PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEER TEACHING (PEMBELAJARAN SESAMA TEMAN) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII MTs MENAMING
JURNAL Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat-syarat guna memperoleh gelar sarjana pendidikan
Oleh:
SINTA LESTARI NIM. 12130004
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PASIR PENGARAIN PASIR PENGARAIN 2016
PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEER TEACHING (PEMBELAJARAN SESAMA TEMAN) TERHADAP HASL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII MTs MENAMING Sinta Lestari*), Arcat1) , Hardianto2) 1&2) Program Studi Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Pasir Pengaraian
ABSTRAK Pembelajaran dengan metode konvensional menyebabkan kurangnya komunikasi antara guru dengan siswa. Untuk bisa mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) siswa dituntut untuk menguasai dan memahami materi yang diberikan guru, Pada kenyataannya siswa tidak dapat memahami dan menguasai materi, akibatnya hasil belajar matematika siswa tidak bisa mencapai KKM yang ditetapkan. Melihat permasalahan ini, maka diterapkan metode Peer Teaching (Pembelajaran Sesama Teman) Tujuan penelitian ini adalah melihat pengaruh metode Peer Teaching (Pembelajaran Sesama Teman) terhadap hasil belajar matematika siswa. Jenis penelitian adalah Quasi Eksperimental dengan desain Posttest Only Control Design. Penelitian dilakukan dikelas VIII MTs Menaming sebanyak 38 siswa yang terbagi dalam 2 kelas. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan simple random sampling, sehingga terpilih kelas VIIIA sebagai kelas eksperimen dan kelas VIIIB sebagai kelas kontrol. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan tes. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan uji-t, yang sebelumnya dilakukan uji normalitas dan homogenitas. Berdasarkan penelitian, kelas eksperimen memiliki rata-rata lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol yakni kelas eksperimen = 81,9 dan kelas kontrol = 72,3. Perhitungan dengan uji t didapat thitung = 1,92 dan ttabel = 1,69, karena thitung > ttabel maka H0 ditolak dan H1 diterima. Dapat disimpulkan bahwa metode Peer Teaching (Pembelajaran Sesama Teman) berpengaruh terhadap hasil belajar matematika siswa. Kata Kunci: Pengaruh, Peer Teaching (Pembelajaran Sesama Teman), Hasil Belajar ABSTRACK Study with conventional method cause the lack of communications between teacher with student. To be able to reach Complete Criterion Minimize ( KKM) Student claimed to master and comprehend given by items was teacher, Practically student cannot comprehend and master items, as a result result learn student mathematics cannot reach specified KKM. See this problems, hence applied by method of Peer Teaching (Study Of Humanity Friend) Target of this research was see influence of method of Peer Teaching (Study of Humanity Friend) to result learn student mathematics. Research type was Quasi Eksperimental with Posttest Only Control Design desain. Research conducted by class of VIII MTS Menaming counted 38 student which divided in 2 class. Intake of sampel conducted by using sampling random simple, chosen so that class of VIII A as experiment class and class of VIIIB as control class. Technique data collecting conducted by using tes. Technique analyse data in this research use uji-t, previous to test homogeneity and normalitas. Pursuant to research, experiment class have compared to higher mean of class control namely experiment class = 81,9 and control class = 72,3. Calculation with test of t got by tcount = 1,92 and ttable = 1,69, because tcount > ttable hence H0 refused and H1 accepted. Inferential that method of Peer Teaching (Study of Humanity Friend) having an effect on to result learn student mathematics. Keyword
*
: Effect, Peer Teaching (Study Of Humanity Friend), Learning Outcomes
Hp : 085363232053 e-mail :
[email protected]
PENDAHULUAN Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat menuntut manusia untuk mampu menyesuaikan diri dalam menghadapinya. Upaya untuk dapat menyesuaikan diri terhadap perkembangan kemajuan dunia tersebut adalah dengan meningkatkan kemampuan dalam penguasaan dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Salah satu ilmu pengetahuan yang perlu dikuasai adalah matematika. Pentingnya matematika dalam memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi memerlukan daya pikir yang logis, kritis, dan kreatif, Oleh karena itu matematika diajarkan disemua jenjang pendidikan termasuk Sekolah Madrasah Tsanawiyah. Tujuan pembelajaran Matematika di MTs adalah siswa memiliki kemampuan, pengetahuan matematika sebagai bekal untuk melanjutkan ke pendidikan yang lebih tinggi. Matematika bagi peserta didik, pada umumnya tidak disukai dan ditakuti karena dianggap sukar oleh siswa. Sehingga hal ini dapat mempengaruhi perkembangan belajar matematika dan menurunnya hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika. Kesulitan belajar yang dimaksud disini adalah kesukaran yang dialami siswa dalam menerima atau menyerap pelajaran, kesulitan belajar yang dihadapi siswa ini terjadi pada waktu mengikuti pelajaran yang disampaikan/ditugaskan oleh guru sehingga menyebabkan hasil nilainya pembelajarannya rendah. Hal yang sama juga ditemukan di MTs Menaming, yakni masih banyaknya nilai siswa yang berada dibawah KKM yang ditetapkan oleh sekolah. Hal ini dapat dilihat dari persentase ketuntasan pada ulangan harian matematika siswa kelas VIII MTS Menaming tahun ajaran 2015/2016 di sajikan Tabel 1. Tabel 1. Persentase ketuntasan hasil belajar matematika siswa kelas VIII MTs Menaming semester ganjil 2015/2016 Jumlah Ketuntasan ≥ Tidak tuntas N Kelas Siswa 75 < 75 o Jum Persent Jum Perse lah ase lah ntase 1 VIII A 19 8 42,11 11 57,89 2 VIII B 19 6 31,58 13 64,42 (Sumber data: guru matematika MTs Menaming. TP 2015/2016) Berdasarkan hasil wawancara dengan guru bidang studi matematika pada tanggal 4 Januari 2016 di MTs Menaming, diperoleh informasi bahwa hasil belajar
matematika di sekolah tersebut masih rendah, hal ini dikarenakan selama proses pembelajaran matematika di kelas masih terpusat pada guru, sehingga guru menjadi satu-satunya pusat pembelajaran dalam setiap kegiatan pembelajaran di kelas. Akibatnya dalam proses pembelajaran siswa menjadi tidak aktif, dan kurang interaksi antara siswa dengan guru dan antar siswa itu sendiri, serta siswa cenderung hanya menerima apa saja yang dijelaskan oleh guru. Dampak dari hal ini adalah hasil belajar matematika siswa tidak mencapai kriteria ketuntasan minimum (KKM) yaitu 75. Berdasarkan hasil observasi peneliti terlihat aktivitas pembelajaran di dalam kelas masih didominasi oleh guru, sehingga hanya sebagian siswa saja yang memperhatikan guru yang sedang menjelaskan pelajaran, dan kurangnya interaksi antara siswa dengan guru dan antar siswa itu sendiri, hal ini mengakibatkan siswa kurang aktif dalam proses pembelajaran, dan nilai matematika siswa masih banyak yang rendah. Salah satu cara yang diharapkan dapat membuat siswa aktif dalam proses pembelajaran yaitu dengan menggunakan metode pembelajaran tepat. Melalui metode pembelajaran yang tepat diharapkan siswa akan lebih aktif dalam proses pembelajaran, karena dalam proses pembelajaran akan terjadinya intekrasi antara siswa dengan guru dan antara siswa dengan siswa itu sendiri. Salah satu cara yang efektif dalam menciptakan pembelajaran aktif dan menyenangkan tentunya dengan melibatkan peserta didik dalam kegiatan diskusi di kelas. Salah satu metode yang dapat digunakan adalah dengan menggunakan metode Peer Teaching Metode Peer Teaching merupakan metode belajar yang melibatkan siswa secara aktif. Satu siswa akan mengajari siswa lain yang mengalami kesulitan dalam memahami materi yang diberikan. Setelah pendidik memberikan ceramah, guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari 4-6 siswa secara merata, artinya harus ada siswa yang pintar, sedang, dan kurang (Dianawati, 2015:27). Dengan metode pembelajaran Peer Teaching ini diharapkan dalam aktivitas proses pembelajaran tidak terpusat lagi pada guru, sehingga siswa akan terlatih bagaimana mengutarakan pendapat dan siswa juga belajar menghargai pendapat orang lain dengan tetap mengacu pada materi pelajaran, sehingga diharapkan terciptanya interaksi antara siswa dengan guru dan antara siswa itu sendiri, dan siswa akan lebih aktif lagi dalam melaksanakan proses pembelajaran. Berdasarkan uraian diatas maka penulis ingin melakukan penelitian tentang
“Metode Peer Teaching (Pembelajaran Sesama Teman)”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Penggunaan Metode Pembelajaran Sesama Teman (Peer Teaching) Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VIII MTs Menaming manfaat penelitian ini adalah, bagi Sekolah, tindakan yang dilakukan dalam penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai masukan dalam meningkatkan kualitas pembelajaran matematika disekolah, bagi guru, sebagai bahan pertimbangan dalam proses pembelajaran dan juga dapat diterapkan dalam proses pembelajaran di MTs Menaming untuk meningkatkan hasil belajar siswa, bagi siswa, untuk meningkatkan hasil belajar terutama dalam mata pelajaran matematika di MTs Menaming dan siswa termotivasi untuk belajar aktif dan tidak bergantung terhadap guru, dan bagi peneliti lain, diharapkan bisa dijadikan referensi dalam melakukan penelitian dalam permasalahan yang sama. Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kecakapan, pembentukan sikap dan keprbadian peserta didik. Pembelajaran dapat juga dikatakan sebagai proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik (Hardianto, 2012:5-6) Menurut Jhonson dan Rising (1927) dalam Risnawati (2008:1) Matematika adalah pola berpikir, pola mengorganisasikan, pembuktian yang logik, bahasa yang menggunakan istilah yang didefinisikan dengan cermat, jelas dan akurat, representasinya dengan simbol dan padat. Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran matematika adalah suatu proses interaksi antara peserta didik dengan guru untuk membelajarkan siswa guna memperoleh ilmu pengetahuan dan keterampilan matematika serta membekali siswa dengan kemampuan pola berpikir, pola mengorganisasikan, pembuktian yang logik, bahasa yang menggunakan istilah yang didefinisikan dengan cermat, jelas dan akurat. Metode Peer Teaching merupakan metode belajar yang melibatkan siswa secara aktif. Satu siswa akan mengajari siswa lain yang mengalami kesulitan dalam memahami materi yang diberikan. Setelah pendidik memberikan ceramah, guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari 4-6 siswa secara
merata, artinya harus ada siswa yang pintar, sedang, dan yang berkemampuan rendah kurang (Dianawati, 2015:27). Metode peer teaching Methods (metode pembelajaran sesama teman) adalah suatu metode pembelajaran yang dibantu oleh temannya sendiri (Muchyidin dan Kartika, 2014:82) Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa Metode Peer Teaching merupakan suatu metode pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif, dimana didalam proses pembelajaran mereka dibantu oleh temannya sendiri. Satu siswa akan mengajari siswa lainnya yang mengalami kesulitan didalam memahami materi yang diberikan. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan jenis penelitian eksperimen semu (quasi experiment), karena dalam penelitian ini peneliti tidak mengontrol semua variabel yang relevan. Penelitian eksperimen ini terdiri dari dua kelas, yaitu kelas kontrol dan kelas eksperimen yang memiliki kemampuan setara dengan menerapkan model pembelajaran yang berbeda. Pada kelas eksperimen diberi perlakuan metode Peer Teaching (Pembelajaran Sesama Teman), sedangkan kelas kontrol diberi pembelajaran konvensional. Rancangan penelitian ini adalah Posttes- Only Control Design yang berbentuk quasi eksperimen (Sugiyono, 2009: 112) adalah sebagai berikut : Tabel 2. Posttest-Only Control Group Design Kelompok Perlakuan Posttest Eksperimen X O Kontrol O Pengaruh perlakuan yang diberikan dapat dilihat dari perbedaan hasil antara perbedaan antara hasil posttest dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Penelitian ini dilakukan di MTs Menaming kelas VIII pada semester genap tahun ajaran 2015/2016. Jumlah siswa sebanyak 38 siswa yang terbagi dalam 2 kelas. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik sampling jenuh. Sampel yang diperoleh dari populasi kemudian diambil kelas VIIIAsebagai kelas eksperimen menggunkan metode Peer Teaching (Pembelajaran Sesama Teman) dan kelas VIIIB sebagai kelas kontrol menggunakan model pembelajaran konvensional. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah tes yang dilaksanakan berbentuk tes essay. Tes ini digunakan untuk melihat seberapa
jauh siswa mampu menggunakan pengetahuan yang telah mereka bangun untuk menyelesaikan permasalahan matematika. Berdasarkan perhitungan diperoleh nilai reliabilitas butir soal = 0,628, maka instrumen termasuk dalam katagori Reliabel yang tinggi, sehingga instrumen tersebut dapat digunakan untuk diujikan kepada kelas eksperimen dan kelas kontrol. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil belajar dilihat dari hasil tes akhir yang diberikan kepada siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hasil analisis tes akhir dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Hasil Analisis Tes ̅ N Xmax Xmin Kelas 100 Eksperimen 19 81,9474 55 100 Kontrol 19 72,3158 39 Berdasarkan Tabel 3 terlihat bahwa rata-rata hasil belajar siswa pada kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata hasil belajar siswa pada kelas kontrol, juga terlihat pada nilai minimum kelas eksperimen lebih tinggi dari pada nilai minimum di kelas kontrol. Untuk mengetahui ini diterima atau ditolak maka uji yang digunakan adalah uji-t dua pihak. Sebelum melakukan uji t terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas. Berdasarkan perhitungan thitung ≥ ttabel yaitu 1,92 ≥ 1,69 untuk α = 0,05. Karena thitung ≥ ttabel, maka H1 diterima. Dengan demikian ada pengaruh penggunaan metode Peer Teaching (Pembelajaran Sesama Teman) terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VIII MTs Menaming. Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh penggunaan metode Peer Teaching (Pembelajaran Sesama Teman) terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VIII MTs Menaming. Artinya hasil belajar matematika siswa dengan menggunakan metode Peer Teaching lebih baik dari pada hasil belajar matematika siswa dengan pembelajaran konvensional. Sehingga hipotesis dari penelitian ini diterima.
KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan, diperoleh kesimpulan yaitu bahwa ada pengaruh metode Peer Teaching (Pembelajaran Sesama Teman) terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VIII MTs Menaming tahun ajaran 2015/2016, yaitu: rata-rata hasil belajar matematika kelas eksperimen yang menggunakan metode Peer Teaching (Pembelajaran Sesama Teman) lebih baik dari pada rata-rata hasil belajar matematika kelas kontrol yang menggunakan pembelajaran konvensional. Saran yang dapat peneliti berikan adalah: Bagi sekolah, tindakan yang dilakukan peneliti diharapkan dapat dijadikan sebagai masukan dalam meningkatkan kualitas pembelajaran matematika disekolah, Bagi guru, Guru diharapkan dapat menerapkan metode Peer Teaching (Pembelajaran Sesama Teman) agar siswa bisa menemukan sendiri dan supaya belajar matematika tidak membosankan, Bagi siswa, siswa hendaknya mulai membiasakan untuk belajar kelompok, dengan catatan setiap siswa harus mendapatkan informasi dan Bagi peneliti lainnya yang ingin melakukan penelitian yang relevan dengan penelitian ini, peneliti menyarankan untuk lebih memperhatikan hubungan sosial siswa dalam membentuk kelompok. DAFTAR PUSTAKA Dianawati Henny. 2015. Pengruh Penerapan Metode Peer Teaching Dalam Pembelajaran Matematika Terhadap Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Kelas VI Sekolah Dasar Negeri Giring Ikecamatan Manding Kabupaten Sumenep. Universitas Wiraraja Sumenep Hardianto. 2012. Belajar Dan Pembelajaran. Kampus Univesitas Pasir Pengaraian: UPP Press Muchyidin Arif, Kartika Iis. 2014. Perbandingan pemahaman Matematika Siswa Antara Kelas Yang Menggunakan Metode Student Facilitator And Explaining Dengan Metode Peer Teaching Pokok Bahasan Bangun Ruang Sisi Datar. Risnawati. 2008. Strategi Pembelajara Matematika. Pekanbaru : Suska press Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta