PENGARUH PENERAPAN METODE KISAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KELAS IV DI MI SIRAJUL ATHFAL 1 CIPAYUNG DEPOK
SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Memenuhi gelar sarjana S1
Universitas Islam Negeri SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Disusun Oleh : SITI ROHILLAH 10801300039
PRODI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2015/1436 H
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu hal yang penting dalam kehidupan manusia. Melalui pendidikan manusia memperoleh ilmu pengetahuan yang dapat menjadikan tuntunan dalam kehidupan. Ilmu pengetahuan diperoleh melalui proses berfikir yang berlangsung di dalam akal. Allah telah mengkaruniakan akal pada manusia. Akal diberikan oleh Allah (Al–Khalik) kepada makhluk-Nya selain manusia. Dengan akal ini maka manusia menjadi sosok makhluk yang memiliki potensi untuk bisa dididik dan sekaligus mendidik. Makhluk yang dapat dididik dan mendidik merupakan salah satu komponen yang terlibat dalam kegiatan belajar.1 Pendidikan merupakan kebutuhan utama untuk kemajuaan manusia. Oleh karena itu, islam memberian perhatian khusus pada masalah tersebut. Islam mensyariatkan pendidikan tidak hanya menghasilkan manusia-manusia yang cerdas, tetapi juga manusia yang berbudi luhur. Memahami Sejarah Kebudayaan Islam, sangat penting karena dengan mempelajarai Sejarah Kebudayaan Islam kita akan mengetahui umat Islam di masa lalu yang gigih dan semangat dalam menyebarkan agama Islam, dengan adanya sejarah Islam guru dapat memberikan informasi tentang bagaimana terjadinya sejarah Islam yang berada di seluruh dunia dan indonesia dari kejayaan Islam kepemimpinan Nabi Muhammad Saw sampai wafatnya Nabi Muhammad Saw dan para sahabatnya. Pada hakikatnya sejarah Islam sangat penting bagi umat Islam yang berada di dunia apalagi di zaman sekarang generasi muda banyak yang lupa tentang keislaman dan kelahiran Nabi Muhammad Saw dan lain-lain. Dengan adanya Sejarah Kebudayaan Islam kita mengajarkan kepada peserta didik kita untuk berperilaku seperti Rasulullah Saw, untuk dapat meningkatkan keiman, akhlakul karimah dan kesadaran keagamaan serta kesadaran bagaimana kita mempelajari sejarah Islam terlebih dahulu. Dengan adanya sejarah Islam kita lebih mengetahui dan meneladani tokoh- tokoh bagaimana kita memahami keberadaan para Rasul dan para sahabat-Nya. Apa saja yang terjadi pada waktu pertama kali Islam itu muncul dan sampai sekarang. 1
Aminuddin Rasyad, Teori Belajar Dan Pembelajaran, (Jakarta: UHAMKA Press, 2006), Cet 5, Hal. 110
1
Pendidikan merupakan kebutuhan utama untuk kemajuaan manusia. Oleh karena itu, Islam memberian perhatian khusus pada masalah tersebut. Islam mensyariatkan pendididkan tidak hanya menghasilkan manusia-manusia yang cerdas, tetapi juga manusia yang berbudi luhur. Pada masa dahulu banyak pemikiran Islam seperti Pemikiran di bidang hukum Islam melahirkan ilmu fiqih, pemikiran di bidang agama melahirkan ilmu Tasawuf dan ilmu tafsir, pemikiran di bidang sosial politik melahirkan sistem khilafah Islam (pemerintahan Islam) yang diprakarsai oleh Nabi Muhammad dan diteruskan oleh Khulafaurrosyidin, pemikiran di bidang ekonomi muncul peraturan zakat, pajak jizyah (pajak untuk non Muslim), pajak
Kharaj (pajak bumi), peraturan
ghanimah (harta rampasan perang), pemikiran di bidang ilmu pengetahuan melahirkan ilmu sejarah, filsafat, kedokteran, ilmu bahasa dan lain-lain pemikiran tersebut berkembang sampai saat ini. Dengan mempelajari Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) peserta didik dapat memetik hikmah dari perjalan Islam pada masa lalu, sehingga peserta didik dapat memahami arti Islam sebenarnya. Agar pelajaran SKI itu lebih menarik untuk peserta didik, Sebagai guru harus lebih kreatif dalam memberikan metode atau model pembelajaran yang menarik bagi siswa, sehingga pembelajaran tersebut tidak terlalu membosankan dan monoton. Agar membelajaran lebih menarik guru memberikan materi tentang kisah-kisah para Rasul dan sahabat. Dengan memakai kaset atau film yang diputar, agar anak dapat menggetahui perjalan dari cerita tersebut dan dapat memahami apa isi dari pembelajaran SKI. Dengan kenyataannya yang ada, pembelajaran yang menggunakan alat pendekatan dan metode masih banyak guru yang kurang menguasai. Permasalahan lain juga melanda di MI, khususnya di kelas peralihan dari kelas III ke kelas IV adalah gaya mengajar guru yang masih kurang bervariasi dan cenderung mononton. Hasil penelitian Agus Mulyadi, menunjukan bahwa sebagian besar guru MI masih tertarik untuk melaksanakan proses pembelajaran tradisional berupa ceramah, tanya jawab dan pemberian tugas.2 Akibatnya, suasana belajar terlihat kaku, satu arah, dan kurang memberikan kesempatan bagi siswa aktifitas dalam proses pembelajaran. Padahal, sebagai tenaga pendidikkan yang professional guru dituntut untuk dapat menciptakan suasana belajar aktif dan efektif, karena sebagai tenaga pendidik, guru merupakan salah satu kunci utama keberhasilan belajar siswa.” Kebersihan siswa dikelas sangat 2
Amiruddin Rasyad, Teori Belajar Dan Pembelajaran, (Jakarta : UHAMKA Press,2006), Cet. 5 Hal 110
2
dipengaruhi oleh guru.”3 Hal senada yang diungkapkan oleh Agung Webe, Menurutnya ”Keberhasilan siswa dikelas sangat dipengaruhi oleh guru yang merupakan roh bagi suatu mata pelajaran, jiwa yang membuat mata pelajaran itu hidup dan bisa berwarna”.4 Kedua pendapat di atas, menjelasan bahwa proses pembelajaran akan berjalan lancar apabila seorang guru dapat membangkitkan semangat peserta didik dengan menciptakan suasana kelas yang hidup, sehingga dapat memberikan aura positif dalam satu mata pelajaran. Selain kedua pendapat di atas, permasalahan terjadi juga terhadap guru yang latar belakang pendidikan seorang guru terhadap mata pelajaran yang tidak sesuai dengan bidangnnya contohnya seorang guru yang latar belakang pendidikkan S.Sos. Mengenai Sejarah Kebudayaan Islam. Dapat mempengaruhi hasil belajar siswa karena guru yang tidak mengguasai dalam bidangnya mempunyai kendala dalam pemahamannya. Hasil penelitian Nana Sujdana, sebagai mana dikutip Eko Putro Widoyoko juga menunjukan bahwa 76,6 % keberhasilan proses belajar siswa dipengaruhi oleh guru.5 Namun demikian, ternyata dilapangan guru masih menggalami kesulitan dalam menyelengarakan pembelajaran yang efektif, karena seperti yang dikemukakan oleh Zamroni yang dikutip oleh Supinah dan Agus DW, orentasi pendidikkan di indonesia pada umumnya memiliki ciri-ciri sebagai berikut : (1) cenderung memberlakukan siswa sebagai objek, (2) guru berfungsi sebagai pemegang otoritas tertinggi keilmuan dan indoktrinator, (3) materi sebersifat subjek-orieted, dan (4) menagement bersifat sentralistis.6 Siswa merupakan salah satu komponen yang utama dalam proses kegiatan pembelajaran. Siswa adalah komponen bahan masukan (raw input) yang akan diproses sehingga akan menghasilkan produk (out put) sebagaimana yang diharapkan. Melalui pengalaman belajarnya di sekolah siswa akan mengalami perubahan dari segi kognitif, afektif dan psikomotorik. Beberapa faktor yang mempengaruhi proses belajar pada anak meliputi faktor dari dalam dan faktor luar. Faktor dari dalam atau internal meliputi aspek fisiologis dan
3
Sutama, Strategi Belajar Mengajar”, (Bandung : Rosda Karya, 2003), H. 30 Agung Webe, “Smart Teaching”, (Yogyakarta: Jogya Bakti Publisher, 2010), H. 34 5 Eko Putro Widoyoko,”Analisis Pengaruh Kinerja Guru Terhadap Motivasi Belajar Siswa”, H. 2. 6 Supinah dan Agus D. W, “Pembelajaran Matematika Sekolah Dasar” (Jakarta: Depdiknas: 2009), 4
3
aspek psikologis. Sedang faktor dari luar terdiri dari lingkungan sosial dan instrumental. Faktor instrumental terdiri dari kurikulum program, sarana da fasilitas serta guru7. Kemampuan memahami aspek psikologis siswa bagi seorang guru merupakan suatu hal yang penting. Tugas guru dalam mengelola kegiatan pembelajaran di kelas banyak didukung oleh kemampuan memahami aspek psikologis siswa. Keberhasilan kegiatan pembelajaran di kelas dipengaruhi kemampuan guru dalam mengoptimalkan potensi anak. Aspek psikologis yang terdapat pada anak yaitu “minat, tingkat kecerdasan, bakat, motivasi dan kemampuan kognitif”.8 Oleh karena itu, dalam proses pembelajaran
guru dituntut untuk dapat
menciptakan proses pembelajaran yang dapat memberikan kesempatan siswa terlibat aktif dalam kegiatan belajar. Dan guru di wajibkan untuk memberikan strategi dan metode yang tepat untuk memberikan pembelajaran. Sehingga pembelajaran tersebut tidak monoton dan jenuh. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, diperlukan berbagai inovasi baru dalam memilih metode pembelajaran. Salah satu alternatif metode pembelajaran yang dapat dipilih adalah metode kisah/cerita. Namun karena keterbatasan kemampuan guru baik yang disebabkan oleh proses pendidikkan yang dilaluinya maupun kurangnya pelatihan tentang
metode-metode
pembelajaran,
mengakibatkan
pembelajaran
dengan
menggunakan metode kisah belum dapat optimal secara menyeluruh, karena masih banyak guru yang belum menguasai berbagai macam metode. Akibatnya, banyak guru yang belum menerapkan metode pembelajaran, tidak terkecuali kota besar seperti Jakarta. Berbagai fasilitas yang ditawarkan di ibukota, ternyata belum mampu menempatkan Jakarta sebagai
pelopor penerapan pembelajaran modern. Dan masih
banyak guru yang belum memakai metode kisah dalam pembelajaran SKI. Fenomena seperti itu terjadi pada banyak madrasah, salah satunya di Madrasah Ibtidaiyah Sirajul Athfal 1. Pengamatan yang dilakukan peneliti pada madrasah tersebut menunjukan indikator yang mengarah pada kondisi tersebut, seperti : (1) kurangnya kreatif guru terhadap metode pembelajaran, (2) rendahnya pengetahuan guru terhadap serah para Nabi, (3) rendahnya minat siswa dalam mengikuti pembelajaran SKI, (4) kurangnnya pemahaman guru dalam memberikan metode kisah, (5) banyak siswa yang
7 8
Sumadi Suryabrata, Proses Belajar Mengajar Di Perguruan Tinggi, (Yogyakarta: Andi Offset, 2000), H 7 M. Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2001), h 107
4
kurang senang dalam pembelajran SKI, (6) nilai SKI siswa masih rendah dibandingkan mata pelajaran lain. Meskipun beliau mengatakan nilai ketuntasan minimum atau KKM 7,0 sudah masuk dalam katagori baik, namun masih ada beberapa siswa disetiap kelas yang harus melaksanakan remedial atau guru memberikan solusi les kepada siswa tetapi masih belum ada peningkatan yang terjadi karna belum mencapai kriteria (KKM). Hal ini menunjukan bahwa proses pembelajaran yang dilakukan selama ini belum sepenuhnya mampu mengatasi kesulitan anak dalam memahami konsep yang diajarkan. Pentingnya metode kisah jika dibandingkan metode lain adalah selain kemampuannya menyentuh aspek kognitif, juga efektif menyentuh aspek afektif, hal tersebut berpotensi membentuk aspek psikomotorik, yakni mengajak anak untuk berperilaku sesuai dengan apa yang dikisahkan, meniru perilaku baik dari pelaku yang dikisahkan setelah memahami dan menghayati isi kisah yang dipaparkan, kemudian dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Pembelajaran SKI sangatlah penting bagi siswa MI, karena dapat memberikan wawasan kepada siswa dalam kemampuan psikomotorik. Dan pembelajaran SKI juga mampu memberikan pengetahuan sejarah Islam yang sudah ada pada zaman Nabi Muhammad SAW. Dipilihnya MI Sirajul Athfal 1 sebagai objek penelitian karena sekolah tersebut belum menerapkan metode kisah. Dari wacana Penelitian melakukan observasi di sekolah MI Sirajul Athfal 1 dengan mengamati proses belajar dikelas. Observasi yang dilakukan adalah wawancara dan mengamati kegiatan berlangsung. Dari hasil wawancara pada tanggal 11 Oktober 2012 bahwa pembelajaran SKI itu di anggap susah oleh anak. Maka pembelajaran tersebut cenderung monoton hanya membaca dan merangkum, hambatan yang terjadi banyak seperti alat media, metode yang masih kurang, sehingga guru hanya memberikan pendekatan ceramah dan diskusi di kelas dan mencatat. Berdasarkan latar belakang masalah penulis tertarik untuk membahas dan mengangkat sebuah judul skripsi : PENGARUH PENERAPAN METODE KISAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM (SKI) DI KELAS IV MADRASAH IBTIDAIYAH
5
SIRAJUL ATHFAL 1 JL. MASJID JAMI AL-HUDA. RATU JAYA KEC. CIPAYUNG KOTA DEPOK A. Identifikasi Masalah Dari latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas dapat di identifikasikan masalah-masalah sebagai berikut : 1. Kurangnya kreatif guru dalam memberikan metode pembelajar 2. Rendahnya pengetahuan guru terhadap sejarah para Nabi 3. Rendahnya minat siswa dalam mengikuti pembelajaran SKI 4. Kurangannya pemahaman guru dalam memberikan metode kisah 5. Banyak siswa yang kurang senang dalam pembelajaran SKI 6. Nilai SKI siswa masih rendah dibandingkan mata pelajaran lain
B. Pembatasan Masalah Dari identifikasi masalah, variabel yang mempengaruhi terhadap hasil belajar peneliti tertarik untuk meneliti tentang. Pengaruh penerapan metode kisah terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) di kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Sirajul Athfal 1. C. Perumusan Masalah Berdasarkan pembatasan masalah yang telah diuraikan di atas maka masalah yang akan diangkat dalam penelitian ini adalah “Adakah pengaruh metode kisah terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran SKI?” D. Tujuan Penelitian Dari perumusan masalah, maka peneliti ini bertujuan untuk mendiskripsikan pengaruh penerapan metode kisah di MI Nurul Huda Jembatan Serong CipayungDepok. E. Manfaat Penelitian Peneliti berharap penelitian ini dapat di jadikan sebagai bahan masukan serta pertimbangan bagi kepala sekolah, guru, pemerintah maupun instansi yang terkait agar dapat memperhatikan pentingnya metode pembelajaran yang ada pada saat ini.
6
Sehingga pembelajaran dapat aktif dan mempunyai kreatif yang tinggi bagi guru, sekolah dan pemerintah 1. Manfaat Teoritis Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan tambahan pengetahuan pada tingkatn teoritis kepada pembaca dan guru dalam memilih pendekatan atau metode pembelajaran yang sesuai dengan pelajaran SKI 2. Manfaat Praktis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan solusi nyata untuk menerapkan pendekatan baru untuk meningkatkan hasil belajar SKI. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi siswa, guru dan sekolah. a. Bagi Guru Sebagai masukan dan bahan pertimbangan bagi guru dalam memilih pendekatan pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar SKI bagi siswa. b. Bagi Sekolah Penelitian ini dapat memberikan masukan atau saran kepada sekolah MI Nurul Huda Depok dalam meningkatkan keingginan siswa terhadap pembelajaran SKI di kelas. c. Bagi peneliti lain Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan sejarah kebudayaan islam, sebagai masukan untuk dapat mengambil kebijakkan yang interaktif dan melakukan penelitian lebih lanjut.
7
BAB II KAJIAN TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. KAJIAN TEORITIS 1. Hasil Belajar SKI a. Pengertian Belajar Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Perubahan yang terjadi dalam diri seseorang banyak sekali baik sifat maupun jenisnya, karena itu sudah tentu tidak setiap perubahan dalam diri seseorang merupakan perubahan dalam arti belajar Belajar menurut bahasa merupakan tindakan dan perilaku siswa yang kompleks. Sebagai tindakan, maka belajar hanya dialami oleh siswa sendiri.1 Berdasarkan pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa setiap peserta didik pada umumnya bisa mendapatkan pembelajaran atau belajar dari pengalaman/aktifitas yang dilakukan. Misalakan seorang anak hendak minum kemudian meletakan lagi gelasnya di bibir meja, tampa sengaja gelas tersebut jatuh sehingga, gelas tersebut pecah. Dari aktifitas tersebut dapat peserta didik dapat mengambil pembelajaran untuk bisa melakukan lebih baik lagi. Proses belajar terjadi berkat siswa memperoleh sesuatu yang ada dilingkungan sekitar. Belajar menurut istilah merupakan interaksi antara keadaan internal dan proses koqnitif siswa dengan sitimulus dari lingkungan.2 Berdasarkan pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan hubungan langsung antra keadaan siswa yang dirasakan dengan keadaan lingkungan sekitar.
1
Dimyati Mudjiono, Belajar Dan Pembelajaran, (Jakarta : Rineka Cipta, 2009), Cet. 4, Hal. 7
2
Ibid Hal. 7
8
Menurut Gagne yang dikutip dari Dimyati bahwa belajar merupakan kegiatan yang kompleks hasil belajar berupa kapabilitas, setelah belajar orang memiliki keterampilan, pengetahuan, sikap dan nilai.3 Berdasarkan uraian di atas belajar dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang beragam, dari hasil kegiatan tersebut dapat diperoleh hasil belajar berupa kemampuan baik berupa keterampilan, pengetahuan, sikap dan nilai. Belajar adalah suatu proses, dan bukan suatu hasil. Karena itu belajar berlangsung secara aktif dan integratif dengan menggunakan berbagai bentuk perbuatan untuk mencapai suatu tujuan.4 Wittig dalam bukunya psychology of learning mendefisinikan belajar adalah sebagai : any relatively permanent change in an organism’s behavioral repertoire that occurs as a result of experience. Belajar ialah perubahan yang relatif menetap yang terjadi dalam segala macam/keseluruhan tingkah laku suatu organisme sebagai hasil pengalaman.5 Belajar merupakan salah satu bentuk perilaku yang amat penting bagi kelangsungan hidup manusia. Belajar membantu manusia menyesuaikan diri (adaptasi) dengan lingkungan. Dengan adanya proses belajar inilah manusia bertahan hidup (survived). Menurut pengertian secara psikologis, belajar merupakan suatu proses perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kehidupan hidupnya. Perubahan-perubahan tersebut akan nyata dalam seluruh aspek tingkah laku.6 Pengertian dari hasil itu sendiri menunjukan kepada suatu perolehan terhadap akibat perlakuan suatu aktivitas atau proses yang mengakibatkan perubahanya input secara fungsional. “ sedangkan pengertian belajar adalah suatu usaha yang dilakukan untuk mengadakan perubahan pada induvidu yang belajar”.7 Secara tradisional belajar
3
Ibid Hal. 10
4
Wasty Soemanto, Psikologi Pendidikan, (Jakarta : Rineka Cipta, 1990), Cet Ke – 3, Hal. 104-105
5
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, Ed. Reverensi, (Bandung : PT Remaja
Rosdakarya, 2007), Hal. 89 6 7
Slameto, Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2003), Hal. 2 Purwanto, “ Pengaruh Konsekuensi Perilaku Dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar”, Dalam Jurnal
Pendidikan Dan Kebudayaan, No 069 Tahun Ke-13 November 2007, Hal. 1028
9
berarti diartikan sebagai penambahan dan pengumpulan pengetahuan, jadi tekanannnya pada intelektual. b. Pengertian Hasil Belajar Hasil belajar didefinisikan sebagai suatu hasil yang diharapkan dari pembelajaran yang telah ditetapkan dalam rumusan perilaku tertentu sebagai akibat dari proses belajarnya.8 Hasil belajar atau achiement merupakan “realisasi atau pemekaran dari kecakapan-kecakapan potensial atau kapasitas yang dimiliki seseorang”.9 Penguasaan hasil belajar oleh seseorang dapat dilihat dari perilakunnya, baik perilaku dalam bentuk penguasaan pegetahuan, ketrampilan berpikir maupun keterampilan motorik. Dalam proses belajar mengajar
disekolah perubahan tingkah laku siswa
ditandai dengan kemampuan peserta didik menerapkan dan mendemontrasikan pengetahuannya serta pengetahuannya. Perubahan ini lah yang disebut hasil belajar. hal ini diselaras dengan pendapat DR. Suharsimi Arikunto dalam bukunya dasar-dasar evaluasi pendidikan mengtakan,”hasil belajara adalah akhir setelah mengalami proses belajar, dimana tingkah laku itu tampak dalam bentuk perbuatan yang dapat diamati dan dapat diukur.10 Berdasarkan pengertian diatas maka disimpulkan bahwa hasil belajar adalah nilai yang diperoleh peserta didik setelah melalui proses belajar. Menurut aliran psikologi kognitif memandang hasil belajar adalah Mengembangkan berbagai strategi untuk mencatat dan memperoleh informasi, siswa harus aktif menemukan informasi-informasi tersebut dan guru menjadi partner siswa dalam
8
Veithzal Rifa.I, Upaya-Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Kepemimpinan Peserta Diklatspama Survei Di
Diklatdepkes.(Jurnal Pendidikan Dan Kebudayaan No.40, Tahun Ke-9, Jakarta : Depdiknas, Januari 2003), Hal.130 9
Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2003), Hal.
102 10
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, ( Jakarta : Bumi Aksara, 1993), Hal. 133
10
proses penemuan berbagai informasi dan makna-makna dari informasi yang diperolehnya dalam pelajaran yang dibahas dan dikaji bersama (Kauchak,1998 : 6).11 Dari pengertian hasil belajar yang telah dikemukakan oleh para ahli maka intinya adalah "perubahan". Oleh karena itu seseorang yang melakukan aktivitas belajar dan memperoleh perubahan dalam dirinya dengan memperoleh pengalaman baru, maka individu itu dikatakan telah belajar. Perubahan-perubahan tingkah laku yang terjadi dalam hasil belajar memiliki ciri : 1. Perubahan terjadi secara sadar Ini berarti bahwa seseorang yang belajar akan menyadari terjadinya perubahan itu atau sekurang-kurangnya ia merasakan telah terjadi adanya suatu perubahan dalam dirinya. Misalkan ia menyadari bahwa pengetahuannya bertambah, kecakapnnya bertambah, kebiasaannya bertambah. Jadi perubahan tingkah laku yang terjadi karena mabuk atau dalam keadaan tidak sadar, tidak termasuk perubahan dalam arti belajar, karena orang yang bersangkutan tidak menyadari akan perubahan itu.
2. Perubahan dalam belajar bersifatkontinu dan fungsional Sebagai hasil belajar, perubahan yang terjadi pada
diri sesesorang
berlangsung secara berkesinambungan, tidak statis. Suatu perubahan yang terjadi akan menyebabkan perubahan berikutnya dan akan berguna bagi kehidupan ataupun proses belajar berikutnya. Misalnya jika seorang anak belajar menulis, maka ia akan mengalami perubahan dari tidak dapat menulis menjadi dapat menulis. Di samping itu dengan kecakapan menulis yang telah dimilikinya ia dapat memperoleh kecakapan menulis kecakapan-kecakapan lain misalnya, dapat menulis surat, menyalin catatan-catatan, mengerjakan soal-soal dan sebagainya.
3. Perubahan bersifat positif dan aktif Dalam perubahan belajar,perubahan-perubahan itu senantiasa bertambah dan tertuju untuk memperoleh suatu yang lebih baik dari sebelumnya. Dengan 11
Dede Rosyada, Paradigma Pendidikan Demokrasi, (Jakarta: Prenada Media Group, 2007), Cet-3 Hal. 94.
11
demikian makin banyak usaha belajar itu dilakukan, makin banyak dan makin baik perubahan yang di peroleh. Perubahan yang bersifat aktif artinya bahwa perubahan itu terjadi dengan sendirinya melainkan karena usaha orang yang bersangkutan. Misalnya perubahn tingkah laku karena proses kematangan yang terjadi pada sendirinnya karena dorogan dari dalam, tidak termasuk perubahan dalam pengertian belajar.
4. Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara Perubahan yang bersifat sementara atau temporer terjadi hanya untuk beberapa saat saja, sepeti bekeringat, keluar air mata, bersin, menangis, dan sebagainya. Tidak dapat digolongkan sebagai perubahan dalam arti belajar. perubahn yang terjadi karena proses belajar ersifat menetap atau permanen. Ini berari bahwa tingkah laku yang terjadi setelah belajar akan bersifat menetap.
5. Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah Ini berari bahwa perubahan tingkah laku itu terjadi karena ada tujuan yang akan dicapai. Perubahan belajar terarah kepada perubahan tingkah laku yang benar-benar disadari. Misalnya seseorang yang belajar mengetik,, sebelumnya sudah menetapkan apa yang mungkn dapat di capai dengan belajar mengetik, atau tingkat kecakapan mana yang akan dicapainya. Dengan demikian perubahan belajar yang dilakukan senantiasa terarah kepada tingkah laku yang telah ditetepkannnya.
6. Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku. Perubahan yang diperoleh seseorang setelah melalui sesuatu proses belajar meliputi perubahan keseluruhan tingkah laku. Jika seseorng belajar sesuatu, sebagai hasilnya ia akan mengalami perubahan tingkah laku secara menyeluruh dalam sikap, keterampilan, pengetahuan, dan sebaliknya.12 Dari pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah perubahan yang terjadi pada siswa pada setiap aspek kemampuan yang dapat diukur dan diamati setelah melalui proses pembelajaran dalam kurun waktu 12
Slameto, Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, (Jakarta: PT .Rineka Cipta, 2003), Hal. 3-5.
12
tertentu. Proses dari hasil belajar tidak dapat dipisahkan dari proses pembelajaran. Proses pembelajaran harus dengan sengaja diorganisasikan dengan baik agar dapat menumbuhkan proses belajar yang baik yang pada gilirannya dapat mencapai hasil belajar yang optimal. Oleh karna itu, jenis-jenis proses belajar dan hasil belajar sehingga menjadi pusat perhatian metode pembelajaran.
c. Jenis-jenis Hasil Belajar Howard Kingsley membagi tiga jenis hasil belajar, yaitu keterampilan, pengetahuan dan pengertian, serta sikap dan cita-cita.13Sedangkan Gagne membagi hasil belajar kedalam lima kategori yakni : 1. Informasi Vebral, yaitu penguasaan informasi baik secara lisan maupun tertulis, misalnya pemberian nama – nama terhadap suatu benda, definis, dan sebagainya. 2. Keteampilan Intelektual, yaitu keterampilan induvidu dalam berinteraksi dengan lingkungannya dengan mengunakan simbol-simbol, misalnya menggunakan simbol matematik, 3. Strategi Kongnitif, merupakan cara berfikir agar terjadi aktivitas yang efektif. Kecakapan intelektual menitikberatkan pada hasil pembelajaran, sedangakan strategi kongnitif lebih menekankan pada proses pemikiran. 4. Kemampuan mengendalikan ingatan sikap, yaitu hasil pembelajaran yang berupa kecakapan individu untuk memilih macam tindakan yang akan dilakukan. 5. Keterampilan motorik, yaitu hasil belajar yang berupa kecakapan pengerakan yang dikontrol oleh otot dan fisik.ri penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar itu merupakan suatu pencapaian belajar yang diperoleh siswa yang dapat diukur dari beberapa aspek, yang meliputi pengetahuan, pengalaman, maupun perubahan sikap kearah yang lebih baik dengan proses belajar.
d. Tujuan Hasil Belajar Dalam sebuah situs yang membahas taksonomi Bloom, dikemukan mengenai teori Bloom yang menyatakan bahwa, tujuan belajar siswa diarahkan untuk mencapai tiga ranah. Ketiga ranah tersebuat adalah ranah kongnitif, ranah afektif dan psikomotorik.
13
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, ( Jakarta : PT. Remaja Rosdakarya, 2001), Hal. 22.
13
1. Hasil Belajar Kongnitif Ranah kongnitif adalah ranah yang mencakup kegiatan mental (otak) Menurut Bloom, segala upaya yang meningkatkan aktivitas otak adalah termasuk dalam ranah kognitif. Enam jenjang berpikir ranah kongnitif Menurut Bloom, pada garis besarnya dapat dideskripsikan sebagai berikut. 1) Pengetahuan, Ingatan (Knowledge)/C1 Pengetahuan merupakan peringatan tentang bahan-bahan yang telah dipelajari sebelumnya.
Pengetahuan mungkin melibatkan ungkapan terhadap
rentang luas bahan-bahan sejak dari fakta-fakta khusus sampai ke teori-teori yang lengkap yang semuanya menyangkut pemikiran tentang informasi yang bermanfaat. Pengatehuan merupakan penyajian hasil-hail belajar yang paling rendah tingkatannya dalam kerangka matra kongnitif. 2) Pemahaman (Comprehension)/C2 Pemahaman
dirumuskan
sebagai
abilitet
untuk
menguasai
pengertian/makna bahan. Ini dapat ditujukan oleh penerjemah bahan dari satu bentuk ke bentuk
lainnya (kata-kata untuk angka-angka), dengan penafsiran
bahan (menjelaskan atau merangkum) dan dengan mengestimasi kecenderungankecenderungan yang akan datang (mempekirakan konsekuensi atau pengaruh). Hasil-hasil belajar ini setingkat lebih tinggi dari menginggat bahan, dan menyajikan tingkat terendah dari pengertian. 3) Penerapan (Applycation)/C3 Penerapan menunjukan ke abilitet untuk menggunakan material yang telah dipelajari di dalam situasi-situasi yang baru dan kongkret. Ini meliputi penerapan hal-hal seperti aturan-aturan, metode, konsep, prinsip, hukum, dan teori. Hasil-hasil belajar dalam daerah ini menuntut tingkat pengertian yang lebih tinggi dari pada pemahaman. 4) Pengkajian dan Menentukan Hubungan (Analysis)/C4 Analisis menunjukan
pada abilitet untuk merinci bahan menjadi
komponen-komponen atau bagian-bagian agar struktur organisasinya dapat 14
dimengerti. Ini meliputi identifikasi bagian-bagian, mengkaji hubungan antara bagian-bagian, dan mengendali prinsip-prinsip organisasi yang terlibat. Hasilhasil belajar menggambarkan tingkat intelektual yang lebih tinggi dari pada pemahaman dan memerapkan sebab menuntut pengertian tentang isi dan stuktur bahan. 5) Sintesis (Syntensis)/C5 Sintesis menunjukan pada abilitet untuk menempatkan bagian-bagian bersama-sama membentuk sustu keseluruhan baru. Ini mungkin melibatkan produksi dari suatu komunikasi yang rumit, suatu rencana operasi, atau seperangkat hubungan-hubungan yang abstrak. Hasil-hasil belajar dalam daerah ini menitik beratkan tingkah laku-tingkah laku kreatif, dengan tekanan utama pada formulasi pola-pola dan struktur-stuktur baru. 6) Menilai atau Evaluasi (Evaluation)/C6 Evaluasi berkenaan dengan abilitet untuk mempertimbangkan nilai bahan untuk maksud tertentu. Pertimbangan berdasarkan pada kriteria tertentu, yang terdiri dari kreteria internal (organisasai) atau kriteria eksternal (cocok dengan maksud) dan siswa dapat menentukan kriteria atau diberi kriteria. Hasil-hasil belajar dalam daerah ini lebih tinggi dalam matra kongnitif sebab berisikan unsur-unsur semua kategori lainnya plus kesadaran pertimbangan nilai yang berdasarkan pada kriteria yang definitif.14 2. Hasil Belajar Afektif Ranah afektif adalah ranah yang berkaitan dengn sikap dan nilai. Taksonomi ranah afektif dibagi menjadi lima yaitu sebagai berikut : 1) Reveciving (Sikap Menerima) Kepekaan seseorang dalam menerima rangsangan dari luar yang datang kepada dirinya dalam bentuk masalah, situasi, gejala dan lainnya. 2) Responding (Menganggapi/Memberi Respon)
14 Oemar Hamalik, Perencanaan Pengjaran Berdasarkan Pendekatan Sistem, (Jakarta : PT. Bumi Aksara, 2005), Cet. 3 Hal. 120-122
15
Kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk mengikutsertakan dirinya secara aktif dalam fenomena tertentu dan membuat reaksi
terhadapnya
dengan salah satu cara. 3) Valuing (Menghargai/Menilai atau Menentukan Sikap) Suatu sikap tidak hanya mau menerima nilai yang diajarkan tetepi mampu menilai konsep atau fenomena, yaitu baik dan buruk. 4) Organization (Mengorganisasikan/Mengatur) Mempertemukan perbedaan nilai sehingga terbentuk nilai baru yang lebih universal, membawa perbaikan umum. 5) Characterzation (Pembentukan Pola Hidup) Karakterisasi dengan suatu nilai yang dimiliki seseorang mempengaruhi kepribadian dan tingkah lakunya. 15 Dari hasil penjelasan ranah afektif diatas, dapat disimpulkan bahwa ranah afektif selain sebagai alat untuk menggukur sikap siswa terhadap proses belajar yang mereka alami, namun ranah afektif juga bisa menjadi alat evaluasi untuk guru. Melalui sikap dan respon siswa terhadap kegiatan belajar mengajar dikelas. Apakah sudah optimal atau belum. 3. Hasil Belajar Psikomotorik Ranah psikomotorik adalah ranah yang berkaitan denngan keterampilan (skill) atau kemampuan bertindak setelah seseorang menerima pengalaman belajar tertentu. Berdasarkan penerapan tentang ranah psikomotorik di atas, dapat disimpulkan bahwa ranah psikomotorik merupakan ranah untuk meningkatkan kreativitas dan kemampuan siswa dalam mengoktimalkan hasil belajar yaitu melalui ketarampilan yang berhubungan dengan mengingat kejadian pada masa kenabian para Rosul. Ketiga hasil belajar dalam perilaku siswa tidak berdiri sindiri atau lepas satu sama lain, tetapi merupakan satu kesatuan. Pengelompokan dari tiga ranah
15
Nana Surjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Megajar, (Bandung : PT Remaja Rosda Karya, 1999),
Hal. 30
16
bertujuan membantu usaha untuk menguraikan secara jelas dan spesifik hasil belajar yang diharapkan. e. Faktor-Faktor Yang menjadi Mempengaruhi Hasil Belajar 1. Faktor Internal a. Faktor Fisiologis Secara umum kondisi fisiologis, seperti kesehatan yang prima, tidak dalam keadaan lelah dan capek, tidak dalam keadaan cacat jasmani, dan sebagainya, semuanya akan membantu dalam proses dan hasil belajar. siswa yang kekurangan gizi misalkannya, ternyata kemampuan belajarnya berada dibawah siswa-siswa yang tidak kekurangan gizi pada umumnya cenderung cepat lelah dan capek, cepet ngantuk dan akhirnya tidak mudah dalam menerima pelajaraan. Disamping kondisi-kondisi di atas, merupakan hal yang penting juga memperhatikan kondisi
pancaindera.
Dengan
memahami
kelebihan dan
kelemahan pancaindera dalam memperoleh pengetahuan atau pengalaman akan mempermudah dalam memiliki dan menentukan jenis rangsangan atau stimulus dalam memperoleh pengetahuan. b. Faktor Psikologis Faktor kedua dari faktor internal dalah faktor psikologis. Setiap manusia atau anak didik pada dasarnya memiliki kondisi psikologis yang berbeda-beda, terutama dalam hal kadar bukan dalam hal jenis, tentunya perbedaan-perbedaan ini akan berpengaruh pada proses dan hasil belajarnya masing-masing. Beberapa faktor psikologis yang dapat diuraikan diantaranya meliputi: 1) Intelegensi, pada pada umumnya dapat di artikan sebagai kemampuan psikofisik untuk mereaksi rangsangan atau menyesuaikan diri dengan lingkungan dengan cara yang tepat. Jadi intelensi sebenarnya bukan kualitas otak saja, melaikan juga kualitas organ-organ tubuh lainnya. 2) Perhatian adalah keaktifan jiwa yang di pertinggi, jiwa semata-mata tertuju kepada suatu objek ataupun sekumpulan objek. 3) Minat dan bakat, secara sederhana minat berarti kecenderungan ddan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Sedangkan 17
bakat adalah kemampuan potensi yang di miliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang. 4) Motivasi siswa, pengertian dasar motivasi adalah keadaan internal organisme, baik manusia ataupun hewan yang mendorongnya untuk berbuat sesuatu.16
2. Faktor eksternal a. Faktor lingkungan Kondisi lingkungan juga mempengaruhi proses dan hasil belajar. lingkungan iuni dapat berupa lingkungan fisik atau alam dan dapat pula berubah lingkungan sosial. Lingkungan alam misalnya keadaan suhu, kelembaban, kepengapan udara, dan sebaliknya. Lingkungan sosial baik yang berwujud manusia maupun hal-hal lainnya, seperti suara mesin pabrik, lalu lintas, gemuruhnya pasar, dan lain-lain juga akan berpengaruh terhadapa proses dan hasil belajar. karena itu sekolah hendaknya didirikan dalam lingkungan yang kondusif untuk belajar. b. Faktor Instrumental Faktor-faktor
instrumental
adalah
faktor
yang
keberadaan
dan
penggunannya dirancang sesuai dengan hasil belajar yang diharapkan. Faktorfaktor ini diharapkan dapat berfungsi sebagai sarana untuk tercapainya tujuantujuan belajar yang telah direncanakan. Faktor-faktor instrumental ini dapat berupa kulikurum, sarana dan fasilitas, dan guru. Berbicara kulikurum berarti berbicara mengenai komponenkomponennya, yakni tujuan, bahan atau program, proses belajar mengajar, dan evaluasi. Kiranya jelas faktor-faktor ini besar berpengaruhnya pada proses dan hasil belajar, misalkan kita lihat dari sisi tujuan kulikurum, setiap tujuan kulikulum merupakan pernyataan keinginan tentang hasil pendidikan. Oleh karna itu setiap ada perubahan tujuan kulikulum maka bisa dipastikan ada perubahan keinginan. Bisa dipastikan juga bahwa perubahan tujuan itu akan mengubah program atau bahan (mata pelajaran) yang akan diberikan bahkan mungkin dengan ruang lingkupnya masing-masing, dan demikian juga pada aspek-aspek 16
Yudhi munadi, media pembelajaran, (jakarta:gaung persada press, 2008), h. 24-33
18
lainya, termaksuk pada aspek sarana dan fasilitas. Demikian itu akan berdampak pula pada kompetensi yang harus dimiliki para guru. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar yang meliputi faktor internal dan ekternal diatas bila diskemakan akan tampak seperti pada diagram berikut. Diagram Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Proses Hasil Belajar
Kondisi fisiologis umum Faktor Fisiologis Kondisi Pancaindera Faktor Internal Intelegensi Perhatian Faktor Psikologis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Belajar
Minat dan Bakat Motif dan Motivasi Kongnitif dan Daya Nalar Alam
Fak. Lingkungan Sosial Faktor Eksternal Kurikulum Fak. Intrumental
Sarana dan Fasilitas Guru
Gambar 2.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Proses Dan Hasil Belajar17
Adapun beberapa para pendapat yang mempengaruhi hasil belajar siswa, bahwa hasil belajar siswa ditentukan oleh faktor-faktor berikut: 17
Munadi Yudhi , Media Pembelajaran “Sebuah Pendekatan Baru” (Jakarta : Gaung Persada (Gp) Press, 2008).
Hal. 24-35
19
a. Faktor internal (faktor dari dalam), yakni keadaan atau kondisi jasmani dan rohani siswa yang terdiri atas: a. Aspek fisikologis (bersifat jasmani) b. Aspek psikologis (bersifat rohaniah) b. Faktor eksternal (faktor dari luar), yakni kondisi diluar sekitar siswa yang terdiri atas : a. Lingkungan sosial b. Lingkungan non sosial c. Faktor pendekatan belajar.18 Hasil belajar siswa dipengaruhi oleh beberapa faktor, Menurut Gunarsa dan Surya Brata, secara garis besar faktor-faktor yang mempengaruhi belajar di golongkan sebagai berikut : a. Faktor psikologis adalah yang berhubungan dengan jasmani dan panca indra b. Faktor eksogen adalah bahan yang dipelajari lingkungan alami, dan sosial, instrument (kurikulum, progam, sarana atau fasailitas dan guru/tenaga pengajar).
B. Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam SKI di MI 1. Pengertian Sejarah Kebudayaan Islam Kata sejarah dalam bahasa indonesia memiliki kesamaan filosofis istilah sejarah dalam bahasa arab yang dikenal “Tarikh” dari akar kata “arrakha” yang berati menulis atau mencatat : dan mencatat tentang waktu serta peristiwa, akan tetapi istilah tersebut tidak serta merta hanya berasal dari kata ini, akan tetapi ada juga yang berpendapat bahwa kata Istilah sejarah berasal dari Istilah bahasa arab, yaitu “syajarah” yang berarti pohon. Pohon merupakan gambaran suatu gambaran geneologi, yaitu pohon keluarga yang mempunyai keterkaitan erat antara akar, batang, cabang, ranting dan daun serta buah. Keseluruhan elemen pohon ini memiliki keterkaitan erat, kendalipun yang sering dilihat oleh manusia pada umumnya hanya batang pohon saja, atau buahnya saja, akan tetapi adanya pohon dan buah tidak terlepas dari peran akar. Itulah filosofis sejarah, yang mempunyai keterkaitan erat antara masa lalu, masa kini dan masa yang akan datang.19
18
Muhibbin Syah, Psikologis Belajar (Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2008), Hal. 144 19
Misri A. Muchsin, MA, Filsafat Sejarah Dalam Islam, Khazanah Pustaka Indonesia, Jakarta : 2002, Cet 1, H. 17
20
Selanjutnya Abuddin Nata dalam bukunya
Metodelogi Studi Islam
mengatakan bahwa peristiwa-peristiwa atau kejadian-kejadian yang sungguhsungguh terjadi yang seluruhnya berkaiatan dengan sejarah proses pertumbuhan, perkembangan dan penyebarannya, tokoh-tokoh yang melakukan pengembanagan dan penyebaran agama Islam tersebut, sejarah kemajuan dan kemunduran yang dicapai oleh umat Islam dalam berbagai bidang, seperti bidang ilmu pengetahuan agama dan umum, kebudayaan, arsitektur, politik pemerintah, peperangan, pendidikan, ekonomi dan lain sebagainya. 20 Kebudayaan
Islam
diartikan
sebagai
perkembangan
atau
kemajuan
kebudayaan Islam dalam perspektif sejarahnya, dan kebudayan Islam mempunyai berbagai macam pengertian lain diantaranya. Dalam menjalani kehidupan di bumi ini, Allah menentukan hidup manusia dengan tiga masa, yaitu masa lalu, masa kini dan masa depan. Sesuatu yang telah terjadi pada hari ini akan segera berlalu, dan tidak akan kembali lagi. Kalaupun terjadi lagi, pasti tidak akan sama bentuk dan jenisnya. Manusia yang menjadi “aktor” dalam hidup ini, selalu menginginkan agar masa lalunya yang menggembirakan terulang kembali dan berusaha menghindari sebaliknya. Berbagai bentuk dari masa lalu itulah yang kemudian sering dipahami oleh orang sebagai sejarah. Namun, sesungguhnya sejarah tidak terbatas sampai disitu. Dalam pengertiannya yang lebih luas, sejarah juga dapat didefisinikan sebagai usaha pemikiran atau rekontruksi atau fenomena yang terjadi pada masa silam. Fenomenafenomena itu yang baik adapun yang buruk, memang sangat penting untuk dimunculkan kembali. Sebab, ia akan memberikan pengajaran, pelajaran dan pengalaman bagi manusia yang hidup pada hari ini. Sejarah sangat penting untuk pendidikan dan pembelajaran masyarakat. Dalam sejarah terdapat tokoh dengan berbagai kharisma dan keteladanannya. Dalam sejarah juga ada berbagai peristiwa yang layak dipelajari untuk sebuah perjuangan bagi perjalnnan manusia berikutnya.
20
Abuddin Nata, Metodologi Studi Islam, ( Jakarta : PT. Raja Grapindo Persada , 2006) Cet IV Hal. 314
21
a. Sejarah Kebudayaan Islam merupakan kemajuan dan tingkat kecerdasan akal yang dihasilakan dalam satu priode kekuasaan Islam mulai dari priode Nabi Muhammad SAW sampai perkembangan keuasaan islam sekarang. b. Sejarah Kebudayaan Islam merupakan hasil yang dicapai oleh umat Islam dalam lapangan ke sastraan, ilmu pengetahuan dan kesenian. c. Sejarah kebudayan Islam merupakan kemajuan politik atau kekuasaan Islam yang berperan melindungi pandangan hidup Islam terutama dalam hubungannya dengan ibadah, penggunaan bahasa., dan kebiasaan hidup bermasyarakat.
2. Tujuan Mempelajari Sejarah Kebudayaan Islam Duklat Tenaga Teknis Pendidikan Dan Keagamaan Kemenag 3 Menurut Peratuan Mentri Agama RI No. 2 Tahun 2008, Mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) di Madrasyah Ibtidaiyah bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan-kemamuan sebagai berikut : a. Membagun kesadaran peserta didik tentang pentingnya landasan ajaran, nilainilai dan norma-norma Islam yang telah dibangun oleh Rasulullah SAW. Dalam rangka mengembangkan kebudayan dan Peradapan Islam. b. Membangun kesadaran peserta didik tentang pentingnnya waktu dan tempat yang merupakan sebuah proses dari masa lampau, masa kini, dan masa depan. c. Melatih daya kritis peserta didik untuk memahami fakta sejarah secara benar dengan didasarkan pada pendekatan ilmiah. d. Menumbuhkan apresiasi dan penghargaan peserta didik terhadap peninggalan Sejarah Islam sebaga bukti peradaban umat Islam di masa lampau. e. Mengembangkan kemampuan peserta didik dalam mengambil Ibrah (teladan) dari peristiwa-pristiwa bersejarah (masa lalu Islam), Sosial, Budaya, Ekonomi, Iptek dan Seni dan lain-lain untuk mengembangkan kebudayaan dan peradaban Islam di masa mendatang. Menurut Mahmud Yunus tujuan dari mempelajari SKI adalah sebagai berikut : 1) Tujuan mengajarkan Sejarah Islam, ialah mempelajari sejarah Nabi Muhammad yang menyampaikan agama Islam kepada bangsa Arab khususnya dan umat manusia umumnya 22
2) Membantu meningkatkan Iman siswa dalam rangka pembentukan pribadi muslim, disamping memupuk rasa kecintaan dan keaguman terhadap Islam dan kebudayaannya 3) Dengan mempelajari kehidupannya Nabi Muhammad, murid-murid dan umat Islam akan mendapatkan ikutan dan tiru teladan yang baik untuk dijadikan contoh dan tiru teladan dalam segala tindak-tanduknya, kelakuan dan tingkah lakunya. 4) Mendukung perkembangannya Islam masa kini dan masa datang, disamping meluaskan cakrawala pandangannya terhadap makna Islam bagi kepentingan kebudayaan umat Islam 5) Selain mengetahui perkembangan agama Islam diseluruh dunia Sejarah Islam juga bertujuan untuk pendidikan Akhlak.21 Berdasarkan tujuan yang telah dikemukakan diatas, jelas bahwa SKI merupakan salah satu pelajaran penting karena didalamnya tidak hanya berisi tentang kejadian atau peristiwa tanpa arti sama sekali. Tetapi didalamnya mengandung arti yang sangat penting bagi generasi penerus dan bisa dijadikan sebagai cerminan diri, sumber pengalamandalam pelajaran yang tidak ternilai harganya untuk bekal meneruskan pembangunan dimasa mendatang. 3. Fungsi Sejarah Kebudayaan Islam Adapun fungsi yang lain dari mata pelajaran Sejarah Kebudaan Islam antara lain : a) Membantu meningkatkan iman dalam rangka pembentukan pribadi muslim, di samping memupuk
rasa kecintaan dan kekaguman terhadap Islam dan
kebudayaannya. b) Memberikan bekal kepada siswa dalam rangka melanjutkan pendidikannya ke tingkat yang lebih tinggi atau bekal untuk menjalani kehidupan pribadi mereka, bila mereka putus sekolah. c) Mendukung perkembangan Islam masa kini dan mendatang. Di samping meluaskan cakrawala pandangnnya terhadap makna Islam bagi kepentingan kebudayaan umat Islam.22 21 22
Mahmud Yunus, Metodik Khusus Pendidikan Agama,.............................., H. 75 Zakiah Darajad, Metode Khusus Pengajaran Agama Islam, (Jakarta : Bumi Aksara, 1995) Cet, 2. Hal.
135-136
23
4. Ruang Lingkup Sejarah Kebudayaan Islam di MI Dalam pembahasan mengenal ruang lingkup pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam ini, penulis akan menguraikan ruang lingkup Sejarah Kebudayaan Islam. Dalam buku Sejarah Kebudayaan Islam yang digunakan di MI kelas IV , ruang lingkup dan bahan yang disajikan meliputi: 1. Menjelaskan dakwa Nabi Muhammad SAW beserta para sahabatnya 2. Menunjukan contoh ketabahan Nabi Muhammad SAW beserta para sahabatnya dalam berdakwa 3. Meneladani ketabahan Nabi Muhammad SAW beserta para sahabatnya dalam berdakwa 4. Mengidentifikasi ciri-ciri kepribadian Nabi Muhammad SAW sebagai rahmat bagi seluruh alam 5. Menunjukan contoh prilaku yang meneladani kepribadian Nabi Muhammad SAW sebagai rahmat bagi seluruh alam 6. Meneladani kepribadian Nabi Muhammad SAW sebagai rahmat bagi seluruh alam 7. Mengidentifikasi sebab-sebab Nabi Muhammad SAW Hijrah ke Thaif dan Habsyah 8. Menceritakan peristiwa Hijrah Nabi Muhammad Saw ke Thaif dan Habsyah 9. Meneladani kesabaran Nabi Muhammad SAW dalam peristiwa Hijrah ke Thaif dan Habsyah 10. Mendeskripsikan peristiwa Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW 11. Mengambil hikmah dari peristiwa Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW.23 Karena Islam lahir di Arab, maka isi dari ruang lingkup dari Sejarah Peradaban Islam membahas tentang Riwayant Nabi Muhammad SAW sebagai pembawa wahyu Tuhan sejak beliau belum dilahirkan sampai beliau wafat, perjuang-perjuangan Nabi Muhammad SAW dalam menyebarkan agama Islam,
23
Nurhasanah, Ana, Dkk. Sejarah Kebudayaan Islam Madrasyah Ibtidaiyah, (Jakarta : PT. Dian Rakyat,
2010)
24
kemajuan Islam yang diteruskan oleh para sahabatnya masa disintregrasi, masa kemunduran, penyebaran Islam dibelahan dunia barat hubungan perkembangan 5. Standar Kompetensi Lulusan Satuan Sejarah Kebudayaan Islam Di MI/SD Penyusunan Standar Komptensi Lulusan (SKL),Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Madrasyah Ibtidaiyah ini dilakukan dengan cara mempertimbangkan dan me-review peraturan menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan (SKL) untuk satuan pendidkan dasar dan menengah, terutama pada mata pelajaran pedidikan agama Islam aspek tarikh & sejarah kebudayaan Islam untuk SD/MI, serta memperhatikan surat Edaran Dirjen Pendidikan Islam Nomor: DJ.II.1/PP.00/ED/681/2006, tangga l 1 Agustus 2006, tentang pelaksanaan standar isi, yang intinya bahwah Madrasah dapat meningkatkan Kompetensi Lulusan dan mengembangkan kurikulum dengan standar yang lebih tinggi. Dari hasil observasi yang saya dapati terhadap standar Kompetensi Lulusan mengenai mata pelajaran SKI mencapai nilai 70 sesuai dengan KKM sekolah Mandrasah Ibtidaiyah. Dan dalam satuan kompetensi kelulusan adalah mengenal, mengidentifikasi, meneladani, dan mengambil Ibrah dari Sejarah Arab Pra Islam, sejarah Rasulullah Saw, Khulafaurrasyidin, peristiwa wafatnya Rasulullah Saw, serta perjuagan tokohtokoh agama Islam di daerah masing-masing. Jadi yang dimaksud hasil belajar siwa dalam pembelajaran SKI adalah kemampuan siswa yang diperoleh setelah melalui kegiatan belajar Sejarah Kebudayaan Islam (SKI). Dari kemampuan siswa dapat kita lihat hasil proses belajar yang didapat dalam kegiatan dikelas. C. Metode Kisah 1. Pengertian Metode Kisah Istilah metode dalam bahasa Arab diterjemahkan dengan ﺔﻗﻴﺭﻂbentuk jamaknya ﻕﺌﺍﺭﻂyang berarti jalan atau cara yang digunakan untuk mencapai suatu tujuan,24 yaitu tujuan pendidikan anak dalam Islam. Sedangkan istilah metode
24
Mahmud Yunus, Kamus Arab Indonesia, Yayasan Penyelenggara Penterjemah Dan Pentafsir Al-Qur’an,
Jakarta, 1973, Hlm. 236
25
dengan pengertian jalan atau cara dalam Al-Qur’an disebutkan sebagaimana firman Alah SWT.
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman bertaqwalah kepada Allah. Dan carilah jalan yang mendekatkan diri kepada-Nya dan berjihadlah pada jalanNya supaya kamu mendapat keberuntungan”. (QS. Al-Maidah : 35).25 Dalam ayat yang lain Allah SWT juga berfirman : .
Artinya : “Dan sesungguhnya diantara kami ada orang-orang yang saleh dan di antara kami ada (pula) yang tidak demikian halnya. Adakah kami menempuh jalan yang berbeda-beda”. (QS. Al-Jin : 11).26 Pada
ayat
tersebut,
penertian
metode
digunakan
dengan
istilah ﻕﺌﺍﺭﻁdan ﺔﻟﻴﺴﻮﻟﺃyang berarti jalan. Secara garis besar, pengertian metode adalah suatu jalan atau cara yang ditempuh atau digunakan untuk menyampaikan suatu
materi yang disajikan supaya materi tersebut dapat diterima oleh
seseorang, sehingga tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai dengan baik. Sedang kata kisah atau cerita berarti tuturan yang membentangkan bagaimana terjadinya suatu hal (peristiwa, kejadian, dan sebagainya) dan karangan yang menuturkan perbuatan, pengalaman, atau penderitaan orang, kejadian dan sebagainya (baik yang sungguh-sungguh terjadi maupun yang hanya rekaan belaka).27
25
Al-Qur’an, Surat Al-Maidah Ayat 35, Yayasan Penyelenggara Penerjemah Penafsiran Al-Qur’an, Al-Qur’an
Dan Terjemahnya, Depag. Ri, 1987, Hlm. 165 26
Al-Qur’an, Surat Al-Jin Ayat 11, Yayasan Penyelenggara Penerjemah Penafsiran Al-Qur’an, Al-Qur’an Dan
Terjemahnya, Depag. Ri, 1987, Hlm. 984. 27
Anton M. Moeliono, Et.Al., Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta, 1993, Hal. 165
26
Dalam bahasa Arab, kata kisah atau cerita adalah ﺔﺻﻘbentuk jamaknya adalah ﺺﺼﻘ, yang berarti kisah atau cerita, sedangkan dalam bahasa Inggris adalah story, tale, dan narrative yang berarti pula cerita. Dengan demikian metode kisah mengandung arti suatu cara dalam menyampaikan materi pelajaran dengan menceritakan secara kronologis tentang bagaimana terjadinya sesuatu hal, yang menuturkan perbuatan, pengalaman atau penderitaan orang lain baik yang sebenarnya terjadi ataupun hanya rekaan saja. Metode kisah yang disampaikan merupakan salah satu metode pendidikan yang mashur dan terbaik, sebab kisah itu mampu menyentuh jiwa jika didasarkan oleh ketulusan hati yang mendalam.28 Metode kisah, yakni metode yang digunakan oleh pendidik dengan cara bercerita suatu kejadian untuk di repsepsi peserta didik, atau peserta didik disuruh bercerita sendiri dengan mengambil tema-tema materi kisah sejarah Islam yang perlu diresapi dan diteladani.29 Metode kisah merupakan salah satu metode pendidikan. Pendidikan sendiri dalam Kamus Pendidikan diartikan “Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan latihan, proses, perbuatan, cara mendidik.30 Menurut Marimba pendidikan adalah bimbingan secara sadar oleh sipendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani sipendidik menuju terbentuknya manusia yang sempurna. Sedang Menurut Marimba seperti yang dikutip Ahmad Tafsir bahwa: “Pendidikan ialah bimbingan atau pimpinan secara sadar oleh pendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani anak didik menuju terbentuknya kepribadian yang utama”.31 Pentingnya metode kisah jika dibandingkan metode lain adalah selain kemampuannya menyentuh aspek kognitif, juga efektif menyentuh aspek afektif, hal tersebut berpotensi membentuk aspek psikomotorik, yakni mengajak anak untuk berperilaku sesuai dengan apa yang dikisahkan, meniru perilaku baik dari
28
Armai Arief, Pengantar Ilmu Dan Metodologi Pendidikan Islam,(Jakarta : Ciputat Pers, 2002), Hal. 160
29
Yasin Fatah, Metodologi Pendidikan Islam, (Malang: Star Grafika, 2008), Hal. 79
30
St. Vembrianto, Kamus Pendidikan, (Jakarta : Grasindo, 1994, Hal. 47
31
Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam, (Bandung : Remaja Rosda Karya, )T.Th. Hal 24
27
pelaku yang dikisahkan setelah memahami dan menghayati isi kisah yang dipaparkan, kemudian dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Metode kisah merupakan salah satu metode pendidikan Islam yang diharapkan dapat mempengaruhi anak, terutama dalam penyucian, pengukuhan dan pembersihan jiwa yang merupakan tujuan utama dari pendidikan Islam. Dengan terealisasinya tujuan tersebut, maka masyarakat akan berperilaku luhur dan menjauhi segala kemungkaran serta perbuatan keji, sehingga tidak ada seorangpun yang berbuat aniaya terhadap orang tua dan seluruh anggota masyarakat. Mereka akan sama-sama menjalankan perintah Allah, berbuat makruf, menegakkan keadilan dan melakukan perbaikan serta kebajikan. Maknamakna tersebut tercantum dalam firman Allah SWT :
Artinya : “Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran”. (Q.S. An Nahl : 90). 2. Tujuan Metode Kisah Agar anak dapat membedakan perbuatan yang baik dan buruk sehingga dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Asnelli Ilyas bahwa tujuan metode kisah/cerita dalam pendidikan anakadalah menanamkan akhlak Islamiyah dan perasaan keTuhanan kepada anak denganharapan melalui pendidikan dapat menggugah anak untuk senantiasa merenung danberfikir sehingga dapat terwujud dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Hapidin dan Wanda Guranti, tujuan metode kisah/cerita adalah sebagai berikut :
28
a.
Melatih daya tangkap dan daya berpikir
b. Melatih daya konsentrasi c. Membantu perkembangan fantasi d.
Menciptakan suasana menyenagkan di kelas.
Menurut Abdul Aziz Majid, tujuan metode kisah/cerita adalah sebagai berikut : a. Menghibur anak dan menyenakan mereka dengan bercerita yang baik b. Membantu pengetahuan siswa secara umum c.
Mengembangkan imajinasi
d. Mendidik akhlak Dalam kegiatan kisah/cerita anak dibimbing untuk mengembangkan kemampuan untuk mendengarkan cerita dari guru, dengan jelas metode kisah/cerita disajikan kepada anak didik bertujuan agar mereka memahami, menghayati dan mengamalkan
ajaran-ajaran
al-Qur’an
dalam
kehidupan
sehari-hari
dan
menambahkan rasa cinta anak-anak kepada Allah, Rosul dan Al-Qur’an. 3. Fungsi Metode kisah Secara umum metode berfungsi sebagai pemberi atau cara yang sebaik mungkin bagi pelaksanaan operasional dari ilmu pendidikan tersebut. Kisah/cerita bukan hanya berfungsi sebagai hiburan tetapi juga merupakan suatu cara yang dapat digunakan dalam mencapai sasaran-sasaran atau target pendidikan. Metode kisah/cerita dapat menjadikan suasana belajar menyenangkan dan menggembirakan dengan penuh dorongan dan motivasi sehingga pelajaran atau materi pendidikan itu dapat dengan mudah diberikan. Dalam hal ini penulis ingin menyampaikan beberapa fungsi metode kisah/cerita : a. Menanamkan Nilai-Nilai Pendidikan Yang Baik Melalui metode bercerita ini sedikit demi sedikit dapat ditanamkan halhal yang baik kepada anak didik, dapat berupa cerita para Rosul atau umatumat terdahulu yang memiliki kepatuhan dan keteladanan. Cerita hendaknya dipilih dan disesuaikan dengan tujuan yang hendak dicapai dalam suatu pelajaran.
29
b. Mengembangkan Imajinasi Anak Kisah-kisah yang disajikan dalam sebuah cerita dapat membantu anak didik dalam mengembangkan imajinasi mereka. Dengan hasil imajinasinya diharapkan mereka mampu bertindak seperti tokoh-tokoh dalam cerita yang disajikan oleh guru.
c.
Membangkitkan Rasa Ingin Tahu Mengetahui hal-hal yang baik adalah harapan dari sebuah cerita sehingga rasa ingin tahu tersebut membuat anak berupaya memahami isi cerita. Isi cerita yang dipahami tentu saja akan membawa pengaruh terhadap anak didik dalam menentukan sikapnya.
d. Memahami Konsep Ajaran Islam Secara Emosional Cerita yang bersumber dari Al-Qur’an dan kisah-kisah keluarga muslim diperdengarkan melalui cerita diharapkan anak didik tergerak hatinya untuk mengetahui lebih banyak agamanya dan pada akhirnya terdorong untuk beramal di jalan lurus.32
Dengan demikian dapat di simpulkan bahwa metode kisah merupakan salah satu cara dalam pendidikan untuk memberikan pemahaman kepada peserta didik, terhadap pembelajaran melalui bercerita. Khususnya mengenai pelajaran sejarah. Dengan demikian siswa diharapkan lebih termotivasi terhadap pembelajaran SKI. Dengan metode kisah tersebut, peserta didik dapat mengambil ibrah dari kisah-kisah yang disampaikan. Dan dapat mendapatkan hasil belajar yang diharapkan seperti teladan para Rasul serta akhlak-akhlak Mahmudah/Akhlakul Karimah. Yang nantinya mampu diterapkan dan direalisasikan pada peserta didik dalam kehidupan sehari-hari yang mencerminkan perilaku positif dari para Rasul dan Tabi’in.
D. Kerangka Berpikir
32
Http://Id.Shvoong.Com/Social-Sciences/Education/2118018-Tujuan-Dan-Fungsi-Metode
Bercerita/#Ixzz1m50ygivg Di Akes Jam :20.35
30
Secara etimologi sejarah berasal dari kata arab “ Syajarah” yang mempunyai arti “Pohon Kehidupan” yang kita kenal dalam kata ilmiyah yakni History. Sedangkan menurut Terminologis sejarah merupakan pengetahuan megenai kejadiankejadian, peristiwa sejarah peristiwa-peristiwa dan keadaan manusia dalam masa lampau dalam kaitannya dengan keadaan masa kini. Sejarah Kebudayaan Islam mempelajari tentang sebuah pristiwa perjalan Rasulullah SAW dari zaman dulu hingga sekarang yang membahas hubungan antara manusia dengan Rasulnya. Dengan adanya Sejarah Islam dapat membantu siswa untuk mengembangkan pengetahuan islam dan pemahaman serta mendorong siswa untuk mengembangkan sejarah dari perjalanan Rasulullah SAW. sehingga para sahabat-sahabatnya yang dapat memberikan suritauladan yang baik untuk umat Islam dan dapat dipraktikan dalam kehidupan sehari-hari Pendidikan yang berkualitas akan menghasilkan manusia yang berakhlak mulia, cerdas, terampil, kreatif, berwawasan luas, nasionalis, berfikir logis, dan realitis. pembelajaran ini dapat memberikan pengetahuan kepada siswa agar lebih tertarik untuk mempelajari Sejarah Islam. Akan tetapi fakta membuktikan masih banyak siswa yang mempelajari pelajaran SKI di kelas sangat tidak semangat. Mereka cenderung bosan dan mengantuk dengan rangkuman dan ceramah yang disampaikan. Oleh karna itu, penulis ingin sekali membangkitkan semangat para siswa dalam mempelajari pelajaran SKI, salah satunya menggunakan metode kisah. Melalui metode kisah/cerita, siswa dapat lebih mengetahui kisah-kisah para sahabat Rasul dan sejarah kebudayaan Islam, agar mereka dapat mengambil ibrah dari kejadian
tersebut
dan
dapat
dipraktikan
dalam
kehidupan
sehari-hari
di
lingkungannya. Kegiatan belajar ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang bermanfaat melalui pengalaman belajar yang lebih baik. Jika dibandingan dengan metode ceramah dan merangkum, karena siswa diajak lebih aktif dalam belajar dan diharapkan langsung dengan materi yang telah diajarkan dikelas. Sehingga hasil belajar yang didapatkan nantinya akan lebih baik dari sebelumnya.
E. Hipotesis Penelitian Berdasarkan pada kajian teori dan kerangka berfikir di atas, maka rumusan hipotesis, Terdapat dua hipotesis yang hendak diujikan kebenarannya yaitu : 31
a) Hipotesis Nul (Ho) Tidak terdapat pengaruh metode kisah terhadap mata pelajaran SKI dengan hasil belajar siswa. b) Hipotesis Alternatif (H1) Terdapat Pengaruh metode kisah terhadap mata pelajaran SKI dengan hasil belajar siswa.
32
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Pelaksanaan ini dilaksanakan di MI Sirajul Athfal 1 Jl. Masjid Jami Al-Huda No. 15 Kel. Ratu Jaya Kec. Cipayung Kota Depok. Pada kelas IV semester genap, di mulai pada tanggal 12 April s/d 21 April2014.
B. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen semu (quasiexperiment), karena dalam penelitian ini kelompok uji coba (eksperimen) dan kelompok pembanding (kontrol) tidak dipilih secara acak. Kedua kelompok sudah ada sebelumnya, dan tidak ada pengubahan perlakuan. Penggunaan metode quasi-experiment dalam penelitian ini dipandang tetap karena penelitian ini bertujuan untuk memeperoleh informasi tentang dampak yang ditimbulkan dari suatu perlakuaan (treatment).
C. Desain penelitian Desain penelitian yang digunakan yaitu Non-Randomize Control Gruop Pretest And Posttest Desaign. Rancangan ini melibatkan dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. sebelum diberikan perlakuan pada kedua kelas diberikan pretest. Selanjutnya kelompok eksperimen diberikan pelakuan dengan menggunakan teknik metode kisah, sedangkan kelompok kontrol diberikan pelajaran tanpa menggunakan teknik metode kisah. Setelah pelakuan kedua kelas diberikan posttest untuk lebih jelasnnya desain penelitian dapat dilihatpada tabel berikut:
Tabel 3.1 Non-Randomize Control Gruop Pretest And Posttest Desaign Kelompok
Tes awal
Perlakuan (x)
Tes akhir
Eksperimen
T1
XM
T2
kontrol
T1
Xm
T2
33
Keterangan : T1
: Pretest (tes awal sebelum proses belajar mengajar dimulai dan belum diberikan pelakuan)
T2
: Posttest (tes akhir selesai proses belajar mengajar berlangsung dan diberikanperlakuan)
XM
: Pemberian proses belajar mengajar untuk kelompok eksperimen yang dikenai perlakuamn teknik metode kisah.
Xm
: Pemberian proses belajar mengajar untuk kelompok kontrol dengan tidak dikenai perlakuan teknik metode kisah.
D. Populasi dan Sampel Populasi merupakan kesimpulan orang/subjek atau objek yang memiliki seluruh karakteristik. Populasi juga dapat diartikan sebagai keseluruhan subjek penelitian. Populasi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu : 1. Populasi target Populasi target dalam penelitian ini adalah siswa MI Sirajul Athfal 1cipayung Depok kelas IV semester II tahun pelajaran 2013/2014. 2. Populasi terjangkau Populasi terjangkau adalah seluruh siswa kelas VI MI Sirajul Athfal 1 yang terdaftar pada semester II tahun pelajaran 2013/2014. Sampel adalah suatu kelompok kecil yang diamati dari sebagian populasi. 1 Terkait dengan jumlah populasi pada Madrasah Ibtidaiyah terlalu banyak, maka peneliti hanya membatasi jumlah sampel yaitu 35 siswa dari kelas IV A sebagai kelas eksperimen dan 28 siswa dari kelas IV B sebagai kelas kontrol. E. Teknik Pengumpulan Data Data penelitian diambil dari hasil belajar Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) pada kelas eksperimen dan kontrol yang di peroleh dari skor tes objektif pada pokok bahasan latar belakang dan sebab-sebab Nabi Muhammad hijrah ke Thaif dan Habsyah, dimana tes yang dikerjakan adalah dua kelas tersebut adalah sama. Dalam pengumpulan data ini terlebih dahulu melakukan, observasi dan wawancara terlebih dahulu kepada siswa yang bersangkutan.
1
Ary Donald Dkk, Pengantar Penelitian Dalam Pendidikan (Surabaya : Usaha Nasional, 1982) h. 189
34
F. Prosedur Peneitian 1. Tahap awal sebelum penelitian Sebelum melaksanakan penelitian, penulis melakukan beberapa periapan awal, yaitu : a) Langkah pertama yang penulis lakukan adalah mengurus surat izin pelaksanaan penelitian dari Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. b) Mengadakan survei terlebih dahulu ke tempat yang akan di teliti dan melihat karakteristik populasi yang akan diteliti. c) Menentukan sampel penelitian dengan menggunakan saturation sampling d) Menyusun kisi-kisi instrumen penelitian. e) Menyusun instrument penelitian berdasarkan kisi-kisi soal yang telah dibuat. f) Melakukan konsultasi
kepada dosen pembimbing mengenai instrument yang
telah dibuat. g) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) Sejarah Kebudayaan Islam(SKI) dengan menggunakan metode kisah. h) Setelah menyusun instrument penelitian dan RPP selesai. Langkah selanjutnya adalah melakukan koordinasi dengan pihak sekolah utuk mengguji coba di luar kelas eksperimen dan kontrol. i) Setelah melakukan uji coba, mengolah data hasil uji coba dengan mencari validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya pembeda butir soal. j) Menentukan butir soal yang layak untuk diujikan instrument penelitian.
2. Tahap Pelaksanaan Penelitian a) Sebelum kegiatan pembelajaran dimulai peneliti mengadakan tes awal (pretest) pada kedua kelompok penelitian menggunakan soal-soal hasil analisis data uji instrument penelitian. b) Melaksanakan kegiatan pembelajaran, untuk kelas eksperimen diberikan perlakuan dengan menggunakan metode kisah, sedangakan untuk kelas kontrol tanpa menggunakan metode kisah. c) Setelah kegiatan pembelajaran selesai peneliti mengadakan tes akhir (posttest) untuk kedua kelompok penelitian dengan menggunakan soal yang sama ketika dilakukan tes awal.
35
3. Tahap Akhir Penelitian Setelah tahapan pelaksanaan kegiatan berhasil dilakukan, tahapan selanjutnya adalah mengolah hasil penelitian dengan menggunakan beberapa kegiatan, yaitu : a) Menganalisis data hasil tes awal (pretest) kedua kelompok penelitian dengan menggunakan uji statistik. b) Menganalisis data hasil tes akhir (posttest) kedua kelompok penelitian dengan menggunakan tes statistik. c) Melakukan penarikan kesimpulan terhadap hasil penelitian berdasarkan hasil uji statistik yang telah dilakuakan. G. Instrumen Penelitian 1. Uji coba instrumen Instrumen merupakan alat yang digunakan oleh peneliti dalam mengumulkan data. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah istrumen tes berupa soal pilihan ganda yang terdiri dari 4 alternatif jawaban yaitu A, B, C dan D pada materi “Hijrah Nabi Muhammad Saw ke Thaif dan dakwah Nabi ke Habsyah”. Tes disusun berdasarkan indikator yang disesuaikan KTSP, skor yang digunakan pada pilihan ganda adalah nilai satu (1) untuk jawaban yang benar dan nol (0) untuk jawaban salah. Adapun langkah-langkah yang ditempuh dalam penyusunan instrumen penelitian adalah sebagai berikut: a) Menetukan konsep dan sub konsep berdasarkan KTSP b) Membuat kisi-kisi instrumen penelitian c) Membuat soal berdasarkan instrumen penelitian d) Instrumen yang telah dibuat kemudian dikonsultasikan ke dosen pembimbing e) Melakukan uji coba instrumen
Desain kisi-kisi instrumen penelitian dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.2 Kisi-kisi instrumen penelitian tes hasil belajar Standar Kopetensi Memahami Nabi
Kompetensi Dasar
Materi
hijrah
Mengidentifikasi sebab-
Sebab-sebab
Muhammad
sebab Nabi Muhammad
perjalanan
36
Indikator Dapat menjelaskan pengertian Nabi
hijrah
No
Bentuk
Soal
Soal
1
Pg
Saw ke Thaif
Saw
Hijrah Ke Thaif
dan Habsyah
Muhammad
saw
ke Thaif
Dapat mengidentisikasi sebabsebab Nabi Muhammad Saw
2
Pg
3
Pg
4
Pg
5
Pg
6
Pg
7
Pg
8
Pg
9
Pg
10
Pg
11
Pg
12
Pg
13
Pg
14
Pg
15
Pg
16
Pg
17
Pg
berdakwah keluar Mekah Dapat mengidentifikasi sebabsebab Nabi Muhammad Saw memilih Thaif sebagai tujuan dakwah Sebab-sebab umat
Dapat
menyebutkan
bulan
Islam hijrah ke
umat Islam hijrah ke Habsyah
Habsyah Menceritakan peristiwa
Peristiwa Dakwah
Dapat menceritakan perjalan
hijrah Nabi Muhammad
Nabi ke Thaif
Nabi ke Thaif
Saw
ke
Thaif
dan
Dapat
Habsyah
menyebutkan
nama
orang yang menemani Nabi Muhammad Saw berdakwa ke Thaif Dapat menceritakan perjalan dakwah ke Thaif Dapat menceritakan tanggapan masyarakat
Thaif
terhadap
dakwah Nabi Dapat menyebutkan orang yang pertama kali Thaif Dapat menceritakan Peristiwa yang
dialami
Nabi
ketika
berdakwa di Thaif Dapat menyebutkan waktu Nabi Muhammad Saw dan umat Islam ke Thaif Dapat
menceritakan
tekanan
kafir Quraisy terhadap Nabi dan umat Islam Dapat
menjelaskan
kisah
perjalan Nabi Muhammad Saw Ke Thaif Dapat menjelaskan sikap Nabi Muhammad
Saw
atas
perlakuan masyarakat Thaif Peristiwa umat
hijrah
Islami
Habsyah
ke
Dapat menceritakan kejadian umat Islam hijrah ke Habsyah Dapat
menceritakan
orang-
orang yang hijrah ke Habsyah Dapat
menceritakan
proses
perjalan umat Islam ke Habsyah
37
Dapat menceritakan tanggapan penduduk
Habsyah
terhadap
18
pg
19
Pg
20
pg
hijrah umat Islam Meneladani
kesabaran
Meneladani
Dapat menyebutkan sifat-sifat
Nabi Muhammad Saw
kesabaran
yang dapat menjadi teladan bagi
dalam peristiwa hijrah
Rasulullah ketika
masyarakat Thaif
ke Thaif dan Habsyah
hijrah
Dapat menyebutkan sifat-sifat
ke Thaif
dan Habsyah
yang dapat dijadikan teladan dalam peristiwa hijrah
umat
Islam ke Habsyah
H. Uji Coba Instrumen Tes Uji coba intrument dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kualitas instrumen penelitian yang akan digunakan dalam penelitian. Dalam penelitian ini uji instrumen dilakukan pada siswa-siswi diluar kelas eksperimen dan kelas kontrol, yaitu kelas V yang berjumlah 40 siswa. Setelah melakukan uji coba intrumen, langkah selanjutnya adalah mengelola data hasil uji coba dengan mencari valitidas, reabilitas, tingkat kesukaran dan daya beda. 1. Uji Validitas Validitas yang digunakan adalah validitas isi (content validity), dimana tes yang digunakan merupakan sampel yang mewakili kemampuan yang diukur. Validitas tes yang digunakan adalah butir soal dengan membandingkan skor siswa untuk tiap butir soal dengan skor total. Perhitungan validitas butir soal dengan menggunakan rumus Koefisien Korelasi Biserial, yaitu sebagai berikut:2
rpbi =
√
Keterangan : rpb
: Koefisien
Mp
:
korelasi biserial
Rata-rata skor dari subjek yang menjawab benar bagi item yang dicari validitasnya
Mt
: Rata-rata
skor total
SDt : Standar deviasi dari skor total 2
Anas Sudjino, Pengantar Evaluasi Pendidikan (Jakarta: Pt: Raja Grafindo Persada, 2010), h. 258
38
p
: Populasi siswa yang menjawab benar (
q
)
: Populasi siswa yang menjawab salah
q =1–p Pada penelitian ini butir soal dapat dinyatakan valid dengan ketentuan jika harga rhitung
rtabel. dan jika rhitung
tabel
maka soal tersebut dinyatakan tidak
valid. Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas Soal Indikator Soal
Nomor Item
Nomor Item Soal
Soal Valid
Tidak Valid
Menjelaskan pengertian hijrah
1
Mengidentisikasi sebab-sebab Nabi Muhammad Saw
2
berdakwah keluar Mekah Mengidentifikasi sebab-sebab Nabi Muhammad Saw
3
memilih Thaif sebagai tujuan dakwah Menjelaskan sebab Nabi Muhammad Saw memilih
4
Habsyah sebagai tujuan hijrah umat Islam Menceritakan perjalan Nabi ke Thaif
Menyebutkan
nama
orang
yang
5
menemani
Nabi
6
Muhammad Saw berdakwa ke Thaif Menceritakan perjalan dakwah ke Thaif Menceritakan
tanggapan
masyarakat
Thaif
7 terhadap
8
dakwah Nabi Menyebutkan orang yang pertama kali Thaif 9 Menceritakan peristiwa
yang dialami Nabi ketika
10
Menyebutkan waktu Nabi Muhammad Saw dan umat Islam
11
berdakwa di Thaif
ke Thaif Menceritakan tekanan kafir Quraisy terhadap Nabi dan
12
umat Islam Menjelaskan kisah perjalan Nabi Muhammad Saw ke Thaif
13
Menjelaskan sikap Nabi Muhammad Saw atas perlakuan
14
masyarakat Thaif Menceritakan kejadian umat Islam hijrah ke Habsyah
39
15
Menceritakan orang-orang yang hijrah ke Habsyah
16
Menceritakan proses perjalan umat Islam ke Habsyah
17
Menceritakan tanggapan penduduk Habsyah terhadap
18
hijrah umat Islam Menyebutkan sifat-sifat yang dapat menjadi teladan bagi
19
masyarakat Thaif Menyebutkan sifat-sifat yang dapat dijadikan teladan dalam
20
peristiwa hijrah umat Islam ke Habsyah 17
∑
1
Berdasarkan uji validitas diatas, dari 20 soal pilihan ganda yang di ujikan, terdapat 19 soal yang valid, dan 1 soal yang tidak valid. Jadi 1 soal yang tidak valid tersebut tidak digunakan dalam penelitian. 2. Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah ketetapan atau alat tersebut dalam menilai apa yang dinilainya. Artinya, kemampuan alat penilaian tersebut digunakan akan memberikan hasil yang relatif sama.3 Karena instrumen pada soal Sejarah Kebudayan Islam (SKI) berupa tes pilihan ganda, maka untuk menguji reliabilitasnya mengunakan rumus K-R 20, yaitu:4
r11 = (
)(
∑
)
Keterangan : r11
: Reliabilitas yang dicari
P
: Proporsi subjek yang menjawab soal benar
q
: Proporsi subjek yang menjawab soal salah q =1–p
3 4
∑
: Jumlah hasil perkalian antara p dan q
n
: Banyknya item yang valid
S
: Standar deviasi dari tes
Nana Sudjana, Penilain Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Pt Remaja Rosdakarya, 2009), h. 16 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi Revisi, (Jakarta: Bumi Aksara, 2011), Cet. 12, h. 79
40
dengan, 2
S =
∑
∑
Dengan kualifikasi koefisien reabilitas adalah sebagai berikut :
Tabel 3.4 Interpstasi Reliabilitas Koefisien Korelasi
Kriteria Reliabilitas
0,91 – 100
Sangat tinggi
0,71 – 0,90
Tinggi
0,41 – 0,70
Cukup
0,21 – 0,40
Rendah
< 0,20
Sangat Rendah
Berdasarkan perhitungan hasil reliabilitas uji instrumen yang telah dilaksanakan peneliti, didapatkan hasil 0,67. Dari hasil tersebut disimpulkan bahwa seluruh soal pada materi Hijrah ke Thaif dan Dakwah Nabi Muhammad Saw. Ke Habsyah memiliki reliabilitas yang cukup. 3. Tingkat Kesukaran Suharsimi Arikunto, berpendapat, soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar.5 Menurutnya, hal tersebut perlu diperhatikan karena soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk berfikir lebih maju, begitu pula sebaliknya, soal yang terlalu sukar akan membuat siswa menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat lagi untuk mencobannya. Oleh karena itu soal yang dibuat untuk mengukur tes hasil belajar sebaiknya adalah soal yang dapat menjuangkau semua kemampuan siswa untuk mengetahui tingkat kesukaran soal yang telah dibuat, sebaiknya membuat soal harus melakukan perhitungan tingkat kesukaran soal. Atas dasar
5
Idib., h. 207
41
pertimbangan itu, dalam penelitian ini penelitian melakukan soal dengan menggunakan rumus:6
P=
Keterangan : P : Indeks Tingkat Kesukaran B : Jumlah Siswa Yang Menjawab Soal Benar Js : Jumlah Seluruh Siswa Peserta Tes Interprestasi mengenai tingkat kesukaran yang diperoleh digunakan tabel klasifikasi dibawah ini : Tabel 3.5 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal Tingkat Kesukaran
Klasifikasi
0.00 – 0.30
Soal Sukar
0.30 – 0.70
Soal Sedang
0.70 – 1.00
Soal Mudah
Dibawah ini adalah tabel hasil uji tingkat kesukaran soal pada materi Hijrah ke Thaif dan Dakwah Nabi Muhammad Saw. Ke Habsyah Tabel 3.6 Tabel Hasil Uji Tingkat Kesukaran Soal
6
No.
Tingkat
No.
Tingkat
No.
Tingkat
No.
Tingkat
Soal
Kesukaran
Soal
Kesukaran
Soal
Kesukaran
Soal
Kesukaran
1
0,85
6
0,80
11
0,85
16
0,75
2
0,73
7
0,83
12
0,60
17
0.78
3
0,85
8
0,78
13
0,80
18
0,75
4
0,70
9
0,48
14
0,78
19
0,88
5
0,60
10
0,85
15
0,78
20
0,80
Idib., h. 208
42
Dari hasil pengujian tingkat kesukaran soal di atas, maka di dapatkan dari 20 soal tes hasil belajar yang diujikan, tidak ada satupun yang termasuk dalam kreteria sukar, 3 soal (15%) termasuk dalam kriteria sedang, dan 17 soal (85%) termasuk kriteria mudah. Adapun soal nomor 9 tidak digunakan dalam penelitian, dikarenakan soal tersebut tidak memenuhi uji validitas. Soal nomor 2 dan 17 tidak digunakan dalam penelitian dikarenakan tingkat daya pembeda soal tersebut jelek. Soal nomor 1,3,4,5,6, 7,8,10,11,12,13,14,15,16,18,19 dan 20 dipakai dalam penelitian larena memenuhi uji validitas. 4. Daya Pembeda Suharsimi Arikunto mendefinisikan daya pembeda soal merupakan kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang kemampuan rendah.7 Adapun rumus yang digunakan untuk mencari daya pembeda soal adalah:8
D=
-
= PA – PB
Keterangan : D = Daya Pembeda BA = Jumlah Peserta kelompok atas yang menjawab benar BB = Jumlah Peserta kelompok bawah yang menjawab benar JA = Jumlah Peserta kelompok atas JB = Jumlah Peserta kelompok bawah PA = Proposisi Peserta kelompok atas yang menjawab benar PB = Proposisi Peserta kelompok bawah yang menjawab benar
7 8
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi Revisi, (Jakarta: Bumi Aksara, 2011), Cet. 12, h. 211 Ibid., h. 213-214
43
Dengan klasifikasi daya pembeda sebagai berikut : Tabel 3.7 Klasifikasi Daya Pembeda Daya Pembeda
Klasifikasi
0.00 – 0.20
Jelek
0.20 – 0.40
Cukup
0.40 – 0.70
Baik
0.70 – 1.00
Baik Sekali
Dibawah ini adalah hasil uji daya pembeda soal pada materi rangka dan alat indra manusia : Tabel 3.8 Hasil Uji Daya Pembeda Soal No.
Daya
No.
Daya
No.
Daya
No.
Daya
Soal
Pembeda
Soal
Pembeda
Soal
Pembeda
Soal
Pembeda
1
0,20
6
0,20
11
0,20
16
0,20
2
0,05
7
0,35
12
0,30
17
0,05
3
0,20
8
0,45
13
0,20
18
0,20
4
0,30
9
0,35
14
0,25
19
0,25
5
0,30
10
0,20
15
0,45
20
0,40
Dari hasil perhitungan uji daya pembeda, maka didapatkan dari soal 20 tes hasil belajar yang diujikan, terdapat 2 soal (10%) termasuk dalam kriteria jelek, 15 soal (75%) termasuk dalam kriteria cukup dan 3 soal (15%) termaksud dalam kriteria baik. Soal yang daya pembedanya jelek tidak digunakan dalam penilaian yaitu soal nomor 2, dan 17. Berdasarkan ini akan di sajikan tabel hasil rekapitulasi uji coba instrumen penelitian tes hasil belajar :
44
Tabel 3.9 Rekapitulasi Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian TINGKAT
DAYA
KESUKARAN
PEMBEDA
Reliabel
Mudah
Cukup
Dipakai
Valid
Reliabel
Mudah
Jelek
Dibuang
3
Valid
Reliabel
Mudah
Cukup
Dipakai
4
Valid
Reliabel
Mudah
Cukup
Dipakai
5
Valid
Reliabel
Sedang
Cukup
Dipakai
6
Valid
Reliabel
Mudah
Cukup
Dipakai
7
Valid
Reliabel
Mudah
Cukup
Dipakai
8
Valid
Reliabel
Mudah
Cukup
Dipakai
9
Tidak Valid
Reliabel
Sedang
Cukup
Dibuang
10
Valid
Reliabel
Mudah
Cukup
Dipakai
11
Valid
Reliabel
Mudah
Cukup
Dipakai
12
Valid
Reliabel
Sedang
Cukup
Dipakai
13
Valid
Reliabel
Mudah
Cukup
Dipakai
14
Valid
Reliabel
Mudah
Cukup
Dipakai
15
Valid
Reliabel
Mudah
Cukup
Dipakai
16
Valid
Reliabel
Mudah
Cukup
Dipakai
17
Valid
Reliabel
Mudah
Jelek
Dibuang
18
Valid
Reliabel
Mudah
Cukup
Dipakai
19
Valid
Reliabel
Mudah
Cukup
Dipakai
20
Valid
Reliabel
Mudah
Cukup
Dipakai
NO
VALIDITAS
RELIABILITAS
1
Valid
2
KEPUTUSAN
I. Teknik Analisis Data Teknik analis data adalah suatu metode untuk mengelola dan menganalisis data hasil penelitian dalam rangka untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan. Data yang diperoleh melalui instrumen penelitian, kemudian diolah dan dianalisis agar hasilnya dapat menjawab pertanyaan penelitian dan menguji hipotesis. Sebelum melalukan hipotesis, terlebih dahulu dilakukan pengujian prasyarat analisis data, yaitu uji normalitas dan homogenitas guna mengetahui apakah data yang diperoleh terdistribusi normal dan
45
mempunyai ragam yang homogen atau tidak. Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam analisis data sebagai berikut:
1. Uji Prasyarat Analisis : a. Uji Normalitas Uji normalitas adalah pengujian yang dilakukan untuk mengetahui normal tidaknya persebaran data yang akan dianalisis. Teknik uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji chi kuatdrat ( X2 ) dengan rumus sebagai berikut :
X2 =
∑
Keterangan: f0 = Frekuensi dari hasil penelitian fe = Frekuensi yang diharapan Sementara itu, kriteria tes yang digunakan adalah apabila X2
hitung
< X2tabel,
dapat disimpulkan bahwa sampel berdistribusi normal. Sedangkan bila X2
hitung
<
X2tabel, maka dapat disimpulkan bahwa data yang diperoleh dari sampel tidak berdistribusi normal. Langkah-langkah yang haris dilewati untuk melakukan pengujian normalitas dengan menggunakan teknik chi kuadrat, dapat dilakukan dalam beberapa tahap, yaitu : 1) Menentukan skor terbesar dan skor terkecil 2) Menentukan rentang (R) dengan cara : R = skor terbesar - skor terkecil 3) Menentukan banyaknya kelas (K) dengan cara : K = 1 + 3, 3 log n 4) Menentukan panjangan kelas (i) dengan cara :
i= 5) Membuat distribusi frekuensi dalam bentuk tabel.
46
Tabel 3.10 Tabel Bantu Perhitungan Distribusi Frekuensi No
fo
Xi
P
Xi2
fxi
fXi2
∑ fo
-
-
-
∑ fXi
∑ f Xi2
Interval
1. 2. Jumlah
6) Menetukan rata-rata (mean) dengan cara:
̅ =
∑
7) Menentukan simpangan baku (s) dengan cara:
s=√
∑
– ∑ –
8) Membuat daftar frekuensi yang diharapkan dengan cara: a) Menentukan batas kelas dengan mengurangi 0,5 pada kelas bawah interval dan menambah 0,5 pada kelas atas interval. b) Mencari nilai Z- score dengan bantuan rumus: ̅
Z =(
)
c) Mencari luas 0-Z dari tarbel kurva normal 0-Z dengan menggunakan angka-angka untuk batas kelas. d) Mencari luas kelas interval dengan cara menggunakan angka-angka 0-Z, maka angka baris pertama dicari dengan mengurangkan baris pertama dengan
baris
kedua,
untuk
angka
baris
kedua,
dicari
dengan
mengurangkan angka baris kedua, dengan baris ketiga, dan begitu seterusnya, kecuali untuk angka yang berbeda pada baris paling tengah ditambahkan dengan angka pada baris berikutnya. e) Mencari frekuensi yang dijharpkan (fe) dengan cara mengalihkan luas tiap interval dengan jumlah responden. 9) Membuat tabel bantu chi-kuadrat (X2hitung) dengan bentuk
47
Tabel 3.11 Tabel Bantu Perhitungan Chi-Kuadrat (X2)
No
Batas
Z-Score
Kelas
Luas 0-Z
Luas Tiap Kelas
fe
fo
Chi-Kuadrat (X2)
1.
2.
Setelah melakukan serangkaian tahapan diatas, langkah selanjutnya adalah melakukan harga X2tabel dengan taraf signifikan 0,05, pada derajad kebebasan (dk) = k- 1. Setelah itu, menentukan kritera pengujian, yaitu: tolak H0 jika X2hitung > X2tabel atau terima H0 jika X2hitung < X2tabel. Langkah akhir dari uji normalitas adalah penarikan kesimpulan. b. Uji Homogenitas Setelah kedua sempel penelitian dinyatakan berdistribusi normal, langkah selanjutnaya adalah mencari nilai homogenitasnya. Dalam penelitian ini, nilai homogenitas diperoleh dengan melakukan uji Fisher, dengan rumus:9
F =
=
Dengan:
S =
∑
∑
Kriteria pengujian: 1) Jika Fhitung < Ftabel, maka H0 diterima, kedua kelompok berasal dari populasi yang homogen.
9
Ibid.,h. 120
48
2) Jika Fhitung > Ftabel, maka Ha diterima, kedua kelompok dapat dikatakan berasal dari populasi yang tidak homogen. Langkah-langkah yang dapat ditempuh untuk melakukan uji Fisher adalah: 1. Menetapkan hipotesis, dalam bentuk:
Ho :
=
Ho : 2. Membagi data menjadi dua kelompok 3. Mencari simpangan bakudari masing-masing kelompok 4. Mentukan Fhitung dengan rumus:
F =
=
5. Menentuka kriteria pengujian dalam bentuk:
Jika Fhitung < Ftabel, maka H0 diterima, kedua kelompok berasal dari populasi yang homogen.
Jika Fhitung > Ftabel, maka Hi diterima, kedua kelompok dapat dikatakan berasal dari populasi yang tidak homogen.
6. Mencari dk pembilang (varians terbesar) dan dk penyebut (varians terkecil), dengan rumus : dk1 = n – 1 dk2 = n – 2 7. Menentukan Fhitung dan Ftabel, kemudian di bandingkan hasil Jika Fhitung dan Ftabel berdasarkan kriteria yang telah ditentukan.
2. Uji hipotesis Setelah melakukan pengujian prasyarat, langkah selanjutnya adalah melalukan uji hipotesis dengan menggunakan uji-t. Rumus digunakan untuk melakukan uji t adalah:10
t =
̅
̅
√
dengan:
10
Sudjana, Metode Stastika, (Bandung : Taristo, 2005), h. 239
49
√
Keterangan: ̅̅̅ = Rata-rata skor kelompok eksperimen ̅̅̅ = Rata-rata skor kelompok kontrol = Varians gabungan = Varians kelompok eksperimen = Varians kelompok kontrol = Jumlah anggota sampel kelompok eksperimen = Jumlah anggota sampel kelompok kontrol Langkah mengajuan hipotesis adalah sebagian berikut : a. Uji kesamaan dua data rata-rata hasil pretest, dalam bentuk: Ho : X = Y, artinya tidak terdapat perbedaan antara rata-rata skor pretest kelas kontrol dengan kelas eksperimen. Ha : X
Y, yang artinya terdapat perbedaan antar rata-rata skor pretest kelas
kontrol dengan kelas eksperimen. b. Uji kesamaan dua rata-rata posttest Ho : X = Y, artinya tidak terdapat perbedaan antara rata-rata skor postest kelas kontrol dengan kelompok eksperimen. Ha : X
Y, yang artinya terdapat perbedaan antar rata-rata score postest kelas
eksperimen dengan kelas kontrol. Setelah selesai melakukan hipotesis uji kesamaan dua rata-rata pretest dan postest kedua sampel, langkah selanjutnya adalah: a. Menghitung nilai thitung dengan menggunakan rumus uji-t b. Menentukan derajat kebebasan (dk), dengan rumus: dk = (n1 – 1) + (n2 – 1) c. Menentukan nilai ttabel dengan
= 0,05
d. Menguji hipotesis dengan ketentukan: Jika ttabel < thitung < ttabel maka H0 diterima dan Jika thitung
-ttabel atau thitung
ttabel, maka Ha diterima.
50
J. Hipotesis Statistik Hipotesis statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah: H0 :
1
=
2
Ha :
1
=
2
Keterangan : H0 = tidak dapat pengaruh penerapan metode kisah terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) siswa MI Sirajul Athfal 1 Cipayung Kota Depok pada materi Hijrah ke Thaif dan Dakwah Nabi Muhammad Saw. Ke Habsyah. Ha = terdapat pengaruh penerapan metode kisah terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) siswa MI Sirajul Athfal 1 Cipayung Kota Depok pada materi Hijrah ke Thaif dan Dakwah Nabi Muhammad Saw. Ke Habsyah. 1
= rata-rata hasil belajar Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) siswa dengan menggunakan metode kisah.
2
= rata-rata hasil belajar Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) siswa yang tidak menggunakan metode kisah.
51
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Data Tes 1. Deskripsi Kegiatan Penelitian Penelitian ini dilakukan di kelas IV A dan IV B Madrasah Ibtidaiyah Sirajul Athfal 1 Jl. Masjid Jami Al-Huda No. 15 Kel. Ratu Jaya Kec. Cipayung Kota Depok pada pokok bahasan Hijrah ke Thaif dan Dakwah Nabi Muhammad Saw. ke Habsyah. Penelitian ini bertujuan untuk melihat Pengaruh metode kisah terhadap mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) dengan hasil belajar siswa. Proses pembelajaran dilakukan dengan memberikan perlakukan terhadap dua kelas yang berbeda yaitu kelas kontrol dan kelas eksperimen, dengan proses pembelajaran yang berbeda pula. Kelas kontrol tidak menggunakan metode kisah dan kelas eksperimen menggunakan metode kisah. Sebelum kedua kelompok diberikan perlakukan yang berbeda, peneliti memberikan tes pretest berupa soal pilihan ganda sebanyak 17 (tujuh belas) soal, dari uji soal pretest tersebut kemudian peneliti menghitung hasilnya. Dari pretest menunjukan bahwa pada kelas ekperiman yang mendapat nilai tertinggi lebih sedikit dibandingkan dengan kelompok kontrol, akan tetapi persebaran yang mendapat nilai rendah dan sedangksn masih seimbang, sehingga data dari kedua kelompok dinyatakan normal, data yang normal dapat dilihat dari hasil perhitungan uji normalitas pretest. Setelah data pretest dinyatakan normal, langkah selanjutnya adalah penilitian melakukan kegiatan pembelajaran di kedua kelompok, untuk kelompok eksperimen penelitian menggunakan metode kisah yang terbagi menjadi dua macam langkahlangkah pembelajaran, sedangkan pada kelompok
kontrol peneliti melakukan
pembelajran tanpa menggunakan metode kisah. 2. Deskripsi Pretest Kelompok Ekperimen Dan Kelompok Kontrol Berikut disajikan data statistik pretest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol berdasarkan perhitungan sebagai berikut :
52
Tabel 4.1 Deskripsi Data Pretest Kelompok Ekperimen Dan Kontrol Deskripsi
Kelompok
Kelompok
Eksperimen
Kontrol
Minimum
30
25
Maksimum
75
75
Rata-rata
52,47
50,47
Standar Deviasi
11,49
53,77
Berdasarkan tabel 4.1 diatas, menunjukan hasil pretest kedua kelompok. Terlihat bahwa nilai minimum yang diperoleh siswa kelomok eksperimen adalah 30 dan nilai maksimum yang diperoleh siswa kelompok ekperimen adalah 75 selain itu terlihat pula, nilai rata-rata yang diperoleh kelompok ekperimen adalah 52,47 dan standar deviasi yang diperoleh kelompok ekperimen adalah 11,49 sedangkan nilai minimum yang diperoleh siswa kelompok kontrol adalah 25 dan nilai maksimum yang diperoleh siswa kelompok kontrol adalah 75. Selain itu terlihat pula, nilai ratarata yang dieroleh kelompok kontrol adalah 50,47 dan standar deviasi yang diperoleh kelompok eksperimen adalah 53,77. Dari penjelasan diatas dihasilkan nilai rata-rata perolehan kelompok eksperimen lebih rendah dari pada kelompok kontrol. 3. Deskripsi Posttest Kelompok Ekperimen dan Kelompok Kontrol Berikut disajikan data statistik pretest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol berdasarkan perhitungan sebagai berikut : Tabel 4.2 Deskripsi Data Posttest Kelompok Ekperimen dan Kontrol Deskripsi
Eksperimen
Kontrol
Minimum
45
30
Maksimum
95
90
Rata-rata
73,42
69,23
Standar Deviasi
14,47
16,92
53
Berdasarkan tabel 4.2 diatas, menunjukan hasil pretest kedua kelompok. Terlihat bahwa nilai minimum yang diperoleh siswa kelompok eksperimen adalah 45 dan nilai maksimum yang diperoleh siswa kelompok ekperimen adalah 95 selain itu terlihat pula, nilai rata-rata yang diperoleh kelompok ekperimen adalah 73,42 dan standar deviasi yang diperoleh kelompok ekperimen adalah 14,47 sedangkan nilai minimum yang diperoleh siswa kelompok kontrol adalah 30 dan nilai maksimum yang diperoleh siswa kelompok kontrol adalah 90. Selain itu terlihat pula, nilai ratarata yang dieroleh kelompok kontrol adalah 69,23 dan standar deviasi yang diperoleh kelompok eksperimen adalah 16,92. Dari penjelasan diatas dihasilkan nilai rata-rata perolehan kelompok eksperimen lebih tinggi dari pada kelompok kontrol. B. Hasil Analisis Data Tes 1. Pengujian Prasyarat Analisis Data Setelah data hasil penelitian didapat, makan data akan diolah melalui uji hipotesia. Sebelum melakukan uji hipotesis, terlebih dahulu dilakukan penggujian prasyarat anaisis data, yaitu uji normalias dan homogenitas guna mengetahui apakah data yang diperoleh terdistribusi normal dan mempunyai ragam yang homogen atau tidak. Adapun hasil yang didapat setelah dilakukan penggujian prasyarat analisis data adalah sebagai berikut : a. Uji Normalitas Pertest Dan Posttest Dalam penelitian ini, uji normalitas didapat dengan menggunakan uji Chi - Kuatdrat, uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak, dengan ketentuan data berdistribusi normal bila memenuhi kreterua X2hitung
X2tabel.
Hasil uji normalitas pretest dan posttest kedua sampel penelitian dapat di lihat pada tabel .
Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas Pretest-Posttest Stastistik
Eksperimen
Kontrol
Pretest
Posttest
Pretest
Posttest
N
35
35
28
28
̅
52,47
73,42
50,78
69,25
S
11,49
14,75
53,77
16,92
54
X2hitung
-25,96
-55,03
-32,42
-107,88
X2tabel
12,592
12,592
12,592
12,592
Kesimpulan
Normal
Normal
Normal
Normal
Pengujian dilakukan pada taraf signigikansi 95% (
dengan derajat
kebebasan (dk) = 5 untuk kedua kelompok sampel penelitian. Dari tabel ... dapat disimpulkan bahwa hasil pretest dan posttest kedua kelompok eksperimen dan kontrol berdistribusi normal karena memenuhi X2hitung
X2tabel.
b. Uji Homogenitas Pretest-Posttest Setelah kedua kelompok sampel penelitian dinyatakan berdistribusi normal, selanjutnya dicari nilai homogenitas. Dalam penelitian ini homogenitas didapat dengan menggunakan uji – fisher. Kriteria pengujian yang digunakan yaitu : kedua kelompok dinyatakan homogen apabila Fhitung
Ftabel. Hasil uji homogen kedua
kelompok sampel penelitian dapat dilihat seperti pada tabel ...
Tabel 4.4 Hasil Uji Homogenitas Pretast –Posttest Stastistik S
2
Pretest
Posttest
Kontrol
Eksperimen
Kontrol
Ekperimen
2890,95
132,09
286,178
217,4925
Fhitung
0,045
0,759
Ftabel
1,86
1,86
Kesimpulan
Homogen
Homogen
Pengujian dilakukan pada taraf kepercayaan 0,95% (
= 0,05) dengan derajat
kebebasan (dk1) = 35 dan (dk2) = 28. Dari tabel ... dapat disimpulkan bahwa hasil pretest dan posttest kedua kelompok kontrol dan eksperimen berasal dari populasi yang homogen karena memenuhi kriteria Fhitung
55
Ftabel.
2. Pengujian Hipotesis a. Uji Kesamaan Dua Rata-Rata Pretest Pengujian dilakukan untuk mengetahui apakah perbedaan antara skor pretest kelompok ekperimen dengan skor pretest kelompok kontrol. Untuk pengujian tersebut terdapat ketentuan sebagai berikut: Jika Jika –ttabel
thitung
0,95 dan jika thitung
ttabel maka Ho diterima pada tingkatan kepercayaan
-ttabel atau thitung
ttabel, maka Ha diterima pada tingkatan
kepercayaan 0,95. Adapaun hasil pengujian hipotesis yang dilakukan dengan uji-t terhadap hasil pretest kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dapat dilihat pada tabel ,, dibawah ini.
Tabel 4.5 Hasil Uji Kesamaan Dua Rata-Rata Hasil Pretest Kelompok Kontrol Dan Eksperimen Kelompok
Kelompok
Kontrol
Eksperimen
N
28
35
̅
50,78
52,47
Statistik
S2 Sgabungan
36,19
thitung
0,73
ttabel
1,67
perbandingan kesimpulan
-1,67 thitung
1,67
ttabel = H0 diterima dan Ha ditolak, dapat
disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan nilai rata-rata hasil belajar pretest kelompok kontrol dengan nilai rata-rata hasil belajar pretest kelompok eksperimen
56
Keterangan N
: Jumlah siswa
̅
: Rata-rata
S
: Simpangan baku
Sgabunga
: Simpangan baku gabungan
thitung
: Nilai hitung
ttabel
: Nilai tabel
Tabel di atas menujukkan hasil perhitungan uji t sebagimana terlampir pada lampiran 20 diperoleh thitung pretest sebesar 0,73, sedangkan ttabel 1,67. Berdasarkan kriteria pengujian yang telah ditetapkan, yaitu : jika thitung
ttabel, maka Ho diterima.
Maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat terdapat perbedaan nilai rata-rata skor pretest kelompok kontrol dengan nilai rata-rata skor pretest kelompik eksperimen. b. Uji Kesamaan Dua Rata-Rata Posttest. Pengujian dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara skor posttest kelompok eksperimen dengan skor posttest kelompok kontrol. Untuk pengujian tersebut terdapat ketentuan sebagai berikut : jika –ttabel thitung
ttabel maka Ho diterima pada tingkat kepercayaan 0,95 dan jika thitung
atau thitung
-ttabel
ttabel, maka Ha diterima pada tingkat kepercayaan 0,95.
Adapun hasil pengujian hipotesis yangdilakukan dengan uji-t terdapat hasil posttest kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dapat dilihat pada tabel 4.6 dibawah ini : Tabel 4.6 Hasil Uji Kesamaan Dua Rata-Rata Hasil Posttest Kelompok Kontrol Dan Eksperimen Kelompok
Kelompok
Kontrol
Eksperimen
N
28
35
̅
50,78
52,47
Statistik
S2 Sgabungan
15,75 57
thitung
4,16
ttabel
1,67
Perbandingan
4,16
Kesimpulan
thitung
1,67
ttabel = H0 diterima dan Ha diterima,
artinya terdapat perbedaan antara perolehan nilai rata-rata hasil belajar posttest kelompok kontrol dengan perolehan nilai rata-rata hasil belajar posttest kelompok eksperimen
Keterangan N
: Jumlah siswa
̅
: Rata-rata
S
: Simpangan baku
Sgabungan
: Simpangan baku gabungan
thitung
: Nilai hitung
ttabel
: Nilai tabel
Tabel 4.6 menunjukan bahwa berdasarkan perhitungan uji-t sebagaimana terlampir pada lampiran 20 perolehan nialai thitung posttest adalah sebesar 4,16. Bila dibandingkan dengan ttabel pada taraf kepercayaan 95% yang menunjukan angka 1,67, maka dapat dilihat bahwa hasil thitung posttest lebih besar dibandingkan dengan ttabel. Berdasarkan kretaria pengujian yang telah ditetapkan, yaitu : jika thitung
ttabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya terdapat
perbedaan antara perolehan nilai rata-rata hasil belajar kelompok kontrol dengan perolehan nilai rata-rata hasil belajar kelompok eksperimen. Maka dapat dinyatakan bahwa metode kisah berpengaruh terhadap hasil belajar Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) siswa. c. Deskripsi Hasil Penelitian Berdasarkan hasil uji hipotesis diatas, menunjukan bahwa terdapat perbedaan antara hasil belajar Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) siswa yang diajarkan dengan menggunakan metode kisah dengan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan metode 58
ceramah. Perbedaan ini terjadi karena adannya perbedaan perlakuan pada kedua kelompok tersebut. Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) dengan metode kisah dilaksanakan dengan cara mengajak siswa mencerikan kisah dakwa Nabi. Penerapan metode kisah mengajak siswa berperan aktif dalam proses pembelajaran baik dalam bentuk interaksi antar siswa maupun siswa dengan guru. Siswa memiliki posisi yang dominan dalam aktivitas pembelajaran tersebut. Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) dengan metode kisah, melibatkan peran siswa dalam menyajikan pembelajaran tersebut dengan cara menceritakan kisah-kisah para nabi serta para sahabatnya. Selain itu juga menambah audiovisual pada proses pembelajaran berupa menceritakan sebuah kisah tentang perjalanan Nabi untuk dapat meningkatkan ingatan
siswa
terhadap
materi
pembelajaran
dan
menyajikan
pengalaman
pembelajaran yang tak terlupakan oleh siswa. Metode ini memudahkan siswa untuk mengingat materi pelajaran karena dalam metode ini siswa dituntut untuk saling bekerjasama dan berbagi informasi, sehingga informasi yang mereka peroleh tidak hanya satu arah pada pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) yang telah diterapkan peneliti dengan cara metode kisah diantaranya adalah menceritakan isi dari materi yang telah dipelajari. Sebagaimana diungkapkan Wina Sanjaya bahwa belajar bukanlah hanya sekedar menghafal sejumlah fakta atau informasi. Belajar adalah berbuat, memperoleh pengalaman tertentu sesuai dengan tujuan yang diharapkan.1 Oleh karena itu pengalaman belajar siswa harus dapat mendorong siswa beraktifitas melakukan sesuatu. Kedudukan siswa dalam sistem pembelajaran diposisikan sebagai subjek pembelajaran.
Dengan
demikian
kedudukan
siswa
adalah
sebagai
prilaku
pembelajaran yang aktif dan bukan sebagai objek yang hanya untuk menerima. 2 Setelah berbagai pengalaman pelajar diperoleh siswa maka guru mengadakan refleksi. Refleksi ini dilakukan guna menghubungkan pengalaman yang diharapkan siswa dengan materi pembelajaran. Hal ini dilakukan agar proses pembelajaran yang dilakukan siswa tidak hanya menjadi sekedar pengalaman yang terpisah-pisah tapi memiliki makna. Melainkan pengalaman tersebut diharapkan dapat dipahami dan dipraktekan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian kompetensi yang harus 1 2
Wina Sanjaya, Perencanan Dan Desain Sistem Pembelajaran, (Jakarta : Kencana Prenada Media Grup, 2010)h. 170 Dadang Sukirman dan Nana Jumhana, Perencanaan Pembelajaran, (Bandung : Upipress, 2006), h.15
59
dikuasi siswa pada setiap pertemuan dapat tercapai sesuai dengan kurikulum yang ditetapkan. Sementara itu kegiatan pembelajaran, kegiatan pembelajaran yang dilakukan pada kelas kontrol tanpa menggunakan metode kisah terasa membosankan dan anak masih kurang konsentrasi terhadap pembelajaran. Karena siswa secara pasif menerima pembelajaran (menyimpulkam, merangkum, menghafal) tanpa memberikan kontribusi ide dalam proses pembelajaran oleh karena itu, dapat dipahami pendidikan bahwa metode atau teknik adalah suatu cara yang memiliki nilai strategi dalam kegiatan belajar mengajar. Dikatakan dengan demikian karena metode dapat mempengaruhi jalannya kegiatan belajar mengajar.3 Berdasarkan hasil pengamatan, terlihat bahwa pembelajaran Sejarah Kebudayan Islam (SKI) tanpa menggunakan metode kisah tidak mampu menumbuhkan kemampuan siswa secara menyeluruh tentang konsep pembelajaran. Kondisi seperti membuat suasana kelas menjadi membosankan dan anak kurang konsentrasi dan berkesan kelas menjadi milik guru, karena kegiatan pembelajaran yang terjadi adalah guru aktif dalam memberikan informasi sedangkan murid hanya mendengarkan pasif yang harus menerima informasi dari guru. Hal ini menyebabkan banyak siswa mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal latihan yang sama dengan soal yang diberikan pada kelas eksperimen dengan menggunakan metode kisah. Lain halnya yang ditemukannya pada kelas eksperimen dengan cara dengan menggunakan metode kisah, siswa lebih antusias mengikuti pembelajaran. Selain itu siswa juga terlihat lebih aktif ketika diadakan tanya jawab dan senang mengerjakan latihan yang diberikan guru dengan hasil belajar dengan baik. Penelitian ini utamanya mengukur perbedaan hasil belajar siswa antara menggunakan metode kisah dan tanpa menggunakan metode kisah pada materi Hijrah ke Thaif dan dakwah Nabi Muhammad Saw. Ke Habsyah. Hasil belajar siswa diukur dengan memberikan tes tulis pilihan ganda. Tes tulis diberikan sebelum dilaksanakan pembelajaran (pretest) dan tes tulis yang diberikan setelah dilaksanakan pembelajaran (posttest) pada kelompok eksperimen dan kontrol.
3
Pupuh Fatuhrrahman dan M. Sobry Sutikno, Stategi Belajar Mengejar Melalui Penanaman Konsep Umum Dan Konsep Islam, (Bandung : Pt. Refika Aditama, 2009), H. 59
60
Berdasarkan data pretest, diperoleh rata-rata kelompok eksperimen adalah 52,47 dan kelompok kontrol adalah 50,47 dan setelah diolah menggunakan uji kesamaan dua rata-rata dengan t-tabel 1,67 diperoleh kesimpulan bahwa tidak terdapat perbedaan nilai rata-rata antara kelompok eksperimen dan kontrol. Data postest menunjukan bahwa perolehan nilai rata-rata kelompok eksperimen adalah 73,42 dan kelompok kontrol adalah 69,23 setelah diolah menggunakan uji kesamaan dua ratarata dengan t-tabel 1,67 diperoleh kesimpulan bahwa terdapat perbedaan nilai rata-rata antara kedua kelompok. Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa strategi aktif learning dan kisah dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. Hal tersebut terlihat dalam hasil belajar Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) yang diperoleh kelompok yang diajarkan dengan menggunakan metode kisah. Selain itu, hasil postest yang dilakukan pada kedua kelompok dan juga menunjukan bahwa nilai rata-rata Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) yang diperoleh kelompok yang diajarkan dengan menggunakan metode ksiah menunjukan angka yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok yang diajarkan tanpa menggunakan metode kisah. Berdasarkan temuan ini maka dinyatakan bahwa, metode kisah merupakan salah satu solusi yang tepat untuk mengembangkan pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) siswa.
61
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN Bedasarkan hasil dari pembahasan terdapat temuan penelitian diatas, mengenai pengaruh metode kisah terhdap hasil belajar SKI siswa serta analisis data yang dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Dalam prose pembelajaran SKI di kelas kontrol guru menerangkan didepan kelas dengan menggunakan metode ceramah, tetapi para siswa terlihat jenuh dan tidak bersemangat dan masih banyak yang tidak kosensentrasi dalam proses pembelajaran. Hal ini dikarenakan pembelajaran yang lebih terfokus pada guru bukan pada keaktifan siswanya. Berbeda dengan proses pembelajaran yang berada dikelas eksperimen dengan m3enggunakan metode kisah, siswa terlihat lebih aktif dan semangat dalam mengikuti pelajaran, dalam hal ini dikarenakan siswatidak hanya mendengarkan ceramah secara pasif melainkan mengerjakan hal-hal seperti : membaca, melihat, mendengar melakukan dan berdiskusi. Namun ada pun kelemahan dari pembelajaran dengan menggunakan metode kisah , yaitu suasana lebih aktif dan meyenangkan sehingga anak pun berperan aktif dalam pembelajaran tersebut dikarenakan siswa yang terlihat aktif secara keseluruhan dalam proses pembelajaran SKI.
62
2. Rata-rata hasil belajar siswa mengalami peningkatan setelah diajarkan dengan menggunakan metode kisah, hal ini terlihat dari hasil rata-rata posttest kelas ekspermen lebih tinggi dari kelas kontrol. Demikian juga berdasarkan hasil perhitungan uji “t” untuk data posttest nilai thitung lebih besar dari nilai ttabel. Dari hasil tersebut maka dapat dikatakan bahwa thitung
ttabel, yang berarti hipotesis
aktif (Ha) diterima dan hipotesis nol (Ho) ditolak. 3. Terdapat pengaruh positif antara pengaruh penerapan metode kisah terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI). Dengan demikian hasil belajar Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) dapat ditingkatakan melalui penerapan metode kisah pada materi-materi yang sesuai. B. SARAN Berdasarkan studi dan hasil kesimpulan yang diperoleh oleh penulis saransaran yang dikemukakan adalah: 1. Guru Guru hendaknya memilih dan menggunakan metode kisah sebagai salah satu metode alternatif dalam prose pembelajaran untuk menciptakan suasana yang baru dan menyenangkan, karena terbukti metode kisah ini berpengaruh positif dalam meningkatkan hasil belajar SKI siswa. Serta diharapkan guru dapat mengawasi siswanya dan bersikap tegas terhadap siswa yang sengaja membuat kegaduhan terhadap proses pembelajaran. 2. Sekolah Hendaknya pihak sekolah dapat memfasilitasi para guru dan karyawannya dengan mengadakan berbagai seminar dan pelatihan tentang pembelajaran aktif, agar dapat dijadikan bekal para guru untuk mengajar dikelas terutama guru SKI serta diharapkan pihak sekolah dapat memfasilitasi siswa dengan mengadakan kedap suara. 3. LPTK Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khasanah keperpustakan pendidikan khususnya mengenai pelaksanaan pembelajaran di kelas, serta dapat menjadi masukan untuk membantu memecahkan masalah dalam dunia pendidikan.
63
LAMPIRAN 1 KISI–KISI ISTRUMEN TES HASIL BELAJAR PADA MATERI “HIJRAH KE THAIF DAN DAKWAH NABI MUHAMMAD SAW. KE HABSYAH” TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Satuan Pendidikan
: MI SIRAJUL ATHFAL 1
Alokasi Waktu
: 2 X 35 Menit
Mata Pelajaran
: Sejarah Kebudayaan Islam
Jumlah Soal
: 20
Diberikan Di Kelas
: IV (Empat)
Bentuk Soal
: Pilihan Ganda
Kompetensi
Materi
Dasar
Indikator
Bentuk
No.
Jenjang
Naskah
Kunci
Soal
Soal
Soal
Kongnitif
Soal
Jawab
1
C2
√
√
C3
Mengidentifikasi
Sebab-sebab
Dapat menjelaskan
sebab-sebab Nabi
perjalanan Nabi
pengertian hijrah
Muhammad Saw
Muhammad saw ke
a. Berpindah
Hijrah Ke Thaif dan
Thaif
b. Berjalan
Habsyah
Pg
C1
Kata hijrah berasal dari bahasa arab yang artinya ....
c. Menginap d. Kembali
A
Dapat
Pg
2
√
Nabi
Muhammad
Saw
mengidentisikasi
mencoba berdakwha keluar
sebab-sebab Nabi
kota Mekah karena ....
Muhammad Saw
a. Kota
berdakwah keluar
Mekah
B
sangat
panas
Mekah
b. Tiga pembesar menolak dakwah Nabi c. Nabi Muhammad Saw sudah
tidak
memiliki
kerabat di kota Mekah d. Kota penduduknya
Mekah sangat
sedikit Dapat mengidentifikasi
Pg
3
√
Tujuan dari Nabi Muhammad Saw hijrah ke Thaif untuk ....
sebab-sebab Nabi
a. Berdakwah
Muhammad Saw
b. Berlibur
memilih Thaif sebagai
c. Berdagang
tujuan dakwah
d. Berkunjung
A
Pg
4
√
Sebab-sebab umat
Dapat menjelaskan
Nabi
Muhammad
Islam hijrah ke
sebab Nabi
Habsyah
Muhammad Saw
a. Raja
memilih Habsyah
yang
sebagai tujuan hijrah
menganut
umat Islam
yang taat
Saw
A
memilih Habsyah karna .... Habsyah
raja
baik
dan Nasrani
b. Banyak tekanan kaum quraisy c. Habsyah negri yang subur d. Penduduk
Habsyah
sudah mengenal Islam secara baik
Menceritakan
Peristiwa Dakwah
Dapat menceritakan
peristiwa hijrah
Nabi ke Thaif
perjalan Nabi ke Thaif
Nabi Muhammad Saw ke Thaif dan Habsyah
Pg
5
√
Nabi
Muhammad
Saw
melakukan perjalan ke Thaif yang pertama pada bulan .... a. Syawal
tahun
ke-7
tahun
ke-5
kenabian b. Rajab kenabian
C
c.
Syawal
tahun
ke-10
kenabian d. Ramadhan tahun ke-5 kenabian Dapat menyebutkan
Pg
6
√
Nabi
Muhammad
Saw
nama orang yang
berdakwah ke Negeri Thaif
menemani Nabi
didampingi oleh ....
Muhammad Saw
a. Zaid bin Kharitsa
berdakwa ke Thaif
b. Bilal bin Rambah
A
c. Abu Lahab d. Hakam Dapat menceritakan
Pg
7
√
Nabi
Muhammad
Saw.
perjalan dakwah ke
Berdakwah ke Thaif dengan
Thaif
cara ....
B
a. Menaiki kuda b. Menaiki unta c. Menaiki keledai d. Berjalan kaki Dapat menceritakan tanggapan masyarakat
Pg
8
√
Tanggapan masyarakat Thaif terhadap seruan dakwah Nabi
C
Thaif terhadap
Muhammad Saw adalah ....
dakwah Nabi
a. Menerimannya b. Membantunya c. Menolaknya d. Membiarkannya
Dapat menyebutkan
Pg
9
√
Kaum muslimin yang hijrah
orang yang pertama
pertama
kali
kali Thaif
dipimpin oleh ....
ke
B
Thaif
a. Usman bin Affan b. Abu Bakar c. Siti Khadijah d. Ali bin Abi Thalib Dapat menceritakan
Pg
10
√
Setiap
rintangan
dan
Peristiwa yang
tantangan yang terjadi disaat
dialami Nabi ketika
Nabi
berdakwa di Thaif
Berdakwah selalu dihadapi
Muhammad
dengan .... a. Penuh bijaksana b. Senang hati c. Marah-marah
Saw.
A
d. Kebingungan
Dapat menyebutkan
Pg
11
√
Nabi
Muhammad
Saw
waktu Nabi
tinggal di Thaif selama ....
Muhammad Saw dan
a. Empat bulan
umat Islam ke Thaif
b. Tiga bulan
D
c. Dua bulan d. Sebulan Dapat menceritakan
Pg
√
12
Umat
Islam
mendapat
tekanan kafir Quraisy
tekanan, ancama, siksaan dan
terhadap Nabi dan
rencana
umat Islam
kafir Quraisy selama ....
pembunuhan
D
dari
a. 16 Tahun b. 15 Tahun c. 14 Tahun d. 13 Tahun Dapat menjelaskan
Pg
13
√
√
Rasulullah
saw.
Sewaktu
kisah perjalan Nabi
berdakwah ke Thaif. Beliau
Muhammad Saw Ke
selalu mendapat siksaan dan
Thaif
lemparan badanya ....
batu
sehingga
C
a. Sehat b. Kebal c. Terluka d. Kurus Dapat menjelaskan
Pg
14
√
√
Nabi
Muhammad
Saw
sikap Nabi
menyeruh masyarakat Thaif
Muhammad Saw atas
agar ....
perlakuan masyarakat
a. Beriman kepada Allah
Thaif
b. Memberikan siksaan c. Memberikan
A
kekayaan
yang melimpah d. Menimpahkan
musibah
kepada meraka Peristiwa hijrah
Dapat menceritakan
umat Islami ke
kejadian umat Islam
Habsyah
hijrah ke Habsyah
Pg
15
√
Umat Islam pertama kali
A
hijrah ke Habsyah tahun .... a. 615 M b. 616 M c. 619 M d. 620 M
Dapat menceritakan orang-orang yang
Pg
16
√
Pada hijrah Nabi yang kedua Nabi
Muhammad
Saw
D
hijrah ke Habsyah
ditemani
oleh
para
sahabatnya adalah .... a. Abu Bakar Siddik b. Ali bin Abi Thalib c. Abu Lahab d. Ja’far bin Abu Tahlib
Dapat menceritakan
Pg
17
√
Ketika hijrah ke Habsyah
proses perjalan umat
yang
pertama,
kaum
Islam ke Habsyah
muslimin berjumlah 15 orang yang terdiri dari .... a. 10
orang
laki-laki
5
orang perempuan b. 7 orang laiki-laki dan 8 orang perempuan c. 5 orang laki-laki dan 10 orang perempuan d. 8 orang laki-laki dan 7 orang perempuan
A
Dapat menceritakan
Pg
√
18
Sikap
tanggapan penduduk
kepada
Habsyah terhadap
adalah ....
hijrah umat Islam
penguasa Habsyah kaum
C
muslimin
a. Semena-mena b. Menolak keras c. Menerima dengan baik d. Acuh tak acuh
Meneladani
kesabaran Nabi
kesabaran Rasulullah sifat-sifat yang dapat
Setelah dakwahnya di kota
Muhammad Saw
ketika hijrah ke
menjadi teladan bagi
Thaif gagal adalah ....
dalam peristiwa
Thaif dan Habsyah
masyarakat Thaif
hijrah ke Thaif dan Habsyah
Dapat menyebutkan
Pg
19
√
Meneladani
Sikap Nabi Muhammad Saw.
a. Putus asa b. Berhenti
untuk
berdakwah c. Marah kepada Allah d. Sabar dan tabah
D
Dapat menyebutkan
Pg
20
√
Ada
beberapa
sifat-sifat yang dapat
Rasulullah
dijadikan teladan
diteladani. Dalam dakwah ke
dalam peristiwa hijrah
Habsyah kecuali ....
umat Islam ke
a. Sabar
Habsyah
b. Pemaaf c. Pemberani d. Pemarah
yang
sikap dapat
D
LAMPIRAN 2 SOAL UJI COBA INSTRUMEN PENELITIAN MATA PELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM
Nama
:
Hari/Tanggal :
Mata Pelajaran
: SKI
Kelas
: IV (Empat)
PILIHAN GANDA I.
Berilah tanda silang (X) pada salah satu huruf a, b, c, dan d sebagai jawaban yang benar!
1. Kata hijrah berasal dari bahasa arab yang artinya .... a. Berpindah
b. Berjalan
c. Menginap
d. Kembali
2. Nabi Muhammad Saw mencoba berdakwha keluar kota Mekah karena .... a. Kota Mekah sangat panas b. Tiga pembesar menolak dakwah Nabi c. Nabi Muhammad Saw sudah tidak memiliki kerabat di kota Mekah d. Kota Mekah penduduknya sangat sedikit 3. Tujuan dari Nabi Muhammad Saw hijrah ke Thaif untuk .... a. Berdakwah
b. Berlibur
c. Berdagang
d. Berkunjung
4. Nabi Muhammad Saw memilih Habsyah karna .... a. Raja Habsyah raja yang baik dan menganut Nasrani yang taat b. Banyak tekanan kaum quraisy c. Habsyah negri yang subur d. Penduduk Habsyah sudah mengenal Islam secara baik 5. Nabi Muhammad Saw melakukan perjalan ke Thaif yang pertama pada bulan .... a. Syawal tahun ke-7 kenabian
c. Syawal tahun ke-10 kenabian
b. Rajab tahun ke-5 kenabian
d. Ramadhan tahun ke-5 kenabian
6. Nabi Muhammad Saw berdakwah ke Negeri Thaif didampingi oleh .... a. Zaid bin Kharitsa
c. Abu Lahab
b. Bilal bin Rambah
d. Hakam
7. Nabi Muhammad Saw. Berdakwah ke Thaif dengan cara .... a. Menaiki kuda
b. Menaiki unta
c. Menaiki keledai
d. Berjalan kaki
8. Tanggapan masyarakat Thaif terhadap seruan dakwah Nabi Muhammad Saw adalah ....
a. Menerimannya
c. Menolaknya
b. Membantunya
d. Membiarkannya
9. Kaum muslimin yang hijrah pertama kali ke Thaif dipimpin oleh .... a. Usman bin Affan
c. Siti Khadijah
b. Abu Bakar
d. Ali bin Abi Thalib
10. Setiap rintangan dan tantangan yang terjadi disaat Nabi Muhammad Saw. Berdakwah selalu dihadapi dengan .... a. Penuh bijaksana
b. Senang hati
c. Marah-marah
d. Kebingungan
11. Nabi Muhammad Saw tinggal di Thaif selama .... a. Empat bulan
b. Tiga bulan
c. Dua bulan
d. Sebulan
12. Umat Islam mendapat tekanan, ancama, siksaan dan rencana pembunuhan dari kafir Quraisy selama .... a. 16 Tahun
b. 15 Tahun
c. 14 Tahun
d. 13 Tahun
13. Rasulullah saw. Sewaktu berdakwah ke Thaif. Beliau selalu mendapat siksaan dan lemparan batu sehingga badanya .... a. Sehat
b. Kebal
c. Terluka
d. Kurus
14. Nabi Muhammad Saw menyeruh masyarakat Thaif agar .... a. Beriman kepada Allah
c. Memberikan kekayaan yang melimpah
b. Memberikan siksaan
d. Menimpahkan musibah kepada meraka
15. Umat Islam pertama kali hijrah ke Habsyah tahun .... a. 615 M
b. 616 M
c. 619 M
d. 620 M
16. Pada hijrah Nabi yang kedua Nabi Muhammad Saw ditemani oleh para sahabatnya adalah .... a. Abu Bakar Siddik
c. Abu Lahab
b. Ali bin Abi Thalib
d. Ja’far bin Abu Tahlib
17. Ketika hijrah ke Habsyah yang pertama, kaum muslimin berjumlah 15 orang yang terdiri dari .... a. 10 orang laki-laki 5 orang perempuan
c. 5 orang laki-laki dan 10 orang perempuan
b. 7 orang laiki-laki dan 8 orang perempuan
d. 8 orang laki-laki dan 7 orang perempuan
18. Sikap penguasa Habsyah kepada kaum muslimin adalah .... a. Semena-mena
c. Menerima dengan baik
b. Menolak keras
d. Acuh tak acuh
19. Sikap Nabi Muhammad Saw. Setelah dakwahnya di kota Thaif gagal adalah .... a. Putus asa
c. Marah kepada Allah
b. Berhenti untuk berdakwah
d. Sabar dan tabah
20. Ada beberapa sikap Rasulullah yang dapat diteladani. Dalam dakwah ke habsyah kecuali .... a. Sabar
b. Pemaaf
c. Pemberani
d. Pemarah
LAMPIRAN 3
KUNCI JAWABAN SOAL INSTRUMEN PENELITIAN TES HASIL BELAJAR
1.
A
11.
D
2.
B
12.
D
3.
A
13.
C
4.
A
14.
A
5.
C
15.
A
6.
A
16.
D
7.
B
17.
A
8.
C
18.
C
9.
B
19.
D
10. A
20.
D
Lampiran 4
Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian Tes Hasil Belajar Pilihan Ganda Rsp. R1 R2 R3 R4 R5 R6 R7 R8 R9 R10 R11 R12 R13 R14 R15 R16 R17 R18 R19 R20 R21 R22 R23 R24 R25
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
2 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1
3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0
4 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0
5 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1
6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1
7 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1
8 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0
9 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0
Nomor Soal 10 11 12 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0
13 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0
14 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1
15 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1
16 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0
17 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1
18 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1
19 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0
20 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1
Xi 15 17 19 19 18 14 19 15 14 12 11 18 18 20 16 15 16 14 16 13 15 17 10 17 12
R26 R27 R28 R29 R30 R31 R32 R33 R34 R35 R36 R37 R38 R39 R40 ∑ p q p/q pq Mp Mt St St2 rbis rtab r11 ket. V
1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 34 0,85 0,15 5,67 0,13 #### #### 3,05 9,29 9,80 0,31 0,64 V
0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 29 0,73 0,28 2,64 0,20 22,10 15,20 3,05
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 34 0,85 0,15 5,67 0,13 26,30 15,20 3,05
1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 28 0,70 0,30 2,33 0,21 21,20 15,20 3,05
0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 24 0,60 0,40 1,50 0,24 19,00 15,20 3,05
1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 32 0,80 0,20 4,00 0,16 25,45 15,20 3,05
1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 33 0,83 0,18 4,71 0,14 26,35 15,20 3,05
1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 31 0,78 0,23 3,44 0,17 25,05 15,20 3,05
1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 19 0,48 0,53 0,90 0,25 15,05 15,20 3,05
0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 34 0,85 0,15 5,67 0,13 26,70 15,20 3,05
1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 34 0,85 0,15 5,67 0,13 26,45 15,20 3,05
1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 24 0,60 0,40 1,50 0,24 19,35 15,20 3,05
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 32 0,80 0,20 4,00 0,16 24,80 15,20 3,05
1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 31 0,78 0,23 3,44 0,17 24,30 15,20 3,05
1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 31 0,78 0,23 3,44 0,17 24,00 15,20 3,05
1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 30 0,75 0,25 3,00 0,19 23,70 15,20 3,05
0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 31 0,78 0,23 3,44 0,17 23,80 15,20 3,05
1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 30 0,75 0,25 3,00 0,19 23,50 15,20 3,05
1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 35 0,88 0,13 7,00 0,11 27,60 15,20 3,05
1 16 0 11 0 13 1 16 0 11 1 19 1 20 1 13 1 17 0 9 1 19 1 18 1 10 1 14 1 12 32 608 0,80 0,20 4,00 0,16 3,46 25,50 15,20 3,05
3,67 8,66 3,00 1,51 6,72 7,94 5,99 0,05 8,98 8,78 1,67 6,30 5,54 5,35 4,83 5,23 4,71 10,76 6,75 0,31 0,31 0,31 0,31 0,31 0,31 0,31 0,31 0,31 0,31 0,31 0,31 0,31 0,31 0,31 0,31 0,31 0,31 0,31 Cukup V V V V V V V TV V V V V V V V V V V V
Xi2 225 289 361 361 324 196 361 225 196 144 121 324 324 400 256 225 256 196 256 169 225 289 100 289 144
256 121 169 256 121 361 400 169 289 81 361 324 100 196 144 9604
LAMPIRAN 7
REKAPITULASI HASIL UJI COBA INSTRUMEN PENELITIAN TES HASIL BELAJAR PILIHAN GANDA TINGKAT
DAYA
KESUKARAN
PEMBEDA
Reliabel
Mudah
Cukup
Dipakai
Valid
Reliabel
Mudah
Jelek
Dibuang
3
Valid
Reliabel
Mudah
Cukup
Dipakai
4
Valid
Reliabel
Mudah
Cukup
Dipakai
5
Valid
Reliabel
Sedang
Cukup
Dipakai
6
Valid
Reliabel
Mudah
Cukup
Dipakai
7
Valid
Reliabel
Mudah
Cukup
Dipakai
8
Valid
Reliabel
Mudah
Cukup
Dipakai
9
Tidak Valid
Reliabel
Sedang
Cukup
Dibuang
10
Valid
Reliabel
Mudah
Cukup
Dipakai
11
Valid
Reliabel
Mudah
Cukup
Dipakai
12
Valid
Reliabel
Sedang
Cukup
Dipakai
13
Valid
Reliabel
Mudah
Cukup
Dipakai
14
Valid
Reliabel
Mudah
Cukup
Dipakai
15
Valid
Reliabel
Mudah
Cukup
Dipakai
16
Valid
Reliabel
Mudah
Cukup
Dipakai
17
Valid
Reliabel
Mudah
Jelek
Dibuang
18
Valid
Reliabel
Mudah
Cukup
Dipakai
19
Valid
Reliabel
Mudah
Cukup
Dipakai
20
Valid
Reliabel
Mudah
Cukup
Dipakai
NO
VALIDITAS
RELIABILITAS
1
Valid
2
KEPUTUSAN
LAMPIRAN 8
Contoh Perhitungan Uji Coba Instrumen Penilaian Tes Hasil Belajar
A. Perhitungan Uji Validitas Dengan Korelasi Point Biserial Mencari validitas soal nomor 5, langkah-langkah sebagai berikut 1. p
=
=
2. q
= 1 – p = 1 – 0,60 = 0,40
3. Mp
=
= 0,60
= 19,00 4. Mt
=
=
= 15,20
5. Standar deviasi dari mc. Excel diperoleh harga deviasi, yaitu : St = 3,05 6. rpbi =
rpbi =
√
√
rpbi = 1,24 x 1,22 = 1,51 7. Db, = 40 – 2 = 38 ;
0, 05
Pada tabel r produckt moment diperoleh : rtabel = r(0,31)(38) = 0,31 karena rpbi > rtabe, pada butir soal 5 maka disimpulkan VALID.
B. Perhitungan Reliabilitas Tes Dengan Rumus KR-20 Untuk mencari realibilitas selurh tes digunakan tumus K –R 20 ( Kuder-Richarson 20). Rumus ini dipilih karena soal yang diukur reliabilitasnya berbentuk diaktomi. Adapun rumus K-R 20 adalah :
r11 = [
] [
]
berdasarkan data dari uji validitas yang telah dilakukan, diperoleh : N
= 40
∑pq
= 3,46
S
= 3,05
S2
= 9,30
Dengan demikian data-data diatas dapat disubsitusikan kedalam rumus K-R 20 untuk menghitung realibilitas. r11 = [ r11 = [ r11 = [
][
]
][ ][
] ]
r11 = 0,67 Berdasarkan perhitungan diatas, diperoleh nilai r11 = 0,67, sehingga berdasarkan interprestasi reliabilitas ( tabel 3,4), maka dapat disimpulkan bahwa soal 5 pilihan ganda Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) mempunyai reliabilitas yang CUKUP. C. Perhitungan Taraf Kesukaran Mencari taraf kesukaran soal 5, dengan langkah sebagai berikut : P = P = P = 0,60 Berdasarkan tabel interprestasi indeks kesukaran soal (tabel3.5), maka indeks 0,60 menunjukan bahwa soal 5 termasuk soal SEDANG.
D. Daya Pembeda Soal Mencari daya pembeda soal 5, dengan langkah sebagai berikut : D=
-
D=
-
D = 0,75 - 0,45 D = 0,30 Berdasarkan tabel interprestasi daya pembeda ( tabel 3,7 ), maka indeks 0,30 menunjukan bahwa soal nomor 5 termasuk soal CUKUP.
LAMPIRAN 9 SOAL PRETEST DAN POSTEST PENELITIAN MATA PELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM (SKI) KELAS IV SEMESTER 2 Nama
:
Hari/Tanggal :
April 2014
Mata Pelajaran
: SKI
Kelas
: IV (Empat)
PILIHAN GANDA I.
Berilah tanda silang (X) pada salah satu huruf a, b, c, dan d sebagai jawaban yang benar!
1. Kata hijrah berasal dari bahasa arab yang artinya .... a. Berpindah
b. Berjalan
c. Menginap
d. Kembali
2. Nabi Muhammad Saw mencoba berdakwha keluar kota Mekah karena .... a. Kota Mekah sangat panas b. Tiga pembesar menolak dakwah Nabi c. Nabi Muhammad Saw sudah tidak memiliki kerabat di kota Mekah d. Kota Mekah penduduknya sangat sedikit 3. Tujuan dari Nabi Muhammad Saw hijrah ke Thaif untuk .... a. Berdakwah
b. Berlibur
c. Berdagang
d. Berkunjung
4. Nabi Muhammad Saw memilih Habsyah karna .... a. Raja Habsyah raja yang baik dan menganut Nasrani yang taat b. Banyak tekanan kaum quraisy c. Habsyah negri yang subur d. Penduduk Habsyah sudah mengenal Islam secara baik 5. Nabi Muhammad Saw melakukan perjalan ke Thaif yang pertama pada bulan .... a. Syawal tahun ke-7 kenabian
c. Syawal tahun ke-10 kenabian
b. Rajab tahun ke-5 kenabian
d. Ramadhan tahun ke-5 kenabian
6. Nabi Muhammad Saw berdakwah ke Negeri Thaif didampingi oleh .... a. Zaid bin Kharitsa
c. Abu Lahab
b. Bilal bin Rambah
d. Hakam
7. Nabi Muhammad Saw. Berdakwah ke Thaif dengan cara .... a. Menaiki kuda
b. Menaiki unta
c. Menaiki keledai
d. Berjalan kaki
8. Tanggapan masyarakat Thaif terhadap seruan dakwah Nabi Muhammad Saw adalah .... a. Menerimannya
c. Menolaknya
b. Membantunya
d. Membiarkannya
9. Kaum muslimin yang hijrah pertama kali ke Thaif dipimpin oleh .... a. Usman bin Affan
c. Siti Khadijah
b. Abu Bakar
d. Ali bin Abi Thalib
10. Setiap rintangan dan tantangan yang terjadi disaat Nabi Muhammad Saw. Berdakwah selalu dihadapi dengan .... a. Penuh bijaksana
b. Senang hati
c. Marah-marah
d. Kebingungan
11. Nabi Muhammad Saw tinggal di Thaif selama .... a. Empat bulan
b. Tiga bulan
c. Dua bulan
d. Sebulan
12. Umat Islam mendapat tekanan, ancama, siksaan dan rencana pembunuhan dari kafir Quraisy selama .... a. 16 Tahun
b. 15 Tahun
c. 14 Tahun
d. 13 Tahun
13. Rasulullah saw. Sewaktu berdakwah ke Thaif. Beliau selalu mendapat siksaan dan lemparan batu sehingga badanya .... a. Sehat
b. Kebal
c. Terluka
d. Kurus
14. Nabi Muhammad Saw menyeruh masyarakat Thaif agar .... a. Beriman kepada Allah
c. Memberikan kekayaan yang melimpah
b. Memberikan siksaan
d. Menimpahkan musibah kepada meraka
15. Umat Islam pertama kali hijrah ke Habsyah tahun .... a. 615 M
b. 616 M
c. 619 M
d. 620 M
16. Pada hijrah Nabi yang kedua Nabi Muhammad Saw ditemani oleh para sahabatnya adalah .... a. Abu Bakar Siddik
c. Abu Lahab
b. Ali bin Abi Thalib
d. Ja’far bin Abu Tahlib
17. Ketika hijrah ke Habsyah yang pertama, kaum muslimin berjumlah 15 orang yang terdiri dari .... a. 10 orang laki-laki 5 orang perempuan
c. 5 orang laki-laki dan 10 orang perempuan
b. 7 orang laiki-laki dan 8 orang perempuan
d. 8 orang laki-laki dan 7 orang perempuan
18. Sikap penguasa Habsyah kepada kaum muslimin adalah .... a. Semena-mena
c. Menerima dengan baik
b. Menolak keras
d. Acuh tak acuh
19. Sikap Nabi Muhammad Saw. Setelah dakwahnya di kota Thaif gagal adalah .... a. Putus asa
c. Marah kepada Allah
b. Berhenti untuk berdakwah
d. Sabar dan tabah
20. Ada beberapa sikap Rasulullah yang dapat diteladani. Dalam dakwah ke habsyah kecuali .... a. Sabar
b. Pemaaf
c. Pemberani
d. Pemarah
LAMPIRAN 10
KUNCI JAWABAN SOAL INSTRUMEN PENELITIAN TES HASIL BELAJAR
1.
A
11.
D
2.
B
12.
D
3.
A
13.
C
4.
A
14.
A
5.
C
15.
A
6.
A
16.
D
7.
B
17.
A
8.
C
18.
C
9.
B
19.
D
10. A
20.
D
LAMPIRAN 11 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (Kelas Eksperimen)
Nama sekolah
: MI SIRAJUL ATHFAL 1
Mata pelajaran
: Sejarah Kebudayaan Islam
Kelas/Semester
: IV / 2 (dua)
Hari/Tanggal
: Sabtu, 12 April 2014
Alokasi waktu
: 2 x 35 Menit
Pertemuan ke-
: 1 (Satu)
Standar Kompetensi
: Memahami hijrah Nabi Muhammad Saw ke Thaif dan Habsyah
Kompetensi Dasar
: Mengidentifikasi sebab-sebab Nabi Muhammad Saw Hijrah Ke Thaif dan Habsyah
Indikator
: - Menjelaskan pengertian hijrah - Menjelaskan sebab-sebab Nabi Muhammad Saw dakwa ke Thaif - Menceritakan perjalan Nabi Muhammad Saw dakwah ke Thaif - Menjelaskan Nabi Muhammad Saw memilih hijrah ke Habsayah
1. Tujuan Pembelajaran : - Siswa mampu menjelaskan pengertian dari hijrah -
Siswa mampu menjelaskan sebab-sebab dakwa Nabi Muhammad Saw ke Thaif
-
Siswa mampu menceritakan perjalan Nabi dakwah ke Thaif
-
Siswa mampu menjelasan Nabi Muhammad Saw dan umat Islam hijrah ke Habsyah (Pertemuan ke - 2)
2. Materi Ajar (Materi Pokok) : Sebab-sebab hijrah Nabi Muhammad Saw ke Thaif dan Habsyah 3. Strategi dan Metode Pembelajaran -
Strategi
: Active Learning
-
Teknik
: Jigsaw Learning
-
Metode
: Metode kisah/cerita, Diskusi, Tanya Jawab Dan Metode Drill
4. Sumber Belajar (Media Pembelajaran) a. Sumber
:
Supardi dkk, Sejarah Kebudayaan Islam Untuk Madrasah Ibtidaiyah Kelas IV, Depok : PT. Arya Duta, 2009
,Bahroin Suryantara, Sejarah Kebudayaan Islam Madrasah Ibtidaiyah Kelas IV, Semarang : PT. Karya Toha,2008
Amung Sutisna, Sejarah Kebudayaanislam, Jakarta : PT. Pustakawidya Utama
Lks
Sumber lain yang relevan
b. Media
: Buku Cerita, Lks, Kaset DVD dll
5. Langkah-Langkah Pembelajaran 1. Kegiatan awal (10 menit) Apresiasi dan Motivasi Guru memberikan salam dan memeulai pelajaran dengan mengucaplan basmallah dan kemudian berdoa sebelum memulai pelajaran. Siswa menyiapkan buku dan membuka bab yang akan di pelajarai guru menjelaskan tujuan atau kompetensi dasar yang akan dicapai. Guru memotivasi dan mengajak
siswa untuk berpartisipasi aktif dalam
pembelajara. 2. Kegiaatan inti (50 menit) Eksplorasi Untuk mengetahui pengetahuan siswa, guru memberikan pertanyan masalah penyebab Nabi Muhammad Saw Hijrah ke Thaif dan hijrah ke Habsyah
Guru menugaskan kepada siswa untuk berhitung, dari
1 s/d 6 sehingga
menjadi sebuah kelompok Setelah mendapat kelompok , setiap kelompok mendapatkan tugas untuk mencari isi dari meteri yang telah di berikan kepada guru. Guru memberikan kesempatan kepada siswakelompok untuk menyebutkan pengertian hijrah dan siapa saja sahabat nabi yang ikut hijrah ke Thaif Siswa dapat menceritakan kembali tentang peristiwa hijrah nabi muhammad saw ke Thaif beserta para sahabat. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan tentang kisah perjalan nabi hijrah ke thaif Elaborasi Siswa membaca dan dapat menceritakan kembali dengan baik dan lancar Guru menugaskan salah satu siswa untuk menceritakan isi penyebab nabi muhammad saw hijrah ke Thaif di depan kelas Guru menjelaskan materi tentang sebab hijrah nabi ke Thaif Guru menberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya materi yang belum jelas. Membahas tersebut secara umum dengan jawaban secara menyeluruh. Guru memberikan tugas pretest kepada siswa Guru menentukan hasil dari pretest Konfirmasi Guru memberikan reword kepada siswa yang berpertasi Dengan bimbingan guru, siswa merefleksi kegiatan pembelajaran guna menggali pengalaman belajar yang telah dilakukan. Guru memotivasi siswa yang kurang atau yang belum berpartisipasi aktif dalam belajar Penutup (10 menit) Guru bersama siswa membuat kesimpulan hasil pembelajaran Guru menilai atau merefleksi kegiatan pembelajaran yang sdah dilaksanakan Guru memberi umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran Guru meminta siswa untuk mengerjakan soal-soal latihn yang telah disediakan Guru menginformasikan bahwa pertemuan berikutnya akan belajar tentang Peristiwa Dakwah Nabi ke Thaif Peristiwa hijrah umat Islami ke Habsyah
Guru bersama-sama siswa menutup pelajaran dengan membaca hamdalah, dan mengucapkan salam kepada siswa sebelum keluar kelas dan siswa menjawab salam 6. Penilaian Hasil Belajar a. Penilaian proses Perhatian siswa dalam proses belajar Sikap dan keaktifan siswa pada proses kegiatan kerja kelompok dengan jigsaw b. Peniaian hasil Mengukur pemahaman siswa dalam menyimak dan memperhatikan pelajaran meteri yang disampaikan guru Dilihat dari hasil latihan siswa mengerjakan soal c. Alat penilaian Tes Tertulis (Soal Latihan)
Indikator Pencapaian
Teknik
Bentuk
Kompetensi
Penilaian
instrumen
Tes tulis
Isian
Menjelaskan
sebab-
sebab
Nabi
muhammad
hijarah
ke Thaif
peristiwa
menurut istilah Syariat ? 2. Sebutkan 2 alasan/sebab-
Ke Thaif ? perjalan
Nabi ke Thaif Menceritakan Muhammad
Habsyah
1. Jelaskan pengertian hijrah
sebab Rasulullah hijrah
Menceritakan
memilih
Contoh Instrumen
hijrah
3. Bagaimana
sikap
penduduk Thaif terhadap Nabi
dakwah Nabi ?
Saw
4. Bagaimanakah
ke
mereka
bisa sampai hijrah ke Habsyah ? 5. Siapakah
nama
raja
habsyah yang beragama Nasrani ?
d. Kunci jawaban dan penskoran
NO
1.
KUNCI JAWABAN
Hijrah
menurut
istilah
Syariat
yaitu
SKOR
meninggalkan,
2
menggasingkan, berpindah, dari perbuatan atau tempat yang tidak baik kepada perbuatan atau tempat yang lebih baik 2.
1. Karena selama 13 tahun berdakwah di Mekah Nabi dan
2
pengikutnya selalu mendapat tekanan, ancaman, dan siksaan dari kaum kafir Quraisy 2. Di Yasrib sudah banyak umat yang menanti kedatangan beliau 3.
Menolak kedatangan nabi muhammat dan para umat Islam
2
4.
Mereka berangkat secara diam-diam. Setelah sampai ke laut
2
merah mereka menyewa sebuah perahu untuk belayar ke negeri Habsyah. 5.
Raja Negus atau Najasi
2
Depok,12 April 2014 Guru Mata Pelajaran
(Sumiyati, S. Pd) NIK : 6735747650300052
Peneliti
(Siti Rohillah) NIM : 108018300039
SOAL LATIHAN Nama : Kelas :
Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan benar ! 1. Jelaskan pengertian hijrah menurut istilah Syariat ? 2. Sebutkan 2 alasan/sebab-sebab Rasulullah hijrah Ke Thaif ? 3. Bagaimana sikap penduduk Thaif terhadap dakwah Nabi ? 4. Bagaimanakah mereka bisa sampai hijrah ke Habsyah 5. Siapakah nama raja habsyah yang beragama Nasrani ?
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (Kelas Eksperimen)
Nama sekolah
: MI SIRAJUL ATHFAL 1
Mata pelajaran
: Sejarah Kebudayaan Islam
Kelas/Semester
: IV / 2 (dua)
Hari/Tanggal
: Sabtu, 19 April 2014
Alokasi waktu
: 2 x 35 menit
Pertemuan ke-
: 2 (Dua)
Standar Kompetensi
: Memahami hijrah Nabi Muhammad Saw ke Thaif
Kompetensi Dasar
: Menceritakan peristiwa hijrah Nabi Muhammad Saw ke Thaif dan Habsyah
Indikator
: -
Menceritakan peristiwa perjalan dakwah dan hjirah Nabi ke Thaif
-
Menceritakan kisah perjalanan nabi Muhammad Saw sampai ke Habsyah
7. Tujuan Pembelajaran : -
Siswa mampu menjelaskan sebab-sebab hijrah Nabi Muhammad Saw ke Habsyah
-
Siswa mampu
menceritakan kisah perjalanan Nabi
dakwah ke Thaif dan Habsyah -
Siswa mampu menjelasan Nabi Muhammad Saw dan umat Islam sampai ke Habsyah (pertemuan ke 3)
-
8. Materi Ajar (Materi Pokok) : Perjalan hijrah Nabi Muhammad Saw ke Thaif dan dakwah Nabi ke Habsyah 9. Strategi dan Metode Pembelajaran -
Strategi
: Active Learning
-
Teknik
: Snow balling
-
Metode
: Metode kisah/cerita , Diskusi, Tanya Jawab Dan Metode Drill
10. Sumber Belajar (Media Pembelajaran) c. Sumber
:
Supardi dkk, Sejarah Kebudayaan Islam Untuk Madrasah Ibtidaiyah Kelas IV, Depok : PT. Arya Duta, 2009
,Bahroin Suryantara, Sejarah Kebudayaan Islam Madrasah Ibtidaiyah Kelas IV, Semarang : PT. Karya Toha,2008
Amung Sutisna, Sejarah Kebudayaanislam, Jakarta : PT. Pustakawidya Utama
Lks
Sumber lain yang relevan
d. Media
: Buku Cerita, Lks, Kaset DVD dll
11. Langkah-Langkah Pembelajaran 3. Kegiatan awal (10 menit) Apresiasi dan motivasi Guru memberikan salam dan mememulai pelajaran dengan mengucaplan basmallah dan kemudian berdoa sebelum memulai pelajaran. Siswa menyiapkan buku dan membuka bab yang akan di pelajarai guru menjelaskan tujuan atau kompetensi dasar yang akan dicapai. Guru memotivasi dan mengajak
siswa untuk berpartisipasi aktif dalam
pembelajara. 4. Kegiaatan inti (50 menit) Eksplorasi Untuk mengetahui pengetahuan siswa, guru memberikan pertanyan masalah peristiwa perjalan dakwa Nabi Muhammad Saw
ke Thaif dan hijrah ke
Habsyah Guru memberikan tugas kepada siswa untuk melempar bola kertas kepada teman yang ada kelas, dengan menghadap belakang.
Setelah itu siswa yang menerima lemparan bola diharapkan untuk dapat menerangkan kembali materi yang lalu. Setelah siswa menerima tugas dari guru, Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan tentang kisah pristiwa perjalan nabi dakwa ke Thaif dan hijrah menuju Habsyah Elaborasi Setelah itu siswa diharapkan dapat menarik kesimpulan, untuk dapat menceritakan kembali tentang materi yang telah diajaran kedepan kelas dengan baik dan lancar. Guru memberikan kesempatan kepada siswa kelompok untuk menyebutkan pengertian hijrah dan siapa saja sahabat Nabi yang ikut hijrah ke Thaif Siswa dapat menceritakan kembali tentang peristiwa hijrah Nabi Muhammad Saw ke Thaif beserta para sahabat. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan tentang kisah perjalan Nabi hijrah ke Thaif Elaborasi Siswa membaca dan dapat menceritakan kembali dengan baik dan lancar Guru menugaskan salah satu siswa untuk menceritakan isi penyebab nabi muhammad saw hijrah ke Thaif di depan kelas Guru menjelaskan materi tentang sebab hijrah nabi ke Thaif Guru menberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya materi yang belum jelas. Membahas tersebut secara umum dengan jawaban secara menyeluruh. Guru memberikan tugas pretest kepada siswa Guru menentukan hasil dari pretest Konfirmasi Guru memberikan reword kepada siswa yang berpertasi Dengan bimbingan guru, siswa merefleksi kegiatan pembelajaran guna menggali pengalaman belajar yang telah dilakukan. Guru memotivasi siswa yang kurang atau yang belum berpartisipasi aktif dalam belajar Penutup (10 menit) Guru bersama siswa membuat kesimpulan hasil pembelajaran Guru menilai atau merefleksi kegiatan pembelajaran yang sdah dilaksanakan
Guru memberi umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran Guru meminta siswa untuk mengerjakan soal-soal latihan yang telah disediakan Guru menginformasikan bahwa pertemuan berikutnya akan belajar tentang Meneladani kesabaran Rasulullah ketika hijrah ke Thaif dan Habsyah Guru bersama-sama siswa menutup pelajaran dengan membaca hamdalah, dan mengucapkan salam kepada siswa sebelum keluar kelas dan siswa menjawab salam
12. Penilaian Hasil Belajar e. Penilaian proses Perhatian siswa dalam proses belajar Sikap dan keaktifan siswa pada proses kegiatan kerja kelompok dengan Snow Balling f. Peniaian hasil Mengukur pemahaman siswa dalam menyimak dan memperhatikan pelajaran meteri yang disampaikan guru Dilihat dari hasil latihan siswa mengerjakan soal g. Alat penilaian Tes Tertulis (Soal Latihan)
Indikator Pencapaian
Teknik
Bentuk
Kompetensi
Penilaian
instrumen
Tes Tulis
Isian
Mejelaskan perjalan pristiwa
Contoh Instrumen
1. Kota Thaif diterangkan
dakwa Nabi ke Thaif dan
oleh Allah, Al-quran
hijrah ke Habsyah
surat ( .... )
Menceritakan
peristiwa
2. Kaum yang menentang
perjalan dakwah dan hjirah
kaum Nabi Muhammad
Nabi ke Thaif
Saw
Menceritakan
kisah
perjalanan nabi Muhammad Saw sampai ke Habsyah
( .... )
h. Kunci jawaban dan penskoran
NO
KUNCI JAWABAN
SKOR
1.
Az-Zukhuruf Ayat 31
1
2.
Kafir Quraisy
1
3.
Sabar
1
4.
Raja Najasi
1
5.
Ja’far Bin Abu Thalib
1
6.
Diterima Dengan Baik
1
7.
Ethiopia
1
8.
Siti Khadijah
1
9.
Pohon Kurma
1
10.
Zaid Bin Haritsah
1
Depok,19 April 2014 Guru Mata Pelajaran
(Sumiyati, S. Pd) NIK : 6735747650300052
Peneliti
(Siti Rohillah) NIM : 108018300039
SOAL LATIHAN
Nama : Kelas :
Pilihlah jawaban dibawah ini yang paling tepat ! 1) Kota Thaif diterangkan oleh Allah, Al-quran surat
( .... )
2) Kaum yang menentang kaum Nabi Muhammad Saw
( .... )
3) Sikap Nabi Muhammad Saw terhadap perlakuan kaum kafir
( .... )
4) Penguasa negeri Habsyah
( .... )
5) Rombongan kedua yang berangkat ke Habsyah dipimpin oleh
( .... )
6) Tanggapan kedatangan Nabi Muhammad Saw ke Habsyah
( .... )
7) Negeri Habsyah sekarang berada di negara
( .... )
8) Istri Nabi Muhammad Saw
( .... )
9) Ketika Nabi Muhammad Saw diusir oleh kaum kafir, beliau istirahat sebuah
( ....)
10) Anak angkat Nabi seyang selalu melindungi beliau ketika berdakwa
( .... )
a. Ja’far Bin Abu Thalib
f.
b. Siti Khadijah
g. Diterima Dengan Baik
c. Zaid Bin Haritsah
h. Ethiopia
d. Az-Zukhuruf Ayat 31
i.
Sabar
e. Pohon Kurma
j.
Kafir Quraisy
Raja Najasi
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (Kelas Eksperimen)
Nama sekolah
: MI SIRAJUL ATHFAL 1
Mata pelajaran
: Sejarah Kebudayaan Islam
Kelas/Semester
: IV / 2 (dua)
Hari/Tanggal
: Senin, 21 April 2014
Alokasi waktu
: 2 x 35 menit
Pertemuan ke-
: 3 (Tiga)
Standar Kompetensi
: Memahami hijrah Nabi Muhammad Saw ke Thaif
Kompetensi Dasar
: Meneladani kesabaran Nabi Muhammad Saw dalam peristiwa hijrah ke Thaif dan Habsyah
Indikator
: -
Menjelaskan kesabaran Nabi Muhammad Saw ketika mendapat tentangan dari pendududk Thaif
-
Mendefinisikan sikap Rasulullah ketika penduduk Thaif menolak dakwahNya
-
Meneladani sikap Rasululah ketikah dakwah ke Thaif dan hijrah ke Habsyah
13. Tujuan Pembelajaran : -
Siswa mampu meneladani kesabaran Rasulullah ketika mendapat musibah dan tekanan dari kaum Quraist
-
Siswa mampu mempraktikan sikap Rasulullah dalam kehidupan sehari-hari.
-
Siswa mampu menjelasan sikap Rasulullah terhadap penduduk Thaif
dan kaum yang tidak menyukai
Rasulullah. 14. Materi Ajar (Materi Pokok) : Meneladani kesabaran Rasulullah ketika hijrah ke Thaif dan Habsyah 15. Strategi dan Metode Pembelajaran -
Strategi
: Active Learning
-
Teknik
: The Study Gruop
-
Metode
: Metode kisah/cerita, Diskusi, Tanya Jawab Dan Metode Drill
16. Sumber Belajar (Media Pembelajaran) e. Sumber
:
Supardi dkk, Sejarah Kebudayaan Islam Untuk Madrasah Ibtidaiyah Kelas IV, Depok : PT. Arya Duta, 2009
,Bahroin Suryantara, Sejarah Kebudayaan Islam Madrasah Ibtidaiyah Kelas IV, Semarang : PT. Karya Toha,2008
Amung Sutisna, Sejarah Kebudayaanislam, Jakarta : PT. Pustakawidya Utama
Lks
Sumber lain yang relevan
f. Media
: Buku Cerita, Lks, Kaset DVD dll
17. Langkah-Langkah Pembelajaran 5. Kegiatan awal (10 menit) Apresiasi dan motivasi Guru memberikan salam dan mememulai pelajaran dengan mengucapkan basmallah dan kemudian berdoa sebelum memulai pelajaran. Siswa menyiapkan buku dan membuka bab yang akan di pelajarai guru menjelaskan tujuan atau kompetensi dasar yang akan dicapai. Guru memotivasi dan mengajak
siswa untuk berpartisipasi aktif dalam
pembelajara. 6. Kegiaatan inti (50 menit) Eksplorasi Untuk mengetahui pengetahuan siswa, guru memberikan pertanyan masalah peristiwa perjalan Nabi Muhammad Saw dakwa ke Thaif dan hijrah ke Habsyah.
Guru memberikan tugas kepada siswa membuat kelompok kecil Setelah itu guru memberikan peserta didik satu ringkasan materi tentang maneladani sikap Rasulullah ketika hijrah ke Habsyah Guru memberikan petunjuk yang jelas yang dapat memandu peserta didik belajar dan dapat menerangkan materi yang jelas. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan tentang apa saja yang sapat di ambil dari sikap rasulullah ketika mendapat tanggapan dari raja Najasi dan kaum yang menolak kedatangan beliau. Elaborasi Setelah itu siswa diharapkan dapat menarik kesimpulan, untuk dapat menceritakan kembali tentang materi yang telah diajaran kedepan kelas dengan baik dan lancar. Guru menugaskan salah satu siswa dari kelompok untuk menceritakan Keteladanan rasulullah ketika beliau hijrah ke Habsyah Guru menberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya materi yang belum jelas. Membahas tersebut secara umum dengan jawaban secara menyeluruh. Guru memberikan tugas individu kepada siswa Guru menentukan hasil belajar siswa. Guru memberikan tugas posttest kepada siswa Guru menentukan hasil dari posttest Konfirmasi Guru memberikan reword kepada siswa yang berpertasi Dengan bimbingan guru, siswa merefleksi kegiatan pembelajaran guna menggali pengalaman belajar yang telah dilakukan. Guru memotivasi siswa yang kurang atau yang belum berpartisipasi aktif dalam belajar Penutup (10 menit) Guru bersama siswa membuat kesimpulan hasil pembelajaran Guru menilai atau merefleksi kegiatan pembelajaran yang sdah dilaksanakan Guru memberi umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran Guru meminta siswa untuk mengerjakan soal-soal latihan yang telah disediakan
Guru bersama-sama siswa menutup pelajaran dengan membaca hamdalah, dan mengucapkan salam kepada siswa sebelum keluar kelas dan siswa menjawab salam 18. Penilaian Hasil Belajar i. Penilaian proses Perhatian siswa dalam proses belajar Sikap dan keaktifan siswa pada proses kegiatan kerja kelompok dengan The Study Group j. Peniaian hasil Mengukur pemahaman siswa dalam menyimak dan memperhatikan pelajaran meteri yang disampaikan guru Dilihat dari hasil latihan siswa mengerjakan soal k. Alat penilaian Tes Tertulis (Soal Latihan)
Indikator Pencapaian Kompetensi Meneladani sikap
Nabi
Muhammad Saw
hijrah
ke Habsyah
Teknik
Bentuk
Penilaian instrumen
Tes tulis
Isian
Contoh Instrumen
1. Sejak kecil Nabi Muhammad Saw terkenal
dengan sebutan .......................................... 2. Jelaskan Kesabaran Nabi Muhammad Saw
.................................................................. 3. Jelaskan isi kandungan dari surat Al-Qalam
ayat 4 ...........................................................
d.Kunci jawaban dan penskoran NO
KUNCI JAWABAN
SKOR
1
Jujur, budi luhur dan memiliki kepribadian yang sangat tinggi
2
2
Kesabaran yang dipercaya terhadap pertolongan Allah Swt,
2
yang yakin akan janji Allah Swt, tentang kepada perlindunganNya, tabah dengan harapan pahala yang ada di sisi Allah Swt. 3
Ayat tersebut menunjukan bahwa begitu angungnya akhlak
2
Nabi Muhammad Saw. 4
2
1) Kesabaran Nabi Muhammad Saw 2) Ketabahan kaum Muslim 3) Keikhlasan beliau ketika mendapat cobaan
5
Kita harus selalu bersabar dan ikhlas atas cobaan yang sedang
2
menimpa kita dan selalu berdoa kepada Allah Swt
Depok, 21 April 2014 Guru Mata Pelajaran
(Sumiyati, S. Pd) NIK : 6735747650300052
Peneliti
(Siti Rohillah) NIM : 108018300039
SOAL LATIHAN
Nama : Kelas :
Diskusikan Dengan Temanmu ! 1. Sejak kecil Nabi Muhammad Saw terkenal dengan sebutan ! ................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................ 2. Jelaskan Kesabaran Nabi Muhammad Saw ! ................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................ 3. Jelaskan isi kandungan dari surat Al-Qalam ayat 4 ! ................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................ 4. Apa saja pelajaran yang dapat kita petik dari hijrahnya kaum muslim ke Habsyah ! ................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................ 5. Apa yang sebaiknya bila kita mendapatkan berbagai macam cobaan hidup ! ................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................
LAMPIRAN 12 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (Kelas Kontrol)
Nama sekolah
: MI SIRAJUL ATHFAL 1
Mata pelajaran
: Sejarah Kebudayaan Islam
Kelas/Semester
: IV / 2 (dua)
Hari/Tanggal
: Sabtu, 12 April 2014
Alokasi waktu
: 2 x 35 Menit
Pertemuan ke-
: 1 (Satu)
Standar Kompetensi
: Memahami hijrah Nabi Muhammad Saw ke Thaif dan Habsyah
Kompetensi Dasar
: Mengidentifikasi sebab-sebab Nabi Muhammad Saw Hijrah Ke Thaif dan Habsyah
Indikator
: - Menjelaskan pengertian hijrah - Menjelaskan sebab-sebab Nabi Muhammad Saw dakwa ke Thaif - Menceritakan perjalan Nabi Muhammad Saw dakwah ke Thaif - Menjelaskan Nabi Muhammad Saw memilih hijrah ke Habsayah
1. Tujuan Pembelajaran : - Siswa mampu menjelaskan pengertian dari hijrah -
Siswa mampu menjelaskan sebab-sebab dakwa Nabi Muhammad Saw ke Thaif
-
Siswa mampu menceritakan perjalan Nabi dakwah ke Thaif
-
Siswa mampu menjelasan Nabi Muhammad Saw dan umat Islam hijrah ke Habsyah (Pertemuan ke - 2)
2. Materi Ajar (Materi Pokok) : Sebab-sebab hijrah Nabi Muhammad Saw ke Thaif dan Habsyah 3. Strategi dan Metode Pembelajaran -
Strategi
: Active Learning
-
Teknik
: Jigsaw Learning
-
Metode
: Ceramah, Diskusi, Tanya Jawab Dan Metode Drill
4. Sumber Belajar (Media Pembelajaran) a. Sumber
:
Supardi dkk, Sejarah Kebudayaan Islam Untuk Madrasah Ibtidaiyah Kelas IV, Depok : PT. Arya Duta, 2009
,Bahroin Suryantara, Sejarah Kebudayaan Islam Madrasah Ibtidaiyah Kelas IV, Semarang : PT. Karya Toha,2008
Amung Sutisna, Sejarah Kebudayaanislam, Jakarta : PT. Pustakawidya Utama
Lks
Sumber lain yang relevan
b. Media
: Buku Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam
5. Langkah-Langkah Pembelajaran 1. Kegiatan awal (10 menit) Apresiasi dan motivasi Guru memberikan salam dan mememulai pelajaran dengan mengucaplan basmallah dan kemudian berdoa sebelum memulai pelajaran. Siswa menyiapkan buku dan membuka bab yang akan di pelajarai guru menjelaskan tujuan atau kompetensi dasar yang akan dicapai. Guru memotivasi dan mengajak
siswa untuk berpartisipasi aktif dalam
pembelajaran. 2. Kegiaatan inti (50 menit) Eksplorasi Untuk mengetahui pengetahuan siswa, guru memberikan pertanyan masalah penyebab Nabi Muhammad Saw Hijrah ke Thaif dan hijrah ke Habsyah.
Guru memberikan kesempatan kepada siswakelompok untuk menjelaskan pengertian pengertian hijrah dan siapa saja sahabat nabi yang ikut hijrah ke Thaif. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan tentang materi yang telah disampaikan. Elaborasi Guru meminta siswa untuk mengerjakan soal-soal latihan yang telah disediakan Guru menberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya materi yang belum jelas. Membahas tersebut secara umum dengan jawaban secara menyeluruh. Guru memberikan tugas pretest kepada siswa Guru menentukan hasil dari pretest Konfirmasi Guru memberikan reword kepada siswa yang berpertasi Dengan bimbingan guru, siswa merefleksi kegiatan pembelajaran guna menggali pengalaman belajar yang telah dilakukan. Guru memotivasi siswa yang kurang atau yang belum berpartisipasi aktif dalam belajar Penutup (10 menit) Guru bersama siswa membuat kesimpulan hasil pembelajaran Guru menilai atau merefleksi kegiatan pembelajaran yang sdah dilaksanakan Guru memberi umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran Guru menginformasikan bahwa pertemuan berikutnya akan belajar tentang Peristiwa Dakwah Nabi ke Thaif Peristiwa hijrah umat Islami ke Habsyah Guru bersama-sama siswa menutup pelajaran dengan membaca hamdalah, dan mengucapkan salam kepada siswa sebelum keluar kelas dan siswa menjawab salam 6. Penilaian Hasil Belajar a. Penilaian proses Perhatian siswa dalam proses belajar Sikap dan keaktifan siswa pada proses kegiatan kerja kelompok dengan jigsaw b. Peniaian hasil
Mengukur pemahaman siswa dalam menyimak dan memperhatikan pelajaran meteri yang disampaikan guru Dilihat dari hasil latihan siswa mengerjakan soal c. Alat penilaian Tes Tertulis (Soal Latihan)
Indikator Pencapaian
Teknik
Bentuk
Kompetensi
Penilaian
instrumen
Tes tulis
Isian
Menjelaskan
sebab-
sebab
Nabi
muhammad
hijarah
ke Thaif
peristiwa
menurut istilah Syariat ? 2. Sebutkan 2 alasan/sebab-
Ke Thaif ? perjalan
Nabi ke Thaif Menceritakan Muhammad
Habsyah
1. Jelaskan pengertian hijrah
sebab Rasulullah hijrah
Menceritakan
memilih
Contoh Instrumen
hijrah
3. Bagaimana
sikap
penduduk Thaif terhadap Nabi
dakwah Nabi ?
Saw
4. Bagaimanakah
ke
mereka
bisa sampai hijrah ke Habsyah ? 5. Siapakah
nama
raja
habsyah yang beragama Nasrani ?
d. Kunci jawaban dan penskoran
NO
1.
KUNCI JAWABAN
Hijrah
menurut
istilah
Syariat
yaitu
SKOR
meninggalkan,
2
menggasingkan, berpindah, dari perbuatan atau tempat yang tidak baik kepada perbuatan atau tempat yang lebih baik 2.
1. Karena selama 13 tahun berdakwah di Mekah Nabi dan
2
pengikutnya selalu mendapat tekanan, ancaman, dan siksaan dari kaum kafir Quraisy 2. Di Yasrib sudah banyak umat yang menanti kedatangan beliau 3.
Menolak kedatangan nabi muhammat dan para umat Islam
2
4.
Mereka berangkat secara diam-diam. Setelah sampai ke laut
2
merah mereka menyewa sebuah perahu untuk belayar ke negeri Habsyah. 5.
Raja Negus atau Najasi
2
Depok,12 April 2014 Guru Mata Pelajaran
(Sumiyati, S. Pd) NIK : 6735747650300052
Peneliti
(Siti Rohillah) NIM : 108018300039
SOAL LATIHAN
Nama : Kelas :
Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan benar ! 1. Jelaskan pengertian hijrah menurut istilah Syariat ? 2. Sebutkan 2 alasan/sebab-sebab Rasulullah hijrah Ke Thaif ? 3. Bagaimana sikap penduduk Thaif terhadap dakwah Nabi ? 4. Bagaimanakah mereka bisa sampai hijrah ke Habsyah 7. Siapakah nama raja habsyah yang beragama Nasrani
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (Kelas Kontrol)
Nama sekolah
: MI SIRAJUL ATHFAL 1
Mata pelajaran
: Sejarah Kebudayaan Islam
Kelas/Semester
: IV / 2 (dua)
Hari/Tanggal
: Sabtu, 19 April 2014
Alokasi waktu
: 2 x 35 menit
Pertemuan ke-
: 2 (Dua)
Standar Kompetensi
: Memahami hijrah Nabi Muhammad Saw ke Thaif
Kompetensi Dasar
: Menceritakan peristiwa hijrah Nabi Muhammad Saw ke Thaif dan Habsyah
Indikator
: -
Menceritakan peristiwa perjalan dakwah dan hjirah Nabi ke Thaif
-
Menceritakan kisah perjalanan nabi Muhammad Saw sampai ke Habsyah
8. Tujuan Pembelajaran : -
Siswa mampu menjelaskan sebab-sebab hijrah Nabi Muhammad Saw ke Habsyah
-
Siswa mampu
menceritakan kisah perjalanan Nabi
dakwah ke Thaif dan Habsyah -
Siswa mampu menjelasan Nabi Muhammad Saw dan umat Islam sampai ke Habsyah (pertemuan ke 3)
9. Materi Ajar (Materi Pokok) : Perjalan hijrah Nabi Muhammad Saw ke Thaif dan dakwah Nabi ke Habsyah 10. Strategi dan Metode Pembelajaran -
Strategi
: Active Learning
-
Teknik
: Snow Balling
-
Metode
: Ceramah, Diskusi, Tanya Jawab Dan Metode Drill
11. Sumber Belajar (Media Pembelajaran) c. Sumber
:
Supardi dkk, Sejarah Kebudayaan Islam Untuk Madrasah Ibtidaiyah Kelas IV, Depok : PT. Arya Duta, 2009
,Bahroin Suryantara, Sejarah Kebudayaan Islam Madrasah Ibtidaiyah Kelas IV, Semarang : PT. Karya Toha,2008
Amung Sutisna, Sejarah Kebudayaanislam, Jakarta : PT. Pustakawidya Utama
Lks
Sumber lain yang relevan
d. Media
: Buku Sejarah kebudayaan Islam
12. Langkah-Langkah Pembelajaran 3. Kegiatan awal (10 menit) Apresiasi dan motivasi Guru memberikan salam dan mememulai pelajaran dengan mengucaplan basmallah dan kemudian berdoa sebelum memulai pelajaran. Siswa menyiapkan buku dan membuka bab yang akan di pelajarai guru menjelaskan tujuan atau kompetensi dasar yang akan dicapai. Guru memotivasi dan mengajak
siswa untuk berpartisipasi aktif dalam
pembelajara. 4. Kegiaatan inti (50 menit) Eksplorasi Untuk mengetahui pengetahuan siswa, guru memberikan pertanyan masalah peristiwa perjalan dakwa Nabi Muhammad Saw
ke Thaif dan hijrah ke
Habsyah Guru memberikan tugas kepada siswa untuk melempar bola kertas kepada teman yang ada kelas, dengan menghadap belakang.
Setelah itu siswa yang menerima lemparan bola diharapkan untuk dapat menerangkan kembali materi yang lalu. Setelah siswa menerima tugas dari guru, Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan tentang kisah pristiwa perjalan nabi dakwa ke Thaif dan hijrah menuju Habsyah Elaborasi Setelah itu siswa diharapkan dapat menarik kesimpulan, untuk dapat menceritakan kembali tentang materi yang telah diajaran kedepan kelas dengan baik dan lancar. Guru memberikan kesempatan kepada siswa kelompok untuk menyebutkan pengertian hijrah dan siapa saja sahabat Nabi yang ikut hijrah ke Thaif Siswa dapat menceritakan kembali tentang peristiwa hijrah Nabi Muhammad Saw ke Thaif beserta para sahabat. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan tentang kisah perjalan Nabi hijrah ke Thaif Elaborasi Siswa membaca dan dapat menceritakan kembali dengan baik dan lancar Guru menugaskan salah satu siswa untuk menceritakan isi penyebab nabi muhammad saw hijrah ke Thaif di depan kelas Guru menjelaskan materi tentang sebab hijrah nabi ke Thaif Guru menberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya materi yang belum jelas. Membahas tersebut secara umum dengan jawaban secara menyeluruh. Guru memberikan tugas pretest kepada siswa Guru menentukan hasil dari pretest Konfirmasi Guru memberikan reword kepada siswa yang berpertasi Dengan bimbingan guru, siswa merefleksi kegiatan pembelajaran guna menggali pengalaman belajar yang telah dilakukan. Guru memotivasi siswa yang kurang atau yang belum berpartisipasi aktif dalam belajar Penutup (10 menit) Guru bersama siswa membuat kesimpulan hasil pembelajaran Guru menilai atau merefleksi kegiatan pembelajaran yang sdah dilaksanakan
Guru memberi umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran Guru meminta siswa untuk mengerjakan soal-soal latihan yang telah disediakan Guru menginformasikan bahwa pertemuan berikutnya akan belajar tentang Meneladani kesabaran Rasulullah ketika hijrah ke Thaif dan Habsyah Guru bersama-sama siswa menutup pelajaran dengan membaca hamdalah, dan mengucapkan salam kepada siswa sebelum keluar kelas dan siswa menjawab salam
13. Penilaian Hasil Belajar e. Penilaian proses Perhatian siswa dalam proses belajar Sikap dan keaktifan siswa pada proses kegiatan kerja kelompok dengan Snow Balling f. Peniaian hasil Mengukur pemahaman siswa dalam menyimak dan memperhatikan pelajaran meteri yang disampaikan guru Dilihat dari hasil latihan siswa mengerjakan soal g. Alat penilaian Tes Tertulis (Soal Latihan)
Indikator Pencapaian
Teknik
Bentuk
Kompetensi
Penilaian
instrumen
Tes Tulis
Isian
Mejelaskan perjalan pristiwa
Contoh Instrumen
1. Kota Thaif diterangkan
dakwa Nabi ke Thaif dan
oleh Allah, Al-quran
hijrah ke Habsyah
surat ( .... )
Menceritakan
peristiwa
2. Kaum yang menentang
perjalan dakwah dan hjirah
kaum Nabi Muhammad
Nabi ke Thaif
Saw
Menceritakan
kisah
perjalanan nabi Muhammad Saw sampai ke Habsyah
( .... )
h. Kunci jawaban dan penskoran
NO
KUNCI JAWABAN
SKOR
1.
Az-Zukhuruf Ayat 31
1
2.
Kafir Quraisy
1
3.
Sabar
1
4.
Raja Najasi
1
5.
Ja’far Bin Abu Thalib
1
6.
Diterima Dengan Baik
1
7.
Ethiopia
1
8.
Siti Khadijah
1
9.
Pohon Kurma
1
10.
Zaid Bin Haritsah
1
Depok,19 April 2014 Guru Mata Pelajaran
(Sumiyati, S. Pd) NIK : 6735747650300052
Peneliti
(Siti Rohillah) NIM : 108018300039
SOAL LATIHAN
Nama : Kelas :
Pilihlah jawaban dibawah ini yang paling tepat ! 1) Kota Thaif diterangkan oleh Allah, Al-quran surat
( .... )
2) Kaum yang menentang kaum Nabi Muhammad Saw
( .... )
3) Sikap Nabi Muhammad Saw terhadap perlakuan kaum kafir
( .... )
4) Penguasa negeri Habsyah
( .... )
5) Rombongan kedua yang berangkat ke Habsyah dipimpin oleh
( .... )
6) Tanggapan kedatangan Nabi Muhammad Saw ke Habsyah
( .... )
7) Negeri Habsyah sekarang berada di negara
( .... )
8) Istri Nabi Muhammad Saw
( .... )
9) Ketika Nabi Muhammad Saw diusir oleh kaum kafir, beliau istirahat sebuah
( ....)
10) Anak angkat Nabi seyang selalu melindungi beliau ketika berdakwa
( .... )
a. Ja’far Bin Abu Thalib
f.
b. Siti Khadijah
g. Diterima Dengan Baik
c. Zaid Bin Haritsah
h. Ethiopia
d. Az-Zukhuruf Ayat 31
i.
Sabar
e. Pohon Kurma
j.
Kafir Quraisy
Raja Najasi
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (Kelas Eksperimen)
Nama sekolah
: MI SIRAJUL ATHFAL 1
Mata pelajaran
: Sejarah Kebudayaan Islam
Kelas/Semester
: IV / 2 (dua)
Hari/Tanggal
: Senin, 21 April 2014
Alokasi waktu
: 2 x 35 menit
Pertemuan ke-
: 3 (Tiga)
Standar Kompetensi
: Memahami hijrah Nabi Muhammad Saw ke Thaif
Kompetensi Dasar
: Meneladani kesabaran Nabi Muhammad Saw dalam peristiwa hijrah ke Thaif dan Habsyah
Indikator
: -
Menjelaskan kesabaran Nabi Muhammad Saw ketika mendapat tentangan dari pendududk Thaif
-
Mendefinisikan sikap Rasulullah ketika penduduk Thaif menolak dakwahNya
-
Meneladani sikap Rasululah ketikah dakwah ke Thaif dan hijrah ke Habsyah
14. Tujuan Pembelajaran : -
Siswa mampu meneladani kesabaran Rasulullah ketika mendapat musibah dan tekanan dari kaum Quraist
-
Siswa mampu mempraktikan sikap Rasulullah dalam kehidupan sehari-hari.
-
Siswa mampu menjelasan sikap Rasulullah terhadap penduduk Thaif
dan kaum yang tidak menyukai
Rasulullah. 15. Materi Ajar (Materi Pokok) : Meneladani kesabaran Rasulullah ketika hijrah ke Thaif dan Habsyah 16. Strategi dan Metode Pembelajaran -
Strategi
: Active Learning
-
Teknik
: The Study Gruop
-
Metode
: Ceramah Diskusi, Tanya Jawab Dan Metode Drill
17. Sumber Belajar (Media Pembelajaran) e. Sumber
:
Supardi dkk, Sejarah Kebudayaan Islam Untuk Madrasah Ibtidaiyah Kelas IV, Depok : PT. Arya Duta, 2009
,Bahroin Suryantara, Sejarah Kebudayaan Islam Madrasah Ibtidaiyah Kelas IV, Semarang : PT. Karya Toha,2008
Amung Sutisna, Sejarah Kebudayaanislam, Jakarta : PT. Pustakawidya Utama
Lks
Sumber lain yang relevan
f. Media
: Buku Sejarah Kebudayaan Islam
18. Langkah-Langkah Pembelajaran 5. Kegiatan awal (10 menit) Apresiasi dan motivasi Guru memberikan salam dan mememulai pelajaran dengan mengucapkan basmallah dan kemudian berdoa sebelum memulai pelajaran. Siswa menyiapkan buku dan membuka bab yang akan di pelajarai guru menjelaskan tujuan atau kompetensi dasar yang akan dicapai. Guru memotivasi dan mengajak
siswa untuk berpartisipasi aktif dalam
pembelajara. 6. Kegiaatan inti (50 menit) Eksplorasi Untuk mengetahui pengetahuan siswa, guru memberikan pertanyan masalah peristiwa perjalan nabi muhammad saw dakwa ke Thaif dan hijrah ke Habsyah.
Guru memberikan tugas kepada siswa membuat kelompok kecil Setelah itu guru memberikan peserta didik satu ringkasan materi tentang maneladani sikap Rasulullah ketika hijrah ke Habsyah Guru memberikan petunjuk yang jelas yang dapat memandu peserta didik belajar dan dapat menerangkan materi yang jelas. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan tentang apa saja yang sapat di ambil dari sikap rasulullah ketika mendapat tanggapan dari raja Najasi dan kaum yang menolak kedatangan beliau. Elaborasi Setelah itu siswa diharapkan dapat menarik kesimpulan, untuk dapat menceritakan kembali tentang materi yang telah diajaran kedepan kelas dengan baik dan lancar. Guru menugaskan salah satu siswa dari kelompok untuk menceritakan Keteladanan rasulullah ketika beliau hijrah ke Habsyah Guru menberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya materi yang belum jelas. Membahas tersebut secara umum dengan jawaban secara menyeluruh. Guru memberikan tugas individu kepada siswa Guru menentukan hasil belajar siswa. Guru memberikan tugas posttest kepada siswa Guru menentukan hasil dari posttest Konfirmasi Guru memberikan reword kepada siswa yang berpertasi Dengan bimbingan guru, siswa merefleksi kegiatan pembelajaran guna menggali pengalaman belajar yang telah dilakukan. Guru memotivasi siswa yang kurang atau yang belum berpartisipasi aktif dalam belajar Penutup (10 menit) Guru bersama siswa membuat kesimpulan hasil pembelajaran Guru menilai atau merefleksi kegiatan pembelajaran yang sdah dilaksanakan Guru memberi umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran Guru meminta siswa untuk mengerjakan soal-soal latihan yang telah disediakan
Guru bersama-sama siswa menutup pelajaran dengan membaca hamdalah, dan mengucapkan salam kepada siswa sebelum keluar kelas dan siswa menjawab salam 19. Penilaian Hasil Belajar i. Penilaian proses Perhatian siswa dalam proses belajar Sikap dan keaktifan siswa pada proses kegiatan kerja kelompok dengan The Study Group j. Peniaian hasil Mengukur pemahaman siswa dalam menyimak dan memperhatikan pelajaran meteri yang disampaikan guru Dilihat dari hasil latihan siswa mengerjakan soal k. Alat penilaian Tes Tertulis (Soal Latihan)
Indikator Pencapaian Kompetensi Meneladani sikap
Nabi
Muhammad Saw
hijrah
ke Habsyah
Teknik
Bentuk
Penilaian instrumen
Tes tulis
Isian
Contoh Instrumen
1. Sejak kecil Nabi Muhammad Saw terkenal
dengan sebutan .......................................... 2. Jelaskan Kesabaran Nabi Muhammad Saw
.................................................................. 3. Jelaskan isi kandungan dari surat Al-Qalam
ayat 4 ...........................................................
d.Kunci jawaban dan penskoran NO
KUNCI JAWABAN
SKOR
1
Jujur, budi luhur dan memiliki kepribadian yang sangat tinggi
2
2
Kesabaran yang dipercaya terhadap pertolongan Allah Swt,
2
yang yakin akan janji Allah Swt, tentang kepada perlindunganNya, tabah dengan harapan pahala yang ada di sisi Allah Swt. 3
Ayat tersebut menunjukan bahwa begitu angungnya akhlak
2
Nabi Muhammad Saw. 4
2
1) Kesabaran Nabi Muhammad Saw 2) Ketabahan kaum Muslim 3) Keikhlasan beliau ketika mendapat cobaan
5
Kita harus selalu bersabar dan ikhlas atas cobaan yang sedang
2
menimpa kita dan selalu berdoa kepada Allah Swt
Depok, 21 April 2014 Guru Mata Pelajaran
(Sumiyati, S. Pd) NIK : 6735747650300052
Peneliti
(Siti Rohillah) NIM : 108018300039
SOAL LATIHAN
Nama : Kelas :
Diskusikan Dengan Temanmu ! 1. Sejak kecil Nabi Muhammad Saw terkenal dengan sebutan ! ................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................ 2. Jelaskan Kesabaran Nabi Muhammad Saw ! ................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................ 3. Jelaskan isi kandungan dari surat Al-Qalam ayat 4 ! ................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................ 4. Apa saja pelajaran yang dapat kita petik dari hijrahnya kaum muslim ke Habsyah ! ................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................ 5. Apa yang sebaiknya bila kita mendapatkan berbagai macam cobaan hidup ! ................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................
LAMPIRAN 12 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (Kelas Kontrol)
Nama sekolah
: MI SIRAJUL ATHFAL 1
Mata pelajaran
: Sejarah Kebudayaan Islam
Kelas/Semester
: IV / 2 (dua)
Hari/Tanggal
: Sabtu, 12 April 2014
Alokasi waktu
: 2 x 35 Menit
Pertemuan ke-
: 1 (Satu)
Standar Kompetensi
: Memahami hijrah Nabi Muhammad Saw ke Thaif dan Habsyah
Kompetensi Dasar
: Mengidentifikasi sebab-sebab Nabi Muhammad Saw Hijrah Ke Thaif dan Habsyah
Indikator
: - Menjelaskan pengertian hijrah - Menjelaskan sebab-sebab Nabi Muhammad Saw dakwa ke Thaif - Menceritakan perjalan Nabi Muhammad Saw dakwah ke Thaif - Menjelaskan Nabi Muhammad Saw memilih hijrah ke Habsayah
1. Tujuan Pembelajaran : - Siswa mampu menjelaskan pengertian dari hijrah
-
Siswa mampu menjelaskan sebab-sebab dakwa Nabi Muhammad Saw ke Thaif
-
Siswa mampu menceritakan perjalan Nabi dakwah ke Thaif
-
Siswa mampu menjelasan Nabi Muhammad Saw dan umat Islam hijrah ke Habsyah (Pertemuan ke - 2)
2. Materi Ajar (Materi Pokok) : Sebab-sebab hijrah Nabi Muhammad Saw ke Thaif dan Habsyah 3. Strategi dan Metode Pembelajaran -
Strategi
: Active Learning
-
Teknik
: Jigsaw Learning
-
Metode
: Ceramah, Diskusi, Tanya Jawab Dan Metode Drill
4. Sumber Belajar (Media Pembelajaran) a. Sumber
:
Supardi dkk, Sejarah Kebudayaan Islam Untuk Madrasah Ibtidaiyah Kelas IV, Depok : PT. Arya Duta, 2009
,Bahroin Suryantara, Sejarah Kebudayaan Islam Madrasah Ibtidaiyah Kelas IV, Semarang : PT. Karya Toha,2008
Amung Sutisna, Sejarah Kebudayaanislam, Jakarta : PT. Pustakawidya Utama
Lks
Sumber lain yang relevan
b. Media
: Buku Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam
5. Langkah-Langkah Pembelajaran 1. Kegiatan awal (10 menit) Apresiasi dan motivasi Guru memberikan salam dan memeulai pelajaran dengan mengucaplan basmallah dan kemudian berdoa sebelum memulai pelajaran. Siswa menyiapkan buku dan membuka bab yang akan di pelajarai guru menjelaskan tujuan atau kompetensi dasar yang akan dicapai. Guru memotivasi dan mengajak pembelajara. 2. Kegiaatan inti (50 menit) Eksplorasi
siswa untuk berpartisipasi aktif dalam
Untuk mengetahui pengetahuan siswa, guru memberikan pertanyan masalah penyebab Nabi Muhammad Saw Hijrah ke Thaif dan hijrah ke Habsyah. Guru memberikan kesempatan kepada siswakelompok untuk menjelaskan pengertian pengertian hijrah dan siapa saja sahabat nabi yang ikut hijrah ke Thaif. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan tentang materi yang telah disampaikan. Elaborasi Guru meminta siswa untuk mengerjakan soal-soal latihan yang telah disediakan Guru menberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya materi yang belum jelas. Membahas tersebut secara umum dengan jawaban secara menyeluruh. Guru memberikan tugas pretest kepada siswa Guru menentukan hasil dari pretest Konfirmasi Guru memberikan reword kepada siswa yang berpertasi Dengan bimbingan guru, siswa merefleksi kegiatan pembelajaran guna menggali pengalaman belajar yang telah dilakukan. Guru memotivasi siswa yang kurang atau yang belum berpartisipasi aktif dalam belajar Penutup (10 menit) Guru bersama siswa membuat kesimpulan hasil pembelajaran Guru menilai atau merefleksi kegiatan pembelajaran yang sdah dilaksanakan Guru memberi umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran Guru menginformasikan bahwa pertemuan berikutnya akan belajar tentang Peristiwa Dakwah Nabi ke Thaif Peristiwa hijrah umat Islami ke Habsyah Guru bersama-sama siswa menutup pelajaran dengan membaca hamdalah, dan mengucapkan salam kepada siswa sebelum keluar kelas dan siswa menjawab salam 6. Penilaian Hasil Belajar a. Penilaian proses Perhatian siswa dalam proses belajar
Sikap dan keaktifan siswa pada proses kegiatan kerja kelompok dengan jigsaw b. Peniaian hasil Mengukur pemahaman siswa dalam menyimak dan memperhatikan pelajaran meteri yang disampaikan guru Dilihat dari hasil latihan siswa mengerjakan soal c. Alat penilaian Tes Tertulis (Soal Latihan)
Indikator Pencapaian
Teknik
Bentuk
Kompetensi
Penilaian
instrumen
Tes tulis
Isian
Menjelaskan
sebab-
sebab
Nabi
muhammad
hijarah
ke Thaif
peristiwa
menurut istilah Syariat ? 2. Sebutkan 2 alasan/sebab-
Ke Thaif ? perjalan
Nabi ke Thaif Menceritakan Muhammad
Habsyah
1. Jelaskan pengertian hijrah
sebab Rasulullah hijrah
Menceritakan
memilih
Contoh Instrumen
hijrah
3. Bagaimana
sikap
penduduk Thaif terhadap Nabi
dakwah Nabi ?
Saw
4. Bagaimanakah
ke
mereka
bisa sampai hijrah ke Habsyah ? 5. Siapakah
nama
raja
habsyah yang beragama Nasrani ?
d. Kunci jawaban dan penskoran
NO
1.
KUNCI JAWABAN
Hijrah
menurut
istilah
Syariat
yaitu
SKOR
meninggalkan,
2
menggasingkan, berpindah, dari perbuatan atau tempat yang tidak baik kepada perbuatan atau tempat yang lebih baik 2.
1. Karena selama 13 tahun berdakwah di Mekah Nabi dan
2
pengikutnya selalu mendapat tekanan, ancaman, dan siksaan dari kaum kafir Quraisy 2. Di Yasrib sudah banyak umat yang menanti kedatangan beliau 3.
Menolak kedatangan nabi muhammat dan para umat Islam
2
4.
Mereka berangkat secara diam-diam. Setelah sampai ke laut
2
merah mereka menyewa sebuah perahu untuk belayar ke negeri Habsyah. 5.
Raja Negus atau Najasi
2
Depok,12 April 2014 Guru Mata Pelajaran
(Sumiyati, S. Pd) NIK : 6735747650300052
Peneliti
(Siti Rohillah) NIM : 108018300039
SOAL LATIHAN
Nama : Kelas :
Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan benar ! 1. Jelaskan pengertian hijrah menurut istilah Syariat ? 2. Sebutkan 2 alasan/sebab-sebab Rasulullah hijrah Ke Thaif ? 3. Bagaimana sikap penduduk Thaif terhadap dakwah Nabi ? 4. Bagaimanakah mereka bisa sampai hijrah ke Habsyah 7. Siapakah nama raja habsyah yang beragama Nasrani
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (Kelas Kontrol)
Nama sekolah
: MI SIRAJUL ATHFAL 1
Mata pelajaran
: Sejarah Kebudayaan Islam
Kelas/Semester
: IV / 2 (dua)
Hari/Tanggal
: Sabtu, 19 April 2014
Alokasi waktu
: 2 x 35 menit
Pertemuan ke-
: 2 (Dua)
Standar Kompetensi
: Memahami hijrah Nabi Muhammad Saw ke Thaif
Kompetensi Dasar
: Menceritakan peristiwa hijrah Nabi Muhammad Saw ke Thaif dan Habsyah
Indikator
: -
Menceritakan peristiwa perjalan dakwah dan hjirah Nabi ke Thaif
-
Menceritakan kisah perjalanan nabi Muhammad Saw sampai ke Habsyah
1. Tujuan Pembelajaran : -
Siswa mampu menjelaskan sebab-sebab hijrah Nabi Muhammad Saw ke Habsyah
-
Siswa mampu
menceritakan kisah perjalanan Nabi
dakwah ke Thaif dan Habsyah -
Siswa mampu menjelasan Nabi Muhammad Saw dan umat Islam sampai ke Habsyah (pertemuan ke 3)
2. Materi Ajar (Materi Pokok) : Perjalan hijrah Nabi Muhammad Saw ke Thaif dan dakwah Nabi ke Habsyah 3. Strategi dan Metode Pembelajaran -
Strategi
: Active Learning
-
Teknik
: Snow Balling
-
Metode
: Ceramah, Diskusi, Tanya Jawab Dan Metode Drill
4. Sumber Belajar (Media Pembelajaran) a. Sumber
:
Supardi dkk, Sejarah Kebudayaan Islam Untuk Madrasah Ibtidaiyah Kelas IV, Depok : PT. Arya Duta, 2009
,Bahroin Suryantara, Sejarah Kebudayaan Islam Madrasah Ibtidaiyah Kelas IV, Semarang : PT. Karya Toha,2008
Amung Sutisna, Sejarah Kebudayaanislam, Jakarta : PT. Pustakawidya Utama
Lks
Sumber lain yang relevan
b. Media
: Buku Sejarah kebudayaan Islam
5. Langkah-Langkah Pembelajaran 1. Kegiatan awal (10 menit) Apresiasi dan motivasi Guru memberikan salam dan mememulai pelajaran dengan mengucaplan basmallah dan kemudian berdoa sebelum memulai pelajaran. Siswa menyiapkan buku dan membuka bab yang akan di pelajarai guru menjelaskan tujuan atau kompetensi dasar yang akan dicapai. Guru memotivasi dan mengajak
siswa untuk berpartisipasi aktif dalam
pembelajara. 2. Kegiaatan inti (50 menit) Eksplorasi Untuk mengetahui pengetahuan siswa, guru memberikan pertanyan masalah peristiwa perjalan dakwa Nabi Muhammad Saw
ke Thaif dan hijrah ke
Habsyah Guru memberikan tugas kepada siswa untuk melempar bola kertas kepada teman yang ada kelas, dengan menghadap belakang.
Setelah itu siswa yang menerima lemparan bola diharapkan untuk dapat menerangkan kembali materi yang lalu. Setelah siswa menerima tugas dari guru, Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan tentang kisah pristiwa perjalan nabi dakwa ke Thaif dan hijrah menuju Habsyah Elaborasi Setelah itu siswa diharapkan dapat menarik kesimpulan, untuk dapat menceritakan kembali tentang materi yang telah diajaran kedepan kelas dengan baik dan lancar. Guru memberikan kesempatan kepada siswa kelompok untuk menyebutkan pengertian hijrah dan siapa saja sahabat Nabi yang ikut hijrah ke Thaif Siswa dapat menceritakan kembali tentang peristiwa hijrah Nabi Muhammad Saw ke Thaif beserta para sahabat. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan tentang kisah perjalan Nabi hijrah ke Thaif Elaborasi Siswa membaca dan dapat menceritakan kembali dengan baik dan lancar Guru menugaskan salah satu siswa untuk menceritakan isi penyebab nabi muhammad saw hijrah ke Thaif di depan kelas Guru menjelaskan materi tentang sebab hijrah nabi ke Thaif Guru menberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya materi yang belum jelas. Membahas tersebut secara umum dengan jawaban secara menyeluruh. Guru memberikan tugas pretest kepada siswa Guru menentukan hasil dari pretest Konfirmasi Guru memberikan reword kepada siswa yang berpertasi Dengan bimbingan guru, siswa merefleksi kegiatan pembelajaran guna menggali pengalaman belajar yang telah dilakukan. Guru memotivasi siswa yang kurang atau yang belum berpartisipasi aktif dalam belajar Penutup (10 menit) Guru bersama siswa membuat kesimpulan hasil pembelajaran Guru menilai atau merefleksi kegiatan pembelajaran yang sdah dilaksanakan
Guru memberi umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran Guru meminta siswa untuk mengerjakan soal-soal latihan yang telah disediakan Guru menginformasikan bahwa pertemuan berikutnya akan belajar tentang Meneladani kesabaran Rasulullah ketika hijrah ke Thaif dan Habsyah Guru bersama-sama siswa menutup pelajaran dengan membaca hamdalah, dan mengucapkan salam kepada siswa sebelum keluar kelas dan siswa menjawab salam
6. Penilaian Hasil Belajar a. Penilaian proses Perhatian siswa dalam proses belajar Sikap dan keaktifan siswa pada proses kegiatan kerja kelompok dengan Snow Balling b. Peniaian hasil Mengukur pemahaman siswa dalam menyimak dan memperhatikan pelajaran meteri yang disampaikan guru Dilihat dari hasil latihan siswa mengerjakan soal c. Alat penilaian Tes Tertulis (Soal Latihan)
Indikator Pencapaian
Teknik
Bentuk
Kompetensi
Penilaian
instrumen
Tes Tulis
Isian
Mejelaskan perjalan pristiwa
Contoh Instrumen
1. Kota Thaif diterangkan
dakwa Nabi ke Thaif dan
oleh Allah, Al-quran
hijrah ke Habsyah
surat ( .... )
Menceritakan
peristiwa
2. Kaum yang menentang
perjalan dakwah dan hjirah
kaum Nabi Muhammad
Nabi ke Thaif
Saw
Menceritakan
kisah
perjalanan nabi Muhammad Saw sampai ke Habsyah
( .... )
d. Kunci jawaban dan penskoran
NO
KUNCI JAWABAN
SKOR
1.
Az-Zukhuruf Ayat 31
1
2.
Kafir Quraisy
1
3.
Sabar
1
4.
Raja Najasi
1
5.
Ja’far Bin Abu Thalib
1
6.
Diterima Dengan Baik
1
7.
Ethiopia
1
8.
Siti Khadijah
1
9.
Pohon Kurma
1
10.
Zaid Bin Haritsah
1
Depok,19 April 2014 Guru Mata Pelajaran
(Sumiyati, S. Pd) NIK : 6735747650300052
Peneliti
(Siti Rohillah) NIM : 108018300039
SOAL LATIHAN
Nama : Kelas :
Pilihlah jawaban dibawah ini yang paling tepat ! 1) Kota Thaif diterangkan oleh Allah, Al-quran surat
( .... )
2) Kaum yang menentang kaum Nabi Muhammad Saw
( .... )
3) Sikap Nabi Muhammad Saw terhadap perlakuan kaum kafir
( .... )
4) Penguasa negeri Habsyah
( .... )
5) Rombongan kedua yang berangkat ke Habsyah dipimpin oleh
( .... )
6) Tanggapan kedatangan Nabi Muhammad Saw ke Habsyah
( .... )
7) Negeri Habsyah sekarang berada di negara
( .... )
8) Istri Nabi Muhammad Saw
( .... )
9) Ketika Nabi Muhammad Saw diusir oleh kaum kafir, beliau istirahat sebuah
( ....)
10) Anak angkat Nabi seyang selalu melindungi beliau ketika berdakwa
( .... )
a. Ja’far Bin Abu Thalib
f.
b. Siti Khadijah
g. Diterima Dengan Baik
c. Zaid Bin Haritsah
h. Ethiopia
d. Az-Zukhuruf Ayat 31
i.
Sabar
e. Pohon Kurma
j.
Kafir Quraisy
Raja Najasi
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (Kelas Eksperimen)
Nama sekolah
: MI SIRAJUL ATHFAL 1
Mata pelajaran
: Sejarah Kebudayaan Islam
Kelas/Semester
: IV / 2 (dua)
Hari/Tanggal
: Senin, 21 April 2014
Alokasi waktu
: 2 x 35 menit
Pertemuan ke-
: 3 (Tiga)
Standar Kompetensi
: Memahami hijrah Nabi Muhammad Saw ke Thaif
Kompetensi Dasar
: Meneladani kesabaran Nabi Muhammad Saw dalam peristiwa hijrah ke Thaif dan Habsyah
Indikator
: -
Menjelaskan kesabaran Nabi Muhammad Saw ketika mendapat tentangan dari pendududk Thaif
-
Mendefinisikan sikap Rasulullah ketika penduduk Thaif menolak dakwahNya
-
Meneladani sikap Rasululah ketikah dakwah ke Thaif dan hijrah ke Habsyah
1. Tujuan Pembelajaran : -
Siswa mampu meneladani kesabaran Rasulullah ketika mendapat musibah dan tekanan dari kaum quraist
-
Siswa mampu mempraktikan sikap Rasulullah dalam kehidupan sehari-hari.
-
Siswa mampu menjelasan sikap Rasulullah terhadap penduduk Thaif
dan kaum yang tidak menyukai
Rasulullah. 2. Materi Ajar (Materi Pokok) : Meneladani kesabaran Rasulullah ketika hijrah ke Thaif dan Habsyah 3. Strategi dan Metode Pembelajaran -
Strategi
: Active Learning
-
Teknik
: The Study Gruop
-
Metode
: Ceramah Diskusi, Tanya Jawab Dan Metode Drill
4. Sumber Belajar (Media Pembelajaran) a. Sumber
:
Supardi dkk, Sejarah Kebudayaan Islam Untuk Madrasah Ibtidaiyah Kelas IV, Depok : PT. Arya Duta, 2009
,Bahroin Suryantara, Sejarah Kebudayaan Islam Madrasah Ibtidaiyah Kelas IV, Semarang : PT. Karya Toha,2008
Amung Sutisna, Sejarah Kebudayaanislam, Jakarta : PT. Pustakawidya Utama
Lks
Sumber lain yang relevan
b. Media
: Buku Sejarah Kebudayaan Islam
5. Langkah-Langkah Pembelajaran 1. Kegiatan awal (10 menit) Apresiasi dan motivasi Guru memberikan salam dan mememulai pelajaran dengan mengucapkan basmallah dan kemudian berdoa sebelum memulai pelajaran. Siswa menyiapkan buku dan membuka bab yang akan di pelajarai guru menjelaskan tujuan atau kompetensi dasar yang akan dicapai. Guru memotivasi dan mengajak
siswa untuk berpartisipasi aktif dalam
pembelajara. 2. Kegiaatan inti (50 menit) Eksplorasi Untuk mengetahui pengetahuan siswa, guru memberikan pertanyan masalah peristiwa perjalan nabi muhammad saw dakwa ke thaif dan hijrah ke habsyah. Guru memberikan tugas kepada siswa membuat kelompok kecil
Setelah itu guru memberikan peserta didik satu ringkasan materi tentang maneladani sikap Rasulullah ketika hijrah ke Habsyah Guru memberikan petunjuk yang jelas yang dapat memandu peserta didik belajar dan dapat menerangkan materi yang jelas. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan tentang apa saja yang sapat di ambil dari sikap rasulullah ketika mendapat tanggapan dari raja Najasi dan kaum yang menolak kedatangan beliau. Elaborasi Setelah itu siswa diharapkan dapat menarik kesimpulan, untuk dapat menceritakan kembali tentang materi yang telah diajaran kedepan kelas dengan baik dan lancar. Guru menugaskan salah satu siswa dari kelompok untuk menceritakan Keteladanan rasulullah ketika beliau hijrah ke Habsyah Guru menberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya materi yang belum jelas. Membahas tersebut secara umum dengan jawaban secara menyeluruh. Guru memberikan tugas individu kepada siswa Guru menentukan hasil belajar siswa. Guru memberikan tugas posttest kepada siswa Guru menentukan hasil dari posttest Konfirmasi Guru memberikan reword kepada siswa yang berpertasi Dengan bimbingan guru, siswa merefleksi kegiatan pembelajaran guna menggali pengalaman belajar yang telah dilakukan. Guru memotivasi siswa yang kurang atau yang belum berpartisipasi aktif dalam belajar Penutup (10 menit) Guru bersama siswa membuat kesimpulan hasil pembelajaran Guru menilai atau merefleksi kegiatan pembelajaran yang sdah dilaksanakan Guru memberi umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran Guru meminta siswa untuk mengerjakan soal-soal latihan yang telah disediakan Guru bersama-sama siswa menutup pelajaran dengan membaca hamdalah, dan mengucapkan salam kepada siswa sebelum keluar kelas dan siswa
menjawab salam 6. Penilaian Hasil Belajar a. Penilaian proses Perhatian siswa dalam proses belajar Sikap dan keaktifan siswa pada proses kegiatan kerja kelompok dengan The Study Group b. Peniaian hasil Mengukur pemahaman siswa dalam menyimak dan memperhatikan pelajaran meteri yang disampaikan guru Dilihat dari hasil latihan siswa mengerjakan soal c. Alat penilaian Tes Tertulis (Soal Latihan)
Indikator Pencapaian Kompetensi Meneladani sikap
Nabi
Muhammad Saw
hijrah
ke Habsyah
Teknik
Bentuk
Penilaian instrumen
Tes tulis
Isian
Contoh Instrumen
1. Sejak kecil Nabi Muhammad Saw terkenal
dengan sebutan .......................................... 2. Jelaskan Kesabaran Nabi Muhammad Saw
.................................................................. 3. Jelaskan isi kandungan dari surat Al-Qalam
ayat 4 ...........................................................
d.Kunci jawaban dan penskoran NO
KUNCI JAWABAN
SKOR
1
Jujur, budi luhur dan memiliki kepribadian yang sangat tinggi
2
2
Kesabaran yang dipercaya terhadap pertolongan Allah Swt,
2
yang yakin akan janji Allah Swt, tentang kepada perlindunganNya, tabah dengan harapan pahala yang ada di sisi Allah Swt. 3
Ayat tersebut menunjukan bahwa begitu angungnya akhlak
2
Nabi Muhammad Saw. 4
2
1) Kesabaran Nabi Muhammad Saw 2) Ketabahan kaum Muslim 3) Keikhlasan beliau ketika mendapat cobaan
5
Kita harus selalu bersabar dan ikhlas atas cobaan yang sedang
2
menimpa kita dan selalu berdoa kepada Allah Swt
Depok, 21 April 2014 Guru Mata Pelajaran
(Sumiyati, S. Pd) NIK : 6735747650300052
Peneliti
(Siti Rohillah) NIM : 108018300039
SOAL LATIHAN
Nama : Kelas :
Diskusikan Dengan Temanmu ! 1. Sejak kecil Nabi Muhammad Saw terkenal dengan sebutan ! ................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................ 2. Jelaskan Kesabaran Nabi Muhammad Saw ! ................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................ 3. Jelaskan isi kandungan dari surat Al-Qalam ayat 4 ! ................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................ 4. Apa saja pelajaran yang dapat kita petik dari hijrahnya kaum muslim ke Habsyah ! ................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................ 5. Apa yang sebaiknya bila kita mendapatkan berbagai macam cobaan hidup ! ................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................
LAMPIRAN 11 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (Kelas Eksperimen)
Nama sekolah
: MI SIRAJUL ATHFAL 1
Mata pelajaran
: Sejarah Kebudayaan Islam
Kelas/Semester
: IV / 2 (dua)
Hari/Tanggal
: Sabtu, 12 April 2014
Alokasi waktu
: 2 x 35 Menit
Pertemuan ke-
: 1 (Satu)
Standar Kompetensi
: Memahami hijrah Nabi Muhammad Saw ke Thaif dan Habsyah
Kompetensi Dasar
: Mengidentifikasi sebab-sebab Nabi Muhammad Saw Hijrah Ke Thaif dan Habsyah
Indikator
: - Menjelaskan pengertian hijrah - Menjelaskan sebab-sebab Nabi Muhammad Saw dakwa ke Thaif - Menceritakan perjalan Nabi Muhammad Saw dakwah ke Thaif - Menjelaskan Nabi Muhammad Saw memilih hijrah ke Habsayah
1. Tujuan Pembelajaran : - Siswa mampu menjelaskan pengertian dari hijrah -
Siswa mampu menjelaskan sebab-sebab dakwa Nabi Muhammad Saw ke Thaif
-
Siswa mampu menceritakan perjalan Nabi dakwah ke Thaif
-
Siswa mampu menjelasan Nabi Muhammad Saw dan umat Islam hijrah ke Habsyah (Pertemuan ke - 2)
2. Materi Ajar (Materi Pokok) : Sebab-sebab hijrah Nabi Muhammad Saw ke Thaif dan Habsyah 3. Strategi dan Metode Pembelajaran -
Strategi
: Active Learning
-
Teknik
: Jigsaw Learning
-
Metode
: Metode kisah/cerita, Diskusi, Tanya Jawab Dan Metode Drill
4. Sumber Belajar (Media Pembelajaran) a. Sumber
:
Supardi dkk, Sejarah Kebudayaan Islam Untuk Madrasah Ibtidaiyah Kelas IV, Depok : PT. Arya Duta, 2009
,Bahroin Suryantara, Sejarah Kebudayaan Islam Madrasah Ibtidaiyah Kelas IV, Semarang : PT. Karya Toha,2008
Amung Sutisna, Sejarah Kebudayaanislam, Jakarta : PT. Pustakawidya Utama
Lks
Sumber lain yang relevan
b. Media
: Buku Cerita, Lks, Kaset DVD dll
5. Langkah-Langkah Pembelajaran 1. Kegiatan awal (10 menit) Apresiasi dan Motivasi Guru memberikan salam dan memeulai pelajaran dengan mengucaplan basmallah dan kemudian berdoa sebelum memulai pelajaran. Siswa menyiapkan buku dan membuka bab yang akan di pelajarai guru menjelaskan tujuan atau kompetensi dasar yang akan dicapai. Guru memotivasi dan mengajak
siswa untuk berpartisipasi aktif dalam
pembelajara. 2. Kegiaatan inti (50 menit) Eksplorasi Untuk mengetahui pengetahuan siswa, guru memberikan pertanyan masalah penyebab Nabi Muhammad Saw Hijrah ke Thaif dan hijrah ke Habsyah
Guru menugaskan kepada siswa untuk berhitung, dari
1 s/d 6 sehingga
menjadi sebuah kelompok Setelah mendapat kelompok , setiap kelompok mendapatkan tugas untuk mencari isi dari meteri yang telah di berikan kepada guru. Guru memberikan kesempatan kepada siswakelompok untuk menyebutkan pengertian hijrah dan siapa saja sahabat nabi yang ikut hijrah ke Thaif Siswa dapat menceritakan kembali tentang peristiwa hijrah nabi muhammad saw ke Thaif beserta para sahabat. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan tentang kisah perjalan nabi hijrah ke thaif Elaborasi Siswa membaca dan dapat menceritakan kembali dengan baik dan lancar Guru menugaskan salah satu siswa untuk menceritakan isi penyebab nabi muhammad saw hijrah ke Thaif di depan kelas Guru menjelaskan materi tentang sebab hijrah nabi ke Thaif Guru menberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya materi yang belum jelas. Membahas tersebut secara umum dengan jawaban secara menyeluruh. Guru memberikan tugas pretest kepada siswa Guru menentukan hasil dari pretest Konfirmasi Guru memberikan reword kepada siswa yang berpertasi Dengan bimbingan guru, siswa merefleksi kegiatan pembelajaran guna menggali pengalaman belajar yang telah dilakukan. Guru memotivasi siswa yang kurang atau yang belum berpartisipasi aktif dalam belajar Penutup (10 menit) Guru bersama siswa membuat kesimpulan hasil pembelajaran Guru menilai atau merefleksi kegiatan pembelajaran yang sdah dilaksanakan Guru memberi umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran Guru meminta siswa untuk mengerjakan soal-soal latihn yang telah disediakan Guru menginformasikan bahwa pertemuan berikutnya akan belajar tentang Peristiwa Dakwah Nabi ke Thaif Peristiwa hijrah umat Islami ke Habsyah
Guru bersama-sama siswa menutup pelajaran dengan membaca hamdalah, dan mengucapkan salam kepada siswa sebelum keluar kelas dan siswa menjawab salam 6. Penilaian Hasil Belajar a. Penilaian proses Perhatian siswa dalam proses belajar Sikap dan keaktifan siswa pada proses kegiatan kerja kelompok dengan jigsaw b. Peniaian hasil Mengukur pemahaman siswa dalam menyimak dan memperhatikan pelajaran meteri yang disampaikan guru Dilihat dari hasil latihan siswa mengerjakan soal c. Alat penilaian Tes Tertulis (Soal Latihan)
Indikator Pencapaian
Teknik
Bentuk
Kompetensi
Penilaian
instrumen
Tes tulis
Isian
Menjelaskan
sebab-
sebab
Nabi
muhammad
hijarah
ke Thaif
peristiwa
menurut istilah Syariat ? 2. Sebutkan 2 alasan/sebab-
Ke Thaif ? perjalan
Nabi ke Thaif Menceritakan Muhammad
Habsyah
1. Jelaskan pengertian hijrah
sebab Rasulullah hijrah
Menceritakan
memilih
Contoh Instrumen
hijrah
3. Bagaimana
sikap
penduduk Thaif terhadap Nabi
dakwah Nabi ?
Saw
4. Bagaimanakah
ke
mereka
bisa sampai hijrah ke Habsyah ? 5. Siapakah
nama
raja
habsyah yang beragama Nasrani ?
d. Kunci jawaban dan penskoran
NO
1.
KUNCI JAWABAN
Hijrah
menurut
istilah
Syariat
yaitu
SKOR
meninggalkan,
2
menggasingkan, berpindah, dari perbuatan atau tempat yang tidak baik kepada perbuatan atau tempat yang lebih baik 2.
1. Karena selama 13 tahun berdakwah di Mekah Nabi dan
2
pengikutnya selalu mendapat tekanan, ancaman, dan siksaan dari kaum kafir Quraisy 2. Di Yasrib sudah banyak umat yang menanti kedatangan beliau 3.
Menolak kedatangan nabi muhammat dan para umat Islam
2
4.
Mereka berangkat secara diam-diam. Setelah sampai ke laut
2
merah mereka menyewa sebuah perahu untuk belayar ke negeri Habsyah. 5.
Raja Negus atau Najasi
2
Depok,12 April 2014 Guru Mata Pelajaran
(Sumiyati, S. Pd) NIK : 6735747650300052
Peneliti
(Siti Rohillah) NIM : 108018300039
SOAL LATIHAN Nama : Kelas :
Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan benar ! 1. Jelaskan pengertian hijrah menurut istilah Syariat ? 2. Sebutkan 2 alasan/sebab-sebab Rasulullah hijrah Ke Thaif ? 3. Bagaimana sikap penduduk Thaif terhadap dakwah Nabi ? 4. Bagaimanakah mereka bisa sampai hijrah ke Habsyah 5. Siapakah nama raja habsyah yang beragama Nasrani ?
LAMPIRAN 12 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (Kelas Eksperimen)
Nama sekolah
: MI SIRAJUL ATHFAL 1
Mata pelajaran
: Sejarah Kebudayaan Islam
Kelas/Semester
: IV / 2 (dua)
Hari/Tanggal
: Sabtu, 19 April 2014
Alokasi waktu
: 2 x 35 menit
Pertemuan ke-
: 2 (Dua)
Standar Kompetensi
: Memahami hijrah Nabi Muhammad Saw ke Thaif
Kompetensi Dasar
: Menceritakan peristiwa hijrah Nabi Muhammad Saw ke Thaif dan Habsyah
Indikator
: -
Menceritakan peristiwa perjalan dakwah dan hjirah Nabi ke Thaif
-
Menceritakan kisah perjalanan nabi Muhammad Saw sampai ke Habsyah
1. Tujuan Pembelajaran : -
Siswa mampu menjelaskan sebab-sebab hijrah Nabi Muhammad Saw ke Habsyah
-
Siswa mampu
menceritakan kisah perjalanan Nabi
dakwah ke Thaif dan Habsyah
-
Siswa mampu menjelasan Nabi Muhammad Saw dan umat Islam sampai ke Habsyah (pertemuan ke 3)
2. Materi Ajar (Materi Pokok) : Perjalan hijrah Nabi Muhammad Saw ke Thaif dan dakwah Nabi ke Habsyah 3. Strategi dan Metode Pembelajaran -
Strategi
: Active Learning
-
Teknik
: Snow balling
-
Metode
: Metode kisah/cerita , Diskusi, Tanya Jawab Dan Metode Drill
4. Sumber Belajar (Media Pembelajaran) a. Sumber
:
Supardi dkk, Sejarah Kebudayaan Islam Untuk Madrasah Ibtidaiyah Kelas IV, Depok : PT. Arya Duta, 2009
,Bahroin Suryantara, Sejarah Kebudayaan Islam Madrasah Ibtidaiyah Kelas IV, Semarang : PT. Karya Toha,2008
Amung Sutisna, Sejarah Kebudayaanislam, Jakarta : PT. Pustakawidya Utama
Lks
Sumber lain yang relevan
b. Media
: Buku Cerita, Lks, Kaset DVD dll
5. Langkah-Langkah Pembelajaran 1. Kegiatan awal (10 menit) Apresiasi dan motivasi Guru memberikan salam dan mememulai pelajaran dengan mengucaplan basmallah dan kemudian berdoa sebelum memulai pelajaran. Siswa menyiapkan buku dan membuka bab yang akan di pelajarai guru menjelaskan tujuan atau kompetensi dasar yang akan dicapai. Guru memotivasi dan mengajak
siswa untuk berpartisipasi aktif dalam
pembelajara. 2. Kegiaatan inti (50 menit) Eksplorasi Untuk mengetahui pengetahuan siswa, guru memberikan pertanyan masalah peristiwa perjalan dakwa Nabi Muhammad Saw Habsyah
ke Thaif dan hijrah ke
Guru memberikan tugas kepada siswa untuk melempar bola kertas kepada teman yang ada kelas, dengan menghadap belakang. Setelah itu siswa yang menerima lemparan bola diharapkan untuk dapat menerangkan kembali materi yang lalu. Setelah siswa menerima tugas dari guru, Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan tentang kisah pristiwa perjalan nabi dakwa ke Thaif dan hijrah menuju Habsyah Elaborasi Setelah itu siswa diharapkan dapat menarik kesimpulan, untuk dapat menceritakan kembali tentang materi yang telah diajaran kedepan kelas dengan baik dan lancar. Guru memberikan kesempatan kepada siswa kelompok untuk menyebutkan pengertian hijrah dan siapa saja sahabat Nabi yang ikut hijrah ke Thaif Siswa dapat menceritakan kembali tentang peristiwa hijrah Nabi Muhammad Saw ke Thaif beserta para sahabat. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan tentang kisah perjalan Nabi hijrah ke Thaif Elaborasi Siswa membaca dan dapat menceritakan kembali dengan baik dan lancar Guru menugaskan salah satu siswa untuk menceritakan isi penyebab nabi muhammad saw hijrah ke Thaif di depan kelas Guru menjelaskan materi tentang sebab hijrah nabi ke Thaif Guru menberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya materi yang belum jelas. Membahas tersebut secara umum dengan jawaban secara menyeluruh. Guru memberikan tugas pretest kepada siswa Guru menentukan hasil dari pretest Konfirmasi Guru memberikan reword kepada siswa yang berpertasi Dengan bimbingan guru, siswa merefleksi kegiatan pembelajaran guna menggali pengalaman belajar yang telah dilakukan. Guru memotivasi siswa yang kurang atau yang belum berpartisipasi aktif dalam belajar Penutup (10 menit)
Guru bersama siswa membuat kesimpulan hasil pembelajaran Guru menilai atau merefleksi kegiatan pembelajaran yang sdah dilaksanakan Guru memberi umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran Guru meminta siswa untuk mengerjakan soal-soal latihan yang telah disediakan Guru menginformasikan bahwa pertemuan berikutnya akan belajar tentang Meneladani kesabaran Rasulullah ketika hijrah ke Thaif dan Habsyah Guru bersama-sama siswa menutup pelajaran dengan membaca hamdalah, dan mengucapkan salam kepada siswa sebelum keluar kelas dan siswa menjawab salam
6. Penilaian Hasil Belajar a. Penilaian proses Perhatian siswa dalam proses belajar Sikap dan keaktifan siswa pada proses kegiatan kerja kelompok dengan Snow Balling b. Peniaian hasil Mengukur pemahaman siswa dalam menyimak dan memperhatikan pelajaran meteri yang disampaikan guru Dilihat dari hasil latihan siswa mengerjakan soal c. Alat penilaian Tes Tertulis (Soal Latihan)
Indikator Pencapaian
Teknik
Bentuk
Kompetensi
Penilaian
instrumen
Tes Tulis
Isian
Mejelaskan perjalan pristiwa
Contoh Instrumen
1) Kota Thaif diterangkan
dakwa Nabi ke Thaif dan
oleh Allah, Al-quran
hijrah ke Habsyah
surat ( .... )
Menceritakan
peristiwa
2) Kaum yang menentang
perjalan dakwah dan hjirah
kaum Nabi Muhammad
Nabi ke Thaif
Saw
Menceritakan
kisah
perjalanan nabi Muhammad
( .... )
Saw sampai ke Habsyah
d. Kunci jawaban dan penskoran
NO
KUNCI JAWABAN
SKOR
1.
Az-Zukhuruf Ayat 31
1
2.
Kafir Quraisy
1
3.
Sabar
1
4.
Raja Najasi
1
5.
Ja’far Bin Abu Thalib
1
6.
Diterima Dengan Baik
1
7.
Ethiopia
1
8.
Siti Khadijah
1
9.
Pohon Kurma
1
10.
Zaid Bin Haritsah
1
Depok,19 April 2014 Guru Mata Pelajaran
Peneliti
(Sumiyati, S. Pd)
(Siti Rohillah)
NIK : 6735747650300052
NIM : 108018300039 SOAL LATIHAN
Nama : Kelas :
Pilihlah jawaban dibawah ini yang paling tepat ! 1) Kota Thaif diterangkan oleh Allah, Al-quran surat
( .... )
2) Kaum yang menentang kaum Nabi Muhammad Saw
( .... )
3) Sikap Nabi Muhammad Saw terhadap perlakuan kaum kafir
( .... )
4) Penguasa negeri Habsyah
( .... )
5) Rombongan kedua yang berangkat ke Habsyah dipimpin oleh
( .... )
6) Tanggapan kedatangan Nabi Muhammad Saw ke Habsyah
( .... )
7) Negeri Habsyah sekarang berada di negara
( .... )
8) Istri Nabi Muhammad Saw
( .... )
9) Ketika Nabi Muhammad Saw diusir oleh kaum kafir, beliau istirahat sebuah
( ....)
10) Anak angkat Nabi seyang selalu melindungi beliau ketika berdakwa
( .... )
a. Ja’far Bin Abu Thalib
f.
b. Siti Khadijah
g. Diterima Dengan Baik
c. Zaid Bin Haritsah
h. Ethiopia
d. Az-Zukhuruf Ayat 31
i.
e. Pohon Kurma
j. Kafir Quraisy
Raja Najasi
Sabar
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (Kelas Eksperimen)
Nama sekolah
: MI SIRAJUL ATHFAL 1
Mata pelajaran
: Sejarah Kebudayaan Islam
Kelas/Semester
: IV / 2 (dua)
Hari/Tanggal
: Senin, 21 April 2014
Alokasi waktu
: 2 x 35 menit
Pertemuan ke-
: 3 (Tiga)
Standar Kompetensi
: Memahami hijrah Nabi Muhammad Saw ke Thaif
Kompetensi Dasar
: Meneladani kesabaran Nabi Muhammad Saw dalam peristiwa hijrah ke Thaif dan Habsyah
Indikator
: -
Menjelaskan kesabaran Nabi Muhammad Saw ketika mendapat tentangan dari pendududk Thaif
-
Mendefinisikan sikap Rasulullah ketika penduduk Thaif menolak dakwahNya
-
Meneladani sikap Rasululah ketikah dakwah ke Thaif dan hijrah ke Habsyah
7. Tujuan Pembelajaran :
-
Siswa mampu meneladani kesabaran Rasulullah ketika mendapat musibah dan tekanan dari kaum quraist
-
Siswa mampu mempraktikan sikap Rasulullah dalam kehidupan sehari-hari.
-
Siswa mampu menjelasan sikap Rasulullah terhadap penduduk Thaif
dan kaum yang tidak menyukai
Rasulullah. 8. Materi Ajar (Materi Pokok) : Meneladani kesabaran Rasulullah ketika hijrah ke Thaif dan Habsyah 9. Strategi dan Metode Pembelajaran -
Strategi
: Active Learning
-
Teknik
: The Study Gruop
-
Metode
: Ceramah Diskusi, Tanya Jawab Dan Metode Drill
10. Sumber Belajar (Media Pembelajaran) c. Sumber
:
Supardi dkk, Sejarah Kebudayaan Islam Untuk Madrasah Ibtidaiyah Kelas IV, Depok : PT. Arya Duta, 2009
,Bahroin Suryantara, Sejarah Kebudayaan Islam Madrasah Ibtidaiyah Kelas IV, Semarang : PT. Karya Toha,2008
Amung Sutisna, Sejarah Kebudayaanislam, Jakarta : PT. Pustakawidya Utama
Lks
Sumber lain yang relevan
d. Media
: Buku Sejarah Kebudayaan Islam
11. Langkah-Langkah Pembelajaran 3. Kegiatan awal (10 menit) Apresiasi dan motivasi Guru memberikan salam dan mememulai pelajaran dengan mengucapkan basmallah dan kemudian berdoa sebelum memulai pelajaran. Siswa menyiapkan buku dan membuka bab yang akan di pelajarai guru menjelaskan tujuan atau kompetensi dasar yang akan dicapai. Guru memotivasi dan mengajak pembelajara. 4. Kegiaatan inti (50 menit)
siswa untuk berpartisipasi aktif dalam
Eksplorasi Untuk mengetahui pengetahuan siswa, guru memberikan pertanyan masalah peristiwa perjalan nabi muhammad saw dakwa ke thaif dan hijrah ke habsyah. Guru memberikan tugas kepada siswa membuat kelompok kecil Setelah itu guru memberikan peserta didik satu ringkasan materi tentang maneladani sikap Rasulullah ketika hijrah ke Habsyah Guru memberikan petunjuk yang jelas yang dapat memandu peserta didik belajar dan dapat menerangkan materi yang jelas. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan tentang apa saja yang sapat di ambil dari sikap rasulullah ketika mendapat tanggapan dari raja Najasi dan kaum yang menolak kedatangan beliau. Elaborasi Setelah itu siswa diharapkan dapat menarik kesimpulan, untuk dapat menceritakan kembali tentang materi yang telah diajaran kedepan kelas dengan baik dan lancar. Guru menugaskan salah satu siswa dari kelompok untuk menceritakan Keteladanan rasulullah ketika beliau hijrah ke Habsyah Guru menberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya materi yang belum jelas. Membahas tersebut secara umum dengan jawaban secara menyeluruh. Guru memberikan tugas individu kepada siswa Guru menentukan hasil belajar siswa. Guru memberikan tugas posttest kepada siswa Guru menentukan hasil dari posttest Konfirmasi Guru memberikan reword kepada siswa yang berpertasi Dengan bimbingan guru, siswa merefleksi kegiatan pembelajaran guna menggali pengalaman belajar yang telah dilakukan. Guru memotivasi siswa yang kurang atau yang belum berpartisipasi aktif dalam belajar Penutup (10 menit) Guru bersama siswa membuat kesimpulan hasil pembelajaran Guru menilai atau merefleksi kegiatan pembelajaran yang sdah dilaksanakan Guru memberi umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran
Guru meminta siswa untuk mengerjakan soal-soal latihan yang telah disediakan Guru bersama-sama siswa menutup pelajaran dengan membaca hamdalah, dan mengucapkan salam kepada siswa sebelum keluar kelas dan siswa menjawab salam 12. Penilaian Hasil Belajar e. Penilaian proses Perhatian siswa dalam proses belajar Sikap dan keaktifan siswa pada proses kegiatan kerja kelompok dengan The Study Group f. Peniaian hasil Mengukur pemahaman siswa dalam menyimak dan memperhatikan pelajaran meteri yang disampaikan guru Dilihat dari hasil latihan siswa mengerjakan soal g. Alat penilaian Tes Tertulis (Soal Latihan)
Indikator Pencapaian Kompetensi Meneladani sikap
Nabi
Muhammad Saw
hijrah
ke Habsyah
Teknik
Bentuk
Penilaian instrumen
Tes tulis
Isian
Contoh Instrumen
1. Sejak kecil Nabi Muhammad Saw terkenal
dengan sebutan .......................................... 2. Jelaskan Kesabaran Nabi Muhammad Saw
.................................................................. 3. Jelaskan isi kandungan dari surat Al-Qalam
ayat 4 ...........................................................
d.Kunci jawaban dan penskoran NO
KUNCI JAWABAN
SKOR
1
Jujur, budi luhur dan memiliki kepribadian yang sangat tinggi
2
2
Kesabaran yang dipercaya terhadap pertolongan Allah Swt,
2
yang yakin akan janji Allah Swt, tentang kepada perlindunganNya, tabah dengan harapan pahala yang ada di sisi Allah Swt. 3
Ayat tersebut menunjukan bahwa begitu angungnya akhlak
2
Nabi Muhammad Saw. 4
2
1) Kesabaran Nabi Muhammad Saw 2) Ketabahan kaum Muslim 3) Keikhlasan beliau ketika mendapat cobaan
5
Kita harus selalu bersabar dan ikhlas atas cobaan yang sedang
2
menimpa kita dan selalu berdoa kepada Allah Swt
Depok, 21 April 2014 Guru Mata Pelajaran
(Sumiyati, S. Pd) NIK : 6735747650300052
Peneliti
(Siti Rohillah) NIM : 108018300039
SOAL LATIHAN
Nama : Kelas :
Diskusikan Dengan Temanmu ! 1. Sejak kecil Nabi Muhammad Saw terkenal dengan sebutan ! ................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................ 2. Jelaskan Kesabaran Nabi Muhammad Saw ! ................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................ 3. Jelaskan isi kandungan dari surat Al-Qalam ayat 4 ! ................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................ 4. Apa saja pelajaran yang dapat kita petik dari hijrahnya kaum muslim ke Habsyah ! ................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................ 5. Apa yang sebaiknya bila kita mendapatkan berbagai macam cobaan hidup ! ................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (Kelas Eksperimen)
Nama sekolah
: MI SIRAJUL ATHFAL 1
Mata pelajaran
: Sejarah Kebudayaan Islam
Kelas/Semester
: IV / 2 (dua)
Hari/Tanggal
: Senin, 21 April 2014
Alokasi waktu
: 2 x 35 menit
Pertemuan ke-
: 3 (Tiga)
Standar Kompetensi
: Memahami hijrah Nabi Muhammad Saw ke Thaif
Kompetensi Dasar
: Meneladani kesabaran Nabi Muhammad Saw dalam peristiwa hijrah ke Thaif dan Habsyah
Indikator
: -
Menjelaskan kesabaran Nabi Muhammad Saw ketika mendapat tentangan dari pendududk Thaif
-
Mendefinisikan sikap Rasulullah ketika penduduk Thaif menolak dakwahNya
-
Meneladani sikap Rasululah ketikah dakwah ke Thaif dan hijrah ke Habsyah
1. Tujuan Pembelajaran : -
Siswa mampu meneladani kesabaran Rasulullah ketika mendapat musibah dan tekanan dari kaum quraist
-
Siswa mampu mempraktikan sikap Rasulullah dalam kehidupan sehari-hari.
-
Siswa mampu menjelasan sikap Rasulullah terhadap penduduk Thaif
dan kaum yang tidak menyukai
Rasulullah. 2. Materi Ajar (Materi Pokok) : Meneladani kesabaran Rasulullah ketika hijrah ke Thaif dan Habsyah 3. Strategi dan Metode Pembelajaran -
Strategi
: Active Learning
-
Teknik
: The Study Gruop
-
Metode
: Metode kisah/cerita, Diskusi, Tanya Jawab Dan Metode Drill
4. Sumber Belajar (Media Pembelajaran) a. Sumber
:
Supardi dkk, Sejarah Kebudayaan Islam Untuk Madrasah Ibtidaiyah Kelas IV, Depok : PT. Arya Duta, 2009
,Bahroin Suryantara, Sejarah Kebudayaan Islam Madrasah Ibtidaiyah Kelas IV, Semarang : PT. Karya Toha,2008
Amung Sutisna, Sejarah Kebudayaanislam, Jakarta : PT. Pustakawidya Utama
Lks
Sumber lain yang relevan
b. Media
: Buku Cerita, Lks, Kaset DVD dll
5. Langkah-Langkah Pembelajaran 1. Kegiatan awal (10 menit) Apresiasi dan motivasi Guru memberikan salam dan mememulai pelajaran dengan mengucapkan basmallah dan kemudian berdoa sebelum memulai pelajaran. Siswa menyiapkan buku dan membuka bab yang akan di pelajarai guru menjelaskan tujuan atau kompetensi dasar yang akan dicapai. Guru memotivasi dan mengajak
siswa untuk berpartisipasi aktif dalam
pembelajara. 2. Kegiaatan inti (50 menit) Eksplorasi Untuk mengetahui pengetahuan siswa, guru memberikan pertanyan masalah peristiwa perjalan nabi muhammad saw dakwa ke thaif dan hijrah ke habsyah. Guru memberikan tugas kepada siswa membuat kelompok kecil
Setelah itu guru memberikan peserta didik satu ringkasan materi tentang maneladani sikap Rasulullah ketika hijrah ke Habsyah Guru memberikan petunjuk yang jelas yang dapat memandu peserta didik belajar dan dapat menerangkan materi yang jelas. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan tentang apa saja yang sapat di ambil dari sikap rasulullah ketika mendapat tanggapan dari raja Najasi dan kaum yang menolak kedatangan beliau. Elaborasi Setelah itu siswa diharapkan dapat menarik kesimpulan, untuk dapat menceritakan kembali tentang materi yang telah diajaran kedepan kelas dengan baik dan lancar. Guru menugaskan salah satu siswa dari kelompok untuk menceritakan Keteladanan rasulullah ketika beliau hijrah ke Habsyah Guru menberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya materi yang belum jelas. Membahas tersebut secara umum dengan jawaban secara menyeluruh. Guru memberikan tugas individu kepada siswa Guru menentukan hasil belajar siswa. Guru memberikan tugas posttest kepada siswa Guru menentukan hasil dari posttest Konfirmasi Guru memberikan reword kepada siswa yang berpertasi Dengan bimbingan guru, siswa merefleksi kegiatan pembelajaran guna menggali pengalaman belajar yang telah dilakukan. Guru memotivasi siswa yang kurang atau yang belum berpartisipasi aktif dalam belajar Penutup (10 menit) Guru bersama siswa membuat kesimpulan hasil pembelajaran Guru menilai atau merefleksi kegiatan pembelajaran yang sdah dilaksanakan Guru memberi umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran Guru meminta siswa untuk mengerjakan soal-soal latihan yang telah disediakan Guru bersama-sama siswa menutup pelajaran dengan membaca hamdalah, dan mengucapkan salam kepada siswa sebelum keluar kelas dan siswa
menjawab salam 6. Penilaian Hasil Belajar a. Penilaian proses Perhatian siswa dalam proses belajar Sikap dan keaktifan siswa pada proses kegiatan kerja kelompok dengan The Study Group b. Peniaian hasil Mengukur pemahaman siswa dalam menyimak dan memperhatikan pelajaran meteri yang disampaikan guru Dilihat dari hasil latihan siswa mengerjakan soal c. Alat penilaian Tes Tertulis (Soal Latihan)
Indikator Pencapaian Kompetensi Meneladani sikap
Nabi
Muhammad Saw
hijrah
ke Habsyah
Teknik
Bentuk
Penilaian instrumen
Tes tulis
Isian
Contoh Instrumen
1. Sejak kecil Nabi Muhammad Saw terkenal
dengan sebutan .......................................... 2. Jelaskan Kesabaran Nabi Muhammad Saw
.................................................................. 3. Jelaskan isi kandungan dari surat Al-Qalam
ayat 4 ...........................................................
d.Kunci jawaban dan penskoran NO
KUNCI JAWABAN
SKOR
1
Jujur, budi luhur dan memiliki kepribadian yang sangat tinggi
2
2
Kesabaran yang dipercaya terhadap pertolongan Allah Swt,
2
yang yakin akan janji Allah Swt, tentang kepada perlindunganNya, tabah dengan harapan pahala yang ada di sisi Allah Swt. 3
Ayat tersebut menunjukan bahwa begitu angungnya akhlak
2
Nabi Muhammad Saw. 4
2
1) Kesabaran Nabi Muhammad Saw 2) Ketabahan kaum Muslim 3) Keikhlasan beliau ketika mendapat cobaan
5
Kita harus selalu bersabar dan ikhlas atas cobaan yang sedang
2
menimpa kita dan selalu berdoa kepada Allah Swt
Depok, 21 April 2014 Guru Mata Pelajaran
(Sumiyati, S. Pd) NIK : 6735747650300052
Peneliti
(Siti Rohillah) NIM : 108018300039
SOAL LATIHAN
Nama : Kelas :
Diskusikan Dengan Temanmu ! 1. Sejak kecil Nabi Muhammad Saw terkenal dengan sebutan ! ................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................ 2. Jelaskan Kesabaran Nabi Muhammad Saw ! ................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................ 3. Jelaskan isi kandungan dari surat Al-Qalam ayat 4 ! ................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................ 4. Apa saja pelajaran yang dapat kita petik dari hijrahnya kaum muslim ke Habsyah ! ................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................ 5. Apa yang sebaiknya bila kita mendapatkan berbagai macam cobaan hidup ! ................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................
LAMPIRAN 13 Uji Normalitas Pretest Kelas Eksperimen No
Nilai
No
Nilai
No
1
30
11
50
21
55
31
65
2
30
12
50
22
55
32
70
3
30
13
50
23
55
33
70
4
35
14
50
24
60
34
75
5
35
15
50
25
60
35
75
6
40
16
50
26
60
7
40
17
55
27
60
8
40
18
55
28
60
9
45
19
55
29
65
10
45
20
55
30
65
Skore terbesar = 75 Skore terkecil Rentang (R)
= 30 = skor terbesar – skor terkecil = 75 – 30 = 45
Banyak kelas
= 1 + 3,3 log n = 1 + 3,3 log 35 = 1 + 3,3 (1, 5440) = 6,6392 = 7
Panjang kelas
=
=
= 6, 42 = 7
Nilai
No
Nilai
Tabel Distribusi Frekuensi No
Kelas Interval
F
Nilai Tengah
1
30 - 37
5
33,5
1122,25
2
38 - 45
5
41,5
1722,25
3
46 - 53
6
49,5
2450,25
4
54 - 61
12
57,5
3306,25
5
62 - 69
5
65,5
4290,25
6
70 - 77
2
73,5
5402,25 18293,5
Jumlah
Rata-rata
̅ =∑
=∑
= 52,47
Simpangan baku (standar deviasi)
S=√
∑
∑
=√
=√ =√ =√
= 11,49
F.Xi 167,5
5611,25
207,5
8611,25
297
14701,5
690
39675
327,5
21451,25
147
10804,5
1836,5
100854,8
Membuat frekuensi yang diharapkan dengan cara : a. Menentukan batas kelas, yaitu : 30
38
46
54
62
70
77
b. Mencari nilai Z-score, dengan cara :
Z =
̅
Z1 =
= -1,96
Z2 =
= -1,26
Z3 =
= -0,56
Z4 =
= 0,13
Z5 =
= 0,83
Z6 =
= 1,52
Z7 =
= 2,13
c. Mencari luas 0-Z dari tabel kurva normal dari 0-Z, didapat: 0, 4750
0,3962
d. Mencari luas tiap interval 0, 4750 - 0,3962 = 0,0887 0,3962 - 0,2123 = 0,1839 0,2123 - 0,0517 = 0,1606 0,0517 + 0,2967 = 0,3484 0,2967 - 0,4357 = -0,139 0,4357 - 0,4834 = -0,0477
0,2123
0,0517
0,2967
0,4357
0,4834
e. Mencari frekuensi yang diharapkan (fe) : 0,0788 x 35 = 2,758 0,1839 x 35 = 6,4365 0,1606 x 35 = 5,621 0,3484 x 35 = 12,194 -0,139 x 35 = -4,865 -0,0477 x 35 = -1,6695
Luas
Luas
0-Z
Interval
fe
fo
(fo – fe)2
0,0887
2,758
5
5,026564
0,2123
0,1839
6,4365
5
2,063532
0,13
0,0517
0,1606
5,621
6
0,143641
62
0,83
0,2967
0,3484
12,194
12
0,037636
6
70
1,52
0,4357
-0,139
-4,865
5
97,31823
7
77
2,13
0,4834
-0,0477
-1,6695
2
13,46523
No
Batas Kelas
Z
1
30
-1,96
0, 4750
2
38
-1,26
0,3962
3
46
-0,56
4
54
5
Jumlah
35
118,0548
Mencari chi-kuadrat hitung (X2hitung), dengan rumus:
X2hitung = ∑ X2hitung =
+
+
+
+
+
= 1,82 + 0,32 + 0,03 + 0,01 + -20,03 + -8,11 = - 25,96 Nilai X2tabel untuk
= 0,05 dan derajat kebebasan (dk) = k – 1 = 7 – 1 = 6 pada tabel chi-
kuadrat didapat X2tabel = 12,592 Kriteria pengujian yang telah ditentukan adalah : Jika X2hitung
X2tabel, artinya distribusi data tidak normal, dan jika X2hitung
X2tabel, artinya
data berdistribusi normal, karena dari perhitungan diperoleh X2hitung = - 25,96 dan X2tabel = 12,592 jadi X2hitung
X2tabel, maka dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal.
LAMPIRAN 14 Uji Normalitas Pretest Kelas Kontrol No
Nilai
1
25
11
45
21
60
2
25
12
50
22
60
3
30
13
55
23
65
4
30
14
55
24
65
5
35
15
55
25
65
6
40
16
55
26
65
7
40
17
55
27
70
8
40
18
55
28
75
9
45
19
60
10
45
20
60
Skore terbesar
= 75
Skore terkecil
= 25
Rentang (R)
No
Nilai
= skor terbesar – skor terkecil = 75 – 25 = 50
Banyak kelas
= 1 + 3,3 log n = 1 + 3,3 log 28 = 1 + 3,3 (1, 4472) = 6,2229= 7
Panjang kelas
=
=
= 7,15= 8
No
Nilai
Tabel Distribusi Frekuensi No
Kelas Interval
F
Nilai Tengah
1
25 - 32
4
28,5
812,25
2
33 - 40
4
36,5
1332,25
3
41 - 48
4
44,5
1980,25
4
49 - 56
6
52,5
2756,25
5
57 - 64
4
60,5
3660,25
6
65 - 72
4
68,5
4692,25
7
73 - 80
2
76,5
5852,25
153
21085,75
1422
28
Jumlah
Rata-rata
̅ =∑
=∑
= 50,78
Simpangan baku (standar deviasi)
S=√
∑
∑
=√
=√ =√ =√
= 53,77
Proposisi
F.Xi 114
3249
146
5329
178
7921
315
16537,5
242
14641
274
18769 11704,5 78151
Membuat frekuensi yang diharapkan dengan cara : a. Menentukan batas kelas, yaitu : 80 25
33
41
49
57
65
73
b. Mencari nilai Z-score, dengan cara :
Z = Z1 =
̅
= -0,48
Z2 =
= -0,33
Z3 =
= -0,18
Z4 =
= -0,04
Z5 =
= 0,12
Z6 =
= 0,27
Z7 =
= 0,42
Z8 =
= 0,55
c. Mencari luas 0-Z dari tabel kurva normal dari 0-Z, didapat: 0, 1844
0,1293
0,0714
0,0160
0,0478
0,1064
0,1628
0,2088
d. Mencari luas tiap interval 0,1844 - 0,1293 = 0,0551 0,1293 - 0,0714 = 0,0579 0,0714 - 0,0160 = 0,0554 0,0160 + 0,0478 = 0,0638 0,0478 - 0,1064 = -0,0586 0,1064 - 0,1628 = -0,0564 0,1628 - 0,2088 = -0,046
e. Mencari frekuensi yang diharapkan (fe) : 0,0551 x 28 = 1,5428 0,0579 x 28 = 1,6212 0,0554 x 28 = 1,5512 0,0638 x 28 = 48,2328 -0,0586 x 28 = -1,6408 -0,0564 x 28 = -1,5792 -0,046
x 28 = -1,288
Luas
Luas
0-Z
Interval
fe
fo
(fo – fe)2
0,0551
1,5428
4
6,037832
0,0714
0,0579
1,6212
4
5,658689
-0,04
0,0160
0,0554
1,5512
4
5,996621
57
0,12
0,0478
0,0638
48,2328
6
1783,609
6
65
0,27
0,1064
-0,0586
-1,6408
4
31,81862
7
73
0,42
0,1628
-0,0564
-1,5792
4
31,12747
8
80
0,55
0,2088
-0,046
-1,288
2
10,81094
28
1875,06
No
Batas Kelas
Z
1
25
-0,48
0,1844
2
33
-0,33
0,1293
3
41
-0,18
4
49
5
Jumlah
Mencari chi-kuadrat hitung (X2hitung), dengan rumus:
X2hitung = ∑ X2hitung =
+
+
+
+
+
+
= 3,96 + 3,5 + 3,87 + 3,73+ -19,40 + -19,70 + -8,38 = -32,42 Nilai X2tabel untuk
= 0,05 dan derajat kebebasan (dk) = k – 1 = 7 – 1 = 6 pada tabel chi-
kuadrat didapat X2tabel = 12,592 Kriteria pengujian yang telah ditentukan adalah : Jika X2hitung
X2tabel, artinya distribusi data tidak normal, dan jika X2hitung
X2tabel, artinya
data berdistribusi normal, karena dari perhitungan diperoleh X2hitung = -32,42 dan X2tabel = 12,592 jadi X2hitung
X2tabel, maka dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal.
LAMPIRAN 15 Uji Normalitas Posttest Kelas Eksperimen No
Nilai
1
45
11
65
21
75
31
90
2
50
12
65
22
75
32
90
3
50
13
70
23
80
33
90
4
55
14
70
24
80
34
95
5
55
15
70
25
80
35
95
6
60
16
75
26
80
7
60
17
75
27
85
8
60
18
75
28
85
9
65
19
75
29
85
10
65
20
75
30
85
Skore terbesar
= 95
Skore terkecil
= 45
Rentang (R)
No
Nilai
No
= skor terbesar – skor terkecil = 95 – 45 = 50
Banyak kelas
= 1 + 3,3 log n = 1 + 3,3 log 35 = 1 + 3,3 (1, 5440) = 6,6392 = 7
Panjang kelas
=
=
= 7,15 = 8
Nilai
No
Nilai
Tabel Distribusi Frekuensi No 1 2 3 4 5 6 7
Kelas Interval 45 - 52 53 - 60 61 - 68 69 - 76 77 - 84 85 - 92 93 - 100 Jumlah
F 3 5 4 10 4 4 5 35
Nilai Tengah 48,5 56,5 64,5 72,5 80,5 88,5 96,5
F.Xi 2352,25 3192,25 4160,25 5256,25 6480,25 7832,25 9312,25 38585,75
145,5 282,5 258 725 322 354 482,5 2569.5
7056,75 15961,25 16641 52562,5 25921 31329 46561,25 196032,75
Rata-rata
̅ =∑
=∑
= 73,42
Simpangan baku (standar deviasi)
S=√
∑
∑
=√ –
=√ =√ =√
= 14,75
Membuat frekuensi yang diharapkan dengan cara : a. Menentukan batas kelas, yaitu : 100 45
53
61
69
77
85
93
b. Mencari nilai Z-score, dengan cara :
Z =
̅
Z1 =
= -1,93
Z2 =
= -1,39
Z3 =
= -0,84
Z4 =
= -0,29
Z5 =
= 0,24
Z6 =
= 0,79
Z7 =
= 1,33
Z8 =
= 1,80
c. Mencari luas 0-Z dari tabel kurva normal dari 0-Z, didapat: 0, 4732
0,4177
0,2995
d. Mencari luas tiap interval 0,4732 - 0,4177 = 0,0555 0,4177 - 0,2995 = 0,1182 0,2995 - 0,1141 = 0,1854 0,1141 + 0,0948 = 0,2089 0,0948 - 0,2852 = -0,1904 0,2852 - 0,4082 = -0,123 0,4082 - 0,4641 = -0,0559
0,1141
0,0948
0,2852
0,4082
0,4641
e. Mencari frekuensi yang diharapkan (fe) : 0,0555 x 35 = 1,9425 0,1182 x 35 = 4,137 0,1854 x 35 = 6,489 0,2089 x 35 = 7,3115 -0,1904 x 35 = -6,664 -0,123
x 35 = -4,305
-0,0559 x 35 = -1,9565 Luas
Luas
0-Z
Interval
fe
fo
(fo – fe)2
0,0555
1,9425
3
1,118307
0,2995
0,1182
4,137
5
0,744769
-0,29
0,1141
0,1854
6,489
4
6,195121
77
0,24
0,0948
0,2089
7,3115
10
7,228032
6
85
0,79
0,2852
-0,1904
-6,664
4
113,7209
7
93
1,33
0,4082
0,123
-4,305
4
68,97303
8
100
1,80
0,4641
-0,0559
-1,9565
5
48,39289
No
Batas Kelas
Z
1
45
-1,93
0,4732
2
53
-1,39
0,4177
3
61
-0,84
4
69
5
Jumlah
35
246,373
Mencari chi-kuadrat hitung (X2hitung), dengan rumus:
X2hitung = ∑ X2hitung =
+
+
+
+
+
+
= 0,58 + 0,18 + 0,96 + 0,99 + -17,05 + -16,00 + -24,69 = - 55,03 Nilai X2tabel untuk kuadrat didapat X
2
= 0,05 dan derajat kebebasan (dk) = k – 1 = 7 – 1 = 6 pada tabel chitabel
= 12,592
Kriteria pengujian yang telah ditentukan adalah : Jika X2hitung
X2tabel, artinya distribusi data tidak normal, dan jika X2hitung
X2tabel, artinya
data berdistribusi normal, karena dari perhitungan diperoleh X2hitung = - 55,03 dan X2tabel
= 12,592 jadi X2hitung
X2tabel, maka dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal.
LAMPIRAN 16 Uji Normalitas Posttest Kelas Kontrol No
Nilai
1
30
11
65
21
80
2
35
12
65
22
80
3
35
13
65
23
85
4
35
14
65
24
85
5
40
15
70
25
90
6
50
16
70
26
90
7
50
17
70
27
90
8
60
18
70
28
90
9
60
19
80
10
60
20
80
Skore terbesar
= 90
Skore terkecil
= 30
Rentang (R)
No
Nilai
= skor terbesar – skor terkecil = 90 – 30 = 60
Banyak kelas
= 1 + 3,3 log n = 1 + 3,3 log 28 = 1 + 3,3 (1, 4472) = 6,2229= 7
Panjang kelas
=
=
= 8,57 = 9
No
Nilai
Tabel Distribusi Frekuensi Kelas
No
Interval
F
Nilai
F.Xi
Tengah
1
30 – 37
1
33,5
1122,25
33,5
1122,25
2
38 – 44
3
41
1681
123
5043
3
45 – 51
1
48
2304
48
2304
4
52 – 58
2
55
3025
110
6050
5
59 – 65
3
62
3844
186
11532
6
66 – 72
4
69
4761
276
19044
7
73 – 79
4
76
5776
304
23104
8
80 – 86
6
83
6889
498
41334
9
87 - 93
4
90
8100
360
32400
37502,25
1938,5
141933,3
28
Jumlah
Rata-rata ̅ =∑
=∑
= 69,23
Simpangan baku (standar deviasi) S=√
∑
∑
=√
=√
–
=√ =√
= 16,92
Membuat frekuensi yang diharapkan dengan cara : a. Menentukan batas kelas, yaitu : 30
38
45
52
59
66
73
80
87
93
b. Mencari nilai Z-score, dengan cara : Z = Z1 =
̅
= -2,32
Z2 =
= -1,85
Z3 =
= -1,43
Z4 = Z5 = Z6 =
= -1,02 = -0,61 = -0,19
Z7 =
= 0,22
Z8 =
= 0,64
Z9 =
= 1,05
Z10 =
= 3,44
c. Mencari luas 0-Z dari tabel kurva normal dari 0-Z, didapat: 0,4898 0,4678 0,4236 0,3461 0,2291 0,0753
0,0871 0,2389 0,3531 0,4997
d. Mencari luas tiap interval 0,4898 - 0,4678 = 0,022 0,4678 - 0,4236 = 0,0442 0,4236 - 0,3461 = 0,0775 0,3461 - 0,2291 = 0,117 0,2291 + 0,0753 = 0,3044 0,0753 - 0,0871 = -0,0118 0,0871 - 0,2389 = -0,1518 0,2389 - 0,3531 = -0,1142 0,3531 - 0,4997 = -0,1466
e. Mencari frekuensi yang diharapkan (fe) : 0,022
x 28 = 0,616
0,0442 x 28 = 1,2376 0,0775 x 28 = 2,17 0,117
x 28 = 3,276
0,3044 x 28 = 8,5232 -0,0118 x 28 = -0,3304 -0,1518 x 28 = -4,2504 -0,1142 x 28 = -3,1976 -0,1466 x 28 = -4,1048
Luas
Luas
0-Z
Interval
No
Batas Kelas
Z
fe
fo
1
30
-2,32
0,4898
2
38
-1,85
0,4678
0,616
1
3
45
-1,43
0,4236
0,0442
1,2376
3
4
52
-1,02
0,3461
0,0775
2,17
1
5
59
-0,61
0,2291
0,117
3,276
2
0,022
(fo – fe)2
0,147456
3,106054
1,3689
1,628176
6
66
-0,19
0,0753
0,3044
8,5232
7
73
0,22
0,0871
-0,0118
-0,3304
8
80
0,64
-0,1518
-4,2504
4
9
87
0,01
0,3531
-0,1142
-3,1976
6
10
93
3,44
0,4997
-0,1466
-4,1048
4
0,2389
Jumlah
3 4
28
30,50574
18,75236 68,0691
84,59585
65,68778
273,8614
Mencari chi-kuadrat hitung (X2hitung), dengan rumus: X2hitung = ∑ X2hitung =
+
+
+
+
+
+
+
+
= 0,25 + 2,51 + 0,63 + 0,49+ 3,58 + -56,82+ -16,02 + -26,52 + -15,98 = -107,88 Nilai X2tabel untuk
= 0,05 dan derajat kebebasan (dk) = k – 1 = 7 – 1 = 6 pada tabel chi-
kuadrat didapat X2tabel = 12,592 Kriteria pengujian yang telah ditentukan adalah : Jika X2hitung
X2tabel, artinya distribusi data tidak normal, dan jika X2hitung
X2tabel, artinya
data berdistribusi normal, karena dari perhitungan diperoleh X2hitung = -107,88 dan X2tabel = 12,592 jadi X2hitung
X2tabel, maka dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal.