PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENGARUH PENGGUNAAN TOKOH KARTUN SEBAGAI SPOKES PERSON TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN Studi kasus pada SD Kanisius Demangan Baru Yogyakarta Skripsi Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana ekonomi program studi manajemen
Disusun Oleh: Nama: Yohanes Nyoman Sudarsana NIM: 022214132
PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2007
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
dibutuhkan kan “Dalam perjalanan hidup manusia untuk mencapai sesuatu dibutuh kemauan, kerja keras, ketekunan dan yang terutama adalah doa. Setelah itu waktu yang menjawab semua citacita-cita kita.”
Segala tulisan karya ini kupersembahkan untuk : Tuhan Yesus Kristus, Bunda Maria, dan Santo Yohanes Penginjil Kedua Orangtuaku Mbak Tutik & Mbak Ela Cintaku, Kasihku, Esti 2 Sahabat terbaikku Chika & Sari TemanTeman-temanku tercinta
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pernyataan Keaslian Karya
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang telah saya tulis ini tidak memuat karya atau sebagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 29 November 2006 Penulis,
Yohanes Nyoman Sudarsana
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK Pengaruh Penggunaan Tokoh Kartun sebagai Spokes Person terhadap Keputusan Pembelian Studi Kasus SD Kanisius Demangan Baru Yogyakarta
Yohanes Nyoman Sudarsana Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2007 Tujuan penelitian ini adalah untuk 1) Mengetahui tanggapan konsumen terhadap pemakaian tokoh kartun sebagai Spokes Person. 2) Mengetahui pengaruh pemakaian tokoh kartun sebagai Spokes Person terhadap keputusan pembelian dan 3) Mengetahui perbedaan tanggapan konsumen pada pemakaian tokoh kartun sebagai Spokes Person terhadap keputusan pembelian berdasarkan jenis kelamin, umur dan tingkat pendidikan. Untuk memperoleh data yang diperlukan, penelitian ini menggunakan metode wawancara dan kuesioner. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode convenience sampling. Teknik analisis data yang digunakan adalah Analisis Persentase, Analisis Aritmathic Mean, Analisis Regresi Linier Berganda, Analisis Independent T-test dan Analisis Variance (One Way Anova) dengan taraf signifikansi 0.05 Hasil penelitian menunjukkan: 1) Adanya tanggapan positif dari konsumen terhadap pemakaian tokoh kartun sebagai Spokes Person. 2) Adanya pengaruh positif pemakaian tokoh kartun sebagai Spokes Person terhadap keputusan pembelian. 3) Adanya perbedaan tanggapan konsumen pada pemakaian tokoh kartun sebagai Spokes Person terhadap keputusan pembelian berdasarkan jenis kelamin, umur dan tingkat pendidikan.
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT The Effect of Using Cartoon Character as Spokes Person to Buying Decision A Case Study at Kanisius Elementry School, Demangan Baru, Yogyakarta Yohanes Nyoman Sudarsana Sanata Dharma University Yogyakarta 2007 The purpose of this study were to know 1) The consumer’s responses on the use of cartoon character as Spokes Person; 2) The effect of using cartoon character as Spokes Person to buying decision; 3) Different consumer’s on the use of cartoon character as Spokes Person to buying decision based on the sex, age and educational level. Data were collected using interview and questionaire method. Technique of taking sample was convenience sampling. Techniques of data analysis were Analysis of Percentage, Analysis of Arithmetic Mean, Analysis of Multiple Linear Regression, Analysis of Independent T-test and Analysis of Variance (One Way Anova) by significance level The research found that: 1) There were positive responses of the consumer’s on the use of cartoon character as Spokes Person. 2) There were positive effect on the use of cartoon character as Spokes Person to buying decision. 3) There were differences in responses of consumer’s on the use of cartoon character as Spokes Person to buying decision based on sex, age and educational level.
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan yang maha kuasa atas berkat, rahmat dan karunia yang telah diberikanNya kepada penulis sehingga dapat melaksanakan dan menyelesaikan penelitian dan terlebih dapat menyusun skripsi yang berjudul “Pengaruh Penggunaan Tokoh Kartun sebagai Spokes Person terhadap keputusan pembelian “ ini dengan baik. Skripsi ini disusun untuk melengkapi salah satu syarat guna menyelesaikan studi akhir di jurusan Manajemen fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Dalam pelaksanaan penelitian hingga penyusunan skripsi ini, penulis mendapat bimbingan, saran, nasehat dan terlebih dukungan dari berbagai pihak yang sungguh sangat bermanfaat bagi penulis. Untuk itu rasa penghargaan dan rangkaian ucapan rasa terima kasih yang tulus penulis haturkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus yang ada di surga atas berkat, rahmat dan perlindunganNya. 2. Bapak Drs. Alex Kahu Lantum, MS selaku Dekan fakultas Ekonomi dan Dosen Pembimbing I. Banyak hal telah diberikan kepada saya baik itu berupa masukan, saran dan dukungan. Terima kasih saya haturkan. 3. Bapak Drs. L. Bambang Harnoto, M. Si selaku Dosen Pembimbing II yang telah dengan sabar mau memberi saran, masukan dan nasehat yang sangat berguna. 4. Bapak Drs. G. Hendra Poerwanto, M., Si selaku Kaprodi fakultas Ekonomi Manajemen yang telah membantu dalam proses belajar saya selama di Universitas Sanata Dharma. 5. Ibu Josephine Wuri, SE., M. Si selaku pembimbing akademik yang telah membimbing saya selama kuliah di Universitas Sanata Dharma. 6. Bapak dan Ibu dosen fakultas Ekonomi yang telah membantu saya selama mengikuti pendidikan dan mengikuti proses belajar di Universitas Sanata Dharma.
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7. Seluruh staf dan karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma. Mas Yuli, Mas Frans dan Ibu Tutik terima kasih atas pelayanan dan pengorbanannya. 8. Terima kasih kepada Ibu kepala sekolah Dra. K. Yamini, para guru dan Murid-murid SD Kanisius Demangan Baru Yogyakarta. 9. Kedua orang tuaku tercinta Bapak Yakobus Nyoman Sudarna dan Ibu Rita Ketut Srikandi, yang telah memberikan kasih sayang, doa, nasehat, dukungan dan pengorbanan yang sangat besar tanpa batas. 10. Mbak Tutik dan Mbak Ela atas doa, semangat dan nasehatnya. God Bless you, good luck and Love you Always sis. 11. Seluruh keluarga besarku baik itu yang di Jakarta, Bali, Manado, NTB dan Manokwari (Papua). I love you all 12. Buat Cintaku, kekasihku…..Esti. makasih atas cinta, kasih sayang, doa perhatian, dukungan dan kebersamaannya. I love you so much cantik. 13. Buat 2 orang sahabat terbaikku…Chika dan Sari yang selalu memberi masukan, dukungan dan perhatian yang sangat berarti. Aku harap persahabatan kita bakal terus sampai kapan pun. 14. Buat Om dan Tante V. O. Panggabean (orang tua dari Chika) beserta keluarga, Om dan Tante Yanti (orang tua dari Sari) beserta keluarga, Alex di Bandung. 15. Buat teman-teman kos Tutul 23b, Qyur, Ari Gondes, Sigit, lilik, pak Kung, Nonok, Ngurah, Putra, Malen, Riko, Tika, Ika, Irene, Edy, Andika (Bendol) Om Lelet, Abun Arif, Hale, Wah de, Dewa, pak Herry, Budi, Martin, Ngurah Gomes, Mang Apol, Andika, Toro, Muh Zacky (Dicky), Chandra, Adit, Yopie, Hendra YKPN, Hendra UGM terima kasih buat semuanya dan juga buat Ibu Wondho dan mas Bambang atas tempat untuk berteduh selama ini. 16. Buat teman-temanku yang ada di Bali Novi, Yuno, Anton Gulo beserta keluarga, Kadek, Vito, Christo n K-jink yang lagi di karibia, Chaplin (Wawan) beserta istri dan si baby. Thank’s for everything Bro….
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17. Buat Teman-teman Manajemen 2002: Adik Enny, Riri, Anggi, Chandra, Yani Nora, Dwi, Icha (Ayu), Ika, Rosa, Merry, Dodok, Ari (Juwenk), Vinan (bajuri), Toni, Etik, si Lek, Kodok, Ginandjar, Vicky, Agnes Yuanita, Juan , Citra, Mimin, Ana, Rustam, Alex, Sugi, Virdha, Lise, Rere, Agnes (Ibu Mega), Koko, Kenthus, Pastillo, Gatir, Awan, Wulan, Jep-Get Born, mendez, Yeni, Yanu, Bambang, Andika, Reynold, Rizki, Didik, Kencot, Tata, Santi, Shinta, Yanti, Olive, Sabda, Ketut, Duwex, Pak Eko, Angga, Windhi, Melia dan masih banyak Teman-teman yang tidak disebut terima kasih atas diskusi, curhat dan kerjasamanya selama ini. 18. Teman-teman dari Ukm Basket: Kowen (pelatih), Hale, Amex, K-wuk, Frans Ableh, Justo, Yosie, Joe, Indra (nyo2), Wisnu, Willy besar dan kecil, Lukas, Dimas, Tama, Yogi, Nonox, Tien, Astu, Astrid, Sari di Salatiga, Ajeng, Evy, Nina, Hendra (Afat), Evan, Silvie, Vicky dan Billy (man ’04), Yoseph, Joneng (Sastra inggris), Frida, Dion, Fandi, Triana (Oning), Sulis, Siska, Agnes. Terima kasih atas kebersamaannya. 19. Buat Teman-temanku yang lain: Rusyiati, Henrik, Wisni, Ayu, Shenon, Erick, Abah di Perancis, Dei, Irna, Hendra (teman-teman KKP), Teman-teman P3w (Qwod, Yongkie, Yanu, Rita, Ana, Raya, Uli, Lisa, Leli, Cipluk, MM, Eka, Paula, Ziko…keep rock n roll☺) Terima kasih atas diskusi dan kerjasamanya. God Bless You. 20. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan atau lupa disebutkan, terima kasih atas bantuan dan dukungannya selama ini. Semoga Tuhan membalas semua kebaikan kalian. Penulis menyadari segala kekurangan dan kelemahan yang terdapat dalam skripsi ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan adanya masukan dan saran demi sempurnanya skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat.
Penulis
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
Halaman Judul ..................................................................................................
i
Halaman Persetujuan ........................................................................................
ii
Halaman Motto dan Persembahan ...................................................................
iii
Pernyataan Keaslian Karya ..............................................................................
iv
Abstrak .............................................................................................................
v
Abstract ............................................................................................................
vi
Kata Pengantar ................................................................................................
vii
Daftar Isi .........................................................................................................
x
Daftar Tabel ....................................................................................................
xiii
Daftar Gambar ................................................................................................
xiv
Bab I Pendahuluan ........................................................................................
1
A. Latar Belakang ..............................................................................
1
B. Rumusan Masalah .........................................................................
3
C. Batasan Masalah ...........................................................................
4
D. Tujuan Penelitian ..........................................................................
6
E. Manfaat Penelitian ........................................................................
6
F. Sistematika Penulisan ...................................................................
7
Bab II Landasan Teori ....................................................................................
9
A. Pengertian Pemasaran ....................................................................
9
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B. Pengertian Manajemen Pemasaran................................................
9
C. Pengertian Pasar .......................................................................... .
11
D. Segmentasi Pasar ..........................................................................
13
E. Perilaku Pembelian oleh Konsumen .............................................
15
F. Iklan (Advertising) ........................................................................
27
Bab III Metode Penelitian ..............................................................................
30
A. Jenis Penelitian .............................................................................
30
B. Populasi dan Metode Sampling ....................................................
30
C. Lokasi dan Waktu Penelitian ........................................................
32
D. Teknik Pengumpulan Data ...........................................................
32
E. Definisi Operasional .....................................................................
33
F. Metode Pengukuran Data .............................................................
33
G. Metode Pengujian Instrumen ........................................................
34
H. Analisis Data .................................................................................
36
Bab IV Gambaran Umum Perusahaan .............................................................
41
A. Sejarah Singkat Sekolah .................................................................
41
B. Visi dan Misi Sekolah .....................................................................
42
C. Struktur Organisasi Sekolah ............................................................
43
D. Struktur Organisasi Komite / Dewan Sekolah .................................
44
Bab V Analisis Data dan Pembahasan ...............................................................
46
A. Hasil Pengujian Deskriptif ................................................................
46
1. Profil Responden ..........................................................................
46
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Variabel Penelitian ....................................................................
48
B. Pengujian Instrumen .......................................................................
55
1. Uji Validitas ...............................................................................
55
2. Uji Reliabilitas ...........................................................................
56
C. Hasil Pengujian Regresi ..................................................................
56
1. Koefisien Korelasi Berganda dan Determinasi ...........................
57
2. Persamaan Regresi ......................................................................
58
D. Hasil Pengujian Komparasi .............................................................
63
1. Hasil Pengujian Independen T......................................................
63
2. Hasil Pengujian ANOVA..............................................................
64
E. Pembahasan .......................................................................................
71
Bab VI Kesimpulan dan Saran ............................................................................
73
A. Kesimpulan ........................................................................................
73
B. Saran ..................................................................................................
73
Daftar Pustaka Lampiran
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL Tabel 5.1.
Distribusi Responden Berdasarkan Usia..............................
47
Tabel 5.2.
Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin...............
48
Tabel 5.3.
Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan.......
48
Tabel 5.4.
Distribusi Jawaban Variabel Pengenalan Anak Terhadap Tokoh Kartun.........................................................
49
Distribusi Klasifikasi Jawaban Variabel Pengenalan Anak Terhadap Tokoh Kartun.........................................................
50
Tabel 5.5.
Tabel 5.6.
Distribusi Jawaban Variabel Pengakuan Anak Terhadap Karakter Dagang....................................................
51
Distribusi Klasifikasi Jawaban Variabel Pengakuan Anak Terhadap Pengenalan Karakter Dagang ...............................
51
Distribusi Jawaban Variabel Pengakuan Anak Terhadap Tokoh Kartun Sebagai Spokes Person ..................
52
Distribusi Klasifikasi Jawaban Variabel Pengakuan Anak Terhadap Tokoh Kartun Sebagai Spokes Person....................
53
Tabel 5.10.
Distribusi Jawaban Variabel Keputusan Pembelian................
54
Tabel 5.11.
Distribusi Klasifikasi Jawaban Variabel Keputusan Pembelian
54
Tabel 5.12.
Hasil Pengujian Validitas Instrumen .......................................
55
Tabel 5.13.
Hasil Pengujian Reliabilitas Instrumen ....................................
56
Tabel 5.14.
Hasil Pengujian Regresi.............................................................
57
Tabel 5.15.
Hasil Komparasi Berdasarkan Profil Jenis Kelamin..................
63
Tabel 5.16.
Hasil Komparasi Berdasarkan Profil Usia.................................
65
Tabel 5.17.
Hasil Komparasi Berdasarkan Profil Tingkat Pendidikan.........
68
Tabel 5.7.
Tabel 5.8.
Tabel 5.9.
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1
Struktur Organisasi Sekolah .......................................................
43
Gambar 4.2
Struktur Organisasi Komite / Dewan Sekolah............................
44
Gambar 5.1.
Signifikansi Koefisien Determinasi ............................................
58
Gambar 5.2.
Signifikansi Pengaruh Pengenalan Anak Terhadap Tokoh Kartun..............................................................
60
Signifikansi Pengaruh Pengakuan Anak Terhadap Karakter Dagang..........................................................
61
Signifikansi Pengaruh Pengakuan Anak Terhadap Tokoh Kartun Sebagai Spokes Person........................
62
Gambar 5.5.
Signifikansi Perbedaan Berdasarkan Jenis Kelamin....................
64
Gambar 5.6.
Signifikansi Perbedaan Pengenalan Anak Terhadap Tokoh Kartun Berdasarkan Kelompok Usia................
65
Signifikansi Perbedaan Pengakuan Anak Terhadap Karakter Dagang Berdasarkan Kelompok Usia..........................................
66
Signifikansi Perbedaan Pengakuan Anak Terhadap Tokoh Kartun Sebagai Spokes Person Berdasarkan Kelompok Usia .....
67
Signifikansi Perbedaan Pengenalan Tokoh Kartun Berdasarkan Kelompok Pendidikan..............................................
68
Gambar 5.10. Signifikansi Perbedaan Pengakuan Terhadap Karakter Dagang Berdasarkan Kelas Pendidikan......................................................
69
Gambar 5.11. Signifikansi Perbedaan Pengakuan Terhadap Tokoh Kartun Sebagai Spokes Person Berdasarkan Kelas Pendidikan................
70
Gambar 5.3.
Gambar 5.4.
Gambar 5.7.
Gambar 5.8.
Gambar 5.9.
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Anak-anak merupakan pangsa pasar yang potensial bagi produk-produk tertentu, seperti makanan dan minuman. Pemasar dituntut untuk jeli apabila ingin membidik pangsa pasar anak-anak yang dikategorikan sebagai pangsa pasar yang besar dan sangat potensial. Dikatakan sebagai pangsa pasar yang besar dan sangat potensial karena anak-anak tersebut belum mempunyai pekerjaan sendiri, akan tetapi mempunyai daya beli yang luar biasa. Anak-anak mempunyai keterbatasan memori dan keterbatasan dalam mengakuisisi informasi. Oleh karena itu pemasar harus dapat memanfaatkan keterbatasan tersebut untuk menawarkan produk melalui iklan. Menurut Kotler 2000 iklan/Advertising merupakan: Salah satu alat dalam strategi pemasaran yang dipakai oleh pemasar untuk mengkomunikasikan pesan yang akan mereka berikan kepada target marketnya. Dimana pesan harus dapat diterima dan harus mampu untuk mempengaruhi konsumen dalam menciptakan sikap terhadap produk yang ditawarkan. Segmen pasar yang ingin dilayani pemasar adalah segmen anak-anak. Segmen pasar ini memiliki keunikan yaitu di mana pembelian yang dilakukan tidak segera dapat terjadi karena anak-anak tidak memiliki kemampuan dan kekuatan keuangan untuk melakukan pembelian. Promosi iklan makanan dan
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2
minuman banyak menggunakan tokoh animasi/kartun agar mudah menarik perhatian segmen pasar anak. Pemasar dalam melakukan periklanan harus selektif dalam memilih dan melakukan kegiatan periklanan agar tujuan dan sasaran dapat terwujud dan berhasil. Salah satu alternatif media iklan yang dipakai adalah tokoh kartun yang terkenal yang diambil dari dongeng/cerita fiksi yang terkenal. Pemakaian karakter animasi sebagai spokes person akan lebih memudahkan terutama bagi anak-anak untuk mengkaitkan dengan produk tertentu. Kemudahan bagi anak-anak untuk mengingat dan kemampuan untuk mengenal dan mengakui keberadaan tokoh kartun akan menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi sikap mereka terhadap produk dalam keputusan pembeliaan. Menurut Rhenald Kasali (1992:94) Spokes Person adalah: suatu teknik yang menampilkan seseorang di hadapan kamera yang langsung membawakan iklan kepada pemirsa televisi. Menurut Rhenald Kasali (1992:95) Animation adalah: animasi atau biasa dikenal sebagai gambar kartun, teknik ini biasanya menggunakan gambar/tokoh kartun sebagai ganti suasana atau manusia sebenarnya. Pemakaian karakter kartun sebagai suatu merek dagang merupakan suatu pendekatan atau teknik yang relatif baru dalam periklanan, tetapi teknik dan cara baru ini mempunyai dampak yang sangat besar baik sebagai sarana untuk memasarkan suatu produk. Karakter animasi atau tokoh kartun dipakai juga sebagai Spokes Person untuk menstimulasi anak-anak dalam melakukan keputusan pembelian. Karakter animasi yang sering dipakai antara lain untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3
produk chiky, chitato, cheetos, ice cream dan nyam-nyam. Dengan memakai karakter animasi yang terkenal dan sering dilihat di televisi akan membuat anakanak menjadi hafal dan ingat akan tokoh tersebut. Ketika anak-anak datang ke sebuah toko dan melihat tokoh kartun favoritnya ada dalam produk tertentu, maka secara otomatis anak akan tertarik pada produk tersebut dan meminta pada ibunya untuk membelikannya, padahal dari rumah anak tersebut tidak bermaksud untuk membeli produk tersebut atau kadang-kadang sering terjadi bahwa anak-anak lebih hafal terhadap tokoh kartun daripada produk yang dimaksud. Dengan melihat dampak dari iklan tersebut, maka penulis ingin meneliti lebih jauh lagi tentang pengaruh pemakaian tokoh kartun. Untuk itu penulis melakukan penelitian tentang: Pengaruh Pemakaian Tokoh Kartun Sebagai Spokes Person Terhadap Keputusan Pembelian. Studi kasus pada SD Kanisius Demangan Baru. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas maka penulis dapat merumuskan suatu masalah pokok sebagai berikut: 1. Bagaimanakah tanggapan konsumen terhadap pemakaian tokoh kartun sebagai Spokes Person? 2. Bagaimanakah pengaruh pemakaian tokoh kartun sebagai Spokes Person terhadap keputusan pembelian?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4
3. Apakah ada perbedaan tanggapan konsumen pada pemakaian tokoh kartun sebagai Spokes Person terhadap keputusan pembelian berdasarkan jenis kelamin dan tingkat pendidikan di sekolah dasar antara kelas IV, V dan VI? C. Batasan Masalah Penulis ingin membatasi masalah yang diteliti agar tidak terlalu luas, sehingga penulis perlu memberikan batasan-batasan masalah agar penelitian dapat berjalan dengan baik. Batasan-batasan masalah tersebut adalah: 1. Tokoh kartun yang dimaksud oleh penulis disini adalah tokoh kartun yang pernah dilihat di televisi dan menjadi Spokes Person atau bintang iklan. 2. Spokes Person adalah teknik yang menampilkan seseorang dihadapan kamera yang langsung membawakan iklan kepada pemirsa televisi. 3. Animation merupakan animasi biasa kita kenal sebagai gambar. Teknik ini biasanya menggunakan gambar atau tokoh kartun sebagai pengganti suasana atau manusia sebenarnya. 4. Responden dibatasi hanya yang mempunyai tokoh kartun favorit. 5. Responden yang menjadi objek penelitian adalah pria dan wanita yang berusia antara 8-13 tahun, yang tingkat pendidikannya adalah SD antara kelas IVkelas VI. Alasan kelas I, II dan III tidak diteliti karena usia masih terlalu kecil untuk menjawab suatu kuesioner, selain itu untuk menjaga keakuratan jawaban kuesioner dan pernah melihat tokoh kartun tersebut di televisi dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5
melihat tayangan iklan televisi yang menggunakan tokoh kartun sebagai spokes Person atau bintang iklan. 6. Data responden yang akan dilihat meliputi usia, tingkat pendidikan di SD dan jenis kelamin. Tanggapan konsumen terhadap pemakaian tokoh kartun sebagai Spokes Person dan pengaruh pemakaian tokoh kartun sebagai Spokes Person terhadap keputusan pembelian. 7. Masalah yang diteliti mengenai tanggapan konsumen terhadap pemakaian tokoh kartun sebagai Spokes Person, Pengaruh pemakaian tokoh kartun sebagai Spokes Person terhadap keputusan pembelian dan ada tidaknya perbedaan tanggapan konsumen pada pemakaian tokoh kartun sebagai Spokes Person terhadap keputusan pembelian dilihat dari jenis kelamin, usia dan tingkat pendidikan di SD. 8. Masalah yang akan diteliti mencakup tanggapan konsumen terhadap pemakaian tokoh kartun yang terdiri dari: a. Pengenalan anak-anak terhadap tokoh kartun b. Pengakuan anak-anak terhadap karakter dagang c. Pengakuan anak-anak terhadap tokoh kartun sebagai Spokes Person 9. Jumlah responden sebanyak 100 responden.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6
D. Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah yang ada, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hal-hal sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui tanggapan konsumen terhadap pemakaian tokoh kartun sebagai Spokes Person 2. Untuk mengetahui pengaruh pemakaian tokoh kartun sebagai Spokes Person terhadap keputusan pembelian 3. Untuk mengetahui perbedaan tanggapan konsumen pada pemakaian tokoh kartun sebagai Spokes Person terhadap keputusan pembelian berdasarkan jenis kelamin dan tingkat pendidikan di sekolah dasar antara kelas IV, V dan VI E. Manfaat Penelitian 1. Bagi Perusahaan Sebagai bahan masukan dan pertimbangan dalam menentukan kebijakan, melakukan strategi pemasaran untuk meningkatkan penjualan produk. 2. Bagi Universitas Sanata Dharma Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai tambahan referensi dan acuan untuk penelitian bagi peneliti selanjutnya. 3. Bagi Penulis Sebagai bahan penambah pengetahuan dan perbandingan antara praktek yang ada dan teori yang di dapat di bangku kuliah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7
F. Sistematika Penulisan Bab I : Pendahuluan Bab ini berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. Bab II : Landasan Teori Bab ini berisi tentang teori yang berkaitan dengan topik penelitian yang dilakukan penulis. Bab III: Metode Penelitian Bab ini berisikan tentang jenis penelitian, populasi dan metode sampling, lokasi dan waktu penelitian, teknik pengumpulan data, definisi operasional, metode pengukuran data, metode pengujian instrumen dan analisis data. Bab IV: Gambaran Umum Perusahaan Bab ini berisikan tentang sejarah singkat sekolah, visi dan misi sekolah serta struktur organisasi sekolah dan struktur organisasi dewan sekolah. Bab V: Analisis Data dan Pembahasan Bab ini berisi tentang hasil pengolahan data, analisis data, pembahasan dan jawaban dari masalah yang dirumuskan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8
Bab VI: Kesimpulan, Saran dan Keterbatasan Penelitian Bab ini berisikan tentang kesimpulan, saran dan keterbatasan penelitian. Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian yang telah dilakukan dan saran-saran yang dapat penulis sampaikan serta keterbatasan penelitian yang dialami penulis selama melakukan penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II LANDASAN TEORI
A. Pengertian Pemasaran Menciptakan nilai dan kepuasan pelanggan adalah inti pemikiran pemasaran modern. Usaha pemasaran menentukan suksesnya perusahaan manapun besar atau kecil, pencari laba atau nirlaba, domestic atau global. Definisi Pemasaran berdasarkan (Kotler & Amstrong:, 2001:7) adalah suatu proses sosial dan manajerial yang membuat individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan lewat penciptaan dan pertukaran timbal balik produk dan nilai dengan orang lain.
B. Pengertian Manajemen Pemasaran Definisi Manajemen Pemasaran Menurut Kotler & Amstrong (2001:18) adalah Analisis, perencanaan, implementasi dan pengendalian dari program-program yang dirancang untuk menciptakan, membangun dan memelihara pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran untuk mencapai tujuan perusahaan. Falsafah Manajemen Pemasaran, ada lima konsep alternatif yang melandasi aktivitas pemasaran organisasi yaitu: 1. Konsep Produksi (Production Concept), merupakan falsafah yang menyatakan bahwa konsumen akan menyukai produk yang gampang diperoleh dan sangat terjangkau. Oleh sebab itu manajemen harus
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10
berfokus pada perbaikan efisiensi produksi dan distribusi. Konsep ini merupakan falsafah tertua yang menjadi pedoman penjualan. 2. Konsep Produk (Product Concept), merupakan falsafah bahwa konsumen akan menyukai produk yang menawarkan mutu terbaik, mencurahkan tenaganya untuk melakukan perbaikan produk terus-menerus. 3. Konsep Penjualan (Selling Concept), merupakan falsafah bahwa konsumen tidak akan membeli cukup banyak produk perusahaan, kecuali jika perusahaan tersebut melakukan usaha penjualan dan promosi dalam skala besar. Biasanya dilakukan pada barang-barang yang menurut pembeli tidak terpikir untuk dibeli, seperti Ensiklopedia dan Asuransi. 4. Konsep Pemasaran (Marketing Concept), merupakan falsafah bahwa untuk mencapai tujuan organisasi tergantung pada penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran (target market) dan memuaskan pelanggan secara efektif dan efisien daripada yang dilakukan oleh pesaing. Perbedaan konsep penjualan dan konsep pemasaran: Konsep penjualan
Konsep Pemasaran
-
Pabrik
-
Pasar
-
Orientasi pada produk
-
Orientasi
- Melakukan
penjualan
dan
promosi - Manajemen volume
penjualan
memperoleh laba
ke untuk
keinginan
konsumen -
berorientasi
pada
Melakukan pemasaran terpadu Manajemen berorientasi ke laba usaha dan kepuasan pelanggan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11
5. Konsep Pemasaran berwawasan sosial (Societal Marketing Concept), merupakan falsafah bahwa organisasi harus menentukan kebutuhan, keinginan dan minat pasar sasaran dan memberikan kepuasan yang diharapkan secara lebih efektif dan efisien daripada pesaing dengan suatu cara yang dapat menjaga dan meningkatkan kesejahteraan pelanggan dan masyarakat.
Tiga
pemikiran
yang
melandasi
konsep
pemasaran
berwawasan sosial.
Konsep Pemasaran Berwawasan Sosial Masyarakat (kesejahteraan manusia)
konsep Konsumen (ingin kepuasan)
perusahaan ( laba)
C. Pengertian Pasar Konsep pertukaran dan hubungan mengarahkan pada konsep sebuah pasar. Definisi pasar menurut Kotler dan Amstrong (2001:18): Market (Pasar) adalah seperangkat pembeli aktual dan potensial dari suatu produk dan jasa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12
Menurut John Burnett (2002:28): Market is a group of potential buyers with needs and wants and the purchasing powers to satisfy them. Menurut Fandy Tjiptono (1995): Pasar adalah semua pelanggan potensial yang memiliki kebutuhan atau keinginan tertentu yang mungkin tersedia dan sanggup untuk melibatkan diri dalam proses pertukaran guna memuaskan kebutuhan atau keinginan tersebut. Dari berbagai pengertian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa pasar adalah kumpulan dari pembeli dimana mempunyai kebutuhan atau keinginan tertentu yang bersedia (minat) dan sanggup (daya beli) untuk memuaskan kebutuhan atau keinginan tersebut. Para pembeli memiliki kebutuhan dan keinginan yang sama yang dapat dipuaskan lewat pertukaran dan hubungan. Pada mulanya pasar sebagai tempat pertemuan pembeli dan penjual untuk menukarkan barang-barang. Sistem Pemasaran Sederhana Komunikasi
Industri (sekelompok penjual)
Produk/Jasa Uang
Informasi
Pasar (sekelompok pembeli)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13
D. Segmentasi Pasar Definisi segmentasi pasar menurut Kotler dan Amstrong (2001:285-295) adalah: “Segmentasi Pasar adalah membagi suatu menjadi kelompok-kelompok pembeli yang berbeda yang memiliki kebutuhan, karakteristik atau perilaku yang berbeda yang mungkin membutuhkan produk atau bauran pemasaran yang berbeda. 1. Dasar-dasar segmentasi pasar konsumsi, ada empat variabel utama yang dapat digunakan dalam segmentasi pasar konsumsi antara lain: a. Segmentasi Geografis, segmentasi geografis membagi pasar ke dalam unit geografis yang berbeda-beda seperti Negara, regional, Negara bagian kota dan lingkungan. Melokalisasi produk, iklan promosi penjualan bertujuan agar dapat cocok dengan kebutuhan wilayah, kota dan bahkan lingkungan individu. b. Segmentasi Demografis, segmentasi ini membagi pasar menjadi groupgroup berdasarkan pada variabel seperti usia, gender, siklus keluarga, pendapatan pekerjaan, pendidikan agama, ras dan kebangsaan. Faktor ini populer karena kebutuhan, keinginan dan tingkat penggunaan konsumen sejalan dengan variabel demografisnya. c. Segmentasi Psikografis, segmen ini membagi pembeli menjadi beberapa group yang berbeda berdasarkan pada kelas sosial, gaya hidup atau karakteristik kepribadian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14
d. Segmentasi Perilaku, memilah pembeli ke dalam group-group yang di dasarkan pada pengetahuan, sikap, penggunaan atau tanggapan mereka terhadap suatu produk. Sebagian pemasar percaya bahwa variabel perilaku adalah awal terbaik untuk membangun segmentasi pasar. 2. Segmentasi pasar anak berdasarkan perkembangan psikologis anak. Pada gambar menunjukkan tahap perkembangan dimana anak-anak yang berusia 6-11 tahun berada dalam tahapan operasional mental. Pada tahapan operasional ini anak-anak yang berusia 6-11 tahun mulai melatih mentalnya untuk dapat berinteraksi dengan lingkungan. Untuk mengetahui tahapan perkembangan anak dapat dijelaskan lebih lanjut pada gambar dibawah ini: Tahapan Perkembangan Anak Nama Tahapan Sensorik
Usia 0-2 tahun
Pra Operasional
2-6 tahun
Operasional Mental
6-11 tahun
Operasional fisik
11 tahun keatas
Sumber:
Keterangan Pada masa ini anak-anak baru memulai menggunakan inderanya untuk mengenal sekelilingnya. Pada usia ini anak-anak mulai mengenal dan dipengaruhi oleh simbol-simbol atau tokoh yang ada di sekitarnya. Pada usia ini anak-anak mulai melatih mentalnya untuk dapat berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya. Merupakan tahap operasional mental lanjutan dimana anak-anak telah memiliki karakteristik yang khas.
Yusup Syamsu (2000), Psikologis Perkembangan anak-anak dan remaja, hal 6, penerbit PT. Remaja Rosda Putra, Bandung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15
E. Perilaku Pembelian oleh Konsumen Definisi perilaku membeli konsumen menurut Kotler dan Amstrong (2001:195) adalah: “Perilaku membeli dari konsumen akhir, individu, rumah tangga yang membeli barang dan jasa untuk konsumsi pribadi. 1. Model Perilaku Konsumen Pengertian perilaku konsumen menurut para ahli seperti dikutip Husein Umar (2003:11): a. Menurut John C. Mowen dan Michael Minor, perilaku konsumen adalah suatu studi tentang unit pembelian (buying units) dan proses pertukaran yang melibatkan perolehan, konsumsi, dan pembuangan barang, jasa, pengalaman serta ide-ide. b. Menurut David. L. Louden dan Albert, Perilaku konsumen adalah suatu proses pengambilan keputusan dan aktivitas individu secara fisik yang dilibatkan dalam mengevaluasi, memperoleh, menggunakan barang-barang dan jasa. c. Menurut Nessim Hanna dan Richard Wozniak, Perilaku konsumen adalah suatu bagian dari aktivitas-aktivitas kehidupan manusia, termasuk segala sesuatu yang teringat olehnya akan barang atau jasa yang diupayakan sehingga ia menjadi konsumen. d. Menurut Engel dan kawan-kawan, Perilaku Konsumen adalah suatu tindakan yang langsung dalam mendapatkan, mengkonsumsi serta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16
menghabiskan produk atau jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului tindakan tersebut. Dari berbagai definisi tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa perilaku konsumen adalah suatu tindakan-tindakan nyata individu atau kumpulan individu, misalnya organisasi yang dipengaruhi oleh aspek eksternal dan internal yang mengarahkan mereka untuk memilih dan mengkonsumsi barang atau jasa yang diinginkan.
2. Model Perilaku Anak-anak Setelah mengetahui model perilaku konsumen secara umum, penulis mengetengahkan model perilaku anak-anak (Mizerski,1995:58-62) a. Iklan dan Respon anak-anak, kemampuan antar anak-anak dapat dibangkitkan melalui promosi yang berpengaruh secara signifikan pada umur anak dan dapat menghasilkan tiga tipe perilaku anak, yaitu: 1) Perilaku pembelian, merupakan perilaku dimana anak-anak langsung melakukan pembelian barang atau jasa yang di promosikan karena memiliki uang. 2) Perilaku permintaan pembelian, merupakan perilaku yang terjadi ketika anak-anak menerima promosi iklan dan merasa tertarik namun anak-anak tidak mempunyai uang untuk membelinya. Kemudian anakanak meminta kepada orang tua untuk melakukan pembelian, meskipun pembelian tidak langsung saat anak memintanya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17
3) Perilaku anti sosial, merupakan perilaku dimana anak-anak membeli produk yang menyebabkan mereka jarang berinteraksi dengan temantemannya karena dapat bermain sendiri tanpa orang lain. Contohnya yang dapat menimbulkan perilaku anti sosial pada anak yaitu Play station. Anak-anak mempunyai suatu Stereotype yang kuat dalam memiliki produk yang khusus ditawarkan untuk anak-anak sehingga pengiklanan dapat mempengaruhi bagaimana anak-anak akan memandang dan membangun model yang meliputi pengembangan konsep dalam memakai produk saat ini dan dimasa datang. Pengaruh iklan secara signifikan dipengaruhi oleh usia dari anak-anak yang menerima pesan. b. Usia dan Dampak Iklan, faktor yang paling dominan mempengaruhi anakanak yang berusia kurang dari tiga tahun adalah respon dan ketertarikan mereka terhadap iklan. Pada usia tersebut anak-anak melalui suatu tahap perkembangan kognitif yang sangat berbeda. Untuk anak-anak yang berusia antara 3-11 tahun (tahapan pra operasional dan konsentrasi operasional) memiliki struktur kognitif yang mulai membentuk dan sangat sensitif terhadap pengaruh eksternal. Perbedaan usia terkait dengan kemampuan anak dalam menerima dan menyimpan informasi. c. Usia dan Proses Informasi, Iklan yang kreatif dan inovasi akan membantu konsumen ketika memproses informasi, sehingga menghasilkan suatu evaluasi merek yang berdampak positif pada perilaku pembelian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18
Kemampuan anak-anak dalam memproses informasi cenderung banyak dipengaruhi oleh advertising. Perhatian akan advertising akan menurun sesuai dengan tingkat usia. Penerimaan terhadap isi dan pesan. Usia anakanak cenderung mempunyai keterkaitan positif terhadap karakter dagang seperti animasi atau kartun. Hal ini menunjukkan bahwa kartun atau animasi dapat menyampaikan pesan yang efektif terhadap pembentukkan sikap beli anak terhadap suatu produk. d. Usia dan memori, pesan dalam kegiatan advertising akan tersimpan dalam memori konsumen. Ini merupakan tahap yang krusial karena memori akan melakukan atau mengulang pembelian, sehingga pesan tersimpan dalam memori dan membentuk sikap pembelian konsumen terutama bagi anakanak yang mempunyai kemampuan terbatas dalam menyimpan banyak pesan. e. Usia dan pembentukkan sikap, sikap terbentuk dari pesan yang diterima akan menentukan kepercayaan dan perilaku beli terhadap suatu produk. Sikap terhadap suatu merek tersimpan dalam memori jangka panjang dan akan muncul pada saat konsumen membeli produk.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19
Komponen sikap yang mempengaruhi perilaku beli konsumen. 3 komponen sikap perilaku Komponen Kognitif Kepercayaan terhadap merek
Komponen Afektif Evaluasi Merek
Komponen Konatif Intensitas Beli
Perilaku
Usia merupakan suatu faktor yang paling penting dalam membentuk sikap terutama anak-anak yang berkaitan dengan sikap ke depan terhadap merek produk yang diiklankan seperti boneka atau permainan. f. Efek dan Pengulangan tayangan, pengulangan tayangan iklan dapat mempertinggi keefektifan iklan. Memori dan perilaku terhadap produk yang diiklankan biasanya berhubungan positif terhadap pengulangan. Fenomena penayangan iklan yaitu kedekatan menimbulkan ketertarikan pada suatu produk. Namun fenomena tersebut banyak dikritik karena tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20
ada teori yang dapat diterima yang menerangkan proses fenomena dan pada kondisi bagaimana fenomena ini terjadi. Pemasar ingin menjual merek dari produk lewat karakter dagang, bukan menjual karakter dagang mereka. Peningkatan efek positif terhadap karakter dagang dari perusahaan akan mempengaruhi lini produk lain dari perusahaan. Karakter dagang di desain untuk diingat dan menampilkan sebuah pesan yang disampaikan oleh perusahaan yang dapat menghasilkan efek positif pada perilaku dan pembentukkan identitas. Karakter dagang dapat menjadi simbol yang hidup dari merek dan efektif sebagai media preferensi anakanak. Pembentukkan sikap terhadap produk dimasa datang salah satunya dapat dilakukan melalui pengulangan periklanan ataupun pengulangan pembelian. Pengaruh iklan terhadap konsumen dimana dampak atau pengaruhnya akan terakumulasi jangka panjang apabila iklan tersebut sering dilihat. Akan tetapi konsumen juga akan bosan jika sering melihatnya.
3. Faktor-faktor utama yang mempengaruhi perilaku konsumen Pada gambar menunjukkan bahwa keputusan pembelian sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor budaya, sosial, pribadi dan psikologis dari pembeli. Pemasar harus benar-benar memperhitungkan faktor-faktor yang tidak dapat dikendalikan yang dapat mempengaruhi perilaku konsumen dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21
melakukan keputusan pembelian. Oleh sebab itu peneliti akan menguraikan pengaruh tiap faktor perilaku pembelian.
Faktor Utama yang mempengaruhi Perilaku Konsumen Budaya Kebudayaan Sub Kebudayaan
Sosial Kelompok Acuan Keluarga Peran&Status
Kelas Sosial
Pribadi Umur&Tahap siklus Hidup Pekerjaan Situasi Ekonomi Gaya Hidup Keprihatinan&Konsep Diri
Psikologis Motivasi Persepsi Pengetahuan Keyakinan&Sikap
Pembeli
Sumber: Philip Kotler&Gary Amstrong (Prinsip-prinsip Pemasaran, penerbit Erlangga 2001:197) 1. Faktor Budaya, faktor ini memberikan pengaruh paling luas pada keinginan dan perilaku konsumen a. Kebudayaan. Pengertian budaya (Culture) Menurut Kotler&Amstrong (2001:197): Susunan nilai-nilai dasar persepsi, keinginan dan perilaku yang diajari anggota suatu masyarakat dari keluarga dan intitusi penting lainnya. Budaya merupakan penyebab paling mendasar dari keinginan dan perilaku seseorang. Setiap kelompok atau masyarakat memiliki budaya dan pengaruh budaya pada perilaku pembelian dan hal itu sangat beranekaragam ditiap Negara. b. Sub Kebudayaan Merupakan sekelompok orang-orang yang mempunyai sistem nilai yang sama berdasarkan pengalaman dan situasi kehidupan yang sama. Sub kebudayaan meliputi kewarganegaraan, agama, kelompok ras dan daerah geografis. Sub kebudayaan membentuk segmen pasar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22
sehingga dapat sebagai bahan untuk merancang produk dan program pemasaran yang sesuai dengan kebutuhan berdasarkan pada faktor-faktor demografis, ekonomi, psikologis dan sosiologis. c. Kelas Sosial Kelas-kelas sosial (Social Classes) adalah bagian-bagian masyarakat yang relatif permanen dan tersusun dimana anggotanya mempunyai nilai-nilai, kepentingan dan perilaku yang sama. Kelas sosial dapat mempengaruhi perilaku beli konsumen. Pengkelompokkan kelas sosial tidak dapat ditentukan oleh satu faktor saja tetapi kombinasi dari pekerjaan, pendapatan, pendidikan, kesejahteraan dan variabel lainnya. Kelas sosial menunjukkan perbedaan dalam pemilihan produk atau merek tertentu. Kelas sosial dalam masyarakat dibagi 3 golongan yaitu: 1) Kelas Sosial Golongan atas, memiliki kecenderungan membeli barangbarang mahal, berkualitas dan lengkap serta menjadi warisan bagi keluarganya.yang termasuk kelas sosial ini antara lain pengusahapengusaha kaya dan pejabat tinggi. 2) Kelas Sosial Golongan Menengah, memiliki kecenderungan membeli barang-barang untuk menampakkan kekayaan. Membeli dalam jumlah besar dan kualitasnya cukup memadai. Yang termasuk kelas sosial ini antara lain karyawan instansi pemerintahan dan pengusaha menengah. 3) Kelas sosial Golongan Bawah, memiliki kecenderungan membeli barang-barang dengan mementingkan kuantitas daripada kualitas yang berupa barang-barang kebutuhan sehari-hari dan harga promosi. Yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23
termasuk kelas sosial ini antara lain buruh-buruh pabrik, pegawai rendah dan pedagang kecil. 2. Faktor sosial, perilaku konsumen juga dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial, seperti kelompok kecil (Reference Group), keluarga serta peran dan status ekonomi. a. Kelompok Reference Kelompok
kecil
ini
mempengaruhi
sesorang
dalam
pembeliannya dan dijadikan pedoman oleh konsumen untuk bertingkah laku. Definisi kelompok adalah dua orang atau lebih yang berinteraksi untuk mencapai sasaran individu maupun bersama. Masing-masing kelompok mempunyai pelopor opini (Opinion Leader) yang dapat mempengaruhi anggotanya dalam membeli sesuatu. Pelopor opini (Opinion Leader) adalah orang-orang dalam suatu kelompok acuan yang karena keahlian, pengetahuan, kepribadian maupun karakteristik lainnya memberi pengaruh kepada yang lain. b. Keluarga Merupakan suatu unit masyarakat terkecil yang perilakunya sangat mempengaruhi dan menentukan dalam pengambilan keputusan. Keterlibatan suami istri sangat bervariasi menurut kategori produk dan tahap-tahap proses pembelian. Peran pembeli berubah sejalan dengan berubahnya gaya hidup konsumen. Dalam perilaku konsumen faktor keluarga dapat berperan sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24
1) Pengambil Inisiatif, yang mempunyai inisiatif membeli, tetapi dalam proses pembelian. 2) Pemberi Pengaruh, yang akan mempengaruhi keputusan dalam pembelian. 3) Pengambil Keputusan, yang menentukan keputusan apa yang akan dibeli, bagaimana cara membelinya, kapan dan dimana tempat membeli. 4) Melakukan Pembelian, diantara anggota keluarga yang akan melakukan proses pembelian. 5) Pemakai, yang akan menggunakan produk yang akan dibeli. c. Peran dan Status Setiap orang merupakan anggota berbagai kelompok, keluarga, klub dan organisasi. Dalam setiap kelompok dapat ditetapkan lewat perannya maupun statusnya dalam organisasi tersebut. Setiap peran membawa status yang mencerminkan penghargaan yang diberikan oleh masyarakat. 3. Faktor Pribadi Seseorang dalam menentukan keputusan pembelian yang dipengaruhi oleh karakteristik pribadi antara lain: a. Umur dan tahap siklus hidup, selama konsumen masih hidup akan mengalami perubahan pada produk dan jasa yang dibeli. Selera terhadap makanan, pakaian , mebel dan minuman seringkali dihubungkan dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25
usia. Dimana pembeli dibentuk oleh tahap siklus hidup keluarga yang dilalui keluarga sesuai dengan kedewasaan anggotanya. b. Pekerjaan, jenis pekerjaan seseorang akan mempengaruhi barang dan jasa yang dibelinya. Produk yang dibeli seseorang dengan jenis pekerjaan yang berlainan tentu akan berbeda. c. Situasi Ekonomi, situasi ekonomi konsumen akan mempengaruhi pilihan produk. Jika konsumen memiliki pendapatan yang berlebihan, tentunya akan memilih produk yang mahal begitu pula sebaliknya. d. Gaya hidup, merupakan pola kehidupan seseorang
yang dapat
diperlihatkannya dalam kegiatan, minat dan pendapat-pendapatnya. Konsumen yang berasal dari sub kebudayaan kelas sosial dan pekerjaan yang sama dapat memiliki gaya hidup yang cukup berbeda. Gaya hidup menampilkan pola perilaku seseorang dan interaksinya di dunia. e. Kepribadian
dan
Konsep
Diri,
kepribadian
(Personality)
adalah
karakteristik psikologis yang unik, yang menghasilkan tanggapantanggapan yang relatif konsisten dan menetap (Lasting) terhadap lingkungan seseorang. Kepribadian berguna untuk menganalisis perilaku konsumen atas suatu produk maupun pilihan merek. Dasar dari konsep diri adalah bahwa apa yang dimiliki seseorang memberi kontribusi dan mencerminkan identitas konsumen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26
4. Faktor Psikologis a. Motivasi (Motivation), motivasi atas dorongan (Drive) adalah kebutuhan yang secara cukup dirangsang untuk mengarahkan seseorang untuk mencari kepuasan. Suatu kebutuhan akan menjadi motif apabila dirangsang sampai suatu intensitas yang mencukupi. b. Persepsi (Perception), persepsi adalah proses dimana seseorang memilih, mengatur dan menginterpretasikan informasi untuk membentuk gambaran yang berarti mengenai dunia. c. Pembelajaran (Learning), Pembelajaran menggambarkan perubahan perilaku individu yang muncul karena pengalaman. Proses belajar berlangsung melalui dorongan (Drive), rangsangan (Stimuli), petunjuk (Ives), tanggapan (Responser) dan penguatan (Reinforcement) yang saling mempengaruhi. d. Keyakinan dan sikap (Belief and Attitude), keyakinan adalah pemikiran deskriptif seseorang mengenai sesuatu keyakinan yang dirumuskan seseorang mengenai poduk dan jasa tertentu karena keyakinan ini dapat menyusun citra produk yang mempengaruhi perilaku pembeli. Sikap menggambarkan penilaian, peranan dan kecenderungan yang relatif konsisten dari seseorang atas suatu objek atau gagasan. Sikap menempatkan seseorang dalam suatu kerangka pemikiran mengenai suka atau tidak sukanya akan sesuatu. Sikap sulit diubah. Sikap seseorang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27
mengikuti suatu pola dan untuk mengubah satu sikap saja akan memerlukan penyesuaian yang akan menyulitkan dengan sikap lainnya.
F. Iklan (Advertising) 1. Pengertian Periklanan Menurut Kotler dan Amstrong (2001:151) adalah: Segala biaya yang dikeluarkan oleh sponsor untuk melakukan presentasi dan promosi non pribadi dalam bentuk gagasan, barang atau jasa yang merupakan cara terbaik untuk memberikan informasi, membujuk dan mengajak konsumen untuk membeli produk tertentu. 2. Tujuan periklanan Tujuan periklanan harus berlandaskan pada keputusan-keputusan terdahulu mengenai pasar sasaran, Positioning, dan bauran pemasaran yang nantinya akan menentukan tugas yang harus dilakukan periklanan dalam program pemasaran keseluruhan. Tujuan periklanan (Advertising Objective) menurut Kotler dan Amstrong (2001:152) adalah tugas komunikasi tertentu yang harus dilakukan dengan audiens sasaran tertentu selama periode waktu tertentu. Tujuan periklanan digolongkan menurut keperluan utamanya: a. Iklan Informatif, periklanan yang digunakan untuk memberikan informasi kepada konsumen mengenai suatu produk kelengkapan baru untuk
membangun
permintaan
awal
antara
lain
dengan
menginformasikan pasar tentang produk baru, mengemukakan kegunaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28
baru sebuah produk, menjelaskan cara kerja produk, memperbaiki kesan yang salah dan membangun citra perusahaan. b. Iklan
Persuasif/membujuk,
periklanan
yang
digunakan
untuk
membangun permintaan selektif akan suatu merek dengan cara meyakinkan konsumen bahwa merek tersebut adalah merek terbaik di kelasnya. Antara lain dengan membangun preferensi merek, mengubah persepsi pembeli tentang atribut produk, membujuk pembeli untuk membeli sekarang. c. Iklan Mengingatkan, periklanan yang digunakan untuk menjaga agar konsumen tetap berpikir mengenai suatu produk. Antara lain dengan mengingatkan konsumen bahwa produk bisa saja dibutuhkan dalam waktu dekat, mengingatkan pelanggan dimana harus membeli produk dan menjaga agar kesadaran akan produk tetap menjadi hal utama. 3. Alasan penggunaan tokoh kartun dalam periklanan. Salah satu alternatif yang digunakan
pengiklan
dalam
menawarkan
produknya
yaitu
dengan
menggunakan tokoh kartun atau animasi. faktor biaya menjadi alasan utama bagi para pelaku bisnis yang hanya mempunyai modal sedikit sehingga mereka tidak mampu untuk menyewa seorang artis terutama artis yang sedang naik daun. Maka dengan menggunakan tokoh kartun tentu akan menghemat biaya periklanan, apalagi pasar yang dituju adalah anak-anak. Keuntungan lain dengan menggunakan tokoh kartun dalam periklanan adalah dengan memakai karakter kartun dalam menawarkan suatu produk akan lebih aman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29
dari dampak nama buruk yang sering dialami oleh seorang artis, misalnya dengan adanya gosip-gosip negatif yang muncul dan membuat Image sang artis tersebut menjadi buruk. Keuntungan lainnya bahwa karakter kartun tidak hanya dipakai untuk menarik anak-anak saja tetapi juga usia dewasa bahkan mencakup semua usia. Hal ini di dukung oleh kemampuan tokoh kartun tersebut telah berusia 10 atau bahkan 100 tahun tetapi kemampuannya dalam memperlihatkan karakter animasinya tidak lekang oleh waktu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian studi kasus. Penelitian ini hanya dilakukan pada obyek tertentu dan kesimpulan yang ditarik hanya berlaku pada obyek yang diteliti.
B. Populasi dan Metode Sampling 1. Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah anak-anak yang berusia 8-14 tahun yang bersekolah di SD Kanisius Demangan baru Yogyakarta yang mempunyai tokoh kartun favorit, pernah membeli, melihat produk atau iklan produk anak-anak yang menggunakan tokoh kartun sebagai Spokes Person. Mengingat luasnya populasi maka penulis membatasi jumlah responden yang akan diteliti sebesar 100 responden. 2. Metode Sampling. Sampling adalah cara pengumpulan data yang sifatnya tidak menyeluruh artinya tidak mencakup seluruh objek penelitian yang akan dijadikan sumber data sebenarnya dengan memperhatikan sifat dan penyebaran populasi agar diperoleh sampel yang reprensentatif atau benar-benar mewakili populasi. Teknik pengambilan Sampel yang digunakan adalah Convenience Sampling. Metode ini memilih sampel dari elemen populasi (orang atau kejadian) yang datanya mudah diperoleh oleh peneliti. Jumlah responden yang akan digunakan sebanyak 100 siswa.
30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31
Penentuan ini didasarkan pada pendapat sekaran (2000), yaitu jumlah sampel lebih dari 30 dan kurang dari 500 dianggap sudah dapat mewakili populasi. Penentuan jumlah responden dari setiap kelas berdasarkan persentase, kemudian persentase dikalikan dengan 100 siswa. Hasil perhitungan jumlah sampel adalah sebagai berikut: Jumlah siswa: Kelas IV: 122 orang Kelas V: 124 orang Kelas VI: 120 orang Total dari ketiga kelas tersebut adalah: 366 orang Persentase dari total keseluruhan jumlah siswa dari 3 kelas tersebut: Kelas IV:
Kelas V:
Kelas VI:
122 X 100% = 33.33% X 100 = 33 orang 366 124 X 100% = 33.87% X 100 = 34 orang 366 120 X 100% = 32.78% X 100 = 33 orang 366
Kemudian untuk uji coba kuesioner peneliti akan memberikan kepada 30 siswa. Kriteria Sampel: a. Sampel yang akan diteliti adalah anak laki-laki dan perempuan dengan batasan usia 8-14 tahun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32
b. Tingkat pendidikan anak-anak yang diteliti dari tingkat pendidikan SD kelas IV-VI
C. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian: SD Kanisius Demangan Baru Yogyakarta 2. Waktu Penelitian: Waktu penelitian dilakukan selama bulan September – November 2006
D. Teknik Pengumpulan data 1. Kuesioner Cara memperoleh informasi atau data dengan membuat daftar pertanyaan yang disusun secara tertulis. Kuesioner ini bertujuan untuk memperoleh data atau informasi berupa jawaban-jawaban para responden. Pertanyaan dalam kuesioner terdiri dari 3 bagian yaitu: a. Bagian I: Pertanyaan mengenai data karakteristik responden b. Bagian II: Pertanyaan mengenai tanggapan konsumen terhadap pemakaian tokoh kartun sebagai Spokes Person. c. Bagian III: Pertanyaan mengenai pengaruh pemakaian tokoh kartun sebagai Spokes Person terhadap keputusan pembelian.
2. Wawancara Cara memperoleh data dan informasi langsung dari sumber yang terkait untuk memperoleh jawaban pertanyaan dan memberikan informasi yang dibutuhkan secara lengkap dan jelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33
E. Definisi Operasional 1. Animation: merupakan animasi biasa dikenal dengan gambar. Teknik ini biasanya menggunakan gambar atau tokoh kartun sebagai ganti suasana dari penggunaan manusia sebagai bintang iklan. 2. Spokes Person: Suatu teknik dengan menampilkan seseorang dihadapan kamera secara langsung membawakan iklan kepada pemirsa televisi. 3. Tokoh Kartun adalah Sesuatu karakter yang digambarkan dengan penampilan lucu, menarik dan penuh warna untuk menjadi tokoh dalam cerita anak-anak yang menggambarkan suatu keadaan. 4. Keputusan Pembelian: Suatu sikap terakhir yang dilakukan untuk memiliki suatu barang atau jasa. 5. Tanggapan Konsumen: Suatu sambutan yang dilakukan konsumen terhadap suatu iklan produk barang atau jasa.
F. Metode Pengukuran Data Setelah menyebarkan kuesioner dan memperoleh jawaban, akan tetapi
jawaban
atau
data
masih
bersifat
kualitatif
maka
perlu
dikuantitatifkan. Skala pengukuran yang digunakan adalah skala Likert yaitu skala yang berisi 5 tingkat jawaban responden yang menyatakan tingkat setuju atau tidak setuju mengenai berbagai pertanyaan mengenai perilaku objek orang atau kejadian. Opsi jawaban yang disediakan pada tingkat jawaban tersebut yaitu:sangat setuju, setuju, ragu-ragu, tidak setuju dan sangat tidak setuju. Modifikasi terhadap skala likert dimaksudkan untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34
menghilangkan kelemahan yang dikandung oleh skala 5 tingkatan. Oleh karena itu skala pengukuran yang dipergunakan dalam penelitian ini yaitu: Opsi Jawaban
Bobot
Sangat Setuju
5
Setuju
4
Ragu-ragu
3
Tidak Setuju
2
Sangat Tidak Setuju
1
G. Metode Pengujian Instrumen 1.
Analisis Validitas Analisis ini untuk mengetahui seberapa jauh pengukur dapat mengukur dengan jitu gejala yang hendak diukur (artinya alat pengukur tersebut mengenai sasarannya) dan seberapa jauh alat pengukur dapat memberikan ukuran yang diteliti, cermat untuk menunjukkan ukuran besar kecilnya gejala yang diukur (Hadi, 1991 : 27). Perhitungan validitas menggunakan rumus korelasi Product Moment sebagai berikut : (Hadi, 2001: 23) rxy =
N . ∑ xy − (∑ x)(∑ y )
[{N . ∑ x
2
Keterangan : rxy = koefisien Korelasi Product Moment x
]
− (∑ x) }{ N . ∑ y 2 − (∑ y ) 2 }
= skor total dari semua item
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35
y
= skor faktor/skor dari setiap item
N = jumlah sampel Besarnya r dihitung menggunakan korelasi dengan taraf signifikan 5%. Apabila r hitung lebih besar daripada r tabel, maka ada korelasi yang nyata antar kedua variabel tersebut. 2. Analisis Reliabilitas Reliabilitas adalah tingkat kesalahan dari suatu alat ukur dalam mengukur suatu gejala. Untuk mengukur reliabilitas digunakan metode koefisien Alpha dan Cronbach. Rumus reliabilitas yang digunakan : (Hadi, 1991 : 102)
M Vx 1 − M − 1 Vy Keterangan : rtt =
rtt = koefisien korelasi Alpha M = jumlah butir sahih Vx = variansi butir-butir Vy = variansi faktor Dimana untuk derajat bebas db untuk uji signifikan rtt tersebut adalah db = N-2 dengan lambang N menunjukkan jumlah subyek dan untuk variansi adalah bilangan simpang baku kuadrat dengan rumus Vx = SBx2, dengan rumus sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36
SBx = {∑ x − 2
(∑ x ) 2 N
+ (n − 1)}
Simpang baku butir Vx diperoleh dari menjumlahkan variasi semua butir, sedangkan variasi total Vy dihitung dari data faktor y. Jadi untuk mencari Sby = rumus di atas hanya x diubah y. Jika rtt > rtabel maka kuesioner yang akan digunakan sebagai alat pengukur dalam penelitian ini telah memenuhi syarat reliabilitas. Jika rtt < rtabel maka kuesioner tidak memenuhi syarat reliabilitas.
H. Analisis Data 1. Analisis persentase Alat analisis ini digunakan untuk mengetahui identifikasi responden. Data yang diolah adalah jawaban responden pada kuesioner Bagian I tentang data
karakteristik
responden.
Rumus yang digunakan
adalah : P=
nx x 100 N
Keterangan : r
= nilai persentase
nx
= jumlah data berdasarkan karakteristik responden
N
= jumlah data keseluruhan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37
2. Analisis Aritmathic Mean Analisis ini digunakan untuk mengetahui tanggapan konsumen terhadap pemakaian tokoh kartun sebagai spokes person. Rumus yang digunakan :
Z=
x.k N .n
Keterangan : Z
= nilai rata-rata konsumen terhadap variasi produk
n
= jumlah item
N
= jumlah responden
x.k
= nilai kuantitatif
Nilai rata-rata tanggapan konsumen terhadap variasi yang diteliti dikategorikan sebagai berikut : 4,2 – 5,0
= sangat baik
3,4 – 4,2
= baik
2,6 – 3,4
= kurang baik
1,8 – 2,6
= buruk
1,0 – 1,8
= sangat buruk
3. Analisis regresi linier berganda Analisis
ini digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh
karakteristik
tokoh
kartun
sebagai
spokes
person
terhadap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38
keputusan pembelian. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut : (Supranto, Y
1991 : 181)
= a + B1ΣX1 + B2ΣX2 + B3ΣX3
Keterangan : Y
= variabel dependen (keputusan pembelian)
a
= intercept (bilangan konstanta yang merupakan perpotongan antara garis regresi dengan sumbu Y).
B1
= koefisien regresi faktor pengenalan anak-anak terhadap kartun
B2
= koefisien regresi faktor pengakuan anak-anak terhadap karakter dagang
B3
= koefisien regresi faktor pengakuan anak-anak terhadap tokoh kartun sebagai spokes person.
X1 = variabel dependen (faktor pengenalan anak-anak terhadap kartun) X2 = variabel dependen (faktor pengakuan anak-anak terhadap karakter dagang). X3
= variabel dependen (faktor pengakuan anak-anak terhadap tokoh kartun sebagai spokes person
.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39
4. Analisis independent T-test Analisis ini digunakan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan penilaian tokoh kartun sebagai spokes person ditinjau dari perbedaan jenis kelamin. Langkah-langkah pengujian adalah sebagai berikut : a. Menentukan Ho dan Hi b. Menentukan daerah penerimaan Ho dan Hi c. Menentukan nilai statistik uji d. Membandingkan nilai T-tabel dengan T-hitung Bila T-hitung > T-tabel menunjukkan adanya perbedaan penilaian karak-teristik tokoh kartun sebagai spokes person ditinjau dari perbedaan jenis kelamin dan sebaliknya. 5. Analisis Variance (one way Anova) Analisis ini digunakan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan penilaian karakteristik tokoh kartun sebagai spokes person ditinjau dari perbedaan usia dan tingkat pendidikan. Langkah-langkah pengujian adalah sebagai berikut : (Atmaja, 1997 : 283-285) a. Menentukan Ho dan Hi b. Menentukan daerah penerimaan Ho dan Hi c. Menentukan nilai statistik uji d. Membandingkan nilai F hitung dengan daerah penerimaan Ho dan Hi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40
Bila F hitung > F tabel menunjukkan adanya perbedaan penilaian karakteristik tokoh kartun sebagai spokes person ditinjau dari perbedaan usia dan tingkat pendidikan dan sebaliknya. Adapun rumus yang digunakan adalah :
Fhitung =
Varians antara kelompok sample atas populasi Varians di dalam kelompok sample atas populasi
Fhitung =
N ( xij − x) 2 /( k − 1) xij − x 2 / k (k − 1)
Keterangan : N
= banyaknya sampel
xij
= individu ke-i dari sampel j
k
= banyaknya kolom
x
= mean dari semua populasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah Singkat Sekolah Sekolah Dasar Kanisius Demangan baru merupakan salah satu sekolah yang mempuyai kualitas yang sangat baik dari beberapa sekolah dasar yang ada di Yogyakarta. Pada awal mulanya sekolah dasar Kanisius didirikan oleh Yayasan Kanisius yang juga merupakan salah satu penerbit buku terbesar di Indonesia. SD Kanisius Demangan baru didirikan pada tanggal 1 agustus 1965 dan sejak dulu SD Kanisius berlokasi di Jln Demangan Baru Yogyakarta. Pada tahun 1994 SD Kanisius di bagi menjadi dua bagian yaitu SD Kanisius Demangan baru I dan SD Kanisius Demangan Baru II, tetapi kedua sekolah itu menggunakan gedung yang sama dan berada di bawah satu yayasan. Saat ini Kepala sekolah SD Kanisius Demangan baru I adalah Dra. K. Yamini dan Kepala sekolah SD Kanisius Demangan baru II adalah Bapak Jumaidi. Jumlah tenaga pengajar yang ada disekolah itu adalah 16 orang yang terdiri dari guru tetap Yayasan 1 orang, guru bantu 3 orang, guru negeri 3 orang, termasuk Kepala Sekolah SD Kanisius Demangan Baru I dan guru honorer 5 orang. Ada juga Tenaga keamanan (Satpam) dua orang, Cleaning Service/Office Boy satu orang dan Pekerjaan Umum satu orang. Jumlah keseluruhan dari SD kanisius Demangan baru pada tahun ini adalah 496 orang. Data mengenai jumlah siswa pada saat SD Kanisius ini pertama kali dibangun pada tahun 1965 sangat sulit untuk diketahui karena pada saat itu data yang dicatat kurang
41
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42
lengkap, tapi melihat perkembangan yang ada dengan pembagian SD Kanisius menjadi dua bagian sudah menunjukkan bahwa jumlah siswa SD Kanisius dari awal didirikan hingga saat ini sudah mengalami kemajuan yang cukup pesat dan perkembangan jumlah siswa di SD Kanisius juga ditunjukkan dengan sistem belajarmengajar yang berkualitas sehingga banyak prestasi yang diperoleh oleh siswa-siswi SD Kanisius baik itu prestasi dalam hal ilmu pengetahuan atau juga prestasi dalam kegiatan Ekskul. Hal yang membedakan kedua sekolah itu adalah kelas-kelas yang ada SD Kanisius Demangan baru 1 mempunyai 1 kelas dengan 2 bagian yaitu kelas A dan B, sedangkan SD Kanisius Demangan Baru 2 hanya mempunyai 1 kelas dengan 1 bagian saja yaitu kelas C.
B. Visi dan Misi Sekolah Visi: 1. Unggul dalam prestasi 2. Prima dalam pelayanan 3. Berdasarkan Budaya bangsa
Misi: 1. Melaksanakan pembelajaran secara efektif dan konduksif 2. Melaksanakan manajemen partisipatif 3. meningkatkan profesionalisme guru 4. mengoptimalkan pendidikan Extrakurikuler 5. Membentuk Team work yang harmonis 6. Menyediakan fasilitas belajar yang memadai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43
7. Meningkatkan partisipasi masyarakat 8. mengoptimalkan pendidikan budi pekerti.
C. Struktur Organisasi Sekolah Yayasan Kanisius
Dinas pendidikan Kab. Sleman
Pemerintah Setempat
Kepala Sekolah
Komite
Guru kelas I
Guru kelas II
Guru kelas III
Guru kelas IV
Guru kelas V
Guru kelas VI
Murid kelas I
Murid kelas II
Murid kelas III
Murid kelas IV
Murid kelas V
Murid kelas VI
Seksi Kegiatan
Gambar 4.1 Struktur Organisasi Sekolah (Sumber: SD Kanisius Demangan Baru)
Pesuruh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44
D. Struktur Organisasi Komite/Dewan Sekolah
Kepsek
Ketua
Wakil Ketua
Sekretaris I
Bendahara I
Sekretaris II
Bendahara II
Seksi Bidang
Seksi I Bid. Pembangunan
Seksi II Bid. Pendidikan
Seksi III Bid. Usaha Dana
Seksi IV Bid. Ekskul
Gambar 4.2 Struktur Organisasi Komite / Dewan Sekolah (Sumber: SD Kanisius Demangan Baru)
Seksi V Bid. Promosi & Publikasi
Seksi VI Bid. Perwakilan Kelas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45
Susunan Komite Dewan Sekolah : Ketua
: St. Kartono
KepSek
: Dra. K. Yamini
Wakil Ketua
: L. Eko Sudibyo
Sekretaris I
: Th. Triza Yusino
Sekretaris II
: Puji Lestari
Bendahara II
: Mahendrayani
Seksi I Bid. Pembangunan
: V. Rita Rini Wijaya Bambang M.
Seksi II Bid. Pendidikan
: Rob. Sigit Widhiarto Pamungkas
Seksi III Bid. Usaha Dana
: Istoto Albert Arif S.
Seksi IV Bidang Ekskul
: Agus Tri Yoga Nenny
Seksi V Bidang Promosi & Publikasi
: Bambang W.A. Y. Endro Nursanto
Seksi VI Bidang Perwakilan Kelas
: Joko Susanto Etty Rondang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Spokes person dalam iklan untuk mempengaruhi keputusan pembelian anak terhadap suatu produk diukur melalui 3 (tiga) aspek yang melekat pada kejadian tersebut, yaitu : pengenalan anak-anak terhadap tokoh kartun, pengakuan anak-anak terhadap karakter dagang dan pengakuan anak terhadap tokoh kartun. Peneliti telah melakukan penjaringan data tersebut dan menganalisisnya dengan teknik yang telah dijelaskan pada Bab III, hasil selengkapnya dari analisis dapat dilihat pada lampiranlampiran. Pada bab ini akan disampaikan uraian hasil analisis tersebut yang meliputi deskripsi data, pengujian instrumen, pengujian regresi, pengujian komparasi dan pembahasan hasil penelitian.
A. Pengujian Instrumen Evaluasi terhadap kelayanan instrumen dilakukan dengan melakukan pengujian validitas dan reliabilitas. Validitas untuk mengevaluasi kemampuan instrumen (kuesioner) dalam mengungkapkan pendapat subyek berkaitan dengan indikator yang ditanyakan dan reliabilitas untuk mengevaluasi konsistensi kuesioner. 1. Uji Validitas Hasil pengujian validitas dengan korelasi Product Moment menghasilkan koefisien korelasi pada semua item pertanyaan lebih dari rtabel yaitu
46
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47
0,239 (df = 28; 5%) berarti pertanyaan-pertanyaan yang ada dalam kuesioner berhasil mengukur pendapat subyek sesuai dengan indikator yang ditanyakan atau valid (Sutrisno Hadi, 2002). Tabel 5.1 Hasil Pengujian Validitas Instrumen Faktor Pengenalan anak-anak terhadap tokoh kartun Pengakuan anak-anak terhadap karakter dagang. Pengakuan anak-anak terhadap tokoh kartun sebagai spokes person Keputusan pembelian
Item 1 2 3 1 2 3 1 2 1 2 3
rxy 0.4951 0.5291 0.5850 0.5705 0.6856 0.4734 0.5899 0.5899 0.5461 0.5849 0.5798
Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Sumber : Hasil pengolahan data primer
2. Uji Reliabilitas Hasil pengujian reliabilitas dengan alpha Cronbach menghasilkan koefisien alpha sebesar 0.7032 untuk variabel pengenalan anak-anak terhadap tokoh kartun, 0.7242 untuk variabel pengakuan anak-anak terhadap karakter dagang, 0.7419 untuk variabel pengakuan anak-anak terhadap tokoh kartun sebagai spokes person, dan sebesar 0.7426 untuk variabel keputusan pembelian. Keempatnya lebih dari rtabel sebesar 0.239 (df = 28; 5%) berarti reliabel (Suharsimi, 2002).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48
Tabel 5.2 Hasil Pengujian Reliabilitas Instrumen Variabel Pengenalan anak-anak terhadap tokoh kartun Pengakuan anak-anak terhadap karakter dagang Pengakuan anak-anak terhadap tokoh kartun sebagai spokes person Keputusan pembelian Sumber : Hasil pengolahan data primer
Alpha 0.7032 0.7242 0.7419
Keterangan Reliabel Reliabel Reliabel
0.7426
Reliabel
B. Hasil Pengujian Deskriptif 1. Profil Responden Profil meninjau karakteristik responden dari aspek usia, jenis kelamin, pendidikan dan tokoh kartun favorit. Dari 100 responden yang mewakili populasi anak-anak berusia 8 sampai dengan 14 tahun di SD Kanisius Demangan Baru, ditemukan : sebagian besar usia anak di SD tersebut tersebar dari 8 sampai dengan 10 tahun sebanyak 41% dan 11 sampai dengan 12 tahun sebanyak 55%, dan hanya 4% yang berusia 13 sampai dengan 14 tahun. Jenis kelamin relatif berimbang antara pria (46%) dan wanita (54%), sedangkan tingkat pendidikan sebagian besar pada
tingkat pen-
didikan SD Kelas V (54%). Berikut ditabelkan sebaran distribusi frekuensi profil tersebut. a. Distribusi Responden Berdasarkan Usia Usia
anak-anak diklasifikasikan menjadi 3 (tiga) kelompok,
yaitu: 8-10 tahun, 11-12 tahun, dan 13-14 tahun. Hasil pengujian persentase menunjukkan kelompok usia 8-10 tahun sebanyak 41%, 11-12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49
tahun sebanyak 55% dan 13-14 tahun sebanyak 4%. Dari sini dapat dijelaskan bahwa kebanyakan anak-anak di SD Kanisius berusia 8 sampai 12 tahun. Tabel 5.3 Distribusi Responden Berdasarkan Usia Usia (tahun) 8-10 tahun 10-12 tahun 13-14 tahun Total Sumber : Lampiran
Frekuensi 41 55 4 100
% Frekuensi 41% 55% 4% 100%
b. Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Sejumlah 46% responden yang diteliti adalah pria dan sisanya sebanyak 54% responden adalah wanita. Sebaran ini menunjukkan mayoritas anak adalah wanita, meskipun perbedaannya tidak terlalu banyak. Tabel 5.4 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Pria Wanita Total Sumber : Lampiran
Frekuensi 46 54 100
% Frekuensi 46% 54% 100%
c. Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tingkat pendidikan responden diklasifikasikan menjadi 3 (tiga) kelompok, yaitu : SD Kelas IV, V dan VI. Hasil pengujian persentase menemukan sebanyak 30% Kelas IV, 54% Kelas V, dan 16% Kelas VI.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50
Sebaran ini menjelaskan bahwa anak di SD Kanisius kebanyakan duduk di SD Kelas IV dan V. Tabel 5.5 Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tingkat Pendidikan SD Kelas IV SD Kelas V SD Kelas VI Total Sumber : Lampiran
Frekuensi 30 54 16 100
% Frekuensi 30% 54 16% 100%
2. Variabel Penelitian a. Pengenalan Anak-anak Terhadap Tokoh Kartun Informasi
mengenai
pengenalan anak-anak terhadap tokoh
kartun dijaring menggunakan 3 (tiga) butir pertanyaan dengan skala jawaban 1 (sangat tidak setuju/STS) sampai 5 (sangat setuju/SS). Dari data yang terkumpul terungkap sebagian besar anak menyatakan setuju dan sangat setuju, berarti anak mengenal tokoh-tokoh kartun dengan baik. Tabel 5.6 Distribusi Jawaban Variabel Pengenalan Anak Terhadap Tokoh Kartun Jawaban Frekuensi % Frekuensi Sangat tidak setuju 0 0% Tidak setuju 13 4,33% Netral 63 21,00% Setuju 108 36.00% Sangat setuju 116 38,67% Total 300 100,00% Sumber : Rekapitulasi jawaban responden (data primer)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 51
Dalam bentuk
skor
rata-rata
diketahui
respon
tersebut
memiliki nilai sebesar 4.090. Berdasarkan klasifikasi yang telah dijelaskan dalam Bab III rata-rata ini berada pada kategori baik, berarti anak di SD Kanisius rata-rata mengenal tokoh-tokoh kartun dengan baik. Dilihat dari respon per anak yang menjadi sampel, diketahui sebagian besar anak memberi respon terhadap pengenalan tokohtokoh pada kategori baik (jumlah 36%) dan sangat baik (jumlah 49%), hanya sedikit yang kurang baik (jumlah 11%)
dan buruk
(4%). Dominasi respon pada kategori baik dan sangat baik menegaskan bahwa anak di SD Kanisius mengenal tokoh-tokoh kartun dengan baik. Tabel 5.7 Distribusi Klasifikasi Jawaban Variabel Pengenalan Anak Terhadap Tokoh Kartun Interval
Kategori
Frekuensi Absolut 1,0 – 1,8 Sangat buruk 0 > 1,8 – 2,6 Buruk 4 > 2,6 – 3,4 Kurang baik 11 > 3,4 – 4,2 Baik 36 > 4,2 – 5,0 Sangat baik 49 Jumlah 100 Sumber : Hasil pengolahan data primer
Frekuensi Relatif (%) 0% 4,0% 11,0% 36,0% 49,0% 100,0%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52
b. Pengakuan Anak-anak Terhadap Karakter Dagang Informasi pengakuan anak-anak terhadap karakter dagang dijaring menggunakan empat butir pertanayan dengan skala jawaban 1 (sangat tidak setuju/STS) sampai 5 (sangat setuju/SS). Dari data yang terkumpul terungkap sebagian besar anak menyatakan setuju dengan jumlah mencapai 37,79%, kemudian sangat setuju dengan jumlah 27,42% dan banyak juga yang netral dengan jumlah mencapai 29,10%. Di sini meskipun didominsai setuju dan sangat setuju, tetapi jumlah netral juga mengimbanginya, berarti anak di SD Kanisius sebagian besar mengenal karakter dagang namun banyak juga yang biasa saja. Tabel 5.8 Distribusi Jawaban Variabel Pengakuan Anak Terhadap Karakter Dagang Jawaban Frekuensi % Frekuensi Sangat tidak setuju 1 0,33% Tidak setuju 17 5,69% Netral 87 29,10% Setuju 113 37,79% Sangat setuju 82 27,42% Total 300 100,00% Sumber : Rekapitulasi jawaban responden (data primer) Dalam bentuk skor rata-rata diketahui respon tersebut memiliki nilai sebesar 3.860, berdasarkan klasifikasi yang telah dijelaskan dalam Bab III rata-rata ini berada pada kategori baik, berarti anak di SD Kanisius rata-rata mengenal karakter dagang dengan baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 53
Dilihat dari respon per anak yang menjadi sampel, diketahui sebagian besar anak memberi respon terhadap karakter dagang pada kategori baik (jumlah 37%) dan sangat baik (jumlah 36%). Akumulasi keduanya mencapai 73% berarti secara personal sebagian anak-anak di SD Kanisius mengenal atau mengakui karakter dagang dengan baik.. Tabel 5.9 Distribusi Klasifikasi Jawaban Variabel Pengakuan Anak Terhadap Pengenalan Karakter Dagang Interval Kategori Frekuensi Absolut Frekuensi Relatif (%) 1,0 – 1,8 Sangat buruk 0 0% > 1,8 – 2,6 Buruk 3 3,0% > 2,6 – 3,4 Kurang baik 24 24,0% > 3,4 – 4,2 Baik 37 37,0% > 4,2 – 5,0 Sangat baik 36 36,0% Jumlah 100 100,0% Sumber : Hasil pengolahan data primer c. Pengakuan Anak-anak Terhadap Tokoh Kartun sebagai Spokes Person Informasi pengakuan anak-anak terhadap spokes person dijaring menggunakan empat butir pertanayan dengan skala jawaban 1 (sangat tidak setuju/STS) sampai 5 (sangat setuju/SS). Dari data yang terkumpul terungkap sebagian besar anak menyatakan setuju dengan jumlah mencapai 37%, kemudian sangat setuju dengan jumlah 31% dan banyak juga yang netral dengan jumlah mencapai 25,5%. Di sini meskipun didominasi setuju dan sangat setuju, tetapi jumlah netral juga mengimbanginya, berarti anak di SD Kanisius sebagian besar mengenal karakter dagang namun banyak juga yang biasa saja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 54
Tabel 5.10 Distribusi Jawaban Variabel Pengakuan Anak Terhadap Tokoh Kartun Sebagai Spokes Person Jawaban Frekuensi % Frekuensi Sangat tidak setuju 2 1,00% Tidak setuju 11 5,50% Netral 51 25,50% Setuju 74 37,00% Sangat setuju 62 31,00% Total 200 100,00% Sumber : Rekapitulasi jawaban responden (data primer) Dalam bentuk skor rata-rata diketahui respon tersebut memiliki nilai sebesar 3.8697, berdasarkan klasifikasi yang telah dijelaskan dalam Bab III rata-rata ini berada pada kategori baik, berarti anak di SD Kanisius rata-rata mengakui tokoh kartun sebagai spokes person. Dilihat dari respon per anak yang menjadi sampel, diketahui sebagian besar anak memberi respon tokoh kartun sebagai spokes person pada kategori baik (jumlah 41%) dan sangat baik (jumlah 40%). Akumulasi keduanya mencapai 81% berarti secara personal sebagian besar anak di SD Kanisius mengenal tokoh kartun sebagai spokes person. Tabel 5.11 Distribusi Klasifikasi Jawaban Variabel Pengakuan Anak Terhadap Tokoh Kartun sebagai Spokes Person Interval 1,0 – 1,8 > 1,8 – 2,6 > 2,6 – 3,4 > 3,4 – 4,2 > 4,2 – 5,0
Kategori
Frekuensi Absolut
Sangat buruk 1 Buruk 7 Kurang baik 11 Baik 41 Sangat baik 40 Jumlah 100 Sumber : Hasil pengolahan data primer
Frekuensi Relatif (%) 1,0% 7,0% 11,0% 41,0% 40,0% 100,0%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 55
d. Keputusan Pembelian Keputusan pembelian dijaring menggunakan tiga butir pertanyaan dengan skala jawaban 1 (sangat tidak setuju/STS) sampai 5 (sangat setuju/SS). Dari data yang terkumpul terungkap sebagian besar anak menyatakan setuju dan jumlahnya mencapai 26%, kemudian sangat setuju dengan jumlah 37.75% dan banyak juga yang netral dengan jumlah mencapai 25,25%. Seperti pada variabel sebelumnya jumlah setuju dan sangat setuju mendominasi, tetapi jumlah netral juga mengimbanginya, berarti anak di SD Kanisius sebagian besar memutuskan pembelian namun juga banyak yang biasa.
Tabel 5.12 Distribusi Jawaban Variabel Keputusan Pembelian Jawaban Frekuensi % Frekuensi Sangat tidak setuju 11 2,75% Tidak setuju 41 10,25% Netral 101 25,25% Setuju 104 26,00% Sangat setuju 143 35,75% Total 400 100,00% Sumber : Rekapitulasi jawaban responden (data primer) Dalam bentuk skor rata-rata diketahui respon tersebut memiliki nilai sebesar 3.7567, berdasarkan klasifikasi yang telah dijelaskan dalam Bab III rata-rata ini berada pada kategori baik, berarti anak di SD Kanisius rata-rata melakukan keputusan pembelian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 56
Dilihat dari respon per anak yang menjadi sampel, diketahui sebagian besar anak melakukan keputusan pembelian pada klasifikasi baik (jumlah 36%) dan sangat baik (jumlah 33%). Akumulasi keduanya mencapai 60% berarti secara personal sebagian besar anak di SD Kanisius melakukan keputusan pembelian. Tabel 5.13 Distribusi Klasifikasi Jawaban Variabel Keputusan Pembelian Interval
Kategori
Frekuensi Absolut
1,0 – 1,8 > 1,8 – 2,6 > 2,6 – 3,4 > 3,4 – 4,2 > 4,2 – 5,0
Sangat buruk 1 Buruk 7 Kurang baik 23 Baik 36 Sangat baik 33 Jumlah 100 Sumber : Hasil pengolahan data primer
Frekuensi Relatif (%) 1,0% 7,0% 23,0% 36,0% 33,0% 100,0%
C. Hasil Pengujian Regresi Pengaruh variabel pengenalan anak terhadap tokoh kartun (X1), pengakuan anak terhadap karakter dagang (X2) dan pengakuan anak terhadap tokoh kartun sebagai spokes person (X3) terhadap keputusan pembelian (Y) dapat dilihat dari hasil pengujian regresi pada Tabel 5.14 berikut ini :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 57
Tabel 5.14 Hasil Pengujian Regresi Faktor
Koefisien Regresi
Thitung
P
0.230 Konstan 0.265 3.105 X1 (pengenalan anak ter0.003 hadap tokoh kartun) 0.349 3.528 0.001 X2 (pengakuan anak terhadap karakter dagang) X3 (pengakuan anak ter0.478 3.845 0.000 hadap tokoh kartun sebagai spokes person) 0.626 Korelasi ganda (R) 2 0.392 Koefisien determinasi (R ) 20.623 Probabilitas = 0.000 Ftest 3.091 Ftabel (df = 30, α = 5%) Sumber : Hasil pengolahan data primer
Ttabel (df = 36, α = 5%) 1.985 1.985 1.985 1.985
1. Koefisien Korelasi Berganda dan Determinasi Besarnya hubungan variabel pengenalan anak terhadap tokoh kartun, pengakuan anak terhadap karakter dagang dan pengakuan anak terhadap tokoh kartun sebagai spokes person dengan keputusan pembelian dinamakan korelasi berganda, yaitu sebesar 0.626. Dalam bentuk kuadrat koefisien ini dinamakan determinasi, nilainya menjadi 0.392 atau 39.2%. Persentase ini menjelaskan pengaruh semua variabel independen terhadap keputusan pembelian oleh anak. Evaluasi terhadap signifikansi determinasi dilakukan melalui Fhitung yang diperoleh, bila nilainya sama atau melebihi Ftabel berarti signifikan. Sebaliknya bila lebih kecil berarti tidak signifikan. Gambar di bawah memperlihatkan nilai Fhitung lebih besar dibandingkan Ftabel sehingga berada di daerah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 58
pengaruh. Berdasarkan ini maka hipotesis yang menyatakan terdapat pengaruh secara bersama variabel-variabel pengenalan anak terhadap tokoh kartun, pengakuan anak terhadap karakter dagang dan pengakuan anak terhadap tokoh kartun sebagai spokes person terhadap keputusan pembelian dinyatakan terbukti. Dalam pengambilan kesimpulan diatas dapat diperjelas lagi dengan gambar 5.1 sebagai berikut:
(terdapat pengaruh)
(tidak terdapat pengaruh) Fhitung = 20.623 Ftabel = 3.091 Gambar 5.1. Signifikansi Koefisien Determinasi Evaluasi dari gambar 5.1 diatas terhadap koefisien determinasi juga dapat dilakukan berdasarkan probabilitasnya, nilai probabilitas (p) lebih dari 0,05 menjelaskan tidak signifikan dan sebaliknya kurang dari atau sama dengan 0.05 menjelaskan signifikan. Pada Tabel 5.14 diperlihatkan probabilitasnya sebesar 0.000 berarti signifikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 59
2. Persamaan Regresi Pengaruh variabel pengenalan anak terhadap tokoh kartun, pengakuan anak terhadap karakter dagang dan pengakuan anak terhadap tokoh kartun sebagai spokes person terhadap keputusan pembelian secara parsial diketahui melalui persamaan regresi yang diperoleh, yaitu : Y = 0.230 + 0.265 X1 + 0.349 X2 + 0.478 X3. Persamaan ini menjelaskan : a. Konstanta Konstanta menjelaskan besarnya keputusan pembelian bila variabel-variabel yang mempengaruhinya ditiadakan atau dianggap nol, nilai sebesar 0.230 merupakan besarnya keputusan pembelian bila tidak ada pengenalan anak terhadap tokoh kartun, pengakuan anak terhadap karakter dagang dan pengenalan anak terhadap tokoh kartun sebagai spokes person terhadap keputusan pembelian. Berarti tanpa kartunpun anak sudah memiliki perilaku pembelian. b. Koefisien Pengenalan Anak terhadap Tokoh Kartun Koefisien variabel pengenalan anak terhadap tokoh kartun sebesar 0.265 menjelaskan perubahan keputusan pembelian yang diakibatkan perubahan pengenalan anak terhadap tokoh kartun, koefisien positif menunjukkan peningkatan pengenalan anak terhadap tokoh kartun dapat meningkatkan keputusan pembelian. Setiap peningkatan satu satuan pengenalan anak terhadap tokoh kartun dapat meningkatkan keputusan pembelian sebesar 0.265 variabel lainnya tetap.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 60
Evaluasi terhadap pengaruh ini dilakukan melalui nilai thitung yang
dimilikinya,
terlihat
pada
gambar di bawah besarnya thitung
variabel pengenalan anak terhadap tokoh kartun lebih besar dari ttabel sehingga berada di daerah penolakan Ho atau signifikan. Berdasarkan bukti ini hipotesis penelitian yang menyatakan terdapat pengaruh pengenalan anak terhadap tokoh kartun terhadap keputusan pembelian dinyatakan terbukti. Dalam pengambilan kesimpulan diatas dapat diperjelas dengan gambar 5.2 sebagai berikut:
(Ho ditolak) terdapat pengaruh
(Ho ditolak) terdapat pengaruh
(Ho diterima) tidak terdapat pengaruh
Gambar 5.2. Signifikansi pengaruh pengenalan anak terhadap tokoh kartun Evaluasi dari gambar 5.2 tentang pengaruh pengenalan anak terhadap tokoh kartun terhadap keputusan pembelian juga dilakukan berdasarkan probabilitasnya, nilai probabilitas (p) lebih dari 0.05 menjelaskan tidak signifikan, dan sebaliknya kurang dari atau sama dengan 0.05 menjelaskan signifikan. Pada Tabel 5.14 diperlihatkan probabilitasnya sebesar 0.003 berarti signifikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 61
c. Koefisien Pengakuan Anak Terhadap Karakter Dagang Koefisien variabel pengakuan anak terhadap karakter dagang sebesar 0.349 menjelaskan perubahan keputusan pembelian yang diakibatkan oleh perubahan pengakuan anak terhadap karakter dagang, koefisien positif menunjukkan peningkatan pengakuan anak terhadap karakter dagang dapat meningkatkan keputusan pembelian. Peningkatan satu satuan pengakuan anak terhadap karakter dagang dapat meningkatkan keputusan pembelian sebesar 0.349 bila variabel lainnya tetap. Evaluasi terhadap pengaruh ini dilakukan melalui nilai thitung yang dimilikinya, terlihat pada gambar di bawah besarnya thitung variabel pengakuan anak terhadap karakter dagang lebih besar dari ttabel sehingga berada di daerah penolakan Ho atau signifikan. Berdasarkan bukti ini hipotesis penelitian yang menyatakan terdapat pengaruh pengakuan anak terhadap karakter dagang terhadap keputusan pembelian dinyatakan terbukti. Dalam pengambilan kesimpulan diatas dapat diperjelas lagi dengan gambar 5.3 sebagai berikut: (Ho ditolak) terdapat pengaruh
(Ho ditolak) terdapat pengaruh
(Ho diterima) tidak terdapat pengaruh
Gambar 5.3. Signifikansi pengaruh pengakuan anak terhadap karakter dagang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 62
Evaluasi dari gambar 5.3 diatas tentang pengaruh pengakuan anak terhadap karakter dagang terhadap keputusan pembelian juga dilakukan berdasarkan probabilitasnya, nilai probabilitas (p) lebih dari 0.05 menjelaskan tidak signifikan, dan sebaliknya kurang dari atau sama dengan 0.05 menjelaskan signifikan. Pada Tabel 5.14 diperlihatkan probabilitasnya sebesar 0.001 berarti signifikan. d. Koefisien Pengakuan Anak Terhadap tokoh kartun sebagai spokes person Koefisien variabel pengakuan anak terhadap tokoh kartun sebagai spokes person sebesar 0.478 menjelaskan perubahan keputusan pembelian yang diakibatkan oleh perubahan pengakuan anak terhadap tokoh kartun sebagai spokes person, koefisien positif menunjukkan peningkatan pengakuan anak terhadap tokoh kartun sebagai spokes person dapat meningkatkan keputusan pembelian. Peningkatan satu satuan pengakuan anak terhadap tokoh kartun sebagai spokes person dapat meningkatkan keputusan pembelian sebesar 0.478 bila variabel lainnya tetap. Evaluasi terhadap pengaruh ini dilakukan melalui nilai thitung yang dimilikinya, terlihat pada gambar di bawah besarnya thitung variabel pengakuan anak terhadap tokoh kartun sebagai spokes person lebih besar dari ttabel sehingga berada di daerah penolakan Ho atau signifikan. Berdasarkan bukti ini hipotesis penelitian yang menyatakan terdapat pengaruh pengakuan anak terhadap tokoh kartun sebagai spokes person terhadap keputusan pembelian dinyatakan terbukti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 63
Dalam pengambilan kesimpulan diatas dapat diperjelas lagi dengan gambar 5.4 sebagai berikut: (Ho ditolak) terdapat pengaruh
(Ho ditolak) terdapat pengaruh
(Ho diterima) tidak terdapat pengaruh
Gambar 5.4. Signifikansi pengaruh pengakuan anak terhadap tokoh kartun sebagai spokes person Evaluasi dari gambar 5.4 tentang pengaruh pengakuan anak terhadap tokoh kartun sebagai spokes person terhadap keputusan pembelian juga dilakukan berdasarkan probabilitasnya, nilai probabilitas (p) lebih dari 0.05 menjelaskan tidak signifikan, dan sebaliknya kurang dari atau sama dengan 0.05 menjelaskan signifikan. Pada Tabel 5.14 diperlihatkan probabilitasnya sebesar 0.000 berarti signifikan.
D. Hasil Pengujian Komparasi Penilaian tokoh kartun sebagai spokes person dapat berbeda-beda akibat profil anak yang berbeda. Peneliti mengevaluasi perbedaan penilaian ini berdasarkan profil usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, dan keberadaan tokoh kartun favorit. Komparasi berdasarkan jenis kelamin dilakukan melalui uji independen t dan profil lainnya melalui uji ANOVA.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 64
1. Hasil Pengujian Independen T Tabel 5.15 Hasil Komparasi Berdasarkan Profil Jenis Kelamin Variabel
Penilaian Pria Wanita
thitung
ttabel
P
Ket.
Pengenalan anak terhadap tokoh kartun Pengakuan anak terhadap karakter dagang. Pengakuan anak terhadap tokoh kartun sebagai spokes person.
11.76
12.70
2.381
1.984
0.019
Signifikan
10.72
12.31
4.332
1.984
0.000
Signifikan
7.33
8.26
3.046
1.984
0.003
Signifikan
Sumber : hasil pengolahan data primer Dari Tabel 5.15 diketahui semua aspek spokes person memiliki nilai thitung lebih dari ttabel sehingga berada di daerah penerimaan Ha atau terdapat perbedaan dan dilihat dari rata-rata yang diperoleh diketahui pada semua aspek spokes person wanita memiliki skor lebih tinggi, berarti anak wanita lebih menerima spokes person dibandingkan pria. Dalam pengambilan kesimpulan diatas dapat diperjelas lagi dengan gambar 5.5 sebagai berikut:
(Ha diterima) terdapat pengaruh
(Ha diterima) terdapat pengaruh (Ha diterima) tidak terdapat pengaruh
ttabel = -1.999
ttabel = 1.999
thitung : aspek 1 = 2.381 aspek 2 = 4.322 aspek 3 = 3.046 Gambar 5.5 Signifikansi Perbedaan Berdasarkan Jenis Kelamin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 65
Evaluasi gambar 5.5 tentang signifikansi thitung dapat juga dilakukan menggunakan
nilai
probabilitasnya,
pada
Tabel
5.15
diketahui
probabilitasnya lebih kecil dari 0.05 pada semua aspek atau signifikan. 2. Hasil Pengujian ANOVA a. Profil Usia Tabel 5.16 memperlihatkan hasil pengujian ANOVA berdasarkan profil usia, aspek pengenalan anak terhadap tokoh kartun memiliki nilai Fhitung sebesar 4.005 lebih besar dari Ftabel pada df = 2,97, α = 5% sebesar 3.090, berarti perbedaan yang ada dinyatakan bermakna atau signifikan. Dilihat dari rata-rata yang diperoleh, usia 8-10 tahun memiliki skor ratarata paling besar dari kelompok lainnya, berarti anak pada kelompok usia ini lebih mengenal tokoh kartun dibandingkan kelompok lain. Lihat kolom rata-rata pada Tabel 5.16 Tabel 5.16 Hasil Komparasi Berdasarkan Profil Usia Variabel Pengenalan anak terhadap tokoh kartun. Pengakuan anak terhadap karakter dagang. Pengakuan anak-anak terhadap tokoh kartun sebagai spokes person.
Usia 8 – 10 tahun 11 – 12 tahun 13 – 14 tahun 8 – 10 tahun 11 – 12 tahun 13 – 14 tahun 8 – 10 tahun 11 – 12 tahun 13 – 14 tahun
Penilaian 12.93 11.78 12.25 10.93 11.67 12.50 7.43 7.76 8.81
Fhitung
Ftabel
P
Ket.
4.005
3.090
0.022
Sig
5.153
3.090
0.034
Sig
3.990
3.090
0.016
Sig
Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer Gambar 5.6 untuk memperjelas adanya perbedaan pengenalan anak terhadap tokoh kartun berdasarkan kelompok usia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 66
Terdapat beda
Tidak terdapat perbedaan
Ftab = 3.090 Fhit = Aspek 1 = 4.005 Gambar 5.6 Signifikansi perbedaan pengenalan anak terhadap Tokoh kartun berdasarkan kelompok usia Hasil evaluasi gambar 5.6 tentang Aspek pengakuan anak-anak terhadap karakter dagang memiliki nilai Fhitung sebesar 5.153 lebih besar dari Ftabel pada df = 2;97, α = 5% sebesar 3.090, berarti perbedaan yang ada dinyatakan bermakna atau signifikan. Dilihat dari rata-rata yang diperoleh, usia 13-14 tahun memiliki skor rata-rata paling besar dari kelompok lainnya, berarti anak pada kelompok usia ini lebih mengakui karakter dagang dibandingkan kelompok lain. Lihat kolom rata-rata pada Tabel 5.16. gambar 5.7 akan memperlihatkan perbedaan tentang signifikansi perbedaan pengakuan anak terhadap karakter dagang berdasarkan kelompok usia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 67
Terdapat beda
Tidak terdapat perbedaan
Ftab = 3.090 Fhit = 5.153 Gambar 5.7 Signifikansi perbedaan pengakuan anak terhadap Karakter dagang berdasarkan kelompok usia Aspek pengakuan anak-anak terhadap tokoh kartun sebagai spokes person memiliki nilai Fhitung sebesar 3.990 lebih besar dari Ftabel pada df = 2;97, α = 5% sebesar 3.090, berarti perbedaan yang ada dinyatakan bermakna atau signifikan. Dilihat dari rata-rata yang diperoleh, usia 13-14 tahun memiliki skor rata-rata paling besar dari kelompok lainnya, berarti anak pada kelompok
usia ini
lebih mengakui
tokoh
kartun
sebagai
spokes person dibandingkan kelompok lain. Lihat kolom rata-rata pada Tabel 5.16. Gambar 5.8 dibawah akan menjelaskan perbedaan pengakuan anak terhadap tokoh kartun sebagi spokes person berdasarkan kelompok usia sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 68
Terdapat beda
Tidak terdapat perbedaan
Ftab = 3.090 Fhit = 3.990 Gambar 5.8 Signifikansi perbedaan pengakuan anak terhadap tokoh kartun Sebagai spokes person berdasarkan kelompok usia b. Profil Pendidikan Hasil pengujian ANOVA untuk mengevaluasi perbedaan berdasarkan profil pendidikan diperlihatkan pada Tabel 5.17, aspek pengenalan anak terhadap tokoh kartun memiliki nilai Fhitung sebesar 3.951 lebih besar dari Ftabel pada df = 2,97, α = 5%, berarti perbedaan yang ada dinyatakan bermakna atau signifikan. Dilihat dari rata-rata yang diperoleh, anak Kelas V memiliki skor rata-rata paling besar dari kelompok lainnya, berarti lebih mengenal tokoh kartun dibandingkan kelompok lain. Lihat kolom rata-rata pada Tabel 5.17.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 69
Tabel 5.17 Hasil Komparasi Berdasarkan Profil Tingkat Pendidikan Variabel Pengenalan anak terhadap tokoh kartun. Pengakuan anak terhadap karakter dagang. Pengakuan anak-anak terhadap tokoh kartun sebagai spokes person.
Usia Kelas IV Kelas V Kelas VI Kelas IV Kelas V Kelas VI Kelas IV Kelas V Kelas VI
Penilaian 11.47 12.72 12.25 10.93 11.67 12.50 7.43 7.76 8.81
Fhitung
Ftabel
P
Ket.
3.951
3.090
0.022
Sig
3.493
3.090
0.034
Sig
4.315
3.090
0.016
Sig
Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer Di bawah ini pada gambar 5.9 dijelaskan tentang pengenalan tokoh kartun berdasarkan kelompok pendidikan.
Terdapat beda
Tidak terdapat perbedaan
Ftab = 3.090 Fhit = Aspek 1 = 3.951 Gambar 5.9 Signifikansi perbedaan pengenalan tokoh kartun Berdasarkan kelompok pendidikan Aspek pengakuan anak-anak terhadap karakter dagang memiliki nilai Fhitung sebesar 3.493 lebih besar dari Ftabel pada df = 2;97, α = 5% sebesar 3.090, berarti perbedaan yang ada dinyatakan bermakna atau signifikan. Dilihat dari rata-rata yang diperoleh, siswa kelas VI memiliki skor rata-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 70
rata paling besar dari kelas lainnya, berarti anak pada kelas usia ini lebih mengakui karakter dagang dibandingkan kelompok lain. Lihat kolom rata-rata pada Tabel 5.17. Pada gambar 5.10 akan menjelaskan perbedaan pengakuan terhadap karakter dagang berdasarkan kelas pendidikan.
Terdapat beda
Tidak terdapat perbedaan
Ftab = 3.090 Fhit = 3.493 Gambar 5.10 Signifikansi perbedaan pengakuan terhadap karakter dagang Berdasarkan kelas pendidikan Aspek pengakuan anak-anak terhadap tokoh kartun sebagai spokes person memiliki nilai Fhitung sebesar 4.315 lebih besar dari Ftabel pada df = 2;97, α = 5% sebesar 3.090, berarti perbedaan yang ada dinyatakan bermakna atau signifikan. Dilihat dari rata-rata yang diperoleh, kelas VI memiliki skor rata-rata paling besar dari kelas lainnya, berarti anak pada kelas usia ini lebih mengakui tokoh kartun sebagai spokes person dibandingkan yang lainnya. Lihat kolom rata-rata pada Tabel 5.17.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 71
Pada gambar 5.11 akan dijelaskan tentang perbedaan pengakuan terhadap tokoh kartun sebagai spokes person berdasarkan kelas pendidikan
Terdapat beda
Tidak terdapat perbedaan
Ftab = 3.090 Fhit = 4.315 Gambar 5.11 Signifikansi perbedaan pengakuan terhadap tokoh kartun sebagai Spokes person berdasarkan kelas pendidikan Seperti pada profil usia ANOVA terlihat semua Fhitung lebih besar daripada Ftabel sehingga berada di daerah penerimaan Ha atau signifikan. Dari skor rata-rata yang diperoleh ditunjukkan aspek pengenalan anak terhadap tokoh kartun kelompok pendidikan kelas V memiliki skor rata-rata paling besar dari kelompok lainnya, berarti lebih mengenal tokoh kartun dibandingkan kelompok lain. Pada aspek pengakuan anak-anak terhadap karakter dagang dan pengakuan anak-anak terhadap tokoh kartun sebagai spokes person kelompok kelas VI memiliki skor rata-rata paling besar dari kelompok lainnya, berarti lebih mengakui kartun sebagai karakter dagang dan sebagai spokes person dibandingkan kelompok lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 72
E. Pembahasan Hasil analisis data di atas menemukan skor rata-rata variabel aspek pengenalan anak terhadap tokoh kartun sebesar 4.090, aspek pengakuan anakanak-anak terhadap karakter dagang sebesar 3.860, dan aspek pengakuan anakanak terhadap tokoh kartun sebagai spokes person sebesar 3.897. Semuanya berada pada kategori baik yang mempunyai interval 3.41 sampai dengan 4.2. Secara personal juga ditemukan mayoritas anak memiliki tanggapan terhadap ketiga aspek tersebut pada kategori baik dan sangat baik. Hal ini paling tidak menjelaskan anak-anak di SD Kanisius menerima kartun secara umum dan kartun dalam iklan secara khusus. Dikatakan secara umum karena kartun-kartun dalam iklan memiliki kesamaan dengan kartun-kartun umum dan sering dibuat mengikuti trend kartun-kartun umum. Penerimaan anak terhadap kartun ini dapat dimengerti karena hampir merupakan satu-satunya pilihan hiburan visual anak yang mudah didapatkan dan disediakan oleh hampir semua televisi yang sampai sekarang merupakan satu-satunya perangkat visual massal yang dipunyai masyarakat. Untuk saat sekarang bahkan bisa dikatakan tidak ada anak yang tidak mengenal kartun termasuk tokoh-tokohnya. Penerimaan kartun oleh anak tersebut dapat dijadikan media untuk mempengaruhi keputusan anak, dalam terminologi ini para produsen memanfaatkannya untuk mempromosikan produknya melalui spokes person yang dipilih. Pendekatan ini terbukti berhasil, terbukti dari signifikannya tokoh kartun sebagai spokes person dalam mempengaruhi keputusan pembelian oleh anak. Sehingga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 73
sekarang tinggal bagaimana produsen “menciptakan” spokes person agar pengaruhnya kepada keputusan pembelian oleh anak terjadi secara maksimal dan efektif. Maksimalisasi penggunaan spokes person harus diperhatikan karena dunia anak sangat sensitif, terbukti dari adanya perbedaan tanggapan yang signifikan terhadap penggunaan spokes person berdasarkan kelompok usia dan tingkat pendidikan anak. Padahal pengelompokan usia yang dibuat masih dalam rentang yang sangat pendek, yaitu kelompok 8-10 tahun, 11-12 tahun dan 13-14 tahun. Demikian juga kelompok pendidikan yang dibuat, rentangnya masih sangat pendek yaitu kelas IV, V dan VI Sekolah Dasar. Dengan demikian tokoh spokes person yang dibuat tidak dapat digunakan untuk semua kelompok anak, melainkan harus spesifik anak dengan kelompok tertentu. Dalam penelitian ini peneliti juga melakukan uji lanjutan Anova dengan uji Tukey untuk mengetahui perbandingan dari perbedaan yang telah ada dalam uji Anova dilihat dari kelompok usia dan kelompok pendidikan sehingga dari hasil penelitian lanjutan dapat diketahui hasil yang paling berbeda. Untuk kelompok usia pada variabel pengenalan anak-anak terhadap tokoh kartun, anakanak usia 11 – 12 tahun mempunyai nilai yang paling signifikan dalam hal pengenalan terhadap tokoh kartun dibandingkan dengan anak-anak pada usia 8 – 10 tahun dan anak-anak pada usia 13 – 14 tahun. Pada variabel pengakuan anak – anak terhadap karakter dagang yang paling menunjukkan hasil yang signifkan adalah anak – anak pada usia 11 – 12 tahun dan variabel pengakuan anak – anak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 74
terhadap tokoh kartun terlihat hasil yang signifikan di dapat pada anak – anak usia 13 – 14 tahun. Untuk kelompok tingkat pendidikan pada variabel pengenalan anak – anak terhadap tokoh kartun di dapat bahwa anak – anak pada kelas V mempunyai nilai yang paling signifikan. Anak – anak pada kelas VI mempunyai nilai signifikan pada variabel pengakuan anak – anak terhadap karakter dagang, sedangkan pada variabel pengakuan anak – anak terhadap tokoh kartun sebagai spokes person anak – anak pada kelas VI mempunyai nilai yang signifikan dibandingkan dengan anak – anak dari kelas IV dan kelas V (lihat lampiran uji Tukey).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB VI KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN PENELITIAN
A. Kesimpulan Berdasarkan
hasil
dan
pembahasan
pada
bab
sebelumnya
peneliti
menyimpulkan; pertama, ada tanggapan positif dari konsumen terhadap pemakaian tokoh kartun sebagai Spokes Person. Kedua, tokoh kartun sebagai spokes person dapat mempengaruhi keputusan pembelian yang dilakukan oleh anak. Hal ini ditunjukkan dengan variabel pengenalan anak terhadap tokoh kartun mempunyai nilai t hitung = 3.105 > nilai t tabel = 1.985 dan P = 0.003 < 0.05, variabel pengakuan anak terhadap karakter dagang mempunyai nilai t hitung = 3.528 > nilai t tabel = 1.985 dan P = 0.001 < 0.05, variabel pengakuan anak terhadap tokoh kartun sebagai Spokes Person mempunyai nilai t hitung = 3.845 > nilai t tabel = 1.985 dan P = 0.000 < 0.05. Ketiga, tokoh kartun sebagai spokes person yang ditujukan untuk mempengaruhi keputusan pembelian anak tidak dapat digeneralisasikan untuk semua masa perkembangan anak, karena spokes person memiliki dampak pada anak dengan usia yang berbeda. Namun ada perbedaan tanggapan konsumen dalam pemakaian tokoh kartun sebagai Spokes Person dilihat dari jenis kelamin, usia dan tingkat pendidikan. Dalam uji Tukey yang dilakukan oleh peneliti dapat dilihat hasilnya bahwa pada kelompok usia 11 – 12 tahun mempunyai perbedaan yang cukup dibandingkan anak – anak usia 8 – 10 tahun dan anak – anak usia 13 – 14 tahun baik itu untuk variabel pengenalan anak – anak terhadap tokoh kartun dan variabel pengakuan anak – anak terhadap karakter dagang, kecuali untuk variabel pengakuan anak – anak terhadap tokoh kartun sebagai Spokes Person hasil yang signifikan didapat dari anak – anak usia 13 – 14 tahun. Hal yang berbeda pula dapat dilihat dari kelompok tingkat pendidikan karena anak – anak pada kelas V memiliki nilai yang signifikan pada
75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 76
variabel pengenalan anak – anak terhadap tokoh kartun, pada variabel pengakuan anak – anak terhadap karakter dagang anak – anak kelas VI mempunyai nilai yang paling signifikan dan pada variabel pengakuan anak – anak terhadap tokoh kartun sebagai Spokes Person anak – anak pada kelas VI mempunyai perbedaan yang signifikan. Dari ketiga variabel diatas yang paling berpengaruh adalah variabel pengakuan anak – anak terhadap tokoh kartun sebagai Spokes Person kemudian variabel pengakuan anak – anak terhadap karakter dagang dan pengenalan anak – anak terhadap tokoh kartun.
B. Saran Keberhasilan tokoh kartun sebagai spokes person untuk mempengaruhi keputusan pembelian yang dilakukan oleh anak-anak tidak terlepas dari kepopuleran tokoh kartun terhadap dunia anak-anak. Oleh karenanya pemilihan tokoh kartun yang akan digunakan sebagai spokes person harus memiliki kesamaan dengan tokoh kartun yang sedang trend. Saran ini merupakan saran peneliti kepada pengiklan atau kepada bagian pemasaran yang menggunakan tokoh kartun sebagai spokes person. Berdasarkan keberhasilan spokes person dalam mempengaruhi keputusan pembelian anak, terbuka kemungkinan penerapan spokes person untuk keperluan lain yang sasarannya anak. Peneliti menyarankan kepada pihak yang tertarik dengan dunia animasi, memanfaatkan sebagai media pembelajaran atau hal lain yang positif bagi anak. Hal ini diharapkan dapat mempercepat anak dalam menerima pembelajaran atau pengetahuan lainnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 77
C. Keterbatasan Penelitian Beberapa keterbatasan dalam penelitian ini adalah: 1. Adanya keterbatasan dana, waktu, tenaga, pikiran, pengetahuan dan ketelitian penulis dalam mengumpulkan data ataupun dalam mengolah data. 2. Apabila jawaban yang diberikan responden tidak jujur, maka penulis tidak dapat memperoleh data yang benar-benar akurat sehingga mungkin hasilnya tidak dapat menghasilkan data yang memuaskan. 3. Kurangnya pengalaman penulis dalam melakukan penelitian dan menulis karya ilmiah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Armstrong, Gary dan Philip Kotler (2003). Marketing An Introduction, New Jersey: Pearson Education, Inc. Amirullah, (2002). Perilaku Konsumen, Yogyakarta: Graha Ilmu. Burnett, John (2002). Core Concepts of Marketing, New York: John Wiley and Sons, Inc. Churchill, Gilbert A. (2002). Dasar-dasar Riset Pemasaran. Jilid I. Jakarta: Erlangga Indriantoro, N.,&Bambang Supomo. (1999). Metodologi Penelitian untuk Akuntansi & Manajemen. Yogyakarta: BPFE Kasali, Rhenald. Manajemen Periklanan, Konsep dan Aplikasinya di Indonesia, PT Pustaka Utama Grafiti. Kotler, Philip dan Armstrong, Gary. (2001). Prinsip-prinsip Pemasaran. Jilid 1 dan Jilid 2, Translation Penerbit Erlangga. Kotler, Philip dan Armstrong, Gary. (1999). Principles of marketing. 8th edition. Prentice Hall Inc. A Pearson Education Company. Kountur, Ronny. (2004). Metode Penelitian untuk skripsi dan tesis. Jakarta: PPM Mizerski, Richard (1995). Journal of Marketing. The Relationship Between Cartoon Trade Character Recognitin and Attitude Toward Product Category In Young Children Oktober 1995. Sutrisno, Hadi. MA. Statistik Jilid I. Yayasan Penerbitan Fakultas Psikologis UGM Yogyakarta. Supranto J. (2001). Statistik, Teori dan Aplikasinya jilid II, Penerbit Erlangga. Supranto J. (1996). Statistik, Teori dan Aplikasinya jilid I, Penerbit Erlangga Stanton. J. Wiliam. (1984). Fundamental of Marketing seven edition, Mc Graw Hill Inc. Sekaran U. (2000). Research Method for Business. Third Edition. New –York: John Wiley & Son, Inc.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tjiptono, Fandy. (1995). Strategi Pemasaran. Edisi I. Yogyakarta: Andi Offset Umar, Husein. (2005). Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis. Edisi Ketujuh. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Wulandari, A. Ratna SE, staff Dosen Universitas Soegiopranata Semarang. Artikel Perilaku Konsumen, Usahawan No. 12 th. xxx des 2001 Yusuf, Syamsu (2000). Psikologi Perkembangan Anak-anak dan Remaja. Penerbit Remaja Rosda Putra Bandung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pengantar Kepada Yth. Saudara/I Siswa/I SD Kanisius Demangan Baru Yogyakarta
Dengan Hormat, Dengan ini saya mahasiswa Fakultas Ekonomi, Jurusan Manajemen Universitas Sanata Dharma sedang menyusun skripsi dengan judul: “Pengaruh
Penggunaan tokoh kartun sebagai Spokes Person terhadap keputusan pembelian.” Dalam penyusunan skripsi ini saya mohon bantuannya untuk menjawab pertanyaan yang tersusun dalam kuesioner ini, untuk memperoleh data-data yang saya butuhkan. Semua jawaban yang saudara/i berikan merupakan masukan yang berguna bagi penelitian saya. Untuk itu diharapkan kesediannya untuk membantu dengan cara menjawab pertanyaan yang ada sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Demikian atas kesediaan saudara/I untuk mengisi pertanyaan yang ada, saya ucapkan banyak terima kasih.
Hormat saya,
Yohanes Nyoman Sudarsana
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Daftar Pertanyaan Pengaruh Penggunaan Tokoh Kartun Sebagai Spokes Person Terhadap Keputusan Pembelian Latar Belakang : Spokes Person adalah suatu teknik dengan menampilkan seseorang di hadapan kamera yang langsung membawakan iklan kepada pemirsa. Animation merupakan animasi biasa kita kenal sebagai gambar. Teknik ini biasanya menggunakan gambar atau tokoh kartun sebagai ganti suasana atau manusia sebenarnya.
Keterangan Pilihan Jawaban Kuesioner : SS
: Sangat Setuju
S
: Setuju
RR
: Ragu-ragu
TS
: Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
Bagian I : Data Karakteristik Responden Petunjuk : Pilihlah jawaban yang sesuai dengan kamu, dengan cara memberikan tanda silang (X) pada jawaban yang kamu pilih! 1. Usia kamu sekarang : a. 8 – 10 tahun b. 11 – 12 tahun c. 13 – 14 tahun 2. Jenis kelamin kamu : a. Pria b. Wanita
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Tingkat pendidikan kamu : a. Sekolah Dasar (SD) kelas IV b. Sekolah Dasar (SD) kelas V c. Sekolah Dasar (SD) kelas VI 4. Apakah kamu mempunyai tokoh kartun favorit? a. Tidak b. Ya
Bagian II : Tanggapan Konsumen terhadap Pemakaian Tokoh Kartun sebagai Spokes Person Petunjuk
: Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang sesuai menurut kamu!
A. Pengenalan anak-anak terhadap tokoh kartun 5. Menurut kamu, tokoh kartun yang menjadi favoritmu tersebut mempunyai karakter sifat yang sangat lucu, baik dan bersikap sebagai pahlawan. a. SS
d. TS
b. S
e. STS
c. RR 6. Menurut kamu, tokoh kartun yang menjadi favoritmu mempunyai warna yang indah dan menarik sehingga kamu dapat dengan mudah untuk mengingat tokoh kartun tersebut. a. SS
d. TS
b. S
e. STS
c. RR 7. Menurut kamu, tokoh kartun yang menjadi favoritmu mempunyai gambar yang sangat menarik sehingga dengan mudah dan cepat kamu dapat mengingatnya. a. SS
d. TS
b. S
e. STS
c. RR
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B. Pengakuan anak-anak terhadap karakter dagang 8. Pemakaian tokoh kartun sangat cocok digunakan pada produk anak-anak dalam strategi pemasaran. a. SS
d. TS
b. S
e. STS
c. RR 9. Produk anak-anak akan menarik jika menggunakan tokoh kartun sebagai karakter dagang. a. SS
d. TS
b. S
e. STS
c. RR 10. Pemakaian tokoh kartun sebagai karakter dagang sangat membantu konsumen dalam mengingat produk yang ditawarkan. a. SS
d. TS
b. S
e. STS
c. RR C. Pengakuan anak-anak terhadap tokoh kartun sebagai spokes person 11. Kamu senang jika tokoh kartun favoritmu menjadi spokes person pada produk tertentu. a. SS
d. TS
b. S
e. STS
c. RR 12. Pemakaian tokoh kartun sebagai spokes person yang sangat menarik akan mengingatkan kamu pada produk tertentu. a. SS
d. TS
b. S
e. STS
c. RR
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Bagian III : Keputusan Pembelian Petunjuk : Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang sesuai dengan pilihan kamu! 13. Semakin lucu, baik dan bersikap sebagai pahlawan tokoh kartun yang menjadi favoritmu digunakan sebagai spokes person maka kamu akan semakin tertarik untuk membeli produk yang ditawarkan. a. SS
d. TS
b. S
e. STS
c. RR 14. Bila kamu tertarik terhadap pemakaian tokoh kartun yang digunakan sebagai spokes person suatu produk, maka kamu membeli produk yang ditawarkan. a. SS
d. TS
b. S
e. STS
c. RR 15. Pengaruh penggunaan tokoh kartun sebagai spokes person dalam iklan produk anak-anak terhadap keputusan pembelian kamu rasakan cukup besar atau berpengaruh. a. SS
d. TS
b. S
e. STS
c. RR
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Reliability R E L I A B I L I T Y
A N A L Y S I S
-
S C A L E
(A L P H
A) KP
Keputusan pembelian
Item-total Statistics
KP9 KP10 KP11
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
6.7667 7.3333 6.9667
2.7368 2.9885 2.6540
Corrected ItemTotal Correlation
Alpha if Item Deleted
.5461 .5849 .5798
.6854 .6446 .6444
Reliability Coefficients N of Cases = Alpha =
.7426
30.0
N of Items =
3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Regression Descriptive Statistics Mean
Std. Deviation
N
Y Keputusan pembelian
11.27
2.164
100
X1 Pengenalan anak-anak terhadap tokoh kartun
12.27
2.019
100
X2 Pengakuan anak-anak terhadap karakter dagang
11.58
1.996
100
7.83
1.589
100
X3 Pengakuan anak-anak terhadap tokoh kartun sebagai spokes person Variables Entered/Removedb
Model 1
Variables Removed
Variables Entered X3 Pengakuan anak-anak terhadap tokoh kartun sebagai spokes person, X1 Pengenalan anak-anak terhadap tokoh kartun, X2 a Pengakuan anak-anak terhadap karakter dagang
Method .
Enter
a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: Y Keputusan pembelian
Model Summary
Model
R
R Square .626a
1
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
.373
1.714
.392
a. Predictors: (Constant), X3 Pengakuan anak-anak terhadap tokoh kartun sebagai spokes person, X1 Pengenalan anak-anak terhadap tokoh kartun, X2 Pengakuan anak-anak terhadap karakter dagang
ANOVAb Model 1
Sum of Squares
df
Mean Square
Regression
181.727
3
60.576
Residual
281.983
96
2.937
Total
463.710
99
F 20.623
Sig. .000a
a. Predictors: (Constant), X3 Pengakuan anak-anak terhadap tokoh kartun sebagai spokes person, X1 Pengenalan anak-anak terhadap tokoh kartun, X2 Pengakuan anak-anak terhadap karakter dagang b. Dependent Variable: Y Keputusan pembelian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Coefficientsa Unstandardized Coefficients Model 1
B
Standardized Coefficients
Std. Error
(Constant)
.230
1.530
X1 Pengenalan anak-anak terhadap tokoh kartun
.265
.085
X2 Pengakuan anak-anak terhadap karakter dagang
.349
X3 Pengakuan anak-anak terhadap tokoh kartun sebagai spokes person
.478
Beta
t
Sig.
.150
.881
.247
3.105
.003
.099
.322
3.528
.001
.124
.351
3.845
.000
a. Dependent Variable: Y Keputusan pembelian
T-Test Group Statistics Jenis Kelamin
N
Mean
Std. Deviation
X1 Pengenalan anak-anak terhadap tokoh kartun
2 Wanita
54
12.70
2.015
1 Pria
46
11.76
1.923
X2 Pengakuan anak-anak terhadap karakter dagang
2 Wanita
54
12.31
1.779
46
10.72
1.905
2 Wanita
54
8.26
1.362
1 Pria
46
7.33
1.700
X3 Pengakuan anak-anak terhadap tokoh kartun sebagai spokes person
1 Pria
Std. Error
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances
F
Sig.
X1 Pengenalan anak-anak Equal variances assumed terhadap tokoh kartun Equal variances not assumed
.122
X2 Pengakuan anak-anak terhadap karakter dagang
.622
X3 Pengakuan anak-anak terhadap tokoh kartun sebagai spokes person
Equal variances assumed
.727 .432
Equal variances not assumed Equal variances assumed Equal variances not assumed
1.744
.190
t-test for Equality of Means
Sig. (2-tailed)
2.381
98
.019
.94
.396
.157
1.729
2.390
96.717
.019
.94
.394
.160
1.726
4.332
98
.000
1.60
.369
.866
2.329
4.308
93.067
.000
1.60
.371
.861
2.334
3.046
98
.003
.93
.306
.325
1.541
2.993
85.870
.004
.93
.312
.313
1.553
t
df
Std. Error Difference
95% Confidence Interval of the Difference
Mean Difference
Lower
Upper
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Jenis Kelamin
Std. Deviation
Std. Error Mean
2 Wanita
54
12.70
2.015
.274
1 Pria
46
11.76
1.923
.283
2 Wanita
54
12.31
1.779
.242
1 Pria
46
10.72
1.905
.281
Pengakuan anak-anak terhadap tokoh kartun sebagai spokes person
2 Wanita
54
8.26
1.362
.185
1 Pria
46
7.33
1.700
.251
Keputusan pembelian
2 Wanita
54
12.19
1.649
.224
1 Pria
46
10.20
2.217
.327
Pengenalan anak-anak terhadap tokoh kartun Pengakuan anak-anak terhadap karakter dagang
N
Mean
T-Test
Group Statistics
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances
F Pengenalan anak-anak terhadap tokoh kartun
Equal variances assumed
Pengakuan anak-anak terhadap karakter dagang
Equal variances assumed
Pengakuan anak-anak terhadap tokoh kartun sebagai spokes person Keputusan pembelian
.122
Sig. .727
Equal variances not assumed .622
.432
Equal variances not assumed Equal variances assumed
1.744
.190
Equal variances not assumed Equal variances assumed Equal variances not assumed
3.027
.085
t-test for Equality of Means
Sig. (2-tailed)
2.381
98
.019
.94
.396
.157
1.729
2.390
96.717
.019
.94
.394
.160
1.726
4.332
98
.000
1.60
.369
.866
2.329
4.308
93.067
.000
1.60
.371
.861
2.334
3.046
98
.003
.93
.306
.325
1.541
2.993
85.870
.004
.93
.312
.313
1.553
5.135
98
.000
1.99
.387
1.221
2.758
5.017
81.953
.000
1.99
.397
1.201
2.778
t
df
Std. Error Difference
95% Confidence Interval of the Difference
Mean Difference
Lower
Upper
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Oneway
Descriptives 95% Confidence Interval for Mean N
Mean
Std. Deviation Std. Error
Lower Bound Upper Bound
Minimum
Maximum
X1 Pengenalan anak-anak1 SD Kelas IV terhadap tokoh kartun 2 SD Kelas V
30
11.47
2.374
.433
10.58
12.35
7
15
54
12.72
1.816
.247
12.23
13.22
6
15
3 SD Kelas VI
16
12.25
1.528
.382
11.44
13.06
10
15
100
12.27
2.019
.202
11.87
12.67
6
15
X2 Pengakuan anak-anak 1 SD Kelas IV terhadap karakter dagang 2 SD Kelas V
30
10.93
1.999
.365
10.19
11.68
7
14
54
11.67
2.056
.280
11.11
12.23
7
15
3 SD Kelas VI
16
12.50
1.366
.342
11.77
13.23
10
15
100
11.58
1.996
.200
11.18
11.98
7
15
30
7.43
1.633
.298
6.82
8.04
2
9
54
7.76
1.636
.223
7.31
8.21
4
10
16
8.81
.834
.209
8.37
9.26
7
10
100
7.83
1.589
.159
7.51
8.15
2
10
Total
Total X3 Pengakuan anak-anak 1 SD Kelas IV terhadap tokoh kartun 2 SD Kelas V sebagai spokes person 3 SD Kelas VI Total
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ANOVA Sum of Squares X1 Pengenalan anak-anak Between Groups terhadap tokoh kartun Within Groups
30.410
2
15.205
373.300
97
3.848
403.710
99
26.493
2
13.247
Within Groups
367.867
97
3.792
Total
394.360
99
20.435
2
10.218
229.675
97
2.368
250.110
99
Total X2 Pengakuan anak-anak terhadap karakter dagang
X3 Pengakuan anak-anak terhadap tokoh kartun sebagai spokes person
Mean Square
df
Between Groups
Between Groups Within Groups
F
Sig.
3.951
.022
3.493
.034
4.315
.016
Total
Case Summaries
1
Usia
Jenis Kelamin
Tingkat Pendidikan
Tokoh Kartun Favorit
2
1
3
2
2
2
2
3
2
3
2
1
2
2
4
1
2
2
2
5
2
2
3
2
6
2
1
3
2
7
2
2
2
2
8
2
2
1
2
9
3
2
2
2
10
2
1
3
2
11
2
2
2
2
12
1
1
2
2
13
1
1
1
2
14
1
2
2
2
15
2
1
2
2
16
1
1
2
2
17
1
2
2
2
18
1
1
2
2
19
2
1
2
2
20
1
2
2
2
21
1
2
2
2
22
2
2
3
2
23
1
2
2
2
24
1
2
1
2
25
1
2
1
2
26
1
2
2
2
27
1
1
1
2
28
1
2
2
2
29
1
2
1
2
30
1
1
1
2
31
2
2
2
2
32
1
1
1
2
33
2
1
1
2
34
2
1
2
2
35
1
2
2
2
36
2
1
1
2
37
1
1
1
2
38
1
2
2
2
39
1
1
1
2
40
1
1
1
2
41
1
2
2
2
42
2
1
2
2
43
2
2
2
2
44
1
1
1
2
45
1
1
1
2
46
2
1
2
2
47
1
1
1
2
48
2
1
1
2
49
2
2
2
2
50
2
2
3
2
51
2
2
2
2
52
2
1
1
2
53
2
2
2
2
54
2
2
2
2
55
2
2
2
2
56
1
1
1
2
57
1
1
1
2
58
2
2
3
2
59
2
2
3
2
60
1
1
1
2
61
2
2
3
2
62
2
1
2
2
63
1
2
1
2
64
2
1
2
2
65
2
2
2
2
66
2
2
2
2
67
2
2
1
2
68
1
1
1
2
69
2
1
2
2
70
2
1
2
2
71
2
1
2
2
72
2
2
2
2
73
1
2
2
2
74
2
2
3
2
75
1
2
2
2
76
2
1
2
2
77
1
2
2
2
78
1
1
1
2
79
1
1
1
2
80
2
2
3
2
81
1
2
2
2
82
2
2
3
2
83
2
2
3
2
84
1
1
1
2
85
2
2
2
2
86
2
2
2
2
87
2
2
1
2
88
1
1
2
2
89
2
2
1
2
90
2
1
2
2
91
2
2
2
2
92
2
1
2
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
K_X1 Pengenalan anak-anak terhadap tokoh kartun
Frequency Valid
2 Buruk (1.81 - 2.60)
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
4
4.0
4.0
4.0
3 Kurang Baik (2.61 - 3.40)
11
11.0
11.0
15.0
4 Baik (3.41 - 4.20)
36
36.0
36.0
51.0
5 Sangat Baik (4.21 - 5.00)
49
49.0
49.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
K_X2 Pengakuan anak-anak terhadap karakter dagang
Frequency Valid
2 Buruk (1.81 - 2.60)
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
3
3.0
3.0
3.0
3 Kurang Baik (2.61 - 3.40)
24
24.0
24.0
27.0
4 Baik (3.41 - 4.20)
37
37.0
37.0
64.0
5 Sangat Baik (4.21 - 5.00)
36
36.0
36.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
K_X3 Pengakuan anak-anak terhadap tokoh kartun sebagai spokes person
Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
1 Sangat Buruk (1.00 - 1.80)
1
1.0
1.0
1.0
2 Buruk (1.81 - 2.60)
7
7.0
7.0
8.0
3 Kurang Baik (2.61 - 3.40)
11
11.0
11.0
19.0
4 Baik (3.41 - 4.20)
41
41.0
41.0
60.0
5 Sangat Baik (4.21 - 5.00)
40
40.0
40.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
K_Y Keputusan pembelian
Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
1 Sangat Buruk (1.00 - 1.80)
1
1.0
1.0
1.0
2 Buruk (1.81 - 2.60)
7
7.0
7.0
8.0
3 Kurang Baik (2.61 - 3.40)
23
23.0
23.0
31.0
4 Baik (3.41 - 4.20)
36
36.0
36.0
67.0
5 Sangat Baik (4.21 - 5.00)
33
33.0
33.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
Frequency Table Usia
Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
1 8 - 10 Thn
41
41.0
41.0
41.0
2 11 - 12 hn
55
55.0
55.0
96.0
4
4.0
4.0
100.0
100
100.0
100.0
3 13 - 14 Thn Total
Jenis Kelamin
Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
1 Pria
46
46.0
46.0
46.0
2 Wanita
54
54.0
54.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
Tingkat Pendidikan
Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
1 SD Kelas IV
30
30.0
30.0
30.0
2 SD Kelas V
54
54.0
54.0
84.0
3 SD Kelas VI
16
16.0
16.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tokoh Kartun Favorit
Frequency Valid
2 Ya
100
Percent 100.0
Valid Percent
Cumulative Percent
100.0
100.0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Descriptives 95% Confidence Interval for Mean N Pengenalan anak-anak terhadap tokoh kartun
Lower Bound
Upper Bound
Minimum
Maximum
30
11.47
2.374
.433
10.58
12.35
7
15
54
12.72
1.816
.247
12.23
13.22
6
15
3 SD Kelas VI
16
12.25
1.528
.382
11.44
13.06
10
15
100
12.27
2.019
.202
11.87
12.67
6
15
1 SD Kelas IV
30
10.93
1.999
.365
10.19
11.68
7
14
2 SD Kelas V
54
11.67
2.056
.280
11.11
12.23
7
15
16
12.50
1.366
.342
11.77
13.23
10
15
100
11.58
1.996
.200
11.18
11.98
7
15
1 SD Kelas IV
30
7.43
1.633
.298
6.82
8.04
2
9
2 SD Kelas V
54
7.76
1.636
.223
7.31
8.21
4
10
3 SD Kelas VI
16
8.81
.834
.209
8.37
9.26
7
10
100
7.83
1.589
.159
7.51
8.15
2
10
1 SD Kelas IV
30
10.47
2.675
.488
9.47
11.47
5
14
2 SD Kelas V
54
11.48
1.850
.252
10.98
11.99
6
15
3 SD Kelas VI
16
12.06
1.692
.423
11.16
12.96
9
14
100
11.27
2.164
.216
10.84
11.70
5
15
Total
Total Keputusan pembelian
Std. Error
2 SD Kelas V
3 SD Kelas VI Pengakuan anak-anak terhadap tokoh kartun sebagai spokes person
Std. Deviation
1 SD Kelas IV
Total Pengakuan anak-anak terhadap karakter dagang
Mean
Total
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ANOVA Sum of Squares Pengenalan anak-anak terhadap tokoh kartun
Pengakuan anak-anak terhadap karakter dagang
Pengakuan anak-anak terhadap tokoh kartun sebagai spokes person
Between Groups
Mean Square
df
30.410
2
15.205
Within Groups
373.300
97
3.848
Total
403.710
99
26.493
2
13.247
Within Groups
367.867
97
3.792
Total
394.360
99
20.435
2
10.218
229.675
97
2.368
250.110
99
31.824
2
15.912
Within Groups
431.886
97
4.452
Total
463.710
99
Between Groups
Between Groups Within Groups
F
Sig.
3.951
.022
3.493
.034
4.315
.016
3.574
.032
Total
Keputusan pembelian
Between Groups
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Multiple Comparisons Tukey HSD
Mean Difference (I-J)
95% Confidence Interval
Dependent Variable
(I) Tingkat Pendidikan
(J) Tingkat Pendidikan
Pengenalan anak-anak terhadap tokoh kartun
1 SD Kelas IV
2 SD Kelas V
-1.26*
.447
3 SD Kelas VI
-.78
1 SD Kelas IV
2 SD Kelas V 3 SD Kelas VI Pengakuan anak-anak terhadap karakter dagang
1 SD Kelas IV 2 SD Kelas V 3 SD Kelas VI
Pengakuan anak-anak terhadap tokoh kartun sebagai spokes person
1 SD Kelas IV 2 SD Kelas V 3 SD Kelas VI
Keputusan pembelian
1 SD Kelas IV 2 SD Kelas V 3 SD Kelas VI
Std. Error
Sig.
Lower Bound
Upper Bound
.016
-2.32
-.19
.607
.404
-2.23
.66
1.26*
.447
.016
.19
2.32
3 SD Kelas VI
.47
.558
.676
-.86
1.80
1 SD Kelas IV
.78
.607
.404
-.66
2.23
2 SD Kelas V
-.47
.558
.676
-1.80
.86
2 SD Kelas V
-.73
.443
.228
-1.79
.32
3 SD Kelas VI
-1.57*
.603
.029
-3.00
-.13
1 SD Kelas IV
.73
.443
.228
-.32
1.79
3 SD Kelas VI
-.83
.554
.294
-2.15
.49
1 SD Kelas IV
1.57*
.603
.029
.13
3.00
2 SD Kelas V
.83
.554
.294
-.49
2.15
2 SD Kelas V
-.33
.350
.623
-1.16
.51
3 SD Kelas VI
-1.38*
.476
.013
-2.51
-.25
1 SD Kelas IV
.33
.350
.623
-.51
1.16
3 SD Kelas VI
-1.05*
.438
.047
-2.10
-.01
1 SD Kelas IV
1.38*
.476
.013
.25
2.51
2 SD Kelas V
1.05*
.438
.047
.01
2.10
2 SD Kelas V
-1.01
.480
.093
-2.16
.13
3 SD Kelas VI
-1.60*
.653
.043
-3.15
-.04
1 SD Kelas IV
1.01
.480
.093
-.13
2.16
3 SD Kelas VI
-.58
.601
.599
-2.01
.85
1 SD Kelas IV
1.60*
.653
.043
.04
3.15
2 SD Kelas V
.58
.601
.599
-.85
2.01
*. The mean difference is significant at the .05 level.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pengenalan anak-anak terhadap tokoh kartun a,b
Tukey HSD
Subset for alpha = .05 Tingkat Pendidikan
N
1
1 SD Kelas IV
30
11.47
3 SD Kelas VI
16
12.25
2 SD Kelas V
54
12.72
Sig.
.058
Means for groups in homogeneous subsets are displayed. a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 26.235. b. The group sizes are unequal. The harmonic mean of the group sizes is used. Type I error levels are not guaranteed.
Pengakuan anak-anak terhadap karakter dagang a,b
Tukey HSD
Subset for alpha = .05 Tingkat Pendidikan
N
1
2
1 SD Kelas IV
30
10.93
2 SD Kelas V
54
11.67
3 SD Kelas VI
16
Sig.
11.67 12.50
.364
.272
Means for groups in homogeneous subsets are displayed. a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 26.235. b. The group sizes are unequal. The harmonic mean of the group sizes is used. Type I error levels are not guaranteed.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pengakuan anak-anak terhadap tokoh kartun sebagai spokes person a,b
Tukey HSD
Subset for alpha = .05 Tingkat Pendidikan
N
1
2
1 SD Kelas IV
30
7.43
2 SD Kelas V
54
7.76
3 SD Kelas VI
16
8.81
Sig.
.724
1.000
Means for groups in homogeneous subsets are displayed. a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 26.235. b. The group sizes are unequal. The harmonic mean of the group sizes is used. Type I error levels are not guaranteed. Keputusan pembelian a,b
Tukey HSD
Subset for alpha = .05 Tingkat Pendidikan
N
1
2
1 SD Kelas IV
30
10.47
2 SD Kelas V
54
11.48
3 SD Kelas VI
16
Sig.
11.48 12.06
.195
.580
Means for groups in homogeneous subsets are displayed. a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 26.235. b. The group sizes are unequal. The harmonic mean of the group sizes is used. Type I error levels are not guaranteed.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI