PENERAPAN METODE INSIDE OUTSIDE CIRCLE (LINGKARAN DALAM LINGKARAN LUAR) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS VA SEKOLAH DASAR NEGERI 1 PERESAK TAHUN PELAJARAN 2016/2017
JURNAL SKRIPSI PENELITIAN TINDAKAN KELAS
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Studi di Program Sarjana (S1) Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh: DIAN PERTIWI E1E 012 015
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MATARAM 2016
ABSTRAK Latar belakang dari penelitian ini adalah ditemukan kenyataan bahwa rendahnya hasil belajar siswa kelas Va SDN 1 Peresak dalam mata pelajaran IPS. Selain itu, guru sangat jarang menggunakan metode yang variatif dan lebih menarik dalam menyampaikan konsep pada pelajaran IPS, sehingga dilakukan penelitian di sekolah ini. Penelitian ini termasuk kedalam penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk mendapatkan gambaran penerapan metode Inside Outside Circle dalam meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas VA SDN 1 Peresak Tahun Pelajaran 2016/2017. Penelitian ini dilakukan dalam 2 siklus, masing-masing siklus terdiri dari empat tahapan yaitu: tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi dan evaluasi, dan refleksi. Instrumen penelitian berupa lembar observasi dan test hasil belajar. Observer pada penelitian sebanyak dua orang yaitu : satu orang guru dan seorang mahasiswi S1 PGSD. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata hasil belajar siswa pada siklus I dan siklus II berturut-turut adalah 70 dan 75,714. Persentase peningkatan hasil belajar siswa secara klasikal dari siklus I sampai siklus II adalah 66,66% dan 80,95%. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat dinyatakan bahwa penerapan metode InsideOutside Circle dapat meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas Va SDN 1 Peresak tahun pelajaran 2016/2017.
Kata Kunci: Inside Outside Circle, Hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial.
ABSTRACT The background of this research is found to the fact that the low yields Va grade students of State Elementary School 1 Peresak in the subjects of Social Sciences. In addition, teachers are very rarely used method of varied and more interesting in conveying the concepts in the subject of Social Sciences, so do study at this school. This study included into the classroom action research that aims to improve student learning outcomes in the subjects of Social Sciences Va public elementary school classroom 1 Peresak. This research was conducted in two cycles, each cycle consists of four stages: planning, implementation, observation and evaluation, and reflection. The research instrument is observation sheet and test learning outcomes. Observer in the study of two people: one teacher. The results showed that the average student learning outcomes in the first cycle and the second cycle are respectively 70 and 75.714. The percentage increase in student learning outcomes in the classical style of the first cycle to the second cycle was 66,66% and 80,95%. Based on these results it can be stated that the application of the method InsideOutside Circle can improve learning outcomes Social Sciences Va grade students of State Elementary School 1 Peresak the academic year 2016/2017.
Keywords: Inside Outside Circle, results of study Social Sciences.
A. Pendahuluan Setelah melakukan observasi dan berdasar pada data ulangan harian siswa kelas VA tahun pelajaran 2015/2016 mata pelajaran IPS menunjukkan bahwa 56% atau 14 siswa dari 25 siswa mendapat nilai dibawah KKM (Kriteria ketuntasan Minimal), standar KKM ≥ 70. Adapun dari hasil wawancara yang dilakukan terhadap Ibu Anisa Sari Taman, S.Pd selaku wali kelas VA SDN 1 Peresak, diketahui bahwa banyak siswa yang mendapat nilai dibawah KKM disebabkan metode yang digunakan guru hanya metode ceramah sehingga menjadi monoton. Penggunaan metode yang tepat oleh guru akan mempengaruhi suasana pembelajaran siswa. Perlu digunakan metode yang bisa membuat siswa benar-benar fokus dalam belajar dan dapat melibatkan seluruh siswa dalam pembelajaran. Salah satu metode yang memungkinkan adalah metode Inside Outside Circle (IOC). Metode Inside Outside Circle yang dikembangkan pertama kali oleh Spencer Kagan (Huda, 2013: 247) ini merupakan metode yang membuat siswa untuk saling berbagi informasi pada waktu yang bersamaan. Pemilihan metode IOC diambil karena tujuan instrinsik dan ekstrinsik belajar kelompok dapat tercapai. Siswa akan berperan aktif dalam pembelajaran, perhatian lebih terfokuskan pada pembelajaran, dan pencapaian dilakukan secara bersama (tujuan ekstrinsik) serta siswa nantinya akan merasa senang (tujuan instrinsik). Peneliti di dalam penelitian ini menggunakan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Oleh karena itu peneliti akan mengembangkan pemecahan masalah untuk hasil belajar IPS siswa kelas V. Penelitian ini oleh peneliti diberi judul “Penerapan metode Inside Outside Circle untuk meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas VA SDN 1 Peresak Tahun Pelajaran 2016/2017”. Berdasarkan uraian latar belakang di atas, permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah : Bagaimanakah penerapan metode Inside Outside Circle dapat meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas VA SDN 1 Peresak Tahun Pelajaran 2016/2017? Kemudian berdasarkan rumusan masalah, penelitian ini bertujuan untuk : Mendapatkan gambaran penerapan metode Inside Outside Circle dalam meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas VA SDN 1 Peresak Tahun Pelajaran 2016/2017. B. Kajian Pustaka Dan Hipotesis Tindakan Hasil Belajar IPS hasil belajar IPS adalah tingkat keberhasilan seseorang dalam belajar Ilmu Pengetahuan Sosial yang dinyatakan dalam skor setelah menjalani tes mengenai sejumlah materi pelajaran tertentu. Istilah Inside Outside Circle merupakan istilah yang berasal dari bahasa inggris yang artinya lingkaran dalam lingkaran luar. Metode Inside Outside Circle adalah salah satu pembelajaran kooperatif yang dapat mengaktifkan siswa serta memungkinkan siswa sebagai narasumber bagi teman-temannya. Metode Inside Outside Circle yang dikembangkan pertama kali oleh Spencer Kagan ini merupakan metode yang memungkinkan siswa untuk saling berbagi informasi pada waktu yang bersamaan. Metode ini memiliki
tujuan untuk meningkatkan keterampilan berkomunikasi siswa, meningkatkan kerjasama antar siswa, dan memberikan banyak kesempatan pada siswa untuk mengolah informasi (Huda, 2013: 247). Pendapat yang sama dipaparkan oleh Lie (2012 : 65) pendekatan ini dapat digunakan dalam berbagai mata pelajaran, seperti ilmu pengetahuan sosial, agama, matematika, dan bahasa. Bahan pelajaran yang paling cocok digunakan dengan teknik ini adalah bahan yang membutuhkan pertukaran pikiran dan informasi antar siswa. Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa metode Inside Outside Circle adalah sebuah metode pembelajaran saling berbagi informasi yang terdiri dari kelompok siswa lingkaran dalam dan lingkaran luar. Metode ini dapat memberikan pengalaman belajar yang bermakna kepada siswa karena mereka berpartisipasi aktif dalam kegiatan belajar. Penelitian ini tidak terlepas dari penelitian-penelitian terdahulu. Terdapat sejumlah hasil penelitian yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan penulis yaitu penelitian yang dilakukan oleh Lalu Sujud Martayadi (2015) dan Edy Jun (2014). Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Lalu Sujud Martayadi (2015) dengan judul “Penerapan Metode Inside Outside Circle (Lingkaran Dalam Lingkaran Luar) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IIIB Semester II SDN 1 Ombe Baru Tahun Pelajaran 2014/2015”berhasil. Hal ini terlihat dari nilai rata-rata siswa pada siklus I 66,25 meningkat menjadi 74,79 pada siklus II. Sedangkan ketuntasan klasikal pada siklus I sebesar 70,83% meningkat pada siklus II menjadi 87,50%. Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Edy Jun (2014) dengan judul “Penerapan Metode Inside Outside Circle untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN 1 Tamansari Tahun Pelajaran 2013/2014 pada Mata Pelajaran IPA” berhasil, hal ini ditunjukan dengan meningkatnya hasil belajar siswa pada siklus I dengan prosentase ketuntasan klasikal sebesar 64,28% dan pada siklus II meningkat dengan prosentase ketuntasan klasikal sebesar 100%. Dan aktivitas belajar siswa pada siklus I berkategori aktif dengan skor 28 dan pada siklus II berkategori sangat aktif dengan skor 56. Kemudian aktivitas guru pada siklus I berkatagori sangat baik dengan skor 53 dan pada siklus II berkategori sangat baik dengan skor 57. Penelitian ini berbeda dengan penelitian-penelitian sebelumnya. Dimana dalam penggunaan metode Inside Outside Circle pada penelitian ini dikombinasikan dengan metode Complete Sentence yang mengharuskan siswa untuk melengkapi ringkasan materi yang telah dijelaskan sebelumnya oleh guru. Dikolaborasikannya metode IOC dengan complete sentence membuat perhatian siswa terfokus. Ini menjadi salah satu cara mengatasi kekurangan pada metode IOC yaitu siswa tidak konsentrasi dan waktu disalahgunakan dalam bergurau. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa penggunaan metode Inside Outside Circle (lingkaran dalam lingkaran luar) dengan optimal/sesuai dengan langkah-langkah yang dipersiapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Kerangka Berpikir dalam penelitian ini dapat dijabarkan sebagai berikut: Rendahnya hasil belajar disebabkan oleh metode pembelajaran yang
digunakan oleh guru cenderung membosankan. Salah satu cara yang dapat dilakukan guru untuk menarik perhatian siswa tersebut adalah dengan menerapkan metode Inside Outside Circle di dalam kegiatan pembelajaran. Konsep utama metode ini adalah setiap individu akan bertukar informasi. Dengan bertukar informasinya tiap individu, maka mereka memiliki tanggung jawab tersendiri atas informasi yang akan dibagikan kepada individu lainnya dalam hal ini adalah materi pembelajaran. Sehingga dalam proses pembelajaran, untuk mendapatkan informasi yang benar maka siswa akan menaruh perhatian penuh saat guru menyampaikan materi. Memusatkan perhatian terhadap materi pembelajaran merupakan salah satu indikator bahwa siswa aktif dalam belajar. Selain itu kegiatan-kegiatan di dalam metode Lingkaran Dalam Lingkaran Luar ini secara tidak langsung akan membuat siswa terlibat langsung dalam proses pembelajaran. Hal ini juga menjadi indikator bahwa siswa aktif dalam kegiatan belajar mengajar. Melibatkan siswa dalam proses belajarnya akan menimbulkan rasa senang. Apabila perhatian siswa, keterlibatan siswa secara aktif, serta rasa senang siswa sudah ada dalam proses pembelajaran maka akan menyebabkan retensi siswa juga meningkat. Dengan meningkatnya retensi siswa, maka hasil belajar juga akan meningkat. Berdasarkan kerangka berfikir diatas maka hipotesis dalam penelitian ini adalah “jika metode Inside Outside Circle dilakukan sesuai dengan langkahlangkah dalam pembelajaran IPS pada siswa kelas VA SDN 1 Peresak, maka hasil belajar siswa akan meningkat.” C. Metodologi Penelitian Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Peresak yang terletak di jalan Ahmad Yani dusun Tanak Tepong desa Peresak Kecamatan Narmada Kabupaten Lombok Barat. Sekolah Dasar Negeri 1 Peresak ini terletak di pinggir jalan utama Ahmad Yani Kecamatan Narmada. Penelitian ini dilakukan pada semester ganjil tahun pelajaraan 2016/2017, sejak 29 Juli hingga 13 Agustus 2016. Subjek peneitian ini adalah siswa kelas VA tahun pelajaran 2016/2017 yang berjumlah 21 orang, dengan 11 orang siswa laki-laki dan 10 orang siswa perempuan. Dalam penelitian ini aktivitas guru dalam proses pelaksanaan pembelajaran menggunakan metode Inside Outside Circle akan diobservasi oleh guru kelas VA SDN 1 Peresak yaitu Anisa Sari Taman, S.Pd yang dengan kata lain bertindak sebagai observer. Kemudian aktivitas belajar siswa akan diobservasi oleh seorang mahasiswi yaitu Dewi Den Anjani bersama dengan bimbingan guru kelas. Dan yang bertindak sebagai guru disini adalah peneliti sendiri. Faktor yang diteliti dari guru dalam penelitian ini adalah keterampilan menerapkan metode Inside Outside Circle pada mata pelajaran Imu Pengetahuan Sosial. Untuk siswa, faktor yang akan diteliti adalah hasil belajar serta aktivitas siswa selama mengikuti proses pembelajaran dalam menerapkan metode Inside Outside Circle pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial.
Variabel harapan dalam penelitian ini adalah hasil belajar IPS pada materi Kerajaan Hindu di Indonesia dan Peninggalannya. Variabel tindakan dalam penelitian ini adalah metode Inside Outside Circle. Penelitian ini dilaksanakan selama dua siklus. Dimana setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan evaluasi. Data yang dikumpulkan diperoleh dengan melakukan pengamatan langsung/observasi, melakukan tes serta dokumentasi. Instrumen pengumpulan data menggunakan tes hasil belajar, dan menggunakan lembar observasi. Teknik analisis data hasil belajar siswa, alat ukur yang digunakan untuk mengetahui ketuntasan hasil belajar siswa secara individu yaitu : Skor Perolehan Nilai = X 100 Skor Maksimal Untuk mencari nilai rata-rata digunakan rumus sebagai berikut: Jumlah nilai seluruh siswa Rata-rata = Jumlah siswa Untuk menentukan ketuntasan belajar secara klasikal (P), digunakan rumus sebagai berikut : ∑ siswa yang tuntas P = X 100% ∑ siswa Teknik analisis data aktivitas siswa dianalisis dengan melihat aktivitas siswa yang kemudian dikategorikan dalam klasifikasi sangat aktif, aktif, cukup aktif, kurang aktif, dan sangat kurang aktif. Adapun cara pemberian skornya sebagai berikut : Skor 1 diberikan jika X ≤ 25% siswa melakukan deskriptor yang diamati (X ≤ 5 siswa) Skor 2 diberikan jika 25% < X ≤ 50% siswa melakukan deskriptor yang diamati (5 < X ≤ 11 siswa) Skor 3 diberikanjika 50% < X ≤ 75% siswa melakukan deskriptor yang diamati (11 < X ≤ 16 siswa) Skor 4 diberikan jika X > 75% siswa melakukan deskriptor yang diamati (X > 16 siswa) Jika data aktivitas siswa terdiri dari 15 deskriptor, dengan banyak kelas 4 maka didapatkan skor minimal 15 dan skor maksimal 60. Data aktivitas siswa diolah menggunakan rumus : a. Menentukan Mean Ideal (MI) 1 Mean Ideal (MI) = 2 x (skor maksimal ideal + skor minimal ideal) 1
= 2 x (60 + 15) = 37,5 b. Menentukan Standar Deviasi Ideal (SDI) 1 SDI = 6 x (skor maksimal ideal - skor minimal ideal) 1
= x (60 - 15) 6 = 7,5
Tabel Nilai Konversi Aktivitas Belajar Siswa Interval Interval Skor Kategori Mi + 1,5 SDi - Mi + 3 SDi 48,75 – 60 Sangat Aktif Mi – Mi + 1,5 Sdi 37,5 – 48,75 Aktif Mi-1,5SDi – Mi 26,25 – 37,5 Kurang aktif Mi-3SDi – Mi-1,5SDi 15 – 26,25 Tidak aktif Untuk tekhnik analisis data aktivitas guru, setiap indikator aktivitas guru dalam proses pembelajaran dinilai dengan aturan pemberian skor sebagai berikut : Skor 1 diberikan jika deskriptor dilakukan dengan kurang baik Skor 2 diberikan jika deskriptor dilakukan dengan cukup baik Skor 3 diberikan jika deskriptor dilakukan dengan baik Skor 4 diberikan jika deskriptor dilakukan dengan sangat baik Jika data aktivitas guru terdiri dari 15 deskriptor, dengan banyak kelas 4, maka didapatkan skor minimal 15 dan skor maksimal 60. Data aktivitas guru kemudian diolah menggunakan rumus sebagai berikut : a. Menentukan Mean Ideal (MI) 1 Mean Ideal (MI) = 2 x (skor maksimal ideal + skor minimal ideal) 1
= x (60 + 15) 2 = 37,5 b. Menentukan Standar Deviasi Ideal (SDI) 1 SDI = 6 x (skor maksimal ideal - skor minimal ideal) 1
= 6 x (60 - 15) = 7,5 Tabel Nilai Konversi Aktivitas Mengajar Guru Interval Interval Skor Kategori Mi + 1,5 SDi - Mi + 3 SDi 48,75 – 60 Sangat Baik Mi – Mi + 1,5 SDi 37,5 – 48,75 Baik Mi-1,5SDi – Mi 26,25 – 37,5 Kurang Baik Mi-3SDi – Mi-1,5SDi 15 – 26,25 Tidak Baik Indikator keberhasilan dalam penelitian tindakan kelas ini yaitu : 1. Penelitian ini dikatakan berhasil apabila tercapai kriteria ketuntasan belajar klasikal minimal 80% siswa mendapat nilai lebih besar atau sama dengan 70 sesuai dengan ketetapan di SDN 1 Peresak. 2. Penelitian ini dikatakan berhasil apabila aktivitas belajar siswa mencapai kriteria “aktif” dan aktivitas mengajar guru mencapai kriteria “baik”. D. Hasil Penelitian dan Pembahasan Setelah peneliti menerapkan metode Lingkaran Dalam Lingkaran Luar di SDN 1 Peresak pada siklus I dan siklus II, maka diperoleh data secara ringkas mengenai hasil belajar siswa, aktivitas belajar siswa serta aktivitas mengajar siswa sebagai berikut:
Tabel Data hasil belajar, aktivitas belajar siswa, aktivitas mengajar guru siklus I dan II Aktivitas belajar Aktivitas Hasil belajar siswa siswa mengajar guru Siklus Nilai Ketuntasan Skor Kategori Skor Kategori rata-rata klasikal I 70 66,66% 42 Aktif 44 Baik II 75,714 80,95% 45 Aktif 47,5 Baik Dari tabel diatas terlihat peningkatan pada hasil belajar, aktivitas belajar siswa serta aktivitas mengajar guru pada siklus II meskipun tidak signifikan. Hal ini menunjukan bahwa pembelajaran yang dilaksanakan menggunakan metode IOC ini terlaksana dengan baik sesuai dengan langkah-langkah yang telah dipersiapkan. Hasil belajar siswa pada siklus I mengalami peningkatan pada siklus II, nilai rata-rata siswa yang tadinya 70 meningkat menjadi 75,714 dengan peningkatan ketuntasan klasikal sebesar 14,29%. Aktivitas belajar siswa pada siklus I mengalami peningkatan pada siklus II. Hasil observasi siklus I menunjukan bahwa aktivitas belajar siswa dalam mengikuti proses pembelajaran berkatagori Aktif dengan skor 42 dari skor maksimal 60. Pada siklus II skor aktivitas belajar siswa mengalami sedikit peningkatan. Meskipun masih dalam kategori Aktif namun terjadi peningkatan. Skor 42 pada siklus I menjadi 45 pada siklus II. Peningkatan ini terjadi karena adanya usaha perbaikan dari siklus sebelumnya serta perencanaan yang baik untuk mencapai keberhasilan dalam belajar. Aktivitas mengajar guru pada siklus I menunjukan bahwa selama pembelajaran menggunakan metode IOC ini termasuk dalam kategori Baik. Skor yang diperoleh adalah 44 dari skor maksimal 60. Kemudian pada siklus II, aktivitas mengajar guru masih dalam kategori Baik namun skor yang diperoleh mengalami peningkatan yaitu menjadi 44,5. Peningkatan ini dilakukan karena adanya perbaikan-perbaikan atas kekurangan pada siklus I, sehingga perencanaan pada siklus II lebih baik. Dari pembahasan hasil siklus I dan II tersebut, menunjukan bahwa pembelajaran dengan penggunaan metode Lingkaran Dalam Lingkaran Luar dapat meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas VA SDN 1 Peresak tahun 2016/2017. E. Kesimpulan dan Saran Penelitian ini merumuskan masalah sebagai berikut: Bagaimanakah penerapan metode Inside Outside Circle dapat meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas VA SDN 1 Peresak tahun pelajaran 2016/2017. Sejalan dengan rumusan masalah tersebut maka didapatkan pula tujuan penelitian, yaitu mendapatkan gambaran penerapan metode Inside Outside Circle dalam meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas VA SDN 1 Peresak tahun pelajaran 2016/2017. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa: 1. Penerapan metode Inside Outside Circle yang sesuai dengan langkahlangkah dapat meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas VA SDN 1 Peresak. Hal ini ditunjukan dengan meningkatanya nilai rata-rata hasil
belajar siswa pada siklus I yaitu 70 menjadi 75,714 pada siklus II. Persentase ketuntasan klasikal juga meningkat, yaitu dari 66,66% siswa yang tuntas pada siklus I menjadi 80,95% siswa tuntas pada siklus II. Dengan hasil tersebut menunjukkan target ketuntasan yang ditetapkan telah tercapai, sehingga penelitian ini berakhir pada siklus II. 2. Penerapan metode Inside Outside Circle ini juga dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa menjadi Aktif. Pada siklus I skor pengamatan adalah 42 kemudian menjadi 45 meski masih dalam kategori yang sama. Selain itu, aktivitas mengajar guru mengalami peningkatan dari skor pengamatan 44 menjadi 47,5 dan termasuk dalam kategori Baik. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan ini, peneliti ingin menyampaikan saran kepada: 1. Guru diharapkan mempertimbangkan untuk menggunakan metode Inside Outside Circle karena dapat meningkatkan keaktifan, perhatian dan kesenangan siswa yang nantinya mengakibatkan retensi dan berdampak pula dalam meningkatnya hasil belajar siswa terutama pada mata pelajaran yang bersifat konsep seperti IPS. 2. Kepala sekolah hendaknya memberikan masukan kepada guru mengenai pembelajaran inovatif seperti metode Inside Outside Circle, dan menyediakan sarana dan fasilitas yang diperlukan. Hal itu semata-mata untuk peningkatan hasil belajar siswa. 3. Bagi peneliti lain yang ingin melakukan penelitian tindakan kelas menggunakan metode Inside Outside Circle diharapkan dapat menemukan inovasi yang baru, menyempurnakan kekurangan-kekurangan yang ada pada penelitian ini. Serta mencoba untuk menerapkannya pada mata pelajaran lain.
DAFTAR PUSTAKA Anitah, Sri. 2012. Media Pembelajaran. Surakarta: Yuma Pustaka. Arikunto, Suharsimi. 2009. Dasar-Dasar Evluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Hidayati dkk. 2008. Bahan Ajar Cetak : Pengembangan Pendidikan IPS SD. Jakarta: Dirjen Depdiknas. Huda, Miftahul. 2013. Model-model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Isjoni. 2010. Pembelajaran Kooperatif : Meningkatkan Kecerdasan Komunikasi Antar Peserta Didik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Jun, Edi. 2014. Penerapan Metode Inside Outside Circle untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa kelas V SDN 1 Tamansari Tahun Pelajaran 2013/2014 pada Mata Pelajaran IPA. Skripsi S1 PGSD. FKIP Universitas Mataram. Tidak diterbitkan. Lie, Anita. 2010. Cooperative Learning : Mempraktikan Cooperative Learning di Ruang-Ruang Kelas. Jakarta: Grasindo. Nurkencana, Wayan. 1990. Evaluasi Hasil Belajar. Surabaya: Usaha Nasional. Purwanto. 2013. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Satori, Djam’an, dkk. 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta. Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta. Sudjana, Nana. 2010. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo. Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&B. Bandung: Alfabeta. Sujud Martayadi, Lalu. 2015. Penerapan Metode Inside Outside Circle (Lingkaran Dalam Lingkaran Luar) untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas III Semester II SDN 1 Ombe Baru Tahun Pelajaran 2014/2015. Skripsi S1 PGSD. FKIP Universitas Mataram. Tidak diterbitkan. Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar & Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Prenadamedia Group. Wahab, Abdul Azis. 2009. Metode dan Model-Model Mengajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Bandung: Alfabeta. Warsono dan Hariyanto. 2012. Pembelajaran Aktif : Teori dan Asesmen. Bandung : Remaja Rosdakarya.