Pengaruh Pengawasan Camat Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Negeri Sipil Dikantor Kecamatan Langowan Selatan Kabupaten Minahasa Fari Manoppo Jhonny Posumah Joyce Rares Abstract : Leaders must perform a management step that organizational goals can be achieved. One such step is to supervise the work discipline committed by people who are involved in an organization. the purpose of this study was to determine whether there is influence camat supervision of the work discipline at the office of the Civil Service South Minahasa District Langowan. This study is an explorative survey, with a quantitative approach. The population at the office of South Minahasa District Langowan. Results of simple correlation analysis shows that scrutiny Head positively correlated and real or significant to the discipline of civil servants working at the office of the District South Langowan with determination power / influence of 76.7%; meaning that developments in labor discipline by 76.7% determined / influenced by camat supervision.
Keywords: Monitoring, Work Discipline
suatu
PENDAHULUAN Peranan
sumber
daya
manusia
langkah
manajemen
agar
tujuan
organisasi dapat tercapai. Salah satu langkah
merupakan salah satu faktor yang sangat
tersebut
penting dalam suatu organisasi. Organisasi
terhadap disiplin kerja yang dilakukan oleh
merupakan suatu kegiatan yang dilakukan
orang-orang
oleh orang-orang dalam usaha mencapai
organisasi. Pengawasan menjadi suatu unsur
tujuan.
yang terpenting dalam pembinaan individu
Dalam wadah kegiatan itu, setiap
adalah
melakukan
yang
terkait
dalam
didalam
tentang tugas, wewenang dan tanggung
merupakan tenaga penggerak bagi para
jawabnya masing-masing.
bawahan atau karyawan agar dapat bertindak
secara efektif merupakan jalan bagi suatu organisasi
untuk
karena
suatu
orang yang terlibat didalamnya harus jelas
Pemanfaatan sumber daya manusia
organisasi,
pengawasan
pengawasan
sesuai dengan apa yang telah direncanakan menurut aturan yang berlaku.
mempertahankan
Pengawasan
juga
merupakan
kelangsungan hidup dan pertumbuhan dimasa
kewajiban setiap atasan untuk mengawasi
yang akan datang.
bawahannya yang bersifat preventif dan
keberhasilan
atau
Dengan kata lain kemunduran
suatu
pembinaan.
Dengan adanya pengawasan
organisasi tergantung pada keahlian dan
pimpinan
keterampilan dari masing-masing orang yang
kegiatan nyata dari setiap aspek dan setiap
bekerja didalamnya.
permasalahan pelaksanaan tugas-tugas dalam
Untuk
menciptakan
keberhasilan
kerja, seorang pimpinan harus melakukan
dapat
mengetahui
kegiatan-
lingkungan satuan organisasi yang masingmasing
selanjutnya
bilamana
terjadi
penyimpangan, maka dapat dengan segera
dampak yang positif untuk perkembangan
langsung mengambil langkah perbaikan dan
organisasi tersebut.
tindakan seperlunya sesuai dengan rencana
Berdasarkan
penulis,
yang telah ditetapkan sebelumnya serta
pengawasan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
terhadap pegawai negeri sipil dikecamatan
Tugas
seorang
pemimpin
yang
observasi dilakukan
pimpinan
untuk
langowan selatan kurang optimal, karena
mengawasi para pegawai yang ada dalam
terkadang pemimpin tidak ada ditempat dan
lingkup
jarang
organisasinya
dalam
proses
melakukan
pengawasan
secara
pelaksanaan pekerjaan maupun faktor-faktor
langsung, sehingga masih ada pegawai yang
yang ada dalam setiap diri individu pegawai
terlambat masuk jam kerja dan ada pegawai
yang menyebabkan pegawai tersebut giat dan
yang berada diluar kantor untuk kepentingan
mempunyai disiplin yang tinggi dalam
diluar pekerjaan kantor pada saat jam kerja.
bekerja.
Organisasi yang baik memiliki
Dapat dilihat juga karena rata-rata rumah
struktur organisasi dan tugas yang jelas,
pegawai berdekatan dengan kantor sehingga
sehingga
yang
ada kebiasaan pegawai yang sering pulang
didalamnya termasuk disiplin kerja pegawai
kerumah untuk kepentingan pribadi pada saat
menjadi tugas para pimpinan dapat dengan
jam kerja dan tanpa sepengetahuan pimpinan,
mudah dilaksanakan.
sehingga menyebabkan banyak pekerjaan
fungsi
pengawasan
Terjadinya
penyimpangan
tertunda. Oleh karena itu pengawasan sangat
mengakibatkan hasil kerja menurun karena
penting karena dengan adanya pengawasan
itu setiap kegiatan yang sedang berlangsung
akan
dalam
disiplin dan juga memudahkan organisasi
organisasi
haruslah
berdasarkan
fungsi-fungsi manajemen, dimana salah satu diantaranya
adalah
pegawai
untuk
lebih
untuk mencapai tujuannya.
pengawasan
Berdasarkan uraian diatas, maka
disiplin kerja pegawai agar tujuan organisasi
penulis merasa tertarik untuk melakukan
dapat tercapai secara efisien dan efektif.
penelitian
Pelaksanaan
fungsi
memotivasi
judul:
βPengaruh
suatu
Pengawasan Camat Terhadap Disiplin Kerja
organisasi tanpa adanya suatu pengawasan,
Pegawai Negeri Sipil Dikantor Kecamatan
dapat mengakibatkan secara otomatis disiplin
Langowan Selatan Kabupaten Minahasa.
kerja
METODOLOGI PENELITIAN
menurun
dan
kegiatan
dengan
akan
berpengaruh
langsung kepada kegiatan-kegiatan lainnya.
A. Definisi Operasional
Sehingga dapat menghambat proses kegiatan
Definisi Operasional dalam penelitian
suatu organisasi. Oleh karena itu dibutuhkan
ini adalah :
suatu
1.
sistem
pengawasan
yang
efektif
sehingga diharapkan dapat menghasilkan
Pengawasan sebagai variabel X atau variabel bebas didefinisikan mengatakan bahwa Pengawasan adalah proses untuk
menjamin
bahwa
organisasi
dan
manajemen
kepentingan tugas atau pekerjaan dari
tercapai
hal-hal
lain,
Pelayanan,
melayani
(Handoko, 2003),, dengan indikator
kepentingan masyarakat sesuai dengan
sebagai
bidang tugas dan pekerjaannya.
berikut:
Pemeriksaan
,
pengarahan,
2.
tujuan-tujuan
Pemantauan, Bimbingan
Tindakan
dan
B.
Jenis Penelitian
disiplin,
Sesuai dengan tujuan penelitian yang
Tindakan korelasi
telah dikemukakan diatas, maka penelitian ini
Disiplin kerja pegawai sebagai variable
merupakan suatu penelitian survey yang
Y atau terikat didefinisikan bahwa
bersifat
kedisiplinan
kuantitatif.
adalah
kesadaran
dan
kesediaan seseorang menaati semua
eksploratif,
Surakhmat
dengan
(1987)
pendekatan
mengatakan,
peraturan perusahaan dan norma-norma
bahwa survey merupakan cara pengumpulan
sosial yang berlaku (Hasibuan, 2007),
data primer dari sejumlah unit atau individu
dengan indikator sebagai berikut :
dalam waktu bersamaan. Denim (2000)
Kepatuhan
terhadap
mengartikan bahwa survey adalah metode
organisasi,
memperhatikan
peraturan dan
kumpulan data yang bersifat deskriptif,
melaksanakan segala tugas dan apa yang
asosiatif
dianjurkan
mengenai peristiwa atau fenomena melalui
atau
diperintahkan
oleh
ataupun
logika
sebab
akibat
atasan. Ketaatan terhadap tata tertib dan
sejumlah unit atau individu.
aturan, mengikuti aturan-aturan tentang
eksploratif
tata tertib dan peraturan lainnya yang
bertujuan menemukan tentang sebab-sebab
berlaku selam bekerja, Ketentuan dan
atau
ketelitian selama bekerja, melaksanakan
sesuatu (Arikunto, 2000).
tugas dengan sebaik-baiknya, cermat
C. Lokasi Penelitian
dan hati-hati, Kehematan dalam bekerja, menggunakan perlengkapan dengan
waktu, atau
merupakan
hal-hal
Dalam
Penelitian
penelitian
mempengaruhi
kegiatan
terjadinya
penelitian
dan
dilakukan di Kantor Kecamatan Langowan
peralatan
kerja
Selatan Kabupaten Minahasa, yang letaknya
sebaik-baiknya,
Ketertiban
berada
diwilayah
Desa
Winebetan
Kecamatan Langowan Selatan.
menciptakan suasana aman dan tenang
D. Populasi dan Sampel Penelitian
bekerja,
ini
dana
dalam bekerja, mengendalikan diri dan
selama
yang
Kesopanan
dalam
Populasi adalah wilayah generalisasi
bekerja, sopan santun atau tata karma
yang
terdiri
atas
obyek/subyek
yang
selama bekerja baik diri pribadi maupun
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
kepada teman atasan maupun teman
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
sejawat, Kesadaran akan pentingnya
dan kemudian ditarik kesimpulannya. Dari
tugas atau pekerjaan, mengutamakan
penjelasan diatas maka penulis mengambil
populasi pada Camat, Sekertaris camat dan
1) Analisis regresi linier sederhana
seluruh pegawai Negeri Sipil yang bertugas
digunakan untuk mengetahui pola
dilingkungan kantor Kecamatan Langowan
hubungan pengaruh dari variabel
Selatan.
Pengawasan (Variabel X) terhadap
E.
variabel disiplin kerja (variabel Y).
Teknik Pengumpulan Data Instrumen dan teknik pengumpulan
Pola
hubungan
pengaruh
data yang digunakan dalam penelitian ini
dinyatakan
adalah:
regresi sebagai berikut :
Wawancara,
Observasi,
Dokumentasi, Kuesioner. F.
penelitian analisis
yang
ini
Dimana :
terkumpul
dianalisis
kuantitatif,
dengan
yaitu
dalam
a = nilai konstan variabel terikat (Y)
teknik
apabila variabel X tidak berubah/tetap;
menggunakan
rumus-rumus statistic sebagai berikut : a.
Analisis statistik deskriptif. Teknik analisis
ini
persamaan
Y = a+bX
Teknik Analisis Data Data
dengan
digunakan
untuk
dihitung dengan rumus : a =
π)( π2 β ( π)( ππ) π π 2 β ( π)Β²
b = koefisien arah regeri variabel Y
mengdeskripsikan kedaan atau status
atas variabel X, yaitu besar perubahan
dari
pada nilai variabel Y yang disebabkan
tiap-tiap
variabel
(Pengawasan
dan
berdasarkan
disiplin
indikator
yang digunakan.
penelitian kerja)
pengukuran
Dalam analisis ini
digunakan teknik analisis distribusi
atau diakibatkan oleh perubahan pada variabel X;
dihitung dengan
rumus : π =
frekuensi dan perhitungan persentase.
π ππ β ( π)( π) π π 2 β ( π)Β²
Perhitungan persentase dengan rumus Tingkat
sebagai berikut : p=
ππ π
p = nilai persentase yang dicari ; f = frekuensi, yaitu banyaknya data pada setiap kategori;
statistic
sederhana :
dan
korelasi
sederhana
(korelasi
product
moment)
digunakan
untuk
mengetahui
derajat korelasi dan besar pengaruh variabel
pengawasan
(X)
terhadap variabel disiplin kerja (Y). inferensial
yang
digunakan ialah analisis regresi linier sederhana
diuji
2) Analisis
dari
n = total data sampel. Analisis
regresi
dengan statistik-F (Sudjana, 1990).
π100%
Dimana :
b.
keberartian
analisis
korelasi
Analisis korelasi yang digunakan ialah
analisis
korelasi
product
moment atau korelasi r-pearson, dengan rumus sebagai berikut :
π=
n XY β ( X)( Y)
Hasil pengujian keberartian regresi
π π 2 β ( π)Β² {π π 2 β ( π)Β²}
dengan uji-F didapat nilai Fhitung = 7,635 yang
Tingkat signifikasi koefisien korelasi diuji
ternyata jauh lebih besar dari nilai Fkritik pada
dengan statistik-t (Sudjana, 1990).
taraf uji 0,01; ini mempunyai makna bahwa hubungan
PEMBAHASAN
fungsional/pengaruh
dari
pengawasan Camat terhadap disiplin kerja
Hasil analisis regresi linier (regresi
pegawai negeri sipil dikantor kecamatan
sederhana) dan analisis korelasi sederhana
Langowan Selatan ialah nyata atau sangat
(korelasi product moment) sebagaimana yang
berarti pada taraf signifikan 0,01 atau taraf
elah dikemukakan diatas memperlihatkan
keyakinan 99%. Dengan kata lain hubungan
bahwa
pengaruh dari pengawasan terhadap disiplin
ternyata
pengawasan
camat
mempunyai hubungan dan pengaruh positif
kerja tidak bisa diabaikan.
terhadap disiplin kerja pegawai negeri sipil dikantor kecamatan Langowan Selatan.
Hasil analisis regresi linier tersebut didukung oleh hasil analisis korelasi person
Hasil analisis regresi linier untuk
dimana diperoleh koefisien korelasi (r)
menguji hubungan fungsional /pengaruh
sebesar 0,483 dan koefisien determinasi (r2)
pengawasan Camat terhadap disiplin kerja
sebesar 0,233 atau 76,7%. Seperti yang telah
pegawai didapat persamaan regresi linier Γ =
dijelaskan diatas bahwa hasil analisis korelasi
28,107 + 0,457 X Koefisien regrsi b = 0,457
tersebut menunjukkan bahwa pengawasan
mempunyai
hubungan
mempunyai korelasi positif terhadap disiplin
Camat
kerja dengan besar daya penentu 23,3%
terhadap didiplin kerja pegawai negeri sipil
ditentukan atau tergantung pada variabel
dikantor kecamatan Langowan Selatan ialah
pengawasan
positif sebesar 1 : 0,457 yang artinya
76,7% ditentukan atau tergantung pada
perubahan/peningkatan
pada
variabel lainnya.
Camat
skala/satuan
makna
bahwa
pengaruh variabel pengawasan
sebesar
sisanya
sebesar
akan
Berdasarkan hasil-hasil analisis data
perubahan/peningkatan
tersebut maka dengan demikian persamaan
disiplin kerja sebesar 0,457 skala, dengan
regresi linier Γ = 28,107 + 0,457 X dapat
kata lain pengawasan Camat ditingkatkan
digunakan untuk memprediksi perkembangan
sebesar 100 skala maka hal itu akan diikuti
yang akan terjadi dimasa depan pada variabel
dengan peningkatan disiplin kerja sebesar
disiplin
45,7 skala. Selanjutnya, koefisien konstanta
Langowan Selatan apabila nilai variabel
a=
pengawasan
menyebabkan
28,107
1
pengawasan
sedangkan
mempunyai
makna
jika
kerja
(Γ)
(X)
dikantor
diketahui.
kecamatan
Apabila
pengawasan Camat tidak berubah atau
diprediksi (dengan metode interpolasi) yaitu
tetap/konstan, maka disiplin kerja akan ada
dengan memasukkan nilai rata-rata variabel
sebesar 28,107 skala/satuan.
pengawasan (X) hasil pengamatan yaitu
sebesar 30 ke dalam persamaan regresi linier
ketaatan terhadap segala peraturan atau
tersebut, maka disiplin kerja (Y) akan
ketentuan yang berlaku atau dapat juga
menjadi :
diartikan
sebagai
kesungguhan
dalam
Γ = 28,107 + 0,457 (30) = 41,817
bertindak atau berperilaku. (Mardiatmadja,
Hasil perhitungan ketepatan prediksi
1990) mendefinisikan disiplin adalah sikap
diatas
mempunyai
pengertian
jika
perorangan atau kelompok yang menjamin
pengawasan dikantor kecamatan Langowan
adanya kebutuhan terhadap perintah-perintah
Selatan dapat bertambah sebesar nilai rata-
dan berinisiatif melakukan suatu tindakan
rata variabel X hasil pengamatan (30) maka
yang perlu seandainya tidak ada perintah.
diharapkan disiplin kerja akan meningkat
Selanjutnya menurut Nitisemito, disiplin
menjadi 41,81 skala
adalah suatu tingkah laku dan perbuatan
Hasil-hasil analisis data tersebut
sesuai
dengan
peraturan-peraturan
baik
secara keseluruhan memberikan petunjuk
tertulis maupun tidak (Nitisemito, 1990).
bahwa pengawasan camat punya pengaruh
Menurut
signifikan terhadap disiplin kerja pegawai
ketaatan,
negeri sipil dikantor kecamatan Langowan
keterampilan sikap dan tingkah laku serta
Selatan. Dengan demikian, hipotesis yang
hormat pada segala ketentuan perjanjian, atau
diajukan
berdasarkan
dalam
penelitian
ini
yakni
βPengawasan Camat berpengaruh signifikan
peraturan
terhadap disiplin kerja pegawai negeri sipil
kebiasaan.
dikantor kecamatan Langowan Selatanβ, dapat
dinyatakan
teruji/diterima
secara
meyakinkan berdasarkan data empirik.
dengan
demikian
hasil
penelitian
ini
1985),
disiplin
kesungguhan,
adalah
kekuatan
tawar-menawar, dan
ketentuan
Dapat
atau
tertulis
hukum
dijelaskan
atau
bahwa
pendisiplinan yang dilakukan oleh pimpinan terhadap
Dengan teruji hipotesis tersebut maka
(Arif,
bawahan
bukan
proses
yang
berlarut-larut akan tetapi sudah sewajarnya diberikan oleh pimpinan kepada bawahan
mendukung pendapat teoritis ataupun hasil-
dan
hasil kajian penelitian yang pernah dilakukan
sebagai
oleh para ahli. seperti yang dikatakan
kesalahannya. Dengan demikian seorang
Menurut (Mardiatmadja, 1988) kata disiplin
pimpinan
berasal dari kata βdisipelβ yang berarti
bagaimana pedoman pendisiplinan terhadap
pengikut yang sungguh-sungguh dan yakin
bawahan.
dengan ketentuan yang menyebarkan ajaranajaran
pimpinannya,
ketentuan
dan
para
bawahannya perbaikan
haruslah
menganggapnya atas
tindakan
memperhatikan
Dengan ciri-ciri pola tingkah laku pribadi disiplin, jelaslah bahwa disiplin
keyakinan tersebut merupakan dasar utama
membutuhkan
dari setiap ajaran. Secara umum disiplin
perasaan, waktu, kenikmatan dan lain-lain.
dapat
Disiplin bukanlah tujuan, melainkan sarana
diartikan
sebagai
kepatuhan
dan
pengorbanan
baik
itu
yang
ikut
memainkan
dalam
Kecamatan Langowan Selatan dengan
pencapaian tujuan. Manusia sukses adalah
daya determinasi /pengaruh sebesar
manusia
yang
mengendalikan
peranan
mampu
mengatur,
76,7% ; artinya perkembangan yang
yang
menyangkut
terjadi pada disiplin kerja sebesar 76,7%
diri
peraturan cara hidup dan mengatur cara
ditentukan
kerja. Maka erat hubungan antara manusia
pengawasan camat.
sukses dengan pribadi yang disiplin. Berdasarkan
penelitian
menunjukkan
ini
bahwa
B. ternyata
pengawasan
berpengaruh positif dalam meningkatkan
/dipengaruhi
oleh
Saran Berdasarkan hasil penelitian yang
dilakukan, maka beberapa hal yang dapat disarankan sebagai berikut.
disiplin kerja pegawai. Dengan demikian penelitian ini dapat membuktikan bahwa pengawasan punya pengaruh
signifikan
terhadap peningkatan disiplin kerja pegawai
baik, namun demikian masih perlu adanya peningkatan lagi agar menjadi lebih baik terutama pada peningkatan
PENUTUP
disiplin diri atau ketertiban para pegawai
A. Kesimpulan Berdasarkan pembahasan
1. Secara umum pengawasan camat sudah
hasil
yang
penelitian
telah
serta
dikemukakan
terdahulu, maka pada bab penutup ini penulis memberikan kesimpulan sebagai berikut : 1. Pengawasan Camat berpengaruh positif terhadap disiplin kerja pegawai negeri
agar lebih patuh dan disiplin terhadap peraturan yang ada. Sehingga dapat memberikan hasil yang lebih maksimal dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab. 2. Pimpinan
pada
kantor
sipil pada kantor Kecamatan Langowan
Langowan
Selatan dan masuk dalam kategori
mempertahankan
tinggi.
khususnya bagi pegawai dalam hal
2. Faktor yang diteliti untuk mengetahui disiplin kerja dalam penelitian ini yaitu pengawasan camat. Masih banyak faktor lain yang berpengaruh terhadap disiplin
kinerja
Selatan
kecamatan
dan
hendaknya
disiplin
kualitas
kerja
kerja
serta
kemampuan melaksanakan pekerjaan dengan baik serta memiliki tanggung jawab
yang
tinggi
dalam
bekerja.
Dengan adanya peningkatan disiplin
kerja untuk diteliti.
kerja tersebut diharapkan para pegawai 3. Hasil
analisis
menunjukkan
korelasi bahwa
sederhana pengawasan
Camat mempunyai korelasi positif dan
akan mampu bekerja secara baik dan dapat terselesaikan tepat waktu sehingga apa yang menjadi tujuan boleh tercapai.
nyata atau signifikan terhadap disiplin kerja pegawai negeri sipil dikantor
3. Perlunya
perhatian
khusus
bagi
pimpinan atau dalam hal ini Camat,
dalam melakukan pengawasan secara berkelanjutan
dengan
pemantauan,
pemerikasaan,
melakukan tindakan
korelasi dan bimbingan serta arahan bagi setiap pegawai negeri sipil dan dengan kesadaran diri untuk terciptanya budaya disiplin kerja ditengah-tengah kantor Kecamatan Langowan Selatan. DAFTAR PUSTAKA
Alex S. Nitisemito, (1996). Manajemen Personalia, Jakarta: Ghalia Indonesia. Arief. Budiman, 1995, Teori Pembangunan Dunia Ketiga, Jakarta, PT. Gramedia Pustakan Utama Arikunto, Suharsimi.2000. Manajemen Penelitian.Rineka Cipta ; Jakarta Danim, Sudarwan. 2000. Pengantar Studi Penelitian Kebijakan. Jakarta: Bumi Aksara Handoko, T. Hani. 2003. Manajemen. Cetakan Kedelapanbelas. JBPFEYogyakarta, Yogyakarta. Malayu, S.P. Hasibuan 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia, cetakan kesembilan, Jakarta : PT Bumi Aksara Mardiatmadja. 1987. Tentand dunia pendidikan.Yogyakarta. Kanisus
Sudjana.(1990), Teknik Analisis Data Kualitatif, Penerbit Tarsito, Bandung. Winarno Surakhmad. (1980). Pengantar Interaksi Mengajar-Belajar Dasardasar dan Teknik Metodologi pengajaran. Bandung: Tarsito.