PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT (MMP) TERHADAP PEMAHAMAN MATEMATIK PESERTA DIDIK (Penelitian Terhadap Peserta Didik Kelas VII Madrasah Tsanawiyah Negeri Ciamis )
Ratna Widianti Utami [1] Ebih AR. Arhasy[2] e-mail:
[email protected] Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi Tasikmalaya Jl. Siliwangi No. 24 Kota Tasikmalaya ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh positif penggunaan model pembelajaran missouri mathematics project (MMP) terhadap pemahaman matematik peserta didik. Serta untuk mengetahui sikap peserta didik terhadap pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran missouri mathematics project (MMP) . Metode penelitian yang digunakan yaitu metode eksperimen. Sampel dipilih secara acak sehingga terpilih dua kelas yaitu kelas VII A sebagai kelompok eksperimen dengan jumlah peserta didik 30 orang dan kelas VII B sebagai kelas kontrol dengan jumlah peserta didik 31 orang. Instrumen yang digunakan berupa soal tes pemahaman matematik dan angket sikap skala likert.Data dalam penelitian ini diperoleh dari hasil postest pemahaman matematik peserta didik yang dilakukan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Tekhnik analisis data yang digunakan untuk menguji angket sikap skala Likert yaitu dengan membandingkan rata-rata skor subjek dengan nilai tengah dari skor jawaban. Hasil penelitian dan analisis data menunjukkan bahwa ada pengaruh positif penggunaan model pembelajaran missouri mathematics project (MMP) dalam pembelajaran matematika terhadap pemahaman matematik peserta didik. Sikap peserta didik pada penggunaan model pembelajaran missouri mathematics project (MMP)menunjukan sikap positif. Kata Kunci : Model Pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP), Pemahaman Matematik Peserta Didik, Sikap Peserta Didik. ABSTRACT This research purposes to know the positive effect by Missouri Mathematics Project (MMP) learning model toward mathematic understanding by the students and to know the students attitude by using Missouri Mathematics Project (MMP) learning model.The research method that being use is experimental method. From the population there is two class that being sample for this research that class is VII A and VII B.the role of class VII A is to be a class that imply the missiouri mathematics project on the studies.meanwhlie the other
class role is a claas that being a control which is use the convesional method on their studies. The instrumen that being used is comprehension test about math from student and scale likert models. The data from this research is obtained from the post comprehension test. Data analysis teckniques that being used for checking the questionnaire about scale likert response is compare the average score from the subject with the median from the score answers.The research result and data analysis show that there is positive effect by using Missouri Mathematics Project Project (MMP) learning model toward understanding to the math student. The Student’s attitude show positive effect by using Missouri Mathematics Project Project (MMP) learning model. Key words: Missouri Mathematics Project Project (MMP) learning model, Mathematic understanding by the students, Student Attitude PENDAHULUAN Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi memungkinkan semua pihak memperoleh informasi dengan cepat dan mudah dari berbagai sumber dan tempat di seluruh dunia. Dengan demikian peserta didik perlu memiliki kemampuan memperoleh, memilih dan mengelola informasi untuk bertahan pada keadaan yang selalu berubah, tidak pasti dan kompetitif. Kemampuan ini membutuhkan pemikiran yang kritis, sistematis, logis, kreatif dan kemauan bekerja sama yang efektif. Cara berpikir seperti itu dapat dikembangkan melalui belajar matematika. Seperti yang dinyatakan oleh (Tim MKPBM, 2001:28) “Matematika sebagai ratu atau ibunya ilmu dan sekaligus menjadi pelayan ilmu”. Hal tersebut dapat diartikan bahwa
matematika sebagai sumber dari ilmu yang lain sehingga
matematika berpengaruh terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan salah satu bidang studi wajib di sekolah. Objek matematika bersifat abstrak. Sifat objek matematika yang abstrak pada umumnya dapat membuat materi matematika di sekolah sulit ditangkap dan dipahami, sehingga peserta didik menganggap pelajaran matematika merupakan pelajaran yang sulit dan rumit, hal serupa diungkapkan oleh (Ruseffendi E.T, 2006:157) yang mengatakan, ”Matematika dianggap sebagai ilmu yang sukar, rumit, dan memperdayakan”. Pembelajaran matematika di sekolah di harapkan
menjadi sesuatu yang menyenangkan bagi peserta didik, tetapi kenyataannya masih banyak kesulitan yang ditemui dalam mempelajari matematika. Peristiwa yang sering terjadi dalam pembelajaran matematika adalah peserta didik kurang aktif, kurang berpartisipasi dan peserta didik terkesan hanya sebagai pendengar yang di informasikan oleh guru, sehingga sedikitnya dapat mempengaruhi pencapaian setiap materi yang diberikan pada waktu pembelajaran. Terkadang guru juga tidak sadar menganggap peserta didik sebagai penerima, pencatat dan pengingat saja. Keadaan ini menyebabkan rendahnya tingkat pemahaman peserta didik terhadap materi yang akan diajarkan dan salah satu hal yang perlu diperbaharui. Pemahaman berkaitan dengan pengetahuan seseorang terhadap sesuatu tetapi taraf mengertinya masih rendah, hal ini sesuai dengan pendapat (Russeffendi, E. T, 2006: 221) ”Bila siswa memahami sesuatu ini berarti mengerti tentang sesuatu itu tetapi tahap mengertinya masih rendah”. Dari pengertian ini dapat dikatakan bahwa pemahaman adalah kemampuan untuk mengetahui, menjelaskan dan menarik kesimpulan dari apa yang dipelajari. Menyikapi hal tersebut, maka hal yang harus dilakukan adalah bagaimana membuat peserta didik senang untuk belajar matematika. Salah satunya dengan mengubah model pembelajaran yang dapat mendukung aktifitas peserta didik dalam memahami suatu materi. Salah satu model pembelajaran yang di prediksi dapat mendukung aktifitas peserta didik dalam memahami suatu materi adalah model pembelajaran Missouri Mathematisc Project (MMP). Langkah-langkah model pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP) menurut (Amri, Sofan, 2013:12) terdiri dari 5 langkah yang terdiri dari pendahuluan atau review, pengembangan, latihan terkontrol, seatwork, dan pekerjaan rumah. Mencermati model pembelajaran MMP di atas tersebut, (Widdiharto, Rachmadi , 2004:29) berpendapat ada beberapa kelebihan model pembelajaran MMP ini, antara lain :“Banyaknya materi yang bisa tersampaikan kepada siswa, karena tidak terlalu memakan banyak waktu dan banyak latihan sehingga siswa mudah terampil dengan beragam soal.” Pendapat tersebut sesuai dengan karakteristik dari model pembelajaran MMP ini adalah adanya lembar
tugas proyek. Melalui tugas proyek ini peserta didik diharapkan dapat memiliki berbagai pengalaman dalam menyelesaikan berbagai permasalahan matematika yang nantinya dapat mengkaji lebih jauh pengaruh pemahaman matematik peserta didik. Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh positif penggunaan model pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP) dalam pembelajaran matematika terhadap pemahaman matematik peserta didik, serta untuk mengetahui sikap peserta didik terhadap penggunaan model pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP) dalam pembelajaran matematika.
METODE PENELITIAN Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen karena benar-benar untuk melihat hubungan sebab-akibat. Dalam penggunaan model Missouri Mathematics Project (MMP) untuk mengetahui pengaruhnya terhadap pemahaman matematik. Selain itu untuk mengetahu bagaimana sikap peserta didik pada penggunaan model pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP) dalam pembelajaran matematika. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas VII Madrasah Tsanawiyah Negeri Ciamis Tahun Pelajaran 2013/2014. Sampel dipilih secara acak sehingga terpilih dua kelas yaitu kelas VII A sebagai kelas eksperimen yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran missouri mathematics project (MMP)
dan kelas VII B sebagai kelas kontrol yang
pembelajarannya menggunakan pembelajaran konvensional. Instrumen yang digunakan berupa tes pemahaman matematik peserta didik dan angket sikap dengan skala Likert. Data dalam penelitian ini diperoleh dari nilai postest pemahaman matematik peserta didik yang dilakukan pada kelas eksperimen dan
kelas kontrol. Teknik analisis data yang digunakan untuk
menguji angket sikap skala Likert dengan membandingkan rata-rata skor subjek dengan nilai tengah dari skor jawaban.
Ada tiga perlakuan dalam teknik analisis data yaitu statistika deskriptif, uji persyaratan analisis, dan uji hipotesis. Untuk uji hipotesis menggunakan uji perbedaan rata-rata dengan uji-t.
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian pemahaman matematik peserta didik kelas eksperimen diperoleh skor terbesar adalah 24, skor terkecil adalah 9. Skor rata-rata tes pemahaman matematik peserta didik adalah 18 dan standar deviasinya 4,22. Pada kelas eksperimen rata-rata indikator pemahaman instrumental yaitu 3,13 dan ratarata indikator pemahaman relasional yaitu 2,8. Hasil penelitian pemahaman matematik peserta didik kelas kontrol diperoleh skor terbesar adalah 23, skor terkecil adalah 4. Skor rata-rata tes pemahaman matematik peserta didik adalah 14,45 dan standar deviasinya 4,88. Pada kelas kontrol rata-rata indikator pemahaman instrumental yaitu 2,8 dan ratarata indikator pemahaman relasional yaitu 2,2. Jika dikaitkan dari hasil pengolahan skor postes dengan pencapaian KKM sebesar 75 (skor 18). Pada kelas eksperimen yang menggunakan model Missouri Mathematics Project (MMP) mencapai 56,7% yaitu sebanyak 17 orang peserta didik yang memenuhi KKM . Sedangkan pada kelas kontrol yang menggunakan pembelajaran konvensional mencapai 29,03% yaitu sebanyak 9 orang peserta diidk yang memenuhi KKM. Terdapat perbedaan yang cukup jauh antara persentase ketercapaian KKM di kelas eksperimen dan kelas kontrol. Berdasarkan data hasil penelitian, dapat disimpulkan pada kelas eksperimen yang menggunakan model Missouri Mathematics Project (MMP) pada materi segitiga dan segiempat terhadap pemahaman matematik peserta didik memberikan pengaruh lebih baik dibandingkan pemahaman matematik peserta didik pada kelas kontrol yang menggunakan pembelajaran konvensional. Hal ini terlihat pada rata-rata skor pemahaman matematik peserta didik kelas eksperimen sebesar 18 lebih besar dari rata-rata pemahaman matematik peserta didik kelas kontrol sebesar 14,45. Selain itu juga dilihat dari skor rata-rata setiap indikataor
pemahaman
pada kelas eksperimen lebih besar dibandingkan kelas kontrol.
Untuk melihat apakah perbedaannya signifikan atau tidak dilanjutkan dengan uji statistik menggunakan uji perbedaan dua rata-rata yaitu uji-t. Uji persyaratan analisis berkaitan dengan syarat-syarat dalam pengujian hipotesis. Uji normalitas distribusi kelas eksperimen menghasilkan nilai chi kuadrat yaitu 4,26. Dengan taraf nyata
2 2 diperoleh hitung = 4,26 < daftar =
11,3 sampel berasal dari populasi berdistribusi normal. Uji normalitas pada kelas kontol menghasilkan nilai chikuadrat 2,51. Dengan
2 diperoleh hitung =
2 2,51 < daftar = 11,3 maka sampel berasal dari populasi berdistribusi normal. Uji
homogenitas varians diperoleh Fhitung=1,34. Dengan db1 = 29, db2 = 30, dan taraf nyata
diperoleh Fhitung = 1,34 < F0,01(39/39) = 2,41, kedua varians homogen. Uji hipotesis dengan menggunakan uji perbedaan dua rata-rata yaitu
diperoleh t hitung 3,06 . Ternyata pada α = 1% t hitung 3,06 > t(99/59) 2,39, artinya ada pengaruh positif penggunaan pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP) terhadap pemahaman matematik peserta didik. Berdasarkan data dari hasil penelitian yang digunakan untuk menganalisis terlihat pemahaman peserta didik pada materi segitiga dan segiempat menggunakan model Missouri Mathematics Project (MMP) lebih baik daripada pemahaman matematik peserta didik menggunakan pembelajaran konvensional. Adanya perbedaan yang signifikan antara pemahaman matematik pada kelas eksperimen dan kelas kontrol disebabkan pada kelas eksperimen, yaitu dengan penggunaan model Missouri Mathematics Project (MMP) peserta didik terlihat lebih aktif dalam proses pembelajarannya. Sesuai dengan karakteristik model pembelajaran ini adanya lembar tugas proyek yang didesain untuk membantu guru sacara efektif menggunakan latihan-latihan agar kemampuan peserta didik terarah. Penyajian materi dengan bahan ajar, adanya latihan terkontrol, kerja mandiri dan tugas individu membantu membangun pemahaman peserta didik dan lebih terlatih dalam berbagai soal-soal yang diberikan. Berbeda dengan pembelajaran konvensional pembelajarannya lebih terfokus pada guru sehingga peserta didik cenderung hanya mendengarkan sehingga peserta didik kurang aktif.
Berdasarkan uraian tersebut serta hasil pengujian hipotesis peneliti menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif penggunaan model pembelajaran Missouri Mathemtics Project (MMP) terhadap matematik peserta didik. Analisis data penilaian sikap bertujuan untuk mengetahui sikap peserta didik terhadap penggunaan model Missouri Mathematics Project (MMP). Angket yang diberikan terdiri dari 21 pernyataan didalamnya meliputi komponen afektif,kognitif dan konatif. Sikap peserta didik pada komponen afektif dengan indikator perasaan terhadap penggunaan model Missouri Mathematics Project (MMP) didapat skor rerata 4,04. Komponen kognitif dengan indikator kepercayaan atau keyakinan pada penggunaan model Missouri Mathematics Project (MMP) dengan rerata skor 4. Sedangkan pada komponen konatif dengan indikator dorongan bertindak atau bertingkah laku saat penggunaan model Missouri Mathematics Project (MMP) rerata skornya sebesar 4,08. merupakan rataan angket keseluruhan yang mewakili tanggapan responden atas angket yang disebarkan. Dari hasil pengujian ternyata
4,04
artinya dapat diketahui bahwa sikap peserta didik pada penggunaan model Missouri Mathematics Project (MMP) menunjukan sikap positif karena sesuai dengan pernyataan (Ar, Erman S, 2003:191) “Responden merespon positif terhadap pernyataan angket peserta didik jika
Peserta didik menerima dan
menyenangi pembelajaran dengan model Missouri Mathematics Project (MMP).
SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan data, dapat diperoleh simpulan sebagai berikut : 1. Ada pengaruh positif penggunaan model pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP) dalam pembelajaran matematika terhadap kemampuan pemahaman matematik peserta didik. 2. Sikap peserta didik pada penggunaan model pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP) menunjukan sikap positif.
Berdasarkan
simpulan
hasil
penelitian
sebagaimana
yang
telah
dikemukakan, maka peneliti menyarankan : 1. Kepada pihak sekolah diharapkan memberikan dukungan berupa fasilitas maupun alokasi waktu kepada guru untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran yang sifatnya menuntut keaktifan peserta didik, salah satunya dengan menggunakan model missouri mathematics project (MMP). 2. Kepada guru dan calon guru matematika sebaiknya untuk mencoba menggunakan model missouri mathematics project (MMP), karena dengan menggunakan model ini peserta didik menjadi lebih aktif dan adanya minat terhadap pelajaran matematika. Selain itu pembelajaran yang diterima oleh peserta didik lebih bermakna dan membiasakan peserta didik untuk latihanlatihan soal matematika. 3. Bagi peneliti selanjutnya, disarankan agar menggunakan model missouri mathematics project (MMP) terhadap kemampuan matematika lainnya atau pada materi yang berbeda.
DAFTAR PUSTAKA Amri, Sofan (2013). Pengembangan dan Model Pembelajaran dalam Kurikulum 2013. Jakarta : Prestasi Pustaka. Ar, Erman S.(2003).Evaluasi Pembelajaran. Bandung : JICA Trianto.(2007). Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Surabaya :Tim Prestasi Pustaka. Ruseffendi, E.T. (2006). Pengantar Kepada Guru Mengembangkan Kompetensinya Dalam Pengajaran Matematika Untuk Meningkatkan CBSA. Bandung : Tarsito. Tim MKPBM. (2001). Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung : JICA. Widdiharto, Rachmadi (2004). Model-Model Pembelajaran Matematika SMP .[ Online]. Tersedia: http // p4tkmatematika.org/ downloads/smp/ModelPembelajaran.pdf [5 November 2013]