PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KOMIK DALAM PEMBELAJARAN IPS TERHADAP PENGUASAAN KONSEP MATERI PERUSAHAAN DAN BADAN USAHA DI MTs DAARUL HIKMAH PAMULANG
Disusun oleh:
SITI AISAH NIM: 107015000960
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2011
ABSTRAK SITI AISAH, 2011. “Pengaruh Penggunaan Media Komik dalam Pembelajaran IPS terhadap Penguasaan Konsep Materi Perusahaan dan Badan Usaha di MTs. Daarul Hikmah Pamulang Tahun Pelajaran 2010/2011”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Bagaimana Pengaruh Penggunaan Media Komik dalam Pembelajaran IPS terhadap Penguasaan Konsep Materi Perusahaan dan Badan Usaha pada kelas VII.D di MTs. Daarul Hikmah-Pamulang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey melalui studi deskriptif dan korelasional. Survey merupakan teknik pengumpulan data dengan menggunakan instrument kuesioner. Dan studi korelasional ini digunakan untuk menemukan atau memperjelas hubungan antara dua variabel yakni: Penggunaan Media Komik dalam Pembelajaran (sebagai variabel X), dan Penguasaan Konsep Materi Perusahaan dan Badan Usaha (sebagai variable Y). Dengan demikian, berdasarkan data yang diperoleh melalui observasi, angket, dan wawancara dapat disimpulkan bahwa:Penggunaan Media Komik berpengaruh positif terhadap peningkatan penguasaan konsep materi perusahaan dan Badan usaha. Hal ini dibuktikan dengan perolehan nilai koefisien korelasi sebesar 0,757. Pengaruh Penggunaan Media komik dalam pembelajaran IPS terhadap Penguasaan Konsep Materi Perusahaan dan badan Usaha mempunyai implikasi positif yang tinggi atau kuat. Hal tersebut dinyatakan dengan adanya kontribusi yang positif antara variable penggunaan media komik dalam pembelajaran IPS terhadap penguasaan konsep materi Perusahaan dan Badan Usaha melalui koefisien determinasinya sebesar 57,30%. Ini artinya Penggunaan media komik dalam pembelajaran IPS berpengaruh positif terhadap penguasaan konsep materi perusahaan dan badan usaha sebesar 57,30%.
i
ABSTRAC SITI AISAH, 2011. The influence of using comic as media of social science learning in mastering the concepts of corporate and business entities in Daarul Hikmah in year 2011/2012. The aim purpose of this study is to learn how the use of comic influences students understanding in concepts of corporate and business entities. Reasearch used descriptive and correlational studies using survey as method of inquiry. Survey is data collection that using questionnaire as instrument. The variables are using comic as media in learning (as variable X) and mastery of the material concept of corporate and business entities (as variable Y). So, based on the data obtained through observation and interviews, it can be concluded that: The use of the comics of media has a positive effect on increasing mastery of the material concepts of corporate and business entities. This is proofed by the acqulsition value of the correlational coefficienct of 0,757. The influence of using comic as media in learning of social science for mastering of concepts of corporate and business entities is positive and the implications is high or strong. This is indicated by the contribution of a positive association between the variables of media using comic in the learning of social science to mastering the material concept of corporate and business entities through the coefficient of determination of 57,30%. This means that the use of comic as media of social science learning is positive related to mastery of the material concepts of corporate and business entities of 57,30% and having positive relation to the students ability to mastery the concept of corporate and business entities of 57,30%.
ii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim,,,, Rasa syukur yang dalam penulis sampaikan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmatNya lah skripsi ini dapat penulis selesaikan tepat waktu. Shalawat beserta salam selalu tercurah pada Nabi junjungan kita nabi Muhammad SAW, kepada keluarganya dan sahabat-sahabatnya. Dalam
proses pembuatan dan penulisan Skripsi ini,
tentunya
penulis mendapatkan bimbingan, arahan, koreksi dan saran dari banyak pihak,
untuk itu rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya
penulis
sampaikan kepada : 1. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Dr. H. Nurrochim.M.M. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial. 3. Drs. H. Syaripulloh, Msi dan Maila Dinia Husni Rahim, MA, S.Pd selaku dosen pembimbing, terima kasih banyak atas waktu, tenaga dan kesabarannya dalam memberikan bimbingan dan arahan selama penulisan skripsi. 4. Dra. H. Sri Uswati, selaku kepala sekolah MTs Daarul Hikmah Pamulang, terima kasih telah memberikan izin kepada penulis untuk mengadakan penelitian di sekolah tersebut dengan penuh keramahan. 5. Ibu dan Bapak tercinta, atas doa-doa serta dukungan moral dan materiilnya yang tidak pernah putus. 6. Sahabatku Rahma sofia, Lestary Permatasari, Zulhanita, Dina Mayasari dan Uci Sanusi yang selalu memberikan semangat dan bantuan ketika penulis jenuh dan kesulitan dalam menyelesaikan skripsi.
iii
7. Seluruh teman-teman satu perjuangan di jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial yang telah banyak memberikan dukungan dan masukan untuk skripsi ini. Akhir kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak terutama bagi para pengembang produk pendidikan dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di sekolah.
Jakarta, September 2011
Penyusun SITI AISAH
iv
DAFTAR ISI ABSTRAK ……………………………………………………………………....i ABSTRACT ……………………………………….……………………………..ii KATA PENGANTAR …..……………………………………………………... iii DAFTAR ISI ………………………………………………………….......……..v DAFTAR TABEL …………………………………………………………......viii DAFTAR GRAFIK ………………………………………………………........ix DAFTAR GAMBAR
……………….………………………..…......………... x
DAFTAR LAMPIRAN …..……………………………………………………. xi
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ……………..……………...……………….….......1 B. Identifikasi Masalah ………………………….…………………………...…7 C. Pembatasan Masalah …………………………...………..……………...…...8 D. Perumusan Masalah………………………………………………..…...…….8 E.
Tujuan Penelitian ………………………………..…………………………...9
F.
Manfaat Penelitian ……………………..………………………..……..…….9
BAB II. KAJIAN TEORI A. Deskripsi Teoritis ……………..…………………...……………….…....….10 1. Media Pembelajaran.…………………....…………...….… .…………....10 a. Hakikat Media Pembelajaran ……...………………….………..……..10 b. Klasifikasi Media Pembelajaran ……...………………...……….........12 c. Fungsi Media Pembelajaran ………..………..……………..………...12 2. Komik ……….…………….…………………………….….......………. a. Hakikat Komik …………….……………………….……...…………14 b. Unsur-Unsur Komik….…………………………. …...........................15 c. Kelebihan dan Kekurangan Komik………...…………………………17 d. Macam-Macam Komik.. ……………………………….……..……... 24
v
3. Penguasaan Konsep….. ..…..……………….……...…….……................ a. Pengertian Penguasaan Konsep ………………………………………27 b. Faktor-faktor yang mempengaruhi penguasaan konsep………………29 4. Pendidikan IPS….. ..……...……………….……...…….………............. a. Pengertian Pendidikan IPS….. ..…..……………….……...….............30 b. Tujuan Pendidikan IPS….. ..…..……………….……...…….……......31 5. Konsep Perusahaan dan Badan Usaha…………………………………...32 B. Kerangka Berpikir ……..……………………………………………...……...33 C. Hipotesis……………………..………………………....……….…………….34
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian …………………...…………………………. 35 B. Metode Penelitian ……………..……………………….……………………36 C. Populasi dan Sampel…………………. …………...………………………...36 D. Teknik Pengumpulan Sampel…... …………………………………………..37 E. Variabel Penelitian……….………………………………….……………….37 F. Teknik Pengumpulan Data………………... ……………….……………….39 G. Instrument Penelitian …………...……..…………………………….....…....42 H. Uji Coba Instrument……………………. ………..………………….....…...43 I. Prosedur Penelitian……….………...………………………………………..47 J. Analisis Data…………………………………………… .......................…...48 K. Hipotesis Statistik…………………………………...…………………….…53
BAB IV. HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum MTs Daarul Hikmah Pamulang…………………………. 54 B. Analisis Data ..………..…......................................................................…… 56 C. Interpretasi Data……………….................................................................…. 60 D. Pembahasan……………………. ..............................................................…. 62
vi
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan .................................................................................................... 66 B. Saran ............................................................................................................... 67
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 70
vii
DAFTAR TABEL Tabel 3. 1: Kisi-Kisi Instrument Variabel Penggunaan Media Komik (X) …......38 Tabel 3. 2: Kisi-Kisi Instrument Variabel Tes Penguasaan Konsep Materi Perusahaan dan Badan Usaha……….……………….……………….39 Tabel 3. 3: Skala Pernyataan Positif dan Negatif Pada Skala Likert...…………..41 Tabel 3. 4: Teknik Pengumpulan Data………………………………..….....…....42 Tabel 3. 5: Kisi-Kisi Uji Validitas Ahli Instrument Komik……………………...44 Tabel 3. 6: Interpretasi Besaran Product Moment.……………………………....52 Tabel 4. 1: Jumlah Sisswa MTs Daarul Hikmah Pamulang ...........................…...55 Tabel 4. 1: Rekapitulasi Jawaban Angket Tanggapan Siswa terhadap Penggunaan Media Komik dalam Pembelajaran IPS pada Konsep Materi Perusahaan dan Badan Usaha…..……………………………...….….56
viii
DAFTAR GRAFIK Grafik 4. 1: Distribusi Frekuensi Hasil Tes Penguasaan Konsep ...……………. 58 Grafik 4. 2: Grafik Analisis Ketercapaian Hasil Tes Penguasaan Konsep Pada Sub Konsep Perusahaan dan Badan Usaha....……..…….……………… 59
ix
DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 : Unsur-Unsur Komik Pada Halaman Isi……………........…………16 Gambar 2.2: Contoh Bahan Ajar yang Disajikan dengan Komik....……………..19 Gambar 3.3 : Contoh Komik Didaktis…………………………….. ....…………26
x
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran Silabus …………………...……………………………………..…….72 Lampiran Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)……..…………………….74 Lampiran 1: Kisi-Kisi Instrument Angket Komik…......………………………...83 Lampiran 2: Instrument Angket Komik…... ………………………………...…..85 Lampiran 3: Uji Instrument Angket …………………………….……………….87 Lampiran 4: Hasil Uji Validitas Instrument Angket ……....…………...………..88 Lampiran 5: Instrument Angket Komik Setelah di Validasi….………….....…....90 Lampiran 6: Tabel Hasil Perhitungan Tanggapan Siswa Terhadap Penggunaan Komik……………….....…...............................................................92 Lampiran 7: Kisi-Kisi Uji Validitas Instrument Komik….……………………...94 Lampiran 8: Lembar Uji Validitas isi/ahli Instrument Komik.......................…...95 Lampiran 9: Kisi-Kisi Instrument Penguasaan Konsep...…………………….….96 Lampiran 10: Kisi-Kisi, Soal, dan Jenjang Kognisi Instrument Tes Penguasaan Konsep pada Sub Konsep Perusahaan dan Badan Usaha…….…...97 Lampiran 11: Anatest……………………………..…....……………………….114 Lampiran 12: Kisi-Kisi Instrument Tes Penguasaan Konsep (Setelah di Validasi)…....…………………………………………………….123 Lampiran 13: Kisi-Kisi, Soal, dan Jenjang Kognisi Instrument Tes Penguasaan Konsep pada Sub Konsep Perusahaan dan Badan Usaha (Setelah di Validasi)…....………………………………………………….124 Lampiran 14: Tabel Hasil Perhitungan Tes Penguasaan Konsep...…………….128 Lampiran 15: Tabel Analisi Ketercapaian Hasil Tes Penguasaan Konsep Materi Perusahaan dan Badan Usaha……...…....……………………….130 Lampiran 16: Grafik Analisis Ketercapaian Hasil Tes Penguasaan Konsep Materi Perusahaan dan Badan Usaha……...…....……………………….131 Lampiran 17: Perhitungan Korelasi Sikap Siswa terhadap Media Komik dan Penguasaan Konsep Materi Perusahaan dan Badan Usaha.……132
xi
Lampiran 18: Perhitungan korelasi Penggunaan Media Komik dan Penguasaan Konsep Materi Perusahaan dan Badan Usaha dengan Menggunakan Rumus Pearson…....……………………………….…………….133 Lampiran 19: Perhitungan Derajat Bebas………...…....……………………….133 Lampiran 20: Perhitungan Koefisien Determinasi..…....……………………….133 Lampiran 21: Lembar Observasi Proses Belajar Mengjar.…….……………….134 Lampiran 22: Format wawancara Siswa (Pra Penelitian)…...………………….135 Lampiran 23: Hasil Wawancara dengan Guru IPS Kelas VII MTs Daarul Hikmah Pamulang (Pra Penelitian)……………....……………………….144 Lampiran 24: Lembar Observasi………………….…....……………………….146 Lampiran 25: Hasil Wawancara dengan Siswa Setelah Melakukan Penelitian dan Menerapkan Media Pembelajaran Komik…....………………….148
xii
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Pendidikan merupakan kebutuhan yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia, dengan pendidikan manusia dapat mengembangkan segala potensi dan keterampilan yang ada pada dirinya sesuai dengan bakat, minat, kemampuan dan juga lingkungannya. Pendidikan juga merupakan faktor penting bagi sebuah bangsa, karena untuk menjadi sebuah bangsa yang maju haruslah di bangun oleh manusia-manusia yang berpendidikan, cerdas, dan terampil. “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang di perlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara”.1 Ketika kita berbicara mengenai pendidikan, maka tak akan lepas dari pembahasan mengenai pembelajaran. Pembelajaran merupakan situasi formal yang
secara
sengaja
diprogramkan
oleh
guru
dalam
usahanya
mentransformasikan ilmu yang dimilikinya kepada peserta didik berdasarkan
1
Undang-undang system pendidikan nasional, No.20 tahun 2003 pasal 1 ayat 1, diakses dari http://www.inherent-dikti.net/files/sisdiknas.pdf, akses tanggal 26/05/2011.
1
kurikulum dan tujuan yang ingin di capai. Pembelajaran dapat berlangsung di dalam lembaga non formal maupun lembaga formal seperti sekolah, dimana salah satu mata pelajaran yang diberikan di dalamnya adalah Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). IPS merupakan mata pelajaran yang diajarkan pada setiap jenjang pendidikan di Indonesia mulai dari tingkat dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA). IPS mempelajari aspekaspek yang berhubungan dengan manusia dan lingkungan sosial masyarakat. Siswa sebagai bagian dari lingkungan masyarakat tentunya harus memahami berbagai permasalahan yang terjadi di lingkungan sekitarnya tersebut terlebih dengan kehidupan masyarakat yang bersifat dinamis yang selalu mengalami perubahan setiap saat. Berdasarkan hal tersebut, mata pelajaran IPS menjadi salah satu mata pelajaran yang penting bagi siswa. Mata pelajaran IPS di harapkan dapat membantu peserta didik dalam memahami dan memecahkan berbagai permasalahan yang di hadapinya dalam kehidupan sosial. Namun kenyataannya, dari hasil observasi di kelas dan wawancara yang peneliti lakukan terhadap 31 siswa kelas VII d MTs Daarul Hikmah Pamulang pada tanggal 04 mei 2011, ternyata respon siswa terhadap pembelajaran IPS tidak begitu positif. Dari hasil observasi tersebut dapat diketahui bahwa selama pembelajaran berlangsung sedikit sekali siswa yang memperhatikan guru yang sedang menjelaskan materi, siswa lebih banyak sibuk dengan kegiatannya masing-masing, ada yang bercanda, mengobrol, ada juga yang sibuk memainkan buku dan bolpoinnya, hal ini menunjukan ketidaktertarikan siswa terhadap pelajaran IPS. Selain itu, guru hanya memberikan pengajaran dengan metode ceramah tanpa menggunakan media apapun dalam mengajar. Cara guru mengajar yang hanya menggunakan metode ceramah dan tanpa menggunakan media apapun ini tentu saja membuat siswa yang pada dasarnya tidak tertarik dengan mata pelajaran IPS semakin tidak tertarik dan merasa jenuh dalam belajar IPS, terlebih dengan banyaknya berbagai materi konsep IPS yang harus di hapal.
2
Sementara dari hasil wawancara terstruktur yang penulis lakukan, ketika di ajukan pertanyaan
“Bagaimana menurut pendapatmu tentang
pembelajaran IPS di kelas?” Tiga puluh siswa menyatakan pendapatnya yang negatif yaitu bahwa pembelajaran IPS tidak menyenangkan, membuat pusing dan ngantuk, dan satu siswa lainnya menyatakan biasa saja. Sementara ketika di ajukan pertanyaan “ apakah kamu senang dengan pelajaran IPS? dua puluh siswa menjawab tidak senang, sebelas siswa menjawab biasa saja dan satu orang siswa menjawab senang tapi kadang-kadang bikin pusing, dan ketika di ajukan pertanyaan “Apakah kamu dapat memahami konsep materi IPS yang di jelaskan oleh guru?” seluruh siswa kadang-kadang
tidak/paham
sedikit.2
menjawab kadang-kadang paham Adapun
wawancara
terstruktur
maksudnya adalah wawancara dimana telah disiapkan model-model pertanyaan yang akan diajukan oleh peneliti. Pertanyaan tersebut telah disusun secara urut dan sistematis dan kemudian ditanyakan secara lansung kepada responden untuk dijawabnya. Dari hasil observasi dan wawancara di atas dapat di simpulkan bahwa siswa tidak begitu suka dengan pelajaran IPS. Sikap tidak suka ini di pengaruhi oleh banyak faktor yang diantaranya yaitu kurang variatifnya proses pembelajaran yang berlangsung dalam kelas dan guru kurang memperdayakan media pembelajaran. Hal ini tentu berdampak pada rendahnya penguasaan konsep atas materi yang telah dipelajari. Disamping itu, dari hasil wawancara dengan guru dapat diketahui bahwa guru sudah berusaha untuk membuat siswa senang dalam belajar IPS dan aktif ketika belajar IPS, contohnya saja dengan cara menerapkan metode diskusi atau metode tanya jawab, namun hasilnya tidak terlalu baik. Sementara terkait dengan media pembelajaran guru memanfaatkan media pembelajaran yang disediakan oleh sekolah, sementara media yang tersedia di sekolah sangatlah minim. dari hasil wawanara dengan siswa dan guru tersebut, dirasa perlu adanya suatu media yang dapat menjembatani komunikasi guru dan murid sehingga dapat tercipta pembelajaran yang aktif dan komunikatif. 2
Wawancara dilakukan terhadap 32 siswa VII D MTs Daarul Hikmah Pamulang, 04 mei
2011
3
Dalam proses belajar mengajar guru berusaha mentransfer pesan kepada siswa, namun untuk menghasilkan perubahan perilaku sebagaimana yang diharapkan dalam proses pembelajaran tidaklah mudah. Oleh karena itu, guru sebagai ujung tombak dalam pencapaian tujuan pendidikan harus pandaipandai memilih media pembelajaran yang efektif, sehingga pesan yang ingin disampaikan guru dapat di terima oleh siswa dengan baik. Pada dasarnya kegiatan belajar mengajar merupakan suatu kesatuan yang tidak dapat di pisahkan, artinya satu dengan yang lainnya saling terkait. Ini menandakan bahwa dalam kegiatan belajar mengajar, kemampuan guru dalam mengajar dan memanfaatkan
media pembelajaran menentukan
kemampuan anak didik dalam menguasai suatu konsep materi. Guru berposisi sebagai peran penggiat dalam proses optimalisasi diri siswa untuk manghasilkan perubahan perilaku yang relatif permanent (kualitas ideal). Guru tidaklah di pahami sebagai satu-satunya sumber belajar, tetapi dengan posisinya sebagai peran penggiat tadi, ia pun harus mampu merencana dan mencipta sumber-sumber belajar lainnya sehingga tercipta lingkungan belajar yang kondusif. Sumber belajar selain guru inilah yang di sebut sebagai penyalur atau penghubung pesan ajar yang diadakan dan/atau diciptakan secara terencana oleh para guru
atau
pendidik,
biasanya
di
kenal
sebagai
”Media
Pembelajaran”.3 Salah satu media yang bisa di gunakan dalam kegiatan pembelajaran adalah media komik. Menurut Masdiono, “komik merupakan bagian rangkaian gambar yang bercerita”.4 Komik merupakan jenis bacaan yang di sukai oleh anak-anak hingga orang dewasa. Cara penyajiannya yang sederhana membuat anak-anak senang membacanya, selain itu gambar dalam komik yang biasanya berkarakter gambar kartun memiliki kekuatan untuk memancing perhatian dan mempengaruhi sikap dan perilaku pembacanya, sehingga dapat meningkatkan motivasi untuk membacanya. 3 4
Yudhi Munadhi, Media Pembelajaran, (Jakarta: Gaung Persada press, 2008), h.5. Toni Masdiono, 14 jurus membuat komik, (Jakarta : Creative Media, 2007), h. 9
4
Gambar dalam komik biasanya berbentuk atau berkarakter gambar kartun. Ia mempunyai sifat yang sederhana dalam cara penyajiannya, dan memiliki unsur urutan cerita yang memuat pesan yang besar tetapi di sajikan secara ringkas dan mudah di cerna, terlebih lagi ia di lengkapi dengan bahasa verbal yang dialogis. Dengan adanya perpaduan antara bahasa verbal dan non verbal ini, mempercepat pembaca paham terhadap isi pesan yang di maksud, karena pembaca terbantu untuk tetap fokus dan tetap dalam jalurnya.5 Oleh karena itu, media komik dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif untuk digunakan dalam pembelajaran IPS. Yang dimaksud dengan digunakannya komik dalam pembelajaran adalah bahwa materi-materi dari pelajaran yang akan di pelajari di jadikan sebuah urutan cerita yang menarik untuk kemudian cerita tersebut di visualisasikan ke dalam bentuk gambar kartun dan didisajikan sebagai komik, seperti yang kita tahu komik merupakan budaya populer dikalangan anak-anak dan remaja yang sifatnya sangat sederhana dan biasanya cerita yang disajikan mudah untuk dipahami. Komik dapat digunakan untuk menarik minat baca siswa. Hal ini sebagaimana diungkapkan oleh Karl Koenke (1981) yang mengatakan bahwa komik bisa mengarahkan siswa untuk disiplin membaca khususnya mereka yang tidak suka membaca atau yang memiliki kekhawatiran akan kesalahan. Komik bisa menjadi jembatan untuk membaca buku yang lebih serius6. Adapun cara penggunan komik dalam pembelajaran nanti yaitu dengan mengajak siswa untuk membaca komik yang telah disediakan oleh peneliti, kemudian guru atau peneliti meminta siswa yang bersedia untuk menjelaskan hasil bacaan mereka di depan kelas, setelah tidak ada lagi siswa yang bersedia menjelaskannya maka guru menjelaskan dan memberikan tambahan-tambahan dari penjelasan yang telah di uraikan oleh siswa yang maju ke depan kelas. Selanjutnya
setelah
guru
memberikan
penjelasan-penjelasan
guru
mempersilahkan siswa untuk mengajukan pertanyaan, jika ada yang bertanya 5
Yudhi Munadhi, Media Pembelajaran, … h. 100 (guruindo.blogspot.com/.../komik-sebagai-media-pembelajaran.html), di akses pada tanggal 24 nov 010 pkl 16.55 6
5
guru mempersilahkan siswa lain untuk menjawabnya dan kemudian menambahkan. Selanjutnya pada tahap akhir guru mempersilahkan siswa untuk menyimpulkan materi pembelajaran yang telah dipelajari sebelum akhirnya menarik kesimpulan dari pembelajaran tersebut secara bersama-sama oleh siswa dan guru/peneliti. Penggunaan media komik dalam pembelajaran ini di harapkan dapat membuat pembelajaran IPS berlangsung lebih menyenangkan,
dan
akhirnya
dapat
meningkatkan
pemahaman
dan
penguasaan konsep atas materi atau sub materi yang telah di ajarkan. Sri Mulyani, dalam skripsinya yang berjudul Hasil Belajar Siswa pada Konsep Energi Bernuansa Nilai melalui Media Pembelajaran Komik dan Media Gambar yang di tulis pada tahun 2009 menyimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara siswa yang belajar dengan menggunakan media komik dan menggunakan media gambar, di mana kelompok siswa yang belajar dengan menggunakan media komik mendapatkan nilai hasil belajar yang lebih baik yaitu 77,5 di bandingkan dengan kelompok siswa yang belajar dengan menggunakan media gambar yang hanya mendapat nilai hasil belajar sebesar 65,88.7
Dimana penelitian tersebut berlangsung selama dua kali
pertemuan atau 4 X 40 menit. Dari hasil penelitian tersebut dapat di ketahui bahwa media pembelajaran komik lebih baik dari media pembelajaran gambar. Berdasarkan hal tersebut dan melihat masalah yang terkait dengan pembelajaran IPS yang telah di uraikan di atas, penulis tertarik untuk mengujicobakan media komik sebagai media pembelajaran IPS pada siswa MTs kelas VII .
B. Identifikasi Masalah Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti, maka dapat di identifikasikan masalah sebagai berikut : 7
Sri Mulyani, hasil belajar siswa pada konsep energy bernuansa nilai melalui media pembelajaran komik dan media gambar, (Jakarta: Uin syarif hidayatullah, 2009), h. 82
6
1. Masih adanya siswa yang kurang suka dengan mata pelajaran IPS, hal ini dapat dilihat dari hasil observasi yang peneliti lakukan sebelum melaksanakan penelitian, siswa terlihat tidak semangat dalam belajar. 2. Banyak siswa yang menganggap bahwa pelajaran IPS adalah pelajaran yang sulit dan membosankan, dari wawancara yang dilakukan kepada 31 siswa setidaknya 30 siswa menyatakan bahwa IPS adalah pelajaran yang membosankan, sulit dan tidak menyenangkan. 3. Kurang variatifnya proses pembelajaran yang berlangsung dalam kelas. Selama peneliti melaksanakan observasi, guru hanya mengajar dengan metode ceramah dan tidak menggunakan media apapun. Hal ini membuat proses pembelajaran kurang variatif atau monoton. 4. Guru tidak memanfaatkan media pembelajaran dalam mengajar. Hal ini dapat diketahui dari observasi dan wawancara
yang peneliti lakukan,
selama peneliti melaksanakan observasi guru tidak terlihat menggunakan media pembelajaran selama proses pembelajaran berlangsung, hal ini diperkuat oleh data hasil wawancara dengan siswa, data tersebut menunujukan bahwa guru sangat jarang menggunakan media dalam mengajar, sekalipun pernah, namun hanya beberapa kali selama satu semester. 5. Rendahnya kemampuan penguasaan konsep siswa dalam pembelajaran IPS. Kemampuan penguasaan konsep dapat diketahui dari nilai hasil belajar siswa, berdasarkan data dari hasil wawancara dengan guru IPS sebelum melaksanakan penelitian dikatakan bahwa nilai hasil belajar siswa minim. 6. Tidak dimanfaatkannya media belajar kreatif seperti komik atau lainnya dalam pembelajaran. Berdasrakan hasil wawancara dengan guru IPS dapat diketahui bahwa guru hanya mengandalkan media pembelajaran yang tersedia di sekolah Sementara media yang tersedia di sekolah sangatlah minim, guru tidak berinisiatif untuk membuat media pembelajaran sendiri.
C. Pembatasan Masalah 7
Dari identifikasi masalah yang di uraikan di atas diperoleh gambaran permasalahan yang cukup luas. Namun karena keterbatasan waktu dan kemampuan, maka penulis membatasi masalah yang akan di bahas yaitu hanya pada: 1. Rendahnya kemampuan penguasaan konsep yang dimiliki siswa dalam pembelajaran IPS. Konsep dalam penelitian ini adalah materi perusahaan dan badan usaha. Penguasaan konsep yang diukur difokuskan pada aspek kognitif siswa. 2. Guru kurang memanfaatkan media pembelajaran dalam mengajar. Media pembelajaran banyak sekali, namun yang akan di uji cobakan pada penelitian ini di batasi pada penggunaan media komik.
D. Perumusan Masalah Dari pembatasan masalah di atas, dapat dirumuskan permasalahan media komik dalam pembelajaran IPS 1. Bagaimana penguasaan konsep materi perusahaan dan badan usaha yang di miliki siswa dalam pembelajaran IPS? 2. Bagaimanakah pengaruh media pembelajaran komik dalam pembelajaran IPS terhadap penguasaan konsep materi Perusahaan dan Badan Usaha?
E. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui bagaimana penguasaan konsep badan usaha yang di miliki siswa dalam pembelajaran IPS 2. Untuk mengetahui pengaruh penggunaan media pembelajaran komik terhadap penguasaan konsep materi Perusahaan dan Badan Usaha
F. Kegunaan Penelitian 8
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang positif kepada pihak-pihak yang terkait dalam dunia pendidikan, terutama bagi: 1. Sekolah, dapat dijadikan acuan untuk menyediakan sarana dan prasarana atau media pembelajaran yang bagus, guna meningkatkan proses pembelajaran yang lebih baik. 2. Siswa, dengan penerapan media pembelajaran komik diharapkan dapat mendorong siswa yang tadinya tidak menyenangi mata pelajaran IPS dan berfikir bahwa IPS itu membosankan menjadi menyenangi mata pelajarann IPS sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar yang pada akhirnya meningkatkan pemahaman atas konsep materi yang telah dipelajari. 3. Guru IPS, dapat di jadikan acuan untuk menciptakan berbagai media belajar kreatif yang nantinya dapat mempermudah proses pembelajaran. 4. Peneliti, dari hasil penelitian ini nantinya akan diketahui bagaimana gambaran penggunaan media komik terhadap peningkatan penguasaan konsep materi pada pembelajaran IPS.
9
BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Teoritik 1. Media Pembelajaran a. Hakikat Media Pembelajaran “Belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku atau kecakapan manusia berkat adanya interaksi antara individu dengan individu dan individu dengan lingkungannya sehingga mereka lebih mampu berinteraksi dengan lingkungannya”.8 Seseorang dapat dikatakan telah melewati proses belajar jika orang tersebut mengalami perubahan tertentu baik dari segi perilaku, penambahan pengetahuan maupun ketrampilannya. Proses belajar dapat berlangsung di mana saja dan kapan saja, baik secara formal maupun non formal. Proses belajar yang diselenggarakan secara formal biasanya berlangsung di lembagalembaga pendidikan seperti sekolah dan kampus. Ada beberapa unsur penting dalam proses belajar mengajar yang berlangsung secara formal, diantaranya yaitu
guru, metode pembelajaran dan media
pembelajaran. Terkait dengan media ada banyak batasan-batasan mengenai pengertian media.
8
http://lingkaranilmu.blogspot.com/2009/05/teori-belajar-adalah.html tanggal 04 juni 2011, pukul 07. 17
10
di
akses
Menurut asal katanya media berasal dari bahasa latin, medius yang secara harfiahnya berarti tengah, pengantar, atau perantara. Dalam bahasa arab, media di sebut „wasail’ yang artinya sarana bentuk jama’ dari „wasilah’ yang artinya perantaraan dan merupakan sinonim dari al-wasth yang artinya juga „tengah‟. Kata „tengah‟ itu sendiri berarti berada di antar dua sisi, maka di sebut juga sebagai „perantara‟ (wasilah) atau yang mengantarai kedua sisi tersebut. Karena posisinya berada di tengah ia bisa juga disebut sebagai pengantar/penghubung,
yakni
yang
mengantarkan
dan
menghubungkan atau menyalurkan sesuatu hal dari satu sisi ke sisi lainnya.9 Media sebagai penghantar atau penghubung sesuatu hal dari satu sisi ke sisi lainnya. Ini berarti, dalam proses belajar mengajar media merupakan penghantar atau penghubung informasi atau pesan ajar yang ingin disampaikan guru kepada siswa. Agar pesan ajar yang disampaikan tersebut dapat di terima dan di pahami oleh siswa dengan baik maka seorang guru harus mampu memilih dan menyediakan media yang tepat sesuai dengan bahan ajar yang akan di sampaikan sehingga tujuan dari pembelajaran dapat tercapai. Association for Education and Comunication Technology (AECT) mendefinisikan, media yaitu segala bentuk yang di pergunakan
untuk
suatu
proses
informasi.
Sedangkan
Education Association (NEA) mendefinisikan sebagai benda yang dapat di manipulasi, di lihat, di dengar, di baca, atau di bicarakan beserta instrument yang di pergunakan dengan baik dalam kegiatan belajar mengajar, dapat mempengaruhi efektifitas program instruksional.10
9
Yudhi Munadi,Media Pembelajaa sebuah pendekatan baru, (Ciputat ; Gaung persada press, 2008) h. 6 10 H. Asnawir dan M. Basyiruddin Usman, Media Pembelajaran, (Jakarta: Ciputat Press,2007), h.11.
11
Dari pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah sesuatu yang dapat menyampaikan pesan atau gagasan dari si pengirim pesan kepada si penerima pesan dalam hal ini dari guru kepada siswanya, sehingga terjadilah komunikasi yang efektif. Media pembelajaran akan dapat membantu pencapaian tujuan pembelajaran, apabila guru mampu memilih dan menggunakan media pembelajaran secara tepat dan akurat.
b. Klasifikasi Media Pembelajaran Menurut Oemar Hamalik media pembelajaran dapat di klasifikasikan menjadi empat jenis yaitu, alat-alat visual, alat-alat yang bersifat auditif, alat-alat yang bisa di lihat dan di dengar serta dramatisasi bermain peranan, sosiodrama, sandiwara boneka dan lain sebagainya.11 Alat-alat visual merupakan media yang di pakai menyangkut indera penglihatan. Pesan yang akan di sampaikan di tuangkan ke dalam symbol-simbol komunikasi visual. misalnya bulletin board, gambar-gambar ilustrasi, chart (bagan), grafik, poster, peta dan globe Alat-alat yang bersifat auditif merupakan jenis media yang berkaitan dengan indera pendengaran, alat yang bersifat auditif hanya dapat di dengar, pesan yang ingin di sampaikan di tuangkan ke dalam lambang-lambang auditif. misalnya phonograph record, radio, dan rekaman pada tape recorder. Alat-alat yang bisa di lihat dan di dengar atau disebut juga dengan media audio visual merupakan jenis media yang melibatkan indera penglihatan dan indera pendengaran dalam pemanfaatannya misalnya film dan televisi.
c. Fungsi Media Pembelajaran
11
Oemar Hamalik, Media Pendidikan, (Bandung: PT Citra Aditya Bakti,1994), h. 46.
12
Pupuh fathurohman (2007) menguraikan mengenai fungsifungsi media pembelajaran diantaranya sebagai berikut : Pertama, media dapat menarik perhatian siswa. Seperti yang kita ketahui bahwa siswa memerlukan rangsangan yang menarik perhatiannya dalam belajar. Media dapat di asosiasikan sebagai rangsangan yang dapat menarik perhatiaan siswa dalam belajar sehingga meningkatkan motivasi siswa dalam mempelajari sesuatu. Kedua, media membantu mempercepat pemahaman dalam proses pembelajaran. Materi yang disampaikan melalui media menjadi lebih baku karena semua peserta didik melihat atau mendengar pesan yang sama. Ketiga, memperjelas penyajian agar tidak bersifat verbalitas dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan. Informasi yang disajikan atau disampaikan guru kepada siswa akan lebih nyata dengan dimanfaatkannya media pembelajaran sehingga memperjelas isi pesan yang disajikan tersebut. Keempat, mengatasi keterbatasan ruang, maksudnya adalah ketika ada informasi mengenai suatu objek tertentu terkait dengan bahan ajar yang ingin disampaikan dalam kelas namun objek tersebut terlalu besar atau terlalu kecil untuk di tampilkan langsung di kelas maka objek tersebut dapat diganti dengan media tertentu seperti gambar, foto, slide, mikroskop, dan film. Kelima, waktu pembelajaran bisa di kondisikan. Dengan pemanfaatan media, guru dapat mengatur lama waktu pengajaran sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin di capai, karena media dapat menggantikan objek-objek atau peristiwa yang menyita waktu panjang.12 Dari pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran
memiliki
fungsi
12
yang
penting
dalam
proses
Pupuh Fathurohman, Strategi Belajar Mengajar Melalui Penanaman Konsep Umum dan Konsep Islam,(Bandung: PT Refika Aditama,2007), h. 67.
13
berlangsungnya kegiatan belajar mengajar. Media pembelajaran membantu guru untuk merangsang perhatian siswa dalam belajar, membantu menjelaskan materi-materi yang tidak dapat ditampilkan langsung di kelas sehingga siswa dapat memahami materi yang disampaikan tersebut dengan cepat. Melihat dari pentingnya fungsi media pembelajaran maka komik dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif pilihan media pembelajaran yang dapat digunakan dalam pembelajaran. Komik merupakan jenis bacaan ringan dengan penyajian gambar-gambar kartun yang sederhana tapi menarik, mudah dimengerti dan disukai oleh semua kalangan. Sehingga akan menarik perhatian siswa untuk belajar.
2. Komik a. Hakikat Komik Kata komik berasal dari bahasa perancis comique, yang sebagai kata sifat lucu atau menggelikan dan sebagai kata benda artinya pelawak atau badut. Comique sendiri berasal dari bahasa Yunanni Komikos. Dalam bahasa inggris, komik sekali muat atau bersambung dalam penerbitan pers disebut comic strip atau strip cartoon. Komik yang diterbitkan dalam bentuk buku disebut comic book, tapi secara umum harusnya disebut comics. Komik umumnya berbentuk rangkaian gambar, masing-masing dalam kotak, yang keseluruhannya merupakan rentetan satu cerita. Gambar-gambar itu umumnya dilengkapi balon-balon ucapan
dan
adakalanya
masih
disertai
narasi
sebagai
penjelasan. Komik dimuat secara tetap sebagai cerita bersambung dalam majalah dan surat kabar, atau diterbitkan sebagai bentuk buku dan dalam bentuk majalah.13 Dari pemaparan di atas dapat diketahui bahwa komik merupakan rangkaian gambar yang berisikan satu cerita yang terdiri 13
Ensiklopedia Nasional Indonesia, (Jakarta: PT. Delta Pamungkas, 1997), h. 54
14
atas unsur-unsur tertentu seperti balon ucapan dan narasi yang biasanya di terbitkan dalam bentuk buku atau majalah. Hal ini sejalan dengan pengertian komik yang terdapat dalam kamus besar bahasa Indonesia yang berbunyi bahwa “komik adalah cerita bergambar (dalam majalah, surat kabar atau berbentuk buku) yang umumnya mudah dicerna dan lucu.”14 Dengan sifat komik yang umumnya lucu dan mudah di cerna tersebut, tentu ini sangat baik jika komik di manfaatkan sebagai media pembelajaran bagi seorang guru, untuk menyampaikan berbagai informasi atau gagasan yang terkait dengan bahan ajar kepada peserta didiknya di kelas.
b. Unsur-unsur Komik Komik secara sepintas dipandang sebagai media visual yang hanya terdiri dari kumpulan gambar dan tulisan yang terjalin menjadi sebuah cerita. Padahal, komik mempunyai unsur-unsur yang lebih besar artinya dari sekedar kumpulan gambar dan tulisan belaka. Toni masdiono (2007) membagi Unsur-unsur komik atas Halaman pembuka, dan halaman isi. Pada halaman pembuka biasanya terdapat komponen-komponen seperti judul, credit, dan indica.15 Penjelasan lebih lengkapnya yaitu sebagai berikut : Judul, judul biasanya diambil dari tema cerita yang diangkat atau sang tokoh utama. Ukuran huruf dibuat kapital dan besar serta berwarna mencolok sehingga mudah ditangkap oleh pembaca. Credits Merupakan berbagai keterangan mengenai tim pembuat komik tersebut Seperti nama pengarang, penggambar pensil dan pengisi warna. Sedangkan Indica Merupakan keterangan-keterangan yang berkaitan
14
Tim penyusun kamus pusat pembinaan dan pengembangan bahasa Departemen pendidikan dan kebudayaan, kamus besar bahasa indonesia, ( Jakarta : Balai pustaka, 1999), h. 515 15 Toni Masdiono, 14 jurus membuat komik, (Jakarta : Creative Media, 2007), h. 12
15
dengan penerbit dan waktu terbitnya hingga pemegang hak cipta atas komik tersebut.16 Selanjutnya yaitu unsur-unsur yang terdapat pada halaman isi adalah panel, gank, narasi, balon kata dan efek suara.17 Berikut ini gambar mengeni unsur-unsur tersebut.
Gambar 2.1 Unsur-Unsur Komik pada halaman isi Narasi
gank
panel
Efek suara
Balon kata tta
16 17
Toni Masdiono, 14 jurus membuat komik,……. h. 13 Toni Masdiono, 14 jurus membuat komik, …… h. 13
16
Toni masdiono dalam bukunya 14 jurus membuat komik menjelaskan secara mendetail mengenai panel, gang, narasi, balon kata dan efek suara sebagai berikut: Yang pertama yaitu Panel. Panel Merupakan unsur yang cukup berperan pada komik. Panel ini berfungsi sebagai ruang tempat diletakannya gambar-gambar sehingga akan tercipta suatu alur cerita yang ingin disampaikan kepada pembaca. Agar komik dapat tampil menarik dan sesuai dengan alur, maka peralihan antara satu panel dengan panel lainnya harus mampu menuntun alur cerita yang dibawa. Yang kedua yaitu gang. Gang pada komik merupakan bagian yang berpungsi sebagai ruang waktu yang menjebatani antara satu panel dengan panel lainnya. Melalui gang inilah imajinasi pembaca mengambil dua gambar yang terpisah dan mengubahnya menjadi gagasan Yang ketiga yaitu narasi. Narasi merupakan keteranganketerangan yang menjelaskan dialog suatu percakapan, waktu maupun tempat dan kejadian. Karena itulah Narasi pada komik cukup penting peranannya. Keempat Balon kata dan efek suara. Balon kata dan efek suara merupakan suatu lambang yang mengekspresikan suara dialog suatu percakapan. Dalam balon kata dan efek suara biasanya digunakan variasi bentuk hurup yang sering disesuaikan dengan bunyi-bunyi non verbal. Sedangkan pada halaman sampul belakangnya biasanya terdapat ringkasan cerita atau synopsis yang memberikan sedikit gambaran mengenai isi komik kepada pembaca.18
c. Kelebihan dan Kekurangan Komik 1. Kelebihan Komik
18
Toni Masdiono, 14 jurus membuat komik, (Jakarta : Creative Media, 2007), h. 13
17
“Menurut Gene Yang komik memiliki beberapa kelebihan jika dipakai dalam pembelajaran diantaranya yaitu memotivasi, visual, dan permanen”.19 Detailnya seperti yang di jelaskan berikut ini ; Pertama, dapat memotivasi. Komik disajikan secara sederhana dengan gambar dan urutan cerita yang dilengkapi dengan bahasa-bahasa verbal yang dapat menarik perhatian siswa sehingga meningkatkan motivasi belajarnya. Kedua yaitu visual. Komik membantu memvisualisasikan bahan ajar karena disajikan dengan gambar dan teks dengan urutan cerita yang berkesinambungan. Hal ini membuat materi yang disampaiakan menjadi lebih mudah untuk dipahami. Ketiga, bersipat permanen. Jika dibandingkan dengan media lain seperti film misalnya, komik memberikan informasi yang dapat diingat secara lebih lama atau permanen karena komik memberikan
waktu
yang
cukup
bagi
pembaca
untuk
mengeksplorasi gambar dan teks secara lebih detail. Dengan kelebihan-kelebihan komik seperti yang disebutkan di atas, pembelajaran diharapkan lebih efektif sekaligus efisien. 2. Kekurangan komik Selain kelebihan-kelebihan komik yang telah dijelaskan di atas,
terdapat
Kekurangan
pula
tersebut
kekurangan-kekurangan adalah:
komik
dari
komik.
membatasi
bahkan
memungkinkan menumpulkan imajinasi, memungkinkan pembaca tidak mampu menikmati dan mengapresiasi karya-karya sastra, komik menimbulkan efek adiktif, dan komik lebih ekplisit menggambarkan
adegan.20
Lebih
lengkapnya
seperti
yang
dijelaskan berikut ini : 19
guruindo.blogspot.com/.../komik-sebagai-media-pembelajaran.html di akses pada tanggal 24 nov 2010 pkl 17. 15 20 http://uuntriwahyudi.blogspot.com/2011/05/komik-sebagai-media-pembelajaran-2.html di akses pada tanggal 5 juni pukul 22. 21 wib.
18
Pertama,
komik
membatasi
bahkan
memungkinkan
menumpulkan imajinasi. Seperti yang telah dijelaskan di atas bahwa komik merupakan gambar bercerita atau gamcer, yang artinya bahwa cerita yang ingin disampaikan di visualisasikan dalam bentuk gambar, teks atau tulisan hanya berperan sebagai pelengkap gambar. Kita bisa langsung menikmati cerita komik tanpa harus berpikir membayangkan penggambaran atas cerita tersebut karena semuanya telah tervisualisasikan dengan gambar. Hal inilah yang lama-kelamaan membuat imajinasi menjadi tumpul karena pembaca terpaku dengan apa yang sedang dinikmatinya. Berikut contoh bahan ajar yang disajikan dengan komik ;
Gambar 2. 2 Contoh Bahan Ajar yang Disajikan dengan Komik Komik Lembaga keuangan ; Bank
19
Berbeda dengan cerita bergambar seperti novel dan cerpen yang membuat pembacanya harus berpikir membayangkan penggambaran dari apa yang dibaca karena disini gambar hanya menjadi pelengkap tulisan. Berikut contoh bahan ajar IPS yang disajikan dengan cara yang biasa;
Bahan ajar yang disajikan secara biasa: Lembaga Keuangan ; Bank A. Pengertian Bank - Bank berasal dari bahasa yunani, Banco yang berarti meja. Pada saat itu meja. Pada saat itu meja digunakan sebagai tempat tukar-menukar uang. Mula-mula kegiatan bank hanyalah membeli dan menjual uang logam, namun kegiatan bertambah dengan menerima simpanan dan kemudian memberikan pinjaman kepada pedagang. Ilustrasi tersebut menunjukan bahwa Bank merupakan tempat menyimpan dan meminjam uang. - Menurut UU no 7 tahun 1992 tentang perbankan, Bank merupakan badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya
20
kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. B. Macam-macam Bank - Menurut Fungsinya Bank terbagi dua, yaitu : a. Bank Primer Bank primer merupakan bank sirkulasi dan dapat menciptakan uang yang kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Dalam hal ini disebut juga Bank umum. b. Bank Sekunder Bank sekunder merupakan bank yang kegiatannya hanya dapat menghimpun dana dari
masyarakat
serta memberikan kredit kepada masyarakat, tidak dapat
menciptakan
uang,
memperbesar
atau
memperkecil arus uang. - Jenis Bank dilihat dari kepemilikannya a. Bank milik pemerintah Bank milik pemerintah merupakan bank yang akta pendirian
dan
sahamnya
sehingga
keuntungan
yang
dimiliki
pemerintah,
diperolehnya
juga
dimiliki pemerintah. Contohnya adalah BNI, BRI, BTN, Bank mandiri. b. Bank milik swasta nasional Bank milik swasta nasional adalah bank yang akta pendiriannya dan modalnya dimiliki oleh swasta nasional. Contohnya adalah Bank Muamalat, BCA, Bank lippo, Bank Danamon c. Bank milik koperasi Bank milik koperasi merupakan bank yang akta dan modalnya dimiliki oleh koperasi yang berbadan hokum. Contohnya adalah Bank Bukopin.
21
d. Bank milik swasta asing Bank milik swasta asing merupakan bank yang akta pendirian dan modalnya dimiliki oleh swasta asing atau pemerintahh asing. Contohnya adalah HSBC dan City Bank. e. Bank milik campuran Bank milik campuran merupakan bank
yang
sahamnya dimiliki oleh pihak asing dan pihak swasta nasional yang kepemilikan sahamnya mayoritas oleh warga Negara Indonesia. Contohnya adalah Bank Merincorp, Sumitomo niaga bank.
C. Fungsi Bank Fungsi Bank pada umumnya adalah sebagai berikut : 1.
Fungsi Intermediasi ( Perantara ) Fungsi intermediasi artinya, bahwa bank menjadi lembaga perantara antara orang yang mempunyai kelebihan dana dan orang yang membutuhkan dana. Fungsi ini terdiri atas: a. Menerima
bernagai
bentuk
simpanan
dari
masyarakat. Simpanan masyarakat di Bank dapat berbentuk tabungan, deposito, atau simpanan giro. b. Memberikan kredit, baik yang bersumber dari dana yang diterima dari masyarakat maupun dari bank sendiri.
Kredit
masyarakat
yang
dapat
diberikan
berbentuk
bank
kredit
kepada
konsumtif
maupun kredit produktif. 2. Fungsi Transmisi Fungsi ini berkaitan dengan peranan bank dalam memberikan jasa-jasa lalu lintas pembayaran dan peredaran uang. Fungsi transmisi dilakukan bank dengan
22
menciptakan jasa-jasa pelayanan bank, seperti jasa pengiriman uang (transfer), jasa penagihan (inkaso), jasa penjualan valuta asing dan lain-lain. Sedangkan Fungsi Bank menurut pasal 4 UU no 7 th 1992 adalah bahwa pelaksanaan
pembangunan
bank berfungsi menunjang nasional
dalam
rangka
pemerataan, pertumbuhan ekonomi dan stabilitas nasional kea rah peningkatan kesejahteraan rakyat.
Bank Indonesia sebagai bank sentral. Bank sentral maksudnya adalah lembaga Negara yang memiliki wewenang mengeluarkan alat pembayaran yang sah di suatu Negara, merumuskan dan melaksanakan kebijakan moneter, mengatur dan menjaga kelancaran system pembayaran, mengatur dan mengawasi perbankan, serta menjalankan fungsi sebagai pemberi pinjaman yang terakhir. Bank sentral di Indonesia adalah bank Indonesia.
Kelemahan komik selanjutnya yaitu; komik memungkinkan seseorang tidak mampu menikmati dan mengapresiasi karya-karya sastra, komik menimbulkan efek adiktif dan komik lebih eksplisit dalam menggambarkan adegan.21 Penjelasan detailnya di bawah ini; Komik memungkinkan seseorang tidak mampu menikmati dan mengapresiasi karya-karya sastra. Seperti yang disebutkan di atas kelemahan komik yang pertama yaitu komik memungkinkan penumpulan imajinasi, ketika kemampuan imajinasi sudah berkurang karena terpaku dengan pengalaman pada lingkungan yang di tampilkan komik maka hal ini akan membuat kita sulit 21
http://uuntriwahyudi.blogspot.com/2011/05/komik-sebagai-media-pembelajaran-2.html di akses pada tanggal 28 september pukul 13. 30 wib.
23
untuk memahami penggambaran yang diberikan cerpen atau novel yang pada akhirnya menyebabkan kita tidak dapat menikmati keindahan karya sastra selain komik. Selanjutnya yaitu komik menimbulkan efek adiktif. Efek adiktif merupakan efek yang menimbulkan ketergantungan atau kecanduan yang sulit dihentikan. Dalam kaitannya dengan komik, pembaca ingin menikmati edisi-edisi selanjutnya dari komik yang dibacanya atau komik-komik lainnya yang tentu saja selain menghabiskan banyak dana untuk membeli edisi demi edisi juga akan menyita waktu untuk membacanya. Yang terakhir yaitu komik lebih ekplisit menggambarkan adegan. “Eksplisit artinya gamblang, tegas, terang”.22 Ini berarti gambar dalam komik disajikan secara jelas/gamblang dimana pembaca dapat memahami gambar yang tersaji dengan mudahnya. Namun sayangnya komik yang identik sebagai konsumsi bagi anak-anak, tidak sedikit komik yang menampilkan adegan-adegan kekerasan dan bahkan bernuansa pornografi. Hal ini tentu tidak baik jika di konsumsi oleh anak-anak.
d. Macam-macam komik Komik sebagai media masa hadir dengan berbagai jenis dan materi sesuai dengan kebutuhan khalayak atau konsumen. Dalam hal ini untuk komik indonesia Marcel Bonneff membaginya ke dalam beberapa jenis komik, yaitu: 1.) Komik wayang Komik wayang bagi orang asing merupakan jenis asli komik indonesia, apalagi komik ini dimaksudkan untuk menyaingi komik impor di pasar dan membatasi pengaruh negatifnya. Lakon pokok (karakter utama) komik wayang adalah hasil tradisi lama yang lahir 22
m. artikata.com/arti-326114-eksplisit.html, diakses pada tanggal 29 september pukul
06.10 wib
24
dari sumber hindu, yang kemudian di olah dan di perkaya dengan unsur lokal, beberapa diantaranya berasal dari kesusastraan jawa kuno seperti mahabarata dan ramayana 2.) Komik silat Komik silat atau pencak berarti teknik beladiri, sebagaimana halnya karate dari jepang, atau kun Tao dari cina.Komik silat ini banyak mengambil ilham dari seni beladiri dan juga legendalegenda rakyat. Pada umumnya kisah dalam komik silat berceritakan pengalaman petualangan para pendekar dalam membela kebenaran dan menerangi kejahatan, dan kebaikanlah yang akan memenangkannya. 3.) Komik Humor Komik humor dalam penampilannya selalu menceritakan hal yang lucu dan membuat pembacanya tertawa. Baik karakter tokoh yang biasanya di gambarkan dengan fisik yang lucu atau jenaka maupun tema yang di angkat, dan dengan memanfaatkan banyak segi anekdotis, komik humor langsung menyentuh kehidupan seharihari sehingga memudahkan orang untuk memahaminya. 4.) Komik Roman remaja Dalam bahasa indonesia, kata roman jika digunakan sendiri selalu berarti kisah cinta, dan kata remaja digunakan untuk menunjukan bahawa komik ini ditujukan bagi kaum muda, dimana ceritanya tentu saja harus romantis. Adapun sumber ilhamnya bermacammacam. Tema-tema yang diambil pun berkisar tentang kehidupan kaum muda dan liku-liku kehidupannya. 5.) Komik didaktis Komik didaktis merujuk kepada komik yang bermaterikan ideologi, ajaran-ajaran agama, kisah-kisah perjuangan tokoh dan materi-materi lainnya memiliki nilai-nilai pendidikan bagi para pembacanya. Komik memiliki dua fungsi sekaligus, yaitu fungsi
25
hiburan dan juga dapat dimanfaatkan secara langsung atau tidak langsung untuk tujuan edukatif (pendidikan).23 Komik yang di maksud dalam penelitian ini adalah jenis komik didaktis, yaitu komik yang berisikan nilai-nilai pendidikan dan materi pembelajaran. Berikut contoh komiknya:
Gambar 2.3 Contoh Komik Didaktis
23
Marcel Bonneff , Komik Indonesia, (Jakarta : Kepustakaan Populer Gramedia, 2008) h. 104-135
26
24
Contoh komik pendidikan di atas berisi tentang materi demokrasi. Materi tentang demokrasi tersebut
tidak hanya
disampaikan oleh kata-kata atau dialog-dialog antara tokohnya namun juga di visualisasikan dengan gambar-gambar mengenai demokrasi itu sendiri, seperti gambar kampanye dan pemilu, dimana dengan gambargambar tersebut pembaca dapat dengan mudah mencerna materi yang dibacanya.
3. Penguasaan Konsep a. Pengertian Penguasaan Konsep “Penguasaan berasal dari kata dasar kuasa yang artinya mampu, kemampuan, hak menjalankan sesuatu, atau mandat”.25 Kemampuan tersebut bisa bermakna kemampuan dalam berbagai hal, seperti misalnya dalam bidang pendidikan. Dalam bidang pendidikan penguasaan berarti kemampuan untuk menggunakan dan memahami pengetahuan atau kepandaian yang telah dipelajarinya. “Konsep sekelompok
merupakan
orang
yang
buah
pemikiran
dinyatakan
dalam
seseorang definisi
atau
sehingga
melahirkan produk pengetahuan meliputi prinsip, hukum dan teori. Konsep diperoleh dari fakta, peristiwa, pengalaman, melalui generalisasi dan berpikir abstrak”.26 Konsep berarti pemahaman atau pengetahuan seseorang tentang sesuatu objek yang di dapatnya melaui 24
Gambar di ambil dari http//www.berani.co.id/fd/ai/komik.gapurapangarti.blogspot.com Ahmad Maulana, dkk, Kamus Ilmiah Populer lengkap Edisi terbaru, ( Yogyakarta: Absolut, 2004), h. 239 26 Saiful Sagala, konsep dan makna Pembelajaran, (Bandung : Alfabeta, 2006), h. 71 25
27
pengalaman belajar. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, “konsep adalah gambaran mental dari objek, proses, atau apapun di luar bahasa, yang di gunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal lain”.27 Sedangkan menurut Oemar Hamalik Suatu konsep adalah suatu kelas atau suatu kategori stimuli (objek-objek atau orang) yang memiliki ciri-ciri umum.28 Dari pemaparan di atas dapat di simpulkan bahwa penguasaan konsep merupakan kemampuan seseorang dalam memahami sesuatu yang telah ia pelajari melalui berbagai pengalaman-pengalaman dan peristiwa
yang
telah
dilaluinya
sehingga
melahirkan
produk
pengetahuan. Penguasaan konsep yang di maksud dalam penelitian ini adalah penguasaan konsep dalam ranah kognitif berdasarkan taksonomi Bloom yang merupakan penguasaan bahan pelajaran berkenaan dengan kemampuan berpikir setelah pembelajaran. Pada ranah kognitif terdapat enam jenjang proses berpikir, yaitu : 1) Ingatan (Remember), adalah kemampuan menyatakan kembali fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang telah dipelajari dan tersimpan dalam memori jangka panjang (Long term Memory). 2) Pemahaman ( understand), adalah membangun pengertian dari pesan instruksional termasuk pesan secara lisan, tulisan dan komunikasi secara grafis. 3) Penerapan (apply) adalah kemampuan menyelesaikan atau menggunakan prosedur yang dipelajarinya pada suatu keadaan. 4) Analisis (Analyze) adalah kemampuan untuk menganalisa suatu informasi atau situasi tertentu menjadi komponen-komponen sehingga informasi tersebut menjadi jelas.
27
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2002), Edisi Ketiga, h. 588 28 Oemar Hamaalik, Perencanaan Pengajaran Berdaasarkan Pendekatan Sistem, (Jakarta: Bumi Aksara,2005), h. 162.
28
5) Evaluasi (Evaluate) merupakan kemampuan untuk membuat pertimbangan suatu penilaian terhadap sesuatu berdasarkan ukuran-ukuran atau standar yang diterapkan. 6) Mencipta (Create) adalah kemampuan untuk menyusun kembali unsur-unsur ke dalam suatu pola atau struktur baru.29 Adapun cara menguji sejauh mana siswa menguasai konsep materi yang telah diberikan yaitu dengan cara peneliti memberikan tes penguasaan konsep. Tes merupakan serangkaian pertanyaan atau latihan yang digunakan untuk mengukur keterampilan pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok setelah mempelajari sesuatu.
b. Faktor-Faktor yang mempengaruhi Penguasaan Konsep Keberhasilan suatu proses belajar mengajar sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai ditandai dengan meningkatnya penguasaan konsep siswa. Maka dari itu, perlu diperhatikan faktorfaktor yang mempengaruhi penguasaan konsep siswa. Berdasarkan observasi dan wawancara yang peneliti lakukan dengan guru IPS di MTs daarul hikmah diketahui bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi penguasaan konsep siswa bisa berupa faktor internal maupun faktor eksternal. Faktor internal mencakup seluruh diri pribadi, kemampuan awal, termasuk fisik dan
mentalnya.
Sedangkan faktor eksternal dapat berupa media pembelajaran atau sarana dan prasarana dalam pembelajaran, serta lingkungan sosial. Dalam kaitannya dengan media pembelajaran, seorang guru harus mampu memilih media pembelajaran yang sesuai dengan materi yang akan diberikan. Misalnya, dengan menerapkan media pembelajaran
29
Lorin w. Anderson dan David R. Krathwohl ; whit peter W. Airasian , Ataxonomy for Learning, Teaching and Assessing, (New York : Longman, 2001 ), h. 67-68
29
yang menarik, serta memberi penghargaan terhadap hasil kerja dan prestasi siwa. Media yang digunakan dalam pembelajaran mempunyai peranan yang besar terhadap keberhasilan kegiatan belajar mengajar. Keberhasilan pembelajaran pada umumnya dinilai dari penguasaan konsep, sikap dan kemampuan. Dan salah satu upaya unuk memcapai hal tersebut adalah dengan menggunakan media pembelajaran yang tepat dan menarik. 4. Pendidikan IPS a. Pengertian pendidikan IPS Ada beberapa rumusan mengenai pengertian IPS, dalam kurikulum1975 di uraikan rumusan-rumusan IPS sebagai berikut : Pertama, IPS merupakan bidang studi yang merupakan gabungan dari beberapa mata pelajaran ilmu sosial yaitu sejarah, geografi, ekonomi dan sosiologi. Kedua, IPS di rancang untung membina
atau
meningkatkan
kecerdasan,
keterampilan,
serta
pengetahuan siswa dalam kehidupan berdemokrasi. Ketiga, pokok bahasan dalam bidang studi IPS adalah permasalahan kemasyarakatan yang aktual yang disajikan dengan cara akademis. Keempat, fungsi utama
dari
pembelajaran
IPS
adalah
membina
pengetahuan,
kecerdasan dan keterampilan yang bermanfaat bagi siswa dalam kehidupannya dan membina sikap yang selaras dengan nilai-nilai pancasila dan UU 1945. Sedangkan dalam kurikulum 2006 di kemukakan bahawa IPS merupakan salah satu bidang studi yang diberikan
bagi
siswa
pada
jenjang
SD/MI/SDLB
hingga
SMP/MTs/SMPLB dimana kajian IPS tersebut mencakup materimateri sosial seperti geografi, sejarah, sosiologi dan ekonomi yang di harapkan dapat mengarahkan peserta didik untuk menjadi WNI yang
30
demokrasi dan bertanggung jawab serta warga dunia yang cinta damai.30 Menurut Muhammad Nu‟man somantri Pendidikan IPS adalah penyederhanaan di siplin ilmu-ilmu sosial, ideologi Negara dan di siplin ilmu lainnya serta masalah-masalah sosial terkait yang di organisasikan dan di sajikan secara ilmiah dan psikologis untuk tujuan pendidikan pada tingkat pendidikan dasar dan menengah.31 Dari pengertian di atas dapat di simpulkan bahwa IPS merupakan mata pelajaran yang mempelajari berbagai aspek kehidupan sosial yang di dasarkan pada kajian geografi, sejarah, ekonomi dan sosiologi, guna meningkatkan pengatahuan, keterampilan dan rasa tanggung jawab peserta didik baik sebagi warga indonesia maupun sebagai warga dunia dalam kehidupan global.
b. Tujuan pendidikan IPS Menurut kurikulum IPS SMP tahun 1975 tujuan bidang studi IPS yakni dengan bahan-bahan terpilih dan disaring serta di sesuaikan dengan seluruh sasaran pembelajaran IPS di arahkan pada 2 sasaran yaitu Pembinaan warga Negara Indonesia atas dasar moral pancasila dan UUD 1945 dan kehidupan
untuk
membina Sikap social dan rasional dalam
dapat
memahami
dan
selanjutnya
mampu
memecahkan masalah-masalah sosial.32 Pembinaan warga Negara indonesia atas dasar moral pancasila dan UU 1945, maksudya bahwa Pendidikan IPS merupakan salah satu media untuk membina siswa supaya mampu menjadi warga Negara indonesia yang bertanggung jawab baik terhadap dirinya sendiri, bangsanya maupun terhadap Negara dan tanah airnya sesuai dengan
30
Sapriya, dkk, ….. h.6 Sapriya, dkk, Pembelajaran dan evaluasi hasil belajar IPS…. h. 7 32 Sapriya, dkk. Pembelajaran dan evaluasi hasil belajar IPS….. h. 13 31
31
nilai-nilai moral yang terkandung dalam pancasila dan undang-undang 1945. Membina Sikap sosial dan rasional dalam kehidupan untuk dapat memahami dan selanjutnya mampu memecahkan masalahmasalah sosial. Ini berarti dengan pendidikan IPS peserta didik di arahkan untuk mampu memecahkan berbagai permasalahan sosial yang dihadapinya di masyarakat dengan pandangan terbuka dan rasional
berdasarkan
pancasila
sebagai
falsafah
hidup
yang
menyelamatkan bangsa dan menjamin kesejahteraan hidup kita bersama. Pada dasarnya tujuan dari pendidikan IPS adalah untuk mendidik dan memberi bekal kemampuan dasar kepada siswa untuk mengembangkan diri sesuai dengan bakat, minat, kemampuan dan lingkungannya serta berbagai bekal bagi siswa untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi sehingga nantinya dapat menjadi manusia yang mampu memahami dan menyelesaikan berbagai permasalahan social yang di hadapinya serta menjadi manusia yang bertanggung jawab baik terhadap dirinya maupun terhadap bangsa dan negaranya .
5. Konsep Perusahaan dan Badan Usaha “Badan usaha adalah kesatuan hukum dan ekonomis yang menggunakan tenaga kerja dan modal untuk mendapatkan keuntungan. Sedangkan perusahaan adalah kesatuan teknis dalam kegiatan produksi yang dikembangkan oleh seseorang atau beberapa orang untuk menghasilkan barang dan jasa”.33 Perusahaan dan badan usaha merupakan dua hal yang berbeda sekalipun sebenarnya adalah satu kesatuan. Perusahaan merupakan tempat berlangsungnya kegiatan produksi seperti misalnya pabrik sedangkan 33
M. Yasin, dkk, IPS Terpadu untuk SMP, ( Ganeca exac, 2007), Cet. 1, h.196
32
badan usaha merupakan lembaga yang memberikan kelengkapan administrasi yang resmi melaui pemberian badan hukum terhadap perusahaan. Peserta didik sebagai bagian dari masyarakat harus dapat membedakan apa itu perusahaan dan apa itu badan usaha, sebab dalam kehidupan sehari-harinya tidak terlepas dari kegiatan perusahaan dan badan usaha misalnya peserta didik membutuhkan barang-barang konsumsi yang tentunya harus di produksi terlebih dahulu oleh perusahaan, atau suatu saat nanti bukan tidak mungkin mereka akan bekerja pada suatu perusahaan dan bahkan mungkin juga memiliki perusahaan. Oleh karena itulah mereka harus memahami konsep-konsep yang terapat pada materi perusahaan dan badan usaha ini.
G. Kerangka Berpikir Kerangka berpikir yang penulis ajukan seperti yang berikut ini:
33
IPS merupakan mata pelajaran yang penting
Siswa kesulitan mempelajari IPS
IPS membosankan
Pendidik masih menyampaikan materi dengan cara yang konvensional Pendidik harus kreatif dalam pelaksanaan pembelajaran
Memilih media serta pendekatan yang tepat dengan kondisi siswa
Media Komik
Tercipta Pembelajaran yang berkualitas, efisien dan memiliki daya tarik
Kesulitan siswa dalam mempelajari IPS merupakan salah satu masalah yang di hadapi oleh guru. IPS membosankan, hal itulah yang sering kita dengar dari siswa dan siswi kita. Materi IPS penuh dengan konsep-konsep yang harus di hafal dan teori yang amat membosankan, yang membuat siswa-siswa malas dalam mengikuti pelajaran ini. Salah satu faktor penyebabnya adalah para pendidik atau guru mata pelajaran itu sendiri. Para pendidik di tuntut untuk kreatif dalam pelaksanaan pembelajaran, mulai dari pemilihan media, metode, serta memilih pendekatan yang tepat dengan kondisi siswanya sehingga dapat tercipta pembelajaran yang berkualitas, efisien, dan mempunyai daya tarik bagi
34
siswa. Namun kenyataannya, yang banyak terjadi di lapangan sekarangsekarang ini justru para pendidik masih menyampaikan materi dengan cara yang konvensional,serta jarang sekali mempergunakan media pembelajaran yang dapat memperjelas isi materi dan memberikan gambaran kepada peserta didik tentang materi yang di pelajari. IPS merupakan pelajaran yang penuh dengan konsep hapalan dan terkesan membosankan, oleh karena itu perlu di berikan suatu upaya kreatif yang di lakukan oleh guru kepada siswa agar siswa lebih mudah mempelajari pelajaran IPS. Salah satu upaya yang dapat di lakukan oleh guru adalah dengan memanfaatkan komik sebagai media pembelajaran untuk menarik perhatian siswa dan membantu memudahkan siswa dalam memahami
bahan
pelajaran,
sehingga
siswa
mengalami
proses
pembelajaran yang menyenangkan, yang pada akhirnya meningkatkan penguasaan terhadap konsep materi yang telah di
pelajari.
H. Hipotesis Berdasarkan uraian dalam deskripsi teoritis dan kerangka berpikir, maka hipotesis yang di ajukan dalam penelitian ini adalah : “Diduga terdapat pengaruh positif dan signifikan antara penggunaan media komik dalam pembelajaran IPS terhadap penguasaan konsep meteri siswa”.
35
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat Penelitian Dalam penelitian ini saya mengambil tempat penelitian di MTs Daarul Hikmah Pamulang yang beralamat di Jl Surya Kencana Barat, No 24 Tangerang Selatan. Adapun alasan pemilihan tempat penelitian tersebut adalah karena MTs. Daarul Hikmah merupakan MTs yang sedang berkembang, hal ini dapat dilihat dari adanya program unggulan dalam pengelompokan kelas selain kelas kelompok kelas standar. Program unggulan yang dimaksud adalah kelompok kelas IPTEK dan IMTAQ. Kelas IPTEK merupakan kelas unggulan yang terdiri dari siswa-siswa yang memiliki kemampuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang tinggi seperti pada mata pelajaran Matematika, IPA, B. Inggris, dan TIK, sedangkan Kelas IMTAQ merupakan kelas unggulan yang terdiri dari siswa-siswa yang memiliki ilmu pengetahuan agama yang tinggi seperti pada mata pelajaran Al-qur‟an Hadits, Fiqih, B. Arab. Selain itu Lokasi sekolah tersebut dekat dengan tempat tinggal peneliti, sehingga dapat menghemat waktu penelitian serta memudahkan transportasi dan juga peneliti pernah melaksanakan Praktek Profesi Keguruan Terpadu di sekolah tersebut sehingga sedikit banyak sudah mengetahui situasi dan kondisi sekolah tersebut.
36
B. Metodologi Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey dengan pemberian perlakuan sebelum proses kegiatan pembelajaran. Metode penelitian survey adalah pengamatan atau penyelidikan yang kritis untuk mendapatkan keterangan yang terang dan baik terhadap suatu persoalan tertentu dan di dalam suatu daerah tertentu. 34
Metode penelitian survey dipilih karena penulis ingin mengetahui
bagaimana respon siswa setelah belajar menggunakan media komik dan pengaruhnya terhadap penguasaan konsep materi yang telah dipelajari. Metode ini mempunyai tujuan utama yaitu mengetahui gambaran umum karakteristik dari populasi. Metode survey mempunyai tiga karakteristik dalam penelitiannya yaitu: 1. Informasi dikumpulkan dari sekelompok besar orang untuk mendeskripsikan beberapa aspek/karakteristik tertentu, 2. Informasi di kumpulkan melalui pengajuan pertanyaan (tertulis atau lisan) dari suatu populasi, 3. Informasi diperoleh dari sampel, bukan dari populasi.
C. Populasi dan Sampel Populasi adalah semua anggota kelompok manusia yang tinggal bersama dalam satu tempat dan secara terencana menjadi target kesimpulan dari hasil akhir penelitian.35 Populasi adalah keseluruhan objek penelitian.36 Adapun populasi target dalam penelitian ini adalah seluruh siswa MTs Daarul Hikmah Pamulang. Populasi terjangkau dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII MTs Daarul Hikmah Pamulang yang terdaftar pada semester 2 (genap) tahun ajaran 2010/2011. Sedangkan sampel adalah sebagian subjek yang diselidiki dari keseluruhan subjek penelitian (populasi).37 Sampel adalah jumlah populasi 34
S. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2004), cet.. ke
4, h. 29 35
Sukardi, metodologi Penelitian Pendidikan (Jakarta:Bumi Aksara, 2003), h.53 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktetk. H. 115 37 Amirul Hadi dann Hartono, Metode Penelitian Pendidikan, h.120 36
37
yang di pilih untuk sumber data.38 Salah satu syarat yang harus dipenuhi diantaranya
adalah
bahwa
sampel
harus
diambil
dari
bagian
populasi.Dalam peneitian ini sampel yang diambil adalah dari populasi terjangkau.
D. Teknik Pengambilan Sampel Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan cara random atas dasar himpunan (Cluster Random Sampling) bisa dengan cara merandom kelas yang ada, undian dan bisa juga dengan table bilangan random”.39 Sampel dalam penelitian ini, peneliti mengambil sampel secara acak dari populasi terjangkau yaitu siswa kelas VII, dalam hal ini yang dirandom adalah himpunannya. Cara yang digunakan yaitu dengan undian kelas, dimana setiap himpunan kelas memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi sampel penelitian. Adapun teknisnya yaitu setiap nama himpunan (kelas VII A, B, C, D, E, F, G, dan H) di tulis dalam sebuah kertas kecil yang nantinya kertas tersebut digulung dan di masukan kedalam gelas kemudian gelas tersebut di tutup dengan kertas yang sudah dilobangi dan di kocok-kocok, untuk mengeluarkan satu nama himpunan kelas. Nama kelas yang keluar tersebutlah yang dijadikan sampel penelitian.
E. Variabel Penelitian Menurut Sugiyono, variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.40
38 39
Sukardi, metodologi penelitian pendidika, (Jakarta:Bumi Aksara, 2003), h.54 Sanapiah Faisal, Statistik Untuk Penelitian, ( Jakarta: Rajawali Press, 2001), Cet. V, h.
66 40
Sugiyono, metode penelitian Pendidikan, ( Bandung:Alfabeta, 2007), h.118
38
Variabel adalah gejala yang bervariasi, yang menjadi objek penelitian.41 Kata “variabel” berasal dari bahasa inggris “variable” dengan arti “ubahan”, “factor tak tetap”, atau “gejala yang dapat berubah-ubah”.42 Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang akan dijadikan objek pengamatan penelitian.43 Pada penelitian ini penulis mengambil dua variabel, Yaitu : 1. penggunaan media pembelajaran komik (Variabel X) dan 2. penguasaan konsep materi perusahaan dan badan usaha siswa (Variabel Y) Variabel Penggunaan media pembelajaran komik merupakan variabel independen (bebas) yaitu, variabel yang mempengaruhi variabel lain, secara bebas berpengaruh terhadap variabel lain. Variabel ini disimbolkan dengan huruf (X) atau variabel X. Dan variabel penguasaan konsep materi perusahaan dan badan usaha siswa merupakan variabel yang menduduki posisi sebagai variabel dependen (terikat) yaitu, variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain. Variabel ini disimbolkan dengan huruf (Y) atau variable Y.
Tabel 3.I Kisi-kisi Instrumen variabel penggunaan media pembelajaran komik(X) No
Indikator
Item
Jumlah
1.
Menunjukan ketertarikan siswa
1, 4, 9
3
2.
Menunjukan ketidaktertarikan
5, 10
2
siswa 3.
Pendapat siswa mengenai manfaat 2, 8, 6
41
3
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1996). Cet. Ke-10, h. 111 42 Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2003). Cet. Ke-12, h.33 43 Amirul Hadi dan Haryono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung : CV. Pustaka Setia, 1998), h.205
39
komik dalam pembelajaran IPS 4.
Pendapat
siswa
ketidaksesuaian
mengenai 3, 7
komik
2
sebagai
media pembelajaran Jumlah
10
10
Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrument Variabel tes penguasaan konsep materi perusahaan dan badan usaha siswa (Y) No 1.
Indikator Mendefinisikan
Item pengertian 1, 2,
Jumlah 2
perusahaan dan badan usaha 2.
Mendeskripsikan macam-macam 3, 8
2
badan usaha 3.
Mengidentifikasi
misi/tujuan 4, 5, 6, 7
2
badan usaha (BUMN, BUMS, Koperasi) 4.
Mengidentifikasi pertimbangan
beberapa 9, 10
yang
perlu
2
di
perhatikan dalam berbisnis Jumlah
10
10
F. Teknik Pengumpulan Data Metode/teknik pengumpulan data adalah cara yang dapat digunakan untuk mengumpulkan atau mendapatkan data dari fenomena empiris. Paradigma penelitian, tingkat data atau bentuk data yang akan diperoleh dan subjek penelitian (populasi dan sampel) menentukan pilihan atas metode pengumpulan data.
40
Data adalah sekumpulan informasi atau fakta tentang sesuatu problema, baik berupa angka-angka (bilangan) ataupun berupa kategori seperti senang, tidak senang, baik, buruk, berhasil, gagal dan sebagainya.44 Dalam penelitian ini, penulis menggunakan tekhnik pengumpulan data sebagai berikut: 1. Observasi (Pengamatan) dan wawancara Menurut S. Margono observasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian. Pengamatan dan pencatatan ini dilakukan terhadap objek di tempat terjadi atau berlangsungnya peristiwa.45 Sedangkan menurut Prof. Dr. Nasution pengertian wawancara adalah suatu komunikasi verbal untuk memperoleh informasi dari responden.46 Data yang diperoleh dari hasil observasi dan wawancara tersebut disajikan dalam bentuk deskriptif kualitatif sebagai bukti pendukung untuk hasil penelitian dan menjadi data pelengkap dari data kuantitatif berupa hasil tes penguasaan konsep dan perhitungan hasil angket. 2. Penyebaran angket atau kuesioner Angket atau kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya untuk diketahui.47 Angket ini berisi daftar pertanyaan dengan alternatif jawaban yang berkenaan dengan penggunaan media komik dalam pembelajaran IPS, siswa dapat memberikan respon terhadap pertanyaan-pertanyaan sikap dengan memilih alternatif jawaban Sangat setuju, setuju, kurang setuju dan
44
Ine I Amirman Yousda, Penelitian dan Statistik Pendidikan Jakarta : Bumi Aksara, 1993 h. 129 45 Nurul Zuriah, Metodologi Penelitian sosial dan Pendidikan,(Jakarta: Bumi Aksara, 2007), Cet. 2, h. 173 46 Prof. Dr. S. Nasution, M.A. Metode Research, (Jakarta: Bumi aksara, 2003), hal.113 47 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian ; Suatu Pendekatan Praktik, ( Jakarta: Bina Aksara, 1989), h. 124
41
tidak setuju. Angket ini terdiri dari 10 pertanyaan yang bersifat langsung dan tertutup, dengan kode sebagai berikut: SS
=
Sangat setuju
KS
= Kurang setuju
ST
=
setuju
TS
= Tidak Setuju
Teknik penskoran terhadap data angket dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3.3 Skala pernyataan positif dan negatif pada skala likert No
Pernyataan
Kategori SS
ST
KS
TS
1
Pernyataan Positif
4
3
2
1
2
Pernyataan Negatif
1
2
3
4
Angket tersebut akan diberikan kepada siswa kelas VII D yang berjumlah 32 siswa yang dijadikan sampel dalam penelitian ini, digunakan untuk memperoleh data tentang pengaruh penggunaan media komik dalam pembelajaran IPS terhadap penguasaan konsep materi Perusahaan dan Badan Usaha siswa di MTs Daarul Hikmah Pamulang. 3. Tes penguasaan konsep Tes adalah serangkaian pertanyaan atau latihan yang digunakan untuk mengukur keterampilan pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Jenis tes instrumen pengumpulan data yang digunakn adalah tes prestasi, yaitu tes yang digunakan untuk mengukur pencapaian seseorang setelah mempelajari sesuatu. Dalam pengumpulan data tersebut terlebih dahulu ditentukan sumber data, kemudian jenis data, tekhnik pengumpulan, dan instrument yang digunakan. Secara lengkap dapat dilihat pada tabel:
42
Tabel 3.4 Teknik Pengumpulan Data Sumber
Jenis Data
Data
Teknik
Instrumen
Pengumpulan
Penelitian
Data Siswa
Observasi kegiatan
Mengisi lembar
Lembar
Guru
pembelajaran siswa
observasi
observasi
Respon siswa mengenai
Wawancara
Lembar
pembelajaran IPS
dengan siswa
wawancara
Respon guru mengenai
Wawancara
Lembar
pembeljarnan IPS
dengan guru
wawancara
Siswa
Respon
siswa
setelah Mengisi angket
mengikuti
pembelajaran
dengan
menggunakan
Angket/ kuesioner
media komik Siswa
Hasil
Tes
penguasaan Melaksanakan tes Lembar
konsep materi yang telah soal kognitif dipelajari
setelah
mengikuti
pembelajaran
dengan
menggunakan
Tes
kognitif
media komik
G. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian diartikan sebagai alat yang dapat menunjang sejumlah data yang dapat diasumsikan dapat digunakan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dan menguji hipotesis penelitian. Sesuai metode pengumpulan data maka Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes dan non tes. Pada instrument tes menggunakan tes penguasaan konsep pada aspek kognitif, dan pada instrument non tes menggunakan lembar angket (kuesioner).
43
1.) Komik Komik yang dimaksud disini adalah komik yang berisikan materi pelajaran. 2.) Kuesioner kuesioner merupakan sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden. Angket ini berisi daftar pertanyaan dengan alternatif jawaban yang berkenaan dengan penggunaan media komik dalam pembelajaran IPS, siswa dapat memberikan respon terhadap pertanyaan-pertanyaan sikap dengan memilih sangat setuju, setuju, kurang setuju, dan tidak setuju. 3.) Tes penguasaan konsep. Tes penguasaan konsep, merupakan tes yang digunakan untuk mengukur sejauh mana siswa menguasai konsep materi yang telah diberikan, dalam hal ini yang di tes hanya berkisar pada ranah kognitif siswa, diantaranya pengetahuan/ingatan (C1), dan pemahaman (C2).
H. Uji Coba Instrumen Instrumen penelitian sebelum digunakan untuk memperoleh datadata penelitian, terlebih dahulu dilakukan uji coba agar diperoleh instrument yang valid dan reliable. 1. Uji Coba Instrumen Komik Dalam penelitian ini untuk uji coba instrument komik adalah dengan uji validitas ahli atau isi. Pada uji validitas ahli kisi-kisi instrument yang telah tersusun divalidasi kepada ahli bidang validitas yang dilakukan, yaitu validitas kesesuaian konsep, bahasa, kesesuaian gambar terhadap isi materi dan kesesuaian isi program. Bagi mahasiswa pendidikan IPS bisa melibatkan guru mata pelajaran, dosen pembimbing, atau dosen mata kuliah IPS (Sesuai topik yang di teliti)
44
Tabel 3.5 Kisi-Kisi Uji Validitas Ahli instrument komik Kesesuaian Kesesuaian konsep
Pertanyaan
No soal
1. Apakah indikator pada instrument ini
1
mewakili aspek konsep perusahaan dan badan usaha.
Kesesuaiaan bahasa
1. Apakah
bahasa
yang
digunakan
3
instrument ini sudah cukup jelas? 2. Apakah
bahasa
yang
digunakan
4
instrument ini sudah cukup efektif? Kesesuaian
1. Apakah gambar yang terdapat pada
gambar
komik
ini
terhadap isi
materinya?
sesuai
dengan
5
isi
materi 2. Bagaimanakah dengan kemenarikan
6
ilustrasi yang tertuang pada komik ini? Kesesuaian Isi program
1. Apakah materi yang terdapat pada komik
sesuai
dengan
7
tujuan
pembelajaran yang ingin di capai? SARAN
Hal-hal apa saja yang perlu dilakukan untuk
8
memperbaiki komik ini agar tampil lebih sempurna KESAN
Bagaimanakah kesan anda setelah membaca
9
dan menelaah komik ini
Lembar hasil uji validitas ahli atau isi instrument komik secara lebih lengkap terdapat pada lampiran.48
48
Lampiran 5,
45
2. Uji Coba Instrumen Angket Uji instrument yang akan dilakukan pada angket ini adalah uji validitas. Uji validitas dilakukan untuk memastikan bahwa instrument yang dibuat sudah tepat dan sesuai dengan penelitian yang dilakukan. Perhitungan validitas dari sebuah instrumen dapat menggunakan rumus korelasi product moment atau dikenal juga dengan korelasi pearson, adapun rumusnya adalah sebagai berikut:
Keterangan: Rxy: Koefisien Korelasi N: Jumlah responden uji coba X: Skortiap item Y: Skor seluruh item responden uji coba Kemudian untuk menguji signifikansi hasil korelasi peneliti menggunakan uji-t. Adapun criteria yang untuk menentukan signifikan dengan membandingkan nilai t-hitung dengan t-tabel. Jika t-hitung > ttabel maka dapat disimpulkan bahwa butir item tersebut valid. Rumus mencari t-hitung yang digunakan adalah:
49
Adapun pengujian validitas dan uji-t
ini menggunakan
software Microsoft excel.50 3. Uji Coba Instrumen Tes Penguasaan Konsep a. Uji Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan valid tidaknya suatu alat ukur tergantung kepada mampu tidaknya alat
49
igcomputer.com/cara-mudah-menghitung-validitas-dengan-excel.html, diakses pada tanggal 20 april 2011, pukul 14.05 50
Lampiran 1
46
tersebut mencapai tujuan pengukuran yang dikehendaki dengan tepat. Pengujian validitas yang digunakan dalam instrument ini adalah validitas isi yang dalam penyusunan butir-butir soalnya disesuaikan dengan materi. Pengujian validitas ini menggunakan rumus ANATEST51 b. Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah ketepatan atau ketelitian suatu alat evaluasi. Suatu alat evaluasi atau tes disebut reliabel, jika tes tersebut dapat dipercaya, konsisten atau stabil produktif. Jadi yang diperhitungkan disini adalah ketelitiannya. Pengujian reliabilitas untuk instrumen, dicari dengan menggunakan rumus ANATEST52 c. Uji Taraf Kesukaran Soal Uji taraf kesukaran soal merupakan suatu uji yang bertujuan untuk mengetahui soal-soal itu termasuk kategori mudah, sedang atau sukar. Untuk itu digunakan rumus ANATEST 53 d. Daya Pembeda soal Daya pembeda adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan (berkemampuan
kemampuan tinggi)
antara
dengan
siswa
siswa yang
yang
pandai
tidak
pandai
(berkemampuan rendah). Untuk mengetahui daya pembeda soaal penghitungannya
dilakukan
dengan
menggunakan
rumus
ANATEST 54
I. Prosedur Penelitian Penelitian ini dilakukan meliputi tiga tahap yaitu: 1. Tahap Persiapan Pada tahap ini dilakukan beberapa kegiatan, diantaranya adalah kegiatan penelaahan kepustakaan meliputi buku teks, jurnal, majalah serta sumber bacaan lain yang berkaitan dengan penelitian yang 51
Lampiran 8 Lampiran 8 53 Lampiran 8 54 Lampiran 8 52
47
hendak dilakukan. Selain itu, peneliti juga merumuskan tujuan penelitian, perumusan hipotesis, identifikasi variable, penentuan populasi dan sampel, penentuan tempat dan waktu perizinan untuk melakukan penelitian, penyusunan rencana pembelajaran serta penyusunan instrument yang akan digunakan. Bersamaan dengan kegiatan diatas, dilakukan juga observasi berupa pengamatan secara langsung proses belajar mengajar di kelas VII D MTs Daarul Hikmah. Kegiatan ini kemudian dilanjutkan dengan wawancara singkat dengan siswa dan guru bidang studi bersangkutan mengenai penerapan model dan media pembelajaran yang selama ini digunakan. Dari kegiatan ini diperoleh keterangan bahwa guru IPS telah berusaha untuk memperbaiki kualitas pembelajaran IPS dikelas, diantaranya yang pernah dilakukan adalah dengan penerapan metode diskusi serta memanfaatkan media pembelajaran yang tersedia di sekolah untuk pembelajaran IPS seperti peta dan globe. Wawancara ini merupakan wawancara pra penelitian. Adapun maksud dari wawancara ini adalah unutuk menggali berbagai informasi yang terkait dengan masalah pembelajaran IPS di kelas. 2. Tahap pelaksanaan Pada
tahap
ini
peneliti
melakukan
penerapan
media
pembelajaran komik bersamaan dengan pengumpulan data. Pada awalnya siswa diajak membaca komik, kemudian guru atau peneliti meminta siswa yang bersedia untuk menjelaskan hasil bacaan mereka di depan kelas, setelah tidak ada lagi siswa yang bersedia menjelaskannya maka guru menjelaskan dan memberikan tambahantambahan dari penjelasan yang telah di uraikan oleh siswa yang maju ke depan kelas. Selanjutnya setelah guru memberikan penjelasanpenjelasan guru mempersilahkan siswa untuk mengajukan pertanyaan, jika ada yang bertanya guru mempersilahkan siswa lain untuk menjawabnya dan kemudian menambahkan. Selanjutnya pada tahap akhir guru mempersilahkan siswa untuk menyimpulkan materi
48
pembelajaran yang telah dipelajari, setelah itu guru/peneliti bersama siswa menyimpulkan secara menyeluruh materi pembelajaran yang telah dipelajari. Kegiatan terakhir pada tahap ini adalah pengumpulan data bersumber dari siswa atau pelaksanaan evaluasi kegiatan berupa tes kognitif untuk mengukur penguasaan konsep atas materi yang telah dipelajari. Setelah data terkumpul kemudian dilanjutkan dengan pengolahan sesuai dengan pengujian dan analisis data yang telah ditentukan. Serta pengisian angket skala sikap tanggapan siswa atas pembelajaran dengan menggunakan media komik. 3. Tahap pelaporan Tahap ini merupakan tahap terakhir dari penelitian, pada tahap ini dikemukakan proses penelitian dan pengalaman peneliti.
J. Analisis data Setelah data selesai dikumpulkan dengan lengkap, tahap berikutnya adalah tahap pengolahan dan analisis data. 1. Uji Prasyarat Analisis data a. Analisis Data Angket Analisis data angket ini dengan menghitung jumlah jawaban siswa yang menjawab sangat setuju, setuju, kurang setuju dan tidak setuju. Setelah diketahui masing-masing jumlah
jawaban
siswa
maka
dapat
dianalisis
dengan
menggunakan deskriptif kualitatif. Adapun langkah-langkah analisis data angket ini yaitu sebagai berikut: 1. Editing Editing yang dimaksud dalam penelitian ini adalah memeriksa
jawaban
angket
yang
telah
diserahkan
responden kepada penulis. Dalam pengolahan data yang pertamakali harus dilakukan adalah editing. Hal ini berarti semua angket
harus diteliti satu persatu tentang
49
kelengkapan dan kebenaran pengisian angket sehingga terhindar dari kekeliruan dan kesalahan. 2. Skoring Setelah selesai tahap editing, maka langkah selanjutnya adalah penulis memberikan skor terhadap angket. Skoring bermakna pertanyaan angket yang telah dijawab oleh responden akan ditabulasikan dengan skor nilai setiap itemnya dengan presentase(bobot) nilai yang berbeda-beda menurut kriteria masing-masing. Dalam skala ini terdapat empat kategori jawaban yaitu, Sangat setuju (SS), Setuju (S), kurang setuju (KS), dan tidak setuju (TS). Item-item diberi skor berdasarkan jawaban yang responden pilih. Setiap jawaban mempunyai angka kode sendiri untuk menghitung
data
tentang
penelitian
ini
dengan
menggunakan angket, penulis memberikan skor pada setiap point jawaban yakni: untuk pertanyaan atau pernyataan positif jawaban sangat setuju berskor 4, setuju 3, kurang setuju 2, dan tidak setuju 1. Sebaliknya, untuk pertanyaan atau pernyataan negative jawaban sangat setuju berskor 1, setuju 2, kurang setuju 3, dan tidak setuju 4. 3. Data yang diperoleh Tahap selanjutnya adalah penghitungan terhadap hasil skor yang telah ada. Penulis memindahkan jawaban responden ke dalam blanko yang tersusun rapih dan rinci dalam bentuk table. Data yang diperoleh dari penyebran angket kepada siswa diolah dengan statistic melalui table Distribusi frekuensi relative , juga dinamakan table presentase. Dikatakan “Frekuensi Relativ” karena frekuensi yang disajikan ini bukanlah frekuensi yang sebenarnya, melainkan frekuensi
yang dituangkan dalam angka
persenan. Rumusan dari distribusi frekuensi relatif adalah:
50
P
F x100% N
Keterangan : F: Frekuensi yang sedang dicari persentasenya N: Number of cases (jumlah frekuensi/banyaknya individu) P: Angka presentase. b. Analisis Data Tes Penguasaan Konsep Setelah melakukan uji coba instrument, selanjutnya dilakukan penelitian. Data yang diperoleh melalui instrument penelitian selanjutnya diolah dan dianalisis dengan maksud agar hasilnya dapat menjawab pertanyaan penelitian dan menguji hipotesis. Dalam pengolahan dan penganalisisan data tersebut digunakan statistik. Pengolahan data merupakan bagian penting dalam penelitian, karena dengan melakukann pengolahan data hasilnya dapat menjawab pertanyaan penelitian dan menguji hipotesis. 2. Pengujian Hipotesis a. Uji korelasi Untuk mengetahui bagaimana pengaruh penggunaan media komik dalam pembelajaran IPS (variabel X) terhadap penguasaan konsep materi perusahaan dan badan usaha siswa (variable Y) maka dicari angka korelasinya dengan rumus berikut :
Rxy = Keterangan: Rxy = Angka indeks korelasi = Jumlah skor dalam sebaran X (pengaruh penggunaan media komik dalam pembelajaran IPS)
51
= Jumlah skor dalam sebaran Y (penguasaan konsep materi perusahaan dan badan usaha ) = Jumlah hasil kali skor X dengan skor Y = Jumlah skor yang di kuadratkan dalam sebaran X = Jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran Y = Banyaknya subyek ( Number of cases) Kemudian setelah diadakan perhitungan keterkaitan dan telah diketahui kooefisien korelasinya, maka untuk mengetahui hubungan antara 2 variabel atau tinggi rendahnya hasil korelasi antara variabel X dengan variabel Y akan diidentifikasikan kepada tingkat korelasi yang dikemukakan oleh Anas Sudjiono.55 Lihat tabel berikut ini :
Tabel 3.6 Interpretasi besaran product moment Besarnya “r” Product
Interpretasi
Moment Antara variabel X dan variabel Y memang terdapat korelasi, akan tetapi korelasi itu sangat lemah atau sangat rendah sehingga 0,00-0,20
korelasi itu diabaikan ( dianggap tidak ada korelasi antara variable X dan variable Y) Antara variabel X dan variabel Y terdapat
0,20-0,40
korelasi yang lemah atau rendah Antara variabel X dan variabel Y terdapat
0,40-0,70
korelasi yang sedang atau cukupan Antara variabel X dan variabel Y terdapat
55
Anas Sudjiono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grapindo Persada, 1996), Cet. VII, h. 193
52
0,70-0,90
korelasi yang kuat atau tinggi.
0,90-1,00
Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang sangat kuat atau
sangat
tinggi
b. Uji Signifikansi Selanjutnyan untuk mengetahui apakah hubungan itu signifikan atau tidak, maka “r” hasil perhitungan dibandingkan dengnan “r” tabel. Dan sebelum membandingkannya terlebih dahulu dicari derajat bebasnya atau df (degress of freedom) dengan menggunakan rumus56 : Df
= N – nr
Keterangan: Df
= Degree of Freedom
N
= Number of Cases
nr
= Banyaknya variable yang dikorelasikan
c. Koefisien determinasi Setelah diketahui adanya korelasi, kemudian dihitung seberapa besar kontribusi pengaruh penggunaan media komik dalam pembelajaran IPS terhadap penguasaan konsep materi perusahaan dan badan usaha siswa dengan menggunakan rumus koefisien Determinan (KD) sebagai berikut: KD
= r . 100%
Keterangan : KD = Kontribusi Variabel X terhadap Variabel Y r
= Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y
K. Hipotesis Statistik 56
Anas Sudjiono, Pengantar Statistik Pendidikan……, h. 194
53
Hipotesis statistik penelitian yang akan diuji adalah : Ho : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara penggunaan media komik dalam pembelajaran IPS dengan penguasaan konsep materi perusahaan dan badan usaha siswa. Hi : Ada hubungan yang signifikan antara penggunaan media komik dalam pembelajaran IPS dengan penguasaan konsep materi perusahaan dan badan usaha siswa
54
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum MTs Daarul Hikmah Pamulang a. Sejarah MTs Daarul Hikmah Pamulang MTs Daarul Hikmah merupakan madrasah yang berdiri di bawah naungan yayasan yang juga bernama Daarul Hikmah. Yayasan Daarul Hikmah itu sendiri didirikan oleh seorang tokoh masyarakat pamulang bernama H. Saidih pada tahun 1980. Pada tahun 1983 yayasan Daarul Hikmah sudah mengelola Madrasah Tsanawiyah dengan murid yang di droup out dari sekolah-sekolah lain.Madrasah Tsanawiyah tersebut hingga sekarang memiliki 20 kelas lebih yang berada diatas lahan seluas 900 m dan luas bangunan sebesar 700 m. Dalam menjalankan kegiatannya MTs Daarul hikmah memiliki visi dan misi yang ingin dicapai. Adapun visinya yaitu Menciptakan madrasah yang mampu melahirkan generasi yang beriman, bertaqwa, cerdas, terampil, berkepribadian dan berakhlak mulia. Sedangkan misinya yaitu : 1.
Membangun citra madrasah yang islami
2.
Menanamkan kecintaan kepada agama, bangsa dan negara
3.
Melaksanakan kegiatan belajar mengajar yang baik
4. Mengembangkan kreatifitas dalam bidang agama dan ilmu pengetahuan
55
5.
Memacu kemampuan siswa dalam bidang IMTAQ dan IPTEK
6.
Mempersiapkan siswa untuk dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.57 Visi dan misi merupakan unsur yang penting bagi sebuah
lembaga pendidikan, begitu juga bagi sekolah. Karena visi dan misi menunjukan apa yang ingin dicapai oleh suatu lembaga atau bahkan oleh orang pribadi di masa depan. Adapun kaitan visi dan misi dari sekolah yang peneliti sampaikan disini adalah untuk memberikan informasi yang lebih jelas kepada pembaca mengenai tempat lokasi peneliti melaksanakan penelitian. b. Keadaan Siswa MTs Daarul Hikmah Pamulang tergolong MTs swasta yang banyak peminatnya, jumlah siswa pada suatu kelas maksimal 40 siswa untuk kelas regular dan 32 siswa untuk kelas unggulan. Adapun jumlah keseluruhan kelas tahun ajaran 2010/2011 adalah 24 kelas dimana kelas VII memiliki 9 kelas pararel, kelas VIII memiliki 8 kelas pararel, dan kelas IX memiliki 7 kelas pararel. Berdasarkan data dari file sekolah yang peneliti perolah dari bagian tata usaha58, diperoleh data mengenai jumlah siswa sebagai berikut: Tabel 4.1 Jumlah siswa MTs Daarul Hikmah Pamulang Tahun ajaran 2010/2011 No 1 2 3
57 58
Kelas VII VIII IX Jumlah
L 159
P 164
Jenis Kelamin L P 145
159
164
145
Jumlah L
P
175 175
137 137
141 141
323 320 278 921
File sekolah, MTs Daarul Hikmah Pamulang, Tangerang Selatan, Periode 2010-2011 File sekolah, MTs Daarul Hikmah Pamulang……….
56
Data siswa ini penting karena dari data inilah peneliti memilih dan menentukan sampel penelitian.
B. Analisis Data a. Hasil angket Hasil angket siswa ditunjukan pada tabel 2. berdasarkan hasil perhitungan pada instrument angket, dapat diketahui persepsi siswa pada pembelajaran IPS menggunakan media komik pada konsep materi perusahaan dan badan usaha. Data hasil perhitungan angket diberikan pada table dibawah ini: Tabel 4.2 Rekapitulasi Hasil Jawaban Angket Tanggapan Siswa Terhadap Penggunaan Media Komik dalam pembelajaran IPS Pada Konsep Materi Perusahaan dan Badan Usaha Sikap Menunjukan ketertarikan siswa Menunjukan ketidaktertarikan siswa Pendapat siswa mengenai manfaat komik dalam pembelajaran IPS Pendapat siswa mengenai ketidaksesuaian komik sebagai media pembelajaran
No Soal 1 4 9 5 10
Sifat Pernyataan Positif Positif Positif Negatif Negatif
SS 5 1 1 -
2 8 6
Positif Positif Positif
6 1 1
25 28 30
2 4 2
-
3 7
Positif Negatif
1
27 27
6 5
-
57
Jawaban Siswa ST KS TS 23 5 24 7 1 30 2 19 14 14 19 -
Perhitungan lebih lengkap dapat dilihat di lampiran.59 Dari hasil perhitungan angket dapat diketahui bahwa sebanyak 70% siswa setuju bahwa pembelajaran IPS dengan menggunakan media komik menyenangkan. Penggunaan media komik juga mempermudah siswa dalam menerima pelajaran, hal ini dapat dilihat pada respon siswa. Sebanyak 76% setuju bahwa media komik dapat membantu siswa dalam memahami konsep Perusahaan dan Badan Usaha. Selain itu sebanyak 91% siswa mengemukakan bahwa media komik sangat sesuai digunakan pada konsep Perusahaan dan Badan Usaha. Hal ini menandakan bahwa siswa dapat menerima pelajaran dengan baik dengan menggunakan media komik. Dapat
disimpulkan
bahwa
proses
pembelajaran
dengan
menggunakan media komik dapat meningkatkan rasa ketertarikan siswa terhadap mata pelajaran IPS. Dengan ketertarikan terhadap mata pelajaran IPS yang cukup tinggi diharapkan penguasaan konsep atas materi yang telah dipelajaripun akan meningkat, seperti penelitian yang telah dilakukan oleh Zulkifli yang berjudul Pengaruh Media Komik Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Reaksi Redoks pada tahun 2010, dalam kesimpulannya Zulkifli menyatakan bahwa berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan terdapat pengaruh yang signifikan penggunaan media komik terhadap hasil belajar kimia siswa pada konsep reaksi redoks.60 b. Hasil Tes Penguasaan Konsep Dari hasil perhitungan statistik dapat di interpretasikan bahwa skor terendah yang diperoleh siswa yaitu 50, sedangkan skor tertinggi sebesar 90, dengan kriteria kelulusan minimal ( KKM) nya sebesar 65.
59
Lampiran 4 Zulkifli, Pengaruh Media Komik Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Konsep Reaksi Redoks, ( Jakarta: Uin Syarif Hidayatullah Jakarta) 20010, h. 64 60
58
Grafik 4.1. Distribusi Frekuensi Hasil Tes Penguasaan Konsep Siswa 14 12 10 8 6 4 2 0 50
60
70
80
90
Dari gambar diatas terlihat bahwa skor yang paling banyak diperoleh siswa berada pada titik tengah 70 yaitu sebanyak 12 siswa atau sebesar 36%. Sedangkan siswa yang mendapat nilai rata-rata di atas 65 adalah
sebesar 25 siswa atau sebesar 76 %. Siswa yang
mendapat nilai dibawah rata-rata sebesar 8 siswa atau sebesar 24%. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa siswa kelas VII D MTs Daarul Hikmah Pamulang memiliki hasil tes yang baik, dimana hasil tes yang baik ini merupakan gambaran atas penguasaan konsep materi yang telah di pelajari, dalam hal ini materi perusahaan dan badan usaha.61 Dalam proses pembelajaran dengan menggunakan media komik dapat dilihat bahwa hasil tes penguasaan konsep pada subkonsep Perusahaan dan Badan Usaha yang dimiliki siswa dapat tercapai dengan baik. Hasil tes penguasaan konsep siswa tercapai dengan baik karena merupakan output dari rasa ketertarikan mereka atas pelajaran IPS, 61
Lampiran 11
59
dimana rasa ketertarikan siswa terhadap mata pelajaran IPS ini dipicu oleh penggunaan media pembelajaran komik. Hasil tes penguasaan konsep siswa pada subkonsep Perusahaan dan Badan Usaha berdasarkan perhitungan statistic memiliki nilai rata-rata 74,37, termasuk dalam kriteria baik. Hal ini menunjukan bahwa pembelajaran dengan menggunakan media komik memberikan pengaruh terhadap penguasaan konsep siswa. Terlihat dari jumlah siswa yang mencapai belajar tuntas adalah 25 dari 33 atau sebesar 76%. Grafik.4.2 Grafik analisis ketercapaian hasil tes penguasaann konsep pada subkonsep perusahaan dan badan usaha 120 100 80 60 40 20 0 Pengertian Macam-macam Misi/Tujuan kedudukan Perusahaann Badan Usaha Perusahaan dan perusahaan dan Badan Badan Usaha dan Badan Usaha Usaha
Dari grafik diatas terlihat bahwa 66,6% siswa menguasai konsep macam-macam Badan Usaha, konsep misi/tujuan perusahan dan badan usaha dikuasai oleh 74,2% siswa, sedangkan siswa yang menguasai konsep kedudukan perusahaan dan badan usaha hanya sebesar 60,6% jumlah tertinggi terdapat pada konsep pengertian perusahaan dan badan
60
usaha dengan presentase sebesar 96,8% siswa yang menguasai konsep.62 Terkait dengan study ini, hasil tes penguasaan konsep yang merupakan hasil dari proses belajar yang dipengaruhi oleh beberapa factor dalam kegiatan pembelajaran, yaitu media komik sebagai pendorong utamanya, dan factor eksternal-internal lain sebagai penentu berikutnya. Berdasarkan data-data statistic dan beberapa uraian di atas dapat disimpulkan bahwa hasil tes penguasaan konsep sebagai gambaran dari penguasaan konsep materi yang telah dipelajari siswa pada subkonsep perusahaan dan Badan Usaha melalui pembelajaran dengan menggunakan media komik dapat tercapai dengan baik. C. Interpretasi Data Berdasarkan hasil data nilai “ rxy” maka penulis akan memberikan interpretasi data terhadap angka indeks korelasi product moment. Hipotesis penelitian yang dirumuskan dalam penelitian ini menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan atas penggunaan media komik dalam pembelajaran IPS terhadap penguasaan konsep materi Perusahaan dan Badan Usaha. Untuk mengukur hal tersebut digunakan rumus analisa r product moment, untuk mencari koefisien korelasi antara dua variabel tersebut yaitu variabel X Pengaruh penggunaan media komik dalam pembelajan IPS dan variabel Y penguasaan konsep materi Perusahaan dan Badan Usaha. Setelah dilakukan penghitungan r product moment dapat diketahui kekuatan pengaruh yang di peroleh atas variabel X terhadap variabel Y, adapun kekuatan pengaruh yang di peroleh yaitu sebesar 0,757. Perhitungan lebih lengkapnya dapat dilihat dilampiran63 atas penggunaan media komik dalam pembelajaran IPS terhadap penguasaan konsep materi Perusahaan dan Badan Usaha siswa. Interpretasi terhadap rxy dari perhitungan di atas, ternyata angka korelasi 62 63
Lampiran 12 Lampiran 15
61
antara variabel X dan Y tidak bertanda negative, berarti diantara kedua variabel tersebut terdapat korelasi positif (korelasi yang berjalan searah). Dengan memperhatikan besarnya rxy (yaitu 0,757), yang berkisar antara 0,70 – 0,90 berarti korelasi positif antara variabel X dan variabel Y itu termasuk korelasi positif yang tinggi atau kuat. Rumusan hipotesa kerja/alternative (Ha) dan hipotesa nihil (Ho) yang penulis ajukan di awal adalah : Ha :
Ada pengaruh yang signifikan antara penggunaan media komik dalam pembelajaaran IPS dengan penguasaan konsep materi perusahaan dan badan usaha siswa.
Ho :
Tidak ada pengaruh yang signifikan antara penggunaan media komik dalam pembelajaaran IPS dengan penguasaan konsep materi perusahaan dan badan usaha siswa.
Adapun kriteria pengajuannya adalah : jika r hitung > r table, maka Ha diterima dan HO ditolak. Sebaliknya, jika r hitung < dari r table maka Ha ditolak dan HO diterima. Kemudian penulis mencari derajat bebasnya (degree of freedom/df), dimana setelah dilakukan penghitungan ternyata diktahui derajat bebasnya sebesar 31.64 Karena dalam tabel tidak didapati df sebesar 31, maka dipergunakan df yang paling dekat dengan 31, yaitu df sebesar 30. Dengan df sebesar 30 diperoleh “r” table sebagai berikut : -
Pada taraf signifikasi 5% “r” table sebesar 0,349
-
Pada taraf signifikasi 1% “r” table sebesar 0,449. Ternyata rxy atau ro (0,757) adalah lebih besar dari pada r tabel
(yang besarnya 0,349 dan 0,449). Karena rxy atau ro lebih besar dari r table, maka hipotesa alternative (Ha) diterima dan hipotesa nihil (HO) ditolak. Berarti terdapat korelasi/hubungan positif yang signifikan antara variabel X dan variabel Y. 64
Lampiran 16
62
Setelah diketahui adanya korelasi, maka akan dihitung seberapa besar kontribusi penggunaan media komik dalam pembelajaran IPS terhadap penguasaan konsep materi perusahaan dan badan usaha siswa dengan menggunakan rumus Koefisien Determinan (KD). Koefisien determinasi yang didapat jika r = 0,757 maka r² = (0,757)² = 0,5730 atau 57,30%.65 Dengan perhitungan di atas diperoleh KD sebesar 57,30%, maka diketahui kontribusi yang diberikan dari penggunaan media komik dalam pembelajaran IPS terhadap konsep materi perusahaan dan badan usaha siswa kelas VII D MTs Daarul Hikmah Pamulang adalah 57,30%. Ini berarti 42,70% penguasaan konsep materi perusahaan dan badan usaha siswa kelas VII D MTs Daarul Hikmah Pamulang di pengaruhi oleh faktor lain. D. Pembahasan Berdasarkan uraian data statistik di atas dapat diketahui bahwa hasil penelitian menunjukan adanya pengaruh positif dalam penguasaan konsep materi perusahaan dan badan usaha pada siswa kelas VII D MTs Daarul Hikmah Pamulang yaitu sebesar 57, 30% dibandingkan ketika siswa belajar konsep tersebut tanpa menggunakan media komik. Hal ini dapat dilihat dari perbandingan nilai yang diperoleh peserta didik setelah mempelajari konsep materi perusahaan dan badan usaha tersebut dengan menggunakan media komik dan nilai dari guru mata pelajaran asli dimana peserta didik mempelajari konsep materi perusahaan dan badan usaha tersebut tanpa menggunakan media komik. Dari hasil perbandingan tersebut dapat diketahui bahwa nilai hasil penelitian, dalam hal ini ketika peserta didik belajar konsep materi perusahaan dan badan usaha dengan menggunakan media komik mendapat nilai yang lebih baik yaitu 72,12
65
Lampiran 17
63
dibandingkan nilai dari guru asli yang mengajarkan konsep tersebut tanpa menggunakan komik yang hanya mendapat nilai 60,90.66 Secara teoritis dapat dikemukakan bahwa kegiatan pembelajaran dengan menggunakan media komik dapat memudahkan siswa memahami hal-hal atau materi yang sifatnya abstrak menjadi lebih nyata sehingga meningkatkan penguasaan konsep materi yang dipelajari. Selain itu, penggunaan media komik juga mempercepat pembaca paham terhadap isi pesan yang di maksud, komik di sajikan secara ringkas dan mudah di cerna sehingga pembaca dapat tetap fokus dalam membacanya dan akhirnya pemahaman atas konsep yang telah dipelajari menjadi lebih baik. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian yang telah dilakukan Sri Mulyani, dalam skripsinya yang berjudul Hasil Belajar Siswa pada Konsep Energi Bernuansa Nilai melalui Media Pembelajaran Komik dan Media Gambar yang di tulis pada tahun 2009 menyimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara siswa yang di ajar dengan menggunakan media komik dan menggunakan media gambar, di mana kelompok siswa yang di ajar dengan menggunakan media komik mendapatkan nilai hasil belajar yang lebih baik yaitu 77,5 di bandingkan dengan kelompok siswa yang di ajar dengan menggunakan media gambar yang hanya mendapat nilai hasil belajar sebesar 65,88.67 Berdasarkan hasil pengamatan peneliti selama melaksanakan penelitian, pembelajaran dengan menggunakan media komik dapat menarik perhatian siswa sehingga ketika guru mengajak para siswa untuk membaca komik tersebut para siswa membacanya. Artinya, media komik dapat lebih meningkatkan minat baca siswa. Hal ini sejalan dengan apa yang diungkapkan karl koenke bahwa komik bisa mengarahkan siswa untuk disiplin membaca khususnya mereka yang tidak suka membaca atau yang memiliki kekhawatiran akan kesalahan. Komik bisa menjadi 66
Lampiran 18 Sri Mulyani, hasil belajar siswa pada konsep energy bernuansa nilai melalui media pembelajaran komik dan media gambar, (Jakarta: Uin syarif hidayatullah, 2009), h. 82 67
64
jembatan untuk membaca buku yang lebih serius.68 Jika siswa membaca materi pelajaran maka pemahaman siswa terhadap materi pelajaran tersebut juga lebih tinggi, artinya kesulitan siswa dalam mempelajarai IPS menjadi berkurang. Hal ini dibuktikan dengan rata-rata nilai hasil tes penguasaan konsep materi perusahaan dan badan usaha. Penguasaan konsep atas materi yang telah dipelajari dapat muncul jika pembelajaran yang berlangsung memungkinkan siswa untuk menerima dan memahami pesan ajar yang disampaikan guru dengan baik. Disinilah di butuhkan yang namanya media pembelajaran guna merangsang dan memotivasi siswa untuk belajar dan memahami apa yang disampaikan guru. Penggunaan media dalam proses pembelajaran memiliki nilai-nilai praktis yang diantaranya di ungkapkan oleh Prof. Dr H. Asnawir bahwa media dapat membangkitkan motivasi dan merangsang siswa untuk belajar.69 Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan baik secara teoritis maupun secara praktis. Secara teoritis, seperti yang dikemukakan sebelumnya, yaitu bahwa penguasaan konsep atas materi yang telah dipelajari dapat dipengaruhi oleh media pembelajarn yang digunakan dalam hal ini media komik. Hal ini memberikan implikasi bahwa hubungan keduanya terbentuk secara linear sinergis, dalam arti jika penggunaan media komik ditingkatkan maka penguasaan konsep siswa atas materi yang telah dipelajari juga meningkat. Implikasi praktis yang dapat dilakukan adalah upaya peningkatan penggunaan media komik dalam rangka meningkatkan penguasaan konsep materi siswa. Penguasaan konsep materi siswa dapat meningkat jika pembelajaran yang ada dilalui dengan proses komunikasi yang efektif.
68
(guruindo.blogspot.com/.../komik-sebagai-media-pembelajaran.html), di akses pada tanggal 24 nov 010 pkl 16.55 69 Prof. H. Asnawir dan Drs. M. Basyiruddin usman, MP.d, Media Pembelajaran, (Jakarta: Ciputat Press, 2002) hal. 14
65
Sebagaimana yang diketahui bahwa hakikat proses pembelajaran pada umumnya adalah proses komunikasi antara guru sebagai pengirim pesan dan siswa sebagai penerima pesan, dimana pesan yang ingin disampaikan merupakan bahan ajar atau materi dari pelajaran terkait. Untuk itu, dalam setiap proses pembelajaran setiap murid harus aktif berbuat, bersikap responsif untuk memberikan tanggapan ataupun mengajukan pertanyaan sehingga terjadilah komunikasi dua arah yang efektif. Tidak ada belajar jika tidak ada komunikasi, karena belajar hanya dapat terjadi jika pengalaman secara langsung tersebut dilalui dengan mengkomunikasikan akan pengetahuan yang ada. Karena pada dasarnya pengetahuan yang didapat dari komunikasi tersebut merupakan hasil organisai secara selektif dari sejumlah fakta, informasi, serta prinsipprinsip yang dimiliki dan diperoleh dari pengalaman.
66
BAB V Kesimpulan dan Saran A. Kesimpulan Berdasarkan analisis data dari penelitian serta pengujian hipotesis yang dilakukan maka dapat disimpulkan sebagai berikut: Terdapat korelasi positif (korelasi yang berjalan searah) yang tinggi atau kuat. antara penggunaan media komik dalam pembelajaran dengan penguasaan konsep materi Perusahaan dan Badan Usaha siswa di MTs Daarul Hikmah Pamulang, dengan perolehan nilai koefisien korelasi sebesar 0,757. Hubungan yang tinggi atau kuat tersebut dinyatakan dengan adanya kontribusi yang positif antara variable penggunaan media komik dalam pembelajaran IPS terhadap penguasaan konsep materi Perusahaan dan Badan Usaha siswa melalui koefisien determinasinya. Dari perhitungan koefisien determinasi sebagaimana telah dipaparkan pada bab IV diketahui bahwa nilai koefisien determinasinya adalah 57,30%. Atas dasar temuan-temuan tersebut penulis menyimpulkan bahwasanya penggunaan media komik dalam pembelajaran IPS dapat mempengaruhi
67
penguasaan konsep materi perusahaan dan badan usaha siswa di sekolah sebesar 57,30%. Disamping itu berdasarkan hasil observasi peneliti factor lain yang dapat mempengaruhi minat belajar siswa di sekolah diantaranya yaitu lingkungan/pergaulan, tradisi, perasaan, dan pengalaman sosial yang di dapat sebelumnya (di rumah).
B. Saran Untuk teman-teman sejawat yang akan melakukan penelitian dengan tema yang sama: 1. Pemilihan komik harus lebih bernuansa islami, mulai dari penampilan tokoh-tokohnya maupun gambar-gambar lain yang tersaji dalam komik, di samping itu ilustrasi gambar harus lebih mengarah pada konsep pembelajaran. Dalam komik yang dibuat oleh peneliti dalam penelitian ini terdapat penggambaran tokoh yang kurang islami sehingga hal ini dijadikan bahan teertawaan oleh para siswa sehinngga menciptakan kegaduhan dan sedikit mengganggu jalannya pembelajaran. Untuk itulah peneliti menyarankan bagi peneliti selanjutnya untuk membuat komik yang lebih bernuansa islami terlebih jika yang menjadi lokasi penelitian adalah sekolah islam. 2. Jumlah halaman komik harus disesuaikan dengan materi yang akan disampaikan, jika materi nya banyak maka halamnny juga banyak, jangan dipersingkat supaya tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dapat
tersampaikan
dengan
baik
kepada
siswa.
Berdasarkan
pengalaman peneliti selama melakukan penelitian materi yang dalam skenarionya dipersingkat membuat para siswa kurang memahami materi yang disampaikan. 3. komik yang gunakan dalam pembelajaran harus sesuai dengan usia atau tingkatan kelas siswa itu sendiri. Seperti yang telah dijelaskan di bab awal bahwa pada dasarnya komik merupakan karya sastra yang
68
digemari oleh semua kalangan. Ini artinya, semua tingkatan siswa dapat belajar dengan komik yang perlu diperhatikan yaitu komik yang disampaiakan harus sesuai dengan usia atau tingkatan kelas siswa itu sendiri. 4. Instrument yang di ukur pada ranah kognitif diharapkan sampai pada jenjang analisis (c4) dan pertanyaan pada instrument kognitif lebih mengarah pada nilai-nilai social.
Untuk sekolah 1. Pihak
sekolah
hendaknya
melakukan
pengawasan
terhadap
pembelajaran yang berlangsung di kelas, sehingga jika ada masalah dalam pembelajaran, baik itu terkait dengan guru mata pelajaran, media yang digunakan dalam pembelajaran maupun kemauan siswa untuk belajar, maka sekolah dan guru dapat segera memperbaikinya. 2. Sekolah hendaknya menyediakan media pembelajaran yang dapat mendukung terciptanya proses pembelajaran yang menyenangkan. Untuk guru IPS 1. Model pembelajaran yang digunakan guru IPS dalam mengajar hendaknya lebih variatif dan inovatif yang dapat membuat suasana pembelajaran menyenangkan dan tidak membosankan sehingga dapat membantu siswa untuk menguasai konsep materi IPS yang telah dipelajari. 2. Guru IPS hendaknya dapat memanfaatkan dan mengembangkan media pembelaajaran yang tersedia di sekolah menjadi semenarik mungkin sehingga dapat menarik minat siswa untuk belajar.
69
3. Guru IPS hendaknya memiliki inisiatif untuk membuat sendiri media pembelajaran yang akan digunakannya ketika mengajar di kelas sesuai dengan materi yang akan di sampaikannya. Untuk Siswa 1. Siswa hendaknya ikut berperan aktif dan kritis dalam proses pembelajaran, apabila siswa merasa ada permasalahan dalam pembelajaran maka siswa dapat menyampaikannya kepada guru supaya segera dicarikan solusinya. 2. Siswa hendaknya memiliki kesadaran sendiri untuk belajar, jangan selalu menunggu dorongan atau motivasi dari pihak luar (guru, pihak sekolah maupun orang tua siswa itu sendiri) untuk belajar.
70
DAFTAR PUSTAKA Ahmad Maulana, dkk, Kamus Ilmiah Populer lengkap Edisi terbaru, Yogyakarta: Absolut, 2004. Amirul Hadi dan Haryono, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: CV Pustaka Setia, 1998/ Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2003. Anas Sudjiono, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: PT Raja Grapindo Persada, 1996. Departemen Pendidikan
Nasional, Kamus Besar Bahasa
Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2002 Ensiklopedia Nasional Indonesia, Jakarta: PT. Cipta Adi Pustaka, 1997. H. Asnawir dan Drs. M. Basyiruddin usman, MP.d, Media Pembelajaran Jakarta: Ciputat Press, 2002 H.Asnawir dan M. Basyiruddin Usman, Media Pembelajaran, Jakarta: Ciputat Press, 2007 http://guruindo.blogspot.com/.../komik-sebagai-mediapembelajaran.htm http://lingkaranilmu.blogspot.com/2009/05/teori-belajaradalah.html http://uuntriwahyudi.blogspot.com/2011/05/komik-sebagai-mediapembelajaran-2.html. http://www.inherent-dikti.net/files/sisdiknas.pdf.html Ine I Amirman Yousda, Penelitian dan Statistik Penelitian Jakarta: Bumi Aksara, 1993 Lorin w. Anderson dan David R. Krathwohl; whit peter W. Airasian, Ataxonomy for Learning, Teaching and Assessing, New York : Longman, 2001
71
M. Yasin, dkk, IPS Terpadu untuk SMP, Jakarta: Ganeca exac, 2007 Marcel Bonneff , Komik Indonesia, Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia, 2008 Nurul Zuriah, Metodologi Penelitian
sosial dan
Pendidikan,
Jakarta: Bumi Aksara, 2007 Oemar
Hamaalik,
Perencanaan
Pengajaran
Berdaasarkan
Pendekatan Sistem, Jakarta: Bumi Aksara, 2005 Oemar Hamalik, Media Pendidikan, Bandung: PT Citra Aditya Bakti, 1994. Pupuh
Fathurohman,
Strategi
Belajar
Mengajar
Melalui
Penanaman Konsep Umum dan Konsep Islam, Bandung: PT Refika Aditama, 2007 S. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 2004 Saiful Sagala, konsep dan makna Pembelajaran, Bandung: Alfabeta, 2006 Sanapiah Faisal, Statistik Untuk Penelitian, Jakarta: Rajawali Press, 2001 Sapriya, dkk. Pembelajaran dan Evaluasi Hasil Belajar IPS, Bandung: Upi Press, 2006). Sri Mulyani, hasil belajar siswa pada konsep energy bernuansa nilai melalui media pembelajaran komik dan media gambar, Jakarta: Uin syarif hidayatullah, 2009 Sugiyono, metode penelitian Pendidikan, Bandung: Alfabeta, 2007 Suharsimi
Arikunto, Prosedur
Penelitian;Suatu
Pendekatan
Praktik, Jakarta: Bina Aksara, 1989 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1996 Sukardi, metodologi penelitian pendidika, Jakarta: Bumi Aksara, 2003
72
Tim penyusun kamus pusat pembinaan dan pengembangan bahasa Departemen pendidikan dan kebudayaan, kamus besar bahasa indonesia, Jakarta: Balai pustaka, 1999. Toni Masdiono, 14 jurus membuat komik, Jakarta: Creative Media, 2007. Yudhi Munadhi, Media Pembelajaran, Jakarta: Gaung Persada press, 2008. Zulkifli, Pengaruh Media Komik Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Konsep Reaksi Redoks, Jakarta: Uin Syarif Hidayatullah Jakarta, 2010.
73
SILABUS Nama Sekolah : MTs Daarul Hikmah Pamulang Mata Pelajaran : IPS Terpadu Kelas/Semester : VII/II Standar Kompetensi : Memahami Kegiatan Ekonomi Masyarakat Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Kegiatan Pembelajaran
Indikator
Penilaian
Teknik 1.1. Mendeskripsik an peran badan usaha, termasuk koperasi sebagai tempat berlangsungnya proses produksi dalam kaitannya dengan pelaku ekonomi.
Perusahaan dan Badan Usaha Pengertian perusahaan dan badan usaha MacamMacam Badan Usaha
Membaca dan memahami konsep materi perusahaan dan badan usaha yang disajikan dalam komik. Menjelaskan pengertian perusahaan dan badan usaha dengan maju ke depan kelas.
Bentuk Instrumen
Alokasi Waktu Contoh Instrumen
2x45 menit
Mendefinisikan pengertian perusahaan Badan usaha Mendeskripsikan macam-macam badan usaha
Sumber Belajar/Bahan/ Alat
74
Buku paket Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) SMP/MTs VII (Penerbit: Ganeca) Buku paket IPS SMP/MTs kelas VII ( pusat perbukuan Departemen Pendidikan nasional) Lembar kerja siswa (cakrawala), penerbit putera nugraha Peta konsep Buku-buku penunjang yang relevan Internet White board dan spidol
Misi atau tujuan badan usaha Pertimbangan dalam menentukan lokasi kedudukan perusahaan dan badan usaha
Membaca dan memahami konsep materi misi/tujuan badan usaha serta kedudukan perusahaan dan badan usaha yang disajikan dalam komik Mendiskusikan isi dari komik pembelajaran yang dibaca bersama teman, yang sudah mengerti dapat menjelaskan kepada temannya yang belum mengerti
Mengidentifikasi misi/tujuan badan usaha ( BUMN, BUMS, Koperasi) Mengidentifikasi beberapa pertimbangan yang perlu diperhatikan dalam menentukan lokasi kedudukan perusahaan dan badan usaha
Penugasan
Ketepatan jawaban
Pilihan Ganda
Kesatuan
teknis
yang
bertujuan menghasilkan barang dan jasa adalah
3X45 menit
(individu) a.
Pengusaha
b.
Firma
c. d.
Perusahaan Perbankan
75
Buku paket Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) SMP/MTs VII (Penerbit: Ganeca) Buku paket IPS SMP/MTs kelas VII ( pusat perbukuan Departemen Pendidikan nasional) Lembar kerja siswa (cakrawala), penerbit putera nugraha Peta konsep Buku-buku penunjang yang relevan Internet White board dan spidol
Mengetahui, Guru Mata Pelajaran
Jakarta, ……….............. Guru Peneliti
Dra. Sri Isma Hilal NIP/NRK...............
SITI AISAH........................ NIP/NRK............................
76
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Mata Pelajaran
: IPS Terpadu
Materi Pokok
: Perusahaan dan Badan Usaha
Tahun Pelajaran
: 2010/2011
Kelas
: VII (tujuh)
Waktu
: 2 x 45 menit
A. Standar Kompetensi Memahami Kegiatan ekonomi masyarakat
B. Kompetensi Dasar Mendeskripsikan peran badan usaha, termasuk koperasi, sebagai tempat berlangsungnya proses produksi dalam kaitannya dengan pelaku ekonomi.
C. Indikator 1. Mendefinisikan pengertian perusahaan dan badan usaha 2. Mendeskripsikan macam-macam badan usaha
D. Tujuan Pembelajaran Setelah pembelajaran berlangsung, peserta didik di harapkan mampu: a. Mendefinisikan pengertian perusahaan dan badan usaha b. Mendeskripsikan macam-macam Badan Usaha
E. Materi Pembelajaran a. Pengertian Perusahaan dan Badan Usaha b. Macam-macam badan Usaha
77
F. Media Pembelajaran Media pembelajaran yang di gunakan yaitu media pembelajaran komik. Adapun cara penggunaan media komik tersebut akan dijelaskan dalam langkah-langkah kegiatan pembelajaran.
G. Langkah-langkah kegiatan pembelajaran 1) Kegiatan Pendahuluan
Guru memberi salam dan menyapa murid-murid
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan memberikan motivasi.
Apersepsi : Guru bertanya kepada beberapa siswa mengenai pengetahuan mereka tentang perusahaan dan badan usaha.
Kegiatan pendahuluan ini berlangsung selama 10 menit. 2) Kegiatan Inti
Guru membagikan komik IPS bagian 1 dan 2
Guru meminta siswa membaca dan memahami gambar dan konsep yang terdapat pada komik.
Guru menjelaskan materi Perusahaan dan Badan Usaha, dalam hal ini pengertian perusahaan dan badan usaha serta macam-macam badan usaha secara garis besar.
Guru atau peneliti meminta siswa yang bersedia untuk menjelaskan hasil bacaan mereka di depan kelas,
Setelah tidak ada lagi siswa yang bersedia menjelaskannya maka guru menjelaskan dan memberikan tambahan-tambahan dari penjelasan yang telah di uraikan oleh siswa yang maju ke depan kelas.
Selanjutnya setelah guru memberikan penjelasan-penjelasan guru mempersilahkan siswa untuk mengajukan pertanyaan, jika ada yang bertanya guru mempersilahkan siswa lain untuk menjawabnya dan kemudian menambahkan.
Selanjutnya pada tahap akhir guru mempersilahkan siswa untuk menyimpulkan materi pembelajaran yang telah dipelajari.
Kegiatan inti ini berlangsung selama 70 menit 78
3) Kegiatan Penutup
Evaluasi, memberikan pertanyaan lisan kepada siswa
Memberikan penghargaan pada siswa yang aktif
Menarik kesimpulan materi secara bersama oleh guru dan murid.
Kegiatan penutup ini direncanakan berlangsung selama 10 menit
H. Sumber Belajar/ Bahan/ Alat a. Buku sumber Buku Paket Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) SMP / MTS KELAS VII ( Penerbit: GANECA exact) Buku Paket IPS SMP/ MTs kelas VII ( Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional ) Lembar kerja siswa (cakrawala),Penerbit putra nugraha b. Peta konsep c. Buku-buku penunjang yang relevan d. Internet e. White board dan spidol
Mengetahui,
Jakarta, Mei 2011
Guru Pamong IPS
Praktikan
Dra. Sri Isma Hilal,
SITI AISAH
NIP/NRK......................
NIM 107015000960
79
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Mata Pelajaran
: IPS Terpadu
Materi Pokok
: Perusahaan dan Badan Usaha
Tahun Pelajaran
: 2010/2011
Kelas
: VII (tujuh)
Waktu
: 3 x 45 menit
A. Standar Kompetensi Memahami Kegiatan ekonomi masyarakat
B. Kompetensi Dasar Mendeskripsikan peran badan usaha, termasuk koperasi, sebagai tempat berlangsungnya proses produksi dalam kaitannya dengan pelaku ekonomi
C. Indikator 1. Mengidentifikasi misi/tujuan badan usaha (BUMN, BUMS, Koperasi) 2. Mengidentifikasi beberapa pertimbangan yang perlu di perhatikan dalam menentukan lokasi kedudukan badan usaha
D. Tujuan Pembelajaran Setelah pembelajaran berlangsung, peserta didik di harapkan mampu: a. Mengidentifikasi misi/tujuan badan usaha (BUMN, BUMS, Koperasi) b. Mengidentifikasi beberapa pertimbangan yang perlu di perhatikan dalam menentukan lokasi kedudukan badan usaha
E. Materi Pembelajaran a. Misi / tujuan badan usaha b. Kedudukan badan usaha dan perusahaan
80
F. Media Pembelajan. Media pembelajaran yang di gunakan yaitu media pembelajaran komik. Adapun cara penggunaan media komik tersebut akan dijelaskan dalam langkah-langkah kegiatan pembelajaran.
G. Langkah-langkah kegiatan pembelajaran 1) Kegiatan Pendahuluan a. Guru memberi salam dan menyapa murid-murid b. Menyampaikan tujuan pembelajaran dan memberikan motivasi. c. Apersepsi : Guru bertanya kepada beberapa siswa mengenai pengetahuan mereka tentang misi/tujuan perusahaan dan badan usaha. Kegiatan pembuka ini direncanakan berlangsung selama 15 menit.
2) Kegiatan Inti a. Guru membagikan komik IPS bagian 3 dan 4 b. Guru meminta siswa membaca dan mengamati gambar dan konsep yang terdapat pada komik dan mendiskusikannya bersama masing-masing teman sebangku. c. Guru menjelaskan materi Perusahaan dan badan usaha, dalam hal ini tentang misi/tujuan perusahaan dan badan usaha serta kedudukan perusahaan dan badan usaha secara garis besar. d. Siswa yang sudah mengerti dapat menjelaskan kepada temannya yang belum mengerti saat diskusi. e. Apabila masih ada yang belum dimengerti, guru atau peneliti memberi kesempatan pada siswa untuk bertanya. f. Guru memberi kesempatan kepada siswa lain untuk memberikan jawaban. g. Guru memberikan jawaban atau menambahkan jawaban yang telah diberikan oleh siswa. h. Guru menjelaskan kembali inti dari materi misi/tujuan perusahaan dan badan usaha serta kedudukan perusahaan dan badan usaha. i. Menarik kesimpulan materi secara bersama oleh guru dan murid Kegiatan inti ini direncanakan berlangsung selama 85 menit. 81
3) Kegiatan Penutup Guru memberikan lembar soal tes kognitif berupa pilihan ganda, untuk mengukur penguasaan konsep siswa atas materi yang telah dipelajari sebanyak 10 soal serta angket yang terdiri dari 10 soal mengenai tanggapan siswa atas penggunaan media komik dalam pembelajaran, dan kegiatan belajar diakhiri dengan do’a bersama. Kegiatan ini direncanakan berlangsung selama 35 menit.
H. Penilaian a. Teknik Penilaian -
Penugasan
-
Ketetapan jawaban (individu)
b. Bentuk Soal -
Pilihan Ganda
I. Sumber Belajar/ Bahan/ Alat a. Buku sumber Sejarah SMP VII – Buku Paket Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) SMP/MTS KELAS VII (Penerbit: GANECA exact) Buku Paket IPS SMP/ MTs kelas VII ( Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional ) Lembar kerja siswa (cakrawala),Penerbit putra nugraha
b. Peta konsep c. Buku-buku penunjang yang relevan d. Internet e. White board dan spidol
J.Soal 1. Kesatuan teknis yang bertujuan menghasilkan barang dan jasa adalah ….. a. Pengusaha
c. Firma
b. Perusahaan
d. Perbankan 82
2. Kesatuan hukum dan ekonomi atau organisasi yang menghasilkan barang dan jasa dengan tujuan memperoleh laba atau memberikan pelayanan
umum kepada
masyarakat disebut…. a. Firma
c. Perusahaan
b.
d. Badan Usaha
Koperasi
3. Badan usaha menurut pemilikan modalnya dikelompokan menjadi tiga, yaitu….. a. BUMN, BUMS dan Badan usaha campuran b. BUMN, BUMS, BUMK c. Fa, CV, Koperasi d. BUMN, Firma 4. Tujuan yang dimiliki perusahaan adalah….. a. Mencari laba b. Menghasilkan barang dan jasa c. Melayani masyarakat d. Menciptakan lapangan kerja 5. Di bawah ini yang merupakan tujuan dari badan usaha adalah….. a. Mencari laba b. Melayani masyarakat c. Tujuan social d. Mencari laba dan melayani masyarakat 6. Koperasi berasal dari kata….. a. Co operative c. Coperation b. coperative d. Coperatif 7. Koperasi memiliki azas kekeluargaan yang bermakna bahwa….. a. Semua kegiatan koperasi dilaksanakan dengan azas kekeluargaan b. Semua kegiatan koperasi dilaksanakan dengan azas kekeluargaan dan kerjasama c.
Semua kegiatan koperasi dilaksanakan dengan azas kekeluargaan dan kemandirian
d. Semua kegiatan koperasi dilaksanakan dengan azas sukarela dan kesetiakawanan 8. Badan usaha yang didirikan oleh orang atau pemerintah dengan jalan memisahkan kekayaan untuk tujuan tertentu terutama tujuan social disebut…… a. Koperasi
c. Perseroan 83
b. CV
d. Yayasan
9. Perusahaan atau badan usaha yang menghasilkan barang-barang yang memiliki kekhasan dan turun temurun maka harus dicari daerah yang sudah menjadi trademark bagi masyarakat sebagai lokasi kedudukan perusahaan dan badan usaha tersebut. Hal ini merupakan pertimbangan dalam memilih lokasi perusahaan atau badan usaha berdasarkan…. a. Tempat yang terikaat pada alam b. Tempat yang berdasarkan peraturan pemerintah c. Tempat yang berdasarkan sejarah d. Tempat yang berdasarkan pertimbangan ekonomi 10. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam memilih lokasi kedudukan badan usaha dan peruasahaan adalah…. a. Tempat berdasarkan sejarah, tempat berdasarkan pertimbangan kedudukan b. Tempat menurut lapangan usaha yang dilakukan c. Tempat yang tidak terikat pada alam, tempat tidak berdasarkan pertimbangan ekonomi d. Tempat berdasarkan aturan perusahaan
K. Jawaban 1. B
6. a
2. D
7. b
3. A
8. d
4. B
9. c
5. A
10. B
L. Angket Petujuk Pengisian
:
1. Mulailah dengan membaca basmallah 2. Tulislah nama dan kelas di tempat yang telah tersedia 3. Jawablah setiap pernyataan dengan jujur dan ikhlas 4. Berilah tanda (V) pada kolom yang tersedia dengan memilih jawaban SS (Sangat Setuju), S (Setuju), KS 84
(Kurang setuju) atau TS (tidak Setuju), sesuai dengan pengalaman anda selama belajar IPS 5. Kerjakan setiap nomor, jangan sampai terlewatkan 6. Akhiri dengan membaca hamdallah 7. Terima kasih atas partisipasi anda Nama : Kelas : No 1 2 3 4 5 6 7 8
9
10
Pernyataan SS Saya senang terhadap pembelajaran IPS dengan menggunakan media komik Media Komik sangat membantu saya memahami konsep Perusahaan dan Badan Usaha Media komik mempersulit saya untuk memahami konsep Perusahaan dan Badan Usaha Saya sangat menyukai penggunaan media komik dalam pembelajaran Penggunaan media komik dalam pembelajaran IPS tidak bermanfaat Media komik sangat sesuai digunakan pada konsep Perusahaan dan Badan usaha Media Komik tidak sesuai digunakan pada konsep Perusahaan dan Badan Usaha Setelah belajar IPS dengan media komik, pemahaman saya atas konsep materi yang telah di jelaskan guru meningkat Bagi saya, pembelajaran IPS mengenai konsep materi Perusahaan dan Badan Usaha dengan menggunakan media komik sangat menyenangkan Saya bosan pada pembelajaran IPS menggunakan media komik
ST
KS
Mengetahui,
Jakarta, Mei 2011
Guru Pamong IPS
Praktikan
Dra. Sri Isma Hilal
SITI AISAH
NIP/NRK......................
NIM 107015000960 85
TS
LAMPIRAN 1 Kisi-Kisi Instrument Angket Komik Indikator Menunjukan
No 12
Ketertarikan Siswa
Pernyataan Saya
SS ST KS TS
senang
pembelajaran
terhadap
IPS
dengan
menggunakan media komik 4
Saya
sangat
menyukai
penggunaan media komik dalam pembelajaran 9
Bagi saya, pembelajaran IPS mengenai
konsep
materi
Perusahaan dan Badan Usaha dengan
menggunakan
media
komik sangat menyenangkan 1
Belajar IPS dengan media Komik terasa lebih mengasyikan
Menunjukan
13
Penggunaan media komik dalam
ketidaktertarikan
pembelajaran
siswa
bermanfaat 14
IPS
tidak
Saya bosan pada pembelajaran IPS menggunakan media komik
5
Saya dengan
merasa
jenuh
belajar
menggunakan
media
komik 11
Saya tidak semangat belajar IPS dengan
menggunakan
media
komik Pendapat
siswa 2
mengenai manfaat
Media Komik sangat membantu saya
memahami
86
konsep
komik
dalam
pembelajaran IPS
Perusahaan dan Badan Usaha 8
Setelah belajar IPS dengan media komik, pemahaman saya atas konsep materi yang telah di jelaskan guru meningkat
6
Media
komik
digunakan
sangat pada
sesuai konsep
Perusahaan dan Badan usaha 10
Materi pelajaran yang di buat seperti komik membuat pelajaran IPS lebih menarik
Pendapat
siswa 3
Media komik mempersulit saya
mengenai
untuk
ketidaksesuaian
Perusahaan dan Badan Usaha
komik
Media
sebagai 7
memahami
Komik
tidak
konsep
sesuai
media
digunakan
pembelajaran
Perusahaan dan Badan Usaha 15
pada
konsep
Pemahaman saya atas materi yang telah di jelaskan guru tidak meningkat setelah menggunakan media komik
87
LAMPIRAN 2 Instrumen Angket Komik No
Pernyataan
SS ST
1
Belajar IPS dengan media Komik terasa lebih mengasyikan
2
Media Komik sangat membantu saya memahami konsep Perusahaan dan Badan Usaha
3
Media komik mempersulit saya untuk memahami konsep Perusahaan dan Badan Usaha
4
Saya sangat menyukai penggunaan media komik dalam pembelajaran
5
Saya
merasa
jenuh
belajar
dengan
menggunakan media komik 6
Media komik sangat sesuai digunakan pada konsep Perusahaan dan Badan usaha
7
Media Komik tidak sesuai digunakan pada konsep Perusahaan dan Badan Usaha
8
Setelah belajar IPS dengan media komik, pemahaman saya atas konsep materi yang telah di jelaskan guru meningkat
9
Saya tidak semangat belajar IPS dengan menggunakan media komik
10
Materi pelajaran yang di buat seperti komik membuat pelajaran IPS lebih menarik
11
Saya tidak semangat belajar IPS dengan menggunakan media komik
12
Saya senang terhadap pembelajaran IPS dengan menggunakan media komik
88
KS
TS
13
Penggunaan
media
komik
dalam
pembelajaran IPS tidak bermanfaat 14
Saya
bosan
pada
pembelajaran
IPS
menggunakan media komik 15
Pemahaman saya atas materi yang telah di jelaskan guru tidak meningkat setelah menggunakan media komik
89
LAMPIRAN 4 Hasil Uji Validitas Angket No
Pernyataan
Validitas
1
Belajar IPS dengan media Komik terasa Tidak Valid
Keterangan Buang
lebih mengasyikan 2
Media Komik sangat membantu saya Valid
Ambil
memahami konsep Perusahaan dan Badan Usaha 3
Media komik mempersulit saya untuk Valid
Ambil
memahami konsep Perusahaan dan Badan Usaha 4
Saya sangat menyukai penggunaan media Valid
Ambil
komik dalam pembelajaran 5
Saya
merasa
jenuh
belajar
dengan Tidak Valid
Buang
menggunakan media komik 6
Media komik sangat sesuai digunakan pada Valid
Ambil
konsep Perusahaan dan Badan usaha 7
Media Komik tidak sesuai digunakan pada Valid
Ambil
konsep Perusahaan dan Badan Usaha 8
Setelah belajar IPS dengan media komik, Valid
Ambil
pemahaman saya atas konsep materi yang telah di jelaskan guru meningkat 9
Saya tidak semangat belajar IPS dengan Tidak Valid
Buang
menggunakan media komik 10
Materi pelajaran yang di buat seperti komik Tidak Valid
Buang
membuat pelajaran IPS lebih menarik 11
Saya tidak semangat belajar IPS dengan Valid
Ambil
menggunakan media komik 12
Saya senang terhadap pembelajaran IPS Valid dengan menggunakan media komik
91
Ambil
13
Penggunaan
media
komik
dalam Valid
Ambil
IPS Valid
Ambil
pembelajaran IPS tidak bermanfaat 14
Saya
bosan
pada
pembelajaran
menggunakan media komik 15
Pemahaman saya atas materi yang telah di Tidak Valid jelaskan guru tidak meningkat setelah menggunakan media komik
92
Buang
LAMPIRAN 5 Instrument Angket Komik Setelah di Validasi Petujuk Pengisian
:
1. Mulailah dengan membaca basmallah 2. Tulislah nama dan kelas di tempat yang telah tersedia 3. Jawablah setiap pernyataan dengan jujur dan ikhlas 4. Berilah tanda (V) pada kolom yang tersedia dengan memilih jawaban SS (Sangat Setuju), S (Setuju), KS (Kurang Setuju) atau TS (tidak Setuju), sesuai dengan pengalaman anda selama belajar IPS 5. Kerjakan setiap nomor, jangan sampai terlewatkan 6. Akhiri dengan membaca hamdallah 7. Terima kasih atas partisipasi anda
Nama : Kelas : No 1 2
3
4 5 6
Pernyataan SS Saya senang terhadap pembelajaran IPS dengan menggunakan media komik Media Komik sangat membantu saya memahami konsep Perusahaan dan Badan Usaha Media komik mempersulit saya untuk memahami konsep Perusahaan dan Badan Usaha Saya sangat menyukai penggunaan media komik dalam pembelajaran Penggunaan media komik dalam pembelajaran IPS tidak bermanfaat Media komik sangat sesuai digunakan pada konsep Perusahaan dan Badan usaha
93
ST
KS
TS
7
8
9
10
Media Komik tidak sesuai digunakan pada konsep Perusahaan dan Badan Usaha Setelah belajar IPS dengan media komik, pemahaman saya atas konsep materi yang telah di jelaskan guru meningkat Bagi saya, pembelajaran IPS mengenai konsep materi Perusahaan dan Badan Usaha dengan menggunakan media komik sangat menyenangkan Saya bosan pada pembelajaran IPS menggunakan media komik
94
95
LAMPIRAN 3 TABEL HASIL PERHITUNGAN TANGGAPAN SISWA TERHADAP PENGGUNAAN KOMIK No Item Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Skor
Skor total
3 3 3 4 2 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3
3 3 3 4 2 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3
3 2 3 3 1 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3
3 3 3 2 2 3 2 2 2 3 2 3 2 2 3 3 2 3 2 3 3 3
3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3
3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 2 2 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 3
30 28 30 30 20 32 30 30 30 28 28 30 28 28 30 32 26 28 28 28 28 30
40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
95
100%
Nilai
100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
75 70 75 75 50 80 75 75 75 70 70 75 70 70 75 80 65 70 70 70 70 75
96
23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 Σ Skor total 100% Keterangan
3 3 2 4 3 4 2 3 3 3 2 99 132 100 89
3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 2 103 132 100 83
2 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 93 132 100 82
2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 91 132 100 85
3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 2 85 132 100 82
3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 98 132 100 83
96
2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 95 132 100 78
3 2 2 3 4 3 3 3 3 2 2 96 132 100 83
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 98 132 100 83
2 2 2 3 3 2 3 2 3 2 2 80 132 100 84
26 28 24 32 32 28 28 28 30 26 24
40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
65 70 60 80 80 70 70 70 75 65 60 2345
LAMPIRAN 7 Kisi-Kisi Uji Validitas Ahli instrument komik Kesesuaian Kesesuaian konsep
Pertanyaan 1. Apakah indicator pada instrument ini mewakili aspek konsep perusahaan dan badan usaha.
Kesesuaiaan bahasa
No soal 1
1. Apakah bahasa yang digunakan instrument ini sudah cukup jelas? 2. Apakah bahasa yang digunakan instrument ini sudah cukup efektif? Kesesuaian 1. Apakah gambar yang terdapat pada gambar komik ini sesuai dengan isi materinya ? terhadap isi 2. Bagaimanakah dengan kemenarikan materi ilustrasi yang tertuang pada komik ini? Kesesuaian 1. Apakah materi yang terdapat pada Isi program komik sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin di capai? SARAN Hal-hal apa saja yang perlu dilakukan untuk memperbaiki komik ini agar tampil lebih sempurna
2
KESAN
8
Bagaimanakah kesan anda setelah membaca dan menelaah komik ini
97
3 4 5 6
7
LAMPIRAN 8 Lembar uji validasi isi/ahli instrument komik No Kesesuaian konsep
1
Kesesuaian bahasa
2 3
Kesesuaian 4 gambar terhadap isi materi 5
Kesesuaian isi 6 program
SARAN
7
KESAN
8
Pertanyaan Apakah indicator pada instrument ini mewakili aspek konsep perusahaan dan badan usaha Apakah bahasa yang digunakan instrument ini sudah cukup jelas? Apakah bahasa yang digunakan instrument ini sudah cukup efektif? Apakah gambar yang terdapat pada komik ini sesuai dengan isi materinya ?
Baik
Cukup
Bagaimanakah dengan kemenarikan ilustrasi yang tertuang pada komik ini? Apakah materi yang terdapat pada komik sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin di capai? Hal-hal apa saja yang perlu dilakukan untuk memperbaiki komik ini agar tampil lebih sempurna Bagaimanakah kesan anda setelah membaca dan menelaah komik ini Jakarta, Mei 2011 Guru Pamong
Dra. Sri Isma Hilal NIP
98
Buruk
LAMPIRAN 9 Kisi-Kisi Instrumen Penguasaan Konsep Kompetensi Dasar
Indikator
Aspek
Jumlah
Persen
C1
C2
Soal
1, 9, 11, 35,
20
7
14%
2, 3, 4, 6, 8,
5, 10, 14, 16,
28
56%
12, 15, 19,
17, 23, 24,
produksi dalam kaitannya
21, 22, 26,
25, 27, 29,
dengan pelaku ekonomi
28, 30, 47
31, 32, 33,
9
18%
6
12%
Mendeskripsikan badan koperasi
usaha, sebagai
berlangsungnya
peran Mendefinisikan
pengertian
perusahaan
termasuk Badan usaha tempat Mendeskripsikan
36, 40 macam-macam
proses perusahaan dan badan usaha.
49 Mengidentifikasi misi/tujuan badan usaha
7, 18, 41, 43,
13, 37, 38,
48
39
34, 44, 50
42, 45, 46
( BUMN, BUMS, Koperasi) Mengidentifikasi beberapa pertimbangan yang perlu diperhatikan dalam menentukan lokasi kedudukan perusahaan dan badan usaha Jumlah Presentase
99
28
22
56%
44%
50
100% 100%
LAMPIRAN 10 Kisi-Kisi, soal dan jenjang Kognisi Instrumen hasil tes penguasaan konsep pada sub konsep Perusahaan dan badan usaha Nama pendidikan
: MTs Daarul Hikmah Pamulang
Kelas/program
: VII D
Mata pelajaran
: IPS Terpadu
Semester
: 2 ( Dua )
Sub konsep bahasan : Perusahaan dan Badan Usaha Bentuk soal
: Pilihan Ganda
Jumlah soal
: 50 soal
A. Standar Kompetensi : Memahami Kegiatan ekonomi masyarakat B. Kompetensi dasar
: Mendeskripsikan peran badan usaha, termasuk koperasi, sebagai tempat berlangsungnya proses
produksi dalam kaitannya dengan pelaku ekonomi. No
No
Indikator Soal
Soal
Soal 1
1
Jenjang
Penyelesaian
Kognisi Mendefinisikan pengertian perusahaan badan usaha
dan
Kesatuan teknis yang bertujuan menghasilkan barang dan jasa adalah … a. Pengusaha b.Perusahaan
c. Firma d. Perbankan 100
C1
B. Perusahaan
2
9
Kesatuan hukum dan ekonomi atau organisasi yang menghasilkan barang dan jasa dengan tujuan memperoleh laba
atau
memberikan
pelayanan
umum
kepada C1
masyarakat disebut …
3
11
b. Badan Usaha
a. Firma
c. Perusahaan
b. Badan usaha
d. Koperasi
Orang atau lembaga yang melakukan usaha pada C1
c. Pengusaha
perusahaan disebut … a. Wirausaha
c. Pengusaha
b. Penguasa 4
20
d. Kreditur
Badan usaha milik swasta adalah …
C2
c. Badan Usaha yang
a. Badan usaha yang modalnya dimiliki oleh perusahaan Negara dengan bantuan swasta b. Badan usaha yang bergerak di bidang jasa
modalnya dimiliki oleh swasta
c. Badan usaha yang modalnya dimiliki oleh swasta d. Badan usaha yang bekerjasama dengan pihak asing untuk mendapatkan keuntungan 5
35
Undang-undang yang mengatur perkoperasian adalah C1 undang-undang perkoperasian …
101
d. No. 25 tahun 1992
6
a. No. 25 tahun 1989
c. No. 25 tahun 1991
b. No. 25 tahun 1990
d. No. 25 tahun 1992
Koperasi berasal dari kata …
36
C1
a. Co operative
a. Co operative
c. Coperation
b. coperative 7
40
d. Coperatif
Badan usaha yang didirikan oleh orang atau pemerintah C1
c. Yayasan
dengan jalan memisahkan kekayaannya untuk tujuan tertentu terutama tujuan sosial disebut …
8
2
a. Koperasi
c. Yayasan
b. Cv
d. Perseroan
Mendeskripsikan
Perusahaan yang bergerak di bidang usaha penggalian, C1
macam-macam
pengambilan, dan pengolahan kekayaan yang disediakan
perusahaan
B. Ekstaktif
dan alam disebut perusahaan …
badan usaha a. Jasa
c. Agraris
b. Ekstraktif 9
3
d. Perdagangan
Dibawah ini yang termasuk contoh perusahaan industri C1 adalah……. a. Pengeboran minyak
c. Pembuatan kursi
c. Pembuatan kursi
102
b. Perhotelan 10
4
Semua
perusahaan
d. Pedagang pakaian yang
menghasilkan
barang, C1
c. Manufaktur
penggabungan dari perusahaan ekstraktif, agraris, dan industri disebut perusahaan …
11
5
a. Jasa
c. Manufaktur
b. Perdagangan
d. Agrikultur
Perusahaan perdagangan berbeda dengan perusahaan jasa. C2 Letak perbedaannya adalah …
d. Perusahaan perdaganga n bergerak
a. Perusahaan perdagangan bergerak di bidang usaha pembelian barang dijual kembali, perusahaan jasa bergerak di bidang pengolahan. b. Perusahaan perdagangan bergerak di bidang usaha penggalian, perusahaan jasa bergerak di bidang memberikan pelayanan. c.
Perusahaan perdagangan bergerak di bidang usaha pelayanan, perusahaan jasa bergerak di bidang pengolahan bahan baku.
d. Perusahaan perdagangan bergerak di bidang usaha pembelian barang dijual kembali, perusahaan jasa bergerak di bidang memberikan pelayanan.
103
di
bidang
usaha pembelian barang dijual kembali, perusahaan jasa bergerak di bidang memberika n
pelayanan. 12
6
Yang termasuk contoh perusahaan yang terpisah dengan C1
b. Pertamina
badan usahanya adalah … a. Pabrik roti
c. Asuransi
b. Pertaminad.Pabrik sepatu 13
8
Perusahaan yang bergerak dalam usaha pengolahan bahan C1
a. Industri
baku sampai menjadi barang jadi atau barang siap pakai disebut perusahaan ….
14
10
a. Industri
c. Ekstraktif
b. Dagang
d. Agraris
Yang bukan termasuk pengelompokkan perusahaan C2
c. Negara
menurut lapangan usahanya adalah perusahaan …
15
16
12
14
a. Ekstraktif
c. Negara
b. Agraris
d. Industri
Salah satu contoh perusahaan ekstraktif adalah … a. PT. Semen Tonasa
c. Perbankan
b. Perhotelan
d. PT INCO
Badan
usaha
menurut
104
pemilikan
C1
modalnya C2
d. PT INACO
a. BUMN,
dikelompokkan menjadi tiga, yaitu ….
BUMS dan Badan
a. BUMN, BUMS, dan badan usaha campuran
Usaha
b. BUMN, BUMS, BUMK
Campuran
c. Fa, Cv, Koperasi d. BUMN, Firma,
17
15
Badan usaha yang modalnya dimiliki oleh Negara C1 (pemerintah)
baik
seluruhnya
maupun
b. BUMN
sebagian
merupakan …
18
16
a. BUMS
c. Firma
b. BUMN
d. BMKG
Yang bukan termasuk bentuk badan usaha milik C2 pemerintah adalah … a. Perusahaan
c. Persekutuan komanditer
jawatan
c. Persekutuan
komanditer b. Perusahaan
umum
d.
Perusahaan
perseroan 19
17
Ciri-ciri badan usaha milik Negara 1) Bertujuan mencari laba
105
C2
d. Persero
2) Modalnya berasal dari pemerintah 3) Dipimpin oleh dewan direksi 4) Pegawainya berstatus pegawai perusahaan Ciri-ciri badan usaha diatas merupakan ciri-ciri dari …
20
19
a. Perusahaan umum
c. Perusahaan jawatan
b. Badan usaha campuran
d. Persero
Yang merupakan contoh dari perusahaan umum adalah …
C1
b. Perum Damri
21
21
a. Perum Pelindo
c. Perum BNI
b. Perum Damri
d. Yayasan
Yang bukan merupakan contoh badan usaha milik swasta C1 adalah …
d. PT
Bank
Central Asia
22
22
a. PT Indofood
c. PT Bumi Karsa
b. PT HM Sampoerna
d. PT Bank Central Asia
Badan usaha yang modalnya berasal dari campuran C1 pemerintah dengan swasta sehingga dimiliki
d. Campuran
oleh
pemerintah dan swasta merupakan badan usaha …
23
23
a. Negara
c. Swasta
b. Pemerintah dan swasta
d. Campuran
Menurut bentuk hukumnya badan usaha digolongkan C1 106
d. 6
menjadi ….. perusahaan. a. 3 24
24
b. 4
c. 5
d. 6
Kelebihan yang dimiliki oleh perusahaan perseorangan C2 adalah …
c. Pemilik berhak atas semua laba
a. Pemilik modal yang menjalankan perusahaan
yang
b. Kelangsungan usaha tidak terjamin
diperoleh
c. Pemilik berhak atas semua laba yang diperoleh
perusahaan
perusahaan d. Pembagian kerja dapat diatur sesuai kemampuan para pemilik 25
25
Kekurangan yang dimiliki oleh firma adalah …
C2
c. Pengambila n keputusan
a. Kredit
yang
diperolehnya
biasanya
kurang
menguntungkan
biasanya lambat
b. Rahasia perusahaan terjamin c. Pengambilan keputusan biasanya lebih lambat d. Kelangsungan usaha tidak terjamin
26
26
Perusahaan yang dibentuk oleh dua orang atau lebih C1 dengan memakai satu nama, disebut …
107
b. Firma
27
27
a. Persekutuan Komanditer
c. Koperasi
b. Firma
d. Persero
Persekutuan komanditer mempunyai dua kelompok C2 anggota, yaitu …
b. Pemilik modal yang menjalanka
a. Pemilik modal yang menjalankan perusahaan dan pemilik modal yang meminta modal kepada debitur
n perusahaan dan pemilik
b. Pemilik modal yang menjalankan perusahaan dan pemilik modal yang memasukkan modal tanpa ikut menjalankan perusahaan c. Pesero aktif dan pesero pengusaha d. Pesero diam dan pesero komanditer
modal yang memasukan modal tanpa ikut menjalanka n perusahaan
28
28
Perseroan yang modalnya berasal dari penjualan saham C1
a. Terbatas
merupakan perseroan …
29
29
a. Terbatas
c. Tertutup
b. Teratur
d. Perorangan
Ny. Fara mempunyai perusahaan yang bergerak di bidang C2
108
b. Perusahaan
jasa kecantikan, yaitu salon. Ia bertanggung jawab penuh
perseoranga
atas segala harta dan utang-utang perusahaan tersebut.
n
Salon Ny. Fara ini termasuk … a. Perusahaan Negara b. Perusahaan perseorangan c. Perusahaan firma d. Perusahaan komanditer 30
30
Badan usaha yang memiliki badan hukum tersendiri C1 disebut … a. Perseroan
a. Perseroan Terbatas
terbatas
c.
Perusahaan
perorangan b. Koperasi 31
31
d. PT Kosong
Menurut jenisnya, perseroan terbatas dibagi menjadi tiga C2 bagian yaitu …
a. PT Tertutup, PT
a. PT Tertutup, PT Terbuka, dan PT Kosong
Terbuka,
b. PT Tertutup, PT Terbuka, dan PT Perorangan
dan
c. PT Perorangan, PT Kelompok, dan PT Kosong
PT
kosong
d. PT Tertutup, PT Murni, dan PT Kosong 32
32
PT kosong merupakan …
C2
b. PT yang sudah
109
ada
a. PT yang modal sahamnya dimiliki oleh orang
izin
tertentu atau keluarga tertentu
usahanya
b. PT yang sudah ada izin usahanya dan izin lainnya,
dan
namun kegiatannya tidak aktif
lainnya,
c. PT yang sahamnya dapat dimiliki atau dibeli siapa
namun
saja yang memenuhi syarat
kegiatannya
d. PT yang saling bekerjasama dengan pemilik modal
33
33
izin
tidak aktif
Syifa, Mawaddah, dan Aura masing-masing sebagai C2 pesero pada CV Tiga Putri. Syifa hanya memasukkan
c. Persero komanditer
modalnya namun tidak ikut mengelola secara langsung persekutuan tersebut, maka Syifa sebagai …
34
47
a. Pesero aktif
c. Pesero komanditer
b. Pesero pengurus
d. Managing partner
Jenis-jenis konsentrasi badan usaha dapat berbentuk …
C1
a. Trust
dan
holding a. Trust dan Holding company b. Barter dan concerto c. Holding company dan concerto d. Bilateral dan multilateral
110
company
35
Konsentrasi badan usaha disebut juga dengan …
49
C2
b. Penggabung an
a. Pemisahan badan usaha dengan tujuan permodalan
usaha
b. Pemisahan badan usaha agar lebih maju dan
dengan
mampu bersaing c. Penggabungan
badan
tujuan badan
usaha
dengan
tujuan
mengatasi
mengatasi persaingan
persaingan
d. Penggabungan badan usaha untuk membentuk usaha baru 36
7
Mengidentifikasi
Di bawah ini yang merupakan tujuan dari Badan usaha C1
misi/tujuan pada adalah …
a. Mencari laba
badan usaha ( BUMN, BUMS, Koperasi )
a. Mencari Laba
c. Tujuan sosial
b. Melayani masyarakat
d. Mencari laba dan
melayanimasyarakat 37
13
Tujuan yang dimiliki perusahaan adalah …
C2
d. Menghasilk an
a. Mencari laba
barang
dan jasa
b. Menciptakan lapangan kerja c. Melayani masyarakat d. Menghasilkan barang dan jasa
38
18
Badan usaha milik Negara yang bertujuan melayani C1 111
a. Umum
masyarakat
sekaligus
mencari
keuntungan
disebut
perusahaan …
39
37
a. Umum
c. Masyarakat
b. Jawatan
d. Perseorangan
Yang bukan merupakan prinsip dasar koperasi adalah …
C2
b. Kerjasama Koperasi
a. Pendidikan perkoperasian b. Kerjasama koperasi c. Keanggotaan bersifat sukarela d. Kemadirian 40
38
Yang bukan merupakan perbedaan koperasi dengan badan C2 usaha lain adalah …
c. Koperasi pembagian laba
a. Koperasi mengutamakan perkumpulan orangorang,
badan
usaha
lain
mengutamakan
perkumpulan modal b. Koperasi mengutamakan pemenuhan kebutuhan, badan usaha lain mengutamakan perolehan laba sebesar-besarnya
berdasarkan pemilik modal, badan usaha lain berdasarkan
c. Koperasi pembagian laba berdasarkan pemilik modal, badan usaha lain berdasarkan jasa. d. Kekuasaan tertinggi berada pada rapat anggota, 112
jasa.
badan usaha lain kekuasaan tertinggi berada pada pemiliki modal yang paling besar
41
39
Koperasi memiliki azas kekeluargaan yang bermakna C2 bahwa …
d. Semua kegiatan koperasi
a. Semua kegiatan koperasi dilaksanakan dengan azas kekeluargaan
dilaksanaka n
b. Semua kegiatan koperasi dilaksanakan dengan azas sukarela dan kesetiakawanan c. Semua kegiatan koperasi dilaksanakan dengan azas kekeluargaan dan kemandirian
dengan
azas kekeluargaa n
dan
kerjasama
d. Semua kegiatan koperasi dilaksanakan dengan azas kekeluargaan dan kerjasama 42
41
Konsentrasi yang menghasilkan barang yang sejenis C1
c. Horizontal
disebut konsentrasi … a. Vertikal b. Diagonal 43
43
c. Horizontal d. Multilateral
Perhitungan biaya yang harus dibayar terhadap balas jasa C1 pemakaian faktor produksi disebut faktor … a. Faktor eksternal 113
b. Fakror Internal
b.
Faktor internal
c. Faktor non ekonomi d. Faktor balas jasa 44
48
Kerjasama antara beberapa perusahaan sejenis, masing- C1
c. Kartel
masing tetap memakai nama perusahaan sendiri disebut …
45
34
Mengidentifikasi
a. Trust
c. Holding company
b. Kartel
d. Bilateral
Fungsi badan usaha ada lima diantaranya adalah …
C1
beberapa
personalia a. Fungsi produksi dan konsumsi
pertimbangan yang
d. Fungsi
perlu
b. Fungsi administrasi kantor
dan pemasaran
c. Fungsi perencanaan dan pemberdayaan
diperhatikan
d. Fungsi personalia dan pemasaran
dalam menentukan lokasi kedudukan perusahaan
dan
badan usaha 46
42
Produksi batik di Indonesia merupakan salah satu contoh C2 faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam memilih
114
b. Tempat Berdasarka
lokasi berdasarkan …
n sejarah
a. Tempat yang terikat pada alam b. Tempat berdasarkan sejarah c. Tempat berdasarkan pemerintah d. Tempa berdasarkan pertimbangan ekonomi
47
44
Fungsi
badan
usaha
yang
berhubungan
dengan C1
masalah marketing product merupakan fungsi … a. Fungsi
produksi
c. Fungsi Pemasaran
c. Fungsi
pemasaran b. Fungsi
administrasi
d.
Fungsi
pembelanjaan 48
45
Perusahaan atau badan usaha yang menghasilkan C2 barang-barang
yang
memiliki kekhasan dan turun
temurun maka harus dicari daerah yang sudah menjadi trademark bagi masyarakat sebagai lokasi kedudukan perusahaan
atau
badan
merupakan
pertimbangan
usaha
tersebut.
dalam
memilih
Hal
ini
lokasi
perusahaan atau badan usaha berdasarkan……. a. Tempat yang terkait pada alam b. Tempat yang berdasarkan peraturan pemerintah 115
c. Tempat yang berdasarkan sejarah
c. Tempat yang berdasarkan sejarah d. Tempat yang berdasarkan pertimbangan ekonomi
49
46
Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam memilih C2 lokasi kedudukan badan usaha dan perusahaan adalah …
b. Tempat menurut lapangan
a. Tempat berdasarkan sejarah, tempat berdasarkan pertimbangan kedudukan
usaha yang dilakukan
b. Tempat menurut lapangan usaha yang dilakukan c. Tempat yang tidak terikat pada alam, tempat tidak berdasarkan pertimbangan ekonomi d. Tempat berdasarkan aturan perusahaan 50
50
Badan usaha dan perusahaan adalah wadah yang dijadikan C1
b. Penyediaan
sebagai mata pencaharian bagi masyarakat, hal ini
lapangan
merupakan peran badan usaha sebagai …
pekerjaan
a. Sumber pembangunan perekonomian b. Penyediaan lapangan pekerjaan c. Sumber pendapatan Negara d. Sumber penghasilan negara
116
LAMPIRAN 11
SKOR DATA DIBOBOT =================
Jumlah Subyek = 30 Jumlah butir
= 50
Bobot jwb benar = 1 Bobot jwb salah = 0 Nama berkas: D:\ANATES.6.ANA
No
Kode/Nama Benar Salah Kosong Skr Asli Skr Bobot
1
A
30
20
0
30
30
2
B
27
23
0
27
27
3
C
24
26
0
24
24
4
D
24
26
0
24
24
5
E
26
24
0
26
26
6
F
24
26
0
24
24
7
G
29
21
0
29
29
8
H
19
31
0
19
19
9
I
10
J
11
K
25
25
0
25
25
12
L
20
30
0
20
20
13
M
18
32
0
18
18
14
N
28
22
0
28
28
15
O
19
31
0
19
19
16
P
24
26
0
24
24
17
Q
18
32
0
18
18
18
R
29
21
0
29
29
19
S
21
29
0
21
21
20
T
30
20
0
30
30
27 20
23 30
0
27
0
20
27 20
21
U
17
33
0
17
17
22
V
26
24
0
26
26
23
W
18
32
0
18
18
24
Q
15
35
0
15
15
25
Y
23
27
0
23
23
26
Z
18
32
0
18
18
27
AA
21
29
0
21
21
28
AB
15
35
0
15
15
29
AC
27
23
0
27
27
30
AD
28
22
0
28
28
RELIABILITAS TES ================
Rata2= 23.00 Simpang Baku= 4.61 KorelasiXY= 0.38 Reliabilitas Tes= 0.55 Nama berkas: D:\ANATES.6.ANA
No.Urut Kode/Nama Subyek Skor Ganjil Skor Genap Skor Total 1
A
15
14
29
2
B
15
12
27
3
C
10
13
23
4
D
13
11
24
5
E
10
15
25
6
F
13
11
24
7
G
16
12
28
8
H
10
9
19
9
I
14
26
12
10
J
11
8
19
11
K
12
13
12
L
11
9
20
13
M
10
7
17
14
N
12
16
28
15
O
9
9
18
16
P
14
9
23
17
Q
12
6
18
18
R
14
14
28
19
S
10
11
21
20
T
12
18
30
21
U
11
5
16
22
V
11
14
25
23
W
8
10
18
24
Q
10
5
15
25
Y
12
10
22
26
Z
10
8
27
AA
10
11
28
AB
7
8
29
AC
13
13
26
30
AD
15
13
28
25
18 21 15
Kel Unggul & Asor =================
Kelompok Unggul Nama berkas: D:\ANATES.6.ANA
No.Urut Kode/Nama Subyek Skor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 1
A
30 1 1 - 1 - 1 1 - - - 1
2
T
30 1 1 1 1 1 - 1 - 1 1 1
3
G
29 1 1 1 - - - - 1 1 1 -
4
R
29 1 1 - 1 1 - - 1 1 - 1
5
N
28 1 1 - 1 - - - 1 1 - 1
6
AD 28 - 1 - - - - - 1 1 1 -
7
B 27 - - 1 1 1 1 1 - 1 1 -
8
I 27 1 1 1 1 1 1 - - 1 - Jml Jwb Benar
6 7 4 6 4 3 3 4 7 4 4
No.Urut Kode/Nama Subyek 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 1
A - 1 1 - - - 1 - - 1 1 -
2
T 1 1 - 1 1 1 1 - 1 - 1 1
3
G - - - 1 1 - - 1 1 1 1 -
4
R - 1 - - 1 1 1 1 1 - 1 -
5
N - 1 1 - - 1 - 1 1 1 1 1
6
AD - 1 - 1 - - 1 1 1 - 1 1
7
B 1 1 - - 1 - 1 1 1 - 1 1
8
I - 1 - 1 - - 1 1 1 1 - 1 Jml Jwb Benar 2 7 2 4 4 3 6 6 7 4 7 5
No.Urut Kode/Nama Subyek 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 1
A 1 1 1 - 1 - - - - 1 - 1
2
T - - - - - 1 - 1 1 1 - 1
3
G 1 - 1 - 1 - 1 1 1 1 1 1
4
R 1 - 1 1 1 1 - 1 - 1 1 -
5
N - 1 - 1 - 1 - 1 1 1 - 1
6
AD 1 1 1 - 1 - 1 1 - 1 - 1
7
B - - 1 1 - - 1 1 1 1 1 -
8
I 1 1 1 1 - - 1 - 1 - - 1 Jml Jwb Benar 5 4 6 4 4 3 4 6 5 7 3 6
No.Urut Kode/Nama Subyek 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 1
A 1 1 1 1 1 - - 1 1 1 1 1
2
T 1 - - 1 1 - 1 1 - 1 - 1
3
G 1 - 1 - 1 - - - - 1 1 1
4
R - - 1 1 1 1 - - - - 1 -
5
N 1 - - 1 1 - - - 1 - 1 -
6
AD 1 - 1 1 1 1 - - 1 - 1 1
7
B 1 - 1 - - - 1 - - 1 - -
8
I - - - - 1 1 - - 1 1 1 Jml Jwb Benar 6 1 5 5 7 3 2 2 4 5 6 4
No.Urut Kode/Nama Subyek 48 49 50 1
A 1 1 1
2
T - - -
3
G - 1 1
4
R - 1 1
5
N 1 1 -
6
AD - 1 -
7
B - 1 -
8
I - - 1 Jml Jwb Benar 2 6 4
Kelompok Asor Nama berkas: D:\ANATES.6.ANA
No.Urut Kode/Nama Subyek Skor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 1
O
19 - 1 - - - - - - 1 1 1
2
M
18 - - 1 - 1 - 1 1 - 1 -
3
Q
18 - 1 - - - 1 - 1 - 1 -
4
W
18 - - 1 1 - - - - 1 - 1
5
Z 18 - 1 - - 1 - - 1 - 1 -
6
U
17 - 1 - - - - - 1 - - -
7
Q
15 - 1 - 1 1 - - - - 1 -
8
AB 15 1 1 - - 1 - - 1 1 - 1 Jml Jwb Benar
1 6 2 2 4 1 1 5 3 5 3
No.Urut Kode/Nama Subyek 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 1
O - 1 - - 1 1 1 1 1 1 - -
2
M - - 1 1 1 - 1 - - - - -
3
Q - - - - - - 1 - 1 - 1 1
4
W 1 1 - - - - 1 1 1 1 - -
5
Z - - - 1 - - 1 1 1 - 1 -
6
U - - - 1 - - 1 1 - 1 - -
7
Q - 1 - - - - - - - - - 1
8
AB 1 1 - - - - 1 1 - - - Jml Jwb Benar 2 4 1 3 2 1 7 5 4 3 2 2
No.Urut Kode/Nama Subyek 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 1
O 1 - - - 1 - - - - - - 1
2
M 1 - 1 - 1 - - - - - - 1
3
Q 1 1 - - - 1 - - - - - 1
4
W - - 1 - - - - 1 - - - 1
5
Z - 1 - - - - 1 - 1 - - 1
6
U 1 1 1 - 1 - 1 - - - - -
7
Q 1 1 - - 1 - 1 - 1 - 1 -
8
AB - - - - - - - - - - 1 Jml Jwb Benar 5 4 3 0 4 1 3 1 2 0 2 5
No.Urut Kode/Nama Subyek 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 1
O - - 1 - 1 1 - - - - - 1
2
M - - 1 - 1 - - 1 - 1 - -
3
Q - - 1 1 - - 1 - 1 - - 1
4
W - - 1 1 1 - - - - - - -
5
Z - 1 - - - 1 - 1 - - 1 -
6
U - - 1 - 1 - - - 1 - 1 -
7
Q - - - - - 1 1 - - - 1 -
8
AB - - 1 - - 1 1 - - - - Jml Jwb Benar 0 1 6 2 4 4 3 2 2 1 3 2
No.Urut Kode/Nama Subyek 48 49 50 1
O - - 1
2
M - - 1
3
Q 1 - -
4
W 1 1 -
5
Z 1 - -
6
U - 1 1
7
Q - - -
8
AB - 1 Jml Jwb Benar 3 3 3
DAYA PEMBEDA ============
Jumlah Subyek= 30 Klp atas/bawah(n)= 8
Butir Soal= 50 Nama berkas: D:\ANATES.6.ANA
No Butir Kel. Atas Kel. Bawah Beda Indeks DP (%) 1
6
1
5
62.50
2
7
6
1
12.50
3
4
2
2
25.00
4
6
2
4
50.00
5
4
4
0
0.00
6
3
1
2
25.00
7
3
1
2
25.00
8
4
5
-1
-12.50
9
7
3
4
50.00
10
4
5
-1
-12.50
11
4
3
1
12.50
12
2
2
0
0.00
13
7
4
3
37.50
14
2
1
1
12.50
15
4
3
1
12.50
16
4
2
2
25.00
17
3
1
2
25.00
18
6
7
-1
-12.50
19
6
5
1
12.50
20
7
4
3
37.50
21
4
3
1
12.50
22
7
2
5
62.50
23
5
2
3
37.50
24
5
5
0
0.00
25
4
4
0
0.00
26
6
3
3
37.50
27
4
0
4
50.00
28
4
4
0
0.00
29
3
1
2
25.00
30
4
3
1
12.50
31
6
1
5
62.50
32
5
2
3
37.50
33
7
0
7
87.50
34
3
2
1
12.50
35
6
5
1
12.50
36
6
0
6
75.00
37
1
1
0
0.00
38
5
6
-1
-12.50
39
5
2
3
37.50
40
7
4
3
37.50
41
3
4
-1
-12.50
42
2
3
-1
-12.50
43
2
2
0
0.00
44
4
2
2
25.00
45
5
1
4
50.00
46
6
3
3
37.50
47
4
2
2
25.00
48
2
3
-1
-12.50
49
6
3
3
37.50
50
4
3
1
12.50
TINGKAT KESUKARAN =================
Jumlah Subyek= 30 Butir Soal= 50 Nama berkas: D:\ANATES.6.ANA
No Butir Jml Betul Tkt. Kesukaran(%) 1
11
36.67
Sedang
2
20
66.67
Sedang
3
10
33.33
Sedang
4
14
46.67
Sedang
5
15
50.00
Sedang
6
6
20.00
Sukar
7
8
26.67
Sukar
8
17
56.67
Sedang
9
20
66.67
Sedang
10
16
53.33
Sedang
11
12
40.00
Sedang
12
10
33.33
Sedang
13
19
63.33
Sedang
14
10
33.33
Sedang
15
15
50.00
Sedang
16
13
43.33
Sedang
17
14
46.67
Sedang
18
16
53.33
Sedang
19
19
63.33
Sedang
20
18
60.00
Sedang
21
11
36.67
Sedang
22
14
46.67
Sedang
23
11
36.67
Sedang
24
19
63.33
Sedang
25
15
50.00
Sedang
26
19
63.33
Sedang
27
9
30.00
Sukar
28
18
60.00
Sedang
29
12
40.00
Sedang
30
13
43.33
Sedang
31
17
56.67
Sedang
Tafsiran
32
14
46.67
Sedang
33
16
53.33
Sedang
34
10
33.33
Sedang
35
21
70.00
Sedang
36
9
30.00
Sukar
37
5
16.67
Sukar
38
19
63.33
Sedang
39
10
33.33
Sedang
40
22
73.33
Mudah
41
12
40.00
Sedang
42
13
43.33
Sedang
43
8
26.67
Sukar
44
13
43.33
Sedang
45
7
23.33
Sukar
46
14
46.67
Sedang
47
13
43.33
Sedang
48
11
36.67
Sedang
49
18
60.00
Sedang
50
14
46.67
Sedang
KORELASI SKOR BUTIR DG SKOR TOTAL =================================
Jumlah Subyek= 30 Butir Soal= 50 Nama berkas: D:\ANATES.6.ANA
No Butir
Korelasi
1
0.473
2
0.062
Signifikansi
Sangat Signifikan -
3
0.250
-
4
0.221
-
5
0.029
-
6
0.239
-
7
0.299
8
0.000
9
0.390
10
-0.118
-
11
0.195
-
12
-0.047
-
13
0.290
Signifikan
14
0.296
Signifikan
15
0.162
16
0.282
17
0.265
-
18
-0.059
-
19
0.046
-
20
0.285
21
0.260
22
0.442
23
0.137
-
24
0.061
-
25
-0.132
-
26
0.244
-
27
0.385
28
0.090
-
29
0.135
-
30
-0.074
-
31
0.490
Sangat Signifikan
32
0.324
Signifikan
33
0.649
Sangat Signifikan
34
0.094
Signifikan Sangat Signifikan
Signifikan
Signifikan Sangat Signifikan
Sangat Signifikan
-
35
0.161
-
36
0.594
37
0.197
-
38
-0.107
-
39
0.406
Sangat Signifikan
40
0.433
Sangat Signifikan
41
-0.165
-
42
-0.208
-
43
0.116
-
44
0.163
-
45
0.435
Sangat Signifikan
46
0.354
Signifikan
47
0.238
-
48
-0.198
-
49
0.240
-
50
0.251
-
Sangat Signifikan
Catatan: Batas signifikansi koefisien korelasi sebagaai berikut:
df (N-2) P=0,05 P=0,01
df (N-2) P=0,05 P=0,01
10
0,576 0,708
60
0,250 0,325
15
0,482 0,606
70
0,233 0,302
20
0,423 0,549
80
0,217 0,283
25
0,381 0,496
90
0,205 0,267
30
0,349 0,449
100
0,195 0,254
40
0,304 0,393
125
0,174 0,228
50
0,273 0,354
>150
0,159 0,208
Bila koefisien = 0,000 berarti tidak dapat dihitung.
KUALITAS PENGECOH =================
Jumlah Subyek= 30 Butir Soal= 50 Nama berkas: D:\ANATES.6.ANA
No Butir
a
b
c
d
*
1
6++ 11**
4+
9+
0
2
3++ 20**
2+
5+
0
3
9+
8++
0
4
3+ 6++ 14**
7+
0
5
7+ 5++
3+ 15**
0
6
7++ 6**
6+
0
7
8**
8 17**
3- 10**
11+
8++ 8++ 6++ 4++
6+
1- 20**
10
6+
11
8+ 5++ 12**
5++
0
12
4+ 10+ 6++ 10**
0
13
3++ 4++ 4++ 19**
3+ 16**
7++
6--
0
9
14 10**
3++
3+
0
0
5++
0
0
5+ 8++
0
15
6++ 15**
7+
2-
0
16
4+ 5++ 13**
8+
0
17
5++
18 16**
9-
2- 14**
0
4++ 5++ 5++
19
3++ 19**
20
1--
21
4+ 7++
22
6++
23
3-
0
5+ 3++
6+ 18**
0
5++
0
8+ 11**
0
4+ 6++ 14** 8+
8+ 11**
0 0
24
3++
25
6++ 4++ 15**
26
5+ 19**
2+
4++
0
27
7++ 9**
10+
4+
0
2- 5++
5++
0
8+
0
30 13**
4+ 7++ 6++
0
31 17**
4++ 4++ 5++
28 18** 29
2+ 19**
5++ 12**
6-
5++
5++
32
6++ 14**
33
8-
34
6++ 7++ 7++ 10**
35
3++
2+
36
9**
8++
37
4- 5**
38
2+ 3++ 19**
39
8++ 7++
40
2+
1- 22**
5--
41
9+
4+ 12**
5++
42
6++ 13**
43
5+ 8**
44
6++
4+ 13**
45
7**
4+ 11+
46
5++ 14**
47 13** 48
7++ 11**
49
5++
50
9- 14**
0
0
5++ 5++
2- 16**
3+
0
4++
0 0 0
4+ 21**
0
5+
8++
0
12+
9++
0
6-
0
5+ 10**
0 0 0
5++ 6++ 7++
10+
0 0
7++ 8++
0 0
5++ 6++ 8+
6++
0 0
6++ 6++
3+ 18** 1--
0
4++ 6++
0 0
Keterangan: ** : Kunci Jawaban ++ : Sangat Baik + : Baik - : Kurang Baik -- : Buruk ---: Sangat Buruk
LAMPIRAN 12 Kisi-Kisi Instrumen Penguasaan Konsep (setelah di validasi) Kompetensi Dasar
Indikator
Aspek C1
Mendeskripsikan peran badan usaha, Mendefinisikan pengertian perusahaan
Jumlah Soal Persen
C2 1, 2
2
20%
termasuk koperasi sebagai tempat Badan usaha berlangsungnya dalam
kaitannya
ekonomi
proses dengan
produksi pelaku Mendeskripsikan macam-macam
8
3
2
20%
5, 6
4,7
4
40%
9, 10
2
20%
5
5
10
100%
50%
50%
perusahaan dan badan usaha. Mengidentifikasi misi/tujuan badan usaha ( BUMN, BUMS, Koperasi) Mengidentifikasi beberapa pertimbangan yang perlu diperhatikan dalam menentukan lokasi kedudukan perusahaan dan badan usaha
Jumlah Presentase
124
100%
LAMPIRAN 13 Kisi-Kisi, soal dan jenjang Kognisi Instrumen hasil tes penguasaan konsep pada sub konsep Perusahaan dan badan usaha Nama pendidikan
: MTs Daarul Hikmah Pamulang
Kelas/program
: VII D
Mata pelajaran
: IPS Terpadu
Semester
: 2 ( Dua )
Sub konsep bahasan : Perusahaan dan Badan Usaha Bentuk soal
: Pilihan Ganda
Jumlah soal
: 10 soal
A. Standar Kompetensi : Memahami Kegiatan ekonomi masyarakat B. Kompetensi dasar
: Mendeskripsikan peran badan usaha, termasuk koperasi, sebagai tempat berlangsungnya proses
produksi dalam kaitannya dengan pelaku ekonomi. No
No
Indikator Soal
Soal
Jenjang
Soal 1
1
Penyelesaian
Kognisi Mendefinisikan pengertian Kesatuan teknis yang bertujuan menghasilkan perusahaan usaha
dan
badan barang dan jasa adalah ….. a. Pengusaha
c. Firma
b.Perusahaan
d. Perbankan
125
C1
b.Perusahaan
2
Kesatuan hukum dan ekonomi atau organisasi
C1
d. Badan usaha
C2
a. BUMN,
yang menghasilkan barang dan jasa dengan tujuan memperoleh laba atau memberikan pelayanan umum kepada masyarakat disebut….
3
a. Firma
c. Perusahaan
b. Koperasi
d. Badan Usaha
Mendeskripsikan macam- Badan
usaha
menurut
pemilikan
modalnya
macam perusahaan dan dikelompokan menjadi tiga, yaitu…..
BUMS
badan usaha
a. BUMN, BUMS dan Badan usaha campuran
Badan usaha
b.BUMN, BUMS, BUMK
campuran
c. Fa, CV, Koperasi d.BUMN, Firma 8
Badan usaha yang didirikan oleh orang atau
C1
pemerintah dengan jalan memisahkan kekayaan untuk tujuan tertentu terutama tujuan social disebut……
4
usaha
atau
pada
badan
BUMN
BUMS, Koperasi
c. Perseroan
b. CV
d. Yayasan
Tujuan yang dimiliki perusahaan adalah…..
Mengidentifikasi misi/tujuan
a. Koperasi
,
a. Mencari laba b.Menghasilkan barang dan jasa c. Melayani masyarakat 126
C2
d.Yayasan
dan
d.Menciptakan lapangan kerja 5
Di bawah ini yang merupakan tujuan dari badan
C1
usaha adalah….. a. Mencari laba b.Melayani masyarakat c. Tujuan social d. Mencari laba dan melayani masyarakat 6
7
Koperasi berasal dari kata…..
C1
a. Co operative
c. Coperation
b. coperative
d. Coperatif
Koperasi
memiliki
azas
kekeluargaan
yang
bermakna bahwa….. a. Semua
kegiatan
koperasi
dilaksanakan
dengan azas kekeluargaan b.Semua
kegiatan
koperasi
dilaksanakan
dengan azas kekeluargaan dan kerjasama c. Semua
kegiatan
dengan
azas
koperasi
dilaksanakan
kekeluargaan
dan
kemandirian d.Semua
kegiatan
koperasi
dilaksanakan
dengan azas sukarela dan kesetiakawanan
127
C2
9
Mengidentifikasi beberapa pertimbangan yang perlu diperhatikan dalam menentukan lokasi kedudukan perusahaan
Perusahaan atau badan usaha yang menghasilkan barang-barang yang memiliki kekhasan dan turun temurun maka harus dicari daerah yang sudah menjadi trademark bagi masyarakat sebagai lokasi kedudukan perusahaan dan badan usaha tersebut.
dan badan usaha
Hal ini merupakan pertimbangan dalam memilih lokasi perusahaan atau badan usaha berdasarkan…. a. Tempat yang terikaat pada alam b.Tempat yang berdasarkan peraturan pemerintah c. Tempat yang berdasarkan sejarah
C2
c. Tempat yang berdasarkan sejarah
C2
b.Tempat menurut lapangan usaha yang
d.Tempat yang berdasarkan pertimbangan ekonomi 10
Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam memilih lokasi kedudukan badan usaha dan peruasahaan adalah…. a. Tempat berdasarkan sejarah, tempat berdasarkan pertimbangan kedudukan b.Tempat menurut lapangan usaha yang dilakukan c. Tempat yang tidak terikat pada alam, tempat tidak berdasarkan pertimbangan ekonomi d.Tempat berdasarkan aturan perusahaan
128
dilakukan
LAMPIRAN 14 No Item Responden Ade Fahri Adelia Putri Adjie Ramadhan Alamsyah Andri Lesmana Anita wijayanti Annisa nur khalimah Ari Sakti Badrutamam Budi Hartanto Desiyah Rahma hona Dessy Amellya Eki Supriatna Erika Septiani Fauzan Fahlafi Fiki Sehabudin Gian Fahrijal Irfan fatria Irgi Ahmad Fahreza Kukuh Kuncoro M. Alriadi M. Reza Hermawan Marwanti M. Rizki Yunnus Nia Afriani
TABEL HASIL PERHITUNGAN TES PENGUASAAN KONSEP SISWA 1 2 4 5 9 10 Skor Skor Total 3 6 7 8 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1
1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0
0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0
1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 129
1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0
0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1
7 7 7 7 5 9 8 8 6 7 8 8 6 7 8 8 8 7 7 8 7 8 6 7 6
10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
100% Nilai 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
70 70 70 70 50 90 80 80 60 70 80 80 60 70 80 80 80 70 70 80 70 80 60 70 60
Novita Damayanti 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 Ranika Aprilianty 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 Salbini Afendi 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 Syifa Oktavia 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 Vasa dio Aldana 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 Vera Tasmia 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 Yosi 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 Yuni Saputri 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 Skor total 32 29 29 32 17 31 13 15 27 13 100% 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 Keterangan 97 89 85 94 52 91 36 36 76 33
130
9 9 6 7 7 8 6 6
10 10 10 10 10 10 10 10
100 100 100 100 100 100 100 100
90 90 60 70 70 80 60 60 2380
LAMPIRAN 15 Tabel Analisis Ketercapaian Hasil Tes Penguasaan Konsep Materi Perusahaan dan Badan Usaha Siswa Materi Pengertian Macam-Macam Misi/Tujuan Badan Pertimbangan dalam Perusahaan dan Badan Usaha Usaha Berbisnis Badan Usaha Subjek Skor ∑sko Ket Sko ∑skor Ket Sko ∑skor Ket Sko ∑skor Ket (%) r (%) r (%) r (%) r 1 2 2 100 2 4 50 2 2 100 1 2 50 2 2 2 100 2 4 50 2 2 100 1 2 50 3 2 2 100 3 4 75 1 2 50 1 2 50 4 2 2 100 2 4 50 2 2 100 1 2 50 5 2 2 100 1 4 25 1 2 50 1 2 50 6 2 2 100 4 4 100 2 2 100 2 2 100 7 2 2 100 3 4 75 2 2 100 1 2 50 8 2 2 100 3 4 75 2 2 100 1 2 50 9 2 2 100 2 4 50 1 2 50 1 2 50 10 2 2 100 2 4 50 2 2 100 1 2 50 11 2 2 100 3 4 75 2 2 100 1 2 50 12 2 2 100 3 4 75 2 2 100 1 2 50 13 2 2 100 2 4 50 1 2 50 1 2 50 14 1 2 50 3 4 75 1 2 50 2 2 100 15 2 2 100 4 4 100 2 2 100 0 2 0 16 2 2 100 3 4 75 1 2 50 2 2 100 17 2 2 100 3 4 75 1 2 50 2 2 100 18 2 2 100 3 4 75 1 2 50 1 2 50 19 2 2 100 3 4 75 1 2 50 1 2 50 20 2 2 100 3 4 75 2 2 100 1 2 50 21 2 2 100 2 4 50 1 2 50 2 2 100 22 2 2 100 3 4 75 2 2 100 1 2 50 23 1 2 50 3 4 75 1 2 50 1 2 50 24 2 2 100 3 4 75 1 2 50 1 2 50 25 2 2 100 2 4 50 1 2 50 1 2 50 26 2 2 100 4 4 100 2 2 100 1 2 50 27 2 2 100 3 4 75 2 2 100 2 2 100 28 2 2 100 2 4 50 1 2 50 1 2 50 29 2 2 100 1 4 25 2 2 100 2 2 100 30 1 2 50 4 4 100 1 2 50 1 2 50 31 2 2 100 3 4 75 1 2 50 2 2 100 32 1 2 50 2 4 50 2 2 100 1 2 50 33 2 2 100 2 4 50 1 2 50 1 2 50 Jumlah 3100 2200 2450 2000 Rata-rata 96,8 Rata-rata 66,6 Rata-rata 74,2 Rata-rata 60,6 % % % % 131
Pengertian Macam-Macam Perusahaan dan Badan Badan Usaha Usaha 96,8% 66,6%
Misi/Tujuan Badan Usaha
Pertimbangan dalam Berbisnis
74,2%
60,6%
LAMPIRAN 16 Grafik analisis ketercapaian hasil tes penguasaan konsep siswa pada subkonsep P&BU Grafik 21 120 100 80 60 40 20 0 Pengertian Perusahaann dan Badan Usaha
Macam-macam Badan Misi/Tujuan Pertimbangan dalam Usaha Perusahaan dan Badan Berbisnis Usaha
132
LAMPIRAN 17 Perhitungan Korelasi Sikap siswa Terhadap Media Komik dan penguasaan konsep materi perusahaan dan badan usaha
Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 Jumlah
X
Y
75 70 75 75 50 80 75 75 75 70 70 75 70 70 75 80 65 70 70 70 70 75 65 70 60 80 80 70 70 70 75 65 60 2345
70 70 70 70 50 90 80 80 60 70 80 80 60 70 80 80 80 70 70 80 70 80 60 70 60 90 90 60 70 70 80 60 60 2380
XY 5250 4900 5250 5250 2500 7200 6000 6000 4500 4900 5600 6000 4200 4900 6000 6400 4550 4900 4900 5600 4900 6000 3900 4900 3600 7200 7200 4200 4900 4900 6000 3900 3600 170000
X²
Y²
5625 4900 5625 5625 2500 6400 5625 5625 5625 4900 4900 5625 4900 4900 5625 6400 4225 4900 4900 4900 4900 5625 4225 4900 3600 6400 6400 4900 4900 4900 5625 4225 3600 167925
133
4900 4900 4900 4900 2500 8100 6400 6400 3600 4900 6400 6400 3600 4900 6400 6400 6400 4900 4900 6400 4900 6400 3600 4900 3600 8100 8100 3600 4900 4900 6400 3600 3600 174800
LAMPIRAN 18 Perhitungan Korelasi penggunaan media komik dan penguasaan konsep materi Perusahaan dan Badan Usaha dengan menggunakan rumus product moment pearson
rxy
𝑁
=
𝑁
𝑋
𝑋)
2 −(
𝑌) 2
33 ×170650 − 2345 ( 2380 )
=
=
𝑋𝑌−( 𝑋)( 𝑌) 2− (
33 ×167925 −( 2345 ) 2
33 ×174800 −( 2380 ) 2
5631450 −5581100 5541525 −5499025 5768400 −5664400
= = =
50350 42500 ×104000 50350 4420000000 50350 66483 .08
= 0, 75733
LAMPIRAN 19 Derajat Bebas Df = N-nr = 33-2 = 31
LAMPIRAN 20 Perhitungan Koefisien Determinasi KD
= r2×100% = 0,757 × 100% = 0,573049 × 100% = 57, 30%
134
LAMPIRAN 21 LEMBAR OBSERVASI PROSES BELAJAR MENGAJAR (Pra penelitian)
Tempat
: MTs
Hari/Tanggal : 4 Mei 2011 No
Hal yang di amati
Pengamatan
Materi
Pola kehidupan manusia di permukaan bumi
1
2
Aktivitas guru
-
Menyampaikan materi dengan baik
-
Kurang humoris sehingga anak-anak terlihat jenuh dalam pembelajaran
3
Aktivitas siswa
-
Kurang serius dalam mengikuti pembelajaran
-
Banyak yang bercanda ketika pembelajaran berlangsung
-
Siswa mayoritas pasif
-
Jarang sekali siswa yang bertanya dan mengungkapkan pendapatnya.
4
Motivasi belajar masih rendah
Interaksi antara guru dan Cukup baik meskipun tidak sedikit siswa yang terlihat malas siswa
belajar, bercanda dan tidak memperhatikan saat guru menjelaskan materi
Observer
Siti Aisah
135
LAMPIRAN 22 Hasil wawancara pra penelitian dengan siswa
FORMAT WAWANCARA SISWA Identitas Siswa 1. Ade fahri
11. Desiyah
21. Alriadi
2. Adelia Putri
12. Desy
22. Reza
3. Adji Ramadhan
13. Eki
23. Marwanti
4. Alamsyah1
14. Erika
24. Rizki
5. Andri lesmana
15. Fauzan
25. Nia
6. Anita wijayanti
16. Fiki
26. Novita
7. Annisa
17. Gian
27. Ranika
8. Ari Sakti
18. Irfan
28. Salbini
9. Badrutamam
19. Irgi
29. Syifa
10. Budi hartanto
20. Kukuh
30. Vasa
Sekolah
: MTs Daarul Hikmah Pamulang
Kelaas
: VII D
31. Vera
*Untuk Jawaban, jawaban no 1 menunjukan siswa no 1 No 1.
Pertanyaan
Jawaban
“Bagaimana menurut pendapatmu tentang
1. Sulit bu,, ga menyenangkan..
pembelajaran IPS di kelas?
2. Sulit bu,, saya ga suka IPS
Apakah menyenangkan atau merupakan
3. Menurut saya sih ga menyenagkan,
pelajaran yang sulit?
pokonya bikin pusing, bacaaan nya banyak banget kaya Koran.. 4. Menurut
saya
IPS
itu
Ga
menyenangkan 5. IPS itu sulit, banyak yang harus diapalin,, kalo belajar sejarah ajah saya suka ketuker-tuker ngapalin tahunnya…. 6. Kurang menyenangkan
136
7. Menurut saya sulit bu, harus banyak baca/ngapalin di rumah, kalo belajar di kelas doang sih ga mempan, berisik . 8. Wahhhhh IPS itu bikin ngantuk, ga tahu karena gurunya, apa emang saya yang malas, 9. Ga begitu menyenangkan,, 10. Menurut saya tidak menyenangkan 11. Menurut
saya
tidak
begitu
menyenangkan, pelajarannya sulit sih bu 12. Menurut saya ga menyenangkan, apalannya banyak banget,, 13. Menurut saya sulit bu,, 14. Sulit, 15. Menurut
saya
IPS
itu
ga
menyenangkan 16. Menurut saya ga menyenangkan, belajar IPS gitu-gitu ajah, ga ada prakteknya jadi bikin bosan. 17. Menurut saya sulit bu, cepet bosan dan ngantuk 18. Menurut saya IPS itu sulit bu,,, 19. Hhehee, lumayan sulit sih 20. Kalo menurut saya sih ga begitu menyenangkan, bikin ngantuk 21. Menurut saya IPS itu sulit 22. Ga
menyenangkan,
sebenarnya
materinya sih aku suka, Cuma ga tau kalo di kelas ngantuk ajah,, 137
hhhee 23. Menurut saya IPS itu sulit, bacaan nya banyak jadinya bête,,, 24. Menurut
saya
IPS
itu
ga
menyenangkan 25. Ga begitu menyenangkan sih kalo menurut saya… 26. Biasa
saja
sih,
menyenangkan
banget ga, sulit banget juga ga,, yang penting ikut belajar saja. 27. Ga
menyenangkan,
karena
ngajarnya gitu-gitu ajah, aku suka ngantuk,, 28. IPS itu sulit, harus rajin-rajin baca 29. Menurut
saya
IPS
itu
ga
menyenagkan,, dan bikin ngnatuk 30. IPS itu sulit bu, udah sulit bikin ngantuk juga, 31. Menurut saya IPS itu sulit, apalagi sejarahnya,,
2
apakah kamu senang dengan pelajaran IPS ?
1. Saya ga begitu suka IPS bu, jadinya ga seneng. 2. Tidak Senang 3. Ga… 4. Ga begitu seneng sih bu,, 5. Saya sih ga seneng ama pelajaran IPS 6. Ga seneng, tapi kalo sekali-kali belajar keluar kayanya seneng
138
7. Biasa saja sih bu, 8. Ya biasa ajah seneng banget sih ga, 9. Engga,,,, 10. Ga senang,,,, 11. Biasa sajah bu, namanya juga pelajaran
kadang
menyenagkan,
kadang ada engga nya juga 12. Biasa ajah bu menurut saya mah, sama ajah kaya pelajaran yang lain 13. Saya sih ga senang ,,, 14. Tidak, saya tidak senang dengan pelajaran IPS 15. Biasa saja, ada senang nya ada ga nya, tergantung materinya juga 16. Biasa saja bu,,, 17. Biasa ajah bu,, 18. Saya sih ga terlalu senang bu,, 19. Engga,, Saya kurang suka IPS 20. Biasa sajah sih, seneng ga seneng yang penting ikut pelajaran 21. Tidak,,,,, 22. Biasa sajah, seneng banget sih ga, tapi kalo ada tugas ya ngerjain,, 23. Saya sih tidak senang ama pelajaran IPS, soalnya suka bikin pusing 24. Engga,,,, 25. Tidak, 26. Tidak, saya tidak senang dengan pelajaran IPS, menurut saya agak membosankan sih,,,,, 27. Senang sih bu, Cuma ya itu kadang139
kadang pusing juga .. 28. Engga,,,, 29. Engga,,,,, 30. Engga bu,,, 31. Biasa sajah sih bu, kadang seneng kadang
ada
bete
nya
jugaa,,,
namanya juga belajar 3
Apakah kamu dapat
memahami konsep
materi IPS yang di jelaskan oleh guru?
1. Enggga, kadang ada yang paham juga sih,, 2. Kadang paham, kadang tidak.. 3. Kadang-kadang sihdapat memahami bu,,, 4. Kadang-kadang
paham,
kadang-
kadang tidak, tergantung materinya 5. Kadang-kadang
paham,
kadang-
selalu
paham,
kadang tidak,,, 6. Tergantung,
ga
kadang ada yang paham ada yang engga juga,, 7. Kadang-kadang paham,, 8. Kadang paham, kadang tidak.. 9. Kadang-kadang sih bu, kalo otak saya lagi bener,, hhheeehe 10. Kadang-kadang bu,, 11. Ya kadang ada paham nya ada engga nya 12. Kadang paham, kadang ga,,, 13. Yaa kadang paham kadang engga bu, masa paham terus,,, 14. Kadang paham kadang engga laaah buu, tapi seringan ga pahamnya sih,, 140
hhhee 15. Ga
terlalu
paham
sih
bu,
ya
tergantung materi nya saja, kalau lagi paham ya paham, kalau lagi engga ya engga,, 16. Iya,, Kadang-kadang paham… 17. Kadang-kadang sih paham bu,,, 18. Kadang paham kadang engga,, 19. Kadang-kadang
paham,
kadang-
kadang engga,, 20. Yaaa kadang paham kadang engga bu,, 21. Ada yang paham ada yang engga juga,, 22. Kadang paham, kadang engga,, 23. Tergantung,, kalo neranginnya enak biasanya paham, kalo ga enak ya kadang ga paham 24. Kadang paham, kadang tidak.. 25. Kalo saya sih kadang paham, kadang engga bu,,, 26. Iyaa saya paham bu, Cuma kadang ada yang engga juga,,, 27. Iyaa, saya dapat memahami materi yang di jelaskan guru,, tapi kadang ada yang tidak paham nya juga sih dikit,trus ntar nanya, kalo udah di jelasin yaa jadi nya paham 28. Kadang-kadang paham, kadang ada yang engga juga,, namanya juga belajar, kalo ada yang ga paham 141
yaaa tinggal nanyaaa 29. Kadang-kadang
paham,
kadang-
kadang engga,, 30. Paham sih, Cuma ga selalu juga, kadang ada yang ga pahamnya juga.. hhee 31. Iya,, kadang-kadang 4
Alat peraga/media apakah yang pernah digunakan
guru
dalam
kegiatan
pembelajaran?
1. Jarang pake alat, kalo pake palingan globe.. 2. Peta,, 3. Pata dan globe 4. Paling pake peta ama globe 5. Peta dan globe 6. Pernah pake peta ama globe 7. Peta,, 8. Peta ama globe 9. Peta sama gloe 10. Globe dan peta 11. Jarang pakai media, yang pernah paling peta sama globe 12. Pakai Peta sama globe 13. Peta sama globe doang 14. Peta, 15. Globe dan peta, udah itu ajah 16. Pernah pakai peta, 17. Peta, 18. Peta sama globe 19. Globe dan peta 20. Globe dan Peta 21. Peta sama globe 22. Peta dan globe, alat yang lain ga
142
pernah 23. Peta sama globe 24. Globe dan Peta 25. Peta, 26. Peta sama globe, jarang banget pake media sih bu soalnya 27. Palingan peta ama globe doang, selain itu seingat saya ga pernah 28. Peta 29. Peta 30. Globe dan peta 31. Globe dan peta 32. Peta sama globe 5
Apakah guru sering menggunakan alat
1. Ga sering,,
peraga atau media dalam mengajar?
2. Ga sering bu, biasanya ngajar biasa ajah, ceramah. 3. Ga sering bu,, 4. Jarang banget,, 5. Ga sering bu,, 6. Ga sering bu, orang jarang banget pakai media, yang pakai media nya paling pakai peta ajah pas ngejelasin geografi. 7. Ga sering, yang ada malah jarang banget pakai media,,,, 8. Jarang banget 9. Engga,,,, 10. Engga, biasanya sih ga pakai media,, 11. Engga,,, 12. Engga, pernah sekali-kali doang pakai media 143
13. Engga, jarang banget.. 14. Engga tuh,, 15. Tidak sering,,, 16. Engga, ibunya jarang pakai alat kalo ngajar 17. Engga, ,, , 18. Engga, 19. Engga, Jarang pakai media malah,,, 20. Engga sering,, 21. Engga, 22. Tidak, biasanya kalo ngajar tidak pakai alat/media, tapi pernah pakai sih,, cuma jarang, paling berapa kali doang 23. Engga sering,, 24. Kalo di bilang sering sih engga, Cuma pernah ajar 25. Engga,, 26. Engga, jarang banget pakai media. Kalo ngajar paling biasa ajah ga pake alat apa-apa, palingan diskusi . 27. Engga, Ibu nya biasanya ngajar ajah ceramah, trus ntar ngasih tugas. Tapi pernah sih pake globe 28. Tidak sering, paling beberapa kali doang yang pernah pakai alat peraga 29. Engga sering,, 30. Engga,, 31. Engga, orang kalo ngajar ga pakai media sih,,, palingan yang pernah Cuma peta ama globe 144
LAMPIRAN 23 Hasil wawancara dengan Guru IPS Kelas VII MTs Daarul Hikmah Pamulang Wawancara dilakukan pada tanggal 5 Mei 2011 dengan narasumber Ibu Dra. Sri Isma Hilal S.Pd ( Pra Penelitian) No 1
Pertanyaan Untuk
kelengkapan
mengajar,
Tanggapan Guru apakah Saya tidak membuat program semester
sebelumnya membuat program semester? sendiri, Saya hanya mengacu pada silabus Apakah disusun sendiri ?
2
yang ada di sekolah.
Apakah Ibu sebelum mengajar membuat Tidak, saya hanya membuat persiapan persiapan mengajar harian atau rencana belajar secara spontan, dan mengalir. Tapi pelaksanaan pembelajaran (RPP) ?
materi yang diajarkan tetap berpedoman pada silabus.
3
Apakah Ibu pernah mengikuti penataran Belum, sehubungan dengan pembelajaran IPS ?
paling
ikut
seminar
yang
berhubungan dengan pendidikan secara umum.
4
Dalam mengajar IPS metode apa yang paling Selain sering Ibu gunakan ?
menerangkan
seperti
biasa
(ceramah), palingan menerapkan diskusi atau Tanya jawab, saya berusaha keras untuk membuat anak-anak aktif ketika belajar.
5
Untuk media pembelajaran, media apa yang Saya memanfaatkan media pembelajaran sering ibu gunakan dalam mengajar?
yang tersedia di sekolah, seperti peta. Untuk IPS media yang tersedia sangat minim.
6
Apakah
ibu
pernah
membuat
media Oh,, itu saya tidak pernah
pembelajaran sendiri? 145
7
Apakah ibu tahu tentang media pembelajaran Materi yang dijadikan komik kan? Saya komik?
pernah dengar, tapi saya tidak pernah memakainya, kalupun mau beli tidak tahu dimana,
8
Setelah belajar tentunya kita mengharapkan Rata-rata hasil belajar IPS siswa masih bahwa siswa dapat menguasi konsep materi cukup rendah. Yang dapat mencapai yang telah dipelajari, dimana hal tersebut kriteria
ketuntasan
mimimum
(KKM)
dapat dilihat dari hasil belajarnya/hasil tes sedikit sekali. penguasaan konsep. bagaimana hasil belajar IPS siswa selama ini?
9
Menurut
Ibu
faktor
apa
saja
yang Ada banyak faktor baik faktor intern
mempengaruhi penguasaan konsep materi maupun faktor ekstern. Faktor intern yang telah dipelajari oleh siswa?
mencakup seluruh diri pribadi siswa itu sendiri, kemampuan awal nya, termasuk juga fisik dan mentalnya. Rata-rata siswa disini adalah golongan menengah ke bawah,
tidak
sedikit
mengandalkan bantuan
dari
mereka
yayasan untuk
bertahan sekolah. Saya rasa ini juga mempengaruhi
mentalnya.
factor
dapat
ekstern
Sedangkan
berupa,
model
pembelajaran, media pembelajaran atau sarana dan prasarana dalam pembelajaran, serta lingkungan social. 10
Kendala apa yang ibu alami saat mengajar ?
Penguasaan kelas, anak-anak sering ribut, dan saya harus berusaha keras untuk membuat mereka focus ke pelajaran.
146
LAMPIRAN 24 Lembar Observasi
No
Aspek-Aspek yang
Hasil observasi
diobservasi 1.
Kondisi Umum Kelas
Saat pembelajaran berlangsung, kelas dalam keadaan rapih
2.
Aktivitas Kegiatan siswa
-
Siswa
terlihat
senang
dalam
mengikuti
pembelajaran -
Sebagian besar siswa mengikuti pembelajaran dengan serius
-
Siswa mengajukan pertanyaan jika diminta oleh guru
3.
Aktivitas Kegiatan guru
-
Guru
mengkondisikan
situasi
kelas
dan
kesiapan siswa untuk mengikuti pembelajaran dan
menyampaiakan
tujuan
pembelajaran
dengan cukup baik -
Kurang dalam memberikan motivasi
-
Guru kurang humoris
-
Membimbing
siswa
selama
proses
pembelajaran dengan cukup baik 4
Kegiatan guru dan siswa
Cukup baik, siswa mengajukan pertanyaan ketika diberi kesempatan dan guru menjawab pertanyaan siswa
5
Kegiatan siswa
6
Siswa
dengan Masih ada siswa yang ngobrol, ketika disuruh mendiskusikan isi komik dengan teman sebangkunya
Penggunaan media pembe- Media pembelajaran digunakan secara maksimal, lajaran
siswa terlihat senang dengan media yang disajikan, komik.
147
7
Kesempatan
siswa
bertanya
untuk Guru memberi banyak kesempatan bertanya kepada siswa dan juga mengajukan pendapat dan menjawab pertanyaan dari siswa lainnya
8
Pembetukan kelompok be- Pembentukan kelompok belajar kurang, siswa hanya lajar
diminta untuk mendiskusikan isi komik dengan teman sebangkunya
9
Penilaian proses belajar
Secara keseluruhan proses pembelajaran berlangsung dengan baik, siswa menegikuti pembelajaran dengan serius dan aktif mengajukan pertanyaan ketika diberi kesempatan
oleh
guru,
gurupun
memberikan
bimbingannya dengan cukup baik selama proses pembelajaran selain itu siswa terlihat semangat dalam belajar, walaupun ada beberapa siswa yang terlihat mengobrol dengan temannya.
Obsrver
Umi Humairoh
148
LAMPIRAN 25 Hasil Wawancara Dengan Siswa Setelah Melakukan Tindakan Dan Menerapkan Media Pembelajaran komik, dilakukan pada tanggal 12 Mei 2011 No 1
Pernyataan
Tanggapan siswa
Bagaimana menurut pendapatmu tentang Menyenangkan, seru. pembelajaran yang telah diikuti ?
2
Apakah kalian menyukai belajar dengan Iya sukaa, cepet ngerti karena kita seperti media komik, seperti tadi?
baca cerita ajah, padahal isinya materi pelajaran.
3
Apakah belajar dengan media pembelajaran Iya. komik membuatmu lebih mudah dalam memahami materi IPS ?
4
Apakah gurumu pernah memakai media Tidak. komik seperti ini ?
4
Apakah
dengan
pembelajaran
digunakanya
komik
membuat
media Iya. kamu
semangat mempelajari IPS ?
5
Apakah
kamu
penggunaan
merasa media
jenuh komik
dengan Tidak dalam
pembelajaran ini ?
6
Apakah kamu dapat menjelaskan kembali Dapat materi yang telah di diskusikan ?
149
7
Apakah kamu memahami materi dengan baik Iya setelah menggunakan media pembelajaran komik ini ?
9
Apakah masih ada materi yang belum Ada, tapi banyakan yang ngertinya. dipahami
setelah
menggunakan
media
pembelajran komik ini ?
10
Apakah model pembelajran ini dirasakan Sepertinya bisa dapat
meningkatkan
penguasaan
konsep
materi yang telah kalian pelajari ?
150