PENGARUH PENERAPAN STRATEGI MENULIS TERBIMBING TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEGAK BERSAMBUNG SISWA KELAS II A SD NEGERI 1 PEDES SEDAYU BANTUL TUGAS AKHIR SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh : Aprilia Dina Widiyawati NIM 13108241145
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2017
PENGARUH PENERAPAN STRATEGI MENULIS TERBIMBING TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEGAK BERSAMBUNG SISWA KELAS II A SD NEGERI 1 PEDES SEDAYU BANTUL Oleh : Aprilia Dina Widiyawati NIM 13108241145 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh penerapan strategi menulis terbimbing terhadap keterampilan menulis tegak bersambung siswa kelas II A SD Negeri 1 Pedes Sedayu Bantul. Jenis penelitian ini adalah eksperimen dan desain yang digunakan adalah quasi eksperimen design. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas II SD Negeri 1 Pedes yang terdiri dari kelas II A sejumlah 21 siswa sebagai kelompok eksperimen dan kelas II B sejumlah 19 siswa sebagai kelompok kontrol. Kedua kelompok tersebut relatif sama atau setara. Objek penelitian ini adalah keterampilan menulis tegak bersambung. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes. Instrument penelitian yang digunakan berupa tes yang telah dikonsultasikan kepada expert judgment dan diujicobakan. Setelah diujicobakan soal yang valid sebanyak 6 soal. Teknik analisis data menggunakan statistik deskriptif yaitu mendeskripsikan rata-rata, median, modus, simpangan baku, skor maksimum dan skor minimum. Hasil penelitian ini ditunjukkan dengan strategi menulis terbimbing memberikan pengaruh terhadap keterampilan menulis tegak bersambung siswa kelas II A SD Negeri 1 Pedes. Hal ini ditunjukkan rata-rata pretest pada kelompok eksperimen 61,94 dan pada kelompok kontrol adalah 61,07. Sedangkan rata-rata posttest kelompok eksperimen adalah 80,17 dan kelompok kontrol adalah 61,09 dan selisihnya sebesar 19,08. Dari selisih tersebut dapat diartikan bahwa hasil posttest kelas eksperimen lebih tinggi dari pada kelas kontrol, sehingga disimpulkan bahwa strategi menulis terbimbing memberikan pengaruh positif terhadap keterampilan menulis tegak bersambung siswa kelas II A SD Negeri 1 Pedes Sedayu Bantul. Kata kunci: menulis tegak bersambung, strategi menulis terbimbing.
ii
THE INFLUENCE OF GUIDED WRITING STRATEGIES IMPLEMENTATION TOWARDS CURSIVE HANDWRITING SKILLS ON THE STUDENTS OF CLASS II A SD NEGERI 1 PEDES SEDAYU BANTUL By : Aprilia Dina Widiyawati NIM 13108241145 ABSTRACT The purpose of this research is to examine the influence of guided writing strategies application cursive handwriting skills on the students of Class II A SD Negeri 1 Pedes Sedayu Bantul. This research is an experimental research and design used was quasi experiment design. The population of this research was the students of Class II SD Negeri 1 Pedes which consist of 21 students from Class II A as the experimental group and 19 students from Class II B as the control group. Both groups are relatively the same or equal. The object of this research was cursive handwriting skills. The data collection technique used in this research was test. The research instruments were in the form of tests that had been consulted to the expert judgment and had been tested. After being tested, there were a 6 valid questions. The data analysis techniques used was descriptive statistics which describe the mean, median, modus, standard deviation, maximum score and minimum score. Strategies gave influence to the cursive handwriting skills on the students of Class II A SD Negeri 1 Pedes. It was showed that the average pretest in the experimental group 61,94 and in the control group is 61,07. It was indicated by the experimental group posttest mean that is 80,17 and control group that is 61,09, and the difference is 19,08. From the difference above, it can be interpreted that experimental group posttest result is higher than control group, so it can be concluded that guided writing strategies gave a positive influence towards the cursive handwriting skills on the Class II A SD Negeri 1 Pedes Sedayu Bantul. Keywords: cursive handwriting, guided writing strategies
iii
iv
v
vi
MOTTO
Tahukah engkau semboyanku? Aku mau! Dua patah kata yang ringkas itu sudah beberapa kali mendukung dan membawa aku melintasi gunung keberatan dan kesusahan. Kata Aku tidak dapat! Melenyapkan rasa berani. Kalimat Aku mau! Membuat kita mudah mendaki puncak gunung. (Raden Adjeng Kartini / Raden Ayu Kartini) Tak cukup hanya memikirkan dan banyak berbicara, tetapi tulislah sesuatu yang indah dan memiliki makna yang indah pula. (Penulis)
vii
HALAMAN PERSEMBAHAN
1. Orang tuaku tercinta Bapak Suharno dan Ibu Rini Esti Widiyawati yang selalu memperjuangkan dan mendoakan kesuksesan putrinya. 2. Almamaterku, UNY.
viii
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat dan karunia-Nya, Tugas Akhir Skripsi dalam rangka untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mendapatkan gelas Sarjana Pendidikan dengan judul “Pengaruh Strategi Menulis Terbimbing terhadap Keterampilan Menulis Tegak Bersambung Siswa Kelas II A SD Negeri 1 Pedes Sedayu Bantul” dapat disusun sesuai dengan harapan. Tugas Akhir Skripsi ini dapat diselesaikan tidak lepas dari bantuan dan kerjasama dengan pihak lain. Berkenaan dengan hal tersebut, penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada yang terhormat Bapak/Ibu di bawah ini. 1. Dr. Enny Zubaidah, M.Pd., selaku dosen pembimbing skripsi yang dengan sabar dan ikhlas membimbing serta memberikan dorongan penulis dalam penyelesaian skripsi ini. 2. Dra. Murtiningsih, M.Pd., selaku validator intrumen penelitian TAS yang memberikan saran dan masukan perbaikan sehingga penelitian TAS dapat terlaksana sesuai dengan tujuan. 3. Dr. Enny Zubaidah, M.Pd., Suyatinah, M.Pd., dan Dr. Harun M.Pd., selaku Ketua Penguji, Sekertaris Penguji dan Penguji Utama yang sudah memberikan koreksi perbaikan secara komprehensif terhadap TAS ini. 4. Drs. Suparlan M.Pd.I., selaku Ketua Jurusan PSD yang telah memberi kelancaran administrasi dalam penyelesaian tugas akhir skripsi. 5. Dr. Haryanto, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan yang telah memberikan ijin penelitian. 6. Banu Setyo Adi, M.Pd., selaku dosen pembimbing akademik yang telah memberikan dorongan dan bimbingan dalam kegiatan perkuliahan. 7. Suharno dan Rini Esti Widiyawati, selaku orang tua penulis yang selalu membimbing, mendukung, memberi semangat serta memberikan doa terbaik kepada putrinya.
ix
8. Wajiman S.Pd., selaku Kepala SD Negeri 1 Pedes Sedayu Bantul yang telah memberikan ijin dan bantuan dalam pelaksanaan penelitian Tugas Akhir Skripsi ini. 9. Anatasia Samirah, S.Pd., dan Anik Susilawati, selaku guru kelas II A dan II B SD Negeri 1 Pedes Sedayu Bantul yang telah membantu penulis dalam penelitian. 10. Guru SD Negeri 1 Pedes Sedayu Bantul, yang telah membantu dalam penelitian ini. 11. Semua pihak, secara langsung maupun tidak langsung, yang tidak dapat disebutkan di sini atas bantuan dan perhatiannya selama penyusunan TAS ini. Akhirnya semoga segala bantuan yang telah berikan semua pihak di atas menjadi amalan yang bermanfaat dan mendapat balasan dari Tuhan Yang Maha Esa dan Tugas Akhir Skripsi ini menjadi informasi bermanfaat bagi pembaca atau pihak lain yang membutuhkannya.
Yogyakarta, 05 Mei 2017 Penulis,
Aprilia Dina Widiyawati NIM. 13108241145
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................. ABSTRAK ............................................................................................. ABSTRACT ........................................................................................... SURAT PERNYATAAN ...................................................................... LEMBAR PERSETUJUAN .................................................................. LEMBAR PENGESAHAN ................................................................... MOTTO ................................................................................................. HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................ KATA PENGANTAR ........................................................................... DAFTAR ISI .......................................................................................... DAFTAR TABEL .................................................................................. DAFTAR GAMBAR ............................................................................. DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................... BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ................................................................... B. Identifikasi Masalah ......................................................................... C. Pembatasan Masalah ........................................................................ D. Rumusan Masalah ............................................................................ E. Tujuan Penelitian ............................................................................. F. Manfaat Penelitian ........................................................................... BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori ................................................................................. 1. Pembelajaran Menulis di Sekolah Dasar ......................................... 2. Tujuan Menulis ................................................................................ 3. Keterampilan Menulis Tegak Bersambung ...................................... a. Pengertian Menulis Tegak Bersambung .......................................... b. Tujuan Menulis Tegak Bersambung ................................................ c. Manfaat Menulis Tegak Bersambung .............................................. d. Tahap-Tahap Menulis Tegak Bersambung ...................................... e. Langkah-langkah Pembelajaran Menulis Tegak Bersambung ......... f. Penilaian Pembelajaran Menulis Tegak Bersambung ...................... 4. Strategi Menulis Terbimbing ........................................................... a. Pengertian Menulis Terbimbing ...................................................... b. Langkah-langkah Menulis Terbimbing ............................................ c. Kelemahan dan Kelebihan Strategi Menulis Terbimbing ................ 5. Pembelajaran Menulis Tegak Bersambung melalui Strategi Menulis Terbimbing ....................................................................................... 6. Karakteristik Siswa Kelas II Sekolah Dasar ..................................... B. Kerangka Pikir ................................................................................. C. Hipotesis Tindakan .......................................................................... xi
Halaman i ii iii iv v vi vii viii ix xi xiv xv xvi
1 10 10 11 11 11
13 13 15 17 17 18 19 20 21 34 38 38 39 41 43 46 48 51
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian ......................................................... B. Tempat dan Waktu Penelitian .......................................................... 1. Tempat Penelitian ............................................................................ 2. Waktu Penelitian .............................................................................. C. Populasi Penelitian ........................................................................... D. Variabel Penelitian ........................................................................... E. Definisi Operasional ........................................................................ F. Prosedur Penelitian .......................................................................... G. Teknik Pengumpulan Data ............................................................... H. Instrumen Penelitian ........................................................................ 1. Instrumen Perlakuan ........................................................................ 2. Instrumen Pengumpulan Data .......................................................... I. Validitas dan Reliabilitas Instrumen ................................................ 1. Validitas Instrumen .......................................................................... 2. Reliabilitas Instrumen ...................................................................... J. Teknik Analisis Data ........................................................................ BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian ................................................................ 1. Hasil Perlakuan Kelompok Eksperimen .......................................... a. Hasil Pretest Kelompok Eksperimen ............................................... b. Hasil Posttest Kelompok Eksperimen ............................................. c. Perbandingan Hasil Pretest dan Posttest Kelompok Kontrol .......... 2. Hasil Perlakuan Kelompok Kontrol ................................................. a. Hasil Pretest Kelompok Kontrol ..................................................... b. Hasil Posttest Kelompok Kontrol .................................................... c. Perbandingan Hasil Pretest dan Posttest Kelompok Kontrol .......... 3. Kesimpulan Hasil Perlakuan Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol ............................................................................................. 4. Analisis Data .................................................................................... a) Analisis Data Rata – Rata Pretest Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol ........................................................................... b) Analisis Data Rata – Rata Posttest Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol ........................................................................... 5. Hasil Uji Hipotesis ........................................................................... B. Pembahasan Hasil Penelitian ........................................................... BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan ...................................................................................... B. Implikasi .......................................................................................... C. Keterbatasan Penelitian .................................................................... D. Saran ................................................................................................
xii
52 55 55 55 57 59 59 60 61 64 65 65 70 70 71 73
75 75 76 77 79 80 80 82 83 84 85 85 86 88 89
92 92 92 93
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................... LAMPIRAN ..........................................................................................
xiii
95 100
DAFTAR TABEL Halaman 1. Tabel 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Tabel 2. Tabel 3. Tabel 4. Tabel 5. Tabel 6.
7. Tabel 7. 8. Tabel 8. 9. Tabel 9. 10. Tabel 10. 11. Tabel 11. 12. Tabel 12. 13. Tabel 13. 14. Tabel 14. 15. Tabel 15. 16. Tabel 16. 17. Tabel 17. 18. Tabel 18. 19. Tabel 19. 20. Tabel 20. 21. Tabel 21. 22. Tabel 22. 23. Tabel 23. 24. Tabel 24. 25. Tabel 25. 26. Tabel 26. 27. Tabel 27.
Pedoman Penilaian Keterampilan Menulis Tegak Bersambung .................................................................. Pedoman Keterampilan Menulis Tegak Bersambung ... Alokasi Waktu Penelitian ............................................. Pembagian Kelompok ................................................... Kisi-Kisi Instrumen Tes Menulis Tegak Bersambung .. Pedoman Penilaian Keterampilan Menulis Tegak Bersambung .................................................................. Pedoman Keterampilan Menulis Tegak Bersambung ... Penilaian Model Skala Interval ..................................... Rubrik Penilaian Menulis Tegak Bersambung ............. Pedoman Rata-Rata Hasil Skor Tes .............................. Hasil Hitung Uji Validitas Tes ...................................... Interpetasi Nilai r .......................................................... Hipotesis Nol dan Hipotesis Alternatif Penelitian ........ Jadwal Kegiatan Kelompok Eksperimen ...................... Skor Nilai Awal (Pretest) Kelompok Eksperimen ....... Hasil Statistik Awal (Pretest) Kelompok Eksperimen . Skor Nilai Akhir (Posttest) Kelompok Eksperimen ..... Hasil Statistik Akhir (Posttest) Kelompok Eksperimen. Perbandingan Hasil Pretest dan Posttest Kelompok Eksperimen ................................................................... Jadwal Kegiatan Kelompok Kontrol ............................. Skor Nilai Awal (Pretest) Kelompok Kontrol .............. Hasil Statistik Awal (Pretest) Kelompok Kontrol ........ Skor Nilai Akhir (Posttest) Kelompok Kontrol ............ Hasil Statistik Akhir (Posttest) Kelompok Kontrol ..... Perbandingan Hasil Pretest dan Posttest Kelompok Kontrol .......................................................................... Rata – Rata Pretest Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol ........................................................ Rata – Rata Posttest Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol ........................................................
xiv
37 37 55 58 66 66 67 68 68 69 71 73 74 75 76 77 78 78 79 80 81 81 82 83 84 85 87
DAFTAR GAMBAR
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Gambar 1. Gambar 2. Gambar 3. Gambar 4. Gambar 5. Gambar 6. Gambar 7. Gambar 8.
9. Gambar 9. 10. Gambar 10. 11. Gambar 11. 12. Gambar 12. 13. Gambar 13. 14. Gambar 14. 15. Gambar 15. 16. Gambar 16. 17. Gambar 17. 18. Gambar 18. 19. Gambar 19. 20. Gambar 20. 21. Gambar 21. 22. Gambar 22. 23. Gambar 23. 24. Gambar 24.
Bentuk Huruf Lepas dan Huruf Sambung ................ Arah Penulisan Huruf Tegak Bersambung ................ Bentuk Huruf Kapital Tegak Bersambung ................ Bentuk Huruf Tegak Bersambung di Buku Halus ..... Contoh Kata Dasar ..................................................... Contoh Kata Berimbuhan .......................................... Contoh Kalimat Sederhana ........................................ Contoh Penggunaan Huruf Kapital pada Awal Kalimat dan Tanda Baca Titik ................................... Contoh Penggunaan Huruf Kapital pada Awal Kata Nama Orang ...................................................... Contoh Penggunaan Huruf Kapital pada Awal Kata Nama Tempat .................................................... Bentuk Rangkaian Titik-titik Huruf Tegak Bersambung ................................................................ Bentuk Garis dalam Buku Halus ................................ Proporsi Huruf Tegak Bersambung terhadap Huruf Cetak .......................................................................... Aturan Huruf Tegak Bersambung .............................. Contoh Instrumen Menulis Kata ................................ Contoh Instrumen Menulis Kalimat ........................... Skema Kerangka Pikir Pembelajaran Menulis Tegak Bersambung ............................................................... Desain Penelitian Nonequivalent Control Group Design ........................................................................ Grafik Histogram Statistik Awal (Pretest) Kelompok Eksperimen ................................................................ Grafik Histogram Statistik Akhir (Posttest) Kelompok Eksperimen ................................................................ Grafik Histogram Statistik Awal (Pretest) Kelompok Kontrol ....................................................................... Grafik Histogram Statistik Akhir (Posttest) Kelompok Kontrol ....................................................................... Grafik Rata – Rata Hasil Pretest Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol .......................... Grafik Rata – Rata Hasil Posttest Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol ..........................
xv
Halaman 23 24 25 26 26 27 28 28 29 29 30 31 31 32 33 33 50 53 77 78 82 83 86 88
DAFTAR LAMPIRAN
1. 2. 3. 4.
Lampiran 1. Lampiran 2. Lampiran 3. Lampiran 4.
Hasil Uji Validitas Instrumen ................................... Hasil Uji Reliabilitas Instrumen ............................... Instrumen Penelitian pretest dan posttest ............... Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelompok Eksperimen ............................................................... 5. Lampiran 5. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol . 6. Lampiran 6. Hasil Dokumentasi Pretest Kelompok Eksperimen . 7. Lampiran 7. Hasil Dokumentasi Perlakuan (Treatment) 1 ........... 8. Lampiran 8. Hasil Dokumentasi Perlakuan (Treatment) 2 ........... 9. Lampiran 9. Hasil Dokumentasi Perlakuan (Treatment) 3 dan Posttest Kelompok Eksperimen ............................... 10. Lampiran 10. Hasil Dokumentasi Pretest Kelompok Kontrol ........ 11. Lampiran 11. Hasil Dokumentasi Posttest Kelompok Kontrol ...... 12. Lampiran 12. Nilai Pretest dan Posttest Kelompok Eksperimen ... 13. Lampiran 13. Nilai Pretest dan Posttest Kelompok Kontrol .......... 14. Lampiran 14. Studi Dokumentasi Kelompok Eksperimen ............. 15. Lampiran 15. Studi Dokumentasi Kelompok Kontrol .................... 16. Lampiran 16. Surat Keterangan Validasi Instrumen Penelitian ...... 17. Lampiran 17. Surat Keterangan Uji Instrumen ............................... 18. Lampiran 18. Surat Ijin Penelitian .................................................. 19. Lampiran 19. Surat Keterangan Penelitian .....................................
xvi
Halaman 101 102 103 104 124 133 139 145 151 157 162 167 173 179 181 182 185 186 189
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, mengemukakan Pendidikan Nasional merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Dari pemaparan di atas jelas pendidikan merupakan sarana untuk meningkatkan potensi diri atau kualitas individu. Semakin baik penyelenggaraan proses pendidikan, akan baik pula hasil yang dicapai. Pada UU No. 20 tahun 2003 pasal 3 juga disebutkan Pendidikan Nasional berfungsi untuk mengembangkan dan membentuk watak serta perdaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Dari pemaparan di atas jelas pendidikan merupakan sarana untuk meningkatkan potensi diri atau kualitas individu. Artinya, semakin baik penyelenggaraan proses pendidikan, akan baik pula hasil yang dicapai. Menurut Hadisusanto, dkk, 1995 (dalam Siswoyo, 2013: 20) menyebutkan fungsi pendidikan adalah serangkaian tugas yang diemban dan harus dilaksanakan oleh pendidikan. Dalam melaksanakan serangkain tugas tersebut perlu adanya bahasa pengantar. Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial dan emosional peserta didik dan merupakan penunjuang keberhasilan dalam
1
mempelajari semua bidang studi (BSNP, 2006: 5). Dalam pembelajaran bahasa Indonesia diperlukan penggunaan bahasa yang baik dan benar. Berbagai kurikulum yang telah diterapkan di Indonesia, mewajibkan pembelajaran Bahasa Indonesia diterapkan dari jenjang Sekolah Dasar hingga Perguruan Tinggi (PT). Kurikulum saat ini, merupakan salah satu upaya dalam meningkatkan mutu pendidikan Indonesia. Di kurikulum Sekolah Dasar, siswa diharus memiliki kemampuan dasar seperti membaca, menulis dan berhitung. Tiga kemampuan dasar tersebut sangatlah penting sebagai dasar dalam mempelajari ilmu-ilmu lainnya, sehingga jatah waktu dalam mempelajari tiga kemampuan ini mendapatkan jatah paling banyak. Salah satunya melalui pembelajaran Bahasa Indonesia. Mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia menurut Nurvianti (2007: 1) merupakan program yang diarahkan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam berkomunikasi, baik secara lisan maupun tertulis. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di kelas II Sekolah Dasar meliputi empat aspek yang dipelajari, yaitu membaca, menyimak, berbicara dan menulis. Dari empat aspek tersebut yang memiliki peranan penting adalah keterampilan menulis, karena dari menulis dapat menjadi alat komunikasi secara tidak langsung. Nuryanto (2001: 296) menegaskan aktivitas menulis merupakan suatu bentuk manifestasi kemampun (dan keterampilan) berbahasa paling akhir dikuasai setelah kemampuan mendengarkan, berbicara dan membaca, Sehingga keterampilan menulis perlu diajarkan pada jenjang pendidikan dasar dikarenakan untuk mengimbangi keterampilan berbahasa yang lainnya.
2
Menulis menurut Susanto (2013: 247), mengemukakan menulis merupakan kegiatan seseorang menempatkan sesuatu pada sebuah dimensi ruang yang masih kosong, setelah itu hasilnya yang berbentuk tulisan dapat dibaca dan dipahami isinya. Aktivitas menulis tersebut memiliki berbagai cakupan yang termasuk didalamnya. Beberapa cakupannya menurut Yusuf, dkk (2003:105), yaitu: 1) 2) 3) 4) 5) 6) 7) 8) 9)
memegang alat tulis, menggerakkan alat tulis ke atas dan ke bawah, menggerakkan alat tulis untuk melingkar, menyalin huruf, menyalin nama sendiri dengan huruf balok, menulis nama sendiri, menyalin huruf balok dari jarak jauh, menyalin huruf, kata, dan kalimat dengan tulisan bersambung, dan menyalin tulisan bersambung dari jarak jauh.
Aktivitas menulis merupakan aktivitas multisensori yang menggabungkan dari aktivitas melihat, mendengar, meraba dan merasakan. Di dalam aktivitas menulis, Wassid dan Sunendar (2008: 58) menyebutkan saat menulis terjadi suatu proses yang rumit karena melibatkan berbagai modalitas, mencakup gerakan tangan, lengan jari, mata, koordinasi, pengalaman belajar, dan kognisi, semua modalitas itu bekerja secara terintegrasi. Bahkan siswa merasa menulis suatu aktivitas yang sangat rumit dan melelahkan, tak jarang ada anak yang menolak untuk menulis terlalu banyak dan sering dijumpai anak yang mengalami kesulitan dalam menulis. Kesulitan belajar menulis sering disebut disgrafia . Disgrafia merupakan ketidakmampuan anak dalam mengingat cara membuat huruf atau symbol matematika. Ada beberapa jenis kesulitan belajar yang dialami anak berkesulitan menulis menurut Yusuf, dkk (2003:107), yaitu:
3
1) terlalu lambat dalam menulis, 2) salah arah pada penulisan huruf dan angka, 3) terlalu miring, 4) jarak antar huruf tidak konsisten, 5) tulisan kotor, 6) tidak tepat dalam mengikuti garis horizontal, 7) bentuk huruf atau angka tidak terbaca, 8) tekanan pensil tidak tepat, 9) ukuran tulisan terlalu besar atau terlalu kecil, dan 10) bentuk terbalik. Kesulitan belajar menulis pada umumnya merupakan bentuk proses keterampian menulis yang salah. Menurut Yusuf, dkk (2003: 11) menyatakan empat perkembangan keterampilan menulis dan strategi pembinaannya, yaitu tahap kesiapan menulis, menulis balok, tahap transisi, dan menulis tegak bersambung. Sehingga mulai dari kesiapan anak untuk menulis perlu diperhatikan. Penyebab anak mengalami kesulitan menulis sering dikaitkan dengan cara memegang pensil saat menulis. Hornsby (dalam Abdurrahman, 1998: 228) mengemukakan empat macam cara anak memegang pensil yang terindikasi mengalami kesulitan belajar, antara lain: (1) sudut pensil terlalu besar, (2) sudut pensil terlalu kecil, (3) menggenggam pensil (seperti mau meninju), dan (4) menyangkutkan pensil ditangan atau menyeret. Indikasi kesulitan tersebut harus diketahui secara lebih dini dengan cara menumbuhkan kesiapan anak dalam hal menulis. Menulis tidak terjadi secara tiba-tiba, melainkan dengan cara memegang alat tulis terlebih dahulu kemudian baru dikenalkan huruf sebagai lambang bunyi. Hal ini sejalan dengan Depdikbud (dalam Kristiantari, 2004:106), pembelajaran menulis dibedakan menjadi dua tingkatan yaitu menulis permulaan dan menulis lanjut. Pernyataan Depdikbud juga diperkuat dengan pendapat Lovitt (dalam Abdurrahman, 1998: 226), pengajaran menulis meliputi: menulis dengan tangan
4
atau handwriting; mengeja dan menulis ekspresif. Tompkins (1991: 473) menyatakan “writing is the substance of composition; handwriting is the formation of alphabetic symbols on paper”. Penulisan dengan menulis tangan berbeda. Menulis dengan tangan disebut juga dengan menulis permulaan. Kegiatan dan latihan dalam menulis permulaan ditekankan pada cara memegang pensil, cara menulis huruf biasa atau balok, menyalin huruf dan kata, menjiplak dan menulis tegak bersambung. Sehingga dalam pembelajaran menulis permulaan, pemakaian pensil dimaksudkan untuk mengurangi kesalahan dalam menulis tegak bersambung. Jika terdapat kesalahan penulisan huruf maupun kata, akan dengan mudah tulisan yang salah tersebut dapat dihapus. Oleh karena itu, penelitian ini siswa diminta untuk menulis dengan menggunakan pensil. Berbeda dengan menulis permulaan, menulis lanjut difokuskan pada pengungkapan perasaan, ide, pikiran, gagasan secara tertulis dengan merangkai kata-kata menjadi kalimat yang akan disatukan menjadi paragraf. Sasaran pembelajaran menulis permulaan tersebut pada siswa kelas I dan II Sekolah Dasar serta menulis lanjut untuk siswa kelas III hingga VI. Di Kelas I Sekolah Dasar menulis permualaan dimulai dari kegiatan mengenal huruf. Hal ini diperkuat dengan pernyataan Tompkins (1991, 473) jenis huruf yang diperkenalkan pada siswa ada dua yaitu, manuscript or printing (huruf cetak) dan cursive or connected writing (huruf tegak bersambung). Berbeda dengan Kelas I Sekolah Dasar, di kelas II Sekolah Dasar, pembelajaran menulis permulaan sudah mengalami penambahan materi berupa penulisan huruf tegak bersambung
5
dengan menggunakan huruf kapital untuk awal kalimat, nama orang, nama tempat serta penggunaan tanda baca pada kalimat. Menurut Mulyana (dalam Delmawati, 2015) menulis tegak bersambung merupakan kegiatan menghasilkan huruf yang saling bersambung satu dilakukan tanpa mengangkat alat tulis. Hasil tulisan dari menulis tegak bersambung tersebut, hendaknya rapi, dapat terbaca dan saling bersambung setiap hurufnya. Menulis permulaan kelas II, khususnya menulis tegak bersambung tercantum pada mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Sekolah Dasar baik semester I maupun semester II. Adapun indikator dari menulis tegak bersambung tersebut sebagai berikut. 1. Menulis kalimat sederhana yang didiktekan guru dengan menggunakan huruf tegak bersambung dengan memperhatikan penggunaan huruf kapital serta tanda titik. 2. Menyalin puisi anak dengan huruf tegak bersambung. Pembelajaran menulis tegak bersambung memiliki berbagai kelebihankelebihan dibandingkan dengan menulis biasa. Kelebihan-kelebihan tersebut antara lain merangsang kerja otak lebih kreatif, melatih motorik halus, melatih daya seni, dan menulis lebih cepat. Kelebihan tersebut diperkuat dengan pendapat Mulyono Abdurahman (2012, 183), ada berbagai alasan yang digunakan dalam pemberian materi menulis tegak bersambung di kelas II SD, yaitu: 1) tulisan sambung memudahkan siswa untuk mengenal kata-kata sebagai satu kesatuan, 2) menulis tegak bersambung tidak memungkinkan menulis terbalik, dan 3) menulis tegak bersambung lebih cepat karena tidak ada gerakan berhenti tiap huruf.
6
Dapat diartikan menulis tegak bersambung bermanfaat baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Dalam jangka pendek menulis dengan huruf tegak bersambung merupakan aktivitas yang meningkatkan kecerdasan secara umum. Sedangkan dalam jangka panjang, kemampuan menulis tegak bersambung akan sangat membantu dalam hubungannya dalam pekerjaan yang menggunakan tulisan tangan. Namun kenyataannya, saat ini masih banyak siswa kelas II Sekolah Dasar yang mengalami kesulitan dalam menulis tegak bersambung. Kesulitan tersebut tampak dari penulisan bentuk, ukuran dan arah tulisan belum sesuai dengan tulisan yang baku. Hal ini terbukti tidak lebih dari 5 siswa kelas II A SD Negeri 1 Pedes yang mendapat nilai di atas Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) untuk menulis tegak bersambung. Padahal pembelajaran di kelas tersebut dinyatakan tercapai apabila ≥ 75% dari jumlah siswa yang mencapai KKM, dimana nilai KKM pada pembelajaran menulis tegak bersambung adalah 75. Selain itu, peneliti menguraikan data sebagai berikut. 1. Sebagian besar siswa mengalami kesulitan menentukan huruf kapital di awal kalimat dan penulisan nama tempat. 2. Siswa mengalami kesulitan dalam menentukan tanda baca pada kalimat. 3. Dalam menulis kalimat sederhana dengan menggunakan huruf tegak bersambung, terdapat beberapa siswa yang menuliskannya tidak sesuai garis yang ditentukan. 4. Siswa masih mengalami kesulitan dalam merangkaikan dan menggabungkan huruf sambung.
7
Disamping itu, pada saat peneliti melakukan wawancara terhadap Guru Kelas II A tanggal 26 Oktober 2017, strategi yang digunakan guru belum bervariasi. Misalnya strategi menulis terbimbing belum pernah dipergunakan guru saat proses pembelejaran. Guru cenderung menggunakan metode ceramah meskipun guru sudah memberikan contoh cara penulisan huruf tegak bersambung yang benar dipapan tulis akan tetapi kurang memotivasi siswa untuk aktif menulis tegak bersambung, akibatnya hasil tulisannya kurang maksimal. Pembelajaran menulis tegak bersambung hanya sebatas pembelajaran di kelas, tidak ada penekanan untuk selalu memperhatikan tentang cara menulis tegak bersambung Siswa juga kurang memperhatikan teknik-teknik yang benar seperti penggunaan huruf kapital, kurang memperhatikan panjang pendeknya huruf dan penggunaan tanda baca saat menulis di buku halus. Melihat kenyataan tersebut, pemberian contoh menulis tegak bersambung di papan tulis maupun dengan mempergunakan media pembelajaran hendaknya dilakukan dengan rutin. Jika siswa sudah terlatih menulis tegak bersambung, secara tidak langsung akan membiasakan siswa untuk aktif menulis tegak bersambung. Pembelajaran bahasa Indonesia khususnya keterampilan menulis tegak bersambung, guru perlu mengembangkan pembelajaran yang dapat membimbing siswa dalam menulis tegak bersambung. Artinya, guru mampu menciptakan pengalaman belajar bagi siswa dengan memilih strategi pembelajaran yang efektif dan efisien. Sesuai dengan teori pembelajaran menurut Vygotsky (dalam Sugihartono, dkk, 2013: 113), belajar bagi anak dilakukan dalam interaksi dua aspek yaitu aspek
8
internal dan eksternal yang menekankan pada lingkungan sosial dalam belajar. Selanjutnya, ditambahkan Vygotsky (dalam Beckley, 2012: 27) dengan scaffolding dalam konsep Zone of Proximal Deplovement (ZPD), ”Children’s progress could be supported by interactions with knowledgeable others, capable peers or adults. Zone of Proximal Development as the difference between children’s actual development level and their potential level when guided by others. Interactions suported the child’s learning and development is considered in terms of a child’s potential, rather than a point which they reach.” Intinya anak akan belajar berinteraksi sosial dengan orang yang kemampuan intelektualnya di atas kemampuannya. Saat proses pembelajaran menulis tegak bersambung, guru akan berperan aktif sebagai pembimbing dan pengarah kegiatan siswa serta memberikan suatu dorongan untuk belajar secara mandiri. Bila siswa telah mampu menulis tanpa bimbingan guru, secara perlahan-lahan segala bentuk bimbingan dikurangi. Apabila guru membimbing siswa dalam menulis tegak bersambung, siswa akan merasa dibimbing secara langsung serta siswa juga akan merasa senang ketika mendapat perhatian dari guru untuk setiap individunya. Oleh karena itu dalam kegiatan pembelajaran, guru membutuhkan kreativitas dan keterampilan dalam memilih strategi dan media yang tepat untuk diterapkan sesuai dengan karakteristik siswanya. Berdasarkan latar belakang masalah, penelitian tentang ”pengaruh penerapan strategi menulis terbimbing terhadap keterampilan menulis tegak bersambung siswa kelas II A SD Negeri 1 Pedes Sedayu Bantul” layak untuk dilakukan.
9
B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan di atas, masalah penelitian ini sebagai berikut. 1. Kemampuan menulis tegak bersambung siswa kelas II A SD Negeri 1 Pedes belum baik. 2. Guru kurang memberikan tugas dalam melatih kemampuan menulis tegak bersambung. 3. Siswa belum pernah diberlakukan cara menulis tegak bersambung melalui strategi menulis terbimbing. 4. Siswa masih kesulitan dalam menggunakan ejaan seperti huruf kapital dan tanda baca pada kalimat. 5. Guru cenderung menggunakan metode ceramah yang berakibat pada kebosanan siswa, walaupun metode ceramah yang digunakan guru disertai contoh dalam menjelaskan di papan tulis. 6. Pembelajaran menulis tegak bersambung hanya sebatas pembelajaran di kelas, tidak ada penekanan untuk selalu memperhatikan tentang cara menulis tegak bersambung. C. Pembatasan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah dari nomor satu hingga enam, permasalahan dibatasi pada masalah nomor tiga yaitu “siswa belum pernah diberlakukan cara menulis tegak bersambung melalui strategi menulis tegak bersambung”.
10
D. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini, yaitu bagaimana pengaruh penerapan strategi menulis terbimbing terhadap keterampilan menulis tegak bersambung siswa kelas II A SD Negeri 1 Pedes Sedayu Bantul? E. Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh penerapan strategi menulis terbimbing terhadap keterampilan menulis tegak bersambung siswa kelas II A SD Negeri 1 Pedes Sedayu Bantul. F. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut. 1. Secara Teoritis Penelitian ini, diharapkan dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan terkait mata pelajaran Bahasa Indoensia khususnya keterampilan menulis tegak bersambung dengan menggunakan strategi menulis terbimbing. 2. Secara Praktis a. Bagi Peneliti Penelitian ini dapat bermanfaat sebagai pengalaman dan bekal menjadi pendidikan dalam menerapkan strategi dan media pembelajaran, khususnya keterampilan menulis tegak bersambung. b. Bagi Guru 1) Penelitian ini dapat bermanfaat untuk membantu guru dalam memperbaiki mutu pelajaran dan membantu guru untuk menyempurnakan proses pembelajaran.
11
2) Hasil penenlitian ini dapat mengetahui sejauh mana kemampuan siswa mereka dalam menulis tegak bersambung. c. Bagi Siswa Penelitian ini dapat bermanfaat untuk membantu siswa agar hasil tulisan siswa dalam menulis tegak bersambung menjadi lebih baik. d. Bagi Pembaca Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi penenilitan berikutnya mengenai pembelajaran menulis tegak bersambung.
12
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori 1. Pembelajaran Menulis di Sekolah Dasar Pembelajaran menulis di Sekolah Dasar menurut Depdikbud (dalam Kristiantari, 2004:106) dibedakan menjadi dua tingkatan yaitu menulis permulaan dan menulis lanjut. Pada pembelajaran menulis permulaan, kegiatan dan latihan dalam menulis ditekankan pada cara memegang pensil, cara menulis huruf biasa atau balok, menyalin huruf dan kata, menjiplak dan menulis tegak bersambung. Penggunaan pensil dalam pembelajaran menulis permulaan dimaksudkan untuk mengurangi kesalahan dalam menulis tegak bersambung. Berbeda dengan menulis permulaan, menulis lanjut difokuskan pada pengungkapan perasaan, ide, pikiran, gagasan secara tertulis dengan merangkai kata-kata menjadi kalimat yang akan disatukan menjadi paragraph dan terakhir akan dijadikan sebuah wacana (Solchan, 2008: 9.4). Sasaran pembelajaran menulis permulaan tersebut pada siswa kelas I dan II Sekolah Dasar serta menulis lanjut untuk siswa kelas III hingga VI. Pernyataan Depdikbud ternyata juga diperkuat dengan pendapat Lovitt (dalam Abdurrahman, 1998: 226), pengajaran menulis meliputi: menulis dengan tangan atau handwriting; mengeja dan menulis ekspresif. Tompkins (1991: 473) menyatakan “writing is the substance of composition; handwriting is the formation of alphabetic symbols on paper”. Penulisan dengan menulis tangan berbeda. Menulis dengan tangan disebut juga dengan menulis permulaan.
13
Aktivitas menulis permulaan dimulai dari kegiatan mengenal huruf yaitu pada kelas I Sekolah Dasar. Jenis huruf yang diperkenalkan pada siswa ada dua yaitu, huruf latin dan huruf tegak bersambung. Berbeda dengan Kelas I Sekolah Dasar, di kelas II Sekolah Dasar, pembelajaran menulis permulaan sudah mengalami penambahan materi berupa penulisan huruf tegak bersambung dengan menggunakan huruf kapital untuk awal kalimat, nama orang, nama tempat serta penggunaan tanda baca pada kalimat. Sejalan dengan pendapat di atas, Pappas (dalam Solchan, 2008: 9.4-9.5) mengemukakan pembelajaran bahasa (termasuk menulis) dilandasi oleh beberapa prinsip sebagai berikut. a. Anak-anak adalah pembelajar yang konstruktif. Mereka terus-menurus akan berpikir tentang dunia mereka sebagai dasar yang mereka pelajari dan mereka susun. b. Bahasa adalah sistem makna yang dikomunikasikan dalam kehidupan sosial. Karena bahasa digunakan untuk bermacam-macam tujuan maka makna tersebut diekspresikan dengan cara yang bermacam-macam. Bahasa tidak dapat dipahami, diintepretasikan dengan cara yang bermacam-macam. Bahasa tidak dapat dipahami, diintepretasikan, dan dievaluasi tanpa dihubungkan dengan konteks sosial tempat bahasa itu digunakan. Bahasa dipelajarai melalui penggunaan actual. Pola-pola bahasa yang bervariasi dipelajari dalam penggunaannya untuk berbagai tujuan dan berbagai konteks sosial. c. Anak-anak pada dasarnya sudah mempunyai pengetahuan. Itu diorganisasikan dan disusun melalui interaksi sosial. Pengetahuan itu secara tiba-tiba akan berubah dalam kehidupan mereka dan dibangun dengan representasi mental yang didasarkan atas pengalaman individual. Selanjutnya, pengetahuan itu selalu dimodifikasi dan bersifat tentative dan sementara. Pengetahuan itu tidak bersifat statis dan absolut dalam menyikapi objek. Karena anak-anak hidup dalam lingkungan sosial maka mereka akan selalu menyikapi budaya yang di lingkungannya dan keadaan sosial yang selalu berubah serta peristiwaperistiwa sejarah. Menulis merupakan suatu aktivitas keterampilan yang memerlukan latihan terus menerus. Bahkan menulis bagi siswa Sekolah Dasar dianggap sebagai
14
kegiatan yang rumit dan membosankan. Apalagi di kelas II Sekolah Dasar, materi menulis sudah semakin kompleks, seperti menulis tegak bersambung. Pemberian materi tersebut juga disesuaikan dengan perkembangan siswa. Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan pembelajaran menulis tegak bersambung di kelas I dan II termasuk dalam pembelajaran menulis permulaan. Pembelajaran menulis tegak bersambung ditekankan pada kemampuan siswa dalam merangkai huruf, penggunaan huruf kapital serta penggunaan tanda baca pada kalimat. Menulis tegak bersambung hendaknya menuliskan kalimat yang disesuaikan situasi nyata dan sesuai dengan pengalaman siswa. 2. Tujuan Menulis Kegiatan menulis merupakan aktivitas yang menghasilkan produk atau karya. Produk tersebut berupa tulisn. Menurut Semi (2007: 14) menulis merupakan suatu kreatif memindahkan gagasan dalam lambang-lambang tulisan. Dalam pengertian ini menulis mempunyai tiga aspek utama sebagai berikut. a. Adanya tujuan atau maksud tertentu yang hendak dicapai. b. Adanya gagasan atau maksud tertentu yang hendak dicapai. c. Sistem pemindahan gagasan itu yaitu berupa sistem bahasa atau penyajian. Kegiatan menulis memiliki berbagai tujuan. O’Malley dan Pieres (dalam Kristiantari, 2004: 101) mengemukakan tujuan menulis ada tiga. a. Tujuan Informatif: seseorang akan menggunakan tujuan informative untuk berbagai pengetahuan dan informasi, memberi petunjuk atau mengungkapkan gagasan. b. Tujuan Ekspresif: tujuan ekspresif digunakan seseorang jika ingin menulis suatu cerita esai. c. Tujuan persuasive: seseorang akan menggunakan tujuan persuasive ketika seseorang tersebut berusaha untuk mempengaruhi orang lain atau memprakarsai suatu aksi atau perubahan.
15
Sejalan dengan pendapat di atas, menurut Hartig (dalam Tarigan, 2008: 25) tujuan menulis secara umum adalah (1) tujuan penugasan (assignment purpose), (2) tujuan altruistik (altruistic purpose), (3) tujuan persuasif (persuasive purpose), (4) tujuan informatif (informational purpose), (5) tujuan pernyataan (self-expressive purpose), (6) tujuan kreatif (creative purpose), (7) tujuan pemecahan masalah (problem-solving purpose). Tujuan menulis tersebut dapat diuraikan sebagai berikut. a. Tujuan Penugasan (assignment purpose) Penulis tidak memiliki tujuan apapaun selain karena tugas menulis yang dibebankan kepada penulis. b. Tujuan Altruistik (altruistic purpose) Penulis memiliki tujuan untuk menghibur pembaca, menyenangkan pembaca, danmenghindarkan kedukaan pembaca. c. Tujuan Persuasif (persuasive purpose) Tulisan dari penulis bertujuan untuk meyakinkan pembaca akan pendapatan atau gagasan yang dikemukakan . d. Tujuan Informasional (informational purpose) Tulisan yang bertujuan untuk memberikan infomasi kepada pembaca. e. Tujuan Pernyataan (self-expressive purpose) Tulisan bertujuan untuk memperkenalkan diri penulis kepada pembaca. f. Tujuan Kreatif (creative purpose) Tujuan ini tulisan untuk mencapai nilai-nilai kesenian atau artistic. g. Tujuan Pemecahan Masalah (problem-solving purpose)
16
Tulisan bertujuan untuk memecahkan masalah yang dihadapi penulis. Dari berbagai pendapat di atas, dapat dikemukakan aktivitas menulis seseorang memiliki berbagai tujuan, diantaranya menginformasikan, menghibur, serta mengekspresikan. Tujuan tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut. a. Menginformasikan, seseorang menulis memiliki tujuan memberikan suatu informasi kepada orang lain. b. Menghibur, seseorang menulis memiliki tujuan untuk menghibur orang lain dengan tulisannya. c. Mengekspresikan, seseorang menulis memiliki tujuan untuk menuangkan apa yang ada didalam pikirannya. d. Menugasi, seorang penulis dapat disebabkan oleh tugas yang dibebankan. e. Menambah kreativitas, seorang penulis memiliki tujuan untuk mencapai artistik dalam seni. Tujuan menulis yang diacu dalam penelitian ini adalah tujuan penugasan dan tujuan kreativitas. Pemilihan tujuan tersebut dikarenakan dalam menghasilkan tulisan siswa perlu adanya penugasan terlebih dahulu. Dari hasil tulisan, akan terlihat bagaimana kesenian siswa dalam menuangkan kreativitasnya pada sebuah tulisan. 3. Keterampilan Menulis Tegak Bersambung a. Pengertian Menulis Tegak Bersambung Menulis tegak bersambung merupakan bagian dari materi menulis. Materi menulis tegak bersambung merupakan salah satu aktivitas menulis permulaan. Menurut Mulyana (dalam Delmawati, 2015) menulis tegak bersambung merupakan
17
kegiatan menghasilkan huruf yang saling bersambung satu dilakukan tanpa mengangkat alat tulis. Pendapat Mulyana sependapat dengan Tompkins (1991: 480), “Cursive handwriting are joined together the letters to form a word with continuous movement”, artinya Menulis tegak bersambung akan menggabungkan huruf membentuk kata dengan gerakan berkelanjutan. Senada dengan Mulyana dan Tompkins, Elis (dalam Ayun, dkk, 2016) menyebutkan menulis tegak bersambung adalah menulis dengan menyambungkan huruf-huruf sesuai dengan aturan yang berlaku. Hasil tulisan dari menulis tegak bersambung tersebut, hendaknya rapi, dapat terbaca dan saling bersambung setiap hurufnya. Berdasarkan pemaparan di atas, dapat disimpulkan
menulis tegak
bersambung merupakan salah satu keterampilan menulis dengan menggabungkan huruf-huruf yang saling bersambung dengan cara tanpa mengangkat alat tulis dan memperhatikan aturan yang berlaku. b. Tujuan Menulis Tegak Bersambung Menulis tegak bersambung merupakan kegiatan yang mempersyaratkan kematangan membentuk atau membuat huruf di samping mengenal apa yang dilambangkan oleh huruf tersebut. Awalnya merangkai beberapa huruf dengan menyatukan setiap hurufnya menjadi sebuah kata, sehingga akan terbentuk menjadi kalimat yang disatukan menjadi sebuah paragraf. Dua hal penting dalam kegiatan menulis tegak bersambung yaitu keterbacaan dan kelancaran. Hal ini diperkuat dengan pendapat Rofi’uddin dan Zuchdi (1999: 87) yang menyatakan
18
tujuan
menulis tegak bersambung adalah agar siswa dapat menulis dengan tepat, terbaca dan rapi. Berdasarkan pendapat di atas, menulis tegak bersambung bertujuan agar siswa dapat mengembangkan keterampilan dalam menulis. Tulisan yang akan dihasilkan akan tepat rapi serta siswa mampu memahami kata-kata yang menjadi satu kesatuan. Hasil tulisannya akan memiliki nilai seni tersendiri sesuai kreativitasnya. c. Manfaat Menulis Tegak Bersambung Kegiatan menulis tegak bersambung memiliki berbagai manfaat dibandingkan dengan menulis biasa. Manfaat tersebut menurut Muba (2017) antara lain (1) merangsang kerja otak lebih kreatif, (2) melatih motorik halus, (3) menulis lebih cepat, (4) daya seni, dan (5) menulis lebih cepat. Kelebihan tersebut diperkuat dengan pendapat Abdurahman (2012: 83), ada berbagai alasan yang digunakan dalam pemberian materi menulis tegak bersambung di kelas II SD, yaitu: 1) tulisan sambung memudahkan siswa untuk mengenal kata-kata sebagai satu kesatuan, 2) menulis tegak bersambung tidak memungkinkan menulis terbalik, dan 3) menulis tegak bersambung lebih cepat karena tidak ada gerakan berhenti tiap huruf. Dapat diartikan menulis tegak bersambung bermanfaat baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Dalam jangka pendek menulis dengan huruf tegak bersambung merupakan aktivitas yang meningkatkan kecerdasan secara umum, sedangkan dalam jangka panjang, kemampuan menulis tegak bersambung akan sangat membantu dalam hubungannya dalam pekerjaan yang menggunakan tulisan tangan.
19
Berdasarkan pemaparan di atas, dapat diketahu menulis memiliki berbagai manfaat. Manfaat dari menulis tegak bersambung tersebut antara lain: (1) menulis lebih cepat dan rapi, (2) merangsang kemampuan otak dalam berkreativitas, dan (3) mengembangkan motorik halus siswa. d. Tahap-Tahap Menulis Tegak Bersambung Bagi seorang guru, memberikan pengajaran menulis tegak bersambung tidaklah mudah. Terdapat berbagai tahapan dalam membelajarakan menulis tegak bersambung kepada siswa. Menurut Cox (1998: 413-414) ada lima tahapan untuk memperkenalkan siswa mengenai menulis tegak bersambung yaitu: 1) 2) 3) 4) 5) 6)
demonstrate writing position, introduce manuscript letter forms, demonstrate transition from manuscript to cursive, introduce cursive writing, name game, and creating codes.
Intinya, dalam mengajarkan menulis tegak bersambung, hendaknya guru mengenalkan huruf cetak, kemudian transisi dari huruf cetak menjadi huruf sambung. Pendapat Cox tersebut diperkuat dengan pendapat Tompkins (1991: 480487), menulis tegak bersambung memiliki tiga tahapan sesuai kelasnya. Tiga tahapan tersebut adalah: (1) menulis tangan sebelum kelas awal (handwriting before first grade), (2) menulis tangan di kelas awal (handwriting in the primary grade), dan (3) menulis tangan di kelas lanjut (handwriting in the middle and upper grade). 1) Menulis tangan sebelum kelas awal (handwriting before first grade) Tulisan siswa akan berkembang melalui kegiatan menggambar. Melalui kegiatan menggambar, siswa akan terlatih motoric halusnya.
20
2) Menulis tangan di kelas awal (handwriting in the primary grade) Di kelas awal siswa akan mempelajari huruf lepas atau huruf balok. Kemudian dilanjutkan dengan merangkai kata menggunakan huruf lepas. 3) Menulis tangan di kelas lanjut (handwriting in the middle and upper grade) Siswa dikenalkan dengan huruf tegak bersambung. Setelah mampu memahami bentuk huruf tegak bersambung, kemudian siswa merangkai setiap huruf menjadi kata dan dilanjutkan menjadi kalimat. Jadi, tahap menulis tegak bersambung dikenalkan dari sebelum kelas awal hingga kelas lanjut. Setiap tahapan memiliki kegiatan tersendiri sesuai dengan tahapan perkembangannya. Hal ini diawali dengan memperkenalkan kepada siswa huruf cetak atau balok, kemudian dilanjutkan dengan bagaimana menulis huruf tegak bersambung dengan merangkaikannya. e. Langkah-Langkah Pembelajaran Menulis Tegak Bersambung Pembelajaran menulis tegak bersambung merupakan bagian dari menulis tangan atau handwriting. Menulis tangan dapat disebut juga dengan menulis permulaan. Sebelum melakukan pembelajaran menulis tegak bersambung, Depdiknas (2009: 37) menghendaki untuk kegiatan pramenulis terlebih dahulu. Langkah kegiatan pramenulis, yaitu: (1) melemaskan lengan dengan gerakan menulis di udara, (2) memegang pensil dengan benar, dan (3) melemaskan jari dengan mewarnai, menjiplak, menggambar, dan melatih dasar menulis (garis tegak, garis miring, garis lurus, dan garis lengkung). Tidak hanya mempersiapkan diri siswa dalam kegiatan pramenulis, namun sebagai pembimbing hendaknya menguasai prinsip menulis tegak bersambung.
21
Menurut Depdiknas (2009: 37-38) terdapat tiga prinsip dalam pembelajaran menulis tegak bersambung. Tiga prinsip tersebut dapat dijabarkan di bawah ini. 1) Bentuk setiap huruf harus benar. Setiap huruf tegak bersambung memiliki bentuk yang berbeda-beda. 2) Ukuran setiap huruf harus tepat. Ukuran yang dimaksud seperti lengkung atau garis baik yang ke atas maupun ke bawah hendaknya tepat 3) Huruf harus tegak lurus. Ketiga prinsip tersebut menjadi bekal seorang pembimbing dalam membimbing siswa menulis tegak bersambung. Bentuk tulisan yang baku menurut Keputusan Direktur Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan No. 094/C/Kep/I.83 tanggal 7 Juni 1983 dan Penegasan Ukuran Tulisan Tangan No. 052.C2/U.88 tanggal 7 Juni 1988 sebagai berikut ini.
22
Gambar 1. Bentuk Huruf Lepas dan Huruf Sambung (Sumber: Djuanda, 2006) Siswa sebelum menulis tegak bersambung hendaknya bisa membedakan huruf mana yang memiliki jambul atau ekor atau memiliki keduanya atau tidak memiliki keduanya. a) Huruf Kapital panjangnya 3 baris, baik tiga baris keatas maupun kebawah. b) Huruf Kecil. 1) Huruf berjambul ada dua, yaitu huruf berjambul penuh , seperti b, h, k, l dan huruf yang berjambul tidak penuh, seperti d dan t.
23
2) Huruf berekor ada dua, yaitu berekor penuh, seperti huruf g, j, y dan huruf yang berekor tidak penuh, seperti p dan q. 3) Huruf yang berekor dan berjambul adalah huruf f. 4) Huruf yang tidak berjambul dan berekor adalah huruf a, c, e, I, o, m, n, o, r, s, u, v, w, x, san z. Penulisan huruf tegak bersambung di atas, diperkuat dengan pendapat D’Nealian melalui arah huruf penulisan huruf tegak bersambungnya seperti di bawah ini.
Gambar 2. Arah Penulisan Huruf Tegak Bersambung (Sumber: Tompkins, 1991: 476) Dalam penelitian ini, penulisan huruf tegak bersambung menggunakan huruf tegak bersambung yang telah ditetapkan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar
24
dan Menengah karena terkait dengan tegak hurufnya. Namun dalam proses pemberian contoh huruf, arah penulisan huruf disesuaikan dengan huruf tegak bersambung dari D’Nealian. Depdiknas (2009: 37-47) menjabarkan langkah-langkah dalam menulis tegak bersambung sesuai dengan tiga prinsip menulis tegak bersambung sebagai berikut ini. 1) Siswa memegang pensil dengan benar. Pensil dipegang dengan tegak dan tidak miring. 2) Siswa menuliskan huruf dengan benar. Huruf yang dituliskan sesuai dengan bentuk huruf tegak bersambung. Misalnya bagaimana bentuk huruf aa, bb, cc, dst.
Gambar 3. Bentuk Huruf Kapital Tegak Bersambung. (Sumber: Depdiknas, 2009: 46)
25
3) Ukuran setiap hurufnya (ke atas dan ke bawah garis) ditulis dengan tepat. Misalnya huruf yang mempunyai kaki seperti huruf f, g, j, dan y ditulis sampai menyentuh garis bawah. Huruf yang mempunyai leher seperti huruf b, h, k, l ditulis sampai dengan menyentuh garis atas.
Gambar 4. Bentuk Huruf Tegak Bersambung di Buku Halus (Sumber: Depdiknas, 2009: 38) 4) Siswa menuliskan huruf dengan tegak lurus (tidak miring ke kanan atau ke kiri). Penulisan huruf tegak bersambung yang benar tidak miring ke kana atau ke kiri. 5) Siswa menuliskan kata-kata dasar di bukunya masing-masing. Kata dasar yang dicontohkan haruslah kata dasar yang sudah dikenal siswa.
Gambar 5. Contoh Kata Dasar (Sumber: Depdiknas, 2009: 38)
26
6) Siswa menuliskan kata berimbuhan di bukunya masing-masing. Kata berimbuhan hendaknya yang telah dikenal siswa, sederhana dan bernilai rasa baik. Misalnya kata belajar, membaca, menyirami dan menulis.
Gambar 6. Contoh Kata Berimbuhan (Sumber: Depdiknas, 2009: 39) 7) Siswa menuliskan kalimat-kalimat sederhana di bukunya masing-masing. Kalimat-kalimat sederhana yang dituliskan siswa, hendanya memperhatikan beberapa hal berikut. (a) Panjang kalimat terdiri dari 3-5 kata. (b) Kata-kata yang digunakan hendaknya kata-kata baku yang dikenal siswa dan bernilai baik.
27
Gambar 7. Contoh Kalimat Sederhana (Sumber: Depdiknas, 2009: 40) 8) Siswa belajar menulis kalimat sederhana dengan memperhatikan huruf kapital pada awal kalimat serta tanda titik. Adapun tanda titik yang digunakan cukup tanda titik pada akhir kalimat.
Gambar 8. Contoh Penggunaan Huruf Kapital pada Awal Kalimat dan Tanda Baca Titik (Sumber: Depdiknas, 2009: 40)
28
9) Siswa berlatih menulis dengan menggunakan huruf kapital pada awal kata nama orang dan nama tempat.
Gambar 9. Contoh Penggunaan Huruf Kapital pada Awal Kata Nama Orang (Sumber: Depdiknas, 2009: 47)
Gambar 10. Contoh Penggunaan Huruf Kapital pada Awal Kata Nama Tempat (Sumber: Depdiknas, 2009: 47) 10) Setelah siswa mahir dalam menulis kalimat sederhana dengan menggunakan huruf tegak bersambung, kemudian dapat dilakukan kegiatan mendiktekan kalimat dengan memperhatikan huruf kapital serta tanda titik di akhir kalimat. Terdapat hal-hal yang perlu diperhatikan dalam mendiketakan kalimat, yaitu: (a) setiap kalimat terdiri dari 3 - 5 kata,
29
(b) kata-kata yang digunakan hendaknya kata-kata baku yang dikenal siswa dan bernilai baik, (c) pengucapan setiap kata saat mendiktekan harus jelas, (d) pemberian jeda setiap kata, (e) suara saat mendiktekan harus keras agar terdengar keseluruh siswa, (f) pengulangan kalimat yang didiktekan, dan (g) pemberian jeda antar kalimat. Apabila lebih dari satu kalimat, kalimat sebelumnya harus sudah selesai terlebih dahulu. Sejalan dengan Depdiknas, Dwi (2013) menuliskan langkah-langkah pembelajarn menulis tegak bersambung adalah sebagai berikut. 1) Siswa hendaknya menguasai huruf cetak terlebih dahulu. 2) Siswa merangkai titik-titik yang disambung akan membentuk huruf tegak bersambung.
Gambar 11. Bentuk Rangkaian Titik-titik Huruf Tegak Bersambung (Sumber: Dwi, 2013)
30
3) Siswa menulis tegak bersambung dengan cara menjiplak setiap huruf, baik huruf kecil maupun huruf kapital. 4) Siswa menulis tegak bersambung dengan memperhatikan ketentuan perbandingan tinggi huruf melalui media buku halus. Siswa terlebih dahulu diperkenalkan bentuk baris-baris serta cara menulis dimulai dari tepi bawah baris ketiga.
Gambar 12. Bentuk Garis dalam Buku Halus (Sumber: Dwi, 2013)
Gambar 13. Proporsi Huruf Tegak Bersambung terhadap Huruf Cetak (Sumber: Tompkins, 1991: 489)
31
5) Siswa menulis huruf tegak bersambung.
Gambar 14. Aturan Huruf Tegak Bersambung (Sumber: Dwi, 2013 )
32
6) Siswa menulis kata dengan menggunakan huruf tegak bersambung.
Gambar 15. Contoh Instrumen Menulis Kata (Sumber: Dwi, 2013) 7) Siswa menulis kalimat dengan menggunakan huruf tegak bersambung.
Gambar 16. Contoh Instrumen Menulis Kalimat (Sumber: Dwi, 2013 ) 33
Berdasarkan beberapa pendapat yang telah di paparkan di atas, kegiatan pembelajaran menulis tegak bersambung hendaknya berproses dari yang paling sederhana hingga ke yang kompleks. Siswa dilatih untuk menulis huruf tegak bersambung terlebih dahulu dengan memperhatikan aturan penulisan pada setiap baris. Selanjutnya siswa menulis kata dasar yang diketahui siswa dengan merangkai setiap huruf menjadi kata. Kemudian siswa menulis kalimat dengan menggunakan huruf tegak bersambung. Setiap kata dan kalimat yang dituliskan siswa, harus memiliki makna yang baik serta diketahui siswa. f. Penilaian Pembelajaran Menulis Tegak Bersambung Penilaian pada pembelajaran menulis tegak bersambung menggunakan pedoman penilaian menulis permulaan. Penyusunan pedoman penilaian juga harus memperhatikan berbagai prinsip yang mendasari. Terdapat delapan prinsip penilaian secara garis besar yang dapat diutarakan penjelasannya di bawah ini. 1) Prinsip kesinambungan, yaitu kegiatan penilaian hendaknya dilakukan secara terus-menerus dengan sistematis dan terencana. Dari hasil evaluasi tersebut, akan diketahui bagaiamana kondisi siswa yang sebenarnya 2) Prinsip komprehensif (menyeluruh), yaitu kegiatan evaluasi dilakukan mengenai keseluruhan aspek untuk memperoleh informasi tentang kemampuan belajar siswa 3) Prinsip objektif, yaitu alat evaluasi yang digunakan hendaknya terbebas dari subjektivitas. Baik dari penyusunan alat evaluasi maupun pemeriksaan hasil pekerjaan siswa
34
4) Prinsip keterandalan (reliable), yaitu alat evaluasi hendaklah memiliki tingkat keterandalan yang tinggi 5) Prinsip kesahihan (validitas), yaitu alat yang digunakan sebagai alat penilai benar-benar mengukur apa yang hendaknya diukur 6) Prinsip penggunaan kriteria, yaitu jenis pendekatan evaluasi yang dipakai harus mencerminkan tercapainya tujuan instruksional serta penguasaan materi belajar 7) Prinsip kegunaan, yaitu evaluasi yang dilakukan haruslah kegiatan yang memiliki manfaat serta menunjang kegitan belajar mengajar 8) Prinsip kooperatif, yaitu evaluasi harus dilakukan secara bersama-sama oleh staf pengajar untuk menentukan kemajuan siswa dalam kurun waktu tertentu (Depdiknas, 2009: 116-120). Depdiknas (2009: 127) menyebutkan lima aspek dalam penilaian pembelajaran menulis tegak bersambung yaitu: 1) 2) 3) 4) 5)
kerapian, kesesuaian ukuran tulisan, penggunaan huruf kapital, penggunaan tanda baca, dan kelengkapan huruf.
Ahmad Rofi’uddin dan Zuchdi (1999: 81) menyatakan penilaian menulis tegak bersambung dilakukan secara holistic dan per aspek. Penilaian holistic artinya penilaian dilakukan secara utuh berdasarkan kesan penulis. Sedangkan penilaian per aspek artinya penilaian dilakukan dengan cara menilai setiap aspek penulisan, seperti bentuk huruf, ukuran huruf, tebal tipisnya penulisan huruf dan kerapihan tulisan dan tanda baca.
35
Ahmad Rofi’uddin dan Zuchdi (1999: 272-274) menambahkan jika penilaian menulis tegak bersambung dilakukan setiap aspek, maka pedoman yang dapat digunakan, yaitu (1) menentukan aspek-aspek yang akan dinilai dan (2) menentukan bobot yang diberikan untuk setiap aspek yang akan dinilai. Setiap aspek tersebut menggunakan penyekoran. Penyekoran didasarkan pada pedoman penyekoran dengan memuat kriteria penyekoran. Sejalan dengan pendapat Ahmad Rofi’uddin dan Zuchdi, Aspek kemampuan menulis permulaan siswa menurut Ribut dan Arif (2007: 90), yaitu: (1) kerapihan, (2) ketepatan, (3) penguasaan teknik, dan (4) kreativitas. Aspek tersebut diperkuat dengan pendapat Barbe (dalam Tompkins, 1991: 487-489) yang menyatakan aspek kemampuan menulis tegak bersambung ada enam yaitu: 1) komponen huruf (letter formation) yang saling menyambung. Setiap huruf tegak bersambung memiliki komposisi garis miring, bulatan dan garis lengkung, 2) bentuk dan ukuran huruf (size and proportion) tak terkecuali besar kecilnya ukuran huruf disertai dengan bagaiaman setiap huruf tersambung, 3) jarak (spacing) antara setiap huruf maupun setiap kalimat, 4) kemiringan (slant) setiap huruf diharuskan untuk tetap tegak lurus, tidak diperbolehkan miring baik kekanan maupun kekiri, 5) kesejajaran (aligment) setiap huruf harus menyentuh garis bawah dan ukurannya harus sama, dan 6) Kualitas barisan (line quality) akan terukur dari kecepatan dalam menulis dan memegang alat tulis secara benar dan kuat.
36
Berdasarkan pemaparan di atas, penilaian menulis tegak bersambung dalam penelitian ini didasarkan pada pendapat Barbe dan Depdiknas, yang meliputi: (1) kebersihan dan kerapian, (2) bentuk dan ukuran huruf, (3) penggunaan huruf kapital, (4) penggunaan tanda baca, (5) jarak, (6) kualitas barisan, (7) kemiringan, dan (8) kelengkapan huruf. Depdiknas (2009:127) menyatakan aspek penilaian dalam menulis tegak bersambung beserta penskorannya yang tersaji pada tabel 1 berikut ini. Tabel 1. Pedoman Penilaian Keterampilan Menulis Tegak Bersambung No. 1. 2. 3. 4. 5.
Aspek yang Dinilai Penggunaan huruf kapital Penggunaan tanda baca Kesesuaian ukuran tulisan Kelengkapan huruf Kerapian Jumlah
Skor Maksimal 15 15 30 15 25 100
Barbe (dalam Tompkins, 1995: 491) menyatakan aspek penilaian menulis tegak bersambung beserta penskorannya yang tersaji pada tabel 2 berikut ini. Tabel 2. Pedoman Keterampilan Menulis Tegak Bersambung No. 1. 2. 3. 4. 5.
Aspek yang Dinilai Bentuk dan ukuran huruf Jarak Kesejajaran dan kualitas barisan Kemiringan Komponen huruf Jumlah
Skor Maksimal 25 20 10 15 30 100
Berdasarkan pedoman penskoran Depdiknas dan Barbe di atas, pedoman penilaian menulis tegak bersambung dalam penelitian ini diperoleh modifikasi antara kedua sumber di atas yaitu: (1) kebersihan dan kerapian, (2) bentuk dan
37
ukuran huruf kapital maupun huruf kecil, (3) penggunaan huruf kapital, (4) penggunaan tanda baca, (5) jarak, (6) kualitas barisan, (7) kemiringan, dan (8) kelengkapan huruf. 4. Strategi Menulis Terbimbing a. Pengertian Menulis Terbimbing Menulis Terbimbing (Guided Writing) merupakan salah satu komponen dari pendekatan Whole Language. Menulis terbimbing sering disebut dengan writing workshop. Strategi menulis terbimbing adalah salah satu strategi yang dapat diterapkan pembelajaran menulis. strategi ini dikembangkan oleh Eanes (dalam Sabarun, 2008: 114-115), ia mengatakan: “Directed Writing Strategy is a strategy for developing writing skills and using the writing process to enhance content area learning… This strategy can be used at almost any grade level and in any content area. It is an instructional framework that allows for considerable flexibility in terms of the types of writing assignment you choose” “Strategi menulis terbimbing adalah suatu strategi untuk mengembangkan keterampilan menulis dan menggunakan proses menulis untuk meningkatkan pengajaran… strategi ini dapat digunakan pada hamper semua jenjang. Strategi ini merupakan kerangka instruksional untuk segala bentuk tugas mengarang yang dipilih” Sejalan dengan Blake dan Spennato, Sutari (dalam Mulawati, 2013: 4) mengemukakan menulis terbimbing merupakan model pembelajaran yang dirancang untuk membantu siswa dalam meningkatkan kemampuan menulis. Sebagai salah satu strategi yang berbasis pada pendekatan proses menulis, strategi menulis meliputi seperangkat aktivitas, seperti pra-menulis, merevisi, mengedit, dan menulis. Melalui penerapan strategi ini, guru menjadi pembimbing bagi siswa dalam menulis. Kegiatan menulis terbimbing memberikan kesempatan siswa dalam
38
menulis yang seluas-luasnya dengan bimbingan dari guru, sehingga siswa akan merasa memiliki dan bertanggung jawab atas tulisannya. Dalam pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan strategi menulis terbimbing, fungsi guru menurut Abbas (2006: 137-138) yaitu sebagai mitra bertukar pendapat, motivator, narasumber dalam proses menulis. Sehingga guru tidak hanya terkesan sebagai pemrakarsa materi saja, melainkan juga mempunyai fungsi lain. Hal ini sejalan dengan pendapat Anang Santoso, yaitu guru berfungsi sebagai fasilitator, pendorong, pemberi saran, bukan pengatur, bukan pemeberi petunjuk. Guru memonitoring kegiatan siswa saat proses menulis. Dari paparan di atas, dapat disimpulkan strategi menulis terbimbing merupakan suatu strategi pembelajaran yang menggunakan proses menulis untuk meningkatkan keterampilan menulis siswa. Strategi menulis terbimbing memberi kesempatan siswa untuk menulis dengan seluas-luasnya, namun masih dalam bimbingan dan pengawasan guru. Hal ini memungkinkan siswa menulis tegak bersambung secara lengkap dan pembelajaran menulis tegak bersambung dapat tersampaikan sesuai dengan tujuan pembelajaran. b. Langkah-langkah Menulis Terbimbing Strategi menulis terbimbing adalah strategi yang berbasis pada pendekatan proses. Sehingga dalam menerapakan strategi ini memiliki berbagai langkah dalam penerapannya. Askov, dkk (dalam Tompkins, 1991: 484-485) menyebutkan lima langkah strategi dalam strategi menulis terbimbing dalam menulis, yaitu: 1) the teacher demonstrates a specific handwriting skill while students observe. During the demonstrate, the teacher describe the steps involved in executing,
39
2) students describe the skill and step for executing it as the teacher or a classmate demonstrates the skill again, 3) the teacher reviews the specific handwriting skill, summarizing the steps involved in executing the skill, 4) students practice the skill using pencils, pens, or other writing instrumens. As they practice the skills, students softly repeat the steps involved in executing it, and the teacher circulates, providing assistance as needed, and 5) students apply the skill they have learned in their writing. To check that they have learned the specific skill, students can review their writing over a period of several days and mark example of correct use. 1) Guru menunjukkan secara khusus keterampilan menulis tangan, sedangkan siswa mengamati. Selama menunjukkan, guru menjelaskan langkah-langkah dalam pelaksanaannya. 2) Siswa menggambarkan keterampilan tersebut dan langkah mengeksekusi sebagai guru atau teman sekelas menunjukkan keterampilan yang lebih. 3) Guru mengulas keterampilan menulis tangan, meringkas langkah yang terlibat dalam pelaksanaan. 4) Siswa berlatih menggunakan pensil, pulpen atau alat tulis lainnya. Saat mereka berlatih, secara perlahan mengulangi langkah-langkah dalam pelaksanaan tersebut, guru memberikan bantuan yang diperlukan. 5) Siswa menerapkan keterampilan yang telah dipelajari kedalam tulisan mereka. Untuk memeriksa bahwa mereka telah belajar keterampilan secara spesifik, siswa dapat meninjau tulisan selama beberapa hari dan menandai koreksiannya. Intinya, saat pembelajaran menulis tegak bersambung dengan menggunakan strategi menulis tegak bersambung terdapat lima langkah yang hendaknya ditempuh. Pertama, guru memperkenalkan setiap huruf tegak bersambung serta memberikan contoh dalam menuliskannya sedangkan siswa memperhatikan contoh yang diberikan guru. Kedua, siswa mendeskripsikan langkah-langkah menulis tegak bersambung setiap huruf melalui bimbingan guru maupun teman sebangku. Ketiga, guru memberikan penjelasan ulang sebelum siswa menuliskan huruf tegak bersambung setiap huruf secara spesifik lagi arah dan bentuk hurufnya. Keempat, siswa menggunakan pensil atau alat tulis lainnya untuk menulis huruf tegak bersambung secara perlahan sesuai tahapan menulis, namun setiap langkah-langkah
40
penerapan, guru mengurangi bimbingan dalam menulis. Kelima, siswa mengaplikasikan keterampilan menulis tegak bersambung yang telah dipelajari, sedangkan siswa lain maupun guru dapat mengkoreksi hasilnya. c. Kelemahan dan Kelebihan Strategi Menulis Terbimbing Penerapan Strategi Menulis Terbimbing dalam pembelajaran memiliki berbagai kelemahan dan kelebihan. Kelemahan dalam penerapan strategi menulis terbimbing, menurut Rahayu (2007) adalah sebagai berikut. 1) Guru memerlukan waktu yang lebih lama dalam proses pembelajaran 2) Guru mengalami banyak kesulitan dalam membimbung siswa yang memerlukan bimbingan 3) Kelas yang banyak siswanya akan sangat memerlukan guru dalam memberikan bimbingan belajar. Kelebihan penerapan strategi menulis terbimbing menurut Rahayu (2007) adalah sebagai berikut. 1) Memberikan kesempatan pada siswa untuk mengungkapkan ide yang ada pada dirinya 2) Memupuk daya nalar siswa 3) Mengembangkan sikap berpikir kritis dan kreatif 4) Siswa dapat lebih aktif dalam belajar 5) Meringankan beban guru dalam mengajar 6) Menciptakan kegiatan pembelajaran yang memotivasi siswa, agar siswa tidak bosan. 7) Meningkatkan terjadinya interaksi dua arah saat proses multisensori berlangsung. 8) Mengembangakan dan memupuk pengalaman belajar siswa dalam beraktivitas. Manalu (dalam Zubaidah: 2012) menguraikan adanya beberapa kelebihan dan kekurangan dalam pembelajaran menulis terbimbing pada mata pelajaran matematika. Meskipun kekurangan tersebut pada mata pelajaran matematika, akan tetapi dapat diterapakan dalam pembelajaran bahasa. Kelemahannya adalah (1) model pembelajaran ini lebih banyak menyita waktu, (2) tidak semua guru mempunyai kemampuan untuk mengajarkan dengan model pembelajaran ini, (3)
41
tidak semua siswa sabar dalam menunggu bimbingan dari guru, dan (4) jika siswa yang dibimbing terlalu banyak akan merepotkan guru dalam membimbingnya. Kelebihan tersebut adalah siswa: (1) aktif dalam kegiatan belajar, (2) memahami bahan belajar dan masalah yang akan ditulis, karena materi tulisan dari siswa sendiri, (3) menimbulkan rasa puas, karena siswa mengalami peningkatan kemampuan dalam tulisannya, dan (4) siswa lebih bersemangat dalam berusaha agar hasilnya lebih meningkat. Adanya kelemahan dan kelebihan tersebut di atas, menjadikan seorang pembimbing dapat memahami siswa secara bijaksana. Karena pada hakekatnya penulis pemula membutuhkan bimbingan yang intensif agar hasil tulisannya baik. Dengan demikian pembimbing hendaknya meluangkan banyak waktu, tenaga serta pikiran yang cukup, agar siswa mampu memahami apa yang disampaikan saat proses menulis. Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan strategi menulis terbimbing memiliki kelemahan dan kelebihan. Strategi menulis terbimbing diharapkan mampu mengaktifkan siswa dan guru selama proses belajar berlangsung. Karena pada dasarnya bimbingan saat proses pembelejaran menulis tegak bersambung yang guru berikan mampu meningkatkan keterampilan siswa untuk mencapai kemandirian. Kelemahan-kelemahan yang terjadi dapat diminimalisir apabila terjadi kerjasama yang baik antara siswa dan guru saat proses pembelajaran menulis tegak bersambung dilaksanakan.
42
5. Pembelajaran Menulis Tegak Bersambung melalui Strategi Menulis Terbimbing Strategi
menulis
terbimbing
merupakan
suatu
strategi
dalam
mengambangkan keterampilan menulis dengan menggunakan suatu proses menulis sebagai peningkatan pengajaran. Strategi menulis terbimbing erat kaitannya dengan kegiatan menulis tegak bersambung di kelas awal. Guru akan mengawali bimbingan dengan menyusun suatu perencanaan dalam memberikan pembelajaran menulis tegak bersambung. Guru akan mengenalkan bagaimana bentuk huruf cetak atau balok kepada siswa. Apabila siswa sudah mengenali huruf cetak, selanjutnya siswa dikenalkan dengan huruf tegak bersambung. Akan tetapi, perlu ada penjelasan dari guru bagaimana transisi dari huruf cetak menjadi huruf tegak bersambung. Kemudian siswa dibimbing untuk menuliskan kata dengan menggunakan huruf tegak bersambung, bahkan dari penulisan kata tersebut dilanjutkan penulisan kalimat. Guru berperan sebagai pengawas kegiatan siswa. Kegiatan yang dilakukan siswa harus direncanakan secara terstruktur. Melalui strategi menulis terbimbing ini, siswa diharapkan memahami proses penulisan huruf tegak bersambung secara tepat. Tidak hanya siswa, guru juga diharapkan mampu memberikan pengalaman belajar bagi siswa. Penerapan strategi menulis terbimbing akan memberikan timbal balik antara guru dengan siswa. Siswa akan terlatih motorik halusnya pada saat proses pembelajaran sehingga mempengaruhi kecerdasannya. Suardi (2009: 84) berpendapat “Teknik Menulis terbimbing akan mengaktifkan guru dan siswa selama proses kegiatan belajar mengajar. Guru bertugas membimbing siswa kearah
43
yang diinginkan dalam kegiatan pembelajaran menulis”. Suardi (2009: 85) menambahkan “Dampak dari bimbingan yang terarah ini, proses belajar siswa dalam memenuhi setiap tuntutan pembelajaran menulis menjadi lebih mudah karena ada yang membimbingnya kearah yang benar, dan pada akhirnya hasil belajar menjadi lebih baik”. Ahli lain (dalam Zubaidah, 2012) berpendapat teknik menulis terbimbing adalah upaya penyajian materi ajar menulis yang dilakukan guru kepada siswa dengan cara membimbing siswa kearah proses dan hasil yang menulis yang diharapkan. Melalui upaya ini siswa akan lebih mudah menyerap isi pesan yang disampaikan sebagai materi ajar menulis yang harus dikuasinya setelah proses pembelajaran berlangsung”. Goodman mengistilahkan menulis terbimbing dengan writing workshop. Ungkapan Goodman tentang writing workshop yaitu “the writing workshop is way of learning and teaching that requires students ant teacher much of that thinking will, necessarily being change”, artinya menulis terbimbing merupakan cara belajar dan mengajar yang dibutuhkan siswa dan guru jauh dari kemauan berpikir, selalu menjadi berubah. Uraian pendapat di atas dapat disimpulkan menulis terbimbing merupakan kegiatan belajar mengajar yang dilakukan antara siswa dan guru untuk mencapai tujuan pembelajaran menulis melalui berbagai tahapan yang dilakukan secara terus menerus. Pelaksanaan strategi menulis terbimbing di kelas perlu adanya terdapat beberapa prinsip. Prinsip tersebut yaitu, guru dan siswa aktif selama proses pembelajaran berlangsung, adanya kegiatan pembelajaran, tujuan yang dilakukan
44
untuk mencapai hasil setiap tahapan harus dicapai secara bertahap dan terus menerus. Beranjak dari beberapa pendapat yang telah diuraikan, menulis terbimbing dapat diaplikasikan kedalam pembelajaran menulis tegak bersambung kelas awal. Alasan peneliti memilih strategi ini yaitu, penyajian materi menulis tegak bersambung dapat dilakukan dengan bimbingan guru secara bertahap sesuai dengan langkah-langkahnya. Hal ini sejalan dengan Vygotsky (dalam Beckley, 2012: 27) dengan scaffolding dalam konsep Zone of Proximal Development (ZPD), anak akan belajar berinteraksi sosial dengan orang yang kemampuan intelektualnya di atas kemampuannya, sehingga guru akan berperan aktif selama pembelajarn sebagai pembimbing dan pengarah kegiatan siswa serta memberikan suatu dorongan untuk belajar secara mandiri. Proses pembelajaran menulis tegak bersambung dengan menggunakan strategi menulis tegak bersambung terdapat lima langkah yang hendaknya ditempuh. Pertama, guru memperkenalkan setiap huruf tegak bersambung serta memberikan contoh dalam menuliskannya sedangkan siswa memperhatikan contoh yang diberikan guru. Kedua, siswa mendeskripsikan langkah-langkah menulis tegak bersambung setiap huruf melalui bimbingan guru maupun teman sebangku. Ketiga, guru memberikan penjelasan ulang sebelum siswa menuliskan huruf tegak bersambung setiap huruf secara spesifik lagi arah dan bentuk hurufnya. Keempat, siswa menggunakan pensil atau alat tulis lainnya untuk menulis huruf tegak bersambung secara perlahan sesuai tahapan menulis, namun setiap langkah-langkah penerapan, guru mengurangi bimbingan dalam menulis. Kelima, siswa
45
mengaplikasikan keterampilan menulis tegak bersambung yang telah dipelajari, sedangkan siswa lain maupun guru dapat mengkoreksi hasilnya. Jika siswa telah mampu menulis tanpa bimbingan guru, maka secara perlahan-lahan segala bentuk bimbingan akan dikurangi. Hingga akhirnya siswa akan dilepas secara perlahan-lahan dari bimbingan guru untuk mandiri. 6. Karakteristik Siswa Kelas II Sekolah Dasar Pengembangan metode pembelajaran disesuaikan dengan tahap-tahap perkembangan siswa. Pola serta tahap perkembangan yang disesuaikan dengan umur akan bersifat hierarkis, yaitu harus dilalui berdasarkan urutan tertentu. Berdasarkan psikologi perkembangan terdapat masa perkembangan peserta didik yang memiliki ciri-ciri khasnya sendiri-sendiri yang disebut karakteristik anak. Menurut Izzaty (2013: 114-115), masa perkembangan dibagi menjadi dua masa, yaitu: a) masa kelas-kelas rendah sekolah dasar yang berlangsung antara usia 6/7 tahun – 9/10 tahun, biasanya mereka duduk di kelas 1, 2, dan 3 Sekolah Dasar, dan b) masa kelas-kelas tinggi sekolah dasar yang berlangsung antara usia 9/10 tahun – 12/13 tahun, biasanya mereka duduk di kelas 4, 5, dan 6 Sekolah Dasar. Izzaty (2013: 115) juga mengungkapkan ciri-ciri anak masa kelas-kelas rendah Sekolah Dasar, yaitu: a) ada hubungan yang kuat antara keadaan jasmani dan prestasi sekolah. b) suka memuji diri sendiri, c) kalau tidak dapat menyelesaikan suatu tugas atau pekerjaan, tugas atau pekerjaannya dianggapnya tidak penting, d) suka membandingkan dirinya dengan anak lain, jika hal itu menguntungkan dirinya, dan e) suka meremehkan orang lain.
46
Menurut Piaget (Budiningsih, 2005: 36-37) terdapat beberapa tahap perkembangan kognitif. Piaget menyebutkan empat tahap, yaitu tahap sensori motori (umur 0-2 tahun), tahap praoperasional (umur 2-7 tahun), tahap operasional konkrit (umur 7-11 tahun) dan tahap operasional (umur 11-18 tahun). Pernyataan dari Piaget juga diperkuat oleh pernyataan Yusuf (2012: 12) yang mengemukakan anak usia Sekolah Dasar (6-11 tahun) mereaksi rangsangan intelektual, atau melaksanakan tugas belajar yang menuntut kemampuan kognitif (membaca, menulis dan berhitung). Kemudian macam-macam tugas-tugas pada tahap perkembangan anak usia enam hingga dua belas tahun menurut Havighurst dalam Juntika (dalam Susanto, 2013: 72) adalah sebagai berikut. a. Belajar keterampilan fisik untuk pertandingan biasa sehari-hari. b. Membentuk sikap yang sehat terhadao dirinya sebagai organisme yang sedang tumbuh kembang. c. Belajar bergaul dengan teman-teman sebaya. d. Belajar peranan sosial yang sesuai sebagai pria atau wanita. e. Mengembangkan konsep-konsep yang perlu bagi kehidupan sehari-hari. f. Mengembangkan kata hati, moralitas, dan suatu skala nilai-nilai. g. Mencapai kebebasan pribadi. h. Mengembangkan sikap-sikap terhadap kelompok dan institusi-institusi sosial Berdasarkan pendapat di atas, siswa kelas rendah seperti kelas II Sekolah Dasar berada pada anak-anak masa kelas rendah pada tahap operasinal konkrit. Pada tahap ini, siswa akan memiliki tugas belajar. Dalam konteks pendidikan dasar, pembelajaran bahasa khususnya aspek menulis akan menambah kemampuan anak dalam penguasaan bentuk huruf, kosakata serta kalimat. Salah satu cara yang dapat dilakukan guru untuk meningkatkan keterampilan berbahasa siswa adalah dengan menulis terbimbing.
47
B. Kerangka Pikir Pembelajaran menulis tegak bersambung dipelajari dikelas awal. Menulis tegak bersambung membutuhkan ketelitian dan kesabaran lebih dalam merangkaikan setiap hurufnya. Pada dasarnya, melalui materi pembelajaran menulis tegak bersambung siswa dapat melatih kemampuan berpikir dan melatih kemampuan motorik halusnya. Selanjutnya tujuan menulis tegak bersambung adalah untuk membantu siswa dalam mengembangkan kemampuan berkomunikasi melalui menulis. Tulisan yang dihasilkan bisa rapi dan dapat dibaca oleh orang lain. Berdasarkan kenyataan saat ini, beberapa siswa mengalami kesulitan dalam merangkai huruf tegak bersambung. Misalnya dalam hal penulisan huruf kapital dan tanda baca pada kalimat, siswa masih mengalami kesulitan. Bahkan guru cenderung menggunakan metode ceramah saat proses pembelajaran, meskipun telah memberikan contoh huruf tegak bersambung yang benar dipapan tulis, siswa tidak memperhatikan. Masalah tersebut harus segara mendapatkan penanganan. Salah satu pendekatan pembelajaran yang dapat diterapkan dalam pembelajaran menulis tegak bersambung adalah strategi menulis terbimbing. Pembelajaran menulis tegak bersambung melalui strategi menulis terbimbing akan membantu siswa dan siswa akan merasa siswa tersebut mendapat bimbingan guru secara langsung. Karena dalam mengajarkan menulis tegak bersambung bukanlah pelajaran yang diajarkan melalui penjelasan guru saja, melainkan dibutuhkan latihan secara langsung dengan bimbingan guru dengan berbagai proses tahapannya.
48
Pembelajaran tersebut diawali dengan mengenal huruf cetak dan huruf tegak bersambung serta bagaimana transisi huruf cetak ke huruf tegak bersambung. Kemudian dilanjutkan dengan menulis kata dan kalimat dengan menggunakan huruf tegak bersambung sesuai dengan peraturan yang telah ditentukan tanpa mengangkat alat tulis. Penggunaan strategi ini diharapkan mampu meningkatkan kemampuan menulis tegak bersambung siswa. Pola pemecahan masalah tersebut dapat digambarkan melalui skema kerangka pikir pembelajaran menulis tegak bersambung tersaji pada skema di bawah ini.
49
Keadaan Awal
Proses Pembelajaran dan Hasil Menulis Tegak Bersambung 1. Kemampuan menulis tegak bersambung siswa belum baik. 2. Siswa masih kesulitan dalam merangakaian dan menggabungkan huruf tegak bersambung 3. Siswa masih kesulitan dalam menggunakan ejaan seperti huruf kapital dan tanda baca. 4. Siswa belum diberikan tugas dalam melatih kemampuan menulis tegak bersambung. 5. Siswa belum pernah diberlakukan cara menulis tegak bersambung melalui strategi menulis terbimbing sehingga kurang bersemangat dalam mengikuti pembelajaran. 6. Siswa belum terlihat aktif dalam mengikuti pembelajaran menulis tegak bersambung.
Perlakuan Pembelajaran menulis tegak bersambung melalui strategi menulis terbimbing
Proses Pembelajaran dan Hasil Menulis Tegak Bersambung yang Diharapkan 1. Kemampuan menulis tegak bersambung siswa lebih baik. 2. Siswa mampu merangkaikan dan menggabungkan huruf tegak bersambung. 3. Siswa mampu menggunakan ejaan seperti huruf kapital dan tanda baca dalam menulis tegak bersambung. 4. Siswa mampu melatih kemampuan menulis tegak bersambung melalui tugas yang diberikan. 5. Siswa dapat bersemangat menulis tegak bersambung melalui strategi menulis terbimbing. 6. Siswa terlihat aktif mengikuti pembelajaran menulis tegak bersambung.
Gambar 17. Skema Kerangka Pikir Pembelajaran Menulis Tegak Bersambung
50
C. Hipotesis Penelitian Berdasarkan kajian teori dan kerangka pikir yang telah dipaparkan di atas, dapat diajukan hipotesis tindakan yaitu Penerapan strategi menulis terbimbing dapat berpengaruh terhadap keterampilan menulis tegak bersambung siswa kelas II A SD Negeri 1 Pedes Sedayu Bantul.
51
BAB III METODE PENELITIAN
A. Metode dan Desain Penelitian Metode Penelitian Pendidikan menurut Sugiyono (2015: 6) yaitu cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan dan dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah dalam bidang pendidikan. Jadi penelitian pendidikan yang baik hendaknya memiliki data yang valid untuk dapat dibuktikan dan dikembangkan. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif, karena data yang diperoleh berupa angka. Sementara itu Sugiyono (2015: 107) menjelaskan penelitian eksperimen merupakan metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan. Penelitian ini termasuk dalam penelitian eksperimen dengan jenis penelitian eksperimen semu (quasi experimental design) karena menurut Sugiyono (2015: 114) dalam desain ini memiliki kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. Penelitian ini untuk menguji pengaruh strategi menulis terbimbing terhadap keterampilan menulis tegak bersambung siswa kelas II A SD Negeri 1 Pedes Sedayu Bantul. Peneliti mengujikan kepada dua kelompok atau kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelas kontrol atau kelompok kontrol merupakan
52
kelompok yang tidak diberi perlakuan, sedangkan kelas eksperimen atau kelompok eksperimen merupakan kelompok yang diberi perlakuan. Desain
Penelitian
yang
digunakan
dalam
penelitian
ini
adalah
Nonequivalent Control Group Design. Karena menurut Sugiyono (2015: 1116) Nonequivalent Control Group Design yaitu desain penelitian dimana kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tidak dipilih secara random.
O1
X
O2
O3
-
O4
Gambar 18. Desain Penelitian Nonequivalent Control Group Design Keterangan: X
: Perlakuan
O1 : tes awal kelompok eksperimen O2 : tes akhir setelah diberikan perlakuan pada kelompok eksperimen O3 : tes awal kelompok kontrol O4 : tes akhir kelompok kontrol Langkah di atas dapat dijelaskan sebagai berikut. Dalam desain ini terdapat dua kelompok yang tidak dipilih secara acak, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok pembanding / kontrol. Dua kelompok tersebut diberikan tes awal. Dua
53
kelompok ini mendapatkan perlakuan yang berbeda. Kelompok eksperimen mendapat perlakuan berupa pembelajaran menulis tegak bersambung dengan menggunakan strategi menulis terbimbing, sedangkan kelompok pembanding / kontrol mendapatkan perlakuan berupa pembelajaran menulis tegak bersambung, tetapi tidak menggunakan strategi menulis terbimbing. Setelah sama-sama mendapat perlakuan, kedua kelompok ini diberikan tes akhir dengan jenis tes yang sama. Kemudian, hasil dari tes akhir kedua kelompok tersebut dihitung lalu diuji perbedaanya. Perbedaan yang signifikan antara hasil tes akhir kedua kelompok akan menunjukkan pengaruh perlakuan yang diberikan. Prosedur yang dilakukan dalam penelitian ini sebagai berikut. 1. Peneliti memulai dengan melakukan penyusunan perencanaan pembelajaran atau membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). 2. Setelah menyusun RPP, peneliti melakukan kegiatan belajar mengajar yang sesuai dengan rencana yang telah dibuat. Langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut. a. Pretes, dilaksanakan untuk memperoleh data hasil menulis tegak bersambung yang dikerjakan oleh siswa sebelum mendapatkan perlakuan menulis tegak bersambung dengan menggunakan strategi menulis terbimbing. b. Perlakuan dan penyajian materi dilaksanakan setelah pretes. Siswa disajikan materi dan diberi perlakuan sesuai RPP. Peneliti menyajikan materi menulis tegak bersambung kemudian memberikan perlakuan dengan menggunakan strategi menulis terbimbing.
54
c. Postes adalah langkah terakhir setelah pemberian perlakuan dan penyajian materi kepada siswa. Siswa diberikan soal postes yang berfungsi menguji pengaruh strategi menulis terbimbing. B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas II A dan II B semester II tahun ajaran 2016/2017 di SD Negeri 1 Pedes, Sedayu, Bantul. Alasan pemilihan tempat di Sekolah Dasar tersebut, yaitu karena siswa kelas II masih merasa kesulitan dalam menulis tegak bersambung dan guru belum menerapkan strategi menulis terbimbing. 2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2016 hingga bulan Mei 2017. Tabel 3. Alokasi Waktu Penelitian No. 1.
2.
3.
Jadwal Kegiatan
Bulan Pelakasanaan Des Jan Feb Maret April Mei 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Pra Pelaksanaan Penelitian a. Survei b. Menentukan Judul dan Topik Penelitian c. Pembuatan Proposal d. Menyelesai-kan Administrasi Penelitian Pelaksanaan a. Pengumpu-lan Data b. Proses Bimbingan c. Pengolahan Data Penyusunan Laporan a. Penyusunan Data b. Pengetikan Data c. Pengganda-an Laporan Penelitian
55
Adapun penjelasan dari tabel di atas waktu penelitian adalah sebagai berikut. 1. Pra Pelaksanaan Penelitian a. Survei Survei yang dilaksanakan peneliti disini adalah meninjau secara langsung lokasi penelitian yang akan dijadikan sebagai objek penelitian, yaitu SD Negeri 1 Pedes. b. Menentukan Judul dan Topik Penelitian Setelah melakukan survey lokasi yang akan dijadikan sebagai tempat penelitian dan diketahui bahwa terdapat suatu permasalahan langkah selanjutnya adalah menentukan judul penelitian yang diikuti rumusan masalah. c. Pembuatan Proposal Berdasarkan hasil survey lapangan dan kajian pustaka, kemudian dilanjutkan menyusun proposal penelitian untuk diajukan kepada dewan skripsi. d. Menyelesaikan Administrasi Penelitian Setelah diajukan dan disetujui oleh dewan skripsi, langkah selanjutnya adalah menyelesaikan masalah adminitsrasi yang berhubungan erat dengan surat perizinan. 2. Pelaksanaan a. Pengumpulan Data Pengumpulan data dilaksanakan selama proses penelitian berlangsung. Proses pengumpulan data yaitu dengan menggunakan tes hasil belajar siswa mengenai menulis tegak bersambung.
56
b. Proses Bimbingan Proses bimbingan dengan dosen pembimbing telah peneliti lakukan dari persiapan penelitian sampai menjelang sidang ujian skripsi. c. Pengolahan Data Untuk menguji kebenaran informasi, dilakukan pengolahan data agar akurat dan valid. 3. Penyusunan Laporan a. Penyusunan Data Penyusunan data dilakukan setelah data diolah, kemudian disusun menjadisuatu laporan yang sistematis. b. Pengetikan Data Data diketik setelah tersusun sistematis. c. Penggandaan Laporan Penelitian C. Populasi Penelitian Populasi menurut Fraenkel (dalam Sanjaya, 2013: 228) adalah “is the group of interest to the researcher, the group to whom researcher would like to generalize the result of study”. Jadi populasi adalah kelompok yang menjadi perhatian peneliti, kelompok yang berkaitan dengan untuk apa hasil generalisasi hasil peneliti berlaku. Selanjutnya Fraenkel menambahkan, dalam bidang pendidikan kelompok yang menjadi populasi bisa kelompok manusia secara individu seperti, siswa, guru, dan individu lainnya; atau bisa juga kelompok yang bukan individu seperti kelas, sekolah, atau berbagai fasilitas.
57
Penelitian ini, peneliti menggunakan Simple Random Sampling untuk menentukan sekolah dan kelas yang akan digunakan dalam penelitian. Teknik pengambilan anggota sampel dari suatu populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi (Sugiyono, 2015: 120). Peneliti menentukan SD Negeri 1 Pedes sebagai tempat penelitian karena sekolah tersebut mempunyai kelas yang paralel sehingga memudahkan peneliti dalam menentukan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Pemilihan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dilakukan melalui undian. Hasil undian yang dilakukan tersebut, Kelas II A akan dijadikan sebagai kelompok eksperimen, sedangkan kelas II B dijadikan sebagai kelompok kontrol yaitu kelompok pembanding dan tidak mendapat perlakuan. Jumlah seluruh siswa kelas II A dan II B SD Negeri 1 Pedes, Sedayu, Bantul sebanyak 40 siswa. Siswa kelas II A berjumlah 21 dan siswa kelas II B berjumlah 19. Selanjutnya objek penelitian ini adalah keterampilan menulis tegak bersambung siswa kelas II A dan II B. Berikut ini pembagian kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Tabel 4. Pembagian Kelompok No. 1. 2.
Kelas II A II B
Kelompok Eksperimen Kontrol
Jumlah Siswa 21 19
Peneliti dalam kegiatan ini berperan sebagai perencana, pelaksana, pengumpul dan penganalisis data, serta pelapor hasil penelitian. Sedangkan Guru kelas II juga sebagai pelaksana yang berkolaborasi dengan peneliti.
58
D. Variabel Penelitian Variabel menurut Sanjaya (2013: 95) merupakan “segala faktor, kondisi, situasi, perlakuan (treatment) dan semua tindakan yang biasa dipakai untuk mempengaruhi hasil eksperimen”. Selanjutnya ditambahkan, dalam penelitian pendidikan karena untuk melihat pengaruh digunakan dua variabel, yaitu variabel bebas (independent variable) dan variabel terikat (dependent variable). Variabel bebas adalah kondisi yang dapat dimanipulasi oleh peneliti dalam mrangka untuk menerangkan hubungannya dengan fenomena yang diobservasi. Sedangkan variabel terikat adalah kondisi yang dapat berubah, muncul ataupun tidak muncul ketika peneliti mengintroduksi atau mengganti variabel bebas. Lambang variabel bebas biasanya “X”, namun lambang variabel terikat biasanya “Y”. Berdasarkan pendapat di atas, pada penelitian ini variable independen dan variable dependen, yaitu: 1. Variabel Independen (Variabel Bebas) adalah strategi menulis terbimbing. 2. Variabel Dependen (Variabel Terikat) adalah keterampilan menulis tegak bersambung siswa kelas II A SD Negeri 1 Pedes. E. Definisi Operasional Definisi operasional dalam penelitian ini sebagai berikut. 1. Keterampilan Menulis Tegak Bersambung Keterampilan keterampilan
menulis
menulis dengan
tegak
bersambung
menggabungkan
bersambung dengan cara tanpa mengangkat alat tulis.
59
merupakan huruf-huruf
salah yang
satu saling
2. Strategi Menulis Tegak Bersambung Strategi menulis tegak bersambung merupakan suatu strategi pembelajaran yang menggunakan proses menulis untuk meningkatkan keterampilan menulis siswa. F. Prosedur Penelitian Setiap penelitian dapat dipastikan memiliki prosedur penelitian tersendiri yang disesuaikan dengan jenis penelitiannya. Karena jenis penelitian ini merupakan penelitian eksperimen, menurut Arikunto (2010: 209) strategi atau langkah penelitian eksperimen, yaitu mengadakan studi literature, mengadakan identifikasi dan merumuskan masalah, merumuskan batasan masalah dan dukungan teori, menyusun rencana eksperimen, melaksanakan eksperimen, mengumpulkan data, dan mengolah data. Berdasarkan langkah-langkah tersebut, dapat disusun langkah-langkah penelitiannya sebagai berikut. 1. Pra-eksperimen a. Peneliti melakukan survey ke tempat penelitian. b. Peneliti melakukan studi literatur terkait variabel-variabel penelitian. c. Peneliti menentukan metode penelitian, desain penelitian dan teknik pengumpulan data. d. Peneliti membuat instrumen penelitian. e. Peneliti menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kerja Siswa (LKS) yang digunakan sebagai penelitian. f. Peneliti mengonsultasikan instrumen kepada ahli.
60
g. Peneliti melaksanakan uji coba instrumen penelitian kepada responden dan menetapkan instrumen penelitian yang tepat. 2. Eksperimen a. Perlakuan Pada tahap perlakuan ini, peneliti melaksanakan pembelajaran pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol sesuai dengan RPP yang telah disusun. Pada kelompok eksperimen, peneliti menggunakan strategi menulis terbimbing dalam proses pembelajaran menulis tegak bersambung. Sedangkan pada kelompok kontrol peneliti tidak menggunakan strategi menulis terbimbing. b. Tes Akhir Setelah diberi perlakuan, peneliti memberikan soal tes kepada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol agar diketahui hasil belajar siswa kedua kelompok. 3. Pasca-eksperimen a. Peneliti mengumpulkan data dari proses eksperimen. b. Menyusun data sesuai dengan variabel yang telah ditentukan. c. Menganalisis data yang telah diperoleh. d. Menyimpulkan hasil penelitian. e. Menyusun laporan penelitian. G. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data adalah cara-cara yang dapat digunakan peneliti untuk mengumpulkan data (Arikunto, 2003: 174). Artinya pengumpulan data merupakan prosedur dalam penelitian yang harus disusun secara sistematis untuk menguji
61
hipotesis. Pengumpulan data dapat dilakukan dengan berbagai setting, berbagai sumber, dan berbagai cara. Adapun macam-macam teknik pengumpulan data, yaitu: 1. Angket Angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau penyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2015: 199). Menurut Arikunto (2010: 102) angket dibedakan menjadi dua jenis menurut cara pemberian respon, yaitu angket terbuka dan angket tertutup. a. Angket terbuka adalah angket yang disajikan agar responden dapat memberikan jawaban sesuai keadaanya, tanpa dibatasi jawaban. b. Angket tertutup adalah angket yang dibentuk agar responden tinggal memberikan tanda checklist pada pernyataan yang telah tertulis pada angket. 2. Wawancara Menurut Sugiyono (2015: 194) wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang berjumlah lebih sedikit. Wawancara dapat dilakukan secara terstruktur maupun tidak terstruktur. a. Wawancara terstruktur adalah wawancara dimana peneliti sudah menyiapkan instrumen penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan yang akan ditanyakan kepada narasumber.
62
b. Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara yang bebas dimana pengumpul data tidak menggunakan pedoman wawancara. 3. Observasi Teknik pengumpulan data dengan observasi menurut Sugiyono (2015: 203) digunakan bila peneliti berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejalagejala alam dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar. Dari segi pelaksanaan, observasi dibagi menjadi dua, yaitu: a. Observasi Berperan Serta Dalam observasi ini, peneliti terlibat dalam kegiatan sehari-hari orang atau obyek yang sedang diamati. b. Observasi Nonpartisipan Dalam observasi ini, peneliti hanya sebagai pengamat tidak terlibat secara langsung dalam kegiatan orang-orang yang sedang diamati. 4. Tes Tes sebagai instrumen pengumpulan data menurut Subana, dkk (2000: 28) merupakan serangkaian pertanyaan atau latihan yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan, atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Terdapat bebagai macam tes instrumen pengumpulan data, yaitu: a. tes kepribadian, untuk mengungkapkan kepribadian seseorang, b. tes bakat, untuk mengukur bakat seseorang, c. tes prestasi, untuk mengukur pencapaian seseorang setelah mempelajari sesuatu,
63
d. tes intelegensi, untuk mengkur tingkat intelektual seseorang, dan e. tes sikap, untuk mengukur berbagai sikap seseorang. 5. Dokumen Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu (Sugiyono, 2015: 329). Dokumen dalam penelitian dapat berbentuk tulisan, gambar atau karyakarya. Dokumen dapat dijadikan sebagai pelengkap pengumpulan data suatu penelitian. Adanya dokumen akan dapat dipertanggungjawabkan. Dalam penelitian ini, sesuai dengan jenis penelitian dan hasil yang hendak ingin dicapai, peneliti memilih teknik pengumpulan data dengan menggunakan tes. Data yang dikumpulkan adalah data tentang hasil belajar siswa berupa kemampuan kognitif yaitu keterampilan menulis tegak bersambung yang diperoleh melalui pretest-posttest yang telah ditentukan oleh peneliti dan data tentang pelaksanaan strategi menulis terbimbing yang diperoleh melalui dokumentasi hasil dari siswa menulis tegak bersambung. H. Instrumen Penelitian Instumen Penelitian menurut Anggoro (2009: 5.2) adalah suatu alat yang digunakan untuk mengumpulkan data dan informasi yang diinginkan. Instrumen biasanya digunakan peneliti untuk mengamati maupun menanya responden sehingga akan diperoleh informasi yang dibutuhkan. Instrumen atau alat yang digunakan peneliti dalam penlitian ini meliputi instrumen perlakuan dan instrumen pengumpulan data adalah sebagai berikut.
64
1. Instrumen Perlakuan Instrumen perlakuan dalam penelitian ini adalah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang digunakan peneliti sebagai acuan selama proses belajar mengajar berlangsung. RPP dapat membantu guru/pengajar untuk melaksanakan kegaiat belajar yang optimal. RPP yang disusun mengacu pada silabus KTSP Sekolah Dasar kelas II. Kegiatan pembelajarannya pada RPP dimodivikasi dengan mengacu strategi menulis tegak bersambung. RPP dalam penelitian ini tersaji pada lampiran 4 dan 5. 2. Instrumen Pengumpulan Data Instrumen pengumpulan data digunakan untuk mengumpulkan data dalam suatu penelitian. Instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini adalah tes. Instrumen Pengumpulan data yang pertama berupa tes. Tes adalah pertanyaan atau latihan yang digunakan untuk mengukur kemampuan, pengetahuan, keterampilan, atau bakat yang dimiliki oleh seorang individu atau kelompok. Tes dalam penelitian ini yaitu pretest dan postest. Bentuk tes yaitu berbentuk tes kemampuan menulis tegak bersambung. Soal tes kelas eksperimen dan kelas kontrol secara sengaja dibuat sama. Berikut ini kisi-kisi instrumen tes yang telah dimodifikasi antara Depdiknas dengan Barbe.
65
Tabel 5. Kisi-Kisi Instrumen Tes Menulis Tegak Bersambung KompeVariabel tensi Dasar Menyalin Keterampilan puisi anak Menulis Tegak dengan huruf Bersambung tegak bersam-bung yang rapi
Butir Soal Menyalin puisi anak menggunakan Baris 1 huruf tegak bersambung dengan Baris 2 memperhatikan: Baris 3 1. Kebersihan dan kerapian hasil Baris 4 tulisan Baris 5 2. Bentuk dan ukuran huruf Baris 6 3. Penggunaan huruf kapital 4. Tanda baca 5. Jarak 6. Kualitas barisan 7. Kemiringan 8. Kelengkapan huruf Sub Variabel
Jumlah Soal 6
Penilaian soal tes yang diberikan kepada siswa menggunakan pedoman penilaian menulis tegak bersambung. Penilaian tersebut mengacu dari Depdiknas dan Barbe. Depdiknas (2009:127) menyatakan aspek penilaian dalam menulis tegak bersambung beserta penskorannya yang tersaji pada tabel 5 berikut ini. Tabel 6. Pedoman Penilaian Keterampilan Menulis Tegak Bersambung No. 1. 2. 3. 4. 5.
Aspek yang Dinilai Penggunaan huruf kapital Penggunaan tanda baca Kesesuaian ukuran tulisan Kelengkapan huruf Kerapian Jumlah
Skor Maksimal 15 15 30 15 25 100
Barbe (dalam Tompkins, 1995: 491) menyatakan aspek penilaian menulis tegak bersambung beserta penskorannya yang tersaji pada tabel 6 berikut ini.
66
Tabel 7. Pedoman Keterampilan Menulis Tegak Bersambung No. 1. 2. 3. 4. 5.
Aspek yang Dinilai Bentuk dan ukuran huruf Jarak Kesejajaran dan kualitas barisan Kemiringan Komponen huruf Jumlah
Skor Maksimal 25 20 10 15 30 100
Berdasarkan pedoman penskoran Depdiknas dan Barbe di atas, pedoman penilaian menulis tegak bersambung dalam penelitian ini diperoleh modifikasi antara kedua sumber di atas yaitu: (1) kebersihan dan kerapian, (2) bentuk dan ukuran huruf kapital maupun huruf kecil, (3) penggunaan huruf kapital, (4) penggunaan tanda baca, (5) jarak, (6) kualitas barisan, (7) kemiringan, serta (8) kelengkapan huruf. Nurgiyantoro (2012: 439 - 440) menyatakan penskoran setiap aspek dapat diberikan bobot secara proporsional berdasarkan pentingnya aspek tersebut. Artinya komponen yang lebih penting diberikan skor yang lebih tinggi, sedang yang kurang penting skor lebih rendah. Skala yang dapat digunakan 1 – 100 pembobotan nilainya. Hal ini sejalan dengan pendapat Harfield (dalam Nurgiyantoro, 2012: 440) yang memberikan model penilaian keterampilan menulis dengan menggunakan model skala interval. Model tersebut memberi bobot tidak sama untuk setiap komponennya, namun dirinci dalam melakukan penyekoran. Selanjutnya Harfield juga memberikan model penilaian menulis yang telah dimodifikasi sebagai berikut.
67
Tabel 8. Penilaian Model Skala Interval Skor 27 – 30 22 – 26 17 – 21 13-16
Kriteria Sangat Baik – Sempurna: substansif Cukup – Baik: substansi cukup Sedang – Cukup: substansi kurang Sangat – Kurang: tidak ada substansi
Berikut ini pedoman penilaian keterampilan menulis tegak bersambung yang telah peniliti modifikasi penskorannya dengan model skala interval. Tabel 9. Rubrik Penilaian Menulis Tegak Bersambung No 1.
2.
Sub Variabel Bentuk dan Ukuran Huruf Kapital maupun Huruf Kecil Penggunaan Huruf Kapital
3.
Penggunaan Tanda Baca
4.
Jarak
5.
Kualitas Barisan
6.
Kemiringan
7.
Kelengkapan Huruf
8.
Kebersihan dan Kerapian
Kriteria Penilaian Semua bentuk dan ukuran huruf tepat. Terdapat 1 - 3 kesalahan bentuk dan ukuran huruf. Terdapat 4 - 6 kesalahan bentuk dan ukuran huruf. Terdapat lebih dari 6 kesalahan bentuk dan ukuran huruf. Penggunaan dan bentuk huruf kapital benar semua. Terdapat 1 kesalahan dalam penulisan bentuk huruf kapital. Terdapat 2 kesalahan dalam penulisan bentuk huruf kapital. Terdapat lebih dari 2 kesalahan dalam penulisan bentuk huruf kapital. Penggunaan tanda baca pada kalimat benar semua. Terdapat 1 kesalahan dalam penggunaan tanda baca pada kalimat. Terdapat 2 kesalahan dalam penggunaan tanda baca pada kalimat. Terdapat lebih dari 2 kesalahan dalam penggunaan tanda baca pada kalimat. Jarak antar huruf dalam kata saling melekat dan jarak setiap kata dalam kalimat jelas. Beberapa jarak antar huruf dalam kata saling melekat dan jarak setiap kata dalam kalimat kurang jelas jelas. Banyak jarak antar huruf dalam kata saling melekat dan jarak kata dalam kalimat kurang jelas. Jarak antar huruf dalam kata maupun jarak kata dalam kalimat tidak jelas Setiap kata atau kalimat ditulis sesuai dengan barisan yang tersedia. Terdapat sedikit kata dalam kalimat ditulis sesuai dengan barisan yang tersedia. Terdapat beberapa kata dalam kalimat ditulis sesuai dengan barisan yang tersedia. Kata dalam kalimat ditulis tidak sesuai dengan barisan yang tersedia. Setiap huruf tegak lurus dan tidak miring ke kanan atau ke kiri. Huruf tegak lurus dan sedikit miring ke kanan atau ke kiri. Beberapa huruf tidak tegak lurus dan miring ke kanan atau ke kiri. Semua huruf tidak tegak lurus. Huruf lengkap setiap kata maupun kalimat. Sedikit huruf yang tidak lengkap baik setiap kata maupun kalimat. Terdapat sejumlah huruf yang tidak lengkap baik setiap kata maupun kalimat. Terdapat banyak huruf yang tidak lengkap baik setiap kata maupun kalimat. Tulisan rapi, bersih, dan mudah dibaca. Sebagian tulisan rapi, bersih, dan mudah dibaca. Beberapa kata dalam kalimat ditulis kurang rapi, kotor, dan kurang jelas dibaca. Beberapa kata dalam kalimat ditulis tidak rapi, kotor, dan tidak jelas dibaca. Jumlah skor yang diperoleh maksimal
68
Skor 17 – 20 13 – 16 9 – 12 5–8 9 – 10 7–8 5–6 3–4 9 – 10 7–8 5–6 3–4 9 – 10
Keterangan Sangat Baik Baik Cukup Kurang Sangat Baik Baik Cukup Kurang Sangat Baik Baik Cukup Kurang Sangat Baik
7–8
Baik
5–6
Cukup
3–4 13 – 15 10 – 12
Kurang Sangat Baik Baik
7–9
Cukup
4–6 9 – 10 7–8 5–6 3–4 9 – 10 7–8 5–6
Kurang Sangat Baik Baik Cukup Kurang Sangat Baik Baik Cukup
3–4 13 – 15 10 – 12 7–9
Kurang Sangat Baik Baik Cukup
5–6
Kurang 100
Analisis hasil tes menulis tegak bersambung dapat diketahui dengan mengubah skor menjadi nilai, rumus mengubah skor menjadi nilai seperti dibawah ini. 𝑆𝑘𝑜𝑟 =
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑋 100 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
Analisis hasil tes tersebut kemudian dicari reratanya dengan rumus mencari rerata menurut Azwar (2012: 33) sebagai berikut. 𝑀=
∑𝑓𝑥 𝑁
Keterangan : M
: rata-rata (mean)
∑fx
: jumlah semua angka
N
: banyaknya angka yang dijumlahkan Rumus tersebut digunakan untuk mengetahui nilai rata-rata pada saat
pembelajaran menulis tegak bersambung. Hasil rerata pretest maupun posttest kemudian dimasukkan dalam skala Interval yang telah peneliti modivikasi dari pendapat Harfield (dalam Nurgiyantoro. 2012: 441) yaitu: Tabel 10. Pedoman Rata-Rata Hasil Skor Tes Skor 76 – 100 51 – 75 26 – 50 0 – 25
Kriteria Sangat Baik Cukup Sedang Kurang
Berdaskan hasil rerata pretest maupun posttest, untuk mengetahui pengaruh strategi menulis terbimbing terhadap keterampilan menulis tegak bersambung
69
dalam penelitian ini menggunakan selisih antara posttest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. 𝑠𝑒𝑙𝑖𝑠𝑖ℎ 𝑘𝑒𝑛𝑎𝑖𝑘𝑎𝑛 = 𝑚𝑒𝑎𝑛 𝑘𝑒𝑙𝑜𝑚𝑝𝑜𝑘 𝑒𝑘𝑠𝑝𝑒𝑟𝑖𝑚𝑒𝑛 − 𝑚𝑒𝑎𝑛 𝑘𝑒𝑙𝑜𝑚𝑝𝑜𝑘 𝑘𝑜𝑛𝑡𝑟𝑜𝑙
I. Validitas dan Reliabilitas Instrumen 1. Validitas Instrumen Sugiyono (2015: 363) mendefinisikan validitas sebagai derajad ketetapan antara data yang terjadi pada obyek peneliti dengan daya yang dapat dilaporkan oleh peneliti. Dapat dikatakan instrumen harus menggambarkan data yang sesuai dengan keadaan sesungguhnya. Uji validitas tes hasil belajar kognitif yang digunakan adalah validitas isi dan validitas konstruk. Validitas isi dilakukan dengan cara membandingkan antara isi instrumen dengan materi pelajaran yang telah diajarkan. Validitas konstruk dilakukan dengan cara meminta pendapat ahli, yaitu dosen ahli Dra. Murtiningsih, M.Pd untuk mengetahui kesesuaian butir soal dengan kisi-kisi. Setelah instrumen dibuat, instrumen tersebut diujicobakan kepada siswa kelas II SD Negeri Margoagung yang memiliki karakteristik relatif sama dengan SD Negeri 1 Pedes. Setelah instrumen diujicobakan, peneliti akan memperoleh data. Data tersebut dihitung menggunakan rumus. Untuk pengukuran validitas tes digunakan rumus koefisiensi korelasi Product Moment dengan rumus sebagai berikut. 𝑟𝑥𝑦 =
𝑁 ∑ 𝑋 𝑌 − (∑ 𝑋) (∑𝑌) 2
2
√{𝑁 ∑𝑋2 − (∑ 𝑋) } { 𝑁 ∑ 𝑌2 − (∑ 𝑌) }
Keterangan: rxy
= korelasi antara variable X dengan Y
70
N
= jumlah individu
∑X
= jumlah nilai variabel X
∑Y
= jumlah nilai variabel Y
∑ X2
= jumlah kuadrat nilai variabel X
∑ Y2
= jumlah kuadrat nilai variabel Y
(∑ X)2
= jumlah kuadrat nilai variabel X dikuadratkan
(∑ Y)2
= jumlah kuadrat nilai variabel Y dikuadratkan
∑ XY
= jumlah hasil kali variabel X dan Y Hasil perhitungan Microsoft Excel kemudian dikonsultasikan dengan rtabel
dengan taraf signifikansi 5%. Butir soal instrumen hasil belajar dikatakan valid apabila rhitung ≥ rtabel. Jika koefisiensi korelasi instrumen ≥ 1,720, instrumen tersebut valid. Tabel 11. Hasil Hitung Uji Validitas Tes Baris Soal 1 2 3 4 5 6
r hitung 13,5398 19,2084 24,3524 21,4609 43,1285 20,6304
r tabel 1,7204 1,7204 1,7204 1,7204 1,7204 1,7204
Keterangan VALID VALID VALID VALID VALID VALID
2. Reliabilitas Instrumen Menurut Sugiyono (2011: 121), instrumen yang reliabel adalah instumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama.
71
Sugiyono (2007: 359) menjelaskan pengujian reliabilitas dengan internal consistency, dilakukan dengan cara mencobakan instrument sekali saja, kemudian yang diperoleh dianalisis dengan teknik tertentu. Mencari reliabilitas instrument tes yang skornya bukan nol atau satu, dapat digunakan uji reliabilitas koefisiensi Cronbach Alpha dengan taraf signifikansi 5% dengan rumus (Sugiyono, 2007: 365) sebagai berikut. ∑𝑠𝑖 2 𝑘 𝑟𝑖 = {1 } (𝑘 − 1) 𝑠𝑡 2 Keterangan : k
= mean kuadrat antara subyek
∑ si 2 = mean kuadrat kesalahan st 2
= varians total
Rumus untuk varians total dan varians item: 𝑠𝑡 2 =
∑ 𝑋𝑡 2
𝑠𝑖 2 =
𝑛
−
(∑ 𝑋𝑡 )2 𝑛2
𝐽𝐾𝑖 𝐽𝐾𝑠 − 2 𝑛 𝑛
Keterangan: JKi
: jumlah kuadrat seluruh skor item
JKs
: jumlah kuadrat subyek Koefisiensi alpha besar dari rtabel dengan taraf signifikansi 5%, butir tersebut
dinyatakan reliabel dan sebaliknya jika koefisiensi alpha lebih kecil dari rtabel dengan taraf signifikansi, maka soal tersebut dinyatakan tidak reliabel. Selanjutnya adalah menafsirkan koefisiensi reliabilitas dengan menggunakan intepretasi
72
terhadap koefisiensi korelasi yang diperoleh, atau nilai r, intepretasi tersebut adalah sebagai berikut. Tabel 12. Interpetasi Nilai r Besarnya Nilai r Antara 0,00 sampai dengan 0,199 Antara 0,20 sampai dengan 0,399 Antara 0,40 sampai dengan 0,599 Antara 0,60 sampai dengan 0,799 Antara 0,80 sampai dengan 1,000 (Sugiyono, 2007: 231)
Interpretasi Sangat Rendah Rendah Sedang Kuat Sangat Kuat
Setelah diperoleh harga ri hitung, selanjutnya dapat diputuskan instrumen tersebut realiabel atau tidak. Harga tersebut dikonsultasikan dengan harga rtabel. n = 23 dengan signifikansi 5% diperoleh 1,045. Karena ri hitung lebih besar r tabel taraf signifikansi 5%, dapat disimpulkan instrumen tes keterampilan menulis tegak bersambung tersebut reliabel dan dapat dipergunakan untuk penelitian. J. Teknik Analisis Data Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh sumber data terkumpul. Menurut Sugiyono (2007: 207), kegiatan dalam analisis data adalah mengelompokkan data berdasarkan variabel dari seluruh responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti., melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang diajukan. Teknik analisis data dalam penelitian kuantitatif menggunakan statistik. Terdapat dua macam statistik yang digunakan untuk analisis data, yaitu statistik deskriptif dan statistik inferensial. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah statistik deskriptif, karena menutur Sugiyono (2007: 208), penelitian yang
73
dilakukan pada populasi (tanpa diambil sampelnya) jelas akan menggunakan statistik deskriptif. Statistik deskriptif digunakan bila peneliti hanya ingin mendeskripsikan data yang telah terkumpul, tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Penelitian ini tidak ada pengambilan sampel dan tidak ada generalisasi terhadap populasi sehingga teknik yang digunakan hanya membandingkan hasil nilai rata-rata dari kelompol eksperimen dengan kelompok kontrol. Adapun Ha dan Ho dalam penelitian sebagai berikut. Tabel 13. Hipotesis Nol dan Hipotesis Alternatif Penelitian Hipotesis nol (Ho)
Tidak terdapat pengaruh positif penggunaan strategi
menulis
terbimbing
terhadap
keterampilan menulis tegak bersambung siswa kelas II A SD Negeri 1 Pedes Hipotesis alternatif (Ha)
Terdapat pengaruh postif penggunaan strategi menulis
terbimbing
terhadap
keterampilan
menulis tegak bersambung siswa kelas II A SD Negeri 1 Pedes
74
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian 1. Hasil Perlakuan Kelompok Eksperimen Kegiatan kelompok eksperimen setelah diberikan pretest dan telah dianggap sepadan, tahap selanjutnya adalah melakukan perlakuan (treatment). Tabel 14. Jadwal Kegiatan Kelompok Eksperimen No Hari/Tanggal Kegiatan 1. Rabu, 8 Maret a. Pretest 2017 b. Treatment 1 2.
Kamis, 9 Maret 2017
Treatment 2
3.
Jumat, 10 Maret 2017
a. Treatment 3 b. Posttest
Kompetensi Dasar 8.2 Menyalin puisi anak dengan huruf tegak bersambung yang rapi. 8.2 Menyalin puisi anak dengan huruf tegak bersambung yang rapi. 8.2 Menyalin puisi anak dengan huruf tegak bersambung yang rapi.
Berdasarkan waktu penelitian yang disebutkan di atas, perlakuan diberikan masing-masing 3 kali baik untuk kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol. Setiap perlakuan yang diberikan untuk kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dilaksanakan dalam waktu 3 jam pelajaran yaitu 105 menit, sedangkan pretest dan posttest dilaksanakan waktu 15 menit. Pada kelompok eksperimen, posttest yang dilaksanakan saat proses pemberian perlakuan, karena sesuai dengan strategi menulis terbimbing. Dalam penelitian ini pemberian perlakuan untuk kelompok eksperimen dengan menggunakan strategi menulis terbimbing, secara garis besar siswa
75
melakukan kegiatan pembelajaran seperti biasa tetapi guru dalam menjelaskan materi menulis tegak bersambung dengan memberikan bimbingan setiap siswa saat menulis secara langsung. Pemberian bimbingan menulis diberikan bertahap. Pengendalian variabel dalam penelitian ini dilakukan sebagai upaya agar pelaksanaan eksperimen ini yang berbeda hanyalah perlakuan (treatment) saja. Diharapkan apabila terjadi perbedaan atau persamaan hasil belajar keterampilan menulis tegak bersambung yang diberikan. Dalam arti tidak mendapat pengaruh dari variabel lain sehingga dapat dibuktikan pembelajaran dengan menggunakan strategi menulis terbimbing lebih baik dari pada kegiatan pembelajaran seperti biasa. a. Hasil Pretest Kelompok Eksperimen Hasil Pretest kelompok eksperimen dipaparkan melalui tabel serta grafik histogram untuk mendeskripsikan dan memperjelas data yang diperoleh dari hasil penelitian. Adapun distribusi frekuensi hasil pembelajaran awal kelompok eksperimen adalah sebagai berikut. Tabel 15. Skor Nilai Awal (Pretest) Kelompok Eksperimen Nilai 91 – 100 81 – 90 71 – 80 61 – 70 51 – 60 41 – 50 31 – 40 21 – 30 11 – 20 0 – 10
Frekuensi 0 2 4 8 3 0 4 0 0 0
76
Berdasarkan distrubusi frekuensi di atas, hasil perhitungan statistik diperoleh hasil sebagai berikut. Tabel 16. Hasil Statistik Awal (Pretest) Kelompok Eksperimen Statistik Mean Median Modus Skor Maksimum Skor Minimum
Kelompok Eksperimen 61,94 66,67 38 82,5 35
Statistik awal (pretest) di atas dapat tersaji pada grafik histogram di bawah ini.
100 80 60 40 20 0
.
.
Mean
.
.
.
.
Median Modus
.
.
Maks
.
.
Min
Gambar 19. Grafik Histogram Statistik Awal (Pretest) Kelompok Eksperimen b. Hasil Posttest Kelompok Eksperimen Hasil Posttest kelompok eksperimen dipaparkan melalui tabel untuk mendeskripsikan dan memperjelas data yang diperoleh dari hasil penelitian. Distribusi frekuensi hasil pembelajaran akhir kelompok eksperimen adalah sebagai berikut.
77
Tabel 17. Skor Nilai Akhir (Posttest) Kelompok Eksperimen Nilai 91 – 100 81 – 90 71 – 80 61 – 70 51 – 60 41 – 50 31 – 40 21 – 30 11 – 20 0 – 10
Frekuensi 3 6 10 2 0 0 0 0 0 0
Berdasarkan distrubusi frekuensi di atas, hasil perhitungan statistik diperoleh hasil sebagai berikut. Tabel 18. Hasil Statistik Akhir (Posttest) Kelompok Eksperimen Statistik Mean Median Modus Skor Maksimum Skor Minimum
Kelompok Eksperimen 80 79 72 91 69
Statistik akhir (posttest) di atas dapat tersaji pada grafik histogram di bawah ini.
100 80 60 40 20 0
.
.
Mean
.
.
.
.
Median Modus
.
.
Maks
.
.
Min
Gambar 20. Grafik Histogram Statistik Akhir (Posttest) Kelompok Eksperimen 78
c. Perbandingan Hasil Pretest dan Posttest Kelompok Eksperimen Perbandingan hasil pretest dan posttest kelompok eksperimen dipaparkan melalui gambar berupa grafik histogram untuk mendeskripsikan dan memperjelas hasil menulis tegak bersambung. Adapun hasil pembelajaran siswa kelompok eksperimen sebagai berikut. Tabel 19. Perbandingan Hasil Pretest dan Posttest Kelompok Eksperimen No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
Nama NC RA AR AK AU AM AF BA CL CR DG DA FF FA FR FN GA GF KM RF AL
Nilai Pretest 38 73.83 76.33 66.83 35 72.67 62.167 72 68.33 66.67 37.83 38 69.33 58.167 69 69.5 52.33 82.5 81.17 53.33 60.83
79
Postest 66 88.5 88.83 80 69.67 90.17 72.17 87 76.83 84.17 73.5 79.167 79 72.33 91 83 72.33 91 87.83 79 72.17
2. Hasil Perlakuan Kelompok Kontrol Kegiatan kelompok kontrol setelah diberikan pretest dan telah dianggap sepadan, tahap selanjutnya adalah melakukan pembelajaran tanpa menerapkan strategi menulis terbimbing. Tabel 20. Jadwal Kegiatan Kelompok Kontrol No Hari/Tanggal Kegiatan 1. Rabu, 8 Maret a. Pretest 2017 b. Pembelajaran menulis tegak bersambung 2. Kamis, 9 Pembelajaran Maret 2017 menulis tegak bersambung 3. Jumat, 10 a. Pembelajaran Maret 2017 menulis tegak bersambung b. Posttest
Kompetensi Dasar 8.2 Menyalin puisi anak dengan huruf tegak bersambung yang rapi. 8.2 Menyalin puisi anak dengan huruf tegak bersambung yang rapi. 8.2 Menyalin puisi anak dengan huruf tegak bersambung yang rapi.
Berdasarkan waktu penelitian yang disebutkan di atas, perlakuan diberikan masing-masing 3 kali. Setiap perlakuan dilaksanakan dalam waktu 3 jam pelajaran yaitu 105 menit, sedangkan pretest dan posttest dilaksanakan waktu 15 menit. Pada kelompok kontrol, kegiatan yang dilakukan tanpa menerapkan strategi menulis terbimbing, sehingga posttest dilakukan tanpa adanya bimbingan. Dalam penelitian ini pemberian perlakuan untuk kelompok kontrol dengan tanpa menggunakan strategi menulis terbimbing, secara garis besar siswa melakukan kegiatan pembelajaran seperti biasa a. Hasil Pretest Kelompok Kontrol Hasil Pretest
kelompok kontrol dipaparkan melalui tabel s untuk
mendeskripsikan dan memperjelas data yang diperoleh dari hasil penelitian.
80
Adapun distribusi frekuensi hasil pembelajaran awal kelompok kontrol adalah sebagai berikut. Tabel 21. Skor Nilai Awal (Pretest) Kelompok Kontrol Nilai 91 – 100 81 – 90 71 – 80 61 – 70 51 – 60 41 – 50 31 – 40 21 – 30 11 – 20 0 – 10
Frekuensi 0 3 4 2 5 0 5 0 0 0
Berdasarkan distrubusi frekuensi di atas, hasil perhitungan statistik diperoleh hasil sebagai berikut. Tabel 22. Hasil Statistik Awal (Pretest) Kelompok Kontrol Statistik Mean Median Modus Skor Maksimum Skor Minimum
Kelompok Kontrol 61,07 58,67 38 90,17 35
Statistik awal (pretest) di atas dapat tersaji pada grafik histogram di bawah ini.
81
100 80 60 40 20 0
.
.
Mean
.
.
.
.
Median Modus
.
.
Maks
.
.
Min
Gambar 21. Grafik Histogram Statistik Awal (Pretest) Kelompok Kontrol b. Hasil Posttest Kelompok Kontrol Hasil Posttest kelompok kontrol dipaparkan melalui tabel serta grafik histogram untuk mendeskripsikan dan memperjelas data yang diperoleh dari hasil penelitian. Adapun distribusi frekuensi hasil pembelajaran awal kelompok kontrol adalah sebagai berikut. Tabel 23. Skor Nilai akhir (Posttest) Kelompok Kontrol Nilai 91 – 100 81 – 90 71 – 80 61 – 70 51 – 60 41 – 50 31 – 40 21 – 30 11 – 20 0 – 10
Frekuensi 2 2 3 1 6 0 5 0 0 0
Berdasarkan distrubusi frekuensi di atas, hasil perhitungan statistik diperoleh hasil sebagai berikut.
82
Tabel 24. Hasil Statistik Akhir (Posttest) Kelompok Kontrol Statistik
Kelompok Kontrol 61,09 58,33 58,33 90,5 35
Mean Median Modus Skor Maksimum Skor Minimum
Statistik akhir (posttest) di atas dapat tersaji pada grafik histogram di bawah ini.
100 80 60 40 20 0
.
.
Mean
.
.
.
.
Median Modus
.
.
Maks
.
.
Min
Gambar 22. Grafik Histogram Statistik Akhir (Posttest) Kelompok Kontrol c. Perbandingan Hasil Pretest dan Posttest Kelompok Kontrol Perbandingan hasil pretest dan posttest
kelompok kontrol dipaparkan
melalui gambar berupa grafik histogram untuk mendeskripsikan dan memperjelas hasil menulis tegak bersambung. Adapun hasil pembelajaran siswa kelompok kontrol sebagai berikut.
83
Tabel 25. Perbandingan Hasil Pretest dan Posttest Kelompok Kontrol No
Nama
Nilai Pretest
Postest
1
KK
83.5
86.17
2
KP
69
75.17
3
LA
76.33
76.17
4
MB
72.5
66
5
MR
88.17
90.5
6
MF
38
38.33
7
MJ
58.33
58.33
8
NS
90.17
90.17
9
NH
79
78.67
10
PB
38
38
11
RE
35
35
12
RA
58.67
58.5
13
RF
52
52.5
14
SK
77.33
82.83
15
SH
35
35
16
YS
50.83
51.17
17
YV
54.5
54.33
18
HT
66
58.33
19
JP
38
38.33
3. Kesimpulan Hasil Perlakuan Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol Dilihat dari hasil pretest dan posttest dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, terdapat perbedaan antara hasil pretest dan posttest, akan tetapi
84
kelompok eksperimen mengalami peningkatan yang lebih signifikan (positif) dibandingkan kelompok kontrol. Dengan demikian dapat tampak masing-masing kelompok mengalami peningkatan hasil belajar. Tetapi kelompok eksperimen mengalami peningkatan yang lebih besar dibandingkan dengan kelompok kontrol. Artinya, melalui strategi menulis terbimbing dapat mempengaruhi keterampilan menulis tegak bersambung siswa. 4. Analisis Data a) Analisis Data Rata-Rata Pretest Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol Dari hasil perhitungan didapatkan nilai pretest antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol sebagai berikut. Tabel 26. Rata – Rata Hasil Pretest Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol Statistik Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol (Xe) (Xk) Mean 61,94 61,07 Median 66,67 58,67 Modus 38 38 Skor Minimum 35 35 Skor Maksimum 82,5 90,17
Apabila dibandingkan dengan rata-rata kedua kelompok, terlihat rata-rata kelompok eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelompok kontrol. Selisih ratarata kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol sebanyak 0,87. Hasil pretest kelompok eksperimen 61,94 > 61,07 ini berarti perbedaan pretest kelompok
85
eksperimen dengan kelompok kontrol kecil. Lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik histogram berikut ini.
100 80 60 40 20 0
.
.
.
Kel. Eks.
.
Kel. Kon.
Gambar 23. Grafik Rata – Rata Hasil Pretest Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol Berdasarkan hasil analisis rata-rata pretest untuk kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dapat diketahui bahwa rata-rata pretest tersebut adalah 61,94 >61,07. Dapat disimpulkan antara rata-rata kelompok eksperimen dan kelompok komtrol pada nilai pretest tidak ada perbedaan karena perbedaan kecil yaitu sebesar 0,87. Sehingga dengan demikian antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dapat diartikan mempunyai tingkatan keterampilan menulis tegak bersambung yang hampir sama sehingga dapat dilakukan perlakuan selanjutnya. b) Analisis Data Rata - Rata Posttest Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol Dari hasil perhitungan didapatkan nilai prosttest antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol sebagai berikut.
86
Tabel 27. Rata - Rata Hasil Posttest Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol Statistik Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol (Xe) (Xk) Mean 80,17 61,09 Median 79,17 58,33 Modus 72,17 58,33 Skor Minimum 66 35 Skor Maksimum 91 90,05 Apabila rata-rata hasil posttest kelompok eksperimen (Xe) lebih besar dari pada kelompok kontrol (Xk), artinya terdapat pengaruh positif antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Namun apabila rata-rata hasil posttest kelompok eksperimen (Xe) lebih kecil dari pada kelompok kontrol (Xk), artinya tidak terdapat pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Apabila dibandingkan dengan rata-rata kedua kelompok, terlihat bahwa kelompok kontrol memiliki rata-rata yang lebih rendah, karena memiliki selisih sebanyak 19,08. Hasil posttest kelompok eksperimen adalah 80,17 > 61,09 ini berarti perbedaan dari hasil posttest antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol besar. Lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik histogram berikut ini.
87
100 80 60 40 20 0
.
.
.
Kel. Eks.
.
Kel. Kon.
Gambar 24. Grafik Rata-rata Hasil Posttest Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol Berdasarkan hasil analisis rata-rata posttest untuk kelompok eksperimen dan kelompok kontrol diketahui rata-rata prosttest untuk kelompok eksperimen dan kelompok kontrol adalah 80,17 > 61,09, Sehingga dapat disimpulkan selisih rata-rata kelompok eksperimen dan kelompok kontrol pada nilai posttest yaitu sebesar 19,08. Artinya, terdapat pengaruh yang positif dari variabel bebas terhadap variabel terikat yaitu penggunaan strategi menulis terbimbingan terhadap keterampilan menulis tegak bersambung, karena Xe > Xk. 5. Hasil Uji Hipotesis Berdasarkan hasil rata-rata Pretest dan Posttest di atas, untuk mengetahui pengaruh strategi menulis terbimbing terhadap keterampilan menulis tegak bersambung dalam penelitian ini menggunakan rumus selisih kenaikan adalah sebagai berikut. 𝑠𝑒𝑙𝑖𝑠𝑖ℎ 𝑘𝑒𝑛𝑎𝑖𝑘𝑎𝑛 = 𝑚𝑒𝑎𝑛 𝑘𝑒𝑙𝑜𝑚𝑝𝑜𝑘 𝑒𝑘𝑠𝑝𝑒𝑟𝑖𝑚𝑒𝑛 − 𝑚𝑒𝑎𝑛 𝑘𝑒𝑙𝑜𝑚𝑝𝑜𝑘 𝑘𝑜𝑛𝑡𝑟𝑜𝑙
88
Hasil rata-rata pretest diperoleh sebesar 61,94, sedangkan pada hasil ratarata posstest diperoleh sebesar 80,17. Setelah diketahui nilai rata-rata pretest dan posttest sehingga selisih kenaikan dapat dihitung sebagai berikut: 𝑠𝑒𝑙𝑖𝑠𝑖ℎ 𝑘𝑒𝑛𝑎𝑖𝑘𝑎𝑛 = 80,17 − 61,09 𝑠𝑒𝑙𝑖𝑠𝑖ℎ 𝑘𝑒𝑛𝑎𝑖𝑘𝑎𝑛 = 19,08
Hasil selisih kenaikan sebesar 19,08, dengan adanya kenaikan tersebut dapat diartikan bahwa strategi menulis terbimbing dapat mempengaruhi keterampilan menulis tegak bersambung siswa kelas II A SD Negeri 1 Pedes Sedayu Bantul. B. Pembahasan Hasil Penelitian Berdasarkan hasil analisis uji hipotesis yang telah dilakukan, data yang diperoleh pada rata-rata hasil belajar keterampilan menulis tegak bersambung adalah sebagai berikut. 1. Nilai antara pretest rata-rata kelompok eksperimen dan rata-rata kelompok kontrol diperoleh 61,94 > 61,07. Artinya, hampir tidak terdapat perbedaan nilai pretest antara kedua kelompok data tersebut, karena perbedaannya yang kecil. 2. Nilai posttest rata-rata kelompok eksperimen dan rata-rata kelompok kontrol diperoleh 80,17 > 61,09. Artinya, terdapat perbedaan nilai posttest antara kedua kelompok tersebut. Perbedaan nilai posttest tersebut menunjukkan nilai posttest pada kelompok eksperimen yang menggunakan strategi menulis terbimbing pada pembelajaran menulis tegak bersambung lebih tinggi dibandingkan dengan nilai posttest pada kelompok kontrol.
89
3. Hasil selisih kenaikan sebesar 19,08 dengan adanya kenaikan tersebut dapat diartikan bahwa strategi menulis terbimbing dapat mempengaruhi keterampilan menulis tegak bersambung siswa kelas II A SD Negeri 1 Pedes Sedayu Bantul. Berdasarkan hasil analisis data di atas, sesuai dengan kerangka pikir strategi menulis terbimbing dapat mempengaruhi variabel terikat yaitu keterampilan menulis tegak bersambung, yang ditunjukkan dengan perbedaan yang signifikan (positif). Meningkatnya hasil keterampilan menulis tegak bersambung siswa seiring dengan meningkatnya aktivitas selama proses pembelajaran. Hal tersebut sesuai dengan pendapat yang dikemukakan Vygotsky (dalam Beckley, 2012: 27) dengan scaffolding dalam konsep Zone of Proximal Deplovement (ZPD), ”Children’s progress could be supported by interactions with knowledgeable others, capable peers or adults. Zone of Proximal Development as the difference between children’s actual development level and their potential level when guided by others. Interactions suported the child’s learning and development is considered in terms of a child’s potential, rather than a point which they reach.” Intinya anak akan belajar berinteraksi sosial dengan orang yang kemampuan intelektualnya di atas kemampuannya. Pada proses pembelajaran menulis tegak bersambung, guru akan berperan aktif sebagai pembimbing dan pengarah kegiatan siswa serta memberikan suatu dorongan untuk belajar secara mandiri. Bila siswa telah mampu menulis tanpa bimbingan guru, secara perlahan-lahan segala bentuk bimbingan akan dikurangi. Penerapan strategi menulis terbimbing akan memberikan timbal balik antara guru dengan siswa. Siswa akan terlatih motorik halusnya pada saat proses pembelajaran sehingga mempengaruhi kecerdasannya. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Suardi (2009: 84) berpendapat “Teknik Menulis terbimbing akan
90
mengaktifkan guru dan siswa selama proses kegiatan belajar mengajar. Guru bertugas membimbing siswa kearah yang diinginkan dalam kegiatan pembelajaran menulis”. Suardi (2009: 85) menambahkan “Dampak dari bimbingan yang terarah ini, proses belajar siswa dalam memenuhi setiap tuntutan pembelajaran menulis menjadi lebih mudah karena ada yang membimbingnya kearah yang benar, dan pada akhirnya hasil belajar menjadi lebih baik”. Artinya melalui penerapan strategi menulis terbimbing, kemampuan motorik halus siswa akan terlatih khusunya keterampilan menulis tegak bersambung. Adanya berbagai bimbingan setiap tahapan menulis dari guru mengenalkan huruf cetak, kemudian transisi dari huruf cetak menjadi huruf sambung secara perlahan bimbingan akan dikurangi, sehingga siswa akan terlatih kemandiriannya.
91
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, hasil penelitian dapat disimpulkan
penerapan strategi menulis terbimbing berpengaruh terhadap
keterampilan menulis tegak bersambung siswa kelas II A SD Negeri 1 Pedes. B. Implikasi Beberapa hal yang dapat diimplikasikan dalam keterampilan menulis tegak bersambung, yaitu: 1. penggunaan strategi menulis terbimbing memiliki pengaruh positif terhadap keterampilan menulis tegak bersambung dari pada tidak menggunakan strategi menulis terbimbing saat proses pembelajaran menulis tegak bersambung, dan 2. pelaksanakan pembelajaran menulis tegak bersambung, guru mampu memberikan pembelajaran yang lebih bermakna melalui bimbingan menulis dari tahap ke tahap, jika sudah mampu setiap tahapannya maka bimbingan akan dikurangi untuk mencapai kemandirian siswa. C. Keterbatasan Penelitian Penelitian
ini,
penulis
memiliki
keterbatasan-keterbatasan
dalam
pelaksanaan penelitian. Keterbatasan penelitian tersebut antara lain: 1) kesulitan dalam mengkondisikan siswa yang begitu banyak, sehingga membutuhkan pengawasan dan bimbingan yang maksimal, 2) variabel luar/lain dalam penelitian yang dapat mempengaruhi hasil penelitian tidak dikontrol secara ketat dapat memberikan pengaruh dalam penelitian, dan
92
3) terdapat beberapa siswa yang merasa jenuh pada setiap pertemuan untuk menulis tegak bersambung karena masih merasa kesulitan untuk menulis tegak bersambung. Namun, peneliti selalu memberikan motivasi dan bimbingan kepada mereka. D. Saran Berdasarkan simpulan dan implikasi di atas, dapat disampaikan beberapa saran sebagai berikut. 1. Bagi Guru Guru di Sekolah Dasar dapat menerapkan penggunaan strategi menulis terbimbing dalam pembelajaran menulis tegak bersambung. Hal ini dikarenakan adanya dampak postif dalam penerapan strategi ini terhadap keterampilan menulis tegak bersambung siswa seperti melatih motorik halus yang merangsang kecerdasan siswa. Strategi ini juga memberikan kesempatan kepada siswa dan guru untuk saling berinetarksi serta proses pembelajaran menjadi lebih aktif. 2. Bagi Kepala Sekolah a. Memberikan anjuran kepada guru untuk menerapkan strategi menulis terbimbing dalam pembelajaran bahasa Indonesia khusunya pembelajaran menulis tegak bersambung. b. Membiasakan siswa untuk menulis tegak bersambung di semua mata pelajaran maupun di semua tingkatan kelas.
93
3. Bagi Peneliti Selanjutnya Penelitian ini dapat dikembangkan untuk penelitian selanjutnya dan memberikan pengalaman belajar yang dapat menumbuhkan keterampilan serta inovasi dalam dunia pendidikan. 4. Bagi Pemerintah Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagi masukan dan bahan pertimbangan
bagi
pemerintah
dan
lembaga-lembaga
mengembangkan pembelajaran menulis tegak bersambung.
94
terkait
dengan
DAFTAR PUSTAKA
Abbas, S. (2006). Pembelajaran Bahasa Indonesia yang Efektif di Sekolah Dasar. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Abdurrahman, M. (1998). Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. ______________. (2012). Anak Berkesulitan Belajar Teori, Diagnosis, dan Remediasinya. Jakarta: Rineka Cipta. Anggoro, T. (2009). Metode Penelitian. Jakarta: Universitas Terbuka
Arikunto, S. (2003). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta. __________. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta. Azwar, S. (2012). Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Badan Standar Nasional Pendidikan. (2006). Permendiknas RI No.22 Tahun 2006, tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. _____________________________. (2008). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Sekolah Dasar Model Silabus Kelas II. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Budianingsih, A. (2005). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Beckley, P. (2012). Learning Early Childhood. London: SAGE Publications Ltd EC1Y 1SP. Cox, C. (1998). Teaching Language Arts:A Student-and Response-Centered Classroom. Needham Heights: A Viacom Company.
95
Damayanti, D. (2014). Panduan Implementasi Pendidikan Karakter Di Sekolah. Yogyakarta: Araska. Delmawati. (2015). Meningkatkan Kemampuan Menulis melalui Latihan Menulis Huruf Tegak Bersambung pada Anak Kesulitan Belajar. Jurnal Ilmiah Pendidikan Khusus, Volume 4 No. 3,,16 – 26. Depdiknas. (2009). Panduan untuk Guru Membaca dan Menulis Permulaan untuk Sekolah Dasar Kelas 1, 2, 3. Jakarta: Depdiknas. Dian, Y.A., Poerwantin, J.I.S., et al. (2016). Peningkatan Keterampilan Menulis Tegak Bersambung melalui Penggunaan Media Buku Tulis Halus. Jurnal Online PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret. Djuanda, D. (2006). Pembelajaran Bahasa Indonesia yang Komunikatif dan Menyenangkan. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Dwi, K. (2013). Mengajari Siswa atau Anak Menulis Tegak Bersambung. Diakses dari http://kurniawandwia150.blogspot.co.id/2013/01/mengajari-siswaatau-anak-menulis-tegak.html. Pada tanggal 25 Januari 2017, pukul 08.52 WIB. Ellis, A., et al. (1989). Elementary Language Arts Instructions. New Jersey: Prentice-Hall, Inc Englewood Cliffs 07632. _________. (1997). Teaching ang Learning Elementary School Studies. USA: A Viacom Company. Goodman, Y.M., et al. (1991). Organizing for Whole Language. Canada: Irwin Publishing L4K 2P3. Hairuddin. (2008). Pembelajaran Bahasa Indonesia. Jakarta: Dirjen Dikti dan Depdikbud. Wassid, I & Sunendar, D. (2008). Strategi Pembelajaran Bahasa. Bandung: Remaja Rosdakarya. Izzaty, R.E. (2013). Perkembangan Peserta Didik. Yogyakarta: UNY Press.
96
Kristiantari, R. (2004). Pembelajaran Menulis di Sekolah Dasar. Surabaya: Media Ilmu. Microsoft. (2017). Calculate Percentages. Diakses dari http://support.office.com/en-us/article/Calculate-percentages-6b5506e9125a-4aba-a638-d6b40e603981. Pada tanggal 26 April 2017, pukul 19.38 WIB. Muba, W. (2008). Manfaat Menulis Tegak Bersambung. Diakses dari http://www.wangmuba.com/2008/06/manfaat-menulis-tegak-bersambung. Pada tanggal 03 Mei 2017, pukul 22:42 WIB. Mulawati, A. (2013). Penerapan Model Pembelajaran Menulis Terbimbing untuk Meningkatkan Hasil Puisi Siswa Kelas V SD Negeri 2 Cibodas Kabupaten Bandung Barat. Skripsi. Universitas Pendidikan Indonesia. Nuryanto, B. (2001). Pengajaran Keterampilan Bahasa. Bandung: Rineka Cipta. Nurvianti, I.E. (2007). Keterampilan Menulis untuk Siswa SD. Jakarta: Lazuardi. Rahayu,
K. (2007). Hari Gini, Menulis Halus?. Diakses dari http://www.kikirahayu.wordpress.com/2012/05/09/hari-gini-menulishalus/. Pada tanggal 26 Januari 2017, pukul 09.32 WIB.
Ribut W. E., & Arif B.W. (2007). Penerapan Alat Penilaian Berbasis Kompetensi Pembelajaran Bahasa Indonesia bagi Siswa SD Muhammadiyah 1 Malang. Jurnal Dedikasi, 4, 90. Rofi’uddin A., & Zuchdi, D. (1998/1999). Pendidikan Bahasa di Kelas Rendah. Jakarta: Depdikbud. _______________________. (1999). Pendidikan Bahasa dan Sastra di Kelas Rendah. Jakarta: Depdikbud. Sabarun. (2008). Meningkatkan Kemampuan Menulis Paragraf dengan Strategi Menulis Terbimbing (SMT) Bagi Mahasiswa Semester 4 Jurusan Teknik Elektro Di Universitas Muhammadiyah Malang. Jurnal Studi Agama dan Masyarakat, 5, 114-115. Sanjaya, W. (2014). Penelitian Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. 97
Santoso, A. (2014). Materi dan Pembelajaran Bahasa Indonesia SD. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka. Santosa, P. (2011). Materi dan Pembelajaran Bahasa Indonesia SD. Jakarta: Universitas Terbuka. Sapani,
S. (2009). Menulis Tegak Bersambung. Diakses dari http:/www.gurukecilchela.blogspot.com/2012/11/menulis-tegakbersambung.html?m=1. Pada tanggal 26 Januari 2017, pukul 09.53 WIB.
Sarwono, J. (2006). Metode Kuantitatif dan Kualitatif. Yogyakarta: Graha Ilmu. Semi, A. (2007). Dasar-Dasar Keterampilan Menulis. Bandung: Angkasa. Siswoyo, D. (2013). Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press. Solchan T.W. (2011). Materi Pokok Pendidikan Bahasa Indonesia di SD. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka. Suardi, S. (2009). Teori Pembelajaran Bahasa Indonesia. Jakarta: Depdikbud. Subana, et al. (2000). Statistik Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia. Sugihartono. (2013). Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press. Sugiyono. (2007). Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. _______. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. _______. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. _______. (2011). Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta. _______. (2015). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
98
Susanto, A. (2013). Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Tarigan, H.G. (2008). Menulis sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa. Tompkins, G.A., & Hoskinson, K. (1991). Language Arts Content and Teaching Strategies. New York: Macmillan Publishing Company. Yusuf, S. (2006). Psikologi Perkembangan Anak. Bandung: Remaja Rosdakarya. _______ & Sugandhi, N.M. (2011). Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Widianingrum, U.W., Hartono, Yulianti. (2016). Peningkatan Keterampilan Menulis Tegak Bersambung Melalui Media Kartu Magic. Jurnal Online PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret. Yusuf, M., Sunardi, Abdurrahman, M. (2003). Pendidikan Bagi Anak dengan Problema Belajar. Solo: PT. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri. Zubaidah, E. (2012). Peningkatan Kemampuan Mahasiswa dalam Menulis Cerita Anak melalui Strategi Menulis Terbimbing (Penelitian Tindakan di PGSD). Disertasi doktor, Universitas Negeri Jakarta.
99
LAMPIRAN
100
Lampiran 1: Hasil Uji Validitas Instrumen No
Nama
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
TS AF CI FN FZ FM IA MRI MD MR MW NA QI RS RW RD RDS SD SE ST SP AD NS Rxy r-hitung r-tabel (95%, 21) Keterangan
Baris Puisi 1 2 3 4 5 6 61 36 46 48 53 71 91 87 60 57 73 79 90 85 74 76 86 90 85 86 73 74 80 84 36 37 34 35 37 37 98 96 95 96 93 91 36 36 36 34 36 38 98 99 97 98 96 97 94 93 88 86 91 90 71 55 52 55 67 67 53 37 35 34 36 36 53 47 54 57 56 55 71 52 46 51 51 56 70 36 34 33 48 37 40 41 37 37 40 39 69 69 49 49 62 63 38 36 33 34 39 40 52 51 50 51 55 59 42 40 33 34 36 37 98 98 95 93 98 95 81 77 75 81 80 79 80 77 77 73 82 82 67 59 58 59 62 63 0.94722 0.9727 0.98275 0.97795 0.9944 0.97621 13.5398 19.2084 24.3524 21.4609 43.1285 20.6304 1.72074 VALID VALID
VALID
101
VALID
VALID
VALID
TOTAL 315 447 501 482 216 569 216 585 542 367 231 322 327 258 234 361 220 318 222 577 473 471 368
Lampiran 2: Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Baris Puisi No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
Nama TS AF CI FN FZ FM IA MRI MD MR MW NA QI RS RW RD RDS SD SE ST SP AD NS ∑ ∑X ∑𝑋
1
2
3
4
5
TOTAL
6
61 91 90 85 36 98 36 98 94 71 53 53 71 70 40 69 38 52 42 98 81 80 67
36 87 85 86 37 96 36 99 93 55 37 47 52 36 41 69 36 51 40 98 77 77 59
46 60 74 73 34 95 36 97 88 52 35 54 46 34 37 49 33 50 33 95 75 77 58
48 57 76 74 35 96 34 98 86 55 34 57 51 33 37 49 34 51 34 93 81 73 59
53 73 86 80 37 93 36 96 91 67 36 56 51 48 40 62 39 55 36 98 80 82 62
71 79 90 84 37 91 38 97 90 67 36 55 56 37 39 63 40 59 37 95 79 82 63
1574
1430
1331
1345
1457
1485
117890 647871 442.3327
101302 601604 538.8393
87659 560291 462.3743
89225 565059 459.64083
102429 606765 440.4877
106255 616866 451.1153
2794.7902 72766377 1.0454144
2352.457
1813.618
1351.2439
891.603
451.1153
2
∑XY ó2 𝑖 ó2 𝑖 ∑ ó2 𝑡 𝑟𝑖
102
𝑌2
315 3598456 447 77838115 501 77638306 482 77387305 216 77154981 569 77108325 216 76784564 585 76737908 542 76395683 367 76101919 231 75967230 322 75913869 327 75810185 258 75703256 234 75636692 361 75581936 220 75451615 318 75403215 222 75302091 577 75252807 473 74919878 471 74696149 368 74474308 8622 1676858793
Lampiran 3: Instrumen Penelitian Soal Pretest dan Posttest Salinlah puisi berikut menggunakan huruf tegak bersambung pada baris di bawahnya!
Di Rumah Sakit
Ibu tergolek lemah
Kupandangi wajahnya, yang pucat
Air mataku meleleh, tak terasa
Ya Tuhanku
Sembuhkan Ibuku Lampiran 4: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen 103
Lampiran 4: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelompok Eksperimen RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan
: SD Negeri 1 Pedes
Tema
: Peristiwa
Mata Pelajaran
: Bahasa Indonesia
Kelas / Semester
: II (Dua) / 2 (Dua)
Alokasi Waktu
: 3 jp X 35 menit
A. Standar Kompetensi 8. Menulis permulaan dengan mendeskripsikan benda disekitar dan menyalin puisi anak.
B. Kompetensi Dasar 8.2 Menyalin puisi anak dengan huruf tegak bersambung yang rapi.
C. Indikator Pencapaian Kompetensi 8.2.1 Menulis huruf kecil dari a – z menggunakan huruf tegak bersambung. 8.2.2 Menulis huruf kapital dari a – z menggunakan huruf tegak bersambung.
D. Tujuan Pembelajaran 1. Siswa mampu menulis huruf kecil dari a – z menggunakan huruf tegak bersambung dengan benar melalui contoh yang diberikan guru di papan tulis. 2. Siswa mampu menulis huruf kapital dari a – z menggunakan huruf tegak bersambung dengan benar melalui contoh yang diberikan guru di papan tulis.
E. Materi Pembelajaran Menulis Tegak Bersambung
F. Strategi dan Metode Pembelajaran 1. Strategi Pembelajaran
: Strategi Menulis Terbimbing 104
2. Metode Pembelajaran
:
a. Ceramah b. Diskusi c. Tanya Jawab d. Demonstrasi e. Pemberian tugas
G. Kegiatan Pembelajaran 2. Kegiatan Pendahuluan a. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dan meminta salah satu siswa memimpin doa. b. Guru menyapa siswa dengan menanyakan kabar siswa. c. Guru memberi motivasi kepada siswa agar semangat dalam mengikuti pembelajaran yang akan dilaksanakan dengan Ice Breaking. d. Guru memberikan apresepsi dan acuan sebelum menyampaikan materi pembelajaran berupa menanyakan “siapa yang pernah melihat kereta api? Kalau kereta api berwarna apa? Kereta api itu jalan menggunakan apa? Nah, rel kereta api itu terbuat dari apa? Untuk menyatukan rel tersebut, harus diapakan?” e. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, yaitu Menulis Tegak Bersambung. 3. Kegiatan Inti a. Eksplorasi 1) Guru memberikan contoh huruf kecil menggunakan huruf tegak bersambung dari a – z di papan tulis. 2) Guru memberikan contoh huruf kapital menggunakan huruf tegak bersambung dari a – z di papan tulis.
b. Elaborasi 1) Siswa menulis huruf kecil dan huruf kapital a – z menggunakan huruf tegak bersambung pada lembar kerja siswa (LKS) yang telah dibagikan guru. 2) Siswa mendapat bimbingan guru dalam menulis tegak bersambung. 105
c. Konfirmasi 1) Guru melakukan tanya jawab mengenai penulisan huruf yang belum bisa dilakukan. 2) Guru mengarahkan kembali penulisan huruf yang benar. 4. Kegiatan Penutup a. Siswa dan guru membuat kesimpulan dari materi yang telah dipelajari. b. Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam kepada seluruh siswa.
H. Penilaian Pembelajaran, Remidial dan Pengayaan 1. Teknik Penilian Proses
: Unjuk Kerja dan Tes Tertulis
2. Instrumen Penilian Penilaian Proses : Mengerjakan LKS 3. Pembelajaran Pengayaan a. Remedial, bagi siswa yang memperoleh nilai KD < KKM: 1) Mengikuti program pembelajaran kembali dengan memberikan pembahasan soalsoal uji kompetensi (menjelaskan kembali penyelesaian soal-soal). 2) Memberikan tugas yang berkaitan dengan indikator. 3) Melakukan ujian perbaikan. b. Pengayaan bagi siswa yang memperoleh nilai KD > KKM: Siswa diberikan tugas yang disesuaikan dengan indikator.
I. Bahan dan Sumber Belajar 1. Bahan a. Papan tulis b. Spidol/Kapur Tulis c. Penggaris
106
2. Sumber Belajar Suyatno, dkk. 2008. Indahnya Bahasa dan Sastra Indonesia: untuk SD/MI Kelas II. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. (Halaman 114-117).
Bantul, 08 Maret 2017 Mengetahui Guru Kelas II A,
Peneliti,
Anatasia Samirah, S.Pd
Aprilia Dina Widiyawati
NIP. 196104021982012004
NIM. 13108241145
107
Materi Pembelajaran
Menulis Huruf Tegak Bersambung
Huruf tegak bersambung di sebut juga huruf latin. Penulisan huruf tegak bersambung harus memperhatikan berbagai aspek, yaitu kerapihan dan kebersihan, bentuk dan ukuran huruf, penggunaan huruf kapital, penggunaan tanda baca, jarak, kemiringan, dan kualitas barisan. Penggunaan huruf kapital digunakan untuk penulisan di awal kalimat, serta penulisan nama orang dan nama tempat. Kualitas barisan dalam menulis tegak bersambung memiliki aturan ukuran huruf, yaitu: 1. Mengenalkan jika menulis dimulai dari tepi bawah baris ketiga. 2. Sebelum menulis, siswa harus bisa membedakan huruf mana yang memiliki jambul atau ekor atau memiliki keduanya atau tidak memiliki keduanya. a. Huruf Kapital Huruf kapital panjangnya 3 baris, baik tiga baris keatas maupun kebawah. b. Huruf Kecil 1) Huruf berjambul ada dua, yaitu huruf berjambul penuh , seperti b, h, k, l dan huruf yang berjambul tidak penuh, seperti d dan t. 2) Huruf berekor ada dua, yaitu berekor penuh, seperti huruf g, j, y dan huruf yang berekor tidak penuh, seperti p dan q. 3) Huruf yang berekor dan berjambul adalah huruf f. 4) Huruf yang tidak berjambul dan berekor adalah huruf a, c, e, I, o, m, n, o, r, s, u, v, w, x, san z.
108
109
Lembar Kerja Siswa
Tulislah huruf kecil dan huruf kapital menggunakan huruf tegak bersambung pada baris di bawah ini!
110
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan
: SD Negeri 1 Pedes
Tema
: Peristiwa
Mata Pelajaran
: Bahasa Indonesia
Kelas / Semester
: II (Dua) / 2 (Dua)
Alokasi Waktu
: 3 jp X 35 menit
A. Standar Kompetensi 8. Menulis permulaan dengan mendeskripsikan benda disekitar dan menyalin puisi anak.
B. Kompetensi Dasar 8.2 Menyalin puisi anak dengan huruf tegak bersambung yang rapi.
C. Indikator Pencapaian Kompetensi 8.2.1 Menulis kata dengan
huruf kecil dan huruf kapital menggunakan huruf tegak
bersambung. 8.2.2. Menulis kata dan kalimat dengan memperhatikan penggunaan tanda baca.
D. Tujuan Pembelajaran 1. Siswa mampu menulis kata dan kalimat dengan huruf kecil dan huruf kapital menggunakan huruf tegak bersambung setelah menulis huruf tegak bersambung dari a – z. 2. Siswa mampu menulis kata dan kalimat dengan memperhatikan penggunaan tanda baca melalui bimbingan guru.
E. Materi Pembelajaran Menulis Tegak Bersambung
F. Strategi dan Metode Pembelajaran 1. Strategi Pembelajaran
: Strategi Menulis Terbimbing 111
2. Metode Pembelajaran : a. Ceramah b. Diskusi c. Tanya Jawab d. Demonstrasi e. Pemberian tugas
G. Kegiatan Pembelajaran 1. Kegiatan Pendahuluan a. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dan meminta salah satu siswa memimpin doa. b. Guru menyapa siswa dengan menanyakan kabar siswa. c. Guru memberi motivasi kepada siswa agar semangat dalam mengikuti pembelajaran yang akan dilaksanakan dengan Ice Breaking. d. Guru memberikan apresepsi dan acuan sebelum menyampaikan materi pembelajaran berupa menanyakan “siapa yang di rumah memiliki televisi? Coba ibu tanya, kalau menyalakan televisi kalian menonton apa? Kartun atau sinetron? Ibu pernah nonton sinetron, tetapi kalau sudah selesai jam tayangnya, pasti diakhir sinetron ada tulisannya. Siapa yang tau, biasanya tulisan apa yang ada diakhir sinetron itu?” e. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, yaitu Menulis Kalimat dengan Menggunakan Huruf Tegak Bersambung. 2. Kegiatan Inti a. Eksplorasi 1. Guru memberikan contoh kata menggunakan huruf tegak bersambung di papan tulis. 2. Guru memberikan contoh kalimat menggunakan huruf tegak bersambung dari di papan tulis. 3. Guru memberikan contoh kalimat dengan memperhatikan penggunaan tanda baca. b. Elaborasi
112
1. Siswa menulis kata dengan menggunakan huruf tegak bersambung baik huruf kapital maupun huruf kecil pada lembar kerja siswa (LKS) yang telah dibagikan guru. 2. Siswa menulis kalimat menggunakan huruf tegak bersambung dengan memperhatikan tanda baca. 3. Siswa mendapat bimbingan guru dalam menulis tegak bersambung. c. Konfirmasi 1. Guru melakukan tanya jawab mengenai penulisan huruf yang belum bisa dilakukan. 2. Guru mengarahkan kembali penulisan kata dan kalimat yang benar dengan memberikan contoh merangkaikan huruf menjadi kata dan kata menjadi kalimat dengan memperhatikan tanda baca. 3. Kegiatan Penutup a. Siswa dan guru membuat kesimpulan dari materi yang telah dipelajari. b. Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam kepada seluruh siswa.
H. Penilaian Pembelajaran, Remidial dan Pengayaan 1. Teknik Penilian Proses
: Unjuk Kerja dan Tes Tertulis
2. Instrumen Penilian Penilaian Proses : Mengerjakan LKS 3. Pembelajaran Pengayaan b. Remedial, bagi siswa yang memperoleh nilai KD < KKM: 1) Mengikuti program pembelajaran kembali dengan memberikan pembahasan soalsoal uji kompetensi (menjelaskan kembali penyelesaian soal-soal). 2) Memberikan tugas yang berkaitan dengan indikator. 3) Melakukan ujian perbaikan. b. Pengayaan bagi siswa yang memperoleh nilai KD > KKM: Siswa diberikan tugas yang disesuaikan dengan indikator.
113
I. Bahan dan Sumber Belajar 1. Bahan a. Papan tulis b. Spidol c. Penggaris 2. Sumber Belajar Suyatno, dkk. 2008. Indahnya Bahasa dan Sastra Indonesia: untuk SD/MI Kelas II. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. (Halaman 114-117). Bantul, 09 Maret 2017 Mengetahui Guru Kelas II A,
Peneliti,
Anatasia Samirah, S.Pd
Aprilia Dina Widiyawati
NIP. 196104021982012004
NIM. 13108241145
114
Materi Pembelajaran
Menulis Kata dengan Menggunakan Huruf Tegak Bersambung
Penulis kata dengan menggunakan huruf tegak bersambung hendaknya dilakukan dengan berbagai tahapan: 1. Pastikan siswa sudah memahami huruf tegak bersambung, baik huruf kecil maupun huruf kapital. 2. Siswa menuliskan kata-kata dasar.
3. Siswa menuliskan kata-kata berimbuhan.
115
4. Siswa menuliskan kata menjadi sebuah kalimat sederhana.
5. Siswa menulis kalimat dengan memperhatikan huruf kapital padaawal kalimat serta tanda titik.
116
Lembar Kerja Siswa
Tulislah kalimat menggunakan huruf tegak bersambung pada baris di bawahnya!
117
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan
: SD Negeri 1 Pedes
Tema
: Peristiwa
Mata Pelajaran
: Bahasa Indonesia
Kelas / Semester
: II (Dua) / 2 (Dua)
Alokasi Waktu
: 3 jp X 35 menit
A. Standar Kompetensi 8. Menulis permulaan dengan mendeskripsikan benda disekitar dan menyalin puisi anak.
B. Kompetensi Dasar 8.2 Menyalin puisi anak dengan huruf tegak bersambung yang rapi.
C. Indikator Pencapaian Kompetensi 8.2.1
Menyalin puisi anak menggunakan huruf tegak bersambung dengan memperhatikan penggunaan huruf kapital.
8.2.2
Memyalin puisi anak menggunakan huruf tegak bersambung dengan memperhatikan penggunaan tanda baca.
D. Tujuan Pembelajaran 1. Siswa mampu menyalin puisi anak menggunakan huruf tegak bersambung dengan memperhatikan penggunaan huruf kapital. 2. Siswa mampu menyalin puisi anak menggunakan huruf tegak bersambung dengan memperhatikan penggunaan tanda baca.
E. Materi Pembelajaran Menyalin Puisi Anak dengan Huruf Tegak Bersambung
118
F. Strategi dan Metode Pembelajaran 1. Strategi Pembelajaran
: Strategi Menulis Terbimbing
2. Metode Pembelajaran : a. Ceramah b. Diskusi c. Tanya Jawab d. Demonstrasi e. Pemberian tugas
G. Kegiatan Pembelajaran 1. Kegiatan Pendahuluan a. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dan meminta salah satu siswa memimpin doa. b. Guru menyapa siswa dengan menanyakan kabar siswa. c. Guru memberi motivasi kepada siswa agar semangat dalam mengikuti pembelajaran yang akan dilaksanakan dengan Ice Breaking. d. Guru memberikan apresepsi dan acuan sebelum menyampaikan materi pembelajaran berupa menanyakan “siapa yang pernah membawa bekal makanan ke sekolah? Biasanya bekal yang dibawa itu isinya apa ya? Ibu juga pernah membawa bekal makanan ke sekolah, awalnya Ibu ingin menggunakan tempat makanan yang besar, tapi berhubung bekal yang dibawa sedikit, akhirnya ibu memakai tempat makanan yang kecil. Coba Ibu tanya, apa yang harus Ibu lakukan jika tadinya bekal yang akan dibawa Ibu sudah diletakkan ditempat makanan yang besar, dan harus diganti ketempat yang kecil? Nah, disalin”. e. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, yaitu Menyalin Puisi anak Menggunakan Huruf Tegak Bersambung. 2. Kegiatan Inti a. Eksplorasi 1) Guru membacakan puisi dengan ekspresi yang tepat. 2) Guru menuliskan puisi anak yang telah dibacakan di papan tulis.
119
3) Guru memberikan contoh menulis puisi anak menggunakan huruf tegak bersambung di papan tulis. b. Elaborasi 1) Siswa menyalin puisi anak menggunakan huruf tegak bersambung baik huruf kapital maupun huruf kecil pada lembar kerja yang telah dibagikan guru. 2) Siswa menulis kalimat menggunakan huruf tegak bersambung dengan memperhatikan tanda baca. 3) Siswa mendapat bimbingan guru dalam menulis tegak bersambung. 4) Siswa membacakan puisi yang telah disalin di depan kelas dengan ekspresi yang tepat. c. Konfirmasi 1) Guru melakukan tanya jawab mengenai penulisan huruf yang belum bisa dilakukan. 2) Guru mengarahkan kembali penulisan salah satu baris puisi yang benar dengan memberikan contoh merangkaikan huruf menjadi kata dan kata menjadi kalimat dengan memperhatikan tanda baca. 3. Kegiatan Penutup a. Siswa dan guru membuat kesimpulan dari materi yang telah dipelajari. b. Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam kepada seluruh siswa.
H. Penilaian Pembelajaran, Remidial dan Pengayaan 1. Teknik Penilian Proses
: Unjuk Kerja dan Tes Tertulis
2. Instrumen Penilian Penilaian Proses : Mengerjakan LKS 3. Pembelajaran Pengayaan a. Remedial, bagi siswa yang memperoleh nilai KD < KKM: 1) Mengikuti program pembelajaran kembali dengan memberikan pembahasan soalsoal uji kompetensi (menjelaskan kembali penyelesaian soal-soal). 2) Memberikan tugas yang berkaitan dengan indikator. 3) Melakukan ujian perbaikan. 120
b. Pengayaan bagi siswa yang memperoleh nilai KD > KKM: Siswa diberikan tugas yang disesuaikan dengan indikator.
J. Bahan dan Sumber Belajar 1. Bahan a. Papan tulis b. Spidol c. Penggaris 2. Sumber Belajar Suyatno, dkk. 2008. Indahnya Bahasa dan Sastra Indonesia: untuk SD/MI Kelas II. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. (Halaman 114-117). Bantul, 10 Maret 2017 Mengetahui Guru Kelas II A,
Peneliti,
Anatasia Samirah, S.Pd
Aprilia Dina Widiyawati
NIP. 196104021982012004
NIM. 13108241145
121
Materi Pembelajaran
Menyalin Puisi Anak dengan Menggunakan Huruf Tegak Bersambung
Menyalin puisi anak dengan menggunakan huruf tegak bersambung hendaknya dilakukan dengan berbagai tahapan: 1. Pastikan siswa sudah mampu menulis huruf tegak bersambung. 2. Pastikan siswa sudah mampu menulis kalimat dengan memperhatikan penggunaan huruf kapital serta tanda baca. 3. Siswa diberikan contoh puisi dengan meperhatikan setiap baris puisi terdiri dari 3 – 5 kata.
Di Rumah Sakit Ibu tergolek lemah Kupandangi wajahnya, yang pucat Air mataku meleleh, tak teras Ya Tuhanku Sembuhkan Ibuku
4. Siswa diminta untuk menyalin puisi dengan menggunakan huruf tegak bersambung serta ,memperhatikan huruf kapital dan tanda baca.
122
Lembar Kerja Siswa Salinlah puisi berikut menggunakan huruf tegak bersambung pada baris di bawahnya!
Di Rumah Sakit
Ibu tergolek lemah
Kupandangi wajahnya, yang pucat
Air mataku meleleh, tak terasa
Ya Tuhanku
Sembuhkan Ibuku
123
Lampiran 5: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelompok Kontrol
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan
: SD Negeri 1 Pedes
Tema
: Peristiwa
Mata Pelajaran
: Bahasa Indonesia
Kelas / Semester
: II (Dua) / 2 (Dua)
Alokasi Waktu
: 3 jp X 35 menit
A. Standar Kompetensi 8. Menulis permulaan dengan mendeskripsikan benda disekitar dan menyalin puisi anak.
B. Kompetensi Dasar 8.2 Menyalin puisi anak dengan huruf tegak bersambung yang rapi.
C. Indikator Pencapaian Kompetensi 8.2.1 Menulis puisi dari buku atau papan dengan hruruf tegak bersambung.
D. Tujuan Pembelajaran Siswa dapat menulis kalimat menggunakan huruf tegak bersambung.
E. Materi Pembelajaran Menulis Tegak Bersambung
F. Metode Pembelajaran Metode Pembelajaran: a. Ceramah b. Tanya Jawab c. Pemberian tugas 124
G. Kegiatan Pembelajaran 1. Kegiatan Pendahuluan a. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dan berdoa. b. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, yaitu Menulis Tegak Bersambung. 2. Kegiatan Inti a. Eksplorasi Guru menulis kalimat di papan tulis. b. Elaborasi 1) Siswa menyalin kalimat yang ditulis Guru menggunakan huruf tegak bersambung di buku masing-masing. 2) Siswa menyampaikan hasil pekerjaannya di depan kelas. c. Konfirmasi Siswa dan guru bertanya jawab mengenai materi yang belum jelas. 3. Kegiatan Penutup Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam kepada seluruh siswa.
H. Penilaian Pembelajaran, Remidial dan Pengayaan 1. Teknik Penilian Proses
: Unjuk Kerja dan Tes Tertulis
2. Instrumen Penilian Penilaian Proses : Mengerjakan LKS 3. Pembelajaran Pengayaan a. Remedial, bagi siswa yang memperoleh nilai KD < KKM: 1) Mengikuti program pembelajaran kembali dengan memberikan pembahasan soalsoal uji kompetensi (menjelaskan kembali penyelesaian soal-soal). 2) Memberikan tugas yang berkaitan dengan indikator. 3) Melakukan ujian perbaikan. b. Pengayaan bagi siswa yang memperoleh nilai KD > KKM: Siswa diberikan tugas yang disesuaikan dengan indikator. 125
I. Bahan dan Sumber Belajar 1. Bahan a. Papan tulis b. Spidol 2. Sumber Belajar Suyatno, dkk. 2008. Indahnya Bahasa dan Sastra Indonesia: untuk SD/MI Kelas II. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. (Halaman 114-117).
Bantul, 08 Maret 2017 Mengetahui Peneliti,
Guru Kelas II B,
Anik Susilawati
Aprilia Dina Widiyawati
NIP. 197805302014062002
NIM. 13108241145
126
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan
: SD Negeri 1 Pedes
Tema
: Peristiwa
Mata Pelajaran
: Bahasa Indonesia
Kelas / Semester
: II (Dua) / 2 (Dua)
Alokasi Waktu
: 3 jp X 35 menit
A. Standar Kompetensi 8. Menulis permulaan dengan mendeskripsikan benda disekitar dan menyalin puisi anak.
B. Kompetensi Dasar 8.2 Menyalin puisi anak dengan huruf tegak bersambung yang rapi.
C. Indikator Pencapaian Kompetensi 8.2.2 Menulis puisi dari buku atau papan dengan hruruf tegak bersambung.
D. Tujuan Pembelajaran Siswa dapat menulis tegak bersambung dari buku atau papan dengan huruf tegak bersambung.
E. Materi Pembelajaran Menulis Tegak Bersambung
F. Metode Pembelajaran Metode Pembelajaran: a. Ceramah b. Tanya Jawab c. Pemberian tugas
127
G. Kegiatan Pembelajaran 1. Kegiatan Pendahuluan a. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dan berdoa. b. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, yaitu Menulis Tegak Bersambung. 2. Kegiatan Inti a. Eksplorasi Guru menulis puisi di papan tulis. b. Elaborasi 1) Siswa menyalin puisi yang terdapat pada buku menggunakan huruf tegak bersambung. 2) Siswa menyampaikan hasil tulisannya di depan kelas. c. Konfirmasi Siswa dan guru bertanya jawab mengenai materi yang belum jelas. 3. Kegiatan Penutup Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam kepada seluruh siswa.
H. Penilaian Pembelajaran, Remidial dan Pengayaan 1. Teknik Penilian Proses
: Unjuk Kerja dan Tes Tertulis
2. Instrumen Penilian Penilaian Proses : Mengerjakan LKS 3. Pembelajaran Pengayaan a. Remedial, bagi siswa yang memperoleh nilai KD < KKM: 1) Mengikuti program pembelajaran kembali dengan memberikan pembahasan soalsoal uji kompetensi (menjelaskan kembali penyelesaian soal-soal). 2) Memberikan tugas yang berkaitan dengan indikator. 3) Melakukan ujian perbaikan. b. Pengayaan bagi siswa yang memperoleh nilai KD > KKM: Siswa diberikan tugas yang disesuaikan dengan indikator.
128
I. Bahan dan Sumber Belajar 1. Bahan a. Papan tulis b. Spidol 2. Sumber Belajar Suyatno, dkk. 2008. Indahnya Bahasa dan Sastra Indonesia: untuk SD/MI Kelas II. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. (Halaman 114-117).
Bantul, 09 Maret 2017 Mengetahui Peneliti,
Guru Kelas II B,
Anik Susilawati
Aprilia Dina Widiyawati
NIP. 197805302014062002
NIM. 13108241145
129
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan
: SD Negeri 1 Pedes
Tema
: Peristiwa
Mata Pelajaran
: Bahasa Indonesia
Kelas / Semester
: II (Dua) / 2 (Dua)
Alokasi Waktu
: 3 jp X 35 menit
A. Standar Kompetensi 8. Menulis permulaan dengan mendeskripsikan benda disekitar dan menyalin puisi anak.
B. Kompetensi Dasar 8.2 Menyalin puisi anak dengan huruf tegak bersambung yang rapi.
C. Indikator Pencapaian Kompetensi 8.2.3 Menulis puisi dari buku atau papan dengan hruruf tegak bersambung.
D. Tujuan Pembelajaran Siswa dapat menulis tegak bersambung dari lagu yang dinyanyikan dengan huruf tegak bersambung.
E. Materi Pembelajaran Menulis Tegak Bersambung
F. Metode Pembelajaran Metode Pembelajaran: a. Ceramah b. Tanya Jawab c. Pemberian tugas
130
G. Kegiatan Pembelajaran 1. Kegiatan Pendahuluan a. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dan berdoa. b. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, yaitu Menulis Tegak Bersambung. 2. Kegiatan Inti a. Eksplorasi Guru menyanyikan lagu “Tik – Tik Bunyi Hujan”. b. Elaborasi 1) Siswa menyalin lagu “Tik – Tik Bunyi Hujan” menggunakan huruf tegak bersambung. 2) Siswa menyampaikan hasil tulisannya serta menyanyikan lagu di depan kelas. c. Konfirmasi Siswa dan guru bertanya jawab mengenai materi yang belum jelas. 3. Kegiatan Penutup Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam kepada seluruh siswa.
H. Penilaian Pembelajaran, Remidial dan Pengayaan 1. Teknik Penilian Proses
: Unjuk Kerja dan Tes Tertulis
2. Instrumen Penilian Penilaian Proses : Mengerjakan LKS 3. Pembelajaran Pengayaan a. Remedial, bagi siswa yang memperoleh nilai KD < KKM: 1) Mengikuti program pembelajaran kembali dengan memberikan pembahasan soalsoal uji kompetensi (menjelaskan kembali penyelesaian soal-soal). 2) Memberikan tugas yang berkaitan dengan indikator. 3) Melakukan ujian perbaikan. b. Pengayaan bagi siswa yang memperoleh nilai KD > KKM: Siswa diberikan tugas yang disesuaikan dengan indikator. 131
I. Bahan dan Sumber Belajar 1. Bahan a. Papan tulis b. Spidol 2. Sumber Belajar Suyatno, dkk. 2008. Indahnya Bahasa dan Sastra Indonesia: untuk SD/MI Kelas II. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. (Halaman 114-117).
Bantul, 10 Maret 2017 Mengetahui Peneliti,
Guru Kelas II B,
Anik Susilawati
Aprilia Dina Widiyawati
NIP. 197805302014062002
NIM. 13108241145
132
Lampiran 6: Hasil Dokumentasi Pretest Kelompok Eksperimen
133
134
135
136
137
138
Lampiran 7: Hasil Dokumentasi Perlakuan (Treatment) 1
139
140
141
142
143
144
Lampiran 8: Hasil Dokumentasi Perlakuan (Treatment) 2
145
146
147
148
149
150
Lampiran 9: Hasil Dokumentasi Perlakuan (Treatment) 3 dan Posttest Kelompok Eksperimen
151
152
153
154
155
156
Lampiran 10: Hasil Dokumentasi Pretest Kelompok Kontrol
157
158
159
160
161
Lampiran 11: Hasil Dokumentasi Posttest Kelompok Kontrol
162
163
164
165
166
Lampiran 12: Nilai Pretest dan Posttest Kelompok Eksperimen 1. NC Kriteria Pre Post Pre Post 2 Pre Post 3 Pre Post 4 Pre Post 5 Pre Post 6 Pre Post 7 Pre Post 8 Pre Post Jumlah Pretest Jumlah Posttest 1
1 5 10 3 7 10 10 3 5 4 10 3 7 10 7 7 7 45 63
2 5 9 3 7 10 10 4 5 3 9 3 7 10 6 6 7 44 60
3. AR Kriteria Pre Post 1 2 3 4 5 6 7 8
Pre Post Pre Post Pre Post Pre Post Pre Post Pre Post Pre Post Pre Post
1 11 16 7 9 10 10 7 8 13 14 9 8 9 10 10 12
2 11 15 8 10 10 10 9 9 12 14 7 5 9 10 10 13
Baris 3 4 5 5 13 5 3 4 9 8 7 7 7 8 3 3 7 8 4 4 10 10 3 3 8 8 3 3 9 7 5 5 8 7 33 34 72 61
Baris 3 4 12 9 15 18 9 9 10 10 10 8 10 10 9 9 9 9 11 13 10 14 7 9 8 8 8 10 10 10 11 11 13 14
2. RA Kriteria Pre 5 5 13 3 7 10 10 3 7 4 10 3 8 3 8 5 9 36 72
Post Pre Post 2 Pre Post 3 Pre Post 4 Pre Post 5 Pre Post 6 Pre Post 7 Pre Post 8 Pre Post Jumlah Pretest Jumlah Posttest
6 5 10 3 8 10 10 3 8 4 8 3 8 3 8 5 8 36 68
1
1 13 16 8 9 10 10 8 9 10 13 9 9 9 10 10 12 77 88
2 11 16 8 9 10 10 8 9 11 14 8 9 9 10 6 7 75 90
Baris 3 4 9 9 16 13 7 7 10 10 10 10 10 10 8 8 9 9 11 13 14 14 9 9 9 9 9 6 10 10 10 10 13 14 73 72 91 89
1 5 9 5 8 10 10 8 9 7 11 7 6 9 10 10 11
2 9 17 7 9 10 10 9 9 8 11 8 8 9 10 10 12
Baris 3 4 7 5 13 6 7 9 10 8 7 7 10 9 8 7 9 8 10 10 11 13 8 7 8 8 9 6 10 10 10 7 11 7
4. AK Kriteria Pre 5 12 18 8 10 10 10 9 9 11 14 8 8 9 10 10 13
Post
6 11 16 8 10 10 10 9 9 12 14 8 8 9 10 10 14
1 2 3 4 5 6 7 8
167
Pre Post Pre Post Pre Post Pre Post Pre Post Pre Post Pre Post Pre Post
5 10 18 8 9 10 10 9 10 10 13 9 9 8 10 10 14 74 93
6 6 8 8 9 10 10 8 9 12 12 9 9 9 10 10 13 72 80
5 13 16 7 9 10 10 9 10 10 13 8 8 9 10 10 11
6 9 13 7 9 10 10 8 9 10 12 8 8 8 10 10 11
Jumlah Pretest Jumlah Posttest
73 86
76 86
5. AU Kriteria Pre Post 1
Pre Post 2 Pre Post 3 Pre Post 4 Pre Post 5 Pre Post 6 Pre Post 7 Pre Post 8 Pre Post Jumlah Pretest Jumlah Posttest
1 5 12 3 9 10 10 3 8 4 13 3 7 3 8 5 7 36 74
2 5 5 3 8 10 10 3 3 4 7 3 7 3 8 5 7 36 55
7. AF Kriteria Pre Post 1 2 3 4 5 6 7 8
Pre Post Pre Post Pre Post Pre Post Pre Post Pre Post Pre Post Pre
1 9 10 7 6 10 10 7 8 7 8 7 7 9 9 7
2 5 12 9 8 10 10 8 8 7 12 7 8 9 9 9
77 85
78 93
Baris 3 4 5 5 5 13 3 3 9 8 7 7 9 9 3 3 3 7 4 4 7 9 3 3 7 7 3 3 8 10 5 5 7 11 33 33 55 74
Baris 3 4 5 5 7 9 8 8 8 10 7 7 8 9 5 8 7 8 9 7 10 8 7 5 8 6 7 9 10 10 9 9
77 92
77 91
Jumlah Pretest Jumlah Posttest
61 74
70 86
66 82
58 69
76 87
70 82
1 10 18 8 9 10 10 8 9 10 14 8 9 9 10 9 13 72 92
2 13 19 8 10 10 10 8 9 12 14 10 9 9 10 10 14 80 95
Baris 3 4 5 5 15 15 9 8 9 9 7 7 8 9 9 8 9 9 11 10 14 14 9 8 9 9 9 9 10 8 10 10 13 12 69 65 87 85
5 13 18 7 10 10 10 9 10 10 14 8 9 7 10 5 12 74 94
6 10 16 8 9 10 10 8 9 12 14 9 9 9 8 10 13 76 88
1 9 18 8 9 10 10 9 9 11 12 7 8 9 10 11
2 10 17 9 8 10 10 8 9 10 13 8 9 9 10 9
Baris 3 4 10 10 15 18 9 8 9 9 6 7 7 10 9 9 9 9 11 11 14 13 8 8 9 9 8 9 10 10 9 9
5 11 18 7 10 10 10 9 9 9 13 9 9 9 10 9
6 9 15 8 9 10 10 8 9 9 13 9 9 8 10 9
6. AM Kriteria Pre 5 5 15 3 10 10 10 3 8 4 9 3 8 3 10 5 12 36 82
Post
6 5 15 3 8 10 10 3 8 4 8 3 8 3 10 5 11 36 78
1
Pre Post 2 Pre Post 3 Pre Post 4 Pre Post 5 Pre Post 6 Pre Post 7 Pre Post 8 Pre Post Jumlah Pretest Jumlah Posttest 8. BA Kriteria Pre
5 11 13 7 9 10 10 7 8 8 10 5 6 9 10 7
Post
6 9 13 9 8 10 10 7 7 10 11 6 5 9 10 9
1 2 3 4 5 6 7 8
168
Pre Post Pre Post Pre Post Pre Post Pre Post Pre Post Pre Post Pre
Post Jumlah Pretest Jumlah Posttest
7 62 66
9 63 77
9. CL Kriteria Pre Post 1
Pre Post 2 Pre Post 3 Pre Post 4 Pre Post 5 Pre Post 6 Pre Post 7 Pre Post 8 Pre Post Jumlah Pretest Jumlah Posttest
1 9 12 8 8 10 10 8 8 9 11 8 8 9 10 9 12 70 79
2 9 13 7 8 10 10 8 8 9 12 8 9 9 10 9 13 69 84
11. DG Kriteria Pre Post 1 2 3 4 5 6 7
Pre Post Pre Post Pre Post Pre Post Pre Post Pre Post Pre Post
1 5 12 3 8 10 10 3 8 4 10 3 8 7 9
2 5 10 3 7 10 10 3 8 4 10 3 8 6 10
13 57 71
10 58 70
Baris 3 4 9 5 5 5 8 9 9 8 7 7 7 7 8 8 9 8 9 10 11 10 9 8 9 8 9 9 10 10 9 9 12 13 68 65 72 69
Baris 3 4 5 5 10 5 3 3 8 9 7 7 7 7 3 3 8 8 4 4 13 10 3 3 9 8 7 6 10 9
8 64 74
11 69 75
Post Jumlah Pretest Jumlah Posttest
11 74 87
8 73 84
10 71 82
11 71 89
13 73 92
13 70 88
1 9 13 7 9 10 10 5 8 10 12 7 8 7 8 7 11 62 79
2 9 14 7 8 10 10 5 9 9 12 7 9 6 10 7 12 60 85
Baris 3 4 10 5 14 11 9 8 9 10 8 8 9 10 7 8 8 9 10 10 11 12 8 8 8 8 9 9 8 10 12 9 14 13 73 65 81 69
5 10 15 7 10 10 10 7 9 10 14 8 9 9 10 9 14 70 91
6 9 13 8 10 10 10 8 8 9 12 8 9 9 10 9 13 72 87
1 5 14 3 7 10 10 3 8 4 11 3 6 10 10
2 5 13 3 8 10 10 3 8 4 11 3 7 10 8
Baris 3 4 5 5 9 13 3 4 7 8 7 7 10 10 3 3 7 8 4 4 10 13 3 3 8 8 3 3 8 10
5 5 15 3 9 10 10 3 9 4 13 3 8 3 10
6 5 13 3 8 10 10 3 9 4 13 3 7 3 10
10. CR Kriteria Pre 5 9 13 6 7 10 10 7 9 10 10 8 8 9 7 9 13 68 77
Post
6 9 10 8 8 10 10 8 8 9 12 8 9 9 10 9 13 70 80
1
Pre Post 2 Pre Post 3 Pre Post 4 Pre Post 5 Pre Post 6 Pre Post 7 Pre Post 8 Pre Post Jumlah Pretest Jumlah Posttest 12. DA Kriteria Pre
5 5 13 3 7 10 10 4 7 4 10 3 8 6 9
Post
6 5 10 3 8 10 10 4 8 3 11 3 8 6 9
1 2 3 4 5 6 7
169
Pre Post Pre Post Pre Post Pre Post Pre Post Pre Post Pre Post
8
Pre Post Jumlah Pretest Jumlah Posttest
5 10 40 75
6 11 40 74
13. FF Kriteria Pre Post 1
Pre Post 2 Pre Post 3 Pre Post 4 Pre Post 5 Pre Post 6 Pre Post 7 Pre Post 8 Pre Post Jumlah Pretest Jumlah Posttest
1 9 15 8 8 10 10 8 9 9 12 7 7 9 10 8 9 68 80
2 10 14 8 9 10 10 7 9 9 12 8 9 9 10 9 13 70 86
15. FR Kriteria Pre Post 1 2 3 4 5 6 7
Pre Post Pre Post Pre Post Pre Post Pre Post Pre Post Pre
1 9 18 7 10 10 10 9 9 7 14 8 9 8
2 9 18 8 9 10 10 8 9 8 14 8 6 9
6 10 38 75
5 12 36 68
Baris 3 4 7 7 8 10 7 7 9 7 9 9 8 8 7 7 8 8 10 7 11 11 7 7 8 8 8 9 10 10 8 9 9 11 63 62 71 73
Baris 3 4 10 9 16 18 9 8 9 9 10 9 10 9 8 8 8 9 9 10 13 13 8 6 6 8 9 9
5 10 40 74
5 11 39 75
8
Pre Post Jumlah Pretest Jumlah Posttest
7 13 45 79
6 9 44 74
5 10 33 69
5 13 34 83
5 14 36 88
5 12 36 82
1 7 9 6 7 10 10 3 7 7 10 7 7 9 10 8 9 52 69
2 8 12 8 10 10 10 5 8 6 12 8 9 9 9 7 10 61 80
Baris 3 4 6 6 7 8 8 9 8 9 7 7 10 10 5 7 6 8 4 7 7 9 9 7 9 7 7 8 8 8 7 7 9 8 53 58 64 67
5 8 15 7 9 10 10 5 8 10 12 7 8 8 9 7 9 62 80
6 9 12 7 9 10 10 6 7 7 10 8 8 8 8 8 10 63 74
2 9 15 8 9 10 10 8 9 10 14 8 8 9
Baris 3 4 9 10 13 16 8 9 8 9 7 7 9 9 8 7 8 8 10 10 12 12 9 6 9 6 9 9
5 11 16 9 9 10 10 7 8 10 12 8 9 9
6 11 12 8 9 10 10 8 8 10 11 8 8 9
14. FA Kriteria Pre 5 9 15 7 9 10 10 8 9 10 13 7 9 9 10 9 10 69 85
Post
6 9 11 8 9 10 10 8 8 6 12 8 9 9 8 8 12 66 79
1
Pre Post 2 Pre Post 3 Pre Post 4 Pre Post 5 Pre Post 6 Pre Post 7 Pre Post 8 Pre Post Jumlah Pretest Jumlah Posttest 16. FN Kriteria Pre
5 9 19 8 10 10 10 9 10 11 14 9 9 9
Post
6 9 18 8 10 10 10 8 9 10 15 5 8 9
1 2 3 4 5 6 7
170
Pre Post Pre Post Pre Post Pre Post Pre Post Pre Post Pre
1 9 13 7 8 10 10 7 8 9 12 8 8 9
Post 8 Pre Post Jumlah Pretest Jumlah Posttest
10 8 13 66 93
10 8 14 68 90
10 8 12 71 84
2 5 12 7 10 10 10 7 8 11 12 7 9 9 9 11 10 67 80
Baris 3 4 5 5 7 8 8 8 8 9 7 8 10 10 3 3 6 8 4 3 7 9 3 3 9 7 3 9 8 8 5 9 9 8 38 46 64 67
17. GA Kriteria Pre Post 1
Pre Post 2 Pre Post 3 Pre Post 4 Pre Post 5 Pre Post 6 Pre Post 7 Pre Post 8 Pre Post Jumlah Pretest Jumlah Posttest
1 9 9 7 7 10 10 7 7 12 10 8 8 8 9 10 10 72 69
19. KM Kriteria Pre Post 1 2 3 4 5 6
Pre Post Pre Post Pre Post Pre Post Pre Post Pre Post
1 11 13 8 7 10 10 8 8 12 12 8 8
2 15 13 9 7 10 10 9 9 14 12 8 8
10 9 13 68 89
Baris 3 4 11 14 18 18 8 9 10 9 9 9 10 9 8 8 10 10 12 12 14 14 9 6 8 9
10 9 14 74 96
10 8 14 67 94
Post 8 Pre Post Jumlah Pretest Jumlah Posttest
10 8 12 67 81
10 8 13 70 88
10 8 12 68 81
10 9 12 68 89
10 9 12 73 86
10 8 12 72 80
2 11 18 7 9 10 10 9 9 11 14 8 6 9 10 11 14 76 90
Baris 3 4 16 13 16 18 10 9 9 9 10 10 10 9 10 9 8 9 10 14 13 13 8 9 6 8 10 9 10 10 12 13 14 13 88 86 84 89
5 14 16 9 10 10 10 9 10 14 14 9 9 10 10 12 14 43 80
6 12 18 10 10 10 10 10 9 14 15 8 8 9 10 11 14 84 94
2 8 14 7 9 10 10 7 9 10 12 7 10
Baris 3 4 6 6 8 10 7 8 9 7 7 8 8 8 8 3 8 8 4 3 11 11 3 3 8 8
5 5 15 7 9 10 10 4 9 4 13 3 9
6 6 11 7 9 10 10 3 8 4 12 3 9
18. GF Kriteria Pre 5 5 15 3 9 10 10 3 8 4 12 3 8 6 9 9 9 43 80
Post
6 6 12 8 9 10 10 3 7 3 10 3 8 9 8 6 10 48 74
1
Pre Post 2 Pre Post 3 Pre Post 4 Pre Post 5 Pre Post 6 Pre Post 7 Pre Post 8 Pre Post Jumlah Pretest Jumlah Posttest
1 11 18 7 10 10 10 8 9 11 14 8 9 9 10 10 13 74 93
20. RF Kriteria Pre 5 14 16 9 9 10 10 8 9 12 14 9 9
Post
6 11 15 9 10 10 10 8 10 11 14 8 8
1 2 3 4 5 6
171
Pre Post Pre Post Pre Post Pre Post Pre Post Pre Post
1 9 15 7 8 10 10 7 9 10 12 7 7
7
Pre Post 8 Pre Post Jumlah Pretest Jumlah Posttest
9 9 12 12 78 79
10 6 13 12 88 77
9 10 12 14 78 94
10 10 12 15 80 94
10 10 12 15 84 92
10 10 12 14 79 91
2 5 12 8 9 10 10 8 8 7 12 7 8 8 9 7 9 60 77
Baris 3 4 5 5 7 9 8 8 8 10 7 7 8 9 5 8 7 8 9 7 10 8 7 5 8 6 7 8 10 10 8 9 13 10 56 57 71 70
5 11 13 7 9 10 10 7 8 8 10 5 6 9 10 7 8 64 74
6 9 13 9 8 10 10 7 7 10 11 6 5 9 10 9 11 69 75
21. AL Kriteria Pre Post 1
Pre Post 2 Pre Post 3 Pre Post 4 Pre Post 5 Pre Post 6 Pre Post 7 Pre Post 8 Pre Post Jumlah Pretest Jumlah Posttest
1 7 10 6 7 10 10 7 8 7 8 7 7 8 9 7 7 59 66
7
Pre Post 8 Pre Post Jumlah Pretest Jumlah Posttest
172
9 10 9 9 68 80
8 10 13 12 67 86
7 10 7 9 44 71
10 10 6 11 47 73
6 10 8 10 47 85
7 8 7 12 47 79
Lampiran 13: Nilai Pretest dan Posttest Kelompok Kontrol
1. KK
2. KP
Kriteria Pre Post 1
Pre Post 2 Pre Post 3 Pre Post 4 Pre Post 5 Pre Post 6 Pre Post 7 Pre Post 8 Pre Post Jumlah Pretest Jumlah Posttest
1 16 16 7 7 10 10 10 10 13 14 8 7 10 10 14 14 88 88
2 13 15 8 8 10 10 9 10 13 14 8 7 10 10 14 14 85 88
Baris 3 4 13 14 18 14 8 10 8 10 7 7 7 7 8 9 9 10 10 14 13 14 7 7 6 7 4 10 10 10 13 13 14 14 70 85 80 86
Kriteria Pre 5 16 `6 7 8 10 10 10 10 14 14 8 8 10 10 14 14 89 90
3. LA Post
2 3 4 5 6 7
1
Pre Post 2 Pre Post 3 Pre Post 4 Pre Post 5 Pre Post 6 Pre Post 7 Pre Post 8 Pre Post Jumlah Pretest Jumlah Posttest
1 5 5 7 7 10 10 10 10 8 7 6 7 10 10 13 14 69 70
2 5 5 8 8 10 10 10 10 6 12 6 7 10 10 14 14 69 76
Baris 3 4 5 5 6 5 9 9 10 10 7 7 7 7 10 10 10 10 4 4 11 11 7 6 8 8 10 10 10 10 14 14 14 14 66 65 76 75
5 5 6 7 7 10 10 10 10 8 12 8 8 10 10 14 14 72 77
6 6 6 8 8 10 10 10 10 7 11 8 8 10 10 14 14 73 77
2 13 5 8 7 10 10 7 7 10 4 8 8 9 9
Baris 3 4 5 5 5 5 8 8 8 8 10 9 10 10 8 7 6 8 7 11 5 6 8 8 8 8 9 9 9 9
5 14 14 7 7 10 10 8 8 10 4 8 7 9 9
6 11 9 8 7 10 10 7 8 12 6 8 7 9 9
4. MB
Kriteria Pre 1
Post
6 13 13 8 8 10 10 9 10 13 13 8 7 10 10 14 14 85 85
Pre Post Pre Post Pre Post Pre Post Pre Post Pre Post Pre Post
1 10 9 7 7 10 10 8 7 12 12 8 8 10 10
2 10 9 7 7 10 10 8 8 13 13 7 7 10 10
Baris 3 4 5 5 8 7 9 9 10 9 7 7 9 9 8 8 8 8 12 13 12 13 5 5 5 5 9 9 9 10
Kriteria Pre 5 13 9 7 7 10 10 8 7 12 12 7 8 10 10
Post
6 14 12 8 8 10 10 8 8 14 11 8 8 10 10
1 2 3 4 5 6 7
173
Pre Post Pre Post Pre Post Pre Post Pre Post Pre Post Pre Post
1 12 12 7 8 10 10 8 7 11 4 8 8 9 9
8
Pre Post Jumlah Pretest Jumlah Posttest
13 13 78 76
13 13 78 77
13 13 68 75
13 13 69 74
13 13 80 76
13 13 85 80
5. MR Post 1
Pre Post 2 Pre Post 3 Pre Post 4 Pre Post 5 Pre Post 6 Pre Post 7 Pre Post 8 Pre Post Jumlah Pretest Jumlah Posttest
1 13 18 7 10 10 10 8 9 12 14 8 9 9 10 12 13 79 83
2 13 18 7 9 10 10 9 9 12 14 8 6 10 10 12 14 81 90
Baris 3 4 18 18 16 18 10 9 9 9 10 10 10 9 10 9 8 9 14 14 13 13 8 9 6 8 10 10 10 10 14 15 12 13 94 94 84 89
Post
4 5 6
12 12 77 62
11 10 66 61
12 11 69 65
9 11 75 70
7 11 72 67
Post
6 15 18 10 10 10 10 10 9 14 15 8 8 10 10 14 14 91 94
1 5 5 3 3 10 10 3 3 4 4 3 3 10 10 7 7 45 45
2 5 5 3 3 10 10 3 3 4 4 3 3 10 10 6 6 44 44
Baris 3 4 5 5 5 5 3 4 3 4 7 7 7 7 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 5 5 5 5 33 34 34 35
5 5 5 3 3 10 10 3 3 4 4 3 3 3 3 5 5 36 36
6 5 5 3 3 10 10 3 3 4 4 3 3 3 3 5 5 36 36
1
Pre Post 2 Pre Post 3 Pre Post 4 Pre Post 5 Pre Post 6 Pre Post 7 Pre Post 8 Pre Post Jumlah Pretest Jumlah Posttest
2 18 18 19 9 10 10 9 9 14 14 6
Baris 3 4 16 18 16 18 9 9 9 9 10 9 10 9 8 9 8 9 13 13 13 13 6 8
5 19 19 7 7 10 10 10 10 14 14 9
6 18 18 8 8 10 10 9 9 15 15 8
8. NS
Kriteria Pre
3
11 13 76 71
Kriteria Pre 5 16 19 7 7 10 10 9 10 14 14 9 9 10 10 15 14 90 93
7. MJ
2
Pre Post Jumlah Pretest Jumlah Posttest
6. MF
Kriteria Pre
1
8
Pre Post Pre Post Pre Post Pre Post Pre Post Pre
1 7 7 7 7 10 10 3 3 7 7 7
2 8 8 8 8 10 10 5 5 6 6 8
Baris 3 6 6 8 8 7 7 5 5 4 4 9
Kriteria Pre 4 6 6 9 9 7 7 7 7 7 7 7
5 8 8 7 7 10 10 5 5 10 10 7
Post
6 9 9 7 7 10 10 6 6 7 7 8
1 2 3 4 5 6
174
Pre Post Pre Post Pre Post Pre Post Pre Post Pre
1 18 18 10 10 10 10 9 9 14 14 9
Post 7 Pre Post 8 Pre Post Jumlah Pretest Jumlah Posttest
7 6 6 7 7 53 53
8 9 9 7 7 61 61
9 7 7 7 7 53 53
7 8 8 7 7 58 58
7 8 8 7 7 62 62
8 8 8 8 8 63 63
9. NH Post 1
Pre Post 2 Pre Post 3 Pre Post 4 Pre Post 5 Pre Post 6 Pre Post 7 Pre Post 8 Pre Post Jumlah Pretest Jumlah Posttest
1 14 14 6 6 10 10 9 9 7 7 8 8 10 10 10 10 74 74
2 13 13 8 8 10 10 8 8 1 1 8 8 10 10 13 13 81 81
Baris 3 4 13 12 13 12 8 8 8 8 10 9 8 9 8 8 8 8 9 10 9 10 8 6 8 6 10 10 10 10 13 11 13 11 79 74 77 74
Post
4
6 10 10 12 12 84 84
8 10 10 13 13 89 89
9 10 10 14 14 93 93
8 10 10 14 14 92 92
2 5 5 3 3 10 10 3 3 4 4 3 3 10 10 6 6 44 44
Baris 3 4 5 5 5 5 3 4 3 4 7 7 7 7 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 5 5 5 5 33 34 33 34
5 16 16 7 7 10 10 9 9 14 14 9 9 10 10 14 14 89 89
Post
6 12 12 7 7 10 10 8 8 12 12 5 5 10 10 13 13 77 77
1
Pre Post 2 Pre Post 3 Pre Post 4 Pre Post 5 Pre Post 6 Pre Post 7 Pre Post 8 Pre Post Jumlah Pretest Jumlah Posttest
1 5 5 3 3 10 10 3 3 4 4 3 3 10 10 7 7 45 45
5 34 34 5 5 3 3 10 10 3 3 4 4 3 3 5 5 36 36
6 5 5 3 3 10 10 3 3 4 4 3 3 3 3 5 5 36 36
2 8 8 8 8 10 10 5 5
Baris 3 4 6 6 6 6 10 10 10 9 7 7 7 7 5 7 5 7
5 8 8 7 7 10 10 5 5
6 9 9 7 7 10 10 6 6
12. RA
Kriteria Pre
3
6 10 10 14 14 90 90
Kriteria Pre
11. RE
2
9 10 10 13 13 93 93
10. PB
Kriteria Pre
1
Post 7 Pre Post 8 Pre Post Jumlah Pretest Jumlah Posttest
Pre Post Pre Post Pre Post Pre Post
1 5 5 3 3 10 10 3 3
2 5 5 3 3 10 10 3 3
Baris 3 5 5 3 3 7 7 3 3
Kriteria Pre 4 5 5 3 3 7 7 3 3
5 5 5 3 3 10 10 3 3
Post
6 5 5 3 3 10 10 3 3
1 2 3 4
175
Pre Post Pre Post Pre Post Pre Post
1 7 7 6 6 10 10 3 3
5
Pre Post 6 Pre Post 7 Pre Post 8 Pre Post Jumlah Pretest Jumlah Posttest
4 4 3 3 10 10 5 5 36 36
4 4 3 3 3 3 5 5 36 36
4 4 3 3 3 3 5 5 33 33
4 4 3 3 3 3 5 5 33 33
4 4 3 3 3 3 5 5 36 36
4 4 3 3 3 3 5 5 36 36
13. RF Post 1
Pre Post 2 Pre Post 3 Pre Post 4 Pre Post 5 Pre Post 6 Pre Post 7 Pre Post 8 Pre Post Jumlah Pretest Jumlah Posttest
1 9 9 7 7 10 10 4 4 10 10 7 7 9 9 9 9 65 65
2 8 8 7 7 10 10 4 4 10 10 7 7 8 8 10 10 64 64
Baris 3 4 6 6 6 6 8 8 8 8 7 8 7 8 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 7 10 7 10 5 5 7 6 43 46 45 47
6 6 8 8 9 9 7 7 61 61
4 4 9 9 7 7 7 7 55 55
7 7 7 7 8 8 7 7 59 58
10 10 7 7 8 8 7 7 62 62
7 7 8 8 8 8 8 8 63 63
2 12 15 8 8 10 10 8 9 10 14 8 8 10 10 12 13 78 87
Baris 3 4 12 13 13 16 9 10 9 9 7 7 9 9 8 7 8 8 11 10 12 12 9 6 9 6 10 10 10 10 12 11 12 12 78 74 82 82
5 5 5 7 7 10 10 4 4 4 4 3 3 6 6 8 8 47 47
Post
6 6 6 7 7 10 10 3 3 4 4 3 3 7 7 7 7 47 47
1
Pre Post 2 Pre Post 3 Pre Post 4 Pre Post 5 Pre Post 6 Pre Post 7 Pre Post 8 Pre Post Jumlah Pretest Jumlah Posttest
1 13 13 7 9 10 10 7 8 9 12 8 8 10 10 12 12 76 82
5 13 16 10 9 10 10 8 8 10 12 8 8 10 10 11 12 80 85
6 12 12 8 8 10 10 8 8 10 11 8 8 10 10 12 12 78 79
2 8 8 7 7 10
Baris 3 6 6 7 7 7
5 5 5 7 7 10
6 6 6 7 7 10
16. YS
Kriteria Pre Post
3
7 7 7 7 5 5 7 7 52 52
Kriteria Pre
15. SH
2
Pre Post 6 Pre Post 7 Pre Post 8 Pre Post Jumlah Pretest Jumlah Posttest
14. SK
Kriteria Pre
1
5
Pre Post Pre Post Pre
1 5 5 3 3 10
2 5 5 3 3 10
Baris 3 5 5 3 3 7
Kriteria Pre 4 5 5 3 3 7
5 5 5 3 3 10
Post
6 5 5 3 3 10
1 2 3
176
Pre Post Pre Post Pre
1 9 9 7 7 10
4 6 6 8 8 7
Post 4 Pre Post 5 Pre Post 6 Pre Post 7 Pre Post 8 Pre Post Jumlah Pretest Jumlah Posttest
10 3 3 4 4 3 3 3 3 5 5 36 36
10 3 3 4 4 3 3 3 3 5 5 36 36
7 3 3 4 4 3 3 3 3 5 5 33 33
7 3 3 4 4 3 3 3 3 5 5 33 33
10 3 3 4 4 3 3 3 3 5 5 36 36
10 3 3 4 4 3 3 3 3 5 5 36 36
17. YV
Post 4 Pre Post 5 Pre Post 6 Pre Post 7 Pre Post 8 Pre Post Jumlah Pretest Jumlah Posttest
10 7 7 10 10 7 7 8 8 6 6 63 63
7 3 3 4 4 3 3 7 7 7 7 44 44
7 3 3 3 3 3 3 10 10 5 6 45 46
10 4 4 4 4 3 3 6 6 5 6 44 45
10 3 3 4 4 3 3 7 7 5 5 45 45
2 5 8 7 8 10 10 7 5 4 6 8 8 9 9 12 7 62 61
Baris 3 4 5 5 6 6 8 8 8 9 7 10 7 7 6 8 5 7 5 6 4 7 8 8 9 7 9 9 7 8 9 11 10 7 61 65 53 58
5 14 8 7 7 10 10 8 5 4 10 7 7 9 8 11 7 70 62
6 9 9 7 7 10 10 8 6 6 7 7 8 9 8 11 8 67 63
18. HT
Kriteria Pre Post Pre Post 2 Pre Post 3 Pre Post 4 Pre Post 5 Pre Post 6 Pre Post 7 Pre Post 8 Pre Post Jumlah Pretest Jumlah Posttest 1
1 9 9 7 7 10 10 7 7 10 10 7 7 9 9 10 9 69 68
2 8 8 7 7 10 10 7 7 10 10 7 7 8 8 10 9 67 66
Baris 3 4 6 6 6 6 7 8 7 8 7 7 7 7 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 7 10 7 10 9 9 9 9 46 49 46 49
1 5 5
2 5 5
Baris 3 4 5 5 5 5
Kriteria Pre 5 5 5 7 7 10 10 4 4 4 4 3 3 6 6 10 11 49 50
6 6 6 7 7 10 10 3 3 4 4 3 3 7 7 7 7 47 47
5 5 5
6 5 5
Post Pre Post 2 Pre Post 3 Pre Post 4 Pre Post 5 Pre Post 6 Pre Post 7 Pre Post 8 Pre Post Jumlah Pretest Jumlah Posttest 1
19. JP Kriteria Pre Post 1
10 7 7 10 10 7 7 9 9 5 5 64 64
Pre Post
177
1 12 7 8 7 10 10 7 3 4 7 8 7 9 5 13 7 71 53
2
Pre Post 3 Pre Post 4 Pre Post 5 Pre Post 6 Pre Post 7 Pre Post 8 Pre Post Jumlah Pretest Jumlah Posttest
3 3 10 10 3 3 4 4 3 3 10 10 7 7 45 45
3 3 10 10 3 3 4 4 3 3 10 10 6 6 44 44
3 3 7 7 3 3 4 4 3 3 3 4 5 5 33 34
4 4 7 7 3 3 4 4 3 3 3 4 5 5 34 35
3 3 10 10 3 3 4 4 3 3 3 3 5 5 36 36
3 3 10 10 3 3 4 4 3 3 3 3 5 5 36 36
178
Lampiran 14: Studi Dokumentasi Kelompok Eksperimen
Siswa menulis contoh huruf berjambul
Peneliti memberikan contoh huruf tegak bersambung
Siswa menyebutkan jumlah baris setiap
Siswa dbimbing menulis huruf tegak
huruf
bersambung
179
Peneliti memberikan contoh penulisan
Siswa dbimbing menulis kata menjadi
kata menjadi kalimat
kalimat
Siswa menyalin puisi anak dengan
Siswa mengerjakan soal
menggunakan huruf tegak bersmabung
180
Lampiran 15: Studi Dokumentasi Kelompok Kontrol
Siswa menyalin kalimat yang di tulis
Siswa menulis puisi anak
peneliti dengan huruf tegak bersambung
Siswa menyanyikan lagu “Tik-Tik Bunyi
Siswa mengerjakan soal
Hujan”
181
Lampiran 16: Surat Keterangan Validasi Instrumen Penelitian
182
183
184
Lampiran 17: Surat Keterangan Uji Instrumen
185
Lampiran 18: Surat Ijin Penelitian
186
187
188
Lampiran 19: Surat Keterangan Penelitian
189