Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 3 No. 7 (2014)
PENGARUH PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI EKSEKUTIF TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAJEMEN BANK MANDIRI Fifta Nadila Afisya
[email protected] Endang Dwi Retnani Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya
ABSTRACT The purpose of this research is to find out the influence of executive information system to the decision making of Bank Mandiri management. Object of this study is Mandiri Bank .Quantitative method is the type of research which is used in this research. The data is the primary data which has been obtained by issuing qusetionnaires to 15 people who consist of 14 managers and 1 top manager. The sampling technique is carried out by using saturated sampling technique in which only half of the population is selected as samples. Hypothesis is the test by using regression analysis. Based on F test, this study show value ≤ 0,005, it can be concluded that the regession model is fit. Based on t test, this study resulting off all independent variable, that are between executive information system (X) which consist of quality of executive information system (X1), user’s satisfication of executive information system (X2), utilization (X3), individual impact (X4), organizational impact (X5) to the decision making (Y) of Bank Mandiri management party, and independent variabel (X) known that there is significance influence between between executive information system (X) which consist of quality of executive information system (X1), user’s satisfication of executive information system (X2), utilization (X3), individual impact (X4), organizational impact (X5) to the decision making (Y) of Bank Mandiri management party, and independent variabel (X) which is dominant and gives the biggest influence to the decision making (Y) of Bank Mandiri management party is the quality of executive information (X1). Keywords: Executive Information system, Quality of Information, and the Decision Making of Management ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh sistem informasi eksekutif terhadap pengambilan keputusan pihak manajemen Bank Mandiri. Obyek penelitian ini dilakukan pada Bank Mandiri jalan veteran 42-44 surabaya. Hipotesis diuji dengan regresi linier berganda (spss 17,0). Berdasarkan hasil uji F menunujukan nilai signifikansi ≤ 0,05 sehingga dikatakan bahwa model sudah layak. Berdasarkan uji t diperoleh bahwa untuk semua variable independen, yaitu hasil kualitas informasi (KI), kepuasan pengguna (KP), penggunaan (P), dampak individual (DI), dampak organisasional (DO) terhadap pengambilan keputusan eksekutif (PKE) menunjukan bahwa nilai signifikansi ≤ 0,05 yang berarti bahwa kualitas informasi (KI), kepuasan pengguna (KP), penggunaan (P), dampak individual (DI), dampak organisasional (DO) terhadap pengambilan keputusan eksekutif (PKE) berpengaruh terhadap pengambilan keputusan eksekutif. dan variabel bebas (X) yang dominan dan memberikan pengaruh terbesar terhadap pengambilan keputusan (Y) pihak manajemen Bank Mandiri adalah kualitas informasi eksekutif (X1). Kata kunci: sistem informasi eksekutif, Kualitas Informasi, dan Pengambilan keputusan manajemen
Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 3 No. 7 (2014)
2
PENDAHULUAN Teknologi Informasi di Indonesia mulai dikenal pada era tahun 90-an. Hampir di seluruh sektor bisnis menggunakan system informasi, disaat itu hampir semua pekerjaan yang dilakukan manusia sudah dikerjakan oleh mesin, pabrik-pabrik mulai mengurangi beberapa pekerja dan diganti dengan mesin. Pada era 90-an Teknologi informasi semakin berkembang dan mengenal suatu sitem informasi yaitu Sistem Informasi Eksekutif, system ini diperuntukkan bagi para eksekutif atau kalangan atas di dalam perusahaan seperti : CEO, Direktur, Manajer tingkat atas. Sistem Informasi Eksekutif sangat membantu sekali bagi para eksekutif untuk terjun langsung mengontrol keadaan bisnis yang sedang terjadi. Sistem Informasi Eksekutif menjadi sangat berguna sekali karena memudahkan para eksekutif melihat perkembangan perusahaan secara real time, selain itu SIE juga memberikan fasilitas Drill Down, yaitu memberikan suatu informasi yang semakin detail (Model Kerucut). Jadi eksekutif tidak akan bingung mencari apa yang membuat bisnis menjadi sukses dan bisnis mengalami penurunan. Kebanyakan para petinggi rata-rata orang yang berumur 40 tahun keatas. Dia ingin melihat perkembangan bisnis dengan cara yang mudah, tidak membingungkan, tidak melalui proses yang panjang. Alasan inilah yang memicu munculnya Sistem Informasi Eksekutif. Di era sekarang tahun 2000-an perkembangan teknologi tidak mampu diprediksi seberapa pesatnya. Buktinya adalah munculnya HP yang berkamera, MP3, touch screen, komputer mini, laptop, hingga Sistem Operasi Android yang kini sedang populer. Sistem Informasi Eksekutif di Indonesia juga semakin maju, sekarang sudah banyak perusahaan yang telah menggunakan sistem ini. karena sistem informasi eksekutif adalah suatu sistem yang mampu memberikan informasi yang tepat, cepat, akurat, dan juga para eksekutif mudah untuk menganalisa dan mengambil keputusan untuk kemajuan perusahaan. Sistem Informasi Eksekutif (SIE). Menurut McLeod, Jr (1993, pp. 430-586) SIE adalah sebuah sistem yang dirancang khusus untuk para manajer pada tingkat perencanaan strategis. SIE merupakan sebuah sistem yang menyediakan informasi kepada para eksekutif mengenai kinerja perusahaan secara keseluruhan. Informasi tersebut mudah didapat dan disediakan dalam berbagai tingkat perincian. Menurut Tuban E (1993, pp. 394) SIE adalah sebuah sistem informasi berbasis komputer yang melayani kebutuhan informasi eksekutif. Sistem ini menyediakan akses cepat dan langsung pada pelaporan manajemen. Sistem Informasi Eksekutif dirancang untuk membantu eksekutif mencari informasi yang diperlukan pada saat mereka membutuhkannya dan dalam bentuk apapun yang paling bermanfaat (McLeod, Jr. 1995). Dengan berkembangnya kemajuan teknlogi informasi membuat perusahaan menjadi tertarik untuk menggunakan teknologi informasi yang sangat membantu sebagai pengolah dan pengambilan keputusan. Menurut Mcleod (2006), Sistem Informasi Eksekutif (SIE) adalah suatu sistem yang memberikan informasi kepada manajer tingkat yang lebih tinggi atas kinerja perusahaan secara keseluruhan. Informasi dapat diambil dengan mudah dan dalam tingkat rincian. Penerapan Sistem Informasi Eksekutif diharapkan berhasil dan sukses dalam pelaksanaannya, namun, parameter pengukuran kesuksesan dari Sistem Informasi ksekutif
Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 3 No. 7 (2014)
3
telah dilakukan banyak penelitian untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang menjadi sebab kesuksesan Sistem Informasi Eksekutif, salah satu yang terkenal adalah penelitian yang dilakukan oleh DeLoen and McLean (1992) model ini banyak yang memberikan tanggapan positif karena model ini merupakan model yang sederhana tetapi dianggap cukup valid, model ini disebut dengan model parsimony. DeLoen and Mclean, (1992) kemudian mengembangkan suatu model parsimony yang disebut dengan nama model kesuksesan sistem informasi DeLeon and McLean. Pengambilan keputusan merupakan hal yang paling penting yang dilakukan oleh pihak manajemen, sumber informasi dapat berbentuk oral, tertulis atau computer-based (sumber informasi yang berbentuk komputer), dengan tersedianya sumber informasi yang prakts merupakan komponen kunci bagi pembuatan keputusan manajemen. Munculnya sistem yang berbasis komputer telah disesuaikan secara langsung untuk digunakan oleh eksekutif pembuat keputusan yang memungkinkan melakukan sebuah pengujian terhadap bagaimana sistem yang berbasis komputer oleh manajemen berpengaruh terhadap proses pengambilan keputusan. Professor Daniel J. Isenberg dari Harvard meneliti proses bepikir lebih dari selusin eksekutif selama dua tahun bahwa eksekutif lebih memperhatikan hal-hal organisasional dan pribadi dalam mendapatkan bawahan untuk memecahkan suatu masalah daripada apa pemecahannya spesifik itu nantinya. Jadi pihak manajemen sangat berpengaruh terhadap proses pengambilan keputusan seorang pimpinan atau eksekutif. Kunci dari keberhasilan manajemen bank adalah bagaimana bank tersebut dapat merebut hati masyarakat sehingga peranannya sebagai financial intermediary (perantara keuangan) berjalan dengan baik (Sinungan, 2000:79). Salah satu hal yang dapat merebut hati masyarakat adalah kinerja bank yang baik dan pengambilan keputusan secara efektif. Bagi nasabah, mengetahui kinerja suatu bank dapat membantu mengambil keputusan apakah bank tersebut dapat dipercaya atau tidak (Harnanto, 1991:352) Bank Mandiri yang didirikan pada tanggal 2 oktober 1998 merupakan bagian dari program restrukturisasi perbankan yang dilaksanakan oleh pemerintah Indonesia. Empat bank milik pemerintah yang bergabung menjadi bank Mandiri adalah Bank Bumi Daya, Bank Dagang Negara, Bank ekspor Impor Indonesia dan Bank Pembangunan Indonesia. PT Bank Mandiri (Persero) (selanjutnya disebut "Bank Mandiri") didirikan di Negara Republik Indonesia pada tanggal 2 Oktober 1998 berdasarkan Akta Notaris Sutjipto,SH dan No. 10 tanggal 2 Oktober 1998 dan telah memperoleh persetujuan Menteri Kehakiman tanggal 2 Oktober 1998 No. C2-16561.HT.01.01 TH 98 dan telah diumumkan dalam Berita Republik Indonesia tanggal 4 Desember 1998 No. 97, Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 6859. Dari penyatuan empat bank pemerintah yang memiliki core banking system yang berbeda-beda, data center yang berbeda-beda, serta infrastruktur baik hardware, software maupun jaringan yang berbeda-beda maka pada awal bank Mandiri \ melakukan evaluasi atas core banking sistem dari keempat bank legacy. Dan pada akhirnya bank Mandiri memutuskan untuk mengembangkan SIE nya dengan cara memodifikasi sistem core banking Bank Exim (BEST) untuk memenuhi kebutuhan standar produk awal bank Mandiri yang kemudian disebut dengan MASTER (Mandiri Sistem Terpadu). Untuk mendukung penyediaan data dan informasi yang lengkap, akurat, tepat waktu dan konsisten maka dibentuk Enterprise Information Architecture yang bersifat "agile & adaptive" dan comply
Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 3 No. 7 (2014)
4
dengan Basel II. Saat ini, sebagian besar proses pelaporan telah berjalan secara otomatis, meski terdapat beberapa yang masih diperlukan adanya intervensi atau pengontrolan dari unit terkait dalam hal ini eksekutif untuk dilakukan adjustment sesuai keputusan manajemen, maupun adanya temuan audit internal dan eksternal. Walaupun demikian, diakui pihak IT bank Mandiri, bahwa masih terasa terdapat kekurang optimalan waktu pemrosesan pembentukan data menjadi informasi, serta kurangnya pemahaman terhadap kebutuhan laporan dan data yang tersedia. Untuk itu diperlukan upaya performance tuning pada database maupun program, termasuk simplifikasi laporan dan reengineering proses pembentukan laporan. Pihak bank Mandiri telah melakukan pengantisipasian external shocks dengan menggunakan Business Intelligence (BI). Saat ini analisiss Business Intelligence sudah digunakan oleh unit bisnis untuk pengambilan berbagai keputusan strategis, meskipun sementara ini penggunaannya masih dalam tahap sales dan marketing product. Tetapi, untuk lebih mengoptimalkan penggunaannya perlu disusun datamart (subset dari Data warehouse yang berisi data yang lebih spesifik yang bersifat departemental) yang lebih komprehensif dan peningkatan pemahaman, baik oleh IT maupun user, yaitu pihak manajemen puncak yang tetkait untuk menghindari adanya kesalahan interpretasi (mis- interpretation). Berdasarkan fenomena di atas maka timbul minat untuk perlunya mengadakan penelitian pada PT Bank Mandiri (Persero) di Surabaya yang bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh penggunaan Sistem Informasi Eksekutif terhadap pengambilan keputusan oleh pihak manajemen Bank Mandiri. Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka tujuan pada penelitian ini yaitu untuk mengetahui apakah penggunaan sistem informasi eksekutif (SIE) yang meliputi kualitas informasi, kepuasan pengguna, penggunaan (use), dampak individual, dampak organisasional berpengaruh terhadap pengambilan keputusan pihak manajemen Bank Mandiri. TINJAUAN TEORETIS DAN HIPOTESIS Pengertian Sistem Sistem adalah suatu komponen yang saling memiliki keterkaitan dan saling mempengaruhi antar bagian dari berbagai prosedur yang ada, yang terkumpul dalam suatu organisasi untuk melakukan suatu kegiatan demi pencapaian tujuan bersama. Kata sistem sendiri berasal dari bahasa latin yaitu systema dan bahasa yunani yaitu sustema yang merupakan suatu kesatuan yang terdiri dari komponen atau bagian yang dihubungkan untuk mempermudah aliran informasi dan data. Menurut K.E Kendall & J.E Kendall (2009:523), sistem adalah serangkaian subsistem yang saling terkait dan tergantung satu sama lain, bekerja bersama-sama untuk mencapai tujuan dan sasarn yang sudah ditetapkan sebelumnya. Semua sistem mempunyai input, output, proses dan feedback. Pengertian Informasi Informasi merupakan bagian terpenting dalam perusahaan, karena informasi akan membantu perusahaan dalam beroperasi dan membantu dalam pengambilan keputusan sehari-hari. Zulkifli (1997:2) informasi adalah data yang sudah diolah, dibentuk, atau di
Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 3 No. 7 (2014)
5
manipulasi sesuai dengan keperluan tertentu. Sedangkan Romney dan Stainbert (2006:11) informasi adalah data yang telah diatur dan diproses untuk memberikan arti. Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuahm bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau mendatang (Kadir, 2003). Informasi adalah data yang telah terorganisasi dan telah memiliki kegunaan dan manfaat. Krismiaji (2005:15) pada saat terjadi pengambilan keputusan, dibutuhkan informasi-informasi yang baik dan berkualitas. Informasi yang berkualitas memiliki criteriakriteria berikut a) akurat, informasi yang akurat berkaitan dengan ketepatan dan kehandalan informasi tersebut sehingga informasi akan bebasdari kesalahan dan tidak menyesatkan bagi pemakai informasi; b) Ringkas, informasi telah digolongkan dan disajikan dalam format yang lebih mudah untuk digunakan pemakai; c) tepat waktu, ketepatan dalam penyampaian sebuah informasi sangatlah penting, karena informasi tersebut harus tersedia pada saat dibutuhkan karena berhubungan dengan rencana pengambilan keputusan atau suatu kebijakan; d) Jelas, informasi menunjukan tingkat kemampuan bahwa informasi telah digolongkan dan disajikan dalam format yang tidak terlalu detail. Konsisten, informasi dapat dibandingkan dengan informasi sejenis namun memiliki fungsi yang berbeda dan atau waktu yang berbeda; e) Dapat diukur, berhubungan dengan konsep pengukuran informasi, bahwa informasi yang dapet diukur akan menambah nilai guna informasi tersebut. Betrdasarkan dari pengertian diatas, bahwa informasi merupakan keluaran (output)mdari suatu proses pengolahan data yang tersusun denngan baik dan memiliki arti penting bagi penggunanya. Pengertian Umum Sistem Informasi Menurut Romney, Steinbert, dan Cushing (1997:16) sistem informasi adalah cara-cara yang diorganisasikan untuk mengumpulkan, memasukan, mengolah, mengendalikan, dan melaporkan informasi sedemikian rupa sehingga sebuah organisasi dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Selain itu, kepentingan pengambilan keputusan dan pengawasan, sistem informasi juga dapat membantu manajer dan karyawan menganalisis permasalahan, mengevaluasi, menjabarkan hal-hal yang kompleks, dan berinovasi. Sitem informasi merupakan dasar bagi jalannya bisnis saat ini. Di berbagai industry, kelangsungan hidup perusahaan sangatlah sulit tanpa adanya campur tangan dan penggunaan teknologi informasi secara luas. Sistem informasi menjadi penting dalam membantu jalannya perusahaan dalam perekonomian global. Pada saat ini perusahaan-perusahaan menggunakan sistem informasi untuk mencapai tujuan utama organisasi, yaitu keunggulan operasional, inovasi produk, peningkatan pelayanan dan model bisnis, hubungan pelanggan dan pemasok, meningkatkan proses manajerial, keunggulan kompetitiif perusahaan dan kelangsungan hidup perusahaan itu sendiri. Pengambilan Keputusan Robert L. Trewatha dan MGene Newport (Winardi, 1990) mengemukakan tentang makna pengambilan keputusan, adalah proses memeilih rangkaian/tindakan diantara dua macam alternatif yang ada (atau lebih) guna mencapai pemecahan atas problema tertentu. Dari definisi tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa pengambilan keputusan mencakup
Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 3 No. 7 (2014)
6
suatu evaluasi sebelum adanya tindakan memilih alternatif yang akan diimplementasikan sebagai reaksi atau problem tertentu Tipe Keputuan Tipe keputusan dapat di klasifikasikan berdasarkan pada a) tingkat kepentingan, keputusan ada yang penting dan ada yang tidak penting. Cara menentukannya dengan menggunakan pendekatan critical success factor (CSF). CSF merupakan suatu metode yang dapat digunakan oleh manajer untuk mengetahui daerah mana yang harus menjadi focus perhatian pengambilan keputusannya. Misalnya, CSF hypermart pada umumnya adalah product mix, harga, persediaan, dan promosi penjualan; b) tingkat Frekuensi, beberapa tipe keputusan dibuat secara regular dan tipe yang lain mungkin hanya pernah sekali dibuat seumur hidup. Misalnya, setiap manajer memberikan penilaian secara regular terhadap bawahannya. Untuk itu lebih baik manajer mempunyai sebuah sistem yang formal untuk melakukan penilaian terhadap kinerja bawahannya dibandinh harus menilai secara terusmenerus. Disamping menghemat waktu, sistem itu akan lebih konsisten. Disisi lain pengambilan keputusan terhadap akuisisi atau merger perusahaan hanya terjadi sekali selama bertahun-tahun; c) tingkat Struktur, sebuah keputusan yang terstruktur adalah keputusan yang dibuat sesuai dengan aturan atau prosedur tertentu. Artinya mudah membuat prosedurnya pada situasi tertentu dan mengimplementasikannya kedalam sistem. Proses Pengambilan Keputusan Menurut H.A Simon (1960) proses pengambilan keputusan dibagi menjadi beberapa tahap, yaitu a) intelejensi, yaitu tahap pengakuan bahwa ada masalah yang harus diselesaikan atau adanya peluang yang harus dimanfaatkan. Data mentah dikumpulkan, diolah dengan model matematis untuk memperoleh data yang lebih informative; b) desain, pada tahap ini pengambil keputusan mencoba memahami masalah, memunculkan penyelesaian dan menguji kelayakan penyelesaian itu; c) pemilihan dan Implementasi, pada tahap ini pengambil keputusan melakukan tahap pemilihan dari beberapa alternative penyelesaian uang telah diuji kelayakannya dan mengimplementasikannya kedalam sistem. Sistem Informasi Eksekutif (SIE) Sistem Informasi Eksekutif (SIE). Menurut McLeod, Jr (1993, pp. 430-586) SIE adalah sebuah sistem yang dirancang khusus untuk para manajer pada tingkat perencanaan strategis. SIE merupakan sebuah sistem yang menyediakan informasi kepada para eksekutif mengenai kinerja perusahaan secara keseluruhan. Informasi tersebut mudah didapat dan disediakan dalam berbagai tingkat perincian. Menurut Tuban E (1993, pp. 394) SIE adalah sebuah sistem informasi berbasis computer yang melayani kebutuhan informasi eksekutif. Sistem ini menyediakan akses cepat dan langsung pada pelaporan manajemen. Sistem Informasi Eksekutif dirancang untuk membantu eksekutif mencari informasi yang diperlukan pada saat mereka membutuhkannya dan dalam bentuk apapun yang paling bermanfaat (McLeod, Jr. 1995). Dengan berkembangnya kemajuan teknlogi informasi membuat perusahaan menjadi tertarik
Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 3 No. 7 (2014)
7
untuk menggunakan teknologi informasi yang sangat membantu sebagai pengolah dan pengambilan keputusan. Menurut Mcleod (2006), Sistem Informasi Eksekutif (SIE) adalah suatu system yang memberikan informasi kepada manajer tingkat yang lebih tinggi atas kinerja perusahaan secara keseluruhan. Informasi dapat diambil dengan mudah dan dalam tingkat rincian. Penerapan Sistem Informasi Eksekutif diharapkan berhasil dan sukses dalam pelaksanaannya, namun, parameter pengukuran kesuksesan dari System Informasi eksekutif telah dilakukan banyak penelitian untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang menjadi sebab kesuksesan Sistem Informasi Eksekutif, salah satu yang terkenal adalah penelitian yang dilakukan oleh DeLoen and McLean (1992) model ini banyak yang memberikan tanggapan positif karena model ini merupakan model yang sederhana tetapi dianggap cukup valid, model ini disebut dengan model parsimony. DeLoen and Mclean, (1992) kemudian mengembangkan suatu model parsimony yang disebut dengan nama model kesuksesan sistem informasi DeLeon and McLean. Karakteristik SIE Sifat-sifat penting yang dimiliki oleh sistem ini setelah terjadi perkembanganperkembangan sebagai berikut a) drill down, kemampuan untuk menyediakan informasi yang lebih terperinci dari yang ditayangkan pada layar monitor. Bila seorang eksekutif ingin melihat lebih rinci laporan yang tersedia, maka sistem ini menyediakan sampai tingkat tertentu; b) critical success factor (CSF), faktor-faktor yang mempengaruhi pencapaian organisasi. Lima factor utama yang biasa digunakan antara lain, narasi persoalan-persoalan kunci, bagan utama, laporan keuangan untuk level puncak, faktor-faktor kunci, laporan pertanggung jawaban rinci; c) status access, data terakir laporan atas status variabel kunci dapat diakses setiap waktu. Tingkat relevansi yang dibutuhkan sangat penting sehingga telusuran dapat bersifat harian atau bahkan periode jam; d) personalizzed analysis, kemampuan untuk digunakan sebagai alat analisis secara pribadi oleh eksekutif; e) exception reporting, laporan-laporan yang dibuat diluar batas kendali yang ditetapkan, dengan tujuan menghemat waktu para eksekutif untuk membaca laporan; f) use of colors, pemberitahuan mengenai hal-hal yang kritis bukan hanya menggunakan angka juga menggunakan warna, dengan menggunakan warna dapat memberitahu eksekutif atau pengguna mengenai masalah-masalah potensial atau masalah-masalah yang harus mendapatkan perhatian; g) navigation of information, sebuah kemampuan yang memungkinkan data yang besar dapat dieksplorasi atau dijelajahi dengan cepat dan mudah; h) communication, eksekutif dapat berkomunikasi dengan pihak lain melalui email, chatting atau message service lainnya yang dapat dialamatkan untuk orang-orang tertentu yang diinginkan oleh eksekutif. Bank Berbagai definisi mengenai bank telah dikemukakan oleh berbagai kalangan dan ahli yaitu sebagai berikut tentang definisi bank menurut UUD Perbankan No. 10 tahun 1998 adalah a) bank merupakan beban usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk kredit dana atau bentuk-bentuk dalam rangka meningkatkan taraf hidup orang banyak; b) definisi menurut IAI No. 31 mengenai Akuntansi Perbankan adalah bank
Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 3 No. 7 (2014)
8
merupakan lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan (financial intermediary) antara pihak-pihak yang mempunyai kelebihan dana (surplus unit) dengan pihak-pihak yang memerlukan dana (deficit unit) serta lembaga yang berfungsi memperlancar lalu lintas pembayaran; c) defisit menurut Tunggal (1994,2) dalam bukunya yang berjudul akuntansi perbankan memberikan pengertian serupa mengenai bank adalah bank merupakan lembaga keuangan yang usaha pokoknya adalah memberikan kredit dari jasa-jasa dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran uang. Dari beberapa kesimpulan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa pada dasarnya bank merupakan suatu lembaga yang mempunyai fungsi sebagai mediator atau perantara bagi peredaran lalu lintas uang, yaitu dalm bentuk simpanan dan kemudian menegelola dana tersebut dengan jalan meminjamkannya pada masyarakat yang memerlukan dana METODE PENELITIAN Obyek penelitian Penelitian ini dilakukan pada Bank Mandiri jalan veteran 42-44 surabaya. Sedangkan data diperoleh dari kuesioner yang dibagikan kepada kepala bagian kepala bagian dan manajer Bank Mandiri yang yang berjumlah 15 orang. dari 15 kuesioner yang dibagikan seluruhnya kembali dan layak dijadikan penlitian. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Definisi operasioanl variable yang digunakan yaitu sebagai berikut a) variabel terikat/dependent variable (Y), Variabel terikat dalam penelitian ini adalah pengambilan keputusan yang efektif pihak manajemen Bank Mandiri; b) variabel bebas/independent variable (X), variabel bebas dalam penelitian ini adalah penggunaan Sistem Informasi Eksekutif (SIE). Sistem Informasi Eksekutif dirancang untuk membantu eksekutif mencari informasi yang diperlukan pada saat mereka membutuhkannya dan dalam bentuk apapun yang paling bermanfaat (Pengenalan Sistem Informasi, McLeod, Jr.). Pengujian Hipotesis Uji Kelayakan Model (uji F) Uji F digunakan untuk menguji kelayakan model, yaitu mengetahui apakah model regresi linier berganda yang digunakan adalah cocok atau tidak. Hasil pengujian dengan Uji F telah diperoleh dari program SPSS 17.0 sebagai berikut Tabel 1 (Uji F) Anovab Sum of Mean Model Squares df Square F Sig. 1 Regression 7.665 5.000 1.533 4.297 0.028 Residual 3.211 9.000 0.357 Total 10.877 14.000 a. Predictors: (Constant), Dampak Organisasional (X5), Penggunaan (X3), Dampak Individual (X4), Kepuasan Pengguna (X2), Kualitas Informasi (X1)
Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 3 No. 7 (2014)
9
b. Dependent Variable: Pengambilan Keputusan (Y) Berdasarkan tabel 4.19 dapat diketahui bahwa sig (0,28) 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi linier berganda yang digunakan adalah cocok (layak). Uji hipotesis (uji t) Uji t digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat. Dalam penelitian ini uji t dilakukan untuk mengetahui pengaruh Sistem Informasi Eksekutif yang terdiri dari kualitas informasi (KI), kepuasan pengguna (KP), penggunaan (P), dampak individual (DI), dampak organisasional (DO) terhadap pengambilan keputusan eksekutif (PKE) pihak manajemen Bank Mandiri. Hasil pengujian dengan Uji t telah diperoleh dari program SPSS 17,0 sebagai berikut Tabel 2 Uji t Coefficientsa Model
T
Sig.
1 (Constant) 4.752 0.001 Kualitas Informasi (X1) 7.012 0.000 Kepuasan Pengguna (X2) 4.247 0.002 Penggunaan (X3) 2.728 0.023 Dampak Individual (X4) 4.136 0.003 Dampak Organisasional (X5) 6.728 0.000 a. Dependent Variable : Pengambilan Keputusan (Y)
Correlatio ns Partial 0.919 0.817 0.673 0.810 0.913
Setelah diuji menggunakan uji kelayakan data atau uji f akan dibahas satu persatu langkah-langkah dari pengujian dengan menggunakan uji t sebagai berikut a) pengaruh kualitas Informasi (KI) terhadap pengambilan keputusan eksekutif (PKE), pengaruh kualitas informasi (KI) terhadap pengambilan keputusan eksekutif (PKE) diketahui bahwa sig (6.1005) 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kualitas informasi (KI) berpengaruh terhadap pengambilan keputusan eksekutif (PKE) pihak manajemen Bank Mandiri; b) pengaruh kepuasan pengguna (KP) terhadap pengambilan keputusan eksekutif (PKE), pengaruh kepuasan pengguna (KP) terhadap pengambilan keputusan eksekutif (PKE) diketahui bahwa sig (0,002) 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kepuasan pengguna (KP) berpengaruh terhadap pengambilan keputusan eksekutif (PKE) pihak manajemen Bank Mandiri; c) pengaruh Penggunaan (P) terhadap pengambilan keputusan eksekutif (KPE), pengaruh penggunaan (P) terhadap pengambilan keputusan eksekutif (KPE) diketahui bahwa sig (0,023) 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penggunaan (P) berpengaruh terhadap pengambilan keputusan eksekutif (PKE) pihak manajemen Bank Mandiri; pengaruh dampak individual (DI) terhadap pengambilan keputusan eksekutif (KPE), pengaruh dampak individual (DI) terhadap pengambilan keputusan eksekutif (KPE) diketahui bahwa sig (0,003) 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa dampak individual (DI) berpengaruh terhadap pengambilan keputusan eksekutif (PKE) pihak manajemen Bank Mandiri; d) pengaruh dampak organisasional (DO) terhadap pengambilan keputusan eksekutif (KPE), pengaruh dampak organisasional (DO) terhadap pengambilan keputusan eksekutif (KPE) diketahui bahwa sig (9.10-05) 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 3 No. 7 (2014)
10
dampak organisasional (DO) berpengaruh terhadap pengambilan keputusan eksekutif (PKE) pihak manajemen Bank Mandiri. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam penelitian ini dihasilkan koefisien korelasi berganda (R) sebesar 83,9 % dari data yang ada menunjukkan bahwa variabel bebas yaitu penggunaan sistem informasi eksekutif yang terdiri dari kualitas informasi (KI), kepuasan pengguna (KP), penggunaan (P), dampak individual (DI), dampak organisasional (DO) memiliki hubungan yang cukup erat terhadap variabel terikat yaitu pengambilan keputusan eksekutif (PKE) pihak manajemen Bank Mandiri. Sedangkan koefisien determinasi berganda (R2) sebesar 70,5 % dari data yang ada menunjukkan bahwa variabel bebas yaitu penggunaan sistem informasi eksekutif yang terdiri dari kualitas informasi (KI), kepuasan pengguna (KP), penggunaan (P), dampak individual (DI), dampak organisasional (DO) mampu menjelaskan variabel terikat yaitu pengambilan keputusan eksekutif (PKE) pihak manajemen Bank Mandiri, sedangkan sisanya sebesar 29,5 % dipengaruhi oleh variabel bebas lain diluar model. Pengaruh Kualitas Informasi (KI) Terhadap Pengambilan Keputusan Eksekutif (PKE) Hasil pengujian terhadap hipotesis alternatif pertama (Ha1) yang mengatakan bahwa terdapat pengaruh kualitas informasi (KI) terhadap pengambilan keputusan eksekutif (PKE) menunujukan nilai signifikansi (0,000) ≤ 0,05. Hal itu menunjukan bahwa kualitas informasi (KI) berpengaruh terhadap pengambilan keputusan eksekutif (PKE). Pengaruh Kepuasan Pengguna (KP) Terhadap Pengambilan Keputusan Eksekutif (PKE) Hasil pengujian terhadap hipotesis alternatif pertama (Ha1) yang mengatakan bahwa terdapat pengaruh kualitas informasi (KI) terhadap pengambilan keputusan eksekutif (PKE) menunujukan nilai signifikansi (0,000) ≤ 0,05. Hal itu menunjukan bahwa kualitas informasi (KI) berpengaruh terhadap pengambilan keputusan eksekutif (PKE). Pengaruh Penggunaan (P) Terhadap Pengambilan Keputusan Eksekutif (PKE) Hasil pengujian terhadap hipotesis alternatif ketiga (Ha3) yang mengatakan bahwa terdapat pengaruh pengunaan (P) terhadap pengambilan keputusan eksekutif (PKE) menunujukan nilai signifikansi (0,203) ≤ 0,05. Hal itu menunjukan bahwa kualitas informasi (KI) berpengaruh terhadap pengambilan keputusan eksekutif (PKE). Pengaruh Dampak Individual (DI) Terhadap Pengambilan Keputusan Eksekutif (PKE) Hasil pengujian terhadap hipotesis alternatif pertama (Ha4) yang mengatakan bahwa terdapat pengaruh dampak individual (DI) terhadap pengambilan keputusan eksekutif (PKE) menunujukan nilai signifikansi (0,003) ≤ 0,05. Hal itu menunjukan bahwa kualitas informasi (KI) berpengaruh terhadap pengambilan keputusan eksekutif (PKE). Pengaruh Dampak Organisasional (DO) Terhadap Pengambilan Keputusan Eksekutif (PKE) Hasil pengujian terhadap hipotesis alternatif kelima (Ha5) yang mengatakan bahwa terdapat pengaruh damp[ak organisasional (DO) terhadap pengambilan keputusan eksekutif (PKE) menunujukan nilai signifikansi (0,000) ≤ 0,05. Hal itu menunjukan bahwa kualitas informasi (KI) berpengaruh terhadap pengambilan keputusan eksekutif (PKE).
Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 3 No. 7 (2014)
11
Variabel bebas (X) yang dominan dan memberikan pengaruh terbesar terhadap pengambilan keputusan (Y) pihak manajemen Bank Mandiri adalah kualitas informasi Eksekutif (KI). Hal ini dapat dilihat dari nilai korelasi parsial (r) untuk variabel kualitas informasi (KI) sebesar 0,919 yang memiliki nilai terbesar jika dibandingkan nilai korelasi parsial (r) variabel kepuasan pengguna Sistem Informasi Eksekutif (KP), penggunaan Sistem Informasi Eksekutif (P), dampak individual (DI) dan dampak organisasional (DO). SIMPULAN DAN KETERBATASAN Simpulan Penelitian ini bertujuan untuk menguji kualitas informasi (KI), kepuasan pengguna (KP), penggunaan (P), dampak individual (DI), dampak organisasional (DO) terhadap pengambilan keputusan eksekutif (PKE) pihak manajemen Bank Mandiri. Penelitian ini dilakukan pada Bank Mandiri Jl. Veteran No. 42-44 Surabaya Hipotesis di uji dengan menggunakan uji linier berganada dengan menggunakan alat bantu statistic versi 17,0. Berdasarkan hasil uji linier berganda (uji t) diperoleh hasil bahwa kualitas informasi (KI), kepuasan pengguna (KP), penggunaan (P), dampak individual (DI), dampak organisasional (DO) terhadap pengambilan keputusan eksekutif (PKE) pihak manajemen Bank Mandiri secara statistik menunjukan nilai yang signifikan sehingga dapat disimpulkan bahwa kualitas informasi (KI), kepuasan pengguna (KP), penggunaan (P), dampak individual (DI), dampak organisasional (DO) berpengaruh terhadap pengambilan keputusan eksekutif (PKE) pihak manajemen Bank Mandiri. Variabel bebas yang dominan dan memberikan pengaruh terbesar terhadap pengambilan keputusan eksekutif (PKE) pihak manajemen Bank Mandiri adalah kualitas informasi Eksekutif (KI). Berdasarkan hasil uji anova menunjukan secara statistik menunjukan nilai yang signifikan sehingga dapat disimpulkan bahwa kualitas informasi (KI), kepuasan pengguna (KP), penggunaan (P), dampak individual (DI), dampak organisasional (DO) berpengaruh terhadap pengambilan keputusan eksekutif (PKE) pihak manajemen Bank Mandiri. bahwa model regresi linear berganda sudah layak (cocok). Keterbatasan Keterbatasan utama yang terdapat dalam penelitian ini adalah bahwa ruang lingkup yang dibahas hanya meneliti 1 perusahaan yaitu Bank Mandiri niaga jl Veteran no. 42-44 Surabaya dimana mampu melibatkan karyawannya dalam melakukan dan melaksanakan Sistem Informasi Eksekutif sebagai alat penunjang pengambilan keputusan pihak manajemen Bank Mandiri. Perlu dilakukan penelitian serupa dengan mengambil jumlah sampel perusahaan yang lebih banyak dan periode penelitian yang lebih lama, agar menghasilkan informasi yang lengkap kepada para eksekutif
Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 3 No. 7 (2014)
6912 DAFTAR PUSTAKA Arbie, E. 1987. Sistem Informasi Manajemen. Bina Alumni Indonesia. Jakarta Davis, G. B. 1992. Sistem Informasi Manajemen. Jakarta, Pustaka Presindo Djim, A. 1998. Perancangan Sistem Iformasi Eksekutif Dalam Menunjang Pemasaran Universitas Bina Nussantara. Tesis Program Pascasarjana Universitas Bina Nusantara, Jakarta. Ghozali, I, 2001. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS, Badan Peneliti Universitas Diponegoro, Semarang. Jogiyanto, H. M. 2007, Model Kesuksesan Sistem Teknologi Informasi, Andi Offset, Yogyakarta 55281 Kartonegoro, 1995. Tahap-Tahap Pengambilan Keputusan: Prinsip Sistem Informasi Manajemen. Binaman Press. Yogyakarta. Kadir, A. 2003. Pengenalan Sistem Informasi, Yogyakarta, Andi Offset. Kamaruddin, M. R. R. & Deraman, A. 2008. Critical Succes Factors ofRxecutif Information System Development for Education Management – A Preliminary Investigation. Proc. Int Electrical Engineering and Informatics (ICEEI) Conf. Kartini, Kartono. 1991. Pemimpin Dan Kepemimpinan. Cetakan Keempat. CV. Radjawali. Jakarta. Kendall. 2008. Analisis & Perancangan Sistem, Jakarta, Indeks. McLeod, R. Jr. 1995. Management Information System, A Study of Computer Based Information System, Sixth edition, Prantice Hall International, Englewood cliffs, new jersey 07632 McLeod, R. Jr. 1998. Management Information System,Seventh Edition. Prentice-Hall International, Inc, Englewood Cliffs, New Jersey. Simanjuntak, P. J. 1993. Peningkatan Ekonomi SDM. Tarsito. Bandung. Turban, E. 1993. Decision Support and Expert System ; Management Support System, Third Edition, Mcmillan Publishing Company, St. Paul, Minnesota