PENGARUH PENGGUNAAN METODE CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP GERAK DAN ENERGI Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
oleh RESMIYATI NUR AFIYAH NIM 109018300080
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2014
ABSTRAK
RESMIYATI NUR AFIYAH (109018300080). “Pengaruh Penggunaan Metode CTL (Contextual Teaching and Learning) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Gerak dan Energi”. Skripsi Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan Metode CTL (Contextual Teaching and Learning) terhadap hasil belajar siswa pada Gerak dan Energi. Penelitian ini dilakukan di MI Jam’iyatul Khoir Ciputat. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah quasi eksperimen dengan desain nonrequivalen control group design. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik purposive sampling. Sampel penelitian berjumlah 30 siswa kelas eksperimen dan 30 siswa kelas kontrol. Pengukuran hasil belajar siswa berdasarkan pada instrumen penelitian berupa tes berbentuk pilihan ganda sebanyak 20 soal dengan penskoran 0-1. Berdasarkan hasil perhitungan uji-t diperoleh bahwa thitung>ttabel (9,34 > 2,00), pada taraf signifikan 0,05. Hal ini menunjukkan terdapat pengaruh penggunaan Metode Kontekstual Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Gerak dan Energi.
Kata kunci : Metode CTL, Hasil Belajar
i
ABSTRACT
RESMIYATI NUR AFIYAH (109018300080). “The Influence of Using CTL Contextual Teaching and Learning to The Result Study of Camistry of Mofe and Energy”. Skripsi Elemenry School Teacher Education Departement, Faculty of Tarbiyah and Teacher’s Training Islamic State University Syarif Hidayatullah Jakarta. The study aims of this research is to know influence of Using Contectual Metode to The Result Study of Camistry of Mofe and Energy.This research executed in MI Jam’iyatul Khoir Ciputat. This research used quasi experiment study with nonrequivalent control group design. The sampel is taken by using technique of purposive sampling. The amount of research sample is 30 students for experiment class and 30 students for controclass. The measurement of the result study pursuant to instrument to test is multiple choice consisthing 20 quetion and score is 0-1. According to the conclution using t test get value t count > t table, (9,34 > 2,00),at signification at level 0,05, able to expressed that there are influene which significant. It shows that there is effect of Using Contectual Metode to The Result Study of Camistry of Mofe and Energy.
keyword : Contectual Metode, Result study
ii
KATA PENGANTAR
Biamillahirrahmanirrahim Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada nabi Muhammad saw, keluarga, sahabat dan para pengikutnya yang senantiasa mengikuti ajarannya sampai akhir zaman. Skripsi ini disusun untuk melengkapi salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar sarjana pendidikan pada program studi pendidikan guru madrasah ibtidaiyah. Disadari sepenuhnya dalam penyusunan skripsi ini bahwa kemampuan dan pengetahuan penulis sangat terbatas, maka adanya bimbingan, pengarahan, dukungan serta motivasi dari berbagai pihak dan orang-orang terdekat penulis sangat membantu dalam menyelesaikan skripsi ini. Pada kesempatan kali ini menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan moril maupun materil, sehingga yang skripsi ini dapat selesai. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada: 1. Dra. Nurlena Rifai, M.A Ph.D., Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Fauzan, MA., Ketua Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Tonih Feronika, M.Pd, dosen pembimbing skripsi yang telah bersedia memberikan arahan, semangat dan meluangkan waktu untuk membimbing serta mengarahkan penulis dalam penyusunan skripsi ini. 4. M. Yusuf Hs, S.Ag., Kepala MI Jam’iyatul Khoir Ciputat yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melaksanakan penelitian dalam pembuatan skripsi ini. iii
5. Siti Khotimah, S.Fil, guru pembimbing MI Jam’iyatul Khoir Ciputat, serta seluruh guru, staff dan siswa-siswi MI Jam’iyatul Khoir Ciputat yang memberikan banyak pengetahuan selama peneliti menjalankan penelitian. 6. Kedua orang tua tercinta, Ayahanda Faizin dan Ibunda Jamilah yang tiada hentinya memberikan kasih sayang, selalu mendoakan, selalu menjadi motivasi dan inspirasi serta memberikan banyak dukungan moril dan materiil kepada penulis. 7. Suami Tercinta Saeful Mu’min, S.S yang mengisi hari-hari selama penyusunan skripsi kepada penulis dan memberikan support yang luar biasa sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan baik. 8. Sahabat-sahabat seperjuanganku semasa kuliah Nur Aprilliani, S.Pd, Nur Najmi Laila, S.Pd, Diny Wulandari Putri, S.Pd dan seluruh teman-teman PGMI angkatan 2009. Terima kasih atas kebersamaan dan dukungan selama ini, serta canda tawa yang menghiasi hari-hari penulis. 9. Sahabat-sahabatku tersayang di Lembaga Pendidikan al-Qur’an (LPQ) Masjid Fathullah UIN yang telah memberikan banyak motivasi dan dukungan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 10. Serta semua pihak yang terkait dan tidak dapat disebutkan satu-persatu. Atas segala bantuannya dalam menyelesaikan skripsi ini. Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan penulis dimasa yang akan datang. Mudah-mudahan karya ilmiah ini dapat memberikan manfaat bagi pembacanya dan dapat memberikan kontribusi bagi peninggkatan kualitas pendidikan. Amin ya rabbal alamin.
Jakarta, Mei 2014
Penulis
iv
DAFTAR ISI
ABSTRAK ...................................................................................................... i ABSTRACT .................................................................................................... ii KATA PENGANTAR ................................................................................... iii DAFTAR ISI .................................................................................................. v DAFTAR TABEL .......................................................................................... vii DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... viii
BAB
I PENDAHULUAN A. LatarBelakang ............................................................................... 1 B. Identifikasi Masalah......................................... ............................ 4 C. Pembatasan Masalah......................................................... ............ 5 D. Perumusan Masalah ...................................................................... 5 E. TujuanPenelitian............................................................................ 5 F. ManfaatHasilPenelitian ................................................................. 5
BAB II KAJIAN TEORITIS, HASIL PENELITIAN YANG RELEVAN, KERANGKA BERPIKIR, DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. Kajian Teoritis 1. Metode Pembelajaran CTL (Contextual Teaching and Learning) a. Pengertian . ........................................................................ 7 b. Komponen Pembelajaran Kontekstual/CTL . ................... 9 c. Karakteristik Pembelajaran Kontekstual/CTL. ................. 12 d. Konsep Dasar CTL. ........................................................... 12 e. Kelebihan dan Kekurangan CTL....................................... 14 2. Hakikat Belajar a. Pengertian Belajar. ............................................................ 15
v
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi Belajar. ...................... 17 3. Hakikat Hasil Belajar. ............................................................. 18 4. Gerak Benda dan Energi. ........................................................ 20 a. Gerak Benda 1) Macam-macam gerak benda........................................ 20 2) Faktor-faktor yang mempengaruhi gerak benda. ........ 21 b. Energi 1) Pengertian Energi. ....................................................... 22 2) Macam-macam Energi. ............................................... 22 3) Sumber Energi dan Kegunaannya. .............................. 20 B. Hasil Penelitian yang Relevan....................................................... 23 C. Kerangka Berpikir ......................................................................... 24 D. Perumusan Hipotesis ..................................................................... 25
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ....................................................... 26 B. Metode Penelitian .......................................................................... 26 C. Desain Penelitian ........................................................................... 26 D. Populasi dan Sampel. .................................................................... 27 E. Variabel Penelitian ........................................................................ 28 F. Teknik Pengumpulan Data. ........................................................... 28 G. Prosedur Penelitian. ....................................................................... 29 1. Pendahuluan. ........................................................................... 29 2. Pelaksanaan. ............................................................................ 29 3. Akhir........................................................................................ 29 H. Instrumen Peneltian. ...................................................................... 30 1. Uji Validitas. ........................................................................... 32 2. Realiabitas ............................................................................... 33 3. Taraf Kesukaran. ..................................................................... 34 4. Daya Pembeda. ........................................................................ 35
vi
I. Teknik Analisis Data. .................................................................... 36 1.
Uji Prasyarat Hipotesis. .......................................................... 36 a) Uji Normalitas. ................................................................. 36 b) Uji Homogenitas. ............................................................. 37
2. Uji Hipotsis. .......................................................................... 38 3. Hipotesis Statistik. ................................................................ 39 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ............................................................................. 40 1. Hasil Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol................ 40 2. Hasil Postest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol. .............. 43 3. Hasil Uji Prasyarat Analisis Data. ........................................... 45 a. Uji Normalitas Data Pretest . ............................................ 45 b. Uji Homogenitas Data Pretest .......................................... 46 c. Uji Data Pretest. ................................................................ 47 d. Uji Normalitas Data Postest. ............................................. 47 e. Uji Homogenitas Data Postest. ......................................... 48 4. Hasil Uji Hipotesis. ................................................................. 49 B. Pembahasan Penelitian .................................................................. 49 BAB V SIMPULAN, DAN SARAN A. Simpulan........................................................................................ 54 B. Saran .............................................................................................. 54
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................... 56
LAMPIRAN-LAMPIRAN
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Materi Sumber Energi dan Kegunaanya .......................................... 23 Gambar 2.2. Materi Sumber Energi dan Kegunaanya .......................................... 23 Gambar 2.2 Kerangka Berpikir ............................................................................ 25
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1. Desain Penelitian ................................................................................ 27 Tabel 3.2. Pengumpulan Data ............................................................................. 28 Tabel 3.3 Instrumen Penelitian ........................................................................... 30 Tabel 3.4 Kriteria Reabilitas .............................................................................. 33 Tabel 3.5. Kriteria Kesukaran ............................................................................ 35 Tabel 4.1. Data Hasil Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol .................. 41 Tabel 4.2. Deskripsi Data Hasil Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol . 42 Tabel 4.3. Rekapitulasi Data Hasil Belajar Siswa Sesuai Indikator .................... .43 Tabel 4.4. Rekapitulasi Data Postest Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 44 Tabel 4.5. Deskripsi Data Postest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol .......... 45 Tabel 4.6. Rekapitulasi Data Hasil Belajar Siswa Sesuai Indikator ................... 46 Tabel 4.7. Deskripsi Data Pretest Uji Normalitas .............................................. 47 Tabel 4.8. Deskripsi Data Pretest Uji Homogenitas ........................................... 48
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1.
Analisis SK/KD................................................................................. 58
Lampiran 2.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen ................... 66
Lampiran 3.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol .......................... 89
Lampiran 4. Lampiran 5.
Lembar Kerja Siswa Kelas Eksperimen ............................................ 106 Lembar Kerja Siswa Kelas Kontrol .................................................. 122
Lampiran 6.
Instrumen Hasil Belajar Pada Gerak Benda dan Energi ................... 136
Lampiran 7.
Kisi-kisi Soal Tingkat Kesulitan dan Pengetahuan ........................... 142
Lampiran 8.
Instrumen Hasil Belajar..................................................................... 144
Lampiran 9.
Kunci Jawaban Hasil Tes Belajar ..................................................... 147
Lampiran 10. Perhitungan Validitas ........................................................................ 148 Lampiran 11. Perhitungan Reabilitas ...................................................................... 150 Lampiran 12. Tingkat Kesukaran ............................................................................ 152 Lampiran 13. Daya Pembeda ................................................................................... 154 Lampiran 14. Rekapitulasi Hasil Uji Coba Instrumen Soal .................................... 156 Lampiran 15. Data Pretest ........................................................................................ 158 Lampiran 16. Data Posttest...................................................................................... 159 Lampiran 17. Distribusi Nilai Pretest ..................................................................... 160 Lampiran 18. Perhitungan Hasil Data Pretest ........................................................ 164 Lampiran 19. Distribusi Nilai Posttest .................................................................... 166 Lampiran 20. Perhitungan Hasil Data Posttest ........................................................ 170
x
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu sarana untuk meningkatkan kecerdasan dan keterampilan manusia, oleh karenanya kualitas sumber daya manusia sangat tergantung dari kualitas pendidikan. Untuk mencapai kualitas pendidikan yang bagus haruslah melewati sebuah proses belajar dalam hal ini proses belajar siswa di sekolah. Secara garis besar proses belajar siswa dipengaruhi oleh dua faktor, yakni faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern meliputi sikap terhadap belajar, motivasi belajar, konsentrasi belajar, mengolah bahan ajar, menyimpan perolehan hasil belajar, menggali hasil belajar yang tersimpan, kemampuan berprestasi, dan rasa percaya diri siswa. Faktor ekstern yang mempengaruhinya yaitu guru, sarana dan prasarana pendidikan, kebijakan penilaian, lingkungan sosial siswa, dan kurikulum sekolah. Esensi
proses
pembelajaran
di
Sekolah
Dasar
(SD/MI)
adalah
pembelajaran konkrit, yaitu suatu pembelajaran yang dilaksanakan secara logis dan sistematis, pembelajaran yang berknaan dengan kejadian di lingkungan sekitar siswa. Karenanya pembelajaran yang sifatnya konkrit lebih sesuai bila diberikan pada siswa Sekolah Dasar (SD/MI). Kondisi pembelajaran seperti ini harus diupayakan oleh guru sehingga kemampuan siswa, bahan ajar, proses belajar, dan sistem penilaian sesuai dengan tahap perkembangan siswa. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berhubungan erat dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya sekedar penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep atau prinsip saja tetapi juga merupakan proses penemuan. Pendidikan IPA diharapkan lebih menjadi wahana yang mengasyikan bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya didalam kehidupan sehari-hari. Proses pembelajarannya menekankan pada
1
2
pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah.1 Implementasi pembelajaran mata pelajaran IPA di SD/MI harus lebih memperhatikan karakteristik anak usia SD/MI, diantaranya yaitu belajar dan bermain kreatif yang dapat dilakukan dengan peniruan, eksplorasi, pengujian (eksperimentation), dan membangun. Pendekatan aktifitas artistik yaitu kegiatan berinteraksi dengan lingkungan yang dikaitkan dengan olah pikir, olah rasa, dan olah estetis sehingga akan diperoleh pengalaman, adapun yang terahir yaitu belajar aktif dalam membentuk keterpaduan praktikum. Dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan yang baik, guru perlu menciptakan suasana belajar yang dikaitkan langsung dengan konteks pengalaman kehidupan nyata, dalam hal ini apakah semua materi IPA bisa dikaitkan langsung dengan kehidupan nyata? Dan apakah peserta didik juga akan bisa cepat mencerna dan memahami secara maksimal? Apakah peserta didik sudah belajar sesuai dengan pengalaman langsung? Peserta didik juga harus sering dilatih secara aktif karena belajar sendiri merupakan kegiatan “mengalami” hal yang dipelajari dan berupaya melakuan eksplorasi terhadap hal yang dikaji bahkan berusaha menemukan dan menciptakan hal baru dari apa yang dipelajarinya baik secara personal individu maupun secara kelompok, karena bagian proses kolaboratif juga merupakan bagian dari belajar yang akan menciptakan suasana komunikatif dalam proses belajar. Dalam upaya untuk mencapai keberhasilan proses pembelajaran, seorang guru dituntut untuk dapat memilih dan menggunakan metode pembelajaran yang sesuai dengan bahan ajar yang akan diberikan kepada peserta didik, dengan mempertimbangkan kemampuan metode pembelajaran tersebut membangkitkan rangsangan
indra
penglihatan,
pendengaran
maupun
penciuman
atau
kesesuaiannya dengan tingkat hirarki belajar. Guru harus mampu menciptakan pembelajaran yang konkrit dan menyenangkan sehingga siswa aktif di kelas.
1
Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar SD/MI (Jakarta : BNSP,2006), h 154
3
Salah satu dari sekian banyak upaya yang dapat dilakukan guru untuk meningkatkan hasil belajar siswa adalah dengan menggunakan metode CTL (Contextual Teaching and Learning). Karena dengan metode ini guru dituntut berperan sebagai fasilitator tanpa henti yakni membantu siswa menemukan makna (pengetahuan) karena dalam metode ini peserta didik juga dituntut keterlibatannya langsung secara penuh untuk dapat menemukan materi yang dipelajari dan menghubungkannya dengan situasi kehidupan nyata. Adapun yang mencirikan metode ini berbeda dari metode-metode yang lain yaitu pembelajaran dilaksanakan secara autentik dan pembelajaran dilaksanakan dengan memberikan pengalaman yang bermakna, terlebih dalam metode ini juga pembelajaran lebih diutamakan dengan cara berkelompok karena akan tercipta diskusi dan saling mengoreksi antar teman. Tentunya hal ini akan lebih memungkinkan terciptanya pembelajaran yang lebih aktif, kreatif, produktif dan tentunya kesemuanya dilaksakan dengan sistem yang menyenangkan. Dengan metode ini siswa akan lebih memahami, karena pembelajaran dilakukan dengan lebih konkrit dan realistis. Berdasarkan karakteritik dari metode CTL tersebut, maka salah satu konsep yang cocok untuk diterapkan dengan metode CTL (Cotextual Teaching and Learning) adalah konsep gerak dan energi di kelas 3 SD. Di SD konsep gerak benda dan energi juga dipelajari di kelas 4, namun tentunya yang membedakannya yaitu standar kompetensi dan kompetensi dasarnya. Standar
kompetensi dan
kompetensi dasar itulah yang harus dicapai oleh guru dalam menyampaikan pelajaran dalam hal ini pelajaran IPA. Standar kompetensi konsep gerak benda dan energi SD kelas 3 yaitu memahami berbagai cara gerak benda dan hubungannya
dengan
energi
kemudaian
kompetensi
dasarnya
adalah
menyimpulkan pengamatan gerak benda dipengaruhi oleh bentuk dan ukuran dan mendeskripsikan hasil pengamatan tentang pengaruh energi panas, gerak, getaran dalam kehidupan sehari-hari serta mengidentifikasi sumber energi dan kegunaanya. Berbeda halnya dengan dengan pengamatan peneliti pada materi gerak dan benda SD kelas 4 standar kompetensinya yaitu memahami gaya dapat mengubah gerak dan/atau bentuk suatu benda. Peneliti mengamati bahwa siswa
4
kelas 3 dalam memahami konsep gerak benda dan energi perlu pembelajaran yang konkrit dan nyata serta berhubungan dengan kehidupan siswa, maka peneliti memutuskan untuk melakukan penelitian di kelas 3 pada konsep gerak dan energi yaitu dengan menggunakan metode CTL (Contextual Theaching and Learning). Dengan peneliti menggunakan metode CTL (Contextual Theaching and Learning) ini diharapkan siswa mampu memahami lebih dalam dan menemukan serta bisa menjawab kesulitan yang ada. Dengan metode ini pula diharapkan siswa mampu berfikir lebih kreatif dan mengeksplor pemahaman lebih mendalam serta bisa mengaitkan materi dengan kehidupan nyata atau kehidupan sehari-hari disamping siswa mendapatkan pengalaman-pengalaman yang berharga dan bermakna. Berdasarkan latar belakang masalah yang telah penulis uraikan di atas, maka penulis merasa tertarik untuk membahas dan mengangkat masalah tersebut menjadi sebuah judul skripsi yaitu: “Pengaruh Metode CTL (Contextual Teaching and Learning) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Gerak Benda dan Energi”
B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka dapat diidentifikasi adanya beberapa masalah sebagai berikut: 1. Pembelajaran IPA masih berpusat pada guru bukan peserta didik 2. Di dalam pengajaran siswa tidak diberi pengalaman langsung sehingga menganggap pelajaran IPA adalah abstrak dan sulit dipahami 3. Guru tidak memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengalami sendiri, mengikuti atau proses dan mengamati suatu objek 4. Hasil belajar siswa pada konsep gerak dan energi masih tergolong rendah.
5
C. Pembatasan Masalah Dari berbagai permasalahan yang muncul, dalam hal ini perlu adanya pembatasan masalah yang akan diteliti yaitu pada : 1. Metode pembelajaran IPA yang membuat siswa aktif adalah dengan metode CTL (Contextual Teaching and Learning) 2. Hasil belajar yang akan diukur adalah pada ranah kognitif dari tingkat mengingat (C1), memahami (C2), dan menerapkan (C3) 3. Penelitian dilakukan di kelas III pada konsep gerak dan energi.
D. Rumusan Masalah Berdasarkan pembatasan masalah yang telah diidentifikasi dan dibatasi sebagaimana di atas, maka rumusan permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini adalah “Apakah terdapat pengaruh metode CTL (Contextual Teaching and Learning) terhadap hasil belajar siswa pada gerak benda dan energi?”
E. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh metode CTL (Contextual Teaching and Learning) terhadap hasil belajar siswa pada gerak benda dan energi di kelas III MI Jam’iyatul Khair Ciputat.
F. Manfaat Penelitian Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Adapun manfaat yang diharapkan adalah: 1. Meningkatkan kemampuan siswa dalam menyelesaikan tugas secara mandiri melalui metode CTL (Contextual Teaching and Learning) 2. Mendalami materi melalui penerapan metode CTL (Contextual Teaching and Learning) 3. Memberikan masukan bagi guru dalam menerapkan metode CTL (Contextual Teaching and Learning) di dalam proses belajar mengajar
6
4. Memberikan informasi tentang kemajuan yang diperoleh siswa melalui penggunaan media kontekstual dalam proses belajar mengajar 5. Memberi kontribusi terhadap peningkatan pembelajaran IPA khususnya di Sekolah Dasar.
BAB II KAJIAN TEORITIS, HASIL PENELITIAN YANG RELEVAN, KERANGKA BERPIKIR, DAN PERUMUSAN HIPOTESIS
A. Kajian Teoritis 1) Metode Pembelajaran CTL (Contextual Teaching and Learning) a. Pengertian Proses belajar benar-benar terjadi apabila siswa mampu memproses atau mengkontruksi sendiri informasi sedemikian rupa sehingga pengetahuan tersebut menjadi bermakna sesuai dengan kerangka berpikirnya karena proses belajar yang murni terjadi secara alamiah dimana proses berpikirnya disebut dengan kontekstual atau sesuai dengan keadaan yang terjadi, dalam arti kaitannya dengan lingkungan, pengetahuan dan pengalaman yang telah mereka miliki. Pembelajaran kontekstual mendorong siswa belajar dengan proses pencarian hubungan untuk menemukan makna dan manfaat pengetahuan tersebut.1 Teaching adalah refleksi sistem kepribadian seorang guru yang bertindak secara profesional. Dan Learning adalah refleksi sistem kepribadian siswa yang menunjukan perilaku yang terkait dengan tugas yang diberikan.2 Dengan kedua definisi ini, dapat disimpulkan bahwa dalam hal ini, guru berperan sebagai fasiltator tanpa henti, yakni membantu siswa menemukan makna (pengetahuan). Dalam pengertian yang lain disebutkan Contextual Teaching and Learning (CTL) adalah suatu pendekatan pembelajaran yang menekankan kepada proses keterlibatan siswa secara penuh untuk dapat menemukan materi yang dipelajari dan menghubungkannya dengan situasi kehidupan nyata sehingga mendorong siswa untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan mereka.3
1
Dewi Salama P, Mozaik Teknologi Pendidikan, (Jakarta : Kencana, 2008), h. 15 A. Chaedar Alwasilah, Contextual Teaching & Learning Menjadikan Kegiatan BelajarMengajar Mengasyikkan dan Bermakna, (Bandung: Mizan Learning Center,2006), h.19 3 Wina Sanjaya, Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi, (jakarta : prenada Media Group, 2005), h. 109 2
7
8
Pembelajaran kontekstual (Contextual Teaching and Learning) berfokus pada pengembangan ilmu, pemahaman, keterampilan siswa, dan juga pemahaman konteks siswa tentang hubungan mata pelajaran yang dipelajari dengan dunia nyata, dalam hal ini pembelajaran kontekstual juga merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat
hubungan
antara
pengetahuan
yang
penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari.
dimilikinya
dengan
4
Pembelajaran kontekstual merupakan konsep pembelajaran yang menekankan pada keterkaitan antara materi pelajaran dengan dunia nyata, sehingga peserta didik mampu menghubungkan dan menerapkan kompetensi hasil belajar dalam kehidupan sehari-hari.5 CTL memungkinkan proses belajar yang tenang dan menyenangkan karena pembelajaran dilakukan secara alamiah, sehingga peserta didik dapat mempraktekkan
secara
langsung
apa
yang
dipelajarinya,
sehingga
pembelajaran kontekstual dapat mendorong peserta didik untuk memahami hakekat, makna dan manfaat belajar, maka akan lebih memungkinkan peserta didik rajin dan termotivasi untuk belajar, bahkan bisa kecanduan belajar.
6
Kondisi tersebut dapat terwujud apabila peserta didik dapat menyadari tentang apa yang mereka perlukan untuk hidup, dan bagaimana cara menggapainya. Dalam upaya itu mereka memerlukan guru sebagai pengarah dan pembimbing. Dalam mempelajaran kontekstual, guru tidak hanya menyampaikan materi yang berupa hafalan tetapi juga bagaimana menjadikan peserta didik dapat belajar dengan mudah dan guru mampu mengatur lingkungan lingkungan belajar, strategi pembelajaran dan sarana pembelajaran yang
4
Lukmanul Hakim, Perencanaan Pembelajaran, (Bandung : Wacana Prima, 2009), h. 57 Sofan Amri, Konstruksi Pengembangan Pembelajran, (Jakarta : Prestasi Pustakarya, 2010), h. 193 6 E. Mulyasa, Implementasi Kurikulum 2004 Panduan Belajar KBK (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005), hlm.137 5
9
memadai dan memungkinkan peserta didik termotivasi untuk belajar.7 Lingkungan belajar yang kondusif sangat penting dan sangat menunjang pembelajaran kontekstual, dan keberhasilan secara keseluruhan.
b. Komponen Pembelajaran Kontekstual /CTL CTL sebagai suatu pendekatan pembelajaran memiliki 7 komponen. Komponen ini yang melandasi pelaksanaan proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan CTL. Adapun tujuh komponen tersebut adalah: a.
Konstruktivisme (Constructivism) Konstruktivisme adalah proses membangun atau menyusun pengetahuan
baru dalam struktur kognitif siswa berdasarkan pengalaman nyata siswa, dalam hal ini pembelajaran CTL pada dasarnya mendorong siswa agar dapat mengonstruksi pengetahuannya melalui proses pengamatan dan pengalaman.8 Penerapan komponen konstruktivisme dalam pembelajaran melalui CTL, siswa
didorong
untuk
mengonstruksi
pengetahuan
sendiri
melalui
pengalaman nyata. b.
Menemukan (Inquiry) Menemukan merupakan bagian inti dari kegiatan pembelajaran berbasis
kontekstual yang didasarkan pada pencarian dan penemuan melalui proses berpikir secara sistematis, praktisnya pengetahuan bukanlah sejumlah fakta hasil dari mengingat tetapi hasil dari proses menemukan sendiri, dengan demikian diharapkan siswa memiliki sikap yang ilmiah, rasional, dan logis yang semuanya itu diperlukan sebagai dasar pembentukan kreativitas peserta didik.9 c.
Bertanya (Questioning) Pengetahuan yang dimiliki seseorang, selalu bermula dari bertanya,
karena bertanya adalah mengembangkan sifat ingin tahu siswa, sehingga melalui proses bertanya siswa akan mampu menjadi pemikir yang handal dan 7
Opcit, Sofan Amri, h. 193 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan (Jakarta: Prenada Media Group 2006), hlm 264 9 Ibid, 8
10
mandiri.10 Bertanya dalam pembelajaran dipandang sebagai kegiatan guru untuk mendorong, membimbing, dan menilai kemampuan berpikir siswa. Karena siswa dirangsang untuk mampu mengembangkan ide yang lebih inovatif, bersosialisasi dan bertukar pendapat dengan temannya. Kegiatan bertanya merupakan bagian penting dalam melaksanakan pembelajaran. Karena dengan bertanya pengertian dan pemahaman dapat diperoleh lebih mantap. Sehingga segala bentuk kesalahpahaman dan kelemahan daya tangkap terhadap pelajaran dapat dihindari semaksimal mungkin. d.
Masyarakat Belajar (Learning Community) Konsep pembelajaran dalam pembelajaran kontekstual menyarankan
agar hasil pembelajaran diperoleh melalui kerjasama dengan orang lain (Team Work), kerjasama itu dilakukan dalam berbagai bentuk baik dalam kelompok belajar yang dibentuk secara formal maupun dalam lingkungan secara alamiah, dimana siswa dibagi dalam kelompok-kelompok yang anggotanya bersifat heterogen, baik dilihat dari kemampuan dan kecepatan belajarnya, maupun dilihat dari bakat dan minatnya.
11
Maka yang cepat belajarnya
diharapkan akan membantu mendorong yang lambat belajarnya. Kegiatan masyarakat belajar sesuai dengan salah satu prinsip yang digunakan untuk mengaktifkan siswa dalam belajar yaitu prinsip sosial. Satu sama lain saling membantu, bekerja sama dan berinteraksi untuk memecahkan suatu masalah. Kegiatan masyarakat belajar juga diharapkan sisswa akan berwawasan luas karena banyak pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh dari berbagai sumber. e.
Pemodelan (Modelling) Yang
dimaksud
dengan
komponen
pemodelan
adalah
proses
pembelajaran dengan memperagakan sesuatu sebagai contoh yang dapat ditiru oleh setiap siswa, misalnya guru memberikan contoh bagaimana cara 10
58
11
Lukmanul Hakim, Perencanaan Pembelajaran, (Bandung : Wacana Prima, 2009), h.
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan (Jakarta: Prenada Media Group 2006), hlm 267
11
menggunakan sebuah media dalam pembelajaran karena pemodelan tidak terbatas dari guru saja akan tetapi dapat juga guru memanfaatkan siswa yang dianggap memiliki kemampuan.12 Pemodelan merupakan komponen yang cukup penting dalam pembelajaran CTL, sebab melalui pemodelan siswa dapat terhindar dari pembelajaran yang teoritis-abstrak. f.
Refleksi (Reflection) Refleksi adalah cara berpikir tentang apa yang baru saja dipelajari atau
berpikir ke belakang tentang apa-apa yang sudah kita lakukan di masa yang lalu dengan cara mengurutkan kembali kejadian-kejadian tersebut.13Refleksi merupakan gambaran terhadap kegiatan atau pengetahuan yang baru saja diterima. Kunci dari kegiatan refleksi adalah bagaimana pengetahuan itu mengendap di benak siswa. Pada akhir pembelajaran guru perlu melaksanakan refleksi. Guru memberikan kepada peserta didik untuk mengingat kembali apa yang telah dipelajarinya. Sehingga ia dapat menyimpulkan kembali apa yang telah dipelajari tentang pengalaman belajarnya. g.
Penilaian nyata (Authentic Assesment) Penilaian adalah proses yang dilakukan guru untuk pengumpulan
berbagai data yang bisa memberikan gambaran perkembangan belajar siswa, dari gambaran perkembangan belajar siswa tersebut perlu diketahui oleh guru agar bisa memastikan bahwa siswa benar-benar belajar atau tidak apakah pengalaman belajar siswa membawa pengaruh positif atau negatif, karena gambaran tentang kemajuan belajar itu diperlukan di sepanjang proses pembelajaran, maka biasanya guru tidak hanya melakukan penilaian di akhir pembelajaran tetapi juga saat proses pembelajaran.14
12
Ibid, h. 267 Ibid, h.268 14 Ibid, h.269 13
12
c. Karakteristik CTL (Contextual Teaching and Learning) Beberapa karakter pembelajaran berbasis kontekstual, yaitu: 1) Pembelajaran dilaksanakan secara autentik, yaitu pembelajaran yang diarahkan kepada ketercapaian keterampilan dalam kehidupan nyata dan alamiah. 2) Memberikan kesematan kepada siswa untuk mengerjakan tugas-tugas yang bermakna. 3) Pembelajaran dilaksanakan dengan memberikan pengalaman bermakna kepada siswa. 4) Pembelajaran dilaksanakan dengan cara kerja kelompok, diskusi dan saling mengoreksi antarteman. 5) Pembelajaran
memberikan
kesempatan
untuk
menciptakan
rasa
kebersamaan, bekerja sama, dan saling memahami antara satu dengan yang lain secara mendalam. 6) Pembelajaran
dilaksanakan
secara
aktif,
kreatif,
produksi
dan
mementingkan kerjasama. 7) Pembelajaran dilaksanakan dengan sistem yang menyenagkan.15
d. Konsep Dasar Pembelajaran CTL Pembelajaran kontekstual perlu didasarkan atas prinsip dan strategi pembelajaran yang mendorong terciptanya lima bentuk pembelajaran relating, experiencing, applying, cooperating and transferring.16 Strategi pembelajaran merupakan kegiatan yang dipilih yang dapat memberikan fasilitas atau bantuan kepada peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran. Berdasarkan center for occupational research and development (CORD). Penerapan strategi pembelajaran kontekstual digambarkan sebagai berikut: 15
Masnur Mulich, KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual, (Jakarta : Bumi Aksara, 2009), h. 42 16 Dewi Salma Prawiradilaga, Mozaik Teknologi Pendidikan (Jakarta: Prenada Media 2004) hlm. 16
13
1) Relating, belajar dikaitkan dengan konteks pengalaman kehidupan nyata.Konteks merupakan kerangka kerja yang dirancang guru untuk membantu peserta didik agar yang dipelajari bermakna. 2) Experiencing, belajar adalah kegiatan “mengalami”, peserta didik berproses secara aktif dengan hal yang dipelajari dan berupaya melakukan eksplorasi terhadap hal yang dikaji, berusaha menemukan dan menciptakan hal baru dari apa yang dipelajarinya. 3) Applying,
belajar
menekankan
pada
proses
mendemonstrasikan
pengetahuan yang dimiliki dalam konteks dan pemanfaatannya. 4) Cooperating, belajar merupakan proses kolaboratif melalui belajar kelompok, komunikasi interpersonal atau hubungan intersubjektif. 5) Transferring, belajar menekankan pada terwujudnya kemampuan memanfaatkan pengetahuan dalam situasi atau konteks baru.17
Bagi CTL, program pembelajaran adalah rencana guru mengenai skenario (tahap-tahap) pembelajaran yang akan dilaksanakannya dalam satu atau lebih pertemuan, untuk itu dalam program tersebut guru biasa melihat apa saja yang perlu dipersiapkannya sebelum mengajar.18 pembelajaran kontekstual dituntut untuk menghidupkan kelas dengan cara mengembangkan pemikiran anak akan belajar lebih bermakna dengan cara bekerja sendiri, menemukan
sendiri,
dan
mengkonstruksi
sendiri
pengetahuan
dan
ketrampilan barunya, serta melaksanakan sejauh mungkin kegiatan inkuiri untuk semua topik, menciptakan masyarakat belajar dalam kelompok, mengembangkan sikap ingin tahu siswa dalam bertanya, melakukan refleksi dan penilaian yang sebenarnya karena kelas yang hidup adalah kelas yang memberdayakan siswa, yaitu kelas yang produktif dan menyenangkan.19
17
Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori dan Aplikasi Paikem, (Surabaya:Pustaka Pelajar, 2009), h .84 18 Ibid, h.85 19 Ibid, Agus Suprijono, h 85
14
e. Kelebihan dan Kekurangan CTL 1. Kelebihan a) Pembelajaran menjadi lebih bermakna dan riil. Artinya siswa dituntut untuk dapat menangkap hubungan antara pengalaman belajar di sekolah dengan kehidupan nyata. Hal ini sangat penting, sebab dengan dapat mengorelasikan materi yang ditemukan dengan kehidupan nyata, bukan saja bagi siswa materi itu akan berfungsi secara fungsional, akan tetapi materi yang dipelajarinya akan tertanam erat dalam memori siswa, sehingga tidak akan mudah dilupakan. b) Pembelajaran lebih produktif dan mampu menumbuhkan penguatan konsep kepada siswa karena metode pembelajaran CTL menganut aliran konstruktivisme, dimana seorang siswa dituntun untuk menemukan pengetahuannya sendiri. Melalui landasan filosofis konstruktivisme siswa diharapkan belajar melalui ”mengalami” bukan ”menghafal”.
2. Kekurangan/Kelemahan a) Guru lebih intensif dalam membimbing. Karena dalam metode CTL. Guru tidak lagi berperan sebagai pusat informasi. Tugas guru adalah mengelola kelas sebagai sebuah tim yang bekerja bersama untuk menemukan pengetahuan dan ketrampilan yang baru bagi siswa. Siswa dipandang sebagai individu yang sedang berkembang. Kemampuan belajar seseorang akan dipengaruhi oleh tingkat perkembangan dan keluasan pengalaman yang dimilikinya. Dengan demikian, peran guru bukanlah sebagai instruktur atau ” penguasa ” yang memaksa kehendak melainkan guru adalah pembimbing siswa agar mereka dapat belajar sesuai dengan tahap perkembangannya. b) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan atau menerapkan sendiri ide–ide dan mengajak siswa agar dengan menyadari dan dengan sadar menggunakan strategi– strategi mereka sendiri untuk belajar. Namun dalam konteks ini tentunya guru memerlukan perhatian
15
dan bimbingan yang ekstra terhadap siswa agar tujuan pembelajaran sesuai dengan apa yang diterapkan semula.20
2. Hakikat Belajar a. Pengertian Belajar Sejak manusia dilahirkan sampai dewasa, manusia selalu belajar. Hal tersebut sangat perlu karena sebagai individu harus menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Individu yang telah dewasa mempunyai pengetahuan, keterampilan, kebiasaan, dan sikap yang yeng pegembangannya melalui suatu proses yang dinamakan belajar. Belajar merupakan kegiatan yang berproses dan unsur yang sangat mendasar dari penyelenggaraan setiap jenis jenjang pedidikan.21 Berhasil atau tidaknya pencapaian tujuan pendidikan bergantung pada proses belajar yang dialami siswa baik ketika berada di sekolah maupun lingkungan tempat tinggalnya. Oleh karena itu, keberhasilan dalam pendidikan sangat tergantung pada proses pembelajarannya. Akan tetapi dalam praktiknya, banyak sekolah yang menganggap bahwa belajar merupakan
penambahan
pengetahuan,
sehingga
guru-guru
berusaha
memberikan ilmu sebanyak mugkin kepada murid, dimana merekalah yang giat mengumpulkan pengetahuan-pengetahuan tersebut. Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada semua orang dan terjadi seumur hidup, sejak dia bayi sampai ke liang lahat.22 Belajar sering dianggap sebagai menghafal.
23
Jika orang tua menyuruh
anaknya untuk belajar, maka pada dasarnya ia menyuruh anaknya untuk menghafal berbagai materi yang akan diujikan. Dalam konteks ini, belajar adalah mengingat sejumlah fakta atau konsep yang telah diajarkan. Dengan demikian, guru akan merasa puas ketika siswa mampu untuk menyebutkan
20
Matthew Chifford and Marica wilson, Contextual Teaching Profesional Learning and Student Experfences: Lesson Learning From Implementation (education Brief, Desember 2000), h.2 21 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan, (Bandung : Remaja Rosdakarya, 2010), h.87 22 Arief Sadiman, Media Pendidikan, (Jakarta : Rajawali Press, 2009), h. 2 23 Wina Sanjaya, Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi, (Jakarta : Prenada Media Group, 2011), h. 87-88
16
kembali fakta-fakta yang telah disampaikan dalam pembelajaran. Maka demi tercapainya keberhasilan proses pembelajaran, maka seorang guru perlu memahami apa arti belajar yang sesungguhya. Beberapa pakar pendidikan mendefinisikan belajar sebagai berikut : b. Gagne Belajar adalah perubahan disposisi atau kemampuan yang dicapai seseorang melalui aktifitas. Perubahan disposisi tersebut bukan diperoleh langsung dari proses pertumbuhan seseorang secara ilmiah. c. Travers Belajar adalah proses menghasilkan penyesuaian tingkah laku. d. Cronbach Learning is shown by a change in behavior as a result of exprience (belajar adalah perubahan perilaku sebagai hasil dari pengalaman) e. Harold Spears Learning is to observe, to read, to imitate, to try something themselves, to listen to follow direction (dengan kata lain, bahwa belajar adalah mengamati,membaca, meniru,mencoba sesuatu, mendengar dan mengikuti arah tertentu). f. Geoch Learning is change in performance as a result of practice (belajar adalah perubahan performance sebagai hasil latihan) g. Morgan Leaning is any relatively permanent change in behavior that is a result of past ezxperience (Belajar adalah perubahan perilaku yang bersifat permanen, sebagai hasil dari pengalaman.24 Jean Piaget yang dikenal sebagai kontruktivis pertama menegaskan bahwa pengetahuan dibangun dalam pikiran anak melalui asimilasi dan akomodasi.25Sedangkan menurut Hintzman mengemukakan arti belajar yaitu 24
Agus suprijono, Cooperative Learning Teori dan Aplikasi Paikem ,(Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2012),h. 2 25 Sofan Amri, Konstruksi Pengembangan Pembelajaran, (Jakarta : Prestasi Pustakarya, 2010), h. 145
17
suatu perubahan yag terjadi dalam diri seseorang, walaupun pada kenyataannya tidak semua perubahan yang terjadi dalam diri organisme, disebabkan oleh pengalaman yang mempengaruhi organisme tersebut. Dengan demikian, perubahan yang disebabkan oleh pengalaman tersebut baru bisa disebut belajar jika mempengaruhi organisme, yang artinya bahwa pengalaman hidup sehari-hari dalam bentuk apapun sangat memungkinkan untuk diartikan sebagai belajar.26 Dari berbagai uraian teori di atas, penulis menyimpulkan belajar merupakan perkembangan hidup yang berlangsung pada seseorang. Dengan belajar, seseorang dapat mengalami suatu perubahan kualitatif individu dengan lingkungannya. Hal ini dikarenakan apabila interaksi seseorang mengalami perubahan tingkah laku, baik dari apek pengetahuan maupun sikapnya, maka dikatakan bahwa ia telah mengalami suatu prosese belajar.
b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar 1) Fakor internal a) Fisiologis Kesehatan dan keseimbangan jasmani siswa perlu mendapat perhatian sepenuhnya, karena kondisi fisiologis ini sangat berpengaruh terhadap konsentrasi, kegiatan dan hasil belajar. b) Psikologis faktor psikologis meliputi : 1. Tingkat kecerdasan siswa/ intelegensi, pada umumnya daat diartikan sebagai
kemampuan
psikofisik
untuk
merespon
stimulusatau
menyesuaikan diri dengan lingkungan 2. Sikap, merupakan gelaja internal yang berdimensi efektif berupa kecenderungan untuk mereaksi atau merespon 3. Bakat, pada umumnya bakat atau aptitude adalah kemampuan potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang
26
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan, (Bandung : Rosdakaarya, 2008), h. 88
18
4. Minat, merupakan kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu 5. Motivasi, keadaan internal organisme baik manusia maupun hewan yang mendorongnya untuk berbuat sesuatu. 2) Faktor eksternal a) Lingkungan sosial sekolah meliputi guru, tenaga kerja di sekolah, baik kepala sekolah maupun wakil dan teman bermain di sekolah. Lingkungan sosial siswa meliputi masyarakat dan tetangga maupun teman-teman di sekitar lingkungan tempat tinggal. Lingkungan sosial yang paling berpengaruh dalam belajar siswa adalah orang tua dan keluarga. b) Lingkungan non sosial meliputi, gedung sekolah, rumah tempat tinggal, alat-alat belajar, waktu belajar dan cuaca.27 3) Faktor pendekatan belajar Seorang siswa mampu mengaplikasikan pendekatan belajar deep misalnya kemungkinan untuk meraih prestasi belajar yang bermutu daripada siswa yang menggunakan pendekatan reproductive.28
3. Hakikat Hasil Belajar Untuk mengetahui hasil belajar siswa, guru perlu melakukan penilaian, dan sebelum melakukan penilaian ada beberapa unsur pokok dalam belajar mengajar yang harus diperhatikan dalam penilaian, yaitu: proses belajar mengajar, yang meliputi tujuan, bahan pembelajaran, metode dan alat serta penilaian. Penilaian ini lah yang berfungsi sebagai alat untuk mengetahui roses dan hasil belajar siswa. Hasil belajar merupakan pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertianpengertian, sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan.29 Hasil belajar biasanya identik dengan nilai yang berupa angka. Namun, pada dasarnya hasil belajar adalah perubahan atau nilai yang digunakan untuk mengukur sejauh mana siswa memahami dalam proses belajar. 27
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan, (Bandung : Rosdakaarya, 2008), h. 130-135 Ibid, h.136 29 Agus Suprijono, Cooperative Learning, (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2012), h.5 28
19
Proses adalah kegiatan yang dilakukan oleh siswa dalam mencapai tujuan pengajaran, sedangkan hasil adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Horward Kingsley membagi tiga macam hasil belajar, yaitu : a) Keterampilan dan kebiasaan b) Pengetahuan dan pengertian c) Sikap dan cita-cita. Masing-masing jenis hasil belajar dapat diisi dengan bahan yang telah ditetapkan dalam kurikulum. Sedangkan Gagne membagi lima kategori hasil belajar, yaitu : a) Informasi verbal b) Keterampilan intelektual, c) Strategi ogitif, d) Sikap e) Keterampilan motoris.30 Dalam sistem pendidikan nasional, tujuan pendidikan baik tujuan kurikuler maupun tujuan intruksional, menggunakan klasifikasi hasil belajar dari Benyamin Bloom yang secara garis besar membaginya menjadi tiga ranah, yaitu : a) Ranah kognitif, berkenaan dengan hasil belajar intelektual yakni pengetahuan atau ingatatn, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. b) Ranah afektif, berkenaan dengan sikap. Yakni menerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi, dan internalisasi. c) Ranah psikomotorik, yaitu berkenaan hasil belajar keterampilan dan kemampuan bertindak. Yaitu : gerakan refleks, keterampilan gerakan dasar, kemampuan perseptual, keharmonisan atau ketepatan, gerakan keterampilan kompleks, dan gerakan ekspresif dan interpretatif. 31
30
Nana Sudjana, Penilaian Proses Hasil Belajar Mengajar, (Bandung : PT. Remaja Roskarya, 1989), h. 22 31 Ibid, h. 22-23
20
4. Gerak Benda dan Energi a. Gerak Benda 1) Macam- macam gerak benda a. Jatuh Umumnya, benda yang berada di atas tanah (tidak tersangga) akan jatuh ke tanah karena ditarik oleh gaya gravitasi bumi. Benda dikatakan jatuh apabila kedudukannya atau letaknya berubah dari atas ke bawah. Mulamula pensil berada di atas meja kemudian jatuh ke bawah meja karena ada tenaga yang menggerakkannya. Contohnya pensil jatuh dari meja, buku jatuh dari kursi, dan lain-lain. b. Mengalir Air sungai berasal dari mata air di pegunungan, atau berasal dari air hujan. Air sungai kemudian mengalir ke laut yang letaknya lebih rendah. Adanya perbedaan ketinggian antara pegunungan atau sungai dengan laut menyebabkan air dapat mengalir. Jadi, air mengalir dari tempat tinggi ke tempat lebih rendah. c. Memantul Gerakan memantul pada benda ternyata menimbulkan gagasan pada manusia. Berdasarkan gagasan tersebut, terbentuklah berbagai benda atau kegiatan yang memiliki dasar gerak pemantulan. d. Menggelinding Contoh benda yang bergerak dengan cara menggelinding, antara lain, bola dan kelereng. Jika kamu menendang bola, maka bola akan bergerak ke arah tertentu. Gerak menggelinding menyebabkan kedudukan benda berubah. Contoh bola menggelinding. e. Berputar Benda umumnya berputar pada porosnya. Benda yang berputar cepat dapat menimbulkan energi yang besar. Misalnya, putaran yang cepat pada turbin pembangkit listrik dapat menghasilkan energi listrik. Listrik tersebut digunakan untuk membantu aktivitas manusia sehari-hari.
21
f. Tenggelam Peristiwa tenggelam biasanya terjadi pada kapal atau benda-benda yang massanya lebih besar daripada air.dan terapung itu juga dialami oleh anakanak yang sedang berenang dan menyelam. Suatu saat anak-anak tersebut dapat menyelam sampai ke dasar kolam (tenggelam), kemudian mereka naik ke atas permukaan air (melayang lalu mengapung).32
2) Faktor-faktor yang Mempengaruhi Gerak Benda a. Ukuran Ada benda yang bergerak cepat, ada pula yang bergerak lambat. Contohnya, ada dua buah benda yaitu balok kayu kecil (A) dan balok kayu besar (B). Balok A meluncur lebih cepat dari pada balok B. Hal itu disebabkan luas permukaan sentuhan balok A dengan bidang miring lebih kecil dibandingkan balok B. Jika luas permukaan sentuhan balok lebih kecil, hambatan oleh papan landasan lebih kecil. Dengan demikian, ukuran memengaruhi gerak benda. Benda yang ukurannya lebih kecil akan mudah bergerak ibandingkan dengan benda engan ukuran yang lebih besar. b. Bentuk Ada dua benda yang berbentuk bulat dan balok seperti contoh pada sebuah bola dan balok kayu, oleh karena berbentuk bulat, bola plastik bergerak menggelinding, adapun balok kayu bergerak meluncur karena berbentuk balok, sedangkan pada bidang miring bola plastik bergerak lebih cepat dibandingkan balok kayu, karena bentuk benda berpengaruh terhadap gerak benda dan permukaannya, semakin kasar permukaan suatu benda, semakin lambat gerak benda yang melaluinya.33
32
Priyono, Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD/MI Kelas III (jakarta : Departemen Pendidikan Nasional,2008) h. 105-110 33 S. Rositawati, Senang Belajar Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD/MI Kleas III, (Jakarta : Depdiknas, 2008), h. 91-94
22
b. Energi 1) Pengertian Energi Tidak ada yang dapat hidup, bergerak, dan bekerja tanpa energi, karena energi sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari misalnya, energi panas digunakan oleh petani untuk mengeringkan hasil panennya, energi panas digunakan untuk proses foto sintesis pada tumbuhan.
34
Nah,
tahukah kamu apakah energi itu? Dapatkah kamu menyebutkan sumbersumber energi? Apa saja kegunaan sumber energi itu? Energi adalah kemampuan untuk melakukan kerja? 2) Macam-macam Energi a. Energi panas Energi panas adalah energi yang dihasilkan dalam bentuk panas. Panas matahari merupakan salah satu sumber energi panas. Matahari adalah sumber energi panas terbesar. b. Energi gerak Udara yang bergerak disebut juga angin. Pakaian basah dapat kering karena tiupan angin. Energi dari gerakan angin disebut energi gerak. Energi gerak yang dihasilkan angin dapat menghasilkan listrik. c. Energi bunyi/getaran Gitar yang dipetik akan menghasilkan bunyi. Bunyi ini dihasilkan dari dawai yang bergetar. Bunyi tersebut adalah getaran yang kita dengar. 35
3) Sumber Energi dan Kegunaannya Sumber energi adalah benda yang dapat memberikan energi pada benda lain untuk melakukan suatu kegiatan. Sumber-sumber energi yang sering dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari, Misalnya : cahaya matahari, angin, air, gas alam, baterai, listrik, minyak bumi, dan makanan. Cahaya matahari sering dimanfaatkan untuk hal-hal sebagai berikut: a) Mengeringkan pakaian yang telah dicuci 34 35
94
Opcit Priyono, h. 140 Sularmi, SAINS Ilmu Pengetahuan Alam SD/Mi 3, (Jakarta : Depdiknas, 2008), h. 90-
24
singaraja tahun pelajaran 2012/2013 dapat ditingkatkan, hasil belajar siswa setelah implementasi pendekatan pembelajaran kontekstual berbantuan media lingkungan sekitar pada mata pelajaran ipa siswa kelas ivb sd lab undiksha singaraja tahun pelajaran 2012/2013 dapat ditingkatkan, dan tanggapan siswa kelas ivb sd lab undiksha singaraja tahun pelajaran 2012/2013 terhadap implementasi pendekatan pembelajaran kontekstual berbantuan media lingkungan sekitar pada mata pelajaran IPA sangat positif.38
C. Kerangka Berpikir Materi IPA merupakan materi yang selalu berhubungan dengan alam, dan bersifat nyata, oleh karena itu diperlukan media pembelajaran yang mudah diserap dan dipahami oleh setiap siswa dan membawa siswa ke dunia nyata. Rendahnya hasil belajar siswa tidak terlepas dari penggunaan metode, model, pendekatan ataupun media dalam proses pembelajaran yang belum sesuai. Metode yang cocok untuk mata pelajaran IPA adalah dengan metode CTL (Contextual Teaching and Learning). Karena metode ini sesuai dengan karakter peleran IPA di SD yaitu belajar secara konteks. Berdasarkan penjelasan yang penulis paparkan, bahwa pembelajaran dengan menggunakan metode CTL pada mata pelajaran IPA diharapkan dapat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.
38
Made Arsana1, A.A.I.N. Marhaeni2, I Wayan Suastra “Implementasi Pendekatan Pembelajaran Kontekstual Berbantuan Media Lingkungan Sekitar Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar IPA”
25
Masalah : 1. Mata pelajaran IPA bukan mata pelajaran yang hanya perlu konsep dan teori, tetapi dengan praktik secara langsung Kurangnya kesadaran guru dalam menggunakan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar IPA. 2. Guru belum mampu menciptakan media pembelajaran yang konkrit dan nyata. 3. Rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajran IPA
Mata pelajaran IPA METODE KONTEKSTUAL bukan mata pelajaran yang hanya perlu konsep dan teori, tetapi dengan praktik secara langsung. 1. Menjembatani antara pemahaman ilmiah dan dan praktek lapangan 2. Siswa dapat mudah menyukai materi pelajaran IPA karena lebih mudah difahami dan dipraktekkan 3. Para guru akan lebih berani mengeksplorasi kreativitasnya guna mencapai inovasi-inovasi dalam pengajaran
Hasil Belajar : 1. Siswa dapat mangaitkan antara ilmu (sains), dalam kehidupan sehari-hari 2. Meningkatnya hasil belajar siswa pada pelajaran IPA
D. Perumusan Hipotesis Berdasarkan kerangka berpikir yang didukung oleh deskripsi teoritis, maka hipotesis penelitian ini adalah H0 = Tidak terdapat pengaruh dalam penggunaan media kontekstual terhadap hasil belajar siswa. H₁ = Terdapat pengaruh dalam penggunaan media kontekstual terhadap hasil belajar siswa.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di MI Jam’iyatul Khair Ciputat di kelas III, pada bulan Januari 2014. Tepatnya dimulai pada tanggal 4 Januari sampai dengan 22 Januari 2014. Jadwal Pelaksanaan disesuaikan dengan jadwal mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di sekolah tersebut.
B. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen semu (Quasi Eksperimental), yaitu metode penelitian yang mempunyai kelompok kontrol tetapi tidak berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempunyai pelaksanaan eksperimen.1pemilihan metode penelitian ini dikarenakan kelas yang dijadikan objek penelitian harus dilakukan secara ketat. Jadi, penelitian harus dilakukan secara kondisional dengan tetap memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi validitas hasil penelitian.
C. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan Nonequivalent Control Group Design. Desain ini hampir sama dengan pretestpostest control group design, hanya pada desain ini kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol tidak dipilih secara random.2 Sebelum proses belajar dimulai dua kelompok tersebut mendapatkan tes awal yang sama. Setelah itu kelompok eksperimen mendapatkan perlakuan dengan menggunakan media kontekstual dalam mata pelajaran IPA, sedangkan kelompok kontrol menggunakan metode ceramah saja dalam mata pelajaran IPA. Setelah proses pembelajaran selesai
1
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D), (Bandung : Alfabeta, 2007), h. 114 2 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung : Alfabeta, 2012), Cet, 15, h. 116
26
27
masing-masing kelompok mendapatkan tes akhir yang sama. Adapun urutan desain penelitian terlihat jelas pada tabel dibawah ini:
Tabel 3.1 Pretest dan Posttest Nonequivalent Control Group Design 3 Group
Pretest
Variabel Terikat
Posttest
(E) Eksperimen (K) Kontrol
Y1 Y1
X -
Y2 Y2
Keterangan: E
= Kelas Eksperimen
K
= Kelas Kontrol
Y1
= Pretest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol
X
= Perlakuan pada kelas eksperimen menggunakan media kontekstual
Y2
= Posttest pada kelas eksperimen dan kontrol
D. Populasi dan Sampel Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian.4 Dalam penelitian ini populasinya adalah seluruh siswa MI Jam’iyatul Khair Ciputat, Tangerang Selatan. Sedangkan populasi terjangkaunya adalah seluruh siswa kelas III MI Jam’iyatul Khair Ciputat Tangerang Selatan. Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.5 Sampel dalam penelitian ini diambil dari populasi terjangkau melalui teknik “purposive sampling” yaitu pengambilan sampel yang diambil berdasarkan pertimbangan penelitian.6 Adapun sampel dalam penelitian ini adalah dua kelas dari kelas III MI Jam’iyatul Khair Ciputat Tangerang Selatan, yaitu kelas III-A sebagai kelas kontrol dan kelas III-B sebagai kelas eksperimen.
3
Ibid, h. 116 Suharsimi arikunto, Prosedur Penelitian (jakartta : Bina Aksara, 2002), cet. 5, h 102 5 Ibid, h. 104 6 Sudjana, Metode Statistika, (Bandung : Tarsito, 2005), h. 168 4
28
E. Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah suatu objek penelitian yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.7 Variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ada dua yaitu variabel X atau variabel bebas (Independent Variabel) dan variabel Y atau variabel terikat (Dependent Variabel). 1.
Variabel bebas (Independent Variabel), yaitu variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Variabel bebas dari penelitian ini adalah Metode CTL.
2.
Variabel terikat (Dependent Variabel), yaitu variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel terikat dari penelitian ini adalah Hasil Belajar Siswa.
F. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data adalah teknik atau cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data.8 Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes. Teknik tes yang digunakan adalah tes mengukur hasil belajar siswa yang berjumlah 20 soal berupa tes pilihan ganda yang diperoleh dari penyelenggaraan pretest dan posttest kepada siswa. Berikut adalah tabel yang menjelaskan tentang teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti :
Tabel 3.2 Teknik Pengumpulan Data Sumber Data Siswa
7
Jenis Data
Teknik
Instrumen
Pengumpulan Data
Penelitian
Hasil belajar siswa Melakukan sebelum dan sesudah dan posttest dilakukan perlakuan dengan media kontekstual
pretest Butir soal pilihan ganda
Suharsimi arikunto, Prosedur Penelitian, Edisi Revisi, (jakarta : Rhineka Cipta, 2010), cet. 5, h 159 8 Ibid, h. 265
29
Sumber yang diambil adalah dari data siswa, baik dari data pretest maupun data postest. Jenis datanya adalah hasil belajar siswa sebelum (pretest) dan sesudah dilakukan dengan media kontekstual (postest). Dengan teknik pengumpulan data diambil melalui proses pretest dan postest. Sedangkan instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah butir soal pilihan ganda yang berjumlah 20.
G. Prosedur Penelitian Prosedur penelitian ini dilaksanakan dalam tiga tahap, yaitu: 1) Pendahuluan Pada tahap pendahuluan terdapat 6 tahapan yang dilakukan peneliti, yaitu : a) peneliti melakukan survei pendahuluan berupa survei ke sekolah b) mengidentifikasi masalah dalam pembelajaran c) menganalisis konsep yang akan di kaji untuk penelitian d) membuat perangkat pembelajaran berupa penyusunan silabus, RPP dan LKS e) melakukan penyusunan instrument baik tes maupun non tes f) melakukan uji coba instrumen kemudian di analisis. 2) Pelaksanaan Pada tahapan ini hasil dari uji coba instrumen diberikan kepada siswa baik kelompok kontrol maupun eksperimen yang disebut dengan pretest untuk mengetahui kemampuan awal siswa sebelum diberi perlakuan (treatment). Kemudian, diadakan pembelajaran dengan media alat peraga kontekstual untuk kelompok eksperimen dan tanpa media alat peraga kontekstual atau dengan media lain untuk kelompok kontrol. Setelah diberi perlakuan diadakan tes akhir (posttest) untuk kedua kelompok penelitian. Tes akhir berupa soal-soal yang sama ketika dilakukan tes awal (pretest). 3) Akhir Pada tahapan akhir ini data hasil tes awal (pretest) dan tes akhir (posttest) untuk kedua kelompok penelitian di analisis dengan menggunakan uji statistik.
30
kemudian dilakukan pembahasan dan penarikan kesimpulan berdasarkan hasil uji statistik yang telah dilakukan terhadap penelitian tersebut.
H. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian merupakan alat bantu yang digunakan dalam penelitian dengan menggunakan suatu media. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes pilihan ganda dalam bentuk pretest dan posttets untuk mengukur hasil belajar siswa dengan menggunakan media kontekstual.
Tabel 3.3 KISI-KISI SOAL TINGKAT KESULITAN DAN PENGETAHUAN No.
Indikator Konsep
Indikator Soal
1.
Menjelaskan macam-macam gerak benda Menjelaskan faktorfaktor yang mempengaruhi gerak benda
1.1.Menyebutkan macammacam contoh gerak benda 2.1 Menyebutkan faktorfaktor yang mempengaruhi gerak benda 2.2 Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi gerak benda dari sebuah gambar 3.1 Menyebutkan contoh gerak benda yang dipengaruhi oleh faktorfaktor tertentu 4.1 Mengidentifikasi gerak benda yang dipengaruhi oleh bentuk 4.2 Menyebutkan contoh gerak benda yang dipengaruhi oleh bentuk melalui gambar 5.1 Mengidentifikasi gerak benda yang dipengaruhi oleh ukuran 5.2 Menyebutkan contoh gerak benda yang
2.
3.
4.
5.
Memberikan contoh faktor-faktor yang mempengaruhi gerak benda Mengamati gerak benda yang dipengaruhi oleh bentuk
Mengamati gerak benda yang yang dipengaruhi oleh ukuran
Tingkat Pengetahuan C1 C2 C3 1,7
2
3,4
8
12
6*
5
13
11
31
6.
7.
8.
9.
10.
dipengaruhi oleh ukuran melalui gambar 6.1 Mengidentifikasi pengertian energi panas 6.2 Menyebutkan contoh pengaruh energi panas dalam kehidupan seharihari 7.1 Mengidentifikasi pengertian energi gerak 7.2 Menyebutkan contoh pengaruh energi panas dalam kehidupan seharihari 8.1 Mengidentifikasi pengertian getaran 8.2 Menyebutkan contoh pengaruh energi panas dalam kehidupan seharihari 9.1 Menyebutkan macammacam sumber energy
Mengidentifikasi tentang pengaruh energi panas dalam kehidupan seharihari melalui pengamatan Mengidentifikasi tentang pengaruh energi gerak dalam kehidupan seharihari melalui pengamatan Mengidentifikasi tentang pengaruh getaran dalam kehidupan seharihari melalui pengamatan Menyebutkan macam-macam sumber energy Menjelaskan 10.1 Menjelaskan macammacam-macam macam kegunaan sumber kegunaan sumber energi energy Jumlah
14, 17 9,10
15*
16*
19
18*
20 21
22
23*, 25
24
25
Keterangan: C1: Menjelaskan jawaban faktual, menguji ingatan,dan pengenalan C2: Menerjemahkan, menjabarkan, dan menafsirkan C3: Memahami kapan menerapkan, mengapa menerapkan, dan mengenali pola penerapan ke dalam situasi yang baru * soal yang tidak valid
Instrumen tes ini harus memiliki empat kriteria, yaitu validitas, reliabilitas, taraf kesukaran, dan daya pembeda. Untuk memenuhi pemenuhan keempat kriteria tersebut, maka instrumen yang akan digunakan dalam penelitian ini harus
32
melalui pengujian dan perhitungan. Berikut ini adalah pengujian dan perhitungan berkaitan dengan kriteria yang harus dipenuhi oleh instrumen penelitian:
1. Uji Validitas Validitas adalah syaratyang terpenting da;am suatu alat evaluasi atau instrumen. Suatu instrumen dapat dapat dikatakan mempunyai validitas tinggi (disebut valid) jika telah dapat mengukur apa yang hendak diukur.9 Pengujian validitas tiap butir soal dapat dihitung dengan menggunakan rumus korelasi product moment. sebagai berikut :10
√,
-,
-
Keterangan: : angka indeks korelasi “r” product moment N
: number of case
XY : jumlah hasil perkalian antara skor X dan skor Y X
: jumlah seluruh skor X
Y
: jumlah seluruh skor Y Berdasarkan hasil validitas soal yang diujicobakan di kelas IV MI
Jam’iyatul Khoir dan berdasarkan hasil perhitungan menggunakan microsoft excel, diperoleh data bahwa dari 25 soal bentuk pilihan ganda yang diujicobakan terdapat 20 soal yang dinyatakan valid. Instrumen yang dinyatakan valid yaitu soal nomor 1, 2, 3, 4, 5, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 17, 19, 20, 21, 22, 24 dan 25. Sedangkan instrumen yang dinyatakan tidak valid yaitu nomor 6, 15, 16, 18, dan 23.
9
Lilik nofianti, dkk. Eveluasi Pembelajaran, (Jakarta :Lapis PGMI, 2008), h. 8 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, edisi revisi (Jakarta: Bumi Aksara,2005), h. 72 10
33
2. Reliabilitas Reliabilitas alat penilaian adalah ketetapan atau keajegan alat tersebut dalam menilai apa yang dinilainya.11 Artinya, kapan pun alat penilaian tersebut digunakan akan memberikan hasil yang relatif sama. Reliabilitas instrumen hasil belajar IPA pada penelitian ini diuji dengan menggunakan rumus Kuder-Richardson (KR-20). Metode ini digunakan apabila menggunakan dua skor yaitu skor 1 untukjawaban benar, dan skor 0 untuk jawaban salah.12 Rumus KR-2013
r11 = (
)*
+
Keterangan: r 11
= reliabilitas tes secara keseluruhan
p
= proposi individu yang menjawab suatu butir dengan benar
q
= proposi individu yang menjawab suatu butir dengan salah (q= 1-
p) ∑pq
= jumlah varians dari suatu butir yang diskor secara dikotomis
n
= banyaknya item
s2
= Standar deviasi dari tes Tabel 3.4 Kriteria pengujian untuk Reliabilitas14
11
0,80 – 1,00
Sangat tinggi
0,61 – 0,70
Tinggi
0,41 – 0,60
Sedang
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT. Remajarosdakarya, 2009), cet.14, h.16 12 Lilik nofianti, dkk. Eveluasi Pembelajaran, (Jakarta :Lapis PGMI, 2008), h. 12 13 Ibid, h. 12 14 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Edisi Revisi (Jakarta: Bumi Aksara, 2005), h. 75
34
0,21 – 0,40
Rendah
0,00 – 0,20
Sangat rendah
Berdasarkan hasil perhitungan uji coba reliabilitas instrumen tes yang dihitung menggunakan perhitungan manual dengan bantuan excel diperoleh hasil reliabilitas tes sebesar 0,83 dengan kategori sangat tinggi.
3. Taraf Kesukaran Taraf kesukaran adalah salah satu ciri dari tes yang perlu diperhatikan, karena tingkat kesukaran tes menunjukkan beberapa sukar atau mudahnya butirbutir tes atau tes secara keseluruhan yang telah dilakukan.15 Soal yang mudah adalah soal yang tidak terlalu sukar dan tidak terlalu mudah.16 Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk mempertinggi usaha memecahkannya, dan soal yang terlalu sukar akan menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba lagi karena diluar jangkauannya. Indeks kesukaran dihitung menggunakan rumus: 17
Keterangan: P
= indeks kesukaran
B
= banyaknya siswa menjawab soal tersebut dengan benar
JS = Jumlah skor maksimum suatu item x Jumlah seluruh siswa peserta tes Adapun klasifikasi interpretasi untuk taraf ke\sukaran tiap butir soal yang digunakan adalah sebagai berikut:
15
Lilik nofianti, dkk. Eveluasi Pembelajaran, (Jakarta :Lapis PGMI, 2008), h. 8 Opcit, suharsimi, h. 207 17 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Edisi Revisi (Jakarta: Bumi Aksara, 2005), h. 208. 16
35
Tabel 3.5 Klasifikasi Tingkat Kesukaran18 Nilai (P)
Kategori
0,00
Sangat Sukar
0,01 – 0,39
Sukar
0,40 – 0,80
Sedang(baik)
0,81-0,99
Mudah
1,00
Sangat mudah
Berdasarkan hasil uji coba yang telah dilakukan diperoleh hasil indeks tingkat kesukaran melalui perhitungan manual dibantu dengan excel, tidak terdapat soal dengan kriteria sukar hanya terdapat soal dengan kriteria sedang dan mudah. Soal yang termasuk dengan kriteria sedang sebanyak 12 soal dan dan soal dengan kriteria mudah sebanyak 8 soal.
4. Daya Pembeda Daya pembeda soal adalah kemampuan soal untuk membedakan antara siswa yang mampu (kelompok atas) dengan siswa yang kurang mampu (kelompok bawah).19 Untuk menentukan daya pembeda digunakan rumus:20
Keterangan: D
: Daya pembeda
BA
: Jumlah kelompok atas yang menjawab soal itu benar
BB
: Jumlah kelompok bawah yang menjawab soal itu benar
JA
: Jumlah peserta kelompok atas 18
Lilik nofianti, dkk. Eveluasi Pembelajaran, (Jakarta :Lapis PGMI, 2008), h. 9 Lilik Nofianti, dkk. Eveluasi Pembelajaran, (Jakarta :Lapis PGMI, 2008), h. 10 20 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Edisi Revisi (Jakarta: Bumi Aksara, 2005), h. 213. 19
36
JB
: Jumlah peserta kelompok bawah
PA
:
= Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar
PB
:
= Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar
Berdasarkan hasil uji coba yang telah dilakukan diperoleh hasil indeks daya pembeda melalui perhitungan manual dibantu dengan microsoft excel, yang termasuk kriteria jelek sebanyak 2 soal, kriteria cukup baik yaitu 7 soal, dan kriteria baik sebanyak 11 soal.
I.
Teknik Analisis Data Terdapat dua macam teknik analisis data dalam penelitian ini, yaitu
teknik analisis data instrumen tes. Data yang dihasilkan dari instrumen tes akan dianalisis kenormalan dan kehomogenannya terlebih dahulu sebagai prasyarat sebelum dilakukan pengujian hipotesis. Teknik analisis data instrumen tes ini meliputi uji prasyarat hipotesis dan pengujian hipotesis, yaitu sebagai berikut: 1. Uji Prasyarat Hipotesis Sebelum dilakukan pengujian hipotesis, perlu dilakukan uji prasyarat hipotesis, yaitu uji normalitas dan uji homogenitas. a) Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk menguji normalitas sampel. Untuk uji normalitas digunakan Uji Lilliefors dengan taraf signifikan α = 0,05. Hipotesis statistik : H0 : Data berdistribusi normal H1 : Data tidak berdistribusi normal Langkah-langkahnya sebagai berikut21 : a. Pengamatan x1, x2,…….,xn dijadikan bilangan baku z1, z2,……..,zn dengan menggunakan rumus z1 =
( dan s masing-masing merupakan rata-rata
dan simpangan baku sampel)
21
Nana Sudjana, Metodologi Statistika (Bandung: Tarsito, 2001), h. 466.
37
b. Untuk tiap bilangan baku ini dan menggunakan daftar distribusi normal baku, kemudian dihitung peluang F(Zi) = P (z ≤ zi). c. Selanjutnya dihitung proporsi z1, z2,….,zn yang lebih kecil atau sama dengan zi, jika proporsi ini dinyatakan oleh S(zi), maka : S(zi) = d. Hitung selisih |F(zi) – S(zi)| , kemudian tentukan harga mutlaknya. e. Ambil harga yang paling besar diantara harga-harga mutlak selisih tersebut. Sebutlah harga terbesar ini L0. Kriteria pengujian : tolak H0, jika L0 > Ltabel b) Uji Homogenitas Uji Homogenitas adalah pengujian sampel yang dilakukan untuk mengetahui membentuk
ada
tidaknya
sampel.
kesamaan
Dalam
varians
penelitian
kelompok-kelompok
ini,
perhitungan
yang
homogenitas
menggunakan Uji Fisher, yaitu membandingkan dua varians dengan taraf signifikansi
= 0,05. Apabila hasil perhitungan uji F (Fisher) Fhitung lebih kecil
dari Ftabel, maka data tersebut homogen.22
[
Keterangan : V1
= varians besar
V2
= varians kecil
S1
= deviasi standar data varians besar
S2
= deviasi standar data varians kecil
Kriteria pengujian uji F adalah sebagai berikut:
22
Ibid., hal. 119 – 120
]
38
a) Jika Fhitung Ftabel maka Ho diterima, yang berarti varians kedua populasi homogen. b) Jika Fhitung Ftabel maka Ho ditolak, yang berarti varians kedua populasi tidak homogen.
2. Pengujian Hipotesis Setelah uji prasyarat analisis data statisik dilakukan dan data dinyatakan berdistribusi normal dan homogen, maka dilakukan pengujian hipotesis. Uji-t pada data pretest digunakan untuk mengetahui apakah ada perbedaan antara kelas kontrol dengan kelas eksperimen, sedangkan Uji-t atau uji hipotesis pada data postest digunakan untuk megetahui ada tidaknya pengaruh media kontekstual terhadap hasil belajar siswa. Data yang terkumpul kemudian dianalisis dengan taraf signifikansi
= 0,05 yang dilakukan dengan menggunakan uji-t. Apabila
hasil yang diperoleh dari thitung lebih besar dari ttabel maka signifikan. Rumus yang digunakan yaitu uji-t (t-test) sebagai berikut :
t=
̅ ̅ √
S =√
,
dimana :
–
, dengan :
Keterangan: ̅
= rata-rata hasil belajar IPA siswa yang diberi pengajaran menggunakan
media kontekstual (kelas eksperimen). ̅
= rata-rata hasil belajar IPA siswa yang diberi pengajaran tanpa
menggunakan media (kelas kontrol). = jumlah siswa yang diberiskan pengajaran menggunakan pendekatan media kontekstual. = jumlah siswa yang diberikan pengajaran tanpa menggunakan media.
39
= varians siswa yang diberikan pengajaran menggunakan media kontekstual. = varians siswa yang diberikan pengajaran menggunakan media. S
= simpangan baku gabungan.
Ratio t yang diperoleh dari hasil perhitungan, selanjutnya dikonfirmasikan dengan nilai ttabel pada taraf signifikansi 5% ( = 0,05) dengan derajat kebebasan n1 + n2 – 2. Adapun kriteria pengujian untuk uji-t ini adalah sebagai berikut: Ho diterima jika thitung < ttabel Ho ditolak jika thitung > ttabel 3. Hipotesis Statistik Hipotesisi statistik digunakan untuk menguji hipotesis penelitian yang telah dirumuskan. Hipotesis statistik dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: H0 : µA = µB Ha : µA > µB Keterangan : H0 = Tidak ada perbedaan rata-rata skor hasil belajar IPA siswa antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol H1 = Terdapat perbedaan rata-rata skor hasil belajar IPA siswa antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol µ1 = Rata-rata skor hasil belajar siswa setelah diajar dengan media kontekstual µ2 = rata-rata skor hasil belajar siswa yang diajar dengan tanpa media
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Hasil Pretest Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol Penelitian ini dilakukan di MI Jam’iyatul Khoir di kelas III. Penulis menggunakan dua kelas untuk dijadikan sebagai kelas penelitian. Kelas III-A sebagai kelas kontrol dan kelas B sebagai kelas eksperimen. Sampel yang digunakan sebanyak 60 siswa antara kelas kontrol dan kelas eksperimen. Kelas kontrol terdiri dari 30 siswa dan kelas eksperimen terdiri dari 30 siswa. Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah hasil belajar IPA siswa kelas eksperimen yang menggunakan metode CTL (Contextual Teaching and Learning). Data diambil dengan menggunakan instrumen berupa tes hasil belajar yang terdiri dari 20 soal berbentuk pilihan ganda yang diberikan setelah dua kelas tersebut mempelajari materi pelajaran yang sama. Sebelum soal-soal tersebut digunakan, soal-soal tersebut diuji cobakan di kelas yang lebih tinggi yaitu di kelas 4. Tujuannya untuk memenuhi persyaratan tes yaitu uji validitas, reliabilitas, indeks kesukaran dan daya pembeda soal. Dari hasil uji coba menunjukkan bahwa soal-soal tersebut mempunyai tingkat reliabilitas yang sangat tinggi yaitu K-20 = 0,83 yang berarti instrumen tes hasil belajar tersebut dapat dijadikan tolak ukur hasil belajar. Proses penelitian ini dilakukan selama lima kali pertemuan, baik kelas ekperimen maupun kelas kontrol. Materi yang diajarkan pada penelitian ini adalah materi tenntang Gerak Benda dan Energi. Proses pembelajaran kedua kelompok tersebut mendapatkan perlakuan yang berbeda. Kelas eksperimen melakukan proses pemebelajaran dengan menggunakan metode CTL (Contextual Teaching and Learning) dengan bantuan media, sedangkan kelas kontrol melakukan proses pemebelajaran dengan menggunakan metode ceramah.
40
41
Hasil dari penelitian ini diambil dari data pretest dan posttes dari kedua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Sebelum proses pembelajaran, kedua kelas masing-masing diberikan pretest. Pretes ini bertujuan mengukur pengetahuan awal siswa tentang konsep gerak benda dan energi. Setelah masing-masing kelas melakukan proses belajar dengan perlakuan yang berbeda selanjutnya dilakukan posttest yang bertujuan untuk mengukur sejauh mana kemampuan dan hasil belajar siswa. Berdasarkan nilai pretest kelas kesperimen dan kelas kontrol diperoleh data sebagai berikut : Tabel 4.1 Deskripsi Data Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Deskripsi Nilai minimum Nilai maksimum Range Rata-rata Standar deviasi
Kelas Eksperimen 40 80 40 68,2 10,33
Berdasarkan rekapitulasi perbandingan
Kelas Kontrol 30 80 50 68,7 11,62
hasil pretest siswa,
nilai
minimum pada kelas eksperimen 40, nilai maksimum 80, rentang 40 nilai rata-rata 68,2 dan standar deviasinya 10,33 dengan jumlah sampel (n) 30 siswa. Sedangkan pada kelas kontrol, nilai minimum 30, nilai maksimum 80, rentang 50, nilai rata-rata 68,7 dan standar deviasinya 11,62 dengan jumlah sampel (n) 30 siswa. Hal ini menunjukkan bahwa perolehan nilai pretest kelas eksperimen dengan kelas kontrol tidak terdapat perbedaan yang signifikan. Hal ini menunjukkan kelas yang akan diajarkan tentanng materi gerak benda dan energi dengan menggunakan metode CTL (Contextual Teaching and Learning)yaitu untuk kelas eksperimen sama dengan kelas yang akan diajarakan tentang materi gerak benda dan energi dengan menggunakan metode ceramah.
42
Tabel 4.2 Rekapitulasi Data Hasil Belajar Siswa Sesuai Indikator Pencapaian Hasil belajar INDIKATOR 1. Menjelaskan macam-macam gerak benda 2. Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi gerak benda 3. Memberikan contoh faktorfaktor yang mempengaruhi gerak benda 4. Mengamati gerak benda yang dipengaruhi oleh bentuk 5. Mengamati gerak benda yang yang dipengaruhi oleh ukuran 6. Mengidentifikasi tentang pengaruh energi panas dalam kehidupan sehari-hari melalui pengamatan 7. Mengidentifikasi tentang pengaruh energi gerak dalam kehidupan sehari-hari melalui pengamatan 8. Mengidentifikasi tentang pengaruh getaran dalam kehidupan sehari-hari melalui pengamatan 9. Menyebutkan macam-macam sumber energy 10. Menjelaskan macam-macam kegunaan sumber energy Nilai rata-rata
Kelas Eksperimen
Kelas Kontrol
64,8%
56,6%
67,6%
63,3%
36,7%
30%
73,3%
73,3%
43,4%
41,7%
64,2%
56, 7%
60%
56,7%
68,4%
65%
0%
0%
80%
61, 7%
55,8%
48,3%
Pada tabel 4.2 dapat diketahui nilai rata-rata tertinggi kelompok eksperimen adalah ada indikator ke 10 yaitu menjelaskan macam-macam sumber energi sebesar 80% dan nilai rata-rata tertiggi kelompok kontrol adalah pada indikator ke 4 yaitu mengamati gerak benda yang dipengaruhi oleh bentuk sebesar 73,3%. Nilai rata-rata indikator pencapaian hasil belajar terendah kelompok eksperimen dan kontrol sama-sama ada pada indikator ke 9 yaitu
menyebutkan macam-macam sumber energi sebesar 0%. Pada
indikator tersebut hanya terdapat satu soal dimana siswa dituntut untuk dapat
43
memberikan jawaban yang paling benar diantara jawaban yang lain, karena ada 2 jawaban yang benar namun siswa dituntut untuk menjawab 2 jawaban tersebut yang tercantum pada point C. Ini menyebabkan siswa kesulitan dalam memberi jawaban pada point soal tersebut. Rata-rata keseluruhan kelompok eksperimen adalah 55,8% dan kelompok kontrol adalah 48,3%.
2. Hasil Postest Kelas Eksperimen dan Kontrol Setelah masing-masing kelas melakukan proses belajar dengan perlakuan yang berbeda selanjutnya dilakukan posttest yang bertujuan untuk mengukur sejauh mana kemampuan dan hasil belajar siswa. Berdasarkan nilai pretest kelas kesperimen dan kelas kontrol diperoleh data sebagai berikut :
Tabel 4.3 Deskripsi Data Postest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Deskripsi Nilai minimum Nilai maksimum Rentang Rata-rata Standar deviasi Setelah
diberikan
Kelas Eksperimen 60 95 35 80,5 8,53 perlakuan
pada
kelas
Kelas Kontrol 45 90 45 73,4 11,69 eksperimen
dengan
menggunakan metode CTL (Contextual Teaching and Learning), maka hasil belajar siswa diambil dengan cara memberikan postest pada kelas eksperimen dengan skor maksimum 95 dan skor minimum 65, rentang 35, nilai rata-rata 80,5 dan standar deviasinya 8,53. Sedangakan pada kelas kontrol
nilai
maksimumnya 90 dan nilai minimum 45, rentang 45, nilai rata-rata 73,4 dan tandar deviasinya 11,69.
44
Tabel 4.4 Rekapitulasi Data Hasil Belajar Siswa Sesuai Indikator Pencapaian Hasil belajar INDIKATOR 1. Menjelaskan macam-macam gerak benda 2. Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi gerak benda 3. Memberikan contoh faktorfaktor yang mempengaruhi gerak benda 4. Mengamati gerak benda yang dipengaruhi oleh bentuk 5. Mengamati gerak benda yang yang dipengaruhi oleh ukuran 6. Mengidentifikasi tentang pengaruh energi panas dalam kehidupan sehari-hari melalui pengamatan 7. Mengidentifikasi tentang pengaruh energi gerak dalam kehidupan sehari-hari melalui pengamatan 8. Mengidentifikasi tentang pengaruh getaran dalam kehidupan sehari-hari melalui pengamatan 9. Menyebutkan macam-macam sumber energy 10. Menjelaskan macam-macam kegunaan sumber energy Nilai rata-rata
Kelas Eksperimen
Kelas Kontrol
81,7%
78,4%
80%
64,5%
58,4%
33,3%
90%
73,3%
83,4%
66,7%
80%
61,7%
80%
63,3%
76,7%
66,7%
16,6%
3,3%
96,7%
83,3%
74,3%
59,4%
Pada tabel 4.4 dapat diketahui nilai rata-rata tertinggi kelompok eksperimen dan kontrol sama-sama ada pada indikator
ke 10 yaitu
menjelaskan macam-macam sumber energi, pada kelompok eksperimen sebesar 96,7% dan kelompok kontrol sebesat 83,3%. Nilai rata-rata indikator pencapaian hasil belajar terendah kelompok eksperimen dan kontrol juga sama-sama ada pada indikator ke 9 yaitu
menyebutkan macam-macam
sumber energi, pada kelompok eksperimen sebesar 16,6% dan kelompok kontrol sebesar 3,3%. Pada indikator tersebut hanya terdapat satu soal dan
45
satu jawaban benar. Namun ada jawaban yang banyak dijawab oleh siswa, dimana jawaban tersebut mindekati jawaban benar. Ini menyebabkan siswa kesulitan dalam memberi jawaban pada point soal tersebut dan hanya terdapat sedikit kenaikkan pada kedua kelompok tersebut dari pretest ke postest. Ratarata keseluruhan kelompok eksperimen adalah 74,3% dan kelompok kontrol adalah 59,4%.
3. Hasil Uji Prasyarat Analisis Data a. Uji normalitas data pretest Uji normalitas pada tes awal dilakukan dengan menggunakan uji lilifors pada taraf signifikan (α) = 0,05, sedangkan data yang digunakan adalah hasil belajar IPA siswa pada Gerak Benda dan Energi. Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data berdistriibusi normal atau tidak, dengan ketentuan bahwa data berdistribusi normal bila Lhitung lebih kecil dari Ltabel dengan kriteria tabel diukur pada taraf signifikansi dan tingkat kepercayaan tertentu. Berikut adalah tabel uji normalitas data pretes kelas eksperimen dan kelas kontrol : Tabel 4.5 Deskripsi Data Pretest Uji Normalitas Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Statistik N Rata-rata Standar deviasi Lhitung Ltabel Kesimpulan
Pretest Eksperimen
Kontrol
30 68,2 10,33 0,1271 1,161 Normal
30 68,7 11,62 0,160 1,161 Normal
Dari hasil perhitungan uji normalitas pada kelompok eksperimsen diperoleh 0,1271<1,161 atau Lhitung lebih kecil dari Ltabel pada taraf signifikan α = 0,05 untuk n = 30. Sedangkan uji normalitas pada kelas kontrol diperoleh
46
0,160<1,161 atau Lhitung lebih kecil dari Ltabel pada taraf signifikan α = 0,05 untuk n = 30, dengan nilai rata-rata pada kelas eksperimen 68,2 dan nilai ratarata kelas kntrol 68,7 dan dengan nilai standar deviasi pada kelas eksperimen 10,33 dan standar deviasi pada kelas kontrol adalah 11,62. Karena Lhitung lebih kecil Ltabel dari maka dapat dikatakan bahwa data kelas eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi normal.
b. Uji homogenitas data pretest Pengujian homogenitas varians dua kelompok perlakuan pada penelitian ini dilakukan dengan menghitung Fhitung antara varians terbesar dan varians terkecil dari kedua kelas yang diuji. Perhitungannya yakni dengan cara membagi antara varians terbesar dengan varians terkecil dari kelompok yang diuji, kemudian dibandingkan dengan harga Ftabel pada taraf signifikansi = 0,05 dari derajat kebebasan pembilang 29 dan penyebut 29 sebesar 1,85. Berikut adalah tabel uji homogenitas data pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol : Tabel 4.6 Deskripsi Data Pretest Uji Homogenitas Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Statistik N Rata-rata Standar deviasi Fhitung Ftabel Kesimpulan
Pretest Eksperimen
Kontrol
30 68,2 10,33
30 68,7 11,62 1,12 1,85
Homogen
Homogen
Berdasarkan hasil perhitungan uji homogenitas pretest sebesar 1,12. Sedangkan Ftabel dengan (29;29;0,05) = 1,85. Jika dibandingkan, maka Fhitung lebih kecil dari Ftabel atau 1,12< 1,85. Hal ini berarti H0 diterima. Dengan demikian dua kelompok siswa yakni kelas eksperimen dan kelas kontrol pada pretest maupun adalah homogen.
47
c. Uji Data Pretest Uji-t pada data pretest bertujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan atau tidak antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh thitung untuk nilai pretest sebesar 0,67. Pada taraf signifikan ( ) = 0,05 dan dk = 58, diperoleh nilai ttabel = 2,00. Maka dapat dikatakan bahwa data pretest tidak ada perbedaan data sampel yang diambil layak untuk digunakan sebagai sampel dalam penelitian ini. Pada uji-t nilai pretest tampak bahwa thitung< ttabel yaitu 0,67< 2,00 sehingga hipotesis nol (H0) diterima dan hipotesis alternatif (Ha)ditolak. Maka tidak terdapat perbedaan yang signifikan antar hasil pretest kelas III-a sebagai kelompok kontrol dan kelas III-b sebagai kelompok eksperimen . Artinya kedua kelas memiliki kemampuan yang homogen dan kedua kelas layak dijadikan sampel penelitian.
d. Uji normalitas data postest Uji normalitas data postest digunakan untuk mengetahui apakah data berdistriibusi normal atau tidak, dengan ketentuan bahwa data berdistribusi normal bila Lhitung lebih kecil dari Ltabel dengan kriteria tabel diukur pada taraf signifikansi dan tingkat kepercayaan tertentu. Tabel 4.7 Deskripsi Data Postest Uji Normalitas Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Statistik N Rata-rata Standar deviasi Lhitung Ltabel Kesimpulan
Postest Eksperimen
Kontrol
30 80,5 8,53 0,1199 1,161 Normal
30 73,4 11,69 0,0816 1,161 Normal
48
Dari hasil perhitungan uji normalitas pada kelompok eksperimen diperoleh 0,1199<1,161 Lhitung lebih kecil dari Ltabel pada taraf signifikan (α) = 0,05 untuk n = 30. Sedangkan uji normalitas pada kelas kontrol diperoleh 0,0816<1,161 Lhitung lebih kecil dari Ltabel pada taraf signifikan α = 0,05 untuk n = 30 dengan nilai rata-rata pada kelas eksperimen 80,5 dan nilai rata-rata kelas kontrol 73,4 dan dengan nilai standar deviasi pada kelas eksperimen 8,53 dan standar deviasi pada kelas kontrol adalah 11,69. Karena Lhitung lebih kecil Ltabel dari maka dapat dikatakan bahwa data kelas eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi normal.
e. Uji homogenitas data postest Pengujian homogenitas varians dua kelompok perlakuan pada penelitian ini dilakukan dengan menghitung Fhitung antara varians terbesar dan varians terkecil dari kedua kelas yang diuji. Perhitungannya yakni dengan cara membagi antara varians terbesar dengan varians terkecil dari kelompok yang diuji, kemudian dibandingkan dengan harga Ftabel pada taraf signifikansi ( ) = 0,05 dari derajat kebebasan pembilang 29 dan penyebut 29 sebesar 1,9.
Tabel 4.8 Deskripsi Data Postest Uji Homogenitas Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Statistik N Rata-rata Standar deviasi Fhitung Ftabel Kesimpulan
Pretest Eksperimen
Kontrol
30 80,5 8,53
30 73,4 11,69 1,37 1,85
Homogen
Homogen
Berdasarkan hasil perhitungan uji homogenitas posttest diperoleh Fhitung posttest sebesar 1,37. Sedangkan Ftabel dengan (29;29;0,05) = 1,85. Jika dibandingkan, maka Fhitung lebih kecil dari Ftabel atau 1,37< 1,85. Hal ini
49
berarti H0 diterima. Dengan demikian dua kelompok siswa yakni kelas eksperimen dan kelas kontrol pada posttest adalah homogen.
4. Hasil Uji Hipotesis Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah hipotesis yang diajukan ditolak atau diterima. Setelah data postets hasil belajar IPA baik pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol dianggap berdistribusi normal dan memiliki varians yang homogen maka dilakukan uji hipotesis. Uji-t pada data postest bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengeruh dari metode yang digunakan dalam proses belajar mengajar atau tidak. Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh thitung untuk nilai posttest sebesar 9,34. Pada taraf signifikan ( ) = 0,05 dan dk = 58, diperoleh nilai ttabel = 2,00. Maka dapat dikatakan bahwa data postest atau tes akhir menunjukkan adanya pengaruh pada metode yang digunakan dalam penelitian ini. Berbeda dengan hasil uji hipotesis pada pretest, pada uji hipotesis posttest tampak bahwa pada nilai kedua kelompok setelah diberi perlakuan berbeda menghasilkan thitung> ttabel yaitu 9,34 > 2,00, sehingga hipotesis H0 ditolak dan H1 diterima. Hal tersebut menunjukkan rata-rata hasil belajar IPA siswa kelas eksperimen lebih baik daripada rata-rata hasil belajar IPA kelas kontrol. Maka dapat disimpulkan terdapat perbedaan hasil belajar IPA yang signifikan pada konsep energi dan penggunaannya antara siswa yang mendapat pembelajaran dengan media kontekstual. Perbedaan hasil belajar IPA tersebut bukan terjadi secara kebetulan, akan tetapi karena perbedaan metode pembelajaran yang digunakan terbukti memberikan pengaruh yang berbeda secara signifikan terhadap hasil belajar IPA.
B. Pembahasan Penelitian Berdasarkan
pengujian
hipotesis
dari
nilai
posttest
dengan
menggunakan uji-t, diperoleh thitung lebih besar dari ttabel , yaitu 9,34 > 2,00, sehingga hipotesis nol (H0) ditolak dan hippotesis alternatif (Ha) diterima. Perolehan nilai thitung yang lebih besar daripada nilai ttabel mengindikasikan
50
adanya perbedaan yang cukup signifikan antara kedua kelas. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa metode CTL (Contextual Teaching and Learning) berpengaruh terhadap hasil belajar IPA siswa. Hal ini terlihat dari rata-rata hasil belajar siswa kelas eksperimen (80,5) lebih tinggi daripada rata-rata hasil belajar siswa kelas kontrol (73,4). Berdasarkan hasil analisis terhadap perolehan persentase postest tiap indikator pencapaian hasil belajar, didapatkan bahwa untuk persentase ratarata pada kelompok eksperimen adalah 74,3% dan kelompok kontrol adalah 59,4%. Persentase tersebut menunjukkan bahwa rata-rata kelompok eksperimen lebih baik dari pada kelompok kontrol yang artinya hasil belajar siswa pada kelompok eksperimen lebih baik dari pada kelompok kontrol setelah diterapkan media kontekstual. Hasil dari analisis yang dilakukan secara parsial menyatakan bahwa ada pengaruh positif yang signifikan dari variabel metode CTL (Contextual Teaching and Learning) terhadap hasil belajar siswa pada materi Gerak Benda dan Energi di Madrasah Ibtidaiyah Jam’iyatul Khoir Ciputat. Proses belajar siswa dengan menggunakan metode CTL (Contextual Teaching and Learning) lebih bebas dan aktif dibandingkan dengan siswa yang belajar dengan metode ceramah. Dari kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode CTL (Contextual Teaching and Learning) tersebut, siswa mampu belajar dengan lebih konkrit dan nyata sesuai pengamatannya terhadap lingkungannya. Sehingga siswa belajar dengan pengalaman dan dunianya yang baru Temuan penelitian sejalan dengan temuan penelitian yang telah dilakukan oleh Made Arsana1, A.A.I.N. Marhaeni2, I Wayan Suastra1 dan Khoironi2 yang menyatakan bahwa penggunaan pendekatan kontekstual berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.
1
Made Arsana1, A.A.I.N. Marhaeni2,1 I Wayan Suastra dan Khoironi Implementasi Pendekatan Pembelajaran Kontekstual Berbantuan Media Lingkungan Sekitar Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar IPA. 2 Khoironi di MIN ciputat yang berjudul “Penerapan Pendekatan CTL (Contextual Teching And Learning) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Lingkungan”.
51
Dengan demikian, temuan ini mengidentifikasi bahwa untuk mencapai hasil belajar yang baik, maka guru harus bisa mengoptimalkan penggunaan metode dalam pembelajaran dalam hal ini adalah metode CTL (Contextual Teaching and Learning) dengan baik dan tepat sehingga siswa akan lebih memahami penyampaian materi yang diajarkan oleh guru dengan lebih baik dan tentunya siswa akan lebih mudah memahami materi yang diajarkan. Pembelajaran menggunakan metode CTL (Contextual Teaching and Learning) membuat siswa senang dan mudah memahami materi yang disampaikan guru tanpa harus berangan-angan tentang benda-benda yang ada pada contoh isi materi yang telah diajarkan di kelas, siswa melihat langsung dan bereksperimen dengan media melalui metode CTL (Contextual Teaching and Learning). Pembelajaran menggunakan metode CTL (Contextual Teaching and Learning) juga dapat menggali potensi siswa dalam menyelesaikan masalahmasalah yang terjadi di lingkungan sekitar siswa. Pembelajaran seperti itu akan lebih bermakna daripada hanya sekedar menghafal dan membayangkan tentang benda-benda yang dicontohkan guru dalam pembelajaran. Pelaksanaan pembelajaran pada kelas kontrol yang tidak diberikan perlakuan (metode ceramah), siswa terlihat pasif dan hanya mendengarkan penjelasan dari guru. Hal ini bisa terlihat ketika siswa di kelas kontrol mengalami kesulitan dalam belajar mereka tidak mau bertanya atau malu bertanya kepada guru. Mereka hanya melakukan apa yang ditugaskan oleh guru tanpa berkomentar apapun. Jika mereka tidak bisa, mereka lebih senang diam.
Walaupun
ada
beberapa
siswa
yang
aktif
bertanya
tetapi
perbandingannya hanya sedikit saja. Bahkan pertanyaan-pertanyaan yang siswa ajukan di kelas kontrol adalah pertanayaan tentang seperti apa contohcontoh tersebut dalam materi gerak benda dan energi. Itu karena siswa hanya bisa membayangkan tentang pemahaman mereka dalam proses belajar mengajar mengenai gerak benda dan energi. Bahkan, kelas hanya didominasi oleh guru dan siswa yang pintar saja. Selain itu siswa pada kelas kontrol sering tidak mengumpulkan tugas tepat waktu.
52
Pembelajaran di kelas kontrol,pada tahap awal kegiatan guru melakukan apersepsi, kemudian pada tahap eksplorasi siswa diberikan bahan bacaan yang sama dengan kelas eksperimen. Setelah itu siswa diminta untuk melakukan kegiatan membaca untuk menguasai bahan bacaannya. Dan pada tahap selanjutnya, yaitu elaborasi siswa mendengarkan penjelasan materi dari guru. Ketika guru telah selesai menerangkan materi siswa diminta untuk mengerjakan
soal-soal
sebagai
latihan, kemudian dibahas
bersama.
Sedangkan pada tahap konfirmasi guru memberikan kesempatan bagi siswa untuk bertanya, dan memberikan kesimpulan dan penguatan terkait materi. Pada kelas eksperimen, siswa terlihat aktif dan terlibat langsung dalam proses pembelajaran, guru bersifat hanya sebagai fasilitator saja. Pada tahap apersepsi, guru menggali pengetahuan siswa tentang materi yang akan diajarkan. Siswa aktif mencari informasi tentang materi yang akan diajarkan dengan menjawab dan bertanya berbagai hal tentang materi. Tahap Eksplorasi, siswa terlibat aktif untuk membentuk konsep melalui konstruksi pengetahuannya sendiri melalui ekperimen dan diskusi kelompok. Disinilah terjadi kerjasama antar kelompok, tukar pendapat dengan teman sekelompok, dan rasa saling menghargai setiap pendapat yang muncul dari anggota kelompok. Kesempatan berdiskusi ini dapat meningkatkan keberanian siswa berbicara untuk mengemukakan atau mempertahankan pendapat. Selanjutnya di tahap elaborasi, guru mengajak siswa belajar di luar ruangan dengan melihat langsung media yang ada dan siswa terlibat secara aktif, karena siswa melakukan ekperimen secara langsung dengan media yang ada di sekitar kelas dan sekolah, tentunya medianya yang mudah ditemui siswa dengan metode CTL (Contextual Teaching and Learning). Dengan menggunakan metode CTL (Contextual Teaching and Learning) yang sudah disediakan guru, siswa aktif melakukan kegiatan belajar dengan teman kelompoknya. Guru hanya sebagai fasilitator dan pengamat tentang kegiatan siswa. Dari kegiatan tersebut, siswa kelas eksperimen lebih rileks dan bebas dalam kegiatan belajar dan mersa senang serta mudah menyerap materi yang disampaikan, dibandingkan dengan kelas kontrol yang lebih terlihat pasif dan
53
membosankan. Bahkan terlihat dari hasil belajarnya yang sangat berbeda antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis mengenai pengaruh media kontekstual terhadap hasil belajar siswa pada gerak benda dan energi di kelas III MI Jam’iyatul Khoir Ciputat, peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa nilai rata-rata siswa kelompok
eksperimen
sebelum
diberikan
menggunakan media kontekstual adalah
perlakuan
atau
pengajaran
(68,2), dan nilai rata-rata siswa
kelompok eksperimen sebelum diberikan perlakuan atau pengajaran adalah (68,7). Setelah diberi pengajaran dengan menggunakan media kontekstual terdapat perbedaan nilai rata-rata hasil belajar siswa kelas eksperimen (80,5) lebih tinggi daripada rata-rata hasil belajar siswa kelas kontrol yang tanpa menggunakan media yaitu (73,4). Dari hasil pengujian hipotesis (H1) diterima. Hal ini dapat dibuktikan berdasarkan hasil perhitungan uji-t yang menunjukkan bahwa harga thitung lebih besar daripada ttabel (9,34 > 2,00). Maka artinya hipotesis nol (H0) ditolak dan hipotesis tandingan (H1) diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penggunaan media kontekstual berpengaruh terhadap hasil siswa pada gerak dan energi di kelas III MI Jam’iyatul Khoir Ciputat.
B. Saran Dengan adanya perbedaan yang signifikan antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol, maka peneliti mengajukan beberapa saran diantaranya: 1. Media kontekstual dapat diterapkan di mata lajaran IPA pada konsep selain gerak benda dan energi, yang ada kaitannya dengan dunia nyata siswa dan benda-benda yang mudah dijumpai baik di dalam lingkungan sekolah maupu lingkungan tempat tinggal siswa. 2. Guru harus lebih pandai dalam memilih media untuk siswa. Diharapkan meia yang digunakan adalah media yang mudah ditemui siswa di 54
55
lingkungan baik sekolah maupun tempat tinggal. Karena siswa akan lebih memahami dibandingkan dengan media yang sangan jarang mereka tahu. 3. Guru perlu membiasakan siswa belajar dengan dunia nyata. Tidak hanya sekedar teori dan gambar. Karena belajar tidak hanya dilakukan di dalam kelas, tetapi bisa di luar kelas. 4. Dengan adanya keterbatasan pada peneliti ini disarankan adanya penelitian lebih lanjut untuk mengetahui apakah penggunaan media kontekstual dapat diterapkan dan memberikan hasil yang lebih baik pada semua mata pelajaran dengan materi yang berbeda pada setiap jenjang penelitian.
DAFTAR PUSTAKA Agus Suprijono, Cooperative Learning: Pustaka Pelajar, Yogyakarta 2012 Amri Sofan, Konstruksi Pengembangan Pembelajara: Prestasi Pustakarya, Jakarta 2010 Arifin Mulyani, Ilmu Pengethuan Alam dan Lingkunganku untuk Kelas 3 SD/MI: Depdiknas, Jakarta 2008 Arikunto Suharsimi, Prosedur Penelitian: Bina Aksara, jakartta 2002 Arikunto Suharsimi, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, edisi revisi: Bumi Aksara, Jakarta 2005 Arikunto Suharsimi, Prosedur Penelitian Edisi Revisi: Rhineka Cipta, jakarta 2010 Arsyad Azhar, Media Pengajaran: Raja Grafindo Persada, Jakarta 1997 Fathurrohman Pupuh, Strategi Belajar Mengajar: Refika Editama, Bandung 2007 Hakim Lukmanul, Perencanaan Pembelajaran: Wacana Prima, Bandung 2009 Hamalik Oemar, Media Pendidikan: Citra Aditya Bakti, Bandung 1994. Cet. VII Khoironi “Penerapan Pendekatan CTL (Contextual Teching And Learning) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Lingkungan” di MIN ciputat Made Arsana1, A.A.I.N. Marhaeni2, I Wayan Suastra “Implementasi Pendekatan Pembelajaran Kontekstual Berbantuan Media Lingkungan Sekitar Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar IPA” Miarso Yusufhadi, Menyemai Benih Teknologi Pendidikan... h. 458 Munadi Yudhi, Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru: Gaung Persada Press, Jakarta 2008 Mulyasa E, Kurikulum 2004 Panduan Belajar KBK: Remaja Rosdakarya, Bandung 2005 Mulich Masnur, KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual: Bumi Aksara, Jakarta 2009 Nana Saodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan: Remaja Rodakarya, Bandung 2006
Nofianti lilik, dkk. Eveluasi Pembelajaran: Lapis PGMI, Jakarta 2008 Priyono, Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD/MI Kelas III: Departemen Pendidikan Nasional, jakarta 2008 Rositawati S, Senang Belajar Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD/MI Kleas III: Depdiknas, Jakarta 2008 Sadiman Arief, Media Pendidikan, Jakarta : Rajawali Press, 2009 Sadiman
Arief,
Media
Pendidikan:
Pengertian,
Pengembangan,
dan
Pemanfaatannya, Rajawali Pers, Jakarta 2009 Sanjaya Wina, Pembelajaran Dalam Implementasi
Kurikulum Berbasis
Kompetensi: Prenada Media Group, Jakarta 2011 Salma P Dewi, Mozaik Teknologi Pendidikan: Kencana, Jakarta 2008 Sanjaya
Wina,
Pembelajaran
dalam
Implementasi
Kurikulum
Berbasis
Kompetensi: Prenada Media Group, Jakarta 2005 Sanjaya Wina, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan: Prenada Media Group, Jakarta 2006
Sudjana Nana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar: Remaja Rosdakarya, Bandung 2009, cet. 14 Sudjana Nana, Penilaian Proses Hasil Belajar Mengajar: PT. Remaja Roskarya, Bandung 1989 Sudjana, Metode Statistika: Tarsito, Bandung 2005 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Alfabeta, Bandung 2012 Sularmi, SAINS Ilmu Pengetahuan Alam SD/Mi 3: Depdiknas, Jakarta 2008 Syah Muhibbin, Psikologi Pendidikan: Remaja Rosdakarya, Bandung 2010 Syah Muhibbin, Psikologi Pendidikan: Rosdakarya, Bandung 2008 Trianto, Model Pembelajaran Terpadu: Bumi Aksara, Jakarta 2010 Zulfiani, dkk, Strategi Pembelajaran Sains: Lembaga Penelitian UIN jakarta, Jakarta 2009
58
Lampiran 1 ANALISIS SK/KD Pelajaran
: IPA
Kelas/semester
: III/2
Tahun Ajaran
: 2013/2014
SK
: 4. Memahami berbagai cara gerak benda, hubungannya dengan energi dan sumber energi
KD
INDIKATOR
KEGIATAN PEMBELAJARAN KEGIATAN GURU
4.1 Menyimpulkan hasil pengamatan bahwa gerak
1. Mengidentifikasi bebagai macam gerak
1. Meminta
siswa
MEDIA
KEGIATAN SISWA
untuk 1. Melakukan kegiatan jenis- - Bola
melakukan jenis-jenis gerak
jenis gerak berikut :
- Pensil
benda dipengaruhi oleh
berikut
a. Gerak jatuh
- Kincir angin
bentuk dan ukuran
kelompoknya :
b. Gerak memantul
- Air
a. Gerak jatuh
c. Gerak menggelinding
- Gelas plastik
b. Gerak memantul
d. Gerak berputar
- Batu
c. Gerak menggelinding
e. Gerak mengalir
d. Gerak berputar
f. Gerak tenggelam
e. Gerak mengalir
bersama
59
f. Gerak tenggelam 2. Meminta
siswa
mempresentasikan
untuk 2. Mempresentasikan hasil
pengamatannya di depan
pengamatannya
di
hasil depan
kelas
kelas 3. Meminta
siswa
mencatat bahwa
untuk 4. Mencatat kesimpulan bahwa
kesimpulan macam-macam
macam-macam gerak adalah :
gerak adalah :
a. Gerak jatuh
a. Gerak jatuh
b. Gerak memantul
b. Gerak memantul
c. Gerak menggelinding
c. Gerak menggelinding
d. Gerak berputar
d. Gerak berputar
e. Gerak mengalir
e. Gerak mengalir
f. Gerak tenggelam
f. Gerak tenggelam 2. Mengamati
gerak 1. Meminta
benda
yang
menjatuhkan
dipengaruhi
oleh
menggelindingkan
bentuk
siswa 1. Menjatuhkandan dan bola,
menggelindingkan
bola, -
Pensil
pensil dan buku dengan jarak -
Buku
pensil dan buku dengan
yang sama dan dalam waktu
jarak yang sama dan dalam
bersamaan
waktu bersamaan
Bola
60
2. Meminta
siswa
untuk 2. Mengamati
mengamati gerakan bola,
gerakan
bola,
pensil dan buku
pensil dan buku 3. Meminta siswa melempar 3. Melempar
kemudian -
kemudian menjatuhkan dua
menjatuhkan
kertas dalam bentuk yang
dalam bentuk yang berbeda,
berbeda,
kertas
yaitu kertas lembaran dan
lembaran dan kertas yang
kertas yang sudah diremas-
sudah diremas-remas secara
remas secara bersamaan
yaitu
dua
Kertas
kertas
bersamaan 4. Meminta
siswa
untuk 4. Mengamati gerakan kertas
mengamati gerakan kertas
tersebut
tersebut 5. Meminta siswa membuat 5. Membuat kesimpulan dari kesimpulan dapat
gerak
benda
dipengaruhi
oleh
bentuk benda terebut.
hasil
pengamatan
gerak
benda
dipengaruhi
oleh
bahwa dapat bentuk
benda terebut. 3. Mengamati
gerak 1. Meminta
siswa
untuk 1. Menjatuhkan dua buah buku - Buku
benda
yang
menjatuhkan dua buah buku
dengan
dipengaruhi
oleh
dengan ukuran berbeda
beerbeda
ukuran
yang
61
ukuran
2. Meminta
siswa
mengamati
gerak
untuk 2. Mengamati gerak jatuh buku jatuh
tersebut
buku tersebut 3. Meminta
siswa 3. Menggelindingkan dua buah
menggelindingkan dua buah
bola bekel dengan ukuran
bola bekel dengan ukuran
berbeda secara bersamaan
- Bola bekel
berbeda secara bersamaan 4. Meminta
siswa
untuk 4. Mengamati gerakan kedua
mengamati gerakan kedua
bola bekel tersebut
bola bekel tetrsebut 5. Meminta siswa membuat 5. Membuat kesimpulan dari kesimpulan
dari
hasil
hasil
pengamatan
bahwa
pengamatan bahwa gerak
gerak
benda
dipengaruhi oleh ukuran
dapat
dipengaruhi
-
benda
dapat
oleh ukuran 4.2 Mendeskripsikan hasil
1. Mengidentifikasi
1. Meminta siswa menyiapkan 1. Menyiapkan dua kain dengan - 2 buah kain
pengamatan tentang
tentang
pengaruh energi panas,
energi
gerak, getaran dalam
kehidupan
kehidupan sehari-hari
melalui pengamatan
pengaruh panas
dalam
sehari-hari
dua kain dengan warna
warna yang berbeda dan satu - Air
yang berbeda dan satu gelas
gelas air
air 2. Meminta siswa menjemur 2. Menjemur satu kain di bawah satu kain di bawah panas
panas matahari dan satu kain
- Gelas plastik
62
matahari dan satu kain lagi
lagi di dalam kelas
di dalam kelas 3. Meminta siswa mengangkat 3. Mengangkat dua
kain
tersebut
dan
membandingkannya
dua
kain
tersebut
dan
membandingkannya
4. Meminta siswa memasak 4. Memasak air menggunakan - Kaleng bekas air
menggunakan
kaleng
kaleng bekas
- Air
bekas
- Lilin
5. Meminta siswa mengamati 5. Mengamati perubahan yang perubahan yang terjadi pada
terjadi pada air
air 6. Meminta kesimpulan
siswa
menulis 6. Menulis kesimpulan tentang tentang
pengaruh energi panas pada
pengaruh energi panas pada
pada kain dan air bahwa :
pada kain dan air bahwa :
a. Kain yang dijemur di
a. Kain yang dijemur di
bawah
sinar
matahari
bawah sinar matahari
akan lebih cepat kering
akan lebih cepat kering
daripada yang dijemur di
daripada yang dijemur
dalam kelas, karena adan
di dalam kelas, karena
ada energi panas matahari
adan ada energi panas
b. Air mendidih karena ada
63
matahari b. Air
energi panas dari api
mendidih
karena
ada energi panas dari api 2. Mengidentifikasi tentang energi
1. Meminta
pengaruh gerak
kehidupan
siswa
meniup 1. Meniup kincir angin dari - Kincir air dari
kincir angin dari kertas
kertas
kertas
dalam 2. Meminta siswa mengamati 2. Mengamati perubahan yang -
sehari-hari
melalui pengamatan
perubahan yang terjadi pada
terjadi pada kincir angin
kincir angin 3. Meminta perwakilan siswa 3. Perwakilan
siswa
berjalan
berjalan dari tempat duduk
dari tempat duduk ke papan
ke papan tulis
tulis
4. Meminta siswa yang lain 4. Mengamati perubahan yang untuk
mengamati
terjadi
perubahan yang terjadi 5. Meminta
mencatat
pengamatan
hasil 5. Mencatat hasil pengamatan tentang
tentang
pengaruh
energi
pengaruh energi gerak yang
gerak yang terjadi pada kincir
terjadi pada kincir angin
angin dan siswa bahwa
dan siswa bahwa
a. Kincir angin bergerak
a. Kincir angin bergerak
karena ada tiupan angin
64
karena ada tiupan angin b. Siswa berpindah tempat karena
ada
gerakan
b. Siswa berpindah tempat karena
ada
gerakan
berjalan
berjalan 3. Mengidentifikasi
1. Meminta
tentang
pengaruh
getaran
dalam
kehidupan
sehari-hari
melalui pengamatan
siswa
berkomunikasi
untuk 1. Berkomunikasi dengan
sekelompoknya menggunakan
sekelompoknya menggunakan
telepon
mainan yang terbuat dari
dengan - Telepon mainan dari gelas plastik telepon
mainan yang terbuat dari gelas plastik dan benang
gelas plastik dan benang 2. Meminta
siswa
untuk 2. Mengamati hal apa terjadi
mengamati hal apa terjadi pada
telepon
pada telepon mainan tersebut
mainan
tersebut 3. Meminta siswa mencatat 3. Mencatat kesimpulan bahwa kesimpulan bahwa getaran
getaran dapat mempengaruhi
dapat mempengaruhi energi
energi bunyi
bunyi 4.3 sumber
Mengidentifikasi 1. Menyebutkan macamenergi
kegunaannya
dan
macam sumber energi
1. Meminta menyebutkan
siswa 1. Menyebutkan macam-macam macam-
macam sumber energi dari
sumber energi dari benbagai kegiatan
yang
telah
dan benang
65
benbagai kegiatan yang telah
dilakukan sebelumnya
dilakukan
sebelumnya 2. Menjelaskan macam sumber energi
macamkegunaan
1. Meminta menjelaskan
siswa 1. Menjelaskan macam-macam macam-
sumber energi dari benbagai
macam sumber energi dari
kegiatan
benbagai kegiatan yang
dilakukan sebelumnya
telah sebelumnya
dilakukan
yang
telah
66
Lampiran 2 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KELAS EKSPERIMEN Nama Sekolah
: MI Jam’iyatul Khoir Ciputat
Mata Pelajaran
: IPA
Kelas / Semester
: III / I
Alokasi Waktu
: 2 X 35 menit (1 pertemuan)
I. Standar Kompetensi 4. Memahami berbagai cara gerak benda, hubungannya dengan energi dan sumber energi
II. Kompetensi Dasar 4.1 Menyimpulkan hasil pengamatan bahwa gerak benda dipengaruhi oleh bentuk dan ukuran
III.Indikator 1. Mengidentifikasi macam-macam gerak benda dalam kehidupan sehari-hari 2. Menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi gerak benda dalam kehidupan seharihari 3. Memberikan contoh faktor-faktor yang mempengaruhi gerak benda dalam kehidupan sehari-hari IV. Tujuan Pembelajaran 1. Siswa mampu mengidentifikasi macam-macam gerak benda dalam kehidupan sehari-hari 2. Siswa mampu menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi gerak benda dalam kehidupan sehari-hari 3. Siswa mampu memberikan contoh faktor-faktor yang mempengaruhi gerak benda dalam kehidupan sehari-hari V. Materi Pembelajaran : Terlampir VI. Metode dan Media Pembelajaran Metode
: CTL (Contextual Teaching Learning)
Media
: Pensil, kincir angin buatan, bola bekel dan air
67
VII.LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN A. Pendahuluan (10 menit) Kegiatan Guru - Memusatkan dengan
perhatian
memberi
mengecek
Kegiatan Siswa siswa - Merespon panggilan guru -
Religius
dan menjawab salam dari -
Disiplin
salam,
kehadiran
siswa
kemudian meminta siswa berdoa - Guru menyampaikan
Nilai Karakter
guru,
kemudian
berdoa
bersama
tujuan - Menyimak
tujuan -
atau kompetensi dasar yang akan
pembelajaran
yang -
dicapai
disampaikan guru
-
Rasa ingin tahu Mandiri Tanggungjawab
B. Kegiatan Inti (50 menit) B.1. Eksplorasi Kegiatan Guru - Menggali
informasi
Kegiatan Siswa dan - Mendengarkan
Nilai Karakter dan - Aktif
pengetahuan awal siswa dengan
menjawab
bertanya :
pertanyaan yang diberikan - Fokus
a. Siapa
yang
pernah
pertanyaan- - Rasa ingin tahu
oleh guru
merasakan jatuh? b. Pernahkah kalian berenang? Jika
pernah,
bagaimana
tubuh kita? c. Contoh gerak apa
yang
sering kamu lakukan seharihari? - Menghubungkan
materi - Menyimak penjelasan yang - Fokus
sebelumnya dengan materi yang akan diberikan
diberikan guru
68
- Menampilkan gerakan jatuhnya - Melakukan pulpen dari tangan ke lantai, gerakan
bola
dipantulkan
ke
bekel
yang
lantai,
bola
pengamatan - Fokus
terhadap demonstrasi guru - Rasa ingin tahu - Aktif
bekel yang digelindingkan di lantai,
dan
menampilkan
gerakan
batu
kerikil
yang
tenggelam di dalam gelas berisi air
B.2. Elaborasi Kegiatan Guru - Membagi kelompok
siswa dan
Kegiatan Siswa kedalam - Bergabung dengan
membagikan
kelompoknya dan
LKS untuk dipelajari kemudian
melakukan diskusi sesuai
didiskusikan bersama kelompok
petunjuk dalam LKS
- Membagikan media pelajaran - Bersama kelompoknya yang sudah disediakan
melakukan eksperimen
Nilai Karakter - Fokus - Kerjasama
- Fokus - Aktif
tentang gerakan yang telah - Fokus dicontohkan guru - Membimbing
kelompok- - Mendiskusikan materi
kelompok belajar pada saat
yang ada dalam LKS dan
siswa mengerjakan tugas dan
hasil eksperimen yang
melakukan eksperimen
telah dilakukannya
- Meminta
siswa
menyimpulkan
tentang
ekperimennya
untuk hasil dan
menyebutkan faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi gerakan
tersebut
dalam
- Aktif - Kerjasama
69
kehidupan sehari-hari
B.3. Konfirmasi Kegiatan Guru - Melakukan meminta
Kegiatan Siswa
evaluasi
dengan - Masing-masing mewakili - Aktif
setiap
anggota
kelompok
untuk
mempresentasikan
hasil
pekerjaannya
- Memberikan
Nilai Karakter
kelompoknya
untuk - Rasa ingin tahu
mempresentasikan
hasil - Kerjasama
pekerjaannya
dan
mendemonstrasikan
umpan
balik
terhadap hasil pekerjaan siswa
berbagai
macam
benda
yang
dilakukan
gerak pernah - Fokus dalam
kehidupan sehati-hari
C. Penutup (10 menit) Kegiatan Guru - Meminta
siswa
Kegiatan Siswa untuk - Bersama
dengan
menyimpulkan materi pelajaran
menyimpulkan
yang telah dipelajarinya
pelajaran
Nilai Karakter guru - Kerjasama
materi - Tanggung jawab
- Memberikan kuis kepada siswa - Antusias menerima kuis - Tanggungjawab dari guru - Meminta siswa untuk berdo’a - Berdo’a bersama
- Religius
bersama yang diimpin oleh ketua kelas - Memberi salam kepada siswa
- Menjawab salam dari guru - Religius
70
VIII. Sumber Belajar 1. Buku Paket IPA SD 2. LKS 3. Sumber lain yang relevan
IX.
Penilaian Terlampir
Mengetahui,
Peneliti
71
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KELAS EKSPERIMEN Nama Sekolah
: MI Jam’iyatul Khoir Ciputat
Mata Pelajaran
: IPA
Kelas / Semester
: III / I
Alokasi Waktu
: 2 X 35 menit (1 pertemuan)
I. Standar Kompetensi 4. Memahami berbagai cara gerak benda, hubungannya dengan energi dan sumber energi
II. Kompetensi Dasar 4.1 Menyimpulkan hasil pengamatan bahwa gerak benda dipengaruhi oleh bentuk dan ukuran
III.Indikator 1. Mengidentifikasi macam-macam gerak benda yang dipengaruhi oleh bentuk dalam kehidupan sehari-hari 2. Mengidentifikasi macam-macam gerak benda yang dipengaruhi oleh ukuran dalam kehidupan sehari-hari IV. Tujuan Pembelajaran 1. Siswa mampu mengidentifikasi macam-macam gerak benda yang dipengaruhi oleh bentuk dalam kehidupan sehari-hari 2. Siswa mampu mengidentifikasi macam-macam gerak benda yang dipengaruhi oleh ukuran dalam kehidupan sehari-hari V. Materi Pembelajaran : Terlampir VI. Metode dan Media Pembelajaran Metode
: CTL (Contextual Teaching Learning)
Media
: Pensil, buku, bola bekel dan kertas
VII.LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN A. Pendahuluan (10 menit) Kegiatan Guru - Memusatkan dengan
perhatian
memberi
Kegiatan Siswa
Nilai Karakter
siswa - Merespon panggilan guru -
Religius
dan menjawab salam dari -
Disiplin
salam,
72
mengecek
kehadiran
siswa
kemudian meminta siswa berdoa - Guru menyampaikan
guru,
kemudian
berdoa
bersama
tujuan - Menyimak
tujuan -
atau kompetensi dasar yang akan
pembelajaran
yang -
dicapai
disampaikan guru
-
Rasa ingin tahu Mandiri Tanggungjawab
B. Kegiatan Inti (50 menit) B.1. Eksplorasi Kegiatan Guru - Menggali
informasi
Kegiatan Siswa dan - Mendengarkan
Nilai Karakter dan - Aktif
pengetahuan awal siswa dengan
menjawab
bertanya :
pertanyaan yang diberikan
a. Pernahkan
kamu melihat
pertanyaan- - Rasa ingin tahu
oleh guru
kapas yang jatuh karena tertiup angin? b. Pernahkah
kamu
melihatbenda
kotak
menggelinding? - Menghubungkan
materi - Menyimak penjelasan yang - Fokus
sebelumnya dengan materi yang
diberikan guru
- Rasa ingin tahu
akan diberikan - Mendmonstrasikan
1
lembar - Melakukan
kertas dan buu yang dijatuhkan secara
bersamaan,
menampilkan bola bekel dan balok kayu yang digelindingkan secara bersamaan
pengamatan - Fokus
terhadap demonstrasi guru
73
B.2. Elaborasi Kegiatan Guru - Membagi
siswa
kelompok LKS
dan
untuk
Kegiatan Siswa kedalam - Bergabung dengan
membagikan
dipelajari
didiskusikan
dan
bersama
kelompoknya dan
Nilai Karakter - Fokus - Kerjasama
melakukan diskusi sesuai petunjuk dalam LKS
kelompoknya - Membagikan media kertas dan - Bersama kelompoknya bola bekel
melakukan eksperimen
- Meminta contoh
siswa atau
memberikan
dan ukuran terhadap gerak
benda
yang
benda dengan media
berbeda yang dijatuhkan secara
kertas dan bola bekel
dua
bersamaan
- Mendiskusikan materi
- Membimbing
kelompok-
- Tanggungjawab
tentang pengaruh bentuk
mencontohkan
gerakan
- Kerjasama
yang ada dalam LKS dan
kelompok belajar pada saat
hasil eksperimen yang
siswa mengerjakan tugas dan
telah dilakukannya
- Kerjasama - Tanggungjawab
melakukan eksperimen - Meminta
siswa
menuliskan gerakan
untuk - Menuliskan contoh
contoh-contoh jatuhnya,
menggelindingnya
dua
gerakan yang pernah
atau
dijumpai dalam kehidupan
buah
sehari-hari
benda yang berbeda bentuk maupun
yang
pernah
dijumpainya dalam kehidupan sehari-hari
B.3. Konfirmasi Kegiatan Guru - Melakukan
evaluasi
Kegiatan Siswa
Nilai Karakter
dengan - Masing-masing mewakili - Aktif
74
meminta
setiap
kelompok
anggota untuk
mempresentasikan
hasil
pekerjaannya
kelompoknya
untuk - Rasa ingin tahu
mempresentasikan
hasil
pekerjaannya
dan
mendemonstrasikan
di
depan kelas - Memberikan
umpan
balik - Merespon penjelasan guru - Fokus
terhadap hasil pekerjaan siswa
C. Penutup (10 menit) Kegiatan Guru - Meminta
siswa
Kegiatan Siswa untuk - Bersama
dengan
menyimpulkan materi pelajaran
menyimpulkan
yang telah dipelajarinya
pelajaran
Nilai Karakter guru - Kerjasama
materi - Tanggung jawab
- Memberikan kuis kepada siswa - Antusias menerima kuis - Tanggungjawab dari guru - Meminta siswa untuk berdo’a - Berdo’a bersama
- Religius
bersama yang diimpin oleh ketua kelas - Memberi salam kepada siswa
VIII. Sumber Belajar 1. Buku Paket IPA SD 2. LKS 3. Sumber lain yang relevan
IX.
Penilaian Terlampir
- Menjawab salam dari guru - Religius
75
Mengetahui,
Peneliti
76
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KELAS EKSPERIMEN Nama Sekolah
: MI Jam’iyatul Khoir Ciputat
Mata Pelajaran
: IPA
Kelas / Semester
: III / I
Alokasi Waktu
: 2 X 35 menit (1 pertemuan)
I. Standar Kompetensi 4. Memahami berbagai cara gerak benda, hubungannya dengan energi dan sumber energi
II. Kompetensi Dasar 4.2 Mendeskripsikan hasil pengamatan tentang pengaruh energi panas, gerak, getaran dalam kehidupan sehari-hari
III.Indikator 1. Mengidentifikasi tentang pengaruh energi panas dalam kehidupan sehari-hari melalui pengamatan 2. Mengidentifikasi tentang pengaruh energi gerak dalam kehidupan sehari-hari melalui pengamatan 3. Mengidentifikasi tentang pengaruh getaran dalam kehidupan sehari-hari melalui pengamatan IV. Tujuan Pembelajaran 1. Siswa mampu mengidentifikasi tentang pengaruh energi panas dalam kehidupan seharihari melalui pengamatan 2. Siswa mampu mengidentifikasi tentang pengaruh energi gerak dalam kehidupan seharihari melalui pengamatan 3. Siswa mampu mengidentifikasi tentang pengaruh getaran dalam kehidupan sehari-hari melalui pengamatan V. Materi Pembelajaran : Terlampir VI. Metode dan Media Pembelajaran Metode
: CTL (Contextual Teaching Learning)
77
Media
: 2 kain berbeda warna, kincir angin dari kertas, air , dan elepon mainan dari
gelas lastik bekas
VII.LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN A. Pendahuluan (10 menit) Kegiatan Guru - Memusatkan dengan
perhatian
memberi
mengecek
Kegiatan Siswa siswa - Merespon panggilan guru -
Religius
dan menjawab salam dari -
Disiplin
salam,
kehadiran
siswa
kemudian meminta siswa berdoa - Guru menyampaikan
Nilai Karakter
guru,
kemudian
berdoa
bersama
tujuan - Menyimak
tujuan -
atau kompetensi dasar yang akan
pembelajaran
yang -
dicapai
disampaikan guru
-
Rasa ingin tahu Mandiri Tanggungjawab
B. Kegiatan Inti B.1. Eksplorasi Kegiatan Guru - Menggali
Kegiatan Siswa
informasi
dan - Mendengarkan
Nilai Karakter dan - Aktif
pengetahuan awal siswa dengan
menjawab
bertanya :
pertanyaan yang diberikan - Fokus
a. Siapa
yang
pernah
menjemur pakaian di luar rumah ketika musim panas? b. Siapa yang pernah melihat air
terjun?
Seperti
apa
jalannya air terjun tersebut? c. Pernahkah
kamu
menggesek-gesekkan penggaris
ke
rambut
oleh guru
pertanyaan- - Rasa ingin tahu
78
kepalamu? - Menghubungkan
materi - Menyimak penjelasan yang - Fokus
sebelumnya dengan materi yang
diberikan guru
akan diberikan - Menampilkan penggaris
gerakan - Melakukan yang
digosok-
pengamatan - Fokus
terhadap demonstrasi guru - Rasa ingin tahu
gosokkan ke kain kemudian ditempelkan ke satu lembar kertas, menampilkan gerakan kipas angin di dalam kelas kemudian
mencabut
aliran
listrik pada kipas angin tersebut - Menanyakan
kepada
siswa
bagaimana bisa terjadi seperti itu?
B.2. Elaborasi Kegiatan Guru - Membagi kelompok LKS
siswa dan
untuk
Kegiatan Siswa kedalam - Bergabung dengan
membagikan dielajari
dan
didiskusikan bersama kelompok - Meminta
siswa
pernah
dijumpai
kehidupan
- Kerjasama
melakukan diskusi sesuai
- Ketelitian
petunjuk dalam LKS
melakukan eksperimen
dalam
sehari-hari
membuktikan bahwa
- Kerjasama - Fokus - Ketelitian
dan adanya
- Kerjasama
energi panas, gerak dan getaran
- Tanggungjawab
pada benda tersebut - Membimbing
- Fokus
kelompoknya dan
melakukan - Bersama kelompoknya
eksperimen gerak benda yang
Nilai Karakter
kelompok- -
Mendiskusikan materi
79
kelompok belajar pada saat
yang ada dalam LKS dan
siswa mengerjakan tugas dan
hasil pengamatan yang
melakukan pengamatan
telah dilakukannya
B.3. Konfirmasi Kegiatan Guru - Melakukan meminta
Kegiatan Siswa
Nilai Karakter
evaluasi
dengan - Masing-masing mewakili - Aktif
setiap
anggota
kelompok
untuk
mempresentasikan pekerjaannya
kelompoknya
untuk - Rasa ingin tahu
mempresentasikan
hasil - Percaya diri
diskusinya
dan
mendemonstrasikan - Memberikan
umpan
balik - Menyimak guru
- Fokus
terhadap hasil pekerjaan siswa
C. Penutup (10 menit) Kegiatan Guru - Meminta
siswa
Kegiatan Siswa untuk - Bersama
menyimpulkan materi pelajaran
dengan
menyimpulkan
Nilai Karakter guru - Kerjasama
materi - Tanggung jawab
pelajaran - Memberikan kuis kepada siswa - Antusias menerima kuis - Tanggungjawab dari guru - Meminta siswa untuk berdo’a - Berdo’a bersama
- Religius
bersama yang diimpin oleh ketua kelas - Memberi salam kepada siswa
VIII. Sumber Belajar 1. Buku Paket IPA SD 2. LKS
- Menjawab salam dari guru - Religius
80
3. Sumber lain yang relevan
IX.
Penilaian Terlampir
Mengetahui,
Peneliti
81
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KELAS EKSPERIMEN Nama Sekolah
: MI Jam’iyatul Khoir Ciputat
Mata Pelajaran
: IPA
Kelas / Semester
: III / I
Alokasi Waktu
: 2 X 35 menit (1 pertemuan)
I. Standar Kompetensi 4. Memahami berbagai cara gerak benda, hubungannya dengan energi dan sumber energi
II. Kompetensi Dasar 4.3 Mengidentifikasi sumber energi dan kegunaannya
III.Indikator 1. Menyebutkan macam-macam sumber energi dalam kehidupan sehari-hari 2. Menjelaskan macam-macam kegunaan sumber energi dalam kehidupan sehari-hari IV. Tujuan Pembelajaran : 1. Siswa mampu menyebutkan macam-macam sumber energi dalam kehidupan sehari-hari 2. Siswa mampu menjelaskan macam-macam kegunaan sumber energi dalam kehidupan seharihari V. Materi Pembelajaran a. Materi Pokok : Gerak Benda b. Uraian Materi : Terlampir VI.
Metode dan Media Pembelajaran a. Metode Pembelajaran dan Teknik 1. Ceramah 2. Demonstrasi b. Media Pembelajaran : Tidak ada
VII. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN A. Pendahuluan (10 menit) Kegiatan Guru - Memusatkan
perhatian
Kegiatan Siswa siswa - Merespon panggilan guru -
Nilai Karakter Religius
82
dengan
memberi
mengecek
salam,
kehadiran
siswa
kemudian meminta siswa berdoa - Guru menyampaikan
dan menjawab salam dari guru,
kemudian
Disiplin
berdoa
bersama
tujuan - Menyimak
tujuan -
atau kompetensi dasar yang akan
pembelajaran
yang -
dicapai
disampaikan guru
-
Rasa ingin tahu Mandiri Tanggungjawab
B. Kegiatan Inti (50 menit) B.1. Eksplorasi Kegiatan Guru - Menggali
informasi
Kegiatan Siswa dan - Mendengarkan
Nilai Karakter dan - Aktif
pengetahuan awal siswa dengan
menjawab
pertanyaan- - Rasa ingin tahu
bertanya :
pertanyaan yang diberikan
a. Apa saja gunanya matahari
oleh guru
untuk kehidupan kita? b. Lalu apakah angin juga berguna dalam kehidupan sehari-hari? c. Apa contoh kegiatan yang terdapat getarannya? - Menghubungkan
materi - Menyimak penjelasan yang
sebelumnya dengan materi yang
diberikan guru
akan diberikan - Mendmonstrasikan
kegunaan - Melakukan
energi panas, gerak dan getaran
pengamatan
terhadap demonstrasi guru
83
B.2. Elaborasi Kegiatan Guru - Membagi kelompok LKS
siswa dan
untuk
Kegiatan Siswa kedalam - Bergabung dengan
membagikan dielajari
dan
didiskusikan bersama kelompok - Meminta
Nilai Karakter
siswa
- Fokus
kelompoknya dan
- Kerjasama
melakukan diskusi sesuai petunjuk dalam LKS
bersama - Bersama kelompoknya
- Tanggungjawab
kelompoknya untuk mencatat
melakukan kegiatan yang
apa saja sumber energi dan
diminta oleh guru
kegunaannya bagi kehidupan sehari-hari - Membimbing
kelompok- - Mendiskusikan materi
kelompok belajar pada saat
- Kerjasama
yang ada dalam LKS
- Fokus
siswa mengerjakan tugas
B.3. Konfirmasi Kegiatan Guru - Melakukan meminta
Kegiatan Siswa
Nilai Karakter
evaluasi
dengan - Masing-masing mewakili - Aktif
setiap
anggota
kelompok
untuk
mempresentasikan
hasil
pekerjaannya
kelompoknya mempresentasikan diskusinya
untuk - Rasa ingin tahu hasil dan
mendemonstrasikan berbagai macam kegunaan energi panas, gerak dan getaran
- Memberikan
umpan
balik - Menyimak guru
terhadap hasil pekerjaan siswa
- Fokus
84
C. Penutup (10 menit) Kegiatan Guru - Meminta
siswa
Kegiatan Siswa untuk - Bersama
menyimpulkan materi pelajaran
dengan
menyimpulkan
Nilai Karakter guru - Kerjasama
materi - Tanggung jawab
pelajaran - Memberikan kuis kepada siswa - Antusias menerima kuis - Tanggungjawab dari guru - Meminta siswa untuk berdo’a - Berdo’a bersama
- Religius
bersama yang diimpin oleh ketua kelas - Memberi salam kepada siswa
VIII. Sumber Belajar 1. Buku Paket IPA SD 2. LKS 3. Sumber lain yang relevan
IX.
Penilaian Terlampir
Mengetahui,
Peneliti
- Menjawab salam dari guru - Religius
85
Lampiran 3 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KELAS KONTROL
I.
Nama Sekolah
: MI Jam’iyatul Khoir Ciputat
Mata Pelajaran
: IPA
Kelas / Semester
: III / I
Alokasi Waktu
: 2 X 35 menit (1 pertemuan)
Standar Kompetensi 4. Memahami berbagai cara gerak benda, hubungannya dengan energi dan sumber energi
II. Kompetensi Dasar 4.1 Menyimpulkan hasil pengamatan bahwa gerak benda dipengaruhi oleh bentuk dan ukuran
III. Indikator
:
1.
Menjelaskan macam-macam gerak benda
2.
Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi gerak benda
3.
Memberikan contoh faktor-faktor yang mempengaruhi gerak benda
IV. Tujuan Pembelajaran : 1.
Menjelaskan macam-macam gerak benda
2.
Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi gerak benda
3.
Memberikan contoh faktor-faktor yang mempengaruhi gerak benda
V. Materi Pembelajaran a. Materi Pokok : Gerak Benda b. Uraian Materi : Terlampir VI. Metode, Teknik dan Media Pembelajaran a. Metode Pembelajaran dan Teknik 1. Ceramah 2. Demonstrasi b. Media Pembelajaran tidak ada
86
VII. Langkah-langkah Pembelajaran A. Pendahuluan (10 menit) Kegiatan Guru - Memusatkan dengan
perhatian
memberi
mengecek
kehadiran
Kegiatan Siswa siswa - Merespon panggilan guru -
Religius
dan menjawab salam dari -
Disiplin
salam, siswa
kemudian meminta siswa berdoa - Guru menyampaikan
Nilai Karakter
guru,
kemudian
berdoa
bersama
-
tujuan - Menyimak
tujuan -
atau kompetensi dasar yang akan
pembelajaran
yang -
dicapai
disampaikan guru
Rasa ingin tahu Mandiri Tanggungjawab
B. Kegiatan Inti B.1. Eksplorasi Kegiatan Guru - Menggali
informasi
Kegiatan Siswa dan - Mendengarkan
Nilai Karakter dan - Aktif
pengetahuan awal siswa dengan
menjawab
pertanyaan- - Rasa ingin tahu
bertanya :
pertanyaan yang diberikan
a. Siapa yang tahu bagaimana
oleh guru
gerak itu? b. Contoh gerak apa
yang
sering kamu lakukan? c. Apa
yang
dapat
mempengaruhi gerak yang kamu lakukan itu? - Menghubungkan
materi - Menyimak penjelasan yang - Fokus
sebelumnya dengan materi yang
diberikan guru
- Rasa ingin tahu
akan diberikan - Mendmonstrasikan gerak benda - Melakukan yaitu
Gerak
memantul,
jatuh,
Gerak Gerak
pengamatan - Fokus
terhadap demonstrasi guru - Rasa ingin tahu - Teliti
87
menggelinding, Gerak berputar, Gerak
mengalir,
Gerak
tenggelam
B.2. Elaborasi Kegiatan Guru - Membagi kelompok LKS
siswa dan
untuk
Kegiatan Siswa kedalam - Bergabung dengan
membagikan
dipelajari
dan
didiskusikan bersama kelompok - Membimbing
Nilai Karakter - Fokus
kelompoknya dan
- Kerjasama
melakukan diskusi sesuai
- m
petunjuk dalam LKS
kelompok- - Mendiskusikan materi
kelompok belajar pada saat
yang ada dalam LKS dan
siswa mengerjakan tugas dan
hasil eksperimen yang
melakukan eksperimen
telah dilakukannya
B.3. Konfirmasi Kegiatan Guru - Melakukan meminta
Kegiatan Siswa
Nilai Karakter
evaluasi
dengan - Masing-masing mewakili - Aktif
setiap
anggota
kelompok
untuk
mempresentasikan pekerjaannya
kelompoknya mempresentasikan diskusinya
untuk - Rasa ingin tahu hasil dan
mendemonstrasikan - Memberikan
umpan
balik
terhadap hasil pekerjaan siswa
berbagai benda
macam
gerak
88
C. Penutup Kegiatan Guru - Meminta
siswa
Kegiatan Siswa untuk - Bersama
menyimpulkan materi pelajaran
dengan
menyimpulkan
Nilai Karakter guru - Kerjasama
materi - Tanggung jawab
pelajaran - Memberikan kuis kepada siswa - Antusias menerima kuis - Tanggungjawab dari guru - Meminta siswa untuk berdo’a - Berdo’a bersama
- Religius
bersama yang diimpin oleh ketua kelas - Memberi salam kepada siswa
VIII. Sumber Belajar 1. Buku Paket IPA SD 2. LKS 3. Sumber lain yang relevan
IX.
Penilaian Terlampir
Mengetahui,
Peneliti
- Menjawab salam dari guru - Religius
89
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
I.
Nama Sekolah
: MI Jam’iyatul Khoir Ciputat
Mata Pelajaran
: IPA
Kelas / Semester
: III / I
Alokasi Waktu
: 2 X 35 menit (1 pertemuan)
Standar Kompetensi 4. Memahami berbagai cara gerak benda, hubungannya dengan energi dan sumber energi
II. Kompetensi Dasar 4.1 Menyimpulkan hasil pengamatan bahwa gerak benda dipengaruhi oleh bentuk dan ukuran
III. Indikator 1. Mengamati gerak benda yang dipengaruhi oleh bentuk 2. Mengamati gerak benda yang yang dipengaruhi oleh ukuran VI. Tujuan Pembelajaran 1. Mengamati gerak benda yang dipengaruhi oleh bentuk 2. Mengamati gerak benda yang yang dipengaruhi oleh ukuran V. Materi Pembelajaran a. Materi Pokok : Gerak Benda b. Uraian Materi : Terlampir VI. Metode, Teknik dan Media Pembelajaran a. Metode Pembelajaran dan Teknik 1. Eksperimen 2. CTL (Contextual Teaching Learning) b. Media Pembelajaran 1. Pensil
3. Buku
2. Bola bekel
4. Kertas
VII. Langkah-langkah Pembelajaran A. Pendahuluan
90
Kegiatan Guru - Memusatkan dengan
perhatian
memberi
mengecek
Kegiatan Siswa siswa - Merespon panggilan guru -
Religius
dan menjawab salam dari -
Disiplin
salam,
kehadiran
siswa
kemudian meminta siswa berdoa - Guru menyampaikan
Nilai Karakter
guru,
kemudian
berdoa
bersama
-
tujuan - Menyimak
tujuan -
atau kompetensi dasar yang akan
pembelajaran
yang -
dicapai
disampaikan guru
Rasa ingin tahu Mandiri Tanggungjawab
B. Kegiatan Inti B.1. Eksplorasi Kegiatan Guru - Menggali
informasi
Kegiatan Siswa dan - Mendengarkan
Nilai Karakter dan - Aktif
pengetahuan awal siswa dengan
menjawab
bertanya :
pertanyaan yang diberikan
a.
oleh guru
Jika ada dua buah benda
pertanyaan- - Rasa ingin tahu
yang beerbeda bentuk atau ukurannya yang dijatuhkan secara beersamaan, apakah benda tersebut akan jatuh bersama? b. Siapa yang bisa memberi contoh? - Menghubungkan
materi - Menyimak penjelasan yang
sebelumnya dengan materi yang
diberikan guru
akan diberikan - Mendmonstrasikan
perubahan - Melakukan
sifat benda akibat pembakaran, pemanasan dan diletakkan pada udara terbuka
pengamatan
terhadap demonstrasi guru
91
B.2. Elaborasi Kegiatan Guru - Membagi kelompok LKS
siswa dan
untuk
Kegiatan Siswa
Nilai Karakter
kedalam - Bergabung dengan
membagikan
dipelajari
didiskusikan
dan
bersama
- Fokus
kelompoknya dan
- Kerjasama
melakukan diskusi sesuai petunjuk dalam LKS
kelompoknya - Membagikan media kertas dan - Bersama kelompoknya bola bekel
melakukan eksperimen tentang pengaruh bentuk dan ukuran teerhadap gerak benda
- Membimbing
kelompok- - Mendiskusikan materi
kelompok belajar pada saat
yang ada dalam LKS dan
siswa mengerjakan tugas dan
hasil eksperimen yang
melakukan eksperimen
telah dilakukannya
B.3. Konfirmasi Kegiatan Guru - Melakukan meminta
Kegiatan Siswa
Nilai Karakter
evaluasi
dengan - Masing-masing mewakili - Aktif
setiap
anggota
kelompok
untuk
mempresentasikan pekerjaannya
kelompoknya mempresentasikan diskusinya
untuk - Rasa ingin tahu hasil dan
mendemonstrasikan berbagai macam sifat dan bentuk benda padat, cair dan gas - Memberikan
umpan
balik - Merespon penjelasan guru
92
terhadap hasil pekerjaan siswa
C. Penutup Kegiatan Guru - Meminta
siswa
Kegiatan Siswa untuk - Bersama
menyimpulkan materi pelajaran
dengan
menyimpulkan
Nilai Karakter guru - Kerjasama
materi - Tanggung jawab
pelajaran - Memberikan kuis kepada siswa - Antusias menerima kuis - Tanggungjawab dari guru - Meminta siswa untuk berdo’a - Berdo’a bersama
- Religius
bersama yang diimpin oleh ketua kelas - Memberi salam kepada siswa
VIII. Sumber Belajar 1. Buku Paket IPA SD 3. Sumber lain yang relevan
IX.
Penilaian Terlampir
Mengetahui,
Peneliti
- Menjawab salam dari guru - Religius
93
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
I.
Nama Sekolah
: MI Jam’iyatul Khoir Ciputat
Mata Pelajaran
: IPA
Kelas / Semester
: III / I
Alokasi Waktu
: 2 X 35 menit (1 pertemuan)
Standar Kompetensi 4. Memahami berbagai cara gerak benda, hubungannya dengan energi dan sumber energi
II. Kompetensi Dasar 4.2 Mendeskripsikan hasil pengamatan tentang pengaruh energi panas, gerak, getaran dalam kehidupan sehari-hari
III. Indikator 1. Mengidentifikasi tentang pengaruh energi panas dalam kehidupan sehari-hari melalui pengamatan 2. Mengidentifikasi tentang pengaruh energi gerak dalam kehidupan sehari-hari melalui pengamatan 3. Mengidentifikasi tentang pengaruh getaran dalam kehidupan sehari-hari melalui pengamatan VI. Tujuan Pembelajaran 1. Mengidentifikasi tentang pengaruh energi panas dalam kehidupan sehari-hari melalui pengamatan 2. Mengidentifikasi tentang pengaruh energi gerak dalam kehidupan sehari-hari melalui pengamatan 3. Mengidentifikasi tentang pengaruh getaran dalam kehidupan sehari-hari melalui pengamatan V. Materi Pembelajaran a. Materi Pokok : Gerak Benda b. Uraian Materi : Terlampir
94
VI. Metode, Teknik dan Media Pembelajaran a. Metode Pembelajaran dan Teknik 1. Demonstrasi 2. CTL (Contextual Teaching Learning) 3. Eksperimen b. Media Pembelajaran 1. 2 kain berbeda warna
3. Kincir angin dari kertas
2. Air
4. Telepon mainan dari gelas lastik bekas
VII.Langkah-langkah Pembelajaran A. Pendahuluan (10 menit) Kegiatan Guru - Memusatkan dengan
perhatian
memberi
mengecek
Kegiatan Siswa siswa - Merespon panggilan guru -
Religius
dan menjawab salam dari -
Disiplin
salam,
kehadiran
siswa
kemudian meminta siswa berdoa - Guru menyampaikan
Nilai Karakter
guru,
kemudian
berdoa
bersama
-
tujuan - Menyimak
tujuan -
atau kompetensi dasar yang akan
pembelajaran
yang -
dicapai
disampaikan guru
Rasa ingin tahu Mandiri Tanggungjawab
B. Kegiatan Inti B.1. Eksplorasi Kegiatan Guru - Menggali
Kegiatan Siswa
informasi
dan - Mendengarkan
Nilai Karakter dan - Aktif
pengetahuan awal siswa dengan
menjawab
bertanya :
pertanyaan yang diberikan
a. Siapa
yang
pernah
menjemur pakaian di luar rumah dalam musim panas? b. Siapa yang pernah melihat air
terjun?
Seperti
apa
oleh guru
pertanyaan- - Rasa ingin tahu
95
jalannya c. Bagaimana jika penggaris digesekkan ke rambutmu? Apakah
kamu
pernah
melakukannya? - Menghubungkan
materi - Menyimak penjelasan yang
sebelumnya dengan materi yang
diberikan guru
akan diberikan - Mendemonstrasikan
benda - Melakukan
contoh-contoh kegiatan yang berhubungan
dengan
pengamatan
terhadap demonstrasi guru
energi
panas, gerak dan getaran dalam kehidupan sehari-hari
B.2. Elaborasi Kegiatan Guru - Membagi kelompok LKS
siswa dan
untuk
Kegiatan Siswa kedalam - Bergabung dengan
membagikan dielajari
dan
didiskusikan bersama kelompok - Meminta
siswa
untuk
membuktkan
benda
- Kerjasama
melakukan diskusi sesuai
- Ketelitian
petunjuk dalam LKS
melakukan eksperimen
adanya
energi panas, gerk dan getaran - Membimbing
kelompok- -
- Fokus
kelompoknya dan
melakukan - Bersama kelompoknya
eksperimen terhadap
Nilai Karakter
Mendiskusikan materi
kelompok belajar pada saat
yang ada dalam LKS dan
siswa mengerjakan tugas dan
hasil pengamatan yang
melakukan pengamatan
telah dilakukannya
96
B.3. Konfirmasi Kegiatan Guru - Melakukan meminta
Kegiatan Siswa
Nilai Karakter
evaluasi
dengan - Masing-masing mewakili - Aktif
setiap
anggota
kelompok
untuk
mempresentasikan pekerjaannya
kelompoknya
untuk - Rasa ingin tahu
mempresentasikan
hasil
diskusinya
dan
mendemonstrasikan
- Memberikan
umpan
balik
terhadap hasil pekerjaan siswa
C. Penutup Kegiatan Guru - Meminta
siswa
Kegiatan Siswa untuk - Bersama
menyimpulkan materi pelajaran
dengan
menyimpulkan
Nilai Karakter guru - Kerjasama
materi - Tanggung jawab
pelajaran - Memberikan kuis kepada siswa - Antusias menerima kuis - Tanggungjawab dari guru - Meminta siswa untuk berdo’a - Berdo’a bersama
- Religius
bersama yang diimpin oleh ketua kelas - Memberi salam kepada siswa
VIII. Sumber Belajar 1. Buku Paket IPA SD 3. Sumber lain yang relevan
- Menjawab salam dari guru - Religius
97
IX.
Penilaian Terlampir
Mengetahui,
Peneliti
98
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
I.
Nama Sekolah
: MI Jam’iyatul Khoir Ciputat
Mata Pelajaran
: IPA
Kelas / Semester
: III / I
Alokasi Waktu
: 2 X 35 menit (1 pertemuan)
Standar Kompetensi 4. Memahami berbagai cara gerak benda, hubungannya dengan energi dan sumber energi
II. Kompetensi Dasar 4.3 Mengidentifikasi sumber energi dan kegunaannya
III. Indikator 1. Menyebutkan macam-macam sumber energi 2. Menjelaskan macam-macam kegunaan sumber energi VI. Tujuan Pembelajaran 1. Menyebutkan macam-macam sumber energi 2. Menjelaskan macam-macam kegunaan sumber energi V. Materi Pembelajaran a. Materi Pokok : Gerak Benda b. Uraian Materi : Terlampir VI. Metode, Teknik dan Media Pembelajaran a. Metode Pembelajaran dan Teknik 1. Ceramah 2. Demonstrasi b. Media Pembelajaran : Tidak ada
99
VII. Langkah-langkah Pembelajaran A. Pendahuluan (10 menit) Kegiatan Guru - Memusatkan dengan
Kegiatan Siswa
perhatian
memberi
mengecek
siswa - Merespon panggilan guru -
Religius
dan menjawab salam dari -
Disiplin
salam,
kehadiran
siswa
kemudian meminta siswa berdoa - Guru menyampaikan
Nilai Karakter
guru,
kemudian
berdoa
bersama
-
tujuan - Menyimak
tujuan -
atau kompetensi dasar yang akan
pembelajaran
yang -
dicapai
disampaikan guru
Rasa ingin tahu Mandiri Tanggungjawab
B. Kegiatan Inti B.1. Eksplorasi Kegiatan Guru - Menggali
Kegiatan Siswa
informasi
dan - Mendengarkan
Nilai Karakter dan - Aktif
pengetahuan awal siswa dengan
menjawab
pertanyaan- - Rasa ingin tahu
bertanya :
pertanyaan yang diberikan
a. Apa saja gunanya matahari
oleh guru
untuk khidupan kita? b. Lalu apakah angin juga berguna
dalam
kehiduan
sehari-hari? c. Apa contoh kegiatan yang terdapat getarannya? - Menghubungkan
materi - Menyimak penjelasan yang
sebelumnya dengan materi yang
diberikan guru
akan diberikan - Mendmonstrasikan
kegunaan - Melakukan
energi panas, gerak dan getaran
pengamatan
terhadap demonstrasi guru
100
B.2. Elaborasi Kegiatan Guru - Membagi kelompok LKS
siswa dan
untuk
Kegiatan Siswa kedalam - Bergabung dengan
membagikan dielajari
dan
didiskusikan bersama kelompok - Meminta
Nilai Karakter
siswa
- Fokus
kelompoknya dan
- Kerjasama
melakukan diskusi sesuai petunjuk dalam LKS
bersama - Bersama kelompoknya
kelompoknya untuk mencatat
melakukan kegiatan yang
apa saja sumber energi dan
diminta oleh guru
kegunaannya bagi kehidupan sehari-hari - Membimbing
kelompok- - Mendiskusikan materi
kelompok belajar pada saat
yang ada dalam LKS
siswa mengerjakan tugas
B.3. Konfirmasi Kegiatan Guru - Melakukan meminta
Kegiatan Siswa
Nilai Karakter
evaluasi
dengan - Masing-masing mewakili - Aktif
setiap
anggota
kelompok
untuk
mempresentasikan pekerjaannya
kelompoknya mempresentasikan diskusinya
untuk - Rasa ingin tahu hasil dan
mendemonstrasikan berbagai macamkegunaan energi panas, gerak dan getaran - Memberikan
umpan
balik
terhadap hasil pekerjaan siswa
C. Penutup
101
Kegiatan Guru - Meminta
siswa
Kegiatan Siswa untuk - Bersama
menyimpulkan materi pelajaran
dengan
menyimpulkan
Nilai Karakter guru - Kerjasama
materi - Tanggung jawab
pelajaran - Memberikan kuis kepada siswa - Antusias menerima kuis - Tanggungjawab dari guru - Meminta siswa untuk berdo’a - Berdo’a bersama
- Religius
bersama yang diimpin oleh ketua kelas - Memberi salam kepada siswa
VIII. Sumber Belajar 1. Buku Paket IPA SD 3. Sumber lain yang relevan IX.
Penilaian Terlampir
Mengetahui,
Peneliti
- Menjawab salam dari guru - Religius
102
Lampiran 4
LEMBAR KERJA SISWA
Nama Satuan Pendidikan
: MI JAM’IYATUL KHOIR
Kelas/Semester
: III/II
Mata Pelajaran
: IPA
Alokasi Waktu
: 2 x 35 Menit
Nama Siswa
:
STANDAR KOMPETENSI : 4. Memahami berbagai cara gerak benda, hubungannya dengan energi dan sumber energi
KOMPETENSI DASAR
: 4.1 Menyimpulkan hasil pengamatan bahwa gerak benda dipengaruhi oleh bentuk dan ukuran
INDIKATOR
:
1. Menjelaskan macam-macam gerak benda 2. Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi gerak benda 3. Memberikan contoh faktor-faktor yang mempengaruhi gerak benda
RANGKUMAN MATERI A. Macam-macam Gerak Benda 1. Gerak Jatuh. Contoh : pensil yang jatuh dari meja. 2. Gerak mengalir. Contoh : air mengalir dari permukaan tinggi ke permukaan rendah. 3. Gerak memantul. Contoh : bola basket yang memantul. 4. Gerak menggelinding. Contoh : bola yang menggelinding dari kanan ke kiri atau dari permukaan yang lebih tinggi ke permukaan yang lebih rendah. 5. Gerak berputar. Contoh : kipas angin, gangsing dan roda. 6. Gerak tenggelam. Contoh : batu yang tenggelam di air.
103
B. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Gerak Benda 1. Gerak benda dipengaruhi oleh ukuran benda Gerak benda dipengaruhi oleh ukuran benda. Benda dengan ukuran lebih besar akan lebih mudah jatuh. Bola yang berukuran lebih besar akan lebih mudah untuk menggelinding. Tetapi bola yang ukurannya lebih besar jumlah pantulannya lebih sedikit dibandingkan bola yang lebih kecil. Karena bola yang lebih besar akan lebih cepat berhenti.
2. Gerak benda dipengaruhi oleh bentuk benda Bola kasti akan lebih cepat menggelinding dibandingkan balok kayu. Bola mempunyai permukaan yang lebih halus dibandingkan balok kayu. Oleh karena itu, bola lebih mudah untuk bergerak menggelinding. Balok kayu memiliki permukaan yang kasar sehingga sulit menggelinding. Semakin kasar permukaan benda, semakin sulit untuk menggelinding.
Soal latihan A. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d di depan jawaban yang benar! 1. Berikut adalah contoh benda yang dapat bergerak cepat, kecuali .... a. Mobil c. sepeda motor b. Pesawat terbang d. Jarum jam 2. Benda yang bergerak dengan mengalir adalah .... a. Bola c. Air b. Roda d. Baling-baling 3. Kipas angin listrik bergerak dengan cara .... a. Memantul c. Menggelinding b. Berputar d. Mengalir 4. Contoh benda yang dapat tenggelam di air adalah... a. Sendok dan garpu c. Plastik dan kayu b. Gabus dan kertas d. Sidol dan pensil 5. Gerak benda padat tidak dipengaruhi oleh .... a. Warna c. Ukuran b. Bentuk d. Kekasaran permukaan 6. Bola bekel akan lebih cepat menggelinding dibandingkan balok kayu, karena...
104
a. b. c. d.
Permukaan bola lebih bagus daripada balok kayu Permukaan bola lebih halus daripada balok kayu Permukaan bola lebih kasar daripada balok kayu Permukaan bola lebih lebar daripada balok kayu
7. Pada bola basket, akan terjadi gerak... a. Jatuh c. Tenggelam b. Mengalir d. Memantul 8. Di bawah ini yang dapat mempengaruhi gerak benda adalah... a. Bentuk nya c. Warnanya b. Banyaknya d. Harganya 9. Semakin besar ukuran benda maka akan semakin mudah... a. Rusak c. Hilang b. Jatuh d. Mengalir 10. Contoh benda yang dapat mengalir adalah... a. Air c. Pasir b. Tepung d. Batu
B. Isilah titik-titik di bawah ini dengan benar! 1. Roda berbentuk .... agar mudah bergerak. 2. Kertas berbentuk lembaran lebih ... bergerak daripada kertas yang diremas apabila jatuh dari ketinggian yang sama. 3. Benda yang lebih berat lebih sulit ... dibandingkan benda yang lebih ringan. 4. Pada batu dan air biasanya terjadi gerak... 5. Bentuk dan ukuran mempengaruhi...
105
LEMBAR KERJA SISWA Nama Satuan Pendidikan
: MI JAM’IYATUL KHOIR
Kelas/Semester
: III/II
Mata Pelajaran
: IPA
Alokasi Waktu
: 2 x 35 Menit
Nama Siswa
:
STANDAR KOMPETENSI : 4. Memahami berbagai cara gerak benda, hubungannya dengan energi dan sumber energi
KOMPETENSI DASAR
: 4.2 Mendeskripsikan hasil pengamatan tentang pengaruh energi panas, gerak, getaran dalam kehidupan sehari-hari
INDIKATOR
:
1. Mengidentifikasi tentang pengaruh energi panas dalam kehidupan sehari-hari melalui pengamatan 2. Mengidentifikasi tentang pengaruh energi gerak dalam kehidupan sehari-hari melalui pengamatan 3. Mengidentifikasi tentang pengaruh getaran dalam kehidupan sehari-hari melalui pengamatan
RANGKUMAN MATERI A. Pengertian energi Tidak ada yang dapat hidup, bergerak, dan bekerja tanpa energi. Energi sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, energi panas digunakan oleh petani untuk mengeringkan hasil panennya. Nah, tahukah kamu apakah energi itu? Dapatkah kamu menyebutkan sumber-sumber energi? Apa saja kegunaan sumber energi itu? Energi adalah kemampuan untuk melakukan kerja.
106
B. Macam-macam energi 1. Energi panas Energi panas adalah energi yang dihasilkan dari panas suatu benda. Jadi, energi panas berasal dari benda yang memiliki suhu tinggi. Contoh benda yang memiliki suhu tinggi adalah matahari dan api. Panas yang dihasilkan dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan. Misalnya, panas matahari di gunakan untuk mengeringkan pakaian, panas setrika digunakan untuk melicinkan pakaian, dan panas dari api kompor dapat digunakan untuk memasak. Panas juga dapat dihasilkan oleh gesekan dua buah benda.
Tugas kelompok Mengetahui Pengaruh Energi Panas dari Cahaya Matahari Tujuan Kegiatan : Agar kamu dapat mengetahui pengaruh energi panas dari matahari.
Alat dan Bahan : 1. Dua helai kain
3. Gelas plastik/kaleng bekas
2. Air
Langkah Kerja 1. Masukkan kedua helai kain ke dalam wadah berisi air. 2. Simpanlah kain yang 1 di tempat yang panas dan kain ke 2 di dalam kelas. Biarkanlah kira-kira 30–40 menit. 3. Ambillah kedua kain tersebut. Kemudian, amatilah keadaan kain tersebut. 4. Tuliskan hasil pengamatanmu seperti tabel berikut.
107
No
Kain
Kondisi kain setelah didiamkan selama 30-40 menit
1. 2.
Diskusikanlah pertanyaan berikut untuk mendapatkan kesimpulan. 1. Kain manakah yang lebih dulu kering? 2. Apakah yang memengaruhi kain cepat kering?
2. Energi gerak Energi gerak disebut juga energi kinetik. Energi kinetik adalah energi yang dimiliki oleh benda yang sedang bergerak.Angin merupakan udara yang bergerak. Semakin kencang angin bertiup, semakin kencang kincir berputar. Kincir dapat berputar karena ada udara yang bergerak. Gerak berputar kincir dimanfaatkauntuk membantu pekerjaan manusia. Di Inggris Belanda, banyak dibangun kincir angin raksasa. Kincir tradisional itu dimanfaatkan untuk menggiling gandum atau memompa air. Airnya digunakan untuk mengairi perkebunan dan lading.
3. Energi getaran Energi getaran adalah energi yang dapat mengasilkan bunyi, yang disebut dengan energi bunyi. Contohnya gitar dihasilkan karena adanya getaran dari petikan senar gitar.
108
Tugas kelompok ENERGI GETARAN Kerjakan kegiatan ini secara berkelompok. Alat dan bahan yang kamu perlukan 1. Gelas bekas air mineral
3. Paku
2. Senar (benang layangan) sepanjang 1 meter
4. Gunting
Langkah-langkah 1. Dua gelas air mineral disiapkan. Lubang diberikan pada bagian bawah gelas. Kita dapat menggunakan paku untuk membuat lubang. Mintalah bantuan gurumu. 2. Kedua gelas tersebut dihubungkan dengan senar sepanjang 1 meter. 3. Senar dimasukkan melalui lubang yang telah dibuat, kemudian diikat. 4. Minta bantuan temanmu untuk memegang salah satu gelas. 5. Selanjutnya, kamu berdiri di dekat temanmu pada jarak 1 meter. 6. Temanmu diminta berbicara melalui gelas tersebut. Gelas ditempelkan ke salah satu telinga untuk mendengarkan suara temanmu. Apakah kamu dapat mendengarkan suara temanmmu? 7. Hal di atas dilakukan secara bergantian. Kamu yang berbicara dan temanmu yang mendengarkan. Dapatkah kamu mendengar suara temanmu? 8. Simpulan dari kegiatan tersebut dituliskan di buku tugasmu.
109
Soal latihan A. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d di depan jawaban yang benar! 1. Energi adalah kemampuan untuk melakukan .... a. Pertumbuhan
c. Usaha
b. Perkembangan
d. Pemanasan
2. Baju yang basah setelah dijemur pada siang hari, cepat menjadi kering akibat pengaruh energi .... a. Angin
c. Bunyi
b. Matahari
d. Udara
3. Sumber energi utama di bumi adalah .... a. Matahari
c. Api
b. Angin
d. Air
4. Kincir angin tidak dapat digunakan untuk .... a. Menggiling gandum b. Memompa air c. Menghasilkan air d. Membangkitkan listrik 5. Bunyi gitar dihasilkan oleh .... a. Tiupan
c. Pukulan
b. Getaran senar
d. Gesekan
B. Isilah titik-titik di bawah ini dengan benar! 1. Segala sesuatu yang dapat melakukan kerja memiliki .... 2. Tubuh kita mendapatkan energi dari .... 3. Siang hari terang-benderang karena ada energi yang berasal dari .... 4. Energi yang dimiliki oleh suatu benda yang bergerak disebut .... 5. Energi bunyi berasal dari ....
110
LEMBAR KERJA SISWA Nama Satuan Pendidikan
: MI JAM’IYATUL KHOIR
Kelas/Semester
: III/II
Mata Pelajaran
: IPA
Alokasi Waktu
: 2 x 35 Menit
Nama Siswa
:
STANDAR KOMPETENSI : 4. Memahami berbagai cara gerak benda, hubungannya dengan energi dan sumber energi
KOMPETENSI DASAR
: 4.2 Mendeskripsikan hasil pengamatan tentang pengaruh energi panas, gerak, getaran dalam kehidupan sehari-hari
INDIKATOR
:
1. Menyebutkan macam-macam sumber energi 2. Menjelaskan macam-macam kegunaan sumber energi
RANGKUMAN MATERI C. Sumber energi dan kegunaannya Sumber energi adalah benda yang dapat memberikan energi pada benda lain untuk melakukan suatu kegiatan. Sumber-sumber energi yang sering dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari, Misalnya, cahaya matahari, angin, air, gas alam, baterai, listrik, minyak bumi, dan makanan. 1. Cahaya matahari sering dimanfaatkan untuk hal-hal sebagai berikut. a) Mengeringkan pakaian yang telah dicuci b) Penerangan di siang hari c) Membantu dalam proses pembuatan garam d) Mengeringkan hasil panen e) Membantu tumbuhan membuat makanan.
111
2. Angin Adapun angin dimanfaatkan untuk : a. Menggerakkan perahu layar di laut b. Menggerakkan kincir angin sehingga dapat menghasilkan listrik c. Menggerakkan pompa air d. Menggerakkan penggiling gandum.
Kegiatan
Tahukah kamu tentang pesawat mainan dari kertas? Coba kamu terbangkan pesawat mainan tersebut. Apakah pesawat mainan tersebut dapat terbang? Jika iya, apa yang mempengaruhinya? Catat di buku tugasmu 3. Air Air biasanya mengalir dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah. Aliran air dapat menghasilkan energi. Contohnya, air terjun. Jadi, air terjun juga merupakan sumber energi. Energi yang berasal dari aliran air terjun dapat digunakan untuk memutar turbin pada pusat pembangkit energi listrik. Putaran yang dihasilkan turbin dapat menggerakkan generator listrik sehingga energi listrik dapat dihasilkan. Pembangkit listrik tenaga air dikenal dengan singkatan PLTA. 4. Makanan Makanan yang kita makan sehari-hari berasal dari tumbuhan dan hewan. Tumbuhan memperoleh energi dari matahari. Hewan memeroleh energi dari tumbuhan dan hewan lain yang dimakan. Sebagai sumber energi, makanan berfungsi antara lain untuk: a. Menggerakkan organ-organ tubuh b. Memenuhi keperluan hidup c. Mempertahankan kelangsungan hidup. 5. Minyak bumi dan gas alam Saat ini, sebagian besar bahan bakar untuk kendaraan dan berbagai mesin berasal dari minyak bumi. Saat melakukan pengeboran minyak bumi, adakalanya
112
mengenai lapisan gas yang disebut gas bumi atau gas alam. Gas alam digunakan untuk menggerakkan mesin uap di pabrik-pabrik dan sebagai bahan bakar kompor gas. Apa di rumahmu terdapat kompor gas? 6. Baterai Di dalam baterai terdapat zat kimia yang dapat menghasilkan energi kimia. Saat baterai digunakan, energi kimia tersebut berubah menjadi energi listrik. Baterai sering digunakan untuk menyalakan radio, mobil-mobilan, dan senter.
Kegiatan : Perhatikan mainan unta-untaan dan lampu senter. Kosongkan baterai yang ada pada mainan itu dan lampu senter, dan Amati keadaannya. 1. Apakah mainan itu bisa berjalan sendiri? 2. Apakah lampu senter itu dapat menyala? Masukkan baterai pada mainan unta-untaan dan lampu seter Pencet tombol ON pada mainan unta-untaan dan lampu senter tersebut, dan amati keadaannya. 1. Apakah mainan itu dapat berjalan sendiri? Jika iya, apa yang menyebabkan mainan itu bisa dapat berjalan sendiri? 2. Apakah lampu senter itu dapat menyala? Jika iya, apa yang menyebabkan lampu senter itu bisa dapat menyala? Catat di buku tugasmu
7. Listrik Energi listrik digunakan secara luas dalam kehidupan sehari-hari. Mulai untuk menyalakan lampu penerangan sampai untuk menghidupkan alat-alat listrik lainnya. Misalnya, kipas angin, radio, televisi, lemari es, setrika, tape recorder, komputer, kompor listrik, dan penanak nasi atau rice cooker.
113
Kegiatan :
Perhatikan kipas angin yang ada di kelasmu saat dicolokkan ke aliran listrik. Apakah kipas angin tersebut dapat berputar? Jika iya, apa yang mempengaruhi kipas angin tersebut?
Cabut aliran kabel colokan terbut, lalu amati apa yang terjadi. Apakah kipas angin tersebut tetap berputar atau berhenti? Jika iya, apa yang mempengaruhi kipas angin tersebut?
Catat di buku tugasmu
Soal latihan A. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d di depan jawaban yang benar! 1. Sumber energi utama di bumi adalah .... a. Matahari
c. Api
b. Angin
d. Air
2. Kincir angin tidak dapat digunakan untuk .... a. Menggiling gandum b. Memompa air c. Menghasilkan air d. Membangkitkan listrik 3. Sumber energi alam yang dapat langsung kita manfaatkan adalah .... a. Minyak bumi
c. Matahari
b. Makanan
d. Batu bara
4. Generator yang digerakkan kincir air dapat menghasilkan energi .... a. Listrik
c. Cahaya
b. Gerak
d. Panas
5. Energi listrik dimanfaatkan untuk alat-alat di bawah ini, kecuali .... a. Televisi
c. Lampu petromak
b. Komputer
d. Lampu neon
114
B. Isilah titik-titik di bawah ini dengan benar! 1. Sumber energi utama bagi kehidupan di bumi adalah .... 2. Sumber energi yang paling banyak digunakan manusia adalah .... 3. Untuk menghidupkan TV, kita memerlukan energi .... 4. Kompor sumbu dapat menyala karena memperoleh energi dari .... 5. Energi penggerak pada kapal layar berasal dari ....
115
Lampiran 5
LEMBAR KERJA SISWA
Nama Satuan Pendidikan
: MI JAM’IYATUL KHOIR
Kelas/Semester
: III/II
Mata Pelajaran
: IPA
Alokasi Waktu
: 2 x 35 Menit
Nama Siswa
:
STANDAR KOMPETENSI : 4. Memahami berbagai cara gerak benda, hubungannya dengan energi dan sumber energi
KOMPETENSI DASAR
: 4.1 Menyimpulkan hasil pengamatan bahwa gerak benda dipengaruhi oleh bentuk dan ukuran
INDIKATOR
:
1. Menjelaskan macam-macam gerak benda 2. Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi gerak benda 3. Memberikan contoh faktor-faktor yang mempengaruhi gerak benda
RANGKUMAN MATERI A. Macam-macam Gerak Benda 1. Gerak Jatuh. Contoh : pensil yang jatuh dari meja. 2. Gerak mengalir. Contoh : air mengalir dari permukaan tinggi ke permukaan rendah. 3. Gerak memantul. Contoh : bola basket yang memantul. 4. Gerak menggelinding. Contoh : bola yang menggelinding dari kanan ke kiri atau dari permukaan yang lebih tinggi ke permukaan yang lebih rendah. 5. Gerak berputar. Contoh : kipas angin, gangsing dan roda. 6. Gerak tenggelam. Contoh : batu yang tenggelam di air.
116
B. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Gerak Benda 1. Gerak benda dipengaruhi oleh ukuran benda Gerak benda dipengaruhi oleh ukuran benda. Benda dengan ukuran lebih besar akan lebih mudah jatuh. Bola yang berukuran lebih besar akan lebih mudah untuk menggelinding. Tetapi bola yang ukurannya lebih besar jumlah pantulannya lebih sedikit dibandingkan bola yang lebih kecil. Karena bola yang lebih besar akan lebih cepat berhenti.
2. Gerak benda dipengaruhi oleh bentuk benda Bola kasti akan lebih cepat menggelinding dibandingkan balok kayu. Bola mempunyai permukaan yang lebih halus dibandingkan balok kayu. Oleh karena itu, bola lebih mudah untuk bergerak menggelinding. Balok kayu memiliki permukaan yang kasar sehingga sulit menggelinding. Semakin kasar permukaan benda, semakin sulit untuk menggelinding.
Soal latihan A. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d di depan jawaban yang benar! 1. Berikut adalah contoh benda yang dapat bergerak cepat, kecuali .... a. Mobil c. sepeda motor b. Pesawat terbang d. Jarum jam 2. Benda yang bergerak dengan mengalir adalah .... a. Bola c. Air b. Roda d. Baling-baling 3. Kipas angin listrik bergerak dengan cara .... a. Memantul c. Menggelinding b. Berputar d. Mengalir 4. Contoh benda yang dapat tenggelam di air adalah... a. Sendok dan garpu c. Plastik dan kayu b. Gabus dan kertas d. Sidol dan pensil 5. Gerak benda padat tidak dipengaruhi oleh .... a. Warna c. Ukuran b. Bentuk d. Kekasaran permukaan 6. Bola bekel akan lebih cepat menggelinding dibandingkan balok kayu, karena...
117
a. b. c. d.
Permukaan bola lebih bagus daripada balok kayu Permukaan bola lebih halus daripada balok kayu Permukaan bola lebih kasar daripada balok kayu Permukaan bola lebih lebar daripada balok kayu
7. Pada bola basket, akan terjadi gerak... a. Jatuh c. Tenggelam b. Mengalir d. Memantul 8. Di bawah ini yang dapat mempengaruhi gerak benda adalah... a. Bentuk nya c. Warnanya b. Banyaknya d. Harganya 9. Semakin besar ukuran benda maka akan semakin mudah... a. Rusak c. Hilang b. Jatuh d. Mengalir 10. Contoh benda yang dapat mengalir adalah... a. Air c. Pasir b. Tepung d. Batu
B. Isilah titik-titik di bawah ini dengan benar! 1. Roda berbentuk .... agar mudah bergerak. 2. Kertas berbentuk lembaran lebih ... bergerak daripada kertas yang diremas apabila jatuh dari ketinggian yang sama. 3. Benda yang lebih berat lebih sulit ... dibandingkan benda yang lebih ringan. 4. Pada batu dan air biasanya terjadi gerak... 5. Bentuk dan ukuran mempengaruhi...
118
LEMBAR KERJA SISWA Nama Satuan Pendidikan
: MI JAM’IYATUL KHOIR
Kelas/Semester
: III/II
Mata Pelajaran
: IPA
Alokasi Waktu
: 2 x 35 Menit
Nama Siswa
:
STANDAR KOMPETENSI : 4. Memahami berbagai cara gerak benda, hubungannya dengan energi dan sumber energi
KOMPETENSI DASAR
: 4.2 Mendeskripsikan hasil pengamatan tentang pengaruh energi panas, gerak, getaran dalam kehidupan sehari-hari
INDIKATOR
:
1. Mengidentifikasi tentang pengaruh energi panas dalam kehidupan sehari-hari melalui pengamatan 2. Mengidentifikasi tentang pengaruh energi gerak dalam kehidupan sehari-hari melalui pengamatan 3. Mengidentifikasi tentang pengaruh getaran dalam kehidupan sehari-hari melalui pengamatan
RANGKUMAN MATERI A. Pengertian energi Tidak ada yang dapat hidup, bergerak, dan bekerja tanpa energi. Energi sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, energi panas digunakan oleh petani untuk mengeringkan hasil panennya. Nah, tahukah kamu apakah energi itu? Dapatkah kamu menyebutkan sumber-sumber energi? Apa saja kegunaan sumber energi itu? Energi adalah kemampuan untuk melakukan kerja.
119
B. Macam-macam energi 1. Energi panas Energi panas adalah energi yang dihasilkan dari panas suatu benda. Jadi, energi panas berasal dari benda yang memiliki suhu tinggi. Contoh benda yang memiliki suhu tinggi adalah matahari dan api. Panas yang dihasilkan dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan. Misalnya, panas matahari di gunakan untuk mengeringkan pakaian, panas setrika digunakan untuk melicinkan pakaian, dan panas dari api kompor dapat digunakan untuk memasak. Panas juga dapat dihasilkan oleh gesekan dua buah benda.
2. Energi gerak Energi gerak disebut juga energi kinetik. Energi kinetik adalah energi yang dimiliki oleh benda yang sedang bergerak.Angin merupakan udara yang bergerak. Semakin kencang angin bertiup, semakin kencang kincir berputar. Kincir dapat berputar karena ada udara yang bergerak. Gerak berputar kincir dimanfaatkan untuk membantu pekerjaan manusia. Di Inggris Belanda, banyak dibangun kincir angin raksasa. Kincir tradisional itu dimanfaatkan untuk menggiling gandum atau memompa air. Airnya digunakan untuk mengairi perkebunan dan lading.
120
3. Energi getaran Energi getaran adalah energi yang dapat mengasilkan bunyi, yang disebut dengan energi bunyi. Contohnya gitar dihasilkan karena adanya getaran dari petikan senar gitar.
Tugas kelompok
Diskusikan dengan kelompok, manfaat lain energi panas, gerak dan getaran. Kemudian, cari tahu tempat pemanfaatan tersebut. Gunakan berbagai sumber, seperti surat kabar, majalah, dan internet untuk mengetahuinya.
Tugas kelompok Tuliskan manfaat energi berikut ini. Diskusikanlah hasilnya dengan temanmu. No.
Sumber energi
1.
Matahari
Manfaat Menjemur pakaian
2.
Gerak
3.
Getaran
121
Soal latihan A. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d di depan jawaban yang benar! 1. Energi adalah kemampuan untuk melakukan .... a. Pertumbuhan
c. Usaha
b. Perkembangan
d. Pemanasan
2. Baju yang basah setelah dijemur pada siang hari, cepat menjadi kering akibat pengaruh energi .... a. Angin
c. Bunyi
b. Matahari
d. Udara
3. Sumber energi utama di bumi adalah .... a. Matahari
c. Api
b. Angin
d. Air
4. Kincir angin tidak dapat digunakan untuk .... a. Menggiling gandum b. Memompa air c. Menghasilkan air d. Membangkitkan listrik 5. Bunyi gitar dihasilkan oleh .... a. Tiupan
c. Pukulan
b. Getaran senar
d. Gesekan
B. Isilah titik-titik di bawah ini dengan benar! 1. Segala sesuatu yang dapat melakukan kerja memiliki .... 2. Tubuh kita mendapatkan energi dari .... 3. Siang hari terang-benderang karena ada energi yang berasal dari .... 4. Energi yang dimiliki oleh suatu benda yang bergerak disebut .... 5. Energi bunyi berasal dari ....
122
LEMBAR KERJA SISWA Nama Satuan Pendidikan
: MI JAM’IYATUL KHOIR
Kelas/Semester
: III/II
Mata Pelajaran
: IPA
Alokasi Waktu
: 2 x 35 Menit
Nama Siswa
:
STANDAR KOMPETENSI : 4. Memahami berbagai cara gerak benda, hubungannya dengan energi dan sumber energi
KOMPETENSI DASAR
: 4.2 Mendeskripsikan hasil pengamatan tentang pengaruh energi panas, gerak, getaran dalam kehidupan sehari-hari
INDIKATOR
:
1. Menyebutkan macam-macam sumber energi 2. Menjelaskan macam-macam kegunaan sumber energi
RANGKUMAN MATERI C. Sumber energi dan kegunaannya Sumber energi adalah benda yang dapat memberikan energi pada benda lain untuk melakukan suatu kegiatan. Sumber-sumber energi yang sering dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari, Misalnya, cahaya matahari, angin, air, gas alam, baterai, listrik, minyak bumi, dan makanan. 1. Cahaya matahari sering dimanfaatkan untuk hal-hal sebagai berikut. a) Mengeringkan pakaian yang telah dicuci b) Penerangan di siang hari c) Membantu dalam proses pembuatan garam d) Mengeringkan hasil panen e) Membantu tumbuhan membuat makanan.
123
2. Angin Adapun angin dimanfaatkan untuk : a. Menggerakkan perahu layar di laut b. Menggerakkan kincir angin sehingga dapat menghasilkan listrik c. Menggerakkan pompa air d. Menggerakkan penggiling gandum. 3. Air Air biasanya mengalir dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah. Aliran air dapat menghasilkan energi. Contohnya, air terjun. Jadi, air terjun juga merupakan sumber energi. Energi yang berasal dari aliran air terjun dapat digunakan untuk memutar turbin pada pusat pembangkit energi listrik. Putaran yang dihasilkan turbin dapat menggerakkan generator listrik sehingga energi listrik dapat dihasilkan. Pembangkit listrik tenaga air dikenal dengan singkatan PLTA. 4. Makanan Makanan yang kita makan sehari-hari berasal dari tumbuhan dan hewan. Tumbuhan memperoleh energi dari matahari. Hewan memeroleh energi dari tumbuhan dan hewan lain yang dimakan. Sebagai sumber energi, makanan berfungsi antara lain untuk: a. Menggerakkan organ-organ tubuh b. Memenuhi keperluan hidup c. Mempertahankan kelangsungan hidup. 5. Minyak bumi dan gas alam Saat ini, sebagian besar bahan bakar untuk kendaraan dan berbagai mesin berasal dari minyak bumi. Saat melakukan pengeboran minyak bumi, adakalanya mengenai lapisan gas yang disebut gas bumi atau gas alam. Gas alam digunakan untuk menggerakkan mesin uap di pabrik-pabrik dan sebagai bahan bakar kompor gas. Apa di rumahmu terdapat kompor gas? 6. Baterai Di dalam baterai terdapat zat kimia yang dapat menghasilkan energi kimia. Saat baterai digunakan, energi kimia tersebut berubah menjadi energi listrik. Baterai sering digunakan untuk menyalakan radio, mobil-mobilan, dan senter.
124
7. Listrik Energi listrik digunakan secara luas dalam kehidupan sehari-hari. Mulai untuk menyalakan lampu penerangan sampai untuk menghidupkan alat-alat listrik lainnya. Misalnya, kipas angin, radio, televisi, lemari es, setrika, tape recorder, komputer, kompor listrik, dan penanak nasi atau rice cooker.
Tugas kelompok Tuliskan manfaat energi berikut ini. Diskusikanlah hasilnya dengan temanmu. No.
Sumber energi
1.
Matahari
Manfaat Menjemur pakaian
Baterai
2.
Air
3.
4.
Minyak bumi
Listrik
5.
Soal latihan A. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d di depan jawaban yang benar! 1. Sumber energi utama di bumi adalah .... a. Matahari
c. Api
b. Angin
d. Air
125
2. Kincir angin tidak dapat digunakan untuk .... a. Menggiling gandum b. Memompa air c. Menghasilkan air d. Membangkitkan listrik 3. Sumber energi alam yang dapat langsung kita manfaatkan adalah .... a. Minyak bumi
c. Matahari
b. Makanan
d. Batu bara
4. Generator yang digerakkan kincir air dapat menghasilkan energi .... a. Listrik
c. Cahaya
b. Gerak
d. Panas
5. Energi listrik dimanfaatkan untuk alat-alat di bawah ini, kecuali .... a. Televisi
c. Lampu petromak
b. Komputer
d. Lampu neon
B. Isilah titik-titik di bawah ini dengan benar! 1. Sumber energi utama bagi kehidupan di bumi adalah .... 2. Sumber energi yang paling banyak digunakan manusia adalah .... 3. Untuk menghidupkan TV, kita memerlukan energi .... 4. Kompor sumbu dapat menyala karena memperoleh energi dari .... 5. Energi penggerak pada kapal layar berasal dari ....
126
Lampiran 6 Instrumen Hasil Belajar Pada Gerak Benda dan Energi NO. 1.
2.
INDIKATOR Menjelaskan macammacam gerak benda
Menjelaskan faktor
INDIKATOR SOAL Menyebutkan macam-macam cotoh gerak benda
faktor- Menyebutkan yang faktor-faktor
PERTANYAAN Di bawah ini yang termasuk contok gerak suatu benda adalah... a. TV yang menyala c. Radio yang berbunyi b. Bola menggelinding d. Dering telepon
KUNCI JAWABAN B
Yang merupakan gerak suatu benda kecuali... a. Air yang mengalir c. Roda berputar b. Pulpen jatuh d. Benda yang diam Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi gerak suatu benda? a. Betuk, ukuran dan model c. Bentuk dan ukuran b. Model dan ukuran d. Bentuk, warna dan ukuran
D
Ada dua benda yang berbeda bentuk tetapi ukurannya sama. Yaitu bola bekel dan balok kayu. Ketika kedua buah benda tersebut digelindingkan melalui papan miring, yang lebih dulu sampai ke lantai adalah bola bekel. Peristiwa tersebut membuktikan bahwa gerak benda dipengaruhi oleh... a. Ukuran c. Warna b. Bentuk d. Model
B
C
mempengaruhi gerak yang benda
mempengaruhi gerak benda Mengidentifikasi faktor-faktor yang smempengaruhi gerak benda dari sebuah gambar
A.
B. C. D. bola-bola bekel tersebut dilemparkan ke lantai secara bersamaan. Manakah bekel
A
127
yang akan dulu sampai ke lantai? a. A c. C b. B d. D 3.
Memberikan faktor-faktor
yang contoh
mempengaruhi gerak benda benda
Kincir angin dapat bergerak berputar karena dipengaruhi oleh adanya... a. Adanya angin c. Adanya gesekan gerak b. Gerakan air d. Adanya gerak putar yang
contoh Menyebutkan
dipengaruhi oleh faktor-faktor tertentu
4.
Mengamati benda dipengaruhi bentuk
D
gambar di samping menunjukkan bahwa gerak benda dipengaruhi oleh.. a. Berat c. Warna b. Bentuk d. Ukuran
Ada dua lembar kertas, yang satu diremas-remas membentuk bola dan yang satu masih dalam bentuk lembaran. Jika kedua kertas tersebut yang gerak benda dijatuhkan secara bersamaan. Maka yang jatuh lebih dulu adalah... oleh yang dipengaruhi a. Kertas yang berbentuk bola b. Kertas yang masih berbentuk lembaran oleh bentuk c. Kedua kertas tersebut d. Jawaban a, b, dan c benar
D
gerak Mengidentifikasi
Menyebutkan contoh gerak benda yang dipengaruhi oleh bentuk melalui gambar
A
C antara sendok dan pensil jika dijatuhkan ke lantai secara bersamaan, maka sendok akan lebih dulu sampai ke lantai. Hal ini terjadi karena gerak benda tersebut diengaruhi oleh... a. Warna benda b. Ukuran benda c. Bentuk benda d. Jawaban a, b, da c benar
128
5.
Mengamati benda
Bola basket dan bola bekel jika dipantulkan ke lantai bersama-sama, maka jumlah pantulannya berbeda. Ini karena gerak pantul tersebut yang gerak benda dipengaruhi oleh... c. Warna oleh yang dipengaruhi a. Bentuk b. Ukuran d. Semua jawaban benar oleh ukuran
gerak Mengidentifikasi
yang
dipengaruhi ukuran
Menyebutkan contoh
gerak
benda
yang
B
B
dipengaruhi oleh
bola tersebut berbeda ukurannya. Jika bola tersebut menggelinding, maka yang akan lebih dulu sampai ke lantai adalah... ukuran melalui a. Bola yang polos dan besar gambar b. Bola yang kecil dan berwarna c. Kedua bola tersebut sampai ke lantai bersama d. Tidak ada yang menggelinding 6.
Mengidentifikasi
Mengidentifikasi
Energi yang dihasilkan oleh matahari disebut : a. Energy getaran tentang pengaruh pengertian energi b. Energy panas c. Energi gerak energi panas dalam panas d. Energy litrik kehidupan sehari-hari
B
melalui pengamatan
Sumber energy panas dan cahaya terbesar bagi bumi adalah : a. Bulan b. Bintang c. Lautan d. Matahari Salah satu energi yang mempengaruhi kehidupan kita adalah : Menyebutkan a. Bumi pengaruh energi b. Matahari panas dalam c. Bulan
D
B
129
kehidupan
d. Jawaban a, b dan c benar
sehari-hari Energi panas matahari berguna bagi kita untuk : a. Mengeringkan cucian dan hasil panen sebelum dijual contoh pengaruh b. Sebagai pembangkit listrik energi panas c. Sebagai untuk unsur pembentuk fotosintesis d. Jawaban a, b dan c benar dalam kehidupan Menyebutkan
Dibawah ini yang termasuk kegiatan yang dipengaruhi oleh energi panas adalah... a. Mengeringkan cucian b. Menggunakan telephon c. TV yang menyala d. Menggerakkan kincir angin Mengidentifikasi 7.1 Alat yang menghasilkan energi gerak adalah... a. Televisi, kompor dan lemari es tentang pengaruh Mengidentifikasi b. Gunting, palu dan gergaji energi gerak dalam pengertian energi c. Kipas angin, bor dan blender yang sedang digunakan d. Radio, pesawat telepon dan thermometer kehidupan sehari-hari gerak sehari-hari
7.
melalui pengamatan
Energi gerak berguna untuk... a. Mengeringkan cucian b. Menggerakkan kincir angin c. Menghasilkan bunyi d. Jawaban a, b dan c benar Kincir angin berputar karena tertiup angin. Semakin kencang angin bertiup, semakin kencang kincir berputar. Kincir dapat berputar karena Menyebutkan ada udara yang bergerak. Ini menunjukkan bahwa kincir angin contoh pengaruh dipengaruhi oleh... a. Energi panas c. Energi gerak energi gerak b. Energi getaran d. Energi listrik 7.2
A
A
C
B
B
130
dalam kehidupan sehari-hari 8.
Mengidentifikasi tentang
8.1
pengaruh Mengidentifikasi
getaran
dalam pengertian
kehidupan sehari-hari getaran
Kegunaan energi getaran adalah : a. Kita dapat mengenali berbagai gerakan b. Untuk mengeringkan baju c. Kita dapat mendengar suara-suara dan mengetahui jenis-jenis suara d. Untuk kesehatan tubuh
C
melalui pengamatan Salah satu getaran yang dapat kita dengar adalah bunyi. Bunyi disebabkan oleh... Menyebutkan a. Suatu benda yang bergetar contoh pengaruh b. Suatu benda yang terkena panas c. Suatu benda yang terkena dingin energi gerak d. Suatu benda tidak bergerak dalam kehidupan 8.2
A
sehari-hari 9.
Menyebutkan
9.1
macam-macam
Menyebutkan
sumber energi
macam-macam sumber energi
10.
Menjelaskan macam- 10.1 macam
kegunaan Menjelaskan
sumber energi
macam-macam kegunaan sumber energi
Yang termasuk sumber energi adalah... a. Sinar matahari, angin, batu baterai dan listrik b. Air, kayu bakar, minyak tanah dan bahan makanan c. Jawaban a dan b benar d. Jawaban a dan b salah
C
Contoh kegunaan energi listrik di bawah ini adalah... a. Menyetrika, nonton TV dan menjemur padi b. Mencuci, meyetrika dan menjemur padi c. Mengeringkan pakaian, menjemur padi dan ikan d. Menyetrika, nonton TV dan mendinginkan air di kulkas
D
Menjemur pakaian di luar ruangan termasuk memanfaatkan energi... a. Listrik c. Panas
C
131
b. Gerak
d. Bunyi
Mobil mainan dan robot mainan dapat bergerak karena ada batu baterai di dalamnya. Mobil mainan dan robot mainan tersebut memanfaatkan sumber energi dari... a. Listrik c. Sinar matahari b. Batu baterai d. Angin
JUMLAH
B
25
132
Lampiran 7 KISI-KISI SOAL TINGKAT KESULITAN DAN PENGETAHUAN
No.
Indikator Konsep
Indikator Soal
1.
Menjelaskan macam-macam gerak benda Menjelaskan faktorfaktor yang mempengaruhi gerak benda
1.1.Menyebutkan macammacam contoh gerak benda 2.1 Menyebutkan faktorfaktor yang mempengaruhi gerak benda 2.2 Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi gerak benda dari sebuah gambar 3.1 Menyebutkan contoh gerak benda yang dipengaruhi oleh faktorfaktor tertentu 4.1 Mengidentifikasi gerak benda yang dipengaruhi oleh bentuk 4.2 Menyebutkan contoh gerak benda yang dipengaruhi oleh bentuk melalui gambar 5.1 Mengidentifikasi gerak benda yang dipengaruhi oleh ukuran 5.2 Menyebutkan contoh gerak benda yang dipengaruhi oleh ukuran melalui gambar 6.1 Mengidentifikasi pengertian energi panas 6.2 Menyebutkan contoh pengaruh energi panas dalam kehidupan seharihari 7.1 Mengidentifikasi pengertian energi gerak 7.2 Menyebutkan contoh pengaruh energi panas dalam kehidupan seharihari 8.1 Mengidentifikasi
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Memberikan contoh faktor-faktor yang mempengaruhi gerak benda Mengamati gerak benda yang dipengaruhi oleh bentuk
Mengamati gerak benda yang yang dipengaruhi oleh ukuran
Mengidentifikasi tentang pengaruh energi panas dalam kehidupan seharihari melalui pengamatan Mengidentifikasi tentang pengaruh energi gerak dalam kehidupan seharihari melalui pengamatan Mengidentifikasi
Tingkat Pengetahuan C1 C2 C3 1,7
2
3,4
8
11
12
6*
5
13
14, 17 9,10
15*
16* 18*
20
19
133
9.
10.
tentang pengaruh pengertian getaran getaran dalam 8.2 Menyebutkan contoh kehidupan sehari- pengaruh energi panas hari melalui dalam kehidupan seharipengamatan hari Menyebutkan 9.1 Menyebutkan macammacam-macam macam sumber energy sumber energy Menjelaskan 10.1 Menjelaskan macammacam-macam macam kegunaan sumber kegunaan sumber energi energy Jumlah
21
22
23*, 25
24
25
134
Lampiran 8 INSTRUMEN TES HASIL BELAJAR
Nama
:
Kelas
:
Hari/Tanggal : Waktu
:
Berilah tanda silang (x) pada jawaban a, b, c dan d di bawah ini dengan tepat dan benar! 1. Di bawah ini yang termasuk contoh gerak suatu benda adalah... a. TV yang menyala c. Radio yang berbunyi b. Bola menggelinding d. Dering telepon 2. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi gerak suatu benda? a. Betuk, ukuran dan model c. Bentuk dan ukuran b. Model dan ukuran d. Bentuk, warna dan ukuran
3. A. B. C. D. bola-bola bekel tersebut dilemparkan ke lantai secara bersamaan. Manakah bola bekel yang akan lebih dulu sampai ke lantai? a. A c. C b. B d. D 4. Kincir angin dapat bergerak berputar karena dipengaruhi oleh adanya... a. Adanya angin c. Adanya gesekan b. Gerakan air d. Adanya gerak putar 5. Bola basket dan bola bekel jika dipantulkan ke lantai bersama-sama, maka jumlah pantulannya berbeda. Ini karena gerak pantul tersebut dipengaruhi oleh... a. Bentuk c. Warna b. Ukuran d. Semua jawaban benar 6. Salah satu sumber energi yang mempengaruhi kehidupan kita adalah... a. Bumi b. Matahari
c. Bulan d. Jawaban a, b dan c benar
7. Yang merupakan gerak suatu benda kecuali... a. Air yang mengalir c. Roda berputar b. Pulpen jatuh d. Mobil yang diam 8. Energi panas matahari berguna bagi kita untuk... a. b. c. d.
Mengeringkan cucian dan hasil panen sebelum dijual Sebagai pembangkit listrik Sebagai unsur pembentuk fotosintesis Jawaban a, b dan c benar
135
9. Ada dua benda yang berbeda bentuk tetapi ukurannya sama. Yaitu bola bekel dan balok kayu. Ketika kedua buah benda tersebut digelindingkan melalui papan miring, yang akan lebih dulu sampai ke lantai adalah bola bekel. Peristiwa tersebut membuktikan bahwa gerak benda dipengaruhi oleh... a. Ukuran c. Warna b. Bentuk d. Model
10. gambar di samping menunjukkan bahwa gerak benda dipengaruhi oleh... a. Berat c. Warna b. Bentuk d. Ukuran 11. Ada dua lembar kertas, yang satu diremas-remas membentuk bola dan yang satu masih dalam bentuk lembaran. Jika kedua kertas tersebut dijatuhkan secara bersamaan. Maka yang jatuh lebih dulu adalah... a. Kertas yang berbentuk bola b. Kertas yang masih berbentuk lembaran c. Kedua kertas tersebut d. Jawaban a, b, dan c benar
12. bola tersebut berbeda ukurannya. Jika bola tersebut menggelinding, maka yang akan lebih dulu sampai ke lantai adalah... a. Bola yang polos dan besar b. Bola yang kecil dan berwarna c. Kedua bola tersebut sampai ke lantai bersama d. Tidak ada yang menggelinding 13. Energi yang dihasilkan oleh matahari disebut... a. Energi getaran b. Energi panas c. Energi gerak d. Energi litrik 14. Sumber energi panas dan cahaya terbesar bagi bumi adalah... a. Bulan b. Bintang
c. Lautan d. Matahari
15. Energi gerak berguna untuk... a. Mengeringkan cucian b. Menggerakkan kincir angin c. Menghasilkan bunyi d. Jawaban a, b dan c benar 16. Kegunaan energi getaran adalah... a. Kita dapat mengenali berbagai gerakan b. Untuk mengeringkan baju
136
17.
18.
19.
20.
c. Kita dapat mendengar suara-suara dan mengetahui jenis-jenis suara d. Untuk kesehatan tubuh Salah satu getaran yang dapat kita dengar adalah bunyi. Bunyi disebabkan oleh... a. Suatu benda yang bergetar b. Suatu benda yang terkena panas c. Suatu benda yang terkena dingin d. Suatu benda tidak bergerak Yang termasuk sumber energi adalah... a. Sinar matahari, angin, batu baterai dan listrik b. Air, kayu bakar, minyak tanah dan bahan makanan c. Jawaban a dan b benar d. Jawaban a dan b salah Menjemur pakaian di luar ruangan termasuk memanfaatkan energi... a. Listrik c. Panas b. Gerak d. Bunyi Mobil mainan dan robot mainan dapat bergerak karena ada batu baterai di dalamnya. Mobil mainan dan robot mainan tersebut memanfaatkan sumber energi dari... a. Listrik c. Sinar matahari b. Batu baterai d. Angin
137
Lampiran 9 KUNCI JAWABAN TES HASIL BELAJAR No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10
Jawaban B C A A B B D A B D
No 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20.
Jawaban A B B D B C A C C B
138
Lampiran 10
PERHITUNGAN VALIDITAS Pengujian validitas tiap butir soal dihitung dengan menggunakan rumus korelasi produk moment sebagai berikut :
= Keterangan:
∑
(∑ )(∑ )
{ ∑ ² (∑ )²}{ ∑ ² (∑ )²}
: angka indeks korelasi “ r” product moment N
: number of case
∑
: jumlah hasil perkalian antara skor X daan skor Y
∑
: jumlah seluruh skor Y
∑
: jumlah seluruh skor X
Adapun hasil perhitungan dari uji validitas dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
UJI VALIDITAS INSTRUMEN NO
NAMA
1. A 2. B 3. C 4. D 5. E 6. F 7. G 8. H 9. I 10. J 11. K 12. L 13. M 14. N 15. O 16. P 17. Q 18. R 19. S 20. T 21. U 22. V 23. W 24. X 25. Y 26. Z 27. AA 28. BB 29. CC 30. DD 31. EE 32. FF 33. GG 34. HH JUMLA H rxy rtabel (5%, 32) Kriteria
1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 29
2 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 25
3 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 25
4 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 23
5 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 20
6 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 18
0,3689392 0,399 0,399 0,361 0,38232 -0,349
7 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 23
8 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 18
9 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 17
0,361
0,482 0,533 0,361
NOMER BUTIR SOAL 11 12 13 14 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 15 23 25 20
10 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 23
1 0,488 0,399
15 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 27
16 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 27
17 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 29
18 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 24
19 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 21
20 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 17
21 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 26
22 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 29
23 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 17
24 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 25
0,382 0,0129 -0,134 0,369 -0,336 0,4553 0,415 0,3532 0,369 -0,178
25 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1
Y 5 13 19 13 17 24 19 15 21 16 24 17 20 18 23 16 18 24 12 21 21 22 11 14 16 18 11 15 15 1 8 0 10 1 15 1 20 1 24 29 575
0,4 0,369
0,349 V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
Y2 25 169 361 169 289 576 361 225 441 256 576 289 400 324 529 256 324 576 144 441 441 484 121 196 256 324 121 225 225 64 100 225 400 576 10489
140
Lampiran 11 PERHITUNGAN RELIABILITAS Pengujian reliabilitas menggunakan rumus Kuder-Richardson (KR-20) sebagai berikut:
r11 =
∑
Keterangan: r 11
= reliabilitas tes secara keseluruhan
p
= proposi individu yang menjawab suatu butir dengan benar
q
= proposi individu yang menjawab suatu butir dengan salah (q= 1-p)
∑pq n s
2
= jumlah varians dari suatu butir yang diskor secara dikotomis = banyaknya item = Standar deviasi dari tes
Tabel Kriteria pengujian untuk Reliabilitas 0,800 – 1,00
Sangat tinggi
0,600 – 0,800
Tinggi
0,400 – 0,600
Sedang
0,200 – 0,400
Rendah
0,00 – 0,200
Sangat rendah
adapun hasil perhitungan dari uji reliabilitas dapat dilihat pada tabel berikut:
NO 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. JUMLAH
NAMA A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z AA BB CC DD EE FF GG HH
Si² ΣSi² St² Reliabilitas
1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 29
2 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 25
3 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 25
4 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 23
5 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 20
7 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 23
8 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 18
0,125 0,195 0,195 0,219 0,242 0,219 0,249
4,052 20,31 0,834 Tinggi
9 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 17
10 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 23
11 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 15
0,25 0,219 0,247
NOMER BUTIR SOAL 12 13 14 17 19 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 23 25 20 29 21
20 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 17
21 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 26
1 1 1 29
0,22
0,25
0,18
0,125 0,195
0,19 0,242 0,125 0,236
22 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1
24 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 25
25 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1
X Xt 5 25 10 100 14 196 9 81 12 144 20 400 14 196 10 100 18 324 12 144 20 400 16 256 18 324 17 289 20 400 11 121 16 256 20 400 9 81 18 324 17 289 18 324 8 64 10 100 12 144 13 169 7 49 10 100 11 121 1 6 36 0 9 81 1 15 225 1 18 324 1 19 361 29 462 6948 0,13
142
Lampiran 12 TINGKAT KESUKARAN Untuk menghitung tingkat kesukaran digunakan rumus berikut ini: = Keterangan: P
= indeks kesukaran
B
= banyaknya siswa menjawab soal tersebut dengan benar
JS = Jumlah skor maksimum suatu item x Jumlah seluruh siswa peserta tes
Klasifikasi Tingkat Kesukaran Nilai (P)
Kategori
0,00
Sangat Sukar
0,01 – 0,39
Sukar
0,40 – 0,80
Sedang(baik)
0,81-0,99
Mudah
1,00
Sangat mudah
Adapun tabel perhitungan daya pembeda dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
NO 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34.
NAMA A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z AA BB CC DD EE FF GG HH
1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1
2 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1
3 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1
4 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1
5 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1
7 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1
8 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1
9 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1
10 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1
NOMER BUTIR SOAL 11 12 13 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1
14 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1
17 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1
19 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1
20 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0
21 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1
22 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1
24 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1
25 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1
Y 5 10 14 9 12 20 14 10 18 12 20 16 18 17 20 11 16 20 9 18 17 18 8 10 12 13 7 10 11 1 6 0 9 1 15 1 18 1 19
29 25 25 23 20 23 18 17 23 15 23 25 20 29 21 17 26 29 25 29 0,8529 0,735 0,735 0,6765 0,5882 0,6765 0,5294 0,5 0,6765 0,44118 0,6765 0,7353 0,5882 0,853 0,6176 0,5 0,765 0,8529 0,7353 0,853 Mudah Mudah Mudah Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Mudah Sedang Sedang Mudah Mudah Mudah Mudah
144
Lampiran 13 DAYA PEMBEDA Untuk menentukan daya pembeda digunakan rumus:
=
−
=
−
Keterangan: D
: Daya pembeda
BA
: Jumlah kelompok atas yang menjawab soal itu benar
BB
: Jumlah kelompok bawah yang menjawab soal itu benar
JA
: Jumlah peserta kelompok atas
JB
: Jumlah peserta kelompok bawah
PA
:
PB
:
BA JA BB JB
= Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar = Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar
Untuk hasil perhitungan daya pembeda dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
2
3
4
5
7
8
9
17
F K O R HH I M T V GG N U L Q FF C G
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 16
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 16
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 16
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 14
1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 13
1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 15
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 13
1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 13
18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
Z E J Y P CC B H X BB D S EE W AA DD A
0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1
1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1
1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0
1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1
0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0
1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0
1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0
0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0
KELOMPOK ATAS 10 11 12
1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 14
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 15
1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 16
13
14
17
19
20
21
22
24
25 JUMLAH
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 15
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 14
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 17
1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 15
1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 12
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 15
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 16
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 16
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 17
20 20 20 20 19 18 18 18 18 18 17 17 16 16 15 14 14
1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1
1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0
1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0
0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0
0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0
1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0
1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0
1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1
13 12 12 12 11 11 10 10 10 10 9 9 9 8 7 6 5
KELOMPOK BAWAH
Daya pembeda
1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0
1 1 1 0 0
1 0
13 9 9 9 7 8 5 4 9 0 7 10 6 12 6 5 11 13 9 12 0,1765 0,4118 0,412 0,294 0,353 0,412 0,471 0,529 0,294 0,88 0,529 0,294 0,4706 0,294 0,529 0,412 0,235 0,176 0,412 0,294 Jelek Baik Baik Cukup Cukup Baik Baik Baik Cukup Baik Sekali Baik Cukup Baik Cuku Baik Baik Cukup Jelek Baik Cukup
147
Lampiran 14
Rekapitulasi Hasil Uji Coba Instrumen Soal No.
Validitas
Indeks Kesukaran
Daya Pembeda
Keterangan
Soal 1.
Valid
0,853
Mudah
0,176
Jelek
Digunakan
2.
Valid
0,735
Mudah
0,411
Baik
Digunakan
3.
Valid
0,735
Mudah
0,412
Baik
Digunakan
4.
Valid
0,676
Sedang
0,294
Cukup
Digunakan
5.
Valid
0,588
Sedang
0,353
Cukup
Digunakan
6.
Invalid
-
-
-
-
Tidak digunakan
7.
Valid
0,676
Sedang
0,412
Baik
Digunakan
8.
Valid
0,529
Sedang
0,471
Baik
Digunakan
9.
Valid
0,5
Sedang
0,529
Baik
Digunakan
10.
Valid
0,676
Sedang
0,294
Cukup
Digunakan
11.
Valid
0,441
Sedang
0,880
Baik sekali
Digunakan
12.
Valid
0,676
Sedang
0,529
Baik
Digunakan
13.
Valid
0,735
Sedang
0,294
Cukup
Digunakan
14.
Valid
0,588
Sedang
0,470
Baik
Digunakan
15.
Invalid
-
-
-
-
Tidak digunakan
16.
Invalid
-
-
-
-
Tidak digunakan
17.
Valid
0,853
Mudah
0,294
Cukup
Digunakan
18.
Invalid
-
-
-
-
Tidak digunakan
19.
Valid
0,618
Sedang
0,529
Baik
Digunakan
20.
Valid
0,5
Sedang
0,412
Baik
Digunakan
21.
Valid
0,765
Mudah
0,235
Cukup
Digunakan
22.
Valid
0,853
Mudah
0,176
Jelek
Digunakan
23.
Invalid
-
-
-
-
Tidak digunakan
24.
Valid
0,735
Mudah
0,412
Baik
Digunakan
25.
Valid
0,83
Mudah
0,294
Cukup
Digunakan
148
Lampiran 15 Data Pretest No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30.
Kelas eksperimen (X1) 40 50 50 60 60 60 60 65 65 65 65 65 65 70 70 70 70 70 75 75 75 75 75 75 75 80 80 80 80 80
Kelas kontrol (X2) 30 50 55 60 60 60 60 60 60 65 65 65 70 70 70 70 70 70 75 75 75 75 75 80 80 80 80 80 80 80
149
Lampiran 16 Data Postest No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30.
Kelas eksperimen (X1) 60 60 65 70 75 75 75 75 75 75 80 80 80 80 80 80 80 80 80 85 85 85 85 85 85 90 90 95 95 95
Kelas kontrol (X2) 45 55 55 60 60 65 65 65 65 70 70 70 70 75 75 75 75 75 75 80 80 80 85 85 85 85 90 90 90 90
150
Lampiran 17 DISTRIBUSI NILAI PRETEST
KELAS EKSPERIMEN Banyak data (N)
= 30
Jangkauan
= data teratas – data terkecil = 80 – 40 = 40
Banyak kelas interval
= 1+3,3 log n
Banyak kelas
= 1+3,3 log n = 1+3,3 log 30 = 1+3,3 (1,47712125) = 1+4,87 = 5, 87 dibulatkan menjadi 6
Panjang kelas (p)
= =
40 6
= 6,6 dibulatkan menjadi 7
151
DISTRIBUSI NILAI PRETES KELAS EKSPERIMEN (X1) No
Skor 4046 4753 5460 6167 6874 7581
JUMLAH
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Frekuensi Titik (fi) tengah (Xi)
Mean ( )
BB
BA
fk
fixi
fr (%)
43
39,5
36,5
1
43
3,333
1849
1849
2
50
46,5
42,5
3
100
6,667
2500
5000
4
57
53,5
48,5
7
228
13,33
3249
12996
6
64
60,5
54,5
13
384
20
4096
24576
5
71
67,5
60,5
18
355
16,67
5041
25205
12
78
74,5
80,5
30
936
40
6084
73008
30
363
2046
100
22819 142634
=∑
2046 30
= 68,2
=
∑(
). ∑
= 106,786 Standar deviasi
fi.xi^2
1
=
Varians
Xi^2
= 10,33
∑(
)
152
KELAS KONTROL Banyak data (N)
= 30
Jangkauan
= data teratasa – data terkecil = 80 – 30 = 50
Banyak kelas interval
= 1+3,3 log n
Banak kelas
= 1+3,3 log n = 1+3,3 log 30 = 1+3,3 (1,47712125) = 1+4,87 = 5, 87 dibulatkan menjadi 6
Panjang kelas (p)
= =
50 6
= 8,33 dibulatkan menjadi 8
DISTRIBUSI NILAI PRETES KELAS KONTROL (X2) No
Skor
Frekuensi (fi)
Titik tengah (Xi)
BB
BA
fk
fixi
fr (%)
Xi^2
fi.xi^2
1.
30-37
1
33,5
29,5
37,5
1
33,5
3,333
1122,3
1122,25
2.
38-45
0
41,5
37,5
45,5
1
0
0
1722,3
0
3.
46-53
1
49,5
45,5
53,5
2
49,5
3,333
2450,3
2450,25
4.
54-61
7
57,5
53,5
61,5
9
402,5
23,33
3306,3
23143,8
5.
62-69
3
65,5
61,5
69,5
12
196,5
10
4290,3
12870,8
6.
70-77 78-85
11
73,5
69,5
77,5
23
808,5
36,67
5402,3
59424,8
7
81,5
77,5
85,5
30
570,5
23,33
6642,3
46495,8
30
402,5
2061
100
7.
jumlah
24935,8 145507,5
153
Mean ( )
=∑ =
2061 30
= 68,7
Varians
=
∑(
). ∑
= 135,0620 Standar deviasi
= 11,62
∑(
)
154
Lampiran 18 PERHITUNGAN HASIL DATA PRETEST
UJI NORMALITAS DATA PRETEST KELAS EKSPERIMEN No 1 2 3 4 5 6 7
skor X 40 50 60 65 70 75 80
f 1 2 4 6 5 7 5
Zn 1 3 7 13 18 25 30
Zt -2,7299 -1,7619 -0,7938 -0,3098 0,17425 0,65828 1,1423
F(z) 0,0033 0,0392 0,2148 0,3821 0,5675 0,7422 0,8729
S(z) 0,03333 0,1 0,23333 0,43333 0,6 0,83333 1
F(z)S(z) -0,03 -0,0608 -0,0185 -0,0512 -0,0325 -0,0911 -0,1271
UJI NORMALITAS DATA PRETEST KELAS KONTROL No 1 2 3 4 5 6 7 8
skor X 30 50 55 60 65 70 75 80
f 1 1 1 6 3 6 5 7
Zn 1 2 3 9 12 18 23 30
Zt -3,3305 -1,6093 -1,179 -0,7487 -0,3184 0,11188 0,54217 0,97246
F(z) 0,0004 0,0548 0,1423 0,2296 0,3783 0,5438 0,7054 0,834
S(z) 0,03333 0,06667 0,1 0,3 0,4 0,6 0,76667 1
F(z)S(z) -0,0329 -0,0119 0,0423 -0,0704 -0,0217 -0,0562 -0,0613 -0,160
UJI HOMOGENITAS DATA PRETEST Uji homogenitas varians kedua data hasil pretest yang digunakan uji fisher dengan rumus berikut ini: F=
= 11,62
= 10,33
= 1,124879
₁ ₂
=⦋
₁² ⦌ ₂²
155
PERHITUNGAN UJI HIPOTESIS PRETEST Untuk pengujian hipotesis penilaian ini menggunakan rumus uji t, yaitu: t=
1− 2 1 1
dimana : ₁
1
− 2
dengan dsg =
₁
₁ (
( ₁
)
) ₂
= rata-rata data kelompok A
₂
= rat-rata data kelompok B
dsg
= Nilai deviasai standar gabungan data kelompok A dan data kelompok B
n₁
= jumlah data kelompok A
n₂
= jumlah data kelompok B
kriteria penentuan keputusan uji t adalah: a. Jika thitung> t tabel maka Ha diterima dan Ho ditolak b. Jika thitung
156
Lampiran 19 DISTRIBUSI NILAI POSTEST
KELAS EKSPERIMEN Banyak data (N)
= 30
Jangkauan
= data teratas – data terkecil = 95 – 60 = 35
Banyak kelas interval
= 1+3,3 log n
Banyak kelas
= 1+3,3 log n = 1+3,3 log 30 = 1+3,3 (1,47712125) = 1+4,87 = 5, 87 dibulatkan menjadi 6
Panjang kelas (p)
= =
35 6
= 5,83 dibulatkan menjadi 6
No
Skor
1. 60-65 2. 66-71 3. 72-77 4. 78-83 5. 84-89 6. 90-95 JUMLAH
Frekuensi (fi) 3 1 5 9 6 6 30
Titik tengah (Xi) 62,5 68,5 74,5 80,5 86,5 90,5
BB
BA
Fk
59,5 65,5 71,5 77,5 83,5 89,5
65,5 71,5 77,5 83,5 89,5 95,5
3 4 9 18 24 30
fr (%) 187,5 10 68,5 3,33 372,5 16,7 724,5 30 519 20 543 20 2415 100 fixi
Xi^2 3906,25 4692,25 5550,25 6480,25 7482,25 8190,25
fi.xi^2 11718,8 4692,25 27751,3 58322,3 44893,5 49141,5 196520
157
Mean ( )
=∑ =
2415 30
= 80,5
Varians
=
∑(
). ∑
= 72,82759 Standar deviasi
= 8,53
∑(
)
158
KELAS KONTROL Banyak data (N)
= 30
Jangkauan
= data teratasa – data terkecil = 80 – 45 = 45
Banyak kelas interval
= 1+3,3 log n
Banak kelas
= 1+3,3 log n = 1+3,3 log 30 = 1+3,3 (1,47712125) = 1+4,87 = 5, 87 dibulatkan menjadi 6
Panjang kelas (p)
= =
45 6
= 7,5 dibulatkan menjadi 8
No
Skor
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
45-51 52-58 59-65 66-72 73-79 80-86 87-93
Frekuensi (fi) 1 2 6 4 6 7 4 30
Titik tengah (Xi) 48 55 62 69 76 83 90
BB
BA
fk
fixi
fr (%)
44,5 51,5 58,5 65,5 72,5 89,5 86,5
51,5 58,5 65,5 72,5 79,5 86,5 93,5
1 3 9 13 19 26 30
48 110 372 276 456 581 360
3,33333 6,66667 20 13,3333 20 23,3333 13,3333
2203
100
Xi^2 2304 3025 3844 4761 5776 6889 8100
fi.xi^2 2304 6050 23064 19044 34656 48223 32400 165741
159
Mean ( )
=∑ =
2203 30
= 73,43
Varians
=
∑(
). ∑
= 136,8057471 Standar deviasi
= 11,69
∑(
)
160
Lampiran 20 PERHITUNGAN DATA POSTEST
UJI NORMALITAS DATA POSTEST KELAS EKSPERIMEN no 1 2 3 4 5 6 7 8 9
skor X 45 55 60 65 70 75 80 85 90
F 1 2 2 4 4 6 3 4 4
Zn 1 3 5 9 13 19 22 26 30
Zt -2,4294 -1,574 -1,1463 -0,7186 -0,2908 0,13687 0,56459 0,9923 1,42002
F(z) 0,0078 0,0582 0,1271 0,2388 0,3859 0,5517 0,7123 0,8389 0,9222
S(z) 0,03333 0,1 0,16667 0,3 0,43333 0,63333 0,73333 0,86667 1
F(z)S(z) -0,0255 -0,0418 -0,0396 -0,0612 -0,0474 -0,0816 -0,021 -0,0278 -0,0778
UJI NORMALITAS DATA POSTEST KELAS KONTROL
no
skor X
f
Zn
Zt
F(z)
S(z)
F(z)S(z)
1
60
2
2
-2,4033
0,0082
0,06667
-0,0585
2
65
1
3
-1,8171
0,0351
0,1
-0,0649
3
70
1
4
-1,2309
0,1093
0,13333
-0,024
4
75
5
9
-0,6448
0,2611
0,3
-0,0389
5
80
9
18
-0,0586
0,4801
0,6
-0,1199
6
85
6
24
0,52755
0,6985
0,8
-0,1015
7
90
2
26
1,11372
0,8665
0,86667
-0,0002
8
95
4
30
1,69988
0,9545
1
-0,0455
161
UJI HOMOGENITAS DATA POSTEST Uji homogenitas varians kedua data hasil pretest yang digunakan uji fisher dengan rumus berikut ini: F= =
= 11,69 8,53
₁ ₂
=⦋
₁² ⦌ ₂²
= 1,37045721
PERHITUNGAN UJI HIPOTESIS POSTEST Untuk pengujian hipotesis penilaian ini menggunakan rumus uji t, yaitu: t=
1− 2 1 1
dimana : ₁
1 − 2
dengan dsg =
₁
₁ (
( ₁
)
) ₂
= rata-rata data kelompok A
₂
= rat-rata data kelompok B
dsg
= Nilai deviasai standar gabungan data kelompok A dan data kelompok B
n₁
= jumlah data kelompok A
n₂
= jumlah data kelompok B
kriteria penentuan keputusan uji t adalah: a. Jika thitung> t tabel maka Ha diterima dan Ho ditolak b. Jika thitung