksanakan Manajemen Mutu.
Kosmas Njanike, Internal Controls In Ensuring Margaret Good Corporate Governance Mutengezanwa, In Financial Institution. Fungai B. Gombarume (2011)
Internal control
Tidak terdapat variabel SPI dan lingkup penelitian.
Kegagalan untuk secara efektif menerapkan pengendalian internal memberikan dampak signifikan terhadap tata kelola perusahaan yang buruk.
Theofanis Karagiorgos, George Drogalas, & Ioannis Tampakoudis (2010)
Auditor internal dan corporate governance.
Tidak terdapat variabel internal control dan ruang lingkup penelitian.
Internal audior memainkan peran penting dalam menciptakan tata kelola yang efektif.
Internal Auditing as An Effective Tool For Corporate Governance.
Dikutip dari berbagai sumber. 40
D. Kerangka Pemikiran Menurut Abdul Hamid (2012) kerangka berpikir di definisikan sebagai sintesa dari serangkaian teori yang tertuang dalam tinjauan pustaka, yang pada dasarnya merupakan gambaran sistematis dari kinerja teori dalam memberikan solusi atau alternatif solusi dari serangkaian masalah yang ditetapkan. Kerangka pemikiran dapat disajikan dalam bentuk bagan, deskripsi kualitatif, dan atau gabungan keduanya. Kerangka berpikir ini merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang penting. Adapun masalah-masalah yang dianggap penting dalam penelitian ini adalah pengaruh Satuan Pengawasan Intern (SPI) dalam upaya pencapaian Good University Governance (GUG). Berdasarkan uraian diatas, gambaran menyeluruh penelitian ini yang mengangkat penelitian mengenai pencapaian Good University Governance (GUG). Berikut ini merupakan gambaran kerangka pemikiran dari penelitian ini: Pengaruh peran Satuan Pengawasan Intern (SPI) dan penerapan internal control terhadap pencapaian Good University Governance (GUG)
Adanya pelanggaran yang dilakukan oleh Kementerian Pendidikan Nasional dan kongkalikong anggaran yang melibatkan 16 universitas rsambung ke negeri di Indonesia Bersambung ke halaman selanjutnya.
41
Gambar 2.2 (Lanjutan) Adanya pelanggaran yang dilakukan oleh Kementerian Pendidikan Nasional dan kongkalikong anggaran yang melibatkan 16 universitas negeri di Indonsia
Pengelolaan perguruan tinggi di Indonesia masih belum maksimal karena internal control lemah sehingga diperlukan peran SPI
Basis Teori: Stewadship Theory
Variabel Independen
Variabel Dependen
Peran Satuan Pengawasan Intern (SPI)
Good University Governance (GUG)
Internal Control
Populasi: SPI perguruan tinggi di Jakarta dan Bogor
Metode Analisis: regresi berganda
Analisis dan Pembahasan
Kesimpulan dan Saran Gambar 2.1 Skema Kerangka Pemikiran
42
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini membahas mengenai pengaruh variabel independen yaitu peran satuan pengawasan intern (SPI) dan penerapan internal control terhadap variabel dependen yaitu pencapaian Good University Governance (GUG). Adapun dalam penelitian ini yang dijadikan tempat penelitian adalah perguruan tinggi yang memiliki satuan pengawasan intern (SPI) yang berada di wilayah Jakarta dan Bogor dan penelitian ini dilakukan pada tahun 2014. B. Metode Penentuan Sampel Populasi dari penelitian ini adalah auditor internal yang bekerja dalam unit Satuan Pengawasan Intern (SPI) yang bekerja pada perguruan tinggi di wilayah DKI Jakarta dan Bogor. Metode yang digunakan peneliti dalam pemilihan sampel penelitian adalah convenience sampling, yaitu istilah umum yang mencakup variasi luasnya prosedur pemilihan responden dimana unit sampel yang ditarik mudah dihubungi, tidak menyusahkan, mudah untuk mengukur dan bersifat kooperatif (Hamid, 2012:28). Penelitian ini dilakukan di DKI Jakarta dan Bogor, karena DKI Jakarta adalah pusat pemerintahan dan pusat perekonomian, sehingga ada banyak perguruan tinggi. Penelitian sebelumnya belum ditemukan meneliti pada perguruan tinggi yang dikhususkan pada DKI Jakarta dan Bogor. Selain itu,
43
domisili peneliti berdekatan dengan DKI Jakarta sehingga peneliti lebih mudah untuk menyebarkan kuesioner secara langsung, karena pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan metode personal survey dimana peniliti menyampaikan sendiri kuesioner penelitian kepada pihak perguruan tinggi yang menjadi responden dalam penilitian ini tanpa perantara. C. Metode Pengumpulan Data 1. Teknik Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner yang dikirim secara langsung kepada responden yang disebut dengan personal survey. Data diperoleh dengan menggunakan kuesioner yang dibagikan secara langsung kepada para auditor yang bekerja di unit SPI di perguruan tinggi. Auditor yang menjadi sampel akan dikirimi kuesioner yang berisi kumpulan pertanyaan tentang pengaruh Satuan Pengawasan Intern (SPI) dan internal control terhadap pencapaian Good University Governance (GUG). 2. Sumber Data Pengumpulan
data
dalam
penelitian
ini
dilakukan
dengan
menggunakan dua cara yaitu penelitian pustaka dan penelitian lapangan. Berikut penjelasannya: a. Penelitian Pustaka (Library Research) Peneliti memperoleh data yang berkaitan dengan masalah yang sedang diteliti melalui buku, jurnal, skripsi, tesis, internet, dan perangkat lain yang berkaitan dengan judul penelitian. 44
b. Penelitian Lapangan (Field Research) Pada penelitian ini, yang menjadi subjek penelitian adalah auditor internal yang bekerja di unit SPI pada perguruan tinggi di DKI Jakarta dan Bogor. Peneliti memperoleh data dengan mengirimkan kuesioner secara langsung. Data primer diperoleh dengan menggunakan daftar pertanyaan yang telah terstruktur dengan tujuan untuk mengumpulkan informasi dari auditor yang berkerja pada perguruan tinggi sebagai responden dalam penelitian ini. Sumber data dalam penelitian ini adalah skor masing-masing indikator variabel yang diperoleh dari pengisian kuesioner yang telah dibagikan kepada auditor yang bekerja pada perguruan tinggi sebagai responden. D. Metode Analisis Data Teknik analisis data menggunakan statistik deskriptif, uji kualitas data, uji asumsi klasik dan uji hipotesis. 1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum (Ghozali, 2011:19). 2. Uji Kualitas Data Pengujian deskriptif memberikan gambaran atau definisi. a. Uji Realibilitas Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel. Suatu kuesioner dikatakan reliabel 45
atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2011:47). Ghozali (2011:48) menyebutkan bahwa pengukuran reliabilitas dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu: 1) Repeated Measure atau pengukuran ulang. Dimana seseorang akan disodori pertanyaan yang sama pada waktu yang berbeda, kemudian dilihat apakah ia tetap konsisten dengan jawabannya. 2) One Shot atau pengukuran sekali saja. Dimana pengukurannya hanya sekali dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain atau mengukur korelasi antar jawaban pertanyaan. Kriteria pengujian dilakukan dengan menggunakan pengujian Cronbach Alpha (α). Suatu variabel dikatakan reliable jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,60. b. Uji Validitas Uji validitas dimaksudkan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Pengujian validitas ini menggunakan nilai signifikan dibawah 0,05 (Ghozali, 2011:52). Jadi dapat disimpulkan bahwa masing-masing indikator pernyataan pada kuesioner valid ketika nilai signifikansinya dibawah 0,05..
46
3. Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji normalitas, uji heteroskedestisitas dan uji multikolonieritas. a. Uji Multikolonieritas Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen (Ghozali, 2011:105). Deteksi ada atau tidaknya multikolonieritas dalam model regresi adalah dilihat dari besaran VIF (Variance Inflation Factor) dan tolerance. Regresi bebas dari masalah multikolonieritas jika nilai VIF <10 dan nilai Tolerance > 0,1 (Ghozali, 2011:106). b.
Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel independen dan variabel dependen keduanya mempunyai distribusi normal atau mendekati normal (Ghozali, 2011:160). Dalam penelitian ini, uji normalitas menggunakan Normal Probability Plot (P-Plot) dan grafik histogram. Suatu variabel dikatakan normal jika gambar distribusi dengan titik-titik data yang menyebar di sekitar garis diagonal dan penyebaran titiktitik data searah mengikuti garis diagonal (Ghozali, 2011:163). Pengujian dalam penelitian ini juga menggunakan uji One Sample Kolmogorov Smirnov yang memiliki kriteria untuk normalitas
47
dipenuhi jika probabilitas signifikansi lebih besar dari 0,05 (Ghozali, 2011:164). c. Uji Heteroskedestisitas Uji heteroskedestisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamaan yang lain tetap maka disebut homoskedastisitas, jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah homoskedastisitas (Ghozali, 2011:139). Deteksi ada atau tidaknya heteroskedestisitas dapat dilihat dari ada atau tidaknya pola tertentu pada garafik scatterplot. Jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang,
melebar,
kemudian
menyempit)
maka
mengindikasikan bahwa telah terjadi heteroskedestisitas. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik yang menyebar diatas dan dibawah
angka
0
pada
sumbu
Y
maka
tidak
terjadi
heteroskedestisitas (Ghozali, 2011:139). Analisis dengan grafik memiliki
kelemahan
yang
cukup
signifikan
karena
jumlah
pengamatan mempengaruhi hasil ploting. Oleh karena itu diperlukan uji statistik yang lebih menjamin keakuratan hasil. Salah satu uji statistik yaitu uji Glejser. Uji Glejser mengusulkan untuk meregres nilai absolut residual terhadap variabel independen. Jika variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel
48
dependen, maka ada indikasi terjadi heteroskedastisitas. Hal ini terlihat dai probabilitas signifikasi di bawah tingkat kepercayaan 5%. (Ghozali, 2011:143). 4. Uji Koefisien Determinasi (R²) Uji koefisien determinasi (Adj R²) adalah bertujuan mengukur seberapa jauh kemampuan variabel independen (satuan pengawasan intern dan internal control) dalam menjelaskan variasi variabel dependen (good university governance). Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai yang mendekati satu berarti variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen. Adjusted R square digunakan karena banyak peneliti menganjurkan untuk menggunakan ini. Nilai adjusted R square dapat naik atau turun apabila satu variabel independen ditambahkan ke dalam model (Ghozali, 2011:97). 5. Hasil Uji Hipotesis Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan metode pegujian dengan regresi berganda. Berikut ini penjelasan lebih terperincinya. a. Analisis Regresi Berganda Pengujian hipotesis dalam pengujian ini menggunakan multiple regression untuk memprediksi besar variabel dependen dengan menggunakan data variabel independen yang sudah diketahui besarnya (Ghozali, 2011:96).
49
Persamaan regresi ganda dirumuskan sebagai berikut: Y = α + β1X1 +β2X2 +e Keterangan: α = Konstanta β = Koefisien Regresi Y = Pencapaian Good University Governance X1 = Satuan Pengawasan Intern X2 = Internal Control e
= Error
b. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t) Uji t bertujuan untuk menguji seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual yaitu satuan pengawasan intern dan internal control dalam menjelaskan variabel dependen yaitu pencapaian good university governance. Untuk dapat mengetahui apakah ada pengaruh signifikan dari variabel masingmasing independen terhadap variabel dependen, maka nilai signifikannya dibandingkan dengan derajat kepercayaannya. Apabila tingkat signifikan lebih kecil dari 0,05 maka Ha diterima. Demikian pula sebaliknya jika tingkat signifikan lebih besar dari 0,05 maka Ha ditolak. Bila Ha diterima dan Ho ditolak berarti ada hubungan signifikan antara variabel independen dengan variabel dependen (Ghozali, 2011:99).
50
c. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) Uji statistik F dilakukan untuk mengetahui pengaruh semua variabel independen yang dimasukkan ke dalam variabel model regresi secara bersama-sama terhadap variabel dependen (Ghozali, 2011:98). Kriteria yang dipakai untuk membuat keputusan terhadap hasil uji hipotesis yang diuji adalah berdasarkan tingkat signifikansi sebesar 0,05 yang merupakan probabilitas kesalahan sebesar 5%. Dasar pengambilan keputusan adalah sebagai berikut: Jika probabilitas > 0,05 maka Ha ditolak Jika probabilitas < 0,05 maka Ha diterima E. Operasionalisasi Variabel Penelitian Pada bagian ini akan diuraikan definisi dari masing-masing variabel yang digunakan berikut dengan operasional dan cara pengukurannya. 1.
Peran Satuan Pengawasan Intern (SPI) (X1) Satuan Pengawasan Internal (SPI) merupakan fungsi staf yang melakukan penilaian secara bebas atau tidak memihak dalam suatu organisasi untuk memeriksa dan mengevaluasi seluruh aktivitas dan melaporkan hasil pekerjaannya tersebut kepada manajemen sebagai suatu jasa pelayanan, dan bertanggung jawab penuh kepada manajemen. Dalam melaksanakan perannya, SPI harus berpedoman pada standar professional audit intern. Menurut Tugiman (1997:16) standar profesi audit intern meliputi independensi, kemampuan profesional, lingkup
51
pekerjaan, audit intern, pelaksanaan kegiatan pemeriksaan, serta manajemen bagian audit intern. Semua item pertanyaan diukur dengan menggunakan skala interval (likert), 1 sampai 5. Jawaban yang didapat akan dibuat skor yaitu: nilai (1) sangat tidak setuju, (2) tidak setuju, (3) netral, (4) setuju, dan (5) sangat setuju. 2. Internal Control (X2) Internal control atau pengendalian internal adalah proses yang dipengaruhi oleh direksi organisasi, manajemen, dan personel lainnya, yang didesain untuk memberikan keyakinan memadai akan tercapainya efektivitas dan efisiensi operasi; keandalan pelaporan keuangan; ketaatan pada hukum dan peraturan yang berlaku. Pelaksanaan pengendalian internal salah satu faktor yang sangat penting dalam menentukan seberapa baik aktivitas telah dilakukan untuk mencapai tujuan strategis yang ingin dicapai. Pengendalian internal yang baik menunjang tercapainya GUG yang diukur dengan 5 komponen internal control yaitu lingkungan pengendalian, penetapan resiko, aktivitas pengendalian, informasi dan komunikasi, serta pemantauan. Semua item pertanyaan diukur dengan menggunakan skala interval (likert), 1 sampai 5. Jawaban yang didapat akan dibuat skor yaitu: nilai (1) sangat tidak setuju, (2) tidak setuju, (3) netral, (4) setuju, dan (5) sangat setuju.
52
3. Good University Governance (GUG) (Y) Good University Governance (GUG ) merupakan bagian dari Good Governance yang penyelenggaraannya di dunia pendidikan yaitu perguruan tinggi. Good University Governance (GUG) merupakan suatu konsep yang menerapkan prinsip-prinsip dasar Good Governance seperti transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi, dan keadilan yang perlu diterapkan oleh setiap perguruan tinggi untuk mewujudkan perguruan tinggi yang berkualitas. Variabel ini diukur dengan menggunakan skala interval (likert) 5 poin, dari sangat tidak setuju (1), tidak setuju (2), netral (3), setuju (4), dan sangat setuju (5).
53
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Penelitian Variabel
Peran Satuan Pengawasan Internal (SPI) (X1) (Tugiman, 1997)
Indikator
Butir Soal
1) Kemandirian dan pertanggungjawaban SPI 2) Kegiatan auditor dalam SPI 3) Personalia 4) Pengetahuan dan kecakapan 5) Pengawasan 6) Keandalan informasi 7) Kesesuaian kebijaksanaan dan rencana 8) Perencanaan pemeriksaan 9) Pengujian dan evaluasi informasi 10) Tindak lanjut 11) Penyampaian hasil temuan 12) Tujuan, kewenangan, dan tanggung jawab 13) Perencanaan 14) Kebijaksanaan dan prosedur 15) Auditor eksternal 16) Manajemen personal 17) Pengendalian mutu
1
1) Intergritas dan etika 2) Pemberian wewenang 3) Struktur organisasi 4) Mengidentifikasi resiko 5) Pengelolaan resiko 6) Efektivitas internal control Internal Control 7) Pemisahan tugas (X2) 8) Patuh terhadap kebijakan (COSO, 2002) 9) Prinsip kepatuhan 10) Kelengkapan, akurat, tepat waktu informasi 11) Computer based 12) Penilaian pengendalian internal 13) Tindakan monitoring Bersambung ke halaman berikutnya.
Skala
2 3,4 5,6 7 8 9,10 11,12 13 14,16 15
Interval
17 18 19 20 21 22 1,2 3 4 5 6 7 8 9 10
Interval
11 12 13 14
54
Tabel 3.1 (Lanjutan) Operasionalisasi Variabel Penelitian Variabel
Indikator
1) Transparansi rencana 2) Transparansi sistem 3) Dokumentasi & komunikasi pihak intern & ekstern 4) Tugas & tanggung jawab perguruan tinggi 5) Efektivitas pengendalian internal 6) Prinsip kehati-hatian 7) Prinsip kepatuhan Good 8) Tanggung jawab terhadap University lingkungan & masyarakat Governance 9) Kesinambungan jangka panjang (GUG) 10) Bebas dari dominasi (Y) 11) Bebas dari benturan intern & (Wijatno, 2009) ekstern 12) Pengambilan keputusan 13) Bebas dari sikap saling lempar tanggung jawab 14) Keadilan terhadap semua kepentingan 15) Kesempatan berpartisipasi 16) Kebijakan kompensasi positif 17) Kebijakan kompensasi negatif
Butir Soal
Skala
1 2 3 4 5,6 7 8,9 10 11 12
Interval
13 14 15 16 17 18 19
55
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Tempat dan Waktu Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah auditor internal yang bekerja pada unit satuan pengawas intern pada perguruan tinggi yang berada di wilayah Jakarta dan Bogor, mencakup perguruan tinggi negeri maupun swasta. Auditor yang berpartisipasi dalam penelitian ini meliputi, anggota, sekretaris dan ketua yang melaksanakan pekerjaan di unit satuan pengawasan intern pada perguruan tinggi. Pengumpulan data dilaksanakan melalui penyebaran kuesioner penelitian secara langsung dengan cara mendatangi responden yang bekerja pada perguruan tinggi di wilayah Jakarta dan Bogor yang memiliki unit satuan pengawas intern. Penyebaran serta pengambilan kuesioner dilaksanakan mulai bulan September hingga Oktober 2014. Peneliti mengambil sampel sebanyak 7 dari keseluruhan perguruan tinggi yang memiliki satuan pengawasan intern yang berada di wilayah Jakarta dan Bogor. Kuesioner yang disebarkan sebanyak 60 buah dan jumlah kuesioner yang kembali adalah sebanyak 47 kuesioner atau 78,33%. Kuesioner yang tidak kembali sebanyak 13 buah atau 21,67%. Hal ini dikarenakan beberapa hal, diantaranya, kuesioner dibawa oleh auditor yang keluar kota dan saat pengambilan auditor belum kembali dan tidak mendapat izin untuk menyebar kuesioner. Kuesioner yang dapat 56
diolah berjumlah 47 buah atau 100%. Gambaran mengenai data sampel disajikan pada tabel 4.1. Tabel 4.1 Data Sampel Penelitian No.
Keterangan
Jumlah Presentase
1.
Jumlah kuesioner yang disebar
60
100%
2.
Jumlah kuesioner yang tidak kembali
13
21,67%
3.
Jumlah kuesioner yang tidak dapat diolah Jumlah kuesioner yang dapat diolah
0
0%
47
78,33%
4.
Sumber: Data primer yang diolah, 2014 Data distribusi penyebaran kuesioner penelitian ini dapat dilihat dalam tabel 4.2. Tabel 4.2 Data Distribusi Sampel Penelitian
No.
Nama Perguruan Tinggi
Kuesioner Kuesioner dikirim dikembalikan
1.
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
13
12
2.
Universitas Indonesia
15
13
3.
Universitas Terbuka
9
9
4.
Institut Pertanian Bogor
9
8
5.
Universitas Pancasila
2
2
6.
Politeknik Negeri Jakarta
3
3
7.
Universitas Negeri Jakarta
9
0
Total
60
47
Sumber: Data primer yang diolah, 2014
57
2. Karakteristik Profil Responden Responden dalam penelitian ini adalah satuan pengawasan intern yang bekerja di unit satuan pengawas intern pada perguruan tinggi yang sudah memiliki unit satuan pengawas intern di Jakarta dan Bogor. Berikut tabel 4.3 menjelaskan deskripsi mengenai identitas responden penelitian yang terdiri dari jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir, lama bekerja, dan jabatan. a. Deskripsi responden berdasarkan jenis kelamin Table 4.3 berikut ini menyajikan hasil uji deskripsi responden berdasarkan jenis kelamin. Tabel 4.3 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid
Laki-laki
22
46.8
46.8
46.8
Perempuan
25
53.2
53.2
100.0
Total
47
100.0
100.0
Sumber: Data primer yang diolah, 2014. Tabel 4.3 menunjukkan bahwa sekitar 25 orang atau 53,2% responden didominasi oleh jenis kelamin perempuan, dan sisanya sebesar 22 orang atau 46,8% responden berjenis kelamin laki-laki. b. Deskripsi responden berdasarkan usia Table 4.4 berikut ini menyajikan hasil uji deskripsi responden berdasarkan usia.
58
Tabel 4.4 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Usia Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid
20-30 tahun
22
46.8
46.8
46.8
30-40 tahun
14
29.8
29.8
76.6
40-50 tahun
3
6.4
6.4
83.0
> 50 tahun
8
17.0
17.0
100.0
47
100.0
100.0
Total
Sumber: Data primer yang diolah, 2014. Pada tabel 4.4 menunjukkan responden yang bekerja pada unit satuan pengawasan intern sebesar 46,8% atau sebanyak 22 orang berusia 2030 tahun. 29,8% atau sebanyak 14 orang berusia 30-40 tahun. 6,4% atau sebanyak 3 orang berusia 40-50 tahun. Sisanya sebesar 17% atau sebanyak 8 orang berusia lebih dari 50 tahun. c. Deskripsi responden berdasarkan pendidikan terakhir Table 4.5 berikut ini menyajikan hasil uji deskripsi responden berdsarkan pendidikan terakhir. Tabel 4.5 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid
D3
2
4.3
4.3
4.3
S1
31
66.0
66.0
70.2
S2
13
27.7
27.7
97.9
S3
1
2.1
2.1
100.0
47
100.0
100.0
Total
Sumber: Data primer yang diolah, 2014.
59
Berdasarkan tabel 4.5 menunjukkan pendidikan terakhir diketahui sebagian besar responden berpendidikan starta satu (S1) sebanyak 31 responden
atau
66,0%.
Sebanyak
2
responden
atau
4,3%
berpendidikan Diploma III (D3). Sebanyak 13 responden atau 27,7% berpendidikan Strata dua (S2). Sisanya 2,1% atau 1 responden berpendidikan Strata tiga (S3). d. Deskripsi responden berdasarkan lama bekerja Tabel 4.6 berikut ini menunjukkan hasil uji deskripsi responden berdasarkan lama bekerja. Tabel 4.6 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Lama Bekerja Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
< 2 tahun
13
27.7
27.7
27.7
2-5 tahun
16
34.0
34.0
61.7
> 5 tahun
18
38.3
38.3
100.0
Total
47
100.0
100.0
Valid
Sumber: Data primer yang diolah, 2014. Pada tabel 4.6 diketahui bahwa sebanyak 27,7% atau 13 responden bekerja kurang dari 2 tahun. Sebanyak 34,0% atau 16 auditor bekerja 2-5 tahun, dan sisanya 38,3% atau 18 auditor bekerja lebih dari 5 tahun. e. Deskripsi responden berdasarkan jabatan Tabel 4.7 berikut ini menunjukkan hasil uji deskripsi responden berdasarkan jabatan.
60
Tabel 4.7 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Jabatan Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Anggota
37
78.7
78.7
78.7
Sekretaris
7
14.9
14.9
93.6
Ketua
3
6.4
6.4
100.0
Total
47
100.0
100.0
Valid
Sumber: Data primer yang diolah, 2014. Pada tabel 4.7 diketahui sebesar 78,7% atau sebanyak 37 responden merupakan angggota. Sebesar 14,9% atau sebanyak 7 responden berkedudukan sebagai sekretaris. Sebesar 6,4% atau sebanyak 3 responden berkedudukan sebagai ketua. B. Hasil Uji Instrumen Penelitian 1. Hasil Uji Statistik Deskriptif Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yang meliputi satuan pengawasan intern, internal control dan good university governance (GUG) akan diuji secara statistik dekriptif seperti yang terlihat pada tabel 4.8. Tabel 4.8 Hasil Uji Statistik deskriptif N
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
SPI
47
76
103
92.87
5.582
IC
47
46
70
56.57
5.762
GUG
47
60
95
76.89
8.017
Valid N (listwise)
47
Sumber: Data primer yang diolah, 2014. Berdasarkan tabel 4.8 diperoleh informasi bahwa pada variabel satuan pengawasan intern, total jawaban minimum responden sebesar 76 dan 61
maksimum sebesar 103, dengan rata-rata total jawaban 92,87 dan standar deviasi sebesar 5,582. Variabel internal control total jawaban minimum responden sebesar 46 dan maksimum sebesar 70 dengan rata-rata total jawaban 56,57 dan standar deviasi sebesar 5,762. Variabel good university governance (GUG) total jawaban minimum responden sebesar 60 dan maksimum sebesar 95, dengan rata-rata total jawaban 76,89 dan standar deviasi sebesar 8,017. 2. Hasil Uji Kualitas Data a. Hasil Uji Realibilitas Uji reliabilitas digunakan sebagai alat pengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Untuk mengukur reliabilitas digunakan uji statistik Cronbach Alfa. Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach’s Alfa > 0,60. Tabel 4.9 Hasil Uji Reliabilitas Variabel
Croanbach’s Alpha
Keterangan
Satuan Pengawasan Internal
0,788
Reliabel
Internal control
0,898
Reliabel
Good university governance
0,935
Reliabel
Sumber: Data primer yang diolah, 2014 Tabel 4.9 menunjukkan nilai Croanbach’s Alpha atas variabel satuan pengawasan internal sebesar 0,788, internal control sebesar 0,898 dan good university governance sebesar 0,935. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pernyataan dalam kuesioner ini reliabel karena
62
nilai Croanbach’s Alpha lebih besar dari 0,6. Hal ini menunjukkan bahwa setiap item pernyataan yang digunakan akan mampu memperoleh data yang konsisten yang berarti bila pernyataan itu diajukan kembali akan diperoleh jawaban yang relative sama dengan jawaban sebelumnya. b. Hasil Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya suatu kuesioner. Suatu pertanyaan pada kuesioner dikatakan valid jika tingkat signifikansinya dibawah 0,05. Tabel berikut menunjukkan hasil uji validitas dari empat variabel yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu satuan pengawasan internal (SPI), internal control (IC), dan good university governance (GUG), dengan 47 sampel responden. Tabel 4.10 Hasil Uji Validitas Satuan Pengawasan Internal No. Butir Pertanyaan 1 (SPI1)
Pearson Correlation 0,512**
Sig (2 – Tailed)
Keterangan
0,000
Valid
2 (SPI2)
0,416**
0,004
Valid
3 (SPI3)
0,429**
0,003
Valid
4 (SPI4)
0,337*
0,021
Valid
5 (SPI5)
0,527**
0,000
Valid
6 (SPI6)
0,519**
0,000
Valid
7 (SPI7)
0,418**
0,003
Valid
8 (SPI8)
0,496**
0,000
Valid
Bersambung pada halaman berikutnya.
63
Tabel 4.10 (Lanjutan) Hasil Uji Validitas Satuan Pengawasan Internal No. Butir Pertanyaan 9 (SPI9)
Pearson Correlation 0,345**
Sig (2 – Tailed)
Keterangan
0,017
Valid
10 (SPI10)
0,501**
0,000
Valid
11 (SPI11)
0,373**
0,010
Valid
12 (SPI12)
0,414**
0,004
Valid
13 (SPI13)
0,407**
0,004
Valid
14 (SPI14)
0,452**
0,001
Valid
15 (SPI15)
0,475**
0,001
Valid
16 (SPI16)
0,441**
0,002
Valid
17 (SPI17)
0,364*
0,012
Valid
18 (SPI18)
0,496**
0,000
Valid
19 (SPI19)
0,325*
0,026
Valid
20 (SPI20)
0,335*
0,022
Valid
21 (SPI21)
0,639**
0,000
Valid
22 (SPI22)
0,615**
0,000
Valid
Sumber: Data primer yang diolah, 2014 Tabel
4.10
menunjukkan
variabel
satuan
pengawasan
intern
mempunyai kriteria valid untuk semua item pertanyaan dengan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05.
64
Tabel 4.11 Hasil Uji Validitas Internal Control No. Butir Pertanyaan 1 (IC1)
Pearson Correlation 0,671**
2 (IC2)
Sig (2 – Tailed) Keterangan 0,000
Valid
0,544**
0,000
Valid
3 (IC3)
0,642**
0,000
Valid
4 (IC4)
0,743**
0,000
Valid
5 (IC5)
0,778**
0,000
Valid
6 (IC6)
0,697**
0,000
Valid
7 (IC7)
0,706**
0,000
Valid
8 (IC8)
0,651**
0,000
Valid
9 (IC9)
0,679**
0,000
Valid
10 (IC10)
0,521**
0,000
Valid
11 (IC11)
0,678**
0,000
Valid
12 (IC12)
0,717**
0,000
Valid
13 (IC13)
0,663**
0,000
Valid
14 (IC14)
0,609**
0,000
Valid
Sumber: Data primer yang diolah, 2014 Tabel 4.11 menunjukkan variabel internal control mempunyai kriteria valid untuk semua item pertanyaan dengan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05.
65
Tabel 4.12 Hasil Uji Validitas Good University Governance No. Butir Pertanyaan 1 (GUG1)
Pearson Correlation 0,727**
2 (GUG2)
Sig (2 – Tailed) Keterangan 0,000
Valid
0,687**
0,000
Valid
3 (GUG3)
0,698**
0,000
Valid
4 (GUG4)
0,687**
0,000
Valid
5 (GUG5)
0,762**
0,000
Valid
6 (GUG6)
0,696**
0,000
Valid
7 (GUG7)
0,725**
0,000
Valid
8 (GUG8)
0,598**
0,000
Valid
9 (GUG9)
0,640**
0,000
Valid
10 (GUG10)
0,739**
0,000
Valid
11 (GUG11)
0,655**
0,000
Valid
12 (GUG12)
0,732**
0,000
Valid
13 (GUG13)
0,638**
0,000
Valid
14 (GUG14)
0,803**
0,000
Valid
15 (GUG15)
0,680**
0,000
Valid
16 (GUG16)
0,741**
0,000
Valid
17 (GUG17)
0,662**
0,000
Valid
18 (GUG18)
0,535**
0,000
Valid
19 (GUG19)
0,695**
0,000
Valid
Sumber: Data primer yang diolah, 2014
66
Tabel 4.12 menunjukkan variabel good university governance mempunyai kriteria valid untuk semua item pertanyaan dengan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05. 3. Uji Asumsi Klasik a. Hasil Uji Multikolonieritas Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah adanya korelasi antar variabel bebas (independen) dalam model regresi. Untuk mendeteksi adanya masalah multikolonieritas dalam penelitian ini dengan menggunakan Nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF). Regresi yang terbebas dari problem multikolonieritas apabila nilai VIF < 10 dan nilai tolerance > 0,10 maka data tersebut tidak ada multikolonieritas. Berikut ini disajikan hasil uji multikolonieritas dengan menggunakan Nilai Tolerance dan VIF, yaitu: Tabel 4.13 Hasil Uji Multikolonieritas a
Coefficients Model
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B (Constant) 1 SPI IC
Std. Error
-1.763
13.497
.384
.185
.760
.180
t
Sig.
Beta
Collinearity Statistics
Tolerance
VIF
-.131
.897
.267
2.072
.044
.611
1.636
.546
4.231
.000
.611
1.636
a. Dependent Variable: GUG
Sumber: Data primer yang diolah, 2014 Berdasarkan tabel 4.13 diatas terlihat bahwa nilai tolerance lebih dari 0,10 dan nilai VIF disekitar angka 1 atau kurang dari 10 untuk setiap
67
variabel, yang ditunjukkan dengan nilai tolerance untuk satuan pengawasan internal 0,611 dan internal control sebesar 0,611. Dengan nilai VIF masing-masing adalah 1,636 dan 1,636. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model persamaan regresi tidak terdapat multikolonieritas dan dapat digunakan dalam penelitian ini. b. Hasil Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel dependen dan variabel independen atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal. Penelitian ini pengujian uji normalitas dilakukan dengan menggunakan analisis grafik (histogram dan probability plot) dan uji statistik (K-S). Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik P-Plot
68
Hasil uji normalitas berdasarkan output histogram disajikan pada gambar berikut ini: Gambar 4.2 Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik Histogram
Sumber: Data primer yang diolah, 2014 Gambar 4.1 dan 4.2 memperlihatkan penyebaran data yang berada disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, ini menunjukkan bahwa model regresi telah memenuhi asumsi normal. Hasil uji normalitas berdasarkan uji Kolmogorov-Smirnov (K-S) disajikan pada tabel berikut ini:
69
Tabel 4.14 Hasil Uji Normalitas Menggunakan Kolmogorov-Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N
47 Mean
a,b
Normal Parameters
.0000000
Std. Deviation
Most Extreme Differences
5.36665806
Absolute
.119
Positive
.119
Negative
-.095
Kolmogorov-Smirnov Z
.819
Asymp. Sig. (2-tailed)
.513
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Sumber: Data primer yang diolah, 2014 Menurut tabel 4.14 di atas, hasil uji (K-S) menunjukkan bahwa data terdistribusi normal. Hal ini terlihat dari nilai probabilitas sebesar 0,513 lebih besar dari 0,05. Sehingga model penelitian ini memenuhi uji asumsi klasik normalitas. c. Hasil Uji Heteroskedastisitas Pengujian heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika varians dari residual suatu pengamatan
ke
homoskedastisitas.
pengamatan Dalam
yang
lain
penelitian
tetap, ini
maka
disebut
pengujian
uji
heteroskedastisitas menggunakan analisis grafik scatterplot dan uji statistik menggunakan uji Glejser.
70
Gambar 4.3 Hasil Uji Heteroskedastisitas Menggunakan Garfik Scatterplot
Sumber: Data primer yang diolah Gambar 4.3, menunjukkan titik-titik menyebar secara acak dan tidak membentuk pola tertentu serta tersebar di atas dan di bawah angka 0 (nol) pada sumbu Y. Hal ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas sehingga model regresi layak digunakan. Berikut hasil uji heteroskedastisitas menggunakan uji Glejser. Tabel 4.15 Hasil Uji Heteroskedastisitas Menggunakan Uji Glejser a
Coefficients Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
t
Sig.
Coefficients B (Constant) 1
Std. Error -6.606
8.859
SPI
.045
.122
IC
.112
.118
Beta -.746
.460
.070
.371
.712
.178
.949
.348
a. Dependent Variable: absut
Sumber: Data Primer yag diolah, 2014.
71
Berdasarkan tabel 4.15 di atas, semua variabel independen memiliki angka signifikan di atas 0,05. Hal ini terlihat dari nilai signifikansi satuan pengawasan intern sebesar 0,712 dan internal control sebesar 0,348. Oleh karena itu dalam persamaan regresi tersebut tidak terjadi heteroskedastisitas. 4. Hasil Uji Koefisien Determinasi (R²) Uji koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel dependen dapat dijelaskan oleh variabel independen. Dalam penelitian ini menggunakan variabel independen yaitu peran satuan pengawasan intern dan internal control. Sedangkan variabel dependennya yaitu good university govenance. Adapun hasil uji koefisien Adjusted R Square disajikan dalam tabel 4.13 di bawah ini: Tabel 4.16 Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model Summary Model
1
R
R Square
a
.743
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
.552
.532
5.48727
a. Predictors: (Constant), IC, SPI
Sumber: Data primer yang diolah, 2014 Pada tabel 4.16 memperlihatkan Adjusted R Square sebesar 0,532. Hal ini berarti menunjukkan variasi peran satuan penawasan intern dan internal control dapat menjelaskan 53,2% dari variasi good university governance. Sedangkan sisanya 46,8% dijelaskan oleh variabel-variabel lain diluar model
penelitian.
Menurut
Lestari
(2013)
variabel
yang
dapat
72
mempengaruhi
tercapainya
good
governance
adalah
manajemen
pengendalian risiko, kebijakan perusahaan atau organisasi dan transparansi informasi organisasi. 5. Hasil Uji Hipotesis Pengujian dalam penelitian ini menggunakan model analisis regresi berganda, yaitu: a. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t) Uji statistik t digunakan untuk mengetahui adanya pengaruh masingmasing variabel independen secara individual terhadap variabel dependen. Tabel 4.14 berikut ini menyajikan hasil uji statistik t dalam penelitian ini, yaitu: Tabel 4.17 Hasil Uji Statistik t a
Coefficients Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
t
Sig.
Coefficients B (Constant) 1
Std. Error -1.763
13.497
SPI
.384
.185
IC
.760
.180
Beta -.131
.897
.267
2.072
.044
.546
4.231
.000
a. Dependent Variable: GUG
Sumber: Data primer yang diolah, 2014 Berdasarkan tabel 4.17 dapat dilihat bahwa semua variabel independen yaitu peran satuan pengawasan intern (SPI) dan penerapan internal control (IC) berpengaruh terhadap variabel dependen good university governance (GUG). Adapun penjelasannya sebagai berikut:
73
Hipotesis 1: Peran Satuan pengawasan internal (SPI) berpengaruh terhadap pencapaian good university governance (GUG) Hasil pengujian variabel peran satuan pengawasan intern (SPI) mempunyai signifikansi 0,044. Hal ini berarti menerima H 1 sehingga dapat dikatakan bahwa peran satuan pengawasan intern (SPI) berpengaruh terhadap pencapaian good university governance (GUG) karena tingkat signifikansi yang dimiliki variabel satuan pengawasan intern (SPI) lebih kecil dari 0,05. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Sukirman et. al (2012) dan Puspitarini et.al (2013). Maka dapat disimpulkan bahwa SPI memiliki peran yang cukup besar dalam upaya pencapaian good university governance dalam suatu institusi pendidikan. SPI yang baik akan mempercepat tercapainya good university governance. Semakin baik peran SPI dalam melaksanakan tugas dan fungsinya maka good university governance akan cepat terwujud. Satuan pengawasan intern (SPI) diharapkan membantu pimpinan unit kerja dalam mencapai tujuan yaitu terwujudnya good university governance (Puspitarini et.al, 2013). Internal auditor atau SPI dianggap penting dalam mewujudkan penciptaan Perguruan Tinggi yang mampu melaksanakan perannya serta mampu mencegah terjadinya kecurangan (fraud) yang terjadi di manajemen Perguruan Tinggi agar dapat menjalankan fungsi transfer knowledge-nya secara maksimal dan akuntabel dalam pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangannya serta mematuhi segala peraturan
74
yang berlaku. Dalam hal ini internal auditor atau SPI tidak lagi hanya memfokuskan pada laporan keuangan, tetapi juga memberikan penilaian kegiatan operasi manajemen agar tidak berjalan di luar kendali dan sesuai dengan tujuan suatu entitas (Sukirman et. al 2012). Auditor internal dibutuhkan untuk menilai akuntabilitas dan kepatuhan manajemen terhadap kebijakan dan peraturan yang berlaku untuk kepentingan para pemangku kepentingan. Hal ini pun perlu dilakukan
dalam
pengelolaan
Perguruan
Tinggi
agar
bisa
menghasilkan ekonomis, efisiensi dan efektivitas (3E). Oleh karena itu, satuan pengawasan intern dipandang memiliki peran penting dalam upaya mewujudkan penciptaan Perguruan Tinggi yang mampu memiliki pengelolaan yang baik ( Good University Governance). Hipotesis 2: Internal control bepengaruh terhadap pencapaian good university governance (GUG) Hasil pengujian variabel internal control mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,000. Hal ini menunjukkan bahwa internal control berpengaruh terhadap pencapaian good university governance (GUG) karena tingkat signifikansi yang dimiliki variabel internal control lebih kecil dari 0,05. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan sebelumnya yaitu Lestari (2013) dan Saptapradipta (2013) yang menyatakan bahwa internal control berpengaruh signifikan terhadap penerapan prinsip-prinsip good governance. Hal ini berarti semakin kuat pengendalian internal dalam suatu instansi
75
maka penerapan prinsip-prinsip good governance juga akan semakin baik. Pengendalian internal diharuskan memberikan keyakinan bahwa tujuan dari organisasi dapat tercapai hal ini adalah terwujudnya good university governance. Keberhasilan penerapan good governance tidak terlepas dari peran pengendalian internal yang baik dan mampu memenuhi kebutuhan stakeholders serta menjalankan fungsi pengawasan atas pelaksanaan internal kontrol dalam sebuah organisasi. Dengan sistem pengendalian intern yang baik, maka tingkat kecurangan dapat di minimalisir dan terwujudnya good governance dapat dilakukan dengan baik (Lestari, 2013). Perancangan internal control di setiap lingkungan organisasi diharapkan mampu memberikan keyakinan yang memadai atas tercapainya efisiensi dan efektivitas operasi, kehandalan pertanggungjawaban, dan kepatuhan terhadap hukum sehingga tata kelola pemerintahan yang baik dapat terwujud (Saptapradipta, 2013). Setelah melakukan uji t seperti yang tertera dalam tabel 4.17, maka diperoleh persamaan regresi pada penelitian ini, sebagai berikut. Y = -1,763 + 0,384X1 + 0,760X2 + e Dimana: Y
= Good University Governance
X1
= Peran Satuan Pengawasan Intern (SPI)
X2
= Internal Control
e
= Error
76
Pada persamaan regresi di atas maka dapat diartikan bahwa nilai konstanta sebesar -1,763 menunjukkan jika variabel independen tidak ada maka terwujudnya good university governance sebesar -1,763. Koefisien regresi untuk variabel peran satuan pengawasan intern sebesar 0,384 menunjukkan bahwa setiap adanya perubahan 1 satuan pengawasan internal, maka dapat manambah terwujudnya good university governance sebesar 0,384. Koefisien regresi pada variabel internal control sebesar 0,760, hal ini berarti jika variabel internal control bertambah 1 satuan, maka akan menambah variabel terwujudnya good university governance sebesar 0,760. b. Uji Siginfikan Simultan (Uji Statistik F) Hasil uji statistik F dapat dilihat pada tabel 4.15, H 3 diterima jika nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05. Tabel 4.18 Hasil Uji Statistik F a
ANOVA Model
1
Sum of Squares
df
Mean Square
Regression
1631.621
2
815.811
Residual
1324.847
44
30.110
Total
2956.468
46
F 27.094
Sig. b
.000
a. Dependent Variable: GUG b. Predictors: (Constant), IC, SPI
Sumber: Data yang diolah, 2014.
77
Hipotesis 3: Peran Satuan pengawasan intern (SPI) dan internal control berpengaruh terhadap pencapaian good university governance (GUG) Pada tabel 4.18 nilai F diperoleh sebesar 27,094 dengan tingkat signifikansi 0,000. Karena tingkat signifikansinya lebih kecil dari 0,05 maka H 3 diterima, sehingga dapat dikatakan bahwa peran satuan pengawasan intern dan internal control berpengaruh terhadap pencapaian good university governance. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Sukirman et. al (2012) menyebutkan bahwa internal auditor atau SPI dianggap penting dalam mewujudkan penciptaan Perguruan Tinggi yang mampu melaksanakan perannya serta mampu mencegah terjadinya kecurangan (fraud) yang terjadi di manajemen Perguruan Tinggi. Auditor internal dipandang memiliki peran penting dalam upaya mewujudkan penciptaan Perguruan Tinggi yang mampu memiliki pengelolaan yang baik (Good University Governance). Hal ini juga mendukung penelitian yang dilakukan oleh Puspitarini (2013) yang menyatakan bahwa SPI yang baik akan mempercepat tercapainya good university governance. Semakin baik peran SPI dalam melaksanakan tugas dan fungsinya maka good university governance akan cepat terwujud. Hasil peneltian ini juga mendukung penelitian yang dilakukan oleh Saptapradipta
(2013)
yang
menyatakan
bahwa
untuk
mewujudkan
kepemerintahan yang baik (good governance), terdapat tiga aspek, yaitu pengawasan, pengendalian, dan pemeriksaan. Pemeriksaan (audit) merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pihak yang memiliki independensi dan memiliki kompetensi profesional untuk memeriksa apakah hasil kinerja pemerintah telah 78
sesuai dengan standar yang ditetapkan. Keberadaan audit internal untuk menjalankan fungsi pemeriksaan dapat mendorong terciptanya pelaksanaan tata kelola yang baik (Mardiasmo, 2009 dalam Saptapradipta, 2013). Perancangan internal control di setiap lingkungan organisasi diharapkan mampu memberikan keyakinan yang memadai atas tercapainya efisiensi dan efektivitas operasi, kehandalan pertanggungjawaban, dan kepatuhan terhadap hukum
sehingga tata
kelola pemerintahan
yang baik
dapat
terwujud
(Saptapradipta, 2013). Dengan demikian satuan pengawasan intern (SPI) dan internal control yang baik akan akan mampu mempercepat terwujudnya good university governance (GUG).
79
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan Penelitian ini meneliti tentang peran satuan pengawasann interm (SPI) dan penerapan internal control terhadap pencapaian good university governance (GUG). Analisis dilakukan dengan menggunakan analisis regresi berganda dengan program Statistical Package for Social Science (SPSS) Ver. 21. Populasi dalam penelitian ini adalah Perguruan Tinggi yang memiliki satuan pengawasan intern (SPI) yang berada di wilayah Jakarta dan Bogor. Hasil penelitian yang telah dilakukan maka didapatkan beberapa kesimpulan, sebagai berikut: 1. Peran Satuan pengawasan intern (SPI) berpengaruh terhadap pencapaian good university governance (GUG). Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Puspitarini et.al (2013) dan Sukirman et. al (2012). 2. Penerapan Internal control
berpengaruh terhadap pencapaian good
university governance (GUG). Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Lestari (2013) dan Saptapradipta (2013). 3. Peran Satuan pengwasan intern (SPI) dan penerapan Internal control berpengaruh terhadap pencapaian good university governance (GUG).
80
B. Saran Penelitian mengenai good university governance (GUG) di masa mendatang diharapkan mampu memberikan hasil penelitian yang lebih berkualitas, dengan mempertimbangkan saran dibawah ini: 1. Penelitian selanjutnya disarankan lebih memperluas objek penelitian dan memperbanyak responden agar data yang didapat lebih menjelaskan variabel. 2. Untuk penelitian selanjutnya disarankan menambah variabel-variabel yang mempengaruhi terwujudnya good university governance (GUG). Seperti budaya organisasi, kebijakan organisasi, transparansi informasi organisasi Lestari (2013). 3. Penelitian selannjutnya dapat meneliti perguruan tinggi yang mempunyai SPI dan sudah berstatus Badan Layanan Umum di Jakarta maupun di Indonesia. 4. Peneliti
selanjutnya
disarankan
untuk
mendapatkan
data
berupa
wawancara dari perguruan tinggi yang telah menerapkan SPI. Agar bisa mendapatkan data yang lebih nyata dan bisa keluar dari pertanyaanpertanyaan kuesioener yang mungkin terlalu sempit atau kurang menggambarkan keadaan yang sesungguhnya.
81
DAFTAR PUSTAKA
Agoes, Sukrisno. Auditing (Pemeriksaan Akuntan Oleh Kantor Akuntan Publik). Salemba Empat. Jakarta. 2013. Ardianto, Yudhi. Evaluasi Efektifitas Satuan Pengawasan Intern (Studi pada Perusahaan BUMN). Berkala Ilmiah Mahasiswa Akuntansi Fakultas Bisnis UNIKA Widya Mandala. 2012. Arens, Alvin A, Randal J. Elder, Mark S Beasley. Auditing and Assurance Services An Integrated Approach. 13th edition. Pearson Education Inc, Upper Saddle River, New Jersey. 2010. Astuti, Dewi saptantinah Puji. Peran komite audit dan internal audit dalam mewujudkan good corporate governance. Universitas Slamet Rahardi Surakarta. 2010. Boynton, William C, Raymon N. Johnson, Walter G. Kell. Modern Auditing Jilid 1. Erlangga. Jakarta. 2002. Fadillah, Sri. Pengaruh Implementasi Pengendalian Intern dan Total Quality Management Terhadap Penerapan Good Governance. Simposium Nasional Akuntansi XIV. Aceh 2011. Ghozali, Imam. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Badan Penerbit Universitas Dipenogoro. Semarang. 2011. Gusnardi. Internal Controls In Ensuring Good Corporate Governance In Financial Institution.. Penelitian Dikti. Pekanbaru. 2008. Hamid, Abdul. Buku Panduan Penulisan Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Syarif Hidayatullah. Jakarta. 2012. Jiang, Hongchi. Michael Wei. Faculty Roles in University Governance at Two Universities in the United State and China. 2005. Karagiorgos, Theofanis, George Drogalas, Evaggelos Gotzamanis, Ioannis Tampakoudis. Internal Auditing As An Effective Tool For Corporate Governance. 2010. KIM, Terri. Changing University Governance and Management in the UK and Elsewhere Under Market Conditions: Issues of Quality Assurance and Accountability. 2008.
82
Kosmas Njanike, Margaret Mutengezanwa, Fungai B. Gombarum. Internal Controls In Ensuring Good Corporate Governance In Financial Institution.. 2011. Kresiadanti, Anastasya Rasia Rahma. Pengaruh Internal Control dan Internal Auditor terhadap Akuntabilitas di Universitas Brawijaya. Universitas Brawijaya. 2012. Mulyadi. Auditing. Buku 1. Salemba Empat. Jakarta. 2002. Pangaribuan, Daniel, Widyaiswara Madya. Peran Corporate Governance Dalam Mencegah Korupsi. STAN BPPK Kemenkeu. 2008. Panggabean, Maralus. Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) dan Satuan Pengawasan Intern (SPI). 2011. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2011 tentang Satuan Pengawasan Intern di Lingkungan Kementerian Pendidikan Nasional. Prativi, Ryke Octava. Evaluasi Efektifitas Fungsi Satuan Pengawasan Internal (SPI) dalam Melaksanakan Audit Internal. Universitas Negeri Surabaya. 2012. Puspitarini, Noviana Dyah, Sukirman, dan Indah Anisykurlillah. Peran Satuan Pengawasan Internal (SPI) dalam Pencapaian Good University Governance (GUG) pada Perguruan Tinggi Se-Jawa yang Berstatus Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PK-BLU). Simposium Seminar Akuntansi (SNA) Manado. 2013. Putra, Vicky Dzaky Cahaya. Peran Internal Audit Dalamm Mewujudkan Good Corporate Governance (Study Pada Perusahaan Daeahh Air Minum (PDAM) Tirtawening Bandung). Universiitas Widyatama. 2013. Lestari, Morita Indah. Pengaruh Budaya Organisasi dan Pengendalian Internal terhadap Penerapan Prinsip-prinsip Good Corporate Governance. Universitas Negeri Padang. 2013. Mihaela, Dumitrascu, Savulescu Iulian. Internal Control and the Impact on Corporate Governance, in Romanian Listed Companies. 2012. Saptapradpta, Patricia. Pengaruh audit internal dan pengendalian internal terhadap pelaksanaan good governance (studi pada badan layanan umum universitas brawijaya malang). 2013.
83
Sawyer, Lawrence B. Mortimer A Dittenhofer. James H Scheinder. Internal Auditing. Salemba Empat. Jakarta. 2009. Sedamaynati. Good Governance (Keperintahan yang Baik) dan Good Corporate Governance (Tata Kelola Perusahaan yang Baik). Bandung. Mandar Maju. 2007. Sholeh, Muhammad. DPR Terima audit BPK Soal Dugaan Korupsi 16 Universitas. Diakses melalui: http://www.merdeka.com/peristiwa/dprterima-audit-bpk-soal-dugaan-korupsi-16-universitas.html. di unduh pada tanggal 17 Februari 2014 pukul 20.46. Sudarmanto, Gunawan. Good University Governance: Pemahaman, Pengertian, dan Bagaimana Seharunya Implikasi dalam Penyelenggaraan Perguruan Tinggi. Institut Teknologi Bandung. Bandung. 2011. Sukirman, Maylia Promono Sari. Peran Internal Audit dalam Upaya mewujudkan Good University Governance di UNNES. Universitas Negeri Semarang. 2012. Swansson, James A. Karen E Mow, & Stephen Bartos. Good university governance in Australia. Autralasian Association for Institutional Research. 2005. Transaktual, warta BPK. Hasil Audit BPK, Disclaimer, Menteri Pendidikan Nasional, M.Nuh "Galau". Diakses melalui: http://www.transaktual.com/fullpost/pendidikan/1333655033/hasil-auditbpk-disclaimer-menteri-pendidikan-nasional-mnuh-galau.html. di unduh pada tanggal 9 Desember 2013 pukul 19.37. Tugiman, Hiro. Standar profesional Audit Internal. Yogyakarta. Kanisius. 1997. Tunggal, Amin Wijaya. Memahami Internal Auditing . Harvarindo. Jakarta. 2013. Raharja. Peran Audit Internal Dalam Upaya Mewujudkan Good Corporate Governance (GCG) Pada Badan Layanan Umum (BLU) Di Indonesia. Universitas Dipongoro. 2011. UNDP. Reconceptualising Governance. Disussion Paper 2. New York, Januari. 1997. Wijatno, Serian. Pengelolaan Perguruan Tinggi Secara Efisien, Efektif, dan Ekonomis untuk Meningkatkan Penyelenggaraan Pendidikan dan Mutu Lulusan. Salemba Empat. Jakarta. 2009. Zuhdi, Rahmat. Dilema Etis dalam Satuan Pengawasan Intern (SPI) (Studi Kasus pada Universitas Trunojoyo Madura). Universitas Trunojoyo Madura. 2012. 84
LAMPIRAN
85
LAMPIRAN 1 SURAT PENELITIAN SKRIPSI
86
87
88
LAMPIRAN 2
KUESIONER PENELITIAN
89
KUESIONER PENELITIAN
PENGARUH PERAN SATUAN PENGAWASAN INTERN (SPI) DAN PENERAPAN INTERNAL CONTROL TERHADAP PENCAPAIAN GOOD UNIVERSITY GOVERNANCE (GUG)
Disusun Oleh : Untari 1110082000144
JURUSAN AKUNTANSI / AUDITING FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2014/1435 H
90
KepadaYth.: Bapak/ Ibu Auditor Di tempat
Dengan hormat, Saya adalah mahasiswi S1 jurusan akuntansi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang saat ini sedang melakukan penelitian. Penelitian ini dilakukan dalam rangka penyelesaian pendidikan yang sedang saya tempuh. Berkaitan dengan hal tersebut, saya memohon kesediaan Bapak/Ibu untuk mengisi kuesioner yang terlampir berikut ini. Semua pendapat yang telah Bapak/Ibu berikan dalam kuesioner akan dijamin kerahasiaannya. Hal ini semata-mata untuk kepentingan ilmiah. Hanya ringkasan dan hasil analisis secara keseluruhan yang akan dilaporkan atau dipublikasikan. Jika Bapak/Ibu memerlukan informasi terkait dengan kuesioner terlampir, silahkan hubungi Untari di nomor telepon 0856 8182 408. Saya memohon kuesioner diisi dengan lengkap. Atas bantuan dan kerjasama Bapak/Ibu, saya mengucapkan terimakasih. Tanpa bantuan Bapak/Ibu, penelitian ini tidak mungkin terselesaikan.
Salam hormat,
Untari
91
Kuesioner Penelitian
Petunjuk Pengisian: Untuk mengisi daftar pertanyaan ini, Bapak/Ibu/Saudara/SaudariResponden, cukup memberikan tanda silang (X) pada pilihan jawaban yang tersedia yang menurut Bapak/Ibu/Saudara/Saudari paling tepat atau paling sesuai dengan kondisi Bapak/Ibu/Saudara/SaudariResponden. Setiap pertanyaan membutuhkan hanya satu jawaban. Kriteria jawaban: STS
:
Sangat Tidak Setuju
TS
:
Tidak Setuju
N
:
Netral
S
:
Setuju
SS
:
Sangat Setuju
Identitas Responden 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Nama Instansi :...................................... (*boleh tidak diisi) Nama Responden :...................................... (*boleh tidak diisi) Umur Responden :........................................................... tahun Jenis Kelamin :L/P Jenjang Pendidikan : D3 S1 S2 S3 Lama bekerja di SPI :........................................................... tahun Jabatan pada SPI : Ketua Sekretaris Anggota Pernah megikuti Pendidikan Profesi Audit Intern: Ya/Tidak *(coret yang tidak perlu) 9. Jika pernah, sebutkan :....................................................... 10. Jumlah auditor dalam SPI :........................................................... orang 11. Jumlah anggota dalam SPI (termasuk ketua dan sekretaris) : ................... orang
92
Satuan Pengawasan Intern (SPI) No.
Pernyataan
1.
SPI merupakan unit yang terpisah atau mandiri dan bertanggungjawab langsung kepada pimpinan BLU (Rektor).
2.
Para auditor yang berada dalam SPI harus terbebas dari pekerjaan operasional atau kegiatan yang akan diauditnya.
3.
Pimpinan SPI harus menetapkan kriteria pendidikan dan pengalaman yang sesuai dalam mengisi jabatan-jabatan di bagian SPI, dengan mempertimbangkan pula lingkup pekerjaan dan tanggung jawabnya.
4.
SPI memberikan kepastian bahwa pelaksanaan audit internal akan diawasi sebagaimana mestinya.
5.
Auditor intern mematuhi standar profesional dalam melakukan audit.
6.
Para auditor intern harus memiliki kemampuan untuk menghadapi orang lain dan berkomunikasi secara efektif.
7.
Dalam melakukan audit, para auditor intern bertindak dengan ketelitian profesional yang sepatutnya.
8.
Auditor intern mengaudit keandalan (reliabilitas dan integritas) informasi keuangan dan pelaksanaan pekerjaan.
9.
Auditor intern memeriksa sistem yang telah ditetapkan untuk meyakinkan apakah sistem tersebut telah sesuai dengan kebijaksanaan, rencana, prosedur dan aturan.
10.
Auditor intern menilai pekerjaan, operasi atau program untuk menentukan apakah hasil-hasil yang dicapai sesuai dengan tujuan dan sasaran yang ditetapkan.
STS
TS
N
S
93
SS
No.
Pernyataan
11.
Sebelum melakukan audit, auditor intern harus membuat perencanaan yang mencakup penentuan waktu, personel, unit yang akan diaudit.
12.
Sebelum melakukan audit, auditor intern harus membuat prosedur audit pokok sebagai panduan pelaksanaan untuk pekerjaan lapangan.
13.
Auditor intern mengumpulkan, menganalisis, menginterpretasi, dan membuktikan kebenaran informasi (bukti audit) untuk mendukung hasil audit.
14.
Auditor intern memberikan jalan penyelesaian bagi masalah yang ada di dalam perguruan tinggi melalui temuan dan rekomendasi
15.
Auditor intern melakukan review pada laporan keuangan secara keseluruhan sebelum di audit oleh auditor ekstern.
16.
Auditor intern meninjau untuk memastikan bahwa terhadap temuan-temuan audit yang dilaporkan telah dilakukan tindak lanjut yang tepat.
17.
SPI memiliki audit charter yang mencakup pernyataan tujuan, kewenangan dan tanggung jawab bagi unit SPI.
18.
Pimpinan SPI menetapkan rencana bagi pelaksanaan tanggung jawab unit SPI.
19.
Pimpinan SPI harus membuat berbagai kebijaksanaan dan prosedur secara tertulis yang akan dipergunakan sebagai pedoman oleh staf auditor.
20.
Pimpinan SPI menetapkan program untuk menyeleksi dan mengembangkan sumber daya manusia pada unit SPI.
STS
TS
N
S
94
SS
No.
Pernyataan
21.
Pimpinan SPI mengkoordinasikan usaha-usaha atau kegiatan audit internal dengan auditor eksternal.
22.
Pimpinan SPI menetapkan dan mengembangkan pengendalian mutu atau jaminan kualitas untuk mengevaluasi berbagai kegiatan unit SPI.
STS
TS
N
S
SS
TS
N
S
SS
Internal Control (Pengendalian Internal) No.
Pernyataan
1.
Di perguruan tinggi tempat anda bekerja terdapat kebijakan untuk menciptakan lingkungan organisasi yang berintegritas dan beretika.
2.
Setiap pengambilan keputusan telah mempertimbangkan nilai etika.
3.
Di setiap bagian di universitas telah dilakukan pelimpahan wewenang.
4.
Universitas tempat anda bekerja memiliki struktur organisasi sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya masing-masing.
5.
Selalu melakukan identifikasi atas risiko yang terjadi dalam pembuatan keputusan-keputusan strategis.
6.
Segala resiko harus diantisipasi, dikendalikan dan di-manage dengan baik.
7.
Sistem pengendalian internal telah dijalankan secara efektif dalam mengelola kegiatan guna mencapai pelaksanaan tata kelola universitas yang baik (GUG).
8.
Adanya otorisasi oleh pihak yang berwenang atas segala transaksi.
STS
95
No.
Pernyataan
9.
Adanya pemisahan aktivitas atau penugasan dalam setiap kegiatan.
10.
Segala kebijakan dan peraturan yang berlaku telah dipatuhi dan ditaati.
11.
Setiap unit universitas dapat memberikan sistem informasi yang lengkap, akurat dan tepat waktu.
12.
Setiap unit di universitas telah menggunakan computer based untuk tiap transaksinya.
13.
Pengendalian internal dapat dikontrol secara efektif melalui penilaian khusus atau sejalan dengan kebijakan yang ditentukan.
14.
Adanya kebijakan untuk melakukan tindakan monitoring dan evaluasi.
STS
TS
N
S
SS
TS
N
S
SS
Good University Governance (GUG) No.
Pernyataan
1.
Perguruan tinggi tempat anda bekerja melakukan sosialisasi tentang rencana strategis yang telah dikembangkan kepada sivitas akademika.
2.
Adanya keterbukaan di bidang keuangan, sistem dan prosedur penerimaan mahasiswa baru, sistem akuntansi, sistem pelaporan, rekruitmen dosen dan karyawan serta pemilihan pejabat struktural.
3.
Setiap kebijakan di perguruan tinggi tempat anda bekerja didokumentasikan dan dikomunikasikan kepada pihak intern maupun ekstern perguruan tinggi.
4.
Perguruan tinggi tempat anda bekerja memiliki uraian tugas dan tanggung jawab yang jelas dari setiap pejabat struktural, anggota senat fakultas/akademis, dosen dan karyawan yang selaras dengan visi, misi dan rencana strategis.
STS
96
No.
Pernyataan
5.
Sistem pengendalian intern dilakukan secara efektif dalam pengelolaan perguruan tinggi.
6.
Perguruan tinggi tempat anda bekerja memiliki bukti laporan audit keuangan yang dilakukan secara berkala.
7.
SPI berpegang pada prinsip-prinsip kehatihatian dalam melaksanakan tugas dan fungsi masing-masing.
8.
SPI telah mematuhi undang-undang yang berlaku tentang penyelenggaraan perguruan tinggi di berbagai aspek.
9.
SPI telah mematuhi peraturan perguruan tinggi yang telah dibuat.
10.
SPI memiliki rasa tanggung jawab terhadap lingkungan dan masyarakat.
11.
Dengan adanya tanggung jawab yang diberikan pada masing-masing pihak dapat memelihara kesinambungan jangka panjang.
12.
Dalam melaksanakan tugas dan fungsi masingmasing, tiap unit di dalam perguruan tinggi selalu menghindari adanya dominasi dari pihak manapun.
13.
Dalam melaksanakan tugas dan fungsi masingmasing, tiap unit di dalam perguruan tinggi bebas dari benturan kepentingan dan dari segala pengaruh atau tekanan yang bersifat intern dan ekstern.
14.
Pengambilan keputusan dilakukan secara obyektif.
15.
Masing-masing unit di dalam perguruan tinggi menghindari adanya saling lempar tanggung jawab antara yang satu dengan yang lainnya.
STS
TS
N
S
97
SS
No.
Pernyataan
16.
Adanya perlakuan yang adil dan berimbang kepada para pemangku kepentingan yang terkait (mahasiswa, masyarakat, dosen dan karyawan)
17.
Diberikan kesempatan kepada pihak-pihak yang memiliki kepentingan untuk memberikan masukan dan pendapat bagi kepentingan perguruan tinggi tersebut.
18.
Adanya kebijakan kompensasi positif (penghargaan) terhadap keberhasilan karyawan.
19.
Adanya kebijakan menyangkut hukuman dan/atau teguran terhadap kinerja yang buruk dari masing-masing unit.
STS
TS
N
S
98
SS
LAMPIRAN 3 JAWABAN RESPONDEN
99
JAWABAN RESPONDEN MENGENAI IDENTITAS No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37
Jenis Kelamin 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 1 2 1 1 2 1 1 2 1 2 1 1 2 1 2 1 1 2 2 2 2 1 2
Usia 4 4 4 1 1 1 1 1 1 4 1 2 2 2 1 2 1 3 2 2 2 2 2 1 2 3 2 1 3 4 4 2 2 1 1 1 1
Pendidikan Lama Terakhir Bekerja 4 2 1 1 3 2 2 2 2 2 2 1 2 1 3 1 2 3 3 2 2 1 2 3 2 3 2 3 2 1 2 2 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 2 2 3 2 2 1 3 2 1 2 2 2 3 3 2 2 2 3 2 2 2 3 1
Jabatan 3 1 3 1 1 1 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1
100
JAWABAN RESPONDEN MENGENAI IDENTITAS (LANJUTAN) No. 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47
Jenis Kelamin 1 2 2 1 2 2 1 2 1 2
Usia 2 1 1 4 1 1 1 1 4 1
Pendidikan Lama Terakhir Bekerja 3 1 3 2 3 2 3 3 2 1 3 1 2 1 2 3 3 2 3 1
Jabatan 1 1 1 2 1 1 1 1 3 1
101
JAWABAN RESPONDEN VARIABEL SATUAN PENGAWASAN INTERN (SPI) No
SPI1
SPI2
SPI3
SPI4
SPI5
SPI6
SPI7
SPI8
SPI9
SPI 10
SPI 10
SPI 12
SPI 13
SPI 14
SPI 15
SPI 16
SPI 17
SPI 18
SPI 19
SPI 20
SPI 21
SPI 22
SPI
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
4 5 4 5 4 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 4 4 5 4 5 5
4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 2 1 4 4 4 5 4
4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4
4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4
4 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 1 4 4 4 4 1
4 4 5 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4
4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 5 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 2 4 4 5 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4
4 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 2 4 5 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4
4 4 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4
4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4
4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4
4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5
4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4
4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4
4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 5 4
88 93 99 89 88 90 96 93 94 94 89 88 88 90 91 76 86 98 88 102 88
Bersambung pada halaman berikutnya.
102
JAWABAN RESPONDEN VARIABEL SATUAN PENGAWASAN INTERN (SPI) (LANJUTAN) No
SPI1
SPI2
SPI3
SPI4
SPI5
SPI6
SPI7
SPI8
SPI9
SPI 10
SPI 10
SPI 12
SPI 13
SPI 14
SPI 15
SPI 16
SPI 17
SPI 18
SPI 19
SPI 20
SPI 21
SPI 22
SPI
22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42
5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5
4 5 5 5 4 1 1 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 1 1 5
4 5 5 5 4 4 4 4 5 4 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 4
4 4 4 5 1 4 4 5 5 5 4 5 4 5 4 4 4 4 5 5 4
4 4 5 4 1 4 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 5 5 4
5 5 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 5 5
5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 4 5 4 5 5 4 4 4
4 4 4 4 4 1 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4
5 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4
5 5 5 5 4 4 5 2 4 5 5 4 5 4 5 4 4 4 5 5 5
5 4 5 4 5 5 5 4 4 5 4 5 4 4 5 5 4 4 5 5 5
4 4 5 4 5 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 5 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 4
5 5 5 2 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 5 5 5
5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 4 5 4 4 5 2 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4
4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 5
5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 5 4 4 5 4 5 5 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5
4 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 5
5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4 4 5 5 5
5 5 4 5 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4
99 102 103 98 86 84 92 93 95 102 95 96 95 93 100 87 91 93 98 98 98
Bersambung pada halaman berikutnya.
103
JAWABAN RESPONDEN VARIABEL SATUAN PENGAWASAN INTERN (SPI) (LANJUTAN) No
SPI1
SPI2
SPI3
SPI4
SPI5
SPI6
SPI7
SPI8
SPI9
SPI 10
SPI 10
SPI 12
SPI 13
SPI 14
SPI 15
SPI 16
SPI 17
SPI 18
SPI 19
SPI 20
SPI 21
SPI 22
SPI
43 44 45 46 47
5 5 5 5 4
5 4 2 4 4
4 4 4 4 4
4 4 4 4 4
5 4 5 4 4
5 4 4 4 4
4 4 4 4 4
4 4 4 4 4
4 5 4 4 4
5 4 4 4 4
5 5 4 2 4
5 5 4 4 4
4 5 4 4 4
5 5 5 4 4
4 4 4 4 5
4 4 4 4 4
4 2 4 4 4
4 4 5 4 4
5 4 4 4 4
5 4 4 5 4
5 4 4 4 4
5 4 4 4 4
100 92 90 88 89
104
JAWABAN RESPONDEN VARIABEL INTERNAL CONTROL No. IC1 IC2 IC3 IC4 4 4 4 4 1 5 4 3 3 2 4 5 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 5 4 4 4 4 6 4 2 2 3 7 5 4 5 5 8 3 4 4 3 9 3 4 4 3 10 4 4 4 4 11 4 4 4 4 12 4 4 4 4 13 3 4 3 4 14 4 4 4 4 15 4 5 3 3 16 4 4 4 4 17 4 5 2 4 18 4 4 4 4 19 5 5 5 5 20 4 4 4 4 21 5 4 5 5 22 5 5 5 5 23 Bersambung pada halaman berikutnya.
IC5
IC6
IC7
IC8
IC9
IC10
IC11
IC12
IC13
IC14
IC
4 3 4 4 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 3 5 5
4 4 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5
4 4 5 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 5 3 3 5
4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 5 3 5 5
4 4 3 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 3 4 5
4 4 4 2 4 4 2 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 5 4 4 5
4 4 5 3 2 4 3 4 4 3 4 4 4 3 5 4 4 4 4 5 4 4 5
4 2 2 1 2 4 3 5 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 5 4 4 5
4 3 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 5 4 4 5
4 4 5 3 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 5 3 5 5
56 51 57 49 46 56 46 62 53 52 56 56 56 51 57 50 56 55 56 70 51 61 70
105
JAWABAN RESPONDEN VARIABEL INTERNAL CONTROL (LANJUTAN) No. 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47
IC1
IC2
IC3
IC4
IC5
IC6
IC7
IC8
IC9
IC10
IC11
IC12
IC13
IC14
IC
5 4 3 4 4 4 5 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4
5 3 4 4 3 4 5 4 4 4 4 4 5 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4
5 3 3 3 4 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4
5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4 5 3 4
5 4 3 4 4 4 5 3 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 3 4
5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4
5 4 4 4 4 5 5 4 4 5 5 4 5 5 4 4 4 4 5 5 4 4 3 4
5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 3 4
5 4 4 3 4 4 4 5 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 3 4
5 5 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 5 5 4 4 3 4 4 4
5 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 5 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4
5 3 4 3 3 3 5 5 3 4 4 4 5 4 4 4 3 3 4 4 4 5 3 4
5 3 4 4 4 4 4 4 3 4 5 4 5 4 5 5 3 3 5 5 4 4 4 4
5 4 4 4 4 5 4 5 3 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4
70 53 53 52 53 58 63 59 52 59 60 59 68 54 58 59 56 56 64 64 53 58 49 56
106
JAWABAN RESPONDEN VARIABEL GOOD UNIVERSITY GOVERNANCE (GUG) No
GUG 1
GUG 2
GUG 3
GUG 4
GUG 5
GUG 6
GUG 7
GUG 8
GUG 9
GUG 10
GUG 10
GUG 12
GUG 13
GUG 14
GUG 15
GUG 16
GUG 17
GUG 18
GUG 19
GUG
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4
4 4 5 4 4 4 4 5 3 3 4 4 4 3 4 4 5 4 4 3 3
4 3 5 4 4 4 4 5 3 4 4 4 4 3 3 2 5 4 4 4 3
4 4 5 4 4 5 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3
4 4 5 2 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 5 4 3 4 4
4 4 4 4 4 4 3 5 4 4 4 4 4 4 4 3 5 4 3 4 4
4 3 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 3 4 4
4 4 5 2 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 3 4 4 4 4 4
4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3
4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 2 5 5 4 4 4
4 4 5 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 5 4 4 4
4 4 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 5 4 4 4 4
4 4 5 4 4 4 2 5 4 4 3 4 4 4 5 2 5 4 4 4 4
4 3 5 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 5 4 4 4 4
4 3 5 3 4 4 3 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 5 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3
4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 2 3 2 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 3
4 2 5 3 4 5 4 2 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 3
76 68 90 64 76 78 69 79 73 74 74 76 76 72 77 60 87 79 72 75 69
Bersambung pada halaman berikutnya.
107
JAWABAN RESPONDEN VARIABEL GOOD UNIVERSITY GOVERNANCE (GUG) No
GUG 1
GUG 2
GUG 3
GUG 4
GUG 5
GUG 6
GUG 7
GUG 8
GUG 9
GUG 10
GUG 10
GUG 12
GUG 13
GUG 14
GUG 15
GUG 16
GUG 17
GUG 18
GUG 19
GUG
22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42
4 5 5 4 4 4 4 4 5 5 3 4 5 4 5 4 4 4 4 4 5
4 5 5 4 3 3 4 5 4 5 3 4 4 4 5 3 4 4 4 4 5
4 5 5 3 4 4 3 4 5 4 3 3 4 4 5 4 4 4 3 3 5
4 5 5 4 3 3 4 5 4 5 4 3 5 4 5 4 4 4 5 5 5
4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 5 5 4 4 5
5 5 5 4 3 4 3 4 4 5 4 4 4 4 5 3 4 5 4 4 5
4 5 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 3 5 5 4 4 5
4 5 5 4 3 4 5 3 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4
4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 5
4 5 5 4 3 3 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5 5 4 4 5
4 5 5 4 4 4 4 3 5 4 4 3 5 4 4 5 4 4 4 4 5
3 5 5 4 3 3 4 4 4 5 3 4 4 4 4 4 5 5 3 3 5
3 5 5 4 4 4 4 4 4 5 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 5 5 4 4 4 4 3 5 5 3 4 4 4 5 4 4 4 5 5 5
4 5 5 4 4 4 3 4 4 5 3 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4
4 5 5 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4
4 5 5 4 3 4 4 3 4 5 3 3 4 4 5 4 5 5 4 4 4
4 5 5 4 4 4 4 3 4 5 4 4 5 4 5 4 5 5 4 4 5
3 5 5 4 3 4 3 3 5 4 3 4 4 4 5 4 5 5 4 4 5
74 95 95 75 68 71 74 73 81 88 65 71 81 76 91 74 83 84 77 77 90
Bersambung pada halaman berikutnya.
108
JAWABAN RESPONDEN VARIABEL GOOD UNIVERSITY GOVERNANCE (GUG) No
GUG 1
GUG 2
GUG 3
GUG 4
GUG 5
GUG 6
GUG 7
GUG 8
GUG 9
GUG 10
GUG 10
GUG 12
GUG 13
GUG 14
GUG 15
GUG 16
GUG 17
GUG 18
GUG 19
GUG
43 44 45 46 47
5 4 4 3 4
5 4 4 3 4
5 4 2 3 3
5 4 4 4 3
5 5 4 3 3
5 5 5 4 3
5 5 4 4 3
4 5 4 4 3
5 5 4 4 4
5 4 4 4 4
5 5 4 4 4
5 4 4 4 4
4 4 4 4 3
5 4 4 4 3
4 4 4 3 4
4 4 4 4 4
4 4 4 4 4
5 4 5 3 4
5 4 5 4 4
90 82 77 70 68
109
LAMPIRAN 4 HASIL PENGUJIAN INSTRUMEN PENELITIAN
110
HASIL UJI VALIDITAS Hasil Uji Validitas Variabel Satuan Pengawasan Intern (SPI) Correlations SPI1
Pearson Correlation SPI1
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed) N
SPI3
SPI4
SPI5
SPI6
SPI7
SPI8
SPI9
SPI
SPI1
SPI1
SPI1
SPI1
SPI1
SPI1
SPI1
SPI1
SPI1
SPI2
SPI2
SPI
10
1
2
3
4
5
6
7
8
9
0
1
22
.238
.299*
.265
.199
.255
.074
.268
.301*
.288*
.161
.174
.154
.237
.007
.273
.067
.232
.236
.149
.173
.08
.108
.041
.071
.181
.084
.623
.068
.040
.049
.280
.241
.301
.108
.964
.064
.655
.117
.111
.317
.244
.55
SPI
.512**
8
Sig. (2-tailed) N
SPI2
1
SPI2
.000
5 47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
.238
1
.100
-.089
.006
.041
.142
.449**
-.113
.018
-.165
.167
-.041
-.012
.167
.005
-.094
.253
.271
.236
.137
.39
.416**
2** .108
.505
.550
.967
.785
.342
.002
.448
.904
.269
.262
.785
.935
.261
.974
.532
.086
.066
.110
.360
.00
.004
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
.052
*
.226
**
-.247
**
.250
*
-.038
*
.279
.015
.039
.253
-
.429**
6 47 *
.299
47 .100
1
.250
.334
.150
-.003
.388
.172
.425
.338
.329
Pearson Correlation
.07 9
SPI3 Sig. (2-tailed) N
.041
.505
.090
.727
.022
.316
.984
.126
.007
.248
.095
.003
.091
.020
.801
.024
.058
.921
.793
.087
.59
.003
9 47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
.265
-.089
.250
1
.464**
.177
.148
.026
.267
.062
-.032
-.161
.190
.026
.177
.160
.154
.020
-.046
.107
.193
-
.337*
Pearson Correlation
.00
SPI4
1 Sig. (2-tailed)
.071
.550
.090
.001
.233
.320
.863
.070
.678
.832
.280
.202
.864
.233
.281
.302
.895
.760
.475
.193
.99 3
111
.021
N Pearson Correlation SPI5
Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation
SPI6
Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation
SPI7
Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation
SPI8
Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation
SPI9
Sig. (2-tailed) N
SPI1 0
Pearson Correlation
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
.199
.006
.052
.464**
1
.129
-.004
.394**
.102
.168
.121
.371*
.250
.281
.093
.482**
.183
-.001
-.034
.022
.313*
.20
.527**
4 .181
.967
.727
.001
.388
.978
.006
.494
.258
.417
.010
.091
.056
.535
.001
.219
.994
.820
.883
.032
.17
.000
0 47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
.255
.041
.334*
.177
.129
1
.248
-.047
.123
.447**
.192
-.067
.289*
.338*
.221
.064
.444**
.290*
.237
.215
.380**
.19
.519**
.084
.785
.022
.233
.388
.093
.755
.408
.002
.197
.654
.049
.020
.136
.668
.002
.048
.108
.146
.008
.18
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
-.107
**
.112
**
.084
.094
.187
.40
.418**
8 .000
1
.074
.142
.150
.148
-.004
47 .248
1
.072
.183
.205
.194
.062
.041
.445
.073
.581
**
3 .623
.342
.316
.320
.978
.093
47
47
47
47
47
47
.268
**
.026
**
.630
.219
.166
.191
.679
.782
.472
.002
.624
.454
.000
.575
.528
.207
.00
.003
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
-.002
**
.157
**
.089
.136
.128
-.092
.062
.38
.496**
5
.449
-.003
.394
-.047
47 .072
1
.130
.047
.456
.050
.107
.503
**
5 .068
.002
.984
.863
.006
.755
.630
.384
.753
.988
.001
.739
.476
.292
.000
.550
.361
.391
.539
.677
.00
.000
8 47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
.301*
-.113
.226
.267
.102
.123
.183
.130
1
.312*
.281
.074
.221
-.024
.129
.287
-.094
.078
-.052
.093
.250
.23
.345*
7 .040
.448
.126
.070
.494
.408
.219
.384
.033
.055
.620
.136
.874
.389
.050
.528
.603
.730
.533
.090
.10
.017
8 47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
.288*
.018
.388**
.062
.168
.447**
.205
.047
.312*
1
.256
.054
.120
.308*
.104
-.027
.280
.036
.229
.253
.486**
.05
.501**
5
112
Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation SPI1 1
Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation
SPI1 2
Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation
SPI1 3
Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation
SPI1 4
Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation
SPI1 5
Sig. (2-tailed) N
.049
.904
.007
.678
.258
.002
.166
.753
.033
.083
.718
.423
.035
.485
.856
.057
.811
.121
.086
.001
.71
.000
1 47 .161
47 -.165
47 .172
47 -.032
47 .121
47 .192
47 .194
47 -.002
47 .281
47 .256
47
47
1
*
.350
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
.160
*
.139
.158
.108
.221
.196
-.109
.280
.14
.373**
.322
2 .280
.269
.248
.832
.417
.197
.191
.988
.055
.083
.016
.282
.028
.350
.289
.471
.135
.187
.468
.057
.34
.010
0 47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
.174
.167
-.247
-.161
.371*
-.067
.062
.456**
.074
.054
.350*
1
.106
.077
.121
.396**
-.166
.079
.333*
.113
.203
.44
.414**
1** .241
.262
.095
.280
.010
.654
.679
.001
.620
.718
.016
.478
.608
.418
.006
.265
.597
.022
.448
.171
.00
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
.154
-.041
.425**
.190
.250
.289*
.041
.050
.221
.120
.301
.785
.003
.202
.091
.049
.782
.739
.136
47
47
47
47
47
47
47
47
.281
*
.004
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
.160
.106
1
.426**
.226
.241
-.007
.175
-.253
.130
.343*
.16
.407**
.423
.282
.478
.003
.127
.103
.963
.239
.086
.383
.018
.25
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
-.024
*
*
.077
**
.031
**
.07
.452**
2
9 .004
7
.237
-.012
.250
.026
.338
-.107
.107
.308
.322
.426
1
.075
.158
.261
.145
.196
.438
4 .108
.935
.091
.864
.056
.020
.472
.476
.874
.035
.028
.608
.003
.615
.289
.076
.332
.187
.835
.002
.62
.001
1 47 .007
47
47
.167
*
.338
47 .177
47 .093
47
47
.221
**
.445
47 .157
47 .129
47 .104
47 .139
47 .121
47 .226
47 .075
47 1
47 -.025
47
47
47
47
47
47
47
.138
**
.067
.070
.118
.46
.475**
.551
**
0 .964
.261
.020
.233
.535
.136
.002
.292
.389
.485
.350
.418
.127
.615
.867
.356
.000
.653
.642
.431
.00
.001
1 47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
113
47
47
47
Pearson Correlation SPI1 6
Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation
SPI1 7
Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation
SPI1 8
Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation
SPI1 9
Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation
SPI2 0
Sig. (2-tailed) N
SPI2 1
Pearson Correlation
.273
.005
-.038
.160
.482**
.064
.073
.503**
.287
-.027
.158
.396**
.241
.158
-.025
1
.222
.077
-.027
-.018
.206
.40
.441**
**
3 .064
.974
.801
.281
.001
.668
.624
.000
.050
.856
.289
.006
.103
.289
.867
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
-.094
*
.183
**
.134
.608
.858
.904
.166
.00
.002
47
47
47
47
47
47
47
.013
*
.11
.364*
5
.067
.329
.154
.444
.112
.089
-.094
.280
.108
-.166
-.007
.261
.138
47 .222
1
.219
.234
.346
6 .655
.532
.024
.302
.219
.002
.454
.550
.528
.057
.471
.265
.963
.076
.356
.134
.140
.113
.931
.017
.43
.012
9 47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
.232
.253
.279
.020
-.001
.290*
.581**
.136
.078
.036
.221
.079
.175
.145
.551**
.077
.219
1
-.007
.111
.121
.50
.496**
4** .117
.086
.058
.895
.994
.048
.000
.361
.603
.811
.135
.597
.239
.332
.000
.608
.140
.961
.459
.417
.00
.000
0 47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
.236
.271
.015
-.046
-.034
.237
.084
.128
-.052
.229
.196
.333*
-.253
.196
.067
-.027
.234
-.007
1
.049
.274
.08
.325*
.111
.066
.921
.760
.820
.108
.575
.391
.730
.121
.187
.022
.086
.187
.653
.858
.113
.961
.745
.062
.56
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
1
**
.38
.335*
7 .026
2
.149
.236
.039
.107
.022
.215
.094
-.092
.093
.253
-.109
.113
.130
.031
.070
-.018
.013
.111
47 .049
.414
**
5 .317
.110
.793
.475
.883
.146
.528
.539
.533
.086
.468
.448
.383
.835
.642
.904
.931
.459
.745
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
.193
*
**
.250
**
.203
*
**
.206
*
.274
.004
.00
.022
47
47
47
47
**
1
.36
.639**
8
.173
.137
.253
.313
.380
.187
.062
.486
.280
.343
.438
.118
.346
.121
.414
*
9
114
Sig. (2-tailed) N SPI2 2
.360
.087
.193
47
Pearson Correlation
.088
**
-.079
-.001
Sig. (2-tailed)
.555
.006
.599
.993
N
Sig. (2-tailed) N
.032
.008
.207
.677
.090
.001
.057
.171
.018
.002
.431
.166
.017
.417
.062
.004
.01
.000
1 47
Pearson Correlation SPI
.244
.392
47
47
47
47
47
47
.204
.198
**
**
.237
.170
.181
.008
.108
.403
.005
.385
47
47
47
47
.055
.142
**
.711
.340
.002
.441
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
.169
.074
**
**
.116
**
.087
**
*
1
.615**
.257
.621
.005
.439
.000
.562
.460
.001
.403
.504
.385
.008
.369
.011
.000
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
.512**
.416**
.429**
.337*
.527**
.519**
.418**
.496**
.345*
.501**
.373**
.414**
.407**
.452**
.475**
.441**
.364*
.496**
.325*
.335*
.639**
.61
1
**
5 .000
.004
.003
.021
.000
.000
.003
.000
.017
.000
.010
.004
.004
.001
.001
.002
.012
.000
.026
.022
.000
.00 0
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
115
47
47
47
HASIL UJI VALIDITAS Hasil Uji Validitas Variabel Internal Control Correlations IC1 Pearson Correlation
IC2 1
IC1 Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation IC2 Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation IC3 Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation IC4 Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation IC5 Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation IC6 Sig. (2-tailed) N
47 *
.305
IC3 *
.305
.434
.439
IC9 **
.515
IC10
IC11
IC12 *
IC14
.276
.356
.351
.350
.501
*
IC13
**
*
IC **
.406
**
.671
.001
.002
.000
.000
.060
.014
.016
.016
.005
.000
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
.198
*
.309
**
**
*
.347
.051
.189
**
**
.269
*
.298
.114
.182
.035
.005
.000
.017
.734
.203
.001
.000
.068
.042
.445
.000
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
1
**
**
*
**
*
**
.236
.238
**
.243
.188
1
47
.182
47
47
47
**
*
**
.309
.527
.527
.311
.548
.571
**
.544
**
.642
.033
.000
.111
.106
.000
.100
.206
.000
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
1
**
**
**
**
**
*
**
**
**
*
47
47
47
**
**
**
**
.573
.573
.407
.486
.396
.349
.479
.596
.542
.315
**
.743
.004
.004
.001
.006
.016
.001
.000
.000
.031
.000
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
1
**
**
**
**
.263
**
**
**
*
.005
.001
.000
47
47
47
47
47
**
**
*
**
**
.416
.416
.000
.000
.356
.390
.596
.007
47
.568
.356
.462
.014
.000
.478
.478
.568
.001
.035
.400
.400
.000
.002
.471
.471
IC8 **
.000
.002
.530
.530
IC7 **
.002
.198
.436
.436
IC6 **
.002
**
.434
IC5 **
.037
.037 47
IC4 **
.538
.001
.000
.014
.004
.000
47
47
47
47
47
.538
.656
.521
.434
.486
.461
.556
.359
**
.778
.000
.000
.000
.002
.074
.001
.001
.000
.013
.000
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
1
**
*
**
**
**
.263
**
*
47
.617
.368
.455
.479
.442
.386
.341
**
.697
.000
.011
.001
.001
.002
.074
.007
.019
.000
47
47
47
47
47
47
47
47
47
116
Pearson Correlation IC7 Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation IC8 Sig. (2-tailed) N
1
IC1 2
IC1 3
IC1 4
**
.407
**
.656
**
.617
.002
.017
.007
.004
.000
.000
47
1
47
47
47
47
47
47
**
.051
*
.311
**
**
*
**
.000
.734
.033
.001
.000
.011
.003
47
.515
.486
.521
.368
.425
**
**
.191
.372
.341
.003
.001
.199
.010
.019
.000
.001
.000
47
47
47
47
47
47
47
47
1
**
.104
.252
**
**
**
.000
.486
.087
.009
.001
.000
.000
47
47
47
47
47
47
47
.156
.233
**
*
**
.296
.115
.000
.034
.002
.000
47
47
47
47
47
47
1
**
*
.328
.069
.277
.000
.024
.645
.059
.000
47
47
47
47
47
1
**
**
*
.425
.479
.724
47
47
47
47
47
47
.189
**
**
**
**
**
**
.000
.203
.000
.006
.002
.001
.001
.000
47
47
47
47
47
47
47
47
Pearson Correlation
.276
**
.236
*
.349
.263
**
.191
.104
.156
Sig. (2-tailed)
.060
.001
.111
.016
.074
.001
.199
.486
.296
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
*
**
.238
**
**
**
*
.372
.252
.233
**
N
IC1
**
.390
47
IC9 Sig. (2-tailed)
0
*
.347
**
Pearson Correlation
IC1
**
.439
N
.501
.462
.396
.479
.434
.486
.455
.479
.442
.479
.724
1
47
Pearson Correlation
.356
Sig. (2-tailed)
.014
.000
.106
.001
.001
.002
.010
.087
.115
.000
47
N
.596
.548
.607
*
.607
*
.375
.524
.442
47
47
1
**
*
47
47
47
47
47
47
Pearson Correlation
.351
.269
**
.263
*
.341
**
**
*
**
Sig. (2-tailed)
.016
.068
.000
.000
.001
.074
.019
.009
.000
.024
.002
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
*
*
**
**
**
**
**
*
.310
.069
**
**
N Pearson Correlation
.350
.298
.243
Sig. (2-tailed)
.016
.042
.100
.000
.000
.007
.000
.001
.034
.645
.004
.001
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
*
*
*
**
**
**
.277
*
.358
*
.347
N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
.542
.556
.386
.565
.462
.442
.415
.472
.472
.000
47
47
47
1
**
**
.663
.000
47
47
47
**
1
.315
.359
.341
.005
.445
.206
.031
.013
.019
.001
.000
.002
.059
.014
.017
.000
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
.449
.558
.000
.188
.693
**
.717
.017
.114
.458
.347
.001
**
.406
**
.678
47
47
**
.328
**
.521
47
47
.524
.358
**
.679
.000
**
.375
.415
.449
**
.651
.014
47
.461
.310
.693
**
.706
.004
47
.596
.462
**
.458
.002
*
.571
**
.565
.558
**
.609
.000 47
47
117
Pearson Correlation IC
Sig. (2-tailed) N
**
.671
**
.544
**
.642
**
.743
**
.778
**
.697
**
.706
**
.651
**
.679
**
.521
**
.678
**
.717
**
.663
**
.609
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
1
47
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
118
HASIL UJI VALIDITAS Hasil Uji Validitas Variabel Good University Governance (GUG) Correlations
Pearson Correlation GUG1
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation GUG3
Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation
GUG4
Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation
GUG5
Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation
GUG6
Sig. (2-tailed) N
GUG7
GUG
GUG
GUG
GUG
GUG
GUG
GUG
GUG
GUG
GUG
GUG
GUG
GUG
GUG
GUG
GUG
GUG
GUG
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
1
Sig. (2-tailed) N
GUG2
GUG
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
47 **
.638
**
.638
**
.604
**
.455
**
.495
**
.461
**
.275
.481
**
.388
**
.431
**
.438
**
.527
**
.376
**
.625
**
.549
**
.433
**
.439
GUG
**
.423**
.727**
.526
.000
.000
.001
.000
.001
.001
.062
.007
.002
.002
.000
.009
.000
.000
.002
.002
.000
.003
.000
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
1
**
**
**
**
**
.273
**
**
.176
**
*
**
**
**
**
.265
.245
.687**
.000
.064
.001
.236
.004
.072
.097
.000
.000
.543
.000
.637
.000
.537
.000
.520
.000
.584
.400
.005
.484
.543
.000
.351
.016
.412
.004
.516
.000
.497
.000
.408
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
.604**
.543**
1
.472**
.483**
.428**
.506**
.251
.336*
.608**
.484**
.507**
.446**
.496**
.485**
.455**
.370*
.173
.398**
.698**
.000
.000
.001
.001
.003
.000
.089
.021
.000
.001
.000
.002
.000
.001
.001
.010
.246
.006
.000
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
**
**
**
1
**
**
**
*
**
**
**
*
**
**
*
**
**
.205
**
.687**
.455
.637
.472
.001
.000
.001
47
47
47
47
**
**
**
**
.495
.000
.537
.000
.483
.001
.434
.434
.494
.544
.364
.564
.550
.385
.369
.399
.496
.316
.496
.387
.406
.002
.000
.000
.012
.000
.000
.008
.011
.005
.000
.030
.000
.007
.166
.005
.000
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
1
**
**
**
**
**
**
**
**
**
**
**
**
**
**
.762**
.001
.000
.002
.564
.000
.694
.000
.536
.000
.529
.000
.483
.001
.465
.001
.531
.000
.389
.007
.557
.000
.441
.002
.482
.001
.403
.005
.435
.002
.477
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
.461**
.520**
.428**
.494**
.564**
1
.678**
.322*
.372**
.506**
.335*
.502**
.480**
.519**
.470**
.385**
.402**
.302*
.349*
.696**
.001
.000
.003
.000
.000
.000
.027
.010
.000
.022
.000
.001
.000
.001
.007
.005
.039
.016
.000
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
**
**
**
**
**
**
1
*
**
**
.216
**
*
**
**
*
**
**
**
.725**
.005
.144
.002
.000
.481
.001
.584
.000
.506
.000
.544
.000
.694
.000
.678
.000
.350
.016
.388
.007
.407
.560
.000
.371
.010
.512
.000
.453
.001
.360
.013
.436
.002
.429
.003
.446
119
N
GUG8
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
Pearson Correlation
.275
.273
.251
.364*
.536**
.322*
.350*
1
.554**
.377**
.428**
.292*
.335*
.495**
.352*
.475**
.505**
.325*
.407**
.598**
Sig. (2-tailed)
.062
.064
.089
.012
.000
.027
.016
.000
.009
.003
.046
.021
.000
.015
.001
.000
.026
.005
.000
N Pearson Correlation GUG9
Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation
GUG10 Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation GUG11 Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation GUG12 Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation GUG13 Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation GUG14 Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation GUG15 Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation GUG16 Sig. (2-tailed) N
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
.388**
.400**
.336*
.564**
.529**
.372**
.388**
.554**
1
.420**
.499**
.208
.284
.593**
.258
.593**
.237
.382**
.450**
.640**
.007
.005
.021
.000
.000
.010
.007
.000
.003
.000
.161
.053
.000
.080
.000
.108
.008
.001
.000
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
**
**
**
**
**
**
**
**
**
1
**
**
**
**
*
**
**
.249
**
.739**
.001
.092
.000
.000
.431
.002
.484
.001
.608
.000
.550
.000
.483
.001
.506
.000
.407
.005
.377
.009
.420
.003
.572
.000
.689
.000
.506
.000
.467
.001
.347
.017
.564
.000
.470
.501
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
.438**
.176
.484**
.385**
.465**
.335*
.216
.428**
.499**
.572**
1
.440**
.484**
.587**
.379**
.519**
.374**
.341*
.491**
.655**
.002
.236
.001
.008
.001
.022
.144
.003
.000
.000
.002
.001
.000
.009
.000
.010
.019
.000
.000
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
.527**
.543**
.507**
.369*
.531**
.502**
.560**
.292*
.208
.689**
.440**
1
.601**
.444**
.420**
.543**
.586**
.283
.534**
.732**
.000
.000
.000
.011
.000
.000
.000
.046
.161
.000
.002
.000
.002
.003
.000
.000
.054
.000
.000
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
**
*
**
**
**
**
*
.371
*
.335
.284
**
**
**
1
**
**
**
**
.008
.283
.638**
.010
.021
.053
.003
.960
.054
.000
.376
.009
.351
.016
.446
.002
.399
.005
.389
.007
.480
.001
.506
.000
.484
.001
.601
.000
.627
.000
.518
.000
.563
.000
.418
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
.625**
.412**
.496**
.496**
.557**
.519**
.512**
.495**
.593**
.467**
.587**
.444**
.627**
1
.599**
.595**
.478**
.444**
.596**
.803**
.000
.004
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.001
.000
.002
.000
.000
.000
.001
.002
.000
.000
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
.549**
.516**
.485**
.316*
.441**
.470**
.453**
.352*
.258
.347*
.379**
.420**
.518**
.599**
1
.642**
.527**
.399**
.369*
.680**
.000
.000
.001
.030
.002
.001
.001
.015
.080
.017
.009
.003
.000
.000
.000
.000
.005
.011
.000
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
**
**
**
**
**
**
*
**
**
**
**
**
**
**
**
1
**
.261
**
.741**
.000
.076
.000
.000
47
47
47
47
.433
.497
.455
.496
.482
.385
.360
.475
.593
.564
.519
.543
.563
.595
.642
.002
.000
.001
.000
.001
.007
.013
.001
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
.495
.518
120
Pearson Correlation GUG17 Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation GUG18 Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation GUG19 Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation GUG
Sig. (2-tailed) N
.439**
.408**
.370*
.387**
.403**
.402**
.436**
.505**
.237
.470**
.374**
.586**
.418**
.478**
.527**
.495**
.002
.004
.010
.007
.005
.005
.002
.000
.108
.001
.010
.000
.003
.001
.000
.000
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
**
*
**
*
**
.249
*
.341
.283
.008
**
**
.261
*
.345
.008
.092
.019
.054
.960
.005
.076
.018
**
.265
.173
.205
.000
.072
.246
.166
.526
.435
.002
.302
.039
.429
.003
.325
.026
.382
.444
.002
.399
1
.345*
.508**
.662**
.018
.000
.000
47
47
47
1
**
.535**
.000
.000
.548
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
.423**
.245
.398**
.406**
.477**
.349*
.446**
.407**
.450**
.501**
.491**
.534**
.283
.596**
.369*
.518**
.508**
.548**
1
.695**
.003
.097
.006
.005
.001
.016
.002
.005
.001
.000
.000
.000
.054
.000
.011
.000
.000
.000
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
**
**
**
**
**
**
**
**
**
**
**
**
**
**
**
**
**
**
**
1
.727
.687
.698
.687
.762
.696
.725
.598
.640
.739
.655
.732
.638
.803
.680
.741
.662
.535
.000
.695
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
121
47
HASIL UJI RELIABILITAS Hasil Uji Reliabilitas Variabel Satuan Pengawasan Internal (SPI) Case Processing Summary N Valid Cases
a
Excluded Total
% 47
100.0
0
.0
47
100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's
Cronbach's
Alpha
Alpha Based on
N of Items
Standardized Items .788
.814
22
Item Statistics Mean
Std. Deviation
N
SPI1
4.6596
.47898
47
SPI2
3.8936
1.20206
47
SPI3
4.3191
.47119
47
SPI4
4.1702
.63654
47
SPI5
4.0638
.91851
47
SPI6
4.4255
.49977
47
SPI7
4.3617
.48569
47
SPI8
3.9362
.67258
47
SPI9
4.1489
.35987
47
SPI10
4.3404
.70020
47
SPI11
4.3191
.59368
47
SPI12
4.1915
.53724
47
SPI13
4.2128
.41369
47
SPI14
4.3191
.59368
47
SPI15
4.2553
.56982
47
SPI16
4.0213
.38950
47
SPI17
4.1064
.47704
47
SPI18
4.3404
.47898
47
122
SPI19
4.1915
.39773
47
SPI20
4.1702
.52416
47
SPI21
4.2979
.46227
47
SPI22
4.1277
.53637
47
Item-Total Statistics Scale Mean
Scale
Corrected Item-
Squared
Cronbach's
if Item
Variance if
Total
Multiple
Alpha if Item
Deleted
Item Deleted
Correlation
Correlation
Deleted
SPI1
88.2128
28.649
.444
.
.775
SPI2
88.9787
27.021
.215
.
.806
SPI3
88.5532
29.122
.357
.
.779
SPI4
88.7021
29.170
.230
.
.786
SPI5
88.8085
26.593
.393
.
.778
SPI6
88.4468
28.513
.449
.
.774
SPI7
88.5106
29.125
.343
.
.780
SPI8
88.9362
27.887
.397
.
.776
SPI9
88.7234
29.900
.287
.
.783
SPI10
88.5319
27.733
.398
.
.776
SPI11
88.5532
29.035
.277
.
.783
SPI12
88.6809
28.961
.330
.
.780
SPI13
88.6596
29.447
.343
.
.780
SPI14
88.5532
28.513
.361
.
.778
SPI15
88.6170
28.459
.390
.
.777
SPI16
88.8511
29.390
.382
.
.779
SPI17
88.7660
29.444
.287
.
.782
SPI18
88.5319
28.733
.428
.
.776
SPI19
88.6809
29.874
.259
.
.784
SPI20
88.7021
29.475
.247
.
.784
SPI21
88.5745
28.076
.585
.
.769
SPI22
88.7447
27.759
.550
.
.768
Scale Statistics Mean 92.8723
Variance 31.157
Std. Deviation 5.58187
N of Items 22
123
Inter-Item Correlation Matrix SPI1
SPI2
SPI3
SPI4
SPI5
SPI6
SPI7
SPI8
SPI9
SPI10
SPI11
SPI12
SPI13
SPI14
SPI15
SPI16
SPI17
SPI18
SPI19
SPI20
SPI21
SPI1
1.000
.238
.299
.265
.199
.255
.074
.268
.301
.288
.161
.174
.154
.237
.007
.273
.067
.232
.236
.149
.173
.088
SPI2
.238
1.000
.100
-.089
.006
.041
.142
.449
-.113
.018
-.165
.167
-.041
-.012
.167
.005
-.094
.253
.271
.236
.137
.392
SPI3
.299
.100
1.000
.250
.052
.334
.150
-.003
.226
.388
.172
-.247
.425
.250
.338
-.038
.329
.279
.015
.039
.253
-.079
SPI4
.265
-.089
.250
1.000
.464
.177
.148
.026
.267
.062
-.032
-.161
.190
.026
.177
.160
.154
.020
-.046
.107
.193
-.001
SPI5
.199
.006
.052
.464
1.000
.129
-.004
.394
.102
.168
.121
.371
.250
.281
.093
.482
.183
-.001
-.034
.022
.313
.204
SPI6
.255
.041
.334
.177
.129
1.000
.248
-.047
.123
.447
.192
-.067
.289
.338
.221
.064
.444
.290
.237
.215
.380
.198
SPI7
.074
.142
.150
.148
-.004
.248
1.000
.072
.183
.205
.194
.062
.041
-.107
.445
.073
.112
.581
.084
.094
.187
.403
SPI8
.268
.449
-.003
.026
.394
-.047
.072
1.000
.130
.047
-.002
.456
.050
.107
.157
.503
.089
.136
.128
-.092
.062
.385
SPI9
.301
-.113
.226
.267
.102
.123
.183
.130
1.000
.312
.281
.074
.221
-.024
.129
.287
-.094
.078
-.052
.093
.250
.237
SPI10
.288
.018
.388
.062
.168
.447
.205
.047
.312
1.000
.256
.054
.120
.308
.104
-.027
.280
.036
.229
.253
.486
.055
SPI11
.161
-.165
.172
-.032
.121
.192
.194
-.002
.281
.256
1.000
.350
.160
.322
.139
.158
.108
.221
.196
-.109
.280
.142
SPI12
.174
.167
-.247
-.161
.371
-.067
.062
.456
.074
.054
.350
1.000
.106
.077
.121
.396
-.166
.079
.333
.113
.203
.441
SPI13
.154
-.041
.425
.190
.250
.289
.041
.050
.221
.120
.160
.106
1.000
.426
.226
.241
-.007
.175
-.253
.130
.343
.169
SPI14
.237
-.012
.250
.026
.281
.338
-.107
.107
-.024
.308
.322
.077
.426
1.000
.075
.158
.261
.145
.196
.031
.438
.074
SPI15
.007
.167
.338
.177
.093
.221
.445
.157
.129
.104
.139
.121
.226
.075
1.000
-.025
.138
.551
.067
.070
.118
.460
SPI16
.273
.005
-.038
.160
.482
.064
.073
.503
.287
-.027
.158
.396
.241
.158
-.025
1.000
.222
.077
-.027
-.018
.206
.403
SPI17
.067
-.094
.329
.154
.183
.444
.112
.089
-.094
.280
.108
-.166
-.007
.261
.138
.222
1.000
.219
.234
.013
.346
.116
SPI18
.232
.253
.279
.020
-.001
.290
.581
.136
.078
.036
.221
.079
.175
.145
.551
.077
.219
1.000
-.007
.111
.121
.504
SPI19
.236
.271
.015
-.046
-.034
.237
.084
.128
-.052
.229
.196
.333
-.253
.196
.067
-.027
.234
-.007
1.000
.049
.274
.087
SPI20
.149
.236
.039
.107
.022
.215
.094
-.092
.093
.253
-.109
.113
.130
.031
.070
-.018
.013
.111
.049
1.000
.414
.385
124
SPI22
SPI21
.173
.137
.253
.193
.313
.380
.187
.062
.250
.486
.280
.203
.343
.438
.118
.206
.346
.121
.274
.414
1.000
.369
SPI22
.088
.392
-.079
-.001
.204
.198
.403
.385
.237
.055
.142
.441
.169
.074
.460
.403
.116
.504
.087
.385
.369
1.000
125
HASIL UJI RELIABILITAS Hasil Uji Reliabilitas Variabel Internal Control Case Processing Summary N Valid Cases
% 47
100.0
0
.0
47
100.0
a
Excluded Total
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha
N of Items
Based on Standardized Items .898
.903
14
Item Statistics Mean
Std. Deviation
N
IC1
4.1702
.56411
47
IC2
4.0426
.58820
47
IC3
3.8936
.78668
47
IC4
4.0426
.58820
47
IC5
4.0213
.64232
47
IC6
4.2553
.48759
47
IC7
4.1277
.61209
47
IC8
4.1489
.50985
47
IC9
4.1277
.53637
47
IC10
3.9149
.65374
47
IC11
3.8936
.63362
47
IC12
3.7234
.90174
47
IC13
4.0638
.60449
47
IC14
4.1489
.55084
47
126
Inter-Item Correlation Matrix IC1
IC2
IC3
IC4
IC5
IC6
IC7
IC8
IC9
IC10
IC11
IC12
IC13
IC14
IC1
1.000
.305
.434
.436
.530
.471
.439
.515
.501
.276
.356
.351
.350
.406
IC2
.305
1.000
.198
.309
.400
.568
.347
.051
.189
.462
.596
.269
.298
.114
IC3
.434
.198
1.000
.527
.478
.356
.390
.311
.548
.236
.238
.571
.243
.188
IC4
.436
.309
.527
1.000
.573
.416
.407
.486
.396
.349
.479
.596
.542
.315
IC5
.530
.400
.478
.573
1.000
.538
.656
.521
.434
.263
.486
.461
.556
.359
IC6
.471
.568
.356
.416
.538
1.000
.617
.368
.455
.479
.442
.263
.386
.341
IC7
.439
.347
.390
.407
.656
.617
1.000
.425
.479
.191
.372
.341
.565
.458
IC8
.515
.051
.311
.486
.521
.368
.425
1.000
.724
.104
.252
.375
.462
.693
IC9
.501
.189
.548
.396
.434
.455
.479
.724
1.000
.156
.233
.524
.310
.449
IC10
.276
.462
.236
.349
.263
.479
.191
.104
.156
1.000
.607
.328
.069
.277
IC11
.356
.596
.238
.479
.486
.442
.372
.252
.233
.607
1.000
.442
.415
.358
IC12
.351
.269
.571
.596
.461
.263
.341
.375
.524
.328
.442
1.000
.472
.347
IC13
.350
.298
.243
.542
.556
.386
.565
.462
.310
.069
.415
.472
1.000
.558
IC14
.406
.114
.188
.315
.359
.341
.458
.693
.449
.277
.358
.347
.558 1.000
Item-Total Statistics Scale Mean
Scale
Corrected Item-
Squared
Cronbach's
if Item
Variance if
Total
Multiple
Alpha if Item
Deleted
Item Deleted
Correlation
Correlation
Deleted
IC1
52.4043
29.159
.612
.436
.890
IC2
52.5319
29.863
.466
.543
.896
IC3
52.6809
28.005
.550
.565
.894
IC4
52.5319
28.515
.692
.642
.887
IC5
52.5532
27.861
.727
.675
.885
IC6
52.3191
29.526
.650
.646
.890
IC7
52.4468
28.600
.646
.637
.889
IC8
52.4255
29.641
.595
.824
.891
IC9
52.4468
29.296
.624
.757
.890
IC10
52.6596
29.708
.431
.607
.898
IC11
52.6809
28.657
.611
.613
.890
IC12
52.8511
26.564
.627
.614
.892
IC13
52.5106
28.951
.598
.663
.891
IC14
52.4255
29.641
.544
.703
.893
127
Scale Statistics Mean 56.5745
Variance 33.206
Std. Deviation 5.76249
N of Items 14
128
HASIL UJI RELIABILITAS Hasil Uji Reliabilitas Variabel Good University Governance (GUG)
Case Processing Summary N
%
Valid Cases
47
100.0
0
.0
47
100.0
a
Excluded Total
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha
N of Items
Based on Standardized Items .935
.939
19
Item Statistics Mean
Std. Deviation
N
GUG1
4.1489
.46526
47
GUG2
4.0000
.65938
47
GUG3
3.8298
.78903
47
GUG4
4.0638
.67258
47
GUG5
3.9787
.67532
47
GUG6
4.1064
.63362
47
GUG7
4.1702
.56411
47
GUG8
4.0638
.60449
47
GUG9
4.1277
.49418
47
GUG10
4.1915
.61284
47
GUG11
4.1064
.56082
47
GUG12
4.0213
.60754
47
GUG13
3.9574
.65798
47
GUG14
4.0638
.63944
47
GUG15
4.0000
.51075
47
GUG16
3.9574
.46426
47
GUG17
4.0638
.48473
47
GUG18
4.0851
.74687
47
129
GUG19
3.9574
.80643
47
Item-Total Statistics Scale Mean
Scale
Corrected Item-
Squared
Cronbach's
if Item
Variance if
Total
Multiple
Alpha if Item
Deleted
Item Deleted
Correlation
Correlation
Deleted
GUG1
72.7447
59.064
.698
.
.931
GUG2
72.8936
57.445
.639
.
.932
GUG3
73.0638
56.061
.642
.
.932
GUG4
72.8298
57.318
.638
.
.932
GUG5
72.9149
56.471
.724
.
.930
GUG6
72.7872
57.606
.651
.
.931
GUG7
72.7234
58.031
.689
.
.931
GUG8
72.8298
58.840
.546
.
.933
GUG9
72.7660
59.444
.601
.
.933
GUG10
72.7021
57.388
.701
.
.930
GUG11
72.7872
58.693
.613
.
.932
GUG12
72.8723
57.505
.694
.
.931
GUG13
72.9362
57.974
.585
.
.933
GUG14
72.8298
56.449
.772
.
.929
GUG15
72.8936
58.967
.643
.
.932
GUG16
72.9362
58.974
.713
.
.931
GUG17
72.8298
59.362
.626
.
.932
GUG18
72.8085
58.419
.464
.
.936
GUG19
72.9362
55.931
.638
.
.932
Scale Statistics Mean 76.8936
Variance 64.271
Std. Deviation 8.01692
N of Items 19
130
Inter-Item Correlation Matrix GUG
GUG
GUG
GUG
GUG
GUG
GUG
GUG
GUG
GUG
GUG
GUG
GUG
GUG
GUG
GUG
GUG
GUG
GUG
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
GUG1
1.000
.638
.604
.455
.495
.461
.481
.275
.388
.431
.438
.527
.376
.625
.549
.433
.439
.526
.423
GUG2
.638
1.000
.543
.637
.537
.520
.584
.273
.400
.484
.176
.543
.351
.412
.516
.497
.408
.265
.245
GUG3
.604
.543
1.000
.472
.483
.428
.506
.251
.336
.608
.484
.507
.446
.496
.485
.455
.370
.173
.398
GUG4
.455
.637
.472
1.000
.434
.494
.544
.364
.564
.550
.385
.369
.399
.496
.316
.496
.387
.205
.406
GUG5
.495
.537
.483
.434
1.000
.564
.694
.536
.529
.483
.465
.531
.389
.557
.441
.482
.403
.435
.477
GUG6
.461
.520
.428
.494
.564
1.000
.678
.322
.372
.506
.335
.502
.480
.519
.470
.385
.402
.302
.349
GUG7
.481
.584
.506
.544
.694
.678
1.000
.350
.388
.407
.216
.560
.371
.512
.453
.360
.436
.429
.446
GUG8
.275
.273
.251
.364
.536
.322
.350
1.000
.554
.377
.428
.292
.335
.495
.352
.475
.505
.325
.407
GUG9
.388
.400
.336
.564
.529
.372
.388
.554
1.000
.420
.499
.208
.284
.593
.258
.593
.237
.382
.450
GUG10
.431
.484
.608
.550
.483
.506
.407
.377
.420
1.000
.572
.689
.506
.467
.347
.564
.470
.249
.501
GUG11
.438
.176
.484
.385
.465
.335
.216
.428
.499
.572
1.000
.440
.484
.587
.379
.519
.374
.341
.491
GUG12
.527
.543
.507
.369
.531
.502
.560
.292
.208
.689
.440
1.000
.601
.444
.420
.543
.586
.283
.534
GUG13
.376
.351
.446
.399
.389
.480
.371
.335
.284
.506
.484
.601
1.000
.627
.518
.563
.418
.008
.283
GUG14
.625
.412
.496
.496
.557
.519
.512
.495
.593
.467
.587
.444
.627
1.000
.599
.595
.478
.444
.596
GUG15
.549
.516
.485
.316
.441
.470
.453
.352
.258
.347
.379
.420
.518
.599
1.000
.642
.527
.399
.369
GUG16
.433
.497
.455
.496
.482
.385
.360
.475
.593
.564
.519
.543
.563
.595
.642
1.000
.495
.261
.518
GUG17
.439
.408
.370
.387
.403
.402
.436
.505
.237
.470
.374
.586
.418
.478
.527
.495
1.000
.345
.508
GUG18
.526
.265
.173
.205
.435
.302
.429
.325
.382
.249
.341
.283
.008
.444
.399
.261
.345
1.000
.548
GUG19
.423
.245
.398
.406
.477
.349
.446
.407
.450
.501
.491
.534
.283
.596
.369
.518
.508
.548 1.000
131
HASIL UJI MULTIKOLINEARITAS a
Coefficients Model
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B (Constant
Std. Error
-1.763
13.497
SPI
.384
.185
IC
.760
.180
t
Sig.
Collinearity Statistics
Beta
Tolerance
VIF
-.131
.897
.267
2.072
.044
.611
1.636
.546
4.231
.000
.611
1.636
) 1
a. Dependent Variable: GUG
a
Coefficient Correlations Model
IC
SPI
IC
1.000
-.623
SPI
-.623
1.000
.032
-.021
-.021
.034
Correlations 1 IC Covariances SPI a. Dependent Variable: GUG
132
HASIL UJI NORMALITAS MENGGUNAKAN GRAFIK HISTOGRAM
HASIL UJI NORMALITAS MENGGUNAKAN GRAFIK P-PLOT
133
HASIL UJI NORMALITAS MENGGUNAKAN UJI (K-S) One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardize d Residual N
47 a,b
Normal Parameters
Mean Std. Deviation Absolute
Most Extreme Differences Positive Negative
.0000000 5.36665806 .119 .119 -.095
Kolmogorov-Smirnov Z
.819
Asymp. Sig. (2-tailed)
.513
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
134
HASIL UJI HETEROSKEDASTISITAS MENGGUNAKAN SCATTERPLOT
HASIL UJI HETEROSKEDASTISITAS MENGGUNAKAN UJI GLEJSER a
Coefficients Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
t
Sig.
Coefficients B (Constant) 1
Std. Error -6.606
8.859
SPI
.045
.122
IC
.112
.118
Beta -.746
.460
.070
.371
.712
.178
.949
.348
a. Dependent Variable: absut
135
HASIL UJI KOEFISIEN DETERMINASI PADA REGRESI BERGANDA Model Summary Model
R
R Square
a
1
.743
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
.552
.532
5.48727
a. Predictors: (Constant), IC, SPI
HASIL UJI STATISTIK t PADA REGRESI BERGANDA a
Coefficients Model
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B (Constant) 1
Std. Error
t
Sig.
Beta
-1.763
13.497
SPI
.384
.185
IC
.760
.180
Collinearity Statistics
Tolerance
VIF
-.131
.897
.267
2.072
.044
.611
1.636
.546
4.231
.000
.611
1.636
a. Dependent Variable: GUG
HASIL UJI STATISTIK F PADA REGRESI BERGANDA a
ANOVA Model
1
Sum of Squares
df
Mean Square
Regression
1631.621
2
815.811
Residual
1324.847
44
30.110
Total
2956.468
46
F 27.094
Sig. b
.000
a. Dependent Variable: GUG b. Predictors: (Constant), IC, SPI
136