PENGARUH PENGGUNAAN AGREGAT DAUR ULANG BETON KEDALAM CAMPURAN BETON K 175 (PENELITIAN) Rahmat Taufik, Jurusan Teknik Sipil STTH Medan, Jl H.M Jhoni No. 70 Medan, Indonesia
[email protected] Abstrak Semakin banyak pembangunan, maka akan semakin banyak kebutuhan akan penggunaan beton. Untuk itu diharapkan terciptanya beton yang kuat dan ekonomis, sehingga perlu dicari alternatif bahan tambahan pada campuran beton. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan beton daur ulang pada campuran beton K-175 terhadap kuat tekan beton, mengetahui nilai kuat tekan maksimum dengan penambahan beram pada campuran beton. Sehingga hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan oleh masyarakat guna memperoleh kuat tekan beton yang maksimal dengan harga yang ekonomis. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Tata Cara Pembuatan Beton Mutu Normal (SK. SNI T - 15 - 1990 – 0) dari Departemen Pekerjaan Umum. Campuran beton dengan beton daur ulang dengan kadar 25%, 50%, 75 dan 100% dari berat agregat kasar yang digunakan. Sistem perawatan yang digunakan adalah perawatan dengan perendaman air tawar selama 28 hari. Data diperoleh dengan memeriksa material kemudian di design dengan SK. SNI. T-15-1990-03. Kata Kunci: beton daur ulang, kuat tekan beton.
Abstract ”The much more of development, so needed for the use of concrete. It is expected to create a strong and economical concrete, so it is necessary to find an alternative additive in the concrete mix. The purpose of this study was to determine the effect of recycled concrete in the concrete mix K-175 to concrete compressive strength, knowing the value of the maximum compressive strength with the addition of burr in the concrete mix. So the results of this study can be used by people in order to obtain the maximum compressive strength of concrete at an economical price. The method that we use in this study is the Procedure for Making Concrete Quality Normal (SK. SNI T - 15 - 1990-0) of the Department of Pekerjaan Umum. Mix concrete with recycled concrete with levels of 25%, 50%, 75 and 100% of the weight of coarse aggregate used. Curing system that is used is treatment with fresh water immersion for 28 days. Data obtained by examining the material later in design with SK. SNI. T-15-1990-03. Keywords: recycled concrete, compressive strength of concrete.”
Biltek Vol. 4, No. 023 Tahun 2015 – Sekolah Tinggi Teknik Harapan
1
1. PENDAHULUAN
2.
Latar Belakang Dalam dunia kontruksi, perencanaan anggaran biaya memang sangat signifikan dengan type bangunan dan pemilihan bahan yang akan digunakan, dengan adanya beberapa pemanfaatan sisa limbah dari beberapa macam aktifitas sebaiknya bisa menjadi alternatif untuk meminimalkan biaya kontruksi menjadi lebih murah namun tetap kuat dan aman. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan dalam beberapa penelitian, kontribusi industri konstruksi terhadap timbunan sampah di daerah perkotaan cenderung meningkat. Diperkirakan bahwa 15% hingga 30% limbah padat yang dibuang ke landfill merupakan limbah konstruksi (Bossink & Brouwer 1996:vol 122). Oleh karena itu pemanfaatan sisa pembobokan beton lama menjadi agregat pada campuran beton K 175 diharapkan dapat menjadi alternatif untuk campuran beton hingga dapat meminimalisir penggaunaan kerikil alami sehingga lebih efisien dan murah. Maksud Dan Tujuan Dalam penulisan skripsi ini, memiliki maksud dan tujuan yang sangat penting untuk pemanfaatan kembali sisa pembngkaran beton lama dalam campuran beton K 175. Penelitian ini bermaksud untuk : 1.
Mengetahui konsterasi campuran beton daur ulang terbaik untuk campuran beton K 175;
3.
Secarah praktik, penelitian ini diharapkan mampu menunjukkan hasil yang nyata terhadap peningkatan berupa perbaikan karakteristik beton; Mahasiswa dapat mempelajari dan mengaplikasikan di lapangan untuk menciptakan kontruksi beton yang murah dan aman.
Tujuan dari penulisan skripsi ini yaitu berapakah konsentrasi campuran beton daur ulang yang tepat untuk campuran beton K 175 Batasan Masalah Untuk memperjelas dan membatasi ruang lingkup penelitian dan untuk menghasilkan uraian yang sistematis diperlukan pembatasan masalah dalam penelitian Tugas Akhir ini yaitu : 1. Agregat beton pecah diambil dari sisa beton uji di lab beton SSTH di Jl. HM. Jhoni Medan, dengan syarat lolos ayakan 1” dan tertahan di ½” 2. Pengujian terhadap kuat tekan beton dilakukan dengan cara penimbangan berat beton atau benda uji setelah perendaman selama 28 hari dengan ketentuan mutu beton yang digunakan setiap benda uji dengan kuat tekan rencana yaitu f’c 17.5 Mpa. 3 Penelitian menggunakan benda uji yang berupa kubus dengan ukuran; 150x150x150 mm dengan jumlah 24 sampel. 4. Metode penelitian yang digunakan untuk pemeriksaan dasar
Biltek Vol. 4, No. 023 Tahun 2015 – Sekolah Tinggi Teknik Harapan
2
dengan ASTM sedangkan Mix Design dipakai SNI. Sistem Pengumpulan Data a. Data Primer Data yang diperoleh dari hasil perhitungan di laboratorium seperti :
2. METODOLOGI PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Pengujian Beton Jurusan Teknik Sipil STTH Medan yang dilaksanakan dari Juli 2014 sampai Agustus 2014, dan sewaktu pengujian kuat tekan beton dilaksanakan di Lab Politeknik Negeri Medan tgl. 15 Agustus 2014. Bahan Yang Digunakan
penyerapan
Bahan-bahan yang digunakan selama proses penelitian antara lain sebagai berikut : 1. Semen
Mix design ( Perbandingan bahan campuran beton ) Slump Beton
Semen yang digunakan dalam penelitian ini adalah semen Porrtland produksi Semen Padang Tipe I
Segar 2. Agregat halus b. Data sekunder Data sekunder adalah data-data yang diperoleh dari sumber data teknis seperti SNI -03-2002 ( Standar Nasional Indonesia ), PBI ( Peraturan Beton Indonesia 1971), ASTM, Internet (webside), serta buku-buku atau literature sebagai penunjang guna untuk memperkuat suatu penelitian yang dilakukan. Bahan yang digunakan adalah agregat halus yaitu pasir alam, agregat kasar yaitu batu pecah, limbah beton dari sisa demolisi, semen dan air yang digunakan dari air PDAM.
Agregat halus yang digunakan dalam penelitian ini adalah pasir Binjai. 3. Agregat kasar Agregat kasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah kerikil tidak pecah Binjai. 4. Air Air yang digunakan adalah air pada Laboratorium Beton Program Studi Teknik Sipil 5. Beton Daur Ulang/Beton Pecah Beton pecah diambil dari pemecahan sample beton di Lab Beton STTH Medan .
Biltek Vol. 4, No. 023 Tahun 2015 – Sekolah Tinggi Teknik Harapan
3
Alat Yang Digunakan
3. ANALISA HASIL PENGUJIAN
Alat-alat yang digunakan di dalam penelitian ini antara lain : 1. Alat-alat material
pendukung
pengujian
2. Timbangan 3. Alat pengaduk beton 4. Cetakan benda uji berbentuk kubus uk. 150x150x150 5. Benda uji kuat tekan beton dengan kapasitas 1500 KN diperlihatkan pada gambar daftar lampiran.
Data Hasil Material Analisa Pemeriksaan Agregat Halus Dan Agregat Kasar Dalam pemeriksaan material harus dipersiapkan sedemikian rupa mulai dari pengadaan material, pengovenan dan penrendaman material. Pemeriksaan Agregat Halus Dan Agregat Kasar
Persiapan Pengecoran Setelah seluruh material sampai dilokasi penelitian, maka material dipisahkan menurut jenisnya untuk mempermudah dalam tahapan-tahapan penelitian yang akan dilaksanakan nantinya dan juga agar material tidak tercampur dengan bahan-bahan yang lain sehingga mempengaruhi kualitas material. Untuk jumlah sample pengecoran yang dimaksud tertera dalam tabel komposisi jumlah benda uji dibawah ini:
Dari hasil analisa pemeriksaan material tersebut diatas, maka agregat halus dan agregat kasar tersebut sudah layak untuk dilakukan pengecoran.
Analisa Pemeriksaan Nilai Slump Dalam setiap pengecoran dilakukan percobaan nilai slump, nilai slump diukur berdasarkan tinggi rendahnya permukaan sampel pada kerucut slump. Nilai slump tertera dalam table 4.2 berikut ini :
Biltek Vol. 4, No. 023 Tahun 2015 – Sekolah Tinggi Teknik Harapan
4
Nilai Slump Pada Saat Pengecoran
data-data untuk persentasi kenaikan kuat tekan beton dapat dihitung dengan cara dibawah ini: %
peningkatan/penurunan
=
x 100%
1. % peningkatan/penurunan (25 % ) = Dari hasil percobaan nilai slump diatas telah dapat diterima menurut toleransi 75-150 cm (aturan PBI ‘71)
-
x 100% = -35.84 %
3. %peningkatan/penurunan (75%)
4. HASIL DAN PEMBAHASAN Kuat Tekan Beton Terhadap Beton Daur Ulang
Kuat Tekan (Kg/cm2
x 100% = -30.2 %
2. % peningkatan/penurunan (50 %) =
Kuat Tekan Beton Karakteristik Series1; (Kg/cm2) 25; 190,752 89
-
=
-
x100% = -33.08 %
4. %peningkatan/penurunan(100%)
Series1; 75; 182,940 11
Series1; 50; 175,405 Series1; 32 100; 169,244 Persentase Beton Daur Ulang 44
Dari hasil data kuat tekan karakteristik beton untuk setiap variable campuran, maka dapat ditentukan persentasi kenaikan dan penurunan kuat tekan beton menggunakan bahan tambah beton pecah dibandingakan kuat tekan beton normal. Adapun analisa
=
-
x 100% = -38.09 %
Dari perhitunagan dia atas, didapatkan hasil bahwa penambahan beton pecah pada kadar tertentu dapat menurunkan kuat tekan karakteristik beton Pada penambahan 25 % beram dapat menurunkan kuat tekan karakteristik beton sebesar 30.2 % dan pada penambahan 50% beton pecah dapat menurunkan kuat tekan karakteristik beton sebesar 35.84 % . Dan begitu seterusnya sampai kadar 100%, maka kuat tekan betob daur ulang akan terus menurun dari kuat tekan karakteristik beton normal. Kuat Tekan Beton Terhadap Penambahan Beton Daur Ulang
Biltek Vol. 4, No. 023 Tahun 2015 – Sekolah Tinggi Teknik Harapan
5
kuat tekan beton minimum sebesar 190.75 Kg/cm2. 4. Pada aplikasi di lapangan, untuk beton mutu sedang dapat digunakan beton daur ulang, dengan catatan menurunkan kadar kuat tekan rencana sebesar 30.2% untuk 25% kadar campuran beton daur ulang.
Dari persamaan regresai kurva linear diperoleh y= -0.228x + 193.8 Dengan kuat tekan sebagai variable terikat y dan kadar penambahan beton pecah sebagai variable bebas x, sehingga didapat harga x= 25. Dengan memasukkan harga x yaitu kadar penambahan beton pecah optimum pada persamaan regresi kurva linear akan diperoleh y = 190.75 kg/cm2 sebagai kuat tekan beton yang maksimum.
5. Contoh aplikasinya pada bangunan yaitu pada bangunan sederhana (bukan bangunan umum) maksimal 2 tingkat, dengan wilayah zona gempa zone 3.
5. KESIMPULAN Kesimpulan 1. Pada penambahan beton daur ulang 25%, 50%, 75%, 100% mencapai kuat tekan karakteristik sebesar 190.75 Kg/cm2 , 175.40 Kg/cm2, 172.94 Kg/cm2 , 169.24 Kg/cm2. 2. Penggunaan beton daur ulang 25%, 50%, 75%, 100% dapat menurunkan kuat tekan beton sebesat 30.2%, 35.84%, 33.08%, 38.09%. 3. Penggunaan beton daur ulang sebesat 25% dapat menurunkan
Biltek Vol. 4, No. 023 Tahun 2015 – Sekolah Tinggi Teknik Harapan
6
6. DAFTAR PUSTAKA 1. Mulyono, Tri.2003. Teknologi Beton. Yogyakarta: CV Andi Offset. Jakarta: Erlangga P.E.D.C. 1983. Teknologi Bahan II & III .Bandung: P.E.D.C 2. Kusumadi, Drs. 2007. Panduan Praktikum Pengujian Bahan I. Medan: Politeknik Negeri 3. Sugiri, Saptahari. 2002. Teknologi Beton:Bahan-bahan Campuran Beton Pengecoran dan Perawatan Beton Sifat-sifat Mekanik dan Fisik Beton. Bandung: Program Studi Teknik Sipil Institut Teknologi Bandung.
4. Hardjasaputra, Harianto & Ciputera,Andri.2007.Penggunaan Limbah Beton Sebagai Agregat Kasar Pada Campuran Beton Baru.Seminar Nasional. Bandung: Sustainability dalam Bidang Material, Rekayasa dan Konstruksi Beton. 5. Standard Nasional Indonesia (SNI) No. 03 Tahun 2002 6. Peratutan Beton Indonesia (PBI) Tahun 1971 7. American Concrete Institute (ACI 318-89, 1990:1-1) 8. Laboratorium Struktur dan Bahan...................................................... .
Biltek Vol. 4, No. 023 Tahun 2015 – Sekolah Tinggi Teknik Harapan
7