1
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP LANSIA DALAM PEMANFAATAN PELAYANAN KESEHATAN DI WILAYAH KARTASURA
NASKAH PUBLIKASI
Disusun Oleh : Sigit Eko Prasetio J210100028
FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2015
2
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA FAKULTAS ILMU KESEHATAN Jln. A. Yani, Tromol pos 1 Pabelan, Kartasura Telp.(0271) 717417 Surakarta 57102
Surat Persetujuan Artikel Publikasi Ilmiah Yang bertandatangan di bawah ini pembimbing skripsi/tugas akhir : Pembimbing I Nama
: Arif Widodo, A.Kep, M.Kes
Pembimbing II Nama
: Agustaria Budinugroho, S.Kep. Ns
Telah membaca dan mencermati naskah artikel publikasi ilmiah, yang merupakan ringkasan skripsi/tugas akhir dari mahasiswa: Nama
:
SIGIT EKO PRASETIO
NIM:
:
J 210.100.028
Program Studi
:
S1 – Keperawatan
Judul Skripsi
:
Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Tingkat Pengetahuan dan Sikap Lansia dalam
Pemanfaatan
Pelayanan Kesehatan di Wilayah Kartasura Naskah artikel tersebut layak dan dapat di setujui untuk di publikasikan. Demikian persetujuan ini dibuat, semoga dapat di pergunakan seperlunya.
Pembimbing I
Surakarta, 1 April 2015 Pembimbing II
Arif Widodo, A.Kep, M.Kes
Agustaria Budinugroho, S.Kep. Ns
1
NASKAH PUBLIKASI ABSTRAK PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP LANSIA DALAM PEMANFAATAN PELAYANAN KESEHATAN DI WILAYAH KARTASURA Sigit Eko Prasetio Kegiatan posyandu lansia yang seiap bulannya diadakan secara rutin, pada kenyataanya masih banyak lansia dan pra lansia tidak selalu mengikuti kegiatan posyandu. Hal ini dapat disebabkan kurangnya pengetahuan dan sikap tentang pemanfaatan pelayanan kesehatan. Hasil studi pendahuluan diketahui masih banyak pra lansia mempunyai pengetahuan yang kurang dalam pemanfaatan pelayanan kesehatan dan namun sikap yang cukup baik. Tujuan penelitian adalah mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan terhadap tingkat pengetahuan dan sikap lansia dalam pemanfaatan pelayanan kesehatan di Wilayah Kartasura. Jenis penelitian adalah quasi experimental Design, dengan rancangan dengan rancangan pretest dan posttest with control groub design. Sempel penelitian adalah kelompok usia yang memiliki umur 49-59 tahun sebanyak 34 kelompok perlakuan dan 31 kelompok kontrol. Instrument penelitian menggunakan kuesioner pengetahuan,sikap,SAP dan leaflet. Analisis data menggunakan uji komparatif paried sample test dan independent sempel test. Hasil penelitian mennjukkan terdapat pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan dan sikap pra lansia tentang pemanfaatan pelayanan kesehatan dengan p < 0,05. Terdapat perbedaan pengetahuan dan sikap pada kelompok kontrol dengan p < 0,05. Kata Kunci : Pendidikan Kesehatan, pengetahuan, sikap, pra lansia
2
TEXT PUBLICATION ABSTRACT EFFECT OF HEALTH EDUCATION ON THE LEVEL OF KNOWLEDGE AND ATTITUDE OF ELDERLY IN THE USE OF HEALTH SERVICES IN KARTASURA Sigit Eko Prasetio *, Arif Widodo **, Agustaria Budinugroho *** According to WHO Elderly can be divided into Middle aged between 45-59 years, between 60-74 years Elderly, Aged 75 years or more. Health care is a right for all people and is one of the factors that affect human life. IHC Elderly, clinics and health centers mannered elderly mannered elderly is a special container for the elderly. At this time the elderly lacking in obtaining and utilizing health services. Of 5 elderly who are interviewed to 5 seniors do not understand about the utilization of health services. The purpose of this study was to determine the effect on the level of education kesehata knowledge and attitudes of elderly in the utilization of health services in the region Kartasura. This type of research used in this study is a quasi experimental design, with pretest and posttest rancagan with control group design. The sampling technique used in this study Proportional Random Sampling totaled 65 people from 6 neighborhood health center. Statistical tests using independent t-test p-value = 0.003 <0.05, meaning that there is a significant pengeruh between the effect of health education on the level of knowledge and attitude of the elderly. Keywords: Health Education, level of knowledge and attitudes, health care
3
pemanfaatan posyandu lansia serta tujuan dari kegiatan tersebut. Bedasarkan hasil wawancara peneliti dengan 5 lansia di daerah pabelan pada 7 januari 2014 bahwasanya dari 5 lansia tersebut tidak paham tentang pemanfaatan posyandu lansia itu yang seperti apa serta belum pernah ikut dalam kegiatan posyandu lansia. Untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehata terhadap tingkat pengetahuan dan sikap lansia dalam pemanfaatan pelayanan kesehatan di wilayah Kartasura.
LATAR BELAKANG Beberapa wilayah di Indonesia akan mengalami ledakan penduduk lansia (lanjut usia) pada 2010 hingga 2020. Jumlah lansia diperkirakan naik mencapai 11,34% dari jumlah penduduk di Indonesia. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2007, jumlah lansia di Indonesia mencapai 18,96 juta orang. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) di Kabupaten Sukoharjo komposisi lansia pada tahun 2004 berjumlah 120,2 ribu jiwa. Pada tahun 2005 sejumlah 121,6 ribu jiwa dan pada tahun 2006 jumlah lansia sebanyak 124,5 ribu jiwa (Herawati,2009). Pada tahap ini individu akan mengalami banyak perubahan secara fisik maupun mental, khususnya kemunduran dalam berbagai fungsi dan kemampuan yang pernah dimilikinya selama ia muda (Hidayati, 2009). Menurut Sudaryanto dan Irdawati (2008) ada beberapa faktor yang menjadikan lansia kurang dalam memanfaatkan pelayanan kesehatan yang beberpa hal tersebut ialah keterbatasan waktu, dana dan tenaga. Terdapat factor lain seperti kurangnya pengetahuan, sikap, tindakan partisipasi lansia, jarak rumah dengan posyandu, pengalaman pemanfaatan pelayanan, biaya yang dikeluarkan dan efektifitas pelayanan yang diberikan di Posyandu Lansia Hasil observasi di Desa Pabelan masih banyak lansia yang tidak paham dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan. Hal tersebut disebabkan oleh karena kurangnya pengetahuan lansia yang belum memahami dan mengetahui akan
METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi eksperimental Design, dengan rancagan pretest and posttest with control group design. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Pabelan Kecamatan Kartasura pada bulan November 2014. Populasi dalam penelitian ini adalah semua kelompok usia yang telah memiliki umur 45-59 tahun di desa Pabelan sebanyak 189 orang (Data demografi, kelurahan Pabelan, 2014). Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini Proportional Random Sampling. Pengambilan sampel secara proporsi. Besarnya sampel pada penelitian ini menggunakan rumus sebagai berikut : n= Keterangan : N
: Besar populasi
4
n
: Besar sampel
n = 65 atau sama dengan 65 responden.
: Tingkat ketepatan
HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 3. Distribusi responden menurut kelompok umur, jenis kelamin, pendidikan dan pekerjaan
Perhitungan sebagai berikut n= Karakteristik Umur 44 – 48 tahun 49 – 53 tahun 54 – 59 tahun Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan Pendidikan Sekolah Dasar Sekolah Menengah Pertama Sekolah Menengah Atas Diploma Pekerjaan Pensiun IRT Tidak Bekerja Buruh Guru/Wiraswasta Jumlah
Kelompok eksperimen Jumlah (%) 4 2 28
11,8 5,9 82,4
1 2 28
3,2 6,5 90,3
11 23
32,4 67,6
11 20
35,5 64,5
20 3 6 5
58,8 8,8 17,6 14,7
17 5 6 3
54,8 16,1 19,4 9,7
15 5 8 3 3 34
44,1 8 25,8 14,7 11 35,5 23,5 1 3,2 8,8 8 25,8 8,8 3 9,7 100,0 31 100,0 masing-masing 58,8% dan 54,8%. Sedangkan status pekerjaan dari kelompok eksperimen dan kontrol responden mayoritas sebagai pensiunan dan Ibu Rumah Tangga (ORT) yaitu masing-masing 43,8% dan 35,5%.
diperoleh distribusi umur responden pada kelompok eksperimen maupun kontrol lebih banyak pada rentang usia antara 54-59 tahun yaitu maisng-masing 82,2% dan 90,3%. Jenis kelamin pada masing-masing kelompok mayoritas berjenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 67,6% dan 64,5%. Sekolah Dasar (SD) yaitu
Kelompok kontrol Jumlah (%)
5
Pengetahuan Lansia Terhadap Pemanfatan Pelayanan Kesehatan Tabel 5. Hasil Pre Test dan Post Test Pengetahuan tentang Pemanfaatan pelayanan kesehatan di Desa Pabelan Kelompok Pre Test Pengetahuan
Perlakuan
Tinggi Rendah Total
Kontrol
N
%
N
%
16 18 34
47,1 52,9 100.0
13 18 31
41,9 58,1 100.0
Kelompok Post Test Perlakuan
Kontrol
N
%
N
%
19 15 34
55,9 44,1 100.0
15 16 31
48,4 51,6 100.0
diperoleh hasil pre test pengetahuan pada kelompok perlakuan maupun kelompok kontrol mayoritas rendah yaitu masing-masing 52,9% pada kelompok perlakuan dan 58,1% pada kelompok kontrol. Hasil post test pengetahuan responden kelompok perlakuan maupun kelompok kontrol mayoritas pada kategori tinggi dan rendah yaitu masing-masing sebesar 55,9% pada kelompok perlakuan dan 51,6% pada kelompok konrol.
Sikap Lansia terhadap Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Table sikap lansia terhadap pemanfaatan pelayanan kesehatan. Tabel 7. Hasil Pre Test dan Post Test Sikap Responden tentang Pemanfaatan pelayanan kesehatan di Desa Pabelan Kelompok Pre Test Sikap
Baik Buruk Total
Perlakuan N
%
N
%
20 14 34
58,8 41,2 100.0
14 17 31
45,2 54,8 100.0
Kontrol
6
Kelompok Post Test Perlakuan
Kontrol
N
%
N
%
26 8 34
76,5 23,5 100.0
19 12 31
61,3 38,7 100.0
diperoleh bahwa hasil pre test untuk sikap responden sebelum adanya pendidikan kesehatan pada kedua kelompok mayoritas pada kategori baik masingmasing 58,8% pada kelompok perlakuan dan 45,2% pada kelompok kontrol. Hasil post test sikap kelompok perlakuan maupun kelompok kontrol mayoritas masih dalam kategori baik masing-masing 76,5% pada kelompok perlakuan dan 61,3% pada kelompok kontrol.
Rata-rata Pre Test dan Post Test Pengetahuan kelompok Perlakuan dan Kontrol Untuk mengetahui nilai rata-rata pre test dan post test pengetahuan kelompok perlakuan dan kontrol menggunakan uji statistik paired sample t-test ditampilkan dalam tabel 10. Tabel 10. Rata-rata antara pre test dan post test pengetahuan kelompok perlakuan dan kontrol. Pengetahuan Keputus Mean t-test p-value an 12,59 Pre test – Perlakuan 7,275 0.001 Ho ditolak 15,32 Post test – Perlakuan 11,87 Pre test – Kontrol 4,951 0.001 Ho ditolak 13,65 Post test – Kontrol pengetahuan responden pada kelompok kontrol antara sebelum dan sesudah mendapatkan pendidikan kesehatan tentang pemanfaatan pelayanan kesehatan di Desa Pabelan, Kartasura Sukoharjo. Peningkatan pengetahuan kelompok perlakuan dan kelompok kontrol ditampilkan dalam gambar 1.
Tabel 10 diperoleh hasil uji paired simple t-test pada kelompok perlakuan nilai p-value = 0,001 < 0,05, hal ini menunjukkan Ho ditolak, sehingga disimpulkan ada perbedaan rata-rata pengetahuan responden pada kelompok perlakuan antara sebelum dan sesudah mendapatkan pendidikan kesehatan tentang pemanfaatan pelayanan kesehatan. Hasil uji paired simple t-test pada kelompok kontrol diperoleh nilai p-value = 0,001 < 0,05, sehingga Ho ditolak, sehingga dapat disimpulkan ada perbedaan rata-rata
7
Rata-rata pre test-post test sikap kelompok perlakuan dan kontrol Tabel 11.Rata-rata sikap responden kelompok perlakuan dan kontrol antara pretest dan posttest pendidikan kesehatan di Desa Pabelan Sikap
Mean t‐test p‐value Keputusan
Pre test – Perlakuan Post test – Perlakuan Pre test – Kontrol
62,66 3,687 66,35 58,29 3,870 61,77
Post test – Kontrol
0.001
Ho ditolak
0,001
Ho ditolak
. Tabel 11. Diperoleh hasil uji paired simple t-test pada kelompok perlakuan nilai p-value = 0,001 < 0,05 , hal ini menunjukkan bahwa Ho ditolak, sehingga dapat disimpulkan terdapat perbedaan rata-rata sikap kelompok perlakuan antara sebelum dan sesudah mendapat pendidikan kesehatan tentang pemanfaatan pelayanan kesehatan di Desa Pabelan Kartasura. Sedangkan hasil paired simple t-test pada kelompok kontrol diperoleh nilai p-value = 0.001 < 0,05, berarti Ho ditolak artinya terdapat perbedaan rata-rata sikap responden kelompok kontrol antara pre test dan post test tentang pemanfaatan pelayanan kesehatan di Desa Pabelan Kecamatan Kartasura Sukoharjo. Perubahan sikap kelompok perlakuan dan kelompok kontrol ditampilkan dalam gambar 2
Pengaruh pendidikan kesehatan terhadap tingkat pengetahuan tentang pemanfaatan pelayanan kesehatan antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol Table Pengaruh pendidikan kesehatan terhadap tingkat pengetahuan tentang pemanfaatan pelayanan kesehatan
8
antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol. Tabel 12.Pengaruh pendidikan kesehatan tentang pemanfaatan pelayanan kesehatan antara kelompok perlakuan dengan kelompok kontrol di Desa Pabelan Posttest pengetahuan
Mean
Kelompok eksperimen
15,32
Kelompok kontrol
13,65
t-test
p-value
3,094
0.003
Pengaruh pendidikan kesehatan terhadap sikap pemanfaatan pelayanan kesehatan antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol
diperoleh nilai p-value = 0,003 < 0,05, hal ini menunjukkan bahwa Ho ditolak, sehingga dapat disimpulkan terdapat pengaruh pendidikan kesehatan terhadap peningkatan pengetahuan pralansia tentang pemanfaatan pelayanan kesehatan di Desa Pabelan Kartasura Sukoharjo.
Tabel 13. Pengaruh pendidikan kesehatan tentang sikap pemanfaatan pelayanan kesehatan antara kelompok perlakuan dengan kelompok di Desa Pabelan. Post test sikap Kelompok perlakuan Kelompok kontrol
t-test
Mean 66,35 61,77
diperoleh nilai p-value = 0,002 < 0,05, hal ini menunjukkan bahwa Ho ditolak, sehingga dapat disimpulkan terdapat pengaruh pendidikan kesehatan terhadap peningkatan sikap pralansia tentang pemanfaatan pelayanan kesehatan di Desa Pabelan Kartasura Sukoharjo.
p-value 3,212
0.002
9
yang bertugas di posyandu, dan peranan lansia sehingga mempengaruhi keaktifan lansia dalam pemanfaatan posyandu. Perubahan rata-rata pada tingkat pengetahuan pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol disebabkan oleh banyak faktor namun latar belakang pendidikan setiap responden juga mempengaruhi hal perubahan rata-rata pengetahuan karakteristik responden bedasarkan pendidikan responden dari kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol sebagian besar adalah Sekolah Dasar (SD) yaitu masing-masing 58,8% dan 54,8% dan pada Diploma 14,7% pada kelompok eksperimen dan 9,7% pada kelompok kontrol. Tetapi hal ini berbanding dengan apa yang dikemukakan oleh Ganda (2011) melalui penelitiannya tentang pengaruh budaya dan sosial ekonomi keluarga lansia terhadap pemanfaatan pelayanan posyandu lansia menyimpulkan bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan antara pengetahuan, kepercayaan, pendidikan, pekerjaan, penghasilan terhadap pemanfaatan pelayanan posyandu lansia.
PEMBAHASAN Pengaruh Pendidikan Kesehatan terhadap Pengetahuan Responden tentang Pemanfaatan pelayanan kesehatan Hasil penelitian ini menunjukan bahwa adanya pengaruh pendidikan kesehatan terhadap peningkatan pengetahuan terhadap pelayanan kesehatan. Bedasarkan hasil penelitian pengetahuan responden dari kedua kelompok memiliki tingkat pengetahuan sedang pada penilaiain pretest yaitu 47,1 % pada kelompok eksperimen dan 41,9 % pada kelompok kontrol. Pengetahuan responden kedua kelompok mengalami peningkatan (tinggi) pada penilaian post test yaitu 55,9 % pada kelompok eksperimen dan 48,4% pada kelompok kontrol. Pada kelompok eksperimen peningkatan pengetahuan dapat dinilai setelah perolehan informasi melalui pendidikan kesehatan yang diberikan tentang pemanfaatan pelayanan kesehatan. Sedangkan peningkatan pengetahuan pada kelompok kontrol dapat terjadi karena perolehan informasi dari media lain, seperti media cetak, media elektronik, dari keluarga dan orang lain serta informasi dari petugas kesehatan setempat. Penelitian ini didukung dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Sumiati (2012) yang meneliti tentang pemanfaatan pelayanan kesehatan bagi lansia, hasil penelitiannya menyimpulkan bahwa pengetahuan tentang posyandu lansia dimulai dari sumber informasi, sasaran, pengertian, pelayanan, status lansia, manfaat posyandu lansia, orang
Pengaruh Pendidikan Kesehatan terhadap Sikap responden tentang Pemanfaatan pelayanan kesehatan Hasil penelitian ini menunjukan bahwa adanya pengaruh pendidikan kesehatan terhadap peningkatan sikap lansia dalam pemanfaatan pelayanan kesehatan. Perolehan hasil penelitian pada variabel sikap responden dari kedua
10
dan biaya atau harga obat tidak berpengaruh secara signifikan terhadap penggunaan pelayanan kesehatan. Namun ada beberapa faktor lain yang dapat mengubah sikap lansia dalam memanfaatkan pelayanan kesehatan hal yang dijumpai oleh peneliti ialah faktor pengalaman mereka terhadap pemanfaatan pelayanan kesehatan mereka beranggapan bahwa mengikuti pelayanan kesehatan posyandu lansia dapat memberikan pemahaman yang baik untuk memelihara kesehatan individu.
kelompok memiliki sikap baik pada penilaiain pretest didapat hasil pada kelompok eksperimen 58,8% dan pada kelompok kontrol 45,2 % . Sikap responden kedua kelompok mengalami peningkatan pada penilaian post test yaitu 76,5% pada kelompok eksperimen dan 61,3% pada kelompok kontrol. Perubahan sikap pada kelompok eksperimen dapat dinilai setelah responden mendapat pendidikan kesehatan yang disampaikan oleh peneliti, sehingga terjadi peningkatan sikap dalam melakukan pemanfaatan pelayanan kesehatan, sehingga responden dapat membandingkan materi pendidikan kesehatan yang diperoleh dengan kondisi dan kebiasaan-kebiasaan responden selama ini sebelum mendapatkan tambahan informasi melalui pendidikan kesehan. Sedangkan sikap pada kelompok kontrol, dimana pendidikan kesehatan yang diberikan dilakukan setelah post test, hal ini menjadikan responden tidak banyak mendapat informasi tentang pemanfaatan pelayanan kesehatan dengan maksimal. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Sudaryanto dan Irdawati (2008), yang menjelaskan bahwa pemanfaatan posyandu Lansia dipengaruhi antara lain oleh pengetahuan, sikap, tindakan partisipasi lansia, jarak rumah dengan posyandu, pengalaman pemanfaatan pelayanan, biaya yang dikeluarkan dan efektifitas pelayanan yang
KETERBATASAN 1. Terdapat
beberapa responden yang berkeinginan untuk pulang terlebih dahulu, hal ini terjadi karena responden mempunyai pekerjaan yang belum bisa ditinggalkan.
2. Pada penelitian ini jeda yang
diberikan antara penyuluhan dengan post test hanya 2 hari, sehingga responden kurang dapat mengaplikasikan informasi yang diperoleh secara maksimal, selain itu keterbatasan kemampuan masing-masing untuk mengingat dengan baik (short memory) materi pendidikan kesehatan yang di sampaikan sangat berpengaruh untuk merubah kebiasaankebiasaan yang dilakukan oleh responden.
diberikan di Posyandu Lansia tersebut.
3. Pendidikan
kesehatan dengan menggunakan metode ceramah memiliki kelemahan-kelemahan pada saat penyampaian materi, seperti pembelajaran yang berlangsung membosankan, kepadatan materi yang
Berbeda dengan apa yang diteliti oleh Musfira Nur (2011) mengenai permintaan jasa pelayanan kesehatan pada rumah sakit bersalin di kota Makassar pendapatan keluarga
11
Badan Pusat Statistik Kota . 2003. Dalam Angka Tahun 2003. Pekalongan.
disampaikan akan sulit untuk dipahami dengan baik.
SIMPULAN DAN SARAN
Depertemen Kesehatan RI. 2005. Pedoman Puskesmas Santun Usia Lanjut. Jakarta : Gramedia.
Kesimpulan 1. Tingkat pengetahuan pralansia dalam pemanfaatan pelayanan kesehatan mayoritas sebelum mendapatkan pendidikan kesehatan tergolong rendah.
Ganda. Et al. 2011. Pengaruh Budaya Dan Sosial Ekonomi Keluarga Lansia Terhadap Pemanfaatan Pelayanan Posyandu Lansia Di Wilayah Kerja Puskesmas Darussalam Medan. Jurnal Kesehatan. Vol 1. http://jurnal.usu.ac.id/index.php./k pkb/123456789/719/706/. 10 Desember 2014. Surakarta.
2. Sikap
pralansia dalam melakukan pemanfaatan pelayanan kesehatan mayoritas sebelum mendapatkan pendidikan kesehatan tergolong buruk.
Hidayati. 2009. Hubungan Dukungan Sosial Dengan Tingkat Depresi Pada Lansia di Kelurahan Daleman Tulung Klaten. Jurnal Kesehatan. http://etd.eprints.ums.ac.id/6425/1 /j210050063.pdf. Surakarta.
3. Tingkat pengetahuan pralansia dalam melakukan pemanfaatan pelayanan kesehatan sesudah mendapatkan pendidikan kesehatan sebagian besar mengalami peningkatan, sehingga terdapat pengaruh pemberian pendidikan kesehatan terhadap peningkatan pengetahuan pralansia dalam melakukan pemanfaatan pelayanan kesehatan.
Herawati. 2009. Hubungan Tingkat Activity Of Daily Living (ADL) Dengan Kejadian Insomnia pada Lansia di Desa Pucungan Kecamatan Kartasura Kabupaten Sukoharjo. Penerbit : Tidak Dipublikasikan. Tanggal akses : 05-01-2013.
4. Sikap
pralansia dalam melakukan pemanfaatan pelayanan kesehatan sesudah mendapatkan pendidikan kesehatan sebagian besar tergolong baik dan mengalami peningkatan, sehingga terdapat pengaruh pemberian pendidikan kesehatan terhadap peningkatan sikap pralansia dalam melakukan pemanfaatan pelayanan kesehatan.
Musfira N. 2011. Analisis Permintaan Jasa Pelayanan Kesehatan Pada Rumah Sakit Bersalin Di Kota Makassar. Jurnal Manajemen Kesehatan. http://repository.unhas.ac.id/bitstr eam/handle/123456789/3031/pust aka.doc. 11 Desember 2014. Surakarta.
DAFTAR PUSTAKA
12
Sumiati. 2012. Pemanfaatan Posyandu Lansia Di Wilayayah Kerja Puskesmas Wonorejo Samarinda. Jurnal Kesehatan. Edisi 21 : 730. http://pasca.unhas.ac.id/jurnal/123 456789. 13 Desember 2014. Surakarta. Sudaryanto. A., & Irdawati. (2008). Persepsi Lansia terhadap Kegiatan Pembinaan Kesehatan Lansia di Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas Prambanan Yogyakarta. Jurnal Kesehatan, Vol 1. http://publikasiilmiah.ums.ac.id/h endle/123456789/3420. Surakarta. 14 Maret 2014.
*Sigit Eko Prasetio Mahasiswa S1 Keperawatan FIK UMS. Jln A Yani Tromol Post 1 Kartasura. **Arif Widodo, A.Kep, M.Kes: Dosen Keperawatan FIK UMS. Jln A Yani Tromol Post 1 Kartasura. ***Agustaria Budinugroho, S.Kep. Ns: Dosen Keperawatan FIK UMS. Jln A Yani Tromol Post 1 Kartasura.