BAB V PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MELALUI STRATEGI SKETSA PANORAMA
Pembelajaran menulis karangan deskripsi merupakan salah satu model peningkatan kemampuan siswa dalam menyampaikan pesan melalui tulisan. Peningkatan kemampuan siswa dilakukan melalui serangkaian kegiatan dalam tahap-tahap proses menulis. Adapun pesan yang disampaikan dalam tulisan merupakan pengetahuan dan pengalaman siswa dari hasil interaksi sosial di suatu lingkungan. Agar pesan itu dapat disampaikan dalam tulisan yang berjenis karangan deskripsi, siswa harus memiliki strategi dalam memilih, memilah dan menyusun pengetahuan dan pengalaman dari hasil interaksi sosial menjadi topik yang dituliskan dalam karangan deskripsi. Dalam konteks ini, strategi tersebut dinamakan Strategi Sketsa Panorama. Pembelajaran menulis karangan deskripsi melalui strategi sketsa panorama adalah sebuah model pembelajaran menulis untuk diimplementasikan kepada siswa kelas V berdasarkan standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SD Tahun 2006. dalam model ini, pengetahuan dan pengalaman siswa dari hasil interaksi
sosial
dijadikan
dasar
peningkatan
kemampuan
siswa
dalam
menyampaikan pesan secara tertulis. Pesan tersebut disampaikan oleh siswa dalam bentuk karangan deskripsi melalui strategi sketsa panorama.
193 193
194
A. Tujuan Pembelajaran Menulis Tujuan pembelajaran menulis yang dikembangkan dalam model merupakan penjabaran dari standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Bahasa Indonesia. Berikut adalah standar kompetensi dan kompetensi dasar yang menjadi dasar pengembangan tujuan pembelajaran menulis dalam model ini. Standar Kompetensi: Mengungkapkan pikiran, perasaan, informasi dan pengalaman secara tertulis dalam bentuk karangan, surat undangan, dan dialog tertulis. Kompetensi Dasar: Menulis karangan berdasarkan pengalaman dengan memperhatikan pilihan kata dan penggunaan ejaan. Berdasarkan uraian tersebut, tujuan utama pembelajaran menulis ini adalah meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis karangan berdasarkan pengalaman dengan memperhatikan pilihan kata dan penggunaan ejaan. Tujuan tersebut dijabarkan menjadi tujuan pembelajaran yang lebih spesifik sebagai berikut. 1. Siswa dapat memilih topik utama karangan berdasarkan pengalaman interaksi di suatu lingkungan sosial. 2. Siswa dapat memilih topik penjelas untuk menyampaikan topik utama dalam karangan. 3. Siswa dapat memilih kata untuk menyampaikan topik dalam karangan. 4. Siswa dapat menuliskan topik karangan sesuai dengan kaidah ejaan bahasa Indonesia.
195
B. Bahan Ajar Bahan ajar yang dikembangkan dalam pembelajaran adalah menulis karangan deskripsi. Pemilihan bahan ajar ini didasari oleh sejumlah pertimbangan. Menurut Temple (1988: 1), “Writing is the act of expressing thoughts by means of written symbols. No one understands exactly how we learn to do it, but it appears the we learn to write…. Children can discover how to write if adults surround them with print and encourage them to produce print of their own.” (Menulis adalah kegiatan menyampaikan hasil berpikir ke dalam lambang-lambang tertulis. Tidak ada seorang pun yang mengetahui dengan pasti bagaimana belajar menulis, tetapi itu muncul bersamaan pada saat kita belajar menulis …. Anak-anak dapat menemukan bagaimana cara untuk menulis apabila para orang dewasa di sekitar mereka menyediakan tulisan dan menyediakan peluang kepada mereka untuk menghasilkan tulisan sesuai dengan kemampuan mereka). Untuk itu, bahan ajar untuk belajar menulis adalah menyediakan kondisi dan peluang bagi siswa untuk melakukan kegiatan menulis sesuai dengan kemampuan siswa. Sejalan dengan itu, Tompkins (1994: 6-7) menegaskan, “Through experiences with writing, students learn to write. As students learn to write, they discover the uniqueness of written from oral language. The writing process is a way of looking of instructions in which the emphasis is shifted from student’s product to what students think and do as they write.” (Siswa dapat belajar menulis melalui penyediaan pengalaman menulis. Siswa dapat mempelajari keunikan dalam berbahasa tulis dibandingkan dengan berbahasa
196
lisan pada saat mereka belajar menulis. Untuk proses menulis merupakan salah satu cara mengembangkan langkah-langkah pembelajaran, siswa dapat menuliskan hasil pemikirannya dan menghasilkan tulisan sesuai dengan pemikiran mereka). Oleh karena itu, peningkatan kemampuan siswa dalam menulis dapat diupayakan dengan melibatkan siswa dalam proses menulis. Untuk itu, rangkaian kegiatan dalam proses menulis dapat dijadikan bahan ajar untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam belajar menulis. Karangan deskripsi merupakan salah satu jenis tulisan untuk mendeskripsikan, menggambarkan atau melukiskan suatu objek dengan katakata sehingga pembaca memiliki penghayatan seolah-olah mengalami atau menyaksikannya sendiri. Objek yang disampaikan dalam karangan dapat berupa manusia, tempat atau suasana, juga dapat berupa benda atau binatang. Ada tiga cara untuk mendeskripsikan, menggambarkan atau melukiskan objek dengan
kata-kata,
yakni:
ekspositoris,
impresionistik,
dan
subjektif.
Sedangkan langkah-langkahnya adalah (1) menentukan “apa” (objek atau topik utama) yang akan dideskripsikan, (2) merumuskan hal-hal (bahanbahan) untuk mendeskripsikan objek atau topik utama sesuai dengan tujuan penulisan, (3) menyusun topik yang dideskripsikan menjadi bagian awal, tengah, dan akhir, kemudian (4) menuliskan topik dalam bahasa tulis sesuai dengan ejaan bahasa Indonesia (Tompkins, 1994; Temple, 1988; Suparno, 2009; Santoso, 2004; Syafi’ie, 1988). Dibutuhkan strategi penalaran produktif dan pengendalian mekanisme psikofisik dalam melaksanakan rangkaian kegiatan menulis. Hal itu
197
dibutuhkan oleh penulis dalam memilih, memilah dan menyusun pengetahuan dan pengalaman untuk disampaikan dalam tulisan. Strategi penalaran produktif dengan pengendalian mekanisme psikofisik dalam menulis karangan deskripsi dibutuhkan ketika seseorang melakukan langkah-langkah penulisan. Dengan strategi tersebut, penulis dapat menemukan, memilih dan menyusun pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki menjadi topik karangan yang disampaikan dalam bahasa tulis. Dalam pembelajaran ini, hal tersebut dikembangkan menjadi langkah-langkah sebagai berikut. 1. Siswa mengobservasi atau memikirkan sebuah topik atau objek secara menyeluruh untuk memperoleh gambaran secara utuh tentang topik karangan beserta kemungkinan-kemungkinan yang berkaitan dengan hal itu. 2. Siswa merenung (berpikir) dengan proses asosiasi bebas untuk memunculkan gagasan, ide atau konsep-konsep yang berkaitan dengan topik utama yang akan disampaikan dalam karangan. 3. Siswa memilih setiap gagasan, ide atau konsep yang berhasil dimunculkan untuk mendeskripsikan topik utama karangan sehingga gagasan, ide atau konsep yang tidak dipandang relevan diabaikan. 4. Siswa mencatat atau mendaftar gagasan, ide atau konsep yang berhasil dipilih dalam bentuk kata-kata kunci atau frase. 5. Siswa memilah gagasan, ide atau konsep perihal topik utama karangan dalam bagian awal, tengah, dan akhir. Misalnya: siswa memilah gagasan, ide, atau konsep tersebut menjadi tiga bagian dalam bentuk peta konsep.
198
Awal
Topik Utama Tengah
Akhir
Untuk membantu siswa dalam memunculkan gagasan, ide atau konsep untuk menjelaskan topik utama karangan, guru dapat menggunakan pertanyaan berikut. 1. Pertanyaan untuk topik utama karangan berupa objek fisik adalah: a. Apa ciri-ciri fisik (bentuknya, warnanya, materinya) dari objek tersebut? b.
Bagaimana wujud atau struktur objek tersebut?
c. Bagaimana proses pembuatan dari objek tersebut? d. Apa kegunaan dari objek tersebut? e. Siapa pengguna dari objek tersebut? f. Bagaimana cara penggunaan dari objek tersebut? g. Adakah objek lain yang menyerupai objek tersebut? h. Bagaimana persamaan dari kedua objek tersebut? i. Bagaimana cara memperoleh kedua objek tersebut? 2. Pertanyaan untuk topik utama karangan berupa kejadian atau peristiwa adalah: a. Apa kejadian atau peristiwa yang akan dijadikan topik utama karangan?
199
b. Di mana kejadian atau peristiwa itu? c. Kapan peristiwa itu terjadi? d. Siapa yang terlibat dalam kejadian atau peristiwa itu? e. Mengapa kejadian atau peristiwa itu terjadi? f. Apa pengaruh atau dampak dari kejadian atau peristiwa tersebut? g. Bagaimana keterkaitan pengaruh dari kejadian atau peristiwa tersebut? h. Adakah kejadian atau peristiwa lain menyerupai hal tersebut? i. Bagaimana persamaan antara kedua kejadian atau peristiwa tersebut? j. Bagaimana perbedaan antara kedua kejadian atau peristiwa tersebut? 3. Pertanyaan untuk topik utama karangan berupa konsep atau ide adalah: a. Bagaimana membatasi konsep atau ide yang menjadi topik utama karangan? b. Apa pengertian konsep atau ide itu menurut sumber lain yang relevan? c. Bagaimana penerapan konsep atau ide itu dalam kehidupan seharihari? d. Apa manfaat praktis dari konsep atau ide itu dalam kehidupan seharihari? e. Apa dampak negatif dari penerapan konsep atau ide tersebut? f. Bagaimana peluang pengembangan dari konsep atau ide tersebut? g. Apakah ada konsep atau ide tersebut yang sejenis saat ini? h. Apa perbedaan dari kedua konsep atau ide tersebut? i. Apa persamaan dari kedua konsep atau ide tersebut? j. Bagaimana peluang implementasi dari kedua konsep atau ide tersebut?
200
Selain dengan pertanyaan, guru dapat membantu siswa dengan menggunakan media dan alat peraga atau gambar untuk memunculkan topik utama karangan maupun topik penjelasnya. Adapun langkah-langkah penyajiannya adalah sebagai berikut. 1. Guru menyajikan media, alat peraga atau gambar kepada siswa di kelas sebagai sumber utama pemunculan topik karangan yang akan ditulis oleh siswa. 2. Guru menjelaskan bagian-bagian atau hal-hal yang terdapat dalam media tersebut kepada siswa. 3. Guru menugaskan siswa untuk memilih hal yang dianggap layak dijadikan topik utama karangan. 4. Guru menugaskan siswa memilih hal-hal yang dapat digunakan untuk menjelaskan topik utama karangan dari media yang disajikannya. 5. Guru menugaskan siswa mendaftar hal-hal yang digunakan untuk menjelaskan topik utama karangan. 6. Guru menugaskan siswa menyusun hal-hal yang akan dijelaskan dalam karangan menjadi bagian awal, tengah, dan akhir. Susunan hal-hal tentang topik karangan diwujudkan dalam bentuk peta konsep sebagai berikut.
Awal
Topik Utama Tengah
Akhir
201
C. Prosedur Pembelajaran Pembelajaran menulis di kelas V SD merupakan upaya peningkatan kemampuan menulis siswa melalui serangkaian kegiatan interaksi antara guru, siswa dan bahan ajar. Pembelajaran menulis ini dilaksanakan dalam mata pelajaran bahasa Indonesia dengan berpedoman kepada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) mata pelajaran bahasa Indonesia SD tahun 2006. Pembelajaran ini dikembangkan untuk 2 (dua) pertemuan dengan alokasi waktu 4 x 35 menit. Adapun pengembangan pembelajaran menulis ini dilandasi oleh teoretis serta latar belakang masalah yang disajikan pada bagian awal. Oleh karena itu, pembelajaran menulis yang dikembangkan ini dipandang sebagai solusi alternatif untuk mengatasi masalah dengan mempertimbangkan pandangan teoretis dari hasil studi pustaka yang relevan. Pembelajaran
menulis
ini
dikembangkan
berdasarkan
standar
kompetensi dan kompetensi dasar aspek menulis untuk siswa kelas V. Standar kompetensi yang dikembangkan dalam pembelajaran adalah mengungkapkan pikiran, perasaan, informasi dan pengalaman secara tertulis dalam bentuk karangan. Sedangkan kompetensi dasarnya adalah menulis karangan berdasarkan pengalaman dengan memperhatikan pilihan kata dan penggunaan ejaan (Diknas, 2006: 25). Sejalan dengan itu, pembelajaran menulis yang dikembangkan harus menciptakan suatu kondisi kegiatan interaksi antara guru, siswa serta bahan ajar sesuai dengan tuntutan standar kompetensi dan kompetensi dasar.
202
Agar pembelajaran memenuhi tuntutan standar kompetensi dan kompetensi dasar, maka rangkaian kegiatan interaksi antara guru, siswa serta bahan ajar dibedakan dalam 3 (tiga) tahap kegiatan. Tahap kegiatan itu adalah (1) tahap awal, (2) tahap inti, dan (3) tahap akhir. Untuk tahap inti, kegiatan pembelajaran dibedakan menjadi (a) tahap eksplorasi, (b) tahap elaborasi, dan (c) tahap konfirmasi. Bahan ajar yang dikembangkan dalam kegiatan pembelajaran adalah menulis karangan deskripsi berdasarkan pengalaman dengan memperhatikan pilihan kata dan penggunaan ejaan. Secara skematik, kegiatan pembelajaran menulis disajikan sebagai berikut. Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Bahan Ajar
Kegiatan Awal
Kegiatan Inti: Eksplorasi Elaborasi Konfirmasi
Guru
Kegiatan Akhir Gambar 5.1. Kegiatan Pembelajaran Menulis
1. Kinerja Guru a. Kegiatan Awal
Siswa
203
Mengelola kondisi dan fasilitas pembelajaran sesuai dengan tujuan. 1) Menyampaikan salam 2) Memeriksa kehadiran siswa 3) Menata fasilitas dan sumber belajar 4) Menyampaikan tujuan belajar b. Kegiatan Inti Menyampaikan bahan ajar; menulis karangan deskripsi: 1) Tahap Eksplorasi a) Menjelaskan konsep dan penalaran dalam menulis b) Menjelaskan perihal karangan deskripsi c) Menjelaskan perihal kegiatan tahap menulis d) Merespons pertanyaan siswa 2) Tahap Elaborasi a) Melatih pemahaman konsep dan penalaran dalam menulis b) Melatih pemahaman perihal karangan deskripsi c) Melatih pemahaman kegiatan tahap menulis d) Membimbing siswa dalam kegiatan pelatihan 3) Tahap Konfirmasi a) Menugaskan siswa untuk menulis karangan deskripsi b) Menjelaskan isi tugas yang harus dikerjakan siswa dalam menulis karangan deskripsi c) Membimbing siswa dalam mengerjakan tugas d) Mengumpulkan hasil karangan siswa
204
c. Kegiatan Akhir Menutup rangkaian kegiatan pembelajaran. 1) Menyimpulkan hasil kegiatan yang sudah dicapai 2) Memberi tugas latihan menulis karangan deskripsi 3) Menyampaikan salam penutup 2. Kinerja Siswa a. Kegiatan Awal Mengelola kesiapan belajar dan fasilitas belajar. 1) Menyampaikan salam 2) Melaporkan kehadiran 3) Menata fasilitas dan sumber belajar 4) Menyimak penjelasan tujuan belajar b. Kegiatan Inti Menerima bahan ajar menulis karangan deskripsi: 1) Tahap Eksplorasi a) Menyimak konsep dan penalaran b) Menyimak perihal karangan deskripsi c) Menyimak perihal kegiatan tahap menulis d) Bertanya jawab kepada guru 2) Tahap Elaborasi a) Berlatih pemahaman konsep dan penalaran dalam menulis b) Berlatih pemahaman perihal menulis karangan deskripsi c) Berlatih pemahaman kegiatan tahap menulis
205
d) Menerima bimbingan guru dalam kegiatan pelatihan 3) Tahap Konfirmasi a) Melaksanakan tugas menulis karangan deskripsi b) Menyimak penjelasan isi tugas yang harus dikerjakan dalam menulis karangan deskripsi c) Menerima bimbingan guru dalam mengerjakan tugas Mengumpulkan hasil karangan kepada guru c. Kegiatan Akhir Menutup rangkaian kegiatan belajar. 1) Menyimpulkan hasil kegiatan yang sudah dicapai 2) Menerima tugas latihan menulis karangan deskripsi 3) Menyampaikan salam penutup
D. Lembar Kerja Siswa Untuk membuktikan pengalaman pengamatan (inferensi) perihal alur kegiatan menulis, guru menugaskan siswa untuk mengerjakan LKS (Lembar Kerja Siswa). Dalam LKS itu, siswa mendapat penugasan untuk mengisi rangkaian kegiatan menulis. Siswa menggunakan penalaran inferensi hasil pengamatan bagan alur kegiatan menulis untuk mengisi penugasan dalam LKS. Adapun LKS tersebut adalah sebagai berikut.
206
Proses Menulis Tahap Pramenulis Jenis kegiatan: 1. ………………………… 2. ………………………… 3. ………………………… 4. ………………………… 5. ………………………… 6. …………………………
Tahap Penulisan Jenis kegiatan: 1. ………………………… 2. ………………………… 3. ………………………… 4. …………………………
Tahap Pascamenulis Jenis kegiatan: 1. ………………………… 2. ………………………… Gambar 5.2. Alur Proses Menulis
1. Lembar Kerja Siswa dalam Menentukan Judul Karangan Judul karangan adalah nama atau kepala karangan. Judul seolaholah memberi tahu kepada pembaca tentang isi atau maksud dari karangan. Oleh sebab itu, judul harus ditentukan atau dibuat semenarik mungkin sehingga pembaca tertarik untuk membaca karangan. Judul harus dibuat singkat tidak perlu terlalu panjang (Budi, 2007: 121). Untuk melatih penentuan judul, guru menugaskan siswa untuk menuliskan judul pada masing-masing paragraf berikut.
207
a) Pertandingan telah berlangsung dua puluh menit. Kedua kesebelasan saling mempertahankan gawangnya. Tepat pada menit ke-25, kesebelasan SD Budi Mulia berhasil memasukkan bola ke gawang SD Pelita. Kedudukan menjadi 1 – 0. SD Pelita berusaha melakukan serangan lebih gencar lagi. Akan tetapi, sampai istirahat, kedudukan tetap 1 – 0 untuk SD Budi Mulia 01. Judul yang tepat untuk paragraf di atas ialah _______________ b) Porseni antar-SD se-Kecamatan dibuka oleh Bapak Camat. Cabang olahraga yang dipertandingkan adalah sepak bola, bulu tangkis, tenis meja, dan catur. Cabang seni adalah seni tari, lukis, dan seni suara. Para peserta yang berhasil menjadi juara akan mengikuti lomba di tingkat kabupaten. Judul yang tepat untuk paragraf di atas ialah _______________ c) Pagi-pagi sekali Murid SD Budi Mulia telah berkumpul di halaman sekolah. Hari itu, mereka akan mengikuti kegiatan karyawisata ke Candi Borobudur. Mereka akan berangkat pukul 07.00 dengan bus wisata. Tiga bus wisata telah parkir di jalan raya, tidak jauh dari sekolah mereka. Tempat duduk para peserta telah diatur oleh panitia. Sebelum berangkat, para peserta diberi pengarahan oleh Kepala Sekolah. Setelah semua siap, mereka naik satu per satu ke atas bus dengan tertib. Tidak lama kemudian, bus wisata pun berjalan menuju Candi Borobudur. Judul yang tepat untuk paragraf di atas ialah _______________ d) Murid-murid SD Mulya Bakti merasa sedih. Sekolah mereka kebanjiran. Ruang kelas mereka kotor oleh lumpur. Buku-buku di sekolah tidak dapat digunakan lagi. Sudah satu minggu mereka tidak dapat sekolah. Mereka sangat membutuhkan bantuan buku dan alatalat tulis. Judul yang tepat untuk paragraf di atas ialah _______________ e) Setiap hari Senin, semua siswa dan guru mengikuti upacara bendera. Siswa kelas 4, 5, dan 6 bergantian menjadi petugas upacara. Pada hari ini, siswa kelas 4 yang bertugas. Mereka dapat melaksanakan tugas itu dengan baik. Upacara dapat berjalan tertib dan khidmat. Judul yang tepat untuk paragraf di atas ialah _______________ 2. Lembar Kerja Siswa dalam Mengembangkan Bahan Penulisan Kegiatan ini ditujukan untuk melatih pemahaman siswa dalam memilih, memilah dan menyusun bahan penulisan. Kegiatan diawali oleh penugasan siswa untuk mengamati daftar topik tulisan yang disajikan
208
dalam media. Daftar topik tersebut diasumsikan sebagai bahan penulisan karangan deskripsi yang disusun secara acak. Daftar topik tersebut adalah sebagai berikut. Tema: Pengalaman Masa Liburan Topik karangan: a. b. c. d. e. f. g. h. i. j. k. l. m. n. o. p. q. r. s. t.
selama liburan; di perjalanan; merencanakan liburan; perjalanan pulang; di tempat wisata; mengemasi barang-barang; menentukan waktu; melakukan persiapan; tiba di rumah; melihat pemandangan; menentukan tempat; merasa kelelahan; hampir mabuk; mengecek kondisi kendaraan; menentukan biaya; bermain ombak dan pasir; membeli oleh-oleh; beristirahat di rumah makan; menyaksikan kejadian tabrakan; berjalan-jalan di pesisir pantai. Daftar topik tulisan tersebut disajikan dalam lembaran fotokopi dan
diperbanyak sejumlah siswa sehingga siswa dapat memiliki daftar tersebut. Setelah media (lembar fotokopi) dimiliki oleh masing-masing siswa, guru menugasi siswa untuk mengamati daftar topik tersebut. Kegiatan tersebut ditujukan untuk pelatihan penalaran produktif dengan pengendalian mekanisme psikofisik siswa dalam rangkaian kegiatan menulis. Siswa sedang berlatih kegiatan tahap pramenulis, yakni kegiatan persiapan menulis.
209
Daftar topik tulisan dalam media akan digunakan untuk melatih siswa menyusun kerangka karangan. Dalam hal ini, daftar topik tersebut harus dipilih, dipilah dan disusun sehingga dihasilkan sebuah daftar topik menjadi susunan baru yang dikerjakan oleh siswa. Hasil siswa penyusunan tersebut maka diperoleh sebuah susunan dengan komposisi berbeda sesuai dengan kemampuan siswa. Siswa menyusun daftar topik menjadi tiga kelompok. Setiap kelompok dilengkapi oleh topik-topik yang dipandang relevan dan berhubungan. Topik yang ditempatkan paling awal pada masing-masing kelompok dipandang sebagai induk atau kata kunci untuk topik bawahannya. Siswa diberikan keleluasaan untuk mengelompokkan daftar topik dalam media tersebut. Siswa berupaya mengerjakan tugas pengelompokan topik tersebut sesuai dengan kemampuan penalaran produktif dengan pengendalian mekanisme psikofisik masing-masing. 3. Lembar Kerja Siswa dalam Menyusun Isi Karangan Kegiatan ini ditujukan untuk melatih penyusunan isi karangan. Dengan kata lain kegiatan ini dimaksudkan untuk melatih siswa bahwa sebuah tulisan (karangan) memiliki struktur untuk mengorganisasikan pesan dalam tulisan. Pesan dalam karangan tersebut dapat diorganisasikan menjadi bagian awal, tengah dan akhir. Untuk melatih pengorganisasian atau struktur karangan, siswa ditugaskan untuk melengkapi cerita rumpang sebagai berikut. Lengkapilah bagian cerita rumpang di bawah ini!
210
a) _________________________________________________________ _____. Upacara pembukaan dilaksanakan tepat pukul 16.00. Pembina upacara adalah Ka. Gudep. Dalam sambutannya, beliau berpesan agar setiap anggota Pramuka dapat mengamalkan Tri Satya dan Dasa Dharma Pramuka. b) Kegiatan api unggun dimulai pukul 20.00. Masing-masing regu mengikuti acara dengan khidmat. Acara itu dimeriahkan juga dengan berbagai pertunjukan. Setiap regu menampilkan _______ _____________________________________________________. Pukul 22.00 acara api unggun selesai. Semua peserta perkemahan meninggalkan areal api unggun. Mereka menuju tenda masing-masing. c) Gugus Depan Pramuka SD Budi Mulia 01 melaksanakan Persami. Perkemahan itu dilaksanakan dalam rangka ulang tahun Gudep. Sebelumnya, para peserta yang akan mengikuti kegiatan _______ ______________________________________________. 4. Lembar Kerja Siswa dalam Menulis Karangan Berdasarkan Pengalaman Kegiatan
ini
ditujukan
untuk
melatih
siswa
menerapkan
kemampuan siswa dalam menulis karangan berdasarkan pengalaman setelah siswa memperoleh pengalaman belajar perihal proses menulis. Kegiatan ini juga dimaksudkan untuk melatih siswa dalam berunjuk kinerja penalaran produktif dengan pengendalian mekanisme psikofisik. Dalam hal ini, siswa ditugaskan oleh guru untuk menulis karangan deskripsi berdasarkan pengalaman. Tugas itu adalah sebagai berikut: a)
Buatlah karangan dengan tema kegiatan berlibur yang pernah kamu alami!
b) Susunlah terlebih dahulu bahan-bahan (kerangka karangan) yang akan disampaikan! c) Kembangkan (salinlah) bahan-bahan (kerangka karangan) itu menjadi paragraf yang utuh dan padu!
211
d) Tentukan judul yang tepat untuk karangan yang kamu buat! e) Koreksi karangan kamu sesuai dengan ejaan bahasa Indonesia sebelum karangan itu dikumpulkan!
E. Penilaian Hasil Karangan Siswa Penilaian hasil karangan siswa didasarkan kepada aspek isi karangan, pengorganisasian isi karangan, pemilihan kata, pengalimatan, dan mekanika penulisan. Adapun rentang skor yang digunakan adalah 0 – 30 untuk aspek isi karangan, 0 – 20 untuk aspek pengorganisasian isi karangan, pemilihan kata, dan pengalimatan, serta 0 – 10 untuk aspek mekanika penulisan. Deskriptor penilaian hasil karangan ditetapkan sebagai berikut. 1. Isi Karangan 24 – 30
: Baik Sekali Isi karangan menunjukkan bahwa siswa (penulis) memiliki kemampuan inferensi pengamatan topik utama secara baik sekali sehingga isi karangan dikembangkan sesuai dengan karakteristik topik, kronologis tempat dan kronologis waktu secara lengkap.
18 – 23
: Baik ke Baik Sekali Isi karangan menunjukkan bahwa siswa memiliki kemampuan inferensi pengamatan topik utama secara baik sehingga isi karangan dikembangkan sesuai dengan karakteristik topik, kronologis tempat dan kronologis waktu namun tidak secara lengkap.
212
12 – 17
: Cukup ke Baik Isi karangan menunjukkan bahwa siswa memiliki kemampuan inferensi pengamatan topik utama secara cukup sehingga isi karangan dikembangkan tidak sesuai dengan karakteristik topik, kronologis tempat dan kronologis waktu.
6 – 11
: Kurang ke Cukup Isi karangan menunjukkan bahwa siswa tidak memiliki kemampuan inferensi pengamatan topik utama sehingga isi karangan tidak dikembangkan sesuai dengan karakteristik topik, kronologis tempat dan kronologis waktu.
2. Pengorganisasian Isi Karangan 16 – 20
: Baik Sekali Pengorganisasian isi karangan menunjukkan bahwa siswa memiliki kemampuan baik sekali dalam mengorganisasikan isi karangan menjadi bagian pembuka, isi dan bagian penutup sesuai dengan topik utama dan topik penjelas secara lengkap.
12 – 15
: Baik ke Baik Sekali Pengorganisasian isi karangan menunjukkan bahwa siswa memiliki kemampuan baik dalam mengorganisasikan isi karangan menjadi bagian pembuka, isi dan bagian penutup sesuai dengan topik utama namun topik penjelas tidak lengkap.
213
8 – 11
: Cukup ke Baik Pengorganisasian isi karangan menunjukkan bahwa siswa memiliki kemampuan cukup baik dalam mengorganisasikan isi karangan meskipun tidak menjadi bagian pembuka, isi atau bagian penutup sesuai dengan topik utama dan topik penjelas secara lengkap.
4–7
: Kurang ke Cukup Pengorganisasian isi karangan menunjukkan bahwa siswa memiliki kemampuan yang kurang karena isi karangan tidak diorganisasikan menjadi bagian pembuka, isi dan bagian penutup tidak sesuai dengan topik utama dan topik penjelas.
3. Pemilihan Kata 16 – 20
: Baik Sekali Pemilihan kata dalam karangan menunjukkan bahwa siswa memiliki kemampuan baik sekali dalam memilih kata untuk menyampaikan isi sesuai dengan topik utama dengan menggunakan kata-kata dalam bahasa Indonesia baku.
12 – 15
: Baik ke Baik Sekali Pemilihan kata dalam karangan menunjukkan bahwa siswa memiliki kemampuan dengan baik dalam memilih kata untuk menyampaikan isi sesuai dengan topik utama dengan menggunakan kata-kata dalam bahasa Indonesia yang tidak baku.
214
8 – 11
: Cukup ke Baik Pemilihan kata dalam karangan menunjukkan bahwa siswa memiliki kemampuan cukup baik dalam memilih kata untuk menyampaikan isi sesuai dengan topik utama dengan menggunakan
kata-kata
dalam
bahasa
Indonesia
dicampurkodekan dengan bahasa daerah. 4–7
: Kurang ke Cukup Pemilihan kata dalam karangan menunjukkan bahwa siswa memiliki kemampuan kurang dalam memilih kata untuk menyampaikan topik utama selain tidak menggunakan katakata bahasa Indonesia baku juga terdapat kesalahan pemilihan kata.
4. Pengalimatan 16 – 20
: Baik Sekali Pengalimatan dalam karangan menunjukkan bahwa siswa memiliki kemampuan baik sekali dalam menyampaikan pesan dalam karangan sehingga topik utama dan topik penjelas dapat dinyatakan dalam kalimat yang memenuhi tata kalimat lengkap (S + P + O + K) menurut kaidah bahasa Indonesia.
12 – 15
: Baik ke Baik Sekali Pengalimatan dalam karangan menunjukkan bahwa siswa memiliki kemampuan baik dalam menyampaikan pesan dalam karangan sehingga topik utama dan topik penjelas dapat
215
dinyatakan dalam kalimat yang memenuhi tata kalimat lengkap (S+P+O + K) menurut kaidah bahasa Indonesia. 8 – 11
: Cukup ke Baik Pengalimatan dalam karangan menunjukkan bahwa siswa memiliki kemampuan cukup dalam menyampaikan pesan dalam karangan meskipun topik utama dan topik penjelas tidak dinyatakan dalam kalimat yang memenuhi tata bahasa lengkap (S + P + O + K) menurut kaidah bahasa Indonesia.
4–7
: Kurang ke Cukup Pengalimatan dalam karangan menunjukkan bahwa siswa kurang memiliki kemampuan dalam menyampaikan pesan dalam karangan karena topik utama dan topik penjelas tidak dinyatakan dalam kalimat terlebih dalam kalimat yang memenuhi tata bahasa lengkap (S + P + O + K) menurut kaidah bahasa Indonesia.
5. Mekanika Penulisan 8 – 10
: Baik Sekali Mekanika penulisan dalam karangan menunjukkan bahwa siswa memiliki kemampuan baik sekali dalam menyampaikan pesan dalam karangan dengan menggunakan lambanglambang penulisan, kapitalisasi dan penandabacaan menurut ejaan bahasa Indonesia baku.
216
6–7
: Baik ke Baik Sekali Mekanika penulisan dalam karangan menunjukkan bahwa siswa memiliki kemampuan baik dalam menyampaikan pesan dalam karangan dengan menggunakan lambang-lambang penulisan, kapitalisasi dan penandabacaan meskipun masih ada kesalahan menurut ejaan bahasa Indonesia.
4–5
: Cukup ke Baik Mekanika penulisan dalam karangan menunjukkan bahwa siswa memiliki kemampuan cukup dalam menyampaikan pesan dalam karangan dengan menggunakan lambanglambang penulisan, kapitalisasi dan penanda-bacaan yang tidak sesuai dengan ejaan bahasa Indonesia, misalnya penulisan kata bahasa asing dan bahasa daerah.
2–3
: Kurang ke Cukup Mekanika penulisan dalam karangan menunjukkan bahwa siswa memiliki kemampuan kurang dalam menyampaikan pesan dalam karangan selain tidak mampu menggunakan lambang-lambang penulisan, kapitalisasi dan penandabacaan, juga tidak sesuai dengan ejaan bahasa Indonesia.
Penetapan keberhasilan siswa dalam menulis karangan adalah siswa memperoleh Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) > 70. Sedangkan keberhasilan pembelajaran menulis ditetapkan berdasarkan ketercapaian Standar Ketuntasan Minimum (SKM) > 75% siswa mencapai KKM.
217
Demikian penilaian pembelajaran menulis ini digunakan untuk menilai hasil belajar siswa dalam menulis karangan deskripsi di kelas V sekolah dasar.