424 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 5 Tahun ke-5 2016
UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MELALUI STRATEGI MENULIS TERBIMBING PADA SISWA KELAS IVB SD NEGERI CEPIT SEWON THE EFFORT TO IMPROVE SKILL OF DESCRIPTIVE WRITING THROUGH GUIDEDWRITING STRATEGY ON THE STUDENTS BATCH IVB OF SDN CEPIT SEWON
Oleh: Elsa Monita, PGSD/PSD,
[email protected].
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan menulis karangan deskripsi pada pembelajaran bahasa Indonesia melalui strategi menulis terbimbing pada siswa kelas IVB SD Negeri Cepit Sewon Bantul.Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IVB SD Negeri Cepit Sewon yang berjumlah 20 siswa dengan objek penelitian keterampilan menulis karangan deskripsi melalui strategi menulis terbimbing. Metode pengumpulan data adalah tes, observasi dan dokumentasi. Analisis data menggunakan analisis deskriptif kuantitatif dan analisis deskripsi kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah diterapkannya strategi menulis terbimbing, keterampilan menulis karangan deskripsi mengalami peningkatan. Hasil penelitian menunjukkan nilai rata-rata kelas pada kondisi awal adalah 61 dengan persentase ketuntasan sebesar 15%. Nilai rata-rata kelas pada siklus I meningkat menjadi 64 dengan ketuntasan 30% yaitu meningkat sebasar 15% dari kondisi awal, dan rata-rata kelas pada siklus II meningkat lagi menjadi 79 dengan ketuntasan sebesar 80% yaitu meningkat sebanyak 50%. Kata Kunci: karangan deskripsi, strategi menulis terbimbing, kelas IV SD. Abstract This research aimed to improve skills of descriptive writing on the bahasa Indonesia learning through guided-writing strategy of the students’ batch IVB at the public elementary school of Cepit sewon bantul.The research was a class action research. The research subject was the students’ batch IVB of the public elementary school of cepit sewon which numbered 20 students by research object was skills of descriptive writing through guided-writing strategy. Data collecting method was test, observation and documentation. Data analysis used quantitative and qualitative descriptive analysis. The research result showed that after implementing guided-writing strategy, the skills of descriptive writing had improvement. The research result showed that the average score in the class on the beginning condition was 61 with the completeness percentage was 15%. The class average score on the cycle I improved into 64 with the completeness 30%; that improved as many 15% from the beginning condition. On the cycle II, the skill improved into 79 with the 80% completeness, it improved as many 50%. Keywords: descriptive writing, guided-writing strategy, batch IV of elementary school.
Meningkatkan Keterampilan Menulis ... ( Elsa Monita) 425
membuat karangan deskripsi hal yang perlu
PENDAHULUAN Mata pelajaran Bahasa Indonesia adalah
diperhatikan
program untuk mengembangkan pengetahuan,
disampaikan
mempertinggi
diterima oleh pembaca (Ade Hikmat, 2013: 89).
kemampuan
berbahasa
dan
adalah harus
tepat
objek
sehingga
mampu
Siswa
Indonesia. Pada dasarnya, kemampuan berbahasa
mengembangkan konsep-konsep mereka sendiri,
ada empat yaitu menyimak, berbicara, membaca
yang kadang kala terlihat aneh menurut jalan
dan menulis ( Tarigan, 2013: 1).
pikiran
karena
dengan
berbahasa berbahasa
meningkatkan
adalah
dewasa
berusaha
(Ahmad
untuk
Rofi’udin
penting
1998/1999: 188). Pada tingkat sekolah dasar
dapat
siswa lebih cenderung menuliskan suatu objek
seseorang
pengetahuan
orang
dasar
yang
menumbuhkan sikap positif terhadap Bahasa
Keterampilan
sekolah
detail
maupun
yang ada di lingkungannya.
satu
Karangan deskripsi merupakan karangan
bahasa
yang menggambarkan suatu objek sehingga
Indonesia di sekolah dasar yang memegang
pembaca seakan bisa melihat, mendengar atau
peranan penting ialah pembelajaran menulis.
merasa objek yng digambarkan itu. Objek yang
Menulis
yang
dideskripsikan dapat berupa benda, manusia atau
produktif dan ekspresif (Tarigan, 2013: 3).
tempat. Ciri-cirinya ada objek yang digambarkan.
Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa
Melalui keterampilan menulis karangan deskripsi,
yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara
siswa dapat mengembangkan kreativitas dan
tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan
dapat mempergunakan bahasa sebagai sarana
orang lain.
untuk berkomunikasi.
mengungkapkan aktivitas
dan
isi
pikirannya.
materi
pembelajaran
merupakan
Keterampilan
Salah
suatu
kegiatan
menulis
merupakan
Mendeskripsikan
suatu
obyek
pada
keterampilan berbahasa biasanya paling akhir
prinsipnya adalah menuangkan pikiran, gagasan,
dikuasai
berarti
penglihatan terhadap suatu obyek tersebut untuk
perasaan,
dapat diketahui oleh orang lain yang dapat di
pengalaman, dan hal lain melalui tulisan (Z
tuangkan dalam bentuk tulisan maupun lisan.
Musaba, 2012: 24). Pembelajaran keterampilan
Setiap
menulis pada jenjang sekolah dasar merupakan
mendeskripsikan suatu obyek, namun dalam
landasan
menuangkan buah pikiran secara teratur dan
oleh
seseorang.
mengungkapkan
untuk
buah
Menulis
pikiran,
persiapan
menuju
jenjang
manusia
memiliki
kemampuan
terorganisasi ke dalam suatu tulisan tidak mudah.
pendidikan yang lebih tinggi. Peran guru dalam proses pembelajaran
Banyak orang yang pandai
berbicara dan
dituntut untuk memberikan motivasi menulis
berpidato, tetapi mereka masih kurang mampu
karangan
menuangkan dalam sebuah tulisan.
deskripsi
pada
siswa
dalam deskripsi
Pembelajaran menulis dapat mulai diajarkan
merupakan hasil karangan yang menggambarkan
pada masa anak-anak memperoleh pendidikan
benda, manusia, atau tempat tertentu. Dalam
dasar. Biasanya pemberian pembelajaran menulis
pembelajaran
di
kelas.
Karangan
426 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 5 Tahun ke-5 2016
diberikan pada saat anak-anak masuk usia SD.
tersebut, siswa masih perlu bimbingan dari guru,
Oleh sebab itu pembelajaran menulis disekolah
kesadaran siswanya sendiri dan juga pemilihan
dasar harus ditangani dengan sungguh-sungguh.
srategi menulis yang lebih membantu siswa untuk
Minimnya
aktif menuangkan gagasannya.
pembelajaran
dan
penerapan disebabkan
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru
kebanyakan guru hanya memberikan pelajaran
kelas diperoleh bahwa keterampilan menulis yang
yang bersifat membaca pengetahuan tentang
diajarkan di SDN Cepit selama ini menggunakan
bahasa ataupun sastra saja. Selain itu juga
metode ceramah. Siswa diminta mengerjakan
kurangnya kebebasan siswa untuk menuliskan
LKS dalam bentuk teori atau menjelaskan tentang
sesuatu
dengan
unsur-unsur dari tulisan tanpa media dan strategi
keinginannya. Guru belum menggunakan strategi
yang memberikan kesempatan kepada siswa
yang tepat untuk meningkatkan kreativitas siswa
mengembangkan keterampilan menulisnya. Peran
dalam menulis.
guru sangat dominan dalam proses pembelajaran.
keterampilan
yang
menulis
siswa
disenanginya
sesuai
Berdasarkan hasil observasi pada tanggal 24
Siswa kurang aktif dan sering kali metode
oktober 2014 di SD Negeri Cepit, keterampilan
ceramah ini menimbulkan kebosanan bagi siswa
siswa untuk menulis masih sangat terbatas,
dalam menulis sehingga karya yang dihasilkan
keruntututan dan kelogisan antara kalimat satu
siswa kurang memuaskan.
dengan kalimat yang lain, antara paragraf dengan
Idealnya, proses pembelajaran guru berepran
paragraf berikutnya sehingga akan membentuk
sebagai
sebuah karangan yang baik dan utuh. Hal ini
pembelajaran keterampilan menulis karangan
dialami siswa kelas IVB SD Negeri Cepit,
deskripsi,
hambatan-hambatan tersebut yaitu daya imajinasi
memberikan contoh menulis karangan deskripsi
siswa masih kurang, penulisan kata sering
yang baik serta memberikan motivasi dan
menggunakan bahasa daerah, dan kurang dapat
bimbingan
mengembangkan ide. Kurangnya motivasi dari
aktivitas
guru
keterampilan
untuk
berlatih
mengembangkan
motivator
guru
pada
dan
fasilitator.
berperan
siswa
menulis.
penting
saat
Untuk
menulis
Pada
untuk
melaksanakan meningkatkan
siswa,
guru
perlu
keterampilan menulis. Dari 20 orang jumlah
melakukan hal-hal tersebut. Kurangnya waktu
siswa kelas IVB masih terdapat kurang lebih 11
untuk berlatih menulis juga strategi yang kurang
siswa yang belum mencapai nilai standar.
sesuai dapat menyebabkan hasil tulisan kurang
Perolehan nilai minimal siswa pada pembelajaran
maksimal.
keterampilan menulis adalah 65. Pengamatan
Peristiwa yang sering terjadi pada proses
yang dilakukan di SD Negeri Cepit menunjukkan
pembelajaran keterampilan menulis adalah siswa
bahwa keterampilan menulis masih tergolong
akan menulis jika di minta oleh guru. selain itu
rendah. Hal ini dapat dilihat dari nilai siswa yang
siswa
belum memenuhi nilai standar yaitu minimal
Beberapa faktor yang menyebabkan hal itu terjadi
siswa mendapat 75. Berdasarkan kenyataan
karena
juga
siswa
jarang
masih
untuk
belum
latihan
menulis.
mampu
untuk
Meningkatkan Keterampilan Menulis ... ( Elsa Monita) 427
menuangkan ide pikirannya ke dalam suatu
Dalam penelitian ini peneliti mengambil judul
tulisan. Pemahaman siswa terhadap karangan
“Upaya Meningkatkan Keterampilan Menulis
deskripsi masih sangat kurang, sehingga untuk
Karangan Deskripsi Melalui Strategi Menulis
menuliskan sebuah tulisan berdasarkan objek
Terbimbing pada Siswa Kelas IVB SD Negeri
yang ada pun siswa masih kurang mampu.
Cepit”.
Untuk mengatasi rendahnya keterampilan
METODE PENELITIAN
menulis karangan deskripsi maka diperlukan
Jenis penelitian
suatu strategi yang tepat. Salah satu strategi yang
Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian
dianggap
dalam
Tindakan Kelas (PTK) secara kolaboratit. Model
pembelajaran menulis karangan deskripsi adalah
penelitian yang digunakan yaitu mengacu pada
dengan strategi menulis terbimbing. Strategi
model yang dikembangkan oleh
menulis terbimbing membantu siswa untuk
Kemmis dan Robbin Mc Taggart, Kurt Lewin,
mengembangkan keterampilan menulis secara
yang dimulai dengan perencanaan (planning),
aktif. Fungsi guru adalah sebagai mitra bertukar
aksi/tindakan (action), observasi (observing), dan
pendapat, motivator, narasumber dalam proses
refleksi (reflecting).
menulis. Blake dan Spenato (Saleh Abbas, 2006:
Setting Penelitian
efektif
untuk
diterapkan
138) mengemukakan bahwa, strategi menulis
Stephen
Penelitian ini akan dilaksanakan di SDN
terbimbing merupakan salah satu strategi yang
Cepit,
berdasar pada pendekatan proses menulis dan
pelaksanaan
dapat meningkatkan keterampilan menulis serta
semester genap tahun ajaran 2014/2015 pada
pencapaian hasil pembelajaran.
bulan Maret-Mei 2015.
Lebih lanjut disampaikan bahwa strategi ini
pada
siswa
kelas
penelitian
IV
SD
dilaksanakan
dengan pada
Subjek dan Objek Penelitian
memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada
Subyek penelitian ini pada siswa kelas IV SD
siswa untuk memilih dan mengembangkan topik
Negeri Cepit yang jumlah siswanya 20 anak,
yang disenangi sehingga siswa merasa lebih
terdiri dari 9 laki-laki dan 11 perempuan.
bertanggung jawab atas tulisannya (Saleh Abbas,
Sedangkan objek penelitian yang akan diteliti
2006: 137). Strategi ini dianggap sesuai karena
adalah keterampilan menulis karangan deskripsi
dengan memberikan kesempatan seluas-luasnya
melalui Strategi Menulis Terbimbing pada Siswa
diharapkan siswa dapat menuangkan gagasan dan
Kelas IV SD Negeri Cepit Sewon.
buah pikirnanya terhadap suatu obyek ke dalam
Desain Penelitian
tulisan.
Penelitian tindakan kelas yang akan peneliti
Berdasarkan uraian latar belakang di atas
lakukan adalah penelitian tindakan kelas dengan
maka peneliti bermaksud menerapkan strategi
menggunakan model Kemmis dan Mc Taggart.
menulis terbimbing tersebut untuk mengatasi
Penelitian tersebut dilakukan melalui empat pada
masalah kesulitan siswa kelas IVB SD Negeri
setiap siklus adalah sebagai berikut:
Cepit terkait materi menulis karangan deskripsi.
428 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 5 Tahun ke-5 2016
1) Perencanaan (planning), adalah persiapan
pelaksanaan pembelajaran dengan penerapan pendekatan yang terdapat pada lembar observasi
tindakan pembelajaran. 2) Tindakan (action), adalah tahap untuk
pelaksanaan pembelajaran dengan penerapan
mengimplementasi rencana tindakan yang
strategi menulis terbimbing. Data pelaksanaan
disusun secara kolaboratif.
pembelajaran
(observasi),
3) Pengamatan pengamatan
yang
yang
terdapat
pada
lembar
adalah
observasi pelaksanaan pembelajaran dianalisis
untuk
secara deskriptif kualitatif untuk tiap siklus. Data
dilakukan
mengetahui seluruh efektivitas tindakan
tersebut
atau
tentang
pembelajaran pada siklus selanjutnya. Selain itu,
berbagai kelemahan (kekurangan) tindakan
data kualitatif juga diambil dari kegiatan proses
yang dilakukan.
pembelajaran
mengumpulkan
4) Refleksi
informasi
(reflecting),
adalah
kegiatan
berguna
untuk
rencana
berdasarkan
perbaikan
lembar
penilaian
observasi.
analisis tentang hasil observasi hingga
Data kuantitatif berasal dari hasil tes yang
memunculkan program atau perencanaan
diadakan setiap siklusnya. Tes ini dilakukan
baru.
setiap siklus kemudian diadakan perbandingan persentase nilai siswa sebelum dan setelah
Teknik dan Istrumen Pengumpulan Data Metode
pengumpulan
data
yang
dimaksudkan dalam peneiltian ini adalah caracara
yang
dipergunakan
mengumpulkan diperlukan
rerata kelas maka dicari dengan rumus berikut. ∑�
×=∑�
untuk
dapat
informasi-informasi
yang
Sedangkan untuk menghitung persentase
Metode
nilai yang memenuhi KKM menggunakan rumus
dalam
pengumpulan
pembelajaran dengan tindakan. Untuk mencari
data
penelitian. dalam
penelitian
ini
berikut.
menggunakan metode tes dan observasi. Instrument
yang
digunakan
untuk
mengumpulkan data ini terdiri dari instrumen
�
∑
� � �� � ∑ �
��
=�
%
utama yaitu lembar kerja siswa yang berbentuk
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
hasil karya tulis karangan deskripsi siswa dan
Hasil Penelitian
lembar
observasi
yang
berguna
untuk
Penelitian
diawali
dengan
melakukan
memperoleh data tentang aktivitas dalam proses
kegiatan pra tindakan yang dilaksanakan pada
pembelajaran.
bulan Maret. Secara garis besar kegiatan yang
Teknik Analisis Data
dilakukan
pada
pra
tindakan
yaitu,
siswa
Penelitian yang digunakan pada penelitian ini
mendengarkan penjelasan dari guru. Untuk
tergolong dalam penelitian deskriptif kualitatif
mendeskripsikan suatu objek siswa hanya diminta
dan kuantitatif.
untuk membayangkan objek tanpa menggunakan
Data kualitatif yaitu data yang berupa informasi berbentuk kalimat yang berasal dari
media atau mengamati langsung objek tersebut. Dalam
proses
pembelajaran
siswa
menulis
Meningkatkan Keterampilan Menulis ...( Elsa Monita)
karangan
deskripsi
secara
mandiri
tanpa
429
siswa dapat melihat kesalahan pada tulisan
bimbingan dari guru sehingga siswa terlihat tidak
temannya
aktif dan kurang antusias menuangkan gagasan
tulisannya.
pada karangannya.
Gambar 1. Hasil observasi siswa pada siklus 1 dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Kriteria Skor rata-rata per Persentase siswa Nilai 17 39% terendah Nilai 30 68% tertinggi
Siklus I 1.
Perencanaan tindakan Pada
siklus
I,
menentukan
pelaksanaan
tindakan,
menggunakan
Strategi
menyusun Menulis
waktu RPP
Terbimbing,
menyiapkan media pembelajaran, menyiapkan dan menyusun lembar obsevasi aktivitas guru, lembar aktivitas siswa. 2.
pertemuan. Guru mengecek kehadiran siswa, guru memberikan apersepsi, menyampaikan tujuan guru
pembelajaran
kepada
menyampaikan siswa,
materi
memberikan
pertanyaan yang menantang agar dapat menarik perhatian siswa, menyiapkan media pembelajaran yang digunakan sebagai perantara dalam proses belajar
mengajar,
dan
memberikan
penghargaan/reward kepada siswa yang bertanya ataupun menanggapi pertanyaan dari guru dan siswa, guru bersama siswa menyimpulkan hasil belajar mengajar dan memberikan kesempatan kepada siswa menuangkan ide dan gagasannya dalam karya tulis karangan deskripsinya. 3.
observasi terhadap aktivitas menulis karangan siswa
dalam
penerapan Strategi menulis terbimbing dengan menggunakan lembar observasi. Berdasarkan hasil observasi aktivitas guru dan siswa dapat dinyatakan bahwa secara umum dapat berjalan Namun
melalui
strategi
menulis
siswa <75%, dari hasil yang diperoleh tersebut belum menunjukkan kriteria keberhasilan. 4.
Refleksi. Refleksi dilakukan pada setiap akhir siklus,
untuk
mengetahui
dalam
proses
sejauh
mana
tujuan
pembelajaran dengan strategi menulis terbimbing pada materi keterampilan menulis karangan deskripsi dapat tercapai. Kegiatan refleksi ini dilakukan untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan tindakan yang telah dilakukan. Dalam kegiatan
refleksi
ini,
guru
dan
peneliti
mengadakan diskusi untuk megevaluasi hasil pelaksnaan tindakan, peniaian proses, masalahmasalah yang muncul dan segala yang berkaitan
pembelajaran
Observer melakukan pengamatan
baik.
memperbaiki
dengan tindakan yang dilakukan. Pelaksanaan
Pengamatan
dengan
dapat
terbimbing, diperoleh hasil skor masing-masing
Tindakan siklus I dilaksanakan tiga kali
pembelajaran,
tidak
Berdasarkan tabel di atas analisis penilaian
deskripsi
Pelaksanaan tindakan
namun
revisi
beberapa siswa mengalami kesulitan misalnya
dengan
menerapkan
strategi
menulis terbimbing belum maksimal, guru belum memberikan contoh karangan yang baik dalam bentuk tulisan sebelum meminta siswa menulis karangan deskripsi. Guru hanya memberikan contoh karangan deskripsi secara lisan. Selain itu
430 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 5 Tahun ke-5 2016
beberapa siswa masih enggan bertanya pada saat
memberikan apersepsi, menyampaikan tujuan
merevisi tulisan temannya.
pembelajaran,
guru
menyampaikan
materi
mengikuti
pembelajaran kepada siswa, membuat bagan
pembelajaran keterampilan menulis karangan
kerangka karangan di papan tulis kemudian
deskripsi dengan strategi menulis terbimbing
meminta siswa untuk mengisi bagian bagan
belum maksimal. Misalnya, pada saat guru
kerangka karangan yang kosong. Siswa diberi
berkeliling membimbing, siswa lain asyik bicara
kesempatan
dan bermain dengan temannya. Bimbingan yang
deskripsikan. Guru membimbing siswa dalam
diberikan guru juga masih kurang maksimal
menulis karangan deskripsi.
karena hanya terfokus kepada beberapa siswa
3. Pengamatan
Aktivitas
siswa
dalam
mengamati
objek
yang
di
yang rajin bertanya. Refleksi pada siklus pertama
Secara umum, pelaksanaan tindakan siklus
ini dilakukan agar peneliti dan guru menemukan
kedua ini mengalami peningkatan. Hal ini
jalan keluar terhadap permasalahan-permasalahan
terbukti dari hasil keterampilan menulis siswa
yang muncul pada siklus pertama. Refleksi siklus
dari pra tindakan ke siklus I dan siklus II. Selain
pertama juga dilakukan guru dan peneliti untuk
itu
rencana perbaikan pada siklus kedua. Sebagai
deskripsi
bahan pertimbangan guru dalam melaksanakan
dihasilkan juga semakin rapi dan terstruktur. Ide-
siklus kedua, maka intensitas guru dalam
ide siswa yang dituangkan pada karangan juga
membimbing siswa perlu ditingkatkan, serta guru
semakin baik dan tidak terlalu luas. Guru sudah
dapat menjelaskan lebih rinci mengenai materi
sangat
tentang karangan deskripsi, ejaan dan tanda baca
berkeliling dari meja ke meja juga untuk
yang digunakan. Guru juga dapat mencari solusi
memotivasi siswa.
lain untuk mempublikasikan hasil karangan
4.
siswa.
waktu
penyelesaian
semakin cepat
aktif
menulis
karangan
dan tulisan
membimbing
siswa
yang
dengan
Refleksi. Pembelajaran
menulis karangan deskripsi
Siklus II
melalui strategi menulis terbimbing menunjukkan
1.
Perencanaan tindakan
adanya
Perencanaan tindakan pada siklus kedua ini
menulis karangan. Hal ini dapat diketahui dari
sama dengan perencanaan siklus I. Namun, yang membedakannya adalah perlakuan guru terhadap
peningkatan
terhadap
keterampilan
hasil observasi dan tes menulis. Pelaksanaan
pembelajaran
dengan
siswa yaitu lebih memfokuskan bimbingan
menerapkan strategi menulis tebimbing pada
kepada siswa. Materi yang disampaikan pada
siklus
siklus kedua ini masih sama dengan siklus
maksimal. Guru sudah aktif membimbing dan
pertama yaitu mengenai karangan deskripsi.
memotivasi siswa dari meja ke meja dalam
2.
Pelaksanaan tindakan
melaksanakan
Tindakan siklus II dilaksanakan tiga kali
deskripsi. Selain itu, siswa sudah berani bertanya
pertemuan. Guru mengecek kehadiran siswa, guru
kepada guru jika mengalami kesulitan dalam
dua
sudah
dilakukan
kegiatan
guru
menulis
dengan
karangan
Meningkatkan Keterampilan Menulis ...( Elsa Monita)
431
kesalahan-
sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran.
kesalahan menulis karangan deskripsi dapat
Guru juga sudah melaksanakan penerapan strategi
diatasi, terlebih dalam penggunaan tanda baca
menulis
yang sesuai dengan EYD.
pembelajaran berjalan dengan baik dan lancar.
mengerjakan
tugas.
Sehingga
terbimbing
secara
optimal
agar
mengarang
Siswa sudah dibimbing guru dalam proses
deskripsi siswa juga terlihat dalam kegiatan
menulis karangan deskripsi mulai dari proses
pembelajaran dan antusias siswa pada proses
pengamatan objek, pemilihan judul, pembuatan
pembelajaran
Hal
kerangka karangan, menulis karangan deskripsi,
tersebut menunjukkan adanya respon positif dari
proses editing hingga publikasi hasil karya siswa.
siswa
pembelajaran
Hal ini sesuai dengan pendapat Saleh Abbas
keterampilan menulis karangan deskripsi. Guru
(2006: 138) siswa dibimbing untuk dapat
sudah sangat aktif membimbibg siswanya dan
mempublikasikan
siswa juga merasa terbantu dengan adanya
memberikan bimbingan kepada siswa dengan
bimbingan guru.
cara mengamati siswa dari meja ke meja. Namun
Pembahasan
masih terdapat kekurangan seperti guru hanya
Peningkatan
kemampuan
mengarang
dalam
berlangsung.
mengikuti
hasil
tulisannya.
Guru
Penelitian tindakan kelas ini bermula dari
membimbing beberapa siswa, sehingga siswa lain
kedatangan peneliti ke SD Negeri Cepit untuk
kurang diperhatikan. Pada saat guru menjelaskan
melakukan observasi tahap awal yaitu mencari
materi tentang karangan deskripsi siswa kurang
permasalahan
memperhatikan
yang
ada.
peneliti
memiliki
sehingga
pada
saat
proses
kesempatan mengamati langsung kegiatan pra
menulis siswa mengalami kesulitan. Siswa juga
tindakan guru belum memberikan tindakan
masih takut untuk mengungkapkan pendapatnya
seperti, membimbing siswa dalam menulis,
di depan teman-temannya. Siswa cenderung
memotivasi siswa, dan memberikan kesempatan
hanya diam atau ramai dengan temannya. Namun,
siswa untuk mengamati suatu objek secara
secara keseluruhan siswa-siswa sudah mulai
langsung. Sehingga siswa yang mencapai KKM
antusias dalam mengikuti pembelajaran karena
pada materi ini hanya 3 siswa. Hal ini
guru menjelaskan tidak hanya sekedar ceramah,
menunjukkan bahwa nilai keterampilan menulis
akan
karangan deskripsi siswa kelas IVB masih sangat
perpustakaan
rendah. Pada hasil observasi tindakan pra siklus
dideskripsikan secara langsung.
ini menunjukkan bahwa nilai rata-rata siswa
tetapi
Pada
mengajak sebagai
siklus
1
siswa objek
sudah
mengamati yang
terlihat
akan
adanya
masih rendah yaitu 1222 dengan nilai tertinggi 78
peningkatan pada hasil mengarang deskripsi. Hal
dan nilai terendah 49.
ini terbukti sudah ada banyak siswa yang nilainya
Pada siklus I guru menerapkan strategi
memenuhi KKM. Penerapan strategi menulis
menulis terbimbing pada materi keterampilan
terbimbing, selain dapat meningkatkan keaktifan
menulis karangan deskripsi. Pada pelaksanaan
siswa dalam proses menulis karangan deskripsi,
tindakan pembelajaran guru sudah melaksanakan
juga mampu meningkatkan nilai rata-rata kelas.
432 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 5 Tahun ke-5 2016 Meningkatkan Keterampilan Menulis ... ( Elsa Monita)
Dalam pembelajaran siklus 1, nilai rata-rata kelas
dalam kegiatan pembelajaran sudah meningkat.
meningkat sebesar 3 dari nilai pra tindakan
Pada siklus 1, siswa masih enggan bertanya pada
sebesar 61 menjadi 64. Sementara persentase
guru jika mengalami kesulitan., siswa juga
siswa yang telah mencapai KKM pada siklus 1
kurang berani mengungkapakan hasil tulisannya
meningkat 15% dari 15% pada pra tindakan
di depan kelas pada siklus 2, siswa lebih berani
menjadi 30% pada siklus 1.
membacakan hasi karyanya di depan kelas.
Dalam menulis karangan deskripsi, siswa
Keaktifan siswa yang lebih meningkat pada
sudah mengetahui aspek-aspek yang ada dalam
siklus 2 ini, dikarenakan guru menyampaikan
karangan, namun belum dapat menerapkannya
materi pelajaran diselingi gurauan dengan siswa,
secara maksimal. Dari hasil penilaian yang
komunikasi antara siswa danguru dan siswa
dilakukan,maka
bahwa
dalam pembelajaran. Siswa sangat terbantu
persentase siswa yang memenuhi KKM belum
dengan bimbingan yang diberikan oleh guru
mencapai 75% serta strategi menulis terbimbing
karena siswa dapat menanyakan tentang hal-hal
belum dilaksanakan dengan baik karena guru
yang belum mereka pahami.
dapat
disimpulkan
belum membing secara maksimal. untuk itu
Kegiatan pada siklus 2, sudah diberikan
penelitian dilanjutkan ke siklus 2 dengan
tindakan sesuai yang telah direncanakan. Guru
memperhatikan
sudah berupaya secara optimal untuk menerapkan
kelemahan-kelemahan
pada
siklus 1 dan berusaha memperbakinya.
strategi menulis terbimbing pada siswa. secara
Pada siklus 2, kegiatan pembelajaran masih
aktif guru selalu memberikan bimbingan kepada
dilakukan tentang menulis karangan deskripsi,
siswanya baik pada saat menjelaskan materi
namun objek yang digunakan berbeda hal ini
maupun pada saat mengerjakan tugas. Pada saat
dilakukan agar siswa memperoleh pengalaman
pembelajaran,
yag berbeda dan sesuai dengan kehidupan siswa
bagaimana menghasilkan karangan yang baik
sehari-hari. Pada siklus 2, siswa mengamati ruang
disertai dengan contoh konkret.
kelas IVB yang akan digunakan untuk baan mengarang.
siswa
diberi
contoh-contoh
Pelaksanaan pembelajaran menulis karangan deskripsi sudah terlihat lebih efektif dibandingkan
Hasil penelitian pada siklus 2 menunjukkan
dengan siklus 1. Pada siklus 2 guru sudah sangat
bahwa dalam mengelolah kelas sudah mengalami
aktif berkeliling dari meja ke meja memberikan
peningkatan yang tajam. Hal tersebut dilihat dari
bimbingan tentang tugas yang dikerjakan siswa.
kegiatan guru yang lebih aktif membimbing
Guru terlihat lebih aktif dan kreatif dalam
siswanya sehingga proses pembelajaran dapat
membimbing siswa-siswanya. Jika guru memberi
sesuai dengan yang direncanakan. Interaksi antara
kesempatan untuk bertanya, banyak siswa yang
guru dan siswa pada siklus 2 ini lebih meningkat
berebut untuk bertanya. Demikian pula pada saat
dibandingkan dengan siklus 1. Pada siklus 1, guru
guru memberi kesempatan untuk membacakan
aktif berkeliling dari meja ke meja untuk
hasil tulisannya di depan kelas. Bagi siswa yang
membimbing siswa-siswanya. keaktifan siswa
memperoleh nilai hasil karangan yang baik akan
Meningkatkan Keterampilan Menulis ...( Elsa Monita)
433
mendapat penghargaan yaitu diberi kesempatan
meningkat melalui penerapan strategi menulis
untuk mempublikasikan tulisannya di kelas IVA.
terbimbing.
Hal ini dilakukan untuk memotivasi siswa lain
keterampilan menulis karangan deskripsi terlihat
agar lebih berani dalam mengungkapkan hasil
pada nilai rata-rata kelas pada awalnya hanya
tulisannya.
sebesar 64 pada siklus 1, meningkat pada akhir
Adapun
hasil
peningkatan
Penerapan strategi menulis terbimbing, selain
siklus menjadi 79. Peningkatan keterampilan
dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam
menulis karangan deskripsi melalui penerapan
menulis
mampu
strategi menulis terbimbing dilaksanakan dengan
meningkatkan nilai rata-rat kelas. Hal ini dapat
membimbing siswa menentukan judul karangan,
dilihat dari adanya peningkatan nilai rata-rata
membimbing siswa mengembangkan karangan,
sebesar 3 dari nilai rata-rata kelas siklus 1 sebesar
melakukan perbaikan dan penyuntingan serta
64 meningkat menjadi 79 pada siklus 2.
membimbing
Sementara persentase siswa yang telah mencapai
tulisan.
KKM pada siklus 2 meningkat 50%, dari 30%
Saran :
pada siklus 1 menjadi 80% pada siklus 2.
1. Bagi Guru
karangan
deskripsi,
juga
Pelaksanaan tindakan pada siklus 2 sudah
Berdasarkan
siswa
hasil
mempublikasikan
hasil
penelitian
telah
yang
cukup efektif diterapkan dalam pembelajran dan
dilakukan, maka saran yang dapat diberikan oleh
penerapan strategi menulis terbimbing sudah
peneliti setelah melakukan penelitian ini antara
lebih optimal dari pada tindakan pada siklus
lain:
sebelumnya. Dengan penerapan strategi menulis terbimbing, aktivitas
siswa
menjadi
terbantu
menulis
karangan
deskripsi
memahami
langkah-langkah
dalam serta
pembelajaran
menulis karangan deskripsi. Dari data yang
a. Guru sebaiknya memberikan bimbingan pada siswa-siswanya dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi. b. Guru sebaiknya memperbaiki latihan-latihan mengarang deskripsi secara kontinu.
dihasilkan pada siklus 2, sudah menunjukkan
2. Bagi Siswa
bahwa
a. Siswa
pembelajran
memenuhi
yang
keberhasilan
dilakukan
penelitian,
sudah
sehingga
penelitian tidak perlu dilanjutkan ke siklus
dapat
menghasilkan
karangan deskripsi yang baik dan penggunaan tanda baca sesuai EYD b. Siswa
berikutnya.
hendaknya
hendaknya
meningkatkan
latihan
menulis karangan deskripsi secara kontinu. SIMPULAN DAN SARAN DAFTAR PUSTAKA
Kesimpulan Berdasarkan
hasil
penelitian
dan
pembahasan yang telah diuraikan pada BAB IV, maka dapat disimpulkan bahwa keterampilan menulis
karangan
deskripsi
siswa
dapat
Ade Hikmat dan Nani Solihati. (2013). Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Gramedia
434 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 5 Tahun ke-5 2016
Ahmad
Rofi’uddin
(1998/1999).
dan
Darmiyati
Pendidikan
Zuhdi.
Bahasa
dan
Sastra Indonesia di kelas Tinggi. Jakarta. Henry Guntur Tarigan. (2013).Menulis sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa Bandung . Saleh Abbas. (2006). Pembelajaran Bahasa Indonesia yang Efektif di Sekolah Dasar. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Direktorat
Jenderal
Pendidikan
Tinggi
Direktorat Ketenagaan. Zulkifli Musaba. (2012). Bahasa Indonesia untuk Mahasiswa. Pressindo.
Yogyakarta:
CV.Aswaja