UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA PADA OPERASI PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT NEGATIF MELALUI METODE DEMONSTRASI DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA (Penelitian Tindakan kelas di kelas IV MI Sirojul Athfal Bekasi)
Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Persyaratan Program Kualifikasi S1 Kependidikan dan Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Oleh ZURISMIATI NIM 809018300083
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH JURUSAN KEPENDIDIKAN ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1434 H/2013 M
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI
Skripsi
berjudul upaya meningkatkan pemahaman siswa pada operasi
penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat negatif melalui metode demonstrasi disusun oleh Zurismiati, NIM 809018300083, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Telah melalui bimbingan dan dinyatakan sah sebagai karya ilmiah yang behak untuk diujikan pada sidang munaqasah sesuai ketentuan yang ditetapkan oleh fakultas.
i
ii
ABSTRAK
Upaya Meningkatkan Pemahaman Siswa pada Operasi Penjumlahan dan Pengurangan
Bilangan
Bulat
Melalui
Metode Demonstrasi
Dengan
menggunakan Alat Peraga
Kata Kunci : Pemahaman Siswa, Operasi penjumlahan dan Pengurangan, Bilangan Bulat, Metode Demonstrasi, Alat Peraga
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana upaya meningkatkan pemahaman siswa pada operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat melalui metode demonstrasi dengan menggunakan alat peraga, serta apakah penggunaan metode demonstrasi tersebut dapat meningkatkan pemahaman siswa pada operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat negatif.Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan mei 2013 di MI Sirojul Athfal Bekasi. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas ( PTK ). Metode ini dilakukan melalui 4 tahapan, yakni perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi.Instrumen yang digunakan adalah lembar observasi guru dan siswa, instrumen tes, dan catatan lapangan. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata hasil tes pemahaman siswa diakhir siklus I adalah 62, kemudian meningkat menjadi 74 di akhir siklus II. Sedangkan persentase aktivitas guru juga mengalami peningkatan yakni dari siklus I 70,9%, dan di siklus II menjadi 87,1%.di samping itu aktivitas siswa juga turut meningkat dari 63,35% menjadi 82,13%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode demonstrai dengan alat peraga dapat meningkatkan pemahaman siswa pada operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat.
iii
ABSTRACT
Effort to Enhance students’ understanding about Addition and Minus Operation of Negative Number Through Demonstration Method with visual aid
Key word: Students’ understanding, addition operation and Minus operation, Number, Demonstration Method, visual aid. The research is aimed to figure out how to enhance students’ understanding about addition and minus operation of number through demonstration method and whether using demonstration method can enhance students’ understanding about addition and minus operation of number. The research has been carried out on May 2013 at MI Sirojul Athfal Bekasi. The research method used Class Action Research. The method was done through four phases, planning, doing, observing, reflecting. The instruments were a paper of teacher’s observation and students, test instrument, and field note. The result of the research showed that the average of test score of students understanding at the end of Cycle I was 62, then improving 74 at the end of cycle II. The percentage of teacher activities improved from cycle I 70,9%, and cycle II 87,1% in addition to students’ activities also improve from 63,35 % become 82,13%. Finally, it could be concluded that using demonstration method can enhance students’ understanding about addition and minus operation of number.
iv
KATA PENGANTAR Alhamdulillah puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa, karena dengan rahmat dan karunia-Nya penulis bisa menyelesaikan skripsi ini dengan baik.Sholawat dan Salam semoga tetap Allah curahkan kepada Baginda kita Nabi Besar Muhammad SAW, yang telah memberi suri tauladan yang baik untuk kita semua. Penulis merasa senang akhirnya bisa menyelesaikan skripsi ini meskipun dengan langkah yang tertatih-tatih.Tak lupa penulis mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah turut membantu dan memberi motivasi, doa serta dukungannya. 1. Kepada Kedua orang tua yang senantiasa mendoakan dan memberi semangat kepada penulis 2. Bapak Abdul Muin S.Si., M.Pd atas ketulusannya membimbing dan mengarahkan kami sehingga bisa menyelesaikan skripsi ini dengan baik. 3. Rekan-rekan seperjuangan. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna, untuk itu penulis mohon saran dan kritik yang membangun guna perbaikan di kemudian hari.
Jakarta, 28 Juli 2013 Penulis,
Zurismiati NIM. 809018300083
v
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan Pembimbing...................................................
i
Lembar Pengesahan Penguji .........................................................
ii
Abstrak ..........................................................................................
iii
Kata Pengantar ..............................................................................
v
Daftar Isi .......................................................................................
vi
Daftar Tabel ...................................................................................
viii
Daftar Gambar ...............................................................................
ix
Daftar Lampiran ............................................................................
x
BAB I Pendahuluan........................................................................
1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................
1
B. Identifikasi Area dan Fokus Penelitian .....................................
6
C. Pembatasan Fokus Penelitian .....................................................
6
D. Perumusan Masalah Penelitian ..................................................
7
E. Tujuan dan Kegunaan Hasil Penelitian ......................................
7
BAB II Kajian Teoritik dan Pengajuan Konseptual Intervensi Tindakan ...........................................................................................
9
A. Acuan Teori dan Fokus yang Diteliti ..........................................
9
B. Hasil Penelitian yang Relevan ....................................................
20
C. Hipotesis Tindakan ......................................................................
21
BAB III Metodologi Penelitian ........................................................
22
A. Tempat dan Waktu Penelitian .....................................................
22
B. Metode Penelitian dan Rancangan Siklus Penelitian ..................
22
C. Subyek Penelitian ........................................................................
26
D. Peran dan Posisi Peneliti Dalam Penelitian .................................
26
E. Tahapan Intervensi Tindakan ......................................................
26
F. Hasil Intervensi Tindakan ............................................................
30
G. Data dan Sumber Data ................................................................
30
vi
H. Instrumen Pengumpulan data .................................................
31
I. Teknik Pengumpulan Data .....................................................
34
J. Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan ......................................
34
K. Analisis Data dan Interpretasi Data .........................................
35
L. Pengembangan Perencanaan Tindakan ...................................
36
BAB IV Deskripsi, Analisis Data dan Pembahasan .....................
37
A. Deskripsi Data ........................................................................
37
B. Analisis Data ..........................................................................
50
C. Pembahasan ............................................................................
51
BAB V Kesimpulan, Implikasi dan Saran ....................................
54
A. Kesimpulan .............................................................................
54
B. Implikasi .................................................................................
54
C. Saran ......................................................................................
55
Daftar Pustaka .............................................................................
56
vii
DAFTAR TABEL 1. Tabel 3.1 Jadwal Pelaksanaan Tindakan ......................................
22.
2. Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Penelitian ....................................... 32 3. Tabel 3.3 Lembar Observasi Aktivitas Guru ................................... 33 4. Tabel 3.4 Lembar Observasi Aktivitas Siswa .................................. 33 5. Tabel 4.1 Data Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I .................. 40 6. Tabel 4.2 Data Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I ................. 41 7. Tabel 4.3 Data Hasil Tes Pemahaman Siswa Siklus I ...................... 42 8. Tabel 4.4 Data Hasil Catatan Lapangan Siklus I ............................. 42 9. Tabel 4.5 Data Kekurangan dan Rencana Perbaikan Siklus I ......... 44 10. Tabel 4.6 Data Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II ................ 46 11. Tabel 4.7 Data Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II ................47 12. Tabel 4.8 Data Hasil Tes Pemahaman Siswa Siklus II .................... 48 13. Tabel 4.9 Data Hasil Catatan Lapangan Siklus II ............................. 48 14. Tabel 4.10 Data Hasil Observasi Guru dan Siswa Tiap Siklus .........50 15. Tabel 4.11 Data Hasil Tes Pemahaman Siswa Tiap Siklus ............. 51
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Model PTK Kammis dan Mc. Taggart ..................
ix
24
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1
: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ) Siklus I
57
Lampiran 2
: Lembar Kerja Siswa Siklus I
73
Lampiran 3
: Instrumen Soal Siklus I
76
Lampiran 4
: Lembar Observasi Aktivitas Guru dan Siswa Siklus I
77
Lampiran 5
: Data Hasil Observasi Aktifitas Guru Siklus I
79
Lampiran 6
: Data Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I
83
Lampiran 7
: Data Hasil Tes Pemahaman Siklus I
87
Lampiran 8
: Data Catatan Lapangan Siklus I
88
Lampiran 9
: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II
89
Lampiran 10 : Lembar Kerja Siswa Siklus II
100
Lampiran 11 : Instrumen Soal Siklus II
102
Lampiran 12 : Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus II
103
Lampiran 13 : Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus II
106
Lampiran 14 : Data Hasil Tes Pemahaman Siklus II
109
Lampiran 15 : Data Catatan Lapangan Siklus II
110
Lampiran 16 : Foto Kegiatan Siswa
111
Lampiran 17 : Lembar Uji Referensi
114
Lampiran 18 : Surat Pernyataan Penulis
117
x
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu program pemerintah dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Salah satu komponen dari pendidikan adalah pembelajaran di sekolah, yang meliputi berbagai bidang studi atau mata pelajaran. Salah satu mata pelajaran yang diajarkan sejak dini adalah kemampuan berhitung atau matematika, selain membaca dan menulis. Pembelajaran matematika walaupun sudah diajarkan sejak dini, namun kenyataannya matematika masih dianggap sebagai pelajaran yang sulit dan sebagai pelajaran yang tidak menyenangkan oleh sebagian besar siswa, sehingga akibatnya banyak siswa yang tidak mau belajar matematika secara mendalam. Bagi siswa yang berpandangan demikian akan merasa berat untuk mengikuti pelajaran tersebut. Sekolah sebagai tempat berlangsungnya kegiatan belajar mengajar diharapkan mampu melakukan perbaikan dan perubahan, agar pandangan mengenai matematika sebagai pelajaran yang sulit dan pelajaran yang tidak menyenangkan dapat dirubah. Selaku pendidik, guru mempunyai tanggung jawab dalam menyelesaikan masalah tersebut. Guru sebagai tenaga pendidik pengembang kompetensi siswa harus memilih strategi
yang
tepat
untuk
mengoptimalkan
kompetensi
siswa
dengan
memperhitungkan faktor internal dan eksternal siswa tersebut. Pembelajaran yang efektif memerlukan teknik, metode dan pendekatan tertentu yang sesuai dengan karakteristik peserta didik. Hal ini dapat maksimal bila guru memilih strategi pembelajaran yang tepat untuk membawa proses belajar yang menarik dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien. Selama ini pembelajaran dikelas masih berupa teacher centered, dimana pembelajaran itu berpusat pada guru, guru adalah satu-satunya sumber belajar dan guru juga mendominasi seluruh aspek pembelajaran dan siswa hanya sebagai objek yang pasif dan cenderung tidak kreatif. Pembelajaran berbasis kompetensi 1
2
dilakukan dengan orientasi pencapaian yang diperoleh siswa, sehingga muara akhir hasil pembelajaran dapat meningkatkan pemahaman siswa akan materi yang diajarkan. Berdasarkan pengamatan peneliti di kelas IV MI Sirojul Athfal Bekasi, dapat diketahui bahwa guru masih menggunakan metode ceramah dalam memberikan materi pelajaran matematika. Disamping itu guru juga menekankan pada teknik menghafal rumus atau aturan yang berlaku, padahal tidak semua siswa memiliki kemampuan menghafal yang sama. Hal ini menyebabkan siswa merasa kurang tertarik dengan materi yang disampaikan oleh guru. Akibatnya banyak siswa yang kurang mampu memahami materi yang disampaikan dan tentu saja berimbas dalam menyelesaikan soal-soal matematika yang diberikan oleh guru. Merujuk pada teori Ausubel, mengatakan bahwa pentingnya pembelajaran bermakna dalam mengajar matematika1, karena kebermaknaan pembelajaran akan membuat pembelajaran lebih bermanfaat dan akan lebih mudah dipahami dan diingat oleh peserta didik2. Dalam belajar matematika hendaknya fakta konsep dan prinsip-prinsip fakta tidak diterima secara prosedural tanpa pemahaman dan penalaran. Pengetahuan tidak dapat dipindahkan begitu saja dari otak seseorang (guru) ke kepala orang lain (siswa). Seperti pada operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat negatif, saat ini yang terkesan hanya menghafal aturan-aturan yang berlaku tanpa memahami konsep sesungguhnya, jadi sebagian besar siswa hanya mampu memahami dalam bentuk hafalan saja, padahal tidak semua siswa memiliki kemampuan yang sama dalam menghafal. Pemahaman konsep merupakan salah satu aspek dari penilaian matematika. Penilaian pada aspek ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana siswa mampu menerima dan memahami konsep dasar matematika yang telah diterima oleh siswa. Matematika bagi siswa SD/MI berguna untuk kepentingan hidup dalam lingkungannya, untuk mengembangkan pola pikirnya dan untuk mempelajari ilmu-ilmu berikutnya. Kegunaan atau manfaat matematika bagi para siswa SD/MI
1 2
Gatot Muhsetyo,dkk, Pembelajaran matematika SD, (Jakarta:Universitas Terbuka, 2011), h.1.9. Ibid, h. 1.20.
3
adalah sesuatu yang jelas yang tidak perlu dipersoalkan lagi, terlebih pada era pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini. Seperti halnya dalam materi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat yang penyampaiannya kurang menekankan pada pemahaman tetapi lebih mengarah ke hafalannya. Anak cenderung takut karena merasa tidak bisa tetapi malu untuk bertanya. Anak lebih memilih diam ketika guru bertanya “apakah ada yang belum jelas, Atau apa ada yang ingin ditanyakan”. Sebab mereka sendiri bingung apa yang mau ditanyakan karena sudah minder akan ketidakbisaannya itu. Setiap peserta didik memiliki tingkat perkembangan yang berbeda-beda satu sama lain, ada siswa yang dapat dengan mudah menerima materi dan ada juga yang merasa kesulitan dalam menerima materi, kemungkinan hal itu disebabkan karena setiap peserta didik memiliki latar belakang yang berbeda-beda pula, sehingga tingkat pemahamannya pun berbeda-beda, faktor genetik atau keturunan pun bisa juga mempengaruhi. Bukan hanya itu saja, ternyata gaya belajar siswa pun berbeda, ada yang senang dengan melihat, ada yang senang dengan mendengar dan ada pula yag senang dengan melakukan atau pengalaman langsung. Untuk itu sudah menjadi tugas guru supaya dapat membuat suatu proses pembelajaran yang dapat memadukan karakter siswa yang berbeda-beda tersebut dan tentunya dapat pula membuat peserta didik merasa senang dan aman dalam menerima pembelajaran matematika. Menurut Piaget (Desmita, 2010) tahap berfikir anak usia SD/MI masih dalam tahap praoperasional, dimana dalam perkembangan tahap berfikirnya itu masih belum formal3. Di lain pihak, matematika adalah ilmu deduktif dengan bahasa simbol yang padat arti, untuk itu seorang guru harus dapat mengembangkan sebuah sistem pembelajaran yang mampu membuat siswa aktif dan dapat memahami dengan benar apa yang sedang ia pelajari. Sehingga dikemudian hari mampu mengaplikasikan dalam kehidupan nyata sehari-hari serta mampu mengatasi persoalan-persoalan dunia nyata. Selain yang menonjol dari 3
Desmita, Psikologi Perkembangan Peserta Didik, (Bandung:PT Remaja Rosdakarya, 2010), h.101.
4
matematika itu adalah orang dapat membentuk pola fikirnya menjadi pola fikir seorang matematis yang sistematis, logis, kritis dan penuh kecermatan. Namum sayangnya, teknik penyampaian materi oleh guru saat ini masih hanya berupa ingatan-ingatan, siswa hanya mendengarkan dan melihat penjelasan guru dipapan tulis kemudian berlanjut dengan mengerjakan
soal-soal
yang
diberikan. Hal ini tentu membuat siswa yang tidak menyukai pelajaran matematika akan lebih tidak menyukai lagi, apalagi jika penampilan dan teknik guru yang kurang atau tidak ramah, tentunya akan menambah kecilnya nyali sang anak untuk mau belajar matematika. Selain tahap berpikir anak-anak usia SD/MI belum formal dan relatif masih konkret ditambah lagi keanekaragaman intelegensinya, serta jumlah populasi siswa SD/MI yang besar ditambah lagi dengan wajib belajar 9 tahun, maka faktorfaktor ini harus diperhatikan oleh seorang guru agar proses pembelajaran matematika dapat berhasil. Sebagaimana diketahui bahwa dalam perkembangannya anak itu berbeda dengan orang dewasa. Hal ini tampak jelas baik bentuk fisiknya maupun dalam cara-cara berpikir, bertindak, tanggung jawab, kebiasaan kerja dan sebagainya. Namun demikian masih banyak para pendidik atau orang tua atau orang dewasa lainnya yang beranggapan bahwa anak atau siswa tersebut dapat berpikir seperti orang dewasa. Guru yang sedang membicarakan satu konsep matematika sering beranggapan bahwa siswanya dapat mengikuti dan melaksanakan jalan pikirannya untuk memahami konsep-konsep matematika tersebut sebagaimana dirinya. Sesuatu yang mudah menurut logika berpikir kita sebagai guru ternyata belum tentu dianggap mudah oleh logika berpikir anak, justru mungkin anak akan menganggap itu adalah sesuatu yang sulit untuk dimengerti. Selain karakter berpikir anak pada setiap tahapan perkembangannya yang berbeda, guru perlu pula menyadari bahwa setiap anak merupakan individu yang relatif berbeda. Setiap individu anak akan berbeda dalam hal minat, bakat, kemampuan, kepribadian, dan pengalaman lingkungannya. Guru sebagai seorang pendidik profesional yang melakukan usaha untuk melaksanakan pendidikan
5
terhadap sekelompok anak, tentunya pula harus memperhatikan dengan sungguhsungguh keadaan dasar anak didik tersebut. Jadi, pada dasarnya agar pelajaran matematika di SD/MI tersebut dapat dengan mudah dimengerti oleh siswa, maka seyogyanya dalam mengajarkan matematika itu menggunakan strategi yang tepat sesuai dengan karakteristik peserta didik. Disamping itu pula diharuskan menggunakan metode yang bervariasi yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik agar pembelajaran lebih bermakna dan siswa cenderung tidak bosan menerima materi yag disampaikan, serta perlu juga penggunaan media atau alat peraga yang dapat menunjang keberhasilan pemahaman siswa. Dan juga perlu adanya penguatan agar apa yang telah dipelajari itu mengendap dan bertahan lama dalam memori siswa, sehingga akan melekat dalam pola pikir dan pola tindakannya. Untuk keperluan inilah, maka diperlukan adanya pembelajaran melalui perbuatan dan pengertian, tidak hanya sekedar hafalan atau mengingat fakta saja, karena hal ini akan lebih mudah dilupakan oleh siswa karena kurang bermakna. Dalam hal ini peneliti merasa bahwa penggunaan metode yang bervariasi dapat mengaktifkan dan mempermudah siswa dalam memahami materi pembelajaran, terlebih pada materi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat. Kebanyakan siswa terkesan ditekankan untuk menghafal aturan-aturan yang berlaku, jadi dalam hal ini peneliti ingin mencoba menerapkan metode yang tidak sekedar menghafal, tapi siswa benar-benar memahami dengan mengalaminya sendiri. Karena jika hanya dengan satu metode dan itupun adalah ceramah kemungkinan besarnya hanya beberapa siswa saja yang mampu memahami materi dengan baik, dan hal tersebut bisa jadi menghambat keberhasilan pembelajaran secara umum. Untuk itulah peneliti merasa bahwa hal ini harus segera diatasi dan dicari solusinya agar dapat meningkatkan kualitas pembelajaran matematika kedepannya dan siswapun merasa senang dalam melaksanakan.
Dengan
memperhatikan
masalah
di
atas,
sudah
selayaknya
dalam
pembelajaran matematika perlu dilakukan inovasi. Jika dalam kegiatan pembelajaran yang diharapkan adalah keterlibatan siswa dalam membangun
6
fikirannya, maka dalam penelitian ini akan menggunkan metode demonstrasi dalam upaya meningkatkan pemahaman siswa. Metode demonstrasi merupakan salah satu metode pembelajaran yang sekiranya dapat mengaktifkan siswa dan memperjelas pemahaman materi yang diajarkan, dimana siswa dapat mengalami atau melakukan sendiri tentang konsep yang diajarkan. Dengan metode demonstrasi tersebut diharapkan dapat memusatkan perhatian siswa pada suatu objek, sehingga dapat meningkatkan pemahaman siswa pada materi yang sedang diajarkan. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka perlu dilakukan upaya peningkatan kualitas pembelajaran agar siswa lebih mudah memahami materi yang diajarkan. Dalam hal ini peneliti ingin menerapkan metode demonstrasi untuk membuka pola pikir peserta didik agar lebih mudah dalam memahami materi pembelajaran. Di samping itu juga peneliti berharap dengan adanya penerapan metode demonstrasi tersebut dapat meningkatkan pemahaman siswa akan materi yang diajarkan pada pembelajaran matematika. B. Identifikasi Area dan Fokus Penelitian Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas, maka dapat diidentifikasi area penelitiannya sebagai berikut: 1. Pemahaman siswa akan pelajaran matematika rendah 2. Metode yang digunakan oleh guru monoton, terkesan kurang menarik, hanya ceramah yang membuat peserta didik menjadi bosan. 3.
Rendahnya minat siswa dalam belajar matematika, karena sudah merasa kesulitan begitu mendengar kata matematika.
4.
Kurangnya motivasi dari guru yang bersangkutan
5.
Kurang menggunakan media sebagai alat penyampai pesan Dari kelima penyebab masalah tersebut di atas peneliti hanya akan
mengambil satu masalah yang akan di teliti yaitu rendahnya pemahaman siswa akan pelajaran matematika, dalam hal ini peneliti akan fokus pada metode demonstrasi dengan menggunakan alat peraga untuk meningkatkan pemahaman siswa pada operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat. Mengapa hal ini perlu dibahas, karena penggunaan metode yang baik akan sangat mempengaruhi
7
pemahaman peserta didik dalam menerima materi yang disampaikan. Karena saat ini masih banyak guru yang tetap menggunakan metode ceramah dalam kegiatan pembelajaran meskipun hasilnya kurang mencapai kompetensi yang diharapkan.
C. Pembatasan Fokus Penelitian Untuk memudahkan pengkajian teoritis dan penelitian serta menghindari pembahasan yang terlalu luas dalam penelitian ini, maka masalah yang akan dibahas
yaitu
hanya
sebatas
penggunaan
metode
demonstrasi
dengan
menggunakan alat peraga pada operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat, karena bilangan bulat ini merupakan salah satu materi yang cukup rumit dipahami, yang selama ini hanya berupa hafalan. Anak yang memang memiliki tingkat hafalan yang bagus akan dengan mudah menerima, namun bagaimana dengan siswa yang kurang bisa dengan hafalan, tentu saja mereka akan sangat merasa kesulitan. Dalam hal ini peneliti ingin membuktikan bahwa pembelajaran tentang bilangan bulat tidak hanya bisa disampaikan dalam bentuk hafalan saja tetapi benar-benar dapat dipahami oleh peserta didik.
D. Perumusan Masalah Penelitian Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah di atas, maka dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Bagaimana cara meningkatkan pemahaman siswa pada operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat melalui metode demonstrasi dengan menggunakan alat peraga? 2. Apakah metode demonstrasi dengan menggunakan alat peraga dapat meningkatkan pemahaman siswa pada operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat? E. Tujuan dan Kegunaan Hasil Penelitian 1. Tujuan Hasil Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkapkan bagaimana penggunaan
8
metode demonstrasi dengan alat peraga dapat meningkatkan pemahaman siswa pada operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat.
2. Kegunaan hasil penelitian Penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk semua orang yang membacanya, baik secara teoritis maupun secara praktis. a. Manfaat secara teoritis Memberikan informasi bagaimana cara mengatasi permasalahan yang ada dalam proses belajar
mengajar matematika, terutama dalam hal bagaimana
meningkatkan pemahaman siswa dalam pembelajaran matematika, kemudian dapat dilihat “Apakah pembelajaran melalui metode demonstrasi dapat meningkatkan pemahaman siswa dalam mata pelajaran matematika, Apabila siswa tertarik untuk belajar matematika diharapkan hasil belajar dapat meningkat sehingga dapat tercipta sumber daya manusia yang handal, dapat dipergunakan dalam kehidupan sehari-hari dan dapat menyesuaikan dengan perkembangan zaman. Hasil penelitian juga dapat memperkaya khasanah ilmu pendidikan dasar, khususnya mata pelajaran matematika. b. Manfaat Praktis b.1. Bagi Siswa, dapat memberikan suasana belajar yang menyenangkan sehingga dapat meningkatkan pemahaman siswa akan materi yang diajarkan. b.2. Bagi Guru, dapat dijadikan sebagai salah satu acuan pembelajaran agar dapat tercipta suasana pembelajaran yang lebih efektif dan bermakna. b.3.Bagi Madrasah, dapat dijadikan sebagai contoh bentuk peningkatan pendidikan yang berbasis sekolah dalam upaya peningkatan pelaksanaan tujuan pembelajaran. b.4. Bagi Peneliti, sebagai upaya peningkatan profesional memperbaiki kualitas pembelajaran matematika di kelas secara berkelanjutan. b.5. Bagi Peneliti lain, dapat menjadi landasan saat akan mengadakan penelitian yang sejenis pada penelitian berikutnya yang lebih luas dan mendalam.
BAB II KAJIAN TEORITIK DAN PENGAJUAN KONSEPTUAL INTERVENSI TINDAKAN
A. Acuan Teori Area dan Fokus yang Diteliti 1. Hakekat Pemahaman Pemahaman adalah proses, cara, perbuatan memahami atau memahamkan. Menurut Benyamin S. Bloom, “pemahaman merupakan kemampuan untuk memahami apa yang sedang dikomunikasikan dan mampu mengimplementasikan ide tanpa haus mengaitkannya dengan ide lain, dan juga tanpa harus melihat ide tersebut secara mendalam”1. „Kata kerja operasional yang dapat digunakan diantaranya mengubah, mempertahankan, membedakan2. Sedangkan pemahaman menurut kamus linguistik, adalah suatu proses mental dimana pendengar dapat menyerap bunyi yang diucapkan pembicara dan memakainya untuk membangun suatu penafsiran tantang apa yang dimaksud oleh pembicara3. Hal itu berarti menuntut daya serap dan daya dengar seseorang agar informasi yang disampaikan tepat guna. Seseorang dikatakan memahami sesuatu jika telah dapat mengorganisasikan dan mengutarakan kembali apa yang dipelajarinya dengan menggunakan kalimatnya sendiri. Siswa tidak lagi menghafal informasi yang diperolehnya, melainkan harus dapat memilih dan mengorganisasikan informasi tersebut. Mengajarkan suatu konsep dapat dilakukan dengan memperkenalkan kepada siswa kata-kata kunci untuk digunakan dalam membicarakan mengenai konsep-konsep tersebut dan memeriksa apakah siswa telah membiasakan diri dengan kata-kata dan arti yang terdapat dalam konsepkonsep tersebut. Pemahaman terhadap suatu konsep dapat berkembang baik jika terlebih dahulu disajikan konsep yang paling umum sebagai jembatan antar informasi baru dengan informasi yang telah ada pada struktur kognitif siswa. Penyajian konsep yang umum perlu dilakukan sebelum
1
Dede Rosyada, Paradigma Pendidikan Demokratis, (Jakarta:Kencana, 2004), h.73. Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, (Bandung:Remaja Rosdakarya, 2009), h.21. 3 Harimurti Kridalaksana, Kamus Linguistik edisi 4, (jakarta:Gramedia Pustaka Umum, 2008), h.177. 2
9
10
penjelasan yang lebih rumit mengenai konsep yang baru agar terdapat keterkaitan antara informasi yang telah ada dengan informasi yang baru diterima pada struktur kognitif siswa. Indikator pemahaman konsep menurut Benyamin S. Bloom sebagai berikut: (1) Penerjemahan (translation), (2) Penafsiran (interpretation), (3) Ekstrapolasi (extrapolation)4. 1. Penerjemahan (translation), yaitu menterjemahkan konsepsi abstrak menjadi suatu model. Misalnya dari lambang ke arti. Kata kerja operasional yang digunakan adalah menterjemahkan, mengubah, mengilustrasikan, memberikan definisi, dan menjelaskan kembali. 2. Penafsiran (Interpretation), yaitu kemampuan untuk mengenal dan memahami ide utama suatu komunikasi, misalnya diberikan suatu diagram, tabel, grafik atau gambar-gambar dan ditafsirkan.
Kata
kerja
operasional
yang
digunakan
adalah
menginterpretasikan,
membedakan, menjelaskan, dan menggambarkan. 3. Ekstrapolasi (extrapolation), yaitu menyimpulkan dari sesuatu yang telah diketahui. Kata kerja operasional yang dapat digunakan untuk mengukur kemampuan ini adalah memperhitungkan, menduga, menyimpulkan, meramalkan, membedakan, menentukan dan mengisi. Sedangkan indikator pemahaman menurut Kenneth D. Moore: “Menerjemahkan, mengubah, menggeneralisasikan, menguraikan (dengan kata-kata sendiri), menulis ulang (dengan kalimat sendiri), meringkas, membedakan (diantara dua), mempertahankan, menyimpulkan, berpendapat dan menjelaskan5. Penanaman konsep, teorema, dalil, dan rumus-rumus matematika dapat terwujud dengan baik jika para siswa dapat memusatkan perhatiannya terhadap materi ajar yang dipelajari serta selalu melakukan penguatan melalui latihan yang teratur. Sehingga apa yang telah dipelajari dapat dikuasai dengan baik dan dapat digunakan untuk mempelajari materi selanjutnya. Didalam penelitian ini merujuk pada pemahaman menurut Benyamin S. Bloom, yakni penerjemahan, penafsiran dan ekstrapolasi.sebagai definisi operasionalnya adalah: a. Translasi, adalah mendefinisi ulang sebuah konsep penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat negatif.
4 5
Syaiful Sagala, Konsep dan Makna Pembelajaran,(Bandung:CV Alfabeta,2011), h.157. Dede, op.cit, h.136.
11
b. Interpretasi, adalah memberikan penjelasan terhadap sebuah konsep matematika dalam kehidupan sehari-hari. c. Ekstrapolasi, adalah memberi kesimpulan atas konsep penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat negatif dengan bahasa sendiri.
2. Bilangan Bulat Bilangan bulat adalah semua bilangan cacah dengan semua lawan bilangan asli (lawan 1 adalah -1, lawan 2 adalah -2)6. Bilangan bulat terdiri dari bilangan bulat positif, bilangan bulat negatif, dan bilangan nol (0)7. Bilangan bulat positif bisa disebut juga bilangan asli, sedangkan bilangan bulat negatif merupakan lawan dari bilangan asli itu sendiri atau bilangan bulat yang bertanda minus didepannya(di baca negatif).Sedangkan menurut Tatang Herman, dkk dalam bukunya pendidikan matematika 1, bilangan bulat adalah merupakan gabungan antara bilangan asli dengan bilangan-bilangan negatifnya serta bilangan nol8. Berdasarkan beberapa pengertian tersebut diatas dapat dikatakan bahwa bilangan bulat itu adalah gabungan dari bilangan asli serta bilangan cacah dan bilangan negatif yang merupakan lawan dari bilangan asli itu sendiri. Sebenarnya materi bilangan bulat ini sudah kita kenal sejak pendidikan anak usia dini, dimana kita mengenalkan berhitung dari 1, 2, 3, dan seterusnya. Namun belum ke operasi hitungnya. Untuk mengenalkan bilangan bulat tersebut dapat digunakan suatu garis bilangan, dengan bilangan positif disebelah kanan angka nol dan bilangan negatif berada disebelah kiri angka nol, berurutan sesuai arah tanda panah yang terdapat di garis bilangan dengan angka terkecil berada di dekat titik pangkal yaitu angka 3.
3. Operasi Hitung Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat Pada dasarnya operasi hitung mencakup empat pengajaran dasar, yaitu: penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian. Namun disini peneliti hanya akan membahas tentang penjumlahan dan pengurangan. a. Operasi Penjumlahan.
6
Heruman, Model Pembelajaran Matematika di SD, (Bandung: Remaja Rosdakarya,2010), h. 5. Gatot, Op.cit, h.38 8 Tatang Herman, dkk. Pendidikan Matematika 1, (Bandung: UPI Press, 2010), h.4. 7
12
Operasi penjumlahan di dalam bilangan bulat sering disebut penjumlahan bilangan bulat saja9. Dimana operasi penjumlahan tersebut dipergunakan untuk memperoleh hasil atau jumlah dari dua buah bilangan. Atau merupakan hasil penggabungan dari 2 kumpulan benda menjadi satu kumpulan benda yang hasilnya selalu lebih banyak dari dua kumpulan benda sebelumnya. Penjumlahan merupakan operasi hitung yang pertama sekali diajarkan kepada anak-anak. Pada operasi penjumlahan bilangan bulat terdapat beberapa sifat yang harus diketahui agar tidak terjadi salah konsep dalam penyampaian materi oleh guru. Sifat-sifat tersebut diantaranya10:
1.) Sifat tertutup Yaitu jika dua buah bilangan bulat dijumlahkan maka hasilnya merupakan bilangan bulat juga. Hal ini berarti himpunan bilangan bulat tertutup terhadap operasi penjumlahan. Contoh: -3 + 5 = 2, Keterangan: -3 merupakan bilangan bulat, dan 5 juga merupakan bilangan bulat. Kedua bilangan tersebut dijumlahkan dan hasilnya adalah 2,ternyata 2 juga adalah bilangan bulat. 2.) Sifat komulatif ( pertukaran ) Yaitu jika dua buah bilangan bulat dijumlahkan maka hasilnya tetap sama meskipun letak kedua bilangan itu dipertukarkan. Secara matematis dapat ditulis: Untuk sembarang dua bilangan bulat a dan b berlaku a+b=b+a
Contoh: a = -2, b = 5 → a+b = -2 + 5 = 3
a =-7, b=3 → a+b= -7 + 3 = -4
b+a = 5 + (-2) = 3
b+a= 3+ (-7)= 4
keterangan: dari kedua contoh diatas dapat diketahui bahwa dua buah bilangan bulat jika dijumlahkan hasilnya akan tetap sama meskipun letak posisinya ditukar. 3.) Sifat asosiatif (pengelompokan) 9
Ibid, h.10 Gatot, Op.Cit, h.3.26.
10
13
Yaitu jika ada tiga buah bilangan bulat dijumlahkan maka hasilnya akan tetap sama bila pengelompokan pada penjumlahan itu dipertukarkan. Atau secara sistematis dapat ditulis sebagai berikut: Untuk sembarang tiga bilangan bulat a, b, dan c berlaku: (a+b)+c =a+(b+c) Contoh: a = 4, b= -6, c= 8 →( a+b) + c = (4+(-6)) + 8= -2 +8= 6 → a + (b+c) = 4+(-6+8) = 4+ 2= 6 Keterangan: jika melakukan penjumlahan tiga buah bilangan bulat dengan cara pengelompokan maka hasilnya pun akan tetap sama meskipun pengelompokannya tersebut dipertukarkan.
4.) Sifat bilangan nol (sebagai unsur identitas penjumlahan) Yaitu jika suatu bilangan bulat dijumlahkan dengan nol maka hasilnya adalah bilangan bulat itu sendiri. Karena dalam hal ini angka nol merupakan suatu unsur identitas, maksudnya adalah bila ditambah dengan suatu bilangan atau bila suatu bilangan ditambah dengan bilangan yang dimaksud maka hasilnya tidak berubah atau bilangan itu sendiri. Atau secara sistematis dapat ditulis sebagai berikut: Untuk setiap bilangan bulat yang dijumlahkan dengan nol (unsur identitas) selalu berlaku; a+0= a, atau 0+b=b
Contoh: -3 + 0 = -3,
0+5=5
5.) Sifat invers penjumlahan (lawan suatu bilangan) Yaitu semua bilangan bulat kecuali nol dapat dipasangkan dengan bilangan bulat yang lain sedemikian sehingga jumlah pasangan itu adalah nol. Bilangan nol tidak termasuk karena nol pasangannya adalah nol itu sendiri. Dan setiap anggota pasangan dari bilangan itu disebut invers atau lawan dari anggota yang lain dalam pasangannya. Misalnya; Lawan dari 1 adalah -1, atau -3 lawannya adalah 3
14
Lawan dari 2 adalah -2, atau -2 lawannya adalah 2 Lawan dari 3 adalah -3, atau -1 lawannya adalah 1. Jadi, setiap bilangan bulat memiliki lawan atau invers aditif(tambah), dan jika dijumlahkan dengan lawan bilangannya itu maka akan menghasilkan bilangan nol. Atau secara matematis dapat ditulis sebagai berikut: Setiap bilangan bulat a mempunyai invers aditif –a, sehingga berlaku: a + -a = 0 atau, -a + a = 0 Contoh: 2 + -2 = 0, →-2 adalah lawan dari 2 -4 + 4 = 0, → 4 adalah lawan dari -4
Catatan: Perlu diperhatikan bahwa setiap bilangan a berkorespondensi dengan invers tambahnya ( -a ), dan lawan (invers tambah) dari suatu bilangan bulat positif adalah bilangan bulat negatif, dan lawan dari suatu bilangan bulat negatif adalah bilangan bulat positif. Seperti yang tertera pada contoh diatas. b. Operasi pengurangan. Pengurangan adalah kebalikan dari penjumlahan, biasanya hasilnya akan lebih sedikit dari jumlah kumpulan benda yang dikurangi. Pengurangan bilangan bulat dapat diibaratkan sebagai penambahan dengan lawan bilangan pengurangnya11. Pada operasi pengurangan ini hanya mempunyai satu sifat, yakni sifat tertutup karena hasil pengurangan dua buah bilangan bulat tetap menghasilkan bilangan bulat juga12. Contoh: 7 – 4 = 3,
dan
5 – (-2) = 7
Keterangan:
Lambang bilangan 7, 4, dan 3 merupakan sama-sama bilangan bulat.
Lambang bilangan 5, -2, dan 7 merupakan sama-sama bilangan bulat.
Jadi, terbukti bahwa pada pengurangan berlaku sifat tertutup.
11 12
Tatang, Op.Cit, h.17. Heruman, Op.Cit, h.16.
15
Untuk mengenalkan konsep operasi hitung pada sistem bilangan bulat itu sendiri dapat dilakukan melalui 3 tahap, yaitu13: (1) tahap pengenalan konsep secara konkret, (2) Tahap pengenalan konsep secara semi konkret atau semi abstrak, (3) Tahap pengenalan konsep secara abstrak. Pada penelitian ini digunakan tahap yang pertama karena taraf berfikir anak usia SD masih dari konkret dulu. Dalam tahap pertama ini ada 2 model peragaan yang dapat dikembangkan, yaitu yang menggunakan pendekatan himpunan, sedang model yang kedua menggunakan pendekatan hukum kekekalan panjang (yaitu menggunakan alat peraga balok garis bilangan atau pita garis bilangan atau tangga garis bilangan)14. Dan yang akan peneliti gunakan adalah model yang pertama yaitu peragaan dengan menggunakan pendekatan himpunan. Alat peraga disini peneliti buat sedemikian rupa agar bisa dengan jelas dan mudah dipakai oleh siswa.
4. Metode Demonstrasi Metode Demonstrasi adalah metode penyajian pelajaran dengan memperagakan dan mempertunjukkan kepada siswa tentang suatu proses, situasi, atau benda tertentu, baik sebenarnya atau hanya sekedar tiruan15. Metode ini dapat menyajikan bahan pelajaran secara lebih konkret, namun dalam pembelajarannya tidak terlepas dari penjelasan secara lisan oleh guru. a. Kelebihan metode demonstrasi 1.) Dapat menghindari terjadinya verbalisme, sebab siswa secara
langsung memperhatikan
materi pelajaran yang dijelaskan. 2.) Proses pembelajaran lebih menarik, sebab siswa tak hanya mendengar, tetapi juga melihat peristiwa yang terjadi 3.) Siswa akan memiliki kesempatan untuk membandingkan antara teori dan kenyataan dengan pengamatan langsung.
b. Kelemahan metode demonstrasi
13
Gatot Muhsetyo, Op.Cit, h.3.10 Ibid, h.3.11. 15 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta: Kencana, 2010), h.152. 14
16
1.) Memerlukan persiapan yang lebih matang, sebab tanpa persiapan yang memadai demonstrasi bisa gagal sehingga dapat menyebabkan metode ini tidak efektif lagi. 2.) Memerlukan peralatan, bahan-bahan, dan tempat yang memadai, yang berarti penggunaan metode ini memerlukan pembiayaan yang lebih mahal dibandingkan dengan ceramah. 3.) Memerlukan kemampuan dan keterampilan guru yang khusus, sehingga guru dituntut untuk bekerja lebih profesional. Disamping itu juga demonstrasi juga memerlukan kemauan dan motivasi guru yang bagus untuk keberhasilan proses pembelajaran siswa. c. Langkah-langkah Menggunakan metode demonstrasi16 1.) Tahap Persiapan Pada tahap persiapan ada beberapa hal yang harus dilakukan: 1.1)
Rumuskan tujuan yang harus dicapai oleh siswa setelah proses demonstrasi berakhir
1.2)
Persiapkan garis besar langkah-langkah demonstrasi yang akan dilakukan.
1.3)
Lakukan uji coba demonstrasi
2.) Tahap Pelaksanaan 2.1) Langkah pembukaan Sebelum demonstrasi dilakukan ada beberapa hal yang harus diperhatikan, diantaranya: 2.1.1 Aturlah tempat duduk yang memungkinkan semua siswa dapat memperhatikan dengan jelas apa yang didemonstrasikan 2.1.2 Kemukakan tujuan apa yang harus dicapai oleh siswa 2.1.3 Kemukakan tugas-tugas apa yang harus dilakukan oleh siswa. 2.2) Langkah pelaksanaan demonstrasi 2.2.1. Mulailah demonstrasi dengan kegiatan-kegiatan yang merangsang siswa untuk berpikir. 2.2.2. Ciptakan suasana yang menyejukkan dengan menghindari suasana yang menegangkan 2.2.3. Yakinkan bahwa semua siswa mengikuti jalannya demonstrasi dengan memeperhatikan reaksi seluruh siswa 2.2.4. Berikan kesempatan kepada siswa untuk secara aktif memikirkan lebih lanjut sesuai dengan apa yang dilihat dari proses demonstrasi itu. 16
Ibid, h. 153
17
2.3.) Langkah mengakhiri Demonstrasi Apabila demonstrasi selesai dilakukan, proses pembelajaran perlu diakhiri dengan memberikan tugas-tugas tertentu yang ada kaitannya dengan pelaksanaan demonstrasi dan proses pencapaian tujuan pembelajaran. Hal ini diperlukan untuk meyakinkan apakah siswa memahami proses demonstrasi tersebut atau tidak. Selain memberikan tugas yang reelevan, ada baiknya guru dan siswa melakukan evaluasi bersama tentang jalannya proses demonstrasi itu untuk perbaikan salanjutnya.
5. Alat Peraga ( Media Pembelajaran) a. Pengertian Alat Peraga Alat Peraga merupakan sebuah alat/benda yang digunakan untuk membantu guru dalam penyampaian materi kepada siswa, sehingga siswa lebih fokus dalam menerima pelajaran. Menurut Sudjana (2009), alat peraga adalah sebuah alat yang dapat diserap oleh mata dan telinga dengan tujuan membantu guru agar proses belajar mengajar siswa lebih efektif dan efisien17.Pembelajaran menggunakan alat peraga berarti mengoptimalkan fungsi seluruh panca indra siswa untuk meningkatkan efektivitas siswa belajar dengan cara mendengar, melihat, meraba, dan menggunakan pikirannya secara logis dan realistis. Pelajaran tidak sekedar menerawang pada wilayah abstrak, melainkan sebagai proses empirik yang konkrit dan realistik serta menjadi bagian dari hidup yang tidak mudah dilupakan. Alat Peraga sangat diperlukan dalam memberikan pembelajaran untuk dapat memahaminya dengan lebih jelas. Namun alat peraga bukanlah pengganti pelajaran lisan atau tulisan, tetapi sebagai pelengkap dari pembantu agar pelajaran dapat bertahan lama dalam ingatan peserta didik dan mudah untuk di utarakan pada saat nanti ketika diperlukan. Adapun beberapa contoh alat peraga yang dapat digunakan dalam mengajar yaitu: a.
Gambar Gambar adalah suatu bentuk alat peraga yang nampaknya saling dikenal dan saling
dipakai, karena gambar disenangi oleh anak berbagai unur, diperoleh dalam keadaan siap pakai, dan tidak mengita waktu persiapan. b. 17
Peta
File:///:E./Pengertian dan Tujuan Alat peraga Pendidikan_Fairuz El Said.htm
18
Peta bisa menolong mereka mempelajari bentuk dan letak negara-negara serta kota-kota yang disebut Al-kitab.Salah satu yang harus diperhatikan, penggunaan peta sebagai alat peraga hanya cocok bagi anak besar/kelas besar. c.
Papan tulis Peranan papan tulis tidak kalah pentingnya sebagai sarana mengajar.Papan tulis dapat
dirima dimana-mana sebagai alat peraga yang efektif.Tidak perlu menjadi seorang seniman untuk memakai papan tulis. Kalimat yang pendek, beberapa gambaran orang yang sederhana sekali, sebuah diagram, atau empat persegi panjang dapat menggambarkan orang, kota atau kejadian. d.
Boks pasir Anak kelas kecil dan kelas tengah sangat menggemari peragaan yang menggunakan boks
pasir. Boks pasir dapat diciptakan “peta” bagi mereka khususnya bagi kelas tengah karena pada umur tersebut mereka sudah mengetahui jarak dari desa ke desa. (Pepak.sabda.org.and omtions.blogspot.com) Selain alat peraga yang disebutkan di atas, media mengajar yang paling dikenal di dalam pelayanan anak sering disebut dengan istilah singkat, alat peraga berbentuk fleschard, wayang, boneka jari, rumah palestina dan sebagainya. Adapun alat peraga yang dipakai dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan alat peraga manipulasi, dimana peneliti buat dari kertas warna yang di bentuk menjadi setengah lingkaran warna biru untuk melambangkan bilangan positif, dan setengah lingkaran warna kuning untuk melambangkan bilangan negatif, dan jika kedua setengah lingkaran tersebut digabungkan akan menjadi satu buah lingkaran penuh dan mempunyai nilai nol. Hal ini diharapkan dapat memudahkan siswa dalam melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat melalui metode demonstrasi.
b. Kelebihan dan Kekurangan penggunaan alat peraga 1. Kelebihan alat peraga: 1.) Menumbuhkan minat belajar siswa karena pelajaran menjadi lebih menarik 2.) Memperjelas makna bahan pelajaran sehingga siswa lebih mudah memahaminya 3.) Metode mengajar akan lebih bervariasi sehingga siswa tidak akan mudah bosan
19
4.)Membuat lebih aktif melakukan kegiatan belajar seperti :mengamati, melakukan dan mendemonstrasikan.
2. Kekurangan alat peraga yaitu: 1.) Mengajar dengan memakai alat peraga lebih banyak menuntuk guru. 2.) Banyak waktu yang diperlukan untuk persiapan 3.) Perlu kesediaan berkorban secara materiil c. Karakteristik Media Pembelajaran (Alat peraga)18 1.) Suatu benda yang dapat dilihat, didengar atau diraba dengan panca indra 2.) Terdapat makna pesan yang akan disampaikan kepada peserta didik 3.) Digunakan dalam rangka komunikasi dan interaksi guru dan siswa dalam proses pembelajaran 4.) Dapat digunakan secara massa, baik kelompok atau perorangan 5.) Dapat tahan lama, bentuk dan warnanya menarik
d. Fungsi Alat Peraga a.) Membangkitkan minat siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. b.) Menyajikan materi ke dalam bentuk yang lebih konkrit, siswa pada tingkat yang lebih rendah akan lebih memahami dan mengerti apa yang diajarkan. c.) Memungkinkan konsep-konsep abstrak yang disajikan dalam bentuk konkrit d.) Sebagai alat bantu untuk mewujudkan situasi belajar mengajar yang efektif. e.) Salah satu unsur yang harus dikembangkan oleh guru karena mrupakan bagian yang integral dari situasi mengajar e. Kegunaan media pendidikan ( Alat Peraga) dalam proses Pendidikan19 a.) Memperjelas penyajian pesan agar tidak bersifat verbalistis b.) Mengatasi keterbatasan ruang dan waktu c.) Dapat mengatasi sikap pasif peserta didik
18 19
Syarif hidayat, Teori dan Prinsip Pendidikan, (Jakarta:Pustaka Mandiri, 2013), h.115. Arief S. Sadiman, dkk, Media Pendidikan, (Jakarta:Rajawali pers, 2010), h.17.
20
d.) Dapat mempersamakan persepsi dan pengalaman
B. Hasil Penelitian yang relevan Untuk mendukung penelitian ini, peneliti menemukan beberapa kajian hasil penelitian yang sesuai dengan apa yang akan peneliti lakukan diantaranya yaitu: a.) Andri Setiawan ( 104017000540) dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh strategi berhitung (Different Strategies) terhadap hasil belajar matematika siswa pada materi operasi bilangan bulat. Dilaksanakan di SDIT Cordova Pondok Jati, Tangerang. Memberikan kesimpulan bahwa20: 1. Secara deskriptif perbandingan hasil balajar matematika kelas eksperimen relatif lebih baik dibandingkan dengan hasil belajar kelas kontrol, terlihat pada nilai rata-rata kelas eksperimen yaitu sebesar 75,67 dan kelas kontrol 72,05. 2. Pengujian dengan uji t menunjukkan bahwa hasil belajar kelas eksperimen tidak secara nyata terbukti lebih baik dibandingkan dengan kelaas kontrol. Kesimpulan uji diperoleh dengan membandingkan t
hit
=0,6071 terhadap t
tab=
1,6896 pada taraf signifikan α = 5%. Maka
kesimpulannya bahwa Ho diterima, yaitu Strategi berhitung tidak lebih baik daripada algoritma tradisional, atau tidak terdapat pengaruh penggunaan Strategi berhitung terhadap hasil belajar siswa. b.) Rida Rindjani (104017000522) dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh metode problem posing terhadap pemahaman konsep matematika siswa. Dilaksanakan di SMPN 3 Tangerang, memberikan kesimpulan bahwa21: 1. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh rata-rata pemahaman konsep siswa pada kelas eksperimen 64,9 dan kelas kontrol 46,5. 2. Pengujian hipotesis dengan uji t, diperoleh t
hit
> t
tab.
Maka Ho ditolak. Dengan begitu
terbukti bahwa terdapat perbedaan yang signifikan dalam pemahaman konsep matematika, karena ternyata kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol. c.) Muhamad Arifin (102017023946) dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh penerapan 20
Andri Setiawan, Skripsi: Pengaruh Strategi Berhitung (Different Strategis) terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa pada Materi Operasi Bilangan Bulat, (Jakarta:FITK UIN, 2007). 21 Rida Rindjani, Skripsi: Pengaruh Metode Problem Posing terhadap Pemahaman Konsep Matematika Siswa, (Jakarta:FITK UIN, 2007).
21
strategi pembelajaran silent demonstration terhadap hasil belajar matematika siswa” yang dilaksanakan di MTs N 6 Jakarta Timur, memberikan kesimpulan bahwa22: 1. Hasil belajar kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol.α= 5% dengan dk=58. t
tab=1,67
dan t
hit
= 2,23. Dengan demikian maka Ho ditolak. Hasil 5% lebih baik, jadi ada
pengaruh positif terhadap hasil belajar. 2. Hasil penelitian terbukti mampu menjadikan pembelajaran di kelas menjadi lebih aktif, lebih kreatif, dinamis, membangkitkan minat belajar dan terutama membuat siswa lebih perhatian atau konsentrasi. Selain itu dapat melatih keberanian siswa untuk mengemukakan pendapat, memberikan kesempatan untuk tampil di depan kelas, menghargai apresiasi mereka terhadap pembelajaran dan memperhatikan tingkaat pemahaman dan tingkat kejenuhan siswa
C. Hipotesis Tindakan Berdasarkan rumusan masalah yang ada maka hipotesis tindakannya adalah: Dengan penggunaan metode demonstrasi dapat meningkatkan pemahaman siswa pada operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat.
22
Muhamad Arifin, Skripsi: Pengaruh Penerapan Strategi Pembelajaran Silent Demonstration terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa, (Jakarta:FITK UIN, 2006).
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di MI Sirojul Athfal Bekasi, pada siswa kelas IV sebanyak 9 siswa yang berlokasi di jalan Kp. Setu Raya Kelurahan Bintara Jaya, kecamatan Bekasi Barat, kota Bekasi. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester II tahun pelajaran 2012/2013 yakni pada bulan Maret sampai dengan bulan Mei 2013. Adapun jadwal penelitian sebagaimana terlihat dalam tabel berikut:
Tabel 3.1. Jadwal Pelaksanaan Tindakan
Bulan No
Kegiatan
Maret
1.
Persiapan dan perencanaan
2.
Observasi lapangan
3.
Pelaksanaan tindakan
4.
Analisis data
5.
Laporan hasil penelitian
April
Mei
Juni
B. Metode Penelitian dan Rancangan Siklus Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research). Yakni sebuah penelitian tindakan yang dilakukan oleh seorang pendidik dalam masalah kegiatan keseharian yang ditemui dalam proses pembelajaran di kelas. Menurut Carr dan Kemmis (Wijaya
22
23
Kusuma dan Dedi Dwitagama, 2009)1, bahwa Penelitian tindakan kelas (PTK) adalah suatu bentuk penelitian refleksi diri ( self reflective) yang dilakukan oleh para partisipan dalam situasi sosial untuk memperbaiki rasionalitas dan kebenaran tentang: Praktik-praktik sosial atau pendidikan yang dilakukan sendiri Pengertian mengenai praktik-praktik tersebut Situasi-situasi dimana praktik-praktik tersebut dilaksanakan. Sebelum melakukan penelitian tindakan tersebut, sekiranya peneliti harus memahami prinsip-prinsip dalam penelitian tindakan, salah satu diantaranya yaitu adanya kesadaran untuk memperbaiki kinerja dan yang dikenai tindakan merupakan masalah yang ada dalam situasi keseharian dalam proses pembelajaran2. Karena pada dasarnya penelitian tindakan kelas merupakan salah satu jenis penelitian yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan efisiensi praktik pembelajaran yang dilakukan oleh seorang guru dengan cara merencanakan, melaksanakan, merefleksikan tindakan secara kolaboratif sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa, atau masalah yang tengah dihadapi oleh guru didalam kelasnya3. Karena esensi dari Penelitian tindakan kelas ini adalah terletak pada adanya tindakan dalam situasi yang mendesak (harus segera diatasi) untuk memperbaiki atau meningkatkan praktik pembelajaran serta mampu memberi solusi pada masalah yang ada baik secara perorangan atau kelompok. Dalam penelitian ini diupayakan untuk meningkatkan pemahaman siswa pada operasi penjumlahan dan pengurangn bilangan bulat di MI Sirojul Athfal Bekasi. Jadi, penelitian ini lebih menekankan pada proses atau tindakan peneltian, oleh karena itu berhasil atau tidaknya penelitian dapat dilihat dari proses tindakan penelitian. Dalam hal ini peneliti harus mempersiapkan segala sesuatu yang menjadi pendukung sebuah proses pembelajaran agar penelitian dapat berjalan dengan lancar sehingga penelitian tersebut dapat dikatakan berhasil.
1
Wijaya Kusumah dan Dedi Dwitagama, Mengenal Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta:PT. Malta Printindo, 2009), h.8. 2 Suharsimi Arikunto, dkk, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta:Bumi Aksara, 2012), h.6. 3 Op. Cit, h.9.
24
Desain intervensi tindakan atau rancangan siklus penelitian ini akan menggunakan model Kemmis dan Mc. Taggart. Adapun prosedur kerja dalam penelitian menurut Kemmis dan Mc. Taggart, pada dasarnya merupakan pengembangan dari konsep dasar yang diperkenalkan oleh Kurt Lewin yang meliputi perencanaan (planning), tindakan (acting), pengamatan (obseving) dan refleksi (reflection), dan seterusnya sampai terselesaikan refleksi dan rencana tindakan berikutnya. Hanya saja komponen acting(tindakan) dengan pengamatan (observing) dijadikan satu kesatuan, karena keduanya harus dilakukan dalam waktu yang bersamaan, yaitu ketika tindakan dilaksanakan maka begitu pula dengan observasi pun harus dilaksanakan juga4. Untuk lebih jelasnya bagan model penelitian tindakan kelas (PTK) menurut Kemmis dan Mc. Taggart disajikan sebagai berikut5:
Gambar 3.1. Model PTK menurut Kemmis dan Mc. Taggart
Adapun rancangan dari setiap aspek pokok yang akan menjadi gambaran dari proses penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Perencanaan a. Mengidentifikasi masalah yang di temui dalam pembelajaran di kelas, khususnya pada mata pelajaran matematika. b. Data yang telah di identifikasi, kemudian di analisis berdasarkan survei di lapangan dan di simpulkan 4 5
Op.Cit, h.20 Op.Cit, h.21
25
c. Merencanakan tindakan yang lebih tepat berdasarkan akar masalah yang paling dan harus segera diselesaikan secepatnya dengan menyiapkan RPP ( Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) dan instrumen penelitian berupa pedoman pemantau tindakan aktifitas guru, lembar kerja siswa serta catatan lapangan yang disusun bersama kolaborator. 2. Pelaksanaan Dalam pelaksanaan tindakan, peneliti melakukan kolaborasi dengan observer untuk memantau jalannya proses kegiatan pembelajaran. Pada tahap ini rancangan pembelajaran yang telah disusun dan didiskusikan pada tahapan perencanaan itu dilaksanakan. 3. Observasi Pada tahap ini observer melakukan monitoring terhadap tindakan yang dilaksanakan oleh peneliti, situasi kelas dan aktifitas siswa dan guru dengan berpedoman pada instrumen pemantau tindakan yang telah disiapkan. Selain itu peneliti dan observer juga mencatat segala hal yang terjadi dan diperlukan selama pelaksanaan tindakan berlangsung. 4.
Refleksi Pada tahapan refleksi ini, data-data yang telah diperoleh pada saat observasi
tersebut dikumpulkan kemudian dianalisis secara menyeluruh. Setelah data tersbut dianalisis baru diadakan evaluasi dengan tujuan untuk menyempurnakan tindakan berikutnya dan memperbaiki tindakan pada kegiatan sebelumnya. Setelah melakukan analisis dan refleksi pada siklus I,akan dilanjutkan lagi pada penelitian siklus II. Jika hasil pembelajaran pada siklus II telah menunjukkan bahwa indikator keberhasilan telah tercapai maka penelitian dihentikan. Namun apabila indikator keberhasilan belum tercapai, maka dilanjutkan penelitian pada siklus III dengan mengacu pada hasil refleksi siklus II. C. Subyek Penelitian Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV MI Sirojul Athfal Bekasi yang hanya berjumlah 9 siswa. Partisipan dalam penelitian ini adalah Kepala MI Sirojul Athfal Bekasi dan rekan sejawat yang merupakan guru MI Sirojul Athfal
26
Bekasi, sebagai observer yang secara kolaboratif membantu melakukan penelitian dan pengamatan.
D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian Peran peneliti dalam penelitian ini adalah sebagai pemimpin perencanaan pelaksanaan tindakan, sekaligus pembuat laporan. Sebagai pemimpin perencanaan tindakan dalam penelitian ini, maka pada pra penelitian peneliti melakukan pengamatan terhadap proses kegiatan pembelajaran matematika di kelas IV MI Sirojul Athfal Bekasi. Berdasarkan hasil pengamatan proses dan hasil belajar ini akan diperoleh data tentang kondisi awal siswa yang akan menjadi dasar bagi penelitian unuk membuat rencana siklus pertama. Rencana ini merupakan hasil diskusi dan refleksi antar peneliti dan kolaborator berdasarkan catatan lapangan yang dibuat. Adapun posisi peneliti dalam penelitian tersebut sebagai peneliti utama dalam penelitian. Artinya keikutsertaan peneliti dikategorikan pada peran aktif dalam pelaksanaan pembelajaran atau tindakan.Disini peneliti langsung melakukan kegiatan pembelajaran dan berusaha sebanyak mungkin mengumpulkan data yang sesuai dengan fokus masalah yang diteliti. Dengan keterlibatan langsung dalam proses pembelajaran atau penelitian diharapkan data yang diperoleh lebih akurat dan terarah.
E. Tahapan Intervensi tindakan Penelitian tindakan ini menggunakan penelitian tindakan kelas yang diawali dengan pra penelitian (survei penelitian) dan dilanjutkan dengan tindakan melalui beberapa siklus. Mengingat penelitian ini dibatasi oleh ruang dan waktu maka dalam penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus dan tiap siklus terdiri dari beberapa tahapan, yaitu: (a) Perencanaan, (b) Pelaksanaan tindakan, (c) Pengamatan dan (d) refleksi. Adapun uraian tahapan penelitian adalah sebagai berikut: 1. Pra penelitian
27
1.1)
Peneliti meminta izin ke pihak sekolah untuk mengadakan penelitian tindakan kelas dengan memberikan surat izin penelitian.
1.2)
Mengumpulkan data awal tentang kegiatan pembelajaran siswa di kelas dengan melakukan wawancara pada guru bidang studi dan siswa.
1.3)
Setelah mengadakan tinjauan ternyata ditemukan beberapa masalah yaang salah satunya adalah penggunaan metode yang kurang tepat dalam pembelajaran, sehingga berpengaruh dalam pemahaman siswa akan materi yang diajarkan, untuk itu peneliti akan mencoba menggunakan metode demonstrasi dalam upaya meningkatkan pemahaman siswa akan operasi penjumlahan dan pengurangan pada materi bilangan bulat.
2. Siklus I a. Tahap Perencanaan (planning) Berdasarkan permasalahan yang diperoleh, maka peneliti merencanakan skenario pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum dan tingkat kemampuan awal siswa berdasarkan hasil kesepakatan bersama dengan observer untuk menyusun skenario pembelajaran. Adapun skenario pembelajarannya sebagai berikut: a.) Menyiapkan rencana pembelajaran (RPP) yang sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. b.) Merancang LKS yang akan digunakan dalam proses pengamatan lapangan saat siswa mengikuti kegiatan pembelajaran c.) Menyiapkan alat dan bahan yang perlukan saat berlangsungnya pembelajaran d.) Merencanakan strategi yang tepat agar dapat menunjang keberhasilan kegiatan pembelajaran e.) Menyiapkan format instrumen pengamatan dan instrumen penilaian f.) Menyiapkan soal latihan pada tiap-tiap pertemuan
b. Tahap Pelaksanaan/ tindakan (acting) Pertemuan pertama
28
Pada tahap ini peneliti melakukan tanya jawab dengan siswa tentang bilangan bulat serta mengenalkan alat peraga manik-manik untuk menyelesaikan soal penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat negatif. Kemudian menjelaskan cara penggunaan alat peraga tersebut kepada siswa dengan warna biru sebagai lambang positif (+1) dan kuning sebagai lambang negatif (-1), dan jika keduanya disatukan maka bernilai nol (0). setelah itu meminta siswa mendemonstrasikan dan menebak nilai lambang bilangan yanga dibentuk. Pertemuan kedua Pada tahap ini peneliti mendemonstrasikan langkah-langkah penggunaan alat peraga manik-manik dalam menyelesaikan soal penjumlahan bilangan bulat negatif, kemudian membagi siswa dalam 2 kelompok untuk mengerjakan soal lks. Pertemuan ketiga Pada tahap ini peneliti mendemonstrasikan langkah – langkah penggunaan alat peraga manik-manik dalam menyelesaikan soal pengurangan bilangan bulat negatif. Kemudian memberikan beberapa soal pengurangan untuk dikerjakan dengan cara mendemonstrasikannya dan menuliskan hasilnya pada lembar kerja masing-masing. Pertemuan keempat Pada tahap ini peneliti mengadakan tes ahir siklus I dengan memberikan soal untuk dikerjakan siswa yang terdiri dari 6 soal essay. c. Tahap pengamatan / observasi Pada tahap ini yang lebih berperan adalah observer, yang mengamati jalannya pelaksanaan tindakan dengan menggunakan metode demonstrasi dan alat peraga manik-manik selama proses kegiatan pembelajaran berlangsung yang berpedoman pada lembar observasi yang telah disiapkan serta catatan lapangan.
d. Tahap analisis dan refleksi Pada tahap ini peneliti dan observer melakukan analisis terhadap hasil pengamatan untuk seluruh rangkaian kegiatan pembelajaran pada siklus I,dan jika
29
nilai rata-rata siswa belum mencapai KKM, maka penelitian tindakan akan dilanjutkan ke siklus II.
3. Siklus II Tahap Perencanaan (planning) Pada tahap ini peneliti mempersiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang telah diperbaiki sesuai dengan kekurangan dan kelebihan pada siklus I. Disamping itu peneliti juga menyiapkan lembar observasi kegiatan guru dan siswa, dan lembar kerja siswa. Tahap pelaksanaan / tindakan a.) Pertemuan pertama Pada tahap ini peneliti menjelaskan ulang tentang langkah-langkah yang digunakan dalam menyelesaikan soal penjumlahan bilangan bulat negatif dengan alat peraga manik-manik. Kemudian meminta siswa maju satu persatu untuk mencoba mendemonstrasikan soal yang diberikan. b.) Pertemuan kedua Pada tahap ini peneliti menjelaskan ulang langkah-langkah yang digunakan dalam menyelesaikan soal pengurangan bilangan bulat negatif dengan alat peraga manik-manik, kemudian meminta siswa maju satu persatu untuk mencoba mendemonstrasikan soal yang diberikan. c.) Pertemuan ketiga Pada tahap ini peneliti mengadakan tes akhir siklus II dengan memberikan soal sebanyak 6 soal essay. Tahap pengamatan / observasi Pada tahap ini yang lebih berperan adalah observer, yang mengamati jalannya pelaksanaan tindakan dengan menggunakan metode demonstrasi dan alat peraga manik-manik selama proses kegiatan pembelajaran berlangsung yang berpedoman pada lembar observasi yang telah disiapkan serta catatan lapangan. Tahap analisis dan refleksi Pada tahap ini peneliti dan observer melakukan analisis terhadap hasil pengamatan untuk seluruh rangkaian kegiatan pembelajaran pada siklus II,jika
30
nilai rata-rata dan pemahaman siswa belum mencapai KKM, maka penelitian tindakan akan dilanjutkan ke siklus III dan seterusnya.
F. Hasil Intervensi yang diharapkan Hasil intervensi tindakan yang diharapkan dalam penelitian ini ditujukan pada keberhasilan penggunaan metode demonstrasi dalam meningkatkan pemahaman siswa pada operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat negatif. Keberhasilan yang diharapkan dapat pula diamati melalui dua pengamatan, yaitu aspek proses dan aspek hasil pembelajaran. Melalui aspek proses, keberhasilan yang diharapkan dapat dilihat jika telah tercapainya tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan, metode yang digunakan telah sesuai dengan materi pembelajaran dan rencana-rencana kegiatan yang telah dibuat dapat dilaksanakan dengan baik. Aspek proses ini dapat diamati dari hasil pengisisan lembar pengamatan yang dilakukan oleh observer. Melalui aspek hasil, keberhasilan yang diharapkan terjadi apabila pada tiap siklus
menunjukkan
peningkatan kemampuan pemahaman siswa
dalam
menyelesaikan soal tentang bilangan bulat negatif, khususnya pada operasi penjumlahan dan pengurangan. Jika nilai rata-rata siswa belum mencapai skor perolehan rata-rata minimal 70, maka penelitian dilanjutkan ke siklus berikutnya. Dan penelitian dianggap berhasil jika nilai rata – rata dan pemahaman siswa mencapai 70 atau lebih.
G. Data dan Sumber Data 1. Data Penelitian Sebagaimana telah dikemukakan diatas bahwa penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di kelas dengan menggunakan metode demonstrasi yang bertujuan untuk mengetahui peningkatan pemahaman siswa pada operasi penjumlahan daan pengurangan bilangan bulat negatif. Oleh karena itu data yang dikumpulkan ada 2 jenis data yaitu data kualitatif dan data kuantitatif.
31
Data kualitatif berupa data pemantauan tindakan (action) yaitu data yang diperoleh untuk mengontrol kesesuaian antara pelaksanaan tindakan dengan rencana yang dibuat sebelumnya.Adapun data kualitatif ini diperoleh dari lembar pengamatan aktifitas guru dan siswa selama pelaksanaan tindakan. Data kuantitatif, yakni berupa data tentang skor yang diperoleh siswa dari suatu tes pengukuran pemahaman setelah memperoleh tindakan yang diberikan. Sumber Data Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah hasil pengamatan kegiatan belajar siswa selama diberi tindakan dan hasil tes pemahaman siswa kelas IV mengenai materi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat negatif.
H. Instrumen Pengumpulan Data Instrumen pengumpul data yang dipergunakan untuk mendapat data dalam penelitian ini ada dua jenis, yaitu: 1. Instrumen tes Teknik tes dalam penelitian ini di maksudkan untuk mengukur berapa besar peningkatan pemahaman siswa setelah diberi tindakan. Tes itu sendiri merupakan salah satu kegiatan pengukuran, dimana didalamnya bisa berupa pertanyaan, pernyataan atau serangkaian tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik. bentuk tes yang akan digunakan dalam penelitian ini berupa tes tertulis, untuk mengukur pemahaman siswa dalam materi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat.dalam hal ini peneliti menyiapkan 6 buah soal essay yang harus diselesaikan oleh peserta didik.
32
Tabel 3.2 Kisi-kisi instrumen penelitian Pemahaman siswa dalam operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat negatif No
Kompetensi
Materi
indikator
dasar 1.
Menjumlahkan
Bilangan
Menjelaskan
dan
bulat negatif
penggunaan
mengurangkan
bilangan bulat
bilangan bulat
negatif
2.
Penjumlahan
Menyimpulkan
dan
konsep
pengurangan
penjumlahan dan
Indikator
Jumlah
Pemahaman
soal
interpretasi
2
translasi
2
ekstrapolasi
2
bilangan bulat pengurangan negatif
bilangan bulat negatif
3.
Operasi
Melakukan operasi
hitung
hitung campuran
campuran Jumlah
6
Keterangan : C1 = Pengetahuan C2 = Pemahaman C3 = Penerapam
2. Instrumen non tes Teknik non tes
ini digunakan untuk menjaring data pemantau tindakan
(action) yaitu data pengamatan proses pembelajaran di kelas selama diberi tindakan.instrumen ini terdiri dari lembar observasi aktifitas guru yang terdiri dari 11 butir pernyataan dan aktifitas siswa sebanyak 7 butir pernyataan, serta lembar catatan lapangan dan foto dokumentasi.
33
Adapun format instrumenya adalah sebagai berikut: Lembar observasi aktifitas guru Tabel 3.3 lembar observasi aktifitas guru No
Aspek yang dinilai / aktifitas guru
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.
Merumuskan tujuan pembelajaran Mengkondisikan kelas dan tempat duduk siswa Memotivasi siswa dalam belajar Menyampaikan langkah-langkah kegiatan yang akan dilakukan Menguasai materi pelajaran Melakukan kegiatan yang dapat merangsang pengetahuan siswa Membimbing dan memonitor siswa dalam belajar penggunaan media / alat peraga Memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya Memberikan tugas latihan Mengadakan evaluasi Jumlah Skor Nilai Maksimum
1
Penilaian 2 3 4
Lembar observasi aktifitas siswa Tabel 3.4 lembar observasi aktifitas siswa No
Aspek yang Dinilai / Aktifitas Siswa
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Berani bertanya dan menjawab pertanyaan Memahami penggunaan alat peraga manik-manik Membentuk bilangan dengan alat peraga Melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan dengan alat peraga Melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan tanpa alat peraga Mengerjakan soal-soal yang diberikan Menuliskan peragaan demonstrasi dalam kallimat matematika Jumlah Skor Nilai Maksimum
Penilaian 1 2 3 4
Catatan Lapangan Adalah sebuah catatan yang dibuat oleh peneliti atau observer selama pelaksanaan tindakan berlangsung, baik itu berupa kekurangan yang perlu diperbaiki atau kelebihan yang perlu dipertahankan.
34
Dokumentasi foto kegiatan Yaitu foto – foto kegiatan guru dan siswa ketika pelaksanaan tindakan berlangsung.
I. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan mengamati proses kegiatan belajar di kelas baik itu berupa aktifitas siswa dan guru, situasi atau kejadian selama proses pemberian tindakan berlangsung. Hal tersebut dilakukan untuk memperoleh jawaban atas penelitian yang sedang dilakukan. Secara rinci teknkik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah: 1. Pemahaman siswa akan operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat negatif diperoleh dari tes hasil pembelajaran, baik setiap akhir pembelajaran atau akhir siklus. 2. Keterampilan guru menggunakan metode demonstrasi dalam penyampaian materi ajar dipeoleh melalui lembar pengamatan guru yang dilakukan oleh observer. 3. Kegiatan yang dilakukan siswa selama diberi tindakan diperoleh melalui lembar pengamatan siswa yang dilakukan oleh observer 4. Data suasana kegiatan pembelajaran diperoleh dengan menggunakan kamera foto. 5. Hal-hal yang belum terakomodasi dalam instrumen penelitian dicatat dengan menggunakan lembar catatan lapangan, baik yang dilakukan oleh peneliti ataupun observer.
J. Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan Dalam memeriksa kevalidan data yang diperoleh maka digunakan teknik triangulasi dan saturasi ( penjenuhan). Triangulasi adalah membandingkan persepsi sumber data/informan yang satu dengan yang lain mengenai situasi yang sama. dan saturasi adalah suatu keadaan dimana sudah tidak memperoleh data yang baru untuk diolah, yakni sudah tidak diperoleh data tambahan dan waktunya peneliti untuk mengambil sebuah keputusan berkenaan dengan data penelitian.
35
Dalam hal ini semua data yang telah terkumpul dikomunikasikan kepada para ahli dan teman sejawat untuk mengetahui apakah data tersebut sudah sesuai dan tepat dengan apa yang dibutuhkan oleh penelitian.Disamping itu untuk mengetahui apakah data-data yang dikumpulkan menunjang akan penelitian yang dilakukan atau tidak.
K. Analisis Data dan Interpretasi Data 1. Analisis Data Teknik analisis data pemahaman siswa pada operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat dalam penelitian ini menggunakan rumus rata-rata sebagai berikut:
X
= Jumlah skor yang diperoleh Banyak siswa
Teknik analisis data pemantau tindakan tentang pelaksanaan metode demonstrasi menggunakan prosentase sebagai berikut: P (%) = Skor yang diperoleh
x 100%
Skor maksimal
2. Interpretasi hasil analisis Setelah data dianalisis, maka peneliti dan kolaborator melakukan interpretasi hasil analisis.Untuk data kuantitatif berupa angka-angka pemahaman siswa disajikan dengan reduksi data, display data dan kesimpulan hasil analisis. Analisis kuantitatif
ini akan menggunakan proporsi, dimana peneliti menentukan
presentase pencapaian data antara sebelum dan sesudah diberikan tindakan. Dengan demikian peneliti dan kolaborator membandingkan presentase pencapaian dengan kriteria keberhasilan yang telah ditetapkan yaitu nilai rata-rata siswa 70. Jadi setiap siklus, diharapkan pemahaman siswa meningkat.
36
L. Pengembangan Perencanaan Tindakan Penelitian ini akan berakhir jika hasil yang diperoleh telah mancapai apa yang diharapkan atau telah mencapai KKM, yakni rata-rata siswa 70. Jika penelitian ini terbukti berhasil maka peneliti akan mengkomunikasikan dengan teman sejawat bahwa metode demonstrasi ternyata dapat meningkatkan pemahaman siswa khususnya pada operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat negatif untuk kemudian agar bersama-sama menggunakannya dalam proses pembelajaran dikelas. Namun jika ternyata penelitian ini belum mencapai apa yang diharapkan maka peneliti akan terus mencari temuan-temuan baru untuk melengkapi kekurangan yang ada serta tak luput dari bantuan teman sejawat. Setelah penelitian ini berakhir diharapkan peran serta teman-teman sejawat untuk memberi masukan dan arahan agar penelitian ini bisa lebih baik lagi.tidak cukup disini saja, peneliti akan tetap berusaha mencari kekurangan –kekurangan yang ada didalam peenlitian ini guna kemajuan penelitian selanjutnya untuk lebih mancari temuan –temuan baru dalam dunia pendidikan.
BAB IV DESKRIPSI, ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data 1. SIKLUS I Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas IV MI Sirojul Athfal Bekasi oleh peneliti yang direncanakan dalam dua siklus dengan rincian siklus I diadakan 4 kali pertemuan dan di siklus II dalam 3 kali pertemuan. Waktu yang diperlukan dalam tiap pertemuan adalah 2 x 35 menit. Pada tiap-tiap siklus dilaksanakan melalui beberapa tahapan, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. a. Perencanaan ( Planning ) Pada tahap perencanaan awal ini peneliti memulai dengan mewawancarai guru bidang study dan siswa dalam kaitannya dengan kegiatan pembelajaran matematika dikelas. Dari wawancara tersebut dapat diketahui bahwa banyak siswa yang mengeluhkan mats pelajaran matematika karena dianggap suatu pelajaran yang sulit dan bikin pusing, hal tersebut dibuktikan dengan adanya rekapan hasil nilai ulangan harian siswa yang belum mencapai KKM karena rendahnya pemahaman siswa akan konsep matematika itu sendiri. Setelah itu barn kemudian peneliti mengidentifikasi penyebab permasalahan yang timbal dalam proses kegiatan pembelajaran dikelas. Dapat diketahui bahwa salah satu penyebab dari rendahnya pemahaman siswa tersebut adalah kurangnya penggunaan metode yang tepat serta alat peraga dalam menyampaikan materi pelajaran kepada siswa.Dari permasalahan tersebut diatas, peneliti berupaya merancang suatu desain pembelajaran yang diharapkan dapat meningkatkan pemahaman siswa melalui metode demonstrasi. Perencanaan dimulai dengan menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang menggunakan metode demonstrasi, lembar kerja siswa, instrumen penelitian,serta alat peraga yang akan digunakan. Adapun materi ajar yang akan digunakan dalam penelitian adalah operasi penjumlahan dan penguranganbilangan
37
38
bulat negatif. Dengan indikator pembelajaran yang digunakan antara lain: 1) Menjelaskan pengertian bilangan bulat 2) Menentukan nilai bilanganbulat dengan alat peraga manik-manik 3) Membandingkan nilai bilangan bulat 4) Melakukan penjumlahan bilangan bulat negative 5) Menuliskan penjumlahan bilangan bulat negatif dalam kalimat matematika 6) Melakukan operasi pengurangan bilangan bulat negative 7) Menuliskan hasil pengurangan bilangan bulat negatif dalam kalimat matematika 8) Melakukan operasi hitung campuran Menjelaskan penggunaan bilangan bulat negative 9) Menyimpulkan konsep penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat negative 10) Melakukan operasi hitung campuran
b. Pelaksanaan / Tindakan Didalam pelaksanaan tindakan, peneliti berupaya menerapkan penggunaan metode demonstrasi yang diharapkan mampu meningkatkan pemahaman siswa akan materi operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat negatif yang telah disusun dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Adapun kegiatan guru dan siswa pada proses kegiatan belajar secara rinci dalah sebagai berikut: b.1) Pertemuan pertama Pada pertemuan awal ini guru melakukan tanya jawab terlebih dahulu tentang bilangan bulat, kemudian menuliskan beberapa soal penjumlahan dan meminta siswa untuk mengerjakan secara individu, namun ternyata banyak siswa yang belum memahami langkah yang digunakan untu menyelesaikan soal tersebut, terlebih pada soal bilangan bulat negatif. Untuk itu, guru memperkenalkan sebuah alat peraga yang sudah disiapkan sebelumnya untuk menyelesaikan soal penjumlahan tersebut. Terlebih dahulu guru menjelaskan cara penggunaan alat peraga manik-manik kepada siswa, dan siswa diminta membentuk lambing
39
bilangan dengan alat peraga tersebut. Guru kembali menjelaskan bahwa alat perag tersebut dapat digunakan untuk menyelesaikan soal penjumlahan.siswa menyimak penjelasan giaru dengan seksama.
b.2) Pertemuan kedua Pada pertemuan kedua ini guru mencoba bertanya kepada siswa tentang cara membentuk bilangan dengan alat peraga tersebut. Kemudian menjelaskan langkah yang
digunakan
dalam
menyelesaikan
soal
penjumlahan
dengan
cara
mendemonstraikan di depan kelas, siswa pun memperhatikan peragaan tersent.n un sedikit sekali siswa yang berani mengungkapkan pendapat atau bertan atau bahkan menjawab pertanyaan guru, tampaknya mereka masih belum berani untuk melakukan hal itu.terbukti ketika siswa diminta maju untuk mendemonstrasikan peragaan soal penjumlahan di depan, hanya dua siswa yang berani dan ketika dipesilahkan untuk betanya, mereka hanya terdiam, tidak ada yang bertanya.
b.3) Pertemuan ketiga Guru menjelaskan tentang cara menyelesaikan soal pengurangan, caranya hampir sama dengan soal penjumlahan kemarin, namun dalam hal ini siswa dibagi menjadi 2 kelompok untuk mendiskusikan masalah yang di berikan. Siswa berusaha mengerjakannya dengan baik, namun tampak siswa masih kebingungan dengan soal pengurangan tersebut, terkadang mereka masih mengerjakannya dengan cara penjumlahan.Guru tetap membimbing siswa dalam memecahkan masalah tersebut. Setelah
selesai, siswa diminta untuk menyimpulkan.
Gurumemberi kesempatan kepada siswa unuk bertanya berkaitan dengan materi yang belum dipahami.
b.4) Pertemuan keempat Pertemuan kali ini adalah saatnya untuk melakukan tes akhir siklus, banyak siswa yang belum siap meskipun sudah diberitahu sebelumnya. Guru menanamkan rasa percaya diri pada anak agar anak yakin dengan kemampuan yang dimiliki.dengan membaca bismillah bersama-sama kemudian gum membagi
40
soallatihan kepada siswa, tidak lupa guru tetap membimbing dan mengarahkan anak agar dapat menyelesaikan soal dengan baik dan benar Setelah selesai mengerjakan, guru mempersilahkan siswa untuk bertanya berkaitan dengan soal yang diberikan kemudian guru berpesan agar tetap diulang terus dirumah, minggu depan hasilnya akann dibagikan ke siswa.
c. Hasil Pengamatan a) Lembar observasi aktifitas guru Hasil observasi aktivitas guru disajikan pada tabel dibawah ini: Tabel 4.1 Data hasil observasi aktivitas guru Kegiatan
Pertemuan ke
Jumlah skor
Persentase (%)
Aktivitas guru
I
27
61,4 %
selama tindakan
II
30
68,2%
III
34
72,3%
IV
36
81,8%
127
70,9%
yangdiamati
Rata-rata siklus
Pada
tabel
diatas
menunjulkkan
bahwa
aktivitas
guru
dan
tiap
pertemuanmengalami peningkatan,tampak jelas pada basil prosentase perolehan di tiappertemuannya dengan perolehan rata-rata sinus 70,9%, dengan itu guru sudah mulai menerapkan metode demonstrasi dengan dengan baik meskipun masih terdapat beberapa hal yang perlu diperbaiki. b. lembar observasi aktivitas siswa Pada pelaksanaan siklus I ini, sebagian siswa mulai berani menyampaikan pendapatnya. Disamping itu siswa juga mulai memiliki rasa percaya din dan tidak malu lagi untuk maju ke depan kelaatatuk. lebih jelasnya hasil observasi tentang aktivitas atau kegiatan siswa selama diberi tindakan disajikan pada tabel dibawah ini:
41
tabel 4.2 data hasil observasi aktivitas siswa siklus I Aspek yang diamati
Pertemuan ke/ nilai
No I
II
III
IV
Berani bertanya dan menjawab pertanyaan
1
2
3
3
2.
Memahami penggunaan alat peraga manik-manik
2
2
2
3
3.
Membentuk bilangan dengan alat peraga
2
3
3
4
4.
Melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan dengan alat peraga
2
2
3
3
5.
Melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan tanpa alat peraga
2
2
3
3
6.
Mengerjakan soal-soal yang diberikan
2
3
7.
Menuliskan peragaan demonstrasi dalam kallimat matematika
2
2
3
3
Jumlah skor
13
16
20
22
71,4%
78,5%
Persentase (%)
cn
1.
46,4% 57,1%
Jumlah akhir siklus
71
Rata-rata siklus
63,35%
3
Berdasarkan tabel tersebut tampak jelas bahwa aktivitas siswa pun mulai meningkat dan tiap pertemuan dengan rata-rata siklus mencapai 63,35%. hal ini menunjukkan bahwa metode demonstrasi dapat digunakan untuk menyampaikan materi tentang penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat negatif, meskipun belum mencapai skor maksimal.
42
b) Hasi l t es P em aham a n Adapun hasil tes pemahaman di akhir siklus I disajikan pada tebel berikut ini:
tabel 4.3 Data hasil tes pemahaman akhir siklus I Tahap kegiatan
Nilai rata-rata kelas siswa
Tes pemahaman akhir siklus
62
Berdasarkan tabel diatas, perolehan hasil tes akhir siklus I belum menunjukkan peningkatan pemahaman siswa karena belum mencapai ketuntasan belajar yang telah ditetapkan yakni 70. c) Catatan lapangan Catatan ini merupakan hasil observasi peneliti dan observer selama diberikannya tindakan pada kegiatan pembelajaran.catatan tersebut disajikan pada tabel berikut ini:
Tabel 4.4 data hasil catatan lapangan. Pertemuan
Catatan yang diperoleh
Keterangan
ke
I
Pada awal pertemuan siswa tampak
Hal
malu dan segan untuk bertanya terkait
selama ini siswa tidak pernah
dengan materi atau alat peraga yang
menggunakan
disiapkan. kesulitan
ini disebabkan karena
siswapun masih merasa dalam
belajar
alat dan
peraga hanya
dalam menggunakan alat menggunakan metode yang terkesan ceramah.
peraga manik-manik.
monoton,
yakni
43
Pertemuan kedua berlangsung lancar, siswa
II
Siswa masih bingung dalam
mulai menikmati pelajaran, membedakan
bentuk
namun masih terdapat beberapa siswa
(menghadap kanan atau kiri)
yang masih tampak bingung dalam
dan
menggunakan
alat peraga
manik- yang
terkadang lupa mana bernilai
positif
dan
manik. untuk itu siswapun enggan maju mana yang bernilai negatif mendemonstraikn soal penjumlahan ke III
IV
depan kelas. Pada pertemuan ini kondisi kelas Siswa masih terpaku dngan soal tampak nyaman untuk belajar, semua
penjumlahan, jadi terkadang
siswa menyimak materi dengan baik,
lupa bahwa itu soal
meskipun masih terdapat siswa yang
pengurangan, karena langkah
masih bingung dalam menyelesaikan
yang ditempuh cukup lebih
soal pengurangan. rumit dibandingkan dengan soal Pertemuan kali ini siswa tampak serius Semua berusaha penjumlahan.siswa dalam mengerjakan soal yang mengerjakan soal yang diberikan.terdapat
beberapa
siswa diberikan dengan baik dan
yang tampak gusar dalam
penuh rasa percaya diri.
mengerjakannya,tapi ada jugs siswa yang tekun. Pada tabel tersebut diatas menjelaskan bahwa masih terdapat kekurangan dan kelebihan pada tindakan yang diberikan, sehingga siswa bisaberperilaku demikian, untuk itu harus ada yang lebih ditingkatkanlagi. d) Refleksi Penggunaan metode demonstrasi pada materi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat negatif mampu membawa sedikit perubahan pada proses kegiatan belajar siswa, meskipun belum maksimal.hal ini disebabkan karena selama ini siswa hanya menerima tanpa adanya tindakan yang dilakukan siswa selain duduk dan mendengarkan guru menjelaskan materi, tanpa adanya bantuan alat peraga dalam menyampaikannya. Berdasarkan data yang diperoleh pada hasil tindakan sikius I, menunjukkan
44
bahwa perlakuan yang diberikan ini belum mencapai ketuntasan yang diharapkanyakni nilai rata-rata siswa 70,namun pada tes akhir siklus I perolehan siswa hanya 62, oleh karena itu penelitian ini dilanjutkan ke siklus II, dan diharapkan adanya perbaikan tindakan untuk meningkatkan pemahaman siswa akan operasi penjurnlahan dan pengurangan bilangan bulat negatif. Berkaitan dengan hal tersebut, peneliti merencanakan tindakan perbaikan yang diharapkan dapat meningkatkan pemahaman siswa akan operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat negatif. Adapun kekurangan dan rencana tindakan perbaikan siklus I disajikan pada tabel berikut ini:
Tabel 4.5 data kekurangan dan tindakan perbaikan siklus I Kekurangan yang ditemui
Rencana tindakan perbaikan
• Siswa belum terbiasa menggunakan alat • Guru peraga
dalam
menerima
materi
pelajaran.
mengupayakan
kegiatan
yang lebih mengaktifkan siswa sehingga
siswa
menggunakan
terbiasa
alat
peraga
• Siswa belum semuanya memahami • Guru tersebut.harus menjelaskan ulang cara penggunaan alat peraga dalam langkah-langkah yang digunakan menyelesaikan
soal
penjumlahan
dan pengurangan bilangan bulat
dalam
menyelesaikan
penjumlahan
dan
soal
pengurangan
negatif. bialangan bulat negatif dengan • Siswa masih tanipak bingung dalam • Guru harus lebih memotivasi lebih teliti lagi. mengerjakan soal latihan yang siswa dalam belajar agar tercipta diberikan.
rasa percaya din yang kuat dalam din para siswa.
Berdasarkan keterangan diatas terlihat bahwa pemberian tindakan dengan metode demonstrasi pada materi operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat negatif belum terlaksana secara optimal, sehingga hasilnya belum mencapai ketuntasan yang telah ditetapkan.untuk itu perlu adanya perbaikan, dan proses perbaikan itu sendiri akan dilaksanakan pada siklus II
45
2.
SIKLUS II a.
Perencanaan Tahap ini merupakan hasil perbaikan berdasarkan refleksi pada siklus I,
terdiri dan 3x pertemuan dengan waktu 2x35 menit tiap pertemuannya.dimulai dengan menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), instrumen soal, lembar observasi dan lks. Adapun materi yang diajarkan masih berkisar tentang penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat negatif dengan perbaikan pada kegiatan belajar didalamnya.indikator pembelajaran yang digunakan antara lain sebagai berikut: a) Melakukan penjumlahan bilangan bulat negative b) Menuliskan
penjumlahan
bilangan
bulat
negatif
dalam
kalimat
matematika c) Melakukan operasi pengurangan bilangan bulat negative d) Menuliskan hasil pengurangan bilangan bulat negatif dalam kalimat matematika e) Melakukan
operasi
hitung
campuranMenjelaskan
penggunaan
bilangan bulat negative f) Menyimpulkan konsep penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat negative g) Melakukan operasi hitung campuran
b.
Tindakan/ Pelaksanaan Tindakan yang dilakukan pada siklus II ini merupakan rencana perbaikan
berdasarkan kekurangan yang ditemukan pada siklus I. Urituk lebih jelasnya diuraikan sebagai berikut: 1.)
Pertemuan Pertama Guru menjelaskan kembali cara penggunaan alat peraga dalam menyelesikan
soal penjumlahan.dan meminta siswa untuk maju mendemonstrasikan soal peragaan, kemudian menuliskannya di buku masing-masing.siswapun tampak senang, sudah tidak malu atau takutbahkan ada beberapa siswa yang bertanya. akan materi yang belum dipahami. Ketika diberi soal latihan pun, siswa tampak semangat mengerjakannya, meskipun ada beberapa siswa yang masih tampak
46
bingung dalam menyelesaikannya, guru pun mendekati dan membimbing siswanya dalam pengerjaan soal tersebut.
2.)
Pertemuan kedua Pada pertemuan kedua ini guru mendemonstrasikan cara penggunaan alat
peraga dalam menyelesaikan soal pengurangan, setelah itu membagi siswa menjadi 3 kelompok untuk memecahkan masalah soal pengurangan bersama.para siswa mengikuti jalannya demonstrasi dengan tertib dan tenang. namun dalam soal kali ini siswa masih terpaku dengan soal penjumlahan, jadi terkadang maih suka tertukar langkahnya. Guru menjelaskan kembali dengan teliti dan kesabaran.
3.)
Pertemuan ketiga Para siswa mengerjakan soal tes akhir dengan tenang, mereka berusaha
mengerjakannya dengan penuh rasa percaya diri, dalam hal ini guru membimbing dan mengarahkan agar tetap yakin akan kemampuan diri sendiri, jangan terpaku dengan jawaban teman.
c. Hasil Pengamatan a.) Lembar observasi aktifitas guru Hasil observasi aktivitas guru dapat disajikan pada tabel dibawah ini:
Tabel 4.6 Data hasil observasi aktivitas guru siklus II Kegiatan yang
Pertemuan ke
Jumlah skor
Persentase (%)
Aktivitas guru
I
36
81,8 %
selama tindakan
II
39
88,6%
III
40
90,9%
115
87,1%
diamati
Rata-rata siklus
Pada tabel diatas menunjukkan bahwa aktivitas guru dari tiap pertemu[an mengalami peningkatan, hal ini bisa dilihat dari jumlah skor yang
47
diperoleh pada saat mengajar tiap pertemuannya, dengan ini guru telah berupaya memperbaiki kinerjanya agar mampu menyampaikan materi yang diembannya.
b.) Lembar Observasi Aktifitas Siswa Hasil observasi tentang aktifitas atau kegiatan siswa selama diberi tindakan disajikan pada tabel dibawah ini: Tabel 4.7 Data hasil observasi aktifitas siswa siklus II Pertemuan ke / Nilai No
Aspek Yang Diamati
1.
Berani bertanya dan menjawab pertanyaan
2.
Memahami penggunaan alat peraga
3.
Membentuk bilangan dengan alat peraga
4.
Melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan dengan alat peraga
5.
Melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan tanpa alat peraga
6.
Mengerjakan soal-soal yang diberikan
7.
Menuliskan peragaan demonstrasi dalam kalimat matematika Jumlah Skor
Prosentase (%)
I
II
III
3
4
4
3
3
3
3
4
4
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
4
21
23
25
75%
82,1% 89,3%
Jumlah akhir siklus
69
Rata-rata siklus
82,13%
Berdasarkan tabel tersebut diatas, dapat dilihat bahwa aktifitas siswa selama
48
diberi tindakan pun mengalami peningkatan (berdampak positif), dari yang awalnya tidak berani bertanya atau menjawab pertanyaan guru dengan perlakuan melalui metode demonstrasi ternyatamenjadi berani. Disamping itu, siswa juga beranrusias untuk memahami pelajaran, hal ini bisa dilihat dari prosentase yang di peroleh pada tiap pertemuan.
c.) Hasil Tes Pemahaman Adapun hasil tes pemahaman siswa siklus II disajikan pada tabel dibawah ini: Tabel 4.8 Data hasil tes pemahaman akhir siklus II Tahap Kegiatan
Nilai Rata-rata kelas siswa
Tes Pemahaman akhir siklus
74
Berdasarkan tabel di atas, perolehan hasil tes akhir siklus II menunjukkan adanya peningkatan pemahaman siswa dilihat dari nilai rata-rata siswa siklus I yang hanya 62, pada siklus Ii ini menjadi 74. Dengan begitu pemahaman siswa akan operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat telah mencapai ketuntasan belajar yang ditetapkan yakni 70.
d.) Catatan Lapangan Hasil catatan lapangan yang diperoleh disajikan pada tabel berikut ini: Tabel 4.9 Data catatan lapangan siklus II Pertemuan ke
Catatan yang diperoleh
Keterangan
Pada awal pertemuan di siklus II ini Hal siswa
tmpak
bingung,
ini
disebabkan
kenapa karena siswa merasa
materinya diulang kembali. Namun sudah pernah diajarkan I
setelah dijelaskan para siswa pun materi tersebut, jadi mengikuti dengan baik. Justru ada tampak bingung ketika beberapa siswa yang tampak senang harus diulang kembali. dengan pengulangan ini karena mereka senang dngan metode yang digunakan.
49
Pertemuan
kedua
siswa
tampak Siswa
sudah
menikmati kegiatan pembelajaran di terbiasa II
mulai dengan
kelas, banyak siswa yang berantusias penggunaaan untuk
maju
alat
mendemonstrasikan peraga alam kegiatan
peragaan didepan kelas, siswa sudah belajar dikelas. tidak malu atau takut. Pada pertemuan ini kondisi kelas Siswa
mengharapkan
tenang, siswa mengerjakan soal yang nilai maksimal dalam diberikan dengan teliti, siswa tampak tes akhir siklus ini. III
berusaha mengerjakan soal sendiri, meskipun masih ada beberapa siwa yang tampak bingung mengerjakannya namun tidak membuat gaduh suasana.
Tabel di atas menunjukkan bahwa terjadi perubahan yang berarti pada perilaku siswa, yang tadinya belum berani, enjadi berani dan idak malu lagi. Mulai tumbuh rasa percaya diri pada siswa itu sendiri.
d. Refleksi Dalam kegiatan pembelajaran pada siklus II ini, guru telah berupaya memperbaiki penggunaan metode demonstrasi dalam menyampaikan materi pelajaran agar dengan mudah bisa dipahami oleh siswa. Alhasil siswa pun tampak senang dan menikmati pelajaran dengan baik. Siswa menjadi lebih aktif dan tidak malu lagi untuk maju ke depan kelas, dan berani bertanya ataupun menjawab. Berdasarkan hasil pengamatan selama proses pemberian tindakan pada siklus I ini, diperoleh hasil bahwa tes pemahaman akhir siklus II mengalami peningkatan dari siklus I yakni dari nilai rata-rata pemahaman siswa 62 menjadi 74 dan telah mencapai ketuntasan yang diharapkan yakni nilai rata-rata siswa 70. Hal ini menunjukkan bahwa pemahaman siswa akan operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat melalui metode demonstrasi dengan menggunakan alat peraga mengalami peningkatan, untuk itu penelitian ini dihentikan sampai
50
pada siklus II saja. B. Analisis Data Data penelitian ini mengenai pemahaman siswa akan operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat yang menggunakan metodde demonstrasi sebagai perklakuan tindakan yang digunakan. Data yang terkumppul berasal dari lembar observasi aktifitas guru dan siswa, serta hasil tes pemahaman siswa. Berdasarkan hasil refleksi tiap siklus diperoleh data observasi aktifitas guru dan siswa yang mengalami peningkatan pada tiap pertemuannya. Untuk lebih jelasnya, data tersebut disajikan pada tabel dibwah ini:
Tabel 4.10 data hasil observasiguru dan siswa tiap siklus No 1.
Jenis Data Jumlah akhir aktifitas guru Persentase akhir aktifitas guru (%)
2.
Jumlah akhir aktifitas siswa Persentase akhir aktifitas siswa (%)
Siklus I
Siklus II
127
115
70,9%
87,1%
71
69
63,35%
82,13%
Tabel diatas menunjukkan peningkatan yang berarti terhadap kegiatan guru dan siswa selama pemberian tindakan. Dimana guru menjadi lebih terkoordinir dalam menyiapkan segala keperluan pembelajaran, di samping itu pula siswa menjadi lebih aktif dan terkesan senang dalam menerima materi pelajaran. Begitu pula dengan hasil tes pemahaman siswa, jika dicermati berdasarkan akor yang diperoleh siswa dalam operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat dari tiap siklus menunjukkan adanya peningkatan yang cukup baik. Adapun data hasil pemahaman siswa di sjikan pda tabel dibawah ini:
51
Tabel 4.11 Data hasil tes pemahaman siswa tiap siklus Jenis Data
Siklus I
Siklus II
Nilai siswa ≥ 70
1
6
Nilai siswa ≤70
8
3
Nilai rata-rata kelas
62
74
Tabel di atas menunjukkan bahwa jumlah siswa yang memperoleh nilai diatas ketuntasan yang telah ditetapkan yakni 70, pada siklus I hanya 1 siswa, dan pada siklus II naik menjadi 6 siswa dari 9 siswa. Rata-rata kelas pun meningkat dari 62 menjai 74. Berdasarkan hasil refleksi pada tiap siklus diperoleh rata-rata aktifitas guru pada siklus I 81,8% menjadi 90,9% pada siklus II. Sedangkan untuk aktifitas siswa rata-rata pada siklus I 78,5% dan pada siklus II meningkat menjadi 89,3%. Untuk hasil pemahaman siswa sendiri juga turut naik dari rata-rata siswa 62 pada siklus I, menjadi 74 pada siklus Ii. Oleh karena perolehan data hasil penelitian baik yang berupa tes maupun non tes didalam 2 siklus menunjukkan bahwa telah tercapai target yang telah ditetapkan yakni nilai rata-rata pemahaman siswa mencapai 70, untuk itu penelitian dihentikan.
C. Pembahasan Penggunaan metode demonstrasi dengan alat peraga dalam pelajaran matematika ternyata mampu meningkatkan pemahaman siswa pada operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat. Sebelum dilakukannya tindakan, pembelajaran mateatika pada umunya menggunakan metod ceramah, dimana siswa hanya duduk diam dan mendngarkan penjelasan guru tanpa adanya aktifitas brmakna yang dilakukan siswa, sehingga siswa cenderung bosan dan tidak serius dalam belajar yang mengakibatkan rendahnya pemahaman siswa akan pelajaran matematika. Setelah digunakannya metode dmonstrasi dengan di bantu oleh alat peraga dalam menyampaikan materi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat,
52
dirasakan cukup memberi pengaruh yang erarti dalam proses kegiatan pembelajaran selama ini, hal ini tampak pada sikap dan perilaku siswa yang mulai merasa nyaman dan senang untk belajar matematika, tidak merasa malu atau takut lagi untuk bertanya atau menjawab pertanyaan serta untuk maju ke depan kelas, disamping itu siswa pun tampak lebih fokus pada proses peragaan di depan kelas sehingga mampu meningkatkan pemahaman siswa akan materi yang diajarkan. Peningkatan ini tampak jelas pada hasil perolehan nilai rata-rata siswa pada siklus I yang hanya mencapai 62. Hal ini disebabkan oleh kurang terbiasanya siswa belajar menggunakan metode demonstrasi, siswa belum memiliki rasa percaya diri yang kuat sehingga masih tampak malu-malu dalam menyampaikan pendapatnya. Di samping itu, guru juga terkesan belum sepenuhnya manguasai kelas, dalam artia hanya siswa yang aktif yang dikejar tapi lupa akan siswa yang lain (yang pasif). Pada siklus I hanya 1 siswa yang sudah mencapai ketuntasan yang ditetapkan, hal ini disebabkan oleh belum terbiasanya siswa belajar dengan alat peraga sebagai media penyampai materi ajar, mereka masih bingung dengan cara penggunaaan alat peraganya, dan sering trtukar dalam menentukan mana bilangan yang positif dan mana bilangan yang negatif. Begitu juga dalam operasi penjumlahan dan pengurangan yang harus dengan teliti dan suasana yang tenang agar bisa tetap berkonsentrasi karena harus mencari pasangannya. Dengan demikian masih abnyak siswa yang memiliki pemahaman rendah akan operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat pada mata pelajaran matematika di siklus I ini. Setelah dilanjutkan pada siklus II, ternyata pemahaman siswa mengalami peningkatan menjadi 74, hal ini tampak dari 9 orang siswa ada 6 orang yang memiliki nilai ≥70, hal ini berarti lebih dari 50% siswa yang mendapatkan nilai ≥70 dan telah mencapai ketuntasan yang ditetapkan. Hal ini disebabkan karena siswa sudah mulai paham dengan cara penggunaan alat peraga, dan mulai tumbuh rasa percaya diri pada siswa, terbukti dengan antusias para siswayang ingin maju ke depan untuk memperagakan kegiatan demonstrasi. Sehingga menghasilkan nilai yang baik pada waktu pelaksanaan tes akhir siklus II. Dengan begitu penggunaan metode demonstrasi dengan alat peraga mampu meningkatkan
53
pemahaman siswa akan operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat.
BAB IV DESKRIPSI, ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data 1. SIKLUS I Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas IV MI Sirojul Athfal Bekasi oleh peneliti yang direncanakan dalam dua siklus dengan rincian siklus I diadakan 4 kali pertemuan dan di siklus II dalam 3 kali pertemuan. Waktu yang diperlukan dalam tiap pertemuan adalah 2 x 35 menit. Pada tiap-tiap siklus dilaksanakan melalui beberapa tahapan, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. a. Perencanaan ( Planning ) Pada tahap perencanaan awal ini peneliti memulai dengan mewawancarai guru bidang study dan siswa dalam kaitannya dengan kegiatan pembelajaran matematika dikelas. Dari wawancara tersebut dapat diketahui bahwa banyak siswa yang mengeluhkan mats pelajaran matematika karena dianggap suatu pelajaran yang sulit dan bikin pusing, hal tersebut dibuktikan dengan adanya rekapan hasil nilai ulangan harian siswa yang belum mencapai KKM karena rendahnya pemahaman siswa akan konsep matematika itu sendiri. Setelah itu barn kemudian peneliti mengidentifikasi penyebab permasalahan yang timbal dalam proses kegiatan pembelajaran dikelas. Dapat diketahui bahwa salah satu penyebab dari rendahnya pemahaman siswa tersebut adalah kurangnya penggunaan metode yang tepat serta alat peraga dalam menyampaikan materi pelajaran kepada siswa.Dari permasalahan tersebut diatas, peneliti berupaya merancang suatu desain pembelajaran yang diharapkan dapat meningkatkan pemahaman siswa melalui metode demonstrasi. Perencanaan dimulai dengan menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang menggunakan metode demonstrasi, lembar kerja siswa, instrumen penelitian,serta alat peraga yang akan digunakan. Adapun materi ajar yang akan digunakan dalam penelitian adalah operasi penjumlahan dan penguranganbilangan
37
38
bulat negatif. Dengan indikator pembelajaran yang digunakan antara lain: 1) Menjelaskan pengertian bilangan bulat 2) Menentukan nilai bilanganbulat dengan alat peraga manik-manik 3) Membandingkan nilai bilangan bulat 4) Melakukan penjumlahan bilangan bulat negative 5) Menuliskan penjumlahan bilangan bulat negatif dalam kalimat matematika 6) Melakukan operasi pengurangan bilangan bulat negative 7) Menuliskan hasil pengurangan bilangan bulat negatif dalam kalimat matematika 8) Melakukan operasi hitung campuran Menjelaskan penggunaan bilangan bulat negative 9) Menyimpulkan konsep penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat negative 10) Melakukan operasi hitung campuran
b. Pelaksanaan / Tindakan Didalam pelaksanaan tindakan, peneliti berupaya menerapkan penggunaan metode demonstrasi yang diharapkan mampu meningkatkan pemahaman siswa akan materi operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat negatif yang telah disusun dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Adapun kegiatan guru dan siswa pada proses kegiatan belajar secara rinci dalah sebagai berikut: b.1) Pertemuan pertama Pada pertemuan awal ini guru melakukan tanya jawab terlebih dahulu tentang bilangan bulat, kemudian menuliskan beberapa soal penjumlahan dan meminta siswa untuk mengerjakan secara individu, namun ternyata banyak siswa yang belum memahami langkah yang digunakan untu menyelesaikan soal tersebut, terlebih pada soal bilangan bulat negatif. Untuk itu, guru memperkenalkan sebuah alat peraga yang sudah disiapkan sebelumnya untuk menyelesaikan soal penjumlahan tersebut. Terlebih dahulu guru menjelaskan cara penggunaan alat peraga manik-manik kepada siswa, dan siswa diminta membentuk lambing
39
bilangan dengan alat peraga tersebut. Guru kembali menjelaskan bahwa alat perag tersebut dapat digunakan untuk menyelesaikan soal penjumlahan.siswa menyimak penjelasan giaru dengan seksama.
b.2) Pertemuan kedua Pada pertemuan kedua ini guru mencoba bertanya kepada siswa tentang cara membentuk bilangan dengan alat peraga tersebut. Kemudian menjelaskan langkah yang
digunakan
dalam
menyelesaikan
soal
penjumlahan
dengan
cara
mendemonstraikan di depan kelas, siswa pun memperhatikan peragaan tersent.n un sedikit sekali siswa yang berani mengungkapkan pendapat atau bertan atau bahkan menjawab pertanyaan guru, tampaknya mereka masih belum berani untuk melakukan hal itu.terbukti ketika siswa diminta maju untuk mendemonstrasikan peragaan soal penjumlahan di depan, hanya dua siswa yang berani dan ketika dipesilahkan untuk betanya, mereka hanya terdiam, tidak ada yang bertanya.
b.3) Pertemuan ketiga Guru menjelaskan tentang cara menyelesaikan soal pengurangan, caranya hampir sama dengan soal penjumlahan kemarin, namun dalam hal ini siswa dibagi menjadi 2 kelompok untuk mendiskusikan masalah yang di berikan. Siswa berusaha mengerjakannya dengan baik, namun tampak siswa masih kebingungan dengan soal pengurangan tersebut, terkadang mereka masih mengerjakannya dengan cara penjumlahan.Guru tetap membimbing siswa dalam memecahkan masalah tersebut. Setelah
selesai, siswa diminta untuk menyimpulkan.
Gurumemberi kesempatan kepada siswa unuk bertanya berkaitan dengan materi yang belum dipahami.
b.4) Pertemuan keempat Pertemuan kali ini adalah saatnya untuk melakukan tes akhir siklus, banyak siswa yang belum siap meskipun sudah diberitahu sebelumnya. Guru menanamkan rasa percaya diri pada anak agar anak yakin dengan kemampuan yang dimiliki.dengan membaca bismillah bersama-sama kemudian gum membagi
40
soallatihan kepada siswa, tidak lupa guru tetap membimbing dan mengarahkan anak agar dapat menyelesaikan soal dengan baik dan benar Setelah selesai mengerjakan, guru mempersilahkan siswa untuk bertanya berkaitan dengan soal yang diberikan kemudian guru berpesan agar tetap diulang terus dirumah, minggu depan hasilnya akann dibagikan ke siswa.
c. Hasil Pengamatan a) Lembar observasi aktifitas guru Hasil observasi aktivitas guru disajikan pada tabel dibawah ini: Tabel 4.1 Data hasil observasi aktivitas guru Kegiatan
Pertemuan ke
Jumlah skor
Persentase (%)
Aktivitas guru
I
27
61,4 %
selama tindakan
II
30
68,2%
III
34
72,3%
IV
36
81,8%
127
70,9%
yangdiamati
Rata-rata siklus
Pada
tabel
diatas
menunjulkkan
bahwa
aktivitas
guru
dan
tiap
pertemuanmengalami peningkatan,tampak jelas pada basil prosentase perolehan di tiappertemuannya dengan perolehan rata-rata sinus 70,9%, dengan itu guru sudah mulai menerapkan metode demonstrasi dengan dengan baik meskipun masih terdapat beberapa hal yang perlu diperbaiki. b. lembar observasi aktivitas siswa Pada pelaksanaan siklus I ini, sebagian siswa mulai berani menyampaikan pendapatnya. Disamping itu siswa juga mulai memiliki rasa percaya din dan tidak malu lagi untuk maju ke depan kelaatatuk. lebih jelasnya hasil observasi tentang aktivitas atau kegiatan siswa selama diberi tindakan disajikan pada tabel dibawah ini:
41
tabel 4.2 data hasil observasi aktivitas siswa siklus I Aspek yang diamati
Pertemuan ke/ nilai
No I
II
III
IV
Berani bertanya dan menjawab pertanyaan
1
2
3
3
2.
Memahami penggunaan alat peraga manik-manik
2
2
2
3
3.
Membentuk bilangan dengan alat peraga
2
3
3
4
4.
Melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan dengan alat peraga
2
2
3
3
5.
Melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan tanpa alat peraga
2
2
3
3
6.
Mengerjakan soal-soal yang diberikan
2
3
7.
Menuliskan peragaan demonstrasi dalam kallimat matematika
2
2
3
3
Jumlah skor
13
16
20
22
71,4%
78,5%
Persentase (%)
cn
1.
46,4% 57,1%
Jumlah akhir siklus
71
Rata-rata siklus
63,35%
3
Berdasarkan tabel tersebut tampak jelas bahwa aktivitas siswa pun mulai meningkat dan tiap pertemuan dengan rata-rata siklus mencapai 63,35%. hal ini menunjukkan bahwa metode demonstrasi dapat digunakan untuk menyampaikan materi tentang penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat negatif, meskipun belum mencapai skor maksimal.
42
b) Hasi l t es P em aham a n Adapun hasil tes pemahaman di akhir siklus I disajikan pada tebel berikut ini:
tabel 4.3 Data hasil tes pemahaman akhir siklus I Tahap kegiatan
Nilai rata-rata kelas siswa
Tes pemahaman akhir siklus
62
Berdasarkan tabel diatas, perolehan hasil tes akhir siklus I belum menunjukkan peningkatan pemahaman siswa karena belum mencapai ketuntasan belajar yang telah ditetapkan yakni 70. c) Catatan lapangan Catatan ini merupakan hasil observasi peneliti dan observer selama diberikannya tindakan pada kegiatan pembelajaran.catatan tersebut disajikan pada tabel berikut ini:
Tabel 4.4 data hasil catatan lapangan. Pertemuan
Catatan yang diperoleh
Keterangan
ke
I
Pada awal pertemuan siswa tampak
Hal
malu dan segan untuk bertanya terkait
selama ini siswa tidak pernah
dengan materi atau alat peraga yang
menggunakan
disiapkan. kesulitan
ini disebabkan karena
siswapun masih merasa dalam
belajar
alat dan
peraga hanya
dalam menggunakan alat menggunakan metode yang terkesan ceramah.
peraga manik-manik.
monoton,
yakni
43
Pertemuan kedua berlangsung lancar, siswa
II
Siswa masih bingung dalam
mulai menikmati pelajaran, membedakan
bentuk
namun masih terdapat beberapa siswa
(menghadap kanan atau kiri)
yang masih tampak bingung dalam
dan
menggunakan
alat peraga
manik- yang
terkadang lupa mana bernilai
positif
dan
manik. untuk itu siswapun enggan maju mana yang bernilai negatif mendemonstraikn soal penjumlahan ke III
IV
depan kelas. Pada pertemuan ini kondisi kelas Siswa masih terpaku dngan soal tampak nyaman untuk belajar, semua
penjumlahan, jadi terkadang
siswa menyimak materi dengan baik,
lupa bahwa itu soal
meskipun masih terdapat siswa yang
pengurangan, karena langkah
masih bingung dalam menyelesaikan
yang ditempuh cukup lebih
soal pengurangan. rumit dibandingkan dengan soal Pertemuan kali ini siswa tampak serius Semua berusaha penjumlahan.siswa dalam mengerjakan soal yang mengerjakan soal yang diberikan.terdapat
beberapa
siswa diberikan dengan baik dan
yang tampak gusar dalam
penuh rasa percaya diri.
mengerjakannya,tapi ada jugs siswa yang tekun. Pada tabel tersebut diatas menjelaskan bahwa masih terdapat kekurangan dan kelebihan pada tindakan yang diberikan, sehingga siswa bisaberperilaku demikian, untuk itu harus ada yang lebih ditingkatkanlagi. d) Refleksi Penggunaan metode demonstrasi pada materi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat negatif mampu membawa sedikit perubahan pada proses kegiatan belajar siswa, meskipun belum maksimal.hal ini disebabkan karena selama ini siswa hanya menerima tanpa adanya tindakan yang dilakukan siswa selain duduk dan mendengarkan guru menjelaskan materi, tanpa adanya bantuan alat peraga dalam menyampaikannya. Berdasarkan data yang diperoleh pada hasil tindakan sikius I, menunjukkan
44
bahwa perlakuan yang diberikan ini belum mencapai ketuntasan yang diharapkanyakni nilai rata-rata siswa 70,namun pada tes akhir siklus I perolehan siswa hanya 62, oleh karena itu penelitian ini dilanjutkan ke siklus II, dan diharapkan adanya perbaikan tindakan untuk meningkatkan pemahaman siswa akan operasi penjurnlahan dan pengurangan bilangan bulat negatif. Berkaitan dengan hal tersebut, peneliti merencanakan tindakan perbaikan yang diharapkan dapat meningkatkan pemahaman siswa akan operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat negatif. Adapun kekurangan dan rencana tindakan perbaikan siklus I disajikan pada tabel berikut ini:
Tabel 4.5 data kekurangan dan tindakan perbaikan siklus I Kekurangan yang ditemui
Rencana tindakan perbaikan
• Siswa belum terbiasa menggunakan alat • Guru peraga
dalam
menerima
materi
pelajaran.
mengupayakan
kegiatan
yang lebih mengaktifkan siswa sehingga
siswa
menggunakan
terbiasa
alat
peraga
• Siswa belum semuanya memahami • Guru tersebut.harus menjelaskan ulang cara penggunaan alat peraga dalam langkah-langkah yang digunakan menyelesaikan
soal
penjumlahan
dan pengurangan bilangan bulat
dalam
menyelesaikan
penjumlahan
dan
soal
pengurangan
negatif. bialangan bulat negatif dengan • Siswa masih tanipak bingung dalam • Guru harus lebih memotivasi lebih teliti lagi. mengerjakan soal latihan yang siswa dalam belajar agar tercipta diberikan.
rasa percaya din yang kuat dalam din para siswa.
Berdasarkan keterangan diatas terlihat bahwa pemberian tindakan dengan metode demonstrasi pada materi operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat negatif belum terlaksana secara optimal, sehingga hasilnya belum mencapai ketuntasan yang telah ditetapkan.untuk itu perlu adanya perbaikan, dan proses perbaikan itu sendiri akan dilaksanakan pada siklus II
45
2.
SIKLUS II a.
Perencanaan Tahap ini merupakan hasil perbaikan berdasarkan refleksi pada siklus I,
terdiri dan 3x pertemuan dengan waktu 2x35 menit tiap pertemuannya.dimulai dengan menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), instrumen soal, lembar observasi dan lks. Adapun materi yang diajarkan masih berkisar tentang penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat negatif dengan perbaikan pada kegiatan belajar didalamnya.indikator pembelajaran yang digunakan antara lain sebagai berikut: a) Melakukan penjumlahan bilangan bulat negative b) Menuliskan
penjumlahan
bilangan
bulat
negatif
dalam
kalimat
matematika c) Melakukan operasi pengurangan bilangan bulat negative d) Menuliskan hasil pengurangan bilangan bulat negatif dalam kalimat matematika e) Melakukan
operasi
hitung
campuranMenjelaskan
penggunaan
bilangan bulat negative f) Menyimpulkan konsep penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat negative g) Melakukan operasi hitung campuran
b.
Tindakan/ Pelaksanaan Tindakan yang dilakukan pada siklus II ini merupakan rencana perbaikan
berdasarkan kekurangan yang ditemukan pada siklus I. Urituk lebih jelasnya diuraikan sebagai berikut: 1.)
Pertemuan Pertama Guru menjelaskan kembali cara penggunaan alat peraga dalam menyelesikan
soal penjumlahan.dan meminta siswa untuk maju mendemonstrasikan soal peragaan, kemudian menuliskannya di buku masing-masing.siswapun tampak senang, sudah tidak malu atau takutbahkan ada beberapa siswa yang bertanya. akan materi yang belum dipahami. Ketika diberi soal latihan pun, siswa tampak semangat mengerjakannya, meskipun ada beberapa siswa yang masih tampak
46
bingung dalam menyelesaikannya, guru pun mendekati dan membimbing siswanya dalam pengerjaan soal tersebut.
2.)
Pertemuan kedua Pada pertemuan kedua ini guru mendemonstrasikan cara penggunaan alat
peraga dalam menyelesaikan soal pengurangan, setelah itu membagi siswa menjadi 3 kelompok untuk memecahkan masalah soal pengurangan bersama.para siswa mengikuti jalannya demonstrasi dengan tertib dan tenang. namun dalam soal kali ini siswa masih terpaku dengan soal penjumlahan, jadi terkadang maih suka tertukar langkahnya. Guru menjelaskan kembali dengan teliti dan kesabaran.
3.)
Pertemuan ketiga Para siswa mengerjakan soal tes akhir dengan tenang, mereka berusaha
mengerjakannya dengan penuh rasa percaya diri, dalam hal ini guru membimbing dan mengarahkan agar tetap yakin akan kemampuan diri sendiri, jangan terpaku dengan jawaban teman.
c. Hasil Pengamatan a.) Lembar observasi aktifitas guru Hasil observasi aktivitas guru dapat disajikan pada tabel dibawah ini:
Tabel 4.6 Data hasil observasi aktivitas guru siklus II Kegiatan yang
Pertemuan ke
Jumlah skor
Persentase (%)
Aktivitas guru
I
36
81,8 %
selama tindakan
II
39
88,6%
III
40
90,9%
115
87,1%
diamati
Rata-rata siklus
Pada tabel diatas menunjukkan bahwa aktivitas guru dari tiap pertemu[an mengalami peningkatan, hal ini bisa dilihat dari jumlah skor yang
47
diperoleh pada saat mengajar tiap pertemuannya, dengan ini guru telah berupaya memperbaiki kinerjanya agar mampu menyampaikan materi yang diembannya.
b.) Lembar Observasi Aktifitas Siswa Hasil observasi tentang aktifitas atau kegiatan siswa selama diberi tindakan disajikan pada tabel dibawah ini: Tabel 4.7 Data hasil observasi aktifitas siswa siklus II Pertemuan ke / Nilai No
Aspek Yang Diamati
1.
Berani bertanya dan menjawab pertanyaan
2.
Memahami penggunaan alat peraga
3.
Membentuk bilangan dengan alat peraga
4.
Melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan dengan alat peraga
5.
Melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan tanpa alat peraga
6.
Mengerjakan soal-soal yang diberikan
7.
Menuliskan peragaan demonstrasi dalam kalimat matematika Jumlah Skor
Prosentase (%)
I
II
III
3
4
4
3
3
3
3
4
4
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
4
21
23
25
75%
82,1% 89,3%
Jumlah akhir siklus
69
Rata-rata siklus
82,13%
Berdasarkan tabel tersebut diatas, dapat dilihat bahwa aktifitas siswa selama
48
diberi tindakan pun mengalami peningkatan (berdampak positif), dari yang awalnya tidak berani bertanya atau menjawab pertanyaan guru dengan perlakuan melalui metode demonstrasi ternyatamenjadi berani. Disamping itu, siswa juga beranrusias untuk memahami pelajaran, hal ini bisa dilihat dari prosentase yang di peroleh pada tiap pertemuan.
c.) Hasil Tes Pemahaman Adapun hasil tes pemahaman siswa siklus II disajikan pada tabel dibawah ini: Tabel 4.8 Data hasil tes pemahaman akhir siklus II Tahap Kegiatan
Nilai Rata-rata kelas siswa
Tes Pemahaman akhir siklus
74
Berdasarkan tabel di atas, perolehan hasil tes akhir siklus II menunjukkan adanya peningkatan pemahaman siswa dilihat dari nilai rata-rata siswa siklus I yang hanya 62, pada siklus Ii ini menjadi 74. Dengan begitu pemahaman siswa akan operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat telah mencapai ketuntasan belajar yang ditetapkan yakni 70.
d.) Catatan Lapangan Hasil catatan lapangan yang diperoleh disajikan pada tabel berikut ini: Tabel 4.9 Data catatan lapangan siklus II Pertemuan ke
Catatan yang diperoleh
Keterangan
Pada awal pertemuan di siklus II ini Hal siswa
tmpak
bingung,
ini
disebabkan
kenapa karena siswa merasa
materinya diulang kembali. Namun sudah pernah diajarkan I
setelah dijelaskan para siswa pun materi tersebut, jadi mengikuti dengan baik. Justru ada tampak bingung ketika beberapa siswa yang tampak senang harus diulang kembali. dengan pengulangan ini karena mereka senang dngan metode yang digunakan.
49
Pertemuan
kedua
siswa
tampak Siswa
sudah
menikmati kegiatan pembelajaran di terbiasa II
mulai dengan
kelas, banyak siswa yang berantusias penggunaaan untuk
maju
alat
mendemonstrasikan peraga alam kegiatan
peragaan didepan kelas, siswa sudah belajar dikelas. tidak malu atau takut. Pada pertemuan ini kondisi kelas Siswa
mengharapkan
tenang, siswa mengerjakan soal yang nilai maksimal dalam diberikan dengan teliti, siswa tampak tes akhir siklus ini. III
berusaha mengerjakan soal sendiri, meskipun masih ada beberapa siwa yang tampak bingung mengerjakannya namun tidak membuat gaduh suasana.
Tabel di atas menunjukkan bahwa terjadi perubahan yang berarti pada perilaku siswa, yang tadinya belum berani, enjadi berani dan idak malu lagi. Mulai tumbuh rasa percaya diri pada siswa itu sendiri.
d. Refleksi Dalam kegiatan pembelajaran pada siklus II ini, guru telah berupaya memperbaiki penggunaan metode demonstrasi dalam menyampaikan materi pelajaran agar dengan mudah bisa dipahami oleh siswa. Alhasil siswa pun tampak senang dan menikmati pelajaran dengan baik. Siswa menjadi lebih aktif dan tidak malu lagi untuk maju ke depan kelas, dan berani bertanya ataupun menjawab. Berdasarkan hasil pengamatan selama proses pemberian tindakan pada siklus I ini, diperoleh hasil bahwa tes pemahaman akhir siklus II mengalami peningkatan dari siklus I yakni dari nilai rata-rata pemahaman siswa 62 menjadi 74 dan telah mencapai ketuntasan yang diharapkan yakni nilai rata-rata siswa 70. Hal ini menunjukkan bahwa pemahaman siswa akan operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat melalui metode demonstrasi dengan menggunakan alat peraga mengalami peningkatan, untuk itu penelitian ini dihentikan sampai
50
pada siklus II saja. B. Analisis Data Data penelitian ini mengenai pemahaman siswa akan operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat yang menggunakan metodde demonstrasi sebagai perklakuan tindakan yang digunakan. Data yang terkumppul berasal dari lembar observasi aktifitas guru dan siswa, serta hasil tes pemahaman siswa. Berdasarkan hasil refleksi tiap siklus diperoleh data observasi aktifitas guru dan siswa yang mengalami peningkatan pada tiap pertemuannya. Untuk lebih jelasnya, data tersebut disajikan pada tabel dibwah ini:
Tabel 4.10 data hasil observasiguru dan siswa tiap siklus No 1.
Jenis Data Jumlah akhir aktifitas guru Persentase akhir aktifitas guru (%)
2.
Jumlah akhir aktifitas siswa Persentase akhir aktifitas siswa (%)
Siklus I
Siklus II
127
115
70,9%
87,1%
71
69
63,35%
82,13%
Tabel diatas menunjukkan peningkatan yang berarti terhadap kegiatan guru dan siswa selama pemberian tindakan. Dimana guru menjadi lebih terkoordinir dalam menyiapkan segala keperluan pembelajaran, di samping itu pula siswa menjadi lebih aktif dan terkesan senang dalam menerima materi pelajaran. Begitu pula dengan hasil tes pemahaman siswa, jika dicermati berdasarkan akor yang diperoleh siswa dalam operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat dari tiap siklus menunjukkan adanya peningkatan yang cukup baik. Adapun data hasil pemahaman siswa di sjikan pda tabel dibawah ini:
51
Tabel 4.11 Data hasil tes pemahaman siswa tiap siklus Jenis Data
Siklus I
Siklus II
Nilai siswa ≥ 70
1
6
Nilai siswa ≤70
8
3
Nilai rata-rata kelas
62
74
Tabel di atas menunjukkan bahwa jumlah siswa yang memperoleh nilai diatas ketuntasan yang telah ditetapkan yakni 70, pada siklus I hanya 1 siswa, dan pada siklus II naik menjadi 6 siswa dari 9 siswa. Rata-rata kelas pun meningkat dari 62 menjai 74. Berdasarkan hasil refleksi pada tiap siklus diperoleh rata-rata aktifitas guru pada siklus I 81,8% menjadi 90,9% pada siklus II. Sedangkan untuk aktifitas siswa rata-rata pada siklus I 78,5% dan pada siklus II meningkat menjadi 89,3%. Untuk hasil pemahaman siswa sendiri juga turut naik dari rata-rata siswa 62 pada siklus I, menjadi 74 pada siklus Ii. Oleh karena perolehan data hasil penelitian baik yang berupa tes maupun non tes didalam 2 siklus menunjukkan bahwa telah tercapai target yang telah ditetapkan yakni nilai rata-rata pemahaman siswa mencapai 70, untuk itu penelitian dihentikan.
C. Pembahasan Penggunaan metode demonstrasi dengan alat peraga dalam pelajaran matematika ternyata mampu meningkatkan pemahaman siswa pada operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat. Sebelum dilakukannya tindakan, pembelajaran mateatika pada umunya menggunakan metod ceramah, dimana siswa hanya duduk diam dan mendngarkan penjelasan guru tanpa adanya aktifitas brmakna yang dilakukan siswa, sehingga siswa cenderung bosan dan tidak serius dalam belajar yang mengakibatkan rendahnya pemahaman siswa akan pelajaran matematika. Setelah digunakannya metode dmonstrasi dengan di bantu oleh alat peraga dalam menyampaikan materi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat,
52
dirasakan cukup memberi pengaruh yang erarti dalam proses kegiatan pembelajaran selama ini, hal ini tampak pada sikap dan perilaku siswa yang mulai merasa nyaman dan senang untk belajar matematika, tidak merasa malu atau takut lagi untuk bertanya atau menjawab pertanyaan serta untuk maju ke depan kelas, disamping itu siswa pun tampak lebih fokus pada proses peragaan di depan kelas sehingga mampu meningkatkan pemahaman siswa akan materi yang diajarkan. Peningkatan ini tampak jelas pada hasil perolehan nilai rata-rata siswa pada siklus I yang hanya mencapai 62. Hal ini disebabkan oleh kurang terbiasanya siswa belajar menggunakan metode demonstrasi, siswa belum memiliki rasa percaya diri yang kuat sehingga masih tampak malu-malu dalam menyampaikan pendapatnya. Di samping itu, guru juga terkesan belum sepenuhnya manguasai kelas, dalam artia hanya siswa yang aktif yang dikejar tapi lupa akan siswa yang lain (yang pasif). Pada siklus I hanya 1 siswa yang sudah mencapai ketuntasan yang ditetapkan, hal ini disebabkan oleh belum terbiasanya siswa belajar dengan alat peraga sebagai media penyampai materi ajar, mereka masih bingung dengan cara penggunaaan alat peraganya, dan sering trtukar dalam menentukan mana bilangan yang positif dan mana bilangan yang negatif. Begitu juga dalam operasi penjumlahan dan pengurangan yang harus dengan teliti dan suasana yang tenang agar bisa tetap berkonsentrasi karena harus mencari pasangannya. Dengan demikian masih abnyak siswa yang memiliki pemahaman rendah akan operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat pada mata pelajaran matematika di siklus I ini. Setelah dilanjutkan pada siklus II, ternyata pemahaman siswa mengalami peningkatan menjadi 74, hal ini tampak dari 9 orang siswa ada 6 orang yang memiliki nilai ≥70, hal ini berarti lebih dari 50% siswa yang mendapatkan nilai ≥70 dan telah mencapai ketuntasan yang ditetapkan. Hal ini disebabkan karena siswa sudah mulai paham dengan cara penggunaan alat peraga, dan mulai tumbuh rasa percaya diri pada siswa, terbukti dengan antusias para siswayang ingin maju ke depan untuk memperagakan kegiatan demonstrasi. Sehingga menghasilkan nilai yang baik pada waktu pelaksanaan tes akhir siklus II. Dengan begitu penggunaan metode demonstrasi dengan alat peraga mampu meningkatkan
53
pemahaman siswa akan operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat.
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Kesimpulan Berdasarkan deskripsi data dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa penerapan metode demonstrasi pada pelajaran matematika dapat meningkatkan pemahaman siswa akan perasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat negatif. Simpulan tersebut secara rinci adalah sebagai berikut: 1. Pembelajaran dengan penggunaan metode demonstrasi dapat menumbuhkan rasa percaya diri siswa dan semangat dalam belajar, sehingga siswa mulai berani bertanya atau menjawab pertanyaan dan berani maju ke depan kelas. Karena pembelajaran ini dibantu dengan penggunaan alat peraga manik-manik sebagai media penyampaian materi kepada siswa, sehingga membuat siswa lebih fokus akan materi pelajaran,serta aktif dan berani. 2. Pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi dapat meningkatkan pemahaman siswa pada operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat negatif, karena siswa terlibat langsung dalam peragaan yang membuat siswa lebih paham tentang apa dan bagaimana langkah yang dilakukan agar dapat menyelesaikan soal dengan baik dan benar.hal ini terbukti dengan adanya peningkatan rata-rata nilai tes akhir siswa pada siklus I dan siklus II, dimana siklus I hanya mencapai 62, masih jauh dari ketuntasan yang telah ditetapkan yakni 70.sedangkan pada siklus II nilai rata-rata siswa menjadi 74,artinya telah tercapai ketuntasan yang ditetapkan.
B. Implikasi 1. Secara teoritis, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai: a.) Bahan pertimbangan dalam pelaksanaan proses kegiatan pembelajaran matematika b.) Bahan rujukan untuk penelitian selanjutnya 54
55
2. Secara praktis, hasil penelitian ini dapat diterapkan pada kegiatan pembelajaran di MI Sirojul Athfal Bekasi guna peningkatan pemahaman siswa akan mata pelajaran matematika. C. Saran – Saran Berdasarkan temuan, pembahasan, dan kesimpulan penelitian, maka diajukan beberapa saran sebagai berikut: 1. Hendaknya guru dalam menyampaikan materi ajar kepada siswa menggunakan metode yang bervariasi, salah satunya metode demonstrasi. Dimana mampu membuat siswa aktif dan percaya diri. 2. Hendaknya menggunakan alat peraga sebagai media dalam menyampaikan materi ajar ke siswa, sehingga mempermudah pemahaman siswa tentang materi yang sedang dipelajari. 3. Hendaknya dalam setiap pembelajaran membiasakan siswa untuk bertanya, atau merangsang pertanyaan pada siswa agar kondisi kelas lebih hidup. 4. Hendaknya mempersiapkan segala keperluan yang akan digunakan dalam kegiatan pembelajaran agar proses belajar terlaksana dengan maksimal. 5. Hendaknya kegiatan dan materi yang dilakukan tiap siklus di dalam PTK tidaklah sama, namun berurutan sesuai dengan materi yang ada. Karena bisa jadi hasil yang diperoleh bukan karena tindakan yang dilakukan melainkan karena hasil pengulangan itu sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Zainal. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT.Remaja Rosdakarya, 2009. Arikunto, Suharsimi, dkk. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara, 2012. Desmita. Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung: PT.Remaja Rosdakarya, 2010. Herman, Tatang, dkk. Pendidikan matematika I. Bandung: Upi Press, 2010. Heruman. Model Pembelajaran Matematika di SD. Bandung: PT.Remaja Rosdakarya, 2010. Hidayat, Syarif. Teori dan Prinsip Pendidikan. Jakarta: Pustaka Mandiri, 2013. Kridalaksana, Harimurti. Kamus Linguistik, edisi 4. Jakarta:Gramedia Pustaka Umum, 2008. Kusumah, Wijaya dan Dedi dwitagama. Mengenal Penelitian Tindakan Kelas.Jakarta: Malta Pratindo, 2009. Muhsetyo, Gatot, dkk. Pembelajaran Matematika SD. Jakarta: UT, 2011. Rosyada, Dede. Paradigma Pendidikan Demokratis. Jakarta:Kencana, 2004. Sagala, Syaiful. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta,2008. Sadiman, Arief S, dkk. Media Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers, 2010. Sanjaya, Wina. Strategi Pembelajaran berorientasi Standar proses Pendidikan, Jakarta: Kencana, 2010. http://www.kabarmingguan.com/2012/12/pengertian-penelitian-tindakan-kelasptk.html di download12-05-13. File:///:E./Pengertian dan Tujuan Alat peraga Pendidikan_Fairuz El Said.htm di download 28-09-13.
56
57 Lampiran 1: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RRP) SIKLUS I
Nama Satuan Pendidikan
: MI Sirojul Athfal
Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas/Semester
: IV/2
Pertemuan ke
:1
Alokasi Waktu
: 2x35 menit
I.
Standar Kompetensi
: 5. Menjumlahkan dan mengurangkan bilangan bulat
II. III.
Kompetensi Dasar : 5.2 Menjumlahkan bilangan bulat Indikator Pencapaian : Menjelaskan pengertian bilangan bulat Menentukan nilai bilanganbulat dengan alat peraga manik-manik Tujuan Pembelajaran : Setelah mengikuti proses pembelajaran melalui metode demonstrasi diharapkan; Siswa dapat menjelaskan pengertian bilangan bulat Siswa dapat menentukan nilai bilangan bulat dengan alat peraga manik-manik Materi pembelajaran : - Bilangan bulat Metode Pembelajaran : Demonstrasi dan diskusi Langkah-langkah pembelajaran :
IV.
V. VI. VII.
Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Nilai Karakter
A. Kegiatan Awal (± 10 menit)
Mengucapkan salam dan menanyakan kabar siswa Mengajak para siswa untuk berdoa sebelum memulai pelajaran Memeriksa kehadiran siswa dan menyampaikan tujuan pembelajaran Memotivasi siswa agar tetap semangat dalam mengikuti pembelajaran dan mengkondisikan kelas beranya jawab tentang bilangan bulat
Menjawab salam dan kabar
Berdoa bersama sebelum memulai pelajaran
Mendengarkan apa yang disampaikan guru
Mengikuti instruksi guru
Tanya jawab tentang bilangan bulat
Religius dan rasa ingin tahu
58
B. Kegiatan inti (±50 menit) B.1 Eksplorasi Menjelaskan penggunaan alat peraga berwarna 1. bahwa yang berwarna biru sebagai simbol positif(+1) dan warna kuning sebagai simbol negatif (-1). Dan jika kedua warna disatukan maka akan membentuk bilangan nol (0) contoh: = +2
Memperhatikan penjelasan guru
Membentuk angka +5 dan -7
Menebak hasil bentukan dari guru.
Mengikuti instruksi guru dalam pembagian kelompok
Tekun dan kerja keras
Rasa ingin tahu
Teliti
=0
= -4
Meminta siswa membentuk angka +5 dan 7menggunakan alat peraga Membentuk beberapa lambang bilangan ( +11, -6, -5, +10, -8) dan meminta siswa menebaknya.
B.2 Elaborasi Membagi siswa dalam 2 kelompok untuk mengerjakan soal lks.
Membagi dan membimbing siswa dalam mengerjakan lks
Mengerjakan soal lks secara berkelompok
Meminta siswa mengumpulkan lembar jawaban lks
Mengumpulkan lembar jawaban lks
Menyimpulkan materi bersama-sama dengan guru
Siswa bertanya berkaitan hal yang belum di pahami
B.3 Konfirmasi Menyimpulkan bersamasama tentang kegiatan yang baru dilaksanakan Mempersilahkan siswa untuk bertanya berkaitan dengan materi yang belum dipahami.
59
C. Kegiatan akhir (±10 menit) Melakukan evaluasi
VIII.
Menyampaikan pesan-pesan Mengajak para siswa untuk berdoa selesai pembelajaran dan mengucapkan salam penutup.
Melakukan evaluasi bersama guru Mendengarkn pesan guru Membaca doa bersama-sama dan menjawab salam guru.
Religius dan patuh
Media dan alat peraga : Buku matematika kelas IV Alat peraga manik-manik
IX. Penilaian No Indikator Pencapaian 1.
Menjelaskan pengertian bilangan bulat
Teknik Tes tertulis
Bentuk Isian
Instrumen soal 1. Apa yang kamu ketahui tentang bilangan bulat? Jawab: Bilangan bulat yaitu bilangan yang terdiri dari bilangan cacah, bilangan asli dan lawan dari bilangan asli yaitu bilangan negatif. 2. Coba tuliskan bilangan-bilangan dibawah ini! a.bilangan cacah b.bilangan bulat positif c. bilangan bulat negatif jawab: a. C = {0,1,2,3,..} b. A = {1,2,3,4,...} c. Bilangan bulat negatif merupakan lawan dari bilangan asli, jadi anggotanya ditambah tanda negatif didepan angka,seperti: -1, -2,-3,-4,...dst
60
2.
Menentukan nilai bilangan bulat
Tes Tertulis
Isian
3. Tentukan nilai bilangan bulat yang diperagakan pada gambar berikut ini, dan kemukakan alasanmu!
a.
=
b.
=
c. = Jawab: a. -4, karena ada 2 pasang manik biru dan kuning, dan ada 4 manik warna kuning yang tidak punya pasangan. b. 6, karena ada 3 pasang manik biru dan kuning, dan ada 6 manik biru yang tidak punya pasangan. c. -2, karena ada 4 pasang manik biru dan kuning, dan ada 2 manik kuning yang tidak punya pasangan. 3. Didalam kelas terdapat 2 kelompok penggemar tenis meja, kelompok I terdiri dari 5 laki-laki dan 3 perempuan. kelompok II terdiri dari 4 laki-laki dan 6 perempuan.jika seorang anak laki-laki mewakili bilangan (+1) dan perempuan mewakili bilangan(-1), pasangan laki-laki dan permpuan mewakili bilangan nol (0), maka tuliskan:
61
a. Bilangan bulat yang mewakili kelompok I b. Bilangan bulat yang mewakili kelompok II Jawab: a. =2 b.
Bekasi, 02 Mei 2013 Mengetahui, Kepala madrasah
Peneliti
H. Saefuddin Zuhri, S.Pd.I
Zurismiati
= -2
62
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RRP) SIKLUS I
Nama Satuan Pendidikan
: MI Sirojul Athfal
Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas/Semester
: IV/2
Pertemuan ke
:2
Alokasi Waktu
: 2x35 menit
I.
Standar Kompetensi
: 5. Menjumlahkan dan Mengurangkan bilangan bulat
II. III.
Kompetensi Dasar : 5.2 Menjumlahkan bilangan bulat Indikator Pencapaian : Membandingkan nilai bilangan bulat Melakukan penjumlahan bilangan bulat negatif Menuliskan penjumlahan bilangan bulat negatif dalam kalimat matematika
IV.
Tujuan Pembelajaran : Setelah mengikuti proses pembelajaran melalui metode demonstrasi diharapkan; Siswa dapat membandingkan nilai bilangan bulat Siswa dapat melakukan penjumlahan bilangan bulat negatif Siswa dapat Menuliskan penjumlahan bilangan bulat negatif dalam kalimat matematika
V. VI.
Materi pembelajaran Metode Pembelajaran
VII.
Langkah-langkah pembelajaran
: Penjumlahan bilangan bulat negatif : tanya jawab dan demonstrasi :
Kegiatan Guru A. Kegiatan Awal (± 10 menit) Mengucapkan salam dan menanyakan kabar siswa Mengajak para siswa untuk berdoa sebelum memulai pelajaran
Memeriksa kehadiran siswa dan menyampaikan tujuan pembelajaran Memotivasi siswa agar tetap semangat dalam mengikuti pembelajaran dan mengkondisikan
Kegiatan Siswa
Menjawab salam dan kabar Berdoa bersama sebelum memulai pelajaran Mendengarkan apa yang disampaikan guru Mengikuti instruksi guru
Nilai Karakter
63
kelas bertanya jawab tentang materi yang lalu dan yang akan d pelajari. B. Kegiatan inti ( ±50 menit) B.1Eksplorasi Menjelaskan perbedaan bilangan bulat negatif dan positif pada garis bilangan dengan memberi tanda lebih dari (>) dan kurang dari (<). Menulis beberapa lambang bilangan dipapan tulis, kemudian minta siswa memberi tanda lebih dari (>) atau kurang dari (<) a. 1 .........0 d. 8 .......-8 b. -5 ........1 e. 0 .........-1 c. -6 ........-3 B.2Elaborasi Mendemonstrasikan penggunaan alat peraga manik-manik dalam menyelesaikan soal penjumlahan bilangan bulat negatif Contoh: Digabung dengan
1
+
Bertanya jawab dengan guru
Mendengarkan penjelasan guru
Maju kedepan untuk memberi tanda lebih dari (>) atau kurang dari (<)
Memperhatikan demonstrasi guru
Mendemonstrasikan soal penjumlahan dan menuliskannya dalam 0 = 1 lembar kerja
Menyimpulkan materi bersama-sama dengan guru
Siswa bertanya berkaitan dengan hal yang belum di pahami
Teliti
Rasa ingin tahu
Tekun
hasil
0
=
1
Meminta siswa mendemonstrasikan soal diatas dan menuliskannya pada lembar kerja masing-masing.
B.3 Konfirmasi Menyimpulkan bersama-sama tentang kegiatan yang baru dilaksanakan Mempersilahkan siswa untuk bertanya berkaitan dengan materi yang belum dipahami. C. Kegiatan akhir (±10 menit) Mengevaluasi materi hari ini
Mengevaluasi bersama guru Menyampaikan pesan-pesan kepada Mendengarkan pesan siswa guru Mengajak siswa untuk berdoa Membaca doa bersamasetelah belajar dan mengucapkan sama dan menjawab salam penutup salam guru. VIII. Media dan alat peraga: Buku Matematika kelas IV Alat peraga manik-manik
64
IX.
Penilaian: No Indikator Pencapaian 1. Membandingkan nilai bilangan bulat
Teknik Bentuk
Instrumen soal, kunci jawaban dan skor
Tes Isian tertulis
1. Beri tanda lebih dari (>) atau kurang dari (<) pada lambang bilangan dibawah ini! a. 8 ....... 5 b. 10 .....-2 c. -5 ......-6 d. -7 .......7 2. Urutkan bilangan berikut dari yang terkecil sampai yang terbesar! a. -5, 1, -1, 0, -3, -2 b. -11, 25, -2, 16, 7, -20 c. -9, 6, 11, -1, -5
Tes
3. Tentukan hasil penjumlahan dibawah ini! a. 5 + (-6) = b. 8 + (-3) = c. (-4) + 8 = d. (-9) + 5=
2.
Melakukan penjumlahan bilangan bulat negatif
Essay
3.
Menuliskan Tes Essay penjumlahan tertulis bilangan bulat negatif dalam kalimat matematika
4. Perhatikan gambar dibawah ini! Tuliskan gambar peragaan berikut ke dalam kalimat matematika dan hitung hasilnya! a. digabung dengan
b.
a.
c. dengan
hasilnya
Digabung Dengan
hasilnya
Digabung hasilnya
Bekasi, 13 Mei 2013 Mengetahui, Kepala madrasah
Peneliti
H. Saefuddin Zuhri, S.Pd.I
Zurismiati
65
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RRP) SIKLUS I
Nama Satuan Pendidikan
: MI Sirojul Athfal
Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas/Semester
: IV/2
Pertemuan ke
:3
Alokasi Waktu I. Standar Kompetensi
: 2x35 menit : 5. Menjumlahkan dan mengurangkan bilangan bulat
II. III.
IV.
Kompetensi Dasar : 5.2 Mengurangkan bilangan bulat Indikator Pencapaian : Melakukan operasi pengurangan bilangan bulat negatif Menuliskan hasil pengurangan bilangan bulat negatif dalam kalimat matematika Melakukan operasi hitung campuran Tujuan Pembelajaran : Setelah mengikuti proses pembelajaran melalui metode demonstrasi diharapkan; Siswa dapat Melakukan operasi pengurangan bilangan bulat negatif Siswa dapat Menuliskan hasil pengurangan bilangan bulat negatif dalam kalimat matematika Siswa dapat Melakukan operasi hitung campuran
V. VI. VII.
Materi pembelajaran : Pengurangan bilangan bulat negatif Metode Pembelajaran : tanya jawab dan demonstrasi Langkah-langkah pembelajaran : Kegiatan Guru
A. Kegiatan Awal (± 10 menit) Mengucapkan salam dan menanyakan kabar siswa Mengajak para siswa untuk berdoa sebelum memulai pelajaran Memeriksa kehadiran siswa dan menyampaikan tujuan pembelajaran Memotivasi siswa agar tetap semangat dalam mengikuti pembelajaran dan mengkondisikan kelas
Kegiatan Siswa
Menjawab salam dan kabar Berdoa bersama sebelum memulai pelajaran
Mendengarkan apa yang disampaikan guru
Mengikuti instruksi guru
Bertanya jawab dengan guru
Nilai Karakter
66
bertanya jawab tentang materi yang lalu dan yang akan d pelajari.
B. Kegiatan inti ( ±50 menit) B.1 Eksplorasi Mendemonstrasikan cara penggunaan alat peraga manikmanik dalam menyelesaikan soal pengurangan, Yang berarti mengambil atau memisahkan sebagian dari suatu kumpulan. Contoh: Diambil
Membagi siswa dalam 2 kelompok untuk memecahkan masalah bersama Tahap 1: membagi soal ke siswa Tahap 2: membimbing siswa dalam menyimpulkan maksud dari soal tersebut B.2 Elaborasi Memberikan soal lks untuk dikerjakan masing-masing Membimbing siswa dalam mengerjakan soal B.3 Konfirmasi Menyimpulkan bersama siswa tentang materi yang baru dipelajari Mempersilahkan siswa untuk bertanya berkaitan dengan materi yang belum dipahami. C. Kegiatan akhir (±10 menit) Mengevaluasi materi hari ini
Memperhatikan demonstrasi guru
Mengikuti instruksi guru dalam pembagian kelompok Mengerjakan soal yang diberikan
hasilnya
Memberikan tugas latihan dirumah Menyampaikan pesan-pesan kepada siswa Mengajak siswa untuk berdoa setelah belajar dan mengucapkan salam penutup
Mengerjakan soal yang diberikan
Kerja keras dan tekun
Bersama-sama menympulkan materi
Rasa ingin tahu
Bertanya berkaitan dengan hal yang belum dipahami
Mengevaluasi bersama guru Menerima tugas dari guru
Mendengarkan pesan guru
Membaca doa bersamasama dan menjawab salam guru.
67
VIII. IX.
Media dan alat peraga:Buku Matematika kelas IV Alat peraga manik-manik Penilaian: No Indikator Pencapaian Teknik bentuk 1.
Melakukan operasi pengurangan bilangan bulat negatif
Tes tertulis
Isian
Instrumen soal, kunci jawaban dan skor 1. Lengkapi peragaan gambar berikut sehingga menghasilkan pernyataan yang benar! a.
diambil
hasilnya
b. diambil
hasilnya
2.
3.
Menuliskan operasi pengurangan bilangan bulat negatif dalam kalimat matematika
Tes tertulis
Melakukan operasi hitung campuran
Tes tertulis
Isian
Isian
2. Dari soal nomor 1 diatas, tuliskan hasilnya dalam kalimat matematika serta bandingkan jawabanya, Apa yang dapat kamu simpulkan? Jawab: a. 4 – (-3) = 7 4+3 =7 Sehingga, - (-3) = +3 b. -3 – (2) = -5 -3 + (-2) = -5 Sehingga, - (2) = + (-2) Kesimpulan: bahwa secara umum mengurangi dengan bilangan negatif sama dengan menambah dengan lawannya. 3. Kerjakan soal operasi hitung campuran penjumlahan dan pengurangan berikut ini! a. 13 – 45 + 28 = b. 9 -8 + (-7) = c. 14 + (-15) – 21 = Jawab:
68
a. 48 b. -6 c. -22
Bekasi, 14 Mei 2013 Mengetahui, Kepala madrasah
Peneliti
H. Saefuddin Zuhri, S.Pd.I
Zurismiati
69
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RRP) SIKLUS I
Nama Satuan Pendidikan
: MI Sirojul Athfal
Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas/Semester
: IV/2
Pertemuan ke
:4
Alokasi Waktu
: 2x35 menit
I.
Standar Kompetensi
: 5. Menjumlahkan dan Mengurangkan bilangan bulat
II. III.
Kompetensi Dasar : 5.2 Menjumlahkan bilangan bulat Indikator Pencapaian : Menjelaskan penggunaan bilangan bulat negatif Menyimpulkan konsep penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat negatif Melakukan operasi hitung campuran
IV.
Tujuan Pembelajaran : Setelah mengikuti proses pembelajaran melalui metode demonstrasi diharapkan; Siswa dapat Menjelaskan penggunaan bilangan bulat negatif Siswa dapatMenyimpulkan konsep penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat negatif Siswa dapat Melakukan operasi hitung campuran
V. VI. VII.
Materi pembelajaran : Penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat negatif Metode Pembelajaran : latihan Langkah-langkah pembelajaran : Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai karakter A. Kegiatan Awal (± 10 menit) Menjawab salam dan kabar Mengucapkan salam dan menanyakan kabar siswa Berdoa bersama sebelum memulai Mengajak para siswa untuk berdoa sebelum memulai pelajaran pelajaran Memeriksa kehadiran siswa Mendengarkan apa dan menyampaikan tujuan yang disampaikan guru pembelajaran Memotivasi siswa agar Mengikuti instruksi tetap semangat dalam guru mengikuti pembelajaran
70
dan mengkondisikan kelas B. Kegiatan Inti ( ± 50 menit) B.1 Eksplorasi Menanamkan ras percaya diri anak agar tidak melihat jawaban teman membagikan soal latihan siklus I dan membimbing siswa dalam mengerjakannya B.2 Elaborasi Mengingatkan sisa waktu untuk menyelesaikan soal latihan Meminta siswa mengumpulkan lembar jawaban kedepan B.3 Konfirmasi Mempersilahkan siswa untuk bertanya berkaitan soal latihan C. Kegiatan Akhir (± 10 menit) Mengevaluasi soal latihan Menyampaikan pesan pesan Mengajak berdoa dan mengucapkan salam
Mendengarkan nasehat guru
Mengerjakan soal yang diberikan
Mendengarkan peringatan guru
Mengumpulkan lembar jawaban ke depan
Bertanya tentang soal yang dianggap sulit
Mengevaluasi soal bersama guru Mendengarkan pesan guru Berdoa dan menjawab salam
Rasa ingin tahu
Kerja keras
Tekun dan teliti
Berani bertanya
VIII.
Media dan alat peraga:Buku Matematika kelas IV Alat peraga manik-manik IX. Penilaian : tes tertulis no Indikator pencapaian bentuk Instrumen soal dan jawaban 1.
Menjelaskan penggunaan bilangan bulat negatif
Isian
1. Seorang penggali sumur berada pada posisi sepuluh meter dibawah permukaan tanah, hal ini berarti posisi penggali tersebut berada pada.... Jawab: Posisi penggali sumur itu berada pada -10 meter, karena dibawah permukaan tanah. 2. Pedagang itu mengalami kerugian sebesar seratus tujuh ribu lima ratus rupiah.bagaimana menuliskan bilangan tersebut dalam
71
2.
Menyimpulkan konsep penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat negatif
Isian
3.
Melakukan operasi hitung campuran
isian
matematika?mengapa? Jawab: Bilangan tersebut dapat ditulis(107.500), karena pedagang tersebut mengalami kerugian. 3. Lengkapilah penjumlahan dibawah ini, sifat apa yang dapat kamu simpulkan? a. 5 + (-7) = .... dan -7 + 5 = .... b. 4 + (-4) = .... c. 6 + 0 = .... dan 0 + 8 = .... Jawab: a. 5+ (-7) =(-7) + 5 = -2, Berlaku sifat komulatif /pertukaran b. 4 + (-4) = 0 Berlaku sifat invers penjumlahan/ lawan suatu bilangan c. 6+0 =6 dan 0+8 = 8 Berlaku sifat bilangan nol / unsur identitas penjumlahan 4. Hitunglah pengurangan dibawah ini, lalu bandingkan hasil a dan b, serta c dan d, apa yang dapat kamu simpulkan? a. 8 – 3 = ... b. 8 + (-3) = ... c. 5 – (-4) = ... d. 5 + 4 = .... Jawab: a. 8 - 3 = 5 b. 8 + (-3) = 5 c. 5 – (-4) = 9 d. 5 + 4 = 9 Kesimpulan: Jawaban soal a dan b sama, pengurangnya (+3),lawannya (-3). Dengan pengurangnya (-4), lawannya (+4)soal c dan d juga sama, jadi dapat disimpulkan bahwa mengurangi bilangan bulat negatif sama halnya menambahkan dengan lawan dari pengurangnya . 5. Kerjakan operasi hitung campuran dibawah ini dengan benar! a. 37 – (-73) + (-10) = b. 14 + (-15) – 24 =
72
c. -36 – 13 + 63= d. -25 + 15 – (-8) = Jawab: a. 100 b. -25 c. 14 d. -2 6. Seorang pedagang mempunyai modal Rp.250.000,-.kemarin ia rugi Rp. 25.000,-. Hari ini ia mendapat laba Rp. 75.000,-. Berapa jumlah uangnya sekarang? Jawab: 250.000 – 25.000 + 75.000 = 300.000,Bekasi, 16 Mei 2013 Mengetahui, Kepala madrasah
Peneliti
H. Saefuddin Zuhri, S.Pd.I
Zurismiati
73
Lampiran 2: Lembar Kerja Siklus I
LEMBAR KERJA SISWA SIKLUS I, PERTEMUAN I
Jika mewakili bilangan (+1), dan mewakili bilangan (-1) dan gabungan dari mewakili bilangan nol (0), maka Tuliskan masing-masing bilangan bulat yang diperagakan pada masing-masing gambar berikut, dan kemukakan alasanmu! a.
b.
c.
…………..
………….
d.
…………
g.
e.
f.
………
……….
h.
………
…………..
…………
74
LEMBAR KERJA SISWA SIKLUS I, PERTEMUAN II
Tuliskan kalimat penjumlahan dari gambar berikut. Jika mewakili bilangan (+1) dan mewakili bilangan (-1), dan jika disatukan nilainya nol (0).Kemudian tentukan hasilnya!
di gabung
hasilnya
dengan
+
Digabung dengan
+
hasilnya
=
1. Digabung
hasilnya
dengan
+
=
2. Digabung dengan
+
hasilnya
=
3. Bandingkan hasil dari soal nomor 1 dan 3, nomor 2 dan 4. Apa yang dapat kamu simpulkan? 4. Sebutkan sifat dari soal diatas!
75
LEMBAR KERJA SISWA SIKLUS I, PERTEMUAN III
Lengkapilah peragaan gambar berikut dan tuliskan kalimat matematika pengurangan dibawahnya sehingga menghasilkan pernyataan yang benar! 1.
Diambil
-
2.
hasilnya
=
diambil
=
-
3.
hasilnya
Diambil
hasilnya
=
-
4. diambil
-
5. Hitunglah hasil dari operasi hitung campuran dibawah ini! a. 8 + 12 – 7 = .... b. 25 – (- 9) + 15 = ... c. - 32 + 17 – (-5) = .. d. (- 9) – (- 6) + (- 10)= ...
hasilnya
=
76
Lampiran 3: Instrumen Soal Siklus I
INSTRUMEN SOAL SIKLUS I
Petunjuk: Kerjakan soal yang dianggap mudah terlebih dahulu Kerjakan soal dengan jujur, teliti dan percaya diri
Jawablah soal dibawah ini dengan benar! 7. Penggali sumur berada pada posisi sepuluh meter dibawah permukaan tanah, hal ini berarti.... 8. Daerah itu rawan banjir karena ketinggiannya -5 cm, jadi posisi daerah itu berada pada.... 9. Hitunglah penjumlahan dibawah ini, apa yang dapat kamu simpulkan? d. 5 + (-7)= .... e. (-4) + (-3) = .... 10. Hitunglah pengurangan dibawah ini, apa yang dapat kamu simpulkan? e. 8 – 3 = ... f. 8 + (-3) = ... g. 5 – (-4) = ... h. 5 + 4 = .... 11. Kerjakan operasi hitung campuran dibawah ini dengan benar! e. 37 – (-73) + (-10) = f. 14 + (-15) – 24 = g. -36 – 13 + 63= h. -25 + 15 – (-8) = 12.Seorang pedagang mempunyai modal Rp.250.000,-.kemarin ia rugi Rp. 25.000,-. Hari ini ia mendapat laba Rp. 75.000,-. Berapa jumlah uangnya sekarang?
77
Lampiran 4: Lembar Observasi Aktivitas Guru dan Siswa LEMBAR OBSERVASI AKTIFITAS GURU
Petunjuk: Berilah tanda cek list (√) pada kolom yang tersedia sesuai dengan kondisi yang sebenarnya! No
Penilaian 1 2 3 4
Aspek yang dinilai / aktifitas guru
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.
Merumuskan tujuan pembelajaran Mengkondisikan kelas dan tempat duduk siswa Memotivasi siswa dalam belajar Menyampaikan langkah-langkah kegiatan yang akan dilakukan Menguasai materi pelajaran Melakukan kegiatan yang dapat merangsang pengetahuan siswa Membimbing dan memonitor siswa dalam belajar penggunaan media / alat peraga Memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya Memberikan tugas latihan Mengadakan evaluasi Jumlah Skor Nilai Maksimum Keterangan: 4 : amat baik 3 : baik 2 : cukup 1 : kurang
Mengetahui, Kepala MI Sirojul Athfal
observer
peneliti
H. Saefuddin Zuhri, S.Pd.I
Nikmah Fatimah
Zurismiati
44
78
LEMBAR OBSERVASI AKTIFITAS SISWA
Petunjuk: Berilah tanda cek list (√) pada kolom yang tersedia sesuai dengan kondisi yang sebenarnya!
Penilaian 1 2 3 4
No
Aspek yang Dinilai / Aktifitas Siswa
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Berani bertanya dan menjawab pertanyaan Memahami penggunaan alat peraga manik-manik Membentuk bilangan dengan alat peraga Melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan dengan alat peraga Melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan tanpa alat peraga Mengerjakan soal-soal yang diberikan Menuliskan peragaan demonstrasi dalam kallimat matematika Jumlah Skor Nilai Maksimum
Keterangan: 4 : amat baik 3 : baik 2 : cukup 1 : kurang
Mengetahui, Kepala MI Sirojul Athfal
observer
peneliti
H. Saefuddin Zuhri, S.Pd.I
Nikmah Fatimah
Zurismiati
28
79
Lampiran 5
: Data hasil observasi aktivitas guru LEMBAR OBSERVASI AKTIFITAS GURU SIKLUS I, Pertemuan I
Petunjuk: Berilah tanda cek list (√) pada kolom yang tersedia sesuai dengan kondisi yang sebenarnya! No
Aspek yang dinilai / aktifitas guru
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.
Merumuskan tujuan pembelajaran Mengkondisikan kelas dan tempat duduk siswa Memotivasi siswa dalam belajar Menyampaikan langkah-langkah kegiatan yang akan dilakukan Menguasai materi pelajaran Melakukan kegiatan yang dapat merangsang pengetahuan siswa Membimbing dan memonitor siswa dalam belajar penggunaan media / alat peraga Memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya Memberikan tugas latihan Mengadakan evaluasi Jumlah Skor Nilai Maksimum Keterangan: 4 : amat baik 3 : baik 2 : cukup 1 : kurang
Penilaian 1 2 3 4 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 27 44
Mengetahui, Kepala MI Sirojul Athfal
observer
peneliti
H. Saefuddin Zuhri, S.Pd.I
Nikmah Fatimah
Zurismiati
80
LEMBAR OBSERVASI AKTIFITAS GURU SIKLLUS I, Pertemuan II
Petunjuk: Berilah tanda cek list (√) pada kolom yang tersedia sesuai dengan kondisi yang sebenarnya! No
Aspek yang dinilai / aktifitas guru
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.
Merumuskan tujuan pembelajaran Mengkondisikan kelas dan tempat duduk siswa Memotivasi siswa dalam belajar Menyampaikan langkah-langkah kegiatan yang akan dilakukan Menguasai materi pelajaran Melakukan kegiatan yang dapat merangsang pengetahuan siswa Membimbing dan memonitor siswa dalam belajar penggunaan media / alat peraga Memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya Memberikan tugas latihan Mengadakan evaluasi Jumlah Skor Nilai Maksimum Keterangan: 4 : amat baik 3 : baik 2 : cukup 1 : kurang
Penilaian 1 2 3 4 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 30 44
Mengetahui, Kepala MI Sirojul Athfal
observer
peneliti
H. Saefuddin Zuhri, S.Pd.I
Nikmah Fatimah
Zurismiati
81
LEMBAR OBSERVASI AKTIFITAS GURU SIKLUS I, Pertemuan III
Petunjuk: Berilah tanda cek list (√) pada kolom yang tersedia sesuai dengan kondisi yang sebenarnya! No
Aspek yang dinilai / aktifitas guru
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.
Merumuskan tujuan pembelajaran Mengkondisikan kelas dan tempat duduk siswa Memotivasi siswa dalam belajar Menyampaikan langkah-langkah kegiatan yang akan dilakukan Menguasai materi pelajaran Melakukan kegiatan yang dapat merangsang pengetahuan siswa Membimbing dan memonitor siswa dalam belajar penggunaan media / alat peraga Memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya Memberikan tugas latihan Mengadakan evaluasi Jumlah Skor Nilai Maksimum Keterangan: 4 : amat baik 3 : baik 2 : cukup 1 : kurang
Penilaian 1 2 3 4 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 31 44
Mengetahui, Kepala MI Sirojul Athfal
observer
peneliti
H. Saefuddin Zuhri, S.Pd.I
Nikmah Fatimah
Zurismiati
82
LEMBAR OBSERVASI AKTIFITAS GURU SIKLUS I, Pertemuan IV
Petunjuk: Berilah tanda cek list (√) pada kolom yang tersedia sesuai dengan kondisi yang sebenarnya! No
Aspek yang dinilai / aktifitas guru
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.
Merumuskan tujuan pembelajaran Mengkondisikan kelas dan tempat duduk siswa Memotivasi siswa dalam belajar Menyampaikan langkah-langkah kegiatan yang akan dilakukan Menguasai materi pelajaran Melakukan kegiatan yang dapat merangsang pengetahuan siswa Membimbing dan memonitor siswa dalam belajar penggunaan media / alat peraga Memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya Memberikan tugas latihan Mengadakan evaluasi Jumlah Skor Nilai Maksimum Keterangan: 4 : amat baik 3 : baik 2 : cukup 1 : kurang
Penilaian 1 2 3 4 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 36 44
Mengetahui, Kepala MI Sirojul Athfal
observer
peneliti
H. Saefuddin Zuhri, S.Pd.I
Nikmah Fatimah
Zurismiati
83
Lampiran 6 : Data hasil observasi aktivitas Siswa Siklus I
LEMBAR OBSERVASI AKTIFITAS SISWA SIKLUS I, Pertemuan I
Petunjuk: Berilah tanda cek list (√) pada kolom yang tersedia sesuai dengan kondisi yang sebenarnya!
No
Aspek yang Dinilai / Aktifitas Siswa
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Berani bertanya dan menjawab pertanyaan Memahami penggunaan alat peraga manik-manik Membentuk bilangan dengan alat peraga Melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan dengan alat peraga Melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan tanpa alat peraga Mengerjakan soal-soal yang diberikan Menuliskan peragaan demonstrasi dalam kallimat matematika Jumlah Skor Nilai Maksimum Keterangan: 4 : amat baik 3 : baik 2 : cukup 1 : kurang
Mengetahui, Kepala MI Sirojul Athfal
Observer
Peneliti
H. Saefuddin Zuhri, S.Pd.I
Nikmah Fatimah
Zurismiati
Penilaian 1 2 3 4 √ √ √ √ √ √ √ 13 28
84
LEMBAR OBSERVASI AKTIFITAS SISWA SIKLUS I, Pertemuan II
Petunjuk: Berilah tanda cek list (√) pada kolom yang tersedia sesuai dengan kondisi yang sebenarnya!
No
Aspek yang Dinilai / Aktifitas Siswa
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Berani bertanya dan menjawab pertanyaan Memahami penggunaan alat peraga manik-manik Membentuk bilangan dengan alat peraga Melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan dengan alat peraga Melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan tanpa alat peraga Mengerjakan soal-soal yang diberikan Menuliskan peragaan demonstrasi dalam kallimat matematika Jumlah Skor Nilai Maksimum Keterangan: 4 : amat baik 3 : baik 2 : cukup 1 : kurang
Mengetahui, Kepala MI Sirojul Athfal
Observer
Peneliti
H. Saefuddin Zuhri, S.Pd.I
Nikmah Fatimah
Zurismiati
Penilaian 1 2 3 4 √ √ √ √ √ √ √ 16 28
85
LEMBAR OBSERVASI AKTIFITAS SISWA SIKLUS I, Pertemuan III
Petunjuk: Berilah tanda cek list (√) pada kolom yang tersedia sesuai dengan kondisi yang sebenarnya!
No
Aspek yang Dinilai / Aktifitas Siswa
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Berani bertanya dan menjawab pertanyaan Memahami penggunaan alat peraga manik-manik Membentuk bilangan dengan alat peraga Melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan dengan alat peraga Melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan tanpa alat peraga Mengerjakan soal-soal yang diberikan Menuliskan peragaan demonstrasi dalam kallimat matematika Jumlah Skor Nilai Maksimum
Keterangan: 4 : amat baik 3 : baik 2 : cukup 1 : kurang
Mengetahui, Kepala MI Sirojul Athfal
Observer
Peneliti
H. Saefuddin Zuhri, S.Pd.I
Nikmah Fatimah
Zurismiati
Penilaian 1 2 3 4 √ √ √ √ √ √ √ 20 28
86
LEMBAR OBSERVASI AKTIFITAS SISWA SIKLUS I, Pertemuan IV
Petunjuk: Berilah tanda cek list (√) pada kolom yang tersedia sesuai dengan kondisi yang sebenarnya!
No
Aspek yang Dinilai / Aktifitas Siswa
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Berani bertanya dan menjawab pertanyaan Memahami penggunaan alat peraga manik-manik Membentuk bilangan dengan alat peraga Melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan dengan alat peraga Melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan tanpa alat peraga Mengerjakan soal-soal yang diberikan Menuliskan peragaan demonstrasi dalam kallimat matematika Jumlah Skor Nilai Maksimum
Keterangan: 4 : amat baik 3 : baik 2 : cukup 1 : kurang Mengetahui, Kepala MI Sirojul Athfal
Observer
Peneliti
H. Saefuddin Zuhri, S.Pd.I
Nikmah Fatimah
Zurismiati
Penilaian 1 2 3 4 √ √ √ √ √ √ √ 22 28
87
Lampiran 7 : Data hasil tes pemahaman siswa siklus I
DATA HASIL TES AKHIR SIKLUS I
NO
NAMA SISWA
NILAI
1.
Adam Rizky Saputra
56
2.
Ayu Sukriya Ningsih
56
3.
Muhammad naufal
56
4.
Mohammad Ramadhan
98
5.
Mustofa
60
6.
Imam Nursodo
68
7.
Nurul Aulia
52
8.
Handoko
44
9.
Riska Triyuni
68
Keterangan : Nilai Siswa ≥70
: 1 orang
Nilai Siswa <70
: 8 orang
Jumlah
558
Rata-rata kelas
62
88
Lampiran 8:
Catatan lapangan siklus I
Pada Pertemuan pertama siswa masih tampak malu dan segan untuk bertanya dikarenakan belum terbiasa dengan penggunaan metode demonsrasi dalam kegiatan pembelajaran, ditambah lagi dengan adanya alat peraga ssebagai media peragaan. Pada pertemuan kedua, tampak siswa mulai menikmatai kegiatan belajar dengan metode demonstrasi, namun masih ada beberapa siswa yang belum paham cara menggunakan alat peraga yang disiapkan, oleh karena itu siswa tidak mau maju ke depan untuk memperagakannya. Pada petemuan ketiga, kondisi kelas tampak nyaman untuk belajar, tidak ada kegaduhan siswa, semua menyimak materi dengan baik, meskipun masih ada yang belum begitu paham dalam menyelesaikan soal pengurangan. Pada pertemuan keempat,tampak keseriusan siswa dalam mengerjakan soal yang diberikan, namun masih ada siswa yang tampak gusar dalam mengerjakannya. Semua siswa berusaha menyelesaikan tugasnya denagn baik dan penuh rasa percaya diri.
Observer,
Nikmah Fatimah
89 Lampiran 9: Rencana Pelaksanaan pembelajaran Siklus II
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RRP) SIKLUS II
Nama Satuan Pendidikan
: MI Sirojul Athfal
Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas/Semester
: IV/2
Pertemuan ke
:1
Alokasi Waktu
: 2x35 menit
X.
Standar Kompetensi
: 5. Menjumlahkan dan Mengurangkan bilangan bulat
I. II.
Kompetensi Dasar : 5.3 Menjumlahkan bilangan bulat Indikator Pencapaian : Melakukan penjumlahan bilangan bulat negatif Menuliskan penjumlahan bilangan bulat negatif dalam kalimat matematika
III.
Tujuan Pembelajaran : Setelah mengikuti proses pembelajaran melalui metode demonstrasi diharapkan; Siswa dapat melakukan penjumlahan bilangan bulat Siswa dapat menuliskan penjumlahan bilangan bulat negatif dalam kalimat matematika
IV. V.
Materi pembelajaran Metode Pembelajaran
VI.
Langkah-langkah pembelajaran
: Penjumlahan bilangan bulat : tanya jawab dan demonstrasi
Kegiatan guru A. Kegiatan Awal (± 10 menit) Mengucapkan salam dan menanyakan kabar siswa Mengajak para siswa untuk berdoa sebelum memulai pelajaran Memeriksa kehadiran siswa dan menyampaikan tujuan pembelajaran
: Kegiatan siswa
Menjawab salam dan kabar
Berdoa bersama sebelum memulai pelajaran
Mendengarkan apa yang disampaikan guru
Nilai karakter
90
Memotivasi siswa agar tetap semangat dalam mengikuti pembelajaran dan mengkondisikan kelas bertanya jawab tentang materi yang lalu dan yang akan d pelajari. B. Kegiatan inti ( ±50 menit) B.1Eksplorasi Mendemonstrasikan penggunaan alat peraga manik-manik dalam menyelesaikan soal penjumlahan bilangan bulat negatif Contoh: Digabung dengan
3
+
Mengikuti instruksi guru
Tanya jawab tentang bilangan bulat
Memperhatikan demonstrasi guru
Rasa ingin tahu
Tekun
Teliti
hasil
0
=
3
B.2Elaborasi Meminta siswa mendemonstrasikan soal diatas dan menuliskannya pada lembar kerja masingmasing. B.3 Konfirmasi Menyimpulkan bersama sama tentang kegiatan yang baru dilaksanakan Mempersilahkan siswa untuk bertanya berkaitan dengan materi yang belum dipahami C. Kegiatan akhir (±10 menit) Melakukan evaluasi secara lisan Memberikan tugas latihan di rumah Mengajak para siswa untuk berdoa selesai pembelajaran dan mengucapkan salam penutup.
VII.
Media dan alat peraga:
Mendemonstrasikan soal penjumlahan dan menuliskannya dalam lembar kerja 0 =
1
Menyimpulkan materi bersama-sama dengan guru Siswa bertanya berkaitan dengan hal yang belum di pahami
Mengevaluasi bersama guru Mendengarkan pesan guru Membaca doa bersamasama dan menjawab salam guru.
91
Buku matematika kelas IV Alat peraga manik-manik VIII. Penilaian No Indikator Teknik Bentuk Instrumen soal, kunci jawaban dan skor Pencapaian 1. Melakukan Tes Essay 1. Tentukan hasil penjumlahan dibawah ini! penjumlahan e. 5 + (-6) = bilangan bulat f. 8 + (-3) = negatif g. (-4) + 8 = h. (-9) + 5= 2. Menuliskan Tes Essay 2. Perhatikan gambar dibawah ini! penjumlahan tertulis Tuliskan gambar peragaan berikut ke dalam bilangan bulat kalimat matematika dan hitung hasilnya! negatif dalam a. digabung hasilnya kalimat dengan matematika b.
c. b.
d
Digabung Dengan Digabung dengan
hasilnya
hasilnya
Bekasi, 20 Mei 2013 Mengetahui, Kepala madrasah
Peneliti
H. Saefuddin Zuhri, S.Pd.I
Zurismiati
92
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RRP) SIKLUS II
Nama Satuan Pendidikan
: MI Sirojul Athfal
Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas/Semester
: IV/2
Pertemuan ke
:2
Alokasi Waktu
: 2x35 menit
I.
Standar Kompetensi
: 5. Menjumlahkan dan mengurangkan bilangan bulat
II.
Kompetensi Dasar
: 5.2 Mengurangkan bilangan bulat
III.
Indikator Pencapaian
:
IV.
V. VI. VII.
Melakukan operasi pengurangan bilangan bulat negatif Menuliskan hasil pengurangan bilangan bulat negatif dalam kalimat matematika Melakukan operasi hitung campuran Tujuan Pembelajaran : Setelah mengikuti proses pembelajaran melalui metode demonstrasi diharapkan; Siswa dapat Melakukan operasi pengurangan bilangan bulat negatif Siswa dapat Menuliskan hasil pengurangan bilangan bulat negatif dalam kalimat matematika Siswa dapat Melakukan operasi hitung campuran Materi pembelajaran : Pengurangan bilangan bulat negatif Metode Pembelajaran : tanya jawab dan demonstrasi Langkah-langkah pembelajaran : Kegiatan Guru
A. Kegiatan Awal (± 10 menit) Mengucapkan salam dan menanyakan kabar siswa Mengajak para siswa untuk berdoa sebelum memulai pelajaran Memeriksa kehadiran siswa dan menyampaikan tujuan pembelajaran Memotivasi siswa agar tetap semangat
Kegiatan Siswa
Menjawab salam dan kabar Berdoa bersama sebelum memulai pelajaran
Mendengarkan apa yang disampaikan guru
Nilai Karakter
93
dalam mengikuti pembelajaran dan mengkondisikan kelas bertanya jawab tentang materi yang lalu dan yang akan di pelajari. B. Kegiatan inti ( ±50 menit) B.1 Eksplorasi Mendemonstrasikan cara penggunaan alat peraga manik-manik dalam menyelesaikan soal pengurangan, Yang berarti mengambil atau memisahkan sebagian dari suatu kumpulan. Contoh: Diambil
Mengikuti instruksi guru
Bertanya jawab dengan guru
Memperhatikan demonstrasi guru
Mengikuti instruksi guru dalam pembagian kelompok Mengerjakan soal yang diberikan
hasilnya
Membagi siswa dalam 3 kelompok untuk memecahkan masalah bersama Tahap 1: membagi soal ke siswa Tahap 2: membimbing siswa dalam menyimpulkan maksud dari soal tersebut
B.2 Elaborasi Memberikan soal lks untuk dikerjakan masing-masing Membimbing siswa dalam mengerjakan soal B.3 Konfirmasi Menyimpulkan bersama siswa tentang materi yang baru dipelajari Mempersilahkan siswa untuk bertanya berkaitan dengan materi yang belum dipahami
C. Kegiatan akhir (±10 menit) Mengevaluasi materi hari ini
Memberikan tugas latihan dirumah Menyampaikan pesan-pesan kepada siswa Mengajak siswa untuk berdoa setelah belajar dan mengucapkan salam penutup
Mengerjakan soal yang diberikan
Kerja keras dan tekun
Bersama-sama menympulkan materi
Rasa ingin tahu
Bertanya berkaitan dengan hal yang belum dipahami
Mengevaluasi bersama guru Menerima tugas dari guru Mendengarkan pesan guru Membaca doa bersamasama dan menjawab salam guru.
94
VIII.
IX.
Media dan alat peraga:Buku Matematika kelas IV Alat peraga manik-manik
Penilaian: No Indikator Pencapaian
Teknik
bentuk
1.
Tes tertulis
Isian
Melakukan operasi pengurangan bilangan bulat negatif
Instrumen soal, kunci jawaban dan skor 4. Lengkapi peragaan gambar berikut sehingga menghasilkan pernyataan yang benar! c.
diambil
hasilnya
d. diambil
hasilnya
2.
Menuliskan operasi pengurangan bilangan bulat negatif dalam kalimat matematika
Tes tertulis
Isian
5. Dari soal nomor 1 diatas, tuliskan hasilnya dalam kalimat matematika serta bandingkan jawabanya, Apa yang dapat kamu simpulkan? Jawab: c. 4 – (-3) = 7 4+3 =7 Sehingga, - (-3) = +3 d. -3 – (2) = -5 -3 + (-2) = -5 Sehingga, - (2) = + (-2) Kesimpulan: bahwa secara umum mengurangi dengan bilangan negatif sama dengan menambah dengan lawannya.
95
3.
Melakukan operasi hitung campuran
Tes tertulis
Isian
6. Kerjakan soal operasi hitung campuran penjumlahan dan pengurangan berikut ini! d. 15 – 35 + 26 = e. 10 - 8 + (-7) = f. 14 + (-17) – 21 = Jawab: d. 46 e. -5 f. -24
Bekasi, 21 Mei 2013 Mengetahui, Kepala madrasah
Peneliti
H. Saefuddin Zuhri, S.Pd.I
Zurismiati
96
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RRP) SIKLUS II
Nama Satuan Pendidikan
: MI Sirojul Athfal
Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas/Semester
: IV/2
Pertemuan ke
:3
Alokasi Waktu
: 2x35 menit
I.
: 5. Menjumlahkan dan Mengurangkan bilangan bulat
Standar Kompetensi
II. III.
Kompetensi Dasar : 5.2 Menjumlahkan bilangan bulat Indikator Pencapaian : Menjelaskan penggunaan bilangan bulat negatif Menyimpulkan konsep penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat negatif Melakukan operasi hitung campuran
IV.
Tujuan Pembelajaran : Setelah mengikuti proses pembelajaran melalui metode demonstrasi diharapkan; Siswa dapat Menjelaskan penggunaan bilangan bulat negatif Siswa dapatMenyimpulkan konsep penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat negatif Siswa dapat Melakukan operasi hitung campuran
V. VI. VII.
Materi pembelajaran : Penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat negatif Metode Pembelajaran : latihan Langkah-langkah pembelajaran : Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai karakter A. Kegiatan Awal (± 10 menit) Menjawab salam dan kabar Mengucapkan salam dan menanyakan kabar siswa Berdoa bersama Mengajak para siswa untuk sebelum memulai berdoa sebelum memulai pelajaran pelajaran Memeriksa kehadiran siswa Mendengarkan apa dan menyampaikan tujuan yang disampaikan guru pembelajaran Memotivasi siswa agar Mengikuti instruksi
97
tetap semangat dalam mengikuti pembelajaran dan mengkondisikan kelas B. Kegiatan Inti ( ± 50 menit) B.1 Eksplorasi Menanamkan ras percaya diri anak agar tidak melihat jawaban teman membagikan soal latihan siklus I dan membimbing siswa dalam mengerjakannya B.2 Elaborasi Mengingatkan sisa waktu untuk menyelesaikan soal latihan Meminta siswa mengumpulkan lembar jawaban kedepan B.3 Konfirmasi Mempersilahkan siswa untuk bertanya berkaitan soal latihan C. Kegiatan Akhir (± 10 menit) Mengevaluasi soal latihan
Menyampaikan pesan pesan Mengajak berdoa dan mengucapkan salam
VIII. IX. no 1.
guru
Mendengarkan nasehat guru
Mengerjakan soal yang diberikan
Mendengarkan peringatan guru
Mengumpulkan lembar jawaban ke depan
Bertanya tentang soal yang dianggap sulit
Mengevaluasi soal bersama guru Mendengarkan pesan guru Berdoa dan menjawab salam
Rasa ingin tahu
Kerja keras
Tekun dan teliti
Berani bertanya
Media dan alat peraga:Buku Matematika kelas IV Alat peraga berwarna Penilaian : tes tertulis Indikator pencapaian bentuk Instrumen soal dan jawaban Menjelaskan penggunaan bilangan bulat negatif
Isian
1. Seorang penyelam berada di kedalaman laut lima belas meter dari permukaan laut.hal ini berarti posisi penyelam tersebut berada pada.... Jawab: Posisi penyelam itu berada pada -15 meter, karena dibawah permukaan laut (kedalaman). 2. Hasil panen pak doni mengalami
98
2.
Menyimpulkan konsep penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat negatif
Isian
3.
Melakukan operasi hitung campuran
isian
penurunan sebesar tiga puluh empat kilogram.bagaimana menuliskan bilangan tersebut dalam matematika?mengapa? Jawab: Bilangan tersebut dapat ditulis -34kg, karena hasil panennya mengalami penurunan. 3. Lengkapilah penjumlahan dibawah ini, sifat apa yang dapat kamu simpulkan? a. 8 + (-6) = .... dan -6 + 8 = .... b. 15 + (-15) = .... c. 0 + 7 = .... dan 5 + 0 = .... Jawab: a. 8+ (-6) =(-8) + 6 = 2, Berlaku sifat komulatif /pertukaran b. 15 + (-15) = 0 Berlaku sifat invers penjumlahan/ lawan suatu bilangan c. 0+7 =7 dan 5+0 = 5 Berlaku sifat bilangan nol / unsur identitas penjumlahan 4. Hitunglah pengurangan dibawah ini, lalu bandingkan hasil a dan b, c dan d, apa yang dapat kamu simpulkan? a. 12 – 9= ... b. 12 + (-9) = ... c. 7 – (-5) = ... d. 7 + 5 = .... Jawab: a. 12 – 9 = 3 b. 12 + (-9) = 3 c. 7 - (-5) = 12 d. 7+ 5 = 12 Kesimpulan: Jawaban soal a dan b sama, pengurangnya (+9),lawannya (-9). Dengan pengurangnya (-5), lawannya (+5) soal c dan d juga sama, jadi dapat disimpulkan bahwa mengurangi bilangan bulat negatif sama halnya menambahkan dengan lawan dari pengurangnya 5. Kerjakan operasi hitung campuran dibawah ini dengan benar! a. 35 – (-56) + (-18) = b. 17 + (-13) – 29 =
99
c. -26 – 14+ 53= d. -22 + 16 – (-9) = Jawab: a. 73 b. -25 c. -13 d. 15 6. Pak Tono mempunyai 345kg beras,dijual ke tengkulak 235 kg, di bagi ke tetangga 45kg, ternyata sisa hasil panen bulan lalu masih ada 25kg.berapa kg beras pak tono saat ini? Jawab: 345 – 230 – 45 + 50 = 120kg Bekasi, 23 Mei 2013 Mengetahui, Kepala madrasah
Peneliti
H. Saefuddin Zuhri, S.Pd.I
Zurismiati
100
Lampiran 10: Lembar Kerja Siklus II
LEMBAR KERJA SISWA SIKLUS II, PERTEMUAN I
1. Gambarkan peragaan dari kalimat penjumlahan dibawah ini.gunakan warna biru mewakili bilangan (+1) dan warna kuning mewakili bilangan (-1). a. 5 + 6 = ... b. 7 + -4 = .... c. -8 + 7 = ... d. -9 + -5 = .... 2. Hitunglah penjumlahan dibawah ini tanpa menggunakan alat peraga manik-manik! a. 25 + 43 = b. 17 + (-9) = c. -15 + 36 = d. (-10) + (-7) = 3. Tuliskan sifat yang terdapat pada operasi hitung penjumlahan!
101
LEMBAR KERJA SISWA SIKLUS II, PERTEMUAN II
A. Gambarkan peragaan dari kalimat pengurangan dibawah ini.gunakan warna biru mewakili bilangan (+1) dan warna kuning mewakili bilangan (-1). a. 12 – 5 = b. 8 – (-3) = c. -3 – 7 = B. Tentukan hasil dari pengurangan dibawah ini tanpa menggunakan alat peraga manik-manik! a. 45 – 22 = b. 37 – (- 8) = c. (-23) – 12 = d. (-13) – (- 9) = C. Hitunglah operasi hitung campuran berikut ini! a. 42 + 15 – 10 = b. 36 – 21 + 13 = c. -17 + 56 – (-8) =
Lampiran 11 : Instrumen Soal Siklus II
102
INSTRUMEN SOAL SIKLUS II Petunjuk:
Kerjakan soal yang dianggap mudah terlebih dahulu
Kerjakan soal dengan jujur, teliti dan percaya diri
Seorang penyelam berada di kedalaman laut lima belas meter dari permukaan laut.hal ini berarti posisi penyelam tersebut berada pada....
Hasil panen pak doni mengalami penurunan sebesar tiga puluh empat kilogram.bagaimana menuliskan bilangan tersebut dalam matematika?mengapa?
Lengkapilah penjumlahan dibawah ini, sifat apa yang dapat kamu simpulkan?
8 + (-6) = .... dan -6 + 8 = ....
15 + (-15) = ....
0 + 7 = .... dan 5 + 0 = ....
Hitunglah pengurangan dibawah ini, lalu bandingkan hasil a dan b, c dan d, apa yang dapat kamu simpulkan?
12 – 9= ...
12 + (-9) = ...
7 – (-5) = ...
7 + 5 = ....
Kerjakan operasi hitung campuran dibawah ini dengan benar!
35 – (-56) + (-18) =
17 + (-13) – 29 =
-26 – 14+ 53=
-22 + 16 – (-9) =
Pak Tono mempunyai 345kg beras,dijual ke tengkulak 235 kg, di bagi ke tetangga 45kg, ternyata sisa hasil panen bulan lalu masih ada 25kg.berapa kg beras pak tono saat ini?
Lampiran 12 :
103
LEMBAR OBSERVASI AKTIFITAS GURU SIKLUS II, Pertemuan I
Petunjuk: Berilah tanda cek list (√) pada kolom yang tersedia sesuai dengan kondisi yang sebenarnya! No
Aspek yang dinilai / aktifitas guru
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.
Merumuskan tujuan pembelajaran Mengkondisikan kelas dan tempat duduk siswa Memotivasi siswa dalam belajar Menyampaikan langkah-langkah kegiatan yang akan dilakukan Menguasai materi pelajaran Melakukan kegiatan yang dapat merangsang pengetahuan siswa Membimbing dan memonitor siswa dalam belajar penggunaan media / alat peraga Memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya Memberikan tugas latihan Mengadakan evaluasi Jumlah Skor Nilai Maksimum
Penilaian 1 2 3 4 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 36 44
Keterangan: 4 : amat baik 3 : baik 2 : cukup 1 : kurang Mengetahui, Kepala MI Sirojul Athfal
observer
peneliti
H. Saefuddin Zuhri, S.Pd.I
Nikmah Fatimah
Zurismiati
LEMBAR OBSERVASI AKTIFITAS GURU
104
SIKLUS II, Pertemuan II
Petunjuk: Berilah tanda cek list (√) pada kolom yang tersedia sesuai dengan kondisi yang sebenarnya! No
Aspek yang dinilai / aktifitas guru
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.
Merumuskan tujuan pembelajaran Mengkondisikan kelas dan tempat duduk siswa Memotivasi siswa dalam belajar Menyampaikan langkah-langkah kegiatan yang akan dilakukan Menguasai materi pelajaran Melakukan kegiatan yang dapat merangsang pengetahuan siswa Membimbing dan memonitor siswa dalam belajar penggunaan media / alat peraga Memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya Memberikan tugas latihan Mengadakan evaluasi Jumlah Skor Nilai Maksimum
Penilaian 1 2 3 4 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 39 44
Keterangan: 4 : amat baik 3 : baik 2 : cukup 1 : kurang Mengetahui, Kepala MI Sirojul Athfal
observer
peneliti
H. Saefuddin Zuhri, S.Pd.I
Nikmah Fatimah
Zurismiati
LEMBAR OBSERVASI AKTIFITAS GURU
105
SIKLUS II, Pertemuan III
Petunjuk: Berilah tanda cek list (√) pada kolom yang tersedia sesuai dengan kondisi yang sebenarnya! No
Aspek yang dinilai / aktifitas guru
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.
Merumuskan tujuan pembelajaran Mengkondisikan kelas dan tempat duduk siswa Memotivasi siswa dalam belajar Menyampaikan langkah-langkah kegiatan yang akan dilakukan Menguasai materi pelajaran Melakukan kegiatan yang dapat merangsang pengetahuan siswa Membimbing dan memonitor siswa dalam belajar penggunaan media / alat peraga Memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya Memberikan tugas latihan Mengadakan evaluasi Jumlah Skor Nilai Maksimum
Penilaian 1 2 3 4 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 40 44
Keterangan: 4 : amat baik 3 : baik 2 : cukup 1 : kurang Mengetahui, Kepala MI Sirojul Athfal
observer
peneliti
H. Saefuddin Zuhri, S.Pd.I
Nikmah Fatimah
Zurismiati
Lampiran 13 : Data hasil observasi aktivitas Siswa Siklus II
106
LEMBAR OBSERVASI AKTIFITAS SISWA SIKLUS II, Pertemuan I
Petunjuk: Berilah tanda cek list (√) pada kolom yang tersedia sesuai dengan kondisi yang sebenarnya!
No
Aspek yang Dinilai / Aktifitas Siswa
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Berani bertanya dan menjawab pertanyaan Memahami penggunaan alat peraga manik-manik Membentuk bilangan dengan alat peraga Melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan dengan alat peraga Melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan tanpa alat peraga Mengerjakan soal-soal yang diberikan Menuliskan peragaan demonstrasi dalam kallimat matematika Jumlah Skor Nilai Maksimum
Penilaian 1 2 3 4 √ √ √ √ √ √ √ 21 28
Keterangan: 4 : amat baik 3 : baik 2 : cukup 1 : kurang
Mengetahui, Kepala MI Sirojul Athfal
Observer
Peneliti
H. Saefuddin Zuhri, S.Pd.I
Nikmah Fatimah
Zurismiati
LEMBAR OBSERVASI AKTIFITAS SISWA
107
SIKLUS II, Pertemuan II
Petunjuk: Berilah tanda cek list (√) pada kolom yang tersedia sesuai dengan kondisi yang sebenarnya!
No
Aspek yang Dinilai / Aktifitas Siswa
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Berani bertanya dan menjawab pertanyaan Memahami penggunaan alat peraga manik-manik Membentuk bilangan dengan alat peraga Melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan dengan alat peraga Melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan tanpa alat peraga Mengerjakan soal-soal yang diberikan Menuliskan peragaan demonstrasi dalam kallimat matematika Jumlah Skor Nilai Maksimum
Penilaian 1 2 3 4 √ √ √ √ √ √ √ 23 28
Keterangan: 4 : amat baik 3 : baik 2 : cukup 1 : kurang
Mengetahui, Kepala MI Sirojul Athfal
Observer
Peneliti
H. Saefuddin Zuhri, S.Pd.I
Nikmah Fatimah
Zurismiati
LEMBAR OBSERVASI AKTIFITAS SISWA
108
SIKLUS II, Pertemuan III
Petunjuk: Berilah tanda cek list (√) pada kolom yang tersedia sesuai dengan kondisi yang sebenarnya!
No
Aspek yang Dinilai / Aktifitas Siswa
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Berani bertanya dan menjawab pertanyaan Memahami penggunaan alat peraga manik-manik Membentuk bilangan dengan alat peraga Melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan dengan alat peraga Melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan tanpa alat peraga Mengerjakan soal-soal yang diberikan Menuliskan peragaan demonstrasi dalam kallimat matematika Jumlah Skor Nilai Maksimum
Penilaian 1 2 3 4 √ √ √ √ √ √ √ 25 28
Keterangan: 4 : amat baik 3 : baik 2 : cukup 1 : kurang
Mengetahui, Kepala MI Sirojul Athfal
Observer
Peneliti
H. Saefuddin Zuhri, S.Pd.I
Nikmah Fatimah
Zurismiati
Lampiran 14 : Data hasil tes pemahaman siswa siklus II
109
DATA HASIL TES AKHIR SIKLUS II
NO
NAMA SISWA
1.
Adam Rizky Saputra
66
2.
Ayu Sukriya Ningsih
70
3.
Muhammad naufal
76
4.
Mohammad Ramadhan
76
5.
Mustofa
78
6.
Imam Nursodo
94
7.
Nurul Aulia
60
8.
Handoko
60
9.
Riska Triyuni
86
Jumlah
666
Rata-rata kelas
74
Keterangan : Nilai ≥ 70
: 6 orang
Nilai <70
: 3 orang
NILAI
Lampiran 15: Data hasil catatan lapangan siklus II
110
CATATAN LAPANGAN SIKLUS II
Pertemuan pertama, siswa kembali bingung mengapa materinya diulang kembali, namun setelah diberi penjelasan para siswa pun mengerti. Justru tampak beberapa siswa merasa senang dengan adanya pengulangan tersebut, karena merasa senang dengan metode yang diberikan.tampak ada siswa yang berani bertanya atau menjawab pertanyaan guru. Pertemuan kedua, banyak siswa yang berantusia untuk maju kedepan memperagakan kegiata demonstrasi, tampaknya siswa sudah tidak malu dan mulai tumbuh rasa percaya diri.siswa pun sudah terbiasa dengan penggunaan metode demonstrasi tersebut. Pertemuan ketiga kondisi kelas tenang, para siswa mengerjakan soal dengan sungguhsungguh agar mendapatkan nilai yang maksimal. Masih ada stu siswa yang tampak gusar, namun tidak membut gaduh suasana.
Observer,
Nikmah Fatimah
111
Lampiran 16: Foto Kegiatan Siswa
112
113
114
Lampiran 17: Lembar Uji Referensi
LEMBAR UJI REFERENSI
Nama
: Zurismiati
NIM
: 809018300083
Jurusan
: Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Judul Skripsi
: “ Upaya Meningkatkan Pemahaman Siswa pada Operasi Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat Melalui Metode Demonstrasi dengan Menggunakan Alat Peraga”.
Bab No I
1
I
2
I
3
II
1
II
2
II
3
II
4
II
5
II
6
II
7
Daftar Pustaka Gatot Muhsetyo,dkk, Pembelajaran matematika SD, Jakarta:Universitas Terbuka, 2011 Gatot Muhsetyo,dkk, Pembelajaran matematika SD, Jakarta:Universitas Terbuka, 2011 Desmita, Psikologi Perkembangan Peserta Didik, Bandung:PT Remsjs Rosdakarya, 2010 Dede Rosyada, Paradigma Pendidikan Demokratis, Jakarta:Kencana, 2004 Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, Bandung:Remaja Rosdakarya, 2009 Harimurti Kridalaksana, Kamus Linguistik edisi 4, Jakarta:Gramedia Pustaka Umum, 2008 Syaiful Sagala, Konsep dan Makna Pembelajaran, Bandung:CV Alfabeta,2011 Syaiful Sagala, Konsep dan Makna Pembelajaran, Bandung:CV Alfabeta,2011 Heruman, Model Pembelajaran Matematika di SD, Bandung: Remaja Rosdakarya,2010 Gatot Muhsetyo,dkk, Pembelajaran matematika SD, Jakarta:Universitas
Halaman Paraf Referensi Pembimbing 1.9
1.20
101
73
21
177
157
136
5 3.8
115
Terbuka, 2011 II
8
II
9
II
10
II
11
II
12
II
13
II
14
II
15
II
16
Tatang Herman, dkk. Pendidikan Matematika 1, Bandung: UPI Press, 2010 Tatang Herman, dkk. Pendidikan Matematika 1, Bandung: UPI Press, 2010 Gatot Muhsetyo,dkk, Pembelajaran matematika SD, Jakarta:Universitas Terbuka, 2011 Tatang Herman, dkk. Pendidikan Matematika 1, Bandung: UPI Press, 2010 Heruman, Model Pembelajaran Matematika di SD, Bandung: Remaja Rosdakarya,2010 Gatot Muhsetyo,dkk, Pembelajaran matematika SD, Jakarta:Universitas Terbuka, 2011 Gatot Muhsetyo,dkk, Pembelajaran matematika SD, Jakarta:Universitas Terbuka, 2011 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Jakarta: Kencana, 2010 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Jakarta: Kencana, 2010
4
10
3.26
17
16
3.10
3.11
152
153
II II II
II
17
18 19
File:///:E./Pengertian dan Tujuan Alat peraga Pendidikan_Fairuz El Said.htm di download 28-09-13. Hidayat, Syarif. Teori dan Prinsip Pendidikan. Jakarta: Pustaka Mandiri, 2013. Sadiman, Arief S, dkk. Media Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers, 2010.
-
17 115
Andri Setiawan, Skripsi: Pengaruh Strategi Berhitung (Different II
20
Strategis) terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa pada Materi
-
Operasi Bilangan Bulat, Jakarta:FITK UIN, 2007 II
21
II
22
Rida Rindjani, Skripsi: Pengaruh Metode Problem Posing terhadap Pemahaman Konsep Matematika Siswa, Jakarta:FITK UIN, 2007 Muhamad Arifin, Skripsi: Pengaruh Penerapan Strategi Pembelajaran Silent Demonstration terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa,
-
-
116
Jakarta:FITK UIN, 2006 III
1
III
2
III
3
III
4
III
5
III
6
Wijaya Kusumah dan Dedi Dwitagama, Mengenal Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta:PT. Malta Printindo, 2009 Suharsimi Arikunto, dkk, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta:Bumi Aksara, 2012 http://www.kabarmingguan.com/2012/12/pengertian-penelitiantindakan-kelas-ptk.html di download12-05-13. Wijaya Kusumah dan Dedi Dwitagama, Mengenal Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta:PT. Malta Printindo, 2009 Wijaya Kusumah dan Dedi Dwitagama, Mengenal Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta:PT. Malta Printindo, 2009 Wijaya Kusumah dan Dedi Dwitagama, Mengenal Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta:PT. Malta Printindo, 2009
8
6
-
9
20
21
Jakarta, 27 Juli 2013 Pembimbing,
Abdul Muin, S.Si, M.Pd 197512012006041003
117
Lampiran 18: Surat Pernyataan Penulis
SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH Yang Bertanda tangan dibawah ini: Nama
: Zurismiati
NIM
: 8090183000183
Jurusan/Prodi : Kependidikan Islam/PGMI Alamat
: Kp. Setu Rt.001/Rw.001 Kel. Bintara Jaya Kec. Bekasi Barat, Kota Bekasi.
MENYATAKAN DENGAN SESUNGGUHNYA Bahwa Skripsi yang berjudul Upaya Meningkatkan Pemahaman Siswa Pada Operasi Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat Melalui Metode Demonstrasi dengan Menggunakan Alat Peraga adalah benar hasil karya sendiri di bawah bimbingan dosen: Nama Pembimbing
: Abdul Muin, S.Si, M.Pd
NIP
: 197512012006041003
Jurusan/Program Studi
: Kependidikan Islam/ Pendidikan Matematika
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan saya siap menerima segala konsekuensi apabila terbukti bahwa skripsi ini bukan hasil karya sendiri.
Jakarta, Juli 2013 Yang Menyatakan,