e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 2 No. 1 Tahun 2014)
PENGARUH PENGETAHUAN, PENGALAMAN KERJA AUDIT, DAN AKUNTABILITAS TERHADAP KUALITAS HASIL KERJA AUDITOR INTERNAL 1
Ni Luh Putu Tri Angga Wandita, 1Gede Adi Yuniarta, 2Nyoman Ari Surya Darmawan Jurusan Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja,Indonesia e-mail: {
[email protected],
[email protected],
[email protected]}@undiksha.ac.id Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengetahuan terhadap kualitas hasil kerja auditor internal, pengaruh pengalaman kerja audit terhadap kualitas hasil kerja auditor internal, pengaruh akuntabilitas terhadap kualitas hasil kerja auditor internal, dan untuk mengetahui pengaruh pengetahuan, pengalaman kerja audit, dan akuntabilitas terhadap kualitas hasil kerja auditor internal Penelitian ini termasuk dalam penelitian kuantitatif. Sampel digunakan dengan menggunakan metode sensus. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 59. Analisis data menggunakan regresi berganda dengan bantuan software SPSS V19. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas hasil kerja auditor internal, pengalaman kerja audit berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas hasil kerja auditor internal, akuntabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas hasil kerja auditor internal, dan pengetahuan, pengalaman kerja audit, dan akuntabilitas berpengaruh signifikan terhadap kualitas hasil kerja auditor internal. Kata Kunci: akuntabilitas, kualitas hasil kerja auditor internal, pengalaman audit, pengetahuan. Abstract This study was aimed at identifying the impact of knowledgeon the quality of the work outcomesof internal auditors, the impact of auditing experience on the quality of work outcomes of internal auditors, the impact of auditors. This study is a quantitative research. The samples of this studyincluded 59 internal auditors who were chosen by applying census method accountability on the quality of work outcomes of internal auditors, and identifying the impact of knowledge, auditing experience and accountability on the quality of work outcomes of internal. The data was analysed using double regression analysis with the assistance of SPSS V19 software. The results of this study showed that knowledge positively and significantly affected the quality of work outcomes of internal auditors, auditing experience positively and significantly affected the quality of work outcomes of internal auditors, accountability positively and significantly affected the quality of work outcomes of internal auditors, and knowledge, auditing experience and accountability significantly affected the quality of work outcomes of internal auditors. Key words: accountability, auditing experience, knowledge, the quality of work outcomes of internal auditors
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 2 No. 1 Tahun 2014) PENDAHULUAN Tuntutan pelaksanaan akuntabilitas sektor publik terhadap terwujudnya good governance di Indonesia semakin meningkat. Tuntutan ini wajar, karena beberapa penelitian menunjukkan bahwa terjadinya krisis ekonomi di Indonesia ternyata disebabkan oleh buruknya pengelolaan (bad governance) dan buruknya birokrasi (Sunarsip, 2001dalam Ayuningtyas,2012:20). Terdapat tiga aspek utama yang mendukung terciptanya kepemerintahan yang baik (good governance), yang pertama adalah pengawasan merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pihak di luar eksekutif (masyarakat dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD)) dalam rangka mengawasi kinerja pemerintahan. Yang kedua adalah Pengendalian (control) merupakan mekanisme yang dilakukan oleh eksekutif untuk menjamin agar sistem dan kebijakan manajemen dilakukan dengan baik sehingga tujuan dari organisasi dapat tercapai. Yang ketiga adalah pemeriksaan (audit) yaitu suatu kegiatan yang dilakukan oleh pihak yang memiliki independensi dan memiliki kompetensi profesional dengan tujuan untuk memeriksa apakah hasil kinerja pemerintah sudah sesuai dengan
standar yang (Mardiasm,2005)
ditetapkan
Jasa audit terhadap laporan keuangan sangat dikenal dibidang akuntansi, karena jasa ini adalah jasa yang sering digunakan oleh pihak diluar perusahaan seperti kreditor, Bapepam, investor, calon investor dan pihak yang lain yang memiliki kaitan untuk menilai suatu perusahaan dan mengambil keputusan yang berhubungan dengan perusahaan itu. disini auditor memiliki fungsi sebagai pihak ketiga yang menghubungkan manajemen perusahaan dengan pihak luar perusahaan yang memiliki kepentingan, untuk memberikan keyakinan dan memberikan opini tentang kewajaran suatu laporan keuangan sebagai dasar dalam membuat suatu keputusan bahwa laporan keuangan yang disajikan oleh manajemen wajar dan dapat dipercaya sehingga keputusan yang diambil tepat dan bermanfaat bagi perusahaan (Riani,2008:3).
Suatu pengawasan intern yang dilaksanakan oleh Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) yang terdapat dalam suatu Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) yang terdiri dari audit, review, evaluasi, pemantauan dan kegiatan pengawasan lainnya. Pengawasan disini bersifat membantu supaya sasaran yang telah ditetapkan organisasi dapat tercapai, dan secara dini dapat menghindari terjadinya penyimpangan penyelenggaraan, penyalahgunaan wewenang, pemborosan dan kebocoran. Audit merupakan salah satu bagian dari pengawasan, pada praktisnya terdiri dari suatu tindakan untuk mencari keterangan tentang apa yang dilaksanakan dalam suatu instansi yang akan diperiksa, dan membandingkan hasilnya dengan kriteria yang telah ditetapkan, dan menyetujui atau menolak hasil yang telah dibuat dan memberikan rekomendasi mengenai tindakan perbaikan(Sukriah dkk,2009:2) Pelaksanaan pengawasan keuangan daerah bertujuan menjamin agar semua sumber daya ekonomi yang dimiliki daerah apakah telah digunakan untuk kepentingan masyarakat dan apakah telah dipertanggungjawabkan sesuai dengan azas akuntabilitas dan transparansi. Untuk kepentingan itu, maka daerah membentuk satuan pengawas internal yang diwadahi dalam sebuah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan kemudian dikenal dengan Inspektorat Daerah atau Badan Pengawas Keuangan Daerah (Bawasda), yang dapat berfungsi sebagai auditor atau pemeriksa internal untuk Pemerintah Kabupaten dan bertanggungjawab kepada Bupati. Sebagai auditor internal pemerintah Inspektorat mempunyai kewajiban untuk melaksanakan 3 (tiga) hal Pertama, Pengawasan yang dimaksud yaitu dapat berupa pencegahan terhadap suatu kesalahan pelaporan dan pertanggungjawaban, pencegahan terhadap suatu kelalaian pegawai daerah dalam melakukan suatu sistem dan prosedur, pencegahan terhadap suatu kesalahan dalam pengunaan wewenang yang telah dilaksanakan oleh pejabat SKPD serta mencegah penggelapan ataupun korupsi yang terjadi di daerah. Kedua, pemeriksaan merupakan suatu proses
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 2 No. 1 Tahun 2014) sistematis untuk mengumpulkan bukti yang terkait dengan suatu transaksi yang sudah terjadi dan menilai kesesuaian transaksi tersebut dengan kriteria atau peraturan yang telah ditetapkan. Dalam melakukan fungsi pemeriksaan, suatu Inspektorat harus dapat menemukan semua kesalahan yang material yang terjadi dalam suatu pengelolaan keuangan daerah, baik kesalahan dalam penyajian angka ataupun kesalahan akibat pelanggaran prosedurprosedur tertentu dalam pengelolaan keuangan pemerintah. Yang Ketiga, pembinaan merupakan petunjuk teknis tentang suatu pengelolaan keuangan yang tepat menurut peraturan perundangan undangan yang berlaku seseuai dengan azas akuntabilitas dan transparansi. Sehingga peranan internal auditor sangat diperlukan guna mencapai suatu tujuan perusahaan(Sujana,2012:2-3). Suatu pemeriksaan (audit) adalah kegiatan yang dilakukan oleh suatu pihak yang telah memiliki kompetensi dan independensi untuk memeriksa apakah hasil kinerja pemerintah sudah sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Audit pemerintahan adalah salah satu elemen penting untuk penegakan good government. Namun, praktiknya tidak sesuai dengan apa yang telah diharapkan. Terdapat beberapa kelemahan dalam audit pemerintahan di Indonesia, yaitu tidak tersedianya indikator kinerja yang memadai sebagai dasar untuk pengukur kinerja pemerintahan baik pemerintah pusat maupun daerah dan hal tersebut umum dialami oleh organisasi publik karena output yang dihasilkan yang berupa pelayanan publik tidak mudah diukur. Dengan kata lain, ukuran kualitas audit masih menjadi suatu perdebatan (Mardiasmo, 2005). Dalam fungsinya sebagai suatu pengawas dan konsultan intern pemerintah, tentu saja kualitas hasil kerja auditor internal ini secara tidak langsung juga akan mempengaruhi tepat atau tidaknya keputusan yang diambil serta mempengaruhi kualitas hasil auditnya (Salsabila dan Prayudiawan,2011:156). Kualitas audit umumnya dilihat dari pihak auditornya. Pihak auditor ini dituntut agar menunjukan kinerja yang tinggi supaya dapat menghasilkan audit yang berkualitas.
Kualitas penyelenggaraan audit sering mengacu pada standar-standar yang telah ditetapkan, yaitu standar umum merupakan cerminan kualitas pribadi yang harus dimiliki oleh seorang auditor yang mengharuskan auditor agar mempunyai suatu keahlian dan pelatihan teknis yang cukup untuk melakukan prosedur audit. Standar pekerjaan lapangan dan standar pelaporan mengatur tentang auditor dalam pengumpulan data dan kegiatan lain yang dilakukan selama melakukan audit dan mewajibkan auditor untuk menyusun suatu laporan atas laporan keuangan yang telah diaudit secara keseluruhan (IAI, Standar Profesional Akuntan Publik, 2001). Selain ketiga standar audit tersebut, untuk mencapai audit yang berkualitas dibutuhkan juga pengetahuan, pengalaman kerja audit , dan akuntabilitas yang tinggi. Pengetahuan sangat penting untuk dimiliki oleh seorang auditor, terlebih pengetahuan dalam bidang akuntansi dan auditing. Kedua pengetahuan merupakan suatu dasar yang penting yang menjadi modal selama bekerja sebagai seorang akuntan, terlebih pada saat melaksanakan suatu audit atas laporan keuangan. Pengetahuan audit bisa diperoleh dari berbagai pelatihan formal ataupun dari pengalaman khusus, yang berupa kegiatan seminar, loka karya, serta pengarahan dari auditor senior kepada auditor juniornya. Pengetahuan disini juga bisa diperoleh dari frekuensi seorang akuntan public dalam melakukan suatu pekerjaan dalam proses pengauditan suatu laporan keuangan. Seseorang yang melaksanakan pekerjaan sesuai dengan pengetahuan yang dimiliki akan memberikan hasil yang lebih baik dari pada mereka yang tidak memiliki pengetahuan yang cukup memadai akan tugasnya. Pengetahan auditor adalah hal yang sangat penting dalam meningkatkan kualitas audit. Pengetahuan auditor yang tinggi dan luas juga dapat mempengaruhi kualitas audit. Pengetahuan auditor biasanya dapat diukur dengan tingkat pengalaman kerja sebagai seorang auditor. Semakin lama auditor memperoleh pengalaman kerja maka akan dapat dikatakan semakin tinggi juga tingkat pengetahuan yang mereka miliki atau peroleh (Salsabila dan Prayudiawan,2011:158)
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 2 No. 1 Tahun 2014) Penelitian yang dilakukan Tan dan Alison (1999) dalam Salsabila dan Prayudiawan (2011), membuktikan bahwa suatu pengetahuan dapat mempengaruhi hubungan akuntabilitas dengan kualitas hasil kerja auditor jika kompleksitas pekerjaan yang akan dihadapi sedang/menengah. Adapun Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) 2001 tentang standar umum, menjelaskan bahwa dalam melakukan audit, auditor harus memiliki keahlian dan struktur pengetahuan yang cukup. Berdasarkan penelitian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa pengetahuan audit dalam melakukan suatu pekerjaan akan mempengaruhi auditor untuk menyeleksi kesalahan dan mendeteksi risiko yang akan terjadi selama proses pengauditan. Hasil yang didapatkan auditor akan dapat mempengaruhi keputusan yang akan diambil (Salsabila dan Prayudiawan,2011:158) Sesuai dengan standar umum dalam Standar Profesional Akuntan Publik bahwa seorang auditor diharuskan agar memiliki pengalaman kerja yang cukup dalam profesi yang ditekuninya, dan dituntut agar memenuhi kualifikasi teknis dan berpengalaman untuk industri-industri yang mereka audit (Arens dkk,2004 dalam Sukriah dkk,2009). Pengalaman audit juga memberikan dampak untuk setiap keputusan yang akan diambil dalam melaksanakan audit sehingga diharapkan setiap keputusan yang akan diambil merupakan keputusan yang tepat. Jadi dapat dikatakan bahwa semakin lama masa kerja yang dimiliki auditor maka auditor akan semakin baik pula kualitas audit yang dihasilkan (Sukriah dkk,2009:4) Penelitian yang dilakukan oleh Sukriah dkk (2009) menyatakan bahwa pengalaman kerja berpengaruh positif terhadap kualitas hasil pemeriksaan atau hasil kerja auditor. Sehingga semakin banyak pengalaman kerja, maka semakin meningkat dan semakin baik kualitas hasil pemeriksaan atau hasil kerja yang dihasilkan. Mardisar dan Sari (2007) dalam Saripudin dkk (2012:6) mengemukakan bahwa kualitas hasil pekerjaan auditor dapat dipengaruhi oleh rasa
kebertanggungjawaban (akuntabilitas) yang dimiliki auditor dalam menyelesaikan pekerjaan audit. sehingga akuntabilitas adalah hal yang sangat penting yang harus dimiliki oleh seorang auditor dalam melaksanakan pekerjaanya auditnya. Selain pengetahuan dan pengalaman yang harus ada dalam seorang auditor adalah akuntabilitas. Tetlock dan Kim (1987) dalam Salsabila dan Prayudiawan (2011) ,mengkaji permasalahan tentang akuntabilitas auditor dalam menyelesaikan pekerjaannya. Penelitian ini dilakukan dengan membagi subjek penelitian menjadi tiga kelompok: pertama, kelompok yang diberikan intruksi bahwa pekerjaan mereka tidak akan diperiksa oleh atasan (no accountability); kedua, kelompok yang diberikan intruksi awal (sebelum melaksanakan pekerjaan) bahwa pekerjaan mereka akan diperiksa oleh atasan (preexpore accountability); ketiga, kelompok yang diberikan intruksi bahwa pekerjaan mereka akan segera diperiksa oleh atasan, tetapi intruksi ini baru disampaikan setelah meraka menyelesaikan sebuah pekerjaan (postexposure accountability). Hasil penelitian ini membuktikan bahwa subjek penelitian dalam kelompok preexposure accountability menghasilkan suatu pekerjaan yang lebih berkualitas dibanding dengan kelompok lainnya. Mereka melakukan sebuah proses kognitif yang lebih lengkap, respon yang lebih tepat dan melaporkan keputusan yang bisa dipercaya dan realistis. Berdasarkan penelitian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa tingkat akuntabilitas individu dalam melakukan suatu pekerjaan sangat menentukan bagaimana suatu informasi diproses. Hasil dari informasi yang diproses, akan dapat mempengaruhi respon, keputusan maupun tindakan yang akan diambil. Terkait dengan banyak topik yang dilakukan oleh beberapa peneliti sebelumnya, penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian Salsabila dan Prayudiawan(2011). Penelitian kali ini ada beberapa kesamaan, diantaranya bahwa penelitian saat ini menggunakan variabel yang sama pada peneliti sebelumnya variable Akuntabilitas, pengetahuan audit
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 2 No. 1 Tahun 2014) dan kualitas hasil kerja auditor internal). Perbedaan dari penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah Penelitian terdahulu memakai survey penelitian pada Inspektorat Wilayah Provinsi DKI Jakarta sedangkan penelitian ini dilakukan pada kantor Inspektorat Kab/Kota Se-Bali. Penelitian ini dilakukan pada setiap inspektorat di masing kabupaten di Bali. Hal ini karena pada tahun 2012 hasil audit laporan keuangan di kabupaten-kabupaten di Bali mendapat opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP), kecuali kabupaten Badung dan kota Denpasar yang hasil audit laporan keuangannya mendapat opini (WTP) Wajar Tanpa Pengecualian (www.Metrobali.com). Berdasarkan uraian tersebut dapat dikatakan bahwa pengetahuan,
pengalaman kerja audit, dan akuntabilitas menjadi factor penting dalam meningkatkan kualitas hasil kerja auditor internal. Dimana dengan kualitas hasil kerja ayng baik akan dapat memudahkan dalam pengambilan keputusan serta tercapainya pemerintahan yang baik. Dengan demikian, berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah 1) ”apakah pengetahuan, pengalaman kerja audit, dan akuntabilitas secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas hasil kerja auditor internal?” 2) “apakah pengetahuan,
pengalaman kerja audit, dan akuntabilitas secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kualitas hasil kerja auditor internal?” Dalam rangka menjawab permasalahan tersebut penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel pengetahuan pada kualitas hasil kerja auditor internal , pengaruh variabel pengalaman kerja audit pada kualitas hasil kerja auditor internal, pengaruh variabel akuntabilitas pada kualitas hasil kerja auditor internal, pengaruh variabel
pengetahuan,pengalaman kerja audit, dan akuntabilitas pada kualitas hasil kerja auditor internal
Hasil penelitian ini sangat bermanfaat, yaitu: Pertama manfaat Teoritis adalah dengan adanya penelitian ini, mahasiswa dapat mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas hasil kerja auditor internal yaitu pengetahuan, pengalaman kerja audit dan akuntabilitas. Kedua manfaat praktis adalah dengan hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai masukan dan saran-saran serta dapat digunakan sebagai salah satu sarana dalam meningkatkan kualitas hasil kerja auditor internal di waktu yang akan datang.
METODE Penelitian ini dilakukan pada kantor inspektorat Kab/Kota Se-Bali. Penelitian ini termasuk dalam penelitian kuantitatif karena data yang digunakan berbentuk angka. Sumber informasi utama dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh langsung dari inspektorat Kab/Kota Se-Bali. Data tersebut berupa data primer. Data primer diperoleh melalui penyebaran kuisioner ke masing-masing inspektorat Kab/Kota Se-Bali Populasi dalam penelitian ini adalah auditor internal pada masing-masing inspektorat Kab/Kota Se-Bali. Jumlah auditor yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah 59 orang dari 9 inspektorat Kab/Kota Se-Bali Metode penentuan sampel yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode sensus yaitu jumlah sampel sama dengan jumlah populasi. Karena jumlah populasi kurang dari 100 orang Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden agar dijawabnya (Sugiyono, 2012: 199). Kuisioner dalam penelitian ini mengacu pada kuisioner dalam penelitian yang dilakukan oleh Salsabila dan Prayudiawan (2011) dan Sukriah dkk (2009). Kuesioner dalam penelitian ini dibuat dalam bentuk skala likert. Setiap pernyataan disediakan 5 (lima) alternatif jawaban yang memiliki skor 1-5, yaitu Sangat Setuju (SS), dan Setuju (S), Kurang Setuju (KS), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS)
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 2 No. 1 Tahun 2014) Variabel bebas yang digunakan pada penelitian ini adalah pengetahuan, pengalaman kerja audit, dan akuntabilitas. Sedangkan variabel terikat yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitas hasil kerja auditor internal Teknik analisis data meggunakan aplikasi SPSS versi 19. Analisis data yang digunakan adalah uji instrumen yaitu alat pengukur kesungguhan responden dalam menjawab kuesioner untuk pengujian apakah instrumen dan data penelitian berupa jawaban responden telah dijawab dengan benar atau tidak yang terdiri dari uji validitas dan uji reliabilitas. Sedangkan Uji asumsi klasik yaitu hasil perhitungan yang dapat diinterpretasikan dengan akurat terdiri dari uji normalitas, uji multikolinieritas, dan uji heteroskedastisitas. Uji hipotesis menggunakan analisis regresi linear berganda bertujuan untuk mencari pengaruh Pengetahuan(X1), Pengalaman Kerja Audit (X2), dan Akuntabilitas (X3) terhadap kualitas hasil kerja auditor internal (Y). Model regresi linear berganda yang digunakan adalah dengan menggunakan rumus (Wirawan, 2002: 292): Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + e Notasi: Y = kualitas hasil kerja auditor internal α = Nilai intersep konstan β1–β3 = Koefisien regresi dari X1, X2, X3 X1 = Kompetensi SDM X2 = Penerapan SAP X3 = SAKD e = Variabel pengganggu dan melakukan uji koefesien determinasi (R2), uji F, uji t. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil uji validitas menunjukkan bahwa rhitung>rtabel=0,2181. Sehingga masing-masing item kuisionel dianggap valid. Hasil uji reliabilitas menunjukkan bahwa alpha cronbach untuk keempat variabel lebih besar dari 0,6. Hal ini berarti kuisioner yang digunakan dikatakan valid. Hasil uji normalitas menunjukkan bahwa model regresi berdistribusi normal karena lebih besar dari 0,05. Hal ini dapat dilihat pada gambar 1.
Gambar 1 Grafik Normal P-Plot (Asumsi Normalitas) Dalam penelitian ini tidak terjadi multikolinearitas antar ketiga variabel karena nilai VIF kurang dari 10 dan lebih besar dari 0,10. Berdasarkan hasil uji heteroskedastisitas menunjukkan bahwa dalam model regresi linier beganda tidak terjadi heteroskedastisitas. Hal ini dilihat dari probabilitas (sig) di atas 0,05. Hasil uji heteroskedastisitas dapat lihat pada gambar 2.
Gambar 2 Grafik Uji Heteroskedastisitas Pada tabel 1 dapat diketahui hasil uji determinasi bahwa nilai adjusted R square sebesar 0,444, yang mengandung arti bahwa 44,4% variasi besarnya kualitas hasil kerja bisa dijelaskan oleh variasi pengetahuan, pengalaman kerja audit, dan akuntabilitas. sedangkan sisanya 55,6% lainnya dijelaskan oleh variabel lain di luar model. Dari tabel 1 juga dapat diketahui bahwa hasil uji anova sebesar 16,462. Di
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 2 No. 1 Tahun 2014) mana Fhitung lebih besar dari Ftabel (16,462>4,13). Dengan tingkat signifikansi 0,00<α=0,05. Hal ini berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara Pengetahuan, pengalaman kerja audit, dan akuntabilitas terhadap kualitas hasil kerja auditor internal. Berdasarkan uji regresi didapatkan persamaan regresi sebagai berikut: Y = 41,180 + 0,169 X1 + 0,261 X2 + 0,249 X3 Di mana berdasarkan hasil uji regresi,
diketahui bahwa masing-masing variabel bebas yaitu pengetahuan, pengalaman kerja audit, dan akuntabilitas memiliki pengaruh positif terhadap kualitas hasil kerja auditor internal. Selain itu, nilai signifikansi untuk ketiga variabel bebas kurang dari 0,05. Hal ini berarti pengetahuan, pengalaman kerja audit, dan akuntabilitas memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kualitas hasil kerja auditor internal.
Tabel 1. Hasil Regresi Linear Berganda
1
Model (Constant) Pengetahuan Pengalaman kerja audit Akuntabilitas R R2 Adjusted R2 F hitung Signifikansi F Sumber: Data Diolah
Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients Std. B Error Beta 41.180 3,767 ,169 ,061 ,293 ,216 ,116 ,268 ,249 ,093 ,328 ,688a ,473 ,444 16,462 ,000a
Berdasarkan hasil pendistribusian kuesioner kepada masing-masing inspektorat Kab/Kota Se-Bali dapat dijelaskan bahwa koesioner yang disebar sebanyak 59 kuesioner, kuesioner yang kembali sebanyak 59 kuesioner, persentase tingkat pengembalian kuesioner sebesar 100%. Sehingga tingkat pengembalian yang digunakan sebesar 100%. Jadi kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah 59 kuesioner. Pengaruh pengetahuan terhadap kualitas hasil kerja auditor internal Berdasarkan analisis statistik pada tabel 1 dalam penelitian diperoleh nilai koefisien regresi pengetahuan sebesar 0,169. Hal ini menunjukkan bahwa Pengetahuan berpengaruh positif terhadap kualitas hasil kerja auditor internal. Nilai signifikan pengetahuan adalah 0,007<0,05. Hal ini menunjukkan bahwa pengetahuan berpengaruh signifikan terhadap kualitas
T 10,933 2,778 2,260 2,666
Sig. ,000 ,007 ,026 ,010
hasil kerja auditor internal. Dengan demikian hipotesis pertama (H1) diterima yang menyatakan pengetahuan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas hasil kerja auditor internal Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Salsabila dan Prayudiawan(2011) yang menemukan bahwa pengetahuan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kualitas hasil kerja auditor internal. Ini disebabakan karena semakin luas pengetahuan yang dimiliki oleh seorang auditor maka kualits hasl kerja yang dihasilkan semakin baik pula. pengetahuan audit dalam melakukan sebuah pekerjaan akan mempengaruhi auditor dalam menyeleksi kesalahan dan mendeteksi risiko-risiko yang akan terjadi selama proses audit. Hasil yang diperoleh auditor akan mempengaruhi keputusan yang akan diambil. Jadi dapat dilatakan bahwa semakin tinggi pengetahuan seorang auditor maka semakin bermanfaat suatu keputusan yang diambil. Sehingga
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 2 No. 1 Tahun 2014) kedepannya dapat melaksanakan tugas yang lebih baik Pengaruh Pengalaman Kerja Audit terhadap Kualitas Hasil Kerja Auditor Internal Berdasarkan analisis statistik pada tabel 1 dalam penelitian diperoleh nilai koefisien regresi pengalaman kerja audit sebesar 0,261. Hal ini menunjukkan bahwa pengalaman kerja audit berpengaruh positif terhadap kualitas hasil kerja auditor internal. Nilai signifikan pengalaman kerja audit adalah 0,028<0,05. Hal ini menunjukkan bahwa pengalaman kerja audit berpengaruh signifikan terhadap kualitas hasil kerja auditor internal. Dengan demikian hipotesis kedua (H2) diterima yang menyatakan pengalaman kerja audit berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas hasil kerja auditor internal Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sukriah dkk (2009) bahwa pengalaman kerja berpengaruh positif terhadap kualitas hasil pemeriksaan. Dengan demikian, semakin banyak pengalaman kerja, maka semakin meningkat atau semakin baik kualitas hasil pemeriksaan yang dilakukannya Pengalaman kerja juga sangat mempengaruhi keputusan yang akan diambil. Semakin lama seorang auditor menekuni profesinya maka akan semakin tepat dalam mendeteksi sebuah kesalahan. Sehingga akan dapat meningkatkan kualitas hasil kerjanya. Pengaruh Akuntabilitas Terhadap Kualitas Hasil Kerja Auditor Internal Berdasarkan analisis statistik pada tabel 1 dalam penelitian diperoleh nilai koefisien regresi akuntabilitas sebesar 0,249. Hal ini menunjukkan bahwa akuntabilitas berpengaruh positif terhadap kualitas hasil kerja auditor internal. Nilai signifikan akuntabilitas adalah 0,010<0,05. Hal ini menunjukkan bahwa akuntabilitas berpengaruh signifikan terhadap kualitas hasil kerja auditor internal. Dengan demikian hipotesis ketiga (H3) diterima yang menyatakan akuntabilitas berpengaruh positif dan signifikan positif terhadap kualitas hasil kerja auditor internal
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Salsabila dan rayudiawan(2011) yang menyatakan bahwa akuntabilitas berpengaruh signifikan terhadap kualitas hasil kerja auditor internal. Semakin besar tingkat akuntabitas seorang auditor maka semakin tinggi pula kualitas hasil kerja auditor . akuntabilitas merupakan hal yang sangat penting yang harus dimiliki oleh seorang auditor dalam melaksanakan pekerjaanya. Akuntabilitas sebagai bentuk dorongan individu untuk mempertanggungjawabkan pekerjaan yang dilaksanakan, sehingga mampu menyelesaikan tugas dengan tepat dan cermat. tingkat akuntabilitas individu dalam melakukan suatu pekerjaan menentukan bagaimana sebuah informasi diproses. Hasil dari informasi yang diproses tersebut, akan mempengaruhi respon, keputusan ataupun tindakan yang akan diambil. Pengaruh Pengetahuan, pengalaman Kerja Audit, dan Akuntabilitas terhadap Kualitas Hasil Kerja Auditor Internal Berdasarkan analisis statistik dalam penelitian ini diketahui bahwa nilai F hitung sebesar 16,462 lebih besar dari F tabel sebesar 4,13 dengan tingkat signifikansi 0,000<α=0,05. Hal ini berarti bahwa model penelitian adalah fit atau dengan kata lain ada pengaruh yang signifikan antara pengetahuan, pengalaman kerja audit, dan akuntabilitas terhadap kualitas hasil kerja auditor internal Jadi hipotesis keempat (H4) dapat diterima yaitu pengetahuan, pengalaman kerja audit, dan akuntabilitas secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap kualitas hasil kerja auditor internal. Hal ini berarti semakain tinggi tingkat pengetahuan, pengalaman kerja audit, dan akuntabilitas, maka semakin tinggi pula kualitas hasil kerja auditor internal. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakaukan oleh Salsabila dan Prayudiawan(2011) yaitu pengetahuan dan akuntabilitas secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kualitas hasil kerja auditor internal . Namun, dalam penelitin ini juga ditambahkan variabel pengalaman kerja audit..
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 2 No. 1 Tahun 2014) Standar akuntansi pemerintahan merupakan prinsip-prinsip akuntansi yang diterapkan dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangan pemerintah. Dengan demikian, standar akuntansi pemerintahan merupakan persyaratan yang mempunyai kekuatan hukum dalam upaya meningkatkan kualitas laporan keuangan pemerintah di Indonesia. Untuk menghasilkan audit yang berkualitas sangatlah diperlukan pengalaman kerja yang luas. Hal ini berarti jika seorang auditor telah lama menekuni profesi auditornya dalam mengaudit suatu laporan keuangan maka seorang auditor akan lebih cermat dan teliti dalam melaksanakan tugas auditnya sehingga dapat mengambil keputusan dengan tepat. Dengan adanya pengetahuan pengalaman kerja audit, dan akuntabilitas yang tinggi maka suatu kualitas hasil kerja auditor akan semmakin tinggi pula
mempengaruhi kualitas hasil kerja auditor internal. DAFTAR PUSTAKA Ayuningtyas, Harvita Yulian. 2012. Pengaruh Pengalaman Kerja, Independensi, Obyektifitas, Integritas Dan Kompetensi Terhadap Kualitas Hasil Audit (Studi Kasus Pada Auditor Inspektorat Kota/Kabupaten Di Jawa Tengah).Skripsi.Fakultas Ekonomika Dan Bisnis Universitas Diponegoro.Semarang http//metrobali.com/20013/08/28/bpkharapkan-60-persen-kabupatenraih-wtp/. BPK Harapkan 60 Persen Kabupaten Raih WTP. Diakses tanggal 6 Januari 27014.
Ikatan SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil temuan penelitian dan pengujian hipotesis yang telah diajukan dapat ditarik beberapa kesimpulan yaitu: pertama, pengetahuan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas hasil kerja auditor internal. Kedua, pengalaman kerja audit berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas hasil kerja auditor internal. Ketiga, akuntabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas hasil kerja auditor internal, keempat pengetahuan, pengalaman kerja audit, dan akuntabilitas secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap kualitas hasil kerja auditor internal. Saran Berdasarkan simpulan di atas maka dapat diajukan saran yaitu penelitian dapat Melengkapi dengan metoda survei dengan wawancara untuk meningkatkan sikap kepedulian dan keseriusan responden dalam menjawab semua pertanyaanpertanyaan yang ada. Dan mengurangi subjektivitas dari responden yang bisa mengakibatkan hasil penelitian ini rentan terhadap biasnya jawaban responden. Pada penelitian berikutnya dapat menambahkan variabel-variabel lain yang
Akuntansi Indonesia(IAI). 1994.Standar Profesional Akuntan Publik.Jakarta: Bagian Penerbit Sekolah Ekonomi YKPM.
Tinggi
Ilmu
Mardiasmo. 2005. Akuntansi Sektor Publik Edisi 2.Penerbit Andi.Yogyakart Riani,Febriani. 2013. Pengaruh Pengetahuan Audit, Akuntabilitas Dan Independensi Terhadap Kualitas Hasil Kerja Auditor(Studi Empiris pada Auditor BPK-RI Perwakilan Wilayah Sumbar). Skripsi.Universitas Negeri Padang Salsabila,Ainia dan Prayudiawan, Hepi. 2011. Pengaruh Akuntabilitas, Pengetahuan Audit Dan Gender Terhadap Kualitas Hasil Kerja Auditor Internal (Studi Empiris Pada Inspektorat Wilayah Provinsi Dki Jakarta).Jurnal Telaah & Riset Akuntansi.Vol 4(1):155 – 175 Saripudin,dkk. 2012. Pengaruh Independensi, Pengalaman, Due Professiona Care Dan Akuntabilitas Terhadap Kualitas
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 2 No. 1 Tahun 2014) Audit (Survei Terhadap Auditor Kap Di Jambi Dan Palembang).EJurnal Binar Akuntansi Vol. 1(1) Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alpabeta. Sujana,Edy .2012. Pengaruh Kompetensi, Motivasi, Kesesuaian Peran Dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Auditor Internal Inspektorat Pemerintah Kabupaten (Studi Pada Kantor Inspektorat Kabupaten Badung Dan Buleleng).Jurnah Ilmiah Akuntansi Dan Humanika.vol.2(1):600-626 Sukriah,
Ika dkk. 2009. Pengaruh Pengalaman Kerja, Independensi, Obyektifitas, Integritas dan Kompetensi Terhadap Kualitas Hasil Pemeriksaan.Simposium Nasional Akuntansi XII.Palembang